Ceritasilat Novel Online

Manusia Harimau 6

Manusia Harimau Karya S B. Chandra Bagian 6


Mbah Panasaran sendiri pun heran, walau dia telah pernah melihat manusia harimau yang bernama Erwin yang dijadikan musuh
bebuyutan oleh Ki Ampuh. "Beri maaflah aku yang hina ini Tuan Putri. Aku sebenarnya lebih suka kalau kita
sekedar berbeka-beka, karena hanya itu maksud kedatanganku kemari. Aku pun
sesungguhnya makhluk yang suka damai. Ke sini mencari kedamaian bagi cucuku. Aku
menginginkan agar permusuhan antara Ki Ampuh dengan Erwin didamaikan. Biar
cucuku hidup tenang, biar Ki Ampuh tidak mengalami malu lagi!"
Baru saja Raja Tigor selesai dengan kalimat terakhirnya, Ki Ampuh telah
memotong: "Apa katamu makhluk hina" Malu lagi" Tidak akan ada malu bagi diriku.
Engkau dan cucumu serta semua keluargamulah yang akan malu. Karena aku yang
bergelar Ki Ampuh akan membinasakan cucumu. Kemudian aku akan cari semua sanak
keluarganya untuk kubinasakan Dewi KZ
298 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
sebagai balas dendam atas arang yang telah dicontrengkannya pada mukaku!"
Mbah Panasaran mengagumi Raja Tigor yang masih saja mengatakan ingin damai dan
muak mendengar kesombongan Ki Ampuh yang sedang mencari ilmu tambahan di sana.
Orang-orang yang ada di sana pun bersimpati pada pendatang itu.
"Mengapa dibawa-bawa keluarga kami yang tidak ber-sangkut paut dengan segala
sengketa ini. Bukankah itu namanya menghukum orang-orang yang tidak berdosa?"
kata Raja Tigor tetap tenang. Manusianya yang berpikir dan berkata.
"Memang begitu mestinya, jahanam. Dunia ini untuk manusia, hewan atau tumbuhtumbuhan. Bukan untuk manusia hewan Oleh karenanya sangat perlu makhluk-makhluk
semacam kau, cucumu, anakmu Dja Lubuk dan seluruh keluargamu dibasmi."
"Kau sombong sekali Ki Ampuh!"
"Hakku untuk mengatakan apa yang aku suka."
"Kesombongan selalu membawa celaka, Ki Ampuh."
"Celaka bagi yang kosong dadanya. Celaka bagi yang bisa ditembus daging dan
kulitnya. Tetapi tidak bagi orang yang bernama Ki Ampuh."
Mendengar ini Raja Tigor menggeleng-gelengkan kepala.
Lalu katanya: "Aku tidak mau bertarung denganmu. Kalau kau toh begitu haus akan
darah manusia harimau, tuntutlah ilmu lebih banyak. Sampai waktunya nanti kau
binasakan cucuku. Bukankah itu maksud kedatanganmu ke istana Tuan Putri?"
Mbah Panasaran semakin suka pada Raja Tigor yang sangat rendah hati dan tak suka
berkelahi itu. Pada detik-detik yang begitu dia masih saja tidak malu menawarkan
perdamaian. Dewi KZ 299 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Aku pun suka damai, setan. Tetapi tidak dengan makhluk menjijikkan yang
keharusannya tidak ada di muka bumi kami.
Nah, sekarang kau terimalah ini!" Hanya dengan itu Ki Ampuh menyatakan
pertandingan dan serentak dengan ucapan itu dia melompat tinggi menerjang kepala
Raja Tigor. Karena telah diperhitungkan maka kaki Ki Ampuh dengan tepat dan
keras menerpa sasarannya, sehingga manusia harimau itu terkejut dan tergeser
dari tempatnya berdiri. Bukan hanya itu, dia merasa pusing. Ketika dia masih
dalam keadaan pening itulah Ki Ampuh menyodok rusuk Raja Tigor dengan pukulan
kanan yang berisi. Raja Tigor menggerang marah. Dia berpaling dan memandang Ki Ampuh yang sudah
mempersiapkan diri untuk serangan berikutnya. Mbah Panasaran dan semua yang
hadir di sana menduga bahwa kini giliran manusia harimau itu membalas. Dan
balasannya bisa mematikan Ki Ampuh.
"Tuan Putri," katanya menoleh kepada perempuan yang tak kenal wajah tua itu,
"sudah dua kali kuterima serangannya.
Tetapi aku tetap tidak mau berkelahi di pekarangan istana Tuan Putri."
"Kau mengaku kalah?" tanya Ki Ampuh.
"Aku tidak mau bertanding dengan kau di sini. Karena aku menghormati Tuan Putri
yang begitu baik hati menerimaku di sini sebagai tamu. Bukan sebagai makhluk
yang mau pamer kekuatan!"
"Banyak dalih. Yang benar kau takut!" kata Ki Ampuh gemas.
"Benar aku takut!" jawab Raja Tigor.
Ki Ampuh tertawa terkekeh-kekeh karena merasa dirinya super.
Dewi KZ 300 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Aku takut kau mati di tanganku. Ki Ampuh," kata Raja Tigor yang tadi belum
selesai dengan kalimatnya.
"Bangsat tak tahu diri!" bentak Ki Ampuh. "Sudah dua kali pukulan tak terbalas
olehmu masih berani dan tak malu mengatakan, takut aku yang mati di tanganmu.
Nih, kau terima satu lagi!" Sambil mengucapkan itu Ki Ampuh sudah melompat pula
dengan terjangan menuju dada Raja Tigor.
Kalau kena bisa jadi sesak napas manusia harimau itu, karena sebelum melompat Ki
Ampuh telah membaca mantera maut.
Tetapi di luar dugaannya terjangan itu meleset. Sebaliknya, sebelum dia menjejak
bumi http://kangzusi.com kembali Raja Tigor telah membalik dan menghantam
punggung lawannya dengan sekuat tenaga sehingga Ki Ampuh terhempas dengan
perutnya ke bumi. Dia tidak lagi sempat mengatur kejatuhannya di atas kaki
supaya tidak sakit dan bisa segera bangun untuk memulai serangan baru.
Dan pada saat itulah Raja Tigor membaca jampi supaya dia tidak terlihat oleh Ki
Ampuh, tetapi jelas tampak oleh hadirin yang lain. Ketika sudah bangkit, Ki
Ampuh jadi heran ke mana lawannya pergi. Melarikan dirikah karena takut akan
dicabut nyawanya" Ki Ampuh tertawa dan sambil menepuk dada dia berkata:
"Kalian telah melihatnya. Betul aku jatuh sekali, tetapi dia takut akan balasan
dan lari. Tentunya dia terkencing-kencing."
Mendengar suara Ki Ampuh, semua orang heran dan merasa geli. Begitu pula Mbah
Panasaran. Betapa tidak. Raja Tigor masih berdiri di sana dengan gaya gagah
tetapi wajah rendah hati.
Raja Tigor menyusun kedua kaki depannya berbentuk sembah lalu berkata: "Aku
mohon diri Tuan Putri."
Lalu katanya kepada Sari dan Sara: Dewi KZ
301 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Jagalah Tuan Putri baik-baik dan tuntutlah ilmu untuk kebaikan."
Mendengar suara Raja Tigor ini, Ki Ampuh jadi heran, seheran dia ketika
berhadapan dengan Erwin terakhir kali dan mungkin mati kalau tidak diselamatkan
oleh Mbah Panasaran. Malunya bukan buatan, karena semua orang kini tahu, bahwa dia tidak sanggup
melihat Raja Tigor yang masih ada di sana.
"Tampakkan dirimu pengecut," kata Ki Ampuh.
Raja Tigor tidak menghiraukan. Dia berjalan tenang hendak meninggalkan istana
rimba raya itu. Tetapi dia tak lupa lalu mendekati Ki Ampuh yang terbengongbengong di sana. Didorongnya lawannya itu dengan sebelah kaki depan sehingga dia hampir
tersungkur. Semua orang yang menyaksikan tidak dapat menahan tawa, membuat Ki
Ampuh tambah malu. "Mari sini," kata Mbah Panasaran. Karena mengharapkan ilmu-ilmu yang lebih
tinggi untuk kepentingan balas dendamnya, maka . . . walupun malu . . . Ki Ampuh
bersimpuh di hadapan perempuan itu. Tidak berkata apa pun lagi. Mereka semua
sudah tahu kelemahannya. "Tadi kau memaksa Raja Tigor untuk bertanding" Mbah Panasaran memulai.
"Benar mbah." "Dia tamuku dan kelakuannya baik."
"Tapi dia bukan manusia dan bukan harimau. Telapak kakinya mengotori daerah
kekuasaan mbah. Itulah yang saya tidak suka."
"Tetapi aku memperkenankannya masuk. Dia tidak melanggar wilayahku!"
"Tetapi saya tetap berpendapat bahwa kakinya mengotori daerah mbah yang begini
suci. Saya rasa kawasan mbah ini Dewi KZ
302 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
hanya untuk tempat orang-orang terhormat. Dia makhluk yang hina. Begitulah
pendapat saya." Geli hati Mbah Panasaran mendengarnya. Sebab dia tahu, bahwa semua itu hanya
diajukan sebagai alasan untuk menutup rasa malu. Memang Ki Ampuh ini berhati
culas, tidak mau berterus terang. Berbeda sekali dengan Raja Tigor. Begitu
sakti, begitu aneh, tetapi juga begitu rendah hati.
"Kau orang yang keras kepala tanpa memilih tempat dan waktunya. Raja Tigor
benar-benar tidak mau bertanding dengan kau, karena dia hanya mau berkenalan
dengan aku. Lagi pula dia mengetahui, bahwa cucunya saja belum terkalahkan olehmu. Dia juga
tahu bahwa kau mendatangi aku untuk mencari tambahan ilmu yang nanti akan kau
gunakan terhadap Erwin. Aku percaya. Raja Tigor merasa kau tidak cukup hebat
untuk menjadi lawannya. He Ki Ampuh, kapan kau menarik pelajaran dari kedunguan
dan kesombonganmu. Tidakkah kau bisa punya sifat seperti Raja Tigor umpamanya.
Kian berisi kian runduk. Kau tahu, itulah yang dinamakan ilmu padi."
Ki Ampuh tidak segera menjawab.
"Ampun mbah, barangkali saya memang salah memaksa Raja Tigor berkelahi," kata Ki
Ampuh sejurus kemudian. Rupanya sedikit kesadaran menyelinap ke dalam dirinya.
"Tetapi saya benar-benar mau memperlihatkan kepada mbah bahwa murid mbah ini
bisa merobohkannya. Bahwa tidak sia-sia mbah memberi ilmu kepada saya. Tetapi
saya gagal dan dia keburu pergi. Kalau terus bertanding, saya tentu akan
menang," katanya dengan kesombongannya yang campur aduk dengan kesadaran.
"Kau masih akan memusuhi mereka?" tanya Mbah Panasaran.
Dewi KZ 303 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Saya akan menuntut balas. Menutup malu saya dan malu mbah tempo hari. Isilah
saya dengan segala ilmu. Apa yang sudah saya janjikan pasti akan saya penuhi.
Saya tidak lupa akan membawa seorang jejaka yang masih mulus, keturunan ningrat
kulit kuning langsat, anak tunggal pula. Saya pasti akan membawanya. Saya juga
akan memakan anak tikus yang tujuh ekor dan kemudian memakan tikus dewasa yang
masih hidup. Bahkan kalau mbah suruh makan ular pun saya bersedia."
Mbah Panasaran yang tadi begitu serius jadi tertawa. "Kalau kusuruh makan ular
sendok juga mau ya. Biar kau mati dipatuk dengan giginya yang penuh bisa."
Ki Ampuh diam. Kemudian Mbah Panasaran menyuruhnya mencari anak tikus yang tujuh
ekor dan seekor tikus besar yang semua harus dimakannya di hadapan gurunya.
Murid tua itu berangkat Kini tikus jadi sasaran.
Setelah bersusah payah, Ki Ampuh menemukan anak tikus yang baru meninggalkan
perut induknya, seluruhnya berjumlah tujuh ekor, masih merah dan isi perutnya
membayang ke luar. Bagi banyak orang akan geli melihatnya. Begitu juga Ki ampuh. Dia merasa jijik.
Dan tikus-tikus kecil berumur satu hari inilah yang mesti ditelannya hiduphidup. Tikus besar tak sulit dicari. Kesemuanya dibawa ke hadapan Mbah Panasaran.
"Telanlah tikus-tikus kecil satu persatu," perintah perempuan yang banyak
pacarnya itu. Ki Ampuh melaksanakan. Dia ngangakan mulutnya untuk menampung binatang-binatang
kecil itu, yang kemudian ditelannya dengan perasaan mau muntah.
"Kalau kau sampai muntah, maka tuntutan ilmu ini tidak akan berhasil," kata Mbah
Panasaran. Dewi KZ 304 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Karena tikus itu tidak dikunyah lebih dulu, maka terasa bergerak-gerak di dalam
perut Ki Ampuh. Datang pikiran bodoh dalam hatinya. Kalau binatang ini tidak
mati tetapi kian besar, bagaimana"
"Bagus," kata Mbah Panasaran setelah muridnya menelan tujuh tikus kecil di dalam
dirinya. "Kini yang besar. Tentu tak mungkin kau lulur begitu saja. Tidak akan
dapat lewat kerongkonganmu/'
Ki Ampuh rasa akan menangis. Mengapa persyaratannya harus begini" Apakah ini
bukan hanya dusta Mbah Panasaran untuk membuat dirinya senang menonton, padahal
ilmu itu akan mujarab juga tanpa tikus-tikusan.
"Kau keliru Ki Ampuh. Aku bukan cari kesenangan dengan melihat kau menelan dan
mengunyah tikus. Itu syarat untuk berhasil. Terserah kau, kalau tidak sanggup
jangan dikerjakan." Ki Ampuh memerah padam. Pikirannya dibaca oleh sang guru.
"Tidak mbah, saya tidak merasa geli atau jijik," lalu dicekiknya tikus besar
yang harus jadi makanannya. Binatang itu memberontak, tetapi tangan Ki Ampuh
lebih kuat. Dalam keadaan tikus kesakitan itulah ia memasukkan kepalanya ke
dalam mulutnya lalu menggigitnya sehingga tikus itu mencicit-cicit kesakitan. Ki
Ampuh memperkuat gigitannya, sehingga darah tikus mengalir keluar dari mulutnya,
terus menetes ke bajunya. Sangat ngeri dan menjijikan. Akhirnya tikus itu tidak
berkutik dan Ki Ampuh terus memakannya sepotong demi sepotong sehingga habis
sama sekali. Aneh, setelah selesai, Ki Ampuh merangkak-rangkak atas kedua lutut
dan tangannya bagaikan binatang empat kaki. Dan dia mencicit-cicit bagaikan
tikus. Dia tahu apa yang terjadi, tetapi dia tidak bisa melawan rangkakan dan
cicitan itu. Dewi KZ 305 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Beberapa saat kemudian Mbah Panasaran memerintah seorang pelayannya menyiram Ki
Ampuh dengan air yang sudah dicampur dengan minyak mayat orang mati.
Ki Ampuh berhenti merangkak dan mencicit lalu menyembah gurunya.
"Kau lulus dalam ujian ini. Kau akan bisa menjadi tikus kapan saja kau
kehendaki," kata perempuan itu.
Ki Ampuh senang sekali. Terbayang olehnya bagaimana kelak ia masuk ke rumah
musuh, menggigiti apa dan siapa saja, kemudian membuat dirinya jadi sebesar
manusia. "Sekali ini Erwin dan seluruh keluarganya akan kubinasakan. Terbalas juga dendam
Ki Ampuh," katanya di dalam hati.
"Jangan kau kira kau pasti akan dapat membunuhnya Ki Ampuh. Memang nanti ilmumu
akan jadi lebih tinggi, tetapi Erwin juga mungkin begitu," kata Mbah Panasaran.
"Dia tidak tahu aku menambah ilmu."
"Kakeknya telah menemukanmu di sini. Kau kira Raja Tigor orang bodoh?"
"Tetapi dia tidak akan bisa membuat Erwin jadi tikus. Ilmu ini hanya mbah yang
punya." "Boleh jadi begitu. Boleh jadi juga tidak!"
"Aku punya firasat mbah, bahwa dia akan mati di tanganku.
Akan bebas pulau Jawa dari gangguan setan-setan dari seberang."
"Kau tetap tidak berubah. Kalau kau nanti gagal, aku tidak akan menolongmu lagi.
Sebenarnya aku tidak punya permusuhan apa pun dengan mereka."
Dewi KZ 306 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Aku akan datang setelah membunuhnya kelak dan membawa sedikitnya tiga kepala ke
mari untuk penambah hiasan istana mbah. Kepala si bajingan Erwin, isterinya dan
anaknya," kata Ki Ampuh. Dia memang betul-betul yakin akan kemenangannya.
"Kalau bukan kepalamu yang diantar Raja Tigor ke mari!"
"Nanti mbah akan lihat. Tiga kepala dalam sebuah karung."
RAJA TIGOR yang sayang cucu tidak langsung kembali ke Muara Sipongi. Dia mampir
di tempat kediaman Erwin. Dan dia datang dalam bentuk manusia. Tegap, buruk,
tetapi kelihatan penuh wibawa.
"Aku telah bertemu dengannya," kata Raja Tigor memulai.
"Kau tentu tahu yang kumaksud. Perempuan sakti yang digelarkan Mbah Panasaran
itu." Orang tua yang bangkit dari kuburannya itu lalu menceritakan apa yang
terjadi di istana Mbah Panasaran.
Erwin mendengarkan dengan seksama dan membayangkan kekuatan Ki Ampuh dalam
pertandingan ulangan nanti. Masih akan mampukah dia mengalahkannya" Ataukah dia
akan terbujur tanpa nyawa untuk kemudian isteri dan anaknya dibinasakan pula
oleh makhluk haus dendam dan haus darah itu.
Berkata Raja Tigor, bahwa Erwin juga harus mempersiapkan diri.
"Mulai saat ini kau tidak boleh melakukan kebersamaan dengan isterimu. Boleh
tidur berdampingan, tetapi jangan sampai goyahkan imanmu. Sampai dia datang dan
kalian mengadu kekuatan. Mbah Panasaran tidak akan turun tangan lagi. Sebenarnya
dia itu baik, setidak-tidaknya terhadap diriku.


Manusia Harimau Karya S B. Chandra di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Dia ramah sekali. Keburukannya yang paling besar adalah Dewi KZ
307 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
kehausan pada anak-anak muda guna mengawetkan kemudaannya," ujar Raja Tigor.
"Bila dia akan datang Ompung?" tanya Erwin.
"Setelah menerima ilmu-ilmu tambahan dari perempuan itu."
"Apa lagi yang perlu kuketahui Ompung?"
"Mulai saat ini kau jangan membunuh binatang apa pun.
Tidak menyembelih ayam atau hewan lain. Tidak membunuh tikus, lalat, nyamuk atau
semut dan binatang lainnya."
"Ompung tidak menambah ilmuku untuk menghadapiKi Ampuh?"
"Ilmu manusia banyak macamnya, tetapi penentuan di tangan Tuhan. Kalau Tuhan
tidak membantu dan meridhoi, ilmu segunung pun akan tidak ada artinya. Tetapi
aku ada membawa biji saga yang sudah dibawa bertapa 77 hari lamanya. Terimalah
ini," kata Raja Tigor menyerahkan sejumlah biji saga yang berwarna merah tua.
"Bagaimana mempergunakannya Ompung?"
"Saban mau tidur kau telan sebuah, mohon perlindungan pada Yang Maha Kuasa."
Erwin berjanji akan melaksanakan segala pesan kakeknya.
"Kalau kau keluar hidup dari pertarungan itu nanti, kau ziarahi kuburanku dan
pusara ayahmu. Kalau kau gugur aku akan datang mengambil jasadmu, walaupun sudah
dikuburkan. Lebih baik kita berkumpul di Mandailing. Kau tidak akan membuang kampung burukmu
bukan?" "Tidak Ompung. Bila tiba waktunya aku akan kembali ' ke sana. Aku sendiri pun
selalu rindu dengan keluarga dan kawan-kawan. Memang keadaanku memalukan.
Mengapa kita harus begini Ompung" Siapakah yang mula-mula salah dulu?"
Dewi KZ 308 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Jangan tanya itu. Aku sendiri pun tidak tahu. Apa yang kumiliki hanya warisan
dari orang tuaku. Jangan sesali lagi nasib kita ini Erwin. Terima apa adanya dan
berusaha jadi orang baik. Walaupun sekedar manusia harimau yang di benci atau
dijauhi orang." "Ompung, ajari aku mengobati beberapa penyakit. Seperti penyakit gigi, korengkoreng dan penyakit lain yang sering menghinggapi orang kecil. Orang-orang yang
seringkah tidak mampu membayar dokter atau membeli obatnya."
Raja Tigor tersenyum, puas hatinya. Cucunya ini ingin berbuat kebajikan terhadap
sesama manusia yang tidak mampu.
"Baiklah," kata Raja Tigor. "Aku bukan ahli dalam soal pengobatan, tetapi aku
punya kenalan baik yang akhirnya menetap di Jakarta ini. Kita ke tempatnya nanti
malam. Kupintakan ilmu itu untukmu."
Erwin senang dan menyampaikan maksud itu kepada isterinya. Indah pun merasa
gembira, karena dia tergolong pada manusia yang suka menolong sesamanya.
SEPEKAN telah berlalu tanpa kejadian yang menggemparkan oleh perbuatan harimau
jadi-jadian atau manusia harimau. Manurung yang perwira Polisi memanggil anak
buahnya untuk memberi ingat, bahwa ketenangan ini jangan menyebabkan mereka jadi
lalai. Dia sudah memperoleh banyak informasi, bahwa permusuhan sedang
berlangsung antara seorang hebat bernama Ki Ampuh dengan Erwin yang tidak bisa
dibuktikan kesalahannya sebagai pengganggu keamanan.
Pada waktu itu Ki Ampuh tidak ada di tempat kediamannya dan menurut kabar angin
dia telah dikalahkan dalam pertarungan terakhir lalu menghilang untuk menuntut
ilmu-ilmu baru guna mengadakan revanche dengan orang dari Mandailing itu. Dia
juga mengetahui, bahwa Erwin tenang-tenang saja di rumahnya. Manurung tidak
tahu, bahwa Raja Tigor telah Dewi KZ
309 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
menemui cucunya dan membekali dia dengan pesan-pesan guna menghadapi musuhnya
kelak. Tetapi meskipun tidak ada kegoncangan, keadaan di rumah Erwin memang tidak
seperti biasa. Tiga hari setelah Raja Tigor meninggalkan cucunya, tiap malam
Indah dan Erwin selalu melihat ada tikus masuk ke dalam kamarnya. Binatang itu
membuat lobang di plafon kamar yang terbuat dari eternit biasa. Binatang itu
leluasa masuk dan Erwin terpaksa membiarkannya sesuai dengan pesan ayahnya. Yang
mengherankan bagi mereka adalah sering kalinya tikus itu memandangi mereka.
Tenang tidak gugup. Pernah dia memakan kuwe yang tersedia di kamar tidur. Itu
pun dibiarkan Erwin, semata-mata karena pesan Raja Tigor. Setelah beberapa lama
di kamar, tikus itu pergi lagi untuk keesokan malamnya datang lagi. Kamar lain
di rumah itu tidak pernah didatanginya.
Kasian Erwin dan isterinya. Mereka sama sekali tidak tahu bahwa yang datang itu
bukan tikus biasa, melainkan Ki Ampuh yang ingin menakut-nakuti keluarga itu.
Pada malam-malam berikutnya tikus itu sudah mulai merusak pakaian dan naik ke
tempat tidur. Itu pun dengan hati kesal dibiarkan oleh Erwin.
Dan Ki Ampuh yang menjelma jadi tikus itu merasa puas dengan hasil gangguannya.
Membuat orang kesal tanpa bisa melawan merupakan suatu kesenangan. Dalam pada
itu dia heran, mengapa Erwin tidak berusaha membinasa kannya.
PADA hari yang sudah ditentukan, jam sepuluh malam Erwin mendapat kunjungan
kakeknya lagi. Mereka akan menemui dukun atau guru yang kata Raja Tigor akan
mengajarkan atau menurunkan ilmu mengobati beberapa penyakit kepada Erwin.
"Mengapa kita malam-malam begini ke rumahnya Ompung.
Kurasa dia sedang istirahat setelah mengobati orang-orang sakit sehari suntuk.
Tidakkah lebih baik besok saja?" tanya Erwin.
Dewi KZ 310 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Aku sudah berjanji dengannya untuk malam ini," jawab Raja Tigor.
"Apakah mestinya malam hari?"
"Tidak mesti, tetapi sebaiknya. Supaya lebih khusuk.
Terlalu banyak orang yang tahu kalau belajar di siang hari,"
kata Raja Tigor. "Berapakah umur guru itu Ompung?"
"Lebih kurang seumurku."
"Berapa itu?" tanya Erwin heran, karena ompungnya adalah manusia harimau yang
bangkit dari kubur. "Cobalah hitung. Aku mati enam puluh tahun yang lalu, ketika berumur delapan
puluh tiga tahun. Jadi kini seratus empat puluh tiga tahun. Sekianlah umur guru
itu." "Jadi, mungkin manusia tertua pada waktu ini," kata Erwin.
Ompungnya tidak memberi jawaban.
"Ada kau makan biji saga itu" Dan tak pernah lupa?"
Erwin menjawab, dia tak pernah lupa. Lalu menceritakan tentang tikus yang kini
saban malam, bahkan kadang-kadang siang hari masuk ke kamar.
"Ah, biar saja. Itu godaan pada imanmu. Bukankah kau tidak boleh membunuh
binatang apa pun guna nantinya bisa menghadapi Ki Ampuh."
"Kalau tidak dibunuh, tetapi dipasang saja perangkap, bagaimana?" tanya Erwin.
Raja Tigor mengizinkan. Boleh dicoba pasang, supaya bisa ketahuan tikus apa itu.
"Rumah dukun itu jauh dari sini Ompung?" tanya Erwin.
"Lebih kurang sepuluh kilo."
Dewi KZ 311 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Kita naik mobil saja," begitu saran Erwin.
"Jangan, kalau kita mendadak berubah jadi harimau, bagaimana?"
Erwin jadi sedih. Itulah hambatan bagi mereka, bisa mendadak jadi harimau dan
menimbulkan kegegeran. "Jam berapa kita baru tiba di sana, kalau kita jalan kaki saja."
"Dalam sepuluh menit," dan tanpa dimengerti oleh Erwin, memang dia merasa
bagaikan melayang di udara.
"Kita sudah hampir sampai," kata Raja Tigor setelah mereka berada di jalan raya
kembali. Nun di Kebayoran Lama.
Tempat itu di depan kuburan yang sudah agak tua. "Di mana rumahnya Ompung?"
"Di dalam." "Guru itu penjaga kuburan?"
"Tidak, dia salah seorang penghuninya."
Erwin jadi kaget. Dia akan berguru pada orang yang sudah mati. Apakah guru ini
juga sebagai kakeknya. Orang mati yang bisa bangkit dari kuburnya"
Mereka memasuki daerah pekuburan itu. Sudah tidak dipelihara. Mungkin tidak ada
anggaran untuk itu. Selain para mayat, barangkali ular dan kalajengking juga
turut meng-huni. Rumput tinggi, tanahnya lembab. Pohon-pohon kam-boja sudah menghutan.
"Inilah rumahnya," kata Raja Tigor akhirnya setelah mereka tiba di suatu kuburan
dengan batu dan nisan yang sudah berlumut dimakan usia.
Dewi KZ 312 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Erwin diam. Keadaan serem, apalagi diwaktu malam seperti itu. Tetapi dia tidak
takut. Sudah berpengalaman tidur bermalam-malam di kuburan ompungnya di Muara
Sipongi. "Duduklah," kata Raja Tigor. Erwin mematuhi. Duduk di tanah lembab. Tidak boleh
merasa jijik. Begitulah kalau orang menghendaki sesuatu dari manusia yang sudah
jadi mayat dan tersimpan di dalam bumi.
"Datuk Nan Kuniang, aku sahabatmu datang sesuai dengan janji," kata Raja Tigor
lalu dia membaca-baca dalam bahasa Minangkabau. Rupanya suatu doa atau mantera
di dalam bahasa Minang. Dia fasih mengeluarkannya, walaupun dia orang Tapanuli.
Angin bertiup lembut tetapi dengan suara berdesau.
Kemudian turun hujan rintik-rintik.
Raja Tigor pun duduk bersimpuh di sebelah cucunya.
Belum terdengar sambutan atas panggilannya. Tetapi sesaat kemudian ada suatu
bunyi bagaikan barang dihentakkan dari sebuah kuburan di belakang mereka duduk.
"Jangan menoleh," kata Raja Tigor.
"Apa itu ompung" Apakah ada orang datang?" tanya Erwin.
"Tidak. Itu suara orang sedang disiksa di dalam kuburnya.
Yang berdentam keras itu suara tongkat besi yang dihentakkan ke bumi untuk
memberi tahu kedatangan sang penyiksa. Biar sajalah. Akhirnya dia akan bebas
dari hukumannya. Entah kapan. Barangkali sepuluh, mungkin seribu tahun lagi. Itu
yang dinamakan azab kubur, Erwin. Makanya jangan berbuat banyak dosa di dunia.
Kian banyak dosa, kian lama siksaan"
Bukan hanya itu. Dari suatu kuburan di hadapan mereka, kira-kira sepuluh meter
jaraknya dari tempat mereka duduk itu, terdengar suara tangis sedih sekali.
Dewi KZ 313 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Itu suara ibu menangis. Dia mati ketika melahirkan anaknya. Sang bayi hidup,
dia terus menerus sedih karena tidak sempat mengasuh anaknya. Begitulah kasih
ibu kepada anak. Sampai setelah mati pun tetap mencintainya."
"Jangan sekali-kali durhaka kepada Ibu. Kau ingat cerita Malin Kundang?" tanya
Raja Tigor. "Itu bukan dongeng. Itu suatu contoh bagi semua anak manusia agar menghormati
ibu yang mengandung dan melahirkannya."
Setelah itu terdengar suara gemersik. Bukan lagi dari kuburan. Tetapi rumput dan
tumbuh-tumbuhan yang dilalui seekor ular besar. Binatang itu telah sampai di
atas kuburan Datuk Nan Kuniang yang dipanggil oleh Raja Tigor tetapi belum
menyahut. Ular besar yang menjulur-julurkan lidahnya.
"Biarkan saja," kata Raja Tigor.
Ular itu bagaikan dengan sengaja mendekati Erwin lalu meluncur ke atas
pangkuannya. Berat terasa dan licin berlendir.
Erwin sudah punya pengalaman pula dalam menghadapi hal-hal yang menakutkan di
kuburan. Semua itu mungkin cobaan.
Tetapi mungkin juga ular biasa yang sudah lama tidak mendapat mangsa. Kalau dia
membelit Erwin pasti tulang belulangnya akan remuk dan nanti dia akan melulurnya
tanpa halangan. Mungkin dia masih dapat bersembunyi lalu tidur untuk enam bulan
lamanya. Tetapi boleh jadi juga dia akan ditangkap dan dibunuh orang.
Binatang penelan hewan dan manusia itu memandangi Erwin, kemudian pergi.
"Apa kabar Raja Tigor?" tiba-tiba kedengaran suatu suara.
Jelas dari dalam bumi di hadapan Erwin.
"Masih begini-begini saja Datuk Nan Kuniang," jawab Raja Tigor.
Dewi KZ 314 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Habis bagaimana lagi maumu" Bagi kita-kita yang sudah tiada, tentu saja tidak
pula akan ada perubahan nasib," kata suara itu. Serentak dengan itu, Erwin
melihat onggokan bumi di hadapannya, tepatnya di antara batu-batu kuburan itu
bergerak ke atas, bagaikan ditolak dari bawah. Dia tahu, bahwa apa yang
dilihatnya itu adalah suatu kenyataan. Bukan khayalannya karena takut, sebab dia
tidak lagi punya rasa takut. Kemudian, dua buah tangan menyembul dari celah
lobang yang mulai menganga pelan-pelan. Tangan biasa, yaitu jari-jari berdaging,
hanya berlumuran sedikit lumpur. Bukan tulang belulang. Kian lama tangan itu
kian lengkap, hingga kelihatan siku. Setelah itu kedua belah tangan itu berada
di atas kuburan dan dengan bertopangkan siku mulai kelihatan kepala.
Juga berlumuran dengan sedikit lumpur. Erwin yang tadi tidak takut, kini keluar
keringat dingin. Dia biasa berhadapan dengan kakeknya dan ayahnya, yang keduanya
juga sudah sama-sama tidak ada. Sudah biasa pula bertemu muka dengan Sutan
Tabiang Jurang, yang memperlihatkan diri di kuburan kakeknya di Muara Sipongi
beberapa waktu yang lalu. Tetapi mereka itu mempunyai bentuk lain. Bagaikan
manusia harimau saja, tidak berlumuran lumpur seperti ini.
Akhirnya manusia dari dalam kubur itu duduk. Seluruh tubuhnya, sampai ke
pinggang telanjang, tetapi bagian bawah bertutup kain yang juga berlumpurlumpur. Kain itu tak lain daripada kain kafan yang dibawanya serta ketika dia
dikuburkan orang dulu. Raja Tigor mengulurkan tangan, disambut oleh mayat yang baru bangkit itu. Tanpa
disuruh, Erwin juga mengulurkan tangannya. Dia gemetar, lebih gemetar lagi
ketika manusia mayat itu menerima dan menjabatnya. Tidak segera dile-paskannya.
"Kau Erwin yang diceritakan ompungmu kepadaku?" tanya makhluk aneh itu.
Dewi KZ 315 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Ya Datuk," jawab Erwin, karena begitulah ompungnya tadi memanggil mayat itu.
"Panggil aku Inyiek," katanya.
"Betul Inyiek, sayalah Erwin."
"Aku telah mengetahui kisahmu sejak kau menginjakkan kaki di Jawa ini. Memang
begitu nasib kita yang menyimpang dari manusia biasa. Jangan mengeluh karena
itu. Semua itu bukan kehendakmu. Katakanlah semacam nasib yang sudah mestinya
begitu. Tidak usah pula kau cari-cari apa sebab mu-sababnya."
Setelah itu ia diam untuk kemudian berbeka-beka dengan Raja Tigor tentang masa
lalu. Dan manusia harimau serta mayat bernyawa itu kadang-kadang tertawa
mengingat masa lampau mereka.
"Aku dulu memang dianugerahi Tuhan kebolehan ala kadarnya untuk menolong sesama
manusia. Kau juga mampu bukan" Kau pernah mengobati anak Ki Itam, musuhmu itu.
Heran ya manusia. Dibuat baik pun mau menjahati," kata manusia mayat itu sambil
menggeleng-geleng. "Erwin, tak lama lagi kau akan berhadapan dengan Ki Ampuh. Dia akan lain
daripada Ki Ampuh yang sudah kau kenal. Kini pun dia sudah sering berulang ke
rumahmu. Aku akan coba membantumu. Sekedar dengan apa yang ada padaku," kata
Datuk Nan Kuniang. Tidak disangsikan lagi, bahwa nama Datuk Nan Kuniang itu membuktikan suatu
keajaiban lain yang ada di atas dunia, la sudah bertahun-tahun dikubur, karena
dia sudah mati. Tetapi dia benar-benar bisa keluar dari kuburannya, bicara
bagaikan manusia biasa dan dengan insan-insan yang masih hidup.
Walaupun kedua makhluk yang mengunjungi dia di malam buta itu juga bukan
manusia-manusia wajar. Dewi KZ 316 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Yang seorang Raja Tigor, seorang yang sudah lama mati tetapi menjelma kembali
dalam bentuk setengah harimau setengah manusia. Yang lainnya, cucu kontannya
yang bernama Erwin adalah manusia yang belum mati, tetapi sewaktu-waktu menjadi
setengah harimau. "Kau tidak jijik menjabat tanganku Erwin?" tanya Datuk Nan Kuniang.
"Tidak Inyiek. Aku bahagia bisa berhadapan dengan Inyiek!"


Manusia Harimau Karya S B. Chandra di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

"Tapi kau takut, ya?" tanya mayat bernyawa itu.
"Tidak!" "Kau bohong, tetapi bukan kebohongan yang jahat. Kalau kau tidak takut, mengapa
tanganmu ini gemetar?"
Erwin malu. Dipandangnya ompungnya tertawa-tawa kecil.
Lalu katanya: "Gugup Inyiek. Karena," tetapi Datuk Nan Kuniang memotong,
katanya: "Karena belum pernah bersalaman atau berhadapan dengan bangkai yang
bisa keluar dari kuburnya."
Erwin tidak bisa membantah, karena memanglah begitu keadaannya.
"Sudah kukatakan tadi, Ki Ampuh akan mendatangimu, isterimu dan anakmu. Dia mau
membuat penyelesaian dari hutang piutang di antara kalian yang dianggapnya belum
selesai," kata mayat itu.
"Sudah kukatakan kepadanya," sela Raja Tigor. "Dia sedang menuntut tambahan
kepandaian di hutan Banten."
"Ya, pada perempuan iblis yang tidak bisa tua itu," tukas Datuk Nan Kuniang,
lupa bahwa dia sendiri entah hantu, entah jin atau iblis pula semacam Mbah
Panasaran. "Kau akan jatuh cinta padanya Erwin," kata Raja Tigor.
Dewi KZ 317 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Tidak, aku tidak akan mencintai iblis. Aku punya isteri yang sangat kusayang.
Yang telah memberi kami seorang keturunan."
"Kau tidak percaya pada ompungmu, hah," kata Datuk Nan Kuniang.
"Percaya, tetapi saya tidak akan jatuh cinta," sahut Erwin.
"Itu namanya tidak percaya," kata mayat itu. "Aku mau menguatkan peringatan
ompungmu. Kau akan jatuh hati pada perempuan itu dan kau akan mengikuti apa pun
yang dikatakannya. Termasuk membunuh isteri dan anakmu sendiri.
Dia mempunyai daya perintah yang luar biasa dengan kekuatan matanya."
"Kalau begitu akan kubutakan matanya, manakala dia datang."
"Dia tidak akan datang, tetapi akan memerintahmu mengunjungi dia," kata Datuk
Nan Kuniang. Kakeknya tidak mengatakan begitu. Oleh karenanya Erwin memandang
ompungnya. Raja Tigor mengerti bahwa cucunya bertanya, maka dia berkata: "Dalam hal ini
Inyiekmu lebih tahu. Dia selalu mengembara. Mungkin juga di Banten."
"Betul kata ompungmu. Aku sejak masih hidup pun suka mengembara. Sampai kini,
setelah aku mati bagi masyarakat, tetapi tidak mati untuk diriku sendiri. Dan
untuk kalian yang berhadapan dengan aku mengetahui seluruh kemampuannya.
Dia tidak pernah tahu bahwa antara aku dengan ompungmu ada hubungan
persahabatan. Oleh karenanya dia tidak bertanya mengenai kalian. Dalam beberapa
hal dia baik," kata Datuk Nan Kuniang.
Setelah diam seketika barulah dia meneruskan: "Pemuda-pemuda yang diambilnya
dari kota atau diantar murid-Dewi KZ
318 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
muridnya ke sana semua jatuh hati padanya. Dan pada mulanya mereka merasa senang
bisa berdampingan dengan wanita secantik itu. Tetapi lambat laun mereka mengenal
dia yang sebenarnya. Perempuan ini mempunyai kelainan-kelainan besar dalam
selera. Dan pemuda-pemuda yang jatuh ke tangannya harus dapat memenuhi selera
itu. Sudah pasti satu atau dua orang tidak akan sanggup. Oleh sebab itu dia
gunakan beberapa pemuda." Datuk Nan Kuniang lalu menceritakan, bahwa ada manusia
yang sampai mati ketakutan karena kelainan selera Mbah Panasaran itu.
"Ilmu apa saja yang dituntutnya dari Mbah Panasaran?"
tanya Raja Tigor. "Aku tidak bisa mengetahui, tetapi tentu kepandaian-kepandaian yang dianggap Ki
Ampuh akan dapat mengalahkan Erwin. Akan kuselidiki," jawab Datuk Nan Kuniang.
Raja Tigor mengucapkan terima kasih, karena dia takut cucunya sampai
terkalahkan. "Nah sekarang maksud kedatanganmu Erwin. Mari kulihat telapak tanganmu itu,"
kata Datuk Nan Kuniang. la memeriksa telapak yang diulurkan Erwin.
"Tampakkah guratan-guratannya?" tanya Erwin.
"Aku bukan manusia seperti kau. Entah apa namanya diriku ini. Sementara orang
tentu mengatakan aku hantu kuburan atau setan gentayangan. Dalam gelap
bagaimanapun aku sanggup melihat segala-galanya," dia lalu menggeleng-geleng.
Katanya: "Kau punya hati yang amat baik, tetapi kebaikan itu pada suatu hari akan membuat
kau tertipu, dari mana kau sukar untuk dapat bangkit kembali. Tentang
pertarungan-pertarungan semua tersurat di sini. Ada musuh-musuh sangat gaib yang
sedang mengintai dirimu."
Datuk Nan Kuniang mengajarkan beberapa ilmu pengobatan kepada Erwin, di
antaranya obat menyembuhkan segala kudis Dewi KZ
319 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
dan gatal-gatal. Dia pun diajarkan bagaimana membuat orang buta bisa melihat
kembali, tetapi butanya tidak sejak lahir.
Yang buta sejak dilahirkan ke dunia tidak disanggupi oleh Datuk Nan Kuniang. Dan
beberapa penyakit lagi. Erwin menerangkan, bahwa dia ingin berbuat baik sebanyak
mungkin. Jangan hanya jadi makhluk yang sering menimbulkan keonaran, walaupun
tidak atas kehendak hatinya.
Dalam ingatan Erwin telah terbayang seorang tua tetangganya yang tak berani
keluar rumah, karena seluruh tubuhnya sampai ke mukanya dihinggapi penyakit
kudis bernanah. Ada orang mengatakan dia terkena sipilis, tetapi setelah Erwin mendengar kisah
pak Kamal, tidak mungkin ia dihinggapi penyakit kotor. Sementara tetangga
mengatakan dia dirusak orang jahil dengan ilmu hitam, la mempunyai seorang anak
gadis sangat cantik yang telah dipinta oleh banyak orang.
Perawan itu selalu menolak. Seorang di antara pelamar adalan Eman, kabarnya
orang asal Cirebon. Ketika permintaannya ditolak, ia tersinggung dan memutuskan
untuk balas dendam. Dia telah berkali-kali nikah. Yang biasa, siapa pun yang dialaminya pasti akan
dapat. Karena dia kaya dan banyak orang bisa silau oleh uang.
Datuk Nan Kuniang masuk ke dalam kubur setelah lebih dulu pamitan. Kemudian dia
keluar lagi dengan lumpur baru pada wajah dan kepalanya.
"Bawa lumpur ini pulang," kata Datuk Nan Kuniang memberi segenggam kecil lumpur
yang diambilnya dari dasar kuburan.
Raja Tigor mencari daun pisang yang tidak bisa ditemui di dalam kuburan itu.
Tetapi tidak jauh dari kuburan ada. Di pekarangan rumah orang. Ke sana Raja
Tigor pergi dan mengambil pelepah. Tetapi nasib buruk, ada seorang penghuni
rumah itu keluar, entah karena kepanasan, entah ada sesuatu keperluan lain. Tak
jauh dari rumah itu ada sebuah rumah lain, Dewi KZ
320 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
dengan dua orang gadis rupawan. Bukan tidak boleh jadi dia ada janji untuk
menemui salah seorang gadis pada larut malam itu. Mungkin dengan tujuan yang
sangat rahasia. Orang ini, Hendra bukan bujangan. Punya isteri dengan tiga orang anak. Ketika
dia melihat makhluk bergerak mengambil daun pisang, dia bagaikan melihat harimau
manusia yang banyak dihebohkan. Padahal saat itu Raja Tigor berbentuk manusia
biasa. Hendra tak dapat bersuara, walaupun dia mencoba menjerit. Maka
terduduklah dia di tanah dengan muka pucat. Jelas dilihatnya makhluk yang berupa
manusia setengah dan harimau setengah itu berlari menuju kuburan.
SETIBA di kuburan Datuk Nan Kuniang, tanah lumpur di bungkus rapi dan oleh Erwin
dimasukkan ke dalam saku baju
"kemeja. "Tiap malam menjelang tidur kau sapukan tanah ini pada telapak kaki dan tangan
anakmu. Juga isterimu!" kata Datuk Nan Kuniang.
"Tetapi mereka tidak sakit, Inyiek!" kata Erwin.
"Memang tidak. Sekedar menjaga diri. Ada makhluk aneh mengintai kalian. Kau
barangkali bisa menghadapi, tetapi apa daya isteri dan anakmu?" Setelah memberi
penjelasan bagaimana menyembuhkan orang yang berpenyakit kudis, bisul, buta dan
lain-lain. Datuk Nan Kuniang sekali lagi mengatakan, bahwa ia akan mengunjungi
Mbah Panasaran dan akan menyampaikan kepada Erwin apa yang diketahuinya mengenai
Ki Ampuh. "Kapan saya harus kembali Inyiek?" tanya Erwin.
"Tak usah. Aku akan mencarimu nanti. Kau tak malu bertemu dengan aku, kalau
misalnya aku mendatangi kau ketika kau minum atau makan di restoran?"
"Kenapa malu. Saya akan senang sekali!" kata Erwin.
Dewi KZ 321 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Biarpun aku datang dalam keadaan begini?" Maksudnya dengan tangan, tubuh,
kepala dan muka berlumpur.
"Tidak Inyiek. Di mana pun saya tidak akan malu. Bukankah kita sudah ditakdirkan
untuk jadi begini?" Datuk Nan Kuniang memasukkan tangan kanannya lagi ke dalam
lobang tempat dia keluar dan mengeluarkan sepotong tali yang sudah kuning oleh
lumpur. "Ini tali bekas pengikat kain kafanku. Jemur sampai kering, celupkan di dalam
minyak goreng, lalu buat jadi sumbu pelita.
Jangan kau lupa membawanya tiap malam. Kalau kau sampai terlupa, bisa akan
ditimpa bencana yang amat besar, yang tidak pernah kau duga!"
"Bencana apa Inyiek?" tanya Erwin.
"Aku pun tidak dapat memastikan. Tetapi menurut apa yang kulihat pada garisgaris telapak tanganmu, suatu bencana yang akan mengambil nyawa. Amat
mengerikan." Mendengar ini Erwin bertanya-tanya di dalam hati, apa pula lagi yang akan
menimpa diri atau keluarganya. Telah banyak musibah menimpa. Apakah dia memang
tidak akan pernah bebas dari kejaran musuh, baik yang kelihatan maupun yang
tersembunyi" Hendra yang merasa melihat makhluk setengah harimau masuk kuburan, sampai pagi
hari masih terduduk di sana. la tidak dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan.
Bagaikan menjadi bisu. Dia ternganga terus-terusan dengan air liur meleleh
membasahi dagu dan bajunya.
Pak Malik yang dikenal di kawasan itu sebagai ahli mantera diminta bantuan.
Setelah membaca-baca dan memandangi korban lalu memeriksa biji matanya, dia
berkata, bahwa Hendra telah melihat syaitan. Setelah mukanya diasapi dengan
pedupaan yang diberi kemenyan putih dan pak Malik memba-Dewi KZ
322 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
ca-baca sambil meletakkan tangan kirinya di atas kepala Hendra, barulah mulutnya
mengatup dan air liur terhenti.
Namun begitu, agak lama kemudian barulah dia bisa bicara.
Terbata-bata dia menceritakan apa yang telah dilihatnya.
Sejumlah orang yang ada di sana merasa tubuh menjadi dingin dan bulu-bulu roma
berdiri. Yang bisa membaca ayat-ayat suci lalu kumat-kamit, maksudnya menghalau
syaitan yang dirasakan ada di sana.
Desas-desus selama ini, bahwa di kuburan itu memang ada hantu yang suka ke luar
dan berkeliaran, menjadi tambah santer.
"Kalau begitu bukan hantu biasa," kata seseorang.
"Memang bukan. Yang kulihat itu manusia bertubuh harimau!" kata Hendra.
"Barangkali hanya khayalanmu," kata orang lain.
"Tidak. Aku sumpah, benar-benar telah melihatnya. Dia mengambil pelepah pisang
lalu kembali ke kuburan."
Beberapa orang yang punya cukup keberanian mau tahu, apa sebenarnya yang telah
dilihat oleh Hendra, pergi ke kuburan memeriksa. Tidak ada kuburan yang
berlobang. Tidak ada tanda apa pun yang menunjukkan, bahwa dari salah satu
kuburan ada ke luar dan kemudian masuk kembali makhluk yang berukuran seperti
dikatakan oleh Hendra. "Dia hanya berkhayal," kata salah seorang di antara mereka.
"Orang yang ketakutan lelalu merasa melihat syaitan yang sebenarnya tidak ada,"
kata orang yang bernama Mat Kondang.
"Kalau tidak ada syaitan, mana ada namanya!" kata orang lain.
"Aku sudah lama kepingin ketemu apa yang disebut-sebut sebagai syaitan. Tapi dia
tidak pernah berani menemui aku, Dewi KZ
323 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
kalau dia toh benar-benar ada." Tetapi begitu dia selesai bicara, dia merasa
tubuhnya dingin kemudian tambah dingin. Dia duduk dan memandang lurus ke depan.
"Mengapa Mat?" tanya kawannya. Mat tidak menjawab.
"Kau jangan bersandiwara." Tidak ada jawaban. Matanya tak berkedip.
Setelah itu terdengar suara. Jelas sekali. "Jangan menia-dakan apa yang ada, hai
manusia. Kalian selalu sombong dan mengecilkan arti makhluk lain!" Mendengar ini
semua orang jadi takut Kelihatan lagi kumat-kamit, bahkan ada yang membaca-baca
sampai kedengaran. "Tak usah kalian cari di mana aku tinggal. Tiada kepentingan kalian pada diriku.
Bukankah aku pun tidak pernah mendatangi rumah-rumah kalian" Ataukah kalian mau
aku mendatangi kalian silih berganti" Kalau itu yang kalian ingini, aku akan
melakukannya. Mulai malam ini!" Manusia-manusia biasa itu menjadi takut dan ada
yang saling menyalahkan. Kejadian itu tersiar luas. Ada yang mengatakan, bahwa di kuburan itu ada harimau
jadi-jadian. Ada pula yang mengatakan, bahwa mungkin jadi-jadian ini punya
hubungan keluarga dengan Erwin yang pernah ditangkap. Kini mereka menghadapi
suatu kegelisahan baru. Suara dewi~kz tadi pasti suara hantu dan menurut yang
lazim, hantu tidak pernah hanya menggertak, tetapi benar-benar akan membuktikan
ancamannya. MALAM itu Erwin melaksanakan apa yang dipesan oleh Datuk Nan Kuniang.
Mengoleskan tanah kuburan pada isteri dan anaknya sesuai dengan yang dipesan
oleh guru di kuburan. Seperti malam-malam yang lalu, tikus itu datang. Dari atas lemari ia memandangi
Indah, Erwin dan anak mereka. Suami Dewi KZ
324 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
isteri itu pun memandangi binatang itu. Kelihatan jelas matanya merah bagaikan
memancarkan api. "Mengapa dia datang saban malam?" tanya Indah.
"Apa pula diherankan. Bukankah di got-got daerah ini banyak tikus," jawab Erwin.
"Tetapi bagaimana dia masuk ke mari. Semua pintu tertutup dan tiada lobang."
Erwin tidak bisa menjawab. Apa yang dikatakan isterinya memang benar. Tiada
lobang tempat binatang itu masuk.
"Kiriman orang?" tanya Indah.
"Biar saja, kalau ada yang menjahili kita."
"Apa maunya?" "Mungkin untuk membuat kita takut atau sedikitnya bertanya-tanya lalu syaraf
kita terganggu." "Tetapi apa gunanya?"
"kalau manusia berbuat sesuatu tentu ada gunanya."
"Siapa kira-kira orangnya?"
"Aku tidak tahu. Yang pasti kita tidak boleh membunuhnya, begitu pesan ompung."
Tikus itu mendengar semua pembicaraan antara Indah dan Erwin. Karena dia tak
lain daripada Ki Ampuh yang sudah mampu membuat dirinya menjadi tikus. Dan
maksud kedatangannya memanglah untuk membuat takut keluarga Erwin.
Sudah beberapa malam dia datang sekedar menakuti dan mempelajari keadaan di situ
guna rencananya di masa depan.
Untuk malam itu sebenarnya dia punya rencana. Mau merampas anak musuhnya. Tetapi
sial bagi Ki Ampuh yang Dewi KZ
325 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
menikuskan diri, anak itu sudah punya benteng berupa tanah kuburan yang
dioleskan pada telapak kaki dan tangannya. Dia tidak berani mendekat.
"Sial," kata tikus itu di dalam hati. "Siapa pula punya kerja."
Tentu ada seseorang yang menolong Erwin. Dan orang itu bukan Raja Tigor. Kalau
dia punya ilmu itu tentu sudah sejak malam-malam yang lalu Indah dan anaknya
memakai tanah kuburan. Tetapi yang paling menyakitkan hati tikus itu adalah
pelita kecil yang memakai minyak goreng sebagai bahan bakarnya. Kalau dia
mendekat, pasti api kecil itu akan menyambar dan membinasakan dia. Sumbunya itu
dikenalnya betul. Kain putih http://kangzusi.com yang tadinya membalut mayat.
Oleh amarahnya, tikus itu memikirkan suatu cara lain untuk melepaskan sakit
hatinya. Mendadak ia lenyap dari atas lemari, tidak diketahui oleh Erwin dan Indah ke
mana larinya. Padahal ia sudah di luar kamar. Tak lama kemudian Ki Ampuh dalam
bentuk tikus sudah ada di kamar tidur orang tua Indah, la naik ke atas meja lalu


Manusia Harimau Karya S B. Chandra di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

membuat terbalik sebuah gelas yang lalu menggelinding ke lantai. Pecah dengan
menimbulkan suara yang membuat ayah dan ibu Indah terbangun. Mereka saling
pandang. Tidak pernah ada tikus di dalam kamar karena tiada jalan masuk.
Bagaimana tikus ini masuk sampai memecahkan gelas. Tanpa tahu apa sebabnya suami
isteri itu merasa badan dingin dan bulu roma berdiri. Tikus itu memandang tajam
dari atas meja, tidak bergerak. Ayah dan ibu Indah memandang. Heran dan takut.
Kemudian bertambah takut, tetapi tidak bisa bersuara. Betapa tidak! Tikus itu
kian lama kian besar. Dari sebesar tikus biasa jadi seperti kucing, kemudian
membesar lagi seperti anjing.
Dan itu terjadi dihadapan mata mereka. Ini pasti jadi-jadian atau iblis yang
dikirim oleh pemeliharanya.
"Nasib kau yang buruk," terdengar suara dari meja. Tikus itu bicara.
Dewi KZ 326 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Sebenarnya tidak ada rencanaku membunuh kalian atau salah seorang di antara
kalian berdua. Yang kutuju untuk malam ini adalah cucu kalian. Tetapi aku tidak
dapat melakukannya, Tiada pilihan lain bagiku." Tikus itu tambah besar juga. la
turun dan duduk di lantai.
Tikus ituvkini mendekati ukuran manusia dewasa. Katanya:
"Kalau kubunuh kalian berdua, tidak akan ada yang menceritakan besok, apa
sebenarnya yang telah terjadi. Oleh karena aku hanya akan mengambil seorang
saja. Yang hidup besok bisa bercerita tentang apa yang dilihat dan alaminya
malam ini." Terdengar suara tawa mengandung ejekan.
Tikus itu bergerak pelan ke arah suami isteri yang duduk di pinggir ranjang.
Oleh karena sangat takut, kedua makhluk itu jadi pingsan. Tikus mengecilkan diri
kembali, sehingga akhirnya jadi seperti tikus biasa. Didatanginya kedua manusia
yang tidak sadar diri itu.
Manusia Ki Ampuh di dalam diri tikus itu berkata: "Tak dapat anak bedebah itu,
mertuanya pun jadi juga!"
la memilih yang perempuan, ibu Indahayati. Dicium-ciumnya leher wanita itu,
kemudian digigitnya. Gigi-giginya yang runcing tenggelam ke dalam daging yang
empuk. Perempuan itu tersentak-sentak, mungkin tahu apa yang sedang terjadi,
tetapi tidak kuasa berteriak meminta tolong.
"Kalau hanya begini tidak akan cukup menggemparkan.
Aku, Ki Ampuh ingin membuat kehebohan yang melebihi si bajingan manusia harimau
itu." Binatang itu tertawa terkekeh-kekeh. Sesuai dengan keinginan hatinya
badannya membesar sehingga melebihi besar kucing dewasa. Dengan membesarnya
badan, membesar pulalah segala bagian anggotanya, termasuk moncongnya. Mata
tikus itu memerah saga, kelihatan buas sekali. Digigitnya pakaian ibu Indah di
bagian dada, sehingga koyak-koyak dan , buah dadanya menonjol. Kini ia makan
Dewi KZ 327 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
buah dada sebelah kanan, sama halnya sebagaimana Ki Ampuh beberapa waktu yang
lalu memakan tikus hidup di hadapan gurunya, la tidak puas dengan itu saja.
Moncongnya ditenggelamkan ke dalam tubuh wanita itu, kemudian jantung ditariknya
ke luar. Tidak dimakannya. Ketika buah dadanya digigit dan dimakan tikus itu,
wanita malang itu sadar kembali dan serftpat melihat apa yang terjadi, sampai ia
menghembuskan napas terakhirnya tanpa bisa mengeluarkan suara. Tikus itu
menghilang untuk kembali ke istana mbah Panasaran. la merasa puas dengan apa
yang telah dilakukannya. KEESOKAN paginya suami perempuan yang telah mati dimakan tikus iblis itu sadar
kembali, tetapi begitu ia melihat isterinya, ia ambruk dan tidak tahu lagi apa
yang terjadi. Erwin heran mengapa mertuanya belum bangun, padahal biasanya
menjelang waktu subuh sudah bangun. Pintu diketok oleh Indah tanpa ada jawaban.
Setelah lama memanggil-manggil tanpa ada jawaban, timbullah kecurigaan. Hanya
ada satu jalan untuk mengetahui apa yang telah terjadi. Pintu didobrak dan apa
yang dilihat oleh Erwin dan isterinya telah membuat mereka terpekik dan
menjerit, sehingga berdatanganlah tetangga-tetangga untuk mempersaksikan keadaan
ngeri dan aneh itu. Lingkungan tempat keluarga Erwin tinggal jadi geger.
Keanehan dan kengerian yang amat misterius dan tak terpecahkan oleh akal itu
menjalar dari mulut ke mulut. Seorang perempuan dalam kamar terkunci dari dalam
telah mati dengan jantung dikeluarkan dari rongga dada. Pada leher ada bekas
gigitan. Buah dada sebelah kanan habis dimakan oleh makhluk yang amat sadis itu.
Dari penyelidikan Polisi dan dokter segera pula diketahui dengan pasti bahwa
pembunuhnya bukan manusia. Suaminya yang mungkin melihat kejadian belum bisa
ditanyai karena belum sadarkan diri. Dan ketika menjelang tengah hari ia siuman,
ia kelihatan ketakutan dan gemetaran sambil berkata gugup "tikus, tikus."
Setelah diberi suntikan dan Dewi KZ
328 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
menjadi agak tenang, laki-laki itu menceritakan apa yang diketahui dan
diingatnya. Polisi dan dokter menyangka, bahwa ia tentu dikuasai khayalan. Mana
mungkin ada tikus yang bisa membesar, apalagi menjadi besar sehingga seperti
manusia. Tetapi ia bersumpah-sumpah, bahwa ia bukan mimpi atau berkhayal, la melihat dan
berpikir ketika ia belum pingsan.
Tetapi ia tidak bisa bersuara. Polisi tidak dapat memecahkan, bagaimana ada
tikus bisa masuk, sedangkan pintu terkunci dari dalam dan tidak ada satu lobang
pun yang bisa dilalui tikus masuk. Walaupun tikus kecil.
Erwin dan Indah menguatkan keterangan laki-laki yang kehilangan isteri itu.
Bahwa di kamar mereka juga sudah beberapa malam datang tikus, entah masuk dari
mana. Tetapi ada di dalam kamar dan selalu memandangi mereka. Tikus itu lenyap
dan menurut keyakinan Erwin tentu tikus itu jugalah yang masuk ke dalam kamar
orang tua Indah. Yang tidak dimengerti oleh Erwin hanya mengenai tikus yang kata
mertuanya membesar sampai seukuran manusia. Dia pun tidak bisa mengerti, mengapa
ompungnya berpesan untuk tidak membunuh binatang apa pun, termasuk tikus. Tetapi
kesulitan bagi Erwin adalah tidak bisanya ia menerangkan apa yang dikatakan Raja
Tigor, karena cerita mengenai itu pasti akan menimbulkan kehebohan baru. Dia
sudah cukup menyebabkan kepusingan Polisi, bahkan telah mengakibatkan beberapa
nyawa melayang, termasuk nyawa petugas Polri.
Mengapa tikus itu membunuh mertuanya" Erwin tanya-jawab dengan dirinya sendiri.
Sehingga ia sampai memikirkan tanah kuburan yang harus dioleskan ke telapak kaki
dan tangan anak serta isterinya. Apakah tikus itu sebenarnya menghendaki nyawa
anak dan isterinya serta nyawanya sendiri, tetapi tidak sanggup melakukannya
oleh tanah Kuburan dan pelita dari kain kafan itu" Jikalau teori ini benar,
tentu tikus itu kiriman Ki Ampuh yang sedang menuntut ilmu tambahan di Banten.
Dewi KZ 329 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Tetapi Erwin tetap tidak bisa mengerti, mengapa tikus siluman itu tidak boleh
dibunuh, bahkan ia tidak boleh membunuh binatang apa saja. Bukankah dengan
begitu ia membiarkan Ki Ampuh dapat berbifat apa yang dikehendakinya" Cerita
tentang tikus sebesar manusia dan mengeluarkan jantung ibu Indahayati lalu
hilang begitu saja, tersebar luas. Karena yang dibunuh itu masih keluarga Erwin
sang manusia Harimau, maka orang tidak bisa lain daripada meyakini, bahwa antara
peristiwa-peristiwa ini ada kaitannya.
Semua penduduk di daerah itu mengunci pintu rapat-rapat sebelum tidur pada malam
berikutnya, walaupun mereka sudah mendengar bahwa tikus raksasa yang mengandung
iblis itu bisa masuk di mana saja dia suka. Tidak perlu lobang atau pintu
baginya. PADA malam itu Datuk Nan Kuniang ke luar dari kuburannya. Suatu perbuatan yang
sejak kematiannya baru dua kali dilakukannya. Sekali ketika kemanakannya
dianiaya orang beberapa tahun yang lalu. Dia datang ke rumah orang itu dan
mencekiknya sampai mati. Pada keesokan paginya orang melihat si korban berwarna
biru dengan bekas cekikan berlumpur pada lehernya. Di kamar itu pun ada bekasbekas lumpur dan sepotong tali pengikat mayat yang masih basah berwarna kuning.
Masyarakat lantas tahu, bahwa korban dibunuh oleh hantu dari kuburan, tetapi
tidak tahu kuburan mana dan siapakah yang setelah mati lalu jadi hantu itu.
Namun mereka bisa menaksir, bahwa yang melakukannya tentulah masih sanak orang
yang pada siangnya dianiaya oleh manusia yang dicekik hantu kuburan itu.
Datuk Nan Kuniang ke luar dengan dua maksud. Pertama-tama dia mau memperlihatkan
kepada beberapa orang yang tinggal di sekitar kuburan itu bahwa ia akan
menampakkan diri kalau ada orang yang mau tahu dengan keadaan atau urusannya.
Mula pertama didatangi adalah rumah orang yang Dewi KZ
330 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
mengatakan tidak ada syaitan dan pada siang kemarinnya telah kejang ketakutan.
Hari baru jam delapan malam saat itu. Namun begitu banyak orang sekitar sudah
mengunci pintu, karena takut akan ancaman hantu pada siang harinya. Datuk Nan
Kuniang mengucapkan "assalamualaikum" yang dijawab dari dalam.
Suara itu persis suara Pak Mistar yang selalu membaca doa di rumah orang-orang
yang mengadakan selamatan.
Yang didatangi merasa senang, karena kalau ada pak Mistar segala iblis dan setan
tentu menjauhkan diri. Tak tahan dalam mantera-mantera mujarabnya. Mang Dikun,
salah seorang penghuni rumah itu membukakan pintu. Dan benarlah di sana
dilihatnya Pak Mistar, la mempersilakan orang itu masuk.
"Duduklah Pak Mistar," kata Mang Dikun sambil masuk ke dalam memberitahu kepada
Tuan rumah yang bernama Mat Kondang.
Mendengar kunjungan Pak Mistar, orang yang digoda hantu itu merasa senang dan
berkata, bahwa ia akan minta azimat kepada Pak Mistar.
Mat Kondang dan Mang Dikun bergegas ke luar untuk bercerita, tetapi betapa
terkejut dan takutnya mereka ketika tidak lagi melihat Pak Mistar di sana. Namun
dia bukan hilang begitu saja. Di tempatnya duduk tadi telah ada makhluk lain.
Datuk Nan Kuniang yang keluar dari kuburnya. Hanya separuh badan ditutupi.
Dibuat dari kain pembungkus mayatnya. Kuning berlumpur. Badan dan mukanya juga
berlumpur. . "Duduklah kalian," kata Datuk Nan Kuniang. Barangkali kekuatannya membuat Mat
Kondang dan Mang Dikun tidak sampai jatuh pingsan, supaya bisa bercakap-cakap
dengan dia untuk kemudian disampaikan kepada masyarakat sekitar.
Dewi KZ 331 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Kedua manusia itu duduk, berhadap-hadapan dengan hantu kuburan.
"Dengar, Di kuburan itu tidak ada manusia harimau. Tidak ada hantu. Aku datang
dari tempat ja'uh, dari Parung sana.
Hanya untuk memberi tahu, bahwa di kuburan itu betul-betul tidak ada mayat yang
menjadi hantu. Orang yang mengatakan melihat manusia harimau masuk ke kuburan
itu hanya berkhayal. Tidak ada manusia harimau berkubur di Jawa.
Adanya di Sumatera. Kalian pun tentu tahu atau pernah mendengar ceritanya."
Mat Kondang dan Dikun memandang tanpa bisa bertanya.
"Aku tahu apa yang kalian pikir. Kalian mulai menyangka, bahwa Pak Mistar
sebenarnya hantu yang menjelma dalam bentuk manusia. Tidak, aku bukan Pak
Mistar. Hanya menyamar seperti dia. Baik rupa maupun suara. Supaya kalian
bukakan aku pintu. Pak Mistar itu orang baik, jangan kalian salah sangka
terhadap dirinya," kata Datuk Nan Kuniang.
Setelah selesai menyampaikan maksud hatinya. Datuk Nan Kuniang bangkit dan
bergerak ke arah pintu, lalu hilang. Bekas yang ditinggalkannya hanya sedikit
lumpur. Kemudian beberapa orang lain mendapat kunjungan yang serupa.
Pada malam itu juga gegerlah kawasan itu lalu menjalar ke seluruh Kebayoran
Lama. Ada hantu kuburan sedang menunjukkan kehadirannya dan memberi peringatan
agar masyarakat setempat jangan mencampuri urusannya. Pada malam itu juga,
seorang berpakaian kemeja, sarung dengan pici masuk ke daerah yang dikuasai oleh
Mbah Panasaran. Sebagaimana biasa perempuan itu mengetahui kalau ada tamu yang
punya ilmu menerobos ke kawasannya. Berkata Mbah Panasaran: "Kalau bermaksud
baik silakan datang ke gubukku, tetapi kalau punya niat jahat sebaiknya
menghindar karena engkau tidak akan keluar dengan utuh dari sini."
Dewi KZ 332 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Orang itu datang menghadap dan sebagaimana Raja Tigor dia pun memberi hormat
yang menyenangkan hati wanita sakti itu.
"Engkau bukan orang biasa, walaupun engkau kelihatan sebagai seorang santri. Apa
kehendakmu datang ke tempatku ini?" tanya Mbah Panasaran.
"Aku ingin berkenalan dengan seorang hebat yang sedang menuntut ilmu di sini,"
kata orang itu. "Maksudmu Ki Ampuh?" tanya perempuan itu.
"Begitulah kudengar namanya."
"Dia sedang bepergian, mungkin sebentar lagi kembali. Apa kehendakmu dengan dia"
Hendak menguji ketangkasannya?"
"Tidak. Aku tidak punya kekuatan. Aku hanya dukun pengobat beberapa macam
penyakit." Ketika pendatang itu menyatakan punya kebolehan mengobat. Mbah Panasaran
memperhatikannya lebih teliti.
Lalu dia mengingat-ingat.
Tiba-tiba perempuan itu tertawa, katanya: "Aku termasuk manusia yang dapat
melihat seseorang sebelum orang itu berhadapan dengan aku. Aku pun biasanya
dapat membaca pikiran dan maksud orang. Tetapi sekali ini aku agak terkicuh."
"Mengapa mbah berkata begitu?"
Perempuan itu tertawa lagi sambil berkata: "Masih juga berlagak bodoh. Aku telah
mengenal Tuan. Kita sudah pernah bertemu beberapa tahun yang lalu. Tetapi saat
itu Tuan datang dalam keadaan sebagaimana diri Tuan sebenarnya. Mengapa Tuan
menyamar begini Datuk Nan Kuniang?"
Laki-laki itu kini turut tertawa. Sebab dia memang Datuk Nan Kuniang.
Dewi KZ 333 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Mbah memang hebat! Aku rindu, itulah makanya aku ke mari."
"Jangan kita ber-mbah dan ber-tuan. Kita masih dan golongan yang hampir sama.
Dan jangan katakan lagi, bahwa engkau rindu padaku," kata Mbah Panasaran kini
untuk lebih merasa akrab dan guna menimbulkan suasana persaudaraan.
"Tidak dari golongan yang sama. Engkau orang mulia, manusia sakti. Aku hanya
mayat yang punya nyawa setelah setahun dikuburkan," kata Datuk Nan Kuniang
merendahkan diri. Pada waktu itulah Ki Ampuh kembali dari petualangannya.
Menganggap enteng pada tamu itu Ki Ampuh dengan bangga menceritakan apa yang
telah dilakukannya. Bahwa ia telah membunuh ibu Indahayati, mertua Erwin.
Mendengar ini Datuk Nan Kuniang terkejut dan marah, tetapi ia masih dapat
menyembunyikannya. Mendengar cerita muridnya. Mbah Panasaran bukan jadi senang atau bangga, tetapi
malah marah setengah mati. "Kau kejam, terlalu kejam Ki Ampuh," bentaknya. "Dan
kau yang menamakan dirimu manusia, sanggup menceritakannya dengan bangga. Kau
bukan menghadapi musuh yang seimbang, tetapi hanya membunuh satu manusia yang
sama sekali tidak berdosa."
Ki Ampuh heran, tidak menyangka akan dapat amarah dari gurunya.
"Dia mertua Erwin, mbah guru," katanya membela diri.
"Mereka semua harus dibinasakan, tetapi saya mau melaksanakannya secara pelan,
satu demi satu sehingga menimbulkan lebih banyak kegemparan dan mengangkat hama
saya dan mbah guru. Masyarakat akan tahu, bahwa saya sanggup melakukannya berkat
pelajaran yang kuterima dari mbah guru."
Dewi KZ 334 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Ki Ampuh menyangka, bahwa dengan berkata begitu, gurunya akan merasa senang
karena akan jadi sebutan orang ramai sebagai wanita yang bukan saja tidak bisa
tua, tetapi juga punya ilmu yang tidak ada bandingannya. Bahkan manusia harimau
dari Sumatera itu pun bisa dihancurkannya.
Tetapi dia keliru. "Aku tidak suka terlibat secara langsung di dalam urusanmu Ki Ampuh. Sudah
kukatakan kepadamu, bahwa aku mau menyelamatkanmu hari itu hanya karena aku malu
kalau ilmuku di bawah dari Erwin yang baru berumur seperenam dari umurku yang
sebenarnya. Bukan karena aku benci kepadanya.
Aku mau memberi pelajaran kepadamu karena aku mau melihat bahwa ilmuku lebih
ampuh. Tetapi aku sungguh mengutuk kau karena kau menyalah gunakan ilmumu.
Bagaimana kalau Erwin membunuh seluruh keluargamu, termasuk cucu-cucumu yang
amat kau sayang, padahal mereka sama sekali tidak tahu menahu apalagi tersangkut
paut dengan permusuhanmu. Kau lupa bahwa Erwin pernah menyelamatkan anak gadismu
yang sudah sekarat, karena dia menganggap bahwa anakmu tidak turut bersengketa


Manusia Harimau Karya S B. Chandra di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

dengan dia. Begitulah mestinya orang berilmu. Bisa menang menghadapi lawan,
tetapi penuh iba kasihan pada orang lain yang diketahuinya jauh di bawah dia di
dalam ilmu." "Mbah, saya terlalu dendam. Sudah berkali-kali saya dibikin malu. Lagi pula dia
pendatang di sini. Mestinya ilmunya dan keganjilannya dipergunakan di Sumatera
saja," kata Ki Ampuh coba membenarkan dirinya.
"Orang-orang kita yang pandai juga banyak di Sumatera, Kalimantan, Sulawesi dan
pulau-pulau lain. Tidak ada larangan untuk itu. Kau tahu Ki Ampuh apa yang akan
terjadi?" "Apa mbah guru?" tanya laki-laki kejam itu.
Dewi KZ 335 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Kau memang punya ilmu tinggi. Tetapi kalau nasib sedang buruk, gajah bisa mati
oleh seekor semut. Tidakkah kau pernah mendengar tentang itu?"
"Oleh karena itulah mereka sekeluarga, bahkan sahabat-sahabat akrab Erwin mau
kubinasakan. Kuharap mbah guru bisa mengerti tentang caraku berpikir ini. Aku
mohon restu mbah." "Aku tidak bisa menyetujui kekejaman terhadap orang-orang tidak berdosa. Tetapi
aku juga tidak bisa mencegah, kalau kau mau meneruskan rencana busukmu. Tetapi
aku beri ingat padamu, bahwa kejahatan begitu pada suatu hari akan ditimpa kutuk
yang sebesar-besarnya yang membuat orang berhenti hidup di dunia ini."
Datuk Nan Kuniang benci dan dendam pada Ki Ampuh, sebaliknya simpati pada wanita
sakti itu. "Tamu kita ini Datuk Nan Kuniang. Berkenalanlah Ki Ampuh!" kata Mbah Panasaran.
Mendengar anjuran itu Ki Ampuh memandangi Datuk Nan Kuniang dari atas ke bawah
dengan ejekan. Dia menganggap bahwa Datuk Nan Kuniang tidak pantas datang
berguru ke wanita sakti itu.
Ki Ampuh tidak mau mengulurkan tangan. Tetapi Datuk Nan Kuniang juga tidak sudi
mengulurkan tangan duluan.
"Aku rasa tempat ini tidak cocok bagimu Kuniang!" kata Ki Ampuh tanpa
menyebutkan Datuk. Suatu penghinaan besar bagi orang yang sudah diangkat jadi
Datuk. "Aku rasa juga begitu. Tetapi aku pun bukan mau berguru ke mari. Aku rindu pada
ratu Banten ini. Dia sangat ramah dan baik hati. Padahal dia punya ilmu setinggi
gunung Salak. Tiada kesombongan pada dirinya," kata Datuk Nan Kuniang.
"Kau menyindir aku?" tanya Ki Ampuh.
Dewi KZ 336 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Tiada waktuku untuk menyindir. Aku mengatakan yang sebenarnya."
"Aku mencium bau mayat," kata Ki Ampuh. "Adakah di antara anak buah atau para
kekasih mbah yang mati?"
Mbah panasaran tidak menyahut Ki Ampuh memandang tamu yang tidak disukainya.
Matanya menuduh, bahwa orang itulah tentu yang berbau busuk.
"Mengapa kau pandangi aku dengan cara itu?" tanya Datuk Nan Kuniang.
"Kalau tidak ada kamu barangkali bau ini tidak ada,"
jawabnya sombong. "Betul, kau telah mengatakan yang benar. Kau mau tahu Ki sombong" Akulah mayat
itu!" Ki Ampuh jengkel merasa diperolok-olok. Orang semacam ini saja mau mengejek dia.
Betul-betul orang ini mau mampus, pikirnya.
"Mbah guru, izinkan aku mengusir tamu yang tidak tahu diri ini!"
"Dia kenalanku, dan orang baik!"
"Tetapi dia mengejek aku mbah guru. Aku tidak rela!"
"Aku tidak mengejekmu insan takabur! Karena sesungguhnyalah aku hanya mayat,"
kata Datuk Nan Kuniang dan bersamaan dengan itu tamu itu lenyap lalu berdirilah
di sana Datuk Nan Kuniang yang asli. Bertutup kain kafan setengah badan.
Ki Ampuh terkejut, tetapi sebelum dia bisa berbuat suatu apa pun Datuk Nan
Kuniang membungkukkan badan dan berkata kepada Mbah Panasaran: "Saya mohon diri
ratu Banten. Saya merasa terlalu hina untuk hadir di suatu tempat, di mana orang
tidak menyukai saya!" Dia sempat memandang Dewi KZ
337 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Ki Ampuh dengan mata tanpa cahaya tetapi mengandung rasa dendam dan benci.
Datuk Nan Kuniang kembali ke kuburannya dengan maksud untuk pada esok malamnya
menemui Erwin untuk menyampaikan apa yang sudah dilakukannya untuk orang muda
yang dianggapnya sebagai cucu itu. Tetapi sampai di pintu kuburan dia terhenti
dan menjadi gugup. Ada orang jahil memasang ranjau di sekitar kuburan itu.
Setidak-tidaknya di pintu masuk. Tentu saja bukan ranjau seperti yang digunakan
manusia di medan perang. Bagi Datuk Nan Kuniang yang sudah mayat walaupun punya
nyawa, kunyit, lada hitam dan jeringau merupakan musuh yang tidak bisa dilawan.
Dia sanggup membunuh manusia mana pun. Dia bisa masuk ke mana saja. Kalau angin
bisa lalu, maka Datuk Nan Kuniang juga bisa masuk. Tetapi tiga macam benda ini
tak terhadapi olehnya. Padahal rumahnya ada di dalam. Bagaimana dia akan masuk.
Apakah dia harus menjadi mayat yang gentayangan, tanpa rumah, tidak tahu di mana
akan berteduh. Itu terlalu hina, dalam dunia jin dan hantu dinamakan hantu atau
mayat gelandangan. Orang hidup menamakannya tunawisma.
Kasian Datuk Nan Kuniang. Dalam kebingungannya dia tidak mengetahui, bahwa dari
dua tempat persembunyian mengintip belasan pasang mata yang punya cukup
keberanian untuk menghentikan godaan hantu kuburan itu. Ada dua orang berilmu
lumayan di antara mereka. Lebai Abduh dan Din Dongkrak. Mereka ini punya ilmu
yang bisa membuat hantu itu kehilangan nyawa lagi dan akan terkapar di sana.
Mati untuk kedua kalinya. Nanti akan dimandikan lagi dan dikuburkan.
Dia tidak akan bisa bangun lagi. Jadi sesungguhnya tiada maksud jahat pada diri
orang-orang yang hendak menghentikan gangguan yang menakutkan itu.
Dewi KZ 338 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Mereka ini sudah bersiap-siap hendak memasang obor.
Mayat bernyawa takut pada api, karena ia bisa hangus dan ditawan.
Datuk Nan Kuniang teringat pada Raja Tigor dan Erwin.
Kalau mereka ada, tentu dia akan selamat. Harapannya bagaikan terdengar oleh
Raja Tigor karena pada saat berikutnya dia dan cucunya sudah ada di situ.
Raja Tigor dalam bentuknya sebagai manusia biasa dengan mukanya yang jelek.
Erwin dalam bentuk tubuh harimau dengan kepala manusia.
Melihat dua makhluk itu, kini orang-orang yang mengintai itulah yang jadi
ketakutan. Lebai Abduh dan Din Dongkrak tidak punya kepintaran untuk menaklukkan
manusia harimau. Apalagi mereka sudah mengetahui berapa banyak korban yang sudah jatuh oleh
pendatang-pendatang dari seberang itu.
Raja Tigor merasa bahwa ada sesuatu yang tidak beres.
"Kau kelihatan bingung Datuk," kata Raja Tigor.
"Tempatku telah dipagar orang. Aku tidak bisa masuk!"
jawab Datuk Nan Kuniang. Raja Tigor tahu apa yang dimaksud sahabatnya. "Erwin, kau buang segala jeringau,
lada hitam dan kunyit yang ada di sekitar kuburan. Supaya Inyiekmu bisa masuk ke
rumahnya," perintah Raja Tigor. Barulah hari ini Erwin tahu bahwa bagi mayat bernyawa pun
ada pantangan. Dia tidak bertanya kepada kakeknya, tetapi segera melaksanakan
perintah. Daya cium Erwin dalam keadaan seperti itu kuat sekali, la kelilingi
kuburan itu dan mengutip semua benda yang dikatakan Raja Tigor, laiu dibuangnya
jauh-jauh. "Kalian telah menyelamatkan aku," kata Datuk Nan Kuniang, senang dan terharu.
Dia ceritakan, bahwa tanpa bantuan mereka tentu dia akan celaka.
Dewi KZ 339 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Jangan heran Erwin, mayat yang punya nyawa dan sangat ditakuti pun bisa celaka.
Aku jadi teringat akan kata-kata Mbah Panasaran. Bahwa kalau sedang nasib buruk,
gajah bisa mati oleh semut."
"Kau sudah ke sana?" tanya Raja Tigor.
"Ya, bertemu dengan wanita sakti itu. Juga dengan bajingan Ki Ampuh. Mari ke
rumahku, nanti kuceritakan," kata Datuk Nan Kuniang.
"Kuusir dulu manusia-manusia yang mau menyusahkan ini,"
kata Raja Tigor. Tiba-tiba dia jadi harimau besar dengan kepala manusia seperti
cucunya. "Hai manusia semua yang tidak menyukai kami. Aku tahu kalian ada di sekitar
sini. Pergilah! Kami tidak punya sengketa dengan kalian. Tidak akan mencampuri
urusan kalian. Tetapi kalau kalian mau menyusahkan kami, maka kami akan melawan.
Terpaksa mengeluarkan jantung dan hati kalian, satu per satu."
Raja Tigor mengaum, dahsyat sekali. Bagaikan tergoncang daerah sekitar itu.
Pemandangan itu amat mengerikan. Dua manusia harimau dengan satu mayat yang
bernyawa. Mayat itu sudah pasti tinggal di salah satu kuburan, tetapi tidak
jelas kuburan yang mana. Ada di antara mereka yang bermaksud mencari pada esok
siangnya. MENDENGAR auman yang dahsyat manusia-manusia yang ingin tahu itu terkejut dan
takut, tetapi karena ada di antara mereka yang pandai mantera dan konon pawang
harimau, maka mereka menguatkan hati.
Berkata Raja Tigor: "Kalian belum juga pergi. Walaupun ada pawang harimau di
antara kalian, dia tidak berdaya melumpuhkan kami. Kami bukan harimau biasa
sebagai yang Dewi KZ 340 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
masih ada di Sumatera. Kami ini punya otak dan akal manusia ditambah kekuatan
dan keganasan seperti harimau. Tetapi keganasan ini hanya kami gunakan terhadap
orang yang mengganggu atau memusuhi kami. Mantera-mantera kalian pun tidak ada
gunanya, karena kami punya guru mantera yang tidak ada tandingan di kawasan ini.
Bukan sombong. Mau kalian coba?" Raja Tigor lalu berbisik pada Datuk Dewi~Kz Nan
Kuniang agar membuat tukang mantera yang manusia itu sakit perut, tetapi hanya
sakit perut agar pulang ke rumah masing-masing.
Datuk Nan Kuniang membaca-baca. Dan kekuatannya segera terasa oleh manusiamanusia yang hendak menghadapi mereka. Dua orang tukang mantera, Lebaik Abduh
dan Din Dongkrak merasa perut mulas. Kian lama kian sakit. Mantera untuk
mematikan mayat bernyawa yang sudah mereka baca, ternyata tidak berhasil. Kalau
dia mayat yang hidup kembali saja, memang akan terbukti keampuhannya. Tetapi
Datuk Nan Kuniang bukan orang biasa. Dia punya ilmu tinggi.
"Sudah kalian rasakan?" tanya Raja Tigor. "Kami tidak mau menyakiti kalian,
karena kalian bukan musuh kami. Kami ingin bersahabat dengan kalian, tetapi
sukarnya, kalian membenci kami. Selain itu kalian takut pada kami. Sebenarnya
kami ini tidak perlu ditakuti. Tidak pernah kami sakiti orang yang tidak
menyusahkan atau menghina kami!"
Mendadak Datuk Nan Kuniang bicara pula dengan suara yang dibesarkan dan
diparaukan sehingga menambah keangkerannya. "Sudah kalian dengar apa kata Raja
Tigor" Kalian tidak perlu takut pada kami. Kami tidak akan pernah mengganggu kalian.
Kami juga tidak akan mencampuri urusan kalian. Tetapi kalau di kampung ini ada
yang melakukan perbuatan maksiat maka kami akan bertindak. Pulanglah kalian.
Kuperingatkan, jangan coba-coba mencampuri urusan kami yang tidak punya sangkut
paut dengan kalian."
Dewi KZ 341 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Lebai Abduh dan Din Dongkrak tahu, bahwa mulas perut mereka oleh perbuatan
makhluk-makhluk ajaib yang berilmu gaib itu.
"Betul juga katanya. Mereka tidak mengganggu kita.
Mereka punya kehidupan dan dunia sendiri," kata Lebai Abduh. Dia merasa
dikalahkan. Semua orang yang memang sudah sangat ketakutan, tetapi mau menyembunyikan rasa
malu, senang mendengar ajakan Lebai Abduh. Dan mereka pulang. Mereka kunci pintu
rapat-rapat, merasa beruntung tidak sampai dirobek oleh dua harimau berkepala
manusia itu. Banyak di antara mereka tidak bisa memejamkan mata. Yang terlena
tidur terus mendapat mimpi buruk.
SEMENTARA itu Raja Tigor, Erwin dan Datuk Nan Kuniang telah sampai di rumah
mayat yang hidup kembali itu.
"Malam buruk!" kata Datuk.
"Beginilah nasib makhluk-makhluk yang macam kita ini.
Tetapi mereka juga ketakutan dan barangkali tidak bisa tidur!"
kata Raja Tigor. "Salah mereka sendiri. Mereka bukan hanya takut tetapi juga membenci kita. Kalau
mereka tidak takut dan tidak menghiraukan kita, maka tidak akan ada persoalan
antara manusia-manusia wajar dengan hantu, jin, syaitan atau makhluk-makhluk seperti kita," kata Datuk Nan
Kuniang. Mayat bernyawa yang baru kembali dari mengunjungi Mbah Panasaran lalu
menceritakan semua pengalamannya.
"Dia tambah cantik. Menurut penglihatanku lebih cantik daripada dulu," kata
Datuk. "Memang dialah yang menjadi tikus itu. Maksud Ki Ampuh yang berguru pada
perempuan yang tidak bisa tua itu. Sombongnya setengah mampus. Tapi aku juga
tidak mau merendahkan diri padanya. Kau harus Dewi KZ
342 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
mengalahkan Erwin. Orang sombong harus dikalahkan.
Tetapi....," Datuk tidak meneruskan.
"Tetapi apa Inyiek?" tanya Erwin.
"Mungkin dia benar-benar hebat. Kau harus punya ilmu yang melebihi dia."
Erwin memandang pada kakeknya.
"Aku tidak punya apa-apa lagi Er. Hadapilah nanti dengan apa yang ada padamu.
Jangan takabur dan jangan sampai lengah. Jangan anggap Ki Ampuh terlalu hebat,
sebab kau akan kalah semangat Kau bisa kalah sebelum bertarung. Tetapi jangan
anggap dia terlalu enteng, karena kau bisa lalai dan saat seperti itulah yang
akan digunakannya untuk membinasakanmu," kata Raja Tigor.
"Mengapa tidak kau sendiri mengunjungi Mbah Panasaran?"
tanya Datuk. "Mana mungkin. Dia guru musuhku?"
"Tetapi kegantenganmu bisa membuat dia mau menerima-mu jadi murid. Dia tak suka
pada Ki Ampuh, itu aku tahu,"
kata Datuk "Kata Ompung, aku yang bisa jatuh cinta. Tidak, aku tidak mau mengkhianati
isteri dan anakku. Akan kuhadapi Ki Ampuh, walaupun aku harus mati karenanya."
SEKEMBALI dari kuburan, tikus yang datang saban malam itu sudah ada pula di
kamarnya. Sebagai biasa dia memandang tanpa berkedip. Erwin coba mendekatinya.
Tikus itu tidak perduli. Tidak menjauh, karena dia rupanya tidak takut Mungkin
karena dia tahu, bahwa Erwin dilarang ompungnya membunuh. Hati Erwin geram dan
panas, tetapi tidak bisa berbuat apa pun. Dan tikus inilah yang menurut
pengakuan Ki Dewi KZ 343 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Ampuh penjelmaan dari dirinya dan telah membunuh ibu Indahayati, mertua Erwin.
Pembunuh di dalam rumah tanpa bisa dibinasakan dan tidak bisa dituntut, karena
dia hanya seekor tikus yang kelihatannya sama dengan tikus-tikus lainnya.
Erwin merebahkan diri di samping isteri dan bayinya.
"Tidurlah bang," kata Indah. Ditanyanya juga dari mana Erwin sampai sejauh malam
itu baru pulang. Suaminya hanya menjawab, bahwa dia ada sedikit urusan.
Kini Indah pun memandangi tikus di atas lemari pakaian mereka.
Tikus itu, yang punya otak Ki Ampuh ingin menunjukkan keanehannya. Mau membuat
suami isteri itu lebih takut dengan tidak bisa berbuat apa-apa. Dia membesarkan
dirinya sambil tertawa-tawa. Tikus tertawa. Hanya tikus iblis yang bisa begitu.
Dan suara tawa itu diingat Erwin. Tawa musuhnya. Dia kian besar, sampai melebihi
besar kucing. Erwin berdiri dan mendekat. Tikus itu seperti menggoda dia.
Erwin mengangkat pelita yang bersumbukan kain pengikat kafan mayat itu.
Dibawanya ke dekat tikus raksasa itu.
Binatang itu menggeram, lalu hilang. Dia marah tetapi dia juga takut pada pelita
pemberian Datuk Nan Kuniang itu.
Ketika Erwin sudah berbaring kembali, tikus itu telah ada lagi di atas lemari.
"Kita akan bertemu kelak. Kau akan binasa. Dan kalau kau sudah kumampuskan,
isteri dan anakmu kubunuh," kata tikus itu. Kemudian dia menghilang lagi.
"Keparat, keparat,'' geram Erwin. Tetapi hanya itulah yang dapat dikatakannya
pada saat itu. Ki Ampuh ini sudah berputus niat untuk membunuh dia sekeluarga.
Dewi KZ

Manusia Harimau Karya S B. Chandra di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

344 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Erwin membaca-baca untuk menenangkan dirinya, sampai ia mulai terlena. Tetapi
baru saja ia bebas dari amarahnya terhadap Ki Ampuh, ia telah digoda mimpi.
Bukan impian buruk. Bukan Ki Ampuh yang datang, melainkan seorang wanita Muda
dan amat rupawan, ia kian mendekat dan kian cantik. Wanita itu tersenyum. Paduan
daripada manis dan cantik. Huu, isterinya. Indah ketinggalan jauh dalam
kecantikan dan keluwesan gerak. Wanita itu mempunyai segala-galanya yang
mestinya jadi idaman tiap laki-laki.
Erwin juga tersenyum padanya, tanpa kata.
"Akhirnya aku bertemu juga denganmu Erwin," kata wanita yang baru untuk pertama
kali dilihatnya itu. Tentu saja dia jadi heran.
"Hee, bagaimana kau bisa tahu namaku?" tanya Erwin.
"Siapa pula di Jawa Barat ini yang tidak mengenalmu" Kau berhati mulia, suka
menolong sesamamu. Kau berasal dari Sumatera, bukan?"
"Ya, dari siapa kau mengetahui itu semua?"
"Sumatera mu di Tapanuli, sebelah selatan. Bukankah begitu?"
Erwin semakin kagum akan pengetahuan wanita ini mengenai dirinya.
"Kau aneh dan hebat. Peramal atau pembaca wajahkah kau?"
"Aku mengenal kau. Sudah lama. Kau saja yang tidak menghiraukan aku. Mungkin
karena aku kurang atau tidak ada arti sama sekali bagimu."
"Tidak, aku bukan tidak menghiraukanmu. Aku belum pernah melihat dirimu, itulah
soalnya. Aku jadi malu, karena kau berkata begitu. Boleh aku bertanya?"
Dewi KZ 345 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Silakan?" "Kalau benar kau mengenal aku, tentu kau juga mengenal isteriku."
"Indahayati" Tentu, tetapi dia pun tidak memperdulikan aku."
"Maafkanlah kami kalau begitu. Siapa namamu?"
"Namaku jelek. Tapi namaku yang sebenarnya tidak terlalu buruk. Komalasari."
"Huuu, nama yang bagus sekali."
"Siapa yang memberi kau nama seindah itu?"
"Aku sendiri," lalu dia tertawa-tawa bagaikan berkelakar.
"Apalah pentingnya nama. Kau boleh memanggil aku dengan nama apa saja yang kau
sukai." "Komalasari sudah bagus. Aku akan menyingkatnya dengan Mala saja. Bagaimana?"
Wanita itu hanya tertawa-tawa kecil. Enak kedengaran. Aku ingin menamakannya
tawa yang sexy. Tak usah melihat orangnya. Mendengar tawanya saja, laki-laki
akan tergoda dan jatuh hati pada orangnya.
"Aku ingin omong-omong denganmu Erwin."
"Mengenai apa" Katakanlah. Bukankah di sini hanya kau dan aku?"
Si cantik itu tertawa lagi dan mendekatkan mulutnya ketelinga Erwin bisiknya:
"Itu yang didekatmu itu tidak kau hitung?"
"Siapa" aku tidak melihat siapa-siapa selain kau."
"Indah-mu mau dikemanakan?" tanya Komalasari. Erwin hanya tertawa, pikirnya
perempuan itu hanya main-main.
Dewi KZ 346 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Kau besok ke rumahku ya. Datuk Nan Kuniang tidak akan keberatan. Bukankah dia
sudah mengatakan, bahwa kau akan ke http://kangzusi.com tempat kediamanku.
Kurasa ompungmu Raja Tigor juga tidak akan marah. Dia cuma kuatir kau jatuh
cinta padaku. Tetapi kau penyayang isteri. Aku ini tidak akan ada artinya
bagimu. Datanglah besok ya."
Mentakjubkan. Ompungnya Raja Tigor dan Inyieknya Datuk Nan Kuniang pun diketahui
Komalasari. Meskipun Erwin sangat cinta pada isterinya, tetapi dia merasakan goncangan di
dalam hati. Perempuan ini sungguh sangat cantik. Sopan dan punya ilmu lagi.
Kalau dia tidak punya pengetahuan gaib yang hebat, mana mungkin ia mengetahui
begitu banyak tentang dirinya, pikir Erwin.
"Kau akan datang bukan" Aku akan kecewa sekali kalau kau menolak permintaanku,"
kata Komalasari. Tampak kesedihan dan sekaligus harapan pada wajahnya.
"Ya, aku akan datang. Tetapi aku tidak mengetahui rumahmu."
"Besok akan kukirim seorang saudara misanku. Kau turut bersamanya. Namanya Didi.
Sudah ya, aku pergi dulu. O ya, kau makan di rumahku besok. Maksudku kau dan
aku. Tidak ada orang lain. Kita bebas bercengkerama." Komalasari lalu pergi
diikutkan Erwin dengan pandangan mata. Setelah agak jauh dia melambaikan tangan
dan Erwin membalas. Erwin yang manusia harimau merasa benar-benar se-langiiit.
Setelah ia terbangun, ia menyesal mengapa semua yang indah begitu cepat berlalu,
la katupkan matanya, semoga wanita itu datang kembali. Tetapi dasar mimpi tidak
bisa diatur dan diperintah, maka si jelita pun tidaklah mendengar harapannya.
Dewi KZ 347 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
PADA saat-saat yang sama, ketika Erwin memimpikan kunjungannya, seorang wanita
yang cakep dengan raut tubuh yang bikin dag-dig-dug hampir semua pria yang
memandang, asyik memperhatikan segala apa yang tergambar di dalam sebuah mangkuk
biru berisi air kelapa hijau dengan ramuan seulas bawang putih.
Perempuan cantik ini tak lain dari pada Mbah Panasaran yang dengan kepintaran
mengherankan telah memanggil-manggil nama Erwin dan membuat dia memimpikan
kunjungan dirinya. Dia bukan hanya melihat mimpi Erwin di dalam air kelapa itu,
tetapi juga mendengar semua dialog di antara orang muda ganteng dan ajaib itu
dengan dirinya. Mbah Panasaran melihat Komalasari sebagai namanya. Nama yang
terlintas dibenaknya saat mengerjai Erwin. Melalui mimpi dia bikin Erwin
tergila-gila dan melalui mimpi itu juga ia undang laki-laki itu ke rumahnya.
Persis seperti kata Datuk Nan Kuniang, pada suatu saat Mbah Panasaran akan
memerintahkannya datang menghadap di istananya di belantara Banten sana. Dan
sesuai pula dengan apa yang diramalkan ompung dan inyieknya, dia akan jatuh
cinta pada perempuan sakti itu manakala dia telah memandang wajahnya. Dan Erwin
telah melihatnya, walaupun hanya melalui mimpi.
Ketika perempuan tak pernah bisa tua itu tertidur setelah merasa amat senang
dengan hasil karyanya, ia benar-benar bermimpi. Mimpi yang bukan buatan manusia.
Dia lihat Erwin sang manusia harimau yang ganteng, mendatangi dia di istananya.
Sederhana, sesuai dengan kesenangan Mbah Panasaran, tetapi gagah dan berwibawa.
Gagah dan berwibawa bukan karena tubuh besar. Yang tinggi besar belum tentu
gagah. Erwin bertubuh sedang, tetapi wajah dan terutama mata dan mulutnya itu
memperlihatkan kekuatan yang ada dalam dirinya. Kekuatan yang belum tentu
dimiliki oleh manusia segede gajah dewasa.
Dewi KZ 348 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
ERWIN merahasiakan mimpinya terhadap Indah. Dan tanpa sadar, sikap teramat
manisnya yang lazim pada isterinya, pagi itu agak pudar, la biasa-biasa saja.
Tidak membicarakan tikus besar, tidak membicarakan apa yang harus dilakukan
untuk menolak kedatangan binatang siluman yang amat menakutkan dan menjijikkan
itu. Ketika Indah bertanya kenapa tikus raksasa itu takut sama pelita kecil,
Erwin hanya menjawab, bahwa semua tikus memang takut sama api. Dia tidak
terangkan tentang tali pengikat kain kafan pembungkus mayat.
Erwin pergi menyendiri untuk mengulangi mimpinya dalam ingatan. Perempuan itu
benar-benar cantik. Dan hebat.
Mengenal ompung dan inyieknya. Dia dengan otak cerdasnya menduga, bahwa wanita
ini tentulah orang sakti di Banten yang digelarkan Mbah Panasaran itu. Tetapi
hatinya kini sudah terbuka bagi wanita ajaib itu. Dia pernah mengatakan bahwa
dia tidak akan mungkin jatuh cinta pada perempuan itu bagaimanapun cantiknya
karena dia terlalu sayang pada isteri dan anaknya. Dia juga orangnya yang
mengatakan, bahwa dia akan menyulur mata Mbah Panasaran, kalau matanya itu bisa
menundukkan manusia. Tetapi setelah ia memimpikannya keadaan jadi lain. Erwin
telah berobah. Dari tak suka menjadi ingin ketemu. Tetapi andaikata pun orang
yang dijanjikan perempuan itu tidak datang, dan dia tidak tahu tempat
tinggalnya, ia akan pergi juga mencarinya sampai dapat.
Untunglah, walaupun sudah amat gandrung mau ketemu perempuan cantik yang sakti
itu, dia teringat akan niatnya untuk mempergunakan ilmunya dari Datuk Nan
Kuniang. Mula pertama dia akan coba mengobati pak Kamal yang tubuhnya penuh
dengan kudis bernanah dan koreng berdarah, sehingga ia sudah lama sekali tidak
berani keluar rumah. Kudis bukan hanya menutupi hampir seluruh tubuh, tetapi
juga mukanya. Melihatnya saja orang akan merasa ngeri dan jijik.
Dewi KZ 349 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Keluarga Kamal tahu bahwa Erwin dikenal sebagai si manusia harimau, tetapi juga
tahu, bahwa dia sebenarnya tidak suka menyakiti siapa pun. la bahkan seorang
muda yang ramah dan suka membantu. Kedatangannya menimbulkan tanya. Isteri Kamal
yang sudah sekian lama hidup berlainan kamar dengan suaminya bertanya berita
Erwin dan isteri serta anaknya sebagai basa-basi.
Perempuan itu menerangkan atas pertanyaan Erwin, bahwa suaminya masih seperti
biasa, kalau tidak mau dikatakan lebih parah. Harta sudah hampir habis guna
membiayai pengobatan Kamal, baik ke berbagai dokter maupun ke banyak dukun.
"Susah kalau penyakit bikinan orang," kata isteri Kamal.
Dia yakin betul, bahwa Eman yang ditolak lamarannya itulah yang sakit hati dan
dengan mempergunakan dukun jahat menimbulkan penyakit itu atas diri suaminya.
"Boleh saya bertemu dengan bapak?" tanya Erwin.
Sementara itu anak Kamal, yang memang cantik dan menolak lamaran Eman yang kaya
raya, menghidangkan minuman. Dia pun kenal pada Erwin. Atas permintaan ibunya
gadis yang bernama Karmila itu turut duduk.
"Bapak selalu di kamar saja. Malu keluar," jawab isteri Kamal.
"Kalau Ibu dan Karmila mengizinkan, saya mau coba mengobatinya. Siapa tahu
dengan izin Tuhan permohonan1
kita semua dikabulkan Allah," kata Erwin.
Bertemulah Erwin dengan Kamal. Orang sakit itu sebenarnya sudah putus asa dan
tidak punya harapan untuk sembuh kembali.
"Akan sia-sia saja Erwin. Sudah puluhan yang gagal," kata Kamal. Dia bukan mau
meremehkan Erwin, tetapi karena sudah tidak punya harapan semata-mata.
Dewi KZ 350 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Sekedar mencoba, kalau Bapak izinkan," kata Erwin rendah hati.
Tetapi begitu dia selesai bicara, tubuhnya menggigil dan hawa di kamar itu
menjadi panas. Begitu mendadak. Rupanya benar menyakit kiriman. Dukun yang
menjahili Kamal memberi perlawanan dari rumahnya.
"Apa sudah selalu terjadi begini, tiap ada orang mau mengobati bapak?" tanya
Erwin. "Tidak, belum pernah," jawab isteri kamal dan anaknya.
Rupanya oleh dukun yang digunakan Eman, semua dukun yang sudah mencoba dianggap
tidak perlu dilawan, sebab toh tidak akan berhasil.
Melihat itu, isteri Kamal dan Karmila menjadi takut, tetapi juga bisa menebak,
bahwa Erwin memang lain daripada dukun-dukun yang lalu.
"Tenang-tenanglah Bu," kata Erwin.
Perempuan itu tidak menjawab.
"Aku takut, aku takut. Jangan obati aku," kata Kamal yang merasa didatangi setan
yang menakut-nakuti dirinya.
Erwin membaca mantera-mantera lain yang diajarkan Datuk Nan Kuniang, kemudian
mengeluarkan satu bungkusan dari sakunya. Melihat itu Kamal menjerit-lengking
bagaikan orang yang hendak disembelih.
"Pergi kau, pergi kau babi. Mengapa babi dimasukkan ke dalam rumahku," teriak
Kamal. Bagi pemandangannya, Erwin rupanya bagaikan seekor babi. Karmila dan
ibunya merasa malu oleh makian Kamal. Tetapi Erwin tidak menghiraukan.
Berkata Kamal. "Kau iblis dari hutan Cirebon, enyah kau.
Bukan di sini tempatmu, kalau kau iak pergi kau akan kubinasakan di sini."
Dewi KZ 351 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Terdengar tawa mengejek. "Orang seberang tak akan membinasakan aku. Kau lah yang
pulang karena bukan di sini tempatmu."
Erwin kini mengambil sedikit dari lumpur kuburan yang berada dalam bungkusan
itu. Tawa itu berobah menjadi pekik ketakutan. Kemudian berhenti dan rasa panas
juga hilang. Berobah seperti biasa. "Mengapa Bapak ketakutan?" tanya Erwin kepada Kamal.
"Ada orang berkepala tiga dengan jenggot berwarna merah.
Dia mengancam akan mengorek mataku kalau kau tetap ada di sini."
"Kini masih keliatan?"
"Tidak lagi," jawab Kamal. Mendengar itu Karmila dan ibunya merasa lega. Harapan
yang telah lenyap kini timbul kembali. Hantu dukun jahil itu dapat dihalau oleh
Erwin, menandakan bahwa Erwin lebih kuat daripada dia.
Erwin minta diambilkan air dalam mangkok dengan tiga lembar daun sirih, tiga
butir lada putih, tiga lada hitam dan sepotong banglai. Setelah semua tersedia,
lada dimasukkan ke mangkok, banglai diiris-iris lalu dimasukkan juga. Di atas
air diletakkan tiga lembar sirih. Erwin membaca ajaran mayat yang bernyawa itu.
Ketiga helai daun sirih itu bergerak karena air beriak-riak. Aneh memang dan
sukar dipercaya oleh orang-orang yang tidak percaya kekuatan mistik atau batin.
"Kalau pak Kamal akan sembuh, berbalik kalian semua.
Kalau sijahil lebih kuat, tenggelamlah kalian," kata Erwin.
Sirih-sirih itu bergerak-gerak lagi. Kemudian berputar, lalu mulai tenggelam,
tetapi tidak sampai ke dasar. Jelas, bahwa dukunnya si Erwin memberi perlawanan
keras. "Tidak ada manusia biasa dapat menundukkan mayat bernyawa," kata Erwin lalu dia
membaca-baca lagi. Dan sirih-Dewi KZ
352 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
sirih itu naik kembali, masih bergerak, kemudian diam mengambang lalu membalik
satu demi satu. "Insya Allah, dengan izin Tuhan iblis ini dapat kita usir dan pak Kamal akan
pulih semula. Tetapi tidak seperti pesawat terbang lepas landas. Makan waktu
sedikit," kata Erwin merendahkan diri dan selalu meminta kepada Allah.
"Perihnya hilang," kata Pak Kamal. "Mengapa kau mau menolong aku?"
"Karena kewajiban manusia saling tolong."
"Kami sudah tidak punya uang, habis untuk berobat," kata si sakit sedih.
"Siapa yang meminta uang?" kata Erwin.
"Kalau mau dinamakan harta, tinggal kalung dan cincin yang dipakai adikmu
Karmila. Selain itu hanya Karmila-lah kekayaan kami. Dia yang selalu menolak
lamaran karena tak berkenan di hatinya," kata ibu Karmila.
Walaupun Erwin berpesan kepada keluarga Kamal, agar pengobatannya itu jangan
diceritakan kepada siapa pun juga, karena kuatir akan menimbulkan kehebohan atau
salah tang-gapan, namun kegembiraan keluarga itu membuat mereka tidak bisa
menahan diri untuk mematuhi pesan Erwin. Pada hari itu juga telah tersiar ke
segenap pelosok daerah itu, bahwa si manusia harimau rupanya merangkap dukun.
Kudis-kudis tak mau sembuh sekujur badan Kamal sudah hilang rasa sakitnya dan
bahkan mulai kering. Hanya orang saktilah yang dapat melakukan pengobatan
begitu. Sebenarnya apa yang diceritakan dari mulut ke mulut itu kian lama kian dibesarbesarkan, sehingga melebihi keadaan yang sebenarnya. Tetapi memang begitu sifat
manusia. Membual mencari kesenangan. Orang suka kepada sensasi.
Keluarga Kamal terlalu gembira. Dari sudah putus harapan, Dewi KZ
353 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
kini punya keyakinan bahwa kamal akan sembuh kembali. Dan semua itu karena
kebaikan budi seorang Erwin yang ditakuti orang sebagai manusia harimau tanpa
dipinta datang sendiri memberikan jasa-jasa baiknya.
Dan oleh karena kisah pengobatan ajaib itu memasuki semua rumah di kawasan itu,
maka banyaklah orang yang sudah lama sakit atau menderita sakit datang ke rumah
Indah mohon bantuan. Dengan demikian menjadi ramailah rumah yang baru kematian
itu. Orang-orang yang tadinya tidak menghiraukan kematian ibu Indah, sekarang
dengan kata-kata mengandung simpati menyatakan turut berduka cita atas
meninggalnya secara aneh wanita yang malang itu.
Mereka bertanya bagaimana asal mulanya sampai perempuan yang terkenal baik hati
dan ramah kepada semua orang itu meninggal dunia. Apa penyakitnya" Ketika
mengetahui bahwa ia dibunuh secara misterius, mereka bertanya siapa pembunuhnya.


Manusia Harimau Karya S B. Chandra di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Dan terbetiklah akhirnya kabar-kabar di daerah itu, kemudian menjalar ke semua
pelosok, bahwa ibu Indah mati oleh gigitan makhluk yang tidak dikenal apa
jenisnya. Ada yang mengatakan binatang tikus, tetapi mereka tidak bisa habis pikir
bagaimana gigitan tikus saja bisa mematikan seorang manusia. Ketika diberitakan,
bahwa buah dada dan jantung perempuan itu juga dikeluarkan oleh makhluk itu,
masyarakat jadi takut. Apakah tidak mungkin iblis itu akan mendatangi dan
memilih salah satu korban di rumah mereka"
Orang-orang berilmu menduga, bahkan ada yang mengetahui, bahwa kematian mertua
Erwin tentu ada kaitannya dengan permusuhan antara anak muda itu dengan Ki Ampuh
yang sudah sekian lama tidak mereka lihat-lihat dan didesas-desuskan sedang
mencari tambahan ilmu di Banten. Bahkan ada yang mengatakan, bahwa ia ke Banten
untuk belajar pada Mbah Panasaran yang tidak pernah jadi tua dan selalu menculik
anak-anak muda yang ganteng dari Jakarta atau kota-kota lain di Jawa Barat.
Dewi KZ 354 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Suatu pertandingan menentukan masih akan terjadi lagi di antara kedua orang
berilmu gaib itu. Dan ini sama saja dengan pertandingan regional, antara ilmu
dari Sumatera dengan kekuatan gaib dari Jawa.
"Di mana mereka akan berperang?" terdengar suara-suara di antara orang-orang
pintar mantera dan silat. Tidak ada yang bisa menjawab.
Oleh kedatangan begitu banyak orang yang meminta bantuannya, sedangkan dia
sedang berhasrat untuk menemui Komalasari yang amat cantik, maka Erwin hanya
menjanjikan bahwa ia akan datang secepatnya, tetapi tidak hari itu. Dia menunggu
dengan gelisah. Mana utusan Dewi~kz Komala yang bernama Didi itu. Pertanyaan
isterinya dijawab dengan singkat-singkat saja. Pikirannya hanya dipenuhi oleh
wajah Komalasari yang bermukim di Banten sana. Kalau tadi malam ia hanya bertemu
dalam mimpi, maka kini dia akan bertemu dengan dalam kenyataan. Dia yakin,
wanita itu suka, bahkan cinta padanya. Betapa senang dicintai oleh gadis
secantik Komala. Erwin masih ingat bahwa ia punya isteri dan baru saja mendapat
seorang bayi yang begitu mungil, tetapi keinginan bertemu dengan wanita rupawan
itu jauh lebih besar. Siapa sih orangnya yang tidak senang diundang oleh wanita
cantik dan ramah taman pula lagi! Mungkin ada satu di antara orang yang tidak
memedulikannya. Yang imannya setebal tembok buatan zaman dulu. Betul-betul tebal
dan kuat, tidak gampang ambruk.
Bukan tembok yang biayanya sudah dikorup lebih dulu, sehingga adukan sudah tidak
seimbang lagi. Pada jam 15.00 siang itu, seorang laki-laki setengah baya bertamu ke rumah
Erwin. la memperkenalkan diri dengan nama Didi. Karena yang menerima
kedatangannya manusia harimau itu sendiri, maka girangnya bukan alang kepalang.
Terbukti, bahwa apa yang diimpikannya akan menjadi kenyataan. Orang itu
berpakaian sangat sederhana, pakaian petani.
Dewi KZ 355 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Badannya kurus, bermisai lebat dengan cambang dan janggut bagaikan kepunyaan
kambing jantan, la bersikap hormat, bahasanya halus.
"Saya diutus oleh Ratu Komalasari untuk menjemput Raden yang sakti," kata Didi.
"Saya sudah diberitahu tadi malam," kata Erwin. Namun, bagaimanapun girangnya
jelas benar bahwa Didi mengatakan Ratu bagi orang yang mengutus dia dan menyebut
"orang sakti" kepada dirinya sendiri.
"Mengapa kau menyebut aku orang sakti dan Raden?" tanya Erwin.
"Begitu pesan Ratu saya," jawabnya.
"Ratu" Apakah Komalasari seorang Ratu?"
"Dialah junjungan kami di sana. Memang dia seorang Ratu.
Tidak punya kerajaan besar, tetapi mempunyai kekuasaan dan wibawa yang sukar
dikalahkan oleh ratu manapun di permukaan bumi ini."
"Mengapa kau berkata begitu?"
"Karena begitulah kenyataan yang benar. Ratu kami punya ilmu yang barangkali tak
dipunyai oleh siapa pun. Murid-murid beliau adalah orang-orang pintar belaka.
Punya ilmu tinggi yang tidak bisa dikalahkan dengan kekuatan biasa. Dapatlah
Raden Erwin gambarkan, bagaimana hebatnya Ratu kami."
"Jauhkah tempat itu dari sini?"
"Jauh bagi orang biasa. Tidak bagi orang sakti seperti Raden Erwin!" Dia
menyebut Raden Erwin. Takut kualat kalau tidak memakai sebutan keningratan.
Erwin berkata kepada isterinya bahwa ia mau pergi, mungkin untuk satu atau dua
malam. Ketika isterinya menga-Dewi KZ
356 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
takan bahwa ia telah berjanji kepada beberapa orang sakit yang mohon
pertolongannya, ia menerangkan tidak akan lama.
"Kita naik kendaraan apa?" tanya Erwin.
"Jalan kaki. Bukankah Raden bisa berjalan gaib?"
Erwin memang bisa melakukannya karena dia sudah pernah juga mengalami ketika
berurusan dengan Ki Ampuh dulu.
Yang dipikirkannya ialah Didi yang manusia biasa itu.
"Dan kau Didi?"
"Aku membonceng pada Raden," sahut Didi yang sebenarnya diam-diam juga punya
ilmu tinggi dan sama sekali bukan orang biasa sebagaimana disangka oleh Erwin.
Tak lama antaranya, setelah Erwin memanggil nama Sutan Tabiang Jurang yang
harimau buntung dari Kerinci dan Didi membaca jampi-jampi, mereka sudah berada
di sebuah kampung di banten Timur.
"Aku tidak merasa kau membonceng," kata Erwin, heran melihat Didi tenang-tenang
di samping. Laki-laki utusan Komalasari tidak menyahut, hanya tersenyum.
"Kau juga orang berilmu tinggi, tetapi kau rendah hati.
Itulah yang baik. Tidak banyak orang pandai bersifat seperti kau. Siapa namamu
sebetulnya?" tanya Erwin.
"Didi, hanya Didi. Aku bukan orang pandai Raden. Hanya bisa sedikit-sedikit dari
ajaran ratu." "Aku bisa menduga siapa Ratumu itu, tetapi tidak tahu pasti siapakah dia!"
"Dugaan Raden tepat. Raden seorang andalan yang tidak suka memamerkan
kepintaran. Kecuali kalau terpaksa. Dari tadi Raden hanya mengikutkan sehutanku.
Mengenai Ratu Komalasari, raden tahu siapa dia sebenarnya. Tetapi sifat Dewi KZ
357 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Radenlah yang tidak mau menunjukkan apa yang sebetulnya sudah jelas bagi Raden."
Menurut dugaan Erwin, orang yang menamakan diri Komalasari itu tentu Mbah
Panasaran dan sesungguhnyalah wanita yang datang dalam mimpinya itu tak lain
daripada perempuan yang tidak bisa tua itu.
"Ratumu itu memang luar biasa cantik dan sangat tinggi ilmunya. Mengapa dia
terus mengasingkan diri?" tanya Erwin.
"Ratu tidak mengasingkan diri. Yang benar ia mempunyai dunianya sendiri dengan
rakyat dan para muridnya. Saya juga murid."
"Kau tidak berasal dari Banten?"
"Tidak, saya dari Cicalengka. Menyambung kuliah gaib di Banten. Raden tahu,
daerah ini masih kaya dengan mistik dan berbagai macam ilmu. Termasuk juga ilmu
hitam." "Boleh aku bertanya sesuatu yang barangkali harusnya tidak kutanyakan?"
"Silakan. Saya tahu Raden bukan orang sembarangan. Kalau Raden menanyakan
sesuatu tentu mengenai ilmu atau keadaan di sini."
"Tidak, tentang dirimu sendiri. Kata orang Ratumu itu selalu punya anak-anak
muda sebagai teman hidupnya. Kau pernah jadi teman hidup begitu sebelum ia
memberi pelajaran"'.'
"Ratu tidak pernah punya teman hidup. Mereka itu adalah pelayan-pelayan khusus
yang selalu merasa bahagia dengan tugas mereka. Aku tidak cukup ganteng untuk
jadi pelayan begitu, jadi tidak pernah mendapat tugas khusus itu I"
Tanpa dirasa, sambil ngomong-ngomong mereka sudah mendekati perbatasan kerajaan
gaib Mbah Panasaran di daerah Cikotok.
Dewi KZ 358 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
TIBA-TIBA Erwin merasa ada yang memegang bahunya dari belakang. Dia menoleh.
Raja Tigor sudah berada di sana.
Didi terkejut ketika melihat harimau berkepala manusia itu. la menyiapkan diri
menghadapi kemungkinan apa pun yang akan datang. Tetapi Erwin segera mengatakan
bahwa pendatang itu adalah kakeknya bernama Raja Tigor. Didi, yang sebenarnya
punya ilmu tinggi bisa berjalan sangat cepat tanpa kelihatan, bisa membaca
pikiran orang lain, bisa masuk ke rumah siapa saja tanpa membuka pintu atau
jendela yang terkunci, belum pernah seumur hidupnya melihat makhluk seperti raja
Tigor. "Jadi benar juga yang kukatakan dan dikuatkan oleh Datuk Nan Kuniang. Kau akan
mendatangi dia. Dan kau akan jatuh cinta. Bukankah begitu anak muda?" tanya Raja
Tigor. Memandang kapada kawan Erwin.
"Saya orang bodoh. Raja. Tidak tahu mengenai Raden Erwin. Tetapi sebenarnyalah
banyak manusia jatuh cinta bilamana sudah berhadapan dengan Ratu kami. Tetapi
apa salahnya jatuh cinta. Semua orang boleh mencintai orang lain.
Perkara cintanya diterima atau tidak, bukankah itu soal lain lagi?"
Dalam hati Erwin malu bukan main mendengar kata-kata ompungnya. Dia pernah
mengatakan, bahwa dia tidak akan pernah mau bertemu dengan Mbah Panasaran dan
kalau matanya jahat bisa merusak dia, maka mata itu akan dicongkelnya. Kini, dia
sedang menuju ke sana. Erwin, merasa, bahwa dia telah takabur dengan katakatanya dan dia memandang terlalu enteng pada wanita sakti itu. Tetapi
pengakuannya tentang semua itu tidak menyebabkan dia pada waktu itu juga lantas
mengurungkan niatnya. Dia tetap mau berjumpa dengan wanita yang sudah bertemu
dengannya di dalam mimpi.
"Kau akan menemuinya juga Erwin?" tanya ompungnya.
Dewi KZ 359 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Erwin tahu, jawaban apa yang diharapkan ompungnya, tetapi panggilan Mbah
Panasaran lebih kuat. Maka ia diam, tidak menjawab.
"Kau tunduk pada daya-panggilnya yang belum tertolak oleh siapa pun?"
Lagi-lagi Erwin tidak menjawab.
"Kau akan jatuh cinta, dan itu awal dari kebinasaanmu!"
Raja Tigor memperingatkan.
Didi tidak mencampuri lagi pembicaraan antara kakek dengan cucu. Dia mengagumi
Raja Tigor yang tadi memperkenalkan diri padanya dengan hormat. Tidak ada
kesombongan, tidak merasa lebih. Padahal dia memang sangat aneh. Bagi Didi malah
terlalu hebat. Harimau dengan tubuh sempurna, hanya kepala yang manusia. Lain
pula makhluk-makhluk penyimpang di http://kangzusi.com Sumatera, pikirnya. Yang
amat menakjubkannya ialah tampilnya seorang kakek manusia harimau di hadapan
cucunya yang juga manusia harimau, di saat sang cucu seharusnya membutuhkan
Buddha Pedang Dan Penyamun Terbang 16 Renjana Pendekar Karya Khulung Dewa Iblis 2

Cari Blog Ini