Ceritasilat Novel Online

Telapak Setan 1

Telapak Setan Karya Khu Lung Bagian 1


Karya : Khu Lung Saduran : Tjan ID
Ebook oleh : Dewi KZ Tiraikasih Website http://kangzusi.com/ http://dewikz.byethost22.com/
http://cerita-silat.co.cc/ http://ebook-dewikz.com/
Jilid 1 SUATU hari yang cerah, tiga orang laki-laki gagah berjalan dengan langkah cepat
mengarungi padang rumput yang luas.
Orang pertama adalah seorang tua dengan jenggot yang putih, badan sedang dan
agak kurus, melangkah dengan tegap tanda bahwa ia memiliki tenaga dalam yang
hebat. Orang yang kedua adalah setengah tua, badan tinggi kurus, muka pucat seperti
penyakitan. Namun kalau memperhatikan matanya yang mencorong tajam itu, orang
akan ngeri dan bergidik. Sebab mata itu bagaikan mata seekor
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
harimau dimalam gelap. Delapan orang yang ketiga seorang muda berumur lebih
kurang tiga puluh tahun muka putih dan berbadan tampan- Tapi dari tarikan
mukanya menunjukkan orang itujahat serta licik.
Tiba-tiba orang kedua yang berbadan kurus, dan
penyakitan itu berhenti dan menunjukkan telapak tangannya serta berseru.
"Hey toako. ji-ko ... coba lihat bangunan benteng dibawah lembah tersebut
mungkinkah benteng itu adalah benteng kuno yang sedang kita cari?" . . ."
Semangat kakek berjenggot itu berkobar kembali, buru-buru ia menengok kebawah
lembah itu, kemudian sambil mundur selangkah ke belakang gumamnya. "Oooh....
mengerikan sekali" Tanah berwarna kuning membentang didasar lembah,
panjang bagaikan seutas tali kuning, mengikuti kaki bukit dikedua belah sisinya
menjorok jauh kedalam, keadaan itu bagaikan seekor naga yang berbaring dengan
tenang disana . . . Gulungan angin yang kencang mengibarkan pasir kuning itu ke angkasa membentuk
kabut yang tebal, diantara lapat-lapatnya cuaca tampaklah sebuah bangunan
benteng kuno yang tinggi kokoh bertengger disitu, tapi karena jarak yang terlalu
jauh maka keadaan benteng itu tak sempat terlihat jelas...
Lama sekali kakek berjenggot itu mengamati benteng tersebut, kemudian baru
ujarnya. "Ehmm... tak bakal salah lagi, ayoh berangkat.. . kita turun kebawah. Tapi ingat
jangan gugup dan tak usah gelisah, kita lakukan semua pekerjaan menurut
rencana." habis berkata, ia melangkah turun lebih dahulu.
1 TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Tiba-tiba kakek yang berwajah penyakitan itu menghela napas panjang, lalu
berkata. "Toako apakah kita harus melakukan pembantaian secara sadis hingga seorang
manusiapun tak boleh dibiarkan hidup?""... Tertegun hati kakek berjenggot itu
setelah mendengar ucapan tersebut, rupanya dia tak menyangka kalau Ji-te atau
adik keduanya bisa mengucapkan kata-kata yang sama sekali diluar dugaan ini.
Matanya yang sipit kontan melotot besar, sambil mendengus ia menjawab.
"Hmmm Apa yang dikatakan Pembantaian itu?" ji-te, pernahkah engkau mendengar
kata-kata yang berbunyi demikian, sisa rumput tidak dicabut, angin berhembus
akan tumbuh kembali?"" sembari berkata dengan pandangan yang tajam ia menatap
wajah kakek penyakitan itu.
Buru-buru kakek tersebut alihkan sorot matanya kearah lain, sesudah sangsi
sejenak katanya. "Tapi... ia telah menghindari kita selama dua belas tahun, aku rasa...aku
rasa..." "Haaaaahh . ..haaahh . . . haaahh ..." lelaki bermuka putih itu tertawa
terbahak-bahak memotong ucapan kakek
penyakitan yang belum habis, "Ji-ko kalau engkau tidak tega untuk turun tangan,
biarlah aku serta toako mewakili dirimu . .
. yaa siapa suruh kita adalah saudara angkat yang sehidup semati?"?" Ucapannya
tajam sinis dan tak enak didengar.
Wajah kakek berwajah penyakitan itu kontan berubah cemberut, ia mendengus dingin
dan berseru. "Sam-te, kalau engkau menganggap bahwa kita adalah saudara senasib
sependeritaan, aku harap tutuplah mulutmu yang bau itu "
"Eeei...., eeei. ... kita toh orang sendiri, kenapa mesti cekcok ?" damprat
kakek berjenggot sambil menyapu sekejap 2
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
kedua orang itu. "Jite kalau engkau tiada usul lain, mari kita segera
berangkat." Diam-diam kakek penyakitan itu menghela napas panjang, tubuhnya segera meluncur
kedasar lembah dengan gerakan yang amat cepat, dua orang rekannya segera memberi
tanda kepada empat orang pria lainnya dan menyusul dari belakang.
Tujuh sosok bayangan manusia laksana kilat meluncur kearah lembah bukit itu,
dalam waktu singkat mereka sudah menerobosi bukit bor batu dan tiba didepan
pintu gerbang benteng kuno itu.
Tiga orang yang ada didepan memandang sekejap pintu gerbang yang tertutup rapat,
tanpa disadari bulu kuduk mereka pada bangun berdiri.
Pintu gerbang itu berwarna hitam dan tebal sekali, debu tebal menyelimuti pintu
tadi membuat warna yang sudah agak luntur nampak makin mengenaskan, seakan-akan
tempat itu sudah lama tidak dihuni orang.
Kakek penyakitan mengamati sebentar pintu gerbang kuno itu, lalu berkata dengan
nada lirih. "Toako, mungkin kita telah salah mencari tempat yang dituju, masa
ada orang yang sudi berdiam di tempat seperti ini ?"
Pria bermuka putih mendengus dingin. "Hm, jika engkau tidak mau masuk. biarlah
aku yang masuk, toh kita sudah sampai disini, kalau tidak diperiksa apa gunanya
kita jauh jauh kemari " Bagaimanapun juga hal itu tidak merugikan kita."
"Ehm, ucapan sam-te memang benar." sambung kakek berjenggot sambil mengangguk.
"Ayo masuk." Sepasang kakinya menjejak tanah dan segera loncat naik keatas dinding benteng
yang tingginya mencapai lima tombak itu dengan gerakan cepat.
3 TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Dua orang rekan lainnya segera menyusul dari belakang, hanya empat orang pria
berbaju ringkas saja yang tak mau meloncat naik.
Pria bermuka putin itu menyapu sekejap halaman dalam benteng itu, kemudian
melemparkan seutas tali kebawah dan menarik empat pria lainnya naik kedinding,
setelah itu baru meloncat masuk keruang dalam.
Suasana hening dan sepi sekali... dihalaman yang luas tiada pepohonan, semakbelukar maupun bunga yang beraneka ragam keadaannya gundul dan menyeramkan.
Ruangan yang besar berdebu tebal, pintu maupun jendela tertutup rapat, sarang
laba-laba mengotori dinding membuat keadaan benteng itu kotor dan tak sedap
dipandang, siapapun akan berpendapat bahwa benteng itu kosong tak berpenghuni.
Menyaksikan keadaan ditempat itu, kakek berjenggot segera berpikir didalam hati.
"Rupanya kita sudah salah mencari tempat" ia tarik tangan kakek penyakitan dan
segera melayang pula kedalam halaman benteng itu.
Mendadak serentetan bentakan nyaring menggema
memecahkan kesunyian-"Ada urusan apa kalian bertiga dimalam buta berkunjung
kebenteng oh liong-po ?"
Ketiga orang itu terkejut, dengan cepat mereka berpaling kearah mana berasalnya
suara itu dan mundur selangkah kebelakang dengan hati terkesiap.
Kurang lebih lima tombak dihadapan mereka, berdirilah seorang kakek berambut
putih. Kapankah kakek tua itu munculkan diri " Dengan kepandaian silat yang
mereka miliki ternyata tak seorangpun yang tahu.
Pria bermuka putih itu termenung sebentar, lalu sambil menjura ia berkata. "Lotiang, tolong tanya apakah tempat ini adalah Selat oh- liong- kok" suaranya
keras, jelas ia hendak memamerkan kepandaian nya.
4 TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Sepasang mata kakek berambut putih yang semula
terkatup mendadak melotot besar, dengan serentetan cahaya tajam bagaikan pisau
belati ia menatap wajah pria bermuka putih itu, lalu menegur dengan nada gusar.
"Jangan berteriak-teriak seperti setan menjerit, kalau sampai majikan mudaku
terbangun-.. kubacok tubuhmu sampai hancur berkeping-keping."
Ketika sorot mata mereka bertiga saling membentur dengan kakek berambut putih
itu, satu ingatan dengan cepat berkelebat dalam benaknya, tanpa sadar mereka
berpikir "Sebenarnya siapakah kakek tua ini " Mungkinkah majikan muda yang dia maksudkan
adalah Gak In Ling ?" diikuti pikiran lain berkelebat pula dalam benaknya. "Ah,
tidak mungkin-.. hal ini tidak mungkin, sekalipun ilmu silat yang dimiliki Gan
cin Peng amat tinggi, tidak mungkin akan selihai orang ini, mana mungkin orang
ini bersedia menjadi pelayannya ?"
Berpikir sampai disini tanpa terasa hati merekapun menjadi lega. Pria bermuka
putih kembali memberi normal, lalu ujarnya sambil tertawa seram.
"Harap lo-tiang suka memaafkan kesalahan kami yang tidak disengaja, adapun
kedatangan kami adalah untuk mencari tahu tentang seseorang, apakah engkau
bersedia memberi petunjuk ?"
Kakek berambut putih berpaling dan memandang sekejap keruang dalam, lalu
mendengus dingin. "Hm Tiang- kang Sam-kiat, tiga sekutu dari Sungai Tiang- kang,
kalau kalian tahu diri, cepat- cepatlah enyah dari sini, kalau terlambat hm,
mungkin kalian akan menyesal sepanjang masa."
Dalam pada itu empat orang pria kekar yang datang bersama Tiang- kang Sam- kiat
telah melompati dinding pagar dan memburu datang.
5 TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Kakek berjenggot itu menyapu sekejap ke-arah rekan-rekannya, kemudian tertawa
dingin. "He, he, he, kalau sudah tahu kami adalah tiga sekutu dari sungai Tiangkang, tentu mengetahui peraturan kami selama melakukan pekerjaan"
IHmm Engkau anggap dengan mengandalkan sepatah katamu itu maka kami akan kabur
ketakutan ?" Sekali lagi kakek berambut putih itu memandang sekejap keruang belakang,
rambutnya yang beruban mendadak menggetar keras tanpa terhembus angin, ia
menarik napas panjang untuk menahan hama amarah yang berkobar dalam dadanya
kemudian berkata. "Hm, katakanlah, siapa yang kalian cari ?"
"Gak In Liang." Sekilas napsu membunuh berkelebat diatas wajah kakek berambut
putih itu. "Tahukah kalian semua, siapa aku ?"
"Maafkanlah kami, sekalipun aku punya mata namun tak kenal siapa dirimu itu
"jawab lotoa dari Tiang- kang Sam- kiat setelah melirik sekejap kearah rekanrekannya. "Engkau tak kenal siapa aku, sebaliknya aku tahu bahwa kalian bertiga adalah
bandit-bandit tak tahu malu yangjual kawan untuk mencari pujian-"
Merah-jengah selembar wajah kakek penyakitan, buru-buru dia alihkan pembicaraan
kesoal lain- "Boleh aku tahu siapakah namamu ?" ia bertanya.
Untuk ketiga kalinya kakek berambut putih itu berpaling keruang benteng, setelah
itu baru ia menjawab. "Manusia sesat dari selatan oei Hoa Yu bukan lain adalah aku "
"Apa " Engkau adalah manusia sesat dari selatan ?" tanpa sadar Tiang-kang Samkiat mundur tiga langkah kebelakang, jantung berdebar keras.
6 TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
"Lam-shia" manusia sesat dari selatan- "Pak-koay" manusia aneh dari utara
selamanya tidak pernah berpisah satu sama lainnya, mereka dikenal sebagai dua
orang makhluk yang paling sukar dilayani, bukan saja ilmu silatnya amat tinggi,
terutama sekali sikap mereka yang lurus tidak- sesatpun tidak-perbuatan mereka
selamanya dilakukan menurut suara hatinya karena ia hampir boleh dibilang
setiapjago persilatan berusaha untuk menjauhi mereka.
Mimpipun Tiang- kang sam- kiat tak pernah menyangka kalau mereka akan berjumpa
dengan manusia sesat dari selatan ditengah benteng kuno yang terpencil ini.
Terdengar manusia sesat dari selatan berkata sambil mengertak gigi:
"Hitung-hitung kali ini nasib kalian bertiga anjing-anjing sialan memang masih
mujur, kedatanganmu memang
kebenaran sekali dikala majikan muda sedang beristirahat kalau tidak...... hm
Jangan harap bisa lolos dari sini dalam keadaan hidup Nah, sekarang juga cepat
enyah dari sini, apa yang kalian masih nantikan ?"
Dari ucapan itu bisa diketahui bahwa manusia sesat dari selatan ada maksud untuk
melepaskan mereka, siapa tahu orang-orang yang diberi kasihan tidak sadar,
malahan dikiranya pihak lawan sedang menggertak mereka.
"Kalian bertiga tak usah pergi lagi dari sini." mendadak terdengar suara yang
dingin menyeramkan datang. Tiang-kang Sam- kiat terkesiap. mereka sama-sama
berpikir didalam hati. "Seram amat suara orang ini, siapakah dia ?"
Entah sejak kapan, dibelakang tubuh manusia sesat dari selatan telah muncul
seorang pemuda baju hitam yang tampan dan beralis lenting bagaikan pedang.
Mendengar seruan itu, air muka manusia sesat dari selatanpun berubah hebat,
dengan cepat ia putar badan dan memberi hormat. "Budak benar-benar tak berguna,
hanya 7 TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
urusan sepele saja harus mengagetkan siau-ya" nada ucapannya penuh dengan rasa
hormat dan jeri. Pemuda baju hitam itu gelengkan kepalanya dengan ewa.
"Selama ini aku sama sekali tidak tidur." sahutnya. "Ketika mereka datang akupun
sudah tahu," dia melangkah kedepan dan menghampiri Tiat-kang Sam- kiat,
sambungnya dengan nada dingin. "Paman bertiga, apakah datang untuk mencari aku
Gak In Liang ?" Tiat-kang Sam- kiat terkesiap dan merasakan bulu
kuduknya bangun berdiri, mereka merasa dirinya terpengaruh oleh keangkeran serta
keagungan musuhnya, membuat mereka merasa tak mampu untuk bergerak.
Pria bermuka putih melirik sekejap kearah pemuda itu dengan pandangan licik,
tiba-tiba ia tertawa. "Ha h, hah, hah..... selama banyak tahun Hian-tit
(keponakan) pasti amat menderita, bukan " Kami selalu merasa tidak tenang,
setelah bersusah payah akhirnya"
"Sebutan tadi merupakan sebutan yang terakhir dari ku untuk kalian bertiga."
tukas pemuda baju hitam dengan sinis.
Diantara biji matanya yang jeli mendadak terlintas napsu membunuh yang tebal,
dengan nadanya yang seram,
lanjutnya kembali. "Menjual ayahku untuk mencari pujian, mencelakai ibuku untuk menutup mulut, dan
sekarang datang ke benteng oh liong-po untuk membabat rumput keakar-akar nya hm,
hm.. jika aku Gak In Liang tidak menghancur lumatkan tubuhmu, Thian benar-benar tidak
adil." Habis berkata ia loncat maju kemuka dan berdiri kurang lebih lima depa dihadapan
Tiang-Sam-kiat. Tiba-tiba manusia sesat dari selatan menghadang dihadapan Gak In
Liang, ujarnya dengan hormat.
8 TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
"Untuk menghadapi manusia-manusia bangsa tikus seperti mereka, kenapa majikan
muda harus turun tangan sendiri "
Serahkan saja kepada budak untuk menggebah mereka pergi."
Napsu membunuh serta rasa dendam yang berkobar
menyelimuti seluruh benak Gak In Liang dengan tegas ia menggeleng.
"Dendam ayahku harus dituntut balas oleh puteranya sendiri, aku hendak membuat
majikan mereka tahu bagaimanakah keadaan dari korban yang menemui ajalnya ditanganku."
Rasa ngeri dan seram menyelimuti hati Tiat kang Sam- kiat, suatu firasat yang
jelek melintas dalam benak beberapa orang itu, walaupun mereka yakin bahwa ilmu
silat yang dimilikinya sangat lihay sehingga cukup digunakan untuk menghancurkan
benteng oh-liong-poo, akan tetapi dalam beberapa detik yang singkat, seakan-akan
mereka lupa bahwa mereka memiliki ilmu silat yang tinggi, keadaan mereka tidak
lebih bagaikan orang hukuman yang menantikan keputusan pengadilan-Mungkin hal
ini dikarenakan pengaruh serta wibawa yang terpancar keluar dari pemuda
misterius dihadapannya ini, mungkin juga karena kesalahan yang pernah mereka
lakukan dimasa lampau sehingga mengurangi kesombongan dan kejumawaan mereka,
pokoknya dalam waktu yang amat singkat mereka tak mempunyai keberanian untuk
menjawab ataupun buka suara.
Dalam pada itu manusia sesat dari selatan telah
mengundurkan diri kesamping, Gak In Liang segera maju lebih mendekat, katanya
dengan seram.

Telapak Setan Karya Khu Lung di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

"Belah dada kalian sendiri dan tarik keluar jantung kalian masing-masing, aku
ingin lihat jantung kalian berwarna hitam atau tidak?"
9 TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Walaupun suaranya tenang dan datar, akan tetapi
mengandung daya kekuatan yang besar, seakan-akan perintah kematian yang tak
dapat dibantah lagi. Manusia sesat dari selatan tersohor karena kekejiannya dalam membunuh orang,
tetapi setelah mendengar ucapan itu tak urung hatinya terkesiap juga, pikirnya.
"Dihari-hari biasa majikan muda selalu halus dan berbudi luhur, mengapa pada
malam ini bisa berubah jadi begitu sadis dan kejam?"
Tiang- kang Sam- kiat serta empat pria kekar yang berada dibelakangnya segera
mundur dua langkah kebelakang dengan ketakutan, empat belas mata memancarkan
cahaya ngeri dan seram dan bersama ditujukan kepada pemuda baju hitam di
hadapannya. Gak In Ling mengerdipkan matanya yang jeli, tindak-tanduknya tetap halus dan
terpelajar, siapapun tidak percaya bahwa perintah yang begitu sadis dan begitu
brutal muncul dari mulut pemuda tampan itu.
Waktu sedetik demi sedetik lewat dengan cepatnya, kesadisan diatas wajah Gak in
Ling yang tampan kian lama kian bertambah tebal, mendadak ia tertawa seram.
"He, he, he Apakah kalian bertiga hendak menunggu sampai aku Gak In Ling turun
tangan sendiri ?" ancamnya.
Sambil berkata selangkah demi selangkah ia maju mendekati tiga jagoan dari
sungai Tiang- kang tersebut.
Tanpa sadar Tiang-kang Sam- kiat selangkah demi
selangkah mundur pula kebelakang, mengikuti langkah kaki yang berat, air muka
ketujuh orang itu berubah beberapa kali, mereka merasa bahwa jiwa mereka yang
sangat berharga itu kian lama kian mendekati jurang kematian-Jelas, keberanian
serta segenap kekuatan mereka telah dipunahkan oleh keangkeran Gak In Ling.
Tiba-tiba dari 10 TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
belakang tubuh Tiang-kang Sam-kiat berkumandang datang suara bentakan keras:
"Bajingan cilik Engkau jangan terlalu menghina orang "
Sesosok bayangan manusia meluncur ke muka, angin
pukulan yang maha dahsyat langsung menghantam batok kepala pemuda she Gak itu.
Gak In Ling sama sekali tidak berpaling atau angkat kepala, diapun tidak
menghentikan langkah kakinya, sorot mata yang tajam masih menatap wajah Tiangkang Sam-kiat tanpa berkedip. terhadap serangan yang sedang mengancam tubuhnya
itu ia sama sekali tidak mengambil gubris.
Dalam waktu singkat, sepasang telapak telah mengancam diatas batok kepala pemuda
itu. Mendadak jeritan ngeri yang menyayatkan hati berkumandang memecahkan
kesunyian yang mencengkamkan dimalam buta itu.
Sesosok bayangan tubuh yang besar mencelat keangkasa, melewati atas kepala
Tiang- kang Sam-kiat dan terbanting kurang lebih tujuh tombak dibelakang ketiga
orang itu dalam keadaan tidak bernyawa lagi.
Tiang- kang Sam-kiat terkesiap, kecuali mereka saksikan pemuda she Gak itu
mengangkat tangan kanannya, tiada gerakan lain yang terlihat oleh mereka, akan
tetapi dari tujuh orang sekarang mereka telah kehilangan seorang rekan-Satusatunya harapan untuk hiduppun ikut musnah
bersama dengan kematian pria kekar itu, sekarang mereka sudah patah semangat dan
tak punya keberanian untuk melakukan perlawanan lagi.
Dari sorot mata Lo-toa serta Lo-sam Tiang- kang Sam-kiat segera melintas rasa
takut, ngeri, dan mohon ampun, bibir yang pucat pias gemetar keras namun tak
sepatah katapun yang meluncur keluar.
11 TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Tiba-tiba terdengar Lo-ji yang baik hati itu menghela napas panjang lalu
berkata. "Aiii Satu kali salah melangkah akhirnya kita akan menyesal sepanjang
masa, toako Sam-te Sebenarnya apa yang berhasil kita dapatkan ?"
Sambil berkata ia merobek pakaian bagian dadanya sendiri, kemudian sambil
mengertak gigi, jari tangannya yang kuat bagaikan cakar baja tiba-tiba
dihujamkan keatas dadanya sendiri.
"creeet...." semburan darah segar berhamburan disepanjang lantai, sambil
meringis menahan kesakitan ia betot keluar jantungnya sendiri.
Air muka yang semula berwarna kuning pucat kini berubah jadi hijau keabu-abuan,
sorot mata yang tajam kian pudar, dengan pandangan mata minta maaf ia melirik
sekejap kearah Gak In Ling, bibir yang pucat gemetar keras dan akhirnya ...
bluuukk Tubuh terkapar diatas tanah dalam keadaan tak bernyawa lagi
Dua titik air mata perlahan-lahan menetes keluar dari balik kelopak matanya,
namun senyum ketenangan dan kedamaian telah menghiasi bibirnya, mungkin ia
merasa bahwa hutang yang tak bisa dibayar selama ini akhirnya berhasil juga di
lunasi. Tiada dengusan kesakitan, tiada jeritan lengking sekarat, tapi seorang jago yang
amat lihay telah gugur dengan jantung yang berlumuran darah masih tergenggam
ditangannya. Sekilas rasa kaget berkelebat diwajah manusia sesat dari selatan, mungkin ia
merasa peristiwa itu terlalu sadis dan kejam Airmuka Lo-toa dan Lo-sam dari
Tiang-kang Sam-kiat serta tiga orang pria kekar yang berada dibelakangnya telah
berubah jadi pucat pias bagaikan mayat, keringat sebesar kacang kedelai mengucur
keluar tiada hentinya, rasa takut, ngeri, dendam berkecamuk menjadi satu
membakar hati mereka semua.
12 TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Gak In Ling telah berdiri dengan wajah hambar, terhadap peristiwa sadis yang
berlangsung dihadapan matanya ia tidak berpaling barang sekejappun, seakan-akan
kejadian itu sama sekali tak terlihat olehnya.
Dengan dingin ia menyapu sekejap kearah dua orang itu.
"Sekarang tiba giliran kalian berdua "
Beberapa patah kata yang pendek. terdengar oleh Lo-toa serta Lo-sam dari Tiangkang Sam-kiat bagaikan guntur yang membelah bumi di siang hari bolong.
Lo-toa dari Tiang- kang Sam-kiat tak dapat menahan diri lagi, ia menengadah
keangkasa dan tertawa seram.
"Ha ha ha Gak In Ling bocah cilik, dengan mengandaikan sepatah duapatah katamu
itu, engkau anggap kami segera menyerah dan mudah dibunuh " Ha ha.... Engkau
anggap toyamu sekalian ini siapa " Kau kira kelinci- kelinci yang gampang
dijagal dengan begitu saja?"
Gak In Ling mendengus dingin, napsu membunuh yang tebal melintas diatas
wajahnya, sambil ayunkan sepasang telapaknya ia menjawab.
"Aku mengandaikan sepasang telapakku ini" Hm, kalau kalian tidak percaya,
silahkan mencoba" Lo-sam lebih tenang dan licik daripada rekannya, walaupun hatinya merasa takut
sekali akan tetapi diatas wajahnya masih dapat mempertahankan ketenangan,
mendengar ucapan itu ia angkat kepala dan memandang kearah sepasang te lapak
muda itu. "Telapak maut?" jeritnya melengking, suaranya gemetar dan mengandung rasa takut
yang hebat, dengan sempoyongan ia mundur sampai tujuh langkah kebelakang, sepasang matanya
memandang kearah telapak tangan
pemuda itu tanpa berkedip.
13 TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Rasa ngeri, putus asa, mohon ampun serta pelbagai perasaan berkecamuk didalam
hatinya dengan wajah yang pucat.
"Apa ?" Ah, telapak maut" jerit Lo-toa pula dengan suara tertahan, ia mundur
sempoyongan dan jatuh terduduk diatas lantai. Manusia sesat dari selatan pun
tertegun, kemudian dengan hati terjelos gumamnya:
"Oooh Thian, kenapa sampai jadi begini " Kenapa sampai diapun tidak dilepaskan?"
Mengikuti ucapan tersebut dua titik air mata jatuh berlinang membasahi pipinya.
Dalam pada itu dengan pandangan sadis Gak in Ling telah memandang kembali kearah
ke dua orang itu, lalu bentaknya. "Apa yang kalian nantikan lagi ?"
"otak yang mendalangi pembunuhan itu bukan kami "jerit Lo-sam dengan suara
gemetar. "Kau... kau..."
"Kalau bukan kalian, siapa lagi ?" bentak Gak In Ling kembali dengan nada seram.
"Aku... aku.... aku tidak tahu."
Gak In Ling menengadah dan tertawa panjang. "Haa....
haa... haa... Sedari tadi aku telah tahu bahwa kalian tak akan tahu, jual ayah
ku untuk mencari pujian, apa yang berhasil kalian dapatkan- Haa haa.... haa....
" "Majikan muda, kau. ...jangan terlalu emosi." bisik manusia sesat dari selatan
dengan nada kuatir. Gak In Liang menghentikan gelak tawanya, dengan napsu membunuh makin berkobar ia
berseru keras: "Aku akan suruh kalian berdua merasakan sampai di manakah
kelihayan dari telapak mautku ini " sambil berkata sepasang telapaknya perlahanlahan diangkat keatas. Lo-toa dan Lo-sam dari Tiang- kang Sam-kiat mundur tiga langkah kebelakang
dengan ketakutan B reett Mereka robek 14
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
pakaian bagian ddadanya sendiri, sementara sorot mata mengandung rasa takut dan
minta ampun terpancar keluar dari mata mereka.
Gak In Ling sama sekali tidak tergerak hatinya oleh tingkah laku musuhnya itu,
perlahan-lahan telapaknya sudah diangkat mencapai depan dada, senyuman dingin
yang sadis dan kejam tersungging dibibirnya.
"Kalau tahu akhirnya akan jadi begini, kenapa dahulu kalian berbuat khianat, hem
?" Sepasang telapak dengan cepat didorong ke-depan-..
Rupanya kedua orang itu tahu bahwa nasib mereka akan berakhir pada hari ini,
dengan nekad merekapun mencengkeram kearah dada sendiri serta membetot keluar jantung mereka seperti
apa yang telah dilakukan rekan mereka sebelumnya.
Dua jeritan melengking kembali berkumandang
memecahkan kesunyian yang mencekam seluruh lembah oh-liong-pio, suaranya begitu
mengerikan sehingga mendirikan bulu roma semua orang.
Dengan pandangan dingin Gak In ling menyapu sekejap kearah mayat Tiang- kang
Sam-kiat yang terkapar diatas tanah, kemudian menengadah dan melotot kearah
pria-pria lainnya yang berdiri menjublek disana dengan pandangan seram, katanya:
"Bawa ketiga sosok mayat itu dan segera enyah dari tempat ini, kalian tak boleh
mengubur mayat mereka disekitar gunung Thaysan atau tempat manapun, mayat itu
harus kalian bawa pulang kemarkas besar Tiang-kang, jika berani membangkang
perintahku, h mm?" Tiga orang pria kekar itu mundur dengan ketakutan, tapi merekapun merasa amat
girang karena mimpipun tak pernah disangka bahwa mereka masih bisa lolos dari
tempat itu dalam keadaan hidup, Tanpa banyak bicara lagi mereka bopong 15
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
mayat Tiang-kaag Sam- kiat yang mengerikan serta mayat rekannya lalu kabur
terbirit-birit dari situ.
Sepeninggalnya beberapa orang itu, Gak In Ling
menengadah memandang bintang yang bertaburan diangkasa, lalu bergumam seorang
diri: "Dua belas tahun lamanya,. yaa dua belas tahun, suatu jangka waktu yang amat
panjang." Manusia sesat dari selatan maju kedepan dengan langkah yang berat, bisiknya.
"Majikan muda, apakah engkau telah melatih ilmu telapak maut itu?"
"Benar," jawab pemuda she Gak dengan sedih. "aku tak dapat menanti lebih lama
lagi." Manusia sesat dari selatan menghela napas panjang.
"Aaaai kesemuanya ini adalah akibat dari keteledoran hamba sekalian, sehingga
membuat pil mujarab yang hampir jadi, telah dicuri orang. Tetapi, majikan muda,
apakah engkau tak bisa menunggu sebentar lagi " Mungkin makhluk tua itu akan
segera kembali." "Tujuan orang itu adalah hendak mencabut jiwa aku orang she Gak. kendatipun
penjagaan yang kalian lakukan lebih ketatpun tak akan lolos dari cengkeramannya,
oleh karena itu..." "Majikan muda sekalipun manusia berusaha, tapi Thianlah yang menentukan segalagalanya, engkau tak boleh berputus asa, kita tokh masih bisa...."
Gak In Liang tertawa. "Tak usah dicoba lagi, dua tahun bagiku sudah terasa lebih
daripada cukup," "Tapi sejak kini keluarga Gak..."
Gak In Ling mengerdipkan matanya, sebelum manusia sesat dari selatan sempat
menyelesaikan kata-katanya, dia telah menukas.
16 TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
"Asal dendam sakit hatiku bisa dibalaskan, apa yang aku inginkan bisa terkabul,
maka sisanya yang lain tak usah-dibicarakan lagi." setelah berhenti sebentar,
lanjutnya. "Besok pagi, aku hendak tinggalkan benteng kuno ini."
"Aku juga ikut " kata manusia sesat dari selatan dengan hati amat gelisah.
"Tidak, engkau harus menunggu sampai manusia aneh dari utara kembali ke sini,
kemudian baru bersama pergi mencari aku."
"Majikan Muda, aku tidak tega... aku merasa khawatir sekali dan aku pikir..."
"Keputusanku sudah bulat, engkau tak usah banyak bicara lagi." Tukas Gak In Ling
dengan cepat. Perlahan-lahan ia berjalan masuk kedalam ruangan, dari balik biji matanya yang
jeli, air mata perlahan-lahan mengalir keluar.
Sebagai manusia tentu saja dia amat menyayangi jiwanya sendiri, tetapi suatu
kekuatan lain memaksa ia harus melepaskan segala-galanya... karena sesuatu
urusan ia harus membuang jauh semua pikiran semacam itu...
Dendam yang dalam bagaikan lautan, benci yang
menumpuk bagaikan bukit, telah menyelimuti seluruh benaknya.
Dengan sedih dan hati yang perih manusia sesat dari selatan memandang bayangan
punggung si anak muda itu lenyap dari pandangan, pada saat yang amat singkat
inilah dia merasa bahwa dirinya jauh lebih memahami lagi perasaan si pemuda yang
sudah berdiam hampir dua belas tahun lamanya dengan dia itu.
Senja telah lewat dan malam mencengkeram seluruh jagad, sorot lampu yang tajam
menyinari setiap sudut kota con IHway, rumah makan, rumah penginapan dan tempat
17 TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
pelacuran mulai dikunjungi orang, suasana amat ramai dan hiruk pikuk memecahkan
kesunyian-Pada saat itulah di sebuah gedung besar yang letaknya di luar kota,
suasana tetap diliputi keheningan, Malaikat Elmaut telah mencengkeram seluruh
isi gedung itu, membuat keadaan terasa seram dan mengerikan.
Belasan tahun berselang, gedung besar yang megah dan kokoh ini dikenal sebagai
gedung keluarga Gak. tapi kini nama yang pernah disegani dan dihormati setiap
orang itu sudah mulai dilupakan orang...
Pada saat itu dua orang pria kekar berdiri mendelong didepan pintu gerbang yang
berwarna merah, pada istal kuda terikat beberapa puluh ekor kuda jempolan, dari
sikap kedua orang itu nampak jelas bahwa mereka sedang menghadapi suatu kejadian
yang menakutkan hatinya. Dalam sebuah ruang tamu yang luas, api lilin bersinar menerangi seluruh sudut
ruangan, dua buah meja perjamuan yang besar diatur di-tengah ruangan dan
disekelilingnya duduklah enam belas orang pria tua maupun muda.
Tetapi aneh sekali, walaupun sayur yang lezat dan arak yang wangi telah
dihidangkan, namun tak seorangpun yang bernapsu untuk menikmati kelezatan dan
wanginya hidangan tersebut. Suasana dalam ruangan itu sunyi, hening dan tak
kedengaran sedikit suara pun, wajah setiap orang nampak murung dan sedih sekali.
Tiba-tiba kakek berjenggot panjang yang duduk dikursi utama bangkit berdiri dan
berkata. "Saudara saudara sekalian, silahkan makan dulu sedikit hidangan yang telah
tersedia, setelah itu baru merundingkan masalah pelik yang sedang kita hadapi,
mari... mari kuhormati kalian semua dengan secawan arak."
Sambil berkata dia angkat cawan arak yang berada
dihadapannya dan sekali teguk menghabiskan isinya, 18
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
walaupun begitu kelihatan jelas sekali tangannya yang memegang cawan nampak
gemetar keras. Semua orang segera bangkit berdiri dan menghabiskan pula isi cawan masingmasing, mereka semua seperti telah kehilangan semangat, wajahnya loyo dan sama
sekali tak bertenaga. Kakek berjenggot panjang tadi menarik napas panjang, kemudian setelah berbatuk
sebentar, ujarnya. "Lo-ngo. berita yang engkau dengar bisa dipercaya atau tidak?" sambil berkata
dia berpaling ke arah seorang kakek tua berusia enampuluh tahun yang berada


Telapak Setan Karya Khu Lung di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

disebelah kanan dan pada kening kanannya terdapat sebuah codet berwarna ungu.
Sorot mata semua orangpun dialihkan padanya wajah mereka semua terlintas satu
harapan, bahwa berita itu tidak benar. Kakek bercodet dengan kaku mengangguk.
"Berita itu sungguh dan dapat dipercaya seratus persen-"
jawabnya tegas. "Engkau dengar dari siapa ?" hampir bersamaan waktunya ada tiga empat orang
banyaknya yang mengajukan
pertanyaan itu. Perlahan-lahan kakek bercodet itu bangkit berdiri lalu berkata. "Kalian semua
takut mati. masa akupun tidak takut mati " Aku menyaksikan kesemuanya ita dengan
mata kepala sendiri." suaranya gemetar dan penuh emosi.
Kakek berjenggot panjang itu amat terperanjat, tanpa terasa ia berseru keras.
"Kau, kau menyaksikan dengan mata kepala sendiri "
Bagaimana keadaan mereka ?"
Kakek bercodet menengadah dan tertawa seram, suaranya keras bagaikan kuntilanak
ditengah kuburan. 19 TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
"Hee hee hee... Dengan tangan sendiri mereka membetot keluar jantung mereka...."
"Aahh" seruan tertahan menggema memenuhi seluruh ruangan, rasa kaget dan ngeri
melintas diatas wajah setiap orang, dengan kaku dan tertegun mereka melotot
kearah kakek bercodet itu.
"Masa seorang bocah cilik mempunyai kepandaian selihay itu ?" gumam kakek
berjenggot panjang itu dengan nada keheranan- "Bagaimana caranya dia memaksa
Tiang kang Sam- kiat untuk membetot keluar jantungnya sendiri " Hal ini tak
mungkin-" Sekalipun dimulut ia mengatakan tidak percaya, tetapi bayangan hitam telah
menyelimuti seluruh hatinya.... ia merasa bahwa maut sudah semakin mendekati
dirinya. Keseraman dan kengerianpun dengan cepat menyelimuti seluruh ruangan, setiap
orang merasa ketakutan dan semuanya tercekam dalam ketegangan yang memuncak
sehingga dadanya terasa sesak dan sukar untuk bernapas.
Tiba-tiba.... Gelak tertawa yang seram dan menggetarkan telinga berkumandang datang dari luar
tembok pekarangan, diikuti serentetan cahaya merah munculkan diri ditengah
ruangan. Suara itu muncul begitu mendadak membuat semua orang-terkesiap dan merasakan
jantungnya berdebar keras, puluhan pasang mata yang memancarkan sinar kaget dan
ngeri bersama-sama di alihkan keluar ruangan-Tapi mereka semakin terperanjat
setelah menyaksikan manusia yang berdiri dihadapannya. Tampaklah dua orang kakek
baju merah yang memakai kain penutup berwarna merah pula berdiri kaku diluar
ruangan, perawakan mereka yang satu tinggi dan yang lain pendek. namun sorot
matanya memancarkan cahaya tajam yang menggidikkan hati.
20 TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Yang lebih mengejutkan lagi adalah dua butir batok kepala yang berada dalam
cekalan mereka berdua, darah segar masih mengucur keluar tiada hentinya.
Terdengar manusia berkerudung yang berbadan pendek berkata dengan suara
menyeramkan- "cin-hway Ngo- gi lima saudara dari cin-hway, aku mendapat perintah untuk datang
kemari memenggal batok kepala kalian semua "
"Apa dosa kami berlima sehingga harus mendapat hukuman penggal kepala ?" tanya
kakek berjenggot panjang dengan hati terjelos.
"Dosa kalian sudah terlalu besar dan kejahatan yang kalian lakukan terlalu
menumpuk." jawab manusia kerudung merah yang jangkung dengan suara ketus.
"Serahkan nyawa kalian semua."
"Engkau mendapat perintah dari siapa ?" tanya Lo-sam dari cin-hway Ngo-gi dengan
dingin-Manusia berkerudung merah yang berbadan cebol tertawa dingin.
"Hee... hee... hee... Kalian masih belum berhak untuk mengetahuinya..... kenapa
masih belum turun tangan" Apakah kalian hendakpaksa diriku untuk melakukannya
sendiri?" Dalam pada itu semua jago yang berada dalam ruangan mengetahui bahwa kedua orang
itu bukanlah manusia yang ditakuti oleh mereka, maka hati merekapun jadi lega.
Mendengar ucapan lawan, mereka mendengus dingin.Jelas orang-orang itu merasa
amat tidak puas dengan ucapan lawan-Kakek berjenggot panjang segera tertawa
terbahak-bahak. "Ha.... haa haa..... Aku rasa kalian berdua belum tentu dapat melakukannya"
21 TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Manusia berkerudung merah yang berbadan jangkung naik pitam, dari balik kain
kerudungnya memancar keluar dua rentetan cahaya mata yang sangat tajam, tangan
kanannya segera di-ayun keluar dan sesosok bayangan hitam menerjang kearah dada
kakek berjenggot panjang itu dengan cepatnya.
Kakek berjenggot panjang mendengus dingin, ia sambut datangnya benda hitam itu,
tapi dengan cepat ia berteriak kaget. "Aah......... bukankah dia adalah Hian Hok
Tootiang?" "Sedikitpun tidak salah, apakah kalian tidak merasa bahwa kepandaian silat yang
kamu miliki jauh lebih lihay daripada Hian Hok Totiang?"
Mendengar perkataan itu cin-hway Ngo-gi saling
berpandangan dengan mulut membungkam,
mereka tak menyangka kalau Hian Hok Totiang yang
dikenal memiliki ilmu silat yang amat lihay pun menemui ajalnya ditangan mereka
berdua. Setelah mengamati beberapa saat lamanya batok kepala itu, Lo-toa dari cin-hway
Ngo-gi berteriak keras. "Aaaah kalau begitu engkau adalah cianjiu jin-to pembantai manusia bertangan
seribu?" "Pembantai manusia bertangan seribu." jeritan kaget hampir berkumandang dari
setiap manusia yang ada dalam ruangan-Manusia berkerudung merah itu tertawa
terbahak-bahak. "Haa haa..... haa... setelah mengetahui siapakah aku, beranikah kalian semua
melakukan perlawanan?"
Air muka kakek berjenggot panjang itu berubah hebat, mendadak satu ingatan
berkelebat dalam benaknya, batok kepala itu dibuang ketanah lalu ikut tertawa
seram pula. 22 TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
"Haa .... haa haa.. ... memang kuakui bahwa ilmu silat yang kami miliki masih
terlalu jauh kalau dibandingkan dengan dirimu, akan tetapi..."
"Akan tetapi kenapa ?"
"Akan tetapi kalian takkan berani mengganggu setiap manusia dan benda yang
berada dalam ruangan ini "
Mula-mula kedua orang manusia berkerudung merah itu tertegun, kemudian dengan
gusar teriaknya: "Engkau berani pandang rendah diriku. Lihat saja aku berani
atau tidak," sambil berkata tubuhnya menerjang kedepan.
Buru-buru kakek berjenggot panjang itu merogoh kedalam sakunya dan mengambil
keluar sebuah tanda pengenal yang berukir indah sekali, sambil mengangkat tanda
pengenal itu ketengah udara serunya:
"coba kalian lihat, benda apakah ini?"
"Ah tanda perintah Nirwana.." seru manusia berkerudung merah itu kaget.
Tiba-tiba ia menghentikan gerakan tubuhnya di tengah jalan, putar badan dan
kabur dari ruangan itu, tanpa mengucapkan sepatah katapun.
Ketika datang mereka muncul secara tiba-tiba, waktu kaburpun dilakukan secara
tiba-tiba pula, mati atau hidup ternyata hanya tergantung pada tanda pengenal
yang amat kecil itu. Dengusan dingin berkumandang keluar dari balik sebuah pohon besar ditengah
halaman, namun tak seorang
manusiapun yang tahu. Sementara itu semua orang dalam ruangan tergirang hati dan merasa lega ketika
menyaksikan dua orang pembantai manusia itu kabur terbirit-birit karena tanda
perintah Nirwana 23 TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Tiba-tiba Lo-toa dari cin-hway Ngo-gi berpaling kearah kakek bercodet dan
bertanya. "Lo-ngo, mungkinkah orang yang membinasakan Tiang-kang Sam-kiat adalah
pembantai manusia bertangan seribu ?"
Ingatan kakek bercodet agak tergerak juga mendengar ucapan itu, tapi dengan nada
masih sangsi ia berkata^ "Tetapi menurut orang-orang yang pergi ke sana mengikuti Tiang-kang Sam-kiat,
katanya ke-tiga orang itu menemui ajalnya ditangan seorang pemuda baju hitam."
Lo-sam tertawa bergelak. "orang tokh bisa saja menyaru sebagai apapun, bukankah menurut ceritamu mereka
berdua seorang kakek dan seorang pemuda " Sedang pembantai manusia bertangan
seribu juga terdiri dari dua orang, siapa tahu kalau kedua orang itu adalah
hasil penyaruan mereka ?"
Begitu ucapan tersebut diutarakan keluar, semua orang merasa hatinya agak lega
karena perkataan itu masuk diakal.
Kakek bercodet menghela napas panjang dan berkata.
"Aaai semoga saja apa yang kalian duga adalah benar, teringat masa lampau,
dimana kita semua telah digunakan tenaganya oleh orang lain dan sampai kinipun
kita tidak tahu siapakah otak yang mendalangi kesemuanya itu... bahkan kita
harus menanggung resikonya."
"Lo ngo," tukas Lo-toa dengan cepat, "apakah kau sudah bosan hidup "Jangan lupa,
dalam peristiwa yang terjadi tempo hari kita semua terlibat dalam masalah
tersebut." "oleh karena itulah kalian semua harus mati." baru saja ucapan Lo-toa dari cinhway lo-ngo selesai diutarakan, tiba-tiba dari tengah ruangan berkumandang
serentetan suara yang dingin dan ketus diiringi suara tertawa yang menyeramkan24 TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Semua jago yang ada dalam ruangan terperanjat hingga sukma terasa melayang
tinggalkan raganya, dengan cepat mereka berpaling dan loncat bangun dari kursi,
senjata tajam siap diloloskan siap menghadapi segala kemungkinan yang tidak
diinginkan-seorang pemuda tampan baju hitam dengan dingin dan seram berdiri
tegak didepan pintu ruangan, perlahan-lahan ia menyapu setiap raut wajah para
jago yang berada disitu. Semua jago yang berada dalam ruangan itu meskipun belum bisa dikatakan jago yang
amat lihay dalam dunia persilatan, akan tetapi mereka tak malu disebut jagoan
kelas satu, akan tetapi kapankah pemuda baju hitam itu munculkan diri tak
seorangpun diantara mereka yang tahu.
"Siapa engkau ?" tegur Lo-toa dari cin-hway Ngo-gi dengan nada gemetar, tanda
pengenal Nirwana dicekalnya erat-erat ditangan kanan.
Pemuda baju hitam itu mendengus dingin, napsu
membunuh yang tebal menyelimuti wajahnya dan ia
menjawab singkat. "Gak in Ling "
Meskipun hanya tiga patah kata, namun dalam
pendengaran semua jago yang ada dalam ruangan bagaikan tiga batang anak panah
beracun yang menembusi uluhati mereka, membuat semua orang merasakan bulu
kuduknya pada bangun berdiri "Gak In Ling ?"
"Gak In Ling dari benteng oh-liong-po ?"
"Sedikitpun tidak salah, orang ini bukan lain adalah pemuda baju hitam yang
misterius dari benteng oh liong-po, dialah Gak In Ling. Dengan pandangan sadis
sianak muda itu menyapu sekejap kearah para jago, lalu ujarnya dingin.
"Aku rasa maksud kedatanganku telah kalian ketahui, nah, sekarang kalian boleh
bunuh diri." Suaranya dingin, seram dan 25
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
datar, namun mengandung suatu kekuatan yang tak dapat dibantah.
Lo-toa dari cin-hway Ngo-gi memandang sekejap kearah bemuda itu, lalu berpikir
didalam hati. "Dengan usianya yang masih begitu muda, tak mungkin ia memiliki
ilmu silat yang tinggi."
Pikiran semacam ini timbul pula dalam benak mereka yang lain, hal ini membuat
rasa ngeri yang semula menyelimuti wajah mereka yang kian lama kian bertambah
tawar. Tampaklah tiga orang yang duduk di paling depan segera bangkit berdiri, dengan
senjata terhunus dan wajah menampilkan sikap menghina selangkah demi selangkah
mendekati pemuda she Gak tersebut.
Gak In Ling menjengek dingin menyaksikan kedatengan ketiga orang itu, tegurnya
kembali dengan nada dingin"Apalagi yang hendak kalian nantikan ?"
"Bangsat Kubunuh dirimu" bentakan gusar tiba-tiba menggelegar diangkasa.
Tiga orang pria itu membentak keras dan segera
menerjang maju kedepan, bayangan pedang, cahaya golok memancar d iempat penjuru,
dengan kecepatan yang luar biasa ketiga batang senjata tajam itu menerjang
kearah tiga buah jalan darah kematian ditubuh Gak In Ling, serangan keji dan
jurusnya mematikan-Gak In Ling mendengus dingin, tubuhnya sama sekali tidak
berkutik dari tempat semula. Serangan yang dilancarkan ke tiga orang itu benarbenar cepat dan sepenuh tenaga, bayangan manusia berkelebat lewat dan tahu-tahu
ketiga macam senjata tajam itu sudah berada lima inci diatas jalan darah penting
sianak muda. 26 TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Tiba-tiba... Gak In Ling mendengus dingin laksana kilat telapak kanannya
diangkat dan mengirim satu pukulan kedepan-Tiada desiran angin tajam yang
menggidikkan hati, tiada deruan angin pukulan yang menderu- deru udara tetap
tenang dan sunyi. Tapi pada saat itulah ditengah angkasa berkumandang tiga kali
jeritan melengking yang menyayatkan hati, ketiga orang itu mencelat sejauh dua
tombak dari tempat semula dan terkapar dibawah tembok pekarangan dalam keadaan
tak bernyawa lagi. "Oooh...." hampir semua orang yang hadir dalam ruangan itu menjadi kaget, mereka
tak menyangka dalam satu gerakan tangan yang sederhana dari pemuda she Gak itu,
tiga nyawa telah melayang meninggalkan raganya.
Gak In Liug sama sekali tidak memandang sekejappun terhadap tiga sosok mayat
yang terkapar dalam keadaan mengerikan itu, dengan dingin ia berkata kembali.
"Ini hari, siapapun jangan harap bisa meloloskan diri dari cengkeramanku orang
she Gak dalam keadaan hidup "
Rasa takut dan ngeri yang semula menyelimuti wajah para jago, saat ini muncul
kembali bahkan berlipat ganda dari perasaan takut semula, keringat sebesar
kacang kedelai mengucur keluar tiada hentinya membasahi wajah dan tubuh mereka.
Tiba-tiba Lo-toa dari cin-hway Ngo-gi mengacungkan tanda pengenal dari Nirwana
dan berseru. "Gak In Ling, aku membawa tanda pengenal disini, kalau engkau punya
keberanian ayo cepat turun tangan "
"Haa... . haa.... haa Jika aku orang she Gak sudah bertekad untuk membunuh
orang, sekalipun kalian membawa tanda pengenal dari kaisar Gick Te-pun takkan
lolos dari kematian, apalagi baru tanda pengenal Nirwana."
27 TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Dengan wajah menyeringai bengis dan tertawa seram yang memekakkan telinga,
selangkah demi selangkah pemuda itu masuk ke tengah ruangan-Tanpa sadar para
jago semua mundur ke belakang, sorot matanya menatap wajah Gak In Ling tanpa
berkedip. kian lama jarak di antara mereka kian mendekat.
Took took took langkah kaki yang berat seakan-akan godam yang menghantam dada
mereka membuat setiapjago dalam ruangan tercekam dalam ketakutan yang
mengerikan-Lo-toa dari cin-hway Ngo-gi amat terkejut, teriaknya keras-keras.
"Gak In Ling Engkau berani membangkang perintah dari Yau-ti-glok-li gadis suci
dari Nirwana?" "Haa haa haa kakek tua, terus terang aku orang she Gak katakan kepadamu,
andaikata engkau berharap bisa lolos dari Cengkeramanku dalam keadaan hidup,
maka hal ini akan jauh lebih sulit daripada mendekati keatas langit."
Sambil berkata selangkah demi selangkah ia lanjutkan tindakannya masuk ke dalam
ruangan-Sementara itu para jago telah mengundurkan diri kesudut ruangan, melihat
jalan mundur telah terhadang sedangkan Gak In Ling yang berada di hadapannya
selangkah demi selangkah masih mendesak maju kedepan, hati mereka jadi amat
terperanjat. Anjing kepepet lompat ketembok, kucing terdesak naik kepohon, setelah mengetahui
jalan mundurnya tertutup, timbullah niat dalam hatinya para jago untuk mengadu
jiwa, belasan pasang mata dengan memancarkan cahaya bengis menatap wajah
lawannya tanpa berkedip. Pikiran Gak In Ling agak bergerak melihat sikap musuh-musuhnya, namun diatas
wajahnya yang tampan masih tetap hambar dan sama sekali tidak menunjukkan
perubahan 28

Telapak Setan Karya Khu Lung di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
apapun, telapak yang semula lurus kebawah perlahan-lahan diangkat keatas,
serunya ketus. "Sekarang serahkanlah jiwa kalian"
"Belum tentu begitu " bentakan keras berkumandang dari kumpulan para jago yang
terdesak itu. Ditengah bentakan keras mereka menerjang kemuka
secara berbareng, cahaya golok dan bayangan pedang memancar dari empat penjuru
dan meluruk seluruh jalan darah penting ditubuh Gak In Ling, serangan itu ganas,
cepat dan luar biasa sekali, deruan angin pukulan menderu-deru dan nampak
menyeramkan sekali. Ditengah ketegangan yang memuncak dan menyelimuti seluruh ruangan, dari luar
dinding pekarangan muncullah seorang dara berbaju hijau yang amat cantik jelita
diiringi empat orang dara muda berdandan dayang, tapi sayang kedatangan mereka
terlambat satu tindak. Pada waktu dara baju hijau itu melayang turun keatas tanah, Gak In Ling telah
melancar serangannya, tubuh yang kekar menerjang kemuka dengan cepatnya,
bagaikan sukma gentayangan dia menerobos masuk kedalam lapisan cahaya pedang
yang bersusun-susun itu. Serentetan jeritan ngeri yang menyayatkan hati segera berkumandang dari ruangan
tengah, dari empat belas orang jago yang ikut mengerubut ada sepuluh orang
diantaranya roboh binasa dengan masing-masing korban mendapat pukulan maut
diatas dadanya, darah kental mengucur ke luar dari ketujuh lubang inderanya.
Dalam sekejap mata tinggal empat orang yang hidup, ketika menyaksikan rekanrekannya telah binasa semua, timbul niat untuk melarikan diri dalam benak
mereka, dengan mengerahkan segenap kemampuan yang dimilikinya mereka keluar dari
pintu ruangan-29 TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Waktu itu napsu membunuh telah menyelimuti seluruh benak Gak In Ling, tentu saja
dia pakkan membiarkan orang-orang itu kabur dari situ, sambil mendengus dingin
ia putar badan dan melancarkan serangan dahsyat. ....
Serentetan cahaya merah yang amat menyilaukan mata memancar ketengah udara,
empat orang jago lihay yang baru saja melangkah keluar dari pintu ruangan itu
mendadak menjerit kesakitan, kemudian roboh terjengkang diatas tanah dan menemui
ajalnya. Darah berceceran diseluruh lantai, mayat bergelimpangan dimana-mana, cahaya
lampu dalam ruangan masih memancar dengan terangnya, hidangan lezat dimeja
perjamuan masih utuh dan menyiarkan bau harum, akan tetapi keempat belas orang
jago yang semula duduk mengelilingi meja perjamuan itu telah terkapar mati
diatas tanah dalam keadaan yang mengerikan-..
Gak In Ling menghela napas panjang, ia tetap berdiri mematung ditempat semula,
entah pikiran apa yang membuat dirinya tertegun.
Lama.... lama sekali, sianak muda itu baru melangkah keluar dari pintu dan
bergumam seorang diri. "Gadung ini semula adalah tempat tinggal keluarga Gak
kami, tetapi sekarang, hanya tinggal aku Gak In Ling seorang."
Dengan kepala tertunduk Gak In Ling berjalan keluar dari pintu, tiba-tiba ia
melihat tanda pengenal Nirwana yang tergeletak diatas tanah pemuda itu tertarik
oleh ukir-ukirannya yang indah dan segera berjongkok untuk
mengambilnya. Dara cantik baju hijau yang berdiri menjublek ditengah ruangan karena pembunuhan
yang disaksikannya itu segera berseru tertahan sewaktu menyaksikan Gak In Ling
hendak memungut tanda pengenal Nirwana, tanpa mengucapkan 30
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
sepatah katapun tangan kanannya diayun dan serentetan cahaya biru meluncur
kearah lengan sianak muda itu.
Gak ln Ling tidak menyangka kalau dirinya bakal diserang orang dikala ia sedang
melamun dan memikirkan satu urusan yang pelik, baru saja tangannya hendak
menyentuh tanda pengenal Nirwana.... .. criiit Tiba-tiba telapaknya terhajar
oleh sebatang jarum warna biru.
Rasa sakit menyadarkan Gak In Ling dari lamunannya, tanpa terasa ia hentikan
sebentar gerakan tangannya, tapi ia tidak membatalkan maksudnya untuk mengambil
tanda pengenal tersebut, setelah berhenti sebentar benda tadi segera dipungut.
Semua gerakan ini mencengangkan hati dara baju hijau itu, ia tak menyangka kalau
pemuda itu meneruskan gerakannya kendatipun tangannya sudah terluka, dengan
suara yang nyaring segera bentaknya.
"Lepaskan tanda pengenal Nirwana itu " sambil berseru ia menerjang maju kedepanGak In Ling sendiri merasa amat gusar setelah mengetahui bahwa ia terluka
ditangan seorang gadis, sambil bangkit berdiri tegurnya. "Siapa kau ?"
Dengan sorot mata yang tajam dara itu di-tatap tanpa berkedip.
Sementara itu gadis baju hijau pun telah melihat jelas raut wajah pemuda
dihadapannya, merah jengah selembar
wajahnya dan buru-buru ia melengos kesamping, dengan dingin ia membentak.
"Besar amat nyalimu, berani sekali membunuh orang dan merampas tanda pengenal
dalam wilayah yang dikuasai ketua kami. IHemm, setelah hari ini berjumpa dengan
tuan putrimu, akan kutuntut keadilan darimu"
31 TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Gak In Ling adalah seorang pemuda tinggi hati, mendengar ucapan itu kontan saja
ia naik pitam. "Hm Meskipun tanda pengenal Nirwana disegani oleh setiap umat persilatan
dikolong langit." katanya sambil mendengus dingin, "tetapi dalam pandangan aku
orang she Gak, benda itu tidak lebih hanya suatu permainan anak-anak. Aku ingin
bertanya, apa sebabnya engkau lancarkan serangan untuk melukai diriku ?"
"Hee.... hee hee ketahuilah bahwa jarum berwarna biru tadi adalah jarum beracun
tanda peringatan dari ketua kami"
"Jarum beracun ?" naps u membunuh yang tebal tiba-tiba melintas diatas biji
matanya yang jeli. "Apa dosaku dan permusuhan apa yang pernah diikat antara kita
berdua " Mengapa engkau begitu tega untuk melukai aku dengan jarum beracun " Nona, engkau
mengira bahwa aku tidak berani membinasakan pula dirimu?" Sambil berkata dia
siapkan telapaknya didepan dada dan menghimpun tenaga dalam yang di-milikinya.
Ucapan Gak In Ling yang dingin dan ketus mengejutkan hati dara baju hijau itu,
air muka-nya berubah hebat dan ia mundur dua langkah kebelakang.
"Kalau engkau berani, ayoh coba turun tangan-" ia berteriak. Keputusan yang
diambil oleh gadis itu tidak mengejutkan hati Gak In Ling, sebaliknya keempat
orang dayang yang mengetahui tabiat gadis itu jadi tercengang, pikirnya.
"Aneh benar... kenapa watak tuan putri pada hari ini bisa berubah sama sekali?"
Beberapa kali Gak In Ling angkat telapak tangannya tapi setiap kali diurungkan
niatnya, karena bagaimanapun juga pemuda ini merasa diantara mereka tak pernah
terikat oleh dendam sakit hati apapun juga.
32 TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Akhirnya ia menghela napas panjang dan berkata. "Nona, bagaimana kalau
kukembalikan tanda pengenal ini sebagai ganti untuk mendapatkan obat pemunah ?"
"Bukankah engkau hendak membinasakan diriku ?" ejek dara baju hijau itu kembali.
"Ayo bunuhlah.... kenapa tidak berani membunuh ?"
Gak In Ling tertawa tawa. "Diantara kita berdua toh tak pernah terikat oleh
dendam atau sakit hati apapun juga ?"
"Aku tidak membawa obat pemunah, asal dalam dua tahun engkau bisa bertobat dan
tidak melakukan pembunuhan yang sadis lagi, ketua kami tentu akan mengutus orang
untuk menghadiahkan obat pemunah tersebut kepadamu."
"Dua tahun ?" tanya Gak In Ling dengan wajah tertegun"Inilah berkat belas kasihan dari ketua kami yang cantik jelita" sambung salah
seorang di antara empat dayang itu dengan nyaring.
"Jika berganti dengan orang lain, mungkin engkau sudah tiada bernyawa sedari
tadi." Gak In Ling menengadah memandang bintang yang
bertaburan diangkasa, lalu pikirnya. "Tuan putri yang tidak pernah kujumpai ini
memang seorang yang welas asih, semoga saja dunia persilatan akan aman untuk
selamanya." ia berikan tanda pengenal Nirwana itu ketangan gadis baju hijau dan
berkata. "Tanda pengenalmu ini kukembalikan, dua tahun bagi aku Gak In Ling memang
kelebihan beberapa bulan, batas waktu yang kau berikan kepadaku sudah cukup
bagiku untuk menyelesaikan segala galanya . "
"oh..,..Jadi engkau adalah Gak In Ling?" ujar dara baju hijau dengan
terperanjat. "Benar, akulah orang she Gak."
33 TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
"Ketua kami ingin sekali berjumpa dengan dirimu, sekarang kau ikut dengan kami.
Mungkin detik itu juga dia akan berikan obat tersebut kepadamu." Dari balik nada
suaranya itu terdengar nada girangnya yang tak terhingga.
"Tidak" jawab Gak In Ling sambil menggeleng. "Bila kita berjumpa lagi lain
waktu, entah dalam gedung pembunuhan manakah pertemuan itu akan terjadi..."
Habis berkata ia buang tanda pengenal itu kearah seorang dayang yang berada
disisinya, lalu berjalan keluar dengan langkah lebar.
Dara baju hijau itu terperanjat, tiba-tiba ia memburu maju kedepan sambil
menegur. "Jadi engkau hendak membunuh orang lagi?"
"Dalam kehidupan aku Gak In Ling yang terbatas hanya dua tahun, membunuh orang
adalah tugas serta pekerjaanku yang terutama." jawab pemuda itu tanpa berpaling
lagi. Dengan gesit badannya melompat naik keatas tembok pekarangan kemudian lenyap
dibaui kegelapan- Dengan termangu-mangu dara baju hijau berdiri ditempat semula,
memandang bayangan punggung Gak In Ling hingga lenyap.
ia bergumam seorang diri. "Dua tahun-.. kehidupan yang terbatas dua tahun"
Tiba-tiba wajahnya yang bersemu merah berubah hebat, dengan terkejut serunya.
"Ah... jangan, jangan dia telah..."
Kepada empat orang dayang yang berada di sisinya ia berseru. "Ayo berangkat,
kita pulang kemarkas besar."
Dengan termangu-mangu keempat orang dayang itu
memandang sekejap kearah tuanputri, seakan-akan mereka telah memahami akan
sesuatu dengan cepat dayang itu menyusul dibelakang tuan putrinya berlalu dari
situ. ----ooo0dw0ooo---- 34 TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Dalam pada itu, setelah melompati pekarangan tembok yang tinggi, Gak In Ling
mencabut jarum beracun dari telapaknya, setelah memandang kembali kegedung besar
itu berangkatlah si pemuda menuju kedalam kota.
Belum jauh pemuda itu berlalu, tiba-tiba berkumandanglah serentetan bisikan
nyamuk disisi telinganya, terdengar orang itu berkata. "Gak-sicu, harap
berangkat kedalam hutan sebelah barat, aku ada persoalan yang hendak di
bicarakan dengan dirimu,"
Gak In Ling segera menghetikan langkahnya dan berpaling kearah sebelah barat.
Kurang- lebih lima puluh tombak dari gedung keluarga Gak terbentanglah sebuah
hutan yang lebar dan luas sekali, diam-diam sianak muda itu merasa terperanjat,
pikirnya. "Dari jarak lima puluh tombak orang itu bisa mengirim suara dengan begitu
jelasnya, hal ini menunjukkan bahwa tenaga dalam yang dimilikinya jauh diatas
kepandaian manusia sesat dari selatan maupun manusia aneh dari utara tapi
siapakah dia ?" Setelah mengambil keputusan didalam hati pemuda itupun menuju kearah hutan
disebelah barat. Ditengah kegelapan yang mencekam diseluruh jagad, dengan
cepatnya Gak In Ling telah tiba ditepi hutan belantara tersebut, dengan sorot
mata yang tajam ia segera memeriksa keadaan di situ.
Tapi suasana tetap sunyi dan tak nampak sesosok
bayangan manusia pun, tanpa terasa ia berteriak keras.
"Siapakah taysu " Ada urusan apa mencari aku ?"
"Omitohud Aku adalah Ku-Hud "jawaban yang nyaring muncul dari balik hutan kurang
lebih dua tombak dihadapannya. 35 TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
"Buddha Antik" Apakah dia belum mati?" pikir Gak In Ling dengan hati terkejut,
ia segera berpaling kearah mana asalnya suara tadi.
Dari belakang sebuah pohon raksasa yang amat besar kurang lebih dua tombak
dihadapan-nya, perlahan-lahan muncul seorang hwesio tua berjubah abu-abu yang
jenggotnya telah memutih semua, mukanya ramah dan sorot matanya lembut, bagi
siapapun yang memandang dirinya pasti akan beranggapan bahwa dia adalah seorang
padri suci yang welas-kasih.
Dengan langkah yang lembut dan perlahan hwesio itu berjalan mendekati sianak
muda dan berhenti kurang lebih lima depa dihadapannya.
"Taysu," ujar Gak In Ling kemudian sambil tertawa hambar,
"tingkah lakumu cukup membuat hati aku orang she Gak merasa terkejut " ucapan
kaku dan sama sekali tidak bersahabat.
"Gak sicu," seru hwesio tua itu dengan suara berat, "semua perbuatanmu dalam
gedung besar itu telah menggusarkan hati Sang Buddha yang maha suci."
Gak In Ling mendengus dingin, sorot mata nya yang tajam menyapu sekejap kearah
tangan kanan hwesio tua itu, dibalikjubah yang panjang ia tidak menemukan lengan
tersebut...... rupanya padri itu sengaja menyembunyikan lengannya atau memang
buntung. Maka jawabnya dengan lirih. "Siapa berani berbuat kejahatan dia harus menerima
pembalasannya, apa yang terjadi didalam gedung itu hanya merupakan akibat dari
perbuatan mereka sendiri."
"Oooh....jadi kematian Tiang- kang Sam-kiatpun dikarenakan perbuatan yang mereka
laku kan sendiri ?" desak hwesio tua itu lebih jauh dengan wajah serius.
36 TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
"Sedikitpun tidak salah "jawab Gak in Ling sambil tertawa dingin.
"Bolehkah aku tahu sebab-sebabnya ?"
"Tentang soal itu maafkan aku, rahasia ini belum dapat kuceritakan kepadamu
"jawab sang pemuda tegas.
Sekali lagi satu ingatan berkelebat dalam benak hwesio tua itu, tiba-tiba ia
bertanya. "Gak sicu, apakah engkau bernama In Ling?"
"Bukankah taysu telah mengetahuinya" Kenapa harus ditanyakan kembali ?"
"Gak sicu, engkau selalu memakai baju hitam dengan kegagahan yang luar biasa,
orang kang ouw telah mengetahui akan dirimu itu, maka setelah kutemui dirimu
tadi maka akupun menduga bahwa engkau adalah orang yang sedang kucari ternyata
benar." "Taysu, ada urusan apa engkau mencari aku orang she Gak
" Apakah dikarenakan urusan dalam gedung besar itu." kata Gak In Ling sambil
melirik kembali tangan kanan hwesio tua itu.
Budha Antik berpikir sebentar. tiba-tiba ia menggeleng.
"Semula aku memang mempunyai tujuan demikian, tapi sekarang aku sudah
membataikan niatku itu, siapa berani berbuat dia harus menanggung resikonya
Meskipun perbuatan sicu terlalu kejam dan tak kenal prikemanusiaan, tetapi
sebelum aku mengetahui sebab-sebabnya aku tak ingin mengambil tindakan yang
gegabah. Aku hanya berharap Gak sicu suka cepat-cepat tinggaikan daratan
Tlonggoan, sebab orang lain belum tentu akan sesabar diriku."
"Siapa orangnya yang taysu maksudkan itu" Bolehkah aku tahu ?"
---ooo0dw0ooo--- 37 TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Jilid 2 "DUA orang gadis aneh yang tak pernah ribut dari dunia persilatan "
"Salah satu diantaranya bukankah gadis suci dari Nirwana
?" seru Gak In Ling dingin.
Setelah berhenti sebentar, lanjutnya. "Aku sama sekali tidak bermaksud untuk
ribut atau merebut kekuasaan dengan mereka."
"Engkau telah mengacau dan mengganggu ketenangan dunia persilatan, membuat orang
jadi tak tenang dan merasa kuatir terus, menurut anggapanmu apakah mereka
bersedia melepaskan dirimu dengan begitu saja ?" Gak In Ling tertawa tawa.
"Melepaskan diriku atau tidak aku orang she Gak takkan menggubris, yang jelas
setiap orang yang kucari tak ada kemungkinan untuk hidup lebih lanjut dikolong
langit ini." Mendengar perkataan itu hwesio tua ini terperanjat, air mukanya agak berubah
tapi hanya sebentar saja telah lenyap kembali, dengan suara hambar sengaja ia
bertanya. "Gak sicu, apakah engkau bersedia mengetahui siapakah perempuan kedua yang
kumaksudkan itu ?" "Lebih baik kita tidak usah membicarakan tentang masalah ini." tukas sang pemuda


Telapak Setan Karya Khu Lung di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

dengan cepat, setelah berhenti sebentar tiba-tiba ia berkata lagi dengan suara
dalam. "Taysu, orang she Gak ada satu permintaan, apakah taysu dapat mengabulkan
?" Sekali lagi air muka hwesio tua itu berubah hebat, sesudah ragu-ragu sebentar,
katanya. "Asal aku bisa melakukan permintaanmu itu pasti akan kupenuhi, katakanlah, apa
permintaan sicu itu."
38 TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
"Aku orang she Gak ingin sekali melihat tangan kanan taysu itu"
Sepasang mata hwesio tua yang semula tertutup tiba-tiba melotot besar, sinar
yang tajam bagaikan pisau menatap wajah pemuda itu tanpa berkedip. diatas
wajahnya yang tenang dan ramah terlintas napsu membunuh yang amat tebal.
Hal ini menunjukkan bahwa ucapan dari Gak In ing telah menyinggung perasaannya,
atau telah menyinggung rahasia hatinya. Sambil melangkah maju kedepan padri itu
beerseru. "Bolehkah aku mengetahui lebih dahulu, apa maksud Gak sicu ingin melihat lengan
kanan ini ?" "Apakah taysu tidak bersedia ?" jawab Gak In Ling dengan sorot mata tajam pula,
"Toh pekerjaan ini terlalu gampang dan bisa dilakukan oleh siapa pun."
"Hmm, engkau menaruh curiga bahwa aku merupakan orang-orang yang harus menerima
akibat dari perbuatanku seperti halnya dengan Tiang- kang Sam- kiat sekalian ?"
"Tentu saja aku berharap bahwa engkau bukanlah orang yang kumaksudkan itu ?"
hwesio tua itu segera tertawa dingin.
"Andaikata aku menampik permintaan dari sicu ?"
"Menampik ?" napsu membunuh melintas di atas wajah Gak In Ling, tiba-tiba ia
menghela napas panjang dan
melanjutkan- "Ha.... haa Buddha Antik, setelah aku orang she Gak punya keinginan untuk
melihat lengan kananmu. Maka engkau tak akan bisa menampiknya kembali "
Perlahan-lahan ia maju kedepan dan mendekati Buddha Antik tersebut.
Napsu membunuh menyelimuti seluruh angkasa, dengan pandangan tajam Buddha Antik
menatap wajah musuhnya 39
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
tanpa berkedip. lalu ejeklnya sinis. "Engkau yakin bisa menunjukkan keinginan mu
itu" Hawa murni secara diam-diam dihimpun ke dalam tubuh dan siap melancarkan
serangan, rupanya hwesio tua ini sudah terbakar hatinya oleh napsu membunuh.
"Boleh coba saja "jawab Gak In Ling sambil maju kedepan-Tiba-tiba ia membentak
keras, dengan jurus kim liong-tam-jiu atau naga emas menunjukkan cakar
mencengkeram bahu Buddha Antik, gerakannya cepat mengejutkan, bayangan manusia
berkelebat lewat dan tahu-tahu serangannya sudah mengancam tiba.
Buddha Antik tak menyangka kalau Gak In Ling dengan usianya yang masih begitu
muda ternyata mempunyai ilmu silat yang luar biasa sekali, hatinya tercekat dan
segera mendengus dingin, badannya bergeser setengah depa kesamping, telapak
tangan kanan dilancarkan ke muka dari arah samping, dengan jurus Kim-kong-ciangsi atau Malaikat sakti turun kebumi, dihantamnya dada pemuda itu dengan keras.
Angin pukulan menderu- deru bagaikan gulungan ombak di tengah samudra dengan
dahsyatnya menghantam datang, tempat yang diancam adalah jalan darah kematian
didepan dada Gak In Ling, rupanya padri itu hendak membinasakan lawannya dalam
sekali gebrakan. Menyaksikan serangannya mengenai tempat kosong, Gak In Ling segera menyadari
bahwa ilmu silat yang dimiliki Buddha Antik sangat lihay, hatinya amat
terperanjat dan kaki kanannya buru-buru menutul tanah untuk putar badan, dengan
jurus ci-au-huang-liong atau membolak-balik naga kuning, dia balas menghantam
dada Buddha Antik, gerakan tubuhnya tak kalah cepatnya dari serangan lawan
danjurus serangan yang digunakan aneh sekali.
40 TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Dari serangan yang dilancarkan sianak muda itu untuk menyambut datangnya ancaman
dengan keras lawan keras, Buddha Antik tahu bahwa Gak In Ling pasti tak dapat
menghindarkan diri lagi dan terpaksa harus berbuat begitu, melihat musuhnya yang
baru berusia enam atau tujuh balas tahun padri ini merasa tenaga dalamnya pasti
akan jauh lebih sempurna daripada pihak lawan-Napsu membunuh segera memancar
keluar dari balik mata hwesio tua itu, hawa pukulan yang dipancarkan keluar dari
balik telapaknya segera diperlipat ganda.
Blaaam Empat telapak saling beradu satu sama lainnya
menimbulkan suara ledakan yang amat dahsyat, gulungan tanah dan pasir memancar
setinggi puluhan tombak dari permukaan tanah, ranting pohon putus daun
berguguran, suasana jadi kacau seakan-akan baru saja tertimpa bencana angin
topan-Ditengah getaran keras, Buddha Antik secara beruntun mundur empat langkah
kcbelakang dengan sempoyongan, darah panas dalam dadanya bergolak keras,
sepasang lengannya jadi kaku dan hatinya amat terkejut, pikirnya.
"luar biasa sekali , tidak dinyana dengan usianya yang begitu muda ternyata dia
memiliki tenaga dalam yang begitu sempurna entah bagaimana caranya dia melatih
diri hingga mencapai taraf begitu tinggi...."
Tanpa terasa dia angkat kepala dan memandang kearah lawannya, tapi dengan cepat
hatinya terasa makin terkesiap.
Tampak pada permukaan tanah dimana Gak In Ling berdiri terteralah sepasang
telapak kaki yang membekas dalam diatas tanah, jelas pemuda itu hanya terdorong
mundur satu langkah saja ke belakang, dan dari sini pula menunjukkan bahwa
tenaga dalamnya jauh lebih sempurna dari padri tua itu. Gak In Ling tertawa
seram, katanya. 41 TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
"Buddha Antik, aku orang she Gak tidak ingin membunuh orang tanpa dasar alasan
yang kuat, seharusnya engkau harus tahu diri."
Buddha Antik tertawa seram, setelah menyapu sekejap sekeliling tempat itu,
katanya. "Gak In Ling, aku rasa orang yang takkan lolos dari kematian bukanlah aku
melainkan diri mu sendiri."
Dari perubahan wajah Buddha Antik, sianak muda itu segera merasa mendapat suatu
ftrasat tetapi diapun merasa firasat itu tidak terlalu jelas, karena dengan
ketajaman pendengarannya ia sama sekali tidak mendengar suatu apapun di sekitar
sana. "Buddha Antik, engkau jangan memaksa aku orang she Gak untuk melakukan tindakan
sadis...." seru pemuda itu, langkahnya tetap tenang dan semakin maju kedepan
sementara naps u membunuh kian menebal menyelimuti wajahnya.
Sejak bentrokan yang terjadi belum lama berselang, Buddha Antik lebih menyadari
bahwa tenaga dalam yang dimiliki Gak In Ling jauh di atas kepandaiannya, ia tak
berani mandah bila diserang lagi.. Sebelum pemuda itu melancarkan serangan
mautnya, ia membentak keras dan melancarkan pukulannya lebih dahulu.
Sekarang ia sudah tahu bahwa pemuda di hadapannya adalah musuh yang tangguh, ia
tak berani gegabah, lengan bajunya yang lebar bergetar tiada hentinya mengirim
hembusan angin tajam, dalam waktu singkat ia telah melepaskan tujuh pukulan dan
tiga tendangan maut. Terasalah dari empat arah delapan penjuru muncul
bayangan telapak dari Buddha Antik, angin serangan sambung-menyambung tiada
hentinya membuat orang sukar untuk membedakan mana serangan yang sebenarnya dan
mana serangan palsu. 42 TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Angin pukulan menderu bagaikan pisau yang membelah batu kurang membuat badan
yang terhembus terasa sakit bagaikan disayat, hal ini membuktikan bahwa padri
tua ini sudah dibikin terkejut oleh kelihayan musuhnya.
Napsu membunuh memancar keluar dari balik mata Gak In Ling, ditengah dengusan
dingin diapun melancarkan serangan untuk menyambut datangnya ancaman itu.
Bayangan hitam berkelebat lewat, tahu-tahu tubuh pemuda itu lenyap dari
pandangan, kemudian iapun melancarkan tujuh buah pukulan dan lima kali tendangan
untuk menyumbat datangnya semua ancaman dari padri tua tersebut.
Buddha Antik mulai gelisah dan tidak tenang hatinya menyaksikan seranganserangannya tidak mendatangkan hasil, gerakan jurusnya segera berubah, jurusjurus ampuh dari ilmu pukulan Kim-kong-ciang meluncur keluar tiada hentinya.
Dalam sekejap mata kedua orang itu sudah saling
menyerang sebanyak lima puluh jurus lebih akan tetapi menang atau kalah masih
sukar untuk ditentukan-Tiba-tiba dari balik pepohonan disekeliling tempat itu
muncullah belasan orang manusia baju merah yang
berkerudung kain merah pula, selangkah demi selangkah mereka mendekati
gelanggang dimana kedua orang jago lihay itu sedang melangsungkan pertarunganDari posisi serta gerakan mereka yang mengepung seluruh gelanggang pertarungan
itu, bisa ditarik kesimpulan bahwa jebakan ini telah dipersiapkan sebelumnya
oleh orang-orang itu dengan rencana yang rapi.
Dalam pada itu pertarungan yang sengit antara Gak In Ling melawan Buddha Antik
telah mendekati seratus gebrakan, meskipun menang kalah belum bisa ditentukan
tetapi dari keganasan jurus serangan yang dipancarkan serta perubahan 43
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
gerakan yang dilakukan mereka berdua, jelas kelihatan bahwa Buddha Antik sudah
terdesak dibawah angin-Sambil melangsungkan pertarungannya yang seru dengan
mengirim pukulan-pukulan mematikan, Gak In Ling
memperhatikan terus telapak kanan Buddha Antik, tetapi selama ini belum pernah
ia saksikan padri tua itu mengeluarkan telapak kanannya dari balik jubah
lebarnya. Dalam waktu singkat tiga puluh jurus kembali telah lewat, diatas wajahnya yang
merah mulai dibasahi oleh keringat sebesar kacang kedelai, biji matanya yang
jeli mengerling tiada hentinya disekeliling tempat itu.
Sementara itu rombongan manusia berkerudung merah yang mengepung sekeliling
gelanggang telah mencapai kurang lebih dua puluh tombak dari tempat
berlangsungnya pertarungan itu, namun mereka masih tetap menyembunyikan dirinya
di balik pohon dan tak seorang pun yang unjukkan dirinya.
Suatu ketika telinga Gak In Ling yang tajam berhasil menangkap suara langkah
mereka yang lirih, hatinya kontan terkesiap. Dan sekarang diapun sudah tahu apa
sebabnya Buddha Antik melirik tiada hentinya sekitar tempat itu, rupanya ia
telah menyiapkan orang disitu
Agaknya Buddha Antik sudah mendengar pula suara
langkah kaki yang lirih tadi, sorot mata tajam segera memancar keluar dari
kelopak matanya, mendadak ia membentak keras, dengan jurus Kim-kong-hu-mo atau
Malaikat sakti tundukkan iblis, dia punahkan serangan Gak In Ling yang sedang
menggunakan jurus ci-te-cian-li atau tanah merah seribu li, kemudian sepasang
kakinya menjejak tanah dan meloncat kearah mana berasalnya suara tadi.
Gak In Ling sama sekali tidak melakukan pengejaran, sanbil menarik kembali
serangannya dia berpaling kearah hutan dan berseru.
44 TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
"Kedatangan kalian semuanya, toh bertujuan pada diriku, mengapa setelah sampai
disini tidak berani unjukkan diri ?"
Dalam pada itu Buddha Antik telah menghentikan pula gerakan tubuhnya sewaktu
menyaksikan Gak In Ling tidak melakukan pengejaran, tindakan pemuda itu jauh
diluar dugaannya, hal ini membuat padri tua itu merasa bukan saja ilmu silatnya
jauh lebih lihay daripada dirinya, kecerdikan pemuda itupun tidak berada
dibawahnya karena itulah keinginannya untuk melenyapkan pemuda tersebut dari
muka bumi bertambah semakin tebal.
Perkataan dari Gak In Ling begitu diutarakan keluar, dari dalam hutan segera
bermunculan belasan orang manusia berkerudung merah yang dengan cepat mengepung
sianak muda itu rapat-rapat.
Dandanan dari manusia-manusia berkerudung merah itu tidak jauh berbeda dengan dandanan dari
Pembantai manusia bertangan seribu yang pernah muncul dalam gedung keluarga Gak.
satu hal membuat Gak In Ling tak habis mengerti yakni ia tak habis tahu
persengketaan serta permusuhan apakah yang terikat antara dia dengan mereka,
sehingga orang-orang itu ada maksud menghabisi jiwanya.
Dengan pandangan yang tajam pemuda itu menyapu
sekejap sekeliling tempat itu kemudian menegur.
"Aku dengan saudara sekalian tidak pernah saling kenal dan tidak pernah saling
bertemu, ada urusan apa kalian datang mencari diriku ?"
"Melenyapkan engkau untuk menutup bacot anjingmu"
jawab seorang manusia berkerudung merah dihadapannya sambil tertawa dingin.
"Melenyapkan aku untuk menutup mulutku?" ulang pemuda she Gak dengan keheranan,
walaupun dalam hati amat mendongkol namun hawa gusarnya dipaksa tetap bertahan
didalam dada. 45 TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Manusia berkerudung merah itu tertawa seram, katanya.
"Hah... . hah ... hah akhirnya toh pada malam ini engkau bakal mati, toa-ya tak
ada halangannnya untuk memberitahukan kepadamu, peristiwa yang terjadi digedung sebelah depan sana tadi
sebenarnya bertujuan untuk mamancing dua harimau saling bertempur, siapa tahu
rencana kami telah terlihat olehmu."
"Lalu siapakah kalian?" dengan pikiran yang semakin bingung pemuda itu bertanya.
"Tibet....." Belum sempat orang itu menyelesaikan kata katanya, Buddha Antik yang berada
dalam hutan telah memperingatkan dengan suara dingin. "Sahabat, terlalu banyak
yang engkau katakan "
Manusia berkerudung merah itu kaget dan segera
menghentikan kata-katanya, sesaat kemudian ia berkata lagi dengan ketus.
"Tentang persoalan yang lain, lebih baik kau tanyakan saja setelah berjumpa
dengan raja akhirat nanti "
Pada dasarnya memang Gak In Ling tiada bermaksud untuk mencampuri urusan dunia
persilatan, maka ia tidak bertanya lebih jauh, sambil tertawa seram ujarnya.
"Haah.... haah.... haah... apakah kalian punya keyakiaan bisa membinasakan aku
orang she Gak ditangan kalian semua
?" "Hee hee..... hee..... kalau tidak percaya, apa salahnya untuk mencoba sendiri?"
Sambil tertawa dingin manusia berkerudung merah itu segera menerjang kedepan,
dengan jurus Ban-li-nui-hong atau pelangi terbang selaksa li, orang itu
membentuk gerakan setengah busur di angkasa kemudian laksana kilat membacok 46
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
batok kepala pemuda musuhnya, gerakan dan jurus
serangannya aneh serta jarang ditemui dalam persilatan.
Sekilas memandang, Gak In Ling segera mengetahui bahwa jurus serangan yang
dipergunakan orang itu bukanlah berasal dari daratan Tionggoan, hatinya jadi
tertegun. Dalam sekejap mata serangan dahsyat itu telah berada didepan mata, Gak In Ling
amat gusar dan segera hardiknya.
"Bangsat!! Rupanya engkau sudah bosan hidup "
Dengan jurus Mo-ya-cian-li atau gurun liar seribu li, laksana kilat dia sambut
datangnya ancaman itu. "Blaaam " bayangan merah menyambar lewat, perawakan tubuh orang itu yang tinggi
besar segera mencelat sejauh satu tombak lebih termakan oleh gulungan angin
puyuh, ketika mencapai tanah buru-buru dia gunakan gerakan ikan lei-hi meletik
dan loncat bangun dari tanah.
Sekali lagi Gak In Ling dibikin terperanjat oleh ketangguhan musuhnya, walaupun
dalam serangan barusan ia hanya menggunakan tenaga sebesar delapan bagian, namun
orang itu bisa bertahan diri sehingga tak sampai terluka, hal ini menunjukkan
bahwa tenaga dalam yang dimiliki orang ini amat sempurna.
Demikian pula keadaan dari manusia-manusia berkerudung merah itu, ketika mereka
saksikan rekannya itu terhantam sampai terpental sejauh itu oleh serangan Gak In
Ling, rasa kaget dan tercekat dengan cepat menyelimuti hati mereka semua
Diiringi bentakan keras orang-orang itu segera
menghimpun segenap kekuatan yang dimilikinya, kemudian selangkah demi selangkah
maju mendekati sianak muda itu.
Gak In Ling sendiri lama kelamaan jadi mendongkol juga setelah dirinya didesak
lawan, dengan nada menyeramkan ia berseru.
47 TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
"Manusia tiada maksud mencelakai harimau, rupanya sang harimau ada maksud
mencelakai orang hmm, kalianjangan salahkan diriku kalau aku bertindak kejam "
Hawa murni yang amat sempurna segera di himpun kedalam telapak tangannya yang
putih bersih perlahan-lahan berubah jadi semu merah dan akhirnya jadi merah
membara. Manusia berkerudung merah yang kena di hantam sampai mencelat tadi dendam sekali


Telapak Setan Karya Khu Lung di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

terhadap musuhnya, melihat pemuda itu sudah bersiap sedia, ia segera membentak
keras. "Kawan-kawan, ayo serbu Mari kita cincang bajingan ini."
Belasan sosok bayangan merah segera menerjang maju kedepan, deruan angin pukulan
dengan hebatnya menghajar tubuh anak muda itu.
"Hmm, bajingan yang tak tahu diri, rupanya kalian semuanya sudah bosan hidup "
terlak Gak In Ling gusar.
Sepasang telapaknya segera diayunkan ke muka silih berganti, cahaya merah yang
amat menyilaukan mata segera meluncur keluar keudara dan menyelimuti daerah
seluas beberapa puluh tombak disekeliling tempat itu.
"Aah telapak maut ?" tiba-tiba Buddha Antik menjerit kaget.
Pada waktu Buddha Antik menjerit kaget, saat itu pula belasan orang berkerudung
merah sedang kehilangan jejak dari Gak In Ling, tanpa sadar mereka angkat kepala
keatas. Kontan saja hati mereka amat terkejut dan sukma serasa melayang tinggalkan raga
setelah menyaksikan cahaya merah yang amat menyilaukan mata menyelimuti diatas
batok kepala mereka pada jarak-yang hanya setengah depa. "Aaah, telapak maut ?"
jerit orang-orang itu dengan amat terkejut.
"Telapak maut ?"
---ooo0dw0ooo--- 48 TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Kepanikan timbul diantara para jago berkerudung merah, mereka berusaha untuk
melarikan diri dari ancaman maut yang sudah berada didepan mata, tapi sayang
sekali usaha mereka ini di lakukan sedikit terlambat.
Jeritan ngeri yang mengerikan dan menyayatkan hati bergema membumbung tinggi
keangkasa, memecahkan kesunyian yang mencengkam seluruh hutan belantara ditengah malam buta itu dan
mendirikan bulu roma siapa pun yang mendengarnya.
Kutungan lengan dan kaki berserakan di mana-mana, darah segar berhamburan
menodai daerah seluas beberapa tombak disekitar tempat itu, mayat bergelimpangan
dimana-mana dan keadaan nampak ngeri sekali.
Dari belasan orang manusia berkerudung merah yang melancarkan setangan gabungan,
tak se-orang manusia pun yang berhasil meloloskan diri dari ancaman bahaya maut
itu. Gak In Ling sendiri dengan senyuman yang sadis
tersungging diujung bibir perlahan-lahan melayang turun kembali keatas permukaan
tanah, begitu tenang wajahnya membuat orang tak bisa menduga apa yang sedang
dipikirkannya. Buddha Antik dengan pikiran termangu-mangu
menyaksikan mayat dari anak buahnya bergelimpangan diatas tanah, dalam hati
merasa bersyukur karena sewaktu bertarung melawan dirinya pemuda itu tidak
sampai mengeluarkan ilmu telapak mautnya, kalau tidak, mungkin dia pada saat ini
sudah menggeletak diatas tanah sebagai mayat.
Dengan pandangan mata yang tajam Buddha Antik
menatap wajah Gak In Ling tanpa berkedip. sementara tubuhnya perlahan-lahan
melangkah mundur dengan ketakutan-Tiba-tiba satu ingatan berkelebat didalam benaknya, ia berpikir.
49 TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
"Apa salahnya kalau kupancing bajingan cilik ini ketempat itu, agar bisa
kupinjam kekuatannya untuk melenyapkan bangsat ini dan muka bumi?"
Setelah mempunyai rencana tersebut, dengan cepat
tubuhnya meloncat mundur sejauh beberapa puluh tombak dari tempat semula.
Gak In Ling sendiri walaupun di luaran dia nampak tenang, padahal batinya sedang
bergolak keras, wataknya yang ramah membuat ia merasa tidak sepantasnya untuk
membinasakan semua orang berkerudung merah itu, karena pikirannya tidak tenang
maka untuk sementara waktu Budha Antik sudah terlupakan olehnya.
Sementara ituBuddha Antik telah mengundurkan diri sejauh dua puluh tombak lebih,
dalam hati kecilnya ia berpikir.
"Dari tempat ini menuju kesitu jaraknya hanya dua puluh li lebih sedikit,
sekalipun gerakan tubuh Gak in Ling lebih cepatpun, dalam jarak dua puluh li
belum tentu ia bisa melampaui jarak antara diriku dengan dia sejauh dua puluh
tombak ini " Berpikir sampai disini, senyuman licik yang menyeramkan terlintas diatas
wajahnya, ia putar badan dan sengaja mendepakkan kakinya keatas tanah, kemudian
dengan cepatnya dia melayang menuju kearah timur.
"Ploookk " suasa benturan nyaring menyadarkan-lamunan sianak muda itu, dengan
cepat Gak In Ling angkat kepala, setelah dilihatnya Buddha Antik telah berada
kurang lebih dua puluh tombak jauhnya, ia segera membentak nyaring.
"Bangsat Engkau hendak lari kemana ?"
Dengan cepat pemuda itu enjotkan badan dan mengejar dari arah belakang dengan
hebatnya. Sementara itu bulan telah condong kearah barat, waktu menunjukkan sekitar
kentongan keempat. 50 TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Dengan kecepatan gerak dari Gak In Ling tidak selang beberapa saat kemudian ia
telah mengejar keluar dari hutan belantara itu, dari kejauhan dia lihat Buddha
Antik sedang lari terbirit-birit disebelah depan-Sambil mengejar pemuda itu
membentak dengan gusar. "Buddha Antik, kendatipun engkau kabur kelangit barat, aku orang she Gak
bersumpah untuk mengejar dirimu sampai dapat."
Hawa murni disalurkan makin hebat, kecepatan gerakanpun makin meningkat,
tampaklah sesosok bayangan hitam bagaikan sambaran kilat yang membelah angkasa
mengejar padri tua itu. setanakan nasi kemudian, kedua orang itu sudah berada sejauh lima li dari tempat
semula, jarak diantara merekapun dari dua puluh lima tombak menyusut menjadi
lima enam belas tombak belaka.
Dengan sekuat tenaga Buddha Antik kabur menuju
kesebuah bukit kecil disebelah dalam, sepanjang jalan terdapat banyak tempat
yang bisa digunakan olehnya untuk menyembunyikan diri atau kabur dari pengejaran
lawan, akan tetapi tempat-tempat itu dilewatkan dengan begitu saja dari sini
bisa ditarik kesimpulan bahwa ia memang mempunyai rencana-rencana tertentu.
Sayang sekali pada waktu itu Gak In Ling sedang diliputi oleh kegusaran yang
berkobar-kobar, sehingga semua tanda yang mencurigakan itu tidak sampai
diperhatikan olehnya. Dalam waktu singkat dua tiga li telah dilewati kembali, di sebuah puncak bukit
tiba-tiba muncul sebuah kuil kuno yang megah dan kokoh Buddha Antik kabur menuju
kearah kuil itu. Jarak diantara mereka berdua kini sudah tinggal kurang dari sepuluh tombak. Gak
In Ling tertawa seram, serunya.
"Buddha Antik, akan kulihat engkau akan kabur kemana ?"
51 TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Dari suaranya yang terpancar keluar dari mulut sianak muda itu, Buddha Antik
mengetahui bahwa jarak antara dia dengan Gak In Ling sudah tinggal kurang dari
sepuluh tombak. saking ngeri dan takutnya keringat dingin mengucur ke luar
membasahi tubuhnya, dia tarik napas panjang-panjang dan mengerahkan segenap
kekuatan yang dimilikinya untuk kabur menuju kedalam kuil.
Kuil kuno yang berada dihadapannya kian lama kian bertambah dekat, sambil tetap
melakukan pengejaran Gak In Ling memperhatikan sekejap bangunan kuil yang berada
dihadapannya, ia lihat kuil tersebut masih kokoh dan sama sekali tidak nampak
terbengkalai, hanya pintu kuil tadi sudah lenyap dari tempat semula. Satu
ingatan berkelebat dalam benaknya, pikir pemuda itu.
"Jangan-jangan didalam kuil ini Buddha Antik telah menyiapkan jebakan bagiku "
Sementara otaknya masih berputar, jarak lima enam tombak diantara mereka berdua
telah berhasil ditarik lebih pendek lagi sehingga dua tombak belaka.
Gak In Ling sangat gelisah, ia membentak keras dan menggunakan jurus Jan-hongim-siang atau Naik angin pulang kembali, dia babat punggung padri tua itu keraskeras. Buddha Antik sebagai seorang jago kawakan yang sudah sering menghadapi musuh
tangguh, sedari tadi telah menduga bahwa Gak In Ling bakal melancarkan serangan
semacam itu ketika mendengar deruan angin tajam menyapu datang dari arah
belakang, buru-buru ia enjotkan badan nya sekuat tenaga dan melayang kedepanKetika angin pukulan yang dilancarkan si-anak muda itu menyerang datang, bukan
saja pukulan itu tidak sampai melukai tubuhnya, bahkan malah menambah kecepatan
gerak padri tua itu untuk menerjang masuk kedalam ruang kuil, menunggu pemuda
itu berhasil mengejar sampai di depan kuil 52
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
tersebut ia sudah menerobos masuk keruang tengah. Gak In Ling mendengus dingin,
serunya. "Sekalipun engkau sudah siapkan selaksa prajurit di tempat ini, aku orang she
Gak tak jeri " Hawa murninya disalurkan kedalam sepasang telapak.
kemudian selangkah demi selangkah berjalan masuk kedalam ruang kuil itu.
Setelah masuk lewat pintu, didalam terbentang sebuah halaman yang sangat luas,
tetapi karena tak pernah dirawat dan disapu maka rumput ilalang dan daun yang
berguguran memenuhi seluruh permukaan tanah membuat suasana
nampak mengenaskan- Tepat didepan halaman luas itu merupakan sebuah ruang tengah yang megah, Gak In
Ling memperhatikan sekejap sekeliling tempat itu, ia lihat dikedua belah sisi
ruang tengah itu merupakan sederetan kamar tamu yang pintu dan jendelanya
tertutup rapat, sarang laba-laba menyelimuti sekeliling tempat itu, hal ini
membuktikan bahwa Buddha Antik tak mungkin bersembunyi di-tempat itu.
Kecuali ruang tengah yang megah, tiada jalan lain menuju keruang dalam. Tanpa
ragu-ragu lagi Gak In Ling meloncat masuk kedepan ruang tengah dan dengan sekuat
tenaga mendorong pintu itu.
Kraak Pintu terbuka lebar, ternyata-pintu tidak terkunci dari dalam.
Dengan langkah lebar Gak In Ling menuju keruang tengah, ketika sorot matinya
menyapu sekejap sekeliling tempat itu, tiba-tiba ia tertegun dan berpikir
didalam hati. "Jangan-jangan kuil ini ada penghuninya."
Ruangan itu bersih dan bebas dari debu, pada sisi kedua belah dinding tembok
teraturlah dua deret lilin merah yang 53
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
amat besar dan masih baru, rupanya lilin-lilin itu baru diatur belum lama
berselang. Diatas meja sembahyang tepat ditengah ruangan
bersemayamlah sebuah patung Ji-lay-hud yang tingginya dua tombak^ sekeliling
patung tadi berderet pula delapan buah patung malaikat bermuka hijau, bertaring
dan menyeramkan sekali tampangnya.
Tempat hlo didepan meja sembahyangan telah
dilenyapkan, sedang dikedua belah meja disisinya tertancap pula dua buah lilin
raksasa berwarna merah yang besarnya bagaikan lengan-Makin memandang Gak In Ling
merasa semakin curiga, ia segera memeriksa sekeliling ruang itu, ia lihat setiap
sudut pintu yang terdapat di situ berada dalam keadaan terkunci dari luar,
kecuali itu tiada jalan keluar lainnya, hal ini semakin mencurigakan hatinya.
"Aaah.. ...jangan-jangan Buddha Antik memang tidak masuk kedalam kuil ini."
pikirnya di dalam hati. Dengan pandangan tajam dia awasi langit-langit ruangan tersebut, ia lihat pada
dinding di-atas patung raksasaJi-lay-hud terdapat sebuah lubang goa yang luasnya
lima depa, satu ingatan segera berkelebat dalam benaknya dan pemuda itu dan
bergumam. "Mungkinkah dari tempat itu ia bisa masuk keruang dalam kuil ini ?"
Dengan mengerahkan tenaga dalamnya, kaki kanan segera menjejak tanah dan
tubuhnya segera meloncat naik kearah lubang goa tersebut.
Baru saja Gak In Ling melayang naik kearah lubang goa tadi, tiba-tiba dari luar
kuil berkumandang datang suara dari empat orang dara muda, suaranya jelas dan
nyaring dan berasal dari pintu masuk kuil itu.
54 TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Gak In Ling segera menyusup masuk kedalam gua itu, tempat itu bersih dan kering
tapi tiada pintu lain yang menghubungkan ruang tengah dengan ruang belakang, hal
ini semakin membingungkan hatinya.
suara langkah berkumandang makin dekat, kali ini suara tersebut berasal dari
halaman tengah. Gak In Ling makin gelisah, pikirnya.
"Ditinjau dari suara yang berkumandang tadi, jelas yang datang adalah kaum
wanita, sebelum mendapat izin aku telah menerobos masuk keruang sembahyang orang
yang telah disiapkan, andaikata sampai diketahui oleh mereka aku tentu akan
kikuk dengan sendirinya. tapi akupun tak dapat keluar pada saat ini, apa dayaku
sekarang." Mendadak satu ingatan berkelebat lagi dalam benak pemuda she Gak itu, pikirnya
lebih jauh. "Bukankah Buddha Antik juga sudah masuk kedalam ruangan ini, aku tak bisa keluar
berarti diapun tak dapat keluar... tempat ini letaknya sangat tinggi, dari sini
justeru aku bisa mengawasi semua gerak-geriknya." berpikir sampai disini, ia
segera menarik pintu dan mengintip keluar lewat celah-celah yang terbuka.
Kraaak Pintu masuk ruang tengah dibuka orang, disusul masuklah dua orang
perempuan berusia setengah baya. Gak In Ling tertegun, pikirnya.
"Oooh rupanya yang muncul ditempat ini adalah jago-jago persilatan-"
Rupanya pada punggung kedua orang perempuan itu
masing-masing tersoren sebilah pedang panjang.
Setelah masuk kedalam ruangan, dengan cekatan sekali dua orang perempuan
setengah baya itu memasang api pada lilin raksasa yang tersedia dalam waktu
singkat semua lilin 55 TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
sudah dipasang dan diruangan itupunjadi terang benderang bermandikan cahaya.
Setelah menyelesaikan tugasnya, dua orang perempuan setengah baya itu
mengundurkan diri kembali dari ruangan dan menanti didepan pintu masuk dengan
sikap yang sangat hormat.
Gak In Ling seketika mengerutkan dahinya, ia berpikir.
"Waah jangan-jangan mereka sedang menantikan kedatangan seseorang."
Beberapa saat kemudian dari luar pintu muncul kembali dua orang nenek tua
berusia tujuh-puluh tahunan yang rambutnya telah beruban semua dan berwajah
serius. Kedua orang nenek tua itu mengenakan baju berwarna biru laut, pada masing-masing
bagian dadanya terukirlah seekor burung hong berwarna putih yang amat besar.
Setelah masuk kedalam ruangan, dua orang nenek tua tadi berjalan menuju kedua
belah sisi meja sembahyangan, mereka berdiri disitu dengan sikap yang jangat
hormat. Gak In Ling semakin keheranan, pikirnya lebih jauh.
"Jangan-jangan ditempat ini akan kedatangan seseorang yang kedudukannya jauh
lebih tinggi dan penting dari semua orang itu?"
Belum habis pemuda itu berpikir, dari luar pintu muncul kembali delapan orang
kakek tua berusia enam puluh tahunan, mereka masuk kedalam ruangan dan masingmasing berdiri dibawah kedua orang nenek tadi.
Kini dalam ruangan telah hadir belasan orang banyaknya, tetapi suasana masih
tetap hening, sunyi dan tak kedengaran sedikit suara-pun, suasana diliputi
kemisteriusan-Dengan cepat segenap perhatian Gak In Ling tertarik oleh
kemisteriusan serta keanehan yang menyelimuti tempat itu, 56
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
hampir saja ia melupakan diri Buddha Antik. Tiba-tiba dari halaman tengah
berkumandang datang suara seruan yang amat nyaring. "Pangcu tiba"
Belasan orang yang ada dalam ruangan segera bangkit berdiri dan bersikap dengan
hormat. Bayangan putih berkelebat lewat dari pintu luar, seorang gadis berbaju putih
bergaun putih dengan sulaman burung hong merah diatas dadanya masuk kedalam
ruangan diikuti empat orang dayang cantik yang bersulamkan burung hong putih
diatas dadanya. Gak In Ling berseru tertahan setelah menyaksikan
kemunculan dara cantik itu, pikirnya didalam hati.
"Aaaah sungguh tak nyana dikolong langit terdapat gadis yang begini cantik
jelita, jangan-jangan dia adalah salah seorang dari dua gadis aneh dari kolong
langit yang dimaksudkan Buddha Antik ?"
Menyukai yang indah adalah watak setiap manusia,
meskipun Gak In Ling merasa amat kagum atas kecantikan wajah gadis itu, akan
tetapi kekagumannya ini sama sekali tidak didasari pikiran yang sesat, bahkan ia
sama sekali tidak berharap bisa berjumpa dengan dirinya, karena dia tidak ingin
melibatkan dirinya dalam urusan dunia persilatan-Gadis itu mempunyai potongan
wajah bulat telur, alisnya panjang dan melengkung keatas, sepasang biji matanya
jeli dan bening, senyuman menghiasi bibirnya yang mungil hingga nampak sebaris


Telapak Setan Karya Khu Lung di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

giginya yang berwarna putih, begitu cantik dan menarik gadis itu sehingga boleh
dikatakan bagaikan bidadari yang baru turun dari kahyangan-Perlahan-lahan gadis
cantik baju putih itu masuk kedalam ruangan, biji matanya yaag jeli menyapu
sekejap kepermukaan tanah kemudian secara tiba-tiba ia mengangkat kepala dan memandang
sekejap kearah tempat persembunyiannya Gak In Ling, dengusan dingin segera 57
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
menggema memecahkan kesunyian, namun ia tetap
melanjutkan langkahnya menuju kemeja pemujaanDua orang diantara dayang cantik maju ke-depan
memasang lilin raksasa yang ada diatas meja pemujaan, sedang dua dayang lainnya
mengambil kursi dan permadani dari belakang meja tersebut
Setelah ambil tempat duduk. gadis cantik baju putih itu berkata dengan suara
dingin. "Gusur kemari Telapak-harimau-putih Tam Hong "
Nenek tua yang ada disebelah kanan memberi hormat, lalu dengan suaranya yang
melengking dan tajam ia berseru.
"Bawa masuk Telapak-harimau-putih Tam Hong kedalam ruangan "
Dari luar pintu kuil muncul seorang pria baju hitam, dikedua belah sisinya
mengikuti dua orang pria baju hijau yang membawa pisau belati.
Setelah masuk kedalam ruangan, pria baju hitam itu dengan pandangan ketakutan
melirik sekejap kesekeliling tempat itu, kemudian jatuhkan diri berlutut
dihadapan gadis cantik baju putih itu sambil ujarnya dengan nada gemetar.
"Tecu Telapak-harimau-putih Tam Hong memberi hormat kepada pangcu "
"Hmm, Tam Hong, apa yang hendak kau katakan lagi?"
tegur gadis baju putih itu sambil mendengus.
"Tecu mengaku salah, harap pangcu suka memberi kesempatan kepada tecu untuk
bertobat dan jadi manusia baru..."
"Hmm, engkau sebagai anggaota perkumpulan Thian-hong-pang, tak dapat menegakkan
keadilan dan kebenaran bagi umat persilatan, babkan berani melanggar pantangan
untuk berbuat zinah, jika aku ampuni jiwamu, lalu bagaimanakah tanggung jawabku
terhadap semua anggaota perkumpulan "
58 TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Bagaimana pula tanggung jawabku terhadap umat persilatan "
coba katakan " Mendengar ucapan itu Telapak-harimau-putih Tam Hong jadi ketakutan setengah mati
sehingga seluruh badannya gemetar keras. "Pangcu " rengeknya.
"Hmm, peraturan perkumpulan Thian-hong-pang tak bisa dirubah lantaran engkau
seorang." tukas gadis baju putih dengan ketus, setelah berhenti sebentar
bentaknya. "Tongcu bagian hukuman, dimana kau ?"
Nenek tua yang ada disebelah kanan segera tampil
kedepan dan memberi hormat.
"Hamba siap menantikan perintah " sahutnya.
"Bila ada anggaota berani berbuat zinah, apa hukumannya
?" seru gadis baju putih dengan wajah serius.
"Bunuh diri didepan patung pemujaan "
Setelah memberikan jawaban tersebut, dengan gerakan yang terlatih nenek tua itu
berpaling kearah dua orang pria yang memegang pisau belati didepan pintu, lalu
berseru. "Siapkan pisau hukuman "
Dua orang pria itu segera mengiakan dan maju kedepan, dua bilah pisau belati
tadi ditancapkan didepan Telapak-harimau-putih Tam Hong kemudian setelah memberi
hormat kepada ketuanya buru-buru mengundurkan diri dari ruangan-Dengan pandangan
ngeri dan ketakutan Tam Hong si
Telapak-harimau-putih memandang pisau belati yang berada dihadapannya, kemudian
berpaling kearah gadis baju putih dengan perasaan mohon balas kasihan, namun ia
hanya bisa memandang dan tak berani bicara lagi.
Menyaksikan tingkah laku orang itu, gadis baju putih segera menegur dengan suara
ketus. "Tam Hong, apa yang kau nantikan lagi?"
59 TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Dengan putus asa Telapak-harimau-putih menghela napas panjang, ia cabut pisau
belati di hadapannya dengan tangan gemetar, kemudian gumamnya lirih.
"Aiii sekali salah bertindak sepanjang masa merasa menyesal. Tam Hong mohon
pamit dari pangcu " Setelah memberi hormat pada gadis baju putih itu, pisau belati dalam
genggamannya segera ditusuk kedalam dadanya sendiri.
craaatt Percikan darah segar berhamburan diatas lantai, tubuh Tam Hong yang
berlutut diatas tanah perlahan-lahan membungkuk dan akhirnya terkapar diatas
tanah dalam keadaan tak bernyawa.
Semua jago yang berada dalam ruangan itu tetap bersikap tenang bahkan air muka
mereka sama sekali tak berubah, seakan-akan mereka tidak ada yang menggubris
atau tertarik oleh kematian dari Telapak-harimau-putih Tam Hong.
Lain halnya dengan Gak In Ling yang bersembunyi diatas patung pemujaan tersebut,
dengan hati kaget, pikirnya.
"Tidak kunyana gadis secantik ini ternyata memiliki hati yang begitu kejam dan
sama sekali tak kenal prikemanusiaan" Sementara itu gadis baju putih tadi telah menghela napas sedih, katanya.
"Gotong keluar jenasah Tam Hong dan kebumikan secara baik-baik, dari kelompok
Thian-hong-pang kita kembali kehilangan seorang anggota."
Tongcu bagian hukuman menerima perintah, ia segera memerintahkan dua orang pria
yang membawa pisau belati tadi untuk menggotong pergi jenasah dari Telapakharimau-putih Tam Hong dari dalam ruangan60 TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Menanti mereka telah berlalu nenek tua yang ada disebelah kiri baru maju kodepan
dan berkata. "Lapor pangcu, menurut penyelidikan dari murid bagian pemeriksa, dewasa ini
sudah ada tujuh orang petugas kita yang menemui ajalnya di-tangan anggaota
kelompok Yau-ti-lengcu, harap pangcu suka mengambil keputusan untuk melakukan
pembalasan-" Gadis baju putih mendengus dingin. "IHmm, Yau-ti-lengcu keterlaluan sekali,
besok engkau utus orang untuk memberi khabar kepadanya bahwa sepuluh hari
kemudian pada malam bulan purnama aku hendak menuntut keadilan darinya, suruh
dia datang menemui aku seorang diri"
"seorang diri" Apakah pangcu juga akan pergi seorang diri?"
Gadis baju putih mengangguk. "Mungkin kehidupanku dengan dirinya dikolong langit
menyebabkan dunia persilatan jadi tak aman dan selalu kacau, seandainya kami
berdua bersama-sama mati, mungkin dunia persilatan akan menjadi tenang dan tidak
akan terjadi pertikaian-pertikaian lagi."
"Pandangan hamba justru merupakan kebalikan dari pendapat pangcu." ujar nenek
yang ada disebelah kanan"Dunia persilatan bisa menjadi aman tenteram seperti saat ini, kesemuanya tidak
lain adalah berkat perlindungan dan kebijaksanaan dari pangcu, banyak kejadian
yang bisa kita jadikan bukti, aku rasa pangcu sendiripun telah mengetahui
semuanya." Tiba-tiba nenek yang ada disebelah kiri mengerling sekejap kearah nenek sebelah
kanan, kemudian alihkan pembicaraan ke masalah lain, katanya.
"Persoalan ini menyangkut keutuhan serta keamanan dunia persilatan, tentang
masalah itu bisa kita bicarakan lagi dikemudian hari secara seksama dan lebih
terperinci persoalan yang memusingkan kepala saat ini hingga mengakibatkan 61
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
ketidak tenangan dunia persilatan justeru menyangkut diri seorang pemuda yang
bernama Gak In Ling, bagaimanapun juga kita harus mencari akal untuk melenyapkan
orang ini dari mula bumi."
"Sekarang orang itu berada dimana ?" tanya gadis baju putih dengan wajah
tertegun setelah mendengar perkataan itu, dari nada ucapannya jelas diapun
memandang serius persoalan ini.
Gak ln Ling yang bersembunyi diatas patung pemujaan merasa terkejut, pikirnya.
"Apa sangkut pautnya antara aku orang she Gak dengan kalian" IHmrm...... kalau
sampai menjengkelkan hatiku, jangan salahkan kalau perkumpulan Thian- hong pang
pun akan kubasmi juga . "
Sementara itu nenek tua yang ada disebelah kiri telah berkata kembali.
"Malam ini baru saja ia membunuh cin-hway Ngo-gi dalam gedung keluarga Gak.
menurut pikiran hamba dia belum pergi terlalu jauh, sampai malam nanti
kemungkinan besar masih berada disekitar kota cin hway, bagaimana kalau sekarang
juga kita pergi mencari dirinya dan melenyapkan orang ini lebih dahulu ?"
"Begitupun boleh juga "jawab gadis baju putih sambil mengangguk.
"Kalau begitu silahkan pangcu pulang dulu kemarkas besar, biarlah hamba serta
tongcu bagian hukuman yang melayani dirinya."
"Hmm, kalau begitu kalian berdua harus hati-hati "
Melihat ketuanya hendak berlalu dari situ, nenek yang ada disebelah kanan segera
berseru. "Siapkan kereta untuk pangcu, kita pulang kemarkas "
62 TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
Tiba-tiba gadis baju putih itu membentak dengan nada dingin. "Tunggu sebentar "
"Pangcu, masih ada urusan ana lagi ?" tanya nenek tua itu dengan wajah tertegun.
Gadis baju putih itu tidak menjawab, perlahan-lahan ia berjalan menuju keruang
tengah, kemudian sambil menengadah menatap tempat persembunyiannya sianak muda ia menegur sambil tertawa
seram. "Jago lihay dari manakah yang ada disitu " Apa salahnya kalau turun kebawah dan
bertemu dengan kami ?"
Gak In Ling tertegun, ketika ia menengok kebawah maka terlihatlah semua jago
yang berada dalam ruangan telah membentuk posisi setengah lingkaran busur, dan
tepat sekali menyumbat jalan keluar lewat pintu ruangan, hatinya tercekat.
Gak In Ling sadar bahwa tempat persembunyiannya sudah ketahuan orang, tapi ia
tak tahu bagaimana caranya gadis baju putih itu dapat mengetahui
persembunyiannya, sebab sejak munculnya gadis itu dalam ruangan, pemuda Gak
merasa tak pernah menimbulkan sedikit Suarapun.
Perlahan-lahan Gak In Ling membuka pintu dan melongok keluar, kebetulan sekali
epasang mata gadis baju putih itu sedang menatap keatas tatkala sepasang masa
bertemu atu sama lainnya gadis itu merasa jantungnya berdebar keras, meskipun
raut wajahnya ama sekali tidak menunjukkan perubahan apapun, namun dalam hati
kecilnya ia berpikir. "Hmm, betapa tampannya pemuda ini."
---ooo0dw0ooo--- Para jago anggaota perkumpulan Thian- hong pang yang berada dalam ruangan itupun
seketika merasa pandangan matanya jadi silau, dan hampir bersamaan waktunya
mereka berseru didalam hati.
63 TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
"Sungguh tak nyana dikolong langit terdapat pemuda begini tampan wajahnya."
Dengan sikap yang angkuh Gak In Ling melayang turun keatas tanah, setelah
memberi hormat kepada gadis baju putih itu ujarnya hambar.
"Secara tidak sengaja aku telah sampai di-tempat ini karena sedang mengejar
seseorang, lagipula aku tak tahu kalau perkumpulan anda hendak mengadakan
upacara ditempat ini, jika kedatanganku telah mengganggu ketenangan kalian,
harap pangcu suka memberi maaf yang sebesar-besarnya."
Pemuda ini tidak ingin dirinya terlibat dalam masalah dunia persilatan, maka
ucapan tersebut diutarakan dengan sikap yang amat hormat.
Siapa tahu gadis baju putih itu segera mendengus dingin, bukannya menjawab, ia
malah sebaliknya bertanya.
"Engkau mengenakan pakaian baju hitam, berusia enam-tujuh belas tahunan, aku
rasa mungkin engkau adalah Gak In Ling yang bikin ketidak tenangan dalam dunia
persilatan belakangan ini, bukankah begitu ?"
Gak In Ling adalah seorang pemuda yang berwatak tinggi hati, melihat kekasaran
dara tersebut kontan ia naik pitam, tapi hawa amarahnya masih berusaha ditekan
dalam hati, sambil tertawa tawa dia menyahut. "Sedikit pun tidak salah, aku
adalah Gak In Ling" Para jago dari perkumpulan Thian-hong-pang jadi gempar setelah mengetahui
bahwasanya pemuda baju hitam yang berada dihadapaa mereka bukan lain adalah Gak
In Ling yang hendak mereka cari dan bunuh, semangat semua orang berkobar dan
tanpa terasa maju selangkah kedepan, kepalan siap dilancarkan melancarkan
serangan-Menyaksikan keadaan tersebut, untuk kedua kalinya Gak In Ling berusaha
untuk menekan hawa amarah yang membakar 64
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
dalam dadanya, sorot matanya berkilat dan sambil mendengus dingin ia berseru.
"Hmm, selamanya aku orang she Gak tidak pernah mengikat permusuhan atau
perselisihan apa pun dengan kalian orang-orang dari Thian-hong-pang, apa
sebabnya kalian bersikap demikian bermusuhan terhadap diriku ?" Gadis baju putih
itu tertawa dingin. "Tiang kang Sam- kiat apakah mati ditanganmu ?" tegurnya ketus.
Mengungkap tentang tiga jagoan dari sungai Tiang- kang tersebut, napsu membunuh
terlintas dalam mata sianak muda itu, ia maju selangkah kedepan dan balik
menegur. "Oooh, apakah Tiang- kang Sam- kiat itu adalah anggaota
perkumpulanmu ?" Suaranya begitu dingin dan menyeramkan bagaikan
hembusan angin dingin dari liang kuburan, membuat siapa pun yang mendengar
seketika merasakan bulu kuduknya pada bangun berdiri.
Gadis baju putih merasakan jantungnya berdebar keras, buru-buru ia alihkan sorot
matanya dari atas wajah pemuda itu kearah lain, perasaan aneh seperti ini baru
dialami olehnya pertama kali ini, dia sendiri merasa heran, apa sebabnya dia tak
berani menatap wajah lawan terlalu lama "
Beberapa saat kemudian gadis baju putih itu tertawa dingin dan menjawab.
"Meskipun tiga jagoan dari Sungai Tiang-kang bukan anggaota perkumpulan kami,
akan tetapi aku tidak mengijinkan ada orang yang berani mengganggu ketenangan serta kedamaian umat
persilatan yang berdiam diwilayah kekuasaanku "
Napsu membunuh yang menyelimuti wajah Gak In Ling perlahan-lahan pudar kembali,
ingin sekali pemuda ini 65
TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/
memberi penjelasan atas sebab sebabnya dia sampai membunuh orang, tetapi kembali
dirasakan bahwa tindakan semacam itu tidak la h terlalu penting.
Sesudah sangsi beberapa waktu, akhirnya ia menatap tajam wajah gadis baju putih
itu dan berkata. "Peristiwa itu berlangsung karena sebab-sebab tertentu, mungkin pada saat ini
pangcu masih belum dapat memahami alasanku sehingga membunuh manusia, tapi tidak
lama kemudian engkau akan mengetahui dengan sendirinya."
"Berapa lama yang kau maksudkan dengan tidak lama kemudian itu ?" seru sang dara
tanpa terasa. "Tidak sampai setahun setengah " sambil menjawab Gak In Ling maju kedepan.
"Setahun setengah ?" jengek tongcu bagian hukuman sambil tertawa sinis. "Setahun
setengah yang engkau utarakan mungkin tak akan dilewati untuk selamanya, kenapa
Pendekar Naga Mas 9 Si Rase Kumala Giok Hou Ko Kiam Karya S D Liong Istana Kumala Putih 3

Cari Blog Ini