Ceritasilat Novel Online

Harpa Iblis Jari Sakti 29


Harpa Iblis Jari Sakti Karya Chin Yung Bagian 29



Harpa Iblis Jari Sakti Karya dari Chin Yung

   

   Semua orang itu tampak tercengang, saling pandang memandang. Wajah Hek Sin Kun langsung berubah, Bentuk-nya.

   "Bagaimana? Apakah kalian tidak mendengar apa yang kukatakan barusan?"

   Di dalam istana Ci Cun Kiong, Hek Sin Kun dan Kim Kut Lau mendapat kepercayaan besar dari Liok Ci Khim Mo, maka siapa yang berani menentang perintahnya? Mereka segera mengangguk dengan hormat Setelah mereka pergi, barulah Hek Sin Kun duduk kembali Semula Lu Leng tidak tahu Hek Sin Kun sedang membuat permainan apa.

   Setelah berpikir sejenak, Lu Lengpun dapat menduga bahwa Hek Sin Kun sedang menunggu kedatangan Tam Goat Hua dan ia tidak menghendaki Tam Goat Hua bertemu dengan orang-orang itu.

   Tak seberapa lama, tampak tujuh delapan puluh orang berkuda sudah kembali, Hek Sin Kun pun memberi isyarat agar mereka segera kembali ke istana Ci Cun Kiong! Setelah mereka pergi, tempat itupun jadi sepi kembali sementara Lu Leng juga masih tetap bersembunyi di rumput alang-alang, dia terus menunggu.

   Hingga saat tengah malam, terlihat sosok bayangan melesat cepat sekali bagaikan terbang di jalan besar Tak lama bayangan tersebut sudah berada di sekitar bangsal besar itu.

   Hek Sin Kun segera bangkit berdiri, badannya berkelebat menyapa bayangan tersebut! Lu Leng sudah menduga dari tadi bahwa orang yang melesat datang itu tidak lain adalah Tam Goat Hua! sebenarnya Lu Leng juga ingin menyapanya, tetapi ia khawatir Hek Sin Kun punya suatu rencana tertentu! Kalau dia memunculkan diri, nantinya malah akan mengacaukan suasana, karena itu dia tetap bersembunyi di rumput alang-alang tanpa berani bergerak sama sekali.

   Terdengar Hek Sin Kun membentak "Goat Hua! Kau ya?"

   Tam Goat Hua berhenti tanpa menyahut, sebaliknya malah langsung menyerang dengan jurus Thian Phong Te Liak (Langit Runtuh Bumi Retak), Angin pukulan itu menderu-deru, begitu pula sepasang rantai yang berada di lengannya.

   Tampak badan Hek Sin Kun berkelebat menghindari serangan yang dilancarkan Tam Goat Hua, sambil membentak keras.

   "Goat Hua! Aku sengaja menyuruh yang lain pergi serta menunggu kedatanganmu! Tapi mengapa kau langsung menyerangku begitu bertemu?"

   Tam Goat Hua berhenti menyerang Hek Sin Kun dan segera bertanya.

   "Apakah Lu Leng kemari?"

   Hek Sin Kun tertegun.

   "Dia tidak ke mari, aku justru ingin menasihatimu!"

   Saat ini sebetulnya Lu Leng ingin memunculkan diri, namun dibatalkannya, Karena begitu ia muncul, pasti Tam Goat Hua akan segera kabur Lebih baik menunggu kesempatan yang tepat! Pikir Lu Leng.

   "Terdengar Tam Goat Hua bertanya dengan dingin.

   "Mau menasihati apa?"

   Hek Sin Kun tertawa.

   "Goat Hua, aku adalah adik ibumu! Melihatku sama juga kau melihat ibumu, maka janganlah kau bersikap sedemikian dingin terhadapku! Aku bukan musuhmu Iho""

   Tam Goat Hua tertawa nyaring.

   "

   Apakah dalam hatimu masih tidak paham?"

   Hek Sin Kun tidak marah ia malah tersenyum seraya berkata.

   "Goat Hua, saat kau kabur waktu itu, Liok Ci Khim Mb amat gusar sekali! setelah aku dan Kim Kut Lau berusaha menghiburnya, barulah reda kegu sarannya!"

   Tam Goat Hua berkata dengan dingin.

   "Bagus sekali! Kalian berdua pandai mengambil hati Liok Ci Khim Mo, tentunya merupakan budak yang amat setia!"

   Wajah Hek Sin Kun langsung berubah, ia berkata dengan sengit "Goat Hua! Kalau kau tidak mendengar perkataanku hari ini kau pasti sulit meloloskan diri!"

   Tam Goat Hua mendengus.

   "Hm!"

   Kemudian menyahut "Nasihat berupa apapun, kau tidak perlu mengatakannya! Apakah benar Lu Leng tertangkap oleh iblis Merah-Ban Khong dan iblis Hijau-Yo Sai Hoan?"

   Tentang Lu Leng yang tertangkap oleh kedua iblis itu, Kiong Bu Hong sudah berpesan kepada semua orang, tidak boleh mengungkitnya! sedangkan yang menyaksikan kejadian itu semuanya sudah mati terkena racuni Karena itu Hek Sin Kun sama sekali tidak tahu tentang kejadian tersebut Ketika mendengar Tam Goat Hua mengatakan hal ini, timbullah kecurigaan di dalam hatinya.

   "Aku tidak tahu! Kalau benar ada urusan itu, sudah pasti menggemparkan istana Ci Cun Kiong, mengapa engkau bertanya begitu?"

   Setelah mendengar jawaban Hek Sin Kun, Tam Goat Huapun berpikir, kemungkinan dia sampai lebih awal dari kedua iblis itu, maka gadis itu ingin mengulur waktu, 2373 Usai berpikir demikian, Tam Goat Huapun membalikkan badannya seraya berkata.

   "

   Kalau tiada kejadian itu, sudahlah!"

   Mendadak badan Hek Sin Kun bergerak, tahu-tahu dia sudah berada di hadapan Tam Goat Hua.

   "Tunggu!"

   Tam Goat Hua menyahut dengan gusar.

   "Kau ingin bergebrak denganku?"

   Gadis itu tahu bahwa terhadap orang semacam Hek Sin Kun, sama sekali tidak bisa bicara baik-baik, sebab dia tidak mau dengar! Karena itu dia segera mengerahkan Lweekangnya, siap serang lalu mundur Hek Sin Kun tertawa-tawa.

   "Goat Hua, ilmu Cit Sat Sin Ciangmu masih tidak dapat digunakan untuk bertarung denganku! Lebih baik menuruti perkataanku mari ikut bersamaku ke istana Ci Cun Kiong dan menikah dengan tuan muda Oey, bukankah baik...."

   Betapa gusarnya Tam Goat Hua mendengar itu, sebelum Hek Sin Kun menyelesaikan ucapannya, dia sudah membentak nyaring sambil menyerang dengan sepasang tangannya! jurus tersebut diperolehnya dari Tiat Sin Ong, orang tua itu pernah mengajar Tam Goat Hua tiga jurus ilmu silat, yaitu jurus Thian Lo Te Bong (Jala Di Langit Dan Jaring Di Bumi)! Ketiga jurus ilmu silat tersebut merupakan ilmu andalan Tiat Sin Ong, dan sejak memperoleh ketiga jurus ilmu silat itu Tam Goat Hua belum pernah mempergunakannya, Dia tahu kepandaian Hek Sin Kun amat tinggi, maka dikeluarkannya jurus Thian Lo Te Bong itu! Tampak bayangan telapak tangannya berke!ebat-kelebat, menimbulkan suara yang menderu-deru, dan bagaikan sebuah jala menindih di atas kepala Hek Sin Kun! Bukan main terkejutnya Hek Sin Kun menyaksikan jurus serangan itu, begitu pula Lu Leng yang bersembunyi disitu, mereka sama- sama tertegun menyaksikan jurus serangan yang dilancarkan Tam Goat Hua! Kungfu apa itu, kok begitu lihay dan hebat! Kata Lu Leng dalam hati.

   Walau Hek Sin Kun amat terkejut dan tidak tahu ilmu silat apa yang dipergunakan Tam Goat Hua, dia masih sempat berkelip tapi badannya tetap ter-, pukul sehingga membuatnya termundur-mundur beberapa langkah.

   Sebelum Hek Sin Kun berdiri tegak, Tam Goat Hua sudah melesat ke arahnya! Betapa terkejutnya Hek Sin Kun, ia langsung berteriak-teriak.

   "Goat Hua! jangan bergebrak dulu! Mari kita bicara baik-baik saja!"

   Akan tetapi Tam Goat Hua amat membenci tindakannya yang tak tahu malu, langsung ia menyerang lagi dengan jurus ke dua, yaitu Pao Lo Ban Siang (Segala-Galanya Masuk Ke dalam Jala)! jurus tersebut penuh mengandung Lweekang, sehingga merobohkan rerumputan dan semua batu yang ada dalam jarak beberapa depa, Suara yang menderu-deru itu amat memekakkan telinga! Hek Sin Kun akhirnya menyadari kedahsyatan ilmu lawan, namun saat mau berkelit angin pukulan itu telah menerjangnya bagaikan angin topan, membuat badan Hek Sin Kun terpental seperti layangan putus, lalu roboh di tanah, 2375 Hek Sin Kun masih dapat bangkit berdiri se-ketika, menatap Tam Goat Hua dengan mata terbelalak ia tidak menyangka kepandaian gadis itu sedemikian tinggi, lagi pula percuma menasehatinya karena akhirnya diri sendiri yang akan mendapat malu! Karena itu, Hek Sin Kun mengambil keputusan untuk kabur Kebetulan dia jatuh dekat tempat Lu Leng bersembunyi hanya berjarak satu dua depa saja! berhubung hati sedang tercekam, maka Hek Sin Kun sama sekali tidak tahu akan keberadaan seseorang begitu dekat pada dirinya Ketika dia baru mau melesat pergi, Lu Leng sudah bergerak lebih cepat, Lu Leng menangkap kakinya, sehingga Hek Sin kun tidak dapat melesat pergi! Betapa terkejutnya Hek Sin Kun! sedangkan Lu Leng tidak memberinya kesempatan untuk menyadari apa yang telah terjadi, langsung Lu Leng bangkit berdiri dari tempat persembunyiannya sekaligus mencengkeram leher Hek Sin Kun.

   Di saat bersamaan, jempol tangannyapun menekan jalan darah Nau Hu Hiat yang ada di belakang kepala Hek Sin Kun! Bagian 55 Nau Hu Hiat merupakan jalan darah yang umat penting! Begitu merasa jalan darah tersebut telah ditekan orang, sudah tentu Hek Sin Kun tidak berani bergerak, karena dirinya telah dikuasai orang! Saat ini, Hek Sin Kun menganggap orang yang menguasai dirinya, pasti adalah Cit Sat Sin Kun atau Giok Bin Sin Kun-Tong Hong Pek, dia justru tidak mengira bahwa yang menguasainya adalah Lu Leng! Setelah tertegun sejenak, barulah bcrtanya, 2376

   "Sobat! Siapa... kau?"

   Saat itupun Tam Goal Hua sudah ! melesat menghampiri ketika melihat siapa yang berdiri di belakang Hek Sin Kun, gadis itupun bergirang dalam hati.

   "Ternyata kau!"

   Lu Leng menyahut.

   "Tidak salah! Kakak Goat, aku tidak apa-apa!"

   Begitu Lu Leng membuka mulut, tahulah Hek Sin Kun siapa yang telah menguasai dirinya, Karena iiu, dia segera berkata.

   "Lu Leng, kau adalah pendekar muda yang gagah perkasa! Bagaimana kau begitu tega membokong orang? Cepat lepaskan tanganmu!"

   Lu Leng menyahut dengan dingin.

   "Biar bagaimanapun masih tidak lebih rendah dari pada orang yang rela jadi budak Liok Ci Khim Mo!"

   Hek Sin Kun gusar bukan main, namun tidak berani melampiaskannya. Hek Sin Kun tertawa kering seraya berkata.

   "Kau telah memberiku kesempatan untuk masuk ke terowongan mengambil benda mustika, mengapa kini mengingkarinya?"

   Lu Leng menyahut dengan dingin.

   "Siapa yang ingkar janji? Aku berjanji dalam waktu setahun, apakah kini sudah sampai waktunya?"

   Sesungguhnya ketika melihat Lu Leng, Tam Goat Hua ingin memberitahukannya tentang jejak panah BuIu Api lalu akan segera meninggalkannya, Tapi ketika mendengar pembicaraan mereka menyinggung tentang Terowongan Kahasia ia jadi terkesiap, dan bertanya.

   "Adik Leng, kalian membicarakan apa?"

   Hek Sin Kun tidak menunggu Lu Leng menjawab pertanyaan Tam Goat Hua, cepat-cepat ia berkata.

   "Kalau saat ini kau membunuhku, setelah memperoleh benda mustika dan tidak kau serahkan padaku, bukankah kau telah ingkar janji?"

   Lu Leng berkata dengan dingin.

   "Aku akan merawat baik-baik mayatmu, setelah kuperoleh benda mustika yang kau inginkan itu, akan kutaruh di tanganmu!"

   Wajah Hek Sin Kun berubah, ia berkata dengan suara terputus-putus.

   "Jangan... jangan bergurau!"

   Tam Goat Hua maju selangkah serta berkata dengan sungguh-sungguh.

   "Adik Leng, apakah yang kalian bicarakan itu adalah Terowongan Rahasia yang dibuat kakek luarku? Bagaimana kau dapat melewati Terowongan Rahasia itu? juga 2378 berdasarkan apa kau akan memasuki Terowongan Rahasia untuk mengambil benda mustika di situ, dan kemudian kau serahkan kepadanya?"

   Lu Leng menghela nafas panjang, kemudian memberitahu kan.

   "ltu kejadian lampau. Aku tertangkap olehnya, dia berjanji akan melepaskan aku asal aku mau mengabulkan permintaannya!"

   Hek Sin Kun segera menyambung.

   "Lu Leng... orang gagah tidak akan melupakan budi, cepatlah kendurkan tanganmu!"

   Tam Goat Hua memandang Hek Sin kun dengan penuh kebencian, ia berkata dengan ketus.

   "Kau juga berani menyinggung kata "Orang Gagah"?"

   Hek Sin Kun manggut-manggut.

   "Betul! Betul! Aku memang tidak pantas mengatakan itu!"

   Tam Goat Hua menarik nafas, dalam hati amat memandang hina padanya! Hek Sin Kun berkata lagi.

   "Saudara kecil Lu, masih belum mau melepaskan tangan mu ?"

   Tam Goat Hua cepat-cepat berkata.

   "Jangan melepaskan tanganmu! Adik Leng, aku pernah dengar Terowongan Rahasia itu berjumlah empat puluh sembilan, lihaynya bukan main! Tiada seorangnpun yang mampu melewatinya!"

   Lu Leng menghela nafas.

   "Kakak Goat, aku telah menyanggupinya, terpaksa aku harus pergi mencoba!"

   Tam Goat Hua tertawa dingin.

   "Mengapa harus pergi menempuh bahaya demi dia? Hek Sin Kun, kalau kau menghendaki Lu Leng melepaskanmu, kau harus membatalkan perjanjian itu!"

   Hek Sin Kun menyahut "Orang gagah satu patah kata, kuda jempolan satu pecutan...."

   Sebelum Hek Sin Kun menyelesaikan ucap-annya, Tam Goat Hua sudah maju selangkah Men-dadak ia membentak nyaring, sekaligus mengangkat sebelah tangannya, Telapak tangannya sudah menempel di dada Hek Sin Kun dan berkata perlahan-lahan.

   "Kalau tidak, walau dia melepaskanmu, tapi aku pasti tidak akan melepaskanmu!"

   Betapa gusarnya Hek Sin Kun dalam hati, ia kertakkan gigi seraya berkata sengit.

   "Goat Hua! sungguh bagus kau!"

   Tam Goat Hua mengerahkan Lweekangnya, Hek Sin Kun juga menghimpuan hawa murninya untuk melawan, tapi jalan darah yang di dadanya telah dikuasai Tam Goat Hua, maka seketika dia merasa matanya berkunang-kunang! Tam Goat Hua bertanya mendesak.

   "Kau kabulkan tidak?"

   Hek Sin Kun berpikir, dari pada sekarang mati di tangan mereka, lebih baik mengiyakan saja, sahut-nya.

   "Baik! Baik! Dulu aku dan Lu Leng pernah mengadakan suatu perjanjian saat ini dibatalkan!"

   Tam Goat Hua melepaskan tangannya seraya berkata pada Lu Leng.

   "Adik Leng, biar dia pergi! Aku akan bicara sejenak denganmu!"

   Lu Leng langsung mendorong Hek Sin Kun, membuatnya terdorong ke depan hingga jatuh, Hek Sin Kun cepat-cepat bangun, lalu melesat pergi! Setelah beberapa depa jauh, Hek Sin Kun berkata dengan sengit sekali.

   "Gadis busuk, kalau kau terjatuh ketanganku lagi, akupun tidak perduli adanya hubungan famili!"

   Tam Goat Hua bersiul panjang, bersikap seakan-akan ingin mengejarnya, Hek Sin Kun terkejut sekali dan langsung kabur terbirit-birit, Setelah Hek Sin Kun kabur, Tam Goat Huapun berkata pada Lu Leng.

   "Mungkin dia akan membawa orang kemari, kita harus cepat- cepat pergi!"

   Tadi Lu Leng mendengar Tam Goat Hua ingin bicara sejenak dengannya, hal ini membuat Lu Leng amat bergirang dalam hati! Karena biasanya begitu bertemu Lu Leng, dia pasti langsung pergi tanpa pamit! Kini dia ingin bicara sejenak, apakah.,, Tam Goat Hua sudah mencintainya? Tapi Lu Leng tahu jelas, itu merupakan hal yang mustahil! Tam Goat Hua ingin bicara dengannya sejenak, pasti merupakan kabar buruk! Oleh karena itu, hati Lu Lengpun menjadi cemas, Mereka berdua terus melesat pergi, Tak lama sudah melesat tiga puluh mil lebih, barulah Tam Goat Hua berhenti seraya berkata.

   "Adik Leng, kau tidak bertemu Tiat Sin Ong?"

   Lu Leng menggeleng-gelengkan kepala, Tam Goat Hua menghela nafas panjang lalu memberitahukan "Tiat Sin Ong sudah meninggal di gunung Gobi San!"

   Mendengar itu, wajah Lu Leng langsung berubah "Kalau begitu mengenai jejak Panah Bulu Api, akan menjadi teka teki selamanya?"

   Tam Goat Hua menyahut "ltu sih tidak, hanya hampir serupa!"

   Lu Leng tercengang dia menatap Tam Goat Hua seraya bertanya.

   "Kakak Goat, apa artinya?"

   Tam Goat Hua memberitahu kan.

   "

   Sebelum Tiat Sin Ong menarik nafas penghabisan dari 2382 mulutnya aku masih sempat mengetahui jejak Panah Bulu Api itu! walaupun tahu, tetapi tiada gunanya juga!"

   Lu Leng segera bertanya.

   "Mengapa bisa begitu? Apa sebabnya?"

   Tam Goat Hua tertawa getir, sahutnya.

   "Tiat Sin Ong memberitahukan bahwa ketujuh batang Panah Bulu Api itu diberikan kepada Thian Sun Sianjin! Cobalah kau pikir, Thian Sun Sianjin sudah mati, bagaimana mungkin mencari ketujuh batang Panah Bulu Api itu?"

   Mendengar apa yang dikatakan Tam Goat Hua, Lu Leng jadi tertegun, Dia terus berpikir Tam Goat Hua bertanya dengan heran.

   "Kenapa kau?"

   Lu Leng tidak menyahut, !ama sekali barulah berkata dengan suara dalam.

   "Kakak Goat, aku sudah tahu Panah Bulu Api berada dimana!"

   Tam Goat Hua terkejut sekali, cepat-cepat dia bertanya.

   "Bagaimana kau tahu berada dimana?"

   Lu Leng menyahut "Pasti berada di pulau Hek Ciok To!"

   Tam Goat Hua berkata.

   
Harpa Iblis Jari Sakti Karya Chin Yung di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

   
"Seandainya Panah Bulu Api berada di pulau Hek Ciok To, kau berada di pulau itu selama beberapa tahun, tetapi mengapa kau tidak menemukan Panah Bulu Api itu?"

   Lu Leng menyahut "Kini aku baru ingat, Thian Sun Sianjin meninggalkan tulisan di dinding goa, memberitahukan bahwa dia memiliki tiga macam barang pusaka di pulau itu, Aku hanya menemukan dua macam, yaitu ilmu Kim Kong Sin Ci dan Ranjang Giok Dingin! Ketika itu, aku juga mencari barang pusaka ke tiga, namun karena tidak berhasil menemukannya maka akupun tidak mencari lagi! Kini setelah kupikir, barang pusaka ke tiga itu pasti adalah Panah Bulu Api!"

   Tam Goat Hua berkata.

   "Berapa luasnya pulau Hek Ciok To itu? Mengapa kau tidak berhasil menemukan nya?"

   Lu Leng menyahut "Pada waktu itu aku tidak begitu menaruh perhatian, hanya asal cari saja! Kalau perkataan Tiat Sin Ong tidak keliru, sudah pasti Panah Bulu Api berada di pulau Hek Ciok itu!"

   Tam Goat Hua berkata dengan yakin.

   "Tentunya Tiat Sin Ong tidak akan membohongiku!"

   Lu Leng berkata.

   "Kakak Goat, kita berangkat bersama, Mungkin masih keburu pulang ke Tionggoan, sebelum pertemuan tahun depan!"

   Tam Goat Hua membalikkan badannya seraya berkata.

   "Kau pergi seorang diri saja! Tidak perlu mengajakku!"

   Lu Leng amat kecewa dalam hati, ia memandang punggung Tam Goat Hua dan berkata.

   "Kakak Goat, kini sudah tahu Panah Bulu Api berada dimana! Kalau aku seorang diri berada di laut, bila sampai terjadi kecelakaan, bukankah tidak bisa kembali? Kakak Goat, dulu kau setuju bersamaku mencari keempat orang buta itu, mengapa kali ini kau justru tidak mau? padahal urusan sudah kelihatan hampir sukses lho!"

   Apa yang dikatakan Lu Leng memang menyentuh hati, Tam Goat Hua menengadahkan kepala memandang angkasa sambil berpikir, kalau sekarang berlayar ke pulau Hek Ciok To, pu!ang-pergi akan membutuhkan waktu beberapa bulan, Dalam beberapa bulan ini, tentunya ia akan berduaan dengan Lu Leng di dalam satu perahu, itu sungguh tidak baik.

   Namun permintaan Lu Leng sangat masuk diakal, sehingga sulit untuk menolaknya.

   Setelah berpikir sejenak, barulah Tam Goat Hua berkata perlahan-lahan.

   "Baik, aku mengabulkan permintaanmu!"

   Dapat dibayangkan betapa girangnya hati Lu Leng tanpa sadar dia menggenggam tangan Tam Goat Hua erat-erat.

   "Kakak yang baik...."

   Tam Goat Hua segera mengibaskan tangannya seraya berkata.

   "Adik Leng...."

   Lu Leng mendongakkan kepala, melihat wajah Tam Goat Hua dingin sekali dan tersirat pula kegusarannya, membuat Lu Leng mengucurkan keringat dingin, Segera ia berkata.

   "Kakak Goat, kau sudah menjanjikan jangan tidak pergi lho!"

   Tam Goat Hua tertawa sedih.

   "Adik Leng, aku sudah berjanji, tentunya aku harus pergi!"

   Barulah Lu Leng menarik nafas Iega. Tam Goat Hua berkata.

   "Berlayar di laut, hanya kita berdua! Dapatkah kau mengabulkan permintaan yang kuajukan?"

   Lu Leng bertanya.

   "Permintaan apa?"

   Tam Goat Hua memberitahukan "Dalam perjalanan nanti, kau harus menjaga jarak satu depa dari diriku!"

   Lu Leng terbelalak "Ini...."

   Tam Goat Hua menegaskan "Apabila kau tidak mau berjanji, aku tidak akan pergi bersamamu! seandainya di dalam perahu kau tidak mentaati permintaanku ini, maka aku akan mencebur ke laut!"

   Mendengar itu, Lu Leng cepat-cepat berkata.

   "Aku pasti berjanji ! Kemudian Lu Leng menghela nafas panjang dan melanjutkan "Kakak Goat, mengapa harus begitu menyusahkan diri?"

   Tam Goat Hua menyahut perlahan "Adik Leng, seharusnya kau sudah tahu, mengapa harus bertanya lagi?"

   Lu Leng manggut-manggut, lalu melanjutkan perjalanan.

   Dulu Lu Leng dan Han Giok Shia sampai ke pulau Hek Ciok To, karena mereka berdua bertarung di atas perahu.

   Dari sungai Huang Ho menuju ke laut hingga terdampar di pulau Hek Ciok To, Maka Lu Leng tidak tahu harus berlayar ke arah mana, agar bisa sampai di pulau Hek Ciok To, Oleh karena itu dia dan Tam Goat Hua beru-ding, akhirnya sepakat menuju ke sungai Huang Ho.

   Mereka berdua akan berlayar dari sungai tersebut menuju ke laut 2387 Mereka segera melanjutkan perjalanan menuju ke sungai Huang Ho.

   Tujuh delapan hari kemudian, mereka sudah tiba di tempat tujuan, segera mereka bertanya kepada para nelayan disitu tentang pulau Hek Ciok To, akan tetapi berturut-turut dua hari tiada seorang nelayanpun yang tahu mengenai pulau tersebut Ternyata para nelayan di tempat itu, tiada seorangpun yang pernah berlayar sampai ke pulau itu, Ternyata di sekitar pulau Hek Ciok To sering terjadi angin dan hujan badai, perahu yang sampai di sekitar sana pasti tenggelam seperti halnya dengan Lu Leng dan Han Giok Shia, Perahu yang mereka tumpangi itu tenggelam diamuk hujan badai, untung mereka tidak mati, hanya terdampar ke pulau itu, seandainya mereka berdua tidak berkepandaian tinggi, sudah pasti akan mati ditengah laut! Karena itu kalaupun ada nelayan yang pernah sampai di pulau tersebut, mereka juga belum tentu bisa kembali dalam keadaan hidup, maka Lu Leng dan Tam Goat Hua tidak memperoleh jawaban yang memuaskan dari nelayan disana, Apa boleh buat, mereka terpaksa harus membeli sebuah perahu, namun tiada seorang nelayanpun yang mau membantu mereka berlayar ke pulau Hek Ciok To.

   Terpaksa mereka berlayar berdua, Mereka segera menaikkan layar dan perahu itupun mulai melaju di sungai Huang Ho.

   Setelah sampai di laut, Tam Goat Hua dan Lu Leng tidak bisa berbuat apa-apa, hanya pasrah pada hembusan angin saja.

   Lu Leng berdiri di geladak perahu memandang ke arah laut, teringat pada saat bertarung dengan Han Giok Shia di perahu dan lain sebagai nya.

   Tak terasa sudah berlalu beberapa tahun, tapi seakan baru terjadi kemarin....

   Dia berdiri sejenak disitu, kemudian menoleh ke belakang, tidak terlihat adanya Tam Goat Hua di geladak itu, namun di dalam perahu sudah tampak sinar lampu menerobos keluar Lu Leng segera berkelebat kesana, Ketika sampai di depan pintu perahu dan baru mau melangkah masuk, mendadak terdengar Tam Goat Hua berkata.

   "Adik Leng, sudah lupa akan apa yang telah kau janjikan?"

   Lu Leng menghela nafas mendengar itu, sahutnya .

   "Kakak Goai, apakah aku tidak boleh masuk ke dalam?"

   Tam Goat Hua berkata.

   "Tentu boleh! Tapi harus tunggu aku keluar du!u, barulah kau boleh masuk kemari!"

   Sesungguhnya Lu Leng ingin bicara banyak dengan Tam Goat Hua.

   Saat ini mereka berdua berada ditengah laut, ini merupakan kesempatan yang amat baik baginya untuk mencurahkan isi hatinya, namun Tam Goat Hua justru tidak memperbolehkan dia mendekatinya! Lu Leng berkata.

   "Kalau begitu aku tidak masuk!. Kakak Goat, banyak sekali yang ingin kubicarakan denganmu!"

   Tam Goat Hua menyahut "Adik Leng, setelah melakukan perjalanan siang dan malam, apakah kau tidak merasa lelah? Mumpung belum ada gelombang, lebih baik kau beristirahat saja!"

   Lu Leng memandang Tam Goat Hua, lama sekali, kemudian menghela nafas.

   Lu Leng kembali ke geladak perahu dan memandang laut nan luas dengan hati duka, tak tertahan air matapun meleleh, Setelah beberapa saat duduk di geladak dan terkena hembusan angin laut, akhirnya Lu Leng tertidur pulas.

   Ketika mendusin, sang surya sudah bergantung di atas, terlihat pula Tam Goat berdiri di depan pintu perahu, Begitu melihat Lu Leng mendusin, diapun segera berkata.

   "Nasi sudah matang, kau boleh makan di dalam!"

   Lu Leng ingin mendekatinya, tapi khawatir Tam Goat Hua menjadi gusar Akhirnya dia masuk ke dalam perahu dan makan secepatnya, lalu kembali ke geladak, Tam Goat Hua berkata.

   "Waktu itu, sebelum sampai dipulau Hek Ciok To, kira-kira berapa hari kau terombang ambing di laut?"

   Lu Leng berpikir sejenak, kemudian menyahut "Dihitung dari ketika berada di laut, kira-kira dua hari satu malam!"

   Tam Goat Hua manggut-manggut, tidak bicara Iagi.

   Entah berapa kali Lu Leng mengajaknya bercakap-cakap, namun Tam Goat Hua sama sekali tidak mau membuka mu!ut, akhirnya Lu Leng terpaksa diam juga.

   Satu hari sudah lewat Ketika menjelang malam, langit tertutup oleh awan tebal, tapi masih tampak cahaya matahari yang menyorot keluar dari celah-celah awan tebal itu sehingga membuat pemandangan jadi indah bukan main! Saat ini barulah Tam Goat Hua membuka mulut dan berkata.

   "Kalau tidak salah, malam ini seharusnya sudah berada di sekitar pulau Hek Ciok To! Akan tetapi awan tebal itu mulai berubah hitam, malam ini kita harus memperhatikan dengan seksama!"

   Lu Leng mengangguk dan memberitahu kan.

   "Di pulau Hek Ciok To, terdapat sepasang puncak menembus awan! Bagaimana kalau kita masing-masing melihat dari sisi perahu yang berbeda?"

   Tam Goat Hua manggut-manggut "Baik!"

   Disaat bersamaan, langit semakin hitam, kilat menyambar-nyambar dan geledekpun mulai menggelegar Kelihatannya tidak lama lagi akan terjadi hujan badai, walau saat ini permukaan laut masih tampak tenang, tapi perahu itu sudah mulai bergoyang-goyang.

   Lu Leng dan Tam Goat Hua berdiri di sisi kiri dan sisi kanan geladak perahu, mereka melihat ke depan dengan penuh perhatian.

   Berselang beberapa saat kemudian, di empat penjuru sudah berubah menjadi gelap sekali, terdengar pula 2391 suara menggelegar gelegar di ujung laut Tak lama, suara menderu-derupun menyusul, bagaikan ribuan kuda sedang berpacu.

   Tampak pula kilat menyambar-nyambar tak henti-hentinya, Di saat kilat menyambar, terlihat ombak yang setinggi gunung mengarah perahu itu, Betapa terkejutnya Lu Leng, segera ia berteriak-teriak.

   "Kakak Goat, ombak datang.,.,"

   Belum juga usai teriakannya, sudah terdengar suara gelegar Ombak itu telah menyambar! seketika mata Lu Leng tidak dapat melihat apa-apa, telingapun tidak mendengar apaapa pu!a, ia hanya merasa badannya tenggelam dan terus tenggelam.

   Berselang sesaat, barulah Lu Leng tersentak sadar Lu Leng langsung menghirup udara, tetapi air laut yang masuk ke dalam mulutnya, barulah Lu Leng menyadari bahwa badannya berada di dalam air.

   Segera Lu Leng menggerakkan sepasang kakinya, agar badannya meluncur ke atas, tak lama sampailah dia di permukaan laut yang masih tetap gelap gulita dan terdengar suara menderu-deru, kilatpun tetap menyambar-nyambar tak henti-hentinya.

   Lu Leng menengok kesana kemari, perahu itu sudah tidak tampak lagi bahkan juga tidak tahu Tam Goat Hua berada dimana! Lu Leng langsung berteriak-teriak.

   Kini lweekangnya sudah tinggi sekali, maka suara teriakannya menembus suara yang menderu-deru itu hingga beberapa mil jauhnya, ternyata dia berteriak-teriak memanggil Tam Goat Hua! Tiada sahutan sama sekali! Lu Leng berusaha berenang, namun sebuah ombak besar menindihnya, Berulang kali Lu Leng mengalami hal itu, Ter-akhir kali ketika kilat menyambar, dia melihat suatu benda terapung-apung ke arah nya.

   Lu Leng segera memeluk benda tersebut yang ternyata adalah tiang layar, seketika hatinya jadi dingin! Karena itu berarti ombak besar yang datang tadi telah menghancurkan perahu yang mereka tumpangi.

   Dia terjatuh ke laut, entah berapa lama lagi dia masih bisa bertahan, Lu Leng tidak mengetahuinya, Dan bagaimana dengan Tam Goat Hua? Sudah pasti dia tidak akan terapung dipermukaan laut, jangan-jangan sudah mati di dasar Iaut....

   Lu Leng tidak berani berpikir lagi, dia terus memeluk tiang layar itu sambil melawan ombak! Beberapa lama kemudian, permukaan laut perlahan-lahan mulai tenang juga tidak terdengar lagi suara yang menderu-deru.

   Lu Leng menghimpun hawa murninya, kemudian berteriak sekeras- kerasnya memanggil Tam Goat Hua.

   "Kakak Goat! Kakak Goat! Kakak Goat...!"

   Setelah berteriak berulang kali barulah Lu Leng berhenti, namun sama sekali tidak terdengar suara sahutan.

   Berselang beberapa saat sang surya mulai merayap ke atas, di ufuk timur dari permukaan laut, Lu Leng menengok kesana kemari, hanya tampak langit bersambung dengan laut, tidak terlihat sebuah pulau kecilpun, lebih-lebih sepasang puncak yang menembus awan! Lu Leng terus terapung di permukaan laut, Diapun mulai putus asa karena tidak melihat bayangan Tam Goat Hua, tanpa sadar dia berteriak-teriak lagi memanggilnya, Lu Leng berharap akan mendengar suara sahutan! Akan tetapi, tetap sunyi senyap tak terdengar suara apapun! itu membuatnya 2393 menangis terisak-isak dan air matapun berderai-derai, tak lama haripun mulai gelap perlahan-lahan.

   Sementara Lu Leng terus terapung di permukaan laut, Berselang sesaat mendadak kakinya menyentuh batu karang! Betapa girangnya Lu Leng, sebab dia bisa beristirahat Diapun segera menengok kesana kemari, ternyata disitu penuh dengan batu karang.

   Tampak berbagai macam ikan berenang disitu, bahkan terdapat pula beberapa ekor kura-kura besar berenang disitu, Lu Leng pernah tinggal di pulau Hek Ciok To, maka dia tahu di dalam tubuh kura-kura besar itu terdapat air yang bisa diminum! Dia segera membunuh seekor kura-kura itu dengan golok pusakanya, lalu minum air yang ada di dalam tubuh kura-kura tersebut! Setelah itu dia duduk di atas sebuah batu karang besar Kebetuan malam ini bulan bersinar agak terang, dia bangkit berdiri sambil menengok keempat penjuru laut.

   Berselang beberapa saat, tampak beberapa buah papan perahu terapung ke arahnya, Lu Leng segera mengumpulkan papan-papan perahu itu, diselipkan pada celah-celah batu karang.

   Kemudian dia duduk kembali di atas batu karang besar sambil menunggu, ternyata dia berharap Tam Goat Hua akan muncul disitu! Tetapi, sia-sia dia menunggu semalaman.

   Ke-esokan harinya, dia membunuh seekor kura-kura lagi untuk minum air di tubuh kura-kura itu, kali ini diapun menyantap daging kura-kura agar tidak kelaparan, lalu berbaring diatas papan-papan perahu.

   Tak lama diapun pulas.

   Entah berapa lama kemudian, dia merasa papan-papan perahu itu tergoncang, sehingga membuatnya mendusin Ketika membuka matanya, dia menjadi terbelalak dan nyaris mengira dirinya berada dalam 2394 mimpi, bukan merupakan hal yang nyata! Temyata dicelah-celah batu karang terdapat sebuah papan perahu lain dan tampak seseorang tergeletak di atas papan perahu itu, seseorang itu adalah Tam Goat Hua! Papan perahu itu amat besar dan lebar, sepasang rantai besi di lengan gadis tersebut melingkar melilit papan perahu itu.

   Wajah Tam Goat Hua pucat pias, entah dia masih hidup atau sudah mati.

   Lu Leng cepat-cepat meloncat ke atas papan perahu itu sekaligus memeriksa pernafasan Tam Goat Hua.

   Legalah hati Lu Leng karena gadis itu masih bernafas, hanya amat lemah, Dia segera membunuh dua ekor kura-kura, mengambil air di tubuh kedua ekor kura-kura itu.

   Diang-katnya badan Tam Goat Hua, membasahi kepala gadis itu dengan air yang diambil dari tubuh kura-kura.

   Berselang beberapa saat, bibir Tam Goat Hua mulai bergerak, kemudian mulutnya terbuka, Lu Leng cepat-cepat menuang air itu ke dalam mulutnya, setelah meneguk beberapa kali, mata Tam Goat Hua dengan perlahan-lahan mulai terbuka.

   * * * * Bab 112 Tam Goat Hua memandang Lu Leng dengan tertegun, lama sekali barulah dia berkata dengan suara rendah.

   "Adik Leng, apakah kita bertemu di dasar laut?"

   Lu Leng menggelengkan kepala, seraya menyahut "Bukan...."

   Saat ini masih belum bisa dipastikan apakah mereka berdua sudah lolos dari bahaya atau tidak, Tapi Lu Leng sudah bisa bertemu dengan Tam Goat Hua, membuat hatinya menjadi sangat senang sekali, Saking girangnya sampai-sampai air matanya meleleh Tam Goat Hua ingin duduk, namun Lu Leng tidak mau melepaskan tangannya, terdengar dia berkata.

   "Kakak Goat, kini kita sudah tidak berada di atas perahu, apakah kau masih tidak menghendaki aku mendekatimu?"

   Tam Goat Hua berkata.

   "Adik Leng, cepat lepaskan tanganmu!"

   Lu Leng menghela nafas panjang, perlahan-lahan dia melepaskan tangannya, lalu bangkit berdiri dan menengok keempat penjuru! Tam Goat Hua juga sudah bangkit berdiri, diapun menengok kesana kemari, barulah diketahui bahwa dirinya berada di atas batu karang, Tak terasa airmatanyapun meleleh, ia berkata perlahan-lahan.

   "Adik Leng, aku kira sulit bertemu kau lagi!"

   Lu Leng memberitahukan.

   "Aku memanggilmu semalaman, kau tidak mendengarnya ?"

   Tam Goat Hua menggelengkan kepala.

   "Bagaimana mungkin aku mendengamya?"

   Mereka saling memandang, tanpa sadar mereka berdua saling merangkul! Tetapi, mendadak Tam Goat Hua 2396 menjulurkan sepasang tangannya untuk mendorong, sehingga Lu Leng terdorong ke laut! Ketika melihat Lu Leng jatuh ke laut, Tam Goat Huapun merasa tidak enak dalam hati, segera ia bertanya.

   "Kau tidak apa-apa?"

   Lu Leng merayap ke atas batu karang, tampak wajahnya berseri- seri.

   "Kakak Goat, kau...."

   Teringat akan sikapnya tadi, wajah Tam Goat Hua langsung memerah dan cepat-cepat membalikkan badannya, Tadi karena senangnya bisa bertemu kembali dengan Lu Leng, tanpa sadar Tam Goat Hua saling merangkul dengan Lu Leng.

   Akan tetapi, setelah rasa girang itu sirna, perasaan dalam hatinyapun kembali seperti semula! Dia tahu sikapnya tadi, akan membuat Lu Leng salah paham, sebab orang yang amat dicintainya adalah Giok Bin Sin Kun-Tong Hok Pek, bukan Lu Leng yang berada di hadapannya! Usia Lu Leng lebih muda darinya, maka Tam Goat Hua menganggapnya sebagai adik sendiri, Kini Lu Leng bukan anak kecil lagi, dia sudah cukup dewasa! Karena itu dia segera mendorong Lu Leng hingga terjatuh ke laut, namun begitu teringat olehnya akan kejadian bahwa mereka saling merangkul, otomatis membuat wajahnya memerah dan tidak tahu harus bagaimana menjelaskannya.

   sedangkan hati Lu Leng terus berdebar-debar tegang, dia maju selangkah seraya berkata.

   "Kakak Goat, walau kita berdua belum tahu dapat lolos dari bahaya atau tidak, tapi sama-sama terdampar disini boleh 2397 dikatakan merupakan takdir!"

   Tam Goat Hua bertanya.

   "Adik Leng, apa maksud ucapanmu itu?"

   Saking girang. Lu Leng menyahut dengan suara tergetar-getar.

   "Kakak Goat, ketika masih muda aku sudah bersumpah akan memperisterimu! Tapi waktu itu aku cuma tahu bahwa amat gembira bila berada bersamamu sama sekali tidak tahu apa itu cinta! setelah tinggal tiga tahun di pulau Hek Ciok To, dirikupun mulai tumbuh besar dan barulah tahu...."

   Ketika Lu Leng kembali ke Tionggoan, dia justru mendengar kabar berita tentang pernikahan Tam Goat Hua dengan Tong Hok Pek.

   selanjutnya walau Lu Leng juga tiba di Cing Yun Ling di gunung Gobi San, namun tiada kesempatan baginya untuk mencurahkan isi hatinya pada Tam Goat Hua.

   Kemudian gara-gara Liok Ci Khim Mo yang mengakibatkan timbulnya kejadian hubungan intim Lu Leng dengan Tam Goat Hua, sehingga membuat Tam Goat Hua berduka dan merasa malu, serta tidak mau bertemu siapapun! Kini Lu Leng dan Tam Goat Hua terdampar disitu, barulah Lu Leng berkesempatan mencurahkan isi hatinya pada Tam Goat Hua.

   Hanya mengutarakan beberapa pata kata, air matapun sudah mulai berderai-derai.

   Harpa Iblis Jari Sakti Karya Chin Yung di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

   

   Tam Goat Hua berkata dengan suara rendah.

   "Adik Leng, kau tidak usah mengatakannya, aku... aku sudah tahu semua itu!"

   Lu Leng menggelengkan kepala.

   "Tidak, kakak Goat! Kau tidak tahu bagaimana penderitaanku dalam hati, dengarkanlah!"

   Tam Goat Hua menghela nafas, memalingkan kepalanya memandang ke arah laut nan biru, Lu Leng berkata.

   "

   Ketika aku berada di pulau Hek Ciok To, siang malam aku terus merindukanmu! setelah aku meninggalkan pulau itu, rasanya ingin sekali terbang ke arahmu! Di saat aku mendengar berita tentang pernikahanmu, hatiku amat berduka sekali, sulit diuraikan dengan kata-kata!"

   Berkata sampai disini Lu Leng berhenti sejenak, sedangkan Tam Goat Hua mengucurkan air mata.

   "Adik Leng, kau jangan menyalahkanku! Aku memang jatuh cinta padanya, lagi pula ketika aku berpisah denganmu, usiamu masih kecil. Aku sama sekali tidak tahu bagaimana perasaan hatimu."

   Lu Leng memberi tahukan.

   "Pada waktu itu, aku menyalahkan engkau dan amat membencimu! Namun begitu tiba di Cing Yun Ling, akupun tidak membencimu lagi karena aku lihat kau sungguh-sungguh mencintai suhuku!"

   "Kau mengerti tentang itu, akupun berlega hati!"

   Kata Tam Goat Hua.

   "Padahal hatiku telah beku dan mati, hanya meratapi nasibku yang tidak beruntung! Mungkin saat itu, nona Toan dapat menghilangkan rasa duka dalam hatiku!"

   Lu Leng menghela nafas panjang melanjutkan "Akan tetapi, kakak Goat, kejadian di Cing Yun Ling itu telah menyebabkan dirimu menderita, sebaliknya membuat diriku semakin mencintaimu!"

   Tam Goat Hua menundukkan kepala, tidak berkata apaapa! Namun air matanya terus berlinang-linang membasahi kedua pipinya, Lu Leng memandangnya seraya berkata lagi.

   "Kakak Goat, aku tahu kau mencintai suhuku. Setelah kejadian itu, hatimupun terpukul hebat, tapi kau tetap tidak bisa mencintaiku! Kau tidak bisa berubah menghadapi kenyataan?"

   Tam Goat Hua tertawa getir "Adik Leng, lebih mudah untuk membicarakannya, tapi sulit dilakukan!"

   Lu Leng menjulurkan tangannya, menggenggam erat-erat tangan Tam Goat Hua dan berkata.

   "Kakak Goat, biar bagaimanapun kau harus mencobanya, kita berdua terdampar disini sudah merupakan takdir, tiada orang lain yang akan kemari mengganggu kita!"

   Tam Goat Hua mendongakkan kepala.

   "Adik Leng, kau bicara apa?! Kau sudah tidak mau membalas dendam kedua orang tuamu? Tidak mau mencari Panah Bulu Api lagi untuk membasmi Liok Ci Khim Mo?"

   Lu Leng menghela nafas panjang seraya menyahut "Kakak Goat, terus terang! Apabila kali ini terdampar di suatu pulau kosong, aku sungguh tidak akan memperdulikan apapun, hanya ingin tetap bersamamu seumur hidup!"

   Mendengar perkataan Lu Leng, Tam Goat Hua kaget sekali sampai tak dapat berkata-kata! Gadis itu tahu, Lu Leng amat membenci Liok Ci Khim Mo, entah sudah berapa kali nyaris mati, hanya karena ingin membunuh Liok Ci Khim Mo, Tapi kini, dia justru berkata seperti itu, dari sini dapat diketahui betapa dalam cintanya terhadap Tam Goat Hua! Berpikir sampai disitu, hati gadis itupun bertambah kacau! Mereka berdua diam, berselang sesaat barulah Lu Leng berkata.

   "Kakak Goat, bagaimana menurutmu?"

   Tam Goat Hua menyahut "Akupun tidak tahu harus bagaimana baiknya!"

   "Kakak Goat, bagaimana deritanya hati suhuku, aku juga tahu! Namun beliau justru rela menyatukan kita, kakak Goat! Kini kau begini macam, bukankah akan membuat hati suhuku bertambah menderita?"

   Air mata Tam Goat Hua meleleh Iagi, lama sekali barulah berkata per!ahan-lahan.

   "Adik Leng, hatiku kacau sekali! Lebih baik kita jangan membicarakan hal tersebut! Bagaimana?"

   Lu Leng memandangnya, kemudian mengangguk dan berkata.

   "Baik! Memang sebaiknya kita cari jalan untuk meninggalkan tempat ini!"

   Tam Goat Hua bertanya.

   "Bagaimana kita meninggalkan tempat ini?"

   "Aku berada disini, sepertinya tahu kau akan terapung kemari, maka aku terus menerus memandang keempat penjuru! Akhirnya aku menyadari satu hal, yaitu semua kura-kura besar yang berenang kemari kemungkinan besar dari arah timur, aku yakin di arah timur terdapat daratan! Bagaimana kalau kita menggunakan kura-kura besar itu untuk menarik papan perahu menuju ke arah timur? Lebih baik berada di pulau kosong dari pada disini!"

   "Setelah berada di pulau kosong, kaupun tidak berniat meninggalkan pulau kosong itu?"

   Lu Leng tertawa sedih.

   "Tentu berniat, namun tetap harus tinggal beberapa waktu di pulau kosong itu!"

   Tam Goat Hua berpikir sejenak, perkataan Lu Leng justru membuat hatinya semakin kacau balau! Lu Leng memandangnya seraya berkata.

   "Kau beristirahat dulu, biar aku menangkap beberapa ekor kura-kura besar!"

   "Mengapa aku harus beristirahat? Lebih baik kita turun tangan sekarang!"

   "Kakak Goat, kali ini biar bagaimanapun sepasang rantai yang ada di lenganmu harus diputuskan kita menggunakan rantai itu untuk mengikat kura-kura besar agar menarik papan perahu menuju ke arah timur!"

   Tam Goat Hua manggut-manggut.

   "Pergunakanlah golok pusaka Su Yang To-mu itu!"

   Lu Leng mengangguk, lalu menarik sepasang rantai yang melilit di lengan Tam Goat Hua, setelah itu mengangkat golok pusaka tersebut dan berkata.

   "Kakak Goat, aku harap setelah sepasang rantai ini putus, semua urusan yang terganjel dihatimupun akan sirna dengan sendirinya!"

   Tam Goat Hua tertawa.

   "Adik Leng, sejak kapan kau belajar berkata macam-macam?"

   Lu Leng menyahut sungguh-sungguh.

   "Kakak Goat, aku berkata sesungguhnya, bukan berkata macam-macam!"

   Tam Goat Hua tahu, kalau dia melanjutkan Lu Leng pasti akan berbicara terus, maka dia langsung diam. sedangkan Lu Leng segera mengayunkan golok pusaka Su Yang To, seketika terdengar suara.

   "Trang! Trang!"

   Kedua rantai itu putus bersamaan, namun ujung rantai besi itu masih melekat pada pergelangan tangan Tam Goat Hua, belum bisa diputuskan Lu Leng mengambil kedua rantai besi, kemudian diikat pada ujung papan perahu.

   Setelah itu, diapun melubangi ujung belakang batok dua ekor kura-kura besar, lalu ujung rantai besi diikat disitu, Yang terakhir Lu Leng dan Tam Goat Huapun membunuh beberapa ekor kura-kura besar, untuk 2403 mengambil air dan dagingnya, sebagai bahan minuman dan makanan nanti! Hari sudah mulai gelap ketika mereka selesai mengerjakan semuanya, Mereka berdua segera duduk di atas papan perahu, sedangkan kedua ekor kura-kura besar itupun mulai berenang meninggalkan batu karang itu, Ketika tengah malam, mendadak Tam Goat Hua berseru sambil menunjuk ke depan.

   "Adik Leng, lihatlah!"

   Lu Leng segera memandang ke depan, tampak sebuah bayangan hitam disana, kelihatannya seperti sebuah pulau kecil! Lu Leng nyaris berjingkrak saking girang.

   "Kakak Goat, kalau dipulau kecil itu terdapat pohon, kita bisa membuat sebuah rakit untuk menuju ke pulau Hek Ciok To!"

   Tam Goat Hua mengerutkan kening seraya ber-kata.

   "Kau lihat! PuIau kecil itu tampak gundul, mungkin tidak terdapat pohon apapun!"

   Lu Leng tersenyum "ltu tidak jadi masalah!"

   Mereka berdua bercakap-cakap dengan penuh kegembiraan sedangkan kedua ekor kura-kura besar terus berenang menuju ke pulau kecil itu.

   Setelah dekat, dibawah sinar rembulan, mereka melihat sebuah pantai pasir yang cukup panjung, Disana tampak entah berapa banyak kura-kura besar kelihatannya sarang kura-kura besar berada disekitar situ.

   Tak lama papan perahu itu sudah membentur pantai pasir, Lu Leng dan Tam Goat Hua segera turun untuk melepaskan kedua ekor kura-kura besar itu, Tam Goat Hua khawatir kalau-kalau di pulau kecil itu terdapat binatang buas, maka ia mengambil sepasang rantai besi itu untuk dipergunakan sebagai senjata, Lu Leng juga menggenggam golok pusaka Su Yang To, mereka berdua berjalan ke darat.

   Di belakang pantai pasir itu ternyata merupakan sebuah rimba yang dipenuhi pohon-pohon yang tinggi besar, Mereka berdua memasuki rimba itu, tak seberapa lama terdengarlah suara air terjun.

   Bukan main girangnya mereka berdua, segera mereka menuju ke air terjun itu, kemudian minum sepuas-puasnya disitu, Mereka memetik buah hutan untuk mengisi perut, lalu berjalan menyelusuri sebuah sungai kecil.

   Berselang sesaat mereka berdua mulai mendaki sebuah puncak kecil, terdapat begitu banyak batu berbentuk aneh disitu, bunga-bunga liarpun memekar indah! Hampir semalaman mereka berdua mengitari pulau kecil itu, selain kelinci dan monyet liar, sama sekali tidak terdapat binatang buas, bahkan juga tiada seorangpun yang tinggal disitu! Ketika hari mulai pagi, barulah mereka berdua menemukan sebuah goa, setelah goa itu dibersihkan mereka kemudian tidur didalamnya, Saat mendusin, hari sudah mulai sore.

   Mereka menangkap beberapa ekor kelinci, kemudian menyalakan api sekaligus 2405 membakar kelinci-kelinci itu, lalu disantap hingga kenyang! Setelah itu, barulah mereka mulai menebang pohon dan mencari rumput yang merambat untuk dibuat menjadi tali, Begitulah mereka berdua tinggal di pulau kecil itu sambil membuat sebuah rakit, mereka bekerja keras selama tujuh delapan hari Dalam waktu tujuh delapan hari itu, walau tidak membicarakan urusan mereka berdua, namun Lu Leng melihat wajah Tam Goat Hua semakin cerah, tidak murung seperti dulu! Setiap malam Lu Leng ingin sekali menghibur Tam Goat Hua, agar gadis itu melupakan kedukaan dalam hatinya, tapi Lu Leng tidak berani melakukannya karena kuatir Tam Goat Hua akan marah padanya.

   Malam ini, rakit yang mereka kerjakan sudah selesai, mereka berdua menyiapkan minuman dan makanan secukupnya untuk bekal meninggalkan pulau kecil itu esok hari, Menjelang tengah malam, mendadak tampak awan hitam menyelimuti langit, kilat menyambar-nyambar dan geledekpun menggelegar-gelegar, terdengar pula suara ombak menderuderu.

   Mereka berdua memandang ke arah pantai, tidak tampak seekor kura-kurapun berada disana.

   Lu Leng dan Tam Goat Hua tahu, tak lama lagi pasti akan terjadi hujan badai, maka mereka berdua cepat-cepat masuk ke dalam goa, Lewat tengah malam, terasa pulau kecil itu tergoncang, ternyata sudah terjadi hujan badai, Tanpa sadar Lu Leng dan Tam Goat Hua duduk berdampingan di dalam goa, Berselang beberapa saat, mendadak Lu Leng mencium kening Tam Goat Hua seraya berbisik "Kakak Goat...."

   Tam Goat Hua menundukkan kepala, menegurnya perlahan "Adik Leng, jangan begitu!"

   Lu Leng berkata dengan suara rendah.

   "Kakak Goat, ketika berada di Cing Yun Ling, walau kita terpengaruh oleh Pat Liong Thian Im, namun semua kejadian itu justru tidak dapat kulupakan untuk selama-lamanya!"

   Mendadak kilat menyambar, terlihat wajah Tam Goat Hua memerah! Lu Leng pun segera memeluknya erat-erat dan gadis itu sama sekali tidak meronta....

   Ketika hari mulai terung, barulah hujan badai itu berhenti.

   Tak Iama kemudian tampak Lu Leng dan Tam Goat Hua berjalan keluar dari goa itu, wajah mereka cerah ceria.

   Mereka berdua menuju ke pantai, rakit yang mereka buat terdampar ke atas, namun tidak rusak, Merekapun segera bersiap-siap mengangkut seluruh makanan dan minuman, ke atas rakit, lalu mendorong rakit itu ke laut serta menaikinya, setelah berada di atas perahu, Lu Leng tertawa seraya berkata.

   "Kakak Goat, rakit ini juga tergolong semacam perahu, perlukah aku menjauhimu satu depa?"

   Wajah Tam Goat Hua langsung memerah.

   "Phui! Licin juga ya mulutmu!"

   Kini Lu Leng tahu apa yang diharapkannya sudah tercapai, maka dapat dibayangkan betapa girangnya dalam hati, Rakit 2407 itu terus terapung di permukaan laut, sedangkan Lu Leng dan Tam Goat Hua duduk berdampingan di atas rakit itu.

   Tam Goat Hua memandang permukaan laut, kemudian berkata.

   "Adik Leng, tak disangka kita terus melakukan kesalahan, kelihatannya kita memang harus jadi suami isteri!"

   Lu Leng menyahut dengan wajah berseri-seri.

   "Kakak Goat, ini sudah merupakan takdir! Apabila suhuku tahu, pasti ikut gembira!"

   Tam Goat Hua menghela nafas panjang.

   "Urusan di dunia, memang sulit diduga! Berdasarkan kepandaian, paras dan lain sebagainya, seharusnya dia hidup bahagia! Namun dia justru hidup merana selama dua puluh tahun lebih, kehilangan segala-galanya!"

   Lu Leng juga menghela nafas panjang.

   "Memang sulit dibayangkan! Namun aku tahu, setelah suhuku membasmi Liok Ci Khim Mo, dia pasti akan jadi biarawan!"

   Tam Goat Hua mendongakkan kepala seraya bertanya.

   "Bagaimana kau tahu?"

   Lu Leng memberitahukan.

   "Ketika berpisah denganku, beliau sudah berkata padaku bahwa setelah membasmi Liok Ci Khim Mo maka Gobi Pay 2408 aliran padri dan aliran tidak menyucikan diri berada di tangan kami berdua!"

   Tam Goat Hua berkata.

   "ltu belum memastikan dia akan jadi biarawan!"

   Lu Leng menjelaskan "Sejak Sui Cing siansu mati di tangan Liok Ci Khim Mo, aku memikul beban untuk membangun kembali Gobi Pay aliran tidak menyucikan diri, sedangkan beban beliau harus membangun kembali aliran menyucikan diri, maka beliau harus jadi padri!"

   Tam Goat Hua menghela nafas sambil menggeleng-gelengkan kepala.

   "Aku merasa bersalah terhadapnya!"

   Lu Leng menggelengkan kepala.

   "Kakak Goat, jangan merasa bersalah, suhu pasti tidak akan menyalahkanmu Beliau tahu semua itu merupakan suatu takdir!"

   Tam Goat Hua tersenyum, kemudian bertanya mendadak.

   "Lalu bagaimana dengan nona Toan? Kau harus bagaimana terhadapnya?"

   Lu Leng menyahut "Semoga dia cepat-cepat menemukan pemuda dambaan hatinya, agar di hatimu tidak ada lagi masalah yang mengganjal!"

   Di saat mereka berdua bercakap-cakap, rakit itu terus terapung menjauhi pulau kecil tersebut sehingga tak lama kemudian pulau itu sudah tidak kelihatan lagi.

   Malam harinya barulah mereka bersantap dan minum, setelah itu, merekapun berbaring di atas rakit sambil memandang langit yang bertabur bin-tang-bintang.

   persediaan minum dan makanan mereka cukup untuk kira-kira empat lima puluh hari, kalau tidak terjadi hujan badai dalam puluhan hari itu, mereka pasti tidak akan kekurangan minuman maupun makanan dan ini membuat hati mereka menjadi tenang, Ketika mereka hampir pulas, mendadak dikejauhan terdengar suara bentakan-bentakan! Adanya suara bentakan di tengah laut sangat mengherankan Lu Leng dan Tam Goat Hua.

   Mereka segera bangkit dan duduk serta memandang ke arah datangnya suara, Begitu memandang, mereka menjadi tertegun! Tampak sebuah perahu layar yang amat besar meluncur ke arah mereka, walaupun sesungguhnya merekapun berharap bertemu dengan perahu lain.

   Meskipun saat ini jarak mereka dengan perahu besar itu masih sangat jauh, namun terlihat jelas sebuah bendera berkibar-kibar pada tiang perahu besar itu dengan tulisan-tulisan "Bu Lim Ci Cun"

   Dan tulisan "Liok Ci Khim Mo"

   Melihat itu, Lu Leng dan Tam Goat Hua saling memandang dengan tertegun, Karena mereka tidak menyangka, akan bertemu Liok Ci Khim Mo di tengah laut! Rakit mereka terapung mengikuti arus laut, sedangkan perahu besar itu mengikuti kehendak orang.

   Saat ini orang-orang yang ada di perahu besar itu pasti sudah melihat rakit tersebut, maka perahu besar ilu meluncur ke arah rakit! Di geladak perahu besar terdengar suara orang sedang memberi aba-aba agar perahu besar itu meluncur mendekati rakit yang ditumpangi Lu Leng dan Tam Goat Hua, Setelah tertegun sejenak, barulah Tam Goat Hua berkata.

   "Adik Leng, kita harus kabur meninggalkan rakit ini!"

   Lu Leng menggelengkan kepala.

   "Kakak Goat, kalau kita meninggalkan rakit ini, tentunya kita akan mati!"

   "Kalau begitu, apakah kita harus mati di bawah Pat Liong Thian Im?"

   Lu Leng mengerutkan kening, kelihatannya dia sedang berpikir Lama sekali barulah Lu Leng ber-kata.

   "Aku justru sedang berpikir, belum tentu Liok Ci Khim Mo meninggalkan istana Ci Cun Kiong, berlayar di laut!"

   Tam Goat Hua tertegun lalu berkata.

   "Menurutmu Liok Ci Khim Mo tidak berada di atas perahu besar itu?"

   Lu Leng mengangguk "Kemungkinan besar memang begitu!"

   Setelah mendengar apa yang dikatakan Lu Leng, Tam Goat Huapun tersadar akan satu hal, segera dia berkata.

   "Aku tahu sekarang, perahu besar itu pasti milik para penjahat yang berkeliaran sebagai bajak laut. Begitu mendengar Liok Ci Khim Mo mengangkat dirinya sebagai Bu Lim Ci Cun, maka mereka ingin pergi bergabung!"

   Lu Leng manggut-manggut.

   "Betul! itu merupakan kemungkinan besar. Kita tidak boleh memperlihatkan identitas yang sebenarnya dan harus bertindak berdasarkan keadaan!"

   Di saat mereka bercakap-cakap, perahu besar itupun melaju semakin dekat.

   Lu Leng dan Tam Goat Hua mendongakkan kepala untuk melihat, tampak tujuh delapan orang berdiri di geladak perahu besar itu.

   
Harpa Iblis Jari Sakti Karya Chin Yung di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

   
Ketika melihat tiada seorangpun yang mereka betul, barulah hati mereka menjadi lega.

   Berselang beberapa saat, terdengar suara bentakan dari atas perahu besar itu, walau masih agak jauh lapi suara bentakannya terdengar amat jelas.

   "Siapa kalian berdua yang berada di atas rakit?"

   Tam Goat Hua segera menghimpun hawa murninya, lalu bersiul panjang dan menyahut.

   "Dalam rimba persilatan siapa adalah Ci Cun?"

   Sahutan yang tiada cenderungannya, membuat orang-orang yang ada di atas perahu itu terperangah, pada saat itu perahu besar tersebut sudah semakin dekat dan hampir 2412 menempel pada rakit, Lu Leng segera melempar seutas tali yang dibuat dari sejenis rumput yang merambat ke atas perahu besar itu.

   "Plak!"

   Tali rerumput merambat itu terjatuh ke dalam perahu besar, Lu Lengpun cepat-cepat memanggil Tam Goat Hua.

   "Kakak Goat, cepat kemari!"

   Tam Goat Hua langsung mendekatinya, mereka berdua lalu menarik tali tersebut, serta mencelat ke atas bagaikan sepasang burung aneh.

   Dan melayang turun di geladak perahu besar itu.

   Tujuh delapan orang yang berada disitu, tanpa sadar serentak melangkah mundur! Disaat bersamaan, terdengar suara "Bum", Ternyata rakit itu telah hancur ditabrak perahu besar itu.

   Begitu kaki menginjak geladak perahu besar, Tam Goat Hua berseru lagi.

   "Dalam rimba persilatan, siapa adalah Ci Cun?"

   Tampak salah seorang di antara mereka, yang berusia agak lanjut dengan rambut berwarna keperak-perakan serta sepasang mata menyorot tajam, maju selangkah seraya menyahut "Dengar-dengar Liok Ci Khim Mo memiliki ilmu Pat Liong Thian Im, sudah tentu dia adalah Ci Cun!"

   Ketika mendengar sebutan itu, Lu Leng dan Tam Goat Hua menjadi tahu bahwa dugaan mereka tadi tidak meleset. Karena itu, Lu Leng segera berkata.

   "Apakah kalian semua ingin pergi bergabung?"

   Orang tua itu memperhatikan Lu Leng sejenak, kemudian menyahut "Betul! Entah bagaimana sebutan saudara kecil?"

   Lu Leng tidak menyahut melainkan bersikap angkuh dan berkata.

   "Kalian ingin ke istana Ci Cun Kiong, apakah ada orang tertentu yang memperkenalkan kalian ke sana?"

   Orang tua itu tampak tertegun.

   "Kami dengar bahwa istana Ci Cun Kiong menyambut baik semua orang yang ingin bergabung! Belum pernah kami mendengar harus ada orang tertentu untuk memperkenalkan ke sana!"

   Lu Leng mendengus.

   "Hm! Bagaimana kalau pengkhianat yang menyelinap? Maka itu, harus ada orang tertentu yang memperkenal kan."

   Disaat Lu Leng sedang berbicara, muncul pula seorang berusia pertengahan dengan membawa sebuah kipas panjang yang amat aneh, wajahnya putih seperti memakai bedak, dia berkata.

   "Dari nada suaramu, kau pasti berasal dari istana Ci Cun Kiong! Namun entah apa kedudukan kalian berdua di dalam istana Ci Cun Kiong?"

   Lu Leng tertawa geli dalam hati, tapi bersikap sungguh-sungguh, Lu Leng menunjuk Tam Goat Hua seraya menyahut "Kami berdua adalah suami isteri, kedudukan kami di dalam istana Ci Cun Kiong sangat tinggi dan kami adalah orang kepercayaan Liok Ci Khim Mo!"

   Wajah orang tua itu langsung berubah.

   "Maaf, aku telah berlaku kurang hormat pada kalian berdua!"

   Sedangkan orang berusia pertengahan itu diam saja, entah apa yang sedang dipikirkannya, Terdengar dia berkata dengan dingin.

   "Kami dengar di dalam istana Ci Cun Kiong telah berkumpul begitu banyak orang yang berkepandaian tinggi, bahkan Hek Sin kun...."

   Ketika orang itu berkata sampai disitu, mendadak terdengar suara seruan kaget di antara orang-orang.

   "Haaah!"

   Lu Leng dan Tam Goat Hua segera menoleh.

   Tetapi karena terlalu banyak orang yang ada, kira-kira empat lima puluh orang, maka tidak tahu siapa yang mengeluarkan seruan kaget itu.

   Ketika mendengar suara kaget itu, orang berusia pertengahan itupun tampak tertegun.

   Akan tetapi, dia tidak menoleh, melainkan melanjutkan ucapannya yang terputus tadi.

   "Dengar-dengar Hek Sin Kun yang berkepandaian amat tinggi itu didalam istana Ci Cun Kiong hanya berkedudukan 2415 sebagai Tancu! Tentunya aku tidak berani memandang rendah kalian berdua, hanya aku ingin tahu berdasarkan kemampuan apa kalian berdua berhasil meraih kedudukan tinggi itu?"

   Meskipun orang itu berkata sungkan, tapi jelas terlihat bahwa dia amat meremehkan Lu Leng dan Tam Goat Hua. Air muka Tam Goat Hua berubah seketika, langsung dia membentak.

   "Kau berani bermulut besar, sebetulnya siapa kau?"

   Orang itu membuka kipasnya, lalu menyahut "Margaku Hoan, namaku Eng! Kaum rimba persilatan menjulukiku Si Kipas Emas! Dulu di dunia persilatan Tionggoan, aku memperoleh nama kecil disana!"

   Tam Goat Hua tahu jelas mengenai kaum rimba persilatan, baik golongan lurus, hitam maupun golongan sesat Begitu mendengar orang itu menyebut nama dan julukannya, Tam Goat Hua sudah tahu akan identitasnya, Ternyata si Kipas Emas-Hoan Eng adalah perampok tunggal di daerah Hiap Kam, ia cekcok dengan Si Setan-Seng Ling, sehingga terjadi beberapa kali pertarungan akhirnya Si Kipas Emas-Hoan Eng mengalami kekalahan di tangan Si Setan-Seng Ling, Sejak itu tiada kabar beritanya, tak disangka sekarang justru muncul di dalam perahu besar itu.

   seketika Tam Goat Hua tertawa dingin.

   "Aku kira siapa, ternyata orang yang pernah kalah di tangan Seng Ling!"

   Mendengar itu, air muka Hoan Eng langsung berubah, kipas yang bergemerlapan ditangannyapun diturunkan. Tanpa 2416 menunggu Hoan Eng membuka mulut, Tam Goat Hua segera melanjutkan kata-katanya.

   "Tadi kau bertanya padaku punya kemampuan apa, sekarang aku malah ingin bertanya padamu, apakah kau sanggup menerima tiga jurus serang-anku?"

   Begitu Tam Goat Hua bertanya, orang-orang disitu berseru tak tertahan! Di geladak perahu besar itu terdapat sembilan orang, mereka semua merupakan kaum rimba persilatan! Bagian 56 Bab 113 Salah satu di antara sembilan orang itu, mempunyai nama yang cukup besar, yaitu orang tua yang tadi bicara dengan Lu Leng dan Tam Goat Hua! Mereka memandang Tam Goat Hua dan Lu Leng.

   Usia mereka masih muda, orang-orang itu tidak percaya kalau mereka berdua berkedudukan tinggi dalam istana Ci Cun Kiong, Maka begitu mendengar ucapan Tam Goat Hua, orang-orang itu menjadi sangat terkejut.

   Si Kipas Emas-Hoan Eng menatapnya tajam dan bertanya dengan dingin.

   "Nona, kau bilang apa barusan?"

   Tam Goat Hua menyahut "Apakah kau tuli? Barusan aku bertanya padamu, apakah kau sanggup menerima tiga jurus seranganku?"

   Betapa gusarnya Si Kipas Emas-Hoan Eng, dia tertawa gelak, setelah itu baru berkata.

   "Di kolong langit ini, yang berani bicara demikian kepadaku tidaklah begitu banyak!"

   Tam Goat Hua mengeluarkan suara "Phui"

   Kemudian berkata dengan dingin.

   "Cepat jawab, kau sanggup atau tidak?"

   Si Kipas Emas mengangkat kipasnya ke dada, mundur selangkah seraya berkata dengan lantang.

   "Nona, silakan melancarkan serangan!"

   Tam Goat Hua tahu kalau ingin menundukkan mereka semua, tentunya harus memperlihatkan kepandaiannya, Hanya dengan cara itu barulah mereka bersedia berlayar ke pulau Hek Ciok To! Karena itu, begitu Si Kipas Emas-Hoan Eng usai berkata, Tam Goat Huapun langsung membentak nyaring, badannya maju ke depan sekaligus melancarkan serangan, itu adalah jurus Thian Lo Te Bong (Jala Di langit jaring Di Bumi), tampak bayangan telapak tangannya berkelebat-kelebat mengurung badan Si Kipas Emas.

   Mendadak jurus itu sudah berubah jadi jurus Pao Lo Ban Siang (Segala-Galanya Masuk Ke dalam Jala)! Disaat bersamaan berubah lagi jadi jurus Ciak Ce Sih Ning (Bibit Harus Berpucuk)! Ketiga jurus itu merupakan jurus andalan Tiat Sin Ong, tergolong pula sebagai inti sah ilmu puku1-an, sudah pasti amat lihay dan dahsyat! Tam Goat Hua melancarkan ketiga jurus itu sekaligus.

   Si Kipas Emas-Hoan Eng sama sekali tidak 2418 pernah menyaksikan ilmu pukulan yang begitu lihay dan dahsyat, dia hanya melihat dihadapannya penuh bayangan Tam Goat Hua berserta bayangan-bayangan telapak tangannya, Sebelum Si Kipas Emas-Hoan Eng menyadari apa-apa, Tam Goat Hua sudah usai melancarkan ketiga jurus ilmu pukulan tersebut Pada jurus yang terakhir itu, justru jari tangan Tam Goat Hua berhasil menyentuh sekaligus menotok beberapa jalan darah di bagian dada Si Kipas Emas-Hoan Eng! Sesungguhnya Tam Goat Hua dapat membunuhnya saat itu juga, namun karena gadis tersebut menghendaki orang-orang tersebut percaya bahwa dia adalah orang kepercayaan Liok Ci Khim Mo, maka Tam Goat Hua tidak turun tangan jahat terha-dapnya.

   Lagipula tiada alasan baginya membunuh orang yang ingin bergabung dengan Liok Ci Khim Mo, sehingga Tam Goat Hua tidak mengerahkan Lweekang pada jari tangan nya.

   Setelah berhasil menotok beberapa jalan darah di bagian dada Si Kipas Emas-Hoan Eng, Tam Goat Huapun segera mencelat mundur sedangkan Si Kipas Emas-Hoan Eng tak dapat bergerak di tempat, serta merasa kesemutan di sekujur badan, wajahnya telah berubah pucat pias! Ber-selang sesaat, barulah Hoan Eng dapat bernafas seperti biasa! Semua orang langsung diam, mata mereka di arahkan pada Tam Goat Hua, tampak tertegun dan terperangah! Mereka sulit percaya, usia Tam Goat Hua masih begitu muda namun kepandaiannya sudah begitu tinggi! orang-orang itu mana tahu kalau Tam Goat Hua menggunakan ilmu pukulan andalan Tiat Sin Ong? sesungguhnya ilmu silat Tam Goat Hua boleh dikatakan seimbang dengan Si Kipas Emas-Hoan Eng, tapi begitu melancarkan serangan, dia langsung mengeluarkan jurus-jurus tersebut! Kalau Tam Goat Hua ingin mencabut 2419 nyawanya, sepuluh orang seperti Si Kipas Emas-Hoan Engpun akan mati di tangan gadis itu! Suasana di perahu besar itu amat sepi, mendadak terdengar orang tua berambut perak tertawa gelak seraya berkata.

   "Sungguh beruntung sekali, tak disangka hari ini aku akan bertemu pewaris kawan lamaku! sungguh tidak salah, gelombang belakang mendorong gelombang di depan! Sejak dahulu kala, para pendekar pasti muncul dari kaum muda! keponakanku, apakah gurumu baik-baik saja?"

   Ucapan orang tua berambut perak itu ditujukan kepada Tam Goat Hua, yang membuat gadis ini terheran-heran, Menyaksikan sikap orang tua yang amat berwibawa itu, sudah dapat dipastikan bahwa dia merupakan tokoh tua yang luar biasa dalam rimba persilatan maka Tam Goat Hua segera membalikkan badannya dan bertanya.

   "Apa maksud perkataan Paman Tua?"

   Orang tua berambut perak itu tertawa gelak.

   "Keponakan, tadi jurus-jurus serangan yang kau lancarkan itu jelas merupakan jurus-jurus andalan Tian Sin Ong, dia dan aku punya hubungan yang dalam sekali! Karena itu aku memanggilmu keponakan kau tidak perlu heran!"

   Begitu mendengar, terkejutlah hati Tam Goat Hua.

   Ketika mengeluarkan ketiga jurus ilmu silat itu, gerakannya amat cepat, namun orang tua berambut perak itu masih dapat melihat asal-usul ilmu silatnya! Dari sini dapat diketahui bahwa orang tua berambut perak itu bukan orang sembarangan! Tetapi Tam Goat Hua tidak ingat, siapa orang tua berambut perak itu, Apabila dia menyebut namanya, mungkin masih bisa 2420 diketahui asal-usulnya, Setelah berpikir demikian, Tam Goat Huapun tertawa seraya berkata.

   "Sungguh tajam mata Paman Tua, tapi aku justru bukan murid Tian Sin Ong, beliau cuma mengajariku tiga jurus ilmu silat tersebut!"

   Orang tua berambut putih tertawa.

   "Tidak salah! Berdasarkan ketiga jurus ilmu silat itu, sudah cukup bagimu untuk memperoleh kedudukan tinggi di dalam istana Ci Cun Kiong! Ohya, siapa namamu dan nama suamimu?"

   Tam Goat Hua berpikir, namanya dan nama Lu Leng pasti tidak diketahui sampai ke seberang lautan Namun kalau menyebut nama asli, mungkin sudah tidak bisa mengelabui mereka, maka Tam Goat Hua menyebut nama palsu, Ketika orang tua berambut perak baru mau berkata, tampak seseorang yang kurus mendekatinya, membisikkan sesuatu di telinga orang berambut perak itu.

   Orang tua berambut perak manggut-manggut, lalu memandang sejenak ke arah Tam Goat Hua dan Lu Leng.

   Suara orang kurus itu amat perlahan dan rendah, sehingga Tam Goat Hua dan Lu Leng tidak dapat mendengar perkataannya, Berselang sesaat, barulah orang kurus itu mundur dari situ, sedangkan orang tua berambut perak tertawa gelak.

   "Hari ini bisa bertemu kalian berdua, sungguh merupakan suatu takdir yang membantuku. Kami mau ke istana Ci Cun Kiong, diterima Liok Ci Khim Mo atau tidak, itu tergantung pada kalian berdua!"

   Tam Goat Hua dan Lu Leng amat cerdas, tapi saat ini mereka tidak dapat meraba apa maksud ucapan si orang tua berambut perak itu, serentak berkata.

   "Sudah pasti kami akan membawa kalian ke sana, tapi perahu besar itu harus berlayar ke pulau Hek Ciok To dulu!"

   Orang tua berambut perak tersenyum "ltu merupakan urusan kecil, aku akan pesan mereka!"

   Sembari berkata, orang tua berambut perak itupun mengajak Tam Goat Hua dan Lu Leng masuk ke dalam perahu, Panjang perahu kira-kira belasan depa, lebar kurang lebih lima enam depa, Perahu itu sungguh besar dan mewah.

   Setelah Tam Goat Hua dan Lu Leng duduk, selain orang tua berambut perak, masih tampak delapan orang masuk ke dalam, termasuk Si Kipas Emas-Hoan Eng, merekapun duduk disitu, Orang tua berambut perak segera memperkenalkan mereka pada Tam Goat Hua dan Lu Leng, Di antara delapan orang itu, Tam Goat Hua pernah mendengar nama mereka, tapi ada juga yang tidak pernah didengarnya, mungkin mereka tinggal diseberang lautan dan termasuk golongan sesat Setelah memperkenalkan orang tua berambut perak lalu duduk, Tam Goat Hua langsung bertanya.

   "Bolehkah aku tahu sebutan Paman Tua?"

   Orang tua berambut putih tertawa gelak.

   "Aku tidak memiliki nama besar, tak perlu disebutkan!"

   Tam Goat Hua segera menambahkan "Paman Tua jangan merendahkan diri, alangkah baiknya kami mengetahui sebutan Paman Tua, agar dapat berlaku lebih hormat!"

   Orang berambut perak tersenyum kemudian berkata perlahan-lahan.

   "Sudah cukup lama aku tinggal di seberang lautan, dulu memang punya nama di Tionggoan tapi sudah lama tidak diungkit orang! Tahun ini aku sudah berusia delapan puluh, tiga puluh tahun lampau kaum rimba persilatan menjulukiku Kou Hun Siu (Orang Tua Pengaet Sukma)!"

   Ucapan orang tua berambut perak kedengaran amat tenang, nada suarapun datar Ketika Tam Goat Hua dan Lu Leng mendengar nama tersebut, seketika air muka mereka berubah! Ternyata mereka pernah mendengar dari orang tua masing-masing, bahwa puluhan tahun lampau, golongan lurus terdapat Thian Ho Si Lo, sedangkan golongan sesat terdapat Satu Setan Satu Orang Tua! Satu Setan itu adalah Kui Sian Chu Wan, Kui Sian-Chu Wan sudah lama mati di tangan Seng Ling, muridnya sendiri! setelah membunuh guru sendiri, Seng Ling lalu mengangkat dirinya sebagai majikan istana Setan, semua itu diketahui kaum dunia persilatan.

   Satu Orang Tua adalah Kou Hun Siu yang dulu pernah bertikai dengan partai Hwa San Pay! Kalau membicarakan tingkatan, dia masih lebih tua setingkat dari Liat Hwe Cousu! Kepandaiannya amat tinggi sekali! Namun tiga puluh tahun lalu, Kou Hun Siu menghilang entah kemana, tidak pernah memunculkan diri lagi di dunia persilatan Karena itu, kaum dunia persilatanpun mulai melupakannya, Walau Tam Goat Hua dan Lu Leng tahu orang tua berambut perak itu bukan orang sembarangan, namun tidak menduga bahwa dia adalah Kou Hun Siu yang sama terkenalnya dengan Thian Ho Si Lo! Seketika Tam Goat Hua dan Lu Leng saling memandang, kemudian memberi hormat pada Kou Hun Siu seraya berkata.

   "Sungguh beruntung kami bisa bertemu Locianpwee disini!"

   Kon Hun Siu tertawa hambar "Kalian berdua masih muda tapi berkepandaian tinggi, lagi pula begitu mendengar julukanku kalian sudah tahu akan asal-usulku, sungguh luar biasa! Ya, kan Nona Tam dan Tuan Muda Lu?"

   Ucapan yang paling akhir itu, amat mengejutkan Tam Goat Hua dan Lu Leng! Padahal tadi Tam Goat Hua menyebut nama palsu, agar pihak yang di dalam perahu tidak tahu asal-usulnya.

   Akan tetapi, saat ini Kou Hun Siu justru mengetahui marga mereka! Tanpa berjanji, Tam Goat Hua dan Lu Leng langsung bangkit berdiri, Lu Leng cepat-cepat menghunus golok pusaka Su Yang To! Kou Hun Siu kelihatan seperti tiada urusan apapun, tertawa seraya berkata.

   "Mengapa kalian berdua harus tegang? Duduk dan bicara tidak akan terlambat kok!"

   Lu Leng membentak "Kau sudah tahu siapa kami, masih mau bicara apa lagi?"

   Kou Hun Siu tertawa gelak memekakkan telinga, kemudian menyahut "Kalian berdua sungguh berani, kalau bukan salah seorang di antara kami pernah melihat kalian berdua di istana Ci Cun Kiong, akupun akan dibohongi kalian berdua!"

   Kini Tam Goat Hua dan Lu Leng baru ingat, sebelum bertanding dengan Si Kipas Emas-Hoan Eng, saat itu 2424 terdengar suara seruan kaget! Orang yang mengeluarkan seruan kaget itu, tentunya karena mengenali mereka berdua, Mereka berdua tidak menduga akan terbuka kedoknya secepat ini, selain bertarung, sudah tiada jalan lain! Lu Leng maju selangkah, ketika baru mau menyerang dengan golok pusaka Su Yang To, mendadak Kou Hun Siu mengibaskan tangannya seraya berkata.

   "Tunggu!"

   Kibasan tangan itu menimbulkan tenaga yang amat dahsyat menerjang ke arah Tam Goat Hua dan Lu Leng.

   Kalau Lu Leng tidak tahu gelagat dan tidak memberatkan badannya, niscaya terpental oleh terjangan tenaga itu! Setelah mengibaskan tangannya, Kou Hun Siu juga tampak tertegun, karena melihat Tam Goat Hua dan Lu Leng tidak bergeming dari tempat.

   Tam Goat Hua segera berkata.

   "Kau sudah tahu siapa kami berdua, tentunya kita bukan kawan! Kalau tidak bertarung sekarang, harus tunggu kapan?"

   Kou Hun Siu tertawa, menyahut "Tadi aku sudah bilang, kami mau ke istana Ci Cun Kiong, semua itu tergantung pada kalian berdua! Ha ha ha! Apakah kalian berdua sudah melupakannya?"

   Kini Tam Goat Hua dan Lu Leng baru menyadari akan maksud ucapan Kou Hun Siu tadi, ternyata Kou Hun Siu bermaksud menangkap mereka untuk dibawa ke istana Ci Cun Kiong! Bukan main gusarnya Tam Goat Hua dan Lu Leng dalam hati, Lu Leng berkata dengan dingin.

   "Liok Ci Khim Mo juga ingin menangkap kami, namun tetap tidak tercapai! Apalagi kau tua bangka, dapat berbuat apa terhadap kami?"

   Walau Lu Leng berkata ketus dan kejam, tapi wajah Kou Hun Siu sama sekali tidak berubah. Tampak Kou Hun Siu tersenyum.

   "Lu Siauhiap, ketika kau masih muda juga tidak takut pada langit dan bumi! Tapi kalau dipikirkan kembali hal itu sungguh menggelikan! Kalau kalian ingin menderita, cepatlah turun tangan!"

   Lu Leng dan Tam Goat Hua saling memandang, kemudian gadis itu berkata dengan suara rendah.

   "Harus coba dulu!"

   Lu Leng mengangguk sambil mengerahkan Lweekangnya, badannya dibungkukkan sedikit, jari tengah di tangan kanan segera bergerak ke arah Kou Hun Siu.

   Ternyata Lu Leng telah mengeluarkan jurus It Ci Keng Thian (Satu jari Mengejutkan Langit), sungguh cepat gerakan jurus tersebut Jari tengah Lu Leng mengeluarkan suara "Bum".

   Kemudian terdengar pula suara "Serrr"

   Tenaga Kim Kong Sin Ci sudah menerjang! Wajah Kou Hun Siu tampak berseri, persis seperti orang tua yang welas asih.

   Betapa cepatnya terjangan tenaga Kim Kong Sin Ci.

   Kelihatannya terjangan itu sudah hampir menghantam dada Kou Hun Siu, namun mendadak badan Kou Hun Siu bergerak cepat ke belakang! Di saat bersamaan tenaga Kim Kong Sin Ci telah menerjang dadanya! Tetapi, Lu Leng merasa tenaga Kim 2426 Kong Sin Cinya seakan membentur sesuatu yang amat licin, sehingga tenaga jari saktinya meleset kesamping.

   "Bum!"

   Sebuah kursi kayu yang ada di belakang Kou Hun Siu hancur berantakan terhantam tenaga Kim Kong Sin Ci itu! sedangkan Kou Hun Siu masih berdiri di tempat, wajahnya kelihatan berseri seakan tidak pernah terjadi apa-apa! Menyaksikan itu, Lu Leng terkejut bukan main! Sejak berhasil menguasai ilmu Kim Kong Sin Ci dan setiap kali melancarkan serangan, tidak pernah Lu Leng mengalami hal seperti ini, bahkan Si Setan-Seng Ling pun tidak dapat menahan satu kali serangannya.

   Saat ini dia telah menggunakan sembilan bagian tenaga Kim Kong Sin Ci, mengeluarkan jurus It Ci Keng Thian (Satu Jari Mengejutkan Langit), akan tetapi tidak dapat berbuat apa-apa terhadap Kou Hun Siu! Lu Lengpun menjadi tidak tahu, apakah harus melancarkan serangan ke dua atau tidak? Di saat bersamaan, Kou Hun Siu justru tertawa.

   "Lu Siauhiap, kau masih muda tapi Lweekangmu sudah begitu tinggi, sungguh luarbiasa! Namun kalau dibandingkan denganku, kau masih kalah jauh!"

   Sedangkan Tam Goat Hua yang berdiri tak jauh dari situ, juga melihat jelas akan kejadian tadi, Kejadian itu membuat tanda tanya dalam hatinya, karena betapa dahsyatnya tenaga Kim Kong Sin Ci yang dimiliki Lu Leng, sudah diketahui oleh Tam Goat Hua.

   Walau Kou Hun Siu memiliki Lweekang yang 2427 amat tinggi sebagai pelindung badan, namun tidak mungkin dapat menahan terjangan tenaga Kim Kong Sin Ci! Berdasarkan kejadian itu, Tam Goat Hua berkesimpulan bahwa Kou Hun Siu pasti memakai suatu benda pusaka untuk melindungi badan, sehingga dapat membuat tenaga Kim Kong Sin Ci meleset! Setelah berpikir Tam Goat Hua segera berseru.

   "Adik Leng, jangan dengar dia! Mari kita maju!"

   Ketika berseru, Tam Goat Hua sudah memegang sebuah rantai besi, kemudian mendadak menyerang Kou Hun Siu dengan jurus Hai Kou Ciok Lan (Laut Lapuk Batu Berlubang), badannya berkelebat ke depan menerjang orang tua itu.

   Begitu melihat Tam Goat Hua sudah menerjang, Lu Lengpun ikut bergerak cepat menyerang Kou Hun Siu dengan Thian Hou Sam Sek (Tiga Jurus Harimau Langit)! seketika tampak golok pusaka Su Yang To berkelebat-kelebat, sedangkan rantai besi di tangan Tam Goat Hua menderu-deru, yang lain begitu melihat serangan-serangan yang amat dahsyat itu langsung menyingkir Kou Hun Siu sedikit membungkukkan badannya, kemudian menjulurkan jari tangannya yang bagaikan cakar besi menerobos serangan-serangan itu.

   Lu Leng dan Tam Goat Hua merasa ada tenaga yang amat kuat menerobos ke arah mereka.

   Harpa Iblis Jari Sakti Karya Chin Yung di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

   

   Karena itu, Tam Goat Hua segera berseru.

   "Adik Leng, mari kita ke geladak perahu!"

   Usai berseru, Tam Goat Huapun melancarkan sebuah pukulan! pukulan yang dilancarkannya itu menimbulkan suara yang menderu-deru dan diarahkan pada dinding ruang perahu.

   "Blam!"

   Saat itu juga dinding ruang perahu berlubang, Lu Leng cepat-cepat berseru.

   "Kau keluar duluan!"

   Tam Goat Hua mengangguk, langsung melesat keluar! Lu Leng juga melesat keluar mengikuti Tam Goat Hua, namun terdengar suara "Ser! Ser!"

   Lu Leng terbelalak ternyata Kou Hun Siu sudah melesat kehadapannya, bahkan kelima jarinya yang bagaikan cakar besi mengarah dada Lu Leng, sepertinya ingin menembus dada itu! Bukan main terkejutnya Lu Leng, cepat-cepat dia mengayunkan golok pusaka Su Yang To membabat lengan Kou Hun Siu.

   Kali ini Lu Leng menggunakan cara yang amat bahaya, dia mengayunkan golok pusaka Su Yang To membabat lengan Kou Hun Siu! Kalau berhasil, tentunya dapat merobohkan orang tua itu! Tapi saat ini Kou Hun Siu begitu dekat, apabila babatannya tidak berhasil, kemungkinan besar dadanya akan tertembus oleh jari tangan Kou Hun Siu! Tampak cahaya golok pusaka Su Yang To berkelebat sedangkan Kou Hun Siu cepat-cepat menarik tangannya sekaligus mencengkeram punggung golok pusaka Su Yang To itu.

   Lu Leng melihat gerakan Kou Hun Siu amat cepat sekali, tahu-tahu punggung golok pusaka Su Yang To sudah tercengkeram oleh jari-jari tangan Kou Hun Siu.

   Lu Leng langsung membentak keras seraya mengibaskan lengan kirinya, menggunakan jurus Si Siang Pik Seng (Empat Penjuru Pasti Tumbuh), seketika terdengar suara, 2429

   "Plak! Plak! Plak! Plak!"

   Jari tangan Lu Leng berhasil menotok dada Kou Hun Siu empat kali, namun Lu Leng merasa seolah-olah dia telah menotok suatu benda yang amat keras dan licin.

   Tetapi karena tenaga Kim Kong Sin Ci betul-betul dahsyat badan Kou Hun Siu tetap tergoncang, dan secara tidak langsung hal ini telah menyelamatkan nyawa Lu Leng dari bahaya maut Ternyata ketika Kou Hun Siu berhasil mencengkeram punggung golok pusaka Su Yang To, sebelah tangannya juga dijulurkan untuk mencengkeram dada Lu Leng, Lu Leng menjadi gugup, karena sudah sulit baginya untuk berkelit Untung di saat bersamaan badan Kou Hun Siu tergoncang, maka cengkeramannya jadi terpaut sejengkal dari dada Lu Leng! Lu Leng mengucurkan keringat dingin, cepat-cepat ia mundur, namun terasa ada tenaga yang amat kuat membetot golok pusaka Su Yang To yang digenggamnya hingga terlepas! Lu Leng telah kehilangan golok pusaka Su Yang To, dia tidak berani bertindak gegabah, tetap melangkah mundur, Terdengar suara hiruk pikuk di geladak perahu, Lu Leng segera mengangkat kedua tangannya ke dekat dada untuk berjaga-jaga, kemudian bertanya lantang.

   "Kakak Goat, bagaimana keadaanmu?!"

   Tam Goat Hua menyahut "Aku tidak apa-apa! Kau sendiri bagaimana?!"

   Ternyata setelah melesat ke luar sampai di geladak perahu, Tam Goat Huapun bertarung dengan kedelapan orang 2430 itu.

   Walau dikeroyok delapan orang, namun Tam Goat Hua masih dapat mengimbangi mereka, Gadis itu mengeluarkan seluruh kepandaian-nya, sehingga berhasil melukai tiga orang dengan ilmu Cit Sat Sin Ciang! Lu Leng memandang keluar melalui lubang dinding, Terlihat begitu banyak bayangan mengurung Tam Goat Hua, tapi tampak pula rantai di tangan gadis itu berkelebat-kelebat, kelihatannya Tam Goat Hua masih di atas angin! Agar Tam Goat Hua tidak memikirkannya, dia segera berseru.

   "Kakak Goat, aku juga tidak apa-apa!"

   Sedangkan Kou Hun Siu tertawa gelak.

   "Ha ha ha!"

   Setelah menaruh golok pusaka Su Yang To ke atas meja, orang tua itupun duduk disitu serta herkata.

   "Lu Siauhiap, apakah kau masih belum mau menyerah?"

   Lu Leng menatap golok pusaka Su Yang To yang ada di atas meja, ia berkata dalam hati.

   Tadi aku kurang berhati-hati, sehingga Kou Hun Siu berhasil mendekatiku sekaligus merebut golok pu-sakaku! Kalau golok itu masih berada di tanganku, aku akan mengeluarkan ilmu golok Thian Hou Sam Sek untuk melindungi diri, sedangkan tangan kiri menyerang dengan ilmu Kim Kong Sin Ci.

   Tentunya aku tidak akan kalah! Setelah berkata dalam hati, Lu Lengpun maju selangkah.

   sepasang mata Kou Hun Siu menyorot tajam, seperti dapat melihat tembus akan maksud hatinya, Kou Hun Siu tertawa seraya berkata.

   "Kalau begitu, ambillah golok itu!"

   Sembari 2431 berkata Kou Hun Siupun mengibaskan lengan bajunya ke arah meja, menimbulkan suara "Serr"

   Seketika golok pusaka Su Yang To melayang ke arah Lu Leng, otomatis Lu Leng mengangkat sebelah tangannya untuk menerima golok pusaka tersebut Lu Leng adalah pemuda berhati lurus dan jujur, walau dia tahu Kou Hun Siu berasal dari golongan sesat, namun merupakan tokoh tua yang sudah amat terkenal, tentunya tidak akan berlaku curang, Lu Leng menganggap Kou Hun Siu benar-benar akan mengembalikan golok pusaka Su Yang To kepadanya.

   Karena itu, dia sama sekali tidak bercuriga, Lu Leng langsung mengangkat sebelah tangannya untuk menerima "golok pusaka Su Yang To yang melayang ke arahnya! Akan tetapi, saat dia mengangkat sebelah tangannya, golok pusaka Su Yang To yang melayang ke arahnya mendadak melayang ke atas! Lu Leng tertegun, karena takut tidak dapat meraih golok pusaka Su Yang To maka tangan kanannya di angkat lebih tinggi untuk meraih gagang dan tangan kirinya diangkat ke atas juga untuk memegang punggung golok pusaka Su Yang To tersebul! Gerakan Lu Leng amat cepat, kelihatannya ia akan berhasil meraih golok pusaka itu, Nyatanya memang begitu, akan tetapi karena sepasang tangannya terangkat keatas, otomatis bagian dadanya terbuka semua! Di saat bersamaan mendadak Kou Hun Siu bergerak bagaikan segulung asap, tanpa mengeluarkan sedikit suarapun mendekati Lu Leng, sekaligus menekan dadanya! Perubahan yang mendadak itu, membuat Lu Leng gugup dan agak panik, namun dia tidak perduli apapun, langsung 2432 diayunkannya golok pusaka Su Yang To membabat kepala Kou Hun Siu! Saat ini, Lu Leng melakukan gerakan nekat, dia ingin terluka bersama atau mati bersama pula! Tetapi karena tangan Kou Hun Siu sudah menekan dadanya, maka gerakan Lu Leng menjadi sia-sia! Kou Hun Siu mengerahkan Lweekangnya sekaligus mendorong, sehingga membuat Lu Leng terdorong mundur selangkah Dan ayunan golok pusaka Su Yang To membabat tempat kosong! Kalau Lu Leng tidak segera mengendurkan tenaganya, niscaya sepasang kakinya akan terbabat sendiri, Pada saat bersamaan, Kou Hun Siu telah bergerak ke belakang Lu Leng! Lu Leng ingin mengayunkan golok pusaka Su Yang To ke belakang, tapi terlambat! jalan darah Sin Tong Hiat di punggungnya telah ditotok, Lu Lengpun roboh seketika! Kou Hun Siu tertawa gelak.

   "Ha ha ha! Jahe tua semakin pedas, kau bisa apa?"

   Walau jalan darah di punggung sudah ditotok, tapi karena Lweekang Lu Leng amat tinggi, maka dia masih mampu bersuara.

   "Kau adalah tua bangka yang tak tahu malu! Hanya berani membokong orang! Dasar tak tahu malu!"

   Kou Hun Siu cuma tertawa, tidak menyahut sama sekali.

   Sementara Tam Goat Hua yang bertarung di geladak perahu, semakin bertarung dengan gagah, kini Tam Goat Hua sudah berhasil melukai empat orang, masih tersisa empat orang lagi yang menyerangnya,.itu pun merupakan serangan yang tak berarti .

   Ketika tidak juga melihat Lu Leng ke luar dari ruang itu, hati Tam Goat Hua mulai cemas, Di saat bersamaan, Tam Goat Hua mendengar suara cacian Lu Leng, hatinya tersentak dan tahu Lu Leng sudah tertangkap oleh Kou Hun Siu.

   Saat ini dirinya sudah menjadi milik Lu Leng, bagaimana dia tidak cemas? Segera Tam Goat Hua bersiul panjang sekaligus menggerakkan rantai besinya, sebelah tangannya juga melancarkan pukulan Cit Sat Sin Ciang! Keempat orang itu terhuyung-huyung ke belakang, sedangkan Tam Goat Hua bergerak cepat melesat ke ruang itu melalui lubang di dinding! Begitu sampai di dalam, dia melihat Lu Leng tergeletak di lantai dengan wajah penuh kegusaran dan sepasang matanya melotot, Tam Goat Hua segera bertanya.

   "Adik Leng, bagaimana keadaanmu?"

   Ketika bertanya, Tam Goat Huapun mendekatinya. Mendadak Lu Leng berseru.

   "Awas belakang!"

   Tanpa menoleh, Tam Goat Hua langsung melancarkan sebuah pukulan ke belakang! "Bum!"

   Terdengar suara benturan, ternyata Tam Goat Hua telah beradu pukulan dengan Kou Hun Siu! Ketika Tam Goat Hua mendekati Lu Leng, saat itu Kou Hun Siu menghampirinya tanpa mengeluarkan suara tetapi waktu 2434 Kou Hun Siu ingin turun tangan terhadap Tam Goat Hua, Lu Leng telah melihatnya, Lu Leng langsung berseru memberi peringatan seketika Tam Goat Hua melancarkan sebuah pukulan ke belakang dan berhasil menangkis pukulan yang dilancarkan Kou Hun Siu! Walau Tam Goat Hua telah memiliki Lweekang yang tinggi, namun masih kalah jauh dibandingkan dengan Kou Hun Siu.

   Benturan itu membuatnya terpental satu langkah, jatuh duduk di lantai, Sekilas Tam Goat Hua melihat wajah Lu Leng seperti biasa yang menandakan bahwa Lu Leng tidak terluka, hanya jalan darahnya yang tertotok Ketika Tam Goat Hua terpental roboh, gadis itupun menggunakan kesempatan tersebut untuk menubruk Lu Leng dan membebaskan jalan darahnya yang tertotok! ini merupakan gerakan reflek yang tidak diketahui Kou Hun Siu, sedangkan saat ini kebetulan Kou Hun Siu maju selangkah untuk melancarkan pukulan ke dua ke arah Tam Goat Hua.

   Pada saat yang sama, badan Lu Leng sudah bisa bergerak, Lu Leng langsung menyerang pergelangan tangan Kou Hun Siu dengan jurus It Ci Keng Thian! jurus tersebut berhasil menghalau pukulan yang dilancarkan Kou Hun Siu, sedangkan Tam Goat Hua cepat-cepat mencelat ke belakang! Begitu pula Lu Leng, ketika berhasil menghalau pukulan Kou Hun Siu, diapun berguling pergi lalu bangkit berdiri "Kou Hun Siu tertawa aneh.

   "Hari ini kalau kalian berdua berhasil lolos dari tanganku, akupun tidak mau jadi orang lagi!"

   Sementara itu Lu Leng sudah berdiri dengan golok pusaka Su Yang To di tangan, Dua kali dia dipecundang oleh Kou Hun Siu, maka dia tahu kepandaian orang tua itu amat tinggi, ia 2435 tidak boleh main-main! Lu Leng tidak berani menempuh bahaya untuk menyerang Kou Hun Siu, Dia segera mengajak Tam Goat Hua untuk bersama-sama mundur beberapa langkah sekaligus menghantam dinding yang di belakang hingga berlubang serta langsung keluar melalui lubang itu! Namun mendadak tampak sosok bayangan berkelebat tahu-tahu Kou Hun Siu sudah berdiri di hadapan mereka! Saat ini apabila Tam Goat Hua dan Lu Leng berada di darat, kalaupun mereka tidak bisa menang tetapi masih ada kesempatan untuk melarikan diri! sekarang di sekeliling mereka adalah laut, mau mundur atau melarikan diri, sudah pasti tidak bisa! Begitu melihat Kou Hun Siu, Tam Goat Hua segera menarik Lu Leng mundur beberapa langkah, Saat itulah Lu Leng melihat sebuah papan besar dan lebar tergantung di sisi perahu.

   Lu Leng segera berpikir, apabila tidak mampu melawan Kou Hun Siu kemungkinan besar mereka masih bisa melarikan diri dengan papan tersebut! Karena itu, dia cepat-cepat menyenggol Tam Goat Hua, Gadis itupun telah melihat papan tersebut, dia langsung manggut-manggut, pertanda paham akan maksud Lu Leng, Terdengar Kou Hun Siu tertawa dingin, berkata.

   "Kalian berdua sudah siap?"

   Tam Goat Hua menyahut dingin.

   "Kapan kau mau turun tangan, kami sudah siap melayanimu!"

   Meskipun Kou Hun Siu tergolong tokoh tua yang sudah umat terkenal tapi kelihatannya agak merasa segan juga terhadap mereka berdua, Sudah tiga puluh tahun dia tinggal 2436 di seberang laut, selama itu dia terus melatih Lweekang, sehingga Lweekangnya bertambah maju, Saat Kou Hun Siu menerima beberapa kali pukulan yang dilancarkan Lu Leng, dia sama sekali tidak memakai suatu benda pusaka di badannya, ternyata dia mengandalkan Bu Siang Ceng Khi (Hawa Sakti pelindung Badan) untuk menahan Kim Kong Sih Ci yang dilancarkan Lu Leng! Walau berhasil menahan Kim Kong Sin Ci, tetapi sebenarnya cukup membuat hati Kou Hun Siu tersentak! Oleh karena itu diapun tidak berani meremehkan mereka berdua! * * * * Bab 114 Begitu Tam Goat Hua usai menyahut, Kou Hun Siupun mengeluarkan dengusan dingin sambil maju selangkah.

   Ketika melangkah maju terdengar pula suara "Krek"

   Yang amat nyaring, ternyata lantai papan yang amat tebal telah hancur diinjaknya.

   Lu Leng cepat-cepat melintangkan golok pusaka Su Yang To di dekat dadanya, sedangkan Tam Goat Huapun sudah bersiap-siap! Gadis itu berbisik "Adik Leng, kita berdua tidak boleh terpencar!"

   Lu Leng mengangguk Di saat bersamaan tampak jenggot Kou Hun Siu berkibar-kibar, kemudian Kou Hun Siu mendorong sepasang tangannya ke depan! Lu Leng segera menggerakkan golok pusaka Su Yang To, namun terbendung oleh serangkum angin yang amat kuat sehingga membuat golok pusaka itu terpental balik, Bukan main terkejutnya Lu Leng, sebab badannya sudah terhuyung-huyung ke belakang beberapa langkah menjadikan 2437 dia sedikit terpisah dari Tam Goat Hua.

   Gadis itu segera berseru.

   "Adik Leng, cepat...."

   Tetapi di saat itu pula mendadak Kou Hun Siu menerobos ke arah Tam Goat Hua sambil mendorong sepasang tangannya ke depan, terdengar suara hiruk pikuk di atas geladak perahu.

   Lu Leng cepat-cepat maju ke depan sekaligus melancarkan pukulan dengan jurus Hong Mong Coh Khai (Turun Hujan Gerimis), angin pukulan yang menderu-deru mengarah pada punggung Kou Hun Siu! Kou Hun Siu tidak membalikkan badannya untuk menangkis pukulan itu, dia tetap terus maju ke depan sehingga tenaga pukulan Lu Leng jadi berkurang, barulah Kou Hun Siu menerima pukulan tersebut Ketika Kou Hun Siu terus bergerak maju, diapun menambah tenaga pada pukulannya sehingga bertambah dahsyat dan membuat Tam Goat Hua tersurut mundur beberapa langkah, Akhirnya Tam Goat Hua membentur pinggiran perahu, Kalau Tam Goat Hua tidak dapat bertahan pasti dirinya akan tercebur ke laut! Tam Goat Hua tahu akan bahaya yang ada, namun tenaga tersebut terus mendesaknya! Gadis itu berdiri di sisi perahu, sama sekali tidak bisa bergerak, Melihat keadaan Tam Goat Hua, Lu Leng segera maju! Akan tetapi iapun terhadang oleh Bu Siang Ceng Khi (Hawa pelindung Badan) yang dikerahkan Kou Hun Siu, membuat badan Lu Leng tidak bisa maju, Tam Goat Hua betul-betul dalam bahaya.

   Men-dadak Lu Leng membentak keras, tampak cahaya berkelebat ke arah Kou Hun Siu, ternyata Lu Leng menyambitkan golok pusaka Su Yang To ke arahnya! Kou Hun Siu menggeserkan badan, golok pusaka Su Yang To melewati sisinya dan langsung mengarah pada Tam Goat Hua! Di saat bersamaan, Tam Goat Hua sedang mengerahkan Lweekangnya menahan tenaga telapak tangan Kou Hun Siu, keadaannya amat bahaya dan kini golok pusaka Su Yang To meluncur ke arah dirinya! Terdengar Tam Goat Hua berteriak keras, tampak badannya berbalik ke belakang! Bukan main terkejutnya Lu Leng menyaksikan itu, wajahnya berubah pucat pias, tidak tahu harus berbuat apa! Memang sungguh kebetulan, ketika Tam Goat Hua jatuh ke arah laut, sepasang kakinya menginjak papan yang tergantung di sisi perahu, Tam Goat Hua merasa senang dalam hatinya, sebab masih bisa meloncat ke atas! Akan tetapi, sungguh tak terduga! Golok pusaka Su Yang To yang tadi menyambar ke arah dirinya, jatuh pula ke arah tali yang mengikat papan itu, sehingga tali itu putus seketika! Tam Goat Hua masih sempat meraih golok pusaka Su Yang To sebelum dia bersama papan itu merosot ke laut! Lu Leng tampak gembira, walau Tam Goat Hua jatuh ke laut, namun masih punya harapan untuk hidup karena gadis itu berdiri diatas papan tersebut.

   Memang tidak salah, papan itu jatuh ke permukaan laut sedangkan Tam Goat Hua berdiri di atas papan itu dengan menggenggam golok pusaka Su Yang To.

   Dia berteriak-teriak, tapi perahu besar itu terus melaju dengan cepat, makin lama makin menjauhi Kou Hun Siu mendengus dingin, lalu membalikkan badannya, Lu Leng masih terus memandang laut nan luas itu sampai Tam Goat Hua bersama papan itu sudah tidak kelihatan, Dapat dibayangkan, betapa dukanya hati Lu Leng.

   Karena biarpun Tam Goat Hua berada di atas papan tapi tiada 2439 makanan dan minuman, apalagi kalau terjadi hujan badai, apakah gadis itu akan selamat? Hati Lu Leng amat cemas dan berduka, dia berdiri termangu-mangu disitu, Ketika Kou Hun Siu mengeluarkan dengusan dingin, Lu Lengpun tersentak dan sekaligus membalikkan badan nya.

   Kou Hun Siu menatapnya dengan tajam, terlihat pula tujuh delapan orang yang berkepandaian tinggi berdiri di belakang Kou Hun Siu.

   Apabila orang tua itu memberi isyarat, mereka pasti langsung menyerang Lu Leng! Kini Lu Leng tinggal seorang diri, golok pusaka Su Yang Topun sudah tidak berada di tangannya! Lu Leng tahu keadaannya sangat berbahaya, ia segera mundur beberapa langkah sambil mengerahkan Lweekangnya, siap bertarung! Terdengar Kou Hun Siu tertawa gelak.

   "Lu Siauhiap, apakah kau masih ingin bertarung?"

   Lu Leng tertawa dingin, menyahut "Siapa yang bakal mati masih belum tahu, janganlah kau bermulut besar!"

   Kou Hun Siu tertawa aneh serta berkata Iantang.

   "Baik! Pantas namamu amat terkenal, ternyata kau memiliki nyali besar! Kalau kami mengeroyokmu, tentunya kau akan mati penasaran!"

   Mendengar perkataan Kou Hun Siu, hati Lu Leng menjadi tergerak, karena untuk menghadapi Kou Hun Siu seorang diri sudah kewalahan, apalagi harus menghadapi mereka semua! Kini mendengar ucapan Kou Hun Siu, maka hatinya langsung tergerak untuk bertarung dengannya! Kou Hun Siu memang sudah amat terkenal, namun kalau dia berhati-ha(i, mungkin tidak akan kalah! itu lebih baik dari pada dikeroyok semua orang! Setelah berpikir sejenak, Lu Lengpun mengambil keputusan, Lu Leng tertawa dingin seraya berkata.

   "Kalaupun kalian maju semua, aku juga tidak akan merasa gentar!"

   Kou Hun Siu tertawa terkekeh.

   "He he he! Kau tidak perlu memanasi hatiku!"

   Lu Leng mendengus.

   "Hm! Kou Hun Siu, kalau kau memiliki sedikit kegagahan, mengapa berniat bergabung dengan Liok Ci Khim Mo? Orang sepertimu memang tak berharga sama sekali!"

   Air muka Kou Hun Siu langsung berubah mendengar itu, sepasang matanyapun berkilat kilat menatap Lu Leng, Berselang sesaat, terdengar Kou Hun Siu tertawa terkekeh-kekeh memekakkan telinga.

   "

   Karena kau berkata begitu, maka aku akan menghajarmu sekaligus membuatmu agar mengetahui betapa luasnya ilmu silat di kolong langit!"

   Lu Leng berusaha tenang, ia menyahut "Baik!"

   Mendadak Kou Hun Siu mengibaskan tangannya ke belakang, tujuh delapan orang yang berdiri di belakangnya, langsung terhuyung-huyung ke belakang beberapa langkah.

   Di saat bersamaan, badan Kou Hun Siu berkelebat tahu-tahu dia sudah berada di tengah-tengah geladak perahu, bahkan menjulurkan tangannya menepuk ke arah Lu Leng.

   Padahal saat ini Kou Hun Siu dan Lu Leng berjarak hampir tiga depa, tapi ketika Kou Hun Siu menepuk ke depan, seketika Lu Leng merasa serangkum tenaga yang amat kuat menerjang ke arahnya.

   Lu Leng segera membungkukkan badannya sedikit sambil mengerahkan tenaga, agar dirinya tidak terhuyung ke belakang, Kou Hun Siu berkata dengan dingin.

   "Kau masih berbau pupur, bila aku bertarung denganmu, sungguh merendahkan diriku sendiri! Tapi kau yang ingin bertarung, maka aku akan membuatmu tahu diri!"

   Lu Leng sudah mengerahkan Lweekangnya, namun wajahnya tetap tampak biasa, Lu Leng tertawa hambar seraya menyahut "Cepatlah kau turun tangan, jangan banyak omong kosong!"

   Di saat Lu Leng menyahut diapun berpikir, kini dirinya berada di atas perahu besar dan di empat penjuru adalah laut! Kalau bisa mengalahkan Kou Hun Siu, pasti dia dapat menguasai perahu besar ini! Tapi ketika merasa ada tenaga yang amat kuat menerjang ke arahnya, diapun tahu tidak gampang mengalahkan Kou Hun Siu! seandainya dia yang 2442 kalah, apakah harus membiarkan Kou Hun Siu membawanya ke istana Ci Cun Kiong? Kou Hun Siu tidak seperti iblis Merah-Ban Khong dan iblis Hijau-Yo Sai Hoan, meskipun Kiong Bu Hong menggunakan akal licik, belum tentunya dirinya bisa lolos, Akhirnya Lu Leng mengambil keputusan kalau kalah, dia akan meloncat ke laut! Dalam beberapa tahun ini pengalaman Lu Leng dalam dunia persilatan sudah bertambah banyak, maka walau berhadapan dengan musuh tangguh meskipun ia merasa tegang, tapi tidak gugup atau panik! Akan tetapi, perhitungan orang justru kadang-kadang meleset sebab kejadian selanjutnya sungguh di luar dugaan! Ketika mendengar ucapan Lu Leng, Kou Hun Siu mengeluarkan suara dengusan lagi dan berkata.

   "Walau aku akan bertarung denganmu, aku tidak akan turun tangan duluan! Aku akan membiarkan engkau menyerang duluan sebanyak lima jurus!"

   Mendengar itu, Lu Leng amat bergirang dalam hati! sesungguhnya dia tidak berani memastikan dapat mengalahkan Kou Hun Siu, tapi tidak menyangka orang tua itu akan mengalah lima jurus padanya! Lu Leng mengerutkan kening, lalu bertanya.

   "Apakah ucapanmu itu masuk hitungan?"

   Kou Hun Siu tertawa dingin.

   "Sudah pasti masuk hitungan!"

   Lu Leng segera membentak "Bagus!"

   Ketika membentak begitu, badannya maju empat langkah, setiap langkah mengeluarkan suara "

   Krek! Krek! Krek! Krek! Pada lantai papan yang diinjak-nya, terlihat bekas kakinya.

   ini berarti, Lu Leng telah mengerahkan Lweekangnya hingga pada puncaknya! Setelah maju empat langkah, maka jaraknya dengan Kou Hun Siu cuma dua depa saja, Tiba-tiba Lu Leng memekik keras.

   "Jurus pertama!"

   Tangan kanannya bergerak, terdengar suara "Bum"

   Dan serangkum tenaga jari menerjang ke luar! Itu adalah tenaga Kim Kong Sin Ci, jurus It Ci Keng Thian (Satu Jari Mengejutkan Langit), ilmu Kim Kong Sin Ci berjumlah dua belas jurus, makin belakang makin lihay jurus-jurus itu.

   Lu Leng belum mau mengeluarkan jurus ampuh dan lihay, ia hanya mengeluarkan jurus It Ci Keng Thian karena ingin tahu bagaimana cara Kou Hun Siu menyambut serangannya, Terdengar angin serangan menderu-deru menerjang ke arah Kou Hun Siu, sedangkan badan Kou Hun Siu sama sekali tidak bergerak, Ketika angin serangan itu hampir menerjang badannya, barulah terlihat Kou Hun Siu mengangkat sebelah kakinya ke atas, itu adalah gaya Kim Keh Tok Lip (Ayam Emas Berdiri Dengan Sebelah Kaki), sehingga badannya agak tergeser ke samping, Setelah itu mendadak badannya berputar-putar dan berhasil mematahkan serangan yang dilancarkan Lu Leng! "PIak! Plak.-.!"

   Angin serangan itu menerjang ke arah layar, seketika pada layar itu tampak beberapa buah lubang besar! Lu Leng tersentak menyaksikan gerakan Kou Hun Siu, dia bersiul panjang sambil maju selangkah.

   Dia tahu Kou Hun Siu tidak akan ingkar janji, Kou Hun Siu pasti akan menerima serangannya sebanyak lima jurus dan tidak akan menyesal di tengah jalan! Begitu maju selangkah, diapun melancarkan sebuah serangan dengan jurus Si Siang Oik Seng (Empat Penjuru Pasti Tumbuh)! Terdengar suara yang menderu-deru dari empat penjuru menerjang ke arah Kou Hun Siu! Wajah orang-orang yang berdiri digeladak perahu langsung berubah begitu melihat serangan Lu Leng yang dahsyat itu.

   sedangkan wajah Kou Hun Siu kelihatan serius, begitu Lu Leng menyerangnya dengan jurus tersebut diapun mengangkat lengan kanannya, kemudian dikibaskan ke bawah! Kibasan itu disertai dengan Lweekangnya, maka badannya seakan ditutupi tembok yang tak berwujud, sehingga dapat menahan tenaga serangan Lu Leng! Gerakan mereka boleh dikatakan pada saat bersamaan angin jari tangan Lu Leng menyerang Kou Hun Siu dari empat penjuru, sedangkan Kou Hun Siu juga mengerahkan Lweekangnya untuk melindungi diri.

   seketika terdengar suara benturan yang amat dahsyat! "Bum! Bum! Bum!"

   Lu Leng merasa tenaga jarinya tergetar balik, buru-buru Lu Leng mencelat ke belakang, Terdengar lagi suara hiruk pikuk, ternyata semua barang yang ada di geladak perahu telah berantakan tersapu oleh kedua tenaga itu, sedangkan badan orang-orang yang berdiri di sekitarnya, bergoyang-2445 goyang, Walau Kou Hun Siu tetap berdiri di tempat, namun sepasang kakinya telah amblas ke dalam papan lantai, ternyata dia telah memberatkan badannya agar tak bergeming! Ketika melihat kedua jurus serangannya tidak membuahkan hasil apa-apa, Lu Leng segera bersiul panjang, kemudian sepasang tangannya bergerak serentak.

   Tangan kanannya menyerang dengan jurus Thian Te Kun Tun (Langit Bumi Kacau Balau), sedangkan tangan kiri menyerang dengan jurus Hong Mong Coh Khai (Turun Hujan Gerimis), kedua jurus ini merupakan jurus terlihay dari ilmu Kim Kong Sin Ci.

   Seketika terdengar suara yang menggelegar-gelegar, suara angin serangan itu begitu dahsyat sehingga sama sekali tidak terdengar suara angin laut maupun suara ombak, Angin serangan itu bagaikan sebuah jala besar mengurung Kou Hun Siu, bahkan juga menekan dari atas.

   Tampak badan Kou Hun Siu dibungkukkan sedikit mendadak dari mulutnya keluar suara siulan yang amat menggetarkan sukma, sepasang tangannya diangkat ke atas.

   Ternyata Kou Hun Siu mengerahkan Bu Siang Ceng Khi untuk menahan serangan Lu Leng! Lu Leng tidak berani bertindak ayal iagi, sebelah kakinya menginjak Tiong Kiong (Garis Tengah), yang sebelah ditekukkan, langsung menambah dengan satu jurus Bwe Hoa Go Cut (Bunga Bwe Memekar Lima Kali)! jurus tersebut menimbulkan lima rangkum angin jari, menerjang ke luar tanpa mengeluarkan suara! sesungguhnya Kou Hun Siu sudah berhasil menahan kedua jurus serangan tadi dengan Lweekangnya yang dikerahkannya, Akan tetapi secara mendadak jurus Bwe Hoa Go Cut telah menerjang ke arahnya 2446 tanpa mengeluarkan suara, sehingga Kou Hun Siu tidak siap dan lima rangkum tenaga jari itu menerjang perutnya! Lweekangnya Kou Hun Siu amat tinggi dan begitu bertarung dengan orang, secara otomatis Bu Siang Ceng Khi pasti melindung badannya, namun ilmu Kini Kong Sin Ci merupakan ilmu yang amat luar biasa! Begitu lima rangkum tenaga jari menerjang perutnya, seketika perutnya terasa sakit sekali.

   Hawa murninya nyaris buyar! Cepat-cepat Kou Hun Siu mencelat ke belakang, Setelah mencelat enam tujuh langkah, barulah Kou Hun Siu dapat melenyapkan hampir setengah dari tenaga serangan Kim Kong Sin Ci.

   Lu Leng menatapnya dengan heran, seolah-olah tidak percaya pada penglihatannya sendiri ketika melihat wajah Kou Hun Siu cuma tampak berubah sekilas, namun tidak roboh.

   Apabila mereka berdua bertanding dengan cara, lsiapa yang berhasil menyentuh pihak lawan", maka Lu Leng akan menjadi pemenang dan Kou Hun Siu sudah terhitung kalah, Tetapi mereka berdua tidak bertarung secara demikian, dan mereka tetap akan bertarung mati-matian.

   Lu Leng tahu lima jurus telah lewat, sudah saatnya bagi Kou Hun Siu untuk balas menyerang, mungkin akan sulit menghadapinya! Karena itu Lu Leng segera menyerang lagi, mengarah pada bagian bawah Kou Hun Siu, agar Kou Hun Siu roboh di geladak perahu, ia menyerang lagi dengan jurus Thian Te Kun Tun (Langit Bumi Kacau Balau) dan jurus Hong Mong Coh Khai (Turun Hujan Gerimis) untuk memperoleh kemenangan! Akan tetapi Kou Hun Siu telah gusar ketika terdesak oleh Lu Leng yang menggunakan jurus Bwe Hoa Go Cu (Bunga Bwe Memekar Lima Kali).

   Ketika Lu Leng baru mau 2447 menyerang, Kou Hun Siupun menarik nafasnya dalam-dalam, kemudian badannya mencelat ke atas hampir tiga depa! Lu Leng sama sekali tidak menyangka akan hal itu, di saat dia menyerang tempat kosong, seketika iu merasa adanya ketidakberesan, Lu Leng langsung membungkukkan badannya sedikit, sambil menyerang dengan jurus Siang Hong Cak Yun (Sepasang Puncak Menembus Awan)! Kembali Kou Hun Siu mengerahkan hawa murninya, hingga badannya mencelat ke atas lagi hampir dua depa jaraknya sekaligus mengibaskan lengan bajunya ke bawah.

   Terasa tenaga yang amat kuat menekan ke bawah mengarah kepala Lu Leng, Bukan main terkejutnya Lu Leng, ia tahu dirinya tidak akan kuat menangkis serangan itu, Cepat-cepat ia membungkukkan badan seraya mencelat ke samping laksana kilat! Walau Lu Leng bergerak secepat kilat, tapi gerakan Kou Hun Siu jauh lebih cepat lagi, terdengar suara.

   "Serrt! Serrrt!"

   Ternyata salah sebuah lengan baju Lu Leng telah tersobek oleh jari tangan Kou Hun Siu, Pada saat yang sama, jari tangan Kou Hun Siu juga melewati bahunya, seketika bahunya sakit sekali! Betapa terkejutnya Lu Leng, karena jari tangan yang cuma melewati bahu sudah terasa begitu sakit, jangan-jangan tulang bahunya telah patah! Lu Leng cepat-cepal mencelat mundur! Tetapi pada saat itu juga Kou Hun Siu telah menerjang ke arahnya sambil melancarkan pukulan! Sudah dua kali Lu Leng berkelip jelas ia sudah berada di bawah angin.

   Lu Leng juga menyadari apabila ia terus menerus berkelit, akhirnya dirinya pasti akan roboh! Karena itu ketika melihat Kou Hun Siu melancarkan pukulan ke arahnya, diapun tidak berkelit lagi melainkan menjulurkan jari tangannya menotok jalan darah di lengan Kou Hun Siu.

   Mendadak lengan Kou Hun Siu diturunkan ke bawah, kemudian mencengkeram ke atas mengarah pada nadi Lu Leng! Lu Leng sama sekali tidak menduga jurus Kou Hun Siu berubah begitu cepat! Apa boleh buat, Lu Leng terpaksa harus menangkis! Di saat tangannya baru bergerak, sudah terdengar Kou Hun Siu tertawa gelak sekaligus menggerakkan tangannya ke arah dada Lu Leng! perubahan itu amat cepat, Lu Leng ingin berkelit, tapi jarak mereka sudah begitu dekat! Lagi pula serangan Kou Hun Siu amat cepat, ia sudah tidak keburu berkelit lagi selain menangkis! Terpaksa mau tidak mau Lu Leng terpaksa harus menangkis serangan itu! "Bum!"

   


Dua Musuh Turunan Karya Liang Ie Shen Dua Musuh Turunan Karya Liang Ie Shen Pendekar Setia Karya Gan KL

Cari Blog Ini