Ilmu Pedang Pengejar Roh Karya Mong Long Bagian 8
Dia terkejut dan mundur sebanyak dua langkah. Tombaknya diangkat dengan jurus
Mengangkat Api Membakar Langit, untuk menahan serangan lawan.
Terdengar suara senjata berbunyi, ada sesuatu yang melayang jauh. Benda itu adalah
ujung tombak milik Wang Guai.
Kali ini Wang Guai benar-benar terkejut. Dia kaget lalu berteriak, dia jatuh dari kuda
kemudian terguling sejauh beberapa meter.
Ilmu silatnya memang lumayan, tapi pada saat dia belum berdiri dengan benar dia
sudah melemparkan tiga buah biao. Kemudian dengan jurus Ikan Emas Terbang, dia
sudah berdiri. Sekarang Wang Guai baru bisa melihat dengan jelas bahwa orang yang datang
berumur sekitar enam puluh tahunan, tubuhnya tinggi dan besar, masih tampak sangat
bersemangat, wajahnya kuning langsat, matanya berkilau, dagu terdapat tiga tumpuk
kumis yang sudah memutih.
Orang tua itu melihat tiga biao yang dilempar oleh Wang Guai, dia memperlakukannya
seperti mainan. Dengan pedang dia secara asal-asalan menangkis, tiga biao besi itu
langsung berjatuhan. Kemudian dia meloncat dan pedangnya pun diputar. Dia sudah menyerang Wang Guai
pada bagian atas. Wang Guai terkejut, kemudian dia melarikan diri.
390 Si Rambut Merah, Song Wen Liang melihat kakak angkatnya sedang berada dalam
kesulitan, segera datang dan langsung mengayunkan pentungan logam berwarna hijau.
Di dalam hentakan pentungnya, dia menyapu pentungan itu ke arah pinggang orang tua
itu. Pak tua itu mundur dua langkah. Begitu pentung musuh melewatinya, dia maju lagi.
Pedang panjangnya bergerak dengan cepat seperti kilat mengikuti pentungan,
membabat tangan kiri Song Wen Liang. Sehingga keemat jarinya tertebas hingga
putus. Song Wen Liang kaget dan ingin berteriak. Hanya terlihat kilauan pedang dan darah
pun bermuncratan, pedang itu menusuk ke jantungnya. Tubuhnya yang besar langsung
roboh. Wang Guai yang sudah melarikan diri sejauh puluhan meter, mendengar pak tua itu
berkata, "Kau mau kabur ke mana!" Pedang panjangnya sudah terbang menusuk ke
punggung Wang Guai. Wang Guai mendengar dibelakangnya ada suara senjata yang membelah. Dia
mengangkat tombaknya yang sudah putus, segera membalikkan badan 'DANG',
tombak yang putus itu terkena ujung pedang. Tapi pedang tetap bisa melewati
pundaknya. Baju dan daging bagian pundak tertebas oleh pedang. Rasa sakit membuatnya
menggigit bibir menahan sakitnya. Dia merasa beruntung, tapi orang itu seperti
bayangan sudah datang menghampirinya. Dengan telapak pembawa angin yang
kencang memukul kearahnya.
Wang Guai seperti burung yang terkejut, dia hanya menyerang dengan jurus Harimau
Galak Menggoyangkan Ekornya, sambil melawan dia terus berlari.
Tapi ada sebelah kaki yang datang dan menendang lalu mengenai pinggangnya.
Badannya yang besar tertendang kemudian terjatuh. Dia tidak bisa bangun lagi.
Pak ma itu menghampiri, kakinya menginjak dada Wang Guai dan membentak,
"Penjahat, katakan siapa yang merencanakan semua ini!"
Wang Guan adalah orang dunia persilatan sejati, walaupun badannya terasa sakit dan
tahu bahwa dia akan mati tapi dia tetap menjawab, "Aku adalah seorang ketua, tidak
ada yang menyuruhku. Bila aku harus mati ya mati saja, tidak perlu bertanya macammacam!"
391 Pak ma itu marah, wajahnya berubah warna. Dia membentak, "Baiklah, kau ingin mati,
akan kukabulkan permintaanmu!"
Dia menambah tenaga dan menekan kakinya. Wang Guai berteriak dan memuntahkan
darah. Pak ma itu mengambil pedang dan kembali kelapangan yang masih terlihat
kacau balau itu. Yang datang bersama dengan Biksu Xuan Gui adalah seseorang yang memakai baju
berwarna putih, Li Ke Ming beserta murid-muridnya. Yang lainnya adalah orang-orang
dari golongan Tian Shui. Biksu Xuan Gui melihat di dalam barisan lawan ada tiga orang yang mengenakan kain
tipis berwarna hitam untuk menutupi wajah dan mereka mengenakan baju biksuni.
Salah satu dari mereka sangat lincah, ilmu silatnya pun sangat lihai, dia pasti seorang
pesilat tangguh. Dia segera mendekatkan kudanya ke arah mereka dan berkata, "Sobat, aku datang
untuk menemani kalian bermain beberapa jurus."
Orang yang diajak bicara adalah Liao Yin.
Dia tidak menyahut, tetapi tiga pisau terbangnya sudah dikeluarkan, dengan pedangnya
Biksu Xuan Gui melayani semua serangan pisau terbang, akhirnya semua pisau itu pun
berjatuhan. Tapi pergelangan Biksu Xuan Gui karena tergetar oleh lemparan pisau terasa sakit,
dalam hati dia memuji, "Orang ini benar-benar berilmu sangat tinggi."
Biksu Xuan Gui turun dari kudanya, dengan pedangnya dia menggambar sebuah
lingkaran cahaya, lalu menyabetkan ke arah Liao Yin.
Liao Yin juga mengayunkan pedangnya dengan cepat seperti terbang, dia bisa
menahan serangan Biksu Xuan Gui, dia berbalik menyerang.
Terdengar suara dua senjata beradu, dua buah bayangan yang merapat kemudian
menjauh, berputar-putar, dalam waktu yang singkat mereka sudah sudah
mengeluarkan 50-60 jurus, tetapi tidak dapat dipastikan siapa yang menang dan siapa
yang kalah. Anak buah Wang Guai hanya memiliki ilmu silat biasa-biasa saja, mereka tidak bisa
menahan serangan dari orang-orang golongan Tian Shui, hanya dalam sekejap sudah
banyak yang mati sedangkan yang lainnya segera melarikan diri.
392 Yang pertama kali melarikan diri adalah Ketua Ketiga, yaitu Ni Jing Hua, karena sejak
awal dia berjalan bersama dengan dua orang murid Liao Yin yang bernama Miao Shi
dan Miao Yu, sepanjang perjalanan mereka bergurau dan saling menggoda, membuat
hatinya menjadi senang. Karena terus bergurau dia dan kedua biksuni itu tertinggal jauh dari rombongan, waktu
dia melihat Biksu Xuan Gui memimpin orang-orangnya datang kesana.
Dia tahu bagaimana kelihaian Biksu Xuan Gui, tapi dia tidak memberitahu kepada
kedua biksuni itu dan langsung melarikan diri, karena itu sampai saat ini dia masih bisa
hidup. Kedua biksuni itu layaknya katak dalam sumur, mereka mengira ilmu silat yang mereka
miliki sudah cukup hebat dan menganggap enteng kepada pendekar-pendekar yang
datang. Kedua biksuni itu menggerakkan pedangnya dan siap bertarung dengan para pendekar.
Miao Yu bertarung dengan Li Ke Ming, hanya dalam dua puluh jurus, dia mendapatkan
kesempatan untuk menyerang terus.
Yang bertarung dengan Miao Shi adalah seorang pendekar muda, Zhang Qing Fang,
dia tahu yang mempimpin mereka adalah seorang teman dari dunia persilatan, dia tidak
sudi meladeni kedua biksuni itu, maka itu dia menghindari bertarung dengan mereka,
dengan pena hakimnya dia menotok kesana dan kesini, dalam sepuluh jurus dia sudah
berada di atas angin. Miao Shi sudah terdesak mundur.
Di kelompok perampok yang memiliki ilmu silat paling tinggi adalah Liao Yin, dalam
pertarungan itu dia bisa melihat Song Wen Liang dan Wang Guai secara berturut-turut
mati, dia tahu bahwa dia akan kalah, dia berteriak, "Tarik kembali pasukan!" dan dia
pun menyerang dengan gencar sambil terus mundur.
Xuan Gui adalah seorang biksu, dia tidak berniat untuk membunuh, dia menarik
kembali serangan pedangnya yang dahsyat dan membiarkan Liao Yin beserta
pasukannya pergi. Miao Yu mendengar teriakan gurunya, dia pun ingin melarikan diri, tapi sisa-sisa orang
kantor Biao sudah datang, dia terkepung oleh mereka yang menjadi petugas kantor
Biao Zhen Yuan bersama dengan Liang Yu-rong.
393 Orang kantor Biao yang bernama Jiang Zao Ping melihat teman-temannya secara
berturut-turut telah mati, kemarahan memenuhi dadanya, dia tidak ingat lagi dengan
peraturan dunia persilatan, bersama-sama dengan Li Ke Ming, dia menyerang Miao Yu.
Hanya dalam waktu yang singkat darah dan teriakan bercampur menjadi satu.
Miao Shi dan Miao Yu masuk ke kuil Liao Yin dalam usia yang begitu muda, sekarang
mereka menuju jalan kematian.
= ooOOOoo = Jalan gunung itu semakin sepi.
Uang yang diantarkan oleh kantor Biao Zhen Yuan kurang lebih bernilai tiga ratus ribu
tail, uang itu dikumpulkan oleh Gan Shu dari beberapa bos. Uang itu mereka belikan
obat-obatan kemudian dijual.
Beberapa pelanggan melihat para perampok itu datang menyerang, ada juga orang
kantor Biao Zhen Yuan yang pengkhianat dan ikut merampok, mereka kaget dan juga
takut. Mereka berlarian untuk bersembunyi diantara keledai-keledai.
Begitu perampok-perampok itu sudah pergi, mereka baru berani keluar. Dengan cepat
mereka keluar untuk berterima kasih kepada Pak tua yang hebat itu dan Biksu Xuan
Gui. Jiang Zao Ping terpaku, dalam hati dia berpikir, "Baru saja memasuki Si Chuan,
keadaan sudah begitu berbahaya. Perjalanan dari sini ke Zheng Du masih harus
menempuh ribuan kilometer lagi. Sekarang hanya tinggal aku sendiri, bagaimana
rombongan ini bisa sampai kesana?"
Biksu Xuan Gui dengan tertawa berjalan ke arahnya, dia bertanya, "Apakah Tuan
adalah orang dari kantor Biao?"
Lawan bicaranya terpaksa mengangguk, kemudian biksu Xuan Gui berkata lagi, "Aku
adalah Tian Shui Yu-quan-guan, Xuan Gui. Marilah ikut aku! Aku akan
memperkenalkan beberapa teman kepadamu. Tenanglah Tuan, di dunia persilatan ini,
kami selalu membantu orang hingga tuntas. Tuan tidak perlu merasa khawatir
bagaimana cara mengantar Biao ini sampai di tempat tujuan."
Mereka berdua berjalan ke arah pak ma itu. Biksu Xuan Guai berkata, "Tuan Jiang, ini
adalah pendekar berbaju hijau, Ma Zao-ling...."
394 Jiang Zao Ping segera memberi hormat dan berkata, "Aku adalah Jiang Zao Ping. Aku
tidak tahu bahwa Tetua Ma berada disini, maaf...."
Ma Zao-ling tertawa dan berkata, "Tuan Jiang, tidak perlu merasa sungkan."
Xuan Gui yang berada disisi mereka berkata, "Tuan Jiang, Pendekar Tua Ma berjanji
akan mengantarkanmu sampai ke Feng Yi. Daerah sana sudah dekat dengan Tian Fu.
Aku akan menggunakan merpati memberitahu Qing Zheng dan E Mei, dua
perkumpulan itu berharap mereka bisa membantumu supaya tiba dengan selamat
sampai ditujuan. Tuan boleh merasa tenang."
Jiang Zao Ping sangat gembira. Dia dan beberapa pelanggannya terus berterima kasih
kepada mereka. = ooOOOoo = Sudah beberapa hari ini, Meng Ju-zhong selalu merasa tidak tenang, tidur dan makan
pun tidak enak. Semenjak dia bermain belakang dan telah diketahui oleh Du Xiang-jun, istrinya yang
lembut dan baik itu sudah tidak terlihat lagi.
Dia pun tidak berani memanggil Chun Hong ke tempatnya. Dia hanya bisa berdiam di
perpustakaannya, dengan diam-diam dia menghitung kepulangan Liao Yin.
Hari sudah malam, dia tetap tidak menyalakan lilin di ruangan itu.
Tiba-tiba ada yang mengetuk pintu, kemudian ada bayangan seseorang yang masuk,
"Siapa!" dia bertanya dengan ekspresi kaget.
"Kakak Meng, telah terjadi sesuatu" dia masuk sambil menutup pintu.
Dia adalah Liao Yin Shi Tai"Han Wu-niang.
"Apa?" karena terkejut wajah Meng Ju-zhong menjadi pucat. Dia berkata, "Tadi kau
bilang apa?" "Pekerjaan kita kali ini gagal total!" kata Han Wu-niang, "Orang Mai Ji Shan dan semua
orangku telah mati."
Karena terkejut, mata Meng Ju-zhong membelalak begitu besar.
395 Setelah lama dia baru bisa berkata, "Jangan terburu-buru.... kau.... kau duduklah dulu
baru bercerita." Han Wu-niang duduk dan menceritakan apa yang telah terjadi di gunung Min.
Meng Ju-zhong dengan marah berkata, "Apakah benar yang memimpin mereka adalah
Biksu Xuan Gui dan Pak Tua Ma Zao-ling?"
"Aku dan Xuan Gui bertarung cukup lama, aku tidak akan salah melihatnya." Han Wuniang menarik nafas, "Ada satu lagi yang tidak kukenal, tapi kalau bukan karena si Tua
Ma Zao-ling di dunia persilatan bagian barat laut, siapa yang dalam beberapa jurus bisa
membunuh Wang Guai dan Song Wen Liang?"
"Kau tidak salah, itu pasti dia!" seru Meng Ju-zhong, "Walaupun Xuan Gui adalah
seorang biksu tua tapi jurus pedang tujuh bintangnya sangat lihai, tapi itu tidak perlu
ditakuti. Hanya saja Pak Tua Ma, dua puluh tahun yang lalu sudah terkenal di dunia
persilatan bagian barat laut. Kita harus berhati-hati kepadanya. Wu-niang, keadaan
sekarang sangat gawat, kau harus diam di kuil Bai Yun. Sementara ini jangan keluar,
begitu keadaan sudah reda, aku akan mencarimu untuk berunding lebih lanjut."
Kata Han Wu-niang sambil menarik nafas, "Untung tidak ada yang hidup dan terjatuh di
tangan mereka, kalau tidak...."
Kata-katanya belum selesai, terdengar pintu dibuka seseorang. Dari ambang pintu ada
seseorang yang berbatuk. Meng Ju-zhong dan Han Wu-niang segera membalikkan badan untuk melihat. Mereka
sangat kaget, karena yang berdiri di depan mereka adalah Hua Shan Zi Feng, Du
Xiang-jun. "Han Wu-niang, kau datang lagi!" seru Du Xiang-jun dengan dingin, "Duduklah, sudah
susah payah datang kesini tidak perlu merasa sungkan!"
Meng Ju-zhong dengan cepat berkata, "Istriku, dia adalah...."
"Tidak perlu banyak bicara," Du Xiang-jun berkata, "Meng Ju-zhong, aku pernah berjanji
kepadamu dan kau melanggar perjanjian ini. Aku sudah merasa lelah, rumah ini aku
tinggalkan untuk kalian berdua."
"Istriku...." 396 "Dengarkan aku," kata Du Xiang-jun, "Hua Shan Zi Feng tidak sudi berada disisi kalian
untuk mencari sesuap nasi. Baiklah, kita akan bertemu lagi lain kali, aku berharap
kalian baik-baik jaga diri!"
Dia sudah membalikkan badan dan akan pergi.
Han Wu-niang hanya bengong sebentar, kemudian dia dengan senang dia berkata,
"Bibi Tua, apa kehebatanmu" Sewaktu masih ada gurumu aku merasa takut, sekarang
pengemis tua sudah pergi entah kemana, aku tidak takut kepadamu!"
Dia mendekati Meng Ju-zhong dengan genit dia berkata, "Kakak Meng, dia pergi
bukankah itu lebih bagus" Sekarang aku akan pindah dan tinggal disini. Kau juga tidak
perlu lagi bersembunyi-sembunyi datang ke kuil Bai Yun...." Kata-katanya belum habis,
dia sudah masuk ke dalam pelukan Meng Ju-zhong.
"Tidak, tidak boleh," Meng Ju-zhong mendorongnya.
Han Wu-niang terkejut, tapi Meng Ju-zhong berkata lagi, "Dia hanya sedang marah,
mana mungkin dia benar-benar akan meninggalkan aku. Apalagi anak Hui dan anak
Feng sudah besar...."
Han Wu-niang marah dan berkata, "Apa" Mereka berdua juga akan mengurusku"
Hm....Kau selalu menolak, apakah ada rubah kecil yang sedang menginginkan posisi
ini?" Meng Ju-zhong langsung teringat kepada Chun Hong yang cantik dan seksi. Sekarang
hal ini disinggung oleh Han Wu-niang, wajahnya memerah.
Meng Ju-zhong berkata, "Tidak ada hal semacam itu. Wu-niang, kita sudah lama saling
mencintai, mana mungkin aku mencari yang lain?" Dia memeluk Han Wu-niang dan
dengan lembut berkata, "Wu-niang, kau jangan memikirkan hal lainnya. Masalah di Min
Shan belum selesai, kita harus tetap waspada. Bila tidak ada apa-apa, lebih baik kau
pulang dulu ke kuil Bai Yun. Kalau Bibi tua itu sudah benar-benar pergi, aku akan
menjemputmu." Han Wu-niang berpikir sebentar, dengan nada minta dikasihani dia berkata, "Kakak
Meng, bukankah si Bibi tua itu sudah tidak ada disini lagi, biarkan aku menginap
semalam disini. Kakak, aku sangat merindukanmu."
Meng Ju-zhong agak ragu, dia tidak berkata lagi dan memeluk tubuh Han Wu-niang
dengan erat. 397 Semenjak dia diketahui mempunyai hubungan dekat dengan Peng Zhi-xiao, Meng Qifang selalu diawasi oleh ibunya. Ibu dan putri itu tidur dalam satu kamar yang sama.
Semenjak Chun Hong dan Meng Ju-zhong berhubungan dan diketahui oleh Du Xiangjun, setiap malam dia selalu mengobrol dengan ibunya.
Tapi tiba-tiba malam ini dia tidak melihat ibunya masuk kamar, Meng Qi-fang merasa
heran. Hari belum terang, dia sudah keluar dari kamar untuk mencari ibunya.
Pelayan yang bangun pagi pun tidak ada yang melihat ibunya. Meng Qi-fang mengira
ibunya berada diperpustakaan ayahnya.
Dia berpikir hubungan antara ayah dan ibunya sudah lama retak. Bila mereka bisa
rujuk, itu akan lebih baik. Dengan senang dia masuk ke kamar ayahnya, ternyata
disana tidak ada seorang pun!
Dia merasa aneh, "Kemana kedua orang tuaku?" Akhirnya dia mencoba mencari ke
perpustakaan ayahnya. Sekarang matahari sudah terbit. Sinar matahari sangat terang, burung pun terdengar
berkicauan. Meng Qi-fang tidak berpikir macam-macam, dia langsung berjalan ke perpustakaan
Ilmu Pedang Pengejar Roh Karya Mong Long di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
ayahnya. Baru pintu itu akan diketuk, dia sudah mendengar dari dalam kamar ada yang
tertawa. Dia terpaku, didengarnya lagi kalau-kalau telinganya salah mendengar, kata-kata cabul
dan tawa genit keluar dari kamar itu, membuat orang yang mendengarnya merasa
malu.... Bukan ibunya yang berada di dalam.
Wajahnya malu hingga memerah. Kemudian dia mundur. Dalam hati dia berpikir, "Siapa
perempuan itu" Mengapa dia begitu berani...."
Dia ingin membuka pintu, kemudian menghajar perempuan genit itu. Tapi dia berpikir
tentang ayahnya, dia menjadi ragu.
Jauh-jauh dia bersembunyi disebuah pohon untuk melihat keadaan di dalam ruangan
itu. Setelah lama pintu baru dibuka, keluarlah seorang biksuni. Kedua pipinya bersemu
merah, wajahnya segar, dia tergesa-gesa keluar dari pintu belakang.
398 "Siapakah biksuni ini?" Meng Qi-fang merasa aneh. "Sejak kapan dia mulai
berselingkuh dengan ayah" Walaupun ibu sudah setengah baya, tapi dia tetap cantik
dan luwes. Mengapa ayah bisa menyukai dia, seorang biksuni yang botak?"
Dengan bengong dia berdiri lama. Dia berjalan untuk kembali lagi ke kamarnya dan
berbaring di tempat tidur. Hatinya masih terasa kecau, kepalanya pusing.
Bagaimana dia bisa sampai ke kamar, dia pun tidak ingat. Pikirannya seperti kertas
yang berwarna putih. Pelayan yang masuk dan menyuruhnya makan, dimarahinya. Karena mereka sudah
tahu bagaimana sifat nona mereka. Sayur dan nasi diantar ke dalam kamar, kemudian
mereka secara diam-diam keluar.
Meng Qi-fang sama sekali tidak bernafsu makan. Dia berbaring di tempat tidur
seharian. Beberapa kali dia bertanya kepada pelayan dimana ibunya, tapi tidak ada
seorang pun yang tahu. Pada hari kedua pagi harinya dia baru agak sadar, perutnya mulai terasa lapar. Dia
melihat di atas meja tidak ada makanan, dia ingin marah tiba-tiba dia berpikir, "Apakah
biksuni yang tidak tahu malu itu, pagi-pagi tadi sudah menggoda ayah" Apakah dia
akan diusir oleh ayah" Jangan salah paham dulu kepada ayah, baiklah aku akan
bertanya dulu...." Dia berjalan pelan-pelan ke perpustakaan ayahnya. Tiba-tiba di dalam perpustakaan
terdengar suara yang cabul....
Suara perempuan itu sangat manja. Terdengar suara perempuan itu bahwa dia masih
muda. Suara laki-lakinya adalah suara ayahnya. Suara ayahnya pun seperti lebih
muda. Perempuan itu dengan manja tertawa, ".... jangan-jangan kumismu keras dan keras,
membuatku merasa gatal, aku.... aku.... tidak tahan...."
"Bukankah.... kau menyukainya.... cepat, cepat.... kesini.... aku...." Kemudian terdengar
suara yang senang dan suara....
"Ayahku selalu penuh wibawa, mengapa bisa menjadi seperti itu...." Meng Qi-fang
karena merasa malu, dia menjadi marah. Tiba-tiba dia berlari dan menendang pintu
kamar ayahnya. 399 Meng Ju-zhong yang setengah telanjang melihat yang berdiri diambang pintu adalah
putrinya yang tampak sedang marah, dia menjadi bingung.
Perempuan itu pun segera duduk, rambutnya kusut, kedua pipinya bersemu merah, dia
adalah pelayan yang bernama Chun Hong!
Meng Qi-fang sama sekali tidak menyangka bahwa ayahnya di siang bolong begitu
masih bisa bermain perempuan. Dia kaget hingga menjadi bengong, kemudian dia
menangis sambil berlari. Ibunya menghilang, ayah menjadi genit dan selalu bermain perempuan. Meng Qi-fang
benar-benar merasa dunianya hancur. Dengan bingung dia berlari dan kembali ke
kamarnya. Dia telungkupkan tubuhnya ditempat tidur dan menangis sekeras-kerasnya. Dia marahmarah dan memecahkan semua barang-barang antik yang mahal. Kemudian dia pun
berlari keluar. Semua pelayan tahu bahwa nona besar mereka sifatnya selalu seperti itu. Walaupun
dia memecahkan barang atau menangis sekeras-kerasnya, para pelayan hanya bisa
berdiri di kejauhan. Tidak ada seorang pun yang berani menasihatinya.
Begitu dia berlari keluar dari kamar, para pelayan pun hanya bisa dengan cepat
menghindar, mereka pun tidak berani menatap wajah nona mereka.
Dengan bingung Meng Qi-fang berlari melewati jalan dan gang. Orang-orang
melihatnya dengan ekspresi aneh. Begitu dia merasa ada angin yang berhembus, dia
baru sadar bahwa dia sudah sampai di Wu Quan Shan.
Di hadapannya banyak bunga dan burung. Pohon besar berada dimana-mana,
pemandangan disana begitu indah.
"Kemana aku harus pergi ?" dia merasa kebingungan. "Masuklah ke agama Budha.
Korbankanlah semua jiwa raga untuk Budha." Pikiran aneh ini masuk kedalam otaknya.
Dia ragu sebentar kemudian dengan langkah mantap dia masuk ke dalam kuil Bai Yun.
Ketua kuil Bai Yun, Liao Yin Shi Tai sedang membaca kitab suci untuk murid-muridnya
yang telah meninggal. Tiba-tiba dia melihat Meng Qi-fang seperti orang gila masuk ke
dalam kuil. Liao Yin merasa kaget.
400 Dengan hormat dia berkata, "A Mi Ta Ba, Nona Meng tiba-tiba datang ke kuil,
sebenarnya ada apa?"
Meng Qi-fang berteriak, "Liao Yin Shi Tai, aku ingin menjadi biksuni di kuil ini, aku ingin
menjadi muridmu!" "A Mi Ta Ba!" Liao Yin sangat terkejut. Dia berkata, "Nona Meng, kau jangan bercanda.
Disini memang sangat sepi tapi yang datang untuk menjadi biksuni adalah orang yang
sudah tidak mempunyai orang tua dan saudara. Nona adalah orang yang cukup makan
dan minum. Kantor Biao Zhen Yuan adalah kantor Biao paling kaya di Lan Zhou. Nona
tidak cocok menjadi seorang biksuni."
"Tidak! Anggaplah aku sejak kecil tidak mempunyai orang tua dan tidak memiliki apa
pun, itu kan boleh!" Meng Qi-fang berteriak sambil menangis.
Liao Yin dengan ragu berkata, "Mungkin Nona tiba-tiba mendapat kesulitan dan tidak
bisa menyelesaikannya dalam waktu yang singkat. Nona boleh beristirahat dulu di kuil
kami, aku akan membereskan kamar dulu untuk Nona."
"Tidak, aku hanya ingin menjadi muridmu!" Meng Qi-fang berteriak, "Bila kau tidak mau
menerimaku menjadi muridmu, aku akan membakar kuil ini!"
"A Mi Ta Ba! Dosa, itu dosa!" Liao Yin melihat Meng Qi-fang dalam keadaan sangat
marah. Dalam hati dia berpikir, "Apakah ada sesuatu yang terjadi di kantor Biao Zhen
Yuan" Mengapa dia tiba-tiba menjadi seperti itu" Aku harus menenangkan dia dan baru
bisa mengetahui apa yang sudah terjadi."
Liao Yin sudah mempunyai ide, dia berkata, "Nona ingin menjadi biksuni. Aku adalah
seorang biksuni, Budha selalu baik kepada kita, aku tidak akan menolak Nona, hanya
murid yang baru masuk harus menjalankan masa percobaan selama tiga bulan baru
bisa dipangkas rambutnya. Harap Nona mau mengikuti peraturan kami!"
"Aku hanya meminta Guru mau menerimaku menjadi muridmu, memangkas rambut
atau tidak, itu urusan nanti."
Karena kuil Bai Yun ini bukan kuil yang benar-benar bersih. Liao Yin sendiri pun
bermain cinta dengan Meng Ju-zhong, karena itu dia jarang melarang murid-muridnya
melakukan perbuatan apa pun.
Malam baru tiba, sudah ada beberapa pemuda iseng yang datang kekuil. Saat itu
biasanya adalah waktu untuk belajar membaca kitab suci, tapi sekarang sudah diganti
dengan waktu bergurau dan saling menggoda.
401 Begitu larut, di kuil yang sepi ini dipenuhi dengan tawa genit dan suara cabul. Benarbenar membuat telinga orang menjadi panas.
Meng Qi-fang yang baru dewasa dan memasuki masa puber. Matanya yang melihat
dan telinganya yang mendengar suara seperti itu membuat hatinya tidak bisa diredam,
seperti rasa gatal tapi tidak bisa digaruk....
Dalam rasa bingungnya itu, dia merasa Liao Yin Shi Tai seperti biksuni yang dilihatnya
subuh tadi. Biksuni yang keluar dari perpustakaan ayahnya.
Begitu Peng Zhi-xiao lolos dari kematian, dia tidak berani segera pulang ke Lan Zhou.
Sepanjang jalan dia sangat hati-hati. Pagi tidur dan malam hari mulai berjalan.
Hari ini dia sudah tiba di luar Lan Zhou. Dia diam dihutan di dekat kota Yang Zhou
selama satu hari. Begitu malam tiba, dia baru masuk ke kantor Biao Zhen Yuan.
Walaupun malam belum larut, tapi di kantor Biao kebanyakan kamarnya sudah
dipadamkan lampunya, keadaan Zhen Yuan yang dulu dan sekarang tidak sama.
Karena Peng Zhi-xiao merasa hatinya tidak tenang dan selalu merasa ketakutan, dia
masuk secara sembunyi-sembunyi dan berjalan pelan-pelan. Dia langsung masuk ke
perpustakaan Meng Ju-zhong.
Sewaktu dia sedang berjalan mengendap-endap, dia melihat ada bayangan yang keluar
dari kamar Shen Zhong-yuan. Hanya melihat sebentar pintu sudah ditutup.
Hati Peng Zhi-xiao tertawa, "Ternyata keledai pincang ini juga suka bermain
perempuan." Karena merasa ingin tahu siapa perempuan itu, tapi benar-benar tidak disangkanya
bahwa perempuan ini sejalan dengannya"sama-sama berjalan ke arah perpustakaan
Meng Ju-zhong. Dari kejauhan dia melihat perempuan itu tidak mengetuk pintu tapi bayangan itu dengan
cepat masuk ke dalam kamar.
Peng Zhi-xiao berhenti, dia merasa aneh, "Apakah Ketua Biao memiliki rahasia dan
perempuan itu...." Meng Ju-zhong adalah orang terkenal dan sangat berwibawa di kalangan dunia
persilatan Lan Zhou, tapi Peng Zhi-xiao tahu sebenarnya Meng Ju-zhong adalah orang
yang licik dan seorang pembunuh yang banyak akal.
402 Dia mengira Meng Ju-zhong sedang merencanakan hal penting. Dia tidak berani
masuk. Dari tempat jauh dan di sudut dia pun duduk disana. Setelah lama dia tetap
tidak melihat perempuan itu keluar. Tapi lampu sudah dipadamkan.
Dia tertawa, "Perempuan ini bukan Nyonya Du, ternyata Ketua Meng pun...."
Peng Zhi-xiao tampak ragu tapi dia tetap secara sembunyi-sembunyi kembali ke
kamarnya. Lampu tidak dipasangnya dan dia langsung tidur.
Sudah beberapa hari ini dia tidak bisa tidur dengan nyenyak. Begitu terbangun, hari
sudah siang. Chun Hong seperti orang yang kehilangan perasaan. Dia membiarkan Meng Ju-zhong
meremas, meraba dan melampiaskan nasfunya, mendengar suaranya yang terengahengah dam kasar, tapi hatinya mengkhayalkan hal lain.
Setelah makan siang, Chun Hong dengan cepat membereskan kamar dan
membersihkan diri lalu berdandan. Dengan cepat dia sudah berjalan keperpustakaan
Meng Ju-zhong. Nyonya sudah pergi dari rumah, Peng Zhi-xiao masih belum kembali dari mengantarkan
barang Biao. Dia sama sekali tidak merasa khawatir.
Dalam hati dia berpikir, "Aku harus cepat menjilat pak tua genit itu, bila nyonya tidak
kembali lagi, aku akan memaksa dia agar mau menikah denganku. Saat itu aku akan
menyuruh marga Peng berlalu dari sini."
Dengan senang dia berjalan, tiba-tiba ada suara yang memanggil Chun Hong,
"Kemarilah!" Dia bengong, ternyata dia adalah pengurus Shen Zhong-yuan.
Chun Hong tertawa dan berkata, "Pengurus, tuan besar memanggilku. Aku harus cepatcepat kesana. Aku tidak ada waktu untuk mengobrol denganmu."
"Aku tahu." kata Shen Zhong-yuan, "Aku ingin minta agar kau menyampaikan hal ini
kepada Ketua Meng. Bila aku kesana akan mengganggu beliau."
Chun Hong mendekat dan berkata, "Hal apa" Cepat katakan!"
403 Shen Zhong-yuan tertawa licik dan berkata, "Jangan tergesa-gesa. Sekarang ini hal
yang menyangkut masalah laki-laki dan perempuan akan ada waktunya, mengapa
harus terburu-buru" Silakan kesini mampir rumahku dan duduk-duduk."
Walaupun Chun Hong merasa ragu, tapi dia tetap mengikuti Shen Zhong-yuan masuk
ke kamarnya. Tapi Shen Zhong-yuan langsung mengunci pintu.
Chun Hong dengan kaget bertanya, "Kau mau apa?"
"Jangan takut, aku tidak akan memakanmu!" Shen Zhong-yuan tertawa. Dia berkata,
"Chun Hong, walau bagaimanapun kita bukan orang yang tidak saling mengenal, ada
sedikit masalah pun aku langsung tahu. aku harus memberitahu hal ini kepadamu
juga...." Chun Hong tertawa dan berkata, "Pengurus Shen, kau tidak perlu sengaja bergosip
denganku, aku sudah tahu bagaimana cara kerjamu, tapi kau jangan lupa, karena
marah nyonya meninggalkan rumah. Tuan besar bersiap akan menikahiku. Kau jangan
berharap kepadaku. Bila tuan besar tahu, dia akan mematahkan kaki, kau tidak akan
bisa berjalan lagi."
Sesudah berbicara seperti itu, dengan tenang dia duduk.
Shen Zhong-yuan tertawa terbahak-bahak. Suara tawanya penuh penghinaan dan
rencana yang membuat bulu kuduk Chun Hong jadi berdiri. Chun Hong pun dengan
bengong dan hanya menatapnya.
Sesudah tertawa, Shen Zhong-yuan berkata, "Kau jangan menggunakan nama Meng
Ju-zhong untuk mengancamku. Jujur saja aku akan beritahu kepadamu, sekarang ini
dia seperti pepatah berbunyi: 'boneka tanah menyebrangi sungai, dia sendiri pun sudah
tidak bisa menjaga dirinya sendiri'. Kau masih dengan bodoh menunggu dia akan
menikahimu, benar-benar sangat dikasihani. Kau membuatku ingin tertawa sampai
menangis." Chun Hong marah dan berkata, "Pengurus Shen, jangan mengucapkan bahasa seperti
menyumpahi tuan besar, apakah kau tidak takut aku akan menyampaikan hal ini
kepada tuan besar?" Shen Zhong-yuan menggelengkan kepala dan berkata, "Tidak, kau tidak akan pergi
kesana. Mungkin bila kau tahu kau akan dipecut dan disuruh, kau pun akan menolak
pergi kesana. Aku berkata seperti itu hanya untuk kebaikanmu."
404 Hati Chun Hong bergetar tapi dia tetap berkata, "Jangan membohongiku. Tuan besar
mempunyai banyak uang, dia orang terkenal, siapa yang bisa membuatnya susah?"
Dengan dingin Shen Zhong-yuan berkata, "Dia sendiri yang sudah membuat dirinya
kesulitan. Dia sendiri yang membunuh dirinya. Siapa pun tidak bisa menolongnya lagi."
"Jangan mengejutkanku dengan kata-kata itu, sudahlah kalau tidak ada urusan penting
lainnya, aku akan pergi." Chun Hong berdiri ingin pergi.
Shen Zhong-yuan dengan dingin berkata, "Pergilah kalau kau mau. Bila terjadi sesuatu
padamu, jangan salahkan aku yang tidak memberitahu dulu semua ini kepadamu."
Shen Zhong-yuan benar-benar sangat licik, bila dia menarik-menarik Chun Hong
dengan paksa, Chun Hong pasti akan memaksa pergi.
Sekarang Chun Hong benar-benar tidak ingin pergi kesana. Dia duduk kembali dan
berkata, "Pengurus Shen, lebih baik kau berterus terang saja apa yang telah terjadi di
kantor Biao Zhen Yuan" Apakah ada hubungannya dengan nyonya?"
"Hal ini sudah terjadi, tapi tidak ada hubungannya dengan nyonya."
"Apakah ini akan menggangguku?"
Shen Zhong-yuan tertawa licik dan berkata, "Harus dilihat dulu bagaimana cara kau
menghadapi masalah ini."
"Pengurus Shen hayo berterus teranglah," Chun Hong mulai tertawa genit dan berjalan
kehadapan Shen Zhong-yuan. Kedua tangannya meraba pundak Shen Zhong-yuan dan
berkata, "Tolong terus teranglah kepadaku."
Dalam hati Shen Zhong-yuan ingin tertawa, "Ikan kecil ini sudah terpancing." Tapi Shen
Zhong-yuan terdiam. Dengan pelan dia berkata, "Kali ini Peng Zhi-xiao dan Feng Yan
Zhang pergi mengantarkan barang Biao, apakah kau tahu?"
"Kantor Biao tugasnya memang mengantarkan barang Biao, apa anehnya?"
Dengan santai Shen Zhong-yuan berkata, "Mereka tidak akan kembali lagi."
"Kau bilang apa?" Chun Hong merasa kaget.
Walaupun dia berusaha menghindar dari Peng Zhi-xiao tapi dia masih sering teringat
kepada hubungan mereka yang dulu.
405 Dia berkata, "Apa yang telah terjadi kepada mereka?"
"Tidak lama lagi, mayat mereka akan diantar ke Lan Zhou."
"Ilmu silat mereka sangat tinggi, siapa yang sanggup membunuh mereka?"
"Meng Ju-zhong."
"Apa!" Chun Hong sangat kaget. Setelah lama dia baru bisa bertanya lagi, "Bukankah
mereka berdua adalah orang kepercayaan tuan besar, mengapa bisa menjadi...."
Kata Shen Zhong-yuan dengan dingin, "Semua adalah rencana Meng Ju-zhong yang
meminjam kepala mereka berdua untuk menutup mulut orang-orang dunia persilatan
dan ingin menelan uang sebanyak 300.000 tail perak. Siapa tahu ayam yang tidak
tercuri, beras pun habis dipakai. Orang-orang dunia persilatan bagian barat laut tibatiba
mendapat kabar. Mereka semua bergerak. Pendekar berbaju hijau, Ma Zhao-ling yang sudah dua puluhan tahun
pensiun, juga muncul disana. Orang-orang kuil Bai Yun dan Mai Ji Shan semua sudah
mati. Ekor serigala Meng Ju-zhong sudah terungkap. Dengan cara apa lagi dia bisa
meloloskan diri dari bencana besar ini?"
Chun Hong menjadi bengong, dia tidak bisa berkata apa pun. Air matanya terus
menetes. Dengan suara kecil dia bertanya, " jadi aku harus bagaimana?"
Shen Zhong-yuan memeluknya. Dengan sangat berani dia mulai meraba tubuhnya.
Dengan senang dia berkata, "Sayangku, jangan terkejut seperti itu. Bila mereka semua
mati, masih ada aku. Bila kantor Biao Zhen Yuan diperiksa oleh polisi atau akan ada
pertarungan besar, siapa yang akan mencurigaiku pengurus kecil ini" uang Meng Juzhong dalam jumlah besar sudah ada ditanganku. Aku bisa membawamu kabur
ketempat manapun. Uang sebanyak itu cukup untuk kita pakai berdua dan bisa hidup
dengan tenang." Pikiran Chun Hong sekarang mulai dipenuhi dengan harapan, tapi itu hanya sebentar,
Ilmu Pedang Pengejar Roh Karya Mong Long di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
dia merasa ada yang tidak beres.
Dia memberontak dari pelukan Shen Zhong-yuan dan berkata, "Kau berbohong
kepadaku, aku tidak percaya, aku ingin bertanya kepada tuan besar langsung!"
"Kalau kau mau pergi, pergi saja!" walaupun Shen Zhong-yuan terkejut tapi wajahnya
terlihat sangat tenang. Dalam hati dia berpikir, "Akalmu memang banyak, tapi tidak
dipakai pada tempatnya, sepertinya Chun Hong adalah orang bodoh, padahal dia tetap
406 lebih pintar dariku. Apa yang ingin dia ketahui, dia yang akan mencari sendiri kesini.
Tapi hatiku hanya ada dia, mana bisa aku tidak sayang kepadanya?"
Shen Zhong-yuan berpura-pura menarik nafas dan berkata, "Emas dan uang Meng Juzhong begitu banyak, asalkan aku mau, dengan mudah aku akan mendapatkannya.
Tapi bila tidak untukmu, untuk apa semua itu?"
Chun Hong berpikir lama, akhirnya dia percaya kepada kata-kata Shen Zhong-yuan.
Dengan cepat dia masuk lagi ke dalam pelukan Shen Zhong-yuan.
Dengan manja dia berkata, "Aku salah paham kepadamu, apakah kau masih marah
kepadaku" Aku...."
Kata-katanya belum habis, mulut kecilnya sudah tertutup oleh bibir yang besar.
Shen Zhong-yuan sangat senang. Dia mengangkat tubuh yang hangat dan lembut dan
meletakannya diatas tempat tidur....
Walaupun bukan pertama kalinya dia meraba Chun Hong di dada dan di bagian bawah
tubuhnya, tapi semua harus dengan akal yang bermacam-macam baru bisa
mendapatkannya. Tapi hari ini dia yang mengantarkan dirinya ke dalam pelukan Shen Zhong-yuan.
Benar-benar sangat mengasyikkan.... mereka berdua seperti orang gila, akhirnya
mereka kelelahan.... Chun Hong tidak pernah merasa begitu puas. Dia tertidur dengan lelap. Begitu
terbangun Shen Zhong-yuan masih dengan lembut merabanya.
Chun Hong tertawa genit, dia berkata, "Kau begitu baik, aku tidak akan kesana lagi."
"Tidak, kau harus tetap kesana. Paling sedikit selama dua hari ini," suara Shen Zhongyuan begitu tenang dan serius.
Chun Hong terpaku dan duduk, dengan aneh dia bertanya, "Apa maksudmu" Kau
membiarkanku...." Shen Zhong-yuan memeluknya lagi kemudian berkata, "Sayang, kau mengira aku sudi
melakukan semua ini" Tapi di perpustakaan Meng Ju-zhong, dilemarinya tersimpan
banyak emas dan batu-batu mulia, harganya sangat mahal. Kau harus berusaha
mendapatkan kuncinya...."
407 Dengan manja Chun Hong berkata, "Kau benar-benar serakah!"
"Semua ini kulakukan untukmu...."
= ooOOOoo = "Mengapa kau terlihat begitu tidak bersemangat?" Meng Ju-zhong telungkup di atas
tubuhnya dengan terengah-engah.
Chun Hong terpaku kemudian menenangkan diri dan berkata, "Itu karena anak
tersayangmu yang melarikan diri dan membuat kami seharian sibuk mencari. Kaki dan
pinggangku serasa mau putus."
Meng Ju-zhong mengela nafas dan berkata, "Jangan menghiraukan dia lagi. Aku sudah
tahu dia berada dikuil Bai Yun. Dia akan baik-baik saja di sana, ayo...."
Suara nafas yang berat dan suara yang membuat hati orang bergetar menjadi satu....
Begitu terbangun hari sudah siang. Matahari sudah melewati jendela masuk ke dalam
kamar. Meng Ju-zhong sedang menikmati dan meraba tubuh indah itu.
Sewaktu dia ingin mengulangi hal yang membuatnya mabuk kemarin malam, tiba-tiba
ada yang mengetuk pintu. Suara ketukan tidak besar tapi terus menerus.
Meng Ju-zhong merasa kesal, dia melepaskan Chun Hong dan berkata, "Coba kau lihat
siapa yang mengetuk pintu?"
Chun Hong segera mengenakan baju dalamnya.
Bajunya belum rapi dan pintu sudah terbuka. Begitu dibuka, dia sudah ditampar dua kali
hingga giginya lepas, bibirnya pun mengeluarkan darah. Dia merasa sakit dan berteriak
lalu lari. Yang berdiri di ambang pintu adalah Peng Zhi-xiao. Kedua matanya menjadi merah
seperti mau meneteskan darah.
Meng Ju-zhong terkejut, tapi dengan cepat dia sudah menenangkan dirinya. Dia
memakai bajunya lalu turun dari tempat tidur.
Wajahnya keras dan membentak, "Peng Zhi-xiao, kau mau apa?"
408 Peng Zhi-xiao begitu melihat wajah Meng Ju-zhong saja, dia menjadi lemas. Dengan
ragu dia berkata, "Ketua Biao, aku tahu ini bukan kesalahan Anda, semua ini karena si
jalang...." "Kentut!" Meng Ju-zhong membentak, "Bila itu memang dia, lalu bagaimana! Kau kira
dia itu siapamu, istrimu" Kalau pun itu istri atau ibumu, apakah marga Meng ini tidak
boleh memegangnya" Kau berani memukulnya di depanku, berarti kau telah
menghinaku. Siapa yang memberimu keberanian seperti ini, kau benar-benar cari mati!"
Peng Zhi-xiao terkejut, wajahnya pucat dan berkata, "Ketua Biao, aku...."
Meng Ju-zhong membentak dan berkata, "Cepat kejar dan berlutut meminta maaf
kepada Chun Hong sebanyak tiga kali maka aku akan melepaskanmu!"
Peng Zhi-xiao yang berhasil melarikan diri dari kematiannya di Gunung Mian. Ternyata
sekarang dia dihina seperti itu, dia merasa sangat marah. Tapi dia masih bisa menahan
diri. Dengan suara kecil dia berkata, "Aku.... aku ini...."
Kata Meng Ju-zhong, "Kau ini kenapa" Apakah tidak mau mendengar semua katakataku?"
Dalam hati Peng Zhi-xiao merasa marah, dia berpikir, "Aku juga seorang laki-laki.
Marga Meng, kau memang baik kepadaku, tapi semua itu hanya untuk menarikku
supaya aku menjual nyawaku, semua ini untuk keuntunganmu saja. Di kantor Biao
Zhen Yuan ini, uangku memang lebih banyak dari orang lain, tapi aku pun sudah
membantumu melakukan banyak kejahatan. Kau seperti ikan paus yang menelan
harimau. Aku hanya mendapatkan sisa dari hal yang tidak kau inginkan. Kali ini kalau
bukan karena aku memiliki kesempatan untuk lari, mungkin sekarang mayatku masih
berada di gunung itu. Jauh-jauh aku datang untuk memberitahumu tapi yang kau malah
membalasnya dengan kemarahan! Aku diatur olehmu, tidak menjadi masalah, tapi bila
aku harus berlutut kepada perempuan jalang itu, maaf saja. Ibuku pun sudah kau hina,
marga Meng, aku sudah tidak tahan lagi!"
Beberapa pikiran melesat seperti kilat melewati dalam otak Peng Zhi-xiao.
Dia tetap menahan dirinya. Peng Zhi-xiao berkata, "Ketua Biao, hari ini aku yang
bersalah. Aku terlalu gegabah, harap Ketua Biao maklum. Aku akan meminta maaf
kepada Nona Chun Hong."
409 Dia maju beberapa langkah dan berlutut. Tiba-tiba kedua tangannya secara bersamaan
diayunkan, enam buah biao secara bersama-sama keluar.
Meng Ju-zhong sama sekali tidak ada persiapan. Segera dia mengeluarkan jurus untuk
menghindari beberapa biao yang datang menyerang. Tapi kamar itu terlalu sempit, sulit
untuk bergerak. Salah satu biao berhasil menancap dipundaknya. Darah terus keluar, rasa sakit
menusuk hingga ke hati. Tapi dia adalah Jin Chi Da Peng. Walaupun tubuhnya terluka,
tapi dalam waktu singkat dia masih bisa mengeluarkan jurusnya untuk menyerang.
Tapi pundaknya yang terluka membuat serangannya menjadi miring, tenaganya pun
tidak sekuat biasanya. Peng Zhi-xiao sudah siap untuk mati. Dia ingin berhasil, begitu biao dilepaskan,
sepasang pena hakimnya sudah berada di tangan. Dia siap untuk membunuh. Tapi dia
merasa ada angin pukulan datang, dia kaget dan mundur. Begitu kakinya berdiri
dengan benar, dia menyerang lagi.
Meng Ju-zhong menahan rasa sakit, kedua tangannya menggunakan jurus Zhui Hun
Duo Ming Zhang Fa menahan serangan. Dalam waktu singkat mereka sudah bertarung
sebanyak 30-40 jurus. Di dalam kamar bayangan tangan seperti hutan. Banyak perabot yang terkena pukulan,
ada yang pecah juga ada yang beterbangan.
Walaupun Chun Hong adalah seorang pelayan biasa, selama ini dia disayang dan
diraba, kapan dia pernah dipukul" Karena merasa sakit membuatnya ingin marah.
Awalnya dia mendengar Peng Zhi-xiao akan meminta maaf kepadanya. Dia merasa
sangat senang, tapi begitu melihat mereka berdua bertarung, dia baru tahu peristiwa ini
sudah terlalu jauh dari yang dia harapkan.
Dia takut terluka, dia menghindar kesini dan kesana. Tepat di dekat tempat tidur, dia
melihat ada sebuah pedang yang tergantung. Segera dia mencabut pedang itu dari
sarungnya. Dia ingin membunuh Peng Zhi-xiao untuk melampiaskan kekesalannya. Tapi tangan
kaki Peng Zhi-xiao bergerak dengan cepat. Dia tidak bisa membunuh, dia hanya bisa
memegang pedang dan bengong.
410 Waktu itulah, dari luar datang seseorang yang membentak, "Peng Zhi-xiao, kau sangat
gegabah! Berani kurang ajar kepada atasan!"
Dia adalah si Sempoa Besi Shen Zhong-yuan.
Peng Zhi-xiao merasa terkejut. Karena dia terkejut dan menjadi lengah, segera pundak
kiri sudah terkena pukulan Meng Ju-zhong. dia berteriak dan meloncat kesamping Chun
Hong. Chun Hong hanya bisa berteriak. Kaki Peng Zhi-xiao yang belum berdiri dengan benar,
rusuk bagian kanannya telah tertusuk oleh pedang yang tajam. Tapi dia masih
menahan rasa sakit dan mundur ke belakang.
Tapi Meng Ju-zhong seperti bayangan datang menghampirinya. Dengan Jurus Lima
Setan Mengambil Nyawa dikeluarkan. Tangan kanannya sudah membelah kepala Peng
Zhi-xiao. Segera darah bermuncratan.
Tubuhnya yang besar terjatuh dan tidak berdiri lagi. Badan Chun Hong pun ikut limbung
dan dia pun terjatuh. Hua Shan Zi Feng meninggalkan rumah. Meng Qi-fang juga meninggalkan rumah.
Karena tidak ada yang menghalanginya lagi, setiap hari Meng Ju-zhong hanya bermain
perempuan saja. Kantor Biao Zhen Yuan menjadi kacau balau, bagian luar dan dalam kantor Biao tidak
ada yang mengurus. Pelayan, pembantu hanya tahu bermain dan tidak bekerja.
Meng Shao-hui yang seharusnya menjadi tiang penyangga kantor Biao Zhen Yuan
malah bingung. Dia bingung, kesal, tapi tidak ada cara untuk mengatasi semua
masalah. Bukan dia tidak mengasihani ayahnya, tapi dia tidak pernah mengurus kantor Biao
Zhen Yuan, semua ini membuatnya serba salah, dia mencari kakak angkat ayahnya,
tapi kakak angkat ayahnya malah sedang bersedih karena kehilangan anaknya. Apalagi
anaknya yang hilang ada hubungannya dengan dia.
Meng Shao-hui merasa bersalah.
Zhou Shi-lan selalu melecehkan perempuan. Dia ingin mengusai dunia persilatan,
semua ingin dia dapatkan.
411 Tapi di dalam dunia persilatan selalu melarang penghinaan terhadap perempuan.
Perampok dari golongan hitam pun, walaupun mereka selalu merampok dan
membunuh orang tapi kalau berbuat cabul seperti Zhou Shi-lan maka tetap akan
dimusuhi oleh temannya. Perkosaan dan penghinaan terhadap perempuan tidak akan berani mereka lakukan
apalagi bagi orang-orang dari golongan putih.
Tapi orang itu sudah mati di tangannya Meng Shao-hui, dia selalu merasa bersalah.
Sudah lama mereka berteman dan selalu saling memberi. Walaupun Zhou Shi-lan tidak
mempunyai perasaan pun tapi seharusnya dia mempunyai perasaan, apakah dia salah
karena sudah membunuh"
Dia sendiri juga tidak percaya, apalagi sesudah mati masih diberi obat penghancur
mayat. Benar-benar tidak meninggalkan jejak....
Dia berjalan dalam kebingungan. Tidak terasa dia sudah sampai di tempat tinggal Rong
Yu Liang. Dia ragu tapi tetap mengetuk pintu.
Begitu Liang Yu Rong membuka pintu, terlihatlah Meng Shao-hui. Dia ingin menolak
Meng Shao-hui masuk. Tapi begitu melihat mukanya seperti kebingungan, Liang Yurong tidak tega.
Dia bertanya, "Tuan, sudah datang kesini, masuklah!"
Dengan lesu Meng Shao-hui duduk di kursi. Terdiam lama, kemudian dia berkata,
"Nona Rong, ada satu hal yang tidak bisa kupecahkan. Kantor Biao Zhen Yuan
sekarang menjadi seperti ini apakah ada hubungannya dengan Nona?"
Liang Yu-rong terpaku kemudian berkata, "Tuan Muda Meng, ada pepatah yang
berbunyi: 'jika menanam labu hasil yang didapat adalah labu, jika menanam kacang dia
akan memanen kacang'. Karena semua ini sudah diatur oleh Tuhan. Tuan Muda tidak
perlu banyak bertanya lagi!"
Meng Shao-hui berpikir sebentar lalu berkata, "Nona Rong, ayahku memimpin kantor
Biao Zhen Yuan sudah banyak tahun, mungkin sudah melakukan suatu kesalahan
kepada teman dunia persilatan, kalau kau mengatakan ini karma, bukankah ini terlalu
berat untuknya?" Liang Yu-rong tertawa dan berkata, "Aku merasa aku tidak terlalu berat
mengatakannya. Tuan Muda Meng, beberapa hari ini yang kau lihat hanya awalnya
saja, yang lebih berat masih akan datang."
412 Wajah Meng Shao-hui berubah dan dia berkata, "Nona Rong, aku mohon, tunjukkan
jalan kepadaku untuk membereskan keresahan keluargaku."
Liang Yu-rong ragu sebentar kemudian berkata, "Tuan Muda Meng, kau dan adikmu
tumbuh dirawa-rawa, tapi kalian tidak terkena tanah yang kotor. Sekarang kau menemui
kesulitan memang membuat kau patut untuk dikasihani, tapi sekarang keadaan sudah
seperti itu. Orang lain pun tidak bisa membantu, hanya berharap kau dan adikmu bisa
menjaga kebersihan' supaya tidak...."
"Mendengar kata-kata Nona, sepertinya ayahku sangat jahat?"
"Bukan hanya jahat, dia bisa dikatakan sebagai penjahat besar dan tubuhnya berlumur
penuh darah!" Meng Shao-hui terpaku dan berkata, "Aku seperti jatuh di tempat yang penuh kabut.
Apakah Nona Rong bisa menjelaskannya?"
"Tuan Muda Meng aku tahu ayahmu selalu berbohong kepadamu, tapi apakah kau
merasa tidak curiga sedikitpun?"
Meng Shao-hui berkata, "Kalau Nona Rong tidak menganggapku penjahat, tolong
beritahu, aku benar-benar tidak tahu."
Liang Yu-rong ragu, kemudian dia bertanya, "Tuan Muda Meng, kantor Biao Zhen Yuan
dan kantor Biao Wei Yuan mengalami dua kali musibah di Long Nan, apakah Tuan
Muda tidak pernah mendengarnya?"
Dia melihat lawan bicaranya menggelengkan kepala, Liang Yu-rong berkata lagi, "Aku
beritahu kepadamu, yang merampok rombongan Biao itu adalah Long Nan San
Xiong...." Meng Shao-hui memotong kata-katanya dam berkata, "Nona Rong, jangan bergurau.
Ilmu silat Wang Guai dan teman-temannya hanya begitu saja, aku tahu ini dengan pasti
dan tidak mungkin." "Dengarkan aku bercerita. Orang yang banyak itu datang dari Mai Ji Shan. Tapi orang
yang paling kuat adalah ketua kuil Bai Yun, Liao Yin Shi Tai dan ketua kantor Biao
Yong Tai, Liang Zi-qi."
"Apa?" Meng Shao-hui berteriak, "Tidak mungkin" Apakah Liao Yin Shi Tai masih...."
413 "Apakah kau tidak mempercayainya" Nama sebenarnyanya adalah Han Wu-niang. Dia
adalah orang Kong Dong Pay. Dia sangat mahir ilmu Zhui Hun Duo Ming-jian Fa dan
senjata rahasia pisau terbang. Dulu didunia persilatan dia dijuluki dengan Laba-Laba
Terbang." "Jika kau yakin semua itu adalah benar, tapi Liang Zi-qi adalah orang yang sangat jujur.
Semua orang dunia persilatan sangat hormat kepadanya! Mengapa dia merampok
Biao?" "Apakah anehnya" Bila aku menyebut nama orang yang menjadi dalangnya, kau pasti
lebih-lebih tidak percaya lagi."
"Siapakah dia?"
"Dia adalah Jin Chi Da Peng, Meng Ju-zhong!"
Awalnya Meng Shao-hui masih tidak mengerti, begitu mendengar nama ayahnya
disebut, dia hanya bengong. Kemudian malah terlihat sangat tenang.
Semenjak Rong Yu Liang mengatakan hal ini, begitu ada waktu dia selalu berpikir
kesana. Hanya saja dia tidak pernah menghubungkan semua hal itu dengan nama
ayahnya. Sekarang setelah Liang Yu-rong berbicara seperti itu, dia menjadi mengerti tentang
semua itu. Begitu banyak hal yang dia pikirkan selama ini mulai terjawab.
Liang Yu-rong melihat Meng Shao-hui begitu sedih. Dalam hati dia berpikir, "Dia lakilaki yang benar-benar bisa membedakan mana yang benar dan mana yang salah.
Kalau dia bukan putra Meng Ju-zhong, aku akan...."
Waktu dia sedang berpikir seperti itu, tiba-tiba dari luar jendela ada bayangan
seseorang yang lewat. Bayangan itu sangat dikenalnya.
Hati Liang Yu-rong bergetar dan berpikir, "Mengapa dia datang lagi?"
"Tuan Muda Meng," wajah Liang Yu-rong memerah dan berkata lagi, "Aku kedatangan
tamu, tidak enak bila sekarang bertemu dengan Tuan. Bila Tuan tidak ada hal lain,
silakan...." Kata Meng Shao-hui, "Tidak, kata-kata Nona memberiku banyak petunjuk, aku masih
banyak pertanyaan lainnya."
414 Liang Yu-rong berpikir sebentar dan berkata, "Tuan Muda terlalu memujiku. Jika katakataku bisa membantu, kelak kita bisa mengobrol lagi. Tapi sekarang aku harus pergi.
Tolong Tuan Muda menutup pintu dan jendela kamarku."
Liang Yu-rong terburu-buru pergi.
Meng Shao-hui melihat sosoknya dari belakang. Hatinya pun bergetar seperti
gelombang.
Ilmu Pedang Pengejar Roh Karya Mong Long di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
= ooOOOoo = Setelah makan, Meng Shao-hui berjalan-jalan ditaman bunga belakang. Entah
mengapa dia tidak ingin pergi terlalu pagi ke rumah Rong Yu Liang. Dia memilih untuk
berjalan-jalan ditaman sore ini.
Di bawah sinar matahari yang terbenam, langit begitu cerah dan indah. Matahari
menyinari pohon-pohon, bunga-bunga begitu indah.
Dengan biaya yang besar Meng Ju-zhong membangun taman ini, sehingga taman itu
benar-benar bagus dan tidak seperti taman biasa.
Tapi Meng Shao-hui tidak berselera menikmati pemandangan bagus di depannya.
Pikirannya selalu seperti angin yang menghembus awan juga seperti beribu-ribu kuda
yang sedang berlari. Tapi tiba-tiba menghilang seperti sebuah kolam air yang sama sekali tidak
bergelombang. Pikirannya kosong, tapi juga seperti kusut dan kacau.
"Nona Rong tidak bermaksud menjelekan juga tidak bermaksud menghina ayahku.
Kalau dia memiliki dendam kepada ayahku, dia pasti sudah bergerak, tapi mengapa
sekarang dia masih begitu tenang" Apakah ayahku benar-benar orang seperti itu"
Bagaimana dengan Pendekar Qing.... bila Liao Yin Shi Tai memang patut dicurigai. Dia
memang menutupi identitasnya dengan rapat. Tapi beberapa muridnya memiliki ilmu
silat yang sangat bagus, mungkin Liao Yin adalah si Laba-Laba Terbang, Han Wuniang. Masih ada lagi Pin Min Er Long, Qi Hua Yang. Aku melihatnya mati tapi
mayatnya tiba-tiba menghilang. Orang yang mati tidak mungkin bisa mengubur dirinya
sendiri. Kalau dia masih hidup mengapa tidak terlihat wujudnya dan mati pun tidak ada
mayatnya, benar-benar membuat orang susah untuk menebak apakah benar dia adalah
murid dari Pendekar Berbaju hijau, Ma Zao-ling"...."
Tiba-tiba dia mendengar ada yang menggali tanah.
415 Meng Shao-hui terpaku. Dia berpikir, "Sudah sore begini masih ada yang bekerja?"
Mendengar ada yang menggali tanah, dapat diketahui bahwa orang itu memiliki tenaga
yang besar. Siapa yang memiliki tenaga begitu besar"
Beberapa hari ini dia sangat peka terhadap keadaan yang terjadi disekelilingnya.
Segera dia masuk ke balik semak-semak mengikuti suara itu dan mulai mencari.
Ada dua orang yang sedang bekerja. Yang laki-laki menggali dan yang perempuan
menggunakan sekop membuang tanah. Mereka bekerja dengan cepat.
Di tempat yang lebih dekat, dia melihat dengan jelas bahwa mereka adalah Pengurus
Shen dan pelayan yang bernama Chun Hong.
Meng Shao-hui merasa lebih heran, "Mereka berdua mengapa melakukan pekerjaan
kasar ini" Sedang apa mereka?"
Tiba-tiba dia melihat disisi kaki mereka ada sesuatu, ternyata itu adalah orang. Orang
yang sudah mati. Meng Shao-hui berjalan lebih dekat lagi. Dia merasa lebih kaget lagi, ternyata orang
yang mati itu adalah Gui Jian-chou, Peng Zhi-xiao!
"Bukankah dia yang membawa rombongan Biao ke Zheng Du, kenapa dia bisa mati
disini?" Meng Shao-hui mendengar Chun Hong berkata, "Kau jangan terlalu cepat menggali,
tanahnya begitu banyak, mana sempat aku menyekopnya?"
"Sayang...., siapa yang menyuruhmu berkerja" Biar aku saja yang mengerjakannya!"
Shen Zhong-yuan berhenti sejenak kemudian tertawa, "Istri kecil sulit diladeni, kau
sendiri yang mau membantu tapi sekarang malah menyalahkanku."
Chun Hong melempar sekopnya dan berkata, "Sekarang kau mengatakan aku sulit
diladeni. Baiklah, aku akan jauh-jauh darimu!"
Dia segera membalikkan badan akan pergi, tapi segera dia berhenti melangkah.
"Sayangku, mengapa kau seperti anak kecil lagi?" Shen Zhong-yuan meletakkan pacul
dan menariknya. Chun Hong sudah masuk ke dalam pelukan dia.
416 "Benar-benar sepasang anjing," Meng Shao-hui sangat marah. Dalam hati dia berpikir,
"Sudah lama aku mendengar bahwa Chun Hong sangat genit, tidak disangka Pengurus
Shen pun bermoral rendah. Kata Qi Hua Yang, Shen Zhong-yuan adalah orang terkaya
digolongan hitam. Pantas dia memiliki tenaga begitu besar, berarti tenaga dalamnya
pun sangat tinggi. Dia ingin berbisnis rumah bordil, Chun Hong benar-benar genit,
benar-benar cocok tinggal disana...."
Meng Shao-hui ingin mendengar pembicaraan mereka yang lain, tapi melihat mereka
begitu genit, dia ingin muntah. Dia tidak sudi melihat lagi. Dia pun pergi diam-diam.
Hati yang kacau dan kusut semakin kacau semakin kusut. Begitu keluar dari kantor
Biao, dengan langkah besar dia berjalan ke arah rumah Rong Yu Liang.
Sesampainya di depan pintu, dia melihat rumah itu tidak dipasang lampu, pintu pun
masih tertutup. Dia tahu Rong Yu Liang belum kembali.
Hatinya bertambah berat lagi, dia berpikir, "Siapa yang mencarinya" Dia sudah berjanji
denganku, mengapa dia tidak menepatinya" Apakah telah terjadi...."
= ooOOOoo = Di kuil Bai Yun. Di kamar-kamar tempat biksuni tidur. Semenjak Miao Yu dan teman-temannya mati,
tempat itu menjadi sepi. Hanya beberapa kamar yang masih ada lampu lilin.
Malam sudah larut. Beberapa biksuni yang biasanya sering bermain cinta dengan lakilaki, melihat Liao Yin Shi Tai beberapa hari ini sedang tidak enak hati, sehingga mereka
menjadi berhati-hati dan menyuruh laki-laki yang datang untuk pulang lagi. Mereka
hanya bergurau sebentar kemudian kembali ke kamarnya.
Tapi di kuil Bai Yun hanya ada dua kamar yang lampunya masih terang.
Yang satu adalah kamar Liao Yin, Han Wu-niang. Yang satu lagi adalah kamar orang
yang telah meninggalkan rumahnya. Tapi rambutnya belum dipangkas dan dia datang
untuk menginap disana. Ini adalah kamar Meng Qi-fang.
Nyala lilin bergoyang-goyang. Mereka masing-masing hanya sendiri di kamar masingmasing.
417 Han Wu-niang sudah kalah di gunung Ming Shan dan hampir saja mati. Setelah
kembali dia masih merasa ketakutan, begitu pulang ke Lan Zhou dia segera
mendatangi Meng Ju-zhong untuk berunding.
Menurutnya semua ini harus segera dibereskan, membawa emas dan uang lalu pergi
jauh. Meninggalkan rumah dan usaha mereka, begitu situasi sudah tenang baru diurus
kembali. Tapi rencana ini belum sempat dia ungkapkan, Du Xiang-jun sudah muncul
dihadapan mereka. Begitu Du Xiang-jun pergi, mereka berdua seperti kayu kering yang terkena kobaran
api. Hanya menikmati kesenangan sesaat. Tapi hal penting menjadi dilupakan begitu
saja.... Sesudah kembali ke kuil, dia baru ingat dengan idenya. Dia ingin kembali ke rumah
Meng Ju-zhong tapi dia takut akan terjadi masalah.
Karena semenjak peristiwa itu, kantor Biao Zhen Yuan sudah menjadi sorotan dunia
persilatan, karena takut pada bahaya yang mengancam, dia tidak berani kesana.
Beberapa hari ini dia merasa hatinya tidak tenang. "Walaupun Du Xiang-jun sudah
meninggalkan rumah, apakah dia akan begitu saja meninggalkan usaha dan rumah
untukku" Aku menginap semalam disana saja sebenarnya sudah sangat berbahaya.
Kakak Meng mengatakan jika keadaan sudah agak aman, dia akan datang untuk
mencariku. Sekarang sudah lama dia tidak datang, apakah keadaan diluar bertambah
gawat" Dia.... Nona besar ini, sudah tiga hari berada di kuil ini. Untung tidak terjadi apaapa padanya. Melihat dia bergurau dengan laki-laki yang datang ke kuil memang
membuat orang merasa khawatir, semenjak lahir dia sudah manja dan sekarang dia
sedang dalam masa puber, hatinya mana bisa mencari Budha" Dulu pun didepan kuil
dan didepan guruku, aku tidak bisa lolos dari percintaan, apalagi dia.... Kakak Meng,
walaupun dia dilahirkan oleh Du Xiang-jun, tapi dia adalah anakmu, aku tidak bisa
melihat dia masuk kedalam dosa. Apakah aku memiliki cara lain" Aku sudah menyuruh
orang untuk memberitahu kepadanya, mengapa dia tidak datang" Paling sedikit dia
harus datang untuk menjemput putrinya dan membawanya pulang!"
Di bawah sinar lilin, dia mengerutkan dahi. Kadang-kadang menarik nafas, air matanya
sudah kering, lilin pun sudah padam. Dia malas menggantinya. Biarlah lilin itu padam
dan hancur sendiri. Di asrama para biksuni. 418 Hati Meng Qi-fang sebenarnya juga sangat kacau. Dia membolak-balik tubuh memaksa
agar dirinya bisa tidur tapi matanya tetap tidak bisa dipejamkan.
"Ayah benar-benar tidak tahu diri! Orang yang ternama di Lan Zhou berhubungan cinta
dengan biksuni dan pelayan.... karena marah ibu meninggalkan rumah. Aku sudah
meninggalkan rumah selama tiga hari, ayah pun tidak mencariku, dimana kasih sayang
seorang ayah terhadap anaknya" Peng Zhi-xiao dan marga Rong itu, apa kehebatan
kalian" Aku dekat kepada kalian, tapi kalian sama sekali tidak sudi meladeniku. Apakah
aku begitu rendah" Baiklah, bila kalian menganggapku rendah, aku terima penghinaan
kalian. Biksuni-biksuni kecil yang cantik seperti bunga saja bisa mencari laki-laki,
mengapa aku tidak bisa" Bila ada kekasih yang menemani, ini lebih baik daripada
sendiri duduk dengan bengong sambil melihat lampu...."
Sewaktu dia sedang berpikir dan tidak bisa tidur, lilin hampir terbakar habis. Dia ingin
menggantinya dengan lilin baru, tiba-tiba di luar jendela berkelebat sesosok bayangan
kemudian menghilang. Dia sangat terkejut, tapi dia mencoba menenangkan dirinya. Lilin dipadamkan dan dia
membuka pintu kamar.... Di belakang kuil Bai Yun.
Di sudut dinding ada sebuah pohon, daunnya tumbuh dengan sangat lebat. Siang hari
daun-daun pohon itu bisa menutupi sinar matahari yang masuk. Dibawah sinar bulan,
terpeta bayangan pohon yang besar itu.
Di atas pohon ada seorang pemuda duduk disana. Dia berumur sekitar 23-24 tahunan.
Tubuhnya bergerak dengan lincah dan sebat. Dia adalah Pin Ming Er Lang, Qi Hua
Yang. Sekarang, dia pun tampak sedang kebingungan, persoalan demi persoalan
membuatnya kaget. Sejak kecil orang tuanya sudah meninggal. Dia hidup susah dan
melewati hari-hari yang tidak layak dilewati oleh anak seumurnya. Walaupun seperti itu,
dia tetap merasa kacau. Dia diperintahkan oleh gurunya pergi ke Lan Zhou. Dia harus secara sembunyisembunyi membantu Liang Yu-rong mencari tahu kejahatan Ketua Biao Zhen Yuan,
Meng Ju-zhong. Dia tidak merasa ada kesulitan dalam hal ini. Hanya dalam waktu singkat, dia sudah
mengtahui bahwa Meng Ju-zhong adalah seseorang dimana diluar mengenakan baju
pendekar tapi di dalamnya dia adalah orang jahat seperti ular.
419 Liang Yu-rong adalah perempuan yang begitu cemerlang. Dengan tenang dia terlibat
diantara Meng Ju-zhong dan kedua anaknya, tapi ini sama sekali tidak membahayakan.
Dia mengira tugasnya sudah selesai, dia merasa sangat senang. Tapi tadi Ma Xiu-juan
memberikan surat rahasia dari gurunya, setelah membacanya dengan cepat disiang
bolong, membuat dia tidak bisa berkata apa-apa lagi.
".... guru baru mengetahui, Liao Yin Shi Tai yang berada di kuil Bai Yun adalah orang
yang terkenal sejak dua puluh tahun yang lalu, yaitu Han Wu-niang dan dia dijuluki
dengan si Laba-Laba Terbang. Dia adalah biksuni dari Kong Dong Pay, Xuan Qing. Dia
juga ibu kandungmu. Kantor Biao Zhen Yuan ketua Biao Jin Chi Da Peng adalah ayah
kandungmu. Semuanya telah dibuktikan sendiri oleh biksu Kong Dong Pay Huang Shi
dan biksu-biksu tua di Hua Shan. Suatu bukti yang kuat, dan kau harus percaya. Tapi
Meng Ju-zhong dan Han Wu-niang adalah orang yang sudah beberapa kali merampok
dan membunuh orang-orang dunia persilatan, dosanya sangat besar. Bila kau sudah
membaca surat ini, segera pulang dan mencari guru supaya tidak terjadi kesalahan....
Tuhan, mengapa kau mempermainkan nasibku. Sejak kecil, aku kehilangan orang tua
tapi sekarang mengapa Kau memberiku orang yang dosanya sedalam lautan
kehadapanku?" Adik seperguruannya Ma Xiu-juan sangat mencintainya, melihat dia begitu sedih, dia
merasa aneh. Ma Xiu-juan tidak tahu apa yang telah ditulis oleh ayahnya. Apalagi ada Liang Yu-rong
di sisinya, dia tidak bisa menanyakan hal apa yang merisaukan hati Qi Hua Yang. Dia
hanya menarik nafas dan memutar tubuhnya pergi.
Tapi Qi Hua Yang seperti patung yang terpaku disana, pikiran seperti gelombang.
Qi Hua Yang seperti teringat, waktu itu ibunya sering menuntun tangannya atau
menggendong dia berjalan jauh. Masih ada nenek. Dibelakang ibunya, nenek selalu
galak kepadanya, tapi didepan ibunya, dia bersikap ramah dan sayang kepadanya.
Tiba-tiba pada suatu hari, nenek membawanya kekota untuk bermain. Hari itu
neneknya bersikap lebih baik daripada biasa, dia membelikan banyak makanan untuk si
kecil Hua Yang. Tapi tiba-tiba neneknya menghilang, Hua Yang hanya bisa duduk menjadi menangis.
Dia tidak sanggup mencari ibunya. Untung ada seorang biksu tua yang baik hati
membawanya pergi dari sana.
420 Kemudian biksu tua itu memberikan dia kepada gurunya untuk diurus. Gurunya sangat
sayang kepadanya, mengajarkan ilmu silat, juga mengajarkan membaca dan menulis.
Masih ada seorang adik kecil yang lincah dan selalu menemaninya. Dengan cepat dia
sudah melupakan rasa kehilangan ibunya.
Begitu dia sudah dewasa, dia baru tahu bahwa gurunya adalah seorang pesilat tangguh
di bagian barat laut, Pendekar Berbaju Hijau Ma Zao-ling....
Dia tidak tahu siapa ayahnya. Ibunya pun tidak pernah memberitahukan hal ini
kepadanya. Sekarang nama Meng Ju-zhong seperti jatuh dari langit. Kepada Meng Juzhong, dia sama sekali tidak memiliki perasaan apa pun.
Dalam hati dia berpikir, "Meng Ju-zhong begitu jahat, mencelakakan orang-orang dunia
persilatan, dia harus mati. Apakah kematiannya nanti akan ada hubungannya
denganku" Apakah dia adalah ayahku" Tapi itu bukan masalah, hanya ada perintah
guru di hatiku. Aku tidak akan membunuhnya. Ibuku sudah kehilangan anaknya, dia
mencukur botak rambutnya dan kembali menjadi biksuni. Dia pasti banyak mengalami
kesulitan. Dia masih ada harapan, aku harus menolongnya...."
Dia tidak tahu bagaimana keadaan di dalam kuil. Dia memutar jalan ke belakang kuil
dan bersembunyi diatas pohon besar itu.
Di atas pohon dia berpikir dengan lama, sampai semua lilin-lilin dimasing-masing kamar
padam. Hanya tertinggal dua lilin yang masih menyala, dia langsung naik ke atas atap
asrama para biksuni. Ujung kakinya mengait tepi atap. Dia melihat keadaan didalam kamar, dari jendela dia
bisa melihat ada seorang gadis yang sedang bengong sambil melihat lilin yang hampir
padam. Dengan teliti Qi Hua Yang melihat gadis itu. Hatinya bergetar, ternyata gadis ini adalah
saudara tirinya, Meng Qi-fang.
"Kantor Biao seperti air yang bergolak, tidak diduga dia juga telah meninggalkan rumah.
Mengapa dia bisa berada disini" Ilmu silatnya tinggi, apakah dia juga diculik oleh ibuku
dan dibawa kesini?" Hatinya kacau, ujung kaki bergerak membuat genteng atas patah
dan mengeluarkan suara. Terlihat Meng Qi-fang berdiri. Qi Hua Yang mengira Meng Qi-fang tahu dia berada
disana. Segera dia menggulung badannya, belum berdiri dengan benar, dengan cepat
dia berlari ke pinggir. 421 Begitu menolehkan kepala untuk melihat, lampu yang berada di dalam kamar sudah
dipadamkan. Hati Qi Hua Yang berpikir, "Mungkin dia merasa kesepian, mungkin juga sulit tidur.
Sudah lama aku mendengar dia sangat dimanja dan juga keras kepala. Bila dia
bersembunyi di dalam kuil, nanti dia akan menjadi apa"....Adik tiri, ayahnya pun tidak
mau mengurus dia lagi, apalagi aku. Disini bukan kamar ibu. Disana ada kamar yang
terang itu pasti kamar ibu. Mengapa lilin disana juga dipadamkan?"
Di dalam kegelapan dia tidak bisa membedakan yang mana jendela yang tadi ada lilin
atau jendela yang ada lilinnya.
Dia ragu dan ingin mencari tapi sesosok bayangan sudah berada di atas atap dan
membentak, "Penjahat, jangan pergi! Makanlah pedangku!"
Dia adalah Meng Qi-fang. Ujung pedang sudah berkilauan dan menusuk kearah tulang rusuknya. Tapi tiba-tiba
dia menarik kembali pedangnya dan bertanya, "Mengapa Pendekar Qi berada disini?"
"Benar, inilah aku," Qi Hua Yang memberi salam dan berkata, "Nona Meng, aku datang
dengan tiba-tiba, aku mohon maaf!"
Pikir Meng Qi-fang, "Ilmu silatnya berada di atas kakak, mengapa dia bisa diketahui
olehku" Apakah dia sengaja melakukannya" Oh, dia pasti datang untuk mencariku.
Kantor Biao Zhen Yuan begitu banyak orang, ayah tidak mau mencariku. Tapi dia
sudah datang, kelihatannya...."
Hatinya melembut. Dia terus terang bertanya, "Kakak Qi, apakah kau datang untuk
mencariku?" Qi Hua Yang tidak memberitahu bahwa dia datang untuk mencari ibunya. Dia berkata,
"Aku, aku.... benar aku mencarimu."
Meng Qi-fang tertawa dan berkata, "Kelihatannya dikantor Biao Zhen Yuan hanya kau
saja yang memperhatikanku. Aku sangat senang. Kakak Qi, kau sudah kemari, silakan
masuk ke dalam!" Qi Hua Yang berkata, "Terima kasih, sekarang aku sudah bertemu dengan Nona, aku
harus pulang dan melaporkan semua ini kepada Ketua Biao Meng."
422 Dia membalikkan badan ingin pergi, tapi lengan bajunya sudah ditarik oleh Meng Qifang dan berkata, "Kakak Qi, jangan terburu-buru, temanilah adikmu sebentar saja!"
Hati Qi Hua Yang tertawa kecut, "Kakak beradik sama saja. Tapi dalam keadaan seperti
itu, mana bisa aku memberitahu kepadamu...."
Tapi dia merasa ada sesuatu. Hatinya bergetar, segera dia berkata, "Hari sudah malam,
aku tidak sempat singgah. Aku pamit pulang dulu."
Dia ingin berjalan, tapi lengan bajunya ditarik kembali oleh Meng Qi-fang dengan
sangat kuat. Dibawah sinar bulan dia melihat wajah Meng Qi-fang yang memerah. Dengan penuh
Ilmu Pedang Pengejar Roh Karya Mong Long di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
perasaan dia melihat Qi Hua Yang.
"Kakak yang baik, apakah kau juga tidak suka kepadaku".... aku suka kepadamu
karena itu aku berani meminta kepadamu agar mau menemaniku. Hari sudah malam,
besok baru pulang pun tidak apa-apa."
Qi Hua Yang merasa malu juga marah. Dia menyingkirkan tangan Meng Qi-fang dan
berkata, "Adik Fang, mengapa kau tidak tahu malu" Kau harus tahu, aku adalah...."
Kata-katanya belum habis, sudah ada yang membentak, "Siapa disana!"
Dari jendela ada seseorang dengan cepat sudah sampai di tempat mereka. Dia adalah
Liao Yin Shi Tai, Han Wu-niang.
Qi Hua Yang ingin sekali bertemu dengan ibunya, tapi bukan dalam keadaan seperti ini.
Apalagi Meng Qi-fang karena merasa malu dia menjadi marah.
Dia ingin mengeluarkan serangan lagi. Segera Qi Hua Yang dengan jurus Walet Ungu
Terbang, dengan cepat kakinya meloncat dan menghilang.
Dari belakang terdengar ada suara yang bertanya, juga suara menangis.
= ooOOOoo = Wu Quan Shan dekat dengan air terjun.
Di sebuah pohon yang besar, Liang Yu-rong duduk di sebuah batu besar. Wajahnya
terlihat dingin. 423 Si Baju Putih, Li Ke Ming berdiri disisinya. Wajahnya penuh dengan rasa bersalah, dia
berkata, ".... hal ini jangan menyalahkanku lagi. Nona Ma, yang menulis surat dan
menyuruhku datang kemari."
"Apakah guru sudah tahu?"
"Tidak...." "Oh!" Liang Yu-rong mengerutkan dahi dan berkata, "Bila kau tidak mau menurut
kepadaku, kau harus menurut kepada guru. Tanpa ijin kau meninggalkan perguruan.
Kakak, kau semakin.... mengapa kau sama sekali tidak ada pendirian?"
Jawab Li Ke Ming, "Nona Ma juga bermaksud baik. Dia berkata...."
Liang Yu-rong memotong kata-katanya, "Betul, aku pun sudah tahu. kadang-kadang
maksud baik malah jadi salah. Apakah kau tahu, kali ini kau datang tiba-tiba, kalau
bukan karena aku tahu lebih awal, mungkin aku telah melakukan kesalahan besar."
Liang Yu-rong berkata lagi, "Untung kau masih bisa mencari tempat tinggalku. Bila aku
tidak cepat keluar, mungkin kau akan masuk ke kamarku."
"Aku...." Sebenarnya Li Ke Ming mempunyai maksud seperti itu tapi dia tidak berani
mengatakannya. Liang Yu-rong berkata lagi, "Kau ikut dengan guru. Di jalan sudah menggagalkan
rencana besar Meng Ju-zhong, apakah kau tidak takut anak buahnya akan
mengenalimu" Jurus tujuh bintang pedangmu sangat lihai, tapi Meng Ju-zhong bukan
lawanmu!" Liang Yu-rong terus bicara, Li Ke Ming tidak bisa menjawab.
Liang Yu-rong melihat Li Ke Ming dan merasa sangat kasihan. Akhirnya Liang Yu-rong
tertawa dan Li Ke Ming pun menghembuskan nafas panjang.
Kata Liang Yu-rong, "Melihat kebodohanmu, aku benar-benar angkat tangan. Katakan,
jauh-jauh kau datang kemari ada keperluan apa?"
Li Ke Ming melihat sikapnya sudah berubah, dia sangat senang dan berkata, "Adik,
sudah lama kau berada disini dan terhina. Lihat kau memakai pakaian seperti apa"
Laki-laki bukan perempuan juga bukan, aku sedih melihatnya. Adik, ikutlah pulang
denganku!" 424 "Apakah kata-kata ini pun diajarkan oleh Kakak Ma kepadamu?" Liang Yu-rong berkata
lagi, "Tidak, sementara ini aku tidak bisa pulang."
"Kenapa?" Li Ke Ming merasa khawatir dan berkata, "Adik, dosa-dosa Meng Ju-zhong
sudah mulai terlihat, dia pasti akan waspada. Kau berada disini terus terlalu berbahaya.
Sekarang semua pendekar dan orang-orang dunia persilatan sudah datang ke Lan
Zhou. Kau tidak ada disini pun semua hal akan berjalan seperti adanya."
"Kakak," Liang Yu-rong menggelengkan kepala dan berkata, "Kakak, bukan aku tidak
percaya kepada teman dunia persilatan, hanya saja, dendam keluargaku mana bisa
diwakili oleh orang lain?"
Kata Li Ke Ming, "Tapi aku takut...."
"Takut apa" Takut, takut aku akan mati?" suara Liang Yu-rong menjadi ramah. Dia
tertawa dan berkata, "Kalau belum melihat si jahat Meng muntah darah, dewa kematian
pun tidak akan bisa menyuruhku kesana."
"Adik, bukan kakakmu penakut, bila terjadi apa-apa pada dirimu, aku...."
"Jangan begitu, aku tidak...." Sebenarnya Liang Yu-rong hanya ingin berkata, "Aku tidak
mau mendengar." Tapi Liang Yu-rong melihat Li Ke Ming begitu serius, hatinya tidak tega. Dia mengubah
kata-katanya, "Aku tidak akan apa-apa. Kakak, kau sudah berdiri lama, apakah tidak
lelah. Duduklah, dan kita mengobrol."
Li Ke Ming sangat senang dan duduk disamping Liang Yu-rong. Tapi hanya setengah
pantat saja. Liang Yu-rong tertawa dan berkata, "Apakah aku harimau" Kau tidak berani duduk di
dekatku?" "Ini...." Dulu perasaan Li Ke Ming terhadap adik seperguruan adalah cinta tapi dia juga takut,
sekarang semenjak Liang Yu-rong menyusup ke tempat musuh dan bisa menunjukkan
kejahatan Meng Ju-zhong dihadapan orang-orang dunia persilatan, rasa cintanya
sekarang berubah menjadi rasa kagum.
Dia merasa adik seperguruannya ini lebih lihai dibanding dirinya. Dia merasa ragu tapi
tetap duduk dan mendekat....
425 Bau laki-laki yang khas segera tercium oleh hidung Liang Yu-rong. Hatinya bergetar, dia
ingin memegang pundak Li Ke Ming, tapi sejenak dia merasa ragu, muncul bayangan
seorang laki-laki yang secara tiba-tiba masuk ke dalam pikirannya.
"Kalau, kalau saja dia tidak.... dan...." Dia menenangkan hatinya kemudian tertawa. Dia
berkata, "Kakak, kalau nanti ada laki-laki lain yang suka kepadaku dan aku menikah
dengannya, bagaimana pendapatmu?"
"Aku, aku akan membunuh dia!" Li Ke Ming dengan tegas menjawab.
"Kalau orang itu adalah orang yang kusuka, bagaimana?"
"Aku tetap akan membunuhnya!" Li Ke Ming dengan perasaan aneh bertanya, "Adik,
kenapa kau tiba-tiba menanyakan hal ini?"
Liang Yu-rong tidak menjawab. Dia berpikir, "Aku yakin Meng Shao-hui tidak akan
menjawab seperti itu. Dia tahu perempuan yang dia cintai tidak akan mencintai orang
lain, dia...." Liang Yu-rong berpikir lagi, "Bagaimana dengan diriku sendiri" Bukankah,
dia juga berusaha mendekatiku" Apakah aku menyukainya" Bila aku sudah mencintai
orang itu, aku tidak akan mencintai orang lain...."
Liang Yu-rong sedang berpikir tiba-tiba mendengar Li Ke Ming berkata, "Adik, kenapa
kau diam saja" Kau sedang berpikir apa?"
Liang Yu-rong terpaku, wajah memerah dia menjawab, "Kakak kau salah, kau tidak
boleh membunuh orang yang kucintai. Kalau kau membunuhnya, aku akan merasa
sangat sedih. Apakah kau tega melihatku bersedih?"
Tiba-tiba dia merasa pembicaraan ini sudah terlalu jauh. Dengan tertawa dia berkata,
"Tapi Kak, kau tenang, orang yang kusuka adalah.... adalah kau."
Li Ke Ming merasa sangat senang. Dia tampak ragu sebentar, tapi akhirnya dia
mendekati Liang Yu-rong dan memanggil, "Adik...." Kemudian dia memegang
pundaknya. Liang Yu-rong pun jatah ke dalam pelukan Li Ke Ming.
Waktu terus berjalan. Hari pun semakin gelap. 426 Langit sudah mulai tertutup oleh awan hitam. Angin musim gugur memang membawa
sedikit rasa dingin. Liang Yu-rong berada dalam pelukan Li Ke Ming, dia sedang berpikir tentang
pernikahannya. Semakin lama berpikir dia semakin merasa kecewa.
Karena tubuh laki-laki yang disisinya tidak memberi kehangatan. Harapan dia bisa
memeluk laki-laki yang dicintai dengan erat juga tidak terkabul.
Liang Yu-rong menjadi bingung. Saat itu juga dia menghentikan apa yang sejak tadi dia
pikirkan. Dia menarik nafas panjang dan keluar dari pelukan Li Ke Ming dan berkata, "Kakak,
hari sudah malam kita harus pulang." Liang Yu-rong pun berdiri.
Li Ke Ming menjawab, "Baiklah, aku sudah menyiapkan dua ekor kuda di Xing Long.
Kita pergi sekarang."
Tanya Liang Yu-rong, "Pergi, kemana kita akan pergi?"
"Kita pergi dulu ke rumah Pendekar Ma Zao-ling. Sekarang belum terlalu malam."
"Bukankah dari tadi aku sudah mengatakan bahwa aku tidak akan pergi?"
"Adik, hitung-hitung aku memohon kepadamu, jangan tinggal di Lan Zhou lagi!" Li Ke
Ming menarik lengan baju Liang Yu-rong, tapi Liang Yu-rong melepaskannya.
Liang Yu-rong berteriak, "Aku tidak mau pergi, kalau kau mau, kau pergi saja sendiri...."
Kata-katanya belum habis, dia sudah mendengar ada yang menjawab, "Ada apa ini"
Hari belum larut, tapi Nona sudah ditarik-tarik" Kau mau membawanya kemana"
Benar-benar tidak tahu aturan?"
Suara menghilang dan pada saat itu di balik pohon muncul seorang laki-laki yang
mengenakan baju ketat. Wajahnya tampan dan dia juga putih. Di telinga terselip seekor kupu-kupu berwarna
merah muda. Dia tertawa dan berjalan ke arah mereka dan berkata, "Nona tidak perlu takut, aku akan
membantumu mengambil keputusan supaya rencana busuknya tidak bisa berjalan."
427 Liang Yu-rong tertawa kecut dalam hatinya.
Li Ke Ming memberi hormat dan berkata, "Tuan salah paham, kami adalah adik dan
kakak seperguruan yang sedang mengobrol. Hanya saja suara kami agak keras, aku
mohon...." "Kau mengatakan apa?" orang itu bertanya sambil tertawa, "Kau katakan bahwa dia
adalah adik seperguruanmu" Tapi bila aku mengatakan bahwa dia adalah adik
angkatku, apakah ada bukti" Bocah tengik, pergi kau!"
Yang datang adalah Long Nan San Xiong, si Kupu-Kupu Terbang, Ni Jing Hua.
Sewaktu di jalan Shu terjadi musibah, musuh seperti datang dari langit. Begitu melihat
situasi tidak menguntungkan, dia segera kabur. Dalam keadaan seperti itu yang dia
pikirkan hanya melarikan diri.
Nyawa memang tertolong tapi kehilangan tempatnya.
Mai Ji Shan dan Tian Shui berjarak cukup dekat. Bila Biksu Xuan Gui sudah turun
tangan untuk membantu, dia tidak berani meninggalkan Mei Ji Shan. Apakah dia bisa
bergabung dengan kelompok lain" Itu juga tidak mungkin karena semenjak Long Nan
San Xiong bersekongkol dagang dengan Meng Ju-zhong, mereka tidak pernah saling
menyapa. Sekarang sudah tidak ada tempat baginya untuk pergi dan mencari kelompok lain, dia
pasti akan ditolak oleh orang lain. Apalagi Ni Jing Hua adalah orang yang sangat tinggi
hati. Dia berpikir selama beberapa hari dan mendengar kantor Biao Zhen Yuan masih tetap
tenang seperti dulu. Dia pun pagi tidur malam berjalan, sengaja datang untuk bekerja
kekantor Biao Zhen Yuan di bawah tangan Meng Ju-zhong untuk mencari sesuap nasi,
dia merasa pasti Meng Ju-zhong tidak akan menolaknya.
Hari ini dia tiba di Wu Quan Shan. Dia sudah merencanakan pada saat hari sudah
gelap, dia akan masuk ke kota Lan Zhou.
Waktu itu dia mendengar Liang Yu-rong dan Li Ke Ming sedang mengobrol dan Li Ke
Ming memanggil adik seperguruan, dia juga melihatnya.
Walaupun Liang Yu-rong mengenakan baju laki-laki tapi dia tetap bersikap seperti
perempuan. Rasa birahinya segera timbul.
428 Liang Yu-rong tidak mengenal Ni Jing Hua, tapi mendengar kata-katanya yang tidak
sopan, wajah Liang Yu-rong pun berubah.
Dengan dingin dia berkata, "Harap Tuan sedikit berlaku sopan! Jangan bersikap kurang
ajar!" Ni Jing Hua tertawa terbahak-bahak dan berkata, "Siapa yang kurang ajar" Kau benarbenar harus dihajar. Tapi aku melihat bahwa kau adalah seorang perempuan begitu
cantik, jadi aku akan bersikap lembut, tapi ternyata tidak tahu sopan. Buat apa...."
Belum habis kata-katanya, Li Ke Ming sudah membentak, "Kentut!!" Dan dia segera
mengeluarkan serangan. Ni Jing Hua tertawa dan menghindar. Dia berkata, "Apakah kau merasa cemburu" Kau
bukan lawanku!" Ni Jing Hua mencabut pedangnya dan membentak, "Aku akan
membereskanmu dulu, baru bersenang-senang dengan gadis itu."
Dalam suara bentakan itu, dia mengeluarkan gerakan menyerang, semua tempat
disana menjadi penuh dengan cahaya berkilauan.
Li Ke Ming sudah mengenalnya. Dia berteriak, "Adik, dia adalah Long Nan San
Xiong...." Sambil berteriak, dia mengayunkan pedang untuk menahan serangan Ni Jing
Hua. Tidak disangka ilmu pedang Ni Jing Hua sangat istimewa. Satu jurus menyerang ke
atas dan sejurus lagi menyerang ke bawah dan jurusnya sangat ganas.
Li Ke Ming berusaha menghindar, karena itu kata-kata terakhirnya tidak sempat selesai.
Liang Yu-rong sedang berpikir, apakah dia harus bergabung dengan Li Ke Ming untuk
melawan musuh, tapi ilmu pedang Ni Jing Hua baru dikeluarkan sebagian. Dengan
cepat dia memutar badannya dan menyerang Liang Yu-rong.
Liang Yu-rong sangat terkejut, segera menghindar dan mencabut pedang bertahan juga
menyerang. Tidak disangka, ilmu pedang Ni Jing Hua berobah lagi. Tangannya berputar, tiga titik
cahaya sudah menyerang ke arah Liang Yu-rong.
Liang Yu-rong segera menarik pedangnya untuk bertahan, tapi sudah terlambat. Dia
merasa kaki kanannya terasa sakit.
429 Liang Yu-rong tahu dia sudah terkena senjata rahasia lawan, dengan cepat dia pun
mundur. Tapi kakinya harus ditopang dengan pedang untuk menahan, baru dia bisa
berdiri. Ni Jing Hua tertawa terbahak-bahak, dia membalikkan badan bertarung lagi dengan Li
Ke Ming. Li Ke Ming memang bukan lawan Ni Jing Hua. Melihat Liang Yu-rong terluka, dia kaget.
Hanya dalam belasan jurus dia sudah membuat Li Ke Ming kalang kabut dan terus
mundur. Ni Jing Hua ingin cepat-cepat menyelesaikan pertarungan ini, pedangnya segera
digerakkan dengan cepat dan ganas. Hanya dalam sekejap mereka sudah bertarung
dan mencapai puluhan jurus.
Tiba-tiba Ni Jing Hua mengeluarkan suara panjang. Dia meloncat dengan tinggi dan
dengan jurus Terbang di Awan, dia turun dengan cepat.
Li Ke Ming takut jurus-jurus Ni Jing Hua yang banyak perubahan, dia terus mundur.
Akhirnya kedua pedang beradu.
Tidak disangka tangan Ni Jing Hua menggerakkan pedang tapi kakinya menendang
secara berturut-turut kepada Li Ke Ming.
Li Ke Ming ingin menarik tangannya tapi sudah tidak sempat. Tangan kanannya terkena
tendangan lawannya, pedang pun melayang dan terjatuh beberapa meter.
Kedua kaki Ni Jing Hua begitu menyentuh tanah, dia sudah memainkan pedangnya lagi
dan menyerang. Li Ke Ming merasa kaget, dia melarikan diri secepatnya meninggalkan
tempat itu. Liang Yu-rong merasa kaki kanannya sakit bukan main, juga sulit digerakkan. Dia
berteriak, "Kakak, jangan pergi! Jangan tinggalkan aku...."
Walaupun Li Ke Ming mendengar teriakan Liang Yu-rong, tapi dia tidak menoleh. Dia
berlari hingga seperti terbang. Hanya dalam waktu singkat sudah tidak terlihat sosok
tubuhnya.... Ni Jing Hua tidak mengejar musuhnya, dia membalikkan badan dan tertawa,
"Sayangku, jangan memanggil dia lagi. Kakakmu akan menemanimu bermain, aku
jamin kau akan menikmatinya."
430 Liang Yu-rong sangat marah, dia membentak, "Kau cari mati saja!" Pedang digunakan
sebagai senjata rahasia, dia melemparkannya ke arah dada musuh.
Tapi karena tubuh bagian kanannya terasa sangat sakit, baru saja pedang dilempar, dia
pun terjatuh. Ni Jing Hua menghindari pedang itu, tapi kakinya tetap berjalan ke arah Liang Yu-rong.
Dia memapah Liang Yu-rong yang akan terjatuh dan memeluknya.
Ni Jing Hua tertawa, "Sayangku, apakah kau mau membunuh suamimu ini" Sepertinya
masih terlalu awal."
Liang Yu-rong merasa malu juga marah. Dia marah mendengar kata-kata Ni Jing Hua
yang cabul itu. Tapi mendadak di belakang mereka terdengar suara dingin yang membentak, "Penjahat
cabul, kau berani datang ke Lan Zhou dan membuat keonaran?"
Ni Jing Hua terkejut. Segera dia memakai kembali celananya yang sudah melorot dan
segera membalikkan badan untuk memarahi orang itu, "Tikus dari mana" Berani
menggangguku...." Kata-katanya belum habis, dia sudah terpaku karena beberapa meter didepannya
berdiri seorang laki-laki tampan. Dia adalah Playboy Terbang, Meng Shao-hui.
Ni Jing Hua ingin pergi ke kantor Biao Zhen Yuan untuk mencari sesuap nasi. Orang
yang berada didepan matanya adalah Tuan Muda kantor Biao ZhenYuan. segera saja
Ni Jing Hua merasa gentar, tapi karena kesenangan yang sudah berada di depan mata
terganggu dia merasa kesal.
Hanya sebentar dia terdiam, kemudian dia langsung berkata, "Ternyata Tuan Muda
Ilmu Pedang Pengejar Roh Karya Mong Long di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
Meng. Kebetulan kita bertemu disini, kita berdua jangan memperebutkan sekuntum
bunga ini. Bagaimana kalau kita berdua secara bergiliran memetiknya bersama-sama?"
"Kentut! siapa yang ingin bekerja sama dengan kau yang cabul?" Meng Shao-hui tidak
mengenali Ni Jing Hua. Dia mengira Ni Jing Hua hanya sembarangan bicara.
Meng Shao-hui membentak lagi, "Di depan mata Nona Rong, aku tidak akan
membunuhmu. Pergilah, anggap aku telah mengampunimu!"
431 Ni Jing Hua menahan emosinya dan berkata, "Tuan Muda Meng, kalau kau ingin
menikmatinya terlebih dulu, aku bisa menunggu. Kau tidak perlu marah-marah seperti
itu!" "Aku menyuruhmu pergi!" Meng Shao-hui mulai mengaum seperti harimau.
Tapi Ni Jing Hua malah tertawa terbahak-bahak. Dengan dingin dia berkata, "Lebih baik
aku tidak bekerja di Kantor Biao Zhen Yuan dari pada dihina olehmu! Marga Meng,
kemarin ini dirumah Lu, aku sudah menahan penghinaanmu. Hari ini kita bereskan, apa
syaratmu!" Meng Shao-hui baru ingat waktu itu dia berjanji dengan Xiao Lan-ying. Memang ada
seorang laki-laki yang berlari terburu-buru dari sana, tidak disangka adalah orang itu
berada di depan matanya. Meng Shao-hui bertambah marah lagi dan berkata, "Aku tidak memerlukan syarat apa
pun! Hanya aku akan berjanji, aku akan menguburkanmu kalau kau mati. Kau ingat hari
ini tahun depan adalah ulang tahun hari kematianmu, silakan keluarkan kehebatanmu!"
Meng Shao-hui sejak tadi tidak menyerang karena Rong Yu Liang masih berada di
tangan lawan. Dia takut lawan akan menjadikan Rong Yu Liang menjadi sandera, oleh
karena itu Meng Shao-hui dengan kata-katanya membuat musuhnya menjadi emosi.
Benar saja, Ni Jing Hua sangat marah. Dia melepaskan Rong Yu Liang dan
membentak. "Baiklah, hari ini aku ingin mencoba ilmu silat si Playboy Terbang!"
Kata-katanya belum selesai, dia sudah menyerang bagian atas dan bawah musuh, tapi
Meng Shao-hui tidak menahan serangannya. Dia hanya mundur dua langkah untuk
menghindar. Ni Jing Hua mengira Meng Shao-hui takut, dia menyerang lagi dengan dua jurus. Meng
Shao-hui mundur lagi beberapa langkah.
Kaki Meng Shao-hui belum berdiri mantap, dia sudah memutar badannya. Dua jurus
yang lihai sudah dia keluarkan, kemudian dua jurus lagi.
Dua jurus itu seperti satu jurus, membuat musuh menjadi kalang kabut. Kemudian
dengan cepat dia sudah berada diantara Ni Jing Hua dan Liang Yu-rong.
Ni Jing Hua baru sadar bahwa dia sudah tertipu, tapi semua ini sudah terlambat. Dia
berteriak marah. 432 Dengan serangan pedang dia maju, kali ini Meng Shao-hui tidak mundur lagi. Sekarang
dia memainkan pedangnya. Ilmu pedang yang dia gunakan adalah Zhui Hun Duo Ming-jian Fa yang ganas juga
telengas. Hanya dalam beberapa jurus, Ni Jing Hua berada dibawah angin.
Sekarang Ni Jing Hua sadar bahwa ilmu silatnya memang bukan lawan Meng Shao-hui.
Sekarang satu-satunya jalan adalah menyandera gadis itu.
Karena untuk mundur sudah tidak bisa lagi. Dia segera mengambil keputusan dan
dengan jurus yang berbahaya dia maju, kemudian menjatuhkan diri sambil pedangnya
menusuk ke kaki musuh. Jurus ini dinamakan Kedalam Laut Membunuh Naga. Jurus ini khusus untuk
menyerang di tiga tempat bagian bawah musuh.
Seharusnya jurus itu menggunakan pedang panjang tapi pedang Ni Jing Hua lebih
pendek tujuh inchi. Jurus ini sangat berbahaya.
Walaupun Meng Shao-hui sangat mahir dengan jurus-jurus pedang, melihat jurus itu dia
juga merasa kaget. Segera dia mengganti jurusnya.
Pedang panjang meluncur ke bawah tanah. Terdengar suara senjata berbunyi.
Serangan musuh bisa dimentahkan, tapi Meng Shao-hui mundur beberapa langkah,
sebelum berdiri dengan betul, pedang panjang sudah menggambar lingkaran untuk
menyerang bagian atas musuh.
Ni Jing Hua tidak tahu bahwa Meng Shao-hui bisa dengan cepat mengubah jurus,
terpaksa dia mundur dua langkah untuk menahan serangan ini.
Dua bayangan orang berputar. Dua cahaya pedang ke atas dan ke bawah saling
mengait. Sebentar mendekat sebentar menjauh, mereka beradu kepandaian lagi
puluhan jurus. Ni Jing Hua sudah berkeringat. Hati ingin memeluk gadis dan menikmati peristiwa yang
membuatnya senang sudah lenyap tanpa bekas. Yang dia pikirkan sekarang adalah
bagaimana mengambil kesempatan untuk kabur dari sana.
Tiba-tiba dia menyerang gencar tapi di tengah-tengah serangan dia menarik kembali
jurusnya dan meloncat kebelakang bersiap-siap untuk kabur.
433 Meng Shao-hui sudah tahu keinginan musuhnya. Dia membentak, "Sejak tadi aku
sudah menyuruhmu pergi, kau tidak mau mendengarnya. Sekarang kau ingni pergi! Aku
sudah tidak akan mengijinkannya lagi!"
Didalam suara bentakan itu, tenaga tangannya bertambah. Ilmu pedangnya pun
berobah. Dia sudah mengeluarkan jurus pedang Hua Shan yang paling lihai yaitu 72
jurus ilmu pedang berantai. Ilmu pedang ini dimainkan seperti air mengalir.
Ni Jing Hua hanya bisa melihat di sekelilingnya dikurung oleh pedang. Dia tidak berani
bergerak, tapi dia masih sempat marah. Dengan suara mengaum dia mengeluarkan
jurusnya yang paling lihai, jurus Cahaya Menerangi Sekeliling, untuk menahan jurus
musuh. Meng Shao-hui tidak berpikir musuh memiliki jurus seperti itu. Pedangnya sedikit lengah
tapi di dalam kilauan pedang dia sudah melihat ada tiga titik cahaya biru terbang
melayang ke arahnya seperti kilat.
Dia kaget, segera dengan pedang dia memukul, terdengar suara senjata yang saling
beradu, dua panah tangan terpukul hingga terbang. Tapi bersamaan dengan itu juga
dia merasa pundaknya menjadi kaku karena ada sebuah panah tangan mengenai
pundaknya. Meng Shao-hui juga tahu bahwa senjata itu beracun. Dia segera mengatur
pernafasannya dan ingin meloncat kebelakang, tapi dia melihat....
Ni Jing Hua tidak tahu senjata rahasianya sudah mengenai lawan. Dia mundur
beberapa langkah, bersiap-siap untuk kabur.
Walaupun Meng Shao-hui sudah terluka, tapi dia tidak rela penjahat cabul itu lari dari
hadapannya. Dengan tangan kanan, dia melemparkan pedang panjang miliknya.
Terlihat sebuah kilauan cahaya meluncur. Jurus ini adalah salah satu jurus Zhui Hun
Duo Ming-jian Fa, Dewa Kematian Melempar Pena, melemparkan pedang untuk
membunuh musuh. Orang dari kalangan dunia persilatan pada saat bertarung jarang mau melepaskan
senjata dari tangannya. Sekarang jurus Meng Shao-hui yang dilakukan sebenarnya
juga sangat berbahaya bagi dirinya kalau sampai gagal, karena itu dengan sekuat
tenaga dia melempar pedangnya ke arah Ni Jing Hua.
Ni Jing Hua mendengar di belakangnya ada suara senjata yang membawa kelepak
angin, dia ingin menghindar tapi sudah tidak sempat, hanya terlihat darah yang
434 bermuncratan. Pedang panjang itu sudah menancap dipinggang daerah rusuknya
menembus keluar sampai kedepan. Dia berteriak kesakitan dan dia pun roboh.
Meng Shao-hui tahu bahwa musuhnya pasti mati saat itu juga, dia tidak melihat kepada
Ni Jing Hua lagi, dia langsung berjalan menghampiri Liang Yu-rong, dikaki Liang Yurong panah yang dilemparkan Ni Jing Hua tadi masih tertancap, Meng Shao-hui
mengeluarkan tangannya, memukul dengan ringan kearah pinggang Liang Yu-rong, lalu
tangannya turun kebawah untuk meraba lututnya, untuk menghentikan darah yang
mengalir dari kaki Liang Yu-rong. Kemudian dia membuka totok di kaki Liang Yu-rong,
mengambil obat dan menempelkannya di bekas luka di kaki Liang Yu-rong.
Sebenarnya Meng Shao-hui sudah merasa ingin muntah, kepalanya terasa pusing dan
serasa ingin jatuh. Sewaktu terluka dan pada saat akan diperkosa, orang yang selalu mengatakan cinta
kepadanya hanya tahu bagaimana menyelamatkan nyawanya sendiri dan melarikan diri
meninggalkannya, semua ini membuat Liang Yu-rong menjadi terpukul, dia sangat
kecewa terhadap Li Ke Ming dan hatinya merasa tidak tenang.
Tiba-tiba saja Meng Shao-hui pingsan. Pada saat Meng Shao-hui sedang
menghentikan darah dan membuka totokan di kaki Liang Yu-rong, dia baru sadar
bahwa laki-laki itu tidak bisa bertahan lagi dan seakan-akan dia hendak jatuh.
Liang Yu-rong marah dan berkata, "Untuk apa kau berpura-pura, kau kira aku tidak tahu
bahwa ini hanya akal-akalanmu saja?"
Tapi begitu Meng Shao-hui terjatuh, Liang Yu-rong malah merasa terkejut, dengan
cepat dia memapahnya, tapi Liang Yu-rong pun terluka, dia tidak sanggup memapah
Meng Shao-hui, akhirnya mereka berdua jatuh dan terguling-guling ditanah.
Liang Yu-rong merasa malu dan marah, akhirnya dia melampiaskannya dengan
membentak, "Kau kenapa?", dia berdiri tapi Meng Shao-hui tetap terdiam tidak
bergerak. Liang Yu-rong langsung merasa terkejut dan panik, begitu dia melihat keadaan Meng
Shao-hui dia baru melihat ternyata bahu Meng Shao-hui sudah penuh dengan darah,
tapi darah yang keluar dari lukanya berwarna hitam, Liang Yu-rong segera tahu bahwa
pemuda ini telah keracunan, dia membelalakkan matanya.
Dengan lemas Meng Shao-hui berkata, "Nona Rong, tolong cari obat penawarnya di
balik pakaian penjahat itu, yang berwarna hitam untuk diminum.... yang putih untuk....
tolong aku...." 435 Kata-katanya belum selesai dia sudah pingsan lagi.
Dengan terpincang-pincang Liang Yu-rong berjalan menghampiri mayat Ni Jiang Hua,
terlihat posisinya terpaku oleh pedang di tanah, wajahnya terlihat sangat menakutkan,
Liang Yu-rong merasa takut, tapi dengan memaksakan diri, dia cepat mencari obat
penawar, ada beberapa bungkus obat langsung diambilnya.
Sambil mempelajari ilmu silat Liang Yu-rong pun belajar bagaimana cara menggunakan
obat penawar. Dia membantu Meng Shao-hui minum, juga mengobati lukanya, tidak lama kemudian
baru terlihat darah hitam keluar dengan pelan-pelan dari luka yang menganga itu, darah
yang tadinya berwarna hitam mulai berubah warna menjadi ungu kemudian menjadi
kemerahan, Liang Yu-rong tahu bahwa Meng Shao-hui sudah selamat, dia menghela
nafas panjang. Kemudian dia mengeluarkan obat luar dan dia membubuhkannya di luka Meng Shaohui dan juga dikakinya yang terluka. Sekarang luka-luka itu pun berhenti mengeluarkan
darah. Meng Shao-hui mulai sadarkan diri, dia duduk dan berkata, "Nona Rong, terima kasih
kau sudah menolongku."
"Jangan begitu, kaulah yang telah menolongku terlebih dulu," kata Liang Yu-rong
dengan dingin, "Bila kau terus mengatakan bahwa aku yang telah menolongmu, berarti
kita impas, karena waktu itu kau sudah menolongku, sekarang kita tidak saling
berhutang." Meng Shao-hui tertawa kecut, kemudian dia berkata, "Nona Rong, walau bagaimana
pun kita adalah teman, mengapa bicara seperti itu?"
"Kau ingin aku bicara seperti apa?"
"Nona Rong, bukan aku memintamu bicara seperti apa, melainkan dalam keadaan
seperti apa Nona harus bicara?"
Meng Shao-hui adalah pemuda yang mempunyai harga diri sangat tinggi, semenjak dia
bertemu dengan Liang Yu-rong dan mereka berteman, dia sudah banyak berubah,
sekarang dia mulai belajar sedikit menjilat, dulu dia tidak merasakannya, tapi hari ini dia
telah berjanji pada sore hari akan bertemu dengannya, tapi Liang Yu-rong tidak
menepati janjinya. 436 Akhirnya dia hanya mondar-mandir di rumah Liang Yu-rong, tapi Liang Yu-rong hingga
malam tidak kembali-kembali.
Awalnya dia mengira bahwa dia sudah salah mendengar tempat perjanjian mereka,
tiba-tiba dia teringat dengan Wu Quan Shan, akhirnya dengan hati senang dia pergi ke
sana, sewaktu dia sedang mencari Liang Yu-rong, dia melihat Li Ke Ming yang sedang
melarikan diri dari sana, akhirnya dia segera berlari ke tempat Liang Yu-rong....
Tidak disangka akhirnya nyawanya sendiri hampir terancam pada saat menolong Liang
Yu-rong dan dia mendapat perlakuan Liang Yu-rong yang dingin kepadanya.
Meng Shao-hui benar-benar marah, dengan suara keras dan dingin dia berkata, "Nona
Rong, walaupun aku sudah melakukan kesalahan, tapi kurasa aku tidak berhutang apa
pun kepada Nona, apakah kau mengira aku adalah seekor anjing mainan yang hanya
bisa menggoyangkan ekornya?"
Liang Yu-rong mendengar kata-kata Meng Shao-hui, akhirnya dia pun terpancing
dengan kemarahan, "Kau adalah tuan muda dari kantor Biao Zhen Yuan, mana boleh
menyebut dirimu sendiri adalah anjing mainan" Tuan terlalu membesar-besarkan saja,
tapi tadi Tuan mengatakan tidak berhutang apa pun kepadaku, sepertinya kau salah
mengucapkannya." Dengan marah Meng Shao-hui berkata, "Aku ingin tahu apa yang ingin kau katakan
kepadaku?" "Tuan Muda Meng, apakah kau tahu siapakah aku ini?" Liang Yu-rong sangat marah,
dia bertanya dan dia sendiri yang menjawabnya, "Aku bukan Rong Yu Liang, aku
adalah Liang Yu-rong dari kantor Biao Yong Tai yang sekarang telah menjadi
reruntuhan, semua ini karena ulah ayahmu, dendam keluarga tidak ada kompromi,
walaupun Tuan Muda Meng tidak ikut dalam rencana pembunuhan itu, tapi kau
berhutang sangat besar kepadaku, sekarang kau akan mengatakan apa" Kau sudah
tahu jawabannya sendiri."
Seperti ada geledek di siang hari, Meng Shao-hui benar-benar terkejut hingga matanya
melotot. Begitu Liang Yu-rong selesai bercerita, gadis itu menangis tersedu-sedu, wajahnya
bersimbah dengan air mata, membuat orang yang melihatnya menjadi kasihan.
Meng Shao-hui merasa bingung, "Tuhan, apakah semua ini benar" Apakah ayahku
adalah orang semacam itu?"
437 Kata-kata Liang Yu-rong tidak ada yang mencurigakan, dia menyamar menjadi laki-laki
hanya sekedar bisa masuk ke kantor Biao Zhen Yuan....
"Ini...." Begitu dia merasa tenang, dia melihat Liang Yu-rong sudah lenyap entah kemana.
Awan hitam dengan cepat menutupi langit, dan menutupi bulan sabit yang
menggantung di atas langit.
Dari kejauhan terdengar suara guruh. Angin berhembus membawa uap basah,
membuat orang menjadi berpikir, 'Sebentar lagi akan turun hujan....'
"Apa itu seperguruan, apa itu kakak seperguruan, melihat teman seperguruan
mendapat musibah kau hanya tahu melarikan diri untuk menyelamatkan nyawamu
sendiri, orang seperti itu apakah pantas menjadi kakakku" Dasar tidak tahu malu!
Masih berani datang kesini!"
Wajah Liang Yu-rong memerah karena merasa malu, matanya bulat dan besar
menatap Li Ke Ming yang duduk di sebuah kursi, suara Liang Yu-rong sangat besar
seperti berteriak. Ma Xiu-juan yang berada disisinya mencoba untuk menasihatinya, "Adik Rong, dia
pulang untuk mencariku...."
Kata Liang Yu-rong dengan suara meninggi, "Bila menunggu dia datang, aku sudah
di...." Kata-katanya belum selesai, dia menangis tersedu-sedu.
Kata Mu Xiu-juan, "Adik Rong, jangan begitu, dia sudah mengakui kesalahannya,
maafkan dia kali ini."
Liang Yu-rong dengan santai berkata, "Dia salah atau benar, aku tidak berhak
memarahinya, gurulah yang bisa memutuskan apakah dia benar atau salah. Masalah
memaafkan, jangan dibahas lagi."
Ma Xiu-juan menggelengkan kepala dan berkata, "Adik Rong, hitung-hitung kakakmu ini
yang meminta maaf langsung kepadamu."
"Masalah mengenai permintaan kakak, adikmu ini tidak pernah menolaknya, tapi
masalah mengenai Pendekar Li ini, maaf aku tidak bisa."
438 "Adik Rong, jangan marah-marah lagi, kita bicarakan nanti saja lagi," Ma Xiu-juan
menghela nafas, dia menatap langit di luar dan berkata, "Ayahku tahu bahwa kau
pernah bertemu dengan La-shou Guan-yin, Tetua Lu, ayahku pernah memberitahu hal
ini kepadaku, aku berharap malam ini kau...." Suaranya semakin kecil.
= ooOOoo = CHA, CHA, suaranya ringan, pintu batu tertutup, didalam seperti sebuah gua, gelap
gulita. Liang Yu-rong menyalakan api di sebuah kertas dan dia menuruni tangga, dengan
suara kecil dia memanggil, "Liang Yu-rong ingin bertemu dengan Tetua Lu."
Di ujung sana ada suara yang berat berkata, "Masuklah!"
Pintu kamar terbuka, terlihat di atas kain tebal duduk La-shou Guan-yin, Lu Yue-juan.
Liang Yu-rong memberi hormat dan berkata, "Aku sudah mengganggu Tetua yang
sedang beristirahat, aku minta maaf."
"Anak baik, duduklah!" Lu Yue-juan tertawa, "Biksu Xuan Gui, memiliki ketrampilan
tangan yang sangat lihai, aku pun sempat tertipu oleh penyamaranmu, kau malah bisa
menebak identitasku, bila dipikir-pikir lagi aku merasa malu."
Liang Yu-rong tersenyum dan berkata, "Aku tidak menutupi kelihaian ketrampilan
tangan milik perguruanku, tapi aku pun tahu ilmu silat guruku masih berada jauh
dibawah Tema Lu." "Kau sangat pintar bicara, juga sangat lincah, pantas kau masih bisa bernafas di bawah
hidung orang jahat yang berpengalaman, tapi kau sama sekali tidak dapat terendus
oleh siapa pun, Biksu Xuan Gui entah mendapatkan rejeki dari mana sehingga bisa
memperoleh murid yang begitu baik."
Ilmu Pedang Pengejar Roh Karya Mong Long di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
"Tema Lu terlalu memuji, aku tidak bisa menerimanya."
"Katakanlah apa yang membuatmu datang untuk mencariku?" Lu Yue-juan tertawa dan
berkata lagi, "Kantor Biao Zhen Yuan menjadi kacau karena seranganmu yang hanya
seorang diri dan sekarang keadaan kantor Biao Zhen Yuan sedang goyah, setelah itu
apakah kau masih membutuhkan bantuanku?"
Liang Yu-rong berkata, "Sejak terjadi musibah dijalan Shu, kejahatan Meng Ju-zhong
sudah diketahui oleh orang-orang dunia persilatan. Guruku takut dia akan seperti
pepatah yang berkata: 'jika anjing sudah terdesak dinding pun akan dilewatinya'. Guru
439 menyuruhku menemui Tema, harap Tetua dapat membantuku menyelesaikan keadaan
yang kacau ini." Lu Yue-juan menggoyangkan kepala dan berkata,
membereskannya, malah menyuruhku, benar-benar licik."
"Dia sendiri tidak mau "Tema Lu, guruku berpesan seperti itu kepadaku. Tapi bila Tetua menolaknya, kami
harus menuruti pepatah yang berbunyi: 'menurunkan lonceng harus menunggu orang
yang mengikat lonceng itu'."
Lu Yue-juan tertawa dan berkata, "Kau benar-benar sangat lihai. Kau berhasil
mengorek kekuranganku." Lu Yue-juan menarik nafas dan berkata lagi, "Benar, dulu
aku dan muridku membantu Meng Ju-zhong menjadi terkenal juga membantu dia
mendirikan Kantor Biao Zhen Yuan ini. Tapi begitu dia sudah menjadi kaya dan
berhasil, dia malah melakukan kejahatan dan merusak dunia persilatan. Aku sulit
melepaskan diri dari tanggung jawab ini, tapi aku diam di gua ini sudah sepuluh tahun
lebih. Walaupun aku mengatakan bahwa aku menyukai sepi tapi ini hanya untuk
menutup pintu untuk berpikir. Ta Mo Lao Chu (Tat Mo Couw Su) tinggal di gua selama
sepuluh tahun lebih, akhirnya dia bisa membuat ilmu Siao Lin yang terkenal dimanamana. Aku diam di gua ini selama sepuluh tahun lebih, tetap tidak bisa mencuci bersih
kesalahan yang dulu."
Walaupun Liang Yu-rong mengetahui sedikit mengenai masalah Lu Yue-juan tapi dia
tidak begitu mengetahui sejelasnya. Lu Yue-juan yang berbicara sendiri, dia hanya bisa
mendengarkan dengan diam.
Kemudian Lu Yue-juan berkata lagi, "Tapi kata-kata gurumu juga tidak salah. Walaupun
aku sudah lama tidak tahu mengenai dunia persilatan, tapi demi membereskan hal ini,
terpaksa aku...." Baru saja dia berkata sampai disini, dia berhenti.
Wajahnya terkejut, Liang Yu-rong ingin bertanya, Lu Yue-juan sudah berkata, "Jangan
mengeluarkan suara, ada yang datang kemari!"
Liang Yu-rong tahu ilmu silat Lu Yue-juan sangat tinggi. Dua puluh tahun yang lalu
dunia persilatan barat laut tidak ada seorang pun yang bisa menandinginya.
Melihat dia begitu tegang, Liang Yu-rong merasa aneh.
440 Kemudian dia mendengar lagi, ternyata benar ada orang yang datang. Tapi langkah
orang itu berat, berarti ilmu silatnya biasa-biasa saja. dalam hati dia berpikir, "Orang
yang seperti itu, mengapa bisa membuat dia begitu terkejut?"
Tiba-tiba ada suara yang berbunyi.
Tangan Lu Yue-juan sudah bergetar. tiga titik bintang sudah dilemparkan ke arah yang
berbeda, tapi tenaganya sangat kuat.
Liang Yu-rong terpaku, "Dulu dengan sedikit tanah, dia bisa menotok nadiku. Tapi
sekarang dia sudah mengeluarkan tiga senjata rahasia dengan tenaga dalam yang
kuat, apakah yang datang adalah musuh yang kuat?"
Senjata rahasia dilempar seperti batu yang tenggelam ke dasar laut, langkah orang itu
tidak berhenti. Jangankan Liang Yu-rong, wajah Lu Yue-juan pun berubah. Mata Lu Yue-juan
mengeluarkan sorot galak dan membentak, "Siapa!"
"Aku!" Suara menghilang, ada seseorang yang masuk.
Tidak. Sebenarnya ada dua orang. Orang yang satu lagi berada di ketiak orang itu.
Dia adalah Pendekar Berbaju Hijau, Ma Zao-ling.
Yang dia tangkap hidup-hidup itu adalah pesilat nomor satu di kantor Biao Zhen Yuan,
Lei Qi. Liang Yu-rong terkejut dan juga senang. Dia berteriak karena terkejut, dia ingin maju
untuk menyapa tapi melihat sikap Lu Yue-juan dan Ma Zao-ling, dia berhenti
melangkah. Dia hanya berkata, "Paman Ma, kau juga datang kemari?"
Ma Zao-ling hanya mengangguk kepada Liang Yu-rong.
Dia tertawa kepada Lu Yue-juan dan berkata, "Sudah lama kita tidak bertemu dan baru
bertemu sekarang, kau sudah melemparkan senjata rahasia, apakah hadiah itu tidak
terlalu besar?" Sambil berbicara dia sudah membuka telapak tangannya dan mengeluarkan tiga buah
senjata rahasia. 441 Tapi Lu Yue-juan tetap diam hanya dengan dingin berkata, "Kau, kau datang untuk
apa" Kau berani masuk ke tempat aku berlatih ilmu silat selama ini, apakah ini tidak
salah?" Ma Zao-ling terpaku dan berkata, "Pendekar Lu, kau salah, yang masuk ke tempat
latihan ilmu silatmu bukan aku tapi dia."
Dia melonggarkan tangannya, tubuh Lei Qi yang besar sudah terlempar ke bawah. Dia
jatuh dengan suara berdebum tapi Lei Qi sama sekali tidak bergerak, sepertinya nadinadi pentingnya sudah ditotok.
"Kau selalu mempunyai alasan yang kuat, kau sudah berdiri disini masih tidak
mengakuinya, apakah aku yang bersalah lagi?" Wajah Lu Yue-juan dingin seperti air.
Ma Zao-ling tertawa dan berkata, "Aku hanya lewat di tempat ini, tapi orang ini dengan
sembunyi-sembunyi masuk ketempatmu, sepertinya dia bukan orang baik-baik. Aku
membantumu menangkap dia, apakah aku salah melakukan tindakan ini?"
Taman bunga yang berada dibelakang kantor Biao Zhen Yuan, bukan jalan masuk ke
kantor pemerintahan. Kata-kata Ma Zao-ling bahwa dia melewati jalan ini benar-benar
tidak masuk akal, tapi dia benar-benar sesudah menangkap Lei Qi yang akan masuk.
Alasannya sangat kuat. Lu Yue-juan yang tidak pandai bicara, sekarang dia lebih-lebih
tidak bisa menjawab, wajahnya memerah.
Liang Yu-rong yang berada di pinggir melihat keadaan itu sudah bisa menebak
hubungan antara kedua tetua ini ada sedikit keanehan.
Dia ragu kemudian berkata, "Dua Tetua, aku masih ada keperluan lain, aku pamit dulu,"
dia membalikkan badan dan berlalu dari sana.
Lu Yue-juan dan Ma Zao-ling tidak bicara satu kata pun.
Begitu pintu gua tertutup dan Liang Yu-rong sudah pergi dari sana, dia segera
mengambil kursi dan duduk.
Dengan pelan dia berkata, "Adik Seperguruan Lu, persoalan ini sudah berlalu beberapa
puluh tahun lalu, apakah kau masih membenciku?"
Dengan dingin Lu Yue-juan menjawab, "Harap Tuan lebih hormat kepadaku, siapa adik
seperguruamu?" 442 "Disini tidak ada orang lain hanya ada Pendekar Lu yang aku maksud," Ma Zao-ling
tertawa dan berkata, "Adik, waktu itu aku masih muda, aku masih merasa malu, tidak
tahu bahwa hal ini akan membuat kita berpisah sekian lama, Empat puluh tahun ini aku
mencarimu kemana-mana...."
Hati Lu Yue-juan bergetar, dia meneteskan air mata.
Di gua sangat sepi, jarum jatuh pun sepertinya bisa terdengar. Kenangan masa lalu
membuat kedua tetua itu mengenang kembali ke empat puluh tahun yang silam....
= ooOOOoo = Perpustakaan Meng Ju-zhong yang besar dan mewah. Anak dan ayah saling
berhadapan. Wajah mereka dingin seperti es, mereka seperti dua orang musuh yang
akan bertarung. Diam. Diam dengan lama. Setelah lama akhirnya Meng Ju-zhong menghela nafas panjang dan duduk kembali di
kursinya yang besar. Dengan marah dia berkata, "Anak Hui, kantor Biao Zhen Yuan akan berjalan sampai
disini, ayahmu sudah merasa sangat lelah. Kau adalah anak laki-lakiku satu-satunya
dari keluarga Meng. Ayah ingin memberikan usaha ini kepadamu, tidak disangka
kau...." Meng Shao-hui memotong kata-kata ayahnya, dengan dingin dia berkata, "Apakah
hanya urusan kantor Biao yang akan diserahkan kepadaku, mungkin Ayah juga akan
menyerahkan dosa-dosa Ayah yang penuh gelimang darah?"
"Kurang ajar, kau...."
Meng Ju-zhong ingin marah, tapi dia berpikir lagi dan ditahannya kemarahan yang siap
meledak. Dulu dia hanya tahu bahwa putranya tidak mau bekerja, walaupun ilmu silatnya tinggi
tapi dia seperti anak orang kaya yang tidak mau tahu apa-apa.
Sekarang tiba-tiba dia mendengar kata-kata putranya dia merasa sangat kaget dan
bertanya, "Anak Hui, apakah diluaran sana kau mendengar orang lain menjelekjelekkan ayahmu?"
443 "Benar, banyak yang membicarakan kelakuan Ayah, tapi aku kira itu bukan hanya
sekedar menjelek-jelekkan Ayah."
"Apa?" hati Meng Ju-zhong bergetar dan berkata, "Kau mengira ayahmu ini adalah
orang yang berdosa kepada dunia persilatan?"
"Bagaimana kelakuanmu sendiri, Ayah sendirilah yang paling tahu, mengapa harus
bertanya kepadaku?" Meng Ju-zhong benar-benar terkejut. Dalam hati dia berpikir, "Binatang ini, dia sudah
tahu seberapa dalam" Xiang-jun meninggalkan rumah, anak Fang juga begitu, janganjangan dia juga akan meninggalkan aku?"
Dia berpikir sebentar dan berkata, "Anak Hui, aku mendirikan kantor Biao Zhen Yuan ini
sudah dua puluh tahun, bisnis besar dan kecil pun sudah kita terima puluhan kali. Bisnis
yang berdiri di ujung golok adalah bisnis berdarah, pasti ada perselisihan dengan teman
golongan putih atau hitam. Mulut orang banyak dan bergosip yang bermacam-macam.
Ibu dan adikmu juga sepertinya mendengar gosip-gosip yang tidak benar dan mereka
pergi meninggalkan rumah, kau jangan seperti mereka."
Meng Ju-zhong dengan penuh perasaan menceritakan semuanya, semuanya
sebenarnya bisa membuat orang menjadi terharu.
The Wednesday Letters 1 Anggukan Sapi Betina Karya Ahmadun Yosi Herfanda The First Journey 2
Mandarin Cersil Mandarin
Cersil Indo Cersil Indonesia
Novel Barat Novel Barat
Novel Indo Novel Indonesia
Galeri Galeri
apabila halaman yg dicari tidak ada.Silahkan kembali dulu ke Menu Utama Blog Lama
Cersil Indo Cersil Indonesia
Novel Barat Novel Barat
Novel Indo Novel Indonesia
Galeri Galeri
apabila halaman yg dicari tidak ada.Silahkan kembali dulu ke Menu Utama Blog Lama