Iblis Dunia Persilatan Karya Aone Bagian 6
Sagara Angkara dan yang lain juga tak luput, mereka
segera membayar dan berlalu"
Kabar burung memang selalu berlebihan, yang satu
menambahkan satu yang satunya lagi menambahkan
satu. Akhirnya cerita tentang Hancurnya Ratan
wasana juga kabar tentang pesan peringatan
tantangan sudah jauh melebihi aslinya.
Jika diibaratkan makanan, maka kabar itu sudah
menjadi tak jelas rasanya karena kelebihan garam,
merica, lada dan rempah lainnya.
Setiap pelosok desa, pasar, pos ronda, dan sawah
terjadi pembicaraan hangat mengenai kabar burung
ini. Mereka tak memperdulikan keaslian cerita itu.
Yang penting mereka senang karena mendapatkan
kabar yang begitu luar biasa.
Atas kejadian ini, Maharaja Dunia Persilatan dibuat
galau karena gusar, marah, sedih bercamp ur aduk.
Usia tuanya kini berubah menjadi begitu banyak
urusan. Kaum Golongan putih merasa diejek dan
dicorengi mukanya. Sedih perasaan mereka bnamun
apalajh daya" Mereka berada ditempat terang, sedang musuh
ditempat gelap. * Matahari sudah sepenggalan tingginya, jalanan di
Desa Kranjiseto tampak begitu padat akan lalu lintas
manusia yang berdesakan. Dari Rautv wajah mereka terdapat tiga raut muka
yang dapat di klasifikasikan menjadi dua klasifikasi.
Yang pertama adalah wajah orang yang penasaran.
Ini termasuk kedalam orang yang baru memasuki
daerah itu. Dan yang kedua adalah orang yang
memiliki raut wajah gembira dan muram. Ionio
termasuk kedalam klasifikasi orang yang hendak
meninggalkan desa itu. Dalam keadaan seperti ini selalu ada keuntungan
yang dimanfaatkan oleh orang lain. Contohnya
pedagang. Disekitar jalanan sampai desa, dari mulai
pedagang makanan sampai kain tampak memadati
setiap tempat. Dari kejauhan terdengar derap suara kuda memecah
kepungan setiap kerumunan yang ada. Tingkah
penunggang itu tepat sekali dengan kata pepatah
yang mengatakan Gajah masuk kampong.
Seperti yang terjadi sebelum-sebelumya, rombongan
berkuda inipun berhenti di depan pagar dimana
ditengah pagar itu terdapat seorang lelaki
berpenampilan mesum bertelanjang bulat penuh
dengan luka digantung di pohon Aucaria"
Sagara Angkara yang sudah tiba disana
memperhatikan dengan seksama lalu wajahnya
berubah. "Maharaja Dunia Persilatan?" gumamnya.
Seorang kakek berpenampilan serba putih turun dari
kudanya, "Darimanakah kami dapat melihat tulisan itu"
suaranya lirih, tapi memiliki wibawa sangat kuat.
Seorang lelaki yang berdandan ala pedagang
menyahut dengan hormat. "Silahkan tuan-tuan ikut saya"."
Maharaja Dunia Persilatan, Wakil Maharaja dan dua
kakek tua lainnya turun dari kuda. Mereka segera
mengikuti lelaki yang berdandan ala pedagang itu.
Semuanya naik keatas undak-undakan yang terbuat
darui bamboo. Sepertinya memang peristiwa itu
dijadikan pengeruk keuntungan. Terbukti dengan
berdirinya berbagai macam pilar-pilar segitiga dari
bamboo khusus untuk para pendatang yang infin
melihat tulisan itu. "Itulah"!" Tunjuk lelaki itu kebawah.
Mereka Melongok keluar, yang pertama dilihat adalah
sebuah coretan tak jelas di tanah.
Terdengar helaan nafas panjang dari hidung Maharaja
dunia persilatan dan kambrat-kambratnya itu.
"Apa kesimpulanmu Yang Mulia?" Tanya Gajahsora,
Maharaja Dunia Persilatan tak menjawab, dia
membisu seribu kata. Hanya raut wajahnya saja yang
berubah. Dipilar lain, Sagara Angkara bersama yang lain berdiri
menatap tulisan itu. "Menurut Pandangan kalian apa yang akan terjadi"
Dan apa yang sedang dilakukan pembuat tulisan ini"
tiba-tiba Harsanto bertanya pada keempat kawannya.
"Aku Rasa, ini merupakan sebuah siasat untuk
membuat was-was kaum golongan putih" jelas
Meswari ragu. Sagara Angkara menyambung "Kutambahkan lagi,
bukan hanya sebuah siasat untuk membuat kewaswasan dalam setiap orang namun juga sebuah awal
dari kekacauan yang akan terjadi" keterangan itu
membuat Gita Jayasri terkesiap.
"Jadi, kesimpulan dalam benaku adalah benar
adanya"!" Gumamnya.
"Memang apa yang kau simpulkan Nimas?" Harsanto
bertanya. "Mengapa tulisan itu harus ditulis diatas tanah hingga
melesak sampai dua tombak adanya. Padahal masih
bias ditulis dilain media dan ditempelkan.Aku sungguh
tak tahu maksudnya apa, mungkin untuk menantang
Maharaja Dunia persilatan bahwa yang
menantangnya adalah bukan orang sembarangan.
atau sedang merencanakan siasat yang lain. Terus
terang aku tidak bisa mengambil kesimpulan apapun.
Maharaja Dunia Persilatan bukanlah orang yang boleh
dipandang remeh oleh siapapun! Namun kini ia
menjadi sasaran yang paling utama" ujarnya dengan
tegas. "Sepertinya kita harus menunggu disini untuk
beberapa waktu." Ujar Sagara Angkara dengan suara
lirih. "Mengapa?" tanya Jingga heran.
"Sebab aku ingin melihat siapakah yang pling
diuntungkan dalam kericuhan ini, pasti setidaknya ia
akan menengiok kemari barang sekejap. Lihatlah
mayat yang diggantung itu. Sudah dua hari dua
malam ia tergantung disana. Namun belum juga
berubah semenjak ditemukan. Aku menduga bahwa
mayat itu telah dibalsem dengan racun Mayat Abadi.
"Racun Mayat Abadi?" Harsanto heran.
"Itu merupakan sebuah Racun yang dapat membuat
tubuh mayat yang terkena racun itu tidak dapat
membusuk selama seratus hari. Alasan mengapa tak
seorangpun menurunkannya bukan karena tak
kasihan. Namun tak dapat. Setelah aku bertanya pada
penduduk sekitar kabarnya ada seorang yang
meninggal kaku setelah memegang tambang itu"
"luar biasa, apakah pohonnya juga beracun?"?" bisik
Gita Jayasri. "Batang dan rantingnya ia, namun daunnya tidak"!"
"Mengapa tidak dipanah atau di potong dengan
pedang terbang saja kakang" Kakang bilang jika
sudah memiliki kemampuan tenaga dalam yang
mumpuni dapat melempar dan mengendalikan
pedang sesuka hati diudara?" Jingga member usul.
"Usul yang bagus" Kata Sagara angkara. Jingga
tersenyum senang karena idenya dipuji.
"Namun pedangnya apakah sanggup memotong
tambang itu?"Kata Sagara Angkara lagi. Jingga
Cemberut. "Apakah pedangku iini tak sanggup memotoing
tambang butut itu?" Meswari cabut pedangnya.
"Jika bicara memang mudah. Meski terlihat rapuh,
sesungguhnya itu adalah tambang kain mayat"
Sagara Angkara tertawa. Harsanto terperanjat. "Mustahil" apakah memang
tambang itu ada" Bukankah itu hanya mitos?"
"Taka nada nama jika tak ada barangnya"tambang
itu memang tambang itu adanya!"
"Apa keistimewaan pedang butut itu sebenarnya?"
Tanya Gita Jayasri. "Tambang itu terbuat dari serat kulit mayat orang
yang mempelajari ilmu kebal. Tak mempan dengan
senjata, tak mempan oleh tenaga dalam." Jelas
Harsanto. "Salah" bukan mayat. Tapi tubuh yang masih hidup.
Sebab jika sudah menjadi mayat maka tambang itu
tidak akan sempurna. Mendiang Iblis Penenun Kulit
memang orang yang sangat kejam. Ia menotok
korbannya hingga korbannya sulit mati. Semakin
takut korbannya maka semakin kuat serat kulit itu"
Tambah Sagara Angkara. Keempatnya bergidik ngeri. Tak menyangka mereka
akan mendengar dan melihat barang hasil pencucian
darah. "Apakah kita akan menunggu disini dengan seperti ini.
Sungguh membosankan" Jingga memberengut.
"Tidak. Kakang akan mengajarkan jurus baru untuk
mempertahankan dirimu" Sagara Angkara membujuk.
Jingga sumringah. Ini memang yang ia tunggutungguu. * "Sudahlah Yang Mulia. Kita kembali ke Padepokan
Gandring. Disana kita rundingkan langkah selanjutnya"
Wajah Suram kakek janggut sedagu itu nampak
melembut mendengar suara barusan.
"Ya, tapi sebaiknya kita tidak jauh dari tempat ini. Kita
harus melihat situasi sejenak." katanya seraya
melangkah menuruni undakan bamboo.
Ketiga pengiring Maharaja Dunia Persilatan langsung
mengikuti dari belakang. Desah angin sepoy menerpa dedaunan hijau,
membuat suara gemerisik yang bisa membuat orang
menjadi lena dalam kelembutannya.
Maharaja Dunia Persilatan dan kambrat-kambrat naik
kepunggung kuda dan berlalu mencari penginapan.
Diperjalanan tak ada kejadian istimewa selain
merenung diam. Namun begitu mereka tiba
dipenginapan satu-satunya di desa itu, keempat
terkejut sekali melihat dihadapan mereka tiba-tiba
ada seorang lelaki mengenakan baju kelabu
menghadang. "Hieee?" Kuda keempatnya meringkik bersamaan
sambil mengangkat kaki depannya.
Lelaki itu berwajah biasa saja, tidak membuat orang
Berpikir macam-macam kepadanya. Kedatangannya
tidak diiringi dengan suatu kebiwaan juga tidak
dengan kegarangan dan kebengisan. Semuanya
berjalan dengan normal-normal saja tak ada yang
aneh dari perawakannya. Hanya tubuh kurus
layaknya seorang petani. "Kedatangan kalian sudah kutunggu. Ramalan tentang
kalian dating kemarin oleh nyonya benar-benar
tepat."suara itu begitu datar dan tanpa tekanan nada
membuat orang jadi bergidik.
"Siapa kaun Kisanak, mengapa kau menghadang
kami?" Tanya Maharaja Dunia Persilatan mencoba
bersikap ramah. "Aku bukan siapa-siapa, hanya pembawa pesan saja."
jawab penghadang itu dengan nada yang tak sedap
didengar. "Katakan apa pesanmu."
Dari baik bajunya dia mengeluarkan sebuah
bungkusan kecil. Lalu diserahkan langsung kepada
Maharaja Dunia Persilatan.
Tanpa ragu, Maharaja Dunia Persilatan menerima
bungkusan itu lalu diperiksannya dengan hati-hati.
Yang Pertama filihatnya adalah sebuah tulisan indah
berbau harum berikutnya adalah kalimat yang
menyatakan sebuah kata sandi.
"Sebuah bunga bangkai telah tumbuh, lalat-lalat
dating mengerubungi, namun tak ada yang sadar
bahwa bahaya sebenarnya sedang mengintip. Ini
bukanlah tentang asmara, namun tentang rasa benci
dalam hati. Salah tindak mengakibatkan rentetan
karma. Nasib..nasib"." Wajahnya benar-benar
berubah, ketiga orang pengiringnya, yakni : Gajah
sora, Dewa Pedang Kelana. Dan Dewa Batang pedang
mengerutkan kening. "Siapa sebenarnya majikan mu?"
"Nyonya Kabar Langit"!"
"Akh," Apakah beliau adalah keturunan mendiang
Sipengabar Langit?" "Benar"!" Jawab Penghadang itu dengan nada semu,
semu sebab bayangannya sudah menghilang entah
kemana. Keempatnya saling pandang.
Akhirnya mereka melanjutkan perjalanan ke
penginapan. Wajah keruh Maharaja dunia persilatan
semakin keruh. ** Sementara itu, sebelum Maharaja meninggalkan
tempat itu. Diatas bukit, tampak tujuh orang yang
berdiri berjajar rapi. "Mengapa kita harus menunggu waktu yang begitu
lama kakang" Bukankah sekarangpun kita bias
membunuh setan tua itu?" Bangsawan berhati ema
alias Dyah Krusina berkata sengit.
"Mengapa harus buru-buru Nimas, tindakan terburuburu akan meninggalkan hal yang terkecil. Padahal
Iblis Dunia Persilatan Karya Aone di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
hal terkecil itulah yang akan menjadi tonggak
keberhasilan kita.Pepatah mengatakan cepat tangan
terjembakan, cepat kaki terlangkahkann cepat mulut
terkatakan. Terlalu cepat menjadi lambat. Yang
dikejar tak dapat yang dikandung cicir"
Artinya adalah bila melakukan sesuatu tanpa berpikir
terlebih dahulu (kesusu) dapat mendatangkan
kesusahan, sehingga hasilnya menjadi tidak sesuai
dengan yang diharapkan.akibatnya yang diinginkan
kandas, sesuatu yang ada malah habis.
Bangsawan berhati emas Alias dyah Krusina diam,
bagaimanapun meski Pangeran Pemabuk alias
Gardapati adalah seorang yang licik. Tapi ia patut
disandangkan dengan pribahasa yang mengatakan
Cincin dijari nan suasa karena pandai melenggangkan.
Maksudnya adalah seseorang yang mmul utnya
kurang baik dan tidak berharga menjadi tampak baik
dan berharga karena dipakai dan dimanfaatkan
dengan baik. "Kakang meski kau kemana condong kemana rebah,
namun kau bukanlah orang yang hidung dicium pipi
digigit. Aku cinta kau" Astadewi berkata tanpa basabasi. Gardapati tertawa ringan. "Dasar, itu tidak masuk
kedalam pembahasan kita saat ini Nimas"
Astadewi tak menjawab. Ia hanya mmenggendong
tangannya dilambari dengan senyuman manis.
Semanis madu bercampur racun.
"Memang perlu peralatan yang memadai untuk
mendebik mata parang. Jangan sampai kita salah
langkah. Apa rencana kita?" Arya Alias Iblis Bermata
hijau mengusulkan pendapat.
"kita lakukan sedikit sedikit saja. Lagipula lama-lama
akan menjadi bukit" Si Gila Dari Neraka Hitam berkata
sambil berdendang seorang saja. Wajahnya yang
laksana dendang gonggong telur begitu geli untuk
dipandang. "Lebih baik kau diam saja" Iblis kembar bumi berkata
seram. Suaranya yang bersamaan dari dua mulut
begitu tak sedap didengar. Apalagi nada ucapan itu
sama sekali tak memakai inotasi. Benar-benar
membuat kuduk berdiri. "Benar" kau benar, kita lakukan sedikit demi sedikit"
Gardapati tersenyum cerah.
"Wah"wah," sepertinya kau dapat ide gila lagi?"
Sindir Si Gila dari Neraka Hitam.
GArdapati tak menghiraukan sindiran itu ia segera
menitahkan sebuah rencana yang membuat bulu
kuduk berdiri "Arya, ini adalah daftar orang yang membunuh suhu
almarhum, bantai semuanya kecuali yang termasuk
kedalam dewan dunia persilatan."
Arya menerima selembar kulit kambing. Dibbuka dan
dibacanya nama dalam daftar itu.
"Nimas Dyah, kau ingat siapa saja yang ikut dalam
membunuh kedua orang tuamu?"
Dyah Krusina mengangguk. "bantai semuanya kecuali yang termasuk kedalam
dewan dunia persilatan."
"Nimas Astadewi kau urus orang-orang dipantai
selatan sana. Kabarnya ada sebuah perkumpulan
wanita yang berada dipihak jalan putih, namun
memiliki tindakan ganas bersama kedua pelayanmu"
"Bgaimana dengan Kakang Danenra dan Adi Praja?"
?"mereka memiliki tugas yang lain?"
Astadewi manyun. Kakinya dihentakan jengkel. Bekas
kaki sedalam mata kaki tamp[ak membekkas ketika
kaki mungil itu diangkat.
"Nimas Ratih, Kau sudah menyelidiki sispa saja yang
ikut dalam pembunuhan orang tuamu?"
"Sudah kakang"!"
"kau sudah tahu apa yang harus kau lakukan?"
"Tentu"!" "Laksanankan"!" Ratih alias Setan Purnama Anggukan
kepala. "Bagaimana dengan kami?" Iblis kembar Bumi
menyela. "Kalian lebih tahu apa yang harus kalian lakukan
daripada aku"!"
"Huahahaha," Pangeran edan. Sudah dari dulu aku
takluk padamu. Bicara siasat memang engkaulah
akhlinya tak mengecewakan bila buyutmu pernah
ikut berjuang bersama pendekar seribu diri" Si Gila
dari Neraka tertawa terbahak-bahak.
Gardapati mengangkat alis ketika Maharaja Dunia
Persilatan menuruni undakan. Matanya yang tajam
melirik kepada Si Gila Dari Neraka Hitam yang sedari
dulu melangkahkan kaki menuruni bukit. Seuulas
senyum sadis keluar dari senyumannya itu.
"Pion telah diturunkan, benteng telah dipersiapkan.
Patih sudah mencabut senjata. Mengapa harus
berdiam diri" Apakah menunggu ajal tiba?" Kata
Gardapati sambil memakai topeng Pertamanya.
"Akulah Si Iblis Dunia Persilatan yang sesungguhnya.
Bila ada iblis, mengapa tidak ada dewa, aku kira
sahabat lamaku sudah menampakan taringnya. Aku
lihat apakah ia pantas untuk menjadi Dewa Dunia
persilatan. Sagara Angkara" aku lihat pancaran
tubuhmu sudah tak dapat ku rasakan, aku rasa kau
sekarang sebanding denganku. Bila kau masih tetap
lemah jangan salahkan aku bila aku membunuhmu.
Kesempatan satu kali dariku sudah ku serahkan" Kata
Gardapati seraya menatap Sagara Angkara di pilar
lain. Tubuhnya melesat menghilang diantara desir
angin yang membelai kulit. Tanpa ada basa-basi lagi,
semuanya membubarkan diri kepelbagai penjuru"
INILAH AWAL DARI SEGALA KERICUHAN" dimana
konflik mulai berjalan naik"
** Lembayung sore membelai langit dengan lembut,
permadani kelabu menyelimuti semesta. Cakrawala
bumi menyapa dengan meriah.
Capung kuning berterbangan dan hinggap dip agar
penginapan. Kalong dan kelelawar pulang kesarangnya.
Cecuitannya itu dipotong dengan suara pemuda yang
tegas dan jelas. "Ilmu Kanuragan adalah satu kesatuan ilmu olah fisik
dan gerak, termasuk yang dilambari dengan ilmu gaib
dan ilmu khodam, olah nafas dan olah batin untuk
kanuragan. Secara umum energi tenaga dalam ini
dibangkitkan dan diolah dengan cara olah nafas
tenaga dalam, walaupun ada juga pengolahan cakracakra energi dengan cara lain selain olah nafas."
Sagara Angkara menjelaskan pengertian dasar
mengenai ilmu kanuragan pada Jingga yang duduk
disampingnya mendengarkan dengan seksama.
Sagara Angkara melanjutkan"
"Jenis energi tenaga dalam yang dihasilkan dalam
olah nafas tenaga dalam dibagi menjadi 2 jenis: yang
pertama adalah Tenaga Dalam (Kanuragan). Bila olah
nafas ini merupakan satu bagian dengan olah
kanuragan, maka jenis kekuatan yang dihasilkan
adalah apa yang disebut sebagai tenaga dalam atau
tenaga dalam kanuragan, biasanya ditujukan untuk
membangun kekuatan tubuh, kecepatan gerak,
kekuatan menahan pukulan, kekuatan pukulan untuk
mematahkan kayu, besi, batu, dsb. Pukulan yang
dilambari dengan tenaga dalam kekuatannya bisa
mencapai ratusan kali lipat bila dibandingkan dengan
hanya menggunakan kekuatan fisik semata. Jenis
tenaga dalam untuk kekuatan ini seringkali disebut
sebagai tenaga keras atau tenaga dasar. Cakra energi
yang bekerja adalah cakra-cakra tubuh yang berada
di pusar sampai ke dada, tetapi penekanan utamanya
biasanya adalah pada cakra di dada. Pelatihannya
harus dilakukan secara hati-hati dan bertahap, jangan
dilakukan dengan memforsir tenaga, karena dapat
menimbulkan efek samping berupa pembengkakan
jantung atau radang hati, terutama pada orang-orang
yang baru ikut pelatihannya seperti dirimu itu. Pada
tingkatan yang tinggi, penguasaan tenaga dalam yang
tinggi, tenaga dalam ini dapat juga digunakan untuk
menyerang dengan cara energinya dirambatkan,
dengan cara menepuk atau menyentuhkan tangan
atau bagian tubuh lain kepada lawannya, tidak
dipukulkan, dan dapat dibentuk menjadi energi untuk
melumpuhkan, merusak organ tubuh bagian dalam,
meremukkan tulang dan daging, membuat kaku tak
dapat bergerak, dsb, hanya dengan bersentuhan saja
atau bersentuhan dengan benda perantara.
"Luarr BIASA" dan yang kedua?" Jingga bertanya
semangat. "Kau ini bersemangat sekali" yang kedua disebut
dengan Tenaga Dalam Murni. Bila olah nafas yang
dilakukan adalah olah pernafasan murni, yang
pengolahan pernafasannya dilakukan secara khusus
dan tidak menjadi bagian dari olah gerak kanuragan,
maka kekuatan energi yang dihasilkan adalah apa
yang disebut sebagai tenaga dalam murni. Dalam olah
nafas ini juga ada gerakan, tetapi gerakan ini khusus
merupakan bagian dari olah nafas, bukan bagian dari
olah fisik / kanuragan. Cakra energi yang digerakkan
terutama adalah cakra- cakra yang berada di bawah
pusar (pernafasan perut bawah). Walaupun teknik
gerakannya juga melingkupi cakra di bawah pusar
sampai ke kepala, tetapi hasil pengembangan energi
cakra di leher dan di kepala hanya sedikit saja bila
dibangun dengan olah nafas. Olah nafas untuk tenaga
dalam murni biasanya ditujukan bukan untuk secara
langsung membangun kekuatan kanuragan, tetapi
biasanya secara khusus ditujukan untuk membuka
dan mengolah cakra-cakra energi tubuh, atau untuk
kemudian dikonversi untuk menambah kekuatan
tenaga dalam. Jenis tenaga dalam ini seringkali
disebut sebagai tenaga lembut. Energi / kekuatan
tenaga dalam murni tidak hanya mengalir di dalam
tubuh orang yang bersangkutan, tetapi juga
memancar keluar tubuh. Energi ini bisa memancar /
dialirkan keluar tubuh kepada objek tertentu pada
jarak tertentu dari tubuh, sehingga tidak harus ada
persentuhan langsung antara fisik seseorang dengan
objek sasaran dan tidak memerlukan suatu benda
perantara. Karena sifatnya yang bisa memancar
keluar tubuh, maka kekuatan energinya bisa
digunakan untuk pukulan jarak jauh, pengisian dan
transfer energi, pagaran energi atau pengobatan jarak
jauh. Berbeda dengan energi tenaga dalam kanuragan
yang menyatu dengan tubuh manusia dan hanya
dapat disalurkan keluar tubuh dengan cara
dirambatkan, energi tenaga dalam murni dapat
memancar keluar tubuh, bahkan bisa digunakan untuk
mengobati orang secara jarak jauh dengan energinya
atau bahkan memukul / mementalkan orang lain dari
jarak jauh. Tenaga dalam murni ini biasanya
digunakan untuk vitalitas, kesehatan diri dan
pengobatan. Bisa juga untuk membangun pagaran
energi untuk melindungi diri dari serangan mahluk
halus dan orang jahat. Energi ini juga dapat
digunakan untuk keperluan gaib, misalnya untuk
mengusir, memukul atau menangkap mahluk halus
tertentu yang mengganggu. Namun mahluk halus
yang terpengaruh oleh jenis energi ini biasanya
terbatas pada jenis mahluk halus kelas bawah saja,
biasanya mahluk halus kelas atas tidak terpengaruh
oleh energi ini. Tenaga dalam murni dihasilkan oleh
cakra-cakra tubuh di bawah pusar, yaitu cakra-cakra
di antara pusar dan tulang ekor. Cakra-cakra tersebut
adalah cakra-cakra energi dasar manusia dan
cadangan energi yang tersedia untuk diolah besar
sekali sampai sering disebut lautan energi dan jauh
lebih banyak dibandingkan yang bisa dihasilkan dalam
olah tenaga dalam kanuragan."
"Hanya itu?" "Tentu saja masih banyak yang lain. Selain bisa juga
dikonsentrasikan untuk menjadi tenaga keras, yaitu
untuk melakukan perbuatan-perbuatan seperti dalam
penggunaan tenaga dalam kanuragan, bisa juga
dikonsentrasikan untuk dijadikan pukulan lembut
(pukulan yang menyerang bagian dalam tubuh lawan)
. Sifat-sifat dasar tenaga dalam murni yang memancar
keluar tubuh juga dapat digunakan untuk membuat
pagaran energi, sehingga tidak dapat diserang oleh
orang lain dengan tenaga dalam kanuragan, juga
dapat digunakan untuk melakukan pukulan jarak
jauh. Seseorang yang mahir dalam penguasaan
tenaga dalam murni juga dapat mengkonsentrasikan
energinya untuk diubah menjadi tenaga dingin atau
panas." "Seperti saat di Markas Ratan wasana ya" Kakang
membakar tempat itu dengan pukulan kakang?"
Sagara Angkara tersenyum, meski tahu usianya diatas
Sagara Angkara, Jingga tetap memanggilnya kakang.
Bila sudah menjadi kebiasaaan sulit untuk dirubah.
"Benar, kamu ingin kakang menjelaskan tenaga
panas dulu atau dingin terlebih dahulu?"
"Dingin"!"
"Tenaga dingin dapat digunakan untuk pukulan dingin
yang membekukan jantung, peredaran darah dan
Iblis Dunia Persilatan Karya Aone di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
sistem saraf, atau membekukan tenaga dalam lawan,
atau dijadikan pagaran energi yang dapat
membekukan peredaran darah dan tenaga dalam
lawan yang menyentuhnya. Sedangkan Tenaga panas
dapat dijadikan pukulan panas atau pagaran energi
yang dirasakan panas oleh orang lain, contohnya ilmu
braja geni. Dengan pukulan panas, objek yang dipukul
dapat pecah berantakan dan gosong. Tetapi jenis
pukulan ini akan terbatas manfaatnya bila lawannya
memiliki kekebalan (ilmu kebal atau jimat kebal) atau
perisai pagaran energi yang kuat. Pada tingkatan
yang lebih tinggi, pukulan panas dapat
dikonsentrasikan menjadi ilmu pukulan braja musti.
ilmu pukulan braja musti adalah juga jenis pukulan
panas, tetapi ditujukan untuk menyerang bagian
dalam tubuh lawan. Sebuah objek yang dipukul
dengan ilmu pukulan ini mungkin tetap utuh bagian
luarnya, tetapi hancur dan gosong terbakar bagian
dalamnya. Tergantung pada tingkatan penggunanya,
dengan ilmu ini pagaran atau kekebalan lawan akan
dapat ditembus dan objek sasaran yang dipukul dapat
kelihatan utuh bagian luarnya, tetapi hancur dan
gosong bagian dalamnya. Semua penggunaan tenaga
dalam kanuragan dan tenaga dalam murni akan
menjadi berlipat-lipat kekuatannya bila dilambari
dengan ajian-ajian kesaktian atau amalan ilmu gaib
dan ilmu khodam." "Repot Juga ya kakang"!|"
"Tentu saja. Emangnya kamu piker untuk menjadi
pendekar itu semudah membalikan telapak tangan."
Harsanto, Gita Jayasri, dan meswari tersenyum
mendengar obrolan-obrolan kecil mengenai tenaga
dalam dari keduanya. Kenangan lalu semasa mereka
belajar terbesit dalam pelupuk mata mereka. Tak
sadar seulas senyum menyungging indah dibibir
mereka. "Dan yang ketiga"!"
"Kata kakang hanya dibagi dua?" Jingga menyerobot.
Sagara Angkara tertawa. "Sengaja kakang
mengatakan dua. Sebab yang ketiga ini tidak dapat
dimasukan kepada yangb kedua itu"
"Oh, begitu" kalau begitu yang ketiga itu apa?"
"Ingin tahu, apa ingin tahu banget?" Sagara Angkara
menggoda. Jingga cemberut. Tanpa diminta untuk
kedua kalinya Sagara Angkara segera menjelaskan
apa itu yang ketiga. " Yang Ketiga adalah Hawa Murni"!"
"Tunggu" bukankah hawa murni itu sama saja
dengan tenaga dalam?" Meswari menyela dari
kejauhan, Sagara Angkara monyongkan bibirnya. " Sebenarnya
aku itu mengajar siapa" Jangan menyerobot ucapan
orang dong!" Meswari cemberut, Gita Jayasri dan Harsanto tertawa
kecil. "Kakang Ayo lanjutkan!" Perintah Jingga.
"Baik tuan putri"!" Jingga memerah. Lalu sagara
melanjutkan penjelasannya.
"Seringkali orang tidak dapat membedakan istilah
tenaga dalam murni dengan hawa murni, sehingga
sering disebut sama, padahal berbeda. Termasuk
Nimas mbak Meswari" Sagara hentikan ucapannya sebab Meswari
melemparkan buntalan kain pada dirinya. Melihat
meswari tidak melanjutkan tingkahnya, Sagara
Angkara melanjutkan "Cakra energi sebagai sumber tenaganya pun
berbeda. Tenaga dalam murni dihasilkan oleh cakracakra tubuh di antara pusar dan tulang ekor. Itulah
yang dihasilkan dalam olah nafas tenaga dalam yang
penekanannya pada pernafasan perut bagian bawah.
Sedangkan hawa murni dihasilkan oleh tulang
belakang (sumsum tulang belakang) dan mengalir
keluar melalui ujung tulang belakang (tulang ekor)
atau melalui saluran di pangkal tengkorak (tulang
leher bagian atas) menuju ke otak. Biasanya hawa
murni dikembangkan dengan cara meditasi, seperti
dalam meditasi pembangkitan energi kundalini.
Khusus untuk cakra energi tubuh yang berada di
ujung tulang belakang (tulang ekor), secara alami
energi yang dihasilkannya adalah apa yang disebut
hawa murni. Hawa murni adalah pemicu munculnya
tenaga dalam murni dan tenaga dalam kanuragan.
Hawa murni terkait erat dengan aktivitas sukma
manusia, menjadi penunjang energi kehidupan tubuh
manusia. Secara alami energi hawa murni ini mengalir
keluar ketika seseorang menguap (seperti menguap
mengantuk). Energi hawa murni keluar dari tulang
punggung mengalir ke atas, melewati tulang leher
dan pangkal tengkorak menuju ke otak. Kemudian
energi ini merangsang saraf-saraf / cakra-cakra di
leher dan kepala, otot-otot dan urat saraf mengejang
dan manusia menguap. Jika hawa murni mengalir
keluar melalui ujung tulang ekor dan merangsang
cakra-cakra di sekitar bawah perut, maka yang
mengejang adalah otot-otot di bagian kaki dan perut.
Atau bila yang mengejang adalah otot-o tot di perut,
tangan dan dada, maka hawa murni itu mengalir
keluar dan merangsang cakra-cakra di sekitar dada.
Bila seseorang kehabisan tenaga dalam murni atau
tenaga dalam kanuragan, maka hawa murni ini akan
bergerak untuk mengisi kekosongan energi. Atau bila
seseorang kehabisan daya tenaga untuk bertahan
hidup, misalnya dalam kondisi kedinginan yang parah,
maka energi ini akan mengalir dengan sendirinya
untuk memberikan kehangatan. kecuali bila orang
tersebut berusaha melawan hawa dingin tersebut,
maka aliran energi ini akan terhambat dan akibatnya
orang tersebut akan menggigil kedinginan. Begitu juga
yang terjadi pada orang-orang yang kelelahan, energi
ini akan mengalir dengan sendirinya untuk
memulihkan tenaga." "Bagaimana caranya supaya kita tidak menghambat
energy itu kala kita kedinginan?" Tanya Jingga.
"Bila kamu menggigil kedinginan, berarti energi dan
kekuatan tubuhmu dalam kondisi tidak mampu
melawan hawa dingin yang kau alami itu. Cobalah
untuk menenangkan batinmu. Sambil menahan dan
menekan nafas di perut bagian bawah, cobalah untuk
mengiklaskan bahwa kau memang harus mengalami
kedinginan, mudah-mudahan kemudian akan ada
aliran-aliran energi (hawa murni) yang kemudian
membuatmu tidak menggigil lagi. Kau masih tetap
kedinginan, tetapi kau tidak menggigil lagi. Setelah
tidak menggigil lagi, teruskan menahan nafas dan
tekan di perut bagian bawah, cobalah dengan
beberapa gerakan tangan sambil tetap menekan
nafas, kau alirkan energi ke seluruh tubuh supaya
tubuhmu tidak kedinginan lagi, tujuannya adalah
untuk membangkitkan dan menyalurkan hawa
hangat yang berasal dari energi cakra di ujung tulang
belakang, pusar dan dada. Hawa murni menjadi
penunjang energi kehidupan tubuh manusia.
Energinya mengisi energi kehidupan organ-organ,
pembuluh darah, urat saraf dan semua sel-sel tubuh
manusia dan menunjang proses metabolisme tubuh.
Aktivitas energi hawa murni terkait erat dengan roh /
sukma manusia. Karena itu orang yang sedang
merogoh sukma tidak boleh terlalu lama sukmanya
berada di luar tubuh manusia. Jangan sampai
kemudian ketika sukmanya kembali, tubuhnya telah
mati. Begitu juga terjadi pada orang yang pingsan tak
sadarkan diri, atau sedang koma, aktivitas energi
hawa murni ini akan melemah. Aktivitas energi hawa
murni ini akan kuat pada orang-orang yang hidupnya
bersemangat, sehingga tubuhnya lebih segar
berenergi tidak cepat lelah dan lebih tahan terhadap
penyakit." "Seperti aku yang ceria dan bersemangat ini kakang.
Sekarangpun aku sama sekali tak merasa capai"
"Bagaimana kau merasa capai bila hanya diam
mendengarkan! Coba jika kau yang bicara terus
mungkin sekarang kau akan merasakan tenggorokan
kering". Jingga mengkeret dibentak seperti itu, tanpa kata ia
berlari mengammbil air dan menyerahkannya sagara
Angkara. "Kau memang murid yang baik" Puji Sagara Angkara
sambil meminum airnya. "Bagaimana bila dengan seseorang yang berniat
untuk datang berobat kepada seorang tabib atau
'orang pinter' dan merasa yakin oleh orang tersebut
sakitnya pasti sembuh, maka sebelum bertemu
dengan tabib atau 'orang pin
ter' tersebut, orang tersebut sudah merasa tubuhnya telah sehat, sudah
merasa ringan, rasa sakitnya sudah hilang atau
berkurang. Bagaimanakah itu terjadi" Apakah itu juga
karena hawa murni" "Benar. Itu Terjadi demikian karena sukmanya
mengsugesti kesembuhan, menyingkirkan energi
negatif penyakit dalam dirinya. Sekalipun kemudian
orang tersebut tidak jadi bertemu dengan tabib atau
'orang pinter' tersebut, tetapi sakitnya akan
berangsur-angsur sembuh dengan sendirinya, atau
sekalipun masih sakit, tetapi sakitnya tidak bertambah
parah. Itulah pentingnya menumbuhkan sugesti positif
kesembuhan pada orang yang sedang sakit, supaya
tubuhnya tetap menghasilkan energi positif untuk
menunjang kesembuhannya, energi positif yang
mengisi sel-sel tubuhnya untuk kelangsungan
metabolismenya membangun sel-sel tubuh yang
sehat dan menyingkirkan energi negatif penyakitnya.
------Perlu diketahui bahwa Manusia memiliki unsur
kimia tubuh (Body Chemistry) yang bernama ATP
(Adenosin Tri Phosphate). ATP ini dapat berubah
menjadi energi melalui proses metabolisme tubuh.
Secara sederhana dapat ditulis sbb :
O2 + ATP + Energy Glycogen
Energi yang dihasilkan oleh ATP tersebut sangat
berlimpah-ruah. Malah dapat dijadikan sebagai
kekuatan yang luar biasa apabila manusia dalam
kondisi kejiwaan tertentu, seperti terhipnotis, panik,
tidur berjalan atau trance. Selain itu, ATP juga
berfungsi sebagai energi cadangan. Misalnya, setelah
kita berolahraga dan kecapaian kemudian bila
diistirahatkan sejenak maka tubuh kita akan pulih
kembali. Energi yang dihasilkan oleh ATP dalam
keadaan sehari-hari berupa panas tubuh, membantu
lancarnya penyaluran adrenalin, menghidupkan kimia
tubuh untuk membentuk kekebalan tubuh (zat
antibodi), menghidupkan aktifitas pencernaan dan
menghidupkan semua aktifitas organ dalam tubuh
manusia. Berdasarkan penelitian, manusia dalam kehidupan
sehari-hari hanya menggunakan sekitar 2,5% dari
seluruh fasilitas energi tubuhnya. Sedangkan yang
97,5% lainnya tersembunyi sebagai cad angan di ulu
hati. Permasalahannya adalah bagaimana cara
mengoptimalkan dan membangkitkan energi yang
tersimpan itu agar dapat digunakan dalam kehidupan
sehari-hari. Apabila kita mampu membangkitkan energi itu sekitar
20% kita akan memiliki kemampuan super, misalnya
IQ (Intelegent Quality) akan meningkat hebat, tenaga
akan menjadi sangat dahsyat, lompatan menjadi
semakin tinggi, kekebalan tubuh semakin meningkat,
proses penyembuhan luka terjadi sangat cepat, dapat
mengobati berbagai penyakit, ketangkasan dan
kecepatan gerak menjadi semakin hebat dan masih
banyak kemampuan lainnya yang tidak dapat
disebutkan semua. Bayangkan bila kita dapat
membangkitkan seluruh energi cadangan tersebut,
manusia dapat mengubah tubuhnya menjadi energi
dan dapat melakukan apapun yang dikhayalkan dan
dipikirkannya. Tenaga dalam atau energi cadangan adalah suatu
energi yang berpusat pada syaraf-syaraf di sekitar ulu
hati dan setelah dibangkitkan akan berkumpul pada
salah satu bagian tubuh yang disebut dengan solar
plexus atau plexus solaris atau ada juga yang
menyebutnya kundalini. Menurut berbagai sumber,
kundalini merupakan bagian dari tubuh manusia yang
berbentuk 3? lingkaran, terdapat diantara tulang ekor
dan kemaluan di bawah pusar. Bentuknya seperti ular
yang sedang bergulung atau melingkar. Sebagai
catatan, solar plexus bukan merupakan organ tubuh
manusia. Kundalini ini berfungsi sebagai tempat berkumpulnya
energi yang dalam berbagai macam istilah disebut chi,
khi, kesah, Lwee-Kang. Sin-Kang, Iwe-Kang atau yang
lazim disebut dengan tenga dalam Dalam hal ini perlu
dijelaskan bahwa sumber tenaga dalam adalah ulu
hati, bukan solar plexus seperti anggapan orang
selama ini. Padahal solar plexus adalah tempat
berkumpulnya energi cadangan tersebut setelah
dibangkitkan. Karena kesalahpahaman itu orang lain
memerlukan waktu yang sangat lama dalam
mempelajari tenaga dalam. Dalam proses
perangsangan, energi dari hasil reaksi ATP memiliki
Iblis Dunia Persilatan Karya Aone di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
proses tertentu. Ketika oksigen dihisap secara normal
oksigen hanya digunakan sebatas membantu
lancarnya peredaran darah, melancarkan metabolisme
tubuh dan mensuplai otak dengan kadar yang cukup.
Oksigen juga merangsang energi yang ada dalam
tubuh untuk menghidupkan aktifitas tubuh yang
sempit sekali, hanya cukup untuk menggerakan tubuh
secara normal. Tetapi lain halnya dengan pengambilan
oksigen secara khusus dalam latihan tenaga dalam,
untuk membangkitkan tenaga dalam diperlukan
oksigen yang banyak dan efektif. Satu-satunya jalan
ialah dengan cara mengubah pernafasan biasa
menjadi pernafasan spesial yaitu dengan
mengoptimalkan oksigen yang masuk jangan sampai
terbuang percuma sedangkan untuk bagian lain harus
seimbang. Untuk membangkitkan energi cadangan
secara cepat, oksigen harus diputarkan secara cepat
pula ke seluruh tubuh dan membuang gas beracun
CO2 secara cepat. Karena itu, saat membuang nafas
badan harus dikejangkan. Dengan pengejangan
tubuh, oksigen akan berputar membentuk pusaran
energi yang menyerap seluruh energi di tubuh yang
tersebar dan tersembunyi. Sedangkan pembuangan
gas beracun dilakukan dengan cara membuang nafas
melalui mulut. Bila kedua hal tersebut dilakukan maka
oksigen yang berputar di dalam tubuh kita adalah
oksigen bersih tanpa CO2. Ini salah satu rahasia juga,
mengapa orang-orang yang mempelajari tenaga
dalam secara benar selalu sehat dan jarang sakit.
"Kakang" aku sering mendengar kakang mengatakan
Kundalini.. kundalini" sebenarnya kundalini itu apa?"
"Haha" seharusnya kamu bertanya itu sedari dulu.
Kakang piker kamu tahu. Baiklah kakang jelaskan"
Kudalini merupakan kekuatan yang amat hebat yang
berada dalam tubuh manusia. ia sering disebut
sebagai Dewi Ular karena bentuknya yang bergulung
saat tidur dan kenaikanya yang tidak secara lurus.
secara waskita Kundalini terlihat sebagai cadangan
energi yang amat dahsyat yang berada di perineum
dalam bentuk gulungan tiga setengah lingkaran,
gulungan gulungan ini diyakini sebagai cadangan
spiritual yang akan menuntun manusia mencapai
pencerahan. Kundalini merupakan energi murni atau
kesadaran murni yang akan menuntun manusia
mendapatkan pencerahan tersebut. Kundalini berasal
dari bahasa samsekerta dari akar kata " Kundal " yang
berarti Coil atau gulungan , ketika bangkit Kundalini
akan melakukan pembersihan secara menyeluruh
terhadap tubuh pisik dan juga tubuh eterik yaitu nadinadi dan cakra-cakra. proses pembersihan ini dapat
berlangsung lama namun ada juga yang berlangsung
sangat cepat, hal itu tergantung dari tingkat
kesehatan dan kesucian seseorang. semakin sehat
dan suci orang tersebut, maka semakin cepatlah
proses pembersihan yang dilakukan Kundalini dalam
menuju Cakra Sahasra . dalam proses pembersihan
ini, kundalini akan mencari jalan untuk mencapai
Cakra Sahasra yang dikenal dengan istilah bersatunya
Shakti dengan Siwa yang menghasilkan keadaan
semadhi. dalam meliwati cakra -cakra utama inilah
maka akan terjadi pembersihan secara menyeluruh
terhadap cakra-cakra tersebut . sehingga segala
potensi cakra cakra dapat dipergunakan. Cakra
Muladara sangat penting dibersihkan , dibuka dan
diaktifkan karena didalamnya bersembun yi kekuatan
api suci yang dinamakan Kundalini, berbentuk seperti
Ular Api yang melingkari lingga gaib dalam cakra
Muladara dalam 3 1/2 lingkaran ( Pustaka Paiketan
Paguron Suling Dewata ) . secara waskita Kundalini
terlihat sebagai cadangan energi yang amat dahsyat
ayng berada di perinium dalam bentuk gulungan 3 1/2
lingkaran. gulungan gulungan ini diyakini sebagai
cadangan energi spiritual yang akan menuntun
manusia mencapai pencerahan,
"Kalau aku cepat atau tidak kakang?"
"Huahahaha?" Sagara Angkara tak menjawab. Ia
hanya tertawa berkakakan. Jingga cemberut dan
mencubitnya. Sagara Angkara pura-pura kesakitan. Ia
meringis minta ampun. Canda dan tawa dari mereka tak ppernah hilang.
Meski langit runtuh mereka tak perdulikan. Dimana
masih bisa tersenyum. Maka mereka akan
tersenyum.,,,, "Lalu, cakra itu apa?"
"Cakra itu adalah titik pusat energi yang ada di dalam
tubuh bioplasmik manusia. Ada 365 titik cakra dalam
tubuh manusia, tetapi jumlah titik cakra yang utama
(mayor) hanya ada tujuh. Yang tujuh ini sudah
dianggap mewakili cakra lain yang jumlahnya ratusan
itu." "Apa saja kakang?"
"Yang pertama adalah Chakra Mahkota atau biasa di
kenal dengan Sahasrara, Chakra ini terletak di sisi
bagian atas kepala, daerah otak dan system syaraf
(ubun-ubun). Chakra ini adalah pusat masuknya
energi Illahi ke seluruh lapisan tubuh & kesadaran.
Seseorang yang chakra mahkotanya berkembang
secara sempurna akan banyak mengetahui rahasia
alam. Menjaga agar chakra ini selalu bersih amatlah
penting agar energi spiritual dapat diterima secara
terus menerus oleh seluruh tubuh. Apabila chakra
mahkota yang terbuka dengan lebar maka seseorang
dapat melakukan perjalanan astral dengan lebih
mudah. "Yang kedua?" "Sabar".! Yang kedua adalah chakra Mata Ketiga atau
biasa dikenal dengan chakra Ajna. Chakra ini terletak
di antara kedua mata (dahi/kening). Chakra ini
memberikan energi ke kedua mata, hidung & kelenjar
pituitary. Disebut chakra mata ketiga karena chakra
yang berkembang aktif & bersih dapat memberikan
pewaskitaan (clairvoyance) atau kekuatan psikis
lainnya. Selain pewaskitaan, chakra ini merupakan
titik pemusatan & pengatur dari chakra-chakra di
bawahnya. Chakra ini sering disebut pula berkaitan
erat dengan pengetahuan duniawi & pengetahuan
surgawi (spiritual). Seringkali manusia yang telah
mencapai taraf kewaskitaan terpesona oleh sensasi
tersebut & lupa akan tujuan utamanya & lama
terhambat pada kesadaran di tahap ini. Yang ketiga
Chakra Tenggorokan atau Vishudda Chakra ini
terletak di tenggorokan, Chakra ini memiliki 16 lembar
daun. Secara fisik chakra ini memberikan energi pada
kelenjar thyroid & parathyroid. Chakra ini merupakan
pusat penciptaan yang lebih tinggi (kreativitas) &
hubungan antar manusia. Seseorang dengan chakra
tenggorokan yang berkembang akan memiliki
pengertian yang mendalam mengenai hubungan antar
sesama sehingga mempunyai hubungan yang baik
dengan sesamanya. Kemampuan untuk berekspresi
secara lisan juga dipengaruhi oleh chakra ini. Chakra
jantung yang yang bersih & terhubung dengan chakra
tenggorokan yang bersih pula akan mengakibatkan
seseorang akan dapat mengekspresikan seluruh isi
hati dengan baik. Sifat-sifat yang berkenaan dengan
chakra tenggorokan yang berkembang dengan baik
antara lain adalah kepasrahan, keberhasilan,
kelimpahan & kesejahteraan serta pengembangan
pengetahuan duniawi. Yang keempat adalah Chakra
Jantung atau Anahata. Sepadan dengan bait almuharam. Panggulunganing raosing karsa. Cakra hati
terletak persis di daerah jantung-hati dan
berhubungan dengan kebaikan yang besar dan cinta
kasih. Meditasi pada cakra ini dapat memiliki
pengalaman batin yang mendalam dan membuka hati
untuk dapat merasakan keindahan sejati dalam
memahami alam semesta. Cakra ini berfungsi pula
untuk menghubungkan antara pikiran (kesadaran)
tubuh (ragawi) dengan kesadaran jiwa (batin). Yang
kelima adalah Chakra Pusar atau Manipura. Cakra ini
hubungannya dengan energi dan terletak di bawah
pusar. Cakra ini merupakan pusat kekuatan tubuhdan
merupakan titik luncur untuk energi prana. Meditasi
pada cakra ini akan membawa energi besar dan
dapat digunakan untuk menyerap energi yang besar
pula. Biasanya meditasi cakra pusar secara efektif
diterapkan untuk membangkitkan "tenaga dalam" dan
untuk penyerapan energi alam seperti energi ombak
laut, energi angin, energi api, energi matahari, energi
rembulan, energi bumi dsb. Chakra ini amat penting
dalam mempertahankan vitalitas seseorang. Chakra
ini memiliki 10 lembar daun. Chakra pusar berkaitan
erat dengan sifat-sifat yang membawa
kecenderungan seperti iri hati, rasa malu, tidak puas,
murung, benci & takut (kekurangan rasa aman).
Seseorang dengan chakra pusar yang berkembang &
bersih maka akan dapat mengatasi hal-hal seperti
tersebut di atas & mengubahnya menjadi suatu yang
positif seperti rasa aman, puas, gembira, nyaman &
percaya diri. Yang keenam adalah Chakra Seks atau
Svadhisthana. Cakra ini terletak di balik wilayah alat
genital. Sepadan dengan bait al-mukadas. Cakra ini
berkaitan dengan energi dan gairah seksual. Apabila
energi mengalir bebas diwilayah ini akan membawa
energi positif dalam hidup kita. Penyumbatan di
daerah ini dapat mengakibatkan masalah seksualdan
reproduksi yang akan menghambat energi mengalir
bebas dan menyebabkan energi negatif dalam hidup
kita. Dan yang terakhir adalah Chakra Dasar atau
Maludara. Chakra dasar mempunyai 4 lembar daun
yang merupakan pusat energi dari tubuh fisik. Terletak
di dasar tulang belakang, berfungsi meningkatkan
kemampuan kita dalam bertahan hidup dan
beradaptasi. Cakra ini sekali terbuka akan
memberikan stabilitas yang kita perlukan untuk
memikul beban kita sehari-hari. Ketika cakra dasar ini
masih tertutup akan membuat kita takut pada
perubahan. Tetapi sekali terbuka akan menciptakan
peluang bagi kita untuk menggapai kesempatan
merasakan indahnya kehidupan serta suatu
kenikmatan dan anugrah yang menakjubkan dalam
kehidupan ini. "Kakang, mengapa kakang bias mengtahui semua
itu?" Jingga bertanya polos. Sungguh pertanyaan yang
aneh dan lucu. "Atas izin dari yang maha kuasa yang telah
memberikan pengetahuan, akal dan pikiran. Eyang
guruku telah mengajarkan pengetahuan itu padaku.
"Apakah guru kakang sangat sakti?"
"Tak ada seorang manusiapun yang sakti Nimas,
manusia itu hanya meminjam kekuatan dari yang
maha kuasa. Ingatlah diatas langit masih ada langit?"
* Bulan bertemu bulan, berkelebat cepat berganti dan
dating silih berganti. Waktu panen sudah dating dan
pergi. Tak terasa Dua Tahun berlalu dengan darah
kecemasan dikalangan kaum persilatan.
Bangkitnya tujuh utusan dunia persilatan telah
mengalami segala ketakutan, lecemasan, dan
kekhawatiran. Keadaan dunia rimba hijau yang
tadinya memang sudah keruh dengan sepak terjang
Iblis Dunia Persilatan yang menebar kekacauan
dimana-mana, ditambah diliputi suasana kekejaman
dan keganasan tujuh utusan dunia persilatan yang
membalas dendam. Orang-orang dalamrimba
persilatan semuanya merasa kebat-kebit hatinya dan
pucat wajahnya kalau ada orang yang membicarakan
Utusan dunia persilatan Aneh, aneh sungguh aneh" apanya yang aneh" Dunia
persilatan kacau apa yang harus dianehkan"
Tentu ada" Lalu apa"... Apa yang harus dianehkan"
Sedari tadi mengatakan mengapa hanya dunia
persilatan, bagaimana dengan para penduduk awam"
Tenang" Masakah dalam gejolak dunia persilatan itu para
penduduk berjalan dengan normal-normal saja"....
Tentu saja ia, rupanya Para perusuh dunia persilatan
tidak memusuhi orang awam. Mengapakah demikian"
Entahlah" tapi sepertinya itu semua sudah tersusun
rapi" Orang-orang yang sudah disantroni oleh tujuh utusan
dunia Persilatan ini sudah dipastikan akan binasa
dalam keadaan sangat mengenaskan, kalau bukan
tercincang, tentu hancur berantakan, menghangus
atau membusuk terkena tenaga dalam. Orang-orang
yang menjadi korban mereka, itu sangat berurutan
satu sama lain. Tak ada yang bias berjaga-jaga. Semua sibuk
menyelamatkan diri. Tak asa yang bias menduga
siapa korban selanjutnya.
Belum selesaui kabar dibarat, ditimur dan di utara
juga digegerkan dengan kabar terbaru, belum selesai
di timur dan diutara, di selatan juga terdapay kabar
yang sama. Semua kabar menggegerkan dunia rimba persilatan,
m0enggetarkan Orang-orang dari golongan Putih,
Golongan Merdeka dan golongan hitam. Tak pandang
bulu, siapa yang menjadi korban pasti binasa.
Setahun yang lalu pernah jago-jago ketiga golongan
Iblis Dunia Persilatan Karya Aone di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
mencoba mencegah tindakan abnormal utusan tujuh
dunia persilatan, namun usaha mereka sia-sai belaka.
Munculnya masing-masing anggota utusan tujuh dunia
persilatan membingungkan, sebentar di selatan
sebentar lagi di utara. Berganti tempat seolah mereka tahu bahwa mereka
diburu. Anehnya lagi begitu sebelum hari h kematian
calon buruan, tak ada seorangpun dapat mengetahui
bagaimana mereka muncul. sehingga membuat
Orang-orang yang memburu kehilangan jejak sama
sekali. Siapa adanya orang yang membangkitkan ketujuh
utusan dunia persilatan itu" Tidak ada seorangpun
yang mengetahuinya, selinting kabar murahan
mengatakan itu adalah ulah dari Iblis Dunia Persilatan.
Tapi semua orang meragukannya"
Orang-orang yang sudah binasa ditangan tujuh utusan
itu sudah mencapai ratusan jumlahnya. Baik itu dari
kelas rendahan. Baik kelas papan atas. Semua itu
berasal dari golongan hitam, merdeka maupun dari
golongan putih. Hanya dalam waktu yang amat singkat, yaitu dalam
waktu dua tahun saja, suah ada ratusan orang yang
mati. Korban-korban itu merupakan jago-jago dari
tempat-tempat tertentu, juga merupakan Orang-orang
yang sama sekali tak memiliki nama, hanya saja itu
merupakan kaum persialatan yang sudah cukup lama
berkecimpung di dunia persilatan.
Pertama kali yang menjadi korban adalah Salah satu
jago terkenal dari golongan hitam yang bernama
Andaka atau biasa dikenal dengan nama Banteng
Gunung Krincing. Dia kedapaytan mati dengan tubuh
berubah menjadi kehijauan. Dagingnya menjadi lentur
tanpa tulang. Jelas sekali ia mati ditangan Iblis
Bermata Hijau. Keduakalinya Adalah kematian Cayapata atau
pendekar lentera kuning. Dia mati di hulu sungai
Cimantiung dalam keadaan tubuh berubah menjadi
keemasan mengkilap-kilap. Hanya wajahnya saja
yang tak berubah. Meski tak menghitam. Mata dari
pendekar itu melotot mengerikan seakan ingin
meloncat keluar. Dialah korban Bangsawan Berhati
emas. Korban ketiga adalah Danu Gandon, Si Per amal tanpa
landasan. Dia mati dengan tubuh remuk. Di dada dan
punggungnya tergambar sebuah guci berbentuk
kukuk. Siapalagi yang bias berbuat demikian jika
bukan Pangeran Pemabuk. Korban keempat adalah Kirna Kambala si Pendekar
Pedang bulan. dia merupakan seorang ketua dari
Padepokan Pedang bulan di Sanau Pacai, dia mati
dengan tubuh berubah menjadi beku. Di keningnya
terdapat luka berbentuk builan sabit. Ini membuktikan
bahwa ia tewas ditangan Setan Purnama.
Korban kelima ialah seorang pemetik bunga yang
dikenal dengan nama Bunga salju menyerap darah
dara di daerah cadas manah. Dia mati dengan
kemaluan hancur. Dia ditemukan warga di sebuah
hutan di kaki gunung meja. Rupanya Astadewi
sekalian mencari dan menyelesaikan perkara
perkumpulan dipantai selatan, ia juga mulai mencari
musuh ibunya. Tapi orang tak mengetahui pelakunya
adalah Astadewi. Setahu mereka itu adalah usaha
Asmara Dewi Surga. Korban keenam adalah Seorang Kakek Pertapa sakti
dari Karimunjawa. Dia kedapatan mati dengan tubuh
membusuk dan terlihat menggenaskan, sebab dari
anusnya menembus sebuah akar dari bumi dampai
tembus kemulutnya. Yang lebih menggenaskan adalah seorang yang
dikenal dengan Pertapa bijak pulau nusa kembangan,
sebelum kematiannya ia menjadi gila, ia yang
terkenal bijak sebagai pemutus perkara teklah
membuat kekacauan di tempatnya tinggal. Ia yang
pemalu berubah abnormal, memperkosa tertawa
sendiri dan akhirnya mati dengan tubuh berubah
menjadi hitam seperti dipanggang. Ulah siapa lagi jika
bukan Si Gila dari Neraka Hitam"
Kedelapan dan selanjutnya mati dengan tubuh sama
seperti ketujuh orang itu.
Dunia Persilatan ramai membicarakan peristiwa
tersebut. Anehnya yang mati adalah orang-orang
yang pernah ikut kedalam peristiwa besar kematian
ketujuh orang itu. Ini merupakan pemmbantaian
ulang. Yang membuat orang menghela nafas lega
adalah bahwa ketujuh orag itu tidak membunuh
membabi buta. Mereka hanya membunuh orang yang
dituju. Jika dalam sekeluarga terdapat sepuluh orang
dan yang ikut hanya satu orang, maka yang matipun
hanya satu. Jika duam maka dua yang mati. Ini
sebuah keuntungan atau kebuntungan tak ada yang
tahu... Mungkin saja ini keuntungan, tapi mungkin juga
kebuntungan" siapakah yang dapat menerka hati
manusia" Ini merupakan ada kilat di dalam kilau"
Suasana hari terang benderang, panas menyengat
tubuh dan hati. Gerah tubuh dan gerah hati sudahlah
jamak. Kemilau cahaya menyilaukan dari sebuah
bangunan gedung mentereng yang berdiri megah dan
angker ditengah. Seorang pemuda mengenakan pakaian serba kelabu
bercaping bamboo yang lebar tengah beranjak cepat
menuju ke arah gedung besar ini, jubah kelabu
pemuda itu menyapu tanah sekitarnya. pemuda itu
berpaling menengadah melihat cuaca, aneh"
Sungguh aneh sekali, dalam cuaca yang begitu panas
pemuda itu tampak adem ayem saja. Seolah cuaca
yang menyengat kulit itu hanyalah seekor semut
yang menggigit. Ia memandang sambil mengamatamati gedung besar dihadapannya, ujung mulutnya
mengulum senyum sadis, sedikit pundaknya
bergoyang, tubuhnya sudah melesat terbang tinggi ke
tengah udara dan langsung melewati pagar tembok
yang begitu tinggi. Tanpa permisi, ia masuk kedalam rumah itu. Sungguh
luar biasa ilmu peringan tubuhnya. Tak diketahui
bagaimana ia melesat. Tahu-tahu sudah ada didalam
rumah tanpa sepengetahuan para penjaga yang
berjaga di kedua samping pintu.
Dengan berputar tubuh, pemuda berpenampilan serba
kelabu itu menjelajahkan pandangannya keseluruh
ruang besar itu. Sebuah meja tamu terpentang
dihadapannya. Terdapat sepuluh orang keluarga ayah dan anak, istri
dan suami yang duduk disana. Yang terletak paling
kanan sana duduk seorang tua dengan uban dan
rambut yang sudah memerak, pakaian merah atinya
tampak begitu mentereng dan menyilaukan tertimpa
cahaya yang masuk kedalam ruangan melalui celahcelah pentilasi dan kaca.
Semua mata memandang terkejut, takut heran takjub
bercampur menjadi satu. Setelah menatap dan
memperhatikan sepuluh orang dihadapannya,
sipemuda langsung menghadap ke arah si orang tua
berpakaian merah ati itu,
Serunya sambil tersenyum mengejek,
"Pendekar Bayangan Naga, anda sudah terlalu lama
hidup dalam dunia ini, sudah tiba waktunya untukmu
beristirahat dengan tenang"
Melotot gusar orang tua itu, bibirnya bergerak seperti
hendak berkata apa, tapi urung diucapkan.
Selanjutnya air mukanya lantas menunjukkan rasa
kejut dan marah. Sekilas kedua biji matanya berubah
menjadi beringas dan gusar.
"Apa maksud ucapanmu itu!" Bentaknya dengan
mengerahkan tenaga dalam. Meja tamu bergetar
saking kerasnya suara itu. Piring dan perabotan
lainnya berguncang-guncang seolah terjadi gempa.
Pemuda itu tenang-tenang saja menghadapi murka
Pendekar Bayangan Naga. seakan tidak merasa dan
tidak tahu akan segala perubahan sikap pendekar tua
yang sudah melanglang buana puluhan tahun didunia
persilatan ini. "Anda terlalu merendah. Masakah anda yang sudah
merasakan asam dan garam kehidupan tak paham
dengan apa yang saya ucapkan ini?"
"Siapa kau sebenarnya anak muda!"
"Saya Gardapati" !" Ucapnya sambil membuka caping
bambunya. Wajah nan tampan kini terpampang dihadapan para
hadirin. Senyuman sinis yang begitu kentara muncul di
sudut bibirnya. Pucat pias beberapa wajah yang mengenali nama itu.
Diantaranya adalah dua orang pemuda dan pemudi
yang sepertinya baru menuikah.
Gardapati mengulum senyum tawar, katanya pelanpelan, "Jangan takut! Aku tidak akan membunuh kalian
semua. Hanya orang tua yang satu ini yang takan
bias meloloskan diri dari sini"
Pendekar Bayangan Naga menuding Gardapati seraya
membentak, "Kau terlalu pongah bocah ingusan, kau piker kau
dapat membunuh aku semudah membalikan
tanganmu. Setidaknya aku pasti akan melenyapkan
ilmu silatmu dengan kemampuanku.."
Baru lenyap suara bentakan Pendekar Bayangan
Naga, seseorang yang duduk disebelah samping
kirinya sudah bergegas berdiri dan berkata,
"kakang,, biar kuberi hajaran kepadanya!" kata
seorang kakek yang memiliki uban masih jarang.
Dilihat dari wajahnya memang keduanya terlihat
cukup mirip. "Jangan terbawa emosi adimas, kita Tanya dulu
apakah permasalahannya."
"Ada sengketa apakah yang membuatmu dating
kemari dan membuat kekacauan, anak muda!"
Pendekar Bayangan Naga mencoba bersikap ramah
meski kedua pipinya bersemu merah menahan
kemarahan. "Sengketa apa" Masih ingatkah engkau dengan
seorang anak kecil yang kau hina di Padepokan
Rajawali emas, karena Ayahnya?"
"Kau"Kau"!" Pendekar Bayangan Naga menuding
Gardapati. Bibirnya bergerak-gerak hendak berbicara.
Namun tak sepatah katapuin suaranya keluar.
"Huahaha" ternyata Iblis semacamupun pernah dihina
kakakku, heh?" Gardapati pandang orang yang berkata itu. Kiranya
dia adalah seorang kakek beruban jarang
mengenakan jubah khas pertapa warna putih.
Matanya mencorong tjam menatap wajah tampan
Gardapati. "Sebaiknya en gkau jangan ikut campur, Pertapa Goa
Siluman. Karena aku enggan membunuh kaum keroco
macammu" "Kurang Asem:" Bentak Pertapa Goa Siluman gusar. Ia
membentak sambil meloncat keudara. Diudara ia
memutar tubuh hingga tiga empat puitaran
melakukan tendangan memutar.
Kalem saja Gardapati memutar tubuh menghadapi si
Pertapa Goa Siluman ini, sedikit ia menekuk dengkul
lalu menggeser mundur, ringan sekali tubuhnya ikut
berputar menghindar. Berbareng dengan itu sebelah
tangannya tahu-tahu nyelonong menjotos ke dada
Pertapa Goa Siluman yang berada diudara.
Maka Tendangan lawan dengan mudah sekali dapat
dihindarkan sekaligus melancarjkan serangan balasan.
tangan kiri berputar menyusul tiba terus menepuk ke
punggung Pertapa goa Siluman.
Pertapa Goa Siluman hentakan nafas, tubuh yang
hendak jatuh kini berbaring diudara, kedua tangannya
melakukan tamparan menyilang menangkis serangan
Gardapati. "Plakk"plakkk"!"
Gardapati tidak melanjutkan serangan, ia melompat
mundur hingga setombak lalu memasang kuda-kuda
menyamping dengan kedua tangan bersiaga penuh
menekuk didepan tubuh. Senyum sinis Gardapati tidak menghilang, malah
semakin menjadi-Jadi. Kemarahan Pertapa Goa
siluman bukan olah-olah lagi, dia berdiri sejajar
dengan kedua kepalan yang diletakan pada sisi
pinggang, lalu membuka tangan keatas dengan jarijari terbuka. Tangan kirinya ditarik kedepan dada
disusul dengan sebuah pukulan kilat dari tangan
kanan" Tak kalah sigap, Gardapati melakukan tangkisan
keluar dengan tangan kanan, kemarahan rupanya
membakar Pertapa Goa Siluman, kaki kirinya melesat
menerjang hendak menghajar Gardapati. Namun
Gardapati seolah bias menebak semua itu, ia
menghindar dengan cara merendahkan tubuh kekiri
sekaligus menangkap kaki lawan..
Setelah berhasil menangkap kaki pertapa itu,
Gardapati menyentil alat vital pertapa itu dan
melepaskan kakinya" Pertapa Goa Siluman terhuyung-huyung mundur
Iblis Dunia Persilatan Karya Aone di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
sambil meringis memegang kemaluannya yang
disentil. Bukannya menyerah kalah, pertapa itu malah
menarik kedua tangan kedepan dada dan
mengayunkan kedua tangannya kebawah.
"Nanti dulu!" tiba-tiba Gardapati berseru menghentikan
pertempuran. Pertapa Goa Siluman segera
menghentikan aksinya, "Apalagi yang ingin kau katakan?" Dengus Pertapa
sakti namun ceroboh itu. "Sekali lagi kau menyerang, jangan salahkan aku bila
membunuhmu. Ingat ini adalah peringatan terakhirku."
"Bocah keparat jangan kau terlalu sombong, biarlah
aku mempertaruhkan jiwa tuaku untuk tindak
kesewenang-wenagmu itu"Kata Pertapa Goa Siluman
dengan gusar. Gardapati tertawa lebar, sekilas ia menyapu pandang
ke sekelilingnya lalu berkata kepada Pendekar
Bayangan Naga, "Hari ini aku sudah datang kemari. Jangan harap kau
dapat melarikan diri, ingat. Tak seorangpun yang
dapat dariku. Si Iblis Dunia Persilatan.!"
Belum lagi Pendekar Bayangan Naga membuka suara
Pertapa Goa Siluman telah menyelak,
"Gelar busukmu itu tak akan membuat kami takut,"
Jengek Pertapa Goa Siluman.
"Benarkah" Lalu mengapa kau berdiam disana dengan
lutut gemetar?" Tanya Gardapati dingin.
"Brengsek.. Terima pukulan siluman ini"!" Pekik
Pertapa Goa Siluman. Gardapati cukup terkejut melihat kepalan lawan
berubah menjadi puluhan dan semuanya mengarah
pada dirinya. Kedua tangan gardapati direntangkan seperti terbang.
Kaki kiri maju kedepan satu langkah. Tangan kiri
bergerak menyikut sementara tangan kanan
melindungi kepalan didepan dada. Selanjutnya
dengan posisi kedua kaki tetap terbuka lebar, tangan
kiri lurus kesamping kiri dan tangan kanan didorong
kedepan dengan diiringi bayangan hawa telapak
tangan berwrna hitam berbau busuk dan amis
menyeruak datang" "kita lihat, apakah pukulanmu dapat menahan
Telapak Iblis Dunia Persilatan milikku"
Kepalan tangan Pendeta Goa siluman yang tadinya
hanya berjumlah puluhan mendadak menjadi ratusan.
Namun semua itu seperti bukit berubah menjadi
gunung dan diceburkan kedalam lautan.
"Duaaaarrrr?"!"
Kedua hawa sakti itu beradu. Kepalan tangan Pertapa
Goa Siluman lenyap ditelan telapak hitam itu, sebagai
gantinya telapak itu terus menerjang tubuh pertapa
Goa Siluman hingga mencelat dan menabrak dinding.
Dinding hancur berantakan, semua penjaga terkejut
dan berdatangan masuk. Dinding itu bolong dengan
gambar telapak tangan raksasa. Hancuran dinding dan
perabotan tampak berserakan seperti di tempat
pembuangan sampah. Tampak Si Pertapa Goa Siluman menggeletak mati
dengan tubuh menghitam,. Tubuhnya menyiarkan bau
busuk yang sangat menyengat. Benar-benar sebuah
jurus yang sangat mengerikan sekali.
"Kau" kau..membunuh adikku"!" Tergagap ucapan
Pendekar Bayangan Naga. Gardapati tak menjawab, ia edarkan matanya melihat
sekelilingnya. Tampak delapan orang lainnya sedang
sibuk saling membantu membangunkan sekaligus
mengangkat benda-benada yang menindihnya.
Rumah yang indah megah hancur berantakan dalam
satu pukulan,. Jelaslah pukulan ini adalah pukulan
yang diandalkan oleh Gardapati adanya.
"Kau harus mati, laknat..!" bentak Pendekar Bayangan
Naga. Gardapati tak menghiraukan orang. Ia tatap para
penjaga yang mulai berdatangan. Hidungnya
menjengek dingin Saking Marahnya, Pendekar
Bayangan Naga lantas mengulur tangan kanan jari
tengahnya menjelentik, "Ctikkk"."
Wusshh" Terdengarlah suara mendengung nyaring, sebuah
hawa bergulung melesat ke arah Gardapati.
"Sentiilan Sisik kembar?" Gardapati mendengus
hidung, Alisnya bertaut dalam, tiba-tiba tubuhnya
bergerak laksana lesutan anak panah terus
menerjang ke-arah Pendekar Bayangan Naga.
"Cari mati," bentaknya.
Tenang saja Gardapati menangkis hawa itu dengan
punggungnya sehingga "Trakk..Broll" Hawa itu menabrak dinding hingga hancur
berantakan. Begitu badan Gardapati meluncur cepat, kedua
tangannya lantas di ayunkan kedepan.
"Plakk?"!" Empat buah tangan beradu diudara.
Gardapati berbareng diudara. Ilmu ngambang
anginnya menopang tubuh kekar Gardapati diudara
hingga terlihat seperti berbaring ditanah.
Dalam keadaan beradu kutat, Pendekar Bayangan
Naga mundurkan kaki kirinya. Maka tubuhnya dapat
berthan dengan kuatnya. "Pernahkah kau membayangkan akan mengalami hal
ini?" Tanya Gardapati sinis.
Suatu pantangan bila dalam keadaaan beradu tenaga
dalam seperti itu memecah konsentrasi. Maka
Pendeikar Bayangan Naga diam saja.
Gardapati tak mau tahu kesusahan lawan, kembali ia
memancing. "Lihatlah istrimu itu, wajahnya begitu pucat pias
menghawatirkan kau?"
Mau tak mau Pendekar Bayangan Naga meliriknya
sekilas, itu adalah kesalahan fatalnya yang pertama.
Sebab begitu konsentrasinya terbagi dua, Gardapati
meningkatkan tenaga dalamnya hingga membuat
Pendekar Bayangan Naga mundur empat langkah.
Kedudukannya kritis. "Setan Licik" Maki Pendekar yang sudah uzur itu.
"haha," pada zaman ini, selain kemampuan
olahkanuragan. Otakpun harus berjalan seencer air
yang disaring" jengek Gardapati.
"Kau pernah merasakan bumi terbalik, langit
berputar?" Tanya Gardapati.
"Aku takan tertipu lagi"!" Bentak Pendekar Bayangan
Naga. "Salah, aku tak menipumu"!" TAk kalah garang,
Gardapati membentak, belum hilang gema suaranya,
kaki kanannya terayun kebawah"
"Bukk".!" "Hoeeekkk,"!"
Pendekar Bayangan Naga mundur empat langkah
kebelakang. Dari sudut bibirnya meleleh darah segar.
Tangannya membalik melolos pedang panjangnya
terus meluncur menyerang ke arah Gardapati dengan
Bara Api kemarahan yang sudah sampai diubun-ubun.
Gardapati juga membalikkan tangan meloloskan
pedang beronce kelabu. Segera Pendekar Bayangan Naga kembangkan ilmu
pedangnya yang lihay, tubuhnya dimiringkan, kaki
kanan menyelinap maju seketika ia lancarkan
serangan berantai lima enam jurus, maksudnya
hendak mendesak Gardapati jika bias membunuhnya
sekalian. Gardapati pun tidak mau kalah wibawa, pedang
ditangannya ditarikan secepat kitiran, serempak
tangan kanannya dibolang-balingkan, selarik sinar
putih berkilau meluncur bergantian saling susul, itulah
Jurus pedang gelombang badai yang hebat dari
perpustakaan dibawah Jurang Mulut Dewa Neraka.
Untuk menyelamatkan diri terpaksa Pendekar
Bayangan Naga memutar dan menggerakkan
pedangnya sedemikian cepat untuk menahan hawa
pedang yang bergulung menyerangnya.
"Trang..tring"trang"
Terdengar GArdapati tertawa dingin berulang-ulang
bersamaan dengan bunyi dentangan nyaring dari
beradunya hawa pedang dengan pedang panjang
Pendekar Bayangan Naga. Melihat Pendekar Bayangan Naga terdesak hingga
sedemikaian rupa, para penjaga menjadi sengit
segera pemimpin rumah tangga berseru memberi
aba-aba, "Hayo maju semua!"
Sedari tadi, Para penjaga itu sudah pada gatal tangan
hendak turun tangan, namun mereka tak berani turun
tangan gegabah. kini mendengar aba-aba yang
memberikan kesempatan untuk menghapus rasa
gatal itu, segera mereka serabutan menerjang maju
bersama secara membabi buta.
"Jangan salahkan aku melakukan pembantaian besarbesaran. Kalian sendiri yang memintanya."
Gardapati menggembor keras dan panjang, tangan
kanannya menarik pedangnya hingga sejajar dengan
tubuhnya. Mengacung keatas langit-langit rumah itu.
sekuat tenaga berbareng dengan bunyi gemuruh
laksanan ribuan ekor tawwon pindah sarang, bagai
debur ombak menembus karang sebuah hawa
pedang melingkar dan berputar disekeliling tubuhnya.
"bret" cras"Arrrgghh,..,.ughh!"
"Pedang Gelombang Badai tingkat sepuluh. Mundur
semua".!" Pekik Pendekar Bayangan Naga yang
mengenali jurus itu seraya melompat hingga sepuluh
tombak jauhnya. Tak mengecewakan ia mendap[at
gelar Bayangan Naga. Kendati jurus silatnya tidak
terlalu hebat, ilmu peringan tubuhnya sudah
disejajarkan dengan golongan kosen.
Kedelapan orang yang sedari tadi menonton, sudah
sedari tadi mundur ketakutan. Meski mereka semua
adalah para kaum persilatan, gelar Iblis Dunia
Persilatan membuat mereka terkencing-ke ncing
hingga tak berani unjuk muka.
Lima tombak sekitar gelanggang pertempuran
seketika terkurung dalam jangkauan serangan jurus
yang lihay ini, sinar perak berkelebat cepat laksana
kilat hingga tiga kali kelebatan terus lenyap tanpa
bekas. Namun akibatnya adalah dahsyat sekali dan
mengerikan. Dalam gelanggang tampak mayat bergelimpangan,
hanya mereka yang berdaa lebih dari enam tombak
yang selamat dari amukan hawa pedang gelombang
badai itu. Pendekar Bayangan Naga terlongong-longong
menjublek di tempatnya. Dengan muka pucat pias
Pendekar Bayangan Naga mendesis,
"Kejam benar-benar! Apakah kau sama sekali tak
merasa bersalah setelah membantai manusioa seperti
mencabut toge ini!" Adalah Para penjaga yang yang berdiri rada jauh
diluar gelanggang selamat dari bencana mengerikan
ini. Namun demikian menyaksikan pemandangan
yang mengerikan ini tak urung berubah pucat dan
ketakutan, lama dan lama kemudian baru mereka
saling mundur keluar Gelanggang.
Tinggal Gardapati yang kberdiri santai dengan
disanggah pedangnya seolah-olah ia tak sadar dan
tak tahu apa yang telah terjadi barusan.
"Iblis kejam," mengapa kau membantai para penjaga
yang tidak ada sangkut pautnya dengan urusan kit!"
Bentak Pendekar Bayangan Naga.
Berkilat mata Gardapati desisnya dengan santai dan
takabur, "Mereka sendiri yang mengeroyokku, seandainya
mereka berdiam diri di samping arena, tak nanti aku
membantai mereka." Saking murka Pendekar Bayangan Naga bergelak
tawa menggelegar, tiba-tiba tubuhnya mencelat
mumbul laksana seekor Naga terbang yang
menyamber mangsanya langsung menubruk ke arah
Gardapati. Melihat sedemikan hebat terjangan orang, gesit sekali
ia melompat mundur, kakinya direnggangkan,
menjadi kuda-kuda sejajar tangan kanan membuka
seperti hendak mencakar, sementara tangan kirinya
memegang pedang yang di tudingkan didepan
lehernya sendiri. Pendekar Bayangan Naga tiba-tiba jumpalitan dan
berputar cepat di tengah udara tahu-tahu kedua
kakinya sudah menyapu datang ke arah Gardapati".
Gardapati menggeser kesamping berbareng
pedqangnya menunjuk kelangit, sedang tangan
kanannya mencakar pada mata kaki Pendekar
Bayangan Naga. "Bagus!" Pendekar Bayangan Naga berseru memuji,
disusul tubuhnya bergerak lurus seperti berhenti di
tengah udara, kedua tangannya membuka dari dalam
keluar dengan jari terbuka. secepat kilat kedua
telapak tangannya sudah menepuk datang kedada
Gardapati. "Duaarrr,".!" Tempat yang dipijak Gardapati tadi
hancur berantakan terkena ledakan hawa tenaga
dalam dari pukulan Pendekar Bayangan Naga.
"Aku disini" Gardapati berseru diudara. Seperti
Iblis Dunia Persilatan Karya Aone di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
Pendekar Bayangan Naga, Gardapatipun berdiri tegak
diudara. Pertarungan darat berubah menjadi
pertarungan udara. Tak begitu lama kemudian baru Pendekar Bayangan
Naga berkata lirih, "Kau benar-benar Iblis,?"
Hilang suaranya laksana geledek menyamber
mendadak ia menubruk maju lagi seraya menyerang
dengan dahsyat. Gardapati bersuit nyaring, gerak
tubuhnya pun tak kalah cepatnya menyongsong
maju, indah dipandang tak sedap dirasakan. Laksana
dua kapas tertiup angin mereka begumull diudara.
Benar-benar kemampuan-kemampuann yang patut
diberi jempol. Tangan kanan Gardapati membalingkan Pedang
Beronce Kelabu mengembangkan ilmu Pedang
gelombang badai merangsak dengan berani ke arah
lawan. Tangan kanan ditarik kedepan dada, tangan kiri maju
mendorong kedepan. Begitu tenaga dalam sudah
tersalur dengan baik, gagang pedang diputar hingga
menjadi seperti senjata bor.
"Wirrr" Terdengar decitan nyaring ketika pedang dan
angin bergessekan diudara.
Tak kalah garang, tangan kiri membentuk cakar,
tangan kanan memegang pedang panjang dan di
letakan sejajar dengan dada. Pendekar Bayangan
Naga menyerang. Kedua belah pihak tengah meluncur cepat saling
terjang di tengah udara, dalam sedetik itu mereka
sudah saling serang dan bertukar jurus hingga
puluhan jurus. Tampak Pendekar Bayangan Naga menampilkan rasa
kagum dan keheranan yang luar biasa atas
kemampuan ilmu peringan tubuh lawan. Dirinya
dikmenal sebagai pendekar dengan ilmu peringan
tubuh yang sudah menjagoi dunia persilatan, jurus
andalannya Bayangan Naga benar-benar dahsyat
hingga disejajarkan denga tokoh kosen lainnya.
"Tak kusangka ilmu peringan tubuh bocah ini sudah
mencapai kesempurnaannya." Batinnya menggerutu.
Sebaliknya Gardapati mematung ditempatnya dengan
pedang terjepit dianttara dua buah telapak tangan.
Tubuhnya melayang diudara tanpa kelihatan sulit
ataupun apa.. Dalam kejap lain rona wajah Pendekar Bayangan
Naga berubah putus asa dan murung, sekonyongkonyong tubuhnya mencelat lagi menerjang ke arah
Gardapati. Gardapati diam menanti sampai lawan berada
setombak didepannya. Telapak tangan yang
menyembah diputar hingga pedang itu mengarah
pada lawan. Sekali sentak telapak tangannya disental
membuat pedang itu meluncur dahsyat dengan diiringi
desingan nyaring. Dalam keadaan yang sangat genting ini, Pendekar
Bayangan Naga lantas bergerak memutar siap
menggunakan Pedang Naga Puspa geni yang terkenal
sebagai jurus pedang andalan hasil gubahan dari jurus
Sembilan naga terbang dari perguruan Pedang Bumi.
Laksana kitiran pedang diputar, pedang Gardapati
tanpa kenal ampun menerjang membentur putaran
itu?" "Tringngggg".."
Pedang Gardapati mencelat keatas, sementara
luncuran tubuh Pendekar Bayangan Naga terhenti
diudara. Wajahnya menyeringai sakit, tanpa sadar
tangannya terangkat kedepan muka.
Wajahnya pucat puias, darah mengucur dari
tangannya. Rupanya tenaga dirinya tidaklah lebih
hebat dari luncuran pedang terbbang GArdapati. Meski
dia berhasil membuaty pedang lawan mencelat. Tak
urung iapun mengalami kerugian yang besar pula.
"Haha"! Ternyata tidak semudah dugaanku."
Gardapati tertawa berkakakan sambil memegang
kembali pedangnya. "Kemampuanmu memang sudah bias dikatakan
sebagai jago nomor satu didunia" Puji Pendekar
Bayangan Naga. Gardapati tertawa besar, "Wah, kau terlalu
mengagulkannku, tapi tokoh-tokoh silat yang
berkepandaian tinggi dalam dunia ini jumlahnya
laksana bintang-bintang yang tersebar di cakrawala,
siapa yang berani mengagulkan diri sebagai jago
nomor satu"Hanya mungkin aku lebih baik dianttara
semuanya." Kelam wajah Pendekar Bayangan Naga. Maksudnya
adalah untuk memuji setulus hati, namun itu dijadikan
alat untuk menyombongkan diri oleh lawan.
"Kau sungguh terlalu, sebenarnya aku tak berniatt
menggunakan pedang kiri, namun kau terlalu
memaksa." Geram Pendekar Bayangamn Naga sambil
memindahkan pedangnya ketangan kiri.
Diudara, Pendekar Bayangan Naga menegakan kudakuda. Tangan kanan dimajukan kemuka, tangan kiri
dipersiapkan pada lekukan lengan sebagai suatu
persiapan menyerang yang dahsyat. Pedang
panjangnya disimpan diatas lengan kanan.
Matanya mencorong tajam siap melancarkan
serangan. Seketika tubuhnya diayun keatas dengan tangan kiri
melakukan melakukan serangan mengarah pada
pundak, dan tangan lainnya berada disamping atas
untuk mengadakan persiapan.
Di saat ujung pedang lawan mengincar pundaknya,
Gardapati berlagak seolah-olah kewalahan dan
mundur melayang. Melihat peluang baik ini tentu saja
tidak disia-siakan oleh Pendekar Bayangan Naga yang
merasa dapat memundurkan lawan dengan jurus
simpanan yang tak pernah ia digunakan dihadapan
umum, ketika ia menggunakan jurus pedang itu,
lawan dibuat mati sehingga tidak ada yang tahu
mengenai jurus pedang itu, ia terus maju mencecar
Gardapati. Dengan pura-pura tergesa-gesa, Gardapati menangkis
serangan lawan dengan pedangnya dan terlontar ke
atas. Di saat yang bersamaan, setelah berhasil melepaskan
pedang lawan, Pendekar Bayangan Naga semakin
memperhebat serangannya ia tak tahu lawan sudah
menjebaknya hingga sedemikian rupa, seandainya ia
tahu mustahil ia akan mengutamakan penyerangan
daripada pertahanan. Gardapati berteriak lantang, "Mati Kau"!"
Belum sirap suaranya, tangan kirinya melancarkan
pukulan Braja musti menangkis serangan pedang
lawan, dengan ajian ini Gardapati dapat menahan
pedang itu tanpa terluka meski mengenai mata
pedang. Di waktu yang sama tangan kanannya
mengendalikan pedang yang terlempar ke atas
meluncur dan hendak menusuk tubuh Pendekar
Bayangan Naga dari atas "Suamiku Awass".!" Terdengar seruan histeris dari
seorang wanita yang berkumpul bersama kedelapan
orang yang waktu itu menjublak tanpa dapat
berbicara. Sebelum Pendekar Bayangan Naga mencerna arti dari
teriakan itu, telah terlambat baginya untuk
mengelakkan serangan pamungkas dari Gardapati ini.
Dengan telak ujung pedang yang sangat tajam
menghujam pundaknya hingga tembus ke iga.
Dengan mengeluarkan jeritan yang menyayat hati,
Pendekar Bayangan Naga Jatuh kelantai, arah
muncrat dan mengalir dengan deras dari mulut dan
pundaknya. Sekerdipan mata kemudian Gardapati
sudah berada dihadapan Pendekar Bayangan Naga.
"Jangan"Jangan kau bunuh suamiku.. kumohon,
hanya dia yang kumiliki didunia ini..kumohon" Jerit
wanita itu sambil berlari mendekati.
"Ughh" Ibu"!" Seorang Gadis lain berlari mengejar.
"Ugh.. apa-apaan kalian ini, Jangan Mencemarkan
nama Pendekar Bayangan Naga, Cepat habisi aku"
tak sudi aku dihina seperti ini"
Gardapati tersenyum dingin. Tangannya bergerak
mengambil gagang pedang. Perlahan Gardapati
menarik pedangnya dari tubuh Pendekar membuat
pemiliknya merasakan sakit yang terkira. Gardapati
memang terlalu kejam. Dingin saja ia mengangkat pedangnya dan secepat
kilat ditebaskan keleher Pendekar Bayangan Naga.
"Sraaattt".!:"
"Tiddakkk?"!" Jerit Wanita itu.
Gadis itu menangis dan menjublak ditempat, matanya
bercucuran dengan dahsyat. Tanpa sadar pedang di
pinggangnya dipegang dengan Erat.
"Sett?" Gardapati melintangkan pedangnya kemuka.
Darah Pendekar yang menempel dipedangnya
seketika memercik mengotori para penjaga yang
berdiri dikejauhan sana. "Kurang ajar"!" Desis salah satu dari para penjaga.
Gardapati melangkah meninggalkan ruangan itu
hendak meninggaljkan tempat.
"Tunggu, kau tidak bias pergi begitu saja " gadis itu
membentak dan melompat menerjang Gardapati.
Gardapati mendenguis dan mencabut pedangnya
kembali. Mel;ihat gadis tuan ruumah menyerang, Para
penjaga dan orangorang yang sedari tadi menonton
tiombul keberaniannya dan mengeroyok Gardapati"..
"Sett..Sett.." Mereka bergerak serempak
"Hiaaaaaa?"!" Gardapati menerjang, menghadapi
keroyokan itu. "Hosshh"hosshhh"!" Gardapati berlutut disanggah
dengan pedangnya. Wajah dan bajunya penuh
dengan darah. Nafasnya ngos-ngosan, keringatnya
mengucur deras bercampur darah.
Sekelilingnya mayat bergellimpangan, darah mengalir
dilantai. Merah semerah darah" karena itu memang
darah" Tak seorangpun hidup, Gardapati bantai semuanya.
Perempuan dan laki-laki tidak ada beda.
Menentangnya adalah mati" kutungan tangan, kaki,
kepala berserakan. Jeroan tubuh dan polo
berhamburan. Membuat pemandangan begitu
menyeramkan. Gardapati ambil caping bamboo lebarnya dan
memakainya. Seolah tak terjadi apa-apa ia keluar dari
bangunan megah yang berisi ratusan mayat itu. Ia tak
perduli yang penting dendamnya sudah
terlampiaskan. Kata orang Dendam itu adalah sifat marah yang tidak
terlampiaskan atau tersalurkan sehingga di dalam
hatinya selalu berkeinginan untuk membalas
perbuatan orang lain tersebut. Namun, ada juga yang
mengatakan Dendam berarti berkeinginan keras
untuk membalas kesalahan atau kejahatan.
Manakah diantara keduanya yang benar"
Apakah DENDAM itu salah"....
Ataukah Dendam itu benar"...
Entahlah?" Padahal orang bijak mengatakan "Jika kejahatan di
balas kejahatan, maka itu adalah dendam. Jika
kebaikan dibalas kebaikan itu adalah perkara biasa.
Jika kebaikan dibalas kejahatan, itu adalah zalim. Tapi
jika kejahatan dibalas kebaikan, itu adalah mulia dan
terpuji." Karena sesungguhnya dendam itu tidak membuat
kebaikan apapun dalam manusia. Karena Kebencian
atau dendam tidak menyakiti orang yang tidak
disukai. Tetapi setiap hari dan setiap malam perasaan
itu menggerogoti diri sendiri, apakah ini yang disebut
dengan KEBAIKAN DEMI EGO"
Padepokan Rajawali Emas,"
Padepokan termewah di Tanah Jawa. Terkenal
dengan keangkeran dari para muridnya. Namun saat
ini padepokan itu tak lebih jauh dari emas yang
belum digosok. Gerbang yang indah hanya hiasan. Bahkan seorang
Pemuda tampan berpenampilan serba biru menghela
nafas untuknya. Pemuda itu mantapkan langkah untuk memasuki
gerbang itu. Dia berjalan bersama seorang murid
Perguruan Rajawali Emas. Asyuro namanya. Dia
merupakan murid tertua dari murid angkatan termuda
dipadepokan itu. Wajahnya tampan, janggut dan kumisnya dikerok
tipis, alisnya tegak menampilkan kekerasan hatinya.
Baru satu tahun dia berkelana didunia persilatan.
Namun, dalam keadaan bergolak seperi itu,
jangankan nama didapat, bernafaspun terasa sesak
karenanya. "Huhh", benar-benar membuat dada serasan sesak,
Dunia Persilatan benar-benar berubah menjadi
Neraka." Kata Asyuro.
"Kau Benar Adimas Suro. Tapi kita harus bersyukur.
Setidaknya kaum awam tidak mengalami lagi derita
semasa kekacauan dipicu oleh Maharaja Sembilan
Dewa." "Akh", kau benar Kang. Mungkin karena alasan inilah
Iblis Dunia Persilatan tidak melakukan kekerasan
Iblis Dunia Persilatan Karya Aone di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
pada orang awam?" "Maksudmu?" "Kakang ingat dengan amukan para penduduk dimasa
itu" Menjadikan semua mahkluk hidup didunia adalah
kesalahan besar Maharaja Sembilan dewa, maka dari
itu ia mengalami kekalahannya. Mungkin Iblis Dunia
Persilatan memetik hikmah dari kejadian itu."
"Bisa Jadi, sungguh licik" sungguh pintar, musuh dunia
persilatan ini benar-benar membuat siapapun
meradang." "Kang Gara, menurutmu bagaimana akhir dari kisah
ini?" "Mungkin, akh..tidak..tidak" itu terlalu ngeri untuk
dibayangkan." Tak terasa mereka sudah sampai di aula. Murid
perguruan Rajawali emas, berjaga dengan ketat
disana. Berbeda dengan diluar. Penjagaan disana begit
kentara. Entah kejadian apakah yang sedang
berlangsung. Sagara Angkara dan Asyuro
mengerutkan kening heran.
"Kakang!" "Berhentilah memanggilku kakang, usiamu lebih tua
dariku?" Sagara Angkara menyela.
"Tapi kemampuanmu lebih dariku"
"Panggil namaku saja secara langsung."
"tapi"!" "Gak ada tapi?"
"Huh, baiklah, Gara menurutmu apakah yang sedang
terjadi disini" Sagara Angkara angkat bahu menandakan bahwa ia
juga tak mengerti. "Mari kita masuk", mungkin setelah masuk kesana
kita akan menemukan jawabannya."
"begitupun baik"!"
"Beri kami jalan!" Perintah Asyuro kepada penjaga
pintu. Tampak penjaga itu ragu-ragu, namun Asyuro
adalah murid dari Ketua mereka. Dengan perasaan
serba salah mereka memberikan jalan.
Keduanya terus berjalan melewati lorong ruangan.
Setelah tiba, Penjaga pintu membukakan pintu untuk
mereka. Sagara Angkara dan Asyuro masuk, begitu masuk,
wajah mereka tampak berubah. Ternyata disana
sedang terjadi sebuah pertemuan kaum persilatan.
Tampak Maharaja Dunia persilatan sedang memimpin
pertemuan di markas besar Perguruan Rajawali Emas
dihadiri oleh semua tokoh Lima Perguruan dan kaum
kelana., yakni Ketua Perguruan Rajawali Emas, yaitu Pendekar
Rajawali Berhati Emas. Yang juga merangkap sebagai
tuan rumah. Ki Aswa juga duduk disampingnya,
Ketua Perguruan Teratai Putih. Pendekar Pedang
Teratai. Dia merupakan pengganti dari Dewa batang
Pedang yang telah Tewas. Disampingnya Dihyanti
duduk berjaga. Ketua Perguruan Bintang Kemukus. Gajahsora yang
selain itu juga merupakan wakil dari Maharaja Dunia
Persilatan. Disampingnya Jiwatrisna terlihat menatap
dengan tajam. Ketua Perguruan Pedang Bumi, Dewa Pedang Sambar
Nyawa, Niwada Prasetia bersama Graha Sewatama.
Ketua Perguruan Golok Harimau. Harimau Pencari
mangsa, Luwar Mada bersama Rangga murid
utamanya. Dia merupakan pengganti dari Dewa
Warangka Pedang yang telah Tewas.
Dewa Gagang Pedang dan Dewa Pedang kelana
bersama Para Tetua Dunia Persilatan lainnya.
Disekeliling tempat itu, Para murid utama perguruan
rajjawali Emas berjaga dengan Pedang ditangan.
Mereka menatap Kedua Orang yang masuk dengan
heran. "Maaf"!" Asyuro membungkuk memberi hormat dan
ikut bergabung bersama kawan-kawannya. Tinggal
Gardapati yang kebingungan. Untunglah, Pendekar
Rajjawali Berhati emas bangkit berdiri dan
mendekatinya. "Kau sudah datang, silahkan duduk Gara"! Anakku"
Gardapati tersipu malu. Ia berkata merendah.
"Maafkan saya, saya bersama Asyuro tak mengetahui
bahwa disini sedang ada pertemuan Dewan
Persilatan." "Tidak maslah, mari bergabung?" Ajaknya.
Melihat betapa Pendekar Rajawali Berhati emas
begitu menghormatinya, tak urung membuat semua
orang memperlihatkan rasa heran dan penasaran
termasuk Maharaja Dunia Persilatan sendiri.
"Siapakah kisanak ini?" Tanya Maharaja Dunia
persilatan. "Saya yang lemah ini Sagara Angkara adanya."
Semua orang mengerutkan kening sebab mereka
belum mengenal nama itu. Lalu mengapakah
Pendekara Rajawali Emas tampak begitu
menghormatinya. "Bagaimana kabar keempat eyang gurumu itu,
anakku?" "Mereka dalam keadaan baik-baik saja Ketua, namun
sungguh sayang mereka enggan mencampuri lagi
urusan keduniaan. Malah menyuruh aku yang lemah
ini menghentikan sagara tunggara ini" Kata Sagara
Angkara. "Sungguh sayang, seandainya mereka dating mungkin
kekacauan ini bias dihentikan. Tapi tidak apa. Aku
yakin mereka telah menitahkan kamu dengan
landasan yang cukup. Mungkin kedepannya kami
akan bergantung padamu." Kata Pendekar Rajawali
berhati Emas. Sagara Angkara tersipu malu. Ia sadar telah
kelepasan omong. Tapi apakah kata bias ditarik
kembali" Yang lain semakin keheranan dengan semuanya,
namun tak ada seorangpun yang berani bertanya.
Maharaja Dunia Persilatan melirik pada Pendekar
Rajawali Berhati emas penuh arti.
Rupanya Pendekar Rajawali berhati emas paham
dengan lirikan itu. Dia ambi pena dan daun lontar
disampingnya. Dia Gambar sebuah petir yang menyambar bumi. Lalu
diserahkan kepada Maharaja Dunia Persilatan.
Maharaja Dunia Persilatan berubah wajahnya ketika
melihat gambar itu. Sebagai kalangan tua ia tahu
symbol apa itu. Lalu dia menatap Sagara Angkara
dengan tajam. Disadarinya bahwa wajah Sagara
Angkara meski terklihat seperti pemuda berusia dua
puluhan, kulitnya tidak menunjukan usia itu.
Segera ia bertanya. Katanya "Berapa usiamu?".
Sagara Angkara terkejut, ditanya demikian. Ragu-ragu
ia menjawab. "Mungkin empat belas tahun?"
Semua hadirin terperanjat mendengar jawaban itu.
Mereka menatap Sagara Angkata dengan wajah
keheranan, ragu dan berbagai perasaan berkecamuk
dalam benak. Maharaja dunia Persilatan bangkit berdiri dan
membungkukan tubuh pada Sagara Angkara.
Sagara Angkara terkejut, hamper saja ia melompat
dari tempatnya jika tangan Pendekar Rajawali berhati
emas tak menahannya. Semua orang bengong"
Sampai Maharaja mengatakan beberapa patah kata
dari bibirnya" "Maafkan ketidak hormatanku Yang Mulia Pangeran
Langit dan Bumi"!"
Mulut menganga dari setiap bibir yang ada disana.
Kecuali Pendekar Rajawali emas dan Beberapa orang
yang mengetahui hal itu. Berebutan mereka berdiri dan memberi hormat.
Sagara Angkara semakin salah tingkah.
"Suruh mereka duduk!" Bisik Penekar rajawali Berhati
Emas. "Silahkan..du..duk!" Sagara Angkara tergagap. Ia
menghela nafas panjang dan menghembuskannya
berusaha untuk menenangkan hatinya.
"Silahkan pimpin kembali yang mulia Maharaja Dunia
Persilatan" Kata Sagara Angkara cepat. Sebab bila
dibiarkan terus, niscaya pasti semuanya akan
menunjuk dirinya untuk memimpin jalannya rapat.
Maharaja Dunia Persilatan dan Pendekar Rajawali
Berhati emas tersenyum. Mereka tahu maksud ucapan
dari Sagara Angkara. Tanpa basa-basi lagi Maharaja Dunia Persilatan
memimpin Pertemuan itu. "Silahkan Ketua Pendekar Pedang Teratai Putih
menurturkan kejadian tentang diperguruan dan diluar
akhir-akhir ini" "Yang Mulia Maharaja, Para Ketua dan para Tetua,
saya bersama segenap murid sudah mencermati
persoalan-persoalan di sekitar daerah perguruan kami.
Sudah ada Sembilan puluh enam murid kami mati
kala keributan antara Ratan Wasana dan Dhara Sesat
Air terjun Balumbang. Dan sepuluh tetua kami yang
sudah kembali ke daerahnya masing-masing diketahui
tewas menggenaskan. Dari lukanya, kami dapat
memprediksi bahwa mereka mati oleh Setan
Purnama dan putri ketua lama perguruan kami
Asmara Dewi Surga. Selain anggota Perguruan kami,
diketahui bahwa beberapa kaum kelana dan tetua
Bangau putih. Sebuah perguruan kecil telah mati
ditangan mereka. Mestika mereka telah hilang
sebagaimana yang terjadi dengan perguruan kecil
lainnya" Demikian informasi dari Ketua Perguruan
Teratai putih memberikan laporannya.
"Bagaimana dengan Pengamatan Ketua Luwar
mada?" Tanya Maharaja Dunia Persilatan.
"Sedih" sedih", kami menemukan setidaknya ada
beberapa tokoh peruruan kami mengalami bencana
dan mati terbunuh di tempat berbeda. Nampaknya
kasus-kasus tersebut terkait dengan memanasnya
situas di dunia persilatan dewasa ini, karena dari luka
dan mengingat bahwa mereka pernah ada silang
sengketa dengan ketujuh utusan Dunia persilatan" Ki
Luwar Mada menghela nafas sedih.
"Bagaimana menurutmu ketua?" Maharaja Dunia
Persilatan berpaling dan bertanya kepada Pendekar
Rajawali emas. "Semua ini ada kaitannya dengan murid yang
melarikan diri dari perguruan ini dan kabur membawa
kitab Dewa dunia persilatan. Putra mendiang
Pangeran pemabuk"!"Pendekar Rajawali berhati Emas
berhenti sebentar karena melihat wajah Maharaja
Dunia Persilatan membesi. Dan melanjutkan ketika
Maharaja Dunia Persilatan sudah dapat menguasai
diri. "Itu terjadi berbareng dengan kejadian kematian Iblis
Bermata Hijau, seperti yang para ketua ketahui
semasa ia masuk kemari, banyak tokoh persilatan
mencibirnya. Rupanya itu menjadi sebuah bibit
dendam. Sesuai permintaan yang mulia, kami
memperlambat pemberian pengajaran kepadanya. Itu
juga menjadin masalah buat kami, sebab karenanya
dia membenci kami. Bahkan kedua murid penjaga
kitab perguruan ini mati dengan Racun Seribu hawa
kematian!" "Apa" racun keji itu?" Ketua Perguruan teratai putih
menyela. "Benar"!" "Akh" bukan hanya Perguruan Rajawali Emas,
Sebenarnya sayapun malu untuk mengatakannya.
Tapi jika Perguruan Rajawali Emas membeberkannya
rasanya sayapun merasa tak enak. Beberapa murid
kami di jadikan pelampiasan dendam oleh anak dari
Amara Dewi surga. Mereka mati dengan
menggenaskan. Ada yang dikubur hidup-hidup
hingga?"!" Ketua Perguruan Teratai emaspun
menceritakan semuanya. Semua orang yang mendengarnya dibuat merinding
dengan kejadian di Perguruan Teratai putih, Sagara
Angkara terhenyak hingga tak sanggup berbicara
sepatah katapun. "Bagaimana dengan ketua?"
Ketua Perguruan Pedang Bumi, Dewa Pedang Sambar
Nyawa, Niwada Prasetia menghela nafas panjang.
Bibirnya tertutup gerahamnya gemerutukan.
"Istri," kedua anak" dan beberapa murid utama
Perguruan kami tewas. Memanglah dulu istriku pernah
menjadi kekasih dari Setan Purnama semasa ia belum
pindah ke golongan hitam. Setelah Kepindahannya itu,
lantas istriku meninggalkannya. Dua tahunkemudiann
ia bertemu denganku dan menikah. Tak sangka ia
mendendam dendam. Dan hari ini karma dari
kejadian itu datang."
Semua orang ikut sedih atas berita duka itu. Mereka
baru tahu sejarah asmara dari Ketua Perguruan
Pedang bumi yang terkenal akan sikap
kebijaksanaannya itu. "tak hanya itu, adik seperguruanku yang membuka
cabang perguruan di daerahnya mati serempak.
Sampai ayam dan nyamukpun ikut mati dalam
pembantaian itu. Desa Padajaya yang dipinpin oleh
Pendekar kelana dari ujung kulon mati sampai daerah
itu menjadi daerah mati. Rumputpun tak dibiarkan
hidup. Bias dibayangkan betapa kisruhnya keadaan
Iblis Dunia Persilatan Karya Aone di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
dunia persilatan saat ini"
Setelah itu, Kelima orang yang pernah menjadi utusan
untuk mencari Iblis Dunia Persilatan menceritakan
pengalaman mereka dengan dipimpin oleh Ki Aswa.
Setelah mendengarkan laporan para ketua, dan
kemudian dilanjutkan oleh Utusan lima perguruan
wajah Gajahsora selaku wakil Maharaja Dunia
Persilatan dan Maharaja Dunia Persilatan sendiri sudah
sejak tadi mengernyit, tanda bahwa merekapun
sangat serius dan mengkhawatirkan keadaan dunia
persilatan. "Bagaimana pendapatmu tentang keadaan ini
Pangeran?" Tanya Maharaja Dunia Persilatan.
Sagara Angkara menghela nafas panjang sebelum
memulai bicara. "Yang Mulia, nampaknya kita harus secepatnya
menyelesaikan urusan diperguruan kita masingmasing terlebih dahulu. Saya merasa itu lebih penting
saat ini. Disini bukan berarti mengabaikan masalah
rimba persilatan pada dewasa ini,. Tetapi sangat
penting menyelesaikan persoalan dalam tubuh sendiri
sebelum mengurusi hal-hal lain. Laksana sebuah
rumah yang hamper roboh, bila kita membetulakn
gentingnya dahulu sebelum memperkuat pondasi,
saya merasa itu hal yang sia-sia. Lagi pula, disini
masih ada para sahabat persilatan yang tak terikat
dengan perguruan manapun, ini bias kita jadikan
sebagai benteng pertahanan guna memantau
keadaan diluar," "Ya, saya sependapat dengan Pangeran Sagara, kita
perlu mengutamakan penyelesaian masalah dalam
perguruan kita masing-masing, siapa tahu ada
penyusup yang masuk kedalam perguruan kita. Tapi,
saya merasa tidak terlalu sependapat mengenai
urusan luar diserahkan sepenuhnya kepada kaum
kelana. Alangkah baiknya kitapun mengirimkan
minimal seorang utusan kita. " Ki Luwar mada
menambahkan sekaligus mengkoreksi
kekurangannya. Setelah mendengarkan laporan, analisis dan pendapat
semua tokoh dunia Persilatan, semua orang yang
hadir tampak menunjukan gairah untuk hidup.
Setidaknya mereka memiliki sebuah pegangan untuk
rencana kedepannya. Maharaja Dunia Persilatan Manggut-mang gut.
"Baiklah, jika demikian kesepakatan kita. Mengenai
urusan perguruan dan wakil-wakilnya. Aku
menyerahkan kepada setiap ketua untuk kembali
dimusyawarahkan dengan para murid-muridnya.
Mengenai kaum kelana, Aku menugaskan Kelana
berkaki panca untuk memimpin. Pada pertengahan
bulan nanti kita kembali berunding disini, barangkali
akan ada yang lebih penting untuk dibicarakan"
Rapat kecil itu berlangsung hingga malam hari. setelah
pertemuan berakhir, maharaja Dunia Persilatan
meninggalkan pesan-pesan yang penting bagi para
hadirin yang Nampak hadir disana.
Tepat pada kentongan satu. Semuanya beristirahat di
perguruan Rajawali emas. Dari wajah kantuk mereka
tampak segaris senyum melengkung indah.
Nampaknya rencana ini sudah begitu masaknya.
Hanya apakah semuanya akan berjalan dengan
lancer" Entahlah"
* "Kukuruyuuuuuukkk?"?""! Suara Ayam menyambut
pagi. Hari masih temaram diselimuti kegelapan. Sang
Hyang Manon masih belum juga membuka matanya.
Hawa dingin yang mencekam. Saking mencekamnya
hingga membuat para penghuni Padepokan Rajawali
Emas belingsatan gelisah tak keruan.
Sungguh heran hati mereka, karena baru kali
pertamanya mereka merasakan hawa yang dingin
seperti itu. Bukan hanya hawa dingin. Tapi juga hawa
panas dan hawa membunuh bergulung menjadi satu.
Sagara Angkara tak sanggup lagi menahan diri.
Kakinya menjejak melompat menerobos jendela. Ia
berlari kearah gerbang. Sebab hawa itu berasal dari
sana. Dua Puluh tombak dari gerbang Sagara Angkara
hentikan laju tubuhnya. Wajahnya mencorong tajam
laksana elang yang haus darah. Tangannya terkepal,
kakinya menancap dibumi seperti akar pohon kelapa.
Mengapakah bisa demikian"
Dibawah gerbang keemasan yang berkilau, sesosok
serba kelabu bercaping lebar dari bamboo berdiri
dengan tenang dan gagah. Rupanya hawa itu terpancar dari tubuhnya. Dialah
yang dia kenal dengan Panggilan Iblis Dunia
Persilatan, orang yang mempermalukannya ketika
sayembara berlangsung. Sungguh pemandangan yang
luar biasa, Sagara Angkara dan Gardapati berdiri diam
mematung. Tapi, jangan dikata tak berlangsung apa-apa. Hawa
dingin bertambah dingin, hawa panas semakin panas,
hawa sejuk dan hawa kematian bergelut menjadi
satu. Inilah pertarungan mental dan hawa.
Rupanya bukan hanya Sagara Angkara yang bangun
dan menuju gerbang, maharaja dunia persilatan dan
semua tokoh putih yang kemarin melaksanakan
pertemuan berkumpul disana. Hanya kedatangan
Sagara angkara lebih cepat setindak.
Bulu kuduk para tokoh meremang. Maharaja dunia
persilatan maju setindak. Namun, Sagara angkara
mengacungkan tangan kanannya pertanda sebuah
larangan. "Senang bertemu denganmu DEWA DUN IA
PERSILATAN?" Gardapati berkata menggunakan suara
perut. Suaranya serak dan basah.
"Dewa dunia Persilatan?" Sagara angkara bergumam
heran. "haha" Bila ada iblis, maka dewa pun harus selalu
mengiringi. Itulah yang dinamakan dengan
keseimbangan." Masih menggunakan suara perut,
Gardapati menjawab. "Kau terlalu menyanjungku!" Sagara Angkara
menjawab dengan dengusan yang cukup dingin.
"Haha" jika bukan kau, siapalagi ditanah jawa ini
yang pantas menyandang gelar itu. Siapakah yang
mampu membendung hawa iblis selimut jagad selain
dirimu itu" Tahukah kau, seandainya kau tidak
membendung hawa itu, seperminum the kemudian
orang yang ada disana akan menjadi gila
seutuhnya."Gardapati tertawa besar.
Sagara Angkara tercengang. Kemudian manggutmanggut. "Pantas Selimut senja dewa Khayanganku yang
dilambari Ajian Acitya (ilmu pengetahuan) dari
Sastrajendra hayuningrat harus ku kerahkan hingga
tingkat pamungkas" Batinnya berkata, sementara
mulutnya ia berkata. "Masakah harus seperti itu?"
Gardapati tertawa latah. Lalu berkata. Katanya
"Mendustai mulut adalah mudah, namun mendustai
hati dan tubuh adalah sulit. Jangan membohongi
dirimu saudara, itu bukan tipe mu"
Sagara Angkara terhenyak, wajahnya memerah malu.
Tapi ia tak gusar, justru ia berterimakasih kepada
lawan yang memperingatinya. Lalu ia tersenyum dan
berkata. "Terimakasih atas perhatian kisanak, saya merasa
terhormat" Maharaja Dunia Persilatan dan yang lain merasa
kagum atas sikap positif dari Sagara Angkara.
Sungguh dalam usia semuda itu memiliki sikap yang
bijaksana adalah hal yang sangat langka.
"Huahaha," Julukan Dewa Dunia Persilatan memang
tidak terlalu berat untukmu" Gardapati lalu tertawa
terbahak-bahak. Sagara Angkara menghela nafas
berat. Sedang Maharaja Dunia persilatan dan yang
lain manggut-manggut. Dalam benak mereka tertulis
sebuah julukan itu sebagai dewa penolong mereka.
"Kisanak, seharusnya engkaulah yang patut
menyandang gelar itu. Meski tindakanmu sesat, tapi
kau memiliki hati yang seputih kertas. Seandainya
kau merubah dendam itu menjadi kata maaf.
Mungkin semua orang akan menghormatimu!" Puji
Sagara Angkara. "Seandainya semua orang itu sepertimu, untuk
apakah aku melakukan hal ini, tapi saying mereka
terlalu memandang mereka suci hingga melupakan
dasar kebenaran!" "Dasar kebenaran?"
"benar, itu adalah ilmu pengetahuan, rasa sabar,
pengabdian, keadilan dan keikhlasan. Untuk apakah
sebuah pengabdian kepada tuhan jika tak memiliki
keikhlasan, untuk apakah keadilan jika tak dibarengi
ilmu pengetahuan, bagaimanakah melakukan
pengabdian jika tak memiliki rasa sabar, untuk
apakah pengetahuan jika tak dibarengi dengan
pengabdian, untuk apakah rasa sabar jika tak
dibarengi keikhlasan. Jika keikhlasan tanpa dibarengi
dengan ilmu pengetahuan bagaimanakah jadinya.
Seharusnya mereka mengingat itu dalam benak
mereka. Sudah bertahun-tahun semua itu hilang dari
muka bumi. Maka aku bercita-cita untuk menyatukan
semua itu dalam sebuah wadah"
"Apakah yang kau akan lakukan untuk
mewujudkannya?" Tanya Sagara Angkara.
"Sebelum aku mengatakan tujuanku, aku ingin
bertanya kepadamu sepatah dua patah kata!"
"Silahkan?" "Apakah manusia dilahirkan untuk dibeda-bedakan"
Dan apakah manusia dapat menentukan perbedaan
itu" "Tidak"!" "Lalu menurutmu sebaiknya bagaimana?"
"Semua makhluk ciptaannya adalah diciptakan untuk
beribadah kepadan yang maha kuasa. Kita sebagai
manusia beribadah kepadanya dengan tujuan yang
sama, kita dilahirkan sama yaitu dari liang sempit ibu
dan akan kembali pada liang sempit liang lahat. Meski
kita terlahir dengan berbagai suku dan bangsa, kita
tetaplah manusia" "Apakah perbedaan itu harus di tindak dengan
darah?" "Tidak?" "Lalu bagaimanakah?"
"Perkataanku sama, Memaafkannya dan saling
bertoleransi?" "Apak ah manusia dilahirkan dengan pendapat dan
keinginan yang sama?"
Tanpa berpikir, Sagara Angkara menjawab. "Tidak,
sebagai manusia tak mungkin ada yang sama. Tuhan
kita sangalah luar biasa, ia menciptakan kita dari satu
sumber, namun tak satupun yang sama, meski ia
terlahir kembar. Tetap saja ada perbedaannya."
"Apakah wajar bila ada yang mewujudkan
pendapatnya hingga menemui ajal?"
"Tidak, tak seharusnya itu terjadi, semestinya kita
sebagai manusia harus saling mengingatkan. Jika itu
melanggar norma dan dipandang sebagai kejahatan,
maka sebaiknya kita berusaha merubah sudut
pandangnya menjadi kembali kebenang hitam dan
aturan yang berlaku. Jika itu demi kebbaikan bersama
kita wajib untuk mewujudkannya"
"apakah kau ingin menyaksikan kembali dimana
dunia tak ada pembunuhan lagi?"
"Tentu saja," siapakah yang ingin menyaksikan
manusia saling bunuh membunuh hingga darahnya
membasahi bumi?" "Kalau begitu, kau bergabunglah denganku.
Mewujudkan dunia itu, dimana tiga golongan Hitam,
Putih dan merdeka bersatu dalam satu wadah. Satu
pihak tidak boleh mencampuri urusan yang lain.
Bukankah dengan begitu tak ada lagi yang
membunuh dengan alasan demi kebenaran, tak ada
lagi yang membunuh karena balas dendam,?"
Sagara Angkara terhenyak, tak disangkanya lawan
memiliki cita-cita yang membayangkannya saja
sungguh janggal ditelinga. Menyatukan dunia
persilatan menjadi satu wadah" Mulutnya melongo
dan tak habis piker, Maharaja dunia persilatan dan
tokoh-tokoh persilatan berkeringat dingin, dari awal
percakapan saja keringatnya sudah mengucur, dan
kini mendengar ucapan itu tubuhnya ge netar
menahan marah. "Sungguh Pemikiran sesat"!"Dewa Pedang Kelana
membentak. "Tutup mulut busukmu, jangan mengoceh tak keruan,
karena aku tak menyukaimu" maka bualanmupun
tak sudi aku mendengarnya" Gardapati membentak
dengan suara perut. Dewa Pedang kelana mendengus dingin, namun garagaranya suatu kejadian yang tak terkira dating.
Gardapati marah. "Settt"!" Tangan kirinya menuding sementara Tangan
kanannya ditarik menyamping didada dengan jari
membentuk cakar, tenaga dikumppulkan di cakar
Iblis Dunia Persilatan Karya Aone di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
hinnga membentuk sebuah bola merah menyala"
Itulah yang dinamakan dengan jurus "Bola Api
Telapak Dewa" Dewa Pedang kelana majukan kaki kirinya,
sementara tangannya siap mencabut pedang
namun". "Hiaaaaaaa"!"
Dengan sebuah teriakan yang nyaring Gardapati
mendorong cakarnya hingga bola api itu menerjang
Dewa Pedang kelana. Pedang belum tercabut namun
bola itu hamper menabrak tubuhnya," jika sampai
terkena sudah dapat dipastikan bahwa selembar
nyawanya akn hangus terbakar.
Angannya melambung membayangkan kematian,
sungguh tak kepalang kagetnya. Mungkin jika
matipun kagetnya juga belum hilang.
Mendadak" "Hiaaattt"!"
"Blaaarrr?".!"
Bola api itu hancur berantakan ditengah jalan, sekitar
satu tombak dari ledakan, rumput dan tanah berubah
menghitam gosong. Rupanya dari samping, sagara Angkara menangkis
serangan itu, berkat kecepatan geraknya yang tak
sekerdipan mata saja itu dapat menangkis serangan
itu. Sagara Angkara tampak meringis, tangannya
gemetar" rupanya serangan itu membuatnya
kesemutan. Sungguh ia tak menyangka serangan
Lawan begitu ganas. "Huh," Sagara Kau"!"Bentak Gardapati sambil
mengatupkan geraham, tangan kananya tampak
menyilang di depan dada. "Entah apapun alasannya. Tapi kau tak seharusnya
melakukan serangan begitu. Apalagi serangan yang
begitu ganas, aku tidak akan tinggal diam" Jawab
Sagara Angkara kalem. "Menyerang sembarangan" Omong kosong, aku
memang menyerangnya namun aku menyerang
secara jantan. Muka dihadapan muka tidak seperti
para kaum yang mengaku dirinya putih hingga
melakukan segala cara demi kebenaran itu?"
Wajah Maharaja Dunia Persilatan memerah, sungguh
dirinya merasa geram,. Namun ia tak melakukan
segalanya dengan sembarangan. Direndamnya
amarah meski wajahnya berubah merah padam.
Gardapati memajukan langkah, tangannya disentakan
kedepan". "Wusss?"!"
Sebuah bola api kembali menyerang, namun kali ini
sasarannya adalah Sagara Angkara. Sagara Angkara
yang diserang terkejut. Sikutnya dihantamkan
kemuka" "Blaaarrsshhh".! Ctik..ctikk" Bola api itu membakar
tubuh Sagara Angkara. Suara benda terbakar hangus
begitu nyaring membuat siapapun yang
mendengarnya merasa dag-dig dug tak keruan.
Maharaja Dunia Persilatan, Pendekar Rajawali Berhati
emas maju setindak, dari wajah mereka terlihat raut
kecemasan. Sementara Gardapati tenang saja.
"hei, mengapa menyerang tiba-tiba tanpa alasan?"
Sagara Angkara membentak gusar dari dalam lautan
asap api yang telah padam.
"Alasan" Apa itu perlu" Aku merasa kau setimpal
denganku maka aku menyerangmu. Apa itu belum
cukup" Kata Gardapati sambil mengerahkan tenaga
olah kanuragan dan tenaga murninya.
Bajunya menggelembung berkibar-kibar" rambutnya
gemeripan laksanan jutaan ekor hidup" wajahnya
begitu gelap dengan hawa pembunuhan. Tangan
kanan membentuk cakar menghadap kehadapan
wajah tampannya dengan bola api yang berkobarkobar" Settt" begitu asap sirna, tampak Sagara Angkara
mencabut sebuah senjata yang aneh, senjata
pemberian dari Eyang Brangaspati"
Senjata itu berbentuk gendewa dan sebuah anak
panah. Bentuk Gendewa dan anak panahnya sungguh
Aneh, dan tak lazim sebagai anak panah, bagaimana
tidak. panah itu ujungnya tidak tajam namun
berbentuk chakra. selain itu, Warna Gendewa dan
anak panah itu tampak beragam.itulah yang
dinamakan dengan Jamparing Panah Chakra.
"Aku peringatkan, jika kau terus menyerangku maka
aku akan bertaruh jiwa denganmu!"
Sagara Angkara menyekal gendewa dengan anak
panah siap ditempakan. Posisinya saaat ini adalah
setengah berjongkok hendak memanah bumi. Ujung
panahnya bersinar keperakan siap dilepaskan.
"Kalau begitu, jawabannya sudah keluar, mulai
sekarang kita lihat siapakah yang akan berdiri untuk
kali terakhirnya ditanah ini"
"Kau menantangku, gak ada alas an untuk menolak,
sesabar-sabarnya manusia pasti ada batasnya"!"
Sagara Angkara mulai terpancing emosinya.
Cakar Gardapati kembali berkelebat mengirimkan
bola besar dari telapak tangannya. Sungguh jurus dan
ilmu yang hebat. "Sett?" Sagara Angkara menarik anak panahnya kebelakang,
ujungnya diarahkan ke bola besar Gardapati. Sambil
merapal aji Jamparing Asih atau "Ajian Manah nu
Welas Asih" (ajian hati yang lembut penuh dengan
cinta-kasih)." "Duaaarrr,"!"
Bola api itu meledak setombakk didepan Sagara
Angkara, meledak menjadi dua bagian" satu
menghajar pepohonan disamping bangunan
penerimaan tamu Padepokan Rajawali emas. Dan
satunya lagi menghantam tanah hingga membentuk
sebuah lobang besar. * "Wuaaaaa"!" Gardapati berteriak nyaring. Rambutya
berkibar tak keruan. Kuda-kudanya begitu kokoh
hingga tanah yang sipijaknya melesak hingga sebatas
mata kaki. Tangannya ditarik disamping pinggang, ketika sudah
sejajar dengan dada, kedua tangannya dihentakan
kemuka dengan badan sedikit membungkukuan
tubuh". "Patzz. Patz. Patz"!"
"Wusss"!" Sagara Angkara menjejakan kaki dan meloncat
empat kaki keudara, punggungnya sedikit melenting,
muka menghadap langit, gendewa terppentang
memanah langit," dan seketika kaki kiri diangkat
berbareng anak panah dilesatkan menabrak hawa
sakti yang dilepaskan gardapati"
"Blaarrrrsssshhhh" Dipertengahan jarak meledak
laksana dentuman mesiu yang dibomkan pada
gunung. Bumi bergetar debu mengapung bergulunggulung. Tanah yang awalnya berupa rumputan hijau
berubah menjadi padang pasir. Saking seringnya
dentuman dua buah tenaga sakti itu melebur tanah
sekitarnya menjadi bubuk.
"Tappp"!" Sagara Angkara menginjak bumi. Begitu
menginjak tubuhnya melesat cepat menerjang
dengan gendewa berada disisi kiri"
Gardapati terkejut dengan kecepatan lawan"
Pendekar Setia 2 Kisah Sang Budha Dan Para Muridnya Karya Tak Diketahui Kemelut Di Majapahit 8
Mandarin Cersil Mandarin
Cersil Indo Cersil Indonesia
Novel Barat Novel Barat
Novel Indo Novel Indonesia
Galeri Galeri
apabila halaman yg dicari tidak ada.Silahkan kembali dulu ke Menu Utama Blog Lama
Cersil Indo Cersil Indonesia
Novel Barat Novel Barat
Novel Indo Novel Indonesia
Galeri Galeri
apabila halaman yg dicari tidak ada.Silahkan kembali dulu ke Menu Utama Blog Lama