Duri Bunga Ju Karya Gu Long Bagian 2
kearah Xiao Dai.
Tubuh Ziao Dai yang terbang maju ke depan tetap maju
tidak mengurangi kecepatannya, sepasang tangan terus
dibolang-balingkan menghalau, bergumpal-gumpal tenaga
angin telah mementalkan bermacam-macam senjata gelap
itu entah kemana.
Xiao Dai selamanya merasa sangat percaya diri terhadap
kemampuannya mengejar lawan, tapi kali ini dia sudah
tidak yakin. Kerena dia melihat orang di depannya,
tubuhnya ringan seperti burung walet, dan juga gayanya
sangat indah, kecepatannya lebih-lebih sangat cepat, dalam
waktu sekejap mata sudah meninggalkan dirinya jauh
sekali. 0ooo(dw)ooo0 Pengejarannya gagal.
Dihitung dengan kali ini sudah ketiga kalinya, Xiao Dai
marah sampai ingin mati saja di tempat bebatuan ini
dengan membenturkan kepala.
Dia tidak berani membayangkan nanti setelah bertemu
dengan Li Yuan-wai, bagaimana menjelaskan hal ini,
jangan kata orang lain tidak akan percaya, sampai dirinya
sendiri juga tidak percaya ini adalah kenyataan, Tangan
Cepat Xiao Dai arti yang dikandung empat huruf ini bukan
hanya tangannya Xiao Dai cepat, kaki Xiao Dai juga cepat
dan sudah sangat ternama, hanya karena Kaki Cepat Xiao
Dai tidak lebih enak didengar dibanding Tangan Cepat
Xiao Dai, makanya semua orang baru memanggil dirinya
Tangan Cepat Xiao Dai, apa lagi Kaki Cepat Xiao Dai
didengar oleh orang yang tidak tahu alasannya, akan
mengira kaki cepat adalah melarikan dirinya sangat cepat.
Hal yang mudah ditebak, begitu Xiao Dai kembali
ketempat semula, sepasang Gigi Gergaji Bersaudara sudah
menghilang. Saat matahari baru saja terbit, Xiao Dai sudah meloncat
turun dari batu besar itu.
Dia terus bolak balik di tempat ketika mendapat
serangan senjata gelap dengan teliti dia mencari-cari di
tanah, dia mencoba menemukan senjata rahasia itu, karena
dia selamanya tidak mau berada di tempat terbuka hingga
mendapat serangan lawan, sedang lawannya berada di
tempat gelap. "Bisa lebih mengerti sedikit terhadap musuh, akan
menambah kesempatan bagi dirinya hidup terus."
Ini adalah kata-kata pedoman hidup Tangan Cepat Xiao
Dai, orang juga banyak yang tahu kata-kata ini, sampaisampai
ada orang sengaja mentato kata-kata ini ditubuh
atau di anggota tubuh mereka!
0ooo(dw)ooo0 Senjata rahasia itu jumlahnya sebelas buah, kemarin
malam saat bentrok dengan tangan Xiao Dai, dia sudah
menghitungnya dengan jelas.
Sekarang sebelas senjata gelap sudah tampak di bawah
sorot sinar matahari yang baru terbit, senjata itu berjajar di
atas batu yang datar. Empat buah Jili besi (semacam buah
yang berduri), tiga buah Suo baja (bentuk yang kedua
ujungnya tajam), dua buah bintang, sebilah belati, masih
ada satu lagi bunga Ju.
Senjata rahasia bunga Ju ini sepertinya terbuat dari
lempengan baja, sangat tipis, disekelilingnya sangat tajam
sekali, berwarna putih perak.
Melihat bunga Ju ini, Xiao Daijadi tertegun.
Selama beberapa tahun berkelana didunia persilatan, dia
sudah bertemu dengan orang, tidak dapat dihitung, tapi
tidak pernah mendengar ada orang yang memakai senjata
rahasia berbentuk bunga Ju.
Beberapa senjata yang lain sudah umum, tidak susah
untuk dapat menduganya.
Untuk menebak siapa orang berbaju hitam yang kemarin
itu adalah hal yang membuatnya sakit kepala. Tapi Xiao
Dai kemudian tertawa, karena dia paling sedikit sudah
tahu. Didunia persilatan orang yang dapat sekali gus melepas
sekian banyak senjata gelap tidaklah banyak.
Orang itu adalah seorang wanita, tapi pasti bukan janda
Yuan Dashao, karena perawakan dia sedikit lebih matang
dari pada janda Yuan Dashao.
Walau di malam hari, gerakannya juga sangat cepat, tapi
bagi seorang lelaki seperti dia seorang wanita adalah sangat
sensitif, walau kau pakai gentong kayu menutupi seluruh
badannya, dengan mengandalkan perasaan saja, dia sudah
dapat menerka di dalamnya adalah wanita atau laki laki.
Li Yuan-wai pernah mengolok-oloknya berkata, di
dalam gentong kayu walau diisi dengan seekor anjing kecil,
Xiao Dai juga dapat menebak anjing itu jantan atau betina!
Seseorang pintar atau tidak pintar tidak dapat ditentukan
oleh namanya. Tangan Cepat Xiao Dai malah bernyanyi berdendang,
lagunya adalah lagu yang enak, hanya sajaknya diayang
mengarang sendiri.
Seorang wanita sangat seksi, larinya juga sangat cepat.
Serangan senjata rahasianya sangat hebat, lebih-lebih
dapat melepas bunga Ju.
Begitulah Xiao Dai, kepandaiannya tidak sedikit, di
dalam keadaan susah bisa membuat hiburan yang orang
lain tidak bisa melakukannya, makanya Xiao Dai adalah
Xiao Dai. Dia sudah jalan lagi, berjalan mengikuti arah wanita
yang kemarin malam itu menghilang.
Karena dia sudah mengerti, arah pergi wanita itu adalah
arah keluar masuk, seseorang saat melarikan diri pasti lari
mengarah keluar pintu, bila dia hafal akan tempat ini.
0ooo(dw)ooo0 Hartawan Li dan Polisi Setan sudah kembali lagi ke
perumahan Hui Yuan.
Mereka ingin melihat Yuan Dashao yang sudah gila,
lebih-lebih ingin menemukan sesuatu pada dirinya.
Walau Ershao mati bunuh diri, tapi asal kejadiannya
karena hilangnya Yuan Dashao, dan menyebarnya berita
yang salah bahwa Yuan Dashao telah mati. Tentu saja ini
adalah dua hal, juga sama sekali tidak ada hubungannya,
tapi mereka berdua tetap saja merasakan ada sesuatu yang
tidak benar, semacam perasaan yang timbul begitu saja.
Orang yang berjalan di malam hari, sudah tahu di
belakang tidak ada apa-apa, tapi malah selalu saja tidak
tahan untuk menengok kebelakang beberapa kali, Hartawan
Li dan Polisi Setan persis berada dalam keadaan demikian,
mereka benar-benar berharap sesekali menengok
kebelakang, dapat melihat sesuatu, walau setan juga boleh.
0ooo(dw)ooo0 Orang tua Qian membawa mereka berdua, baru saja
masuk ke pekarangan belakang, langsung melihat Yuan
Dashao dengan rambut acak-acakkan lari keluar dari
kamarnya sendiri, melewati tembok benteng, terus lari
menuju kebelakang gunung, sambil tertawa dan berteriak,
mulutnya komat-kamit tidak tahu berkata apa.
Hartawan Li mau bergerak, tapi ditahan oleh Polisi
Setan. "Tidak apa-apa, Tuan muda besar setelah gila sering jadi
begini, sebentar lari ketimur sebentar lari ke barat, setelah
beberapa saat dia baru pulang kembali," kata orang tua
Qian sambil mengeluh.
"Meski orangnya telah hilang ingatan, tapi ilmu silatnya
tetap masih ada, polisi Tie, kau lihat gerakan Yuan Dashao
tadi sungguh sangat cepat, keluarga Yuan dua bersaudara
sungguh orang hebat yang jarang ada didunia persilatan,
hai! Satu meninggal, yang satu jadi gila...." wajah
Hartawan Li tadinya masih ada senyum, sekali menyebut
Ershao, walau ingin berpura-pura, juga tidak bisa
menampilkan senyumnya yang khas, dengan bengong
berkata pada Polisi Setan.
Polisi Setan tidak menjawab, dia hanya terus
memandang kearah perginya Yuan Dashao sambil
memikirkan sesuatu.
Beberapa hari mereka sudah hidup bersama, Hartawan
Li sedikit banyak sudah mengerti kepada polisi yang setan
pun bisa ditangkapnya, Li Yuan-wai mengangkat bahu
tidak merasa tersinggung.
0ooo(dw)ooo0 Ini adalah kamar baca yang luas, tapi berantakan.
Orang tua Qian menemani Hartawan Li dan Polisi Setan
dengan santai melihat-lihat dekorasi disekelilingnya.
Polisi Setan melihat di atas meja ada sebuah gambar
bunga Ju yang belum selesai digambar tapi jelas tintanya
sudah kering lama, pada orang tua Qian berkata, "Apakah
Yuan Dashao sangat suka bunga Ju?"
Li Yuan-wai sekarang baru menemukan pada dinding
kamar baca ini, tergantung gambar bunga Ju hingga tujuh
buah, yang kuncup, yang sedikit mengembang, yang
mengembang, yang putih, yang kuning, yang disembur
tinta, yang digambar dengan teliti.
Sesaat seperti berada dikebun bunga Ju.
"Betul Tuan muda besar sangat suka bunga Ju, juga suka
menggambar bunga Ju."
Apa anehnya seseorang suka bunga Ju" Ini sama seperti
ada orang suka makan daging panggang, ada orang suka
makan ikan. Seorang yang sedang menyelidik perkara terhadap apa
pun dia pasti merasa curiga, Li Yuan-wai merasa sedikit
geli, maka tertawalah dia.
Dengan memiringkan kepala, Polisi Setan melotot pada
Hartawan Li, dengan dingin berkata, "Apa ada yang lucu"
Hartawan besar?"
Hartawan Li terkejut, sedikit gagap berkata, "Tertawa....
tertawa tidak.... tidak melanggar hukum bukan" Aku hanya
membayangkan nadamu bicara, sepertinya orang suka
bunga Ju juga tidak boleh, aku ingin tertawajadi
tertawalah."
"Aku menemukan sesuatu yang mencurigakan jadi terus
menyelidiknya, seseorang, hal, tempat, benda yang khusus,
ini juga cerita pengalaman puluhan tahun aku menyelidiki
perkara, kau Hartawan miskin masih muda tidak tahu apa
apa, kau harus ingat perhatikan segala sesuatu yang ada
disekeliling, di kemudian hari baru tidak akan rugi terkena
tipu orang, tidak mendengar...."
"Tidak mendengar kata orang tua, rugi di depan mata
betul kan" Kepala polisi besar, kau ampunilah aku! Tadi
aku hanya tertawa sekali, anda tuan besar jadi di depan tiga
raja, di belakang lima kaisar mengajar orang, itu bukankah
menyiksa orang...." melanjutkan kata yang belum habis
dikatakan, Hartawan Li dengan wajah tersenyum-senyum,
seperti petasan berantai berkata-kata.
Menunggu adalah hal yang sangat melelahkan orang.
Sesudah menunggu sehari, masih belum melihat Yuan
Dashao kembali.
Hartawan Li dan Polisi Setan terpaksa dengan sedikit
kesal kembali ke kota kabupaten Ping Yang.
Juga disaat mereka meninggalkan perumahan Hui Yuan.
Yuang Dashao sudah kembali.
Kejadian didunia ini suka begitu, dengan sengaja
menunggu, sering menunggu tanpa hasil.
0ooo(dw)ooo0 Sepertinya disetiap kota, disetiap sudutnya pasti ada
pengemis. Bukan setiap pengemis adalah anggota Gai-bang, tapi di
tempat yang ada pengemisnya kau pasti dapat
menghubungi orang Gai-bang.
Dikota kabupaten Ping Yang pengemis di dalam radius
tiga ratus li semuanya menerima Plat Bambu Perintah dari
Li Yuan-wai, begitu menemukan orang yang berpakaian
dan dandanannya seperti Tangan Cepat Xiao Dai, harus
segera melapor.
Hanya dengan perkataan saja, sungguh sulit
menggambarkan seseorang dengan persis.
Makanya, dikota kabupaten Ping Yang dalam radius tiga
ratus li setiap remaja yang berpakaian mewah asal berada di
jalanan, sehari paling sedikit bisa terjadi lima kali lebih....
ditanya orang, "Apakah kau Tangan Cepat Xiao Dai?"
Makanya semua orang tahu Tangan Cepat Xiao Dai
sudah datang disekitar kota kabupaten Ping Yang, ini
adalah kabar yang dikatakan kecil tidak besarpun tidak.
Didunia kalangan dunia persilatan, yang dipuja adalah
seorang pahlawan, yang dikagumi rata-rata pendekar muda,
nama besar Tangan Cepat Xiao Dai sudah cukup disebut
pahlawan, dia adalah pendekar muda, makanya semua
orang memperhatikan, takut tidak ada kesempatan bertemu
dengan orang terkenal didunia persilatan ini.
0ooo(dw)ooo0 BAB 4 Musibah bercadar
Xiao Dai akhirnya berhasil keluar dari pegunungan, tapi
bajunya yang mewah sudah kotor dan robek-robek.
Tempat dia keluar tepat kebalikan arah ke kota
kabupaten Ping Yang itulah kota Xiang Yang.
Melihat gerbang kota dia sangat gembira, hampir saja
berteriak, sepertinya dia sudah melihat semeja masakan
yang enak sedang menunggu dia, di dalam hatinya sedang
memikirkan bagaimana caranya menelan habis semua
masakan enak itu.
Tepat disaat dia menginjakkan kaki di atas jalan raya itu
dan bersiap-siap melangkah maju, di dalam hutan disisi
jalan keluar seorang gadis besar yang berpakaian pelayan,
gadis itu berjalan menghampirinya.
Kaki Xiao Dai tidak lagi bergerak setengah langkah pun,
karena dia tahu gadis besar itu pasti mengarah padanya,
sebab disekitar sini satu bayangan setan pun tidak ada.
"Tuan muda, apakah marga Wang" Orang menyebutnya
Tangan Cepat Xiao Dai?"
Melihat wanita yang cantik, setiap laki laki pasti akan
memperhatikannya dua kali.
Duri Bunga Ju Karya Gu Long di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
Xiao Dai bukan saja melihat dua kali, malah sedang
menikmati dengan menatapnya.
Terhadap wanita cantik, Xiao Dai mempunyai satu
kebiasaan, mulutnya suka mengatakan kata-kata nakal,
sedikit menikmati tahu yang tidak merusak pemandangan,
terhadap wanita falsafahnya adalah 'nakal tapi tidak bejad'.
Makanya makanan enak satu meja penuh itu, seketika
berubah jadi tahu satu meja penuh, yang merah, yang
didinginkan, yang pedas, sampai ada juga kembang tahu,
tahu otak.... Ini adalah tahu yang diantar ke depan pintu.
0ooo(dw)ooo0 "Benar aku marga Wang, juga disebut Tangan Cepat,
Xiao Dai, hanya teman aku yang menyebut begitu,
bagaimana nona bisa tahu?"
"Jika kau benar marga Wang dan juga disebut Tangan
Cepat Xiao Dai kalau begitu tidak salah lagi, nyonya aku
ingin mengundang mu, ada yang dibicarakan, mohon sudi
menerimanya."
"Siapa nyonyamu" Kenapa dia bisa tahu aku ada di sini"
Dia ingin bertemu dengan aku ada masalah apa?" Xiao Dai
berturut-turut bertanya.
"Semua pertanyaan ini aku tidak bisa menjawabnya,
mohon maaf, aku pikir setelah kau sampai di tempat pasti
akan mengerti semuanya"
"Kau tidak katakan" Maaf, aku tidak biasa janji bertemu
dengan orang asing." Xiao Dai lalu melangkah.
"Kau takut?"
"Tidak, perutku lapar, perut orang sekali lapar, maka
tidak ada gairah terhadap apa pun, apa lagi makan tahu
tidak akan kenyang."
Gadis itu tidak mengerti arti kata-kata bodoh, dengan
gelisah berkata, "Perutmu lapar, majikanku sudah tahu dan
sudah menunggu dengan menyediakan makanan."
Xiao Dai yang sudah pergi jauh, tertawa berkata,
"Didunia ini tidak ada makan siang gratis, aku lebih baik
mengeluarkan uang sendiri mengundang diri sendiri."
0ooo(dw)ooo0 Orang yang pandai tahu aturan ini, makanya Xiao Dai
jarang membiarkan orang mengundangnya makan,
'pertemuan tidak ada pertemuan yang baik, pesta tidak ada
pesta yang baik.' Kata-kata orang dulu Xiao Dai selalu
mengingatnya dihati.
Makanya dia lebih senang mengeluarkan uang
mengundang dirinya sendiri, karena pertama uang dia
banyak, kedua tidak boleh melihat wajah orang, ketiga,
lebih-lebih bisa memilih makanan apa saja yang dirinya
suka. Walau kau suka makan tahu, juga boleh minta satu
meja bermacam-macam tahu, orang lain tidak bisa
melarangnya. Gadis besar mengeluarkan satu cermin, menghadapkan
ke matahari menyorotkan kearah gerbang kota digoyanggoyangnya,
Xiao Dai karena membelakangi gadis besar
makanya tidak melihatnya.
Setelah masuk ke kota Xiang Yang, Xiao Dai melangkah
menuju ke restoran yang paling besar.
Baru saja sampai pintu, sudah dihadang oleh seorang
pria penyambut tamu yang berdiri di depan pintu.
Melihat dirinya sangat berantakan, mudah dibayangkan
beberapa hari tidak mandi, tidak pernah mengurut jenggot,
wajahnya siapapun tidak ada yang mau melihatnya.
Memang orang memandang rendah padanya, dianggapnya
dia ingin makan gratis.
Dia tidak berkata apa-apa, dia mengeluarkan dari
sakunya sebuah perak sekitar tiga puluh liang digoyanggoyangkan
di depan pria itu.
"Maaf, restoran kami sudah penuh, harap anda ke
restoran lain sajalah!"
Kata-katanya bukan saja ramah, juga masuk di akal.
Walau Xiao Dai sangat tidak senang, juga terpaksa
melangkah pindah ke tempat lain.
0ooo(dw)ooo0 Sungguh tidak terpikirkan bisa bertemu hal yang aneh
ini. Didunia ini sungguh ada kota ada uang tapi tidak bisa
membeli makanan.
Dengan membawa uang perak Xiao Dai sudah lari ke
lima restoran dan rumah makan.
Semua jawabannya sama.
Dia sungguh sangat marah, juga lapar sekali, kakinya
lebih-lebih sudah sangat lelah.
Tiba tiba.... Xiao Dai melihat di dalam gang ada yang jualan mie
dipinggir jalan, dengan merk kain yang besar sekali, di
atasnya tertulis 'Mie Daging Sapi Asli'.
Dia tertawa, uang peraknya dilempar lalu diterima oleh
tangannya dengan sangat mantap sekali, Xiao Dai
melangkah menuju penjual mie dipinggir jalan itu,
mulutnya berdendang lagi lagu.
0ooo(dw)ooo0 Bau wangi daging sapi menerpa hidung, sungguh
menggairahkan, hidungnya mencium?cium, Xiao Dai
menunggu pedagang itu memasak mie, liurnya hampir saja
mengucur keluar.
"Ibu, aku tidak percaya ada uang tidak bisa membeli
makanan, restoran besar, rumah makan kecil semuanya
penuh tamu, bagus, aku Xiao Dai makan daging atau
makan sayuran tidak ada pantangan, mie daging sapi
dipinggir jalan sama bisa mengisi perut, kasihan kuil jeroan
ku ini, bukan saja sudah lama dan tidak pernah diperbaiki,
hampir saja roboh!" Xiao Dai sambil bergumam, sambil
menunggu semangkok super besar mie daging sapi itu
diantar ke depannya.
Xiao Dai di dalam hatinya sangat senang, karena setelah
lapar lima hari bisa makan satu mangkok mie daging sapi
yang panas, pedas, apa masih tidak bisa gembira"
0ooo(dw)ooo0 Satu derap kaki kuda, cepat laksana tambur, melabrak
masuk ke dalam gang ini.
Bersamaan terdengar teriakan seperti ayam, datang dari
mulut pria kurus penunggang kuda.
"Minggir minggir hei! Orang yang di depan minggir hei!
Kuda ini sudah gila, aku sudah tidak bisa
mengendalikannya ya!...." suara yang begitu sangat gelisah,
keadaan yang begitu membahayakan.
Di tempat jualan, dua tamu lain dan Xiao Dai sudah
meninggalkan kursi berdiri nempel ke tembok, pedagang itu
baru saja menaruh semangkok super besar mie daging sapi
itu di atas meja, dia juga ketakutan dan membalikkan tubuh
menempel ketembok, gayanya persis seperti huruf 'X' yang
besar sekali. (Jika kau mau berpikiran serong juga boleh.)
sesungguhnya itu hanya sabuk pedagang yang
menggantung ke bawah, sepertinya yang jadi pedagang
sabuknya selalu panjang, supaya mudah mengelap meja.
0ooo(dw)ooo0 Xiao Dai jadi bengong, hal ini sungguh sangat tidak
masuk akal. Lapar lima hari, telah lari keseluruh restoran di jalan
raya kota, membawa perak yang putih tidak bisa
mendapatkan makanan untuk dimakan, dengan susah
payah menemukan 'Restoran besar terbuka', melihat sudah
dapat makan semangkok super besar mie daging sapi.
Tapi justru bisa terjadi hal yang kebetulan ini, seekor
kuda gila, seorang pria yang gegabah, serentetan suara 'si li
hua la', selantai tumpahan kuah baso dan mie daging sapi,
satu keadaan yang kacau balau.
Tentu saja, Xiao Dai harus meneruskan laparnya.
Apa yang disebut menangis dan tertawa pun tidak bisa"
Apa yang disebut tangis dan tawa pun bukan"
Begitulah rupanya Xiao Dai sekarang.
Selesai itu artinya semuanya habis.
Tangis dan tawa tidak bisa bagaimanapun jauh lebih baik
dari pada ingin menangis tapi tidak ada air mata.
Makanya Xiao Dai menjejalkan uang perak di tangan ke
dalam dadanya penjual mie daging sapi, begitulah dia
orangnya, tidak dapat melihat orang sedih, walau sekarang
yang seharusnya sedih adalah dirinya sendiri.
Uang bukanlah segalanya, ada kalanya uang tidak bisa
dibelikan barang.
Xiao Dai menyesal sekarang, menyesal kenapa tadi tidak
membiarkan saja orang mengundang dirinya makan, bila
sudah tahu begini, dia lebih baik pergi saja makan, walau
pesta tidak ada pesta yang baiklah, paling sedikit bisa
makan kenyang dahulu.
Sambil jalan, sambil berpikir, Xiao Dai terpikir gadis
besar yang menghadang jalan tadi.
0ooo(dw)ooo0 "Apakah kau ingin makan mie" Ayo datang ke rumahku
saja, nanti aku masakan mie untukmu."
Xiao Dai melihat gadis besar itu di jalan keluar gang, dan
pria kurus penunggang kuda gila tadi di belakang gadis
besar itu. Kuda itu sekarang tidak terlihat gila sedikitpun, dan
wajah pria itu lebih-lebih tidak terlihat gusar seperti tadi.
Melihat dua orang seekor kuda diseberang, jika masih
belum mengerti, Xiao Dai benar benar idiot jadinya. Xiao
Dai tidak idiot, sebaliknya, dia sangat pintar dan juga
refleknya cepat, makanya dia tertawa, belajar cara
tertawanya Li Yuan-wai.
"Apakah rasa masakan mu bisa lebih enak dibanding
rasa mie daging sapi tadi?" Xiao Dai tertawa di dalam hati,
tapi berkata dengan serius.
"Tentu saja, aku juga bisa memasak sepuluh lipat lebih
besar dari pada yang kau tadi mau mentraktir, hanya tidak
tahu apakah kau mau makan atau tidak?"
"Mau, mau, aku sekarang sangat ingin makan mie
daging sapi yang kau buat, apakah sekarang kita pergi ke
rumahmu." 0ooo(dw)ooo0 Ada orang mengatakan, walau induk ayam di rumahmu
hari ini telah bertelor berapa butir, orang Gai-bang pasti
bisa mengetahuinya.
Ini belum tentu benar, tapi membuktikan mata-matanya
Gai-bang sangat banyak, beritanya juga sangat cepat.
Saat Li Yuan-wai menerima laporan, mengatakan dikota
Xiang Yang ada seorang yang dandanannya kacau
wajahnya kotor, tidak dapat makan mie daging sapi, malah
menjejalkan tiga puluh liang perak diberikannya pada
penjual mie. Dia segera dengan cepat pergi ke kota Xiang
Yang. Tiga puluh liang perak, jangan kata makan semangkok
mie daging sapi, membeli seekor sapi pun masih bisa.
Kebiasaan tidak bisa melihat orang lain susah, dan juga
dimana-mana suka menghambur-hamburkan uang, kecuali
Xiao Dai, ada siapa lagi"
Pertanyaannya adalah Xiao Dai biasanya suka bersih,
dan suka memakai pakaian mewah, masalah ini beda
dengan yang diberitakan.
Tapi bagaimanapun, ada harapan lebih baik dari pada
tidak ada harapan, di dalam situasi telah menunggu selama
lima hari penuh, tidak ada berita, Li Yuan-wai
memaksakan dirinya pergi, untuk membuktikan apakah
benar dia itu Xiao Dai atau bukan, dan lagi pulang pergi
dari kota Xiang Yang ke kota kabupaten Ping Yang cuma
butuh satu hari, tidak dapat dihitung jauh, dari pada
menunggu lebih baik mencoba mencarinya.
Li Yuan-wai sudah pergi, di dalam kota kabupaten Ping
Yang tinggal Polisi Setan sendiri.
0ooo(dw)ooo0 Setelah Li Yuan-wai pergi, di dalam penginapan Polisi
Setan minum arak sendirian.
Satu bayangan orang berkelebat, di dalam kamar telah
ada satu pemuda berbaju pelajar yang sangat tampan
berwajah putih.
Orang ini juga adalah orang yang waktu itu menjatuhkan
uang tembaga, karena suara uang tembaga jatuh ke tanah
jadi membuyarkan pertarungan di antara Li Yuan-wai
dengan janda Yuan Dashao.
Polisi Setan tidak terkejut, dia juga sepertinya sudah tahu
orang ini akan datang.
"Duduklah, Li Yuan-wai baru saja pergi."
"Aku tahu, aku melihat dia keluar dari gerbang kota."
"Apakah mau minum arak?"
"Tidak, aku tidak ada selera, kau minum saja sendiri."
Siapa orang ini" Tampaknya dia temannya Polisi Setan
Tie Cheng Gong.
Ada rahasia apa di antara mereka"
Mengapa menunggu Li Yuan-wai pergi dulu, baru dia
datang" Untuk apa dia membuyarkan pertarungan antara Li
Yuan-wai dengan janda Yuan Dashao"
Apa yang dibicarakan Pemuda berbaju pelajar dengan
Polisi Setan di dalam kamar" Tidak ada orang yang tahu,
karena pintu kamar juga terbuka.
Lama.... orang ini baru keluar dari kamar Polisi Setan,
katanya kepada Polisi Setan, "Kau juga sama, masalah ini
tidak bisa hanya ditujukan pada keluarga Yuan, aku curiga
masih ada siasat yang lebih besar di belakangnya, kau sudah
terlibat di dalam pergolakan ini, mungkin setiap saat akan
membahayakan nyawamu."
"Aku tahu, aku sudah bertekad walau harus mati."
Setelah pemuda berbaju pelajar itu pergi, wajah tua Polisi
Setan yang penuh dengan getir pahitnya kehidupan, berkilas
satu wajah yang rela mati demi kebenaran.
Apa yang ingin dikerjakannya" Apa dia telah
menduga...."
0ooo(dw)ooo0 Gadis besar itu benar-benar telah memasak mie untuk
Xiao Dai. Bukan semangkuk mie daging sapi, tapi sekatel besar
Duri Bunga Ju Karya Gu Long di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
penuh mie daging sapi.
Apakah bisa dibayangkan jika seseorang telah kelaparan
selama lima hari, barapa banyak dia dapat...."
Lima jin mie, enam jin daging sapi, ditambah satu katel
penuh kuah, sampai satu butir bawang kembang pun tidak
tersisa, semuanya telah masuk ke dalam perut Xiao Dai.
Sekarang, Xiao Dai sedang mengusap-usap perutnya
dengan dua tangannya, sampai berdiri juga susah. Tubuh
Xiao Dai sedikit kurus, tapi kepandaian dalam soal makan,
sungguh sulit mencari orang yang bisa menandinginya.
Dengan menghembuskan nafas puas, lalu mulutnya
berbunyi dua kali karena kekenyangan, dia memaksa
bangkit berdiri sambil menggeliatkan tubuhnya, Xiao Dai
mulai memperhatikan ke sekeliling kamar itu, hiasan dan
gadis besar diseberang sana berikut laki-laki yang
menunggang kuda tadi.
Laki-Laki kurus itu dan gadis besar juga dengan mata
yang aneh memandang Xiao Dai, tidak terpikir oleh
mereka, mie dan daging sapi yang begitu banyak, bisa
masuk ke dalam perut Xiao Dai yang bertubuh kurus.
Biasanya makanan sebanyak itu, walau lima pria besar
juga belum tentu bisa menghabiskannya.
"Wajah kalian berdua tampak kurang sopan, tapi aku
tidak marah pada kalian, bila ada kesempatan aku juga mau
membuat kalian kelaparan selama lima hari, mungkin
kalian makan tidak lebih sedikit dari pada aku, seumur
hidupku sungguh tidak pernah makan mie daging sapi
seenak ini, eee.... caramu memasak sungguh kwalitas kelas
satu...." Seseorang makan tidak boleh terlalu kenyang, jika
makan terlalu kenyang maka penyakit lamanya akan
kambuh. Begitu juga dengan Xiao Dai, saat dia kelaparan
matanya terasa gelap tapi dia masih tidak lupa makan tahu,
apa lagi setelah kenyang makan.
"Betul, bukankah kau mengundang aku makan besar"
Kenapa malah memberi aku makan mie daging sapi"
Dimana majikan kalian?"
"Tunggulah sebentar, majikanku sebentar lagi juga akan
kembali, karena sayurnya sudah dingin jadi sudah diangkat
semua, siapa yang tahu kapan dia akan datang! Maka
terpaksa aku memasak mie," jawab Gadis besar dengan
merdu. "Bisakah beritahu aku, kenapa kalian bisa tahu aku akan
mengambil jalan yang mana, atau apakah kau sengaja
menunggu aku?"
"Jujur saja, kami juga tidak tahu kau keluar lewat jalan
mana, tapi setiap jalan keluar gunung Kabut Hitam,
majikan kami sudah menyuruh orang menjaga di sana, asal
kau keluar kami pasti dapat melihatmu," kata Gadis besar
itu sambil tertawa.
"Siapakah majikan kalian" Apakah kau sampai sekarang
masih belum mau mengatakannya?"
"Maaf."
"Kau menahan orang terus, tidak kau akan susah
melahirkan anak!"
Gadis besar tetap saja seorang wanita, wajahnya menjadi
merah. "Kau.... kenapa kau bisa bicara begitu?"
"Aku tidak merasakan berkata salah, siapa suruh kalian
mempermainkan aku, coba jelaskan, kenapa semua restoran
dikota Xiang Yang bisa mendengarkan kalian, dan tidak
mau menerimaku."
Begitu berkata dia sudah membongkar perbuatannya,
gadis besar itu sedikit malu berkata, "Delapan puluh persen
bisnis dikota ini adalah milik majikan kami, walau ada
beberapa bukan milik majikan kami, tapi semuanya ada
hubungan bisnis dengan kami, itulah sebabnya mereka mau
mendengar kata-kata kami. Kau jangan salah paham, kami
tidak ada maksud mempermainkanmu, tapi hanya ingin
mengundangmu datang kemari, jadi terpaksa kami
menggunakan siasat ini, harap dimaafkan...."
"Tidak aneh, ketika aku telah masuk ke rumah makan,
uang perak yang begitu putih juga tidak ada yang mau.
Melihat keadaan kamar ini, pajangannya, dekorasinya,
hmmm, majikan kalian memang punya kemampuan
tinggi." Walau kamar ini tidak begitu besar, tapi dekorasinya
sangat mewah, sangat teliti dan berseni, semua pajangannya
jika bukan emas tentu perak, lentera kristal, perabotan kayu
Tan, ini hanya salah satu kamar makan, kamar lainnya bisa
dibayangkan. 0ooo(dw)ooo0 "Saudara, siapakah marga anda" Tadi perananmu
sungguh hebat! Aku lihat pemeran utama dan juga pemilik
sandiwara Hai Tang Lian Shao Tang, rasanya dia juga tidak
sebagusmu!" Xiao Dai mengalihkan sasarannya, mulai
mempermainkan pria penunggang kuda tadi.
Pria itu wajahnya menjadi merah, tapi dengan terbuka
betkata, "Aku Zhao Ji, perbuatanku memalukan saja."
Xiao Dai terkejut berkata, "Pecut Terbang Zhao Ji?"
"Benar."
"Tidak diduga, sungguh tidak diduga pesilat nomor satu
Perguruan Bai Sheng bisa bertemu denganku di sini,
beruntung bisa bertemu, beruntung bisa bertemu."
"Terima kasih."
0ooo(dw)ooo0 Berendam di dalam baskom mandi, sebenarnya hal yang
menyenangkan, tapi jika di dalam hati banyak pertanyaan,
dan menjadi benang kusut di dalam hati, mana bisa dia
mandi dengan perasaan tenang dan merasakan
kenikmatannya"
Setelah tahu tuan rumah harus empat jam lagi baru bisa
pulang, Xiao Dai menuruti usulan gadis besar untuk mandi
dulu, ini juga persoalan yang paling diinginkannya, karena
dia suka bersih sudah hampir menjadi kebiasaan gila bersih.
Walau Xiao Dai berendam di dalam tong air, otaknya
terus memikirkan banyak masalah. Kejadian beberapa hari
ini, seperti terbayang kembali membentang di depan
matanya, satu persatu kejadian yang tidak dapat dipikirkan
itu dengan perlahan terpikirkan membuat dia jadi
bertambah pusing.
Tidak terpikirkan olehnya siapa tuan rumah perempuan
yang mengajaknya"
Juga tidak terpikirkan olehnya siapa wanita berbaju
hitam yang ingin membunuhnya itu"
Lebih-lebih tidak terpikirkan olehnya bagaimana janda
Yuan Dashao dapat memancing dia masuk kegunung
Kabut Hitam itu, yang setanpun tidak mudah bisa keluar
dari sana, mengapa dia mau mengikuti dia dari belakang"
Masih ada, siapa wanita yang menghadang dia di jalan
raya Chuan Shan itu"
Empat wanita ini apa ada hubungannya tidak di antara
mereka" Terpikir wanita, dia tertawa, karena dia terpikir lagi gadis
besar, masih sangat lugu, bukan saja memasakan sekatel
besar mie daging sapi buat dirinya, masih ditambah sepiring
penuh tahu. Xiao Dai memang orangnya begitu, peristiwa apapun
yang terjadi, dia selalu memulai dengan memikirkan dari
wanita. 0ooo(dw)ooo0 Xiao Dai yang biasanya selalu pintar, kali ini ternyata
tolol, dan tololnya sampai keterlaluan.
Dia menyesal, menyesal tidak seharusnya menuruti
usulan gadis besar itu, untuk pergi mandi.
Dia juga benci pada diri sendiri kenapa begitu takut
kotor, kotor sedikit kan tidak akan mematikan orang, dia
bersumpah selanjutnya akan merubah kebiasaan gila
bersihnya, belajar seperti Li Yuan-wai yang tidak perduli
dengan kebersihan.
Jika Li Yuan-wai menggantikan dirinya tentu tidak akan
tertipu seperti ini.
Disaat Xiao Dai masih berendam digentong kayu bulat
mandi dan akan keluar, gadis besar mendorong pintu kamar
mandi, membukanya sampai mengeluarkan suara keras.
Matanya tidak melirik kesamping, disudut mulutnya
sedikit menyungging senyuman yang mentertawakan,
setelah masuk langsung dia keluar lagi.
Memang kejadiannya tidak begitu menakutkan, saat
tubuh Xiao Dai berada di dalam tong mandi, adalah saat
yang tepat bisa membunuhnya, tapi gadis besar itu malah
keluar begitu saja, yang membuat dia gemas adalah gadis
itu membawa pergi baju baru yang telah di siapkan, juga
baju bekas pakainya, semua dibawa satu pun tidak
disisakan. Xiao Dai melihat setiap gerak geriknya, dia menjadi
bengong. Tenggorokan sudah hampir tidak bisa bersuara lagi
karena berteriak-teriak, sepertinya orang di dalam rumah ini
semuanya sudah hilang, sedikit pun tidak ada sahutan.
Tapi Xiao Dai tahu mereka masih ada, semua sedang
menunggu kelucuan yang akan dibuat olehnya.
Sekarang dia baru tahu ternyata mandi adalah satu hal
yang sangat menyedihkan.
Xiao Dai sampai berkhayal mengapa manusia bukan
binatang, kalau binatang maka tidak perlu mandi!
Biasanya dia sangat yakin akan kepintaran dirinya,
sekarang dia baru sadar dia begitu bodoh, bodohnya sampai
satu akal pun tidak bisa dipikirkannya.
"Mengapa! mengapa! bagaimana pun kalian harus
mengatakan alasannya! Hei! Walau orang hukuman,
dipengadilan juga memakai celana mendengarkan pak
hakim menjatuhkan putusannya.... kalian dengar, jika
masih tidak mengembalikan bajuku, aku akan mencaci,
sekarang...."
Wajah gadis besar akhirnya muncul juga, wajah dengan
penuh tawa. "Makilah! Jika kau ingin berendam sampai busuk di
dalam sana, maka kau makilah!"
Xiao Dai diam tidak berani bersuara, matanya penuh
berharap, tapi di dalam hatinya sudah mencaci maki gadis
besar dari ujung kepala sampai telapak kaki tidak kurang
dari delapan ratus kali.
"Kau ingin tahu mengapa aku melakukan semua ini
kan?" Xiao Dai buru-buru menganggukkan kepala.
"Bukankah kau sangat pintar" Seharusnya dapat
menebaknya?"
Xiao Dai buru-buru menganggukkan kepala lagi, tapi
dilanjutkan menggeleng geleng kepala.
"Iii" Bukankah kau sangat pintar dengan tidak langsung
memaki orang" Dan juga mengatakan yang orang sama
sekali tidak mengerti" Kenapa kau tidak buka mulut lagi,
apa sudah gagu?"
Ternyata Xiao Dai yang yang sudah makan tahu orang
selama setengah hari, melihat mata gadis besar itu berputar
dia jadi mengerti, maka timbul niat membalasnya.
Diam-diam Xiao Dai bersumpah, bersumpah tidak akan
makan tahu wanita lagi dan berkata yang bukan-bukan.
"Nona besar, aku tidak bersungguh-sungguh, aku sudah
tahu salah, lain kali aku tidak berani lagi, setuju?"
Memanggil nona besar, sungguh satu perbuatan yang
sulit bagi Tangan Cepat Xiao Dai.
"Menyebalkan, jadi kau masih ingin berkata lain kali?"
gadis besar melotot dengan bulat.
"Ya, ya, aku memang menyebalkan, aku sekarang sudah
minta maaf, kau telah mempermainkan aku setengah
harian, sekarang kemarahan ku sudah mereda, tolong,
tolong, bajunya mohon bisa dikembalikan?" kata Xiao Dai
seperti ingin menangis saja.
"Tidak segampang itu."
"Apa mungkin kau menganggap bajuku adalah barang
pusaka sehingga dipegang terus?"
Perkataannya baru habis, Xiao Dai bengong lagi, apa
yang dikatakan 'Sungai dan gunung mudah dibentuk, sifat
asli manusia sulit dirubah'. Satu masalah belum beres,
penyakit lama Xiao Dai malah kambuh lagi.
Sungguh dia ingin sekali menggigit lidahnya sendiri,
Xiao Dai dengan bengong memperhatikan reaksi gadis
besar. Benar saja, wajah gadis besar jadi berubah, dia merasa
marah sampai menjejakkan kakinya.
Gadis besar tidak menjawab segera bajunya xiao Dai
ditaruh sambil mengambil satu kursi duduk di depan pintu.
Xiao Dai juga tidak berani membuka mulut, dua orang
itu begitu saja bersitegang, terjadilah situasi yang
menggelikan, situasi yang aneh.
0ooo(dw)ooo0 Kulit lelaki pasti lebih tebal dari pada kulit wanita.
Xiao Dai tertawa lagi, tertawa mengejek.
Semacam tertawa yang tidak dapat ditahan, mencoba
menarik perhatian, tentu saja masih jauh tidak menarik
dibanding tertawanya Li Yuan-wai.
"Apakah kau suka melihat laki-laki mandi?" kata Xiao
Dai sambil tertawa.
"Tidak tahu malu!"
"Kalau begitu pasti suka melihat laki laki tidak memakai
baju?" "Menyebalkan!"
"Kalau semuanya bukan, tolong beritahu aku, apa
maksudmu duduk di sini?" sedikit memiringkan kepala,
Xiao Dai nerkata sambil tertawa.
"Aku hanya ingin membuatmu malu saja, melihatmu
sampai kapan baru bisa sadar dan menyesali mulut sendiri
yang lancang itu."
Dengan sedikit hati-hati, gadis besar itu tidak mengerti,
sudah sampai saat ini Xiao Dai yang menyebalkan ternyata
masih bisa tertawa.
"Sudahlah! Laki-laki keluar dari tempat mandi tidak ada
yang bagus dilihat, kenapa kau tidak pergi saja?" kata Xiao
Duri Bunga Ju Karya Gu Long di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
Dai sambil mengeluh.
"Kau bisa begitu tidak tahu malu?"
"Aku mengatakannya dengan sungguh-sungguh, aku
tidak merasa ini memalukan, karena aku sudah
memberitahu, aku mau keluar sekarang."
"Kau berani" Kau berani di depan seorang wanita, se....
sehelai pun tidak memakai....?"
"Mengapa tidak, kalau begitu coba kau lihat apakah aku
berani tidak."
Habis bicara Xiao Dai benar-benar berdiri.
Gadis itu tidak menyangka Xiao Dai benar-benar berani
berdiri, melihat setengah tubuh atas Xiao Dai muncul di
atas tong mandi, dia menjadi ketakutan sampai sepasang
tangannya menutup mata, dia lari keluar, sampai baju yang
ada di bawah juga lupa dibawa.
0ooo(dw)ooo0 Laki laki dan wanita sebenarnya sama, jika yang satu
masuk, yang satu akan keluar, yang satu keras, yang satu
akan lunak. Pihak yang masuk biasanya laki laki, dan dipihak yang
mundur umumnya wanita.
Maka ketika Xiao Dai berdiri, gadis besar itu berlari
keluar. Jadi Xiao Dai sudah menang di dalam adu kepintaran
antara laki laki dengan wanita ini.
Tentu saja kadar kemenangan ini kurang
membanggakan, tapi ini merupakan perbedaan antara laki
laki dan wanita.
Jika keadaannya dibalikkan, siapa pun laki-laki itu pasti
tidak akan lari, walau mau lari juga akan lari perlahan, dan
pasti akan menunggu orangnya sudah seluruhnya berdiri,
setelah dirinya melihat dengan jelas, baru lari dengan
merasa masih kurang puas.
0ooo(dw)ooo0 Ditengah perjalanan antara kota kabupaten Ping Yang
dengan kota Xiang Yang.
Di depan hutan campuran.
Li Yuan-wai memandang orang berbaju hitam yang
bercadar di depannya, sepatah pun tidak berkata, dia terus
melotot pada dirinya dengan tertegun dan merasa sedikit
kebingungan. "Hartawan Li, jika kau ingin menikmati sisa hidupmu
yang enak, paling baik kau tinggalkan kabupaten Ping
Yang." "Tuan, dihari matahari terang benderang kau memakai
cadar menghadang jalanku, tidak ada alasan mengatakan
kata-kata ini, aku sungguh jadi terkejut! Aku tentu saja ingin
menikmati sisa hidupku, aku masih sangat muda, tapi
perkataanmu membuat aku bingung, bisakah kau beritahu
aku sebabnya?" Li Yuan-wai dengan Xiao Dai nada
perkataannya sama.
"Jangan sok pintar, nasihatku ini paling baik kau
mempercayainya."
"Betulkah" Kau tidak mengatakan alasannya, aku
mungkin tidak bisa menurutinya."
"Jangan kira karena kau adalah satu-satunya murid Raja
Pengemis, sehingga punya sandaran, aku mengatakan
demikian justru karena kau masih muda." Dengan suara
kaku orang bercadar itu berkata.
"Apa kau temanku?"
"Bukan," kata Orang berbaju hitam tertegun sebentar
baru. "Kalau begitu kau musuhku?"
"Jika kau tidak mendengar kata-kata ku, aku akan
menjadi musuhmu."
"Aku pasti mengenalmu, aku dapat merasakannya,
kenapa tidak lepaskan saja cadarmu" Kau takut apa?" tanya
Li Yuan-wai agak mendesak.
"Lucu, kenapa aku bisa takut padamu, aku bercadar
tentu ada alasannya, jangan banyak bicara yang tidak ada
gunanya, kau mau tidak meninggalkan kabupaten Ping
Yang?" "Tiba-tiba saja aku menpunyai satu keinginan, apakah
kau mau mendengarnya" aku ingin sekali melihat wajah
aslimu, aku berani bertaruh, kau jangan menyangkal, aku
pasti pernah bertemu denganmu."
"Sudah pernah bertemu" tiga kata masih menggelinding
dimulutnya, Li Yuan-wai sudah menyerang tujuh belas kali,
tongkat pemukul anjing di tangan kanannya telah digerakan
sampai anginpun tidak bisa tembus, lima jari tangan kirinya
dibuka, menyerang orang bercadar.
'Mengalahkan lawan dengan bergerak lebih dulu', Li
Yuan-wai selamanya tidak akan lupa dua kata ini, apa lagi
saat dia tahu pasti harus bertarung dengan lawan.
Makanya dia mendahului menyerang.
Orang yang bercadar tidak menduga saat orangnya
berkata ditengah jalan, tiba-tiba bisa menyerang, disaat
mendadak ini orang bercadar jadi kelabakan, hampir saja
dia tidak bisa lolos dari sergapan ini, tapi mantel depan,
lengan bajunya sudah robek ditiga tempat, semua ini akibat
serangan tongkat pemukul anjing itu.
Segera orang bercadar mencabut pedang panjang
dipunggung dan membalas menyerang, orang bercadar itu
sangat marah katanya, "Li Yuan-wai kau sangat licik, apa
kau ternama karena selalu mencuri menyerang?"
"Tuan bercadar, jangan menyalahkan aku" Kalau mau
menyalahkan salahkan dirimu yang tidak menyelidik
kebiasaan aku, jika Li Yuan-wai berkelahi dengan orang,
apa kau pernah dengar aku membiarkan orang menyerang
duluan?" Tiga jurus lima gerakan sekaligus dilancarkan Li Yuanwai
sedikitpun tidak memberi peluang, sambil berkata
sambil menyerang terus.
Orang bercadar itu sungguh bisa dikatakan jago silat
kelas satu, mula-mula karena tidak ada persiapan dia sedikit
kelabakan, setelah beberapa jurus sedikit demi sedikit dia
bisa membalikkan keadaan buruknya, tangan kiri
mengunakan pedang, tangan kanan melakukan pukulan,
dengan gerakan yang aneh untuk sementara kedudukan
menjadi seimbang dengan Li Yuan-wai, tidak bisa
ditentukan siapa yang unggul siapa yang di bawah angin,
keduanya berkelahi dengan seru.
Li Yuan-wai semakin bertarung semakin terkejut, dia
menyadari lawannya bukan saja tenaga dalamnya tinggi
tapi jurus pedangnya juga aneh, tangan kanan sering tibatiba
menyerang, seperti keluar dari neraka membuat orang
sulit menghindarnya. Dia menguras semua ingatannya,
belum pernah dia mendengar ada orang dunia persilatan
yang tangan kirinya menggunakan pedang dan bersamaan
bisa menyerang dengan pukulan kanannya.
Untung saja 'Delapan belas langkah mabok' miliknya
masih bisa mengatasi, setiap berada dalam keadaan
berbahaya, langkahnya dapat menghindarkan serangan
aneh lawannya. Pelapor dipukul jadi terdakwa, dengan berlalunya waktu,
Li Yuan-wai semakin merasakan desakan lawan pada
dirinya semakin berat. Mula-mula dia unggul karena
menyerang terlebih dulu, sekarang dia hanya bisa bertahan,
selama ini 'Tujuh Puluh Dua Jurus Tongkat Pemukul
Anjing' yang ternama dengan kelincahannya dan santai,
merasa sulit menangkis jurus pedang yang aneh itu, hatinya
makin terkejut menjadikan permainannya makin tidak bisa
berkembang. Sampai hari ini dia baru merasa tongkat
pemukul anjingnya menjadi begitu berat.
Sebaliknya orang bercadar itu tidak saja sudah
mengambil inisiatif penyerangan, juga sudah mempunyai
kesempatan sambil bertarung sambil berkata, "Li Yuan-wai,
kau dan aku tidak ada dendam, lagi tidak ada permusuhan,
aku sungguh tidak mau mengeluarkan jurus membunuh,
asalkan kau mau meninggalkan kabupaten Ping Yang,
mengapa kau tidak mau menyetujuinya?"
"Kau ingin aku meninggalkan kabupaten.... Ping Yang....
apa maksudnya?" Li Yuan-wai sambil menangkis, sambil
terengah-engah menjawab.
"Itu semua kau tidak perlu tahu, aku hanya
menasihatkan 'Masalah timbul hanya karena memaksa
melibatkan diri', dan hasil melibatkan diri akan
membahayakan diri sendiri."
"Aku mengerti maksud.... mu, tapi masalah keluarga....
Yuan, apa hubungannya denganmu" Kau bukankah
anjing.... menangkap tikus, mengurusi yang bukan
urusanmu"!"
Dengan menambah tekanan menyerang, orang bercadar
sepertinya sudah tidak sabar bertarung lebih lama lagi.
"Kau mencari mati sendiri, jangan salahkan diriku."
Bersamaan itu sorot matanya sudah mengandung sinar
pembunuhan, satu gerakan ingin membunuh mati Li Yuanwai.
Dalam pertarungan pesilat tinggi, tidak boleh lengah
sedikitpun, semuanya keras lawan keras, siapa yang tenaga
dalamnya lebih dalam, ilmu silatnya lebih tinggi, itulah
pemenangnya. Tepat disaat Li Yuan-wai sudah kehabisan tenaga
menangkis, dia sudah tidak tahu harus bagaimana
menghadapi gulungan sinar pedang yang tidak ada
putusnya dari orang bercadar itu.
"Berhenti"
Dua orang yang sedang bertarung bersama-sama mundur
kebelakang, memandang pada seorang gadis berbaju putih
yang tiba-tiba datang.
Dialah Xu Jia-rong, yang waktu itu di jalan raya Chuan
Shan menghadang Tangan Cepat Xiao Dai, wanita itu
muncul tepat dengan wajahnya yang dingin.
Orang bercadar itu bergetar.
Li Yuan-wai malah tertegun.
Orang bercadar yang bergetar karena kedatangan gadis
ini, kelakuannya sangat mirip dengan seseorang yang sering
dia dengar. Li Yuan-wai tertegun karena kecantikan wanita ini, dia
adalah seorang laki-laki, seorang 'lelaki besar' usia sembilan
belas tahun, lelaki besar semuanya suka melihat wanita
cantik, apa lagi wanita cantik ini kedatangannya sepertinya
bersahabat, juga menolong tepat waktunya.
0ooo(dw)ooo0 Polisi Setan Tie Cheng Gong datang lagi ke perumahan
Hui Yuan. Dia sekarang duduk lagi di dalam kamar baca Tuan
muda besar Yuan, orang tua Qian tetap menemani di
sampingnya. Hari ini dia tidak tahu apakah bisa berhasil bertemu
dengan Yuan Dashao atau tidak.
Karena orang tua Qian berkata Tuan muda besar sudah
keluar seharian dan masih belum pulang.
Apa gunanya menengok seorang gila"
Kenapa Polisi Setan berulang-ulang datang ke
perumahan Hui Yuan, sepertinya ingin bertemu dengan
Tuan muda besar Yuan yang sudah gila itu"
0ooo(dw)ooo0 Ini adalah sebuah jarum, sebuah jarum sulam.
Jarum ini terpaku di atas kusen jendela.... jendela kamar
baca Yuan Dashao.
Dan sepasang mata Polisi Setan menatap terus jarum ini,
sepertinya itu bukan jarum, tapi adalah sebuah buku yang
membuat orang kagum. Sebuah jarum, sebuah jarum sulam
yang biasa, apa anehnya"
Walau sebuah jarum emas! Juga tidak seharusnya bisa
membuat Polisi nomor satu di Jiang Nan ini lupa diri.
Tapi jika jarum ini muncul di kamar baca seorang laki
laki yang sudah gila, tentu ini suatu keanehan.
Karena ini adalah kamar baca bukan kamar sulam, dan
majikan wanitanya juga tidak ada, makanyajarum ini tidak
seharusnya ada di sini.
Lagi pula beradanya jarum ini tidak benar, bagaimana
jarumnya bisa terpaku miring di kusen"
Posisinya tepat berada sebatas leher keatas, jika orang
tepat berdiri dipinggir jendela memandang jauh keluar.
Yang paling penting lagi adalah saat dulu dia datang
kesini, dia tidak pernah menemukan jarum ini, daya ingat
Polisi Setan, dan daya penyelidikannya tentu saja tidak
diragukan. Polisi Setan teringat kata-kata Li Yuan-wai.
.... Empat orang di jalan kecil Utara semuanya mati oleh
jarum sulam....
Dia sudah tidak bisa menahan diri lagi, kata-kata itu
sepertinya membuktikan mungkin Yuan Dashao telah
mengalami sesuatu, sampai katanya telah dibunuh orang
dan mayatnya dipindahkan ke tempat lain.
Di depan jendela dia menirukan berbagai gaya,
kesimpulan yang didapatkan adalah:
.... Jika Yuan Dashao berdiri di depan jendela sedang
memandang keluar, dan ada orang bersembunyi diluar
jendela di belakang gunung, jarum sulam yang dilepaskan
orang itu menembus pelipis Yuan dashao dan menancap
miring dikusen jendela, tentu saja tenaga orang ini sangat
kuat sekali. Polisi Setan dengan hati-hati mencabut jarum itu dan
menyimpannya dengan baik, dengan cepat dia pulang, dia
perlu dengan cepat memberitahukan penemuan ini pada
seseorang. 0ooo(dw)ooo0 BAB 5 Air mata cinta Xiao Dai dan Li Yuan-wai adalah teman sejak kecil,
mereka bersama-sama main tanah liat, memakai celana
pendek, tumbuh besar bersama.
Mereka berdua bersamaan waktu mendapat guru,
bersamaan waktunya belajar, tentu saja bukan dari seorang
guru. Satu cinta segi tiga yang rumit.
Ada kalanya mereka bersama-sama mengerjakan satu hal
bukan hal yang tidak baik, ada kala bersama-sama
Duri Bunga Ju Karya Gu Long di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
mengerjakan satu hal malah jadi tidak baik, dan yang tidak
baik ini sangat banyak.
Tidak baik dikatakan, tidak baik dijelaskan, tidak baik
mengurusnya, lebih-lebih tidak baik berpisah.
0ooo(dw)ooo0 Mimpipun tidak akan terpikirkan dirinya akan diundang
makan oleh Ouwyang Wu-shuang (Ouwyang yang tidak
ada duanya). Xioa Dai kenal dengan Ouwyang Wu-shuang, Li Yuanwai
juga kenal Ouwyang Wu-shuang, karena Ouwyang
Wu-shuang adalah wanita yang dicintai Xiao Dai dan Li
Yuan-wai secara bersamaan.
Xiao Dai kembali menyesal lagi, menyesal tidak
seharusnya menerima undangan makan ini.
Menyesal tidak percaya dengan kata-kata orang dulu
bahwa 'Tidak ada pesta yang baik'.
Menyesal tidak seharusnya dia makan tahu, makan tahu
pelayannya Ouwyang Wu-shuang.
Lebih-lebih tidak seharusnya dia mandi, karena pelayan
yang bernama Xiao Cui itu pasti akan mengabarkan bahwa
dirinya hampir saja tidak mempunyai celana untuk dipakai
menghadap majikannya.
Xiao Dai ingin setelah kejadian ini, mencari seorang
tukang ramal untuk meramalkan nasibnya setahun ini,
ditahun ini dia bertentangan dengan apa, kenapa sejak
dirinya menerima surat dari merpati pos Li Yuan-wai, dia
menjadi sial terus, dan juga nasib sialnya semakin lama
semakin banyak, dan semakin aneh.
0ooo(dw)ooo0 Kulit wajah Xiao Dai yang setebal tembok telah menjadi
merah, saat berhadapan dengan orang yang dicintai
bersama-sama Li Yuan-wai.
Ini juga satu berita baru, tidak lebih kecil dengan berita
Xiao Dai tidak bercelana, karena orang yang kenal Xiao
Dai, semuanya tahu Xiao Dai hanya bisa membuat orang
menjadi merah wajahnya, tapi orang lain tidak pernah
melihat wajah Xiao Dai menjadi merah.
"Xiao Dai, apa kabar," kata Ouwyang Wu-shuang.
Xiao Dai tetap saja Xiao Dai, dia masih mempunyai satu
kelebihan yaitu pura-pura bodoh.
"Tidak baik."
Tertawalah Ouwyang Wu-shuang yang sebenarnya tidak
cantik, tapi wajahnya mempunyai kesan yang sulit
dikatakan orang membuat orang sekali melihat dia merasa
dia sangat special, dan juga bisa menimbulkan perasaan
setelah melihat sekali ingin melihat kedua kali, ketiga kali....
tawanya, tawa dia seperti juga tawa Li Yuan-wai bisa
memikat orang, tawa yang bisa memikat tidak perduli
berbeda jenis atau sama jenis.
Beberapa tahun ini, Xiao Dai mati-matian ingin belajar
menirukan tawanya Li Yuan-wai, ternyata alasannya
adalah ini, ternyata tawanya Ouwyang Wu-shuang dan
tawanya Li Yuang Wai begitu menarik.
"Kenapa tidak baik?"
"Tadinya baik, tapi setelah melihat kau jadi tidak baik?"
"Apakah kau masih mencintai aku?" tanya Ouwyang
Wu-shuang sambil menatap tajam pada Xiao Dai.
Wanita yang begitu memikat, begitu polos, walau dia
dengan Xiao Dai dan Li Yuan-wai sama berusia sembilan
belas tahun, paling banter hanya dipanggil wanita besar,
tapi wanita besar sekali menikah orang, begitu bertemu
dengan kekasih lama, tidak mengatakan "Apakah benci
padaku?" malah sebaliknya berkata, "Apakah masih
mencintai aku?" apakah tidak bisa dikatakan kepolosannya
sangat lucu. Xiao Dai jadi merasa bodoh ditanya begitu, dia sungguh
tidak terpikirkan lawan bicaranya bisa bertanya dengan
pertanyaan yang begitu blak-blakan, dia tidak ingin berkata
bohong pada Ouwyang Wu-shuang.
Mau mengatakan tidak cinta, nyata kata-kata itu
berlawanan dengan hatinya.
Mau mengatakan cinta, mana bisa kata-kata itu keluar
dari mulutnya, dia adalah nyonya yang telah bersuami.
Makanya Xiao Dai tidak bisa menjawab pertanyaan ini,
dia diam tidak berkata.
"Cinta atau tidak cinta, satu, dua huruf yang pendek itu
apakah membuat kau sulit menjawabnya?" Ouwyang Wushuang
seperti memaksa Xiao Dai harus mengatakannya.
Xiao Dai terpikir lagi 'tahu'.
Terpikir dulu kenapa bukan dirinya saja yang jualan tahu
bau, jualan tahu bau tidak perlu kemahiran yang memadai!
Jika yang jualan tahu bau adalah dirinya, maka sekarang,
semua kejadian ini akan terjadi pada diri Li Yuan-wai, dan
semua pertanyaan yang mendesak ini, biar giliran Li Yuanwai
yang menjawabnya.
Kalau sudah begini dia tidak bisa pura pura bodoh lagi,
Xiao Dai terpaksa memaksakan diri menjawabnya, "Dulu
cinta, sekarang tidak bisa cinta, juga tidak berani cinta."
"Kau mengatakan demikian berarti di dalam hatimu
masih mencintai aku bukan?"
"Sepertinya begitu!"
"Kenapa tidak bisa mencintai juga tidak berani mencintai
aku" Apa hanya karena aku adalah wanita yang telah
menikah" mencintai itu tidak berdosa, walau kau masih
mencintai aku, itu juga hal yang sangat wajar, siapa pun
tidak bisa melakukan tindakan apa-apa padamu, kenapa
kau tidak berani mengatakannya" Apa lagi kau hanya
mencintai seseorang seperti apa adanya.
Laki-laki wanita sama saja, walau dirinya telah menikah,
masih juga berharap orang lain tetap mencintai dirinya,
inilah ego, juga berkhayal.
"Jika kau tetap masih mencintai aku, pasti kau akan
menurut kata-kataku, dan membantu aku bukan?" kata
Ouwyang Wu-shuang dengan penuh keyakinan.
Xiao Dai takut melihat Ouwyang Wu-shuang, takut lihat
tawanya yang memikat itu, juga takut melihat matanya
yang bisa bicara itu, tapi dia tidak bisa menahan dirinya
untuk tidak melihatnya, tidak melihat tawanya, tidak
melihat matanya yang bisa bicara itu.
Dia menganggukkan kepala, walau hanya sedikit.
Ouwyang Wu-shuang merasa puas, satu keyakinan yang
memuaskan, puas atas egonya sendiri dan khayalannya.
0ooo(dw)ooo0 Seorang wanita yang telah menikah, ketika dia merasa
masih bisa menyuruh lelaki lain melakukan perintahnya,
tentu saja akan merasa bangga, juga tentu saja cukup
bersyarat untuk tertawa, tawanya adalah tawa yang keluar
dari dalam hati.
0ooo(dw)ooo0 Ouwyang Wu-shuang tertawa dengan gembira.
Didunia ini siapapun yang mendapat kesulitan, asal
Tangan Cepat Xiao Dai menganggukkan kepala dan
menyanggupi akan membereskannya, maka kesulitan itu
segera bukan menjadi kesulitan lagi. Karena Tangan Cepat
Xiao Dai adalah pakarnya membereskan kesulitan, dan lagi
dia adalah pakarnya pakar!
Melihat Xiao Dai diam tidak bicara, Ouwyang Wushuang
tetap tertawa keras, tapi dia lupa tawanya sekarang
sudah sangat berbeda dengan tawanya yang dulu yang
memikat itu. "Kenapa kau tidak bertanya padaku, apa masalahku
yang harus kau kerjakan, dan membereskan?"
"Cinta walaupun tanpa syarat, tapi ada harganya, harga
itu adalah pengorbanan, buat apa aku bertanya" Kau ingin
aku membantu, pasti kau akan memberi tahu aku, aku
sudah menerima permintaanmu, jadi semampuku akan
kulakukan, kau dan aku pernah berkenalan, aku tahu kau
tidak akan memaksaku melakukan hal yang tidak mau aku
lakukan, aku tahu kau juga tidak akan mengusulkan hal
yang tidak dapat aku lakukan, betul tidak?" kata Xiao Dai
dengan berat tapi juga tidak dapat berbuat apa-apa, jngin
menjelaskan atau menjawabnya.
"Bagus sekali, berpisah satu tahun kau masih tetap tidak
berubah, tetap seperti Xiao Dai yang aku kenal, tapi kenapa
setelah bertemu dengan aku, tertawamu sekarang bisa
begitu lain" Begitu tidak bergairah?"
"Wu-shuang, mohon jangan membicarakan ini lagi, apa
kau tidak merasa kata-katamu sekarang sudah berlebihan"
Katakan saja! kau ingin aku mengerjakan apa untukmu?"
Sejak berpisah dengan Wu-shuang, entah berapa ratus
berapa ribu kali nama ini diteriakan Xiao Dai di dalam hati,
dia mengira seumur hidupnya tidak lagi akan bertemu
dengan orang yang bernama ini, tapi dunia ini sepertinya
betul kecil sekali.
Setelah tawanya berhenti, Ouwyang Wu-shuang dengan
pandangan kosong berkata, "Aku hanya mempunyai dua
persoalan, Xiao Dai, kau tahu, aku selamanya tidak pernah
memohon pada orang, tapi hari ini aku minta kau
membantuku, jika kau benar masih mencintai aku, aku
tidak berharap kau menolakku. Hal pertama adalah aku
minta kau bunuh Li Yuan-wai. Hal kedua kau harus
kembali ketempat kau datang, melupakan semua masalah di
sini. 0ooo(dw)ooo0 Masalah apa ini" Mengapa Ouwyang Wu-shuang
menginginkan Xiao Dai membunuh Li Yuan-wai"
Seharusnya dia tahu Li Yuan-wai dan Xiao Dai adalah
sahabat karib, akrabnya sudah seperti saudara sekandung.
Permintaannya bukan saja lucu, dan juga keterlaluan, sekali
pun dia tidak mencintai Li Yuan-wai juga tidak perlu harus
minta nyawa Li Yuan-wai!
Siapa pun tahu meskipun sebilah golok sudah diancam
pada leher Xiao Dai, dia tetap tidak akan menghianati Li
Yuan-wai. Kalau begitu mungkin Ouwyang Wu-shuang sudah jadi
gila, bagaimana bisa mengatakan kata-kata ini"
0ooo(dw)ooo0 Diluar dugaan, jawaban Xiao Dai ternyata lebih-lebih
membuat orang sulit membayangkan, "Aku sudah menduga
pekerjaan apa yang kau ingin aku lakukan. Membunuh Li
Yuan-wai, aku bisa menerima permintaanmu. Aku juga
sebenarnya harus kembali ketempat aku datang, di sini
sungguh tidak ada sesuatu yang bisa membuat aku
bertahan."
Ouwyang Wu-shuang sangat puas, kepuasannya
terpampang jelas diwajahnya, tapi kali ini dia tidak tertawa,
tidak tersenyum, juga tidak ada tawa lupa diri, kenapa"
Padahal sekarang dia seharusnya bisa tertawa!
Mengapa Xiao Dai juga bisa menerima permintaan
Ouwyang Wu-shuang yang keterlaluan dan tidak masuk
akal ini" Apa mungkin Ouwyang Wu-shuang sudah gila,
atau apakah Xiao Dai juga sudah gila"
Apa betul Xiao Dai masih ingat kejadian diperjalanan
Chuan Shan, ketika dia dihadang oleh orang" Apa dia
sungguh mencurigai berita ini telah dibocorkan oleh Li
Yuan-wai" Bagaimana dia bisa meninggalkan tempat ini" Disaat
semua masalah masih belum jelas"
Melihat wanita yang sangat dirindukannya, orang sangat
mudah menjadi tersesat, apakah Xiao Dai sudah tersesat"
"Setelah urusannya beres, aku akan mencarimu, aku
akan datang ketempat tinggalmu, kau juga tahu kata-kata
yang aku keluarkan pasti akan kulakukan, walau aku
seorang wanita."
"Bagus sekali, tapi apa suamimu mengizinkan kau
pergi?" "Dia tidak dapat mengekang aku, asal aku senang, aku
boleh pergi ketempat dimana saja aku ingin datang."
"Kalau begitu sekarang aku akan berangkat, pergi
mengerjakan permintaanmu yang pertama."
"Baik, sampai jumpa, sampai jumpa ini adalah
harapanku dapat dengan cepat 'sampai' 'jumpa',
mengatakan dengan sesungguhnya aku sedikit tidak sabar."
"Aku tahu."
0ooo(dw)ooo0 Xiao Dai sudah pergi, meninggalkan rumah Ouwyang
Wu-shuang. Kemana dia harus pergi" pergi membunuh Li Yuan-wai.
Kenapa dia tidak menanyakan siapa suami Ouwyang
Wu-shuang"
Dan juga kenapa dia tidak menanyakan pada Ouwyang
Wu-shuang, dengan cara apa dia bisa tahu dirinya tersesat
di gunung Kabut Hitam"
Apa benar pengaruh wanita begitu besar" Sampai
Tangan Cepat Xiao Dai juga bisa tersesat oleh tawa
Ouwyang Wu-shuang yang memikat"
Xiao Dai selalu mengira dirinya paling pintar, tapi
kenapa dia sekarang begitu bodoh sampai bisa menerima
permintaan Ouwyang Wu-shuang" Anak usia tiga tahun
pun juga seharusnya dapat melihat di dalam masalah ini
pasti ada yang tidak benar, tapi dia malah tidak dapat
melihatnya"
Xiao Dai baru saja meninggalkan pintu.
Wajah Ouwyang Wu-shuang segera menjadi sedih,
karena dia teringat pada Li Yuan-wai, yang tubuhnya
sedikit gemuk, wajahnya sedikit berantakan, dan juga
senyumnya yang menyebalkan.
Dia teringat tentang semuanya, semua yang tidak dapat
dilupakan, makanya di dalam matanya sedikit demi sedikit
timbul selapis kabut tipis, akhirnya dia meneteskan air
mata. Tiba tiba.... Ouwyang Wu-shuang menghapus air matanya, air mata
rindu. Saat ini sinar matanya berobah, seperti ada api
kemarahan yang menyala, semakin membakar semakin
membesar, sungguh membuat orang yang melihatnya
menjadi takut, sampai wajahnya pun menggigit-gigit gigi.
Dia bergumam, berkata, "Tidak ada orang yang boleh
memperlakukan aku begini, tidak ada orang yang boleh
Duri Bunga Ju Karya Gu Long di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
memperlakukan aku begini...."
0ooo(dw)ooo0 Ilmu silat Li Yuan-wai tidak setinggi Tangan Cepat Xiao
Dai, tapi nasib Li Yuan-wai lebih baik dari pada Xiao Dai.
Karena setiap kali Li Yuan-wai dalam keadaan
berbahaya, saat nyawanya dalam bahaya, dia selalu dapat
luput dari bahaya itu dan selamat.
"Di dalam hidupnya dia banyak berhutang budi pada
orang" kata-kata ini adalah kata-kata Xiao Dai saat
mengolok-olok Li Yuan-wai.
Sekarang Li Yuan-wai telah berhutang budi lagi pada
orang, dan orang berjasa ini adalah seorang wanita cantik,
Li Yuan-wai sungguh berterima kasih pada ayah dan
ibunya yang telah memilih waktu yang bagus dan
melahirkan dirinya pada saat yang baik.
"Kebetulan." Munculnya wanita ini juga sungguh sangat
kebetulan. "Siapa kau?" tanya orang berbaju hitam bercadar sedikit
bingung. "Orang yang lewat."
"Bukan."
"Apa kau adalah temannya Hartawan Li?"
"Bukan."
"Apa kau bermusuhan dengan aku?"
"Tidak ada."
"Kau bukan temannya Hartawan Li, dan juga tidak
bermusuhan dengan aku, lalu mengapa kau melibatkan diri,
apa maksudnya?"
Orang bercadar tampak marah, katanya, "Orang
persilatan tentu saja mengurus masalah dunia persilatan,
aku ingin tanya pada kalian sebenarnya apa yang menjadi
masalah?" Jawaban yang beraturan ini sungguh hebat.
Li Yuan-wai seperti lupa keadaan dirinya sedang dalam
bahaya, dia tertawa.
Orang bercadar mendengar jawaban ini, dan melihat
kelakuan Li Yuan-wai, menjadi marah sekali.
"Apa kau mampu" Jika tidak mampu, kau harus tahu
diri, kau sudah melanggar larangan besar dunia persilatan,
hanya orang yang berkemampuan tinggi baru boleh
melibatkan diri pada masalah dunia persilatan yang tidak
ada sangkut pautnya dengan dirinya."
"Aku tidak berani berkata aku mampu, tapi kalau untuk
menyelamatkan nyawaku saja tidak masalah."
"Mungkin kali ini kau akan menyesal karena telah
mengurus hal yang tidak seharusnya diurus."
"Aku tidak begitu memikirkannya, aku ingin tahu
mengapa kalian bertarung di sini" Mungkin aku bisa
menjadi penengah yang adil."
"Kau kira kau ini siapa" mengandalkan apa kau ingin
menjadi wasit kami, dan kenapa kami harus memberitahu
masalah kami'?"
"Tuan bercadar sudah mengatakan kami', maka aku
dengan senang hati memberitahukan masalah mu dengan
aku pada nona ini!"
Li Yuan-wai yang sudah lama berdiam diri, begitu ada
kesempatan segera dia menyela.
Tapi perkataannya ada tiga puluh persen menggelitik
orang, ini adalah penyakit lamanya, sama dengan Tangan
Cepat Xiao Dai, semuanya tidak bisa dirubah.
"Hartawan Li, apakah baru sebentar saja kau sudah lupa
tadi kau telah dipukul sampai hampir berteriak minta
tolong" Lebih baik kau jangan banyak mulut lagi."
"Itu adalah keinginanmu, aku kan tidak pernah mencuri
adik perempuanmu, kenapa kau begitu marah?"
"Aku lihat kau sedang mencari mati!"
Perkataannya baru saja habis, orang bercadar sudah
tidak bisa menahan amarahnya, pedang di tangan kirinya
mendadak digetarkan membuat gambar bunga, langsung
memotong ke tubuh Li Yuan-wai.
Dengan memutar pinggang, memiringkan tubuh, Li
Yuan-wai kembali menggunakan 'Delapan Belas Langkah
Gila' melayang menghindar dari tusukan pedang yang tiba
tiba ini. "Hei! Hei Hei! Tuan bercadar, gerakanmu sungguh
cepat! Kenapa jurusku seperti sudah berhasil kau ketahui
semua" Jika mau menusuk mohon beritahu dulu! Kan ada
orang ketiga di sini!"
"Tunggu dulu, jurus Pedang Kiri ini dari mana
belajarnya?"Xu Jia-rong tiba tiba dengan keras bertanya.
"Apa maksudnya?" jawab orang bercadar sedikit
tertegun. "Yang aku tanyakan adalah jurus yang kau gunakan
"Jurus Pedang Tangan Kiri" ini dari mana kau
mempelajarinya?"
"Itu bukan urusanmu."
"Bukan urusan aku" Bukankah kau adalah Qin Shao
Fei?" "Siapa kau?" tanya orang bercadar merasa aneh dan
terkejut. "Aku siapa" Aku datang untuk membersihkan
perguruan, orang yang akan menghukum murid yang
berkhianat ini," kata Xu Jia-rong dengan santai tertawa.
"Aku tidak kenal kau, lebih baik kau jangan mengurus
yang bukan urusanmu."
"Aku Xu Jia-rong, Jago Pedang Tangan Kiri' adalah
kakek luarku, bagaimana kau bisa katakan ini bukan
urusanku?"
Sepasang mata orang bercadar itu tampak ada rasa
ketakutan. "Aku sudah lama mencarimu, Qin Shao Fei, kau
binatang yang berhati serigala, berparu-paru anjing, tidak
diduga hari ini aku bisa menemukan kau di sini, itulah
kehendak yang di atas, kau menyerah saja atau aku harus
melakukannya sendiri?"
"Hanya mengandalkan dirimu?"
"Kau harus tahu Jurus Pedang Tangan Kiri yang kau
pelajari hanya setengahnya saja."
Keadaan telah berobah, Li Yuan-wai tidak menyangka
situasinya bisa berubah jadi begini, walau dia tidak tahu Xu
Jia-rong yang berbaju putih ini apa benar dapat
melumpuhkan orang bercadar yang ilmu silatnya sangat
tinggi ini, tapi mendengar pembicaraan mereka berdua,
tidak sulit menduga orang bercadar ini sedikit banyak
merasa ketakutan.
Sekarang dirinya seperti sudah keluar dari lingkaran
kacau ini, dia mencari sebuah batu besar dan duduk, satu
sikap yang santai, duduk menatap wanita baju putih dan
orang bercadar.
Kedua belah pihak sudah mulai bertarung.
Orang berbaju hitam bercadar tetap menggunakan
tangan kiri memegang pedang tangan kanan melancarkan
pukulan. Wanita berbaju putih Xu Jia-rong juga dengan tangan
kiri memegang pedang, tapi tangan kanan menggenggam
terbalik sebilah belati tajam.
Di lapangan dua bayangan orang satu hitam satu putih,
laksana dua ekor naga berjumpalitan dan berloncatan,
sebentar di atas sebentar di bawah, bergumul jadi satu,
hawa pedang angin tinju membuat pasir dan debu di tanah
terbang kemana mana.
Dua orang yang sedang bertarung seru tidak membuka
mulut, hanya terus-menerus melancarkan serangan silih
berganti. Tidak disangka seorang wanita bisa mempunyai ilmu
silat yang begitu bagus, Li Yuan-wai yang melihat sampai
wajah berubah-rubah, dirinya baru saja bertarung dengan
orang bercadar itu, dia tahu kelihaian orang bercadar itu,
jujur saja dirinya bukan lawannya, tapi wanita ini bukan
saja bisa maju dan bisa mundur, sepertinya malah berada di
atas angin. Terbayang olehnya jika seorang laki-laki besar, kalah
oleh wanita ini, wajah bulat Li Yuan-wai tidak tahan
menjadi merah, diam-diam dia bersumpah, selanjutnya dia
harus mengurangi makan daging anjing, harus lebih banyak
meluangkan waktu berlatih silat.
Orang bercadar juga merasa dia akan kalah, segera dia
merobah serangan, tapi tetap tidak ada kemajuan,
sepertinya setiap tusukan pedangnya selalu telah diketahui
oleh lawannya, seluruh gerakannya sudah dikendalikan
lawan, dan keadaan Xu Jia-rong sebaliknya semakin
bertarung dia semakin gagah, dia telah mengurung orang
bercadar itu di dalam lingkaran pedangnya, setiap
serangannya sedikit pun tidak memberi kesempatan pada
lawannya, tampaknya dia sangat membenci pada orang ini.
Ternyata orang bercadar yang bernama Qin Shao Fei
telah mengangkat Jago Pedang Tangan kiri untuk belajar
ilmu Pedang Tangan Kiri, dan Jago Pedang Tangan Kiri,
Bai Lian Shan tahu dia belajar ilmu pedang tangan kiri ada
udang dibalik batu, jadi tidak semua jurusnya diajarkan, dia
hanya mengajarkan setengah Jurus Pedangnya.
Melihat tidak dapat mewarisi semua pelajarannya, di
dalam hati Qin Shao Hei menjadi benci, dalam satu
kesempatan setelah dapat mencuri pusaka dunia persilatan
Jing Tian Gong, dia menghilang, dan Bai Lian Shan karena
saking marahnya hingga jatuh sakit.
Xu Jia-rong tahu peristiwa ini dia segera mencari
kemana-mana tapi tidak berhasil, sekarang begitu melihat
Qin Shao Fei berada dihadapannya, mana bisa dia tidak
melakukan tindakan"
Sebuah benda bisa menaklukan benda lain, Pedang
Tangan Kiri nya Xu Jia-rong sepertinya adalah penakluk
pedang orang bercadar ini, ternyata orang bercadar Qin
Shao Fei hanya belajar setengah Jurus Pedang, sedang
belati di tangan kanan Xu Jia-rong khusus menaklukan
jurus pukulan lawannya, setiap Qin Shao Fei mengira dapat
memukul dengan berhasil, selalu disabet oleh belati itu
dengan santainya, yang dituju bukan saja pukulannya tidak
bisa dilancarkan, sampai-sampai harus membalikkan
pedang menolong tangan kanannya dan menangkis belati.
Maka pertarungan ini segera tampak siapa menang siapa
kalah. Dalam taktik militer bab ketiga puluh enam, "Lari"
adalah siasat paling bagus, juga siasat yang paling tepat
sekali. Orang bercadar yang bernama Qin Shao Fei, melihat dia
tidak ada harapan bisa menang, bahkan segera akan kalah,
jadi dengan cepat dia mencari akal untuk melepaskan diri.
Tapi bukan saja Xu Jia-rong sudah tahu niatnya, Li
Yuan-wai yang menonton disampingnya juga sudah
mengetahui niatnya.
"Tuan bercadar, perlukah aku bantu berteriak minta
tolong" Jika kau tidak berteriak, kau akan hilang
kesempatan!"
Qin Shao Fei yang tampak kewalahan, ditambah Li
Yuan-wai disisi lapangan terus meledeknya, diajadi lebih
marah lagi, sekali kurang hati-hati lengan kanannya telah
tersayat belati sepanjang satu cun, darah segar segera
mengucur keluar.
"Aduh! Darah sudah keluar, hati-hati, Tuan bercadar
coba kau lihat kenapa kau begitu tidak waspada" Sedikit
lagi saja lengan itu akan buntung!"
Gembira saat orang lain mengalami nasib sial adalah
sifat manusia, Li Yuan-wai terus-terusan berteriak.
Dia sendiri lupa, tadi saat didesak oleh Qin Shao Fei dia
berputar-putar tidak karuan.
0ooo(dw)ooo0 Hal yang bukan tunggal pasti sepasang, didunia ini sering
terjadi begitu.
Li Yuan-wai bagaimanapun tidak dapat menduga bisa
terjadi hal yang begitu kebetulan.
Terdengar sebuah teriakan, "Berhenti."
Suara itu juga keluar dari mulut seorang wanita.
Wanita ini bajunya hitam semua, wajahnya juga
memakai cadar, tidak dapat dilihat wajahnya apakah sama
cantiknya dengan Xu Jia-rong, atau sama dinginnya.
Jelas, sekarang Qin Shao Fei menjadi bersemangat lagi,
matanya sudah menunjukkan.
Xu Jia-rong menarik tangannya menghentikan serangan,
dengan tenang dia memperhatikan 'tamu' yang mengikuti
langkahnya dari belakang.
Li Yuan-wai sudah meloncat turun dari batu yang dia
duduki, dengan bengong melihat wanita baju hitam itu.
Tapi yang dipikirkan di dalam hatinya adalah bagaimana
mencari akal supaya bisa membuka kain hitam itu, tentu
saja dia ingin melihat wajah aslinya, yang paling penting
adalah dia paling benci pada orang yang tidak berani
berhadapan dengan wajah aslinya, apa lagi tadi dia hampir
saja dibunuh oleh nona bercadar sampai berlari tidak
karuan di jalan raya.
0ooo(dw)ooo0 Yang paling tidak bisa tenang tentu saja Li Yuan-wai.
Maka sebelum orang lain membuka mulut, dia sudah
membuka mulut dulu, "Dajie ini.... (Kakak perempuan
paling besar), aku pikir kau tentu seorang wanita! kenapa
menghentikan pertarungan" Bukankah ini merusak
keadaan?" Siapa pun tidak mengira yang dia keluarkan adalah
perkataan ini, juga dikeluarkan dengan wajah yang serius
lagi. Xu Jia-rong tertawa, walau hanya sekelebat, mata Li
Yuan-wai tajam sudah melihatnya, dia mengerti apa yang
disebut tawa yang menggegerkan seluruh kota.
Qin Shao Fei tidak bisa melihat wajahnya, tapi dari getar
cadarnya yang tidak ada angin bisa bergerak sendiri,
mungkin dia juga tertawa, hanya saja tidak ada suara.
Wanita berbaju hitam menatap pada Li Yuan-wai
dengan kaku dan keras berkata, "Hartawan Li, kau
mungkin sudah bosan hidup."
"Kau juga kenal aku?"
Duri Bunga Ju Karya Gu Long di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
Hartawan Li sungguh tidak mengira dirinya sejak kapan
telah menjadi ternama, sepertinya hari ini setiap orang yang
bertemu dengan dirinya semuanya mengenal dirinya, tapi
dia sendiri tidak tahu siapa nama atau marganya.
"Orang yang melihat tingkah lakumu, tentu tidak akan
susah menduga dirimu," kata wanita berbaju hitam dengan
tajam sambil mengejek.
Orang yang bisa mengejek juga harus bisa menerima
ejekan, baru betul-betul hebat, sama seperti ilmu silat, bisa
memukul orang juga harus berani menerima pukulan, baru
ilmu silatnya disebut hebat. Perkataan ini Tangan Cepat
Xiao Dai sering mengatakannya pada Li Yuan-wai, dan Li
Yuan-wai selalu mengingatnya dengan kuat.
Wajah Li Yuan-wai tidak tampak perobahan, tapi di
dalam hati Li Yuan-wai, dia marah sampai usus pun seperti
menjadi simpul tali, walau bagaimana pun didunia ini tidak
ada orang yang berani berkata begini pada dirinya, apa lagi
setelah tahu siapa dirinya.
Li Yuan-wai ingin sekali bereaksi, tapi setelah dipikirpikir,
saat dirinya masih kecil memang karena nakalnya
sampai nenek luarnya tidak mau dekat, pamannya juga
tidak sayang, dia jadi tidak bisa berkata lagi, sekarang yang
paling penting dia masih bisa melihat tawa tadi.
"Siapa kau?"
"Kau siapa?"
Wanita berbaju hitam melihat Li Yuan-wai tidak
menjawab, matanya dibalik cadar dengan marah melotot
pada Li Yuan-wai lalu pada Xu Jia-rong bertanya.
Xu Jia-rong juga menjawab dengan acuh.
Dua orang wanita jika sudah bertempur, serunya pasti
tidak kalah dengan dua orang pria, udara dalam sekejap
seperti membeku.
Tampak dua wanita ini tidak mau mengalah, mereka
saling melotot.
0ooo(dw)ooo0 "Lihatlah cahaya kematian, kalian pasti sudah melihat
cahaya kematian." Perkataan yang tidak perlu dikeluarkan,
tapi dikatakan, jika bukan Tangan Cepat Xiao Dai pasti Li
Yuan-wai yang mengatakan, karena hanya dua orang ini
yang baru bisa melakukan perbuatan semacam ini.
Tiga orang itu dibuat tertegun oleh kata-kata yang tibatiba
muncul, juga tidak dapat menangkap apa maksud katakata
ini. Sambil menampilkan senyum yang memikat, Li Yuanwai
menjelaskan, "Dajie yang memakai cadar hitam, maaf,
aku yang seperti setengah pengemis ini, punya kebiasaan
yang buruk, tidak dapat menahan kata-kata.... ini.... betul,
seperti tulang ikan ditenggorokan, seperti tulang ikan
ditenggorokan, jika tidak dikeluarkan tidak terasa enak."
"Hartawan Li, katakan, apa maksud kata katamu?"
"Hi.... hi.... hi.... begini, aku pikir kau pasti berparas
sangat buruk, maka memakai cadar menutupi wajah, kau
takut melihat sinar, maka...."
Sekali mengangkat tangan, enam butir bintang dingin
membentuk dua segi tiga terbang menyerang enam jalan
darah penting di tubuh Li Yuan-wai, rupanya wanita
berbaju hitam itu sangat marah hingga melepaskan senjata
rahasia. Li Yuan-wai sudah mempersiapkan diri, melihat tangan
wanita baju hitam diangkat, dia segera memiringkan
tubuhnya melayang kesamping menghindar serangan
senjata gelap, sambil berteriak, "Kenapa kau menyerang
tanpa memberitahu!"
Wanita berbaju hitam yang sudah melepaskan senjata
rahasia, tubuhnya bergerak berjaga-jaga.
"Tunggu."
Xu Jia-rong segera menghadang di depan wanita berbaju
hitam, "Apakah kau dengan Qin Shao Fei satu kelompok?"
"Kalau benar memang kenapa?"
"Kalau begitu tidak ada perkataan lagi, jaga seranganku!"
Xu Jia-rong maju menyerang dengan pedangnya, seluruh
langit penuh dengan bayangan pedang, dia menyerang pada
wanita berbaju hitam.
Wanita berbaju hitam itu tidak menggunakan senjatanya,
tapi sepuluh jarinya yang mulus, jika menjentik juga
menakutkan orang, sungguh sebuah senjata yang hebat.
Hari ini Li Yuan-wai merasa nasibnya sungguh buruk,
bertemu lawan, tidak peduli laki-laki, wanita, ilmu silat
orang-orang ini semuanya lebih tinggi dari dirinya dan lebih
kuat dari dirinya semuanya sekaligus bisa ada kesini.
Seharusnya ilmu silat Li Yuan-wai, didunia persilatan
sangat sedikit yang bisa menandinginya, tapi sekarang yang
dia temui malah satu pun tidak ada yang lemah, dia merasa
hatinya dingin, sambil menonton dua wanita bertarung,
sambil berjaga-jaga pada Qin Shao Fei. Khawatir
mendadak dia menyerang.
Melihat wanita berkelahi merupakan suatu kenikmatan.
Apa lagi dua orang pesilat top.
Qin Shao Fei dengan menggenggam pedang mendatangi
Li Yuan-wai. "Hartawan Li, aku lihat kita juga jangan menganggur,
lihat saja, sebenarnya siapa yang akan berteriak minta
tolong." Walau sudah tahu kecuali ada kejadian yang aneh, yang
kalah pasti delapan puluh persen adalah dirinya, tapi
sebagai seorang laki-laki mau tidak mau dia tetap harus
menunjukkan. Li Yuan-wai melintangkan tongkat pemukul
anjingnya, berkata, "Baik, Tuan bercadar, aku akan
menemani kau bermain-main."
Tapi terdengar suara berkata, "Qin Shao Fei, kau pulang
dulu dan tunggu di sana, biar aku membereskan urusan di
sini." Wanita berbaju hitam sambil bertarung masih dapat
melihat dengan jelas gerak-gerik orang yang ada dipinggir
lapangan, makanya mengeluarkan perkataan.
Dengan menyahut sekali, orang bercadar yang bernama
Qin Shao Fei dengan garang berkata pada Li Yuan-wai,
"Hartawan Li, orang lain takut padamu pejabat dari
organisasi pengemis, tapi aku tidak takut, kau tunggu saja,
kita pasti akan bertemu lagi, sampai waktunya aku pasti
akan menghajar mu, sampai kau nanti akan mencari gigimu
yang berserakan di tanah."
"Ampun, saudara bercadar, aku jadi takut."
Orang bercadar tidak menyahut lagi, dia membalikkan
tubuhnya dengan cepat pergi.
0ooo(dw)ooo0 Sambil meloncat naik lagi keatas batu besar, Li Yuan-wai
menyilangkan kakinya, sepasang tangannya menahan dagu,
dengan asyik melihat pertarungan dua wanita itu. Sungguh
susah dijelaskan bagaimana masalahnya bisa berubah jadi
begini, dia sendiri tadinya adalah pemeran utama, sekarang
malah jadi penonton, melihat dua wanita ini bertarung
dengan sangat seru, orang yang tidak tahu alasannya,
mungkin bisa mengira bahwa dua wanita sedang berebut
suami! Dia sedikit bangga, dirinya seperti mabuk, Li Yuan-wai
sungguh hampir saja tidak tahu siapa marganya.
0ooo(dw)ooo0 BAB 6 Orang berjalan Dipenginapan itu. Disudut ruang besar.
Sebuah meja persegi, Polisi Setan dengan seorang
pemuda berbaju pelajar masing-masing duduk
berseberangan. "Lao Tie, menurut pendapatmu, hilangnya dia apa benar
telah dibunuh orang?" kata orang berbaju pelajar dengan
hati khawatir. "Seharusnya delapan sampai sembilan puluh persen
benar, jika tidak dibunuh orang, tentu juga ditangkap
orang." "Aneh, selama berada didunia persilatan, aku tidak
pernah mendengar ada orang yang menggunakan jarum
sulam sebagai senjata gelap."
"Orang yang kehilangan ingatannya, refleknya juga akan
berkurang banyak, inilah yang aku khawatirkan, kalau tidak
dengan ilmu silat dan kepintaran Yuan Dashao,
bagaimanapun dia tidak akan terjebak," kata Polisi Setan
sambil menatap orang berbaju pelajar dengan khawatir.
"Apa masih ada penemuan lainnya?"
"Tidak ada, di dalam kamar semuanya rapi, tidak ada
tanda-tanda kekacauan akibat pertarungan."
"Jarum ini benar-benar menakutkan, tampak seperti duri
yang sukar terlihat yang setiap saat bisa menusuk. Sekarang
kita harus lebih banyak menaruh perhatian dan selidiki
siapa yang pandai menggunakan senjata rahasia jarum, atau
yang mirip jarum.... hai! Satu gelombang belum surut,
gelombang lain sudah menyusul, kulihat musuh yang
bersembunyi di tempat gelap, bukan saja mengetahui segala
sesuatu mengenai keluarga Yuan, juga berniat
menghancurkan rumah, dan menghabisi nyawa semua
anggota keluarga Yuan." Polisi Setan terdiam.
Situasinya menjadi tambah berat, dua orang lainnya
sama-sama tidak berkata lagi. Lama sekali....
Orang berbaju pelajar berkata lagi, "Orang yang di
kabupaten Ping Yang ini apakah Tangan Cepat Xiao?"
"Sekarang masih belum tahu, Li Yuan-wai sudah
mengejar kesana."
"Aku masih khawatir, didunia persilatan kecuali kau,
siapa lagi yang bisa menaklukkan dia" Nama Tangan Cepat
Xiao Dai mempunyai kedudukan yang bisa dijamin."
"Kepintaran dan ilmu silat Xiao Dai memang lebih tinggi
dari pada siapapun, tapi yang ditakutkan adalah musuh di
tempat gelap, senjata yang tersembunyi, paling sulit
dihindarkan."
"Bukan aku banyak usil, mengapa sudah banyak
peristiwa yang terjadi Tangan Cepat Xiao Dai dan Li Yuanwai
masih tidak diberitahu?"
"Aku telah mengatakan, musuh yang bersembunyi di
tempat gelap sepertinya sangat faham terhadap segala
persoalan keluarga Yuan, tapi teman atau sanak keluarga
Yuan malah tidak seberapa tahu, aku jelas tahu Xiao Dai
dan Li Yuan-wai tidak mungkin adalah orang yang berbuat,
tapi aku tetap harus waspada, bagaimana pun masalah ini
terlalu berat dan besar, nanti perlahan aku akan
menjelaskan pada mereka."
"Aku hanya merasa jika mereka berdua juga tidak dapat
dipercaya, didunia ini 'teman' dua huruf ini juga...."
Tentu saja orang berbaju pelajar mengerti maksud Polisi
Setan. Sehingga orang berbaju pelajar berkata lagi, "Lao Tie,
hati-hati, kalian bertiga jauh ribuan li sengaja datang kesini,
membuat aku sangat terharu, mana mungkin aku tidak
percaya pada kalian" Sungguh aku sangat khawatir, jika kita
tidak hati-hati sedikit saja, bisa merusak segalanya, maka
aku merahasiakan semua ini pada mereka, membiarkan
mereka menyelidik, dan aku mengawasi diam-diam, dengan
demikian mungkin akan lebih mudah memancing dalang
masalah ini keluar."
"Aku hanya merasa pekerjaan ini, terlalu mempersulit
dirimu." "Apa ada cara lain" Kalau ada, aku juga tidak mau
melakukannya, jika tidak melakukan pekerjaan ini, aku juga
tidak dapat memikirkan cara lain yang bisa memancing
orang di belakang layar ini keluar."
"Aku tidak mengerti, apa maksudnya nyonya besar
membawa Tangan Cepat Xiao Dai masuk kegunung Kabut
Hitam?" Dia ingin menjelaskannya, tapi setelah dipikir-pikir
orang berbaju pelajar tidak jadi membuka mulut.
"Benarkah semua seperti dalam pemberitaan, bahwa
semua adalah rencana nyonya besar?"
"Lao Tie, semua sama sekali bukan seperti itu, aku bisa
beritahu kenyataan sebenarnya, tapi untuk kau dan aku
tidak ada gunanya, kita bersandiwara harus mirip, aku
harap kau tetap berperan sebagai kau, dengan demikian
tidak akan membuat orang curiga, kau tenang saja, tidak
lama lagi persoalannya akan terbuka semua."
"Bocah, kau sangat pintar mempermainkan orang,
bukankah semua akan membuat orang mendongkol dan
bisa membuat orang mati karena kheki" Kau tidak
memberitahu aku, apa aku tidak bisa menyelidik sendiri"
Apa kau kira sebutan Polisi Setan didapat dengan
mengeluarkan uang membelinya?"
Orang berbaju pelajar tertawa, hanya saja tawa itu dilihat
dari sudut mana pun tidak terlihat alami, mukanya seperti
sudah tertempel sesuatu.
"Lao Tie, maksudku, semakin dirimu berusaha keras
menyelidik perkara ini, maka bagi ku akan lebih
menguntungkan, karena perhatian lawan akan tertumpah
pada dirimu, jadi tidak ada kesempatan mengawasi dari
tempat tersembunyi, sebaliknya malah aku bisa
bersembunyi mengawasi dirinya, katakan benar, tidak?"
"Baik, baik, aku tidak bisa berdebat denganmu, kau
memang hebat, Polisi Setan mengaku tidak bisa
menandingimu, kau jadi pemimpinnya, kau mengatakan
apa semua mengikutimu, bukan begitu?"
Sambil mengepalkan tangan dan digoyang goyangkan,
orang berbaju pelajar berkata, "Terima kasih banyak! Lao
Tie, tunggu sampai masalahnya terbongkar, saat pelaku
utamanya sudah dihukum, aku pasti akan menemani kau
minum tiga hari tiga malam."
"Sudahlah! Kekuatan minummu, bukan aku tidak tahu."
0ooo(dw)ooo0 Dua orang laki laki secara bersamaan mencintai seorang
wanita, hasil akhirnya pasti akan sedih.
Mungkin kita sudah biasa mendengar dua orang wanita,
tiga orang wanita, atau empat orang wanita bersama-sama
menikah dengan seorang laki laki.
Tapi pasti tidak akan pernah mendengar dua orang laki
laki menikah dengan seorang wanita. Jika ada, maka di
antara dua orang laki-laki itu, pasti ada seorang tidak bisa
Duri Bunga Ju Karya Gu Long di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
disebut sebagai laki-laki. Inilah bedanya laki-laki dengan
wanita. Juga bisa dibilang laki-laki lebih egois dibanding
wanita, dia tidak dapat menerima ada laki-laki lain
memiliki wanita miliknya.
Tangan Cepat Xiao Dai sambil berjalan, sambil
memikirkan masalah yang kelihatannya mudah tapi rumit,
memang rumit hubungan antara laki-laki dan wanita.
Dia sungguh tidak mengerti, mengapa dirinya bisa
menerima permintaan Ouwyang Wu-shuang untuk
membunuh sahabat terbaiknya sendiri.... Li Yuan-wai.
Seperti dia juga tidak mengerti, mengapa Ouwyang Wushuang
tidak dipanggil Ouwyang Cheng Shuang (Cheng
Shuang = menjadi sepasang), atau Ouwyang San Shuang
(tiga pasang), Si Shuang (empat pasang)....
Kalau begitu siapa pun yang menyukai dia, orang yang
mencintai dia, hanya seorang saja yang bisa bersama dia
selamanya. Tapi dia tidak memikirkan lagi karena hanya
ada dia seorang saja, makanya dia baru dipanggil Ouwyang
Wu-shuang. Kalau tidak, kemanapun kau pergi begitu bertemu
dengan marga Ouwyang, maka akan terjadi hal yang
memusingkan kepala.
0ooo(dw)ooo0 Dia telah kembali ke kabupaten Ping Yang.
Karena dia menggunakan jalan lain, maka dia tidak
bertemu dengan Li Yuan-wai. Dia juga tidak tahu ada dua
orang wanita karena masalah Li Yuan-wai, telah bertarung
dengan unik. Jika tidak dia pasti akan mati mendongkol,
melihat wajah bangga yang diperlihatkan oleh Li Yuan-wai.
Dengan susah payah dia kembali ke penginapan, tapi dia
tidak melihat seorangpun.
Hatinya merasa aneh tapi dia malas keluar mencarinya,
pikirnya, asal tidak mati, orangnya pasti akan kembali.
Sehingga tidurlah dia di atas ranjang Polisi Setan.
Memang, hampir lima hari penuh dia belum pernah
tidur, saat ini jika dia tidak tidur mau kerja apa lagi" Duduk
menunggu, bukankah tidur juga menunggu"
0ooo(dw)ooo0 Jika orang akan kaya, pintu pun tidak bisa
menghalanginya. Tapi jika orang akan sial, benteng kota
pun sama tidak bisa menghalanginya.
Meski duduk di dalam rumah, 'Tuan langit' akan
mengambil sebuah batu, memecahkan genteng rumah,
jatuh di atas kepala hingga dikepala akan timbul benjolan
besar. Tangan Cepat Xiao Dai walau kepalanya tidak timbul
benjolan besar, tapi sudah ada lima benjolan.
Malah jika melihat keadaannya, masih ada tambahan
lagi, sekarang dia digantung di sebuah kamar kayu bakar
entah rumah siapa.
Dihadapan dia, berdiri dua manusia yang rupanya sama,
yang khusus makan daging manusia, 'Gigi Gergaji
Bersaudara'. Sungguh dia tidak mengerti mengapa dia bisa
diperlakukan seperti ini, dan kepalanya juga penuh dengan
benjolan. Disaat orang tertua Gigi Gergaji Bersaudara,
mengangkat tongkat kayu akan memukul kepala Xiao Dai
yang keenam kalinya, Xiao Dai sudah sadar, sadarnya juga
karena kesakitan.
"Aku katakan padamu, 'orang makan orang', sekali lagi
kau memukul, aku mungkin benar-benar tidak bisa bangun
lagi, kau berhentilah! Aku pikir kau juga sudah puas
memukul, batok kepalaku mana bisa menahan pukulanmu
yang cara memukulnya seperti memukul bedug."
"Ooo, kau sudah sadar!" kata orang tertua merasa aneh,
dia menahan tongkatnya, suaranya membuat bulu kuduk
siapapun berdiri.
Sambil menahan sakit, Xiao Dai dengan suara serak
berkata, "Katakan padaku, bagaimana aku bisa ada di sini?"
Dengan menonjolkan gigi gergajinya orang kedua Gigi
Gergaji tertawa dan berkata, "Kami sudah
memperhitungkan kau pasti akan minum teh di teko itu."
Tidak aneh setelah minum satu cangkir teh di atas meja
Xiao Dai jadi begitu saja ingin tidur.
Xiao Dai bersumpah bahwa selanjutnya dia tidak akan
minum teh lagi, lebih baik minum air putih saja.
"Mengapa kalian bisa tahu aku menginap di sana" Kalian
mengapa bisa mengetahui jejakku?"
"Sejak mulai kau datang ke kabupaten Ping Yang, semua
gerak gerikmu sudah di dalam pengawasan kami, tadinya
kami ingin mendapatkan sikaki anjing dari 'pintu enam
daun' itu, siapa tahu udang kecil tidak dapat, malah dapat
menangkap ikan besar ini."
Xiao Dai mengeluh, kali ini dia benar-benar menyesal,
dia melihat tali yang mengikat sepasang tangan dan
kakinya, memakai tali super besar terbuat dari urat sapi
dicampur dengan serat baja, dan juga seluruh tubuhnya
tidak bertenaga sedikitpun.
"Apakah kalian berdua telah siap menyantapku?"
"Tentu, tentu, jika aku tidak makan dirimu, mana bisa
meredakan kebencian hatiku?" kata orang tertua Gigi
Gergaji dengan dingin.
"Kudengar dari orang, daging manusia rasanya asam,
aku berani jamin dagingku bukan saja asam, tapi juga pahit,
mungkin sulit menelannya."
"Kau tenang saja, kami punya cara meramunya, aku
lihat kau seperti anak ayam! Daging semacam ini sangatlah
bertonik sekali" kata orang kedua Gigi Gergaji.
"Bebaskan aku, aku dapat menebus diriku dengan
sejumlah besar uang, dan uang tebusan ini besarnya kalian
tidak bisa membayangkan."
"Kami mau uang itu, tapi kami tidak mau jadi
musuhmu, karena siapapun yang menjadi musuh Tangan
Cepat Xiao Dai, dia sudah hampir menjadi seorang yang
mati, dan orang mati tidak dapat menggunakan uang, benar
bukan?" "Yang bisa menggunakan uang adalah diriku, maka dia
pasti temanku."
"He.... he.... he Tangan Cepat Xiao Dai kau tidak usah
banyak bicara lagi, sahabat juga terdiri dari banyak macam,
seorang sahabat yang hampir mati, berapa banyak uang
yang bisa digunakan?"
Xiao Dai tidak menduga dua bersaudara yang seperti
mayat hidup ini, otaknya sedikit pun tidak bodoh, malah
licin seperti belut.
Sekarang selain menerima nasib, dia bisa apalagi"
Dua orang tbc yang sangat membutuhkan minuman
tonik ini, saat mereka menemukan seekor anak ayam, maka
anak ayam ini tidak lama lagi akan menjadi tim ayam kuah.
0ooo(dw)ooo0 Suten, biasanya adalah permainan untuk menentukan
siapa pemenangnya saat sedang minum arak, dan hasil
menangnya hanya mengharapkan lawannya lebih banyak
minum arak, sebaliknya dirinya lebih sedikit minum arak.
Saat ini Gigi Gergaji Bersaudara dua orang sedang suten
arak. "Dua saudara baik!"
"Sepasang Pusaka."
"Lima pemimpin!"
"Harta empat musim."
Yang aneh adalah di depan mereka setetes arak pun tidak
ada. Jadi taruhan apa yang mereka lakukan"
Otak Xiao Dai masih sadar, hanya saja kehilangan
kebebasan. Tapi dia malah berharap otaknya bisa
beristirahat, berharap dia bisa bebas.
Karena otak sedang istirahat, jadi tidak akan terpikir,
kaki kiri, lengan kanan, telinga kiri, sudah dimenangkan
oleh orang tertua dan mata kirinya, lengan kanan, hidung
dimenangkan oleh saudara lainnya.
Jika gerakannya bisa bebas, dia pasti dari tadi sudah
membelah hidup-hidup sepasang manusia keji di depan
matanya ini, bagaimanapun, di dalam mimpipun tidak
terpikir pada suatu hari dirinya bisa dijadikan taruhan
suten, apa lagi taruhannya adalah lima indra dan kaki
tangannya. 0ooo(dw)ooo0 Gumpalan asap hitam dan bara api, mendadak
membakar sekeliling kamar kayu bakar ini.
"Kebakaran! Kebakaran! Kebakaran di kamar kayu
bakar...."
Dalam sekejap, sebuah teriakan ribut orang-orang
ketakutan, dan suara pukulan tambur tembaga menggema
dikegelapan malam.
Sederetan lima kamar kayu bakar di belakang
pekarangan hartawan Chen, sudah terbakar tidak bisa
dikendalikan lagi.
Dua bayangan hitam yang seperti setan menabrak keluar
dari tempat kebakaran.
0ooo(dw)ooo0 Xiao Dai tertawa, tepat disaat terdengar suara teriakan,
"Kebakaran!"
Bagaimana dia tidak tertawa, akhirnya dia tidak
membiarkan mereka menentukan siapa pemenang dirinya,
sesudah melihat mereka bersaudara dengan tergesa gesa
menyelamatkan diri dari kamar kayu bakar ini.
Apa lagi sesudah itu dia mendengar suara Polisi Setan.
0ooo(dw)ooo0 Seorang diri Polisi Setan masuk dari lubang genteng ke
dalam kamar kayu bakar, saat keluar melalui jalan yang
sama, dipunggungnya sudah menggendong Tangan Cepat
Xiao Dai yang pingsan karena sesak nafas.
Dan baru saja Polisi Setan keluar menyelamatkan diri
dari tempat kebakaran, kamar kayu bakar itu sudah runtuh
seluruhnya. Karena asal api dari sekeliling kamar kayu bakar,
ditambah hawa kering benda juga angin yang cukup besar,
semua menambah kekuatan api, juga ada minyak Tong
membantu pembakaran, makanya dalam waktu sekejap,
sederetan kamar kayu bakar telah menjadi abu.
Gigi Gergaji Bersaudara telah menyelamatkan diri dari
tempat kebakaran, tapi mereka tidak menduga Tangan
Cepat Xiao Dai juga telah ditolong orang.
0ooo(dw)ooo0 Xiao Dai sudah bangun, bangun di sebuah lapangan di
luar kota. Bintang bintang berkedip, malam dingin seperti air.
Tapi yang dia lihat adalah ada dua butir bintang yang
paling paling terang. Yang dia rasakan adalah kehangatan
seperti di dalam karpet bulu Persia.
Dia berbaring dipelukan Ouwyang Wu-shuang, dan
wajahnya dekat sekali dengan dia, saking dekatnya hampir
bisa dihitung dengan jelas ada berapa lembar bulu matanya.
Makanya ketika dia membuka mata, dia tidak dapat
melihat bintang-bintang yang bertaburan dilangit, dia hanya
melihat dua butir sinar hitam pekat dan terang sepasang
mata. Dalam pelukannya, tentu saja lebih hangat dibanding
karpet bulu Persia.
Xiao Dai telah mabuk, bukan karena arak.
Dia pernah terbaring dipelukan wanita, dihari-hari
setelah meninggalkan Ouwyang Wu-shuang.
Tapi dia tidak pernah berbaring dipelukan Ouwyang Wushuang.
Maka bagaimana dia tidak mabuk" mungkin dia
berharap selamanya dia mau mabuk tidak sadar lagi.
"Kau sudah bangun, tapi jangan bicara dulu?"
Dengan membelalakkan matanya, Xiao Dai
menganggukkan kepala. Dia tahu dia bukan sedang mimpi,
karena hidungnya dapat mencium wangi seperti anggrek,
dan wangi itu adalah wangi yang tidak bisa ditangkap
dalam berkali-kali mimpinya.
Embun telah membasahi rambut dan baju mereka, tapi
dua sorot mata yang bersatu itu tidak terpengaruh.
Tatapan yang begitu kuat, begitu menggetarkan, begitu
memikat hati, seperti sejak jaman batu sudah begitu, dan
juga akan terus begitu.
0ooo(dw)ooo0 Orang boleh pacaran seratus kali, tapi dia tidak dapat
melupakan yang pertama kali.
Membaca sorot mata Xiao Dai yang penuh pertanyaan,
Ouwyang Wu-shuang tertawa, dengan senyum memikat.
"Buat apa banyak pikir" Kau tidak merasa sekarang ini
tidak bersuara lebih bagus dari pada bersuara?"
Tapi Tangan Cepat Xiao Dai tetap saja Tangan Cepat
Xiao Dai, dalam situasi bagaimana pun, dia tidak akan lupa
apa yang dia harus kerjakan.
Dia tidak akan lupa tujuan perjalanannya. Lebih lebih
tidak akan lupa Polisi Setan Tie Cheng Gong yang telah
menyelamatkan dirinya.
Makanya dia telah membuka mulut, berharap
masalahnya menjadi jelas.
Walau itu akan menjadikan seorang bodoh yang
merusak suasana, merusak pemandangan.
Tiba tiba wajah Xiao Dai berubah. Berubah jadi gelisah,
jadi ketakutan.
Karena tiba-tiba dia menyadari dia sudah tidak bisa
mengucapkan sepatah kata pun, walau kata yang paling
gampang. Dia menggunakan seluruh tenaganya, membuka
mulutnya besar-besar, sebisanya ingin berteriak, tapi suara
yang keluar dari tenggorokannya hanya "Hek", "Hek" suara
hembusan nafas.
Dia tidak tahu kenapa bisa jadi begini, juga tidak tahu
semua ini sejak kapan terjadinya.
Waktu itu dia merasa Polisi Setan menutup kepalanya
dengan handuk basah turun dari atap rumah, kemudian dia
pingsan karena nafasnya tersedak oleh asap tebal.
Sebenarnya dia bisa menggunakan ilmu silat Kura-kura
Istirahat, tapi saat itu seluruh tubuhnya tidak bertenaga,
Duri Bunga Ju Karya Gu Long di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
sehingga Qi nya juga tidak bisa diangkat dan dikumpulkan.
Ouwyang Wu-shuang juga telah melihat wajah Xiao Dai
yang tidak benar, senyumannya jadi hilang, dan wajah
menjadi gelisah.
"Xiao Dai, kau.... kau jadi bisu"! Kau tidak bisa bicara"!"
Sambil menganggukkan kepala, Xiao Dai malah tertawa,
tidak diragukan lagi ini adalah semacam tawa yang paling
jelek didunia, karena tawanya lebih tidak enak dilihat
dibandingkan menangis.
Seorang pahlawan yang ternama didunia persilatan, di
dalam situasi apapun dia tidak boleh mengucurkan air
mata, tidak menangis.
Xiao Dai tidak dapat menangis, maka dia hanya bisa
tertawa. Bagusnya didunia masih ada bahasa kedua.... huruf.
Juga bagusnya didunia masih ada bahasa ketiga....
isyarat tangan.
Terus sampai hari menjadi terang, akhirnya Xiao Dai
dengan isyarat tangan, ditambah dengan menulis, baru
dapat tahu apa sebabnya dirinya bisa berada di sini.
Menurut kata-kata Ouwyang Wu-shuang, saat senja hari
diluar kota dia melihat Polisi Setan diserang oleh dua
saudara kembar yang seperti mayat hidup, dan dalam
kekacauan itu dia menyelamatkan Xiao Dai yang sedang
pingsan di tanah.
0ooo(dw)ooo0 "Aku juga tidak terpikir orang tua botak itu adalah orang
yang menyelamatkan kau, jika aku tahu, seharusnya aku
membantu dia, menghadapi dulu saudara kembar yang
seperti mayat itu, kenyataannya, setelah aku melihat yang
pingsan di tanah itu adalah dirimu, aku juga tidak sempat
memikirkan yang lain, keinginanku hanya membawa kau
meninggalkan tempat itu dulu.... melihat keadaannya,
orang yang menolongmu walau ilmu silatnya tidak sebaik
lawannya, tapi menurut aku, jika dia ingin meloloskan diri
seharusnya tidak terlalu sulit...."
Perkataannya berhenti sejenak, Ouwyang Wu-shuang
memperhatikan Tangan Cepat Xiao Dai lalu melanjutkan
kata-katanya, "Sekarang kau jangan memikirkan semua itu,
aku lihat paling baik mencari dulu seorang tabib, atau
periksa dulu penyakitmu, kenapa kau tiba-tiba menjadi bisu,
asal sebabnya sudah diketahui, aku rasa pasti ada akal
menyembuhkanmu."
Dengan menganggukkan kepala, Xiao Dai bangkit
berdiri meninggalkan 'kampung lembut'nya, dia merasakan
ilmu silatnya telah pulih kembali, tapi masih ada satu lagi
persoalan yang tidak dapat dia jelaskan.
0ooo(dw)ooo0 Bos toko obat Hui Cun Tang, berwajah bulat, usianya
lima puluh tahun lebih, orangnya sangat ramah, pintar
berdagang. Dia juga seorang tabib yang keahliannya paling baik di
kabupaten Ping Yang.
Xiao Dai dan Ouwyang Wu-shuang berdua duduk di
ruangan. "Tuan muda Wang, maaf sekali, penyakit mu aku
sungguh tidak mampu mengobati, aku hanya tahu
perbuatan ini dilakukan oleh orang yang telah
meracunimu."
Hati Xiao Dai jadi dingin, hanya dalam waktu setengah
hari ini, dia sudah merasakan jika seseorang sudah menjadi
bisu, itu memang satu hal yang sangat menyakitkan.
"Mulut belum tentu hanya dipergunakan untuk bicara,
tapi mulut masih bisa digunakan untuk mengerjakan
banyak hal."
Ouwyang Wu-shuang yang berada disamping
menghiburnya. Benar, mulut tidak bisa bicara, tapi asal masih bisa
makan nasi, dan mengerjakan hal lain, masih bisa membuat
orang gembira, apalagi jika melihat mulut munggil merah
seperti cherry dari Ouwyang Wu-shuang.
0ooo(dw)ooo0 Sesudah tahu hasilnya, maka Xiao Dai mendahului
keluar dari toko obat.
Tapi dia tidak melihat Ouwyang Wu-shuang dan tabib
itu dengan cepat saling menukar isyarat mata yang begitu
hangat, sepertinya di antara mereka ada sesuatu....
"Aku kenal satu orang temanku, dia adalah pakarnya
racun, tentu saja terhadap obat-obatan lebih mengenalnya,
walau dia tidak pernah mengobati orang, tapi aku pikir
melihat wajahku, dia pasti mau mengobatimu, apakah kau
mau pergi mencobanya?"
Ouwyang Wu-shuang dengan nada lembut bertanya
pada Xiao Dai. Karena penyakit sudah parah, berobat adalah keinginan
setiap orang sakit.
Maka Xiao Dai pergi mengikuti Ouwyang Wu-shuang.
0ooo(dw)ooo0 Sebuah perumahan yang sangat besar, mengelilingi
gunung. Begitu masuk, di belakang pintunya tampak tanah luas
seperti lautan membentang.
Disebuah ruangan ada bunga yang munggil dan antik.
Seorang wanita, betul betul wanita.
Karena disetiap bagian tubuh wanita ini, orang yang
melihat bentuknya seperti seorang wanita, jika mau cari
wanita seperti ini, rasanya tidak akan gampang mencarinya.
Walau Xiao Dai sudah menjadi bisu, tapi dia sama sekali
tidak buta. Dia dapat melihat wanita ini, yang dikatakan Ouwyang
Wu-shuang sebagai temannya.
Dia sungguh tidak bisa berpikir, didunia ini masih ada
wanita secantik ini, kata-kata apa yang bisa Xiao Dai
keluarkan, semuanya juga tidak bisa menggambarkan
kecantikannya, maka dia menghembus nafas memuji,
semacam hembusan nafas terkejut melihat bidadari.
Tentu saja suara hembusan nafasnya ini hanya bisa
disimpan di dalam hati, sekarang ini sedikit suarapun dia
tidak bisa mengeluarkan, jika tidak siapa pun tidak tahu dia
akan berkata apa.
Usia wanita ini juga membuat orang susah menduganya,
karena perawakannya seperti nyonya muda yang matang,
tapi wajahnya seperti gadis besar yang berusia delapan belas
tahun, di depan orang asing tampak masih ada rasa malumalu.
Dan kulitnya malah seperti kulit bayi, persis seperti
orangnya terbuat dari satu balok giok yang cantik.
Tapi ekspresinya seperti wanita yang sudah penuh
dengan pengalaman pahit getirnya kehidupan, sepertinya
terhadap segala sesuatu sudah tidak menimbulkan
kegairahan. Meski hidup di dalam keadaan yang serba mewah,
wanita ini tetap tidak pernah meninggalkan keadaan
asalnya. Dan yang aneh juga adalah Ouwyang Wu-shuang
sedikitpun tidak tampak merasa iri.
Mengapa begitu" wanita mana bisa menerima
kekasihnya dengan cara begitu melihat seorang wanita"
apalagi wanita ini lebih cantik dari dirinya.
"Kalau kau, kemungkinannya hanya satu, yaitu dia
sebenarnya tidak mencintai kekasihnya. Jika tidak walau
yang dia lihat adalah adik kandungnya sendiri, pasti dia
juga tidak bisa menerimanya.
Setelah lama sekali, akhirnya Xiao Dai bisa mengalihkan
pandangannya, wajahnya menjadi merah. Dengan sedikit
menyesal, dia memandang Ouwyang Wu-shuang,
sepertinya dia melihat tadi dirinya lupa diri.
Setiap orang pasti akan suka terhadap sebuah karya seni
yang indah. Xiao Dai berpikir, terhadap wanita cantik, tidak perduli
laki laki atau wanita semuanya tidak akan tahan melihatnya
berkali kali. Tapi kenapa dalam sorot mata Ouwyang Wu-shuang,
malah ada segumpal api" Semacam rasa antusias" Xiao Dai
tidak bisa menjelaskannya.
0ooo(dw)ooo0 Li Yuan-wai bagaimana pun tidak dapat berpikir kecuali
dirinya, ternyata masih ada orang lain yang berbuat sama
seperti dirinya, duduk di atas batu tidak jauh di sana,
melihat dua wanita di depannya berkelahi.
Mungkin dirinya terlalu konsentrasi terhadap perubahan
yang ada di lapangan, hingga dia tidak tahu pemuda
berbaju pelajar itu datang.
Li Yuan-wai terpikir sekarang, orang berbaju pelajar itu
adalah orang yang membuyarkan ketegangan antara dia
dengan janda Yuan Dashao.
Orang berbaju pelajar dengan ramah menganggukkan
kepala pada Li Yuan-wai, sebagai tanda menyapa.
Li Yuan-wai juga menganggukkan kepala, lalu dia
melototkan matanya yang besar merasa kaget.
Karena terpikir olehnya di lapangan yang kosong
sekelilingnya dalam pengawasan matanya, orang berbaju
pelajar itu bisa duduk tidak jauh dari sisinya, pasti dia
datang dari belakangnya.
Dengan kepandaiannya, jika ada orang bisa
menghampiri dengan jarak begitu dekat, dia bisa tidak tahu,
gerakannya sungguh sangat menakutkan, jika dia adalah
musuh, mungkin dia mati juga tidak tahu siapa yang
melakukannya. Dengan bengong dia memandang orang itu, tidak
terpikir oleh Li Yuan-wai siapa orang di dalam dunia
persilatan yang ilmu silatnya bisa sebegitu tinggi, melihat
usia orang itu dibandingkan dirinya hanya lebih besar
sedikit. Orang berbaju pelajar melihat kearah pertarungan sambil
memonyongkan mulut, maksudnya adalah supaya Li Yuanwai
perhatikan dua orang wanita itu.
0ooo(dw)ooo0 Wanita yang bercadar hitam dan Xu Jia-rong sepertinya
berkelahi dengan penuh nafsu, mereka sama-sama tidak
bersuara, dengan sepenuh hati menyerang musuhnya. Jurus
yang dilancarkan lebih keras dari jurus berikutnya, sejurus
lebih tajam dari jurus berikutnya, dua orang wanita ini bisa
dibilang seperti bendera dan tambur bergerak bersahutan,
kekuatannya seimbang, sesudah bertarung lebih dari dua
jam, tetap tidak ada yang kelihatan akan kalah atau
menang. Tapi masing-masing tidak berani lengah, dan tidak
berani mengendur.
Pertarungan yang perbedaan ilmu silatnya sangat sedikit,
menang atau kalah, hidup atau mati, biasanya ditentukan
dalam sekejap saja.
Jika lengah sedikit atau ragu ragu, bisa mengakibatkan
dirinya terluka atau mati.
Maka sepasang pedang panjang dan pendek digerakkan
lebih kerap lagi, lebih cepat lagi, setiap jurus menutup titiktitik
vital ditubuh wanita bercadar itu.
Sepuluh jari yang panjang itu, seperti sepuluh buah
senjata tajam naik turun bolak-balik, kiri kanan berputar,
setiap jurus juga arah yang harus dihindarkan oleh Xu Jiarong.
Orang yang bertarung memang harus memperhitungkan
setiap langkah, dan sekuat tenaga menyerang.
Orang yang menonton hatinya berdebar-debar menahan
nafas. Waktu terus berjalan tidak terasa, pedang berkes
Bara Naga 2 Seruling Samber Nyawa Karya Chin Yung Seruling Samber Nyawa 14
Mandarin Cersil Mandarin
Cersil Indo Cersil Indonesia
Novel Barat Novel Barat
Novel Indo Novel Indonesia
Galeri Galeri
apabila halaman yg dicari tidak ada.Silahkan kembali dulu ke Menu Utama Blog Lama
Cersil Indo Cersil Indonesia
Novel Barat Novel Barat
Novel Indo Novel Indonesia
Galeri Galeri
apabila halaman yg dicari tidak ada.Silahkan kembali dulu ke Menu Utama Blog Lama