Ceritasilat Novel Online

Tat Mo Cauwsu 7

Tat Mo Cauwsu Pendiri Siauw Lim Sie Karya Sin Liong Bagian 7


sangat mengerikan sekali, matanya itu memancarkan sinar biru
kehijau-hijauan. Tat Mo Cauwsu waktu melihat mata dari Khu Ke Lo Mo
Cung Cie Liang, jadi terkejut, karena dia mengetahui, itulah
sinar mata seorang yang memiliki ilmu hitam sangat tinggi.
"Siancai ! Siancai !" kata si pendeta India ini dengan suara
yang sabar. "Bisakah Hengtai memberikan petunjuk lainnya ?"
"Engkau maksudkan untuk mengadu ilmu bukan ?" tanya si
Iblis Tengkorak. "Itulah yang tidak diharapkan Siauwceng...hanya
Siauwceng mengharapkan, kalau bisa, Hengtai merobah cara
hidup Hengtai, meninggalkan kesesatan dan kembali ke jalan
benar.. Bukankah sayang jika kepandaian setinggi itu
dipergunakan untuk melakukan yang tidak tidak" Jika saja
Hengtai mau kembali ke jalan yang lurus, dengan
mempergunakan kepandaian setinggi itu, banyak pekerjaan
mulia yang bisa Hengtai kerjakan...!"
"Hahaha !" tertawa Khu Ke Lo Mo dengan suara yang
keras sekali, tubuhnya sampai tergoncang goncang. Disaat
itulah dia telah berkata dengan suara yang sangat nyaring.
"Bagus! Bagus! Sudah dua kali engkau menganjurkan aku dan
menasehati aku agar kembali ke jalan yang lurus menurut
istilah yang kau katakan itu! Tetapi dalam hal ini, aku lebih
senang jika tetap di jalanku ini ! Nah, jika engkau bisa
Koleksi kang zusi.com 382
menundukkan aku, nanti aku mau mendengarkan kata-katamu
!" Si pendeta dari India itu kembali tersenyum sabar.
"Berhasil merubuhkan atau tidak, itu bukan merupakan
persoalan, yang menjadi persoalan justru adalah keinginan dari
engkau sendiri yang kembali ke jalan lurus dan juga melakukan
banyak perbuatan perbuatan mulia...!" menyahuti Tat Mo
Cauwsu dengan suara yang tenang. "Terserah kepada kau
sendiri, ingin mengikuti sedikit saranku itu atau memang kau
tetap dengan duniamu. Mengenai adu kepandaian, Siauwceng
tidak memiliki kepandaian apa apa, hanya sedikit sedikit
gerakan untuk menyehatkan tubuh....!"
Si iblis Tengkorak itu telah tertawa dengan suara yang
sangat keras, lalu Cung Cie Liang setelah puas tertawa, dia
membentak dengan suara yang keras sekali : "Rubuh !" tangan
kanannya telah dikebutkannya dengan kuat, sehingga dari
kebutan tangannya itu meluncur kekuatan angin serangan yang
sangat dahsyat dan mengandung suatu kekuatan gaib yang
mendorong ke arah Tat Mo Cauwsu.
Tetapi pendeta India itu tetap tenang, dia tersenyum sambil
merangkap sepasang tangannya, maka gempuran yang
dilakukan oleh Khu Ke Lo Mo lenyap !
Khu Ke Lo Mo terkesiap sejenak. Belum pernah ada yang
sanggup menyambuti serangannya itu tanpa bergeming
sedikitpun, seperti yang dilakukan oleh Tat Mo Cauwsu.
Tang Cie Hok sendiri, yang kala itu tengah berdiri terpisah
dua tombak dari Tat Mo Cauwsu terguling ditanah beberapa
kali, waktu bangun berdiri, dia merasakan tubuhnya sakit-sakit.
Maka setelah menelan pil pahit seperti itu, Tang Cie Hok tidak
berani berdiri terlalu dekat, dia telah menjauh diri sampai
belasan tombak, karena dia takut kalau2 nanti terulang kembali
angin serangan dari Khu Ke Lo Mo menghantam dia.
Koleksi kang zusi.com 383
"Bagus !" kata Khu Ke Lo Mo setelah tersadar dari
tertegunnya. "Engkau memang lawan yang pantas untuk
kulayani !" dan setelah berkata begitu, tampak Khu Ke Lo Mo
mengeluarkan suara erangan, kedua tangannya diangkat
perlahan-lahan, tampaknya dia tengah mengerahkan ilmu
sihirnya yang digabung dengan ilmu silatnya, sepuluh jari
tangannya dipentang lebar lebar, dia ber-siap2 seperti juga
ingin menyerang. Tat Mo Cauwsu hanya berdiri diam ditempatnya dengan
sikap yang tenang, dia mengawasi apa yang dilakukan oleh
lawannya. "Terimalah seranganku !" kata Khu Ke Lo Mo dengan
suara teriakannya itu yang mengandung suatu kekuatan gaib
yang bisa mempengaruhi jiwa dari lawannya yang belum
memiliki kepandaian lwekang yang tinggi.
Tetapi menghadapi Tat Mo Cauwsu, teriakan dari Khu Ke
Lo Mo tidak berarti apa apa... hanya waktu kedua tangannya
itu melancarkan serangan, disaat itulah Tat Mo Cauwsu telah
menggerakkan kedua tangannya, dengan tangan kiri ditekuk
dan sikut berada disamping dadanya, lalu tangan kanannya
dilonjorkan kearah Khu Ke Lo Mo.
Gerakan Tat Mo Cauwsu itu tampaknya dilakukan dengan
perlahan sekali, tetapi kesudahannya sangat hebat sekali, sebab
memiliki kekuatan lwekang yang dahsyat sekali.
Khu Ke Lo Mo Cung Cie Liang juga terkejut melihat cara
Tat Mo Cauwsu menghadapinya, dia mengetahui bahwa
tangkisan merangkap serangan yang dilancarkan oleh Tat Mo
Cauwsu merupakan jurus yang sangat berbahaya sekali.
Dalam keadaan seperti itu, Khu Ke Lo Mo telah
membatalkan serangannya, dia melompat ke belakang dengan
gerakan yang gesit sekali, dia juga telah tertawa dengan suara
yang keras, sambil katanya : "Tidak percuma engkau berani
Koleksi kang zusi.com 384
banyak tingkah dihadapanku, kiranya engkau memang
memiliki kepandaian yang berarti ! Bagus ! Bagus, inilah
menggembirakan sekali !!"
Kemudian cepat luar biasa tampak Khu Ke Lo Mo Cung
Cie Liang telah mengeluarkan suara erangan lagi, tetapi sekali
ini tidak akan menyerang dengan mempergunakan kedua
tangannya, melainkan kakinya yang ditendangkan berantai
sambil membentak : "Rubuh kau!" dia telah mengeluarkan
ilmu sihirnya untuk mempengaruhi Tat Mo Cauwsu.
Tat Mo Cauwsu merasakan kepalanya seperti membesar,
dan tengkuknya dingin sekali.
Tetapi pendeta India ini cepat sekali membaca mantra dari
ajaran Sang Buddha, maka dengan cepat dia bisa menguasai
diri, karena dengan menyebut kebesaran Sang Buddha, ilmu
hitam yang dipergunakan oleh Khu Ke Lo Mo Cung Cie Liang
bisa dipunahkannya. Waktu itu, kaki Khu Ke Lo Mo hampir tiba, cepat luar
biasa Tat Mo Cauwsu telah menggerakkan tangan kanannya
untuk menotok mata kaki si iblis Tengkorak. Totokan itu bukan
merupakan totokan biasa, karena jika saja totokan itu berhasil
mengenai sasarannya dengan tepat, tentu akan membuat iblis
Tengkorak itu terjungkel dengan kaki yang lumpuh.
Khu Ke Lo Mo mana mau membiarkan kakinya itu ditotok
oleh Tat Mo Cauwsu, dia kembali menarik pulang tendangan
berantainya itu. Tetapi sekarang dihati Khu Ke Lo Mo telah bersemi
perasaan mendongkol bercampur penasaran, telah dua kali
beruntun dia gagal dengan serangannya, yang kedua kalinya
dia menarik pulang serangannya.
Matanya yang memang bersinar biru kehijau-hijauan itu
memancar tajam sekali, memandang kepada Tat Mo Cauwsu
Koleksi kang zusi.com 385
dengan sorot mata yang sangat mengerikan. Dia telah
mengeluarkan ilmu sihirnya lagi, waktu dia mengebutkan
tangannya keatas tahu2 Tang Cie Hok yang berdiri dikejauhan
seperti melihat Khu Ke Lo Mo Cung Cie Liang seperti juga
telah berobah menjadi jauh lebih besar lima kali dari ukuran
tubuhnya yang semula. Tampaknya seperti seorang raksasa
yang memiliki tangan dan kaki yang besar sekali, yang bersiap
siap untuk menerkam kepada Tat Mo Cauwsu.
Tat Mo Cauwsu tetap tenang, dia telah menyebut beberapa
kali kebesaran Sang Budha, dan tangan kanannya diangkat
menempel didadanya, dia telah memandang tajam kepada Khu
Ke Lo Mo yang tengah bersiap-siap menerkam dengan bentuk
tubuh yang sangat besar itu. Tetapi karena ilmu kebathinan
yang dimiliki Tat Mo Cauwsu telah mencapai tingkat yang
sempurna, dengan sendirinya cepat sekali pengaruh ilmu hitam
dari Khu Ke Lo Mo bisa dilenyapkan. Dimata Tat Mo Cauwsu
keadaan Khu Ke Lo Mo Cung Cie Liang sama seperti manusia
biasa, yang tidak ada perobahan sesuatunya. Malah saat itu
Khu Ke Lo Mo telah menerkam melancarkan serangannya.
Berbeda dengan Tat Mo Cauwsu, justru Tang Cie Hok telah
rubuh duduk numprah di tanah, karena dia kaget dan semaput
melihat Khu Ke Lo Mo yang seperti telah berobah menjadi
seorang raksasa yang besar sekali.
Tat Mo Cauwsu mengawasi datangnya serangan dari
lawannya, dia berkata dengan suara yang perlahan, "Cung
Hengtai, lebih baik kita sudahi permainan seperti ini....
percayalah tidak ada keuntungan apapun bagi kita !!"
Khu Ke Lo Mo menyadari ilmu hitamnya tidak berhasil
menguasai lawannya, dia malah jadi semakin penasaran dan
marah sekali, serangannya yang tengah menyambar kearah
pundak Tat Mo Cauwsu meluncur semakin cepat saja.
Koleksi kang zusi.com 386
Tetapi Tat Mo Cauwsu disamping mendalami ilmu
kebathinan, juga memang memiliki kepandaian silat yang
tinggi sekali, dia tidak gentar menghadapi serangan yang
dilakukan oleh Khu Ke Lo Mo.
Dengan berdiri dikaki kanannya, kaki kirinya diangkat
tertekuk keatas, dengan gerakan Kim Ke Tok Pit (Ayam emas
berdiri dikaki tunggal), secepat kilat Tat Mo Cauwsu memutar
tubuhnya dengan gerakan yang gesit, dan begitu terkaman dari
Khu Ke Lo Mo menyambar datang, tampak tangan kanan Tat
Mo Cauwsu meluncur dibawah ketiak lawannya.
Khu Ke Lo Mo waktu melihat Tat Mo Cauwsu
mempergunakan jurus Kim Ke Tok Pit, dia sudah terkejut,
karena melihat gerakan Tat Mo Cauwsu sangat luar biasa
sekali. Biasanya, jurus Kim Ke Tok Pit merupakan jurus silat yang
biasa saja, karena jurus itu memang dimiliki oleh setiap pintu
perguruan silat, yaitu dengan mengandalkan satu kaki untuk
merebut kegesitan dari lawan.
Tetapi Tat Mo Cauwsu telah berdiri berputar dengan kaki
tunggalnya itu, sehingga dia bisa merobah posisi tubuhnya
dalam waktu yang sangat singkat sekali, dimana tahu-tahu
kepalan tangannya nyelonong menghantam dada disamping iga
dari Iblis Tengkorak itu.
"Bukkk !" bukan main kerasnya suara benturan itu, tetapi si
Iblis Tengkorak tidak terpental, hanya terhuyung beberapa
langkah saja kebelakang. Tat Mo Cauwsu tidak meneruskan serangannya, dia tidak
mendesak lebih jauh. Sedangkan Khu Ke Lo Mo telah memandang bengis kepada
Tat Mo Cauwsu, tampaknya dia marah bercampur penasaran,
Koleksi kang zusi.com 387
dengan sinar mata yang menyala ke-biru2an dia telah
melompat lagi melancarkan serangan.
Untuk jurus ini Tat Mo Cauwsu hanya mengelakkan diri
saja, dia tidak balas menyerang.
Khu Ke Lo Mo terus melakukan serangan bertubi-tubi,
sehingga kedua orang yang memiliki kepandaian luar biasa
tingginya itu telah terlibat dalam pertempuran yang sangat
seru. Dalam waktu yang singkat sekali mereka telah bertempur
belasan jurus. Tang Cie Hok yang melihat pertempuran kedua orang yang
masing2 memiliki kepandaian begitu tinggi, dia memandang
dengan takjub. Dengan mengerahkan sisa tenaganya Tang Cie
Hok dapat merangkak berdiri.
Dia melihatnya Tat Mo Cauwsu tampak berada diatas
angin, sebab setiap serangan lawannya dapat dielakkannya
dengan mudah. Begitu juga bermacam-macam ilmu hitam dari
Cung Cie Liang telah berhasil dipunahkan, sehingga Iblis
Tengkorak itu jadi semakin gusar dan telah mengeluarkan
seluruh kepandaian yang dimilikinya untuk mengimbangi Tat
Mo Cauwsu yang memiliki kepandaian luar biasa tingginya.
Khu Ke Lo Mo Cung Cie Liang sebetulnya baru sepuluh
tahun angkat nama didalam kalangan Kangouw. Tetapi karena
kepandaiannya yang sangat tinggi, cepat sekali dia disegani
dan ditakuti oleh orang-orang rimba persilatan.
Waktu itu, Khu Ke Lo Mo memiliki muka yang tampan,
usianya juga baru empat puluh tahun, tetapi waktu dia
bertempur dengan beberapa pendeta Lhama dari Tibet, dia terkena serangan senjata berapi yang menyebabkan mukanya
terbakar dan rusak, sehingga wajahnya tidak mirip manusia
lagi, dia lebih mirip dengan tengkorak manusia.
Koleksi kang zusi.com 388
Maka dari itu, selanjutnya dia digelari dengan julukan Khu
Ke Lo Mo. Cung Cie Liang pun berobah wataknya, jika semula dia
sudah kejam, justru setelah kerusakan wajahnya itu dia tambah
kejam dan telengas, sehingga berangsur angsur setiap orang
rimba persilatan merasa takut bertemu dengannya.
Tanda kepala tengkorak manusia yang selalu diukir dibatubatu dengan mempergunakan jari telunjuknya, merupakan
tanda bahwa dia berada disekitar tempat tersebut.
Tidak perduli jago-jago dari aliran putih atau hitam,
semuanya merasa takut untuk berjumpa dengannya.
Maka dari itu, perlahan lahan Cung Cie Liang dianggap
sebagai raja dari segala iblis iblis pentolan aliran hitam yang
berada didaratan Tionggoan.
Tetapi Cung Cie Liang bukannya merobah kelakuannya
disaat usianya mencapai lima puluh tahun lebih, bahkan dia
bertambah bengis saja. Dengan menyingkirnya setiap orang yang melihat tanda
tengkorak yang diukirnya dibatu, membuat Cung Cie Liang
merasakan dia hidup menyendiri didunia ini, karena dimana
saja dia tiba dan melukiskan gambar tengkorak dengan ukiran
jari tangannya dibatu-batu, maka selalu orang-orang
menyingkir. Hal ini menimbulkan kesepian untuk Cung Cie
Liang juga. Sehingga dia menaruh dendam kepada orang-orang
persilatan, yang dianggapnya telah menjauhi diri dan
mengasingkannya seorang diri. Dendam itu meluap dalam
tingkat yang lain, yaitu setiap orang yang mengerti ilmu silat
yang berpapasan dengannya, tentu akan dibinasakannya,
dengan cara-cara yang sangat kejam sekali.
Koleksi kang zusi.com 389
Dalam keadaan seperti ini, tentu saja Cung Cie Liang
semakin ditakuti oleh orang-orang persilatan didaratan
Tionggoan, sebab semua jago-jago yang mengetahui adanya


Tat Mo Cauwsu Pendiri Siauw Lim Sie Karya Sin Liong di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Cung Cie Liang, segera menyembunyikan diri.
Itulah sebabnya, semakin hari sikap dan watak Cung Cie
Liang semakin kejam dan telengas, karena setiap orang yang
mengerti ilmu silat, baik tinggi maupun rendah, selalu
dianggapnya sebagai lawannya.
Tat Mo Cauwsu telah menyaksikan betapa seranganserangan yang dilakukan oleh lawannya dicampurbaurkan
dengan ilmu hitamnya. Memang agak merepotkan pendeta India ini juga
menghadapi serangan serangan serupa itu, karena disamping
harus memperhatikan kedua tangan dari si Iblis Tengkorak
yang menyambar-nyambar ke bagian bagian tubuhnya yang
mematikan, pun Tat Mo Cauwsu harus mengerahkan kekuatan
batinnya untuk memunahkan ilmu hitam dari si iblis.
Setelah bertempur sebanyak belasan jurus, pendeta dan
India ini akhirnya habis sabar, katanya dengan suara nyaring :
"Baiklah Khu Ke Lo Mo ... engkau terlalu mendesak, maafkan
Siauwceng terpaksa harus mempergunakan sedikit kepandaian
Siauwceng." Setelah berkata begitu, tampak Tat Mo Cauwsu melompat
mundur menjauhi lawannya terpisah satu tombak. Kemudian
disaat Khu Ke Lo Mo bermaksud akan melancarkan serangan
lagi kepadanya, Tat Mo Cauwsu telah mendahuluinya dengan
mengebutkan sekaligus kedua tangannya.
Kebutan itu memiliki kekuatan tenaga yang luar biasa
dahsyatnya, karena Tat Mo Cauwsu sudah habis sabarnya dan
benar-benar melakukan penyerangan yang sangat kuat sekali.
Koleksi kang zusi.com 390
Dengan cepat Khu Ke Lo Mo melompat mundur beberapa
langkah kebelakang, mukanya merah padam karena diamuk
oleh amarahnya. Tat Mo Cauwsu menghela napas panjang2 kemudian
katanya sambil tersenyum tenang : "Apakah Cung Hengtai
masih tidak puas main-main begitu lama ?" tanya Tat Mo
Cauwsu. Wajah Khu Ke Lo Mo tampak merah padam, dengan gusar
dia berseru: "Jika hari ini aku tidak bisa mengelupas kulit
kepalamu, biarlah aku tidak perlu hidup lagi dibumi ini....!"
dan suara ancamannya itu sangat menyeramkan sekali, seperti
juga menggetarkan sekitar tempat ini.
Dan Khu Ke Lo Mo Cung Cie Liang bukan hanya
membentak menyeramkan saja, tubuhnya juga melompat
menerkam dengan cepat sekali melancarkan gempuran yang
sangat hebat kepada Tat Mo Cauwsu.
Kali ini karena Khu Ke Lo Mo Cung Cie Liang telah
mengetahui bahwa lawannya merupakan seorang pendeta yang
sangat liehay ilmu silat maupun juga ilmu kebatinannya, maka
dia telah mengeluarkan seluruh kepandaian yang dimilikinya.
Sedangkan Tang Cie Hok yang berdiri di pinggiran, waktu
melihat Cung Cie Liang melancarkan gempuran yang begitu
dahsyat, sama seperti juga runtuhnya gunung kepada Tat Mo
Cauwsu, Tang Cie Hok jadi menggidik ngeri.
Tetapi Tat Mo Cauwsu tetap berdiri tenang tenang
ditempatnya, dia berseru perlahan, kemudian menyambuti
serangan Cung Cie Liang dengan kekerasan pula, karena
disinilah kelak dari kesempatan yang dinanti nanti Tat Mo
Cauwsu untuk mengukur sampai berapa tinggi kepandaian
yang dimiliki lawannya itu, maka dia sengaja telah
melancarkan tangkisan dengan cara keras dilawan keras.
Koleksi kang zusi.com 391
Gempuran itu menimbulkan suara yang hebat waktu kedua
kekuatan tenaga itu saling bentur, dan tubuh Tat Mo Cauwsu
terhuyung beberapa tindak kebelakang, sedangkan Khu Ke Lo
Mo sendiri telah terpental satu tombak lebih.
Tetapi Iblis tengkorak itu berhasil untuk menguasai dirinya,
dia tidak sampai jatuh terjungkel.
Dalam kesempatan itu Tat Mo Cauwsu tidak mau mengalah
lebih jauh, dengan mengeluarkan suara bentakan yang
menggetarkan tempat ini, bagaikan angin menumbangkan
pohon-pohon dan menggugurkan batu-batu yang ada disekitar
tempat ini, Tat Mo Cauwsu telah melompat melancarkan
gempuran kearah dada Khu Ke Lo Mo.
Khu Ke Lo Mo baru saja bisa memperbaiki kedudukan
kedua kakinya, dan disaat itu dia telah melihat datangnya
gempuran yang luar biasa kuatnya dari Tat Mo Cauwsu. Tetapi
sebagai seorang tokoh silat yang memiliki kepandaian sangat
tinggi, walaupun kaget, Khu Ke Lo Mo tidak menjadi gugup.
Diantara berkesiuran angin serangan Tat Mo Cauwsu yang
menyambar datang itu, tampak Khu Ke Lo Mo telah melompat
ke samping kanan, berusaha mengelakkan diri sambil tangan
kanannya telah menghantam pergelangan tangan pendeta dari
India itu. "Tukkk !" tulang pergelangan tangan mereka saling bentur
dengan keras, sampai terdengar sangat nyaring sekali.
Tat Mo Cauwsu telah menyalurkan tenaga dalamnya ke
arah pergelangan tangannya, dia menindih pergelangan tangan
Khu Ke Lo Mo, sehingga seperti juga memiliki tenaga tindihan
ribuan kati. Khu Ke Lo Mo waktu dibentur tulang pergelangan
tangannya jadi kaget berbareng kesakitan, karena dia
merasakan tulang pergelangan tangannya itu bagaikan
Koleksi kang zusi.com 392
dihantam oleh sesuatu yang keras dan berat sekali, dia ingin
menarik pulang tangannya, tetapi justru disaat itu dia tidak bisa
menarik kembali tangannya. Keadaan seperti ini tentu saja
telah membuat Khu Ke Lo Mo jadi terkejut, dia mengempos
semangatnya dan bermaksud menariknya, tetapi tidak
bergeming, karena pergelangan tangannya itu seperti lengket
dengan tulang pergelangan tangan Tat Mo Cauwsu.
Tat Mo Cauwsu telah berkata dengan suara yang sabar:
"Siancai ! Siancai ! Khu Ke Lo Mo Cung Cie Liang, apakah
tidak lebih baik kita menyelesaikan urusan sampai disini saja
?" Tetapi Cung Cie Liang justru mengeluarkan suara bentakan
yang mengguntur, dia marah sekali maka disamping
mempergunakan lwekangnya yang disalurkan ke seluruh
pergelangan tangan, diapun mengeluarkan ilmu hitamnya,
sehingga tampak tangan Khu Ke Lo Mo seperti telah berobah
menjadi sangat besar sekali.
Dalam keadaan demikian, Tat Mo Cauwsu tetap
menghadapi dengan tenang, dia telah melihat lawannya seperti
keripuhan sendiri, sehingga dia mengeluarkan suara tertawa
mengejek, katanya dengan nada yang sabar : "Jika saja hengtai
(saudara) Khu Ke Lo Mo bersedia berjanji tidak meneruskan
perbuatan jahatmu maka aku bersedia melepaskan dan
membebaskan dirimu dari cacad atau kematian ....! Siancai !
Siancai ! Bersediakah Cung Hengtai ?"
Khu Ke Lo Mo jadi gusar bukan main, dia telah
mengeluarkan suara bentakan yang bengis sambil
menggerakkan tangan kanannya itu dengan kuat sekali untuk
diputar, walaupun tangan Tat Mo Cauwsu masih menempel
dipergelangan tangannya, tetapi justru dia ingin menguasai
tangan Tat mo Cauwsu yang hendak diputarnya itu.
Koleksi kang zusi.com 393
Tetapi Tat mo Cauwsu tidak mau membiarkan tangannya
itu diputar, dia telah tersenyum, sambil katanya: "Walaupun
engkau mengerahkan seluruh kekuatanmu, tidak nantinya
engkau akan berhasil melepaskan pergelangan tanganmu itu."
Khu Ke Lo Mo jadi semakin gusar dia berusaha memutar
tangannya itu. Tetapi kembali gagal, hanya ber-gerak2 perlahan
saja. Waktu itu, Tang Cie Hok menyaksikan pertempuran antara
Tat Mo Cauwsu dan Khu Ke Lo Mo merupakan pertempuran
yang sangat luar biasa, jarang sekali dia bisa menyaksikan
pertempuran sengit ini. Maka dari itu Tang Cie Hok telah memandang tertegun
dengan pancaran mata yang terpentang lebar2.
Saat itu Khu Ke Lo Mo setelah gagal beberapa kali
memutar tangan lawannya, telah mengeluarkan suara bentak
pula yang mengguntur sambil menggerakkan tangan kirinya,
yang digerakkan untuk menotok biji mata Tat Mo Cauwsu
yang ditotoknya dengan cepat dan luar biasa, jika saja orang
lain yang menjadi lawan dari Khu Ke Lo Mo, tentu akan
membuat dia menjadi korban totokan itu.
Walaupun bagaimana cepatnya totokan yang dilakukan
Khu Ke Lo Mo, namun tidak berhasil mengenai sasarannya,
karena Tat Mo Cauwsu dengan gerakan yang cepat luar biasa
telah mengelakkan serangan itu dengan memiringkan
kepalanya. Justru saat itu tangan Tat Mo Cauwsu yang satunya
meluncur akan mencengkeram bahu lawannya.
Gerakan itu memang merupakan gerakan yang aneh dan
tidak diduga oleh Khu Ke Lo Mo Cung Cie Liang, sebab
semula Tat Mo Cauwsu dengan posisi kedudukan miring, berarti tangannya yang satu itu berada dalam jarak jangkau yang
cukup jauh. Koleksi kang zusi.com 394
Tetapi anehnya, justru tangan Tat Mo Cauwsu itu seperti
bisa diulur menjadi lebih panjang beberapa dim dari yang
sebenarnya, dia telah mencengkeram bahu Khu Ke Lo Mo,
bahkan telah menekan jalan darah Ciu-tie-hiat didekat tulang
piepe lawannya, cengkeraman yang kuat itu bisa
menghancurkan tulang piepe lawannya.
Tetapi Tat Mo Cauwsu tidak melakukan cengkeraman yang
bisa melukai lawannya, dia hanya menyentuh dan menarik
pulang tangannya lagi, disusuli dengan katanya : "Sudahlah!
Jika memang Cung Hengtai bermaksud kembali ke jalan yang
benar, pergilah !" katanya sambil menarik tangan yang
menindih pergelangan tangan Cung Cie Liang.
Terbebas dari tekanan tangan Tat Mo Cauwsu dan baru saja
kaget waktu bahunya disentuh oleh cengkeraman Tat Mo
Cauwsu, Khu Ke Lo Mo menyadari bahwa lawannya berlaku
murah hati tidak mencelakainya. Jika saja cengkeraman tadi
dibahunya diperkeras sedikit saja dan mematahkan tulang
piepenya, berarti akan membuat bercacad si iblis Khu Ke Lo
Mo seumur hidupnya. Cung Cie Liang bergelar Iblis Tengkorak, dia juga sangat
telengas dan kejam sekali. Maka dari itu, belum pernah dia
memberi kesempatan hidup kepada lawannya. Baru pertama
kali inilah dia menghadapi lawan yang justru memiliki
kepandaian silat dan kesaktian yang jauh lebih tinggi darinya.
Maka baru saja mengalami ancaman kematian atau bercacad
dan lolos dari bencana, membuat Khu Ke Lo Mo jadi berdiri
diam salah tingkah ditempatnya.
"Pergilah !" kata Tat Mo Cauwsu lagi dengan suara yang
sabar dan tenang. "Tetapi ingatlah baik2 oleh Cung Hengtai,
jangan sekali-sekali engkau kembali melakukan perbuatan
jahat lagi, lebih baik engkau hidup secara baik2 untuk
memperoleh ketenangan dan ketentraman!"
Koleksi kang zusi.com 395
Khu Ke Lo Mo tertawa dingin, dia berkata dengan suara
yang tawar : "Baiklah! Hari ini aku telah menerima pelajaran
yang cukup berarti, tetapi dilain kesempatan aku ingin sekali
meminta petunjuk pula dari kau Tat Mo Cauwsu !"
Setelah berkata begitu Khu Ke Lo Mo telah memutar
tubuhnya dia berlalu dengan cepat sekali.
Tat Mo Cauwsu membiarkan lawannya pergi, dia hanya
memutar tubuhnya sambil menghela napas.
"Iblis yang sangat berbahaya jika dia masih melanjutkan
perbuatan jahatnya, tentu akan mendatangkan bencana yang
tidak kecil untuk orang2 Kangouw di daratan Tionggoan....!"
menggumam Tat Mo Cauwsu dengan suara yang perlahan
mengandung sesalan. Tang Cie Hok telah menghampiri Tat Mo Cauwsu, dia
merangkapkan sepasang tangannya menjura memberi hormat
kepada Tat Mo Cauwsu, "Terima kasih atas pengajaran yang
tadi Taisu berikan! Baru hari ini mataku terbuka, bahwa
didunia ini memang tidak ada yang memiliki kepandaian
tertinggi, yang tinggi ada pula yang lebih tinggi, kepandaian
ilmu silat selama ingin dipelajari, tentu tidak ada batasnya...
Semoga saja aku dilain kesempatan bisa melakukan banyak
perbuatan2 mulia untuk menebus dosa2ku...!"
Tat Mo Cauwsu gembira mendengar janji Tang Cie Hok.
"Kepandaian Tang Hengtai sangat tinggi, juga memiliki
kepandaian Bun (sastra), maka jika kedua macam kepandaian
itu dipergunakan untuk alam dan kebaikan membela keadilan
untuk si kecil yang tertindas, tentu Tang Hengtai memiliki
kesempatan untuk menjadi seorang pendekar yang sangat
ternama sekali..." Mendengar perkataan Tat Mo Cauwsu muka Tang Cie Hok
jadi berobah merah, dia telah berkata dengan suara yang
Koleksi kang zusi.com 396
perlahan: "Petunjuk-petunjuk yang sangat berharga dari Taisu
sangat saya hargai !" dia berdiam diri sejenak, tetapi kemudian
meneruskan perkataannya lagi : "Aku tidak akan melupakan
petunjuk-petunjuk Taisu." Setelah itu Tang Cie Hok pamitan
untuk melanjutkan perjalanannya.
Tat Mo Cauwsu telah mengawasi kepergian orang she Tang
itu untuk sejenak lamanya, Tat Mo Cauwsu berdiri diam
ditempatnya tanpa bergerak, karena dia masih memikirkan Khu
Ke Lo Mo Cung Cie Liang. "Didaratan Tionggoan banyak sekali jago-jago yang
memiliki kepandaian aneh dan luar biasa, tetapi justru mereka
umumnya berjalan dijalan hitam, melakukan banyak kejahatan.
Hal inilah yang harus kuberikan pengertian agar mereka mau
merobah kelakuan mereka. Jika memang mereka membandel
tidak mau menuruti petunjuk petunjukku, barulah aku harus
mempergunakan kekerasan untuk membinasakannya...
membasminya agar jago-jago jahat seperti itu tidak
menimbulkan bencana bagi masyarakat umumnya."
Setelah menghela napas lagi beberapa kali, Tat mo Cauwsu
kemudian melanjutkan perjalanan, setelah matahari menyilam
diufuk barat, Tat mo Cauwsu tiba didesa wu cing kwan. Dia
bermalam didesa itu dirumah seorang penduduk, keesok
harinya kembali pendeta India ini melanjutkan perjalanannya.
Dua hari lamanya Tat Mo Cauwsu melakukan perjalanan
menuju ke selatan, daerah selatan memang indah dan permai.
Tetapi pada sore hari ketiga Tat Mo Cauwsu berada dikaki
gunung Sing cie san, sebuah gunung yang tidak begitu besar
yang mirip-mirip bentuknya dengan keadaan digunung Bie san.
Pendeta dari India ini telah memandang sekelilingnya
mengawasi sekitar tempat itu, kalau kalau ada rumah penduduk
yang bisa diminta bermalam, tetapi sekitar dikaki gunung ini


Tat Mo Cauwsu Pendiri Siauw Lim Sie Karya Sin Liong di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Koleksi kang zusi.com 397
sepi sekali, tidak terlihat juga rumah penduduk dan hanya
pohon dan batu belaka yang tampak.
Tat Mo Cauwsu sudah memasuki pedalaman gunung itu,
maksudnya ingin mencari sebuah tempat yang bisa
dipergunakannya tidur dan beristirahat.
Setelah melakukan perjalanan kurang lebih lima lie, Tat Mo
Cauwsu mendengar samar-samar suara yang aneh sekali.
Pendeta ini memasang pendengarannya baik-baik dan akhirnya
dia tersenyum sendirinya, karena segera dia mengenalinya
bahwa suara aneh itu tidak lain dari suara air tumpah, yaitu air
terjun. Didengar suaranya yang perlahan dan samar itu,
memang menunjukkan letak air terjun itu masih terpisah jauh.
Tat Mo Cauwsu melihat matahari telah tenggelam ditelan
oleh kaki langit sebelah barat dan dia masih terus juga
melakukan perjalanan karena keadaan disekitar hutan yang
dijalaninya itu sangat sepi sekali, sampai sampai binatang
buaspun tidak dilihatnya dihutan tersebut.
Keadaan hutan yang besar tapi sepi seperti tidak memiliki
penghuninya yaitu binatang-binatang liar membuat Tat Mo
Cauwsu jadi bertanya-tanya didalam hatinya. Karena biasanya
hutan yang bagaimana kecilpun, pasti dihunikan oleh binatang
liar, setidak-tidaknya binatang-binatang kecil seperti burung
dan lain lainnya. Tat Mo Cauwsu telah menyusuri terus menuju kearah dari
mana datangnya suara air tumpah itu, yang semakin lama
terdengar semakin jelas. Dia melangkah terus, tetapi suatu
ketika, Tat Mo Cauwsu telah menahan langkah kakinya, dia
berdiri tertegun, karena justru dia mendengar suara mengaung
yang sangat aneh sekali, suara itu seperti suara pekik atau jerit,
tetapi mirip juga suara tertawa, sehingga terdengarnya suara itu
aneh sekali. Koleksi kang zusi.com 398
"Suara apa itu ?" berpikir pendeta India ini didalam
hatinya. "Terdengarnya suara itu bagaikan memiliki kekuatan
hitam... mengerikan...."
Tetapi sebagai seorang pendeta yang memiliki kepandaian
sangat tinggi, Tat Mo Cauwsu tidak jeri untuk menghadapi
apapun juga, dia melangkah maju terus. Dua kali dia
mendengar kembali suara pekik yang mirip tertawa dan
nadanya menyeramkan sekali, yang menurut pendengaran Tat
Mo Cauwsu seperti mengandung kesesatan.
Sedangkan suara air tumpah terdengar semakin jelas, Tat
Mo Cauwsu mengetahui bahwa air terjun itu tentunya terletak
ditempat yang tidak jauh lagi.
Waktu Tat Mo Cauwsu tiba di mulut hutan sebelah lainnya,
dia melihat terhampar sebuah lapangan rumput yang luas.
Disebelah kanannya, terpisah kurang lebih belasan tombak,
tampak sebuah anak sungai yang cukup besar mengalir tenang,
airnya jernih sekali, dan diujung batu2 gunung yang terpisah
kurang lebih ratusan tombak, tampak tebing yang tinggi. Dari
atas tebing itulah meluncur turun air terjun yang bening
bagaikan segaris benang sutra putih.
Suara jatuhnya air terjun itu yang menimpah air dan batu,
memang merupakan suara yang bergemuruh.
Tat Mo Cauwsu menghampiri tempat itu ke kaki tebing,
maksudnya hendak mencuci muka dan tubuhnya, karena Tat
Mo Cauwsu bermaksud beristirahat di bawah kaki tebing itu,
didekat air terjun. Tetapi setelah Tat mo Cauwsu tiba dikaki tebing itu,
kembali pendeta ini dihadapi oleh sesuatu yang agak ganjil. Air
terjun yang turun dan belum tumpah ke sungai, justru telah
berpencaran seperti terbentur suatu kekuatan yang dahsyat.
Koleksi kang zusi.com 399
Tat Mo Cauwsu untuk sejenak lamanya berdiri tertegun
mengawasi pecahan ujung air mancur disebelah bawah, yang
terus menerus berhamburan seperti membentur suatu kekuatan
yang tidak tampak. Samar2 Tat Mo Cauwsu melihat sesosok
benda yarg didalam tumpahan air terjun itu.
Pendeta India ini telah mengerutkan alisnya, dia memasang
penglihatannya lebih baik memperhatikan benda yang samar2
dibalik tirai air terjun itu. Dia telah melihatnya, benda itulah
yang menyebabkan tirai air terjun disebelah bawah
beterbangan bagaikan terbentur kekuatan yang sangat dahsyat
sekali. Yang membuat Tat Mo Cauwsu lebih heran lagi justru
benda itu menyerupai seorang manusia.
Karena penasaran, Tat Mo Cauwsu telah menghampiri
lebih dekat, dan memang dibalik tirai air terjun itu duduk
bersila seorang yang bentuk tubuhnya agak pendek, mukanya
bulat sama seperti potongan tubuhnya yang bulat juga.
Hidungnya bundar dan pesek, dengan bibirnya yang tebal,
matanya terbuka lebar, walaupun bentuknya tetap saja tidak
berobah merupakan mata yang sipit. Keadaannya mirip-mirip
orang Han, tetapi juga mirip mirip seperti orang dari suku
bangsa diluar bangsa Han. Lama Tat Mo Cauwsu berdiri diam
mengawasi orang itu. Yang membuat Tat Mo Cauwsu takjub, justru dia melihat
betapa orang itu selalu menggerak-gerakkan kedua tangannya
bergantian, memukuli air yang tumpah kebawah. Kekuatan air
terjun itu bukannya ringan, meliputi ribuan kati. Tetapi yang
mengherankan sosok tubuh itu berada tepat sekali dibawah
tumpahnya air terjun tersebut, bahkan tirai air terjun itu
berhamburan setiap kali terpukul oleh kedua tangannya.
"Hebat orang pendek ini..!" berpikir Tat Mo Cauwsu
didalam hatinya. "Dia bisa menahan kekuatan tumpahnya air
Koleksi kang zusi.com 400
terjun sudah merupakan hal yang sangat luar biasa, karena
tekanan jatuhnya air terjun tentu meliputi ribuan kati... tetapi
justru yang lebih luar biasa lagi adalah kedua tangannya itu
yang dapat menghantam hancur tirai air terjun itu sehingga
tidak ada air yang bisa membasahi tubuhnya...!"
Sambil berpikir begitu Tat Mo Cauwsu telah mengawasi
dengan mata tertegun, karena dia kagum sekali.
Tetapi orang yang bertubuh pendek gemuk itu, yang tengah
bergumul dengan air tumpah itu, tampaknya melihat Tat Mo
Cauwsu juga, karena dia telah mengeluarkan suara pekikan
yang aneh sekali, seperti suara teriakan dan suara tertawa yang
tergabung menjadi satu. Tat Mo Cauwsu baru mengetahui bahwa suara aneh yang
didengarnya tadi adalah suara teriakan orang bertubuh pendek
ini. Dan orang bertubuh pendek itu bukan berteriak saja, dia
telah melompat, gerakannya luar biasa gesitnya, karena tahu2
dia telah berada dihadapan Tat Mo Cauwsu.
Matanya yang sipit itu telah dibuka lebar-lebar, dia
mengawasi dengan sinar mata yang menyelidik, tapi sinar mata
itu menurut Tat Mo Cauwsu mengandung sinar dari sesuatu
ilmu sesat. "Siapa kau ?" tegur orang itu dengan mempergunakan
kata2 Han yang kaku, "Tahukah engkau, bahwa beradanya
engkau disini telah mengganggu latihanku ?"
Tat Mo Cauwsu cepat-cepat merangkapkan tangannya, dia
menjura kepada orang itu : "Siancai, maafkan, Siauwceng tidak
tahu bahwa justru kedatangan Siauwceng ditempat ini telah
mengganggu ketenangan Siecu (tuan) berlatih diri. Tadi
Siauwceng tidak sengaja datang ditempat ini, karena
Siauwceng bermaksud untuk beristirahat disini setelah
Koleksi kang zusi.com 401
melakukan perjalanan satu hari lamanya, Siauwceng harap
Siecu tidak marah, dan Siauwceng akan segera berlalu....."
Sambil berkata begitu, Tat Mo Cauwsu telah memutar
tubuhnya untuk berlalu. Tetapi belum lagi melangkah lebih dari tiga tindak, orang
itu telah membentak: "Berhenti...!"
Bentakan itu sangat keras, dan seperti mengandung suatu
kekuatan pengaruh yang menggetarkan hati. Tat Mo Cauwsu
telah menahan langkah kakinya, dia menoleh sambil
tersenyum. "Ada yang ingin Siecu katakan ?" tanyanya dengan suara
yang sabar. "Hemm...enak saja kau setelah mengganggu latihanku, lalu
engkau ingin berlalu dengan begitu saja ?" kata orang bertubuh
pendek gemuk itu dengan suara yang tidak sedap didengar oleh
telinga, karena selain dia berkata-kata dengan suara yang kaku
dalam bahasa Han, juga dia membentak dengan suara yang
seperti kaleng pecah. "Apakah dengan begitu saja kau ingin meninggalkan
tempat ini setelah menggagalkan latihanku hari ini?"
Tat Mo Cauwsu melihat sikap orang ini jadi kurang senang
juga hatinya karena itu bersikap kasar dan tidak
menyenangkan. Tetapi Tat Mo Cauwsu sabar sekali, dia telah
berkata dengan suara yang ramah : "Lalu, apa yang
dikehendaki oleh siecu ?"
"Hemm, tidak ada orang yang bisa berlalu begitu saja dari
hadapan Keuki Takashi sebelum menerima hadiah dariku !"
katanya dengan suara yang nyaring dan mengandung nada
yang agak bengis. "Hadiah " Hadiah apa yang ingin diberikan Siecu kepada
Siauwceng ?" tanya Tat Mo Cauwsu dengan suara yang sabar.
Koleksi kang zusi.com 402
"Kau boleh pilih sendiri, anggota tubuhmu yang mana
bersedia dibuat cacad, tanganmu atau kakimu, atau anggota
tubuh lainnya, kau pilih sendiri !" kata orang itu lagi, Keuki
Takashi, dengan suara yang tetap seperti kaleng pecah.
Tat Mo Cauwsu jadi tidak senang karenanya, dia telah
mengawasi tajam orang pendek ini. Mendengar dari perkataan
orang itu dan juga namanya, maka Tat Mo Cauwsu segera
mengetahui bahwa orang ini bukan bangsa Han, dan tentunya
orang dari negeri matahari terbit yaitu Jepang.
Mengetahui itu Tat Mo Cauwsu jadi heran sendirinya,
karena yang diketahuinya daratan Tionggoan yang dihunikan
juga oleh perantauan perantauan suku bangsa matahari terbit
biasanya berada di sebelah Utara pinggiran. Namun kini justru
orang Jepang ini berada didaerah Selatan. Keadaannya juga
luar biasa sekali melatih diri dibawah tumpahnya air terjun.
"Apa maksud Siecu " Siauwceng tidak mengerti, tolong
Siecu memberitahukannya...."
Keuki Takashi telah tertawa, suara tertawanya tidak enak.
Dan Tat Mo Cauwsu kembali mendengar dalam nada suara
orang itu mengandung kesesatan.
"Hadiah yang kumaksudkan," kata Keuki Takashi dengan
suara yang cempreng, "Ialah hadiah cacad untukmu! Setiap
orang yang datang kemari, tidak gampang2 meninggalkan
tempat ini sebelum membawa tanda mata dari Keuki
Takashi....apa lagi justru engkau telah lancang datang kemari
disaat aku tengah berlatih, setidak-tidaknya engkau telah
mencuri lihat latihanku..."
Mendengar perkataan Keuki Takashi sampai disitu,
habislah kesabaran Tat Mo Cauwsu. Dia melihatnya bahwa
orang Jepang ini rupanya bukan manusia baik2.
Koleksi kang zusi.com 403
"Baiklah," kata Tat Mo Couwsu dengan suara yang sabar.
"Aku merupakan pendeta miskin perantauan, jadi apa yang
dikehendaki oleh Siecu" Aku hanya akan menuruti dan
mengikuti kemauan Siecu..."
Muka Keuki Takashi jadi semakin tidak sedap dilihat, dia
memperdengarkan suara tertawanya yang tidak enak untuk
didengar oleh telinga. "Hemmm, engkau rupanya sudah mengerti maksudku,
bukan?" tanya kemudian. "Nah, sekarang katakanlah, bagian
bagian anggota tubuhmu yang mana bersedia dibuat
bercacad"!" "Omitohud ! Omitohud !" berkata Tat Mo Cauwsu memuji
kebesaran sang Buddha. "Kenapa harus begitu " Bukankah
Siauwceng tanpa sengaja tersesat ditempat ini, jika memang
kedatangan Siauwceng ditempat ini mengganggu latihan Siecu,
maka Siauwceng telah meminta maaf...dan Siecu boleh
meneruskan latihanmu lagi tanpa terganggu dengan kehadiran
Siauwceng, bukankah Siauwceng akan segera berlalu " Hemm,
mengapa sampai harus dibuat bercacad dulu tubuhku ?"
Wajah Keuki Takashi semakin tidak enak dilihat, dia
rupanya telah memperlihatkan kemarahannya.
"Tidak ada seorangpun yang bisa menentang keinginan
Keuki Takashi...apa lagi berusaha membangkang !" katanya
dengan suara yang sember.
"Bersiap-siaplah engkau untuk menerima hukuman dariku
!" Tat Mo Cauwsu memaksakan dirinya untuk tertawa,
walaupun saat itu hatinya juga diliputi kemarahan.
"Jika memang Siecu berkata begitu sesungguhnya
peraturan dari mana yang Siecu pergunakan ?" tanya Tat Mo
Koleksi kang zusi.com 404
Cauwsu. "Tidak mungkin seorang manusia, tanpa kesalahan
yang berarti, bersedia tubuhnya dibuat bercacad.."
"Kepala gundul !" bentak Keuki Takashi dengan suara yang
nyaring mengandung kemarahan. "Engkau ingin membangkang ?" "Membangkang " Siauwceng tidak membangkang, hanya
ingin menjelaskan kepada Siecu, bahwa Siauwceng tanpa
sengaja datang di tempat ini, jika memang siecu menganggap
kehadiran Siauwceng sangat mengganggu Siecu bukankah
tadipun Siauwceng telah meminta maaf " Kenapa harus
didesak terus untuk memperoleh apa yang disebut 'hukuman'
oleh Siecu ?" "Engkau terlalu rewel, kepala gundul !" bentak Keuki
Takashi dengan suara yang temberang sekali, sinar matanya
memancarkan sikap yang angkuh. "Kau lihat ini, apakah
kepalamu lebih keras dari ini...."
Sambil berkata begitu, Keuki Takashi telah menggerakkan
tangan kanannya yang diangkat sampai melewati atas
kepalanya, kedua kakinya direnggangkan, dan dia
mengeluarkan suara pekik sambil menghajar sebungkah batu
yang berukuran besar dengan tepian telapak tangannya.
Tidak terdengar suara apa-apa waktu tepian telapak
tangannya itu menghantam batu tersebut, hanya saja, akibat


Tat Mo Cauwsu Pendiri Siauw Lim Sie Karya Sin Liong di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

pukulan itu sangat hebat. Waktu Keuki Takashi mengangkat
tangannya dari batu itu, batu yang semula berbungkah besar itu
telah meluruk menjadi beberapa puluh pecahan.
Hati Tat Mo Cauwsu jadi tercekat, dan berbareng kagum
juga. Telapak tangan orang Jepang ini rupanya telah terlatih
sekali, karena batu yang begitu keras telah berhasil dipukulnya
pecah sedemikian rupa. Tetapi melihat cara waktu Keuki
Takashi mengerahkan tenaganya dan memukulnya, Tat Mo
Cauwsu mengetahui bahwa Keuki Takashi seperti memiliki
Koleksi kang zusi.com 405
kepandaian Gwakang (tenaga lahiriah yang mengandalkan
kekuatan tubuh atau phisik, yang sesungguhnya kepandaian
Keuki takashi dimasa sekarang ini lebih dikenal sebagai
pelajaran Karate). "Bagaimana menurut penglihatanmu, apakah kepalamu
yang gundul itu jauh lebih keras dari batu itu ?" tanya Keuki
Takashi dengan suara yang temberang sekali.
Tat Mo Cauwsu dengan sabar memperlihatkan senyumnya,
dia juga telah menyebut beberapa kali kebesaran Sang Buddha,
kemudian baru menyahuti, "Memang kepandaian dari suatu
kekuatan yang dilatih semakin lama semakin tinggi dan
sempurna harus dibuat bangga, tetapi seorang manusia melatih
diri untuk memiliki kekuatan dan kepandaian yang tinggi
bukan sekedar untuk bertindak sewenang-wenang, bukan untuk
mencelakai sesama manusia yang tidak bersalah apa2
padanya... Justru tujuan yang pokok adalah bagaimana
menyalurkan dan mempergunakan kepandaian yang telah
dimilikinya itu, disertai dengan akal yang sehat, harus
melakukan banyak perbuatan2 mulia barulah merupakan suatu
hal yang patut dibanggakan .....!"
Keuki Takashi jadi semakin gusar hatinya. "Aku tidak perlu
kata-kata nasehatmu itu keledai gundul," kata Keuki Takashi
dengan suara yang bertambah garang dan kasar. "Justru kini
kau boleh sebutkan, bagian anggota tubuhmu yang mana
bersedia untuk dibuat bercacad, atau memang engkau
menghendaki kematian dengan kepalamu itu kuhajar hancur
remuk seperti batu itu yang menjadi contohnya ?"
Tat Mo Cauwsu masih tersenyum dengan sikap yang sabar,
walaupun hatinya telah mendongkol sekali.
"Sebungkah batu tidak bisa dipersamakan dengan seorang
manusia. Jika sebungkah batu walaupun bagaimana besar dan
kerasnya, hanya sebungkah batu yang tidak bergerak dan diam.
Koleksi kang zusi.com 406
Tetapi justru manusia, memiliki gerak, yang bisa saja
mengelakkan, dan bisa saja menghadapi setiap mara bahaya
yang mengancam dirinya, tidak mungkin seorang manusia akan
berdiam diri saja walaupun mengetahui telah datang mara
bahaya yang mengancam keselamatan jiwanya...!"
Keuki Takashi memperlihatkan sikap yang lebih garang,
dia telah membentak, "Jadi kau memang menantang aku....?"
Dan belum lagi suara bentakannya itu habis, disaat itulah
telah terlihat Keuki Takashi membarengi dengan gerakan
tangannya yang sangat cepat sekali meluncur akan
menghantam pundak Tat Mo Cauwsu dengan mempergunakan
tepian telapak tangannya.
Kalau orang lain yang menerima serangan ini mungkin
akan terkejut. Tetapi tidak demikian halnya dengan Tat Mo
Cauwsu, dia mengawasi datangnya serangan itu dengan berdiri
tenang dihadapannya. Waktu dia melihat tepian telapak tangan
lawannya hampir mengenai bahunya, barulah dia memiringkan
pundaknya dan dengan hanya mempergunakan jari telunjuknya
dia telah berhasil mendorong telapak tangan Keuki Takashi.
Itulah peristiwa yang belum pernah dialami oleh Keuki
Takashi, sehingga dia jadi terkejut dan tertegun. Dia merasakan
dorongan jari telunjuk dari pendeta dihadapannya itu telah
membuat telapak tangannya itu terdorong keras walaupun
hanya jari telunjuk itu yang mendorong.
Tetapi dalam keadaan terkejut seperti itu justru Keuki
Takashi telah mengeluarkan suara pekikan yang sangat keras
sekali, tangan kanannya itu baru terdorong oleh jari telunjuk
Tat Mo Cauwsu namun tangan kirinya telah menyerang lurus
kedepan biji mata pendeta dari India itu.
Tat Mo Cauwsu juga terkejut sekali melihat cara
menyerang Keuki Takashi, karena cara bertempur Keuki
Koleksi kang zusi.com 407
Takashi berlainan dengan cara bertempur jago2 silat didaratan
Tionggoan. Jika orang yang menghadapinya itu memiliki kepandaian
tanggung2, tentu akan dapat dicelakai oleh Keuki Takashi.
Karena itu, Tat Mo Cauwsu cepat2 menggerakkan
kepalanya, dia berhasil mengelakkan serangan ujung jari
tangan Keuki Takashi, dan kemudian dengan cepat Tat Mo
Cauwsu menyusuli dengan kebutan lengan bajunya. Kebutan
lengan jubah Tat Mo Cauwsu itu mengandung kekuatan tenaga
lwekang yang sangat dahsyat sehingga Keuki Takashi telah
mengeluarkan suara teriakan dan terhuyung mundur beberapa
langkah. Peristiwa yang terjadi ini sangat mengejutkan Keuki
Takashi, karena belum pernah ada orang yang berhasil
menggempur kuda2 kedua kakinya yang sangat kuat. Tetapi
Keuki Takashi tidak lama2 tenggelam dalam keterkejutannya
itu, karena dia juga telah diliputi oleh perasaan penasaran dan
marah. Dengan disertai oleh suara pekikan yang sangat nyaring
memekakkan anak telinga tampak Keuki Takashi telah
melompat dan melancarkan tendangan lurus dengan
mempergunakan telapak kakinya. Yang dituju adalah leher
pendeta dari India tersebut, yang ingin ditendang dengan
mempergunakan tepian kakinya itu.
Tetapi Tat Mo Cauwsu memiliki gerakan yang sangat gesit
sekali, dia telah mengeluarkan suara teriakan yang sangat
nyaring dan mengebutkan lengan jubah pertapaannya, sehingga
ujung lengan jubahnya itu telah melibat kaki Keuki Takashi.
Dengan menghentak Tat Mo Cauwsu membuat tubuh
Keuki Takashi hampir jatuh terjungkel.
Koleksi kang zusi.com 408
Keuki Takashi berusaha mempertahankan keseimbangan
tubuhnya dia telah mengerahkan tenaganya dan mempergunakan kedua tangannya menahan meluncurnya
tubuh itu, kemudian mendorong lagi keatas, sehingga tubuhnya
melambung ketengah udara dan meluncur turun dengan kedua
kakinya terlebih dulu, berdiri tegak tanpa goyah sedikitpun
juga. Tat Mo Cauwsu kagum juga melihat kegesitan dan kuatnya
kuda-kuda kedua kaki Keuki Takashi. Pendeta dari India ini
telah berkata : "'Rupanya engkau terlalu mengandalkan
kepandaian dan kekuatanmu untuk melakukan hal-hal yang
tidak baik kepada sesamamu... Baiklah, jika memang Siecu
mendesak terus, biarlah Siauwceng menemanimu main-main
beberapa jurus...!" Tat Mo Cauwsu berkata begitu karena
pendeta India ini jadi tertarik juga untuk main-main beberapa
jurus dengan jago Jepang yang memiliki kepandaian tinggi itu.
Keuki Takashi telah mengeluarkan suara teriakan yang
nyaring. Tubuhnya telah melompat melambung ke tengah
udara dengan gerakan yang cepat sekali sambil melakukan
tendangan tendangan mautnya.
Tat Mo Cauwsu tiga kali beruntun runtun telah
mengelakkan tendangan tendangan kaki Keuki Takashi. Dia
berhasil mengelakkan diri dengan mudah. Namun Keuki
Takashi terus melakukan pukulan-pukulan karatenya yang
dikombinasikan dengan tendangan-tendangan kedua kakinya
yang menyambar bertubi tubi ke tubuh Tat Mo Cauwsu.
Setiap serangan yang dilakukannya itu merupakan
serangan2 yang bisa mematikan, sebab beberapa kali Tat Mo
Cauwsu berhasil mengelakkan diri dari tendangan itu, kaki
Keuki Takashi telah menendang hancur batu batu yang ada di
dekat Tat Mo Cauwsu. Maka bisa diambil perbandingan bahwa
tendangan kaki Keuki Takashi tidak kalah hebatnya dengan
tepian telapak tangannya yang bisa menghancurkan batu.
Koleksi kang zusi.com 409
Tat Mo Cauwsu sendiri heran memikirkan kepandaian
orang bertubuh pendek gemuk ini. Dia tidak mengerti mengapa
kekuatan Gwakang yang dimiliki Keuki Takashi demikian
hebat dan tangguh. Dalam keadaan demikian, tampak Tat Mo Cauwsu bukan
hanya ingin berkelit saja. Jika tadi beruntun Tat Mo Cauwsu
telah mengelakkan diri tanpa melancarkan serangan balasan
karena dia bermaksud ingin mencari dulu titik kelemahan dari
ilmu karate sipendek gemuk ini.
@-dewikz~Hendra-@ Jilid 12 TIBA-TIBA Tat Mo Cauwsu telah merobah cara
bertempurnya, dengan jurus "Hong Liu Cut Hay' atau 'Angin
Menerpa Yangliu Masuk Kelautan", tahu2 tangan Tat Mo
Cauwsu telah bergerak gerak cepat sekali.
Yang luar biasa bukanlah gerakan kedua tangannya yang
cepat, tetapi angin serangan tangan Tat Mo Cauwsu yang
berkesiuran, sehingga di tempat tersebut bagaikan diterpa oleh
terjangan badai dan angin topan.
Keuki Takashi juga nampaknya terkejut dengan perobahan
cara bersilat yang dilakukan oleh Tat Mo Cauwsu, karena
begitu kedua tangan Tat Mo Cauwsu bergerak-gerak dengan
lincah dan cepat, segera pula menyambar angin serangan yang
tidak hentinya menerjang dirinya.
Bahkan yang membuatnya jadi kaget sekali, setiap
terjangan angin serangan yang dilancarkan Tat Mo Cauwsu
membuat tubuhnya jadi terhuyung berulang kali.
Tetapi Takashi juga memiliki kekuatan dan kepandaian
yang dapat diandalkan olehnya, sehingga dia tidak menjadi
Koleksi kang zusi.com 410
gugup menghadapi keadaan seperti ini. Bahkan cepat sekali dia
mengerahkan kekuatan dikedua telapak tangannya dan
menerjang dengan kekerasan.
Tat Mo Cauwsu menyadari bahayanya telapak tangan
Keuki Takashi yang mengandung tenaga gwakang, dia tidak
mau saling membenturkan tangannya dengan pihak lawan
tersebut. Memang bisa saja dia menghadapi tenaga serangan
lawannya dengan mempergunakan tenaga lwekangnya atas
latihan Yoga yang dimilikinya, namun Tat Mo Cauwsu tidak
mau menempuh resiko seperti itu. Dengan menggerakkan
ginkangnya, tubuh Tat Mo Cauwsu berkelebat-kelebat
mengelakkan serangan-serangan Keuki Takashi, sambil balas
menyerang dengan tidak kalah hebatnya.
Menghadapi cara bertempur yang dilakukan Tat Mo
Cauwsu, Keuki Takashi rupanya kaget bercampur penasaran,
dengan mendongkol beberapa kali dia harus mengelakkan diri
juga, karena pernah sekali terjadi waktu keuki Takashi tidak
memperdulikan serangan Tat Mo Cauwsu dan terus
menggempur dada pendeta itu, tangan Tat Mo Cauwsu singgah
didadanya, sehingga tubuh Keuki Takashi jadi tergoncang
hebat dan mundur dengan wajah yang pucat. Sedangkan yang
mengejutkan dia justru waktu tadi tepian telapak tengannya
berhasil menggempur punggung pendeta India tersebut, dia
merasakan tenaga serangannya seperti lenyap karena Tat Mo
Cauwsu mempergunakan ilmu (tenaga lunak) untuk menerima
gempuran yang dilakukan oleh Keuki Takashi yang membuat
punggungnya itu selunak kapas, dengan demikian lenyaplah
daya tenaga serangan Keuki Takashi.
Jago Jepang yang bertubuh gemuk pendek itu telah berdiam
diri sejenak menatap tajam pada Tat Mo Cauwsu. Hasil
serangannya yang tidak memberikan hasil apa apa padanya
membuat dia heran tercenung, dia tidak mengerti mengapa
punggung pendeta itu bisa selunak kapas.
Koleksi kang zusi.com 411
Biasanya, jangan kata tubuh manusia, sedangkan batu atau
besi dapat dihancurkan oleh gempuran pinggir telapak
tangannya, karena telah dua puluh lima tahun lamanya Keuki
Takashi melatih ilmunya tersebut. Bahkan selama lima tahun
belakangan ini Keuki Takashi telah melatih diri dibawah
tumpahan air terjun yang mengandung kekuatan mendorong
mencapai ribuan kati, sehingga kepandaiannya jadi meningkat
lebih hebat lagi dibandingkan dengan masa lalunya.
Selain kuda kuda kedua kakinya menjadi kuat sekali,
seperti juga gunung yang tegar dan kokoh, yang tidak akan
goyah oleh gempuran bagaimana kuatpun juga. Namun
kenyataan yang dihadapi kini membuat dia heran. Pertamatama, dia menyerang Tat Mo Cauwsu tanpa mendatangkan
hasil, punggung pendeta itu tidak berhasil dihancurkannya.
Dan begitu juga waktu telapak tangan Tat Mo Cauwsu
mengenai dadanya, walaupun nampaknya sentuhan yang
dilakukan Tat Mo Cauwsu mengenai dadanya itu perlahan
sekali, namun berhasil membuat tergempur kuda kuda kedua
kaki Keuki Takashi, sehingga diapun terhuyung mundur,
bahkan merasakan sakit yang bukan main pada dadanya.
Tat Mo Cauwsu telah merangkapkan kedua tangannya, dia
berkata dengan suara yang sabar : "Siancai ! Siancai ! Siecu
telah melihat, tidak selamanya kepandaian Siecu bisa
diandalkan untuk merubuhkan dan menganiaya sesama
manusia, bukan" Maka dari itu, alangkah bijaksananya
seseorang melakukan amal kebaikan, untuk memupuk jiwa
yang luhur, coba Siecu bayangkan kepandaian tanpa pemikiran
yang baik mendatangkan bencana bagi sesama manusia diri
sendiri, tetapi jika pemikiran tanpa kepandaian bisa
menyebabkan malapetaka, Siecu pikirkan, jika Siecu tetap
dengan perbuatan yang selalu menuruti hawa angkara murka,
dengan mengandalkan kepandaian yang sekarang kebetulan
dimiliki Siecu, bukankah hal itu akan mendatangkan bencana
yang tidak kecil" Terutama untuk sesama manusia dan juga
Koleksi kang zusi.com 412
untuk Siecu sendiri jika kelak suatu saat Siecu bertemu dengan
lawan yang kebetulan sekali memiliki kepandaian yang jauh lebih tinggi dari kepandaian Siecu, serta lawan Siecu itu
memiliki sifat yang kejam dan bertangan telengas juga,
bukankah akan mendatangkan malapetaka yang hebat untuk
diri Siecu" Terlebih lagi memang didunia ini tiada yang kekal
dan karma itu akan selalu ada, maka tidak bisa selamanya
Siecu berada diatas, suatu saat kegetiran itu akan diterima oleh


Tat Mo Cauwsu Pendiri Siauw Lim Sie Karya Sin Liong di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Siecu jika meneruskan perbuatan yang tidak baik ini...!"
Keuki Takashi waktu mendengar perkataan Tat Mo Cauwsu
bukannya merenungkan perkataan itu, bahkan sebaliknya jadi
gusar sekali. Dia berjingkrak sambil mengeluarkan suara
teriakan yang mirip dengan suara tertawa atau tangis itu,
mengerikan dan nada suaranya itu mengandung kesesatan.
Tangan kirinya diturunkan ke dekat perutnya, sedangkan
tangan kanannya per-lahan2 diangkatnya, dengan mengerahkan
seluruh kekuatan inti yang dimilikinya, dia mengangkatnya
sampai telapak tangan kanan itu berada diatas kepalanya.
Dengan mengeluarkan suara erangan yang mengerikan dan
muka memancarkan sinar yang mengandung hawa
pembunuhan, tampak Keuki Takashi telah melompat
melakukan pukulan dengan kedua tangannya.
Tat Mo Cauwsu juga jadi terkejut waktu melihat cara
lawannya melancarkan serangan seperti itu, dia menggidik
melihat sinar mata Keuki Takashi yang memancar
menyeramkan, tetapi sebagai seorang yang patuh beribadah,
Tat Mo Cauwsu segera menyebut kebesaran nama Sang
Buddha, sambil mengerahkan semangat murninya dikedua
tangannya. Pukulan yang kali ini dilakukan oleh Keuki Takashi tidak
mungkin bisa dielakkannya, karena terlalu cepat dan kuat
sekali, tubuh Keuki Takashi juga melambung ditengah udara
waktu tangannya melancarkan pukulan. Maka Tat Mo Cauwsu
Koleksi kang zusi.com 413
telah berdiri dengan Tiat Lo Han (Arhad Besi), kedua kakinya
seperti menancap dibumi, dan dia telah mempergunakan salah
satu jurus dari Cap-peh Lo Han Kun, ilmu silat telapak tangan
kosong yang memiliki ketangguhan sangat diandalkannya.
"Bukkk !" gempuran yang dilakukan oleh Keuki Takashi
telah berhasil mengenai telapak tangan Tat Mo Cauwsu, tubuh
mereka berdua tergetar keras sekali. Keuki Takashi telah
meluncur turun dengan tubuh yang dirasakan sakit-sakit akibat
dorongan tenaga Tat Mo Cauwsu, Maka dia kembali diliputi
perasaan heran dan kaget, karena pukulannya yang begitu
hebat, tidak bisa merubuhkan Tat Mo Cauwsu, membuat Keuki
Takashi sejenak lamanya jadi berdiam diri tertegun menatap si
pendeta. Tat Mo Cauwsu berdiri tegak ditempatnya, bagaikan kedua
kakinya berakar ditanah, sedikitpun tidak tergoyahkan oleh
tenaga serangan yang dilakukan oleh Keuki Takashi.
Tetapi diluar tahunya Keuki Takashi, hati Tat Mo Cauwsu
tercekat. Waktu tadi dia menangkis serangan yang dilakukan
oleh Keuki Takashi, justru dia merasakan betapa tenaga
tangkisannya itu tidak memberikan hasil apa apa, bahkan
tenaga gempuran Keuki Takashi bagaikan membuat seluruh
darah ditubuhnya telah bergolak. Untuk itu, Tat Mo Cauwsu
cepat-cepat mengempos tenaga lwekangnya. Untung saja dia
memang memiliki lwekang yang telah mencapai puncaknya,
ditambah dengan hasil latihan tenaga Yoganya, maka dia
berhasil memunahkan tenaga pukulan telapak tangan Keuki
Takashi. Namun sejenak lamanya dadanya masih dirasakan
sakit sekali, hal itu membuktikan bahwa tenaga pukulan Keuki
Takashi walaupun tidak bisa merubuhkannya tetapi telah
membuat dia tergempur didalam.
Diluar Tat Mo Cauwsu tenang2 saja, tetapi dihatinya dia
agak gelisah, karena pendeta dari India ini menyadari, kalau
saja Keuki Takashi melancarkan serangan beruntun seperti tadi
Koleksi kang zusi.com 414
sebanyak tiga kali lagi, kemungkinan untuk bertahan terus
tidak bisa dilakukan oleh Tat Mo Cauwsu, dia tentu akan
terluka didalam. Cepat-cepat Tat Mo Cauwsu menyalurkan kekuatan tenaga
lwekangnya dibeberapa jalan darah terpenting dikepala, leher,
dada dan perutnya, dia menyalurkan dengan cepat, dan
perasaan sakit didadanya ber-angsur2 lenyap. Untung juga
disaat itu Keuki Takashi juga tidak melancarkan serangan lagi,
sebab jago Jepang itu juga tengah tertegun. Itulah suatu
keuntungan bagi Tat Mo Cauwsu, dia bisa memanfaatkan
keadaan seperti itu untuk melancarkan peredaran jalan
darahnya yang tadi hampir macet akibat pukulan telapak
tangan Keuki Takashi. Dalam keadaan demikian Keuki Takashi sendiri berpikir
dua kali untuk melancarkan serangan lagi, sebab diapun tadi
merasakan dada dan perutnya sakit sekali. Dadanya sesak
mengganggu napasnya disamping perasaan sakit perutnya
dimana isi perutnya itu seperti terbalik. Waktu itupun Keuki
Takashi baru mengakui bahwa pendeta India itu memiliki
kepandaian yang tinggi sekali, mungkin lebih tinggi seurat dari
kepandaiannya. Tetapi Keuki Takashi tentu saja tidak mau memperlihatkan
kelemahan dirinya, dia telah tersenyum mengejek sambil
katanya, "Sebetulnya jika aku hendak mengambil jiwamu,
sama mudahnya seperti aku menghantam batu tadi yang hancur
luluh..! Tetapi melihat engkau memiliki kepandaian yang
lumayan dan tentunya kau peroleh dengan susah payah dan
latihan yang berat memakan waktu tidak singkat, aku merasa
sayang bila orang seperti engkau harus binasa dibawah
tanganku. Nah pergilah, kali ini aku mau memaafkan orang
yang datang menggangguku ! Dan engkau merupakan orang
yang pertama kalinya, yang datang kemari dan berlalu tanpa
cacad..." Koleksi kang zusi.com 415
Semula sebelum bertempur memang Tat Mo Cauwsu
bermaksud meninggalkan tempat itu tanpa menimbulkan
bentrokan dengan jago bertubuh pendek gemuk itu.
Tetapi sekarang, setelah bertempur dan melihat kepandaian
jago Jepang itu tinggi sekali, dan memiliki sifat-sifat yang agak
sesat, tentu saja membuat Tat Mo Cauwsu jadi berpikir juga.
Jika membiarkan jago Jepang itu tetap dengan keadaan dan
kelakuannya yang sesat, pasti akan banyak sekali berjatuhan
korban-korban lainnya dikemudian hari. Sekarang saja dia
telah memiliki kepandaian yang begitu tinggi, mungkin satu
dua tahun lagi setelah jago Jepang ini menyelesaikan
latihannya, akan mendatangkan bencana yang hebat, sebab
disaat itu tentu jago Jepang ini telah memiliki kepandaian yang
jauh lebih sempurna lagi.
Tat Mo Cauwsu telah merangkapkan kedua tangannya, dia
menyebut perkataan, "Siancai !" dua kali, lalu dia berkata
dengan suara yang sabar sekali : "Siecu memiliki kepandaian
yang mendatangkan rasa kagum di hatiku....Siauwceng
mengakui bahwa kepandaian Siecu jarang yang bisa
menandinginya. Alangkah menggembirakan jika kita mengikat
tali persahabatan, dimana kita bisa bertukar pandangan
mengenai ilmu silat..."
Keuki Takashi menatap Tat Mo Cauwsu dengan sepasang
alis yang memain, sejenak lamanya dia tidak menyahuti, hanya
memandang dengan sorot mata yang tajam, sampai akhirnya
dia mengibaskan tangannya, katanya dengan kasar : "Engkau
memiliki jalanmu sendiri, sedangkan aku pun memiliki jalan
sendiri maka kita asal tidak saling mengganggu itu pun telah
lebih dari cukup...!"
Dengan berkata begitu, Keuki Takashi ingin mengatakan
bahwa dia juga kagum atas kepandaian yang dimiliki Tat Mo
Cauwsu, hanya dia tidak mau menyebutkan dan mengakuinya
secara terus terang. Dia hanya menegaskan, jika Tat Mo
Koleksi kang zusi.com 416
Cauwsu kelak tidak mengganggunya, diapun tidak ingin
mencari urusan kepada pendeta India itu.
Tetapi Tat Mo Cauwsu tidak puas oleh jawaban yang
diberikan oleh Keuki Takashi, dia telah berkata dengan suara
yang sabar : "Walaupun kita memiliki jalan yang berbeda
tetapi jika memang kita ingin mengikat tali persahabatan yang
intim dan memiliki rasa pengertian, tentu banyak orang yang
bisa kita selamatkan..!"
"Apa maksudmu ?" bentak Keuki Takashi dengan suara
yang tawar. "Omitohud, atas nama Sang Buddha yang agung, maka
Siauwceng ingin meminta agar Siecu tidak lagi menurut hawa
nafsu untuk mencelakai sesama manusia..!!" menyahuti Tat
Mo Cauwsu dengan suara yang sabar, walaupun lawannya itu
bersikap kasar sekali. Muka Keuki Takashi jadi berobah waktu mendengar
perkataan Tat Mo Cauwsu, dengan muka yang merah padam,
dia telah berkata dingin : "Jika engkau masih banyak bicara
lagi, kerewelanmu itu akan merobah pendirianku... dan jika
terjadi begitu, tidak bisa engkau mempersalahkan diriku jika
aku menyerang lagi dirimu ! Terlebih baik, cepatlah kau angkat
kaki dari tempat ini !" suara Keuki Takashi kaku dan tidak
mengandung persahabatan. Namun Tat Mo Cauwsu tenang sekali, dia telah tersenyum
tawar, sambil katanya : "Jika memang Siecu masih tidak
bersedia untuk mengambil "Empat Kebenaran Mulia", dan juga
"Delapan Jalan Utama", niscaya Siecu akan mengalami banyak
kesengsaraan dikemudian hari, karena hukum karma tidak akan
bisa dielakkan lagi untuk orang-orang yang banyak melakukan
perbuatan-perbuatan jahat."
Muka Keuki Takashi jadi berobah merah padam mendengar
perkataan Tat Mo Cauwsu. Koleksi kang zusi.com 417
"Aku jahat atau baik, itu bukan urusan untukmu, bukan?"
tanyanya mengejek. "Benar, tetapi sebagai sesama manusia, Siauwceng merasa
kasihan jika melihat siecu mengambil jalan yang sesat.
Terlebih lagi jika dengan kepandaian yang Siecu miliki itu
kelak mengancam keselamatan banyak manusia dibumi ini,
maka itupun merupakan suatu kewajiban Siauwceng untuk
menyadari Siecu dari jalan yang sesat itu..."
Keuki Takashi jadi gusar sekali, dia mengeluarkan suara
teriakan yang mirip suara tertawa dan tangis itu, dia telah
berjingkrak dengan penuh kemarahan, dan kemudian berseru
gusar, "Sekarang ini coba katakan, apakah engkau memang
demikian usil ingin mencampuri apa yang hendak kulakukan"
Sudah kukatakan, walaupun engkau memiliki kepandaian yang
lumayan tingginya, aku tidak gentar ! Jika engkau masih tidak
mau cepat angkat kaki, tentu aku akan membinasakanmu atau
setidak-tidaknya aku akan membuat kau bercacad...!"
Mendengar perkataan Keuki Takashi, Tat Mo Cauwsu telah
berkata tawar : "Siancai! Siancai! Memang Siecu masih belum
mau melihat jalan yang terang, dan memilih jalan yang gelap
pekat ..! Siauwceng memang tidak bisa memaksa.."
Keuki Takashi gusar dan penasaran, tetapi karena dia
mengetahui Tat Mo Cauwsu memiliki kepandaian yang tinggi
sekali, dia tidak mau cari urusan dengan pendeta itu. Maka
sedapat mungkin Keuki Takashi berusaha membendung
kemarahan hatinya itu. Baru saja jago Jepang tersebut hendak berkata lagi, tiba-tiba
terdengar suara tertawa mengikik, suara itu merdu sekali
terdengarnya, tetapi mengandung nada yang cukup mengerikan
di suara tertawanya tersebut.
Didengar dari nada suara tertawa itu yang cukup merdu,
tentunya seorang wanita yang cukup cantik. Memang Tat Mo
Koleksi kang zusi.com 418
Cauwsu dan Keuki Takashi tidak perlu tunggu lama lagi,
segera terlihat sesosok tubuh langsing telah meluncur cepat
sekali dari atas tebing, gerakannya luar biasa cepatnya,
membuktikan ilmu meringankan tubuhnya tinggi sekali.
Tubuhnya itu meluncur bagaikan kakinya tidak menyentuh
tanah saja. Bukan lagi rasa heran Tat Mo Cauwsu lenyap,
seorang wanita cantik sekali berpakaian warna merah dan
penuh perhiasan, telah berdiri dihadapannya dengan
memperdengarkan suara tertawanya yang merdu, namun genit.
Usia wanita ini mungkin tiga puluh tahun, tetapi disebabkan
dia berpakaian robek seperti itu, dengan rambut yang disanggul
menjadi dua dan dipenuhi perhiasan, membuat dia jauh lebih
muda dari usianya yang sebenarnya.
Muka Keuki Takashi telah berobah ketika melihat wanita
itu. Diapun telah berkata dengan suara yang dingin, "Ang Ie
sian lie (Dewi Baju Merah) Cie Cie Lian, apakah engkau
belum puas mengganggu aku, sehingga kini engkau kembali
lagi ?" Wanita cantik itu tertawa lagi, tetapi kali ini suara
tertawanya sangat perlahan, disusul dengan kata2nya yang
genit sekali : "Kakakku yang tercinta, mengapa engkau selalu
tidak gembira melihat kedatanganku... Apakah aku
menyebalkan sekali dalam pandanganmu" Apakah aku kurang
cantik ?" Tat Mo Cauwsu mengerutkan alisnya dan didalam hatinya
menyebut kebesaran Sang Buddha, karena wanita tersebut
sangat genit sekali, sikapnya memperlihatkan kebinalannya,
walaupun memang parasnya cantik sekali dan potongan
tubuhnya sangat baik. Keuki Takashi kembali tertawa dingin.
"Aku seorang lelaki, dan sama seperti lelaki yang lainnya,
aku pun senang sekali dengan wanita-wanita cantik seperti
Koleksi kang zusi.com 419
engkau ! Tetapi sekarang, aku tengah melatih diri untuk
menyempurnakan ilmuku, maka engkau harus mengerti, tidak
dapat aku melayanimu... janganlah engkau mengganggu aku
terus menerus...." "Mengganggu" Tidak ! Aku tidak mengganggumu !!"
menyahuti Ang Ie Sianlie dengan suara disertai suara
tertawanya yang genit. "Aku hanya ingin selalu berdekatan
dengan engkau! Terus terang kukatakan kepadamu, kakakku
yang gagah, aku memang paling menyukai lelaki gagah seperti
engkau ! Banyak lelaki lelaki yang memiliki muka dan tubuh
yang baik, jauh lebih baik dari engkau, tetapi mereka tidak
memiliki kegagahan seperti engkau, aku hanya ingin selalu
berdekatan dengan engkau, tidak akan mengganggu, bolehkan
kakakku yang gagah ?"
Waktu berkata-kata begitu, Ang Ie Sian lie juga telah
melirik kepada Tat Mo Cauwsu lalu katanya lagi : "Hai, hai,
apakah pendeta gundul ini mengganggumu " Biar nanti aku
yang melemparkannya pergi !"
Tanpa menantikan persetujuan Keuki Takashi, Ang Ie
Sianlie telah menghampiri Tat Mo Cauwsu.
Keuki Takashi memang tidak ingin mencegahnya, justru
dia girang melihat Ang Ie Sianlie ingin menempur Tat Mo
Cauwsu, karena Keuki Takashi mengetahui Ang Ie Sian lie


Tat Mo Cauwsu Pendiri Siauw Lim Sie Karya Sin Liong di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

memiliki kepandaian yang tinggi sekali. Telah beberapa kali
sebelumnya Ang Ie Sian lie selalu datang mengganggunya, dan
selama itu tidak berhasil Keuki Takashi merubuhkannya,
walaupun Ang Ie Sianlie Cie Cie Lian juga tidak berhasil
merubuhkan Keuki Takashi.
Setelah menghampiri kurang lebih terpisah setombak
dengan Tat Mo Cauwsu, Cie Cie Lian telah mengeluarkan
suara tertawa yang genit sekali.
Koleksi kang zusi.com 420
"Pendeta gundul, apakah engkau tidak mau cepat-cepat
angkat kaki, menantikan nona manismu melemparkan kau
kedalam sungai itu ?" tanyanya. Suaranya merdu sekali tetapi
nadanya mengancam. Tat Mo Cauwsu merangkapkan sepasang tangannya, dia
mengucapkan kebesaran Sang Buddha.
"Siancai ! Siancai ! Diantara kita tidak tersangkut urusan
dan hubungan apapun juga, mengapa tampaknya kau begitu
galak ?" Seperti juga angin cepatnya, Ang Ie Sian lie tahu2 telah
menggerakkan tangan kirinya untuk mencengkeram baju
bagian dada dari Tat Mo Cauwsu, sambil katanya dengan suara
merdu: "Kau pergilah pendeta botak, jangan banyak bicara...!"
Memang Ang Ie Sianlie memiliki ginkang yang hebat
sekali, seperti tadi dia telah berhasil menuruni tebing yang
begitu tinggi dengan gerakan yang gesit dan tampaknya mudah
sekali selain sangat cepat.
Maka dari itu, waktu dia mengulurkan tangannya, Tat Mo
Cauwsu juga terkejut karena tangan itu berkelebat sangat cepat
sekali, hampir tidak bisa dilihat oleh pandangan mata biasa.
Tetapi Tat Mo Cauwsu tidak mau membiarkan tubuhnya itu
disentuh tangan Ang Ie Sianlie, dia telah mengeluarkan suara
tertawa tenang, lalu katanya : "Maaf ! Maaf ! Siauwceng tidak
bisa melayanimu, nona ... !" sambil berkelit dari cengkraman
Ang Ie Sian lie tampak Tat Mo Cauwsu mengulur langkahnya
kebelakang menjauhi diri dari Ang Ie Sianlie.
"Ihhh...! " Ang Ie Sianlie mengeluarkan suara seruan
seram, dia kaget karena pendeta yang alim ini bisa
mengelakkan diri dari cengkraman tangannya, yang
dilakukannya sangat cepat sekali. "Engkau memiliki
kepandaian yang lumayan pendeta botak" Coba terima
Koleksi kang zusi.com 421
tanganku ini...!" dan membarengi perkataannya itu, tampak
Ang Ie Sianlie beruntun telah menggerakkan kedua tangannya,
ke bagian dada, dan perut Tat Mo Cauwsu.
Tetapi Tat Mo Cauwsu sudah tidak terkejut lagi, karena
sekarang Tat Mo Cauwsu mengetahui bahwa wanita cantik
yang ada di depannya ini memang merupakan seorang wanita
yang memiliki kepandaian cukup liehay.
Waktu melihat kedua tangan Ang Ie Sianlie meluncur
kearahnya, Tat Mo Cauwsu tidak menyingkir lagi, dia hanya
mengibaskan lengan bajunya. Tetapi didalam hatinya pendeta
ini jadi berpikir. "Tampaknya kepandaian wanita genit ini tidak berada
disebelah bawah kepandaian Keuki Takashi, jika ia si pendek
itu ikut maju melancarkan serangan bersama, tentu aku akan
lebih sibuk menghadapinya..!"
Kibasan tangan Tat Mo Cauwsu yang memiliki kekuatan
sangat dahsyat itu membuat kedua tangan Ang Ie Sianlie jadi
tersampok kesamping, sehingga wanita genit yang cantik ini
terkejut sekali, dia merasakan pergelangan tangannya ngilu dan
sakit. "Ihh...!" dia mengeluarkan suara seruan tertahan lagi karena
heran : "Benar2 engkau memiliki kepandaian yang lumayan.
Hai kakakku yang gagah, apakah si pendeta botak ini memang
lihay ?" Dia bertanya begitu ditujukan kepada Keuki Takashi.
"Ya, dia memang memiliki kepandaian yang tidak dibawah
kepandaianku," menyahut Keuki Takashi. Jawaban itu
diberikan, karena Keuki Takashi bermaksud mengingatkan
kepada Ang Ie Sian Lie agar berlaku lebih hati-hati dan
waspada waktu melancarkan serangan kepada Tat Mo Cauwsu.
Tentu saja ia merupakan kisikan yang tersembunyi untuk Ang
Ie Sian Lie. Koleksi kang zusi.com 422
Cie Cie Lian tidak melancarkan serangan berikutnya, dia
berdiri dengan sikap yang genit sekali dan tertawa tawa.
"Aneh sekali ! Dua bulan yang lalu aku heran bisa bertemu
seorang gagah perkasa seperti kakakku yang tampan itu, Keuki
Takashi dan kini aneh pula, bisa bertemu dengan pendeta botak
yang kepandaiannya tampaknya tidak rendah..! Ditempat yang
sunyi, tetapi ramai dengan manusia-manusia gagah! Bagus!
Inilah tentu akan meramaikan suasana ditempat ini..."
Selesai dengan perkataaannya itu, tampak Ang Ie Sian Lie
telah mengeluarkan suara seruan nyaring yang merupakan
pekikan wanita yang genit sekali, tampak kedua tangannya
digerak-gerakkan dengan cepat namun tangannya itu tidak
ditujukan menyerang Tat Mo Cauwsu, hanya digerak gerakkan
dengan diikuti oleh gerakan tubuhnya yang meliuk-liuk seperti
tengah menari, memang gerakan tubuhnya itu menimbulkan
rangsangan bagi orang yang melihatnya, tetapi untuk Tat Mo
Cauwsu yang memiliki iman sangat kuat, dia menatapnya
dengan perasaan sebal dan muak.
Namun Ang Ie Sianlie bukan sekedar menari, itulah
gerakan2 ilmu pukulan yang mengandung kekuatan dahsyat
sekali. Jika liuk2 tubuhnya itu yang menimbulkan kegairahan
dan rangsangan, hanyalah disebabkan ingin memecahkan
perhatian lawan, dan setelah berputar tujuh kali mengelilingi
Tat Mo Cauwsu, tahu2 Ang Ie Sian Lie melancarkan serangan
yang sangat cepat sekali, menotok dan mencengkeram bertubi2.
Tat Mo Cauwsu juga heran melihat seorang wanita cantik
seperti Ang Ie Sian Lie Cie Cie Lian bisa memiliki kepandaian
setinggi itu, walaupun usianya masih demikian muda. Dan
dilihat dari caranya dia melancarkan serangan, wanita itu
mempergunakan ilmu silat dari aliran Utara didaratan
Tionggoan. Telah dua kali Tat Mo Cauwsu bertemu dengan
aliran ilmu silat dari Utara itu, karena waktu dia memasuki
Koleksi kang zusi.com 423
daratan Tionggoan disaat itu dia sering kali bertemu dengan
para jago yang memiliki kepandaian sangat tinggi.
Ang Ie Sian Lie waktu melihat serangan2 yang
dilancarkannya itu tidak juga mengenai sasarannya dengan
tepat, bahkan Tat Mo Cauwsu dengan menggeser-geser sedikit
kakinya telah berhasil memunahkan serangan2nya.
Dengan sendirinya membuat Ang Ie Sian Lie jadi heran dan
berbareng penasaran. Semakin lama gerakan kedua tangannya
yang melancarkan totokan dan cengkeraman itu semakin cepat
saja, dia telah mengincar bagian2 tubuh yang berbahaya dari
pendeta tersebut. Jika cengkeramannya itu berhasil mengenai
sasarannya, niscaya salah satu jalan darah penting ditubuh Tat
Mo Cauwsu akan hancur karenanya, yang bisa mendatangkan
luka berat untuk dirinya, sedangkan totokan yang dilancarkan
oleh Ang Ie Sian Lie juga memiliki kehebatan yang
mengerikan, sebab yang diincar jari tangannya merupakan
jalan darah penting ditubuh Tat Mo Cauwsu.
"Wanita secantik ini ternyata memiliki hati yang kejam dan
tangan telengas, totokan2nya selalu mengincar bagian2 yang
mematikan ! Coba kalau kebetulan yang menghadapinya
seorang yang berkepandaian sedang2 saja, bukankah orang itu
akan menjadi celaka di tangannya ?" pikir Tat Mo Cauwsu.
Karena berpikir begitu, cepat sekali Tat Mo Cauwsu telah
mengeluarkan seruan nyaring tahu2 kedua lengan jubahnya
dikebutkan ke arah muka Ang Ie Sian Lie Cie Cie Lian.
Gerakan itu bukan sembarang gerakan karena disertai tenaga
lwekang yang sangat kuat sekali, tepat menyambar kearah
muka wanita cantik she Cie itu.
Cie Cie Lian mengeluarkan seruan heran tetapi dia tidak
menjadi kaget atau gugup oleh gempuran kedua lengan jubah
Tat Mo Cauwsu, karena dia memang memiliki kepandaian
yang tinggi, sehingga dia bisa mengelakkannya dengan
Koleksi kang zusi.com 424
melompat mundur dan memunahkan tenaga yang menyambar
kearah dirinya. Hanya perasaan herannya itu disebabkan dia tidak
menyangka bahwa Tat Mo Cauwsu memiliki kepandaian yang
diluar dugaannya. Sambil tertawa lagi dengan sikap yang genit, tampak Cie
Cie Lian telah melompat tinggi ke tengah udara menerjang Tat
Mo Cauwsu, kedua tangannya dipentang, seperti juga ingin
merangkul dan memeluk Tat Mo Cauwsu.
Pendeta India ini jadi terkejut. Wanita itu memang
merupakan wanita yang genit sekali, dan Tat Mo Cauwsu telah
mensucikan diri, maka tidak sudi Tat Mo Cauwsu bersentuhan
tangan, apa lagi tubuh dengan wanita genit itu.
Gerakan yang dilakukan oleh Ang Ie Sian lie memang
merupakan gerakan pancingan, dia ingin merangkul lawannya,
sebab biasanya kaum lelaki jarang yang kuat menghadapi
godaan nafsu birahi jika dipeluknya, sehingga bisa
mendatangkan kesempatan kepada Cie Cie Lian untuk
merubuhkan lawannya dengan mudah.
Namun Tat Mo Cauwsu dengan jurus 'Lee Ie Ta Teng' atau
'Ikan Lee Ie Meletik', tubuhnya cepat sekali melompat
berjumpalitan kebelakang dua kali, meluncur dengan kedua
kaki turun terlebih dulu dibumi.
Ang Ie Sianlie mengeluarkan suara tertawa terkikik melihat
kelakuan Tat Mo Cauwsu. "Apakah kau jijik dipeluk olehku ?" ejeknya, "Apakah kau
tidak ingin merasakan betapa mesra dan hangatnya dirangkul
oleh seorang wanita secantik aku ?"
Ditegur begitu, Tat Mo Cauwsu telah merangkapkan kedua
tangannya, katanya : "Siancai! Siancai ! Nona memiliki
Koleksi kang zusi.com 425
kepandaian yang tinggi, wajahmu juga cantik, mengapa tangan
dan hatimu telengas sekali...?"
Muka Ang Ie Sianlie tidak berobah sedikitpun juga, malah
dia tertawa terkikik pula dengan sikap yang jauh lebih genit.
"Memang ! Memang kepada orang-orang yang tidak
kusenangi, bisa saja sekali hantam memecahkan batok
kepalanya! Tetapi bagi orang-orang gagah yang memiliki
kepandaian tinggi mendatangkan perasaan kagum kepadaku
tentu saja aku tidak tega untuk membinasakannya, atau
menurunkan tangan telengas dan kejam ... bukankah tadi aku
hanya ingin memelukmu saja ?" dan kembali Ang Ie Sian lie
tertawa mengikik dengan suara yang sangat centil sekali, dia
juga telah melangkah maju lagi dua langkah mendekati Tat Mo
Cauwsu. Pendeta itu semakin muak melihat sikap dan tingkah laku
dari wanita cantik tetapi genit dan berandalan sekali sikapnya
itu, dia telah mundur menjauhi diri dari Ang Ie Sian Lie,
kemudian dengan cepat dia berkata, "Omintohud! Jangan
terlalu mendesak Siauwceng untuk menurunkan tangan keras
!" Tetapi Ang Ie Sian Lie telah melangkah terus mendekati
Tat Mo Cauwsu sehingga membuat pendeta itu beberapa kali
harus melangkah mundur menjauhi diri.
"Kemarilah engkau !" kata Ang Ie Sian Lie dengan suara
perlahan, mendesis, tetapi suaranya itu aneh sekali,
mengandung kekuatan seperti menarik dan membetot, karena
dia mempergunakan ilmu penarik (semacam hipnotis dimasa
kini), sehingga hati Tat Mo Cauwsu jadi tergoncang.
Tetapi pendeta ini memang memiliki iman yang sangat kuat
sekali, teguh bukan main. Dia telah berulang kali menyebut
kebesaran sang Buddha dan berhasil menguasai goncangan
hatinya. Koleksi kang zusi.com 426
Sedangkan Ang Ie Sian Lie waktu melihat dia tidak juga
berhasil menguasai pendeta itu, telah mengeluarkan lagi
perkataan mendesisnya itu : "Kemarilah..mendekatlah sayang,
kemarilah !" suaranya itu membuat tubuh Tat Mo Cauwsu jadi
bergidik. Walaupun bagaimana pengaruh kata-kata itu
menggoncangkan hati pendeta ini.
Tat Mo Cauwsu menyadari bahwa wanita genit ini telah
mempergunakan ilmu penarik untuk menguasainya. Jika
kepandaian lwekang Tat Mo Cauwsu kurang kuat, tentu dia
akan kena dipengaruhi dan akan menghampiri, sehingga mudah
sekali Ang Ie Sianlie Cie Cie Lian menjatuhkan tangan yang
menentukan. Memang telah sering kali sebelumnya Cie Cie Lian
mempergunakan ilmu penarik itu untuk menguasai lawan
lawannya, dan biasanya berhasil memuaskan sekali, sehingga
dengan mudah dia bisa merubuhkan lawannya. Tetapi dia gagal
waktu mempergunakannya pada Keuki Takashi.
Dan kali ini pun Ang Ie Sianlie telah mengalami kegagalan
lagi, karena dia tidak berhasil menguasai Tat Mo Cauwsu.
Keadaan demikian membuat Ang Ie Sian lie jadi
mendongkol dan penasaran. Dia melihat Tat Mo Cauwsu
bukannya menghampiri malah telah melompat kebelakang
menjauhi diri. Ang Ie Sianlie memusatkan lagi perhatiannya dan berseru
pula, "Kemarilah sayang.... kemarilah !" dan sambil berkata
begitu, dia telah menggerak gerakkan tangan dan tubuhnya
yang meliuk liuk, sehingga menimbulkan rangsangan.
Tat Mo Cauwsu mana bisa dikuasai dengan ilmu penyirap
seperti itu" Karena iman pendeta ini sangat kuat, disamping itu
sejak kecil Tat Mo Cauwsu memang telah melibat diri dan
mensucikan diri dari keduniawian sehingga ilmu itu tidak ada
artinya lagi sama sekali baginya.
Koleksi kang zusi.com 427
Setelah mencoba dua kali dan selalu gagal, Ang Ie Sian Lie
Cie Cie Lian telah mengeluarkan suara seruan membentak, dan
dia berkata : "Baiklah, rupanya imanmu kuat sekali. Aku ingin
melihat, apakah dengan mempergunakan ilmu silat engkaupun
tidak bisa dirubuhkan !"
Dan lenyap tertawa genitnya. Sikapnya jadi ber-sungguh2,
dia telah melompat menyerang dengan kekuatan yang sangat
penuh dikedua tangannya, Ang ie Sian Lie memang merupakan
seorang wanita yang sulit dicari tandingannya dimasa kini !
Dia sebetulnya merupakan murid dari seorang sakti yang sudah
mengasingkan diri. Tetapi setelah lulus dari pelajaran pintu perguruannya, Ang
Ie Sian Lie telah mengembara dalam daratan Tionggoan, cepat
sekali mengangkat nama ! Tetapi tahun demi tahun, karena


Tat Mo Cauwsu Pendiri Siauw Lim Sie Karya Sin Liong di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

belum pernah dirubuhkan orang dan setiap pertempuran selalu
dimenangkannya, sehingga membuat Ang Ie Sian Lie semakin
congkak dan angkuh saja, sampai akhirnya dia memiliki sifat
yang telengas sekali. Waktu dia berusia dua puluh lima tahun, Ang Ie Sian Lie
Cie Cie Lian telah berkenalan dengan seorang pemuda tampan
bernama Siangkoan Hu, seorang pemuda yang memiliki
kepandaian tinggi sekali. Setelah memupuk percintaan dan
hubungan mereka sampai dua tahun, Siangkoan Hu telah
meninggalkannya begitu saja dan menolak cinta Ang Ie Sian
Lie, sehingga Cie Cie Lian jadi patah hati dan sakit hati kepada
kaum lain jenisnya itu. Untuk selanjutnya pula Ang Ie Sian Lie
telah melakukan banyak perbuatan perbuatan mempermainkan
pihak kaum pria. Semakin tinggi kepandaian pria yang
ditemuinya, maka semakin bersemangat Ang Ie Sian Lie untuk
mempermainkan pria tersebut. Dengan sendirinya semakin
lama Ang Ie Sian Lie disamping disegani dia juga ditakuti,
karena setiap pria yang berhasil ditundukinya akan
dibinasakannya dengan cara halus yaitu dengan berbagai jalan
Koleksi kang zusi.com 428
memperdayakan lelaki itu, sampai akhir sang korban menemui
kematian, baik kematian dalam putus asa dan patah hati, atau
memang dibinasakan oleh Ang Ie Sian Lie sendiri.
Dalam keadaan seperti ini telah membuat banyak pria yang
berlaku hati-hati menghadapi Ang Ie Sian Lie. Memang
semakin tinggi usianya, Ang Ie Sian Lie semakin cantik saja
tampaknya, semakin matang dan menarik.
Kini melihat kegagalan untuk kedua kalinya terhadap Tat
Mo Cauwsu, karena yang pertama kali dia berusaha menguasai
Keuki Takashi, Ang Ie Sian Lie jadi penasaran.
Disaat dia mengeluarkan suara bentakan yang keras, kedua
tangannya mulai melancarkan serangan serangan yang sangat
kuat sekali karena Ang Ie Sian Lie telah mengerahkan seluruh
tenaga lwekangnya dikedua tangannya.
Tat Mo Cauwsu juga merasakan serangan yang kali ini
diterimanya dari Ang Ie Sian Lie lebih kuat dari yang semula,
maka Tat Mo Cauwsu berlaku hati2.
Untuk belasan jurus Tat Mo Cauwsu selalu main kelit saja
dari setiap serangan lawannya yang cantik itu.
Keuki Takashi telah mengawasi terus jalannya pertempuran
antara Tat Mo Cauwsu dengan Ang Ie Sian Lie, karena dia
melihatnya betapa ilmu Tat Mo Cauwsu memang sempurna
sekali, tidak ada lowongan kelemahannya.
Dengan memperhatikan begitu, justru Keuki Takashi
bermaksud men-cari2 kelemahan Tat Mo Cauwsu dan Ang Ie
Sian Lie. Jika dia bertempur sendiri memang sulit untuk melihat dan
mencari kelemahan lawan. Tetapi sekarang, dengan
menyaksikan dari luar gelanggang, seharusnya dia lebih mudah
mencari kelemahan lawannya itu.
Koleksi kang zusi.com 429
Tetapi Keuki Takashi menemui kesulitan sewaktu mencari
kelemahan pada diri pendeta India itu. Demikian juga, dia
hanya menemui sebagian kecil dari kelemahan Ang Ie Sian
Lie. Dia melihat Cie Cie Lian memiliki ginkang yang mungkin
berada diatas dirinya sendiri tetapi tenaga lwekang wanita itu
masih berada disebelah bawah tenaga lwekangnya sendiri.
Hal ini mungkin disebabkan ilmu silat yang dipelajari oleh
Ang Ie Sian Lie merupakan kepandaian untuk kaum wanita,
sehingga mengandalkan kegesitan dan kurang memperhatikan
hal2 untuk kekerasan. Waktu itu Tat Mo Cauwsu agak sibuk juga mengelakkan
diri berulang kali dari gempuran2 yang dilakukan oleh Ang Ie
Sian Lie. Jika lawan pendeta India ini seorang lawan pria yang
memiliki kepandaian setinggi Ang Ie Sian Lie, mungkin Tat
Mo Cauwsu tidak akan serepot seperti itu, sebab justru kini
yang dihadapannya adalah wanita yang genit dan centil sekali.
Beberapa kali sebenarnya Tat Mo Cauwsu melihat
lowongan dari penjagaan kedua tangan Cie Cie Lian.
Waktu Tat Mo Cauwsu melancarkan serangannya itu
kearah jalan darah berbahaya didekat dada si wanita cantik
yang genit ini, justru Cie Cie Lian sengaja tidak mengelakkan
diri, sambil membusungkan dadanya yang montok berisi itu
Cie Cie Lian telah berseru disertai tertawanya: "Ya, usaplah
yang lembut, sayangku...!"
Keruan saja Tat Mo Cauwsu jadi kaget setengah mati,
sampai dia menarik pulang tangannya cepat-cepat. Dan
kesempatan seperti itu telah dipergunakan sebaik mungkin oleh
Ang Ie Sian Lie, dia telah membarengi dengan melancarkan
gempuran yang sangat kuat sekali.
Koleksi kang zusi.com 430
Serangan yang dilakukan oleh Tat Mo Cauwsu jadi gagal
ditengah jalan, dan dia menarik pulang tangannya. Gerakan itu
meminta waktu beberapa detik. Tetapi beberapa detik dari jarak
menarik tangannya itu dibarengi dengan serangan Cie Cie
Lian, maka membuat Tat Mo Cauwsu jadi kelabakan harus
cepat-cepat mengelakkan diri mengatur gerakan kedua kakinya.
Memang Tat Mo Cauwsu berhasil mengelakkan diri, tetapi
peristiwa seperti itu selalu terulang lagi saja, di mana memang
Ang Ie Sian Lie selalu mempergunakan akal licik dengan
sengaja memancing serangan Tat Mo Cauwsu jatuh dibagian
tubuhnya yang tertentu, yang membuat Tat Mo Cauwsu selalu
tidak berani menyentuhnya dan berulang kali harus
membatalkan serangannya dengan menarik pulang tangannya.
Melihat cara pendeta itu menghadapi dirinya, Ang Ie Sian
Lie segera dapat menangkap kelemahan dari pendeta ini.
Suatu kali waktu Tat Mo Cauwsu melompat mundur untuk
menjauhi diri dari Ang Ie Sian Lie, disaat itulah tampak Ang Ie
Sian Lie telah tertawa genit sambil tangannya memegang
kedua tepian bajunya dibagian dada. Tahu-tahu dia membuka
bajunya itu, sehingga tampaklah dua buah dadanya yang putih
mulus dan bulat berisi itu, membuat Tat Mo Cauwsu jadi
terpaku dan terkejut bukan main.
Pendeta ini cepat-cepat memejamkan matanya sambil
menyebut nama Sang Buddha.
Tetapi Ang Ie Sian Lie bukannya berdiam diri saja, justru
kesempatan itu tidak disia-siakannya, dengan menjejakkan
kakinya, tubuhnya telah melompat tinggi sekali menghantam
ke arah batok kepala Tat Mo Cauwsu yang bulat licin itu.
Angin serangannya berkesiuran sangat kuat, karena Ang Ie
Sian Lie melancarkan gempurannya itu dengan bersungguhsungguh dan mengerahkan tenaga lwekang sepenuhnya.
Koleksi kang zusi.com 431
Tat Mo Cauwsu sendiri tidak berani membuka matanya,
karena jika dia membuka matanya, berarti dia akan melihat
pemandangan tidak sedap lagi, dimana dia akan melihat kedua
buah dada dari wanita cantik yang genit itu yang telah dibuka
bergelantung menantang sekali..
XdwXkzX TETAPI karena memang Tat Mo Cauwsu memiliki
kepandaian yang sangat tinggi, disamping itu diapun memiliki
pendengaran yang sangat tajam dan terlatih, maka begitu
mendengar berkesiuran angin serangan yang menyambar
kearah kepalanya dengan kuat, si pendeta telah mengebutkan
lengan jubahnya sambil memusatkan tenaga lwekangnya.
Tangan Ang Ie Sian Lie berhasil dilibatnya, sehingga
kekuatan daya serangan dari wanita yang genit dan nekad
memperlihatkan sebagian tubuhnya untuk merebut kemenangan itu, telah gagal sama sekali.
Namun Ang Ie Sian Lie tidak berhenti hanya sampai disitu
saja, dia telah mengeluarkan suara seruan sambil menarik
tangan kanannya membarengi mana tangan kirinya telah
meluncur melancarkan gempuran.
Tat Mo Cauwsu terpaksa menghadapi wanita ini dengan
memejamkan matanya. Suatu kali karena serangan Ang Ie Sian Lie datang dari dua
jurusan, dari atas dan bawah, pendeta itu agak bingung, karena
dengan memejamkan matanya dia jadi tidak mengetahui
gerakan apa yang dilakukan oleh Ang Ie Sian Lie. Dia
membuka matanya, tetapi Tat Mo Cauwsu terpaksa menyebut
kebesaran nama Sang Buddha beberapa kali sambil cepat2
memejamkan matanya lagi, karena justru begitu dia membuka
matanya, segera dia melihat dada Ang Ie Sian Lie sangat
menantang sekali, yang terpisah jaraknya tidak jauh dengan
Koleksi kang zusi.com 432
dia, karena wanita genit yang centil itu melancarkan serangan
ke dada si pendeta India dengan mengambil jarak yang dekat.
Serangan Ang Ie Sian Lie telah meluncur tiba ke tubuh Tat
Mo Cauwsu yang sudah tidak keburu menangkisnya, karena
pendeta itu justru tengah kaget melihat dada terbuka dari
wanita genit yang centil itu yang jarak pisahnya tidak jauh
sehingga terlihat jelas dan tegas sekali, membuat hati Tat Mo
Cauwsu tergoncang keras. Sedangkan saat itu serangan Ang Ie
Sian Lie telah hinggap tepat sekali di perut dan didadanya.
Perut Tat Mo Cauwsu kena ditendang kaki kiri dari wanita
genit itu dan dadanya terhantam oleh tangan kanan dari Ang Ie
Sian Lie. Tubuh Tat Mo Cauwsu terhuyung beberapa langkah, dia
mengeluarkan keluhan kesakitan.
Tetapi Tat Mo Cauwsu tidak berani membuka matanya lagi,
dia juga menyadari jika bertempur dengan memejamkan mata
seperti itu dan hanya mengandalkan telinganya mendengari
menyambarnya angin serangan, dirinya bisa menghadapi
bahaya yang tidak kecil, sebab lawannya itu bukanlah lawan
yang ringan. Cepat sekali Tat Mo Cauwsu telah mengambil keputusan,
dia mengeluarkan suara seruan dan telah menjatuhkan
tubuhnya duduk bersila ditanah. Kedua tangannya digerakkan
berputar. Dengan cara demikian, Tat Mo Cauwsu telah memaksa
Ang Ie Sian Lie yang saat itu akan melancarkan serangan lagi
kepadanya harus melompat mundur menjauhi darinya, karena
kebutan lengan jubah pendeta India itu mendatangkan angin
yang bergulung-gulung kuat sekali.
Dalam keadaan begitu, tampak Ang Ie Sian Lie telah
melompat kebelakang beberapa tombak.
Koleksi kang zusi.com 433
Tat Mo Cauwsu tetap tidak berani membuka matanya, dia
tetap duduk bersila dengan kedua mata yang tertutup rapat. Tat
Mo Cauwsu telah mengambil keputusan untuk menghadapi
serangan2 Ang Ie Sian Lie dengan mempergunakan pertahanan
diri saja, dengan cara demikian lebih mudah, karena dia bersila,
berarti ruang gerak Ang Ie Sian Lie juga terbatas sekali.
Waktu itu Ang Ie Sian lie telah tertawa mengikik katanya
dengan nada yang genit sekali, "Wahai pendeta yang baik dan
alim, mengapa kau memejamkan mata seperti itu" Apakah
engkau tidak mengetahui, jika bertempur dengan
mempergunakan cara seperti itu berarti kau membahayakan
dirimu sendiri" Sedangkan serangan2ku akan semakin hebat !"
Tat Mo Cauwsu tidak melayani perkataan Ang Ie Sian Lie,
dia hanya duduk bersemadhi sambil mengeluarkan lwekangnya
dan membaca liamkeng perlahan sekali.
Ang Ie Sian Lie tertawa mengejek dengan nada yang centil
sekali, diapun telah berkata lagi, "Baiklah jika memang engkau
dilarang untuk melihat sesuatu yang tidak pantas, apakah
engkau akan melarikan diri jika aku membuka seluruh
pakaianku dihadapanmu ?"
Mendengar ancaman Ang Ie Sian Lie, Tat Mo Cauwsu
mendesir kuatir dan dia ketakutan juga kalau2 wanita yang
genit dan centil ini benar2 membuktikan ancamannya.
Bukankah hal itu membahayakan sekali jika sampai Ang Ie
Sian Lie yang tidak tahu malu itu mencopotkan seluruh
pakaiannya dan melancarkan serangan2 yang hebat kepadanya
sedangkan sama sekali Tat Mo Cauwsu tidak bisa membuka
matanya " Menyadari akan keadaannya yang terancam itu, Tat Mo
Cauwsu telah berucap: "Omitohud!" beberapa kali dia
membaca Liamkeng jauh keras lagi, kemudian bersiap sedia
menantikan serangan dari wanita genit itu.
Koleksi kang zusi.com 434
Tetapi Ang Ie Sian Lie sengaja ingin mempermainkan
pendeta ini, ia telah berdiam diri saja mengawasi Tat Mo
Cauwsu tanpa melancarkan serangan.
Tat Mo Cauwsu jadi heran karena serangan tidak kunjung
tiba dan tidak ada angin berkesiuran dari tangan wanita yang
cantik dan genit itu. Tetapi untuk membuka matanya Tat Mo
Cauwsu tidak berani, karena dia kuatir kalau dia membuka
matanya justru bukan hanya melihat dada menantang dari
wanita itu yang terbuka keseluruhannya, pun akan melihat
seorang wanita genit yang bugil dihadapannya karena
melepaskan seluruh pakaiannya... pikiran seperti itulah yang
telah membuat Tat Mo Cauwsu tidak berani membuka
matanya. Keuki Takashi yang menyaksikan jalannya pertempuran
jadi seperti itu, telah tertawa terpingkal-pingkal.
"Heii, pendeta botak !" kata Keuki Takashi dengan bahasa
Han yang agak kaku. "Dengan bertempur memejamkan kedua
mata, engkau tidak mungkin menang menghadapi Ang Ie Sian
Lie Cie Cie Lian ! Dia memiliki kepandaian yang tinggi sekali,
tidak berada dibawah kepandaianku ! Buka saja matamu, dan
kau serang dia dengan jurus2 silatmu yang hebat, walaupun
matamu nanti terlanjur menyaksikan pemandangan yang
dipantangkan oleh agamamu ! Bukan nanti engkau bisa berdoa
memanjatkan permintaan ampun setelah pertempuran itu
selesai ?" Mendengar perkataan Keuki Takashi, Tat Mo Cauwsu jadi
mendongkol sekali, karena dia mengetahui benar bahwa Keuki
Takashi sedang mengejeknya. Tetapi dalam keadaan demikian
Tat Mo Cauwsu memang tidak berdaya dan tidak memiliki
keberanian untuk membuka kedua matanya, dia berdiam diri
saja dan membaca terus liamkeng tidak henti2nya.
Koleksi kang zusi.com 435
Ang ie Sian lie telah tertawa mengikik dengan nada yang
memuakkan bagi Tat Mo Cauwsu.
"Pendeta botak, jika engkau tetap memejamkan mata
seperti itu, aku akan membuka seluruh pakaianku dan


Tat Mo Cauwsu Pendiri Siauw Lim Sie Karya Sin Liong di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

memelukmu," ancam Ang Ie Sian Lie.
Tat Mo Cauwsu jadi terkejut sekali.
"Jika kau mendekat, aku akan melancarkan serangan yang
sungguh2 yang bisa mematikan..." kata Tat Mo Cauwsu dalam
kaget dan mendongkolnya !
"Jika menyerang, aku mengelak lagi..!" kata Ang Ie Sian
Lie yang jadi senang bisa mempermainkan pendeta tersebut.
Tat Mo Cauwsu jadi kewalahan juga, dia mengeluh.
Didalam hatinya dia jadi berpikir, apakah dia meninggalkan
saja tempat ini " Disaat itu Ang Ie Sian Lie telah berkata lagi, "Nah, kau
lihatlah, aku mulai menanggalkan pakaian atasku...!"
Hati Tat Mo Cauwsu jadi tidak tenteram dan akhirnya
tetaplah keputusannya, walaupun bagaimana dia harus
melarikan diri meninggalkan tempat ini. Dia melarikan diri
bukan karena dia takuti kepandaian lawannya tetapi karena dia
muak dengan kecentilan dan kegenitan lawannya yang cabul
ini. Setelah berdiam diri sejenak lagi, Tat Mo Cauwsu telah
melompat bangun. Ang ie Sian Lie menduga si pendeta bermaksud akan
melancarkan serangan, dia bersiap sedia untuk menghadapinya.
Tetapi siapa tahu Tat Mo Cauwsu telah memutar tubuhnya
dan membuka matanya, kemudian tanpa mengatakan suatu
apapun juga Tat Mo Cauwsu sudah mementang kedua kakinya
Koleksi kang zusi.com 436
lebar2, kabur secepat mungkin dengan mempergunakan
ginkangnya. Ang Ie Sian Lie waktu melihat kelakuan Tat Mo Canwsu,
telah tertawa ter-pingkal2 karena dia menganggap peristiwa ini
lucu dan menyenangkan hatinya.
Begitu juga Keuki Takashi telah tertawa ter-gelak2 karena
dia menganggap perbuatan Ang Ie Sian Lie memang
keterlaluan, namun menimbulkan kelucuan yang sangat untuk
dirinya, terlebih lagi Tat Mo Cauwsu tampaknya seperti
menjadi agak tolol menghadapi wanita genit centil ini.
Waktu itu Tat Mo Cauwsu telah berlari terus tanpa
memperdulikan kedua orang itu mentertawai kelakuannya, dia
berlari terus dengan cepat, sehingga tubuhnya seperti juga
melayang secepat angin. Setelah berlari puluhan lie, dan yakin telah berhasil
menjauhi diri dari Ang Ie Sian Lie, Tat Mo Cauwsu baru
berhenti berlari, dia menghela napas sambil berulang kali
mengucapkan kebesaran sang Buddha.
Setelah berdiri sejenak untuk beristirahat, Tat Mo Cauwsu
melanjutkan perjalanan. Selama dalam perjalanan, hari telah
semakin gelap, karena sang malam telah menyelimuti bumi.
Setelah berjalan lagi beberapa jauh barulah Tat Mo Cauwsu
mengasoh di batang sebuah pohon, dia telah tidur dengan
nyenyak. Keesokan paginya waktu matahari mulai
memancarkan sinarnya, Tat Mo Cauwsu telah terbangun dari
tidurnya. Malam itu dia tidur dibawah sebatang pohon dengan
duduk bersemedi, maka begitu dia membuka matanya, segera
dia bisa melompat berdiri.
Karena semalam dia tidur nyenyak sekali dirasakan
tubuhnya segar kembali. Dia menggeliat sejenak kemudian
melanjutkan perjalanan pula.
Koleksi kang zusi.com 437
Satu harian lamanya Tat Mo Cauwsu melakukan perjalanan
dengan singgah dua kali di dua buah kampung yang dilaluinya.
Selama itu dia tidak menjumpai peristiwa yang berarti, tetapi
waktu sore harinya, kembali Tat Mo Cauwsu terlibat dalam
urusan yang membuat dia harus menghadapinya dengan
bersungguh-sungguh, karena sore itu dia menghadapi urusan
yang diluar dugaannya. Sebetulnya sore itu Tat Mo Cauwsu telah sampai dimuka
perkampungan Liu khe cung, sebuah perkampungan kecil yang
didirikan oleh orang-orang she Liu. Seluruh penduduk
dikampung itu she Liu, karena memang waktu didirikan
perkampungan itu oleh beberapa orang keluarga she Liu,
mereka telah memutuskan tidak akan menerima orang dari lain
she (marga) untuk menjadi penduduk kampung ini. Tetapi
setelah lewat beberapa keturunan, kini dikampung tersebut
terdapat satu dua keluarga yang berlainan she.
Tat Mo Cauwsu bermaksud untuk bermalam dikampung ini
dengan meminta salah seorang penduduk bersedia menerima
bermalam dirumahnya, tetapi waktu Tat Mo Cauwsu tengah
melangkah memasuki pintu kampung, matanya tanpa sengaja
telah melihat seorang pengemis tua yang rambutnya tumbuh
agak panjang riap riapan tidak teratur, tengah duduk dengan
tubuh meringkuk dan mengeluarkan suara rintihan perlahan.
Sebetulnya kalau Tat Mo Cauwsu saat itu tidak mau ambil
tahu keadaan pengemis itu, dia tidak akan terlibat oleh urusan
yang akhirnya membuat Tat Mo Cauwsu harus menghadapi
urusan yang agak berat dan mengharuskan dia berhadapan
dengan beberapa persoalan yang aneh.
Perasaan kasihan membuat Tat Mo Cauwsu menghampiri
pengemis tua itu, dilihatnya selain pakaiannya yang tambal
sana tambal sini, juga pakaian itu kotor sekali, lusuh dan telah
dekil bukan main. Pengemis tua itu pucat pias wajahnya,
Koleksi kang zusi.com 438
tubuhnya kurus sekali, sehingga pakaian itu bagaikan
menyelubungi tulang yang dibungkus kulit saja.
Tampaknya pengemis itu tengah menderita kesakitan yang
cukup berat, karena dia merintih terus menerus dengan kedua
tangan memegangi perutnya.
"Omitohud.... apakah ada sesuatu yang bisa Siauwceng
lakukan untuk meringankan penderitaan siecu ?" tanya Tat Mo
Cauwsu dengan suara yang ramah.
Pengemis tua itu, yang semula merintih dengan
memejamkan matanya, telah terkejut dan mengangkat
kepalanya menatap sejenak pada Tat Mo Cauwsu tetapi setelah
melihat yang menegurnya seorang hweshio asing dia
menggelengkan kepalanya. "Terima kasih... aduhhh... percuma kau tidak mungkin bisa
menolongi diriku yang tengah menderita ini ...." kata pengemis
tua itu dengan suara yang putus asa.
Tat Mo Cauwsu yakin, sedikitnya dia bisa menolongi
pengemis ini, maka katanya : "Walaupun Siauwceng tidak
mengetahui penderitaan apa yang tengah diderita oleh Siecu,
tetapi Siauwceng kira, kalau memang Siecu menjelaskan, tentu
Siauwceng bisa menolong sedikit penderitaan itu."
"Percuma saja, kau mungkin bisa menolong diriku, kalau
saja... kalau saja.." si pengemis tidak bisa melanjutkan
perkataannya itu dia telah ter-aduh2 lagi.
"Kalau saja...mengapa, Siecu ?" tanya Tat Mo Cauwsu jadi
tertarik. "Coba kau jelaskan."
Pengemis tua itu tidak segera menyahuti, karena dia masih
merintih rintih beberapa kali.
Peluh tampak memenuhi mukanya, dan wajahnya yang
pucat itu seperti menahan sesuatu penderitaan yang tidak
ringan. Koleksi kang zusi.com 439
"Sayang engkau seorang pendeta..coba kau seorang tabib,
mungkin engkau bisa menolong aku..itupun baru mungkin ..."
berkata sampai disini, kembali pengemis tua itu telah teraduh
aduh lagi dengan suara yang menyedihkan, tampak perutnya
itu benar2 menderita kesakitan yang luar biasa hebatnya.
Tat Mo Cauwsu jadi heran, dia telah bertanya : "Walaupun
Siauwceng bukan tabib tetapi jika memang Siecu memerlukan
tabib bukankah siauwceng bisa bantu memanggilkannya.....?"
tanya Tat Mo Cauwsu. Si pengemis kembali merintih beberapa kali, tetapi untuk
sejenak matanya bersinar-sinar waktu mendengar perkataan Tat
Mo Cauwsu. "Benar juga," katanya kemudian. "Mungkin ada tabib yang
bisa dicari oleh taisu..tetapi... tetapi sayang sekali, sayang
sekali, tidak mungkin tabib yang biasa-biasa saja bisa
menyembuhkan lukaku..."
"Luka" Apa Siecu terluka" Jika hanya untuk mengobati
beberapa luka2 saja, Siauwceng kira masih bisa Siauwceng
mengobatinya..." Si pengemis telah teraduh aduh, untuk sejenak lamanya dia
seperti tidak melayani Tat Mo Cauwsu, karena saat itu dia
tengah digeluti oleh perasaan sakit yang hebat, tubuhnya duduk
ter-bungkuk2 dengan sepasang tangan yang memegangi
perutnya, dia seperti juga merasakan kesakitan yang luar biasa
di perutnya itu. Tat Mo Cauwsu yang melihat ini jadi merasa iba dan
kasihan kepada si pengemis.
"Anggota tubuhmu yang mana Siecu yang terluka ?" tanya
Tat Mo Cauwsu. Si pengemis masih mengerang beberapa kali sampai
akhirnya dia berkata : "Bukan terluka, tetapi aku...aku
Koleksi kang zusi.com 440
keracunan, dengan racun yang bekerja hebat sekali....
aduhh...bukan tadi aku telah mengatakan bahwa tidak
sembarangan tabib yang bisa mengobati lukaku ini, karena
racun yang dipergunakan musuhku itu memang benar-benar
sangat dahsyat cara bekerjanya...!" dan berkata sampai disitu si
pengemis telah mengerang erang lagi dengan suara yang
memelaskan sekali. Tat Mo Cauwsu melihat muka pengemis tua itu yang pucat
pasi juga dipenuhi oleh peluh yang bercucuran, tampaknya
pengemis ini menahan perasaan sakit yang hebat sekali.
"Jika memang Siecu hanya terkena serangan racun,
mungkin Siauwceng memiliki obat yang cocok sebagai
penawarnya," kata Tat Mo Cauwsu kemudian sambil merogoh
saku jubahnya. "Obat penawarnya ?" tanya si pengemis sambil melirik dan
me-rintih2 lagi. "Ya, Siauwceng memiliki pil "Cut Sie Tok Wan", pil untuk
melawan racun, walaupun racun yang bagaimana hebat,
biasanya dapat dilenyapkan dengan menelan tiga butir pil ini,
yang terbuat dari sari embun dan Soat lian, dicampur juga
dengan beberapa macam ramuan yang memiliki khasiat
tinggi," dan sambil berkata begitu Tat Mo Cauwsu telah
mengeluarkan botol obatnya yang berwarna hijau dari
jubahnya, dia juga telah membuka tutup botol itu, sehingga
seketika itu disekitar tempat tersebut tersiar bau harum yang
semerbak dari obat tersebut.
Mata si pengemis telah bersinar memperlihatkan harapan
lagi, dia telah berkata : "Apakah.. apakah pil obat itu bisa
melenyapkan juga racun ular Kim Tok (Racun Emas) ?"
Tat Mo Cauwsu terkejut. Walaupun dia berasal dari daratan
India, namun telah cukup lama Tat Mo Cauwsu berkelana
didaratan Tionggoan. Diam-diam Tat Mo Cauwsu mengetahui
Koleksi kang zusi.com 441
bagaimana hebatnya racun ular Kim Tok itu, karena begitu
terkena, tentu sang korban akan terbinasa dalam waktu tidak
lebih dari sepasang hio. Namun sungguh hebat pengemis ini bisa bertahan demikian
lama, dan hanya perutnya saja yang sakit, padahal setiap
korban racun Kim Tok, tentu tubuhnya seluruhnya akan
menjadi hitam hangus. Melihat ini, Tat Mo Cauwsu segera
menyadari bahwa pengemis ini tentu bukan pengemis
sembarangan, setidak tidaknya dia pasti memiliki lwekang
yang sangat kuat yang telah dipergunakan untuk melawan dan
menahan menjalarnya racun ular Kim Tok kejantungnya, sekali
saja racun itu berhasil menjalar terus ke jantungnya, niscaya
jiwa si pengemis sudah tidak bisa dipertahan lagi, walaupun
kemudian dia memperoleh pil obat dari dewa.
"Kapan Siecu terkena racun itu ?" tanya Tat Mo Cauwsu
Suatu Hari Di Horrorland 1 Pendekar Perisai Naga 6 Pemanah Sakti Bertangan Seribu Pembunuh Misterius 3

Cari Blog Ini