Manusia Harimau Karya S B. Chandra Bagian 5
jemuran atau penggasak ayam orang.
"Haha, kau yang Erwin si manusia harimau heh!" katanya menyindir.
Erwin diam saja. "Hei, aku bertanya kau harus menjawab. Kau tidak tahu kau ada di mana dan siapa
yang berkuasa di sini" Coba lihat ke sini!" bentaknya.
Erwin memandangnya, tiada berkedip.
Waskita marah dan membentak lagi: "Berani kau memandang aku hah!" Satu tinju
melayang ke muka Erwin. Hidungnya mengeluarkan darah. Kata Waskita: "Itu baru permulaan iblis! Ini, yang
di hadapanmu ini bernama Westerling. Aku akan mengirim kau ke neraka!"
Tahanan yang dikatakan hebat itu tidak menjawab sepatah kata pun. Dia ingin
ditantang supaya dia lebih enak melampiaskan amarah dan kegagahannya di pos itu.
"Coba pandang aku!" perintah Waskita. "Aku mau lihat bagaimana sorotnya mata
manusia harimau." Erwin tidak mengangkat mukanya. Dia meminta semoga ayahnya datang menolong
dengan jalan menampilkan diri di situ. Mencekik mati tukang aniaya yang diberi
etiket penegak hukum. Dewi KZ 239 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"He bangsat," bentak Waskita sambil menendang Erwin pada rusuknya. Terasa sakit
sekali. Di saat itu masuk seorang rekan Waskita. Rambut setengah gondrong
terjuntai dari bawah topi dinasnya. Mukanya sendiri agak kekanak-kanakan,
menimbulkan kesan bahwa dia tentunya hanya laki-laki sok aksi dan bukan manusia
kejam seperti Waskita. Dia melihat tontonan yang dipertunjukkan Waskita dengan
mengangguk-anggukkan kepala, tanpa kata.
Waskita bertanya, apakah rekannya ini . . . bernama Miran .
. . mau jatah atas diri tersangka. Petugas muda itu meringis, katanya: "Kalau
kau betul-betul perlu bantuan, aku boleh bantu!"
"Bukan bantuan, aku sendiri juga bisa tamatkan dia di sini.
Kita bilang saja dia melawan, mau membunuh dan tiada jalan lain daripada
menggasak dia!" kata Waskita. Waskita tertawa-tawa, menjijikkan dan menimbulkan
rasa benci. "Berdiri," perintah Waskita kepada Erwin yang terbaring menderita sakit. Dia
tidak bergerak. "Begini menyuruhnya," kata Miran tiba-tiba sambil menendang tulang kering Erwin
dengan sepatu kulitnya. Erwin terjerit, lalu pelan-pelan bangkit berdiri.
"Kau lihat," kata Miran, "dan begini caranya menyuruh dia memandang dengan mata
macannya!" Dia menjambak rambut Erwin lalu mendongakkannya sampai tiga puluh
derajat. "Betul Was, matanya memancarkan api. Tetapi tidak membakar. Dan
sekiranya bisa membakar aku akan tiup biar padam. Sekalian dengan memadamkan
nyawa hewan ini." Waskita merasa senang dapat teman mengejek dan menyakiti tahanan itu.
"Kita bikin dia mengaku. Bahwa dialah manusia harimau yang haus darah!" kata
Waskita sambil melayangkan tinjunya Dewi KZ
240 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
ke perut Erwin. la merasa senak, lalu memegangi perut yang kesakitan itu. Untuk
beberapa saat ia sukar bernapas.
Sampai jauh malam kedua petugas yang tidak bisa dibanggakan oleh korpsnya itu
melepaskan selera buruk mereka.
Akhirnya Erwin jatuh pingsan tanpa mendapat bantuan dari ayahnya, Saodah ataupun
kakeknya yang bergelar Raja Tigor.
Sutan Tabiang Jurang yang asal Kerinci pun tidak membantu.
Tetapi mungkin karena Erwin tidak memanggil dia, sedangkan ia berjanji dulu,
bahwa dia akan datang kalau Erwin menyebut namanya. Dia akan menjadikan Erwin
harimau buntung seperti dirinya dengan gigi yang akan membuat orang gila
manakala kena gigitannya.
Waskita dan Miran menyeret Erwin ke dalam sel terpisah, begitu pesan komandan
mereka. Setelah pintu dikunci. Waskita masih berkata: "Kuharap besok pagi aku
menemukanmu dalam keadaan lain. Badan harimau dengan kepala manusia. Aku benarbenar ingin melihat. Kau juga Miran?"
"Tentu. Kalau dia betul-betul bisa jadi tontonan kita, aku tidak akan turun
tangan lagi. Malah aku akan minta jimat kepadanya," kata Miran tertawa-tawa.
Semua itu tidak terdengar oleh Erwin yang sudah hilang kesadaran. Dia meringkuk
di sana, sama halnya dengan manusia mana pun sehabis disiksa seperti itu. Lain
halnya dengan Miran dan Waskita yang merasa diri masing-masing jagoan. Ternyata
orang yang amat ditakuti masyarakat itu tidak berani berkutik melawan, pikir
mereka. WASKITA menuju rumahnya dengan sepeda motor milik pribadinya. Masih terbayang
olehnya bagaimana Erwin kesakitan dan dia menikmati dengan sadisme yang
melonjak-lonjak di dalam dirinya.
Tiba-tiba di pinggir jalan, menjelang bunderan ke TVRI ada orang mengangkat
tangan di pinggir jalan, minta dia berhenti.
Dewi KZ 241 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Dia lalui saja orang itu sambil berteriak: "Mata lu buta! Ini bukan taksi!" Dan
Waskita meneruskan perjalanan menuju Slipi tenang-tenang. Tak lama antaranya ada
lagi orang meminta dia berhenti. Kini di tengah jalan. Darahnya tersirap juga,
walaupun dia terkenal jago. Ini bukan di pos Polisi tempat dia bertugas. Rupanya
Waskita tergolong orang "gagah" di tempat-tempat tertentu saja. Tak usah heran,
memang banyak orang yang begitu. Dia percepat lari motornya dan mengelakkan
penghadang itu. Tetapi orang itu sudah ada lagi di depannya. Kini Waskita
mencabut pistol dinasnya, menembak. Dia rasa pelatuk bergerak, tetapi tidak
bunyi. Orang yang telah dapat dielakkannya itu tertawa keras, lalu tiba-tiba sudah ada
lagi di depan Waskita dengan kedua tangannya dipentang. Lalu penghadang itu
menghilang. Ini tentu setan, pikir petugas keamanan itu. Dan dia belum pernah
berhadapan dengan setan. Biasanya baru dengan tahanan-tahanan saja. Berkelahi di
luar dengan bukan tahanan juga tidak. Tiba-tiba motornya tak bisa bergerak,
padahal dia buka gas besar. Dia menoleh, penghadang itu yang memegangi.
Waskita gemetaran. "Lepaskan, aku tidak punya salah apa-apa padamu bukan?"
kata Waskita. Orang itu menyeringai saja. Kemudian Waskita melihatnya. Tubuh
manusia itu berubah menjadi tubuh macan.
Kepalanya tetap kepala manusia berambut putih. Dja Lubuk datang dari Tapanuli
Selatan ke ibukota karena mengetahui anaknya dianiaya. Dia sengaja tidak mau
datang ke Pos Polri atas beberapa pertimbangan.
Kalau muka Waskita diterangi, tentu akan kelihatan dia pucat bagaikan mayat. Dia
tidak bisa mengeluarkan kata-kata.
"Kau tidak ingin menendang rusuk dan meninju mukaku?"
tanya Dja Lubuk. Waskita tidak menjawab. Tetapi dia ingat pada Erwin yang tadi disiksanya sampai
pingsan. Dewi KZ 242 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Ampuni saya," kata Waskita.
"Ampun untuk dirimu dan tiada ampun dari aku untuk lain orang?" tanya harimau
berkepala manusia itu. Waskita bertambah takut. Ini tentu pembalasan atas kekejamannya tadi. Dia begitu
sombong dan tak kenal kemanusiaan pada Erwin yang tidak melawan.
"Aku datang dari jauh Waskita," kata makhluk itu.
"Bagaimana iblis ini tahu namanya", pikir Waskita. Dia bertambah takut.
"Kau punya rasa takut juga" Mengapa kalau di tempatmu bertugas kau begitu ganas"
Sudah berapa banyak orang yang kau siksa tanpa bisa melawan?"
Waskita tidak menjawab. "Ampunilah aku, aku akan jadi orang baik. Tidak lagi akan mengulangi perbuatan
begitu. Ampunilah," mohon Waskita.
Dia begitu takut dan mungkin saat itu baru dia merasakan bagaimana orang yang
dihantui rasa takut. "Aku tidak akan menyia-nyiakan kedatanganku sejauh itu.
Waskita. Coba kau lihat di peta berapa jauh dari Tapanuli ke mari. Kau terlalu
kejam pada anakku Erwin. Kau harus membayar untuk itu."
"Saya tidak punya uang," jawab Waskita dalam kegugupan dan kepanikan.
"Tak usah dengan uang. Aku pun tidak membutuhkannya."
"Ambillah segala milikku mana yang bapak ingini."
"Aku cuma mau mengambil satu dari sekian banyak milikmu itu."
"Ambillah, apa saja yang bapak suka." Dia mendapat harapan kembali karena merasa
akan dibebaskan. Dewi KZ 243 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Nyawamu!" kata Dja Lubuk. Mendengar itu Waskita tersentak dan napasnya hampir
saja terhenti. "Tapi saya sudah minta ampun!"
"Meminta satu hal. Siapa pun boleh meminta. Memberi merupakan hal lain lagi.
Dalam hal ini aku yang menentukan.
Dan aku tidak akan mengampuni kau. Dosamu terlalu banyak sudah. Kau lebih ganas
dari hewan. Kawanmu itu juga."
Dja Lubuk menyuruh Waskita mendorong sepeda motornya rapat ke pinggir jalan.
"Bersiaplah untuk mati Waskita," kata Dja Lubuk. Kini dia mengangkat kedua kaki
depannya yang tegap-tegap menghempaskan Waskita lalu merobek-robek perutnya
sampai isinya berkeluaran. Kemudian dia pergi. Sebenarnya Dja Lubuk tidak suka
akan pembunuhan, tetapi hati-hati kotor yang bersarang di dalam diri sementara
manusia jualah yang selalu memaksa dia.
PATROLI keamanan yang lewat di Jalan Slipi menjelang pagi tertarik melihat
sepeda motor tergeletak di pinggir jalan.
Dan terkejut setelah melihat bahwa di sampingnya ada mayat berseragam Polisi.
Seorang di antara mereka mengenal korban.
Waskita segera dilarikan ke rumah sakit, tetapi dia sudah mati sejak dikoyakkoyak tadi. Menjelang subuh itu juga Pos tempat dinas Waskita mengetahui apa yang telah
terjadi. Mereka melihat ke kamar tahanan Erwin. Dia masih di sana dalam keadaan
babak belur dan muka berlumuran darah. Terang, bukan dia yang melakukan.
Keesokan paginya berita itu tersiar luas. Memang, kejadian, aneh selalu lekas
tersiar. Kebaikan yang dilakukan diam-diam yang jarang diketahui orang. Uluran
tangan orang-orang dermawan yang tidak memburu publikasi juga tidak diketahui
Dewi KZ 244 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
masyarakat. Tetapi tiap kejadian yang aneh, apalagi yang menyangkut nyawa
manusia masih selalu dapat tempat di antara lima juta penduduk Jakarta. Walau
bagaimanapun sibuknya sebagian besar di antara mereka tiap hari.
Seorang petugas Polri, Miran, pagi itu gemetaran mendengar kejadian itu. Seluruh
semangat ke "hebatan" lenyap dari dirinya.
Dan semua anggota Polri, terutama yang bertugas di Pos Polisi tempat tahanan
Erwin ingin tahu, apakah pembunuhan misterius atas diri Waskita ada hubungannya
dengan penahanan diri orang yang dikenal sebagai manusia harimau itu. Dan sudah
tentu Miran dihujani dengan pertanyaan pertanyaan, karena mereka mengetahui,
bahwa dia turut memeriksa orang itu. Tidak ada harimau lepas dari kebun binatang
di Jakarta. Lalu bagaimana Waskita bisa mati karena robekan harimau"
Dengan gugup dan wajah pucat Miran menceritakan, bahwa Waskita pada malam yang
lalu telah memeriksa tahanan dengan mempergunakan kekerasan yang keterlaluan.
Bahwa Waskita telah menendang dan meninju Erwin. Juga telah mengejek dan
menantangnya. "Coba terangkan dengan persis apa saja kata Waskita,"
tanya Letnan Pol. Suyono.
"Dia bilang ingin melihat Erwin menjelma jadi manusia harimau, karena dia tidak
akan takut. Bahkan dia akan menembaknya," jawab Miran.
"Tetapi kematiannya bukan disebabkan oleh Erwin," kata Suyono. "Apakah kau pikir
dilakukan oleh ayahnya yang kata orang selalu membantu anaknya?"
Dewi KZ 245 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Miran tidak menjawab. Dia bertambah takut. Erwin tidak berdiri sendiri di dunia
ini. Masih ada ayahnya untuk membalas dendam.
"Kau tidak turut menyiksa tahanan itu?" tanya Suyono.
Miran diam. Suyono mengerti, bahwa bawahannya itu tentu juga ambil bagian dalam
kekerasan terhadap Erwin. Tetapi dia tidak diapa-apakan oleh pembunuh Waskita.
Mengapa" Apakah pembunuh aneh itu pakai pandang bulu sebagaimana manusia biasa juga
sering pandang bulu terhadap sesamanya"
"Kau pikir makhluk yang membunuh kawanmu itu membalas dendam atas perlakuan
terhadap Erwin?" tanya Suyono.
Miran tidak berani menjawab.
Tiba-tiba terdengar bagaikan angin bertiup kencang di dalam ruangan itu. Aneh.
Di luar tidak ada apa-apa. Bulu kuduk Miran berdiri. Begitu juga Suyono. Ini
kekuatan gaib. Mau tidak mau dia harus percaya akan adanya kekuatan yang tidak bisa dijelaskan
dengan hukum akal. Miran terjerit secara tiba-tiba. Menyebabkan Suyono sangat
kaget dan beberapa petugas yang ada di luar ruangan itu juga masuk; Mereka pun
merasakan angin kencang itu. Tetapi mereka tidak melihat apa-apa.
"Ada apa Miran?" tanya Suyono. Di situ tampaklah bahwa mereka semua, walaupun
menyandang pistol di pinggang, hanya manusia biasa juga. Takut pada keanehan
yang tidak bisa dimengerti suara auman harimau. Kuat sekali. Padahal tidak ada
satu makhluk pun yang terlihat. Yang ada hanya mereka saja.
"Ampun . . . ampun," kata Miran. Entah kepada siapa dia minta ampun. Kawankawannya heran dan kian takut. Pasti ada setan yang hanya dilihat oleh Miran
karena hanya kepadanya dia memperlihatkan diri.
Dewi KZ 246 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Mengapa kalian tahan anakku yang tidak berdosa itu"
Kalau ditahan lalu dibebaskan karena tidak terang kesalahannya aku tidak
keberatan. Itu memang hak dan bahkan kewajiban kalian sebagai penegak hukum!"
Suara itu begitu lantang. "Mengapa kalian diam?"
Tidak ada seorang pun yang menyahut. Mau berkata kepada siapa, karena hanya
suara yang ada. Memang selalu orang katakan, hantu bisa bersuara tanpa
memperlihatkan diri. Dan itulah yang dikatakan ada suara tetapi tiada rupa.
"He Miran, kau dengan kawanmu itu kemarin malam yang menyakiti anakku sampai ia
pingsan hah! Kau jangan berlagak bodoh. Itu atasanmu Suyono bertanya, mengapa
kau tidak menjawab!" Kini Miran gemetaran dan semua kawannya memandang dia.
Suara itu berkata lagi: "He Letnan Suyono, anak buahmu itu rupanya tidak bisa
atau tidak mau bicara. Biar aku menerangkan. Kemarin malam Waskita dan Miran
memukuli, menendangi dan meninju anakku. Tidak cukup begitu, anakku yang tak
berdaya untuk melawan itu malah dihina! Mengapa orang kecil selalu diperlakukan
tidak adil" Sedangkan aku ta-hu, kalian juga tahu, ada banyak orang-orang lain
yang terang bersalah, tetapi bebas berkeliaran karena mereka bagaikan kebal
hukum. Yang tidak bisa dibuktikan kesalahannya dan yang tidak bisa dianggap
melanggar hukum! Kalian malahan ambil muka pada mereka. Kalau orang semacam
anakku disangka bersalah, maka tiada maaf lagi terus kalian hajar semau-mau
kalian. Dan kalian merasa jadi orang hebat! Hayo, bicaralah siapa yang mau
bicara!" Suara itu membentak dan terdengar angker sekali. Sebab suara itu tak
lain daripada suara Dja Lubuk.
Letnan Polisi Suyono dan bawahannya masih menanti apa lagi yang akan terjadi.
Tetapi ternyata angin berhenti dan suara itu pun menghilang dengan tidak
memberitahu lebih dulu, Dewi KZ
247 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
sebagaimana dia tadi menggema tanpa memberitahukan kedatangannya.
"Tolonglah saya Pak," kata Miran kepada Suyono. "Dia tentu akan membunuh saya.
Selamatkan saya. Saya tidak mau mati. Saya hanya terbawa-bawa karena diajak oleh
Waskita untuk menyiksa Pak Erwin."
Eh, mendadak tukang pukul ini jadi bilang "bapak" terhadap Erwin. Padahal
orangnya pun tidak ada di sana. Dia masih merasakan sakit-sakit di seluruh
tubuhnya. "Coba bawa tahanan itu kemari Abbas," kata Suyono kepada seorang bawahannya.
Manusia Harimau Karya S B. Chandra di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
Tak lama antaranya Erwin sudah ada di ruangan, masih dengan muka berlumuran
darah kering. Suyono mempersi-lakannya duduk. Dia tunduk saja.
"Erwin, saudara mau memaafkan petugas ini," tanya Suyono. Yang dimaksudkan
Miran. Yang ditanya tidak menjawab.
Miran, tanpa dapat menahan diri oleh takut, berlutut di hadapan tahanan yang
kemarin merasa terkuat di dunia, kini merasa jadi insan yang paling tidak
berdaya. Tanpa ma lu-malu dia berkata: "Saya telah membuat kesalahan Pak. Saya
minta maaf. Janganlah bunuh saya!"
Erwin jadi heran. Kenapa Polisi yang seorang ini" Siapa yang mau membunuh dia"
Erwin belum tahu apa yang telah terjadi. Dja Lubuk sengaja tidak memberitahu.
Karena dia menunjukkan rasa heran, Suyono lalu menceritakan tentang Waskita yang
mati di pinggir Jalan Slipi dengan perut dirobek oleh kuku harimau sehingga
isinya berserakan. "Apakah Tuan-tuan menuduh saya pula?" tanya Erwin.
Dewi KZ 248 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Tidak," jawab Suyono. "Saudara ada di sini. Saya ingin bertanya, apakah saudara
barangkali mengetahui siapa yang membunuh Waskita?"
Sebelum Erwin menjawab, terdengar suara keras: "Dia tidak tersangkut di dalam
pembunuhan itu. Aku yang membunuh.
Kalian tangkap dan hukumlah aku! Itu akan dapat dikatakan adil. Tetapi kalau
manusia lain yang tidak berdosa kalian tahan dan siksa, maka kalian termasuk
orang-orang yang akan menerima kutuk!"
Ayahnya. Itu suara ayahnya. Air mata Erwin menggenang.
Dia terlalu terharu. Rupanya dalam keadaan bagaimanapun ayahnya tidak akan
membiarkan Erwin seorang diri. Rupanya dia dibiarkan kemarin dengan nasibnya
supaya dia tahu, bagaimana sementara manusia bisa buas bagaikan hewan terganas
terhadap sesama manusia. Karena tidak bisa dibuktikan bahwa Erwin melakukan pembunuhan, apalagi kematian
Waskita oleh robekan harimau terang dilakukan oleh makhluk lain, maka Erwin
dibebaskan. Tetapi dengan amat mengherankan semua petugas, dia kini menolak untuk pulang ke
rumahnya. "Tetapi saudara sudah dianggap bersih," kata Suyono.
"Meskipun begitu saya tidak mau pulang!" kata Erwin.
"Tetapi saudara tidak boleh tinggal di sini!"
"Nanti kalau terjadi kecelakaan semacam tadi malam, saya pula yang dituduh."
"Tidak, kini tidak lagi. Sudah terbukti bahwa ada makhluk lain yang
melakukannya. Tetapi, kalau boleh kami ingin mohon pertolongan," kata Suyono.
"Rasanya orang semacam saya tidak punya daya untuk menolong apa pun. Diri saya
sendiri selalu terancam oleh berbagai macam fitnah."
Dewi KZ 249 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Kami telah mendengar sendiri tadi. Suara yang tidak kelihatan orangnya itu.
Kami harap saudara menolong," kata Suyono. Dia tidak sanggup menerangkan lebih
terperinci daripada itu. Dia yakin bahwa Erwin tentu mengerti apa maksudnya.
Tetapi Erwin tidak menjawab.
Lalu Suyono memberanikan diri bertanya: "Maafkan saya.
Suara tadi tentu mengenal saudara. Kalau saudara mengenalnya. Tolonglah kami.
Agar kami jangan diganggu, karena kami juga tidak akan mengganggu dia. Dia gaib,
sedangkan kami dan kita semua orang biasa." Kini dia memasukkan Erwin sebagai
orang biasa. Erwin tidak sampai hati untuk tidak mengakui suatu kebenaran. Bahwa
orang yang ada suara tetapi tidak kelihatan rupanya itu ayah kandungnya.
Yang sudah lama meninggal dan dikuburkan di dekat kota Penyambungan Tapanuli
Selatan. Setelah dibujuk, akhirnya Erwin mau pulang, tetapi dia tidak menyanggupi apa-apa
mengenai permintaan Suyono.
TIGA malam telah berlalu tanpa kejadian yang menghebohkan.
Tetapi pada malam keempat setelah kematian Waskita, ratusan penduduk di sekitar
tempat tinggal Hadijah jadi gempar karena menyaksikan perempuan itu melahirkan
anak setengah harimau. Mukanya saja yang bagaikan manusia, tetapi selebihnya
anak macan. Melihat kenyataan itu perempuan yang berharap akan mendapat bayi
sebagus anak Erwin dan Indah itu jadi histeris. Dia lalu teringat bahwa dulu dia
pernah ingin melihat Indah melahirkan anak setengah manusia. Seluruh keluarga
Hadijah pun malu bukan buatan. Inilah suatu hukuman bagi orang yang jahat mulut
dan busuk hati, pikir mereka.
Karena tak tahan malu, Hadijah . . . ketika keluarganya lengah . . . pergi ke
dapur mencari pisau pemotong daging. Dia Dewi KZ
250 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
ingin membunuh anaknya, kemudian dirinya sendiri. Itulah jalan yang paling baik.
Tidak akan ada bisik-bisikan atau penghinaan yang akan didengar. Bagi dia, mati
akan lebih baik daripada meneruskan hidup di dunia ini. Dan dia merasa, bahwa
semua ini adalah balasan atas dirinya yang pernah buruk. Hadijah juga ingat
bahwa dia telah mohon bantuan Erwin dan Indah agar dipintakan anak yang cantik.
Dia pun meminta agar boleh bertemu dengan Dja Lubuk.
Tetapi ketika dia pandangi bayinya yang akan direnggut nyawanya itu, Hadijah
menangis. "Malang nasibmu nak. Ibu yang salah, kau harus menanggung akibatnya.
Mestinya cukuplah aku saja yang dihukum. Bukankah kau tidak tahu apa-apa"
Bukankah kau tidak turut mengatai Erwin dan Indah!"
Hadijah menengadah ke atas dan meminta kepada Tuhan agar dia diampuni. Dia pun
meminta, kalau boleh Tuhan menjadikan anaknya menjadi bayi biasa.
Hadijah berkata dengan linangan air mata: "Bapak Dja Lubuk, aku menyesal. Aku
mengaku bersalah. Erwin dan Indah, sebelum aku mengakhiri hidup aku mengaku
bersalah. Memang aku telah keliru tidak pernah secara terus terang mengakui dosaku pada
kalian." Kemudian perempuan itu berkata lagi: "Hanya Kau Tuhan yang dapat
berbuat segalanya. Jadikanlah bayiku ini sebagaimana anak lainnya. Tak usah cantik Tuhan, asal
jangan seperti ini!" Dia lalu menangis.
Kemudian pisau diangkat, tetapi ketika dia mau meng-hujamkannya, dia terjerit.
Bayi itu, dengan kehendak Tuhan, telah berubah menjadi biasa. Hadijah kini
menangis tanpa dapat menahannya lagi. Tangis syukur dan terima kasih kepada
Tuhan yang telah mengabulkan permintaannya. Benarlah Tuhan teramat Pemurah dan
Penyayang. Benarlah Tuhan dapat berbuat apa pun yang dikehendakinya. Hadijah
mencium bayinya, sehingga anak itu pun basah oleh air mata. Lalu anak itu
menangis, menandakan kehidupan dan kehadirannya di Dewi KZ
251 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
dunia. Setelah itu Hadijah bingung. Dia telah bertekad bunuh diri. Dan dia hanya
memintakan perubahan bagi anaknya yang tidak berdosa.
Permintaan itu telah dikabulkan. Dia tidak meminta apa-apa bagi dirinya, karena
dia telah bersedia menebus kesalahannya dengan nyawa. Dia harus menebus katakatanya. Dipandangnya anaknya untuk terakhir kali dan mengucapkan selamat tinggal.
"Semoga kau selamat di dunia ini. Ibumu bersalah.. Ibu menebus dosa dan janji
Ibu, sayang," lalu Hadijah hendak menyudahi nyawanya dengan pisau daging itu.
Tetapi aneh, tangannya tertahan, tak bisa bergerak. Di hadapannya berdiri Dja
Lubuk yang dia begitu ingin ketemu.
Dengan badannya harimau dewasa dan muka orang tua berambut putih dengan mata
yang tajam dan amat berwibawa.
"Tuhan telah mengabulkan permohonanmu. Anakmu sudah jadi anak yang cantik.
Mengapa kau mau meninggalkannya"
Siapa yang akan menyusui dan merawatnya?" tanya Dja Lubuk.
Hadijah gemetar ketakutan dan bertanya: "Siapakah kakek yang sakti?"
Dja Lubuk menjawab: "Aku bukan sakti, Dijah. Aku dan anakku Erwin adalah justru
orang-orang malang yang harus begini. Bukan kehendak kami sampai kami jadi
begini. Kadang-kadang menyimpang dari manusia biasa. Siapalah yang suka jadi buruan dan
hinaan masyarakat, Dijah. Kau tadi baru merasakan, sampai kau mau bunuh diri.
Tak ada yang lebih berat daripada malu di dunia ini bukan?"
Hadijah terdiam, sedih dan terharu mendengar suatu pengakuan dari makhluk yang
begitu ditakuti dan di benci.
Rupanya manusia harimau bisa begitu lemah lembut, lebih lembut daripada
sementara manusia yang membungkus diri dengan kehalusan palsu belaka.
Dewi KZ 252 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Tetapi saya tadi berjanji akan bunuh diri, hanya meminta agar bayi saya dirubah
jadi bayi biasa," kata Hadijah.
"Janji pada siapa?"
"Pada diriku sendiri ataukah kepada Tuhan?" Hadijah bingung.
"Tuhan tidak mau bersahabat dengan orang yang sesat atau menyesatkan diri. Orang
bunuh diri adalah orang sesat Jangan Tuhan dibawa-bawa. Perbuatan sesat karena
menurutkan bisikan iblis. Perbuatan baik karena mengikut ajaran Tuhan,"
kata Dja Lubuk. Hadijah yang termasuk wanita kuat pada agama jadi tambah heran. Orang ini bukan
orang sembarangan. la berilmu. Orang Islam yang tahu akan ajaran Islam. Jikalau
begitu, benarlah keadaannya sebagai manusia harimau bukan kehendak sendiri
tetapi karena nasib yang tidak terelakkan.
"Saya dulu sangat membenci anak Kakek!" kata Hadijah mengakui.
"Aku tahu. Bukan hanya engkau membenci dia. Banyak orang membenci kami karena
tidak mengetahui betapa sedih nasib kami. Lalu mereka menganiaya kami. Dan
keharimauan dalam diri kami jadi bangkit melawan," kata Dja Lubuk sambil menarik
napas. "Saya menyesal atas semua kejahilan saya."
"Sudah, lupakan itu. Yang bernama manusia di dunia ini memang mungkin saja
membuat satu atau lain kesalahan.
Hanya malaikat yang tidak berbuat salah."
Mendengar betapa lapang hati Dja Lubuk, perempuan itu jadi tambah terharu dan
tambah merasakan betapa jahatnya dia dulu terhadap Indah dan Erwin.
Dewi KZ 253 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Terima kasih Kakek. Boleh saya anggap Erwin sebagai saudara saya?"
"Tentu saja asal kau ingat bahwa dia itu sama halnya dengan aku, hanya tergolong
makhluk yang dihina orang."
"Jangan katakan itu lagi. Bukankah Kakek katakan, bahwa mereka berbuat begitu
karena kekurangan pengetahuan."
Mendengar itu Dja Lubuk tertawa. Kata-katanya dikem-balikan oleh Hadijah.
"Kau wanita bijak. Sudahlah aku mau pergi. Jaga anakmu baik-baik," lalu dia
menghilang. Lama setelah Dja Lubuk pergi Hadijah masih termangu memandangi
anaknya yang cantik. Dia bagaikan mimpi, padahal semuanya dialaminya sendiri, karena kedatangan Dja
Lubuk dan perubahan bayinya semua kenyataan belaka.
KETIKA kenalan-kenalan Hadijah yang lain berkunjung untuk melihat bayinya yang
disebar ceritakan bertubuh harimau, mereka seperti tidak percaya akan apa yang
mereka lihat. Semua yang sudah ke sana mengatakan Hadijah beranak setengah
harimau, tetapi yang mereka lihat kini bayi yang cantik dan mungil. Orang-orang
yang menyiarkan cerita itu berbohong untuk menimbulkan kehebohan ataukah Hadijah
telah mencuri bayi lain lalu ditukarkan dengan anaknya sendiri.
Diam-diam di antara yang datang ada petugas-petugas yang melakukan kunjungan itu
sebagai dinas. Untuk melihat sendiri kenyataannya. Mana bayi harimau itu" Mereka
pun tidak berani mengajukan pertanyaan kepada Hadijah. Itu semacam penghinaan.
Masih syukur mereka termasuk petugas yang mengerti perasaan orang lain. Kalau
mereka itu penyelidik-penyelidik konyol . . . jumlahnya banyak . . . mereka akan
menunjukkan lagak lagu yang tengik.
Dua orang yang datang ke tempat Hadijah untuk dinas itu menyampaikan apa yang
mereka lihat kepada atasan mereka.
Dewi KZ 254 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Dan atasan ini kebetulan Manurung, perwira Polisi asal Tapanuli Utara pula. Dia
tidak yakin, bahwa kenalan-kenalan Hadijah bercerita bohong mengenai bayi
berkepala harimau. Dia lebih percaya, bahwa di ibukota ini sedang datang tamu-tamu gaib dari
Sumatera. Dan kalau ada tamu yang begitu maka di sini sudah pasti ada kerabat
dan musuh mereka. Kematian Waskita di Slipi adalah suatu tanda bahwa makhluk gaib itu ada. Erwin
ada di dalam tahanan kala itu. Maka sudah tentu ayahnya itulah yang datang
membalaskan sakit hati anaknya. Orang yang sok tidak percaya tahyul boleh bilang
ini hanya omong kosong, tetapi bagaimanapun kosongnya adalah suatu kenyataan
bahwa Waskita dirobek oleh seekor harimau atau makhluk aneh semacam harimau yang
tidak suka memakan daging atau darah manusia.
"Hati-hati di dalam hal ini Giman," kata Manurung kepada bawahannya bernama
Wagiman." Jangan main kasar. Kita menghadapi sesuatu yang gaib. Yang menurut
kepercayaan sementara orang di negeri kami bisa baik sekali, tetapi juga bisa
melakukan kekejaman kekejaman berat sebagai pembalasan. Jangan sakiti hati
makhluk yang tidak nampak ini, begitu juga orang-orang yang diperkirakan ada
hubungan dengannya. Kita harus mendapat suatu kepastian, tapi jangan sembarang
tuduh atau menarik kesimpulan yang wajar. Kau tahu maksudku" Kesimpulan wajar
adalah bahwa Hadijah memang melahirkan anak aneh, lalu dia malu dan mencuri bayi
orang lain. Bayinya sendiri mungkin dibunuh. Itu suatu kesimpulan wajar. Tetapi
oleh karena berbagai kenyataan terjadi tidak menurut akal yang wajar, maka
janganlah mudah saja menarik kesimpulan yang wajar itu. Kau mengerti?" tanya
Manurung. Wagiman mengerti maksud atasannya, dan karena dia kebetulan asal Cirebon, pernah
dengar tentang ilmu-ilmu gaib beberapa orang Cirebon yang sukar masuk di akal,
maka dia percaya akan keterangan atasannya.
Dewi KZ 255 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Petang itu Wagiman kembali ke rumah Hadijah. Dia merasa datang terlambat, karena
di sana sudah ada Miran, yang diam-diam ingin memecahkan perkara misterius ini.
Dia mendengar juga apa yang diceritakan orang tentang anak harimau, lalu dia
melihat adanya anak manusia. Mana bisa anak itu berubah sendiri. Maka dia
menarik kesimpulan yang wajar tadi.
"Saya tidak ingin menuduh apa pun Bu Hadijah," kata Miran sebelum Wagiman
datang, "tetapi bagaimanakah cerita tentang bayi Ibu ini?" Hadijah mengatakan
bahwa barangkali begitulah sudah kehendak Tuhan, karena dia meminta agar bayinya
dirobah. Permintaannya dikabulkan Tuhan. Dia sama sekali tidak mau menceritakan
tentang kenapa dia tidak jadi bunuh diri dan juga tidak tentang Dja Lubuk yang
datang ke sana. Mendengar ini Miran tertawa menyindir, lalu keluarlah katakatanya yang kurang menyenangkan Hadijah. Bahwa Hadijah mungkin menyuruh orang
menukar anak kandungnya dengan anak yang ada sekarang. Di saat itulah Wagiman datang.
Karena Wagiman masih atasan Miran, maka ia mohon diri. Langsung kembali ke
tempatnya berdinas. Sebagaimana dinasehatkan oleh Manurung, penegak keamanan Wagiman mengajukan
pertanyaan dengan bijaksana.
Bahwa ia merasa turut gembira karena cerita-cerita pertama tentang bayi Hadijah
ternyata tidak benar. Tetapi perempuan itu segera menyela, bahwa cerita itu
benar. Memang semula anaknya setengah harimau, tetapi Tuhan telah mengabulkan
permintaannya. Anaknya menjadi bayi biasa. Dia juga menceritakan, bahwa Miran
telah mencurigai dia. Dan kecurigaan itu sama sekali tidak pada tempatnya.
"Mungkin dia orang tak beragama, dan tidak percaya pada kebesaran Tuhan," kata
Hadijah. "Lahirnya anak ajaib itu mungkin karena saya tadinya berhati dengki sekali
kepada Erwin dan isterinya Indah. Tetapi kemudian saya menyesali pikiran saya
dan bayi saya yang Dewi KZ
256 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
busuk itu. Tuhan mengampuni saya dan bayi saya diganti Tuhan," kata Hadijah.
Setelah diam seketika, Hadijah bertanya apakah Wagiman percaya akan
kemahabesaran Tuhan" Dan Wagiman benar-benar percaya akan keterangan Hadijah.
Semua dilaporkannya kepada atasannya, Manurung. Perwira Polisi ini pun percaya
pada kekuatan Tuhan yang tiada terbatas. Pada sifatnya Yang Maha Pengampun dan
Pengasih. Tetapi selain itu masih ada dalam dugaannya, bahwa Dja Lubuk dan Erwin
turut pegang peranan, walaupun hanya kecil, di dalam segala kejadian ini.
Manusia Harimau Karya S B. Chandra di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
Berapalah kehebatan manusia harimau atau manusia ajaib bagaimanapun,
dibandingkan dengan kebesaran Ilahi.
Jam delapan malam itu, Erwin memerlukan datang ke rumah Hadijah karena dia pun
mendengar pula tentang kejadian yang aneh itu. Dia menyatakan turut gembira,
tetapi Hadijah menceritakan semua yang telah terjadi. Mulai dari bayi bertubuh
harimau sampai kedatangan ayah Erwin dan anjurannya yang membuat Hadijah tidak
jadi menemui jalan sesat Menyudahi hidup dengan bunuh diri.
"Terimalah saya sebagai saudaramu, Erwin. Saya telah menanyakannya kepada ayahmu
dan dia menyetujui!" pinta Hadijah. Laki-laki itu menerimanya dengan senang
hati. "Mungkin masalah ini masih ada buntutnya Kak," kata Erwin. "Orang yang bernama
Miran itu mau mengubah kebenaran ini untuk jadi suatu kehebohan. Dia juga pernah
menyakiti saya hampir mati ditahanan. Juga Waskita yang mati di tengah jalan
itu." Erwin lalu diam. Hadijah juga diam.
Mungkin kejadian tentang anaknya yang berubah itu mau diperpanjang oleh Miran.
Malam itu Erwin mengunci diri. Kalau tadinya dia sudah melupakan perlakuan Miran
atas dirinya, maka kini semua terbayang kembali. Ayahnya sudah menerima Hadijah
untuk Dewi KZ 257 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
diangkat sebagai saudaranya. Maka kewajibannyalah untuk menolong perempuan yang
baru bahagia tetapi mungkin akan diseret pula ke kantor Polisi itu. Erwin
teringat pada Sutan Tabiang Jurang yang telah mengangkat dirinya sebagai cucu,
ketika harimau jadi-jadian ini mengunjungi dia di kuburan Raja Tigor di Muara
Sipongi. Disapunya dahinya tiga kali dan digosok-gosoknya kedua belah matanya.
Dia menyebut nama Angku nya itu. Lalu terjadilah apa yang telah dijanjikan Sutan
Tabiang Jurang. Erwin dalam tempo cepat menjadi seekor harimau tanpa ekor. Dia
membaca mantera yang di-pelajarinya dari kakeknya supaya tidak dilihat oleh
siapa pun. la keluar rumah, seekor harimau jadi-jadian berjalan menuju Kantor Polisi. Dia
melihat manusia dan kendaraan yang kian lama bertambah banyak di kota
metropolitan itu, tetapi tidak seorang pun melihat dia.
Akhirnya sampailah Erwin di tempat Miran sedang tugas malam. Dia masuk dari
pintu depan, melalui beberapa orang polisi, tetapi mereka tidak melihat bahwa
seekor harimau tanpa buntut begitu mudah dan tenang-tenang telah berada di
kantor mereka. Harimau itu hanya mencari satu orang saja. Dilihatnya Miran
sedang membersihkan pelurunya di dalam sebuah ruangan. Temannya Endang membaca
majalah. Erwin batuk. Bagaikan manusia biasa. Persis hanya jarak satu meter dihadapan Miran. Polisi itu terkejut, karena
kawannya duduk di tempat lain, lebih kurang tiga meter dari dia. Tetapi segera
disangkanya bahwa pendengarannya hanya khayal belaka. Suara batuk itu terdengar
lagi. Masih di hadapan Miran, yang lalu menoleh ke kawannya. Tampak Endang asyik
membaca. Batuk itu terdengar lagi. Jelas bukan Endang yang batuk. Kelihatan
nyata oleh Miran. Kini rasa terkejut berubah jadi kecurigaan disertai takut.
Dewi KZ 258 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Kau dengar Endang?" tanyanya. Kawannya bertanya apa maksud Miran.
"Suara batuk itu!" jawab Miran.
"Aku dengar. Bukan kau yang batuk" Dari luar barangkali."
"Tidak. Persis di hadapanku!"
"Kau jangan main-main Ran. Sudah terbukti bukan"
Kematian Waskita. Jangan kau mempermainkan dia. Nanti dia marah dan benarbenaran datang ke mari. Aku dengar dia bisa berada di mana saja. Aku pernah juga
mendengar tentang makhluk aneh atau jadi-jadian dari cerita orang-orang tua dan
dari buku-buku." Batuk itu terdengar lagi Kini Endang pun turut terkejut.
Karena suara itu benar-benar dari hadapan Miran. Dia lalu mau keluar tetapi
terduduk kembali. Bagaimana dia bisa kuat berdiri. Ada harimau dewasa muncul
begitu mendadak. Di tengah kantor Polisi. Miran telah terbisu. Tidak bisa
mengeluarkan suara. Endang memandang makhluk itu bagaikan orang bodoh. Masih
dapat dilihatnya bahwa hewan ajaib itu tidak mempunyai buntut.
Dia mendekati Miran lalu berkata: "Rupanya kau manusia yang tidak pernah mau
melihat kesalahanmu. Sekarang kau mau mencelakakan Hadijah. Kau tidak percaya,
bahwa Tuhan-lah yang memberi dia anak mungil itu. Bukan mencuri anak orang lain
seperti hendak kau hebohkan dan bikin ramai. Orang tak berdosa mau kau bikin
susah. Yang benar-benar bersalah, mengacau keamanan atau ketenteraman tak
tertangkap olehmu. Sebenarnya aku heran bagaimana orang-orang semacam kau ini bisa dipakai sebagai
penegak keamanan!" Miran tidak menjawab. Takutnya kini memuncak. Dia hanya
menunggu kematian. Beginilah barangkali Waskita dulu dibunuh oleh harimau
manusia itu. Dewi KZ 259 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Tanpa memberitahu apa yang mau dikerjakannya, dia memegang kedua bahu Miran lalu
menggigit kuduknya dengan mulutnya yang hanya punya gigi sebagai manusia tambah
empat taring. Kata Sutan Tabiang Jurang, kalau menggigit akan menyebabkan
korbannya gila. Miran tidak berdaya melawan. Dia rasakan kuduknya digigit, tetapi dia hanya
merasa sedikit perih kemudian panas.
Tidak terlalu sakit. Semua terjadi di hadapan Endang. Bagaikan melihat bioskop
dengan cerita Dracula atau Exorcist Kemudian tenang-tenang dia berdiri di
hadapan kedua petugas keamanan itu. Katanya dengan kalimat yang jelas:
"Jangan mudah menyangka buruk pada orang lain.
Tanyailah diri sendiri betapa baik atau buruknya engkau Miran.
Engkau ini hidup bagaikan orang gila, jadi yang sebaliknya engkau benar-benar
gila. Orang gila benar tidak seberbahaya orang yang kelihatan wajar tetapi punya
jiwa gila. Semacam kau dan banyak lagi yang macam kau ini. Mereka ini membuat
orang salah nilai atas dirinya, maka jatuhlah rupa-rupa tugas berat, penting
ataupun tugas-tugas kemanusiaan atas diri mereka. Coba kau pikir, dan kau
Dewi~Kz Endang, yang akan jadi saksi hidup dalam kejadian ini, bagaimana kalau
tugas-tugas kenegaraan berada di tangan orang-orang yang punya sifat atau cara
berpikir yang gila. Tidakkah rakyat dan negara ini akan hancur" Katakan ini
kepada kawan-kawanmu. Katakan yang datang kemari menemui kalian bernama Sutan
Tabiang Jurang asal negeri Kerinci di Sumatera Barat. Kurasa sudah cukup.
Kuharap kau jadi petugas keamanan yang baik Endang, supaya aku tidak perlu
datang mencoba manisnya darahmu!"
Harimau buntung itu lalu pergi dengan tenang, melalui ruangan depan, tempat
duduk bercakap-cakap beberapa petugas untuk malam itu. Tetapi mereka tidak
melihatnya karena harimau itu tidak ingin dirinya dilihat mereka.
Dewi KZ 260 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Setengah jam kemudian barulah Endang bisa melaporkan kejadian itu. Dia
menceritakan semua, sampai kepada perginya harimau besar tanpa ekor itu melalui
ruang depan. Dia mengatakan, bahwa Miran digigit di kuduk, tetapi tidak sampai
menyebabkan terjerit-jerit Mereka semua lalu melihat bekas gigitan itu yang
dibiarkan Miran tanpa banyak bicara. Dan dia hampir tidak berkata sepatah pun
tentang kejadian itu. "Benarkah begitu ceritanya Miran?" tanya seorang kawan melihat dia diam saja.
Dia hanya mengangguk lalu tertawa kecil. Kemudian tambahnya, "Aku digigit, di
kuduk, geli-geli rasanya hi hi hi."
Kawan-kawannya melihat perubahan dan keanehan pada diri Miran.
Mendengar kejadian itu Perwira Polisi Manurung sendiri memerlukan datang ke
sana. Mengajukan pertanyaan, tetapi sangat berhati-hati. Mendengar, bahwa yang
datang itu seekor harimau buntung menamakan dirinya Sutan Tabiang Jurang dan
berasal dari Kerinci, bulu kuduk Manurung jadi meremang.
Inilah dia harimau jadi-jadian yang bisa berada dekat sekali tanpa kelihatan
oleh siapa pun. Banyak kisah mengenai makhluk ini. Makhluk yang semasa hidup
sudah ditakuti atau dijauhi. Berbeda dengan harimau manusia, makhluk ini selalu
menyamar bagaikan manusia biasa ke rumah-rumah orang. Di zaman dulu selalu
mencari tempat duduk di dekat lobang lantai, dari sana dia bisa menjulurkan
ekornya kalau dia mulai menjadi harimau. Rumah yang lantainya terbuat dari
bambu, nibung atau papan selalu punya celah di antara deretan bambu atau nibung.
Dan menurut yang banyak diceritakan, di daerah Kerinci ada manusia-manusia yang
semacam ini, kadangkala mengembara ke daerah-daerah lain.
"Kau tidak merasa sakit Miran," tanya Manurung.
Dewi KZ 261 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Miran menjawab dengan tertawa saja. Tambah jelas, bahwa dia sudah berubah.
Karena pengaruh gigitan itukah" Dan bagaimanapun Manurung berpesan agar berita
itu jangan sampai bocor ke luar, keesokan paginya dua harian pagi telah
memuatnya secara terperinci. Tambah gegerlah penduduk. Ada beberapa banyak dan
beberapa macam harimau yang memilih sasarannya di Jakarta"
RATUSAN ribu anak manusia mengikuti kisah-kisah kematian yang disebabkan
kedatangan makhluk-makhluk dari pedesaan Sumatera ke Ibukota. Ratusan ribu pula
melihatnya sebagai akibat oleh sombongnya yang ditakdirkan punya nasib lain
daripada sesamanya. Suatu kejadian yang dilihat dengan dua kacamata. Yang satu
sebagai penyebab yang lainnya sebagai akibat.
Tetapi hanya sedikit atau bahkan mungkin tidak ada orang yang mengetahui, bahwa
yang paling sedih dan terharu oleh kisah itu adalah Maryatie, seorang dara
sekitar dua-puluhan yang telah lebih dari lima tahun bermukim menuntut ilmu di
Jakarta. Tak lain, karena dia berasal dari Kerinci, tetapi bukan sembarang
Kerinci. Dia adalah cicit dari Sutan Tabiang Jurang.
Dia sudah mendengar kisah tentang keturunannya dari ibu kandungnya, anak dari
Sutan Tabiang Ngarai. Dan Sutan Tabiang Ngarai ini adalah anak kandung dari
Sutan Tabiang Jurang. Sama halnya dengan Sutan Tabiang Jurang, maka Sutan
Tabiang Ngarai juga pernah semasa hidupnya jadi harimau jadi-jadian, tetapi
sejak dia meninggal dan dikuburkan di Tanjungpura Langkat, Sumatera Utara, tidak
terdengar lagi kisah kembalinya ke dunia. Dia tamat bersama tamatnya hidup nyata
di dunia. Menurut kisah, dua ulama yang hadir semasa pemakamannya di bekas kota Kerajaan
zaman pra-merdeka, telah memandikannya dengan air sungai Wampu yang diberi tujuh
macam bunga semua berlainan warna, tiga macam Dewi KZ
262 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
wangi-wangian dan setelah dikafani, mayat itu dibalut lagi dengan kain kuning,
sebilah pisau yang dipakainya selama hayatnya disertakan di dalam kain kafannya.
Tiga hari tiga malam pula kedua ulama itu telah mengaji untuknya memintakan
kepada Yang Maha Kuasa agar dia diberi ketenangan dan tidak lagi mengikat siapa
pun di dunia, dia telah menjadi penghuni akhirat, maka hendaknya di sanalah dia
berdiam apa pun yang harus diterimanya dari Tuhan sebagai imbalan segala amalan
atau kejahatannya di dunia.
Bersedianya kedua ulama melakukan segala itu untuk almarhum Sutan Tabiang Ngarai
adalah karena dia seorang yang baik hati, suka menolong sesama manusia dan
meskipun dia pada tiap malam Senin menjelma jadi harimau penuh, dia tidak pernah
mengganggu siapa pun. Lebih daripada itu dia adalah seorang pemeluk Islam yang
setia memenuhi segala yang wajib bagi penciptanya. Tuhan Seru Seluruh Alam.
Maryatie mengunci diri di kamarnya, mengingat-ingat segala apa yang dituturkan
Ibunya yang sama halnya dengan dia juga sangat terkejut dan terharu. Betapa
tidak. Yang membunuh Miran tak lain daripada leluhur mereka sendiri.
Di waktu dia melamun memikirkan peristiwa itulah, Maryatie merasa bagaikan
dihembus-hembus angin. Sesuatu yang aneh, jika terjadinya di dalam sebuah kamar
tanpa hawa pendingin dan tanpa kipas angin. Bulu roma Maryatie berdiri.
Kemudian seorang tua tegak di sampingnya. Dengan pakaian serba hitam, termasuk
ikat kepalanya. Misainya melintang ke atas bagaikan bentuk tanduk dalam ukuran
kecil. Pada pipinya sebelah kiri ada tahi lalat ditumbuhi beberapa helai rambut.
"Kau cicitku tak perlu takut padaku. Aku datang menemuimu dan ibumu, karena
sudah telanjur datang ke Jakarta ini. Tugasku membantu Erwin, manusia baik yang
bernasib buruk itu. Kurasa patutlah seorang leluhur semacam Dewi KZ
263 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
aku datang menemui keturunannya yang tidak pernah dilihatnya semasa hidup. Ibumu
pun tidak pernah kulihat kala aku masih belum tutup usia. Kini aku senang
melihat wajahmu setelah aku tadi menemui ibumu. Aku senang kalian sehat-sehat.
Ada suatu pesanku untukmu Maryatie. Kau jumpai Erwin dan Isterinya. Katakan
terus terang kau siapa. Kalian akan menjadi bagaikan keluarga dekat. Erwin itu
orang baik, begitu pula isterinya."
"Aku akan melakukannya Angku," kata Maryatie.
"Satu pesan lagi," kata Sutan Tabiang Jurang tertawa.
"Jangan kau sampai jatuh hati pada Erwin. Perempuan mudah jatuh hati pada lakilaki yang ganteng, lebih-lebih lagi pada laki-laki yang baik budi. Seringkah
tidak peduli bahwa lakilaki itu sudah ada yang punya, bahkan sudah beristeri.
Kalau kau sampai khilaf dan melupakan pesan Angku ini, kau akan Angku bawa
pergi." Orang tua itu lalu mengusap-usap dahi cicitnya dan mengatakan dia hendak
kembali ke Sumatera. Maryatie terbingung bingung. Leluhurnya datang mengunjungi dan bicara dengannya.
Betapa anehnya hidup ini. Kiranya cerita-cerita di dalam buku atau majalah tidak
selalu khayalan belaka. Orang http://kangzusi.com yang sudah puluhan tahun mati
bisa datang dalam bentuk dan suara ketika dia masih hidup. Betapa besarnya
kekuasaan Tuhan mempertemukan dua hambaNya yang punya hubungan keluarga pada
kesempatan seperti ini. Sehingga yang mati bisa mengenal yang masih hidup dan
yang hidup mengenali rupa orang yang telah tiada, yang semasa hayatnya tidak
pernah dikenalnya. Sedang Maryatie memikirkan dan membayangkan kembali semua yang baru saja
berlalu, ibunya masuk. Berbeda dengan anaknya yang tenang-tenang, ibu ini malah
sedikit panik. Katanya dia tadi sekitar setengah jam yang lalu didatangi oleh kakeknya yang
bernama Sutan Tabiang Jurang itu.
Dewi KZ 264 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Aku percaya menceritakannya padamu Mar," kata ibunya.
"Saya baru saja dikunjungi dan diajak ngomong," kata Maryatie. "Angku baik
sekali mama," ujarnya. "Rasanya bagaikan mimpi, tetapi sebenarnya suatu
kenyataan." "Apa saja katanya kepadamu?" tanya ibu gadis itu. Maryatie menceritakan semua
dan pada akhirnya mengatakan, bahwa dia masih kangen kepada leluhurnya itu. Kini
sekali lagi dia berkata: "Aku masih ingin melihat Angku mama. Beliau datang hanya Sebentar. Aku tidak
pernah merindukan beliau karena belum pernah melihatnya sebelum hari ini. Tetapi
kini, setelah aku bertemu dengan Angku, aku jadi senang dan rindu. Betapa akan
bahagianya kalau Angku kini ada di tengah-tengah kita mama. Kita bisa ngomongngomong dengan beliau. Lagi pula aku mau minta penjaga diri," kata Maryatie.
Meskipun dia sudah di tingkat dua Fakultas Ekonomi pada Universitas Trisakti,
dia termasuk orang yang percaya pada ilmu-ilmu orang dulu. Dia tidak akan
bersandar pada jimat dan semacamnya, tetapi dia menganggap tidak ada ruginya
memakai jimat atau membaca-baca mantera.
Ibu Maryatie mengatakan, bahwa dia pun senang telah kedatangan kakeknya yang di
masa beliau masih hidup dia belum lahir.
Tiba-tiba Maryatie merasa tubuhnya bagai ditiup-tiup angin kembali seperti tadi
menjelang kedatangan leluhurnya. Kini pun hembusan itu pertanda akan kedatangan
Sutan Tabiang Jurang. Dia berdiri di sana dengan gayanya yang gagah walaupun
dalam pakaian sederhana serba hitam.
"Kau anak baik Maryatie. Kau ingin melihat aku lagi, ini aku kembali. Pandanglah
sepuas hatimu. Bila kau kehendaki aku akan datang. Sudah tentu aku sayang pada
cicit yang menyayangi aku."
Dewi KZ 265 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Lalu kepada cucunya dia berkata:
"Engkau mudah terkejut Yana. Beda dengan anakmu. Dia tenang-tenang saja. Aku
tadi menyuruh anakmu supaya dia mengunjungi Erwin yang jadi buah bibir
masyarakat. Kau juga baik ke sana Yana. Kukatakan pada anakmu supaya jangan
sampai menaruh hati pada Erwin. Dia itu terbilang keluarga kita. Aku kenalan
baik Raja Tigor, kakek Erwin. Mula pertama aku bertemu Erwin di Muara Sipongi
ketika dia bertapa di kuburan ompungnya. Kau tahu apa artinya ompung, bukan.
Manusia Harimau Karya S B. Chandra di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
Kakek." Setelah diam sejenak Sutan Tabiang Jurang berkata:
"Tak usah hebohkan tentang kedatanganku ini. Tak perlu orang tahu tentang
hubungan kalian dengan aku. Hanya akan membawa cerita sensasi. Kalian tahu,
manusia suka pada hal-hal yang menghebohkan. O, ya kau mau penjaga dirimu
Maryatie." Maryatie mengatakan keinginan hatinya, supaya jangan ada orang yang dengki dan
bermaksud buruk terhadap jimat Suka atau bencinya orang kepada kita tergantung
pada diri kita sendiri. Yaitu sikap dan kelakuan kita terhadap orang lain.
Kalau kita tidak- menyakiti orang, maka orang pun .tidak akan menyakiti kita.
Maryatie membantah: "Tidak selalu begitu Angku. Dulu barangkali, di zaman Angku.
Kini keadaan sudah berubah.
Biarpun kita tidak menganggu orang kadang-kadang ada orang mau merusak atau
menyusahkan kita. Terhadap orang macam inilah aku ingin jaga diri. Apalagi zaman
sekarang banyak manusia palsu. Manis dimulut jahat di hati."
Ibu Maryatie membenarkan cerita anaknya lalu dia sendiri pun minta di "isi."
Dewi KZ 266 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Diisi dengan apa?" tanya Sutan Tabiang Jurang yang suka kelakar. "Dengan duit
aku tidak bisa, karena aku tidak punya dan tidak butuh. Dengan ilmu kebal boleh,
kalau kau ingin jadi perempuan kebal, kemudian membuat rombongan pertunjukan
mengembara dari satu kota ke lain kota atau desa. Tapi awas, uang karcis nanti
dicatut oleh yang jaga loket." Dan anehnya roh yang menjelma itu tertawa-tawa,
bagaikan orang benar saja.
"Bukan itu," kata Nuryana. Mukanya memerah. Sutan Tabiang Jurang mengerti.
Cucunya itu sudah empat tahun menjanda. Suaminya telah meninggal ditabrak mobil
ketika menyeberangi jalan. Supir lalu melarikan diri dan tidak pernah
tertangkap. "Kasian suamimu itu. Dia orang baik. Aku akan cari supir yang membunuh dia,"
kata Sutan Tabiang Jurang. Teringat pada peristiwa itu, Nuryana menitikkan air
mata. "Tapi aku akan membantumu, kalau memang itu yang kau ingini. Memang baik kalau
kau punya teman hidup lagi. Kau tidak pernah mengkhianatinya, kalian bercerai
karena dia telah dipanggil pulang. Walaupun caranya amat menyedihkan. Tapi aku
mau mengatakan ini: Kalau seorang laki-laki tertarik pada orang wanita karena
wanita itu memakai daya tarik buatan, maka jodoh mereka tidak akan lama. Tidak
akan melebihi tujuh belas bulan. Kekuatan ilmu itu akan habis. Dia akan jadi
benci padamu. Kau yang semula dilihatnya begitu cantik akhirnya menjadi wanita
yang menurut pandangan matanya sangat memualkan. Karena akan ditinggalkannya.
Lain halnya kalau kau memperolehnya melalui jalan yang wajar. Membuat lakilaki
sayang pada kita tidak terlalu susah Yana. Laki-laki butuh wanita. Tinggal
persyaratan yang harus kita miliki untuk membuat dia selalu sayang, tidak
inginkan yang lain, karena semua-muanya yang dikha-yalkannya telah diperolehnya
dari kita. Mau apa lagi. Hanya laki-laki yang ditemani iblis yang Dewi KZ
267 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
masih mencari wanita lain, padahal dia sudah mempunyai isteri yang memberikan
segala-galanya yang dibutuhkan oleh seorang suami," kata Sutan Tabiang Jurang.
Pada saat itulah terdengar geledek yang mengejutkan.
Bagaimana tidak. Hari sedang terang benderang. Mendengar geledek di saat yang
tidak wajar itu, ibu dan anak saling pandang. Selain bertanya di dalam hati juga
timbul rasa takut, apakah pula gerangan yang akan terjadi.
Tetapi Sutan Tabiang Jurang meredakan, katanya: "Tidak apa-apa. Ada orang
ditimpa bencana karena kesalahannya sendiri."
"Bencana apa Angku?" tanya Maryatie.
"Orang disambar petir, karena dia pernah bersumpah bersedia disambar geledek
kalau dia berdusta. Orang di dunia suka mempermainkan sumpah. Yang bernasib sial
akan menerima kutukan dari sumpahnya sendiri."
"Bagaimana angku bisa mengetahui itu?" tanya Maryatie lagi.
"Dari pengalaman. Ada banyak pengetahuan di dunia yang tidak bisa dipelajari di
sekolah apa pun. Hanya bisa dari pengalaman. Orang yang disambar petir itu
perempuan di sebelah Barat dari rumah kalian ini. Entah apa sumpahnya dulu aku
tidak bisa tahu. Manusia, sekalipun jadi-jadian tidak bisa mengetahui semuamuanya. Hanya Tuhan yang sanggup. Aku tiobk pernah bersumpah. Tetapi karena ulah
sumpah jualah makanya sampai jadi begini. Mungkin ayahku atau kakekku pernah
membuat sumpah yang berat!" kata Sutan Tabiang Jurang.
Anak dan Ibu menyatakan terima kasih atas kedatangan leluhur mereka dan
mengulangi lagi keinginan mereka akan mempunyai benda guna pelindung diri.
Mereka tidak malu, Dewi KZ
268 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
karena mereka mendengar selama tiga puluh tahun yang belakangan ini kian banyak
orang lari ke ilmu kebatinan, ke jampi dan jimat dan mantera-mantera yang
tadinya hanya diselidiki dan dipelajari oleh orang-orang di desa. Selama
kemerdekaan sudah banyak pula kepercayaan orang desa yang jauh dari kemodernan,
merasuki diri orang kota. Untuk macam-macam tujuan guna manis dipandang, untuk
disukai atasan, supaya orang lemah hati dan supaya selamat dalam menjalankan
segala muslihatnya, termasuk muslihat jahat. Padahal sebaik-baiknya ilmu gaib
adalah untuk kebajikan. "Aku tidak membawa apa-apa selain daripada diriku. Tetapi permintaan kalian akan
kupenuhi, manakala aku kembali.
Hanya aku ingin katakan, bahwa untuk memiliki jimat dari manusia jadi-jadian
harus tabah memenuhi beberapa syarat.
Dan diantara syarat itu ada yang berat," kata Sutan Tabiang Jurang.
"Jangan lama-lama, Angku. Ada seorang pemuda keturunan orang pandai yang selalu
mengejar-ngejar diriku. Pernah bertemu pandang, matanya bagaikan menembus
jantungku. Aku jadi lemah dan tertunduk dibuatnya. Dan aku tidak menyukainya. Konon dia
keturunan siluman ular."
"Memang ada orang memancarkan ilmu dari mata. Yang tak kuat akan binasa
dibuatnya. Tetapi kalau kita kuat, kitalah yang membuat dia tunduk. Bahkan
dengan pandangan mata kita bisa membuat matanya menjadi rabun untuk tidak dapat
melihat lagi selama-lamanya kecuali kalau diobati oleh orang yang membutakannya
itu. "Huh seram sekali," kata Maryatie. "Aku tida"v menghendaki itu. Aku cuma ingin
supaya betapa dan apa pun kekuatan gaibnya, dia tidak bisa mempengaruhi aku,
Angku. Tidak ada niat untuk menyakiti apalagi membutakan dia."
Dewi KZ 269 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Sutan Tabiang Jurang senang mendengar dan permisi kembali ke seberang. Cicit dan
cucunya melepas kekeraiban-nya dengan linangan air mata. Mereka terharu
mengalami sesuatu yang tidak pernah mereka impikan.
Setelah roh itu menghilang, Maryatie dan ibunya segera ke rumah Erwin. Mereka
belum berkenalan tetapi mengetahui di mana dia tinggal. Bukan hanya mereka,
tetapi banyak penduduk yang tahu. Karena Erwin selalu jadi buah bibir.
Setelah diterima dan duduk, Maryatie menceritakan apa yang baru dialami dan apa
yang dipesankan oleh moyangnya.
Mendengar itu Erwin memandangi tamunya. Keturunan Sutan Tabiang Jurang yang baru
saja membantu dia. Tetapi dia sendiri tidak tahu bahwa roh jadi-jadian itu punya
keturunan di Jakarta dan berkunjung pula ke sana.
Melihat pandangan Erwin, hati Maryatie tergoncang. Betapa tenang pandangannya.
Alangkah bedanya dengan laki-laki yang selalu mengikuti dan pernah menatap dia
dengan pancaran api yang menembus. Dia tahu bahwa Erwin kadang-kadang menjelma
menjadi setengah harimau, tetapi dia toh menyukainya. Betapa bahagia isterinya,
pikir Maryatie. Kalau dia punya suami dia ingin yang seperti Erwin. Kalaulah
Erwin ini masih bujangan, kalau dia tidak mengejar, maka dialah akan menguberuber Erwin. Tidak perlu malu. Ada wanita-wanita yang berdaya upaya merebut hati
pria yang berkenan di hatinya. Buat apa mesti malu untuk akhirnya tidak mendapat
sesuatu yang ingin dimiliki. Terpikir pada saat itu, bagaimana dia akan senang
kalau menjadi isteri Erwin. Tetapi jangan dimadu. Itu dia tak mau. Lalu dia
memandang Indah yang turut duduk dan ngomong-ngomong bersama. Sirik Timbul di
hati Maryatie. Indah bukan keturunan harimau atau jadi jadian.
Kenapa mesti dia yang berbahagia memiliki Erwin" Mulanya Indah tidak tahu kalau
dia dipandangi dan dinilai, tetapi suatu saat dia bertemu pandang dengan
Maryatie. Dia tersenyum. Dewi KZ 270 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Dibalas dengan senyum oleh Maryatie, tetapi senyum itu senyum buatan. Bukan
suatu senyum ikhlas. Maryatie lalu berpikir, apa yang sebaiknya dilakukan untuk merebut Erwin.
Menurut keyakinannya dia lebih cantik dari Indah dan pandangan Erwin yang lembut
juga memberi harapan kepadanya, bahwa laki-laki itu tidak akan menolak kasihnya.
Mendadak terdengar lagi petir menggeledek, untuk kedua kali hari itu. Maryatie
memandang ibunya. Indah memandang Erwin. Bagi mereka sesuatu yang aneh selalu
jadi pikiran, karena kehidupan mereka mempunyai kelainan daripada manusia lain.
"Akan ada apa Er?" tanya Indah kepada suaminya.
"Ah, tak apa-apa. Mungkin ada syaitan bersembunyi di dekat-dekat sini," jawab
Erwin sebab geledek itu terdengar dekat sekali. Tiba-tiba tubuh Maryatie
tergoncang-goncang tanpa ada yang menggoncang. Tetapi Maryatie melihatnya.
Dan yang dilihatnya tak lain daripada moyangnya yang tadi baru mengunjunginya
dan berjanji akan memberi jimat penjaga diri.
Roh berujud manusia itu berkata: "Kau tak beriman, padahal kau taat mengerjakan
suruh Allah. Jangan kau kira sembahyang saja sudah cukup bagi seorang Islam.
Ketulusan dan kebersihan hati termasuk yang paling utama. Sudah kukatakan jangan
jatuh hati pada Erwin."
Mendengar ini Maryatie merasa malu sekali. Moyangnya bicara biasa, tidak
berbisik. Terbukalah rahasianya bagi semua yang hadir. Dia memandang Erwin,
kemudian Indah, tetapi heran mereka hanya melihatnya dengan rasa tak mengerti.
Dan Maryatie tidak perlu terlalu malu, kalau dia mengetahui, bahwa segala apa
yang dikata moyangnya hanya teruntuk bagi dirinya.
Dewi KZ 271 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Hanya dia yang mendengar. Itulah kegaiban di dalam hidup yang aneh.
"Tak usah kau malu," kata Sutan Tabiang Jurang. "Mereka tidak mendengar. Dan
mereka juga tidak melihat aku. Tetapi kalau kau masih punya pikiran untuk
menyingkirkan Indah guna merebut suaminya maka aku akan menampakkan diri bagi
mereka dan aku akan membawa kau pergi sebagaimana kukatakan tadi di rumahmu."
Maryatie merasa lega karena kedatangan dan suara moyangnya tidak dilihat dan
didengar oleh hadirin lainnya, termasuk ibunya sendiri. Betapa malu kalau mereka
mengetahui apa yang tadi dipikirkannya. Dan Maryatie tahu bahwa moyangnya bukan
sekedar menakut-nakuti dia. Roh itu punya pandangan yang jauh, dapat melihat apa
yang akan terjadi. Sutan Tabiang Jurang telah mengetahui lebih dulu, bahwa
cicitnya itu akan jatuh hati pada Erwin.
"Kenapa kau Mar?" tanya ibunya.
"Tidak apa-apa. Memangnya mengapa aku mama?"
"Kau tergoncang goncang. Ada yang menggoncang dirimu?"
"Tidak," jawabnya bohong.
Tetapi Sutan Tabiang Jurang tidak marah akan kebohongan yang tidak merugikan
siapa-siapa Maryatie tidak ingin dihukum oleh moyangnya. Dia bangkit mengulurkan
tangan kepada Indah, lalu kepada Erwin. Katanya: "Moyangku berpesan agar kita
hidup berkeluarga. Kuharap kalian menerima." Erwin dan Indah merasa girang. Dan
Indah lalu memeluk Maryatie, sambil berkata: "Kau pantas jadi adikku, kalau kau
sudi." "Aku bangga mempunyai kakak sebagai saudaraku sendiri,"
jawab Maryatie. Dia malu. Betapa baik perempuan ini.
Dewi KZ 272 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Sungguh hanya setanlah yang mau mengkhianati orang sebaik Indah.
Masih lama mereka berbeka-beka di sana. Erwin menceritakan keturunannya dan asal
usulnya. Begitu pula Nuryana.
MANURUNG memberi briefing kepada bawahannya mengenai apa-apa yang terjadi pada
beberapa hari terakhir. Juga tentang cerita-cerita mengenai manusia harimau atau harimau jadi-jadian.
"Tidak banyak, tetapi di Sumatera bukan kejadian yang aneh," kata Manurung.
Wagiman menceritakan tentang kepercayaan dan kejadian-kejadian yang hampir sama
di beberapa daerah di Jawa seperti di Banten, Cirebon dan Ponorogo. Memang aneh
kalau seorang perwira Polisi memberi ceramah mengenai keajaiban dan kegaiban,
tetapi semua mereka telah mendengar bahkan melihat apa yang terjadi. Endang
disuruh menceritakan kembali apa yang dilihatnya menjelang Miran digigit oleh
harimau sehingga menjadi gila. Bagaimana orang tidak takut, kalau harimau hampir
sebesar lembu muda bisa liwat tanpa kelihatan. Bisa menggigit membuat orang jadi
gila. Mengingat itu semua yang mendengar kisah Manurung dan Endang jadi merasa
serem. Bulu roma berdiri. Kata orang kalau bulu roma berdiri, ada sesuatu
makhluk halus di dekat kita. Dan oleh kepercayaan itu beberapa orang penegak
hukum memandang ke sekitarnya. Manurung sendiri merasa bahwa ada sesuatu di
sekitar mereka. Lalu terdengarlah suara itu. "Aku ada bersama kalian.
Namaku Sutan Tabiang Jurang. Nasib menentukan aku jadi harimau jadi-jadian. Aku
sudah lama meninggalkan dunia tempat kalian melakukan segala perbuatan. Yang
jahat dan yang baik. Tetapi rohku tinggal sebagaimana roh-roh lainnya.
Kalian tahu yang dikuburkan hanya jasad. Aku baru kali ini Dewi KZ
273 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
sampai di Jakarta," dan suara itu diselingi tawa kecil. "Untung aku tidak
kesasar. Bisa juga kutemukan Miran yang telah menyakiti cucuku Erwin. Aku ingin
mengatakan kepada kalian.
Dia orang baik, jangan kalian ganggu. Kalau kalian menyusahkan dia maka aku akan
mendatangi kalian. Akan kubawa kalian ke Sumatera. Kujadikan budakku menjaga dan
membersihkan kuburan ku. Kalian dengar?"
Meskipun rata-rata mereka dilengkapi dengan senjata tergantung di sisi pinggang
masing-masing, namun suara pemberitahuan kemudian ancaman itu membuat mereka
takut. Ada yang jadi pucat dengan badan gemetar. Bagaimana tidak!
Ada suara, dekat, mengancam tetapi tidak kelihatan. Kalau dia mau, semua petugas
keamanan itu dapat digigitnya untuk menjadi gila. Betapa hebatnya, kalau
sekumpulan manusia penjaga keamanan menjadi orang-orang yang harus diamankan
karena mengganggu keamanan. Lebih baik menghadapi puluhan bandit yang kelihatan
daripada menghadapi satu makhluk yang begitu menakutkan tetapi sama sekali tidak
diketahui di mana dia berdiri.
Manurung juga buka suara. Hati-hati dia berkata: "Ompung, kami hanya insan-insan
lemah yang berkewajiban memelihara keamanan. Kami tidak akan menyusahkan siapa
pun yang tidak menyusahkan masyarakat. Kami mohon maaf karena ada di antara
kawan-kawan kami yang telah menyakiti cucu Ompung!"
"Mereka telah menerima hukumannya. Kalian semua telah melihat. Kuharap yang
begitu tidak akan terjadi lagi. Tidak ada siapa pun akan merasa beruntung," kata
Sutan Tabiang Jurang. "Aku percaya janjimu Manurung. Dan aku tahu bahwa di antara kalian banyak yang
baik. Penjaga keamanan untuk masyarakat yang jutaan jumlahnya di Jakarta ini
untuk mana kalian menerima upah yang belum seimbang. Aku bisa mengerti mengapa
banyak di antara kawan-kawan kalian yang Dewi KZ
274 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
menjaga lalu lintas tergoda untuk menerima sekedar upeti dari banyak kendaraan.
Kalian membutuhkannya, tetapi ingat, itu tetap suatu kesalahan. Dan kalau
kesalahan jadi kebiasaan, maka sulitlah untuk diobat. Semoga orang-orang besar
yang baik hati akan memikirkan nasib Polisi yang masih menerima imbalan terlalu
kecil dibandingkan dengan pekerjaan berat disertai risiko besar. Aku pun punya
seorang cucu di Jambi yang jadi Polisi semacam kalian."
Setelah diam sejenak. Sutan Tabiang Jurang berkata lagi:
"Aku telah melihat kalian satu demi satu. Kutandai wajah-wajah kalian. Kalau
kalian memerlukan aku di dalam menjalankan tugas yang baik demi kepentingan
negara ini aku akan datang. Beritahu kawan-kawan kalian. Sutan Tabiang Jurang
tidak akan mengganggu siapa pun, selama dia atau sanak keluarganya tidak
disakiti."
Manusia Harimau Karya S B. Chandra di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
Suara langkah berat terdengar, tetapi yang menyebabkan suara itu tidak juga
kelihatan. Agak lama kemudian baru Manurung dengan semua bawahannya saling
pandang. Heran bagaimana pendatang itu mengenal Manurung.
"Orang halus itu mengenal Bapak," kata Wagiman tak dapat menahan ingin tahunya.
"Katanya sekarang dia mengenal kita semua."
"Nampaknya begitu. Itulah kesaktiannya. Di daerah kami memang banyak hal-hal
yang gaib, tak dapat dipecahkan oleh akal biasa," jawab Manurung.
"Apakah mungkin dia datang kembali?"
"Sudah dikatakannya, dia tidak mengganggu kalau tidak disakiti sanak
keluarganya." "Siapa siapakah sanak keluarganya" Apakah Bapak tahu?"
"Mana aku bisa tahu," jawab Manurung.
Dewi KZ 275 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Tidakkah dapat Bapak tanyakan kepadanya?" tanya seorang bawahan Manurung
bernama Akmal. "Dia sudah pergi. Bukankah kita tidak usah kuatir kalau kita tidak mempunyai
niat menyusahkan siapa-siapa?"
"Ya betul Pak, tetapi kita ini penegak hukum," kata Akmal.
"Penegak hukum tidak mengandung makna menyakiti seseorang, bahkan harus
menegakkan hukum. Misalnya ada pencopet dikeroyok oleh orang banyak pun harus
kita selamatkan. Pengadilanlah yang menentukan. Ditahanan dan penjara pun dia
tidak boleh disakiti secara di luar hukum."
Akmal tidak bertanya lagi. Dia memang merasa takut, karena dia termasuk seorang
petugas yang ringan tangan dan kaki. Suka memukul dan menendang, sama seperti
Miran dan Waskita. Dia merasa kuatir, karena baru dua hari yang lalu dia
memukuli seorang tahanan sehingga orang malang itu babak belur. Kesalahannya
sampai ditangkap karena menyambar dua potong bahan pakaian. Dan dia melakukannya
karena isterinya akan melahirkan sedang dia tidak punya biaya untuk keperluan
itu. Buruk memang nasib maling kecil. Seringkah hukum berlaku timpang. Keras terhadap
yang ukuran mini, kadang-kadang ringan atau tidak acuh terhadap kelas berat.
Setelah Manurung memberi nasihat supaya semua bawahannya jangan sok aksi dan
overacting, dia menceritakan lagi bahwa orang sakti atau harimau jadi-jadian
tidak pernah mungkir janji. Dan kalau orang melanggar pesannya setelah dia lebih
dulu memberi ingat, maka akan berat risikonya. Jadi-jadian tidak makan orang,
tetapi dia mengisap darah. Dan kalau toh dia berselera mau makan, maka hanya isi
perut seperti hati, jantung dan paru-paru saja yang diambilnya. Usus jarang
kejadian. Dewi KZ 276 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
DI HUTAN LEBAT daerah Cikotok Banten, Mbah Panasaran yang sudah terkenal tak
bisa tua dan teramat cantik sedang marah-marah pada Ki Ampuh. Dia merasa dibuat
malu, ketika Erwin mengalahkan muridnya itu di hadapan matanya.
Dan karena rasa malu itulah makanya dia melarikan Ki Ampuh dengan cara yang
gaib. Hilang mendadak dari depan Erwin.
Bukan karena dia kasihan pada Ki Ampuh. Bukan karena dia mau membela nama
muridnya itu. Mbah Panasaran mau memelihara namanya sebagai orang sakti yang
jarang ada tandingannya di mana pun. Dan sebenarnya dia memang punya ilmu-ilmu
yang tidak dimiliki oleh orang sakti lain, umpamanya awet muda. Umur ratusan
tahun kelihatan bagaikan dara dua puluhan. Cantik lagi. Dia pun bisa menyelinap
ke kota mengambil pemuda-pemuda yang disukainya untuk dijadikan budak di
istananya. Budak dalam arti kata memuaskan nafsu sex nya Konon, karena selalu
makan pemuda-pemuda remaja inilah makanya dia tidak bisa tua.
Kalahnya Ki Ampuh oleh Erwin adalah karena dia belum cukup berisi, tetapi merasa
dirinya sudah luar biasa. Mungkin juga karena dia takabur, sedangkan ilmu,
sebenarnya tidak boleh membuat orang jadi takabur.
"Kau murid dungu Ki Ampuh. Belum ada muridku seperti kau. Kau bikin malu dan
jatuh namaku! Kau tidak menilai kekuatan lawan dulu, menyangka dirimu yang
paling hebat di dunia ini. Ilmu selalu gagal, kalau yang punya melakukan
kejahatan berlebih-lebihan. Aku telah melihat Erwin.
Sebenarnya dia orang baik. Kalau tadinya aku tahu bahwa dia itu begitu ganteng
dan baik, maka kau tidak akan kudidik. Kini keadaan sudah jadi lain. Aku
terpaksa mengirim kau lagi mengalahkan dia, karena Erwin sudah tahu bahwa kau
muridku. Dan kalau kau gagal lagi, maka kau kuambil untuk kuberikan jadi makanan
ularku. Kau dengar?" bentak Mbah Panasaran.
Dewi KZ 277 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Laki-laki yang biasanya di kampungnya ditakuti orang, terbalik menjadi orang
takut di hadapan seorang wanita. Dia tidak menyahut. Tetapi Mbah Panasaran tidak
puas dengan berdiam diri begitu. Ditanyanya sekali lagi, apakah Ki Ampuh
mendengar apa yang dikatakannya. Setelah murid tua itu mengangguk sambil
mengatakan telah memahami, warita sakti itu melanjutkan: "Terus terang aku tidak
punya ilmu untuk membuat engkau jadi harimau atau mengharimau-kan diriku
sendiri. Yang begitu kebanyakan ilmu orang seberang. Tetapi kau telah kubuat
kebal, hanya kau tidak bisa menghilangkan diri di hadapan Erwin ataupun lawan
lain. Aku punya ilmu itu, lain caranya dengan ilmu Sumatera, tetapi tak kalah
hebatnya. Kau mau ilmu itu?" "Itulah yang saya harapkan mbah guru," jawab Ki Ampuh.
"Baik itu akan kuberikan, kalau kau dapat memenuhi permintaanku."
"Syarat apa pun akan saya penuhi," jawab Ki Ampuh.
Mendengar ini Mbah marah dan berkata: "Lagi-lagi kau memperlihatkan
kecerobohanmu. Belum kau dengar apa syaratnya telah kau katakan, bahwa kau
sanggup memenuhi segala apa yang akan kupinta. Bodoh, kau betul-betul bodoh.
Seperti kerbau yang bertubuh manusia," kata Mbah Panasaran dengan bahasa Sunda
yang kasar. "Kalau kukatakan, setelah mendapat ilmu itu kau harus bunuh diri,
kau mau?" "Tidak mbah, maafkan muridmu yang dungu ini," kata Ki Ampuh tanpa malu-malu. Dan
mbah memang suka dengan orang berkata merendahkan diri begitu.
"Baiklah kumaafkan. Untuk ilmu itu kau bawakan aku seorang anak muda umur dua
puluh tahun, belum pernah tidur dengan perempuan, baik perawan maupun janda atau
bini orang atau pelacur. Dia harus masih laki-laki 'perawan. Kau mengerti?"
Dewi KZ 278 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Mengerti mbah. Akan saya bawakan." Pada saat itu dia teringat akan kemanakannya
yang santri, tak suka perempuan, menuntut ilmu dunia dan akhirat dengan sangat
tekun. "Orangnya harus putih kuning, keturunan ningrat, anak tunggal di dalam keluarga.
Kalau kau sanggup sekarang juga kau kuisi. Tetapi kalau kau mendustai aku, maka
ilmu itu tidak akan mempunyai kekuatan di dalam dirimu."
Jikalau begitu tambahan syaratnya, maka kemanakannya tidak cocok. Pertama bukan
ningrat, kedua tidak putih dan ketiga bukan anak tunggal. Tetapi dia tetap
menyanggupi. Kalau baru mencari pemuda yang begitu, walaupun sulit, pasti akan didapatnya.
Dia punya banyak jalan dan akal untuk membawa pemuda itu ke istana wanita yang
selalu haus lakilaki muda itu.
Terpikir diam-diam di hati Ki Ampuh, mengapa Mbah Panasaran memilih laki-laki
muda yang tidak punya pengalaman" Kehausan sex pasti tidak akan dapat ditolong
oleh pemuda-pemuda masih ijo. Tetapi kesenangan lain dia bisa dapat. Dan
sesungguhnyalah, Mbah Panasaran bukan mengharapkan kepuasan sex dari mereka,
tapi menghendaki 'keperawanan' pemuda-pemuda itu. Dia wanita pertama. Cairan yang dituangkan
untuk pertama kali ke dalam diri wanita oleh pemuda-pemuda itu akan membuat si
wanita awet muda. Lalu kata Mbah Panasaran selanjutnya: "Dan apa boleh buat Ki Ampuh. Ilmu ini
menghendaki satu syarat lain lagi. Kau harus meniduri aku. Dan aku harus benarbenar merasa senang. Di saat itu aku akan pindahkan ilmu menghilangkan diri itu."
Ki Ampuh malu mendengarnya. Dia heran ada ilmu harus melalui tidur bersama. Sama
halnya dengan dukun laki-laki cabul yang menipu perempuan-perempuan dengan dalih
memantapkan ilmu dengan jalan tidur bersama dia. Dan Dewi KZ
279 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
wanita-wanita dungu yang butuhkan pertolongannya membiarkan diri mereka ditipu.
Ki Ampuh tidak menjawab, tetapi mengangguk. Kerja, berat, tetapi dia butuh ilmu
menghilang. BERTEKAD untuk membalas dendam terhadap musuh terbesarnya, maka Ki Ampuh
bersedia melakukan apa saja.
Sekiranya disuruh makan kotoran Mbah Panasaran pun dia akan mau. Namun begitu
dia bertanya pada dirinya sendiri apakah ia sanggup memenuhi tuntutan sebagai
syarat peman-tapan ilmu hilang diri yang satu itu. Meniduri gurunya. Apakah dia
tidak akan ketakutan karena tidak sederajat. Dalam hal begitu apakah dia sanggup
melaksanakan tugas sebagai lakilaki. Kalau dia tidak sanggup, dia bukan saja
malu, tetapi mungkin guru dewi~kz berumur ratusan tahun yang bagaikan dara dua
puluhan itu akan murka dan menghukum dia.
"Apa yang kau pikirkan Ki Ampuh?" tanya Mbah Panasaran melihat muridnya itu
bagaikan bingung. Dia bertanya, tetapi sebetulnya dia tahu apa yang dipikirkan
oleh Ki Ampuh. Kemudian tanpa menunggu jawaban Ki Ampuh dia berkata:
"Kau harus sanggup. Terserah padamu bagaimana caranya.
Dan aku harus merasa lega. Kalau tidak, kau akan kukebiri,"
begitu ancam Mbah Panasaran. Kecut hati Ki Ampuh. Tetapi dendam mau dibalas. Apa
boleh buat, dia akan melaksanakannya dengan ilmu-ilmu yang pernah didengar
tetapi belum pernah dipraktekkannya.
Bertanya Ki Ampuh: "Kapan tugas yang satu ini harus saya laksanakan mbah guru?"
"Kapan kau siap untuk itu" Ingat, aku hanya memberi kesempatan satu kali. Kalau
kau gagal, maka saat berikutnya kau bukan laki-laki lagi. Lenyap pulalah segala
hasratmu untuk membalas dendam."
Dewi KZ 280 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Saya minta tempo lima hari, mbah guru. Semoga saya tidak akan mengecewakan,"
kata Ki Ampuh. Selama lima hari itu Ki Ampuh akan membuat dirinya menjadi jantan tulen.
Begitulah tekad di dalam hati manusia yang penasaran itu. Setelah diam seketika.
Mbah Panasaran meneruskan bicaranya: "Aku akan membuat kau tahan menyelam
berjam-jam lamanya. Kau akan bisa bernapas di dalam air. Untuk itu kau tidak
perlu memenuhi syarat berat.
Cukup kalau kau tabah saja."
"Terima kasih mbah guru," ujar Ki Ampuh.
"Ilmu apa lagi yang kau kehendaki?"
"Saya ingin bisa jadi harimau semacam Erwin."
"Itu aku tidak sanggup. Tapi aku bisa membuat kau jadi tikus. Sebagai tikus kau
sendiri bisa mendatangi musuhmu di rumahnya."
"Apa yang dapat saya capai sebagai tikus, mbah guru?"
"Kau masuk ke rumahnya sebagai tikus biasa. Aku akan ajarkan kau jampi-jampi
supaya setibanya di dalam rumah, kau menjadi tikus yang besar sekali, sebesar
dirimu sendiri. Kau dapat menggigit dia di waktu tidur. Kau dapat membunuh
anaknya. Kau dapat membuat terkejut isterinya sehingga mati kejang. Kau bisa
juga menggigit isterinya. Kemudian kau mengecilkan dirimu lagi dan kau pergi
dari sana. Tetapi untuk ini memang ada kerja lumayan bagimu."
"Saya akan mengerjakannya mbah guru."
"Kau manusia yang cepat menjawab tanpa pikir. Ingat, bagaimanapun hebatnya ilmu
seseorang kalau dia bekerja tanpa otak, mungkin dia dimakan oleh ilmunya
sendiri. Untuk menjadi tikus kau harus menelan anak tikus yang masih merah
sebanyak tujuh ekor, kemudian kau harus memakan tikus dewasa tanpa dimasak."
Dewi KZ 281 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Ki Ampuh diam. Apakah dia sanggup" Tetapi dia tadi terlanjur mengatakan akan
mengerjakannya. Wanita sakti itu kemudian menjanjikan kekuatan-kekuatan luar biasa yang akan
dimasukkannya ke dalam diri Ki Ampuh, sehingga menurut keyakinannya tidak akan
terkalahkan oleh siapa pun juga.
"Ingat Ki Ampuh, aku yakin tidak terkalahkan, tetapi aku tidak tahu apakah di
dunia ini ada orang yang lebih sakti dari aku. Setidak-tidaknya di Indonesia
ini, kalaupun bukan di dunia. Kekuatan-kekuatan gaib lain yang bisa dianggap
tandingan hanya di India, Tiongkok, Muangthai dan beberapa kota di Malaysia,
umpamanya di Batu Pahat. Bagian lain dari dunia ini boleh dikata tidak punya
ilmu-ilmu gaib, hanya ada ilmu kebathinan."
Malam itu Ki Ampuh sepondok dengan beberapa pemuda yang telah diangkut Mbah
Panasaran ke sana. Umumnya mereka sudah jadi bodoh-bodoh dan kegunaan mereka
hanyalah untuk meniduri wanita sakti itu. Tugas mereka tidak lebih dari satu
tahun dan selama 365 hari itu paling banyak dapat perintah dua belas kali.
Menurut keyakinan dan ilmu Mbah Panasaran, kalau seorang pemuda sudah sampai dua
belas kali meneteskan benih-benihnya ke dalam rahim wanita, maka habislah segala
daya pemudaan yang tadinya ada dalam dirinya. Manakala sudah sampai dua belas
kali bekerja, maka mereka dibebaskan tinggal di sana atau pulang ke tempat asal
mereka. Tetapi di antara yang pulang hanya seorang saja yang secara kebetulan
tiba kembali di kotanya, yaitu kota Tasikmalaya. Yang lainnya tidak bisa keluar
dari sana. Tempat itu sebenarnya tidak sangat luas, tetapi mereka akan berputarputar di situ-situ juga, sampai akhirnya mereka ditelan ular piaraan Mbah
Panasaran atau diisap darahnya oleh berbagai macam jin yang bermukin di sana.
Dewi KZ 282 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Bagaimanapun fantastisnya uraian ini, tetapi memang begitulah kenyataannya
Salamun yang bernasib baik lolos dari sana oleh pertolongan kuntilanak yang
mulanya mau membunuh dia, tetapi kemudian minta ditiduri olehnya dapat bercerita
lengkap mengenai ini. Orang di desa Salamun, di bagian Selatan kota Tasik
mengetahui benar bagaimana asal mula Salamun sampai di Cikotok dan bagaimana
pula dia keluar dari sana. Dia pun mengenal Ki Ampuh kala dia untuk pertama kali
menuntut ilmu di sana beberapa waktu yang lalu.
Dari dia pulalah Salamun mengenal tentang sejarah permusuhan Ki Ampuh dengan
Erwin. Pukul 12 tengah malam, Ki Ampuh dibangunkan dari tidurnya oleh seorang pesuruh
Mbah Panasaran yang menghendaki kedatangan murid pernah gagal itu ke tempatnya.
Ki Ampuh terkejut dan takut. Kalau gurunya menukar malam tidur bersama itu, maka
dia pasti akan gagal, karena dia belum menyiapkan diri. Rasa takut itu saja
sudah membuat segala anggotanya tanpa kecuali jadi lemas tidak berdaya.
Bagaimana mau memenuhi kehendak gurunya"
Kamar Mbah Panasaran sungguh bagus sekali. Bagaikan kisah-kisah dalam dongeng
saja. Tempat tidur keemasan dengan kasur yang tebal bersprei sutera warna
kuning, bagaikan tempat beradu raja-raja. Semua menyenangkan mata memandang.
Belum pernah Ki Ampuh melihat kamar tidur sebagus dan semewah itu. Hanya dua
buah benda yang mengejutkan hatinya, terletak di kiri kanan meja hias mbah
cantik itu. Dua tengkorak manusia. "Mulailah Ki Ampuh," kata wanita sakti itu. Laki-laki itu terkejut. Bagaimana
dia akan memulai. Hatinya kecut bukan buatan setelah melihat tengkorak di tengah
keindahan. Rupanya pikiran Ki Ampuh telah terbaca oleh gurunya.
Katanya: "Tengkorak itu tidak berhantu. Dia tadinya menghias dua kepala lakilaki paling ganteng yang pernah Dewi KZ
283 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
kutemui selama hidupku. Mereka dua manusia yang paling kucintai selama ini,
walaupun mereka tidak pernah memberi kepuasan padaku dalam satu hal. Maklum,
mereka tidak punya pengalaman. Sebagaimana kau pun barangkali tahu, dari pemudapemuda itu aku hanya mau menahan kemudaan rupa dan selera. Lain tidak. Lain
halnya dengan kau." Ki Ampuh tahu maksud gurunya. Wanita itu mengharapkan suatu kejantanan dari
padanya yang sebenarnya hanya dimiliki oleh tiga di antara seratus laki-laki.
Dan dia tidak tergolong satu di antara yang tiga itu. Dia pun tidak pernah
memikirkan sejauh itu. Dia punya isteri, bisa berbuat apa yang dia mau dengan
Manusia Harimau Karya S B. Chandra di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
isterinya itu. Mau apa lagi. Apakah isterinya juga bahagia atau tidak, itu . . .
menurut cara dia berpikir dan berbuat.. . bukan urusannya.
Mbah Panasaran merebahkan diri lalu telungkup. Semakin bingung Ki Ampuh
dibuatnya. Mau cara yang bagaimanakah guru yang aneh ini" Dia biasanya hanya
kenal satu macam cara Kenapa wanita yang memerintah dia itu telungkup"
Melihat Ki Ampuh masih saja diam, maka wanita itu berkata sekali lagi, agar dia
mulai. "Bagaimana?" tanya Ki Ampuh dengan gaya bodoh tetapi jujur.
"Mulai dari punggung, turun ke pinggang, sampai ke kaki.
Jangan terlalu kuat. Sampai aku tertidur nyenyak."
Ki Ampuh merasa lega dan malu karena kebodohan dirinya.
Rupanya guru ingin dipijit, semacam massage tanpa steambath.
Ki Ampuh mulai. Dia bikin sebisa-bisanya supaya gurunya merasa enak. Nasib baik,
gaya dan caranya memijat memang sesuai dengan keinginan dan harapan Mbah
Panasaran. "Aduh enak. Kau ahli juga rupanya." Senang hati Ki Ampuh.
Dewi KZ 284 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Bukan senang karena gurunya merasa enak semata-mata, tetapi dia sendiri juga
merasa enak memijati wanita itu. Badannya begitu padat tetapi empuk. Tubuhnya
mengeluarkan bau yang merangsang. Dan lama kelamaan Ki Ampuh memang terangsang
olehnya. Tetapi guru hanya memberi tugas pijat, lain tidak. Jangan dia coba
berbuat atau meminta yang bukan-bukan. Wanita sakti ini punya tabiat yang aneh.
Siapa tahu dia merasa dihina. Lain halnya kalau dia yang memerintah.
Lebih setengah jam Ki Ampuh melaksanakan tugas sebaik mungkin, sehingga gurunya
itu tertidur nyenyak dan membalik, kini telentang dengan dada menonjol indah
menggairahkan. Betapa cantiknya dia. Ki Ampuh menikmati wajah gurunya.
Tiba-tiba orang tidur itu bicara tanpa membuka mata.
"Jangan kurang ajar setan. Tidak tahu diri!" kata Mbah Panasaran. Ki Ampuh
terkejut setengah mati. Dia buru-buru keluar.
Betapa anehnya guru saktinya itu. Baru siang tadi dia mengatakan bahwa Ki Ampuh
harus menidurinya sebagai syarat untuk dapat menghilangkan diri di hadapan umum.
Kini, dipandang saja membentak dan memaki.
KEESOKAN harinya Ki Ampuh mulai diisi oleh gurunya.
Untuk itu dia harus telanjang. Malunya setengah mati.
Tetapi kemauan guru tidak boleh ditolak. Apa yang diperintahkan harus
dilaksanakan kalau dia benar-benar mau menaklukkan atau membunuh manusia harimau
dari Tapanuli itu. Ketika Ki Ampuh menambah ilmu itulah, Raja Tigor mendatangi cucunya. Pada jam
satu tengah malam menjelang pagi.
"Ki Ampuh sedang menyiapkan diri untuk membunuhmu Erwin. Dia akan mempunyai ilmu
yang hebat sekali. Bukan Dewi KZ
285 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
hanya kau, tetapi isteri dan anakmu pun akan dibinasakannya.
Kalau dia tidak berhasil ada orang sakti lain yang akan berusaha menceraikan kau
dari isterimu Indah," kata Raja Tigor yang bermakam di Muara Sipongi itu.
Mendengar pemberitahuan ompungnya, Erwin berpaling, mengucapkan selamat datang.
Betapa baiknya orang tua itu.
Erwin jadi ingat kembali, bahwa persoalan dengan Ki Ampuh rupanya masih akan ada
buntutnya yang akan lebih hebat daripada yang lalu tidak tahu, siapa yang masih
akan hidup dari pertarungan itu. Apakah itu pertarungan dengan tenaga lahir atau
bathin. Bukan tidak mungkin musuhnya itu akan mengalahkan dia. Dibuat cacad
seumur hidup atau menemui ajal. Apa pun yang terjadi di antara kedua petaka itu,
dia tidak akan berguna lagi bagi isteri dan anaknya.
"Kau tidak takut menghadapi saat-saat yang akan menentukan itu bukan?" tanya
Raja Tigor. "Takut ompung!" jawab Erwin jujur. "Bagus. Kau cucuku yang baik. Berterus
terang. Hanya orang takabur yang akan mengatakan tidak takut menghadapi lawan.
Orang yang wajar dan punya pertimbangan serta perhitungan tentu punya rasa
takut. Tapi aku tahu, takutmu bukanlah takut mati semata-mata. Kau takut kalau
tidak ada orang yang akan mengurus anak dan isteri tercintamu. Itu tidak boleh
mengganggu pikiran, karena bisa mengacaukan. Tetapi ketakutan yang sama bisa
pula membuat orang bertekad untuk menang. Dia harus menang demi anak dan
isterinya. Tapi kalaupun orang ditakdirkan harus mati di dalam suatu
pertempuran, dia harus percaya bahwa Tuhan Maha Adil dan bijaksana. Bagi orang
yang tinggal selalu ada jalan untuk meneruskan hidup. Dan kematian adalah
sesuatu yang sudah dijanjikan Tuhan atas persetujuan yang dilahirkan ketika
seorang bayi keluar dari rahim ibunya untuk menjadi penghuni dunia. Entah untuk
berapa lama. Tetapi janji itu ada. Tuhan tidak menjanjikan Dewi KZ
286 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
kapan dia akan memanggil seseorang pulang, oleh karena itu bilamana dia
memanggil, kita harus menerimanya dengan ikhlas!"
Raja Tigor diam sejenak untuk kemudian mengkuliahi cucunya:
"Sudah tentu bukan mati konyol. Orang tidak boleh menyerah begitu saja kepada
maut. Umpamanya di dalam perkelahian. Kita harus membela diri, mempertahankan
nyawa. Karena Tuhan memberi nyawa untuk dipelihara dengan baik.
Kalau kita bersedia saja mati konyol berarti kita menyia-nyiakan pemberian
Ilahi. Dan itu menyebabkan dosa. Kau mengerti maksudku?"
"Mengerti ompung. Mesti mempertahankan nyawa apalagi kebenaran," jawab Erwin.
"Benar. Kalau manusia memakai falsafah begitu di dalam hidup dan menghadapi
kematian maka ia telah memenuhi salah satu dari tugas yang diletakkan Tuhan atas
pundak tiap hambaNya."
"Ompung, boleh aku bertanya?"
"Tentu saja. Aku datang untuk menemuimu dan untuk bercakap-cakap. Bukankah
begitu mestinya tanda kasih kakek kepada cucunya?"
Erwin terharu. Ompungnya yang hidup dan mati dengan penuh kelainan dari manusia
wajar, punya rasa cinta yang begitu besar terhadap keturunannya yang masih harus
mengarungi lautan hidup bergelombang dan berbadai ini.
"Apakah aku akan dapat menghadapi Ki Ampuh" Kenapa dia mau terus bermusuhan,
sedangkan aku sebenarnya sudah ingin menyudahi pertikaian yang tidak membawa
untung bagi pihak mana pun. Hanya masyarakat yang jadi pendengar dan Dewi KZ
287 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
penonton jugalah yang menarik keuntungan dari permusuhan berkepanjangan ini."
"Tentu dapat. Siapa pun dapat menghadapi musuh mana pun. Tetapi pihak mana yang
akan menang tidak bisa kita pastikan. Hanya Tuhan yang tahu kepastian dari
segala sesuatu. Mengenai hasrat Ki Ampuh mau terus bertarung hanya sesuatu yang wajar dalam
dunia orang-orang berilmu batin dan gaib.
Jarang ada yang mau menyerah dan berhenti, kecuali kalau dia dikalahkan sampai
mati. Pada umumnya mereka akan mencari tambahan ilmu di mana saja untuk membuat
pembalasan!" "Apakah aku bisa menang Ompung?"
"Sudah kukatakan, aku tidak tahu. Tetapi kau harus berusaha. Karena kau dipihak
yang benar. Namun begitu ingat, tidak selalu yang benar pasti menang. Itu hanya
dalam pepatah. Dalam kenyataan seringkah lain."
"Apakah Ompung mau mengajarkan ilmu-ilmu lain padaku?"
"Aku tidak punya ilmu lain, Erwin. Apa yang sudah kucurahkan kepadamu itu
sajalah pengetahuanku. Aku tidak terlalu hebat Erwin. Sayang, aku tidak punya
ilmu harimau atau bisa jadi harimau sesudah mati, lalu bisa pula pergi ke mana
jaja aku suka, maka aku kelihatannya lumayan. Kelebihanku terutama hanya pada
yang satu itu. Mengetahui kesulitan dan ketakutanmu dan dapat mendatangimu.
Seperti sekarang ini. Tetapi ada satu hal yang dapat kukatakan padamu. Mbah
Panasaran yang jadi guru Ki Ampuh tidak bisa membuat muridnya jadi harimau.
Mungkin dia punya kemampuan lain. Aku pun tidak mengetahui semua-muanya mengenai
diri wanita ajaib ini. Kau tahu, perempuan sakti itu sudah punya umur lebih
seratus lima puluh tahun, tetapi masih kelihatan sebagai anak dara. Kau harus
hati-hati. Dia bisa jatuh cinta pada orang yang ganteng seperti kau Erwin.
Itulah Dewi KZ 288 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
salah satu ilmu atau kejahatan yang dilakukan untuk melawan umur tua. Dia
cantik. Kalau kau bertemu dengan dia, maka kau pun bisa jadi jatuh cinta. Dan
kalau itu sampai terjadi, ketemulah kekuatan Banten dengan Tapanuli Selatan.
Tetapi akan hancurlah anak dan isteri yang akan kau tinggalkan."
"Aku tidak akan mungkin tertarik olehnya, Ompung. Dia perempuan jahat. Pemerkosa
pemuda-pemuda dan pembunuh.
Mana mungkin aku akan jatuh hati padanya."
"Itu yang kau rasakan sekarang Erwin. Banyak orang akan mengatakan sama seperti
kau. Tetapi kalau sudah berjumpa dengan dia, belum tahu. Yang benci bisa
mendadak berlutut menyatakan cinta. Yang mau membunuh bisa menjadi lemas dan mau
berbuat apa saja untuk mendapatkan setetes kasih daripadanya. Tidak peduli
apakah itu cinta wajar atau cinta karena kekuatan ilmu gaibnya."
"Bagiku tidak ada wanita yang bisa kucintai selain isteriku Indah yang setia.
Apalagi kini telah mempunyai seorang keturunan."
"Semogalah begitu Erwin. Janji pada dirimu sendiri. Jangan takabur. Orang yang
sudah punya selusin anak pun bisa berubah oleh pengaruh seorang perempuan. Kau
mau aku bawa ke tempatnya" Supaya kau lihat sendiri!"
"Tidak Ompung. Aku tidak ingin bertemu dengannya."
"Takut akan roboh imanmu" Itu sudah merupakan suatu kelemahan."
Tetapi bagaimanapun kakeknya menggoda, Erwin tetap mengatakan bahwa ia tidak
ingin bertemu dengan Mbah Panasaran. Dia akan tunggu saja sampai Ki Ampuh
kembali dan dia akan menghadapinya dengan segala daya yang ada padanya.
Dewi KZ 289 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Apa -boleh buat Aku pergi sendiri ke sana. Aku pun mungkin akan jatuh cinta
pada wanita ajaib itu Erwin, tetapi tentu tidak punya harapan. Aku terlalu buruk
sedangkan dia mau yang tampan-tampan semacam kau ini. Betul-betul kau tidak
ingin melihatnya dan sekaligus tempatnya yang menurut cerita tak ubahnya
istana?" Erwin tetap menolak, sehingga pergilah orang halus berujud manusia itu sendiri
ke Cikotok. Dia berjalan mengikuti kaki, karena kakinya tahu apa yang menjadi
tujuan Raja Tigor. Belum lagi Raja Tigor sampai di tempat tujuan. Mbah Panasaran telah mencium
baunya. Itulah pula salah satu kelebihan yang ada pada wanita sakti itu.
Dia membaca-baca mantera dalam bahasanya, kemudian menyuruh Ki Ampuh menghadap.
Orang ini menyangka, bahwa dia akan disuruh memijat gurunya lagi. Dan dia kini
bukan lagi takut, tetapi ingin segera melakukannya. Keharuman dan keempukan
tubuh wanita itu benar-benar membuat dia bagaikan di kahyangan.
Lain lagi halnya dengan Raja Tigor. Belum jauh dia memasuki daerah Banten,
kakinya merasa berat dan kepalanya pusing. Dia mengerti. Mbah Panasaran menahan
kedatangannya, karena dia tahu siapa yang akan datang itu.
Berkata dia kepada Ki Ampuh: "Roh dari Sumatera itu sudah dapat kawasan Banten.
Dia mau ke mari." Kata-katanya tegas, tiada segores senyum pun pada wajahnya.
"Roh Sumatera yang mana mbah guru?" tanya Ki Ampuh.
"Goblok. Musuhmu! Kini tempatku dia datangi. Kau melibatkan aku."
"Manusia harimau Erwin itu mbah guru?"
"Kalau dia bisa lawan dengan sebelah tangan atau dengan wajahku saja sudah
cukup. Dia akan bertekuk lutut mohon Dewi KZ
290 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
cinta!" Dia tertawa sinis. "Tapi ini bukan dia. Kakeknya yang bangkit dari
kuburan tua di suatu tempat banyak harimau di Tapanuli Selatan, dekat perbatasan
Minangkabau. Aku bisa melihat kuburan itu dari sini. Sekarang kosong, karena
pengisinya ada di Banten."
"Ah, guru tidak usah kuatir. Bukankah ada murid yang akan menghadang dia."
"Betul-betul kau tidak tahu diri Ki Ampuh," kata Mbah Panasaran. "Cucunya saja
telah membuat kau terkencing-kencing. Ini kakeknya, setan!" Begitulah dia. Kalau
sudah jengkel, dia memaki.
"Aku rela mati untuk mbah guru, kalau dia tak terlawan olehku. Tetapi aku merasa
bahwa selama beberapa hari ini aku sudah menjadi lain. Jin pun akan ku bikin
mampus," kata Ki Ampuh sesuai dengan kesombongannya. "Bagaimanapun aku tidak
relakan dia menjamah mbah guru."
Suara harimau mengejutkan semua penghuni tempat itu, terutama makhluk-makhluk
yang masih manusia seperti pemuda-pemuda yang jadi alat wanita sakti itu untuk
membuatnya selalu muda. Mereka tidak pernah mendengar auman harimau di situ.
Yang ada di sana hanya harimau akar, paling banter harimau kumbang yang hitam.
Tidak begitu bunyinya. Ini bunyi macan loreng, yang kini hanya ada di Sumatera, mulai dari Lampung
sampai ke Aceh. Ki Ampuh terlompat dari tempat dia berdiri dan membuat sikap bagaikan hendak
bertarung. Sebenarnya dia merasa ngeri, karena sudah beberapa kali menghadapi
harimau tidak pernah berhasil mengalahkannya.
"Berhenti di tempatmu hai pendatang dari seberang," kata Mbah Panasaran. "Siapa
namamu dan apa maksudmu mendatangi hutanku?"
Dewi KZ 291 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Aku yang bernama Raja Tigor dari Muara Sipongi. Datang untuk berkenalan, tidak
punya niat buruk. Mbah terlalu merendahkan diri. Ini bukan hutan, tetapi istana
yang jarang ada bandingannya. Wajahmu yang teramat cantik terkenal sampai ke
Sumatera. Itulah yang membuat aku datang. Bukan untuk menawarkan diri, karena
aku seorang yang buruk tidak ada harga. Kau bahkan akan jijik melihat aku, mbah
sakti," sahut Raja Tigor yang belum kelihatan rupanya tetapi telah bicara dengan Mbah
Panasaran. Mendengar kata-kata pendatang yang sangat merendahkan diri itu,
wanita sakti jadi simpati padanya. Orang hebat ini lain benar dengan muridnya
yang sombong, pikirnya. Walaupun Raja Tigor berkata manis dan hanya ingin berkenalan, tetapi Mbah
Panasaran sebagai orang sakti yang banyak ilmu tetap menaruh curiga padanya.
Tiap orang berilmu selalu berprasangka buruk terhadap orang lain yang mempunyai
ilmu tinggi. Apalagi dalam hal ini Erwin cucu Raja Tigor yang sudah berkali-kali
mau dibinasakan Ki Ampuh.
Dan Ki Ampuh, muridnya. "Bolehkah aku masuk menghadapi Tuan Putri di Istana"
Aku habis berjalan jauh, haus dan lapar. Kurasa Tuan Putrilah orang yang paling
tepat kudatangi. Aku kagum mendengar kisah mengenai diri Tuan Putri begitu pula
tentang ketinggian ilmu seorang wanita tercantik di seluruh jagad yang tidak
bisa dimakan zaman. Banyak kisah hebat sudah kudengar, tetapi demi semua dewa,
belum ada yang mampu menyaingi Tuan Putri," kata Raja Tigor. Suaranya tenang,
kata-katanya keluar teratur, indah dan enak didengar.
Mbah Panasaran bagaikan dielus-elus. Dia selalu senang dengan pujian. Kalau anak
muda memuji dia tak heran. Kalau Ki Ampuh memuji dia lebih-lebih tidak heran
lagi. Tetapi kalau seorang kakek yang punya ilmu begitu tinggi dan datang Dewi
KZ 292 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
dari jauh menyampaikan kata-kata yang begitu indah, tentu lain nilainya.
Maka Mbah Panasaran merendah diri: "Baginda Raja Tigor, terima kasih atas semua
kata-kata yang lembut dan menyenangkan itu. Tetapi Raja salah alamat, karena aku
hanyalah seorang perempuan dusun yang buruk dan dungu.
Orang cantik tidak akan tinggal di hutan belantara semacam ini Raja!"
Raja Tigor yang di zaman hidupnya biasa pegang peranan di dalam upacara-upacara
adat menyahut: "Kerendahan Tuan Putri membuktikan keagungan yang lebih tinggi
daripada yang kuduga semula, la pun sudah pertanda bahwa Tuan Putri seorang yang
arif lagi bijaksana. Belum lagi bertemu, aku telah mendapat begitu banyak
pelajaran dari Tuan Putri"
"Mengapa Raja menyebut diriku dengan Tuan Putri, padahal Raja tentu tahu bahwa
aku tak lebih dari orang yang penasaran, sehingga aku digelarkan Mbah
Panasaran?" "Seorang yang cantik seperti Tuan Putri tidak layak dinamakan Mbah Panasaran.
Mbah pun tidak sesuai, karena Tuan Putri tidak pernah bisa jadi tua. Orang boleh
penasaran dan tak puas oleh sesuatu sebab, tetapi tidaklah layak kalau dirinya
Manusia Harimau Karya S B. Chandra di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
lalu bernama Panasaran. Itulah pendapatku mengenai diri Tuan Putri."
Mbah Panasaran tidak menjawab. Dia segera merasa bahwa apa yang dikatakan Raja
Tigor semua benar. Masa dia yang begitu cantik harus digelari mbah yang artinya
nenek. Nama Tuan Putri memang lebih pantas bagi dirinya.
Raja Tigor tahu apa yang dipikir oleh perempuan itu. Kini dia berkata: "Aku
hanya orang hina dari seberang yang datang merantau sejenak ke mari. Kalau tuan
Putri tidak mengizinkan aku menghadap, maka aku akan mengundurkan diri, kembali
ke dusun burukku dengan perasaan kecewa. Memang akulah Dewi KZ
293 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
yang tidak tahu diri. Seburuk dan sebodoh aku tidak pantas menghadap!"
"Jangan, jangan pergi," kata Mbah Panasaran. "Kalau Raja Tigor sudi, silakan
masuk. Dua dayangku akan menyambut raja di pintu gerbang."
Raja Tigor mengubah dirinya menjadi manusia biasa. Badan tetap dengan muka
buruk, tetapi menggambarkan kepolosan hati. Ketika kedua dayang-dayang Mbah
Panasaran datang, dialah duluan memberi hormat, sehingga kedua wanita itu
simpati padanya. Dayang-dayang itu membungkukkan diri.
Keduanya sangat rupawan. "Terima kasih wanita-wanita jelita," kata Raja Tigor.
"Bolehkah aku yang buruk mengetahui nama kalian?"
"Saya Sari," jawab salah seorang di antaranya, "dan saudara saya ini Sara. Kami
telah mendengar banyak tentang Raja dari Sumatera dan kami merasa gembira Raja
sudi menyinggahi tempat kami yang buruk ini."
"Wah, Tuan Putri-nya rendah hati, dayang-dayangnya halus bahasa. Nanti aku habis
kata-kata untuk mengimbangi kehalusan kalian," kata Raja Tigor.
"Raja-lah yang suka merendahkan diri, padahal Raja seorang yang sangat perkasa.
Orang yang benar-benar berilmu memang begitu. Lain sekali halnya dengan mereka
yang berilmu tanggung."
"Tidak, aku orang hina, maklumlah aku hanya manusia harimau. Kalian tentu akan
jijik melihat aku kalau aku sedang menjelma jadi setengah harimau."
"Justru itu maka kami jadi kagum. Di Jawa tidak ada yang begitu."
Dewi KZ 294 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Yang lebih dari aku banyak. Di sini ada siluman celeng, anjing, ular dan lainlain. Yang demikian itu boleh di kata tidak ada di Sumatera."
"Apakah Raja mau bertanding dengan mbah?"
"Oh tidak, aku ingin berkenalan dan belajar."
"Raja berbeda dari beberapa andalan yang sudah pernah ke mari. Kedatangan mereka
hanya menantang mbah bertanding.
Tak seorang pun di antara pendatang itu bisa mengalahkan junjungan kami."
"Oleh karenanya aku tidak berani bertanding dengannya.
Kalau aku boleh bertanya, bagaimana kalian sampai menjadi dayang-dayangnya?"
"Kami menuntut ilmu, tetapi persyaratannya, kami harus bersedia menjadi
dayangnya dulu. Kini pun kami sudah mulai mendapat pelajaran. Ular-ular besar
yang menjaga daerah kami tidak akan mau menggigit kami lagi."
Tak sampai sepuluh menit kemudian tibalah mereka di istana Mbah Panasaran.
"Selamat datang," ujar Mbah Panasaran. "Silakan masuk."
Raja Tigor memberi sembah gaya Sunda dengan lebih dulu menyusun kesepuluh
jarinya. Mbah membalas dengan khidmat.
Belum ada pendatang yang berilmu berlaku begitu hormat.
Biasanya mereka itu berlaku kasar, baik dalam kata-kata maupun dalam tingkah
laku. "Saya senang sekali dapat bertemu dengan Tuan Putri yang bukan saja berilmu
tinggi untuk diri sendiri tetapi menurunkan kepintarannya kepada murid-murid."
Mbah Panasaran tambah senang.
Dewi KZ 295 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Murid Tuan Putri yang paling baru kini sudah cukup terkenal kehebatannya. Masih
juga berguru kepada Tuan Putri.
Dapatlah saya taksir betapa hebatnya ilmu Tuan Putri."
"Saya malu mendengar sebutan Tuan Putri itu," kata Mbah Panasaran.
"Tetapi itulah sebutan yang paling tepat. Setidak-tidaknya begitu cara kami di
seberang sana. Di Sumatera maksudku."
"Orang sana ramah-ramah tidak sombong ya?" tanya Mbah Panasaran.
"Sama saja. Ramah atau sombong seseorang tidak tergantung dari pulau mana dia
berasal. Tetapi dari pendidikan dan keturunannya."
Mbah Panasaran menyuruh dayangnya untuk memanggil Ki Ampuh yang tidak mau tahu
dengan kedatangan Raja Tigor karena dia dilarang mengajak pendatang itu
bertanding. Ki Ampuh datang dengan muka dan pandangan mata yang galak. Dia menganggap Raja
Tigor musuh, karena dia kakek Erwin yang tidak dapat dikalahkannya. Orang muda
yang telah membuat dia turun gengsi di mata masyarakat.
"Aku perkenalkan Ki Ampuh dengan tamuku Raja Tigor dari Tapanuli Selatan," kata
Mbah Panasaran. Sebagai tamu yang tidak punya maksud buruk, Raja Tigor mengulurkan tangan kepada
Ki Ampuh, tetapi hanya dipandangi oleh laki-laki yang merasa dirinya terlalu
hebat itu. Lalu katanya: "Najis. Daripada berjabatan tangan dengan kau, lebih baik dengan
anjing, walaupun sentuhan dengan anjing dikata haram!"
Raja Tigor hanya tersenyum lalu berkata: "Apa boleh buat.
Aku datang dengan maksud baik. Mau menyelesaikan sengketamu dengan cucuku.
Pertarungan kalian tidak membawa keuntungan bagi siapa pun!"
Dewi KZ 296 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Apa!" kata Ki Ampuh. "Mau mendamaikan aku dengan si bangsat Erwin. Kau takut
cucumu mati di tanganku?"
Mendengar dan melihat gelagat buruk itu Mbah Panasaran berkata: "Ki Ampuh jangan
berlaku kasar. Raja Tigor sedang jadi tamuku. Siapa pun yang datang sebagai tamu
dan tidak ada niat mengganggu harus kita hargai. Lain halnya kalau kita sedang
berhadapan dengannya sebagai musuh yang akan menguji keampuhan masing-masing."
"Orang ini licik mbah. Namanya saja sudah manusia harimau. Selalu haus nyawa dan
darah. Dia datang kemari karena takut akan ilmu mbah yang mau mbah turunkan
kepadaku. Dia takut cucunya tewas di tanganku."
Raja Tigor tidak menanggapi. Kemudian kata Ki Ampuh:
"Saya mohon suatu kebaikan dari mbah."
"Sebutkan, kalau itu bukan rahasia," jawab Mbah Panasaran.
"Saya ingin bertanding dengan iblis yang menurut sang-kaannya paling hebat di
Sumatera sana." Mendengar ini Raja Tigor berkata: "Tetapi saya datang bukan untuk bertanding."
"Tetapi aku mengajak kau bertanding," bentak Ki Ampuh.
Raja Tigor memandang Mbah Panasaran dan berkata: "Saya datang hendak berkenalan
dan kalau boleh hendak menuntut ilmu yang tidak ada padaku. Aku tidak mau
bertanding, sebab yang demikian hanya membuktikan kerendahan martabatku.
Artinya aku kurang menghargai keramahtamahan Tuan Putri."
"Ah, kau hanya berdalih, sebenarnya kau tidak berani menghadapi aku," kata Ki
Ampuh. Mendengar ini Mbah Panasaran jadi jengkel kepada muridnya yang dianggapnya tidak
tahu diri. Maka katanya: "Kalau Raja Tigor mau melayani Ki Ampuh aku tidak
keberatan dan Dewi KZ 297 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
tidak akan menilai lain pada diri Raja. Walaupun dia sedang menuntut ilmu di
sini, tetapi dia sungguh-sungguh orang yang takabur."
Raja Tigor memandang Mbah Panasaran. Perempuan cantik itu mengangguk kecil. Dan
dalam hati dia menyesal kenapa tamu yang baik itu harus adu kekuatan di hadapan
matanya. Raja Tigor memandang Ki Ampuh yang sudah menyiapkan diri. Dibacanya mantera
bahasa Mandailing. Saat berikutnya di tempat dia berdiri telah hadir harimau
dengan muka manusia. Semua orang yang ada di sana terkejut. Dayang-dayang dan pacar-pacar Mbah
Panasaran menyingkir. Mereka belum pernah melihat makhluk seperti ini.
Raja Tigor masih manusia. Dapat berpikir sebagaimana manusia lainnya. Tetapi di
dalam dirinya telah pula bersarang kegarangan harimau. Tenaganya telah jadi
berlipat ganda, berat badannya pun telah menjadi sekitar lima ratus kilo.
Beruang Salju 1 Hancurnya Sian Thian San Seri Pengelana Tangan Sakti Seri Ke Iv Karya Lovelydear Amarah Pedang Bunga Iblis 5
Mandarin Cersil Mandarin
Cersil Indo Cersil Indonesia
Novel Barat Novel Barat
Novel Indo Novel Indonesia
Galeri Galeri
apabila halaman yg dicari tidak ada.Silahkan kembali dulu ke Menu Utama Blog Lama
Cersil Indo Cersil Indonesia
Novel Barat Novel Barat
Novel Indo Novel Indonesia
Galeri Galeri
apabila halaman yg dicari tidak ada.Silahkan kembali dulu ke Menu Utama Blog Lama