Ceritasilat Novel Online

Harpa Iblis Jari Sakti 31


Harpa Iblis Jari Sakti Karya Chin Yung Bagian 31



Harpa Iblis Jari Sakti Karya dari Chin Yung

   

   Bagian 59 Usai berkata begitu Oey Sim Titpun menutup mulutnya rapat-rapat, tidak mau mengeluarkan suara lagi, Giok Bin Sin Kun-Tong Hong Pek dan lainnya saling memandang, Setelah tertegun sejenak, barulah Cit Sat Sin Kun-Tam Sen berkata.

   "Kalau begitu, cepatlah kau pulang, sebab ayahmu masih berada di tengah-tengah kobaran api mencarimu !"

   Oey Sim Tit kelihatan tidak percaya, sehingga matanya terbeliak lebar dan berkata.

   "Kalian... kalian sungguh melepaskan diriku begini saja?"

   Giok Bin Sin Kun-Tong Hong Pek tertawa panjang.

   "Sim Tit, ucapanmu itu salah! Kami dengan kau tiada permusuhan apa-apa, lagi pula sudah berkali-kali kau menolong kami! Kau tidak bersedia menyerahkan Busur Api itu pada kami, tentunya kamipun tidak akan memaksamu!"

   Oey Sim Tit terus memandang mereka, kemudian wajahnya yang buruk itu tampak berseri.

   "Aku tahu, kalian semua adalah orang baik...."

   Berkata sampai disitu, mendadak Oey Sim Tit menghela nafas panjang lalu badannya berkelebat sekejap ia sudah menghilang di tikungan lembah.

   Semua orang memandang punggungnya, tiada seorangpun bersuara, Setelah Oey Sim Tit tidak kelihatan, barulah Han Giok Shia berkata dengan agak gugup.

   "Paman Tam, kita harus bagaimana?"

   Cit Sat Sin Kun-Tam Sen menyahut dengan suara dalam.

   "Kini akupun tidak tahu bagaimana baiknya, namun aku yakin akhirnya pasti ada jalan keluar! seperti halnya Panah Bulu Api yang tiada kabar beritanya selama ratusan tahun, toh akhirnya kita tahu juga jejak Panah Bulu Api tersebut, apalagi Busur Api berada pada Oey Sim Tit!"

   Semua orang manggut-manggut. Berselang sesaat, Seh Cing Hua berkata.

   "Kalau begitu, setelah kita memperoleh Panah Bulu Api, barulah membicarakan Busur Api!"

   Giok Bin Sin Kun-Tong Hong Pek segera ber-kata.

   "Mengenai Panah Bulu Api itu, tiada hubungannya dengan kalian dan itu adalah urusanku!"

   Cit Sat Sin Kun-Tam Sen menyahut "Kalaupun itu adalah urusanmu, tetapi apakah kami tidak boleh pergi ke Gunung Tangkula San?"

   Giok Bin Sin Kun-Tong Hong Pek mengeluarkan Wiara tawa panjang.

   "Tentu boleh! Tapi sampai waktunya, tidak boleh ada perundingan lagi lho!"

   Cit Sat Sin Kun-Tam Sen dan Seh Cing Hua cuma manggut-manggut, Giok Bin Sin Kun-Tong Hong Pek berkata lagi.

   "Kita telah membuat onar, tentunya Liok Ci Khim Mo akan mengetahui kalau semua itu adalah perbuatan kita! Kegusarannya pasti sudah memuncak dan pasti mengumumkan kemana-mana, Kita berangkat ke daerah See Hek, kita harus berhati hati dan jangan bertindak ceroboh! Kalau orang lain yang muncul menyerang kita, sudah pasti kita tidak akan takut! Namun apabila yang muncul itu adalah Liok Ci Khim Mo, celakalah kita semua!"

   Lu Leng segera berkata.

   "Guru, kita bisa menyaman Dan dalam perjalanan kita bersikap tidak saling mengenali"

   Giok Bin Sin Kun-Tong Hong Pek manggut-manggut "Aku memang bermaksud demikian!"

   Seketika mereka berunding lagi, kemudian meninggalkan lembah itu.

   Setelah sampai di sebuah kota kecil, Cit Sat Sin Kun-Tam Sen dan isterinya menyamar sebagai saudagar besar berstatus suami isteri, Han Giok Shia menyamar sebagai pelayan.

   Giok Bin Sin Kun-Tong Hong Pek menyamar sebagai sastrawan yang sedang pesiar, Tam Ek Hui menyamar sebagai pembantunya, sedangkan Lu Leng dan Tam Goat Hua menyamar sebagai suami isteri yang berpergian mengunjungi famili di tempat jauh.

   Mereka bertujuh dibagi jadi tiga kelompok, walau berangkat bersama tapi tidak berbicara dalam perjalanan Malam harinya saat menginap di rumah penginapan, merekapun berada di dalam kamar ma-sing-masing.

   Dengan penyamaran ini, sepanjang jalan mereka telah mengelabui para anak buah Liok Ci Khim Mo yang berada di beberapa daerah.

   Setelah keluar dari daerah Coan Khang, merekapun mulai memasuki daerah See Hek dan tidak menyamar lagi, Mereka segera melanjutkan perjalanan siang malam! Dihitung-hitung, mereka telah melakukan perjalanan hampir tiga puluh tujuh hari, barulah tiba di Gunung Tangkula San.

   Begitu tiba di gunung tersebut, hati masing-masing terasa tegang sekali Karena Empat Puluh sembilan Lorong Rahasia yang diciptakan Mo Liong Seh Sih, amat terkenal dalam rimba persilatan siapapun tahu tentang itu! Di dalam Lorong Rahasia tersimpan begitu banyak benda pusaka rimba persilatan, yang diimpi-impikan setiap kaum rimba persilatan Tapi selama sekian tahun tiada seorangpun yang berani mencoba memasuki Lorong-Lorong Rahasia tersebut! itu tidak berarti bahwa kaum rimba persilatan tidak menghendaki benda pusaka yang tersimpan di sana, melainkan karena mereka tahu akan kelihayan Lorong-Lorong Rahasia itu.

   Siapa yang memasuki Lorong Rahasia, nyawa pasti akan melayang! sedangkan kaum rimba persilatan lebih menyayangi nyawanya sendiri dari pada benda-benda pusaka tersebut! Tetapi tersiar pula berita bahwa sekian tahun ini, banyak kaum rimba persilatan yang menghilang mendadak tidak ketahuan jejak mereka, itu disebabkan mereka telah memasuki Lorong Rahasia serta binasa di sana, pokoknya tiada seorangpun yang berhasil keluar dengan membawa satu macam benda pusaka dari Lorong Rahasia tersebut Isyupun menyebar luas, bahwa Empat Puluh Sembilan Lorong Rahasia itu amat lihay dan misteri! Mengenai Cit Sat Sin Kun-Tam Sen bertujuh, mereka rata-rata berkepandaian tinggi dan amat cerdas.

   Lagi pula Cit Sat Sin Kun-Tam Sen, Seh Cing Hua, Tam Ek Hui dan Tam Goat Hua punya hubungan erat dengan Mo Liong Seh Sih, namun dalam hati mereka tetap merasa tegang bukan main.

   Sore 2533 harinya mereka bertujuh sudah mendekati istana Mo Kiong, Lu Leng mendongakkan kepala, memandang sebuah puncak kecil seraya berkata.

   "Seh Locianpwee membunuh diri di atas sana!"

   Giok Bin Sin Kun-Tong Hong Pek menghela nafas panjang, seraya berkata.

   "Perbuatan Seh Cianpwee sungguh merupakan hati seorang pendekar budiman, kita harus kesana dulu untuk ziarah!"

   Sedangkan Seh Cing Hua yang amat rindu pada ayahnya, namun kini ayahnya sudah tiada menjadi berlinang-linang matanya.

   Semua orang tidak memasuki istana Mo Kiong, melainkan menuju ke puncak kecil itu.

   Sampai dt-sana, mereka semua berdiri dengan serius, Wajah Lu Leng kelihatan murung sekali, Diapun menutur tentang kejadian itu, agar tidak melanggar sumpahnya terhadap mendiang isterinya, maka Mo Liong Seh Sih membunuh diri di situ, Padahal Lu Leng sudah pernah menceritakan kejadian tersebut, tapi kini Lu Leng mengulangnya, Mata semua orangpun bersimbah air mendengarnya, mereka semua merasa kagum dan salut terhadap tokoh aneh tersebut! Setelah ziarah, barulah mereka menuju ke istana Mo Kiong, sementara haripun sudah mulai gelap.

   sebetulnya di dalam istana Mo Kiong terdapat dua pelayan wanita yang idiot, namun mereka berdua telah dibunuh oleh Liat Hwe Cousu, maka kini tiada yang mengurusi istana itu.

   Dimana-mana terdapat sarang laba-laba, amat kotor dan sunyi, 2534 Ketika sampai di mulut Lorong Rahasia, mereka segera berhenti lalu menyalakan obor.

   Giok Bin Sin Kun-Tong Hong Pek berkata.

   "Kalian tunggu di luar! Setelah aku masuk ke dalam, kalau hari sudah terang tapi aku belum keluar, itu berarti aku sudah celaka di dalam!"

   Ketika berkata begitu, nada suara Giok Bin Sin Kun-Tong Hong Pek terdengar tenang sekali! Akan tetapi, bagi yang mendengarnya malah merasa berduka dan cemas! Cit Sat Sin Kun-Tam Sen maju selangkah, katanya.

   "Saudara Tong Hong...."

   Sebelum Cit Sat Sin Kun-Tam Sen usai berkata, Giok Bin Sin Kun-Tong Hong Pek sudah menye!a.

   "Ingat! Sampai waktunya tidak usah berunding lagi!"

   Cit Sat Sin Kun-Tam Sen langsung diam, namun Lu Leng segera berkata.

   "Guru, biar aku yang masuk!"

   Mendadak Lu Leng melesat ke depan! Akan tetapi di saat bersamaan, Giok Bin Sin Kunpun membentak badannya mencelat melintang sekaligus menjulurkan tangannya memegang bahu Lu Leng, lalu dilempar beberapa depa jauhnya! Air mata Lu Leng sudah meleleh.

   "Guru...."

   Giok Bin Sin Kun-Tong Hong Pek berkata dengan sengit "Dirimu memikul beban sebagai ketua Gobi dan Hwa San, mengapa meremehkan hidupmu? Mengapa Liat Hwe Cousu berkorban demi dirimu, apakah kau tidak mengerti?"

   Lu Leng menangis seraya berkata.

   "Guru, kalau begitu apakah guru boleh meremehkan hidup?"

   Giok Bin Sin Kun-Tong Hong Pek tidak menyahut, melainkan tertawa gelak, Kemudian ia menyambar sebuah obor yang menyala, sedangkan sebelah tangannya mendorong ke depan, seketika terdengar suara "Bum", ternyata pintu masuk ke dalam Lorong Rahasia telah terbuka! Memandang ke dalam, hanya tampak kegelapan, sama sekali tidak tampak ujung Lorong Rahasia itu dan tidak diketahui berapa panjangnya, Mereka sudah mendengar dari Lu Leng, bahwa dirinya pernah memasuki Lorong Rahasia tersebut Akan tetapi pengalaman itu tak berarti bagi semua orang, sebab ketika itu Lu Leng, Toan Bok Ang dan Liat Hwe Cousu, masuk ke dalam mengikuti Mo Liong Seh Sih, maka semua jebakan yang di dalam tidak digerakkan! Karena itu, Empat PuIuh sembilan Lorong Rahasia itu hanya merupakan lorong biasa saja, tidak aneh dan tidak membahayakan sekarang ini lain sama sekali dengan saat itu! Setelah pintu Lorong Rahasia terbuka, Giok Bin Sin Kun-Tong Hong Pekpun berjalan ke dalam dengan membawa sebuah obor yang menyala, baru dua langkah dia segera berpaling ke belakang seraya berkata.

   "Hingga hari terang kalau aku tidak muncuI, itu berarti aku telah gagal, kalian tidak usah menunggu, utus orang lain saja yang masuk ke dalam!"

   Semua orang melihat tekadnya telah bulat, maka semua orang tanpa banyak bicara mengangguk saja mengiyakan, Usai berkata begitu, Giok Bin Sin Kun-Tong Hong Pek lalu melangkah ke dalam, Cit Sat Sin Kun-Tam Sen, Seh Cing Hua dan lainnya hanya berdiri di depan pintu, hati mereka terus berdebar-debar tegang, tak mengeluarkan sepatah kaiapun, Dalam waktu sepeminum teh, mereka masih bisa melihat punggung Giok Bin Sin Kun-Tong Hong Pek di dalam Lorong Rahasia, karena diterangi cahaya obor.

   Akana tetapi mendadak obor itu padam, sehingga jadi gelap gulita, tidak tampak apapun! Ketika melihat obor itu padam, Lu Leng langsung berseru cemas.

   "Guru! Guru.,.!!"

   Di saat berseru, Lu Lengpun ingin melesat ke dalam, untung Cit Sat Sin Kun-Tam Sen dan Seh Cing Hua bergerak cepat mencegahnya, Cit Sat Sin Kun-Tam Sen membentak keras.

   "Anak Leng! jangan bertindak ceroboh!"

   Bukan main cemasnya hati Lu Leng, dia berjalan mondar-mandir di luar pintu Lorong Rahasia itu, Saat ini semua orang yang berada disitu, tiada seorangpun yang tidak merasa cemas, jantung mereka seakan bergantung di udara! Merekapun tahu kepandaian Giok Bin Sin Kun-Tong Hong Pek paling tinggi di antara mereka bertujuh! Kalau dia tidak berhasil, bagaimana dengan yang lain? Harapan untuk berhasil sudah pasti amat tipis sekali! Sang waktu terus berlalu! Mereka berenam yang berkumpul di luar pintu Lorong Rahasia, memasang telinga mendengar dengan penuh perhatian ke dalam Lorong Rahasia, Akan tetapi keadaan didalam Lorong Rahasia tetap sunyi, tidak terdengar suara apapun.

   Semua orang tidak berani memastikan bagaimana keadaan Giok Bin Sin Kun-Tong Hong Pek yang ada di dalam Lorong Rahasia, Hati mereka betul-betul tegang bagaikan tali busur yang ditarik! Sementara sang waktu terus berlalu, mereka merasa sudah lama sekali Giok Bin Sin Kun-Tong Hong Pek memasuki Lorong Rahasia itu.

   Memang, sesungguhnya hari sudah mulai terang! Sepercik cahaya mentari menembus celah-celah gunung menyorot ke arah mereka semua, membuat mereka semua tertegun seketika! Lama sekali mereka tertegun, kemudian terdengar suara tangisan Lu Leng yang meraung-raung.

   "Guru! Guru! Guru...!! Dia berteriak-teriak menghadap ke pintu masuk Lorong Rahasia, suara teriakannya berkumandang balik dari dalam Lorong Rahasia itu. Yang lainpun tampak berduka sekali, dengan mata sudah bersimbah air! Mendadak Seh Cing Hua membentak sengit.

   "Sudahlah! Kita semua tidak usah berduka!"

   Lu Leng berhenti menangis, menghapus air matanya seraya berkata.

   "Kini giliranku!"

   Tam Goat Hua segera menyahut.

   "Adik Leng, aku pergi bersamamu!"

   Cit Sat Sin Kun-Tam Sen berkata.

   "Tunggu, Goat Hua! Kalian masih muda dan tidak berpengalaman biar aku dan ibumu yang masuk ke dalam!"

   Lu Leng langsung menyela.

   "Tidak! Paman dan Bibi Tam...."

   Air muka Cit Sat Sin Kun-Tam Sen segera berubah, dia berkata dengan suara parau.

   "Kenapa? Apakah kepandaian kami berdua tidak dapat menyamai kepandaian kalian?"

   Betapa terkejutnya Lu Leng ketika mendengar Cit Sat Sin Kun-Tam Sen berkata begitu, dia langsung diam tidak berani bersuara lagi, Namun hatinya tetap sedih sekali, Sudah lewat satu malam saat Giok Bin Sin Kun-Tong Hong Pek memasuki Lorong Rahasia, namun ia belum muncul juga, ini pertanda ia mengalami musibah di dalam lorong tersebut! Kini Cit Sat Sin Kun-Tam Sen suami isteri akan menempuh bahaya masuk ke dalam, kemungkinan mereka akan mengalami musibah pula! Walau semua orang itu tiada seorangpun yang takut mali, namun menyaksikan satu persatu akan pergi mengantar nya-wa, dapat dibayangkan betapa derita dan tersiksanya hati mereka! Saat ini, Cit Sat Sin Kun-Tam Sen dan Seh Cing Hua saling memandang dengan serius, kemudian menjulurkan tangan masing-masing menyambar sebuah obor Tapi di saat mereka baru menyambar obor, Tam 2539 Ek Hui dan Han Giok Shia justru menjatuhkan diri berlutut di hadapan mereka.

   Seh Cing Hua segera berkata setengah memberi tak.

   "Apa yang kalian lakukan? Apakah kami berdua pasti akan mati di dalam?"

   Tam Ek Hui mendongakkan kepala menyahut "Ayah, Ibu! Ada urusan anak harus menanggungnya! Kalau aku melihat ayah dan ibu masuk ke dalam Lorong Rahasia, apakah kelak aku masih punya muka bertemu orang? Dari pada hidup lebih baik mati saja!"

   Betapa cerdasnya Tam Goat Hua, ketika melihat kakaknya dan Han Giok Shia berlutut di hadapan kedua orang tuanya, ia sudah tahu apa maksud mereka! Karena itu, diapun cepat-cepat menarik Lu Leng agar berlutut di hadapan Cit Sat Sin Kun-Tam Sen suami isteri.

   Setelah berlutut Tam Goat Huapun berkata.

   "Ayah, ibu! Anak lelaki maupun anak perempuan sama saja! Harap Ayah, ibu tidak membedakannya!"

   Cit Sat Sin Kun-Tam Sen dan Seh Cing Hua tampak tertegun, berselang sesaat, mereka saling memandang kemudian tertawa gelak! Sembari tertawa Cit Sat Sin Kun-Tam Sen ber-kata.

   "Bagus! Bagus! Cing Hua, kita punya sepasang anak yang baik, tidak sia-sia kita hidup!"

   Seh Cing Hua manggut-manggut serta menyahut "Tentu!"

   Cit Sat Sin Kun-Tam Sen mengibaskan tangannya seraya berkata.

   "Kalian bangunlah!"

   Tam Ek Hui dan Tam Goat Hua berkata serentak "Ayah! Apabila Ayah tidak mengabulkan permintaan kami, sampai matipun kami tidak akan bangun!"

   Cit Sat Sin Kun-Tam Sen menyahut "Baik, aku kabulkan permintaan kalian!"

   Tam Ek Hui dan Tam Goat Hua saling meman-dang, berkata serentak lagi.

   "Ayah...."

   Cit Sat Sin Kun-Tam Sen berkata perlahan-lahan.

   "Goat Hua, kau adalah anak perempuan, harus mengalah selangkah pada kakakmu!"

   Tam Goat Hua cepat-cepat berkata.

   "Ayah, apakah anak perempuan bukan anak yang Ayah, ibu lahirkan?"

   Cit Sat Sin Kun-Tam Sen menghela nafas.

   "Goat Hua, pikirkanlah baik-baik! Kalau Ayah memperbolehkan engkau pergi menempuh bahaya duluan, kelak bagaimana kakakmu bertemu orang?"

   Tam Goat Hua menundukkan kepala, tidak berkata apaapa lagi, sedangkan Tam Ek Hui sudah bangkit berdiri seraya berkata.

   "Adik! Ayah telah memutuskan kau tidak usah banyak bicara lagi!"

   Tam Goat Hua dan Lu Leng tidak bisa berbuat apa-apa, mereka berdua hanya bangkit berdiri.

   Tam Ek Hui dan Han Giok Shia menjulurkan tangan mengambil obor yang ada di tangan Cit Sat Sin Kun-Tam Sen dan Seh Cing Hua, Di saat bersamaan tangan kiri Han Giok Shiapun bergerak cepat, terdengar suara "Ngung!"

   Ternyata dia telah mengeluarkan senjata Liat Hwe Soh Sim Lunnya yang amat terkenal itu! sedangkan Tam Ek Hui menghunus pedangnya, mereka berdua melangkah menuju ke pintu Lorong Rahasia, Seh Cing Hua cepat-cepat berpesan dengan suara dalam.

   "Kalian berdua harus hati-hati!"

   Tam Ek Hui berpaling ke belakang seraya menyahut "Kalau hari sudah gelap kami berdua masih belum ke luar, tentunya kami sudah mengikuti jejak Tong Hong Tayhiap! Ayah, ibu jangan berduka karena itu!"

   Cit Sat Sin Kun-Tam Sen dan Seh Cing Hua merupakan tokoh aneh dalam rimba persilatan, namun ketika melihat anak kandung mereka pergi menempuh bahaya, merekapun menjadi sangat berduka sekali! Seh Cing Hua hampir berseru, menyuruh Tam Ek Hui jangan masuk ke dalam, ia sendiripun tidak mau mengambil panah Bulu Api lagi, lebih baik pergi jauh ke seberang lautan, biarlah Liok Ci Khim Mo berkuasa di 2542 rimba persilatan! Cit Sat Sin Kun-Tam Sen, seakan dapat melihat dengan jelas maksud hati isterinya, sepasang matanya menyorot tajam menatap isterinya lekat-lekat tanpa berkedip! Seh Cing Hua mendongakkan kepala sehingga beradu pandang dengan suaminya, hatinya tersentak dan merasa tidak enak, ia ingin berbicara tetapi tak mampu mencetuskannya, buru-buru ia menundukkan kepala lagi, Di saat bersamaan, Tam Ek Hui dan Han Giok Shiapun sudah memasuki Lorong Rahasia tersebut! Cit Sat Sin Kun-Tam Sen berempat terus memandang ke dalam, terlihat dengan jelas belum begitu lama mereka masuk, obor yang ada ditangan mereka mendadak padam! Bersamaan dengan itu, sayup-sayup mereka mendengar suara bentakan Han Giok Shia.

   "Siapa?"

   Mendengar suara bentakan itu Cit Sat Sin Kun-Tam Sen dan lainnya tersentak kaget! Lu Leng langsung berseru tak tertahan.

   "Eh? Apakah ada orang lain yang telah masuk duluan ke dalam Lorong Rahasia?"

   Seh Cing Hua berkata.

   "ltu merupakan hal yang tak mungkin! Entah Giok Shia bertemu apa?"

   Mereka berempat berbicara beberapa patah, lalu diam sambil mendengar dengan penuh perhatian.

   Akan tetapi setelah obor itu padam dan terdengar suara bentakan Han Giok Shia, selanjutnya tidak terdengar suara apapun lagi, mereka berdua seakan hilang lenyap di dalam Lorong Rahasia itu! Walaupun mereka berempat terus mendengar dengan penuh perhatian, namun di dalam Lorong Rahasia itu tidak terdengar suara apapun! Wajah mereka berempat, tampak serius sekali! Cit Sat Sin Kun-Tam Sen dan lainnya berkata dalam hati, mungkin setelah Han Giok Shia mengeluarkan bentakan itu, mereka berduapun telah tertimpa malapetaka! Mereka berempat terus menunggu di luar pintu Lorong Rahasia, meskipun sudah cukup lama, tapi tetap tidak terdengar suara apapun di dalam Lorong Rahasia itu, Lu Leng segera berkata.

   "Kakak Goat, mari kita ke dalam melihat-Iihat!"

   Seh Cing Hua langsung membentak sengit "Omong kosong! Kita harus tunggu hingga hari gelap, barulah mengambil keputusan!"

   Lu Leng diam seketika! sementara sang waktu sama sekali tidak memberi kesempatan, terus berlalu dengan cepat Tak terasa matahari sudah berada di atas kepala mereka, pertanda sudah tengah hari! Dan di dalam lorong itu tetap sunyi! Sang matahari perlahan-lahan condong ke barat, hati mereka berempatpun ikut condong tidak karuan, bahkan amat cemas dan berduka sekali! sedangkan hari mulai senja, Di saat itulah mendadak Seh Cing Hua mencaci sengit "Dasar tua bangka seumur hidup tidak pernah berbuat kebaikan! Kematiannya agak menggemparkan tapi justru malah mencelakai orang!"

   Ketika mendengar Seh Cing Hua mencaci mendadak, mereka berdua jadi tertegun, karena tidak tahu Seh Cing Hua sedang mencaci siapa, Namun Cit Sat Sin Kun-Tam Sen tahu, siapa yang dicaci Seh Cing Hua, tidak lain adalah ayahnya.

   Mo Liong Seh Sih! Perlu diketahui, Mo Liong Seh Sih sekeluarga bukan berasal dari golongan lurus, Ketika masih muda tindak perbuatan Mo Liong Seh Sih amat aneh, dan menjelang hari tua barulah mulai berubah.

   Tetapi, dalam tubuh mereka tetap tersisa sedikit hawa sesat perbuatan Hek Sin Kun dan Kim Kut Lau di dunia persilatan yang tidak karuan, memang berkaitan dengan itu! Karena itu ketika Seh Cing Hua mencaci ayahnya sebagai "Tua Bangka"

   Cit Sat Sin Kun-Tam Sen tidak merasa heran, dia hanya tertawa getir seraya berkata.

   "Cing Hua, kalau semua orang dapat memasuki Empat Puluh sembilan Lorong Rahasia, tentunya tidak akan menunggu kita kemari!"

   Seh Cing Hua cuma mendengus, tidak berbicara lagi, Cit Sat Sin Kun-Tam Sen berkata lagi dengan suara dalam.

   
Harpa Iblis Jari Sakti Karya Chin Yung di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

   
"Aku pikir, Tiang Pek San-Thian Sun Sianjin dapat keluar masuk dengan selamat sedangkan kepandaian kita tidak terpaut jauh, mungkin masih bisa berhasil!"

   Seh Cing Hua menghela nafas panjang, mereka berempat kembali diam, Tak seberapa lania, sang matahari sudah tenggelam di ufuk barat, haripun sudah mulai gelap, Hal ini membuat hati mereka berempat amat tercekam, tampak Seh Cing Hua maju selangkah mendekati Cit Sat Sin Kun-Tam Sen, dia berbisik-bisik sejenak di telinga Cit Sat Sin Kun-Tam Sen, Cit Sat Sin Kun-Tam Sen kemudian manggut-manggut.

   Lu Leng dan Tam Goat Hua tidak mendengar apa yang dibisikkan mereka, gadis itu segera mendekati Lu Leng dan berbisik.

   "Adik Leng, hari sudah mulai gelap! Ayah dan ibuku pasti sedang berunding, melarang kita pergi menempuh bahaya!"

   Lu Leng bertanya dengan suara rendah.

   "Kalau begitu, kita harus bagaimana?"

   Tam Goat Hua menyahut "Kita masuk begitu saja!"

   Lu Leng mengangguk "Benar katamu!"

   Mereka berdua lalu melangkah lebar ke depan, Tam Goat Hua berkata.

   "Ayuh, lbu! Kakak dan Kakak Giok...."

   Ketika Tam Goat Hua berkata sampai disitu, Cit Sat Sin Kun-Tam Sen dan Seh Cing Hua mendadak membalikkan badan.

   * * * * Bab 119 Seketika Tam Goat Hua tertegun akan gerak gerik ke dua orang tuanya, tapi ia segera tahu apa yang akan dilakukan kedua orang tuanya! Namun baru saja ia menyadari maksud kedua orang tuanya, ternyata ia sudah terlambat selangkah! Karena Cit Sat Sin Kun-Tam Sen telah mengibaskan tangannya, dan jari telunjuknyapun bergerak cepat, ia berhasil menotok jalan darah Hu Keng Hiat Tam Goat Hua.

   Sedangkan Seh Cing Hua juga melesat ke hadapan Lu Leng, ketika Lu Leng melihat Cit Sat Sin Kun-Tam Sen turun tangan terhadap Tam Goat Hua, dia amat terkejut sekali, namun mendadak saja Seh Cing Huapun sudah berada dihadapannya! Jari tangan Seh Cing Hua bergerak, iapun sudah berhasil menotok jalan darah Can Moh Hiat Lu Leng.

   Lu Leng baru mau membuka mulut untuk berteriak namun jari telunjuk Seh Cing Hua bergerak lebih cepat menotok jalan darah Pai Tay Hiatnya! Cit Sat Sin Kun-Tam Sen dan Seh Cing Hua turun tangan bersama dan terdengarlah suara "Buk! Buk!"

   Ternyata Tam Goat Hua dan Lu Leng sudah jatuh di tanah! Jalan darah mereka berdua telah ditotok sehingga roboh tak bergerak, hanya sepasang bola mata mereka yang berputar-putar, tidak bisa bersuara, Saat ini, hari sudah ge!ap.

   Cit Sat Sin Kun-Tam Sen memandang mereka berdua yang tergeletak, kemudian berkata.

   "Goat Hua, Anak Leng! Kalian jangan menyalahkanku, ayah tidak bisa membiarkan kalian pergi menempuh bahaya! Kini aku turun tangan berat menotok jalan darah kalian, Berdasarkan Lweekang yang kalian miliki, kalian tidak akan 2547 bisa membebaskan totokan itu! Satu jam kemudian jalan darah itu akan bebas sendiri! Saat itu apabila kami belum keluar, kalian juga tidak usah memasuki Lorong Rahasia! Perlu diketahui di kolong langit yang mengetahui rahasia ini hanya kita tujuh orang, kini sudah pergi lima, bagaimana kalian berdua masih mau pergi menempuh bahaya? Mungkin ini merupakan perkataanku yang terakhir pada kalian berdua, maka setelah jalan darah kalian bebas, renungkanlah perkataanku ini!"

   Ketika Cit Sat Sin Kun-Tam Sen mengatakan begitu, hatinya terasa tersiksa sekali! Begitu pula hati Lu Leng dan Tam Goat Hua, walau mereka amat berduka sekali, namun tidak bisa apa-apa.

   Mereka berdua hanya memandang Cit Sat Sin Kun-Tam Sen dan Seh Cing Hua dengan mata terbelalak, tak lama haripun semakin gelap, Sedangkan di dalam Lorong Rahasia, sama sekali tidak terdengar suara apapun, terdengar Cit Sat Sin Kun-Tam Sen dan Seh Cing Hua menghela nafas panjang, lalu berkata.

   "Kita juga harus masuk ke dalam!"

   Mereka mengambil obor, memandang Tam Goat Hua dan Lu Leng sejenak, setelah itu barulah mereka berdua melangkah ke dalam Lorong Rahasia, Hati Lu Leng dan Tam Goat Hua seperti tersayat, ketika melihat Cit Sat Sin Kun-Tam Sen dan Seh Cing Hua melangkah ke dalam Lorong Rahasia itu.

   Setelah mereka berdua masuk ke dalam, Lu Leng dan Tam Goat Huapun sudah tidak dapat melihat mereka lagi karena masih tergeletak di tanah.

   Mereka berdua hanya mendengar dengan penuh perhatian Sayup-sayup masih terdengar suara langkah Cit Sat Sin Kun-Tam Sen dan Seh Cing Hua yang amat lirih.

   Berselang sesaat, mendadak terdengar Seh Cing Hua mengeluarkan suara "lh"

   Sepertinya bertemu hal aneh, Setelah itu tidak terdengar lagi suara langkah mereka berdua, ini menyebabkan hati Lu Leng dan Tam Goat Hua amat tercekam.

   Tampak bintang-bintang bergemerlapan di langit dan rembulan bersinar remang-remang, suasana disekitarnya sangat sunyi sekali! Lu Leng dan Tam Goat Hua saling memandang, kemudian merekapun menghimpun hawa murni untuk menembus jalan darah yang tertotok itu, Ketika Cit Sat Sin Kun-Tam Sen dan Seh Cing Hua menotok jalan darah mereka, kedua suami isteri itu sudah menduga hal tersebut, maka merekapun turun tangan secara berat, sehingga Lu Leng dan Tam Goat Hua tidak dapat menghimpun hawa murni untuk menembus jalan darah yang tertotok itu.

   Ketika hampir tengah malam, barulah Lu Leng dan Tam Goat Hua mengeluarkan suara "Akh!", walaupun mereka sudah bisa bersuara, tapi masih belum bisa bergerak! Tam Goat Hua memanggil "Adik Leng!"

   Lu Leng segera menyahut "Kakak Goat!"

   Tam Goat Hua berkata perlahan-lahan.

   "Sudah tengah malam, mereka... mereka...."

   Lu Leng menghela nafas.

   "Tidak lama lagi jalan darah kita akan bebas, kita boleh masuk ke dalam Lorong Rahasia untuk melihat-lihat bagaimana lihaynya Lorong Rahasia itu!"

   Tam Goat Hua tertegun, lama sekali baru ia berkata.

   "Adik Leng, ayahku bilang...."

   Sebelum Tam Goat Hua usai berkata, Lu Leng sudah menyela.

   "Kakak Goat, kalau mendengar perkataan paman Tam, memang kita bertujuh yang tahu akan rahasia itu. Tapi,., selain kita, siapa yang akan memasuki Lorong Rahasia untuk mengambil ketujuh batang Panah BuIu Api? Oleh karena itu, biar bagaimanapun kita harus memasuki Lorong Rahasia untuk mengambil ketujuh batang Panah Bulu Api!"

   Tam Goat Hua menghela nafas.

   "Memang benar perkataanmu!"

   Saat hari mulai terang, mereka berdua coba menghimpun hawa murni lagi, Berselang beberapa saat, mereka berdua mengeluarkan suara siulan panjang sambil mencelat ke atas, ternyata mereka sudah bisa bergerak! Kini telah lewat dua malam satu hari, namun Giok Bin Sin Kun-Tong Hong Pek dan lainnya masih belum keluar, entah apa yang telah terjadi atas diri mereka, sulit diduga sama sekali! Lu Leng dan Tam Goat Huapun tahu, apabila mereka berdua juga mengalami sesuatu di dalam Lorong Rahasia, pasti Liok Ci Khim Mo akan terus malang melintang, tanpa ada seorangpun yang mampu membasminya! Ketika Lu Leng dan Tam Goat Hua serentak mencelat ke atas, mendadak Lu Leng 2550 membalikkan badannya sekaligus menjulurkan jari telunjuknya menotok jalan darah di bahu Tam Goat Hua! Gadis itu membentak keras.

   "Adik Leng, berhenti"

   Jari telunjuk Lu Leng sudah menyentuh jalan darah di bahu Tam Goat Hua, tetapi mendadak Lu Leng menghentikan gerakannya dan berkata.

   "Kakak Goat, jangan menyalahkan aku, aku ingin menotok jalan darahmu karena demi kebaikanmu!"

   Tam Goat Hua berkata.

   "Adik Leng, kita berdua telah melewati bermacam-macam bahaya... dan akhirnya kita bisa bersama! Tadi kau tidak melihat bagaimana tersiksanya hati ayah dan ibu?"

   Sesungguhnya Lu Leng ingin meniru perbuatan Cit Sat Sin Kun-Tam Sen dan Seh Cing Hua, menotok jalan darah Tam Goat Hua secara mendadak.

   Namun setelah mendengar perkataan gadis itu, wajah Lu Leng berubah kemerahmerahan.

   Lu Leng kemudian menundukkan kepala dan berkata perlahan-lahan.

   "Kakak Goat, aku bersalah! jangan menyalahkan aku!"

   Tam Goat Hua tersenyum getir, sahutnya.

   "Mengapa aku harus menyalahkanmu? Kau telah berhasil menyentuh jalan darahku, cepat bebaskan!"

   Lu Leng mengangguk, segera ia menepuk bahu Tam Goat Hua agar jalan darah itu bebas kembali, Tam Goat Hua 2551 menarik nafas lega, kini mereka berdua sudah bisa bergerak, namun mereka merasa haus dan lapar Mereka berdua cepat-cepat pergi mencari buah-buahan hutan dan minum dekat air terjun, Setelah itu, barulah mereka kembali ke dalam istana Mo Kiong, Setelah berada di depan pintu Lorong Rahasia, mereka berdiri termangu tanpa bersuara, Berselang beberapa saat, Tam Goat Hua berkata.

   "Adik Leng, begitu masuk kita tidak boleh berpencar setapakpun!"

   Lu Leng manggut-manggut "Tentu!"

   Lu Leng dan Tam Goat Hua mengambil dua buah obor, kemudian dinyalakan, Setelah itu saling memandang, teringat akan bahaya yang mengancam diri mereka di dalam Lorong Rahasia, perasaan mereka menjadi tercekam! Lama sekali mereka saling memandang, lalu saling peluk memeluk.

   Entah beberapa lama kemu-dian, barulah mereka melepaskan pelukan itu, Mereka mengangkat tinggi-tinggi obor yang mereka pegang, kemudian melangkah memasuki lorong itu dengan hati-hati sekali! Kira-kira beberapa depa, terdapat sebuah tikungan.

   Tam Goat Hua segera berhenti dan berkata.

   "Adik Leng, kelihatannya tidak benar nih!"

   Dalam hati Lu Leng juga merasa aneh! Karena tempo hari saat mereka berdua mengikuti Mo Liong Seh Sih memasuki Empat Puluh sembilan Lorong Kahasia, mereka memang melalui pintu masuk itu! Akan tetapi setelah melangkah ke dalam, keadaannya menjadi sangat berbeda dengan saat itu! Di bawah cahaya obor, tampak Lorong itu ber-liku-liku dan tiada ujungnya sama sekali.

   Tempo hari memang terdapat lorong yang amat panjang serta terdapat empat puluh sembilan buah patung batu yang amat besar di pinggir lorong itu, kini patung-patung batu tersebut justru tidak kelihatan! Lu Leng segera bertanya kepada Tam Goat Hua.

   "Kakak Goat sudah melihat dimana tempat yang tidak beres?"

   Tam Goat Hua menyahut.

   "Kita baru berjalan beberapa depa, sudah terdapat sebuah tikungan! Kalau di luar pintu ada orang melihat kita, seharusnya kita sudah tidak kelihatan!"

   Lu Leng mengangguk "Memang harus begitu!"

   "Sungguh mengherankan ketika ayah dan ibu masuk ke dalam, kita tidak melihat, tapi di saat Tong Hong Tayhiap, kakak dan kakak Giok bertiga masuk ke dalam, walau berjalan begitu jauh, tapi kita masih melihat obor di tangan mereka!"

   Lu Leng tertegun, lama sekali barulah dia berkata.

   "Kakak Goat, aku sama sekali tidak berpikir kesitu! Yang kurasakan aneh yakni tempat ini berbeda dengan tempo hari saat kita kemari!"

   Di dalam lorong itu amat sunyi, meskipun percakapan mereka tidak begitu keras namun menimbulkan suara ngung-ngungan, menambah keseraman lorong itu. Mendengar apa yang dikatakan Lu Leng, Tam Goat Huapun jadi tertegun, 2553

   "Kalau begitu, lorong ini dapat berubah sewaktu-waktu, kemarin dan hari ini sudah berbeda!"

   Lu Leng mengangguk "Menurutku juga demikian!"

   Ketika mereka bercakap-cakap, tanpa sadar mereka mendekati sebuah dinding batu, Sinar obor menyorot ke sana, tampak dinding batu itu merupakan ciptaan alam, mana mungkin bergerak? Akan tetapi, ketika Tam Goat Hua menjulurkan tangannya untuk mendorong, tanpa menggunakan tenaga sepenuhnya, terasa dinding batu itu amat ringan dan langsung terdorong mundur! Dinding batu yang amat besar itu di saat terdorong mundur tidak mengeluarkan suara sedikitpun! Betapa terkejutnya Lu Leng dan Tam Goat Hua, mereka berdua segera mundur serentak, Setelah dinding batu itu terdorong mundur, tampak pula dua lorong di sisi kiri dan di sisi kanan.

   Lu Leng dan Tam Goat Hua menunggu sejenak, setelah tidak terjadi apapun di dalam kedua lorong itu, barulah mereka berani maju sambil mengangkat obor tinggi-tinggi.

   Terlihat ada dua buah tonggak diIorong-lorong tersebuL Pada kedua tonggak batu itu terukir beberapa huruf, berbunyi demikian "Benda Pusaka sulit diperoleh, lebih baik mundur agar tidak celaka didalam Lorong Rahasia", Setelah membaca tulisan itu, Tam Goat Huapun tertawa getir seraya berkata perlahan.

   "Kakek memang aneh, siapa pun orangnya yang berani masuk kemari, mana mungkin mundur lagt?"

   Mendadak Lu Leng bersiul panjang.

   "Betul! Kita sudah masuk ke mari, kedua tonggak batu itu harus dimusnahkan!"

   Tam Goat Hua segera berseru.

   "Tunggu.,.,"

   Ketika Lu Leng usai berkata, diapun bergerak cepat! Saat Tam Goat Hua berseru, badan Lu Leng sudah berkelebat mendekati kedua tonggak batu itu sekaligus mengerahkan Lweekang dan menghantam salah satu dari tonggak batu tersebut! "Bum!"

   Terdengar suara yang amat dahsyat, tonggak batu itupun roboh! Begitu tonggak batu itu roboh, muncullah sebuah lubang, Di saat bersamaan Lu Leng mendengar suara "Ser Ser"

   Di dalam lubang itu, cepat-cepat dia mengangkat obor ke arah lubang tersebut sehingga sinar obor menyorot ke dalam, seketika Lu Leng jadi tertegun dan berseru.

   "Kakak Goat, cepat lihat kemari!"

   Tam Goat Hua tidak tahu Lu Leng menemukan apa, namun setelah mengetahui bahwa tidak terjadi apa-apa terhadap diri Lu Leng, legalah hatinya, Begitu mendengar seruan Lu Leng, Tam Goat Hua segera mendekatinya sekaligus mengangkat obor ke arah lubang itu, sehingga lubang tersebut bertambah terang, Mereka berdua melihat ke dalam lubang yang dalamnya hampir sepuluh depa itu, tampak begitu banyak roda yang sambung menyambung dan terus bahkan berputar terus berputar pula, Setelah mendengar sejenak dengan penuh 2555 perhatian terdengar suara seperti air mengalir namun suara air mengalir itu amat jauh, mereka berdua yakin, itu adalah suara air terjun! Mo Liong Seh Sih memang menggunakan air terjun itu sebagai tenaga penggerak, sedangkan roda-roda yang bergerak itu berhubungan dengan Empat Puluh sembilan Lorong Rahasia! Setelah berpikir demikian, Lu Leng dan Tam Goat Huapun jadi tertegun Berselang sesaat, mendadak Lu Leng berkata.

   "Kakak Goat, lebih baik kita mundur du!u!"

   Tam Goat Hua menyahut "Adik Leng, maksudmu setelah kita mundur dari Lorong Rahasia ini, kita berusaha mencari sumber penggerak lalu menghancurkannya, agar kita bisa keluar masuk dengan aman?"

   Lu Leng mengangguk.

   "Benar! Aku memang bermaksud demikian! Walau kita tidak tahu dimana sumber penggerak ilu, namun kita harus mencarinya, Bukankah itu lebih baik dari pada kita harus membabi buta berjalan di dalam Lorong Rahasia!"

   Tam Goat Hua manggut-manggut "Baik!"

   Lu Leng dan Tam Goat Hua mengira tidak sulit mundur dari situ, namun ketika mereka membalikkan badan dan melihat mereka jadi terbelalak! Ternyata saat mereka berbicara, keadaan di belakang mereka sudah berubah sama sekali! Tadi di belakang mereka terdapat sebuah lorong dan sebuah tonggak batu, tapi kini semuanya sudah hilang entah kemana dan sebaliknya malah muncul dinding batu lain, Disana terdapat sebuah pintu yang tertutup rapat-rapat, 2556 Setelah tertegun sejenak, Tam Goat Huapun tersenyum getir seraya berkata.

   "Kelihatannya sulit bagi kita untuk mundur!"

   Lu Leng menyahut "Jangan perduli apapun, kita buka saja pintu itu!"

   Tam Goat Hua berpikir, saat ini hanya ada dua jalan yang harus ditempuh pertama melalui lubang, jalan ke dua harus membuka pintu di dinding batu! Mereka berdua saling memandang, kemudian serentak maju ke depan pintu itu, ternyata di atas pintu itu terukir beberapa huruf "Pintu Kematian"

   Begitu melihat tulisan itu, Lu Leng malah tertawa.

   "Orang yang memasuki Lorong Rahasia, sudah pasti berniat untuk mati!"

   Usai berkata Lu Leng lalu menjulurkan tangannya mendorong pintu itu, ternyata dengan mudahnya pintu itu terbuka, seketika di depan mata jadi terang benderang, Ternyata di dalam pintu itu terdapat sebuah ruang batu, di tengah-tengahnya sebuah tempayan besar yang berisi semacam minyak, tapi kini minyak itu hanya tinggal setengah tempayan, tampak pula dua buah sumbu di atas tempayan itu menyala dengan terang sekali.

   Di sisi tempayan berdiri sebuah patung orang terbuat dari batu, patung itu amat besar dan tinggi Lu Leng masih mengenalinya sebagai salah satu dari patung-patung yang berada di dalam Lorong Rahasia yang pernah dilaluinya tempo hari! Yang mengherankan bagaimana 2557 patung batu itu bisa berada di sini? Di tangan patung batu itu memegang sebuah lempengan batu yang terukir beberapa huruf"

   Algojo Pertama".

   Tam Goat Hua dan Lu Leng yang berada di luar ruang itu, terus memperhatikan dengan seksama seisi ruang tersebut! Di dalam ruang batu itu tidak terdapat jalan lain, lebih baik tidak masuk! Saat mereka baru mau membalikkan badan, mendadak mereka merasa lantai disitu bergerak maju, Kejadian itu amat mendadak, sehingga membuat Lu Leng dan Tam Goat Hua terperangah, sebelum mereka berdua sempat mundur, lantai itu sudah bergerak ke dalam ruang tersebut, dan di saat bersamaan terdengar pula suara "Blam", Ternyata pintu itu telah tertutup kembali! Bagian 60 Bukan main terkejutnya Lu Leng dan Tam Goat Hua, mendadak patung batupun berputar dan lempengan batu yang ada di tangan patung itu meluncur ke arah mereka berdua, Tam Goat Hua dan Lu Leng terkejut namun buru-buru mereka berdua meloncat ke samping sehingga lempengan batu itu tidak melukai Lu Leng dan Tam Goat Hua.

   "Braaak!"

   Lempengan batu itu jatuh ke lantai, hancur berantakan seketika, sedangkan kedua belah tangan batu itupun bergerak, tangan kanan menunjuk ke arah selatan, tangan kiri menunjuk ke arah utara.

   Pada lengan kanan terukir beberapa huruf "Kalau ingin mayat utuh, melewati jalan ini", Di lengan 2558 kiri juga terukir beberapa huruf "Kalau ingin mayat hancur, melewati jalan ini", Setelah Lu Leng dan Tam Goat Hua membaca tuIisan-tulisan itu, mereka berduapun tertawa getir! Tam Goat Hua bertanya.

   "Adik Leng, kita harus melewati jalan yang mana?"

   Lu Leng menyahut "Kemanapun harus mati, perduli amat dengan mayat utuh dan mayat hancur! Tentunya kita harus melewati jalan "Mayat Hancur", walaupun jalan itu sangat berbahaya kita justru harus lewat sana!"

   Tam Goat Hua manggut-manggut.

   "Baik!"

   Mereka berdua menuju ke arah kiri.

   Ketika baru sampai di lantai itu mendadak lantai yang mereka injak bergerak ke bawah, Kemudian terdengar suara menderu-deru dan kelebatan cahaya yang menyilaukan mengarah pada mereka, bukan main terkejutnya Tam Goat Hua dan Lu Leng karena yang mengarah mereka adalah senjata tajam.

   Badan mereka mengikuti lantai itu merosot ke bawah, padahal lantai yang mereka injak hanya tiga meter persegi, lagi pula di sekeliling mereka adalah dinding batu, Senjata-senjata tajam itu meluncur keluar dari sebelah dinding batu itu sehingga membuat mereka tidak bisa berkelit! Untung dari tadi Lu Leng telah menyiapkan golok pusaka Su Yang To ditangannya, begitu melihat cahaya berkelebat-kelebat ke arah mereka dia langsung menarik Tam Goat Hua 2559 ke belakangnya sekaligus memutar-mutarkan golok pusaka Su Yang To itu! Terdengar suara benturan senjata, puluhan senjata tajam yang meluncur ke arah mereka tertangkis kutung semua lalu jatuh ke bawah! Sementara lantai yang mereka injak itu sudah berhenti merosot.

   Setelah berhasil melewati perangkap ilu, hati Lu Leng dan Tam Goat Huapun agak tenang, Mereka melihat ke depan, di situ terdapat sebuah lorong, Tam Goat Hua berkata.

   "Adik Leng, kalau di dalam lorong itu ada perangkap, sulit bagi kita untuk menghindarinya!"

   Lu Leng mendongakkan kepala memandang ke atas, sebetulnya dia ingin melalui atas, tetapi ternyata lubang tersebut sudah tertutup oleh sebuah batu yang besar sekali. Setelah berpikir sejenak, barulah dia berkata.

   "Kakak Goat, aku pikir Thian Sun siaujin yang bisa keluar masuk Lorong Rahasia ini dengan selamat juga mengalami hal yang sama seperti kita sekarang! Apabila kita tidak berani maju, apakah kita harus terus menunggu disini?"

   Tam Goat Hua manggut-manggut, Gadis itu segera mengeluarkan rantai besinya kemudian diayunkan ke depan, Lu Leng juga cepat-cepat melancarkan sebuah pukulan mengeluarkan jurus It Ci Keng Thian (Satu jari Mengejutkan Langit)! "Blam! Bum!"

   Terdengar suara yang amat dahsyat, setelah itu terdengar lagi suara benturan yang dahsyat sekaIi.

   "Blaammm!"

   Ternyata kedua belah dinding lorong yang ada di depan mereka telah menutup jadi satu, seandainya tadi Lu Leng dan Tam Goat Hua masuk ke dalam, mereka berdua niscaya akan terjepit gepeng! walaupun mereka berdua terhindar dari perangkap itu, tanpa dapat dicegah sekujur badan tetap mengucurkan keringat dingin! Berselang sesaat mendadak terdengar suara "Kreek".

   Dinding batu sebelah kanan terbuka, tampak sebuah lorong lain yang gelap gulita, Mereka segera mengangkat obor untuk menerangi lorong tersebut seketika Lu Leng membentak "Siapa di dalam?"

   Ternyata di dalam lorong itu terdapat sesuatu yang berdiri tegak seperti orang hidup! Setelah membentak, barulah Lu Leng tahu bahwa itu adalah sebuah patung manusia yang dibuat dari batu! Hal lain yang cukup mengejutkan adalah adanya tengkorak di bawah kaki patung, dimana kepala tengkorak telah hancur sedangkan tulang-tulangnya yang lain masih utuh, Tam Goat Hua dan Lu Leng saling memandang, berselang sesaat Lu Leng menghela nafas seraya berkata.

   "Entah kapan orang itu memasuki Lorong Rahasia ini, akhirnya harus binasa disini!"

   Setelah menyaksikan tengkorak itu, sekujur badan Tam Goat Hua menjadi merinding, karena tak tertahan dia jadi menggigil seperti kedinginan! Hal ini karena Tam Goat Hua terus berpikir bahwa kemungkinan besar dia dan Lu Leng juga akan berubah jadi tengkorak di dalam Lorong Rahasia ini.

   Sementara itu Lu Leng masih diam dan berpikir, mendadak dia berkata.

   "Kakak Goat, aku teringat akan satu hal!"

   Tam Goat Hua segera bertanya.

   "Hal apa?"

   Lu Leng menyahut serius.

   "Ketika Nona Han dan Saudara Tam memasuki Lorong Rahasia, tak lama kemudian kita pun mendengar suara bentakan Nona Han, yaitu "Siapa?"

   Mendengar itu, hati Tam Goat Hua jadi tergerak.

   Harpa Iblis Jari Sakti Karya Chin Yung di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

   

   "Betul! Apakah begitu mereka berdua memasuki Lorong Rahasia lantas bertemu orang-orangan batu ini?"

   Lu Leng menyahut "Di dalam Lorong Rahasia banyak sekali perangkapnya! Mungkin sebelum sampai di sini mereka berdua telah tertimpa malapetaka!"

   Tam Goat Hua tersenyum getir "Entah di mana mereka mengalami kejadian diluar dugaan itu!"

   Lu Leng diam, kemudian maju dia dua langkah sambil memutar-mutarkan golok pusaka Su Yang To untuk melindungi diri, Tam Goat Hua pun segera mengikuti di belakangnya, Mereka mendekati orang-orangan batu itu, walau hanya terpisah dua depa, namun patung batu itu tetap berdiri tak bergeming di tempat Lu Leng dan Tam Goat Hua memperhatikan patung tersebut, terlihat oleh mereka bahu patung itu telah terpapas sedikit, kelihatannya seperti terpapas oleh senjata Liat Hwe Soh Sim Lun milik Han Giok 2562 Shia! Setelah memperhatikan lebih teliti, mendadak Lu Leng mengayunkan golok pusaka Su Yang To membabat pinggang patung tersebut.

   "Trang!"

   Su Yang To adalah golok pusaka yang dapat membelah batu, besi dan lain sebagainya! Tidak heran golok pusaka Su Yang To berhasil membabat masuk ke pinggang patung itu. Mendadak saja di empat penjuru terdengar suara "Bum Bum"

   Tak henti-hentinya bahkan terdengar pula suara angin menderu-deru, sehingga obor di tangan mereka terhembus padam, seketika keadaan menjadi gelap gulita! Betapa terkejutnya Lu Leng, cepat-cepat ia mencabut golok pusaka Su Yang To sekaligus menggenggam lengan Tam Goat Hua erat-erat, lalu menggerakkan golok pusaka Su Yang To, mengeluarkan Thian Hou Sam Sek (Tiga jurus Harimau Langit) untuk melindungi diri, Berulang hingga sembilan kali, barulah angin yang menderu-deru itu reda! Tiba-tiba lantai yang mereka injak berputar-putar cepat sekali! Entah berapa lama, kemudian di depan mata mereka muncul cahaya hijau yang remang-remang dan lantai yang mereka injak itupun berhenti berputar.

   Lu Leng dan Tam Goat Hua segera memandang ke depan, ternyata ada lagi sebuah lorong yang lebar dan panjang, cahaya yang kehijau-hijauan itu terpancar keluar dari dinding lorong tersebut.

   Begitu melihat lorong itu, Lu Leng justru bersorak sambil berkata.

   "Kakak Goat, memang yang ini!"

   Tam Goat Hua tercengang.

   "Yang ini? Adik Leng, apa maksudmu?"

   "Ketika aku ikut Seh Locianpwee masuk, justru disini..."

   Mendadak Lu Leng berhenti sambil mendongakkan kepala, jari telunjuknya mengarah ke atas seraya berkata.

   "Kakak Goat, lihatlah!"

   Tam Goat Hua pun mendongakkan kepala, tampak di langit-langit lorong itu terukir beberapa baris tulisan yang berbunyi Empat puluh sembilan Algojo, Lorong Rahasia Menembus Langit, baru mulai dari sini, apa yang dialami tadi hanya merupakan perangkap kecil saja! Setelah membaca tulisan itu, Lu Leng dan Tam Goat Huapun menghitung patung batu yang berada di kedua sisi lorong, setiap sisi terdapat dua puluh empat patung dan yang satu lagi berdiri di tengah-tengah ujung lorong.

   Lu Leng menunjuk patung batu yang di tengah-tengah ujung seraya berkata.

   "Kakak Goat, setelah patung yang di ujung itu terdapat sebuah goa, apakah kau melihat goa itu?"

   Tam Goat Hua mengangguk "Sudah kulihat!"

   Lu Leng memberitahu kan.

   "Begitu memasuki goa itu, kita sudah berada di dalam gudang pusaka Seh Locianpwee!"

   Tam Goat Hua tertegun, saking terharu tanpa sadar dia mengucurkan air mata. Dengan terisak-isak dia berkata.

   "Adik Leng, coba pikir! Kita sudah sampai di sini, namun masih belum melihat jejak mereka! Sudah pasti mereka... mereka...."

   Berkata sampai disitu, Tam Goat Hua sudah tidak mampu melanjutkan Kembali dia menangis terisak-isak! Lu Leng memperhatikan lorong itu, baik lantai, dinding maupun empat puluh sembilan patung batu tersebut, semuanya kelihatan bersih, sama sekali tidak ternoda darah.

   Melihat keadaan ini dia berkata.

   "Kakak Goat, aku yakin mereka belum mengalami musibah! Kau lihat tempat ini, tidak ada noda darah sedikitpun Mungkinkah mereka belum sampai di tempat ini?"

   Tam Goat Hua menghela nafas panjang.

   "Urusan sudah begini, lebih dulu kita maju ke depan baru dibicarakan lagi!"

   Lu Leng manggut-manggut, mereka berdua melangkah ke depan dengan hati-hati sekali.

   Setelah berjalan selangkah dan tidak tampak reaksi apapun, barulah mereka menarik nafas dalam-dalam, kemudian mereka maju selangkah lagi, juga tiada reaksi apapun! Mereka terus maju, beberapa langkah kemudian mereka sudah sampai di tengah-tengah orang-orangan batu pertama dan orang-orangan batu ke dua! Mereka bertambah hati-hati, sebab bila terdapat perangkap pasti akan segera bergerak! Benar juga dugaan mereka, ketika mereka baru berjalan selangkah di tempat itu, mendadak tanah yang diinjak sedikit jeblos ke dalam, waktu bersamaan terdengar pula suara "Ser Ser"

   Terlihat semacam sari tersembur keluar dari mulut kedua orang batu itu, cepat laksana kilat mengarah Lu Leng dan Tam Goat Hua! Untung mereka berdua sudah bersiap dari tadi, mereka segera bergerak cepat maju setengah langkah! Semburan sari itu jatuh ke tanah, seketika mengepul asap putih! Walau 2565 mereka berdua telah bergerak dengan cepat, ternyata masih juga terpercik beberapa tetes.

   Pakaian mereka yang terkena percikan itu mengepulkan sedikit asap dan langsung berubah menjadi kuning dan berlubang! Lu Leng dan Tam Goat Hua menarik nafas, mereka terpaku berdiri tak bergerak di tempat.

   Orang-orangan batu itu satu sama lain berjarak setengah depa, setelah maju setengah langkah, mereka telah berdiri di tengah-tengah kedua orang-orangan batu, tapi kali ini kedua orang-orangan batu itu tidak menyemburkan sari beracun lagi.

   Tam Goat Hua berkata.

   "Adik Leng, kali ini kita boleh berjalan selangkah lagi mungkin tidak akan terjadi apa-apa!"

   "Kakak Goat, aku takut urusan tidak sedemikian gampang! Kalau gampang, tentunya kita bisa melewati Lorong Rahasia Menembus Langit!"

   Ketika mereka berdua sedang berbicara, mendadak terdengar suara "Kruk Kruk Kruk Kruk", berturut-turut tujuh delapan kali.

   Di hadapan mereka, tepat di tengah-tengah orang-orangan batu itu muncul belasan lubang bundar.

   Di dalam lubang bundar itu tampak semacam minyak warna hitam yang terus menerus berbunyi "Kruk Kruk Kruk"

   Bahkan berbuih dan mengepulkan asap.

   Menyaksikan itu, Lu Leng dan Tam Goat Hua saling memandang sambil tersenyum getir! Ternyata rencana mereka untuk melangkah lagi itu harus melewati tempat dimana kini telah muncul lubang-lubang bundar itu.

   Setelah muncul lubang-lubang bundar itu, kini tiada tempat lagi untuk menaruh kaki kecuali di sisi orang-orangan batu! Mereka berdua termangu-mangu, tidak berani sembarangan bergerak, Di saat bersamaan, tiba-tiba di dalam badan kedua patung batu yang tadi menyemburkan sari beracun, justru mengeluarkan suara "Sert Sert"

   Bukan main terkejutnya Lu Leng dan Tam Goat Hua, mengira ada perangkap lagi, Tetapi ketika mereka berpaling ke belakang, tidak terjadi apapun disitu. Lu Leng segera bertanya.

   "Kakak Goat, tadi kau mendengar suara apa?"

   Tam Goat Hua mengangguk "Tentunya aku dengar!"

   Lu Leng bertanya lagi.

   "Kakak Goat, tanda apa itu?"

   Tiba-tiba hati Tam Goat Hua tergerak, langsung dia balik bertanya.

   "Adik Leng, tenaga Kim Kong Sin Cimu, bisa mencapai berapa jauh?"

   "Kakak Goat, untuk apa kau menanyakan itu?"

   "Kau jawab dulu!"

   Lu Leng berpikir sejenak, setelah itu memberitahukan.

   "Dalam jarak dua depa, tenaga Kim Kong Sin Ciku amat dahsyat sekali! Diluar dua depa, sudah agak berkurang!"

   Tam Goat Hua manggut-manggut.

   "Kalau begitu, kita sudah punya akal! Pasti kita bisa melewati Lorong Rahasia ini!"

   Lu Leng kelihatan tidak mengerti, ia terus memandangi Tam Goat Hua. Gadis itu segera menunjuk ke depan sambil tersenyum dan berkata.

   "Sepuluh buah lubang bundar itu tentu berisi semacam cairan yang amat beracun dan mendesak agar kita melewati sisi orang-orangan batu! Apabila kita menginjak tempat di sisi itu, maka perangkap akan bergerak! Kira-kira begitu kan?"

   Lu Leng mengangguk "Memang begitu!"

   "Cobalah kau pikir, tadi ketika kita menaruh kaki, boleh dikatakan amat ringan sekali! Akan tetapi perangkap yang ada sudah bergerak! Kalau kau menggunakan tenaga Kim Kong Sin Ci menyapu tempat di depan, bukankah akan membuat semua perangkap bergerak semua?"

   Wajah Lu Leng berseri "Tentu...."

   Usai menyahut wajah Lu Leng yang semula berseri itu langsung sirna.

   "Kakak Goat, kalau semua perangkap yang ada di dalam Lorong Rahasia Menembus Langit setelah bergerak satu kali lantas tidak berfungsi lagi, bagaimana bisa dikatakan lihay dan membahayakan?"

   Tam Goat Hua manggut-manggut.

   "Tentunya tidak akan bergerak satu kali saja lantas tidak berfungsi lagi! Tetapi masih ada sedikit kesempatan yang bisa kita manfaatkan! Aku duga suara di dalam badan mereka tidak 2568 lain adalah bunyi alat perangkap yang mulai berfungsi kembali, mungkin cairan beracun mulai mengisi di dalam badan kedua orang-orangan batu itu!"

   Lu Leng mengerutkan kening seraya berpikir, lama sekali barulah ia berkata.

   "

   Ada baiknya apabila kita coba dari kedua orang-orangan batu ini!"

   Tam Goat Hua manggut-manggut.

   "Aku juga bermaksud demikian!"

   Lu Leng dan Tam Goat Hua dengan berhati-hati sekali membalikkan badan, kemudian jari tengah Lu Leng bergerak mengarah pada kedua orang-orangan batu itu. Terdengar suara "Ser Ser"

   Dua kali, mulut kedua orang-orangan batu itu menyemburkan cairan beracun lagi! Seusai mulut kedua orang-orangan batu itu menyemburkan cairan beracun, Tam Goat Hua segera berkata.

   "Adik Leng, cepat sedikit!"

   Kali ini jari tengah Lu Leng diarahkan ke.

   lantai yang terletak di tengah-tengah kedua orang orang-orangan batu itu, tampak lantai itu sedikit jeblos ke dalam, namun mulut kedua orang-orangan batu tidak menyemburkan cairan beracun lagi! Mereka berdua saling memandang, dengan wajah berseri-seri.

   Tetapi dalam waktu sekejap di dalam badan kedua orang-orangan batu itu kembali berbunyi "Sert Sert", Setelah mendengar suara itu, Tam Goat Hua berkata dengan girang.

   "Beres! Kita menggunakan cara ini untuk terus maju!"

   Lu Leng berkata serius.

   "Kita tetap harus berhati-hati, sebab kesempatan yang akan kita manfaatkan itu tidak banyak!"

   Tam Goat Hua menyahut sambil tersenyum.

   "ltu sudah pasti, kita tidak akan berhenti dan terus maju melewati belasan pasang lagi! Saat itu kita sama sekali tidak bisa berpikir apa-apa lagi, bahkan juga tidak bisa mempertimbangkan langkah-langkah kita, kita masih harus mengadu untung! Sebelum mencapai tempat kosong diantara kedua belas pasang orang-orangan batu itu, kitapun harus memikirkan akal lain!"

   Lu Leng mengangguk "Baik!"

   Begitu menyahut "Baik", jari tengah Lu Lengpun menunjuk ke arah kedua orang-orangan batu yang di depan, tenaga jari tengah langsung menyambar kesana, seketika mulut kedua orang-orangan batu itu menyemburkan cairan beracun, kebetulan mengenai sebuah batu kecil yang ada di situ, setelah mengepulkan asap batu itupun jadi cekung ke dalam! Setelah kedua orang-orangan batu itu menyemburkan cairan beracun, Lu Leng dan Tam Goat Huapun segera 2570 melangkah ke depan, berdiri di tengah-tengah pasangan ke tiga, Begitu seterusnya sampai beberapa kali, Dengan cara demikian, Lu Leng dan Tam Goat Hua berhasil melewati sepuluh pasang orang-orangan batu, Ketika berdiri di situ, jari tengah Lu Leng bergerak lagi mengarah ke depan, namun kali ini ternyata tiada reaksi apa-apa! Mereka berdua tertegun, memandang ke depan masih terdapat dua belas pasang lagi bahkan masih ada satu yang amat tinggi di tengah-tengah ujung lorong, ***** Bab 120 Setelah memandang sejenak, barulah Lu Leng berkata .

   "Kakak Goat, tidak mungkin kita berdiri terus di sini, lebih baik kita melangkah maju saja!"

   Tam Goat Hua segera menggelengkan kepala.

   "Tidak boleh! Kita sudah melewati hampir separuh dari pasangan orang-orangan batu itu, mengapa harus menempuh bahaya di tengah jalan?"

   Sembari berkata, Tam Goat Hua juga mengayunkan rantainya menghantam lantai dihadapannya.

   "Trang!"

   Terdengar suara benturan keras, tampak pula bunga api berpijar kemana-mana, Akan tetapi kedua pasang orang-orangan batu yang dihadapan mereka sama sekali tidak memperlihatkan reaksi apapun, sepertinya tidak terdapat 2571 perangkap! Betapa herannya Lu Leng dan Tam Goat Hua, kening gadis itu berkerut-kerut karena berpikir keras, namun saat ini justru tak terpikirkan olehnya apa gerangan yang telah terjadi! Menyaksikan itu, Lu Leng segera berkata.

   "Kakak Goat, setelah lantai di depan dihantam oleh rantai besimu sama sekali tidak memperlihatkan reaksi apapun, kita maju saja!"

   Tam Goat Hua menyahut dengan sungguh-sungguh.

   "Adik Leng, jangan bergurau dengan urusan berbahaya!"

   "Kakak Goat, apakah kita harus terus berdiri di sini selama-lamanya?"

   Tam Goat Hua menyahut setelah berpikir sejenak.

   "Tentu tidak! Lagi pula apa salahnya kita berdiri di sini sebentar? Kita harus tahu, kalau kita juga terkubur di sini, tiada lagi orang yang akan menghadapi Liok Ci Khim Mo!"

   Lu Leng menatapnya.

   "Aku bilang, guruku, Paman Tam dan yang lainnya belum tentu sampai di sini!"

   Tam Goat Hua menghela nafas panjang.

   "Adik Leng, balikkan badanmu, lihatlah!"

   Lu Leng tercengang, segera ia membalikkan badannya, seketika dia jadi melongo! Semula Lu Leng mengira Giok Bin Sin Kun-Tong Hong Pek, Cit Sat Sin Kun-Tam Sen dan yang lainnya belum sampai di Lorong Rahasia Menembus Langit ini, karena di lorong yang mereka lalui tadi amat bersih dan sunyi seolah-olah sepertinya tidak pernah terjadi apapun! Barusan mereka berhasil melewati sepuluh pasang orang-orangan batu, mulut orang-orangan batu itu menyemburkan cairan beracun yang amat lihay, untung mereka tidak terkena cipratan cairan beracun itu! Namun saat ini, ketika Lu Leng membalikkan badannya untuk melihat, ternyata lantai tampak bersih dan baru, sedangkan sepuluh buah lubang bundar juga sudah tidak kelihatan Selain itu, lorong rahasia yang ada pun telah berubah! ini berarti kalau Giok Bin Sin Kun-Tong Hong Pek dan yang lainnya tertimpa malapetaka, orang yang datang belakangan pasti tidak akan mengetahuinya, sebab tidak meninggalkan jejak sedikitpun! Setelah tertegun sejenak, Lu Leng tersenyum getir seraya berkata.

   "Kakak Goat, orang mati tidak mungkin tidak meninggalkan sedikit pun jejak!"

   Tam Goat Hua berkata perlahan "Adik Leng, bagaimana mungkin aku berharap mereka celaka? Empat Puluh sembilan Lorong Rahasia Menembus Langit memang luar biasa, kelihayannya sulit dibayangkan, justru kelihatannya bila ada orang yang mati di sini, jejaknyapun akan tersapu bersih!"

   Ketika berkata, Tam Goat Hua sudah mengucurkan air mata. Lu Leng segera menggenggam tangannya erat-erat, 2573

   "Kakak Goat, jangan berduka du!u! Lebih baik kita cari akal, agar bisa melewati Lorong Rahasia Menembus Langit ini!"

   Tam Goat Hua menghela nafas, sahutnya.

   "Kita tidak boleh terlampau memberanikan diri memasang badan untuk mencoba maju! Tetapi kalau dengan tenaga hantaman rantai besi ternyata tiada reaksi apapun, kita harus menggunakan cara apa untuk menggerakkan perangkap di situ?"

   Lu Leng menyahut "Apakah mungkin... sudah sekian tahun, maka perangkap yang ada tidak bisa berfungsi sebagaimana mestinya?"

   Tam Goat Hua segera berkata.

   "Adik Leng, mana boleh kita menduga dengan suatu kemungkinan?"

   Lu Leng mengerutkan kening, berselang sesaat barulah berkata.

   "Kalau begitu, biar aku maju mencoba duluan! Apabila tidak terjadi sesuatu, kau boleh ikut!"

   Tam Goat Hua menggeleng-gelengkan kepala.

   "Kau mulai lagi!"

   Lu Leng tahu Tam Goat Hua menyalahkannya, tidak seharusnya mereka sedemikian mudah berpisah. Seketika Lu Leng berkata.

   "lni tidak bisa, itu tidak boleh! Lebih baik kita terus berdiri di sini saja!"

   Mendadak sepasang bola Tam Goat Hua berputar "Aku punya akal!"

   "Kakak Goat punya akal apa?"

   Tam Goat Hua memberitahu kan.

   "Mengapa kita tidak merobohkan sepasang orang-orangan batu di depan?"

   Lu Leng memandang ke depan, setelah itu ber-kata.

   "Kalau begitu, tenaga kita harus digabungkan!"

   Tam Goat Hua mengangguk "Tentu!"

   Mereka mulai mengangkat tangan masing-masing, siap melancarkan pukulan ke arah sepasang orang-orangan batu di depan! Akan tetapi mendadak terdengar suara pembicaraan orang di belakang.

   Lu Leng dan Tam Goat Hua terkejut sekaligus girang, terkejut karena dalam keadaan begini, kalau kedatangan musuh pasti sulit memecahkan perhatian untuk melawan, Tetapi merekapun ingat, bagaimana mungkin ada orang lain memasuki yang Lorong Rahasia Menembus Langit 2575 ini? Orang yang bicara tadi, mungkin adalah Giok Bin Sin Kun-Tong Hong Pek atau Cit Sat Sin Kun-Tam Sen suami isteri, bila mereka sedang berbicara tentunya tidak mengalami kecelakaan, bagaimana tidak menggirangkan Lu Leng dan Tam Goat Hua? Mereka berdua saling memandang, tetap berdiri tak bergerak di tempat dan hanya mendengar dengan penuh perhatian.

   Semula suara pembicaraan itu terdengar jauh sekali, tidak bisa didengar dengan jelas, Namun tak lama kemudian suara pembicaraan itu semakin dekat, walau masih belum terdengar jelas, namun dapat terdengar nada orang itu agak tua, yang satu lagi adalah suara seorang gadis.

   Begitu mendengar suara itu, bukan main girangnya hati Lu Leng dan Tam Goat Hua, karena menganggap kedua orang yang sedang berbicara itu adalah Cit Sat Sin Kun-Tam Sen dan Han Giok Shia.

   
Harpa Iblis Jari Sakti Karya Chin Yung di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

   
Han Giok Shia dan Cit Sat Sin Kun-Tam Sen memasuki Lorong Rahasia Menembus Langit secara terpisah, kini mereka bersama-sama berarti sudah berkumpul kembali, hal ini amat menggirangkan Lu Leng dan Tam Goat Hua.

   Ketika mereka berdua baru mau bersorak kegirangan suara pembicaraan kedua orang tu sudah lebih dekat lagi sehingga terdengar lebih jelas.

   Begitu mendengar suara kedua orang itu, Lu Leng dan Tam Goat Huapun jadi tertegun Ternyata suara bernada tua itu bukan suara Cit Sat Sin Kun-Tam Sen, sedangkan suara anak gadis itupun bukan suara Han Giok Shia! itu membuat Lu Leng dan Tam Goat Hua terkejut dan tercengang, kemudian Lu Leng berkata dengan suara rendah.

   "Kakak Goat, siapa kedua orang itu, yang kelihatannya amat kebetulan datang di saat seperti ini?"

   Tam Goat Hua masih terus mendengar dengan penuh perhatian, setelah itu barulah menyahut.

   "Heran! Suara bernada tua itu seperti... Kou Hun Siu!"

   Lu Leng segera menyambung.

   "Yang satu lagi adalah Toan Bok Ang!"

   Saat ini suara pembicaraan itu sudah dekat sekali, maka Lu Leng dan Tam Goat Huapun dapat memastikan bahwa kedua orang itu memang Kou Hun Siu dan Toan Bok Ang adanya! Betapa herannya Lu Leng dan Tam Goat Hua, sebab ketika Toan Bok Ang berpisah dengan Lu Leng, tiada seorangpun yang mengetahui jejak gadis itu.

   Namun kini Toan Bok Ang malah bersama Kou Hun Siu, itu betul-betul diluar dugaan! Lu Leng dan Tam Goat Hua saling memandang lagi, merekapun berpikir mungkin Toan Bok Ang amat berduka, sehingga bergabung dengan Liok Ci Khim Mo! Tapi kemudian mereka merasa itu tidak masuk akal sama sekali! Karena Toan Bok Ang bukanlah gadis semacam itu! Kini apa yang dibicarakan Kou Hun Siu dengan Toan Bok Ang, sudah dapat terdengar jelas, Mendadak terdengar Kou Hun Siu tertawa kering dan berkata.

   "Bocah perempuan kecil, apakah kau berani macam - macam?"

   Terdengar suara sahutan Toan Bok Ang yang penuh kegusaran "Kini aku telah kau kuasai bagaimana mungkin aku berani macam-macam?"

   Kou Hun Siu tertawa terkekeh-kekeh.

   "Betul! Apabila aku memperoleh kebaikan, kaupun pasti kebagian! Karena itu kau harus menuruti perintahku!"

   Toan Bok Ang menyahut "Kau sama sekali tidak mempercayai perkataanku kalau terjebak oleh akal busuk biarawati tua itu. Kau harus ingat! Tiada kaitan nya dengan diriku!"

   Kou Hun Siu tertawa panjang.

   "Legakanlah hatimu, biarawati tua itu adalah kawan lamaku, dia tidak akan menjebakku dengan akal busuk!"

   Ketika mereka berbicara sampai disitu, sudah terdengar semakin jelas dan tak lama lagi pasti akan tiba di Lorong Rahasia Menembus Langit itu! Dalam hati Lu Leng dan Tam Goat Hua merasa makin heran dan tak habis berpikir! walaupun mereka berdua mendengar jelas apa yang dibicarakan Kou Hun Siu dengan Toan Bok Ang, namun isi dan arti pembicaraan itu sama sekali tidak dimengerti oleh mereka berdua! Mereka hanya tahu bahwa Toan Bok Ang tidak bergabung dengan Liok Ci Khim Mo, melainkan dikuasai oleh Kou Hun Siu, sedangkan Kou Hun Siu memaksa Toan Bok Ang melakukan sesuatu, Kini mereka berada di dalam Lorong Rahasia, sudah pasti demi benda pusaka yang disimpan di dalam gudang pusaka tersebut Tetapi mengapa Kou Hun Siu menghendaki Toan Bok Ang yang menunjukkan jalan? Apakah Toan Bok Ang tahu akan rahasia Empat Pu!uh sembilan Lorong Rahasia Menembus Langit itu? Ketika mereka sedang berbicara, mereka juga menyinggung seorang biarawati tua.

   Siapa biarawati tua itu? Dan ada hubungan apa di antara mereka? Semua itu, memang sulit sekali untuk dipahami! Begitu mendengar suara mereka semakin mendekat Lu Leng segera berbisik pada Tam Goat Hua.

   "Kita harus cepat-cepat sembunyi!"

   Tam Goat Hua menyahut "Tapi di dalam Lorong Rahasia ini, setiap langkah penuh perangkap! Bagaimana kita bisa bersembunyi?"

   Lu Leng menengok kesana-kemari, kemudian berkata.

   "Kakak Goat tidak ada halangan bagi kita untuk bersembunyi! Di belakang orang-orangan batu itu adalah tempat yang terbaik!"

   Tam Goat Hua tahu jelas itupun berbahaya, namun urusan sudah amat mendesak, Kalau sampai Kou Hun Siu menemukan mereka, pasti akan bertambah repot, menempuh bahaya itu! Mereka segera melesat ke depan dan berhenti disebuah orang-orangan batu, sekaligus bersembunyi di belakangnya! Perlu diketahui Empat Puluh sembilan Lorong Rahasia Menembus Langit itu amat luar biasa, disitu banyak terdapat perangkap yang penuh bahaya dan misteri! Saat ini kalau tidak terdapat sedikit perubahan Lu Leng dan Tam Goat Hua pasti sudah jadi mayat.

   Ada perubahan apa di dalam Lorong Rahasia itu? Tentang itu akan diceritakan nanti Saat ini Lu Leng dan Tam Goat Hua tidak tahu, setelah bersembunyi di belakang orang-orangan batu, tidak ada reaksi apapun disitu, Mereka berdua mengira rencana mereka telah berhasil 2579 Setelah bersembunyi disitu, tak lama tampak dua sosok bayangan berkelebat ke dalam Lorong Rahasia itu dan berhenti, mereka adalah Kou Hun Siu dan Toan Bok Ang! Lu Leng dan Tam Goat Hua mengintip ke arah mereka, tampak wajah gadis itu penuh diliputi kegusaran sedangkan Kou Hun Siu tersenyum-senyum licik.

   Telapak tangan Kou Hun Siu memegang jalan darah Nau Hu Hiat di leher gadis itu.

   Asal Kou Hun Siu mengerahkan Lweekang, Toan Bok Ang pasti celaka, tidak heran gadis itu mengatakan dirinya dikuasai Kou Hun Siu.

   Mereka berdua berhenti di situ, Kou Hun Siu memandang ke depan seraya berkata pada Toan Bok Ang.

   "Cara bagaimana berjalan ke depan, sudah waktunya kau beritahukan!"

   Toan Bok Ang menyahut "Kau tidak takut aku akan mati bersamamu, malah mempercayai biarawati tua bangsat itu!"

   Wajah Kou Hun Siu berubah serius, sepertinya sedang mempertimbangkan haruskah mempercayai biarawati tua itu? Di saat Kou Hun Siu sedang mempertimbangkan hal itu, Toan Bok Angpun berkata perlahan "Kou Hun Siu, kau merupakan tokoh tua rimba persilatan, mengapa tidak memahami ini? Kalau aku tahu rahasia Empat Puluh sembilan Lorong Menembus Langit, sekali masuk hanya boleh mengambil satu macam benda pusaka, namun bukankah aku bisa masuk berkali-kali untuk mengambil semua benda pusaka itu? Mana mungkin, aku bisa kau kuasai?"

   Wajah Kou Hun Siu berubah lagi mendengar perkataan Toan Bok Ang, setelah itu ia menatap Toan Bok Ang seraya berkata.

   "Memang kau menghendaki begitu, tapi tidak keburu melaksanakannya karena sudah dikuasai olehku!"

   Toan Bok Ang tertawa.

   "Sungguh menggelikan! Kalau kau tidak takut mati, boleh ikut bersamaku berjalan ke depan!"

   Lu Leng yang bersembunyi melihat Toan Bok Ang dikuasai oleh Kou Hun Siu, hatinya menjadi amat gusar sekali.

   Walau tiada rasa cinta terhadap gadis itu, namun sebelah tangannya justru putus karena perbuatan Lu Leng! Setelah kejadian tersebut, Lu Leng telah bersumpah akan membuat hati Toan Bok Ang gembira seumur hidupnya! Selain soal cinta yang tidak dapat dipaksakan itu, Lu Leng rela berbuat apapun demi Toan Bok Ang! Saking gusar dalam hati, sepasang mata Lu Lengpun jadi berapi-api, dia sudah siap untuk melesat ke luar, Tam Goat Hua yang berada disisinya, dari tadi sudah tahu akan maksud hatinya! Sebelum Lu Leng bergerak, cepat-cepat dia menggenggam lengan Lu Leng erat-erat, sesungguhnya Tam Goat Hua bukan tidak mau menolong Toan Bok Ang, melainkan memikirkan Lorong Rahasia yang amat bahaya itu! Mungkin begitu Lu Leng melesat keluar, sudah mengalami kecelakaan! Sementara seusai berkata, Toan Bok Angpun merapatkan bibirnya, tidak mau bicara lagi, sedangkan wajah Kou Hun Siu, tampak berubah tak menentu! Berselang sesaat, barulah Kou Hun Siu berkata.

   "Kau boleh berjalan ke depan!"

   Toan Bok Ang bertanya dengan dingin.

   "Kau tidak takut mati?"

   Kou Hun Siu tertawa gelak.

   "Ha ha ha! Aku sudah sedemikian tua, apakah masih akan takut mati? Tapi kalau kau berani macam-macam, masih muda akan kehilangan nyawa, sungguh sayang sekali!"

   Toan Bok Ang mendengus dingin, kemudian berjalan maju selangkah! selangkah itu, justru berada ditengah-tengah kedua orang-orangan batu yang berada disitu! Menyaksikan itu, Lu Leng dan Tam Goat Hua nyaris berseru tak tertahan! Karena begitu kaki menginjak lantai batu yang disitu, pasti akan jeblos ke dalam sedikit perlu diketahui, lantai batu yang disitu, disusun rapi seperti bata masa kini! Apabila dijeblos kedalam sedikit, maka mulut kedua orang-orangan batu itu akan menyemburkan cairan beracun! Tetapi sebelum Lu Leng dan Tam Goat Hua mengeluarkan suara, justru terjadi suatu hal yang amat diluar dugaan! Tidak hanya Toan Bok Ang yang menginjak lantai batu itu, bahkan Kou Hun Siupun ikut menginjak pu!a, namun kedua orang-orangan batu itu sama sekali tidak menyemburkan cairan beracun! Lu Leng dan Tam Goat Hua terbelalak terheran-heran hingga mulut ternganga lebar! Terdengar Kou Hun Siu tertawa licik.

   "Bocah perempuan! Kau tetap menyayangi nyawamu! Kuberi tahu kan, di dalam gudang pusaka Mo Liong Seh Sih, terdapat juga dua macam benda pusaka! Sebuah Lan Tian 2582 Giok Sek dan sebuah Cing Ming Kuo! Kalau kau memperoleh kedua benda pusaka itu, kau boleh pergi mencari tabib yang terkenal, mengutungkan lengan orang yang baru mati guna menyambung lenganmu yang buntung itu! Nah, maka kukatakan tadi, kaupun akan mendapatkan kebaikan! Karena itu, janganlah kau macam-macam!"

   Toan Bok Ang tertawa dingin.

   "Tidak perlu kau mempengaruhiku!"

   Kou Hun Siu tertawa.

   "Aku katakan itu demi kebaikanmu lho! Kau masih muda tapi sebelah lenganmu telah kutung, bukankah menderita sekali?"

   Toan Bok Ang mendongakkan kepala.

   "Dugaanmu keliru, lenganku ini justru dikutungkan oleh orang yang amat kucintai! Aku sama sekali tidak berharap lenganku dapat disambung...."

   Berkata sampai disini, Toan Bok Angpun berhenti, berselang sesaat barulah dilanjutkan "Setiap saat aku pasti memandang bahuku yang kehilangan lengan ini agar bisa mengenang kembali pada orang yang amat kucintai itu! Siapa mengharap kedua benda pusaka itu? Tidak sama sekali!"

   Kelihatannya Toan Bok Ang berusaha menahan air matanya, namun begitu usai berkata, tak tertahan lagi air matanyapun meleleh! Lu Leng yang bersembunyi di belakang orang-orangan batu, hatinya seperti tersayat ketika mendengar itu! Kou Hun Siu berkata dengan dingin.

   "Kalau begitu, mengenai lenganmu yang kutung itu, aku tidak akan memaksa! Yang penting... cepat berjalan ke depan!"

   Toan Bok Ang menyeka air matanya, lalu berjalan selangkah demi selangkah.

   Lu Leng dan Tam Goat Hua terus memperhatikannya, terlihat langkahnya tak teratur, seakan tidak menaruh perhatian pada perangkap yang ada! Tetapi anehnya meskipun Toan Bok Ang terus berjalan namun semua perangkap di dalam lorong itu tidak berfungsi sama sekali! Itu membuat Lu Leng dan Tam Goat Hua bertambah heran, sedangkan Kou Hun Siu dan Toan Bok Angpun semakin mendekati tempat persembunyian mereka! Tiba-tiba Tam Goat Hua teringat akan satu hal, yakni ketika mereka telah melewati sepuluh pasang orang-orangan batu, gadis itupun menghantam lantai batu didepannya dengan rantai besi, tapi tiada reaksi apapun, sepertinya perangkap disitu sudah tidak berfungsi.

   Begitu pula ketika mereka berdua melesat ke arah sebuah orang-orangan batu, juga tidak terjadi apa-apa, sebetulnya itu tidak seharusnya terjadi di dalam Lorong Rahasia Menembus Langit tersebut! Kini Toan Bok Ang berjalan ke depan menginjak lantai batu itu, perangkap itupun tidak berfungsi Keadaan ini memang sulit dipahami! Tetapi kalau kejadian itu disambung jadi satu dan dipikirkan kembali, maka akan memperoleh satu kesimpulan, yaitu semua perangkap di dalam Empat Puluh sembilan Lorong Rahasia Menembus Langit kini sudah berhenti berfungsi! Tam Goat Hua memang cerdas, dia dapat berpikir sampai kesitu namun tak terpikirkan olchnya, perubahan apa yang lelah terjadi sehingga membuat semua perangkap tidak berfungsi semua? Usai berpikir, Tam Goat Hua segera memberi isyarat kepada Lu Leng, 2584 Lu Leng tahu akan isyarat tersebut, langsung dia bersiap-siap untuk menerjang! Ternyata Tam Goat Hua sudah memikirkan suatu rencana, berhubung semua perangkap disitu sudah tidak berfungsi, maka dia mengajak Lu Leng membokong Kou Hun Siu sekaligus menyelamatkan Toan Bok Ang! Setelah melihat Lu Leng bersiap-siapt Tam Goat Huapun manggut-manggut! Saat ini, Toan Bok Ang dan Kou Hun Siu sudah berada di sekitar tempat persembunyian mereka berdua.

   Tam Goat Hua langsung menggenggam rantai besinya erat-erat, sedangkan Lu Leng terus menggenggam golok pusaka Su Yang To.

   Mereka berdua menahan nafas, menatap lekat-lekat pada Kou Hun Siu.

   Tak lama, Toan Bok Ang dan Kou Hun Siu sudah melewati sisi mereka berdua yang bersembunyi di belakang orang-orangan batu, Begitu punggung Kou Hun Siu sudah berada di depan mata, Lu Leng dan Tam Goat Hua langsung menyerang tanpa mengeluarkan suara.

   Tam Goat Hua menyerang dengan rantai besi, mengeluarkan jurus Hu Liong Tim Hai (Naga Tenggelam Ke Laut), mengarah bagian bawah Kou Hun Siu! sedangkan Lu Leng mencelat keatas, menyerang bagian atas Kou Hun Siu dengan golok pusaka Su Yang To, menggunakan Thian Hou Sam Sek! Jurus serangan mereka amat cepat, bahkan juga mengarahkan sembilan bagian tenaga! seketika terdengar suara menderu-deru, dan tampak cahaya golok pusaka Su Yang To berkelebat-kelebat! Terdengar Kou Hun Siu bersiul panjang, disusul dengan suara jeritan Toan Bok Ang, terlihat badan gadis itu terpental ke depan beberapa depa, lalu jatuh di atas lantai! Pada saat yang sama terlihat juga sepercik cahaya putih yang amat halus berkelebat di antara deruan rantai besi dan cahaya golok pusaka Su Yang To, kemudian tampak badan Tam Goat Hua, 2585 Lu Leng dan Kou Hun Siu terpencar mundur! Setelah mereka bertiga terpencar mundur, terlihat senjata Kou Hun Si milik Kou Hun Siu melilit di rantai besi Tam Goat Hua! Mereka berdua saling tarik menarik menggunakan Lweekang, Kou Hun Siu memiliki Lweekang hasil latihan puluhan tahun, dia berhasil menarik Tam Goat Hua tergeser maju dua langkah! Menyaksikan itu, Lu Lengpun tidak menghiraukan keadaan Toan Bok Ang yang tergeletak di lantai batu.

   Lu Leng segera maju ke depan sambil menggerakkan tangan kirinya, ternyata dia mengeluarkan jurus Si Siang Pik Seng (Empat Penjuru Pasti Tumbuh) untuk menyerang Kou Hun Siu, empat rangkum angin jari yang amat dahsyat mengarah orang tua itu! Saat ini perhatian Kou Hun Siu sedang tertuju pada Tam Goat Hua, dan berusaha untuk menarik kembali senjata Kou Hun Si-nya.

   sedangkan Lu Leng telah menyerangnya dengan Kim Kong Sin Ci.

   Namun Kou Hun Siu memang cerdas dan tahu bahaya, kalau dia mengeraskan hati menerima serangan Lu Leng, meskipun tidak akan menderita luka parah namun senjata andalannya pasti akan direbut oleh Tam Goat Hua! Bagian 61 Senjata Kou Hun Si justru membuatnya amat terkenal, tiada seorangpun tahu nama aslinya, Semua orang menyebutnya Kou Hun Siu karena senjata itu merupakan andatannya! Karena itu, bagaimana mungkin dia akan membiarkan senjatanya direbut oleh Tam Goat Hua? Hal ini sempat membuat Kou Hun Siu bingung dan ragu-ragu.

   Di saat dia tertegun, jari tangan Lu Leng sudah mendekat pada bagian dadanya! Kou Hun Siu membentak keras sambil mengerahkan Lweekangnya untuk membetot! Maksudnya 2586 sebelum jari tangan Lu Leng sampai di dadanya, dia akan membetot Tam Goat Hua ke hadapannya untuk dijadikan tameng! Walaupun Lweekang Lu Leng dapat dikerahkan dan ditarik kembali sekehendak hatinya, namun di saat dia menarik kembali Lweekangnya, Kou Hun Siu pasti akan menyerangnya! Perhitungan Kou Hun Siu memang tidak salah, tapi dia justru melupakan satu hal yang amat penting! Yaitu meremehkan Lweekang yang dimiliki Tam Goat Hua! Dia menganggap gadis itu masih muda, tidak mungkin Tam Goat Hua memiliki Lweekang yang amat tinggi, Kou Hun Siu sama sekali tidak tahu, walau Tam Goat Hua masih muda namun sudah mewarisi kepandaian Cit Sat Sin Kun-Tam Sen.

   Lagipula ketika bersama Giok Bin Sin Kun-Tong Hong Pek, diapun memperoleh petunjuk-petunjuk yang amat berharga mengenai ilmu silat, Ditambah lagi tiga jurus ilmu silat ajaran Tiat Sin Ong, otomatis membuat lweekangnya semakin tinggi, Hal ini benar-benar diluar dugaan Kou Hun Siu! Pada saat ini, ketika Kou Hun Siu membetot Tam Goat Hua, dia telah menggunakan sepuluh bagian tenaganya, tapi ternyata ia tidak berhasil membetot Tam Goat Hua ke hadapannya untuk dijadikan tameng, ia hanya berhasil membetot Tam Goat Hua tergeser tiga langkah ke depan! sedangkan jurus serangan Lu Leng cepatnya laksana kilat, terdengar suara yang amat dahsyat "Bum!"

   Kou Hun Siu berteriak aneh, hawa murni di sekujur tubuhnya nyaris buyar seketika, otomatis tangannya jadi renggang, sehingga senjata Kou Hun Si berhasil direbut oleh Tam Goat Hua! Seandainya orang lain, saat ini pasti tidak akan menyudahi begitu saja! Tentunya ia akan merebut 2587 kembali senjata tersebut! Akan tetapi Kou Hun Siu adalah orang yang amat licik, ketika senjata Kou Hun Siu terlepas dari tangannya, di saat bersamaan diapun merasa dadanya amat sakit sekali.

   Kou Hun Siu menyadari, bila ia meneruskan pertarungan, maka dirinya akan celakai Karena itu, sebelum Lu Leng menyerang lagi, dia langsung berteriak aneh sekaligus melesat keluar! Kejadian ini sungguh diluar dugaan Lu Leng, sehingga membuatnya tertegun, namun Kou Hun Siu telah berhasil melesat keluar! Lu Leng ingin mengejarnya, tetapi terdengar Tam Goat Hua berkata.

   "Adik Leng, biarlah dia pergi! Cepat lihat bagaimana keadaan Nona Toan!"

   Sembari berkata Tam Goat Hua juga melepaskan lilitan senjata Kou Hun Siu di rantai besinya, lalu mendekati Toan Bok Ang.

   Begitu mendengar perkataan Tam Goat Hua, Lu Lengpun tidak pergi mengejar Kou Hun Siu, melainkan mendekati gadis itu, Setelah berada di hadapan Toan Bok Ang, Lu Leng melihat wajah gadis itu tampak pucat pias.

   jelas dia sudah terluka parah, namun bibirnya terus bergerak seperti ingin mengatakan sesuatu, tapi tak mampu mengeluarkan suara, Tam Goat Hua segera berkata.

   "Adik Toan, kau sudah terluka parah, jangan bicara! Sampai di dalam gudang pusaka, kita ambil Lan Tian Giok Sek untuk kau makan, kau pasti tidak akan apa-apa!"

   Ternyata Tam Goat Hua mengira semua perangkap yang ada sudah tidak berfungsi lagi sehingga bisa memasuki gudang pusaka dengan mudah untuk mengambil benda tersebut Kalau Toan Bok Ang sudah makan Lan Tian Giok Sek, maka luka yang bagaimana parahpun pasti akan sembuh! Ternyata setelah Tam Goat Hua berkata begitu, wajah Toan Bok Ang malah tampak gugup dan cemas sekali, bibirnya terus bergerak tapi tidak mengeluarkan suara, Lu Leng dan Tam Goat Hua terheran-heran, karena kelihatannya Toan Bok Ang ingin mengatakan sesuatu yang amat penting! Berselang sesaat, terdengar suara Toan Bok Ang yang amat lirih dan perlahan "Ti...

   tidak...

   bo1eh...

   cepat., mundur...

   ke Iuar...!"

   Mendengar itu, Lu Leng dan Tam Goat Hua bertambah heran.

   Sebab mereka berdua dengan kedua jurus serangan itu, telah berhasil membuat Kou Hun Siu lari terbirit-birit! Walau menyebabkan Toan Bok Ang terluka parah, tapi tetap terhitung di atas angin.

   Tidak mungkin Toan Bok Ang tidak melihat semua kejadian barusan, namun mengapa dia justru menyuruh mereka berdua cepat-cepat mundur ke luar? Lu Leng segera berkata.

   "Kakak Ang, kita harus segera ke gudang pusaka, jangan membuang waktu dan terlalu banyak berbicara disini!"

   Air muka Toan Bok Ang tampak semakin gugup, panik dan cemas, keringat sebesar kacang hijaupun terus merembes keluar dari keningnya, kembali dia berkata dengan susah payah.

   "Cepat... mundur ke tempat masuk itu, terlambat pasti... celaka!"

   Toan Bok Ang berusaha berbicara, akibatnya darah segar mengalir keluar dari mulutnya! Lu Leng dan Tam Goat Hua tetap terheran-heran, tapi akhirnya merekapun menyadari bahwa perkataan Toan Bok Ang tersebut pasti ada alasannya.

   Kalau tidak, mengapa dalam keadaan terluka parah dia masih berusaha mengatakannya? Dan sekarang luka Toan Bok Ang telah bertambah parah! Tetapi Lu Leng tidak rela bila mereka mundur pada saat ini, segera dia berkata.

   "Kakak Ang, apakah kita tidak boleh ke gudang pusaka itu? Kami kemari memikul beban yang amat berat sekali!"

   Saat ini Lu Leng dan Tam Goat Hua memang tidak tahu keadaan yang sebenarnya, maka mereka tidak merasa gugup, panik maupun cemas, Namun Toan Bok Ang tahu jelas keadaan di dalam Lorong Rahasia itu, ternyata di dalam Lorong Rahasia tersebut telah dipasang bahan peledak, bahkan sumbunyapun sudah dinyalakan pula, Tempat itu akan meledak sewaktu-waktu! Hal inilah yang membuat Toan Bok Ang sangat gugup dan panik, sedangkan Lu Leng dan Tam Goat Hua masih tampak tenang-tenang saja karena tidak mengetahui sebab-sebabnya, Betapa gugup dan paniknya Toan Bok Ang sudah sulit dilukiskan, namun sayang sekali jalan darah Nau Hu Hiatnya terserang oleh Lweekang Kou Hun Siu, sehingga menyebabkan dia terluka parah dan tidak punya tenaga untuk berbicara! Ketika mendengar Lu Leng tidak mau mundur dari situ, saking gugup dan panik justru membuat Toan Bok Ang tak mampu mengeluarkan sepatah katapun, hanya keringat dingin yang mengucur keluar dari sekujur badannya! Bagaimana Toan Bok Ang bisa bersama Kou Hun Siu? Ternyata hari itu setelah berpisah dengan Tam Goat Hua, diapun melakukan perjalanan seorang diri, tujuannya ke rimba itu untuk bertemu dengan gurunya, setibanya di rimba 2590 tersebut ternyata Yok Kun Sih gurunya justru tidak berada disitu! Ini amat diluar dugaan Toan Bok Ang, walau perbuatannya telah melanggar peraturan perguruan Hui Yan Bun dan menyebabkan gurunya amat gusar, namun dia tahu gurunya sangat menyayanginya sehingga tidak akan memutuskan hubungan guru dengan murid! Apabila benar hubungan itu putus, Toan Bok Ang betul-betul tidak mempunyai seorangpun yang dekat dengan dirinya! * * * * Bab 121 Toan Bok Ang duduk seorang diri di dalam rimba itu, dia teringat akan semua kejadian yang telah menimpa dirinya, seketika dia menangis terisak-isak.

   Di dalam rimba itu amat sunyi, suara tangisannya memecahkan kesunyian, membuat burung-burung yang ada disitu berterbangan saking terkejut Setelah menangis sejenak, barulah berhenti per-lahanlahan, Tiba-tiba saja terdengar suara langkah yang amat lirih, Toan Bok Ang tersentak dan langsung bersembunyi di balik sebuah pohon besar.

   Tak seberapa lama kemudian, suara langkah itupun semakin mendekat Toan Bok Ang mengintip, ternyata yang datang adalah seorang biarawati muda, Dilihat dari gerak gerik biarawati itu sepertinya tidak begitu bisa ilmu silat, karena ketika menginjak daun ia menimbulkan suara "Kresek"

   Yang terdengar jelas, Toan Bok Ang terheran-heran dalam hati dan berpikir, untuk apa biarawati muda itu kemari? Di saat Toan Bok Ang sedang berpikir, biarawati muda itupun berhenti.

   ia merangkapkan kedua telapak tangannya di dada seraya menyebut "Siancay! Siancay! Yang menangis tadi apakah Nona Toan?"

   Mendengar itu, Toan Bok Ang terkejut bukan main! Toan Bok Ang tidak berani langsung menyahut. Terdengar lagi biarawati muda itu berkata.

   "Nona Toan, legakanlah hatimu! Aku bukan biarawati rimba persilatan hanya aku sudah lama tinggal di gunung, maka sepasang kakiku amat kuat! Aku kemari membawa kabar berita mengenai gurumu, harap kau keluar menemuiku!"

   Ketika Toan Bok Ang mendengar biarawati muda itu membawa kabar berita tentang gurunya, lagipula biarawati muda itu kelihatan berwajah welas asih dan tidak bisa ilmu silat Selain dirinya, orang lain tidak akan tahu gurunya menunggu dia di tempat ini! Oleh karena itu Toan Bok Ang segera memunculkan diri, ia mendekati biarawati muda itu dan memberi hormat seraya berkata.

   "Bagaimana sebutan Taysu?"

   Biarawati muda itu tersenyum "Aku dan kau hanya bertemu sejenak, lalu akan berpisah, untuk apa kau ingin tahu sebutanku?"

   "Taysu bilang membawa kabar berita guruku, bagaimana keadaan beliau?"

   Biarawati muda itu tersenyum lagi.

   "Siancay! Gurumu sudah jadi biarawati di kuilku""

   Betapa terkejutnya Toan Bok Ang, sehingga tanpa sadar ia berseru tak tertahan.

   "Kau bilang apa?"

   Biarawati muda itu memberi tahu kan.

   "Gurumu telah masuk ke pintu kosong dan mulai saat ini telah terlepas dari segala macam penderitaan! Mengapa kau tampak terkejut?"

   Toan Bok Ang terbelalak lama sekali baru dia berkata.

   "Kalau begitu, ada pesan apa dari beliau untukku "

   Biarawati muda itu menyahut "Dia sudah masuk ke pintu Buddha, seharusnya melupakan hal-hal duniawi! Tapi dia justru tidak bisa me1upakanmu...."

   Mendengar sampai disitu, air mata Toan Bok Ang sudah meleleh.

   "Guru...."

   Biarawati muda itu memberi tahukan.

   "Dia yang menyuruhku kemari untuk menemuimu, dia berpesan jangan merindukannya lagi! Selain itu diapun menyerahkan semacam benda untukmu!"

   Biarawati muda itu mengeluarkan sebuah Giok mirip medali kecil yang berukir burung walet.

   Begitu melihat Giok 2593 itu, wajah Toan Bok Ang-pun berubah, ternyata giok itu merupakan benda kepercayaan ketua partai Hui Yan Bun, dia segera berlutut.

   Biarawati muda itu berkata.

   "Dia menghendaki aku menyerahkan benda ini padamu, diapun berkata kalau kau melihat benda ini, pasti tahu akan maksud hatinya!"

   Toan Bok Ang menangis.

   "Aku tahu, guru menghendaki aku memikul tugas partai Hui Yan Bun...."

   Biarawati muda itu menaruh giok itu di atas tanah, kemudian berkata.

   "Aku telah menyampaikan kabar berita dan pesannya, disini aku mohon diri!"

   Toan Bok Ang segera berkata.

   "Taysu, di mana guruku?"

   Biarawati muda itu tersenyum.

   "Nona Toan, di dunia ini sudah tiada gurumu!"

   Terbeliak Toan Bok Ang, ia berseru tak tertahan "Hah? Apa? Omong kosong! Guruku masih sehat wal'afiat dan belum mati, bagaimana sudah tiada di dunia?"

   "Dia sudah masuk ke pintu kosong, gelarnya adalah Liau Hui, maka didunia ini bagaimana masih ada Yok Kun Sih?"

   Toan Bok Ang bangkit berdiri "Tidak perduli siapa Liau Hui itu, pokoknya kau harus membawaku pergi menemuinya!"

   Biarawati muda itu menggelengkan kepala.

   Harpa Iblis Jari Sakti Karya Chin Yung di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

   

   "Maaf, aku tidak bisa mengabulkannya!"

   Toan Bok Ang kelihatan gusar, dia pikir gurunya mendadak jadi biarawati mungkin karena dirinya, lagipu!a dia akan kehilangan orang yang paling dekat dengannya maka sekarang ini dia ingin pergi menemui gurunya! Toan Bok Ang langsung mencengkeram leher jubah biarawati muda itu seraya berkata.

   "

   Beritahukan! Guruku jadi biarawati di kuil mana?"

   Biarawati muda itu memejamkan matanya, mulutnya membaca doa dengan wajah kelihatan tenang sekali, sama sekali tiada rasa takut.

   Toan Bok Ang tertegun, kemudian diapun melepaskan tangannya, Biarawati muda itu pun tidak berbicara apa-apa, hanya membalikkan badannya lalu berjalan pergi.

   Setelah biarawati muda itu tidak kelihatan, barulah Toan Bok Ang menangis tersedu-sedu, Dia memungut giok itu sambil tak henti-hentinya berseru-seru memanggil gurunya, hatinya berduka sekali, Toan Bok Ang menangis hingga tengah malam, barulah dia pergi dengan mata membengkak Orang yang paling dicintainya ternyata tidak mencintainya, itu sudah cukup membuat hatinya berduka! Kini, gurunya yang dianggap sebagai ibu, juga mendadak meninggalkannya jadi biarawati, sehingga membuatnya merasa tiada artinya hidup! Dia terus berjalan dengan hati hampa, tak terasa hari sudah mulai terang.

   Saat 2595 sinar mentari pagi menyorot wajahnya, barulah dia tersentak seperti tersadar dari mimpi! Dia tertegun di pinggir jalan sambil berpikir, kalaupun gurunya sudah jadi biarawati, tidak mungkin gurunya tidak mau menemuinya! Karena itu Toan Bok Ang mengambil keputusan untuk mencari gurunya disemua kuil, biar bagaimanapun harus bertemu gurunya.

   Ketika hari mulai gelap, dia berhasil mencari sebuah kuil yang dihuni para biarawati, namun gurunya tidak berada disitu, Sehari lewat, sehari, Toan Bok Ang terus mencari, tapi tiada hasilnya sama sekali! Hari itu di saat hari mulai malam, Toan Bok Ang memasuki daerah Holam.

   Gunung Cing Gu San, penduduk setempat mengatakan bahwa di dalam gunung itu terdapat beberapa kuil maka Toan Bok Ang memasuki gunung tersebut.

   Walau sudah mencari di beberapa kuil, tapi ia tetap tidak memperoleh informati tentang gurunya, Malam semakin larut, Toan Bok Ang mulai berpikir untuk mencari sebuah kuil lagi lalu beristirahat Tak seberapa lama kemudian, dia melihat sebuah kuil bercat kuning, Toan Bok Ang segera mendekati kuil tersebut, di tembok terdapat beberapa huruf "Lam-Bu-0-Mi-To-Hud"

   Setelah membaca tulisan itu, Toan Bok Angpun mendongakkan kepala, ia melihat sebuah papan tergantung di atas pintu, tertulis "Tay Se Am" (Kuil Tay Se).

   Seusai membaca tulisan itu wajah Toan Bok Ang langsung berseri, karena itu adalah kuil para biarawati, Walau tidak menemukan gurunya, namun dia masih boleh beristirahat di kuil biarawati itu! Oleh karena itu, Toan Bok Ang cepat-cepat mendekati pintu kuil, Mendadak keningnya berkerut, ternyata sayup-sayup ia mendengar suara pembicaraan di dalam kuil, Perlahan-lahan dia menjulurkan tangannya, lalu mengetuk pintu kuil, Berselang sesaat barulah pintu kuil itu terbuka sedikit, terlihat sebuah kepala menjulur keluar sedikit, 2596 Di bawah sinar rembulan yang remang-rernang, Toan Bok Ang menengok ke arah orang itu, seketika hatinya tersentak kaget, Ternyata orang itu walau berdandan sebagai biarawati, tapi tampangnya amat bengis, Di keningnya juga tampak bekas bacokan goIok, kelihatannya tidak seperti orang yang menyucikan diri, Biarawati itu melotot seraya bertanya.

   "Ada urusan apa?"

   Toan Bok Ang segera menyahut "Mohon tanya Suthay, apakah baru-baru ini ada seorang wanita tua menyucikan diri di kuil ini?"

   Biarawati itu langsung menyahut "Tidak ada! Sialan!"

   Cacian itu membuat Toan Bok Ang jadi gusar dalam hati, namun ia tidak melampiaskannya, kembali ia berkata.

   "Kalau begitu, aku mohon Suthay memperbo1eh-kan aku bermalam disini!"

   Biarawati itu tertawa dingin dan menyahut ketus.

   "Tidak bisa!"

   Usai menyahut ketus, biarawati itupun menutup pintu! Akan tetapi Toan Bok Ang yang sudah gusar itu langsung menahan pintu sambil mengerahkan Lweekangnya, Kini 2597 Lweekangnya sudah bertambah linggi, sehingga dapat menembus daun pintu, lagipu!a dia mengerahkan Lweekangnya hingga tujuh bagian! Terdengar biarawati itu berteriak aneh di dalam, menyusul terdengar pula suara gedebuk, mungkin biarawati itu jatuh! Toan Bok Ang tertawa dingin lalu membalikkan badannya berjalan pergi meninggalkan kuil itu.

   Ketika baru berjalan belasan depa, mendadak terdengar suara bentakan dibelakangnya, suara bentakan itu bagaikan geledek membelah bumi, sungguh mengejutkan! Walau Toan Bok Ang sudah memili Lweekang linggi, namun suara bentakan itu masih membuatnya terloncat! Saking terkejut, Toan Bok Ang langsung melesat ke depan beberapa depa! Setelah itu barulah membalikkan badannya, ia melihat biarawati tadi hidungnya membengkak merah, mungkin ketika jatuh hidungnya membentur lantai, biarawati itu berlari mendekati Toan Bok Ang! Di belakang biarawati itu tampak seorang biarawati tua yang tinggi besar, tangannya membawa sebuah pikulan besi yang berwarna hitam, Biarawati tua itu juga berlari menghampiri Toan Bok Ang.

   Begitu melihat biarawati tua itu, Toan Bok Angpun jadi tercengang karena dia pernah bertemu biarawati tua ilu, bahkan juga tahu dia gagu dan tuli! Ternyata ketika Lu Leng mengejar Tam Goat Hua, sedangkan Toan Bok Ang mengejar Lu Leng mereka justru bertemu biarawati tua gagu dan tuli itu di kuil kecil dekat Gunung Tiong Tiau San! Begitu melihat biarawati tua itu muncul mendadak di sini, Toan Bok Ang sudah tahu dalam hati, pasti ada sesuatu yang tidak beres! Setelah berada di hadapan Toan Bok Ang, biarawati berwajah bengis langsung menunjuk Toan Bok Ang seraya berkata.

   "Tuh dia! cepatlah kau pukul dia!"

   Biarawati berwajah bengis menunjuk Toan Bok Ang dengan penuh kegusaran, seakan ingin menelannya hidup-hidup! Kelihatannya sama sekali tidak seperti orang yang menyucikan diri! Toan Bok Ang tahu, kepandaian biarawati tua gagu tuli itu amat tinggi, maka ia tidak berani bertindak ceroboh, Disaat bersamaan, biarawati tua gagu tuli itu mengangkat pikulannya seraya menyerang Toan Bok Ang.

   Pikulan itu menimbulkan suara yang menderu-deru ! Toan Bok Ang tidak berani menangkis, melainkan berkelit menggunakan ilmu ginkang perguruannya! Setelah berkelit, mendadak Toan Bok Ang memutarkan badannya lalu mencelat ke arah biarawati berwajah bengis sekaligus menjulurkan tangannya mencengkeram leher jubahnya! Walau biarawati berwajah bengis itu bisa ilmu silat, tapi mana bisa dia melawan Toan Bok Ang? Terdengar biarawati berwajah bengis berteriak aneh, ternyata badannya telah dilempar ke atas me!ayang-layang mengarah biarawati tua gagu tuli itu.

   Biarawati tua gagu tuli itu tertegun, segera dia menghindar Namun biarawati berwajah bengis itu berteriakteriak.

   "Cepat sambut aku! Cepat sambut aku!"

   Mana mungkin biarawati tua gagu tuli itu mendengar suara teriakannya? ia hanya terbelalak memandangnya, Setelah berteriak dua kali, biarawati berwajah bengis itupun jatuh gedebuk di tanah, Biarawati berwajah bengis itu merintih-rintih, sekujur badannya terasa sakit sekali sehingga tidak kuat bangkit berdiri.

   Melihat itu, biarawati tua gagu tuli mulai menyerang Toan Bok Ang Iagi, Toan Bok Ang tetap berkelit menggunakan ilmu ginkang, Memang dengan cara ini Toan Bok Ang dapat mengelakkan serangan-serangan si biarawati tua yang gagu tuli itu, tetapi ini berarti ia cuma bertahan saja tanpa bisa menye-rang.

   Ketika melihat Toan Bok Ang cuma berkelit, si biarawati tua gagu tuli itu menyerangnya dengan lebih sengit dan dahsyat, Terdengar suara menderu-deru yang ditimbulkan pikulannya, semakin lama semakin dahsyat, kira-kira tiga empat puluh jurus kemudian, Lweekang yang dikerahkannya perlahan-lahan menyerupai sebuah jala yang menutupi sekujur badan Toan Bok Ang! Gadis itu sama sekali tidak menduga bila biarawati tua gagu tuli itu memiliki Lweekang yang begitu tinggi.

   Toan Bok Ang menyadari apabila terus menerus begini, dirinya pasti akan celaka.

   Di saat bersamaan biarawati tua gagu tuli itu juga kelihatan sudah tidak sabar lagi, karena belum dapat merobohkan Toan Bok Ang, Karena itu dia langsung menyerang Toan Bok Ang bertumt-turut beberapa jurus dengan sengit sekali dan menyebabkan debu dan batu kecil yang ada disekitarnya berterbangan tersapu oleh angin sambaran pikulan itu! Ketika melihat biarawati tua gagu tuli menyerang dengan sengit, Toan Bok Angpun segera menghimpun hawa murninya, badannya langsung mencelat ke atas! Biarawati tua gagu tuli itu tidak tahu hal sebenarnya, dia mengira Toan Bok Ang mencelat ke atas tersambar oleh angin pukulannya! Terdengar biarawati tua gagu tuli itu berteriak-teriak "Ah Ah Uh Uh", kelihatannya amat girang, karena mengira Toan Bok Ang akan segera roboh ditangannya! Toan Bok Ang yang berada di udara, ketika menyaksikan itu membuatnya hampir tertawa geli! Mendadak tangannya bergerak, tahu-tahu 2600 senjata pusaka Sian Tian Sin So sudah berada ditangan nya.

   ia lalu menyerang biarawati tua gagu tuli itu dengan jurus Sian Tian Ciau Ciau (Kilat Bergemerlapan), tampak cahaya yang kemerah-merahan menyambar ke arah kepala biarawati gagu tuli itu, serangan itu membuat biarawati tua gagu tuli itu terperanjat sekali, saking terperanjat ia jadi diam mematung, sedangkan Toan Bok Ang tidak mau berhenti begitu saja, ia tetap melanjutkan serangannya, Kelihatannya biarawati tua gagu tuli itu akan terkena serangan tersebut, kalaupun tidak mati, sudah pasti akan terluka parah! Mendadak terdengar suara seruan.

   "Harap ampuni dia!"

   Tiba-tiba saja tampak sesosok bayangan berkelebat amat cepat sekali bagaikan kilat! Begitu bayangan itu berkelebat tangan Toan Bok Angpun terasa kencang, senjata Sian Tian Sin So ditangannya entah sudah terlilit oleh benda apa! Selain itu, Toan Bok Ang juga merasa dirinya telah terbetot beberapa depa jauhnya, Bukan main terkejutnya Toan Bok Ang, setelah berdiri tegak barulah dia menengok.

   Ternyata dihadapannya telah berdiri seorang biarawati tua yang mengenakan jubah abu-abu warna ini sama dengan warna jubah biarawati tua gagu tuli itu, rupanya mereka sama-sama penghuni kuil tua tersebut, Ditangannya ada seuntai tasbih, ternyata yang melilit senjata Sian Tian Sin So adalah tasbih tersebut! Ketika Toan Bok Ang menengok, biarawati tua itupun mengendurkan tangannya, Toan Bok Ang cepat-cepat menarik kembali senjatanya, pada waktu bersamaan, terlihat lagi sesosok bayangan berkelebat datang dan berhenti di sisi biarawati tua.

   Ternyata yang datang adalah seorang tua dengan rambut dan jenggot sudah putih semua, namun wajahnya masih tampak segar dan sepasang matanyapun 2601 menyorot tajam.

   Sekali melihat, tahulah Toan Bok Ang bahwa orang tua itu mempunyai kepandaian yang amat tinggi Mendadak berkelebat sesosok bayangan lagi laksana kilat ke sisi orang tua itu! Dia adalah seorang biarawati dengan perawakan amat pendek dan kurus, sulit menerka berapa usianya, sepasang matanya berkilat-kilat! Toan Bok Ang tahu kalau mereka bukan orang biasa, diam-diam Toan Bok Ang berkeluh dalam hati, apabila dia tidak bisa bersabar pasti akan menimbulkan bahaya bagi dirinya, Orang tua itu terus memandang senjata di tangan Toan Bok Ang, kemudian mendadak dia bertanya.

   "Bocah perempuan, apa hubunganmu dengan Mo Liong Seh Sih?"

   Toan Bok Ang segera menyahut "Beliau adalah kawan baikku!"

   Orang tua itu kelihatan kurang percaya, ia menatapnya seraya berkata.

   "Kalau begitu, tua bangka Seh itu pasti telah memberitahukan sesuatu tentang dirinya kepadamu ?"

   Toan Bok Ang menyahut.

   "Belum tentu! Bolehkah aku tahu siapa Locian-pwe?"

   Orang tua itu tertawa gelak seraya memberi-tahukan.

   "Kaum rimba persilatan menjuIukiku Kou Hun Siu!"

   Begitu mendengar namanya, terkejutlah hati Toan Bok Ang, dan membuatnya berdebar-debar saking tegang, Mo Liong Seh Sih memang tidak pernah menceritakan tentang Kou Hun Siu kepada Toan Bok Ang, namun sebagai seorang kaum rimba persilatan tentu saja gadis itu pernah mendengar mengenai Kou Hun Siu, apalagi dia berasal dari perguruan yang amat terkenal! Selain itu, Toan Bok Ang yang sudah berkelana kesana-kemari, baru-baru ini telah mendengar kabar bahwa Kou Hun Siu sudah datang di daratan Tionggoan untuk bergabung dengan istana Ci Cun Kiong, Kedudukannya di dalam istana Ci Cun Kiong itu amat tinggi! Oleh karena itu ketika mendengar nama tersebut, otomatis membuat Toan Bok Ang terkejut bukan main! Setelah tertegun beberapa saat, barulah dia ber-kata.

   "Ternyata Locianpwee adalah Kou Hun Siu! Maaf! Aku sudah berlaku kurang ajar!"

   Kou Hun Siu tertawa.

   "Ha ha! Apakah tua bangka Seh masih hidup?"

   Toan Bok Ang menyahut dengan jujur "Beliau sudah meninggal!"

   "Pantas putrinya dan cucu perempuannya itu berani berlaku semaunya, ternyata tua bangka Seh sudah mati! Ohya, bagaimana dia mati?"

   Toan Bok Ang berpikir, kematian Mo Liong Seh Sih justru demi kebenaran rimba persilatan, sedangkan Kou Hun Siu telah bergabung dengan Liok Ci Khim Mo.

   Kedua biarawati tua itu berwajah lurus bersih, namun belum tentu mereka adalah 2603 orang baik, alangkah baiknya memanfaatkan kesempatan ini untuk mencaci mereka! Setelah berpikir demikian, Toan Bok Angpun berkata.

   "Bagaimana Seh Locianpwee mati? itu karena demi Panah Bulu Api!"

   Kou Hun Siu berkata.

   "Panah Bulu Api? Heran! Dulu tua bangka Seh pernah memberitahukan padaku, bahwa dia telah berhasil menemukan Panah Bulu Api tersebut!"

   Toan Bok Ang manggut-manggut.

   "Benar! Tapi beliau menaruh panah Bulu Api itu di dalam peti mati isterinya, untuk menemani isterinya itu! sedangkan Liok Ci Khim Mo merupakan penjahat besar di dunia persilatan sedangkan Panah Bulu Api itu dapat menundukkan Liok Ci Khim Mo! Akan tetapi, Seh Locianpwee pernah bersumpah, melarang siapapun membongkar makam isterinya, karena itu beliau terpaksa membunuh diri! Beliau sungguh merupakan orang gagah nomor wahid di dunia persilatan! Bagi orang yang bermuka tebal mendengar itu pasti merasa malu sekali!"

   Begitu usai Toan Bok Ang berkata, wajah Kou Hun Siupun berubah kehijau-hijuan tak menentu, kelihatannya amat gusar sekali! Tapi Kou Hun Siu amat licik, ia tidak melampiaskan kegusarannya melainkan hanya tertawa kering lalu berkata.

   "Bocah perempuan, kau tahu begitu jelas? Adakah kau hanya mendengar cerita orang saja, bukan?!"

   Toan Bok Ang menyahut jujur "Bukan mendengar dari orang, justru ketika Seh Locianpwee membunuh diri, aku berada disisinya, Bahkan beliaupun pernah membawaku ke dalam gudang pusakanya...."

   Ketika Toan Bok Ang berkata sampai disitu. Kou Hun Siu dan kedua biarawati tua itupun maju selangkah seraya bertanya.

   "Apa?"

   Toan Bok Ang hanya ingin mencaci dan menyindir secara tidak langsung, maka tidak berpikir bahwa perkataannya itu akan membawa malapetaka bagi dirinya, segera ia menyahut "Seh Locianpwee pernah membawaku ke dalam gudang pusaka yang berada di dalam Lorong Rahasia Menembus Langit, tapi Panah Bulu Api sudah tidak ada disitu!"

   Mendcngar itu, Kou Hun Siu dan kedua biarawati tua itu bertanya lagi "Di dalam gudang pusaka terdapat apa?"

   Toan Bok Ang memberitahukan.

   "Banyak sekali benda pusaka!"

   "Kau pernah melihat Sat Kang?"

   Tanya Biarawati tua yang pendek kurus, Saat ini Toan Bok Ang sudah melihat akan ketidakberesan ketiga orang itu, namun dia justru tidak bisa segera meninggalkan tempat itu, ia pun segera menyahut 2605

   "Sat Kang apa?"

   Biarawati tua pendek kurus memberi tahu kan.

   "Kelihatannya seperti sebuah jala hitam kecil sebesar telapak tangan!"

   Toan Bok Ang mengangguk "Ada, ada! Maaf! Aku mohon diri!"

   Gadis itu langsung melesat pergi, namun baru beberapa depa, Kou Hun Siu dan kedua biarawati itu melesat kehadapannya dan langsung pula mengepungnya! Betapa terkejutnya Toan Bok Ang, sedangkan Kou Hun Siu telah berkata.

   "Jangan pergi dulu! Apakah kau melihat Liang Ngi Lun?"

   Toan Bok Ang tahu Kou Hun Siu bertanya tentang benda hitam yang berbentuk bundar, ia mengangguk.

   "Juga ada!"

   "Kau juga melihat sebuah Seng Kim?"

   Si biarawati yang memegang tasbih ikut bertanya, Toan Bok Ang hanya ingin cepat-cepat pergi, maka ia segera menyahut.

   "Ya!"

   Kou Hun Siu dan kedua biarawati tua itu saling memandang, biarawawti tua yang memegang tasbeh berkata.

   "Kelihatannya apa yang dikatakan dalam rimba persilatan memang tidak palsu sama sekali!"

   Kou Hun Siu tertawa getir "Tentunya tidak palsu, hanya saja Empat PuIuh sembilan Lorong Rahasia Menembus Langit itu...."

   Ketika berkata sampai disitu, Kou Hun Siupun tertawa kering beberapa kali, Biarawati tua yang memegang tasbeh berkata.

   


Kisah Dua Saudara Seperguruan Karya Liang Ie Shen Bakti Pendekar Binal Karya Khu Lung Peristiwa Bulu Merak -- Gu Long

Cari Blog Ini