Ceritasilat Novel Online

Payung Sengkala 4

Payung Sengkala Karya S D Liong Bagian 4


kasih kepadamu. Eeeei coba lihat siapakah itu ?" sembari
berkata ia menuding kearah tangga loteng.
Lam Kong Pak segera berpaling, dilihatnya tangga loteng
itu kosong tak kelihatan seorang pun manusia yang berada
didalamnya. menanti ia berpaling lagi. kakek itu sudah
lenyap tak berbekas.
Ketika itu juga pemuda she Lam Kong jadi melengak
dan duduk termangu2. Diam2 pikirnya dalam hati:
"Tentang kelihaian serta keanehan dari si orang tua ini
masih bukan jadi soal, agak terhadap setiap urusan yang
kualami telah diketahui olehnya dengan begitu jelas.
siapakah setetulnya orang itu ?"
Mendadak sinar matanya terbentur dengan beberapa
tulisan yang tertinggal diatas meja. "Berangkatlah ketepi
telaga sak Cioe Auw tepat sebelah selatan dari sini, maka
ditempat itu kau bakal memperoleh sedikit tanda terang
untuk mendapatkan kesembilan jurus payung sakti "
Lam Kong Pak tahu tulisan ini tentu ditinggal oleh
sikakek tua itu. dengan kerahkan tenaga sinkang ia hapus
tulisan tersebut kemudian lempar sekeping perak keatas
meja dan bangkit turun dari loteng,
setelah ber-tanya2 dan mengetahui kurang seratus li
disebelah selatan benar2 ada sebuah telaga yang bernama
telaga sak Cioe dan letaknya berdekatan dengan telaga
Yang Auw dan terletak di karesidenan su Wan ia segera
berangkat keselatan mencari dimana letaknya telaga yang
mengandung kunci rahasia dari kesembilan jurus payung
sakti yang selalu menghebohkan persilatan.
Walaupun ia tidak tahu asal usul dari manusia aneh ini
tapi ia percaya penuh, apa yang diucapkan adalah kata2
yang benar, terutama sekali daya pancing yang besar dari
kesembilan jurus ilmu payung sakti. karena ia tahu dendam
perguruannya serta dendam sakit hati Coe Lie Yap ada
sangkut paut yang sangat erat dengan kesembilan jurus ilmu
payung sakti itu. ,
Apalagi ia punya pendapat yang lain, hanya
mengandalkan tiga jurus saja dari ilmu tersebut dengan
mudah ia berhasil merebut kursi yang teratas dalam
pertemuan puncak para jago, apalagi berhasil memperoleh
kesembilan jurus ilmu payung sakti tersebut sekaligus, tak
dapat diragukan lagi ia pasti akan merajai seluruh dunia
persilatan. Hari makin gelap. ia sudah melakukan perjalanan sejauh
delapan puluh li dan tiba di pinggir pantai pasir yang luas.
Daratan pasir itu amat luas mencapai ber-hektar2, semak
belukar yang tebal berkelompok-kelompok di-mana2, ini
menandakan jaraknya dengan telaga sak Cioe Auw sudah
dekat. Se-konyong2 .. ,
Serentetan suara tertawa genit yang tinggi melengking
dan seram bagaikan pekikan kuntilanak bergema memenuhi
angkasa disusul dengan suara tertawa seram menunjukkan
rasa bangga bercampur baur.
Lam Kong Pak merasa suara tersebut sangat dikenal,
dengan cepat ia bergerak mendekati tempat asalnya suara
tersebut. suara itu makin dekat, dengan cepat tubuhnya
berkelebat masuk diantara semak2 untuk mengintip keluar.
Kurang lebih beberapa tombak dihadapan berdiri seorang
lelaki berbaju perlente dengan tinggi badan lima depa dan
tubuh bagaikan gentong sedang berdiri saling berhadapan
dengan si janda perempuan kawin tujuh kali Phoa CoenWalaupun didalam pertemuan puncak para jago tempo
dulu perempuan ini terhajar oleh berbagai macam senjata
rahasia dan 'Lak Gwat soat' Tong Hwie, kini racun ganas
tersebut berhasil dipunahkan- sedangkan kening masih
menonjol dan wajahnya masih rada pucat.
"Bila tahu diri terimalah permintaan dari aku orang sheGo bukan saja selama hidup akan hidup mewah dan
senang, bahkan- ..."
"Tutup mulutmu" Bentak si janda perempuan kawin
tujuh kali dengan alis berkerut. "kau jangan mimpi disiang
hari bolong, sekalipun Loo-nio pingin kawin lagi juga tak
kawin dengan manusia jelek macam kau."
"Coba kau dengarkan dulu perkataanku baik2, aku orang
she- Go punya dua butir berlian sebesar mata kucing, tiga
batang manikan setinggi lima depa. sepotong batuan Meh
Giok seberat lima puluh kati, puluhan butir jamrud...."
Air muka si perempuan janda kawin tujuh kali mengikuti
perkataan dari Go sing berubah berulang kali, mula2
terkejut lalu heran kemudian tercengang dan akhirnya
kagum. si 'Hiat so Cay sin' melirik sekejap kearahnya, mendadak
ia pertinggi suaranya seraya menyambung lebih lanjut,
"Kesemuanya ini masih belum mengherankan, cayhe masih
punya lagi semacam barang yang jauh lebih berharga.
benda tersebut bukan lain adalah jinsom selaksa tahun yang
berbentuk naga..."
"Apa" Jinsom selaksa tahun berbentuk naga?"
"Tidak salah, mungkin benda tersebut pernah kau dengar
dari mulut orang, dan rasanya terhadap kegunaannya tentu
belum begitu jelas bukan "....."
"Aku dengar jinsom selaksa tahun berbertuk naga bisa
menghidupkan kembali orang yang sudah mati."
"Heeeee...heeeee...heeee....tambah tahun tambah umur,
selama hidup susah mati masih bukan terhitung suatu
peristiwa yang aneh justru yang paling berharga adalah
benda ini adalah dapat mengembalikan yang tua jadi muda.
yang sudah peot jadi segar dan montok kembali...."
"Kau lagi ngaco belo "
"Ngaco belo" bukannya aku orang she-Go sengaja
mengibul, asalkan kau menghabiskan jinsom itu hanya tiga
kali saja, tanggung badanmu akan berubah jadi montok dan
segar kembali bagaikan seorang gadis yang baru berusia
delapan belas tahunan "
si Perempuan janda kawin tujuh kali adalah seorang
perempuan genit yang sering main cabul, tapi ia menyadari
kecantikan serta kemontokan badannya makin hari makin
merosot, beruntung sekali perempuan ini masih memiliki
sedikit kepandaian untuk merawat diri sehingga walaupun
umurnya makin bertambah wajahnya belum begitu kempot.
Justru disebabkan hal inilah ia sampai kawin tujuh orang
suami sekaligus.
Sejak jaman kuno wanita cantik bagaikan panglima
kenamaan, takut sekali konangan rambut ubannya didepan
orang- daya tarik yang diajukan Hiat so Cay sin ini betul2
cukup besar emosinya untuk memikat perempuan janda
tersebut. selagi perempuan itu hendak memberikan jawabannya
mendadak terdengar suara tertawa ter-kekeh2
berkumandang datang dari suatu tempat kurang lebih lima
tombak dari mereka berdua. orang itu bukan lain adalah si
pencuri sakti Pek Lie Gong.
Per-lahan2 si pencuri sakti berjalan mendekat seraya
ujarnya "Keparat she-go coba kau lihat dengan kemuliaan
hati loohu. masih pantaskah untuk mengembalikan masa
tuaku jadi masa mudaku kembali ?"
'Hiat so Cay sin' Go sing yang baru saja akan
memperoleh keuntungan, tiba2 dibikin buyar kembali
dengan munculnya Pek Lie Gong, segera tertawa seram
tiada hentinya.
"Heee ... heee ... sudah tentu boleh sudah tentu boleh.
loohu akan kirim kau keakhirat lalu kirim kau ke-hiolo
penyimpanan setelah itu baru makan jinsom selaksa tahun
berbentuk naga, dengan begitu kasiatnya akan jauh lebih
hebat " "Hiiii. , .. hiiiii .... kalau begitu bagus sekali" sipencuri
sakti segera tertawa cekikikan- "sering sekali Loohu
merasakan penderitaan karena Bibi tidak senang, paman
tidak suka. hingga kini masih hidup seorang diri menduda.
maka dari itu asalkan bisa mendapatkan mustika itu untuk
melamar perempuan-"
"Keparat tua, tutup mulutmu. Jika kau tidak suka pergi
dari sini. jangan salahkan Loohu tidak akan mengampuni
selembar jiwamu "
sepasang biji mata Pek Lie Gong yang bulat bagaikan
monyet ber-putar2an lalu melotot bulat2.
"Sejak semula kau sudah bertindak keji terhadap diriku.
bahkan batok kepala si perempuan janda kawin tujuh kali
pun bisa kau gadaikan masih ada pekerjaan rendah apa lagi
yang tak bisa kau kerjakan"...."
"Apa?" Tak tertahan lagi si perempuan janda kawin tujuh
kali berseru tertegun-"Keparat tua kau jangan coba bicara
sembarangan. kau ketahui Loo-nio bukan seorang cilik yang
baru keluar dari rumah,"
"sudah tentu, bila kau masih seorang gadis baru keluar
rumah, mungkin sekali si keparat tua she Go sudah berlutut
dihadapanmu."
"Benarkah ucapanmu itu ?" bentak si perempuan janda
kawin tujuh kali keras2.
"sedikitpun tidak salah "
suara ini muncul bagaikan setan menangis menggetar
dan meraung memenuhi seluruh angkasa dan
mendatangkan rasa bergidik bagi setiap orang ucapan
'sedikit pun tidak salah' itu bergema dari lima tombak
jauhnya dari bekerapa orang itu berdiri
Ketiga orang itu sama2 berpaling, tampaklah dua orang
manusia berperawakan sangat aneh sejak kapan telah
berdiri kurang lebih satu tombak dibelakang mereka bertiga.
orang yang baru saja muncul bukan lain adalah 'Hay
Thian siang Kho' atau sepasang manusia jelek dari Hay
Thian- ... sin si Boh atau si catatan mati Hidup Pak Boe serta 'Hek
sim Wangwee' atau si Wangwee berhati hitam Coe sin"siapakah kalian?" Bentak si perempuan janda kawin
tujuh kali dengan nada berat.
"Jika kalian bukan manusia2 bernama kosong belaka,
rasanya cukup meninjau dandanan yayamu berdua
seharusnya sudah tahu siapakah kami" sahut si Catatan
mati hidup dinginPer-tama2 'Hiat so Cay sin' yang menjerit kaget terlebih
dahalu kemudian mundur selangkah kebelakang. "Kalian
berdua adalah Hay Thian- ..."
"Heee...heee...heeee.... tidak perlu takut. yayamu berdua
memang benar Hay Thian siang Kho. kedatanganku ini hari
khusus hendak menagih hutang" sambung sicatatan mati
hidup sambil tertawa seram.
Pek Lie Gong kontan tertawa cekikikan kepada si
perempuan janda kawin tujuh kali godanya "Eeeei, barang
tua yang sudah peot, sudah dengar belum ucapan tersebut"
orang lain telah datang menagih batok kepalamu"
"Benarkah ucapan tersebut?" Teriak si perempuan janda
kawin tujuh kali sambil maju selangkah kedepanPerawakan si Catatan Mati Hidup yang tinggi langsing
bagaikan bambu berdiri tak berkutik ditempat semula, sekali
loncat badan sudah mencapai satu tombak lebih tujuh
delapan kaki. "Apa kau kira yaya mu berdua sedang bergurau?"
Dengan pandangan muka si perempuan janda kawin
tujuh kali melototi sekejap wajah sin so Cay sin, kemudian
tertawa dingin tiada hentinya.
"Asal kau bisa menangkan Lok Ing cia dari Loo-nio,
batok kepalaku sudah tentu saja boleh kalian ambil"
"Heeeee...heeeee... heeeee....bukan saja batok kepalamu,
sekalipun batok kepala Pek Lie Gong malam ini juga
hendak sekalian kami ambil"
Pada saat seperti ini 'Hiat so Cay sin' Go sing tidak berpura2
lagi, sambil melirik sekejap kearah Hay Thian siang
Kho serunya sembari menjura "Aku rasa kalian berdua
datang kemari sedang menjalani perintah bukan" Aku orang
she- Go punya satu permintaan. entah...."
"Cepat utarakan "
Dengan wajah yang dingin kaku dan sepasang mata
memandang ketengah udara, si Wangwee berhati hitam
memberikan tanggapan"Baik...baik..." sahut Hiat so Cay sin cepat. "Jikalau si
perempuan janda kawin tujuh kali menyanggupi untuk
kawin dengan aku orang she-Go, bagaimana kalau
pegadaian ini kubatalkan dengan tambahkan selaksa tahil
lagi sebagai bayaran...."
"Haaa...haaaa...haaaa...."
Hay Thian siong cho ber-sama2 tertawa ter-bahak2.
si catatan mati hidup melirik sekejap kearah si Wangwee
berhati hitam, kemudian sambil tertawa serak ujarnya
kepada Go sin go
"Penguasa she-Go walaupun saat ini kaulah sipenggadai
benda tersebut tapi batok kepalanya sudah digadaikanrasanya
untuk batalkan pegadaian ini hanya dengan selaksa
tahil perak bukan suatu pekerjaan yang gampang...."
"Hiiiiii... Penguasa she-Gak, kita semua bukanlah orang
luar, bila jumlahnya kurang bagaimana kalau aku orang she
Go tambahi lima ribu lagi?"
"Toa-ya" kata si Wangwee berhati hitam kemudian
kepada diri toakonya si Catalan mati hidup. "selaksa
ditambah selaksa lima ribu jadi dua laksa lima ribu tahil.
aku rasa cukup, ..."
Kembali si catatan mati hidup mengerling sekejap kearah
si Wangwee berhati hitam, artinya: setan kuil cilik yang
tidak tahan asap Hioo, keparat tua itu berani bayar dua
laksa lima ribu tahil ini berarti ia berani membayar lebih
tinggi dari jumlah itu justeru karena kau keburu napsu,
keuntungan makin berkurang...." si catatan mati hidup
tersenyum. "Eeeei....orang she-Go kau harus tahu hutang ini
merupakan hutang kematian yang kutagih, jumlah tersebut
rasanya susah bagi cayhe untuk menentukan"
Hiat so Cay sin- yang namanya tercantum diantara
empat manusia kaya, bukanlah seorang manusia yang bisa
dibikin susah karena beberapa laksa tahil perak saja.
Cuma saja sikeparat yang suka mengumpul harta ini


Payung Sengkala Karya S D Liong di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

merupakan manusia yang menyayangi pula seluruh harta
kekayaannya bagaikan menyayangi diri sendiri
Sekali pun begitu daya tariknya terhadap perempuan
janda kawin tujuh kali terialu besar. dengan mengorbankan
beberapa tahil perak untuk memperoleh sebuah benda yang
diinginkan sudah tentu bukan suatu persoalan yang
menyakitkan hatinya. Sembari mengertak gigi serunya
kemudian-"Maksud penguasa she-Pak ..."
"Lima laksa tahil perak jika kau orang she- Go bisa
menyetujui maka urusan ini akan kuputuskan sampai disini,
kalau tidak, sekarang juga kami akan...."
"Baik aku orang she- Go menyetujui. Phoa coen.
sekarang kau kemarilah "
"Tunggu sebentar "
Tiba2 sicatatan mati hidup berseru mencegah.
"Pihak kami selamanya uang kontan barang boleh
diangkat selama hidup paiing tidak suka memberi hutang
buat orang lain, bila disakumu punya barang kontan itu
lebih bagus, kalau tidak ada gunakan saja barang lain yang
kira2 harganya sama dengan nilai itu pun boleh juga,
rasanya kalau cuma bicara didalam mulut saja tak ada bukti
yang kuat."
Hiat Sa cay Sin Go Sing tidak banyak bicara lagi, ia
merogoh sakunya mengambil keluar lima butir permata
sebesar buah lengkeng yang memancarkan Cahaya
gemerlapan dan diangsurkan kemuka.
"Kelima butir permata ini merupakan benda berharga
didalam Istana Kaisar. setiap butirnya berharga melebihi
satu laksa tahil setengah."
Si Wang wee berhati hitam menerima angsuran itu lalu
diserahkan ketangan si Catatan mati hidup,
Mereka adalah manusia2 yang mengerti berharganya
benda, sekali pandang saja mereka bisa meraba bila benda
tersebut sangat berharga sekali karena itu kontan
dimasukkan kedalam saku.
"orang she-go. jual beli diantara kita sudah selesai harap
kau berdiri disamping kalangan."
Ketika itu secara tiba2 Lam Kong Pak yang sembunyi
dibalik semak menemukan adanya seorang dara sedang
bersembunyi pula dibalik semak tidak jauh dari tempatnya
berada dengan cepat ia dapat menduga gadis tersebut pasti
putri kesayangan si pencuri sakti Pek Lie siang. tubuhnya
segera berkelebat mendekat.
KETIKA itu sicatatan mati hidup tanpa bergerak
sedikitpun tahu2 badannya sudah berkelebat kedepan Pek
Lie Gong. "Keparat tua " serunya sinis. "Batok kepalamu sudah
digadaikan Cioe Ci Kang seharga selaksa lima ribu tahil,
bila kau merasa permintaan yang tidak sesuai. entah
maukah kau untuk menyetujuinya?"
Belum habis ia berkata. badannya bagaikan busur sudah
menjura kearah Pek Lie Gong.
Pek Lie Gong jadi melengak dibuatnya, ia tidak mengerti
mengapa pihak lawan menjura kearahnya.
siapa sangka ketika itulah badan yang berbongkok
kemuka mendadak meluncur kehadapan wajahnya sedang
badan bagian bawah masih tetap berdiri tegak ditempat
semula. Sipencuri sakti ingin menghindar tapi tidak sempat lagi,
tahu2 jalan darah 'Pit Hiat'-nya menjadi kaku, dan
badannya roboh keatas tanah.
Melihat ayahnya roboh Pek Lie siang jadi terperanjat, ia
tidak menyangka sebelum ayahnya berhasil memberikan
suatu perlawanan tubuhnya sudah roboh tertotok,
Hubungan antara ayah beranak paling erat melebihi
apapun, tanpa perduli lihay lagi ia membentak keras siap
menubruk kedepan.
siapa sangka ketika itulah jalan darah Thian sian Hiatnya
kena ditekan orang lain, bukan saja ia tak sanggup
mengeluarkan suara bahkan seluruh tenaganya lenyap tak
berbekas. "Nona Pek Lie" Terdengar Lam Kong pak berbisik lirih.
"Cayhe punya satu permintaan tidak terima boleh ajukan
dakwaan setelah menghadap raja Giam-loo ong...."
Waktu bagian dari jalan darahnya ada yang tertotok. Pek
Lie siang berpaling kepala, Betapa kagetnya sewaktu
dilihatnya orang telah menotok jalan darahnya bukan lain
adalah Lam Kong Pak sendiri hatinya jadi lega.
IA TAHU dalam pertemuan puncak para jago Lam
Kong Pak berhasil merebut kursi paling top diantara
delapan jago top lainnya, karena itu tak perlu ditakutkan
lagi baginya untuk menghadapi serangan beberapa orang
iblis yang berada didepan matanya.
Dengan cepat serunya menggunakan ilmu
menyampaikan suara "Engkoh Pak, ada perkataan cepatlah
di utarakan"
"Batok kepala ayahmu sudah digadaikan cioe Ci Kang
itu Cungcu dari perkampungan Toa Loo san Cung, rasanya
tentang urusan ini kau sudah tahu bukan" tapi karena siauheng
mengerti kedua orang iblis ini hanya datang
menjalankan perintah dari majikan pemilik pegadaiannya
saja mereka pasti tak berhak untuk membatalkan pegadaian
tersebut, ucapannya tadi dengan Go siang pun menurut
dugaanku hanya ingin mengentol sedikit Keuntungan dari
kantong Hiat so sin setelah urusan lewat mereka akan turun
tangan kembali demikian juga halnya dengan ayahmu,
mereka hanya bertugas menangkap saja. sedang
pelaksanaan hukuman dilakukan oieh si majikan pemilik
pegadaian sendiri"
"Engkoh Pak. kau sudah bicara setengah harian belum
juga kau utarakan permintaan yang kau katakan tak sesuai
itu " "Langkah catur ini memang sedikit menempuh bahaya,
tapi demi kebahagiaan seluruh umat Bu-lim serta
pembalasan dendam perguruan siauw-heng. asaikan nona
suka bekerja sama dengan siauw-heng untuk menempuh
bahaya dengan siasat menghadapi siasat untuk sementara
waktu menguntil dibelakang kedua orang iblis ini menuju
kesarangnya, maka siauw-heng tanggung asaikan sia--beng
masih bisa bernapas maka ayahmu tak akan menjumpai
bahaya." Pek Lie siang beipikir sejenak kemudian dengan wajah
kukuh ia mengangguk. "siauw moay percayai dirimu,
engkoh Pak setuju"
Waktu itu si Catataan mati hidup sudah menotok jalan
darah Pek Lie Gong dan meletakkannya kesamping. setelah
itu kepada Hiat so Cay sin Go sing ia tertawa seram.
"orang she-Co, kau harus tahu. sejak majikan pemilik
pegadaian Bu-lim mendirikan pegadaian ini, selamanya
selembar hutang merupakan merek emas dari pihak kami,
aku rasa hutang tersebut tak bisa dibatalkan semau gue,
heeeeeeee... jika kau orang she Go merasa tidak keberatan
bagaimana kalau kau pun ikut kami pergi menghadap
majikan pemilik pegadaian dan mohon sendiri ..."
Hiat so Cay sin Bukan seorang yang kehabisan minyak.
sekalipun terang2an ia tahu dirinya tertipu, wajahnya masih
tenang saja. seraya tertawa dingin serunya " Kalian berdua
dengan cara yang demikian rendah menipu kawan sealiran,
apakah tidak takut tindakanmu ini bakal mendatangkan
rasa gusar bagi orang2 Bu-lim?"
"Heeeeee... siapa yang suka sejalan dengan dirimu." seru
si Wang wee berhati hitam sambil tertawa seram.
"Bilamana tahu diri ikutilah Yayamu berangkat. daripada
wajahmu ternoda oleh debu"
Lam Kong pak yang melihat kejadian itu segera
membisikkan sesuatu kepada diri Pek Lie siang.
"Bagaimana" dugaan siauw-heng tidak salah bukan.
Kedua orang iblis itu memang pada dasarnya berwatak keji.
buas dan telengas. sama sekali tidak membicarakan soal
peraturan Bu-lim. sekalipun semisalnya Hiat so Cay sin
serta si perempuan janda kawin tujuh kali bekerja sama pun
belum tentu bisa menahan lima puluh jurus serangan
mereka" dalam keadaan seperti ini kedua orang tersebut sudah
perlihatkan kembaii wajahnya yang menyengir buas,
Bukan saja Hiat to Cay sin kena ditipu lima butir
permata besar, bahkan jiwanya pun ikut terancam,
Tapi orang she- Go inipun merupakan seorang iblis
bertangan telengas, walaupun ia tahu tenaga gabungannya
dengan siperempuan janda kawin tujuh kali belum tentu
merupaan tandingan pihak lawan, rasanya iapun tidak ingin
dirinya menyerah begitu saja.
Tubuhnya yang gemuk bagaikan gentong segera bergerak
melayang kesisi si perempuan janda kawin tujuh kali dan
membisikkan sesuatu kesamping telinga perempuan genit
ini. Melihat tindak tanduk Go sing, si Wang wee berhati
hitam tertawa seram,
" orang she Go, perduli kalian berdua mau hidup
berdampingan sampai tua atau tidak, sekarang juga kalian
bakal berbaring menjadi satu. lima laksa tahil perak rasanya
cukup untuk memberikan sedikit pengecualian buat dirimu
rasanya tindakan ini dalam pandanganmu bukan termasuk
suatu kerugian yang sangat besar bukan?"
Menghadapi situasi macam begini si perempuan janda
kawin tujuh kalipun terpaksa harus tinggalkan dulu dendam
pribadi untuk bekerja sama dengan Hiat so Cay sin dalam
menghadapi musuh tangguh.
"sudah jangan banyak membual lagi, ayoh kita ukur dulu
kepandaian silat masing2 kemudian baru bicara lagi."
"Toa ya" seru si Wang wee berhati hitam kemudian.
"Bagaimana kalau melihat kepunyaanku dulu ?"
"Tandas tegas dan bersih, makin cepat makin baik. tapi
harus dalam keadaan hidup semua...."
Tubuh si Wangwee berhati hitam bagaikan segumpal
daging bergerak kehadapan kedua orang itu dengan
kecepatan bagaikan kilat kepada si perempuan janda kawin
tujul kali ia mengirim sebuah serangan dahsyat kearahnya,
bersamaan itu pula kepalanya ditumbukkan kearah dada
Hiat To Cay sin. "Bertempur macam apakah ini?"
Ter-buru2 si perempuan janda kawin tujuh kali
mengeluarkan gerakan Lok Ing Cia untuk menahan
datangnya serangan lawan.
"Braaak " ditengah suara benturun keras tubuhnya
tergetar mundur tiga langkah kebelakang.
sedangkan si Hiat so Cay sin karena tidak ingin
menerima datangnya serudukan lawan dengan keras lawan
keras, badannya buru2 berkelit kesamping. dengan
mengeluarkan tiga jurus terlihay dari ilmu telapak 'Hiat sah
Ciang'nya yaitu Tau Cuan ing Giok atau lempar ubin
Mendapat kumala dihajarnya batok kepala si Wangwee
berhati hitam keras2.
Dalam serangannya kali ini ia sudah mengerahkan
sepuluh bagian tenaga sinkangnya. asalkan terkena hajaran
tersebut sekalipun batok kepalanya keras bagaikan baja pun
akan gepeng dibuatnya.
siapa sangka si Wangwee berhati hitam sama sekali tidak
menarik badannya untuk berkelit, malah menyambut
datangnya angin serangan tersebut.
"Braaak " Batok kepalanya terhajar telak oleh serangan
tersebut sehingga menimbulkan percikan bunga api, diam2
Hiat so Cay sin merasa sangat terperanjat.
Ia merasa telapak tangannya yang bersarang diatas batok
kepala pihak lawan seperti menempel diatas sepotong besi
baja saja. membuat lengan kanannya jadi kaku.
si perempuan janda kawin tujuh kali yang sudah
merasakan kelihayan pihak lawan saat ini tidak berani
bergerak secara gegabah lagi. ia mengerling sekejap kearah
Hiat so Cay sin lalu ber-sama2 menubruk kedepansewaktu
Hiat so Cay sin menubruk kedepan, untuk
kedua kalinya, seluruh tenaga sinkang yang dimilikinya
sudah dikerahkan keluar, ber-turut2 ia menyerang dengan
menggunakan dua jurus serangan dahsyat masing2 bernama
'Cau Cay Cin Poo' atau Menggapai harta Memperoleh
Mustika serta 'It Pun Ban Lik', atau Modal satu Untung
seribu. si PEREMPUAN janda kawin tujuh kali sendiripun
tidak berani terayal pada saat kakinya melancarkan
tendangan kilat 'Kaw Hun sam Tul' .ilmu Hwie Huang Cia
dikeluarkan segera.
Terdengar suara desiran tajam berkelebat tiada hentinya
mengurung seluruh tubuh si wangwee berhati hitam.
Baru saja kesepuluh batang kuku 'Hwie Huang Cia' yang
berwarna ke-biru2an menerjang kehadapan si Wangwee
berhati hitam mendadak tampaklah tubuh si 'Hek sim
Wangwee' yang bulat bagaikan bola daging itu telah
mencelat ketengah udara kemudian bersalto beberapa kali.
"sreeeeet srreeeeet sreeeet " Kesepuluh batang kuku
'Hwie Huang Cia' tadi bersama-sama menancap diujung
sepatunya. Pek Lie siang yang melihat kejadian tersebut jadi
tercengang dibuatnya terang2an ia melihat kepala Hek sin
wangwee memandang kearah keluar, secara bagaikan kuku
Hwie Huang Cia yang meluncur dari belakang bisa
menancap diujung sepatu depannya "
Tapi Lam Kong Pak mengangguk berulang kali pikirnya
" Kedua makhluk aneh ini betul2 mempunyai kepandaian
akrobatik yang luar biasa, kiranya sewaktu Hwie Huang Cia
tiba didekat badannya, sang tubuh yang berada dibalik baju
telah menggunakan ilmu mengerut tulang untuk berganti
arah, kedua kakinya berputar sedemikian rupa sehingga
ujung kaki depannya menghadap kebelakang...."
Pikiran itu hanya terkelebat dengan cepatnya dalam
benak pemuda she Lam Kong.
si perempuan janda kawin tujuh kali agak tertegun
dibuatnya, tendangan terakhir dari Koaw Hun sam Tui pun
dilancarkan semakin santar, sedang jurus terakhir dari Hiat
so Cay sin yaitu It Pun Ban Lik, pun berbareng menghajar
kemuka. Kedua jurus ini merupakan jurus2 dahsyat untuk
menolong diri kedahsyatannya luar biasa. walaupun Hok


Payung Sengkala Karya S D Liong di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

sin Wangwee sangat lihay rasanya untuk berkelit bukanlah
suatu pekerjaan yang gampang.
pada saat yang kritis itulah tubuh si pencatat mati hidup
yang tinggi bagaikan bambu mencelat ketengah udara.
sedangkan sie-poa besar yang ada dalam saku sebelah
depan meluncur kemuka,
Baik Hiat so Cay sin maupun si perempuan janda kawin
tujuh kali sama2 merupakan jago lihay yang berpengalaman
luas tapi mendengar suara detakan sie-poa yang keras
mereka sama2 dibikin tertegun juga.
Kalau cuma tertegun sih tidak mengapa, justeru ketika
itulah dua batang pit dengan diiringi desiran tajam
menyambar datang.
setelah menimbang suasana yang dihadapinya, sudah
tentu kedua orang itu memilih bergerak menyingkir dahulu
dari ancaman senjata pit yang meluncur datang.
siapa nyana baru saja badan mereka berkelebat lewat
kedua batang pit tadi telah melayang balik ketempat
semula. Melihat peristiwa tersebut kedua orang itu menyadari
bila mereka terkena tipuan 'suara ditimur meyerang dari
barat' saat itulah telapak 'Hek Sim Wangwee' laksana angin
lupan menghajar jalan darah 'Cian cing hiat' pada pundak
kedua orang itu, sehingga tanpa mendengus lagi mereka
roboh keatas tanah.
Lam Kong Pak menghembuskan napas panjang,
walaupun Hay Thian siang Kho harus bekerjaama untuk
merobohkan kedua orang itu. tapi cara kerja sama macam
begini betul2 sangat luar biasa, ia percaya semisalnya ia
sendiri yang menemui peristiwa macam inipun pasti akan
tertipu juga. si Catatan mati hidup mengambil keluar kelima biji
permatanya untuk dinikmati sejenak setelah itu
perdengarkan suara tertawa gelaknya yang menyeramkan.
"Toa-ya coba kau geledah sakunya apakah masih ada
barang berharga yang pantas diambil lagi?"
Hek Sim Wangwee maju mendekat untuk merogoh
sakunya, tidak selang beberapa saat ia berhasil menemukan
sebuah kotak kecil sebesar sctengah depa.
Dengan sangat ber-hati2 kedua orang iblis itu
melepaskan kain penutupnya lalu membuka kotak tersebut
per-lahan2, "Aaaaah "
Kedua orang itu sama2 berseru tertahan dan berdiri
menjublak. "Bukan aku jieya bukan sedang main setan dengan
dirimu loo" teriak Hek Sim Wangwee.
"soal ini kau boleh berlega hati aku Toa-ya membuktikan
memang bukan kau yang sedang main gila"
"Waaaaah....kalau begitu sungguh mengherankan sekali
Jika Hiat so Cay sin sengaja main gila. apa gunanya ia
simpan kotak kosong itu didalam sakunya?"
"sudahlah mari kita periksa lagi sakunya bila ia tidak
menggembol apa2 lagi setelah kita pulang pun tak usah
ungkap lagi persoalan ini...."
"Benar pikiran Toa-ya betul tepat sekali."
Kedua orang itu kembali memeriksa saku Hat so Cay sin
sampai setengah harian lamanya, tetapi hasilnya tetap nihil.
Pek Lie siang yang melihat kedua orang iblis itu
memeriksa saku sigentong harta segera ia tersenyum.
kepada sang pemuda ujarnya "Barang itu kemungkinan
sekali sudah berpindah dalam saku ayahku."
"Barang apa ?" tanya Lam Kong Pak dengan hati
bergetar keras.
"Jinsom selaksa tahun berbentuk naga ?"
"secara bagaimana kau bisa memastikan hal ini ?"
"Mengetahui ayah sendiri sudah tentu putrinya jauh
lebih jelas. bila ayahku tidak punya kepandaian macam
begini bagaimana mungkin orang2 Bu-lim bisa memberi
gelar si Pencuri sakti kepadanya?"
Lam Kong Pak merasa sangat terperanjat, ia sama sekali
tidak mempercayai bila Pek Lie Gong mempunyai
kepandaian macam begini karena dengan mata kepala
sendiri ia melihat Pek Lie Gong belum pernah mendekati
Hiat so Cay sin barang selangkah pun.
Waktu itu Hay Thian siang Kho sudah mengempit ketika
orang yang menggeletak diatas tanah. Hek sim Wangwee
mengempit Pek Lie Gong serta si perempuan janda kawin
tujuh kali sedangkan si Catatan mati hidup mengempit
tubuh Hiat so Cay sin.
Menanti beberapa orang itu sudah mulai bergerak. Lam
Kong Pak segera ambil keluar seperangkat pakaian aneh
yang dimilikinya.
Detik inilah ia baru menemukan bila pakaian aneh
tersebut mempunyai warna yang sangat berbeda antara
yang didepan dan yang ada dibelakang, tempo dulu ketika
ia mengikuti pertemuan puncak para jago. warna yang
diperlihatkan adalah hitam sedang warna kuning ada
didalamnya, bahkan kuning ber-belang2 persis belang
harimau. Hatinya rada bergerak, pikirnya: "sewaktu aku
munculkan diri dalam pertemuan puncak para jago. sudah
ada be-ratus2 orang pernah melihat pakaianku ini, kenapa
sekarang tidak kukenakan kebalikannya saja?" Ia segera
kenakan pakaian aneh tersebut.
"Toa-ya"
pada saat itu terdengar Hek Sim Wangwee berkata. "Kita
hendak pergi kemana ?"
"Pulang"
"Pulang kemana?"
"Istana naga markas besar kita"
sembari berkata kedua orang itu ber-sama2 lari kemuka
untuk melakukan perjalanan.
Lam Kong Pak serta Pek Lie siang tidak berani
menguntit terlalu dekat. pada jarak beberapa puluh tombak
mereka baru mulai bergerak,
Kurang lebih seperminum teh kemudian terdengarlah
deburan ombak mengalun. setengah li dihadapannya hanya
tampak air melulu, air bertemu dengan ujung langit
dihadapannya, Lam Kong Pak tahu saat ini sudah tiba ditepi telaga sak
Cioe Auw, tak terasa pikirya "Entah dimanakah letak Istana
naga markas besar mereka?"
Sewaktu ia sedang berpikir, Hay Thian Siang Kho sudah
tiba ditepi telaga, diam-diam Lam Kong Pak merasa
keheranan bercampur kaget.
Kiranya ditengah telaga per-lahan2 bergeser datang
sebuah perahu berloteng yang bermandikan cahaya,
Perahu loteng itu sama sekali tidak mirip dengan sebuah
perahu hanya karena berhenti ditengah-tengah telaga maka
orang2 lantas punya pandangan bangunan rumah itu.
tentulah sebuah perahu.
Loteng menjulang keangkasa disertai lampu yang
menerangi seluruh jagat benar suatu bangunan istana yang
sangat megah. Ber-turut2 Hay Than siang Kho bersuit tiga kali, dari
perahu loteng tadi segera muncullah sebuah perahu kecil
yang per-lahan2 bergerak ketepi.
"Nona Pek Lie" ujar pemuda she- Lam Kong cepat. "Kau
ber-jaga21ah dulu ditepi pantai, biar aku secara diam2
bersembunyi didalam perahu kecil itu dan ikut berlayar
kearah perahu loteng tersebut "
"Engkoh Pak. aku juga ikut...."
Dalam pada itu perahu kecil tadi sudah menepi. ternyata
perahu kecil tadi tak ada seorang pun yang mendayung,
perahu tadi bergerak menepi karena dorongan seseorang
yang sangat bertenaga sehingga dengan lincahnya meluncur
menepi. Hay Thian siang Kho meloncat naik kedalam perahu,
setelah meletakkan ketiga orang itu diatas sampan tadi
sepasang mata mereka ber-sama2 menyapu sekejap keempat
penjuru. Menggunakan kesempatan yang sangat baik inilah Lam
Kong pak sambil mengempit tubuh Pek Lie siang
mengeluarkan ilmu meringankan tubuhnya dan berkelebat
masuk ke dalam bilik perahu kecil tersebut tanpa
menimbulkan sedikit goyang pun pada perahu itu sendiri
"jie-ya" seru si Catatan Mati Hidup tiba2, "Agaknya
barusan ada segulung angin dingin menyambar lewat dari
sisi tubuh kita "
"Aaaah Toa-ya kau jangan kebingungan macam orang
kesurupan saja. setelah tiba di depan pintu rumah sendiri,
siapa yang berani mencabuti kumis harimau?"
Lam Kong Pak serta Pek Lie siang sama kali tidak berani
menghembuskan napas berat, mereka bungkam dan tak
berkutik. sejurus kemudian perahu kecil terasa mulai
bergerak kembali beberapa saat kemudian telah berhenti,
Kedua orang itu menanti hingga Hay Thian siang Kho
sudah berlalu kemudian baru terobos keluar dari bilik
perahu dan berkelebat kebelakang barisan sepasang mata
dipentang lebar2 untuk memperhatikan keadaan di
sekelilingnya. setelah melihat apa yang terbentang didepan mata
mereka baru merasa terperanjat. Tampak diatas loteng
perahu itu luasnya kurang lebih ada ratusan tombak,
bentuknya empat persegi. diatas perahu tersebut bukan saja
bangunan sangat megah dan indah loteng-loteng berjejeran
bahkan bunga tampak tumbuh dengan suburnya.
Dipaling depan merupakan sebuah pintu besar, inilah
pintu masuk kedalam istana tersebut, didepan pintu
terpancang sebuah papan nama terbuat dari tulisan emas
"Markas besar nomor wahid dalam Bu-lim istana naga."
Tulisan tersebut indah penuh tenaga, jelas merupakan
hasil karya penulis kenamaan. Yang paling aneh lagi adalah
tak terdengarnya sedikit suara atau bayangan sesosok
manusia pun ditengah bangunan yang megah serta ruangan
yang bermarndikan cahaya, yang terdengar hanyalah
deburan ombak menumbuk tubuh perahu.
Lam Kong Pak tidak berani berlaku gegabah ia beri
tanda agar Pek Lie siang bertindak hati2. lalu sambil
menarik tangannya berkelebat masuk kedalam pintu
ruangan. SETELAH melewati pintu depan, muncullah sebuah
panggung besar berlapisan besi yang tingginya lima tombak,
diatas panggung raksasa itu duduk seorang kakek tua beralis
tipis mata sipit dengan mencekal sebuah huncwee yang luar
biasa besarnya ketika itu si kakek tua dengan sinar mata
tajam sedang memperhatikan sepasang muda mudi
tersebut. "Apakah saudara berdua hendak menggadaikan batok
kepala manusia "...." tegurnya dingin.
Pemuda she- Lam Kong belum pernah memasuki rumah
pegadaian sudah tentu ia pun tidak tahu bagaimanakah
caranya untuk melaksanakan proses pegadaian, mendengar
teguran tersebut ia berdiri melengak.
Kembali sikakek tua beralis tipis bermata sipit itu
menghisap huncweenya dalam2, kemudian dari mulutnya
menyembur keluar segulung asap putih.
Asap putih itu besar lagi tebal, bagaikan asap hitam yang
keluar dari cerobong saja seketika menutupi seluruh
panggung raksasa tersebut.
Asap tebal itu tidak membuyar tapi per-lahan2
mengumpul dan membentak sebuah nampa yang besar lagi
aneh melayang kehadapan Lam Kong Pak kemudian
berhenti. sekali pun bergerak asap tapi tetap mengumpul, sama
sekali tidak buyar barang sedikit pun.
Melihat kehebatan pihak lawan, sepasang muda mudi itu
jadi terperanjat, mereka tidak mengerti tenaga lweekang
macam apakah ini "
Terdengar siorang tua itu berseru kembali "sebetulnya
orang muda mendatangi pegadaian bukan suatu perbuatan
yang baik, tapi demi tujuan serta masa depan yang
gemilang bila ingin menggadaikan sesuatu untuk
melenyapkan persoalan rumit bukanlah suatu perbuatan
yang busuk, kalian tidak usah ragu2 lagi."
Tujuan Lam Kong Pak datang kemari sama sekali bukan
untuk menggadaikan sesuatu untuk sesaat ia dibikin
kebingungan juga untuk menghadapi perkataan siorang tua.
Tampak orang tua itu tersenyum dan berkata kembali
"Tidak usah malu2 lagi, bila kalian ingin menggadaikan
batok kepala orang lain sebutkan saja nama pihak lawan
disamping mempersembahkan sedikit ongkos jalan. bila
mana barang itu hendak kalian bayar kontan boleh segera
diletakkan diatas nampan asap dari loohu ini."
Lam Kong Pak tahu yang ada dihadapannya pasti
seorang jago lihay dari kalangan hek-to dan kini
memandang dirinya sebagai seseorang yang datang untuk
menggadaikan sesuatu.
Akal pintar cepat berputar, siasat bagus pun segera
didapat. tiba2 pemuda ini mendongak lantas tertawa terbahak2.
"sungguh menggelikan, sungguh mengelikan apakah
suara cayhe pun tak dapat kau orang tua bedakan?" sembari
berkata tangan kanannya dengan kumpulkan hawa murni
per-lahan2 dikebutkan kearah asap tebal yang mengumpul
ditengah udara sehingga buyar tak berbekas. siorang tua itu
agak melengak kemudian bangkit berdiri
"Siapakah saudara" mengapa kau sebut loohu dengan
sebutan ini ?"
Hampir2 saja saking kagetnya dua biji jantung meloncat
keluar dari rongga dada lam Kong Pak serta Pek Lie siang.
terutama sekali gadis ini hatinya merasa tidak tenteram
karena tidak mengerti dalam cupu2nya pemuda itu sedang
menjual obat apa,
Dengan paksakan diri Lam Kong pak coba
menenangkan hatinya kemudian maju empat langkah
kedepan- "Hey orang tua coba kau pikir dengan usia cayhe berhasil
merebut kursi sedikit dibawah kedudukan majikan
pegadaian Bu-lim. siapa lagi kalau bukan...."
"Aaaah apakah saudara adalah 'Lak so suseng' suma


Payung Sengkala Karya S D Liong di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

sauwhiap murid pertama dari majikan?" tiba2 sinar mata
orang tua itu berkilat, sedang bibirnya penuh tersungging
senyuman. Lam Kong Pak segera mendongak dan tertawa terbahak2.
"Haaaaa...haaaaa... haaaa... bukan cayhe lagi
mengibul, dari antara jago2 lihay yang tergabung dalam
perguruan kita baik dia bertugas diluar maupun bertugas di
dalam. kecuali majikan sendiri tak seorang pun bisa
menerima dua jurus serangan cayhe, aku rasa kau siorang
tua tidak akan menganggap cayhe lagi mengibul bukan ?"
siorang tua itu tertawa dingin, walaupun tidak berani
membantah, tapi sebagai seorang iblis lihay yang
kepandaian silatnya tidak berada dibawah kepandaian Hay
Thian siang Kho kini memperoleh ejekan dari seorang
pemuda hatinya merasa tidak puas juga.
Tapi jahe makin tua makin pedas. kata2 ini sedikit pun
tidak salah, diam2 siorang tua itu mulai susun rencana ingin
coba kepandaian lawan.
"Sudah lama loohu mengagumi nama besar Suma
Siauwhiap. cuma sayang waktu perjumpaan kita tidak ada,
menurut berita yang kudengar katanya sauwhiap memiliki
kepandaian yang maha dahsyat bahkan memperoleh
didikan langsung dari majikan- entah dapatkah kau orang
perlihatkan sedikit kepandaianmu dihadapan loohu?"
Pada saat ini walau pun Lam Kong Pak berhasil
meloloskan diri dari cegatan pos pertama, ia tidak ingin
berdiam terlalu lama disana. ia mengerti asaikan dia
tunjukkan kepandaiannya kemungkinan besar pihak lawan
semakin tidak panas.
oleh sebab itu ujarnya "Loo-jie, kau pun tak usah merasa
rendah hati. siapa yang tidak tahu kepandaian silatmu
pernah menggemparkan seluruh dunia Kangouw pada masa
yang silam"
Ucapan ini mendatangkan rasa girang dihati siorang tua
itu, ia tertawa ter-bahak2, "Pada masa yang lalu walaupun
loohu Yim Yen shu atau sikakek asap mega si Coe Lok
punya sedikit nama, rasanya tidak berani dibandingkan
dengan kehebatan suma sa uwhiap pada saat ini"
Lam Kong Pak serta Pek Lie siang sama2 merasakan
hatinya tergetar sehabis mendengar nama siorang tua itu.
mereka mulai teringat pada sepuluh tahun berselang
dalam Bu-lim ada seorang iblis tua yang bernama 'Im Yen
Mo shu' senjata huncweenya yang besar panjang sangat
dahsyat terutama sekali asap khie khangnya pernah
getarkan daratan TionggoanTidak sangka kini si iblis lihay tersebut kena ditarik oleh
majikan pegadaian Bu-lim bahkan ditempatkan sebagai
seorang ciang-kwee.
Mendapat pujian dari Lam Kong Pak. semangat siorang
tua itu berkobar kembali.
"Suma siauwhiap" serunya cepat. "setelah kau pandang
tinggi diri loohu, ada seharusnya loohu iringi sai uwhiap
beberapa jurus. sekalipun akhirnya aku harus tunjukkan
kejelekan- tapi sa uwhiap jangan bunuh aku loo...."
"Kau boleh berlega hati"
Ia lantas berpaling kearah Pek Lie siang. "Mundurlah
kesamping"
"Hiiii...hiiii...suma sa uwhiap, apakah nona ini pun
anggota perguruan kita ?" tiba2 Im Yen shu menegur sambil
tertawa ter-kekeh2
Lam Kong Pak melengak. selagi ia kelabakan susah
memberi jawaban, Pek Lie siang sudah tertawa manis dan
jatuhkan diri kedalam pelukan pemuda tersebut.
"Nona adalah seorang pelayan 'Im Yang Pat Khie'
bahkan sudah punya janji gelap dengan engkoh suma "
"ooouw....oooouw....kiranya begitu, maaf... maaf...
haaaa... haaaa ..."
Lam Kong Pak yang melihat urusan berhasil dilampaui
juga, keringat dingin mengucur keluar membasahi
tubuhnya. "Walaupun reaksinya cukup cepat, tapi sikapnya yang
rada berani rasanya ...." pikirnya dihati.
setelah Pek Lie siang mengucapkan perkataan tersebut,
merah padam juga selembar wajahnya, ia mengerti dalam
keadaan seperti ini Lam Kong Pak tak akan banyak bicara.
tapi bagaimanakah perasaannya dalam hati" gadis itu
merasa hatinya tidak tenteram.
setelah mengudurkan diri kesamping dan melihat diatas
wajah Lam Kong Pak tidak menunjukkan sikap kurang
senang, hatinya baru jadi tenang kembali.
Im Yen shu menyedot huncweenya beberapa kali
kemudian menyemburkan segumpal asap yang tebal,
"sa uwhiap berkunjung kemari tanpa mendapatkan
sambutan yang layak dari loohu harap kau suka
memaafkan" katanya.
sewaktu berbicara tadi asap tebal yang disembur keluar
telah membujur lalu per-lahan2 berkumpul membentuk
suatu bentuk dan akhirnya jadilah bentuk tubuh si kakek tua
yang sedang mencekal sebuah huncwee.
Jelas inilah tiruan dari tubuh 'Im Yen Mo shu' asap tadi
dengan langkah lebar berjalan menuruni panggung dan
mencekal tangan Lam Kong Pak erat-erat.
Diam2 Lam Kong Pak merasa sangat terperanjat ia tahu
inilah ilmu asap khie-kang yang paling terkenal. pemuda ini
tidak berani berlaku ayal lagi seraya salurkan tenaga
sinkangnya ketangan kanan ia terima cekalan tersebut.
setelah saling berjabatan tangan. Lam Kong Pak makin
terperanjat lagi dibuatnya.
Ternyata cekalan tangan dari asap Khie-kang ini bukan
saja mendatangkan tenaga yang besar dan dahsyat bahkan
menyerupai pula cekalan tenaga orang benar2, telapak
tangan terasa amat panas sekali sukar ditahan disamping
gulungan tenaga lweekang yang menghantam terus tiada
putusnya. Hawa panas makin lama makin meningkat disertai suara
desiran tajam yang memekikkan telinga.
Diam2 Lam Kong Pak mendengus dingin iapun salurkan
tenaga sinkang yang dipelajarinya dari ilmu payung
sangkala ketangan kanan.
Bentuk tangan dari asap tadi per-lahan2 dikelilingi oleh
asap putih kemudian makin lama makin tipis, rasa panas
yang menyengatpun makin lama makin berkurang.
sekalipun dihati sikakek iblis asap mega si Coe Lok
merasa terperanjat bukan kepalang, ia masih belum takluk.
dengan salurkan seluruh tenaga sinkang yang dimilikinya ia
menggencet terus lawannya.
Asap huncwee makin lama makin menebal lagi dan
akhirnya tertera sangat nyata. Lam Kong Pak agak ragu2
sejenak. akhirnya ia tambahi tenaganya lipat tiga.
"Braaak " bentuk tangan kanan yang mulai nyata kontan
hancur berantakan jadi beratus2 potong dan tersebar
keempat penjuru,
Dalam sekejap mata bayangan manusia dari asap tebal
tadi lenyap tersapu bersih dan muncullah sikakek iblis asap
berawan dengan wajah terperanjat.
"sedikit Kepandaian cakar ayam dari loohu hanya
mendatangkan rasa malu buat diri loohu sendiri, harap sa
uwhiap jangan mentertawakan"
"Mana, mana...." seru Lam Kong pak sambil tersenyum.
" Kepandaian asap khikang dari si Thayhiap benar2 sangat
dahsyat. jarang kutamui ilmu silat macam begini hitung2 ini
hari terbukalah sepasang mataku "
" Loohu merasa amat malu sekali ini hari Loohu baru
percaya penuh dengan pepatah yang mengatakan Diluar
langit ada langit. diatas manusia masih ada manusia entah
boleh kah loohu tahu apa maksud kedatangan suma sa
uwhiap kemari ditengah ma lam buta begini ?"
"sudah tentu boleh kali ini Hay Thian siang Kho
memperoleh perintah untuk menagih hutang ketempat
luaran, untuk menjaga nama besar kita maka secara diam2
majikan kirim cayhe untuk melindunginya secara
sembunyi. tadi ia berhasil membawa sipencuri sakti Pek Lie
Gong, si perempuan janda kawin tujuh kali Phoa Coen
serta sidewa harta tangan berdarah Go sing kemari, entah
sekarang mereka berada dimana ?"
"oooouw ... kiranya begitu, mereka sudah masuk
kedalam istana"
Lam Kong Pak tertegun- ia tidak mengerti dimanakah
istana tersebut semakin tidak tahu dimanakah letaknya
istana yang dimaksudkan"si Thayhiap. dapatkah kau carikan seseorang untuk
menghantar siaw-hiap kedalam?" sela Pek Lie siang tiba2,
"Aduh celaka" teriak Lam Kong Pak di dalam hati. Jika
suma Ing datang kemari pun ingin seseorang menghantar
dirinya bukankah hal ini merupakan suatu lelucon yang
sangat menggelikan" "
sedikit pun tidak salah, agaknya sikakek iblis asap
berawan pun dibikin tertegun setelah mendengar ucapan
tersebut, tubuhnya segera melayang turun dari panggung
dan berdiri dihadapan Lam Kong Pak seraya melototi
dirinya dengan sinar mata tajam.
MELIHAT gerak gerik siorang tua ber-huncwee tersebut,
Lam Kong Pak mendengus dingin"si Loo-jie, kau sudah edan" dengan kedudukan cayhe
apakah tidak patut suruh seorang pelayan membawa jalan?"
Im Yen Mo shu adalah seorang jago kawakan yang
mempunyai pengalaman sangat luas, walaupun ia pernah
berjumpa satu kali dengan 'Lak so suseng' suma Ing. tapi
belum pernah ber-cakap2 barang sepatah kata-pun. dan
selama ini ia belum pernah melihat suma Ing mengenakan
pakaian seaneh ini.
Disamping itu ia pun dengar orang berkata "tiap kali
suma Ing turun tangan maka dari kelima ujung jarinya
memancarkan lima rentetan cahaya ke-hijau2an, hal ini tak
tampak pada diri Lam Kong Pak tadi. Tertawa dinginlah
siorang tua ini.
"Heeee...heee...heee...suma sa uwhiap sebagai murid
tertua dari majikan rasanya kau tidak perlu menutup wajah
aslimu. apa lagi ilmu silat suma sa uwhiap...."
"Apakah si-loojie ingin coba kepandaianku?" Tidak
tanggung lagi tantang Lam Kong Pak dengan suara yang
dingin, "Hm cayhe menerima perintah untuk menguntit diri
Hay Thian siang Kho tidak dengan wajah asli. maka
sengaja dibuatnya seperangkat pakaian seaneh ini. tidak
kusangka kau siorang tua malah mencurigai diriku."
"Bukan begitu. Loohu bertanggung jawab dalam
menjaga keamanan markas besar ini, harap suma sa
uWhiap suka memaafkan- ..."
Belum habis ia berkata huncweenya yang panjang dan
besar sudah dibabat kearah dada lawanLam Kong Pak tidak berkelit maupun menghindar,
tangan kanan dengan disaluri tenaga sinkang
mencengkeram kearah huncwee tersebut,
siorang tua ini sudah ada puluhan tahun lamanya
menerjunkan diri dalam penyelidikan ilmu huncweenya.
sudah tentu kepandaian andalannya ini luar biasa
dahsyatnya. Baru saja ujung buncwee tadi mendekati dada lam Kong
Pak. pemuda itu laksana kilat sudah menerjang keluar.
Si Goe Lok tertawa dingin, ia tidak tarik, kembali
huncwenya. sebaliknya malah menggetarkan pergelaangansebuah
bungkusan tembakau yang tergantung pada gagang
huncwee diiringi desiran tajam menerjang jalan darah Hun
swie Hiat ditubuh sang pemuda. Lam Kong Pak terkejut.
tangannya ditarik badan berkelit selangkah kesamping.
Agaknya si kakek iblis asap berawan ingin bikin surprise
sebagai imbalan kekalahahnya tadi.
"Coba lihat yang ini..." serunya keras.
Dari balik bungkusan tembakau tadi secara tiba2 meleset
keluar serentetan cahaya keperak-perakan langsung
mengancam jalan darah Thian Tuk Hiat dari sang pemuda.
Lam Kong Pak merasa urusan ada diluar dugaan- sekali lagi
ia kebelakang. Baru saja ia berhasil berkelit dari sambaran pisau tajam
yang meluncur keluar dari balik bungkusan tembakau dan
siap turun tangan lagi, tiba2....
"Roboh" bentak siorang tua itu keras2.
sebuah kumala yang tergantung dipinggiran bungkusan
tembakau itu dengan diringi desiran tajam menghajar jalan
darah Kioe Wie Hiat.
Pemuda she Lam Kong merasa sangat terperanjat, ia
tidak sempat untuk berkelit lagi. diiringi bentakan keras
lima jari dipentangkan lebar2 menunjukkan sikap sedang
mencekal semacam barang, lima rentetan cahaya merah
memancar setinggi lima depa. inilah jurus Bong Koei Kay
san- atau Bong Koei buka payung dari ilmu payung iblis.
Lima rentet cahaya hijau yang maha dahsyat bagaikan
sebuah payung raksasa mengurung seluruh permukaansikakek
iblis asap berawan menjerit tertahan tubuhnya
mundur tiga langkah kebelakang. Braak, braak, braaak..."
Diatas lapisan besi pada panggung tersebut muncullah
lima buah lubang yang sangat besar.
Hantaman kosong berhasil menciptakan lima buah
lubang besar diatas lapisan baja setebal beberapa coen,
kepandaian dahsyatnya ini langsung membuat Im Yen Mo
sha terpesona dan berdiri tertegunsedangkan
Lam Kong Pak tertawa dingin tiada hentinya.
"si Loo-ji, apakah kau ingin coba satu jurus lagi" cuma
kali ini cayhe tak akan menanggung selembar jiwa tuamu."
"Eeeeeei ..... heeee, ... hoeee....tidak perlu Loohu tidak
berani berbuat salah lagi. silahkan "
"Si Loo-jie " ujar Lam Kong pak lagi sambil tertawa
lantang. "Jikalau cayhe tinggalkan jari lubang diatas
panggung tersebut, tentu kejadian ini mendatangkan rasa
malu buat dirimu, biarlah cayhe bertindak sebagai orang
budiman untuk pulihkan kembali lubang tersebut seperti
sedia kala . , .."
Belum habis ia berkata tangannya sudah menyambar
pinggang Pek Lie siang dan berkelebat pergi, sedangkan
tangannya membalik mengirim lima rentetan cahaya merah


Payung Sengkala Karya S D Liong di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

kearah panggung tadi.
"Tok. tok. -ek. -ek. tok" lima kali suara ketukan keras,
diatas panggung berlapiskan baja tadi mengebul asap hijau.
kelima lobang tadi lenyap tak berbekas sebagai gantinya
Lam Kong Pak pun ikut hilang dari pandangan.
Kini tinggal Im Yen Mo shu seorang diri berdiri
mematung disana, ia melengak dan untuk beberapa saat
lamanya tak dapat mengucapkan sepatah kata punLam Kong Pak dengan memeluk pinggang Pek Lie siang
berkelebat sejauh sepuluh tombak dari tempat tadi dan tiba
ditengah sebuah taman bunga.
Tampaklah beraneka bunga tersebar di-mana2
menyiarkan bau harum yang semerbak. kolam yang bening
dengan ikan berenang kian kemari, benar2 suatu
pemandangan yang menakjubkan.
Mendadak.... "siapa kalian" siapa kalian?" suara yang amat merdu
bagaikan genta suara mendatang.
seluruh tubuh Lam Kong pak tergetar keras, laksana kilat
ia putar badan- angin bertiup sepoi2 tak tampak sesosok
bayangan manusia pun disana, sunguh aneh Terang2an dari
suatu tempat tiga tombak dari sana terdengar suara teguran
dari seorang gadis mengapa sekarang tak kelihatan sesosok
bayangan manusia pun" apakah ilmu meringankan tubuh
yang dimilikinya telah mencapai taraf yang tak terhingga "
"siapakah kalian " siapakah kalian ?"
sekali lagi laksana kilat Lam Kong Pak putar badan,
terdengar suara desiran angin berkelebat menembusi hutanDiam2 ia mendengus, tubuhnya segera berkelebat pula
menerobos hutan tersebut.
Ketika ia mendongak. maka tampaklah seekor burung
beo yang luar biasa besarnya sedang hinggap diatas ranting
pohon liuw sepasang matanya yang kecil sedang
memperhatikan kedua orang itu tajam. Apakah suara tadi
berasal dari burung beo ini ?"
sifat ke-kanak2an dari Pek Lie siang belum hilang.
mendengar burung beo itu bisa bicara hatinya jadi
kegirangan. "Eeeei....burung beo. apakah barusan kau yang ajak kami
berbicara ?"
Burung Beo itu mengangguk. "siapakah kalian" siapa
kalian ?" Lam Kong Pak tertawa geli, pikirnya dihati "Mungkin
binatang ini cuma bisa mengucapkan kata2 itu saja.."
"Aku adalah Lam so siausing suma Ing"
Agaknya burung beo itu mengerti ucapannya. ia
kebas2kan sayapnya diatas dahan penuh kegirangan.
"Majikan cilik apa mau-mu ?" serunya kembali
Kali ini pemuda she- Lam Kong baru terperanjat, ia tidak
menyangka seekor burung pun bisa berbicara begitu lancar,
sungguh seekor burung ajaib yang tak boleh dipandang
enteng. "Burung beo, dapatkah membawa aku kedalam istana ?"
Tiba2 burung beo itu getarkan badannya. "Nona bernama
Liok Coei. nona bernama Liok Coei"
Pek Lie siang serta Lam Kong Pak saling bertukar
pandangan sekejap lalu tertawa. pikir mereka hampir
berbareng "Burung beo pun bisa berbuat genit...."
"Nona Liok Coei, maukah kau bawa kami kedalam
istana?" Mendengar dirinya dipanggil nona Liok Coei. burung
beo itu tampak kegirangan"Nona. kau sangat baik, Liok Coei suka pemuda "
Pek Lie siong pun jadi kegirangan, ia bertepuk tangan
penuh rasa riang.
"Nona Liok Coei, terbanglah kemari. bagaimana kalau
kita bersahabat ?"
"Berkawan dengan orang laki... eehmm....malu aah "
Lam Kong Pak benar jadi terperanjat burung beo bisa
bicara adalah sangat jamak sekali dan kebanyakan hanya
terbatas beberapa patah kata yang sederhana saja, bahkan
tak urung masih membawa pula nada burungnya.
Tapi keadaan dari burung beo ini lain daripada yang lain,
kecuali suaranya melengking boleh dikata mirip sekali
dengan suara bocah perempuan, bahkan mengerti malu
juga. Peristiwa ini benar2 sangat aneh sekali.
"Nona liok Cioe. bawalah kami kedalam istana" kembali
Pek Lie siang berseru.
Liok Coei sib urung beo itu kebas2kan sayapnya yang
indah kemudian terbang tinggalkan dahan"ikutilah siauw Coei "
Lam Kong Pak serta Pek Lie Siang tidak berani berlaku
ayal, dengan mengikuti Liok Coei burung beo tersebut
mereka lewati kebun dan melewati pula beberapa bangunan
sehingga akhirnya tiba disebuah sumur kering yang
tertutup, "Buka tutup sumur itu dan loncat turun kebawah" seru
Liok Coei sib urung beo. Habis berkata ia terbang balik
ketempat semula.
Lam Kong Pak serta Pek Lie siang sama tertegun
dibuatnya, mereka mulai ragu dan curiga. apakah sumur
kering inilah pintu menuju keistana "
"Dapatkah Liok Coei menipu kita?" tanya Pek Lie siang
kemudian memecahkan kesunyian"soal ini susah dibicarakan- tapiperduli bagaimana pun
kita harus mencobanya terlebih dulu. kau tunggu sejenak
diatas biarlah kutengok sebentar keadaan dibawah."
"Tidak, aku akan pergi bersama kau"
Lam Kong Pak membuka penutup sumur kering itu
kemudian melongok kebawah, mereka ber-sama2 terkejut
dan tercengang.
Kiranya sumur itu bukan sebuah tempat yang gelap lagi
lembab, melainkan sebuah dunia yang bermandikan
cahaya. bagaikan berada dalam tabung tembus cahaya saja.
Istana Naga benar2 sebuah istana naga yang sangat megah,
Ditengah sumur itu terdapat tangga yang tembus cahaya,
mereka lepaskan penutup sumur dan melangkah kebawah
dengan membawa rasa ingin tahu.
"Aaaaah" sekali lagi kedua orang itu berseru tertahanKiranya
ruangan dibawah sumur itu sangat luas, dimana2
berupa cermin, inilah suatu dunia dibawah tanah
yang angat indah.
Karena empat penjuru merupakan batu2 cermin yang
tembus cahaya, untuk beberapa saat sepasang muda-mudi
ini tidak berhasil membedakan mana yang dinding mana
yang merupakan bayangan sendiri sedang bergerak bahkan
terasa dinginnya luar biasa.
EMPAT penjuru merupakan air berwarna biru, rumput2
batu karang serta ber-macam2 ikan berbentuk aneh
berenang dan bergerak dengan leluasanya kesana kemari.
Lam Kong Pak segera menarik tangan Pek lie siang,
"Kita cari dulu sebuah tempat yang tertutup, jangan sampai
jejak kita ketahuan orang sehingga untuk meloloskan diri
pun sulit."
sepasang mudamudi ini dengan meraba dinding kaca
melakukan perjalanan entah seberapa jauhnya. mereka
hanya merasa jalan yang dilalui ber-liku2, cahaya makin
lama makin redup dan rerumputan serta ikan yang bergerak
disekeliling cermin makin aneh lagi bentuknya bahkan ada
yang belum pernah mereka temui selama hidup.
sampai disana, mereka berdua mulai menyadari
sekalipun mereka ada maksud ingin kembalipun belum
tentu berhasil temukan jalan ketuar, oleh sebab itu dengan
meramkan mata sepasang muda mudi ini melanjutkan
perjalanannya terus kedepanKurang lebih setengah jam kemudian rasa dingin yang
sangat aneh mulai lenyap dan agaknya mereka sudah
memasuki sebuah gua.
Hingga detik ini kedua orang itu masih penuh diliputi
tanda tanya yang besar, mereka tidak tahu tempat apakah
itu" yang mereka ketahui jelas tempat ini pasti letaknya
didasar telaga sak cioe Auw.
Gua tersebut sangat luas dan rada lembab dengan sangat
ber-hati2 kedua orang itu melanjutkan perjalanannya
kedalam. setelah berbelok beberapa tikungan, mendadak ruangan
gua membesar dan secara lapat2 terdengar suara hiruk
pikuk manusia yang sedang berbicara.
Kedua orang itu jadi keheranan, mereka melanjutkan
kembali perjalanannya kedepanTampak diluar gua tersebut merupakan sebuah lembah
misterius yang terbuat dari alam situasinya sangat curam
dan berbahaya, empat penjuru dikelilingi batu karang yang
terjal lagi tinggi mejulang kelangit.
sekalipun misalnya ada orang yang melongok dari atas
puncak tebing itu pun tak akan melihat pemandangan
didasar lembah.
Lembah tersebut adalah sebuah lembah buntu yang
luasnya ada seratus tombak ditengah lembah berdiri sebuah
panggung batu yang luasnya ada puluhan kaki, empat
penjuru panggung berdirilah dua tiga puluh orang.
Dihadapan orang itu duduk seorang pemuda dikursi
berkulit macan"Aaaaah" hampir2 saja sepasang muda mudi ini berseru
tertahan- Kiranya pemuda itu bukan lain adalah 'Lak so suseng'
atau si Mahasiswa bertangan Telengas suma Ing.
Disampingnya berdiri delapan orang dara cantik,
merekalah yang disebut 'Im Yang Pat Khie' atau si delapan
jagoan banci. Disisi panggung berdiri enam buah manusia emas
dengan gaya yang ber-beda2 setiap orang agaknya
menandakan sebuah jurus silat yang dahsyat.
Ada yang tinggi ada yang pendek. usia mereka berenam
sangat berbeda. ada pula yang pelihara jenggot ada pula
lelaki kekar bahkan diantaranya ada seorarg perempuanTerhadap keenam orang manusia emas ini se-akan2
sepasang muda mudi ini merasa pernah mengenalnya
namun tidak berani meyakinkan, diam2 dalam hati merasa
terperanjat bercampur keheranan dan tidak mengerti apa
yang sedang mereka lakukan.
Dibawah panggung tanah terdapat sebuah kuali besar,
dan atas kuali besar, dari atas kuali mengepul keluar asap
warna hijau dan memperdengarkan suara mencicit yang
memekakkan telinga. jelas didalam kuali tersebut berisikan
cairan yang sedang mendidih.
Dua orang lelaki berperawakan tinggi kekar berdiri
disamping kuali dengan membawa tabung api.
"Bawa orang itu kemari" tiba2 terdengar si pelajar
bertangan ganas Suma Ing membentak keras.
Dari balik gua segera muncul seorang kakek tua berbaju
perlente dengan perawakan cebol sekali digusur keluar.
Melihat orang tersebut, sepasang muda mudi kita merasa
terkesiap. karena orang ini bukan lain adalah Thiat So cay
Sin atau si Dewa Harta Bertangan Telengas Go Sing.
Entah secara bagaimana seluruh kekuatan badannya seakan2
sudah lenyap tak berbekas, dengan sepasang mata
sayu ia mandah digusur keluar dari balik gua.
Dengan sikap jumawa Sipelajar bertangan ganas Suma
Ing bangun berdiri dan berjalan turun dari atas panggung,
dari dalam sakunya ambil keluar sejilid kitab kemudian
menabok punggung si Dewa Harta Bertangan telengas
tersebut seraya berkata,
"Asalkan kau dapat menirukan gerakan jurus ini dengan
tepat. aku berjanji akan melepaskan sebuah jalan hidup
bagimu " Dengan pandangan tajam si Dewa Harta bertangan
Telengas memperhatikan kitab tersebut, kaki tangan
bergerak melakukan pelbagai gaya serta gerakan namun
setiap kali pula sum Ing geleng kepala menyatakan ketidak
benaran gerakan itu.
Lam Kong Pak serta Pek li siang bersembunyi disebuah
lekukkan gua karang. sakintg tegangnya melihat keadaan
dibawah panggung tanpa terasa peluh telah membasahi
seluruh tubuhnya.
Kembali suma Ing menanti beberapa saat lamanya,
melihat semua gerakan si Dewa Harta Bertangan Telengas
tetap tidak benar, ia jadi tidak sabaran tegurnya, "Eeeei...
kau betul2 tidak mengerti atau sengaja berlagak pilon"...."
"Harap sauw-hiap jangan gelisah. dalam waktu singkat
cayhe bakal memahami inti sari dari gerakan ini hanya saja
entah apa maksud sauw-hiap minta aku orang she-Go
melakukan tindakan ini ?"
"Tidak ada apa2nya aku hanya mohon bantuanmu untuk
memecahkan kesulitanku ini"
"Seandainya ada orang she Go berhasil memahami
gerakan jurus serangan ini, apakah sauw-hiap benar2 suka
melepaskan diriku ?"
"Dengan kedudukanku serta urutan namaku dalam
pertemuan puncak para jago seluruh kolong langit. kau
anggap hanya sedikit urusan kecil ini saja tak dapat
kuputusi sendiri?"
"Baik"
Kembali si Dewa Harta Bertangan Telengas
memperhatikan kitab kecil itu beberapa saat kemudian
pusatkan seluruh perhatiannya untuk melakukan suatu
gerakan yang aneh dan mencengangkan hati.
Seluruh tubuh suma Ing tergetar keras. diatas wajahnya
yang ganteng tiba2 terlintas suatu perubahan yang
menyeramkan. diiringi gelak tertawa seram laksana kilat
jari tangannya terkelebat menotok jalan darah Cian cing
Hiat diatas pundak Go sing.
Tanpa bisa berbuat lebih banyak Go sing berdiri kaku
ditempat semula dengan gerakan yang tak berubah.
Dalam hati Lam Kong pak merasa keheranan- serentetan
pertanyaan bergelora dalam benaknya dengan kepandaian
silat yang dimiliki si Pelajar bertangan ganas suma Ing
kenapa masih membutuhkan bantuan dari si Dewa Harta
Bertangan Telengas untuk menyelidiki jurus serangan yang
aneh tersebut" kemudian setelah berhasil dipahami jalan


Payung Sengkala Karya S D Liong di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

darahnya lantas ditotok"
Jurus serangan dari ilmu silat apakah itu" kenapa jauh
berbeda dengan jurus serangan pada umumnya-"
Lam Kong Pak saling bertukar pandangnya sekejap
dengan Pek-li Siang, wajah mereka penuh diliputi
kebimbangan hati. Namun Lam Kong Pak yang dapat
menangkap senyuman menyeramkan diatas wajah suma
Ing segera mengerti kalau ia tidak akan melakukan
pekerjaan baik.
"Bersiap sedia" Bentak suma Ing kembali dengan suara
berat. Tampak dua orang lelaki berperawakan Tegap menarik
sebuah rantai yang kasar dan seorang lain mendorong kuali
besi tersebut, lambat2 mengangkatnya naik keudara
kemudian dialihkan keatas kepala si Dewa harta bertangan
telengas. sementara itu Lam Kong pak serta Pek-li siang sudah
berhasil memecahkan teka teki tersebut jelas mereka
bermaksud menumpahkan cairan mendidih dalam kuali
tersebut keatas tubuh si Dewa Harta Bertangan Telengas.
sementara itu kuali raksasa tadi telah dialihkan keatas
batok kepala si Dewa Harta bertangan telengas. asap hijau
yang tebal mengepul keluar dari kuali tersebut, dapat
diduga beberapa derajatkah panas dari cairan mendidih
dalam kuali tersebut
"Tumpahkan" kembali suma Ing berseru sembari
ulapkan tangannya.
si lelaki berperawakan tegap yang mencekal rantai
tersebut segera menggetarkan tangannya...
"Byuuur...." diikuti suara gemercikan serta jeritan ngeri
menggemaa memenuhi memenuhi bau daging hangus
menyebar keempat penjuru. Aaaaahk ....."
saat Inilah Lam Kong Pak serta Pek Li siang menjadi
paham. ia suruh si Dewa Harta Bertangan Telengas
menirukan suatu jurus aneh kemudian menotok jalan
darahnya dan dengan cairan mendidih mengubahnya
sebagai sebuah patung emas.
Cairan tembaga dalam kuali telah habis dituangkan
selang kuali tersebut lambat2 meninggalkan tempat itu. dan
si Dewa Harta Bertangan Telengas pun telah berubah
menjadi seorang manusia emas yang memancarkan cahaya
berkilauan. Tiba2 kedua orang itu sama2 terkesiap. hati mereka
seperti di-iris2 dengan sembilu sinar mata pun tanpa terasa
dialihkan kearah enam manusia emas lainnya.
orang pertama adalah seorang lelaki berambut awut2an
dengan punggung menggembel cupu2, berkaki telanjang.
celana sebatas dengkul dan berusia diantara empat puluh
tahunan. orang kedua memiliki jenggot sepajang dada, wajahnya
ganteng, iapun berusia diantara empat puluhan.
orang ketiga berwajah matang karena usianya lebih
besaran dan memakai jubah yang longgar.
orang keempat berdandankan seorang siucai. pakaiannya
penuh tambalan berusia tiga puluh tahunan dan sangat
gagah perkasa. orang kelima berwajah kurus seperti monyet, badannya
kurus kecil. berusia antara empat puluh tahunan. Dan sinar
mata Pek Lie siang tiada hentinya memperhatikan terus
siorang tua berwajah monyet itu,
orang keenam adalah seorang perempuan bertubuh tinggi
tegap. bermata jeli dan penuh kegenitansedang
orang ketujuh bukan lain adalah si Dewa harta
Bertangan Telengas Go sing.
Hati Lam Kong Pak menyelos, Pada keadaan seperti ini
ia benar2 berharap apa yang dilihatnya didepan mata hanya
pandangan mata belaka. seluruh pemandangan tersebut
bukan keadaan sebenarnya.
Namun kesemuanya adalah kenyataan- mengerikansadis
.... sinar mata per-lahan2 beralih dan tiba2 berhenti diatas
dada salah seorang manusia emas tersebut.
Tampak diantara dada manusia emas tadi bertuliskan
beberapa kata dengan huruf kecil yang berbunyi: "Lam Hay
Cioe Khek" atau si Jago Arak dari Lam Hay, Ih Boen
Kauw. Lam Kong Pak terkesiap. ia tahu dia adalah seorang
pendekar budiman dari kalangan lurus. ilmu silatnya luar
biasa dan sepanjang hidup paling gemar minum arak. tidak
pernah mencampuri urusan dunia kangouw. Tidak disangka
ia mendapat Celaka dalam keadaan seperti ini.
Didepan dada orang kedua bertuliskan- Hong Lui Khek
atau si Jago angin awan geledek Lam Kong Liuw....
Makin dilihat Lam Kong Pak makin terkejut. tubuhnya
gemetar sangat keras. tak kuasa lagi ia menjerit keras dan
seketika rubuh tidak sadarkan diri.
suasana dalam kalangan seketika itu juga menjadi kacau
balau. Terdengar suma Ing membentak keras-"Tangkap
mata2 " Namun berhubung Pek Li siang jatuh tidak sadarkan diri
terlebih dahulu,lagi pula. mereka berdua berbaring diantara
lekukan tebing maka orang luar sama sekali tidak berhasil
menemukannya. Dua, tiga puluh orang jago lihay melakukan pencarian
bersama2 disekeliling tempat itu, tetapi tanpa hasil.
suma Ing jadi keheranan- ujarnya "Barusan kudengar
jeritan keras datang dari arah sebelah sana, bahkan suara itu
sangat kukenal. mana bisa lenyap ."
Karena tidak percaya, ia lantas melakukan pencarian
sendiri disekitar tempat itu.
sementara ia berhasil menemukan liang tempat
persembunyian Lam Kong Pak serta Pek Li siang pada
mulanya kelihatan agak melengak diikuti
memperdengarkan suara gelak tertawa yang amat
menyeramkan. Karena ia teringat apabila suara berasal dari Lam Kong
Pak, kini setelah melihat pakaian Lam Kong Pak yang
aneh, ia semakin yakin lagi kalau dugaannya tidak salah.
Lambat laun Lam Kong Pak sadar kembali dari
pingsannya. sementara itu Suma Ing masih tertawa tiada
hentinya ditempat itu,
Dengan kepandaian yang dimiliki Lam Kong Pak saat
ini, asalakan ia mau turun tangan membokong, dalam suatu
serangan kilat seketika dapat membinasakan suma Ing saat
itu juga. Namun ia tidak ingin berbuat demikian rasa benci,
dendamnya saat ini tak bisa dilampiaskan dengan
membunuh habis seluruh lawannya saja.
Karena tanpa dilihat lebih jauh sekarang ia sudah tahu
orang ketiga dari ketujuh buah manusia emas itu adalah
ayah kandungnya "Hong Lui Khek atau si Jago Angin dan
Geledek Lam Kong Liuw.
Kemudian disusul 'siauw Yauw sianseng' Lu Ih Beng, sin
so Cuang Yen- atau si Mahasiswa bertangan sakti sang
Hong Tie 'Ciat Cuang sin Tou' atau si Pencuri sakti Pek Lie
Gong, 'chiet Cia Kua' atau si Perempuan Janda Kawin
Tujuh Kali Poei Coen dan terakhir si Dewa Harta
Bertangan Telengas Go sing.
sepasang matanya berubah merah ber-api2 seiuruh
tubuhnya gemetar keras,
sedangkan Pek Lie Siang tetap belum sadar dari
pingsannya, ia mengerti Pek Li siang per-tama2 jatuh tak
sadarkan diri terlebih dahulu setelah menemukan si Pencuri
sakti pun termasuk diantaranya.
suma Ing tertawa seram, jari tangannya laksana kilat
mengirim sebuah totokan mengancam jalan darah 'sian Lie
Hiat' diatas tubuh Lam Kong Pak.
Lam Kang Pak miringkan badan meluncur dua langkah
kesamping dan memeluk Pek Li siang kedaLam
pelukannya. seraya kertak gigi teriaknya keras- "suma ing
kau bajingan keparat. anjing terkutuk. ketujuh orang
manusia emas apakah hasil karyamu semua ?"
"Tidak salah hanya saja si Mahasiswa Bertangan
Telengas sang Hong Tie yang berada disini adalah barang
tulen sedang kau adalah barang tiruan "
saking khekhinya seluruh tubuh Lam Kong pak gemetar
keras, ia mendongak bersuit keras.
"Suma Ing kau anggap bisa berhasil lolos dari
cengkeraman ?"
"Cayhe rasa perkataan ini seharusnya aku yang tujukan
kepadamu heee...heeae...barang siapa yang berani
memasuki istana Naga sekalipun malaikat turun dari
kahyangan sendiripun jangan harap bisa menolong kalian
lolos dari kematian apalagi kalian sudah berhasil
menemukan rahasia istana kami."
Ia merandek sejenak. kemudian terusnya lebih jauh,
"Sekarang aku pun tidak ingin mengelabuhi dirimu lagi,
terus terang kuberitahukan kepadamu inilah ketujuh macam
gaya dari 'Mo san Kioe sie' ilmu maha sakti dikolong langit
dewasa ini. walaupun gerakan yang mereka pahami rasa
sedikit tidak benar, garis besarnya sudah tidak salah lagi.
Heee...heeeee... ketiga buah gerakan yang kau tunjukkan
tempo dulu. dalam pandangan aku suma Ing tak bakal
tahan sekali genjotan belaka."
"Dari mana kau dapatkah ketujuh buah gerakan ilmu
sakti Payung sangkala ini?"
"Tentang soal ini lebih baik kau bertanya sendiri kepada
raja akhirat, cayhe tak ada waktu untuk banyak bicara lagi
dengan dirimu....".
Bicara sampai disini ia meloncet mundur setombak
kebelakang, kepada salah seorang diantara kedua puluh
orang jago lihay itu serunya "chi thayhiap tangkap keparat
cilik ini."
seorang kakek tua berwajah bengis berambut panjang
terurai sepanjang pundak berkelebat keluar dari barisan,
seraya tertawa seram tegurnya^ "Keparat cilik, tahukah kau
siapa loohu?"^
"Tahu atau tidak sama saja bagaimana pun itu tak bakal
sanggup menerima sebuah serangan jariku"
"Haaaaa...." sikakek berwajah bengis itu tertawa seram.
"Loohu adalah si Awan Hitam Chi Jie...."^
Hawa napsu membunuh segera meliputi seluruh wajah
Lam Kong Pak, jurus pertama dari ilmu sakti Payung sang
kala dilancarkan lima jalur cahaya hijau berbentuk payung
mengurung seluruh angkasa.
"Braaak...." Ditengah bentrokan keras si Awan Hitam
Chi Jie mundur lima langkah kebelakang, sekalipun begitu
ia sama sekali tidak menderita luka.
Tak urung Lam Kong pak dibikin terperanjat juga,
pikirnya, "Bajingan tua ini benar2 luar biasa, agaknya untuk
keluar dari istana naga ini hari dalam keadaan selamat
sangat tipis sekali harapannya...."
Terdengar si Awan Hitam Chi Jie kembali berseru
"Keparat cilik ternyata kau punya simpanan juga, Nih
terima kembali sebuah seranganku...."
sementara berbicara ia sudah melancarkan tiga puluh
buah babatan maut, Lam Kong pak tidak sempat
mengeluarkan ilmu saktinya terpaksa ia melayani dengan
gunakan ilmu Telapak Lian Tiong sam Yen ciang Hoat-nya
seketika ia dipaksa mundur tiga langkah kebelakang.
si awan hitam Chi Jie tidak ingin memberi waktu buat
lawannya berganti napas badannya kembali menubruk
kedepan- "Chi thayhiap harap segera mengundurkan diri." tiba2
terdengar Suma Ing membentak keras.
"Kau sudah dipaksa berada dibawah angin biarlah kita
tengok dulu bagaimana kepandaian yang dimiliki Guw
Thayhiap "
saking gusarnya biji mata Lam Kong Pak memancarkan
cahaya ber-api2, ia tahu suma Ing ada maksud
menggunakan sistim bertanding roda kereta untuk memeras
habis seluruh kekuatan yang dimilikinya, kemudian baru
menangkapnya dalam keadaan hidup2.
Manusia she- Guw segera berkelebat keluar dari barisan,
serunya memperkenalkan diri: "Loohu adalah si rembulan
Pagi Guw Yang. Eeeeei keparat cilik kau harus ingat baik2.
daripada naatinya kau salah melaporkan diri sewaktu
berhadapan dangan raja akhirat..."
Belum selesai ia bicara, tangannya sudah mengirim tiga
buah serangan dan kakinya melancarkan lima tendangan.
dalam sekejap tiga belas pukulan secara beruntun telah di
keluarkanGerakan
orang ini lebih cepat dan lebih tinggi satu
tingkat daripada kepandaian si Awan Hitam.
Tetapi kali ini Lam Kong Pak sudah bikin persiapan- ia
membentak keras sepasang mata memancarkan cahaya berapi2,
dengan gerakan "Hwee san Toa Changi atau Payung
Berapi Pentang melebar jurus kedua dari ilmu sakti payung
sangkala ia hantam musuhnya hebat2.
"Braaaak...." Kembali suara bentrokan keras menggema
diseluruh angkasa, tubuh si Rembulan Pagi mencelat sejauh
satu tombak kemudian mundur sempoyongan lalu beberapa
langkah kebelakang.
Dengan adanya kejadian ini timbul perasaan bergidik
dalam hati Lam Kong Pak. sejak ia merubuhkan beberapa
orang jago diatas panggung Loei Thay tempo dulu dengan
andalkan ilmu sakti Payung sang kalanya, ia mengira
kecuali simajikan pemilik pegadaian Bu-lim dirinya sudah
tanpa tandingan lagi.
siapa nyana kenyataan jauh berada diluar dugaansebelum
suma Ing turun tangan, ia sudah dibikin kewalahan
oleh jago2 lihay yang ada didepan mata.
Menanti si Rembulan pagi siap melancarkan tubrukan
untuk kedua kalinya, tiba2 suma Ing ulapkan tangannya.
"Guw tayhiap silahkan beristirahat dahulu kali ini biar
Loo Thayhiap yang turun tangan- .."
Mendadak terdengar suara teriakan keras yang gegap
gemcita menggetarkan seluruh lembah bergema memenuhi
angkasa, tampak seorang manusia raksasa lambat2 bangun
berdiri

Payung Sengkala Karya S D Liong di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

oooouw sunguh hebat sekali. tinggi orang ini melebihi
sembilan depa. pinggangnya lebar laksana sebuah sampan
kecil, telapak tangannya besar laksana kipas. cukup melihat
tangannya yang lebar serta sepasang bibirnya yang tebal
sudah cukup membuat orang merasa ngeri.
orang ini hanya memakai kulit macan sebagai penutup
alat vitalnya. dua buah gelang besar tergantung diatas
telinga. selangkah demi selangkah ia berjalan kehadapan
Lam Kong Pak. Dalam rongga dada Lam Kong Pak sudah dipenuhi
dengan kobaran hawa amarah, sejak semula ia tidak
memikirkan lagi keselamatan sendiri karena pada saat ini
bukan saja ia berhasil membuktikan kalau ayahnya sudah
dicelakai orang bahkan satu2nya orang yang paling erat
hubungannya pun sudah kena dilukai pula.
Terdengar si lelaki raksasa itu memperkenalkan diri:
"Aku adalah si Malailat Raksasa Loo Liang Jen- keparat
cilik ayoh cepat rebah keatas tanah...."
suaranya keras bagaikan sambaran geledek membuat
anak telinga jadi sakit, setiap langkahnya mencapai sejauh
satu tombak lebih tujuh delapan, ia ayunkan telapak
tangannya yang lebar mencengkeram batok kepala Lam
Kong Pak. Lam Kong Pak ada maksud mencoba seberapa besar
tenaga yang dimiliki raksasa ini. lengan kiri dengan sekuat
tenaga dihantamkan keatas lengan Loo Liang Jen dengan
gerakan Cuang Yen ci Te atau sang Mahasiswa Lulus Ujian
jurus terakhir ilmu telapak Lian Tiong sam Yen-nya si
mahasiwa bertangan sakti sang Hong Tie.
Bluum... ditengah suara bentrokan keras tubuh Loo
Liang Jen tetap tak bergerak, sebaliknya Lam Kon Pak
terpental sejauh tujuh delapan langkah, hampir2 saja lengan
kanannya tak sanggup diangkat kembali.
Rasa terkejutnya kali ini bukan alang kepalang, ia tidak
berani melayani pertarungan keras lawan keras lagi, hawa
murni buru2 disalurkan mengelilingi seluruh badan siap
menghadapi serangan berikutnya.
simalaikat Raksasa Loo Liang Jen busungkan dada maju
mendekati Lam Kong Pak lengannya dengan diiringi
deruan angin keras menabok keatas pipi pemuda tersebut.
Lam Kong Pak tertawa dingin. jurus Tiong Koei Kay san
atau Tiong Koei Membuka payung sekali lagi dipergunakan
"Braaaak " sekali lagi terjadi suara bentrokan keras.
tubuh Loo Liang Jen bergoyang tiada hentinya sementara
bibirnya memperlihatkan suatu senyuman ke-tolol2an,
sebaliknya Lam Kong Pak sendiri terpukul mundur satu
langkah kebelakang.
saat inilah Lam Kong Pak baru percaya bahwa orang ini
memiliki tenaga alam yang sangat luar biasa, tak mungkin
bisa menangkan dirinya dengan andalkan tenaga. Dan jurus
kedua dilancarkan pun tak akan bisa menangkan dirinya.
Tiba2 Lo Liang Jen putar badan membelakangi dirinya.
sembari tertawa haha hihi serunya: "Eeeeei....keparat cilik,
aku orang tidak akan turun tangan balas menyerang. Nah
cobalah sekali lagi kekuatanmu "
Dengan adanya kejadian ini, timbul perasaan simpatik
dalam hati Lam Kong Pak terhadap orang ini. ia merasa
diantara jago2 yang hadir dalam kalangan saat ini, hanya
Malaikat raksasa Loo Liang Jen seorang memiliki watak
jujur, polos dan masih diliputi ke-bocah2an asalkan dapat
menarik dirinya memasuki jalan yang benar, ia betul2 suatu
bakat yang sangat bagus,
Karena timbul pikiran demikian ia tidak tega untuk
melancarkan serangan lebih jauh
siapa nyana suma Ing dapat menebak maksud baiknya
sembari tertawa dingin segera jengeknya "sudahlah. tak
usah kau tunjukkan kebajikan Perempuanmu, kau anggap
asal ia tidak melancarkan serangan balasan lantas kau bisa
melukai dirinya?"
Dengan adanya perkataan ini sama dengan menerobosi
rahasia hati Lam Kong pak membuat pemuda Itu tanpa
terasa telah berpikir
"seandainya orang lain tidak mengirim serangan balasan,
dan ilmu sakti yang aku gunakan sama sekali tak berhasil
melukai pihak lawan- ilmu sakti payung sengkala ini
bukankah sama sekali tak bisa terhitung sebagai suatu ilmu
maha sakti " Dia mana tahu kalau kekuatan alam dari Loo
Liang Jen ini sangat luar biasa, seluruh tubuhnya boleh
dikata otot kawat balung wesi bacokan senjata bukan saja
tidak mempan- bisa tahan pula terhadap pukulan tenaga
dalam. kakuatannya jauh lebih hebat satu tingkat daripada
ilmu kebal lainnya.
Apalagi suma Ing berwatak keji licik dan banyak akal ia
dapat menebak tabiat Lam Kong Pakjujur dan welas hati. ia
tak akan melancarkan serangan dibagian bahaya.
semisalnya terkena bagian yang bahayapun yang luka dan
sakitpun bukan dirinya.
Lam Kong Pak yang dihasut sehingga menimbulkan rasa
ingin menangnya, diam2 menyalurkan hawa murninya
mencapai tujuh bagian, dengan gerakan kedua Payung
berapi Pentang melebar ia hantam tubuh musuhnya.
Bluuum...." Serangan tadi dengan telak bersarang diatas
pantat Loo Liang Jen, dalam sekejap mata robekan baju
beterbangan keangkasa, pantatnya yang hitam dan melebihi
bukit kecil itu segera tertentang bulat2 didepan mata.
Loo Liang Jen mendengus. tubuhnya maju dua langkah
kedepan namun sama sekali tidak menderita luka.
Dalam kalangan seketika meledak suara gelak tertawa
yang sangat ramai, Lam Kong Pak tidak dapat menahan
diri lagi. ia membentak keras dengan gunakan seluruh
tenaga yang dimilikinya sekali lagi menghantam pantat Loo
Liang Jen dengan gerakan ketiga Tiauw Thian- atau selaksa
Payung menengok Kelangit.
seketika muncul lima rentetan cahaya merah yang
meluncur keluar mengurung daerah seluas beberapa tombak
dan menciptakan suatu badai yang maha dahsyat.
"Gelegarrr...." Tubuh Loo liang Jen tinggi besar mencelat
sejauh tiga tombak dan menggeletak diatas tanah tak
berkutik lagi. Melihat kejadian ini Lam Kong pak tertegun. timbul rasa
sesal dalam hati kecilnya. Pada waktu itu diiringi suara
tertawa seram selangkah demi selangkah suma Ing
mendekat. Musuh besar saling bertemu muka membuat biji mata
merah membara, saking gemasnya Lam Kong Pak ingin
sekali menelan ia hidup2 berikut tulang belulangnya.
Ia segera mengumpulkan seluruh tenaga dalamnya yang
dimilikinya kelengan sebelah kanan siap menghadapi segala
sesuatu. Makin lama suma Ing berjalan semakin mendekat,
senyuman yang menghiasi bibirpun makin keji, makin
beringas menyeramkan se-olah2 ia tidak pandang sebelah
mata pun terhadap ilmu sakti Payung sengkala dari Lam
Kong Pak. Lam Kong Pak menunduk memandang sekejap Pek Li
siang yang ada didaLam pelukan-tampak sepasang matanya
terpejam rapat2, air muka pucat pasi bagaikan mayat.
hatinya seketika sedikit bergerak. pikirnya
"Ayah serta suhuku telah celaka ditangannya, dendam
sakit hati ini walaupun harus dibalas tetapi pada saat ini
Pek Li siang jatuh tidak sadarkan diri karena kematian
orang tuanya. kalau tidak beruntung aku pun kena ditawanbukankah
dendam berdarah dua keluarga akan lenyap
bagaikan tenggelam didasar samudera" mungkin sekali
kesucian Pek Li siang pun sukar dipertahankan lagi tidak
disangka...." Lima langkah Tiga langkah sepasang mata
Lam Kong Pak memancar cahaya dingin menggidikkan
hati. suatu ingatan berkelebat dalam benaknya. dengan
sekuat tenaga ia mengirim sebuah serangan dengan jurus
Ban san Tiauw Thian- atau selaksa Payung Menghadap
kelangit. "Bluuum " Debudan pasir beterbangan memenuhi
angkasa, pandangan sekeliling tempat itu jadi kabur. sedang
Lam Kong Pak sendiri tergetar mundur dua langkah
kebelakang. Dalam waktu singkat kembali suatu ingataan berkelebat
dalam benaknya. "Demi menjaga kesucian Pek Li siang
serta dendam berdarah dua keluarga. saat ini aku harus
berusaha untuk melarikan diri"
Ia tidak ragu2 lagi. sambil putar badan ia melarikan diri
kedalam gua bukit karang.
siapa sangka agaknya suma Ing dapat menebak maksud
hatinya, ia segera mengejar dari belakang. Bahkan
disebabkan suma Ing hapal dengan jalan disana tidak selang
beberapa saat jaraknya telah diperpendek hingga tiga
tombak lebihsetelah
keluar dari gua karang mereka masuk kedunia
kaca diam2 Lam Kong Pak berseru tertahansewaktu
tadi ia melewati jalanan didunia kaca. boleh
dikata perjalanan dilalui secara sembarangan- sekarang ia
harus menggendong seorang. ditambah pula suma Ing lebih
hapal dengan jalanan disekitar sini mana mungkin ia dapat
meloloskan diri dari cengkeramannya "
sementara ia masih termenung suma Ing telah tiba dua
tombak dibelakangnya mendadak dari arah depan
berkumandang pula suara bentakan keras: "Akan kulihat
kau hendak lari kemana" seluruh tubuh Lam Kong Pak
tergetar keras ia membentak keras. sekuat tenaga telapak
tangannya menghantam kearah dinding kaca.
"Braaak" dinding kaca itu hancur- lebur, tubuhnya
menerobos keluar dari ruangan dan menyelam kedalam air.
sejak kecil Lam Kong Pak pandai berenang, perlu
diketahui 'siauw Yauw sianseng' Lu Ih Beng adalah jago
nomor satu dikolong langit dewasa ini yang pandai dan ahli
dalam ilmu berenang.
Ia totok jalan darah Pok Lie siang kemudian menyelam
kedasar air. setelah berenang kurang lebih satu dua jam lamanya,
mendadak suasana didalam air makin lama semakin gelap
ia jadi keheranan menurut perhitungannya saat ini adalah
fajar, seharusnya suasana terang benderang.
Daerah menang makin lama semakin tinggi, makin lama
semakin gelap. se-akan2 mereka sedang memasuki sebuah
gua didasar telaga.
Lam Kong Pak segera berenang keatas dan munculkan
diri diatas permukaan air, setelah memperhatikan keadaan
disekelilingnya sedikit pun tidak salah. ia berdua memang
berada didalam sebuah gua, permukaan air hanya terpaut
kurang lebih lima, enam depa dengan langit2 gua.
Tempat ini betul2 suatu tempat yang indah seandainya
mereka bersembunyi didalam gua ini pasti siapa saja jangan
mengharap bisa menemukannya menurut analisa Lam
Kong Pak tempat ini merupakan salah satu pulau ditengah
telaga sak Cioe Auw sedang gua ini letaknya ada dibawah
permukaan air dan berarti diatas pulau tentu ada jalan yang
berhubungan dengan tempat ini.
Ia menyeret tubuh Pek Li siang memasuki ke daLam gua
dan mendaki lebih keatas.
Tiba2 sinar matanya terbentur diatas sebuah tiang batu
besar yang ada disisi gua, diatas tiang tadi berukirkan kata2
yang berbunyi sebagai berikut, "AuW sim Piat Hu" atau
yang berarti Istana Pesanggrahan ditengah telaga.
"Aaaah..."
Lam Kong Pak berseru tertahan, pikirnya "Ditempat ini
tentu ada penghuninya kalau tidak kenapa bisa ada tulisan
disini" apa lagi keempat buah tulisan tersebut ditinggalkan
oleh ukiran jari tangan"
Dengan pusatkan seluruh perhatian Lam Kong pak
memperhatikan keadaan disekeliling tempat itu, kecuali
suara ombak sama sekali tak kedengaran suara lainIa melanjutkan perjalanannya keatas. kurang lebih satu li
kemudian tiba2 terasa cahaya sang surya menyorot masuk
kedalam. setelah belok beberapa tikungan, keadaan medan
semakin luas. ditempat kejauhan secara lapat2 dapat dilihat
langit nan biru serta pemandangan yang indah
disekelilingnya.
Dengan hati kebat kebit ia berjalan keluar dari gua
tersebut disusul dengan seruan tertahanTempat
itu adalah sebuah selat buntu, kedua belah
dinding tebing memanjang kedepan makin kedepan
semakin sempit, diatas hanya terdapat ruang kosong sebesar
telapak tangan dan menyorot masuk sedikit sekali cahaya
sang surya, sekalipun begitu pemandangan disana sangat indah,
buah2an tumbuh dengan suburnya disana, burung berkicau
bunga semerbak sungguh boleh dikata sebagai sorga dunia.
Lam Kong Pak tarik napas panjang2 ia merasa dadanya
jadi longgar setelah meletakkan Pek Li siang keatas tanah
lantas membebaskan jalan darahnya yang tertotok.
Terhadap diri Pek Li siang ia menaruh perasaan
menyesal yang bukan kepalang sejak semula ia sudah ambil
keputusan asalkan Pek Li siang mau ia rela bentrok dengan
cioe Cien cien maupun cioe Li Yap untuk kawin dengan
dirinya sebagai pembalasan atas kelalaiannya,
Lambat2 Pek Li siang sadar dari pingsannya biji mata
dengan penuh perasaan tercengang berputar memandang
keadaan disekelilingnya.
Lam Kong pak segera berbisik menceritakan keadaan
sebenarnya kepada gadis ini, bahkan menyatakan pula
bahwa sepanjang hidup ia tak akan meninggalkan dirinya
lagi. Pek Li siang merasa terharu air mata jatuh bercucuran.
untuk beberapa saat rasa cinta dan dendam bergelora dalam
dadanya lama sekali ia membungkam dalam seribu bahasa.
" Engkoh Lam Kong" akhirnya ia berseru. "Lepaskan
pakaianmu, biar siauw-moay cucikan untukmu"
"Terima kasih, pakaianmupun kotor, apakah kau tidak
hendak lepas pakaian untuk mencuci?"
"Ehmmm. kau sungguh jahat"


Payung Sengkala Karya S D Liong di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

"Siang-moay, sungguh. disini tak ada orang
pemandangan pun sangat indah. kalau disini ada barang
makanan siauw-heng ingin sekali menjalani penghidupan
bagaikan malaikat ditempat ini sepanjang masa "
Pek Li siang mengerling sekejap kearahnya jelas ia
sangat kegirangan.
"siauw-moy pun punya pikiran begini" jawabnya lirih.
"Namun kita semua membawa dendam berdarah dibadan,
seandainya tidak berusaha untuk menuntut balas, malu kita
sebagai putra putri orang tua kita. benar bukan?"
"Benar" Lam Kong Pak mengangguk. ia peluk tubuh Pek
Li siang dan per-lahan2 mencium bibir serta pipinya.
"Hutang darah harus dibayar dengan darah, suma Ing
bajingan anjing ini berhati terlalu keji. pada suaatu hari
siauw-heng akan suruh dia merasakan bagaimanakah
tersiksanya mati tak bisa hidup pun tak bisa"
"Kau bersikap demikian terhadap siauw-moay, tentu saja
siauw- moa y merasa bagaikan pucuk dicinta ulam tiba.
namun....."
"Namun kenapa " apakah kau tidak suka kepadaku?"
"Tidak lain kali kalau kau berjumpa kembali dengan
nona Cioe, kau...."
"Berlegalah hati siauw-moay Siauw-heng sudah ambil
keputusan bulat. sekalipun mareka tidak mau memaafkan,
siauw-heng pun tidak merasa sayang ... ,"
"Mereka" apakah kecuali nona Cioe masih ada orang
lain ?" "Benar. Saat ini Siauw-heng sudah seharusnya
menerangkan kepadamu "
"Tunggu sebentar. biarlah aku yang menebak gadis itu
bukankah si Tiau San tangan beracun Liuw Hwie Yen dari
benteng Hwie Him Poo "
"Salah besar aku dengan dirinya hanya kenal karena
perjumpaan beberapa kali kendati aku berhutang budi
kepadanya. tak bisa dibicarakan kesoal yang lain "
"Lalu siapakah dia ?"
"Jangan gelisah, jangan bimbang. bukankah siauw-heng
sudah menyanggupi untuk beritahu kepadamu?"
"Kalau mau bicara, katakanlah. siapa yang merasa
gelisah?".
Kendati diluaran ia berkata tidak gelisah, padahal sinar
matanya menunjukan harapan bisa mengetahui lebih cepat
peristiwa tersebut.
Lam kong pak pun segera bercerita secara bagimana ia
menyaru untuk memasuki perkampungan Toa Loo San
cung. kemudian secara bagaimana terjatuh kedalam lubang
kepundan gunung berapi.
Pek Li Siang kesemsem, ia mendengarkan dengan penuh
perhatian mulutnya membungkam dalam seribu bahasa.
"Siang-moay. apa yang sedang kau pikirkan?" Tegur
Lam Kong Pak sambil mengangkat mukanya yang ayu.
Pek Li siang tersenyum. sekalipun senyuman ini
kelihatan agak dipaksakan. "siauw-moay sedang
mengagumi akan rejekimu yang menomplok "
"Apa maksud siang- moay berkata demikian ?"
"siauw-moay dilahirkan dalam keluarga kecil. lagi pula
asal usul ayahku rada tidak sedap didengar, tentu saja tak
dapat dibandingkan dengan keagungan nona2 orang
berduit. maka dari itu aku pikir."
" Kenapa ?"
" Karena kau menaruh kasihan kepadaku, paksakan diri
untuk kawin dengan diri siauw-moay. Engkoh Lam Kong.
kalau kau sampai berbuat demikian maka sepanjang hidup
siauw-moay akan menanggung rasa sesal. karena hal ini
menunjukkan bahwa kau tidak bersungguh-sungguh
mencintai diriku "
"salah, salah besar" seru Lam Kong Pak penuh rasa
terharu. "Bagaimanakah tabiatku. seharusnya harus dapat
kau temui selamanya. aku tidak melakukan pekerjaan yang
disertai dengan paksaan. padahal dalam kenyataan sejak
kita berjumpa untuk pertama kalinya dahulu siauw-heng
sudah menaruh rasa simpalik kepadamu. hanya saja tempo
dulu diriku berada dalam keadaan sulit sehingga tiada
waktu untuk membicarakan soal ini dengan dirimu "
" Ucapanmu ini apakah diutarakan dari hati nuranimu ?"
"Kalau ada setengah patah kata saja yang bohong. aku
tidak mendapat kematian yang tenang."
Pek Li siang segera menubruk dalam pelukan pemuda itu
dan menutupi mulutnya dengan jari tangan"siauw- moay percaya dengan perkataanmu buat apa kau
bersumpah demikian beratnya "
"Kalau siang- moay bisa mempercayai diriku jauh lebih
baik, bagaimana pun waktu dikemudian hari masih
panjang. kau bakal paham dengan sendirinya "
Pek Li siang benar2 terharu, ia mengirimkan bibirnya
yang kecil mungil keatas bagaikan makan gula2 saja saling
berciuman mesra dengan Lam Kong Pak.
Menerima ciuman itu, sang pemuda jadi kalap dengan
penuh bernapsU ia segera balas mencium pipi, bibir, rambut
serta lehernya.
Lama... lama sekali Pek Li siang baru berkata: "Cepat
lepaskan pakaianmu untuk dikeringkan, memakai baju
basah dapat mendatang sakit dibadan "
"Baik. bagaimana dengan kau?"
"Kau tak usah mengurusi diriku "
"Disini tak ada orang lain, kau boleh kesana untuk
melepaskan pakaian- siauw-heng tidak akan mengintip kau
sewaktu telanjang nanti ,"
DEMIKIANLAH mereka berdua segera bersembunyi
dibelakang batu besar dan melepaskan pakaian untuk
mengeringkannya,
"seandainya kita berhasil meloloskan diri dari selat ini"
Ujar Lam Kong Pak kemudian-"Sekalipun kita tidak
mencari sipemilik pegadean Bu-lim untuk menuntut balas,
mereka pun tak akan melepaskan kita orang begini saja,
maka dari itu ilmu silat sangat penting bagi kita, Walaupun
siauw-heng memiliki ilmu sakti Payung sengkala namun
setelah pertarungan sebanyak dua kali dengan suma Ing.
Aku mulai merasa untuk mengundurkan diri mungkin
masih bukan jadi persoalan namun kalau ingin membalas
dendam masih terpaut amat jauh sekali. Apalagi ketujuh
manusia emas yang dibuat suma Ing sewaktu ada didalam
istana Naga tersebut katanya merupakan ketujuh buah jurus
dari ilmu sakti Payung sengkala 'Mo san Kioe si' kini jurus
serangan itu tinggal kurang dua jurus. seandainya ucapan
ini benar. maka ilmu silat yang dimiliki suma Ing jauh
berada diatas siauw-heng dan tak mungkin berada
dibawahku."
"Kita harus saling bekerja sama untuk menanggulangi
kesulitan ini, aku telah ambil keputusan untuk menurunkan
ilmu Thian suo so dari guruku serta ilmu telapak Lian
Tiong sam Yen ciang Hoat dari sang-cianpwee kepadamu
terlebih dulu, kemudian dengan hawa murni tiga bagian
berusaha menembusi uratmu. Dengan demikian sekalipun
kau masih kalah setingkat dari kepandaianku, namun
dihadapan jago2 Bu-lim pada umumnya kau masih bisa
mempertahankan diri"
"Engkoh Lam Kong, kau sangat baik bagaimana caranya
aku membalas jasamu ini?"
"Kita sudah menjadi suami isteri, kau....."
"Aaaaah kau genit amat, kau jahat. aku tidak mau...."
sejak itu meraka berdua mulai berlatih ilmu silat didalam
selat buntu itu, setelah lewat sehari semalam dengan bakat
Pek Li siang yang bagus serta mendapat bimbingan dari dua
macam ilmu sakti, nadinya berhasil ditembusi, ilmu silat
yang dimiliki gadis ini pun mendapat kemajuan yang sangat
pesat..." Lam Kong Pak sendiri pun berlatih rajin, ia
menggabungkan ilmu2 silatnya Thian Sue so, Lian Tiong
sim Yen ciang Hoat serta san Tian cap sah sih jadi satu dan
menciptakan sebuah ilmu telapak yang terdiri dari dua
puluh empat jurus dengan sebuah sam Ho It Ciang Hoat
atau ilmu telapak Tiga Gabung satu.
"Kita sudah ada sehari semalam tidak makan tidak
minum, didalam selat ini banyak tumbuh buah2 merah.
kenapa tidak kita petik untuk menangsal perut?" ujar Lam
Kong Pak suatu ketika.
"Tapi buah itu buah biasa atau mungkin buah beracun ?"
"Aaah. tidak mungkin- dikolong langit mana ada urusan
yang begitu sial. apalagi seandainya buah ini adalah buah
beracun. kita bisa mati ber-sama2 bukankah jauh lebih baik"
Kedua orang itu segera memetik belasan biji buah merah
yang besarnya sekepalan dan berbau harum itu. ketika
dirasakan ternyata manis sangat enak. karenanya dengan
berlega hati mereka lantas melahap buah tersebut.
Masing2 orang menghabiskan lima enam biji. perut baru
terasa kenyang namun belum selang beberapa waktu
seluruh badannya terasa jadi gatal, panasnya sukar ditahanseolah2 diatas kulit badan mereka dirambati oleh berlaksa2
ekor ular kecil.
Merasakan keanehan itu mereka berdua sama jadi
terperanjat, sadarlah bahwa mereka telah salah menyantap
buah beracun, rasa sedih dalam hati mereka susah
dilukiskan lagi.
Mereka tak menyangka baru saja lolos dari kematian
ditangan suma Ing. ternyata tak berhasil pula keluar dari
telaga sak cioe Auw dalam keadaan hidup.
Rasa panas dan gatal dibadan makin lama semakin
menghebat, mereka berdua saling berpelukan semakin erat
dan ber-gulung2 diatas tanah, sekalipun merasa sedih
mereka ambil keputusan untuk mati jadi satu,
Makin lama semakin menghebat dan akhirnya mencapai
pada puncaknya, mereka tak bisa tahan lagi. sambil
menjerit2 histeris ke-dua orang itu bergelindingan diatas
tanah sehingga akhirnya masuk kedalam sebuah selokan.
Air dalam selokan dingin menusuk tulang,
mendatangkan rasa nyaman ditubuh mereka laksana bara
api saja, sekalipun air selokanpun ikut mendidih dan
mengeluarkan asap tebal.
Lam Kong Pak maupun Pek Li siang ambil keputusan
hendak mati bersama mereka berpelukan lebih kencang
lagi. Mendadak terdengar Pek Li siang menjerit kaget, tampak
kulit diatas wajah Lam Kong Pak mulai berkerut.
membelah dan akhirnya mengelupas sehingga kelihatan
dagingnya yang berwarna merah.
Kupasan kulit tersebut makin lama makin besar sehinga
boleh dikata seluruh kulit diatas wajahnya mengupas
sendiri, muncullah daging lembut dan berwarna merah itu,
keadaannya mirip dengan burung gereja yang baru menetas
dan belum tumbuh bulu dibadan, belum tumbuh bulu
dibadannya membuat orang merasa ngeri.
sementara itu Lam Kong Pak menjerit tertahan, ia
menemukan kulit diatas wajah Pek Li siang pun mulai
memerah dan akhirnya mengupas semua.
Mereka berdua saling memandang dengan mata
terbelalak mulut melongo, rasa kaget dalam hati mereka
bukan alang kepalang.
Tampak kulit ditangan, dikaki bahkan diseluruh
tububnya mengupas semua.
seketika itu juga diatas permukaan air penuh dengan
kupasan kulit manusia yang mengapung dan hanyut kehilir.
Tidak sampai seperminum teh. kulit dari mereka sudah
mengupas semua. ini mereka jadi manusia aneh yang
berdaging merah dan lunak,
Dalam keadaan seperti ini mereka mau nangis tak bisa
mau tertawa pun sungkan namun rasa panas makin
menurun bahkan mendatangkan rasa nyaman ringan
bagaikan mau terbang keangkasa mengikuti tiupan angin.
Mereka berdua mana tahu kalau yang mereka telan
adalah buah malaikat yang memiliki kasiat sangat mujarab,
jangan dikatakan begitu banyak. cukup separuh saja sudah
dapat menambah enam puluh tahun hasil latihanKini kulit badan mereka pada mengupas dan berubah
jadi manusia aneh sebenarnya peristiwa ini bukan lain
adalah peristiwa Berganti tulang ganti kulit yang sering
dikatakan oleh pelajaran Bhuddha maupun Tooisme.
Akhinya rasa panas dibadan lenyap tak berbekas. mereka
berjalan keluar dari selokan-dan tubuh mereka merasa
sangat ringan bagaikan dua lembar daun kering serasa kaki
tidak menempel ditanah saja,
Bahkan perut tidak terasa lapar tidak merasa dahaga.
serasa mereka telah berada didunia yang lain- Tiba....
" Engkoh Lam Kong, wajahmu mulai berubah kembali"
Teriak Pek Li siang keras. "Paras mukamu tidak merah lagi
seperti tadi namun lebih bercahaya. lebih tampan kalau
dibandingkan keadaan semula"
"siang-moay. kau pun sama pula keadaannya. Bahkan
kulit badanmu pun makin putih, semakin halus bercahaya.
sunguh sukar dilukiskan dengan kata2. pokoknya
kecantikan wajahmu luar biasa "
"Sungguh ?"
"Buat apa aku membohongi dirimu" Tidak disangka
karena bencana kita mendapat rejeki. yang kita makan
adalah buah sorga ?" Tiba.....
Lam Kong Pak menarik tangan Pek Li siang untuk
diajak bersembunyi dibalik sebuah batu besar kemudian
sambil menuding keujung selat ujarnya "siang-moay coba
lihat, benda apakah itu ?"
Pek Li siang berpaling. ia merasa terkesiap.
Kiranya dari balik sebuah celah batu meloncat keluar
seorang bayi yang putih, gemuk dan berbadan telanjang.
Usianya kurang lebih baru tiga, lima bulan. paras mukanya
sangat menarik hati.
sebagai seorang wanita Pek Li siang berhati cermat, tiba2
hatinya tergetar, serunya "Aku lihat dia adalah siluman "
"Aaah. tidak mungkin, masa disiang hari bolong bisa
muncul siluman?"
"Coba bayangkan bayi yang baru berusia tiga, lima bulan
masa bisa jalan sendiri"


Payung Sengkala Karya S D Liong di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

"seandainya ia memiliki keistimewaan yang berbeda
dengan bayi2 biasa dan usia sebesar itu sudah dapat
berjalan, bagaimana bisa me-loncat2 dengan begitu
mengesankan ?"
Mendengar penjelasan itu Lam Kong Pak merasa sadar
bayi2 yang ada dikolong langit kendati bagaimana sehatnya
belum pernah didengar ada bayi berusia tiga lima bulan bisa
berjalan sendiri bahkan dapat meloncat dengan riang
gembira bagaikan bocah berusi lima enam tahun.
Apalagi dalam sebuah selat buntu yang tak ada manusia,
darimana datangnya bayi" apakah hasil jelmaan dari
siluman" Timbul rasa ingin tahu dalam hati mereka berdua,
mereka sama2 pasang mata mengintip dari balik batu.
Tampak bayi montok itu meloncat. ber-lari2 dengan
wajah penuh senyuman kegirangan-sambil memetik bunga
ia berjalan makin mendekat.
"Pasti siluman- bukan manusia" ujar Pek Li siang dengan
nada yakin namun sinar matanya tetap memandang kearah
bayi itu tajam-tajam.
"siauw-heng pun menaruh curiga mungkin bayi ini
adalah hasil jelmaan dari siluman gunung ".
"Bagaimana kalau kita tangkap saja?"
"Tapi kau harus memperhatikan tajam2 kalau sampai
biarkan dia lari jangan harap bisa kita tangkap lagi "
sementara mereka sedang ber-cakap2. bayi montok itu
telah berlari dan meloncat datang jaraknya tinggal dua
tombak dari batu besar dimana mereka bersembunyi.
Lam Kong Pak segera memberi kisikan kepada Pek Li
Siang untuk jangan bersuara, sedang dengan jari tangannya
ia menulis Thian HHoo Pou Gwat atau sungai Langit
Memeluk Rembulan empat kata diatas tanah.
Pek Li siang mengerti Lam Kong Pak menyuruh ia
menggunakan jurus serangan tersebut untuk menangkap
dirinya, ia segera pusatkan perhatian siap melancarkan
tubrukan. Baik ilmu silat maupun tenaga dalam yang dimiliki
mereka berdua pada saat ini sudah mencapai pada
puncaknya asalkan mereka ada maksud menangkap musuh
dalam jarak belasan langkah masih bukan persoalan yang
sulit, hanya saja mereka tidak sadar akan kekuatan tersebut.
satu tombak setengah.... satu tombak, setengah
tombak.... Laksana kilat Pek Li siang meloncat keluar dari tempat
persembunyiannya, dengan gerakan Thian Hoo Pau Gwat
atau sungai Langit Memeluk Rembulan ia tubruk bayi
montok itu dengan telak.
Bayi tersebut jadi terperanjat sewaktu rasakan datangnya
tubrukan, kaki dan tangannya saling menyepak dan barusan
meronta dari pelukan, namun Pek Li siang memeluknya
erat2 tak mungkin baginya untuk melarikan diri
setelah Pek Li siang berhasil memeluk bayi montok itu
timbul cinta kasih seorang ibu terhadap bocah cilik. ia
tempelkan pipinya keatas pipi bocah tersebut dan
menciumnya. Dalam pada itu Lam Kong Pak pun meloncat keluar dari
tempat persembunyiannya memperhatikan bayi tadi dengan
teliti hatinya kegirangan sukar dilukiskan, ia merasa bayi ini
bukan saja montok. putih sangat menyenangkan bahkan
jauh berbeda dengan bayi2 biasa. wajahnya bercahaya
Pendekar Jembel 10 Kisah Si Bangau Putih Bu Kek Sian Su 14 Karya Kho Ping Hoo Kemelut Di Ujung Ruyung Emas 17

Cari Blog Ini