Ceritasilat Novel Online

Tangan Berbisa 19


Tangan Berbisa Karya Khu Lung/Tjan Id Bagian 19


, karena itu membentak pada sang murid.

   "Kau kira gurumu ini mau melarikan diri?"

   Dengan tertawa can Sa-jie bertanya.

   "Apa suhu bertiga berhasil memenangkan sayembara?"

   Dengan wajah geram can Sa sian berkata. Betul-betul can Sa Jie terkejut. dia hanya hendak mencemoohkan guru itu dan menggoda, atau mengilik ngilik, ternyata betul-betul terjadi.

   "Bila tahu memenangkan sayembara?"

   Ia bertanya. cansa sian berkata.

   "Baru saja kemarin sore, kita Sam-kie-hui-sian-po tiga orang yang mendapat panggilan tiga tokoh ajaib dari rimba persilatan berhasil memenangkan sayembara itu, masingmasing bisa menerima sepuluh jurus penyerangan penguasa rumah penjara rimba persilatan- Dengan gagah dan gilang gemilang, kita keluar dari rumah penjara Tay-pa San-"

   Can Sa Jie menggaruk-garuk kepalanya yang tidak gatal, memiringkan tubuh memandang sang Suhu dengan penuh kecurigaan, bertanya.

   "Suhu kalau mau membuaL membualah dihadapan lain orang. Mengapa membual dihadapan murid sendiri? Kebohonganmu itu segera bisa terbuka. Lebih baik terus terang saja berkata, baru saja Suhu melarikan diri dari rumah penjara. Lebih enak bukan?"

   Dengan marah can Sa-sian membentak.

   "Kurang ajar Siapa yang membual, siapa yang mau melakukan kebohongan? Siapa yang mengatakan, kalau aku can-sa-sian melarikan diri dari rumah penjara Tay-pa San? "

   Can Sa Jie melompat, ia berteriak kaget.

   "Suhu menempur penguasa rumah penjara digunung Tay-pa-San?"

   "Tentu saja."

   Berkata can sa sian "Kami bertiga memenangkan sayembara itu juga berhasil menerima sepuluh jurus pukulannya, maka bebas keluar meninggalkan rumah penjara,"

   "Bila hal itu terjadi?"

   Bertanya can Sa Jie.

   "Dengar baik-baik. inilah keterangan yang kedua kali.

   "Kemarin sore."

   Berkata can-sa-sian.

   "Kemarin sore kita telah memenangkan Sayembara Tay-pa San-"

   Betul-betul can Sa Jie menjadi bingung. ia bertanya "Kemarin sore? Kemarin sore Lauwcu rumah penjara Tay-pa-san mana bisa berada ditempatnya? "

   Dengan menekuk mukanya mesem-mesem, can-sa-sian membentak.

   "Siapa yang bilang tidak ada, kemarin pagi dia pulang kerumah penjara, sesudah itu mendatangi kamar naga. menyemoohkan dan menghina kita, dikatakan, apa guna tiga manusia ajaib Sam-kie-cui sian-po? Nyalinya kecil seperti tikus, dikasih kesempatan menantang sayembara sampai tiga kali, satu kalipun tidak berani menantang.... Karena itu aku marah. Segera aku kirim tantangan perang. Betul saja Rejekiku sangat baik, Aku bisa menerima serangannya sampai cukup sepuluh jurus. Kalau diingatingat kembali, pertempuranku itu adalah pertempuran yang terbesar. Prestasi yang terhebat. Itulah pertempuran yang mengandung sejarah. Kemenangan yang paling gemilang."

   Can Sa Jie masih ragu-ragu, menoleh kearah It-hu Sianseng dan bertanya.

   "It-hu Cianpwee, apa betul-betul ada kejadian yang seperti ini ?"

   It-hu Sianseng menganggukkan kepala, dengan tertawa berkata.

   "Tentu saja betul. Mana ada kata-kata yang main-main, eh, can sa-jie, mengapa tidak perCaya kepada keterangan guru sendiri?"

   Can-Sa jie lagi-lagi dipaksa menggaruk kepalanya sendiri, berkata.

   "Dua jam yang lalu. aku can Sa-jie bersama-sama dengan Lauwcu rimba persilatan digunung Tay-pek san. Dari kemarin hingga hari ini. Belum pernah berpisah dengannya."

   Thian San Soat Po-po segera mengeluarkan suara bentakan.

   "Bocah kurang ajar. Bohong. Betapapun hebatnya ilmu kepandaian Lauwcu rimba persilatan tidak mungkin bisa lari begitu cepat. Didalam satu hari, dari puncak gunung Tay-pek San-"

   "Betul heran,"

   Berkata can-sa-jie.

   "Sebentar berada dipuncak gunung Tay-pek-san, sebentar berada di gunung Tay-pa-san- Apa mungkin ada dua Lauwcu rumah penjara rimba persilatan Tay-pa San?"

   Can Sa-sian mendelikkan matanya, membentak sang murid.

   "Bagaimana kau tahu, kalau orang yang mendampingmu itu adalah Lauwcu rimba persilatan Tay-pa San?"

   Can Sa Jie menceritakan kejadian kemarin, diceritakan juga bagaimana Kim Hong terjun kedalam telaga Tay pek tie dan lenyap It-hu Sianseng, Thian San Soat Po-po dan can Sa Sian terjengkit kaget, mereka saling pandang, dan disaat mendengar Cerita Yo in-jie yang mengikuti Pan-su Lonnie, bersedia mencukur rambut, siap menerima anugrah biarawati.

   Thian san Soat Po-po keluarkan lengkingan- "Bohong......,Bohong.........Budak itu betul-betul sedang main gila......Satu hari tidak makan ikan saja, cukup membuatnya kelojoran, bagaimana dia bisa jadi orang suci?"

   It-hu Sianseng tertawa berkakakan, seperti tertawa orang gila, digoyang-goyangkannya pundak can Sa Sian dan berkata.

   "Saudara can-sa sian, coba kau katakan apa betul muridku begitu pendek umur? Didalam telaga Tay-pek-tie? Ha hua ha ha ha ...."

   Can Sa-sian membentak.

   "Jangan Cepat menjadi gila Kalau betul-betul tidak ada jenazahnya. Mana boleh dikatakan mati. Aku sipengemis tidak perCaya."

   It-hu Sianseng berkata.

   "Mari kita bersama-sama ketelaga Tay-pek-tie."

   "Tunggu dulu"

   Berkata can sa-sian- "Kita harus kembali kerumah penjara, menyelidik kebenaran dan kemisteriusan Lauwcu rimba persilatan kalau saja orang yang menempur kita pada kemarin itu bukan Lauwcu rumah penjara Taypa- san, bagaimana akibatnya? Didalam tanggapan pertempuranku yang kemarin itu adalah tandingan hebat, kini, setelah kupikir pulang pergi banyak sekali kecurigaankecurigaannya...."

   "Ya,"

   Thian-san Soat Po-po turut bicara.

   "Siapa Lauwcu rimba persilatan itu?"

   Thian-san Soat Po-po mengerang dan mengulang jalannya pertempuran, orang berkerudung itu memang memiliki ilmu kepandaian Lauwcu rimba persilatan, tapi tidak segesit yang dahulu, tidak sehebat Lauweo rimba persilatan yang lama, siapa orang yang memalsukannya?"

   It-hu sianseng.

   Thian-san Soat Po-po, dan can-sa sian tak bisa menduga-duga siapa tokoh misterius yang berani memalsukan Lauwcu rimba persilatan? Ketiga jago tua itu berembuk.

   masing-masing mengajukan pendapat, bagaimana rencana selanjutnya.

   It-hu sianseng masih terkenang kepada Kim Hong, dia mengusulkan untuk ber-sama2 menuju ketelaga Tay-pek-tie mencari bangkai Sang murid, Thian San Soat Po-po lebih sayang kepada murid sendiri, dia mengusulkan mencari tempat yang bernama lembah patah Hati, mencari Yo in-jie, maksudnya untuk ditarik kembali.

   can-sa-sian mempunyai usul lain, diajaknya mereka pulang kerumah penjara Tay-pa-san, menyelidiki asal usul Sitokoh misterius.

   Tidak ada kesepakatan yang sama, masing-masing ngotot dengan usul sendiri, pertandingan itu menjadi tegang.

   Can Sa-sian hanya bisa mengikuti jalannya pertandingan, demi perdamaian, dia memberi usul lain, katanya.

   "Lebih baik kita menuju kegunung Tay-pa-San, setelah itu balik ketelaga Tay-pek tie. harus mencari tempat yang bernama lembah Patah Hati."

   Dia menyatakan ketiga usul, dengan urutan yang tidak sama.

   "Aku tidak setuju.""

   Berkata Thian-san Soat Po-po.

   "Lebih dahulu lembah Patah Hati, baru urutan yang lain-"

   "Dimana lembah Patah Hati?"

   Bertanya can Sa Jie.

   "Kalian tahu tempat itu?"

   Thian-san Soat Po-po mendelikkan mata.

   Nama lembah Patah hati baru pertama kali didengar, bagaimana bisa memberi petunjuk? Kalau dia tahu letak tempat nama itu, tanpa bilang Ba atau Bu, tanpa kompromi lagi tanpa bantuan orang keduapun, dia bisa pergi seorang diri.

   can Sa Jie berkata.

   "Bukan saja kita harus membongkar rahasia kemisteriusan orang yang memalsukan Lauweu rimba persilatan Tay-pa-san, kita juga harus membantu rumah penjata itu mengusir musuh yang akan menyerbu datang, Maka, Cara pertama harus kegunung Tay-pa San"

   "Mengapa harus membantu rumah penjara Tay-pa-san?"

   Bertanya Thian San Soat Po-po. can Sa Jie berkata.

   "Penguasa rumah penjara Tay-pa-san adalah lbu Kim Hong. orang-orang golongan Kalong hendak menyerbu dan mengambil alih tempat itu, tentu saja kita tidak bisa berpeluk tangan-"

   Diceritakannya jalan bertandingan yang pernah diceritakan oleh Bok Siu, bagaimana Hamid itu hendak mengambil alih rimba penjara Tay-pa-san."

   It-hu Sianseng bisa diberi mengerti, ia menganggukan kepala berkata.

   "Baiklah, tapi apakah tidak lebih baik kita menyelidiki kemisteriusannya kematian Kim Hong?"

   Can Sa Sian berkata "Kuberi tanggung.

   Kim Hong itu belum mati, coba saja pikir, kalau seseorang yang mati didasar telaga bagaimana tidak ada bekas2nya? Bagaimana mayatnya tidak terapung? Tentu dasar telaga itu ada jalan rahasianya entah kemana jalan rahasia itu menembus."

   It-hu Sianseng memandang kearah can Sa Jie dan bertanya "Menurut Ceritamu, golongan kalong bersatu padu dengan sembilan jago dari daerah Tay-wan-kok, hendak menyerbu rumah penjara rimba persilatan?"

   "Mungkin hal ini terjadi pada enam hari lagi."

   Berkata canSa-sian.

   "Kaena pemimpin mereka yang bernama Hamid itu sedang menderita luka."

   "Aha"

   It-hu sianseng berteriak girang.

   "Kalau betul saja enam hari lagi, aku masih mengusulkan pendapatku, kita menuju ketelaga Tay-pek-tie dahulu mencari Kim Hong."

   Usul ini hampir mendapat persetujuan, Thian-san Soat Po-po terdiam.

   can-sa sian tak membuka suara.

   Terlebihlebih can Sa Jie, ia juga bungkam.

   Tiba-tiba....

   Dari balik rimba muncul seorang berbaju putih, berperawakan keCil dan mungil, orang itu adalah salah satu anggota dari lembah Patah Hati.

   "Usul yang tepat Tapi Telaga Tay-pek tie tak perlu dijelajahi lagi, Kim Kong tidak mati"

   "Aha...."

   It-hu Sianseng berteriak girang.

   "Kau?"

   Can Sa Jie berteriak lebih girang.

   "Hooo......"

   Can Sa sian juga terlompat.

   Kita tinggalkan It-hu sianseng.

   Thian-san Soat Po-po.

   can sa-sian, can Sa Jie dan orang berkerudung putih dari Lembah Patah Hati itu.

   -oo0dw0oo- Tiga hari kemudian-....

   Waktu menjelang musim rontok.

   hari sudah menjadi sore, matahari condong dibagian barat.

   Seorang wanita setengah umur menampilkan dirinya dibawah kaki puncak gunung Bu-san, berdiri didepan kelenteng Sin- li- hong.

   Wanita ini sangat Cantik, mengenakan ikat kepala berwarna hijau.

   Inilah iblis betina yang pernah meringkus semua jago rimba persilatan, ibu dari Kim Hong yang ugal-ugalan, Suma Siu Khim yang hendak menemukan Bok siu didalam penculikkan orangorang rumah penjara Bu-san, sekalian menemukan beberapa rahasia penting, termasuk aCara siapa yang berani memalsukan dirinya melepas It-hu Sianseng bertiga? Tidak lama dari kehadirannya Suma Siu Khim ditempat itu, seorang kakek bopengan tampil kedepan.

   Inilah bagian pendaftaran Bwee Houw An, Dengan merendah diri, Bwee Houw An menyakslkan wajah Suma siu Khim, hati Bwee Houw An tercekat, wajah ini tidak asing lagi, Wajah ini adalah yang dinanti-nantikan olehnya, segera ia menyongsong menyambut kehadiran Suma siu Khim dan berkata.

   "Apa lihiap juga hendak mengikuti Sayembara?"

   Suma Siu Khim menganggukkan kepalanya, dengan dingin berkata "Tepat Menurut cerita orang para pengikut sayembara diwajibkan membikin pendaftaran disini, adakah kejadian yang seperti itu?"

   Bwee Houw An menyilahkan Suma Siu Khim masuk. dia berkata.

   "silahkan lihiap masuk."

   Suma Siu Khim diberi buku pendaftaran, ia membuka buka beberapa lembar, menoleh kearah Bwee Houw An, dengan dingin berkata.

   "ohJalannya perdagangan cukup ramai ya? Rumah penjara kalian hanya dibangun dalam waktu dua bulan, ternyata sudah berhasil menyekap dan mempenjarakan enam puluh lebih orang tawanan."

   Dengan merendah diri, Bwee Houw An berkata "Hanya satu pernyataan diri keCintaan para jago persilatan. Tentu saja rumah penjara kami tak bisa disamakan dengan rumah penjara digunung Tay-pa-san- ......"

   "Ya Keistimewaan rumah penjara kalian adalah menculik kaum. wanita dan gadis2,"

   Memotong Suma siu Khim dengan nada sangat tidak puas.

   Bwee Houw An berkata dengan rendah diri "Kami kira penilaian yang kurang tepat.

   Menurut apa yang kami ketahui.

   rumah penjara Bu-san belum pernah menganiaya seorang wanita.

   Nah Silahkan lihiap membikin pendaftaran."

   Suma Siu Khim masih belum mencatat namanya, memeriksa beberapa waktu menunjuk di nama Tamu Tidak Diundang dari luar daerah, dengan dingin ia berkata.

   "Apa betul orang ini tidak kuat menerima satu jurus serangan Lauwcumu?"

   "Tentu saja,"

   Berkata Bwe Houw An- "Kedudukan Tamu Tidak Diundang dari luar daerah adalah orang tawanan nomor dua belas."

   Suma Siu Khim membalik-balik lagi, menunjuk nama Oey Ceng dan bertanya "Bagaimana keadaan orang ini?"

   
Tangan Berbisa Karya Khu Lung/Tjan Id di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

   
Bwee Houw An menjawab.

   "Dia adalah orang tawanan nomor lima puluh enam."

   Suma Siu Khim bertanya "Apakah rumah penjara kalian tidak menentukan batasbatas Sayembara?"

   Dengan tidak mengerti, Bwee Houw An bertanya "Batasbatas sayembara yang bagaimana?"

   "Dimisalkan aku berhasil memenangkan Sayembara, apa boleh terus menerus mengulangi sayembara itu?"

   "Tentu saja boleh."

   Berkata Bwee Houw An- "Asal saja lihiap bisa memenangkan sayembara pertama. Tapi menurut sejarah kami, belum pernah ada orng yang bisa memenangkan sayembara."

   "Hendak kucoba"

   Berkata Suma Siu Khim.

   "Jumlah orang tawanan Bu-san berjumlah enam puluh empat orang. Aku harap saja, aku bisa mengulang sayembara hingga enam puluh empat kali."

   "o."

   Berkata Bwee Houw An- "Adakah jago silat yang seperti itu? Kukira tak mungkin, dimisalkan penguasa rumah penjara dari gunung Tay-pa-san datang sendiri, belum tentu dia juga bisa mengikuti sayambara sehingga enam puluh empat kali."

   Suma siu Khim mulai mengambil alat tulis dan mendaftarkan dirinya.

   disana dia menulis.

   Nama.

   Wan Nie Taa Umur.

   35 tahun- Walau pendaftaran tgl, 2 bulan 8, Barang yang rela diserahkan.

   Tidak ada barang yang tidak rela diserahkan.

   Karena aku segera memenangkan sayembara ini"

   Sesudah menulis kata-kata yang seperti itu, dibacanya lagi sekali, agaknya Suma Siu Khim menjadi puas, dia berkata.

   "Pendaftaranku yang seperti ini, kuharap saja tidak mengganggu ketenangan kalian-"

   Bwee Kcuw An membaca tulisan-tuliSan tadi, dengan tenang berkata.

   "Tentu saja tidak. Yang penting, kalau saja tidak bisa melaksanakan janji itu sungguh memalukan,"

   Suma Siu Khim berkata.

   "Tidak mungkin bisa terjadi, kecuali, apa yang kalian proklamirkan kepada orang itu adalah tipu muslihat kosong"

   Dugaan Suma Siu Khim yang dikatakan mungkin ini betul2 terjadi karena itulah dia terperosok.

   Apa yang digembar-gemborkan Rumah Penjara Bu San adalah tipu muslihat Gatot kaca Kembar Bwee Houw An tidak banyak bicara.

   diterimanya kembali buku pendaftaran, membuat suatu pose mempersilahkan maju.

   ia berkata.

   "Dari tempat ini menuju ketempat pertandingan tidak terlalu jauh, di tengah jalan ada panah-panah yang memberi petunjuk. diharap saja Wan Nie Taa lihiap bisa mengikuti petunjuk itu tiba di tempat pertandingan Sayembara."

   Suma Siu Khim menggunakan nama samaran Wan Nie Taa Suma siu Khim menganggukkan kepala, tidak banyak bicara lagi meninggalkan Bwee Houw An.

   Mengikuti petunjuk-petunjuk panah, menuju kearah tempat pertandingan, ia menuju kearah puncak Sie- lie- hong.

   Sebentar saja, gerakkan Suma Siu Khim yang cepat itu sudah lenyap dari pandang Bwee Houw An- Bwee Houw An tertawa dingin, tampak senyumnya puas, dia bergumam seorang diri.

   "Wan Nie Taa? Hahahaa....Wan Nie Taa Siapa yang tidak tahu, kalau kau adalah seorang wanita? Kau adalah penguasa rumah penjara gUnung Tay-pa-san, Kiramu, tidak ada orang yang kenal? oi, dalam rumah penjara kami paling sedikit ada lima puluh orang yang sudah melihat wajahmu, siapa yang tidak tahu kau ini adalah si iblis betina dari gunung Tay-pa-san- Lauwcu rumah penjara yang tidak menggunakan aturan. Ha-ha-ha... ." -oo0dw0ooLayar tergambar pada dasar telaga Tay-pek tie. Di saat Kim Hong kelojotan dibetot orang, semakin lama semakin cepat, rasa bingung dan takut kepada kejadian penunggu air menghanyutkan pikirannya, Kim Hong jatuh pingsan-Perkembangan situasi sangat cepat sekali, Layar berganti lagi Disaat Kim Hong sadar dari pingsannya, sipemuda mendapatkan dirinya berada didalam ruang batu yang lembab. lama tidak dihuni orang. Maka hawa jamur yang tidak sedap itu merangsang hidung. Diatas ruangan batu tampak butiran mutiara bergantung bercahaya terang. Menyinari isi ruangan batu itu. Kim Hong mengedip-ngedipkan matanya, bingung dia sedang mengenang kembali, kejadian apa yang menimpa dirinya? Disaat ia membuka mata, ia bertumpak dengan seorang tua yang berambut putih, orang tua itu duduk didalam bantalan hijau, wajah welaS aSih, dengan wajah orang yang seperti ini tak mungkin jago sesat. Kim Hong duduk berhadap-hadapan dengan seorang kakek tua berwajah welas asih, berambut panjang yang duduk dibantalan. Siapa? Siapa? Kakek ini? Mengapa menyeret diriku ketempat ini? Dimana pula ruangan batu yang seperti ini? Demikian benak pikiran Kim Hong ditumpak oleh pertanyaan-pertanyaan yang sangat banyak. Sebagai golongan yang lebih muda, Kim Hong memberi hormat kepada kakek itu ia bertanya.

   "cianpwee, selamat bertemu"

   Kakek tua berwajah welas asih tidak bergeming dari tempat duduknya, tidak berkedip dan juga tidak menjawab pertanyaan Kim Hong seolah-olah patung yang sudah mati.

   Sangka Kim Hong, orang itu tidak mendengar katakatanya, lagi- lagi ia memberi hormat dan mengulang "cianpwe, selamat bertemu.

   Apa kau dengar suaraku?"

   Kakek tua berwajah welas asih itu tetap duduk bersila, tiada reaksi.

   Kim Hong naik darah, sedang enak-enak dia mencari kotak ajaib kakinya diseret jalan darahnya ditotok.

   sesudah itu, ia mendapat tempat ruangan batu itu.

   Kini dihadapinya patung tanpa suara dan tanpa keterangan, tentu saja membuat ia tidak puas, suaranya diperkeras daa berkata.

   "Locianpwe aku juga bisa duduk bersila mengatur peredaran jalan darah, tapi walaupun didalam keadaan itu aku masih bisa mendengar kata-kata dan suara orang... ."

   Orang tua berwajah welas asih masih tak meladeni Kim Hong.

   Mendapat perlakuan yang seperti itu siapa pun pasti menjadi darah tinggi, Kim Hong tidak terkecuali, begitu merasakan dirinya dipermainkan orang, tanpa banyak pikir, ia maju melangkah, tangannya terayun.

   siap memukul jago silat mempermainkannya itu.

   Tiba-tiba dibelakang Kim Hong terdengar suara membentak.

   "Jangan bergerak Bocah tolol"

   Hati Kim Hong tercekat, tanganya yang terjulur tadi ditarik kembali, kini digunakan untuk menjaga dada.

   cepat laksana kancil tubuhnya berbalik menghadapi orang yang datang, siap bersitegang.

   Disana berdiri seorang kakek berpakaian compang camping rambutnya kusut.

   Itulah sigelandangan Kiat Hian "Aaaaa...

   ."

   Kim Hong mengeluarkan suara jeritan kaget. Kim Hong menggeleng-gelengkan kepalanya, tertawa cengar cengir, menyipitkan mata dan berkata.

   "sangat heran. bukan,?"

   Kim Hong mengeluarkan napas lega, dan memberi hormat lalu berkara.

   "Ternyata Kiat Hian cianpwe. Mengapa menggunakan permainan konyol yang seperti ini?"

   "Ha-ha....."

   Kiat Hian tertawa.

   "Kulihat kau sedang mengorek-ngorek tanah didasar telaga, timbul kesenangan, maka aku seret kakimu sehingga ketempat ini, hihihihi hi..."

   "oh"

   Kim Hong mengerti, celangak-celinguk memperhatikan ruangan batu, ia bertanya "Dimanakah kita?"

   "Goa rahasia yang bisa menembus kedasar telaga Taypek tie,"

   Berkata sikakek gelandangan.

   "Disini adalah goa ciptaan ayahku almarhum, dia yang membuatnya. Kecuali kami berdua, tiada orang ketiga yang tahu tempat ini Dimisalkan ada, juga orang yang menduga-duga hanya tafsiran, mereka tidak bisa masuk."

   Kim Hong menjadi heran, menoleh dan menunjukan jari kearah kakek tua berwajah welas asih yang duduk bersila itu ia bertanya.

   "Siapa pula locianpwe ini?"

   "Ayahku,"jawab Kiat Hian singkat.

   "Ayah cianpwe?"

   Tanya Kim Hong heran.

   "Ya."

   "Bukankah sudah almarhum lama?"

   "Ya, Dia sudah melatih diri ilmu Kim-koan-put-huai, maka dagingnya tidak bisa membusuk."

   Kim Hong menganggap sikakek tua yang berwajah welas asih itu adalah seorang hidup, ternyata dia adalah jenasah sideWa persilatan Kiat Thian Bin Mengetahui kalau dia sedang berhadapan dengan tokoh silat dari generasi lama, Kim Hong berjongkok dan menyembah kearah si Dewa persilatan, Kiat Hian mendudukkan pantatnya di bangku batu, melintangkan kaki saling tumpek, sepasang matanya tersipit-sipit dia berkata.

   "Hei, bagaimana kau rasakan dengan semangatmu? Adakah sesuatu yang aneh?"

   "Sesuatu yang aneh?"

   Kim Hong tertegun.

   Dia menyedot beberapa kali, terasa hawanya yang penuh padat, bersembur-sembur tiada henti, tenaga dalamnya seperti berlipat ganda, berlipat- lipat tiga kali dari apa yang ia ketahui.

   Hatinya girang luar biasa, ia memandang kearah sikakek gelandangan dan bertanya.

   "Eh, apa yang menyebabkan kejadian seperti ini? Tenaga dalamku seperti bertambah beberapa kali?"

   "Tidak salah."

   Berkata sikakek gelandangan- "Itulah hasil dari kerja obat Tiang Seng-pu-lo-tan.

   "

   "Aaaa .., ."

   Kim Hong terkejut.

   "Aku sudah kau beri makan obat Tiang-seng-pu-lo-tan? "

   "Lagi-lagi dugaanmu tepat,"

   Berkata Kiat Hian tertawa.

   "Disaat kau tiada sadarkan diri, kujejal sebutir obat Tiangseng- pu-lo-tan-"

   Hati Kim Hong menjadi murung, masih terbenam didalam pikirannya, dua belas butir obat Tiang-seng-pu-lotan itu adalah hak milik dua belas partai besar, kini dia telah makan satu butir diantaranya, boleh saja dianggap hak untuk oey-san-pay.

   Tetapi, sang ibu membutuhkan obat Tiang-seng-pu-lotan.

   Hak milik siapa pula yang harus diserahkan kepada ibunda? Inilah yang membuat Kim Hong uring2an, dia membanting-banting kaki dan berteriak-teriak.

   "Wah Dengan aturan apa kau mengambil hak milik dua belas partai besar?"

   Si kakek gelandangan membuat posisi yang lucu, ia berkata "Kau adalah anak Suma Siu Khim, kan?"

   Kim Hong menganggukkan kepala. Kakek gelandangan Kiat Hian berkata.

   "Suma Siu Khim adalah putri dari ketua partai oey-sanpay yang lama Suma Cin. Saat itu, ia telah menyerahkan kunci emas pada ibumu, suatu tanda bahwa dialah yang menjadi ahli waris hak milik oey-san-pay, ibumu itu sudah cukup tua. kau masih muda, apa bedanya itu dikasih ibumu, atau diserahkan padamu? Hahahaha....Dimisalkan ibumu yang mendapat hak warisan ini, diapun akan menyerahkan kepadamu, bukan? Apa salahnya aku menjejaikan obat itu kedalam dirimu?"

   Dengan aring-uringan Kim Hong berkata.

   "Siapa yang bilang ibu hendak menyerahkan kepadaku ?Dia hendak memakan sendiri."

   "Hendak dimakan sendiri?"

   Bertanya Kiat Hian heran.

   "Tentu saja,"

   Berkata Kim Hong.

   "ibuku sangsi, didalam seratus jurus. ia tidak bisa memenangkan Hamid, kalau saja ia tidak bisa memenangkan jago-jago Tay-wan-kok itu dalam jurus-jurus yang telah ditentukan maka rumah penjara rimba persilatan harus diserahkan kepada mereka. Karena itulah ibuku sangat membutuhkan obat Tiang-sengpu- lo-tan."

   "oh ...."

   Kakek gelandangan Kiat Hian tertawa.

   "Sama saja, kau boleh menalangi ibumu melawan mereka."

   Kim Hong berteriak kaget.

   "Glla Aku bukan tandingan Hamid sekalian."

   Kiat Hian tertawa dan berkata.

   "Lain dahulu, lain sekarang. Kini kau sudah memakan obat Tiang-seng-pu-lo-tan, kau saja kutambah dengan latihan ilmu silat luar biasa. Tentu bisa memenangkan mereka."

   Hati Kim Hong tergerak, ia bertanya.

   "Sungguh?"

   "Tentu saja."

   Berkata Kiat Hian, dari dalam saku bajunya ia mengeluarkan se

   Jilid kitab ilmu silat, diserahkan kepada Kim Hong dan kata.

   "inilah ilmu silat berkelebatnya sinar pedang cahaya keluarga Kiat, ambillah Di-dalam waktu empat hari kukira kau bisa mempelajari isinya. Sesudah berhasil pasti kau bisa mengalahkan Hamid."

   Kim Hong menerima hadiah pemberian itu ia bolakbaliknya lembaran kitab ilmu silat berkelebatnya sinar pedang keluarga Kiat, dan dia bertanya.

   "Apa catatan ilmu silatnya ini juga termasuk salah satu peninggalan dari dua belas macam ilmu silat luar biasa yang berada didalam kotak ajaib?"

   "Ilmu silat berkelebat sinar pedang keluarga Kiat, adalah ilmu nomor satu dari dua belas ilmu silat luar biasa itu. Kim Hong bertanya lagi "Kotak ajaib yang tersimpan di dasar telaga Tay-pek tie sudah diambil oleh cianpwe?"

   "Ya. Aku takut dua belas partai besar itu tidak bisa menguasai kunci-kunci emas mereka, setengah tahun yang lalu, kuambil kotak itu, kuambil semua isinya, termasuk dua belas butir obat Tiang Seng-pu-lo-tan dan dua belas macam ilmu silat luar biasa. Sengaja kukosongkan isi kotak ajaib, kemudian diletakan di tempat yang semula, dugaanku tidak meleset, anak buah dua belas partai terkucar-kacir, karena itu, kunci-kunci mas masuk kedalam tangan golongan Kalong- Hahaha ....tapi apa yang mereka dapatkan? Hanya sebuah kotak ajaib yang kosong Hahahaha.,...."

   Kim Hong bertanya lagi "Bagaimana cianpwee hendak menyelesaikan persoalan yang seperti ini?"

   Dengan tersenyum-senyum, si kakek gelandangan Kiat Hian berkata.

   "Di dalam rumah penjara ibumu, dengan menggunakan suara tekanan tinggi, kusampaikan suaraku kepada dua belas ketua partai yang terkurung di tempat itu. Dua macam ilmu silat sudah kuajarkan kepada mereka. Tentang obat Tiang-seng-pu-lo-tan, menunggu mereka sudah bebas dari tahanan rimba persilatan, akan aku hadiahkan pada yang berhak mendapatkannya."

   Sesudah itu, Kiat Hian menuju kearah jenasah ayahnya, dari belakang jenasah itu, ia mengambil sebilah pedang kuno, diserahkan pada Kim Hong dan berkata.

   "Pedang ini bernama Tay-pak-kiam, adalah salah satu dari pedang cu wang dimasa dahulu. kuhadiahkan kepadamu."

   Kim Hong menerima dan mengucapkan terima kasih, dia berkata.

   Tangan Berbisa Karya Khu Lung/Tjan Id di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

   

   "Entah dengan jasa apa, boanpwe baru bisa membalas budi cianpwe."

   Kiat Hian bersedih, berpikir beberapa saat dia berkata "Seumur hidupku, tiada jasa bagi rimba persilatan, pedang dan kitab ilmu silat aku hadiahkan kepadamu, dengan harapan kau bisa mengeluarkan sedikit sumbang jasa kepada rimba persilatan- Hal mana sudah Cukup untuk menebus kesalahan-kesalahanku."

   Lagi-lagi Kim Hong mengucapkan terima kasih. Dia berjanji untuk melakukan apa yang dikehendaki oleh si kakek gelandangan- Wajah sedih Kiat Hian hanya sebentar, kemudian dia tertawa, Hahahihi lagi, ucapnya.

   "Aku hendak berangkat, baik, kau diam didalam goa ini, empat hari kemudian aku akan datang kembali membuka kunci goa membebaskan dirimu."

   Sesudah itu Kiat Hian mencelat, dengan Cara yang tidak bisa dimengerti oleh Kim Hong, dia memencet tombol sebentar disana dan sebentar disini, menghilang disalah satu dinding goa, terdengar suara krakak-krekek...goa itu terbuka.

   Tabuh Kiat Hian mencelat lenyap dari pandangan mata.

   Terdengar lagi suara..rkrekek..

   krekek.....pintu goa tertutup kembali mengurung Kim Hong didalam goa rahasia, Tiba-tiba Kim Hong berteriak.

   "cianpWe, tunggu dulu, selama empat hari, boanpwee harus makan apa?"

   Terdengar suara Kiat Hian, suara itu sudah berada diluar goa, ia tertawa berkakakan, katanya meninggalkan pesan.

   "Tidak usah takut, kau sudah makan obat Tiang-seng-pulo- tan-Jangan kata baru empat hari empat puluh haripun kau masih kuat bertahan, tak mungkin kau mati kelaparan, ha-ha-ha.,.."

   Semakin lama, suara itu semakin jauh akhirnya menghilang.

   Demikian singkatnya Cerita, kemisteriusan apa yang dijumpai dari dasar telaga Tay-pek tie, cerita berikutnya sudah kita ketahui, bagaimana Kiat Hian hendak memberitahukan tentang kejadian Kim Hong kepada Suma Siu Khim, tapi itu waktu Suma siu Khim sedang dirundung kemarahan, kebencian, dia menipu Kiat Hian dan mengatakan kalau Kiat Hian bisa mengejar kekasih lamanya, Kongsun Bwee Kun bersedia dikawini, karena itulah Kiat Hian lari kembali.

   Mengejar Kongsun Bwee Kun-Tiga hari telah lalu....

   Pada malam harinya, Kim Hong berhasil menyelesaikan dan menamatkan pelajaran ilmu pedang dari ilmu berkelebatnya sinar pedang dari Keluarga Kiat.

   Sesudah itu Kim Hong hendak keluar dari goa rahasia, ia tidak tahu cara-cara untuk membongkar dinding goa itu, ia ubek-ubekan disana.

   Dia juga tidak berani menghancur dinding goa terpaksa harus menunggu kembalinya si kakek gelandangan, mau tidak mau dia harus bersabar.

   Untuk melewatkan waktu-waktu yang dirasakan sangat panjang, Kim Hong melatih kembali dan mengulang ilmu silat berkelebatnya sinar pedang keluarga Kiat.

   Diulang lagi, diulang lagi, banyak sekali kelemahan-kelemahan yang ditambaL Hari itu, Kim Hong melewatkan waktu dan melatih serta menekun permainan ilmu pedang.

   Pada hari keempatnya setengah hari pula ditunggu.

   Sesudah siang.

   baru terdengar derap langkah kaki, dan berbareng terdengar suara terbukanya pintu rahasia, kreteek....keekeks...

   Pintu goa terbuka, yang diluar dugaan Kim Hong, orang yang berada dimuka pintu bukan sikakek geladangan Kiat Hian, orang ini mempunyai bentuk perawakan yang sangat kecil mengenakan pakaian berwarna putih, menyelebungi kepalanya dengan kerudung putih.

   orang Lembah patah Hati la berdiri didepan pintu dengan sepasang cahaya matanya berkelap-kedip.

   tidak bicara dan tidak bergerak.

   Seolah-olan hantu jejadian.

   Kim Hong terkejut, dia belum menyaksikan adanya orang-orang dari lembah patah hati.

   Karena itu ia tidak kenal, siapa jago silat baru ini.

   Dia mundur kebelakang.

   secepat itu mengeluarkan pedang Taypek kiam, memukulnya dan membentak "Siapa kau ?"

   Orang yang datang adalah jago nomor tiga dari Lembah patah bati, ia berdiam beberapa waktu, dengan menekan sedikit aksen suaranya, berkata.

   "Nomor tiga dari Lembah Patah Hati."

   "Nomor tiga dari Lembah Patah Hati?"

   Kim Hong mengulang kata-kata itu.

   "Apa artinya jawaban ini?"

   Nomor tiga menganggukan kepala berkata.

   "Artinya, aku adalahjago nomor tiga dari Lembah Patah Hati."

   Wajah Kim Hong ditekuk masam. dengan dingin berkata.

   "Belum pernah aku mendengar ada sesuatu tempat yang bernama Lembah Patah Hati,jangan mencoba menggoda. Lekas katakan terus terang"

   "cih .-"

   Nomor tiga ketawa kecil.

   "Apa yang harus diterangkan? Aku hanya mendapat tugas untuk membuka pintu goa rahasia ini. Titik, tak Cukup "

   "Mendapat tugas?"

   Lagi-lagi Kim Hongjadi heran.

   "Siapa yang memberi tugas kepadamu?"

   "Tentu saja orang yang membawa masuk dirimu ketempat ini pada empat hari yang lalu."

   Jawab sinona nomor tiga.

   "Kakek gelandangan Kiat Hian cianpwe"

   Kim Hong belum bisa membenarkan keterangan ini, menurut keterangan Kiat Hian, kecuali dia dan ayahnya almarhun, tidak ada orang ketiga yang mengetahui tempat rahasia ditempat ini, tidak mungkin orang yang bisa menemukan tempat rahasia yang menembus kedasar telaga Tay-pek tie ini.

   Bagaimana si nomor tiga bisa datang? Tentu kawan atau keluarga terdekat dengan si Kekek Gelandangan Kim Hong tidak meragukan asal usul Sinomor tiga, tentunya kawan, bukan lawan, karena itulah dia menyimpan kembali pedang Tay-pek kiam, bertanya kepada sinomor tiga "Kau kenal kepada Kiat Hian cianpwe?"

   Nomor tiga dari lembah Patah Hati menganggukkan kepala, ia berkata.

   "Empat hari yang lalu, dia mengejar ketua kami. Akhirnya berhasil, terjadi kesepakatan, Atas anjuran ketua Lembah patah hati, dia telah mensucikan diri, mengganti nama, kini namanya adalah Beng khong Taysu. Dia juga menjadi salah satu anggota Lembah patah hati. Atas perintahnya, aku ditugaskan membuka pintu rahasia mengeluarkan dirimu."

   Ternyata, sikakek gelandangan Kiat Hian sudah mensucikan diri, mengganti nama menjadi Beng khong Taysu.

   Ternyata, kekuatan Lembah patah hati telah bertambah seorang lagi.

   Kim Hong belum kenal kepada jago-jago Lembah patah hati, karena itu dia bertanya.

   "Siapa yang menjadi ketua kalian?"

   Nomor tiga dari Lembah patah hati menjawab.

   "Namanya Kongsun Bwee Kun, kini sudah mensucikan diri, nama barunya adalah Pansu Loonie, pernah dengar?"

   Kim Hong berteriak girang.

   "Apa Akhirnya ia berhasil menemukan Kongsun Bwee Kun"

   Nomor tiga dari lembah patah hati berkata.

   "Nah Kini kau boleh ikut kepadaku, bagaimana dengan hasil latihan berkelebatnya ilmu pedang keluarga Kiat ini?"

   Kim Hong menganggukan kepala berkata.

   "Kemarin malampun aku sudah berhasil mempelajari seluruh isi bagian dari ilmu silat tersebut."

   "Ah Boleh ikut aku."

   Berkata nomor tiga dari Lembah patah hati.

   "TUnggu dulu"

   Jawab Kim Hong.

   "Ternyata kau adalah anak buah Kongsun Bwee Kun cianpwee, kita sama-sama satu jurusan, Satu orde baru, mengapa kau tak mau membuka kerudungmu, menutup wajah diri sendiri?"

   Menjawab pertanyaan itu. dia mengundurkan diri dan menyilahkan Kim Hong keluar, katanya.

   "Menggunakan tutup kerudung adalah rahasia pribadi dari Lembah patah hati. Kau bisa tahu pada kemudian hari Kini yang penting keluarlah dari tempat rahasiamu. Keluar"

   Dengan adanya bimbingan sinomor tiga dari Lembah patah hati, Kim Hong diajak keluar dari goa rahasia yang bisa tembus kedasar telaga Tay-pek tie, berliku-liku perjalanan itu dilakukan, setengah lie kemudian, mereka keluar sebuah pohon besar.

   Disana banyak lumut dan batu.

   SESUDAH Kim Hong loncat keluar, si nomor tiga menutup kembali lubang rahasia itu.

   Mereka berada dipuncak gunung Tay-pek san.

   Kim Hong menyedot hawa udara dalam-dalam, memperhatikan gerak-gerik sinomor tiga, siapa kah wanita ini? Suaranya begitu lemah-lembut, tetapi nakal dan binal.

   "Numpang tanya."

   Berkata Kim Hong.

   "Bagaimana sebutan nama nona yang mulia?"

   "Sudah kukatakan."

   Berkata sinomor tiga dari Lembah Patah Hati.

   "Kau akan tahu di kemudian hari, untuk sementara, panggil saja aku nomor tiga."

   "Baiklah."

   Berkata Kim Hong.

   "Nona nomor tiga, atas bantuanmu kini aku Kim Hong mengucapkan banyak terima kasih."

   "Terima kasih itu belum cukup,"

   Berkata gsnomortiga.

   "Nah Sekarang bertekuk lututlah dihadapanku."

   "Bertekuk lutut?"

   Kim Hong tercengang.

   "Ya. Bertekuk lututlah didepanku,"

   Menegasi sinomor tiga.

   "Dengan alasan apa aku diharuskan bertekuk lutut."

   Bertanya Kim Hong ngotot.

   "Inilah perintah Beng- khong taysu Bukan- bukan Bengkhong taysu. Dahulu, namanya Kiat Hian cianpwe. Inilah perintah Kiat Hian cianpwe."

   Berkata sinomor tiga dari Lembah Patah Hati.

   "Mana ada itu aturan."

   Berkata Kim Hong semakin ngotot. Sinomor tiga berkata.

   "Kiat Hian cianpwe telah menghadiahkan kau sebutir obat Tiang-seng-pu-lo-tan. ia memberi pelajaran Silat luar biasa yang bernama berkelebatnya sinar pedang keluarga Kiat, dan menghadiahkan kau Tay-pek kiam. Mungkin tidak cukup untuk bertekuk lutut?"

   "Itupun bukan diwajibkan bertekuk lutut kepadamu."

   "Aku adalah wakil dari Beng- khong taysu, lupa lagi, wakil Kiat Hian cianpwe,"

   Berkata sinomor tiga.

   "Tentu saja harus bertekuk lutut kepadaku."

   Kim Hong berpikir sebentar, ia menggeleng kepala.

   "Tidak."

   Ia menolak.

   "Kukira Kiat Hian cianpwe tak memberi petunjuk yang seperti ini. Tentunya kaupunya bisa. Aku boleh bertekuk lutut kepada Kiat Hian cianpwe, tapi tak mau bertekuk lutut kepadamu. Kau seorang wanita, seorang wanita yang masih muda lagi. Aku tak mau."

   "Eh, sinomor tiga agak marah.

   "Mengapa tidak mau bertekuk lutut kepada wanita?"

   "Kuharap saja nona tidak mempersulit orang "

   Berkata Kim Hong.

   "Baiklah,"

   Akhirnya sinomor tiga mau mengalah.

   "Bertekuk lututlah kearah selatan. disana ada Kiat Hian cianpwe."

   Letak keadaan mereka adalah Kim Hong diselatan, sinomor tiga dari lembah patah hati dlutara.

   Bertekuk lutut kearah selatan berarti membelakangi si nomor tiga.

   Kim Hong bisa menerima syarat-syarat ini.

   ia membelakangi Si nomor tiga, dan bertekuk lutut kearah selatan, itulah penyembahan yang agak sujud dihadiahkan kepada sikakek gelandangangan Kiat Hian- "Nona nomor tiga,"

   Berkata Kim Hong membelakangi orang "Apa lagipesan Kiat Hian cianpwee."

   Si nomor tiga tertawa cekikikan, ia berkata.

   "Menurut cerita Beng- khong taysu, tenaga dalammu sudah berada diatas Hamid dan kawan-kawan, ilmu silatmu sudah berada diatas Jie Hiong Hu cs, cukup kuat untuk diberi beban Untuk memikul segala kejahatan, mulai saat ini, tugasmu semakin berat. Kau harus segera membebaskan orang-orang tawanan dari tumah penjara rimba persilan digunung Tay-pa-san- Kemudian mengajak mereka menyerbu rumah penjara rimba persilatan digunung Bu San"

   "Baik,"

   Berkata Kim Hong.

   "aku sedang merencanakan usaha yang seperti ini. Tapi mungkinkah ibuku tak marah? Kalau kubebaskan orang-orang tawanannya?"

   Tidak terdengar suara jawaban dari si nomor tiga dari Lembah patah Hati, Kim Hong berkata lagi.

   
Tangan Berbisa Karya Khu Lung/Tjan Id di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

   
"Misalnya, kalau kubebaskan orang-orang tawanan itu secara diam-diam, Tentu saja terjadi bentrokan dengan ibuku, itulah kejadian yang lebih sulit lagi."

   Masih tidak terdengar jawaban dari si nomor tiga dari Lembah Patah Hati Hal ini betul-betul mengherankan Kim Hong, dia menoleh kebelakang, tiba-tiba berlompat, mengeluarkan suara teriakkan aneh.

   Ternyata sigadis muda dari Lembah Patah Hati yang menyebut dirinya sebagai jago nomor tiga itu, sudah tiada ditempatnya semula, disana kosong melompong kehilangan jejak Si gadis nakal Dua hari sesudah Kim Hong keluar dari goa rahasia Taypek tie.

   Keadaan seperti sediakala, pemandangan adalah rumah penjara rimba persilatan digunung Tay-pa-san, inilah tempat kediaman Suma Siu Khim, ibunya yang binal, tokoh silat super sakti tiada tandingan.

   Keadaan seperti biasa sunyi senyap dan tenang, Kim Hong sudah balik ketempat lama, ia menemukan prototol pengajaran rumah penjara, Thiat-oe Siansu.

   Mengetahui kedudukan apa yang telah memempatkan Kim Hong kepadanya, Thiat oe Siansu menyambut kedatangan kongcu itu secara penghormatan besar, Kim Hong belum tahu, kalau suhunya itu sudah tiada didalam rumah penjara itu.

   Ingin sekali dia berteriak dengan sang guru, dan juga ingin menjumpai ibunya, Karena itu, tanpa bercakap-cakap dengan Thiat-oe Siansu, dia langsung menaiki keatas rumah....

   Sesudah mendapat makan obat Tiang Seng-pu-lo-tan, kekuatan Kim Hong berlipat tiga-kali, gerakannya lincah dan gesit, kecepatannya bagaikan angin lalu, Wut....dia sudah berada didepan pintu rumah penjara.

   Yang membuka pintu adalah raja akherat pertama Taygiam ong.

   Kim Hong memberi hormat kepada Tay-giam ong dan berkata.

   "Tay-giam ong, bagaimana keadaanmu? Baik-baik sajakah? Apa ibuku sudah pulang?"

   Tay-giam ong memandang kehadiran Kim Hong. Dengan perasaan heran, ia menganggukkan kepala berkata.

   "Lauwcu kembali pada tiga hari yang lalu, tapi bergegasgegas pula ia keluar."

   "oh Tidak ada?"

   Bertanya Kim Hong.

   "Kemanakah perginya?"

   Tay-giam-ong mengg elengkan kepala berkata.

   "Menurut dugaanku, tentunya dia pergi kerumah penjara digunung Bu-San"

   "Ah Mungkinkah terjadi"

   Bertanya Kim Hong.

   "ibu tidak mau menurunkan martabatnya sendiri, ia tak mau menempur penguasa rumah penjara ang baru itu."

   Dengan bersungguh-sungguh, Tay-giam-ong berkata.

   "ceritanya Sangat panjang, masuklah dahulu, biar kuceritakan seCara terperinci. Pada empat hari yang lalu, disini telah terjadi sesuatu yang menggemparkan."

   Mengikuti langkah Tay-giam ong, Kim Hong memandangi Wakil rumah penjara itu, kedudukan Taygiam- ong sangat tinggi. kecuali Suma Siu Khim, ia adalah pimpinan kepala mandor. Ditengah jalan- Tay-giam-ong berkata.

   "Kini, bagaimana aku harus memanggil dirimu? Kongcu? Atau Kim Hong?"

   "Panggil saja aku Kim...."

   Berkata sipemuda. Berkata Tay-giam-ong.

   "Lebih patut kalau kupangggil Kim Hong kongCu. Kau adalah putra dari laucu kami, sudah selayaknya kalau ada panggilan yang seperti itu."

   "coba kau Ceritakan, apa yang terjadi pada empat hari yang alu, mengapa bisa menggemparkan?"

   Kim Hong tak banyak komentar.

   "ceritanya seperti ini,"

   Berkata Tay-giam-ong.

   "Hari itu, sesudah ibumu kembali, ia masuk kamar dan menangis beberapa saat, kutanyakan sebab musababnya, hanya dikatakan seCara singkat, dia telah mencelakakan dirimu. Aku menjadi heran, sedangkan kini kau bisa balik dengan hidup, Mengapa dikatakan dia mencelakakan dirimu?"

   Kim Hong menceritakan jalannya peristiwa bagaimana ia menyelam kedasar telaga Tay-pek tie, bagaimana diseret sikakek gelandangan Kiat Hian, bagaimana ia mendapat obat, pelajaran ilmu dari pedang Tay-pek-kiam. Dan terakhir iapun menuju kemari.

   "Hebat Hebat"

   Tay-giam ong mengeluarkan pujian. ia menjadi girang.

   "Sungguh kebetulan Sungguh kebetulan. Aku sedang mengalami proses otak bingung, menurut laporan, besok rumah penjara kita akan mendapat penyerbuan golongan Kalong, mereka dibantu dengan sembilan jago silat dari daerah Tay Wan-kok Hal ini sedang menyulitkan seluruh isi rumah penjara kita. Bagaimana harus menghadapi mereka? Siapa yang harus tampil kedepan? Kini kau hari ini balik kembali. Sungguh kebetulan Sungguh kebetulan. Kau bisa mewakili ibumu, menghadapi tantangan orang-orang itu."

   "Tujuan utamaku kemari ialah untuk menghadapi mereka."

   Berkata Kim Hong.

   "Tapi ibu tidak ada. Mungkin peperangan besok tidak mudah dihadapi."

   Tay-giam-og berkata.

   "Menurut perkiraan orang,jagojago kita cukup banyak. entah bagaimana keadaan kekuatan musuh ?"

   Kim Hong menceritakan pengalamannya selama bertempur dengan Hamid dan kawan kawan dengan rapi sekali. Sesudah itu ia berkata.

   "Biar kuminta bantuan suhu dan suboku, eh, ya, bagaimana keadaan Yo In-jie Sumoay? Sudahkah dia kembali ?"

   "Belum."

   Tay-giam-ong menggelengkan kepala.

   "Yo injie belum balik kembali. Leng Bie sian juga belum balik kembali."

   "Tidak apalah, biar kuminta bantuan suhuku saja "

   "Suhumu juga sudah tidak ada."

   Berkata Tay-giam-ong.

   "Tiga tokoh silat ajaib. Sam-kie-hui-sian-po, It-hu Sianseng, Thian San Soat Po-po. can-sa sian sudah tidak ada didalam rumah penjara."

   Hal ini juga menggirangkan Kim Hong, bertepuk tangan, dia berkata.

   "Apa ibuku yang membebaskan mereka?"

   "Bukan- berkata Tay-giam-ong menggelengkan kepala.

   "Lima hari yang lalu, ada seseorang yang memalsukan ibumu, itu waktu aku sedang ada urasan keluar, tidak bertemu dengannya. Menurut cerita, orang yang memalsukan ibumu itu langsung pulang dan terus menuju kearah kamar penjara, entah apa yang diceritakan kepada tiga tokoh silat ajaib can-sa sian Cs. Mereka itu marahmarah dan uring-uringan, berbareng hendak menantang Sayembara, dan betul-betul terjadi, can-sa-sian menerima sepuluh jurus serangan tokoh misterius itu. Begitu juga It-hu Sianseng, begitupun Thian-san Soat Po-po. Mereka berhak mendapat kebebasan, dan seCara lenggang kangkung, ketiga tokoh ajaib itu meninggalkan rumah penjara."

   "oh..........."

   Inilah berita baru bagi Kim Hong.

   "Ada orang yang berani memalsukan ibu?"

   "Ya."

   Berkata Tay-giam ong.

   "Disaat ibumu kembali segera kutanyakan hal ini, tentu saja dia marah dan uringuringan- Ternyata laucu kita itu ada yang berani main sandiwara Gatot Kaca kembar Menurut dugaan ibumu. tentu buah hasil karya penguasa Rumah Penjara digunung Bu-san- Maka langsung dia turun gunung dan meninggalkan rumah penjara."

   Kim Hong semakin heran. pikirannya diasah pulang pergi untuk menemukan jawaban dari kemisteriusan2 ini, ia bertanya "Heran, apa maksud tujuan orang itu?"

   Tay-giam ong berkata.

   "Pasti penguasa rumah penjara gunung Bu San sengaja memanCing incident- incident. Sengaja mencari setori saja."

   "oh......... karena itukah ibu meninggalkan rumah penjara?"

   "Ya. Sebetulnya, sifat-sifat ibumu itu kukenal baik. Tidak mungkin ia terpanCing pergi. Hanya kematianmulah yang menyulitkan dirinya, maka segera ia menerima tantangan itu, tentunya sudah mengikuti Sayembara dirumah penjara Bu-san- hal ini mungkin bisa menurunkan derajatnya, menurunkan kedudukannya. menurunkan gengsinya, inilah anggapan-anggapan ibumu."

   "Biarlah ibu menantang rumah penjara Bu-san-"

   Berkata Kim Hong.

   "Aku tidak percaya, kalau ibu bisa dikalahkan orang."

   Tay-giam ong berkata.

   "Kalau bertanding satu lawan satu, tidak mungkin ada orang yang bisa memenangkan ilmu silat ibumu. Yang kutakuti adalah........"

   "Kalau mereka main keroyok?"

   "Ya. Kalau terjadi pengeroyokan atau tipu muslihat, atau Jebakan-jebakanjahat sulit diduga."

   "Aku sudah pergi kerumah penjara Bu-san- Kukira tidak ada seuatu yang aneh, legakan hatimu. Kuyakin ibu bisa memenangkan pertandingan itu."

   Tay-giam ong berkata.

   "Kalau betul ibumu menempur rumah penjara digunung Bu-san, esok hari iapun harus kembali. Kalau besok dia tidak kembali, bagaimana rencanamu?"

   Lagi-lagi Kim Hong dipaksa memeras otak. terus terang saja pemuda kita bukanlah condekiawan terlihay, menghadapi problem-problem yang tidak mudah dipecahkan, dia pun sulit mengatasinya, berpikir beberapa saat lagi, ia bertanya.

   "Hei, bagaimana penghargaanmu kepadaku?"

   Tay-giam Ong berkata.

   "Kau adalah putera Lauwcu kami, tentu saja harus menjadi kongcu."

   "Sampai dimanakah batas-batas kekuasaanku?"

   "Kalau saja kau bisa mengikuti dan menggaris bawahi kemauan ibumu, apapun boleh kau lakukan-"

   "Baik,"

   Berkata Kim Hong.

   "Kini aku hendak mengeluarkan perintah, kuharap saja kau tidak menolak."

   "Pasti."

   Berkata Tay-giam-ong.

   "Kalau saja perintah itu tidak menyimpang dari keadaan yang semula."

   "Tentu saja tidak menyimpang."

   Dengan sungguhsungguh Kim Hong berkata.

   "Perintah pertama, segera cabut papan pengumuman tanda istirahat perang itu."

   "Baik,"

   Berkata Tay-giam-ong.

   "Masih ada perintah lain?"

   "Di depan sekali, buatlah tulisan yang berbunyi seperti ini. SELAMAT DATANG KEPADA ROMBONGAN KALONG DAN PARA JAGO DARI DAERAH TAYWAN KOK."

   "Tepat"

   Tay-giam-ong bertepuk tangan.

   "Perintah yang sangat tepat."

   Kim Hong berkata lagi.

   "Perintah lainnya, beri daftar nama dari tawanantawanan kita."

   Tay-gim-ong diam sebentar dan bertanya.

   "Buat apa?"

   Kim Hong berkata.

   "Boleh kah aku tahu, dikala ibuku berada, Sebelum dia hendak melakukan sesuatu, apakah harus berunding dahulu denganmu?"

   "Ya,"jawab Tay-giam ong.

   "Dia sering berunding, terlebih- lebih untuk menghadapi situasi gawat."

   "Aku hendak menjadi diktator satu kali,"

   Berkata Kim Hong.

   "Bolehkah tidak merundingkan jalan ini? Hanya satu kali saja?"

   "Baiklah,"

   Tay-giam-ong menyerah.

   "Segera kuberi daftar nama itu."

   Kim Hong segera menjadi wakil penguasa rumah penjara rimba persilatan Tay-pa-San, Tay-giam-ong menjalankan perintah-perintah baru dari putra penguasa rimba persilatan yang disaat ini sedang absen.

   SESUDAH MAKAN MALAM, dengan membawa daftar nama dari nama tawanan Rumah Penjara, seorang diri Kim Hong menuju ketempat kamar-kamar tahanan itu, ia tidak mau didampingi Tay-giam-ong.

   Dikatakan, dia tidak membikin pemeriksaan pribadi.

   Tay-giam-ong bisa menerima tolakan halus, betul dia tidak menyertai Kim Hong.

   Kim Hong melakukan rencananya yang bertentangan dengan tujuan ibunya.

   Mempercepat kita, kita tak gambarkan secara terperinci, bagaimana Kim Hong mengkong-kalingkong didalam kamar penjara.

   Singkatnya cerita, Kim Hong sudah selesai menyambangi orang-orang didalam kamar tahanan rumah penjara, dia balik ketempat kamar yang sudah tersedia.

   Mengikuti dibelakang Kim Hong, secara tersenyumsenyum, Tay-giam ong juga mendatangi kamar tahanannya.

   Tay Giam ong tiba dikamar tahanan nomor Satu, kamar tahanan ini tersekap seorang jago silat yang pernah mempunyai kedudukan hampir sama dengan dewa persilatan, dia adalah ketua Siauw-lim-pay Lian-in Taysu.

   Lian- in Taysu menjadi penghuni kamar tahanan nomor satu, umurnya telah berada di atas seratus tahun.

   Tapi dia masih gagah dan bangga, rambutnya telah panjang sehingga tiga tombak, duduk seperti berdiri diatas jenggot.

   Perlahan-lahan Tay-giam-ong menyentil-nyentil jeriji besi kamar tahanan itu.

   "Hei,"

   Ia memanggil orang tahanannya.

   Tangan Berbisa Karya Khu Lung/Tjan Id di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

   

   "Hwesio tua, kemari"

   Itu waktu, Lian-in Taysu sedang duduk bersila, ia membuka kedua matanya, memandang kearah Tay-iamong bertanya.

   "Ada urusan apa?"

   Tay-giam-ong bertanya.

   "Apa yang tadi kalian percakapan?"

   "Percakapan yang mana?"

   Balik tanya Lian-in Taysu.

   "Percakapanmu dengan kongcu kami."

   "Kongcu yang mana?"

   "Kim Hong kongcu. Dia adalah putera penguasa rumah penjara kami."

   "oh....mengapa kau tidak langsung bertanya kepadanya?"

   "Dia tidak mau membuka rahasia."

   "Nah, apa kau mau memaksa aku membuka rahasia?"

   Tay-giam-ong kalah berdebat Dia meninggalkan kamar nomor satu, dan kini menuju kearah kamar tahanan nomor dua, Lian-in Taysu duduk kembali, menunggu Tay -iam-ong meninggalkan kamar tahanan nomor satu, dan kini dia sudah dlkamar tahanan nomor dua.

   Penghuni kamar tahanan nomor dua adalah ketua partay Bu-tong-pay ceng-hong Tojin juga termasuk salah satu tawanan bebuyutan.

   Bukan hutang Bebuyutan Mek cenghong Tojin juga termasuk salah satu nama yang sudah kita Ceritakan, Kim Hong pernah mendatangi dirinya Disaat Tay-giam ong menuju keruangan ia bisa mengikuti percakapan-percakapan Tay-giam-ong dengan ketua partay Siauw Lim Pay.

   Disaat ini, dia berdiri dibalik jari-jari terali penjara, tapi membelakangi jendela, seolah-olah meremehkan pengunjung, tidak mau menjawab segala pertanyaan.

   Walau Tay-giam-ong menjadi orang kepercayaan Suma Siu Khim kedudukkannya adalah mendapat kursi kedua didalam rumah penjara itu, kepada tawanan tua seperti ceng-hong Tojin ia tidak berani berlaku kurang ajar, memperlunak sikapnya dengan ramah tamah ia berkata.

   "Lo ciangbunjin, apa Sseama ini keadaanmu baik-baik saja ?"

   Ceng-hong Tojin tidak menjawab, juga tidak menoleh kebelakang. Tay-giam-ong mengangkat pundak berdiam beberapa saat baru berkata.

   "Ayo, Lo ciangbunjin sudah cukup tua. walaupun demikian, toh masih kurang pengalaman, tidak berani bicara padaku ?"

   Tiba-tiba saja ceng-hong Tojin membalikkan badan, kepalanya pun terus menoleh, ia berkata.

   "Tay-giam-ong, bagaimana keadaanmu? Baik-baik sajakah? Malam ini bulan purnama bulan sangat indah sekali, he"

   Dengan girang Tay-giam-ong berkata.

   "Betul...Betul....Malam ini adalah malam Tiong-ciu. Setiap malam Tiong-ciu, kadangkala kita terkenang kepada famili ditempat jauh."

   Ceng-hong Tojin menyambung pembicaraan tadi, katanya.

   "oh Tay-giam-ong terkenang kepada famili ditempat jauh?"

   Terkenang famili ditempat jauh tidak ada hubungan dengan Kongcunya Kim Hong. Tay-giam-ong menggelengkan kepala berkata.

   "Aku seorang anak yatim piatu. Tidak ada saudara ada tidak tiada famili, dari mana famili ditempat jauh, bagaimana terkenang nya? Kukira ciangbunjinlah sebagai seorang bekas ketua partay, apa ciangbunjin tidak..."

   Cepat-cepat ceng-hong Tojin memotong lagi, katanya.

   "oh Ternyata Tay-giam ong adalah anak yatim piatu? Aku sangat kasihan sekali melihat orang yang sudah kehilangan ayah, lebih kasihan lagi kalau bertemu dengan anak tidak beribu. Paling kasihan nasib seorang yatim piatu, apalagi piatu. Betul-betul kasihan-..."

   Tay-giam-ong kewalahan, ia tidak melanjutkan perkataan itu, meninggalkan kamar nomor dua, dan menuju kearah kamar nomor tiga.

   Hendak menyelidiki rahasia Kim Hong, Tentu tidak mungkin Tay-giam ong menuju kamar tiga.

   kamar tahanan nomor tiga lebih sulit lagi, segera ia mendapat sambutan yang keras.

   "Maaf!!"

   Demikian berkata penghuni kamar tahanan nomor tiga.

   "Aku tidak mempunyai waktu bicara."

   Tay-giam-ong melanjutkan penyelidlkannya, satu persatu didatangi kamar kamar tahanan yang pernah dikunjungi oleh Kim Hong.

   JaWaban-jawaban yang didapat betul-betul mengecewakan, tak ubahnya seperti apa yang sudah ditemukan.

   Dari kamar nomor lima menjawab.

   "Maaf Tanya saja pada kongcu kaucu rimba persilatan-"

   Penghuni kamar tahanan nomor enam menjawab.

   "Sabarlah Sesudah hari menjadi pagi, kau akan mengetahui"

   Tay-giam-ong tidak berhasil membikin penyelidlkan Kim Hong mengumpulkan Raja-raja akherat yang berada didalam rumah penjara Tay-pa San, kesepuluh Raja Akherat ini adalah inti kekuatan ibunya, ia mengajak mereka berembuk bersedia untuk menghadapi kedatangan dan penyerangan-penyerangan dari golongan Kalong.

   Sebagai seorang pemimpin muda.

   Kim Hong tidak lupa menyelidiki dan memberi perintah kepada para anak buah rumah penjara Tay-pa San menyelidiki gerakan-gerakan golongan Kalong.

   Mereka masih berembuk terus.

   Dengan harapan bisa menunggU kembalinya Suma Siu khim.Suma Siu khim yang ditunggu tak kembali.

   Laporan-laporan dari anak buah Tay-pa-San memberikan gambaran-gambaran penyerbuan musuh, dengan jelas memperinci penyerangan golongan Kalong.

   "Lapor kepada Tay-giam ong. golongan Kalong mendapat bantuan dari jago-jago Tay-wan-kok."

   "Lapor kepada Tay-giam-ong, orang berambut merah langsung berada dibawah pimpinan seorang jago tua yang bernama Hamid."

   "Lapor kepada Tay-giam-song, Hamid dengan kawankawan telah mendekati dan muncul didaerah Pak-tay-hiap. Jumlah mereka diperkirakan berkisar diantara seratus orang."

   "Lapor kepada Tay-giam-ong, mereka sudah berada ditempat Ya-kouw."

   "Lapor kepada Tay-giam-ong, mereka berada dibawah gunung kita."

   Mendapat laporan-laporan yang seperti ini sebentar bentuk wajah Tay-giam-ong berubah. Golongan Kalong dan Hamid dengan kawan-kawan ternyata begitu cepat. Ternyata sudah berada dibawah gunung. ia menoleh kearah Kim Hong, berkata kepada ketua muda itu.

   "Kongcu, bagaimana kalau mereka tidak menantang Seperti apa yang sudah kita tetapkan pada sayembarasayembara."

   Datang laporan-laporan itu, tidak mengejutkan Kim Hong, ia tersenyum mendapat pertanyaan Tay-giam ong, ketua muda laucu rimba persilatan ini berkata.

   "Menurut hematku, mereka masih ragu-ragu. Melinat dicabutnya tanda pengumuman istirahat perang tentu membingungkan rombongan orang-orang berambut merah itu. Didalam anggapan mereka ibu sudah kembali, tentu akan memberi pendaftaran. Raja akherat nomor dua Jie Giam-ong berkerut alis, ia mengemukakan ketidak mengertiannya .

   "Melihat dicabutnya tanda istirahat mereka tidak berani menyerbu?"

   Kim Hong berkata.

   "Dicabutnya tanda itu berarti ibu sudah kembali, mereka tidak berani berbuat kurang ajar. Kukira harus mengikuti apa yang ditunjuk. memberi pendaftaran seyembara."

   Raja akherat nomor dua Jie-giam-ong berkerut alis dan bertanya.

   "Apa mereka tak takut dikalahkan oleh Laucu?"

   Kim Hong menganggukkan kepala berkata.

   "Hamid, Mobilson dan Joos cukup kuat, mereka belum dapat mengalahkan ibu. Tapi mereka yakin dan sanggup menerima serangan ibu sehingga seratus kali, Karena itu lebih baik mengikuti sayembara, mereka bisa merebut rumah penjara Tay-pa-San secara syah."

   Raja akherat nomor tiga Sam-giam-ong bertanya heran.

   "Kongcu, hendak mewakili laucu menerima serangan mereka?"

   Dengan menganggukkan kepala Kim Hong berkata.

   "Aku hendak mencoba ilmu berkelebatnya sinar pedang dari keluarga Kiat, menurut keterangan Kiat IHian cianpwe, aku sudah bisa mengimbangi kekuatan mereka. Hendak mewakili laucu meneruskan upacara sayembara."

   Disaat ini, berlari masuk pula seorang informan, ia memberi laporan.

   "Lapor kepada Tay-giam-ong, jumlah mereka seratus dua puluh orang semua mencatatkan diri, mendaftar dan mengikuti sayembara,"

   "Dimana Thiat oe siansu?"

   Bertanya Tay-giam-ong. Informan itu menjawab "Thiat-oe siansu sudah memberi perintah agar melakukan pendafaran satu persatu, tapi mereka menolak, kini sudah memasuki daerah pegunungan-"

   Tay-giam-ong adalah wakil Suma Siu Khim.

   Suma Siu Khim tidak pernah mengurus persoalan-persoalan yang bertele-tele, semua urusan diatur oleh Tay-giam-ong.

   Karena itu laporan-laporan diberikan kepadanya.

   Itu bukan berarti meremehkan dan tidak menganggap adanya Kim Hong di tempat itu, Hanya kebiasaan dan tradislonal Rumah Penjara Tay-pa San- Sesudah mendengar laporan, Tay-giam-ong mengulapkan tangan dan berkata.

   "Baik. Pergi selidik lagi"

   Anak buah itu meninggalkan ruangan. Raja akherat nomor dua, Jie-giam-ong berkata.

   "Bah Seratus dua puluh jago silat, Ha-ha Jumlah kita hanya belasan orang, satu lawan sepuluh? Bagus Sudah lama aku gatal tangan, hari ini bisa melampiaskan kepuasan hatiku."

   Berbeda dengan sikap Jie-giam-ong yang ugal-ugalan, tidak takut kepada setan dan kepada siapapun juga , sifat Tay-giam ong selalu memperhatikan yang kecil, ia menjadi berduka katanya bersedih hati.

   "Walau kekuatan kita tidak bisa diremehkan, tapi anak buah golongan Kalong bukanlah anak buah biasa. Kita harus berhati-hati."

   Kim Hong memandang kearah Raja Akherat-Raja Akherat didikan ibunya, kepada mereka ia bertanya.

   "Diantara para cianpwe, Siapa yang pandai dan mahir menggunakan senjata rahasia?"

   Raja Akherat nomor tiga, Sam-giam-ocg berkata.

   "Liok-giam-ong Jarum Bwe-hoa-ciam ciptaannya termasuk salah satu senjata rahasia luar biasa didalam rimba persilatan."

   Kim Hong menoleh dan memandang kearah Raja Akherat nomor enam Liok giam-ong dia berkata.

   "Lebih baik Liok-giam ong cianpwe menunggu di bawah tenur, siapa yang jatuh hadiahkan saja sebuah jarum Bweehoa- ciam, satu-persatu dibereskan."

   Raja Akherat nomor enam Liok- giam-ong menerima perintah, cepat-cepat meninggalkan ruangan itu untuk membikin persiapan.

   Ia mendapat tugas membereskan orang dari luar daerah Tay-wan-kok dan golongan Kalong.

   Disaat ini, datang pula anak buah rumah penjara Tay-pa San yang melaporkan atas penyerbuan Hamid cs yang lebih dekat.

   Dengan suara keras Tay-giamong membentak.

   "Silahkan mereka masuk semua"

   Tidak lama kemudian, dipelataran yang terdapat tujuh batang tenur besi, sudah berkerumun banyak orang, mereka dibawah pimpinan tokoh utama jago Tay-wan-kok Hamid yang didampingi oleh Jooss dan Mobilson.

   Di belakang ketiga jago-jago Tay-wan-kok itu, terdapat juga Brey, Dokucan, Paul, Kuat, Alwi dan Sulek.

   Di belalang sembilan jago Tay-wan-kok.

   baru berdiri anak buah golongan Kalong, mereka dibawah pimpinan Jie Hiong Hu, ouwyang po-kui, Yo Kim Hwa, Yap Tiong cu, dan sepasang iblis dari daerah Lo-hu.

   Semua orang mengurung dan mengincar rumah penjara Tay-pa-san.

   Kim Hong mengeluarkan tertawa panjang tubuhnya melejit keluar dari salah satu jendela berbentuk hati maya.

   Kim Hong sudah menempatkan dirinya pada salah satu tali tenur menudingkan jari ke arah Hamid dan membentak.

   "Hai, Hamid kotor, berani bertempur dengan diriku?"

   Wajah Hamid ditekuk masam, sepasang matanya memancarkan sinar beringas, dia membentak.

   "Bocah tidak tahu diri, lekas masuk dan beritahu kepada ibumu, biar dia yang meneruskan pertandingan."

   Dengan tertawa Kim Hong berkata.

   "Hendak menerima pelajaran ibu? Baik, Tapi kau harus kujajal dahulu."

   Dengan marah Hamid membentak.

   "Kapan rumah penjara Tay-pa-san mengganti peraturan?"

   Dengan dingin Kim Hong bertanya.

   "Apa rumah penjara Tay-pa-san harus mengganti aturan seijinmu? Bah Kita orang mempunyai cara-cara tersendiri, lawannya aku. Mana dadamu? Kalau kau tidak berani melawan aku, kembalikanlah kepalamu, lekas ngiprit pergi."

   Sepasang biji mata Hamid yang hitam terputar tiba-tiba ia tertawa dingin, berdehem sebentar dan berkata.

   "Ha- ha... aku tahu Ibumu masih belum sembuh dari lukanya, bukan? Maka menyuruh kau keluar menampilkan diri?"

   Kim Hong tersenyum dan berkata.

   "Apa matamu sudah hampir buta? Tidak melihat dicabutnya tanda istirahat perang? Penyambutan-penyambutan kepada setiap orang yang hendak mengikuti sayembara?"

   Hamid tidak bisa membenarkan dugaannya, mendelikkan mata dan membentak.

   "Lekas suruh ibumu keluar, aku hendak menerima sayembara laucu rumah penjara rimba persilatan Tay-pa San"

   "Aku adalah ketua muda dari rumah penjara Tay-pa Sanlawan aku"

   Wajah Hamid menjadi matang biru, ia menganggap dirinya lebih tinggi setingkat dari Kim Hong, tidak mau melawan anak kecil, karena itu, ia menoleh kearah Brey dan berkata.

   "Brey, beri persen lagi hawa panas Tay-yangsinkang kepadanya."

   Brey menerima perintah itu, maksudnya hendak tampil kedepan, menerima serangan-serangan. Disaat ini, salah satu dari kedua Lo-hu-pay. Kha Gi San mendelikan mata, menoleh kearah Hamid dan memberi hormat.

   "Hamid cianpwe,"

   Memotong ayam tidak perlu mengguna kan golok besar, bocah ini serahkan saja kepadaku."

   Dengan berkerut alis, Hamid berkata.

   "Kau bukan tandingannya"

   Dengan dingin Kha Gi San berkata."ya"

   Wajah sepasang iblis dari daerah Lo-hu-pay yang terkenal sudah mulai kehilangan fungsi. Sesudah keluar dan meninggalkan rumah penjara, selama ini tak tahu telah melakukan apa. Sesudah mendapat tegoran Hamid dia berkata lagi.

   
Tangan Berbisa Karya Khu Lung/Tjan Id di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

   
"Aku masih ingin kembali ditangan mereka mengapa locianpwe tidak menyerahkan kedudukan pertama?"

   Dengan menyeringai kejam. Hamid membentak.

   "Apa kau hendak menantang diriku?"

   Dengan sikapnya yang masih kaku Kha Gee San berkata .

   "Mana berani dikatakan menantang? Aku hanya meminta kebijaksanaan cianpwe."

   Disaat ini, ketua golongan Kalong membentak.

   "Kha Gee San,jangan kau berlaku kurang ajar kepada Hamid cianpwe."

   Biasanya Kha Gee San tunduk kepada ketua golongan itu, hari ini tidak, ia melirik kearah sang istri Pa cap Nio hanya sebentar tanpa mengucapkan ba dan bu tubuhnya melompat kearah tenur besi.

   Disana sudah berdiri Kim Hong, tangannya terayun menyerang sipemuda dan membentak.

   "Hayo bocah kurang ajar. Biar aku yang melayani permintaanmu"

   Tindak tanduk Kha Gee San pada hari ini agak menyimpang dari kebiasaannya Kim Hong merasa terkejut dan heran, ia mengegos diri dari serangan Kha Gee San, kesamping sedikit, dengan dingin berkata.

   "Kha Gee San, aku tidak menaruh dendam kepada kalian suami isteri dari daerah Lo-hu, tapi janganlah tidak tahu diri. Lekas mundur"

   Kha Gee san tidak melayani kisikan itu, terus menerus menyerang kearah Kim Hong.

   Kekuatannya juga tidak berkurang.

   Sampai dimana ilmu kepandaian Kha Gee San- Kim Hong lebih maklum dari pada orang itu sendiri.

   Ia sudah mendapat ilmu kepandaian hebat untuk meng a la h kan Kha Gee San bukan urusan sulit.

   Tapi ia tidak mau kalau Hamid itu bisa mengetahui kemajuan ilmu silatnya, jangan terlalu panas kalau saja menjatuhkan Kha Gee San dalam waktu singkat penilaian harga bertambah, lebih Sulit mengalahkan mereka, karena itu dengan hanya mengeluarkan kekuatannya ia menggempur Kha Gee San secara bermain-main.

   Bertempur lebih dari tiga puluh jurus, dengan suara perlahan tiba-tiba Ka Gee San berkata.

   "Bocah Kim Hong, Hamid telah mempersiapkan boom Pek lek tan kepada setiap orang yang datang. Kau harus berhati-hati. Boom peledak ini sangat hebat, bisa menghancurkan semua isi rumah penjara. Lekas pukul jatuh aku, dan beritahu ibumu akan adanya bahaya itu"

   Kim Hong terkejut, dengan menekan suara mengirim gelombang tekanan tinggi ia bertanya.

   "Apa yang dimaksud dengan boom peledak Pek-lek-tan?"

   Kha Gee San makin menyerang, ia juga berkata perlahan.

   "Itulah semacam mesiu buatan Hamid. Sesudah dilempar bisa meledak dan menimbulkan kebakaran. Tidak mudah dipadamkan. Aku kira jumlah orang rumah penjara terlalu sedikit. Kalau saja kalian mempunyai banyak jago, lebih baik bertempur secara dekat-berdekat, jangan beri kesempatan orang-orang dari luar daerah itu melemparkan bahan peledak."

   Dengan heran Kim Hong bertanya.

   "Mengapa kau beritahu rahasia ini?"

   Sepasang sinar mata Kha Gee San seperti menyemburkan darah, ia berkata "Si banci Jie Hiong Hu itu telah memperkosa isteriku, huh Isteriku tidak berani membikin pengaduan- Tetapi banyak orang sudah tahu mereka melakukan perbuatan terkutuk.

   Dilakukannya perbuatan itu karena aku tidak ada disamping mereka.Jie Hiong Hu sangat lihay, aku bukan tandingannya Nanti, kalau bisa membunuh banci itu, aku hendak menghadiahkan semua harta kekayaan seluruh gunung Lo-hu-san-"

   Kim Hong mendesak Kha Gee San sehingga kejendela rumah penjara, ia berkata "Nah Lompat dan masuklah kesana nanti akan kubunuh ketua golongan Kalong itu"

   "Tidak"

   Kha Gee San menolak.

   "celakalah nyonyaku, lebih baik kau pukul akujatuh ke bawah."

   "Bagaimana dengan nyonyamu?"

   Bertanya Kim Hong.

   "Tentu saja dia akan tampil kedepan. Itu Waktu kau juga boleh pukul jatuh kebawah."

   Berkata Kha Gee San. Kim Hong berkata.

   "Di bawah tenur ini telah bersembunyi seorang Raja Akherat, selalu siap dengan jarum Bwe-hoa-ciam. Kalau kau bisa sampai dibawah kau bisa mendapat serangan jarum hebat itu."

   "Tidak takut. Aku bisa siap sedia."

   "Baik"

   Sesudah berkata begitu Kim Hong membentak keras, tangannya ditebas, memukul kepinggang Kha Gee San.

   Kekuatan ini memang hebat dan dahsyat, dimisalkan sengaja Kha Gee San juga tak mungkin bisa mengelakkannya.

   Terdengar suara jeritan Kha Gee san, bruk/ tubuhnya terpental dan jatuh kedalam jurang.

   Kekalahan Kha Gee San sudah berada dibawah perhitungan semua orang.

   Kecuali jeritan Pa cap Nio, tak ada yang merasa kasihan- Jeritan Pa cap Nio dibarengi oleh munculnya nyonya gunung Lo-hu-san itu, ia lompat ke tenur dan menyerang Kim Hong, dengan hati sedih ia membentak.

   "Bocah tidak tahu budi biar aku mengadu jiwa "

   Melupakan kepada kepentingannya, Pa cap Nio menyerang seCara membabi buta. Dengan mudah Kim Hong mengelakan setiap serangan Pa cap Nio, menggunakan gelombang tekanan tinggi yang hanya bisa disalurkan kepada Pa cap Nio seorang dia berkata.

   "Nyonya Kha Gee San apa kau sudah tidak mau menemui suamimu."

   Dengan menjerit keras, Pa cap Nio berteriak.

   "Mengapa tidak mau bertemu? Huh Kalau aku yang bertanya kepadamu, apa kau sudah tak mau nona Leng Bie Sian? Apa jawabanmu?"

   Karena cara-cara Pa cap Nio yang tidak mengerti situasi, Kim Hong juga berteriak keras.

   Kini tidak menggunakan gelombang tekanan tinggi, semua kata-kata dapat didengar oleh semUa orang "Baiklah Biar kupukul jatuh kau kebawah.

   Disana sudah menanti kehadiran suamimu"

   Pa cap Nio berkata.

   "Tentu saja aku mau bertemu dengan suamiku, tapi tidak didalam keadaan dunia akherat sesudah aku menuntut balas."

   Kim Hong merasa geli, ia juga mempunyai itikad baik, Karena itu, dengan perlahan berkata "Nyonya Kha Gee San suamimu jatuh dibawah sengaja, dia hendak meninggalkan rombongan golongan Kalong, kalau kau tidak lompat kebawah, apa lagi yang ditunggu ?"

   Pa cap Nio tertegun. beberapa saat kemudian ia berkata.

   "Betul? Apa kau tidak bohong ?"

   "Tentu saja betul,"

   Berkata Kim Hong. Saking benCinya pada ketua golongan Kalong......Wajah Pa cap Nio berubah, tangan dan kakinya gemetaran, ia bertanya kaget.

   "Apa betul yang dikatakan ?"

   Kim Hong menggoyangkan tangan dan berkata.

   "Tanya sendiri kepada yang dibawah."

   Mereka bercakap-cakap. Sehingga mengganggu jalannya pertempuran, hal ini mengejutkan semua orang. Lebihlebih ketua golongan Kalong. ia berteriak panas.

   "Pa cap Nio, apa yang kalian sedang kerjakan ?"

   Pa cap Nio menangis, menutup muka sendiri, lalu berteriak.

   "Oh Tentu dia sudah mengetahui hal itu, oh Bagaimana aku....."

   "Jangan khawatir."

   Berkata Kim Hong.

   "Dia masih tetap Cinta kepadamu, temuilah dia dibawah."

   "Apa yang sama? Apa yang cocok?"

   Tiba tiba Pa cap Nio menoleh kesamping, menuding jari kearah ketua golongan Kalong ia membentak.

   "Jie Hiong Hu, kalau aku tak ikut mati pada hari ini, aku bersumpah untuk menuntut balas."

   Sesudah itu, ia melepaskan injakan kakinya, terjun kedalam jurang. Dua anggauta sudah dlkalahkan Tentu saja Hamid marah besar segera ia membentak.

   "Brey Lekas hantam bocah itu."

   Brey sudah lompat kearah tenur besi, menudingkan jari kearah Kim Hong dan membentak.

   "Hei, mengapa kau sudah menghilangkan semua ilmu kepandaian Paul?"

   Paul adalah Suheng Brey, ilmu kepandaiannya sudah dihancurkan oleh Kim Hong, karena itu dia merasa Sakit hati, Kim Hong sudah bersiap sedia, ia berkata.

   "Apa masih kurang pantas? Apa diharuskan membunuh dirinya?"

   Sepasang mata Brey dipentangkan lebar-lebar, dengan wajah merah ia membentak.

   "Akan kuhancurkan kepalamu."

   "Baiklah"

   Berkata Kim Hong "Lekas kau turun tangan"

   Brey menjerit.

   tangannya dijulurkan, menyerang Kim Hong.

   Terjadi pertempuran yang hebat.

   Kim Hong masih tidak menggunakan kepandaian simpanan, ia melayani dengan berhati-hati.

   Ilmu kepandaian Brey bisa mengimbangi ketua golongan Kalong, dahulu, lain sekarang.

   sesudah mendapatkan pelajaran berkelebatnya sinar pedang dari keluarga Kiat didaSar telaga Tay-pek-tie, sesudah memakan obat Tiangseng- pu-lo-tan, kekuatan Kim Hong jauh naik berkali lipat.

   ia sudah berada diatas Brey.

   Kalau Kim Hong mau, dengan mudah bisa menjatuh kan Brey, Hanya Kim Hong sudah memperhitungkan akibatnya, hal ini harus dirahasiakan dan siap untuk menempur Hamid.

   Pertempuran masih berlangsung tetus, terjadi saling gebrak.

   elak-mengelak.

   Satu saat, Brey mendorong kedua tangan serangan ini disambuti oleh kedua tangannya Kim Hong.

   "Bekkk ......

   "

   Terdengar suara letupan yang keras, tubuh Brey terpental, kakinya meninggalkan tali tenur, jatuh kedasar jurang.

   Hamid, Joos dan Mobilson berteriak kaget.

   kekalahan Brey berada diluar dugaan mereka.

   Apa yang menyebabkan kemajuan Kim- Hong begitu hebat? Inilah yang menjadi teka-teki "Aha"

   Tiba-tiba Hamid berteriak kaget.

   "pasti Tentunya obat Tiang-seng-pu-lo-tan"

   Hamid menoleh kearah Joos dan menoleh pula kearah Mobilson, mereka berkasak-kusuk.

   didalam bahasanya, sesudah itu, Mobilson tampil kedepan, lompat terbang melayang ketengah-tengah jurang, meletakkan kakinya diatas tenur besi, memandang musuhnya beberapa waktu, baru ia berkata.

   "He, apa kau sudah makan obat Tiang-seng-pu-lo-tan?"

   Dengan tertawa Kim Hong berkata.

   "Aku tidak mendapat kotak ajaib, dari mana mendapatkan obat Tiang-seng pu-lo-tan?"

   Mobilson menyeringai, ia berkata.

   "Kotak ajaib sudah didapatkan oleh ibumu, mengapa tidak mendapatkan Tiang-seng-pu-lo-tan ?"

   "Kotak itu sudah kosong."

   Berkata Kim Hong."

   "Bohong"

   Berkata Mobilson.

   "Tidak percaya?"

   Berkata Kim Kong.

   "Terserah kepadamu. obat yang berada didalam kotak ajaib sudah tidak ada didalam tempatnya,"

   "Mengapa?"

   "Tentu saja sudah diambil orang."

   "Siapa yang mengambil?"

   "Tidak tahu."

   "Apa betul-betul tidak tahu?"

   "Walaupun aku bisa menduga, tak kuberi tahu kepadamu,"

   Dengan dingin Mobilson berkata "Aku sudah tidak butuh dengan kotak ajaib itu. Ngg, kalau kau tidak memakan obat Tiang-seng-pu-lo-tanbagaimana kau bisa memenangkan Brey?"

   "Aha Aha"

   Kim Hong tertawa.

   "Apa hanya kekuatan kemenakan muridmu yang terpandai?"

   Sepasang mata Mobilson menjadi liar, memerah kemudian menjadi biru, sedikit demi sedikit ia mendekati Kim Hong.

   Tidak terlihat perobahan wajah pada jago kita, tegak bagaikan gunung, kuat bagaikan bongkah batu.

   Tangan Berbisa Karya Khu Lung/Tjan Id di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

   

   Diam membeku.

   Bajunya berkibar-kibar tertiup angin, berdirl diatas tenur yang terpancang di antara kedua jurang dalam yang sangat curam, Wajahnya tenang anteng.

   Langkah kaki Mobilson masih terayun kedepan, setapak demi setapak.

   diperhatikannya sampai dimana ilmu kepandaian Kim Hong, Mobilson bisa menyelami, inilah kejadian beberapa hari yang lalu, kini Kim Hong sudah berani menghadapi dirinya tanpa gentar.

   Tentu mengandung sesuatu yang misterius.

   Di mana letak kemisteriusannya? Mobilson harus menimbang sampai berkali-kali, langkahnya dihentikan sejauh jarak seorang.

   Diam didepan Kim Hong, dengan geram dia membentak.

   "Bocah, lekaslah bergerak. agar jangan dikatakan aku yang menghina anak kecil."

   Tapi Kim Hong tak mau bergerak.

   Ketegangan memuncak.

   Semua jago dari daerah Taywan- kok dan golongan Kalong berpikir pikir, apa yang diandalkan oleh Kim Hong? Begitu juga untuk pihak rumah penjara Tay-pa-san, apa yang diandalkan oleh Kim Hong? Sembilan raja akherat memeras keringat dingin, bisakah Kim Hong melawan jago si-rambut merah? Kim Hong menghadapi Mobilson dengan satu senyuman, ia berkata "Apa yang harus di takuti?"

   Mobilson adalah juara nomor tiga dari negara Tay-wankok.

   jago-jago Tay-wan-kok belum pernah menemukan tandingan, belum pernah terhina seperti itu, Dari sini ia takut kepada bayangan sendiri, apalagi dicetuskan oleh Kim Hong, marahnya meluap-luap.

   seolah-olah seekor harimau lapar, melengking dan menerkam Inilah yang Kim Hong tunggu, kakinya melejit, meninggalkan tenur pertama, dan memasang posisi baru ditenur kedua.

   ia melarikan diri dari Mobilson.

   Kemarahan Mobilson bisa dibayangkan, terkamannya itu menubruk tempat kosong.

   Hampir saja nyeplos jatuh kedalam jurang.

   masih untung ia memiliki kekuatah hebat.

   Bisa melepas dan menariknya didalam setiap saat.

   Walau begitupun, keadaannya agak canggung, ia berhasil menempelkan kakinya pada tenur-tenur diatas tebing curam, menoleh kearah Kim Hong yang sudah berada ditenur yang kedua, tubuhnya melejit, lompat dan mengikuti bayangan Kim Hong, Mobilson juga meletakkan kakipada tenur kedua, kemarahannya masih belum mereda, tangannya didorong kedepan, membawa hawa panas yang luar biasa, menyerang tuan muda dari rumah penjara rimba persilatan.

   Serangan ini lebih hebat dari serangan pertama lebih berbahaya dari serangan pertama.

   Kim Hong membawakan posisi yang lemah, Seolah-olah bukan tandingan Mobilson, tak berani menerima serangan itu, lagi-lagi dia mengegos pindah digaris tenur-tenur ketiga serangan Mobilson mengenai tempat kosong.

   Lagi-lagi Kim Hong melarikan diri Dikejar oleh Mobilson Lima kali Mobilson menyerang, lima kali pula Kim Hong mengelakkan serangan itu.

   Kalau ada yang tahu jerih payah Kim Hong didalam goa rahasia telaga Tay-pek-tie.

   Kalau ada yang tahu bahwa Kim Hong mendapat tambahan ilmu silat hebat, kalau ada yang tahu Kim Hong sudah memakan obat Tiang-seng-pu-lo-tan, tentunya mudah menduga acara yang dibawakan oleh kaucu muda Rumah Penjara Rimba Persilatan itu adalah acara perangkap jebakan orang-orang yang hadir ditempat itu belum bisa menyelami kehidupan Kim Hong.

   karena itu, mereka tidak bisa mengukur sampai dimana ilmu kepandaian sang kongcu muda.

   Anggapannya, Kim Hong tidak berani membentur kekuatan Mobilson Tanggapannya.

   Kim Hong kurang berkekuatan.

   Masih lemah.....

   Demikian pemikiran pihak Tay-pa-san- begitu juga dugaan dari pihak si penyerang.

   Tidak seorangpun yang menduga, kalau cara itu adalah taktik perang Kim Hong.

   Taktik untuk memenangkan pertandingan, tanpa mengeluarkan banyak tenaga.

   Termasuk juga di Mobilson, kiranya, Kim Hong itu betul-betul hampir kalah, ia tertawa puas, dengan temberang berkata.

   "Bocah, kukira kau betul-betul sudah pandai. Nyatanya hanya gertak sambel saja? Ha-ha..."

   "Nah"

   Tiba-tiba Kim Hong membentak.

   "Terima serangan gertak sambelku ?"

   Berbareng, Kim Hong membuat satu serangan balasan Serangan maut yang cukup mematikan lawan sudah waktunya Kim Hong bergerak. maka ancaman itu dibarengi oleh bukti dan fakta.

   "Bledukkk... ."

   Tanpa bisa dielakkan atau ditangkis, pukulan Kim Kong mengenai pundak kiri sijago berambut merah Kedudukan Mobilson bergoncang, gesit laksana kelinci ia mengkaitkan ujung kakinya pada tenur yang lain, bergoyang tiada henti.

   Sekarang giliran Kim Hong yang mengambil inisiatif.

   sret la mengeluarkanpedang Tay-pek-kiam, Membarengi berkelebatnya sinar pedang, membawa sUara desingan kuat, tubuh Kim Hong melejit, segaris dengan ujung pedang mengancam dada Mobilson.

   Mobilson baru saja menjadi bangga karena Kim Hong tidak berani menempur datangnya serangan, mendadak tampak pemuda itu menjadi berani, membikin serangan balasan dan mengenai pundaknya.

   Lebih terkejut lagi, melihat kilauan cahaya pedang yang menyiutkan hati.

   Kaki Mobilson menendang tenur, melejit tinggi, dengan cara ini ia mengelakkan serangan Kim Hong, gerakannya indah Permainan ilmu pedang Kim Hong juga bergerak cepat, kini berganti arah, ditujukan ke atas.

   Menurut larinya Mobilson.

   Satu hawa sinar pedang meluncur ke atas, hawa ini adalah hawa murni dari permainan ilmu pedang keluarga Kiat.

   "Aaaaa......."

   Terdengar suara dengung dari para penonton- pedang adalah permainan pertama dari seratus delapan macam senjata.

   mudah menggunakan, sulit memahirkan.

   Perubahan permainan pedang mengandung unsur-unsur tidak terbatas, tidak mudah mencapai sponsoritas.

   Seorang akhli pedang belum bisa dikatakan sebagai akhli pedang, kalau dia tidak bisa menyatukan keenam unsur utama permainan ilmu pedang.

   Keenam unsur inti tersebut kita uraikan Unsur kemauan, unsur tujuan, unsur kekuatan.

   unsur emposan, unsur gerakan dan unsur kecepatan.

   Kemauan yang besar belum tentu bisa mencapai titik tujuan- orang yang hendak mencapai tujuannya belum tentu dibekali oleh kekuatan tahan lama.

   Sesuatu yang kuat belum tentu bisa meneruskan emposan- emposan yang saling susul.

   Demikian pula gerak dan kecepatan, gerak cepat membutuhkan emposan, membutuhkan tujuan dan membutuhkan kemauan- Akhli silat harus bisa mengkombinasikan keenam unsur utama diatas.

   Teristimewa orang yang melatih ilmu pedang Kecuali unsur-unsur itu, permainan pedang memiliki banyak faktor ragam.

   pedang memiliki seluruh fakta-fakta senjata yang ada, Menusuk menyedot menarik, mengkait, mencongkel, melempar, menyeret, menyabet, membacok.

   membabat.

   mengiris, menyayat, menindih dan mengorek.

   Hanya memiliki beberapa macam faktor tadi, orang sudah menyebutnya sebagai ahli pedang hal ini dikarenakan sulitnya mencapai sukses terbesar.

   Dan juga jarang yang bisa mengkombinasikan keenam unsur utama permainan ilmu pedang.

   Kim Hong berhasil mengkombinasikan ke enam unsur pertama dan juga berhasil menyeluruhkan empat belas macam faktor berpedang Kim Hong berhasil mempelajari permainan berkelebatnya sinar pedang dari keluarga Kiat.

   Kemauan, tujuan, kekuatan, emposan,gerakan dan kecepatannya sudah disatu padukan Dan kini dia berhasil Berbasil didalam Waktu empat hari, menekuni ilmu silat didalam goa rahasia dasar telaga Tay-pek tie Dibantu oleh bekerjanya obat Tiang-seng-pu-lo-tan Kim Hong telah menjadi seorang tokoh silat super sakti tanpa tandingan Prestasi yang oleh Kim Hong sudah melebihi dan melampaui sikakek gelandangan Kiat IHian.

   Mobilson tidak menyangka kalau Kim Hong memiliki kehebatan-kehebatan tadi, melihat adanya hawa pedang yang tajam, Sukmanya hampir copot, berulang kali ia berjumpalitan sebagai seekor kupu-kupu, menyingkir kesamping.

   Terdengar lagi suara lengkingan panjang Kim Hong, melompat dan membabat, kali ini.

   Mobilson tidak berhasil mengelakkan babatan pedang, terdengar suara pekikan panjang, tubuh jago rambut merah yang berada ditengah udara terpotong menjadi dua bagian, darah dan isi perutnya berceceran menaburi lembah, menabur gunung Tay-pasan, jatuh kedasar jurang.

   Pada detik-detik yang menegangkan, waktu berjalan sangat singkat, toh, tak berhasil mengelakkan maut, arwahnya melayang, meninggalkan dunia fana.

   Perobahan ini membuat semua penonton menjadi terkejut dan meleletkan lidah.

   Itulah untuk orang-orang dari daerah Tay-wan-kok begitu pula dari untuk golongan Kalong.

   Sembilan raja akherat dari gunung Tay Pa-san yang mengintip jalannya arena pertandingan dari luar jendela hatinya pun terkejut, mereka mematung.

   Siapa yang pernah membayangkan kalau Kim Hong bisa membunuh mati seorang jago Tay-wan-kok, yang memiliki kedudukan sama tinggi dengan laucu rimba persilatan? Kalau saja mereka tidak menonton dengan mata sendiri, tidak seorangpun yang percaya.

   Perobahan tadi terjadi begitu cepat.Jooss dan Hamid cs menjadi terbelalak.

   Pada sesuatu saat tiba-tiba terdengar suara lengkingan panjang, bayangan berkelebat, pada tenur besi diatas jurang Tay-pa-san telah bertambah seorang tua berbaju hijau muda, inilah jago Tay-wan-kok Jooss Jooss memiliki kewibawaan yang sempurna, gerakgeriknya kalem dan sabar, tapi mempunyai hati yang sangat kejam, Sesudah membunuh mati Mobilson, kepercayaan diri sendiri Kim Hong bertambah ia tidak gentar ditatap oleh Jooss, dengan tangan kirinya memegang pedang, tersenyum kearah jago Tay-wan-kok dan bertanya.

   "TUan JooS yang datang?"

   "DUgaanmU tepat"

   Berkata Jooss.

   "Aku masih mempunyai satu julukan, orang menyebutku sebagai Algojo Beracun.

   "

   "Algojo Beracun?"

   Bercemooh Kim Hong "Apa tukang bunuh manusia?"

   "Tentu saja tukang bunuh manusia."

   Kata Jooss.

   "Teristimewa sebangsa manusia congkak yang seperti dirimu."

   "Apa tidak salah pilih orang?"

   "Tidak salah lagi."

   "Belum pernah mengalami kegagalan?"

   "Yang dipanggil algojo itu berarti tukang bunuh. Tentu saja belum pernah gagaL"

   "Baik."

   Berkata Kim Hong.

   "Nah, ini aku akan buktikan kegagalanmu."

   Jooss bersumbar, katanya "Hal itu tidak akan terjadi. Bukan saja mengalgojoi dirimu, akupun hendak menjadi algojo seluruh penghuni gunung Tay-pa-san."

   "Ha ha ha.,.."

   Kim Hong tertawa.

   "Karena membawa bom Pek-lek tan?"

   Wajah Jooss berubah, rahasianya sudah pecah. Bagaimana pemuda ini tahu kalau mereka membawa-bawa bom berapi yang dahsyat dan hebat? Kepalang tanggung. secara blak-blakan,Jooss berkata.

   "Ya Bom Pek-lek-tan sudah siap sedia. Eh. dari mana kau dapat berita ini? Hebat juga bekerjanya informan Taypa- san, he... Tapi bahaya kehancuran kalian sudah diambang pintu. Bisakah kau menahan ledakan-ledakan bom hebat itu?"

   Maksud Kim Hong membuka rahasia bom Pek lek tan musuh untuk mencegah terjadinya kehancuran Tay-pa-san, Dengan harapan mereka tidak menggunakan bahan peledak tersebut.

   Seseorang bisa menggagalkan rencananya manakala rencana itu sudah di ketahui pihak musuh.

   Tapi Joos mempunyai pegangan penuh, karena itu dia menantang.

   Kedudukan Kim Hong agak terjepit, rencana penyerangan dengan boom api diketahui belum lama, dia belum mempunyai rencana.

   Mendapat teguran tadi, dia menjadi kemekmek.

   Bagaimana harus mengatasi kesulitan itu? Dari pihak penyerang yang terdiri dari seratus dua puluh jago kelas satu.

   bagaimana harus dilawan dengan jumlah kecil? Mengingat musuh membawa boom Pek-lek tan, tidak mungkin menggunakan cara one by one Tentu saja, kalau dipihak Tay-pa-san berkelebihan orang, bertempur dari jarak dekat bisa saja mencegah pihak Kalong melepaskan boom berapi.

   Soalnya, dari mana bisa mengadakan sekian banyak jago-jago tempur itu? Semalam Kim Hong telah menyambangi para tawanan Tay-pa-san dan mereka sudah memberikan janjinya bersedia bersatu padu, mengusir musuh.

   Tapi jUmlah orang-orang tawanan sangat terbatas.

   Tidak bisa mencukupi angka empat puluh.

   Ditambah kekuatan para raja akherat Tay-pa San- Kekuatan mereka hanya lima puluhan.

   Ini berarti harus satu menempur dua Dan hanya tambahan boom berapi Pek-lek berada diluar dugaan, belum ada persiapan-Kim Hong menjadi khawatir seorang pemimpin harus mempunyai pikir cerdas, harus bisa mencari jalan keluar dari aneka macam, harus bisa mengatasi problem-problem.

   Pertanyaan Joos adalah suatu tantangan, secara cepat kilat Kim Hong harus memberi tanggapan, ia tertawa dan berkata.

   "Haaaa-haaa...... boom berapi yang kalian anggap sebagai senjata ampuh itu? Tiada berarti. Bayangkan Bagaimana letak posisi keadaan? Kalian bisa mengurung rumah penjara apa kalian tidak pernah berpikir, bagaimana akibatnya dikurung dari luar, apa yang kalian bisa kerjakan? Ha haa..... hanya rumah penjara yang kosong Kosong Rumah penjara yang kosong ini sudah siap kukorbankan, tapi.... lihatlah keatas. Maka disekeliling lembah ini akan bermunculan orang-orang kami, kalian masuk perangkap ha ha.....-"

   Arti Kim Hong sangat jelas, kalau saja orang-orang Taywan- kok dan golongan Kalong itu berani membombardir boom Pek-lek-tan, maka anak buah Tay-pa-san bisa lari masuk kedalam terowongan rahasia, keluar dilain jurusan balik mengurung mereka dari tebing lembah tinggi.

   Jooss juga seorang jendral perang yang serba ahli, wajahnya berobah, memeriksa situasi keadaan, mendongakkan keatas tebing, dan ia berteriak kepada Hamid.

   "Hamid Sute, awasi gerak-gerik diatas tebing."

   Hamid menoleh kearah Jie Hong Hu dan berkata.

   "coba kau lihat keadaan posisi"

   Ketua golongan Kalong Jie Hiong Hu menerima perintah, lompat berjumpalitan merayap dan menaiki tebing, dalam sekejap mata, bayangannya hanya tinggal sebuah titik keCil, dan ia sudah lompat keatas tebing memeriksa seluruh isi ruangan, dari sana ia tertawa berkakakan, ia berkata.

   "Hamid cianpwe, legakan hati Tidak ada bayangan apapun di tempat ini"

   Kim Hong mengalami kegagalan.

   Maksudnya membuat gertakan, hanya sebuah gertakan sambal yang tiada arti.

   Sesudah rahasia itu terbongkar, celakalah dia.

   Kalau sampai terjadi musuh menghujani penjara Tay-pa-san dengan boom Pek lek tan, akibatnya bisa runyam, secepat itu pula pedang Tay-pek-kiam meluncur, sreeet, menyerang kearah Jooss.

   Maka terjadi bayangan-bayangan pedang, inilah ilmu berselebatnya sinar pedang dari keluarga Kiat, ilmu pedang yang tadi digunakan untuk membunuh Mobilson.

   ilmu pedang yang terhebat di masa itu.

   
Tangan Berbisa Karya Khu Lung/Tjan Id di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

   
Jooss tidak berani main-main, ia telah menyaksikan bagaimana Mobilson mati dibawah ketajamannya pedang ini, korban kecepatan pedang Kim Hong, karena itu ia lompat kekanan, mengkaitkan kakinya pada tenur yang satu itu.

   tangan kirinya terayun menepok kearah Kim Hong, mengelit dan balas menyerang inilah ilmu hebat? Tidak percuma ia menjadi juara silat dari negaranya, ia memiliki ilmu kepandaian jauh berada diatas Mobilson.

   "Serrr"

   Hawa panas Tay-yang-sin-kang menyerang Kim Hong.

   "Winggggg ......"

   KIM HONG Mengayun pedang.

   dari sana jalur hawa dingin, hawa murni dari pedang Tay-pek-kiam, menyambuti hawa panas Tay-yang-sin-kang.

   Jooss bisa merasakan adanya serangan balik itu, ia terkejut, hawa panas Tay-yang-sin-kang belum pernah menjumpai lawan- Disini ia menemui batu, bulu tengkuknya bangun berdiri, cepat-cepat lari lagi, balik menjauhi Kim Hong, mengambil posisi dibelakang sipemuda, berlompat pula pindah kelain tenur baru menyerang dengan lain pukulan, kali ini sekaligus menggunakan dua tangannya.

   Memang hebat Pukulan-pukulan yang membawa unsur hawa panas ini memaksa Kim Hong bergoyang-goyang, tidak berani ia menangkisnya pula, kalau kalah kuat ia bisa terjerumus kedasar jurang, karena itu, pedang disabetkanmembawa suara desingan yang hebat, tubuhnya melejit kelain tenur.

   Demikian kedua jago kuat ini bersilat diatas tenur-tenur rumah penjara Tay-pa-san Belasan jurus lagi berlalu, Suatu saat Kim Hong mengeluarkan suara lengkingan panjang, mumbul keatas, dari sana ia memainkan pedang, menggulungkan dirinya kedalam cahaya pedang itu, dan membuat satu garis panjang, menus uk kearah kepala,Jooss.

   Ini juga termasuk salah satu tipu hebat, sepintas lalu hanya sebilah pedang.

   tapi tidak perduli kemana Jooss melarikan diri, pedang itu bisa mengubah arah, dan memberi serangan maut.

   "Trangg,..tranggg . .traangg...."

   Berulang kali terjadi benturan, keras dilawan keras Siapa kalah, dia akan jatuh kedasar jurang.

   Satu saat, sreet, akhirnya ujung pedang Kim Hong berhasil menembus pertahanan Jooss, merusak pundak baju jago Tay-wan-kok itu.

   Jooss menjadi nekad, tiba-tiba tangannya meraih kantong.

   dari sana menaburkan sesuatu Terjadi gumpalan uap hitam, menyebur kearah Kim Hong.

   Inilah ilmu istimewa Jooss yang ternama ilmu yang bernama pasir racun berbisa.

   Pasir racun berbisa adalah pasir-pasir daerah Tay-wankok yang dicampuri racun kalajengking, racun ular, dan aneka macam racun kelas satu, sebutir pasir saja cukup membuat kulit orang bengkak matang biru, meleleh mencair untuk seketika itu juga .Jurang Kim Hong terlalu dekat serangannya cepat, mendapat taburan pasir beracun itu, wajah sipemuda berubah cepat ia menangkis dengan pukulan tangan kakinya menutul kesalah satu tenur besi.

   "wiingg,"

   Ia berjumpalitan kebelakang.

   Secepat gerakan Kim Hong, lebih cepat lagi gerakan pasir beracun itu, meluncur dan membayangi si pemuda .

   celaka Kim Hong diancam maut.

   Betulkah Kim Hong bisa binasa ? Tidak!! Jangan cepat terkejut, para pembaca Kim Hong sebagai seorang jago muda tanpa tandingan, mendapat serangan yang seperti itu, entah dengan gerakan yang bagaimana seluruh tubuhnya menempel pada tenur besi diatas tebing Tay-pa San itu, serrr/ mengimbangi dirinya sebagai selembar kertas, tubuh itu meluncur diatas permukaan kawat yang kecil, dengan punggung menempel kawat, kepala menengadah kelangit menjauhi Jooss.

   Jooss kesima, dua kali ia melempar pasir beracun, dua kali pula bisa dielakkan, kedua-duanya itu adalah posisi yang tersulit, posisi di atas yang tidak mudah dielakkan, toh Kim Hong berhasil menghindari hujan pasir beracun.

   Lemparan kedua lebih sulit lagi, disaat Kim Hong terlempar mundur kebelakang, dibarengi oleh gelusuran pasir-pasir beracun, toh Kim Hong masih lolos dari ancaman maut "Ting"

   Kim Hong lompat bangun, kakinya menyentuh tali tenur besi.

   "Ting"...dan dia berdiri diatas tenur besi itu, tertawa dan berkata.

   "Ha-ha-ha...masih ada permainan baru lagi?"

   Membarengi kata-katanya.

   untuk menjaga agar mudah memperbaiki posisinya yang terjepit, Kim Hong merangsek maju, cahaya pedangnya berkilauan, lagi-lagi ia memberi hujan serangan- Pertandingan tadi diceritakan secara panjang lebar, terjadinya hanya didalam waktu beberapa kali kedipan mata saja, para penonton yang menyaksikan serunya pertandingan meleletkan lidah, mereka menggelengkan kepala, inilah pertandingan besar yang belum pernah mereka saksikan seumur hidup.

   Jooss masih ragu-ragu, bagaimasa pasir beracun tidak membawa hasil? Disaat ini, Kim Hong sudah balik menyerang, secepat itu pula Jooss mengganti posisi, berlompat kesamping, memilih tenur besi yang lain- Kim Hong tidak mau melakukan pertandingan jarak jauh, jarak jauh hanya bisa menguntungkan Jooss yang bisa melempar pasir beracunnya, pedangnya meluncur lagi, melibat, membabat, menusuk.

   menyabet, membacok dengan semua gerakan yang ada, menyerang kearah Jooss, Lima kali serangan beruntur membuat Jooss kerepotan, creeet, pahanya tertusuk pedang, ia menjerit, lompat jauh dan berteriak kearah Hamid.

   "Mulai serangan"

   Hamid sudah siap sedia, tatkala dia memberi komando, mengacungkan tinggi-tinggi tangannnya mengajak orangorang Tay-wan-kok dan golongan Kalong, lompat kearah tujuh tenur besi diatas gunung Tay-pa-san itu.

   "Seraaannnggggg "

   Terjadi peperangan Disatu pihak adalah rumah penjara Tay-pa-san yang mempertahankan kedudukannya, dilain pihak adalah komplotan golongan Kalong dan Tay-wankok yang hendak menduduki rumah penjara itu.

   Geeakan Hamid disusul oleh gerakan Kuat,Jie Hiong Hu, dan lain-lainnya.

   Bleguuuuurrr....Entah siapa yang mulai menggunakan boom Pek lek tan, melempar kearah salah satu jendela berhati ayam.

   Ledakan itu membuat deburan batu, api menjalar, kebakaran kecil terjadi.

   Boom berapi Pek-lekstan yang kedua telah meledak Sembilan Raja Akherat gunung Tay-pa-san terkejut, semua keluar dari tempat persembunyiannya, mempertahankan tenur besi, merendengi Kim Hong, dan mereka siap menyambut kedatangan penyerang-penyerang itu.

   "Kongcu,"

   Berkata Raja Akherat Tay-giam-ong.

   "kalau kau sudah tahu mereka membawa bahan peledak yang bisa menyembur api, mengapa tidak membuat persiapan?"

   Kim Hong seperti akan menyemburkan api mendapat teguran Tay-giam-ong, ia berkata "Pada sebelumnya, aku juga tidak tahu. Kha Gee San yang membocorkan rahasia mereka."

   "Ouw,"

   Tay giam-ong bingung.

   "Eh, kukira kau sudah membuat kompromi dengan orang-orang tawanan Tay-pasan, bukan? Sebenarnya tidak mau tahu menahu, memiCingkan sebelah mata, tapi keadaan sangat mendesak, lekas, lekas beri tanda agar mereka membantu kita."

   Seperti apa yang Tay-giam-ong dugan kunjungan Kim Hong kedalam kamar-kamar penjara adalah berkomplot untuk melepas mereka, kini keadaan betul-betul memakSa, apa boleh buat, ia harus bisa mengambil keputusan cepat, berani mendapat teguran Suma Siu Khim dan melepaskan orang-orang tawanan itu dengan tujuan untuk membantu usaha mereka, Sebetulnya, Kim Hong sudah merencanakan baik-baik dengan meminta bantuan ketua partai yang tertawan dalam rumah penjara itu, ia bisa mengusir musuh.

   Tapi, ia harus menyelidiki diantara orang-orang yang tertawan di dalam rumah penjara Tay-pa-san, tidak sedikit orang-orang jahat.

   Karena itu.

   ia membuat pilibh yang sangat cermat, jumlah orang yang diminta bantuannya sangatlah terbatas.

   Penyerbuan orang-orang golongan Kalong dan Tay-wankok sangat besar, apa lagi dibantu dengan boom peledak Pek lek tan- Karena itu, penyerangan ini luar biasa.

   Kim Hong menggoyangkan kepala dan berkata.

   "Tidak mungkin. Sebelum mereka datang, kukira rumah penjara ini sudah menjadi lautan api."

   Tay-giam-ong juga tidak berdaya, kemarahan itu meluapluup, ia menggerung keras, lompat maju kedepan tenur, memapaki beberapa orang golongan Kalong yang datang.

   Kekuatan Tay-giam-ong adalah kekuatan yang luar biasa, karena itu ia menduduki wakil rumah penjara Taypa- san, apa lagi didalam kemarahan, beberapa orang golongan Kalong terpukul jatuh kedalam jurang.

   Lagi-lagi ada boom Pek-lek-tan yang meledak, terjadi kebakaran ditepi tebing Tay-pa-San, Tidak hentinya boom itu datang meluncur.

   Kim Hong berpikir beberapa saat, akhirnya ia mengambil putusan untuk mengatasi krisis-krisis itu, tubuhnya melejit tangannya terayun beberapa kali, melempar kembali Boom itu yang diarahkan datang.

   Boom berapi itu dipukul balik kearah rombongan golongan Kalong, maka disana terjadi sedikit kepanikan.

   Api membakar beberapa baju orang-orang itu, penyerangan pihak golongan Kalong dan Tay-wan-kok agak sedikit kacau.

   Terdengar suara Hamid berteriak keras.

   "Hai Dengar komando. Jangan sembarang melepas boom berapi, tanpa perintah dilarang membuang boom itu"

   Adanya perintah Hamid, membuat situasi yang tadinya sudah menjadi gawat tenang kembali, orang-orang golongan Kalong tidak sembarang membuang boom Pek lek tan.

   Mereka menggunakan diwaktu- waktu yang sangat tepat.

   Jooss dan Jie kiong Hu mulai beraksi, mereka tidak membawa boom berapi, tapi senjata mereka yang beracun berterbangan, menyerbu kearah datangnya para Raja Akherat gunung Tay-pa-san- Disaat itu, Kim Hong lompat maju, tangan kirinya menggunakan pukulan, tangan kanannya menggunakan pedang.

   Menangkis semua serangan-serangan itu.

   Untuk beberapa saat, kesembilan raja akherat dari gunung Tay-pa-san dan Kim Hong harus me


Pengelana Tangan Sakti Karya Lovely Dear Rahasia 180 Patung Mas Karya Gan Kl Sarang Perjudian -- Gu Long/Tjan Id

Cari Blog Ini