Ilmu Pedang Pengejar Roh Karya Mong Long Bagian 9
Tapi Meng Shao-hui menjawab dengan dingin, "Bagaimana aku harus berbuat melihat
perbuatan ayah yang penuh dengan dosa?"
Hati Meng Ju-zhong bergetar dan berteriak, "Apa" Menurutmu ayahmu ini bersalah dan
juga berdosa?" Meng Shao-hui terdiam dan tidak menjawab.
Meng Ju-zhong tidak tahan, putranya juga bersikap diam. Dia berdiri dan membentak,
"Kau! Kau.. apa yang sebenarnya kau inginkan ?"
Meng Shao-hui mengangkat kepalanya, matanya penuh air mata, dia berkata, "Putramu
ini hanya ingin mendengarkan kata-kata jujur dari Ayah."
Perasaan Meng Ju-zhong bergetar. Dia duduk kembali ke kursinya dan berpikir,
"Sepertinya dia sudah mengetahui sesuatu. Lei Qi bisa dipercaya olehku, tapi dia juga
terlalu banyak tahu. anak Hui akrab dengannya. Sekarang tiba-tiba dia menghilang,
apakah semua ini ada hubungan dengan perubahan anak Hui?"
444 Meng Ju-zhong berbalik bertanya kepada putranya, "Anak Hui, apakah kau tahu
kemana ibumu pergi?"
Meng Shao-hui menggelengkan kepala.
"Apakah sebelum pergi dia mengatakan sesuatu kepadamu?"
Meng Shao-hui tetap menggelengkan kepala, dia tidak berbicara.
"Sangat aneh. Kecuali ibumu, kata-kata siapa yang bisa membuatmu begitu percaya
dan membuatmu berani memarahi ayahmu."
Meng Ju-zhong tadinya ingin menanyakan keberadaan Lei Qi.
Dia mendengar Meng Shao-hui berkata, "Ayah, bukan kata-kata dari orang terdekat
yang bisa dipercaya. Ayah harus tahu kertas tidak akan bisa membungkus api. Hal-hal
yang sudah terjadi, lebih baik Ayah ceritakan saja. Anakmu ini sudah bukan anak kecil
lagi. Sekarang di kota Lan Zhou semua sedang ribut, semua menunjuk kepada
kesalahan Ayah, apakah anakmu tidak percaya kepada mereka?"
Meng Ju-zhong terkejut dan berkata, "Apakah orang-orang Lan Zhou berbicara dengan
kata-kata yang melukai perasaan ayah?"
Kata Meng Shao-hui, "Ayah, mengapa kau selalu menganggap orang lain begitu jahat"
Jujur saja, didunia persilatan orang yang melindungi ayah masih ada tapi bukti sudah
begitu kuat, bagaimana pun ayah membantah, itu tidak akan bisa membuat orang
percaya." "Apa yang mereka katakan tentang kesalahan ayah?"
"Inilah yang harus kudengar dari mulut Ayah sendiri."
Meng Ju-zhong sudah merasakan rencana busuknya sudah diketahui oleh orang-orang
dan putranya sendiri. Meng Ju-zhong berpikir lama, wajahnya semakin cemberut. Akhirnya dia menarik nafas
dan pelan-pelan berkata, "Anak Hui, ayah tidak mau membohongimu lagi, tapi aku
harap kau harus tahu tentang kesulitan ayah...."
Meng Shao-hui memberi secangkir teh kepada ayahnya.
445 Meng Ju-zhong menarik nafas dan berkata, "Anak Hui, sejak kecil ayah hidup dengan
susah. Ayah dibantu oleh guru ibumu membangun kantor Biao Zhen Yuan ini. Karena
dibantu oleh orang-orang kantor Biao maka bisnis ayah semakin besar. Sebenarnya
ayah harus tahu batas, tapi hal ini tidak...."
Dia tampak ragu tapi dia melanjutkan menceritakan tentang dirinya karena ingin
mendapat keuntungan yang lebih besar maka dia bersekongkol dengan golongan hitam
Long Nan San Xiong dan merampok Biao.
Hanya pelaku utama yang dia katakan yaitu si Macam Hitam, Wang Guai. Dia takut
Meng Shao-hui akan curiga, sengaja dia menyebut nama Wang Guai.
Karena dia mengira Meng Shao-hui sama sekali tidak berpengalaman, apalagi Wang
Guai sekarang ini sudah mati, tidak ada yang bisa mendapatkan buktinya. Tapi
masalah si Laba-Laba Terbang, Han Wu-niang dan si Sempoa Besi, Shen Zhong-yuan
dia tutup-tutupi. Walaupun Meng Shao-hui sudah tahu sebelumnya, tapi dia tetap merasa terkejut,
sehingga membuat dia melotot.
Begitu ayahnya berhenti bicara, dia bertanya lagi, "Kalau begitu berarti yang membunuh
Tetua Qing Wei Yuan dan membunuh Tetua Liang pemilik kantor Biao Yong Tai, ayah
ikut serta dalam rencana ini?"
Meng Ju-zhong tidak menyangka dua hal yang paling dia takutkan akan diketahui
bahkan ditanya oleh putranya. Dia tidak menjawab tapi akhirnya dia mengangguk juga.
Meng Shao-hui terkejut hingga berteriak, "Ayah, kau, kau mengapa kau melakukan
semua persekongkolan ini?"
Begitu berteriak dia terdiam lagi. Diam berarti dia merasa sedih dan malu.
Air mata penyesalan membasahi wajah ayah dan anak. Pikiran mereka seperti
bergelombang juga seperti kosong.
Setelah lama, Meng Ju-zhong menghela nafas panjang, dia berkata, "Anak Hui, semua
masa lalu adalah kesalahan ayah, aku berharap kau mau memaafkanku."
Suara Meng Ju-zhong sedikit serak dan gemetar sepertinya dalam waktu singkat tibatiba dia berubah menjadi tua. Dia melihat Meng Shao-hui tidak menjawab, hanya
mengangguk. 446 Meng Ju-zhong tertawa kecut. Walaupun tertawa tapi dia seperti akan menangis.
Dia berkata, "Anak Hui, kau bersikap seperti itu terhadap ayah, ayah pun sudah merasa
puas. Hari ini ayah menyuruhmu datang kemari karena ada satu hal yang ingin ayah
sampaikan. Harap kau bisa menyetujuinya."
Meng Shao-hui melihat wajah ayahnya dan berkata, "Katakan saja Ayah, hanya.... aku
akan setuju." Meng Ju-zhong berkata, "Anak Hui, walaupun ayah belum tua tapi aku sudah merasa
lelah, ayah berharap kau bisa menerima tanggung jawab dari ayah untuk menjadi ketua
Biao Zhen Yuan. Bila kau setuju ayah akan memberitahukan hal ini kepada dunia
persilatan, setelah itu ayah akan menutup pintu dan mengundurkan diri dari dunia
persilatan." Orang-orang dunia persilatan menganggap peristiwa ini adalah hal besar. Pada hari itu
orang yang bersangkutan tersebut akan mengundang teman dan saudara serta orangorang dunia persilatan menjadi saksi dan mencuci tangan di baskom emas.
Berarti orang tersebut sudah meninggalkan dunia persilatan, dendam masa lalu atau
sekarang semua dianggap selesai. Walaupun dia memiliki dendam dengan orang lain,
itupun tidak boleh dibalas.
Rencana Meng Ju-zhong seperti ini hanya untuk melarikan diri dari tanggung jawab
kepada dunia persilatan. Meng Shao-hui sama sekali tidak menyangka bahwa ayahnya akan berkata seperti itu.
Dia ragu dan berkata, "Hal ini sangat penting, putramu sulit untuk menjawab, harap
Ayah memberi waktu untukku supaya bisa berpikir dengan matang, nanti aku akan
memberitahu kepada ayah bagaimana jawabanku."
"Anak Hui, kau harus tahu bahwa hal ini sangat penting, jangan beritahu atau
merundingkan hal ini dengan orang lain."
"Putramu bukan anak mempertimbangkannya."
kecil lagi, semuanya biar aku sendiri yang "Kalau begitu itu lebih bagus."
Meng Shao-hui pamit pulang.
Meng Ju-zhong tertawa licik. Otak orang seperti badan orang.
447 Biasanya jarang mengurusi hal penting, begitu banyak hal yang harus dia selesaikan,
benar-benar membuat Meng Shao-hui kalang kabut.
Sudah beberapa hari ini banyak hal penting yang dulu belum pernah terjadi datang
secara beruntun. Hal-hal ini terjadi di depannya, memaksa dia untuk mengambil
keputusan dan juga harus menyelesaikannya. Semuanya harus dilakukan dalam waktu
begitu singkat, mana bisa dia bertahan"
Meng Ju-zhong sendiri mengakui dosa-dosanya. Walaupun dia menceritakan sebagian
tapi itu sudah cukup banyak yang Meng Shao-hui ketahui, setiap dosa ayahnya seperti
petir atau guntur yang menyerang otak Meng Shao-hui, membuat dia pusing tujuh
keliling. Kejahatan Meng Ju-zhong tidak bisa diterimanya, apalagi ayahnya ingin menutup pintu
untuk mencuci golok. Kelak dia akan menjadi ketua Biao Zhen Yuan yang begitu besar berarti dia akan
menerima warisan ayahnya yaitu menerima masalah yang menumpuk dikantor Biao
Zhen Yuan. Yang lebih berat lagi dia harus menerima hutang darah dan dosa-dosa
yang belum terbayarkan oleh ayahnya.
Putra meneruskan usaha ayah, itu sudah pasti tapi.... karena Meng Shao-hui berpikir
terus membuat kepalanya pusing dan dia pun minum arak untuk menghilangkan stress.
Siang hari. Dia minum beberapa cangkir setelah itu dia tidur tapi begitu terbangun dia
malah bertambah khawatir dan pikirannya masih kacau.
Dengan pelan dia berjalan ke taman bunga dibelakang rumahnya. Angin musim gugur
sudah mulai terasa dingin, tapi dia merasa panas.
Tiba-tiba di depan gunung buatan, di balik semak-semak ada sebuah bayangan
berwarna ungu. Melihat bayangan itu dia tahu bahwa itu adalah bayangan ibunya.
Meng Shao-hui sangat senang, segera dia mengejar tapi bayangan itu sudah
menghilang. Dia merasa aneh, "Apakah itu ibu" Kalau dia bersembunyi di taman bunga, mengapa
begitu lama tidak ada seorang pun yang melihatnya" Tapi itu ibuku sendiri, tidak
mungkin aku salah lihatnya. Walaupun ilmu silat ibu sangat tinggi dan lincah, tapi tidak
mungkin tiba-tiba menghilang di tengah-tengah taman bunga."
Dia mencari tapi tetap tidak bisa menemukannya. Begitu dia membalikkan badan ingin
pulang, dia melihat dinding gunung buatan itu terlihat tidak alami.
448 Dia merasa curiga. Dia melihatnya dari dekat, ternyata rumput yang berada di gunung
buatan itu berjatuhan seperti pernah diinjak orang.
Dalam hati dia berpikir, "Kelihatannya disini adalah tempat rahasia, mengapa dulu aku
belum pernah melihat?"
Dia ragu, tapi tetap mencari tombol pintu. Hanya dalam waktu singkat dia berhasil
menemukannya. Pintu batu itu ditekannya dan terbuka. Dihadapannya ada tangga untuk berjalan ke
bawah. Dia kaget dan berteriak dan segera masuk. Ada sebuah jalan yang gelap. Dia
ragu dan berdiri. Suara tua tapi penuh tenaga berkata, "Apakah itu adalah anak Hui" Cepat masuk."
Meng Shao-hui terpaku, "Siapakah dia" Dia tahu namaku, tapi aku tidak
mengenalinya?" Sekarang matanya sudah terbiasa dengan kegelapan. Dia melihat di ujung jalan ada
sebuah lampu kecil. Dia ragu tapi tetap berjalan menuju ujung lorong.
Dia membuka pintu kamar batu itu. Di depannya sudah ada seorang nenek yang
sedang duduk di bawah. Wajahnya tersenyum dan berkata, "Oh, anak Hui, kau sudah tinggi dan dewasa, kau
benar-benar tampan."
Meng Shao-hui melihat dia begitu penuh dengan perasaan, membuat dia merasa lebih
aneh lagi dan berkata, "Nenek, siapa Anda" Mengapa aku tidak mengenalmu?"
Nenek itu berkata, "Waktu lewat begitu cepat. Dulu aku menjagamu sewaktu kau masih
bayi. Kalau bukan karena kita bertemu disini, aku tidak akan mengenalmu, kau juga
tidak akan mengenalku."
Meng Shao-hui merasa hatinya bergetar, dia bertanya, "Nenek, bagaimana aku harus
memanggilmu?" Wajah nenek itu penuh dengan senyum, dia berkata, "Panggil saja dengan nenek guru
atau nenek juga boleh." Dalam hati dia berpikir, "Kau tidak tahu sebenarnya kau harus
memanggilku nenek dari ayahmu. Hanya saja kau mempunyai ayah yang tidak bisa
dibanggakan...." 449 Hati Meng Shao-hui bergetar.
Dia belajar ilmu silat, dia belajar ilmu silat dari ayah dan ibunya. Sedangkan kakek guru
dari ayah sepertinya bukan, tapi nenek tua ini mengaku bahwa dia adalah nenek Meng
Shao-hui. Dia segera teringat kepada guru ibunya yang belum pernah dia temui...La-shou Guanyin. Dengan cepat dia berlutut dan berkata, "Nenek Guru, aku memberi hormat kepada
Anda." Orang tua itu adalah Lu Yue-juan. Dia tertawa dan berkata, "Anak baik, duduklah! Kita
nenek dan cucu lebih baik mengobrol dulu."
Meng Shao-hui segera duduk dan berkata, "Nenek Guru, dulu ibu mengatakan bahwa
Nenek sudah pergi jauh, tidak disangka Nenek bersembunyi disini. Walaupun Nenek
senang menyepi, tapi Nenek pun harus sering menengok kami."
"Anak muda selalu tidak bisa menjaga rahasia. Aku sudah berencana ingin
bersembunyi, mana boleh aku menengok kalian sering-sering. Tapi ibumu tetap sering
datang untuk menengokku. Bila tidak aku makan apa" Aku bukan dewi, aku harus
makan sehari tiga kali." Lu Yue-juan terus tertawa.
Meng Shao-hui juga tertawa, dalam hati dia berpikir, "Sepertinya nenek sudah tahu
bagaimana perjalanan ayahku. Misalnya dia ingin menyepi, dia tidak perlu bersembunyi
disini. Dia yang mendirikan kantor Biao Zhen Yuan tapi dia tidak bisa mengurus Biao
Zhen Yuan. Kesedihannya ini pasti tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata."
Meng Shao-hui terdiam sebentar dan berkata, "Nenek, umur nenek sudah tua. Gua ini
lembab dan dingin, cucumu sudah tahu bahwa Nenek berada disini, aku akan
mengundang Nenek keluar dari sini."
Lu Yue-juan menggelengkan kepala dan berkata, "Tidak, aku berada disini sudah dua
puluh tahun. Aku sudah terbiasa, apalagi aku menikmati kehidupan di bawah tanah.
Kebaikanmu aku terima dengan senang hati."
Meng Shao-hui memberi hormat dan berkata, "Nenek, cucumu baru belajar
membereskan masalah-masalah berat, aku ingin Nenek membantuku."
Lu Yue-juan terpaku dan berkata, "Apa, kau ingin membereskan masalah besar apa?"
Meng Shao-hui tidak berbohong, semua yang ayahnya ceritakan, dia sampaikan lagi
kepada nenek gurunya. 450 Setelah mendengar kata-kata Meng Shao-hui, tubuh Lu Yue-juan menjadi gemetar, dia
tampak ragu sebentar kemudian dia berkata, "Nak, apakah kau tahu setelah ayahmu
menutup pintu dan cuci tangan dari dunia persilatan, dendam di dunia persilatan akan
selesai?" "Aku tahu." "Apakah kau tahu apa akibatnya?"
"Nenek Guru, ayah sudah mengakui kesalahannya didepanku, cucumu hanya ingin
membantu ayah, aku sudah tidak memikirkan hal lainnya lagi!"
"Anak bodoh, ada pepatah yang mengatakan: 'hutang ayah harus dibayar oleh
anaknya', bila ayahmu sudah menggantungkan goloknya, semua hutang darah ini harus
ditanggung semua olehmu dan kau harus bisa menyelesaikannya juga, kau masih
muda mana bisa mengurus hal besar dan penting seperti itu!"
"Nenek Guru, cucumu sudah memikirkan hal ini, aku masih mempunyai sebuah kepala
dan darah untuk membalas budi kepada ibu yang sudah membesarkanku, apalagi...."
"Tidak," Lu Yue-juan memotong kata-katanya, "Tidak boleh, aku tidak akan
mengijinkanmu berbuat seperti itu."
"Nenek Guru, dengarkan aku dulu, kalau benar...."
Meng Shao-hui mendengar satu suara tangisan, dia membalikkan badan untuk melihat,
ternyata ibunya sudah berdiri di ambang pintu, dia segera menghampiri ibunya dan
berlutut. Meng Shao-hui berkata, "Ibu, apakah kau ingin membunuh putramu, Ibu...."
Du Xiang-jun menariknya berdiri dan berkata, "Anak Hui, apakah kau mau
menggantikan posisi ayahmu" Menanggung semua dosa dan hutang darah ayahmu?"
Meng Shao-hui mengangguk.
Du Xiang-jun dengan suara besar dan marah berkata, "Tidak, tidak bisa, aku tidak akan
mengijinkannya!" "Ibu, ada pepatah yang mengatakan: 'turunkan pisau pembunuh dan segera ikuti
Budha'. Bila ayah bisa berhenti melakukan kejahatan dan mengakui semua
kesalahannya, bukankah semua itu lebih baik?"
451 "Tidak, semua sudah terlambat!" kata Du Xiang-jun dengan suara marah, "Dia sudah
terlalu banyak melakukan kejahatan, bahkan aku pun dibohonginya, apakah dia akan
jujur kepadamu" Aku tidak tahu, anak Hui, jangan percaya begitu saja kepada ayahmu!
Aku merasa sangat menyesal, dulu nenekmu tahu bahwa ayahmu jahat dan licik dan
mempunyai hati yang beritikat jahat, aku tidak percaya kepadanya, aku mengira dia
sudah tahu bahwa dia salah dan akan berubah, tapi kelakuannya malah menjadi-jadi,
sampai saat ini dosa dan kesalahannya sudah sangat dalam, sulit untuk dirobah lagi,
sekarang dengan alasan mengundurkan diri dari dunia persilatan ingin mencuci tangan dan menyerahkan semua
dosanya kepada putranya sendiri, dia mengorbankan kepala anaknya sendiri untuk
dipenggal, apakah perbuatan itu yang disebut manusia" Aku...."
"Ibu," Meng Shao-hui memotong kata-katanya dan berkata, "Ibu jangan mengatakan
ayah begitu jahat, hal yang terjadi dimasa lalu mungkin karena ayah diancam oleh Long
Nan San Xiong...."
Ilmu Pedang Pengejar Roh Karya Mong Long di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
Du Xiang-jun pun memotong kata-kata anaknya, "Anak Hui, apakah kau mendengar
sendiri kata-kata penyesalannya" Apakah kau mendapatkan pandangan baru?"
Meng Shao-hui mengangguk dan sepertinya dia ingin mengatakan sesuatu, tapi Du
Xiang-jun sudah berkata lagi, "Penjahat itu benar-benar sudah gila, maut sudah berada
di depan mata, dia masih bisa berpura-pura bahkan menipu putranya sendiri, anak Hui,
mengapa kau begitu bodoh" Long Nan San Xiong itu siapa" Apakah mereka berani
mengancam ayahmu" anak Hui, kemarin di Wu Quan Shan, penjahat yang mati
ditanganmu bernama Ni Jing Hua, dia adalah salah satu dari Long Nan San Xiong, ilmu
silat mereka hanya sebatas itu, apakah mereka berani mengancam ketua kantor Biao
Zhen Yuan" Anak Hui, kau temani nenek gurumu mengobrol disini, aku akan mencari
penjahat itu." "Ibu...." Meng Shao-hui menarik lengan baju ibunya, tapi Du Xiang-jun tetap pergi mencari
ayahnya, tangan kanannya dengan cepat menotok Meng Shao-hui dan berkata, "Nak,
kau tenang saja, ibu akan pergi sebentar dan akan kembali lagi kesini."
Tubuh Meng Shao-hui terasa kaku, dia hanya bisa melihat kepergian ibunya dengan
marah. = ooOOOoo = 452 Terdengan suara CHA CHA, pegangan pintu terputus dan pintu pun terbuka, Meng Juzhong sangat terkejut hingga berdiri, begitu dia melihat yang masuk adalah Du Xiangjun, dia merasa kaget sekaligus senang dan berkata, "Istriku, kau sudah pulang...."
Dia melihat mata Du Xiang-jun seperti ada api, wajahnya dingin seperti es, dia cepatcepat menutup mulutnya, kemudian melihat perhiasan dan batu-batu berharga yang
tergeletak di atas meja, dia sadar sudah tidak ada waktu untuk menyimpannya dulu,
maka dia pun membiarkannya.
Dengan dingin Du Xiang-jun berkata, "Mengapa, apakah kantor Biao Zhen Yuan ini
sudah menjadi milikmu dan aku tidak boleh kembali kesini?"
"Tidak seperti itu, istriku, aku selalu berdoa agar istriku segera kembali...."
"Sekarang aku sudah datang dan akan membuat perhitungan denganmu!"
"Ada apa denganku" Dimana letak kesalahanku?"
"Aku tanya kepadamu, kau bicara apa saja kepada anak Hui?"
"Aku.... istriku, duduklah dulu, dengarkan ceritaku dulu." Dia melihat istrinya sama sekali
tidak membalikkan badannya, Meng Ju-zhong menghela nafas panjang dan berkata,
"Kata-kataku kepada anak Hui sepertinya sudah dia ceritakan semuanya kepadamu,
tapi bila kau ingin mendengarnya lagi, aku akan mengulanginya...."
Du Xiang-jun dengan marah berkata, "Sudahlah, sekarang persoalan sudah seperti ini
kau masih akan menipu apa lagi" Bahkan masih ingin cuci tangan dari semua
masalahmu, sekarang apa lagi akal bulusmu?"
"Oh, jadi ini yang kau tanyakan," Meng Ju-zhong menghela nafas, "Istriku, anak Hui
sudah dewasa, sudah waktunya bagi dia untuk membangun usaha dengan lebih giat,
waktu itu bertepatan aku sedang merasa tidak enak badan dan aku sudah tua, maka
aku menyuruhnya mengurus kantor Biao Zhen Yuan, biasanya dia hanya tahu bermain
sedangkan ilmu silatnya cukup tinggi, apalagi aku masih bisa membantu dia dari
belakang, dia pasti bisa mengurus kantor Biao Zhen Yuan dengan baik."
Du Xiang-jun hanya tertawa dingin.
"Istriku, kau menertawakan apa" Apakah ada yang salah dengan kata-kataku?"
"Kau sudah salah besar dan semua omonganmu tidak masuk akal!"
453 Hati Meng Ju-zhong bergetar, dia tidak bisa menanggapi kata-kata istrinya, dia hanya
mendengar Du Xiang-jun dengan suara besar berkata lagi, "Kau ingin melepaskan diri
dari semua dosamu dan kau ingin mencelakakan putramu sendiri, hei marga Meng, aku
sudah mengikutimu selama dua puluh tahun lebih, aku tidak tahu mengapa kau begitu
licik dan kejam!" "Istriku, apa maksud dari kata-katamu itu" Walaupun aku sudah berbuat salah, tapi aku
berniat untuk berubah menjadi orang yang baik. Aku berniat mengalihkan usaha kantor
Biao Zhen Yuan kepada putraku sendiri, apakah itu salah?"
Du Xiang-jun menanggapi, "Memang tidak salah, kapan ketua kantor Biao Zhen Yuan
bisa salah" Tapi mengapa kau harus membalikkan fakta yang telah ada dan
menimpakan semua dosa dan kejahatanmu kepada Long Nan San Xiong" Kau mengira
mereka sudah mati dan tidak akan meninggalkan bukti" Aku beritahu kepadamu, si
Kupu-Kupu, Ni Jing Hua tidak mati dijalan Shu, dia sempat tiba di Lan Zhou, kecuali dia
masih ada ikan yang lolos dari jala itu!"
Hati Meng Ju-zhong bergetar.
Dia mendengar Du Xiang-jun berkata lagi, "Jangan mengira bahwa kau itu pintar,
pendekar-pendekar dunia persilatan bagian barat laut apakah seperti putramu yang
gampang kau tipu?" Jawab Meng Ju-zhong dengan santai, "Nyonya terlalu berlebihan, aku tidak perlu
menipu siapa pun." "Kau tidak perlu berpura-pura di depanku, sekarang aku tanya kepadamu apakah kau
berani menghadapi sendiri kawanan dunia persilatan?"
Jawab Meng Ju-zhong dengan yakin, "Mengapa tidak" Aku tidak perlu merasa takut
karena aku tidak bersalah."
"Baiklah, kata-kata ini yang sejak tadi kutunggu," kata Du Xiang-jun, "Aku mewakili
guruku, La-shou Guan-yin memberikan undangan kepada semua orang dari kalangan
dunia persilatan bagian barat laut, kita akan mengadakan rapat besar dan dalam rapat
itu kau harus menceritakan semuanya, bila cerita ini bisa membuat orang dunia
persilatan percaya, jangankan kau ingin menggantung golokmu, aku dan guruku akan
meminta maaf di depan umum kepadamu, apakah kau berani menghadapinya?"
"Ini...." Meng Ju-zhong hanya bisa melotot.
454 Kata Du Xiang-jun dengan dingin, "Marga Meng, aku nasihatkan dirimu, jangan
membohongi orang lain lagi, mengapa kau tega membiarkan kepala putramu sendiri
yang dipenggal, apakah kau laki-laki sejati" Akuilah apa yang sudah kau lakukan,
jangan mendorong semua dosa dan kejahatanmu kepada orang lain. Kau benar-benar
seperti seekor anjing."
"Aku...." Meng Ju-zhong duduk kembali ke kursinya yang besar.
Melihat suaminya terlihat begitu lesu, dia merasa sedih hingga meneteskan air mata.
Diam dan tidak bersuara membuat orang menjadi sulit untuk bernafas.
Tiba-tiba di luar pintu terdengar suara langkah yang mendekat lalu berhenti. Du Xiangjun terpaku sejenak, tapi dengan cepat dia pergi dari sana.
Yang datang adalah seseorang yang mengenakan baju bergaris dan memakai topi
biksuni, dia adalah ketua kuil Bai Yun, Liao Yin Shi Tai, Han Wu-niang.
Han Wu-niang melihat Du Xiang-jun dia terkejut dan ingin membalikkan badan, berlalu
dari sana, tapi suara bentakan sudah terdengar, "Berhenti, jangan pergi!"
Du Xiang-jun sudah meloncat dan berhasil melewati kepala Han Wu-niang, kemudian
dia mendarat kebawah menghalangi jalan Han Wu-niang, dengan dingin dia berkata,
"Han Wu-niang, kau sudah datang kesini, mengapa terburu-buru ingin pergi lagi"
Masuklah dan duduklah dulu barang sebentar."
Han Wu-niang terkejut dan dia berdiri, maju susah mundur pun susah.
Meng Ju-zhong sudah ikut keluar, melihat keadaan disana dia menjadi bingung, tapi
ada yang berteriak. "Biksuni jahat, kau...."
Du Xiang-jun tertawa dingin dan berkata, "Ketua Meng, tamumu sudah datang, kau
tidak menyuruhnya masuk, apakah ini cara Tuan memperlakukanmu?"
Meng Ju-zhong menghela nafas panjang dan masuk kembali ke dalam kamarnya. Han
Wu-niang mengikutinya dari belakang.
"Meng Ju-zhong!" Du Xiang-jun menghalangi didepan pintu dan berkata, "Aku tahu
kalian berdua tidak bisa melupakan masa lalu, aku pun pernah mengatakannya
kepadamu, tidak mengijinkan perempuan ini masuk kantor Biao Zhen Yuan walau
455 selangkah pun, kau sendiri sudah menyetujuinya, sekarang apa yang bisa kau
jelaskan?" Meng Ju-zhong duduk di kursinya, kepalanya sama sekali tidak diangkat.
Han Wu-niang membalikkan badan dan berkata, "Du Xiang-jun, hari ini kita bertemu
lagi, waktu yang tepat untuk menjelaskan semua masalah ini, katanya kau disebutsebut sebagai pendekar wanita, tapi kulit mukamu sangat tebal, kau merebut suami
orang, tolong kau yang jelaskan masalah ini!"
Du Xiang-jun tidak menyangka bahwa lawan bicaranya akan berkata seperti itu,
kemarahan membuat badannya menjadi bergoyangan, dia membentak, "Han Wu-niang,
kau tidak pantas menjadi pengikut Budha, tapi kau sendiri adalah seorang perempuan,
mengapa kau yang tidak tahu malu?"
"Apa yang kau maksud tidak tahu malu" Karena aku adalah perempuan maka aku
harus menjelaskan semuanya, sewaktu aku melepaskan diri dari kekuasaan guru dan
kembali ke Lan Zhou, waktu itu kau baru melahirkan Meng Shao-hui, sedangkan aku
sebelumnya sudah mempunyai anak dari Meng Ju-zhong, usianya lima tahun. Memang
benar kalian menikah dengan resmi tapi kami sudah berjanji akan sehidup semati,
langit dan bumi menjadi saksi, apakah ini bukan termasuk suami istri?" sambil bicara air
mata Han Wu-niang terus mengalir.
Karena terkejut mata Du Xiang-jun membelalak begitu besar, dengan suara besar dia
berkata, "Meng Ju-zhong, kau berdiri, di depan langit dan bumi, katakan dengan jujur,
apakah semua kata-kata biksuni ini benar?"
Meng Ju-zhong tetap duduk.
Kata Du Xiang-jun, "Sepertinya dia tidak mendengarkan kata-kataku sama sekali." Tapi
tubuhnya sudah gemetar. Melihat Meng Ju-zhong seperti itu, Du Xiang-jun menjadi kesal, dia membalikkan
badannya menghadap Han Wu-niang dan berkata, "Mungkin yang kau katakan itu
benar, tapi dimana sekarang anakmu berada" Mengapa kau tidak membawanya
kesini" Bila anakmu memang ada aku berjanji dia harus menyandang marga Meng."
Suara Du Xiang-jun sudah terdengar agak tenang, walaupun kemarahannya belum
surut tapi dia mencoba untuk menahannya, dia berkata, "Katakan, dimana dia berada?"
456 Han Wu-niang menjadi sedih, air matanya mulai menetes, hatinya seperti teriris dan
meneteskan darah, dia berkata, "Aku, aku harus bagaimana menjawabnya, anakku,
dia.... sudah meninggal...."
Du Xiang-jun mengira Han Wu-niang berbohong, Du Xiang-jun bertambah marah, dia
membentak, "Bila kau tidak bisa menjelaskannya, artinya kau sudah berbohong
kepadaku! Kau seorang biksuni cabul, berani mengucapkan hal ini untuk menipu orang,
benar-benar tidak tahu malu!"
Han Wu-niang tidak diam dikatakan seperti itu, dia menghapus air matanya dan melotot
kepada Du Xiang-jun lalu berkata, "Kau perempuan jahat, hari ini aku bertemu
denganmu lagi, semua membuatku merasa sial, kau sembarangan bicara saja!"
"Apakah aku sudah sembarangan bicara" Bila kau tidak mau mendengarkan
perkataanku, jangan sembarangan masuk ke rumah orang dan berselingkuh, kau mau
apa" Apakah kau berani di depan Hua Shan Zi Feng berlaku macam-macam?"
Kepala boleh putus, tapi orang tidak bisa dihina begitu saja.
Semua orang dari kalangan dunia persilatan selalu menjawab dengan pedang dan
berkata dengan ilmu silat, bila tidak seperti itu maka orang itu bukan orang dunia
persilatan, atau artinya orang itu harus mundur dari dunia persilatan.
Walaupun Han Wu-niang mengetahui bagaimana kelihaian 72 jurus pedang Hua Shan,
tapi dia sudah tidak dapat menahan emosinya, dia membentak, "Keluarkan pedangmu,
aku ingin mengetahui jurus pedang Hua Shanmu seperti apa?"
Du Xiang-jun tertawa dan berkata, "Tadinya aku tidak menginginkan kau mati di kantor
Biao Zhen Yuan, tapi semua ini adalah pilihanmu." Dengan tangan kiri Du Xiang-jun
menunjuk Meng Ju-zhong, "Marga Meng, hari ini kau sendiri akan menyaksikan kekasih
gelapmu mati di depanmu, apakah kau tidak mau membantunya" Bila kau mau, masih
sempat!" Meng Ju-zhong melihat mereka berdua semakin panas, dia mengangkat kepalanya,
begitu mendengar kata-kata Du Xiang-jun, hatinya bertambah kacau, dia berdiri,
mengambil pedang yang tergantung di dinding, kemudian dia mematahkan pedang itu,
lalu membalikkan badan. Apa yang sedang dia pikirkan, mungkin saat itu dia sedang tidak sadar.
"Tunggu apa lagi?"
457 Hati Han Wu-niang seperti diiris pisau, segera dia mengeluarkan jurus dan menyerang
ke liang rusuk Du Xiang-jun sebelah kanan, kemudian disusul menyerang kebagian
bawah tubuh Du Xiang-jun, dia menyerang setiap jurus dengan keras dan lembut
secara bergantian, itu adalah jurus Zhui Hun Dua Ming-jian Fa.
Mereka berdua segera bertarung, terkadang mendekat, terkadang terpisah, kadangkadang
berputar, tapi sebenarnya mereka saling mengagumi.
Dalam hati Du Xiang-jun berpikir lagi, "Katanya ilmu pedang Zhui Hun Duo Ming-jian Fa
datang dari Kong Dong Pay, sekarang aku benar-benar melihatnya dan semua ini tidak
bohong." Han Wu-niang pun berpikir, "Ilmu pedang Hua Shan Pay benar-benar hebat."
Han Wu-niang berteriak, "Perempuan jahat, disini terlalu sempit, lebih baik kita
lanjutkan bertarung diluar!"
"Setuju!" Setibanya di luar, mereka kembali bertarung. Orang-orang kantor Biao Zhen Yuan
mendengar suara senjata yang beradu dan ada suara ribut-ribut, mereka pun segera
keluar dan membawa senjata.
Du Xiang-jun membentak, "Aku dan dia sedang bertarung, kalian tidak boleh
melihatnya, pergilah kalian! Yang berani melanggar akan kuhukum!"
Dia terus bicara, tapi tangannya terus bergerak menyerang Han Wu-niang, dia maju
atau mundur. Han Wu-niang dengan jurus Zhui Hun Duo Ming-jian Fa mencairkan
serangan Du Xiang-jun. Orang-orang kantor Biao tahu bagaimana kehebatan ilmu pedang Du Xiang-jun dan
mereka pun tahu bagaimana baiknya nyonya mereka, tapi selain itu dia adalah orang
yang serius, walaupun tahu ilmu silat mereka tidak jauh berbeda, tapi mereka tetap
menurut pada kata-kata Du Xiang-jun, mereka pergi menjauh.
Matahari mulai terbenam, dua buah bayangan orang yang terlihat ditanah tampak
terbang kesana sini, atas, bawah, mereka benar-benar mengeluarkan seluruh ilmu yang
pernah mereka pelajari dan dalam waktu singkat mereka mengeluarkan puluhan jurus,
tapi tetap tidak dapat dipastikan siapa yang menang dan kalah.
458 Han Wu-niang tidak bisa mengalahkan lawannya, dia tahu bahwa dia bertarung
dikandang musuh, bila dalam waktu yang lama tidak bisa memenangkan pertarungan
ini, dia akan mendapatkan kerugian, dengan jurus Hakim Membuka Buku, dia
menyerang sekaligus berjaga.
Dengan pedang dia memaksa lawan mundur keluar pintu. Sambil melemparkan tiga
buah pisau terbang seperti kilat, kemudian dia mengambil kesempatan ini untuk kabur.
Du Xiang-jun sudah mengetahui bagaimana kelihaian pisau terbang Han Wu-niang,
maka pada saat bertarung dia selalu waspada, begitu melihat jurus pedangnya
berubah, dia sudah tahu bahwa serangan lain akan segera menyusul, begitu melihat
ada tiga titik cahaya mendekat dengan pedang dia mencoba untuk menangkisnya.
Dia meloncat tinggi melewati kepala lawan dan pada waktu itu juga, sebuah panah
tangan sudah meluncur melewatinya.
Han Wu-niang melihat lawannya begitu cepat mengubah jurusnya, segera dia
menundukkan kepalanya tapi pedang sudah diangkatnya ke atas, kedua pedang saling
beradu dan timbul percikan api, saat itu dia merasa pundaknya bergetar kemudian ada
rasa sakit menusuk hingga ke hati ternyata dia sudah terluka pundaknya, sewaktu dia
mengangkat pedangnya dia sudah mengeluarkan sebuah jurus, begitu melihat lawan
turun, kedua pedang beradu lagi.
Han Wu-niang merasakan tangan kanannya sakit dan tidak bertenaga, dia sudah tidak
bisa menguasai pedangnya lagi, kemudian pedang panjangnya pun melayang jatuh
sejauh beberapa meter, dia merasa terkejut dan ingin berusaha meloloskan diri dari
sana. Tapi ilmu pedang Du Xiang-jun tetap ganas, dia terus menyerang Han Wu-niang, dia
menggabungkan jurus pedang dan tendangan yang diarahkan ke tulang rusuk.
Han Wu-niang sudah terluka di dua tempat, dia sudah tidak tahan lagi, baru saja dia
berjalan beberapa langkah, dia langsung jatuh, dia berusaha untuk bangun tapi dia
merasakan ada hawa dingin yang terasa oleh permukaan kulitnya, ternyata pedang
yang berkliauan sudah mengarah pada tenggorokannya.
Du Xiang-jun membentak, "Han Wu-niang, apa yang ingin kau katakan?"
Hati Han Wu-niang sudah hancur, dia hanya bisa membentak, "Bunuh saja aku!" belum
selesai bicara, dia sudah mendekatkan pedang lawan ketenggorokannya.
459 Walaupun Du Xiang-jun benci dengan kelakuan Han Wu-niang, tapi dia tidak tega
membunuhnya, lebih-lebih tidak berpikir bahwa dia akan senekat itu.
Du Xiang-jun berteriak dan meloncat menjauh, Han Wu-niang sudah terguling-guling
pedang pun terjatuh, seperti bayangan Du Xiang-jun mengikutinya dari belakang dan
dengan cepat dia menyerang membuat lawannya tetap berada di tanah dan tidak dapat
berdiri. Dengan cepat Han Wu-niang sudah memegang pedang dan diletakkan di lehernya
sendiri, dia berteriak, "Du Xiang-jun, jangan terlalu memaksaku, bila tidak aku akan
bunuh diri di depanmu!"
Du Xiang-jun sangat kaget dengan kelakuan Han Wu-niang.
Dalam pertarungan itu dua orang saling beradu, senjata tidak memiliki mata, dia hanya
tahu membunuh atau melukai lawan, tapi memaksa orang lain untuk bunuh diri, itu
adalah hal lain lagi. Du Xiang-jun tidak tega melihat ada orang yang akan bunuh diri di depannya, dia
berteriak, "Meng Ju-zhong, kekasihmu ingin bunuh diri, kau masih tidak mau keluar?"
Sebenarnya Meng Ju-zhong sejak tadi sudah berada diluar pintu, dia hanya bengong
menyaksikan Du Xiang-jun dan Han Wu-niang bertarung mempertaruhkan nyawa, dia
Ilmu Pedang Pengejar Roh Karya Mong Long di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
tidak bisa berbuat apa-apa, dia tahu bahwa ilmu silatnya berada di bawah mereka,
apalagi tadi dia sudah mematahkan pedangnya, dia hanya bisa menggosokkan kedua
tangannya dan badannya keluar keringat.
Begitu melihat Han Wu-niang kalah dan ingin bunuh diri, hatinya seperti dibakar api,
tapi dia tidak bisa mengambil keputusan apa pun, begitu mendengar Du Xiang-jun
berteriak, dia seperti mendengar perintah dari raja dan saat itu juga dia berlari sambil
berteriak, "Wu-niang, jangan pergi begitu cepat!"
Han Wu-niang hanya tertawa sedih dan berkata, "Kakak Meng, sekarang aku melihat
kau yang begitu mencemaskanku, ini saja sudah membuatku merasa puas," air mata
Han Wu-niang terus mengalir, dia menolehkan kepalanya melihat ke arah Du Xiang-jun
dan berkata, "Adik Du, bolehkah kau kupanggil seperti itu sebelum aku mati" Kau
adalah seorang perempuan, rasa cemburu adalah sifat asli dari seorang perempuan
dan aku tidak akan menyalahkanmu, tapi tolong percayalah kepada kata-kataku, aku
dan Kakak Meng benar-benar sudah mempunyai seorang putra, aku memberi nama
kepadanya Hua Yang, tapi anakku, Hua Yang sudah dicelakai oleh guruku, anak Yang,
aku sangat rindu kepadamu, kau mati terlalu...."
460 Dia memejamkan matanya, menghela nafas panjang dan berkata lagi, "Adik Du, kau
tidak tega membunuhku dan aku berterima kasih untuk hal ini, tapi aku merasa bahwa
hidup ini terlalu melelahkan dan sudah tidak berarti lagi, hari ini aku bisa mati
ditanganmu dan bisa melihat Kakak Meng yang mencemaskanku, aku sudah merasa
cukup beruntung dan juga merasa puas."
"Wu-niang, kau jangan mati!" Meng Ju-zhong menangis dan berteriak.
Du Xiang-jun menjadi lebih tidak tega lagi melihat Han Wu-niang yang ingin bunuh diri,
dia maju dan berniat untuk menotok tangan Han Wu-niang yang memegang pedang,
atau setidaknya dia akan merebut pedang itu.
Tapi Han Wu-niang merasakannya dan membentak, "Jangan maju!"
Sambil membentak tangannya terlihat gemetar, ujung pedang itu sudah merobek
kulitnya, darah pun mulai keluar, terpaksa Du Xiang-jun mundur mengikuti permintaan
Han Wu-niang. Dia berkata, "Kakak Han, kau jangan seperti itu...."
Han Wu-niang berkata, "Kalian tidak perlu mengurusiku, anak Fang berada di kuil Bai
Yun, beberapa hari yang lalu keadaannya masih baik, hari ini dia memanggil tiga orang
hidung belang, mereka minum arak dan membuat keributan, aku sudah tidak bisa
mencegahnya lagi, aku datang untuk....Ada pepatah yang mengatakan: 'burung akan
mati, kicaunya pun akan terdengar menyedihkan, orang yang akan mati kata-kata yang
keluar pun adalah kata-kata baik'."
Meng Ju-zhong dan Du Xiang-jun sangat terkejut, mereka bertanya, "Apakah semua itu
benar?" Han Wu-niang mengangguk. Pada saat itu ada dua orang pemuda yang terburu-buru datang, mereka berlari sangat
cepat, mereka adalah orang-orang dari dunia persilatan.
Meng Ju-zhong dan Du Xiang-jun terkejut mendengar suara derap langkah mereka,
maka mereka membalikkan kepala untuk melihat, tapi mereka berdua tidak sempat
melihat, Han Wu-niang sempat melihatnya.
Seumur hidupnya sifat Han Wu-niang sangat keras, dia tidak tahan diancam oleh
pedang orang lain, apalagi yang datang adalah orang dunia persilatan yang
tingkatannya rendah, dia merasa malu.
461 Han Wu-niang berteriak, "Cepat cari anak Fang, Kakak Meng, aku pergi
mendahuluimu!" kata-katanya sudah selesai tangan kanannya sudah bergerak.
Sebenarnya Meng Ju-zhong sudah memperhatikan Han Wu-niang sejak awal, katakata yang diucapkan Han Wu-niang tidak seperti biasanya, dalam hati dia berteriak,
"Celaka!" segera dengan jurus mencengkram pedang, tangan kanannya menotok
tangan Han Wu-niang, ini adalah jurus Zhui Hun Duo Ming Juan Fa yang paling tinggi,
biasanya jurus ini tidak pernah gagal, tangannya bergerak secepat kilat, benar-benar sangat memukau, tapi tetap saja
dia terlambat, pedang Han Wu-niang sudah menggorok lehernya sendiri dan darah
seperti air terus mengalir.
Meng Ju-zhong merasa sangat menyesal, dia memeluk tubuh yang sudah penuh
dengan darah, dia berkata, "Wu-niang, jangan pergi...."
Kedua pemuda itu semakin mendekat. Mereka adalah Pin Ming Er Lang, Qi Hua Yang
dan si Walet Besi, Zhou Shi-hui.
Zhou Shi-hui mendengar teriakan Han Wu-niang yang terakhir, dia hanya bisa terpaku,
kemudian dia berlari hampir seperti terbang, dalam sekejap bayangannya sudah tidak
terlihat. Hati Qi Hua Yang seperti dibakar oleh amarah, dia segera mendekat dan mendorong
Meng Ju-zhong, dia langsung memeluk Han Wu-niang, dia menangis, "Ibu, ibu....
putramu datang terlambat mendatangi ibu. Ibu, bukalah matamu, lihatlah aku! Ibu, aku
adalah anakmu...." Meng Ju-zhong dan Du Xiang-jun sangat kaget dan hanya bengong, mata Han Wuniang terbuka, seperti ingin mengatakan sesuatu, tapi tidak ada suara yang keluar.
Qi Hua Yang berteriak, "Ibu, aku ada disini, aku adalah anakmu, anak Yang, ibu, kau...."
Suara Han Wu-niang seperti seekor nyamuk yang berdenging, dia berkata,
"Anak....Yang" anak....Yangku" Apa.... kah.... benar...."
"Ibu, ini aku, mengapa kau tega melakukan ini" Ibu...."
Han Wu-niang sangat gembira, tubuhnya bergerak, darah keluar lagi dari lehernya,
mulutnya bergerak-gerak, tapi tidak ada suara.
462 Qi Hua Yang mendekatkan telinganya ke bibir Han Wu-niang, terdengar ibunya berkata,
"Anak.... Yang, ibu.... mu.... berbuat.... dosa besar....Maaf.... kan.... aku. Kematian....
ku.... tidak....ada.... hubungannya.... dengan mereka...."
Kata-katanya belum selesai, kepala Han Wu-niang sudah terkulai, akhirnya nafasnya
pun berhenti. Qi Hua Yang memeluk tubuh ibunya yang sudah tidak bernyawa, dia berlutut dan
menangis, dia berdiri, darah Han Wu-niang menetesi bajunya.
Meng Ju-zhong tampak ragu, tapi dia tetap memanggil, "Pendekar Qi, harap Anda mau
tinggal." Qi Hua Yang membalikkan tubuhnya dan berkata, "Ada apa?" suaranya sangat datar,
tapi matanya berkobar seperti api.
"Pendekar Qi, dengarkan aku dulu."
Qi Hua Yang bekerja di kantor Biao Zhen Yuan dan selama itu Meng Ju-zhong selalu
berusaha mencari kesalahannya, sekarang dia tidak bisa berkata sepatah kata pun,
apalagi beberapa hari yang lalu dia menyuruh Han Wu-niang membunuhnya, sekarang
ini perasaan Meng Ju-zhong bercampur aduk menjadi satu.
Dia berkata lagi dengan ragu, "Pendekar Muda Qi mengakui bahwa Wu-niang adalah
ibumu, aku adalah Meng Ju-zhong, berarti aku adalah ayahmu...."
Qi Hua Yang tidak menunggu perkataan Meng Ju-zhong hingga selesai, dia meludah
dan tertawa dengan dingin, lalu berkata, "Siapa itu Meng Ju-zhong" Aku tidak pernah
mendengar ada nama itu di dunia persilatan." Dia berkata lagi, "Liao Yin Shi Tai adalah
ibu kandungku, tapi aku tidak mempunyai ayah, dulu tidak ada nanti pun juga tetap
tidak ada, Tuan jangan berharap terlalu tinggi!"
Kata-katanya belum selesai, dia membalikkan badan dan pergi, tiba-tiba ada seseorang
yang memanggil, "Pendekar Muda, apakah kau adalah Pin Ming Er Lang?"
Dia membalikkan badan dan bertanya, "Siapa kau?"
Du Xiang-jun mendekat dan berkata, "Aku adalah Du Xiang-jun, aku pernah mendengar
bahwa gurumu adalah si Baju Hijau, Ma Zao-ling."
Qi Hua Yang mengangguk dan berkata, "Ternyata Tema Hua Shan Zi Feng Du. Apakah
Tetua ada petunjuk untukku?"
463 Kata Du Xiang-jun dengan hati-hati, "Walaupun ibumu bukan dibunuh olehku, tapi dia
mati karena diriku, aku merasa sangat menyesal," kemudian dia melanjutkan lagi,
"Apakah Pendekar Muda ingin bertemu dengan gurumu" Mari ikutlah denganku."
Qi Hua Yang terpaku dan berkata, "Apakah guruku berada disini juga?"
Du Xiang-jun mengangguk. Qi Hua Yang terdiam sebentar, kemudian dia berkata lagi, "Merepotkan Tema untuk
membawa jalan." Mereka pun berjalan beriringan.
"Istriku.... Xiang-jun...." Di belakang mereka ada yang berteriak, tapi tidak ada seorang
pun yang menoleh. Meng Ju-zhong melihat darah yang berada dipermukaan tanah dengan bengong.
Seperti Yun Gou, Qing Yong-lu yang terbaring di sana, lukanya masih mengeluarkan
darah.... Tiba-tiba Qing Yong-lu menghilang berubah menjadi Liang Zi-qi dan Wu Xiao Feng,
luka mereka pun mengeluarkan darah, kemudian ada Feng Jian Zhang, Peng Zhixiao.... Ada beberapa, beberapa puluh orang yang dikenalnya bahkan ada juga yang
tidak dikenalnya, semua terbaring dihadapannya, setiap tubuh orang-orang itu penuh
dengan darah. Darah, darah! Yang dia lihat hanya ada darah segar. Darah mengalir semakin banyak hingga
membanjiri sepasang kakinya, masih....
Meng Ju-zhong berteriak dan mundur dua langkah, dia menenangkan dirinya dan baru
bisa melihat dengan jelas bahwa yang berada dihadapannya hanya ada darah yang
keluar dari mayat Han Wu-niang.
Dia jongkok dan berkata dalam hati, "Wu-niang, apakah kau benar-benar sudah
meninggalkanku" Bukan aku yang membunuhmu, tapi karena aku kau mati. Wu-niang,
aku bersalah kepadamu! Xiang-jun meninggalkanku, anak Feng meninggalkanku.
Dimana anak Hui" Apakah dia akan kembali?"
Sepertinya dia sudah merasa lelah, kedua kakinya sudah tidak bisa menahan berat
tubuhnya yang tinggi dan besar, sehingga dia terjatuh dan terduduk ditanah."
464 = ooOOOoo = Di kuil Bai Yun. Di tempat suci agama Budha terdengar suara tawa.
Hari mulai malam, dibelakang kuil Bai Yun, diasrama para biksuni. Para hidung belang
yang sering datang ke kuil Bai Yun melihat Liao Yin Shi Tai pergi lama dan belum
pulang sampai sekarang. Mereka jadi tidak ingin pergi dari sana, beberapa orang
biksuni muda masih tertawa dan bergurau.
Di kamar Meng Qi-fang. Di tengah kamar ada sebuah meja kecil, di atas meja terdapat makanan yang lengkap.
Meng Qi-fang sedang tertawa, dia sedang memainkan sebuah alat musik, walaupun
tidak mahir, tapi iramanya masih bisa dinikmati.
Dia ditemani oleh seorang pemuda yang sedang meniup sulingnya, dua orang pemuda
lainnya mengiringi musik itu dengan tepuk tangan, setelah menyelesaikan sebuah lagu,
mereka tepuk tangan. Salah satu dari pemuda itu berkata, "Nona Meng, kau benar-benar hebat, permainanmu
lebih indah dibandingkan dengan gadis-gadis yang berada di rumah pelacuran."
Seorang pemuda lagi berkata, "Jangan samakan Nona Meng dengan gadis-gadis yang
berada di rumah bordil," dia mendekat dan berkata, "Apakah kata-kataku ini benar,
Nona Meng?" Meng Qi-fang tertawa, tapi pemuda yang bertubuh gemuk itu merasa terkejut, wajahnya
yang gemuk tampak bergetar, dia berkata, "Kalian dengar, bukan aku yang memuji,
Nona Meng sangat cantik, apakah sekarang kalian mempercayainya?"
Pemuda yang lainnya berkata, "Kita sudah lama bermain dan bergurau, hari sudah
mulai gelap, kita harus segera pergi, bila bertemu dengan Liao Yin Shi Tai, dia akan
mengusir kami." "Apa yang kalian takutkan?" Jawab si gemuk itu, "Asal Nona Meng mau menemani
kami, diusirpun tidak apa-apa."
Bicara ya bicara, tapi pantatnya seperti ada duri, dia duduk dengan tidak tenang, tapi
akhirnya dia duduk kembali.
465 Pemuda yang meniup suling itu tampak ketakutan, dia pamit ingin pulang.
Tapi Meng Qi-fang tertawa dan berkata, "Kalian tidak boleh pergi, hari ini aku sedang
merasa senang, kalian harus menemaniku hingga dini hari."
Ketiga pemuda itu tampak senang, tapi mereka pun masih merasa takut.
Kata salah satu pemuda itu, "Nona Meng, kami sangat senang bila disuruh
menemanimu, tapi bila Liao Yin Shi Tai pulang, kami akan digampar kemudian
ditendang, kami tidak akan tahan bila diperlakukan begitu."
Kata Meng Qi-fang dengan marah, "Hanya begitu saja kalian sudah takut, baiklah kalian
pergi saja, pergi yang jauh, jangan temui aku lagi, bila tidak aku akan mematahkan kaki
kalian!" Pemuda gemuk itu berkata, "Baiklah, aku tidak takut, paling-paling aku hanya akan
dipukul, entah dia akan memukulku seperti apa." Segera dia berkata lagi, "Bila aku
bersedia dipukul, apakah Nona Meng bersedia memberikan hadiah untukku."
Tanya Meng Qi-fang, "Apa yang kau inginkan dariku?"
Pemuda gemuk itu berkata, "Aku ingin memegang dan meraba tangan Nona Meng."
Meng Qi-fang tertawa dan berkata, "Meraba hingga puas?"
Kedua pemuda yang lainnya pun berkata, "Kami pun tidak takut kena pukul...."
Tiba-tiba pintu kamar ditendang seseorang. Ketiga pemuda itu merasa terkejut, mereka
berdiri dengan cepat, mereka membalikkan badan untuk melihat siapa yang datang,
ternyata yang datang bukan Liao Yin Shi Tai, melainkan seorang pemuda tampan,
mereka bertiga langsung merasa tenang, dan menghembuskan nafas lega.
Pemuda gemuk itu melihat kesempatan di depan mata dibuyarkan oleh pemuda itu, dia
marah dan berkata, "Siapa kau" Mengapa berani datang kesini" Cepat pergi!"
Yang berdiri di luar adalah Zhou Shi-hui. Dia melihat keadaan kamar itu, rasa marah
dan juga benci membakar tubuhnya, kedua matanya seperti ada api melihat ke arah
Meng Qi-fang. Meng Qi-fang yang dilihat dengan cara seperti itu merasa malu dan wajahnya
memerah, dia bertanya, "Ada apa kau kesini?"
466 Pemuda peniup suling itu pernah bertemu dengan Zhou Shi-hui sepertinya dia tahu
bahwa Zhou Shi-hui bukan orang yang mudah untuk ditakut-takuti, apalagi Meng Qifang sepertinya kenal dengan pemuda itu, segera dia berkata, "Tuan sudah datang, kita
hukum dia minum tiga cangkir arak, mari kita minum!"
Wajahnya tertawa tangannya menarik Zhou Shi-hui supaya mendekati mereka dan
minum bersama. Ketika Zhou Shi-hui mengibaskan tangannya, pemuda itu sudah terbang melayang ke
lemari yang berada dipinggir tempat tidur.
Meng Qi-fang marah dan berkata, "Marga Zhou, kau mau apa?"
"Adik Fang, cepat pulang, paman dan bibi sedang mencarimu, kau...."
"Tidak, aku tidak mau pulang, mengapa kau berani memerintahku?"
Salah satu dari pemuda itu ingin membela Meng Qi-fang, dia membentak, "Hayo pergi,
bila tidak aku akan memecahkan kepalamu!" walaupun dia berteriak, tapi kakinya tidak
bergeser. Zhou Shi-hui seperti tidak melihat mereka bertiga, dengan sabar dia berkata, "Adik
Fang, walaupun paman pernah membuat kesalahan, kau harus mengatakan
kepadanya, jangan terus bersembunyi disini, ayo ikut pulang denganku!"
"Tidak, aku tidak mau pulang, kau jangan menasihatiku!" walaupun suaranya keras, tapi
dari sudut matanya keluar air mata.
Pemuda gemuk itu takut Meng Qi-fang akan dibawa oleh Zhou Shi-hui, dia maju dan
membentak, "Bocah tengik, Nona Meng sedang bermain dengan kami, mengapa kau
banyak ulah?" Zhou Shi-hui sangat marah dia tidak ada tempat untuk melampiaskan kemarahannya,
melihat ketiga pemuda yang menyebalkan itu sangat tepat untuk tempat
pelampiasannya, dia berkata, "Kalianlah yang membawa Nona Meng ke tempat seperti
ini, hari ini aku akan menghajar kalian!"
Pemuda gemuk itu merasa matanya hanya melihat kilatan, tidak jelas apa yang sudah
terjadi, giginya sudah rontok.
Zhou Shi-hui tertawa terbahak-bahak, tapi begitu dia membalikkan badannya dia
melihat Meng Qi-fang sudah menghilang.
467 Zhou Shi-hui sangat terkejut, dia mengejar Meng Qi-fang, tapi di sekitar sana tidak ada
orang, kemudian dia naik ke atas atap, dari sana dia melihat ada bayangan perempuan
sedang berlari, segera dengan ilmu meringankan tubuh dia mengejar bayangan itu.
Di bawah sinar matahari yang sudah terbenam, angin dingin mulai berhembus.
Zhou Shi-hui terus berlari, tapi dalam hatinya timbul bermacam-macam pikiran, "Aku
mendengar dari Kakak Qi bahwa Paman Meng banyak berbuat kesalahan dan
sepertinya Adik Fang sudah mengetahuinya, sehingga dia pun meninggalkan rumah.
Jika sekarang aku tidak menolongnya, dia akan terjerumus makin dalam. sikapnya yang
jelek kepadaku, semua ini karena dia mengira aku seperti kakakku yang saat ini
menghilang entah kemana, begitu jahat dan bersifat playboy. Dia memang kakak satu
ibu. Namanya sangat buruk, pantas bila orang bersikap seperti itu terhadapku.
Seandainya aku benar-benar berbuat baik kepadanya, aku takut dia...."
Ilmu meringankan tubuh Meng Qi-fang benar-benar tinggi. Zhou Shi-hui dengan
semangat mengejarnya. Hanya dalam sekejap dia bisa melihat dari kejauhan bayangan
punggungnya. Mereka sudah berlari kurang lebih 4-5 kilometer. Tapi tetap menjaga jarak 20-30 meter.
Tiba-tiba Meng Qi-fang berhenti berlari dan meloncat, kemudian menghilang.
Zhou Shi-hui ingat di depan sana adalah Sungai Wu-quan. Dari sana bisa masuk ke
Ilmu Pedang Pengejar Roh Karya Mong Long di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
Huang He (nama sungai). Walaupun air tidak terlalu dalam tapi sangat deras. Zhou Shi-hui kaget, dengan cepat
dia sudah tiba ditepi sungai.
Benar saja ada seseorang yang terapung dipermukaan air dan mengikuti arus. Zhou
Shi-hui tahu bahwa dia tidak bisa berenang tapi dia tidak berpikir lama, dia terjun ke
dalam air. Air sungai di musim gugur, rasa dinginnya menusuk hingga ketulang.
Zhou Shi-hui muncul di permukaan air. Air yang masuk ke dalam mulutnya tidak sempat
dikeluarkan, kaki dan tangannya digerakkan supaya bisa berenang.
Dia semakin dekat dan merasa senang. Tangannya diulurkan, dia berhasil menarik baju
orang itu dan memeluk tubuhnya.
468 Pada saat dia merasa senang, tiba-tiba ada sebuah gelombang besar yang datang,
membuat mulut dan hidungnya kemasukan air. Dia masih bisa bertahan tapi dia mulai
merasa pusing, kemudian jatuh pingsan.
Begitu Zhou Shi-hui tersadar dari pingsan, dia merasa bajunya basah. Tubuhnya yang
dingin tertiup angin musim gugur. Dia menggigil kedinginan, tapi bahu bagian atas
terasa sangat hangat. Dia merasa ada tangan lembut yang sedang membersihkan wajahnya dan ada air
hangat yang menetes ke wajahnya. Zhou Shi-hui merasa aneh, begitu dia membuka
mata, dia sudah melihat ada seraut wajah cantik yang sedang menatap dirinya.
Wajah itu adalah Meng Qi-fang.
Air hangat yang menetes ke wajahnya adalah air mata Meng Qi-fang. Zhou Shi-hui
merasa kaget sekaligus bahagia, dia ingin memejamkan mata dan menikmati rasa
hangat ini. Tapi Meng Qi-fang dengan suara manja berkata, "Jangan berpura-pura lagi! Kau sudah
tidak apa-apa, cepatlah bangun! Kau telah menindih kakiku, kakiku sakit."
Zhou Shi-hui merasa malu dan tertawa, "Adik Fang, apakah kau yang telah
menolongku?" "Bukankah tadi aku yang terjatuh ke dalam air, mengapa sekarang malah aku yang
menolongmu?" "Adik Fang, jangan menertawakanku. Aku memang tidak pandai berenang."
"Kalau begitu mengapa kau terjun ke dalam air untuk menolongku?"
"Aku...." Wajah Zhou Shi-hui memerah. Tidak tahu apa yang harus dikatakan. Tiba-tiba
Zhou Shi-hui seperti teringat sesuatu dan berkata, "Kau jahat, aku ingat, kau sangat
pandai berenang. Kau terjun ke dalam air sengaja ingin mempermainkanku."
Kata Meng Qi-fang, "Kalau begitu, aku yang menipumu terjun ke air, wah dosaku
sangat besar!" "Adik Fang, jangan salah paham, aku yang sudah salah bicara. Kalau aku benar-benar
bisa.... bisa menolong Adik Fang, walaupun di depanku adalah gunung pisau atau
lautan api, aku pasti tetap akan menghadapinya."
469 Meng Qi-fang tertawa, kecantikannya seperti sekuntum bunga yang baru mekar,
dengan manja dia berkata, "Kalian dua bersaudara sama-sama pandai bicara dan
menipu gadis-gadis supaya kami menyukai kalian."
"Adik Fang," dengan serius Zhou Shi-hui berkata, "Kau salah menilaiku, walaupun kami
dilahirkan dari ibu yang sama, tapi aku merasa kami sangat berbeda jauh. Adik Fang,
kau boleh menanyakan hal ini kepada orang lain, apakah aku pernah merayu gadis
lain" Bila itu benar, biar aku akan disambar geledek."
Meng Qi-fang berkata, "Tidak perlu bicara lagi, sejak dulu aku tahu kau hanya baik
kepada seorang gadis...."
Sebelum selesai bicara, dia sudah tertawa.
Tapi Zhou Shi-hui malah terlihat sangat serius, dia berkata, "Jangan salah paham
kepada kebaikan orang, katakan siapa gadis itu?"
Meng Qi-fang menunjuk hidungnya sendiri dan berkata, "aku...."
Zhou Shi-hui tahu bahwa dia sudah terpancing, dia berteriak, "Kau jahat," dan dia
mengangkat tangannya berpura-pura ingin memukul Meng Qi-fang. Tapi Meng Qi-fang
malah sudah masuk ke dalam pelukannya.
Awalnya Zhou Shi-hui tampak canggung, tapi akhirnya dia pun memeluk tubuh itu
dengan erat. "Kak Shi-hui, apakah selamanya kau akan begitu baik kepadaku?" tanya Meng Qi-fang.
"Bila aku berbohong, Tuhan akan...." Kata-kata Zhou Shi-hui belum selesai, mulutnya
sudah ditutup oleh sebuah bibir kecil.
Zhou Shi-hui tampak kaget sebentar, akhirnya dia pun dengan sepenuh perasaan balas
mencium Meng Qi-fang. Dua bibir dengan rapat menempel, ini adalah ciuman bahagia.
Awalnya mereka berciuman dengan lembut dan lambat, lama kelamaan bibir mereka
seperti saling menghisap, akhirnya bibir, mulut dan lidah dimainkan di dalam mulut
masing-masing. Mereka seperti lupa dengan keadaan disekeliling mereka. Mereka ingin perasaan ini
selamanya tidak akan berubah.
470 Zhou Shi-hui terhanyut di dalam keharuman gadis itu, hati Meng Qi-fang bergetar. Tibatiba Meng Qi-fang mendorongnya. Wajah mereka memerah. Dengan suara terengahengah mereka mengakhiri ciuman itu.
Meng Qi-fang melihat Zhou Shi-hui yang masih bengong. Dia tertawa dan berkata,
"Kakak Hui, kita harus pulang sekarang, bukankah kau datang untuk menjemputku?"
Zhou Shi-hui mengangguk dan dengan pelan berdiri....
Di seberang sungai, dibelakang sebuah pohon besar ada bayangan ungu yang terus
melihat mereka. Dia melihat sepasang pemuda pemudi itu berpelukan dan berjalan
perlahan meninggalkan tempat itu. dia tertawa dengan bahagia.
= ooOOOoo = Sebuah kabar terus menyebar membuat kota Lan Zhou menjadi heboh.
Kantor Biao Zhen Yuan, ketua Biao Meng Ju-zhong sudah memesan tempat disebuah
rumah makan terkenal dan terbesar di Lan Zhou, sebuah rumah makan yang bernama
Yu Jing Lou yang letaknya bersebelahan dengan kantor Biao. Dia membuat sebuah
pesta besar, mengundang orang-orang terkenal di Lan Zhou.
Orang-orang yang mengantar undangan menyebarkan berita, "Bila tidak menerima
undangan tepat pada waktunya, semua orang boleh datang kesana."
Sudah lama kantor Biao Zhen Yuan memiliki bisnis yang maju dan besar, namanya pun
terkenal. Ketua Biao Meng Ju-zhong juga orang terkenal di dunia persilatan, biasanya
pedagang-pedagang besar dan orang-orang kaya selalu menjilat, sekarang mereka
tiba-tiba diundang, mereka merasa ada suatu kebahagiaan datang dari langit.
Mereka merasa sangat senang. Tapi banyak juga yang bertanya-tanya. "Bukan tahun
baru Imlek, bukan pula hari besar, mengapa Ketua Biao mengundang begitu banyak
orang, perbuatannya menghabiskan banyak uang?"
"Kantor Biao Zhen Yuan selalu mendapatkan keuntungan besar, hanya sedikit
disisihkan untuk makan-makan, tidak akan menjadi masalah."
"Bos Zao pun memiliki bisnis dan keuntungan besar, kapan dia pernah mengundang
kita makan-makan?" "Bisnisku tidak seperti Ketua Meng yang begitu besar. Bisnisku bagaikan sehelai
rambut Ketua Meng." 471 Orang yang datang menghadiri undangan pasti banyak, anggota Gai Bang (kumpulan
pengemis) yang memiliki telinga panjang pasti sudah mendengarnya sebelum
undangan itu disebar, mereka pasti akan datang. Di kantor pun sudah penuh sesak.
"Banyak orang dunia persilatan terkenal sudah datang, mereka tampak sangat
bersemangat. Mungkin sebelumnya Ketua Meng sudah memberi undangan?"
Di dalam kerumunan banyak orang, ada yang seperti ayah dan anaknya, yang satu tua
dan yang satu muda, wajah mereka terlihat sangat serius.
Mereka mengobrol dengan suara kecil. Jika orang biasa pasti tidak akan bisa
mendengar dan hanya bisa melihat bibir mereka yang bergerak.
"Ayah, penjahat tua Meng itu sedang merencanakan apa" Apakah dia sedang
mengumpulkan semua orang terkenal Lan Zhou untuk membela diri?"
"Dia tidak mempunyai alasan apa pun untuk membela diri. Dosanya terlalu banyak dan
bukti-bukti yang ada sudah kuat. Dia hanya sedang berjalan menuju kematian."
"Dendam Adik Rong akhirnya pasti bisa dibalas, aku kagum kepadanya. Masalah yang
begitu berat, dia sendiri bisa menyelesaikannya."
"Bukankah awalnya kau selalu mengkhawatirkan keadaannya" Kau memaksa dia harus
pulang ke rumah kita."
"Bukankah ayah juga seperti itu, Ayah lupa bahwa Ayah yang menyuruhku datang
kesini dan menyuruhnya pulang" Tapi Ayah mengelak."
Pak Ma itu tertawa dan terus berjalan ke arah rumah makan. Tiba-tiba dia seperti
teringat sesuatu dan menghentikan langkahnya, dia berkata, "Anakku, kita kesebelah
sana." "Bukankah Ju Ying Lou sudah berada di depan" Mengapa...."
"Tidak, kita tidak akan pergi ke Ju Ying Lou."
"Mengapa?" "Sudah banyak orang persilatan yang datang, disana tidak akan terjadi sesuatu,
mungkin kantor Biao Zhen Yuan yang akan terjadi sesuatu."
Gadis itu berpikir sebentar dan berkata, "Mungkin Ayah benar."
472 Ayah dan anak itu masuk ke sebuah gang kecil. Kemudian mereka berjalan menuju
kantor Biao Zhen Yuan. Ju Ying Lou adalah rumah makan bertingkat dua, pintu utama sangat besar dan bersih.
Arak dan sayur-sayurnya sangat enak dan terkenal.
Hari hampir siang, di rumah makan yang dihias dengan begitu indah sepertinya akan
terjadi peristiwa besar. Di depan rumah makan sudah penuh sesak. Ada yang naik kuda atau kereta kuda, ada
pula yang berjalan. Di dalam rumah makan tercium wangi arak dan sayur.
Semua orang berbicara suasana begitu ramai, tamu-tamu sudah hampir datang semua,
sayur-sayur pun sudah terhidang di atas meja. Hanya saja yang mempunyai hajat
masih belum muncul dan pesta pun belum bisa dimulai. Banyak orang kantor Biao yang
sibuk membantu. Di atas loteng ada sebuah ruangan, tempat itu dihias lebih mewah dan indah. Orangorang mulai merasa kesal menunggu terus, akhirnya mereka mulai membicarakan
sesuatu. Hanya beberapa orang dunia persilatan yang wajahnya dingin seperti air walaupun
sedang berbicara, tapi hati mereka tidak berkonsentrasi.
Tiba-tiba di ruangan bawah terdengar suara ribut, kemudian ada suara orang yang naik
tangga, muncullah tiga orang.
Yang paling depan berbadan tinggi dan besar, matanya tampak sangat bersemangat
dan di dagunya terurai kumis panjang. Dia adalah ketua Biao Zhe Yuan, Meng Juzhong. Bajunya berwarna ungu dan terbuka di bagian dada, wajahnya sama sekali tidak
terlihat bahagia. Yang berada dibelakangnya adalah kakak angkat Meng Ju-zhong, bernama Zhou Kedong.
Orang yang berada di paling belakang adalah si Playboy Terbang, Meng Shao-hui.
Biasanya dia tampak bersemangat dan selalu ceria, tapi sekarang tidak tampak, yang
ada hanya ekspresi lesu dan tangannya membawa sebuah kotak mewah berukuran
kurang lebih satu meter. 473 Mereka bertiga berdiri di depan hadirin. Meng Ju-zhong memberi hormat kepada hadirin
dan berkata, "Aku, Meng Ju-zhong sangat senang kalian sudah bisa hadir disini. Aku
memberi hormat kepada kalian."
Dia menyapa beberapa orang dunia persilatan Lan Zhou. Kemudian dia melihat ke
tengah ruangan, sepertinya sedang mencari seseorang dan orang yang dicarinya tidak
ada. Dia menghela nafas kemudian berkata, "Hadirin, kantor Biao Zhen Yuan selama
beberapa tahun ini selalu diberi semangat oleh orang-orang Lan Zhou, didukung oleh
teman-teman persilatan baik dari golongan putih maupun dari golongan hitam. Dengan
bendera Zi Feng, aku bisa bertahan hingga sekarang, aku merasa sangat puas karena
itu sekarang mari kita bersulang untuk semua."
Dia mengambil gelas arak dan meminumnya sekaligus hingga habis. Para hadirin ikut
bersulang, hanya ada beberapa orang yang sejak tadi tidak memegang gelas arak
sama sekali. Meng Ju-zhong berkata lagi, "Waktu terus berjalan dan umur pun bertambah, walaupun
aku masih belum terlalu tua tapi aku merasa tenagaku sudah mulai berkurang. Aku
bermaksud mencuci tangan di baskom emas dan menggantungkan golokku. Karena itu
urusan Kantor Biao aku serahkan kepada putraku...."
Ruangan itu menjadi sangat ribut dan ramai, mereka sama sekali tidak menduga akan
terjadi hal seperti ini. Semua tahu bahwa usia Meng Ju-zhong sekarang ini adalah masa keemasan bagi
orang-orang seusianya, apalagi umur Meng Ju-zhong hanya empat puluh tahun lebih.
Sekarang dia berniat keluar dari dunia persilatan, sepertinya ini masih terlalu dini.
Terdengar Meng Ju-zhong dengan suara keras berkata lagi, "Hadirin, anak Hui masih
muda dan tidak berpengalaman dan baru saja mulai bekerja serius, dia pasti akan
banyak membuat kesalahan kepada teman-teman, aku harap para tamu dan pendekar
bisa berlapang dada yang luas dan lebar untuk memaafkan dia."
Dia membalikkan badan dan berkata kepada Meng Shao-hui, "Silakan kau bersulang
bersama denganku kepada tetua-tetua dunia persilatan."
Meng Shao-hui memberi hormat kepada hadirin kemudian mengangkat cangkirnya ke
atas. 474 Pada waktu itu juga seperti ada suara seseorang yang berkata marah, ".... apakah kau
benar-benar mau menerima jabatan Ketua Biao ini?" Ini adalah suara Liang Yu-rong
yang sedang marah. Kemarin malam. Mata Liang Yu-rong melotot dengan besar, dia melotot melihat ke arah Meng Shao-hui.
Matanya terlihat ada sinar merah dan ada juga kesedihan. Wajahnya dingin seperti es.
Di bawah sinar bulan terlihat dia sangat pucat.
Meng Shao-hui menggelengkan kepalanya, menghela nafas dan berkata, "Menjadi
seorang anak, aku benar-benar terpaksa melakukan semua ini. Harap Nona Rong mau
memaafkan aku." "Apakah kau tahu, dosa ayahmu sangat dalam dan dia pantas mati?"
Meng Shao-hui tidak menjawab tapi mengangguk.
Liang Yu-rong terpaku dan berkata, "Bila di dalam pesta itu dia mengambil kesempatan
untuk mencuci tangan di baskom emas, menipu para tamu dan pendekar disana.
Semua dosanya akan beralih kepadamu, apakah kau bersedia menanggungnya?"
Meng Shao-hui mengangguk dan berkata, "Maafkan aku, Nona Rong. Semenjak aku
dewasa, ayah selalu merundingkan segala sesuatunya denganku, hanya.... hanya dulu
aku tidak pernah mengaku kepadamu. Sekarang aku akan menggantikan ayah, itu
benar-benar tidak bisa kutolak."
"Tidak!" Liang Yu-rong sangat kaget, dia berteriak, "Aku tidak percaya, kau bohong
kepadaku. Kau mengatakan bahwa kau tidak tahu apa-apa.... betulkan" Kakak Hui,
katakan kau tidak tahu semua ini! Katakan...."
"Tidak, Nona Rong," suara Meng Shao-hui terdengar mantap tapi wajahnya tidak ada
ekspresi. Dia menghela nafas dan berkata, "Semua sudah terjadi, aku tidak akan
membohongimu lagi semua kelakuan ayahku, aku sudah tahu semua rencananya."
"Tidak! Kau bohong.... tidak...." Liang Yu-rong menangis di bawah sinar bulan, tubuhnya
gemeter. Meng Shao-hui takut pertahanannya akan bobol. Dia tidak berani melihat ke arah Liang
Yu-rong, dia memejam matanya.
475 Dengan sekuat tenaga dia memejamkan mata, tapi Meng Shao-hui tahu matanya
sudah dipenuhi dengan air mata. Begitu matanya dibuka, air matanya pasti akan
menetes. Terdengar suara yang tamparan.
Tapi Meng Shao-hui tidak merasa sakit, dia hanya merasa hatinya pedih. Berat rasanya
dia berbohong kepada orang yang dia cintai.
Hatinya merasa sakit, seperti sedang meneteskan darah. Kemudian terdengar suara
langkah diiringi suara tangisan menjauh dan semakin menjauh.
Walaupun cukup lama terjadi tapi suara itu tetap terngiang ditelinganya. Beberapa kali
dia berniat ingin mengejar tapi dia hanya bisa menggigit bibirnya untuk menahan diri.
Bibirnya sobek karena digigit tapi dia tidak merasa sakit. Akhirnya dia membuka mata,
air mata sudah mengalir seperti mata air. di depan matanya tidak terlihat apapun....
Dia melihat sangat jelas, dia sudah menghilang....
Dia tidak tahu apa yang sudah dikatakan ayahnya, juga tidak tahu apa yang terjadi di
sekelilingnya. Hingga ayahnya berteriak memanggil, dia baru sadar dari lamunannya.
Dia hanya mendengar perkataan ayahnya, "Anak, beri hormat dan bersulang kepada
semua tetua." Meng Shao-hui mengangkat cangkirnya tinggi-tinggi, tapi pikirannya tetap kosong.
Terdengar Meng Ju-zhong terbatuk dengan suara keras kemudian pelan-pelan berkata,
"Hadirin, kantor Biao Zhen Yuan beberapa tahun ini berbisnis sukses dan
keuntungannya pun besar. Sebagian adalah hasil jerih payah orang-orang kantor Biao,
tapi kebanyakan uang yang dihasilkan tidak halal," kata-kata ini seperti bom yang
meledak, membuat ruangan besar itu menjadi agak ribut.
Tidak ada yang tahu apa yang sudah dikatakan oleh Meng Ju-zhong, hanya saja wajah
mereka penuh dengan pertanyaan.
"Hadirin, harap tenang!" Meng Ju-zhong berteriak.
Segera ruangan yang tadinya ramai mendadak menjadi sepi tidak bersuara. Sebatang
jarum jatuh pun sepertinya bisa terdengar.
476 Meng Ju-zhong melanjutkan lagi, "Aku ingin mengucapkan beberapa perkataan,
beberapa tahun ini, diluar sepertinya bisnisku berjalan dengan benar tapi kenyataannya
secara sembunyi-sembunyi aku dengan bersekongkol dengan orang golongan hitam...."
Ilmu Pedang Pengejar Roh Karya Mong Long di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
Dia sangat tenang seperti menceritakan tentang masalah orang lain. Dia menceritakan
sudah sepuluh tahun lebih dia bersekongkol dengan penjahat besar si Sempoa Besi,
Shen Zhong-yuan, Gunung Mai Ji, Long Nan San Xiong, lalu membunuh orang-orang
sesama dunia persilatan dan lainnya. Semua hal yang berdosa dan kejahatannya dia
ceritakan, hanya tidak menceritakan hubungannya dengan ketua kuil Bai Yun, Liao Yin
Shi Tai. Hadirin yang berada di ruangan besar itu menjadi terkejut. Ada yang mengangkat
cangkir araknya dan lupa meletakkannya kembali. Ada yang menganga dan lupa
menutup mulurnya. Ada yang berpikir, "Ketua Meng selalu serius, mengapa hari ini dia bergurau,
apakah...." Hanya beberapa orang yang belum menyentuh cangkirnya tidak merasa seperti itu, tapi
hal ini pun membuat hati mereka bergetar, mereka merasa semua ini benar-benar di
luar dugaan. Meng Ju-zhong tidak memandang hal itu, dia terus berkata, "....Long Nan San Xiong
beberapa hari yang lalu dengan darah menyiram Jalan Shu dan Mai Ji Shan. Semua
uang dan barang masih utuh, aku menyatukannya dengan uang yang kudapat, yaitu
uang yang penuh dengan darah. Aku sudah mencatatnya dibuku. Buku ini berada
dikotak yang dibawa oleh putraku. Setelah ini aku berharap kalian bisa mengawasi dan
membagikan uang-uang itu kepada keluarga yang sudah meninggal. Di dalam kotak itu
masih ada catatan lain, aku harap para tetua bisa mengurusnya, aku...."
Sewaktu dia sedang bercerita, tiba-tiba disisinya ada bunyi sesuatu. Terlihat Zhou Kedong sudah memegang sebuah belati dan menancapkannya ke perutnya sendiri.
Darah seperti mata air keluar dari luka itu, tubuhnya sempoyongan. Dia sudah roboh di
kursi. Meng Ju-zhong melihatnya sebentar, sepertinya dia tidak merasa aneh. Meng Ju-zhong
melanjutkan memberi hormat kepada hadirin yang masih terbengong-bengong.
Dia berkata, "Di dunia persilatan selalu mengatakan: 'jika ada dendam harus mencari
orangnya. Jika mempunyai hutang harus mencari yang berhutang'. Dengan darahku
yang panas aku serahkan diriku untuk membayar teman-teman yang dirugikan didunia
477 persilatan, aku berharap pendekar-pendekar dan para tetua, bahwa hutang ini jangan
dialihkan kepada putra dan putriku. Aku akan merasa sangat berterima kasih. Tentang
si penjahat besar Sempoa Besi, Shen Zhong-yuan, beberapa tahun ini dia bersembunyi
di kantor Biao Zhen Yuan dan menjadi pengurus rumahku. Tadi aku sudah
mengajaknya datang kemari dan aku juga berharap dia bisa berterus terang. Tapi aku
sudah menunggu lama dia belum datang juga. Aku takut kalian akan terlalu lama
menunggu jadi aku sendiri yang datang kesini."
Kata-katanya sudah selesai, dia mencabut pedang dari sarungnya. Suara pedang
membuat Meng Shao-hui terbangun dari keterkejutannya.
Dia tahu ayahnya akan bunuh diri, segera dia menarik tangan ayahnya dan berteriak,
"Ayah, jangan...."
Karena tangan kanan Meng Ju-zhong tidak bisa diputar, dengan cepat dia membawa
pedangnya dan meloncat. Partai Kong Dong Pai dengan Zhui Hun Duo Ming-jian Fa jurus Dewa Kematian
Melempar Koas, ini adalah jurus melempar pedang untuk membunuh musuh.
Ilmu pedang Kong Dong Pai milik Meng Ju-zhong sangat mahir karena jurus ini benarbenar sebuah ilmu silat murni.
Pedang yang mengkilat itu menancap di sebuah tiang yang berjarak beberapa meter.
Karena tenaga yang dikeluarkan besar, maka pedang itu pun menembus tiang, hanya
keluar ujung pedang sepanjang 5-6 centimeter.
Meng Shao-hui tidak tahu apa yang dimaksud oleh ayahnya. Dia melepaskan tangan
ayahnya. Terlihat Meng Ju-zhong meloncat lagi. dia meloncat menuju tiang itu. Meng Shao-hui
sangat kaget, dia mengulurkan tangannya untuk menarik tangan ayahnya tapi hanya
tertarik bajunya hingga sobek.
Begitu melihat dengan teliti, tubuh Meng Ju-zhong sudah tergantung di ujung pedang
itu, dan darah pun menetes dari bajunya.
"Ayah!" Meng Shao-hui berteriak dan berlari kesana.
Di dalam ruangan besar itu terlihat sangat kacau.
478 Sewaktu Meng Shao-hui dan Meng Ju-zhong tadi kerumah makan. Di taman belakang
di balik semak-semak kantor Biao Zhen Yuan ada dua orang dengan sembunyisembunyi keluar dari sana.
Yang satu adalah laki-laki dan satunya adalah perempuan, mereka adalah Shen Zhongyuan dan Chun Hong.
Mereka berdua tertawa dengan sinis. Dengan terburu-buru mereka masuk ke
perpustakaan Meng Ju-zhong, kemudian cepat-cepat keluar dari sana.
Tangan mereka membawa sebuah bungkusan, mereka melihat kekiri dan kanan.
Segera berjalan menuju pintu belakang taman bunga.
Mereka sudah hampir tiba dipintu belakang. Mereka baru merasa lega, tapi tiba-tiba
ada suara dingin yang berkata, "Pengurus Shen, bukankah ketua Biao Meng Ju-zhong
menyuruhmu pergi ke Ju Ying Lou" Mengapa kau malah berjalan kearah sini?"
Shen Zhong-yuan mengenali yang berbicara ini adalah Qi Hua Yang. Dia terkejut dan
berpikir, "Bukankah si marga Meng pernah mengatakan bahwa orang ini harus dibunuh,
mengapa...." Chun Hong maju dua langkah dan tertawa genit. Dia berkata, "Apakah kau adalah Qi
Hua Yang, sedang apa kau?"
Dengan dingin Qi Hua Yang menjawab, "Kalian mengira jika pohon telah tumbang
maka kera-kera akan bubar, kalian ingin melarikan diri" Kalian ingin pergi, itu tidak
menjadi masalah, tapi Ketua Meng Muda berpesan, siapa pun yang ingin meninggalkan
kantor Biao Zhen Yuan dipersilakan tapi harus menunggu hingga tuan muda kembali.
Dan menurut catatan nama orang itu baru diberi gaji. Bila dia belum pulang dan ada
yang ingin pergi terlebih dulu, semua tidak boleh dibawa. Kalian pun tidak terkecuali.
Walaupun bungkusan kalian tidak besar, tapi tetap tidak boleh dibawa."
Shen Zhong-yuan tertawa dingin dan berkata, "Aku adalah pengurus keluarga Meng
dan belum dipecat. Kau hanya seorang pegawai kantor Biao, apakah pantas
memerintahku" Cepat minggir!"
Dengan santai Qi Hua Yang berkata, "Memang aku hanya pegawai kecil, tapi aku
diperintah untuk mengawasi jalan ini, siapa pun tidak bisa lolos dari sini begitu saja."
Shen Zhong-yuan marah dan berkata, "Siapa dirimu berani bicara seperti itu
kepadaku?" 479 Tangan kanan Qi Hua Yang mengeluarkan sebuah pedang yang lentur. Pedang ini
seperti seekor ular. Tiba-tiba Qi Hua Yang sudah memutar lima kali lingkaran. Semua lingkaran sama
besar. Sebuah lingkaran diteruskan ke lingkaran lainnya, seperti Mei Hua (nama
bunga). Shen Zhong-yuan sangat berpengalaman, pengetahuannya tentang dunia persilatan
juga banyak. Dia segera mengetahui ini adalah ilmu Da Mo, jurus pedang lentur Ma Ti
Mei Hua (Kaki Kuda Mei Hua).
Dia juga tahu jurus Qi Hua Yang tadi sudah terlatih selama sepuluh tahun lebih dan
begitu dia melihat lawan memainkan pedang lentur itu begitu mahir. Dia tahu ilmu silat
orang itu bukan biasa-biasa saja.
Dalam hati dia kaget, "Mengapa aku tidak mengetahui ilmu silatnya begitu tinggi?"
Pikirannya segera berputar. Wajahnya mengeluarkan tawa licik. Dia berkata, "Guru Qi,
jangan marah, kita adalah orang persilatan, aku orang yang mengerti peraturan."
Dari balik bungkusan dia mengeluarkan sebuah kuda giok yang bersadel emas asli,
talinya pun terbuat dari rantai emas, terlihat sangat indah.
Dia menyuruh Chun Hong memberikan kepadanya dan tertawa, "Pendekar Qi, kita
bukan orang yang tidak saling kenal, aku memberikan kuda giok ini kepadamu sebagai
uang lewat, bagaimana?"
Qi Hua Yang sama sekali tidak melihat ke arah kuda giok itu. Dengan tertawa dingin dia
berkata, "Sepertinya Pengurus Shen seorang pencuri besar. Walaupun kau
meninggalkan bungkusan itu, aku juga tidak akan melepaskanmu. Bila ingin pergi dari
sini, barang yang berada disakumu juga harus diperiksa."
Shen Zhong-yuan marah besar dan berkata, "Kau cari mati!"
Segera dia berhadapan dengan Qi Hua Yang. Dari balik dadanya dia mengeluarkan
sempoa besi. Dengan sebuah jurus Tai Shan Ya Ding (Tai Shan Menekan Kepala),
dengan ganas dia memukul Qi Hua Yang.
Jurus ini memakai tenaga yang sangat kuat, senjata belum sampai, angin sudah terasa.
Meskipun Qi Hua Yang sedikit mengetahui siapa sebenarnya pengurus Shen ini, tapi
dia tidak menyangka bahwa ilmu silat Shen Zhong-yuan begitu tinggi.
480 Dengan cepat dia mundur selangkah. Kemudian tangannya memainkan pedang lentur.
Pedang ini seperti ular bergerak dengan lincah, terus mencoba melilit tangan lawan.
Tapi Shen Zhong-yuan tidak memberi kesempatan pedang lentur itu menghampirinya,
dengan sempoa besi dia menahan pedang lawan juga menyerang ke dada lawan.
Benar-benar hebat ilmu silat Shen Zhong-yuan.
Qi Hua Yang mundur lagi untuk menahan serangan itu. Mereka berdua dengan cepat
saling menyerang, hanya dalam waktu singkat mereka sudah melewati sepuluh jurus
lebih. Shen Zhong-yuan tahu selama beberapa hari ini kantor Biao Zhen Yuan sudah menjadi
pusat perhatian dunia persilatan, beberapa hari ini banyak orang persilatan yang
berdatangan. Dia tahu jika terlalu lama bertarung disana, sama dengan mencari mati.
Segera dia memutar otak mencari jalan keluar juga merobah serangannya. Dengan
sebat Qi Hua Yang menyerang kepinggangnya, Shen Zhong Yuan dengan sempoa besi
mencoba menahan. Ujung pedang lentur itu seperti petir menyerang, dia kaget dan berteriak, kemudian
mundur beberapa langkah. Tapi tangannya sudah terkena pedang lentur itu.
Terdengar suara sempoa besi Shen Zhong-yuan berbunyi keras. Dua biji sempoa besi,
sebatang tusuk sempoa secepat kilat meluncur. Sasarannya adalah kedua mata dan
tenggorokan lawan. Qi Hua Yang terkejut, kepalanya ditundukkan. Dia menghindari biji sempoa besi dan
dengan pedang lentur itu memukul batang tusukan sempoa.
Batang tusukan sempoa itu bisa dipukulnya dan terjatuh ke bawah kakinya. Tapi di
telapak Shen Zhong-yuan sekarang sudah ada lima biji sempoa besi lainnya.
Dia mengambil kesempatan pada saat lawan memukul batang tusuk sempoa, sekali
lagi dia melempar lima biji sempoa itu.
Lima titik bintang terbang melayang ke arah dada lawan dan menotok lima nadi.
Tenaganya yang besar membawa angin yang kencang.
Pedang lentur Qi Hua Yang sudah berhasil menahan tusukan batang sempoa.
Kemudian dia mendengar ada suara senjata rahasia yang datang, segera dia meloncat
kepinggir. 481 Untung gerakannya cepat sehingga bisa menghindar, tapi sebutir biji sempoa berhasil
mengenai liang rusuknya. Karena sakit, begitu dia turun untuk menghindar, dia hampir
terjatuh dan roboh. Shen Zhong-yuan tertawa aneh dan berkata, "Hei tikus, tadi kau diberi kesempatan tapi
tidak mau menerimanya, sekarang aku akan mengantarkanmu keliang kuburan!"
Dalam suara bentakan, dia sudah mendekat, sempoa besinya digoyangkan. Pada saat
yang begitu berbahaya, terlihat ada sebuah kilauan cahaya yang membawa angin.
Begitu mendengar ada suara yang datang, Shen Zhong-yuan tahu bahwa situasi tidak
menguntungkan baginya. Dengan cepat dia meloncat ke belakang. Tapi senjata yang
datang sudah mengenai sempoa besinya.
Dia merasa tangannya tergetar dan sakit. Sempoa besinya segera pecah, biji sempoa
berhamburan kemana-mana. Shen Zhong-yuan kaget. Dia sudah melihat Hua Shan Zi Feng, Du Xiang-jun dan
seorang nenek berambut putih seperti terbang datang ke arahnya.
Dia mengenal nenek tua itu, dia adalah La-shou Guan-yin Lu Yue-juan. Segera rohnya
seperti terbang meninggalkan tubuhnya dia bersiap-siap untuk melarikan diri.
Tapi sudah ada suara yang membentak, "Penjahat, kau mau lari kemana?" Didekat
telinganya, terdengar suara seperti lonceng.
Begitu Shen Zhong-yuan melihat, dia terkejut karena dia hampir menabrak seorang pak
tua. Orang ini tinggi dan besar, wajahnya kuning langsat, kumisnya putih, dia memakai baju
biru di bagian dadanya terbuka, pembawaannya gagah dan berwibawa.
Shen Zhong-yuan seperti berada dalam keadaan hidup dan mati. Walaupun dia sudah
tahu siapa dia, tapi dia seperti binatang yang terkurung siap bertarung.
Dia berteriak dengan sekuat tenaga, sepasang tangannya mengeluarkan tenaga yang
sangat besar. "Kau sangat berani!"
Pak tua itu juga marah. Dia menghindar kemudian tangan kanannya digoyangkan ke
depan tapi jari tangan kiri seperti kait mencengkram baju Shen Zhong-yuan.
482 Jarinya hanya bergerak sedikit tapi tubuh Shen Zhong yuan sudah seperti layanglayang yang putus dari benangnya terbang menjauh.
Pak tua ini adalah Ma Zao-ling.
Dia tahu di Ju Ying Lou banyak pendekar, tidak akan terjadi apa pun disana. Dia
membawa putrinya kekantor Biao Zhen Yuan, saat itu mereka bertemu dengan Shen
Zhong-yuan yang ingin melarikan diri....
Badan Shen Zhong-yuan berada di udara, seperti terjatuh di atas awan.
Tiba-tiba dia mendengar, "Penjahat, serahkan nyawamu!"
Dia belum tersadar sudah melihat cahaya yang berkilauan. Darah muncrat, belum
sempat merasa sakit, badannya sudah terbelah menjadi dua.
Du Xiang-jun sudah tiba disana, Ma Zao-ling mendekat dan berkata, "Keponakan,
sepertinya ini terlalu kejam."
Kata Du Xiang-jun sedikit malu, "Tema tidak tahu suamiku bisa berbuat begitu banyak
dosa, semua ini karena dia yang merencanakannya."
"Kalau begitu dia pantas mendapatkan balasan seperti itu," kata Ma Zao-ling.
Pin Min Er Lang, Qi Hua Yang membawa Chun Hong yang keadaannya seperti ayam
kalah beradu. = ooOOOoo = Di sebelah timur Lan Zhou, dijalan Gu Shi Zhou dibawah sinar matahari, ada dua ekor
kuda putih sedang berjalan.
Kuda-kuda itu gagah dan bagus, orang yang menunggang kuda terlihat yang satu
cantik dan yang satu tampan.
Yang berada d depan adalah Pendekar Berbaju Putih, Li Ke Ming.
Liang Yu-rong berada di belakang. Dia sudah meninggalkan samarannya dan kembali
menjadi perempuan. Baju yang disulam tampak feminin membuatnya bertambah cantik.
Liang Yu-rong yang berada diatas kuda sebentar-sebentar menoleh ke belakang seperti
sedang mengenang peristiwa beberapa bulan ini, semua yang sudah dialaminya.
483 Sepertinya dia tidak mau meninggalkan kota tua itu karena itu dia selalu melihat
kebelakang, membuat Li Ke Ming yang ingin cepat-cepat pulang harus berhenti
beberapa kali menunggu dia.
"Adik!" Li Ke Ming berteriak, "Cepatlah jalannya!"
"Jika aku berjalan terlalu pelan, silahkan kau pergi dulu. Dari tadi juga aku tidak
menyuruhmu menemaniku," Liang Yu-rong malah berjalan lebih lambat lagi.
Dulu Li Ke Ming selalu menjadi kakak seperguruan Liang Yu-rong. Semenjak datang ke
Lan Zhou dan terjadi peristiwa di Wu Quan Shan, membuatnya merasa malu dan juga
menyesal. Apalagi dalam persoalan membongkar dosa dan kejahatan Meng Ju-zhong, Liang Yurong adalah orang yang paling berjasa.
Dia selalu merasa tidak cocok dengan adik seperguruan ini. Beberapa hari ini dia selalu
menurut apa yang dikatakan dan diperintah Liang Yu-rong, semua ini untuk
mendapatkan kembali cinta Liang Yu-rong.
Tapi Liang Yu-rong tidak pernah meladeni dia lagi. Untung beberapa hari lalu Ma Xiujuan membantu menasehatinya.
Hari ini Liang Yu-rong baru mau berjalan dengan dia. Siapa yang tahu, baru saja keluar
pintu Lan Zhou, Liang Yu-rong sudah marah.
Terpaksa Li Ke Ming kembali lagi dan berkata, "Adik, bukankah kita sudah berjanji hari
ini harus sampai di rumah Kakak Ma, mengapa kau berjalan begitu lambat?"
Liang Yu-rong terdiam, seperti tidak mendengar apa yang dikatakan Li Ke Ming.
"Kenapa kau ini" Dua hari ini kau seperti kehilangan sesuatu, selalu tidak
berkonsentrasi." "Kau jangan...." Tadinya dia ingin mengatakan 'sembarangan bicara', tapi Liang Yu-rong
merasa itu tidak pantas. Dengan cepat dia menyahut, "....sembarangan menebak. Kau
sangat mahir menunggang kuda, kita coba berlomba siapa yang berlari lebih cepat?"
"Baiklah, aku setuju!"
484 Kuda mereka adalah kuda yang tinggi dan besar, begitu dipecut delapan kaki kuda
berlari dengan cepat, seperti guntur. Hanya dalam waktu singkat mereka sudah
menempuh puluhan kilometer.
Liang Yu-rong berada di depan, Li Ke Ming tidak jauh berada dibelakangnya. Dia
sedang siap memecut kudanya lagi, tiba-tiba hatinya bergetar, "Apakah aku pantas
pergi begitu saja?" Pikirannya belum tenang, pikiran lain timbul lagi. Beberapa hari ini apa yang dipikirkan
di dalam otaknya semua muncul ke permukaan. "Apakah dia benci kepadaku" Tidak
mungkin" Hatinya sangat terbuka, dia juga sangat membenci kejahatan. Ayahnya
penuh dengan dosa, semua orang pun sudah tahu. mengapa dia tidak mengerti rasa
dendamku" Sudah beberapa hari dia tidak datang menengokku. Apakah kantor Biao
Zhen Yuan ada perubahan besar sehingga dia menjadi sibuk" Tapi, bukankah dia
sudah mengangkat Qi Hua Yang menjadi wakil ketua Biao untuk membantunya"
Mereka berdua pasti bisa bekerja bersama dan kalau dia tidak akan mempunyai waktu,
dia bisa menitipkan pesan untukku melalui Pendekar Qi. Bagaimanapun semenjak dia
menolongku, aku belum berterima kasih langsung kepadanya, malah memarahi dia
dengan kata-kata yang kasar....Walaupun aku membenci Meng Ju-zhong, tapi aku tidak
Ilmu Pedang Pengejar Roh Karya Mong Long di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
boleh melampiaskan semua kebencian ini kepadanya. Tapi sudah beberapa kali aku
bersikap jelek kepadanya. Tapi dia tidak pernah marah mungkin kali ini dia juga tidak
akan menyalahkanku. Apakah dia sakit" Seorang anak muda dalam beberapa hari
harus melewati perubahan besar, mungkin dia tidak bisa bertahan.... tapi aku...."
Dia berpikir terus, kudanya pun menjadi berjalan lambat.
Li Ke Ming berlari sebentar tapi melihat Liang Yu-rong tidak menyusul, dia membalikkan
badan untuk melihat. Dia melihat kuda Liang Yu-rong diam dan Liang Yu-rong pun
sedang terpaku disana. Li Ke Ming merasa aneh dan berpikir, "Ada apa dengan dia" Kata orang hubungannya
dengan si Playboy Terbang cukup serius.... apakah...."
Li Ke Ming ragu tapi dia tetap mendekati Liang Yu-rong.
Terdengar suara kuda berlari ke arahnya. Liang Yu-rong pun terbangun dari
khayalannya. Melihat Li Ke Ming sepertinya sedang marah, Liang Yu-rong berkata, "Ilmu
menunggang kudamu tetap kau yang lebih mahir."
Kemarahan Li Ke Ming yang sejak tadi ditahannya mulai meledak.
485 Melihat Liang Yu-rong tertawa, dia pun tidak berani mengatakan apa pun yang
membuat Liang Yu-rong emosi, dia berkata, "Adik, hari sudah siang, lebih baik kita lebih
cepat berjalan." Kemudian dia berjalan dulu.
Liang Yu-rong menarik nafas, dia juga mengikuti Li Ke Ming dari belakang. Pada waktu
itu dari belakang ada suara kuda yang berlari dengan kencang, seekor kuda seperti
angin topan berlari menghampirinya.
Orang itu menunggang kuda sangat mahir, Keempat kaki kuda seperti tidak menginjak
tanah. Hanya dalam waktu singkat kuda sudah berada di depan, kuda itu segera
berhenti. Kaki depannya naik ke atas.
Li Ke Ming dan Liang Yu-rong terkejut. Mereka juga menghentikan kuda mereka. Yang
datang adalah Ketua Biao Zhen Yuan yang baru yaitu Meng Shao-hui.
Begitu kuda dihentikan, kedua mata Meng Shao-hui terus melihat Liang Yu-rong tapi
dia sama sekali tidak bicara. Liang Yu-rong hanya sebentar memandangnya, lalu
dengan cepat menundukkan kepalanya.
Li Ke Ming yang berada dipinggir melihat keadaan seperti itu, dia sangat marah. Tapi
dia berusaha menahan emosinya dan berpura-pura tidak mengenali Meng Shao-hui.
Li Ke Ming bertanya, "Siapakah Tuan ini" Mengapa menghalangi jalan kami?"
Pertanyaannya tidak dijawab, tapi terdengar Meng Shao-hui berkata kepada Liang Yurong, "Nona Rong, apakah kau akan pergi begitu saja?"
Liang Yu-rong gemetar, hatinya bergelombang, bergejolak. Liang Yu-rong tidak
menjawab, tapi kepalanya semakin menunduk.
Li Ke Ming makin marah, dia berkata, "Siapa kau" Pendekar Berbaju Putih dari Tian
Shui bertanya kepadamu, apakah kau tidak berani menjawabnya?"
Meng Shao-hui melihat dia sebentar lalu dengan santai berkata, "Aku adalah ketua Biao
Zhen Yuan. Aku ada perlu ingin berbicara dengan Nona Rong. Karena semua ini tidak
ada hubungannya denganmu, aku berharap kau bisa pergi ketempat lain sebentar,
kami ingin bicara empat mata."
Li Ke Ming meludah, dengan dingin dia berkata, "Ternyata kau adalah putra Jin Chi Da
Peng, penjahat Meng. Aku adalah murid golongan putih Yu-quan-guan. Aku tidak sudi
bicara dengan sampah dunia persilatan. Hayo pergi!"
486 Meng Shao-hui sangat marah, tapi dia berusaha menahan emosinya dan dia tidak
menjawab. Liang Yu-rong yang berada di pinggir sudah berteriak, "Kakak, jangan...."
Li Ke Ming marah dan berkata, "Kenapa" Apakah kata-kataku tidak enak didengar" Dia
diam-diam membantu ayahnya yang licik, melakukan kejahatan, kali ini dia beruntung,
tapi mungkin sifat aslinya tidak akan berubah...."
Kata-katanya belum selesai, dia sudah merasa pusing. Karena pipi kanan ditampar, dia
terkejut tapi Meng Shao-hui sudah membalikkan badan pergi dan duduk kembali di atas
kudanya. Li Ke Ming marah, dia mencabut pedang dan membentak, "Kau cari mati!" dia meloncat
dari sadel kuda. Dengan jurus Bintang Meteor Menyebar Bulan, dia menusuk muka Meng Shao-hui. Dia
merasa Meng Shao-hui tidak mungkin tidak menahannya, tapi ternyata Meng Shao-hui
hanya mengerakkan badannya oleng sedikit ke belakang, ujung pedang sudah
melewati wajahnya. Li Ke Ming meloncat turun dari kudanya dan menusuk kebagian perut lawan. Meng
Shao-hui tetap bisa menghindar.
Karena dua jurus Li Ke Ming tidak mengenai sasaran, dia merasa malu dan juga marah.
Dia menyerang dengan sebuah jurus lagi, ujung pedang seperti bayangan lingkaran
perak. Karena Meng Shao-hui berada diatas kuda, dia sulit memutar badannya.
Dia mencoba turun dari kuda. Karena sedikit terlambat, baju belakangnya telah
terpotong oleh pedang Li Ke Ming menjadi serpihan kecil dan melayang seperti kupukupu.
Meng Shao-hui melihat lawan datang lagi untuk menyerang, hal ini benar-benar
membuatnya marah besar. Dia membentak, "Kau ini kenapa tidak tahu diri" Aku sudah mengalahkan tiga jurus
padamu, kau masih menginginkan apa lagi?"
"Aku ingin kau mati!"
487 Di depan adik seperguruan, sudah berkali-kali serangannya tidak mengenai sasaran,
semua membuat Li Ke Ming malu. Marah, benci dan kesal bercampur menjadi satu.
Tidak seperti biasanya pedang panjangnya gagal terus, sedangkan Setiap jurus yang
dikeluarkan lebih hebat dari jurus sebelumnya.
Dia seperti ingin mempertaruhkan nyawanya. Tapi ilmu silatnya terlalu jauh
dibandingkan dengan lawannya.
Meng Shao-hui hanya dengan tangan kosong saja melayaninya. Hanya dalam waktu
singkat puluhan jurus dikeluarkan.
Meng Shao-hui melihat Li Ke Ming tetap tidak tahu diri, dia mulai marah dan
membentak, "Kalau kau tidak mau berhenti, jangan salahkan aku tidak sopan!"
Kata-kata Meng Shao-hui tidak didengar oleh Li Ke Ming. Dia masih terus mengangkat
pedang untuk menyerang dan menyerang ke bagian dada Meng Shao-hui.
Jurus ini adalah Gelombang Ganas Menggulung Udara. Ini adalah jurus istimewa
perguruannya untuk membunuh orang, cepat dan ganas. Ujung pedangnya bergetar
mengarah nadi-nadi lawan dibagian dada.
Meng Shao-hui tahu jurus ini sangat lihai. Dengan cara apa pun dia mencoba untuk
menghindar, sulit untuk memecahkan serangan ini. Dalam keadaan marah dia berteriak
dengan keras. Tiba-tiba dia merobah posisinya. Telapak kanan dari samping dijulurkan dan memukul
pedang lawan. Tapi tangan kiri dengan jurus Lima Setan Mencabut Nyawa memukul
kepala lawan. Terasa oleh Li Ke Ming ada bayangan lewat, tapi tenaga angin telapak sudah berada di
atas kepala. Dia tahu bahwa dia tidak bisa menghindar lagi. Dalam hati dia berpikir,
"Habislah aku!"
Liang Yu-rong yang berada dipinggir tahu persis keadaan seperti itu. Liang Yu-rong
segera naik kuda melihat kearah mereka berdua.
Dia tahu Meng Shao-hui terus menerus mengalah. Kalau tiba-tiba dia membalas, jurus
yang dikeluarkan pasti sangat berbahaya dan ternyata jurus yang dipakainya adalah
jurus Lima Setan Mencabut Nyawa. Dia tahu nyawa Li Ke Ming pasti tidak akan
tertolong lagi. 488 Liang Yu-rong kaget, segera dia mencabut pedang dan siap-siap menolong. Tapi dia
merasa tangannya gemetar.
Hanya dalam waktu singkat itu, banyak pikiran seperti berkelebat diotaknya, "Ayah dari
orang yang berada didepanku adalah pembunuh keluargaku, tapi orang ini baik dan
berpandangan luas, dua kali dia telah menolong nyawaku dan juga pernah.... aku juga
ternyata sangat berat berpisah dengannya. Tapi bila dia memukul kepala Li Ke Ming,
kakak seperguruan pasti akan mati, bagaimana aku harus menceritakan semua ini
kepada guru" Kalau aku sekarang mengeluarkan jurus Gadis Memainkan Alat Tenun,
mungkin Meng Shao-hui bisa menghindar dari jurusku. Mungkin juga tangannya saja
yang akan terluka. Tapi tidak akan membahayakan nyawanya."
Li Ke Ming sepertinya sudah pasrah dan memeramkan matanya, karena ragu-ragu
akhirnya diapun terlambat menolongnya....
Serangannya Meng Shao-hui sudah sampai, tapi ternyata tidak mengakibatkan
kematian. Tangannya hanya mendorong pundak Li Ke Ming hingga terdorong jatuh ke
tanah. Pikiran Liang Yu-rong masih berkecamuk. Dia tidak mau Meng Shao-hui melukai Li Ke
Ming, dia juga tidak mau Li Ke Ming melukai Meng Shao-hui.
Begitu melihat Li Ke Ming selamat hatinya menjadi lega, segera dia menghampiri Meng
Shao-hui dan berkata, "Kau.... mau apa kau kemari?"
Meng Shao-hui dengan wajah mengharap menjawab, "Adik Rong.... aku ingin
memohon sesuatu kepadamu.... maukah kau menjadi istriku.?"
Wajah Liang Yu-rong menjadi kemerahan dan malu, terlihat sinar kebahagiaan yang
terpancar di wajahnya. Disebelah sana terlihat Li Ke Ming masih terpaku diam, entah sedang mencoba
mendengar jawaban Liang Yu-rong atau masih terkejut karena nyawanya hampir saja
melayang. =TAMAT= Bunuh diri menebus dosa Asap bisa menghilang tapi cinta akan tetap abadi....
489 Anak Harimau 7 Kilau Bintang Menerangi Bumi Karya Shidney Sheldon Pedang Asmara 2
Mandarin Cersil Mandarin
Cersil Indo Cersil Indonesia
Novel Barat Novel Barat
Novel Indo Novel Indonesia
Galeri Galeri
apabila halaman yg dicari tidak ada.Silahkan kembali dulu ke Menu Utama Blog Lama
Cersil Indo Cersil Indonesia
Novel Barat Novel Barat
Novel Indo Novel Indonesia
Galeri Galeri
apabila halaman yg dicari tidak ada.Silahkan kembali dulu ke Menu Utama Blog Lama