Ceritasilat Novel Online

Legenda Kematian 7

Legenda Kematian Karya Gu Long Bagian 7


ah tangannya memegang tali kuda, dia melihat ke arah jalan. Dia
tertawa lagi, "Kau jarang berkelana, karena itu kau
bertindak ceroboh, di dalam kereta ada orang tapi
kalian malah meninggalkan mereka dan pergi
begitu saja, kalau bukan karena aku...."
Ling Ying berhenti, dia melihat Guan Ning dan
bertanya, "Xiao Guan, kenapa kau tidak bicara
sepatah katapun?"
Melihat wajah Guan Ning, Ling Ying mulai
merasa marah, "Baiklah, ternyata kau tidak
mendengar kata-kataku, kau sedang memikirkan
apa?". Guan Ning menenangkan hatinya dan mencoba
tertawa, "Aku berpikir tentang siapa pemilik telinga
itu" Mengapa kau memotong telinganya?"
Sebenarnya dia mendengar kata- kata Ling Ying,
hanya tidak terlalu jelas.
Tapi jawabannya masih ada kaitannya. Ling Ying
dengan senang berkata, "Aku akan memberitahumu, dua pedang dan satu golok
adalah milik Luo Yang San Xiong, pemilik telinga
itu, aku hanya kenal yang bernama Zhui Feng
Shou, mereka adalah
orang yang terkenal. Sedangkan yang satu lagi aku tidak kenal."
Begitu Guan Ning mendengar penjelasan Ling
Ying, dia sangat terkejut. Karena yang bernama
Dewi KZ http://kangzusi.com/
Luo Yang San Xiong, namanya sering diceritakan
oleh gurunya, Si Tu Wen. Mereka adalah pesilat
tangguh di bagian utara. Guan Ning kaget dia
berkata, "Luo Yang San Xiong memiliki ilmu silat
sangat tinggi, apakah kemampuan silatmu lebih
tinggi dari mereka" Apakah merekapun mempunyai dendam kepada Xi Men Yi Bai?"
Ling Ying melihat ke sekeliling, dengan suara
kecil dia menjawab, "Jujur bicara, nama Xi Men Yi
Bai di dunia persilatan sangat buruk. Guruku juga
mengatakan kalau dia bukan orang baik, tapi
setelah mendengar ceritamu, aku tahu kali ini dia
sudah terkena getahnya."
Dengan senang Ling Ying tertawa, "Ilmu silat Luo
Yang San Xiong memang lihai. Tapi yang bernama
Zhui Feng Shou ilmu silatnya lebih tinggi lagi,
mereka pernah dikalahkan dan bahkan pernah
dipermainkan oleh Xi Men Yi Bai.
Entah dari mana mereka bisa tahu kalau Xi Men
Yi Bai ada di rumahmu dan sedang diobati, karena
itu mereka datang untuk membalas dendam.
Untung saja...."
Dia tertawa, "Untung aku ada di sana."
Guan Ning tertawa, "Sejak awal aku sudah tahu
semua ini pasti kau yang melakukannya."
"Apakah benar?"
"Kecuali kau, siapa yang mau membantuku?"
Dewi KZ http://kangzusi.com/
Wajah Ling Ying menjadi merah, "Kau benarbenar sangat pandai bicara."
Dia merasa sangat senang.
"Untung selama beberapa hari itu, yang datang
bukan pesilat tangguh, kalau yang datang adalah
Kun Lun Huang Guan, aku pasti tidak bisa berbuat
apa-apa.... Wei! Apakah kau tahu di depan
pintumu ada beberapa pendeta yang datang dari
Kun Lun Pai, aku takut mereka akan menyelinap
ke rumahmu pada malam hari, kalau tidak
bagaimana cara menyuruh mereka pergi?"
Guan Ning mengangguk, dia benar-benar kagum, "Murid-murid Kun Lun datang dari
perkumpulan terkenal. Mereka bertindak secara
terang-terangan dan disiplinnya sangat tinggi."
Pemimpin Kun Lun Pai, yaitu Pendeta Huang
Guan sifatnya sangat keras dan sangat disiplin,
perlakuannya kepada murid-murid Kun Lun Pai
sangat ketat. Bila ada yang berani melanggar
aturannya, dia tidak segan-segan menghukum
murid itu. Karena itu walaupun Pendeta Xian Tian
menaruh curiga, tapi mereka juga tidak berani
melanggar aturan Kun Lun Pai yaitu malam-malam
menyelinap ke rumah penduduk."
Roda kereta terus berputar, kereta berjalan
sangat cepat. Ucapan mereka hanya beberapa
kalimat, kereta sudah berjalan cukup jauh,
kebakaran di hutan itu sudah tidak terlihat, yang
terlihat sekarang ini hanya langit terang di ufuk
Dewi KZ http://kangzusi.com/
timur. Hari mulai terang, sekarang musim dingin,
udara terasa dingin dan cuaca di sekitar sana
masih gelap. Selama sehari tidak terlihat matahari
karena itu sekarang langit tampak sangat gelap.
Guan Ning berkata, "Malam di musim dingin
benar-benar sangat panjang!"
Dia melihat kereta yang ada di depan mereka
berbelok ke kanan, mereka berjalan ke arah barat,
belok ke kanan adalah perjalanan menuju arah
utara. Guan Ning tahu mereka menuju ke jalan
Miao Feng Shan.
Udara terasa semakin dingin.
Ling Ying menyerahkan pecut dan tali kekang
kuda kepada Guan Ning lalu dia tertawa, "Hari
sudah terang, aku tidak mau menjadi kusir lagi,
kau saja yang menjadi kusir sekarang." Dia tertawa
dan berkata lagi, "Udara terasa sangat dingin,
tanganku sudah membeku."
Dia menyandar ke tubuh Guan Ning.
"Aku sangat beruntung mempunyai kusir cantik
dan baik hati."
Tiba-tiba dia bertanya, "Aku heran di mana kau
bisa bertemu dengan Shen San Niang dan bisa
membawanya kembali?"
"Kau tidak perlu merasa aneh, kau berterima
kasih kepadaku saja itu sudah cukup. Kau dan
pemuda itu meninggalkan kereta dan masuk begitu
saja ke dalam penginapan. Aku sendiri kedinginan
Dewi KZ http://kangzusi.com/
sambil menjaga kereta kalian. Kemudian ada dua
orang yang keluar dari penginapan, mereka ingin
mencuri barang- barang kalian, begitu melihat ada
orang di dalam kereta, mereka sangat terkejut.
Salah satu dari mereka malah berkata, 'Kita bunuh
mereka dulu.' Aku kaget ketika melihat mereka
sudah bersiap-siap dan mengambil pisau belati,
aku segera meloncat dari belakang dan menusuk
mereka dengan pedangku."
"Kau benar-benar kejam."
Ling Ying marah dan berkata, "Tidak disangka
kau ternyata seorang tuan yang begitu baik, kalau
kau tidak membunuh, maka orang lain yang akan
membunuhmu. Hei! Kau benar- benar tidak tahu
berterima kasih!"
Dia tertawa karena Guan Ning sudah mengulurkan tangannya dan memegang pundaknya. Kemarahan segera berubah menjadi tawa, dia
menyandar lagi ke tubuh Guan Ning dan lebih
mendekat lagi kepada Guan Ning.
"Setelah aku membunuh mereka. Dengan ujung
pedang aku menggores 2 kalimat. Apakah kau
sudah membacanya?"
Guan Ning mengangguk kemudian tertawa,
dengan ringan dia memukul pundaknya. Hati Ling
Ying benar-benar terasa hangat walaupun saat itu
udara terasa sangat dingin. Tapi dia tidak
merasakannya. Sambil tertawa dia berkata, Dewi KZ http://kangzusi.com/
"Setelah selesai menggores kalimat itu, aku
mendengar ada orang yang keluar dan ternyata
gerakan tubuh orang itu sangat ringan. Lalu aku
bersembunyi di balik dinding dan melihat semuanya, ternyata dia adalah temanmu yang
bernama Wu Bu Yun, dia lari ke dalam kereta, lalu
dia melihat ada 2 orang monyet yang tergeletak di
bawah, dia sepertinya sangat kaget, kemudian dia
melihat ke sekeliling. Aku takut dia melihatku.
Karena itu dengan cepat aku bersembunyi lagi,
tidak lama kemudian, ketika aku melihatnya lagi
dia sudah menghilang."
"Apa" Menghilang?"
"Betul, dia menghilang, karena di sekeliling sana
tidak terlihat bayangannya sama sekali, seperti
hilang ditelan bumi, waktu itu aku berpikir ilmu
meringankan tubuh orang itu benar-benar lihai."
"Kenapa dia bisa menghilang, apakah dia
bersembunyi di dekat sana dan tidak jadi pergi?"
tanya Guan Ning.
"Waktu itu akupun berpikiran seperti itu, dan
aku tidak berani keluar untuk melihat...."
Tiba-tiba Guan Ning bertanya, "Pisau belati yang
digunakan oleh perampok itu untuk membunuh,
apakah kau yang mengambilnya?"
"Tidak, apakah kau tidak melihatnya?" tanya
Ling Ying. Dewi KZ http://kangzusi.com/
"Aku tidak melihat pisau belati itu, kalau begitu
pasti sudah diambil oleh Gong Sun Yong," kata
Guan Ning. Dengan aneh Ling Ying berkata lagi, "Waktu itu
aku baru memasukkan untuk disembunyikan,
hanya dalam waktu singkat dia sudah memungut
pisau belati itu kemudian pergi, setelah itu tidak
terlihat bayangannya.... Ilmu Shen San Niang
benar-benar sangat tinggi."
Ling Ying memuji ilmu Shen San Niang yang
tinggi, karena Shen San Niang berhasil menangkap
Gong Sun Yong, bukankah ilmu Shen San Niang
lebih tinggi! "Tidak disangka di
dunia persilatan
ada perempuan yang ilmu silatnya begitu lihai dan
masih muda pula."
Guan Ning bertanya lagi, "Setelah itu kau
melihatku keluar, kau bahkan tidak mau keluar
menemuiku...."
Ling Ying tertawa, "Waktu itu aku benar- benar
tidak ingin bertemu denganmu, karena.... karena
kau jahat."
Guan Ning ingin bertanya, apakah dia telah
bertemu dengan Nona Du, tapi dia memutuskan
untuk tidak bertanya. Terdengar Ling Ying berkata
lagi, "Aku melihat kau hanya berdiri terpaku, aku
ingin tertawa kemudian aku melihatmu membawa
kereta juga melihat kudamu direbut oleh Shen San
Niang, aku melihatmu berteriak-teriak sambil
Dewi KZ http://kangzusi.com/
mengejarnya, aku berpikir, walaupun kau sudah
jahat kepadaku, tapi aku tetap harus berbuat baik
kepadamu karena itu aku membantumu mengejar,
aku mengejar melalui jalan pintas, aku sudah tiba
terlebih dahulu di jalan yang akan dilewati kereta
itu dan akupun naik ke atas kereta itu, aku
mengira gerakanku sangat ringan, tidak akan
mengeluarkan suara sedikitpun,...."
Dia tertawa. "Tapi baru saja tanganku memegang badan


Legenda Kematian Karya Gu Long di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

kereta, terdengar suara perempuan dari atas kereta
yang membentak, 'Siapa! Mau apa"' Aku menjawab, 'Aku seorang polisi yang ingin menangkap orang yang telah mencuri kereta.' Katakataku belum selesai, orang yang ada di atas
kereta itu kuda membalikkan badannya dan
memecutku, aku melihat kusir kereta itu ternyata
seorang gadis, pecutannya tidak keras dan aku
menyambut pecut itu dengan tangan. Walaupun
gadis itu masih muda, tapi ilmu silatnya tidak
kalah dariku, aku tidak berani memandang enteng
kepadanya, hampir saja aku tertipu."
Sambil mendengar, tampak Guan Ning mengerutkan dahinya, dia diam, dia hanya
mendengar cerita Ling Ying, tidak ada waktu untuk
berpikir hal lainnya.
Ling Ying berkata, "Begitu aku menyambut pecut
itu, pergelangan tanganku terasa bergetar. Hampir
saja aku terjatuh, segera dengan sekuat tenaga aku
menarik pecut itu dan mencoba bertahan dengan
Dewi KZ http://kangzusi.com/
posisi itu. Gadis itu sudah tidak tahan lagi dengan
berat tubuhku, tubuhnya tampak bergoyang, aku
melihat dia akan segera terlempar ke bawah, aku
tidak tega melihatnya maka akupun memutuskan
untuk menjepitnya. Gadis itupun melihatku yang
ternyata seorang perempuan, dia tertawa kepadaku.... Tawanya Terlihat sangat manis, siku
hanya bisa bengong!" Dia seperti masih mengenang
tawa manis gadis itu.
"Kau mengatakan orang lain bila tertawa akan
manis, bagaimana dengan dirimu?" tanya Guan
Ning. "Kau jahat, tawaku jelek, jangan lihat," Ling Ying
menutup mulut dengan tangannya.
Tapi dia merasa senang, dia menurunkan
tangannya, Ling Ying berkata, "Sewaktu aku
sedang bengong, di sisi gadis itu tampak seorang
perempuan cantik. Dia tertawa melihatku. 'Gadis
kecil, kau mau apa"'
Sebenarnya aku ingin bertarung dengan mereka
saat itu, tapi begitu melihat mereka, aku sudah
tidak berniat melakukannya. Terdengar dia berkata
lagi, 'Aku harus cepat tiba di ibukota. Aku
meminjam kereta kuda ini, apakah
boleh"' Suaranya sangat enak didengar. Pada saat dia
bergerak atau diam, gerakan tubuhnya sangat
indah. Aku terpaku kemudian berkata, "Aku akan
memberi pinjam kereta ini kepadamu tapi pasien
yang ada di dalam kereta itu sedang sakit parah,
Dewi KZ http://kangzusi.com/
dia adalah temanku, aku bersusah payah membawanya dari Wisma Si Ming
Orang itu sangat dikasihani, siapa dia akupun
tidak tahu dan dia sudah terkena racun pula,
walaupun aku tidak kenal dengannya tapi aku
melihat dia bukan orang biasa, baju putihnya tidak
seperti yang biasa dipakai orang-orang, waktu itu
aku tidak tahu kalau pasien yang ada di dalam
kereta itu adalah Xi Men Yi Bai, karena pada
dasarnya aku merasa tidak bermusuhan dengannya, maka akupun tidak berniat membohongi mereka."
Guan Ning tertawa memuji sikap Ling Ying, dia
merasa sangat puas terhadap kejujuran Ling Ying.
Ling Ying berkata lagi, "Awalnya aku bicara, dan
dia mendengar dengan seksama, tapi begitu aku
selesai bercerita, wajahnya tampak berubah dan
bertanya, 'Apa yang kau katakan tadi"'
"Aku merasa aneh melihatnya dan aku menceritakan semua yang sudah terjadi dengan
singkat, maksudku melakukan semua ini tak lain
karena aku berharap dia akan mengembalikan
kereta itu kepadamu, supaya kau bisa merasa
tenang"Tapi begitu aku selesai bercerita, dia
malah meneteskan air mata dan membalikkan
kereta menuju arah di mana dia datang tadi,
ternyata dia adalah Jue Wang Fu Ren, Shen San
Niang. Dia melakukan perjalanan ke Bei Jing
dengan maksud mencari Xi Men Yi Bai...."
Dewi KZ http://kangzusi.com/
"Karena itu aku merasa kaget, aku baru tahu
kalau pelajar berbaju putih itu adalah Xi Men Yi
Bai, kami kembali ke penginapan itu, tapi kau
sudah pergi dari sana, untung masih terlihat jejak
roda keretamu, karena semalaman telah turun
salju dan tidak ada orang yang lewat di sana,
secara otomatis jejak roda kereta terlihat sangat
jelas." "Kalian benar-benar sangat teliti," puji Guan
Ning. "Ini bukan disebut teliti. Jika kau sering
berkelana, kaupun pasti akan segera mengetahuinya," jelas Ling Ying sambil tertawa.
"Karena itu kalian mengikut jejak rodaku dan
kalian bisa menemukanku, untung saat itu turun
salju jika musim panas kalian akan celaka," Guan
Ning tertawa. "Bila musim panas, kami juga tetap bisa
mencarimu, hanya saja mingkin gerakan kami
lebih lambat."
"Kalau terlalu lambat, selamanya kau tidak akan
bisa bertemu denganku," Guan Ning tertawa kecut.
"Selamanya tidak bisa bertemu denganmu....
selamanya tidak bisa bertemu. Aku harus bagaimana" Begitu aku melihat Shen San Niang
yang telah bertemu dengan Xi Men Yi Bai, aku
benar-benar merasa sedih juga senang, tapi
sebenarnya.... hehh! Sewaktu aku melihatmu,
Dewi KZ http://kangzusi.com/
kalau dilihat oleh orang lainpun akan k ah sama
seperti itu?"
Hati Guan Ning dipenuhi dengan kehangatan,
sepertinya tenggorokan tercekat, dia diam tidak
bisa berbicara, tangan yang masih berada di
pundak Ling Ying terasa mengencang, seperti ingin
membuktikan kalau Ling Ying masih ada di
sisinya. Ling Ying memejamkan mata menikmati kehangatan cinta Guan Ning.
Angin berhembus sangat kencang, kereta bergoyang-goyang, tapi Ling Ying merasakan kalau
tempat ini adalah tempat yang paling membahagiakan. Lama dan lama!
Dengan puas Ling Ying menghembuskan nafas,
"Apa yang telah terjadi terakhir ini kau pasti sudah
tahu, tapi masih ada satu hal di mana aku tetap
merasa aneh."
"Tentang apa?" tanya Guan Ning.
"Laki-laki berbaju hitam dan bertubuh pendek
itu sangat mengetahui jurus pedangku, dia sangat
hafal dengan gerakanku, saat ini aku mengeluarkan jurus ini, berikutnya dia sudah tahu
aku akan menggunakan jurus apa. Aku.... aku
tidak berbohong, walaupun ilmu pedangku bukan
yang tertinggi di dunia persilatan tapi jarang ada
orang yang tahu."
"Ada berapa orang yang tahu?" tanya Guan Ning.
Dewi KZ http://kangzusi.com/
Ling Ying memejamkan mata untuk berpikir. Dia
menghitung, "Aku hanya tahu sekitar 2-3 orang,
kecuali aku sendiri dan guruku, masih ada orang
yang seperguruan dengan guruku. Tapi orang itu
sudah pindah ke luar negeri dan tinggal di sebuah
pulau terpencil, masih ada 2 teman baik guruku,
tapi mereka tidak tahu terlalu banyak...."
Guan Ning bertanya lagi, "Apakah masih ada
yang lainnya?"
"Yang lainnya adalah Nyonya Yu Ru Yi dan satu
lagi di mana aku ingin bertarung dengannya, yaitu
Nyonya Si Ming Hong Pao, tapi dia sudah mati
bukan?" Guan Ning sekali lagi tenggelam dalam pikiran
lamanya, otaknya kadang bisa berpikir sangat
jernih tapi terkadang sangat keruh. Ling Ying
melihat sikap Guan Ning berubah. Dia menundukkan kepalanya, dia meletakkan kepalanya di bahu Guan Ning yang kokoh, dia
tidak ingin memikirkan hal lainnya lagi.
Akhirnya hari benar-benar terang.
Tapi gunung tidak terlihat tenang, sepertinya
akan turun salju lagi.
Jalan yang sudah dipenuhi salju sangat jarang
dilewati orang, kereta ini hampir tiba di kaki
gunung Miao Feng Shan.
"Pisau belati itu hilang, apakah karena diambil
oleh Gong Sun Yong?"
Dewi KZ http://kangzusi.com/
"Mengapa dia juga bisa tiba-tiba menghilang,
kemudian muncul di luar kuil itu?"
"Kata-katanya
tidak jelas, apa maksud semuanya ini" Siapa Yu Ru Yi" Nyonya Hong Pao"
Siapa laki-laki berbaju hitam itu?" Guan Ning terus
memikirkan semua pertanyaan itu.


Legenda Kematian Karya Gu Long di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Dia terpaku karena merasa Ling Ying telah
tertidur dalam pelukannya. Kuda berjalan dengan
cepat dan tiba-tiba kereta terasa bergoyang, di
kedua sisi jalan itu adalah parit. Walaupun di
dalam parit tidak ada airnya, tapi begitu roda
kereta masuk ke dalam parit tetap terdengar suara
bergetar. Guan Ning kaget, tiba-tiba dia merasakan
tempat duduknya seperti dipukul dengan benda
berat. Kudanya terus meringkik, kereta pun
dihentikannya segera.
Dengan bingung Ling Ying membuka kelopak
matanya, masih tersisa mimpinya yang manis, tapi
dia melihat Guan Ning yang sedang melompat dari
tempat duduknya. Wajahnya terlihat gembira,
seperti menemukan tambang emas di bawah
tempat duduknya.
Guan Ning teringat pada kata-kata Gong Sun
Yong yang sangat sederhana.
"Di bawah kereta...."
Sepanjang jalan dia selalu teringat arti ketiga
kata itu. Dewi KZ http://kangzusi.com/
Sampai sekarang dia baru tahu kalau ketiga
kata itu tersimpan sebuah rahasia besar.
Ling Ying mengerutkan dahinya heran, "Xiao
Guan, ada apa?"
Tapi Guan Ning tidak mendengar kata- katanya,
begitu kakinya menginjak tanah dengan benar, dia
langsung menarik Ling Ying turun dari kereta,
tangannya memegang badan kereta dan mulai
mengangkat.... Tempat duduk itupun terangkat. Guan Ning
berteriak. "Benar, ternyata ada!"
Ling Ying melotot dan merasa aneh. Dia
bertanya, "Apa yang terjadi" Ada apa?"
Ling Ying melihat semua yang terjadi, kabut pagi
hampir menghilang, matahari pagi mulai terbit. Di
bawah sinar matahari di bawah tempat duduk
kosong, di dalam tempat itu terlihat ada sesuatu
yang berkilau, setelah dilihat dengan teliti ternyata
benda itu adalah pisau belati yang mereka cari.
Hati Ling Ying bergetar, "Apa benar ini adalah
pisau belati yang kita cari?"
Ling Ying teringat pada kata-kata dia tanyakan
tadi. Dia berteriak, "Kau jahat!"
Guan Ning mengambil pisau belati itu, begitu
mendengar teriakan manja Ling Ying, dia bisa
Dewi KZ http://kangzusi.com/
merasakan percintaan hangatnya bisa menghilangkan berbagai macam kesulitan.
Begitu dua pasang mata itu beradu pandang,
Guan Ning melihat ada cahaya di mata Ling Ying,
sepertinya mata itu tampak lebih terang dari pisau
belati itu. Dia memegang erat tangan Ling Ying dan
berkata, "Apa benar aku telah berbuat jahat?"
Ling Ying menghitung lagi, "Kau sangat jahat.
Kejahatanmu tidak terhitung. Pertama, kau....
kedua, kau.... ketiga, kau...."
Ling Ying menutup mulutnya untuk menahan
tawa senangnya, sekalipun kau telah melakukan
kesalahan beribu-ribu kali, tapi di mata orang yang
kau cintai kesalahan itu bisa dimaafkan, apalagi
Guan Ning tidak terlihat kekurangannya.
Empat pertanyaan terus dipikirkan Guan Ning.
Mengapa pisau belati itu bisa hilang" Apakah Gong
Sun Yong yang mengambilnya"
Mengapa Gong Sun Yong bisa menghilang"
Mengapa dia bisa muncul di kuil itu"
Kata-katanya sederhana sehingga tidak jelas, di
bawah tempat duduk kereta.... apa arti perkataannya"
Yu Ru Yi, nyonya berbaju merah" Siapa laki-laki
berbaju hitam itu"
Sekarang dia sudah mendapatkan 3 jawabannya, dia memegang pergelangan Ling Ying
dan berkata dengan pelan, "Di depan penginapan
Dewi KZ http://kangzusi.com/
itu, sewaktu kau bersembunyi di tempat gelap.
Gong Sun Yong memungut pisau belati itu dan
menyembunyikan di bawah tempat duduk. Kita
mencarinya sampai mengelilingi tempat itu tapi
tidak berhasil menemukannya. Kita mengira dia
sudah pergi jauh, sebenarnya dia tidak pernah
meninggalkan kereta ini, maka begitu tiba di kuil,
tiba-tiba dia muncul dan memberitahukan rahasia
ini." "Temanmu itu benar-benar sangat pintar, jika
bukan dia sendiri yang mengatakan rahasia ini,
dan secara tidak sengaja kau mengetahuinya, hal
ini membuat orang lain tidak habis berpikir,
banyak penjahat yang telah melakukan kejahatan
mereka dikejar-kejar orang, mereka akan memanfaatkan kelemahan manusia, bersembunyi
di tempat paling terbuka dan tempat yang paling
tidak diperhatikan orang lain, membiarkan orang
berputar-putar dan menghabiskan banyak tenaga,
dan mengejar orang itu sampai berpuluh kilometer,
tidak disangka ternyata dia bersembunyi di
keretanya di balik pintu!"
Guan Ning mendengar semuanya dan berkata
pada dirinya sendiri, "Hal yang paling mudah, tapi
yang paling sulit ditemukan...."
Tiba-tiba dia mengangkat kepala. "Kau pikir
siapa kedua laki-laki berbaju hitam itu" Siapa yang
membunuh para pendekar di Wisma Si Ming"
Apakah sebenarnya ini juga adalah hal sederhana"
Tapi membuat kita harus berputar- putar mencari
Dewi KZ http://kangzusi.com/
pembunuhnya, dan kita tidak bisa menebak siapa
pelakunya."
"Biasanya yang berlaku seperti itu, tapi tidak
semua persoalan di dunia ini bisa disamakan
seperti itu!"
Guan Ning menundukkan kepala. Dia berpikir
lagi.... Begitu dia melihat, kereta yang ada di depan
mereka sudah menjauh.
Dia segera berlari ke keretanya sambil memegang pisau belati itu, di bawah sinar
matahari, pisau itu tampak berkilauan, banyak
masalah bisa diselesaikan dengan ditemukannya
pisau belati ini.
Kereta mulai berjalan lagi.
Ling Ying berkata, "Akupun meyimpan satu
pertanyaan, semua masalah ini bila dilihat
sepertinya hanya hal mudah, tapi setelah lama
dipikir, aku tetap tidak menemukan jawabannya."
"Soal apa?" tanya Guan Ning.
"Temanmu, Gong Sun Yong, dalam keadaan
begitu tergesa-gesa, mengapa dia masih sempat
memungut pisau belati itu Kemudian bersembunyi
di tempat rahasia itu" Sebenarnya ini tidak begitu
penting, aku hanya iseng bertanya."
"Tempat rahasia, pisau belati adalah senjata
untuk menjaga diri, dia takut kalau tempat
persembunyiannya diketahui orang maka diapun
Dewi KZ http://kangzusi.com/
memungut pisau belati untuk menjaga diri.... ,"
jelas Guan Ning.
"Hal ini sudah pernah kupikirkan, alasan ini
bisa dipakai semua orang, tapi bila dikemukakan
Gong Sun Yong tampaknya sangat tidak cocok
karena dia mempunyai ilmu silat tinggi. Pisau
belati seperti ini di tangan pesilat tangguh atau
tidak, itu sama saja, tidak akan berbeda jauh.
Kalau tidak ada alasan yang jelas, dia tidak akan
memungut pisau itu, kecuali...." ucap Ling Ying.
Guan Ning mengerutkan dahi dan bertanya,
"Kecuali untuk menjaga diri, masih bisa digunakan
untuk apa?"
Dia menarik nafas dan memungut pisau itu,
"Ternyata bisa digunakan untuk mengukir kata di
sini!" Segera tangan Guan Ning membawa kudanya
memutar arah, sinar matahari terlihat dari ufuk
timur dan bisa menyinari tempat duduk kereta
serta huruf-huruf yang terukir di papan itu.
Tulisannya diukir dengan bentuk bengkok dan
tidak teratur. Jika tidak teliti melihat, tidak akan
bisa terlihat dengan jelas.
Guan Ning dan Ling Ying bersama-sama
membaca huruf-huruf itu. Di atas papan terukir
kata-kata demikian.
"Kata-kataku ini tidak boleh dikatakan kepada
siapapun, aku mengukir ini hanya untuk Dewi KZ http://kangzusi.com/
membuang kekesalanku, jika ada orang yang tidak
sengaja membacanya...."
Huruf berikutnya tidak begitu jelas.
Guan Ning dan Ling Ying saling memandang.
Mereka tidak bisa menebak arti keempat kalimat
itu. Mereka membaca sekali lagi tulisan berikutnya. "Ayahku bersifat keras, sering
melakukan perbuatan keras. Ada yang baik juga ada yang
jahat, benar-benar sulit dibedakan. Beberapa
waktu lalu dia telah melakukan suatu hal. Aku
tidak ingin melihatnya, jika ada yang marah atau
mengatakan kalau aku berdosa, aku juga tidak
bisa berbuat apa-apa, hanya saja hatiku tidak
tenang...."
Berikutnya terlihat ada beberapa kata tapi
kemudian terlihat huruf itu dihapus dengan
dicorat-coret. Tapi huruf itu terlihat lebih jelas
dibandingkan dengan keempat kalimat tadi.
Ling Ying membaca lagi, "Beberapa puluh tahun
lalu, ayahku dan Si Ming Hong Pao adalah teman
baik. Begitu mereka terkenal, mereka jarang keluar
dari tempat mereka,tapi hubungan mereka tetap
terjalin sangat erat, hanya saja orang-orang dunia
persilatan tidak ada yang mengetahuinya...."
Membaca sampai di sini, Ling Ying berhenti
membaca dan membacakannya lagi, "Si Ming Hong
Pao dan Tai Hang Zi Xue, sama-sama terkenal dan
mempunyai kedudukan yang sama, mereka seperti
Dewi KZ http://kangzusi.com/
tidak mempunyai masalah. Tapi menurut Gong
Sun Yong sepertinya ada rahasia yang tersimpan.
Rahasia apa sebenarnya?"
Guan Ning mengerutkan alis dan berpikir. Pelanpelan dia menarik nafas. Terdengar Ling Ying
berkata, "Sewaktu mereka masih muda mungkin
mereka telah melakukan kejahatan, setelah masing-masing terkenal, mereka takut kalau hal
ini akan diketahui oleh orang-orang, maka...."
Guan Ning menghentikan kata-kata Ling Ying,
dia terus menghembus nafas tapi tetap tidak
mengatakan apapun. Sebenarnya Guan Ningpun
sempat berpikir seperti itu, hanya karena sifatnya
jujur dan berteman dengan Gong Sun Yong, maka
dia tidak ingin mengatakan apa yang menjadi
pikirannya. Tapi mulut Ling Ying bergerak lebih


Legenda Kematian Karya Gu Long di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

cepat, dia dengan cepat mengatakan semuanya.
Huruf-huruf berikutnya mungkin karena hati
orang itu sedang kacau atau karena kereta terus
bergoyang, maka goresannya lebih tidak jelas. Di
sana tertulis :
"Si Ming Hong Pao benar-benar sangat berbakat.
Ilmu silat mereka tinggi, senjata rahasia, racun,
keterampilam mengubah wajah, dapat mereka
lakukan dengan sangat mahir!"
Ling Ying terkejut, "Ternyata kalangan persilatan
tidak tahu tentang kemahiran mereka, Akupun
tidak tahu, ini sangat aneh...."
Dewi KZ http://kangzusi.com/
Guan Ning mengerutkan alisnya. Dia membaca
lagi kalimat berikutnya, kata-kata berikutnya
digores dengan huruf agak besar dan goresannya
agak dalam, tampaknya setelah berpikir lama dia
baru berani menggores lagi.
"Juan Shan Shuang Can, Zhong Nan Wu Shan,
mereka mengganggap orang-orang teratas adalah
musuh. Shao Lin, Wu Dang Luo Fu dan lain-lain
dianggap tidak akur dengan mereka.," huruf itu
diubah menjadi, "Si Ming Hong Pao baru saja
melakukan suatu hal. Aku mengira aku pasti akan
mati...." hurufnya berhenti. Kata- kata berikutnya
tidak menyambung, akhirnya tertulis, "Akal nomor
satu di dunia.... nelayan yang beruntung.... sangat
sempurna dan masuk akal.... .jahat.... licik....
durhaka.... apakah durhaka itu".... dari dulu
memang hanya ada mati...."
Di bawah sudah tidak terlihat ada huruf lainnya.
Guan Ning dan Ling Ying bersama-sama
membacanya sampai habis, mereka saling memandang dan terdiam, mereka tahu di balik
kata-kata yang tidak beraturan itu pasti mengandung arti yang sangat penting.
Apakah arti dari tulisan itu" Walaupun mereka
adalah orang yang sangat teliti, tapi mereka tetap
tidak bisa menebaknya.
Ling Ying menghembus nafas panjang.
"Temanmu ini benar-benar aneh, dia ingin
mengungkapkan sebuah rahasia besar tapi kataDewi KZ http://kangzusi.com/
kata yang diucapkan tidak jelas, sehingga orang
hanya bisa menebak-nebak, bagaimana cara kita
bisa menebaknya?"
Guan Ning masih terpaku dan pelan-pelan
berkata, "Seorang putra tidak boleh menjelekjelekan nama ayahnya sendiri, tapi karena keadilan
dan rasa kebenaran di hatinya, membuat dia harus
bicara seperti itu. Heehh.... kalau kau berada di
posisinya, apa yang akan kau lakukan?"
Ling Ying bengong, dia seperti ingin mengatakan
sesuatu tapi tidak bisa mengungkapkannya.
Lama dan lama sekali dia baru berkata, "Apakah
ayahnya yang bernama Tai Hang Zi Xue mempunyai hubungan dengan peristiwa yang
terjadi di Wisma Si Ming?"
"Tampaknya
memang begitu!" Guan Ning menjawab sambil menarik nafas, "Coba kita
berpikir lebih teliti lagi. Huruf yang digoreskan,
dibandingkan dengan tebakan dan perkiraan kita
ini, mungkin bisa menebak apa yang dimaksud
olehnya." Ling Ying mengangguk. Dia naik ke atas kereta
kemudian berteriak, "Hei! Kereta Shen San Niang
sudah tidak terlihat, sekarang kita harus bagaimana?"
Kereta lebih dipacu untuk berlari lagi.
Jue Wang Fu Ren, Shen San Niang mengkhawtirkan luka suaminya, dengan cepat dia
Dewi KZ http://kangzusi.com/
sudah berada di Miao Feng Shan. Dia membalikkan kepalanya untuk melihat, ternyata
kereta yang sejak tadi berada di belakang sekarang
tidak terlihat bayangannya, walaupun di wajahnya
dia tidak terlihat kecemasan, tapi di dalam hati dia
merasa sangat cemas.
"Apakah telah terjadi sesuatu pada mereka?"
Dia menunggu tapi bayangan itu tidak terlihat,
dengan tergesa-gesa dia makan nasi, dia merasa
semakin cemas, matahari sudah terlihat siap
terbenam lagi. Dia membalikkan kereta menuju jalan pada saat
dia datang tadi. Dia berharap di tengah perjalanan
nanti dia bisa bertemu dengan Guan Ning dan
kuda dipacu berlari lebih cepat, dalam waktu
setengah jam masih tidak terlihat kereta Guan
Ning, dia mulai merasa marah.
"Apakah mereka begitu kurang ajar, tidak tahu
yang mana yang harus dipentingkan dulu" Dalam
keadaan seperti ini mereka masih bisa berpacaran.
Apakah mereka tidak takut terlambat sampai di
Miao Feng Shan?" Tapi setelah mereda kemarahannya dia berpikir lagi. "Sifat mereka tidak
seperti itu."
Karena itu sekarang dia bertambah cemas.
"Apakah di perjalanan telah terjadi sesuatu?" Dia
melihat jalan yang ada di depannya, jalan yang
lurus itu tidak terlihat ada debu yang beterbangan,
tapi di atas tanah yang berwarna kuning tampak
Dewi KZ http://kangzusi.com/
jejak roda kereta yang masih baru, dia tadi tidak
melihatnya. Di tanah berwanra kuning terlihat sebuah kereta
yang sedang berjalan.
Di depan kereta duduk sepasang anak muda....
mereka tidak lain adalah Guan Ning dan Ling Ying.
Kalimat yang kacau, arti yang sulit ditebak, dalam
pikiran mereka teranyam menjadi sebuah ikatan
yang teratur. Sesudah lama Guan Ning baru
menghembus nafas dan berkata, "Kenapa kereta
Shen San Niang sampai sekarang belum terlihat"
Apakah dia sudah salah jalan?"
"Tidak mungkin dia bisa salah jalan!" sanggah
Ling Ying. "Apakah kaupun tidak tahu jalan menuju Miao
Feng Shan?" tanya Guan Ning.
Ling Ying mengangguk.
"Kalau begitu kaupun tidak tahu di mana tabib
sakt itu tinggal?" tanya Guan Ning.
Ling Ying mengangguk lagi.
"Tapi kau yang memberitahu tempat tinggal
tabib sakti itu," kata Guan Ning.
"Aku hanya tahu kalau dia tinggal di sekitar
Miao Feng Shan, tapi untuk persisnya aku tidak
tahu," jawab Ling Ying sambil tertawa.
"Aku tidak pernah mengatakan kalau tabib sakti
itu tinggal persis di mana bukan?"
Dewi KZ http://kangzusi.com/
Mata terlihat seperti air, nafasnya terasa seperti
bunga. Membuat Guan Ning hanya bisa terpaku
melihatnya, walaupun dia merasa kesal tapi dia
tidak bermaksud memarahi Ling Ying. Kereta
berjalan dengan pelan, tiba-tiba di depan mereka
tampak seekor kuda berlari cepat datang ke arah
mereka. Guan Ning berpikir, "Lebih baik aku
bertanya kepada orang itu jalan menuju Miao Feng
Shan." Guan Ning masih terlihat ragu, tapi kuda itu
berlari secepat kilat ke arah mereka. Guan Ning
merasa aneh. "Apakah orang itu datang untuk mencariku?"
Orang ini berbaju biru muda, badannya kurus
kecil tapi terlihat sangat lincah, teknik menunggang kudanya sangat tinggi tapi wajahnya
kekuningan seperti baru sembuh dari sakit berat.
Begitu kuda itu sampai di depan Guan Ning. Dia
bertanya, "Apakah Tuan datang bersama nyonya?"
Suaranya terdengar serak, walaupun berteriak
tetapi nadanya sangat rendah.
Guan Ning menjawab, "Benar."
Orang yang di atas kuda itu seperti tertawa
kepadanya. Dia berkata, "Untung aku bertemu
dengan Tuan di sini, kalau tidak kami akan
berputar-putar terus mencari Tuan."
Dewi KZ http://kangzusi.com/
Kemudian dia mengangkat pecutnya, gerakannya sangat lincah, giginya yang putih
terlihat dari mulutnya yang bersih seperti giok.
"Kawan, apakah Anda adalah orang yang
diperintahkan oleh Shen San Niang untuk mencari
kami?" tanya Guan Ning.
"Benar, Nyonya Shen takut kalau kalian berdua
tidak tahu jalan maka beliau menyuruhku menunggu kalian."
"Kalau begitu Kakak - pasti datang dari jauh
untuk mencari kami...."
"Namaku adalah Zhang Pin. Guruku di dunia
persilatan terkenal dengan 'pengobatan' nya.
Rumah kami ada di sana. Nyonya Shen sudah
lama menunggu di sana," jelas pemuda itu.
Kereta sudah berjalan sejauh 30-40 meter. Guan
Ning baru tahu kalau tempat tinggal tabib itu
bukan berada di jalan besar. Zhang Pin berjalan di
depan lalu berbelok ke kiri. Di persimpangan jalan,
dia berjalan lagi sejauh puluhan meter kemudian
berbelok lagi, belok, naik, turun, Zhang Pin merasa
tidak enak berkata, "Jalan di pegunungan sangat
sulit ditempuh. Kalau kalian merasa kereta kalian
terlalu bergoyang, kalian bisa menjalankan kereta
dengan perlahan."
"Tidak apa-apa!" Guan Ning menjawab.
"Orang-orang dunia persilatan
tahu kalau gurumu tinggal di tempat yang sangat terpencil, di
Dewi KZ http://kangzusi.com/
dalam benakku sudah terbayang sulitnya perjalanan ini," kata Ling Ying.
(Oo-dwkz-lav-oO)
Dewi KZ http://kangzusi.com/
BAB 11 : Orang pintar di puncak gunung
Zhang Pin tertawa tapi dia tidak menjawab
pertanyaan Ling Ying. Kereta melaju lebih cepat


Legenda Kematian Karya Gu Long di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

lagi tiba-tiba mereka memasuki jalan bercabang
dan memasuki sebuah hutan. Di hutan terlihat ada
beberapa tempat kosong. Tidak tahu apakah tanah
lapang ini terbentuk secara alami atau dibuat oleh
manusia" Di tanah kosong itu terdapat sebuah rumah, dari
kejauhan terlihat seperti rumah seorang penebang
kayu, sedikitpun tidak menarik perhatian. Zhang
Pin tertawa lalu berkata, "Kita sudah sampai."
Guan Ning melihat keadaan di sana, di belakang
rumah terlihat ada sebuah kereta, dalam hati dia
berpikir, kekuatan cinta benar- benar besar. Jika
Shen San Niang tidak terlalu memperhatikan luka
Xi Men Yi Bai, mana mungkin dia bisa begitu cepat
tiba di tempat tujuan.
Dengan cepat dia turun dari keretanya, terdengar suara dari rumah itu.
"Tamu datang dari jauh, aku tidak bisa keluar
menjemput. Aku mohon maaf!"
Dari dalam muncul seorang pak tua dengan
perwarakan tinggi dan jenggotnya terlihat panjang.
Segera Guan Ning memberi hormat kepadanya,
dia menurunkan Gong Sun Zou Zu dari dalam
Dewi KZ http://kangzusi.com/
kereta. Ling Ying mengikuti mereka dari belakang.
Dia berpikir. "Menurut kalangan persilatan, tabib ini bersifat
aneh, dalam satu tahun tidak pernah ada yang
melihatnya tertawa walaupun hanya satu kali, tapi
hari ini setelah bertemu dengannya, dia tampak
begitu ramah dan tertawa dengan lepas. Mengapa
dia bisa tinggal di sini" Tapi kabar yang beredar di
dunia persilatan memang bukan sekedar kabar
bohong." Ling Ying melihat keadaan di sana, tampak dia
mengerutkan dahinya dan berpikir, "Rumah ini
memang terlihat rapi tapi mengapa begitu kotor"
Debu ada di mana-mana dan banyak sarang labalaba di sudut-sudut rumah. Jika aku tidak
melihatnya sendiri, mungkin aku tidak percaya
kalau dia adalah seorang tabib sakti yang sombong
dan tinggal di sebuah tempat kotor."
Dengan hati-hati Guan Ning meletakkan Gong
Sun Zou Zu di dua bangku yang telah dijadikan
satu. Dia melihat ke sekeliling dan berpikir,
"Rumah ini seperti tempat tinggal penebang kayu,
tapi meja dan kursi tersusun dengan rapi,
jendelanya tampak bersih. Itu bukan kebiasaan
seorang penebang kayu atau pemburu. Tabib ini
tidak peduli dengan manusia atau dunia, ada
sayur atau tidak, dia hidup dengan sederhana,
hanya saja aku tidak akan bisa seperti dia yang
mempunyai kebesaran hati begitu luas, kalau
mencari sebuah tempat sepi, menjauhi keramaian
Dewi KZ http://kangzusi.com/
kota dan bersembunyi di sini, adalah merupakan
suatu kehidupan yang menyenangkan dan nyaman." Satu masalah yang sama pada satu tempat dan
pada orang yang sama. Jika memandang dari
sudut lain, hasilnyapun tidak akan sama.
Ling Ying dan Guan Ning dalam hati mereka
masing-masing timbul berbagai macam pendapat
tapi pendapat mereka tidak ada yang sama.
Terlihat pak tua berjenggot panjang itu sambil
tertawa menerima para tamunya kemudian dia
berjalan menghampiri Gong Sun Zuo Zu. Guan
Ning terus mencari Shen San Niang tapi bayangannya tidak terlihat, lalu dia bertanya,
"Karena salah jalan sehingga aku terlambat datang,
apakah Tetua melihat Nyonya Shen?"
Pak tua itu tersenyum. Dia masih memperhatikan Gong Sun Zuo Zu dan membuka
bajunya dan segera memeriksa lukanya. Dia
menjawab, "Kalau Nyonya Shen tidak datang
terlebih dulu, dia pasti akan merasa menyesal
seumur hidupnya!"
"Apakah luka Tetua Xi Men bertambah parah
lagi?" "Sepanjang perjalanan tubuh Tetua Xi Men
terbanting-banting sehingga lukanya memburuk,
nyawanya sudah berada di ujung tanduk, kalau
terlambat sedikit saja, sekalipun Hua Tuo (Tabib
Dewi KZ http://kangzusi.com/
Tiongkok yang paling terkenal) hidup kembali,
beliau juga tidak akan bisa menolongnya."
Dia berkata lagi, "Adik, kau sekarang tidak perlu
merasa khawatir lagi. Tuan Xi Men sudah
memakan obat yang kubuat. Dia sedang beristirahat. Nyonya Shen dan gadis itu sedang
mengurusnya. Mereka tidak boleh diganggu saat
ini, setelah melewati 3-5 jam, dia akan terlepas dari
masa kristis."
Guan Ning menjawab dengan 'oh' panjang dan
dia melihat ke arah pintu kamar lalu berkata,
"Sungguh berbahaya!" Diam-diam dia berpikir,
"Orang baik nyawanya pasti akan tertolong. Kalau
Tuan Xi Men bisa sembuh kali ini, maka semua
rahasia di Wisma Si Ming bisa terungkap."
Dia menghapus keringatnya, dan dia merasa
sudah tenang. Terdengar Ling Ying berkata, "Tetua
Xi Men telah meminum obat Cui Xiu Hu Xin Dan
dariku, mengapa lukanya bisa bertambah parah?"
Dia melihat pak tua berjenggot panjang,
sepertinya dia ingin mencari tahu rahasia tabib
yang terkenal di dunia persilatan itu.
Pak tua itu memegang nadi Gong Sun Zuo Zu.
Pelan-pelan dia membalikkan kepalanya. Sambil
tersenyum dia melihat Ling Ying dan berkata,
"Ternyata Nona adalah murid Huang Shan Cui Xiu
yang terkenal di dunia persilatan itu, benar-benar
membuatku kagum."
Dewi KZ http://kangzusi.com/
Kata-katanya baru selesai, tawanya seperti
ditarik dan dia melanjutkan lagi, "Cui Xiu Hu Xin
Dan adalah obat yang selama ini selalu diributkan
oleh orang-orang dunia persilatan tapi fungsinya
hanya untuk menjaga kesehatan jantung dan
membuat racun di tubuh Tetua Xi Men berhenti
bereaksi. Kecuali tubuhnya terkena racun dia
masih terluka dalam cukup parah. Racun memang
berhasil dicegah oleh Cui Xiu Hu Xin Dan tapi luka
dalamnya bertambah berat...."
Ling Ying mengerutkan dahinya dan berkata,
"Ternyata seperti itu...."
Tiba-tiba dia teringat sesuatu dan berkata, "Ilmu
silat Tetua Xi Men begitu tinggi, siapa yang telah
membuatnya terluka parah" Tabib adalah orang
yang sangat berpengalaman, apakah Anda bisa
melihat luka Tetua Xi Men berasal dari perkumpulan mana?"
Pelan-pelan pak tua ini bicara, "Aku bisa
melihatnya tapi karena hal ini berhubungan
dengan suatu masalah besar, sebelum mendapatkan bukti yang cukup kuat, aku tidak
bisa sembarangan bicara...."
Muridnya yang bernama Zhang Pin membawakan 2 cangkir teh panas dan diletakkan
di depan Ling Ying. Warna teh itu hijau dan sangat
harum tapi cangkir teh itu sangat kasar dan jelek.
Guan Ning lahir dari kalangan keluarga kaya.
Begitu melihat cangkir teh itu, dia tahu kalau teh
yang disuguhkan kepada mereka adalah teh yang
Dewi KZ http://kangzusi.com/
terkenal. Setelah menempuh perjalanan jauh
sekarang dia merasa haus dengan penuh semangat
dia mengambil cangkir itu, Ling Ying tiba-tiba
menepuk meja dan berkata, "Benar!"Meja dan kursi terbuat dari kayu kasar, setelah
meja itu dipukul dengan semangat oleh Ling Ying,
meja itu terlihat bergoyang dengan sangat kencang,
membuat dua cangkir yang berisi teh itu panas
bergeser dan terjatuh. Teh tumpah ke mana-mana,
sorot mata pak tua itu tampak sedikit berubah,
sepertinya Ling Ying tidak sadar. Dia berkata,
"Menurutku, orang yang telah memukul Tetua Xi
Men sampai terluka begitu parah adalah orang
yang mempunyai ilmu silat tinggi, dan di dunia
persilatan diapun mempunyai kedudukan tinggi.
Tetua tidak mau memberitahukannya kepada kami
mungkin karena Tetua takut akan sesuatu, apakah
benar?" Pak tua itu menjawab, "Itu sudah pasti." Dia
berpesan kepada Zhang Pin, "Pin Er, ambilkan lagi
2 cangkir teh!"
Ling Ying tertawa dan berkata, "Tetua begitu
perhatian kepada kami, aku merasa sangat
berterima kasih, kami tidak berani meminta teh
lagi. Kakak Zhang, tidak perlu mengambilkan teh
lagi untuk kami."
Pelan-pelan dia membungkukkan badan dan
membuang cangkir yang sudah pecah itu keluar
ruangan. Dewi KZ http://kangzusi.com/
Guan Ning tampak mengerutkan dahinya, dia
merasa marah karena Ling Ying telah berbuat
begitu ceroboh.
Terlihat pak tua itu memeriksa luka Gong Sun
Zuo Zu lagi, dia tidak melihat Ling Ying. Muridnya
yang bernama Zhang Pin tampak berdiri dengan
bengong di depan pintu. Matanya tampak berputar-putar,
entah apa yang sedang dipikirkannya, tapi tampaknya dia tidak bermaksud ingin membantu Ling Ying memungut
pecahan cangkir itu. Guan Ning mulai merasaan
apa yang terjadi hari ini, menimbulkan banyak
kecurigaan. Sorot mata Zhang Pin yang tampak kebingungan
melihat ke arah pecahan mangkuk yang terlempar
oleh Ling Ying, dalam benaknya kembali terpikir
pada 17 mangkuk teh"yang dilihatnya di Wisma,
tapi mayat yang ditemukannya hanya ada 15,
sedangkan ada 17
mangkuk teh di sana, sedangkan sisa dua cangkir itu....
Terdengar pak tua itu menarik nafas, pelanpelan dia mengangkat kepalanya dan berkata, "Pak
tua ini karena merasa marah telah bertindak
dengan tergesa-gesa, gerakannya menyerang ke


Legenda Kematian Karya Gu Long di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

bagian hatinya. Dia juga telah melewati pertarungan sengit kemudian masuk angin. Kelihatan penyakitnya sangat berat tapi setelah
memakan obat yang akan kuberikan nanti dia pasti
akan sehat kembali."
Dewi KZ http://kangzusi.com/
Guan Ning merasa pikiran yang mengganjal
sekarang bisa menjadi lega. Dia melihat Ling Ying
yang saat itu sepertinya tidak mendengar perkataan tabib itu, dia terus melihat ke bawah.
Guan Ning merasa aneh....
Pak tua itu melotot pada muridnya, Zhang Pin.
Dia berkata, "Kedua tamu kita datang dari jauh,
sekarang mereka pasti merasa sangat haus,
apakah kau tidak mendengar pesanku tadi?"
Zhang Pin menyahut lalu dengan pelan berjalan
ke belakang rumah.
Guan Ning mengira Ling Ying akan melarangnya
tapi sekarang dia malah berterima kasih tapi dia
terus menatap sosok belakang Zhang Pin, matanya
bersorot aneh. Guan Ning mengikuti pandangan Ling Ying yang
melihat Zhang Pin tapi Zhang Pin sudah masuk ke
dalam. Pak tua itu berjalan ke sudut ruangan dan
membuka kotak obat yang tersimpan di sana. Dia
mengeluarkan sebuah botol kecil dan tersenyum,
"Mungkin kalian berdua sangat memperhatikan
kondisi pasien dan perasaan kalian tidak tenang.
Sebenarnya kalian tidak perlu merasa khawatir.
Aku jamin dalam waktu 1 jam ini, pak tua Gong
Sun akan sadar kembali."
Guan Ning menyahut, dalam hati dia berpikir,
"Sepertinya aku mengenal sosok pak tua ini.... dan
suaranya juga...."
Dewi KZ http://kangzusi.com/
Tiba-tiba Ling Ying berputar, dia masuk ke
ruangan yang pintunya tertutup!
Pak tua itu sedang membungkukkan badan
berniat akan memasukkan obat ke dalam mulut
Gong Sun Zuo Zu. Melihat keadaan itu dengan
cepat dia menghalangi gerakan Ling Ying, tapi
terlambat. Tangan Ling Ying sudah mendorong
pintu itu.... Di sana.... Sekarang bayangan biru itu secepat kilat
berjalan ke depan Ling Ying, kedua tangannya
membawa 2 cangkir teh yang masih tampak
mengepul, ternyata dia adalah murid pak tua yang
bernama Zhang Pin.
Terpaksa Ling Ying menurunkan tangannya, dia
membalikkan badannya dan dengan ramah berkata
kepada pak tua itu, "Aku mengkhawatirkan luka
Tetua Xi Men, apakah lukanya tidak mengalami
masalah" Aku lupa dengan pesan Tetua tadi, aku
benar-benar minta maaf."
Kemudian dengan pelan dia berjalan kembali ke
sisi meja. Pak tua itu dengan nada tidak senang
berkata, "Aku tidak berbohong, anda tenang saja,
Nona!" Dia berjalan ke sisi Gong Sun Zuo Zu lagi.
Wajah Zhang Pin tampak datar, dia meletakkan
cangkir itu di atas meja, setelah itu tangannya
tampak terkulai di kedua sisi tubuhnya.
Dewi KZ http://kangzusi.com/
Sekarang Guan Ning bisa mengerti apa maksud
Ling Ying tadi, ternyata semua itu mengandung
makna tertentu, karena itu diapun tidak terburuburu minum tehnya, dia terus melihat Ling Ying.
Ling Ying sama sekali tidak melihat ke arah
cangkir itu, dia terus melihat gerak-gerik pak tua.
Pak tua itu membuka mulut Gong Sun Zuo Zu,
dan bersiap-siap memasukkan obat ke dalam
mulutnya.... Tiba-tiba Ling Ying berkata kepada Zhang Pin,
"Tadi kulihat ilmu silat Kakak Zhang sangat cepat,
tapi.... rasanya aku mengenal jurus itu, aku
sekedar ingin bertanya, biasanya Kakak Zhang
berkelana ke daerah mana saja?"
Sewaktu Ling Ying menanyakan hal itu, gerakan
pak tua tampak berhenti seolah sedang mendengarkan percakapan mereka.
Segera dalam benak Guan Ning terbersit suatu
bayangan yang sangat jelas, dia melihat Zhang Pin,
wajah Zhang Pin seperti tertawa juga seperti tidak,
hanya mengangkat sudut mulutnya saja, matanya
tampak berkedip-kedip. Dia berkata, "Nona terlalu
memuji, aku selalu mengikuti guru mempelajari
ilmu ketabiban, dan sampai saat ini belum lulus,
mana mungkin aku bisa berkelana di dunia
persilatan?"
Ling Ying tersenyum, dia tidak bertanya lagi.
Dewi KZ http://kangzusi.com/
Guan Ning adalah orang yang sangat pintar,
menghadapi hal seperti ini dia selalu berhati-hati,
bayangan yang sempat melintas dalam pikirannya,
dia seperti menangkap sesuatu dan diapun
menangkap logat bicara Zhang Pin, segera
semuanya terangkai dengan jelas....
Dia sadar ternyata Zhang Pin adalah salah satu
dari laki-laki berbaju hitam itu yang pernah
ditemuinya di kuil, dan dia adalah laki-laki berbaju
hitam dengan perawakan pendek. Tapi Guan Ning
tidak segera mengambil kesimpulan bahwa Zhang
Pin adalah orang itu, dia hanya melihat Ling Ying
dengan sorot mata bertanya.
Ling Ying membalas tatapannya dan tersenyum
mengerti. Zhang Pin mendekati pak tua itu dan dengan
suara kecil dia bertanya, "Mereka tidak mau
minum, sekarang bagaimana?"
Walaupun suaranya kecil dan berbisik tapi
karena Ling Ying sepenuh hati mendengarkan
ucapannya dia bisa mendengar dengan jelas. Katakatanya sangat sederhana, tapi Ling Ying mendengar semuanya dengan jelas....
Tiba-tiba dia berteriak, "Nyonya Hong Pao (baju
merah)!" Zhang Pin dengan cepat membalikkan kepalanya
melihat Ling Ying, dia kelihatan marah.
Pak tua itu segera mundur ke pinggir....
Dewi KZ http://kangzusi.com/
Ling Ying meloncat menunjuk Zhang Pin dan
berkata, "Kau adalah ketua Wisma Si Ming, Hong
Pao Ke!" Perubahan yang terjadi secara tiba-tiba membuat Guan Ning seperti menemukan titik
terang, tapi segera menghilang lagi, dia berpikir,
"Suami istri Wisma Si Ming sudah mati dan aku
sendiri yang menyaksikan mayat mereka ada di
sana, mengapa Ying Er begitu yakin kalau mereka
berdua ini adalah suami istri Hong Pao, apalagi...."
Pikirannya belum selesai dijalin, dia mendengar
suara tawa yang menyeramkan, ternyata suara itu
berasal dari pak tua berjanggut itu, dia mengenal
suara itu, dan diapun menolehkan kepalanya
untuk melihat. Kedua mata pak tua itu terlihat sangat
bersemangat dan saat ini dia sedang menatap Ling
Ying, lalu berkata, "Nona benar-benar sangat
pantas menjadi murid Huang Shang Cui Xiu,
pikiranmu bergerak sangat cepat, membuat orang
kagum kepada Nona, tapi...."
Sambil tertawa dengan keras dia membersihkan
wajahnya. Setelah tawanya berhenti wajah pak tua itu
sudah berubah menjadi laki-laki setengah baya
yang tampan. "Sayangnya kalian sudah berada di tangan kami,
Nona harus menunggu reinkarnasi dulu baru bisa
Dewi KZ http://kangzusi.com/
menyampaikan rahasia besar ini kepada dunia
persilatan."
Nada bicaranya penuh dengan penghinaan.
Zhang Pin memutar tubuhnya, wajahnya yang
terlihat kuning seperti sakit sekarang berubah
menjadi seraut wajah yang cantik, sambil tertawa
dia berjalan mendekati Ling Ying dan berkata,
"Nona, ilmu silatmu sangat bagus, selain itu kau
pintar dan cantik." Dia menghela nafas dalamdalam seperti menyesali sesuatu dan dia berkata
lagi, "Aku benar-benar tidak tega mengirimmu ke
neraka." Sekarang Guan Ning tidak ragu lagi,
ternyata laki-laki dan perempuan yang ada di
depan matanya sekarang ini adalah suami istri
pemimpin Wisma Si Ming, yang pernah dilihatnya
dalam bentuk mayat di Wisma Si Ming. Anehnya di
dunia persilatan ini, ternyata ada orang yeng begitu
mirip. Sekarang suami istri ini menganggap bahwa
kematian orang-orang di Wisma Si Ming adalah hal
yang sepele dan bukan merupakan sesuatu yang
aneh. Dia marah dan berkata, "Aku lihat wajah
kalian tampan dan cantik, tapi hati kalian beracun
seperti ular berbisa, pantas Tuan Muda...."
Tiba-tiba dia teringat kalau dia menyebut nama
Gong Sun Yong itu bukanlah suatu hal yang baik,
karena itu segera dia mengalihkan pembicaraan....
Hong Pao Ke meloncat ke depannya dan
membentak, "Diam! Waktu itu kalau bukan karena
Dewi KZ http://kangzusi.com/
terjadi kebakaran di kuil kau pasti sudah mati di
tanganku, kali ini aku tidak akan pernah
melepaskanmu lagi!"
Guan Ning baru mengerti, "Ternyata dua lakilaki berbaju hitam itu adalah suami istri Wisma Si
Ming, waktu itu kalau bukan karena Shen San
Niang datang, aku dan Ying Er pasti sudah mati,
tapi kali ini...."
Mengingat hal ini dia merasa tegang dan tanpa
terasa dia mundur beberapa langkah.
Terdengar Ling Ying berteriak, "Nanti dulu!"
Terlihat Ling Ying tertawa, dia masih bisa tenang
dalam keadaan seperti ini, dia melihat Nyonya
Hong Pao. Guan Ning berpikir, "Ying Er sangat
pintar, mungkin dia sudah terpikir suatu cara
untuk melawan mereka."
Nyonya Hong Pao tersenyum kepada Ling Ying,
"Nona, apakah ada kata-kata terakhir yang ingin
kau sampaikan?"
Ling Ying mengangguk dan diapun tertawa,
"Benar, Nyonya tadi mengatakan kalau aku adalah
gadis pintar, sebenarnya kalau dibandingkan
dengan kepintaran Nyonya aku masih kalah jauh."
Nyonya Hong Pao tertawa, "Sudahlah, kau
jangan memujiku lagi. Ada hal apa lagi yang ingin
kau sampaikan, cepat katakan sekarang, nanti
tidak akan sempat lagi!"
Dewi KZ http://kangzusi.com/
Tiba-tiba wajah Ling Ying memerah, dia
menundukkan kepalanya dan berkata, "Tidak ada
hal lain yang ingin disampaikan, hanya saja dia...."
Kepalanya lebih ditundukkan lagi, suaranya
semakin rendah dan sudut matanya melirik Guan
Ning. Nyonya Hong Pao tertawa, "Aku mengerti, adik
kecil, kau tidak perlu merasa malu, kalian adalah
sepasang Yuan Yang (nama burung) yang bernasib
sama, bila ada kata-kata yang belum sempat
terungkapkan, nanti sepanjang perjalanan kalian
menuju neraka, kalian bisa mengobrol dengan
puas!" Dia berjalan dua langkah.


Legenda Kematian Karya Gu Long di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Ling Ying sedikit mengangkat kepalanya dan
berkata, "Nyonya sangat pintar, masa Nyonya tidak
melihat kalau si bodoh itu tidak mengerti isi
hatiku?" Guan Ning terpaku, "Kau sayang kepadaku,
masa aku tidak tahu itu?"
Tapi setelah dipikir-pikir, segera dia mengerti
dan pura-pura seperti baru tersadar, dengan suara
bergetar dia berkata, "Apakah perkataanmu itu
benar, Ying Er?" Dia segera berjalan mendekati
Ling Ying dan mencium Ling Ying.
Hong Pao Ke membentak, "Diam di sana!" Sambil
tertawa seram dia berkata lagi, "Kalian berdua baru
makan nasi beberapa hari, sudah berani menipuku!" Segera dia berkata kepada Nyonya
Hong Pao, "Lebih baik cepat kirim mereka ke
Dewi KZ http://kangzusi.com/
neraka, kalau tidak aku takut akan terjadi
perubahan yang tidak terduga!"
Mereka mulai menyerang.
Guan Ning berteriak, "Nanti dulu!"
Dia mundur beberapa langkah.
Hong Pao Ke mendekat dan bertanya dengan
dingin, "Apa lagi pesan terakhir yang ingin kau
sampaikan?"
Tanya Guan Ning dengan tenang, "Tuan telah
membunuh 15 orang, semua tujuan itu adalah
untuk mendapatkan Ru Yi Qing Qian yang sulit
ditemukan, apakah Tuan tidak ingin tahu di mana
keberadaan Ru Yi Qing Qian sebenarnya?"
Hong Pao Ke berhenti melangkah, sorot matanya
yang tajam terus menatap Guam Ning, seperti ingin
mengorek isi hati Guan Ning....
Senyum Nyonya Hong Pao menghilang, dia
melihat Guan Ning sedangkan Ling Ying tidak
berkata apa-apa.
Dalam hati Guan Ning menghela nafas,
"Kekuatan sihir Ru Yi Qing Qian benar-benar
hebat, bisa membuat seseorang yang kecanduan
membunuh melepas keinginannya. Berarti kabar
yang mengatakan kalau Ru Yi Qing Qian adalah
benda sial, ternyata benar, tapi aku...."
Hong Pao Ke tampak mengerutkan dahi dan
tertawa dingin, "Di depan malaikat maut kau
Dewi KZ http://kangzusi.com/
masih berani berbuat macam-macam?"
Dia menyerang dengan cepat.
Guan Ning telah berhasil menenangkan dirinya,
lalu diapun melihat serangan Hong Pao Ke, dia
mengangkat tangan kirinya dan tangan kanannya
dengan cepat menepis tangan kanan lawan.
Jurus aneh ini Guan Ning ambil dari catatan
yang terdapat di dalam Ru Yi Qing Qian, Hong Pao
Ke pernah melihat dan mengalami sendiri jurus itu
kemarin malam, walaupun dia tahu Guan Ning
tidak dapat meneruskan jurus ini tapi dia tetap
tidak dapat mencairkan serangan Guan Ning
karena itu terpaksa Hong Pao Ke mundur beberapa
langkah. Sedangkan Ling Ying sudah bertarung
dengan Nyonya Hong Pao, terlihat kilatan cahaya
sepanjang setengah meter dan muncullah 9
kuntum cahaya pedang yang tampak berkilau,
gerakannya cepat seperti kilat. Menyerang ke arah
nadi penting Nyonya Hong Pao....
Nyonya Hong Pao tampak tertawa dan berkata,
"Adik kecil, ternyata kau ingin melawanku!"
Dia berhasil menepis serangan pedang Ling Ying
dan dia segera menotok nadi pundak Ling Ying.
Tapi Ling Ying membungkukkan badannya dan
pedang yang diputarnya tampak membentuk
lingkaran, kemudian pedang itu naik ke atas,
menepis pergelangan lawan, dari sudut matanya
dia bisa melihat Guan Ning yang sedang memaksa
Hong Pao Ke untuk mundur, Ling Ying merasa
Dewi KZ http://kangzusi.com/
sedikit tenang dengan cepat dia mengeluarkan tiga
serangan, tenaga yang keluar seperti hujan dan air
bah. Nyonya Hong Pao tersenyum, dia hanya
beberapa kali menghindar dan berhasil mencairkan
serangan Ling Ying, sekarang dia mulai menyerang
tempat-tempat penting di tubuh Ling Ying.
Dari pertarungan kemarin malam di kuil itu,
Ling Ying tahu walaupun Guan Ning menguasai
beberapa jurus aneh tapi jika bertarung dalam
waktu yang lama dia pasti akan dikalahkan oleh
Hong Pao Ke, karena itu dari sudut matanya dia
selalu memantau gerakan Guan Ning.
Walaupun Guan Ning hafal dengan jurus- jurus
yang terdapat di dalam Ru Yi Qing Qian tapi itu
hanya berupa teori sedangkan prakteknya dia
sama sekali tidak ada, maka dia hanya bisa
mengeluarkan 3 jurus yang pernah digunakannya"
Hong Pao Ke tertawa dengan sinis, "Ternyata
jurusmu hanya sedemikian rupa!"
Kemudian tangan Hong Pao Ke mulai bergerak,
bayangan telapak tangannya mengelilingi tubuh
Guan Ning, membuat Guan Ning kalang kabut
dibuatnya. Ling Ying merasa cemas dan gerakannya
terburu-buru, tapi dia juga sudah terkurung oleh
jurus-jurus Nyonya Hong Pao, dia sama sekali
tidak bisa membebaskan diri.
Dewi KZ http://kangzusi.com/
Tiba-tiba Guan Ning membentak, tubuhnya
melenting, satu kakinya berputar dan ternyata dia
bisa melepaskan diri dari serangan Hong Pao Ke.
Guan Ning berdiri dengan tegak, dia tampak
sedang berpikir, terhadap keadaan di sekelilingnya
sepertinya dia tidak peduli. Hong Pao Ke merasa
aneh melihat bocah itu, apa yang sedang
dilakukan. Ternyata Guan Ning sedang memikirkan kembali
jurus yang tiba-tiba saja dikeluarkan, menurut
catatan di dalam Ru Yi Qing Qian, jurus ini sangat
dahsyat kalau sudah benar-benar dilatih. Walaupun menyerang secara bertubi-tubi, dia
masih bisa dengan tenang mengeluarkan serangan
dan bahkan bisa membalas serangan lawan.
Tadi dia telah mengeluarkan jurus itu, benarbenar seperti yang tertulis di dalam catatan itu,
dalam hati dia merasakan kegembiraan besar, dia
merasa catatan itu banyak manfaatnya, sekalipun
dia berada dalam bahaya dia tidak
tidak merasakan bahaya bahkan lupa dengan keadaan di
sekelilingnya. Ling Ying melihat keadaan Guan Ning seperti itu,
dia membentak menyadarkan Guan Ning, "Xiao
Guan, kau sedang apa?"
Dia memaksa Nyonya Hong Pao mundur dan
siap bergabung dengan Guan Ning tapi Nyonya
Hong Pao malah tertawa, "Jangan macam-macam,
Dewi KZ http://kangzusi.com/
jika masih ada yang ingin disampaikan, bicarakan
saja nanti di neraka!"
Dia menghindari serangan pedang Ling Ying,
tiba-tiba dia menyerang, membuat Ling Ying
mundur lagi. Tiba-tiba Guan Ning berteriak, "Berhenti semua!
Dengarkan dulu perkataanku!"
Bayangan orang yang bertarung segera berhenti,
Nyonya Hong Pao dan Ling Ying pun segera
berhenti, mereka berdiri dengan diam.
Sambil membereskan rambutnya Nyonya Hong
Pao bertanya, "Apakah adik kecil ingin mengobrol
terlebih dulu dengan kekasihmu?"
Wajah Guan Ning berubah, dia berkata kepada
Hong Pao Ke, "Kau tidak bisa memecahkan jurus
tadi, apakah kau tahu jurus itu berasal dari
mana?" Hong Pao Ke terpaku, dia berpikir, "Bocah ini
tidak terlalu banyak menguasai ilmu silat, tapi
jurus yang dikeluarkannnya sangat tidak masuk
akal, bahkan membuat orang menjadi bingung
dibuatnya, apakah...."
Tapi di bibir dia tetap dengan masa bodoh
berkata, "Ilmu silatmu memang sedikit aneh, tapi
tidak terlalu mengagumkan, dari segi mana kau
membanggakannya?"
Guan Ning tersenyum dengan santai dia
menjawab, "Ilmu silat yang selama ini selalu kau
Dewi KZ http://kangzusi.com/
inginkan dan tercatat di dalam Ru Yi Qing Qian,
apakah kau tidak...."
Suami istri Hong Pao terlihat mengangguk dan
mereka sudah saling mengerti.
Guan Ning pura-pura tidak melihatnya, dia terus
bicara, "Aku hanya mengeluarkan sebagian jurus,
dan kau sudah menyaksikan kehebatannya, tapi
aku tidak ingin memiliki ilmu itu seorang diri, aku
ingin...."
Hong Pao Ke membentak dan melotot kepadanya, "Kau menginginkan apa?"
Guan Ning menatap matanya yang tampak
serakah, dengan sengaja dan pelan-pelan dia
berkata, "Tapi dia...."
Dia menunjuk Ling Ying, "Begitu dia membuka
kedok istrimu, aku langsung mengetahui kalau
peristiwa di Wisma Si Ming, 15 nyawa telah
melayang, dengan cara apa kalian berhasil
melenyapkan mereka, kecuali ada suatu hal yang
terlihat sedikit tidak menyambung, demi memenuhi keingin-tahuanmu,
aku ingin menyampaikan di mana keberadaan Ru Yi Qing
Qian yang asli, bagaimana menurutmu, Tuan?"
Hong Pao Ke tertawa dingin, "Kau mengatakan
kalau kau sudah mempelajari ilmu rahasia itu,
ternyata kau berbohong lagi!"
Dia maju beberapa langkah.
Dewi KZ http://kangzusi.com/
Nyonya Hong Pao tertawa dingin, dia menghalangi langkah Ling Ying, kemudian tertawa,
"Adik kecil, jangan merasa takut dia belum
mengatakan kalau Ru Yi Qing Qian ada di
tubuhnya bukan?"
Guan Ning pelan-pelan berkata, "Ru Yi Qing
Qian yang asli berjumlah 18 buah, aku hanya
mendapatkan satu, sedangkan 17 lainnya.... Tuan
dan Nyonya bisa memikirkan ada di mana bukan"
Suami istri itu saling pandang, seperti saling
bertanya, apakah kata-kata Guan Ning tadi benar
atau dia hanya sekedar menipu mereka" Keadaan
menjadi sunyi dan sepi.
Di luar sana, di jalanan menuju gunung, Jue
Wang Fu Ren Shen San Niang sedang mengkuti
jejak roda kereta, dia memacu keretanya bergerak
dengan cepat. Sambil berjalan Jue Wang Fu Ren berpikir, "Ling
Ying pernah mengatakan kalau tabib sakti itu
tinggal di Miao Feng Shan, mengapa dia bisa


Legenda Kematian Karya Gu Long di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

menempuh jalan bercabang" Dan masih ada jejak
seekor kuda yang berjalan bersama dengan kereta
itu, siapakah penunggang kuda itu?"
Karena semua ini terasa mencurigakan, dia
memacu keretanya berjalan lebih cepat.
Di dalam rumah, dalam suasana sepi dan
hening, Ling Ying menunggu dan mendengar apa
yang akan terjadi, semua terlihat di wajahnya.
Dewi KZ http://kangzusi.com/
Hanya Guan Ning yang terlihat santai menunggu
jawaban suami istri itu.
Suami istri Hong Pao sudah lama terkenal,
mereka sangat berpengalaman dan penglihatan
mereka sangat tajam. Hanya dalam waktu sekejap
mereka sudah tahu ada sesuatu yang harus
dicurigai. Hong Pao Ke membentak, "Tak tahu diri! Kau
hanya mimpi! Sebelum kau mati, Ru Yi Qing Qian
akan jatuh di tanganku, untuk
apa kau mengajukan beberapa syarat?"
Tangannya diayunkan dan dengan cepat menyerang Guan Ning.
Walaupun wajah Guan Ning terlihat santai tapi
dalam hati dia merasa sangat cemas, rasa
cemasnya lebih dari Ling Ying, semua hanya akalakalannya saja supaya bisa mengulur waktu,
ternyata siasatnya diketahui oleh suami istri Hong
Pao, dia merasa takut dan tidak tenang, tiba-tiba
dia mengangkat tangan kirinya dan tangan
kanannya mulai menyerang.
Walaupun Hong Pao Ke menertawakan Guan
Ning karena hanya memiliki ilmu hanya sedemikian rupa tapi dia tetap waspada. Begitu
melihat lawan membalas dengan mengayunkan
tangan, dia segera menggeser kakinya, dan
menarik tangan kanannya, kemudian dia berputar
ke belakang Guan Ning, mencoba untuk menotok
nadi Guan Ning.
Dewi KZ http://kangzusi.com/
Guan Ning dengan cepat memutar tubuhnya,
dan tangannya membalik ke atas, tangan kiri
mengeluarkan serangan, kelima jarinya sedikit
dilipat, dia mencengkram pergelangan tangan
kanan Hong Pao Ke. Tangan kanan, jari telunjuk,
dan jari tengah siap menyolok ke arah lawan.
Jurus ini sangat aneh, menotok musuh yang
sedang menyerang, semua posisi dan waktunya
sangat tepat, maka dalam waktu yang singkat ini
Guan Ning berhasil mengeluarkan satu jurus aneh
lagi! Hong Pao Ke masih terus menyerangnya, tibatiba Guan Ning berteriak, "Siapa yang menginginkan Ru Yi Qing Qian, kejar aku!"
Siapa yang akan tahu"
Tiba-tiba di depannya Hong Pao Ke sudah
menghalangi langkahnya, dia tertawa, "Apakah
adik ingin meninggalkan kekasihmu dan melarikan
diri" Aku tidak setuju dengan perbuatanmu!"
Dia menyerang dengan tenaga seperti angin
ribut, seperti gelombang di Zhang Jiang dan Huang
He. Ling Ying ternyata juga dihalangi oleh Hong Pao
Ke, membuat kakinya tidak bisa bergeser sedikitpun. Ling Ying mulai tahu mengapa Hong Pao Ke bisa
terkenal" Ketika menyerang, jurus yang mereka
lancarkan tidak akan mendapatkan hasil banyak,
Dewi KZ http://kangzusi.com/
hanya meminta supaya mereka tidak kalah.
Setelah beberapa jurus dikeluarkan, dia teringat
pada pertarungan terakhir kemarin di kuil tua itu.
Dia memarahi dirinya sendiri, "Dasar pikun!"
Segera dia mengubah jurus-jurusya, pedangpun
digerakan, walaupun ilmu silat Hong Pao Ke hebat
tapi menghadapi ilmu pedang Huang Shan Cui Xiu,
dia tidak terlalu mengerti. Karena dia diserang oleh
Ling Ying terus menerus maka dia hanya bisa
mengandalkan gerakan tubuhnya yang cepat dan
kekuatan telapak untuk menghindari semua
serangan Ling Ying, dia hanya menyerang sekalikali. Tapi Guan Ning yang sedang berada di sebelah
sana dipaksa menghadapi jurus-jurus ganas milik
Nyonya Hong Pao, membuat dia tidak ada waktu
untuk berpikir, walaupun mempunyai teknik
banyak tapi gerakannya tidak tersusun. Jika tadi
dia tidak menggunakan jurus secara bergantian
sehingga dia bisa menghindari bahaya beberapa
kali, mungkin sejak tadi dia sudah terbunuh oleh
Nyonya Hong Pao. Tapi jika terus berlanjut....
Nyonya Hong Pao tahu kalau kemenangan sudah
ada di tangannya, dengan tersenyum dia melihat
Guan Ning kemudian dia berhasil menepuk
pundaknya. Guan Ning merasa sakit, Tubuhnya
mulai limbung. Tiba-tiba Nyonya Hong Pao mengubah tangannya
membentuk cakar, dia mencengkram nadi tangan
Dewi KZ http://kangzusi.com/
kanan Guan Ning dan berkata, "Kau berbaring
baik-baik di sini!"
Tapi Guan Ning berusaha memberontak....
Nyonya Hong Pao merasa ada tenaga besar
datang dari pergelangan tangan Guan Ning,
membuat kelima jarinya tidak kuat memegang.
Terlihat Hong Pao Ke terus berteriak, suaranya
menggetarkan bubungan rumah. Nyonya Hong Pao
melihat suaminya terdesak oleh Ling
Ying, posisinya berada di sudut ruangan, kaki dan
tangan tidak bisa digerakkan, tampaknya dia akan
terluka di bawah pedang Ling Ying, maka ketika
dia melihat Guan Ning berusaha memberontak dia
ingin segera membanting Guan Ning. Tapi sekarang
dia malah berlari ke arah Ling Ying dan berkata,
"Adik kecil, aku akan menemanimu bermain-main."
Segera dia menotok nadi Ling Ying di bagian
pinggang. Ling Ying berusaha menghindar dan
membalikkan badan untuk menusuk Nyonya Hong
Pao. Tapi dia bertanya, "Xiao Guan, bagaimana
perasaanmu sekarang?"
Sambil bicara dia mulai menyerang Nyonya Hong
Pao, "Tidak apa-apa! Kau harus berhati-hati...."
Kata-kata Guan Ning baru selesai, Hong Pao Ke
diam-diam menghampiri mereka. Tangan kiri
berusaha memukul ke arah dada dan tangan
kanan menebas ke rusuk Guan Ning.
Dewi KZ http://kangzusi.com/
Rasa sakit di siku Guan Ning belum menghilang,
badan bagian kanannya sedikit kaku. Begitu
melihat Hong Pao Ke mulai menyerangnya, dia
berusaha menghindar. Tapi kakinya tersandung
oleh kursi dan tubuhnya mulai limbung lalu
terjatuh. Hong Pao Ke tertawa sinis, kedua
tangannya siap menebas.
Saat Hong Pao Ke merasa senang, tidak ada
seorangpun yang tahu bahwa ada kereta datang
dan sesosok bayangan langsing dan tinggi tiba-tiba
muncul di depan pintu, dia mengerutkan dahi,
tangan terangkat, jarinya menunjuk....
Segera Hong Pao Ke memegang pinggangnya
kemudian diapun terjatuh. Sepasang matanya
memancarkan rasa sakit, ketakutan, dan kecewa
melihat ke arah pintu. Sambil terengah-engah dia
berkata, "Kau, kau lagi...."
Suaranya semakin kecil semakin tidak terdengar.... Guan Ning berhasil lolos dari maut. Dia
berteriak, "Nyonya, kau datang tepat pada
waktunya...."
Tiba-tiba dari sudut rumah ada yang menjerit,
kemudian Nyonya Hong Pao terlihat sedang
memegang dadanya, lalu dia keluar terburu-buru,
badannya sempoyongan. Kedua kakinya terasa
lemas dan diapun terjatuh di sisi Hong Pao Ke, dari
sela-sela jari terlihat darah segar mengalir.
Dewi KZ http://kangzusi.com/
Ling Ying memegang pedangnya, lalu pelanpelan mendekati Nyonya Hong Pao, melihat
sebentar, kemudian pedang dimasukkan kembali
ke dalam sarungnya.
Nyonya Hong Pao dengan marah berkata,
"Apakah orang yang bertemu denganmu harus
selalu merasa putus harapan?"
Jue Wang Fu Ren tertawa, dia menunjuk Guan
Ning dan Ling Ying, dengan lembut dia menjawab,
"Mereka berdua tidak merasa putus harapan,
sebaliknya mereka malah mempunyai harapan
besar!" Kata-kata ini membuat Guan Ning dan Ling
Ying tertawa. Tiba-tiba Guan Ning berteriak, "Nyonya, mana
tetua Xi Men" Apakah Anda sudah bertemu dengan
tabib sakti itu?"
Jue Wang Fu Ren Shen San Niang menggelengkan kepala dan berkata, "Aku sengaja
berbalik arah untuk mencari kalian supaya kalian
bisa menunjukkan jalan. Siapa yang bakal
menduga kalau kalian akan bertemu dengan suami
istri ini. Apa yang telah terjadi?"
"Ceritanya panjang, lebih baik kita cari tabib
sakti itu dulu," jawab Ling Ying.
Setelah berkata seperti itu dia tidak melihat ke
arah suami istri Si Ming lagi, dengan cepat dia naik
ke atas kereta.
Dewi KZ http://kangzusi.com/
Guan Ning menggendong Gong Sun Zuo Zu
keluar dari pintu. Dalam hati dia menarik nafas,
"Kalian berdua sebenarnya adalah sepasang suami
istri yang serasi, karena serakah maka akibatnya
menjadi seperti ini, sekarang kalian berlumuran
darah dan roboh, bukankah keadaan kalian
sekarang seperti keadaan suami istri yang mati di
Wisma Si Ming" Tuhan memang adil!"
Guan Ning masih merasa tidak enak. Ling Ying
sudah berteriak, "Xiao Guan, apakah kau tidak
tega meninggalkan mereka?"
Dengan cepat Guan Ning menggendong Gong
Sun Zuo Zu meninggalkan rumah yang seumur
hidup tidak akan pernah dilupakannya. Dia
menaruh Gong Sun Zuo Zu ke dalam kereta
kemudian diapun naik ke atas kereta dan duduk
bersama dengan Ling Ying, kereta menggelinding
ke jalan besar.
Matahari sudah berada di sebelah barat. Dua
kereta berjalan dijalan besar membuat jalan
dipenuhi dengan debu berwarna coklat. Setelah
tiba di Miao Feng Shan, kereta baru berjalan
dengan pelan. Begitu memasuki pegunungan kirakira setengah kilometer, turun seorang pemuda
yang tampan dari kereta"Guan Ning.
Pelan-pelan dia bertanya kepada petani yang
sedang membereskan alat bercocok tanamnya,
"Permisi, apakah di Miao Feng Shan sini tinggal
tabib sakti?"
Dewi KZ http://kangzusi.com/
Pak tani yang sudah tua itu menjawab sambil
menggelengkan kepala, "Di gunung ini hanya ada


Legenda Kematian Karya Gu Long di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

seorang tabib biasa, sifatnya aneh. Kami tidak
pernah tahu kalau di Miao Feng Shan tinggal tabib
sakti." Guan Ning merasa sangat senang, dia menanyakan dengan jelas jalan menuju Miao Feng
Shan kemudian dia berunding dengan Jue Wang
Fu Ren. Mereka mengambil suatu keputusan, tidak
masalah bila tabibnya tabib biasa, kemudian
mereka menggendong Gong Sun Zuo Zu dan Xi
Men Yi Bai turun dari kereta, dengan ilmu
meringankan tubuh mereka berlari ke atas
gunung. Hanya memakan waktu kira-kira waktu untuk
makan nasi, mereka sudah memasuki pegunungan
mengikuti petunjuk pak tani itu. Terlihat ada
beberapa rumah papan berada di dalam hutan itu,
dengan cepat mereka berlari ke arah sana dan
mengetuk pintu.
Lama baru terdengar ada jawaban dari seorang
tua, "Masuk!" Suaranya bernada dingin.
Ling Ying mendorong pintu dan masuk kemudian disusul dengan Shen San Niang yang
sedang memapah Xi Men Yi Bai dan Guan Ning
menggendong Gong Sun Zuo Zu .
Perabot rumah itu sangat sederhana, tapi
jendela dan pintu terlihat sangat bersih. Lantai
disapu dengan bersih, di tengah-tengah ruangan
Dewi KZ http://kangzusi.com/
terlihat ada dipan yang terbuat dari batu, di atas
dipan terlihat ada seorang pak tua kurus yang
sedang duduk bersila.
Dengan mata setengah terbuka dia melihat
mereka masuk, tiba-tiba dia melambaikan tangan
kepada Jue Wang Fu Ren dan berkata, "Kemarilah!" Kata sederhana ini terdengar oleh Jue
Wang Fu Ren. Dengan cepat dia sudah menggendong Xi Men Yi Bai ke depan pak tua itu
dan berkata, "Yi Bai terkena racun dari orang
jahat, dia kehilangan ingatan dan keadaannya
sangat berbahaya, aku berharap pak tua...."
Pak tua itu mengangguk, dia memberi kode
supaya Jue Wang Fu Ren tidak banyak bicara lagi.
Kemudian kedua matanya yang tajam melihat Xi
Men Yi Bai dari kepala hingga kaki. Kedua alisnya
yang putih semakin berkerut seperti menemukan
hal yang sangat sulit.
Jue Wang Fu Ren, Shen San Niang melihat
tingkah laku pak tua itu, dia merasa sangat tegang
jantungnya seperti siap meloncat keluar dari
rongga dadanya. Kedua matanya menatap lurus ke
arah tabib itu, mungkin tabib ini akan membuatnya kecewa, tapi dia tidak berani
membuka mulut untuk bertanya.
Suasana di dalam ruangan terasa sangat sepi
seperti sedang berada di kuburan. Mereka masingmasing hanya bisa mendengar detak jantung
mereka sendiri.
Dewi KZ http://kangzusi.com/
Waktu seakan ikut berhenti,harapan Shen San
Niang ikut berubah. Tiba-tiba pak tua kurus itu
menarik nafas panjang kemudian pelan-pelan dia
menggelengkan kepalanya dan menyuruh Shen
San Niang kembali.
Shen San Niang dengan putus asa berteriak,
"Maksud Anda adalah...."
Pak tua tidak berekspresi, dia hanya mengangguk dan sekali lagi menyuruhnya mundur. Shen San Niang berlutut dan berteriak, "Tidak!
Tidak! Yi Bai tidak boleh mati. Dia.... dia tidak
boleh mati!"
Pak tua kurus itu menjawab, "Semua orang akan
mati, apakah dia pengecualian?"
Ling Ying berkata, "Tetua Xi Men sudah
meminum obat Cui Xiu Hu Xin Da, bila pak tua...."
Pak tua itu tetap menggelengkan kepalanya dan
berkata, "Jantungnya memang belum berhenti tapi
organ tubuhnya sudah cacat, kalian masih bisa
membiarkan jantungnya terus berdetak, kalian
sudah harus merasa puas."
Kemudian dia memerintah Guan Ning naju ke
depannya. Guan Ning menggendong Gong Sun Zuo
Zu ke depan pak tua itu. Dia memberi hormat,
"Tetua ini sakit berat tapi aku tetap berharap pak
tua bisa mengobati Tetua Xi Men terlebih dulu...."
Dewi KZ http://kangzusi.com/
Tapi pak tua itu langsung berjalan melewati Jue
Wang Fu Ren dan mengambil alih Gong Sun Zuo
Zu dari pelukan Guan Ning dan dibawa ke ruangan
sebelah, dia tidak melihat mereka lagi. Guan Ning
tidak menyangka kalau tabib sakti itu begitu
dingin. Dia berteriak, "Tuan Besar...."
Tapi pintu sudah ditutup dengan rapat. Guan
Ning bengong berdiri di depan pintu. Lama....
lama.... tiba-tiba dia mendengar desah nafas
ringan. Ling Ying yang berada di sisinya berkata,
"Xiao Guan, jangan bengong lagi! Kau lihat
keadaan Jue Wang Fu Ren, sekarang kita harus
bagaimana?"
Shen San Niang masih berlutut di bawah, dia
terus menangisi Xi Men Yi Bai yang berada di
dalam pelukannya. Wajahnya tampak kebingungan, air matanya terus bercucuran,
setetes demi setetes berjatuhan ke tubuh Xi Men Yi
Bai. Cahaya kehidupan yang biasa terlihat di
matanya seperti menghilang mengikuti kematian Xi
Men Yi Bai. Guan Ning dan Ling Ying tahu jika orang yang
kita cintai pergi dan tidak akan kembali, ini adalah
hal yang paling menyedihkan di dunia ini, orang
ketiga tidak akan bisa merasakan kesedihan ini.
Guan Ning melihat Jue Wang Fu Ren, tangannya
terus menggenggam tangan Ling Ying dan berkata,
"Kita jangan berpisah lagi."
Dewi KZ http://kangzusi.com/
Ling Ying membiarkan tangannya dipegang, dari
sorot mata Guan Ning, dia 'bisa mendengar jeritan
hati Guan Ning....
Setelah melewati waktu yang lama"
Tiba-tiba Jue Wang Fu Ren Shen San Niang
menarik nafas panjang, pelan-pelan dia melihat
Ling Ying dan berkata, "Sudah.... waktunya.... kita
pergi!" Kata-kata singkat ini seperti telah menghabiskan
tenaga sangat besar, setiap kata mengandung
kesedihan dan keputus-asaan. Dalam hidupnya dia
sering membuat orang menjadi
putus asa, sekarang dia mendapat gilirannya.
Guan Ning dan Ling Ying saling memandang.
Merekapun ikut menarik nafas. Ling Ying berkata,
"Betul, sudah waktunya kita pergi."
Guan Ning ikut menarik nafas, "Mari kita pergi!"
Angin yang berhembus membuat Guan Ning
menggigil kedinginan, dia menolehkan kepalanya
melihat Ling Ying karena sekarang selain dari sorot
mata Ling Ying, dia tidak bisa menemukan
kehangatan lainnya.
Musim dingin sudah berlalu, musim semi akan
segera tiba tetapi angin yang berhembus masih
terasa dingin. Angin sepoi-sepoi membawa harum
bunga Ding Xiang, masuk melalui jendela dan
melewati rambut seorang perempuan yang sedang
Dewi KZ http://kangzusi.com/
duduk di sana, matanya terlihat penuh dengan
kesedihan. Salju yang mencair mengalir melalui batu yang
ada di belakang dan masuk ke sebuah parit
kemudian bermuara di kolam teratai. Malam segera
tiba.... Dia tidak bergerak hanya duduk di sisi jendela.
Malam gelap menenggelamkan bumi tapi dia tetap
tidak berniat menyalakan lilin.
Pintu yang ada di belakangnya tampak terbuka
sedikit, ada cahaya masuk dari luar, tampak dua
orang gadis membawa rantang. Dengan pelan
mereka memasuki taman, di belakang mereka
terlihat seorang laki-laki dan seorang perempuan
berwajah cantik. Wajah merekapun seperti penuh
dengan kesedihan.
Gadis ini memegang tangan pemuda. Dia
berkata pelan, "Di taman tidak ada lampu, apakah
Shen San Niang sudah tidur?"
Pemuda menghembuskan nafas dan berkata,
"Mungkin belum."
Gadis itu mengerutkan alis, "Aku berharap dia
bisa tidur walau sebentar, beberapa hari ini dia
terlihat sangat lelah."
Kemudian terdengar dua hembusan nafas
panjang mengikuti arah angin. Nafasnya terdengar
begitu ringan tapi perempuan berbaju duka itu
segera tahu, "Adik Ying, masuklah!"
Dewi KZ http://kangzusi.com/
Gadis ini dengan cepat berjalan memasuki
kamar yang letakanya berada di sebelah selatan
dan berkata, "San Niang, ini aku."
Pelayan meletakkan r antan g yang berisi sayur
dan nasi di atas meja kemudian mereka menyalakan lilin, dengan bantuan cahaya lilin yang
redup, terlihat San Niang begitu lelah dan sedih.
Perempuan itu berkata, "Xiao Guan, masuklah!"
Perempuan itu tidak bergerak, kesedihan telah
menekan tubuh dan pikirannya. Pada saat
membuka rantang terlihat ada, 6 macam sayur
yang kelihatan enak dan 3 pasang alat makan serta
cangkir. Ling Ying dengan suara kecil berkata, "San
Niang, aku dan Xiao Guan datang untuk menemanimu makan, bagaimana?"
Di bibir perempuan itu terlihat senyuman,
senyuman itu bukan berarti dia merasa gembira,
karena dia merasa sangat berterima kasih kepada
perhatian yang diberikan Ling Ying dan Guan Ning.
Dia menghela nafas, "Kalian.... kalian benarbenar baik kepadaku."
Kemudian dia berkata lagi, "Adik

Legenda Kematian Karya Gu Long di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Ying, sepertinya kau terlihat lebih kurus."
Kata-kata sederhana ini sudah mengandung
banyak perasaan dan perhatian, selama ini gadis
itu belum pernah merasakan perhatian dari
seseorang. Dewi KZ http://kangzusi.com/
Mata yang bersinar dan tampak bening itu
terlihat berusaha menahan air mata diapun
tertawa, "San Niang, jika kau tidak mau makan,
aku juga tidak mau makan. Apa kau.... kau tega
menyuruhku lebih kurus lagi?"
Bibir perempuan yang mengenakan baju duka
ini terlihat bergerak tapi tidak ada satu katapun
yang keluar dari mulutnya, hanya terlihat air
matanya terus menetes.
Pemuda itu terpaku melihat keadaan mereka.
Sikapnya yang terlihat luwes dan ringan, sekarang
bertambah gagah dan kuat.
Ruangan itu begitu sepi.
Perempuan berbaju duka itu menghapus air
matanya. Dia tertawa dengan terpaksa, "Kalian
menyuruhku makan, kalianpun harus makan. Xiao
Guan, mana araknya" Sewaktu sedih tidak ada
arak, bukankah seperti pada saat sedang gembira
tapi tidak ada teman untuk berbagi, dan ini sama
artinya dengan sedih?"
Guan Ning menyuruh kedua pelayan tadi
membawakan arak untuk mereka, dia terus
memikirkan kedua kalimat yang diucapkan San
Niang. "Waktu sedih tidak ada teman untuk berbagi, itu
tidak menjadi masalah. Tapi jika sedang gembira,
teman akrab tidak berada di sisi kita, itu lebih
menyedihkan lagi."
Dewi KZ http://kangzusi.com/
Dia melihat Ling Ying, kedua kalimat tadi tidak
menyambung, tapi setelah dipikir-pikir sepertinya
mengandung makna yang lebih dalam.
Dia terpaku melihat cangkir keramik yang ada di
depannya, mereka bertiga minum tanpa bersuara,
tidak terasa poci teh telah kosong, diisi kembali,
dan kosong lagi.
Lilin sudah terbakar banyak.
Tiga orang yang sedang sedih mulai bicara.
Mereka adalah Shen San Niang, Guan Ning, dan
Ling Ying. Perjalanan dari Miao Feng Shan hingga ke
ibukota selalu diliputi perasaan seperti itu, rumah
sepi dan bersih seperti ini adalah tempat yang
cocok bagi mereka.
Setelah beberapa lama, mereka tidak ingin
mengungkit kembali hal yang membuat orang
merasa sedih karena mereka tahu hal ini malah
akan melukai perasaan orang.
Sampai saat ini....
Guan Ning menghabiskan araknya lagi, dia
meletakkan cangkir lalu menghembuskan nafas.
"Peristiwa ini sudah ada buktinya, tapi...."
Ling Ying memberi isyarat kepada Guan Ning,
tapi Guan Ning tidak melihatnya. San Niang
tertawa dengan sedih, "Adik Ying, kau jangan
mencegahnya bicara, semua sudah berlalu, orang
Dewi KZ http://kangzusi.com/
yang sudah mati tidak akan bisa hidup kembali.
Kesedihanku.... sepertinya semakin berkurang....
Biarkan dia bicara. Banyak masalah tersimpan di
dalam hati, lebih baik dikeluarkan sekarang."
"Demi menyingkirkan musuh, Si Ming Hong Pao
menyingkirkan mereka dengan segala cara, melenyapkan nyawa Jue Shan Shuang Can, Zhong
Nan Wu Shan, ketua Shao Lin, dan juga Wu Dang.
Sebenarnya di antara mereka dan Si Ming Hong
Pao tidak ada dendam. Mengapa Si Ming Hong Pao
harus melakukan semua ini?" tanya Guan Ning.
"Alasannya tidak sulit untuk ditebak. Orang
dunia persilatan jika ada sedikit selisih paham,
mereka pasti ingin membalas dendam, mungkin Si
Ming Hong Pao adalah orang semacam itu," jelas
Ling Ying. Guan Ning tampak mengerutkan dahi, dia
merasa tidak puas mendengar penjelasan Ling
Ying. Tiba-tiba Ling Ying berseru, mungkin kaerna
dia teringat sesuatu dan berkata, "Mungkin yang
terpenting adalah karena dulu Si Ming Hong Pao
pernah melakukan hal tersembunyi dan tiba-tiba
diketahui oleh seseorang, orang tersebut kemungkinan bisa menyebarluaskan, maka...."
Lanjut Guan Ning, "Pasti seperti itu."
Guan Ning teringat pada huruf yang tergores di
bawah tempat duduk yang ada di kereta mereka,
ditambah lagi dengan ucapan Ling Ying tadi
semuanya menjadi suatu bukti, itulah kenyataan
Dewi KZ http://kangzusi.com/
sebenarnya. Guan Ning sambil tersenyum melihat
Ling Ying. Dia memuji jalan pikiran Ling Ying.
Tapi Ling Ying tiba-tiba mengeluh, "Dia telah
membunuh orang-orang yang mengetahui rahasianya, apa yang dirahasiakannya, tidak ada
seorangpun yang tahu."
San Niang meletakkan cangkir araknya dan
berkata, "Sejak dulu banyak rahasia yang tersimpan dengan rapat. Itu bukan hal yang aneh,
apalagi.... hheehhh! masalah itu
tidak ada hubungannya dengan kita, tidak perlu dipikirkan
lebih jauh lagi!"
Ling Ying dan Guan Ning saling memandang,
walaupun merasa kata-kata San Niang sedikit
tidak benar tapi mereka tidak bisa membantah
perkataannya. San Niang berkata lagi, "Si Ming
Hong Pao bisa menjadi seperti itu karena mereka
merasa ketakutan, dan rasa takut itu sudah
berada di luar batas, maka mereka mencari orang
yang mirip dengan mereka kemudian dengan
ketrampilan tangan mereka, mereka mengubah
orang-orang itu menjadi mirip dengan mereka.
Kemudian mengatur supaya ada orang yang
melihat mayat mereka, maka kalangan dunia
persilatan akan tahu kalau mereka sudah mati dan
tidak akan menyangka kalau merekalah yang
menjadi pembunuhnya."
Guan Ning menghembuskan nafas panjang dan
berkata, "Mereka berdua demi membalas dendam
yang bersifat pribadi, bahkan tega membunuh
Dewi KZ http://kangzusi.com/
murid-murid mereka sendiri, benar-benar sangat
kejam dan sadis." Guan Ning berkata lagi, "Aku
tidak sengaja masuk ke Wisma Si Ming, tapi bukan
mereka yang atur!"
Kata Ling Ying, "Kau bukan diatur oleh mereka,
tapi kau tidak sengaja masuk ke sana, itu lebih
baik daripada diatur oleh mereka."
Guan Ning merasa aneh dan bertanya, "Apa
maksudmu?"
"Orang-orang yang diatur oleh mereka nasibnya
pasti akan sama seperti Si Zhuan, E Mei Bao Nang,
dia adalah orang yang telah membunuh Nang Er,
dan merekalah yang membokong kita dengan
senjata rahasia pada saat kita berada di jembatan."
Sekarang Guan Ning baru mengerti dan berkata,
"Benar, Si Ming Hong Pao sengaja membuar dua
bersaudara Tang sedikit terlambat tiba di gunung,
supaya mereka bisa melihat mayat kedua suami
istri itu, siapa yang menyangka secara tidak
sengaja aku memasuki Wisma Si Ming, dua
bersaudara Tang melihat keadaan ini, mereka
mengira kita telah mendapatkan Ru Yi Qing Qian,
karena itulah mereka berniat membunuh kita,
sayangnya.... heehh! Nang Er yang tidak tahu apaapa harus mati dengan mengenaskan," dia
menghela nafas panjang.
Ling Ying dengan pelan berkata, "Kakak Nang
Er...." Dia berhenti bicara dan dengan cepat
menyambung lagi, "Walaupun Nang Er mati
Dewi KZ http://kangzusi.com/
dengan sangat mengenaskan, tapi dua bersaudara
Tang itu mati lebih mengenaskan lagi, akhirnya
kaupun bisa membalaskan dendam Nang Er."
Guan Ning menundukkan kepalanya, kemudian
dia berkata, "Kau mengatakan kalau aku tidak
sengaja masuk ke Wisma Si Ming, itu lebih bagus
daripada aku diatur oleh mereka masuk ke sana,
apa alasanmu mengatakan itu?"
Ling Ying tersenyum, "Karena kau sama sekali
tidak mengetahui persoalan yang terjadi di dunia
persilatan, juga tidak perlu mengetahui bahwa
orang-orang yang mati itu sebenarnya bukan
terluka parah tapi karena mereka telah diracun,
bahkan kau juga menguburkan mereka satu per
satu." "Apa" Mereka terkena racun" Racun apakah itu"
Mengapa kau bisa mengetahuinya?" tanya Guan
Ning. "Para pesilat tinggi di dunia persilatan mempunyai ilmu yang tinggi, kalau bukan karena
diracun, apakah mungkin mereka bisa mati secara
berbarengan" Tadinya akupun merasa aneh, aku
mengira Tetua Xi Men yang telah membunuh
mereka, kemudian aku membaca huruf-huruf yang
tergores di bawah tempat duduk yang ada di kereta
itu, saat itu aku sadar kalau Si Ming Hong Pao
sangat menguasai ketrampilan tangan untuk
mengubah wajah. Bahkan mereka telah menguasai
ilmu racun. Aku baru mengerti mayat-mayat yang
kau lihat yang mempunyai ilmu silatnya lebih
Dewi KZ http://kangzusi.com/
rendah tampak mati di jalanan semua karena
racun mereka, racun itu menyebar lebih cepat.
Sedangkan bagi mereka yang berilmu silat tinggi
seperti Gong Sun You Zu dan Zhong Nan Wu San
mati di ujung jalan di dekat pondok yang ada di
gunung itu, karena racun yang menyebar di dalam
tubuh mereka bergerak lebih lambat. Setelah itu
merekapun pingsan, suami istri Si Ming Hong Pao
memukul dahi mereka dengan telapak tangan, itu
hanya untuk mengelabui pandangan orang-orang,"
jelas Ling Ying.
Ling Ying terus bicara, membuat ekspresi di
wajah Guan Ning terus berubah, "Ru Yi Qing Qian
menjadi umpan, lalu mereka memancing orangorang dunia persilatan datang ke Wisma Si Ming,
tapi dengan cara apa mereka bisa mengundang
Tetua Xi Men datang ke sana...."
Jawab San Niang dengan pelan, "Kalau dia
mengundang Yi Bai, Yi Bai pasti tidak akan pergi,
mungkin dia mencari Yi Bai dan mengajaknya
bertarung, untuk alasan lain Yi Bai pasti tidak
akan pergi."
Guan Ning terdiam dan hanya menarik nafas,
lalu dia berkata, "Shen San Niang benar- benar
orang yang sangat mengerti Tetua Xi Men, di
kehidupan ini bila bisa mendapatkan pendamping
yang mengerti kita, walau harus mati dia tidak
akan mati dengan sia-sia. Tetua Xi Men sudah
dimakamkan di Xi Shan, dia akan merasa tenang
di sana." Dewi KZ http://kangzusi.com/
Ling Ying menyambung, "Si Ming Hong Pao
dengan siasat mereka mencoba untuk menipuku
dan Tetua Xi Men, begitu kedua bersaudara Tang
melihat keadaan ini, dia masih mengira kalau
mereka telah dibunuh oleh Tetua Xi Men, dan
setelah membunuh mereka tidak kuat maka Tetua
Xi Men akhirnya meninggal. Mereka ingin Tetua Xi
Men setelah meninggal mendapatkan nama buruk,
benar-benar siasat yang busuk!"
Mereka bertiga masih terus minum, sepertinya
mereka sedang bersembahyang di depan kuburan


Legenda Kematian Karya Gu Long di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Xi Men Yi Bai. Kemudian Shen San Niang berkata, "Adik Ying,
walaupun kau masih muda tapi kau sangat pintar,
kalau bukan karena dirimu yang menemukan Si
Ming Hong Pao yang sebenarnya, mungkin
ceritanya akan lain lagi."
"Aku mulai merasa curiga semenjak kejadian di
kuil itu, dengan ilmu silat E Mei Bao Nang mereka
bisa dipaksa mundur hingga ke dalam kuil, dan
mereka kalah begitu menyedihkan, berarti orang
yang mengejar mereka adalah orang yang memiliki
ilmu silat lebih tinggi dari kedua E Mei Bao Nang.
Tapi orang yang memiliki ilmu lebih tinggi dari
mereka bisa dihitung dengan jari, yang paling aneh
lagi adalah, kedua laki-laki berbaju hitam,
terutama yang bertubuh pendek sangat mengenal
jurus pedangku. Waktu itu aku berpikir orang yang
mengetahui ilmu pedangku kecuali Si Ming Hong
Pao, tidak ada yang berada di Zhong Yuan, tapi Si
Dewi KZ http://kangzusi.com/
Ming Hong Pao sudah mati, lalu siapakah orang
itu?" "Kemudian aku merasa kalau orang itu bicara
seperti yang dibuat-buat, orang biasa tidak akan
berbuat seperti itu, kecuali kalau dia adalah
seorang perempuan dan memaksa agar suaranya
terdengar seperti laki-laki."
Guan Ning tampak terus mengangguk- angguk,
"Betul, betul!"
Guan Ning memang pintar tapi pengalamannya
sangat sedikit, dan pandangannya tidak sejauh
Ling Ying, sebenarnya waktu itupun Guan Ning
sudah merasa curiga hanya saja dia tidak
mempunyai bukti, sekarang dia mendengar Ling
Ying mengungkapkan semuanya, dia baru merasa
semua kecurigaannya ternyata sangat bertepatan.
Ling Ying tersenyum dan berkata lagi, "Kemudian aku membaca lagi kata-kata yang
terdapat di bawah kereta, dan aku terus memikirkannya, barulah aku menemukan sesuatu
yang mencurigakan, pertama, dengan cara apa
para pesilat itu bisa terkena racun?"
Guan Ning tampak berpikir, kemudian menjawab, "Mungkin karena cangkir itu, pada saat
aku kembali setelah melihat-lihat keadaan di
belakang wisma, cangkir-cangkir
itu sudah lenyap." "Benar, karena racun itu dimasukkan ke dalam
teh, terakhir cangkir-cangkir itu lenyap ini semua
Dewi KZ http://kangzusi.com/
pasti perbuatan orang yang telah meracuni
mereka, mereka mencoba melenyapkan cangkircangkir itu, dari sanalah kita bisa mengetahui
orang yang menaruh racun itu belum mati," jelas
Ling Ying. Guan Ning mengangguk, lalu Ling Ying melanjutkan lagi, "Dalam keadaan seperti itu
kecuali tuan rumah yang bisa melakukannya,
siapa lagi yang bisa meletakkan racun di dalam
teh" Kecuali dia yang mengetahui racun dan bisa
membuat para pesilat tangguh tidak mengetahui
kalau mereka telah terkena racun. Dengan kedua
keadaan ini ditambah dengan perkataan dua
bersaudara Tang, akhirnya aku mengambil suatu
kesimpulan, bahwa Si Ming Hong Pao belum mati,
tapi mengapa kau bisa melihat mayat mereka"
Karena itu aku terus mencari tahu, sebelumnya
mereka pasti telah mencari dua orang yang
wajahnya mirip dengan mereka, kemudian mendandani orang-orang itu supaya mirip dengan
mereka, sedangkan mereka berdua berdandan
menjadi kacung dan pelayan yang melayani para
pesilat tangguh itu dari pinggir, setelah itu mereka
mengambil kesempatan untuk turun tangan.
Karena itu mereka mengundang orang yang tidak
mengenal mereka ke Wisma Si Ming, karena
mereka takut kalau orang yang tahu tentang
mereka akan segera mengetahui ada sesuatu yang
tidak beres."
Dewi KZ http://kangzusi.com/
Guan Ning menghembuskan nafas, sekali lagi
lalu dia menghabiskan araknya, dia terus memuji,
"Sewaktu berada di sisi kereta. kau mengatakan
akan membereskan tiga masalah, semua sudah
terbukti, waktu itu aku masih sempat menertawaimu, siapa yang tahu"kau memang
lebih pintar dariku."
Shen San Niang berkata, "Masih ada apa lagi
yang belum terungkap?"
Ling Ying tersenyum sambil melihat Guan Ning,
"Setelah satu per satu dihubungkan, aku langsung
mengetahui apa yang telah terjadi, sampai saat
terakhir pada saat kita memasuki rumah mereka,
aku mencurigai beberapa hal, karena itu aku
langsung segera tahu bahwa guru dan murid itu
ingin menipuku dan Guan Ning, ternyata mereka
ingin kita meminum teh beracun itu, tapi aku
pura-pura menumpahkannya."
Guan Ning tertawa malu, "Waktu itu aku
menyalahkanmu karena telah berbuat ceroboh,
hanya saja aku tidak sempat mengucapkannya."
Ling Ying menundukkan kepalanya dan berkata,
"Kalau kau ingin memarahiku, seharusnya kau
langsung mengatakannya."
Dia merasa hatinya diliputi dengan perasaan
hangat, dia merasa sudah beberapa lama ini dia
merasa lelah, takut, dan kaget, sekarang telah
digantikan dengan perasaan hangat.
Dewi KZ http://kangzusi.com/
Tangan Shen San Niang memegang cangkir, dia
menatap sepasang muda mudi di depannya yang
tampak sedang jatuh cinta, dia teringat kepada Xi
Men Yi Bai yang wajahnya pucat dan tampan. Shen
San Niang menarik nafas panjang, dia sadar
seumur hidup akan dilewatinya dengan rasa sepi.
Air matanya mulai mengalir lagi, pelan- pelan
melewati pipinya dan terjatuh ke dalam cangkir.
Dia menghabiskan arak yang telah bercampur
dengan air matanya, lilin yang berada di atas meja
hampir habis, cairan lilin terus menetes ke meja,
seperti tetesan air matanya.
Beberapa bulan kemudian peristiwa Wisma Si
Ming mulai menghilang dari pikiran orang-orang,
tapi di dunia persilatan tersebar peristiwa aneh
lainnya. Di kota Bei Jing di Xi Shan, ada sebuah kuburan
yang telah digali oleh seseorang, di dalam peti mati
tidak ada barang apapun, jenasah orang yang
dikubur itu telah menghilang. Orang-orang persilatan tahu kalau kuburan itu adalah tempat
peristirahatan terakhir Xi Men Yi Bai, dalam benak
mereka sosok Xi Men Yi Bai adalah sosok yang
misterius, mereka menyebarkan kabar, "Sebenarnya Xi Men Yi Bai belum meninggal, dia
hidup kembali."
Tai Hang Zi Xue bersembunyi di tempat yang
tidak diketahui orang-orang, posisi Zi Xue masih
kosong. Dewi KZ http://kangzusi.com/
Huang Shan Cui Xiu yang sudah lama tidak
muncul di dunia persilatan tiba-tiba terlihat ada di
kota Bei Jing, hari kedua dia membawa muridnya
yang terlihat terus menangis, mereka kembali ke
Huang Shan, dia berkata kepada khalayak umum
kalau ilmu silat seorang laki-laki tidak bisa lebih
tinggi darinya, dia tidak akan bisa menikahkan
muridnya. Walaupun orang persilatan tahu muridnya yang bernama Ling Ying sangat cantik
tapi tidak ada seorangpun yang berani menghadapi
pedang hijau Huang Shan Cui Xiu.
Kun Lun, Wu Dang, Shao Lin Luo Fu, Zhong Nan
E Mei.... Semua pesilat tangguh tiba- tiba turun
gunung bersama-sama.
Di daerah Zhang Jiang dan Huang He, di semua
tempat, itu sering terlihat pesilat tangguh berkeliaran di sana, tabib sakti yang tinggal di
Miao Feng Shan tiba-tiba saja menghilang, dia
pergi ke mana, tidak ada seorangpun yang tahu.
Peristiwa ini hanya terjadi dalam beberapa
bulan, tapi setelah berlalu selama 10 tahun baru
diketahui jawabannya.
Orang-orang persilatan seperti gelombang laut
yang saling mendorong dan tidak pernah berhenti.
Tidak ada orang yang bisa menghalangi terpaan
gelombang ini. Apa yang terjadi di dunia persilatan
yang seperti gelombang itu, sejak dahulu sampai
sekarang tidak ada seorangpun yang tahu, apa
yang akan terjadi di dunia persilatan. Semua ini
menjadi rahasia langit dan bumi.
Dewi KZ http://kangzusi.com/
Tamat Bandung, 22 September 2006
Salam hormat Rahasia 180 Patung Mas 1 Duri Bunga Ju Karya Gu Long Hikmah Pedang Hijau 9

Cari Blog Ini