Ceritasilat Novel Online

Manusia Srigala 1

Manusia Srigala Karya Can I D Bagian 1


Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Manusia Srigala Karya : Can ID Sumber djvu : AXD002 Editor : Abu keisel, Hendra, Holistik
PDF ebook: Dewi KZ TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ http://dewi-kz.info/
JILID : I SUNGAI TIANG KANG yang lebar membentang jauh ke
ujung langit sana, riak air yang mengalir memantulkan cahaya
keperak-perakan yang menyilaukan mata.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Senja telah menjelang tiba, matahari sudah tenggelam di
langit di barat dan membiarkan sinar kemerah-merahan yang
sangat indah. "Haoookk, kaookk!" pekikan burung di kejauhan terdengar
tajam dan melengking, membuat bulu kuduk orang pada
bangun berdiri. Setitik bayangan perahu pelan-pelan me luncur mendekat
dan membelah ombak sungai yang segera memecah ke
tepian. Diatas perahu itu sepi, tak nampak sesosok bayangan
manusiapun... Perahu itupun tidak melaju dengan lurus, sebentar oleng ke
kiri, sebentar lagi oleng ke kacan, kadangkala berputar
mengikuti arus. Mungkinkah tiada orang yang mengemudikan perahu itu"
Segulung angin kencang berhembus lewat, membuat
perahu itu berputar kencang dan hampir saja menumbuk
diatas sebuah perahu nelayan.
Kejadian ini tentu saja mengejutkan nelayan diatas sampan
tersebut, sambil menjerit keras, buru-buru dia menggerakkan
galanya dan mendayung sampan itu ke samping.
Mendadak nelayan itu menjerit lagi:
"Aaaah, darah!"
Benar, dari sisi perahu besar itu nampak darah bercucuran
dengan deras dan mengalir kedalam air, diatas air sungai nan
hijau, segera muncullah sebuah jalur panjang yang meliuk-liuk
berwarna merah. Jeritan kaget ini dengan cepat mengejutkan nelayan dan
tukang rakit lain-nya di sekitar sana, dengan suara riuh
mereka bersama-sama mendekati perahu itu.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Blaaamm...!" perahu yang melaju tanpa tanpa kemudi dan
tanpa arah tujuan itu akhirnya menumbuk tepi pantai hingga
menimbulkan suara benturan keras.
Menyusul goncangan yang keras, perahu itu segera
berhenti, sementara darah yang mengucur kebawah semakin
banyak. Para nelayan itu betul sering melihat darah namun mereka
pun tahu tentang pembalasan dendam atau pembunuhan
ngeri yang sering terjadi dalam dunia persilatan, dengan
wajah memucat semuanya memandang dari kejauhan saja,
tak seorang pun yang berani mendekat.
Tetapi diatas rakit-rakit di sekitar sana pun banyak terdapat
jago-jago silat, sebab daerah kekuasaan dari Pay kau, suatu
perkumpulan air yang amat kuat.
Beberapa orang diantaranya segera berlompatan naik
keatas perahu tersebut. Tujuh delapan sosok mayat dengan cepat ditemukan
bergelimpangan diseluruh dak perahu seluruhnya tewas
dengan tubuh melingkar dan dalam keadaan yang amat
mengerikan, terutama batok-kepala mereka, hampir semuanya
merekah karena robekan besar.
Darah, ada yang telah menggumpal, tapi ada pula yang
meleleh turun ke air. Mendadak terdengar seseorang menjerit kaget:
"Aaah! Bukankah orang ini adalah Sin jiu hui hiau (tangan
sakti piau terbang) Wi Jian, Wi tayhiap" Mengapa dia mati
terbunuh di sini?" Teriakan ini dengan cepat menarik perahu rekan-rekan
lainnya, serentak mereka datang mengerubung.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Mayat yang tergelepar ditengah genangan darah itu adalah
seorang kakek setengah tua, namun secara lamat-lamat masih
dapat dilihat raut wajah aslinya.
Seseorang segera menghela napas panjang, katanya:
"Benar, dia memang Wi tayhiap, tahun berselang aku
masih menyaksikan bagaimana dia mengemparkan seluruh
umat persilatan dengan senjata rahasianya dalam pertemuan
Bu lim, mengapa dia bisa terbunuh diatas perahu sekarang?"
Mendadak terdengar lagi seseorang menjerit kaget:
"Hei, apakah itu?"
Semua orang berpaling ke arah tempat yang dituju,
ternyata diatas pintu perahu itu tertancap sebuah panji kecil
berwarna kuning, panji itu persegi tiga dan berukuran tujuh
delapan inci besarnya, ditengah panji tadi tertera telapak kaki
binatang yang berjari lima.
Seorang lelaki setengah umur yang menyaksikan panji kecil
itu, buru-buru berseru kepada semua orang:
"Saudara sekalian, mari kita turun dari perahu dan usah
mencampuri urusan ini lagi!"
"Hei, Lao toaka, bukankah kau termashur dalam dunia
persilatan karena bernyali besar" Hari ini, mengapa kau jadi
takut urusan?" seorang lelaki muda menegur sambil tertawa.
"Aaai, saudaraku, bukannya hari ini nyali ku menjadi kecil,
tahukah kau benda apakah itu?"
"Benda apa" Tak lebih hanya sebuah panji kecil, aku tidak
percaya kalau panji itu jauh lebih lihay daripada firman Sri
Baginda!" "Betul, benda ini lebih lihay daripada firman Sri Baginda!
Terus terang saja kuberitahukan, inilah panji Thian long leng
(panji serigala langit) yang amat menggetarkan dunia
persilatan...!" Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Begitu mendengar tentang panji serigala langit, kontan
paras muka semua orang berubah hebat, siapa pun tak berani
berdiam lebih lama lagi disana, buru-buru mereka melompat
turun dari perahu itu dan kembali ke sampan dan rakit
masing-masing untuk menjahui tempat kejadian tersebut.
Belum lama orang-orang itu berlalu, dari atas perahu tadi
muncul kembali seorang nelayan muda yang berusia empat
lima belas tahunan, berwajah bersih, tampan, lembut tapi
gagah perkasa. Walaupun dia hanya berdandan sebagai seorang nelayan,
namun tidak menutupi kegantengan serta kegagahan-nya.
Entah sedari kapan dia naik ke atas perahu, memandang
orang-orang yang mati mengenaskan itu, dia menggelengkan
kepalanya sambil menghela napas panjang.
Dicabutnya panji kecil itu, lalu gumamnya:
"Panji serigala langit..." Masa hanya panji sekecil inipun
bisa mendatangkan kemampuan sebesar itu?"
Setelah bergumam, dia masukkan panji kecil itu ke dalam
saku dan melompat turun keatas sebuah perahu nelayan lalu
mendayungnya menjauhi tempat itu.
Tak selang berapa saat kemudian, bayangan tubuhnya
sudah lenyap tak berbekas.
Tak selang berapa hari sejak peristiwa pembunuhan
ditengah sungai Tiangkang ini sudah menggemparkan seluruh
dunia persilatan dan mengejutkan segenap jagoan didunia.
Peristiwa ini dengan cepatnya mendatangkan perasaan
kalut, panik dan tegang di dalam dunia persilatan yang sudah
banyak tahun terang ini. Banyak orang merasa murung dan kaget oleh kemunculan
panji Serigala langit ini.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Dua puluh tahun berselang, ketika panji serigala langit baru
muncul untuk pertama kalinya, banjir darah yang mengerikan
telah melanda seluruh kolong langit!
Pembunuhan-pembunuhan yang keji dan brutal membuat
seluruh dunia persilatan menjadi kacau dan tak pernah
tenang, tapi karena peristiwa itu pula, seluruh partai dan
perguruan yang ada dalam dunia persilatan telah bersatu
padu. Dalam suatu geropyokan yang dilakukan serentak, mereka
berhasil menghancurkan bukit serigala dan menangkap biang
keladi dari peristiwa pembunuhan itu, yakni Thian long siu
(kakek serigala langit) Sik Thian kun, mengutungi sepasang
kakinya lalu melemparkan tubuhnya kedalam jurang yeng
dalam sekali. Mungkinkah si kakek serigala langit yang dulu belum mati"
oooOOooo DIBAWAH bukit Kau kiong san ditepi telaga Y ang sik tham
berdirilah sebuah benteng kokoh yang disebut Lo cing poo.
Waktu itu, ada dua puluh jago lihay dunia persilatan
sedang berkumpul diruang tengah banteng tersebut sambil
membicarakan peristiwa berdarah tersebut.
Lo pocu Ki leng s in ciang (Raksasa bertelapak tangan sakti)
Pit It hong menggebrak meja sambil berseru dengan gusar:
"Aku tidak percaya kalau kakek serigala langit belum
mampus..." Belum habis dia berteriak, mendadak dari kejauhan
berkumandang datang suara lolongan yang aneh sekali.
"Nguuu... nguuu..."
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Suara itu seperti tangisan setan, mirip pula dengan
lolongan serigala, tinggi melengking dan amat tak sedap
didengar membuat seluruh hadirin merasa terkejut dan
berubah muka. Setelah tertegun beberapa saat dengan suasana tegang,
seseorang lantas berseru:
"Pit loako, mungkin gembong iblis tersebut benar-benar
belum mampus! Coba kau dengar suara aneh itu. Mirip sekali
dengan lolongan serigala, mungkin mungkin ia telah datang ke
mari mencari kita?" Pit It hong mendengus dingin.
"Hhmm, sekalipun Sik Thian kun belum mampus, toh
sepasang kakinya sudah di kutungi, masa ia bisa melakukan
aksinya dengan begini leluasa?"
"Konon ilmu silat yang di miliki gembong iblis itu telah
mencapai puncak kesempurnaan, aku rasa, lebih baik kita
jangan bertindak kelewat gegabah!"
Tiba-tiba Pit It hong tertawa terbahak-bahak.
"Haaah... haaahh... haaah... apa yang mesti ditakuti" Kita
semua toh utuh dan sehat wal'afiat, masa kalah dengan
seorang tua bangka yang cacad?"
Belum habis dia berkata mendadak terlihat seseorang
berlarian masuk kedalam ruangan itu dengan langkah cepat
kemudian roboh terkapar ditengah ruangan, tapi orang itu
segera merangkak bangun dan maju lagi beberapa langkah
sambil mendongakkan kepala, teriaknya parau:
"Poocu... tolong...!"
Diiringi jeritan keras, orang itu roboh terguling ke atas
tanah dan tak sadarkan diri.
Semua orang serentak bangkit dengan wajah kaget
bercampur keheranan, mereka mengenali orang ini sebagai
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
pengurus rumah tangga benteng Lo cing-poo yang bernama
Pit Seng. Mendadak terdengar seseorang menjerit kaget:
"Aaaaaaaa! inilah Cap ji jian jiu (dua belas serigala cacad)
dari kakek serigala langit! mungkin... mungkin ia benar-benar
sudah mendatangi kita!"
Baru selesai dia berkata, mendadak suara lolongan aneh
tadi sudah berkumandang lagi dari depan ruangan.
Nguu... nguuu... Lolongan itu amat nyaring dan memekikkan telinga
seakan-akan disertai dengan kekuatan dahsyat, hingga
seluruh bangunan rumah itu bergoncang keras.
Kejadian ini makin mencekam perasaan semua jago
persilatan yang hadir dalam ruangan itu, paras muka mereka
rata-rata berubah menjadi pucat pias seperti mayat, bulu
kudukpun pada bangun berdiri....
Mendadak terdengar seseorang berseru kepada Pit It hong:
"Maaf lo poocu siaute, aku masih ada urusan lain sehingga
harus mohon diri lebih dahulu"
Menyaksian jiwa pengecut orang itu, Pit It hong hanya bisa
mengela napas menutupi rasa mendongkolnya, ia berseru
ketus: "Baiklah maaf aku tidak menghantar, bila ada dlantara
kalian yang ingin pergi, silahkan saja berlalu dari sini, aku tak
ingin menyusahkan saudara sekalian gara-gara urusan diri aku
orang she Pu ini" Begitu ucapan tersebut diutarakan, empat lima orang
diantaranya segera bangkit berdiri dan buru-buru melarikan
diri keluar ruangan. Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Siapa tahu, disaat mereka hendak melangkah keluar lari
pintu rungan inilah, tahu-tahu berhembus lewat segulung
angin pukulan yang amat keras membuat tubuh mereka
terpental ke belakang dan bergelimpangan ke sana ke mari.
Terdengar seseorang menjengek dingin:
"Kalian mah sudah menjadi tamu kehormatan dari ruang
akherat, jangan harap bisa kabur dari sini!"
Ditengah ucapan mana tampak sesosok bayangan manusia
berkelebat lewat, menyusul jeritan ngeri bergema susul
menyusul, dalam waktu singkat lima orang yang bermaksud
untuk menyelamatkan diri itu sudah terkapar di atas tanah
dalam keadaan tak bernyawa lagi, darah kental berceceran di
mana-mana. Kini, dalam ruangan tersebut masih ada belasan orang
lebih, kalau dibicarakan, sebenarnya mereka masih termasuk
jagoan kelas satu dalam dunia persilatan, tapi sekarang
mereka sudah dibikin terkesiap oleh kelihayan orang sehingga
tertegun dan tak tahu apa yang harus dilakukan.
Mereka ingin turun tangan, namun sadar bukan tandingan,
mau pergi namun tiada jalan yang bisa dilewati, sehingga
untuk sesaat mereka maju mundur dengan bingung.


Manusia Srigala Karya Can I D di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Pada saat itulah, mendadak terdapat seorang jago yang
melirik sekejap ke arah pintu ruang belakang, kemudian tanpa
mengucapkan sepatah kata pun tiba-tiba melompat ke arah
pintu itu. Dalam anggapan-nya musuh toh berada di halaman depan,
berarti pintu belakang merupakan tempat yang paling baik
untuk melarikan diri. Siapa tahu baru saja dia melompat kearah pintu belakang
mendadak terdengar seseorang membentak nyaring:
"Kembali!" Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Mengikuti bentakan nyaring itu, sepulung angin pukulan
yang dahysat segera meluncur kedepan dan menumbuk
tubuhnya. "Aduhh!" Jeritan ngeri yang menyayatkan hati bergema memecahkan
keheningan, tubuh orang itu mencelat kebelakang oleh
dorongan angin serangan tadi sehingga terpental dan
menumbuk diatas sebuah pilar batu.
"Blaaamm!" di tengah getaran yang amat keras, pilar besar
itu patah jadi dua dan roboh ke tanah, atap dan pasir pun
berhamburan keseluruh permukaan tanah.
Pasir dan debu yang berterbangan membuat suasana
menjadi kabur, tiada seorangpun yang berhasil me lihat jelas
siapakah pendatang itu, tapi jeritan ngeri bergema saling
susul.... Dalam waktu singkat, mayat telah berserakan di manamana, darah segar berceceran membasahi seluruh permukaan
lantai. Hanya Ki teng sinciang Pit It hong seorang yang sedang
melangsungkan pertarungan-nya melawan sesosok manusia
aneh. Ia dapat melihat jelas kalau manusia aneh itu mempunyai
empat anggota badan yang utuh dengan kepalanya
mengenakan topeng kepala serigala dan tangan bersarung
kulit, dandanan semacam ini sudah pasti bukan si kakek
serigala langit yang dihebohkan.
Sebab menurut berita yang tersiar dalam dunia persilatan,
sepasang kaki kakek serigala langit sudah putus dan tubuhnya
yang cacad sudah dibuang kedalam jurang, mustahil kalau
kaki yang sudah terpotong dapat tumbuh lagi.
Dengan perasaan curiga dia lantas membentak:
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Sobat, siapakah kau..." Dendam sakit hati apakah yarg
sebenarnya terjalin dengan aku orang she Pit?"
Manusia aneh berkepala serigala itu segera mendengus
dingin. "Hmm, agar kau mampus dengan perasaan tenang, aku
akan memberitahukan kepadamu, aku adalah Thian long cun
cu (Utusan manusia serigala), aku sengaja datang kemari
untuk membalaskan dendam sakit hati guruku!"
"Dalam pertempuran berdarah dibukit serigala tempo dulu
aku orang she Pit tidak turut serta, dendam api yang kau
maksudkan?" Utusan manusia serigala segera tertawa terbahak-bahak.
"Haah... haah... haah... justru karena kau tidak turut serta,
maka akupun tidak berencana untuk merenggut nyawamu,
bila tahu diri ayo turut aku pergi, menjual tenaga untuk
Utusan manusia serigala merupakan suatu yang terhormat
bagimu, mengerti?" Pit It hong turut tertawa seram.
"Heeh... heeh... heeh, kau salah memilih orang, bagi orang
she Pit, kepala boleh kutung, darah boleh mengalir, namun
aku tak akan menyerah kepada musuh"
"Hmmm, kau anggap bisa memilih sekehendak hati
sendiri... ?" Bersamaan dengan usapan mana, tahu-tahu bayangan
tubuhnya berkelebat dan lenyaplah bayangan orang itu dari
depan mata. Pit It hong jadi tertegun, segera pikirnya:
"Cepat benar gerakan tubuh orang ini, tapi heran, sebelum
habis bertarung mengapa dia sudah kabur?"
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Belum habis ingatan tersebut melintas lewat, mendadak
punggungnya sudah dihantam orang keras-keras...
"Blaaamm...!" dalam waktu singkat dunia serasa berputar
semua, pandangan-nya menjadi gelap dan robohlah dia tak
sadarkan diri. ooooO^^Ooooo Setelah lewatnya hujan badai, benteng Lo Cing poo telah
pulih kembali dalam ketenangan semula, hanya pemandangannya saja yang sama sekali telah berbeda.
Ruang tengah sudah roboh separuh, diluar dan didalam
ruangan terkapar dua puluhan sosok mayat, semuanya tewas
dalam keadaan mengenaskan, sehingga darah kental
berceceran dimana-mana. Tapi, Lo poocu Pit It hong telah lenyap tak berbekas entah
kemanakah dia telah pergi"
Peristiwa ini dengan cepatnya tersebar kembali diseluruh
dunia persilatan, semua orang kembali menjadi panik, semua
orang merasa risau apalagi bila mendengar suara lolongan
serigala, hampir semuanya pada lari ketakutan.
Berita buruk satu demi satu muncul dalam dunia persilatan.
Huan yang sam hiong, tiga jagoan dari kota Huan yang
ditemukan tewas bersama-sama, semalam menyusul kemudian Tong ting jit kiat, tujuh orang gagah dari telaga
Tong ting semuanya lenyap tak berbekas, entah pergi
kemana. Tak selang berapa hari, bayangan iblis muncul lagi di bukit
Heng san... Tampaknya, si Utusan manusia serigala berniat untuk
menyapu seluruh jagoan persilatan yang berada diwilayah
Kang lam, sebelum berhijrah ke wilayah utara sungai besar.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Maka, para jago yang berada di utara sungai besar pun
mulai berkumpul, berunding dan melakukan rencana sedia
payung sebelum hujan. Perkumpulan Oh im-san ceng, yang selalu berada dalam
keadaan tenang tiba-tiba berubah menjadi ramai, ramai
dikunjungi berbagai jagoan dari berbagai daerah.
Kepala perkumpulan Oh im-san ceng, Ki Thian bin disebut
orang sebagai Seng jiu bu hua (tangan suci penolong jagad),
bukan saja ilmu silatnya terhitung kelas satu dalam dunia
persilatan, kecerdasan otaknya juga melampaui siapa saja,
oleh sebab itu semua orang berbondong-bondong datang ke
sana unuk mengajaknya berunding.
Namun sudah sekian lama para jago duduk menanti
diruang tengah, tuan rumah Ki Thian bin belum nampak juga,
hanya dua orang muridnya yang ditugaskan untuk menemani
para tamu. Lama-kelamaan Liau it taysu dari Siau lim pay mulai habis
kesabarannya, dia segera bangkit berdiri dan tegurnya kepada
Caee Oh, murid tertua dari Ki T hian bin:
Sesungguhnya Ki lo sian ada dirumah atau tidak" Begini
banyak sahabat telah berkunjung kemari, mengapa dia sama
sekali tak menampilkan diri..?"
Buru-buru Caee Oh menjura, sahutnya:
"Maaf taysu, suhu sedang bersemedi dalam ruang semedi,
sebentar lagi beliau pasti akan muncul"
"Hmm! Ilmu apa yang sedang dilatih guru mu" Sejak kapan
mulai bersemi..?" dengus Liau it taysu lagi.
"Sebelum jam tujuh kemarin pagi, tentang ilmu apakah
yang sedang dipelajari, tecu sama sekali tidak tahu"
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Tolong tanya, sejak suhu mu mulai bersemedi, sampai
berapa jam dia baru bangun?" tanya Sian jie kim kiau
(Rajawali hijau bertangan Sakti) Kok im menyala dari samping.
"Biasanya suhu bersemedi selama delapan jam"
"Sekarang sudah jam berapa?"
"Sekarang sudah lewat jam sepuluh!"
"Waah, aneh kalau begitu" seru Kok Im terkejut bercampur
keheranan, "masa gurumu bersemedi begitu lama" Dua puluh
enam jam sudah lewat, aku lihat sudah pasti dibalik kejadoan
ini pasti ada yang tidak beres...."
Mendengar perkataan itu, Liau it taysu segera menggebrakkan tongkatnya keras-keras kelantai, kemudian
berseru pula: "Benar, akupun merasa agak keheranan, biar aku yang
masuk untuk melihat keadaan!"
Selasa i berkata dia membawa toyanya pun beranjak
menuju ke ruangan dalam. Dikala dia hendak me langkah keluar dari ruangan inilah,
seseorang melompat keluar dari samping dan menghadang
jalan perginya. "Tunggu dulu locianpwe, ayah belum selesai bersemedi!"
serunya dengan lantang. Liau it taysu melorot besar, dia segera mengenali orang itu
sebagai putra Ki T hian bin yang bernama Ki Beng.
Dia lantas mendehem beberapa kali, kemudian tegurnya:
"Apakah siau sicu bermaksud menghalangi jalan pergi
lolap?" "Boanpwe tidak berani" buru-buru Ki Beng membungkukkan badannya memberi hormat, "tapi berhubung
ayahku belum selesai bersemedi, sedang Ki Beng bertugas
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
melindunginya, terpaksa niat taysu harus kutampik, toh bila
ayah telah selesai bersemedi nanti dia akan ke luar untuk
menjumpii kalian" Liau it taysu segera melototkan sepasang matanya bulatbulat, serunya lagi: "Omong kosong, sekalipun ayahmu sedang berlatih ilmu
Tay boan yok sinkang pun tak mungkin dia duduk bersemedi
selama 26 jam lamanya, aku tebak di balik kesemuanya itu
pasti ada hal-hal yang tidak beres"
"Boanpwe memang merasa agak kurang beres, tapi aku tak
berani mengusiknya, kalau tidak, ayahku bisa mengalami
nasib jalan api menuju neraka"
"Lolap sudah puluhan tahun lamanya berhubungan dengan
ayahmu, masa aku bakal mencelakainya" Aku hanya ingin
menengok keadaannya yang sebenarnya"
Sambil berkata dia melanjutkan kembali langkahnya
menerjang masuk ke dalam.
Sementara itu, dibelakang tubuhnya mengikuti pula tujuh
delapan orang jago persilatan.
Ki Beng yang menyaksikan orang-orang itu merupakan
sahabat karib ayahnya, tentu saja tak dapat menghalang niat
mereka, saking gelisahnya dia sampai menggaruk-garuk
kepalanya yang tidak gatal.
Dalam pada itu, suara ribut diluar telah mengejutkan pula
Ki hujin, Biau jiu hui cha (tangan sakti tusuk konde terbang) Ki
siu liong bersama putrinya Li Soat ji muncul disana.
Begitu datang, nyonya Ki segera menegur:
"Taysu, sudah berlatih diri sekian tahun, mengapa sikap
berangasanmu belum juga hilang?"
"Omintohud!" seru Liau it taysu sambil merangkap tangannya didepan dada, "Ki hujin, hal ini namanya kalut dan panik
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
karena urusan, terus teranng saja, pinceng amat menguatirkan keselamatan jiwa dari K i sicu"
Tampaknya Ki hujin juga mempunyai perasaan demikian,
katanya kemudian setelah menghela napas panjang:
"Aku sendiripun mempunyai perasaan demikian, cuma tak
berani bertindak secara gegabah, biasanya Thian bin tak
pernah duduk bersemedi melebihi delapan jam, entah
mengapa sudah hampir dua puluh delapan jam ia duduk
mengurung diri, namun belum nampak juga"
Liau it taysu termenung sambil berpikir beberapa saat
lamanya, setelah itu tanyanya:
"Belakangan ini, apakah dalam perkampungan kalian
pernah terjadi suatu peristiwa aneh?"
"Tolong tanya apa yang taysu maksudkan?"
"Misalnya ada suara lolonngan srigala atau..."
"Yaa, betul" sela Ki Soat ji tiba-tiba, "dua hari berselang
aku mendengar suara lolongan serigala, diatas bukitpun
ditemukan telapak kaki serigala, tapi kejadian sermcam ini toh
lumrah" DiSekitar perkampungan kami memang seringkali ada
serigala yang berkeliaran"
Begitu mendengar kalau sinona keci1 itu pernah
mendengar suara lolongan serigala, paras muka Lian it taysu
segera berubah hebat segera jeritnya kaget:
"Aduh celaka, kemungkinan besar Ki sicu sudah mengalam i
musibah!" Selesa i berseru, tanpa menggubris kedua orang itu lagi, dia
segera lari menuju kekamar pertapaan, belum sampai


Manusia Srigala Karya Can I D di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

orangnya, dia sudah berteriak keras:
"Ki sicu, Ki s icu, lolap telah datang!"
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Semestinya suara teriakan dari pendeta itu sudah cukup
nyaring, namun suasana dalam ruangan pertapaan itu masih
tetap sunyi senyap tak kedengaran sedikit suarapun.
Liau it taysu merupakan seorang hwesio berangasan, meski
usianya sudah lanjut, namun watak itu belum pernah berubah,
apalagi kalau sudah menghadapi suatu peristiwa, sifat
berangasan-nya tetap menghantui dirinya.
Ketika teriakannya tidak mendapat tanggapan, dengan
cepat dia mengayunkan toya bajanya itu menghantam piatu
ruangan. "Blaamm!" diiringi suara benturan nyaring, pintu bersama
dinding ruangan segera ambrol dan rontok keatas tanah.
Belum sempat nyonya Ki menegur kesembronoan hwesio
tersebut mendadak terdengar Liau it taysu sudah menjerit
kaget: "Heeeii... mana orangnya?"
Beberapa orang segera menyerbu ke dalam ruangan
pertapaan, namun ruangan itu kosong melompong tak
sesosok bayangan manusia pun yang nampak disana.
Menyusul kemudian Nyonya Ki dan putra putrinya ikut
menerjang masuk ke dalam ruangan tapi mereka segera
dibuat tertegun oleh pemandangan yang tertera didepan
mata. "Hujin, benarkah toato sedang bersemedi di dalam ruangan
ini?" Sin jiu kim tiau Kok Im kembali bertanya.
"Walaupun dalam perkampungan Oh im san ceng terdapat
banyak ruangan, namun ruangan semedi hanya satu, apalagi
Beng ji sendiri yang bertindak sebagai pelindungnya masa dia
tak melihat ada orang mendekati tempat ini!"
Sembari berbicara sorot matanya segera dialihkan ke wajah
putranya Ki thian bin. Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Dengan wajah terkejut bercampur tercengang Ki Beng
segera berkata agak tergagap:
"Ananda memang bertugas melindungi ayah, selama inipun
tak pernah meninggalkan pintu ruangan barang selangkah
pun, bagaimana mungkin ayah bisa lenyap tak berbekas?"
Mendadak terdengar seseorang menjerit kaget:
"Coba lihat, benda apakah itu?"
Mendengar seruan tersebut, semua orang segera berpaling,
diatas tiang penglari rumah tertancap sebuah panji kecil segi
tiga yang ber warna kuning, diatas panji itu bersulamkan
sebuah telapak kaki binatang berwarna merah.
"Panji serigala langit!" Kok Im segera menjerit kaget.
Sedangkan Liau it taysu segera menggebrakkan toyanya
keras-keras ketanah, lalu serunya:
"Benar-benar cepat sekali gerak-gerik gembong iblis itu,
entah sejak kapan dia sudah datang ke utara?"
Biau jiu hui cha Ki Siu ling turut merasa terkejut setelah
mendengar tentang panji serigala langit, untuk beberapa saat
lamanya dia sampai termangu-mangu dan tak tahu apa yang
harus dilakukan. Beberapa saat kemudian, pelan-pelan dia baru berkata:
"Konon orang yang munculkan diri itu bernama Utusan
manusia serigala, bisa jadi dia merupakan ahli waris dari kakek
serigala langit" sela Kok Im cepat.
"Sekarang, Thian bin sudah mereka tawan, aaai...
bagaimana nasibnya...?"
"Nasib apa lagi?" kata Liau it taysu, "pihak serigala langit
sudah termashur akan kekejaman dan kebuasannya, aku lihat
nasibnya lebih banyak celaka daripada kemujuran!"
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Air mata bercucuran deras membasahi wajah Ki hujin, tibatiba setunya kepada putra putrinya yang berada disitu:
"Beng ji, kalian segera membereskan buntalan, sekarang
juga kita lakukan pengejaran"
Ki Beng ji dan Soat ji segera mengiakan, buru-buru mereka
mengundurkan diri dari s itu untuk mempersiapkan diri.
"Hujin, apakah kau hendak terjun kembali kedunia
persilatan?" Kok Im segera bertanya, "ingatkah sumpah kamu
ketika mencuci tangan dengan ember emas?"
Nyonya Ki menghela napas panjang.
"Demi toakomu, soal apapun tidak aku urusi lagi, apalagi
hanya sumpah tersebut..."
"Perkataan enso memang betul..." sela seorang sastrawan
setengah umur, "sumpah hanya merupakan suatu ikatan
untuk tingkah laku sendiri bila diperlukan untuk menyelamatkan jiwa seseorang, hal seperti inipun tak usah
dipikirkan" Karena ucapan tersebut di rasakan benar, maka semua
orang pun membungkam dalam seribu bahasa.
Tidak selang berapa saat kemudian, mereka sudah
berangkat meninggalkan perkampungan Oh im san ceng.
0000O0000 Sebuah perahu nelayan baru saja muncul dari mulut selat
Say leng sia sebelah barat, dibelakang buritan duduk seorang
nelayan muda yang berusia empat lima tahunan, berwajah
bersih dan gagah perkasa.
Tiba-tiba sampannya menukik kesisi sungai dan menyusup
kedalam tumbuhan gelaga disepanjang alur sungai.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Baru saja perahu kecil itu menyembunyikan diri dibalik
tumbuhan gelaga yang lebat, di atas daratan tepi sungai telah
berkumandang suara roda kereta yang berputar.
Tak selang berapa saat kemudian, tampaklah seekor kereta
kuda meluncur mendekat dengan kecepatan tinggi.
Kereta itu tiada sesuatu yang aneh, namun sang kusirnya
benar-benar amat menyolok mata.
Sebab bukan kusir kuda yang duduk disana, melainkan
manusia aneh berkepala serigala.
Dibelakang kereta itu mengikuti empat orang lelaki berbaju
hitam yang semuanya berwajah seram dan keji, golok
tersoren dipinggang dan mereka mengikuti dibelakang kereta
dengan langkah lebar. Tatkala kereta itu sudah tiba ditepi sungai, manusia aneh
berkepala serigala itu menarik tali les kudanya lalu berpekik
panjang: "Nguuu... nguuu..."
Tiba-tiba dari tengah tumbuhan telaga muncul datang
sebuah sampan kecil, diujung sampan duduk seorang nona
berbaju merah, tampak dia mendayung sampannya dengan
cekatan menuju ketepi pantai.
"Ayah.." nona itu berseru merdu.
"Hong Ji kah disitu" Apakah semuanya sudah datang?" seru
manusia aneh berkepala serigala itu.
Sambil berkata dia melepaskan sarung tangan dan
topengnya sehingga terlihat raut wajah aslinya.
Orang itu merupakan seorang lelaki kekar yang berusia
empat puluh tahunan, berwajah tampan dan memelihara
kumis kecil di atas bibirnya.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Sekilas pandangan, orang ini sama sekali tak berwajah
bengis atau kejam, tapi, mungkinkah dia seorang gembong
iblis" Si bocah nelayan yang bersembunyi dibalik tumbuhan
galaga itu menjadi keheranan dan tidak habis mengerti.
Mendadak terdengar suara si nona yang merdu itu kembali
berkumandang: "Ayah, mereka sudah datang semua"
Lelaki setengah umur itu segera berseru kepada lelaki
berbaju hitam yang berada dibelakangnya:
"Cepat gotong kereta itu naik keatas perahu"
Pada saat itulah dari arah sungai telah muncul kembali
sebuah rakit yang amat besar, empat orang lelaki kekar
berbaju hitam mendayung rakit tersebut menuju ke pantai.
Empat orang yang berada diatas pantai segera bekerja
cepat, seorang menerima tali les dari tangan lelaki kekar
berusia pertengahan itu, sedangkan tiga yang lain mendorong
kereta tersebut dari belakang, tak selang berapa saat
kemudian kereta kuda itu sudah berada di atas rakit.
Baru saja lelaki setengah umur itu hendak melangkah turun
ke atas rakit, mendadak ia membalikkan badan sambil
mengenakan kembali topeng kepala serigala serta sarung
tangannya hingga pulih kembali menjadi dandanan seorang
manusia aneh berkepala serigala.
Sesudah itu, bentaknya keras-keras.
"Siapa yang bersembunyi disitu?"
Bentakan ini mengejutkan si nelayan kecil itu, segera dia
berpikir: "Jangan-jangan jejakku ketahuan" Kalau toh sudah
konangan, 1ebih baik aku munculkan diri saja...."
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Tapi sebelum dia me lompat keluar dari tempat
persembunyiannya itu, seseorang telah menyahut dengan
suara nyaring: "Omintohud, lolap bukan seseorang yang suka bermain
sembunyi" Dari belakang sebuah gundukan tanah segera muncul
seorang hwesio yang bertubuh tinggi kekar, dia membawa
sebuah toya baja yang amat besar, tenyata ia tak lain adalah
Liau it taysu. Manusia aneh berkepala serigala itu segera mendengus
dingin. "Hmm, rupanya kau si keledai gundul!"
Dengan langkah lebar Liau it taysu maju ke depan, setelah
menatap wajah manusia aneh berkepala serigala itu lekatlekat, serunya sambil mendengus:
"Hmm, aku masih mengira si Kakek serigala langit benarbenar sudah hidup, rupanya kau yang sedang bermain gila,
siapakah kau?" "Utusan manusia serigala!"
"Hmm, siapa yang memberi julukan utusan manusia
serigala itu kepadamu" Ayo jawab, kau telah melarikan Seng
jiu bu hua Ki T hian bin kemana?"
Utusan manusia serigala tertawa dingin.
"Heeeh... heeeh... heeeh, kuanjurkan kepadamu lebih baik
jangan mencampuri urusan ini"
"Omintohud, lolap berani menegur, berarti aku akan
mencampuri urusan ini, mau apa kau?"
"Heeeh... haeeh... heeeh... takutnya kau si keledai gundul
tak mampu untuk mencampurinya"
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Asal kau bersedia melepaskan Ki Thian bin, lolap akan
segera membalikkan badan dan pergi"
Utusan manusia serigala segera tertawa terbahak-bahak.
"Haah... haaah... haaah... masa ada kejadian yang begini
gampang" Lebih mengenaskan lagi mungkin kau sendiripun
tak akan lolos dengan selamat dari sini!"
"Kau anggap mampu untuk menahan lolap disini?" seru
Liau it T aysu dengan gusar.
"Kalau tidak percaya, mengapa tidak kita buktikan segera?"
Sembari berkata dia lantas mengulapkan tangannya.
Dan balik hutan gelaga di tepi sungai berkumandang suara
berisik, lalu muncullah empat manusia aneh semuanya
berbadan sama dengan Utusan manusia serigala..
Dengan suatu gerakan yang cepat dan cekatan serentak
mereka mengurung Liau it taysu rapat.
Liau it taysu tertawa dingin, dia memandang sekejap ke
sekelilingnya kemudian membentak keras:
"Sebenarnya kalian telah menculik Ki Thian bin dan
dibawah kemana?" "Kau ingin tahu" jengek Utusan manusia serigala, hmmm
tidak sukar, silahkan saja menengok sendiri setibanya
diakhirat nanti!" Ke empat manusia aneh berkepala serigala itu segera
membentak keras, mereka sama-sama meloloskan semacam
senjata berwujud aneh dan maju melancarkan serangan.
Bentuk senjata itu sangat aneh, sepintas lalu mirip sekali
dengan cakar kaki dari seekor burung besar, sewaktu
diayunkan ke depan, segera menimbulkan suara nyaring
deruan angin tajam. Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Liau it taysu membentak nyaring, toya bajanya dengan
membawa deruan nyaring menggulung ke sekeliling arena
dengan jurus Pat tong hong hi (hujan angin didelapan
penjuru) untuk membendung datangnya ancaman dari
empat penjuru angin. Ayunan toyanya itu sangat berat dan kuat, angin serangan
menderu-deru dan sangat mengerikan hati.
Utusan manusia serigala segera tertawa dingin, ejeknya:
"Heeeh... heeh... heeeh... permainan jurus pat tong hong
hi mu memang nampaknya ketat, tak heran kalau kau bisa
mempunyai nama besar didalam dunia persilatan, cuma
sayang kau telah bertemu dengan kami, jurus seranganmu itu
tak akan bisa berbuat banyak...."
Pada dasarnya Liau it taysu memang sudah termashur
sebagai seorang pendeta berangasan, mendengar musuhnya
sama sekali tidak memandang sebelah mata pun terhadap
dirinya. kontan alis matanya yang tebal berkerut kening,
setelah membentak gusar berulang kali toya bajanya diputar
sedemikian kencangnya hingga hujan dan angin seakan-akan
tak mampu untuk menembusinya, kedahsyatan tersebut
benar-benar mengerikan hati...
Akan tetapi musuhnya adalah empat manusia aneh
berkepala serigala yang berilmu cukup tangguh, terutama
sekali kerja sama dari ke empat orang itu, boleh dibilang
betul-betul sangat luar biasa.
Untuk sesaat lamanya Liau it taysu belum mampu meraih
kedudukan diatas angin. Namun keempat manusia aneh berkepala serigala itupun
nampak cukup payah dan kewalahan, mereka tak mampu


Manusia Srigala Karya Can I D di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

mendesak selangkah lebih kedepan untuk mendekati lawannya. Tiba-tiba Utusan manusia serigala tertawa tergelak.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Haaaahh...haaaahh... haaaahh... keledai gundul, kau
hanya seorang diri atau membawa konco?"
"Hanya lolap seorang pun sudah cukup untuk merenggut
nyawa anjing kalian, buat apa harus minta bantuan orang
lain?" bentak Liau it taysu dengan melotot penuh kegusaran.
Ditengah hentakan jurus serangannya segera berubah,
seluruh angkasa seperti dilapisi oleh bayangan toya yang
sangat lihay, deruan angin serangan yang maha dahsyat pun
memencar ke mana-mana keempat orang itu.
Jurus ini bukan lain adalah ilmu Hong mo cap pwe te
(delapan belas jurus ilmu menghajar iblis) dari Siau lim pay,
dalam setiap ayunan toya tersebut, terpancarlah hawa
serangan yang sangat kuat dan menderu-deru seketika itu
juga memaksa keempat manusia aneh berkepala serigala itu
keteter mundur berulang kali.
Ketika utusan manusia serigala menyaksikan serangan dari
ke empat orang anak buahnya gagal mengungguli lawannya,
mendadak ia mendongakkan kepalanya dan memperdengarkan suatu lolongan serigala yang memanjang.
"Nguuuu... ngguuu..."
Ke empat manusia aneh berkepala serigala itu melompat
mundur lalu menyusup ke balik tumbuhan gelaga yang lebat.
Sedangkan Utusan manusia serigala segera melangkah
maju ke depan, setelah tertawa tergelak serunya:
"Ilmu silat dari Siau lim pay memang bukan nama kosong
belaka, ilmu T on Hong mo ciang hoat termasuk juga ilmu sakti
dalam dunia persilatan, tapi Cap pwee lo han kun dari Siau lim
pay juga terhitung ilmu maha sakti, sekarang, aku ingin sekali
mencoba kehebatan dari ilmu tersebut. Hei, keledai gundul,
sudah kau pelajari belum ilmu pukulan itu?"
Liau it taysu adalah seorang manusia yang berhati lurus,
meski berangasan namun jujur, ia sama sekali tak sadar kalau
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
musuhnya yang melihat permainan toyonya kelewat dahsyat,
sekarang sedang memancingnya agar bertarung dengan ilmu
tangan kosong. Benar juga, amarah yang berkobar didalam dada Liau it
taysu membuatnya segera melemparkan toya tersebut ke sisi
arena, kemudian bentaknya dengan gusar:
"Kau berani mentertawakan lolop tak pernah mempelajari
ilmu Lo han kun tersebut?"
Utusan manusia serigala segera tertawa.
"Sekalipun sudah kau latih, paling banter juga tak tak akan
lihay sampai dimana... "
Belum selesa i dia berkata mendadak ia berpaling sambil
berseru dengan suara lantang:
"Silahkan kalian berdua pun segera menampilkan diri! Toh
cepat atau lambat kalian pun akan menjadi tamu kehormatan
dalam akhirat, memangnya kalian anggap bisa di hindari
dengan begitu saja?"
Si nelayan kecil yang bersembunyi diballk hutan gelaga,
kembali mengira jejaknya ketahuan musuh, tapi sebelum dia
muncul, lagi-lagi berkumandang suara bentakan nyaring:
"Kami berdua memang ingin sekali menyaksikan kelihayan
ilmu s ilatmu itu" Bersamaan dengan menggemanya ucapan tadi dari
belakang gundukan tanah muncul kembali dua orang manusia,
mereka adalah dua orang tosu yang bersenjata terhumus,
dengan langkah lebar mereka langsung menuju ke tengah
arena. Utusan manusia serigala segera tertawa dingin.
"Oooh, rupanya dua orang hidung kerbau dari Bu tong pay,
tampaknya kaki kalian sudah diikat oleh malaikat pencabut
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
nyawa sehingga tersesat kemari untuk menghantar kematian...." Ke dua orang tosu tersebut merupakan anak murid dari Bu
tong pay, yang seorang bernama goan ho totiang sedangkan
yang lain bernama Goan kim totiang, mereka menyusul
sampai kesana untuk melacak jejak Ki thian bin.
"Bu ling siu hud!" Goan ho totiang berseru, "sicu,
ucapanmu tak sedap, kata-katamu ngawur dan tak sopan,
inikah kepandaian yang kau miliki?"
"Haaah...haaaah... haaaah, apakah kau ingin menyaksikan
kepandaian silatku yang sebenarnya" Itu mah gampang
sekali..." Mendadak tubuhnya merendah ke bawah, lalu secepat
sambaran petir menyerbu kehadapan Goan ho totiang.
Tempat ke lima jari tangannya dipentangkan lebar-lebar
dengan membawa suara desingan angin tajam ia menyambar
ubun-ubun Goan ho totiang secara buas.
Serangan ini dilancarkan dengan kecepatan yang benarbenar luar biasa, percuma Goan ho totiang memiliki sebilah
pedang yang terhumus, sebab dia memang merasa tak
sempat lagi untuk menghindar ataupun membendung
datangnya ancaman mana. Untung saja Goan ho totiang bertindak cepat dengan
melepaskan sebuah bacokan kilat yang membendung Utusan
manusia serigala untuk meneruskan cengkeraman mautnya.
Menggunakan kesempatan inilah, cepat-cepat Goan ho
totiang melompat mundar dua langkah, setelah itu jeritnya
kaget: "Aaaah, ilmu Cap ji jian jiu (dua belas ilmu cacad)!"
Utusan manusia serigala mendehem dingin.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Hmmm, tepat sekali, inilah ilmu Cap ji jian jiu! majulah
kalian berdua bersama-sama, rasakan bagaimanakah hebatnya ilmu tangan cacadku ini"
Ditengah pembicaraan tangan kanan-nya diputar kencang
dengan gerakan yang sama sekali tak berubah, dia cengkeram
jalan darah Ki bun hiat ditubuh Goan ho totiang.
Dalam deretan nama ilmu silat, ilmu Cap ji jiau siu
merupakan semacam ilmu s ilat yang harus buas dan keji, asal
kena dicengkeram oleh kepandaian tersebut jarang sekali ada
yang bisa lolos dalam keadaan selamat, kalau bukan mati,
paling tidak pasti akan menderita cedera barat.
Belum lagi bacokan pedang dari Goan ho totiang ditarik
kembali, jari tangan Utusan manusia serigala yan amat tajam
itu sudah menyerang kesisi tubuhnya.
Goan ho totiang segara membentak keras, pedangnya
dengan membekuk cahaya pelangi berwarna perak melepaskan serangan kilat ke arah depan.
Utusan manusia serigala segera tertawa terbahak-bahak.
"Haaah.... haaaaah... haaaah, bagus sekali! Silahkan saja
kalian keluarkan segenap ilmu silat dari Bu tong pay, coba
lihat saja nanti, sanggupkah kubendung serangan kalian
dengan ilmu Cap ji jian jiu ku ini"
Ditengah pembicaraan tersebut mendadak sepasang
telapak tangannya digunakan bersama, sepintas lalu gerakan
itu nampaknya amat sederhana dan tiada sesuatu yang aneh,
namun apabila serangan sudah di lepaskan maka keganasan
serta kebuasan-nya benar-benar mengerikan.
Liau it taysu yang menyaksikan kejadian ini merasa
terperanjat sekali, pikirnya:
"Tak heran kalau gembong iblis ini mampu untuk malang
melintang didalam dunia persilatan, ternyata dia memang
memiliki ilmu silat yang lihay sekali.."
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Belum habis ia berpikir, situasi di dalam arena pertarungan
telah terjadi perubahan besar, dua orang totiang dari Bu tong
pay itu sudah kena diteter sehingga kalang kabut tidak
karuan, bukan saja tidak berkemampuan lagi untuk
melancarkan serangan balasan, bahkan posisinya berada di
dalam keadaan berbahaya sekali.
Liau it taysu mendengus gusar, dengan gerak cepat
tangannya dijangkau kedepan kemudian bentaknya keraskeras: "Biar lolap merasakan kelihayan dari ilmu Cap ji jian jiu mu
itu..." Tapi sebelum serangan sempat dilakukan, ditengah arena
kembali sudah terjadi perubahan, mendadak berkumandang
suara dengusan tertahan. Gian ho totiang yang kurang cepat untuk berkelit sudah
kena dicengkeram oleh sambaran cakar maut Utusan manusia
serigala, darah segar segera bercucuran keluar dengan
derasnya. Goan kim totiang yang menyaksikan kejadian itu segera
membentak keras, dengan sekuat tenaga dia melancarkan dua
buah serangan untuk menyelamatkan jiwa Goan ho totiang.
Sayang sekali dia telah bertindat teledor, berhubung
perhatiannya hampir tercurahkan semua untuk menolong
orang, dia telah mengendorkan pertahanan terhadap dirinya
sendiri. Tiba-tiba saja tampak bayangan manusia berkelebat lewat,
si Utusan manusia serigala sudah menyelinap ke belakang
punggungnya. Ia menjadi terperanjat sekali, baru saja akan membalikkan
badan sambil memberikan perlawanan, tahu-tahu punggungnya sudah terasa dingin dan rasa sakit serasa
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
merasuk ketulang sumsum, tak ampun lagi tubuhnya segera
roboh terjerambab kedepan.
Goan ho totiang terkesiap sekali, apalagi sete lah
menyaksikan adik seperguruannya roboh terjengkang keatas
tanah. Sayang sebelum dia bertindak sesuatu, utusan manusia
serigala sudah menerjang kembali kehadapannya sambil
melancarkan sebuah cengkeraman maut lebih jauh.
Luka yang diderita Goan ho totiang pada lengannya
memang parah, ditambah lagi hatinya dibuat gugup, tak bisa
dihindari kalau sema permainan silatnya menjadi kacau.
Dalam keadaan demikian, bagaimana mungkin dia bisa
mempertahankan diri"
Tahu-tahu lengan kanannya terasa sakit sekali hingga
merasuk ketulang sumsum, Traang! pedangnya terjatuh
ketanah, menyusul kemudian keng hiat dibahunya menjadi
kaku dan punggungnya kena ditendang satu kali, kontan
tubuhnya roboh terjengkang keatas tanah,
Liau it taysu mengerti bertapa gawatnya situasi, dia cepat
menyerbu sambil melepaskan pukulan dahsyat ke tubuh
Utusan manusia serigala tapi dari balik hutan geliga tahu-tahu
melompat keluar lagi dua orang manusia aneh.
Kedua orang itupun mengenakan topeng kulit serigala,
dengan pedang menghumus mereka halang jalan pergi Liau it
taysu dan berkobarlah suatu pertarungan yang amat seru.
Liau it taysu menyerang dengan jurus-jurus Lo han kun dari
Siau lim pay yang amat sakti, permainan yang dibawakan
sendiri oleh pendeta berilmu tinggi ini membuat kedahsyatannya berlipat ganda.
Apa mau dikata, permainan pedang dari dua orang manusia
aneh berkepala serigala itupun luar biasa, tiap gerakan, tiap
jurus semuanya dimainkan dengan sempurna.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Waktu itu, mesti malam sudah menjelang tiba namun
rembulan muncul dan memancarkan sinar keperak-perakan,
sehingga pemandangan alam beberapa kaki disekeliling
tempat itu dapat terlihat dengan jelas sekali.
Si Nelayan kecil yang bersembunyi di balik hutan pelaga,
agaknya sudah dibikin terkesima oleh kepandaian silat kedua
orang itu, dia nampak termangu-mangu dan memandangnya
dengan penuh perhatian. Cahaya pedang berkilauan diangkasa dan berputar kencang
seperti roda kereta, makin bertarung gerakan dari dua orang
manusia aneh berkepala serigala itu semakin cepat, serangan
yang dilancarkan juga semakin dahsyat. kini Liau it taysu
sudah dibuat keteter hebat sehingga hampir saja tak mampu
untuk mempertahankan diri.
Suatu ketika, mendadak Liau it taysu mangeluarkan jurus
serangan Lui ing ciong sie (bunyi genta irama guntur) untuk
melancarkan sebuah serangan dahsyat dari kejauhan.
Serangan itu datangnya amat cepat dan diluar dugaan,
tahu-tahu saja sudah menyambar keatas kepala orang yang
berada disebelah kiri. "Bluuukk!" topeng serigala yang dikenakan orang itu
tersambar telak hingga mencelat ke udara dan jatuh ketanah,
dangan begitu muncullah raut wajah asli orang itu, dia adalah
seorang lelaki berwajah putih yang rambutnya disanggul
diatas kepala.

Manusia Srigala Karya Can I D di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Liau it taysu segera berteriak kaget:
"Aaah! Rupanya Liu oh siang kiam (sepasang pedang dari
telaga Liu), semenjak kapan kalian menggabungkan diri
dengan golongan kaum iblis..?"
Belum selesai dia berkata, mendadak orang yang berada
disebelah kanan itu melepaskan sebuah tusukan kilat
mengancam bahu kirinya. Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Dengan cepar dia maju selangkah, kepalanya diayunkan
kearah orang yang berada disebelah kanan itu, bentaknya lagi
dengan suara keras: "Sudah lama kudengar orang bilang, Liu oh siang Kiam
adalah manusia jujur yang berjiwa ksatria ternyata kalian
adalah manusia-manusia munafik bermuka manusia berhati
binatang, bagus sekali! Ma lam ini lolap akan mewakili
masyarakat persilatan untuk melenyapkan durjana macam
kalian dari muka bumi"
Ditengah pembicaraan dia membentak keras, tubuhnya
menyerbu seperti orang kalap, sementara sepasang kepalannya melancarkan serangan dahsyat.
Tenaga dalamnya memang amat sempurna, meskipun
tanpa toya bajanya namun kelayapan yang dipancarkan masih
tetap hebat, pukulan yang dilepaskan semuanya disertai
dengan derusan angin yang memekikkan telingah.
Namun Liu siang kiam kong dan Yu Kiam cok merupakan
jago-jago pedang yang sudah amat termashur namanya dalam
dunia persilatan ilmu silat mereka terhitung nomor satu di
dunia. Tatkala mereka berdua menyaksikan serangan dari Liau it
taysu begitu ganas dan dahsyat terkesiap juga perasaan
mereka akhirnya. Mendadak terdengar Utusan manusia serigala mendengus
dingin, lalu menegur: "Hmm, dengan mengandalkan kalian berdua maah belum
mampu membunuh seorang keledai tua, apakah kalian berdua
masih belum mampu membunuh seorang keledai tua, apakah
kalian bermaksud melepaskannya pergi dalam keadaan hidup"
Ingat, dia sudah mengenali wajah asli kalian berdua...."
Tampaknya Liu oh s iang kiam merasa takut sekali terhadap
Utusan manusia serigala, apa lagi jika nama mereka tercemar
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
dan diketahui semua orang dalam dunia, bagaimana mungkin
mereka berdua bisa menancapkan kakinya lagi dalam dunia
persilatan" Maka setelah mendengar suara teguran tersebut, tiba-tiba
saja permainan pedang mereka berubah.
Dalam waktu singkat cahaya pedang sudah memancar ke
mana-mana, jurus membunuh yang beruntun pun dilancarkan
secara bertubi-tubi, tujuh delapan gebrakan kemudian Liau it
taysu sudah terkena sebuah tusukan 1agi.
Berada dalam keadaan begini, asa i Lui oh siang kim
melanjutkan lagi dengan dua serangan lain, niscaya Liau it
taysu sudah akan mati terbacok.
Si nelayan kecil yang bersembunyi di balik hutan gelaga
menjadi tak tega setelah menyaksikan kejadian itu, timbul
niatnya untuk menolong jiwa pendeta tua yang mengenaskan
tadi. Namun baru saja dia bangkit berditi, mendadak
berkumandang suara bentakan yang amat nyaring.
Ketika dia menengok ke depan, terlihatlah sesosok
bayangan manusia meluncur datang dengan kecepatun tinggi,
dia adalah seorang perempuan setengah tua.
Lio oh siang kiam agak tertegun ketika mendengar suara
bentakan itu, tanpa terasa gerakan pedang mereka pun ikut
menjadi melamban. Dalam waktu singkat, perempuan itu sudah menerjang
sampai dihadapan mereka. Tampak tangan kirinya diayunkan kedepan, serentetan
cahaya tajam yang berkilauan segera meluncur kedepan dan
serentak menyerang tubuh Liu oh siang kiam.
Agaknya Utusan manusia serigala mengenali setiap jago
yang berada dalam dunia persilatan dengan tepat, begitu
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
menjumpai perempuan itu me lancarkan serangan ia segera
membentak nyaring: "Yang datang adalah Biau jiu hui cha Ki Siu ling, hati-hati
dengan tusuk kondenya yang beracun...!"
Mengetahui kalau yang datang adalah jagoan tusuk konde
beracun, Lin oh siang kiam tak berani bertindak gegabah lagi,
cepat-cepat mereka menggerakkan pedangnya menciptakan
selapis bayangan pedang untuk melindungi badan.
"Trriing, triinng, triing!" serentetan suara berdenting
bergema memecahkan keheningan, beberapa puluh titik
cahaya tajam itu tahu-tahu sudah kena tersapu semua hingga
rontok. Ki Siu ling mendengus dingin, lalu berseru:
"Hmm, lihat saja, kalian bisa menghindari berapa batang
tusuk konde emasku?"
Ditengah bentakan, tangan kanan-nya sekali lagi diayunkan
ke depan melepaskan segumpal senjata rahasai yang segera
memancar kedepan seperti hujan gerimis.
Kali ini, selisih jarak antara kedua belah pihak sudah
sedemikian dekat apalagi Liu oh siang kiam juga tidak
menyangka kalau dalam genggaman sepasang tangan
perempuan itu sudah tersedia tusuk konde emas yang telah
direndam dalam racun, buru-buru kedua orang itu
mengangkat tangannya hendak melindungi diri, namun
sayang terlambat satu langkah.
Terdengar Yu Kiam kong mendengus tertahan lalu roboh
terjungkal keatas tanah. Gerakan pedang dari Ya Kiam cok jauh lebih cepat, dia
berhasil menciptakan selapis bayangan pedang untuk
memukul rontok tusuk koade emas beracun yang tertuju ke
arahnya itu. Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Utsan manusia serigala yang menyaksikan kejadian itu
menjadi gusar, ia segera membentak keras sambil menuju ke
depan dan menghadang jalan pergi K i Siu ling.
Tampak bayangan manusia berkelebat lewat, tahu-tahu dia
sudah berada didepan perempuan itu dan di dalam waktu
singkat melancarkan lima buah serangan berantai...
Ke lima buah serangan itu semuanya dilancarkan dengan
kekuatan yang luar biasa, hal mana mendesak Ki Siu ling tidak
berkesempatan lagi untuk melepaskan tusuk konde emasnya,
dengan begitu terpaksa dia harus menyambut datangnya
serangan lawan dengan serangan pula..
Ilmu silat yang dimiliki Utusan manusia serigala memang
lihay sekali, perubahan jurus serangan-nya sukar diduga dan
amat aneh, didalam belasan gebrakan saja, Ki Siu ling sudah
kena didesak sampai kalang kabut sendiri.
Ditengah pertempuran, mendadak utusan manusia serigala
merubah serangan te1apak tangan-nya menjadi serangan
mencengkeram, kali ini dia sudah menyerang dengan ilmu Cap
ji jian jiu nya yang hebat.
Dengusan tertahan menggema memecahkan keheningan,
tubuh Ki Siu ling mundur dengan sempoyongan lalu roboh
terkapar keatas tanah. Dalam pada itu, Liau it taysu sudah bermandikan darah
segar, melihat Ki hujin terluka, ia membentak sambil
menyerbu ke depan, sebuah pukulan dahsyat segera
dilontarkan ke depan. Dengan cekatan Utusan manusia serigala berkelit ke
samping, kemudian mengayunkan kakinya melepaskan sebuah
tendangan kilat ke atas lutut Liau it taysu.
Sementara itu, tangan kanan-nya dibalik dan balas
mencengkeram urat nadi pada pergelangan tangaa kanan
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
pendeta itu, lalu dibetot ke depan dan menotok jalan
darahnya. Menanti musuhnya sudah roboh ia membanting tubuh
pendeta itu ke tanah kemudian menghembuskan napas
panjang. Setelah memandang sekejap ke sekeliling arena, dia
membentak nyaring. Dari balik hutan gelaga segera berlompatan keluar tujuh
delapan orang manusia aneh berkepala serigala, dengan
gerakan cepat mereka membopong orang-orang itu pada
angkutan ke atas rakit yang telah tersedia.
Dalam pada itu, si nona berbaju merah itu sudah dibuat
ketakutan oleh kejadian yang baru saja berlangsung
dihadapanya, berdiri diatas sampan kecilnya dia hanya berdiri
termangu-mangu. Utusan manusia serigala segera lompat naik ke atas
perahunya lalu sambil menepuk bahu nona itu dan
menggenggam tangan-nya dia bertanya sambil tertawa
lembut: "Hong ji, kau ketakutan?"
Nona berbaju merah itu menggelengkan kepalanya dan
tertawa hambar, ia berkata:
"Hong ji tidak takut, aku hanya kuatir apa bila ayah tak
mampu merobohkan mereka"
Mendengar ucapan tersebut, Utusan serigala segera
tertawa: "Omong kosong, ilmu silat ku sudah mencapai tiada
tandingan-nya didunia ini, siapa yang tak mampu kurobohkan"
Jangan ngomong seperti anak bodoh, mari, jalankan
perahumu" Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Nona berbaju merah itu tersenyum, dia segera mendayung
perahunya dan melaju ke tengah sungai sana.
Suatu pertempuran sengit telah berakhir, suasana ditepi
sungai pun pulih kembali dalam keheningan.
0ooodwooo0 JILID : 2 ANGIN BERHEMBUS LEWAT, mendatangkan bunyi gemerisik yang yang gaduh dalam hutan telaga.
Rakit yang besar itu telah berlalu pula dari sana dan
mengikuti di belakang sampan kecil. Utusan manusia serigala
menuju ke tengah sungai sana, kemudian mengikuti arus,
pelan-pelan bergerak menjauh dan akhirnya lenyap dari
pandangan. Kini di dalam hutan gelaga tinggal sebuah sampan nelayan
kecil. Ketika nelayan kecil itu menyaksikan orang orarg tersebut
sudah lenyap dari pandangan mata, dia baru muncul dari
tempat persembunyian-nya dan berlayar kearah mulut selat
Say leng sia. Nun jauh dalam selat tersebut, terdapat sebidang tanah
datar, diatas tanah itu berdiri sebuah rumah gubuk, sebuah
selokan kecil mengelilingi depan rumah.
Fajar telah menyingsing, bunyi binatang di kejauhan sana
terdengar amat nyaring. Dalam rumah gubuk itu, tampak seorang kakek yang
jarang rambutnya telah beruban semua sedang duduk bersila
sambil mengatur napas. Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Mendadak terdengar suara langkah kaki manusia
berkumandang datang, suasana langkah kaki manusia itu
makin lama semakin mendekat.
Sambil membuka matanya, kakek itu menegur dengan
suara dalam: "Giok ji kah yang telah pulang?"
"Aku, ayah!" orang diluar menyahut.
Kemudian muncul seseorang dari balik pintu, dia adalah si
nelayan kecil menyaksikan pertarungan ditepi sungai tadi.
Begitu masuk kedalam ruangan, dia lantas melepaskan
pakaian luarnya, kemudian sembil bersandar dalam rangkulan
kakek itu katanya: "Ayah, aku telah menyaksikan semuanya, Utusan manusia
serigala itu nampaknya halus dan terpelajar, kenapa hatinya
begitu buas dan tak berperikemanusiaan?"
00000o00000 Kakek itu segera tersenyum.
"Dahulu, dia disebut orang sebagai Giok bin to jiang (s i
jagal berwajah kemala), tentu saja hatinya buas dan kejam"
"Tapi mengapa dia dapat pula menggunakan ilmu Cap ji
jian jiu tersebut" Bahkan mempergunakan pula Panji serigala
langit yang pernah ayah gunakan untuk menggetarkan dunia
persilatan dulu" Aku sungguh tidak habis mengerti"
Kakek itu menghela napas panjang.
"Aaaai... dulu, dia termasuk salah seorang diantara delapan
orang muridku, tujuh sisanya telah tewas di bukit serigala
demi menyelamat kan jiwaku, hanya dia seorang yang berhasil
lolos dari ancaman maut tersebut. Aaaai, tidak kusangka kalau
ia berani membuat keonaran dalam dunia persilatan...!"
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Setelah berhenti sejenak, seperti merasa sedih akan
sesuatu, lama kemudian dia baru melanjutkan:
"Ya, bibit bencana ini muncul dariku, se terusnya akulah
yang bertanggung jawab untuk membereskan dia, apa mau
dikata...." Berbicara sampai disini, kembali dia menghela napas
panjang. Tiba-tiba nelayan kecil itu berkata:
"Ayah kau bilang Utusan manusia serigala adalah
muridmu?" "Yaa, benar" kakek itu manggut-manggut.
"Kalau begitu kau adalah si Kakek serigala langit yang
dibicarakan orang selama ini?" tanya si nelayan kecil itu lebih
jauh. Untuk kesekian kaliaya kakek itu menghela napas panjang.
"Aaiai... sekarang aku hanya seorang kakek tanpa nama,
aku sudah bukan Kakek serigala langit yang dulu lagi..."
Kemudian setelah berpaling dan mengawasi wajah bocah
itu, pelan-pelan terusnya:
"Giok ji, apakah kau membenci kakek serigala langit itu?"


Manusia Srigala Karya Can I D di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

"Tidak!" nelayan keci1 itu menggelengkan kepalanya
berulang kali, "aku pikir, apabila aku mempunyai seorang guru
seperti ini, sudah pasti dia akan mewariskan ilmu silat yang
amat lihay kepadaku"
Sekulum senyuman segera menghiasi wajah kakek itu.
"Meski kaa bukan muridnya, tapi dia telah menjadi ayah
angkatmu" sambungnya dengan cepat.
Nelayan kecil itu segera terbelalak dengan wajah kaget
bercampur tercengang. Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Ayah.. jadi kau benar-benar adalah Kakek serigala langit
yang bernama besar itu?"
Ci hui lojin atau si kakek itu menghela napas lagi dengan
sedih. "Aaai, bila kubayangkan kembali perbuatan perbuatanku
yang lampau, kini aku baru sadar kalau aku telah melakukan
banyak kesalahan, pembunuhan yang kulakukan waktu itu
terlampau banyak, meski sekarang sudah Ci hu (tahu salah)
namun aku belum dapat meloloskan diri dari bencana
tersebut..." Belum selesai dia berkata, mendadak sorot matanya yang
tajam dalihkan keluar pintu kemudian bentaknya dengan
suara dingin: "Siapa yang berada diluar pintu?"
Berbareng dengan bentakan itu, tangan kanan-nya
diayunkan ke arah depan melakukan suatu gerakan
menyodok. Segulung desingan angin tajam segera meluncur ke depan,
dengusan tertahan bergema, seorang lelaki bersenjata golok
tahu-tahu sudah roboh terjungkal ke atas tanah.
Dengan cekatan nelayan kecil itu melompat keluar dan
berputar satu lingkaran diluar ruangan, ketika tidak
menemukan sesuatu yang mencurigakan, dia balik kembali ke
tempat semula, menyeret lelaki itu dan dibanting dalam
ruangan. "Hmmm, dengan kepandaian macam begini pun ingin
menjadi seorang pencoleng!" dengusnya.
Ci hui lojin segera tertawa.
"Orang ini bukan datang untuk mencuri, dia hanya seorang
mata-mata yang bertugas mencari berita"
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Sambil berkata, dia lantas menepuk bebas jalan darah
orang itu. Dia adalah seorang lelaki berusia empat puluh tahunan
yaag bertubuh tinggi besar, mukanya penuh dengan bekas
bacokan, sekilas pandangan saja dapat diketahui kalau ia
bukan manusia baik-baik. Setelah jalan darahnya ditepok bebas,
lelaki itu menghembuskan napas panjang dan duduk, kemudian dengan
berkerut kening ia melejit bangun, tiba-tiba saja sebuah
pukulan dahsyat d lontarkan ketubuh nelayan kecil itu.
Menyaksikan datangnya serangan yang begitu dahsyat,
nelayan kecil itu segera berkelit ke samping.
Tiba-tiba dari sisi tubuhnya muncul sebuah serangan lain
yang langsung menumbuk serangan kepalan dari lelaki
tersebut. Begitu sepasang tangan saling membentur, tiba-tiba saja
lelaki itu menjerit aneh lalu roboh terjungkal ke belakang dan
berguling-guling ditanah sambil mengerang kesakitan.
Nelayan kecil itu segera mengejek sambil tertawa celikiian:
"Hei, bukankah kau berlagak sok buas?" Sekarang
mengapa tampang macam monyet kegerahan?"
Sementara itu, Ci hui lojin telah menegur dengan suara
dingin: "Siapakah kau" Mau apa mendatangi lembah Im toy kok
ini" Cepat jawab kalau hari ini membohongi aku, jangan
salahkan bila lobu akan bertindak keji kepada mu!"
Setelah bergulingan sekian lama diatas tanah rasa sakit
yang menyerang tubuh lelaki ttu makin berkurang, namun
kepalan kanannya yang terluka tadi, kini sudah merah
membengkak. Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Sambil memegang kepalan-nya dia bangun dan duduk
namun mulutnya tetap membungkam, sementara matanya
memandang sekejap sekeliling tempat itu. Sambil tertawa
dingin Ci hui lojin berkata lagi:
"Apa yang sedang kau lihat" Rupanya kau punya keinginan
agar aku untuk menebas tangan kirimu?"
Lelaki itu tetap membungkam dalam seribu bahasa,
mendadak dia melompat bangun lalu menerjang keluar
melalui jendela bagian belakang.
Ci hui lojin yang menyaksikan kejadian tersebut segera
tertawa terbahak-bahak. "Haaah...haah...haaaah...
kalau toh sudah datang, mengapa buru-buru ingin pergi?"
Ditengah gelak tertawanya itu, ssebuah pukulan di
lontarkan kembali ke arah depan.
Serangan yang maha dahsyat itu tepat menghajar pada
tekukan lutut lelaki tersebut, di iringi dengusan tertahan,
sepasang lututnya patah jadi dua.
Tak ampun lagi tubuhnya terjerembab ke depan, lalu
merangkak diatas tanah. Dalam keadaan begini, bagai mana mungkin ia bisa
merangkak pergi" Sakit yang melilit tangan serta lututnya
membuat lelaki itu berguling-guling makin mengenaskan,
peluh dingin bercucuran dengan derasnya membasahi seluruh
wajahnya... "Haaah...haaah.... bagaimana rasanya, bila sepasang
tulang lututmu patah secara tiba- tiba?" ejek Ci hui lojin sambil
tertawa tergelak. Saking sakitnya air mata telah jatuh bercucuran membasahi
wajah lelaki itu, napasnya ngos-ngosan seperti kerbau, dia
semakin tak mampu lagi untuk menjawab...
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Ci hui lojin segera mengulapkan tangan-nya kepada
nelayan kecil itu sambil berseru:
"Giok ji, sambungkan tulang lututnya itu, lalu coba kau
periksa orang itu dengan sekama!"
Dengan langkah lebar nelayan kecil itu, menghampiri orang
itu, sepasang tangannya dengan cekatan mencengkerem
sepasang kaki lelaki tadi kemudian ditarik dan didorong ke
belakang. Terdengar lelaki itu menjerit kesakitan, dan bergulingguling lagi ke atas tanah sambil menjerit-jerit, tak lama
kemudian ia sudah jatuh tak sadarkan diri.
"Giok ji" Ci hui lojin segera berkata kepada nelayan kecil
itu, "sudahkah kau lihat jelas" Itulah jurus ke tujuh dari ilmu
Cap ji jian jiu yang disebut Hui ciang jui-ku (T angan terbang
kering melayu)..." "Jurus itu sudah ku kuasahi, hanya sayang tenaganya
masih kurang" sahut si bocah sambil tertawa.
Semantara pembicaraan berlangsung, lelaki itu telah sadar
kembali dari pingsannya, namun rasa sakit yang dideritanya
juga turut lenyap tak berbekas, ditatapnya Ci hui lojin
kemudian dengan wajah termangu-mangu.
Lama, lama kemudian, tiba-tiba sekujur ba dan-nya
bergetar keras, sambil berlutut di tanah dan menyembah
berulang kali dihadapan si kakek, serunya gemetar:
"Loo....lo pangcu....tecu..."
"Waaah, rupanya kau sudah dibikin keblinger saking
menahan rasa sakit tadi" kata Ci hui lojin tertawa, "apa itu lo
pangcu" Ayo jawab, mau apa kau datang ke mari?"
"Tecu mendapat perintah dari pangcu baru untuk datang
kemari me lacaki jejak lo pangcu, Ternyata jejek lo pangcu
benar-benar berhasil tecu temukan"
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Ci hui lojin mendengus dingin.
"Hmmm, kau tak usah mengaco belo tak keruan, siapakah
pangcu baru kalian?"
"Sayang sekali sedikit orang persilatan yang mengetahui
nama asli pangcu baru kami, orang-orang dalam perkumpulan
hanya tahu kalau dia adalah murid lo pangcu, dia sendiri
menyebut dirinya sebagai Utusan manusia serigala"
"Kau pernah bertemu dengan-nya?"
"Pernah, pernah....cuma wajahnya selalu ditutupi dengan
kulit kepala serigala, hingga sulit untuk dikenal raut wajah
aslinya" "Oooh," untuk sesaat Ci hui lojin termenung sambil berpikir
sejenak, kemudian katanya lagi :
"Ada urusan apa kau memasuki lembah Im tuo kok ini?"
"Hamba ditugaskan untuk menyambangi lo pangcu"
"Oooh, setelah ketemu lantas kembali menyampaikan
laporan, agar Cu Bu si dengan membawa begundalbegundalnya datang meluruk lohu dan melenyapkan lohu dari
muka bumi" Hmm, bagus amat perhitungan sieponya"
Mendengar ucapan tersebut, lelaki itu menjadi ketakutan
setengah mati, buru-buru serunya agak tergagap:
"Soal ini...soal ini...."
Tiba-tiba Ci hui lojin mendongakkan kepalanya, lalu tertawa
seram, ditengah gelak tertawa itulah telapak tangan kanannya
diayunkan kedepan dengan kecepatan luar biasa.
Lelaki itu segera menjerit kesakitan, tubuhnya terkapar
ditanah dengan benaknya berhamburan dimana-mana,
keadaannya mengerikan sekali.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Peristiwa yang sama sekali diluar dugaan ini kontan saja
membuat bocah itu terperanjat, dengan wajah memucat
teriaknya kaget: "Ayah mengapa...mengapa kau membunuhnya?"
Ci hui lojin menghela napas panjang "Aai...kalau kita tidak
melenyapkan orang ini dari muka bumi, sudah pasti dia akan
membocorkan rahasia lembah Im tuo kok kita kepada pihak
mereka, bila hal ini sampai terjadi, berarti banyak kesulitan
yang bakal kita jumpai dikemudan hari"
"Ayah, nampaknya kau takut sekali terhadap mereka...?"
seru bocah itu tercengang.
"Haaah... haaah.. haaah... yang takut bukan aku melainkan
Utusan manusia serigala, sebab sehari aku masih hidup, dia
tak akan berani bertindak semena-mena dalam dunia
persilatan, mengerti?"
"Aku tidak mengerti, mengapa ayah tidak keluar saja dari
lembah ini dan membasminya dari muka bumi?"
"Aaaai siapa bilang aku tidak mempunyai hasrat untuk
berbuat demikian" Apa daya, sepasang kakiku...."
"Tapi aku toh bisa membopong ayah untuk keluar dari
sini?" Dengan cepat Ci hui lojin menggeleng.
"Tidak, cara itu akan melelahkan dirimu, aku mempunyai
rencana yang lain" Bocah itu segera tertawa.
"Aku tahu ayah pasti mempunyai cara lain yang bisa
digunakan untuk melenyapkan Utusan manusia serigala"
"Kita harus mempunyai seorang pangeran serigala langit
yang akan menyapu seluruh jagad"
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Pangeran serigala langit" bocah itu menjerit kaget,
"siapakah pangeran serigala langit itu?"
"Kau! Kau adalah Pangeran serigala ku, putraku Sik Tiong
giok tentu saja harus menjadi seorang pangeran serigala...
haaaah... haaaah...haaah..."
Bocah cilik itu membelalakkan sepasang matanya dengan
perasaan kaget bercampur tercengang, lalu setelah tertegun
beberapa saat dia berseru.
"Ayah! Kau... kau bilang aku... mampu... menjadi..."
Ci hui lojin manggut-manggut.
"Yaa, kau pasti bisa, sebab Cu Bu ki hanya mampu
menggunakan lima gerakan dari dua belas jurus tangan cacad,
sebaliknya kau menguasahi Cap ji jian jiu secara sempurna"
"Tapi tenaga dalamku masih jauh bila dibandingkan orang
lain..." "Aku akan menggunakan tenaga dalamku untuk menambahi kekuatanmu, cuma...."
Tiba-tiba ia berhenti berbicara dan memandang ke arah
nelayan cilik itu dengan termangu, lama kemudian ia baru
berkata lagi: "Nak, kau harus menyanggupi satu hal kepada ku..." Sik
Tiong giok atau nelayan kecil itu segera membelalakkan
matanya lebar-lebar. "Ayah, entah persoalan apapun permintaan mu itu Giok ji
pasti akan mengabulkan"
"Tahukah kau disaat tenaga dalammu bertambah kuat,
dengan ilmu Cap ji jian jiu yang kau miliki itu kau sudah
mampu untuk getarkan seluruh dunia persilatan?"
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Aku tahu. Dua belas gerakan Cap ji jian jiu merupakan
ilmu yang maha sakti di dunia, tentu saja mampu untuk
menggetarkan seluruh duuia persilatan!"
Ci hui lojin manggut-manggut...
"Asal kau sudah mengerti hal ini lebih baik lagi! Aku
mengharapkan kau bisa mencuci bersih noda diatas namaku
setelah kau berhasil memiliki kekuatan hebat nanti,
sanggupkah kau untuk melakukan-nya?"
Sik Tiong giok manggut-manggut, mencorong sinar tajam
dari balik matanya! "Ananda mengerti, bukan saja akan kubersihkan nama
ayah dari noda, akan kuhidupkan pula nama ayah sehingga
makin termashur di seluruh dunia"
Mendengar perkataan itu, Ci hui lojin segera tertawa
terbahak-bahak.

Manusia Srigala Karya Can I D di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

"Haaahh... haaah... haaah... anak baik, aku memang tidak
sia-sia menyayangi dirimu selama ini, semoga saja apa yang
kau ucapkan sekarang, benar-benar muncul dari hatimu yang
murni" Berbicara sampai disitu, dia memandang sekejap kearah
mayat dilantai itu kemudian mengulapkan tangannya.
Sik Tiong giok segera maju kedepan dan menyingkirkan
mayat tersebut, selesai membersihkan lantai dari noda darah,
diapun duduk disamping kakek itu sambil duduk mengatur
napas. Entah berapa lama sudah lewat, pelan-pelan Sik Tiong liong
sadar kembali dari semedinya, mendadak dia merasa
punggungnya seperti ditempeli sesuatu benda, dengan
perasaan kaget dia akan berpaling.
Mendadak terdengar kakek itu berbisik:
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Nak, jangan sembarangan bergerak, aku sedang
membantumu untuk menambahi tenaga dalam yang kau
miliki" Benar juga, Sik Tiong giok merasakan ada segulung aliran
hawa panas yang menyusup masuk melalui jalan darah mia
bun hiat nya dan menyusup ke dalam tubuh.
Aliran hawa panas tadi dengan cepat membawa hawa
murni Sik Tiong giok yang terhimpun dalam pusar itiu pelanpelan mengalir ke empat penjuru.
Lambat laun, Sik Tiong giok berada didalam keadaan lupa
segala-galanya. Sementara itu, wajah Ci hui lojin tampak berubah menjadi
semakin layu, rambutnya yang berubah juga turut mengering
dan berubah menjadi abu abu, ketika segulung angin
berhembus lewat, rambut itu pada rontok dan tersebar
kemana-mana. Entah berapa lama sudah lewat, menanti Sik Tiong giok
sadar kembali, matahari telan mencorong kedalam ruangan,
sedang ayah angkatnya Ci hui lojin sudah pergi entah kemana.
Tapi dari atas meja ia berhasil menemukan secarik kertas
yang tertuliskan begini: "Aku telah mengorbankan tenaga dalamku sebesar
enam puluh tahun hasil latihan kepada mu, bila ada
musuh vang merembas kemari, sudah jelas aku tak
akan mampu untuk menandinginya. Oleh sebab itu aku
telah pergi ketempat rahasia lain untuk menyembunyikan diri. Kaupun harus meninggalkan lembah Im tuo kok
cepat-cepat, tinggalkan rumah kosong ini biar mereka
pikirkan sendiri dengan kebingungann, ingat! Bersihkan namaku dari noda..."
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Ketika sampai disini, tiba-tiba tulisan tersebut terputus
sampai di tengah jalan. Tapi Sik Tiong giok bisa menduga maksudnya maka dia
lantas berguman: "Yah, aku tahu, kata selanjutnya pasti berbunyi: Jangan
kau rusak nama baikku"
Walaupun dia hanya berguman, namun dalam hati kecilnya
seakan-akan merasa seperti kehilangan sesuatu.
0oooodwoooo0 Senja itu, dari mulut selat Say sia muncul sebuah perahu
kecil, diatas perahu itu duduk seorang nelayan kecil, dia tak
lain adalah Pangeran serigala Sik Tiong-giok.
Memandang sungai Tiangkang yang membentang jauh
kedepan sana, untuk sesaat bocah itu tak tahu kemanakah dia
harus pergi. Dia mendayun sampannya pelan-pelan, membiarkan
perahunya terbawa oleh arus menuju ke hilir.
Nguuu... Mendadak dari kejauhan sana berkumaudang datang suara
pekikan yang sangat aneh.
Tergerak hati Sik Tiong giok setelah mendengar suara itu,
dia mempercepat dayungnya melajukan perahunya menuju ke
arah mana berasalnya suara aneh tadi.
Baru sampannya memasuki sebuah alur sungai kecil,
mendadak dari sisi kanan sungai dari bilik tumbuhan gelaga
yang lebat meluncur ke luar sebuah sampan yang melesat ke
arahnya. Dengan Cepat Sik Tiong giok berpaling, dia menyaksikan
seorang lelaki kekar bermata besar, beralis tebal dan berwajah
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
bengis sedang menjalankan sampannya menghampiri kearah
nya. Sekilas pandangan saja dapat diketahui kalau dia adalah
seorang jagoan air. Makin lama jarak antara perahu mereka semakin
bertambah mendekat. Sik Tiong giok sama sekali tidak menggubris, ia tetap
mendayung perahunya bergerak menuju kedepan.
Mendadak lelaki itu membentak keras:
"Hei bocah muda, tempat ini bukan tempat untuk
menangkap ikan, ayo cepat kembali kerumah dan beristirahat"
Sik Tiong giok tidak menggubris, dia melanjutkan
dayungnya melajukan sang perahu ke depan.
Melihat bentakannya tidak digubris, dengan gusar dan mata
melotot lelaki itu membentak lagi:
"Hei bocah keparat, sudah kau dengar perkataan ku tadi..?"
Sementara itu perahu mereka sudah semakin mendekat,
selisih jaraknya sekarang tinggal berapa kaki.
Pelan-pelan Sik Tiong giok mendongakkan kepalanya, lalu
bertanya: "Hai, apa yang baru saja kau katakan?"
"Tempat ini bukan tempatmu untuk menangkap ikan, lebih
baik kau berpindah ke tempat lain saja! Monyet, memangnya
kau tidak mengerti dengan perkataanku?"
"Kalau omongan manusia, aku pasti mengerti tapi
ucapanmu rada membingungkan hatiku"
Lelaki yang lain dalam perahu itu segera tertawa sete lah
mendengar perkataan mana, serunya cepat:
"Hei Tio tua, kurang ajar benar bocah keparat itu, dia
mengumpatmu bukan orang..."
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Lelaki pertama tadi menjadi gusar dia segera meraih
senjata trisula yang terselip dipinggangnya dan menghardik:
"Bocah keparat, kau berani mengumpatku?"
"Eee... siapa yang mengumpatmu, tadi kau toh bilang
tempat ini bukan tempat menangkap ikan dan aku tak boleh
mencari ikan disisi" Sekarang, aku toh tak menangkap ikan"
"Lantas mau apa datang kemari?" tegur lelaki itu marah.
Sik Tiong giok segera tertawa.
"Aku datang kemari untuk menangkap kepiting, a lur sungai
disini paling banyak kepitingnya"
"Kepiting juga tak boleh dicari, ayo cepat menjauh, kalau
tidak..." "Hmm! Memangnya kau ingin mencari penyakit buat diri
sendiri...?" Lelaki itu memang pada dasarnya berwajah bengis
suaranya kasar lagi, bila orang lain yang menghadapi kejadian
ini, sudah pasti mereka akan ketakutan setengah mati.
Tapi Sik Tiong giok sama sekali tidak takut, dia justru
malahan membantah: "Aku sering menangkap kepiting disini, tak pernah ada
orang yang berani melarangku, alas dasar apa kau
melarangku menangkap kepiting di s ini" sungai T iangkang toh
bukan milik nenek moyangmu?"
Lelaki itu segera berkerut kening dan siap mengumbar
hawa amarahnya. Mendadak terdengar suara air memecah ketepian, lalu dari
balik hutan gelaha muncul sebuah sampan kecil.
"Siapa yang sedang ribut di sana?" teguran merdu bergema
memecahkan keheningan. Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Sik Tiong giok segera berpaling dan me lihat ada seorang
nona berbaju hijau yang berparas cantik sedang bergerak
mendekatinya. Lelaki itu seperti merasa takut sekali terhadap si nona
berbaju hijau itu, cepat-cepat kepalanya ditundukkan rendahrendah setelah mendengar ucapan tersebut.
"Nona," katanya munduk munduk, "nelayan kecil ini
memaksa akan memasuki daerah ini"
Nona berbaju hijau itu mendengus dingin, dengan matanya
jeli dia mengerling sekejap ke arah Sik Tiong giok, kemudian
serunya: "Apakah kalian sudah menerangkan kalau malam ini tiada
orang yang boleh melewati daerah ini?"
"Hamba telah menerangkan, tapi ia bilang sungai
Tiangkang bukan milik nenek moyang kami... "
Kembali nona berbaju hijau itu mendengus dingin, sekali
lagi dia mengerling sekejap ke arah Sik Tioag giok.
Sementara itu sang pemuda masih tetap duduk tenang di
perahunya, bukan saja tidak nampak gugup atau ketakutan,
malahan dia balas menatap ke atas wajah si nona dengan
matanya yang jeli. Sejak dilahirkan, belum pernah nona berbaju hijau itu
menjumpai ada orang yang berani menatapnya seperti ini,
cepat-cepat dia melengos kearah lain sambil menegur:
"Siapakah kau" Ada urusan apa datang kemari?"
Sik Tiong giok tersenyum.
"Aku datang untuk menangkap kepiting, kenapa" Tidak
boleh?" Setitik amarah sudah mulai menghiasi raut wajah si nona
berbaju hijau itu. Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Hari ini tidak boleh, selewatnya hari ini terserah kau
hendak kemari atau tidak, pokoknya hari ini kau harus pergi"
"Kenapa" Kau harus memberikan alasan yang kuat"
"Sekalipun kuterangkan, belum tentu kau akan memahaminya" "Tanpa alasan aku tetap akan mencari kepiting, kalau tidak
besok aku akan makan apa?"
Mendengar perkataan itu, si nona segera merogoh kedalam
sakunya dan mengambil sekeping uarg perak, sambil
dilemparkan kedepan serunya:
"Ambillah uang perak itu, nilai tersebut cukup bagimu untuk
hidup selama tiga hari. Bagaimana" Sudah cukup belum"
Kalau sudah ayo cepat pergi"
Sik Tiong giok menggelengkan kepalanya berulang kali,
diambilnya uang itu lalu dilemparkan kembali ke arah si nona.
"Aku tak sudi menerima belas kasihan orang lain, apalagi
tahu uang ini tidak jelas asal usulnya, aku bisa masuk bui!"
Paras muka si nona segera berubah hebat.
"Kau tahu" teriaknya dingin, "pada ma lam ini akan
berkumpul semua jago persilatan di tempat ini, bisa jadi suatu
pertarungan sengit akan berlangsung, kau tidak takut?"
"Aah, masa benar" Aku memang ingin menonton
keramaian seperti itu, waahh, kalau begitu sangat kebetulan"
kata Sik Tioag giok sambil tertawa lebar."Kau bisa bersilat?"
Pemuda itu menggeleng. "Tidak, tapi aku ingin belajar, aku ingin melihat apakah
diantara jago-jago itu ada yang berilmu tinggi" Bila ada, aku
ingin mencari seorang suhu"
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Selesa i mendengar ucapan mana, nona berbaju hijau itu
segera tertawa, dia membereskan rambutnya yang kusut,
kemudian ujarnya: "Jadi kau ingin menonton keramaian?"
"Yaa, tentu saja, bila kau tak berkeberatan, bolehkah aku
masuk kedalam?" Nona itu manggut-manggut.
"Boleh, cuma kau harus duduk membungkam dan jangan
banyak bicara..." "Baik, aku pasti tak akan berteriak-teriak" pemuda itu
berjanji. Nona berbaju hijau itu termenung lagi sekejap, kemudian
berkata lagi: "Bila kau benar-benar ingin menonton keramaian,
pindahlah keatas perahu ini, kalau kau bisa membungkam diri
lebih baik lagi" Mendengar ucapan mana, Sik Tiong giok menjadi amat
gembira. "Oooh, kau memang baik sekali, tapi, bagaimana dengan
perahu kecilku ini?"
"Tembatkan saja dibelakang perahuku, jangan banyak
bicara, jangan sembarangan bergerak, duduk saja mematung
disitu, mengerti?" Sik Tiong giok segera menambat perahunya di belakang
perahu s i nona itu, kemudian me lompat naik ke perahu orang
dan duduk berdiam diri di sana.
Gadis itu mengulapkan tangan dan segera berangkat
meninggalkan tempat itu. Dua jam kemudian dari kejahuan sana tampak sebuah
pulau kecil di tengah sungai, empat penjuru dikelilingi air yang
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
deras arusnya, banyak orang yang telah berkumpul diatas
pulau itu, bahkan cahaya lentera menerangi empat penjuru.
"Waaah, banyak amat orang yang berkumpul disitu" bisik
Sik Tiong giok kemudian, "peristiwa ini tentu amat ramai"
Gadis itu mengerling sekejap kearahnya, lalu tertawa
ringan. "Hari ini adalah diselenggarakannya pertemuan puncak


Manusia Srigala Karya Can I D di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

para enghiong, tentu saja suasananya sangat ramai"
Sik Tiong giok segera pura-pura merasa kaget, buru-buru
tanyanya lagi: "Pertemuan macam apakah itu" Apakah mengundang juga
para tosu untuk membacakan doa?"
Nona berbaju hijau itu segera tertawa geli, katanya: "Kau
benar-benar tolol, masa pertemuan seperti inipun didahului
dengan pembacaan doa"
"Oooh, kalau begitu para hwesio yang diminta menyelenggarakan pembacaan doa itu?" Sik Tiong giok lagilagi belagak bodoh. "Juga tidak, pokoknya kau tak bakal mengerti kalau
diterangkan, tunggu saja nanti, kau toh akan mengetahui
dengan sendirinya." "Lebih baik lagi kalau kau bersedia menerangkan kepadaku
kalau aku sudah mengerti, maka kalau menonton nanti pasti
akan lebih siiip!" Si nona termenung beberapa saat, kemudian katanya:
"Hari ini adalah pertemuan besar yang diselenggarakan
oleh para jago air, mereka sedang mencari seorang Bengcu
baru, mengert?" "Oooh, kalau begitu pasti akan diadakan panggung Lui tay
kad bila ada yang beradu kepandaian"
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Kalau begitu ilmu s ilat ayahmu pasti sangat hebat?"
"Tentu saja" nona itu tertawa, "kepandaian-nya sekarang
boleh dibilang tiada tandingan-nya"
Berbicara sampai disitu dia melirik sekejap kearah Sik T iong
giok lalu menambahkan: "Bila bertemu ayah nanti aku akan mintakan kesediaan-nya
untuk menerima kau sebagai muridnya, mau bukan?"
"Tentu saja, cuma.....takutnya ayahmu yang tak mau!"
Begitulah, tak selang berapa saat kemudian perahu mereka
sudah mendekati pantai pasir itu.
Diatas deratan telah tersedia puluhan tenda besar, ratusan
meja perjamuan telah disiapkan, malah banyak di antara
mereka yang sedang berbincang-bincang disitu amat ramai...
"Rupanya ada orang sedang mengadakan perjamuan?"
bisik Sik Tiong giok lagi.
"Orang-orang itu semua merupakan jagoan termashur
didalam dunia persilatan, suatu pertarungan pasti akan terjadi,
tunggu saja tanggal main-nya!"
"Nona, nanti siapa yang akan bertarung dengan siapa"
Bagaimana dengan kita?"
Nona berbaju hijau itu kembali tertawa cekikikan oleh
pertanyaan yang blo'on. "Tentu saja disana sambil menonton, bukankah enak?"
katanya kemudian. Sementara mereka sedang berbincang-bincang, tiba-tiba
terdengar suara gembrengan dibunyikan berlalu-talu, kemudian terjadilah kegaduhan diantara para jago yang hadir
di sana. Seorang berseru secara tiba-tiba.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Hidangkan sayur..."
Dari balik tenda bermunculan dua tiga puluh orang gadis
berbaju putih yang masing-masing membawa sebuah baki
berisi hidangan. Tak lama kemudian sayur dan arak telah dihidangkan
semua. Saat inilah tampak seorang kakek berbaju hitam bertepuk
tangan beberapa kali, lalu berseru dengan lantang:
"Silahkan saudara sekalian menikmati hidangan lebih dulu,
dengan cepat pangcu kami akan tiba..."
"Lagak apa sih yang sedang dibawakan oleh Bun su Khi?"
tiba tiba seseorang menimbrung dengan suara dingin, "semua
tamu telah hadir namun tuan rumahnya masih bersembunyi,
benar-benar kurangajar"
Kakek berbaju hitam itu buru-buru tertawa paksa:
"Maaf, berhubung barusan pangcu mendengar suara aneh
dan merasa tidak tenteram, beliau sedang melakukan
pemeriksaan sekarang"
"Suasana apa" Apakah mirip dengan suara lolongan
serigala?" teriak orang yang lain dengan wajah kaget.
Kakek berbaju hitam itu manggut-manggut.
"Yaa, agak mirip, tapi moga-moga saja bukan suara dari
gembong iblis tersebut..."
Belum habis dia berkata, mendadak dari kejauhan sana
muncul sebuah lentera merah yang bergerak mendekat
dengan cepat. Buru-buru kakek berbaju hitam itu berseru:
"Itu dia, pangcu kami telah kembali!"
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Sementara berbicara, perahu cepat yang ber lentera merah
itu sudah merapat dipantai.
Terlihat seseorang melompat naik ke atas daratan, lalu
menjura kepada para jago sambi1 berseru:
"Bila Kedatangan Bun su Khi agak terlambat, harap
enghiong sekalian jangan marah"
Sambil berkata dia menjura tiada hentinya dan menuju ke
tengah lapangan, setelah berdehem beberapa kali, dia berkata
lebih lanjut dengan suara lantang:
"Aku sungguh menyesal karena tak bisa menjadi seorang
tuan rumah yang baik untuk menjamu saudara sekalian yang
telah datang dari kejauhan. Untung saja kita sebagai sesama
umat persilatan dan kalian tak terlalu mengacuhkan adat dan
kesopanan..." "Bila ingin mengucapkan sesuatu, katakan saja dengan
cepat" sela seseorang secara tiba-tiba, "apa gunanya ngebecot
melulu dengan perkataan yang tak ada gunanya!"
Perkataan itu muncul amat mendadak dan nada suaranya
kasar sekali, sehingga tanpa terasa semua orang mengalihkan
sorot matanya ke arah orang itu.
Dia adalah sepasang lelaki kekar yang berpunggung kekar
dan bertubuh penuh otot, ketika selesa i menguvapkan
perkataan itu, sekulum senyuman dingin yang amat sadis
segera menghiasi ujung bibirnya.
Ucapan mana dengan cepat menggusarkan seseorang yang
lain, dia adalah seorang lelaki kekar bergolok emas, sambil
berdiri dan men dekati orang itu tegurnya:
"Siapa kau" Siapa yang mengundangmu kemari?"
Lelaki jumawa itu tak mau mengalah, dia melompat bangun
sambil menyahut: Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Huuuh, sudah pernah kau dengar nama Tui huu liu seng
(bintang lewat pengejar sukma) Ang To, Ang toaya?"
Lelaki bergolok itu tertawa dingin.
"Heeeh... heeeh... heeeh... pernah sih pernah, tapi dalam
pandangan aku Tin hay kim to (golok emas penenang
samudra) Kang toaya, namamu masih belum seberapa!"
"Jadi mau apa kau?" seru Ang To" melotot.
Tin hay kim to Kang Wi segera mencabut keluar goloknya,
serta merta menjawab: "Aku hendak menggunakan golok emasku ini untuk
memberi pelajaran yang setimpal kepadamu"
Ang To mendengus dingin, tiba-tiba dia menjejak meja
yang berada dihadapan-nya lalu me lejit mudur sejauh empat
lima depa, kemudian dengan menggetarkan sepasang tombak
berantainya dia melepaskan sebuah serangan dengan jurus
Liang hong koan oh (sepasang angin menembusi telinga).
Tin hay kim to Kang Wi tidak ambil diam, golok emasnya
diputar lantas membacok ke depan.
Ang To menggetarkan lagi senjata tombak berantai di
tangan kanan-nya keatas, "Trang!" dengan cepat terjadilah
suara benturan yang amat nyaring.
Suatu pertarungan sengit pun segera berlangsung dengan
serunya... Mendadak terdengar seseorang mengumpat lagi:
"Sialan, anak monyet dari mana yang telah menganggu
pertemuan, mana pakaianku tadi basah, berlubang-lubang
lagi...kau harus menaganti pakaianku ini..."
Berbareng dengan ucapan itu, sebuah rayung lemas segera
dilontarkan dari kejauhan, menghajar tangan kiri Tui hua liu
seng. Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Dipojokkan oleh keadaan, mau tak mau Ang To harus
mundur kebelakang, apa mau dikata kakinya terpijak diatas
kaki seseorang. Bentakan merdu segera bergema lagi diudara:
"Sialan, manusia bermata buta kau berani mengusik nyonya
besarmu" Jangan kabur, tinggalkan dulu kakimu sebelah!"
Serentetan cahaya pedang tahu-tahu sudah membabat ke
arah tiga bagian penting ditubuh Ang To..."
"Bagus sekali" bentakan nyaring kembali bergema " mau
main kerubut" Jangan lupa dengan toaya"
Sesosok bayangan manusia berkelebat lewat, seorang
kakek cebol berbaju hijau telah terjun pula ke dalam arena.
Gerakan tubuh orang ini amat cepat, ilmu meringankan
tubuhnya juga sempurna, dengan suatu gerakan yang manis,
dia sudah menyelinap dari bawah ruyung lemas itu dan
langsung mencengkeram pedang yang sedang melancarkan
bacokan itu. Orang yang menyerang dengan pedang itu adalah seorang
nyonya muda berbaju putih, menyaksikan gelagat tidak baik,
tangan kirinya segera diayunkan kedepan...
Sekilas cahaya tajam segera menyambar keatas lengan
kanan kakek berbaju hijau itu dan bersarang secara telak.
Merasakan lengannya kesemutan dia segera menyadari
kalau gegagat tidak menguntungkan, buru-buru dia kabur
melalui bawah ketiak Kang Wi.
"Perempuan busuk" dengusnya kemudian, "kau berani
melukai lohu dengan senjata rahasia!"
Belum habis dia berkata, mendadak terdengar seseorang
membeatak pula dengan suara melengking:
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Mengapa" Kalau tidak puas, kalian Pang ci jit hi (T ujuh
ikan dari Pang ci) boleh maju bersama-sama, cobalah
kepandaian dari kami Tong teng ngo yan (ilmu walet dari
Tong ting), kita buktikan nama siapa yang cuma kosong
belaka" Dalam waktu singkat para jago sudah berlompatan ke
tengah arena, suasana menjadi kalut, bahkan tak sedikit orang
telah me loloskan senjatanya bersiap sedia melangsungkan
petarungan massal. "Tahan!" suatu bentakan menggeledek menggelegar
memecahkan seluruh arena.
Bentakan ini ibaratnya guntur yang membelah bumi di
siang hari bolong, membuat semua orang merasakan
pendengaran-nya bergetar keras sekali.
Dengan cepat semua orang dapat mengenali kalau orang
yang barusan membentak adalah penyelenggara pertemuan
enghiong hwee hari ini, Ngo oh pangcu (ketua lima telaga) Bu
si Khi. Pohon punya bayangan, manusia punya nama, apalagi
kedudukan Ba su Khi didalam dunia persilatan memang amat
tinggi, seketika. itu juga suasana yang semula kalut kini
menjadi tenang kembali. Sik Tiong giok segera berbisik:
"Nona, siapa sih orang ini" Nyaring amat suaranya!"
Nona berbaju hijau itu segera tertawa:
"Dia adalah Ngo oh pangcu, orang menyebutnya Seng jiu
mo (Tangan sakti meenggosok awan) Bun si Khi, dialah
ayahku!" "Oooh.... kalau mendengar suara teriakan-nya tadi, sudah
pasti dia berilmu s ilat sangat tinggi!"
Nona itu hanya tersenyum dan tidak berbicara, sementara
sorot matanya telah dialihkan kembali ke tengah arena.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Sementara itu Ngo oh pangcu, si tangan sakti menggosok
awan Bun si Khi telah berkata dengan lantang:
"Dewasa ini, dunia pers ilatan sedang dilandau kekalutan,
banyak jago kenamaan yang hilang atau terbunuh, hingga kini
jejak mereka belum ditemukan, siapa pembunuhnya juga tak
diketahui, hal ini membuktikan betapa gawatnya suasana
dalam dunia persilatan sekarang"
"Bukankah menurut kabar si kakek serigala langit telah
muncul kembali?" mendadak seseorang menyela, "aku duga,
sudah pasti dialah yang telah melakukan perbuatan ini"
Sik Tiong giok yang mendangar perkataan itu segera
mendengus dingin. Bun su Khi kembali berseru:
"Mustahil kalau perbuatan ini dilakukan sendiri oleh Kakek
serigala langit, kendatipun dia belum mati, namun sepasang
kakinya sudah putus, bagaimana mungkin dia bisa melakukan
perbuatan seperti ini" Menuru berita yang baru saja
kuperoleh, konon perbuatan ini dilakukan oleh seseorang
bernama Utusan manusia serigala"
"Macam apakah utusan manusia serigala itu?" kembali
seseorang bertanya. Bun su Khi tertawa getir.
"Justru tak seorang manusia pun yang pernah menyaksikan
raut wajah aslinya, juga tak diketahui dimanakah sarang
mereka, maka dari itu sengaja kuundang kehadiran saudara
sekalian untuk membicarakan bersama masalah ini"
"Apakah Bun pangcu ada sesuatu usul?" sela kakek berbaju
hijau yang disebut Poang ci jit hi terseru.
"Kawan-kawan persilatan vang berada di daratan telah
dipimpin oleh tiangio Siau-lim pay Hong it siansu untuk
menyebar surat undangan Bu lim hiap dan mengundang para
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
jagonya untuk berkumpul di Siau lim si, sedangkan sobat

Manusia Srigala Karya Can I D di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

sobat dari air berkumpul disini..."
Berbicara sampai disitu dia berhenti sejenak sambil
memandang sekejap ke arah para tamunya, kemudian
meneruskan: "Untuk melenyapkan ancaman mara bahaya ini, aku rasa
kecuali kita bersatu padu rasanya tiada jalan lain yang bisa di
tempuh lagi, namun kita membutuhkan seseorang menjadi
pemimpin kita guna bersama-sama menghadapi gembong iblis
tersebut" Tempik torak segera menyambut ucapan tersebut.
Sekulum senyuman mulai muncul dan menghiasi wajah Bun
Su khi, kembali dia melanjutkan:
"Adapun tujuan dari diselenggarakannya pertemuan pada
hari ini adalah untuk mencari se orang Bengc diantara kita
yang bisa memimpin kita semua untuk bersama-sama
menghadapi ancaman musuh yang teramat tangguh itu"
"Tapi bagaimana cara kita memilihnya?" kembali ada orang
berteriak "Bun pangcu, dapatkah kau memberikan pendapatmu?" Bun Si khi tersenyum. "Bila dibicarakan dari situasi yang terbentang di depan
mata sekarang, paling baik jika
kita jangan memperebutkan dengan ilmu silat, meskipun
musuh kita memiliki ilmu silat yang lihay, namun dia pun
memiliki kecerdasan yang luar biasa pula, oleh sebab itu, kita
harus bisa memilih seorang pemimpin yang selain pemberani
juga berotak cerdik"
Baru berbicara sampai disitu di bawah sem telah terjadi
kegaduhan lagi. Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Dalam waktu singkat suara orang berunding, suara
umpatan caci maki bergema memenuhi angkasa, jelas semua
orang tidak menyetujui usulnya ini.
Mendadak seorang melompat bangun kemudian serunya
dengan suara lantang: Kalau hendak memilih dengan cara begini, sampai seratus
tahun pun jangan harap bisa berhasil memilih seorang
pemimpin, sebab kita semuanya adalah orang-orang yang
bergelimpangan di ujung golok, cara yang terbaik adalah
beradu kepandaian silat, siapa yang tangguh dialah yang
berhak menjadi pemimpin kita"
"Betul" orang yang lain menyambung, "kita adalah orang
persilatan kalau tidak dilakukan adu kepandaian sliat, siapa
yang sudi memilih orang secara sembarangan?"
Ucapan ini bernada aneh lagipula berasal dari kejauhan,
tanpa terasa semua orang berpaling kearah mana berasalnya
suara itu. Tapi dengan cepat jeritan kaget berkumandang memenuhi
arena tersebut. "Aaai... dia adalah Utusan manusia serigala, mengapa
dia...dia bisa datang?"
Rupanya entah sejak kapan, di tepi telaga berlabuh sebuah
perahu, dari atas perahu itu telah bermunculan belasan orang
manusia aneh berkepala serigala.
"Siapa kau?" orang yang berbicara tadi segera menegur:
Seorang manusia aneh berkepala serigala yang berada
ditengah segera menyahut dingin:
"Utusan manusia serigala! Tadi apakah kau tidak
mendengar" Hmmm, cuma aku dapat mengenali dirimu,
bukankah kau adalah Ngo ci kay san (lima jari membuka
bukit) Sin Kong ho?"
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Mendengar perkataan ini orang tersebut makin tertegun
lagi, sebab ucapan lawan memang tepat sekali.
Dalam kejut bercampur tercengang, buru-buru dia berseru:
"Benar, lohu adalah Sin Kong ho, siapakah kau?"
Manusia aneh berkepala serigala yang lain segera
membentak dengan suara nyaring:
"Bukankah sudah kuberitahukan kepadamu" Buat apa mesti
bertanya lagi?" Sekali lagi Sin Kong ho dibikin tertegun oleh perkataan
lawannya ini, setelah termangu sejenak akhirnya dia tertawa
terbahak-bahak. "Haaaah... haaaah... haaaah... walaupun aku orang she Sin
seringkali berkelana dalam dunia persilatan, namun berhubung
namaku tidak cukup termashur, sedikit yang kenal denganku.
Sekarang, kau bisa mengenali nama asli ku, ini menandakan
kalau kau adalah orang yang kukenal, apakah saudara tidak
merasa bahwa caramu main sembunyi hanya akan
meruntuhkan pamormu sendiri?"
Rupanya ejekan ini termakan juga, mendadak manusia
aneh berkepala serigala itu me lepaskan topeng serigalanya
sehingga muncullah, wajah seorang kakek berambut putih.
"Hmmm, kau kenal dengan lohu?" dengusnya dingin.
Seketika itu juga Lima jari membuka bukit Sin Kong ho
memadi terperanjat sampai berdiri melongo, mulutnya
ternganga lebar sampai lama kemudian ia baru berteriak
keras: "Kakek serigala langit....kau.... kau adalah s i kakek serigala
langit!" Kakek itu segera tersenyum.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Benar, aku adalah kakek serigala langit, tapi sekarang
telah berubah nama menjadi Utusan manusia serigala"
Kakek serigala langit sudah perna mengobrak abrik dunia
persilatan di masa lalu, hampir setiap umat persilatan
mengetahui nama iblis tersebut...
Dan sekarang, gembong iblis yang disegani banyak orang
itu sudah muncul dihadapan semua orang, tak heran kalau
kawanan jago itu dibikin terkesiap sampai mereka hanya
saling berpandangan belaka tanpa mengucapkan sepatah
katapun. Si nona berbaju hijau yang melihat kejadian itupan berseru
dengan perasaan kaget. "Aduh celaka, tujuan diselenggarakannya Enghiong hwee
ini adalah untuk menghadapi gembong iblis tersebut,
mengapa dia malah muncul pula di s ini?"
"Kau bilang, siapakah gembong iblis ini?" bisik Sik Tiong
giok dengan suara lirih. "Apakah kau belum pernah mendengar" Dia adalah kakek
serigala langit yang nama besarnya pernah menggegarkan
seluruh dunia persilatan...?"
Sik Tiong giok segera tertawa,
"Aku rasa dia tidak mirip, percayakah kau?"
"Aku toh belum pernah bertemu dengannya, bagaimana
mungkin bisa tahu mirip atau tidak?" seru rona itu cemas,
"apakah kau tidak mendengar perkataan mereka barusan"
Aduh celaka, dia sedang berjalan mendekati ayahku"
Sementara itu, Ngo oh pangcu Bun Si khi meski merasa
terperanjat, namun dia masih mampu untuk mengendalikan
diri, dengan kesiap siagaan penuh dia mengawasi Utusan
manusia serigala yang sedang berjalan mendekat itu lekatlekat. Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Utusan manusia serigala itu berhenti setibanya lima depa
dihadapan Bun Si khi, katanya lagi dengan suara dingin:
"Apakah kau adalah penyelenggara pertemuan Enghiong
hwee yang diselenggarakan kali ini?"
"Benar, aku adalah Ngo oh pangcu Bun...."
"Haaaaah... haaah... haaaah..."
Tidak sampai Bun Su khi menyebutkan namanya, Utusan
manusia serigala te lah tertawa terbahak-bahak, begitu nyaring
suaranya se hingga semua suara yang lain tergilas oleh gelak
tertawanya. Setelah berhenti tertawa, dia mendengus dingin dan
berkata lebih jauh: Mau apa kalian berkumpul disini" Mau
memilih Bengcu" Lebih baik tuk usah membuang waktu
dengan percuma, anggap saja aku adalah Bengcu kalian
semua" Ucapan ini kelewat menghina dan pada hakekatnya tidak
memandang sebelah mata pun teehadap orang lain, serentak
semua jago naik darah, cuma saja mereka tak berani
mengumbar hawa amarahnya itu
Si Nona berbaju hijau yang berada di perahu pun menjadi
sangat gelisah macam semut di atas kuali panas.
Tiba-tiba Sik T iong giok bangkit berdiri, lalu katanya sambil
tertawa: "Nona, kau tak usah takut, biar aku saja yang menghadapi
Utusan manusia serigala dan menyuruhnya pergi dari sini,
mungkin dia akan menyetujui untuk tidak mengganggu jalannya pertemuan Enghiong hwee ini"
"Kau?" seru nona berbaju hijau itu kaget.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Nona ini terperanjat sekali, dia tidak menyangka kalau
nelayan kecil yang berada di hadapan-nya ini adalah seorang
jagoan yang berilmu sangat tinggi, sepasang matanya segera
terbelalak lebar. "Kau mampu?" serunya setelah sepasang mata mereka
saling tertemu satu sema lainnya.
Sik Tiong giok tersenyum.
"Mungkin saja dapat, akan kucoba"
Dengan suatu gerakan yang aneh, tahu-tahu dia sudah
melejit setinggi empat lima kaki ke udara sementara perahu
itu sama sekali tidak bergoncang.
Dilihat dari s ini dapat diketahui kalau ilmu s ilatnya memang
sangat hebat. Kemunculan si bocah yang amat tiba-tiba dan sama sekali
tak terduga ini, sekali lagi membuat para jago yang hadir
disana merasa terperanjat sekali.
Dengan gerakan Giok li cuan soh (gadis suci memasukkan
jarum) dia meluncur ke udara lalu melesat ke depan utusan
manusia serigala tersebut.
Dengan demikian, bahkan si Utusan manusia serigala pun
dibikin terkesiap sehingga sepasang matanya terbelalak lebar.
Sik Tiong giok berjalan maju ke depan dengan tenang,
kemudian sambil tertawa cekikikan dia menjura ke arah
manusia serigala tersebut.
Tampaknya Utusan manusia serigala itu amat terkejut oleh
gerakan lawan, dikiranya pihak musuh hendak me lancarkan
serangan gelap, dengan tergopoh-gopoh dia segera melompat
mundur sejauh beberapa kaki.
Kembali para jago dibuat terkejut, mereka tak menyangka
kalau Utusan manusia serigala yang berilmu tinggi itu bisa
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
dibikin mundur ketakutan oleh tindakkan seorang nelayan
kecil... Si Nona berbaju hijau yang berada di atas perahu segera
bertepuk tangan sambil berseru:
"Ayo nelayan cilik, gasak saja si laknat serigala itu, jangan
biarkan dia kabur" Sik Tiong giok berpaling kearah nona cilik itu lalu
melemparkan sekulum senyaman lebar.
Sebaliknya Utusan manusia serigala itu menjadi naik pitam,
dia mendengus dingin, hawa napsu membunuh dengan cepat
menyelimuti seluruh wajahnya, sementara sepasang matanya
melotot besar. "Hei, tadi kau bilang siapakah dirimu?" Sik Tong giok
segera menegur dengan suara dingin.
"Aku adalah Utusan manusia serigala, memangnya kau
sudah tuli dan tidak mendengar suaraku?"
"Tadi aku dengar kau mengaku sebagai Kakek serigala
langit, tapi kalau kulihat tampang mu sedikitpun tidak mirip
Kakek serigala langit, manamungkin kau adalah Kakek serigala
langit?" Utusan manusia serigala mendengus dingin.
"Hmmm, sebutan itu merupakan sebutan lamaku, ketika
pada dua puluh tahun berselang aku masih berkelana dalam
dunia persilatan, sekarang aku telah mengganti nama
sebutanku menjadi Utusan manusia serigala, mengerti?"
000dOw000 "Benar-benar sangat aneh" kembali Sik Tiong giok
mengejek sambil tertawa cekikikan, "tak kusangka kalau
dalam dunia ini terdapat manusia tak tahu malu, apalagi kau!
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Bukan saja kau mengaku sebagai Urusan manusia serigala,
mencatut nama Kakek serigala langit lagi, hei monyet,
mengapa kau tidak mengaku sebagai Kaisar Giok tee dari
kerajaan langit saja" Kan lebih hebat?"
Ucapan ini segera menimbulkan kecurigaan pula di dalam
hati kawanan jago persilatan itu.
Seperti diketahui setiap orang tahu kalau sepasang kaki
Kakek serigala langit sudah ku tung, tubuhnya yang cacad
juga dibuang ke dalam jurang, sekalipun ia ditolong dewa,
mana mungkin kaki yang sudah kutung bisa tumbuh
kembali...." Karena berpikir begitu ada berapa orang diantaranya
segera tertawa terbahak-bahak, se runya mereka dengan
suara riuh: "Betul! Kalau kaisar Giok tee turun dari Kerajaan langitnya,
dunia persilatan pasti aman tenteram"
Kembali Sik T iong giok tertawa cekikikan.
"Bila Giok hong tay tee sampai membantu serigala ini
berbuat kejahatan, waah, dunia bisa kiamat!"
Ejekan demi ejekan, cemooan demi cemooan tersebut
dengan cepat mengobarkan amarah Utusan manusia serigala,
setelah tertawa dingin, bentaknya dengan keras:
"Bocah keparat, siapakah kau?"
Sambil menegur dia mengulapkan tangan-nya dengan
cepat . Delapan orang manusia aneh berkepala serigala itu segera
memencarkan diri dan mengurung Sik Tiong giok rapat-rapat.
Sik Tiong giok tetap tenang, bahkan bersikap yang acuh tak
acuh dan seolah-olah tak pernah terjadi suatu apapun, sambil
tersenyum sahutnya pelan:


Manusia Srigala Karya Can I D di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Aku" waah!... rupanya kau sendiri yang matanya sudah
buta, akukan seorang pelayan cilik?"
"Keparat cilik, apa yang kau andalkan" Berani benar
membuat keonaran disini?"
"Kepandaianku banyak sekali, menangkap ikan, mencari
udang, apalagi merangkap kepiting! Kau tahu bila kepiting
yang jumawa dan mau malang melintang seenaknya, bertemu
denganku, sudah pasti dia akan keok dan tak bakal kabur
lagi!" Habis sudah kesabaran Utusan manusia serigala itu, ia
segera memberi tanda kepada seorang manusia aneh
berkepala serigala yang berdiri di s isinya.
Mendapat kode tersebut, manusia aneh berkepala serigala
itu membentak keras, kemudian mengayunkan kepalan-nya
menghantam keatas tubuh Sik Tiong giok...
Menghadapi serangan tersebut, dengan cekatan Sik Tiong
giok miringkan tubuhnya kesamping 1alu melancarkan sebuah
cengkeraman kearah manusia aneh berkepala serigala
tersebut. Cengkeraman ini kelihatan-nya biasa dan tiada setuatu
yang aneh, namun kekuatan yang terpancar keluar justru
mengancam lima buah jalan darah penting ditubuh bagian
atas lawan. Sedemikian ketat dan rapatnya ancaman itu membuat
siapapun merasa kesulitan untuk menghindarkan diri...
Ternyata ilmu silat yang dimiliki manusia aneh berkepala
serigala itu lihay sekali, menghadapi ancaman bahaya maut,
dengan cepat dia mengubah serangan kepalan-nya menjadi
serangan telapak tangan, dari kiri membacok, ke arah kanan,
dia sambut datangnya ancaman itu.
Dalam waktu s ingkat terdengar suara desingan angin tajam
menyambar lewat, lalu tampak dua sosok bayangan manusia
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
saling berpisah, salah satu diantaranya mencelat sejauh satu
kaki lebih dari posisi semula.
"Aaah, Cap ji jian jit! Siapakah kau?" dengan sikap
terperanjat Utusan manusia serigala menjerit kaget.
Menyusul kemudian para jago yang hadir di situpun samasama menjerit kaget. "Liau it taysu....aaih, rupanya manusia aneh berkepala
serigala ini adalah Liau It taysu. mengapa diapun sudah takluk
kepada Utusan manusia serigala"
Untuk sesaat lamanyasemua orang dibikin tertegun dan tak
tahu apa yang harus diperbuat.
Rupanya topeng kepala serigala yang dikenakan manusia
aneh berkepala serigala itu sudah kena disambar oleh Sik
Kaki Tiga Menjangan 20 Heng Thian Siau To Karya Liang Ie Shen Heng Thian Siau To 5

Cari Blog Ini