Ceritasilat Novel Online

Namaku Izrail 1


Atmonadi Namaku Izrail Bagian 1


Atmonadi_Namaku Izrail! download dan baca secara online di
http.//cerita-silat.mywapblog.com Pedang Sakti Cersil Istana Pendekar Dewa Naga Raja Iblis Racun Ceritasilat....

   thank.

   Namaku Izrail!______________________________________________________2 Atmonadi_______________________________________________Namaku Izrail! Namaku Izrail ! Risalah Mawas Diri Atmonadi Namaku Izrail!______________________________________________________3 Atmonadi_______________________________________________Namaku Izrail! Prakata Bismillahirrahmaannirraahiim Segala puji dan syukur sepatutnya hanya ditujukan untuk Allah SWT, Sang Maha Pencipta yang menebarkan kasih sayang untuk semua makhluk-Nya, yang maujud dalam bentuk materi fisik maupun yang diselimuti kegaiban-Nya dan yang menggenggam kehidupan semua makhluk-Nya.

   Al-Iradah-Nya adalah kehendak dan keinginan-Nya yang tak terbantahkan, al-Qudrah-Nya adalah Arasy Kemahakuasaan-Nya yang menopang semua alam yang ada beserta isinya, yang menghendaki Keserbarahasian-Nya terungkap dari Perbendaharaan-Nya yang tersembunyi dalam maujud al-Haba (gelombang gravitasi) dan Nur Muhammad (gelombang elektromagnetik) dengan perintah "Kun Fa Yakuun".

   Shalawat dan salam kusampaikan kepada Nabi Muhammad SAW sebagai maujud Af"al, Asma-asma dan Sifat-sifat-Nya yang paripurna, Adimanusia, Insan Kamil dan Gurujati semua manusia, keluarga dan kerabatnya, para sahabatnya, para aulia dan para pewaris serta penyampai ilmunya, yang meneruskan rahmatnya kepada seluruh alam dan penghuninya, yang merentang menembus batas-batas ruang-waktu .

   dulu, kini dan nanti.

   Kematian pastilah akan datang, kepada semua makhluk yang bernyawa, dimanapun ia berada, dan dalam keadaan apapun.

   Maka dalam banyak kesempatan, Nabi Muhammad SAW selalu mengingatkan kepada umatnya untuk mewaspadai setiap saat gerak-geriknya.

   Bahkan, ia yang menjadi Habib Allah (Kekasih Allah) penutup para Nabi dan Rasul pun tidak luput dari datangnya ajal, lengkap dengan segala rasa takut , kengerian, dan penderitaannya.

   Kematian yang dialami oleh Nabi SAW adalah suatu hikmah dan pelajaran bagi kita semua, bahwa Allah SWT Maha Berkehendak, sehingga dahsyatnya sakratul maut dan datangnya Malaikat Maut tak akan dapat dielakkan oleh semua makhluk-Nya.

   Namaku Izrail!______________________________________________________4 Atmonadi_______________________________________________Namaku Izrail! Dalam literatur Islam, malaikat maut dikenal dengan nama Izrail, dialah yang merupakan salah satu malaikat utama Allah yang bertugas mencabut nyawa semua makhluk yang bernyawa.

   Izrail yang akan datang setiap saat kepada manusia, adalah suatu peringatan yang nyata, bahwa manusia semestinya lebih mawas diri atas segala perilakunya sendiri selama ia hidup di dunia.

   Risalah tentang Izrail ini, yang saya beri judul "Akulah Izrail!", kurang lebih dimaksudkan untuk mengingatkan saya dan kita semua, bahwa Izrail pasti akan datang.

   Ia adalah pelaksana kiamat kecil yang nampaknya saat ini banyak tidak disadari oleh kita semua.

   Sehingga, seringkali kita alpa dan lalai untuk mengingat mati.

   Risalah ini memang risalah mawas diri tentang kematian, tentang berakhirnya semua peluang kita untuk mengumpulkan bekal guna kembali kepada-Nya.

   Apakah kita kembali dengan meniti Shiraatal Mustaqim atau terpelanting dari jembatan itu, maka sudah menjadi kewajiban kita untuk mengingat kematian.

   Tak ada bekal yang dapat kita bawa saat kematian kita, kecuali amal shaleh sebagai orang yang beriman kepada-Nya dan kain kafan, tidak harta benda, intan, emas, permata, tidak juga istri yang kita cinta, ataupun anak-anak kita, kecuali amal shaleh yang diridhai oleh-Nya.

   Maka ingatlah kematian, dan bersiap-siaplah dengan bekal yang dapat Anda bawa.

   Akhir kata, semoga risalah tentang kematian ini dapat menjadi pelajaran bagi kita semua.

   Wassalammu"alaikum Wr.

   Wb Lebak Bulus, 27 November 2004 Atmonadi Namaku Izrail!______________________________________________________5 Atmonadi_______________________________________________Namaku Izrail! "Wahai anakku! Jika ada sesuatu yang tak bisa kau pastikan bila dia datang,maka persiapkan dirimu untuk menghadapinya sebelum dia mendatangimu sedang engkau dalam keadaan lengah" (Nasihat Luqman kepada anaknya) Namaku Izrail!______________________________________________________6 Atmonadi_______________________________________________Namaku Izrail! 1.

   Prolog "Namaku Izrail".

   Tiba-tiba saja ia berdiri dihadapanku.

   Memperkenalkan diri entah dari mana.

   Terus terang, aku melongo ketika orang atau lebih tepatnya mahluk itu ada dihadapanku.

   Entah kenapa, aku tidak terlalu kaget.

   Hanya saja, memang muncul rasa heran dan takut.

   Tubuhku yang sedang berbaring setengah terangkat.

   Aku menatap bengong melihatnya berdiri di hadapanku.

   Meski rasa takut menyergapku, aku seakan-akan tidak merasa asing dengan sosok ini.

   Kayanya pernah kenal, tapi dimana gitu.

   Dalam beberapa saat aku seperti pikun.

   Lupa.

   Tepatnya nggak tau apakah pernah bertemu dengannya atau tidak.

   Sepertinya aku mengalami dejavu, pikirku.

   Cukup lama ia memandangku dengan diam, setelah dia menyebutkan namanya begitu saja.

   Padahal aku nggak minta diperkenalkan.

   Boro-boro perkenalan, dia begitu saja mengada, makanya siapa diapun aku nggak ngeh.

   Izrail katanya.

   Siapa ya? Rasanya nama itu pernah kudengar dengan baik.

   Tapi aku lagi-lagi tidak mampu menggali memori dari otakku yang tiba-tiba menjadi beku.

   Ia nampaknya termasuk mahluk yang tak mau tau.

   Tepatnya super cuek.

   Apakah aku mau atau tidak, nampaknya ia memang tak peduli.

   Bilamana ia mau, ia akan memperkenalkan diri.

   Bila tidak, ya sudah lewat begitu saja.

   Tak peduli orang yang disapanya mau atau tidak.

   Apakah yang di datanginya jantungan atau tidak.

   Baginya itu nampaknya tidak menjadi soal benar.

   Apalagi kemunculannya yang tiba-tiba begitu.

   Seperti menyergap dari ketiadaan, muncul begitu saja.

   Bagi yang penakut, mungkin kemunculannya bisa membuat semaput.

   Dia seperti hantu.

   Untungnya aku termasuk bukan manusia yang kagetan.

   Sehingga kemunculannya yang tiba-tiba itu tidak terlalu membuatku semaput.

   Tapi yang jelas memang otakku jadi beku.

   Seperti sekarang ini.

   Memandang dengan bodoh kesosok yang luar biasa ganteng ini.

   Kupikir-pikir, memang aku belum pernah melihat wajah seperti dia ini.

   Wajahnya lebih mirip manekin yang dipajang ditoko-toko ketimbang manusia.

   Halus, berkulit bersih, bahkan seperti menimbulkan pendar sinar.

   Meskipun, kebersihan kulitnya agak sedikit Namaku Izrail!______________________________________________________7 Atmonadi_______________________________________________Namaku Izrail! tidak lazim dengan warna bersih yang memerah dadu seperti pipi bayi itu.

   Dia senyam-senyum dikulum, seperti seorang teman lama yang sedang menggoda.

   Wah, pikirku, ni orang kalau ikut kontes Indonesian Idol atau AFI 1 barangkali langsung menang, yang lainnya langsung bertumbangan.

   "Sudah tau siapa aku?", lanjutnya memecahkan kebingunganku.

   "Eh..emmmm yyyaa...siapa ya", dengan sedikit gemetaran dan tergagap-gagap aku menjadi grogi, tapi lagi-lagi aku masih belum ngeh siapa dia, padahal dia sudah menyebutkan namanya. Nama itu memang terdengar tidak asing. Cuma, aku lagi-lagi lupa dimana pernah mendengar nama itu. Dia tersenyum simpul. Swear, senyumnya termasuk kategori senyum manis bagi makhluk berjenis kelamin laki-laki (terus terang saja gender ini perlu saya buat dengan font italyc karena saya sendiri bingung ni orang laki-laki atau perempuan). Kemudian dengan perlahan ia berkata"

   Aku diminta menjemputmu...".

   "Siapa?", tanyaku masih setengah bingung.

   "Dia...", katanya pendek.

   "Dia siapa ya?", tanyaku lagi, otakku masih beku, tak bisa menduga dan tak tahu dengan yang ia maksud.

   "Kkkamu sendiri siapa?", tanyaku dengan sedikit gagap tetapi lebih mantap. Keberanianku muncul begitu saja. Nampaknya, ia tidak kaget dengan reaksiku yang nampaknya masih belum begitu jelas. Aku sendiri masih mencoba mengingat -ingat. Tapi, rasanya memang sel-sel kelabu otakku jadi tumpul tak bisa berpikir. Entah kenapa, kemampuan berpikirku jadi mandeg. Daya ingatku seperti berputar-putar tak menentu, tak bisa mengatur alur logis yang benar. Melompat-lompat dan terputus-putus begitu saja seperti komputer yang perangkat lunaknya error karena kerusakan prosesornya . Kira-kira pernah kenal dimana dengan sosok aneh ini. Tanpa AFI = Akademi Fantasi Indonesia Namaku Izrail!______________________________________________________8 Atmonadi_______________________________________________Namaku Izrail! ba bi bu lagi nongol dan langsung memperkenalkan diri. Kucoba mengingat-ingat sekiranya aku pernah bertemu dengannya. Disuatu tempat, di suatu waktu. Disela-sela kepikunannku, aku mencoba mengingat-ingat. Apakah teman sekolahku dulu pikirku. Ah, kelihatannya bukan. Tapi tetap tak bisa kuingat, siapakah pemilik sosok ganjil dihadapanku ini. Lagi pula kami masih sering kumpul-kumpul satu sama lain, meskipun sudah hampir 10 tahun angkatan kami habis alias pada lulus dari bangku kuliah. Ah, nampaknya bukan. Pelan-pelan kuhimpun daya ingatku, sedikit demi sedikit aku merasakan otakku melumer. Tak ada dari temanku yang penampilannya mirip dia ini. Meskipun dari lain jurusan, aku masih ingat satu persatu beberapa temanku semasa kuliah dulu. Frame demi frame aku mencoba memutar kembali wajah-wajah temanku. Si Bambang yang pernah dipenjara dulu karena aksi bakar ban di kampus. Atau si Nirwan yang jadi budayawan. Walaupun aku cuma satu dua kali ketemu dengan dia toh aku masih mengingat wajahnya. Bahkan beberapa teman satu kampus yang cuma kenal muka pun aku masih rada-rada ingat. Lha yang ada didepanku ini benar-benar asing banget. Walaupun samar-samar wajah itu seperti familiar dengan ku. Wajah sesosok wanita melintas sekilas, Ah tapi bukan dia, bukan dia, dia sudah lama pergi. Aku tepiskan bayangan yang melintas dari masa lalu itu. Entah kapan ketemunya akupun tidak tau. Tapi memang ada satu wajah yang sempat melintas dikepalaku, tapi tidak mungkin dia, soalnya dia memang cewek. Tapi, yah yang berdiri di hadapanku ini memang susah kujelaskan apakah cewek atau cowok. Ahhh, mungkin kawan se SMA dulu pikirku. Mencoba tidak menyerah, untuk mengingat dia yang tiba-tiba berdiri didepanku. Ingatanku pun melayang ke SMA dulu untuk mencari-cari dan mencocokkan siapa gerakan teman SMA yang mirip-mirip dia ini. Lagi-lagi aku tidak menemukan sesorang pun yang mirip dia. Kemudian kujelajahi kenangan SMP dan sekolah dasar. Blank... Namaku Izrail!______________________________________________________9 Atmonadi_______________________________________________Namaku Izrail! Benar-benar blank nih pikirku, persis komputer yang tidak ada BIOS-nya. Siapa dia ini ya. Aku membatin, sambil menatap sosoknya. Mereka-reka, mencoba mengingat dan menggali dari sel-sel kelabu diotakku. Uhh..., rasanya...nggak ada ingatan sama sekali tentang sosok yang satu ini.

   "Ngomong-ngomong sebenarnya kamu ini siapa...", kegugupan dan kebengonganku sudah hampir lenyap. Ganti keingintahuanku muncul tentang dia sendiri. Sejenak ia menatapku lekat-lekat, kemudian "Ehm..aku sebenarnya pernah kamu kenal duluuuuu sekali". Ia malah menjadi sedikit grogi. Ia mencoba memberi penekanan pada kata dulu. Jadinya terdengar sedikit aneh. Dan terus terang, senyum dikulumnya itu membuat beberapa bulu-bulu halus ditekukku mulai meremang.

   "Dddulu kapan yyya?"

   Lanjutku setengah gemetar menuntaskan keingintahuanku.

   "Ya dulu, sewaktu kamu baru mau disinari oleh Dia". Ha....apa maksudnya "disinari". Disinari apaan ya. (Sepotong ayat tiba-tiba melintas, membuka suatu kenangan asosiatif masa yang telah lama sekali berlalu, Alif Laam Mim Raa,(QS 13.1). Lagi pula, kok ucapannya sangat takzim sewaktu ia ucapkan "Dia". Bahkan setengah takut-takut.

   "Aku diminta segera menjemputmu", katanya sedikit lebih takzim kepadaku.

   "Haaa". Aku melongo antara bingung, heran, takut, dan takjub menjadi satu . Namaku Izrail!______________________________________________________10 Atmonadi_______________________________________________Namaku Izrail! 2. Post Mortalitas Entah kenapa beberapa hari ini aku agak lemes. Ya bener lemes banget. Padahal aku nggak merasa lelah lho. Santai-santai aja malah. Beberapa kawanku dikantor malah melihatku sedikit lebih tenang.

   "Kok tumben lu rada alim sekarang", ujar Andi yang biasanya memulai obrolan dengan ledekan dulu. Cengar-cengir aku menanggapinya dengan malas-malasan.

   "Iya Nih. Gue juga nggak tau beberapa hari ini gue kayanya lebih tenang. Santai BGT. Ndak risau apapun. Walaupun proyek bejibun gini...". Kuhisap Djisamsoe-ku lalu kuhembuskan asapnya kemukanya. Dia batuk-batuk.

   "Brengsek lu...!", umpatnya. Aku nyengir jahil. Mulanya aku sendiri tidak terlalu menyadari kediamanku ini. Dirumah pun aku cenderung berdiam diri atau melakukan aktivitas yang jarang-jarang kulakukan dengan rutin. Beberes buku lah, merapikan lemari lah, menyapu kolong lah. Atau jalan-jalan seputar kampung sambil sesekali menyapa tetangga yang lama tak ketemu. Padahal biasanya aku rada cuek juga. Keluarpun kalau bukan untuk makan, ke kantor, ya kalau ada keperluan lain seperti ke warnet atau ke toserba. Selain itu, belakangan ini kata si Bibi aku kok kaya orang dapet rejeki. Menghamburkan uang dengan murah hatinya.

   "Hehehe...tumben nih dapet rejeki nomplok ya", kata bi Ida cengengesan sewaktu aku memberikan tip 50 ribu dengan tiba-tiba. Padahal aku nggak minta tolong apa-apa kepadanya. Terus sewaktu ada pengamen atau tukang minta-minta, akupun merogoh kocek dengan enteng. Bukan 500 atau 1000 perak seperti biasanya kalau memberi. Namun 10 ribu, 5 ribu. Bi Ida cuma bisa melongo saja melihat kemurah hatianku yang mendadak itu. Ngiri juga kali. 10 ribu buat dia akan berarti juga. Biasanya dia cuma akan berkata.

   "Lumayan, untuk jajan anak-anak", katanya setiap kali aku beri 10 ribu perak karena mau membelikan makanan untukku atau sekedar mengambilkan cucian jasku di binatu. Namaku Izrail!______________________________________________________11 Atmonadi_______________________________________________Namaku Izrail! Aku sendiri sejauh ini merasa biasa-biasa saja, walaupun orang lain melihatnya sedikit bingung. Yang kupikir-pikir agak aneh malah aku melihat segala benda menjadi tanpa makna, tanpa arti. Koleksi bukuku yang kubiarkan bertumpuk akhir-akhir ini, kok kelihatannya seperti onggokan sampah yang menggunung. Isinya kok kayanya sampah dan salah tulis semua. Demikian juga tumpukan baju dan jasku, aku melihatnya seperti gombal biasa saja. Padahal jangan salah lho, aku ini termasuk orang yang cukup berselera juga kalau membeli buku atau pakaian. Bukan nyombong. Cuma memang aku ini termasuk selektif dalam memilih buku, baju, kaos atau celana panjang. Pokoknya kalau nggak pas benar dengan seleraku, nggak bakal kubeli, walaupun murah banget. Begitu juga kalau pun itu berharga cukup mahal, tapi kalau sudah pas seleraku pasti kubeli. Berapapun harganya. Meskipun aku harus menggesekkan duit plastikku yang tagihannya masih lumayan banyak. Tapi begitulah, namanya juga selera. Apapun akan dilakukan walau nantinya aku mesti sedikit berhemat dengan uang gajiku. Selain itu, pulsa hp-ku pun belakangan ini cepat habis. Baru dua minggu sebenarnya aku mengisi hp-ku dengan sejuta pulsa.Ya satu juta padahal biasanya cuma 100 ribu. Biasanya sih ini cukup untuk satu setengah bulan. Tapi seminggu ini aku getol banget menelpon kawan-kawan yang nomernya ada di hp. Bahkan yang tak pernah ku telpon pun iseng-iseng kutelpon juga. Ber-haha-hihi-hehe atau cuma sekedar nanya keluarganya. Apalagi ke Mimi2 di Cirebon, hampir tiap hari pagi, siang, sore atau malam kutelpon menanyakan kabarnya. Mimiku yang di Cirebon cuma terbengong-bengong saja melihat ulahku yang seperti Miss Ring-ring3. SMS apalagi, entah berapa ratus SMS belakangan ini dengan gencar kukirimkan ke semua orang. Ada saja yang kukirim. Kalau bukan SMS lucu, SMS cinta, SMS iseng ya SMS hikmah. O iya, SMS Hikmah, aku jadi ingat kok ini SMS yang paling sering kukirimkan ke teman-teman. Ke mantan cewekku dan teman-teman cewekku pun begitu. Aku tiba-tiba saja rajin ber-SMS dan bertelpon ria menanyakan kabarnya. Mantan cewekku baru saja dua bulan kuputuskan jadi mantan. Kami berpisah dengan baik-baik sih sebenarnya. Soalnya dia ragu dan aku jadi ragu setelah kali ketiga ia masih bimbang sewaktu kuajak menikah Mimi = Bahasa Cirebon untuk Ibu atau Mama Miss Ring-ring, julukan untuk orang yang hobbi menelpon via hp Namaku Izrail!______________________________________________________12 Atmonadi_______________________________________________Namaku Izrail! tahun ini. Ahhh..., secara teknis belakangan ini memang aku lagi patah hati walaupun tidak terlalu menyakitkan.

   "Mungkin memang bukan jodoh", ujar mamanya sewaktu aku informasikan bahwa kami memutuskan untuk berpisah. Akupun cuma bisa mengiyakan. Pasrah. Juga baru sebulan yang lalu aku mengunjungi pernikahan orang yang pernah begitu lekat di pikiranku. Mengucapkan selamat dan menyerahkan kado yang ia inginkan. Gelang emas 22 karat berukir "Dariku, Untukmu". Well, semuanya itu seperti mimpi, begitu saja berlalu. Tanpa sesal ataupun kehilangan yang terlalu mendalam. Mungkin, beda sekali kalau kejadian yang terlihat seeprti "menyedihkan"

   Ini terjadi beberapa bulan yang lalu.

   Barangkali aku akan kelimpungan layaknya lelaki kehilangan cinta.

   Tapi belakangan ini kok aku nampaknya cuek-cuek saja tuh.

   Swear, aku merasa tidak kehilangan apapun.

   Khususnya dua minggu terakhir ini.

   Namaku Izrail!______________________________________________________13 Atmonadi_______________________________________________Namaku Izrail! 3.

   Namanya Izrail "Ya Allah", ujarku setengah tak percaya.

   "Engkau...engkau...Izrail malaikat?", tanyaku. Ia mengangguk. Baru kusadari ia yang berdiri dihadapanku ini memang berkulit sangat bersih. Bahkan bisa kubilang bersinar. Persis seperti gambaran buku-buku tentang orang-orang yang ahli ibadah. Halus, nyaris tanpa otot dan bulu. Ya mirip kulit bayilah.Ya bulu, sama sekali tidak ada bulu dikulitnya. Wajahnya ganteng, bahkan nyaris cantik. Mungkin kenyal-kenyal dikit kalau dipegang-pegang seperti bunyi iklan sabun mandi "Dove", pikirku. Aku yakin, ia bisa menjadi Casanova nomor wahid kalau ia mau. Atau kalau mau jadi iklan sabun mandi, mungkin cocok untuk sabun mandi apapun. Dalam arti sabun mandi kecantikan atau kegantengan. Soalnya memang sampai saat ini, kalau saja ia tidak bersuara, sulit sekali membedakan antara laki-laki atau wanita. Rambutnya teratur rapi tidak panjang dan tidak terlalu pendek, lurus tergerai. Sedang-sedang saja, tidak seperti orang yang habis bercukur maupun tidak bercukur lama. Malah nampaknya tidak pernah ditumbuhi kumis. Alisnya nyaris bertemu diatas hidungnya yang bangir. Dengan sorot mata yang lembut namun dingin. Bibirnya seolah terus-menerus tersenyum simpul, setengah meledek melihat kebingungan dan sekarang kekagetanku. Bahkan, sebenarnya lebih mirip bibir joker musuh bebuyutannya tokoh komik Batman dan Robin atau salah satu bintang film yang menjadi ikon sabun mandi terkenal. Walah..., senyumnya memang mirip Tamara Blezinky. Tidak ada yang aneh sebenarnya kalau saja orang tidak berada dalam jarak dekat dengannya. Aku yang cuma beberapa puluh senti darinya bisa melihat keganjilan sosok yang jangkung dan tampan ini. Bau harum yang tak pernah kucium dari bunga atau pewangi manapun dihirup hidungku. Rasanya bau harum, manis, dan menenangkan. Kok ya, si Izrail ini pake minyak wangi darimana pikirku. Bisa membuat aroma terapi seperti itu. Mungkin efek wewangian ini juga yang menenangkan diriku, Entahlah, aku sendiri masing dipengaruhi kebengongan dan kebingungan. Namaku Izrail!______________________________________________________14 Atmonadi_______________________________________________Namaku Izrail! Aku masih membanding-bandingkan sosoknya dengan beberapa public figure yang sering kulihat di bioskop dan televisi. Seingatku tidak ada peragawan ataupun bintang film yang mirip dengan dia ini. Leonardo Di Caprio yang tampan imut-imut pun tidak seperti dia, atau Pau Min Che yang aktor F4 pun jauh banget. Entah suku apa si Izrail ini. Dari melongo, kaget, bingung sekarang ada yang merambat pelan-pelan disekujur tubuhku. Bulu-bulu kudukku berdiri serentak, meremang diantara keringatku yang mulai merembes dan terasa dingin disekujur tubuhku. Aku mendadak disergap rasa takut amat sangat. Namun itu tak berlangsung lama. Entah darimana datangnya, perasaanku yang campur aduk itu menemukan titik keseimbangannya manakala mencermati sosok yang berdiri dihadapanku ini. Wah, memang efek wewangian ini yang membuatku tenang pikirku. Tubuhku sudah kembali ke posisi rebahan di pembaringan. Tanpa daya. Kuamati lagi sosok Izrail yang ada di hadapanku. Tepatnya bukan dihadapanku. Tapi diujung ranjangku. Ya, saat itu aku sebenarnya lagi terbaring lemes dipembaringanku. Bukan sakit atau pun meriang. Cuma seperti kurang gairah. Waktu itu sudah menjelang tengah malam. Jadi sebenarnya aku sudah bersiap-siap mau rebahan untuk tidur setelah membolak-balik beberapa lembar surat dari Al Qur'an versi H.B. Jassin yang diberi judul "Bacaan Mulia"4. Namun kedatangannya yang tiba-tiba membuyarkan kantukku. Tak ada yang bisa kukatakan saat itu. Pelan-pelan, karena kulihat ia juga cuma berdiri disitu, aku mulai mencoba menenangkan diri. Menatapnya dengan tolol. Lalu kuberanikan diri membuka dialog lagi setelah beberapa detik kebisuan melanda kami berdua. Aku mulai menyadari datangnya sesuatu.

   "Sudah waktunyakah aku", tanyaku pelan. Sangat pelan sekali. Kupikir ia tak mendengar ucapanku.

   "Ya, sudah saatnya menghadap Dia", katanya. H.B. Jassin .

   "Bacaan Mulia", Penerbit Halco Jaya Namaku Izrail!______________________________________________________15 Atmonadi_______________________________________________Namaku Izrail! Beberapa jenak aku pun cuma bisa menatapnya lagi. Tanpa komentar dan rasa apapun. Hambar. Lalu entah bagaimana tiba-tiba saja aku nyeletuk tenang. Lagi-lagi, kurasakan ketenanganku karena pengaruh wewangiannya.

   "

   Boleh aku meminta sesuatu sebelum engkau mengambilku...", harapku. Ia tidak kelihatan bimbang, malah sepertinya sudah tau kalau aku akan sedikit rewel. Ia cuma mengangguk. Lalu, entah ide darimana, lidahku fasih bertanya.

   "Ceritakan tentang kamu...". Namaku Izrail!______________________________________________________16 Atmonadi_______________________________________________Namaku Izrail! 4. Hikayat Izrail Begitu saja. Ketika Ia Berkehendak melimpahkan rahmat dan kasih sayang-Nya, maka aku mengada seperti yang lainnya dari jenisku. Tercipta begitu saja dari al-Haba dan Nur Muhammad, berkas-berkas debu dan cahaya yang memanifestasikan Kun Fa Yakuun. Aku adalah satu diantara yang tak terhitung, yang Dia ciptakan untuk menjaga kelangsungan Kun Fa Yakuun. Aku adalah bagian dari Kehendak dan Kemahakuasaan-Nya. Ada milyaran proses yang menyertai Kuasa-Nya. Sejumlah itulah kami ada. Baik yang nyata maupun yang kasat mata. Baik yang terasa maupun tidak terasa. Baik di dalam maupun di tapal batas semesta. Masing-masing dari kami mempunyai tugas-tugas yang spesifik. Aku adalah salah satunya yang bertugas setiap saat, bersiap sedia bilamana semua makhluk sudah tiba untuk dikembalikan kepadaNya. Karena aku dari jenis makhluk yang mengikuti kepatuhan-Nya, maka aku sebenarnya tidak pernah terikat oleh ruang dan waktu, kendati aku selalu mengikuti arus Sang Waktu, seperti layaknya mahluk lain yang berada dalam kisaran tersebut. Jadi pendeknya aku tak pernah mati, sebelum yang lainnya kumatikan atas kehendak-Nya. Atau makhluk semacam itulah; Yang bertasbih tanpa kenal lelah, tak kenal waktu ataupun pengertian-pengertian relativistik seperti yang dinisbahkan kepada kaummu. Tugasku ya seperti yang kamu rasakan ini, mengembalikan serpihan-serpihan cahaya kembali ke asalnya, ke awal mula penyaksian-Nya, ketika kalian bersaksi "Ya, Kami bersaksi!"5. QS 7.172

   "Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman).

   "Bukankah Aku ini Tuhanmu?"

   Mereka Namaku Izrail!______________________________________________________17 Atmonadi_______________________________________________Namaku Izrail! Aku biasanya cuma sekedar menerima catatan dari Lauh Mahfuzh, siapa-siapa yang harus kujemput saat itu.

   Hanya saja, karena aku tak pernah mengenal waktu, aku bisa berada dimana saja, kapan saja, tapi bukan Coca Cola lho.

   O ya, ngomong-nomong soal debu & cahaya.

   Memang aku terbuat dari serpihan-serpihan debu & cahaya yang menjaga proses Kun Fa yakuun.

   Sebenarnya, aku dan yang lainnya ada karena Dia mempunyai Kehendak dan Keinginan Yang Tak Terbantahkan; Dia ada karena Kekekalan diri-Nya, kemandirian-Nya, sehingga bagi selain-Nya, maka Dia adalah Perbendaharaan Tersembunyi.

   Aku ada, makhluk lainnya juga ada, semata-mata karena limpahan rahmat dan kasih sayang-Nya, sehingga ketika Dia mendeklarasikan Kekekalan-Nya dan Kemandirian-Nya yang Absolut maka Dia berkata.

   "Kuntu kanzan makhfiyyan fa ahbabtu an u'rafa fa khalaqtu al-khalqa fabi 'arafu-ni --Aku pada mulanya adalah harta yang tersembunyi, kemudian Aku ingin dikenal, Kuciptakanlah makhluk maka melalui Aku mereka kenal Aku. Dia ucapkan Basmalah sebagai Rahmat dan Kasih Sayang yang Dia limpahkan, sebagai bagian dari Perbendaharaan-Nya yang tak akan ternilai oleh semua makhluk-Nya, tak akan terbalaskan kecuali oleh rahmat dan hidayah-Nya sendiri. Maka, dalam pemeliharaan Asma Ar-Rahmaan dan ar-Rahiim, Dia firmankan kehendak-Nya "Jadilah!"

   Dan muncullah cahaya kemegahan-Nya sebagai Nur menjawab.

   "Betul (Engkau Tuhan kami), kami menjadi saksi". (Kami lakukan yang demikian itu) agar di hari kiamat kamu tidak mengatakan.

   "Sesungguhnya kami (bani Adam) adalah orang-orang yang lengah terhadap ini (keesaan Tuhan)"

   Namaku Izrail!______________________________________________________18 Atmonadi_______________________________________________Namaku Izrail! Muhammad, sebagai citra awal mula-Nya yang sempurna; kemudian aku mengetahui bahwa melaluinya aku akan mengenal-Nya.

   Dalam pusaran wawu, yang berputar melawan detak Sang Waktu, Nur Muhammad adalah cahaya-Nya yang tidak tercitrakan di alam nyata; kecuali bagi mereka yang memiliki qolbu Mukminin dan mereka yang menempatkan dirinya sebagai bagian darinya.

   Ketika Nur Muhammad menyinari zarah tanpa massa, yang kelak ditakdirkan menjadi al-Haba, maka dalam kuatnya pusaran wawu, Thaasin adala firman-Nya yang mamujudkan kekuasaan-Nya, terciptalah minyak zaitun yang diberkahi, yang kilau kemilaunya mampu menerangi, kendati tanpa disentuh api6; Simetri Kegaiban Mutlak-Nya pecah mandiri karena kehendak-Nya semata; Maka dari Kegaiban Mutlak-Nya, melimpah dengan Rahmat dan Kasih Sayang-Nya, al-Iradah-Nya goncangkan kegaiban sehingga gelombang al-Qudrah-Nya maujud mencapai batas-batas untuk segera munculkan al-Haba sebagai debu awal mula dan semburat cahaya Nur Muhammad meneranginya, hingga "Jadilah!"

   Lelehan minyak zaitun itu seperti minyak tak tembus cahaya, lantas kehendak-Nya terkonfirmasikan sebagai plasma awal mula yang meledak-ledak dengan sendirinya, ciptakan gelombang Dentuman Awal Mula (Big-Bang), yang lontarkan al-Haba sebagai debu-debu materi pemula, yang luaskan ruang awal-mula dalam ketakberhinggaan Sang Waktu yang mengada QS 24.35 Allah (Pemberi) cahaya (kepada) langit dan bumi.

   Perumpamaan cahaya Allah, adalah seperti sebuah lubang yang tak tembus, yang di dalamnya ada pelita besar.

   Pelita itu di dalam kaca (dan) kaca itu seakan-akan bintang (yang bercahaya) seperti mutiara, yang dinyalakan dengan minyak dari pohon yang banyak berkahnya, (yaitu) pohon zaitun yang tumbuh tidak di sebelah timur (sesuatu) dan tidak pula di sebelah barat (nya), yang minyaknya (saja) hampir-hampir menerangi, walaupun tidak disentuh api.

   Cahaya di atas cahaya (berlapis-lapis), Allah membimbing kepada cahaya-Nya siapa yang Dia kehendaki, dan Allah memperbuat perumpamaan-perumpamaan bagi manusia, dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.

   Namaku Izrail!______________________________________________________19 Atmonadi_______________________________________________Namaku Izrail! menjadi fondasi alam nyata; darinya muncul salah satu kaumku yang mampu menjangkau setiap sudut-sudut semesta; membangun superspace7 awal mula; Dari Nur Muhammad, maujud salah satu kaumku mengikat semua maujud al-Haba menjadi semua makhluk, baik sendiri-sendiri sebagai gelembung-gelembung kuantum, maupun sintesa dari banyak zarah menjadi citarasa-citarasa8, inti-inti, atom-atom, molekul-molekul, sel-sel, jaringan-jaringan, organ-organ, obyek-obyek, menjadi galaksi-galaksi, menjadi bintang-bintang, menjadi planet-planet, batuan, pegunungan, lautan, tumbuhan, binatang, manusia, dan menjadi dirimu.

   Kaum mu, tercipta dari proses setelah milyaran tahun Kun Fa Yakuun berjalan.

   Itulah tanah lempung dari seluruh penjuru bumi, yang pernah kuambil dulu.

   Lantas kemudian Dia tiupkan Ruh dari cahaya-Nya.

   Dia berfirman ketika itu, Alif Laam Ra, (Qs 2.1) Alif Laam Mim Ra (Qs 13.1) Cahayamu Dia ciptakan dengan penuh rahmat, kasih sayang dan kemuliaan-Nya.

   Maka "Jadilah!"

   Kaummu yang mengemban semua amanat kesempurnaan citra-Nya; Amanat yang tak sanggup diemban kaumku, amanat yang tak sanggup diemban oleh semua makhluk kecuali kaummu.

   Adam yang diciptakan sebagai manusia sempurna pertama, adalah moyangmu, yang memahami asmaa-a-kullahaa, yang menjadi khalifah pertama mengemban amanat itu.

   Superspace, struktur ruang-waktu alam semesta Quark, dikenal sebagai materi elementer terkecil dalam fisika teoritis yang hanya dapat dimengerti dengan citarasa-citarasa keatas, kebawah, menyenangkan, dan ungkapan metafisi lainnya.

   Namaku Izrail!______________________________________________________20 Atmonadi_______________________________________________Namaku Izrail! Kamu mungkin heran, kalau aku sendiri sebenarnya mahluk yang sangat tak kasat mata.

   Serpihan al-Haba dan Nur Muhammad adalah bahan bakuku, yang terhalus ciptakan diriku.

   Disaat tertentu kaumku jadi sangat nyata dan bisa berbentuk apa saja.

   Persis seperti cahaya yang memantul atau bayang-bayang yang timbul dari setiap makhluk dibawah cahaya.

   Karena aku dekat dengan esensi dirimu, maka penampakkanku sebenarnya sangat tergantung pada apapun yang menggerakkan tindakanmu, motivasimu, dan niat-niatmu.

   Bagi kaum sejenis ku, bentuk tak berarti apa-apa.

   Selama milyaran tahun, Dia telah menetapkan masing-masing dari kami dengan urusan-urusan yang spesifik.

   Dia telah berfirman, Thaahaa (QS 20.1) Untuk menyingkapkan segala sesuatu, dari Asma-asma-Nya yang menjadi ketentuannya.

   Yang kelak engkau kenal sebagai, Alif, Ba, Jim, Da (ABJAD)l 1,2,3,4 (desimal) 10101010....(biner) Kami adalah kaum spesialis, dengan perintah-perintah-Nya, yang tak bisa kami bantah.

   Kami menyertai setiap gerak-gerik segala makhluk selain kaum kami.

   Karena tugas kami memang begitu.

   Kami awasi segala perilaku dan tindak tanduk kaummu, kesesatanmu, kemuliaanmu.

   Kami bukan memata-matai, tetapi sekedar mencatat atau tugas-tugas khusus lainnya.

   Semuanya kami catat sesuai dengan yang kami ketahui.

   Tapi lebih tepatnya menjadi saksi atas proses kesempurnaanmu, dengan rahmat, anugerah, kasih sayang, hikmah, keadilan dan kebijaksaan-Nya.

   Dia telah berfirman dengan kelembutan sebelum semuanya ditampilkan dengan Basmalah, Kaf ha ya Ain Shaad (Qs 19.1) Namaku Izrail!______________________________________________________21 Atmonadi_______________________________________________Namaku Izrail! Kelembutan itu adalah "yatalaththaf" (Qs 18.19) yang memunculkan Rahmat dan Kasih Sayangnya ketika Kun fa Yakuun (Qs 36.82) dicetuskan sebagai perintah penciptaan dengan ketentuan yang pasti terjadi (QS 69.1) .

   Tugas yang kuemban entah sampai kapan, aku sendiri tidak pernah diberi tahu.

   Seperti aku misalnya.

   Tugasku sangat spesifik untuk mengembalikan ruh segala mahluk kembali kepada-Nya.

   Setelah itu, ya sudah, petugas yang lain dari jenisku akan meneruskan proses itu.

   Begitu saja setiap saat dari waktu ke waktu.

   Monoton memang.

   Tapi entah kenapa aku senang-senang saja menjalankan titah-Nya itu.

   Bagiku menjalankan perintah-Nya bukan sekedar tugas atau perintah.

   Tapi menggairahkan unsur-unsur pembentukanku.

   Entah sudah berapa banyak aku mengembalikan ruh setiap mahluk di semesta ini.

   Dari kaum apa saja, dari ras apa saja.

   Yang baik-baik ataupun yang durhaka.

   Yang sedang sekarat ataupun yang sehat-sehat saja.

   Pokoknya, yang berdiam disetiap sudut semesta, yang mengikuti proses sejak Kun Fa yakuun difirmankan.

   Aku sendiri, tentu saja menjadi bagian dari proses itu.

   Tapi karena kuasa-Nya, tugas kami memang cuma menjaga agar proses itu berjalan seperti yang Ia Kehendaki.

   Kehendak-Nya adalah Kemutlakkan-Nya.

   Maka kaum kami seringkali merupakan bagian dari apa yang disebut sunnatullah.

   Aturan dan ketetapan-ketetapan yang menyertai kun fa yakuun, baik yang pasti atau tidak pasti.

   Kenapa Aku? Kenapa aku yang ditugasi begitu? Ini ada sejarahnya.

   Kan tadi sudah kukatakan, bahwa aku dulu pernah mengambil debu dari bumi.

   Ketika Dia hendak menciptakan Adam, moyangmu itu, Dia mengutus satu malaikat yang sebenarnya tugasnya memikul 'Arsy untuk membawa debu dari bumi.

   Ketika dia ngotot ingin mengambil debu dari bumi, Bumi berkata "Aku memintamu demi Zat Yang telah mengutusnya agar engkau tidak mengambil apa pun dariku Namaku Izrail!______________________________________________________22 Atmonadi_______________________________________________Namaku Izrail! sekarang yang neraka memiliki bagian darinya".

   Malaikat pemikul Arsy terkejut, maka dia pun batal mengambil debu bumi.

   Ketika ia melaporkan kepada-Nya, Dia berfirman "Apa yang mencegahmu untuk membawa apa yang telah aku perintahkan kepadamu?".

   Dia menjawab.

   "Bumi telah meminta kepadaku demi keagungan-Mu, sehingga aku merasa berat untuk menolak sesuatu yang meminta demi Keagungan-Mu". Maka Allah kemudian mengutus malaikat lainnya kepada bumi, tetapi bumi mengatakan alasan yang persis sama seperti sebelumnya. Demikian sampai entah berapa milyar tahun dalam ukuranmu sampai Allah mengutus semuanya. Akhirnya Allah mengutusku untuk mengambil debu. Bumi pun mengatakan seperti sebelumnya. Tapi, sudah menjadi kehendak-Nya kalau segala sesuatu yang berhubungan dengan debu dan tanah liat akan ditugaskan kepadaku. Aku berkata kepada bumi,"Sesungguhnya Dia yang mengutusku lebih berhak untuk ditaati daripada kamu". Bumipun bungkam seribu bahasa dan pasrah atas kehendak-Nya. Akupun mengambil dari permukaan bumi seluruh tanah yang baik dan buruk, semua unsur yang ada di Bumi yang mengandung Carbon, Hidrogen dan Oksigen, dan membawanya kepada-Nya. Lalu Dia mengucurkan air surga kekumpulan debu bumi itu sehingga menjadi lumpur hitam yang diberi bentuk yaitu minthiin (Qs 23.12), dan darinya Ia menciptakan Adam."

   Itulah sebabnya kenapa aku ditugaskan untuk mengambil ruh manusia dan mengembalikannya ke Yang Berhak Menentukan Nasib.

   Aku tak mengenal belas kasihan.

   Dulu, aku pernah berbelas kasih kepada manusia yang hendak kucabut nyawanya.

   Namun, kehendak Allah mengandung rahasia-rahasia yang tersembunyi, sehingga akupun malu melakukan penentangan Diriwayatkan oleh Said bin Manshur, Ibnul Munzir, dan Ibn Abi Hatim dari Abu Hurairah, ref 10, hal 50-51 Namaku Izrail!______________________________________________________23 Atmonadi_______________________________________________Namaku Izrail! Kehendak-Nya.

   Suatu hari, aku diperintahkan mencabut nyawa seorang perempuan di padang pasir yang panas.

   Ketika kudatangi, dia baru saja melahirkan anak laki-laki.

   Aku menaruh belas kasihan kepada perempuan itu karena keterpencilannya, dan juga kasihan terhadap anak laki-laki perempuan itu karena masih bayi namun tidak terawat di tengah padang pasir yang buas.

   Namun fatal akibatnya, karena anak kecil dimana aku menaruh belas kasih itu ternyata adalah penguasa lalim dan tiran yang tak ada duanya di bumi.

   Dari situ, aku memahami bahwa "Mahasuci Dia yang memperlihatkan kebaikan kepada yang dikehendaki-Nya!".

   Ketika aku berbelas kasihan, maka aku tidak mencabut nyawa bayi itu, tapi aku kemudian menyesalinya karena apa yang kuanggap kebaikan ternyata benih kejahatan yang kubiarkan tumbuh karena aku salah menafsirkan kehendak Tuhan.

   Izrail terdiam sejenak.

   Agaknya ia masih mengenang apa yang dilakukannya dulu.

   Kemudian ia melanjutkan.

   Jangan tanya siapakah ibu bapakku, seperti layaknya makhluk lainnya yang beribu bapak.

   Katakan saja, aku manifestasi Kehendak Yang Kuasa.

   Manifestasi al-Qudrah setelah Ia memfirmankan "kun!".

   Seperti saya bilang tadi, kaum sejenisku tercipta begitu saja karena Ia Berkehendak.

   Kalau kamu bertanya berapakah banyak tugas yang telah kulakukan? Aku sendiri tidak tahu.

   Benar-benar tidak tahu.

   Karena pengetahuan tentang itu tidak kami miliki.

   Ada yang lain dari jenisku yang melakukan hitung menghitung.

   Itu bukan tugasku.

   Aku jadinya memang mahluk yang sangat spesifik.

   Sebenarnya kalau soal spesialisasi begini, kami tidak ada apa-apanya dibanding kalian manusia.

   Soalnya, hanya kaum kalianlah yang diberi kehendak bebas untuk berpikir, memilah dan memilih dengan bertanggung jawab.

   Kaum kami tak sanggup memikulnya, karena kami telah melihat dampak-dampaknya yang mengerikan.

   Dia pun menghendaki kami bertasbih dan sujud dihadapan Nenek Moyangmu.

   Pernah kami protes begini-begitu sewaktu kami diberitahu bahwa Dia Berkehendak menciptakan mahluk manusia.

   Namun, Dia Maha Mengetahui atas apapun yang terjadi sejak Awal dan Akhir.

   Namaku Izrail!______________________________________________________24 Atmonadi_______________________________________________Namaku Izrail! Kami sebenarnya terikat Sang Waktu seperti kaummu.

   Sang Waktu adalah kaum sejenisku.

   Ialah yang memungkinkan perubahan.

   Kami sebenarnya pun tau kalau manusia akan selalu begini begitu di semesta yang Dia ciptakan dengan rahmat dan kasih Sayang-Nya yang tak terbalaskan.

   Yang tidak kami miliki ada pada makhluk yang satu ini.

   Keinginan, akal, dan atribut lain yang kami tau bakal jadi masalah nanti.

   Kami memang sedikit iri, sampai Dia menunjukkan kuasaNya atas semua makhluk manusia.

   Kalian sebenarnya lebih tahu dari kami atas segala mahluk yang pernah Ia ciptakan.

   Kami pun lalu sujud dihadapan nenek moyangmu, Adam.

   Cuma satu makhluk yang tak mau sujud.

   Ialah Iblis yang kemudian akan selalu mendampingi kalian dalam proses Kun Fa yakuun.

   Maka, iapun terkutuk.

   Allah berfirman .

   "Keluarlah engkau dari padanya, karena sesungguhnya engkau terkutuk, dan sesungguhnya laknat atasmu sampai hari kemudian."10 Begitulah, Iblispun menjadi musuh abadimu dan musuhmu yang sejati. Ia menyusup di kumpulan-kumpulan debu al-Haba yang sekarang maujud menjadi semua bentuk, karena keinginan, karena hasrat, karena syahwat, karena ketamakan, kerakusan, kesombongan, dan penyakit-penyakit Sang Iblis lainnya. Aku tak kuasa mengusirnya dari sekitarmu, soalnya memang bukan tugasku. Kan tadi sudah kubilang kaumku adalah kaum spesialis. Begitulah aku. Izrail mengakhiri kisahnya. Aku terdiam. Kemudian, karena tugas-tugasnya itu aku bertanya tentang cara dia mengakhiri kehidupan seseorang, cara dia mengambil ruh makhluk bernyawa.

   "Proses pengambilan ruh? ", dia mengangkat alisnya. Sebenarnya bagaimana caraku mengambil ruhmu itu tergantung dari banyak hal. Dan semuanya ada didiri kamu sendiri. Ada yang mungkin menurutmu kelihatan mudah, ada juga yang sulit. Ada yang berkesan ada juga yang tidak menyimpan kesan QS 15. 34-35 Namaku Izrail!______________________________________________________25 Atmonadi_______________________________________________Namaku Izrail! apa-apa. Aku sendiri tidak tau kenapa bisa tidak berkesan sama sekali. Ia maunya begitu kok. Cara mengambilnya pun macam-macam. Kan sudah kubilang kalau bahan dasarku adalah cahaya. Penampakanku sebenarnya tergantung dari kamu sendiri. Ada banyak hal yang mempengaruhi penampakan ku. Tapi, yang utama memang segala gerak gerik dan tingkah laku yang pernah kamu lakukan di semesta ini, akan mempengaruhi wujud penampakkanku. Demikian juga cara mengambil ruh kehidupan yang bersemayam di wujud fisikmu, tergantung pada kebandelan dan kepatuhanmu. Memang kaum mu ini termasuk makhluk yang diistimewakan-Nya. Sangat disayang, sangat sempurna dibanding makhluk lainnya. Hanya, seringkali kaum kamu itu ngeyel. Kalau tidak, malah bisa dibilang pin-pinbo alias pintar pintar bodoh. Dan yang paling menjengkelkan, kalau kaum kamu ini sudah dikuasai oleh penyakitnya Sang Iblis yang terusir. Walah, susahnya minta ampun. Padahal pengambilan ini sebenarnya proses yang biasa-biasa saja. Kamu sendiri kan tahu tiap saat ada saja yang kuambil. Dengan baik-baik atau dengan paksa, dengan sendiri-sendiri atau berkelompok, dengan senang atau dengan ketakutan. Memang sih aku sering datang tiba-tiba. Maklum namanya cuma makhluk yang cuma menjalankan perintah. Aku sendiri tidak tahu kapan harus segera menemuimu. Itu rahasia Dia Yang Penuh Rahasia. Kaum kamipun, yang bisa dibilang 100 % patuh dan selalu beribadah kepada-Nya, tak tau apa-apa kalau menyangkut urusan takdir makhluk. Sungguh, tugas kaum kami cuma memenuhi perintah Dia. Memang sih seringkali ada delay sewaktu kami menjalankan tugas. Biasanya kalau ada delay, kehadiran kami akan didahului aura yang mempengaruhi kelakukan mahluk yang akan kami ambil. Mungkin kamu sendiri tidak menyadari hal itu. Tapi begitulah. Kaum kamu sebenarnya ada di dalam genggaman-Nya dengan ketat. Ada yang digenggam erat-erat. Ada yang direnggangkan, sampai kesombongan menyergapnya. Dan mengira, dirinya sangat hebat dan berkuasa, sampai-sampai diapun menafikan peran Tuhannya. Padahal, semua malapetaka, semua kehinaan, Namaku Izrail!______________________________________________________26 Atmonadi_______________________________________________Namaku Izrail! semua hal yang buruk-buruk dapat terhindar dari dia semata-mata karena Dia sangat menyayanginya. Akhirnya, kesombongan itu menjerumuskan dirinya dalam banyak kesesatan dan kebodohan. Benar, sombong, bodoh dan sesat itu sebenarnya hampir beriringan, karena itulah karakter Azazil, sang Iblis yang mengira dirinya pantas disujudi karena ilusi kesuciannya. Banyak kaummu yang terkena ilusi palsu itu. Maka berhati-hatilah, sebenarnya semua manusia mempunyai peluang untuk tergelincir ke dalam perangkap tipu daya Sang Durjana yang dikutuk oleh-Nya. Kami yang mempunyai tugas mengambil sebenarnya cuma satu. Berhubung kami tidak terikat dalam proses yang kalian jalani, tidak oleh ruang maupun waktu, sepintas kami kelihatan ada banyak. Memang begitulah kejadiannya. Dalam satu waktu ukuran kalian, kami bisa serentak mengambil banyak ruh dengan berbagai cara, dimana saja. Sudah tak terbilang, berapa milyar ruh yang kuputuskan dari semua harapan dan impiannya, dari semua angan-angan dan cita-citanya, dari semua keasyikannya, dari semua kesenangannya, hartanya, istrinya, anak-anaknya, saudara-saudaranya, rumah-rumahnya, mobil-mobilnya, perusahaan-perusahaannya, jabatan-jabatannya, pacar-pacar gelapnya, dan lain-lainnya. Tapi, itu tak cukup untuk mengingatkan manusia. Hingga iapun seperti keledai dipenggilingan masa, terperosok di lubang yang sama dari masa ke masa. Kelalaian manusia dari mengingat kedatanganku nampaknya sudah menjadi penyakit zaman. Dari waktu ke waktu melakukan tugasku, kelalaian mereka terhadap kedatanganku menimbulkan rasa sombong dan berpanjang angan-angan. Entah sudah berapa banyak aku menghanguskan "business plan"

   Mereka.

   Kaummu semestinya mengingat syair yang dibuat oleh seorang arif ini, Namaku Izrail!______________________________________________________27 Atmonadi_______________________________________________Namaku Izrail! Kita lalai dari mati di pagi dan sore hari Seperti penghuni dunia yang lalai Dari kematian di sore dan pagi hari Seseorang berjalan di suatu hari seperti tubuh tanpa ruh Didepan mataku, setiap yang hidup adalah isyarat kematian Merintihlah jiwamu wahai orang miskin, bila engkau merintih Sungguh, kau akan mati meski kau berumur seperti Nuh.[17] Aku rasanya sudah kebal dengan semua keadaan ruh yang kutarik dalam keadaan apapun.

   Pembantu-pembantuku sejumlah mahluk berruh yang ada di semesta ini.

   Jadi, setiap saat sebenarnya aku mengintip semua makhluk, mengincar semua makhluk.

   Begitu sinyal terakhir diisyaratkan Allah SWT maka akupun akan beraksi memadamkan semua kepongahan dan harapan manusia.

   Ketahuilah, sesungguhnya ruh dalam keadaan telanjang dalam tubuh seorang hamba, ia akan diambil apabila dikehendaki dan dilepaskan apabila dikehendaki oleh-Nya.

   Maka [17], Bersiaplah untuk mati wahai jiwa dan berusahalah untuk selamat, orang bijak yang siap meyakini bahwa tak ada keabadian bagi kehidupan dan tak ada tempat pelarian dari kematian.

   Engkau hanya peminjam apa yang mesti dikembalikan.

   Kita bukanlah pemilik kehidupan ini, juga bukan pemilik tempat hidup ini.

   Kita tak berharta, tak berkeluarga, tidak juga anak-anak kita miliki.

   Semuanya orang-orang telanjang Jiwa kita menuju masa yang dekat, Yang Meminjamkan akan mengambil yang dipinjamkan.

   Sebenarnya aku juga ditugaskan untuk mematikan malaikat, setan, iblis, pohon, binatang, dan makhluk bernyawa lainnya.

   Maka ia yang bernyawa, pastilah akan gemetar melihat kedatanganku.

   Namaku Izrail!______________________________________________________28 Atmonadi_______________________________________________Namaku Izrail! Sebenarnya, ada banyak cara aku menarik ruh dari tubuh atau jasad mahluk bernyawa.

   Hal itu sebenarnya tergantung dari segala hal yang membentuk kamu, amal-amal kamu, dan kelakukan kamu.

   Mau tau bagaimana aku menarik ruh dari tubuh manusia? Aku menariknya langsung dari jasad yang hidup melalui ubun-ubun kepala.

   Kamu seringkan menyedot minuman dari dalam botol? Persis! Seperti itulah aku menarik ruh manusia dari tubuhnya.

   Saat itu kulakukan, seluruh sel-sel genetis tubuhmu mulai dari ujung kaki, sedikit demi sedikit akan mati.

   Maka, jemari kakilah yang akan mengalami kematian pertama kali, baru kemudian bergerak ke telapak kaki, tungkai, kemudian ke betis, lalu paha dan seterusnya.

   Pada keadaan ruh kutarik, ujung-ujung kaki akan mengejang, kaku.

   Dengan cara yang sama setiap bagian tubuh pelan-pelan akan kesakitan amat sangat dan kemudian mati rasa, bertanda ruh sudah melalui bagian itu.

   Maka, berpisahnya tubuh dengan ruh akan terjadi setelah ruh dan tubuh merasakan sakit yang sangat dahsyat.

   Bagaimana rasanya.

   Susah kugambarkan, karena aku cuma melihat saja, kan aku yang mencabut nyawa.

   Aku cuma melihat saja bagaimana manusia yang kucabut nyawanya berkelojotan dengan berbagai ekspresi rasa sakit yang dia rasakan saat itu.

   Jadi aku sendiri ndak tahu bagaimana rasanya ketika ruh kutarik dari jasad manusia.

   Tapi, baiklah, dari pengalamanku mungkin gambarannya bisa kusimpulkan demikian .

   Rasanya seperti disayat-sayat karena ruh kehidupanmu11, yang menempel disetiap atom tubuhmu, sel-sel genetismu yang menjadi jaringan syaraf, otot, pembuluh darah, persendian, rambut, kulit kepala, kulit yang membungkus tubuhmu, dan semua bagian tubuhmu kutarik-tarik, kubetot-betot dengan keras.

   Bayangkan saja jika ruhmu enggan meninggalkan dunia, maka semakin enggan, semakin sakitlah rasanya.

   Kalau ndak percaya, coba saja kamu cubit kulitmu keras-keras.

   Sakit kan! Kamu pernah kan mengalami luka disayat.

   Perih! Begitulah teriakan sebagian dari mereka yang kucabut ruhnya.

   Tapi luka tersayat yang sering dialami manusia tidak seberapa dibandingkan dengan tercabutnya ruh dari jasadmu dengan paksa.

   Kalau Dalam istilah Al-Ghazali, ruh kehidupan terdiri dari hayat atau ruh yang memberi energi kehidupan dan Ruh Ilahiah yang mengenal Ilahi Namaku Izrail!______________________________________________________29 Atmonadi_______________________________________________Namaku Izrail! sayatan luka kan cuma terjadi di sekitar luka saja, itupun sakitnya sudah luar biasa dan terasa di bagian tubuh lainnya.

   Bisa dibayangkan bagaimana kalau seluruh sel tubuh terasa disayat-sayat.

   Jangan heran kalau manusia akan berkeringat, menjerit, melolong-lolong, meraung-raung, dan menggeliat-geliat berkelojotan ketika ruh ditarik keluar dari kepompong tubuhnya.

   Manusia akan terkuras tenaganya, akibat kelelahannya, ia bahkan tak lagi dapat bernafas, ia akan merasakan seperti tertimpa beban berat kesombongan, kedengkian, ketamakan, kemaksiatan, dan kejahilan lainnya.

   Namun demikian, apabila tubuh kuat, suara yang dikeluarkan ketika bernafas akan berbeda-beda.

   Ada yang dengan susah payah, ada yang mudah.

   Sesuai dengan amal yang pernah dilakukan tubuhnya.

   Rasa sakit yang tak terkira muncul karena ruh yang lembut menjadi jinak dan menyatu setelah berhubungan dengan tubuh.

   Keduanya kemudian bercampur dan saling merasuki satu sama lain, sehingga keduanya seperti menjadi sesuatu yang satu.

   Ruh dan jasad menjadi melekat.

   Keduanya tak akan terpisahkan, kecuali dengan suatu upaya penarikan yang kuat, sehingga manusia merasakannya sebagai suatu kepayahan yang amat sangat dan sakit yang luar biasa.

   Ketahuilah, kesukaanmu akan syahwat, nafsu dan materi serta keduniawian cenderung akan semakin melekatkan ruhmu dalam jasadmu.

   Kenapa demikian, ini karena atom-atom tubuhmu semakin memiliki energi yang tinggi, sehingga ikatan-ikatan atomis dalam tubuhmu akan semakin kuat.

   Dikatakan bahwa tubuhmu menyimpan energi dalam yang berlebihan, sehingga seringkali energi berlebihan ini melonjak-lonjak dengan liar dan menumbuhkan berbagai syahwat dan nafsu.

   Kromosom-kromosommu akan terganggu, kode-kodenya yang asli akan jungkir balik, bahkan akibat langsungnya akan muncul menjadi berbagai penyakit yang payah seperti kanker, jantung, atau pikun.

   Itulah yang akan mencelakakanmu, akan menyiksamu.

   Jadi semakin lekat ruh dalam jasad maka semakin sakitlah engkau rasakan ketika aku menarik-nariknya karena keengganan ruhmu meninggalkan jasadmu.

   Setelah rasa sakit tak terkira dan kekuatan jasad menurun, suara akan berangsur hilang, dan setiap bagian tubuh perlahan-lahan akan menjadi kaku.

   Sakitnya penarikan ruh memang menggentarkan siapapun juga.

   Jangankan manusia biasa, para nabi dan rasul pun menggigil ketakutan manakala aku datang.

   Karena Namaku Izrail!______________________________________________________30 Atmonadi_______________________________________________Namaku Izrail! alasan itulah, seorang nabi yang paling dimuliakan diantara nabi-nabi dan rasul-rasul, Muhammad SAW, memohon kepada Allah SWT agar membebaskan beliau dari penderitaan dan kepedihan kematian.

   Beliaupun sudah mengingatkan.

   "Perbanyaklah mengingat sesuatu yang menghancurkan kelezatan, yakni kematian."12 Banyak orang arif dan ulama yang membuat syair tentang hilangnya kelezatan ketika aku datang. Kata mereka, Ingatlah kematian yang menghancurkan kelezatan Dan bersiaplah untuk kematian yang akan datang Wahai yang hatinya lalai dari mengingat kematian Ingatlah tempatmu sebelum tiba saat perjumpaan Bertobatlah kepada Allah dari kelalaian dan segala yang lezat Sesungguhnya kematian sangatlah dekat Ingatlah musibah hari-hari dan saat-saat yang terlewat Jangan merasa tenang dengan dunia dan perhiasannya yang melekat [17]. Dalam Al Qur"an, Allah menggambarkan kesakitan saat penarikan ruh dalam firman dengan gambaran berikut "Dan bertaut betis (kiri) dengan betis (kanan) (QS 75.29)", yang banyak ditafsirkan oleh ulama sebagai berhimpunnya rasa sakit sakratul maut dengan kerugian karena melepaskan ridha Allah. Allah menyebut keadaan tersebut dengan "sakrah", karena sakitnya kematian disertai dengan keburukan yang dihimpun akan membuat semaput pemiliknya, sehingga biasanya kesadarannya hilang. Allah berfirman.

   "Dan datanglah sakratul maut dengan sebenar-benarnya. Itulah yang kamu selalu lari daripadanya (QS 50.19)"[17]. Bagaimana gambaran yang jelas mengenai rasa sakit dan penderitaan kematian memang bermacam-macam. Sehingga terdapat gambaran yang tidak persis sama, namun intinya serupa yaitu suatu rasa sakit yang tak terkirakan. Kamu mungkin dapat menyimak dari beberapa kisah tentang kematian berikut ini. Hasan bin Ali pernah mendengar sabda Nabimu yang mulia yang mengatakan padanya bahwa "pedihnya kematian setara dengan luka-luka tiga ratus tusukan pedang". Ali Bin Abu Thalib kwj HR Tirmidzi no 2307, dikutip dari ref 17 Namaku Izrail!______________________________________________________31 Atmonadi_______________________________________________Namaku Izrail! bahkan menyebutkan setara dengan seribu pukulan pedang. Bisa kamu bayangkan bukan bagaimana sakitnya. Jangankan dipukul pedang, lha luka tergores silet saja bisa membuat manusia mengaduh-aduh nggak karuan, apalagi dipukul-pukul seribu kali dengan pedang. Gambaran lain menyebutkan, kalau pedihnya kematian itu lebih tajam dari gigi gergaji, lebih tajam dari mata gunting, lebih menyakitkan daripada dipanggang diatas kawah panas gunung berapi. Makanya ada pepatah yang mengatakan bahwa "maut lebih menyakitkan daripada tusukan pedang, gergaji, atau sayatan gunting". Para nabi dan rasulpun mempunyai gambaran yang menakutkan betapa pedihnya ketika aku datang. Dikisahkan ketika Nabi Musa meninggal dunia dan ditanya Allah bagaimana rasa sakitnya kematian yang ia rasakan, ia menjawab bahwa kejadian itu seperti seekor burung yang dipanggang hidup-hidup, tapi nyawanya tidak juga lepas dan ia tidak menemukan cara untuk melepaskan diri. Musa juga menggambarkan peristiwa itu seperti kambing hidup yang sedang dikuliti. Bukankah Aisyah r.a pernah juga mengatakan bahwa ketika Nabi SAW akan meninggalkan dunia fana ini, ada secangkir air penuh tergeletak didekat beliau. Beliau mencelupkan tangannya kedalam cangkir berulang-ulang dan membasahi dan membasuh wajahnya. Beliau berdoa kepada Allah supaya dibebaskan dari sakratul maut. Demikian juga, khalifah kedua Umar bin Khatab r.a. meminta Ka'ab menggambarkan keadaan ketika seseorang dalam sakratul maut . Dia menjawab "Pencabutan nyawa dari badan dapat dibandingkan dengan pencabutan duri-duri dari tubuh manusia sedemikian rupa sehingga seluruh tubuh merasakan cengkeraman rasa sakit yang amat sangat."

   Itulah sekelumit gambaran bagaimana kami melakukan tugas pencabutan ruh dari tubuh manusia dan rasa sakit yang dirasakannya.

   Perlu kamu ketahui juga, kalau pengaruh pencabutan ruh, atau kematian itu tidak cuma sekedar ketika ruh dicabut dari jasadmu.

   Namun pengaruhnya akan terus-menerus dirasakan sampai keliang lahat.

   Namaku Izrail!______________________________________________________32 Atmonadi_______________________________________________Namaku Izrail! Akan kuceritakan sebuah riwayat lama yang menginformasikan hal ini.

   Pernah sekelompok orang datang kekuburan dan berdoa kepada Allah untuk menghidupkan seseorang yang telah meninggal.

   Maksud mereka adalah ingin mengetahui bagaimana penderitaan yang dialami si mati pada saat aku beraksi.

   Atas idzin Allah , si mati yang kebetulan seorang yang bertakwa pun hidup kembali.

   Ia berkata.

   "Aku meninggal 50 tahun yang lalu, namun hingga kini rasa pedihnya belum hilang dari hatiku!". Bayangkan! Rasa sakit yang dialami ruh si mati yang nampaknya tidak hilang begitu saja, namun terasakan hingga puluhan tahun. Aura kedatanganku yang menguat biasanya kalian sebut sebagai Sakratul Maut. Dalam keadaan sakratul maut, setiap saat sekarat demi sekarat akan manusia lalui, penderitaan demi penderitaan akan dirasakan, sakit demi sakit akan mengingatkan manusia pada semua perbuatannya, dan hal itu terus akan terjadi sampai ruhnya mencapai kerongkongannya. Pada titik kritis ini, berhentilah perhatian manusia kepada dunia dan semua yang ada di dalamnya. Berhentilah semua harapan-harapan dan angan-angan mereka. Saat itu, simetri kegaiban pun terkuak dihadapannya, pemandangan alam akhirat pun muncul begitu saja. Pintu tobatpun ditutup dan manusia pun diliputi oleh kesedihan dan penyesalan. Ia mungkin akan teringat sabda Rasulullah SAW "Tobat seorang manusia tetap diterima selama dia belum sampai pada kondisi sakratul maut (yaitu sampainya nyawa di kerongkongan) 13". Maka semakin menyesallah ia. Tapi semua itu terlambat dan ketika aku menampakkan diriku semakin nyata, maka saat itu jangan pernah bertanya tentang pahit getirnya kematian ketika sakratul maut tiba. Pendek kata karena kengerian tentang kedatanganku maka rasulullah SAW pernah bersabda tentang aku, dengan sabdanya beliau sebenarnya hanya ingin mengingatkan manusia, katanya.

   "Kalau kalian melihat ajal dan perjalanannya, pastilah kalian akan membenci angan-angan dan tipu dayanya. Tak seorangpun penghuni rumah kecuali ada Malaikat Maut QS 4.18 Namaku Izrail!______________________________________________________33 Atmonadi_______________________________________________Namaku Izrail! yang memperhatikan mereka dua kali sehari. Orang yang didapati ajalnya telah habis, maka dia cabut nyawanya. Bila keluarganya menangis sedih, dia bertanya "Mengapa kalian menangis?"

   Dan mengapa kalian bersedih? Demi Allah, Aku tidak mengurangi umur kalian, tidak pula mengekang rezeki kalian, dan akupun tidak berdosa.

   Sesungguhnya aku benar-benar akan kembali kepada kalian (yang masih hidup saat itu), kemudian kembali, dan kemudian kembali, sehingga aku tidak menyisakan seorangpun dari kalian."

   "14 Demikianlah, aku akan datang tanpa diundang dan pergi tanpa diantar. Ia yang saatnya sudah ditentukan, maka ia akan menghadapi aku sesuai dengan keadaannya, rasa sakitnya, dan kengeriannya. Banyak ungkapan yang menggambarkan bagaimana rasa sakit ketika aku mencabut nyawa manusia. Namun, percayalah itu semua tidaklah lengkap benar karena keluarbiasaan sakratul maut tidak dapat diketahui dengan pasti, kecuali oleh orang yang merasakannya sendiri. Tahukah kamu, bahwa pencabutan nyawa termasuk kondisi spiritual yang cuma bisa dirasakan oleh orang yang kucabut nyawanya. Jadi, orang lain mungkin menggambarkan dengan ungkapan yang berbeda-beda. Tapi, begitulah kematian, ia hanya bisa dirasakan oleh yang meregang nyawanya sendirian. Karena kematian termasuk keadaan ruhani, maka menjadi jelas bahwa keadaan ruhanimu sangat mempengaruhi bagaimana rasanya mati. Orang lain cuma bisa mengira-ngira saja dengan menganalogikannya dengan rasa sakit yang benar-benar pernah dialaminya, atau dengan cara mengamati orang lain yang sedang meregang nyawa. Lewat analogi pula akan diketahui bahwa setiap anggota badan yang tidak bernyawa, tidak bisa lagi merasakan rasa sakit. Diriwayatkan oleh ad-Dailami dari Zaid bin Tsabit, ref 10 hal 51 Namaku Izrail!______________________________________________________34 Atmonadi_______________________________________________Namaku Izrail! Akan kuperjelas lagi bagaimana rasa sakitnya kematian. Gambarkan saja satu bagian dirimu terbakar api, maka rasa sakit yang dialami akan menjalar keseluruh tubuh dan jiwa. Dan sesuai dengan kadar yang menjalar ke jiwa, maka sebesar itu pula kadar yang dialami oleh seseorang. Akan tetapi, rasa sakit yang dirasakan selama sakratul maut menghunjam jiwa dan menyebar keseluruh tubuh. Sehingga bagi yang sedang sekarat, maka ia merasakan dirinya ditarik-tarik, dibetot, dan dicerabut dari setiap sel, urat nadi, syaraf, persendian, dari setiap akar rambut yang tumbuh dibadannya dan kulit kepala, hingga kaki. Jadi, jangan Anda tanyakan lagi bagaimana derita dan rasa sakit yang tengah dialami oleh mereka yang dijemput olehku! Maka, perhatikanlah sekiranya kamu mengalami suatu peristiwa yang berhubungan dengan kematian, apakah itu kematian salah satu keluargamu, tetanggamu, atau teman-temanmu. Perhatikan bagaimanakah keadaannya! Gunakan pengalamanmu dalam mengiringi kematian sebagai pelajaran dan peringatan bagimu, bahwa tak ada yang abadi, semua pasti akan mati! Namaku Izrail!______________________________________________________35 Atmonadi_______________________________________________Namaku Izrail! 5. Portofolio Izrail "Pengalamanku? Wah kan sudah kukatakan banyakkk sekali. Aku tak bisa menghitungnya.", Izrail masih tersenyum ditepi ranjangku ketika kutanyakan pengalamannya. Kemudian dia melanjutkan.

   "Memang banyak peristiwa yang bisa kuingat sewaktu aku menjalankan tugasku. Dari banyak ragam manusia. Mulai dari yang gila, sehat, sakit, yang soleh, yang bejat dan durjana, yang menjadi wali, nabi, dan rasul. Pokoknya sebanyak jenis manusia yang pernah ada di muka bumi ini, pernah aku alami. Nah apa pengalaman yang bagaimana yang ingin kau ketahui?"

   Dia balik bertanya kepadaku.

   Sejenak aku merenung, menghimpun daftar pengalaman Izrail yang ingin kuketahui.

   Seringkali, saat menuju kantor atau sekedar jalan-jalan, aku melihat banyak sekali orang-orang yang gila baik secara fisik dan psikologis, ataupun yang nampak sebagai orang gila beneran maupun secara tersamar, aku melihat aspek-aspek tekanan psikologis yang menuju kegilaan pada beberapa orang yang kutemui.

   Psst.., asal tahu saja, salah satu keahlianku memang membaca karakter seseorang baik dari perilaku, gaya bertutur, wajah, maupun berbagai aspek perilaku lainnya.

   Jadi, analisaku pada orang-orang yang sering kutemui seringkali tidak meleset jauh dari kesimpulan umum yang kuambil, kendati baru sekali bertemu.

   Salah satu yang menarik adalah kegilaan ini.

   Khususnya orang yang gila secara total .

   psikis dan fisiologis, sehingga ia sama sekali tidak sadar akan kemanusiaannya, kemudian menggelandang di jalanan dalam keadaan yang menyedihkan; maupun kegilaan jenis lain seperti gila wanita, gila harta, gila kehormatan, gila jabatan, gila uang, gila kekuasaan, gila karena syarafnya error, gila karena Allah, dan kegilaan lainnya.

   Gila dunia sudah jelas menjadi penyakit kronis dari sebagian orang yang gelagapan diterjang derasnya gelombang peradaban.

   Mereka belum siap menghadapi ganasnya dan kuatnya peradaban yang datang menggelombang berupa kemajuan, kekayaan, kebudayaan, pemikiran, dan lain sebagainya sehingga akal dan pikirannya menjadi Namaku Izrail!______________________________________________________36 Atmonadi_______________________________________________Namaku Izrail! gelap gulita.

   Akhirnya dalam kegelapan akal pikirannya itu, maka kegilaan duniawilah yang muncul karena akal pikirannya tidak sanggup merespon gelombang yang datang dengan wajar.

   Gila karena Allah adalah yang nampak pada orang-orang tertentu sebagai kegilaan spiritual yaitu orang yang gila karena cintanya kepada Allah SWT.

   Gila yang demikian memang sedikit tidak masuk akal bagi orang-orang yang ada di setiap zaman, kendati dari mulutnya meluncur kata-kata bijak penuh hikmah.

   Nah, ini saja kali yang akan kutanyakan pertama kali.

   Akupun kemudian bertanya.

   "Bagaimana sebenarnya kamu mencabut nyawa orang yang gila beneran dan gila karena Allah?"

   Izrail sekilas mengernyitkan alisnya yang rapih kemudian bertutur dengan cueknya.

   Orang gila sebenarnya terbebas dari beban syariat Allah.

   Kalau kegilaannya itu karena kerusakan fisik seperti syaraf yang rusak, maka syariatnya hanya sebatas dia waras saja.

   Sedangkan orang yang gila karena dunia maka dia tetap menanggung semua amal perbuatan karena kegilaan yang condong kepada keduniawian itu.

   Maka hati-hatilah, karena kegilaan yang disebabkan hasrat keduniawian yang tak terkendalikan sangat membahayakan.

   Inilah kegilaan si Iblis yang akhirnya terjebak dalam kebutaan hati, ia menjadi takabur, sombong, dan membangun ilusi dengan kesucian diri, merasa paling patut untuk dihormati, sehingga iapun akhirnya menentang perintah Allah untuk menghormati nenek moyangmu.

   Bagi dia yang gila karena mencintai Allah, maka Allah akan menggenggam kehidupannya.

   Ia kekal dalam genggaman cinta-Nya.

   Maka iapun tidak pernah menoleh kembali kepada dunia.

   Kegilaan sebenarnya memang identik dengan mereka yang tertutup akal pikiran dan kesehatan kejiwaannya.

   Gila secara fisis dan psikologis dapat disebabkan berbagai hal.

   Seperti kamu sebutkan tadi, ada gila harta, gila wanita, gila hormat, penyakit syaraf, dan yang lainnya.

   Disini, kamu harus melihat bagaimana Allah sebenarnya menciptakan semua makhluk dengan awal mula yang sempurna.

   Ketika makhluk ditempatkan dalam ruang waktu, maka makhluk sebenarnya diharuskan untuk selaras dengan semua Kehendak Allah SWT, baik yang berupa perintah-perintah, larangan-larangan, hukum-hukum alam, maupun berbagai petunjuk yang diungkapkan oleh para Nabi dan Rasul.

   Namaku Izrail!______________________________________________________37 Atmonadi_______________________________________________Namaku Izrail! Tapi, gudang alpa adalah manusia, kendati semua itu sudah terhampar dalam dirinya dan di alam semesta, tetap saja manusia tergelincir.

   Ketika manusia mengabaikan semua petunjuk-petunjuk itu, maka berbagai ketentuan Allah pun terabaikan.

   Pengabaian inilah yang menyebabkan potensi manusia berubah tidak sesuai dengan aslinya.

   Percayalah ini semua proses dalam ruang-waktu, semua makhluk bila tidak selaras dengan Kehendak Allah akan menerima konsekuensi, baik dirasakannya di dunia maupun di akhirat; baik saat itu juga ataupun nanti.

   Ketika seseorang terlahir dengan wujud fisik yang tidak sempurna, katakanlah cacat mental, maka ruh yang ditiupkan Allah SWT yang memiliki kesempurnaan ditiupkan ke dalam jasad.

   Ketika jasad terintegrasi dengan ruh, maka keseimbangan yang gaib dan yang nyata terjadi.

   Ia yang terlahir cacat fisik, mungkin tidak akan memiliki keseimbangan yang optimum.

   Boleh jadi dalam pandangan manusia, ia disebut cacat mental atau bahkan tidak waras.

   Tapi, kenapa bisa tidak waras, bukankah Allah selalu menciptakan dengan kesempurnaan? Itulah makna penting dari keselarasan dengan Kehendak Allah.

   Jasad biologis adalah produk ikhtiar manusia.

   Dalam arti, kendati Allah melakukan intervensi langsung dalam proses penciptaan, maka manusia sebenarnya berperan dalam penciptaan keturunannya.

   Maka seringkali Allah menyebutkan diri-Nya sebagai "Kami"

   Di dalam Al Qur"an untuk menjelaskan adanya peran makhluk di dalam penciptaan itu.

   Ketika manusia lalai atas kenyataan ini, dan kemudian ia tidak mematuhi perintah Allah, maka boleh jadi apa yang menjadi salah satu ciri alamiahnya di dunia, meneruskan keturunan akan mengikuti alur yang tidak menyenangkan.

   Ketika engkau diperintahkan untuk tidak berzinah, tapi engkau membangkang, maka potensi-potensi biologismu akan berubah.

   Boleh jadi dari dirimu akan lahir makhluk-makhluk yang tidak sempurna, baik dari segi jasmani maupun ruhani.

   Ketahuilah, kendati manusia pada akhirnya memiliki berbagai bentuk fisik yang biasanya kalian sebut sempurna dan tidak sempurna, Allah sebenarnya Namaku Izrail!______________________________________________________38 Atmonadi_______________________________________________Namaku Izrail! menginformasikan bahwa pembawaan fisik manusia tidak berpengaruh pada jatidirimu yang halus dan lembut (lathifah15, yaitu qolbu).

   Allah berfirman bahwa "Lalu kami jadikan ia makhluk yang lain (QS 23.14)"

   Berarti memanusiakan dirimu dari jasad yang hanya terdiri dari daging dan urat-urat syaraf dengan susunan unsur-unsur dan tabiat, keadaan, dan kecenderungan tubuh yang paduannya menyebabkan pengaruh pada kesehatan seseorang , baik lahir maupun batin kedalam jasad difirmankan oleh Allah bahwa [] .

   Maka ketika ruh ditiupkan "Dia membentukmu, lalu menyeimbangkanmu (QS 82.7)".

   Jadi, dalam firman ini Allah menginformasikan bahwa asal muasalmu yang diciptakan dari min thiin menjadi segumpal darah (QS 23.12) dalam naik-turunnya tahapan-tahapan perkembangan manusia (QS 23.14); dan ketika ruh ditiupkan maka terjadilah sinkronisasi antara unsur material dan immaterial manusia sehingga dari integrasi dan sintesis kedua unsur pembentuk manusia tersebut muncullah apa yang disebut sebagai watak atau tabiat manusia, yang pada akhirnya mempengaruhi akhlak dan perilakunya.

   Apakah itu berakhir dengan sempurna atau tidak sempurna, maka faktor-faktor yang mempengaruhi manusia secara utuhlah yang lebih banyak mempengaruhinya.

   Sehingga dikatakan oleh sabda Nabi SAW bahwa manusia terlahir dengan fitrah yang suci, namun lingkunganlah (ibu bapaknya, pengasuhnya, teman-temannya, dll.) akhirnya yang akan membentuknya menjadi ini atau itu.

   Jadi, perhatikanlah bahwa aspek-aspek biologis dan psikis manusia pada akhirnya tergantung dari keselarasannya dengan sunnatullah, baik dalam pembentukannya maupun dalam pendidikannya setelah dilahirkan ke dunia, jadi akhlak manusia dipengaruhi aspek genetis dan lingkungannya.

   Kebolehjadian adalah manifestasi dari Kehendak Allah yang nyata terekam dalam sel-sel genetis (gnome) manusia.

   Karena disitu tersimpan sejarah tentang nenk moyangmu, kehidupanmu, takdirmu, dan qadā dan qadar anak cucumu.

   Ketika anakmu cacat mental atau fisik, maka boleh jadi ada sesuatu yang salah dalam dirimu, ayahmu, kakekmu atau moyangmu.

   Ini bukan dosa turunan, karena fitrah asal manusia sebagai ruh yang ditiupkan didalam jasad adalah tersucikan dari dosa.

   Boleh jadi ini karena aktivitas fisikmu di dunia, jasad biologismu yang mengendalikan dirimu, Lathifah dalam istilah sufi mengacu kepada suatu makna yang lebih mendalam, sedangkan lathifah manusia adalah jiwa rasional yaitu qolbu.

   Qolbu pada hakikatnya berperan "menurunkan"

   Derajat atau kualitas ruh pada Namaku Izrail!______________________________________________________39 Atmonadi_______________________________________________Namaku Izrail! sehingga segala nafsu syahwat merajalela.

   Ketika keturunanmu cacat fisik, cacat mental, ada apakah ini? Kenapakah demikian? Apakah Allah tidak adil? Maka, sebelum melontarkan pertanyaaan ini, lihatlah ke dirimu sendiri? Apa yang salah dengan diriku, kehidupanku, apa yang aku makan dan minum, cara aku memperoleh makanan dan minuman, cara aku menyikapi kehidupan? Renungkanlah dengan pikiran yang terbuka, bukan dengan pikiran yang terbelenggu oleh nafsu.

   Karena pikiran yang terbelenggu hawa nafsu adalah manifestasi Iblis yang bersemayam dalam jiwa dan ragamu.

   Ia akan membisikkan dirimu dengan buruk sangka dan berkata "Tuhanmu tidak adil maka ikutlah aku (Iblis)".

   Ketika engkau ikuti bisikan Sang Durjana itu, maka engkau menjadi budaknya, yang menepiskan realitas hakiki akan Tuhanmu yang menciptakan semua makhluk dengan limpahan rahmat dan kasih sayang-Nya.

   Ketika kegilaan fisis-biologis menimpa seseorang, tekanan mental yang dahsyat muncul karena potensi jasad dan ruhanimu tidak terolah dengan benar, sehingga semua fakta yang tercerap inderawi menjadi suatu beban yang tidak tertahankan.

   Ibarat cangkir, maka cangkirmu terlalu kecil sehingga tidak mampu menampung semua limpahan rahmat dan kasih sayang Allah yang terus menerus, baik berupa kemajuan-kemajuan zaman, peradaban, keduniawian, maupun limpahan-limpahan ruhaniah.

   Maka pecahlah cangkir itu.

   Ia yang kemudian menjadi gila secara fisis biologis, adalah ia yang terenggut dalam genggaman Allah dan mati sebelum dimatikan.

   Aku biasanya tidak terlalu dipusingkan dengan keadaan lahir seseorang ketika mencabut nyawanya.

   Hanya saja, dampak-dampak perilaku yang menyebabkan kegilaannya seringkali membuatku terpaku, maka si gila yang meregang maut adalah ia yang meregang dalam genggaman Allah.

   Hanya Dialah yang tahu bagaimana si gila akan diperlakukan, kecuali kegilaannya itu jelas sebagai kegilaan si Iblis yang terhalusinasi akan kesucian diri dan kesombongannya.

   tingkat yang lebih mendekati dan sesuai dengan diri manusia di satu sisi , yaitu jasadnya, akan tetapi tetap sesuai dengan ruh di sisi lain, catatan kaki raf 22 hal 34 Namaku Izrail!______________________________________________________40 Atmonadi_______________________________________________Namaku Izrail! Si gila karena cintanya kepada Allah adalah si gila ya ng menjadi tenggelam dalam genggaman Allah.

   Entah kenapa, Allah sepertinya membiarkan kegilaan kepada-Nya bagaikan memberikan contoh kepada manusia bagaimana kegilaan makhluk yang ter-baqa-kan dalam diri-Nya.

   Ia yang majnun16 dalam genggaman Allah kurenggut dengan citarasa kegilaan karena cinta-Nya.

   Maka seringkali akan engkau temui syair-syair penuh kerinduan kepada-Nya dan mayat-mayat yang menggeletak di sembarang tempat dengan senyum keabadian Sang Pecinta yang terlampiaskan kerinduannya.

   Sejenak aku masih menatap Izrail menyelesaikan kisah tentang si gila.

   Pikiranku masih mengambang tanpa memikirkan apa-apa kecuali cerapan rasa takut yang makin meliputi diriku.

   Kemudian terlintas seorang teman yang telah mendahuluiku.

   Ia meninggal dalam keadaan yang biasa-biasa saja.

   Tanpa tanda-tanda ataupun firasat-firasat, baik kesehatan maupun yang sifatnya spiritual.

   Entah kalau ia sendiri mengalaminya.

   Aku tidak tahu.

   Yang jelas, ia sedang berolah raga kegemarannya ketika Sang Maut menjemput dengan tiba-tiba di usianya yang masih muda.

   Lalu, tercetus pertanyaanku.

   "Bagaimanakah untuk orang sehat walafiat yang mendadak meninggal?"

   "Haa, kamu teringat temanmu ya, atau dirimu sendiri yang merasakan kedatanganku yang tiba-tiba", ia melihat kepadaku dan tersenyum dikulum. Aku menganguk perlahan.

   "Oke, akan aku ceritakan bagaimana aku mencabut yang sehat", ujarnya. Banyak orang yang masih mengira bahwa kesehatan yang baik akan membawa umur panjang. Pendapat ini , kalau ditinjau dari sisi manusia, memang benar adanya. Setidaknya, ia yang menjaga kesehatannya berupaya untuk selaras dengan sunnatullah. Tetapi, ketahuilah bahwa masalah "hidup dan mati"

   Adalah kehendak Allah yang penuh ketidakpastian dan keserbamungkinan.

   Aku sendiri tidak tahu kapan si A, si B, atau si C mati.

   Akan tetapi, yang jelas aku pasti mendatangi setiap makhluk kalau sudah diinginkan-Nya, karena kematian adalah suatu kepastian.

   Namun, kapan aku akan datang, itu tergantung kehendak-Nya semata.

   Majnun adalah tokoh fiksi dalam sastra Arab Kuno yang tergila-gila kepada seorang gadis cantik bernama Laila, sehingga ia menjadi sedemikian gilanya.

   Maka muncul istilah Majnun ynag identik dengan gila karena cinta.

   Namaku Izrail!______________________________________________________41 Atmonadi_______________________________________________Namaku Izrail! Tetapi, sadarilah! Aku selalu mengikuti setiap makhluk dalam setiap detik sang waktu berjalan.

   Percayalah, Sang Waktu dan aku sebenarnya selalu beriringan, sehingga dalam setiap saat "hidup dan mati"

   Sebenarnya sekedar anugerah Allah semata.

   Ketika Dia perintahkan aku untuk beraksi, maka saat itu juga aku beraksi.

   Maka manusia sebenarnya harus berhati-hati, karena setiap saat aku selalu mengincar dirinya.

   Ketika Dia berkehendak padaku untuk mengambil si A atau si B saat itu, aku tinggal mengiyakan dan saat itu juga dia yang dikehendaki-Nya mati akan mati.

   Jadi, ingatlah selalu bahwa posisi semua makhluk sebenarnya sangat kritis sekali.

   Bagi yang bertasbih setiap saat maka tasbihnya adalah penghambaannya yang mutlak, seperti kaumku yang selalu bertasbih kepada-Nya.

   Bagi manusia maka bertasbihlah setiap saat dengan selalu "mengingat-Nya", lakukan dzikir.

   Tanpa itu maka boleh jadi engkau akan mati dalam keadaan "bermaksiat kepada-Nya".

   "Na udzu billah min dzalik". Sekiranya semua manusia menyadari hal ini, aku yakin bahwa bumi ini akan sepi dari semua aktivitas karena rasa takut akan kedatanganku. Karena itu dalam keadaan sehat, selalu ingatlah kepada-Nya, bertasbihlah selalu dengan dzikir-dzikir qolbu yang ikhlas dan ridha bahwa kehidupan dan kesehatanmu sebenarnya sekedar anugerah-Nya semata. Ia yang kucabut dalam keadaan sehatnya, akan mati sesuai dengan kondisinya saat itu. Aku sekedar melempangkan perintah dan kehendak-Nya, sehingga seringkali dia yang kucabut nyawanya tidak merasakan kedatanganku. Seringkali, aku beraksi ketika ia sedang duduk minum kopi, membaca koran, di bis kota, di jalanan, ketika manusia sedang giat-giatnya berolah raga, sedang bermaksiat, dan sebagainya. Makanya, seringkali kamu akan temui nasihat-nasihat dari si bijak untuk berhati-hati dalam setiap tindak tandukmu. Namun, hal ini rupanya tidak disadari oleh banyak manusia bahwa "hidup dan matinya"

   Tak lebih sekedar Kehendak-Nya semata.

   Maka waspadalah dan ingatlah sabda Nabi berikut "Kematian yang tiba-tiba adalah rahmat bagi orang yang beriman, dan nestapa bagi pendosa (HR Abu Daud)[11]".

   Namaku Izrail!______________________________________________________42 Atmonadi_______________________________________________Namaku Izrail! "Dia yang selalu mengingat Allah SWT, menyadari dirinya adalah hamba-Nya semata, maka iapun menjalankan kesolehan seperti yang dijelaskan oleh para nabi, rasul, wali, dan para pewaris ilmu Nabi.

   Ikutilah kesolehannya, berkumpullah dengan mereka baik dalam keadaan senang maupun susah.

   Ia yang soleh sebenarnya dititipi cahaya ilahiah sehingga dalam setiap langkahnya adalah ibadahnya."

   Ujar Izrail, kemudian dia menyitir salah satu firman Tuhan,"Dan sembahlah Tuhanmu sehingga datang kepadamu yang diyakini (ajal) (QS 15.99)".

   Semua bulan, tahun, malam dan siang hari merupakan ketentuan ajal dan waktu untuk beramal.

   Semua akan berakhir dan berlalu dengan cepat.

   Maka, dalam setiap detik waktu yang berjalan, sesungguhnya bagi mereka yang beriman terdapat amal-amal ketaatan yang ditetapkan oleh Allah.

   Maka, jangan sia-siakan waktumu! Aku belum sempat bertanya lagi ketika Izrail bertutur meneruskan ceritanya tanpa kuminta.

   Kemudian ia melanjutkan kisahnya tentang bagaimana ia seringkali merasa malu kalau mendatangi orang yang soleh, oleh karena kesolehannya.

   Dia yang mematuhi semua perintah Allah, dalam keadaan apapun, sebenarnya contoh yang indah bagaimana aku dengan kelembutan mengantarkan dirinya memasuki keabadian.

   Kesolehannya akan menjadi penerang dirinya di alam barzakh yang luas.

   Disana, ia akan menanti keputusan, bahkan sebenarnya tidak menanti, sebab penantiannya tidak memiliki makna temporal yang berarti baginya.

   Sehari serasa seribu tahun17.

   Dan ia merasakan kebahagiaan yang hakiki ketika berkumpul dengan orang-orang yang soleh juga.

   Mereka bergerombol dalam kesolehannya.

   Sekali-sekali, iapun bisa berkomunikasi dengan karib kerabatnya yang masih ada di dunia, melalui mimpi, melalui getaran-getaran qolbu mukminin yang soleh, yang mampu menembus batas-batas kegaiban alam barzakh.

   Semuanya terjadi atas kehendak-Nya semata, karena semua hasrat dan keinginan dirinya telah terbaqakan dengan Kehendak-Nya semata.

   Aku mendatangi mereka yang soleh dengan kesantunan yang sebisa mungkin tidak mengagetkan dirinya.

   Bahkan aura kedatanganku sebenarnya sudah ia cium QS 32.5 Dia mengatur urusan dari langit ke bumi, kemudian (urusan) itu naik kepada-Nya dalam satu hari yang kadarnya (lamanya) adalah seribu tahun menurut perhitunganmu.

   Namaku Izrail!______________________________________________________43 Atmonadi_______________________________________________Namaku Izrail! jauh-jauh hari sebelum aku dikehendaki oleh-Nya untuk melakukan penarikan ruhnya yang tercerahkan.

   Ahhh, seringkali aku merasakan kerinduan-kerinduan mereka kepada-Nya.

   Biasanya auraku yang mendatanginya akan menyebabkan dirinya tergerak dengan Kehendak-Nya semata.

   Ia berbuat sesuai dengan Kehendak Allah.

   Ia menjadi asing atas perbuatan dirinya, kalau ia sadari hal itu.

   Namun, biasanya mereka sendiri tidak sadar bahwa semua gerak-geriknya sudah bukan lagi gerak-gerik yang disebabkan keinginan dirinya.

   Bisa dikatakan, bahwa si soleh yang menjelang kematiannya sudah terfanakan dan terbaqakan dalam semua Kehendak-Nya.

   Bagi yang matahatinya awas, boleh jadi gerak geriknya akan terpahami sebagai bukan gerak gerik dirinya.

   Bagi yang tidak memahami, keasingan dirinya baru akan tersadari setelah kematiannya.

   Tidak disadari oleh semua orang kalau gerak-geriknya adalah kehendak Allah semata.

   Ketika aku datang, maka aku biasanya datang diam-diam supaya tidak mengagetkannya.

   Maka kucabut ia dalam sujud shalat lima waktunya, dalam shalat malamnya, dalam tafakkurnya, dalam tidurnya, dalam sakitnya, dalam sehatnya, dan dalam keadaan apapun ia berada saat itu.

   Kewaspadaannya akan kedatanganku, menyebabkan ia tidak lalai mengingat Allah, ia tidak alpa untuk waspada terhadap kedatanganku yang mendadak.

   Hal ini menyebabkan aku malu menemuinya langsung.

   Maka akupun datang diam-diam dalam setiap keadaan dirinya.

   Maka iapun akan kucabut dengan keselamatan akhirat yang selalu melingkupinya.

   Boleh jadi kematian bagi mereka yang soleh akan dirasakan sangat ringan dan juga sangat berat.

   Bagi yang berat maka boleh jadi ia masih mempunyai hajat untuk mencapai derajat tertentu, yang belum berhasil dicapainya melalui amal perbuatannya, maka kematian baginya sangat menyakitkan karena lepasnya peluang untuk mencapai derajatnya di surga.

   Bagi yang kurang iman, katakanlah si kafir, terjadi sebaliknya khususnya bagi si kafir yang mempunyai amal baik yang belum memperoleh balasan.

   Maka ia akan dimudahkan dalam kematian sebagai balas jasa kebaikannya dan nanti ia akan langsung mendapatkan tempatnya di neraka.

   Jadi, jangan merasa selamat kalau ada amal kebaikan yang belum terbalas.

   Karena boleh jadi balasan itu hanya akan Namaku Izrail!______________________________________________________44 Atmonadi_______________________________________________Namaku Izrail! diterimanya sebatas saat kematiannya saja.

   Setelah itu, semua amal akan dihisab sesuai kadarnya masing-masing.

   "Tapi, kesolehan bukanlah mutlak keselamatan dariku. Maka engkau harus hati-hati."

   Tiba-tiba ia berkata begitu.

   Kemudian ia terus menuturkan.

   Yang soleh sekalipun sebenarnya masih rentan terhadap dua jenis keadaan menentukan yang berujung pada "akhir yang buruk".

   Salah satunya yang berbahaya adalah "pada saat sekarat dan mengalami kengerian maut, hatinya mungkin diliputi oleh keraguan atau pun kekufuran, hingga ketika ruhnya dicabut, dia masih berada dalam keadaan seperti itu", Yang kedua adalah.

   "pada saat kematian, kecintaan pada materi atau kesenangan duniawi mungkin telah menguasai hatinya....maka diapun akan menghadapkan wajahnya ke dunia, dan sebanding dengan kecondongan seseorang kepada dunia, itu semua akan menyebabkan tabir, yang menyebabkan turunnya siksa". Aku menggigil mengingat Izrail berkata seperti itu. Lha..., yang soleh saja belum tentu selamat dalam menghadapi kematian, bagaimana dengan yang setengah hati solehnya, atau yang sama sekali keblinger? "O ya, aku akan perdengarkan untaian nasihat dari sufi generasi terdahulu". Katanya tiba-tiba saja ia menjadi romantis. Judulnya "Delapan Nasihat Hatim"18. Izrail pun pun bersenandung [21]. Cintailah amal saleh, ia dapat memutuskan rantai kepemilikanmu kepada dunia, ia akan menjadi penerang kuburmu, pendampingmu disana dan tidak meninggalkanmu sendirian. Taatilah perintah Allah dengan ridha, Abu Abdur Rahman Hatim bin Unwan Al Ashamm ("si Tuli"), seorang sufi generasi awal dari pribumi Balkh, adalah murid Syaqiq al-Bakhi. Hatim mengunjungi Baghdad dan meninggal dunia di Wasyjard di dekat Tirmiz pada tahun 237 H/852 M, lihat ref. 23, hal 190 Namaku Izrail!______________________________________________________45 Atmonadi_______________________________________________Namaku Izrail! karena dengan keridhaan pada ketaatan-Nya maka keinginan hawa nafsumu akan terbelenggu (QS 79.40). Sedekahkanlah bagian duniamu kepada Allah Ta'ala, karena apa yang ada disisimu semua akan lenyap, sedekah adalah tabunganmu disisi Allah, dan apa yang ada disisi-Nya adalah kekal (QS 16.96) Bertaqwalah kepada Allah SWT, karena disitu tersimpan Kemuliaan dan Keagunganmu (QS 49.13) sebagai suatu anugerah ketaqwaanmu kepada-Nya. Ridhalah kepada semua ketentuan Allah SWT, karena pembagian dari Allah sudah ditentukan sejak azali (Qs 43.32). Tanpa keridhaan pada semua ketentuan Ilahi, maka engkau akan dihinggapi hasud, penyakit Iblis yang timbulkan iri dan dengki karena harta, kedudukan, dan ilmu yang akan timbulkan saling cela dan gunjing diantaramu. Musuhilah syeitan, ia adalah musuh yang sangat nyata bagimu (QS 35.6). Ia mewujud dari semua hasrat , keinginan, penguasaan, dan kepemilikanmu; Ia muncul menjadi berbagai bentuk nafsu dan syahwat, yang akan mengikatkanmu kepada materi, duniawi, dan segala maksiat. Putuskan semua harapanmu dari selain Allah, jangan terpedaya dengan rasa takut akan rezekimu, Dia yang maha Pemberi telah menjamin dan menanggung semua rezeki makhluk-Nya (Qs 11.6), tanpa kecuali. Karena itu, perhatikan pencarian kehidupanmu dari syubhat, dari halal dan haram, dari yang menghinakan dirimu, Namaku Izrail!______________________________________________________46 Atmonadi_______________________________________________Namaku Izrail! dari yang merendahkan kedudukanmu. Bertawakkalah kepada Allah SWT semata (QS 65.3). Dialah yang akan menjaminmu, mencukupkan keperluanmu, dimanapun kamu berada, dalam keadaan apapun. Jangan gantungkan dirimu pada tali gantungan syeitan yaitu uang, kekayaan, kekuasaan, kerajaan, pekerjaan, dan bergantung kepada makhluk lainnya. Gantungkan dirimu hanya pada Kehendak Allah SWT semata. Izrail tersenyum, alunan suara dan makna-makna yang terkandung dalam puisi "Delapan Nasihat Hatim"

   Itu benar-benar semakin menggigilkan diriku, seolah mengingatkan bahwa aku masih jauh dari gambaran yang disampaikan Hatim.

   Aku masih tercenung di hadapan Izrail yang kulihat menatapku dengan lebih lembut seolah menenangkan diriku.

   Lantas, aku teringat Malin Kundang si anak durhaka.

   Bagaimanakah orang-orang seperti itu menghadapi sakratul maut sedangkan yang soleh saja masih bisa dikatakan belum tentu bisa selamat melaluinya.

   Aku beratnya.

   "Pernahkah engkau mendengar kisah Malin Kundang?" , kataku kepada Izrail. Ia menjawab.

   "Ya, aku mengetahuinya. Bahkan di banyak belahan dunia, di setiap zaman, kisah-kisah si anak durhaka semacam itu cukup dikenal". Izrail melanjutkan bagaimana ia menghadapi anak durhaka semacam itu, baik yang terhitung soleh maupun tidak. Banyak kisah yang mengerikan bagi manusia yang durjana. Namun, barangkali tidak ada yang paling mengerikan bagi ia yang durhaka kepada orang tuanya sendiri. Silaturahim adalah kaitan fundamental yang membangun suatu masyarakat dan peradaban yang sebenarnya aktualisasi dari Rahmaatan Lil Aalamin. Bila silaturahim ini rusak maka bisa diprediksikan bahwa semua tatanan masyarakat cepat atau lambat akan mengalami kerusakan. Dan keluarga adalah tatanan masyarakat terkecil yang melibatkan lebih dari satu orang. Maka pemutusan silaturahim, apalagi kalau hal itu melibatkan keluarga antara anak dan orang tua, maka bayang-bayang malapetaka Namaku Izrail!______________________________________________________47 Atmonadi_______________________________________________Namaku Izrail! seperti menaungi kehidupan seseorang. Maka hati-hatilah dalam menjaga hubungan demikian. Tanpa alasan yang pasti, bahwa silaturahim itu mesti terputus karena Allah semata, maka hati-hatilah karena pemutusan itu akan menyebabkan terputusnya barokah Allah kepadamu. Bukankah dongeng klasik dari negerimu tentang si Malin Kundang yang membatu berhubungan dengan kedurhakaan karena menyia-nyiakan ibundanya. Ingat sajalah cerita-cerita kearifan bagaimana sakit hati orang tua akan mencegah si anak memasuki kematian dengan wajar. Ada ancaman Allah disana, karena ridha ibunda adalah ridha Allah. Hati-hatilah dengan hal ini. Seburuk apapun hubunganmu dengan ibumu, Nabi SAW menyebutkannya sebanyak tiga kali berurutan ketika seseorang bertanya tentang keutamaan bakti anak terhadap orang tua, khususnya ibundanya. Dalam banyak kesempatan, hubungan keluarga memang sangat fundamental untuk membangun masyarakat dan peradaban. Namun, tanpa pijakan akan kebenaran, maka mempertahankan silaturahim yang membuta akan membahayakan karena yang lahir adalah fanatisme yang dungu maujud niat busuk Iblis yang menelusup kedalam dada manusia yang tidak waspada. Oleh karena itu, bila memang diperlukan, silaturahim dapat diputuskan karena Allah semata. Dalam era awal Islam, Nabi SAW menyadari hal ini sehingga ketika keputusan untuk berperang ditetapkan, maka sebagian dari pengikut Nabi SAW (bahkan Nabi sendiri) mengalami dilema ini, yaitu terputusnya tali silaturahim. Namun, kehendak Allah sudah demikian jelas bahwa bila putusnya silaturahim itu karena mempertahankan akidah yang benar, maka belalah Allah SWT. Allah memang patut dibela, oleh karena keberadaan dirimu di dunia sebenarnya bagian dari proses yang memaujudkan Kehendak-Nya. Dan ketika satu keluarga berselisih mempertahankan akidah kebenaran dari Yang Maha Benar, maka pilihlah jalan Allah. Ketahuilah bahwa kekafiran atau kesesatan seseorang adalah pilihannya sendiri, karena ia telah menutup dirinya dari Kebenaran Mutlak (al-Haqq). Namun, ingatlah juga, keimanan dan kesolehan seseorang semata-mata adalah hidayah dan anugerah-Nya. Manusia tidak mampu memberikan hidayah dan anugerah, sehingga ketika engkau sudah menyampaikan apa yang benar dari Allah, maka suatu kewajiban Namaku Izrail!______________________________________________________48 Atmonadi_______________________________________________Namaku Izrail! untuk mempertahankannya meskipun hal itu akan memutuskan semua ikatan-ikatan silaturahim. Tetapi sekali lagi bila memang itu diperlukan dan tidak bisa dihindari. Ingat saja kisah Nabi Nuh yang tidak mampu menyelamatkan istri dan anaknya ketika banjir tiba, kendati mereka istri dan anak seorang Nabi, namun tanpa hidayah Allah maka tidaklah akan hadir keimanan meskipun sekecil zarah atom. Ingat juga kisah anak-anak Nabi Yaqub yang menipu orang tuanya sehingga nabi Yusuf, yang nota bene adiknya saudara sekandungnya sendiri, mereka celakakan sampai Allah menetapkan keputusan bahwa mereka akan dihadirkan kehadapan Yusuf dalam kehinaan karena kelaparan. Namun, Yusuf Yang Nabi maha pemaaf sehingga mereka yang menghianati dirinya dimaafkannya. Ingat juga paman Nabi SAW, Abu Thalib, kendati ia begitu sayang dan mati-matian melindungi Nabi, namun tanpa hidayah Allah SWT, Nabi SAW pun tidak dapat berbuat banyak untuk mengislamkannya. Akan tetapi, sekali lagi, perlu kehati-hatian dalam menjaga hubungan silaturahim, kendati orang tuamu sesat dan sangat tersesat, maka nasihatilah dengan perkataan yang baik-baik. Setelah itu, berserah dirilah kepada Allah SWT, karena hanya Allah lah yang berhak memberikan hidayah dan anugerah kepada orang tuamu berupa keimanan yang benar kepada-Nya. Hindarilah kedurhakaan kepada orang tua yang berkepanjangan, apalagi kalau orang tuamu adalah orang tua yang solehah dan penuh kasih sayang kepadamu. Maka celakalah anak yang mendurhakai orang tua yang solehah. Tidak saja berdosa secara harfiah sebagai orang yang mendurhakai orang tua, tetapi kutukan Tuhan akan melingkupi dirinya dalam setiap kehidupannya. Tanpa ridha orang tua, maka semua perbuatannya akan sia-sia, shalatnya tidak bermakna, puasanya tidak berguna, semua amaliahnya musnah tanpa guna. Sesoleh apapun kamu kelihatannya, ketika engkau sakiti orang tuamu yang seiman, yang selalu berdoa dan memohon ampunan dari Tuhan, maka semua ibadahmu sia-sia. Jadi, berupayalah dengan kesabaran dan kerelaan ketika engkau berselisih dengan kedua orang tuamu. perselisihan itu dengan percikan-percikan api syeitan Jangan tanggapi sehingga ia akan menjerumuskan dirimu dalam penyesalan yang tidak berkesudahan. Namaku Izrail!______________________________________________________49 Atmonadi_______________________________________________Namaku Izrail! Akan kuceritakan sebuah kisah lama sebagai rujukan untuk manusia. Kisah ini memang bisa dibilang contoh umum bagaimana seseorang yang durhaka kepada orang tuanya akan mengalami kesulitan ketika aku menjemputnya. Diceritakan bahwa suatu hari seseorang mendatangi Nabi SAW dan memberitahu seseorang bahwa seorang pemuda membutuhkan bantuan untuk dituntun mengucapkan kalimat tayyibah19 menjelang kematiannya. Nabi mengatakan apakah anak muda tersebut sudah terbiasa mengucapkan kalimat tayyibah selama ia hidup sehat. Orang-orang kemudian menjawab bahwa si pemuda sudah terbiasa mengucapkan kalimat tayyibah. Nabi keheranan karena orang tersebut terbiasa mengucapkan kalimat tayyibah, tetapi mengalami kesulitan untuk mengucapkannya menjelang detik terakhir kehidupannya. Nabi kemudian mendatangi pemuda tersebut dan memandunya untuk mengucapkan kalimat tayyibah, namun dia tetap tidak mampu mengucapkannya. Nabi kemudian berkata kenapa dia seperti itu. Anak muda itu memberitahukan bahwa hal itu terjadi karena dia tidak patuh kepada ibunya karena dipengaruhi istrinya. Nabi bertanya apakah ibunya masih hidup. Dia membenarkan. Nabi kemudian meminta orang-orang untuk memanggil ibu pemuda tersebut. Ketika perempuan itu datang, beliau bertanya kepadanya, apakah pemuda itu anaknya. Dia membenarkan. Kemudian bertanya apa yang akan dia lakukan jika anaknya itu dibakar hidup-hidup di dalam api yang menyala-nyala. Perempuan itu menangis. Ia memahami maksud Nabi SAW untuk memaafkan anaknya. Ia lalu menjawab bahwa ia akan memaafkan anaknya itu. Perempuan itu lalu melakukannya. Kemudian Nabi memerintahkan pemuda itu mengucapkan kalimat tayyibah. Dengan mudah, pemuda itu melakukannya. Nabi merasa senang dan berkata bahwa Tuhan telah menyelamatkan pemuda itu dari hukuman neraka20. Begitulah bagaimana hubungan anak dan orang tuanya sangat berperan untuk memperoleh ridha Allah dalam setiap keadaan. Bukan saja ketika masih hidup, namun menjelang kematian pun, hubungan anak dan orang tua yang kurang harmonis akan berakibat fatal. Kesusahan yang muncul ketika nyawa di ujung kehidupan sebenarnya bukan keenggananku untuk mencabut nyawa pemuda itu. Tetapi semata-mata hanya Laa Ilaaha Ilallaah HR Baihaqi dan Thabrani Namaku Izrail!______________________________________________________50 Atmonadi_______________________________________________Namaku Izrail! kasih sayang Allah SWT kepada pemuda tersebut, mengingat kesolehannya di dunia. Namun, ketika ia menyakiti orang tuanya, yaitu ibunya, maka semua amalnya seolah tanpa guna, sehingga Allah masih memberikan suatu peluang terakhir kepada dirinya agar ibunya mau memaafkannya. Kalau tidak, maka sia-sialah semua upaya amal pemuda itu selama ia hidup di dunia. Sesoleh apapun pemuda itu, tanpa maaf orang tua maka akupun akan sejenak menunggu sampai ibunya memaafkannya. Apakah hal ini adzab atau kemurahan Allah? Maka jelaslah hal ini merupakan kemurahan Allah untuk memberikan kesempatan bagi ibu pemuda tersebut untuk memberikan maafnya. Kendati si anak berdosa, sebagai orang tua, maka diapun memiliki tanggung jawab untuk memaafkannya. Orang tua bagaimanapun juga memiliki tanggung jawab kenapa seorang anak bisa begini atau begitu. Karena, sebagai orang tua yang bertanggung jawab, ia sebenarnya menjadi bagian kenapa si anak menjadi tersesat, atau terhalang amalnya. Yang dibutuhkan sebenarnya adalah ridha orang tua sebagai orang tua, dan menyadari bahwa orang tualah yang berperan dalam menentukan apakah seorang anak dikemudian hari menjadi majusi, nasrani, atau yang lainnya. Aku masih meresapi cerita Izrail tentang hubungan anak dan orangtua, serta akibat-akibatnya di kemudian hari. Bayang-bayang keretakan dalam keluarga yang makin hari makin sering kudengar atau kulihat sendiri menjadi jelas, bahwa dalam keadaan apapun, silaturahim harus tetap dijaga. Dalam skala yang luas, retaknya silaturahim adalah retaknya suatu jalinan sosial. Maka, bila silaturahim sudah terjadi dalam skala yang luas, ancaman keretakan akan terlihat dipermukaan sebagai jatuhnya masyarakat ke dalam cengkeraman ketimpangan sosial dan ketidakadilan. Ketimpangan sosial dan ketidakadilan adalah sumber dari segala angkara murka, sumber dari iri dan dengki, sumber permusuhan yang memperlebar jurang antara yang kaya dan yang miskin, yang berpangkat dan yang tidak berpangkat, sehingga yang nampak hanyalah kesombongan-kesombongan yang dikenakan untuk menutupi kekurangan-kekurangan; yang kaya akan mengenakan kekayaannya untuk menutupi kekurangannya; yang miskin akan menutupi kemiskinannya dengan kesombongan sebagai si miskin untuk menutupi kekurangannya. Banyak masalah sosial yang terjadi di negeri ini dan di zaman ini muncul karena ketidakadilan, ketika yang satu mengabaikan yang lainnya, yang satu menelantarkan hak-hak hidup yang lainnya, maka jangan heran bila selalu akan terjadi pergesekan-pergesekan sosial yang menghancurkan tali-tali silaturahim. Namaku Izrail!______________________________________________________51 Atmonadi_______________________________________________Namaku Izrail! Ketidakadilan adalah juga ketidakseimbangan. Maka ketika hal itu terjadi juga kepada alam lingkungan dimana manusia hidup, maka ketidakadilan itu akan menimbulkan ketidakselarasan dengan hukum-hukum alam (sunnatullah) sebagai suatu kehendak Allah. Maka hati-hatilah, ketika ketidakadilan bersinggungan dengan alam lingkungan yang kadarnya tidak mungkin diubah manusia, maka bencana-bencana alam akan mengintai sebagai gempa bumi, kehancuran fisik, longsor, banjir, kebakaran, kabut asap, penyakit, dan bencana-bencana alam lainnya. Ketika bencana alam itu mengharubirukan semua manusia di muka Bumi, maka jangan salahkan keadilan Tuhan. Dia Maha Adil dan Bijaksana sesuai dengan apa yang sudah Dia firmankan dalam kitab wahyu Al Qur"an. Tinjaulah alam semesta dan dirimu sendiri dan selaraslah dengan kehendak Allah dengan ridha, sehingga sebuah bencana ataupun malapetaka yang memutuskan semua harapan dan angan-angan-mu, yang membangkitkan semua rasa takutmu akan adzab yang menimpa suatu kaum, tak lebih dari suatu peringatan atas kelalaian dan kebodohanmu karena mengabaikan keadilan yang sudah ditetapkan sebagai hukum-hukum alam yang mestinya dipahami oleh manusia. Tiba-tiba Izrail menyela lamunanku. Ia sepertinya memang bisa membaca apa yang kupikirkan. Ada kalanya aku mencabut nyawa orang yang disesatkan Allah SWT dalam keadaan yang mengerikan. Seolah adzab neraka disegerakan terhadap orang-orang yang sesat dan murtad. Mereka termasuk golongan yang disesatkan Iblis semata-mata karena kesombongan dirinya. Biasanya orang yang demikian, menurut tolok ukuran kamu dianggap sukses dan pandai, padahal itulah manusia yang paling bodoh yang termanifestasikan dari kebodohan dan kesombongan Iblis. Kebodohan dan Kesombongan adalah dua sisi mata uang yang sama, yaitu mata uang Iblis Sang pendurhaka. Orang yang demikian dikatakan sebagai orang yang benar-benar sakit jiwa dan terpenjara dalam rumah sakit jiwa yang disebut dunia. Ia sakit jiwa karena terbelenggu oleh akalnya. Sementara, dirinya terbelenggu akalnya, nafsu nya pun membentengi dirinya sehingga iapun mengisolasi diri, jauh dari fitrah asal dan mengira akalnya adalah tuhannya. Namaku Izrail!______________________________________________________52 Atmonadi_______________________________________________Namaku Izrail! "Maka pernahkah kamu melihat orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai tuhannya, dan Allah membiarkannya sesat berdasarkan ilmu-Nya dan Allah telah mengunci mati pendengaran dan hatinya dan meletakkan tutupan atas penglihatannya? Maka siapakah yang akan memberinya petunjuk sesudah Allah (membiarkannya sesat). Maka mengapa kamu tidak mengambil pelajaran? (QS 45.23)"

   Hati-hatilah dengan orang yang seperti itu, karena mereka biasanya menebar bau busuknya neraka dalam kehidupan kamu.

   Mereka tidak segan untuk bermanis muka, namun menikammu dari belakang, memfitnah, dan menebarkan kejahatan dalam kehidupan kamu.

   Kendati akalnya seperti berjalan, ia sebenarnya makhluk bodoh seperti robot yang hanya digerakkan oleh nafsu syahwatnya, yang sudah menjadi tuhannya.

   Ia termasuk manusia yang menjadi syeitan karena menuhankan nafsu dan syahwatnya, merobohkan sendi-sendi agama, dan tidak segan untuk berdusta.

   Ia dapat berada disekitar kehidupanmu sebagai kawan, sebagai boss-mu, teman mainmu, sebagai lawan, sebagai pejabat, sebagai guru, sebagai kiai, sebagai ustad, sebagai pengusaha, sebagai pengacara, sebagai dukun, sebagai artis, sebagai penyiar, sebagai pedagang, sebagai petani, sebagai pengemis, sebagai maling, sebagai polisi, sebagai tentara, dan banyak lagi yang lainnya.

   Aku mencabut mereka sesuai dengan keadaanya.

   Maka ia yang kucabut dalam kesesatan dan kemurtadan adalah ia yang merasakan hawa panas dan busuknya api neraka.

   Akan sering kautemui bagaimana mereka akhirnya.

   Mata melotot, tubuh disana-sini meregang kaku, bau yang busuk, kadang disertai keganjilan, mayat yang sangat berat karena jasadnya menyimpan beban perbuatannya, dan keadaan-keadaan lainnya yang mengerikan.

   Kalau saja engkau mampu mendengar dan melihat sesuai dengan keadaan mereka, maka akan kau lihat kengerian paling mengerikan yang dihadapi mereka ketika aku temui dengan tanpa basa-basi.

   Lantas, kuhempaskan dia dalam kubur dengan kerelaan bumi ataupun tidak.

   Disana, ia akan menghadapi siksa kubur yang tak pernah berhenti sampai kiamat tiba.

   Dalam barzakh yang sempit, maka penantiannya sampai kiamat tiba adalah kengerian abadi yang akan disesalinya.

   Namaku Izrail!______________________________________________________53 Atmonadi_______________________________________________Namaku Izrail! Ketahuilah, ketika aku mencabut mereka yang sesat dan murtad, aku mewujud sesuai dengan perbuatan mereka yang bodoh.


Raja Petir Pencuri Kitab kitab Pusaka Pendekar Rajawali Sakti Pembalasan Iblis Sesat Kathy Reichs Death Du Jour

Cari Blog Ini