Manusia Harimau Jatuh Cinta Serial Manusia Harimau Karya S B. Chandra Bagian 6
"Aku merasakannya, jangan kalian terkejut dan takut. Sudah kukatakan tadi. Aku harimau yang dikendalikan oleh jiwa manusia beriman!"
Walaupun dikatakan jangan takut, tetapi Ashar bergidik juga. Kalau betul terjadi, ini akan menjadi pengalamannya yang kedua. Dan, luar biasa mujur bagi Ashar. Raja di Ginjang berubah ujud. Bukan perlahan-lahan seperti si manusia harimau Erwin, tetapi secara mendadak dan cepat. Secepat itu ia mengharimau, sehingga Erwin sendiri pun terkejut dan terlompat dari duduknya. Dia tahu, Raja di Ginjang kadang-kadang berubah jadi harimau. Diceritakan oleh Dja Lubuk. Tetapi tidak tahu, kalau perubahan itu berlangsung secara ini.
"Ompung," kata Erwin. Sementara Ashar diam seperti orang gagu. Ketakjubannya lebih besar daripada keinginan dan daya khayalnya.
Harimau besar yang kelihatan sedang dalam usia remaja tetapi berbadan besar itu hanya memandang. Tidak menyahut. Suatu keanehan lagi. Bertubuh besar tetapi remaja. Sama seperti usia Raja di Ginjang sebagai manusia. Betapa besar bedanya dengan harimau penunggu kampung Ranjau Batu, yang pincang dan jelas kelihatan tua disertai janggut panjang.
Harimau itu membuka sebuah jendela yang tadi masih tertutup untuk memberi masuk cahaya matahari. Manusia di dalam dirinya itulah yang membuat dia berpikir dan melakukan apa yang perlu dilakukan. Harimau dengan jiwa dan hati harimau tidak akan SERIAL MANUSIA HARIMAU
214 KARYA: S.B. CHANDRA
MANUSIA HARIMAU JATUH CINTA Created by syauqy_arr @yahoo.co.id mungkin begitu.
Ada selama sepuluh menit Raja di Ginjang berwujud harimau. Selama itu pula Ashar takjub dan masih diliputi sedikit rasa takut. Ia tidak habis pikir bagaimana bisa begitu. Kalau ia tidak melihat sendiri ia akan mengatakan tidak masuk akal. Tetapi seperti telah dikatakan ompung berbadan tegap dan berwajah muda itu, di dunia ini ada kenyataan-kenyataan aneh yang tidak perlu disangkut pautkan dengan hukum akal.
"Aneh ya, tetapi suatu kenyataan," kata Raja di Ginjang setelah ia menjadi manusia kembali. Dan ia tertawa-tawa seolah-olah kejadian itu hanya suatu hal yang amat biasa.
Baginya memang demikian.
"Aku masih belum yakin, bahwa ompung tidak dapat memberi pelajaran kepadaku.
Kurasa ompung sengaja tidak mau. Karena aku bukan keluarga dan bukan pula orang asal sini," kata Ashar.
"Kau keliru orang muda. Bagiku orang dari mana pun sama saja. Bukan asal atau daerahnya yang menentukan. Manusia ditentukan oleh pribadinya sendiri. Kalau aku pandai menurunkan sesuatu ilmu, pasti aku tidak akan ragu-ragu mengajarimu. Karena kau anak baik!"
"Setidak-tidaknya ompung tentu tahu ilmu memelihara diri, sehingga selama-lamanya tampak muda."
Raja di Ginjang tertawa, sementara Erwin mendengarkan saja. Kepada Ashar dia berbahasa Indonesia. Dia cukup mahir, karena dia pernah jadi guru sekolah rakyat (dulu dinamakan volks school). Kalau berbicara dengan Erwin ia mempergunakan bahasa daerah.
"Sudah kukatakan, bahwa aku sendiri pun tidak tahu, mengapa aku selalu kelihatan muda. Tidak pakai ilmu apa-apa. Hanya bangun pagi, tidak pernah tidur siang, tetapi pada jam sembilan malam sudah tidur!" kata manusia yang harimau atau harimau yang manusia itu.
"Angku berkata benar Ashar. Ia tidak mempunyai sesuatu istimewa. Dalam arti ilmu mistik. Beliau memang yang dengan kehendak Tuhan berumur panjang. Hanya ketika jadi guru beliau meninggalkan kampung. Kemudian menetap di sini!"
"Dan aku ingin mati di sini, karena isteriku dikuburkan di sini. Sudah sejak dua puluh tahun yang lalu. Waktu itu Erwin baru berusia sekitar sembilan tahun."
"Berapa umur beliau ketika wafat ompung?" tanya Ashar.
SERIAL MANUSIA HARIMAU
215 KARYA: S.B. CHANDRA
MANUSIA HARIMAU JATUH CINTA Created by syauqy_arr @yahoo.co.id
"Dua puluh empat tahun," kata Raja di Ginjang dan ia termenung. Rupanya teringat isteri yang amat dikasihinya itu. Baik Erwin maupun Ashar tidak bertanya apa-apa lagi.
Pertanyaan hanya akan membawa kenangan yang menyedihkan.
Ketika kedua orang dari Jakarta itu akan pergi, Raja di Ginjang memberi sebuah benda kecil berbungkus kain kuning kepada Ashar.
"Aku tidak punya ilmu apa-apa. Tetapi bawalah ini sekedar menjaga diri dari gangguan binatang," katanya. "Bila perlu, katakan kau cucuku. Itu pun kalau kau tidak keberatan."
Ashar mencium tangan orang tua yang muda itu. Sebenarnya ia ingin tahu apa isi kain kuning itu, Tetapi ia takut bertanya.
"Isinya sebuah kuku dan misai," kata Raja di Ginjang tanpa menerangkan bahwa kuku dan bulu itu tadinya kepunyaan harimau. Yang beberapa tahun yang lalu sengaja datang ke kebun Raja. Ketika orang berusia lebih seratus tahun ini menemukannya di kebunnya dilihatnya ada bekas galian dengan kuku di samping tubuhnya yang sudah sekarat. Rupanya lubang itu dibuatnya sendiri dan berhenti ketika ia tak kuasa meneruskan.
Dia memandang Raja di Ginjang dengan mata sayu penuh harapan. Ataukah permohonan untuk boleh berkubur di sana"
"Mengapa kau ingin dikuburkan di sini saudaraku?" tanya Raja.
Harimau itu tidak bisa berkata-kata. Tetapi dari matanya Raja di Ginjang dapat membaca bahwa sebenarnyalah ia ingin dikuburkan di situ. Andaikata ia punya cukup tenaga menggali lubang itu sampai selesai, ia sendiri akan masuk ke dalam. Tentu akan ada orang yang menutupi kuburannya. Sampai sekarang Raja di Ginjang tidak tahu, mengapa harimau itu ingin dikuburkan di sana. Apakah ia salah seorang anggota keluarga yang terkutuk jadi harimau karena kesalahannya ataukah harimau yang sudah diusir dari kelompoknya karena berbuat salah atau dianggap sudah terlalu tua. Tidak sanggup lagi mencari makan sendiri. Hanya mengharapkan pemberian kawan-kawan yang mampu menyergap babi atau rusa. Atau memandangi monyet-monyet yang ketakutan di dahan-dahan pohon dan akan jatuh ke bumi karena takutnya atau karena tiada tahan oleh daya pukau yang terdapat di dalam pandangan si raja rimba. Kekuatan pancaran mata harimau bukan rahasia bagi pendtrduk yang tinggal di kawasan dengan mereka atau oleh orang yang i-oanyak membaca tentang harimau. Sifat, kebiasaan, kekuatan dan kelemahannya. Kalau ia terlalu lapar dan mengetahui ada harimau di pohon, maka ia cukup memandangi hewan SERIAL MANUSIA HARIMAU
216 KARYA: S.B. CHANDRA
MANUSIA HARIMAU JATUH CINTA Created by syauqy_arr @yahoo.co.id yang ahli memanjat dan melompat itu. Seringkali ia akan jatuh, baik karena gemetaran maupun karena gugup di waktu melompat ke dahan lain untuk menyelamatkan diri. la akan jatuh dan si raja hutan akan melahapnya selagi binatang yang bernasib sial itu masih menjeritjcrit menjelang kematiannya.
DALAMperjalanan kaki dari Panyangek ke Muara Sipongi, Erwin bertanya-tanya kepada dirinya, apakah harimau yang ingin dikuburkan di tanah milik Raja di Ginjang itu salah seorang keluarga" Ia tak dapat menjawabnya, tetapi hatinya menduga-duga, bahwa kemungkinan itu memang ada. Apakah ia kelak akan mati tatkala ia bertubuh harimau, lalu ingin dikuburkan pula di salah satu pekarangan inilik keluarga atau sahabat"
Diwaktu itu ia lalu teringat kepada Safinah, adik Teuku Samalanga yang telah menduduki hatinya. Apakah ia kelak, bila merasa akan menemui ajal, akan pergi ke Palembang, mendatangi orang yang diam-diam dicintainya itu, lalu mohon kepada abangnya untuk dikuburkan di pekarangan rumah mereka" Tolonglah ompung, tolonglah ayah, tolonglah ya Tuhanku agar jangan sampai terjadi yang sehina itu atas diriku, pintanya.
Ia tidak akan pernah bisa tenang di dalam kuburnya, karena setelah mati pun ia akan mendukung malu yang tak ada hentinya.
Mereka tidak mengambil jalan raya yang lumayan ramai dilalui kendaraan, terutama bis antar kota dan antar daerah. Tak terlalu jauh dari Panyangek Erwin membelok ke kiri, jalan pintas ke Muara Sipongi. Bukan jalan lumayan. Jalan setapak yang sebenarnya ada, selalu diselimuti oleh alang-alang yang tingginya melebihi manusia. Bukan hanya Erwin, orang-orang yang cukup yakin akan keselamatan lamatan dirinya juga ada yang lalu di sana. Harus yakin. Tanpa itu orang tidak akan berani, karena daerah yang hampir kesemuanya alang-alang itu memang tempat tinggal amat menyenangkan bagi ompung-ompung bolang.
Biasanya liar. Di sana sini ada rumpun pohon-pohon, tempat kijang dan babi. Yang selalu jadi intaian harimau, tetapi tak dapat berbuat lain daripada berserah kepada nasib.
Tak kurang dari tiga kali mereka bersua dengan macan dewasa. Sekali berpapasan.
Erwin mohon lewat. Hewan dan manusia saling berpandangan sejenak, lalu raja rimba meneruskan perjalanan. Pada suatu kesempatan seekor harimau dengan dua anaknya yang baru berumur sekitar enam bulan membuntuti mereka dari belakang. Biasanya manusia dengan harimau di belakangnya akan jadi mangsa. Karena lazimnya harimau hanya SERIAL MANUSIA HARIMAU
217 KARYA: S.B. CHANDRA
MANUSIA HARIMAU JATUH CINTA Created by syauqy_arr @yahoo.co.id menyerang dari belakang. Ashar yang juga beberapa kali membaca cerita bahwa kebiasaan harimau menerkam dari belakang, kehilangan hampir seluruh semangatnya. Untunglah kaki masih kuat memikul tubuhnya. Dan dukungan moril Erwin, bahwa mereka tidak akan diganggu. "Tenang-tenang sajalah," kata Erwin. "Dia hanya mau tahu sampai di mana keberanianmu, yang ingin berguru di Mandailing ini!" Ashar tetap takut, walaupun sudah dua kali berhadapan dengan dua jenis harimau. Harimau liar yang akhirnya jadi penunggu atas kemauannya sendiri dan harimau yang menjelma dari manusia.
Ashar memegangi tangan Erwin erat-erat ketika harimau betina dengan dua anaknya itu melalui mereka. Mereka kini jalan di hadapan mereka. Barangkali merasa bahwa Ashar ketakutan dan mereka mau membebaskannya dari cekaman itu.
Di Muara Sipongi banyak orang terheran-heran. Yaitu yang mengenalnya. Bahwa dia anak Dja Lubuk dan bahwa dia pun manusia harimau. Bahwa dia telah di Jakarta, pernah kembali lebih setahun yang lalu. Kini datang lagi. Tentu ada sesuatu. Dan sesuatu itulah yang mereka tidak tahu. Erwin menemui beberapa keluarga, cerita tentang Jakarta, Surabaya, Lahat, Palembang. Tetapi tidak menceritakan semuanya.
Keesokan harinya orang sudah tidak melihatnya lagi. Dia telah pergi. Rupanya di waktu malam. Tandanya dia tidak ingin orang tahu, apa yang akan dikerjakannya. Dan dugaan mereka itu memang benar.
*** ERWIN dan Ashar meninggalkan Muara Sipongi pukul satu malam. Karena tak tahu kuburan yang perlu diziarahinya, ia mengucapkan mantera yang telah beberapa kali menolongnya.
Menyuruh kakinya membawa dia ke tempat yang masih asing baginiya.
"Akan ke mana kita bang Erwin?" tanya Ashar.
"Aku pun tak tahu As, kita turutkan saja ke mana dibawa kaki. Kau takut?" tanya si manusia harimau.
"Tidak. Kurasa tidak bang. Setelah pengalaman-pengalaman di Ranjau Batu dan Panyangek itu, aku mulai yakin, bahwa di dunia ini bisa terjadi kenyataan yang tak masuk akal. Dan tak perlu dikaitkan dengan hukum akal!"
"Bagus. Kuharap kau berhasil mencapai citacitamu. Tetapi sebelum kau bertemu SERIAL MANUSIA HARIMAU
218 KARYA: S.B. CHANDRA
MANUSIA HARIMAU JATUH CINTA Created by syauqy_arr @yahoo.co.id dengan guru, aku ingin mengatakan padamu, bahwa menuntut ilmu kebatinan bukan pekerjaan yang mudah.
Banyak orang gagal, karena tak tahan dengan ujiannya. Orang memerlukan ketetapan hati dan kekuatan iman!"
"Aku mulai tahu, bahwa belajar yang gaib tidak semudah belajar di sekolah. Kuharap aku akan lulus ujian!"
"Kuharap juga begitu!"
Mereka berjalan di jalan raya menuju Kotanopan, tetapi di kiri kanan hampir seluruhnya hutan. Hanya sesekali bertemu kampung dengan penduduk- 1 nya yang sedang tidur lelap.
"Apakah ini daerah ompung-ompung na beteng, bang?"
"Seluruh Mandailing ini daerah mereka dan daerah penduduk. Pada umumnya mereka hidup sekawasan dengan rukun dan damai. Hanya sesekali terjadi bentrok antara para penghuni. Itu pun kalau ompung dibikin marah. Atau, ya atau nasib yang sudah tersurat di telapak tangan dan di tengkuk !"
"Aku tak mengerti!"
"Ada juga manusia yang memang sudah nasib suratan badannya akan mati diterkam ompung."
"Walaupun dia tak bersalah?"
"Benar. Walaupun dia tak bersalah!"
Karena Ashar ingin penjelasan, diceritakan oleh Erwin bahwa ada juga sesekali manusia tak bersalah suatu apa pun diterkam oleh harimau. Entah di kebunnya, entah di jalan raya!"
"Jalan raya seperti ini?"
"Ya," kata Erwin. Lalu dia menceritakan, bahwa kalau memang sudah penentuan nasib, maka manusia tidak akan dapat mengelakkannya. Kadang-kadang terdengar penyadap karet diterkam lalu dimakan.
Biasanya tak sampai habis. Bila orang bernasib malang itu tak pulang ke rumahnya, maka keluarganya dan sejumlah penduduk akan mencari. Sebagian besar dari mereka sudah menduga, bahwa orang itu telah dibawa orang bunian. Atau dimakan harimau. Mereka mencari berkelompok, karena harimau tidak akan menerkam manusia yang lebih dari tiga orang.
SERIAL MANUSIA HARIMAU
219 KARYA: S.B. CHANDRA
MANUSIA HARIMAU JATUH CINTA Created by syauqy_arr @yahoo.co.id
"Mengapa harimau selalu menerkam mangsanya dari belakang?" tanya Ashar.
Kepadanya diterangkan, bahwa pada dahi manusia ada tulisan keramat yang membuat harimau takut. Orang yang bernasib sial untuk jadi mangsa harimau, walaupun ia tidak bersalah, konon punya tulisan pula pada tengkuknya yang seakan-akan mengundang si raja hutan untuk menerkam dan mengoyak-ngoyak dirinya. Atas pertanyaan Ashar, orang yang hanya mengikutkan bimbingan kakinya itu tidak dapat memastikan kebenaran tulisan itu.
Tetapi banyak orang mengatakan demikian. Kalau orang kebetulan bertemu berhadapan dengan harimau, dia hanya memerlukan keberanian untuk terus menatap mata si raja rimba.
Jangan sekali kali berpaling atau lari. Kalau berlari, harimau itu akan mengejar dan menerkam dia. Tetapi kalau bukan nasibnya untuk jadi mangsa harimau, maka binatang yang ditakutinya itu pun akan lari pula.
Awan yang tadi menghitam, pelahan-lahan menyingkir dan bulan empat belas hari memperlihatkan diri, menerangi seluruh bagian bumi yang kena sorotannya.
"Kita di tengah hutan bang Erwin," kata Ashar.
"Tidak, kita hanya menempuh belukar-belukar muda. Ashar bertahan bahwa mereka sedang berada di hutan yang amat lebat. Erwin tahu, bahwa ada sesuatu yang membuat mata Ashar tertipu. Yang mereka tempuh sebenarnya tak lebih dari pohon-pohon atau semak-semak yang tingginya tidak lebih dari sebahu manusia.
Tak kurang dari dua puluh menit mereka menempuh semak belukar untuk kemudian tiba di suatu lapangan kecil yang hanya ditumbuhi rumput hijau muda. Rapi seperti rumput taman yang dipelihara dengan baik. Di tengah-tengah berdiri sebatang pohon, setinggi kurang lebih lima belas meter dengan banyak cabang tetapi tanpa daun sehelai pun. Gundul.
Di bawah pohon itu ada seonggok tanah yang agak tinggi, seperti kuburan atau memang kuburan. Di atasnya bertaburan batu-batu kerikil putih. Adanya nisan di salah satu ujungnya memperkuat keyakinan, bahwa di bawahnya dikuburkan tubuh manusia yang ditinggalkan nyawanya. Jenazah. Di bawah sinar bulan yang cukup terang itu, tampak bahwa nisan yang terbuat dari kayu itu masih baru.
"Kurasa kita telah sampai ke tujuan," kata Erwin. Kini mata Ashar telah sama dengan mata Erwin. Bahwa yang dilihatnya itu sebuah tanah lapang sangat terawat dan di bawah pohon tanpa tahun ada kuburan.
Dengan huruf Arab tertulis di atas nisan dari kayu itu sebuah nama. Syekh Ibrahim SERIAL MANUSIA HARIMAU
220 KARYA: S.B. CHANDRA
MANUSIA HARIMAU JATUH CINTA Created by syauqy_arr @yahoo.co.id Bantani, wafat 12 Zulhijjah 1243. Sudah lebih seratus lima puluh tahun. Mendekati 160
tahun, pikir Erwin yang berkunjung ke sana di tahun 1981 Masehi. Terpikir di dalam hatinya siapakah keluarga tuan syekh ini, yang begitu rajin memelihara kuburan yang cukup jauh dari pinggir jalan tanpa ada kampung di sekitarnya.
Erwin bersila di hadapan kuburan itu, mulai membaca do'a untuk almarhum. Ashar mengikuti.
Setelah ia selesai dan menyapu muka dengan kedua belah tangannya mendadak terdengar suara lembut: "Terima kasih atas kedatangan dan do'amu." Meskipun lembut, tetapi Erwin, terlebih-lebih Ashar terkejut mendengar suara yang tiba-tiba itu. Diucapkan begitu jelas. Tentunya suara dari lobang kubur, sebagaimana pernah dibacanya di alam kisah-kisah pendek mengenai yang ajaib dan gaib.
Tetapi mengapa begitu jelas. Kalau dari dalam lubang yang sudah tertutup rapat selama lebih dari satu setengah abad, tentu suaranya agak sengau.
Syekh Ibrahim Bantani menunjukkan, bahwa ia berasal dari Banten, Jawa Barat.
Rupanya merantau ke Tapanuli, barangkali pun pernah jadi seorang panglima di dalam tentera kerajaan. Entah di Aceh, Tapanuli, entahkan di Minangkabau.
"Terima kasih atas doa-doamu anak muda. Apa kabar ompungmu Raja Tigor, apa masih selalu menemuimu?"
"Masih tuan Syekh," jawab Erwin.
"Bagus, aku senang sekali padanya. Orang yang selalu hidup berdisiplin tak pernah melupakan cucu tersayangnya. Engkau berbahagia sekali menjadi cucunya, Erwin."
"Terima kasih tuan Syekh." Lalu Erwin merasa kepalanya dipegang seseorang ataukah hanya sesuatu yang belum tentu manusia. Bukan hanya manusia dapat memegang. Jin, setan, iblis dan harimau pun dapat.
"Bolehkah aku menoleh, datuk mana pun yang memegang kepalaku?" tanya Erwin sangat berhatihati dan sekaligus sesuai dengan sopan santun dalam dunia gaib.
"Mengapa tidak?" Kata si pemegang.
Erwin menoleh. Ia melihat seorang tua, dengan rambut putih sebahu dan walaupun hari malam hanya berlampukan bulan, ia dapat melihat dari mata orang tua itu bahwa ia memancarkan semacam sinar yang ajaib. Sesuailah dengan dunia gaib yang sedang dimasukinya.
SERIAL MANUSIA HARIMAU
221 KARYA: S.B. CHANDRA
MANUSIA HARIMAU JATUH CINTA Created by syauqy_arr @yahoo.co.id
"Siapakah tuan, kalau aku boleh tahu," kata Erwin.
"Orang yang kau doakan tadi!"
Erwin seperti tidak percaya. Apakah ini tuan Syekh Ibrahim Bantani, sedangkan dia, yaitu jasadnya ada di dalam kuburan yang sedang dihadapinya.
"Memang jasadku ada di sana," kata orang tua itu. "Karena memang begitulah yang harus dilakukan terhadap jenazah! Tetapi aku yang sebenarnya diriku ada di sini. Kau heran?"
"Aku tidak mengerti." kata Erwin.
"Kini aku yang heran. Kau punya ompungmu Raja Tigor dan ayahmu Dja Lubuk yang sudah dikuburkan, karena telah meninggalkan dunia ini. Tetapi beliau-beliau kadangkadang menemuimu. Tandanya ada di atas dunia. Hanya jasadnya yang dikuburkan orang.
Nyawa atau rohnya tidak. Jasad itu dikebumikan karena ia telah ditinggalkan rokhnya."
Erwin segera mencium tangan orang tua. Tentu ,aja Ashar yang begitu ingin cari guru segera mengikuti. Dia masih dapat berkata: "Saya Ashar tuan Syekh. Menempuh jalan jauh untuk mencari guru. Saya mau menuntut ilmu di Mandailing ini."
"Aku tahu," kata Ibrahim Bantani, "Jangan salah memilih guru. Entahlah kalau kau mencari ilmu hitam. Hampir tidak ada di sini. Itu bisa ke dapat di bagian utara. Membuat orang jadi batu, membunuh orang dari jauh. Segala macam siksa dunia dapat kau lakukan melalui ilmu hitam."
"Tidak tuan, aku bukan mau ilmu jahat. Aku ingin dapat menolong manusia sakit yang tidak dapat diselamatkan oleh dokter. Aku ingin menjauhkan iblis dan syaitan dari manusia yang hampir sesat. Dan aku ingin pula," kata Ashar tanpa meneruskan kalimatnya.
"Bagus, semua bagus. Juga tentang belajar silat itu. Kau hendak berguru dengan harimau. Itu tidak mudah. Kau berguru dengan ahli silat dulu. Setelah kau merasa kuat dan perkasa, kau minta bantuan harimau yang mau menguji dirimu dan bersamaan dengan itu juga menambah kepandaianmu."
Giliran Erwin bertanya: "Apakah tuan yang akan memberi aku ilmu yang belum kukuasai. Apakah tuan orang yang akan menemui diriku di Mandailing ini?"
Orang itu tidak langsung menjawab. Ia menerangkan, bahwa ia punya sedikit kepandaian, yang barangkali sudah juga dimiliki Erwin.
"Siapakah yang membersihkan semua ini tuan?" tanya Erwin.
SERIAL MANUSIA HARIMAU
222 KARYA: S.B. CHANDRA
MANUSIA HARIMAU JATUH CINTA Created by syauqy_arr @yahoo.co.id
"Tak ada lain orang di sini. Hanya aku dan kawan-kawanku."
"Mana kawan tuan itu. Apakah dia juga seperti tuan?"
"Tidak, agak lain sedikit. Dia harimau kumbang yang amat baik. Mungkin dia kesepian karena harimau semacam dia hampir langka di sini. Dia lihat aku juga hanya seorang diri.
Maka kami menjadi sahabat. Dia yang memelihara taman ini. Dia punya jiwa seni. Kau sukar percaya kalau kuceritakan. Kau lihat pohon-pohon kembang di dua pojok taman ini."
Erwin dan Ashar langsung melihat dan di bawah sinar rembulan itu cukup jelas kelihatan adanya berbagai macam pohon bunga dengan aneka warna. Ditanam di tempat yang agak tinggi atau sengaja ditimbuni dulu oleh si harimau kumbang. Seperti pekarangan gedung-gedung mewah yang ditangani oleh ahli-ahli pertamanan saja. Siapa berani bilang lagi, bahwa banyak pekerjaan manusia juga dapat digantikan oleh hewan yang dikira bisanya hanya menerkam dan memakan manusia dan hewan-hewan tak sekuat dia.
"Memang kawanku itu yang mengangkut tanah untuk meninggikan kedua pojok itu.
Aku tak pernah tanya apakah dia dulu berasal dari manusia yang pernah punya taman yang indah. Aku kuatir akan menyinggung perasaannya?"
"Apakah kawan tuan itu tahu, bahwa tuan sebenarnya telah dimakamkan di sini?"
"Entah, dia tak bertanya dan tidak nampak keheranan. Mungkin dia tahu, barangkali juga tidak. Kami berkenalan di tempat ini. Dia tidak pernah kelihatan inginkan diriku.
Kalau kulihat begitu, bukan tidak mungkin bahwa jasadku sebenarnya sudah di dalam tanah.
Aku ini hanya rokh. Aku yang sebenarnya aku, seperti kukatakan tadi!"
"Tuan tahu aku akan datang?" tanya Erwin.
"Tahu dan bawa seorang teman. Apa yang ada padaku akan kulimpahkan kepadamu.
Entah akan berguna atau tidak. Bahwa kau akan mendapat tantangan yang lebih besar, kurasa tidak perlu kita ragukan. Kau banyak berbuat baik Erwin, tetapi juga berbuat yang amat mengecewakan dan menyakitkan hati. Kau tahu maksudku?"
"Kurang, tuan," jawab Erwin.
"Itu, gadis-gadis cantik yang kau pernah bantu penyembuhannya. Tetapi hati mereka kemudian luka!"
Orang ini tak kalah sakti dari ayah dan ompungnya. Jangan jangan melebihi. Barangkali tuan Syekh ini juga dapat berjalan di atas air seperti Datuk nan Kuniang.
"Aku bukan melukai mereka tuan. Aku hanya memandang diriku tak memenuhi syarat SERIAL MANUSIA HARIMAU
223 KARYA: S.B. CHANDRA
MANUSIA HARIMAU JATUH CINTA Created by syauqy_arr @yahoo.co.id untuk menyambut cinta mereka. Lagi pula tidak ada alasan!" kata Erwin.
"Kadang-kadang cinta tidak mengenal alasan. Aku ingin tanya, kalau kau nilai dirimu tidak memenuhi syarat, mengapa kau justeru mencintai orang yang sampai kini tidak mencintai dirimu. Dia hanya sangat menghargaimu. Kau tahu maksudku. Safinah adik Teuku Samalanga!"
Erwin diam. Malunya bukan kepalang. Tetapi tidak tergerak hatinya untuk menghindar. "Bila telah tiba di Kotanopan, kirimlah surat kepada orang di Lahat itu. Juga kepada anak Tionghoa yang tergila-gila kepadamu. Memang bukan salahmu dia tergila-gila.
Mestinya jadi risikonya sendiri. Aku pun tidak menganjurkanmu untuk mencintainya."
"Aku tidak menghendaki semua ini tuan. Berilah aku azimat pembangkit kebencian.
Supaya mereka tidak tertarik kepada yang sebenarnya bukan nanusia ini."
Sedih juga hati tuan Syekh mendengar. "Jangan begitu. Aku tahu keadaanmu. Tetapi aku juga kasihan kepada mereka yang mencintaimu itu! Bagaimana rasanya mencintai tanpa dapat balasan" Kau sedang merasakannya!"
"Tuan mau memberi aku azimat itu?"
"Tidak baik memakai itu. Akan banyak buruknya bagimu. Kau pun tidak mau guna-guna untuk menarik hati Safinah lalu membangkitkan cintanya. Bukankah begitu?"
Erwin tunduk tanpa memberi jawaban. Ia memang ingin kasih sayang adik Teuku Samalanga. Ia merasa merana kini. Tetapi ia tidak mau memperolehnya melalui cara yang tidak wajar. Pada saat itu ia teringat kepada Christine yang diguna-gunai pak Sumarta dengan bantuan kucing suruhannya. Tak tahu, akan sejauh mana Sumarta dapat mempertahankan cinta wanita kaya, terpelajar dan cantik itu. Sedangkan pak Sumarta hanya orang sederhana dengan profesi tukang jual buah, tetapi punya hati menyala-nyala terhadap perempuan yang di gilai banyak orang itu. Aneh bagi masyarakat sekitar Christine bagaimana ia sampai jatuh cinta pada Sumarta. Sampai juga ke telinga Christine bahwa ia telah diguna-gunai, tetapi ia tidak menghiraukaunya.
"Apakah ada harapanku tuan?" tanya Erwin yang seperti kehilangan kepercayaan pada dirinya sendiri.
"Hanya Tuhan Yang tahu Erwin. Manusia bisa berharap, bisa meminta, bisa berkeyakinan, tetapi kepastian hanya ada di tangan Tuhan!"
Tuan Syekh mengangkat tangan Erwin untuk berdiri. Mengajaknya duduk di dekat SERIAL MANUSIA HARIMAU
224 KARYA: S.B. CHANDRA
MANUSIA HARIMAU JATUH CINTA Created by syauqy_arr @yahoo.co.id bunga-bunga yang indah. Ketika mereka berjalan ke sana datang seekor harimau muda.
Jalan atas dua kaki belakangnya, sementara sebelah kaki depan bertugas sebagai tangan mengepit sehelai permadani. Dihamparkannya di dekat pohon-pohon bunga. Meskipun telah mempunyai banyak pengalaman dan punya ilmu tinggi, ia belum pernah menyaksikan pemandangan seperti ini. Harimau itu seperti manusia saja. Di tempat ini, yang tidak semua orang Mandailing mengetahui, ada masyarakat kecil manusia sakti dan sejumlah harimau.
Diantaranya seekor harimau kumbang yang ahli pertamanan. Semua ini membantu masyarakat yang sangat aneh itu. Yang seperti dongeng saja, tetapi oleh Ashar dan Erwin dilihat sendiri sebagai suatu kenyataan yang sulit dipercaya oleh siapa pun yang tidak mengenal kemungkinan adanya persekutuan antara makhluk berlainan jenis. Yang satu dinamakan manusia, yang lainnya disebut hewan.
"Tuan," Ashar yang sudah mulai berani. "Bolehkah aku bertanya?"
"Tentu saja. Tiap insan bebas bertanya apa saja kepada sesamanya. Apa yang ingin kau tanya?" kata tuan Syekh Ibrahim Bantani.
"Tuan manusia hidup atau"," dia tak berani meneruskankan.
"Jangan segan-segan. Kau mau bertanya apakah ini orang hidup atau mati, bukankah begitu?"
"Ya," jawab Ashar. Memang dia malu, karena isi hatinya diketahui orang sakti itu.
"Tentu saja orang hidup. Kau dengan aku berkata-kata, kau lihat keadaanku. Orang mati tidak akan berkata-kata."
"Tapi, ini kuburan tuan," kata Ashar.
"Memang, ini kuburanku. Kuburan jasadku. Dia memang mati, tetapi aku yang sebenarnya aku, yang kalian namakan rokh, aku tetap hidup! Kau telah melihatnya. Jangan tanya lagi mengenai itu, nanti kau yang menjadi bingung."
*** ASHAR masih ingin bertanya, bagaimana proses kejadian demikian, tetapi tuan Syekh sudah melarang dan ia tidak berani membantahnya. Jikalau orang sakti itu kecil hati, besar kemungkinan ia, tidak mau menerimanya sebagai murid. Sesungguhnya ia masih ingin bertanya, kalau yang dikuburkan jasad, lalu apa nama tubuhnya yang sekarang yang tidak SERIAL MANUSIA HARIMAU
225 KARYA: S.B. CHANDRA
MANUSIA HARIMAU JATUH CINTA Created by syauqy_arr @yahoo.co.id berbeda dengan manusia lain. Apakah ia berganti jasad setelah ia meninggal"
"Jangan pikirkan itu orang muda. Hanya meletihkan otakmu. Mungkin kelak kau mengetahui, mengapa yang demikian bisa terjadi," kata tuan Syekh. Ia merasa beruntung sekali, selama perantauannya yang belum berapa lama telah bertemu dengan beberapa manusia aneh dengan ilmu gaib dapat membaca pikiran orang lain.
*** MEREKA bertiga ditemani oleh harimau remaja yang membawa permadani duduk bagaikan satu keluarga yang amat rukun. Ashar dan Erwin masih terkejut tatkala tak lama kemudian datang pula harimau kumbang yang juga turut duduk. Seperti orang bermusyawarah.
Sebenarnya Erwin sendiri yang belum pernah berhubungan dengan harimau kumbang, ingin bertanya apakah si hitam mengki-. lap itu juga dapat disuruh. Walaupun kata tuan yang punya kuburan dan taman itu telah mengatakan bahwa harimau itu da-tang lalu menunjukkan sikap ingin berteman. Akhirnya ditanyakannya juga: "Apakah datuk Hitam tuan ini dapat disuruh?" ,
"Ia membuat taman ini atas kehendaknya sendiri. Tanpa disuruh dan aku pun tidak ada niat untuk menyuruh. Kalau maksudmu apakah ia harimau suruhan, maka aku hanya perlu mengatakan "tidak". Dia tidak akan jadi si hitam suruhan."
"Aku belum pernah berkenalan dengan datuk hitam. Melihatnya pun aku baru sekali ini!" kata Erwin.
"Aku tahu. Mulai sekarang dia sahabatmu. Sebab baginya, tiap yang menjadi sahabatku merupakan sahabatnya juga!"
Harimau kumbang itu mendengus, mungkin maksudnya menegaskan apa yang dikatakan tuan Syekh.
"Ashar besok kukirim ke sahabatku. Sutan Palupuh. Ia guru silat dan ilmu pengobatan,"
kata tuan Syekh. Anak muda dari Jakarta yang tak tahan tinggal di rumah keluarganya lagi, merasa kecewa, tetapi tidak membantah. Ia ingin belajar dari orang yang punya dua jasad dan mempersahabat dua harimau dengan kemampuan sebagai manusia. Ia sudah mulai akrab dengan suasana di tempat yang amat rahasia itu.
"Dia baik sekali Ashar. Jangan kau risau. Kau akan cepat menambah pengetahuan SERIAL MANUSIA HARIMAU
226 KARYA: S.B. CHANDRA
MANUSIA HARIMAU JATUH CINTA Created by syauqy_arr @yahoo.co.id darinya. Ilmu manusia yang kau cita-citakan itu," kata tuan Syekh Ibrahim Bantani. Kepada Erwin dia berkata, agar tinggal di sana sedikitnya sepekan. Harus mempunyai ketabahan hati seperti yang pernah dimilikinya ketika menambah pertahanan diri lebih setahun yang lalu. Erwin berjanji akan mematuhi segala ketentuan dan tuntutan. Tetapi saat mengatakan begitu pikirannya melayang ke Safinah.
"Kau memikirkan dia. Karena kau cinta padanya. Tak usah malu. Semua laki-laki dengan beberapa pengecualian pasti menaruh kasih sayang pada seorang lawan jenisnya.
Atau bahkan lebih. Begitu pula wanita. Hanya satu dua yang tidak kenal cinta pada lelaki.
Dia malah mencintai kaum sejenisnya!" kata tuan Syekh Ibrahim.
"Apa artinya itu tuan?" tanya Ashar yang tidak mengerti.
"Pada waktunya kelak kau akan mengetahui, Orang yang demikian, baik lelaki maupun wanita adalah manusia yang menyimpang. Tak perlu membenci, bahkan dalam beberapa hal patut dikasihani!" Ashar bertambah bingung tetapi tidak bertanya, Sudah dikatakan tuan Syekh, pada waktunya nanti dia pun akan mengetahui.
"Erwin," kata tuan Syekh. "Tidurlah malam ini. Mudah-mudahan dapat alamat baik.
Pandangi pohon yang berdaun rindang menyejukkan hati itu. Kau juga Ashar. Inilah tempat kalian menginap malam ini!"
Ashar dan Erwin serentak memandang pohon banyak cabang tetapi tanpa sehelai daun pun. Dan mereka heran, pohon itu kini berdaun rindang. Benar pula mengenakkan mata memandang. Semula mereka berdua saling pandang, kemudian mereka melihat ke arah tuan Syekh tanpa tanya. Tetapi orang tua berjasad ganda itu berkata: "Di dunia ini serba mungkin. Oleh kekuatan alam, oleh keserbamampuan Tuhan atau oleh kepintaran ummat manusia. Tanah subur dengan padi menguning yang memberi jaminan kepada para petani, untuk hari esoknya dalam sekejap mata bisa berubah jadi lautan dilanda banjir. Masih setengah celaka kalau padi saja yang ditelan air bah, tak terduga-duga. Yang lebih celaka daripada itu kalau rumah, ternak dan manusia pun ditelan air. Pikirkanlah oleh kalian. Di waktu bertanam mereka memerlukan air, tetapi kalau kemudian air itu datang secara berlebihan, maka ia menjadi pembawa malapetaka yang amat mengerikan. Itu yang dinamakan kekuatan alam. Masa manusia hidup serakah sekarang, kekuatan alam itu dibantu dengan penggundulan hutan, terinasuk penggundulan gunung dan bukit. Sehingga air bah itu jadi lebih besar dan kesengsaraan berlipat ganda. Kekuasaan Tuhan dapat SERIAL MANUSIA HARIMAU
227 KARYA: S.B. CHANDRA
MANUSIA HARIMAU JATUH CINTA Created by syauqy_arr @yahoo.co.id menciptakan segala-galanya. Tanpa kecuali. Apa pun yang dikehendakiNya."
Kemudian tuan Syekh menceritakan tentang kepintaran manusia yang terus meningkat.
Dulu, katanya pergi ke bulan hanya dongeng. Kini yang lebih dari itu pun dapat dilakukan manusia. Tetapi, kepintaran yang amat maju itu pula yang telah menyebabkan negeri makmur dan penuh tawa hari ini, besoknya berubah jadi neraka. Gedung-gedung pencakar langit hancur dengan mayat-mayat bergelimpangan. Kepintaran telah digunakan untuk membinasakan sesama ummat manusia.
Erwin saja pun heran mendengar ceramah tuan Syekh. Apalagi Ashar yang masih asing dengan dunia gaib, walaupun ia telah melihat sebagian sangat kecil daripadanya. Bagaimana orang yang telah meninggal, kemudian mempunyai "jasad" baru bisa mengetahui segala perkembangan terakhir di dunia. Apakah dia membaca koran" Mengetahuinya melalui buku atau majalah" Bagaimana semua ini bisa terjadi. Tetapi baik Ashar maupun Erwin tidak bertanya, karena tuan Syekh kira-kira akan menjawab agar jangan memikirkannya, karena tidak dapat dikaitkan dengan hukum akal.
"Tidurlah, dimana kalian suka. Malam ini akan turun hujan lebat. Angkat telunjuk kalian tinggi-tinggi. Tetapi celupkan dulu ke dalam mulut. Nanti kalian akan merasakannya!"
Erwin dan Ashar melakukannya. Tidak ada yang mereka rasakan. Bulan masih tetap bersinar terang. Tiada segaris awan pun, tiada pertanda akan hujan.
"Terasa?" tanya tuan Syekh. Atas jawaban negatif, tuan Syekh itu berkata: "Kalian belum peka. Kelak kalian akan dapat merasakannya. Pelaut tradisional punya ilmu itu.
Hampir semua. Bukan, saja apakah akan turun hujan, tetapi juga apa akan datang angin kencang. Dari mana arahnya. Itu salah satu bekal terpenting pelaut kita, terutama yang menggunakan perahu layar!"
"Nah, tidurlah," kata tuan Syekh lagi lalu pergi. Tidak mendadak hilang seperti ditelan bumi, tetapi tiap langkah semakin samar sehingga lenyap dari penglihatan.
Harimau loreng dan kumbang merebahkan diri di permadani. Kini Ashar takut kembali, karena tuan Syekh sudah tak disitu. Erwin tidak takut, memberi kekuatan moril kepada Ashar. Dan mereka pun ikut mengistirahatkan tubuh di permadani itu.
Tak lama kemudian awan mulai berarak menutupi bulan. Hanya sesekali sinarnya masih dapat menembus awan yang tipis. Kemudian jadi gelap. Hujan segera turun. Tetapi belum SERIAL MANUSIA HARIMAU
228 KARYA: S.B. CHANDRA
MANUSIA HARIMAU JATUH CINTA Created by syauqy_arr @yahoo.co.id sampai ke tempat mereka. Kian lebat. Tidak juga sampai ke taman buatan harimau kumbang. Mereka mendengar jatuhnya hujan disekitar itu. Bunyinya yang berat diselang-seling oleh halilintar membuat suasana agak seram. Kemudian mereka merasa heran, mengapa di taman itu tidak turun hujan, mereka tidak disiram air yang runtuh dari langit.
Apakah ini suatu ilmu gaib tuan Syekh pula"
Tak kurang dari tiga jam hujan seperti dicurahkan, tetapi taman itu tetap bebas hujan.
Pada jamnya langit di ufuk timur mulai memerah untuk kemudian digantikan oleh pagi cerah dengan aneka burung bersahut-sahutan mengucapkan syukur kepada Sang Pencipta Mayapada dengan seluruh isinya.
Kalau pada malamnya mereka belum melihat adanya tempat mandi, maka pada pagi itu mereka dibawa si harimau remaja memasuki belukar lalu menuruni tebing sungai kecil yang amat jernih airnya, Anak sungai Batang Gadis. Harimau biasa yang tak pandai bicara tetapi tahu membawa permadani itu memandangi Erwin, berjalan lalu menoleh lagi, sehingga akhirnya si manusia harimau tahu bahwa harimau itu mengajaknya mengikut.
Seperti kebanyakan sungai dangkal di Mandailing batang air kecil ini juga berbatu-batu.
Airnya yang jernih membuat mata dapat memandang tembu sampai ke dasarnya. Sang harimau ikut mandl. Keindahan air diperasyik oleh ikan-ikan dan dan udang-udang sungai yang kejar-mengejar atau bersembunyi dibalik-balik batu.
Ashar kian bebas dari perasaan asing-lingkungan. Ia coba mendekati harimau yang menuntun mereka ke sana. Ia mulai merasa bahwa harimau itu sahabatnya. Dan ia telah mengetahui sendiri kebaikan hati harimau yang dikenalnya. Harimau benar atau manusia yang berubah jadi harimau.
"Sungai ini selalu membawa emas Ashar," kata Erwin. Dulu banyak orang kampung cari logam murni itu di sini. Banyak yang berpenghasilan lumayan. Sekarang juga masih ada!"'
*** KIRA-KIRA pukul sepuluh hari Kamis itu datang seorang muda, hampir seusia Ashar ke taman itu. Langsung saja mengatakan, bahwa ia diutus gurunya untuk menjemput Ashar. Erwin menganjurkan supaya ia ikut, karena segala sesuatunya tentu telah diatur oleh tuan Syekh.
SERIAL MANUSIA HARIMAU
229 KARYA: S.B. CHANDRA
MANUSIA HARIMAU JATUH CINTA Created by syauqy_arr @yahoo.co.id Ketika telah bergerak beberapa langkah, Ashar kembali, tanpa ragu-ragu mengelus kepala dan kuduk si harimau kumbang dan yang belang. Tampak jelas bahwa kedua binatang itu merasa senang, karena tak jadi terlupakan oleh Ashar. Dan kedua binatang itu sama bangkit mengantarkan Ashar dan penjemputnya sampai ke luar taman.
Erwin merasa tak enak tanpa kerja. Ia bersihkan kuburan sementara si harimau kumbang menanam bunga-bunga baru yang diambilnya dari darah luar taman.
Tak lama kemudian si harimau loreng datang. Seperti malam yang lalu, jalan atas kedua kaki belakang. Kini membawa pisang raja masak di batang, jambu kelutuk dan sebuah durian yang juga jatuh dari pohon karena sudah masak. Erwin tahu bahwa semua itu dibawakan untuknya. Sebab harimau tidak makan pisang atau jambu kelutuk. Tetapi dia juga tahu, bahwa harimau sangat gemar akan durian. Kalau sedang musim, suka menunggu agak jauh dari pohon. Sengaja menunggu yang jatuh, tetapi tidak di bawah batangnya karena tahu bahwa kalau kepalanya tertimpa akan cukup buruk akibatnya.
Tetapi di luar dugaannya, harimau itu pun ikut makan pisang. Begitu juga si harimau kumbang, yang lazimnya hanya mau makan daging segar. Erwin kian heran, ketika si harimau loreng membukakan durian dengan kedua kaki depannya. Mudah sekali tampaknya. Yang mengetahui tak usah heran, karena harimau memang pandai sekali membuka durian. Lain halnya dengan gajah. Yang membungkus durian dengan daun-daun kering, kemudian melulurnya bulat-bulat untuk keluar lagi dalam keadaan bulat juga.
Konon, durian yang telah melalui perut gajah lebih enak dari durian biasa yang bagaimanapun tebal isi dan kuning emas warnanya. Si harimau meletakkan durian yang telah dibukanya di hadapan Erwin. Untuknya. Untuk menunjukkan rasa senang serta menghargai Erwin segera memakannya. Harimau itu memandangi saja. Tetapi kemudian Erwin coba menyuapnya dengan durian. Dan si belang menerima. Dia pun senang dan menghargai sikap si manusia yang barang kali sudah dirasa atau bahkan diketahuinya mengandung unsur harimau di dalam dirinya. Si harimau kumbang yang mengkilap cantik di bawah sinar matahari turut pula makan pisang. Semua yang seperti khayalan ini bukan dongeng. Erwin pernah menceritakannya. Kurasa dia tidak berlebih-lebihan. Jadi kisah dongeng untuk kanak-kanak menjadi kenyataan bagi Erwin dan orang-orang lain yang pasti ada tetapi sangat sedikit jumlahnya. Bukan hanya di Indonesia, tetapi juga di Birma, Thai dan Tanah Melayu yang banyak harimaunya dan mempunyai sejumlah orang yang berjinak-jinakan dan SERIAL MANUSIA HARIMAU
230 KARYA: S.B. CHANDRA
MANUSIA HARIMAU JATUH CINTA Created by syauqy_arr @yahoo.co.id bersahabat dengan harimau. Bahkan ada yang beristeri atau bersuamikan harimau. Pada suatu waktu nanti akan kita ceritakan juga kenyataan aneh itu. Lebih aneh daripada orang utan Kalimantan yang punya manusia sebagai isteri yang amat disayang. Untuk siapa ia rela memberikan nyawa tunggalnya.
*** PUKUL sebelas malam Jum'at itu barulah orang tua berjasad lain itu datang dengan memberi salaur, Erwin tidak bertanya atau berkata mengenai sahabatnya Ashar. Orang tua itu pun tidak bercerita tentang dia.
"Anak Dja Lubuk, ilmu apa lagi yang hendak kau pelajari. Kurasa dadamu hampir penuh. Dirimu yang bisa berwujud ganda menyempurnakan kekuatanmu sesuai dengan kebutuhan. Hanya sesekali kau mendapat kesulitan oleh keadaanmu itu. Tetapi bukan hidup namanya kalau manusia hanya mengenal rasa senang. Dan kesenangan akan jadi berlipat ganda nikmat atau indah manakala orang mengalami betapa rasanya sakit dan sengsara,"
kata tuan Syekh Ibrahim memulai ajarannya. Karena memang sebenarnyalah ia telah memulai dengan mukaddimah itu.
"Hidupmu termasuk sangat bahagia Erwin. Hatimu selalu hendak meledak oleh kesenangan. Tetapi kau juga makhluk yang banyak menimbulkan kesengsaraari!"
Tanpa mengangkat kepala, Erwin bertanya apakah maksud semua kalimat yang terasa setengah misterius itu.
"Kau bahagia karena hidupmu penuh tantangan. Paling menjemukan adalah hidup yang dari hari ke hari itu ke itu juga. Ibarat air di dalam tempayan atau gelas. Tiada gerak, tiada riak. Membuat orang bosan dalam kehidupan atau jemu melihat air yang tidak beriak itu.
Tantangan membuat bahkan memaksa orang berpikir. Lalu berbuat apa yang dinilainya baik untuk mengalahkan sang tantangan. Datanglah dinamika, menyala kehidupan dan semangat untuk menang. Sebenarnya itulah baru dapat dinamakan kehidupan. la menimbulkan gairah untuk hidup dan membangkitkan perlawanan terhadap kematian. Orang yang tidak bergairah hidup tidak akan pernah berusaha melawan kematian. Walaupun pada akhirnya orang harus memenuhi panggilan Sang Pemilik kalau sudah tiba waktunya."
Yang dikatakan tuan Syekh hanya suatu falsafah hidup. Yang tinggi tingkatnya. Yang SERIAL MANUSIA HARIMAU
231 KARYA: S.B. CHANDRA
MANUSIA HARIMAU JATUH CINTA Created by syauqy_arr @yahoo.co.id sebenarnya sudah dijalaninya tetapi tidak disadarinya.
Tentang kesenangan, orang gaib itu menerangkan, bahwa tiap menyelamatkan orang Erwin merasa sangat senang, tidak menghendaki upah lebih dari yang benar-benar diperlukannya sebagai penyambung hidup. Dia selalu lebih senang dari orang yang ditolongnya. Itu suatu kenikmatan tersendiri di dalam hidup.
Manusia Harimau Jatuh Cinta Serial Manusia Harimau Karya S B. Chandra di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
Kemudian, dengan lebih dulu menyatakan berat hati, tuan Syekh menjelaskan, bahwa kekecewaan dan siksaan hati yang diderita oleh sekian banyak manusia, akan menjadi bumerang terhadap dirinya sendiri. Ia memang pernah hancur hati ketika anak dan isteri tersayangnya meninggal oleh perbuatan Ki Ampuh yang pernah diselamatkannya tetapi ia masih akan menerima imbalan atas apa yang telah diderita orang-orang yang mencintai dirinya. Walaupun bukan oleh buatannya. Kini pun ia telah mulai merasakannya. Tetapi itu baru awal, kata orang gaib itu. "Persiapkan dirimu menghadapi yang berat dan terberat.
Jangan kau sampai binasa dengan cara yang hina," pesannya.
Bagaimana pun banyak isi dadanya, Erwin berdebar dan merinding mendengar katakata tuan Syekh.
Tiga malam berturut-turut tuan Syekh mengisi diri Erwin. Pada malam keempat ia bertanya, apakah Erwin berani dikubur hidup-hidup. Kalau mati ia harus menerima dengan ikhlas, tetapi kalau ia mempunyai tekad serta keyakinan berdasar ilmu yang sudah diajarkan ia akan tetap hidup.
"Ingat Erwin, kau dikubur dalam keadaan hidup. Bukan mayat yang sudah tidak merasakan apa-apa. Yang menerima siksa kubur bukan jasad, melainkan si "aku" dalam diri tiap insan ke alam baqa yang abadi."
Erwin menyatakan siap menerima segala risiko. Kalau pun sampai gagal dan ia mati, apa harus ditakutkan. Akhirnya pada suatu saat yang sudah tak dapat dielakkan tiap makhluk, manusia atau hewan harus mati. Si manusia kembali ke Yang Empunya. Erwin bukan mencari mati, karena hanya orang putus asa dan sesat yang dengan sengaja mencari kematian. Ia mau dikubur untuk menantang kematian, sebagaimana tercakup di dalam falsafah hidup tuan Syekh Ibrahim.
Lubang kubur sudah disiapkan oleh dua harimau sahabat orang berjasad dua itu. Ketika akan masuk, tuan Syekh memberi salam. Katanya tenang dan penuh wibawa: "Selamat jalan.
Atau sampai bertemu lagi."
SERIAL MANUSIA HARIMAU
232 KARYA: S.B. CHANDRA
MANUSIA HARIMAU JATUH CINTA Created by syauqy_arr @yahoo.co.id
*** ERWIN telah biasa berhadapan dengan oran orang bersenjata, bertarung dengan Ki Ampuh yang kawakan, kemudian bertarung lagi dengan beberapa jin piaraan lawannya. Dia pun sudah berkali-kali bertanding dengan harimau. Semua itu dirasakannya sebagai pertarungan yang amat berat. Namun begitu semuanya itu menjadi kecil jika dibandingkan dengan ujian yang sekarang. Memang ia bukan sembarang dikubur. Ia telah menerima beberapa petuah dan jampi dari tuan Syekh Ibrahim. Dapatkah ia keluar hidup setelah dua puluh satu jam lamanya berada di dalam bumi.
Mengapa tidak, katanya meyakinkan diri, setelah badannya ditimbuni dan kedua harimau sahabat tuan Syekh membentuknya seperti kuburan, Mengapa tidak. "Aku si Erwin anak Dja Lubuk. cucu Raja Tigor, cucu Datuk nan Kuniang, cicit Raja di Ginjang dan murid tuan Syekh," katanya meyakinkan diri'. "Sedangkan cacing 'saja menetas dan hidup di dalam tanah. Mustahil ia tidak bernapas. Ia dapat bernapas, sudah tentu aku yang anak manusia harimau dapat pula bernapas dan hidup seperti mereka."
Kata tuan Syekh, kalau ia lulus di dalam tanah, maka ia akan mampu bergerak atau bahkan tidur di bawah air, juga sampai dua puluh satu jam, tanpa perlu mengambil napas ke permukaan laut atau sungai. Karena ikan pun dapat berbuat demikian. Bahkan melebihi jenis banyak ikan yang sewaktu-waktu merasa perlu menghirup udara dari luar air.
Pada waktu Erwin di dalam tanah itulah datang Dja Lubuk menghadap tuan Syekh.
Keduanya saling menghormati, sebab masing-masing punya kelebihan. Penghuni taman buatan harimau itu mengetahui akan mendapat kunjungan ayah Erwin, karena bagaimanapun orang tua itu mencemaskan nasib anak yang amat dikasihinya.
Dua manusia ataukah makhluk (") yang sama-sama kelihatan tua bersalaman. Yang seorang penuh kelembutan dengan sinar mata menembus jantung. Itulah tuan Syekh Ibrahim Bantani. Yang seorang lagi, juga dengan rambut dan misai hampir putih seluruhnya, dengan pandangan mata yang sama, tetapi kelihatan angker dan penuh wibawa tanpa melenyapkan kegantengan yang pernah dan masih dimilikinya.
Sebelum ditanya, tuan Syekh telah mendahului: "Insya Allah, Erwin akan lulus. Ia mempunyai ketabahan hati yang luar biasa. Tak mau kalah dengan ayah dan ompungnya."
SERIAL MANUSIA HARIMAU
233 KARYA: S.B. CHANDRA
MANUSIA HARIMAU JATUH CINTA Created by syauqy_arr @yahoo.co.id
"Kau baik sekali, sahabat. Aku kagum pada banyak kelebihanmu!" kata Dja Lubuk.
"Jangan berkata begitu. Memang ada sedikit kelebihanku. Tetapi kau punya banyak sekali kelebihan dari aku. Kau bisa pergi ke manapun. Sebagai manusia atau yang lainnya itu!" Tuan Syekh tak matt menyebutkan sebagai "manusia harimau," sesuai dengan kehalusan bahasa yang diperolehnya dari orang tuanya di Banten.
"Tetapi kau mempunyai dua jasad. Sekarang ini di dalam makam ada badanmu dan tuan mempunyai jasad lain lagi! Aku hanya punya satu. Kalau aku mengelana mendatangi anakku, maka kuburanku kosong. Bukankah tuan juga yang lebih. Suatu kelebihan yang amat menyenangkan, sehingga anakku bisa menuntut ilmu dari tuan," kata Dja Lubuk mencampur sebutan tuan dan kau.
"Mengapa kita mempersoalkan itu. Tiap insan atau bahkan hewan masing-masing punya kelebihan dan kekurangannya. Semut yang kecil saja dapat membikin mabuk dan pusing seekor gajah yang ditakuti penduduk seluruh kampung!" kata tuan Syekh. Dan Dja Lubuk mengangguk, membenarkan guru anaknya.
"Anak Dja Lubuk ini kuat dan tabah. Tetapi dia sedang dirundung rana. Dia justru jatuh cinta pada gadis yang memang sangat simpati kepadanya. Hanya simpati sama sekali bukan cinta!"
"Ya, itulah, juga yang kurisaukan. Aku ingin omong-omong dengan dia, kalau anakku itu masih akan ke luar hidup dari kuburannya itu!"
"Dja Lubuk ayahnya, Raja Tigor kakeknya. Dia tidak akan cedera. Bahkan mungkin akan jadi orang baru," kata tuan Syekh.
"Yang tetap manusia harimau," ujar Dja Lubuk.
Tuan Syekh tidak menanggapi. Lebih baik juga tidak! Harimau remaja sahabat tuan Syekh datang, terhenti melihat Dja Lubuk. Kemudian, seperti ada yang menyuruh atau digerakkan oleh hatinya sendiri, ia memberi hormat dengan sujud di hadapannya. Begitu pula yang dilakukan oleh si-harimau kumbang.
Ah, menceritakan dunia ini seperti berkhayal. Bagi mereka suatu kertyataan yang tidak mereka pikirkan, karena sudah begitu mestinya.
"Kedua sahabatku itu memandang Dja Lubuk sebagai atasannya. Mereka tahu benar, kepada siapa harus bersikap hormat."
Kini Dja Lubuk yang tidak menanggapi. Dia juga berpendapat, lebih baik tak usah.
SERIAL MANUSIA HARIMAU
234 KARYA: S.B. CHANDRA
MANUSIA HARIMAU JATUH CINTA Created by syauqy_arr @yahoo.co.id Dja Lubuk menjadi tamu tuan Syekh Ibrahim Bantani sampai anaknya boleh ke luar lagi. Entah dalam keadaan bagaimana. Yang menyediakan jamuan, harimau remaja. Buah-buahan, sebagaimana dia menyediakan sarapan untuk Erwin.
"Nyaman sekali di sini," kata Dja Lubuk.
"Kenyamanan itu di dalam hati. Tidak ditentukan oleh tempat," kata orang pandai dari Banten itu.
Dja Lubuk tersenyum senang, membenarkan tuan rumah. Atau tuan taman gaib itu.
Diam-diam Tuan Syekh bangga.
*** SETELAH genap dua puluh satu jam, tuan Syekh minta bantuan kedua harimaunya untuk menggali. Kalau orang berjasad itu menyangka, bahwa Erwin tentu letih atau bahkan, pingsan, maka ia keliru. Anak Dja Lubuk memang berbajukan lumpur, tetapi ia segar.
"Untung!" kata Erwin tanpa meneruskan. Ia hendak mengatakan, "Untung tidak mengharimau, sebab tadi ia mendapat tanda-tanda itu, syukur tidak jadi.
"Untuk ini kau lulus, hebat sekali," kata tuan Syekh. "Ayahmu tadi kecemasan!" Dan Erwin langsung menyalam ayah tercintanya yang sudah tiada, tetapi selalu ada demi anaknya.
Orang dari Banten itu lalu menerangkan kepada Erwin bahwa dia masih akan beberapa hari di sana. Untuk menguji sampai dimana kebetahan dia di tempat tersembunyi itu.
"Dan kau tak boleh sampai kelihatan oleh manusia, sedikit-dikitnya selama tujuh hari sejak kau memulai.
"Kalau dengan sengaja bertemu di hutan ini, bagaimana, Tuan?" tanya Erwin. Risiko ini lebili besar daripada dikubur hidup-hidup. Yang itu sudah di dilaluinya. Tetapi kalau kebetulan ada orang melihat dia, bagaimana.
"Segala ilmu yang kuberi itu jadi luntur. Pantangan yang buruk, tetapi apa mau dikata.
Aku pun belajar dulu dengan cara yang sama."
Erwin bertekad untuk sembunyi saja sampai selesai.
"Apa lagi pantangannya, Tuan?"
"Juga tak boleh berjumpa atau terlihat oleh babi!"
Erwin tidak bertanya lagi.
SERIAL MANUSIA HARIMAU
235 KARYA: S.B. CHANDRA
MANUSIA HARIMAU JATUH CINTA Created by syauqy_arr @yahoo.co.id Kini ayahnya berkata lembut: "Engkau sudah lama kehilangan orang-orang yang paling kau sayang. Sudah waktunya kau berumah tangga kembali dan hidup tenteram. Dimana saja yang kau kehendaki. Di Lahat, di tempat tuan Abduh atau di Palembang tempat tinggal Mei Lan. Atau di Jakarta dimana Susanty masih meqharapkan kedatanganmu. Mereka semua benar-benar mencintaimu Erwin!"
"Tapi aku juga benar-benar," kata Erwin.
"Benar-benar apa?" kata Dja Lubuk. "Mencintai Safinah adik Teuku Samalanga. Dia sangat baik kepadamu, lain tidak. Dja tidak tertarik padamu. Tiap orang punya seleranya.
Ada yang menyenangi warna hijau, membenci warna coklat. Ada yang suka teh manis adapula yang hanya mau minum air putih atau teh tanpa gula. Ada laki-laki yang menyenangi tujuh wanita, tetapi benci melihat seorang gadis yang sebenarnya jauh lebih cantik daripada yang tujuh orang itu. Dalam hal dirimu banyak yang tertarik bahkan tergila-gila padamu, tetapi kau tidak menyukainya. Kau menghendaki wanita yang tidak cinta padamu. Kurasa semacam pembalasan juga, anakku, supaya kau bisa merasakan apa yang dirasa oleh orang-orang yang kau tolak cintanya itu!"
Erwin tidak menjawab. Ayahnya serius. Dan apa yang dikatakannya itu benar.
Barangkali ini suatu hukum karma atas diri seorang, lelaki yang mematahkan hati sekian banyak wanita, walaupun tidak disengajanya berbuat begitu. Namun begitu hatinya tetap ingin mendapatkan diri Safinah. Dan karena manusia di dalam dirinya dalam banyak hal sama dengan manusia lainnya, maka ia pun tanpa sadar sesumbar berkata kepada dirinya.
"Masa iya, dia tidak menyukai diriku. Apa benar bedanya hatinya dengan yang lain-lain itu.
Mungkin itu hanya suatu cara perempuan bersikap." Kini Erwin berpikir begitu, padahal biasanya ia dapat mengetahui yang sebenarnya dan tidak akan mendustai dirinya sendiri. Ia jadi lain. Apakah pengaruh dari pelajaran yang masih belum selesai" Perasaan tahu diri yang biasa diamalkannya sedang dikalahkan oleh perasaan dan kepercayaan tidak berdasar sekedar untuk menyenangkan hati.
"Kau laki-laki, kalau begitu pendirian dan keyakinanmu, cobalah. Aku hanya menasihati, jangan pakai jalan yang tidak wajar. Jangan tambah kehinaan diri kita ini dengan perbuatan yang lebih menjatuhkan martabat kita."
"Tidak, Ayah," jawab Erwin. Entah sepenuh kesadaran, entah dengan pikiran tidak menentu. Erwin sendiri merasa bahwa ia sedang tidak normal. Ayahnya merasakan itu.
SERIAL MANUSIA HARIMAU
236 KARYA: S.B. CHANDRA
MANUSIA HARIMAU JATUH CINTA Created by syauqy_arr @yahoo.co.id Tuan Syekh Ibrahim pun mengetahui. Tetapi kedua orang tua itu, yang tahu benar bagaimana manusia"siapa pun dia"kalau sedang dikuasai cinta, membiarkan. Hanya berdoa semoga kenormalan segera kembali ke dalam dirinya.
Dja Lubuk mohon diri setelah mengucapkan terima kasih lagi kepada tuan Syekh. "Dia anakku. Aku sangat sayang kepadanya." Hanya itu, tetapi dia tak kuasa membendung air matanya. Ia pergi dengan langkah gontai, tidak bedegap seperti biasanya. Gerak dan perawakannya yang tak biasa kelihatan tua, pada saat itu seperti berubah perasaan tidak menentu. Ayahnya sedih, itu tidak usah disangsikan lagi.
*** MULAI saat itu, sampai dua puluh satu jam pula ia tidak boleh makan, melanjutkan tahap berikut setelah dikuburkan. Pesan tuan Syek disanggupi oleh Erwin. Apalah artinya tanpa makanan sekedar dua puluh satu jam. Apalah artinya itu dibandingkan dengan selama waktu sama tidur bersama cacing-cacing di dalam tanah.
"Berbuatlah sesukamu. Hanya tak boleh makan dan minum, walaupun hanya seteguk.
Tak boleh berjumpa atau terlihat oleh manusia dan babi." Tuan Syekh masih berkata, sebelum ia pergi: "Hari akan terik sekali Erwin dan aku khawatir akan turun hujan!" '
Erwin tidak gentar pada panas, apalagi sama hujan. Sudah diketahuinya, bahwa taman itu tidak akan termasuki oleh hujan.
Sejak matahari mulai meninggi, memang keadaan kian panas. Menyengat. Mengapa panas sampai menjamah taman ini, padahal hujan tidak. Kalau hujan dapat dijauhkan tentu panas juga bisa, kalau tuan Syekh mau. Tetapi rupanya ia sengaja mau mengetahui sampai dimana daya tahan orang yang sudah tidur 21 jam di dalam bumi itu, terhadap matahari.
Anehnya kedua harimau yang tetap menunggu di sana tidak kelihatan gelisah. Bagi mereka terik yang amat sangat itu seperti tidak ada artinya. Hausnya bukan main, tetapi ia tidak boleh minum. Menelan ludah pun tak kuasa, karena mulut sudah kering. Matahari kian menyengat, Erwin tak kuat lagi berdiri. Terbaring di tanah. Barangkali rumput bisa membantu, tidak terlalu panas. Tetapi rebah di rumput pun serasa di atas bara. Ujian, cobaan terberat dalam hidupnya. Dia coba meyakinkan dirinya bahwa panas yang tiada tara ini hanya khayalan. Kalau ia bisa membebaskan diri dari khayalan itu, maka dengan sendirinya rasa panas itu akan menghilang. Tetapi usaha itu tidak membawa hasil. Karena SERIAL MANUSIA HARIMAU
237 KARYA: S.B. CHANDRA
MANUSIA HARIMAU JATUH CINTA Created by syauqy_arr @yahoo.co.id apa yang dirasakannya itu memang bukan pengaruh khayalan. Melainkan suatu kenyataan.
Dia tidak punya ilmu untuk melenyapkan kenyataan yang demikian.
Hujan turun kian lebat saja. Erwin kedinginan dan kemudian disusul oleh gigil. Ia mohon agar hujan itu berhenti. Tentu saja tiap insan boleh memohon. Tetapi tidak semua permohonan selalu terkabul. Jangan dikira bahwa kita lantas boleh mengatakan bahwa Tuhan tidak menghiraukan hambanya yang sedang kepayahan. Ia sedang menguji ketabahan hambanya. Tanpa ujian orang tidak akan mengenal kata lulus. Dan orang yang telah diberi Tuhan ujian lalu lulus akan menjadi orang yang sudah lebih mampu daripada saat ia belum diuji. Tuhan tidak pernah benci pada hambaNya, sebab sesungguhnyalah Dia, hanya Dia yang benar Maha Pengasih dan Maha Pemurah. Ia memberimu kesempatan untuk menguatkan iman dan ketabahan hati.
Dalam kepayahan itu Erwin masih sadar, bahwa masa dua puluh satu jam tentu merangkak terus sehingga tiba di garis finish. Tetapi rupanya ujian terhadap Erwin bukan sekedar panas amat terik dan hujan sangat lebat. Dalam menggigil itu dia merasakan suatu rindingan menjalari tubuhnya. Rindingan biasa. Bahwa dia akan berubah wujud. Dia mohon lagi, supaya dia jangan jadi harimau. Tetapi permohonan itu pun hanya didengar tetapi tidak dikabulkan.
Maka berubahlah dia, si Erwin malang menjadi insan dengan kepala manusia tetapi tubuh seluruhnya harimau, lebih besar daripada harimau remaja dan macan kumbang yang dengan takjub memandanginya. Mungkin mereka pun belum pernah bertemu dengan makhluk yang begitu. Mereka hanya merasa bahwa di dalam tubuh anak muda ada keharimauan, tidak tahu bahwa dia bisa jadi harimau. Si kumbang dan belang saling pandang. Tanpa katu tetapi tentu dengan pikiran yang sama. Bahwa Erwin bukan manusia biasa. Bukan pula harimau biasa.
Erwin masih dapat melihat, kedua hewan rim.ba itu mendekat lalu sujud di hadapan mukanya.
Tak jauh dari kepalanya yang terletak di rumput, basah kuyup oleh hujan.
Tetapi bagaimanapun dia hanyalah makhluk dengan nyawa yang hanya menyimpang dari manusia biasa. la letih dan akhirnya tertidur di bawah siraman hujan lebat.
Sampai saat tuan Syekh datang, Erwin masih menggeletak tak sadarkan diri. Hujan belum mereda, tetapi tuan Syekh tidak basah sedikit pun. Tak lama kemudian Dja Lubuk SERIAL MANUSIA HARIMAU
238 KARYA: S.B. CHANDRA
MANUSIA HARIMAU JATUH CINTA Created by syauqy_arr @yahoo.co.id juga datang, bukan sendiri tetapi dengan ayahnya, Raja Tigor yang kakek Erwin. Rupanya mereka turut merasa cemas melalui kontak batin antara Erwin dengan orang-orang yang amat dicintainya itu.
Tepat dua puluh satu jam sejak ujian, hujan berhenti. Bukan dengan jalan mereda dulu, melainkan mendadak sontak saja. Erwin dalam wujudnya sebagai manusia harimau belum sadarkan diri. Dia tak tahu, bahwa hujan sudah habis sama sekali dan bahwa ia dikelilingi oleh ayahnya, kakeknya dan tuan Syekh.
Agak lama barulah Erwin membuka mata, tetapi seperti tidak melihat apa-apa. Dia memerlukan waktu untuk menyadari bahwa tadi dia ditimpa hujan lebat, kedinginan, menggigil, kemudian baring di rumput. Setelah sadar, bahwa dirinya telah mengharimau, baru ia meraba badannya. Mendadak ia terduduk, seperti kaget. Dia mengharimau dikelilingi dan dipandangi oleh enam pasang mata. Sepuluh pasang kalau ditambahkan dengan dua pasang mata harimau yang turut memandangi dirinya.
"Ampun, Ayah," itulah kata-katanya pertama. Kemudian dia menyebut ompungnya, Raja Tigor lalu menundukkan kepala di hadapan gurunya tuan Syekh Bantani.
Hari sudah mulai siang. Beberapa orang lalu di taman itu. Orang kampung. Mau ke ladang atau mencari kayu untuk dijual atau dipergunakan sendiri. Tetapi mereka tidak menoleh ke pemandangan yang aneh itu. Seolah-olah mereka tidak tahu atau tidak sadar bahwa mereka sedang melalui taman indah dengan rerumputan yang terawat serta sebatang pohon kayu tanpa daun di atas sebuah kuburan.
Erwin juga yang mulai, "Mengapa mereka tidak menegur atau menghiraukan kita, Tuan?" tanya Erwin.
"Karena mereka barangkali tidak melihat kita!" jawab tuan Syekh.
*** MEMANG benar orang-orang kampung yang melalui taman resik dan teratur itu tidak melihat adanya keindahan tersebut. Bagi mereka seperti melalui hutan atau semak belukar saja.
Tidak ada penduduk Muara Sipongi dan sekitarnya yang mengetahui tentang keajaiban ini.
Hanya beberapa orang teramat pandai saja yang mendengar, bahkan pernah menyaksikan.
Hanya begitu. Mereka tidak pernah bertanya kepada tuan Syekh Ibrahim Bantani yang SERIAL MANUSIA HARIMAU
239 KARYA: S.B. CHANDRA
MANUSIA HARIMAU JATUH CINTA Created by syauqy_arr @yahoo.co.id kadang-kadang terlihat dalam ujudnya sebagai manusia utuh. Tetapi kadang-kadang orang-orang berilmu ini mengaji atau berdoa di depan makam. Mereka mendengar tentang adanya seorang perantau dari Banten di Pulau Jawa ke Mandailing dan terakhir bermukim di Muara Sipongi. Mereka pun mendengar tentang wafatnya perantau itu. Mereka pun juga mengetahui dari cerita orang-orang yang sudah tiada, bahwa banyak penduduk melayat ke rumahnya. Orang-orang situ juga yang memandikan dan mengafaninya. Tetapi kemudian terjadilah keajaiban itu setelah jenazah, disembahyangkan dan dimasukkan ke dalam keranda, tiba-tiba keranda itu bergerak sendiri. Seperti ada yang mengangkat, lalu mengusungnya pergi. Padahal semua orang yang datang melayat masih ada di situ. Mereka keheranan, tetapi hanya berani saling pandang. Mereka semua tahu, bahwa perantau dari Banten ini bukan orang yang bisa dipandang seperti manusia biasa. Ia memiliki sesuatu.
Bukan, bukan sesuatu. Ia memiliki banyak, yang tidak dimiliki oleh manusia pada umumnya. Orang-orang pandai Mandailing dan Muara Sipongi khususnya juga tahu, bahwa di Banten banyak orang pandai. Sangat tinggi ilmu kebathinan dan gaib mereka.
Memang ada juga yang memakai ilmu hitam. Tetapi sebagian terbesar mereka adalah orang-orang pandai yang sangat patuh pada suruh dan larangan agama. Ilmu mereka kebanyakan ilmu putih pada jalan yang benar. Digunakan untuk menolong sesama manusia. Dalam keadaan bagaimana pun. Kadang-kadang guru-guru besar di jalan Tuhan itu harus berhadapan dengan orang-orang pandai sihir yang bertulangpunggungkan jin dan syaitan.
Bila sampai begitu, maka bertarunglah ilmu di jalan Allah dengan kepandaian yang didukung jin dan iblis. Yang menang. Tidak tentu. Siapa yang lebih kuat, itulah yang menang.
*** SETELAH keluar rumah, keranda itu masih saja bergerak seperti dipanggul oleh manusia-manusia, menuju arah utara kemudian menghilang. Hampir tidak ada yang tahu, kemana pergi jenazah yang dibawa secara gaib itu. Dikecualikan beberapa orang pandai Muara Sipongi. Hanya beberapa orang saja. Mereka yang sedikit ini diberitahu di dalam mimpi.
Tuan Syekh Ibrahim Bantani mengatakan, bahwa ia berhutang budi pada keramah-tamahan orang Mandailing. Ia mohon maaf atas kepergiannya yang aneh. Tetapi ia tak kuasa SERIAL MANUSIA HARIMAU
240 KARYA: S.B. CHANDRA
MANUSIA HARIMAU JATUH CINTA Created by syauqy_arr @yahoo.co.id menolak kehendak sahabat-sahabat yang mengusung dan menguburkannya itu. "Aku sangat bahagia dapat bertahun-tahun bersama kalian yang kucinta. Aku menyenangi Mandailing seperti menyenangi Banten."
*** PADA malam ke lima di taman impian yang bukan mimpi itu Erwin merasa kantuk menyerang dirinya. Suatu kantuk yang belum dirasakan pada masa-masa yang lalu. Kelopak mata seperti tak sudi dibuka, padahal tuan Syekh berpesan agar ia selama tiga hari tiga malam mendatang tidak tidur sepicing pun. Ia menyanggupi dengan segala keyakinan. Apa pula susahnya tidak tidur tiga hari tiga malam. Yang dikubur dan disiram hujan serta dibakar terik mentari pun sudah dilaluinya.
Ia seperti kehilangan kemampuan. Tak kuat menyalangkan mata. Dicobanya mengenang masa-masa silam yang penuh kemenangan dan kesedihan serta bencana.
Dibayangkannya Susanty, Lydia Savetsela yang amat baik, Mei Lan yang tergila-gila kepadanya. Dan Safinah yang tidak inginkan dirinya. Semua tidak menolong. Ia tetap terkantuk-kantuk. Kata tuan Syekh tadi, kalau ia sampai tertidur sejenak saja, maka bukan hanya ilmu-ilmunya akan luntur, tetapi ia pun tidak akan dapat bangun lagi. Mati! Untuk dikubur dan kemudian barangkali jadi seperti ayah dan kakeknya. Bila perlu keluar dari kuburnya. Tetapi siapa yang akan ditolongnya" Ia tidak punya anak, tidak punya isteri.
Kedua-duanya telah dibinasakan Ki Ampuh, sang babi hutan asal sumpahnya sendiri.
Kedua kawannya, Si Belang dan si Hitam memperhatikan dengan rasa kasihan dan cemas, karena mereka telah menyukai anak manusia yang juga bisa menjadi harimau.
Belakang hari diketahui, bahwa Erwin bukan orang pertama yang sampai mendapat petunjuk untuk masuk ke sana. Sama halnya dengan dirinya, seperti ada yang membimbing.
Yang pertama mereka lihat, lelaki yang dikuburkan itu telah menjadi mayat ketika digali kembali setelah dua puluh satu jam. Yang seorang lagi tahan ditanam, bahkan tampak segar bugar saja ketika dikeluarkan lagi. Tetapi ia pun mati karena tertidur pada masa ujian tahan kantuk. Sesudah tak kuat melawan kantuk, ia pun tidak pernah bangun lagi. Mayat kedua orang itu dikuburkan oleh kedua harimau bersama tuan Syekh kepekuburan di kampung itu.
Malam hari, tiada seorang pun mengetahui. Orang-orang baru gempar pada keesokan SERIAL MANUSIA HARIMAU
241 KARYA: S.B. CHANDRA
MANUSIA HARIMAU JATUH CINTA Created by syauqy_arr @yahoo.co.id harinya ketika melihat ada kuburan baru, padahal tidak ada jenazah yang dikuburkan. Kalau ada yang mati, seluruh penduduk yang tidak seberapa jumlahnya itu pasti akan mengetahui.
Tiada batu nisan. Tidak diketahui, siapa yang tidur di dalam. Orang kampung masih tambah dikejutkan oleh adanya kuburan kedua beberapa waktu kemudian. Juga tanpa ada yang menggali kubur dan memasukkan mayat ke dalamnya.
Menurut cerita orang-orang yang tahu di kampung itu, di antara orang-orang yang menyaksikan saat itu ada orang pandainya. Ia berniat mengeluarkan mayat itu. Pada malam Selasa, begitulah syaratnya. Ia yakin, bahwa yang ditanam di sana tentu bukan mayat biasa.
Dapat digunakannya untuk melipat ganda kekuatan ilmu hitamnya.
Malam itu hujan rintik-rintik ketika orang pintar yang bernama Dja Bokir masuk ke kawasan kuburan teramat sederhana itu. Hanya satu dua yang dipagar dengan kayu.
Beberapa pula dengan batu bata. Dua buah kuburan dinaungi dengan atap.
Dja Bokir baru mulai, menggali kuburan baru itu, ketika seekor harimau berwarna hitam pekat menyerang dan membinasakannya. Ia bukan orang biasa, tetapi harimau kumbang itu pun bukan hewan yang hanya binatang buas. Ia punya isi, yang tidak dimiliki oleh harimau liar biasa. Karena dia sahabat tuan Syekh Ibrahim yang punya dua jasad.
Keesokan paginya orang baru mengetahui, bahwa Dja Bokir telah tewas di kuburan. Di sekitar mayatnya tampak jejak-jejak harimau yang berlainan ukuran. Menandakan ada dua harimau. Yang mengenal harimau dan korban raja rimba itu segera mengetahui, bahwa walaupun ada dua harimau, yang menyerang dan mematikan hanya satu diantara mereka.
Tahulah mereka bahwa mayat yang ditanam diam-diam pada malam hari"entah siapa yang menguburkan"tidak boleh diganggu. Tetapi bagi yang mengenal ilmu pemanfaatan mayat, dan ingm menarik keuntungan sangat memahami bahwa mayat itu pasti akan sangat besar faedahnya.
Kuku-kukunya dapat dibuat racun. Untuk membunuh. Tetapi juga dapat dijadikan penawar untuk menyembuhkan. Minyak tubuhnya yang sudah kaku dapat dijadikan pelaris.
Yaitu dengan jalan mengoleskannya sedikit pada barang yang akan dijual, Kalau yang akan dijual itu makanan, cukup dengan mengoleskannya pada tempat makanan itu. Di pantat piring atau stopfles. Atau di luar bakul dan keranjang. Tentu saja bukan hanya minyak si mati. Ada ramuan lain dan ada pula jampinya.
Tersiarlah kabar sampai ke luar kota bahwa Dja Bokir yang pandai sihir telah tewas SERIAL MANUSIA HARIMAU
242 KARYA: S.B. CHANDRA
MANUSIA HARIMAU JATUH CINTA Created by syauqy_arr @yahoo.co.id diterkam harimau ketika ia hendak mencuri mayat misterius yang ditanam entah oleh siapa.
Baru dua orang penuntut yang lulus ujian. Seorang laki-laki dari Muangthai dan seorang setengah baya asal Cirebon Jawa. Dari Sumatera sendiri belum ada yang sampai mampu melewati segala testing dengan berhasil.
*** ERWIN sudah hampir k.o. dipukul kantuk celaka itu, ketika terdengar olehnya suara Ashar memanggil "bang Erwin." Ia terheran girang dan pada saat itulah baru timbul kembali rasa tanggung jawab yang hampir saja terlupakan karena beratnya ujian yang ditempuh. Tentu saja ia bertanggung jawab atas keselamatan Ashar karena anak muda itu mempercayakan diri dari nasib kepadanya.
"Dengan siapa?" tanya Erwin.
"Dengan bang Jalal ini," kata Ashar sambil hendak memperkenalkan kawannya seperguruan yang lebih senior dari dia. Tetapi orang yang dikatakan "Jalal" itu sudah tidak ada.
"Kau puas?" tanya Erwin.
"Luar biasa sekali bang. Aku tidak pernah mengkhayalkan dunia yang begini. Terutama tentang kambing itu!" kata Ashar membayangkan kembali apa yang telah dialaminya.
Erwin tertarik, sebab dia sendiri belum pernah belajar dengan keikutsertaan kambing.
Tanpa ditanya, Ashar menceritakan: Kambing jantan dewasa dengan tanduk kekar dan melengkung dihadapkan dengan seekor harimau liar yang dipanggil oleh sang guru ke tempat belajar. Harimau itu bukan piaraan, bukan suruhan. Juga bukan jadi-jadian atau yang kadang-kadang berubah jadi setengah manusia seperti Erwin. Ia datang atas kekuatan sang guru memanggil. Harimau liar mana pun dapat dipanggil sang guru. Dipertarungkan dengan kambing jantan yang tersedia, kambing milik tuan guru.
"Aku tidak ragu-ragu, bahwa si kambing pasti akan segera tewas dan jadi santapan macan yang kekar dan jelas kelihatan sangat ganas itu. Tetapi kambing yang mestinya mengembik-embik dan meronta-ronta itu tenang-tenang saja melihat kedatangan si raja rimba," kata Ashar. Ia lalu menceritakan, bahwa kedua binatang y.dng tidak berimbang kekuatan itu, saling berhadapan. Jarak antara mereka sekitar enam sampai tujuh meter.
SERIAL MANUSIA HARIMAU
243 KARYA: S.B. CHANDRA
MANUSIA HARIMAU JATUH CINTA Created by syauqy_arr @yahoo.co.id Harimau itu tampak bersiap untuk menerkam tanpa keraguan sedikit pun bahwa ia akan segera melahap seekor kambing yang akan cukup mengenyangkan. Yang juga amat mengherankan Ashar adalah sikap harimau itu yang tidak menaruh perhatian pada beberapa manusia yang ada di sana. Guru dan beberapa muridnya termasuk Ashar. Seperti semuanya telah diatur oleh sang guru dengan kekuatan ilmu gaibnya.
Harimau melompat secara mendadak untuk melumpuhkan kambing yang bukan tandingan itu. Tetapi amat mengejutkannya justeru kambing itu lebih dulu melompat tinggi, hampir empat meter membuat si raja hutan menerkam angin saja. Ia segera membalik, secepat kelincahan yang ada padanya, menerkam lagi, tetapi untuk kedua kalinya kambing yang rupanya bukan sembarang kambing itu mempecundangi dia. Ia merendah di bawah lompatan harimau belum sempat membalikkan badan untuk menghadapinya. Di situlah kambing menyeruduk"dan mendorong raja rimba dari belakang dengan ujung tanduk-tanduknya yang tajam. Serangan diluar dugaan ini membuat harimau sangat terkejut dan marah. Sama sekali tidak diperhitungkannya. Disangka saja pun tidak. Mana mungkin seekor kambing akan dapat melawan harimau. Dalam hati harimau itu pasti mengutuk
"binatang sialan, berani kurang ajar main-mainin gua." Waktu itu dia tidak ingat, bahwa dia juga binatang. Mestinya dia mengutuk "manusia sialan" berani main-main dengan dia yang raja rimba. Yang ditakuti oleh semua makhluk bernyawa.
Kata Ashar yang menceritakan pengalamannya dengan sangat bersemangat dan membuat kantuk Erwin jadi hilang, kambing itu kemudian terbatuk-batuk sambil berdiri di atas kedua kaki belakangnya menghadapi si harimau yang sudah mempersiapkan diri pula untuk mengulangi penerkaman. Pertarungan yang tidak masuk akal tetapi ditonton oleh tuan guru dan murid-muridnya ini, kian asyik karena ketika si harimau melompat, kambing pintar dan galak itu juga mengangkat dirinya sehingga kedua tanduknya menikam perut sang macan loreng.
Erwin menyela: "Ceritamu ini khayalan atau beneran Ashar?" Ashar jadi merasa terpaksa bersumpah-sumpah, biar tidak bisa berdiri dan mati tidak usah diterima bumi, kalau dia bohong. Tetapi dia juga diam-diam bangga, karena rupanya Erwin sendiri belum pernah menyaksikan apa yang sudah dilihatnya: Punya juga suatu kelebihan.
"Aku ingin mendapat kesempatan melihat pertarungan kambing dengan harimau seperti yang sudah kau lihat," kata Erwin.
SERIAL MANUSIA HARIMAU
244 KARYA: S.B. CHANDRA
MANUSIA HARIMAU JATUH CINTA Created by syauqy_arr @yahoo.co.id
"Abang belum mendengar seluruhnya," kata Ashar.
Dia lalu mengisahkan, bahwa setelah kena tikam perutnya, harimau itu kehilangan banyak darah dan tenaga. Kambing yang memiliki keganasan itu tidak berhenti sampai disitu. Ia terus melakukan serangan bertubi-tubi, sehingga binatang yang ditakuti semua binatang itu mendengus-dengus menjelang sentakan napasnya yang terakhir.
Tuan guru menceritakan, bahwa kambing itu sudah diisi. Bukan lagi kambing berjiwa dan semangat kambing. Ia ingin membuktikan kepada para muridnya, bahwa kalau kambing saja dapat membinasakan harimau, konon pula manusia, kalau pun sudah memiliki ilmu untuk menghadapi musuh yang tak kan terlawan oleh manusia biasa.
Ashar menceritakan pelajaran apa saja yang diterimanya dari tuan guru. Ia diberi pelajaran ilmu silat sekedar untuk membela diri kalau ada yang menyerang. Ia pun juga sudah mendapat pelajaran berupa jampi dan doa serta cara-cara mengobati beberapa macam penyakit.
*** SETELAH sepuluh malam di taman gaib itu, tuan Syekh Ibrahim mengizinkan Erwin menerus kan perjalanan.
"Pergilah ke Penyabungan," kata tuan Syekh.
"Ada pesan khusus tuan"''" tanya Erwin.
"Tidak. Tetapi pergilah. Tabahkan hatimu. Berbuatlah sebaik mungkin yang dapat dilakukan oleh manusia yang baik!"
Maksud tuan," kata Erwin minta penjelasan.
"Di sana kau akan mengetahuinya!" Dan Erwin tidak bertanya lagi. Kalau sudah begitu kata orang yang telah diketahui ketinggian ilmunya maka yang terbaik adalah melakukan apa yang dipesankannya itu.
Erwin bukan hanya sangat terharu berpisah dengan guru yang begitu banyak menambah ilmunya tetapi juga dengan kedua harimau berlainan juga yang masing-masing punya tugas, yang lazimnya hanya dapat dilakukan oleh manusia. Khusus harimau kumbang itu seperti seorang pengenal dan ahli seni pertamanan.
"Jangan cerita mengenai diri kami Erwin," kata tuan Syekh ketika melepas muridnya SERIAL MANUSIA HARIMAU
245 KARYA: S.B. CHANDRA
MANUSIA HARIMAU JATUH CINTA Created by syauqy_arr @yahoo.co.id itu. "Mungkin pada suatu ketika kelak kita masih akan bertemu."
*** SEPERTI keberangkatannya dari Palembang, Erwin dan sahabat mudanya melakukan perjalanan dengan bis dan jalan kaki. Ia ingin lekas tiba di Penyabungan untuk mengetahui apakah yang menantikan dirinya di sana, tetapi dia juga harus dapat mengendalikan diri dalam hal kesabaran. Selain itu ia merasa wajib mengunjungi beberapa banyak keluarga yang ada di kampung-kampung sepanjang perjalanan. Dia juga merasa wajib menziarahi makam segenap keluarga yang telah dahulu, bukan hanya yang lebih tua, tetapi juga yang adik atau kemenakan. Untuk orang yang telah tiada hanya ziarah dan doa yang dapat dilakukan. Itu pertanda cinta. Yang telah pergi hendaklah dikenang, bukan dilupakan.
Lima hari kemudian barulah mereka tiba d Penyabungan. Lama di jalan, tetapi Erwin mendapat suatu ketenangan di dalam hati. Ia merasa telah mengerjakan apa yang sebaiknya dilakukan oleh seorang anak manusia yang baik.
Di Penyabungan ia mendatangi rumah seorang pamannya, yang seperti ayahnya menjadi pedagang kecil keliling. Setelah mendapat sambutan hangat dari keluarga dan mencicipi hidangan kampung sangat sederhana disampaikanlah cerita itu kepadanya. Cerita yang cukup mengejutkan dirinya.
Bahwa ada dua keluarga menanyakan dirinya. Seorang setengah baya dari Lahat dengan anaknya bernama Hasanah dan seorang laki-laki Tionghoa, juga setengah baya. Juga dengan anaknya, perempuan bernama Mei Lan.
Erwin memandangi paman dan bibinya seperti tidak percaya. Tetapi dia tahu, bahwa mereka berkata benar.
*** KUNJUNGAN tamu-tamu yang kelihatan dari golongan mampu itu, menarik perhatian masyarakat yang tidak biasa kedatangan orang-orang asing. Yang pulang ke kampung biasanya mereka yang mencari nafkah di rantau. Tidaklah heran kalau orang lantas bertanya kepada Sutan na Tolupulu yang paman Erwin itu. Memang bukan urusan mereka, tetapi SERIAL MANUSIA HARIMAU
246 KARYA: S.B. CHANDRA
MANUSIA HARIMAU JATUH CINTA Created by syauqy_arr @yahoo.co.id begitulah oyang kampung. Para tetangga merasa sangat akrab seorang dengan lainnya.
Pertanyaan dan keinginan tahu begitu hanya sesuatu yang lumrah. Bahkan akan janggal kalau para tetangga seperti tidak perduli saja.
Dan Sutan na Tolupulu tanpa berbelat-belit mengatakan, bahwa mereka mencari Erwin. Mereka semua ingin bertemu dengannya. Ada urusan penting, kata mereka. Apa yang penting itu tidak mereka katakan, walaupun paman Erwin menanyakannya.
"Tidak ada berita bahwa ia akan kemari," kata Sutan polos. Memang Erwin tidak memberitahukan maksud kedatangannya. Tetapi tidak ada seorang pun punya prasangka buruk. Mereka semua mengenal Erwin. Dan mereka juga sudah mengetahui bahwa ia mewarisi peninggalan ayahnya, Dja Lubuk. Dan semua mereka senang pada manusia lain, tetapi mereka adalah orang-orang baik, selalu sopan santu dan menghargai para tetangga.
Apalagi dengan keluarga.
Yang mengherankan mereka cuma tamu-tamu yang hampir sama keadaannya itu.
Seorang laki-laki setengah baya dengan seorang wanita yang jelas kelihatan masih gadis.
Apa mau mereka itu" Ya, apa mau mereka itu, hanya pertanyaan demikian timbul pada tiap tetangga. Mereka tahu, Erwin juga sudah banyak menolong orang yang sakit payah; di antaranya yang tidak tertolong oleh para dokter. Cerita-cerita itu dibawa perantau yang pulang ke kampung. Mereka juga mendengar tentang orang-orang yang memusuhi Erwin.
Mengetahui, dia pernah dimasukkan orang-orang jahil ke dalam tahanan, tetapi kemudian beberapa orang yang menyiksa dirinya harus membayar dengan harga mahal, sangat mahal.
Dengan nyawa tunggal mereka. Mereka pun mengetahui, bagaimana Ki Ampuh yang pernah datang ke Mandailing berbalik jadi pengkhianat setelah ia dimakan oleh sumpahnya.
Ki Ampuh yang jadi babi itulah yang telah merenggut kebahagiaan Erwin dengan jalan membunuh isteri dan anak tersayangnya.
. Tetapi tentang kegiatannya di Lahat dan Palembang sampai di Muara Bungo belum ada yang sampai ke kampung. Kedatangannya ini mendadak. Hanya terlintas juga di hati sang paman, apakah kunjungan tamu-tamu itu hanya mencari Erwin. Ataukah mereka tahu, bahwa anak muda itu akan pulang ke kampungnya.
Ketika Sutan na Tolupulu menceritakan para tamu itu kelihatan Erwin berwajah merah.
Ia tidak dapat menyembunyikannya, walaupun ia"bila perlu"dapat menyembunyikan dirinya yang mengharimau di balik lalang sehelai.
SERIAL MANUSIA HARIMAU
247 KARYA: S.B. CHANDRA
MANUSIA HARIMAU JATUH CINTA Created by syauqy_arr @yahoo.co.id
"Siapa mereka itu sebenarnya Erwin. Jangan kau berahasia sama uda," kata Sutan na Tolupulu. (uda artinya paman bahasa Tapanuli).
Erwin tidak menjawab. Dia pun tidak mau menyebut "hanya kenalan," sebab dia tahu bahwa kedatangan mereka itu bukan tanpa maksud yang penting untuk mereka. Seperti yang mereka katakan kepada adik Dja Lubuk.
Erwin tahu, bahwa kedatangan kedua lelaki dengan dua wanita itu mengenai soai perasaan. Baik Hasanah yang anak dukun Abduh di Lahat itu maupun Mei Lan yang anak orang kaya di Palembang yang telah disembuhkan berkat usahanya.
Usaha mereka mencari sampai ke Penyabungan tentu saja bukan atas mufakat, tetapi dengan ikhtiar bertanya kian kemari akhirnya membuat mereka mendarat di Penyabungan.
Tanpa kegigihan mereka tidak akan sampai ke rumah paman Erwin.
Sutan na Tolupulu mengulangi pertanyaan kepada kemenakannya.
"Nasibku Uda," jawab Erwin. Jawaban yan tidak jelas maknanya bagi pamannya.
Sehingga menanyakan lagi, nasib bagaimana yang menyebabkan dia sampai dicari-cari oleh tamu-tamu itu.
Erwin menceritakan. Dimulai dengan kisah Hasanah dan asal mula ia sampai berkenalan dengan gadis itu. Sampai pada cerita kakak gadis itu, Fatimah yang kehilangan suaminya Husni, yang semula terkenal hartawan dan budiman. Yang akhirnya dibinasakan oleh harimau-harimau milik Teuku Samalanga karena orang baik itu kemasukan iblis sehingga menculik adiknya dan diperkosa di Muara Bungo. Tidak diceritakannya mengenai kedua harimau Teuku yang ditundukkannya.
Erwin juga menceritakan bagaimana sampai ia kenal dengan gadis keturunan Tionghoa yang bernama Mei Lan, yang diselamatkannya setelah ia hampir tewas digunai-gunai oleh seorang dukun berilmu hitam atas perintah seorang laki-laki sebangsa Mei Lan yang tergila-gila padanya. Di luar keinginannya Mei Lan ini pun jatuh hati pula padanya. Dari keberatan akhirnya orang tua Mei Lan menyetujui saja keinginan gadis mereka yang tadinya mereka yakini pasti akan mati, karena tak ada seorang dukun pun mampu melawan si pandai yang,mengirimkan penyakit mengerikan itu.
"Kalau dia mau masuk Islam apa salahnya kau menerima hatinya," kata Sutan na Tolupulu yang telah menaruh simpati pada diri gadis peranakan itu. Adik Dja Lubuk itu mempunyai keyakinan, bahwa salah satu pahala terbesar dalam beramal ialah membuat SERIAL MANUSIA HARIMAU
248 KARYA: S.B. CHANDRA
MANUSIA HARIMAU JATUH CINTA Created by syauqy_arr @yahoo.co.id seseorang masuk menjadi muslimin atau muslimat. "Aku rasa dia mau," kata paman Erwin melanjutkan sebelum kemenakannya memberi tanggapan.
Dan Erwin memang tidak menanggapi. Masalah pokok baginya, ia tidak mencintai gadis itu, walaupun ia memenuhi segala persyaratan lahiriah untuk dicintai.
Karena menyangka, bahwa Erwin mungkin lebih tertarik pada Hasanah yang anak dukun Abduh, orang itu menanyakan bagaimana kalau ia menerima curahan cinta gadis Lahat itu.
"Aku tidak mencintainya Uda. Yang ada hanya rasa simpati dan sayang. Dan sayang belum pasti mengandung cinta antara dua manusia berlainan jenis. Kalau aku tak salah, Uda dulu pernah memberi aku petunjuk seperti itu, tatkala aku akan akan merantau ke Medan.
Uda ingat?"
Orang tua itu terdiam. Walaupun tidak mengiyakan, tetapi ia tidak mungkir, bahwa ia dulu pernah memberi petuah begitu kepada Erwin. Kata Sutan na Tolupulu beberapa tahun yang lalu: "Kalau ada seseorang, jelasnya seorang wanita kasihan atau sayang kepadamu, janganlah buru-buru kau pikir, bahwa ia telah jatuh cinta. Nanti kau malu pada diri sendiri."
Pusing juga otak manusia harimau itu mencari jalan keluar.
"Untuk kepentinganmu sendiri, terutama untuk keturunan, kau harus berumah tangga lagi. Jika kau sudah punya anak, beban hatimu berangsur-angsur akan berkurang Erwin."
Paman yang baik hati itu hanya menginginkan kebahagiaan kemenakannya. Baginya Hasanah atau Mei Lan yang sampai ke Penyabungan mengejar-ngejar si manusia harimau, patutlah dihargai. Cinta iseng tidak akan membuat gadis-gadis sampai mau bertualang begitu. Tak kenal letih, tak kenal jemu, tak perduli alasan-alasan Erwin. Mereka ingin dicintai, ingin hidup berdampingan. Mereka tidak salah menumpahkan cinta kepada Erwin.
Tiada hukum yang melarang. Adat, barangkali. Tetapi adat selalu dikalahkan oleh jeritan hati. Kalau orang sudah benar-benar jatuh cinta, walaupun ianya seorang wanita, maka semua penghambat akan coba disingkirkan. Kalau yang merintangi sebuah gunung, maka gunung itupun rasanya hendak dipindahkan atau diratakan dengan bumi.
Untunglah sampai petang tetamu dari jauh itu tidak ada yang kembali. Sehingga Erwin mempunyai lebih banyak waktu untuk mencari jalan. Yang tidak ditemukan, karena penghalang itu adalah hatinya sendiri. Yang justeru cinta pada gadis yang hanya simpati kepadanya. Dan pada petang itu, untuk melenyapkan tanda tanya yang tidak menenteram-SERIAL MANUSIA HARIMAU
249 KARYA: S.B. CHANDRA
MANUSIA HARIMAU JATUH CINTA Created by syauqy_arr @yahoo.co.id kan hati sang paman, Erwin bercerita. Seadanya saja. Bahwa ia jatuh hati pada seorang gadis asal Aceh bernama Safinah, yang adik dukun kawakan Teuku Samalanga yang memiliki dua harimau yang mampu bekerja atas inisiatif sendiri. Bahwa Safinah yang telah kehilangan adiknya Menora merasa berhutang budi pada Erwin karena ia telah menolong kakaknya dalam pengobatan dan penyembuhan nona Mei Lan. Ia ceritakan pula, bagaimana Teuku dari Aceh itu tidak sudi memberi maaf kepada Husni, pada saat ia sudah sekarat dan hendak menghembuskan napas terakhirnya. Walaupun dibujuk oleh perwira Polisi Manurung dan Erwin untuk sekedar memberi maaf dengan kata-kata. Tidak usah dengan hati. Teuku yang sangat dendam itu tidak mau mengatakan sepatah kata maaf pun. Sehingga Husni mati dengan mata terbelalak. Kelapak matanya tidak dapat ditutup oleh siapa pun. Teuku Samalanga tidak mau menjamah jenazah itu, walaupun sekedar meniadakan belalak matanya itu. Mengapa mesti memberi maaf kepada lelaki punya isteri yang telah menculik, memperkosa dan kemudian membunuh adiknya. Baginya, kematian Husni secara amat mengerikan itu saja rupanya belum cukup, kata Erwin bercerita kepada pamannya.
"Itulah dendam orang Aceh," kata Sutan Tolupulu.
Pamannya ini pun sambil merasa lega berkata, "Kalau cuma itu soalnya, serahkan saja padaku. Kau kembali ke Palembang, tak usah ke rumahnya, Kau lihat dia dari jauh saja sudah cukup. Dia akan terbalik mengejar kau Er. Itu soal terlalu kecil untuk dipusingkan.
Malam Selasa ini kuajarkan caranya. Menurunkan ilmu yang satu ini hanya boleh pada malam Selasa. Diantara magrib sehingga mulai masuk sembahyang isya."
Seperti telah dikatakannya berkali-kali kepada sahabat-sahabat terdekat, juga kepada ayahnya, begitu pula kepada Raja di Ginjang, ia tidak mau merebut hati wanita melalui guna-guna. Dia anggap itu pekerjaan bodoh dan hina. Seperti yang pernah dicurahkan almarhumah isterinya Indahayati. Tetap mencintai dan membelai dirinya walaupun sudah tahu, bahwa ia kadang-kadang jadi harimau dengan muka aslinya, muka Erwin ganteng yang digilai oleh wanita-wanita yang tidak diharapnya untuk mencintainya.
"Kalau begitu masalahnya jadi susah amang," kata si paman menyebut kemenakannya dengan istilah rasa sayang. (amang sebenarnya artinya anak). Erwin juga merasa, bahkan tahu bahwa masalahnya tidak sederhana. Mengingini seorang wanita untuk dijadikan teman hidup yang tidak atau belum punya kemauan ke arah itu, tetapi tidak pula mau memilikinya dengan jalan yang tidak lurus.
SERIAL MANUSIA HARIMAU
250 KARYA: S.B. CHANDRA
MANUSIA HARIMAU JATUH CINTA Created by syauqy_arr @yahoo.co.id Walaupun ia manusia harimau dengan segala macam kelebihannya berpikir dan berbuat, tetapi di dalam masalah jatuh hati ini ia tidak dapat berbuat banyak. Bahkan tidak berbuat apa pun. Ia tidak pernah berusaha merayu Safinah. Terbentur pada kekesadaran bahwa ia bukan manusia normal. Kenyataan dirinya jadi penghambat. Berlainan halnya dengan Hasanah dan Mei Lan dan juga Susanty yang membuat ia ambil keputusan menghindar dari Jakarta. Mereka semua dan banyak lagi yang lain jelas jelas menghendaki dirinya. Mungkin kenyataan dirinya yang kadang-kadang mengharimau itu kelak jadi hambatan. Tetapi mungkin juga tidak. Sudah jadi kenyataan dengan Indahayati yang amat mencintai dirinya dalam segala wujud. Safinah sedikitpun tidak pernah menunjukkan sikap, baik melalui kata-kata maupun melalui mata atau gerak lainnya, bahwa ia cinta pada Erwin.
Walaupun tahu, bahwa harapan itu amat tipis, hampir tak ada sama sekali, namun ia tidak juga mampu melupakan gadis Aceh itu. Dia bahkan merindukannya. Berkali-kali mimpi memeluk dan menciuminya. Dalam mimpi dia dengar Safinah mengucapkan katakata cinta yang amat mesra bagi dirinya. Betapa indah dan mengasyikkan. Tetapi semuanya itu juga jadi begitu menyakitkan, setelah ia sadar bahwa semua itu hanya mimpi, hasil khayalannya sebagai laki-laki yang punya sifat dan kehendak laki-laki. Ia selalu merasa dirinya dungu memikir dan bayangkan yang indah-indah dengan Safinah. Dia sadar sepenuhnya, bahwa dalam membiarkan dirinya tenggelam dalam alam khayalan itu ia dungu, sangat dungu. Tetapi dia membiarkan kedunguan yang amat indah tetapi menyakitkan itu, karena ia tak kuasa menghindar dari sana. Walaupun dia manusia harimau.
Manusia Harimau Jatuh Cinta Serial Manusia Harimau Karya S B. Chandra di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
Kesadarannya bahwa ia bukan manusia normal sama sekali tidak membantu dirinya.
Kalau orang tahu, bagaimana seorang Erwin bisa jatuh cinta separah itu, maka orang menyadari betapa lemahnya dia. Selemah insan-insan lain yang dimabuk cinta, walaupun sadar hanya mencintai sepihak. Bodoh, sangat bodoh. Tetapi cinta memang selalu membuat bodoh dan membiarkan orang itu tenggelam, bahkan seperti gila dalam kebodohannya.
Perasaan dan kesadarannya juga membuat Erwin memikirkan betapa sakit dan berat derita yang dipikul oleh gadis-gadis yang mencintainya tanpa dapat balasan. Tetapi kesadaran dan rasa kasihan tidak dapat membuat dia lalu menjadi agak lunak dalam pendirian. Tidak mampu membuat dia lalu mau jadi teman hidup orang yang sangat mendambakannya. Walaupun bukan tidak ada lelaki atau wanita yang akhirnya menyerah.
Sehingga terjadilah percintaan atau perkawinan yang timpang, yang sebab musababnya SERIAL MANUSIA HARIMAU
251 KARYA: S.B. CHANDRA
MANUSIA HARIMAU JATUH CINTA Created by syauqy_arr @yahoo.co.id berlainan. Yang sebenarnya tidak serasi. Yang pada suatu saat kelak akan memperlihatkan akibatnya. Pertikaian dengan segala katakata yang amat pahil dari pihak yang hanya menaruh kasihan terhadap orang yang semula terlalu mencintai. Tetapi tidak pula semua perkawinan yang semula timpang akhirnya jadi berantakan dengan segala akibat sampingan yang bisa berbagai ragam bentuk dan jenisnya. Akibat fatal bagi orang yang sudah tidak percaya lagi akan adanya cinta seindah yang dikisahkan oleh novel kasih mesra yang tak mengenal arti padam.
"Pikirkanlah baik-baik Amang," kata Sutan na Tolupulu. "Aku kasihan pada kedua gadis-gadis cantik yang amat baik dan menderita itu. Bukan aku lupa pada petuahku kepadamu dulu. Mereka ini bukan kasihan, tetapi cinta padamu. Jadi berbeda jauh dengan orang yang hanya kasihan."
Erwin bukan menjawab, tetapi dengan muka berubah agak pucat ia mengatakan, bahwa pertanda telah datang. Pamannya mengerti. Dia akan mengharimau.
Cuma ada satu kamar di rumah yang sangat sederhana itu. Kamar tidur paman dan bibinya. Bibinya itu disebutnya dengan mak etek, artinya dalam bahasa Minang makcik atau bulik di jawa. Ia berasal dari daerah Pariaman. Nikah dengan Sutan na Tolupulu di daerah pesisir Sumatera Barat itu. Setelah pernikahan ia diberi gelar Sutan Paduko.
Setelah kembali ke Mandailing orang sana menggelarkannya Sutan na Tolupulu. Bukan tanpa arti dan sebab. Tolupulu artinya tiga puluh. Menurut cerita dan dipercayai orang di sana ia mempunyai tiga puluh piaraan. Kesemuanya harimau, terpencar beberapa daerah.
Termasuk di Kerinci dan Pasaman. Ia bukan manusia harimau. Menerima warisan tiga puluh harimau dari mendiang neneknya. Seorang perempuan yang menghilang dari kampungnya ketika ia telah mencapai usia seratus tiga puluh tahun. Tidak ada yang benar-benar tahu pasti mengenai nenek ini. Ada yang mengatakan dia hijrah ke hutan karena tidak menyukai lingkungan yang banyak tipu muslihatnya. Cerita lain menerangkan, bahwa ia sengaja meraibkan diri ketika merasa dipanggil Tuhan. Ia tidak mau menyulitkan keluarganya dengan pemakaman dirinya. Masih ada pula yang mengatakan bahwa nenek Siti Basariah pergi bertapa dan sebenarnya telah kembali ke kampungnya dalam keadaan lain sama sekali. Muda kembali, seperti umur dua puluhan. Memang ada seorang wanita pendatang baru beberapa tahun yang lalu di kota itu. Katanya dari Sibuhuan Padanglawas.
Umurnya pun kira-kira dua puluhan. Namanya Anggrasari. Bermarga Hasibuan, katanya.
SERIAL MANUSIA HARIMAU
252 KARYA: S.B. CHANDRA
MANUSIA HARIMAU JATUH CINTA Created by syauqy_arr @yahoo.co.id Erwin disuruh pamannya masuk kamar. Diam-diam dia berharap agar jangan datang tamu-tamu yang mencari kemenakannyaitu. Barangkali mereka sudah tahu bahwa yang dicari telah datang. Di kota sekecil itu kedatangan seseorang dari jauh, apa lagi punya cerita tersendiri, cepat diketahui orang.
Menjelang magrib Sutan na Tolupulu mendengar suara orang memberi salam. Isterinya yang mengintip lewat jendela menerangkan, bahwa yang datang itu adalah orang, dari Lahat dengan anaknya. Hasanah, pikir paman Erwin. Dia masih ingat nama itu. Dia pun ingat betul bagaimana gadis cantik itu seperti orang kebingungan dan ketiadaan gairah. Kasihan.
Memang kasihan melihat wanita yang sudah benar-benar jatuh cinta. Laki-laki selalu dapat memikirkan berbagai macam cara, tetapi kebanyakan wanita dalarn keadaan terpojok begitu hanya berserah kepada nasib. Yang mungkin membawa berbagai akibat yang menyedihkan.
"Silakan masuk," kata Sutan na Tolupulu kepada kedua orang tamunya. Dia tidak mampu mengatakan atau berbuat lain daripada itu. sesudah basa-basi, barulah pak Abduh bertanya apakah Erwin sudah tiba. Padahal dia sudah mengetahuinya.
"Sudah, sudah. Sudah tiba," kata paman Erwin. Tampak benar dia gugup. Ia tahu akan menjurus kemana nanti keinginan
tamunya. "Bolehkah kami bertemu dengannya.
Dia kemenakan pak Sutan, tolonglah
sampaikan, kami ingin dan perlu sekali
bertemu!" kata Abduh. Hasanah
menunduk. "Tentu, tentu," kata paman Erwin.
Dia bingung, karena Erwin sedang
menjadi harimau.
*** MANUSIA HARIMAU JATUH CINTA
SERIAL MANUSIA HARIMAU
253 KARYA: S.B. CHANDRA
MANUSIA HARIMAU JATUH CINTA Created by syauqy_arr @yahoo.co.id SELURUH percakapan di luar kamar terdengar jelas oleh Erwin. Jaraknya hanya dinding yang terbuat dari papan. Dia tahu bahwa pamannya gugup menghadapi, karena paman ini bukan orang yang pandai berbohong.
Sesudah Sutan na Tolupulu mengata-kan "tentu dapat bertemu," ia tidak beranjak dari tempatnya duduk. Sementara pak Abduh dan Hasanah yang datang dari Lahat menanti tanpa menambah dengan pertanyaan baru. Abduh merasa amat malu, tidak tahu bagaimana sebaiknya dia nanti menyampaikan maksud kedatangannya itu. Hasanah juga malu, tetapi lebih disiksa oleh perasaan rindu seorang gadis yang jatuh cinta. Cinta yang belum tentu dibalas, tetapi bersamaan dengan itu juga cinta yang tak dapat dipadamkan, bahkan setelah Erwin pergi cinta itu bagaikan kian menyala.
Sutan na Tolupulu merasa bahwa kedua tamunya gelisah menunggu tetapi segan bertanya lagi, mana dia Erwin yang boleh ditemui itu. Dia sendiri, pun jadi gelisah dan seperti tidak tahu apa yang terbaik dilakukan. Memang keadaan sudah jadi serba salah.
Sang tamu mau bertemu Erwin, si paman menyanggupi, tetapi yang mau ditemui sedang dalam ujud harimau. Akhirnya ia permisi kepada tamunya ke dalam sebentar.
Tidak dapat bicara secara biasa. Akan terdengar ke luar. Dengan hati masgul ia lihat Erwin duduk dengan wajah murung.
Sutan mendekati kemenakan, berbisik ke telinganya.
"Mereka ingin bertemu!" kata Sutan.
"Aku sudah mendengar semua!" Erwin lalu bertanya bagaimana baiknya.
"Terserah kau Er," ujar Sutan.
"Aku mau bertemu dengan mereka. Terlalu biadab kalau aku tidak berani bertemu.
Mereka datang dengan kesusahan hati mereka. Aku pengecut kalau menyembunyikan diri!
Tetapi aku benar-benar tidak tahu, apakah ini baik!"
"Ini apa?" tanya Sutan.
"Mempersilakan mereka masuk dan melihat diriku ini!" kata Erwin dengan menguatkan hatinya.
"Kurasa berterus terang begitu sangat baik. Kemiskinan kita mereka sudah tahu!"
Tercapailah kata sepakat antara paman dengan kemenakan. Si penguasa tiga puluh harimau dan si manusia harimau.
SERIAL MANUSIA HARIMAU
254 KARYA: S.B. CHANDRA
MANUSIA HARIMAU JATUH CINTA Created by syauqy_arr @yahoo.co.id Sutan keluar. Dilihatnya kedua tamunya menanti-jawaban. Dan celakanya dia ragu-ragu kembali. Betulkan baik mempertemukan tamu-tamu itu dengan kemenakannya yang sedang mengharimau"
Mereka ngomong-ngomong lagi sebentar, lalu Sutan mengajak kedua tamunya ke kamar. "Jangan terkejut melihat kemiskinan kami ini," katanya.
Sebenarnya Abduh dan anaknya heran mengapa harus masuk kamar, padahal sewajarnya Erwinlah yang keluar. Apakah dia sakit, tak kuasa bangun" Dalam sopan santun yang wajar, tentulah Erwin yang harus keluar menemui tamu yang datang dari tempat yang begitu jauh. Tapi tak mengapa, toh mereka yang sangat butuh bertemu dengan Erwin.
Tangan orang yang berharap harus di bawah, menadah. Tangan si pemberi yang di atas.
Mereka masuk ke dalam kamar pengap yang hanya punya satu jendela kecil di bagian samping rumah.
Mereka melihat Erwin duduk di sana bersimbah peluh. Sutan na Tolupulu terkejut.
Bukan karena Erwin berubah seluruhnya jadi harimau, tetapi karena ia telah jadi manusia biasa kembali. Hasanah tak kuasa menahan diri dari mendekati dan memeluk Erwin. Aneh kedengaran, tetapi begitulah yang jadi kenyataan. Sorang gadis cantik memeluk seorang Erwin yang baru saja bebas dari manusia yang mengharimau. Dan Erwin pun membiarkan.
Tanpa kata, karena ia pun dipenuhi berbagai pertanyaan, mengapa dia harus begitu cepat berubah kembali jadi manusia. Padahal ia ingin kedua tamunya itu melihat dirinya sebagai harimau berkepala manusia.
"Kau sehat Erwin?" pertanyaan pertama Abduh. Karena tak tahu mau mengatakan apa selain itu.
"Alhamdulillah. Sehat. Bagaimana dengan pak Abduh?" tanya Erwin.
"Aku sudah tiba di sini. Payah kami mencarimu."
Sutan na Tolupulu yang diam membisu. Karena benar-benar tidak tahu, apa yang pantas dikatakannya.
"Maafkan aku, kalau kalian jadi bersusah payah," kata Erwin.
"Bukan salahmu. Bukan kau yang menyebabkan kami datang kemari. Walaupun kau yang kami cari. Kami sendirilah yang merasa perlu kemari!" kata Abduh.
Hasanah ingin mengatakan sesuatu, tetapi kerongkongannya serasa tersumbat.
Sehingga suasana jadi sepi. Semua berdiam. Sampai Erwin juga yang buka bicara. "Kalian SERIAL MANUSIA HARIMAU
255 KARYA: S.B. CHANDRA
MANUSIA HARIMAU JATUH CINTA Created by syauqy_arr @yahoo.co.id terlambat masuk kemari," katanya.
Abduh dan Hasanah diam tidak mengerti. Dan Sutan juga diam, tetapi karena mengerti. Kalau mereka lebih cepat masuk, maka mereka masih akan menemukan Erwin dalam keadaan bertubuh harimau. Itulah yang hendak diperlihatkan Erwin kepada ayah dan gadisnya itu. Supaya semua jadi lurus kembali. Yaitu agar Hasanah dan ayahnya benar-benar menyadari, bahwa Erwin bukan lelaki untuk gadis itu. Bahkan menurut bahasa, sukar mengatakan dia lelaki. Sebab dia juga harimau.
Dan bagi harimau tiada sebutan lelaki. Yang ada harimau jantan.
"Kalau kalian masuk lebih cepat, kalian akan menemukan aku si manusia harimau yang sedang mengharimau," kata Erwin tenang-tenang. "Tetapi kalian terlambat beberapa detik saja. Dan aku terlalu sial untuk sempat memperlihatkan diriku yang sebenarnya. Hasanah, aku bukan manusia sebenar manusia. Kurasa pak Abduh sudah tahu, ketika aku bergelut dengan lawan bapak dulu! Aku nyaris tewas dikalahkannya. Tetapi tatkala itu aku bernasib baik menjadi harimau sehingga dapat menaklukkannya. Sehingga tuan Raden dapat kita selamatkan. Ingat pak Abduh" Aku lupa nama orang kaya yang baik hati itu."
"Ya, yang kau tolak uangnya. Karena kau bukan dukun pencari upah!" kata Abduh.
Sutan na Tolupulu bangga mendengar kemenakannya bukan dukun upahan.
"Erwin, kami ingin mengajakmu ke Lahat, tinggal di sana. Kita kumpul jadi satu keluarga," kata Abduh memilih kata-kata yang dirasanya terhalus menyampaikan maksud hatinya dan cinta kasih anaknya. Semenjak kau pergi rumah kita seperti tidak punya kehidupan lagi. Padahal dihuni oleh orang-orang hidup. banyak sekali terjadi hal-hal yang membingungkan kami." Paman dan kemenakan mendengar saja tanpa memberi tanggapan.
Pedang Berkarat Pena Beraksara 10 Pendekar Kelana Karya Kho Ping Hoo Pendekar Naga Mas 5
Mandarin Cersil Mandarin
Cersil Indo Cersil Indonesia
Novel Barat Novel Barat
Novel Indo Novel Indonesia
Galeri Galeri
apabila halaman yg dicari tidak ada.Silahkan kembali dulu ke Menu Utama Blog Lama
Cersil Indo Cersil Indonesia
Novel Barat Novel Barat
Novel Indo Novel Indonesia
Galeri Galeri
apabila halaman yg dicari tidak ada.Silahkan kembali dulu ke Menu Utama Blog Lama