Ceritasilat Novel Online

Pertikaian Tokoh Tokoh Persilatan 2

Pertikaian Tokoh Tokoh Persilatan Hoa San Lun Kiam Karya Chin Yung Bagian 2


MARI kita tinggalkan Auwyang Hong, kita menengok kekampung Bu-sai yang terletak didaerah Kanglam.
Kampung itu merupakan perkampungan yang tenang, tenteram, dimana para penduduknya hidup dengan
bercocok tanam.
Sudah sering dikemukakan terkenalnya akan
keindahan alam di Kanglam, gadis-gadis Kanglam
terkenal akan kelembutannya. Tetapi diperkampungan itu, tidak terlihat gadis-gadis, hanya terdiri dari orangorang tua dan lelaki bertubuh tegap, karena mereka umumnya jika memiliki puteri, selalu diberikan kepada orang. Untuk suatu keluarga di Kampung itu, mereka hanya menghargai jika isteri-nya melahirkan seorang anak lelaki. Tidak mengherankan jika diperkampungan tersebut tidak ada gadis-gadis muda belia, karena mereka umumnya diberikan kepada penduduk dikota-kota yang membutuhkan anak wanita.
Dalam sebuah keluarga Oey, terdapat suatu kelainan dari keadaan penduduk lainnya, karena keluarga ini memiliki dua orang puteri dan seorang putera. Ketiga anaknya itu dibesarkan tanpa dibeda-bedakan oleh Oey Han, sang ayah. Bahkan puteri-puterinya telah diberi pelajaran menyulam, sedangkan Oey Yok Su, sang
putera, telah diajarkan bagaimana melukuh tanah, mengolah dan memelihara padi-padi yang harus
ditanam, sehingga memperoleh panen yang baik.
Oey Yok Su merupakan seorang anak lelaki berusia dua belas tahun yang memiliki sifat pendiam, jarang TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
sekali dia bicara jika tidak perlu benar. Disamping itu sifatnya juga keras sekali, jika dia sudah tidak menghendaki sesuatu, walaupun dipaksakan dia tidak pernah mau menerimanya. Oey Han sebagai seorang ayah yang baik, telah mengenal watak anaknya yang seorang ini dan mengatur serta mendidiknya dengan kelembutan.
Pagi itu seperti biasa Oey Yok Su ikut ayahnya pergi keladang mereka, untuk melukuh tanah, dan
menyebarkan bibit padi yang baik, dimana mereka telah memilihnya bibit unggul sebagai tanaman mereka.
Rajin sekali anak lelaki itu membantu ayahnya, jarang dia berhenti bekerja, jika ayahnya yang tidak meminta agar Oey Yok Su beristirahat.
Sedang ayah dan anak itu sibuk, diladang mereka, tiba-tiba dipematang sawah mereka lewat seorang niekouw, pendeta wanita, yang membawa hudtim
(kebutan untuk pendeta) ditangan kanannya.
"Orang she Oey !" tiba-tiba niekouw itu telah memanggil dengan suara yang nyaring.
Oey Han heran, dia menoleh dan bertanya:
"Sienie memanggil aku ?" tanyanya.
"Ya, kemari kau...!" .
Oey Han mengangguk ragu, dia menghampiri dengan mata memandang bertanya-tanya. Dia tidak mengerti apa maksud niekouw itu memanggilnya.
"Ada apa, Sienie ?" tanya Oey Han akhirnya sambil mendekati niekouw itu.
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
"Aku ingin bertanya, apakah engkau yang memiliki dua orang puteri ?" tanya niekouw itu.
Oey Han tambah heran, sedangkan Oey Yok Su hanya berdiri dikejauhan memandang tidak mengerti, mengapa niekouw itu mengetahui she ayahnya.
"Benar....... ada sangkutan apakah dengan Sienie ?"
tanya Oey Han. "Penduduk kampung ini umumnya tidak mau
memelihara anak perempuan", kata niekouw tersebut.
"Dan hanya engkau yang memelihara terus kedua puterimu. Itulah suatu kelainan yang menyolok sekali.
Bisakah kau menjelaskan dengan alasan apa engkau memelihara terus kedua puterimu itu. ?"
"Aku menyayangi mereka, sebagai seorang ayah aku tidak tega jika mereka diberikan kepada orang lain.......!".
"Bagus..... ! Tetapi aku justru hendak meminta kedua puterimu itu !"
Oey Han terkejut.
"Siapakah Sienie ?" tanyanyn.
"Aku Tok Han Sienie..,!".
"Hemm......., sesungguhnya aku tidak kenal dengan Sienie, tetapi Sienie telah mengetahui aku she Oey! Dari manakah Sienie mengetahuinya?"
"Aku mendengar dari penduduk kampung ini.......!"
menyahuti niekouw itu.
"Maafkan Sienie, aku tidak bisa menuruti dan mengabulkan permintaanmu ...... biarlah kedua puteriku itu kurawat terus......!" kata Oey Han.
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
"Aku sudah mengatakan, aku senang sekali kepada kedua puterimu itu....apakah engkau tidak merasa kasihan jika kedua anak yang manis itu hanya bisa menyulam belaka......" Bukankah lebih baik diberikan kepadaku, sehingga mereka akan kudidik berbagai ilmu
?". "Tidak bisa Sienie.......kami sudah tidak mungkin berpisah.......!"
Niekouw itu tertawa-sinis.
"Jadi engkau menolak permintaanku ?" tanya niekouw itu.
"Ya .........!"
"Jika engkau menolak, berarti aku harus
mengambilnya dengan kekerasan...!"
Mata Oey Han jadi berobah bersinar terang, hatinya mendongkol sekali.
"Sienie, aku menghormatimu sebagai seorang pendeta suci yang tentunya tidak akan melakukan hal2 yang tidak pantas........" kata Oey Han.
"Aku memang tidak akan melakukan hal-hal yang tidak pantas, tetapi justru aku hendak mendidik kedua orang puterimu itu......"
"Tidak sienie, aku tidak bersedia mengabulkan permintaanmu...!" kata Oey Han.
"Baiklah jika memang begitu...!" dan setelah berkata begitu, niekouw ini mengibaskan hudtimirya,
"Wutt.......!" bulu hudtim itu menghantam dada Oey Han, menyebabkan lelaki ini terhuyung mundur dan TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
memuntahkan darah sebagai Niekouw itu, Tok Han
Sienie telah tersenyum mengejek.
"Sekali lagi engkau mengatakan tidak bisa
mengabulkan permintaanku, dan sekali saja aku
mengibaskan hudtimku ini, maka disaat itu jiwamu akan melayang tidak terampuni lagi...!" kata niekouw itu.
Muka Oey Han jadi pucat pasi, sedangkan Oey Yok Su jadi terkejut melihat peristiwa yang menimpah ayahnya, dia, menghampiri ayahnya sambil memegangi kedua tangan orang tuanya, dia berkata : "Kenapa kau ayah ?".
"Niekouw itu.... niekouw itu....! jahat sekali..... dia telah melukai aku...!" menjelaskan Oey Han.
"Hei pendeta yang tidak tahu aturan !" bentak Oey Yok Su berani sekali.
"Mengapa engkau melukai ayahku ?"
"Engkau anak yang masih bau kencur, lebih baik engkau tidak mencampuri urusan ini........'' kata niekouw itu.
Tetapi Oey Yok Su memang memiliki adat yang keras, semakin niekouw itu memperlihatkan sikap yang sinis dan kurang ajar, Oey Yok Su semakin keras pula
bertanya : "Tetapi engkau tidak mengenal aturan, ayahku yang tidak bersalah apa-apa telah engkau lukai seenakmu saja...!" dan setelah berkata begitu, Oey Yok Su tahu-tahu menyeruduk dengan kepalanya akan
menyeruduk perut niekouw tersebut.
Tetapi niekouw itu tertawa dingin, dia telah
mengelakkan diri kesamping, dan waktu tubuh Oey Yak Su nyelonong terus, dia menepuk perlahan pundak anak TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
itu, tidak ampun lagi Oey Yak Su terpental dan
terjerambab mencium tanah, jatuh dipengempang air ditanah yang menyerupai lumpur. Waktu anak itu bangkit kembali, seluruh tubuhnya telah kotor tidak keruan oleh lumpur sawah itu.
Tetapi Oey Yok Su sudah tidak memperdulikan
keadaan dirinya, dia telah mengeluarkan teriakan marah dan menghampiri lagi Tok Han Sienie, dengan cepat dia mengayunkan kepalan tangan kanannya yang kecil untuk memukul nie-kouw itu.
Tetapi niekouw tersebut mana mau membiarkan
tubuhnya kena dipukul tangan Oey Yok Su yang
berlumuran tanah sawah yang kotor itu " Dengan cepat niekouw itu telah mengelakkan dirinya kesamping.
Oey Yok Su yang menduga bahwa pukulan tangannya itu tidak mungkin bisa mengenai sasarannya, dia menubruk dan tahu-tahu telah memeluk pinggang
niekouw itu. Niekouw tersebut jadi mengeluarkan seruan keras, karena terkejut, dia mengangkat tangan kanannya, lalu mencengkeram lengan kanan Oey Yok Su.
"Jika engkau tidak mau melepaskan pelukanmu, biarlah aku akan melemparkan engkau, kubanting
sampai menemui ajalmu.......!" ancam niekouw itu dengan suara yang tajam.
Tetapi Oey Yok Su tidak memperdulikan, dia memeluk semakin keras, bahkan tahu-tahu mulutnya telah
terpentang, dia menggigit perut niekouw itu.
Keruan saja si niekouw jadi kesakitan, dia memukul pundak anak itu.
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Tetapi Oey Yok Su tidak memperdulikan perasaan
sakit dipundaknya itu. Dia menggigit tambah keras, tidak mau melepaskannya.
Niekouw itu jadi kelabakan, karena semakin lama perasaan sakit itu terasa sampai menusuk hatinya.
"Anak setan kau...!" bentak niekouw itu, "engkau rupanya sudah bosan hidup...!" dan niekouw itu telah menggerakkan hudtimnya ingin menghajar kepala Oey Yok Su. Jika hudtim itu mengenai kepala Oey Yok So, tentu anak itu akan terbinasa, atau setidak-tidaknya akan gegar otak, karena serangan hudtim itu disertai tenaga sinkang yang tinggi dan kuat.
Tetapi belum lagi hudtim itu mengenai kepala Oey Yok Su, tiba-tiba terdengar suara orang berkata lembut :
"Jangan mencelakai anak itu..."
Si niekouw jadi menahan meluncurnya Hudtim
ditangannya, dia telah menoleh, dilihatnya seorang lelaki setengah baya tengah berdiri didekatnya. Entah sejak kapan orang itu berada ditempat itu, tidak diketahui oleh si niekouw.
Rambut orang itu terurai tidak terurus, tampaknya kotor sekali, dan pakaiannya juga agak aneh, dia memakai baju berkembang-kembang, tetapi
potongannya tidak keruan macam.
"Engkau...?" niekouw itu bertanya agak terkejut.
"Ya, aku si tua dari pegunungan......" menyahuti orang tua itu.
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
"Engkau...engkau si tua dari pegunungan ?" tanya niekouw itu dengan suara yang mengandung perasaan terkejut.
"Tidak salah........ampuni anak itu.......!''
"Tetapi...... dia masih menggigitku terus....!'' kata niekouw itu.
"Anak yang baik, lepaskan gigitanmu...!" kata orang tua dari pegunungan itu dengan suara yang lembut.
Oey Yok Su melepaskan gigitannya, sedangkan si
niekouw telah cepat-cepat melompat mundur.
"Mengapa engkau mencampuri urusanku ?" tanya niekouw itu.
"Tok Han Sienie, engkau meminta anak orang, lalu sang ayah tidak mengijinkan, mengapa engkau
memaksanya terus, bahkan melukai sang ayah itu "
Apakah caramu ini menurut aturan Kang-ouw "''
Ditanya begitu, Tok Han Sienie telah berobah
mukanya menjadi merah dan berkata :
"Engkau kira aku jeri untuk berurusan dengan kau...!".
"Akupun tidak mengatakan engkau jeri berurusan denganku, hanya aku ingin meminta kepadamu agar engkau tidak terlalu mendesak orang she Oey itu......"
"Hemm....., Kim Ie Seng, engkau rupanya
mengandalkan namamu yang menggetarkan rimba
persilatan untuk menggertak aku" Jika engkau ingin membela mereka, majulah, aku tidak gentar
menghadapimu......"
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Dan setelah berkata begitu, tampak Tok Han Sienie telah mempersiapkan hudtimnya dengan sikap bersiap sedia untuk menerima serangan.
Orang tua dari pegunungan Kim le Seng telah tertawa.
"Apakah hanya soal sekecil ini engkau ingin bertempur denganku ?" tanyanya.
"Ya, majulah! Aku tetap ingin meminta kedua orang anak perempuan orang she Oey itu, aku bermaksud mendidik mereka, mengambilnya menjadi muridku ......
mereka memiliki bakat yang baik sekali ! Jika engkau bisa merubuhkan aku, akan kubatalkan maksudku itu, tetapi jika engkau tidak berhasil merubuhkan aku, hemm...., hemm.... sejak saat itu engkau jangan mengganggu aku lagi..........!"
Kim Ie Seng tertawa bergelak-gelak dengan suara yang nyaring, lalu dia berkata dengan suara yang dingin:
"Jika engkau bisa bertempur denganku lebih dari sepuluh jurus, hitung-hitung aku yang telah kalah !" kata Kim le Seng kemudian.
Mendengar perkataan Kim le Seng seperti itu, tampak muka Tok Han Sienie berobah tidak senang:
"Engkau jangan terlalu takbur dan sombong, Kim Ie Seng, walaupun belum tentu aku bisa merubuhkan
dirimu, tetapi engkaupun tidak mungkin bisa
merubuhkan diriku...!" dan selesai berkata, tahu-tahu niekouw itu telah menjejakkan kakinya, tubuhnya melompat menerjang, sambil mengayunkan Hudtimnya.
"Terimalah seranganku.......!"
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Tetapi kebutan Hudtimnya yang mengincer kepala Kim le Seng itu tidak berhasil mengenai sasaran, karena dengan gerakan perlahan, tetapi gesit, tampak Kim le Seng berhasil mengelakkan diri.
"Sudah, satu jurus! Jika sampai tiga jurus engkau tidak bisa merubuhkan diriku, disaat itu aku baru akan menyerangmu........!"
"Ya ....., ini jurus kedua !" bentak Tok Han Sienie sambil menggerakkan tangan kanannya menggerakkan hudtimnya untuk menyerang bagian dada, sedangkan tangan kirinya meluncur akan menepuk kepala Kim le Seng.
Tetapi Kim le Seng dengan gerakan "Lee le Ta Tong"
atau "Ikan Gabus Meletik." tahu-tahu tubuhnya, telah melompat ketengah udara, dan sambil melompat dia mengulurkan tangannya untuk merebut Hudtim niekouw itu.
Cepat-cepat Tok Han Sienie menarik pulang
hudtimnya, dia berkelit kesamping, lalu membarengi lagi untuk melancarkan serangan dengan tangan kirinya memukul kearah tulang selangka (piepe) dibahu Kim le Seng.
"Inilah jurus yang ketiga...!" kata Kim le Seng. "Dan engkau bersiap-siaplah, karena aku akan segera
melancarkan serangan, aku jamin, sebelum sepuluh jurus, engkau sudah dapat kurubuhkan.......!" dan selesai berkata, Kim le Seng tidak berdiam diri tangan kanannya digerakkan untuk merampas Hudtim niekouw itu,
sedangkan tangan kirinya mendorong dengan kuat
sekali, dorongan yang bisa menghancurkan batu.
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Niekouw itu jadi terkejut dan cepat-cepat berkelit.
Tetapi tangan kiri Kim le Seng seperti meluncur terus menerjang kedada siniekouw.
Niekouw itu melompat sekali lagi, dan kesempatan itu telah dipergunakan oleh Kim Ie Seng, sambil
mengeluarkan bentakan : "Lepas.....!" tangan kanannya berhasil mencekal bulu Hudtim pendeta itu.
Si niekouw terkesiap hatinya, dia berusaha
menariknya, tetapi bulu Hudtimnya tidak terlepas dari cekalan tangan Kim Ie Seng.
"Lepas......!" kembali Kim le Seng membentak sambil menambah tenaga sinkangnya yang disalurkan, ketangan kanannya. Namun Tok Han Sienie juga telah
mempergunakan sinkangnya untuk bertahan, maka yang menjadi korban adalah hudtim itu, bulu-bulunya telah terlepas dari kayunya. Jika Kim Ie Seng mendapat bulu-bulu Hudtim itu, sedangkan Tok Han Sienie tetap memegang gagangnya.
Muka Tok Han Sienie jadi berobah merah padam
karena gusar. Dengan mengeluarkan suara erangan yang keras sekali dia telah membentak sambil menerjang, tangas kanannya dipakai menotok mempergunakan
ujung kayu gagang hudtim yang telah rusak, sedangkan tangan kirinya menepuk akan menghancurkan kepala lawannya.
Secepat kilat Kim Ie Seng mengelakkan serangan
tersebut dan telah melompat mundur. Dia membuang bulu-bulu hudtim yang ditangannja itu kepinggiran pematang sawah, lalu dia menyentil gagang hudtim yang menyambar akan menotok jalan darah Siu-ling-hiatnya, kemudian diapun memiringkan tubuhnya dengan
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
menekuk kaki kanannya, mengelakkan kepalanya dari tepukan tangan kiri, si niekouw yang mengandung tenaga sinkang cukup kuat.
Waktu itu Tok Han Sienie menjadi kalap disebabkan kemarahan yang meluap, dia telah menyerang lagi sekaligus dengan kedua tangannja.
Tetapi kim le Seng telah menangkis dengan kedua tangannya. Benturan dua pasang tangan itu
mengeluarkan suara yang cukup keras dan keduanya telah mengerahkan tenaga sinkang masing-masing, maka disaat itulah tubuhnya si niekouw telah terhuyung-huyung, rupanya tenaga yang dilancarkan oleh niekouw itu kalah kuat dibandingkan tenaga dalam Kim Ie Seng.
Dengan muka merah padam karena gusar, tampak si niekouw telah berkata mengandung dendam : "Baik, kali ini aku tidak bisa merubuhkan dirimu, namun suatu saat nanti aku akan mencarimu........!" dan setelah berkata begitu Tok Han Sienie memutar tubuhnya untuk berlalu.
Kim Ie Seng menghela napas.
"Niekouw yang jahat.......!" menggerutu orang she Kim itu. Dia merogoh sakunya mengeluarkan pil
berwarna coklat, dia bilang: "Telanlah obat ini dan kau beristirahat......!"
Oey Han telah menerima pil itu sambil mengucapkan terima kasih.
Waktu itu Kim Ie Seng telah berlalu.
Tetapi berjalan beberapa langkah, Oey Yok Su telah memanggilnya : "Paman.....!"
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Kim Ie Seng menahan langkah kakinya, dia menoleh, lalu tanyanya : "Ada apa, engko kecil ?"
"Terima kasih atas bantuan yang diberikan paman
.......... " kata Oey Yok Su sambil menjura.
"Engkau tidak perlu berkata begitu, niekouw itu memang jahat ......... untung saja dia telah dapat ku usir pergi.......!" kata Kim le Seng.
"Maukah paman singgah dirumah kami ?" tanya Oey Yok Su.
"Heh ?" siorang she Kim telah memandang tersenyum kepada Oey Yok Su yang diawasinya sekian lama,
akhirnya dia baru berkata : "Baik....! Baik.....! Ada baiknya juga aku singgah dirumahmu.......!"
Oey Yok Su dan ayahnya girang, mereka segera
menuju kerumah.
Oey Han perintahkan isterinya memotong ayam dan menghidangkan kepada tamu yang menjadi tuan
penolong mereka. Sedangkan kedua anak perempuan Oey Han telah mengucapkan terima kasih mereka.
"Oey-heng (saudara Oey), sebetulnya engkau sangat bahagia sekali, memiliki anak perempuan yang manis-manis dan juga memiliki seorang putera seperti Su-jie, dia memilki bakat yang baik untuk mempelajari ilmu silat........."
"Benar apa yang dikatakan oleh Inkong (tuan penolong), memang Su-jie selalu ribut ingin belajar ilmu silat. Tetapi siapa yang akan menjadi gurunya, tidak ada seorang guru silat yang kukenal ! Dan jika belajar silat dikota, tentu memerlukan uang sangat banyak!"
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
"Jika memang Oey-heng tidak keberatan, aku bersedia mendidiknya menjadi muridku !" kata Kim Ie Seng.
Muka ......... Oey Han berobah girang, lalu dia berkata
: "Terima kasih Inkong, alangkah bersyukurnya kami, telah bisa menerima bantuan dan pertolongan
Inkong.......!" dan setelah berkata begitu, Oey Han memanggil Yok Su, diperintahkan untuk memberi hormat kepada gurunya.
Disaat itu juga disiapkan dua batang lilin dan upacara pengangkatan guru dan murid telah dilakukan.
Oey Yok Su girang bukan main, apa lagi Kim le Seng telah mengatakan besok dia akan mengajaknya untuk berkelana. Oey Han mengijinkan......... karena dia memang hendak mendidik anaknya itu agar menjadi seorang anak yang tegap dan kuat.
Keesokan harinya, Kim Ie Seng telah pamitan, dia membawa Oey Yok Su.
Perpisahan yang mengharukan bercampur girang itu telah menitikkan air mata pada keluarga Oey. Tetapi kepergian Oey Yok Su malah untuk kebaikan anak itu juga, agar kelak dia memiliki kepanuatan yang tinggi.
Oey Yok Su mengikuti gurunya berkelana dari kota yang satu kekota yang Iainnya, dan juga telah
mempelajari ilmu silat dari Kim Ie Song.
Tetapi waktu pagi itu mereka berada dikaki gunung Bin San, telah terjadi urusan yang mereka terlibat persoalan tersebut.
Waktu itu ada tiga orang yang menghadang
perjalanan mereka, semuanya memiliki muka yang
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
bengis, dengan muka yang berewokan dan mata yang memandang tajam bengis. Kim le Seng telah menegur :
"Apa maksud kalian menghadang kami ?"
"Serahkan seluruh barang-barang kalian, siapa yang mempergunakan jalan ini harus membayar pajak !" kata salah seorang diantara ketiga penghadang itu.
Kim Ie Seng jadi gusar. Jadi ketiga orang ini adalah Ouwpak (perampok) yang bekerja untuk membegal
setiap orang yang lewat ditempat ini. "Siapa kalian ?"
tanya Kim le Seng sambil menahan kemarahan hatinya.
"Kami Bin-San Sam Ciat (Tiga Penjahat dari Bin san)
........ cepat serahkan barang-barang kalian !" sahut salah seorang diantara mereka.
Kim Ie Seng jadi terkejut juga, Bin San Sam Ciat terkenat akan keganasannya dan memiliki kepandaian yang tinggi. Mereka merupakan perampok-perampok yang sangat ditakuti oleh para piauwsu.
Waktu itu, tampak Kim Ie Seng tetap berdiri tenang-tenang ditempatnya, tetapi keadaan demikian bukan berarti. Kim le Seng tidak memandang ketiga penjahat itu, hanya karena dia memang tengah menindih
perasaan gentarnya, karena dia telah banyak mendengar perihal keganasan ketiga orang perampok ini disamping kepandaian ilmu silat goloknya yang sangat tinggi sekali.
Oey Yok Su jadi ngeri melihat golok yang berkilauan itu, sedangkan Kim Ie Seng telah perintahkan muridnya agar menyingkir kesamping.
Tetapi karena telah terlanjur dihadang, maka Kim le Seng bermaksud untuk menguji kepandaian ketiga orang perampok itu.
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
"Baiklah, aku Kim Ie Seng seorang yang miskin melarat tidak memiliki harta-benda apapun ! Hanya kedua kepalan tangan ini yang bisa kuberikan kepada kalian.........!"
Muka ketiga perampok Bin San itu jadi berobah merah mendengar ucapan itu.
"Jika kami mengambil tindakan kekerasan jangan mempersalahkan kami !" bentak salah seorang dari mereka. "Kau termasuk manusia tidak mengenal mampus........!"
Dengan bersuara 'Sringg....., sringg....., sring.....
ketiganya telah mencabut golok mereka masing-masing, dan langsung mereka menyerang Kim Ie Seng.
Cepat Kim le Seng telah mengeluarkan suara seruan, waktu golok lawannya yang sebelah kanan meluncur datang, dia mengelakkan diri dengan memiringkan tubuhnya kekanan, dan membarengi dengan itu dia mengulurkan tangan kanannya menjambret salah
seorang lawannya, sekali raja dia menariknya, seketika itu juga tubuh orang itu terjerunuk hampir jatuh.
Untung saja orang itu keburu menyalurkan
lwekangnya, dikedua kakinya, sehingga dia berhasil mengendalikan tubuhnya tidak sampai terjungkel.
Sedangkan kedua kawannya jadi, terkejut bercampur gusar, mereka telah mengeluarkan suara serangan dan melancarkan serangan serentak.
Memang Kim le Seng bisa mengelakkan bacokan yang seorang, tetapi lawannya yang satunya lagi telah berhasil menyontek dengan goloknya, sehingga lengan Kim le Seng terluka mengucurkan darah dan tubuhnya menjadi TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
terhuyung-huyung, sedangkan tangan kirinya
memegangi lengan kanannya yang telah berlumuran darah.
Disaat itu, tampak salah seorang Bin San Sam Ciat telah menyerang pula dengan goloknya, menyimpang dari kiri kekanan, merupakan suatu tabasan kearah perut Kim le Seng yang bisa mematikan. . .
Kim Ie Seng terkejut melibat menyambarnya serangan tersebut, dia bermaksud mengelakkan diri, tetapi sudah tidak keburu. Hati Kim le Seng jadi mencelos, mati-matian dia menjejakkan kakinya melompat mundur, justru begitu dia mundur, lawannya yang seorang lagi telah membacok dari atas kepala turun kebawah.
"Habislah aku kali ini...!" mengeluh Kim le Seng. Golok lawannya menyambar terus dengan deras, hanya
terpisah beberapa dim lagi dari kepalanya.
Tetapi dalam keadaan yang genting seperti itu, telah berkelebat sesosok bayangan dengan gerakan yang sangat cepat sekali.
Tiba-tiba terdengar kedua orang dari Bin San Sam Ciat itu menjerit keras, tubuh mereka terpental dan ambruk ditanah dengan keras.
Mereka tidak bisa bangun pula, karena jiwanya telah melayang.
Dihadapan mereka berdiri seorang lelaki berusia lanjut, dengan pakaian yang hijau dan muka yang dingin tidak memperlihatkan perasaan apapun juga.
Bin San Sam Ciat yang seorang lagi telah
mengeluarkan suara seruan kaget dan dia memandang TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
dengan mata gentar kepada orang yang baru muncul ini.
Kim le Seng juga telah mengaluarkan seruan tertahan.
"Tocu Tho Hoa To !" berseru Kim Ie Seng dengan suara perlahan.
"Hemm...!" mendengus lelaki tua berpakaian hijau itu dengan sorot mata yang sangat tajam. Disaat itu dia telah memutar tubuhnya. dan memandang bengis
kepada Bin San Sam Ciat yang seorang itu.
"Engkau harus mati juga.......!" suaranya dingin, dingin sinar matanya.
Bin San Sam Ciat yang seorang itu gemetaran kedua kakinya.
"Ampunilah aku.........!" kata Sam Ciat yang seorang ini, karena dia melihat kedua orang saudaranya telah terbinasa dengan hanya sekali serang saja.
"Hemm, ampunimu ?" tanya tocu (pemilik) pulau Tho Hoa To dengan suara yang dingin. "Mudah..... ! Mudah sekali........! Asal engkau mau menabas batang lehermu sendiri ! Aku menghadiahkan kematian yang paling enak untukmu !"
Muka Bin San Sam Ciat yang seorang itu jadi tampak pucat, dia telah berkata dengan suara yang mengandung kemarahan bercampur takut : "Kau..... kami...... tidak bermusuhan denganmu, mengapa kau usil
membinasakan kedua saudaraku ?"
"Hemm......., orang itu juga tidak bermusuhan dengan kalian, tetapi kalian bermaksud untuk membinasakannya, bukan ?"
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Disanggapi begitu, muka Sam Ciat yang seorang itu tambah pucat, tubuhnya menggigil.
Dengan muka yang angker Tocu dari To Hoa To telah berkata dengan suara yang dingin: "Apakah engkau tidak mau membunuh diri sendiri?"


Pertikaian Tokoh Tokoh Persilatan Hoa San Lun Kiam Karya Chin Yung di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Bin San Sam Ciat itu tambah ketakutan, dia serba salah.
"Baiklah, aku mengampunimu.........!" kata Tocu Tho Hoa To itu.
Dan sambil berkata begitu, tangan kanannya
mengibas, Sam Ciat yang tinggal seorang itu menduga lawannya ingin menyerang dia dengan kibasan lengan bajunya, maka dia bermaksud untuk menangkis
mempergunakan goloknya.
Tetapi begitu goloknya diangkat, justru tangan Tocu Tho Hoa To telah menyambar kedadanya.
"Dukk.......!" perlahan suara serangan itu mengenai sasarannya, tetapi hebat kesudahannya. Tulang dada dari Sam Ciat yang seorang itu telah melesak dan pada patah, tubuhnya telah terpental, ambruk ditanah tidak bernapas lagi, itulah pengampunan dari Tocu Tho Hoa To yang mengampuninya untuk mati dengan segera tanpa siksaan lagi.
Kim Ie Seng jadi girang melihat datangnya penolong ini, tetapi belum lagi Kim le Seng sempat mengucapkan terima kasihnya, disaat itu tampak Tocu Tho Hoa To telah membalikkan tubuhnya, memandang dingin kepada Kim Ie Seng.
"Tabas putus lengan kananmu !" perintahnya.
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Darah Kim le. Seng jadi tersirap kaget, dia telah berkata gugup : "Kau...kau...!".
"Atau engkau menghendaki pengampunan seperti dia itu ?" tanya Tocu Tho Hoa To menunjuk kearah ketiga mayat Sam Ciat.
Muka Kim le Seng jadi tambah pucat, akhirnya dia mengambil golok dari salah seorang mayat Sam Ciat itu, tanpa men-gucapkan kata-kata apapun juga dia telah menabas putus lengan kanannya sendiri. Dengan
meringis menahan sakit Kim le Seng telah berkata :
"Terima kasih atas pengampunan Tocu kepadaku
..........!" dan setelah berkata begitu, dia meringis sebentar menahan sakit, lalu dia berkata lagi : "Dan sekarang kami ingin pamit.........! ".
"Ya, kau pergilah, tinggalkan anak itu untukku !" kata Tocu dari Tho Hoa To itu.
"Ap........apa ?" tanya Kim le Seng dengan muka yang berobah pucat.
"Anak ini murid-ku...!".
"Kukatakan : tinggalkan anak itu untukku........! Kau pergilah menggelinding...........!" dingin sekali suara Tocu Tho Hoa To itu.
Kim le Seng rupanya mengetahui siapa Tocu Tho Hoa To ini, dia tidak berani menentang prerkataannya, maka dia telah berkata : "Baiklah ! Dan kau Oey Yok Su, engkau harus baik-baik mendengar kata Tocu ini...!"
"Suhu...engkau mau kemana ?" tanya Oey Yok 5u seperti baru terbangun dari mimpinya. Sejak tadi dia hanya menyaksikan betapa kejam dan telengasnya, Tocu
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Tho Hoa To itu, sampai gurunya sendiri begitu ketakutan, mengorbankan lengan kanannya yang ditabas putus oleh dia sendiri.
GAMBAR 03 "Aku, ikut denganmu, suhu...........!" kata Oey Yok Su.
"Aku tidak mau ikut orang yang kejam seperti dia.......!" sambil berkata begitu, Oey Yok Su menunjuk kepada Tocu Tho Hoa To.
"Engkau ikut ........... bersama Tocu dan baik-baiklah melayaninya ........... aku ingin pergi dulu...!"
"Aku, ikut denganmu, suhu...........!" kata Oey Yok Su.
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
"Aku tidak mau ikut orang yang kejam seperti dia.......!" sambil berkata begitu, Oey Yok Su menunjuk kepada Tocu Tho Hoa To.
Kim le Seng jadi terkejut mendengar perkataan Oey Yok Su.
"Jangan..........!'' tetapi baru saja Kim le Seng berkata begitu, telah berkelebat sesosok bayangan dan disusul dengan suara 'plak...., plok......!' lalu terdengar suara menjeritnya Oey Yok Su yang telah ditampar oleh Tocu Tho Hoa To itu.
"Engkau.........engkau jahat sekali.........!" teriak Oey Yok Su yang mukanya menjadi bengkak.
Tetapi Tocu Tho Hoa To itu tidak memperdulikannya, dia telah membentak dingin sekali kepada Kim le Seng.
"Engkau belum juga pergi ?" katanya.
"Akan segera pergi, aku akan segera pergi........!"
menyahuti Kim le Seng sambil memutar tubuhnya untuk berlalu dengan cepat.
Oey Yok Su mengejarnya, katanya dengan suara
berteriak : "Suhu.......aku ikut dengan kau!"
Tetapi Kim le Seng tidak berani menoleh lagi, dia telah mementang kakinya cepat-cepat berlalu dari tempat itu.
---oo^dwkz-0-tah^oo--TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
BAGIAN 06 : TANG CUN LIANG TOCU
DARI THO HOA TO
SEDANGKAN Oey Yok Su yang baru berlari beberapa langkah, tahu-tahu lengannya telah dipegang oleh Tocu dari Tho Hoa To.
"Jangan keras kepala !" bentak Tocu itu sambil melontarkan Oey Yok Su, sampai anak itu jatuh
terbanting ditanah.
Oey Yok Su merintih kesakitan, tetapi dia telah merangkak bangun sambil katanya dengan sikap
penasaran sekali : "Engkau jahat sekali...... aku tidak mau ikut dengan kau!"
"Coba kau ulangi sekali lagi........!" kata Tocu itu dengan sikap dan suara yang dingin.
"Aku...aku tidak mau ikut bersamamu, manusia jahat
!" kata Oey Yok Su.
"Ketepaaakk........!" muka Oey Yok Su telah ditempiling keras sekali, sampai anak itu merasakan pipinya sakit sekali dan matanya juga nanar berkunang-kunang.
"Coba ulangi Iagi kata-katamu itu........" kata Tocu itu dengan sikap yang tetap dingin.
"Manusia tidak tahu malu, tua bangka menghina anak kecil !" kata Oey Yok Su kalap.
"Siapa yang menghinamu, hah ?" dan sambil bertanya begitu, tangan Tocu itu telah bergerak lagi, disusul suara ketepaaak.... ketepoook..... beberapa kali.
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Oey Yok Su menjadi semakin nekad. Katanya :
"Bunuhlah aku, jangan kau menyiksa demikian macam..........!"
"Bunuh "........ tidak semudah itu.......!" sahut Tocu itu,
"Tetapi engkau manusia jahat, jangan menyiksa aku ikut denganmu........aku lebih baik mati dari pada harus ikut denganmu ..........!"
"Apa kau bilang " Kau lebih baik mati dari pada turut denganku ?" tanya Tocu itu heran.
"Ya, kau.......bunuhlah.......!"
Tocu itu mengeluarkan suara tertawa mengejek : "Aku sesungguhnya telah berbaik hati ingin mengambil kau menjadi kacungku, tetapi kenyataannya engkau seorang anak yang keras kepala. Baik......! Baik...... ! kalau engkau memang ingin mati, aku akan turuti
permintaanmu......... !"
Oey Yok Su jadi ketakutan juga melihat sorot mata yang dingin dari tocu itu.
Tocu itu telah melompat dan tangannya diayunkan, tahu-tahu dia telah menjambak baju Oey Yok Su dan mengangkat tubuh anak itu keatas udara.
"Katakan sekali lagi bahwa engkau ingin mati, sekali saja kubanting tubuhmu ini, engkau akan segera mati !"
Tocu itu bilang.
"Ha, jangankan mati dibanting, mati di bunuh dengan senjata tajam juga engkau tidak bisa menggertak aku atau memaksa aku........!"
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
"Kenapa begitu ?" tanya Tocu itu agak penasaran karena baru sekali ini dia menghadapi seorang anak yang keras adatnya.
"Aku memang tidak takut mati ! Engkau te!ah menyiksa guruku untuk memotong sendiri lengan
kanannya, sekarang engkau menghina diriku, apakah dirimu seperti itu bisa disebut Hohan....!"
"Hemm......, aku tidak perlu perkataan Hohan itu, aku lebih baik disebut sebagai manusia sesat" kata tocu itu.
"Kenapa begitu ?" Oey Yok Su jadi bertanya juga karena dia jadi ingin tahu.
"Karena aku selalu melakukan apa yang kuinginkan, dan orang yang tidak menuruti perkataanku harus mati "
"Nah, sekarang engkau bunuhlah aku!'' kata Oey Yok Su yang telah menjadi nekad.
"Heh ?" Tocu dari pulau Tho Hoa To itu tampaknya terkejut.
"Jadi benar-benar engkau ingin mati ?".
"Ya, kalau engkau ingin membunuhku, bunuhlah ! Aku lebih baik mati dari pada ikut denganmu, manusia jahat
!" menyahuti Oey Yok Su.
Melihat sikap dan watak Oey Yok Su yang keras
seperti itu, telah membuat Tocu itu jadi semakin tertarik, bukannya dia membinasakan anak itu, malah Tocu ini telah tertawa bergelak-gelak, katanya kemudian :
"Seumur hidupku baru kali ini aku bertemu orang seperti engkau! Justru aku Tang Cun Liang tidak hendak
membinasakanmu ! kalau saja engkau menyatakan minta ampun dan maaf, aku akan mengampunimu ?"
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
"Tidak ! Aku tidak mau I" teriak Oey Yok Su dengan suara yang nyaring.
"Mengapa tidak mau ?"
"Aku sudah mengatakan, walaupun engkau
membinasakan aku, aku tetap tidak mau mengikut
dirimu........kau jahat sekali.........!"
"Hemm......., jadi benar-benar engkau tidak mau ikut denganku...?"
"Tidak...!"
"Baik.....! Aku mau lihat apakah setelah kau ditotok masih mau berkata yang tidak-tidak...!" dan Oey Yok Su merasakan dadanya sakit ditotok jari tangan Tocu itu.
Seketika Oey Yok Su merasakan sekujur tubuhnya
seperti di jalani dan digigit-gigit semut sehingga menimbulkan perasaan sakit yang sangat.
Kemudian Tocu itu telah bertanya : "Apakah sekarang engkau telah merobah pikiranmu?"
"Tidak......!" menyahuti Oey Yok Su dengan suara keras sambil menahan perasaan sakit pada sekujur tubuhnya.
"Anak yang bandel dan keras kepala!" menggumam tecu itu sambil menghela napas.
"Biarpun engkau menyiksa aku dengan cara apapun juga, aku tidak mau ikut denganmu ! "
"Mengapa engkau keras kepala seperti itu ?" tanya Tocu tersebut.
"Karena engkau manusia jahat........!''.
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
"Kau mengatakan aku ini manusia jahat?"
"Ya...!"
"Apakah engkau benar-benar tidak takut mampus "
Tahukah engkau, orang-orang didalam rimba persilataan jika melihat diriku, Tang Cun Liang Tocu dari Tho Hoa To, tentu mereka akan ketakutan terkencing-kencing.........., tetapi engkau anak kucing yang tidak takut harimau, benar-benar engkau keras kepala! "
Oey Yok Su diam saja sambil menahan perasaan sakit disekujur tubuhnya.
"Aku akan mendidik kau ilmu silat yang tinggi, jika memang engkau mau mengikuti aku:..!" kata Tocu she Tang itu.
"Tidak mau..... !"
"Aku akan mengambil kau menjadi muridku ! "
"Lebih-lebih lagi aku tidak mau, memiliki guru seorang manusia jahat !"
"Lalu apa yang kau kehendaki ?" tanya Tocu itu penasaran.
"Aku tidak mau apa-apa, kau bebaskan aku dari totokanmu dan meminta maaf kepadaku, baru aku tidak benci kepadamu !"
Mendengar perkataan Oey Yok Su, Tang Cun Liang
jadi tertawa terbahak-bahak.
"Mengampuni dirimu dan meminta maaf " Ha...., ha...., ha....., luar biasa sekali ! Sungguh kluar biasa !".
"Mengapa luar biasa " "
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
"Aku didalam rimba persilatan mungkin merupakan jago yang tidak terkalahkan oleh siapapun juga, ternyata diminta untuk memohon maaf kepada seorang anak kecil seperti engkau" Ha...., ha...., ha....., mana bisa terjadi "
itu mana mungkin terjadi ?"
"Jika engkau tidak mau membebaskan aku dari totokanmu dan meminta maaf kepadaku, aku tetap akan membenci dirimu"
"Orang-orang banyak yang bersedia berlutut dihadapanku selama satu bulan untuk meminta menjadi muridku, tidak seorangpun yang kuterima.....! Tetapi justru engkau yang kutawari untuk menjadi muridku, engkau malah bertingkah seperti ini ! Bukankah hal ini menarik sekali......! Coba engkau berlutut meminta-minta agar aku mau menjadi gurumu, tidak nantinya aku terima........ sekarang justru aku semakin tertarik untuk mengambil kau sebagai muridku...!".
"Aku, tidak sudi menjadi muridmu !" teriak Oey Yok Su dengaa suara Yang keras.
"Tetapi aku akan memaksa engkau untuk menjadi muridku !"
"Aku tidak sudi !"
"Tidak sudi juga harus mau !"
"Siapa yang kesudian menjadi murid orang jahat seperti engkau ?"
"Tetapi aku juga memang ingin sekali mengambil kau menjadi muridku. Apa yang terjadi akan kuhadapi...!"
kata Tang Cun Liang.
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
"Aku tetap tidak sudi, walaupun engkau membunuhku, tetap aku tidak mau...!"
"Hemm....., enak saja kau bicara !" kata Tang Cun Liang dengan sengit.
"Engkau benar-benar ingin mampus ?"
"Ya, kau bunuhlah, aku tidak takut untuk mati ! Lebih baik aku binasa ditanganmu, dari pada harus ikut denganmu, menyaksikan perbuatan-perbuatanmu yang bengis dan tidak kenal aturan ! Mengambil murid juga harus disetujui kedua belah pihak, tidak bisa kau setuju, sedangkan aku dipaksa olehmu...! Mana ada aturan seperti itu ?"
Tocu Tho Hoa To Tang Cun Liang telah tertawa
bergelak-gelak.
"Inilah aneh dan baru pertama kali aku menghadapi urusan seperti ini ! Mau atau tidak, engkau harus menjadi muridku !"
Dan Tocu Tho Hoa To telah melepaskan totokannya dan membiarkan Oey Yok Su merangkak berdiri.
Anak itu yang telah pulih dari totokan orang she Tang itu, bermaksud melarikan diri.
Tetapi Tocu Tho Hoa To telah mengibaskan
lengannya, maka disaat itu juga tubuh Oey Yok Su terjungkel jatuh keras sekali.
Kemudian Oey Yok Su telah merangkak bangun dan
bermaksud melarikan diri lagi.
"Engkau benar-benar anak yang tidak kenal aturan !"
kata Tocu itu. TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
"Semakin engkau tidak mau menjadi muridku, semakin keras keinginanku untuk mengambil kau sebagai muridku
! Engkau akan kuajari ilmu-ilmu yang hebat ! Kau lihat saja bekas gurumu itu saja ketakutan begitu melihat diriku dan dia lebih rela menabas putus lengan kanannya sendiri !"
"Justru engkau manusia jahat, dengan mengandalkan kepandaianmu, engkau telah berusaha melakukan
kejahatan tanpa memiliki perikemanusiaan lagi...!"
"Hemm........, mengapa begitu ?"
"Engkau telah menyiksa guruku, mana bisa aku berterima kasih kepadamu, walaupun engkau
menawarkan kepandaian yang tinggi " Mungkin aku bersedia menjadi muridmu, tetapi suatu saat justru aku akan membunuh dirimu...l"
"Kukira tidak semudah itu untuk membunuh aku !''
kata Tocu itu agak mendongkol.
"Tetapi apa saja bisa terjadi jika memang telah tiba waktunya.......!"
"Ha...., ha...., ha....., rupanya engkau benar-benar seorang anak yang aneh !"
"Aku tidak aneh, aku justru benci sekali
kepadamu........,.!"
"Mengapa engkau bisa menbenci aku ?"
"Aku sudah tidak senang bergaul, dengan engkau sejak aku melihat engkau ini sebagai manusia
kejam.......!"
"Lalu bagaimana caranya, agar engkau mau menjadi muridku ?"
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
"Dengan cara apa saja engkau tidak bisa, memaksa diriku menjadi muridmu ?" kata Oey Yok Su dengan suara yang keras: "Bukankah telah kukatakan beberapa kali, biar engkau membunuhku tidak nanti aku akan menuruti kehendakmu untuk menjadi muridmu......!"
"Hemm......., tetapi aku bisa memaksa engkau untuk menjadi muridku...!"
"Mana bisa......?"
"Hemm........, aku akan menotok urat gagumu dan menotok urat tenagamu, sehingga engkau, tidak bisa bergerak dan tidak bisa bersuara. Bukankah dengan mudah aku akan membawa dirimu ?"
"Engkau bisa membawa tubuhku, menundukkan aku dengan ilmumu, tetapi hatiku tidak berada pada dirimu !
Aku tetap tidak sudi menjadi muridmu...!"
Habis kesabaran Tocu itu, dia mengulurkan kakinya untuk menendang beberapa jalan darah ditubuh Oey Yok Su, sampai anak itu terkulai lemas dan bibirnya kelu tidak bisa bicara......!
Hati Oey Yok Su jadi kaget, dia mengawasi Tocu itu dengan sorot mata yang tajam mengandung penasaran.
Sedangkan Tang Cun Liang sudah mengulurkan
tangannya, dia mengempit Oey Yok Su yang dibawa lari dengan cepat sekali seperti juga Tocu itu tengah terbang, karena cepat sekali larinya.
Oey Yok Su merasakan angin berseliwiran keras sekali menyampok mukanya, tetapi dia tidak bisa
menggerakkan sepasang tangan dan kakinya, dia kaku TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
tidak bisa bergerak.. untuk bicara juga tidak bisa, karena bibirnya telah kelu.
"Aku akan membawa kau kepulau Tho Hoa To........
disana aku akan mendidikmu semoga engkau bisa
menjadi murid yang baik dan berhasil mempelajari semua ilmu2-ku......!" kata Tocu itu sambil terus berlari.
Tetapi Oey Yok Su tidak bisa menyahuti, untuk
memaki Tocu itu saja bibirnya sudah tidak bisa bergerak.
Setelah berlari-lari sekian lama, akhirnya mereka tiba ditepi pantai. Disebuah batu karang, tampak terikat sebuah perahu yang tidak begitu besar.
Tocu itu melemparkah tubuh Oey Yok Su kedalam
perahu itu, sampai tubuh anak itu terbanting keras dan kesakitan, namun Oey Yok Su tidak bisa mengaduh atau menjerit kesakitan, bibirnya kelu, tubuhnya juga tetap kaku tidak bisa bergerak.
Tocu dari pulau Tho Hoa To telah membuka tali yang mengikat perahunya pada batu karang itu, kemudian barulah dia menggayuh perahunya untuk berlayar
meninggalkan pantai tersebut.
Cepat sekali Tocu itu mengayuh perahunya dan dia telah membuat perahu itu meluncur dengan cepat luar biasa, karena sambil menggayuh dia telah mengerahkan tenaga dalamnya pada kayu penggayuh itu.
Oey Yok Su merasakan perahu itu menerjang air
dengan cepat, dia bisa menyaksikan, tetapi tidak bisa berkata atau menggerakkan tubuhnya.
Setelah berlayar berada ditengah-tengah laut, Tocu Tho Hoa Toa telah membebas-kan totokan di Ah-hiat TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
(urat gagu) itu, dia berkata kepada Oey Yok Su :
"Apakah engkau tetap tidak ingin menjadi muridku ?"
"Tidak mau !"
Dan Oey Yok Su hanya bisa berkata tanpa bisa
menggerakkan tubuhnya.
"Jika engkau bandel, aku akan melemparkan tubuhmu kelautan agar menjadi santapan ikan-ikan hiu......"
mengancam Tocu itu.
Muka Oey Yok Su jadi berobah pucat, dia memang
ngeri jika membayangkan tercebur kedalam taut, dimana dia tidak bisa berenang, belum lagi ancaman ikan-ikan hiu yang ganas.
"Bagaimana......" kau bersedia atau tidak menjadi muridku " Jika engkau setuju, aku akan membebaskan engkau dari totokan itu !"
Oey Yok Su berdiam diri saja, hanya matanya
memancarkan perasaan tidak puas.
"Baiklah, rupanya engkau memang keras kepala, nanti setelah tiba dipulau Tho Hoa To engkau baru akan kubebaskan, dipulau itu tentu engkau tidak bisa melarikan diri........!".
Hati Oey Yok Su, jadi tidak tenteram.
"Mengapa engkau mendesak aku terus menerus untuk menjadi muridmu " Bukankah masih banyak anak lelaki lain yang bisa engkau angkat menjadi muridmu...........?"
"Aku setuju engkau yang menjadi murid tunggalku !"
kata Tocu itu dengan suara yang dingin.
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
"Kulihat engkau memiliki tulang yang baik, adat yang samu denganku, dan juga bakat yang sempurna,
sehingga engkau satu-satunya yang mungkin bisa
mewarisi kepaadaianku..............!"
"Untuk pengangkatan guru. dan murid harus terjadi karena kedua pihak menyetujuinya, tidak seperti engkau yang main paksa seperti ini...!" kata. Oey Yok Su.
"Malah jika engkau setuju menjadi muridku aku justru tidak mau.......tetapi karena engkau bersikeras tidak, mau menjadi muridku, maka aku justru yang
menghendaki engkau menjadi muridku......... .!"
Oey Yok Su berdiam diri saja.
Tocu Itu telah meletakkan kayu penggayuhnya,
mengeluarkan bungkusan yang agak besar, waktu
dibuka, ternyata itulah bungkusan barang makanan.
"Mari kita makan, dulu...engkau sudah lapar atau belum ?"
"Aku tidak sudi makananmu !" teriak Oey Yok Su.
"Makanlah olehmu sendiri"
"Apakah engkau tidak lapar ?"
"Walaupun lapar, aku tidak sudi makan makananmu itu !" kata Oey Yok Su.
"Jadi...engkau lebih rela mati kelaparan"'' tanya Tang Can Liang.
"Ya, biarlah aku mati kelaparan, sehingga engkau tidak bisa memaksa aku terus untuk menjadi
muridmu.....!", menyahuti Oey Yok Su dengan suara tegas.
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
"Anak yang bandel dan keras kepala, sungguh hatimu seperti batu! Dalam usia sekecil ini engkau telah membawa adat yang buruk itu...... !"
"Adat buruk atau bukan, tidak merugikan dirimu ! Asal engkau mau meminta maaf kepadaku, mungkin aku akan memikirkan lagi apakah aku mau makan barang
makananmu itu atau memang tidak mau....!"
"Anak yang luar biasa !" menggumam Tang Cun Liang dengan penasaran.
"Apakah engkau mau dibuntungi kedua tanganmu ?"
"Silahkan engkau menyiksa aku, tetapi keputusanku tetap tidak akan menjadi murid seorang manusia jahat seperti engkau...!".
Tang Cun Liang diam tidak memperdulikan Oey Yok Su lagi, dia telah mulai bersantap. Wanginya sayur dan barang makanan kering itu membuat perut Oey Yok Su berkeruyukan, dia melihat Tocu Tho Hoa To yang
bernama Tang Cun Liang itu memakan panggang ayam dengan lezat sekali, sehingga Oey Yok Su memejamkan matanya tidak mau melihatnya.
Waktu itu Tang Cun Liang membiarkan perahu mereka bergerak perlahan-lahan dipermainkan ombak laut tersebut. Setelah puas bersantap, Tocu ini membungkus lagi-sisa makanan-nya, dia mulai menggayuh pula.
Tujuannya adalah pulau Tho Hoa To.
"Sesungguhnya aku telah bersumpah tidak akan meninggalkan Tho Hoa To, tetapi karena akhir-akhir ini aku hendak memilih seorang anak yang bisa mewarisi ilmuku, menjadi muridku yang tunggal, maka terpaksa aku keluar juga dari pulauku itu. Justru waktu aku TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
berlabuh dipantai itu dan menyusuri jalan, aku melihat kalian, guru. dan murid. Aku telah melihat engkau memang tepat menjadi muridku, walaupun tidak
memenuhi seluruh syarat yang ada, tetapi kuanggap cukup pantas untuk menerima warisan ilmu
kepandaianku. Dan sayang sekali akupun harus
mengampuni Kim Ie Seng, dimana dia hanya
kuperintahkan menabas putus lengan kanannya saja, seharusnya menurut kebiasaanku, Kim ie Seng harus dibinasakan, disaat itu juga, namun memandang engkau sebagai calon muridku, aku telah mengampuninya dan bersedia memiberikan kesempatan kepadanya untuk hidup lebih lama didunia ini ........ tetapi ketiga orang Bin San Sam Ciat yang tidak ada hubungannya denganmu, telah kubinasakan........!"
Oey Su hanya mendengarkan saja perkataan Tocu dari pulau Tho Hoa To itu tanpa memberikan tanggapan atau reaksi apa-apa, dia menutup mulut terus.
Sedangkan Tocu pulau Tho Toa To itu telah menoleh kepada Oey Yok Su, dia mengawasi anak itu dalam-dalam, kemudian katanya: "Engkau telah melihat sendiri betapa Kim le Seng sangat ketakutan waktu bertemu dengan aku, dia sampai rela mengutungkan lengan kanannya sendiri dan meninggalkan engkau begitu saja.
Orang seperti dia mana pantas menjadi gurumu "


Pertikaian Tokoh Tokoh Persilatan Hoa San Lun Kiam Karya Chin Yung di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Bukankah jika engkau menjadi muridnya hanya akan membuang-buang waktu belaka, membuang waktu
tanpa berarti apa-apa" Berlainan jika engkau menjadi muridku, engkau akan memperoleh pelajaran dan ilmu yang tinggi sekali, sehingga kelak engkau bisa
memperoleh kesempatan untuk menjadi seorang
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
pendekar besar yang memiliki kepandaian liehay
sekali.!".
"Tetapi justru engkau terlalu jahat.......!" kata Oey Yok Su akhirnya.
"Didunia ini semua orang harus memiliki kekuatan sendiri, jika kita selalu bersikap lemah, tentu diri kita sendiri yang akan disiksa oleh yang kuat. Maka dari itu, aku bermaksud mencari seorang murid dan kini aku telah melihat anak yang kusetujui adalah engkau, jika kelak engkau telah mewarisi seluruh kepandaianku dan
berhasil menguasainya, engkau tidak akan mangalami lagi hal-hal yang bisa membuat dirimu penasaran
....diwaktu itu engkau baru akan menyadarinya bahwa yang kuat akan memegang peranan yang
berarti........dan engkau juga akan menyadari betapa perlunya ilmu silat yang tinggi, selain bisa dipergunakan untuk menjaga keselamatan diri kita, pun bisa
dipergunakan untuk melakukan banyak sekali perbuatan amal dan kebajikan dengan mengandalkan kepandaian yang akan engkau miliki........!"
"Tetapi pengangkatan guru dan murid tidak bisa dilakukan dengan cara paksa seperti sekarang lni...!"
bilang Oey Yok Su.
"Bagaimana engkau bisa menjadi guruku jika memang engkau memaksa diriku " Biarpun engkau mengajari aku ilmu-ilmu yang luar biasa, namun jika aku tidak bersemangat mempelajarinya, bukankah akan
mengecewakan engkau juga akan hasilnya."
"Itu terserah kepadamu, jika memang engkau tahu diri dan mempelajari ilmu-ilmu yang kuwarisi dengan baik, maka engkau kelak akan memiliki kepandaian yang TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
tinggi, tetapi jika engkau bermalas-malasan saja dan tidak begitu mengacuhkan pelajaran yang akan
kuturunkan, kelak jika engkau bertemu dengan seorang jago, engkau akan dirubuhkan dan dihina, justru dirimu sendiri yang akan rugi.........!"
Oey Yok Su menganggap perkataan Tocu dari pulau Tho Hoa To itu ada benarnya juga, maka dia telah bilang
: "Baiklah, aku akan ikut bersamamu beberapa saat, jika nanti aku telah melihat engkau cukup baik, tentu aku bersedia menjadi muridmu..........!"
"Ha...., ha...., ha....., engkau ini lucu sekali...
bagaimana engkau bisa mengetahui aku ini jahat atau buruk, sedangkan dipulau Tho Hoa To kelak kita hanya tinggal berdua saja, tidak ada orang ketiga........!"
"Dimanakah letak pulau Tho Hoa To itu?" tanya Oey Yok Su kemudian.
"Tidak jauh lagi...!" dan setelah berkata begitu, Tocu dari pulau Tho Hoa To itu tidak berkata-kata lagi, dia telah mengayuh dengan mempergunakan sinkangnya
(tenaga sakti) yang dikerahkan kepada kayu pengayuh, sehingga perahunya meluncur cepat sekali seperti juga terbang.
Saat itu, Oey Yok Su juga jadi berpikir, betapa gurunya yang bernama Kim Ie Seng, telah berlaku dan bertindak pengecut sekali, untuk memutuskan lengan kanannya sendiri dan juga telah lari meninggalkan begitu saja dirinya, tanpa berani sedikitpun memberikan perlawanan kepada Tang Cun Liang.
"Jika aku terus menjadi muridnya, bukankah kepandaianku jadi tidak berarti " Apakah lebih baik aku TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
bersedia diangkat menjadi murid oleh orang she Tang ini, sehingga aku dapat mempelajari ilmu yang sejati dan tidak membuang-buang waktu percuma...?"
Rupanya Tang Can Liang telah melihat perobahan
wajah Oey Yok Su yang jadi lebih lunak dari tadi, tidak bersikeras seperti semula.
"Bagaimana...... " Engkau setuju atau tidak menjadi muridku ?" tanyanya.
"Baiklah.......!" menyahuti Oey. Su. "Bebaskan dulu aku dari totokanmu........!"
Tang Cun Liang tersenyum dan mengulurkan kakinya, dia menendang pinggul Oey Yok Su, dan anak itu
terbebas dari totokan sehingga bisa menggerakkan tubuhnya.
Oey Yok Su telah bangkit dan berlutut.
"Baiklah suhu........ aku bersedia menjadi muridmu
.......suhu: "terimalah pemberian hormatku!" kata Oey Yok Su kemudian.
Tang Cun Liang tampak jadi girang bukan main, dia telah bangunkan muridnya itu dari berlutut, dia mengulur kedua tangannya memegang bahu muridnya.
"Bangunlah muridku, mulai sekarang engkau resmi menjadi muridku, dan tentu saja tidak akan menerima hinaan dan perlakuan keras lagi. Tetapi engkau harus benar-benar mempelajari setiap jurus ilmu silat yang akan kuturunkan kepadamu setiap jurus ilmu silat itu harus ditekuni dengan baik, sehingga engkau tidak perlu membuang-buang waktu dengan percuma. Jika engkau meremehkan dan berlatih semau hati saja, tentu engkau TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
akan mensia-siakan waktumu, kelak engkau akan
menyesal sendiri, karena hasil yang kau peroleh tentu tidak memuaskan........!"
Oey Yok Su mengangguk, dia mengiyakan perkataan gurunya tersebut.
Begitulah perahu telah meluncur terus dengan cepat.
Lewat enam hari sampailah mereka ditepi pantai
sebuah pulau. "Inilah pulau Tho Hoa To....." Tang Cun Liang memberitahukannya.
Pulau itu cukup besar dan luas, ditengah-tengah pulau itu dibangun sebuah rumah dinding yang cukup besar.
"Dulu sengaja aku membawa sepuluh orang tukang untuk membangun rumah ini dan setelah selesai, mereka semuanya kukirim kembali kedaratan Tionggoan........!"
Tang Cun Liang memberitahukan muridnya.
Oey Yok Su melihat pulau ini indah dan nyaman sekali, dimana banyak sekali pohon bunga tho yang memenuhi sebagian dari daratan pulau tersebut.
Oey Yok Su juga menerima perlakuan yang baik dari gurunya, dimana dia telah menerima pelajaran ilmu silat sejurus demi sejurus, yang diturunkan oleh gurunya dengan sikap yang sabar. Ternyata sikap bengis yang pernah diperlihatkan oleh Tang Cun Liang, tidak pernah dilihatnya lagi selama dia menjadi murid orang she Tang tersebut, bahkan gurunya ini memperlakukan dia dengan sabar dan manis sekali, memanjakan dengan penuh kasih sayang.
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Cepat sekali Oey Yok Su bisa menguasai setiap jurus yang diwarisi gurunya padanya.
Tang Cun Liang juga girang-bukan main melihat
kecerdasan muridnya itu.
Yang lebih menggembirakan hatinya justru muridnya itu seorang yang pendiam, sehingga dengan demikian memperlihatkan Yok Su adalah seorang yang tidak banyak bicara dan jujur sehingga dia bisa memecahkan setiap jurus yang diajarkan kepadanya.
Juga disore hari, Oey Yok Su menerima pelajaran ilmu surat dari gurunya.
Diapun cepat sekali dapat membaca dan menulis huruf indah.
Ternyata Oey Yok Su memang memiliki bakat untuk mempelajari ban dan bu (surat dan silat).
Tanpa terasa dalam dua tahun Oev Yok Su berdiam didalam pulau Tho Hoa To, dia sudah bisa mempelajari sebagian dari kepandaian Tang Cun Liang.
"Mungkin delapan tahun lagi engkau baru bisa menguasai semua ilmu silatku" kata Tang Cun Liang suatu hari memberitahukan kepada muridnya.
---oo^dw.kz0Tah^oo--TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
BAGIAN 07 : SAHABAT ATAU MUSUH
GURUNYA Setiap setahun sekali Oey Yok Su diajak gurunya meninggalkan pulaunya untuk membeli keperluan makan mereka sehari-hari.
Dan hari itu Tang Cun Liang telah mengajak muridnya untuk pergi kedaratan pula guna membeli kebutuhan mereka. Guru dan murid telah mempergunakan sebuah perahu yang cukup besar, karena kelak jika kembali kepulau, mereka akan membawa persiapan dan bahan-bahan kebutuhan mereka yang cukup banyak jumlahnya.
Oey Yok Su yang kini telah memiliki pertumbuhan tubuh yang baik dan sehat, mengayuh perahu,
sedangkan gurunya hanya duduk bersemadhi berdiam diri saja. Dia memang sengaja menyerahkan kayu
pengayuhnya kepada murid tersebut, untuk melihat sudah berapa jauh kepandaian yang bisa diperoleh Yok Su.
Walaupun harus mempergunakan tenaga yang cukup
kuat, juga cukup meletihkan, Oey Yok Su tidak pernah mengeluh. Dia melakukan semuanya dengan baik, dan kayu pengayuhnya itu dicekalnya kuat-kuat.
Ketika mereka berada ditengah laut, gurunya bertanya kepadanya: "Apakah engkau telah letih muridku ?"
Oey Yok Su menggeleng perlahan sambil sahutnya:
"Tidak suhu.......biarlah aku yang mengayuh terus.......!"
dan memang Oey Yok Su telah mengayuh terus sehari penuh.
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Tujuan mereka adalah kota Ciung-sie yang terletak ditepi pantai disebelah selatan, kurang lebih dua hari perjalanan air untuk mencapai kota tersebut.
Malam harinya, Oey Yok Su tertidur nyenyak
diperahunya, dan gurunya, yang memegang kemudi
perahu. Dan ketika fajar menjelang datang, Oey Yok Su kembali menggantikan gurunya untuk mengayuh.
"Ulet dan kuat anak ini, dia tabah sekali. Disamping pendiam, diapun seorang yang cerdas sekali," diam-diam gurunya berpikir didalam hatinya dengan perasaan bangga.
Begitulah, disore hari menjelang hari yang ketiga mereka telah merapat kepantai, diluar kota Ciung-sie.
Kota tersebut merupakan kota yang cukup besar, dan padat penduduknya. Memang biasa Oey Yok Su membeli kebutuhannya dikota ini bersama gurunya. Maka seperti tahun kemarin, mereka kali inipun cukup mengunjungi kota ini guna membeli beras, kain, dan keperluan lainnya.
Karena hari mendekati malam, gurunya mengajak Oey Yok Su untuk bermalam disebuah rumah penginapan.
Mereka juga telah menangsel perut, untuk melenyapkan lapar dan dahaga.
Setelah dua tahun berhubungan dengan gurunya,
ternyata Oey Yok Su lebih intim dan mengetahui bahwa gurunya sesungguhnya, seorang yang baik. Hanya saja gurunya ini memiliki sifat yang agak aneh dan keras, kepada orang-orang yang tidak disenanginya selalu bertindak dengan tangan besi. Tetapi secara
keseluruhannya Oey Yok Su melihat gurunya cukup baik, TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
disamping kepandaiannya yang luar biasa dan tinggi sekali.
---oo^dw~kz-0-tah^oo--Malam itu mereka lewati dirumah penginapan, tetapi menjelang tengah malam, Oey Yok Su terbangun dari tidurnya, dia heran tidak melihat gurunya dipembaringan sebelahnya, sehingga anak itu telah melompat duduk dan mengawasi sekeliling kamarnya"
Oey Yok Su tetap tidak melihat gurunya dan anak ini menduga tentu gurunya sedang pergi keluar untuk membeli sesuatu. Tetapi mengapa ditengah malam
seperti itu " Oey Yok Su telah duduk ditepi pembaringan, menantikan kembalinya sang guru, namun Tang Cun Liang tidak juga muncul, sehingga menggelisahkan Oey Yok Su.
Akhirnya karena tidak sabar, Oey Yok Su keluar dari kamarnya, dia melihat keadaan ruangan diluar kamarnya gelap, menandakan bahwa penghuni rumah penginapan ini telah terlelap dalam tidur mereka.
Oey Yok Su jadi batal keluar dari kamarnya dan
kembali kekamarnya.
Dia heran sekali mengapa gurunya keluar
meninggalkannya ditengah malam seperti ini "
Disaat Oey Yok Su tengah termenung memandangi
dinding kamar, tiba-tiba angin berhembus cukup keras dan daun jendela kamarnya terbuka lebar. Oey Yok Su melompat mendekati jendela kamarnya. Ternyata jendela TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
kamar itu tidak terkunci dan tadi hanya tertutup rapa saja.
"Hemm........, kalau demikian tentunya suhu pergi melewati jendela kamar.....tetapi apa yang hendak dilakukan suhu ditengah malam seperti sekarang ini ?"
Keadaan diluar kamar gelap sekali, pekarangannya kotor dan dipenuhi oleh rumput-rumput hijau yang tidak teratur tumbuhnya.
Oey Yok Su melompati jendela kamarnya, dia telah berada diluar kamar. Ditutupnya daun jendeIanya dan dia memandang sekelilingnya.
Tidak ada seorang manusiapun juga disekitar tempat itu. Walaupun Oey Yok Su cerdas, namun melihat
keadaan seperti ini, dia tidak bisa menduga entah apa maksud gurunya pergi ditengah malam yang gelap pekat itu" Apa keperluannya" Semuanya menjadi tanda tanya yang tidak terjawab oleh anak tersebut.
Tetapi waktu Oey Yok Su tengah berpikir terheran-heran begitu, dibelakangnya terdengar berkesiuran angin yang cukup keras.
Dua tahun Oey Yok Su telah mengikuti Tang Cun
Liang dan menerima didikan yang cukup tinggi dan lumayan, maka dari itu dia bisa mendengar
menyambarnya angin yang tidak wajar itu.
Namun disaat Oey Yok Su hendak mengelakkan-diri, justru waktu itu punggungnya dirasakan sakit dan dia telah terjungkel rubuh dengan mengeluarkan suara seruan tertahan.
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Ternyata, Oey Yok Su baru sanggup mendengar
menyambar angin yang tidak wajar itu, namun dia tidak cukup gesit untuk mengelakkannya, sehingga tubuhnya telah kena diterjang oleh angin tersebut, dan dia terjungkel mencium tanah.
Berbareng dengan itu, terdengar suara orang tertawa dingin, suara tertawanya itu agak menyeramkan
nadanya. "Bocah kecil yang manis..... mana orang she Tang itu?" tanya suara itu.
Oey Yok Su merangkak bangun, mengusap mukanya
membersihkan dari tanah yang melekat, dan dia telah memutar tubuhnya, segera dilihatnya seorang lelaki bertubuh pendek gemuk sehingga-berbentuk bulat, lebih tinggi sedikit dari dirinya, tengah berdiri dengan kedua tangan bertolak pinggang dan mengawasinya dengan sebentar-sebentar mengeluarkan suara tertawa yang tawar, matanya memandang tajam sekali, memancarkan sinarnya yang berkilauan.
"Siapa kau " Mengapa, tidak keruan juntrungannya engkau menyerang diriku ?" bentak Oey Yok Su. Yang mendongkol sekali, karena dia tadi sempat terjerembab akibat serangan orang itu.
Tetapi orang yang memiliki bentuk tubuh gemuk
pendek itu telah tertawa lagi dengan suaranya yang agak menyeramkan, dia bilang :
"Jika aku benar-benar menyerangmu, apakah kini engkau masih bisa berdiri dihadapanku " Hemm........, bocah ! Dimana orang she Tang itu?"
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
"Apakah engkau maksudkan guruku, Tang Cun Liang
?" tanya Oey Yok Su menegaskan.
Orang itu mengangguk.
"Ya....... dimana orang she Tang itu ?"
"Aku sendiri sedang mencari guruku, karena guruku sedang pergi entah kemana !" menyahuti Oey Yok Su.
"Hemmm............ engkau jangan berusaha berdusta padaku" kata orang tersebut dengan suara yang dingin.
"Engkau jangan main-main dengan Ang See Kiam Tu Li Sing!".
Oey Yok Su juga mendongkol melihat lagak orang, tetapi mendengar orang bergelar Ang See Kiam (Pedang Pasir Merah), dia mengetahui bahwa orang she Tu itu adalah seorang kiamkhek (akhli pedang) yang tentunya memiliki kepandaian tinggi.
Bukankah tadi dengan mengebutkan lengan bajunya saja, dia berhasil membuat dirinya jadi terjerambab ketanah " Maka Oey Yok Su tidak berani bersikap sembarangan, dia berkata dengan bersungguh-sungguh :
"Apa yang aku katakan memang sebenarnya ...... apakah kau siorang tua adalah sahabat guruku ?"
"Hemm......., bisa dibilang sahabat, bisa dibilang tidak
!" menyahuti orang tersebut.
Oey Yok Su jadi heran.
"Bisa dibilang sahabat, bisa dibilang tidak?" tanyanya tidak mengerti.
"Ya !" menyahuti Ang See Kiam Tu Li Sing dengan suara yang tawar.
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
"Lalu...apa maksud engkau mencari guruku ?"
tanya'Oey Yok Su lagi.
"Mengapa engkau demikian cerewet heh " Urusan orang tua mana engkau mengerti ?"
Ditanggapi begitu oleh Ang See Kiam, muka Oey Yok Su jadi merah.
"Baiklah", katanya kemudian "Guruku sedang pergi dan aku tidak tahu dimana guruku berada...!".
Ang See Kiam Tu Li Sing tertawa lagi dengan keras, tubuhnya yang pendek bulat itu tergoncang-goncang.
"He...., heh...., heh....," katanya kemudian.
"Engkau berani membawa sikap seperti itu kepadaku, heh ?" dan tahu-tahu tangan kanan Ang See Kiam Tu Li Sing telah bergerak menampar muka Oey Yok Su.
Melihat menyambarnya tangan orang tersebut, Oey Yok Su telah berusaha berkelit dengan berjongkok sedikit dan memiringkan tubuhnya.
Tetapi sayangnya Ang See Kiam Tu Li Sing rupanya seorang jago yang memiliki kepandaian tinggi, karena begitu dia menurunkan tangannya, sedikit, bahu Yok Su telah kena dihajarnya telak sekali, "dukk......!" dan tubuh Oey Yok Su tidak ampun lagi terjungkel ketanah.
Hampir saja mukanya mencium tanah, tetapi Ang See Kiam Tu Li Sing telah menggerakkan tangan kanannya menghentak keatas, dan seperti juga dari tangannya itu keluar hawa kekuatan lwekang yang medyedotnya, maka tubuh Oey Yok Su terhentak naik, sedikit, dengan begitu luncuran tubuhnya tertahan, dan waktu dia terjerambab, dia jatuh tidak begitu keras.
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Oey Yok Su seketika menyadari bahwa dirinya telah dipermaiankan oleh Ang See Kiam Tu Li Sing, tetapi diwaktu yang bersamaan, diapun segera menyadarinya bahwa orang she Tu ini, yang aneh sikap maupun bentuk tubuhnya, adalah seorang yang luar biasa, yang memiliki kepandaian sangat tinggi.
Oey Yok Su telah merangkak bangun, dia memandang orang she Tu itu dengan sorot mata yang tajam,
kemudian katanya dengan suara yang dingin:
"Hemm......, engkau tidak tahu lalu telah menghina seorang anak kecil...!"
Ang See Kiam Tu Li Sing tida marah, dia telah tertawa.
"Menghinamu " Aku tadi hanya main-main saja, bergurau...!" katanya.
"Bergurau" Hemm......., jika memang aku
memberitahukan kepada suhuku, tentu engkau akan dihajarnya ! Tahukah engkau, bahwa guruku merupakan tokoh sakti dari rimba persilatan Ang See Kiam Tu Li Sing tertawa.
"Aku tahu....... Aku tahu.........!" katanya. "Memang gurumu seorang tokoh sakti didalam rimba persilatan!
Justru itu, aku bermaksud untuk bertemu dengan dia.
Katakanlah, dimana sekarang ini gurumu tengah
bersembunyi ?"
Muka Oey Yok Su berobah merah, dia mendongkol
melihat orang tetap tidak mempercayai keterangannya.
"Sudah kukatakan sejak tadi" katanya.
"Bahwa guruku sedang tidak berada disini....... aku sendiri tidak tahu dimana guruku itu kini berada, karena TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
waktu aku terbangun dari tidurku, justru suhu sudah tidak ada...!''
Ang See Kiam Tu Li Sing telah mengawasi Oey Yok Su dengan sorot mata tajam, dia melihat anak itu tidak berdusta, karena sikapnya bersungguh-sungguh.
"Baiklah, nanti jika gurumu telah kembali, engkau katakan kepadanya, bahwa aku Ang See Kiam Tu Li Sing ingin sekali bertemu dengannya...!".
Oey Yok Su mengangguk.
"Ya, aku akan sampaikan, dan juga aku akan memberitahukan bahwa aku telah diberi upah
olehmu...!". .
"Diberi upah ?" tanya Ang See Kiam Tu Li Sing heran, dia mengawasi anak itu.
Oey Yok Su tertawa getir.
"Ya, upah dua kali dihajar jungkir balik..........!"
menyahut Oey Yok Su.
Seketika pecah tawa Ang See Kiam, dia kemudian
menjejakkan kakinya, tubuhnya berkelebat dan lenyap dalam kegelapan.
Untuk sejenak Oey Yok Su berdiri ditempatnya dengan tidak mengerti. Apakah Ang See Kiam Tu Li Sing itu sahabat atau musuh gurunya" Dilihat kepandaiannya, dia begitu gagah dan liehay.
Setelah berdiam sesaat lamanya lagi dipekarangan tersebut, Oey Yok Su masuk kembali kedalam kamarnya.
Dia merebahkan tubuhnya dipecmbaringan memejamkan matanya, namun dia tidak berhasil untuk tidur, karena TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
dia jadi gelisah, sebegitu jauh gurunya masih juga belum muncul. Kemana perginya sang guru itu "
---oo^dw~kz-0-tah^oo--BAGIAN 08 : PANGCU KAY PANG MU
CIE IN TERNYATA, waktu Oey Yok Su tengah tertidur
nyenyak, Tang Cun Liang juga tengah merebahkan
tubuhnya dipembaringan, diapun ingin tidur. Tetapi justru telinganya yang tajam mendengar suara langkah kaki yang ringan diatas genting rumah penginapan.
Walaupun suara itu sangat perlahan sekali, seperti jatuhnya daun kering, dan juga menunjukkan orang yang tengah berjalan malam itu adalah seorang yang telah mahir ilmu meringankan tubuhnya. Segera dia menduga kepada maling pemetik bunga (jay-hoa-cat), sehingga Cun Liang jadi terbangun semangatnya.
Walaupun dalam tindak-tanduknya Tang Cun Liang
selalu bersikap keras dan sulit diterka dia mengambil jalan putih atau hitam, namun dia membenci sekali kejahatan memperkosa yang sering dilakukan oleh para maling pemetik bunga, yang mengandalkan sedikit kepandaiannya untuk berjalan malam diatas genting dan mengandalkan obat pulasnya untuk memperoleh
korbannya. Walaupun tubuhnya letih dan mengantuk, tokh.....
Tang Cun Liang telah melupakan semua itu, dia
melompat turun dari pembaringannya, dan kemudian dengan gerakan yang gesit dia membuka jendela
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
kamarnya. Kemudian melompat keluar dan menutup
kembali daun jendela.
Tubuh Tang Cun Liang bergerak begitu lincah dan gesit, sehingga waktu dia melompat Keatas genting, sama sekali tidak menimbulkan suara sedikitpun juga.
Diiihatnya, terpisah belasan tombak dari tempatnya berada, sesosok tubuh tengah berlari kearah timur dengan gerakan yang gesit sekali. Sosok bayangan itu kurus dan tampaknya memiliki bentuk tubuh yang
jangkung. Dengan cepat Tang Cun Liang telah mengejarnya, dia membatasi jaraknya, agar orang yang tengah
dibuntutinya itu tidak mengetahui bahwa dirinya sedang diikuti.
Sedangkan sosok tubuh yang jangkung kurus itu
masih terus berlari kearah timur.
Dan waktu tiba didekat pintu kota, sosok bayangan itu membelok kesebuah jalan yang cukup lebar. Dia telah melompat turun dan berlari menghampiri sebuah gedung yang bertingkat dua berukuran cukup besar.
Tang Cun Liang jadi heran, selama dia mengikuti orang tersebut, dia telah memperhatikannya, bahwa orang itu disamping memiliki ginkang (ilmu meringankan tubuh) yang tinggi, juga tampaknya orang ini bukan orang sembarangan, karena kelihatannya dia memiliki kepandaian yang tinggi sekali. Tentu saja Tang Cun Liang jadi tambah tertarik hatinya, dia telah mengintai terus, dan dilihatnya orang itu melompati tembok rumah itu, menyelinap masuk.
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Tang Cun Liang mempercepat larinya, dia tiba dikaki tembok, dengan gerakan ringan, dia pun telah melompat masuk. Orang yang tengah diikutinya itu sama sekali tidak mengetahuinya sebab Tang Cun Liang telah
mengikutinya dengan mempergunakan ginkang yang
tnggi sekali. Sedangkan orang yang tengah dibuntuti oleh Tang Cun Liang telah berlari kearah belakang gedung itu, mendekati sebuah jendela kamar, dia mengintai
kedalam. "Benar-benar dia seorang pemetik bunga..."
menggumam perlahan Tang Cun Liang, dia jadi begitu mendongkol dan marah, dia bertekad untuk
menggagalkan maksud jahat orang ini. Maka dia terus juga mengawasinya.
Sedangkan sosok tubuh itu yang telah mengintai
kedalam kamar, rupanya tidak berhasil menemukan orang yang dicarinya, dia telah pindah kekamar lainnya dan mengintai kedalam. Dia melihatnya bahwa
penerangan dikamar itu masih menyala terang, berbeda dengan kamar yang pertama tadi yang cahaya
penerangannya hanya redup-redup belaka. Didalam kamar itu rupanya terdapat apa yang dicarinya, sosok bayangan itu berdiam cukup lama.
Tang Cun Liang juga telah bersiap-siap, karena dia yakin orang itu tentu akan bekerja sekali ini, yaitu untuk mengambil korbannya, Tang Cun Liang bermaksud,
begitu sosok bayangan yang diduga adalah seorang pemetik bunga itu, mulai bekerja melakukan
kejahatannya dia ingin memergokinya dan segera
menangkapnya. TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Tetapi orang itu lama sekali berdiri dimuka jendela kamar, dia seperti tengah bimbang.
Namun akhirnya orang itu telah mencongkel jendela, untuk membuka daun jendela dengan cara paksa.
Tang Cun Liang bersiap-siap untuk segera turuntangan. Dia mengawasinya dengan tajam.
Sedangkan daun jendela telah berhasil dibuka oleh orang itu, tubuhnya segera melompat masuk kedalam kamar dengan gerakan yang gesit.
Tang Cun Liang menjejakkan kedua kakinya, tubuhnya melompat gesit sekali kedekat jendela itu. Dia mengintai kedalam.
Tetapi begitu melihat keadaan didalam kamar, Tang Cun Liang jadi heran. Dia hanya melihat seorang lelaki setengah baya yang bertubuh gemuk dan tampaknya tengah tertidur nyenyak, terdapat diatas pembaringan.
Jadi kamar itu bukan kamar seorang gadis.
Juga dibawah sinar api penerangan, Tang Cun Liang melihat orang yang baru memasuki kamar itu adalah seorang pengemis, yang berusia diantara empat puluh tahun lebih, dengan jenggot dan kumis yang tipis.
Mukanya kurus dan panjang, matanya tajam sekali, dia membawa sebuah cupu-cupu dipunggungnya dan juga sebuah tongkat pendek yang kurus ditangannya.
Pengemis ini tengah mengawasi lelaki gemuk yang tengah tertidur nyenyak dipembaringannya itu.
"Siapakah orang bertubuh gemuk ini " Dia tentu pemilik gedung ini !" berpikir Tang Cun Liang. "Dan, siapakah sipengemis ini...dia memiliki kepandaian yang tinggi, dan kini jelas tujuannya bukan untuk mencari TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
seorang gadis atau wanita untuk diganggu
kehormatannya....... atau memang pengemis ini hendak merampok ?"
Karena berpikir begitu, Tang Cun Liang telah berpikir untuk membiarkan saja jika pengemis itu hendak
merampok. Perampokan yang sering dilakukan oleh para orang gagah didalam rimba persilatan, bukanlah urusan yarrg-perlu diperdulikannya, karena memang banyak orangorang gagah yang melakukan perampokan
terhadap hartawan kaya raya, namun terkenal kikir dan kejam, maka perampokan terhadap mereka merupakan ganjaran yang tepat.
Tetapi karena tertarik melihat pengemis itu memiliki ginkang yang mahir dan tidak dikenalnya, maka Tang Cun Liang ingin menyaksikan apa yang hendak dilakukan pengemis itu. Untuk sejenak lamanya Tang Cun Liang masih bersembunyi saja diluar jendela. Dia mengawasi dengan penuh, perhatian, tiba-tiba sipengemis setengah tua itu telah mempergunakan tongkat bambunya untuk mengetuk perut dari pria gemuk yang tengah tertidur diatas pembaringannya.
Pukulan tongkat pengemis itu tampaknya perlahan sekali, namun kesudahannya ternyata membuat orang yang tengah tertidur itu terbangun dengan kaget, karena dia merasakan perutnya sakit bukan main.
Waktu melihat didalam kamarnya bertambah
seseorang yang tidak dikenalnya, yang berpakaian pakaian sebagai pengemis, orang bertubuh gemuk itu jadi tambah kaget, tetapi kini dicampur perasaan marah.


Pertikaian Tokoh Tokoh Persilatan Hoa San Lun Kiam Karya Chin Yung di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

"Siapa kau, pengemis ba...!" bentaknya sambill berusaha untuk melompat bangun dari pembaringannya.
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Sebetulnya dia hendak membentak : "pengemis bau...", tetapi sebelum dia sempat meneruskan perkataannya itu, tangan kanan sipengemis telah bergerak menampar mukanya keras sekali.
"Plakk .........!" pipi sigemuk itu jadi merah bertapak kelima jari tangan sipengemis, dia juga menjerit-jerit dengan suara yang cukup keras. Tetapi sipengemis telah mengulurkan tangannya mencengkeram baju dibagian dada dari orang, bertubuh gemuk itu, diapun telah membentaknya dengan suara yang bengis: "Jika engkau masih ber-teriak2 atau menimbulkan suara2 yang ribut seperti anjing yang hendak dipotong, aku akan benar-benar memotong lehermu itu...!".
Mendengar ancaman yang diberikan sipengemis,
orang bertubuh gemuk itu jadi ketakutan, dia benar-benar menutup mulut tidak menjerit lagi. Namun dalam ketakutan seperti itu, dia masih sempat bertanya :
"Siapakah..... siapakah Kiesu... siapakah Kiesu..... (orang gagah) dan...apa maksud Kiesu datang kemari...?"'
Didengar dari suaranya yang gemetar, sigemuk ini rupanya ketakutan sekali.
Sipengemis tertawa dingin, dia berkata dengan suara yang bengis : "Sekarang engkau katakan, dimana engkau mengurung nona Kui....?"
"Nona Kui..." Aku...aku tidak tahu...!" sahut sigemuk ketakutan bukan main.
Tetapi tangan kiri sipengemis telah bergerak
menampar sampai berulang kali.
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Kepala sigemuk sampai miring kekanan dan kekiri berulang-ulang kali dan dia menjerit kesakitan bercampur ketakutan.
Namun pengemis itu telah menampar terus.
"Jika engkau tidak mau mengatakannya", kata sipengemis sambil menghentikan tampar annya sejenak.
"Aku akan menempiling terus mukamu sampai
bonyok...!" itulah ancaman, dan sigemuk juga tahu, memang tidak mustahil bahwa sipengemis akan
membuktikan ancamannya itu.
"Aku..u aku tidak mengetahui siapa yang Kiesu maksudkan...sungguh...aku tidak tahu..." kata sigemuk berusaha menyangkal terus.
Tetapi pengemis itu kembali menggerakkan
tangannya, dia menampar lebih keras lagi, dan waktu tamparan ketujuh, mulut sigemuk berdarah, dua buah giginya telah copot.
"Aku akan mengaku.......hentikan........hentikan!"
teriak sigemuk kemudian dengan suara yang ketakutan.
Sipengemis telah tertawa dingin, dia menahan
tangannya, kemudian dengan sorot mata yang sangat tajam dia telah membentak :"Hayo engkau katakan, dimana engkau menyembunyikan nona Kui itu.......!".
"Aku.......aku mengurungnya dikamar belakang ......
dia......dia ada disitu...!" menyahuti sigemuk karena sangat ketakutan.
"Apakah engkau telah mengganggunya ?" tanya sipengemis lagi.
"Belumm......!" .
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
"Engkau harus mengakuinya dengan jujur, jika nanti aku telah bertemu dengan nona Kui dan dia
memberitahukan padaku bahwa dia telah engkau
ganggu, maka batang lehermu akan kupatahkan......!".
Tetapi sigemuk telah menggelengkan kepalanya
berulang kali, dan dia juga telah berkata berulang kali :
"Belum.....belum...... belum.......!''.
Sipengemis tertawa dingin, dia telah mengulurkan tangan kirinya, dengan mempergunakan kelingkingnya dia menotok jalan darah gagu dan jalan darah kaku sigemuk.
Kemudian tubuh sigemuk yang sudah tidak bisa
bersuara dan tidak bisa bergerak itu dibiarkan
menggeletak diatas lantai, dan dia telah melompati jendela lagi, menuju kebelakang gedung itu.
Waktu itu, Tang Cun Liang tertarik sekali hatinya, dia mengikuti terus,
Sipengemis menyelidiki kamar demi kamar, dan ketika dia mengintai sebuah kamar yang kecil yang terletak paling belakang rumah itu, dia telah berhenti agak lama.
Dan rupanya orang yang dicarinya telah berhasil ditemukanynya.
Sipengemis melihat seorang lelaki bertubuh tinggi tegap, tampaknya memiliki kekuatan yang sangat besar, tengah duduk rebah disebuah kursi, dengan mata yang meram melek. Rupanya lelaki tersebut yang tengah melakukan penjagaan terhadap kamar tersebut.
Tang Cun Liang melihat sipengemis telah mengambil sebutir batu, yang dilemparkannya kedekat lelaki itu.
Kemudian, waktu lelaki bertubuh tinggi besar itu terkejut TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
dan melompat bangun, untuk menghampiri kearah batu itu jatuh, sipengemis bergerak cepat sekali. Tubuhnya bergerak lincah, tahu-tahu dia telah berada disisi orang itu.
Dan belum lagi orang bertubuh tinggi besar itu sempat mengetahui kehadiran sipengemis dengan cepat jari telunjuk sipengemis telah menotok jalan darah kaku dan gagu siorang bertubuh tinggi besar tersebut, sehingga seketika itu juga dia terjungkel tubuh tidak bisa berkutik.
Sipengemis kemudian mendorong pintu kamar, dia
telah melangkah masuk kedalam kamar.
Tang Cun Liang melompat kedekat jendeta, dia
mengintai kedalam.
Tampak sipengemis tengah menghampiri pembaringan kecil, diatas pembaringan itu rebah seorang gadis berusia tujuh belasan tahun dalam keadaan tidak berdaya, karena kedua tangan dan kakinya terikat oleh seutas tambang.
Tampak sipengemis telah menghampiri pembaringan, dia membuka ikatan tambang itu, juga Tang Cun Liang mendengar sipengemis tetah berkata perlahan : "Nona Kui, aku datang untuk menolongi.......!".
Cepat sekali tambang itu dapat dilepaskan sipengemis, dan diapun kemudian bertanya lagi : "Apakah selama engkau ditawan oleh hartawan jahat she Oey itu, engkau tidak diganggunya ?".
Sigadis menggeleng parlahan, dia berkata diantara isak tangisaya : "Dia berusaha membujuk diriku agar menyerah dan mengiringi kemauannya, tetapi aku terus TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
menolak kehendaknya, sehingga aku telah dihukumnya dengan pukulan cambuk sebanyak puluhan kali".
"Hemmm......, hartawan yang jahat, biar nanti kuhajar lagi dia....!" kata sipengemis.
Dan kemudian sipengemis telah mengajak gadis itu meninggalkan kamar tersebut.
Tang Cun Liang, melihat bahwa pengemis ini
sesungguhnya mengandung maksud baik, datang
kerumah hartawan tersebut hanya untuk menolongi orang, dia telah bermaksud pergi meninggalkannya.
Tetapi disaat itulah, waktu sipengemis dan sigadis keluar dari kamar tersebut, tiba2 telah berkelebat sesosok bayangan, disertai suara bentakan :
"Tahan......!"
Sipengemis juga tampaknya heran, dia telah menahan langkah kakinya.
Sedangkan sigadis, nopna Kui, telah menempatkan dirinya dibelakang sipengemis.
Dia tampaknya sangat ketakutan sekali.
Melihat ini Tang Cun Liang jadi tertarik lagi; dia membatalkan maksudnya untuk meninggalkan tempat tersebut.
Dilihatnya sipengesmis telah mengawasi tajam sekali orang, yang menghadangnya.
Orang itu adalah seorang lelaki berusia lima puluhan tahun, tubuhnya tidak gemuk, tetapi juga tidak terlalu kurus. Wajahnya berbentuk empat persegi, sinar
matanya memperlihatkan sifatnya yang keras. Dia TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
berpakaian ringkas dan membawa sebatang pedang
dipinggangnya. "Engkau pengemis busuk, engkau rupanya ingin
mengacau disini, heh......?" bentak orang itu dengan suara yang dingin.
"Tidak mudah engkau ingin menimbulkan keonaran ditempat ini, karena walaupun bagaimana aku Sam Ciok Tiat Cie Phang Ko Siu tidak akan mendiamkan
saja........!"
"Hemmm......, engkaukah anjingnya hartawan she Oey itu ?" bentak sipengemis dengan suara yang dingin.
"Dan engkau rupanya ingin dihajar ......! "
Orang yang mengaku bernama Phang Ko Siu itu
tertawa dingin.
"Pengemis busuk yang usil mencampuri urusan orang lain, justru engkau yang harus dihajar seperti menghajar seekor anjing buduk.. ...!" Dan sambil berkata begitu; orang she Phang tersebut telah mengangkat tangan kanannya, rupanya Phang Ko Siu bermaksud untuk
menghantam muka sipengemis.
Tetapi pengemis tersebut memiliki ginkang yang luar biasa, dia juga bisa bergerak cepat sekali, sehingga, dengan hanya memiringkan kepalanya kakanan dengan gerakan seenaknya, dia telah berhasil mengelakkan serangan yang dilancarkan lawannya.
Bahkan pengemis itu tidak berdiam dirid saja, dia telah mengeluarkan suara bentakan, sambil mengelak dia juga telah mendorong dengan mempergunakan telapak
tangannya. TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Dorongan yang dilakukan olehh pengemis. itu bukan dorongan sembarangan, karena dia telah menyalurkan tenaga lwekangnya sebanyak enam bagian ketelapak tangan kanannya, maka tanpa ampun lagi orang she Phang itu tidak bisa mengelak diri dan tubuhnya telah terpental kebelakang, dia berusaha untuk dapat
menguasai dirinya.
Namun sayang, rupanya akibat dorongan telapak
tangan kanan sipengemis, orang she Phang itu
kehilangan keseimbangan tubuhnya, kuda2 pada kedua kakinya telah tergempur dan dia telah bergulingan diatas tanah.
Sipengemis telah berkata dengan suara yang dingin :
"Hemmm........, jika aku tidak merasa kasihan terbadap engkau yang hanya bisa menjadi anjingnya sihartawan busuk itu, tentu aku akan menurunkan tangan yang lebih keras lagi untuk menghajar kau pergi menemui Giam Lo Ong diakherat !"
Tetapi Phang Ko Siu rupanya sangat penasaran, sekali, dia telah mengeluarkan suara bentakan dan dengan cepat telah rnencabut keluar pedangnya. Pedang itu sangat aneh, karena jika mata pedang biasa tentu hanya satu, tetapi justru mata pedang orang she Phang itu berjumlah tiga, menyerupai cagak. Maka dari itu, mungkin dari senjatanya ini dia diberi gelaran Sam Ciok Tiat Cie.
Dengan mangeluarkan suara erangan yang sangat
keras, tampak tubuh Phang Ko Siu telah melompat dengan cepat, dia telah mengulurkan pedangnya yang aneh itu untuk menabas kekiri dan kanan dengan
serentak. TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Jika yang menerima serangan tersebut orang biasa, tentu siang-siang perutnya telah pecah oleh pedang bermata cagak tiga tersebut.
Tetapi justru sekarang yang menerima serangan
tersebut adalah sipengemis, yang selain memiliki ginkang telah sempurna, ilmu kepandaiannya pun tidak rendah.
Maka dengan mudah dia telah berhasil meloloskan diri dari mata pedang itu.
Gerakan yang dilakukan sipengemis bukan hanya
sampai disitu saja, dia juga telah menggerakkan tangan kanannya untuk membalas serangan Phang Ko Siu
dengan disertai oleh bentakannya yang mengguntur.
Rupanya suara bentakan sipengemis telah membuat Phang Ko Siu jadi terkejut, semangatnya terbang.
Terlebih lagi dia telah merasakan tenaga dorongan yang kuat dari tangannya sipengemis. Maka tidak ampun lagi, dia tidak berhasil mengelakkan diri, bahkan tubuhnya telah terlambung ketengah udara, dan kemudian
meluncur terbanting ditanah.
---o^dwkz^tah^o--NAASNYA lagi, justru waktu tubuhnya itu ambruk, tubuhnya itu telah menindihi pedangnya sendiri, sehingga seketika itu juga dia merasakan daging perutnya ditembusi pedangnya, ibarat senjata makan majikan, seketika dia menggelepar-gelepar dan binasa disaat itu juga, tanpa sempat mengeluarkari suara jeritan lagi.
Sipengemis mengeluarkan, suara dengusan, dia
menarik tangan sinona Kui untuk berlalu.
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Tang Cun Liang mengawasi sekian lama dia merasa kagum juga atas kepandaian, sipengemis, yang
tampaknya tidak rendah.
Didalam hatinya Tang Cun Liang juga jadi berpikir, entah siapa sipengemis yang liehay ini. Dia tidak mengenalnya dan tidak pernah melihatnya. Tetapi pengemis itu justru memiliki kepandaian yang tinggi, sehingga menarik perhatiannya dan dia ingin sekali mengetahui. Siapakah nona Kui yang telah ditolongnya itu"
Sipengemis telah menarik tangan nona Kui itu bukan untuk berlalu, tetapi kembali kekamar lelaki gemuk yang tadi telah ditotoknya, yang tengah menggeletak diatas tanah. Dialah hartawan she Oey yang disebut oleh sipengemis sebagai hartawan kaya raya yang jahat.
Muka sinona Kui jadi berobah merah karena marah ketika melihat sigemuk itu, dia teIah mengayunkan kaki kanannya menendang. Sigemuk memang tidak berdaya lagi, karena dia tidak bisa bergerak, maka tidak ampun lagi disaat itu juga perutnya yang buncit telah kena ditendang, sehingga dia merasakan kesakitan yang bukan main.
Tetapi sipengemis telah menahan tangan siperempuan muda ini, dia telah berkata dengan suara yang sabar :
"Kau tidak perlu turun tangan, biar aku yang akan menghajar dia !"
Setelah berkata begitu, sipengemis mengulurkan
tangan kanannya, dia telah mencengkeram baju
disebelah dada sigemuk, kemudian dia menariknya kedekat tubuhnya dengan mata yang dipentang lebar-TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
lebar, disaat itu juga dia telah membentak : "Manusia jahat...engkau memang harus dihajar lagi...!".
Oey Wanggwe, hartawan she Oey itu, yang telah
dibuka totokan pada jalan darah gagunya, jadi ketakutan sekali dan telah menangis sambil sesambatan :
"Ampunilah aku... janganlah aku disiksa lagi...aku berjanji tidak akan melakukan kejahatan pula...!".
"Hemm......, manusia seperti engkau tidak bisa dipercaya dan dipegang kata-katanya...!" kata sipengemis dengan suara yang dingin. "Engkau perlu dihajar biar mampus dan tidak bisa melakukan kejahatan lagi.......!"
"Ja...... jangan... jangan...!" merintih sihartawan itu dengan suara ketakutan, wajahnya juga pucat sekali, dia telah berkata dengan suara yang memelas : "Ampunilah jiwaku...aku akan menghadiahkan Kiesu berapa banyak uang yang Kiesu inginkan.. tetapi ampunilah
jiwaku........!"
"Hemm......" sipengemis tertawa dingin sambil menggerakkan tangan kirinya, dia telah menempiling berulang kali. Gerakan yang dilakukannya itu cukup kuat, sehingga mulut sihartawan she Oey itu jadi miring seketika itu juga, diapun menderita kesakitan yang luar biasa.
Sigadis Kui itu hanya mengawasi dengan hati puas, karena dia melihat hartawan jahat itu kini telah berhasil disiksa oleh tuan penolongnya, berarti penasaranpya terbalas.
Waktu itu, sipengemis telah berkata lagi dengan suara yang mengancam : "Jika memang engkau mau
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
mengeluarkan selaksa tail emas, untuk dipergunakan menderma fakir miskin, jiwa anjingmu ini akan
kuampuni.......!"
Sihartawan kaya itu tampak terkejut.
"Se......laksa tail emas...?" tanyanya dengan suara tergagap.
"Ya...apakah engkau keberatan " Atau memang hartamu itu lebih berharga dari jiwamu?" bentak sipengemis dengan suara yang dalam, dan matanya memancarkan sinar yang tajam sekali.
Sigemuk kembali ketakutan, dia telah cepat-cepat mengangguk.
"Baik...baik, aku akan segera melakukan perintah Kiesu...!" katanya.
"Tetapi ingat, jika engkau tidak mau menuruti apa yang kuperintahkan itu, dan besok pagi engkau tidak melaksanakannya, malamnya aku akan datang kemari lagi untuk mengambil jiwa anjingmu ini........!"
Dan disaat itu, sihartawan gemuk she Oey tersebut telah berkata dengan suara ketakutan : "Ya......
Ya.......aku akan melaksanakannya.......!"
Mendengar itu, sipengemis tampak puas.
Dia mengangguk sambil melepaskan cekalan
tangannya pada pakaian sigemuk, dan memmbuat tubuh yang gemuk berat itu terbanting diatas lantai cukup keras.
Kemudian sipengemis mengulurkan tangan kanannya, dia mencekal tangan sigadis, dan kemudian mengajak sinona Kui itu untuk berlalu.
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Tang Cun Liang yang tertarik melihat sikap dan sepak terjang sipengemis, jadi ingin mengetahui lebih jauh. Dia telah mengikuti terus dan disaat itulah dia telah memperoleh kenyataan sipengemis telah mengajak
sigadis she Kui itu meninggalkan gedung Oey Wanggwe.
Waktu itu, sipengemis tidak mempergunakan
ginkangnya, karena sigadis hanya bisa berjalan perlahan dan lambat sekali.
Gadis itu telah diantarkan kesebuah rumah gubuk yang reyot dan buruk sekali keadaannya, rupanya gadis itu berasal dari keluarga miskin.
Peristiwanya memang Oey Wanggwe senang paras
cantik. Keluarga Kui memiliki gadis ini, yang cukup cantik, maka Oey Wanggwe jadi mengiler dan mengincernya.
Dan dengan mempergunakan kekuatan uangnya, dia
telah memaksa gadis itu untuk menjadi gundiknya.
Tetapi sigadis telah menolaknya, sehingga membuat hartawan she Oey tersebut jadi gusar dan telah
menawannya mempergunakan bantuan tukang pukulnya.
Orang tua sigadis she Kui itu tidak berdaya.
Justru secara kebetulan sipengemis yang memiliki kepandaian yang tinggi ini tengah lewat dirumah kedua orang tua gadis itu, yang tengah menangis sedih sekali.
Dari seorang tetangga keluarga Kui itu, sipengemis telah mendengar urusan yang penasaran itu.
Segera malam itu juga dia telah menyatroni rumahnya Oey Wanggwe untuk menghajar hartawan kaya yang
jahat itu. TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Setelah mengantarkan gadis tersebut kembali
kerumahnya, dan kedua orang tua sigadis telah
menyatakan terima kasihnya yang tidak hentinya, sipengemis telah berlalu lagi. Kini dia telah berlari-lari pula diatas genting dengan mempergunakan ginkangnya, sehingga tubuhnya itu dapat bergerak dengan sangat ringan sekali.
Tang Cun Liang mengikuti terus, dia bisa
membuntutinya, karena dia memang telah melihatnya betapa sipengemis bukan orang jabat, maka mau juga Tang Cun Liang mengajaknya bersahabat.
Tetapi Tang Cun Liang juga ingin mengetahui terlebih dulu, siapakah sebenarnya pengemis itu.
Maka dari itu Tang Cun Liang telah mengikuti terus sipengemis.
Sedangkan pengemis itu telah berlari dengan cepat sekali kearah barat kota, dan dia tiba dimuka sebuah kuil tua, yang terus dia masuki tanpa mengetuk pintunya lagi, karena memang pintu kuil itu terbuka separoh.
Tang Cun Liang melompati tembok, dia melihat
sipengemis telah merebahkan tubuhnya dilantai ruangan sembahyang.
Dan waktu ingin rebah begitu, sipengemis telah
menggumam seorang diri : "Wahai sahabat......mengapa harus selalu mengikuti dengan cara menggelap begitu "
Jika memang ada perkataan, bukankah lebih baik jika kita bercakap-cakap.......?"
Tang Cun Liang terkejut, tetapi kemudian dia tertawa.
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Rupanya pengemis itu memang telah mengetahui
bahwa dirinya dikuntit terus.
Maka diapun melompat turun dengan gerakan yang
ringan. "Saudara pengemis........hebat sekali sepak terjangmu....." pujinya.
Sipengemis sendiri telah batal merebahkan dirinya, dia telah duduk sambil mengawasi 'tamu' yang baru datang ini.
Tetapi waktu dia melihat jelas muka orang, dia jadi mengeluarkan seruan tertahan.
"Hei....bukankah engkau Tocu dari Tho Hoa To ?"
tegurnya sambil dia melompat berdiri.
Tang Cun Liang jadi heran melihat pengemis itu
mengenali dirinya, tetapi dia telah mengangguk.
"Benar......!" sahutnya.
"Akulah orang she Tang"
Muka sipengemis berobah, tahu-tahu tanpa
mengucapkan sepatah perkataan, dia telah melompat menerjang kepada Tang Cun Liang.
Gerakan yang dilakukannya itu gesit seka!i, dia juga menutup mulut, gerakannya itu dilancarkan dengan tiba-tiba sekali.
Tang Cun Liang terkejut, apa lagi memang saangan yang dilancarkan sipengemis bukan serangan,
sembarangan, dari kepalan tangan sipengemis itu mengeluarkan angin serangan yang kuat sekali,
menderu-deru kepadanya.......
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
"Saudara pengemis........apa yang engkau lakukan ini
?" tegurnya sambil berkelit.
Tetapi pengemis itu dengan cepat telah melancarkan serangan susulan.
Dia menyerang secara beruntun dan cepat.....,
tampaknya dia tidak mau memberikan kesempatan
kepada lawannya untuk dapat berkelit terus menerus.
Tang Cun Liang jadi mendongkol. Bukankah
sipengemis telah mengenalinya bahwa dia adalah Tocu dari Tho Hoa To, tetapi mengapa justru sipengemis melancarkan serangan yang terus menerus, dan
tampaknya demikian memusuhinya"
Maka dalam keadaan mendongkol seperti itu, Tang Cun Liang akhirnya telah mengulurkan tangannya, dia telah menangkisnya. Gerakan tangan kanannya itu cepat sekali, dia juga menangkisnya dengan mengerahkan tenaga lwekangnya sebanyak enam bagian.
"Dukk ........!" terdengar suara benturan keras sekali diantara kedua tangan mereka.
Dan waktu itu tubuh keduanya telah tergoncang dan mereka saling mundur.
"Saudara pengemis !" kata Tang Cun Liang sambil mengawasi sipengemis dengan sorot mata yang sangat tajam sekali.
"Kita baru pertama kali ini bertemu, tetapi mengapa engkau tiba-tiba saja melancarkan serangan membabi buta seperti itu kepadaku.......?"
Tetapi sipengemis hanya tertawa dingin, dia telah melompat lagi, sambil mengayunkan tangannya
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
melancarkan serangan yang tidak kaIah kuatnya jika dibandingkan dengan serangannya yang tadi.
Tang Cun Liang jadi mendongkol juga.
"Hemm......, kukira engkau ingin bersahabat, tidak tahunya sikapmu demikian.......!" katanya sambil memutar kedua tangannya.
Dari kedua tangannya itu telah meluncur keluar
kekuatan tenaga sinkang yang luar biasa kuatnya, dan tenaga sinkang itu juga menderu-deru menutupi tubuh Tang Cun Liang, melindungi diri dari serangan yang dilancarkan oleh lawannya
Dalam keadaan seperti ini, sipengemis yang memang telah mengetahui bahwa orang yang diserangnya adalah Tocu Tho Hoa To, yang memiliki kepandaian sangat tinggi, dengan sendirinya sejak semula telah bersiap-siap.
Dan kini melihat lawannya mau melancarkan serangan balasan, dia jadi bersikap lebih hati-hati lagi.
Tenaga yangdipergunakannya semakin lama jadi
meningkat semakin kuat.
Saat itu Tang Cun Liang telah belasan kali
mengelakkan diri.
Sebegitu jauh dia masih belum sempat membalas
menyerang, dia hanya berkelit dan membendung
serangan lawannya itu dengan tangkisan-tangkisan yang dilakukannya.
Maka dari itu, dengan cepat dia telah terdesak oleh sipengemis.
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Keadaan seperti ini benar-tenar telah membuat Tang Cun Liang mendongkol bukan main, dia telah
mengeluarkan suara bentakan perlahan, dan merubah cara berkelahinya.
Kedua tangannya yang semuta berputar-putar itu, kini sudah tidak dipergunakan untuk melindungi dirinya, hanya dia mengerahkan sinkangnya pada kedua telapak tangannya itu untuk melancarkan gempuran. Setiap dia menggerakkan tangannya, keluar angin serangan yang mengandung maut, karena jika sampai lawan terkena gempuran itu, niscaya bagian dalam anggota tubuhnya akan rusak.
Sipengemis sendiri terkejut atas perobahan cara bertempur lawannya, dia telah berusaha mengelakkan diri.
Dan apa yang dilakukannya itu memang berhasil
menyelamatkann diri, tetapi justru sekarang Tang Cun Liang telah melancarkan serangan yang beruntun
kepadanya, tidak henti-hentinya.
Sipengemis juga telah merobah cara bertempurnya, karena dia menyadari bahwa kini dia tengah berhadapan dengan lawan yang tangguh.
Maka dari itu, setiap serangan yang-dilancarkannya selalu diperhitungkan dengan baik.
Sambil melancarkan serangan lagi, Tang Cun Liang telah berkata : "Saudara pengemis, siapa engkau sebenarnya ?"
Tetapi sipengemis tidak mau menyahuti, dia tetap dengan sikapnya yang selalu melancarkan serangan.
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Dengan keadaan seperti ini tentu, saja telah membuat Tang Cun Liang mendongkol lebih hebat, dia telah mengeluarkan perkataan sengit :
"Baiklah, engkau memperlihatkan sikap bermusuhan kepadaku, engkau tidak bersedia untuk bercakap-cakap dengan baik. Terpaksa akupun harus memperlakukan engkau dengan kekerasan"


Pertikaian Tokoh Tokoh Persilatan Hoa San Lun Kiam Karya Chin Yung di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Dan Tang Cun Liang membuktikan perkataannya itu, dengan disertai suara perkataan : "Jagalah seranganku ini !" tampak tangan kanannya berkelebat, dia akan mencengkeram dada sipengemis.
Pengemis itu tahu bahwa cengkeraman tangan lawan bukanlah cengkeraman biasa, kalau sampai dadanya itu kena dicengkeram, tentu akan membuat dadanya itu pecah dan robek.
Karena itu dengan cepat dia mengerahkan tenaga
sinkangnya, lalu menangkis dengan tangannya.
Tanpa menanti, tangan mereka saling bentur, Tang Cun Liang telah menarik pulang tangannya.
Tubuh Tang Cun Liang bergoyang kekiri dan kekanan berulang kali, kemudian dia mengeluarkan seruan kecil sambil menendang dengan kaki kanannya, kearah
lambung lawan. Tetapi sipengemis berhasil mengelakkan dengan
melompat mundur dua tindak.
Namun belum lagi sipengemis sempat untuk
memperbaiki kedudukan kedua kakinya dan kudakudanya yang agak tergempur itu belum lagi bisa diatur kembali, saat itu Tang Cun Liang telah melompat TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
ketengah udara, melancarkan serangan kepadanya
dengan kedua tangan terulurkan. Itulah serangan yang tidak ringan, dan sangat berbahaya sekali.
Sipengemis menyadari akan bahaya yang bisa
mengancam dirinya, tidak mau tinggal diam. Walaupun kuda-kuda kedua kakinya belum dapat ditempatkan dengan benar, tokh dia dengan nekad telah
menangkisnya. "Bukk.......!" tenaga tangkisan mereka saling bentur dengan kuat, dan tubuh mereka berdua telah saling terhuyung.
Waktu sipengemis akan menerjang maju lagi untuk melancarkan serangan, Tang Cun Liang telah berkata :
"Tahan, saudara pengemis.....!"
Sipengemis menahan dan mengurungkan maksudnya
untuk melancarkan serangan lagi, matanya memandang tajam sekali kepada Tang Cun Liang, diapun berkata dengan suara yang dingin : "Hemm........., orang she Tang, sekaranglah kesempatan untuk aku membalas sakit hati murid-murid Kaypang.......!"
Mendengar disebutnya Kay pang (perkumpulan
pengemis), Tang Cun Liang tersenyum:
"Memang aku telah menduga, engkau tentu orang Kaypang........tetapi siapakah engkau sebenarnya, saudara pengemis, apa gelaranmu?"
"Aku orang she Mu, hari ini aku akan mengadu jiwa dengan kau.......!" kata sipengemis dengan muka yang merah karena marah, tampaknya dia memang telah
nekad sekali dan bersiap-siap untuk melancarkan serangan lagi.
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Tetapi waktu itu Tang Cun Liang telah berkata : "Oh, kiranya aku hari ini beruntung bisa bertemu langsung dengan Pangcu Kaypang Mu Cie In......!"
Sipengemis telah tertawa dingin,
"Ya, jika memang engkau memiliki kepandaian yang tinggi, yang selalu kau agul-agulkan itu, kau boleh sekalian membinasakan diriku, tetapi urusan penasaran Kaypang tetap harus diselesaikan.., aku akan mengadu jiwa dengan kau...l" dan berkata sampai disitu, kedua tangan sipengemis She Mu itu telah diangkat, dia bersiap-siap. akan menyerang lagi.
Tetapi Tang Cun Iiang telah berkata dengan suara yang dingin : "Saudara Mu, tahan......, didalam persoalan ini tentu terdapat kesalah pahaman.......kau dengar dulu keteranganku......!"
"Apa lagi yang hendak kau katakan ?" tanya Mu Cie In dengan suara yang dingin.
"Tadi engkau mengatakan, dirimu ingin membalas dendam dan penasaran dari para anggota
Kaypang......lalu persoalan apa yang membuat engkau berbuat demikian " Alasan apa yang kau pergunakan untuk memusuhi diriku..."
"Engkau telah mencelakai anggota Kaypang dua tahun yang lalu, empat orang......mereka itu semua engkau buat bercacad pada tangannya" menyahuti sipengemis she Mu itu dengan suara yang mendongkol.
"Hemm......!" tertawa dingin Tang Cun Liang.
"Apakah aku tidak boleh membasmi kejahatan"
Seperti engkau, jika engkau menghadapi urusan
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
penasaran, tentu engkau akan turun tangan membantui pihak yang lemah.....lalu apakah aku tidak boleh menghajar anggota Kaypang yang menyeleweng
melakukan kejahatan ?"
Disanggapi begitu oleh Tang Cun Liang, sipengemis she Mu itu telah memandang dengan wajah yang dingin, dia berkata : "Andaikata ada murid Kaypang yang bersalah, tentu dia masih memiliki pemimpinnya yang bisa menjatuhkan hukuman padanya.......tidak perlu sampai orang luar yang turun tangan sendiri untuk memperlihatkan gigi, mengunjukkan keganasannya
dengan sekaligus membuat bercacad keempat orang anggota Kaypang itu !"
Tang Cun Liang tersenyum, kali ini dia bersikap sabar sekali.
"Saudara Mu, engkau jangan mengada-ada .......
bagaimana mungkin aku bisa menyerahkan keempat
orang anggota Kaypang yang menyeleweng itu kepada pemimpinnya, sedangkan kami berada disuatu tempat yang jauh dari markas Kaypang"
Mu Cie In tampak bimbang, akhirnya dia bertanya :
"Apa yang dilakukan keempat orangku itu ?"
Tang Cun Liang tersenyum lagi : "Nah, bukankah Mu Pangcu tidak tahu menahu persoalan itu " Sesungguhnya keempat orang Kaypang itu telah melakukan pemerasan terhadap seorang wanita tua ........ wanita tua yang tidak berdaya, bahkan ketika mereka memaksa untuk meminta derma kepada wanita itu, yang tidak sanggup
memberikan derma seperti yang mereka mintakan itu, wanita tua tersebut ingin disiksanya........aku yang kebetulan mengetahui urusan itu segera turun tangan TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
menghajar keempat murid Kaypang itu.... apakah
tindakanku itu salah........?"
Muka Mu Cie In jadi berobah murung, dia telah
menghela napas.
"Baiklah, jika memang demikian alasanmu, perkara persoalan murid Kaypang bisa kuselesaikan sampai disini........!" dan setelah berkata begitu, sipengemis she Mu itu telah mementang kakinya untuk berlalu.
Tetapi Tang Cun Liang telah berkata : "Tahan dulu saudara Mu...!".
"Apa lagi ?" tanya sipengemis sambil memutar tubuhnya dan memandang Tang Cun Liang.
"Apakah engkau datang kekota ini hanya untuk berkeliaran ?" tanya Tang Cun Liang sambil tertawa.
"Berkeliaran bagaimana ?".
"Berkeliaran untuk meminta derma dan meminta belas kasihan semangkok nasi ?" tanya Tang Cun Liang sambil tetap tersenyum.
Sipengemis telah mengangguk.
"Ya", sahutnya.
"Kalau begitu .....mari kita bercakap-cakap dulu, tentu tidak akan merugikan dirimu, bukan " Dari pada
berkeliaran dimalam buta seperti ini, apa salahnya kita bercakap-cakap?"
Sipengemis tampaknya tertarik. "Bagaimana ?" desak Tang Cun Liang.
Sipengemis telah mengangguk, dan dia kembali
ketempatnya, untuk duduk seperti bersemadhi, diapua TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
telah berkata :"Sejak semula aku telah mengetahui bahwa engkau mengikuti aku...tetapi aku tidak
menyangka sama sekali bahwa orang yang menguntiti aku terus menerus adalah Tocu dari Tho Hoa To...!".
"Ya, kukira engkau ini seorang maling pemetik bunga....!" kata Tang Cun Liang sambil tertawa.
Sipengemis juga tertawa.
Begitulah mereka berdua telah bercakap-cakap,
mengenai perkembangan dunia persilatan.
Keduanya cepat sekali menjadi akrab, tampaknya
seperti dua orang bersahabat lama yang baru bertemu.
Terlebih lagi memang mereka berdua telah memiliki kemahiran ilmu yang tinggi, dengan bertukar pikiran seperti itu sangat menarik hati mereka.
Tanpa mereka sadari, keduanya telah bercakap-cakap sampai matahari pagi mulai menyingsing.
Disaat itulah Tang Cun Liang seperti baru teringat sesuatu, dia melompat berdiri sambil katahya : "Mu Pangcu, kukira cukuplah pertemuan kita sampai disini saja dulu...... jika dilain saat engkau memiliki waktu, singgahlah di Tho Hoa To, tentu aku akan menerima kunjunganmu itu dengan kedua tangan terbuka.......!"
Sipengemis mengangguk sambil tertawa.
"Engkau tergesa-gesa seperti ini, apakah engkau kuatir isterimu yang cantik dilarikan orang ?" tanya sipengemis bergurau.
Tang Cun Liang tertawa juga.
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
"Aku belum menikah, tetapi justru muridku tengah menantikan dirumah penginapan kami bermalam.......!"
menyahuti Tang Cum Liang.
"Memm......., baiklah jika demikian, tetapi yang pasti jika kita bisa bertemu lagi, alangkah
menggembirakan.......!".
"Ya.....! Sampai jumpa dilain waktu.....!" dan setelah berkata begitu, Tang Cun Liang meninggalkan kuil tersebut, dia berlari-lari dengan cepat sekali. Dalam waktu yang singkat, dia telah tiba dirumah
penginapannya. ---o^dwkz^tah^o--BAGIAN 09 : SAM TONG SINKANG
(TENAGA SAKTI TIGA RUANG)
Dia memasuki kamarnya lewat jendela, tetapi begitu membuka daun jendela, dia melihat Oey Yok Su tengah duduk ditepi pembaringan, tengah duduk termenung.
"Muridku.....!" panggil sang guru ini sambil tertawa.
Oey Yok Su terkejut, dia tersadar dari lamunannya.
"Suhu.......!" panggilnya.
"Kemana kau pergi Suhu, membuat tecu jadi
bingung......,!"
"Aku bertemu dengan seorang sahabat, dan kami telah bercakap-cakap sampai lupa waktu.......!"
Keris Pusaka Sang Megatantra 7 Hikmah Pedang Hijau Karya Gu Long Memburu Manusia Harimau 2

Cari Blog Ini