Pedang Pusaka Dewi Kahyangan 21
Pedang Pusaka Dewi Kahyangan Karya Khu Lung Bagian 21
Pedang Pusaka Dewi Kahyangan Karya dari Khu Lung
Orang-orang dari pihak delapan partai besar yang sudah merasa gusar sekali seperti Hui Kin Siau, langsung nnenggunakan kesempatan itu untuk menebas putus batok kepala Kiuci lo han.
Giok Si Cu juga ti ak kalah sigap.
Pedangnya langsung menusuk ke arah jantung Goca cinjin sampai tembus ke betakang.
Tan huJin pun tidak mau ketinggalan, pedangnya juga menikam ke dada Ca popo sehingga darah muncrat kemanamana.
Beberapa kali terdengar dengusan marah yang menyusul suara bangkisan tadi.
Kim Tijui (nenjadi panik sekali.
Dia segera berteriak sekeras-kerasnya.
"Hei! Hej! Kalian semua berhenti! Jangan sampai menambah dosa Siau loji yang memberikan kesempatan membLinuh untuk kalian...!". Toahao sama sekali tidak menyangka kalau semburan tahu kering dan mulut Kim Tijui saja sudah mempunyai kekuatan sedahsyat itu Hatinya menJadi marah sekali.
"Tua bangka! Sambut pukulan!"
Telapak tangannya menjulur dan melancarkan sebuah serangan ke arah Kim Tijui.
Bayangkan saja bagaimana hebatnya tenaga dalam Toahao yang sudah dilatih hampir tiga perempat abad itu.
Dalam waktu yang bersamaan, samhao juga melangkah maju, tahu-tahu dia sudah sampai di bagian belakang punggung Kim Tijui.
Lima jari tangan kanannya segera menekuk membentUk cakar dan diluncurkan ke arah punggung lawannya.
Tafflpaknya Kim Tijui sejak semuta sudah menduga kalau dia akan diserang dari depan belakang oleh dua bersaudara itu.
Sepasang tangannya secepat kilat mengangkat kedua karung di atas tanah dan menjadikannya pensai untuk bagian dada dan punggungnya.
"Tenang, tenang! Kalian benar-benar menginginkan selembar nyawa tua ini? Apa tidak bisa perlahan-lahan'' Apakah kalian tidak perduli lagi dengan nyawa kedua orang saudara kalian ini?"
Teriaknya berkaok-kaok. Hali toahao jadi cunga seketika. Tanpa sadar telapak tangannya langsung berhenti di tengah jalan.
"Apa yang kau katakan?"
Bentaknya dengan suara parau.
"Apa yang aku katakan, masa kau tidak mendengarnya?".
"Saudara siapa yang kau katakan barusan?"
Tanya toahao sekali lagi.
"Masa perlu ditanyakan lagi? Kalian kan terdiri dari Kong Tong sihao, kemana dua orang saudara kalian yang lainnya?"
Sahut Kim TiJui sambil mengangkat sepasang bahunya dan tertawa cengar-cengir. Terdengar suara tertawa yang aneh dari mulut samhao.
"Kau bermaksLid mengatakan bahwa orang yang ada di dalam karung ini adalah Loji dan losi?". Sepasang mata ayam Kim Tijui langsung mendelik lebar-lebar.
"percaya atau tidak, terserah!".
"Coba lohu lihat sendicil"
Sahut samhao sambil melesat maJu dan mengulurkan tangannya untuk merebut karung yang ada di tangan kanan KimTijui. Tetapi gerakan Kim TiJui lebih cepat dari padanya. Dia segera menarik mundur karung tersebut.
"Tidak bisa. Karung ini baru boleh dibuka setalah semuanya ada di sini'". Toahao menyadari bahwa ilmu silat Kim Tijui 1ebih tinggi dari mereka empat bersaudara. Tetapi dia juga kurang percaya kalau Lo ji dan Lo si bisa tarjatuh begitu saja di tangan Kim Tijui. Matanya menyorotkan sinar tajam menusuk.
"Lalu mau tunggu sampai kapan baru boleh dibuka?". Kim Ti]ui melongokkan kepalanya ke arah pintu Mututnya tertawa terkekeh-kekeh.
"Bukankah pemer i utama yang sebenarnya sudah muncul?". Ce Po tangoan hanya mempunyai sebuah lapangan yang besar Dan orang-orang dari kedua pihak semuanya berkumpul dalam lapangan tersebut. Tapi karena banyaknya tokoh yang harus diceritakan, maka semuanya harus diuraikan dengan terperinci. Apalagi semua kejadian boleh dibilang berlangsung dalam waktu yang hampir bersamaan. repot menceritakannya satu per satu. Kembali, pada saat Kim Tijui menyemburkan tahu kering dan mulutnya sehingga beberapa jago pihak musuh terkulai lemas karena tertotokjalan darahnya. Kesempatan itu digunakan oleh pihak delapan partai besar untuk membunuh tokoh sesat yang kejahatannya sudah kelewat batas. Sedangkan yang lainnya langsung diringkus oleh lawannya masingmasing. Perubahan ini terjadinya terlalu mendadak. Keadaan jadi berbaiik Sekarang pihak Kong Tong pai mulai melemah kekuatannya dan boleh dibilang sudah kehilangan banyak jagonya yang dapat diandalkan. Hue leng senbu yang sedang bertarung denflan seimbang melawan Song Ceng San sampai berubah hebat wajahnya. Begitu marahnya dia sehingga matanya menjadi merah dan rsimbutnya seakan berdiri tegak. Giginya digertakkan erat-erat.
"Tua bangka she Song, urusan hari ini garagara kau yang sengaja berbentrok denganku. Hu kaucu akan membunuhmu lebih dahulu baru membuat perhitungan dengan yang lainnya."
Bentaknya gusar Pedang digenggam erat-erat Serangan yang dilancarkannya bagai orang kalap Rupanya kali ini hawa aimarah dalam dadanya benar-benar telah meluap.
Dia ingin mengadu selembar nyawa tuanya dengan Song Ceng San.
Sebatang padang di tangannya bergerak bagaikan allran air sungai yang deras Perlu dikatahui bahwa dia sudah menghabiskan waktu yang lama dan tenaga yang banyak untuk memahami seratus jurus ilmu peclang keluarga Song.
Kemudian dia berhasil menciptakan serangkaian ilmu yang khusus untuk menghadapi ilmu pedang keluarga Song tersebut.
Sekarang dia mulai mengerahkan ilmunya yang sejati.
Sejak pertarungan antara Song Bun C un dengan Cu Tian Cun, Song Ceng San sud.ah sadar bahwa pihak lawan sudah berha.sil memecahkan ilmu pedang keluarganya S5ekarang lawan sudah melancarkan berbaig ai serangan dengan gencar.
Hanya karena te'naga dalamnya yang tinggi sekali, maka sam pai saat ini dia masih dapat mempertahankan diri.
Tetapi dia merasa mulai kewalahan, pedang di tangannya hanya dapat menahan diri, dia hampir tidak mempunyai kesempatan untuk membalas menyerang.
Sementara itu, Beng Hu Ing yang sejak tadi berdiri di sebelah kanan sudah melihat perubahan yang terjadi Kiuci lo han, Ooca cinjin dan Ca popo mengocbankan nyawa dengan sia-sia.
Adik iparnya Cu Kiau Kiau dan gadis pelayan bernama Liu Cing Cing sudah tertotok jalan darahnya oleh pihak lawan Bahkan kedua gadis itu sedang diseret oleh Siau Cui dan Hue P'ei Cin menuju ke dalam barisan Lo han tin.
Hatinya menjadi panik.
Dia segera mengambil pedang Han engkiamnya dan seorang gadis berpakaian hiJau.
Tubuhnya melayang di udara melewatl kepala beberapa orang yang ada di tengah arena dan bagai burung hong terbang ke arah Hui Fei Cin Orangnya belum sampai, pedang Han engkiamnya sudah meluncur ke depan.
Hui Fei Cin terkeJul sekali.
Pegangannya pada Cu Kiau Kiau terlepas, kakinya mundur beberapa langkah.
Pada saat itulah, Beng Hui Ing menepukjalan darah Cu KiaU Kiau untuk membebaskan dari totokan.
Dengan sekali tusuk.
Tan hujin berhasil membunuh Ca popo.
Matanya melihat sesosok bayangan melayang di udara dengan dnringi secarik cahaya yang berkilauan Sasaran orang itu Justru Hui Fei Cin.
Bahkan gadis itu beium apeapa sudah terdesak mundur.
Sudah tentu Tan hujin dapat melihat bahwa ilmu orang ini Jauh lebih tinggi dari keponakannya.
Hui Fei Cin pastl bukan tandingan orang ini.
Dengan panik dia segera melesat maju.
Pedang panjangnya melintang di depan dada dan dia berdiri di hadapan Hui Fei Cin.
Cu Kiau Kiau yang melihat Hui Fei Cin merasa bencinya bukan kepalang.
Oiginya sampai mengatup erat-erat.
"Budak she Hui, keluar ke sinil"
Bentaknya nyaring. Hui Fei Cin mendengus dingin.
"Prajurit yang sudah kalah masih berani berkoarkoarl"
Tubuhnya melesat dan langsung menyerang. Kedua gadis itu benar-benar seperti musuh bebuyutan. Begitu bertemu, dua batang pedang langsung dikerahkan, mereka pun terlibat pertarungan yang seru sekali lagi. Beng Hui |ng melirik Tan hujin sekilas.
"Apakah kau ingin bergebrak dengan nonamu ini?"
Tanyanya dengan nada dingin.
"Sikap perempuan ini benar-benar dingin dan angkuhl"
Pikir Tan hujin dalam hatinya. Namun di luar dia mengembangkan seulas senyuman.
"llmu Nona sangat tinggi aku sudah mehhatnya. Kalau boleh, dengarlah sedikit nasehat dari .".
"Selamanya aku tidak pernah mendengati nasehat orang lain Tidak perlu rewel, sambut seranganku ini!"
Bentak Beng Hui Ing marah. Tan hujin tidak tahu kalau perempuan yang ada di hadapannya ini adalah menantunya sendiri. Melihat nada bicaranya yang begitu sombong, hatinya kesal juga.
"Dalam ilmu pedang, di atas langit masih ada langit. Di atas seorang Jago masih ada jago tainnya lagi. Hanya mengandalkan sedikit kepandaianmu itu, kati berani menyombongkan diri di hadapan aku orang tua?"
Katanya dengan nada suara yang tak kalah dinginnya.
Tangannya bergerak, pedangnya langsung diluncurkan untuk menyerang Beng Hui Ing.
Mertua dan menantu berdua, baru bertemu langsung sudah bertarung dengan sengit.
Sementara itu, Siau Cui sudah menyeret Liu Cing Cing ke dalam barisan Lo han tin.
Be Hua popo ahli dalam senJata rahasia.
Itulah sebabnya dia tidak sampai tertotok oleh semburan tahu kering dari mulut Kim TiJui.
Tetapi ilmu pedangnya kalau dibandingkan dengan Hui huJin masih kalah satu tingkat Saat itu dia sudah terkurung dalam cahaya pedang di tangan Hui hujin.
Baik tenaga maupun ilmu pedang Cian Poa Teng masih belum bisa menandingi Lian Seng taisu Berkali-kali dia terdesak mundur dan hanya dapat mempertahankan diri tanpa sempat membalas sekalipun.
Hanya Cu Tian Cun dan Bu Cu taisu yang masih bertarung dengan seimbang.
Hal ini disebabkan karena Bu Cu taisu yang membisikkan beberapa patah kata ketika mereka bergebrak.
Dia mengatakan asalusul Cu Tian Cun seperti apa adanya Hwesio tua itu sama sekali tidak tahu kalau Tan hujin yang datang bersama Lian Seng taisu adalah ibu kandung Cu Tian Cun Dia hanya tahu kalau Song Ceng San adalah pamannya.
Terhadap kata-kata ini, tentu saja Cu Tian Cun merasa curiga.
Tampaknya dia masih kurang percaya Tetapi sedikit banyaknya kata-kata Bu Cu taisu berpengaruh pada perasaannya sehingga serangan pedang panjangnya pun tidak segencair tadi lagi.
"Orang-orang Siu lim pai dan Kong Tong pai, harap keluar ke depanl". Suara teriakannya demikian lantang. Persls sebuah lonceng besar yang berdentang sehingga membuat telinga mereka seperti di tusuktusuk Jarum Hampir serentak mereka tertegun. Saat itu, dari luar pintu gerbang Ce Po tangoan terlihat enam tuJuh sosok bayangan yang menghambur ke tengah arena. Orang yang paling depan mengenakan pakaian berwarna hijau. Di pinggangnya terselip sebatang pedang yang ujungnya mempunyai dua kaitan taJam Dia adalah Yok Sau Cun. Di belakangnya terlihat Tiong Hui Ciong, Hong Lam San, Cun Hong, Sia Ho dan Ciu Suang beserta Tung Soat yang mengiringi selir Li Justru ketika rombongan mereka berbondong-bondong memasuki pintu gerbang, dari tembok sekeliling yang tingginya delapan sembilan depa di sebelah kiri melayang seorang kakek yang sudah tua sekali. Sekejap mata dia sudah melayang turun di atas tanah. pakaiannya berwarna kuning. Matanya bersinar tajam. Datang-datang dia langsung membentak dengan suara keras. Orang yang dl tunjuk oleh Kim Tijui adalah orang ini Toahao dan samhao segera mengalihkan pandangannya mengikuti telunjuk Kim TiJui Menggunakan peluang ini, Kim Tijui segera mengangkat dua buah karungnya dan melesat ke depan orang tua berpakaian kuning itu Mulutnya yang tajam langsung menggerutu. 'Mengapa Lao koko sampai sekarang baru datang? Benar-benar membuat aku Kim loji jadi panik setengah mati!'. Mata orang tua berpakaian kuning itu menatapnya lekat-lekat. Sejenak kemudian dia baru menganggukkan kepalanya.
"Apakah loheng ini si tukang ramal nasib, Kim Tijui?"
Akhirnya dia ingat juga siapa orang yang ada di hadapannya ini.
Kim Tijui segera memanggutmanggutkan kapalanya sambil tersenyum.
'Sedikit pun tidak salah.
Hengta memang Kim Tijui adanya.
Hari itu hengta sudah pernah meramalkan nasib untukmu dan menyuruh kau Lao koko datang ke tempat ini Pasti pembunuh yang dicari akan berhasil ditemukan.".
"Terima kasih kepada loheng,"
Sahut orang tua berpakaian kuning tersebut. Dengan kedua tangan memanggul karung, Kim Tijui tertawa cengar-cengir.
"Kita kan orang sendtn Tidak perlu sungkan-sungkan. He... he he. Entah bagaimana cara Lao koko berterima kasih kepada hengte?".
"Harap loheng minggir dulu sebentar Lohu ingin mencari orang-orang Bu Tong pai dan Siau lim pai untuk membuat perhitungan,"
Kata orang tua berpakaian kuning. Kim TiJui tetap berdiri di hadapannya. Kepalanya di geleng-gelengkan.
"Hengte toh tidak mengatakan kepada Lao koko bahwa pembunuhnya merupakan hwesio dari Siau lim pai atau tosu dari Bu Tong pai.". Orang tua berpakaian kuning mendengus marah.
"Tidak perlu kau katakan, Lohu sendiri sudah tahu. Cepat kau minggirl". Kim TiJui tetap tidak bergeser. Bibirnya matah menyunggingkan seulas senyuman lebar.
"Lao koko katau mencari tosu atau hwesio untuk membuat perhitungan, maka berarti kau telah membuat kesalahan besar.". Sepasang mata orang tua berpakaian kumng itu langsung mendelik.
"Kalau begitu, coba kau katakan siapa yang membu.nuh kedua adik lohu, Lojit dan Lopat?". Rupanya orang tua berpakaian kuning ini adalah Gokong Cuang Kong Yuan dari Pat Kong san Waktu itu dia memenksa luka yang diaiami oleh Lojit dan Lopat. Dari kematian mereka, dia berhasil mengetahui bahwa Jitkong Tnati oleh serangan Tai kittiam dan Bu Tong pai Sedangkan Patkong mati oleh serangan Pan juo sinkang dari Siau lim pai. Oleh karena itu pula dia ingin mencari orang-orang Bu Tong pai dan Siau lim pai untuk membuat perhitungan. Kim Tijui yang mendengar Gokong meminta pendapatnya, langsung saja merasa bangga. Dia menganggukkan kepalanya.
"Inilah sebabnya hengte mengaJak Lao koko datang ke tempat ini. Hengte jamm kau dapat menemukan pembunuhnya di sini. .".
"Siapa pembunuhnya?"
Tanya Gokong penasaran. Kim TiJui meletakkan kedua karung yang dipanggulnya ke atas tanah.
"Dua orang tersangka sudah hengte masukkan ke dalam karung-karung ini Justru menunggu kedatangan Lao koko dan secara berhadapan msnanyakan persoaian ini sampai jelas "
Selesai berkata, dia menggapaigapaikan tangannya kepada toahao dan samhao.
"Lao koko berdua, kalian juga harus ke sini mempunyai hubungan erat dengar kalianl"
Teriaknya.
Toahao masih belum bisa menebak asalusul Kim Tijui.
Tapi dia selalu merasa bahwa orang ini bukan tokoh sembarangan Terutama dua orang yafig ada di dalam karungkarung tersebut.
Kalau dltilik dan nada bicaranya, kemungkinan besar kedua orang itu adalah saudaranya.
yakni Loji dan Losi.
Mulamula dia masih kurang percaya.
Tiba-tiba sekarang dia merasa percaya juga dengan kata-kata orang itu.
Maka dia pun melangkah perlahan-lahan ke tempat Kim Tijui.
Kim Tijui meluruskan pinggangnya seperti orang tua yang baru terserang penyakit encok.
"Sebelum hengte membuka kedua karung ini, ada sedikit ucapan yang harus disampaikan kepada kalian bertiga Apabila aku membuka karung-karung ini, kalian bertiga harus tenang Jangan sekali-kali menyelesaikan urusan dengan emosi Kalian harus mendengarkan dulu semua keterangan dariku, baru merundingkarinya baiktoaik,"
Katanya serius.
Gokong toahao dan samhao segera menganggukkan kepaianya serentak tanda setujudengan usul Kim Tijui Tanpa banyak bicara lagi, Kim TIJUI menyingsingkan lengan bajunya dan kedua tangannya tangsung membuka ikatan tali pada kedua karung tersebut.
Ternyata di dalam karungkarung itu memang terdapat dua orang.
Mata Gokong, toahao dan samhao langsung menatap ke arah kedua orang itu.
"Siapa kedua orang ini?"
Tanya Gokong heran. Toahao dan samhao mengeluarkan suara terkejut dalam waktu yang bersamaan.
"Rupanya iriemang Loji dan Losi!". Wajah toahao berubah hebat Dengan cepat dia membalikkan badannya.
"Tua bangka, apa yang telah kau perbuat atas diri Loji dan Losi?". Jihao dan sihao duduk di dalam karung seperti orang yang sedang tidur Mereka tidak dapat bergerak sama sekali Sudah pasti jalan darah keduanya dalam keadaan tertotok Samhao tidak banyak bicara Dia langsung menepuk beberapa jalan darah di tubuh Jihao dan sihao, tetapi kedua orang itu tptap memejamkan matanya, sedikit pun tidak bergerak. Ha! ini berarti jalan darah mereka sama sekali belum terbebaskan. Kim Tijui segera mengibasngibaskan tangannya.
"Hengte barusan sudah mengatakan bahwa kaiian tidak boleh menyelesaikan urusan dengan emosi. Tenanglah dulu, Biar hengte selesaikan kata-kata ini, dengan sendirinya kalian akan mengerti,"
Pedang Pusaka Dewi Kahyangan Karya Khu Lung di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
Kata Kim Tijui.
"Cepat katakan!"
Bentak toahao. Kim Tijui merabaraba dua untai kumisnya yang tipis. Dia malah berdehem dulu beberapa kali.
"Hengte hanya menotok mereka dengan semacam ilmu yang khas. Orang lain tentu saja tidak bisa membebaskan totokan pada diri mereka. Sebetulnya bukan apaapa, Kalau totokan sudah terbebas, mereka akan pulih kembali seperti biasa Mengenai. oh ya, betul. Toahao seharusnya tahu, apakah Loji dan Losi pernah mempelajari ilmu Toajiuin (Telapak tangan besar) dan ilmu Wu Songkang (llmu laba-laba)?".
"Kami empat bersaudara masingmasing memang mempelajan semacam itmu yang khas. Orang-orang Bulim se Tua juga tahu. Untuk apa kau menanyakannya?"
Sahut Samhao. Kim Tijui mengangkat bahunya sedikit dan memandang Gokong sambil tersenyum,.
"Benarkan ? llmu Toa jiuin apabila mengenai tubuh seseorang, ciricirinya sama dengan Pan juo sinkang dan Siau lim pai Sedangkan orang yang belajar ilmu Wu Songkang hanya menggunakan dua jan tangannya, yakni jan telunjuk dan Jari tengah. Hal ini juga tidak berbeda dengan Tai kittiam dari Bu Tong pai. Sekarang seharusnya kau sudah mengerti bukan?". Sepasang mata Gokong menyorotkan sinar yang menyeramkan.
"Kalau begitu, maksudmu kedua orang ini yang membunuh Jitkong dan Patkong Han iru Lohu harus ..". Kim Tijui cepatcepat menggoyangkan tangannya.
"Lao koko tenang dulu Memang betul kedua orang ini yang meiTibunuh kedua saudaramu. Tapi sebetuloya Jihao dan sihao juga diperalat oleh orang lain Mereka bukan melakukannya atas kemauan sendiri Itulah sebabnya hengte menotok jalan darah mereka.". Sepasang mata toahao memancarkan sinar yang berbinarbinar. Wajah Gokong juga tampak seperti orang yang curiga.
"Apa maksud ucapanmu itu?"
Tanya mereka serentak. Kim Tijui mengangkat sepasang bahunya.
"Karena Jihao dan Sihao sudah dicekoki semacam racun yang dapat menghilangkan akal sehat mereka. Bukan mereka berdua saja, bahkan Ci sancu dan Soat san lojin juga sudah terkena racun yang sama ". Yok Sau Cun dan Tiong Hui Ciong sudah masuk ke dalam pelataran Ce Po tangoan. Mereka langsung dapat melihat pertarungan sengit yang sedang berlangsung Yok Sau Cun yang sudah mendapatkan petunjuk dari Kim Tijui, inatanya langsung mengincar pada diriHue leng senbu. Pada saat itu tangannya yang menggenggam pedang Hue lengkiam terus mendesak maju Begitu tangannya membuka serangan, pedang di tangannya bagai angin topan yang sedang mengamuk Meskipun tenaga dalam Song Ceng San sangat tinggi, tetapi iimu kepandaiannya sudah berhasil dipecahkan lawannya Setiap kali dia melancarkan sebuah jurus dari iimu pedangnya, baru sampai di tengah jalan, lawan sudah berhasil menyampoknya sehingga dia terpak&a mengganti jurus yang tain. Namun apa yang terJadi tetap sama saja. Tampaknya dia hanya mengandalkan tenaga dalamnya yang sudah dilatih selama puluhan tahun dan pengalamannyayang luas untuk menghadapiHue leng senbu. Ini pula salah satu alasan mengapa dia masih bisa mengimbangi perempuan tua itu. Yang dikhawatirkan oleh Tiong Hui Ciong justru Be Hua popo. Karena racun yang mengendap di dalam tubuh kakeknya adalah buatan nenek ini. Dan hanya dia saja yang mempunyai dbat pemunahnya Tetapi ketika matanya sedang mencaricari, diajustru melihat toacinya sedang bertarung melawan seorang wanita setengah baya yang memakai pakaian bahan kasar Pertarungan mereka berlangsung dengan sengit. Padahal Tiong Hui Ciong tahu sekali kalau ilmu Soat san huihong kiamhoat milik toacinya sangat hebat. Tetapi nyatanya dia hanya bisa mengim bangi wanita setengah baya itu. Hatinya teckejut sekali. Untuk sesaat dia tidak tahu apa yang harus dilakukannya. Tiba-tiba telinganya mendengar suara seperti dengungan nyamuk.
"Hei, Tiong kouwnio. Cepat suruh toacimu itu berhenti. Masa mertua dan menantu beckelahi seperti banteng yang diadu,kan tidak lucu?". Mendengar dari nada suaranya saja, Tiong Hui Ciong segera mengenalinya sebagai Kim Tijui. Tiong Hui Ciong jadi tertegun. Mertua dan menantu? Toacinya adalah istri Cu Tian Cun. Mana mungkin dia menJadi mertua dan menantu dengan wanita setengah baya itu? Tetapi biar bagaimanapun, apa yang dikatakan Lao koko tidak pernah salah. Tiong Hui Ciong menolehkan kepalanya Dia melihat Be Hua popo sudah terkurung dalam sinar pedang Hui hujin yang berkilauan. Biar bagaimana dia menubruk ke kiri ataupun ke kanan, tetap saja dia tidak sanggup melepaskan diri dari kurungan sinar pedang tersebut. Kalau ditilik dari keadaannya, Hui hujin hanya ingin mengurungnya untuk sementara, sama sekali tidak bermaksud me[ukainya. Kemudian dia membisikkan beberapa patah kata kepada Cun Hong dan Sia Ho. Dia berdiri segera mengeluarkan Han engkiamnya dan melesat ke udara. Tampak segurat sinar dingin terpancar dari pedangnya. Dia meluncur dengan pedang di tangan dan menerobos di antara Tan hujin dan Beng Hui Ing.
"Toaci, cepat berhenti'"
Teriaknya lantang.
llmu yang digunakan oleh Beng Hui Ing memang Soat san Huihong kiam hoat.
Pedang panjang seperti seekor burung hong yang menannari.
Perubahannya menakjubkan Tetapi dla masih belum berhasil merath kemenangan.
Hatinya merasa gusar sekali Dia segera mengerahkan jurus Burung Hong terbang melintasi awan Dan gerakan pedangnya terlihat bayangan lebar seperti bentangan sayap seekor burung Serangannya dengan cepat meluncur ke arah Tan hujin Tiba-tiba dia mendengar teriakan Tiong Hui Ciong.
Di depan matanya segera melintas cahaya yang berkilauan.
Cahaya itu meimtas dengan cepat.
Kemudian telinganya mendengar suara benturan senjata sebanyak tujuh delapan kali.
Jurus Burung hong melintasi awannya sudah di sambut oleh Tiong Hui Ciong.
Tan hujin memang tidak berniat melukai orang.
Melihat melesatnya Tiong Hui Ciong yang langsung menyambut serangan Bens Hui Ing, dia pun cepatcepat mundur ke samping Pada saat itu Beng Hui Ing sudah menyimpan pedang Han engkiamnya.
"Bukankah kau sudah pulang ke Soat san? Untuk apa lagi kau datang ke sini?"
Bentaknya dengan nada marah. Setelah menyambut serangan toacinya, Tiong Hui Ciong juga sudah mendarat kembali di atas tanah "Toaci, apakah kau sudah tahu katau teiah teriadi sesuatu pada diri Yaya?"
Tanyanya cepat. Waiah Beng Hui Ing langsung berubah mendengar perkataannya.
"Apa yang kau katakan'?"
Tanyanya seakan salah dengar. Tiong Hui Ciong segera menarik toacinya ke samping dan dia langsung menceritakan berbagai kejadian yang diataminya. Begitu terkejutnya Beng Hui Ing sampai tubuhnya bergetar.
"Ji rnoay, be.. benarkah apa yang kau katakan?".
"Siau moay sudah menggiring selir Li ke mari Kalau toaci tidak percaya, mengapa tidak tanyakan langsung saja kepadanya?' Selesai berkata, dia segera menggapai ke pada Ciu Suang dan Tung Soat segera menyeret selir Li ke tempatnya. Cun Hong dan Siau Ho yang sudah mendapat perintah dari Tiong Hui Ciong segera mencabut pedang masingmasing dan menghampiri Hu hujin dari arah yang berlawanan. Melihat keadaan itu, Hu Fei Cin segera melintangkan padangnya dan membentak.
"Berhenti!". Cun Hong langsung menghentikan langkah kakinya. Dia menjura kepada Hui Fei Cin.
"Hui kouwnio, kau salah paham. Budak berdua menenma perintah darl Ji Siocia untuk meringkus orang,"
Sahutnya tanang.
"Siapa yang akan kalian ringkus?"
Tanya Hui Fei Cin.
"Be hua popo,"
Sahut Cun Hong dengan suara rendah.
"Be hua popo sudah ditahan oleh ibuku Kalian tidak perlu melelahkan diri,"
Sahut Hui Fei Cin dengan nada dingin.
"Hui kouwnio tidak mengerti. Orang-orang darl delapan partai besar hampir semuanya sudah terkena racun pembuyar tenaganya. Hanya nenek itu yang memiliki obat pemunah racun tersebut. Kalau sampai dia tari,kan gawat. Itulah sebabnya Ji Siocia memerintahkan kami untuk meringkus,"
Kata Cun Hong. Setalah mendengar keterangannya, Hui Fei Cin Juga tidak enak lagi menghalangi mereka.
"Baiklah. Apakah kalian sanggup meringkusnya?". Cun Hong tersenyum simpul.
"Kalau mengandalkan budak berdua saja, tentu tidak sanggup menngkusnya. Tetapi sekarangkan ada Hui hujin yang menahannya. Urusan ini menjadi mudah.
"Kalau begitu, cepat kalian kerjakan.". Cun Hong dan Sia Ho tidak banyak cakap lagi. Tubuh mereka melesat. Dengan ilmu Tian sin hoat mereka mengambil posisi seorang di kiri dan seorang lagi di kanan. Geakan mereka bagai dua ekor ikan yang linah. Keduanya langsung menerobos lewat ahaya pedang Hu! hujin yang berkitauan. Meskipun cahaya pedang Huj hujin sangat cepat. tetapi seseorang yang menggunakan pedang, biarpun sudah melatihnya selama puluhan tahun dan ilmu ini sudah mahir sekali serta cahaya pedang yang terpancar lebih rapat lagi, tetap saja hanya menggunakan satu tangan dan satu pedang Dengan demikian tetap saja ada kekosongan Sedangkan orang yang menguasai Tian 1 sinhoat, meskipun hanya sedikit kekosongan yang terlihat, dia tetap dapat menerobos masuk ke dalamnya. Be hua popo adalah orang kepercayaanHue leng senbu. Pedang yang digunakannya berukuran pendek namun lebar. Di bawah Jaringan cahaya yang terpancar dari pedang Hui Hujin, sudah sejak tadi dia kewalahan menghadapinya. Rairibunyayang putih bagai berdiritegak Wajahnya kelamsekali Biardia menerjang ke kin dan kanan, tetap saja dia tidak sanggup menerobos keluar dan jaringan yang dibuat oleh Hu hujin. Dia menguasai semacam ilmu yang dapat menyambitkan delapan belas senjata rahasia sekaligus. Nama ilmu itu Tian li sanhua (Bidadari menaburkan bunga) Dia juga mempunyai semacam obat bius yakni Pek iihiong llmuilmu ini khusus untuk menghadapi musuh tangguh Tetapi kali ini dia benar-benar terdesak sehingga tidak mempunyai kesempatan untuk mengerahkan kedua macam ilmunya itu. Ha! ini sudah diperhitungkan matangmatang oleh Hui hujin. Maka dan itu, begitu tucun tangan dia langsung menyerang nenek itu dengan gencar sehingga dia tidak dapat mengeluarkan dua macam ilmu yang unik itu. Tetapi Be hua popo juga bukan tokoh sembarangan Hui hujin hanya sanggup mengurungnya tetapl tidak bisa merubuhkannya. Tepat pada saat itu, dua sosok bayangan hijau dan arah kiri dan kanan menerobos masuk ke dalam cahaya pedang. Hatinya tercekat sekali BehJm tagi dia mengetahui apakah yang datang itu kawan atau lawan, telinganya sudah mendengar teriakan seorang gadis.
"Hui hujin, harap berhenti. Ciok San Ku sudah diringkus oleh budak berdua!". Tentu saja Hui hujin tidak percaya. Tangannya yang menggenggam pedang malah menyerang semakin gencar Dia mengalihkan pandangannya Dia metihat Be hua popo telah dicekal dari kiri kanan oleh dua orang gadis. Bahkan pedang pendeknya juga sudah direbut oleh mereka. Hui hujin segera menghentikan serangannya.
"Kalian....". Dengan wajah berseri-seri, Hui Fei Cin bedari menghampiri.
"Ibu, mereka adalah pelayan Tiong kouwnio. Di tubuh Be Hua popo ada obat pemunah racun....".
"Tidak ada. Biar kalian bunuh aku juga sama saja!"
Tukas Be Hua popo dengan suara tajam.
"Ibu...."
Dengan gerakan seperti terbang, Ciok Ciu Lan menghambur mendekati. Dia langsung menjatuhkan diri di depan Hui Fei Cin "Hui cici, tolonglah, ibuku benarbenar tidak punya obat pemunah itu,"
Katanya dengan suara meratap. Hui Fei Cin segera membangunkannya.
"Ciok cid, Ibuku pasti tidak akan melukai ibumu. Tetapi banyak orang yahg terserang racun. Tanpa obat pemunah dari ibumu ...".
"Setahu Siau moay, obat pemunah racun itu memang dibuat oleh Ca popo dan ibuku. Tetapi obat pemunah yang sudah jadi, semuanya di ambil oleh Hu leng senbu. ..".
"Budak kurang ajar! Tutup mulutmu. Kau maiah membela orang luar.. Kau... kau bisa membuat aku mati kesai!"
Bentak Be Hua popo. Jadi obat pemunah racun itu semuanya ada padaHue leng senbu? Hui HuJin sampai tertegun mendengarnya.
"Ibu, apa yang dilakukan olehHue leng senbu selama ini, kau tahu sendiri. Tian Te kau merupakan sebuah perkumpulan sesat yang hanya akan mencelakakan sesama manusia Perkumpulan seperti ini pasti tidak akan bertahan. Sekarang saja ambang kematiannya sudah hampir tiba. Tidak ada kemudian han bagi Tian Te kau Kau orang tua seharusnya kembali ke Jalan yang benar ."
Suara Ciok Ciu Lan lebih mirip ratapan. Be Hua popo gusar sekali Sayangnya dia dicekal oleh Cun Hong dan Sia Ho Kalau tidak ingin rasanya dia menampar pipi putn'nya sampai bengap. Terdengar suara tawanya yang aneh .
".
"Yang akan hancur justru delapan partai besar. llmu kepandaian Hu Kaucu tidak dapat ditandingi oleh siapa pun. Kalian ingin mendapatkan obat pemunah? Ha.. ha... ha... Huhl Jangap bermimpil". Kepandaian Hu leng senbu memang tinggi bukan kepelang. Selama bertahuntahun dia dengan licik menutupi kepandaiannya. Sekarang begitu dikerahkan, nyatanya sampai Song Ceng San yang pernah mendapat julukan Jago pedang nomor satu kewalahan menghadapinya. Bukan begitu saJa, tampaknya orang tua itu mulai berada di bawah angin. Apalagi Song Ceng San sudah terkena racun pembuyar tenaga Meskipun tenaga dalamnya sangat tinggi, dan dapat bertahan agak lama, tetapi sampai kapan dia dapat menahan seranganHue leng senbu yang seperti orang kalap itu?. Hui KinSiau.GiokSiCu,Beng TaJin,Kan Si Tong serta yang lainlainnya tentu mengerti Setelah mendengar ucapan Be Hua popo mereka semakin terkejut. Tanpa sadar mereka saling memandang Satu pun tidak ada yang bersuara.
"Sekarang ini hanya ada satu jalan yang dapat ditempuh. Entah bagaimana pendapat kalian semua?"
Tanya Beng Ta Jin akhirnya.
"Harap Beng toheng katakan saja,"
UJar Giok Si Cu.
"Satusatunya jatan adalah membasmi iblis yang mendalangi semua ini. Kita tidak perlu memenuhi peraturan dunia kangouw lagi. Kita semua menyerangnya dengan segenap kemampuan. Pokoknya sampai iblis itu mati barulah delapan partai besar dapat dipertahankan. Kalau tidak .".
"Ini. takutnya ... Bengcu.. ."
Giok Si Cu tampaknya ragu-ragu.
"Lurus dan sesat memang tidak pernah bisa berdiri bersama Demi ketentraman dunia kangouw, kita tidak bisa perduli lagi ketidaksetujuan Song heng,"
Tukas Hui Kin Siau.
"Apa yang Hui heng katakan memang benar". Hui Kin Siau mengggapaikan tangannya.
"Fe ji, kemari'".
"Tia ada perintah apa?"
Tanya Hui Fei Gin.
"Kesinikan dulu pedang Sit kim kiammu itu. Kita akan mengadu jiwa dengan Cu leng Sianl". Hui Fei Cin segera mempersembahkan pedang Sit kimkiamnya derigan kedua tangan, Hui Kin Siau segera menyambutnya dan beralih lagi kepada rekanrekannya yang lain.
"Cuwi toheng, biar hengte yang serang dulu. Bila kesempatannya sudah ada hengte akan menahan pedang Cu Leng Sian dengati Sit kimkiam ini. pada saat itulah kalian langsung menyergapnya. Ingat harus sekali gerak langsung berhasi!".
"Akh...."
Terdengar seruan dan mulut Hui Fei Cin "Tia, cepat Iihat, Yok toako, dia.. .". Dengan langkah perlahan-lahan Yok Sau Cun berjatan ke sisi Song Ceng San dan Hu leng senbu. Dia menggenggam pedangnya sambil menjura.
"Song loya cu,Hue leng senbu merupakan bencana bagi dunia persilatan yang telah berbuat banyak kejahatan. Biar boanpwe saja yang menghadapinya,"
Kata anak muda itu dengan suara tantang.
Karena melihat pihaknya terusterusan mengalami kekalahan,Hue leng senbu merasa benci setengah mati tarhadap Song Ceng San.
Pedang bergerak bagai terbang.
Berulang kali dia mendesak maju.
Dalam tiga kali serangannya, Song Ceng San hanya bisa membalas satu kali.
Serangan pun lambat, hawa murni dalam tubuhnya bagai bergolakgolaK.
Sekarang dia hanya mengandalkan tenaga dalamnya yang sudah dilatih selama puluhan tahun untuk mempertahankan diri dari serangan lawannya.
Perkelahian di antara dua orang ini sudah menjadi pertarungan hidup mati Yang satu pedangnya menyambar bagai kilat, cahayanya berkilauan.
Yang satunya bergerak lambat, tetapi setiap JUFUS yang dikerahkan mengandung hawa pedang yang memancar deras Dalam sekitar satu dua depa dari jarak mereka, terasa bagai ada angin topan dan geledak yang menggelegar.
Sinar pedang tajam menusuk.
Apabila seseorang yang ilmunya kurang tinggi, jangan kata berjalan sannpai ke samping mereka, ingin maju satu langkah saja pasti tidak sanggup.
Kalau bukan terhempas oleh angin serangah mereka yang kencang, pasti akan terluka oleh tajamnya i sinar pedang kedua orang itu.
Ini dimaksudkan apa.bila melangkah satu tindak dari jarak satu atau dua depa seperti yang diuraikan tadi.
Kalau masih terus menerobos masuk, bisabisa selembar nyawa pun ikut melayang.
Saat ini angin yang terpancar dari pedang demikian dahsyat.
Belum lagi smarnya yang tajam, tetapi Yok Sau Cun irielangkah masuk dengan tenang.
Tentu saja kedua orang itu sama-sama terkejut.
Song Ceng San melink sekilas Ketika dia melihat orang yang datang itu Yok Sau Cun, tanpa dapat menahan diri lagi dia berseru .
"Yok laote, kau bukan tandingannya. Cepat mundur!". Yok Sau Cun masih berdiri di teiripatnya tanpa bergeser sedikit pun.
"Harap Joya cu mundur saja, Boanpwe mempunyai keyakinan dapat menghadapinya!". Hueleng senbu yang melihat kehadiran Yok Sau Cun langsung memperdengarkan suara tawa yang menyeramkan.
"Bocah busuk, ternyata kau juga datang mengantarkan kematian. Tambah satu lagi, aku juga tidak keberatan.".
"Srettt'l!"Hue leng kiamnya memancarkan secank sinar yang menggigilkan, tiba- tiba dia menyerang ke arah Yok Sau Cun. Pedang milik Ci sancu di tangan Yok Sau Cun hanya digerakkan sedikit. Terdengar suara.
"Tranggg!"
Pedangnya langsung menekan pedangHue lengkiam lawannya. Dia masih sempat memalingkan kepalanya kepada Song Ceng San.
"Song loya cu, silahkan mundur". Song Ceng San sudah bertarung dengannya sebanyak ratusan Jurus Tetapi dia tidak pernah mempunyai kesempatan untuk menekan pedang lawannya Tetapi dia melihat Yok Sau Cun hanya menggerakkan pedangnya dengan asalasalan saja, namun pedang Hue leng senbu langsung tertekan olehnya. Baru berpisah selama tiga hari, anak muda itu aeperti berubah menjadi diri orang lain saja. Mungkin dirinya yang sudah tua! Diamdiam Song Ceng San merlank nafas panjang. Akhirnya dia terpaksa mengundurkan diri dari ternpat tersebut. Bermimpi punHue leng senbu tidak pernah berpikir kalau Yok Sau Cun dapat menyambut serangan pedangnya dalam satu jurus saja. Hatinya menjadi marah sekaligus terkejut Ketika Yok Sau Cun sedang menyambut serangannya, dia menyuruh Song Ceng San mengundurkan diri. Apabila hal inl terjadi pada orang lain, pasti dianggapnya sebagai sesuatu hal yang memalukan Tetapi bagiHue leng senbu malah menjadi sebuah kesempatan. Oleh karena itu puia, dia tidak tergesa-gesa menarik pedangnya kembah Mulutnya mengeluarkan suara dengusan, tangan kirinya tiba-tiba terangkat dan dengan secepat kilat dihantamkan kepada Yok Sau Cun.
"Blam!"
Mata semua orang langsung beralih ke arah sumber suara.
Dalam waktu yang barsamaan, Yok Sau Cun juga mengangkat tangan kirinya dan menyambut serangan yang datangnya mendadak itu.
Kedua telapak tangan telah beradu Yok Sau Cun masih berdiri dengan tidak bergerak sedikit pun.
Sedangkan Hue leng senbu tergetar sampai mundur dua langkah.
Bagi Hue leng senbu, kenyataan ini baru benar-benar membuatnya terkejut bukan kepalang!.
Dia sudah melatih ilmunya setama tiga puluh tahun.
Dia menganggap di dunia ini tidak ada orang yang sanggup menyambutHue lengciang (Telapak tangan apinya).
Ternyata seorang pemuda yang usianya paling banter dua puluh tahun sanggup menyambutnya.
Bahkan dirinya sendiri sampai tergetar mundur sejauh dua langkah!.
Untuk sesaat, Giok Si Cu, Hui Kin Siau, Hui hujin, Tan hujin, Beng Ta jin, Kan Si Tong dan Hui Fei Cin serta yang lainnya sudah barhamburan datang.
Mereka langsung berhenti di samping Song Ceng San yang baru saja mengundurkan diri dan ajang pertarungan.
Hal jni disebabkan karena pertarungan yang berlangsung merupakan penentuan.
Asal iblis yang satu ini dapat diienyapkan dari muka bumi, maka badai yang melanda dunia kangouw kali ini pasti akan mereda kembali.
Para hadirin yang melihat Yok Sau Cun sanggup menyambutHue lengdang milikHue leng senbu, menjadi tambah kepercayaannya.
Mereka yakin dia akan berhasil meraih kemenangan.
Secara diamdiam Beng Ta jin membisikkan kepada rekanrekannya bahwa biar bagaimanapun hari ini nenek jahat itu tidak boleh dibiarkan lolos lagi.
Kalau dia merasa akan kalah dan berusaha melarikan diri, maka mereka semua harus menghafanginya.
Wajah Hue leng senbu garang sekali.
Rambutnya yang putih sampai berdiri tegak.
Sepasang matanya yang menyorptkan sinar tajam mulai memerah Dia menatap Yok Sau Cun lekat-lekat.
Pedang Pusaka Dewi Kahyangan Karya Khu Lung di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
Dia memanggutmanggutkan kepalanya berkalikah.
"Di bawah kolong langit ini, orang yang sanggup menyambut Hue Lengciang ini, kaulah yang termasuk orang pertama Tetapi sayang sekali....".
"Apanya yartg harus disayangkan?"
Tanya Yok Sau Cun.
"Karena kau menyianyiakan tiga bulir obat yang diben'kan oleh putriku. Menurut pandanganku, di kolong langit ini hanya kau yang pantas bersanding dengannya Sayang sekali kau tidak menjadi menantuku. Oteh karena itu, hari ini juga aku harus membunuhmu!". Sepasang mata Cu Kiau Kiau langsung memerah. Dengan terisakisak dia memanggil....
"Ibu...!"'.
"Ini sudah merupakan takdir!"
KataHue leng senbu. Yo'k Sau Cun melintangkan pedangnya di depan dada.
"Senbu, harap mulai saja.". Hueleng senbu kembali melinknya sekilas. Mulutnya mengeluarkan suara keluhan yang menyayangkan Pedang Hue lengkiamnya perlahan-lahan di angkat ke atas.
"Yok Sau Cun, hati-hatilah!"
Katanya dengan nada dingin.
Pedang langsung digerakkan.
Pergelangan tangannya bagai seutas rantai yang menyapu kesana ke mari Serangannya ini diarahkan ke kepala Yok Sau Cun.
Jurus yang digunakannya ini bernama Leng Coa Jiauciag (Ular sakti melilit leher) yang merupakan jurus terkeji dari Kong Tong kiamhoat.
Apalagi Hue leng senbu yang memainkat'inya.
Kehebatannya dapat dibayangkan.Ada kesan seperti dewadewa di zaman dahulu yang menggunakan pedang terbang untuk menebas kepata orang.
Metihat jurus serangannya ini, para hadirin menjadi kebat-kebit.
Yok Sau Cun masih berdiri tegak dengan pedang melintang di depan dada Dia sepertinya balum menyadari.
Sampai sinar pedang hanya tinggaj satu cun kurang dari hadapannya, pedang yang ujungnya terdapat kaitan baru digerakkan.
Sekarang ini dia sudah mahir sekali menjalankan Tian san samsut yang diajarkan oleh Kim Tijui Begitu pedangnya dikeluarkan, diadapat menggerakkannyasesuka hati.
Apalagi ketika pedang bergerak, jangkauannya juga pendek sekali.
Orang-orang yang menyaksikan jalannya pertarung an, termasuk Song Ceng San juga tidak melihat adanya perubahan yang hebat pada jurus pedangnya.
Tetapi serangan maut danHue leng senbu ini, diiringi dengan suara.
"Trang!"
Dari benturan kedua senjata dan tahu-tahu pedangHue leng senbu sudah tertangkis olehnya.
Jurus serangan Yok Sau Cun ini sudah pernah dilihat olehHue leng senbu sebelumnya.
Justru keti'ka pedangnya tertangkis oleh Yok Sau Cun, mulutnya mengeluarkan suara raungan keras dan tiba-tiba tubuhnya mem batik.
Untuk sesaat, terlihatlah gerakan pedangnya yang berubah menjadi bayangan dan mengeluarkan laksaan titik sinar Persis seperti tiba-tiba turun badai salju yang menggigilkan tubuh Tiliktltik itu baga! baterbangan di udara dan menyelimuti tubuh Yok Sau Cun dari depan dan belakang.
Tanpa sadar mulut Ciok Ciu Lan dan Hui Fei Cin mengeluarkan seruan terkejut.
Tetapi justru ketika laksaan titik itu menyelimuti tubuh Yok Sau Cun, terdengar lagi suara.
"Trang! Trang!"
Sebanyak dua kali.
Suara itu memekakkan telinga.
Di udara pun terlihat titiktitik lainnya yang jumlahnya tidak kalah banyak dengan yang pertama memijarmijar.
Tidak ada seorang pun yang sempat melihat jurus apa yang dimainkan oleh Yok Sau Cun Mereka juga tidak mengerti bagaimana caranya Yok Sau Cun memecahkan Jurus serangan Hue leng senbu yang mengerikan itu?.
Hanya terlihat pergelangan tangan kanannya memutar dan pedang yang mempunyai dua kaitan itu sudah meluncur ke arah dadaHue leng senbu.
Jaraknya tinggal empat lima cun Tiba tiba luncuran pedangnya berhenti Dia tidak menusukkannya ke dada Hue leng senbu.
Pada saaty ang bersamaan, terdengar suara Yok Sau Cun yang nyaring.
"Senbu harus tahu. pintu Buddha selalu terbuka. Lepaskanlah golok pembunuhan dan berpalinglah selagi masih ada kesempatan Kau mencelakai Ci Sancu dan bahkan meracuni Soat san lojin yang tadinya bersedia memberikan bantuan kepadamu Dengan pikiran jahat kau membangun perkumpulan Tian Te kau, namun akhirnya kau gagai juga. Kalau dapat bertobat secepatnya .". Hue Leng senbu melihat jarak pedang Yok Sau Cun dengan dadanya hanya tinggal sedikit lagi. Hatinya menjadi gusar bukan kepalang. Wajahnya merah padam bagai kpiting rabus. Mulutnya mangeluarkan suara bentakan nyaring dan tubuhnya melesat ke udara. Pedang Hue leng-kiam yang tadinya sudah barhasil ditangkis oleh Yok Sau Cun secara mendadak diangkat ke atas dan baru saja dia bermaksud meluncurkannya Sejak Hue leng sen-bu bergerak tubuh Yok Sau Cun sudah mulai ikut berkelabat bagai bayangan. Dengan keyakinan penuh dia mendesak, gerakannya masih sama Pedang yang sebelumnya ditudingkan di depan dada Hue leng sen-bu perlahan-lahan diangkat ke atas kurang lebih satu cun. Gerakannya ini bukan saja mematikan serangan Hue leng sen-bu, malah dengan kecepatan kilat ujung pedangnya menekan di salah satu urat darah Hue leng sen-bu yang mematikan. Snnar mata Yok Sau Cun menunjukkan kemarahan hatinya.
"Cu Leng Sian, tampaknya kau sudah tidak dapat dirubah lagi Mungkin hanya kematian saja...!". Belum lagi kata-katanya selasai, Cu Kiau Kiau yang melihat keadaan mulai gawat, begitu paniknya sehnngga menguraikan air mana, Dia menghambur ke depan Kaki Yok Sau Cun dan menjatuhkan dirinya berlutut. Sambil terisak-isak dia meratap .... .
"Yok siauhiap, waktu itu aku melihat kau terkena serangan Hue Yan to, secara diam diam aku menucri tiga butir obat untukmu. Tidak perduli kau menelannya atau tidak, pokoknya aku melakukannya dengan satulus hati. Aku harap dengan mengingat hal ini kau bersedia mengampuni jiwa ibukui". Hueleng sen-bu tambah marah Dia membentak keras-keras.
"Cu Kiau Kiau, tutup mulutmu! Biar aku beritahukan kepadamu, kau hanya seorang bayi yang kutemukan di tengah jalan. Bukan anak kandungku, kau bukan she Cu Aku bahkan tidak tahu siapa she- mu yang sebenarnya Kalau aku mati, kau bebas menemukan jalan hidupmu. Kau pun tidak perlu mengurus jenasahku!" . Baru saja perkataannya selesai, telapak tangannya secepat kilat menepuk ubun- ubun kepalanya sendiri. Terdengar suara "Prak!"
Yang membuat telinga ngilu Tubuh Hue leng san-bu pun tarkapar dengan otak berantakan .
"Ibu !"
Terial Cu Kiau Kiau Sambil menubruk mayat ibunya dan menangis tersedusedu. Song Ceng San segera menghambur maju Wajahnya berseri seri.
"Yok Laote, ternyata kau sudah berhasil Tragedi yang melanda kangouw kali ini, rupanya dapat diselesaikan dalam tanganmu!". Yok Sau Cun menyrmpan pedangnya kembali dan cepat-cepat menjura.
"Tenma kasnh atas pujran Song loya cu,"
Katanya . Begitu gembiranya Ciok Ciu Lan, sampai- sampai air matanya mangalir dengan deras.
"Yok toaki, cbat pemunahnya ada di dibalik pakaianHue leng sen bu!" . Yok Sau Cun melangkah periahan-lahan mendekati Cu Kiau Kiau "Cu kouwmo, kematian Sen-bu adalah atas kemauannya sendiri. Orang yang sudah mati tidak akan hidup kembali Kouwnio seharusnya menerima kenyataan ini dan menjalani hidup dengan tegar. Lagipula banyak orang yang terserang racun saat ini tarma- suk Cn sancu dan Soat san I0 sm snan. Obat pemunahnya ada pada nbumu Harap Kouw- m0 bersedaa mengambnlkan cbat pmamunah rtu dan ssrahkan kepada cayha Cayhe tentu mcrasa bsrtsrnma kasrh sekaln "
Katanya de- ngan nada menghnbur Cu K1au Kiau menghapus aur mma dr prpmya Dna mengulurkan tangan dan mang- ambnl Inga b0t0| yangterbuat darn batu kumala kemudian dia berdrrf Wajahnya berhadapan dengan Yok Sau Cun Sepasang matanya yang masnh mengembang arr menatapnya Ie- kat Iekat Botci dn tangannya dnserahkan kepada anak muda rtu.
"Pada saar menjelang kemaliannya, rbu tidak membuang ketnga bum! nm Mesknpun dia tidak berkata apa-apa, tetapi tentunya dia bermaksud menyerahknn obat pemunah ini kepada kalian. AmbiIlahi"
Katanya dsngan terisak-isak. Yok Sau Cun mengulurkan tangannya menyagnbut ketiga botol obat itu "Terima kasih Cu kcuwnic "
"Obat pemunah racun pembuyar tenaga dan racun penghilang kesadaran dapat di- bedakan dari tuiisan di botol masing-masing. Bctcl yang satunya lagi bensn obat pemunah racun Put in kiamtan (Pil emas nada yang kedua). Setiap crang yang meniadi pengikut Kong Tong pai harus minum obat pemunah itu masingmasing satu bum Dengan demikian racun di dalam tubuh dapat dipunahkan dan mereka pun akan tersadar ksmbali pada dirinya sendiri."
Selesai menieiaskan, kedua tangannya Iangsung menggendcng mayatHue lang sen-bu dan membalikkan tubuhnya meninggalkan tempat terssbut.
"Tidak heran mengapa ibu bagitu setia kepadaHue leng sen-bu, dia benar-benar menganggap tidak ada crang kedua di dalam hatinya kecuaii nenek itu. Rupanya dia sudah mensian racun Put ji kim- tan,"
Kata Cmk Ciu Lan. Yok Sau Cun mengeluarkan salah satu butcl itu dan menysrahkannya kspada Cick Ciu Lan.
"Lan mcay, kau bawa cbat pemunah ini dan capat ambil satu butir dan minumkan ikepada ibumu Lalu bagnkan juga cbat pe- imunah ini kepada crang-crang Kong Tong 'pai iamnya. Urusan ini aku serahkan kepadamu.". Cick Ciu Lan msnyambut bctcl cbat itu kemudian dia membalikkan tubuh untuk metlaksanakan tugasnya Yok Sau Cun meng- lulurkan dua botol obat Iainnya kepada Hui FeCin dan maminta dia membagikan cbat pa- munah itu kepada crang-crang dan delapan partai besar. Begitu Hue lang sen-bu mati, Cian Pea Teng dan Cu Tian Cun yang sedang beriarung Iangsung berhenti.
"Ibu ..
"
Dengan berderai air mata, Cu Tian Cun menghambur mengeiar Cu Kiau Kiau.
Kim Ti-iui saat itu sedang menerangkari kejadian yang sabenarnya kspada Gokong, tea- hac dan sam-hac Bang Hui Ing sudah mendengar keterangan dari Ticng Hui Cicng dan kemudian membuktikannya lagi dari mulut selir Li.
Bukan hanya kakeknya saia yangi sudah terserang racun bahkan Ci sancu sen diri iuga diperdayai cieh Hue leng sen-bu Katakata ini terdengar guga cleh tea-hao dar samhac.
Semua orang terkejut bukan kepalang Pada saat itu, terirhat tubuh Kim Ti-jun meiesat ke depan dan menghadang Cu Tiani Cun.
I.
"Lacte, kau mempunyan ibu kandung sen diri maiah tidak dnakui, iustru mengaku se crang nblns ssbagan ibumu?' katanya Cu Tian Cun menghentikan Iangksh kaki- nya.
"Apa yang kau ehkan"
Cepat mnnggr"
Bentaknya marah. Beium lagi Kam Ti-iui sempat mengeiaskan kepadanya, Tan hujnn sudah menghambur mendekati "Anak, apakah ibumu sendirn saia kau su- dah tidak mengenaln |ag|?"
Katanya dengan berurai air mata. Cu Tran Cun menatap Tan hujin Iekat-Ie kat. Dia merasa wanna setengah baya ini tidak asing bagnnya, tetapi dna tidak dapat mengingat apaapa.
"Huiin, mungkin kau salah manganali rang'?"
Sahutnya dangan wajah sarius. Pada saat itu, Song Gang San sudah ms- nalan chat pamunah. Dangan parlahan-Iahan dia malangkah ka arah maraka.
"Tnan Cun, mba kau ingat bank-baik. Waktu kacil kau barnama Liang Kean Banar tidak? Kau adalah kapunakan Ichu sandiri. Ayahmu barnama Tan Pit Sian. Dna adalah ibu kandungmu sandm. ."
Cu Tian Cun banarbanar trdak bisa mang- ingat sadnknt pun.
"Aku tidak tahu apa-apa,"
Sahutnya br- ngung.
Tardangar sabuah suara yang parau ma- nyahut dan kajauhan "Kau parnah manalan cbat panghilang ka- sadaran yang aku buat Kamudian kau di- cakckn lagi clah Hua lang san-bu dangan Put ijl kim-tan.
Tantu saja kau trdak ingatapaapa.
}Pada dasarnya dalam hanmu cuma ada sa- crang Hua lang san- bu "
Yang bicara mi su- dah pasti Cick Sam Ku. Dia sudah manalan chat pamunah Put ji kim- tan. Katika dia me- `hhat crang ramai sadang barbncara dangan Cu Tian Cun Dia sagara mengajak Cick Ciu Lan menghampiri ks arah mereka. 'Bagaimana kau bisa tahu7"
Tanya Cu Tim Cun.
Cnck Sam Ku tersenyum simpul "Asal kau sudah menelan cbat pemunah tentu kau akan mengerti sendiri Karena aku yang menculikmu dengan nlmu Pak hua sin heat.
Saat itu dalam keadaan tertotck Aku menyerahkan kau padaHue lang sen-bu yang Iangsung meminumkan racun Putji kim tan.".
Cu Tian Cun terkajut sekaln "Apakah kata-karamu nu benar?"
"Buat apa aku mendustanmu?"
Sahut Cnok Sam Ku. Hun Fei Cin dan Ciok Cru Lan masnng masmg mengsluarkan sebutir 0bat pemunah dari botol obat dn tangan mereka dan me nyerahkannya kepada Tan hujnn Wanna se tengah baya itu menerimanya dengan meng uraikan air mata.
"Anak, cepat kau telan kedua butir cbat pemunah im. Sebentar Iagn kesadaranmu pasti akan puhh kembaln,"
Katanya.
Cu Tian Cun mengedarkan pandangannya ks sekeliling.
Dia merasa mereka semua sepertinyn bersungguhsungguh.
Akhirnya dia menerima juga kedua butir obat tersebut dan langsung menelannya.
Pada saat itu, Ci sancu, Kong Tong si-hav.
Tcan Pek Yang.
Cian Pca Teng, sehr Li, selir Liu dan yang Iain-Iainnya juga sudah menelan ubat pemunah tersebut.
Kim Tijui menjelaskan sekali Iagi bahwa yang mem- bunuh Jit- kcng dan Pat- kcng sebetulnya atas perintahHue lang sen-bu.
Dalam hal iniji-hav dan shhac tidak dapat disalahkan.
Mereka melakukannya tanpa sadar sebab keduanya telah diben racun oleh nenek jahat itu.
Se- karang Hue Ieng sen-bu sudah mati.
Segala dendam pun harus dihabisi sampai di situ.
Yang ialu bnarkan barlaiu.
Gc- kong yang mendengarkannya manarik naias panjang- panjang Setelah menghentakkan kaki dua kaii, dia Iangsung male at meninggalkan tempat tersebut.
Yok Sau Cun iuga menyerahkan pedang iemasnya kepada Hong Lam San.
Kemudian Cik Sam Ku ruga menjelaskan bahwa dia yang menggunakan racun pcnghilang kesadaran untuk mengajak para iago dari bs- berapn partai besar bsrgabung dengan Kong Tong pai.
Termasuk suhengnya Ca Nam Kiah dari Bu Liang-kiam pai.
Dialah yang mem- berikan pedang lernasnya kepada Ciuk Ciu Lan yang kemudian menghadiahkannya kspada Yak Sau Cun.
Song Ceng San yang mendengar bahwa delapan crang manusia berkaun cadar yang saat ini dalam keadaan tertutck dn depan pmtu gerbang adalah tukch-tokoh dan ber-bagan partan persnlatan, ssgera menyerahkan sagumlah obat pemunah kepada Hong Lam San dan memintanya supaya mencekckkan cbat-cbat tersebut kepada delapan orang xtu Dengan demnkian pihak Hong Lam San juga dapat segera kembirh ke perguruannya sen- dui.
Hcng Lam San menerima kembali psdang Iemasnya dan memura sekah Iagi kapada Yok Sau Cun.
Dna juga menyambut obat-chat pe munah dari tangan Song Ceng San serta mengucapkan terima kasih sekaln Iagi Se- telah itu dia membalikkan tubuhnya mening- galkan tempat itu.
Cu Tian Cun sudah menelan kedua bum obat pemunah yang diberikan oleh Tan huiin Tidak lama kemudnan pikirahnya mulai sadar kemball.
Dia mencoba mangingat-ingat masa lalunya.
Akhirnya dia merasa bahwa nama kecilnya mamang Lieng Kean, Dia Iangsung menjatuhkan diri berlutut dengan mang- uraikan air mata.
"Anak sudah teringat kembali Anak me- mang bernama Lneng Kean waktu kecilnya. Tetapn di mana ayah sekarang'?"
Tan hujnn segera merangkul anaknya dan menangns tersedu-sedu. Bagitu terharunya hati wanna itu sehingga dia tidak sanggup mengucapkan sepatah katapun Bang Hui Ing sagera mengnkuu tindakan suaminya man- |atuhkan_d1ri berlutut di hadapan wanita stu.
"Manantu taiah melakukan kesalahan be- sar. Harap Ibu mertua bersedna memaa1kan."
Tan hupn capat-capat memapahnya ba- ngun.
"Menantu yang baik, erang yang tidak tahu ndak dapat disalahkan Aku tidak akan me- nyalahkan drimu,"
Katanya dengan mengam- bangkan seulas senyuman yang Iambut. Selembar wajah Bang Hui Ing menjadi merah padam.
"Tsrima kasih, Ibu..."
Sahutnya lirih. Sampai saat mi Yek Sau Cun baru tahu kulau Cu Tian Cun adalah anak suhunyai yang menghilang enum belas tahun yang Ialu. Hatinya meniadi gembira sekstika.
"Cu toako, rupanya kaulah suheng yang siaute carl-can selama ini. Suhu, dia crang tua, sudah mencanmu selama enam belas tahun.". Kim Ti- |ui mengamkat bahunya sambil ter- tawa Iebar.
"Urusan ini, biar Lao kckc saja yang ce- ritakan. Song Loya cu, He... he... he.. Hm, siaute seharusnya memanggil Lac kcko se- bagai suheng. Eegini, pada waktu dulu, suhu Tian San I Sou mswariskan nimu pedang se banyak seratus yurus yang kemudian meniadn ilmu pedang keluarga Song dan dikatakan sebagai ilmu pedang yang tidak terpscahkan Sebetulnya seratus jurus yang diajarkan cleh Suhu adalah almu pedang yang sudah ada rumus pc-mecahannya ....
". Song Ceng San menganggukkan kapaia nya sambil tarsenyum-senyum.
"sebetulnya Lao siu tidak terhitung mund suhu. Sute baruiah muridnya yang se sungguhnya."
Kim Ti-gui juga tertawa Isbar.
"Tan Pit Sian juga termasuk orang yang mandapatkan warisan dari Suhu. Keiuarga Tan iuga terdiri dari pendekar-pendekar yang ahii dalam ilmu pedang. Dia akhirnya me- nikah dengan adikmu. Ilmu yang dipelajari Tan hupn utcmatis adalah ilmu pedang ke- Iuarga Song. Pada suatu hari, hanya karena sepatah kata yang diucapkan ketika beriatih ilmu pedang bersama-sama... Tan huiin me- ngatakan bahwa ilmu pedang keluarga Song tidak bisa dipecahkan oleh siapa pun iuga dan Tan Laukc menyahut bahwa di dunia ini tidak ada ilmu padang yang tidak dapat di- pecahkan Justru karena ucapan inilah ke- mudian teriadi partentangan di antara suami istri Siang dan malam Tan Iackc berusaha mencari ialan untuk memecahkan ilmu pe- dang keluarga Sung. Pada suatu hari dia du- duk termenung sacrang diri di Iuar hutan. Kebatulan Suhu iewat di tempat itu. Sengaja dia berlatih ilmu di Iuar hutan tersebut. Tan Iackc Iangsung tertarik. Apa yang dijalankan olsh Suhu pada saat itu adalah Pit kiam sln- hoat. Ketika sampai Tan Iacku berhasil mem- pelajarinya, suhu sudah pergi. Hati Tan Iacko senang sakali. Dia segera pulang ke rumah dan memberitahukan kepada lstrinya behwa dia sudah berhasil memacahkan ilmu pedang keluarga Song. Dan dia memaksa Tan hujin mengujinya. Kebetulan Song lacks datang berkunjung. He... he... he... Pada seat itu, Song Iaoko kesal sakah mendengar kata- katanya. Kau mengatakan. 'Kau hanya bisa menghindarkan diri dari serangan pedang, apa termasuk hebat? Kalau kau bsnar-bsnar sanggup menerima due puluh jurus serangan ilmu pedangku, baru boleh menyumbongkan diri!' Tan Iaoko yang mendengar ucapan itu, Iangsung terbangkrt hawa amarahnya. Dia mengatakan. 'Apabrla aku orang she Tan ti- dak sanggup menyambut dua puluh serang- anmu, maka aku akan mengundurkan diri dari dunia kanguw!' Sebstulnya kata-kata itu di- ucapkan dalam keadaan emcsi. Siapa sang- ka malam harinya dengan mengendap-endap dia membawa anaknya memnggalkan rumah ....
". Selembar wajah Song Ceng San menjadn merah padam.
Pedang Pusaka Dewi Kahyangan Karya Khu Lung di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
"Sebstumya bukan dia saja, kaml semua juga terbawa emosi. Aih, Lac siu sendiri juga rkut bersalah. Tetapl sstelah Tan lacks meninggalkan rumah. kami semua keluar mencarinya. Tapi ssiamq ini tidak berhasil menemukannya." '.
"Tentu saja. Suhu menyembunyikan diri di rumahku selama bertahuntahun,"
Kata Yok Sau Cun dalam hatinya.
"Laiu di mana Tia sekarang?"
Tanya Cu Tian Cun.
"Suhu ada di Hun Tai san."
Hue Fei Cin yang telah membagi-bagikan obat pemunah kepada crang-orang delapan parfai besar segera menyerahkan kedua bo- tI czbatnya kepada Tiong Hui Cicng.
"Tiong cici, kedua chat ini khusus memusnahkan racun pembuyar tenaga dan racun penghiiang kesadaran. Sekarang siau moay menyerahkannya kepadamu.". Ticng Hui Ciong menerima kedua bctcl itu Cick Ciu Lan iuga menyerahkan bctoi nba! dtangannya kepada gadis itu. { "Tiong cici, yang ini adaiah obat pemunah racun Put ji kim- tan milik Hue Ieng sen-bu. Kau bawalah sekaIian,"
Katanya. ' Tiong Hui Ciong sekali Iagl menerima nba! itu dari tangan Cick Ciu Lan. Bibimya mengembengkan seulas senyuman.
"Terlma kasih kepada adik berdua." . Dia berhadapan dengan Hui Fei Cin yang Iembu! dan Cick Ciu Lan yang Iincah seria cerdas. Diam-diam dna menarik natas panjang dalam haiinya. Dia sendiri sudah meng angkat saudara dengan Yok Sau Cun. Sebagai senrang kakak seharusnya dia memikirkan kebahagiaan adiknya. Pikirannya ter- gerak, hati Ticng Hui Cicng yang tadinya ba- gai diganduli beban berat meniadi Iega seketika. Dia ikui berbahagia demi Yok Sau Cun. Perlahan-Iahan dia melangkah ke sam- ping Beng Hui Ing.
"Toaci, Yaya memerlukan chat pemunah ini secepatnya. Aku akan kembali ke Scat san sekarang juga.". Beng Hui lng menganggukkan kapaianya "Baiklahi Aku akan mengikuii mertuaku ke Hun Tai san. Seielah kembali dari tempai itu. aku akan menjenguk keadaan Yaya. Kau boleh berangkai duluan."
Sahutnya.
'Hong Hui Cicng juga menganggukkan ke- palanya.
Dia membalikkan tubuh menghadap Yuk Sau Cun.
'Adik Cun, cici akan kembali ke Soat San.
Kau...
harap jaga dirimu beik-baik.' Sudui matanya terlihat air mata mengambang.
Tetapi dia memaksakan dlrlnya untuk tidak menangis di hadapan anak muda itu.
Yuk Sau Cun yang mandengar Ciang cici- nya akan pulang ke Soat san, marasa hatinya agak barat barpisah dengan gadis itu.
Dia menatap Tiong Hui Ciong Iekat-Iekal.
Ciang cici juga harus menjaga diri baik- baik,"
Katanya kemudian..Ting Hui Ciong tidak barkata apa-apa Iagi.
Dia sagera mambalikkan tubuhnya meninggalkan tampat itu.
Cun Hong.
Sia Ho, Ciu Guang dan Tung Soat sagera mengikuti dari balakang.
Sebentar saja mareka sudah manghilang dari pandangan.
Orang-orang dart delapan partai basar sudah menelan obat pemunah.
Setelah beris? tirahat sajanak, tenaga dan hawa mumi maraka talah pulih kemball.
Hanya Ci sancu yang karena sudah agak lama tarserang racun sampai sekarang balum sadar juga.
Bu Cu taisu baserta rombongannya mendengar Song Cang San dan keluarganya akan be-rangkaf ke Hui Tai San.
Maraka sagem memohon diri satu per satu.
Sebelumnya me- raka mangucapkan tarima kasih sebasarbesarnya kepada Yok Sau Gun Kalau bukan karena anak muda itu, urusan yang pehk nm belum tamu dapat diselesaukan secara tuntas hari ini, Yok Sau Cun mengucapkan kata- kata yang merendah.
"Yok lame, Kita juga sudah harus berangkat "
Ajak Song Ceng San.
"Ibu. kau juga harus ikut dengan mereka ke Hun Tan san Dulu kau yang menculik Cu toako Kau merupakan satu?satunya saksi hidup bagi mereka,? tukas Ciok Ciu Lan. Tentu saia Ciok Sam Ku mengerti maksud hati anaknya. Dia Iangsung memanggut manggutkan kepalanya barulang kali.
"Baiklah. Ibu sudah membuat mereka ss- keluarga terpisah se|ama enam belas tahun. Memang seharusnya lbu msminta maat kepada Tan taihiap. Hal ini juga akan meringankan perasaan Ibu yang marasa bersalah ".
"Cick tcacn gangan berkata demikian Aku- lah yang bersalah terhadap suam|ku,"
Kata Tan hujin. Yok Sau Cun segera melepaskanpadang drpinggangnya. Dna msnyerahkan ke tangan Cn sancu sambnl berpesan kepada sehr Li dan sslar Liu.
"Pedang ini milik Ci sancu. Harap kalian simpankan ". Kam Ti aua merentangkan kedua tangan- nya.
"Kau juga harus mengembalakan semacam barang kepada Lao koko ". Yok Sau Cun msnaada terpana.
"Apa yang Lao kk0 maksudkan?". Kam Ta aua tertawa terkekehkekeh.
"Kau tadi menyambut serangan Hue lang sen-bu dengan kekerasan Kalau bukan Lao koko maminjamkan semacam benda pusaka dari Pak haa, masa kau bisa tidak terluka oleh serangan telapak tangan apanya? Lao koko masah harus berangkat secepatraya ke Pak haa umuk meragembalikan benda pusaka tersebut ".
"Benda pusaka apa sebetulnya yang dimaksudkan cleh Lao kcako?"
Tanya Yak Sau Cun bingung. Kam Ti-aui meaagangkat sepasangbahunya.
"Mengapa kau tadak meraba ke balik pakaaanmu sendiri?"
Yok Sau Cun segera menuruta perkataan- nya Ternyata daa memarag merasakan ta- ngannya menyentuh semacam barang yang dingin. Cepai-copai dia msngeluarkannya. Ternyata bends itu adalah sebuah baiu ku- mala berwarna hiiam.
"Apa inl? Kapan Lao koko meleiakkannya ke dalam balik pakaian siaute?". Kim Tljui segera mengulurkan iangannya menyambui benda tersebut.
"Batu ini adalah semacam benda pusaka yang sudah ierpendam selama ribuan tahun dalam iautan. Khasiatnya khusus uniuk menyambut serangan yang mengandung unsur api. He... he... he... Tadi waktu membisik di teiingamu, secara diam-diam aku memasukkannya ke balik pakaianmu. Baiklah Lac koko akan berangkai sekarang."
Dia menge dip-ngedipkan matanya kepada Ciok Ciu Lan dan meiangkah keiuar dan iapangan tersebut.
"Lao koko, di mana kita bisa beriemu iagi?"
Tsriak Yok Sau Cun. 'Apabila ada iodoh, ribuan Ii pun dapat bertemu. Lao koko menunggu saat kau menyajikan arak kebahagiaan. 'tidak diundang pun akan hadiri"
Sahuinya dari jauh dan tahu- tahu orangnya sudah menghilang dari pandangan. Song Ceng San menarik nafas panjang.
"Dla benar-benar orang aneh yang tiada duanya di dunia Inii". Song Ceng San. Song Bun Cun, Ciek Ban Cmg, Hui Kln Siau suami istri, Hue Fei Cin, Tan huiin. Cu Tian Cun suami isiri, Yok Sau Cun, Be Hua popo dan Ciok Ciu Lan serom? ongan semuanya akan menuju ke Huan Tai an Dengan berbndngbnd0ng mereka eninggalkan Ce Po ian-goan`. Kong Tong si-has mengantarkan sampai di depan pintu gerbang. Toa-hao segera menjura dalam-dalam.
"Kong Tong pai tertimpa musibah. Kami benar-benar diperalat oleh Hua Ieng sen-bu untung saja ada Song Ioya cu dan Yok iauhiap yang mengerahkan segenap tenaga menyelesaikan urusan ini, sehingga Kong tong pai dapat dibenahi kembaii. Sancu sampaii saat ini belum sadar. Kami empat bersaudara mewakili Sancu mengucapkan terima kasih kepada cuwi.". Song Gang San segera membalas penghormatan yang diberikan oieh Toa-hao.
"Suwi cianpwe terlalu sungkan. Apabia Sancu tarsadar nanti, tolong sampalkan salam Lohu untuknya." . Rombongan itu segera berangkat ke Hun Tai san. Tentu saja Cu Tian Gun merubah namanya menjadi Tan Tian Cun. Suami istri keluarga Tan pun bersatu kembali, Yok Sau Cun sendiri terjun ke dunia kangouw untuk memenuhi dua permintaan suhunya. Sekarang tugasnya sudah selesai. Malah dia mendapatkan dua orang istri yang cantik Jelita. Sudah pasii ia gembira tidak kepalang..---- TAMAT -----
Tiraikasih WEBSITE
http.//kangzusi.com
Tiraikasih WEBSITE
http.//kangzusi.com
Rase Emas Karya Chin Yung Bara Maharani -- Khu Lung Rase Emas Karya Chin Yung