Ceritasilat Novel Online

Dedemit Bukit Iblis 2


Pendekar Naga Putih Dedemit Bukit Iblis Bagian 2



Dedemit Bukit Iblis EBook By .

   Wakinamboro wakinamboro@gmail.com Dengan pedang di tangan, keenam orang pendekar itu berniat memasuki tempat itu membantu kawan kawannya.

   Keenam orang -pendekar itu segera melesat ke arah padang ilalang.

   Namun, sebelum mereka memasuki daerah itu, tiba -tiba sesosok bayangan melesat keluar dari jalan yang akan mereka masuki.

   "Munduuur! Jauhi tempat ini ... !"

   Bayangan yang ternyata adalah Pendekar Tangan Baja itu, berteriak gugup memperingatkan keenam orang pendekar tersebut.

   Keenam orang pendekar yang sedianya akan membantu teman temannya, -segera menarik senjatanya.

   Mereka pun berlompatan mundur menjauhi daerah yang ditumbuhi ilalang itu.

   "Hah ... ?!"

   Enam orang pendekar itu terbeliak memandang Ki Teja Laksana. Di wajah mereka tergambar kengerian yang amat sangat! "Ada apa?!"

   Seru Pendekar Tangan Baja sambil melintangkan pedangnya di depan dada.

   "Bajumu, Ki...! Bajumu!"

   Teriak mereka sambil menunjuk pakaian Ki Teja Laksana.

   Dengan wajah tegang, Pendekar Tangan Baja segera memandang pakaian yang dikenakannya itu.

   Alangkah terkejutnya hati pendekar itu, ketika melihat pakaiannya yang tak ubahnya seperti yang dikenakan para jembel.

   "Aaah!!! "

   Pendekar Tangan Baja melangkah mundur.

   Wajahnya semakin memucat.

   Bagaimana Pendekar Naga Putih -002.

   Dedemit Bukit Iblis EBook By .

   Wakinamboro wakinamboro@gmail.com hati pendekar itu tidak ngeri? Sebab pakaian yang dikenakannya telah menjadi compang camping! Benar benar seperti seorang jembel saja.-"Gila! Benar benar mengerikan!"

   Ujar Pendekar Tangan Baja. Suaranya bernada penuh kengerian. Pendekar itu menarik napas panjang sambil memandang ke arah hamparan padang ilalang dan pakaiannya berganti ganti. -"Apa yang terjadi, Ki...?"

   Tanya keenam pendekar itu. Mereka masih belum mengerti kejadian yang telah menimpa Ki Teja Laksana dan kawan kawannya itu. -"Hhh! Sungguh berbahaya sekali! Ternyata, padang ilalang itu dipenuhi ular terbang yang sangat berbisal"

   Gumam Ki Teja Laksana pelahan, seolah olah berkata pada dirinya -sendiri. Ki Teja Laksana belum berhasil menenangkan hatinya yang terguncang akibat kejadian tadi.

   "Ular terbang?!"

   Seru keenam orang pendekar itu heran.

   "Bukankah ular ular itu -hanya terdapat di daerah Utara? Lagi pula, ular jenis itu sudah langka sekali!"

   Kata salah seorang pendekar yang agaknya lebih mengetahui dari pada kelima orang kawannya.

   "Benar! Aku pun pernah mendengar hal itu dari guruku. Tapi kalau melihat bentuk padang ilalang itu, nampaknya dedemit itu sengaja memelihara ular terbang! Jelas, maksudnya agar Pendekar Naga Putih -002. Dedemit Bukit Iblis EBook By . Wakinamboro wakinamboro@gmail.com tempatnya tidak mudah didatangi sembarang orang!"

   Ujar Ki Teja Laksana pula.

   "Ya! Rasanya ucapan Ki Teja Laksana cukup beralasan. Mungkin dedemit itu memang sengaja memeliharanya, supaya aman dari gangguan musuh musuhnya," -ucap seorang pendekar yang bertubuh tinggi besar. Untuk beberapa saat lamanya, keadaan di sekitar tempat itu menjadi sunyi. Ketujuh orang pendekat itu sama sama terdiam, -terbawa arus pikiran masing masing.

   "Ayo, kita kembali ... !"

   Seru Ki Teja Laksana tiba tiba membuyarkan lamunan -pendekar-pendekar lain.

   Keenam orang itu tersentak kaget.

   Tanpa berkata sepatah pun, keenam, orang pendekar itu segera mengikuti langkah Pendekar Tangan Baja.

   Belum lagi jauh berjalan, tiba tiba Ki Teja Laksana menghentikan langkahnya.

   -Kening Pendekar Tangan Baja berkerut kerut, -bagai tengah memikirkan sesuatu.

   Secara serentak enam orang pendekar yang berada di belakangnya ikut pula menghentikan langkahnya.

   "Ada apa, Ki?"

   Tanya salah seorang dari keenam orang pendekar itu.

   Sedangkan lima orang lainnya ikut memandang Ki Teja Laksana dengan sinar mata penuh pertanyaan.

   Pendekar Tangan Baja terdiam sejenak, sambil 58 Pendekar Naga Putih -002.

   Dedemit Bukit Iblis EBook By .

   Wakinamboro wakinamboro@gmail.com mengedarkan pandangannya ke sekeliling.

   "Cobalah perhatikan keadaan di sekitar sinil"

   Kata Pendekar Tangan Baja, tanpa mempedulikan keheranan keenam pendekar itu.

   Pandangannya pun tak lepas memperhatikan sekitarnya.

   Meskipun keenam orang pendekar itu tidak mengerti maksudnya, namun mereka tetap mengikuti apa yang diinginkan Pendekar Tangan Baja itu.

   Dengan wajah keheranan, keenam, orang pendekar itu segera memperhatikan ke sekeliling tempat itu.

   "Rasanya tidak ada yang aneh pada tempat ini, Ki...?"

   Jawab salah seorang pendekar itu, setelah tidak menemukan apa yang dianggapnya aneh ataupun mencungakan. Berturut turut kelima orang pendekar lainnya mengatakan hal serupa. Mereka juga tidak menemukan apa yang dimaksud Pendekar Tangan Baja.

   "Apakah kalian sudah memperhatikan secara teliti?"

   Tanya Pendekar Tangan Baja lagi.

   "Rasanya sudah, Ki...!"

   Jawab enam orang pendekar itu pasti.

   "Hm.... Sekarang, coba kalian perhatikan sekali lagi! Dan ingat ingatlah! Apakah-ini jalan yang tadi kita lewati?"

   Tanya Ki Teja Laksana.

   Wajahnya mulai diliputi ketegangan.

   Ketika mendengar ucapan Pendekar Tangan Baja, keenam orang pendekar itu baru menyadari Pendekar Naga Putih -002.

   Dedemit Bukit Iblis EBook By .

   Wakinamboro wakinamboro@gmail.com kesalahan mereka.

   Wajah mereka mendadak pucat, ketika memperhatikan sekitar tempat itu.

   "Benar! Jalan ini bukanlah jalan yang kita lalui sewaktu kita datang!"

   Ujar salah seorang pendekar yang wajahnya dipenuhi cambang bawuk yang lebat.

   "Ah ... ! Tapi, bukankah kita bisa mencari jalan lain? "Kan hanya salah salah jalan saja?"

   Bantah seorang pendekar yang bertubuh tinggi kurus. Rupanya la masih belum mengerti, apa yang dimaksudkan Pendekar Tangan Baja.

   "Hm..., tidak sesederhana itu, Kawan! Kurasa, kita telah masuk dalam perangkap yang dibuat Dedemit Bukit lblis!"

   Jelas Pendekar Tangan Baja. Tentu saja hal ini membuat keenam orang pendekar itu semakin tegang saja.

   "Lalu..., apa yang harus kita lakukan, Ki? Apakah kita harus menyerah begitu saja?"

   Tanya salah seorang pendekar yang sudah dapat menangkap maksud pembicaraan Pendekar Tangan Baja.

   "Marilah kita berpencar, untuk mencari jalan yang semula kita lalui Dan, apabila salah seorang dari kita telah menemukannya, harus memberikan tanda dengan siulan! Bagaimana? Setuju?"

   Usul Pendekar Tangan Baja.

   Keenam orang pendekar itu segera menyetujui usul yang dikemukakan Ki Teja Laksana.

   Mereka lalu berpencar, untuk menemukan jalan yang semula mereka lalui.

   Pendekar Tangan Baja menuju sebelah Timur.

   Pendekar Naga Putih -002.

   Dedemit Bukit Iblis EBook By .

   Wakinamboro wakinamboro@gmail.com Sedangkan enam orang pendekar lainnya menuju ke sebelah Barat, Utara, dan Selatan secara berpasangan.

   Ketujuh pendekar yang tersesat itu melangkah dengan kesiagaan penuh.

   Tangan mereka masing-masing telah menggenggam senjata yang sewaktu-waktu siap digunakan.

   Memang disadari bahwa di sekitar mereka banyak bahaya yang mengancam! Bahkan dapat mencabut nyawa setiap saat.

   Pendekar Tangan Baja telah berpesan kepada keenam kawannya untuk memberi tanda pada setiap jaIan yang mereka lewati.

   Agar mereka tidak kehilangan arah dan dapat kembali ke tempat semula.

   *** Pendekar Naga Putih -002.

   Dedemit Bukit Iblis EBook By .

   Wakinamboro wakinamboro@gmail.com 4 Hari sudah mulai beranjak sore.

   Namun Pendekar Tangan Baja belum juga menemukan jalan yang dicari.

   Demikian juga dengan keenam orang pendekar lainnya.

   Ketujuh orang pendekar itu mulai merasa cemas.

   Sebab apabila, kegelapan sudah menyelimuti sekitarnya, pupuslah harapan untuk dapat keluar dari Bukit lblis itu.

   Bahkan kematianlah yang akan mereka temui! Pada dasarnya, Bukit lblis memang tempat yang angker dan mengerikan.

   Tidak ada seorang pun yang dapat keluar dari tempat ini dalam keadaan selamat.

   Karena, di bukit itu banyak terdapat binatang yang sangat berbisa dan lumpur hidup yang menyedot apa saja yang lewat di atasnya.

   Apalagi, pohon pohon besar yang tumbuh di sekitarnya, semakin -menambah keangkeran saja.

   Semenjak didiami oleh seorang tokoh sesat yang amat jahat, Bukit Iblis semakin terlihat angker saja.

   Tokoh sesat juga menambahkan jebakan jebakan yang tidak kalah berbahayanya.-Bahkan di tempat itu juga dibuat sedemikian rupa, sehingga dapat menyesatkan orang yang Pendekar Naga Putih -002.

   Dedemit Bukit Iblis EBook By .

   Wakinamboro wakinamboro@gmail.com datang tanpa diundang! Jalan yang berliku liku dan berkotak kotak itu, dibuat mirip satu sama lain.

   Sehingga sulit --membedakan satu sama lainnya.

   Kadang kadang para pendekar itu menemui jalan buntu yang tertutup semak belukar, -sehingga terpaksa harus kembali ke tempat semula.

   Benarbenar sebuah tempat yang membingungkan! Pada saat itu, dua orang pendekar yang menuju ke arah Barat telah tiba pada sebuah lapangan rumput yang cukup luas.

   Rumput-rumput yang tumbuh di tempat itu memang tidak terlalu tinggi, paling paling hanya seukuran anak panah saja.

   -Dua orang pendekar itu paling berpandangan satu sama lain, seolah minta pendapat masing-masing.

   Tanpa dikomando, mereka mengangguk berbarengan.

   Dengan penuh kewaspadaan, dua orang pendekar itu melangkah memasuki daerah lapangan berumput itu.

   Mereka terpisah kurang lebih sekitar dua meter.

   Tiba tiba....

   -Bress! Rumput yang terpijak salah seorang dari mereka melesak hingga sebatas lutut.

   Dengan sekuat tenaga ia berusaha keluar dari lumpur itu.

   Tapi alangkah terkejutnya pendekar itu, ketika dirasakan setiap gerakannya justru semakin menambah daya sedot lumpur itu.

   "Adi Ragil, tolooong .. !"

   Dengan wajah pucat pendekar itu berteriak meminta pertolongan Pendekar Naga Putih -002.

   Dedemit Bukit Iblis EBook By .

   Wakinamboro wakinamboro@gmail.com kawannya.

   Orang yang dipanggil Ragil itu tersentak kaget ketika melihat kawannya terperosok sebatas pinggang.

   Cepat bagai kilat Ragil segera mendekati kawannya.

   "Adi Ragil! Jangan mendekat! Jauhi daerah berumput ini. Cepat...!"

   Pendekar itu berteriak memperingatkan Ragil yang sedang menuju ke arahnya. Terlambat! Tiba tiba saja tubuh Ragil telah-melesak dalam rerumputan yang dipijaknya.

   "Kakang Juminta, awas! Ini lumpur hidup!"

   Teriak Ragil.

   Wajahnya pucat pasi.

   la berontak untuk membebaskan diri dari lumpur maut yang menjepitnya itu.

   Namun semakin keras memberontak, semakin dalam pula tubuhnya terperosok! Bukan main takutnya Ragil ketika melihat kenyataan ini.

   Tanpa malu -malu lagi, la pun melolong sekuat kuatnya.

   "Tolooong...! Tolooong...!" -Teriakan Ragil bergema ke sekitar tempat itu. Kelima, orang pendekar lainnya, serentak berlari menuju tempat semula. Pendekar Tangan Baja tiba lebih dulu dari yang lainnya. Sejenak mereka semua saling pandang dengan wajah tegang! "Mana Ragil dan Juminta?"

   Tanya Ki Teja Laksana alias Pendekar Tangan Baja kepada empat orang kawannya.

   "Pasti teriakan itu datang dari mereka, Ki"

   Seru seorang pendekar yang bercambang bawuk.

   Pendekar Naga Putih -002.

   Dedemit Bukit Iblis EBook By .

   Wakinamboro wakinamboro@gmail.com Tanpa membuang buang waktu lagi, -lima orang pendekar itu pun segera melesat ke arah Barat.

   Mereka berlari sambil mengikuti tanda-tanda yang telah dibuat Ragil dan Juminta itu.

   Tentu saja perjalanan itu tidak secepat yang diharapkan, karena harus berhenti untuk mencari tanda tanda yang dibuat oleh kedua kawannya-ltu.

   Selang beberapa waktu kemudian, lima orang pendekar itu pun tiba di tempat Ragil dan Juminta terperosok.

   Ketika melihat dua pasang lengan sebatas siku yang menggapai gapai, tiga orang dari -mereka segera melesat untuk memberi pertolongan.

   "Hei! Awaaass...!"

   Pendekar Tangan Baja terlambat memperingatkan tiga orang kawannya yang ceroboh itu. Akibatnya, tiga orang pendekar tersebut juga terjebak dalam lumpur hidup itu.

   "Diam! Jangan banyak bergerak! Kalau terus bergerak, lumpur itu akan semakin kuat menyedot tubuh kalian!"

   Teriak Pendekar Tangan Baja kepada rekannya yang terperosok itu.

   Sementara matanya mencari cari sesuatu yang -kira kira dapat dipergunakan untuk menyelamatkan mereka.

   -Sementara tiga orang pendekar itu terus bergerak gerak sambil menggaruk di sana sini.

   --Mereka merasakan ada binatang kecil yang menggigit sekujur tubuh.

   Terasa panas dan perih! Pendekar Naga Putih -002.

   Dedemit Bukit Iblis EBook By .

   Wakinamboro wakinamboro@gmail.com Ketiganya terus bergerak dan berteriak teriak, tanpa mempedulikan peringatan Pendekar Tangan-Baja.

   Pendekar Tangan Baja segera berlari menghampiri segerombolan pohon bambu yang terdapat di sekitar tempat itu.

   Dipilihnya sebatang pohon bambu yang besar.

   Terdengar suara batang bambu yang patah oleh hantaman tangan pendekar itu.

   Dengan mengerahkan tenaga saktinya, Pendekar Tangan Baja melemparkan batang bambu itu ke lapangan berumput, tempat tiga orang kawannya tengah berjuang melawan maut.

   Sedangkan dua orang iagi, dipastikan telah tewas.

   Batang bambu itu melayang dan jatuh melintang di hadapan tiga orang pendekar itu.

   "Cepat! Pegang bambu ini kuat kuat!"

   Teriak Pendekar Tangan Baja.

   Dengan dibantu -seorang kawannya yang masih tersisa itu, Pendekar Tangan Baja segera menarik batang bambu itu.

   Tidak berapa lama kemudian, tiga orang pendekar itu pun dapat diselamatkan dari ancaman lumpur maut.

   Begitu keluar dari lumpur maut, ketiga orang pendekar itu segera melepaskan pakaian mereka.

   Pendekar Tangan Baja dan pendekar yang tadi ikut membantunya memandang ketiga kawannya dengan wajah bingung.

   Namun, kebingungan itu segera berganti dengan rasa kaget yang luar biasa.

   Pendekar Naga Putih -002.

   Dedemit Bukit Iblis EBook By .

   Wakinamboro wakinamboro@gmail.com Pendekar Tangan Baja dan seorang kawannya melangkah mundur sambil terbelalak! Sebab, di tubuh tiga orang pendekar yang baru saja diselamatkan itu, menempel ketat puluhan binatang sebesar ibu jari kaki.

   Sekujur tubuh mereka telah basah oleh darah akibat gigitan binatang binatang -itu.

   "Lintah Kelabang...!"

   Sera Pendekar Tangan Baja.

   "Jangan sentuh! Lintah lintah itu sangat beracun!" -teriaknya lagi, ketika melihat kawannya akan menolong ketiga orang pendekar itu. Ketika mendengar peringatan Pendekar Tangan Baja, orang itu pun segera menarik kembali tangannya yang sudah terulur itu.

   "TapL.., tapi..., mereka harus ditolong, Ki!"

   Bantah pendekar itu, yang merasa tidak tega melihat penderitaan tiga orang kawannya.

   "Terlambak Adi Jalung! Mereka sudah tidak dapat diselamatkan lagi. Racun Lintah Kelabang amatlah ganas, dan cepat sekali menyebar ke seluruh tubuh! Maafkan aku, Adi Jalung! Bukan tidak mau menyelamatkan mereka. Tapi, harus pula dipikirkan keselamatan kita!"

   Ujar Pendekar Tangan Baja. Sinar matanya memancarkan rasa penyesalan.

   "Huh! Dedemit itu benar benar tidak punya jantung!"

   Geram orang yang dipanggil -Jalung itu.

   Wajahnya kelihatan gusar.

   Kedua orang pendekar itu memandang tiga orang kawannya yang berkelojotan dan bergulingan di tanah sambil menggaruk garuk sekujur tubuhnya.

   Mereka berteriak --teriak dan melolong menyayat hati.

   Pendekar Naga Putih -002.

   Dedemit Bukit Iblis EBook By .

   Wakinamboro wakinamboro@gmail.com "Aaah..., gatal....

   Gatal sekali! Aduh..., arrrhh...!"

   Ketiga orang pendekar itu meratap ratap sambil terus menggaruk garuk sampai --kulit tubuh mereka terkelupas dan berdarah.

   Tidak berapa lama kemudian tiga orang pendekar itu pun tewas dalam keadaan yang menyedihkan.

   Pendekar Tangan Baja dan Jalung memalingkan wajahnya.

   Tidak tega melihat kematian tiga orang kawannya yang mengenaskan itu.

   Titik air mata pun bergulir dari dua pasang mata pendekar gagah itu.

   Walaupun sudah terbiasa hidup dalam dunia yang penuh dengan kekerasan dan bunuh-membunuh itu, mereka juga merasa tidak sanggup melihat penderitaan tiga orang kawannya itu.

   "Apakah tidak sebaiknya kita kuburkan mayat mereka, Ki?"

   Ujar Jalung yang merasa tidak tega melihat mayat kawan kawannya dibiarkan begitu saja. -"Ah! apakah kau sudah lupa, Jalung! Tubuh mereka sudah tercemar racun racun -keparat itu!"

   Jawab Pendekar Tangan Baja mengingatkan kawannya.

   "Ah! Maaf, Ki! Mengapa aku begitu pelupa?"

   Ujar Jalung sambil menepak kepalanya.

   "Sudahlah! Yang penting sekarang, bagaimana kita dapat keluar dari tempat keparat ini!"

   Ucap Pendekar Tangan Baja. Wajahnya menerawang lesu.

   "Ki! Apakah kita akan dapat keluar dari tempat ini?"

   Tanya Jalung dengan nada putus asa.

   Jalung memang nampaknya sudah merasa putus asa! Kematian kawan kawannya yang -Pendekar Naga Putih -002.

   Dedemit Bukit Iblis EBook By .

   Wakinamboro wakinamboro@gmail.com berturut turut -dan mengerikan itu, telah membuatnya terpukul.

   Kini dia hanya pasrah menanti maut yang akan datang menjemputnya.

   "Hm.... Apakah engkau ingin menantikan kematian tanpa melakukan perlawanan sedikit pun? Ingatlah, Jalung! Selagi masih hidup, kita harus mempertahankan hidup kita ini sampai titik darah yang terakhir! Tidak malukah dirimu dengan julukan pendekarmu? Ke manakah perginya sifat kependekaran yang selama ini ditanamkan oleh gurumu? Hm.... Alangkah kasihannya orang tua itu, yang bertahun tahun mendidik-dan menanamkan sifat sifat -kependekaran dalam dirimu. Ternyata kini usahanya sia sia! Ah, sungguh sayang sekali' ujar Pendekar -Tangan Baja sambil menggeleng -gelengkan kepalanya. Kelihatan ada kesedihan pada wajahnya. Pada mulanya Jalung hanya menunduk tanpa mempedulikan perkataan Pendekar Tangan Baja yang terdengar gusar itu. Namun, ketika Pendekar Tangan Baja mulai menyinggung-nyinggung tentang gurunya, wajah Jalung merah seketika. Terbayang olehnya wajah orang tua yang penuh kasih itu. Orang tua yang telah mendidiknya tanpa mengharapkan imbalan sedikit pun! Ilmu yang telah diberikan gurunya selama bertahun tahun itu, kini akan -dihancurkannya begitu saja, hanya karena rasa takut mati.

   "Tidak! Pendekar Naga Putih -002. Dedemit Bukit Iblis EBook By . Wakinamboro wakinamboro@gmail.com Aku tidak boleh berputus asa! Aku harus bangkit! Harus!"

   Demikian kata hati Jalung yang telah dibakar semangat hidupnya oleh perkataan Pendekar Tangan Baja.

   "Maafkan aku, Ki! Ah.... Betapa memalukannya sikapku tadi,"

   Desah Jalung yang telah menyadari kekeliruannya. Sikapnya memang memalukan karena tidak mencerminkan sikap seorang pendekar.

   "Sudahlah, Jalung! Maafkan juga sikapku yang agak keterlaluan tadi!"

   Ucap Pendekar Tangan Baja tersenyum.

   "Tidak, Ki! Akulah yang telah berbuat bodoh! Semua yang kau katakan itu memang benar! Aku yang bodoh, dan aku jugalah yang seharusnya minta maaf!"

   Bantah Jalung lagi.

   "Ah..., sudahlah. Hari sudah hampir gelap. Marilah kita bergegas, Jalung!"

   Ajak Pendekar Tangan Baja. Dia segera beranjak meninggalkan tempat itu.

   "Baiklah, Ki! Mari ...... Jalung pun segera melangkah mengikuti Pendekar Tangan Baja yang telah melangkah lebih dahulu. Kedua orang pendekar itu pun memulai lagi usahanya untuk mencari jalan keluar dari tempat yang mengerikan itu. Kali ini mereka benar-benar harus berpacu dengan waktu. Karena tidak lama lagi seluruh desa itu akan tertutup oleh kegelapan. Pendekar Naga Putih -002. Dedemit Bukit Iblis EBook By . Wakinamboro wakinamboro@gmail.com *** Cahaya kemerahan mulai tampak di ufuk Barat. Para pendekar yang menanti di Kaki Bukit Iblis mulai dicekam kecemasan! Mereka mulai gelisah, karena kesepuluh orang pendekar yang ditugaskan untuk menyelidiki keadaan di Bukit iblis belum juga kembali. Kalingga yang dipercayakan untuk memimpin teman temannya, tampak gelisah sekali.-la berjalan mondar mandir -sambil menggendong tangannya ke belakang. Sebentar -sebentar Kalingga berhenti dan perhatikan jalan tempat kesepuluh kawannya mulai mendaki tadi. Beberapa kali dihapus butir butir keringat yang membasahi dahinya. -Para pendekar yang lain pun tidak kalah gelisahnya. Mereka mulai mengkhawatirkan keselamatan rombongan yang dipimpin Pendekar Tangan Baja itu. Berbagai dugaan memenuhi pikiran mereka. Memang, para pendekar itu telah juga mengetahui betapa banyaknya bahaya yang mengincar di daerah Bukit Ibis itu.

   "Kakang Kalingga, apakah tidak sebaiknya beberapa orang di antara kita menyusul mereka?"

   Usul salah seorang pendekar. Dia memang sudah tidak sabar menantikan kesepuluh orang teman mereka.

   "Betul, Kakang! Kami khawatir, jangan jangan -mereka dalam bahaya!"

   Ujar salah seorang 71 Pendekar Naga Putih -002. Dedemit Bukit Iblis EBook By . Wakinamboro wakinamboro@gmail.com lainnya, menimpali usul tadi.

   "Sabarlah, kawan kawan! Aku percaya akan kepandaian maupun pengalaman yang -dimiliki oleh Pendekar Tangan Baja. Jadi, biarlah kita tunggu beberapa saat lagi!"

   Pinta Kalingga kepada kawan kawannya.-Padahal sesungguhnya dia juga mulai curiga alas keterlambatan kesepuluh orang pendekar itu. Namun semua itu tidak ingin ditunjukkannya di hadapan para pendekar yang juga sedang dilanda kegelisahan itu.

   "Tapi, Kakang! Kalau hari sudah muiai gelap, bukankah mereka akan mengalami kesulitan untuk keluar dari tempat itu? Sedangkan mereka sama sekali tidak membawa obor, untuk menyusuri jalan yang akan mereka lalui!"

   Bantah seorang pendekar lainnya lagi.

   "Hm.....,baiklah. Ka lau memang itu sudah kesepakatan kalian. Ayo, kita berangkat. Bawalah beberapa buah obor untuk menandai jalan -jalan yang kita lalui. Dan sebagian dari kalian, tetaplah berjaga jaga di sini!"

   Tutur Kalingga yang akhirnya menyetujui usul kawan kawannya itu. -"He he he! Tidak harus begitu, Kalingga! Kau harus tetap tinggal di sini!"

   Tiba -tiba terdengar sebuah suara yang membuat semua yang ada di situ terkejut.

   Serentak semuanya menoleh ke arah asal suara itu.

   Sementara di tangan mereka masing masing telah -Pendekar Naga Putih -002.

   Dedemit Bukit Iblis EBook By .

   Wakinamboro wakinamboro@gmail.com tergenggam senjata yang siap dihantamkan.

   Untuk beberapa saat lamanya para pendekar itu menjadi tertegun melihat si pemilik suara tadi tengah menghampiri mereka dengan langkah yang terhuyung huyung bagai orang mabuk.

   Sesekali -orang itu berhenti, seraya menuangkan arak dari dalam sebuah guci yang tergenggam di tangan kanannya.

   Terdengar suara tegukan, ketika arak melewati tenggorokannya.

   "Pendekar Pemabuk!"

   Seru Kalingga dan beberapa orang pendekar yang sudah pernah berjumpa dengan pendekar itu sebelumnya.

   Wajah mereka yang semula diliputi ketegangan, mendadak cerah.

   Karena, dengan kehadiran pendekar konyol itu, berarti mereka akan memperoleh tambahan tenaga yang dapat diandalkan.

   Kalingga yang sudah mengenal Pendekar Pemabuk dengan baik, segera menyambut dan menyalaminya.

   Wajahnya berseri seri gembira!-Kedatangan pendekar yang terkenal berwatak jenaka itu, benar benar melegakan hatinya.

   Jelas -pada saat ini pengalaman maupun nasihat pendekar itu sangatlah diperlukan.

   "He he he.... Apa khabar, Kalingga? Sudah lama sekali kita tidak jumpa! Oh, ya. Bagaimana keadaan gurumu? Apakah baik baik saja?" -berondong Pendekar Pemabuk dengan pertanyaan begitu ia tiba di depan Kalingga. Pendekar Naga Putih -002. Dedemit Bukit Iblis EBook By . Wakinamboro wakinamboro@gmail.com Mendengar pertanyaan Pendekar Pemabuk yang bagai air bah itu, Kalingga hanya tersenyum-senyum. Ditatapnya Pendekar Pemabuk yang tengah menuangkan arak ke dalam mulutnya. Pendekar Pemabuk segera menurunkan guci araknya, ketika tidak didengarnya jawaban Kalingga.

   "Eh! Mengapa engkau diam, Kalingga? Apakah pertanyaanku ada yang aneh?"

   Tanya Pendekar Pemabuk. Wajahnya diliputi keheranan.

   "Ha ha ha.... Bagaimana aku harus menjawabnya, Kakang? Pertanyaanmu begitu banyak! Jadi, mana yang harus kujawab lebih dulu?"

   Ujar Kalingga yang menjadi geli ketika melihat pendekar kocak itu memandang penuh ketololan.

   "Eh! Apa betul begitu?"

   Tanya Pendekar Pemabuk sambil memandang ke sekelilingnya, seolah olah meminta kepastian dari para-pendekar lain.

   "Ah! Sudahlah..., sudahlah ... !"

   Katanya lagi dengan goyangan tangan berkali kali. -"Eh, Kakang! Apakah maksud kata kata -Kakang yang menyuruhku tetap tinggal di sini?"

   Tanya Kalingga mengalihkan persoalan. Memang, dia masih belum mengerti maksud kata kata -Pendekar Pemabuk itu.

   "Oh, ya...! Mengapa aku sampai lupa tujuanku semula?"

   Ujar Pendekar Pemabuk sambil menepuk dahinya sendiri.

   "Tujuan? Tujuan apa yang Kakang Pendekar Naga Putih -002. Dedemit Bukit Iblis EBook By . Wakinamboro wakinamboro@gmail.com maksudkan?"

   Anya Kalingga yang semakin tak mengerti.

   "Begini, Kalingga!"

   Ujarnya mantap.

   "Ketika tiba di tempat ini, aku mendengar kalian hendak menyusul kawan kawan yang hingga kini belum -kembali dari Bukit lblis. Mendengar hal itu, aku menjadi tertarik! Lalu, kuputuskan untuk ikut dengan kalian. Itu pun kalau kalian tidak keberatan!"

   "Ah! Kakang ini ada ada saja! Mana mungkin kami akan keberatan? Malah kami akan -berterima kasih sekali apabila Kakang bersedia ikut membantu!"

   Jawab Kalingga sungguh sungguh.-"Betul, Ki! Kami betul betul membutuhkan bantuan!"

   Timpal beberapa orang -pendekar lainnya.

   "Hm.... Siapakah yang memimpin pendakian sebelumnya itu?"

   Tanya Pendekar Pemabuk kepada Kalingga.

   "Yang memimpin adalah Ki Teja Laksana, Kakang!"

   Jawab Kalingga.

   "Ki Teja Laksana?! Maksudmu Ki Teja Laksana yang berjuluk Pendekar Tangan Baja itu?"

   Tanya Pendekar Pemabuk menegaskan.

   "Betul, Kakang! Siapa lagi yang mempunyai julukan Pendekar Tangan Baja kalau bukan Ki Teja Laksana?!"

   Jawab Kalingga dengan nada bangga.

   "Hm.... Kalau begitu, pasti terjadi apa apa dengan 75 -Pendekar Naga Putih -002. Dedemit Bukit Iblis EBook By . Wakinamboro wakinamboro@gmail.com mereka!"

   Gumam Pendekar Pemabuk pelahan.

   "Eh! Mengapa Kakang berpikir begitu?"

   Tanya Kalingga. Dia memang tengah mengkhawatirkan keselamatan kesepuluh kawannya itu.

   "Ya! Sebab aku kenal betul sifat Pendekar Tangan Baja. Dia itu seorang pendekar yang selalu menepati janjinya,"

   Jelas Pendekar Pemabuk sambil memandang lawan bicaranya.

   "Jadi, menurut Kakang...?"

   Tanya Kalingga. la memang tidak ingin berpikir yang bukan bukan tentang kawan kawannya itu. -"Hm..., begini, saja! Kau tetap saja di sini, Kalingga! Biar aku dan beberapa orang pendekar lainnya yang pergi menyusul mereka,"

   Tegas Pendekar Pemabuk.

   "Tap, Kakang...,"

   Kalingga ingin membantah usul Pendekar Pemabuk.

   "Sudahlah! Bukankah engkau ditugaskan oleh Pendekar Tangan Baja untuk menunggu di sini? Nah, laksanakanlah tugasmu dengan baik!"

   Potong Pendekar Pemabuk cepat. Lalu la pun segera mengajak beberapa orang pendekar untuk segera mengadakan pencarian.

   "Cepatlah! Hari sudah mulai gelap!"

   Ujar Pendekar Pemabuk.

   Beberapa saat kemudian, Pendekar Pemabuk yang ditemani dua belas orang pendekar lainnya itu pun mulai mendaki Bukit iblis.

   Dengan diterangi delapan buah obor, Pendekar Naga Putih -002.

   Dedemit Bukit Iblis EBook By .

   Wakinamboro wakinamboro@gmail.com mereka berjalan menerobos semak belukar yang menghalangi jalan.

   Selang beberapa waktu kemudian, mereka mulai melintasi jalan yang tertutup pohon pohon besar.

   Sehingga tempat itu-lebih gelap daripada tempat tempat lainnya.

   -"Mulai dari sini, obor obor -harus ditinggalkan dengan jarak tertentu, agar tidak kehilangan arah pulang!"

   Ujar Pendekar Pemabuk.

   Dia mulai merasakan keanehan pada tempat di sekitarnya.

   Kecurigaannya mulai timbul ketika melihat bentuk semak semak setinggi tiga tombak lebih itu.

   Tanpa banyak bertanya, para pendekar itu pun mulai meninggalkan obor obornya satu -persatu, dan ditancapkan pada tempat yang agak tinggi.

   Ini berguna untuk dapat melihat dari kejauhan.

   Dengan demikian mereka tidak akan tersesat, dan mudah menemukan jalan melalui sinar obor itu.

   Tiba tiba Pendekar Pemabuk yang berjalan di -depan itu, mengangkat tangan kanannya ke atas.

   Melihat isyarat itu, para pendekar yang berada di belakangnya serentak menghentikan langkah.

   "Ada apa, Ki...?"

   Bisik seorang pendekar yang berada tepat di belakangnya.

   Suaranya sedikit tegang.

   Pendekar Pemabuk tidak segera menjawab pertanyaan itu, tapi malah menoleh dan tersenyum sambil menepuk nepuk bahu -pendekar itu.

   Pendekar Naga Putih -002.

   Dedemit Bukit Iblis EBook By .

   Wakinamboro wakinamboro@gmail.com "Coba kemarikan obor itu!"

   Pinta Pendekar Pemabuk kepada salah seorang dari mereka yang masih memegang obor.

   "Kalian tetaplah di sini!"

   Perintahnya lagi dengan suara pelahan.

   Sambil memegang obor di tangan kirinya, Pendekar Pemabuk segera melangkah hati hati.

   -Tenaga saktinya telah menyebar ke seluruh tubuhnya.

   Dipertajam indra pendengarannya, sehingga suara yang kecil sekalipun telah cukup, untuk membuatnya berbalik dengan kesiagaan penuh.

   Sementara kedua belas orang pendekar lainnya, tetap siaga di tempat.

   Mereka, menanti dengan wajah tegang! Tangan -tangan mereka telah meraba gagang senjata masing masing, dan siap melindungi -Pendekar Pemabuk apabila terjadi sesuatu.

   Di tempat lain, Pendekar Pemabuk telah menghentikan langkahnya.

   la berdiri di tengah jalan dengan kaki terpentang.

   Ditengadahkan kepalanya ke atas.

   Dan tiba tiba terdengar -siulan dari mulutnya.

   Mula mula siulan itu -terdengar pelahan, namun makin lama semakin keras.

   Iramanya pun terdengar aneh! Secara pelahan lahan suara siulan itu mulai menyelusup semak belukar.

   Hembusan angin membawa siulan itu hingga memenuhi daerah sekitarnya.

   *** Pendekar Naga Putih -002.

   Dedemit Bukit Iblis EBook By .

   Wakinamboro wakinamboro@gmail.com Sementara itu, Pendekar Tangan Baja dan Jalung yang masih sibuk merambas semak belukar sejenak menghentikan gerakannya.

   Kedua orang itu segera menelengkan kepalanya sedikit untuk memperjelas pendengaran mereka.

   Setelah mendengar jelas, tiba tiba paras-Pendekar Tangan Baja berubah cerah! Sudah dikenalnya betul suara siulan yang bernada aneh itu.

   Sekilas, terbersit secercah harapan di hati Pendekar Tangan Baja.

   Segera digenggamnya tangan Jalung erat erat.

   Laki laki itu masih belum mengetahui apa --yang membuat Pendekar Tangan Baja kelihatan begitu gembira.

   "Suara apakah itu, Ki? Mengapa Ki Teja begitu gembira mendengarnya?"

   Tanya Jalung heran.

   "Sudahlah! Mari ikuti aku! Dan jangan banyak tanya!"

   Ujar Pendekar Tangan Baja gembira.

   Sambil melangkah pelahan, Pendekar Tangan Baja mengerahkan tenaganya Ialu menyalurkannya melalui kerongkongannya, Tidak lama kemudian, terdengarlah lengkingan halus yang menyambut suara siulan Pendekar Pemabuk tadi.

   Di tempat lain, Pendekar Pemabuk yang mendengar suara lengkingan itu menjadi berseri wajahnya Sambil meneruskan siulannya, Pendekar Pemabuk menggerakkan tangannya ke depan sebagai isyarat agar kawan kawannya-datang mendekat.

   Dengan sigap, kedua belas orang pendekar itu pun segera menghambur Pendekar Naga Putih -002.

   Dedemit Bukit Iblis EBook By .

   Wakinamboro wakinamboro@gmail.com kearahnya.

   "Angkat ketiga obor itu tinggi tinggi!" -perintah Pendekar Pemabuk. Tiga orang pendekar yang membawa obor itu seperti tidak mengerti, namun dituruti juga perintah pendekar itu. Secara samar samar, kedua belas orang -pendekar itu mulai mendengar lengkingan halus berkepanjangan. Serentak mereka saling pandang satu sama lain, lalu saling menggeleng tanda tidak mengerti. Pendekar Pemabuk sengaja tidak memberitahu kawan kawannya. Hal ini -dilakukan agar tidak memancing keramaian yang dapat mengundang perhatian Dedemit Bukit Iblis. Makin lama suara lengkingan dan siulan itu pun semakin dekat jaraknya. Sedangkan pancaran sinar obor yang membias di antara semak belukar itu, semakin menambah keyakinan pendekar Tangan Baja. Kedua orang pendekar itu pun semakin mempercepat langkahnya. Dengan berpedoman cahaya itu, mereka segera menyusuri jalan yang berliku liku.-Suara siulan yang dikeluarkan Pendekar Pemabuk tidak iagi segencar semula, Dan kini suara siulan itu hanya sekali sekali -terdengar.

   "Ayo! Tiga orang ikut denganku. Dan yang lainnya tetap tinggal di sini!"

   Ujar Pendekar Pemabuk sambil melangkah meninggalkan kawan -kawannya.

   Dengan diterangi cahaya obor yang Pendekar Naga Putih -002.

   Dedemit Bukit Iblis EBook By .

   Wakinamboro wakinamboro@gmail.com dibawa salah seorang dari mereka, keempat orang pendekar itu pun melangkah hati hati.

   -Baru beberapa langkah mereka berjalan, tiba -tiba dari segerombol semak belukar, melompat dua sosok bayangan dengan gerakan gesit.

   Cepat bagai kilat keempat orang pendekar itu langsung menggeser kakinya membuat posisi kuda kuda.

   Bahkan tiga orang yang menemani-Pendekar Pemabuk sudah pula menghunus pedangnya! "Kakang Teja! Kaukah itu...?"

   Sapa Pendekar Pemabuk yang lebih dahulu dapat menguasai keadaan.

   "Benar! Akulah adanya, Adi Panggal!"

   Jawab salah satu dari bayangan itu.

   Pendekar Pemabuk yang dipanggil Panggal itu segera menyalami dua sosok bayangan yang tak lain adalah Ki Teja Laksana dan Jalung.

   Mereka pun saling berpelukan erat, dan saling menyapa dengan wajah gembira.

   Pendekar Tangan Baja dan Pendekar Pemabuk adalah merupakan dua orang sahabat lama.

   Mereka sama sama pernah berguru pada -seorang pertapa sakti selama satu tahun lamanya.

   Maka tidaklah heran apabila kedua orang pendekar Itu, telah mengenal baik satu sama lain.

   "Kakang Teja, bukankah kalian berjumlah sepuluh orang? Ke manakah para pendekar yang Pendekar Naga Putih -002. Dedemit Bukit Iblis EBook By . Wakinamboro wakinamboro@gmail.com lainnya?"

   Tanya Pendekar Pemabuk ketika melihat Ki Teja Laksana, hanya datang bersama seorang pendekar yang bernama Jalung.

   "Huh! Panjang sekali ceritanya, Adi! Nantilah kuceritakan! Sekarang lebih baik kita tinggalkan tempat ini secepatnya! Ayo!"

   Ajak Pendekar Tangan Baja.

   "Baiklah, Kakang! Mari...,"

   Ujar Pendekar Pemabuk yang ingin segera mendengar cerita Pendekar Tangan Baja itu.

   Dengan diterangi oleh cahaya obor, para pendekar itu pun bergegas meninggalkan tempat yang mengerikan itu.

   Kelima belas orang pendekar itu dengan mudah dapat keluar dari tempat itu, karena berpedoman obor-obor yang telah ditinggalkan sepanjang jalan.

   *** Pendekar Naga Putih -002.

   Dedemit Bukit Iblis EBook By .

   Wakinamboro wakinamboro@gmail.com 5 Hembusan angin sejuk mengiringl langkah kaki seorang laki laki muda.

   Langkahnya -mantap menyusuri Jalan berbatu batu di daerah perbukitan tandus.

   Wajahnya yang bersih -dan tampan itu, selalu dihiasi senyum cerah.

   Jubahnya yang berwarna putih berkibar lembut diterpa angin yang sesekali berhembus agak kuat.

   Laki laki muda yang berusia sekitar Sembilan belas tahun itu ternyata adalah -Panji.

   Dia lebih dikenal sebagai Pendekar Naga Putih.

   Pandang matanya yang cerah menandakan bahwa Panji adalah seorang yang menganggap bahwa hidup adalah untuk dinikmati dari segi segi yang menyenangkan.

   -Kaki kaki Panji melangkah tetap dan kokoh.

   Dia berniat mengunjungi Desa Pasiran -yang terletak di wilayah Barat, karena mendengar berita tentang mengganasnya Dedemit Bukit Iblis di sana.

   Dan sebagai seorang yang memiliki jiwa kependekaran dan kesatriaan, dirinya merasa terpanggil untuk ikut bertanggung jawab mengatasi keadaan itu.

   Pada saat memikirkan tentang sebuah desa, tiba-tiba terlintas dalam bayangannya akan sebuah desa yang telah mendatangkan kesan terindah dalam hidupnya.

   Terlintas bayangan seraut wajah yang cantik dan mempesona.

   Wajah seorang gadis jelita 83 Pendekar Naga Putih -002.

   Dedemit Bukit Iblis EBook By .

   Wakinamboro wakinamboro@gmail.com yang telah mencuri sekeping hatinya.

   "Kenanga...,"

   Desah Panji penuh getaran rasa rindu yang menyeruak dari dalam relung hatinya.

   "Ah, tidak ada salahnya kalau aku mengunjunginya terlebih dahulu. Setelah itu, barulah mengunjungi Desa Pasiran yang menjadi tujuan semula,"

   Gumamnya pada diri sendiri. Setelah berpikir demikian, Panji segera, membelokkan langkah kakinya ke arah Selatan. Mendadak pemuda itu menghentikan langkahnya. Keraguan mulai menyelimuti hatinya.

   "Hm.... Mana yang harus didahulukan?"

   Ujarnya seorang diri.

   Rupanya dalam dirinya terjadi pertentangan batin.

   Pertentangan yang berkecamuk dalam hatinya itu, membuat Panji menunda langkahnya.

   Pemuda itu berdiri termenung sambil mengangguk anggukkan-kepalanya.

   Keningnya berkerut kerut, pertanda -bahwa ia tengah berpikir keras.

   Sehingga, untuk beberapa saat lamanya Panji bagaikan sebuah patung bisu.

   Di saat Panji tengah dilanda kebimbangan, tiba -tiba terngiang kata kata gurunya.

   -"Panji! Sebagai seorang yang memiliki kepandaian, engkau harus lebih mementingkan kepentingan orang banyak daripada kepentingan pribadi.

   Dengan dianugerahi kepandaian, berarti kita telah ditugaskan untuk menggunakannya demi menegakkan kebenaran."

   Demikian kata kata yang 84-Pendekar Naga Putih -002.

   Dedemit Bukit Iblis EBook By .

   Wakinamboro wakinamboro@gmail.com telah ditanamkan Eyang Tirta Yasa atau Malaikat Petir ke dalam jiwa murid kesayangannya itu.

   Panji kini tertunduk dalam dalam.

   Bukan kata kata gurunya yang menyentuh --hatinya, tapi justru bayangan orang tua itulah yang membuatnya tertunduk haru.

   Laki laki tua yang telah mendidik dan mengasuhnya sehingga, kini -ia menjadi pendekar digdaya.

   "Eyang..., maafkanlah cucumu! Ternyata batinku masih terlalu lemah, Eyang!"

   Desah Panji mengakui kesalahannya. Beberapa saat kemudian, Panji kembali meneruskan perjalanannya menuju Desa Pasiran.

   "Nantilah! Setelah tugas ini selesai, baru aku akan segera mengunjungimu, Adik Kenanga,"

   Ujar Pendekar Naga Putih atau Panji dalam hati.

   Setelah cukup lama melakukan perjalanan, tibalah Panji pada sebuah hutan kecil.

   Letaknya tidak begitu jauh dari perbatasan Desa Pasiran.

   Baru saja la berniat meneruskan perjalanannya, tiba tiba -pendengarannya yang terlatih menangkap suara pertempuran.

   Tanpa berpikir panjang lagi, Panji pun melesat ke arah asal suara -suara itu.

   Suara benturan pedang yang disertai bentakan-bentakan itu semakin jelas terdengar, sehingga, Panji semakin mempercepat larinya.

   Dan dari kejauhan, pemuda itu melihat lima orang laki laki gagah tengah bertarung melawan belasan -orang yang berwajah kasar dan bengis! Pendekar Naga Putih -002.

   Dedemit Bukit Iblis EBook By .

   Wakinamboro wakinamboro@gmail.com Panji yang belum mengetahui sebab -sebab terjadinya pertempuran itu, tidak ingin cepat cepat mencampurinya.

   Pemuda itu -berjalan mengendap-endap, di balik rimbunan semak di tepi jalan.

   Dia terus melangkah semakin mendekati arena pertempuran itu.

   "He he he.... Apakah kalian masih belum bersedia menyerahkan peti harta itu?"

   Ejek salah seorang di antara belasan orang itu.

   Suaranya berat dan parau.

   Orang itu bertubuh tinggi besar dan berotot kekar di kedua lengannya.

   Sehingga ia terlihat sangat kokoh dan kuat! Kepalan tangannya yang sebesar kepala bayi, menyambar nyambar dan menimbulkan angin-yang menderu deru.

   Jelas sekali kalau orang itu memiliki tenaga yang amat besar.

   -"Huh! Jangan mimpi kau, bangsat! Lebih balk kami mati daripada hidup menjadi seorang pengecut!"

   Bentak salah seorang dari kelima orang gagah itu. Setelah berkata demikian, lelaki itu menyabetkan pedangnya ke pinggang orang yang bertubuh tinggi besar itu.

   "Hm.... Rupanya kau ingin merasakan kepalan Setan Bertenaga Gajah! Nah, sambutlah!"

   Disertai egosan badan untuk menghindari sabetan pedang, orang yang berjulukan Setan Bertenaga Gajah itu langsung melontarkan kepalannya ke dada lawan. Bukkk! "Uugghhh...!"

   Pendekar Naga Putih -002.

   Dedemit Bukit Iblis EBook By .

   Wakinamboro wakinamboro@gmail.com Lelaki gagah itu menjerit tertahan ketika hantaman Setan Bertenaga Gajah tepat mengenai dadanya.

   Orang itu terjungkal dengan kerasnya! Dadanya bagai dihantam palu godam yang berat! Lelaki gagah itu terbatuk batuk.

   Dadanya, serasa remuk! Darah segar keluar -bersama batuknya yang menghebat! Sementara dua orang kawannya yang lain berteriak ngeri, ketika senjata di tangan anak buah Setan Bertenaga Gajah melukai tubuhnya.

   Tanpa ampun IagI dua orang itu terjungkal dan tewas seketika.

   "He he he..., Gotawa Lihatlah dua orang anak buahmu itu! Apakah itu yang kau inginkan?"

   Kembali Setan Bertenaga Gajah tertawa mengejek.

   "Sudah kubilang, lebih baik aku mati, iblis!"

   Teriak orang yang ternyata bernama Gotawa itu.

   Wajahnya terlihat merah padam.

   Dengan teriakan keras, Gotawa menerjang lawannya.

   Ternyata meskipun luka yang dideritanya akibat pukulan Setan Bertenaga Gajah cukup parah, namun laki-laki gagah itu masih cukup berbahaya bagi lawannya.

   "Huh, manusia tolol! Rupanya kau memang menghendaki kematian! Tidak semudah itu, monyet! Kau harus menerima siksaan teriebih dahulu, agar kau mati secara pelahan lahan!"-ancam Setan Bertenaga Gajah sambil menyeringai kejam. Sedangkan kakinya Pendekar Naga Putih -002. Dedemit Bukit Iblis EBook By . Wakinamboro wakinamboro@gmail.com berloncatan menghindari sabetan pedang lawan yang berdesingan mengancam tubuhnya. Sementara itu, beberapa orang anak buah Setan Bertenaga Gajah sudah menghampiri sebuah kereta Yang ditarik empat ekor kuda. Kereta itu cukup bagus dan indah, seperti yang dimiliki para saudagar kaya.

   "Ayo! Keluar kau, monyet gendut!"

   Bentak salah seorang perampok sambil memasang wajah bengis. Ditendangnya pintu kereta itu hingga hancur berantakan. Sambil menimang -nimang senjatanya, orang itu terus membentak-bentak dua orang yang berada di dalam kereta.

   "Tolong..., jangan bunuh kami! Ambillah semua Yang kau suka, asal kami berdua dibebaskan,"

   Rintih orang yang berperut gendut dan berkepala botak sambil melangkah turun.

   Kedua kakinya gemetar ketakutan.

   Sedangkan pada bagian tengah celananya telah dibasahi cairan yang berbau tak sedap.

   Seorang wanita cantik berusia sekitar tiga puluh lima tahun, ikut pula melangkah turun.

   Wajah wanita itu telah dibasahi air mata yang mengalir tak henti hentinya.

   Dari -perutnya yang membukit, mudah diduga kalau wanita cantik itu tengah hamil tua.

   "He he he.... Istrimu cantik juga, bandot tua!"

   Ujar salah seorang dari Iaki laki berwajah bengis itu. Matanya liar merayapi -wajah cantik itu, 88 Pendekar Naga Putih -002. Dedemit Bukit Iblis EBook By . Wakinamboro wakinamboro@gmail.com sambil menelan sudah.

   "Hm.... Sayang sedang hamil tua,"

   Desisnya pelan.

   "Ampun, Tuan! Jangan ganggu istriku! Ambillah apa saja yang kalian mau, asal jangan ganggu dia,"

   Rengek lelaki berkepala botak itu.

   Usianya sekitar lima puluh tahunan.

   Ia lalu berlutut di depan kaki orang orang -berwajah bengis itu dan merintih rintih mohon dikasihani.

   -Seorang di antara pengikut Setan Bertenaga Gajah itu langsung menyambar pinggang wanita cantik tadi.

   Diciuminya wanita itu dengan penuh nafsu.

   Namun, tiba tiba, laki laki itu menjerit tertahan dan --terkulai di bahu si wanita cantik.

   "Iiihhh ... !"

   Wanita cantik itu melangkah mundur, sehingga tubuh laiki laki -bengis itu ambruk ke tanah tanpa nyawa lagi.

   "Hei! Apa yang kaulakukan kepadanya?"

   Bentak salah seorang yang lainnya sambil menodongkan pedangnya ke leher wanita cantik itu. Sedangkan seorang lagi segera memeriksa tubuh kawannya yang sudah tak bernyawa itu.

   "Ah, dia.... Dia sudah tewas!"

   Teriak orang itu kaget.

   Ternyata, didapati kepala kawannya terdapat luka yang membiru dan amat dingin.

   Rupanya luka Itu telah menghancurkan urat-urat saraf di kepalanya sehingga membuatnya tewas seketika.

   Laki laki bengis yang tengah menodongkan ujung pedangnya ke leher wanita cantik -itu menjadi 89 Pendekar Naga Putih -002.

   Dedemit Bukit Iblis EBook By .

   Wakinamboro wakinamboro@gmail.com terkejut setengah mati! Bergegas didekati dan diperiksa mayat kawannya itu.

   "Bangsat! Siapa yang telah melakukannya?"

   Ramnya gusar.

   "Aku! Akulah yang telah membunuh manusia bejad Itu! Apakah kalian ingin mengikuti jejaknya?"

   Entah dari mana datangnya, tahu-tahu saja di dekat wanita itu telah berdiri sesosok tubuh berjubah putih.

   Jelas dia tak lain adalah Panji si Pendekar Naga Putih.

   Pemuda itu berdiri tegak, dengan kedua, kaki terpentang.

   Sinar matanya mencorong tajam bagai mata seekor naga yang sedang murka.

   "Setan...! Kau harus bayar mahal perbuatanmu itu!"

   Teriak salah seorang laki laki bengis itu sambil menyabetkan -pedangnya ke tubuh Pendekar Naga Putih.

   Tapi serangan itu mudah sekali dielakkannya.

   Bahkan Pendekar Naga Putih langsung mengirimkan tamparan ke arah kepala orang itu.

   Seketika terdengar lolong kematian, disertai terpentalnya tubuh orang itu.

   Orang itu tewas dengan kepala pecah! Melihat salah seorang kawannya mati, maka yang lain serentak menerjang Pemuda sakti itu.

   Pendekar Naga Putih segera membagi bagi pukulannya Yang-mengandung tenaga sakti yang hebat itu.

   Kontan saja tubuh para penyerangnya berpentalan ke segala Penjuru dalam keadaan telah 90 Pendekar Naga Putih -002.

   Dedemit Bukit Iblis EBook By .

   Wakinamboro wakinamboro@gmail.com menjadi mayat.

   Setan Bertenaga Gajah yang masih berusaha melumpuhkan lawannya menjadi terkejut melihat anak buahnya berpentalan diiringi jeritan yang memilukan.

   Dengan wajah merah padam, tubuh tinggi besar itu segera meninggalkan lawannya, melayang ke arah kereta kuda itu.

   Bukan main murkanya Setan Bertenaga Gajah ketika mendapati para pengikutnya telah tewas bergelimpangan.

   "Setan belang! Siapa kau, Anak Muda?! Rupanya kau belum mengenalku, sehingga berani jual lagak di hadapanku!"

   Bentak Setan Bertenaga Gajah murka.

   "Hm..., bukankah kau yang bejuluk setan, Orang Tua?! Dan mengapa pula kau campuri urusanku?"

   Tanya Pendekar Naga Putih alias Panji sambil tersenyum mengejek. Sementara, para pengikut Setan Bertenaga Gajah yang lain sudah pula berdatangann ke tempat itu. Rupanya mereka telah melupakan lawannya yang masih tersisa, tiga orang itu.

   "Bangsat! Kalau tertangkap, akan kukuliti seluruh tubuhmu biar tau rasa!"

   Begitu ucapannya selesai, Setan Bertenaga Gajah langsung menyerang Pendekar Naga Putih dengan pukulan pukulan yang menimbulkan angin kuat!-Pendekar Naga Putih sama sekali tidak merasa gentar menghadapinya.

   Sebab diketahui Pendekar Naga Putih -002.

   Dedemit Bukit Iblis EBook By .

   Wakinamboro wakinamboro@gmail.com bahwa lawannya hanyalah mengandalkan kekuatan tenaga luarnya saja.

   Sedangkan kekuatan tenaga dalam laki laki itu sama sekali tidak berarti bagi Pendekar Naga -Puth.

   Pukulan pukulan -yang selalu mengenai tempat kosong itu, semakin membuat Setan Bertenaga Gajah geram dan penasaran.

   Laki laki tinggi besar itu segera -mengerahkan seluruh kemampuannya.

   Dia bermaksud memecahkan kepala lawannya dengan sekali pukul.

   Pada jurus yang kedelapan, Pendekar Naga Putih sengaja ingin membuka mata lawannya.

   la sama sekali tidak menghindar ketika pukulan lawan meluncur deras menuju dadanya.

   Diam diam-dikerahkan tenaga saktinya untuk melindungi tubuh.

   Dan entah dari mana datangnya, tahu -tahu saja di sekujur tubuh pemuda itu terlihat selapis kabut yang bersinar putih keperakan.

   Bukkk! Kepalan sebesar kepala bayi itu mendarat keras di dada Pendekar Naga Putih.

   Sungguh aneh luar biasal Ternyata tubuh Setan Bertenaga Gajah malah terlontar ke belakang sejauh tiga tombak.

   Tubuh yang tinggi besar itu merintih kesakitan sambil memegangi kepalan tangan kanannya yang telah membengkak dan tulang tulangnya terasa hancur! Bukan main -terkejutnya hati Setan Bertenaga Gajah menghadapi kenyataan yang sungguh di luar Pendekar Naga Putih -002.

   Dedemit Bukit Iblis EBook By .

   Wakinamboro wakinamboro@gmail.com dugaannya itu.

   Sementara, tubuh Pendekar Naga Putih yang terhantam pukulan itu, sama sekali tidak bergeming! Dan sebelum Setan Bertenaga Gajah menyadari hal itu, Pendekar Naga Putih sudah melayang ke arahnya diiring pukulan sisi telapak tangannya.

   Angin dingin berhembus keras menyertai dorongan tangan pemuda sakti itu.

   "Pendekar Naga Putih...!"

   Seru tiga orang lelaki gagah yang juga turut menyaksikan pertarungan itu.

   Semula ketiga orang lelaki gagah itu sama sekali tidak mengenali Pendekar Naga Putih.

   Tapi, begitu melihat selapis kabut yang bersinar putih keperakan menyelimuti tubuh pemuda itu, ketiganya segera paham.

   Jelas itu adalah ciri ciri Pendekar Naga -Putih.

   Namanya memang sering dibicarakan orang, karena kedigdayaannya dalam menumpas kejahatan.

   Ketika pertarungan memasuki pada jurus ketiga belas, Setan Bertenaga Gajah yang sudah semakin terdesak itu sepertinya tidak mampu lagi menghindari serangan Pendekar Naga Putih.

   Pendekar muda ini bagai seekor naga, yang tengah murka! Maka akibatnya memang sudah bisa diduga.

   Sebuah hantaman telapak tangan pemuda itu telak menghantam dadanya.

   Deeesss! Tiba tiba terdengar raunga kematian yang -panjang dan parau, disertai terlemparnya tubuh Pendekar Naga Putih -002.

   Dedemit Bukit Iblis EBook By .

   Wakinamboro wakinamboro@gmail.com Setan Bertenaga Gajah dari arena pertempuran.

   Tubuh tinggi besar itu berkelojotan sesaat, lalu diam tak bergerak lagi.

   Dada pemimpin perampok itu remuk.

   Pelahan lahan tubuhnya -mulai membiru, bagai orang kedinginan.

   Melihat pemimpinnya mati, para pengikut Setan Bertenaga Gajah yang tinggal delapan orang serentak menjatuhkan dirinya bersujud di hadapan Pendekar Naga Putih.

   "Ampuni kami, Tuan Pendekar...!"

   Seru delapan orang kasar itu, sambil membentur-benturkan dahinya ke tanah.

   Bahkan beberapa orang di antaranya ada yang sampai berdarah! "Hm....

   Pergilah kalian! Awas, kalau melakukan hal ini lagi, aku tak akan segan -segan membunuh kalian! Mengerti?!"

   Bentak Pendekar Naga Putih dengan suara keras.

   Sambil mengangguk angguk dan berkali kali--mengucapkan terima kasih, delapan orang itu segera berlari tanpa menoleh noleh -lagi.

   Gerakan mereka cukup cepat, sehingga dalam waktu yang tak lama telah lenyap dari pandangan.

   Setelah orang orang itu pergi, Pendekar Naga Putih segera berkelebat -meninggalkan tempat itu.

   Tiga orang laki laki gagah itu hanya sempat melihat -bayangannya saja, karena kepergiannya begitu cepat.

   Mereka hanya bengong dan bergumam, seolah ingin mengucapkan rasa terima kaslh kepada pendekar muda itu.

   Pendekar Naga Putih -002.

   Dedemit Bukit Iblis EBook By .

   Wakinamboro wakinamboro@gmail.com *** Malam belum begitu larut.

   Di dalam kamar sebuah rumah penginapan yang terdapat di Desa Pasiran, tampak seorang gadis tengah melakukan semadi.

   Gadis Itu cantik sekali, apalagi ditambah pakaiannya yang serba merah.

   Benar benar bagaikan -seorang Dewi yang agung dan mempesona layaknya.

   Namur, jangan disangka bahwa ia adalah seorang gadis biasa yang lemah dan mudah untuk dipikat.

   Karena dalam rimba persilatan gadis yang bernama Sundari Itu sudah sangat dikenal dan berjulukan Dewi Tangan Merah.

   Sepak terjangnya yang tidak kenal kompromi dalam memberantas setiap kejahatan membuat namanya semakin ditakuti oleh tokoh golongan sesat.

   Dan kehadirannya di Desa Pasiran juga untuk melakukan hal yang serupa.

   Membasmi Dedemit Bukit lblis! Tok! Tok! Tok! Terdengar suara kentongan yang dipukul para peronda malam.

   Mereka memang tengah berkeliling menyusuri jalan jalan desa -dengan diterangi dua buah obor.

   Udara malam yang dingin bukan halangan, karena keenam orang peronda Itu sudah terbiasa dengan suasana seperti Itu.

   Mereka kini hampir mencapai sebuah kedai yang ramai dikunjungi orang.

   "Hai! Sahabat sahabat! Mari singgah sejenak untuk menghangatkan tubuhl"

   Ajak -salah seorang yang ada di kedai ketika para peronda melewati tempat itu.

   Orang yang mengajak itu berusia sekitar tiga puluh tahunan.

   Pendekar Naga Putih -002.

   Dedemit Bukit Iblis EBook By .

   Wakinamboro wakinamboro@gmail.com Wajahnya terlihat gagah dengan bentuk rahang yang kokoh.

   Di pinggangnya tergantung sebilah golok besar yang terlihat berat.

   Kalau dilihat dari sikapnya, jelas dia adalah seorang pendekar yang pada waktu itu banyak berdatangan ke Desa Pasiran.

   "Ah! Terima kasih, Kisanak! Biarlah kami melaksanakan tugas kami terlebih dahulu,"

   Jawab salah seorang dari para peronda itu.

   "Oh! Kalau begItu, silakan, sahabat sahabat! Dan selamat bertugas!"

   Ujar seorang-pendekar lain yang bertubuh jangkung.

   Setelah berbasa basi sebentar, keenam orang -peronda itu pun meneruskan langkahnya untuk menjaga keamanan Desa Pasiran.

   Suara kentongan pun kembali terdengan mengiringi langkah kaki mereka.

   Sudah hampir sebulan lebih keadaan Desa Pasiran aman aman saja.

   Dedemit Bukit -Iblis sudah tidak pernah muncul lagi di desa itu.

   Para penduduk Desa Pasiran pun sudah mulai merasa tenang.

   Apalagi kehadiran para pendekar di desa ini membuat hati penduduk desa semakin tentram.

   Namun, tidak demikian halnya dengan Kepala Desa Pasiran yang tetap berjaga jaga meskipun Dedemit Bukit Iblis tidak pernah -muncul lagi.

   Penjagaan ketat tetap dijalankan seperti biasa.

   Dan kepala desa itu tidak akan pernah merasa tenang, sebelum Dedemit Bukit Iblis tersebut benar benar musnah.

   -Dan memang, kesiagaan sang kepala desa tidaklah Pendekar Naga Putih -002.

   Dedemit Bukit Iblis EBook By .

   Wakinamboro wakinamboro@gmail.com berlebihan.

   Buktinya pada suasana malam yang cerah itu, tampak sesosok bayangan putih berkelebatan di atas rumah rumah penduduk -Gerakannya ringan sekali, sehingga tidak menimbulkan suara sedikit pun llmu meringankan tubuhnya benar benar sempurna,-dan jarang terdapat di dunia persilatan.

   Bayangan putih itu berloncatan menuju ke sebelah Timur Desa Pasiran.

   Jubah luarnya yang lebar dan berwarna putih, tampak berkibar tertiup angin.

   Rambutnya yang panjang berwarna putih, dibiarkan meriap menutupi sebagian wajahnya.

   Jelas itu adalah bayangan Dedemit Bukit Iblis yang menjadi momok bagi penduduk desa di wilayah Barat.

   Kadang kadang, tubuh Dedemit Bukit Iblis itu berloncatan dari pohon yang satu ke -pohon lainnya.

   Bayangannya terus berkelebat menuju sebuah rumah yang letaknya agak terpencil.

   Di rumah itu, istri pemilik rumah baru saja melahirkan seorang bayi laki laki yang sehat.

   -Dan kini, Dedemit Bukit Iblis telah tiba di rumah itu.

   Dengan kepandaiannya yang tinggi, tidak sukarlah bagi Dedemit Bukit Iblis untuk hinggap di atap rumah itu tanpa menimbulkan suara sedikit pun.

   Sebentar diedarkan pandangannya untuk memastikan keadaan di sekitarnya.

   Setelah merasa aman, Dedemit Bukit lblis menggerakkan tangannya melubangi atap rumah Pendekar Naga Putih -002.

   Dedemit Bukit Iblis EBook By .

   Wakinamboro wakinamboro@gmail.com itu.

   Air liur Dedemit Bukit Iblis menetes seketika melihat sesosok tubuh mungil tergolek di pembaringan.

   Matanya bersinar kehijauan, tanda seleranya mulai tergugah.

   Sejenak dedemit tersebut mengurungkan niatnya ketika bayi itu tersentak bangun sambil menangis keras keras.-Rupanya, naluri bayi yang masih murni itu, mulai merasakan adanya bahaya mengancam.

   Ibu si bayi yang masih terlelap itu langsung bangun ketika mendengar tangisan anaknya.

   Bergegas dia beringsut, lalu bangkit untuk menimang dan menghibur buah hatinya.

   "Shhh.... Tidur, ya Sayang ... ! Cup, cup, shhh. -rayu sang ibu, berusaha mendiamkan anaknya. Namun celakanya, tangis si bayi malah semakin keras. Matanya yang bening berputar putar liar, seolah olah mengungkapkan kegelisahan hatinya. --Melihat keadaan bayinya yang aneh itu, si lbu menjadi khawatir.

   "Kang! Bangun, Kang! Lihat ini anak kita, Kang!"

   Teriak sang istri sambil membangunkan suaminya yang masih tertidur pulas.

   Wajahnya mulai cemas karma anaknya menanangis semakin keras.

   Si suami tersentak bangun sambil mengerjap -ngerjapkan kedua matanya.

   Lelaki berusia sekitar dua puluh tujuh tahun itu terkejut melihat keadaan anaknya.

   "Ada apa, Nyai Si kecil kenapa?"

   Tanya laki laki 98 -Pendekar Naga Putih -002.

   Dedemit Bukit Iblis EBook By .

   Wakinamboro wakinamboro@gmail.com itu dengan wajah tegang! Sejenak dia termenung dan teringat akan cerita dan para tetangganya.

   Benar! Tangis bayi itu adalah tanda tanda bayi Itu bakal menjadi korban Dedemit -Bukit Iblis.

   "Kang! Jangan jangan?!"

   Ujar istrinya tiba tiba dengan wajah pucat pasi.

   --Mendadak tubuh ibu muda itu gemetar! Si suami tidak menyahut.

   Segera disambarnya sebilah golok yang tergantung di bilik, dan langsung dihunusnya! Pandangannya beredar ke tiap sudut dalam rumahnya.

   Napasnya seperti tertahan dan wajahnya penuh ketegangan! Butir butir keringat -sebesar biji jagung memenuhl seluruh wajahnya! Brraaakkk...! Tiba tiba-atap rumah itu ambrol dengan menimbulkan suara ribut! Berbareng dengan suara itu, sesosok bayangan putih melayang turun sambil memperdengarkan suara tawa yang mendirikan bulu roma.

   "Kek kek kek...!"

   Tahu tahu sesosok tubuh berambut meriap telah berdiri di -hadapan mereka. Sinar matanya yang berwarna kehijauan memandang ke arah si bayi penuh nafsu.

   "Nyai, lariii ... !"

   Teriak laki laki itu kepada istrinya. -"Hei. iblis! Pergi kau dari Sini! Jangan ganggu anak kami!"

   Lanjut si suami dengan golok melintang di depan dada. Mendengar teriakan suaminya, wanita itu menghambur keluar.

   "Tolooong ... ! Setaaannn...! Pendekar Naga Putih -002. Dedemit Bukit Iblis EBook By . Wakinamboro wakinamboro@gmail.com Tolooong .. !"

   Teriaknya sambil berlari.

   Sementara itu, sang suami sudah langsung menerjang Dedemit Bukit lblis dengan golok di tangan.

   Berkali kali lelaki muda itu membacokkan goloknya ke tubuh -iblis itu.

   Anehnya...Iblis itu sama sekali tidak terluka, tapi malah tertawa terkekeh.

   Tiba tiba Dedemit Bukit Iblis menggerakkan -tangannya pelahan, bagai mengusir nyamuk.

   Akibatnya sungguh luar biasa.

   Tubuh lelaki muda itu terbanting sejauh tiga tombak, dan kontan menabrak bilik rumah hingga jebol! Lelaki muda itu terkulai dengan luka menganga pada lehemya! Sementara itu, ketika suara minta tolong itu terdengar oleh Para peronda, maka bunyi kentongan tanda bahaya pun terdengar bertalu talu membelah udara malam -yang dingin! Suasana malam pun yang semula hening, kini berubah menjadi ribut dan bising! Teriakan teriakan bernada perintah terdengar bersahut-sahutan.

   Dalam sekejap -saja, Desa Pasiran menjadi terang benderang.

   Puluhan orang belarian hingga menimbulkan suara bergemuruh! Cahaya cahaya obor bermunculan dari setiap pelosok -desa.

   Mereka semua menuju sumber suara minta tolong tadi.

   Para pendekar yang memang sudah menantikan kedatangan Dedemit Bukit lblis segera berkelebatan mendahului para penduduk desa.

   Mereka berusaha saling mendahului, untuk segera tiba di tempat kejadian.

   Maka dikerahkan Ilmu peringan tubuh agar dapat tiba, lebih cepat! Pendekar Naga Putih -002.

   Dedemit Bukit Iblis EBook By .

   Wakinamboro wakinamboro@gmail.com Di tempat lain, ibu muda yang berusaha menyelamatkan anaknya itu terus berlari menjauhi rumahnya.

   Tubuhnya telah basah oleh peluh.

   Namun, tiba tiba sesosok bayangan putih itu berkelebat melampaui -kepalanya, dan tahu tahu telah berdiri di hadapannya.

   Tak salah lagi.

   Dialah -Dedemit Bukit Iblis.

   "Iblis! Pergi, kau! Jangan ambil anakku! Pergi...!"

   Teriak ibu muda itu ketakutan.

   Air matanya mengalir bercampur keringatnya.

   Tubuhnya gemetar karena diserang rasa takut yang hebat! Meskipun demikian, dia berusaha untuk mempertahankan buah hatinya.

   Sambil berteriak dan menjerit jerit, dilemparinya tubuh iblis itu dengan batu --batu yang berada di dekatnya.

   Tapi, Dedemit Bukit Iblis malah tertawa terkekeh tanpa menghiraukan lemparan lemparan -itu.

   tiba tiba tangan Dedemit Bukit Iblis terulur ke arah tubuh mungil yang -berada dalam gendongan lbu muda itu.

   "Iblis keji! Mampuslah...!"

   Tiba tiba terdengar bentakan yang disertai dengan -melayangnya dua sosok tubuh menhalangi niat Dedemit Bukit Iblis.

   Dua buah sinar putih berkilatan memotong ke arah tangan yang terulur itu.

   Tangan Dedemit Bukit Iblis itu sama sekali tidak mengelak ataupun ditarik pulang, tapi malah terus terulur.

   Seolah olah dia tidak mengetahui serangan yang mengancam -tangannya.

   Takkk! Takkk! Terdengar suara berdentang nyaring, dibarer4 Pendekar Naga Putih -002.

   Dedemit Bukit Iblis EBook By .

   Wakinamboro wakinamboro@gmail.com terpentalnya dua tubuh si penyerang.

   Kedua sosok tubuh itu terbanting keras, hingga menimbulkan suara berdebum.

   Ketika berusaha bangkit, terlihat mereka mentegangi Langan kanannya yang telah patch! Mereka memang bagai membacok sebuah balok baja yang amat keras, sehingga tenaganya berbahk dan meluka! diri sendiri.

   Tapi usaha kedua orang itu pun tidaklah sia sia.-Akibat dari bacokan itu, tangan iblis tersebut melenceng dari sasarannya.

   Maka bayi itu pun terbebas pula dari cengkraman Dedemit Bukit Iblis! Alangkah murkanya Iblis itu melihat ada orang yang menghalangi niatnya.

   "Grrr .. ! Khu bunuhhh... khaliaan ... !"

   Dengus iblis itu gusar.

   Setelah berkata demikian, tubuh Dedemit Bukit lblis meluncur ke arah dua orang pendekar yang masih belum mampu bangkit itu.

   Jari jari tangannya yang berkuku panjang dan hitam itu siap merejam tubuh lawan.

   Dengan susah payah, kedua orang pendekar itu bergulingan untuk menghindari ancaman kuku kuku yang sekeras baja itu.

   Dan hebatnya, ke mana pun kedua orang -pendekar itu menghindar, sepasang tangan yang berkuku runcing itu tetap saja mengikuti mereka.

   Hingga pada suatu saat, tidak dapat dihindari lagi! Breettt! Breettt! "Aaarrrgghhh...!"

   Kedua orang pendekar itu berteriak setinggi langit! Pendekar Naga Putih -002.

   Dedemit Bukit Iblis EBook By .

   Wakinamboro wakinamboro@gmail.com Tubuh mereka terlempar dengan usus memburai.

   Jari jari tangannya yang berkuku runcing itu telah merobek perut mereka! Setelah -meregang nyawa sesaat, kedua orang pendekar itu pun tewas.

   "Biadab! Iblis keji! Mampuslah ... ! Heaaattt...!"

   Terdengar sebuah bentakan yang disusul berkelebatnya sesosok bayangan yang menerjang Dedemit Bukit lblis.

   Kemudian berturut turut -beberapa bayangan lainnya sudah pula berdatangan, dan langsung ikut mengeroyok.

   Tidak lama kemudian, tempat itu pun menjadi terang benderang oleh sinar sinar obor yang -dibawa penduduk desa yang baru saja tiba di tempat itu.

   *** Pendekar Naga Putih -002.

   Dedemit Bukit Iblis EBook By .

   Wakinamboro wakinamboro@gmail.com 6 Dengan kemarahan yang meluap luap, pendekar -yang berjumlah sekitar sembilan belas orang itu menyerang secara bertubi tubi.

   -Mereka mengerahkan segenap tenaga dan kemampuannya untuk dapat segera meringkus Dedemit Bukit Iblis.

   Pada jurus yang kelima, tiga buah senjata berkelebat secara bersilangan mengancam tubuh si iblis.

   Namun berkat kegesitannya yang luar biasa, Dedemit Bukit Iblis mampu menyelinap di antara sambaran tiga batang senjata itu.

   Dan dengan kecepatan yang tak tampak oleh mata, tahu tahu cakar Dedemit Bukit Iblis sudah mengancam -tenggorokan ketiga orang pendekar yang menyerangnya tadi! Crakkk! Jreppp! Crottt! Ketiga orang pendekar itu menjerit menyayat ketika kuku kuku yang sekeras baja itu merobek tenggorokan mereka! Darah kontan -memercik ke sekitarnya bersamaan terhempasnya tubuh tiga orang pendekar yang bernasib sial itu.

   Mereka tewas seketika.

   Menyaksikan keadaan tiga orang kawannya yang tewas secara mengerikan itu, tanpa sadar para pendekar lain melangkah mundur dengan wajah pucat.

   Beberapa di antaranya yang pernah merasakan 104 Pendekar Naga Putih -002.

   Dedemit Bukit Iblis EBook By .

   Wakinamboro wakinamboro@gmail.com kepandaian Dedemit Bukit Iblis, menjadi terkejut sekali! "Gila! Kepandaian iblis itu semakin hebat saja! serunya heran.

   Memang benar apa yang dikatakan salah seorang dari pendekar itu.

   Kepandaian Dedemit Bukit Iblis dalam beberapa bulan belakangan ini telah meningkat jauh.

   Itulah sebabnya, mengapa iblis itu tidak lagi menghindarkan diri ketika perbuatannya dipergoki para pendekar.

   Rupanya dia sudah merasa yakin akan kepandaiannya.

   "Huh! Lebih balk mati daripada melihat makhluk biadab ini tetap berkeliaran di muka bumi! Heaaattt ... !"

   Kata salah seorang pendekar.

   Setelah berkata demikian diterjangnya Dedemit Bukit Iblis dengan serangan yang ganas dan cepat! Mendengar ucapan itu, para pendekar lainnya merasa tergugah semangatnya.

   Ya! Lebih baik mati di tangan iblis itu, daripada hidup sebagai seorang pengecut! Dibarengi teriakan nyaring, para pendekar itu pun kembali mengeroyok Dedemit Bukit Iblis yang ganas itu.

   Para pendekar yang kini berjumlah enam belas orang itu, membabatkan senjatanya secara cepat dan kuat! Mereka bertarung bagaikan singa lapar! Meskipun demikian, mereka tidaklah bertempur secara membabi buta! Serangan para pendekar itu tetaplah diperhitungkan secara tepat.

   Mereka bukanlah orang kasar yang hanya mengandalkan 105 Pendekar Naga Putih -002.

   Dedemit Bukit Iblis EBook By .

   Wakinamboro wakinamboro@gmail.com kekuatan saja, tapi sudah terlatih dengan baik.

   Namun kemajuan yang diperoleh Dedemit Bukit Iblis memang hebat sekali! Dalam beberapa jurus saja lima orang pendekar sudah menggeletak tewas! Dua orang di antaranya, tewas dengan kepala pecah! Sedangkan tiga lainnya dengan leher hampir patah dan isi perut berhamburan! Benar benar-mengerikan akibat dari jurus 'Tangan Pengejar Roh' yang menjadi jurus andalan Dedemit Bukit Iblis itu.

   Meskipun telah jatuh korban lagi, namun semangat Para pendekar itu masih tetap tinggi.

   Memang tekad Para pendekar itu sudah mantap.

   Iblis itu yang tewas, atau mereka yang terkubur! "Heaaattt ...

   !"

   Dua orang pendekar kembali menusukkan pedangnya ke mata dan tenggorokan Dedemit Bukit iblis.

   Suara pedang yang berdesing tajam, terdengar karena digerakkan dengan sepenuh tenaga.

   Lagi lagi Dedemit Bukit Iblis sama, sekali tidak berusaha untuk menghindar! -Dengan sikap acuh tak acuh, iblis itu menanti datangnya dua serangan itu.

   Takkk! Takkk! Dengan kecepatan luar biasa, tahu tahu -lengan Dedemit Bukit Iblis telah menangkis dua pedang yang mengarah ke tubuhnya.

   Kedua orang pendekar itu merasakan lengannya Pendekar Naga Putih -002.

   Dedemit Bukit Iblis EBook By .

   Wakinamboro wakinamboro@gmail.com lumpuh seketika.

   Dan sebelum menyadari hal itu, mendadak leher mereka bagai dijepit oleh baja yang amat kuat! Kedua orang pendekar itu meronta ronta berusaha melepaskan jepitan -tangan Iblis itu pada leher mereka.

   "Kreeaahh ... !"

   Dengan gerengan yang mendirikan bulu roma, dua tangan Dedemit Bukit Iblis menghentak ke atas.

   Tubuh kedua orang pendekar itu menggantung di udara, dengan napas yang hampir putus! Dedemit Bukit Iblis makin memperketat cengkraman tangannya hingga terdengar suara gemeretak.

   Kepala kedua orang pendekar itu terkulai, karena tulang lehernya telah patah! Huh...!"

   Sambil mendengus kasar, Dedemit Bukit Iblis membanting tubuh kedua orang pendekar yang telah menjadi mayat itu.

   Dua tubuh itu meluncur deras dan menghantam sebuah batu besar yang berada tidak jauh darinya.

   Praakkk! Seketika cairan merah berhamburan dari kepala dua orang pendekar itu.

   Para pendekar yang kini tinggal sembilan orang itu serentak mundur dengan mata membelalak! Di wajah mereka terbayang kengerian yang luar biasa! Tubuh mereka gemetar dengan hebatnya! Berbagai perasaan bercampur di hati, hingga kesembilan orang Pendekar Naga Putih -002.

   Dedemit Bukit Iblis EBook By .

   Wakinamboro wakinamboro@gmail.com pendekar itu tidak mengetahui apa sebenarnya yang mereka rasakan saat itu! Sementara Dedemit Bukit Iblis yang sudah dilanda kemurkaan itu melangkah mendekati mereka.

   Kedua tangannya yang berkuku ranting itu siap melumat hancur sembilan tubuh yang tengah dilanda kengerian itu.

   Matanya yang bersinar kehijauan menatap dengan memancarkan daya sihir yang kuat.

   Akibatnya kesembilan orang pendekar itu hanya dapat memandang dengan wajah pucat.

   "Dengarrr ... !"

   Sera Dedemit Bukit Iblis serak.

   "Kalian adalah budak budakku yang selalu tunduk pada segala perintahku ... ! Dan-sekarang kalian kuperintahkan untuk merebut bayi yang ada dalam gendongan wanita itu! Bunuh siapa saja yang menghalangi kalian. Suara Dedemit Bukit Iblis yang mengandung kekuatan gaib itu, menggeletar dan menyusup ke dalam pikiran mereka. Untuk beberapa saat lamanya tubuh kesembilan orang pendekar itu menegang, lalu pelahan lahan mata yang semula membeliak -berubah menjadi layu tak bergairah. Wajah wajah -mereka pun menjadi dingin tak berperasaan.

   "Kami siap menjalankan perintah tuanku...!"

   Ujar kesembilan orang pendekar itu.

   Suara mereka terasa begitu dingin dan tak berperasaan.

   Dan dengan langkah lambat, kesembilan orang pendekar itu bergerak menghampiri si ibu muda yang sudah 108 Pendekar Naga Putih -002.

   Dedemit Bukit Iblis EBook By .

   Wakinamboro wakinamboro@gmail.com diamankan para penduduk itu.

   Melihat kejadian yang tak disangka sangka -itu, para penduduk menjadi pucat.

   Mereka tidak mengerti, mengapa Para pendekar itu berbalik hendak menyerang mereka? Dengan wajah tegang, para penduduk menanti apa yang hendak dilakukan para pendekar itu.

   "Jauhkan bayi itu dari tempat ini, cepat!"

   Teriak seorang lelaki tua, sambil melompat menghadang jalan kesembilan orang pendekar itu.

   Walaupun telah berusia sekitar enam puluhan tahun, namun tubuhnya masih terlihat gagah.

   Sorot matanya tajam dan berwibawa.

   Suaranya pun terdengar lantang ketika memberi perintah kepada orang orang desa itu.

   -"Hafi hati, Ki! Nampaknya para pendekar itu kini sudah dalam kekuasaan Dedemit -Bukit Iblis.

   Lihat saja wajah mereka! Dingin dan kaku, bagai tak memiliki perasaan!"

   Ujar salah seorang penduduk memperingatkan orang tua gagah itu. Dalam nada suaranya terkandung kekhawatiran yang dalam.

   "Hm...! ! Tampaknya iblis itu telah mempergunakan kekuatan gaibnya untuk menguasai para pendekar itu! Iblis keparat! Rupanya ini sengaja dilakukan, agar kita saling bunuh di antara kawan sendiri. Licik sekali iblis keparat itu!"

   Umpat orang tua gagah itu cemas.

   Wajahnya menjadi murung terselimut Pendekar Naga Putih -002.

   Dedemit Bukit Iblis EBook By .

   Wakinamboro wakinamboro@gmail.com kedukaan yang hebat.

   Dengan hati berat, ia terpaksa harus berhadapan dengan para pendekar itu.

   "Rebut bayi itu! Bunuh siapa saja yang menghalangi...,"

   Suara Dedemit Iblis terus bergema, mempengaruhi kesembilan orang pendekar yang melangkah semakin dekat ke arah kerumunan penduduk.

   "Ya! Bunuh siapa saja yang menghalangi ... !"

   Bisik kesembilan orang pendekar Itu, mengulangi kata-kata Dedemit Bukit Iblis.

   Mendadak sinar mata yang semula meredup itu berkilat penuh nafsu membunuh! Melihat sinar mata yang mengandung kekuatan gaib, orang tua gagah itu agak gentar juga hatinya.

   Tanpa sadar ia pun melangkah mundur beberapa tindak.

   Beberapa orang yang berada di kiri dan kanannya, ikut pula melangkah mundur! Bulu kuduk mereka meremang ketika beradu Pandang dengan kesembilan orang pendekar itu.

   Beberapa kali mereka menelan ludah dengan wajah pucat! Tanpa banyak bicara lagi, kesembilan orang pendekar itu sudah menerjang ke arah para penduduk dengan, serangan yang cepat dan ganas! Dari suara desingan tajam yang ditimbulkan ayunan pedang para pendekar itu, mudah ditebak kalau serangan itu mengandung kekuatan tenaga dalam yang tinggi! Pendekar Naga Putih -002.


Welas Asih Tak Terkalahkan Karya M mep TWL Dendam Sejagad Legenda Kematian Karya Khu Lung Pendekar Sejati Karya Liang Ie Shen

Cari Blog Ini