Masa Yang Paling Indah Karya Glitch Bagian 2
Era 90-2000-an bisa disebut golden age bagi liga Serie-A Italia, ya
BY : GLITCH.7 gw rasa semua orang penggila bola tau kalo masa itu adalah masamasa kejayaan liga Italia, bagaimana tidak, pemain2 kelas dunia saat itu banyak bermain untuk klub2 sepak bola Italia dari mulai David Trezeguet, Alesandro Del Piero dan Fillipo Inzaghi di Juventus, Vincenzo Montella, Gabriel Batistuta dan Fransesco Totti di AS Roma, Andriy Shevcenko, Oliver Bierhoff dan Paolo Maldini di AC Milan, Javier Zanetti, Ronaldo Luis Nazario, dan Alvaro Recoba di Internazionale Milan. Oke kebanyakan, nanti yg ada malah jadi thread "mengenang klub sepak bola italia era 2000an" nih cerita.
Setelah bosan menonton acara Tv, kami berdua akhirnya pindah kekamar kagaklah hahaha . Belum waktunya lebih tepatnya . Dini mengajak gw nonton film di bioskop. Sambil menunggu Dini berganti pakaian dikamar, gw duduk diteras depan rumah Dini, saat itu ada kurir kantor pos datang dan memberikan surat yg diterima oleh gw. Ini pasti surat dari saudaranya yg dibilang oleh Dini. Setelah menunggu beberapa menit, Dinipun keluar dari dalam rumah dan gw memberikan surat tadi ke Dini, kemudian dia mengunci pintu dan pagar rumahnya, sedangkan gw masih tertinggal diteras ini sambil memeluk tiang pondasi rumah dan menangis
BY : GLITCH.7 bombay, oke garing keknya .
Kamipun berangkat menuju salah satu mall yg didalamya terdapat bioskop.
Didalam angkot, gw dan Dini berpegangan tangan dan cuek dengan pandangan orang lain yg melihat kami berdua, serasa dunia milik berdua aja, eh serasa angkot milik berdua aja . Kami sampai disana siang hari, setelah menimbang dan memilih juga memutuskan, aelaah lebay gw , akhirnya Dini memilih film yg disutradai oleh Rizal Mantovani & Jose Purnomo yg berjudul "Jelangkung". Film horor indonesia ini sukses menjadi tonggak perfilman horor modern pada masa itu. Kami mengantri disalah satu loket yg ternyata antriannya sudah cukup panjang, memang saat itu peminat film tersebut sungguh banyak. Gw yg mengantri tiket, sedangkan Dini yg menonton dan gw menangis lagi dipojokan. Oke garing lagi , Dini pergi membeli cemilan dan minuman di gerai snack & softdrink.
Saat itu antrian tiket dibagi 2 kanan dan kiri, karena memang tersedia 2 loket untuk 1 judul film yg akan gw dan Dini tonton. Ketika gw melihat seorang cewek yg mengantri disebelah kiri ini,
BY : GLITCH.7 gw merasa pernah lihat dia, tapi gw lupa dan mencoba untuk mengingatnya . Rambutnya tergerai lurus dan ujungnya agak bergelombang menyentuh lengan dan bahunya, alisnya yg panjang dan tipis, matanya yg indah dan terakhir bibirnya, bibirnya seksi
menurut gw. Gw akhirnya menanyakan dengan sedikit berbisik ke Dini seraya menunjuk cewek itu menggunakan dagu. Dini memperhatikan sebentar cewek disebelah gw ini, kemudian dia berbisik ke gw. ah bener, gw baru inget sekarang, ya apa yg dikatakan Dini membuat gw ingat siapa cewek ini. Dia adalah cewek yg satu sekolah dengan gw dan Dini, cewek yg kami lihat menampar si cowok apes waktu itu.
Setelah Gw dan Dini selesai membeli tiket, kami berdua duduk dilantai dan bersandar pada dinding hati yg rapuh dinding gedung bioskop ini bersama penonton lain yg tidak mendapatkan tempat duduk untuk menunggu film yg belum dimulai. Masih ada waktu 30 menit sampai film yg akan kami tonton diputar. Sambil menunggu film yg belum mulai, Kami berdua mencoba mengais rejeki dengan menjajakan kacang goreng dan Auqa gelas didalam
BY : GLITCH.7 sini, garing oii , Akhirnya kami membicarakan cewek yg tadi kami lihat, karena cewek cantik nan beringas itu kini tidak terlihat lagi, entah dia pergi kemana. Gw hanya lihat dia sendirian pada saat antri tadi dan tidak ada orang lain bersamanya, kecuali memang teman/pacarnya menunggu ditempat lain.
Seperti jelangkung saja dan mantra pemanggilnya , kami yg sedang asyik membicarakan cewek tadi, eh orangnya lewat depan kami bersama seorang cowok yg belum pernah gw lihat tapi tanpa bergandengan tangan.
Tiiing Tooong... Pintu teater 1 sudah dibuka, kalo belum dibuka berarti bukan pintu teater 1, bagi penonton yg memiliki karcis silahkan masuk, bagi penonton yg tidak memilki karcis silahkan kembali duduk garing coy gariing .
Kami berdua sudah duduk dikursi pojok bagian paling atas didalam bioskop ini. Entah kenapa Dini memilih duduk disini, padahal lebih enak menurut gw kalo ditengah.
Film belum dimulai, lampu didalam bioskop pun masih menyala, Dini mulai meminum dan membuka cemilan dan softdrink yg dia beli tadi dan menawarkannya kepada gw seharga 50% lebih murah karena
BY : GLITCH.7 sudah dibuka alias seken sorry gan banyak jeda candaan yg garing hahaha .
Tak lama kemudian lampu pun mulai redup dan perlahan2 suasana didalam mulai gelap, kain penutup layar bioskop pun sudah mulai terbuka. Dini yg duduk dipojok memeluk tangan kiri dan menyandarkan kepalanya kesisi pundak gw. Gw mencium rambut kepalanya yg wangi dan mengelusnya pelan menggunakan tangan kanan, wajahnya mendongak keatas melihat gw lalu tersenyum manis sekali . Senang rasanya melihat Dini sudah kembali baik seperti ini .
BY : GLITCH.7 17. NGERUJAK " Oke ini film horor lokal pertama yg bikin jantung gw ajojing di bioskop, kalo di tv sih udah jelas ada banyak film horor yg bikin jantung gw ajojing, yg dulu diperankan Ratu Horor indonesia Alm. Suzanna .
Adegan si bocah turah sampai ke suster ngesot yg sukses membuat penonton pada berteriak didalam studio 1 ini karena takut dan kaget itu, tidak mengusik aktifitas Dini yg sedang menciumi pipi gw yg mulai nyerempet kebibir ini .
Cap cip cup cop.... basah, nafas yg naik turun dan akhirnya lampu studio 1 inipun menyala . Maluuu coy pas nyala baru lepas nih bibir divermak si Dini .
Kami berdua sedang menuruni tangga studio 1 ini untuk menuju keluar bersama antrian penonton lainnya, ditengah2 penonton yg sedang antri ditangga ini, gw mendengar suara cewek pas dibelakang gw ngomong, "Iya gw juga liat mereka berdua "ngerujak bibir" tadi . Gw gk langsung menengok kebelakang, lagipula gw gk tau siapa yg mereka maksud dan apa itu "ngerujak bibir" ?"" .
BY : GLITCH.7 Akhirnya gw dan Dini sudah berada diluar bioskop, kami berdua berjalan menuju tempat makan didalam Mall ini. Kali ini gw memilih kedai soto untuk makan sore berdua. Setelah memesan menu dan menunggu beberapa menit, akhirnya 2 porsi soto dan nasi dihidangkan dimeja kami.
Ditengah-tengah acara makan sore ini, gw bertanya ke Dini.
Quote: Gw : Din, aku mau nanya nih.
Dini : Iya mau nanya apa Za "
Gw : Mmm.. Rujak bibir itu apaan sih Din " Yg aku tau adanya rujak buah aja
Dini : ... Hhahaahaa... Kamu tau darimana kata2 itu "
BY : GLITCH.7 Jiiirrr kok malah diketawain gini ma Dini .
Gw : Jadi aku denger tadi ada yg ngomong gitu pas kita lg antri ditangga studio mau keluar.
Dini : Kayaknya mereka ngeliat orang yg pacaran waktu didalem bioskop lagi ngerujak bibir kali
Gw : Oh, maksud kamu mereka liat ada yg bawa makanan trus makan rujak gitu didalem bioskop " Hmmm... Baru tau aku artinya kalo orang bawa rujak dan dimakan pas film lg tayang disebut ngerujak bibir
Jawab gw polos mengartikan kata tersebut
BY : GLITCH.7 Dini : Hahaha... Bukan itu maksud aku saayaaang... Maksudnyaaa, kali aja mereka ngeliat orang lain ngelakuin apa yg kayak kita "lakuin" juga tadi didalem studio
Gw : Hah " kayak yg kita lakuin " (gw berpikir sejenak lalu kembali konak eh konek )
Eee.. Eeeh maksdunya pas kita lagi cap cip cup cop diakhir film " waduh, kalo bener gitu, gimana kalo yg mereka liat itu kita Din "
Dini : Ahahahahhaa... aduh perut aku ampe sakit Za ketawa denger bahasa kamu capcipcupcop , ada2 aja kamu tuh , lagian biarin ajalah Za kalo mereka liat kita tadi, gk kenal inikan "
Gw hanya tersenyum bingung harus jawab apa saat itu . Ya memang gw gk sempat liat siapa pemilik suara cewek yg
BY : GLITCH.7 mengatakan ngerujak bibir. Semoga aja bukan gw dan Dini yg mereka maksud dan gw gk kenal dengan cewek itu. Malu aja coy kalo beneran ada yg liat, ditambah dia kenal sama kami berdua .
Selesai makan dan membayar ke kasir, gw dan Dini keluar mall dan menuju pangkalan angkot untuk kembali pulang kerumah Dini. Setelah sampai digerbang komplek perumahaan Dini, kami turun dari angkot dan tidak lupa juga membayar ongkos tentunya. Cuaca sudah mendung dan gelap, gw pikir memang karena sudah masuk maghrib jadi gelap langit diatas sana . Lalu kamipun berjalan kaki seperti biasa, ditengah perjalanan tiba2 butiran hujan turun bersama kawan2nya mengeroyok semua yg ada dibawah langit ini .
Gw dan Dini pun berlari sambil berpegangan tangan, kemudian tiba2 suasana komplek rumah Dini berubah jadi sebuah taman yg ditumbuhi bunga2 dengan tetap hujan mengguyur tubuh kami, Dini melepaskan tangan gw dan berlari kecil kedepan mendahului gw dan dia berputar sambil memegang tiang disisi kanannya seraya tersenyum kearah gw. Oke fix tiba2 gw ngekhayal adegan di film2 Bollywood .
BY : GLITCH.7 Baju kami berdua basah, sekarang gw sedang mengeringkan rambut dengan handuk yg diberikan Dini didalam rumahnya. Sedangkan Dini gw suruh mandi untuk menghindari sakit demam yg bisa diakibatkan karena kehujanan tadi. Gw duduk dikursi kayu yg gw pindahkan dari teras keruang tamu Dini, ya gw gk enak aja kalo duduk disofa ruang tamu rumah ini dengan kondisi pakaian yg basah.
Tidak lama kemudian, Dini datang membawakan secangkir teh manis hangat untuk gw. Dia sudah berganti pakaian dengan menggunakan kaos putih polos dan celana santai pendek bermotif love-love (bukan hotpants) .
Tadinya Dini menyuruh gw untuk mandi juga setelah dia selesai mandi, tapi gw menolak karena bingung nanti harus pakai baju siapa. Dini pun bingung karena dirumahnya ini satu2 nya cowok adalah bokapnya, sudah tentu kalo gw pakai baju dan celana milik bokapnya bakal kebesaran dan kedodoran .
Mau pakai kaos yg ada dilemari Dini juga gk mungkin, semuanya pasti kekecilan ditubuh gw. Kecuali dipaksakan gw memakai daster milik Dini mungkin masih muat .
Akhirnya gw tetap memakai baju dan celana jeans yg masih basah
BY : GLITCH.7 ditubuh ini. Gw menghirup asap yg keluar dari dalam cangkir berisi teh manis ini, dengan menggunakan kedua telapak tangan, gw memegang sisi kana-kiri cangkirnya agar terasa hangat ketangan gw, berharap bisa sedikit mengurangi dingin yg menjalar ditubuh gw. Dini duduk disebelah gw disofa yg membatasi kami karena gw sendiri duduk dikursi kayu yg ada sandaran tangannya. Awalnya kami mengobrol santai.
Quote: Dini : Za, aku lupa nanya sama kamu, waktu hari sabtu kemarin pas aku kekelas kamu itu, aku masukin cokelat ke tas kamu, kamu udah makan cokelatnya belum "
Gw : Oh ya cokelat, iya aku liat cokelat itu didalam tas pas aku mau pulang dan ngeberesin buku kedalam tas. Aku bingung kemarin kok bisa ada cokelat didalam tas kirain ada yg salah
BY : GLITCH.7 naruh Dini : Iya Za aku lupa bilang. Maaf ya, cokelatnya enak loch, aku dapet oleh2 dari kakak ipar aku yg pulang dari jepang minggu kemarin. Udah kamu cobain belum "
Gw : Wah asyik ya, abis dari luar negeri. Eh iya cokelatnya belum aku makan Din, soalnya aku takut bukan buat aku tadinya. Sekarang cokelatnya lagi tidur didalem kulkas dirumah . Nanti pulang aku makan deh .
Tapi kondisi tubuh gw mulai gk bisa santai, gw kedinginan dan jari2 tangan ini mulai sedikit menggigil. Dini yg melihat kondisi gw mulai menggigil akhirnya memaksa gw untuk mandi air hangat di kamar mandi belakang. Gw pun menurutinya, selagi gw mandi, dia pergi ke kamar bokapnya untuk memilih pakaian yg cukup dengan postur
BY : GLITCH.7 tubuh gw. 10 menit gw selesai mandi air hangat dan merasakan tubuh ini tidak menggigil lagi. Gw mengenakan handuk untuk menutupi bagian bawah dari perut sampai kedengkul . Keluar dari kamar mandi, gw mencari Dini dan melihatnya sedang membawa pakaian untuk gw diruang Tv. Dia memberikan gw satu kaos polos berwarna putih dan satu celana panjang bahan warna hitam, dia menyuruh gw memakai pakaian didalam kamarnya. Dini sih pinginnya ikut masuk kedalam, tapi gw menolaknya takut terjadi yg iya-iya nanti coy, kan berabe bocah ingusan berduaan didalam kamar main dokter2an .
Setelah selesai memakai pakaian yg kaosnya kerasa longgar sedikit dan celana bagian pinggangnya gw lipat dan ikat menggunakan karet karena longgar banget, gw pun keluar kamar dan disambut tawa Dini diruang tv yg melihat kearah gw. Dia bilang gw tinggal memakai peci hitam yg dimiringkan dikepala, maka jadilah gw si Kabayan .
Ngocol juga ternyata pacar pertama gw ini .
BY : GLITCH.7 BY : GLITCH.7 18. LIRIK dan SENYUMAN Di part ini gw skip langsung ke masa liburan sekolah setelah ulangan umum kenaikan kelas. Jujur aja, memang gk ada momen yg spesial setelah cerita dipart sebelumnya. Toh memori diotak gw juga hanya mengingat kejadian2 yg memang berkesan di masa2 SMP dulu. Daripada gw harus cape2 ngarang cerita juga kan .
Tahun 2001/2002. Selesai ulangan caturwulan 3 (maklum ts anak 90an , jadi dulu belom jaman yg namanya semester 1 dan 2) gw naik ke kelas 2 dengan nilai rapor yg terbilang cukup memuaskan karena nama gw tercatat diperingkat kelas ke-3. Dan sekarang saatnya liburan sebelum gw masuk lagi menjadi siswa kelas 2 SMP. Spoiler for Creed My Sacrifice (2001):
Hello my friend, we meet again
It's been awhile, where should we begin" Feels like forever
Within my heart are memories Of perfect love that you gave to me
BY : GLITCH.7 Oh, I remember Potongan lirik lagu diatas berasal dari band asal Florida, Amerika Serikat yg lagunya hits ditahun 2000an dan dilantunkan oleh sang vokalis Scott Stapp, dengan suara khasnya itu berhasil membuat gw jatuh hati dengan lagunya yg berjudul My Sacrifice ini. Pertama kali gw dengar lagu ini dari si Robi, waktu itu gw lagi nongkrong dirumahnya, dan terdengarlah lagu ini berkumandang dari kaset pita yg dipasang diradio tape miliknya.
Gw memang suka mendengarkan lagu dari koleksi kaset pita yg gw beli sejak SD kelas 5, tapi hanya sebatas penikmat musik. Dan karena lagu my sacrifice itulah gw ingin bisa memainkan gitar.
Gw belajar gitar di basecamp, entah gitar ini milik siapa dulunya, karena selalu ditaruh ditempat nongkrong ini, jadi siapapun bebas memakainya. Robi jugalah yg menjadi "mentor" gw saat itu. Diawali dengan belajar kunci mayor karena mudah dipraktekkan, baru kemudian belajar kunci minor yg membuat jari2 gw kebas, kapalan dan kriting , maklum masih perawan nih jari2 ane dulu, ditambah senar gitarnya memakai senar string.
BY : GLITCH.7 Karena hasrat gw yg menggebu2 ingin bisa memainkan gitar, waktu itu gw minta dibelikan gitar ke nyokap, ya hitung2 hadiah karena gw naik kelas dengan peringkat ke-3 juga . Gitar akustik pertama yg gw miliki merk yamahmud (you know lah ya gan ). Gitar inilah yg menemani gw selama liburan dirumah, ditambah gw membeli buku2 musik yg jaman itu banyak beredar dan dijual di tukang koran/majalah pinggir jalan, isinya bukan berita sebuah band atau membahas musik terkini, tapi isinya lagu2 terbaru jaman itu lengkap dengan kunci2 gitarnya .
Gw mulai bisa memainkan beberapa lagu dengan gitar baru gw ini. Biasalah namanya anak abg, baru bisa dan punya "mainan" baru, bawaannya pasti pingin "konser" dadakan terus dimanapun dan kapanpun , padahal kunci gitar lagu yg dihapal itu2 aja .
Setiap nongkrong di basecamp bersama Rekti cs pasti kami selalu bernyanyi yg diiringi oleh petikan gitar yg gw dan Robi mainkan. Sampai mereka bosan dengan lagu yg gw mainkan itu2 aja .
Quote: Unang : Mas2, lagunya bisa ganti yg laen gak " Kuping saya
BY : GLITCH.7 bosen dengernya Gw : Gak bisa, gak bisa dek, pokoknya saya mau mainin lagu ini terus
Ejek gw ke Unang oh ya judul lagu yg gw mainkan dulu adalah "Mahadewi" dari band Padi (sekarang musikimia).
Icol : Sompret emang nih anak, lagi kegilaan maen gitar, tapi yg diaminin lagunya itu2 mulu, belajar lagu yg laen napa!
Rekti : Ngulik atuh coy, masa itu2 mulu sih ah, bosen lama2 nih
Gw : Ada yg laen, tapi blom bisa gw mainin, blom apal gw
Robi : Katanya lo lagi ngulik lagunya Creed yg judulnya My Sacrifice, udah bisa belom "
BY : GLITCH.7 Gw : Belom Jawab gw dengan tampang blo'on
Mereka : Gw : Begitulah hari2 liburan sekolah gw dulu, gw isi dengan belajar main gitar dan nongkrong bareng Rekti cs, ditambah setiap sore kami main sepak bola. Gw merasa liburan gw positif dan menambah wawasan bermusik. Beberapa hari kemudian gw akhirnya bisa memainkan beberapa lagu yg menambah perasaan gw semakin senang.
Suatu hari dimasa liburan ini gw main kerumah Echa. Kenapa gw gk main sama Dini " Karena Dini dan keluarganya liburan ke Semarang waktu itu. Sudah lama gw gk bertemu dengan kedua orang tua Echa sejak terakhir kali mereka menemani gw di RS dulu. Dengan Echa pun gw jarang ngobrol di sekolah, ya gw juga merasa gk enak dan
BY : GLITCH.7 tau diri karena Echa sudah pacaran dengan cowok yg bernama Heri, mereka selalu pulang bareng dari sekolah, toh gw pun sama, selalu bersama Dini di sekolah sampai pulang bareng juga. Lagi pula semenjak gw tau Dini cemburu berat kepada Echa, gw gak berani terang2an ngobrol di sekolah berdua dengan Echa, daripada jadi fitnah dan salah paham nantinya .
Gw berangkat kerumah Echa sehabis shalat ashar. Sehari sebelumnya, gw main kerumah Dewi untuk menanyakan alamat rumah Echa. Oh ya dulu rumah Echa hanya beda 2 blok dari rumah nenek gw dilingkungan komplek yg sama. Waktu dia pindah ke bandung dulu rumahnya dijual.
Berbekal alamat yg diberitahu Dewi, gw berangkat naik angkot ke daerah perumahan ditengah Kota. Kurang lebih jam 4 sore gw telah sampai didaerah perumahan elit, gw menyebrang jalan dan kemudian menanyakan alamat rumah Echa kepada salah satu bapak2 yg sedang nongkrong dipangkalan ojeg. Setelah si bapak melihat alamat yg tertulis disecarik kertas yg gw tunjukan, akhirnya gw pun diantar naik motor olehnya sampai depan rumah Echa. Tidak lupa gw membayar ongkos ojeg kepada si bapak tadi dan mengucapkan terima kasih. Padahal gw pikir tadinya tuh bapak2
BY : GLITCH.7 bukan kang ojeg . Gw memencet bel rumah disebelah pagar yg menjulang tinggi ini. Rumah Echa disini memang berbeda jauh dengan komplek perumahan nenek gw, rumah Echa yg sekarang berada diperumahan elit lengkap dengan pos satpam disisi kanan gerbang rumah. Saat gw hendak memencet bel untuk kedua kalinya, ada laki2 berperawakan besar memakai baju safari warna biru dongker keluar dari pos satpam dan mendekati gw, setelah dia sudah berdiri dibalik pagar didepan gw, mata gw melihat nametag yg tersemat dibajunya bertuliskan Yudi.
Quote: Pak Yudi : Selamat sore Dik, ada perlu apa "
Tanyanya dengan suara yg tegas
Gw : Eh iya sore juga pak. Saya mau ketemu Teh Echa, apa ada dirumah pak "
Pak Yudi : Teh Echa " Disini gak ada yg namanya Echa Dik.
BY : GLITCH.7 Mungkin kamu salah alamat Dik
Gw : Wah gak ada yg namanya Teh Echa Pak " tapi ini alamatnya benarkan pak dengan alamat yg tertulis disini "
Gw mengeluarkan secarik kertas yg berisi alamat rumah ini dan menunjukkannya ke Pak Yudi.
Pak Yudi : Hmm.. Iya benar, alamat dikertas ini, alamat rumah ini Dik. Tapi tidak ada yg namanya Echa disini
Gw : Kok aneh ya . Oh iya, kalo Om Wahyu (gw menyebutkan nama bokapnya Echa, tentu saja bukan nama sebenarnya dicerita ini ) tinggal disini gak Pak "
Gw baru ingat kenapa gk menyebutkan bokapnya Echa aja dari awal.
BY : GLITCH.7 Pak Yudi : Sebentar, nama kamu siapa dan darimana "
Seolah2 dia curiga ke gw, dan baru sadar kalo Pak Yudi belum nanya siapa dan darimana gw
Gw : Saya Reza Pak, Reza Agatha nama lengkapnya, saya dari komplek xxx, dulu saya tetanggaan dengan keluarga Om Wahyu dan Echa itu teman kecil saya dulu.
Pak Yudi : Kalo begitu tunggu sebentar ya Dik, saya masuk dulu kedalam.
Pak Yudi pun masuk kedalam rumah meninggalkan gw diluar pagar . Tidak lama keluarlah seorang cewek yg gw kenal dari kecil dan menghampiri gw, sedangkan Pak Yudi mengikuti dibelakangnya. Setelah Echa meminta Pak Yudi membuka pagar, akhirnya gw pun masuk kedalam. Pak Yudi sempat meminta maaf ke Echa dan gw setelah Echa bilang kalo gw ini memang temannya dan sudah dianggap saudara oleh keluarganya. Padahal gw sih gk masalah waktu itu, lagipula wajar kalo Pak Yudi protektif, kan dia
BY : GLITCH.7 keamanan dirumah ini . Sekarang gw sudah berada didalam ruang tamu rumah Echa. Disini ruang tamunya besar, temboknya dihiasi dengan bingkai foto keluarga Echa dan beberapa bingkai kaligrafi. Echa pamit ke gw sebentar kedalam, tidak lama dia sudah balik lagi bersama seorang ibu2 yg gw perkirakan umurnya sekitar 50-60 tahunan membawa nampan yg diatasnya ada 1 gelas sirup jeruk, 1 gelas air mineral dan 1 toples berisi kue yg kemudian ditaruh dimeja depan gw sambil mempersilahkan gw untuk minum. Echa dan gw mengucapkan terima kasih kepada Bi Inah, yg gw tau setelah Echa menyebutkan namanya.
Quote: Echa : Eza udah dari tadi didepan sama pak Yudi "
Akhirnya Echa yg memulai obrolan
Gw : Enggak juga sih, cuma sempat maen catur aja sama Pak Yudi tadi
BY : GLITCH.7 Ledek gw ke Echa Echa : Iiih dasar . Maaf ya tadi Pak Yudinya gak tau kalo lo udah deket sama keluarga gw .
Lagian dia mana kenal yg namanya Echa, itukan nama panggilan gw disekolah doang kali. Dirumah gw dipanggil Elsa
Gw : Yaelaaah.... pantesan dia bingung pas gw tanya ada Teh Echa apa gk disini.
Gw juga lupa Teh, harusnya dari awal nanyain Om Wahyu aja hehehe
Echa : Hihihi... ada2 aja sih. Oya Za, kok lo bisa tau alamat rumah ini "
Gw : Kemaren gw nanya ke Dewi alamat rumah Teh Echa . Makanya sekarang bisa ada disini
BY : GLITCH.7 Echa : Oh gitu. Alhmdulilah Teteh seneng banget Eza mau datang kesini .
Teteh kangen liat senyum Eza
"Lirik lagu diawal part ini benar-benar menggambarkan suasana hati kami berdua saat itu"
BY : GLITCH.7 19. ORANGE STUDIO Senyuman ini mebuat dia kangen. Sedangkan bagi gw perhatiannyalah yg membuat gw kangen. Sebagai anak tunggal dengan keluarga yg "tidak lengkap" membuat gw merindukan kasih sayang dan perhatian, ya kasih sayang dari sosok seorang kakak kepada adiknya.
Kembalinya Echa kedalam kehidupan gw memberikan semangat dan keceriaan tersenderi, bukan, bukan gw membandingkan atau mencari persamaan dengan Dini, tapi jelas berbeda apa yg gw rasakan ketika bersamanya.
Echa selalu bersedia mendengarkan keluh kesah gw sekalipun ada beberapa hal yg gk penting, dia selalu menanggapinya dengan bijak. Sikapnya adalah cerminan seorang ibu, rasa sayangnya adalah cerminan seorang kakak dan rasa pedulinya adalah cerminan sebuah keluarga yg utuh. Setidaknya itulah yg gw rasakan pada saat itu.
Sudah hampir adzan maghrib ketika gw melirik jam dinding. Kami keasyikan ngobrol hingga membuat gw lupa menanyakan dimana
BY : GLITCH.7 bokap dan nyokapnya yg daritadi gk gw lihat sosoknya didalam rumah ini.
Ternyata bokap dan nyokap Echa saat itu sedang menghadiri sebuah undangan pernikahan anak teman bokapnya di Jakarta. Echa sengaja gk ikut karena tadi pagi dia ada acara Osis disekolah dan pulang setelah adzan dzuhur.
Ckckck... Kerajinan nih cewek satu, liburan aja masih sempat2nya ke sekolah.
Gw baru selesai shalat maghrib dikamar tamu ketika gw mendengar suara mobil yg dimatikan mesinnya diluar rumah. Ah akhirnya gw bisa ketemu Om Wahyu dan istrinya pikir gw.
Setelah gw keluar kamar dan sudah sampai diruang tamu lagi, gw melihat seorang cowok tinggi yg familiar diingatan gw. Dialah cowok yg memeluk Echa di dalam kelas 2B waktu itu.
Quote: Heri : .... Ya katanya enak disitu.
BY : GLITCH.7 Echa : Yaudah... eh Za, udah beres shalatnya "
Gw : Udah Teh jawab gw sambil berdiri disamping Echa yg duduk disisi kanan gw, sedangkan Heri duduk didepan Echa yg terhalang meja tamu.
Echa : Kita lg ngomongin tempat makan Za . Oh ya Her, kenalin ini yg namanya Eza.
Echa memperkenalkan Heri kepada gw.
Heri : Hallo Za, Lo anak kelas 1B kan "
Sapa Heri dengan senyum tanpa beranjak dari duduknya.
BY : GLITCH.7 Gw : Eh iya , salam kenal Kak
jawab gw dengan sopan, gw kan adik kelas yg baik
Heri : Echa suka ngomongin lo, katanya kalian sahabat dari kecil ya
Gw : Hehe iya Kak, kita berdua udah kenal dari kecil. Dulu Teh Echa tetanggaan sama gw dan kebetulan satu SD . Pasti Teh Echa sering ngomongin kebandelan gw ya "
Heri : Hahah... Iya, dia pernah cerita kalo lo orangnya dulu jail . Gk banyak sih yg dia ceritain
BY : GLITCH.7 Echa : iihh malah asyik ngomongin gw sih huuh.
Hari itu gw ngobrol dengan mereka berdua. Untungnya gk jadi kacong kayak waktu Reki ma Desi maen kerumah gw dulu .
Heri menurut gw memang baik, dia gk terusik atau merasa terganggu dengan adanya gw dirumah Echa. Kami bertiga ngobrol soal kegiatan disekolah dan selama liburan.
Sebenarnya Heri dan Echa sempat ngajak gw ikut main besoknya ke salah satu taman rekreasi, tapi karena gw pikir gk enak takut ganggu jadi gw urungkan niat gw untuk ikut, lagian Dini gk ada, bisa2 besok gw jadi kacong atau setan diantara mereka berdua nanti .
Gw lihat jam sudah menunjukan pukul 7 malam, gw pun pamit pulang ke mereka berdua. Heri sempat menawarkan untuk pulang bareng dengannya naik mobilnya, tapi gw gk enak, lagipula Heri baru datang gk mungkin dia bakal pulang sekarang pikir gw.
Soal mobil Heri, gw sempat lihat dan lewat disamping mobilnya pas
BY : GLITCH.7 pulang melewati pekarangan rumah Echa. Gw pikir masa sih dia bawa mobil sendiri baru kelas 2 smp yg naik ke kelas 3, ternyata benar ada seorang bapak2 yg duduk dikemudi mobil sedannya sedang merokok. Ya gw rasa itu sopirnya, gk mungkin juga kalo itu bokapnyakan. Ya kali tu bokapnya disuruh nunggu didalem mobil .
Sesampainya dirumah, gw langsung ganti baju dan shalat isya. Beres melaksanakan ibadah, gw main ke basecamp. Disana sudah ada Rekti cs, gw yg baru datang langsung memesan es teh manis kepada Bang Ujo.
Bang Ujo adalah pemilik warung kopi yg disebut basecamp oleh gw dan teman2.
Sambil menunggu es teh manis gw jadi, gw kembali megambil gitar dan mulai memainkan, lagu lama yg biasa kita nyanyikan, tapi tak sepatah kata yg bisa terucap, hanya ingatan yg ada dikepala. Oke itu ma lirik lagu "terlalu manis" dari Slank. Saat gw baru mau memainkan gitar, tiba2 Robi ngomong.
Quote: Robi : Oy Za, gw ama anak2 mau ngejadiin rencana kita yg
BY : GLITCH.7 dulu itu Gw : rencana " yg mana "
Ooh... Rencana ngambil singkong di kebon Pak RT itu " Bukannya lebaran masih lama, puasa aja blom
Gw ama anak2 emang suka ngambil singkong Pak RT dulu waktu smp. Seringnya sih pas malam takbiran .
Dewa : Eh busyet, bukanlah. Itu yg minggu kemaren kita omongin, nge-band
Robi : Iya, rencananya besok kita mau maen di orange studio yg deket toko roti xxx itu. Kita patungan maen sejam aja dulu
BY : GLITCH.7 Tambah Robi mengingatkan gw.
Gw : gaya lo pada. Gw aja masih belepotan maen gitar, da mau "konser" aja
Rekti : Yeee, mumpung lagi liburan nih, kapan lagi iseng maen didalem studio. Gkpp lah sekali2, kalo sering2 juga nanti kita bisa jago maennya .
Keesokan harinya gw sedang berada disebuah studio musik bersama Rekti cs. Memang semenjak minat gw memainkan gitar diketahui teman2 rumah gw ini, kami berencana untuk main musik disalah satu rental studio yg terletak tidak jauh dari komplek perumahan. Walaupun skill kami berenam sangat sangat dibawah standar.
Sebut saja nama rental studionya "Orange Studio", karena warna
BY : GLITCH.7 orange sangat dominan ditembok studio ini baik didalam maupun luar bangunannya. Aslinya bukan itu sih namanya, karena seperti diawal gw bilang, gw samarkan aja buat privasi .
Icol memainkan Drum, Robi memainkan gitar sebagai melodi, Dewa memainkan gitar juga, Rekti dan Unang menjadi vocalis, entah siapa suara 1 dan suara 2 diantara mereka . Sedangkan gw memainkan kabel dipojokan .
Gw memainkan bass . Sebenarnya masih ada 1 alat musik yg belum diisi oleh kami, keyboard. Tapi antara Rekti dan Unang memang gk ada yg bisa main keyboard, apalagi gw .
Sudah 5 lagu yg kami mainkan didalam studio ini. 3 lagu diawal sukses membuat kami adu mulut, gara2 pada bercanda dan si Unang salah liriklah, kadang si Dewa lupa kunci gitar lagu yg dibawakanlah, ada ajalah pokoknya yg salah.
Akhirnya 1 lagu terakhir lumayan sukses kami bawakan, karena sebelumnya kami melihat kode dari operator studio. (Kalo agan sering nge-jam di rental studio era 2000an pasti paham kode si operatorlah ya ).
BY : GLITCH.7 Salah satu lagu dari band asal Abingdon, U.K yg digawangi oleh sang vocalis Thom Yorke mengakhiri permainan kami.
Gk terlalu bagus tapi juga gak jelek2 amat permainan kami diakhir ini. Apalagi suara Rekti yg ternyata oke juga kalo bawain lagu barat.
Spoiler for Radiohead High and Dry:
It's the best thing that you ever had, The best thing that you ever, ever had It's the best thing that you ever had, The best thing you ever had has gone away.
Sepenggal lirik lagu high & dry yg kami coba bawakan tadi. Suatu saat nanti bakal gw artikan untuk perjalanan ini.
Cukuplah sejam kami coba main distudio musik. Yang aslinya sih udah gk ada duit buat bayar nambah sesi .
Pulang langsung nongkrong lagi berenam di basecamp. Gak jauh dari
BY : GLITCH.7 obrolan musik dan pengalaman pertama kali nge-band bareng tadi yg kami bahas. Dari ngetawain si Unang yg tadi mencoba mengambil suara tinggi dan sukses membuat dia terbatuk2 sampai ke si Icol yg malah menabuh drum seperti nada bedug pada saat takbiran disaat kami memainkan salah satu lagu. Tapi dari semua itu, inilah pengalaman pertama gw bermain musik didalam studio dan bersama mereka pula jadi sering nge-band di orange studio selama liburan. Thanks guys, you all rock'!!!
Spoiler for malu: Quote: ... : boleh gk "
... : Hm " (hening sebentar), Tapi malu
... : tapi mau " ... : ......... (mengangguk pelan)
BY : GLITCH.7 20. DIA (LAGI) Hari ini adalah hari dimana masa sekolah sudah masuk kembali dari liburan kenaikan kelas.
Gw sudah menjadi siswa kelas 2 di smp. Bersama Arya, Wulan dan Shinta, kami berempat satu kelas lagi di Kelas 2A. Seperti biasa, gw duduk bersama Arya dan Wulan bersama Shinta didepan kami, hanya kami berada di baris depan dari sisi pertama pintu masuk kelas.
Itu berarti Wulan dan Shinta ada dimeja pertama paling depan dan gw bersama Arya dibaris kedua pas dibelakang mereka. Dini naik ke kelas 2B yg artinya kami masih bersebelahan kelas.
Gw yg sekarang udah jadi kakak kelas, ya walaupun kelas 2 smp , melihat anak2 baru kelas 1 ini membuat gw ingat waktu pertama kali masuk smp ini. Pertama kali bersahabat dengan Arya, lanjut ke Wulan dan Shinta. Pertama kenal Dini, gk lama kami pacaran sampai sekarang, terus "pertama kenal" Echa (dengan transformasi Echa yg baru maksudnya ), belum lagi kejadian "clash" dengan Bayu dan Adit cs dulu, ya itu semua masih gw ingat dengan jelas, ternyata cukup banyak momen yg udah gw lewati dalam setahun terakhir ini.
Setelah gw dan Arya sudah berada di kelas. Ibu Tri, guru bahasa
BY : GLITCH.7 indonesia disekolah gw ini masuk dan memperkenalkan diri sebagai wali kelas 2A, yap dia adalah wali kelas gw di kelas 2 ini. Beliau adalah wali kelas yg baik, sangat ramah kepada murid dan tidak pelit nilai selama kita berkelakuan baik tentunya. Tapi jangan sekali2 berbohong soal apapun kepada beliau jika lo gk mau dapat nilai "bangku terbalik" selama kelas 2 .
Hari pertama disekolah gk ada tugas, hanya perkenalan kepada wali kelas dan guru2 lain yg belum pernah mengajar kami dikelas 1. Kemudian dilanjutkan dengan membuat struktur organisasi kelas. Anton teman baru gw di kelas 2A ini menjadi Ketua kelas, dia dulu kelas 1C, gw hanya kenal sekilas dengannya dan tidak terlalu dekat waktu kelas 1 dulu, tapi gw yakin dia bisa diandalkan . Gw malah jadi wakil ketua kelas setelah 3 sahabat gw berteriakteriak untuk mencalonkan gw. Anton yg punya hak untuk menunjuk langsung siapa wakilnya tanpa pikir panjang langsung memilih gw . Diikuti oleh Shinta sebagai sekertaris 1 dan Wulan sebagai Sekertaris 2. Yap Shinta dan Wulan sahabat gw dari kelas 1 ini menjadi sekertaris kelas sekarang dan Arya menjadi bendahara. Gw yg merekomendasikan Arya sebagai bendahara, walaupun gw tau biasanya cewek yg menempati posisi itu, tapi gw rasa Arya lebih kompeten daripada cewek2 dikelas ini . Yang gw tau dari kelas 1, Arya adalah cowok yg gemar menabung dan selalu ingat pengeluaran uang yg dia belanjakan untuk apa saja. Kalo perlu dia catat tuh
BY : GLITCH.7 semua, yg kalo udah jadi bisa disebut Laporan Keuangan kepada nyokapnya .
Erna yg gw kenal sekelas dengan Dini dulu dikelas 1A kini menjadi teman sekelas gw di kelas 2. Dia menjadi bendahara ke 2, ya ya ya... akhirnya si Arya bisa lebih dekat dengan Erna dikelas 2 ini . Selama dikelas 1 cuma pdkt aja ni anak dua, gk ada keberanian buat "nembak" si Erna. Gw sempat mewanti2 dulu, kalo bisa aja Arya cuma dianggap sahabat oleh Erna kalo kelamaan pdkt. Kalo kata anak jaman sekarang Friendzone .
Ya mudah2an dikelas gw ini dia udah ada keberanian ngungkapin perasaannya ke Erna .
Istirahat kali ini gw melepas kangen bersama Dini dikantin sekolah. Gw dan dia sedang menikmati bakso sambil ngobrol kegiatannya selama liburan kemarin.
Quote: Gw : Nah kalo kamu gimana selama liburan di semarang "
Tanya gw setelah sebelumnya menceritakan kalo gw belajar gitar dan main musik di rental studio bersama rekti cs pada saat liburan. Tentunya gw gk menceritakan bagian main ke rumah Echa .
BY : GLITCH.7 Dini : Seneng banget aku disana Za, aku main kerumah Nenek ku trus jalan2 diajak sama Papah ke tempat wisata yg ada disana. Oh ya aku ada oleh2 buat kamu, tapi ada ditas aku dikelas. Nanti aja pas pulang aku kasihnya ya .
Jawabnya antusias dan menunjukan raut kebahagian.
Gw : Wah makasih banyak ya Din, aku sampe dibeliin oleh2 hehehe.. . Aku malah gk beliin apa2 buat kamu, ya aku cuma dikota ini aja gk kemana2 abisnya .
Dini : Tapi kamu kan udah bisa main gitar sekarang, berarti nanti kamu harus nyanyi buat aku sambil main gitar
Gw : hahah... Aku gkbisa nyanyi Din lagian aku baru belajar kok, belum mahir main gitarnya
Dini : Iih pokoknya aku mau kamu nyanyiin aku satu lagu sambil main gitar, awas aja kalo enggak .
Begitulah obrolan kami berdua dikantin diakhiri dengan permintaannya tanpa bisa gw tolak. .
Masa Yang Paling Indah Karya Glitch di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
BY : GLITCH.7 Gak lama setelah menghabiskan bakso dan meminum es teh, kami berdua kembali ke kelas. Saat berjalan melewati ruang guru dan ruang administrasi sekolah, gw dan Dini melihat seorang cewek yg berpakaian baju bebas. Dia mengenakan kaos merah dibalut dengan jaket berbahan tipis warna hitam dan memakai celana jeans biru. Disebelahnya ada seorang ibu2 yg gw rasa itu adalah ibunya.
Saat itu posisi gw berjalan disebelah kiri dan Dini disisi kanan gw, sedangkan si cewek itu berjalan dari arah yg berlawanan dengan kami berdua. Posisinya berada disisi kiri gw pada saat kami melintas. Kami sudah saling dekat dan dia sedang menatap gw sambil mengerenyitkan kedua alisnya seperti mengingat sesuatu. Pada saat kami sudah bersebelahan, dia seperti berbisik ketelinga gw.
Quote: Cewek : ngerujak bibir yu
Gw : Gw langsung berhenti berjalan dan terdiam beberapa detik setelah mendengar omongannya tadi. Antara yakin dan gk yakin, apa benar tu cewek ngomong kayak gitu. Dan akhirnya gw membalikan badan
BY : GLITCH.7 untuk melihat dirinya. Dia masih berjalan kearah gerbang sekolah bersama ibunya, lalu gk lama dia membalikan badan dan menatap kearah gw sambil tersenyum. Senyumannya tadi membuat gw malu, ya senyumannya seperti meledek gw yg masih menatap kearahnya. Sedangkan dia sudah kembali jalan keluar gerbang dan sosoknya hilang dari pandangan gw ketika Dini mengagetkan gw.
Quote: Dini : Hey, ngapain sih ngeliatin cewek itu, kamu tuh lagi jalan sama aku masih sempet2nya ngeliat cewek lain
Tanya Dini yg sebelumnya menepak pundak gw.
Gw : Eeh.. Eng.. Enggak kok, itu tadi, cewek tadi itu Din. Kok kayak pernah liat ya. Tapi dimana gitu...
Jawab gw salah tingkah dan memang gw sedang mengingat2 wajah si cewek tadi yg familiar diotak gw.
Dini : Iih kamu tuh ya. Kan tadi tuh aku lg ngomongin cewek itu. Aku kan bilang ke kamu kalo dia itu yg kita liat nampar cowok ditaman sebelah musholla dulu
BY : GLITCH.7 Gw : Hah "... Oh iya ya. Bener. Pantes kok perasaan pernah liat. Berarti dia juga yg waktu itu kita liat pas nonton dibioskop dulu kan "
Gw kaget untuk yg kedua kalinya. Yap ternyata tuh cewek yg dulu gw liat pernah nampar cowok disekolah ini dan dia juga yg gw liat dibioskop dulu waktu nonton sama Dini.
Dini : Iyaaaa... Aku daritadi ngomongin itu ke kamu, eh kamunya malah berhenti jalan dan ngeliatin dia!! Sebel tau gak huh...
Ternyata Dini daritadi tuh ngomongin cewek tadi. Pas gw berhenti jalan, si Dini masih jalan sambil ngomong. Saat dia udah sadar kalo dia udah ngomong sendiri kayak orang gila, dia nyari gw dengan menengok kebelakang . Maaf ya Din waktu itu asli gak tau kalo kamu lagi ngomong .
Lagian omongan Cewek tadi lebih membuat gw berpikir lagi. Berarti selama ini apa yg gw pikirin bener aja. Kalo waktu dibioskop dulu ada cewek dibelakang gw dan Dini pas lagi jalan mau keluar dari studio, trus gw denger dia ngomong soal "rujak bibir" dan ternyata yg cewek itu liat adalah gw dan Dini. .
BY : GLITCH.7 Dunia emang sempit kayaknya. Gw gk nyangka kalo cewek yg satu sekolah dengan gw adalah cewek yg ngeliat gw dan Dini cap cip cup cop didalam studio Bioskop dulu .
Tapi kenapa dia pake baju bebas gitu dan sama ibunya ke sekolah " apa mungkin dia pindah " Apa jangan2 dia kelas 3 kemarin " dan sekarang udah lulus " .
Gw gak ambil pusing dia mau pindah atau lulus dari sekolah ini. Malah itu yg gw harapin, gw gk perlu khawatir besok bakal ada berita yg gw dengar seorang siswa dan siswi smp xxx terlihat bercap cip cup cop mesra didalam studio bioskop . Skip... Pulang sekolah
Gw pulang seperti biasa dengan Dini, setelah gw diberi oleh2 sama Dini yg ternyata itu adalah Kaos dengan gambar khas kota semarang, kamipun pulang naik angkot seperti biasa. Udah lama gw dan dia gak "show"dipojokan angkot kalo lagi sepi . Apalagi gw udah lama gk "menerima serangan beruntunnya" itu , kangen banget sebenarnya, apa mau dikata, gw cuma nyengir mesem ngeliat Dini yg juga "nahan" karena kondisi yg gk memungkinkan, ada bapak2 bersama anaknya duduk didepan kami. Bisa2 gw ditendang keluar dari angkot ini sama tuh bapak2 kalo nekat "show" didepannya.
BY : GLITCH.7 Dini udah sampai tempat tujuannya dan gw seperti biasa melanjutkan perjalanan pulang kerumah.
Sampai dirumah gw langsung ganti pakaian dan mengambil wudhu untuk shalat dzuhur. Setelah selesai shalat gw berniat tidur siang, tapi gw dikagetkan dengan suara orang yg memanggil nama gw diluar sana.
Gw pun keluar lewat pintu kamar yg langsung menghubungkan ke teras depan. Si Rekti sudah berdiri didepan teras, dan tersenyum setelah melihat gw. Gw menyuruhnya masuk tapi dia menolak, dia cuma mau ngajak gw kerumah Desi nanti sore. Gw bilang padanya gimana nanti, tapi dia jamin gw gk bakal jadi kacong . Okelah gw setuju. Nanti sore gw ikut dengannya kerumah Desi. Skip...
Gw dan Rekti sore ini sudah berada di rumah Desi. Kami berdua duduk di dalam gazebo yg berada dipekarangan belakang rumah Desi. Btw tau gazebokan" Itu loh yg sering emak2 rempong bilang "gak jelas booo" , bukan. gw becanda , Kalo gk tau search mbah gugel aja yee .
Cukup luas gazebo ini, mungkin bisa muat 6 orang dewasa didalamnya. Ada tirai dari bambu juga yg gw yakin fungsinya buat nutupin dikala hujan angin turun yg bisa masuk dari samping. Setelah menunggu beberapa menit, Desi datang membawa minuman
BY : GLITCH.7 dan cemilan untuk kami diatas nampan.
Quote: Desi : Maaf ya lama, tadi lagi bikin minuman, eh ada si Kakak manggil minta tolong ambilin handuk
Rekti : Gak apa2 kok, kita juga kan gak lagi buru2 hehehe.. Eh ada si Kakak " Aku gk liat tadi pas masuk.
Desi : Iya ada si Kakak udah pulang sama si mamah abis belanja.
Rekti : Lah belanja " Kata kamu disekolah tadi pagi, Mamah sama Kakak kamu lg ke sekolahan smp si kakak buat legalisir dokumen masuk sma yg kurang "
Desi : Iya, tadi pagi mereka berdua ke sekolahan smp si kakak, trus ke sma xxx buat ngasihin surat yg kurang gitu. Nah abis itu mereka belanja ampe sore gini baru pulang.
Rekti : Ooh gitu. Eh ngomong2 Si Eza kan adek ke..... Cewek... : Desiii... Baju gw yg popeye kemana " Lo pinjem lagi ya " Obrolan Rekti dan Desi terpotong oleh suara cewek yg berjalan
BY : GLITCH.7 keluar dari dalam rumah menghampiri kami, tapi dia berhenti beberapa meter. Desi keluar dari gazebo menghampiri cewek itu. Quote: Rekti : Cuy, noh kakaknya pacar gw, lo kenal kan ma dia "
Gw : Kenal dari hongkong " Liat aja belom
Rekti : Yaelah cuy, doi kan kakak kelas lo kemaren, baru lulus tahun ini. lagian lo duduk ngadep tiang, noh liat keluar, seksi gitu kakaknya cuy
posisi gw terhalang oleh tiang gazebo jadi gw menengok kearah suara cewek tersebut untuk melihatnya.
Gw kaget, benar2 kaget. Dunia memang gak selebar daun kelor malah lebih sempit maksud gw . Pertama gw kaget memang liat kakaknya Desi. Dia pakai tanktop warna putih dan celana hotpants warna putih juga .
Tapi jujur aja, gw lebih kaget karena Kakaknya Desi ini adalah cewek yg tadi pagi gw liat di sekolahan.
Ya doi cewek yg pernah menampar cowok ditaman sebelah musholla sekolahan, doi yg pernah nonton ke bioskop dengan seorang cowok
BY : GLITCH.7 dan doi pula yg tadi pagi membisikan gw kalimat "sakti" sehingga gw terdiam.
Inilah pertama kali gw melihat dia tanpa Dini didekat gw. Karena sebelumnya, setiap kali bertemu atau melihatnya, pasti selalu ada Dini. Kali ini gw melihatnya sendiri, walau ada Rekti. Dan kali ini pula ceritanya bakal berbeda dari pertemuan sebelumnya. Sherlin. Itulah nama kakaknya Desi yg pernah Rekti katakan ke gw.
Spoiler for Secret: too much secret between us Sher
BY : GLITCH.7 21. JANGAN DIBACA ISEP AJA
Udara yg cukup panas disore hari ini membuat gw menenggak gelas yg berisi es sirup untuk ke 3x nya. Karena cuaca panas " Iya, tapi ditambah cewek yg sedang duduk dihapadan gw dengan memakai tangktop dan hotpants membuat gw makin mengeluarkan butiran2 keringat dikening dan salah tingkah.
Quote: Sherlin : Jadi sekarang lo sekelas sama Anton " Gw : Iya Kak, malah gw jadi wakil ketua kelas dia sekarang
Sherlin : Hebat juga dia bisa jd ketua kelas . Tapi Anton emang baik kok selama gw kenal dia, gk kayak abangnya breng**k gitu
Gw : Eh, iya mungkin Kak , gw juga baru mulai sekelas ma dia, gk kenal deket, malah baru tau dari lo, klo dia adeknya Choki.
Setelah sebelumnya Desi memperkenalkan Gw ke Kakaknya, Rekti diajak Desi masuk kedalam rumah, bilangnya sih minta bantu cariin kaos popeye punya Sherlin. Bisa ditebak sekarang gw cuma berdua di gazebo sama Kakaknya Desi. Dengan pakaian yg menguji iman gw, dia santai aja ngobrolin soal dulu gw pernah liat dia nampar cowok,
BY : GLITCH.7 yg ternyata itu cowok adalah Choki kakaknya si Anton, teman dan juga ketua kelas gw di kelas 2 ini. Choki bukan cowoknya Sherlin, yg gw denger tadi dari Sherlin adalah kalo Choki udah lama suka sama dia tapi gk pernah diladenin, alhasil waktu itu entah Choki lepas kontrol atau lagi gila, dia nyoba nyium sherlin dan berakhir dengan tamparan dipipinya.
Ujung2nya obrolan gw sama dia jelas jadi serasa ajang bully. Siapa yg di bully " Sherlin donk, Enggak, jelaslah gw yg dia ledek abis2an soal "rujak bibir".
Quote: Gw : Udah ngapa, ledekin gw mulu daritadi.
Sherlin : Hahaha ... Ekpresi muka lo itu lucu Za hihihi... Lagian kegape nya bukan sama satpam bioskop ini sih, sama gw doank hahaha
Gw : Ya tetep aja malu gw ditambah tadi pagi disekolahan ngomong gitu lagi
Sherlin : Hahaha.. aduh sakit perut gw nih ketawa mulu. Udah sih biasa aja Za, kalo malu tuh lo lari ditaman kota cuma pake
BY : GLITCH.7 sempak doank dengan keadaan sadar
Gw : Gile aja gw ampe lari2 ditaman kota cuma pake sempak. Keadaan mabok gk sadar aja pasti malu udahnya apalagi sadar
Sherlin : hihihi . Eh ngomong2, emang lo denger tadi pagi gw bisikan apa "
Gw : Dengerlah, walau agak samar karena suara lo kecil.
Sherlin : Emang gw ngomong apa hayoo "
Gw : eh.. Itu... Eeuu... Apa ya... Ngerujak... Buah yu.. Eh
Sherlin : hihi.. Dasar cemen, gk berani ngomong gitu aja
Sumpah gw gelagapan gk berani ngomong apa yg udah Sherlin bisikin ke gw disekolah pas berpaspasan.
Bukan apa2, kalo gw gk tau artinya mungkin cuek aja langsung ngomong, tapi gw udah tau artinya dan yg bikin gw bingung bener
BY : GLITCH.7 apa gk kata "yu.." itu gw denger diakhir bisikannya. Kalo beneran dia ngajakin ngerujak " Ah gak mungkin, mana berani juga gw, malu dong ah baru kenal. Lah emang kalo da kenal lama gk malu dan berani gitu" Enggak juga sih, Choki aja yg gw liat tampangnya tampan digampar, apalagi gw yg pas2an gini. .
Obrolan kami berdua akhirnya cuma ngebahas soal dia sekarang masuk SMK mana dan gk bahas soal "rujak" lagi. Bener" Enggak, oke gw ngaku, tetep aja gw diledek abis2an selama ngobrol ma dia .
Sherlin memilih salah satu SMK Negeri dikota gw, SMK yg paling terkenal punya reputasi bagus dan berisikan siswi2 cantik. Entah gw belum bertanya motivasinya apa masuk SMK dan bukan memilih SMA Negeri. Jaman 2000an SMA masih lebih unggul dipilih sama siswa-siswi daripada SMK, beda dengan sekarang.
Gw sama Sherlin menyudahi acara ledek2an kami. Oke ralat, acara bully cap cip cup cop gw sama Dini lebih tepatnya . Desi dan Rekti kembali ke gazebo dengan kaos warna hitam dan gambar popeye yg dipegang Desi.
Gak lama Rekti ngajakin pulang, udah mau maghrib, Desi sempat menahan Rekti dan gw untuk pulang sehabis maghrib aja, tapi gw tetap pamit pulang, terserah si Rekti kalo emang masih mau disini pikir gw. Bukan apa2, gw pingin buru2 pulang kare udah gk tahan
BY : GLITCH.7 cacing didalem perut demo. Laper berat cooy.... . Sherlin kemana " Udah masuk lagi kedalam rumah sebelum gw dan Rekti pamit akhirnya.
Liburan kemarin Paman gw memasang telpon rumah dirumah nenek gw. Ya setelah sekian lama gak pakai telpon rumah akhirnya beliau memanggil petugas letkom untuk mendaftar dan memasang telpon. Mendaftar kok dipanggil keumah " Ya mana mau om gw dateng ke kantor letkom, dia nyuruh bawahannya yg datang ke kantor letkom dan akhirnya petugas letkom yg datang kerumah .
Malam ini gw nelpon kerumah Dini, ya siang tadi gw sempat minta nomor telpon rumahnya dan habis isya gw telpon dia. Setelah basabasi nanya lagi apa dan udah makan apa belom, akhirnya gw membuka obrolan soal rujak .
Quote: Gw : Kamu tau gk cewek yg tadi pagi pas2an sama kita yg dia bareng ibunya. Aku abis ketemu cewek itu lagi tadi sore Dini : Hah " Yg bener " Kok bisa sih "
Gw : Iya jadi tuh tadi siang temen aku si Rekti ngajakin aku kerumah pacarnya, nah ternyata Kakak pacaranya itu si cewek yg kita liat tadi pagi. Dan... Bla.. Bla... Bla....
BY : GLITCH.7 Gw menceritakan kejadian sore tadi kepada Dini. Tentu gw juga ceritain pembullyan yg Sherlin lakukan pada gw soal "rujak bibir".
Dini : Hahaha ada2 aja, ternyata kamu bakal ketemu dan kenal juga sama cewek yg udah liat kita ciuman dibioskop ya hihihi... Eh tapi bentar, kamu gak godain dia balik kan "
Gw : Hah " Ya enggaklah, mana berani, lagian mau ngegodaiin gimana coba "
Dini : Ya kali aja gitu kamu malah pingin godaiin dia, aku kan tau dia cantik gitu.
Sebenernya ma gw pingin banget godaiin Sherlin, tapi masa iya gw jujur ma Dini . Gimana gk mau kegoda, kata2nya masih terngiang diotak gw "ngerujak bibir yu", walaupun gw gak yakin kata "yu" yg artinya mengajak itu bener gw denger apa gk, ditambah pas ngobrol berdua tadi dengan Sherlin, pakaiannya bikin si "jojo" mencoba bangkit dari balik sempak gw.
Siapa Jojo " Dia itu "sahabat" gw dari sejak gw lahir. Dialah pusaka
BY : GLITCH.7 yg harus gw relakan hoodienya dipangkas pas gw kelas 5 SD oleh dokter .
Skip... Beberapa Bulan kedepan agak jauh.
Hari-hari gw dikelas 2 smp berjalan dengan normal, lancarlah. Posisi sebagai wakil ketua kelas gk membuat gw menjadi sibuk, karena Anton selalu menjadi ketua kelas yg rajin dan siswa teladan dikelas, Gak ada kata izin, sakit apalagi alpha dikamusnya. Gw " Sama aja, gw rajin masuk sekolah dan gak pernah bolos selama dikelas 1 dan 2 ini. Kecuali hari sabtu ini, gw pertama kalinya gak masuk sekolah karena sakit dikelas 2, bukan sakit karena abis dikeroyok dulu waktu kelas 1 . Nenek gw udah nelpon ke sekolahan untuk ngabarin kalo gw sakit demam.
Sabtu pagi ini gw udah sarapan bubur yg dibuatin oleh Nenek. Sebelumnya, abis shalat subuh gw ngerasa badan gw gk enak, kepala pusing dan panas dingin diseluruh tubuh. Ya gw sakit demam entah karena apa, mungkin emang kondisi gw lagi gk bagus. Setelah sarapan dan meminum obat, gw kembali tiduran dikasur gw yg tanpa dipan ini, dan mulai menyalakan PS one untuk memainkan game sejuta umat. WE . 2 jam batas mata gw bisa bertahan diajak main game dalam kondisi sakit. Gw ketiduran tanpa mematikan PS.
BY : GLITCH.7 Gw terbangun dengan kondisi badan yg udah lebih enakan, kepala udah gk berasa pusing, dan tubuh gw cuma sedikit panas, mungkin besok juga udah sembuh. Kalo gak sembuh " Berati mati . Gw bangun dari kasur dan masuk kekamar mandi, oh ya kamar gw emang kayak kamar kost2an yg mempunyai kamar mandi didalam kamar tidur.
Saat gw udah selesai cuci muka dan keluar kamar mandi, gw melihat seseorang memakai sweater ber-hoddie sedang mematikan ps dan memindahkan channel Tv dari AV ke salah satu stasiun tv swasta. Gw baru inget kalo gw emang lupa matiin ps tadi karena ngantuk, dan gw lihat jam dinding sudah menunjukan pukul 1 siang. Lama juga gw tertidur pikir gw.
Gw ngerasa harus mengucapkan terima kasih ke orang itu karena udah mematikan ps dan merapikan kasur gw yg berantakan. Tapi tunggu, ada yg salah. Gimana caranya nih orang main masuk kamar gw dan ngeberesin ps dan kasur gw seenaknya, tanpa permisi pula, jangan2 mau maling lagi, karena pintu kamar gw yg didepan terbuka setengah (kamar gw ada 2 pintu, 1 pintu yg langsung menghubungkan keteras depan, 1 lagi yg menghubungkan ke ruang makan dalam rumah).
BY : GLITCH.7 Quote: Gw : Oiii... Mau maliing ya lo "!!
Teriak gw sambil mengambil pemukul kasti yg ada disebelah lemari gw.
Dia menengok kearah gw sambil membuka hoodienya.
Gw : loch ?" Elo "
Echa : Maling cantik kayak gw ada gitu Za ?"
Gw : Ada, ini Elo buktinya udah maling hati gw. Gak. Gw gk jawab gitu kok.
Lah abisnya ngapain Teh didalem kamar gw pake sweater trus ditutupin gitu kepalanya pake hoodie " Lagian dari pagi tuh pintu kamar yg depan dikunci dari pagi Teh.
Echa : Teteh udah daritadi diteras depan ditemenin Nenek, ngobrol lama selagi lo belom bangun.
Jawab Echa sambil duduk disisi kasur gw.
Gw : Ooh... Eh kok Teteh udah pulang sekolah " Udah ganti baju
BY : GLITCH.7 lagi. Jangan2 gak masuk juga ya "
Echa : Tadi pagi pas Teteh mau masuk kelas, lewat ruang guru, trus Bu Tri manggil, titip pesen ke Teteh katanya tolong sampein ke ketua kelas 2A yg namanya Anton kalo Eza gk masuk karena sakit.
Siangnya jam 11 anak kelas 3 udah pada pulang, ada rapat khusus guru kelas 3. Kalo kelas 1 sama 2 tetep belajar sampe jam 12. Makanya Teteh pulang dulu kerumah terus kesini dianter Pak Yudi.
Penjelasan detail dari Teh Echa membuat gw ber-O bulet kayak tahu bulet yg digoreng dadakan . Dia juga bilang kalo Nenek yg bukain pintu kamar depan dari dalem kamar gw. Dan menyuruhnya masuk pas tau gw udah bangun.
Echa adalah satu2nya cewek yg pernah masuk kamar gw dari SD . Dan ini adalah kali pertama dia masuk setelah jadi gadis abg . Gak ada cewek lain yg gw izinkan masuk ke kamar gw ini. Soal Nenek gw mengizinkan dia masuk karena memang Nenek udah kenal Echa dari dulu dan dekat dengan keluarganya.
BY : GLITCH.7 Setelah ngobrol dengan Teh Echa didalam kamar. Yakin ngobrol aja " Iyalah, emangnya mau ngapain lagi breee . Teh Echa memaksa mau mengantar gw ke salah satu prakter dokter umum untuk bikin surat keterangan dokter. Ya gw butuh surat itu untuk bukti ke sekolah nanti.
Setelah berdebat cukup panjang, akhirnya gw menang. Enggak mugkin, iya akhirnya gw kalah dan ngikut apa kata Echa .
Gw dan Echa sudah duduk didalam mobil dibangku tengah berdua, dan Pak Yudi menjadi supir yg mengantar kami ke salah satu prakter dokter umum. Serasa tuan dan nyonya aja gw sama Echa didalam mobil ini .
Didalam perjalanan Teh Echa sempat menanyakan kabar hubungan gw dan Dini. Gw jawab sekedarnya dan memang hubungan gw dan Dini adem ayem aja saat ini.
Quote: Echa : Syukur deh kalo baik2 aja
jawab Echa setelah mendengar hubungan gw yg gk ada masalah apapun.
Gw : Kalo Teteh, gimana sama Kak Heri "
BY : GLITCH.7 Gw balik bertanya. Echa : Ya baik2 juga....
Jawabannya gk menunjukan orang yg lagi bahagia karena punya pacar. Ya itulah yg gw lihat dari ekspresi mukanya.
Gw : Mmm... Kok kayak yg gk seneng gitu Teh " Lagi ada masalah ya "
Gw mulai kepo Echa : kita emang lagi gk ada masalah...... Mungkin masalahnya di Teteh aja kali Za.
Baru aja gw mau menanyakan maksud jawabannya tadi, mobil sudah berhenti diparkiran klinik dokter umum. Kami berduapun turun dari mobil dan masuk kedalam. Setelah selesai daftar dan dapat nomor antrian ke 2, kami duduk dikursi tunggu pasien.
Gw ngelanjutin obrolan dimobil tadi.
Quote: Gw : Tadi gimana Teh " Yg dimobil tadi.. Teteh ada apa sama
BY : GLITCH.7 Kak Heri " Echa : Hm " Ooh... Iya kita baik2 aja kok. Heri baik, sopan dan ramah. Mungkin dia tipe cowok yg bikin semua cewek rela antri buat jadi pacarnya. Tapi...
Teh Echa memalingkan muka dari gw.
Gw : Tapi " Tapi apaan Teh " Echa : Tapi bukan itu yg Teteh ca...
Suster : Antrian nomor 2 atas nama Reza Agatha...
Dua kali gw kena kentang nunggu jawaban Echa . Mau gk mau gw masuk kedalam sendiri tanpa ditemani Echa. Hanya 10 menit gw didalam karena memang cuma butuh surat dokter, tapi tetap aja gw diperiksa . gw keluar ruangan dan berniat ke apotik sebelah klinik ini untuk menebus obat. Tapi Echa bilang, tadi Pak Yudi habis menerima telpon dari bokapnya dan menyuruh mereka segera pulang karena mobil mau dipakai ke bandung sore ini. (Emang tahun 2002 udah ada hp bree " Ada lah, ente cek dimbah gugel merk nok*a 8110 a.k.a nok*a pisang , itulah hp yg gw lihat
BY : GLITCH.7 dipakai oleh Pak Yudi). Saat gw dan Echa masih didepan klinik ada yg menyolek bahu gw dari belakang. Gw pun menengok dan saat gw lihat siapa orangnya cukup membuat gw kaget.
Quote: Gw : eh Kak " Lagi apa disini "
Sherlin : Hei lagi beli obat buat nyokap tuh di apotik itu. Lo lagi apa disini "
Eh kok ada Echa juga "
Echa : hei Kak Sherlin , iya Kak aku lg anter Eza, tadi dia habis berobat ke dokter, sekarang mau nebus obatnya.
Gw : Teh, pulang aja duluan gak apa2, nanti gw naik angkot aja, tuh Pak Yudi udah manggilin.
Pak Yudi memang memanggil Echa dan memintanya untuk segera naik ke mobil.
Echa : Aduh gimana ya, Teteh gk enak kan sama Eza, lagian masa tadi berangkatnya dianter pulangnya ditinggalin
BY : GLITCH.7 Jawab Echa yg merasa gk enak sama gw.
Tiba2 Sherlin yg mendengarkan obrolan kami didepannya ini memberi saran.
Sherlin : Yaudah, Echa pulang aja gkpp, biar nanti Eza pulang bareng gw aja. Gw bawa kendaraan kok
Echa : Eh " Beneran gak apa2 nih Kak " Duuh maaf ya Kak jadi ngerepotin. Maaf ya Za, Teteh harus pulang duluan
Kalo Eza ngerepotin dijalan suruh turun aja ya Kak biar jalan kaki
Gw : Akhirnya Echa pamit kepada kami berdua dan pulang bersama Pak Yudi.
Gw dan Sherlin sudah membayar obat pesanan kami di apotik, kami berdua berjalan menuju parkiran mobil dan masuk kedalam mobil suzu*i bal*no berwarna biru dongker.
BY : GLITCH.7 Gw pikir awalnya Sherlin sama kayak Echa diantar sopir atau keluarganya, tapi ternyata dia bawa mobil sendiri. Sherlin ternyata sudah mahir membawa kendaraan roda empat sejak kelas 2 smp
. Bokapnya yg mengajarkan dia menyetir mobil. Padahal masih kelas 1 Smk dan belum punya sim nih cewek.
Didalam mobil gw duduk dibangku depan disamping pak kusir yg sedang bekerja . Disamping Sherlin yg mengemudikan bale*no nya.
Quote: Sherlin : Udah berapa bulan gak ketemu ya Za " Sekalinya ketemu lagi, lo sakit gini
Gw : Iya Kak, udah lumayan lama. Gw kira gk akan ketemu lagi dari pas dirumah Kakak dulu
Sherlin : Yeee... Maksudnya Lo gk mau ketemu gw lagi gitu "
Jawabnya kesal dengan bibir yg manyun
Gw : Eee... Eh bukan gitu. Sapa juga yg gk mau cewek se-sexy dan secantik kakak. Buta kali tuh cowok
BY : GLITCH.7 Sherlin : Hah " "yg gk mau" " Kok yg gk mau sama gw "
Sherlin bingung dengan jawaban gw sampe dia melihat mata gw yg sedang memperhatikan salah satu bagian tubuhnya.
Gw : Ee...eeehh.. Maksud gw, siapa yg gk mau Ketemu lagi. Iya itu.. Itu maksud gw
Sherlin : Lo ngapain ngeliatin To*#t gw ?"
Gw : Jujur gw salah fokus disini, ya gw gk sengaja ngeliatin Sherlin bawa mobil dengan jaket sport yg zippernya (resleting aja dah ) ditutup cuma sampe bagian tengah dada. And guess what " dia cuma pakai tanktop seperti sebelumnya pada saat gw kenal dia dirumahnya, bedanya kali ini warnya pink... Dan "bapau"nya Sherlin membusung hingga terlihat belahannya .
Gw ke-gape, malu abis, langsung buang muka ngeliat keluar jalan.
BY : GLITCH.7 Setelah hening beberapa menit. Tangan kirinya memegang paha kanan gw.
Quote: Sherlin: Lo mau "
Tanyanya sambil menoleh kearah gw dengan senyuman nakal
Gw : ... Mau apaan Kak "
Sherlin : Yang tadi lo liatin terus
Gw : eh... Euu.. Emang boleh "
Jawab gw memberanikan diri.
Sherlin fokus kembali kejalan didepan, tangan kirinya juga udah memegang kemudi lagi. Masih diam... Akhirnya gw beranikan tanya lagi.
Gw : Boleh gak " Sherlin : Hm " (hening sebentar), Tapi malu
BY : GLITCH.7 Gw : Tapi mau juga" Sherlin : ...... (mengangguk pelan)
Bukan dirumah Sherlin apalagi dirumah gw. Kami berdua masih didalam mobil, tapi mobil Sherlin berhenti disalah satu parkiran stadion sepak bola yg cukup sepi.
Spoiler for Do not open if you under 21+:
Quote: Sherlin: Ssshhh.... Aahhh Za, udaahhh.. Uughh... Gw malu Gw : Mmmhh... Hmmfftt...
Lagi fokus kesatu "titik"
Sherlin : Oowh... Pelan2 Za jangan dihisap kenceng2 "itu"nya Gw : hufftt... Sorry2 Kak.
menengadahkan kepala dan berhenti dari "minum ucu" sambil narik nafas
Sherlin : Siapa yg suruh berenti "
BY : GLITCH.7 Gw : Narik nafas dulu bentar Sherlin : Ssstt... Berisik lo ah. Menekan kepala gw kebawah lagi. Sherlin : Isep lagi!
BY : GLITCH.7 22. NGINAP " Quote: Gw : Makasih ya Kak hati2 dijalan
Sherlin : Makasih doang "
Gw : Eh... Iii.. Iya Cup ?"?"... Sherlin : Gw berjalan kearah gerbang komplek rumah kurang lebih 300 meter. Ya gw sengaja gk mau Sherlin nganter pas depan komplek rumah, apalagi sampe depan rumah. Kenapa " Ya gw mikir tadi pas perjalanan pulang, bukan, lebih tepatnya setelah "minum ucu" . Kalo sampai Sherlin tau rumah gw bisa berabe kedepannya. Lagian seperti yg gw bilang di part sebelumnya, belum ada cewek yg
BY : GLITCH.7 gw ajak kerumah. Dini aja belum pernah gw ajak kerumah . Pengecualian untuk Echa .
Sampai dirumah gw masuk lewat pintu utama, gk seperti biasanya langsung masuk lewat pintu kamar dari teras. Sambil mengucapkan salam, gw membuka pintu dan masuk ke ruang tamu.
Quote: Gw : Assalamualaikum... Eh
Nenek & Echa : Walaikumsalam
Jawab mereka serempak. Nenek : Nih Echa nungguin kamu, khawatir katanya tadi gk anter kamu pulang
Echa : tadi jadi dianter Kak Sherlin gak Za " Kok jalan kaki
BY : GLITCH.7 pulangnya " Gk diajak kesini "
Gw : Iya Nek, gk apa2 kok ini udah sampe.
Oh iya Teh, tadi jadi dianter kok, tapi gw minta diturunin didepan aja, gak enak kalo sampe depan rumah. Kak Sherlinnya juga buru2 mau kasih obat buat mamahnya.
Jawab gw beralasan ke Nenek dan Echa.
Nenek : Yaudah, Nenek mau shalat Isya dulu, kamu temenin dulu Echa disini. Jangan lupa shalat ya Za nanti
Gw : Iya Nek jawab gw sambil menganggukan kepala.
BY : GLITCH.7 Gw duduk disofa sebelah kanan Echa. Gw pun bertanya kok bisa ada disini, karena tadi katanya mau pergi ke bandung sama keluarganya. Echa menjelaskan kalo hanya bokap dan nyokapnya saja yg pergi kesana, tentu dengan Pak Yudi juga yg mengantar kedua orang tuanya.
Kemudian dia juga menjelaskan setelah tau kalo dia ternyata gak diajak, dia minta antar kesini dulu kepada nyokap dan bokapnya. Jadi kedua orang tua Echa udah bertemu dengan Nenek gw dan minta izin titip Echa untuk menginap malam ini disini. Nginep " Serius Echa mau nginep " Ya serius, Echa sendiri yg cerita ke gw dan Nenek gw mengizinkannya .
Setelah itu gw bergegas shalat isya dikamar, setelah selesai, gw kembali keruang tamu lalu mengajak Echa untuk duduk dan ngobrol diteras depan kamar gw.
Kami berdua duduk disofa teras ini. Gw duduk disofa untuk satu orang yg menghadap kejalan dan membelakangi kamar gw, sedangkan Echa duduk disofa sisi kanan gw yg muat untuk tiga orang.
BY : GLITCH.7 Quote: Echa : Za, Teteh mau nanya, emang tadi kemana dulu " Kok lama dan baru sampe pas isya sih "
Tanya Echa memulai obrolan, gw langsung memutar otak, yaiyalah gw gk kepikiran bakal ada Echa lagi dirumah .
Gw : Mm.. Itu tadi.. Dijalan macet trus mampir dulu ke toko roti. Kak Sherlin beli roti buat nyokapnya . Gitu ceritanya Teh
Mau gk mau gw berbohong, masa iya gw cerita abis dikasih ucu murni cap sherlin montong
Echa : Oh gitu, pantes lama. Teteh sempet khawatir. Soalnyakan Teteh pulang duluan ditambah pulang kerumah dulu trus baru
BY : GLITCH.7 kesini. Tapi kok Eza belum sampe juga pas Teteh datang
Gw : Iya Teh makasih dan maaf ya udah bikin khawatir
Echa : Iya sama2 Za, lagian Teteh yg harusnya minta maaf karena udah ninggalin tadi sore hehehe...
Mm... Ngomong2 Za gimana ceritanya bisa kenal sama Kak Sherlin, dia kan kelas 3 dan baru aja lulus. Kok bisa kenal dan akrab gitu keliatannya "
Gw : kalo ituu... Soal kenal Kak Sherlin ya, mmm... Jadi dulu tuh, Eza pernah maa....
Nenek : Eezaa... Ada telpon dari Dini nih.
BY : GLITCH.7 Tiba2 Nenek gw berteriak memanggil dari dalam rumah memberitahukan kalo Dini menelpon gw. Gw tinggal Echa di teras setelah izin pamit masuk kedalam rumah dulu.
Dini menanyakan kabar dan kondisi gw. Dia tau gw sakit dari Erna sahabatnya yang juga teman sekelas gw sekarang.
Sebenarnya Dini udah menelpon dari sore hari dan Nenek bilang kalo gw sedang ke klinik dokter umum.
Disambungan telpon
Masa Yang Paling Indah Karya Glitch di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
Quote: Dini : Tapi kamu sekarang kondisinya gimana " Udah baikkan "
Gw : Alhamdulilah aku udah baikkan, tadi siang sebelum ke dokter masih agak panas. Tapi pulang dari dokter udah baikkan, padahal obatnya baru aku mau minum.
Ya mungkin karna mimi ucu dimobilnya Sherlin . Gak lah, gw
BY : GLITCH.7 gk bilang gitu. Mampos aje gw ngomong gitu ke Dini.
Dini : Syukur deh kalo kamu udah baikkan, maaf ya aku tadi gk kesitu jenguk kamu, abisnya aku gk tau rumah kamu dimana
Gw : Iya gk apa2 kok, akunya juga udah gk apa2 sekarang
Dini : Eh iya, aku minta alamat rumah kamu dong Za, kebetulan ada si Teteh sama Suaminya disini. Aku bisa minta anterin kerumah kamu sekarang
Gw : hah " Apa " Kerumah aku " Sekarang " Malam gini "... Duuh jangan deh Din, gak enak sama orang rumah. Lagian aku udah sembuh kok
BY : GLITCH.7 Gw mulai panik, masa iya Dini beneran nekat mau jenguk gw malem2 gini. Mana ada Echa dirumah, nginep pula.
Dini : Iiihh... Kok jawabnya gitu " Gk mau aku jengukin bukan " Emangnya salah pacar sendiri mau jengukin "... Huh
Gw : Bukan.. bukan gitu maksud aku. Tapi ini udah malem, apa kata Nenek aku nanti liat anak cewek masih kelas 2 smp dateng kerumah cowok malem2 pula coba " Walaupun alesannya mau jenguk orang sakit
Setelah sedikit berdebat ditelpon dan gw kasih pengertian ke Dini, akhirnya dia mengerti juga dan mengurungkan niatnya untuk menjenguk gw malam ini.
Selametlah malem ini ucap gw dalem hati .
Eh Tapi tunggu, gw udah kasih alamat ke dia tadi, dan besok pagi
BY : GLITCH.7 dia bilang bakal datang kerumah . Duh gak mungkin Echa pagi2 udah pulang, minimal dia pasti pulang siang .
Oke gw memutuskan untuk cerita ke Echa kalo besok pagi Dini bakalan datang kerumah. Jadi gw dan dia bisa antisipasi kesalahpahaman Dini kalo liat Echa pagi2 udah dirumah gw, rumah nenek gw maksudnya .
Gw kembali ke teras depan kamar tapi Echa udah gak ada disitu. Gw mencari ke ruang makan dan dapur juga gk ada. Gw menengok kekamar nenek tapi hanya melihat nenek yg sudah tertidur dikasurnya sendirian, gw tutup pintu kamar nenek perlahan takut membangunkannya, nenek memang selalu tidur cepat setelah shalat isya, tapi beliau pasti bangun tengah malam untuk shalat tahajud.
Akhirnya gw memutuskan untuk mencari keluar rumah, siapa tau dia lagi keluar beli makanan atau ke warung, gw pun masuk ke kamar untuk mengambil jaket dulu.
Pada saat masuk ke kamar, gw melihat Echa lagi asyik nonton Tv sambil tiduran dibalut selimut diatas kasur gw.
BY : GLITCH.7 Quote: Gw : Yaaelaahh... Dicariin kemana2 taunya lagi dikamar asyik nonton tv...
Echa : eh " abisnya nunggu Eza lama banget keasyikan pacaran ditelpon mana diluar anginnya kenceng tau Za, jadi aja Teteh masuk kekamar Eza lewat pintu depan kamar tadi
Gw : Iya maaf Teh lama, abisnya tadi Dini sempet ngambek ditelpon
Echa : Loch " Ada apa " Kok dia bisa ngambek " Dia tau Teteh nginep ya "
Gw menceritakan obrolan gw dan Dini ditelpon kepada Echa malam itu dan gw setuju dengan idenya kalo besok Dini pagi2 udah datang
BY : GLITCH.7 kerumah dan melihat Echa, maka kami berdua akan bilang kalo Echa juga baru aja datang kerumah gw untuk ketemu Nenek. Mengingat Echa adalah sahabat gw dari kecil dan Dini juga sudah tau itu, maka idenya tadi sangat masuk akal menurut gw.
Spoiler for let be closer:
Quote: .... : eh.... ... : (memegang tangan lalu mendekatkan wajah)
... : .... (memejamkan mata)
nafasnya mulai terasa memburu menunggu dan membuka sedikit
BY : GLITCH.7 23. NYARIS Echa masih menonton Tv diatas kasur dengan tubuhnya berada didalam selimut, kepalanya bersandar kebantal yg disandarkan ketembok kamar ini.
Gw duduk dikarpet sebelah kanannya. Acara Tv malam hari ini tidak gw gubris, walaupun mata ini melihat kelayar Tv, pikiran gw masih terbayang sosok Sherlin tadi sore. Oke gw ngaku, maksud gw bodynya, hah " Oke-oke, lebih spesifik lagi "2 buah bapau" milik Sherlin .
Kenapa gw bisa melakukan hal sejauh itu dengannya " kenapa dia mau " kenapa sherlin mau sama gw " Bukannya Choki yg jelas2 lebih tampan dari gw aja dia gampar " Itupun hanya mau "mencium", sedangkan gw " Lebih dari itu. Semua pertanyaan itu masih tidak bisa gw jawab, hingga gw dikagetkan dengan tepakan tangan dilengan kiri gw.
Quote: Echa : Hei... BY : GLITCH.7 Gw : Eh... Kenapa Teh "
Echa : Bengong aja, mikirin apa "
Gw : Eee.. Gk.. Gk mikirin apa2 kok Teh cuman...
Echa : Cuman apa " Eza masih mikirin jawaban Teteh soal Heri "
Ternyata Echa pikir gw masih nunggu kenapa dan ada apa sebenarnya dia dengan Heri. Karena gw gk mungkin cerita soal kejadian sama Sherlin tadi. Jadi gw iyakan saja pertanyaan dia.
Gw : Hm " Oh.. Iya... Itu, ada apa Teteh sama Kak Heri " Katanya tadi Teteh ada sesuatu sama dia
BY : GLITCH.7 Echa : Iya Za, kalo masalah sama dia sih gak ada, seperti yg Teteh bilang, dia baik sama Teteh, tapi perasaan Teteh ada yg kurang sama dia
Gw : Loch " maksudnya "
Echa :Iya... Gak tau Teteh juga kenapa bisa gini. Heri baik banget sama Teteh, tapi Teteh belum bisa ngebales kebaikannya. Teteh masih belum tau perasaan Teteh kedia sebenarnya gimana.
Fix Teh Echa sebenarnya gk ada perasaan apa2 ke Heri. Maksud gw belum, ya belum ada perasaan sayang, bukannya gk mungkin. Rasa suka bisa aja tumbuh dalam sekali pandang, tapi perasaan sayang dan cinta pasti butuh proses. Jadi gw mengambil kesimpulan kalo Teh Echa saat ini belum menyayangi Heri.
Cukup hening sejenak diantara kami berdua ketika dia mengatakan
BY : GLITCH.7 perasaan yg sebenarnya soal Heri. Gw pun berinisiatif memberi saran kepadanya.
Quote: Gw : Teh, mungkin perasaan Teteh belum tumbuh saat ini buat Kak Heri. Tapi Eza yakin, kalo memang Kak Heri benar2 baik dan tulus sayang ke Teteh, suatu saat perasaan sayang Teteh juga pasti tumbuh buat dia
ucap gw memberi saran sambil memegang tangannya yg berada diatas bantal agar dia merasa yakin dengan perasaannya.
Echa : Eh... Ii..ii..iya kayaknya Za... Mungkin gitu... Mungkin belum sekarang
Jawabnya gerogi dan gw melihat pipinya merona kemerahan lalu
BY : GLITCH.7 menundukkan kepala. Gw : Teh, kenapa " Kok pipinya merah gitu "
Tanya gw polos sambil mendekatkan wajah kebawah dan mengintip wajahnya yg dia tundukkan tadi.
Echa : Hah " Ee...eeng.. Enggak kok gk apa2 masa sih merah...
Mata kami bertatapan, posisi wajah kami sangat dekat. Tangan gw masih menggenggam tangannya, jari2 gw masuk kedalam telapak tangannya.
Wajahnya semakin dekat, tangan Echa memberi respon dengan menggenggam erat jari2 gw, kelopak matanya mulai menutup perlahan dan wajah kami sudah sangat dekat. Gw tidak menutup mata, hanya setengah kelopak mata gw tertutup, gw melihat mulut
BY : GLITCH.7 bibirnya sedikit terbuka. Gw bisa merasakan nafasnya sedikit memburu dan dia menahan nafas ketika hidung kami sudah bersentuhan.
Brrrmmm... Ciitt.. Suara mobil berhenti digarasi depan rumah, pintu mobil terbuka dan langkah kaki berjalan dan berhenti didepan pintu utama.
Quote: ... : Assalamualaikum
Suara kunci pintu yg dibuka, cklek...
Gw dan Echa : Walaikumsalam
Om gw : Loch ada Echa dirumah "
Echa : Malam om iya Papah sama Mamah ke bandung, Echa gak
BY : GLITCH.7 ikut, jadinya diminta nginap disini
Om gw : Oh kamu nginap disini Cha, ya udah baguslah, daripada sendirian dirumah kamu yg gede gitu
Om gw masuk kedalam ruang tamu sambil menaruh tas dan kemudian duduk disofa.
Gw : Tante kemana om, gak ikut "
Tanya gw menanyakan istrinya yg tidak kelihatan daritadi.
Om Gw : Enggak Za, si Tante lagi nginap dirumah orangtuanya di xxx (menyebutkan nama daerah yg masih satu kota dengan gw tapi agak jauh, kayak kota dan kabupaten gitu).
BY : GLITCH.7 Ini om cuma mau ambil beberapa pakaian dinas aja, om lupa kalo besok ada acara dikantor
Jawab Om gw sambil berdiri lalu berjalan kearah kamarnya untuk mengambil keperluannya.
Gw : Ooh gitu. Eh bukannya besok hari minggu om, kok kerja "
Tanya gw dari ruang tamu.
Om Gw : Iya ada kerjaan dadakan Za, mau ada tamu dari DPR ke kantor, jadi mau gk mau deh om harus datang walaupun hari libur.
Jawab om gw yg sudah kembali dari kamarnya dan berada diruang
BY : GLITCH.7 tamu lagi. Om Gw : Nenek pasti udah tidur ya Za, kalo gitu kamu jaga rumah, nenek dan Echa ya. Jangan main keluar malam ini. Kalo mau main suruh teman2 kamu aja kesini ya
Perintahnya sambil mengacak2 rambut gw didepan Echa.
Gw : Siaapp Komandan Jawab gw sambil memberikan gesture hormat ala prajurit tentara dengan suara yg tegas.
Gw dan Echa mengantar Om sampai didepan teras, kemudian Om gw masuk kembali kedalam mobil dan menyalakan mesin mobil dinasnya itu.
BY : GLITCH.7 Setelah mobil Om gw tidak terlihat, gw mengajak Echa kembali masuk kedalam rumah.
Angin malam ini sangat kencang dan dingin sampe membuat tirai bambu diteras depan kamar gw bergoyang dumang .
Gw dan Echa duduk bersebrangan diruang tamu. Kami terdiam beberapa saat sampai mata kami kembali berpandangan lalu kami saling melempar senyum satu sama lain.
Ya gw rasa apa yg gw pikirkan saat itu sama dengan pikiran diotak Echa. Nyaris. Yap nyaris saja kami berdua melakukan hal yg iya iya . Nyaris saja kami ketahuan berdua didalam kamar oleh Om gw.
Seandainya gw gk cepat tersadar dan mendengar suara mobil tadi mungkin gw bakal gelagapan dengan Echa. Tapi begitu gw mendengar suara mobil Om gw tadi, kami berdua langsung bangkit dan keluar dari kamar melalu pintu kamar gw yg terhubung kedalam rumah, bukan yg terhubung keteras.
Quote: Gw : Teh, Teteh tidur aja dikamar Eza ya malam ini. Biar Eza
BY : GLITCH.7 tidur dikamar tamu didepan situ.
Echa : Eh... Gak apa2 gitu Za " Udah Teteh aja yg tidur dikamar depan situ
Gw : Udah gak apa2 kok lagian kamar depan jarang ditempatin, kasurnya juga jarang ditidurin loch, emang berani gitu "
Echa : iihh... Apaan sih malah ngomong gitu Kalo Eza gk ngomong gitu Teteh berani tau
Gw : Hahaha... Masih aja penakut
Kamar tidur dirumah Nenek gw ada 5 kamar. 1 kamar nenek gw
BY : GLITCH.7 dekat ruang makan, kemudian 1 kamar berukuran agak kecil dari 4 kamar lainnya ada di dekat dapur bersebelahan dengan kamar mandi yg udah lama dijadikan gudang untuk menaruh barang2 om gw. Kemudian kamar gw disisi kiri dalam rumah dekat ruang tamu, terus 1 kamar om gw yg bersebrangan dengan kamar Nenek dan 1 lagi kamar "bekas" kedua orang tua gw didepan yg berada disisi kanan dalam rumah dekat ruang tamu.
Echa sudah masuk kedalam kamar gw lagi, pintunya sudah gw tutup. Setelah gw mengecek semua pintu rumah terkunci dan gordin sudah gw tutup, gw masuk kedalam kamar depan bekas kamar ortu gw dulu.
Disinilah semasa SD sampai kelas 3 gw tidur bersama kedua ortu gw sebelum mereka pisah. Beberapa barang peninggalan mereka masih mengisi sudut2 kamar ini. Tidak berdebu, karena gw selalu membersihkan kamar ini setiap 3 hari sekali.
Gw merebahkan tubuh dikasur kamar ini. Gw menatap langit2 kamar. Pikiran gw kembali mengingat kejadian bersama Sherlin dan sekarang ditambah kejadian yg "Nyaris" tadi bersama Echa dikamar gw. Sedikit tertawa geli ketika gw mengingatnya dalam
BY : GLITCH.7 lamunan. Gw lihat jam dinding yg berada dekat jendela ventilasi kamar sudah menunjukan pukul 10 malam. Kembali gw mengingat kejadian2 hari ini dan gw tersenyum geli lagi hingga mengeluarkan sedikit tawa yg tertahan.
Tapi... Suara tawa siapa itu " Gw terdiam, bukan suara gw. Seharusnya sunyi didalam maupun diluar kamar ini. Gw mendengar suara tawa seorang wanita... Ya suara tawa yg kecil dari luar kamar ini...
Quote: ... : Hihi... Hihiii..hihihii...
BY : GLITCH.7 24. NYAI Gw masih diam dan mencoba mendengarkan suara tawa kecil itu, berusaha menerka darimana asal tawa itu. Gw bangun dan duduk diatas kasur. Gw masih terdiam.
Hening, gak ada suara tawa lagi atau suara apapun kecuali suara bunyi tirai bambu diujung sisi kanan teras rumah ini yg tersentak oleh angin dan suara nafas gw sendiri yg terdengar sedikit terengah menahan kaget dan takut. Takut " Ya jujur agak sedikit takut. Sedikit " Oke gw takut. Takut mendengar suara tawa wanita tadi.
Gw bangkit dari kasur, gw berjalan kearah pintu dan membukanya, melongokkan kepala keluar kamar melihat keadaan dilorong kamar ini dan ruang tamu, sepi. Lorong luar kamar terang kecuali ruang tamu yg gw matikan lampunya tadi sebelum masuk kekamar.
Gw berjalan santai keluar karena ingin kencing. Gw melewati ruang tamu yg gelap dan melewati kamar gw sendiri yg cahaya lampunya menyala keluar dari lubang ventilasi diatas pintu, gw mendengar suara Tv dari dalam kamar gw. Mungkin Echa masih menonton Tv didalam.
Sekarang gw berada di ruang makan keluarga, hanya ada sedikit
BY : GLITCH.7 cahaya di ruang makan ini, redup agak gelap, karena lampu dari arah dapurlah ruang makan bisa sedikit terlihat. Gw sudah sampai didapur setelah melewati ruang makan dan melewati kamar yg ada didekat dapur atau biasa disebut gudang. Gw masuk kedalam kamar mandi dan menutup pintunya dari dalam, gw buka celana dan kencing.
Spoiler for jangan dibuka:
Quote: hssss... Ssrrkkk... Srrkk...
suara angin dan daun bambu dibelakang rumah jjerrrr.... Jerrrrrr.....jeerrrr....
suara air mengalir di kali bawah belakang rumah ... : Hii.. Hihihi..hiii..hii....
suara wanita berasal dari luar, lebih tepatnya pohon bambu belakang rumah
Gw menyelesaikan hajat kecil ini, menekan flush toilet dan mencuci "kepala jojo" lalu bergegas keluar kamar mandi.
BY : GLITCH.7 Sambil merapikan celana, gw melangkah keluar dari kamar mandi, ketika gw menengok kedepan, gw terkejut.
Quote: Gw : eh.. Teh " Lagi apa disini "
Tanya gw kaget yg melihatnya berdiri 2 meter didepan gw. Dia berdiri disebelah kompor yg berada disisi kanannya dan jendela dapur yg berada disisi kirinya. Diluar jendela dapur itu kita bisa melihat pohon bambu dan dibawahnya ada kali dibelakang rumah. Echa : ... (diam saja, kemudian berjalan kearah gw)
Gw : Teh " Teteh gak apa2 " Mau kencing juga " Kok keliatannya pucet Teh "
Dia berjalan melewati gw disisi kanan sambil menundukkan kepalanya dan rambutnya yg panjang itu dibiarkan tergerai dikanan dan kiri wajahnya.
Masih diam tanpa menjawab pertanyaan gw, kemudian dia pun
BY : GLITCH.7 masuk kedalam kamar mandi dan menutup pintunya. Spoiler for kamar mandi:
Quote: ssshhh... gw menghirup wangi bunga melati. Hii..hii..hiiii...hiii...hii
suara tawa wanita tadi yg gw dengar sebelumnya, kali ini menggema dari dalam kamar mandi.
Gw : Teeh... Teteeh... Teh Echaa kenapa didalam "!! Heeii Teeh, buka pintunya!!!
dug... dug... dug dug dugg.. dug.
gw mengetuk pintu kamar mandi menggunakan kepalan tangan dengan cepat dan berulang2.
Masih tidak ada jawaban dari dalam sana, suara tawapun sudah berhenti.
BY : GLITCH.7 ... : Zaa... Kenapa "
Gw menengok kebelakang kearah suara cewek yg memanggil gw. Gw lihat sosok cewek itu berdiri disebelah kulkas ruang makan dekat pintu kamar Nenek gw.
Gw terpekik kaget, suara gw tertahan tidak bisa keluar. Gw melihat Echa disana! Ya itu Echa!.
Kemudian gw menengok kembali ke pintu kamar mandi didepan gw ini dan ternyata pintunya sudah terbuka sedikit.
Gw beranikan diri membuka langsung pintu kamar mandi dengan satu hentakan tangan kiri hingga terbuka lebar dan pintunya membentur tembok kamar mandi bagian dalam. Braaakk.... Pintu terbuka.
Gw menengok kedalam kamar mandi. Kosong! Gak ada orang atau Echa didalam sini.
Jadi... Siapa yg gw lihat sebenarnya tadi ?""
BY : GLITCH.7 Spoiler for denah rumah: warna pink : posisi orang warna biru : pintu
BY : GLITCH.7 Gw berjalan cepat kearah Echa yg sedang berdiri kebingungan didekat kulkas ruang makan. Jalan cepat " Oke gw ngaku, gw beralari kearah Echa.
Nafas gw terengah2 bukan karena lari, karena kaget, gk percaya dengan apa yg baru gw alami. Bukan cooy, bukan karena ngalamin "minum ucu" lagi . Kali ini gw benar2 kaget dan takut.
Keringat dikening gw diusap tisu oleh Echa yg duduk disebelah gw disofa ruang tamu. Nenek gw berdiri didepan kami dan memberikan segelas air mineral kepada gw.
Quote: Nenek : Ayo diminum dulu Za, tenangin dulu pikiranmu Echa : Iya Za tenangin dulu, istigfar Za.
Ucap Echa mencoba menenangkan, yg kali ini sambil mengusap punggung gw.
Gw : Astagfirulloh... Haa.. Haa.. Sii.. Siiapa tadi yg Eza liat kalo gitu "
Ucap gw berusaha mengeluarkan suara dengan terbata2 dan nafas yg masih terengah2.
BY : GLITCH.7 Nenek : Eza kalo udah lebih tenang, lebih baik ambil wudhu dan shalat sunah 2 rakaat ya, shalat dikamar nenek atau kamar kamu aja. Minta perlindungan sama ALLAH swt.
Echa : Iya Za, Eza shalat dikamar Eza aja, Teteh temenin.
Akhirnya gw melakukan saran dari Nenek dan Echa, gw shalat dikamar gw sendiri dan mengambil wudhu dikamar mandi dalam kamar gw. Gila aja gw wudhu dikamar mandi belakang .
Setelah Echa dan Nenek mendengar cerita yg gw alami tadi, akhirnya Nenek kembali lagi ke kamarnya dan melaksanakan shalat juga, guna meminta perlindungan kepada Sang Pencipta untuk keselamatan keluarga tercintanya, terutama cucunya yg baru mengalami hal mistis ini.
Echa gk shalat karena dia sedang berhalangan, lagi ada tamu bulanan katanya , dia duduk dikasur gw sambil menunggu gw selesai berdo'a.
Gw bangun dan duduk disebelah Echa dengan masih menggunakan sarung dan melipat sajadah disebelahnya.
BY : GLITCH.7 Quote: Echa : Gimana " Udah ngerasa lebih tenang sekarang Za " tanya Echa sambil membetulkan posisi duduknya menghadap ke gw.
Gw : Alhamdulilah udah lebih baik maaf ya Teh, Teteh pasti juga jadi ketakutan sekarang.
jawab gw yg sudah selesai melipat sajadah dan menaruhnya diatas kasur sebelah kanan gw.
Echa : Udah jangan dipikirin dulu ya, besok lagi kita bahas soal kejadian tadi. Jujur Teteh juga takut, dan bukannya memang lebih baik gk dibahas dulu karena ini udah hampir tengah malam, tuh udah jam 11 malam Za.
jawab Echa sambil menggenggam tangan kiri gw yg berada diatas kasur.
Nenek : Sudah sekarang kalian tidur dulu. Benar kata Echa, ini udah malam, udah waktunya istirahat. Echa kamu tidur bareng Nenek aja kalo takut ya .
BY : GLITCH.7 karena Nenek tau, Eza gk mungkin berani tidur dikamar depan lagi.
Ucap Nenek yg berada didepan pintu kamar gw. Ketika Echa melihat Nenek didepan kamar, tangannyapun ditarik lagi secepat kilat dari atas tangan kiri gw. .
Gw : Iya Nek, Teh Echa tidur sama Nenek aja berdua dikamar Nenek. Eza masih berani kalo tidur dikamar Eza sendiri sih.
jawab gw meyakinkan Echa dan tentu saja diri gw sendiri. Masih ragu sih tidur sendiri sebenernya
Gw mencoba memejamkan mata ini, membaca do'a2 yg gw hapal didalam hati dan berusaha fokus kepada hal2 yg positif. Jam 12 malam gw merasa kantuk menyerang, akhirnya gw tertidur.
Entah sudah jam berapa ini ketika tidur gw terusik oleh sentuhan tangan dikening gw lalu mengusap pelan rambut gw, berulang-ulang.
Gw terbangun mencoba membuka mata, ya seharusnya gw semakin terlelap tidur kealam mimpi karena sentuhan dan usapan tangan
BY : GLITCH.7 lembut dikepala gw. Tapi gw terbangun memang bukan karena sentuhan lembut itu, tapi wangi parfum.
Wangi parfum ini terasa familiar diindra penciuman gw. Gw pernah mencium wangi parfum ini, baru. Ya baru gw rasakan wanginya beberapa jam yg lalu. Tapi gw sulit mengingat siapa yg memakai parfum ini didekat gw.
Ketika gw sudah bisa menyesuaikan indra penglihatan gw kecahaya lampu didalam kamar gw ini, gw pun melihat sosok seorang cewek disebelah sisi kiri gw. Dia duduk dikasur gw dan badannya berada didekat kepala gw.
Tangan kanannya masih mengusap rambut gw dari atas. Gw mendongakan kepala kearah wajahnya diatas gw, siapa cewek ini"
Mata gw tiba2 merasa silau dengan cahaya lampu yg memang gk gw matikan sebelum tidur tadi. Gw hanya bisa melihat bagian tubuh cewek ini dari mulai lehernya yg memakai kalung perak berbentuk hati dibandulnya, kemudian pakaiannya, jaket sport dengan resleting tertutup hanya sampai bagian dada, dibalik jaketnya, cewek ini menggunakan tanktop berwarna pink.
Echa " Bukan.. Ini bukan Echa, gw pernah melihat cewek dengan pakaian seperti ini, gw juga pernah mencium wangi parfum yg dipakainya. Tapi dimana dan siapa ".
BY : GLITCH.7 Otak gw terus berusaha mengingat siapa sosok cewek ini yg sangat terasa familiar dan sepertinya baru aja gw bertemu dengannya belum lama ini.
Tunggu! Belum lama ini bertemu " Ya gw ingat sekarang, gw ingat! Siapa cewek ini dan wangi parfumnya yg sangat familiar dirongga hidung gw.
Sherlin!. Ya ini Sherlin! dengan pakaian yg sama dengan sore tadi pada saat kami bertemu.
Tapi... Sedang apa dia dikamar gw " Dan darimana dia tau alamat rumah gw " Apa dia ngikutin gw yg berjalan kaki setelah turun dari mobilnya "
Ah..! Echa dan Nenek " Kemana mereka " Gw gak yakin Nenek membiarkan cewek masuk kamar gw sendirian dengan pakain seperti Sherlin ini. Apalagi ditambah ada Echa. Ya gk mungkin Sherlin diizinkan bertemu gw pada saat gw masih tertidur didalam kamar.
Akhirnya gw bisa bangun dan duduk disamping Sherlin, kami duduk diatas kasur gw dan bersebelahan. Gw lihat wajahnya tersenyum manis sekali, ya ini benar2 Sherlin seperti yg gw lihat tadi sore didalam mobilnya.
BY : GLITCH.7 Spoiler for Sherlin: Quote: Gw: Loh kak " Lagi apa disini " Kok bisa ada didalam kamar gw "
tanya gw yg kebingungan. Sherlin : kangen sama kamu Za
Gw : kangen " Bukannya sore tadi kita baru ketemu "
Sherlin : iya, kangen sama yg kita lakuin tadi sore dimobil
Sherlin mendekatkan wajahnya, jarak wajah gw dengannya hanya kurang dari sejengkal. Nafasnya memburu, bibirnya tersenyum sambil memiringkan wajahya mendekat ke bibir gw. hmmm... " Wangi ini " wangi bunga melati
gw memundurkan wajah dan tubuh ini menjauh dari Sherlin sebelum bibirnya menyentuh bibir gw.
Astagfirullah hal' azim!!!
BY : GLITCH.7 gw berteriak histeris beristigfar.
Wajah Sherlin berubah menjadi wajah yg menyeramkan. Rambutnya acak2an, bola matanya melotot seperti mau keluar, sekitar wajahnya ada luka yg membuat kulitnya terkelupas dan mengeluarkan darah bercampur nanah, bibirnya menyeringai, seringainya... Seringainnya itu sangat lebar hingga ujung kanan dan kiri bibirnya hampir menyentuh tulang pipinya. Dan... Lidahnya panjang terjulur keluar dari mulutnya hingga sampai pangkal leher. Liurnya menetes hingga membasahi paha gw.
Gw terperanjat loncat dari kasur kesisi samping kanan. Hingga jatuh dan mundur menjauh darinya. Sampai gw tidak bisa mundur lagi karena terhalang tembok dan jendela kamar dibelakang gw. Sherlin, bukan.. Bukan Sherlin, mahluk itu entah apa namanya, mendekati gw hingga jarak diantara gw dan dia hanya satu langkah, dia berhenti kemudian...
"Ikut sama Nyai Hii..hiii..hii..hii..hiii..hiii"
BY : GLITCH.7 Quote: ... : Za... Eza... Reezaa..
Ada yg menggoyangkan tubuh gw. Gw terbangun dan melihat kearahnya
Echa : Za.. Kamu gk apa2 " Kenapa kamu teriak2 "
Nenek : Ngapain kamu tidur di gudang " Kamu ngalamin kejadian mistis lagi "
BY : GLITCH.7 25. ZONA PERANG Quote: Nenek : Makasih Pak Haji
Pak Haji : Iya Bu . Nah sekarang hati2 kalo main ya Dek, jangan sembarangan lagi
Gw : Ii... Iiya Pak Haji. Makasih Pak Haji
Gw sudah mandi dan sedang duduk disofa teras depan kamar berdua dengan Echa. Sambil meminum teh manis hangat di minggu pagi ini. Echa kembali menanyakan kejadian kemarin sore dengan Sherlin.
Quote: Echa : Jadi sebenernya kamu kemana dulu Za sama Kak Sherlin kemarin "
BY : GLITCH.7 Gw : Mmm... Ii..iiya Teh, Eza sama Kak Sherlin sempat ke stadion bola dulu habis dari dokter
Echa : Hm.. Ngapain ke stadion " Mau main bola sore2 gitu sama Kak Sherlin "
Tanya Echa dengan nada curiga.
Gw : Eh.. Ii.. Iiya. Maen bola Kak Sherlin.. Iya itu hehe
Jawab gw ceroboh dan gelagapan .
Echa : Hah " Maksudnya " Maen bola Kak Sherlin "
Gw Eh.. Ee.. Bukan.. Bukan itu. Maksudnya nonton bola, nonton
BY : GLITCH.7 bola di stadion sebentar sama Kak Sherlin.. Iya itu maksud Eza ehehe...
Echa : Jangan aneh2 deh Za. Pokoknya Eza da taukan konsekuensinya kalo Eza sembarangan, apalagi ditempat umum kayak gitu. Pak Haji sendiri tadi yg ngomong ke Eza
Gw : Iya Teh, gak kok, gk aneh2. Dan gk bakal lagi deh ke stadion situ
Echa : Bukan soal stadionnya Za, maksud Pak Haji tadi sama Teteh tuh kelakuan Eza yg harus dijaga dimanapun. Teteh gk tau kalian ngapain sore2 menjelang maghrib ke stadion berdua. Yang jelas jangan sekali2 aneh2 pokoknya
BY : GLITCH.7
Masa Yang Paling Indah Karya Glitch di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
Gw ngerasa disidang sama Echa pagi2 gini. Entahlah sebelumnya Pak Haji ngomong jangan "sembarangan" ke gw itu maksudnya apa, gw kan gak kencing sembarangan, ngomong sembarangan atau berbuat yg enggak2 di stadion itu. Heh yakin tuh yg terakhir " Lah emang gw gk berbuat yg enggak2 sama Sherlin. Cuman yg iya iya aja .
Setelah sebelumnya pagi2 sekali Nenek gw datang kerumah pak haji untuk memanggilnya kerumah. Gw seperti di rukyah atau di do'a kan gitu, gw juga gak ngerti.
Yang jelas intinya biar gw gk diikutin sama "nyai" lagi. Diikutin " Yap, kata pak haji, gw diikutin sama tu mahluk. Katanya gw udah berbuat sembarangan didepan dia. Didepan dia " Entah gw juga gk paham, mana gw tau kalo "nyai" ngeliatin. Lagian kurang kerjaan tuh mahluk ngeliatin orang yg lagi iya iya .
Jam 10 pagi disofa teras depan kamar gw ini lagi, sudah ada 2 cewek cantik disisi kanan dan kiri gw. Indah ya pagi2 gini udah dihimpit sama mahluk Tuhan paling cantik. Nyai " Bukanlah gila aja . Echa dan Dini dong .
BY : GLITCH.7 Sayangnya apa yg gw bayangkan tadi gk sesuai dengan kenyataan. Dini dan Echa memang ada disisi kanan dan kiri gw tapi kami bertiga bukan duduk disatu sofa yg sama .
Dini duduk disatu sofa yg menghadap kearah kamar gw. Echa berada disofa sebrangnya yg menghadap ke Dini atau jalan dan membelakangi kamar. Sedangkan gw disofa panjang ditengah diantara mereka menghadap kearah pintu rumah utama. Gw malah ngerasa seperti rapat keluarga pembagian hak waris istri pertama dan kedua .
Quote: Dini : Dari jam berapa Kak Echa disini "
tanya Dini dengan senyuman. Bukan senyum manis, tapi senyum yg dipaksakan. Ya itu yg gw rasakan sepertinya.
Echa : Oh, dari pagi banget Din, tadi habis olahraga sekalian kesini main. Udah lama gk kesini soalnya
BY : GLITCH.7 jawab Echa, sepertinya ada yg salah. Ya gw ngerasa ada penekanan kalimat, ketika Echa bilang "dari pagi banget". .
Dini : Ooh gitu. Kak Echa dulu sering kesini gitu " Kok Eza gak pernah cerita ya
tanya Dini lagi, kali ini matanya sambil melirik ke gw. Ok dengan tatapan sinis dan penekanan diujung kalimatnya
Echa : Iya, kan dulu rumah gw gak jauh dari sini Din . Dulu tuh Eza dan gw sering main disini, dipekarangan depan situ.. Trus... Bla... Bla... Bla...
Echa bercerita panjang lebar tentang gw dan dia dulu yg sering
BY : GLITCH.7 main bersama. Ini udah diluar skenario yg Echa buat, ya semalam dia cuma bilang kalo ada Dini bakal kasih alesan buat ketemu nenek gw doang. Tapi sekarang " Urusannya jadi manjang gini... .
Gw udah merasakan atsmosfer teras ini mulai gak enak. Gw mencoba untuk keluar dari "zona perang" ini diam2 sambil beralasan.
Quote: Gw : Eh.. Aku ambilin minum dulu ya Din kedapur sebentar
Dini : Gak usah Za, itu masih ada minum aku, belum habis kok
Gw : Kalo gitu Teh Echa deh yg aku ambilin minum, kan udah abis tuh tehnya digelas
Echa : Gak usah, Teteh bisa ambil sendiri kok kedalam, kan udah biasa main kesini, iya kan Za "
BY : GLITCH.7 jawab Teh Echa dengan senyum manisnya, tapi dia mengucapkannya bukan memandang kearah gw, melainkan kearah Dini.
Gw : Kalo gitu, Eza aja deh yg mau minum, kebetulan udah dikit nih tehnya, heheh.. sebentar ya kedalam dulu
ucap gw sambil bangkit dari sofa untuk pergi ke dapur.
Echa dan Dini : Duduk!!! Gw : (naro pantat lagi kesofa seperti semula )...
Oke gw ralat, ini bukan minggu pagi yg indah seperti yg gw bilang sebelumnya. Ini pagi yg bikin gw salting, gagu, serba salah dan
BY : GLITCH.7 berolahraga hati (lagi). Sejam disini serasa setahun bagi gw. Ya obrolan dua cewek dikanan dan kiri gw ini sukses membuat gw jadi bahan pelampiasan mereka berdua. Bukan fisik gw memang yg mereka serang, tapi tatapan sinis mereka berdua setiap habis selesai ngomong satu sama lain membuat gw ngerasa habis digamparin. Gw gak berkutik, gw tak berdaya, Ya Allah tolong Eza Ya Allah.
Quote: Rekti : Assalamualaikum...
Gw-Dini-Echa : Walaikumsalam...
Gk pernah gw merasakan sebahagia ini ngeliat Rekti datang kerumah, ya inilah satu2nya kesempatan gw untuk keluar dari "zona perang".
BY : GLITCH.7 Gw : Oiii Sob, wah pagi2 ada apa nih datang heheh... Sini masuk Ti
Ajak gw sambil menghampiri Rekti di depan teras. Padahal sengaja biar gw keluar dari ruang teras ini .
Rekti : Hhehe.. Nih ada yg nyariin lo
muncullah seorang cewek cantik dan seksi dari belakang Rekti.
Gw kaget sekaget2nya, sama seperti malam tadi gw melihat mahluk jelek dikamar gw. Takut " asli gw takut.
Quote: Gw : Kak Sherlin "!!!
"Perang belum berakhir jendral!" .
BY : GLITCH.7 BY : GLITCH.7 26. BUKTIIN SENDIRI AJA Quote: Dini : Hmm... Jadi Kakak yg namanya Kak Sherlin, yg pernah aku liat sama Eza beberapa kali ya
Trus kamu Za! kenapa kamu gk cerita kalo pernah main kerumah kak Sherlin " Kenapa gk cerita juga kemaren dari Dokter berangkatnya dianter sama Kak Echa trus pulangnya dianter sama Kak Sherlin "
fire in the hole Duaar... Duaar... Suara bom dimedan perang mengiringi pertanyaan2 dari Dini .
Gw : Duuh... Aku jelasin dulu ya, bukannya aku mau bohong, tapi
BY : GLITCH.7 waktu kemaren tuh, pas aku lagi sakit. Siangnya Teh Echa kesini pulang sekolah, nah terus dia anterin aku ke dokter... Pulangnya Teh Ec...
kemudian Sherlin mencoba menjelaskan posisi gw yg serbasalah dengan memotong penjelasan gw ke Dini.
Sherlin : Pulangnya Eza sama Echa ketemu gw di Dokter. karena Echa sama keluarganya ada keperluan mendadak, jadi gw yang...
Dini : Maaf ya Kak Sherlin, aku nanya Eza, bukan Kakak
dipotong lagi oleh Dini dengan nada yg dibuat manis tapi matanya
BY : GLITCH.7 memandang sinis kearah gw .
Sherlin : Eh, gw disini mau bantu jelasin ke lo ya! Gw tau lo pacarnya Eza! makanya gw juga gk mau kalo lo salahpaham ke gw dan Echa!
Dini : Eh biasa aja kali Kak ngomongnya!! lagian gw yg lebih berhak marah karena gw dibohongin sama kalian semua disini!!!
Satu prajurit mencoba menengahi persilisahan di medan perang
Rekti : Udah tenang2 ya, tenang dul...
Dini dan Sherlin : Apaan sih Lo "!!!
BY : GLITCH.7 Rekti : fire in the hole Duaarr...Duaarr... BLAARRR!!
Terjadi lempar melempar Granat sodara2 diteras depan kamar gw! Satu korban tewas dimedan perang.
R.I.P Letnan Rekti Echa : Udah udah... Jangan pada berantem, Dini sama Kak Sherlin tenang dulu. Biar aku yg jelasin ke kalian semua
Panas. Bukan teh yg lagi gw minum, tapi suasana dimedan perang ini benar2 memanas. Teras depan kamar sih gak berantakan, badan gw dan orang2 yg ada disini juga sehat dan gk ada luka. Tapi hati mereka yg terluka .
BY : GLITCH.7 Emosi Dini dan Sherlin benar2 membuat gw pusing dan takut. Ya gw gak menyangka hari ini bakal terjadi adu mulut antara 2 cewek diteras rumah ini. Belum lagi tadi malam gw baru mengalami hal mistis. Tambah berasap aja nih pala .
Beruntung ada Echa disini yg masih bisa menengahi perselisihan kami berempat. Ya kecuali si Rekti yg udah "mati" kena lemparan granat dari 2 kapten tentara tadi .
Gw masih aman sih karena diam aja, ya silent is gold baby . Seenggaknya sampai saat ini aman .
Echa menjelaskan semuanya kepada Dini, kecuali soal dia menginap semalam. Soal "nyai" pun gak dibahas. Untung Sherlin masih diam aja, gw takut dia datang untuk ngomong soal kejadian didalam mobil kemarin. Karena Sherlin belum ngasih tau ada keperluan apa dia datang kerumah gw diantar Rekti.
Beruntung Dini mau mendengarkan penjelasan Echa dan bisa menerimanya. Setidaknya hari ini gw masih aman, karena sebelum Dini pamit pulang yg dijemput oleh kakak iparnya tadi sempat
BY : GLITCH.7 ngomong ke gw, "Sayang, urusan kita belum selesai yaa, sampai ketemu besok disekolah " .
Manis sungguh manis kalimat yg diucapkannya itu dengan wajah yg cantik dan senyum yg menawan, tapi nada bicaranya lebih kepada nada ancaman buat gw .
Lumayan satu masalah udah beres hari ini dong " Gw harap sih gitu. Tapi sepertinya "zona perang" ini masih sedikit panas. Ya. Karena sekarang Sherlin minta tanggung jawab sama gw.
Tanggung jawab apaan " Emangnya Lo ngebiarin si jojo maen ke "sarangnya" Sherlin " . Ya enggaklah, gw belum sejauh itu sama dia kaliii .
Ternyata dia juga dihantui oleh mahluk penunggu stadion bola kemarin . "Nyai" kah "
Ternyata bukan "nyai". Sherlin memang diganggu oleh "mahluk" yg gk tau siapa dan apa bentuknya, tapi setelah dia mengantar gw pulang dan menurunkan gw dari mobilnya, dia merasa ada yg mengikuti.
Bukan motor atau apapun dibelakang mobilnya, tapi dia merasa ada
BY : GLITCH.7 satu sosok hitam sedang duduk dibangku belakang mobilnya yg dia lihat dari kaca spion dalam.
Untungnya setelah sampai rumah hingga hari ini dia ketemu gw, dia gk diganggu lagi.
Oke berarti lo lebih beruntung dari gw Sher.
Setelah gw juga menceritakan pengalaman mistis yg gw alami tadi malam kepada Sherlin dan didengarkan juga oleh Rekti dan Echa. Sherlin akhirnya mengerti kenapa dia diganggu juga oleh mahluk yg entah apalah itu namanya. Sebelumnya dia berpikir kalo hanya dia yg diganggu, makanya hari ini dia minta tolong Desi menelpon Rekti untuk janjian dan minta antar kerumah gw.
Quote: Rekti : Ckckck.. Zaaa.. Zaa.. Lagian lo ada2 aja sih mesum gak tau tempat
Echa : mesum "!! BY : GLITCH.7 Gw : Heh! sembarangan aja lo kalo ngomong!
Sherlin : Yeee... Gw sama Reza cuma ke stadion itu buat ketemu temen gw. Karena gw mau ambil baju yg dititipin ke dia.
Aah sherlin memang jago menutupi kelakuan kami berdua
Rekti : Hehehe... Sorry2, gw cuma becanda kok
jawab Rekti dengan tampang blo'onnya
Echa : Tapi... Emang aneh sih, masa sih kalian berdua gk ngelakuin hal2 yg bikin penghuni stadion itu keganggu " Kalo emang gk ada apa2, kenapa sampe diikutin coba "
BY : GLITCH.7 Sherlin : Maksud lo apa Cha " Gw kan udah jelasin tadi. Soal gw ama Reza malah diikutin mahluk itu mana gw tau! lo tanya aja sendiri ke mahluknya kenapa ngikutin!
Sherlin mulai emosi lagi mendengar pertanyaan Echa.
Gw : Ya ampun, udah2 deh ya. Teh Echa kan udah denger alesan gw sama Kak Sherlin ngapain ke stadion dulu pas mau maghrib. Nah sekarang Kak Sherlin juga udah ya jangan emosi trus, sekarang kan yg penting kita berdua udah gk diganggu lagi .
Gw mencoba menengahi. Echa : Iya iya, maaf ya Kak Sherlin. Echa tadi cuma heran aja.
BY : GLITCH.7 Bener kata Eza, sekarang yg penting kalian berdua udah aman
Sherlin : ..... (buang muka sambil masang muka jutek).
Sebelum adzan dzuhur Echa pamit pulang, karena Pak Yudi datang menjemput tanpa kedua orangtuanya. Pak Yudi bilang, katanya dia diminta kerumah neneknya di Jakarta dan Echa harus ikut, kedua orangtuanya akan menyusul ke Jakarta setelah urusannya beres di Bandung, jadi besok dia berangkat sekolah dari Jakarta.
Rekti, Sherlin dan Gw siang ini makan diluar bersama, disalah satu kedai mie ayam. Ya, nih anak berdua belom mau pulang, mereka berdua minta traktir makan . Gk sih, Rekti sebenernya yg minta traktir ke gw .
Karena ngerasa dia udah jadi salah satu korban "perang", jadi gw berhutang budi kepadanya yg telah menyelamatkan diri ini dari bombardir "granat2" duo maia tadi .
Perut sudah terisi, si Rekti langsung minta pulang lagi.
BY : GLITCH.7 Gw pikir setelah makan, Rekti dan gw akan pulang berdua naik angkot, karena gw kira Sherlin juga akan langsung pulang kerumahnya. Nyatanya sekarang dia lagi duduk disofa teras depan kamar gw lagi.
Rekti sudah pulang kerumahnya setelah diusir secara halus oleh Sherlin .
Sepertinya, gw belum cukup dianiyaya oleh dia sendiri, ya otak gw mengatakan kalo Sherlin bakal meluapkan emosinya setelah gak ada orang seperti sebelumnya. Gw persiapkan kuping dan hati ini agar tahan dari omongannya .
Quote: Gw : Mmm... Kak, mau minum apa " Air mineral atau Sirup "
Tanya gw berbasa-basi. Sherlin : Gak usah. Gw kesini tadi emang ada perlu sama lo soal
BY : GLITCH.7 kejadian yg bikin gw gk bisa tidur semalaman
Gw : Eeh.. Ii..iiya Kak. Maaf ya. Tapi gw jugakan gak tau bakal begini. Kalo boleh jujur sih, gw lebih parah Kak.
Taarrr... Jeerssss... Jeerrr... Jeerrr suara petir dan hujan yg turun
Gw : loch hujan " Kak pindah kesebelah sini nanti kena cipratan aer ujan kalo disitu
Gw berdiri dan menuju tirai bambu dibelakang Sherlin, menurunkan tirai bambu yg diikat keatas agar tidak ada air hujan yg masuk ke teras depan kamar.
Setelah selesai menutup tirai bambu, gw membalikan badan dan kaget ternyata Sherlin sudah beridiri didepan gw.
BY : GLITCH.7 Quote: Sherlin : Gw emang gkbisa tidur semalaman. Karena gw kepikiran kejadian kemarin, Tapi kejadian lo sama gw dimobil kemarin .
Gw : maksudnya " Sherlin tidak menjawab, dia memajukan tubuhnya kearah gw sehingga kami semakin dekat.
Gw : Mmm... Kak... Ini beneran, beneran lo kan "
tanya gw yg masih takut kalo2 cewek didepan gw ini berubah lagi jadi mahluk jelek
Sherlin : .... (tersenyum menggoda).... Buktiin sendiri dong
BY : GLITCH.7 jawabnya sambil memajukan wajahnya mendekati wajah gw dan kedua tangannya melepas dua kancing kemeja bagian atas.
"... dan godaan terberat gw adalah lo..."
BY : GLITCH.7 27. 1+8= PLUS Spoiler for pertama:
Kami berdua masih berada diteras depan kamar. Gw membelakangi tirai bambu yg bergerak terhempas terkena tiupan angin bercampur dengan percikan air hujan.
Sherlin memegang bahu depan kanan dan kiri gw dengan kedua telapak tangannya.
Dia mulai menciumi bibir gw dengan lembut. Ini pertama kali kami berciuman. Sangat berbeda dengan apa yg pernah gw rasakan dengan Dini.
Soal ciuman. Jujur aja, Dini lebih agresif dibanding Sherlin. Setidaknya itu yg bisa gw bandingkan antara mereka berdua dalam hal yg satu ini.
Sherlin masih mencium bibir gw dengan lembut dan tidak memainkan tempo yg agresif. Gw hanya bisa membalas selembut perlakuannya tanpa mencoba untuk memainkan lidah. Mungkin apa yg kami lakukan berdua ini masih bisa dibilang "kecupan". Ya kecupan bibir beberapa kali tanpa memainkan lidah satu sama lain inilah yg Sherlin lakukan pada gw.
BY : GLITCH.7 Gw memegang pinggangnya, kemudian mulai naik mengelus pelan pinggangnya hingga kepangkal ketiak bawahnya. Berulang-ulang naik turun telapak tangan ini mengelus lembut bagian sisi kanan-kiri bagian tubuhnya itu yg masih dilapisi oleh kemeja berbahan flanel dengan motif kotak2 berwarna merah dan biru tua.
Quote: Sherlin : Ssshh... Za...
sherlin memundurkan wajahnya, matanya masih terpejam dan kepalanya mendongak keatas menampakan leher jenjang bagian depannya.
Sherlin : Jaa... Jangan... Za... Fffuuhhh... Gw mulai mengecup sisi kanan lehernya
Sherlin : eeuuhh... Zaa... Ja..jangann... Eeuuhh...
Gw memundurkan wajah dan menghentikan kecupan dilehernya. Dia membuka mata dan menatap gw seolah2 memohon
Sherlin : Jangan berhentii Zaa...
BY : GLITCH.7 Gw sedang berdiri dan memegang sebuah handphone. Boleh nemu " Kagaklah .
Quote: Gw : Eh Teh beneran gk mau duduk dulu "
... : Gak apa2 gak usah. Ngomong2 jangan panggil Teteh , panggil Mba aja ya , agak aneh dengernya dipanggil Teteh . Yaudah aku pulang dulu ya Za. Salam ke Nenek dan tolong besok kasihin ya kalo ketemu pacarmu .
Gw : Oh.. Ii..iiya oke Teh, eh Mba maksudnya. Besok aku kasihin ke Dini. Makasih banyak ya Mba, maaf ngerepotin
... : Okey ...(maju satu langkah dan mendekatkan bibirnya ketelinga kiri gw)... "Awas ketauan sama nenek loch Za". Hihihi...
BY : GLITCH.7 Gw : ah...aa.. Apaan mba " :ma... Maksudnya gimana "
... : semakin jauh berjalan ketengah rintikan hujan dengan menggunakan payung agar terlindung dari butiran air yg bisa membasahi tubuh indahnya.
Sherlin : Hei... Kenapa " Kok malah bengong Za " Itu handphone siapa "
Suara Sherlin membuyarkan lamunan gw yg memikirkan omongan, bukan, bukan omongan. Bisikkan lebih tepatnya.
Ya bisikkan dari Teh, eh bukan, karena tadi dia bilang jangan panggil Teteh maka gw rubah memanggilnya menjadi Mba... Ya Mba Siska yg sebelumnya gw panggil dengan panggilan Teh Siska diawal2 cerita ini adalah seorang cewek cantik dan pastinya memiliki tubuh yg seksi yg selalu lewat depan rumah setiap berangkat sekolah.
Mba Siska adalah seorang anak Ketua RW dilingkungan rumah nenek gw ini.
BY : GLITCH.7 Sekarang dia sudah menjadi siswi kelas 2 SMA. Dia bersekolah disalah satu sma negeri dikota gw. Bokapnya sebenarnya adalah seorang kepala polisi disalah satu polsek dibagian timur kota ini. Mungkin karena sikap beliau yg baik, rendah hati dan bijaksana itu kepada setiap orang membuatnya dipilih oleh warga sebagai ketua RW.
Gw duduk disofa teras depan kamar ini lagi, bersama Sherlin disamping yg sedang menyandarkan kepalanya kebahu sebelah kiri gw.
Gw bercerita soal kedua kalinya melihat dia saat dibioskop bersama seorang cowok.
Quote: Sherlin : Hahaha... Cemburu nih yaa...
Gw : Lah ngapain cemburu " itukan hak Kakak jalan sama siapa aja
Sherlin : Ah masa siih... Itu kok bibirnya manyun gituu Zaa.. Hahaha
BY : GLITCH.7 Gw : Diih.. Beneran kali gk cemburu, buat apa coba cemburu sama Kakak " gk ada hak Eza dan urusan Kakak sendiri itu ma kalii
Sherlin : iiihh malesin banget sih.
Jawabnya pura2 kesal sambil mencubit hidung gw
Gw : Aa..aduu..du..duuh.. Jangan ditarik dong idung gw, tambah mancung aja nanti nih
Sherlin : Terus... Siapa cewek tadi yg ngasih HP itu "
Gw : Oh, maksudnya Teh Sis, eh Mba Siska " Dia itu tetangga disini, anaknya Pak RW juga. Rumahnya deket sih cuma beda RT
Sherlin : Oh Siska namanya, dia udah SMA ya " Cantik gitu, pasti lo sering godain dia yaa " Ayo ngakuu "
BY : GLITCH.7 Gw : Hah " Enggaklah, mana berani. Dia udah kelas 2 sma juga kok. Gak deket gw sama dia, cuma sebatas kenal sama keluarganya aja karena bapaknya RW disini
Sherlin : Iya lo gak berani godain dia, tapi lo beraninya godain gw doangkan "
Jawab Sherlin menggoda gw sambil mendekatkan wajahnya dan kemudian menggigit pelan telinga kiri ini.
Langit sudah semakin gelap dan waktu hampir menjelang maghrib ketika hujan reda dan Sherlin sudah pamit pulang, meninggalkan rumah nenek gw dengan mobil bal*nonya itu.
Gw kembali ke kamar dan menuju kamar mandi untuk menyegarkan tubuh dan hati gw yg terasa panas.
Panas karena sudah melewati "pertempuran hati" hari ini . Dari pagi sampai siang mendengar ledakan granat dari ketiga cewek cantik nan beringas.
BY : GLITCH.7 Dan terakhir harus berhadapan dengan salah satu cewek diantara mereka bertiga, yg membuat gw harus pasrah menerima serangan dan poison yg dia "suntikan" sehingga gw terkena "racun" candunya dan kalah telak kali ini.
...I let you win this time, but when we meet again... Don't you ever think to win again...
BY : GLITCH.7 28. SAUDARA Upacara senin pagi " Ah untungnya gw gk ikut kali ini. Ya, kelas gw 2A sampai kelas 2C kebagian masuk siang minggu ini. Gw manfaatkan pagi ini untuk berolahraga, setelah sedikit stretching, gw mulai melakukan push-up 15x lalu beristirahat sebentar, kemudian keluar kamar menuju lapangan bola depan rumah. Cukup 10 putaran membuat tubuh gw berkeringat.
Setelah cooling-down, gw duduk diatas rerumputan lapangan bola bagian pinggir dekat jalan. Sedang asyik2 menikmati udara pagi ini sambil beristirahat, mata gw tertuju kearah seorang cowok yg memakai seragam smp dan berjalan kearah gw.
Quote: Unang : Pagiii sobaat. Rajin banget mas Reza pagi2 gini udah lari, sekalian dong mas, potongin rumputnya udah pada panjang tuh
BY : GLITCH.7 sapa Unang setelah sampai didepan gw.
Gw : Pagi juga mas Unang . Iya nih lagi olahraga, biar gk kerempeng kayak situ mas .
Mending mas Unang sarapan dulu, tuh rumputnya masih banyak, sayang loch sebelum saya potongin .
Unang : Waduh kampret, dikira gw kambing apa! . Eh ngomong2 masuk siang lo "
Gw : Ya mirip sih baunya ma kambing .
Iya gw lagi masuk siang minggu ini Nang. Lah elo malah baru mau berangkat gini " Da jam berapa ini, upacara aja udah bubar kali Nang .
BY : GLITCH.7 Unang : Busyet, gw wangi nih pake parfum
Yaelah slow aja kali coy, gw salto aja da sampe depan sekolah, hehehe .
Unang memang sekolah di smp dekat komplek rumah, ya paling 10 menit jalan kaki dari gerbang perumahan keluar udah sampe.
Setelah berbasa-basi dengan kambing tadi, eh Unang maksud gw . Dia bergegas pergi ke sekolahnya, ya gara2 dia teringat ditengah obrolan kami kalo pelajaran pertama bakal diajar oleh guru ter-killer di smpnya itu, dia langsung berlari layaknya Usain Bolt .
Gw sudah rapih. Berangkat sekolah " Bukan. Gw bukan mau berangkat sekolah "sepagi" ini, karena jam weker diatas Tv baru menunjukan pukul 9 pagi. Gw berniat pergi kerumah Dini. Niat utama gw adalah meminta maaf dan kedua adalah
BY : GLITCH.7 memberikan handphone yg dititipkan Mba Siska kemarin. Ya. Gw teringat dengan pesan Mba Siska soal hp yg dia titipkan ini.
Quote: Mba Siska datang menitipkan hp yg ternyata adalah milik kakak iparnya Dini kemarin sore. Ketika gw dan Sherlin sedang berada diteras depan kamar.
Mba Siska datang tanpa gw ketahui kehadirannya karena suara rintik hujan sore itu, sampai akhirnya dia mengucapkan salam dan Sherlin menghentikan "aktifitasnya" bersama gw dan memberikan gesture kalo ada seseorang yg datang.
Setelah mandi, gw menggunakan kaos hitam bergambar wajah Kurt Cobain dan memakai celana smp, gw memasukan seragam sekolah kedalam tas. Ya pikir gw nanti bakal langsung berangkat ke sekolah bareng dari rumah Dini.
Tidak lupa gw mencium tangan Nenek dan berpamitan dengannya. Gw bilang mau main kerumah "teman" dan langsung berangkat ke
BY : GLITCH.7 sekolah dari sana . 30 menit perjalanan kerumah Dini yg gw rasa lumayan cepat, karena butuh 2x berpindah angkot, belum ditambah macet dan supir yg suka ngetem/menunggu penumpang penuh, akhirnya gw sudah turun didepan gerbang perumahannya dan seperti biasa berjalan kaki kedalam.
Gw sudah berada didepan rumah bercat biru dengan pekarangan depan yg asri karena ditumbuhi tanaman dan bunga yg terlihat sejuk.
Ketika gw hendak mengucapkan salam, ternyata muncul seorang wanita dari balik sebuah tanaman dipekarangan rumah ini sambil membawa gunting ditangannya.
Quote: Gw : Assalamualaikum, permisi Bu
Ibu-ibu : Walaikumsalam, iya cari siapa nak "
BY : GLITCH.7 Gw : Ini Bu, saya teman sekolahnya Dini . Apa Dininya ada Bu "
Ibu-ibu : Oh teman sekolahnya, Dininya lagi keluar, kerumah kakaknya dari sejam yg lalu . Ada perlu sama Dini Nak "
Gw : Iya , ini saya dititipkan handphone sama Mba Siska, katanya tolong kasih ke Dini
Ibu-ibu : Handphone " dari Mba Siska " eh, itu Dini sudah datang
Dini : Eza " Dini datang ketika gw sedang mengobrol dengan ibu tadi. Dan ternyata ibu2 itu adalah Nyokapnya Dini .
Akhirnya gw dipersilahkan masuk oleh Dini dan kami berdua duduk
BY : GLITCH.7 dibangku teras rumahnya. Nyokap Dini kembali melanjutkan aktifitasnya merapikan tanaman dipekarangan depan teras ini.
Gw menceritakan kepada Dini kalo kemarin sore ada Mba Siska datang kerumah dan menitipkan sebuah hp milik Kakak iparnya yg tertinggal dirumah Mba Siska saat bertamu.
Gw menanyakan kepada Dini bagaimana hp milik kakak iparnya itu bisa tertinggal dirumah Mba Siska, karena saat kemarin dititipkan ke gw, Mba Siska gk menceritakan ada hubungan apa antara dia, Dini dan kakak iparnya itu.
Gw memang berpikiran kalo Mba Siska sengaja buru2 pergi dan gk cerita, karena gw yakin dia sempat melihat gw dan Sherlin ber-cap cip cup cop diteras depan kamar . .
Kenapa gw bisa yakin " Ya jelaslah, kenapa juga dia membisikan omongan "awas za nanti ketahuan Nenek"sebelum dia pamit dan menjelaskan hp yg tertinggal.
Quote: Dini : Hmm, jadi kamu bingung ya ada hubungan apa antara
BY : GLITCH.7 kakak ipar aku dan Mba Siska "
Gw : Iya Din, aku kepikiran kok dia bisa nitipin hp ini ke aku, sedangkan aku aja belum kenal sama kakak ipar kamu. Dia gk sempet cerita, karena mungkin kemaren ujan dan buru2 juga
jawab gw yg mengatakan Mba Siska terburu2 karena hujan. Gk mungkinlah gw cerita ke Dini, kalo dia terburu2 gara2 liat gw sama Sherlin lagi capcipcupcop .
Dini : jadi, Papahnya Mba Siska itu Pamannya kakak ipar aku Za .
Nah waktu aku kemarin minta tolong dianter kerumah kamu, aku turun didepan rumah kamu kan, terus kakak ipar aku bilang, kalo
BY : GLITCH.7 daerah komplek ini dia punya sodara, makanya dia pergi kerumah Mba Siska, sedangkan aku kerumah kamu
Gw : Ooh gitu ceritanya Pantesan Mba Siska nitipin hp itu ke aku dan bilang kasih ke kamu kalo ketemu
Dini : Iya Za , mungkin waktu kakak iparku main kerumah Mba Siska, dia sempet ngomong kalo dia lagi anter adik iparnya kerumah kamu. Jadi Mba Siska tau kamu tuh temen adik iparnya Mas Ito
Gw : Mas Ito "
Masa Yang Paling Indah Karya Glitch di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
BY : GLITCH.7 Dini : Mas Ito nama kakak iparku
Gw : Ooh... Trus Dini nama adik ipar Mas Ito gitu "
Dini : Iisshh.. Apaan sih gak jelas deh .
Setelah mendengar penjelasan Dini, gw mengerti sekarang kalo keluarga Mba Siska dan Mas Ito alias kakak iparnya Dini masih ada hubungan keluarga dekat. Sedang asyik2 melamun karena sempat hening diantara kami berdua. Dini kembali menanyakan sesuatu yg sangat gk gw harapkan.
Quote: Dini : Ngomong2 gimana kemaren pas aku pulang " Seneng ya bebas berduaan sama Kak Echa " Eh, bertigaan sama Kak Sherlin juga!
tiba2 Dini menanyakan soal Echa, Sherlin dan Gw .
BY : GLITCH.7 Gw : Eh... Ee... Aku.. Aku aus Din, kasih minum dulu kek, tega bener tamu gk disuguhin aer minum
gw mencoba mengulur waktu .
Dini : Maah... Mamah... Itu gembor masih ada isinya "
teriak Dini ke nyokapnya yg sekarang sedang menyiram tanaman.
Nyokap Dini : Masih, kenapa "
jawab nyokapnya sambil mengangkat gembor yg dipegangnya daritadi.
BY : GLITCH.7 Dini : Nih, temen aku minta minum katanya Mah
jawab Dini sambil melirik sinis kearah gw
Gw : busyet Din, tega bener aku mau dikasih aer buat nyiram tanaman
Dini : Biarin! Masih mending aer dari gembor daripada aku kasih aer kobokan mau kamu "
Gw : Nyokap Dini : BY : GLITCH.7 29. 2 SYARAT Gw masih berada diteras rumah Dini, masih duduk bersamanya dan masih juga merayu dia untuk memaafkan kesalahan gw yg sudah membohonginya. Setengah jam sudah kata maaf dan rayuan keluar dari mulut gw, tapi Dini masih kesal, bete dan belum mau memaafkan gw.
Gw menyerah, bukan menyerah untuk meminta maaf tapi gw menyerah pada cacing2 diperut gw yg sudah mulai demo minta asupan.
Quote: Gw : Din, maaf ya, aku boleh keluar sebentar " Pinta gw memelas
Sayap Sayap Terkembang 20 Trio Detektif 38 Misteri Kaca Kaca Remuk Rambut Setan 1
Mandarin Cersil Mandarin
Cersil Indo Cersil Indonesia
Novel Barat Novel Barat
Novel Indo Novel Indonesia
Galeri Galeri
apabila halaman yg dicari tidak ada.Silahkan kembali dulu ke Menu Utama Blog Lama
Cersil Indo Cersil Indonesia
Novel Barat Novel Barat
Novel Indo Novel Indonesia
Galeri Galeri
apabila halaman yg dicari tidak ada.Silahkan kembali dulu ke Menu Utama Blog Lama