Ceritasilat Novel Online

Kelelawar Hantu 2

Wiro Sableng 039 Kelelawar Hantu Bagian 2


menyangka itu adalah sosok tubuh Datuk Teluk
Ular yang tahu-tahu telah bersembunyi dan
mencegatnya di tempat itu. Tapi dia segera
mengenali itu bukan suara si datuk jahanam
dan memperhatikan orang yang di depannya
039 Kelelawar Hantu -WIRO SABLENG 212
54 TIRAIKASIH - http://cerita-silat.co.cc/
jelas bukan sosok tubuh Datuk Ular melainkan
seorang pemuda berpakaian putih berambut
gondrong! "Maafkan aku! Aku tidak tahu kalau ada
orang dalam perahu. Aku..."
Daeng Ponto Jene tidak dapat teruskan
kata-katanya karena saat itu dari belakang
terdengar suara mencuit disertai deru sayap
Kelelawar Hantu. Orang tua ini cepat jatuhkan
diri seraya berteriak memberi ingat.
"Awas kelelawar maut! Lekas tiarap!"
Daeng Ponto Jene jatuhkan diri ke pasir,
sambil berguling dia menyambar sepotong kayu
sebesar lengan.
Burung kelelawar berkelebat mencuit. Gagal
menyerang Daeng Ponto Jene, binatang ini
berkelebat ke arah pemuda berambut gondrong
yang masih berdiri dalam jengkel.
"Eit... apa ini"!" Si pemuda berseru kagat
ketika dilihatnya kelelawar besar itu melesat ke
arah kepalanya. Secepat kilat si pemuda tekuk
lututnya. Tubuhnya turun ke bawah, tangan
kanannya menjotos ke atas. Luput! Jotosannya
hanya mengenai tempat kosong.
Kelelawar Hantu mencuit. Berputar lalu
berkelebat. Kini kembali menyerang Daeng
Ponto Jene. Orang tua ini hantamkan kayu di
tangan kanannya sementara tangan kiri
lepaskan pukulan tangan kosong mengandung
tenaga dalam tinggi dan menghambur angin
039 Kelelawar Hantu -WIRO SABLENG 212
55 TIRAIKASIH - http://cerita-silat.co.cc/
dahsyat! Bless! Buk! Praak! Hantaman angin deras hanya mengenai
tempat kosong. Kelelawar hantu berkelebat
mengelak sambil hentakkan sayapnya, menyambut serangan kayu. Sekali sayap dan
kayu perahu beradu keras, kayu di tangan si
orang tua hancur berantakan!
Melihat kejadian ini pemuda berambut
gondrong terkesiap kaget. "Bagaimana ada
seekor kelelawar bisa menyerang manusia
seperti ini... "pikirnya dalam hati. Justru saat
itu si kelelawar kembali membalik dan
menyerangnya. "Kurang ajar!" si pemuda
menyumpah. Wajahnya sesaat jadi pucat. Sayap
kelelawar itu sempat membabat segumpal
rambut di kepalanya. Kain putih pengikat
kepalanya robek besar.
"Kalau tidak kubunuh mahluk celaka ini
nyawaku bisa dirampasnya..."
kertak si pemuda. Lalu dia berdiri di tengah kalangan.
Lutut sedikit menekuk, tangan kanan diangkat
dan ditarik sejajar dada. Sesaat kemudian
tangan itu telah berubah keputih-putihan
seperti perak; Kelelawar Hantu datang menyerbu. Si pemuda hantamkan tangan
kanannya. Terdengar suara menggelegar. Sinar putih
039 Kelelawar Hantu -WIRO SABLENG 212
56 TIRAIKASIH - http://cerita-silat.co.cc/
berkiblat dan hawa panas luar biasa menyungkup tempat itu.
"Cuit... cuit... cuit...!"
Kelelawar Hantu ternyata telah berada di
tempat lain, selamatkan diri dari pukulan sinar
matahari yang sangat ditakuti dalam dunia
persilatan! Si pemuda ternganga saking kagetnya.
"Kalau mahluk setan itu bisa mengelakkan
pukulan saktiku, ah! Benar-benar celaka!
Mengapa aku musti tersesat ke teluk ini!"
"Selamatkan dirimu ke dalam laut anak
muda!' Daeng Ponto Jene berseru lalu lebih
duiu menceburkan diri ke dalam laut karena
baginya inilah satu-satunya jalan untuk
menghindari serangan Kelelawar Hantu.
Pemuda berpakaian putih masih tegak
tertegun. Tangan kirinya-menggaruk kepalanya
yang gondrong. Matanya menyaksikan bagaimana orang tua berpakaian rombeng itu
lari ke dalam laut sementara Kelelawar besar
berusaha mengejarnya. Ketika binatang ini
datang menyambar ke arah kepalanya Daeng
Ponto Jene cepat menyilam.
Byaar...! Air laut muncrat.
Kelelawar berkelebat ke udara. Berputar
sesaat di atas air laut di tempat mana orang tua
tadi lenyap menyelam. Pemuda berpakaian
putih menunggu. Si baju rombeng itu pasti tak
039 Kelelawar Hantu -WIRO SABLENG 212
57 TIRAIKASIH - http://cerita-silat.co.cc/
akan sanggup bertahan lama dalam air. Begitu
kepalanya muncul, kelelawar akan membabat
batok kepalanya atau batang lehernya!
"Kasihan kalau orang tua itu menemui
ajalnya..." begitu pemuda berambut gondrong
membatin. Sesaat dia tidak tahu akan
melakukan apa untuk dapat mengusir kelelawar
itu. Jangan-jangan dirinya akan jadi umpan
serangan seperti tadi. Padahal pukulan sakti
andalan utama yang dimilikinya ternyata tadi
dapat dengan mudah dielakkan oleh binatang
itu. Seperti yang diperkirakan si pemuda, orang
tua berbaju rombeng hanya sanggup bertahan
sampai hitungan ke seratus. Sesaat nafasnya
sesak dan tekanan air membuat sekujur,tubuh
serta kepalanya mendenyut sakit maka dia
terpaksa munculkan kepalanya kembali dari
dalam air. Saat itulah Kelelawar Hantu datang
menukik! Si orang tua cepat benamkan kepalanya
kembali ke dalam air.
Tapi terlambat. Jaraknya dengan Kelelawar
Hantu hanya tinggal dua jengkal saja!
Saat itulah si pemuda di tepi pantai
keluarkan suara bentakan keras. Tubuhnya
melesat ke jurusan tempat Daeng Ponto Jene
berada di dalam air. Di tangan kanannya
tergenggam sebuah senjata berupa kapak
bermata dua yang memancarkan sinar 039 Kelelawar Hantu -WIRO SABLENG 212
58 TIRAIKASIH - http://cerita-silat.co.cc/
berkilauan. Ketika kapak ini dihantamkan ke
depan sinar menyilaukan berkiblat membuat
laut sekitar situ terang benderang. Suara seperti
tawon mengamuk. Hawa panas menebar sampai
ke dalam air. Daeng Ponto Jene terlempar ke
kiri. Kelelawar Hantu seperti menabrak satu
dinding ataos yang tidak kelihatan. Binatang ini
hantamkan sayapnya dua kali berturut-turut
dan melesat tinggi ke udara sambil keluarkan
suara cuit... cuit. Tapi sedikitpun mahluk ini
tidak mengalami cidera. Malah dengan garang,
setelah membuat dua kali putaran di udara, dia
menukik menyerang si pemuda.
Yang diserang kembali menghantam dengan
senjata mustikanya. Ternyata kali ini Kelelawar
menyerbu tanpa dapat ditahan lagi. Sinar maut
yang keluar dari kapak bermata dua itu
sanggup dielakkannya dengan melayang rendah
di atas permukaan air laut untuk kemudian
melesat ke arah perut pemuda berambut
gondrong! "Celaka!" si gondrong berteriak kaget.
Kapaknya kembali diputar. Dia melompat ke
udara sambil tangan kiri menghantam ke
bawah. Satu gelombang angin laksana topan
menggebubu. Air laut muncrat sampai tiga
tombak ke udara. Sesaat
pemandangan tertutup. Hantaman kapak mengeluarkan suara
seperti tawon mengamuk. Namun tetap saja
Kelelawar Hantu tidak mengalami cidera,
039 Kelelawar Hantu -WIRO SABLENG 212
59 TIRAIKASIH - http://cerita-silat.co.cc/
apalagi melarikan diri ketakutan.
Binatang itu terbang lagi berputar-putar di
atas air laut. Daeng Ponto Jene yang
menyaksikan semua kejadian itu lewat kepalanya yang dimunculkan dalam air semula
merasa mendapatkan tuan penolong. Tetapi
ternyata semua kehebatan pemuda yang
mengagumkannya itu tetap tidak berdaya
menghadapi Kelelawar Hantu yang memiliki
kekuatan ganas akibat mantera yang dibuat
oleh Datuk Teluk Ular.
Di udara Kelelawar Hantu mencuit keras.
Gerakannya menunjukkan tanda-tanda dia
bakal menyerang lagi. Dan ternyata memang
benar! "Ya Tuhan! Ya Guru...! Berikan aku
petunjuk! Aku masih ingin hidup!" Si pemuda
gondrong berteriak memohon dalam hati,
menyebut nama Tuhan, memanggil gurunya.
Dia meraba pinggang pakaiannya di mana
terdapat sebuah batu hitam, batu mustika. Jika
batu itu digosokkan ke mata kapak maka akan
menyemburkan api yang mungkin
dapat menghancurkan kelelawar. Tapi ternyata batu
itu berada dalam keadaan basah.!
"Akan kucoba dengan jarum beracun!" si
pemuda membatin sementara Kelelawar Hantu
telah mulai menukik untuk menyerbu ke
arahnya. Pemuda ini tekan sebuah tombol pada
bagian hulu kapak yang berbentuk kepala naga.
039 Kelelawar Hantu -WIRO SABLENG 212
60 TIRAIKASIH - http://cerita-silat.co.cc/
Terdengar suara berkesiuran. Selusin jarum
putin mengandung racun mematikan meluncur
ke udara, mencari sasaran di tubuh Kelelawar
Hantu. Tapi sekali binatang ini mengepakkan
kedua sayapnya kanan kiri, jarum-jarum
rahasia itu mental bertaburan dan luruh masuk
ke dalam air laut!
"Putus harapanku! Rupanya sudah ditakdirkan aku harus mati di tempat ini!" keluh
si pemuda. "Cuit...!" Kelelawar Hantu sudah menukik.


Wiro Sableng 039 Kelelawar Hantu di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Si gondrong tampak seperti pasrah menunggu datangnya maut. Tiba-tiba saja dia
ingat sesuatu. Gagang kapak yang berbentuk
kepala naga diangkatnya ke kepalanya. Mulut
kepala naga ditempelkannya ke bibirnya. Enam
jari tangannya bergerak ke arah enam buah
lobang di badan kapak yang berbentuk seruling.
Pemuda ini salurkan tenaga dalamnya dari
perut ke dada terus ke tenggorokan. Lalu dia
menipu sekuat yang bisa dilakukannya.
Satu lengkingan suara yang sangat keras
seperti membelah langit di tempat itu. Air laut
bergelombang. Daeng Ponto Jene merasakan
seperti ada besi panas yang disodokkan ke
dalam kedua liang telinganya. Orang ini cepat
tusukkan dua jari tangannya untuk menutup
jalan pendengaran. Dadanya bergetar keras dan
matanya terasa perih. Tapi dia masih sempat
melihat apa yang terjadi. Suara lengkingan
039 Kelelawar Hantu -WIRO SABLENG 212
61 TIRAIKASIH - http://cerita-silat.co.cc/
seperti ribuan seruling ditiup bersama yang
keluar dari kapak mustika yang dipegang si
pemuda, membuat Kelelawar Hantu seperti
terhentak. Kepalanya mendongak ke udara.
Tubuhnya seperti kehilangan keseimbangan.
Binatang ini mencuit beberapa kali,. Sesaat
tubuhnya mengapung di udara. Sepasang
telinganya yang berdaun lebar tampak bergetar
hebat. Matanya yang berwarna merah mendadak menjadi redup dan berputar-putar.
Binatang ini mencuit sekali lagi. Dari telinga
kirinya tampak ada darah yang mengucur!
Si pemuda makin keraskan tiupan seruling
mautnya itu! "Cuit...cuit... cuit..."
Kelelawar Hantu tak sanggup lagi bertahan.
Setelah menggelepar beberapa kali dan hampir
terjerumus jatuh ke dalam air laut binatang ini
akhirnya hentakkan sayapnya dan dan terbang
terhuyung-huyung ke arah pedalaman teluk.
Pemuda berambut gondong berlahan-lahan
turunkan kedua tangannya yang memegang
kapak. Sekujur tubuhnya meskipun berada
dalam air terasa berkeringatan. Nafasnya yang
tadi terasa sesak karena pengerahan tenaga
dalam habis-habisan sewaktu meniup kapak,
kini terasa lega kembali. Getaran tubuhnya
akibat goncangan ancaman maut kini mengendur. "Gila... benar-benar gila..." desisnya.
039 Kelelawar Hantu -WIRO SABLENG 212
62 TIRAIKASIH - http://cerita-silat.co.cc/
Dari samping kiri terdengar suara air laut
bergemericik lalu suara orang tua berbaju
rombeng itu bertanya.
"Anak muda... Siapa namamu?"
Si pemuda putar kepalanya sambil menyerinai. Dia menjawab. "Aku pemuda tolol
bernama Wiro Sableng..."
039 Kelelawar Hantu -WIRO SABLENG 212
63 TIRAIKASIH - http://cerita-silat.co.cc/
"WIRO SABLENG!" Daeng Ponto Jene berseru
keras. Suaranya bukan saja menunjukkan rasa
kagum tapi juga bernada gembira. Mulutnya
menyunggingkan senyum padahal darah masih
menetes dari telinga kanannya yang sum-plung
akibat cengkeraman cakaran Kelelawar Hantu.
"Bukankah kau muridnya nenek sakti dari
gunung Gede bernama Sinto Gen... Gendang!"
Wiro tertawa. "Sinto Gendeng, bukan Sinto
Gendang!" ujar si pemuda. "Apakah kau kenal
dirinya...?"
"Kami pernah berjumpa ketika di puncak
Merapi sepuluh tahun silam ada pertemuan
para tokoh dan datuk dunia persilatan. Waktu
itu aku bertin dak menjadi wakil dari para
sahabat di tanah Bugis. Nenek tua jelek dan
nyiyir itu... ah! Aku tidak bisa melupakan
kelihayannya. Ilmunya segudang. Tenaga dalamnya tinggi luar biasa. Dan siapa nyana
hari ini, di kala maut hendak merenggut aku
bertemu dengan muridnya! Ha... ha... ha...! Dan
ternyata kau menjadi tuan penolongku!"
"Untung saja kita tidak sama-sama mati
jadi santapan kelelawar aneh tadi. Bagaimana
kau bisa dikejar dan diserangnya?" bertanya
Wiro. Lalu dia menarik tangan orang tua itu dan
039 Kelelawar Hantu -WIRO SABLENG 212
64 TIRAIKASIH - http://cerita-silat.co.cc/
membawanya keluar dari air laut. Mereka
kemudian duduk di atas pasir.
"Panjang ceritanya pendekar muda. Ini
semua gara-gara Datuk Teluk Ular murid
keparat itu..."
"Kalau ceritanya memang panjang, biar
kubantu dulu mengobati telingamu yang
buntung. Pasti kelelawar itu yang menggeragot...!"
Si orang tua seperti baru ingat akan luka di
telinganya. Dengan tangan kanan dirabanya
telinganya yang buntung. Orang tua ini
menyeringai kesakitan dan menyumpah- nyumpah. Selesai mengobati luka Daeng Ponto
Jene dengan perbekalan obat yang selalu
dibawanya, Wiro mendengarkan penuturannya.
Selesai bercerita Daeng Ponto Jene menarik
nafas panjang. "Kulihat tadi binatang celaka itu terluka di
dalam oleh lengking gagang kapakmu yang
berbentuk seruling! Senjata luar biasa! Tapi
kalau kelelawar itu belum mampus, dunia ini
kurasa tidak akan aman. Dan aku tidak
mungkin mendapatkan kembali Badik Bulan
Bintang sesuai dengan pesan guru..."
"Agar kau bisa tenteram, mengapa tidak
kita datangi sarang sang Datuk dan membunuh
kelelawar iblis dengan itu dengan tiupan
sulingku..."
"Senjatamu memang ampuh. Hanya tiupan
039 Kelelawar Hantu -WIRO SABLENG 212
65 TIRAIKASIH - http://cerita-silat.co.cc/
seruling itu agaknya yang bisa menghadapi
Kelelawar Hantu! Tapi... bagaimanapun hebatnya terlukanya Kelelawar Hantu itu, dia
tak akan bisa dibunuh sebelum Datuk Ular
menemui kematiannya!"
"Wah, berabe juga urusan ini!" ujar Wiro
seraya garuk-garuk kepala.
"Terlalu besar... Terlalu besar bencana yang
timbul kalau mantera itu disalah gunakan..."
"Kalau begitu kenapa tidak kau mencari
kelelawar lain atau binatang apa saja. Bacakan
mantera dan suruh dia membunuh kelelawar
itu..." kata Wiro pula.
Daeng Ponto Jene gelengkan kepala. "Di situ
sulitnya. Selama ada satu mantera telah
diucapkan untuk seekor binatang atau mahluk
hidup apa saja yang bukan manusia, maka
mantera kedua tidak akan makbul. Kecuali
kalau binatang pertama telah menemui ajalnya
lebih dulu. Dan dia tidak bisa mati selama
Datuk Teluk Ular masih hidup..." Lagi pula aku
tidak menguasai mantera itu."
"Gampang, mengapa tidak kau bunuh saja
Datuk celaka itu?" tanya Wiro.
"Aku hampir berhasil mengalahkannya.
Tapi keburu datang Kelelawar Hantu itu.
Selama binatang itu berada di dekatnya sulit
bagi kita untuk melakukan hal itu..."
"Aku yakin, segala sesuatu pasti ada
penangkalnya. Segala sesuatu pasti ada
039 Kelelawar Hantu -WIRO SABLENG 212
66 TIRAIKASIH - http://cerita-silat.co.cc/
kelemahannya..."
"Betul. Tetapi apa..." Apa penangkal
Kelelawar Hantu itu. Di mana kelemahannya..."
"Tadi mengapa telinganya bisa mengeluarkan darah" Bukankah itu berarti ada
kelemahannya?"
Daeng Ponto Jene mengangguk. "Tapi begitu
Datuk Ular memegang kepala binatang itu, atau
meniupnya dan membacakan mantera baru.
Kelelawar itu akan sembuh kembali. Dan dia
akan jadi lebih ganas dari sebelumnya!"
"Menurutmu apakah Kelelawar itu akan
dikirim kembali oleh Datuk Telur Ular
kemari...?"
"Mungkin juga. Mengapa kau bertanya
begitu anak muda...?"
"Jangan menoleh dulu. Aku mendengar
suara geresek senjata dihunus dari sarungnya.
Aku juga melihat ada bayangan berkelebat di
balik semak belukar di ujung kiri, dekat pohon
kelapa yang disambar petir..."
"Kalau begitu biar kuhantam dengan
pukulan jarak jauh!" ujar Daeng Ponto Jene
pula. Tangan kanannya segera dialiri tenaga
dalam. Lalu perlahan-lahan diangkat ke atas.
Ketika orang ini siap untuk menghantam tibatiba terdengar bentakan lantang. Sesosok tubuh
laksana bayangan berkelebat cepat sekali.
"Siapa di antara kalian Datuk Teluk Ular!"
039 Kelelawar Hantu -WIRO SABLENG 212
67 TIRAIKASIH - http://cerita-silat.co.cc/
Begitu bentakan lenyap Pendekar 212 Wiro
Sableng merasakan ada angin menyambar di
sampingnya dan tahu-tahu ujung sebilah golok
pendek telah menempel di tenggorokannya!
039 Kelelawar Hantu -WIRO SABLENG 212
68 TIRAIKASIH - http://cerita-silat.co.cc/
SEUMUR HIDUPNYA tak pernah murid Sinto
Gendeng melihat gerakan yang begitu cepat
hingga dia tidak mampu berbuat apa-apa. Kini
dengan sebilah golok menusuk tenggorokannya,
sepasang mata pendekar itu jadi melotot tak
berkesip, tengkuknya sedingin es. Memandang
ke depan Wiro menyaksikan, yang menodongnya dengan ujung golok itu ternyata adalah
seorang dara berpakaian merah, berikat kepala
merah, bahkan golok yang digenggamnya
memancarkan sinar redup berwarna kemerahan. "Eh...! Apa-apaan ini...?" Daeng Ponto Jene
bertanya keheranan. Diam-diam diapun dibuat
kaget oleh kecepatan gerakan orang. Padahal
sebelum membentak orang itu masih berada
sekitar empat tombak di balik semak belukar.
"Tua bangka jangan banyak mulut!" dara
berbaju merah membentak kembali. Suaranya
benar-benar keras dan air mukanya menyatakan bahwa dia tidak main-main. "Jika tidak
lekas mengaku ujung

Wiro Sableng 039 Kelelawar Hantu di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

golok ini akan memancung leher manusia gondrong ini!"
Wiro gigit-gigit bibirnya. Dia tidak berani
melakukan gerakan apapun karena merasa
ragu. Dia telah menyaksikan kecepatan gerak si
gadis berpakaian merah. Kalau dia berusaha
039 Kelelawar Hantu -WIRO SABLENG 212
69 TIRAIKASIH - http://cerita-silat.co.cc/
menghindarkan tusukan golok dan kalah cepat,
bukan mustahil gadis itu benar-benar akan
memancung lehernya.
"He... eh... Aku bukan Datuk Teluk Ular..."
Wiro membuka mulut. Lidahnya terasa kelu.
"Orang tua itu juga bukan... Mengapa..."
"Dusta!" menghardik si baju merah. "Salah
satu di antara kalian pasti Datuk Teluk Ular
Wiro telan ludahnya. Tenggorokannya turun
naik. "Apakah aku ada tampang seorang Datuk.
Juga kawanku yang berpakaian rombeng itu
ada potongan Datuk...?" ujar Wiro.
"Sejak empat tahun silam, teluk ini tidak
berpenghuni. Kecuali didiami Datuk Teluk Ular.
Aku pasti sekali salah satu dari kalian adalah
Datuk Teluk Ular, manusia iblis pemelihara
Kelelawar Hantu...!" Lekas mengaku agar aku
tidak sampai membunuh kalian keduanya!"
"Agaknya kita berada di pihak yang sama
gadis gagah..." Daeng Ponto Jene membuka
mulut. Tanpa berpaling dan tanpa mau menggeser
ujung goloknya dari tenggorokan Wiro sang dara
membentak: "Apa maksudmu dengan ucapan
itu"... "Dari cara dan nadamu bicara aku mencium
bau dendam kesumat di hatimu. Dendam
terhadap Datuk Teluk Ular...
"Kau tahu apa segala macam dendam
039 Kelelawar Hantu -WIRO SABLENG 212
70 TIRAIKASIH - http://cerita-silat.co.cc/
kesumat orang tua!?"
Daeng Ponto Jene tertawa perlahan.
"Aku tahu karena akupun mengindap
dendam yang sama. Kau lihat telingaku yang
sumplung ini...?" Daeng Ponto Jene menunjuk
ke telinga kanannya.
"Perduli apa aku dengan telingamu. Mau
buntung, mau apa bukan urusanku...!"
"Kau mau telingamu buntung seperti itu...?"
Wiro tiba-tiba menyeletuk dan menyeringai
ketika sang dara memandang padanya dengan
melotot. Tapi pemuda ini serta merta mengeluh
aduh ketika si baju merah tekankan ujung
golok hingga kulit leher Wiro tergores dan
berdarah. Wiro kerenyitkan kening dan gigit
bibir menahan rasa perih dan sakit. Tapi
kemudian dia tertawa.
"Sekali lagi kau berani membuka mulut,
tembus lehermu dengan golok ini!" mengancam
sang dara. "Jangan bersikap ceriwis padaku!
Kau kira tampangmu jadi gagah tertawa seperti
itu" Huh"!"
"Gadis gagah, turunkan tanganmu yang
memegang golok itu. Tidak satupun di antara
kami adalah Datuk Teluk Ular. Barusan saja
kami lolos dari serangan maut Kelelawar Hantu
peliharaan Datuk Keparat itu... Telingaku yang
kanan ini, putus disambar cakaran binatang
celaka itu...!"
Sekilas ada bayangan rasa bimbang di
039 Kelelawar Hantu -WIRO SABLENG 212
71 TIRAIKASIH - http://cerita-silat.co.cc/
wajah si gadis. Tapi tangannya yang memegang
golok tetap tidak mau diturunkannya.
Wiro kembali tampak senyum-senyum. Dia
tahu kalau si gadis galak mulai merasa ragu.
Maka dia pun berkata, "Kalau salah seorang
dari kami memang benar Datuk Teluk Ular,
pasti di tempat ini juga ada Kelelawar Hantu itu.
Kau lihat sendiri di sini hanya ada aku seorang
pemuda tolol yang tak berdaya di bawah
ancaman golok, lalu orang tua berpakaian
rombeng dan bau itu, dan kau seorang gadis
cantik yang entah muncul dari mana tapi tahutahu membuat kami dua lelaki tua bangka dan
muda geblek tak bisa berdaya. Betapa
memalukan kalau sampai ada orang lain yang
melihat...!"
Daeng Ponto Jene tertawa mengekeh. Lalu
dia berkata: "Lebih baik kita tinggalkan tempat
ini sebelum Datuk Teluk Ular dan Kelelawar
Hantunya datang membawa bencana
"Jika kau takut silahkan angkat kaki. Aku
tidak akan pergi sebelum mengetahui di mana
beradanya Datuk biadab itu!"
"Nah... nah, kalau begitu kau kini yakin
bahwa kami bukan Datuk Teluk Ular. Jadi
apakah kau mengizinkan aku yang muda ini
boleh, pergi..." Masa kakek-kakek itu saja yang
boleh meninggalkan tempat ini. Atau mungkin
kau ada maksud tersembunyi ingin berduaduaan denganku...?"
039 Kelelawar Hantu -WIRO SABLENG 212
72 TIRAIKASIH - http://cerita-silat.co.cc/
Kaki kanan dara berpakaian
merah berkelebat. Bukk! Tubuh Wiro Sableng berdiri ke depan lalu
terpental satu tombak. Tendangan si gadis tepat
bersarang di pertengahan perutnya. Sesaat
pemuda ini melingkar di atas pasir sambil
mengeluh kesakitan. Tapi sebenarnya dia hanya
berpura-pura karena sewaktu gadis itu menggerakkan kaki untuk menendang, sekali
ini Wiro berhasil memperhatikan hingga dia
cepat lindungi tubuhnya sebelah bawah dengan
tenaga dalam. "Rasakan! Itu bagiannya orang bermulut
usil!" kata gadis baju merah pula. Goloknya kini
dimelintangkan di depan dada.
Daeng Ponto Jene tertawa-tawa dan ulurkan
tangannya maksudnya, hendak membantu agar
Wiro bangkit berdiri kembali. Tapi murid Sinto
dendeng itu keluarkan ucapan: "Kalau tidak si
jelita itu yang menolong, aku lebih suka
terguling di pasir ini sampai pagi...!"
"Orang konyol!" mengomel sang dara
sementara Daeng Ponto Jene kembali mengekeh. Sambil tepuk-tepuk pakaian putihnya yang
penuh bercelemong pasir akhirnya Wiro berdiri
juga. Dia memandang sesaat pada si baju
merah lalu melirik pada si kakek.
"Orang tua, kita tinggalkan tempat ini...?"
039 Kelelawar Hantu -WIRO SABLENG 212
73 TIRAIKASIH - http://cerita-silat.co.cc/
tanya Wiro. "Ya... ya! Akupun sudah mengajak tadi!"
"Nah, kami mau pergi. Kau ikut?" Wiro
bertanya pada si gadis.
"Siapa sudi ikut dengan kalian...!" jawab
sang dara pula.
"Gadis gagah," Daeng Ponto Jene berkata,
"Tidak mudah membalaskan dendam kesumat
atau segala macam sakit hati terhadap Datuk
Teluk Ular selama Kelelawar Hantu masih
berada bersamanya. Kami berdua baru saja
lolos dari lobang jarum maut, diserang habishabisan oleh Kelelawar Hantu. Kita lekas pergi
dari sini dan menyusun rencana bagaimana
dapat membereskan sang Datuk dan binatang
celakanya itu..."
"Kalau bertemu masakan golok saktiku ini
tidak dapat menghabisi keduanya?"
"Kulihat kau memang memiliki gerakan
cepat luar biasa sampai sahabatku anak muda
itu tidak mampu selamatkan batang lehernya
tadi "Sebetulnya aku bisa saja mengelak," ujar
Wiro. "Hanya saja tadi aku kesemsem melihat
kecantikannya dan berlaku ayal!".
Merah paras sang gadis. Pedangnya yang
memancarkan sinar merah disarungkannya
kembali. Lalu sambil membalikkan diri dia
berkata, "Baiklah, aku akan ikut kalian"
"Eit! Tunggu dulu!" ujar Wiro. "Tidak
039 Kelelawar Hantu -WIRO SABLENG 212
74 TIRAIKASIH - http://cerita-silat.co.cc/
semudah itu ikut dengan kami
"Tadi kau yang mengajak!"
"Betul! Tapi ada syaratnya
"Jangan, mempermainkan aku! Sekali lagi
golok sakti bernama Ki Karangasem ini kucabut,
kepalamu tak akan bersatu lagi dengan
badan..." "Ah, jangan sekejam itu sahabat! Syarat
yang kukatakan tadi tidak sulit. Asal saja kau
mau mengatakan siapa dirimu dan apa
urusanmu dengan Datuk Teluk Ular, beres
sudah. Kita bisa jalan sama-sama meninggalkan
teluk ini!"
"Aku tidak akan memberitahu siapa diriku
dan apa sangkut pautku dengan Datuk Teluk
Ular sebelum kalian lebih dulu menerangkan
diri masing-masing ..."
Wiro tersenyum, berpaling pada Daeng
Ponto Jene dan kedipkan matanya. Orang itu
membalas dengan kedipan mata pula.
"Aku yang tua keriput dan berpakaian
rombeng bau ini bernama Daeng Ponto Jene.
Aku berasal dari tanah Bugis. Jauh dari sini.
Kau pasti tidak tahu di maha letaknya...?" Habis
berkata begitu si orang tua menjura bersikap
hormat walau sebenarnya dia menggoda sang
dara. "Dan aku pemuda tolol pengangguran ini
bernama Wiro Sableng. Terlahir di kaki Gunung
Gede..." Lalu Wiro meniru perbuatan Daeng
039 Kelelawar Hantu -WIRO SABLENG 212
75 TIRAIKASIH - http://cerita-silat.co.cc/
Ponto Jene menjura dalam-dalam.
Gadis berpakaian merah maklum kalau dua
orang itu menggodanya. Meski hatinya jengkel
namun dia diam saja. Ketika dia hendak
melangkah. Daeng Ponto Jene cepat menegur.
"Sesuai janji kau harus menerangkan siapa
dirimu. Apa urusanmu denganDatuk Teluk
Ular. apa kau lupa...?"
Sesaat sang dara masih diam. Namun
akhirnya terdengar suaranya. 'Perlahan tapi
cukup jelas. "Lima tahun lalu Datuk Teluk Ular
muncul di sini membawa malapetaka. Seluruh
penduduk habis di-bunuhinya ketika dia
mencobakan ilmu aneh lewat seekor kelelawar
buas. Tak ada yang sanggup melawan. Yang
masih hidup lari meninggalkan desa di teluk.
Kedua orang tuaku ikut jadi korban. Juga tiga
orang saudaraku. Kabarnya Datuk keparat itu
juga menculik dua orang gadis dan menjadikan
peliharaannya. Kemudian diketahui dua gadis
itu menemui ajal jadi korban Kelelawarnya.
Desa nelayan di teluk yang dulu tenteram ini
menjadi desa hantu..."
Wiro garuk-garuk kepala sementara Daeng
Ponto Jene tampak tercenung. "Bagaimana kau
bisa selamat...?" bertanya orang tua itu
kemudian. "Ketika pembantaian besar-besaran itu
terjadi, aku berada di desa lain jauh dari sini.
Menjenguk saudara ibu yang sedang sakit.
039 Kelelawar Hantu -WIRO SABLENG 212


Wiro Sableng 039 Kelelawar Hantu di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

76 TIRAIKASIH - http://cerita-silat.co.cc/
Bersama seorang paman aku mencari Datuk
Teluk Ular. Pamanku tewas di tangan Kelelawar
Hantu, aku masih bisa lolos diselamatkan oleh
seorang nenek sakti. Nenek itu membawaku ke
puncak gunung Lawu. Lima tahun aku
diajarinya ilmu silat dan ilmu golok. Ketika aku
bersikeras turun gunung untuk mencari Datuk
Teluk Ular, dia memberikan golok Ki Karangasem padaku."
"Nenek sakti di puncak Lawu itu, bukankah
dia bernama Nyi Blorong?"
Sesaat gadis berpakaian merah terkejut
mendengar kata-kata Wiro itu. "Kau kenal
guruku...?" tanyanya.
"Ketika terjadi banjir besar di selatan
beberapa tahun silam dia kutemui menolong
banyak penduduk dari ancaman gerombolan
rampok yang kelaparan serta ancaman binatang
buas. Celakanya dia semula menduga aku salah
seorang anggota rampok. Setelah kesalah
pahaman itu dapat dijernihkan, kami samasama menghancurkan sarang perampok di Goa
Maguwo. Ketika berpisah, dia menyerahkan
benda ini padaku disertai pesan bahwa kelak
jika aku bertemu dengan muridnya yang
berjodoh dengan benda ini maka aku harus
menyerahkannya. Jika dalam waktu tujuh
tahun aku tidak bertemu maka benda ini boleh
menjadi milikku. Ternyata sebelum tujuh tahun
aku telah bertemu dengan sang murid..."
039 Kelelawar Hantu -WIRO SABLENG 212
77 TIRAIKASIH - http://cerita-silat.co.cc/
Paras sang dara kembali berubah sementara Daeng Ponto Jene terheran-heran
mendengar ucapan Pendekar 212.
"Bukankah kau muridnya yang bernama
Triwulan?"
Sang dara mundur satu langkan. Dadanya
berdebar keras. Matanya menatap Wiro lekatlekat. "Guru tidak pernah memberi tahu tentang
pesan itu. Benda apa yang dimaksudkannya
itu...?" bertanya Triwulan.
Wiro lalu keluarkan sebuah bungkusan
kecil. Ketika kain pembungkus dibuka di
dalamnya terlihat sebuah batu cincin berwarna
hijau lumut, memancarkan sinar redup.
"Menurut gurumu, batu ini bernama
Jamrut Kayangan. Khasiatnya untuk segala
macam penyakit termasuk luka dan keracunan.
Ini ambillah..."
Triwulan ragu-ragu mengambil batu cincin
itu. "Kalau kau tak mau, biar aku yang
mengambilnya!" kata Daeng Ponto Jene sambil
tersenyum. "Hai! Mari kita buktikan kehebatan batu
ini!" ujar Wiro tiba-tiba lalu melangkah
mendekati si orang tua.
"Apa yang hendak kau lakukan..."!" Daeng
Ponto Jene bersurut.
Wiro tangkap bahu orang itu. Batu cincin
039 Kelelawar Hantu -WIRO SABLENG 212
78 TIRAIKASIH - http://cerita-silat.co.cc/
dioleskannya ke jari tangan yang terluka oleh
cakaran Kelelawar Hantu Ajaib. Darah pada
luka serta merta berhenti dan luka itu sendiri
menutup! "Batu mukjizat!" seru Daeng Ponto Jene.
"Kalau begitu tolong sembuhkan telinga
kananku yang buntung!"
"Orang tua bodoh! Mana mungkin kuping
yang sudah buntung bisa kembali! Tapi kalau
hanya lukanya pasti bisa disembuhkan!" kata
Wiro pula. Lalu batu hijau itu dioleskannya ke
bagian telinga yang sumplung. Luka yang masih
mengucurkan darah itu menjadi kering dan rasa
sakit serta merta lenyap.
"Benar-benar luar biasa!" ujar Wiro. Lebih
dari empat tahun dia mengantongi Jamrut
Kayangan tanpa menyadari betapa hebatnya
daya sembuh dan mukjizatnya. Batu itu
dibersihkannya dengan ujung bajunya, dibungkusnya kembali lalu diulurkannya pada
Triwulan. "Setelah melihat kehebatan batu ini,
apakah kau masih
menolak dan ragu
menerimanya...?"
"Terima kasih..." Triwulan menyahuti dan
akhirnya mengambil batu dalam bungkusan itu.
"Nah... nah, antara kita tak ada ganjalan
apa-apa lagi. Segala kecurigaan berganti dengan
tali persahabatan. Mari kita tinggalkan tempat
ini. Kita harus memikirkan bagaimana cara
menumpas Datuk Teluk Ular dan Kelelawar
039 Kelelawar Hantu -WIRO SABLENG 212
79 TIRAIKASIH - http://cerita-silat.co.cc/
Hantunya..."
Daeng Ponto lalu memegang lengan kedua
orang muda itu dan ketiganya meninggalkan
tapi pantai dengan cepat.
039 Kelelawar Hantu -WIRO SABLENG 212
80 TIRAIKASIH - http://cerita-silat.co.cc/
SEPASANG MATA MERAH Datuk Teluk Ular
membeliak besar seperti menyala ke tika
melihat Kelelawar Hantu kembali dengan telinga
mengucurkan darah. Binatang ini menjatuhkan
dirinya di pangkuan sang Datuk dan mengeluarkan suara mencuit perlahan berulang
kali. "Kurang ajar! Siapa yang punya pekerjaan
ini!" kata Datuk Teluk Ular sambil menggebrak
lantai rumahnya. "Tidak mungkin si tua bangka
bau itu! Tidak mungkin!" Datuk Ular perhatikan
kepala kelelawar terutama pada kedua telinganya. "Aneh... tak ada tanda tusukan. Tapi
mengapa telinga kiri mengeluarkan darah...?"
"Cuit... cuit... cuit..."
"Tenang... tenang kelelawarku. Luka di
telingamu akan kuobati. Bila sudah sembuh
kau harus mencari orang yang mencelakaimu
itu dan membunuhnya. Hancurkan mukanya.
Korek kedua matanya! Robek perutnya biar
ususnya ber-busaian!"
"Cuit... cuit... cuit... I"
Dengan kedua telapak tangannya Datuk
Teluk Ular menekap kepala burung kelelawar.
Kepalanya mendongak. Matanya terpejam dan
mulutnya mulai komat-kamit membaca mantera. 039 Kelelawar Hantu -WIRO SABLENG 212
81 TIRAIKASIH - http://cerita-silat.co.cc/
Beberapa saat berlalu. Perlahan-lahan
Datuk Teluk Ular lepaskan tekapannya. Tampak
tetasan darah di telinga kiri kelelawar
mengering dan rontok ketika diusap. Kelelawar
itu sendiri yang sebelumnya tampak kuyu lemas
kini beruban tegar dan galak. Suara cuitannya
melengking karat. Sepasang matanya yang
merah menyala-nyala.
Datuk Teluk Ular usap-usap punggung
Kelelawar Hantu.
"Tenang kelelawarku. Tenang... Aku tahu
kau sangat marah dan ingin membalas dendam
pada orang yang telah mencelakaimu. Tapi
jangan kesusu. Tunggu sampai pagi. Setelah
kau terluka tidak boleh keluar menyerbu di
malam buta begini. Musuh pasti berada di
sekitar teluk. Kita akan membunuhnya besok
pagi. Aku akan menyertaimu untuk menyaksikan...!"
"Cuit... cuit... cuit!"
"Bagus... bagus. Kau bisa bersabar menahan diri. Sekarang kau harus istirahat.
Besok kita kerja keras. Mungkin bukan hanya
seorang yang akan kita hadapi... "
"Cuit... cuit... cuit..."
?"" DATUK TELUK ULAR tegak bertolak ping
gang di tepi pantai sesaat setelah matahari
muncul di sebelah timur. Angin laut masih
terasa dingin. Rambutnya yang panjang putih
039 Kelelawar Hantu -WIRO SABLENG 212
82 TIRAIKASIH - http://cerita-silat.co.cc/
melambai-lambai. Sepasang matanya yang
merah tidak berkesip dan tampangnya yang
angker sedikitpun tidak bergeming. Namun dua
mata berwarna merah itu sesaat kemudian
tampak menyipit ketika di kejauhan dia melihat
sesosok tubuh terbujur di atas pasir pantai.
Sang Datuk memandang ke langit. Kelelawar
Hantu terbang berputar-putar. Dia memalingkan lagi pandangannya ke arah sosok tubuh.
Dengan membuat enam kali lompatan saja
manusia berwajah angker itu sampai di
hadapan sosok tubuh yang menggeletak. Sesaat
sang Datuk jadi tercekat!
Yang terbujur di atas pasir itu ternyata
adalah seorang gadis berparas jelita. Rambutnya yang panjang hitam dan basah
tergerai lepas. Seluruh pakaiannya yang
berwarna merah basah kuyup dan seperti
tercetak pada auratnya yang bagus, membuat
Datuk Teluk Ular merasakan darahnya menjadi
panas dan mengalir lebih cepat. Apalagi bagian
dada pakaian sang dara agak tersingkap.
Salah satu tangan dara berbaju merah itu
memegang sepotong papan kecil. Datuk Teluk
Ular memandang ke laut. Hanya sesaat karena
di lain kejap kedua matanya kembali menelusuri sosok tubuh di atas pasir, seperti
hendak menelanjanginya. Sang Datuk duduk
berlutut di samping sosok tubuh. Tangannya
meluncur cepat ke dada yang tersingkap, lalu
039 Kelelawar Hantu -WIRO SABLENG 212
83 TIRAIKASIH - http://cerita-silat.co.cc/
terdengar tawanya mengekeh.
"Masih hidup... masih hidup..."
Sosok tubuh yang terbujur itu tiba-tiba
bergerak menggeliat. Serasa sesak nafas Datuk


Wiro Sableng 039 Kelelawar Hantu di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Teluk Ular ketika melihat geliatan itu menyebabkan bagian dada sang dara terbuka
tambah lebar! Sepasang mata yang tadi terpejam kini
membuka perlahan. Ah mata itu bagus dan
bening sekali, benar-benar mempesona sang
Datuk. Ketika mata itu melihat sosok tubuh
Datuk Teluk Ular yang berlutut di sampingnya,
sang dara seperti ketakutan dan bangkit dengan
cepat, duduk di pasir dan bersurut beberapa
langkah lalu berdiri sambil pegangi keningnya.
Datuk Teluk Ular ikut berdiri.
"Di mana aku... Perahuku... Mana perahuku..." Si baju merah memandang ke arah
laut. Lalu seperti lemas dia terduduk ke pasir.
Ketika Datuk Teluk Ular datang mendekat,
gadis ini kembali tampak ketakutan.
"Jangan takut gadis cantik... Jangan takut.
Aku tidak akan menyakitimu. Katakan siapa
namamu dan mengapa pagi-pagi begini terbujur
di pantai..."
"Aku... perahuku dilanda badai menjelang
pagi dan karam. Aku berusaha berenang
mencapai pantai. Ternyata... ternyata..."
'Ternyata kau selamat dikirimkan ombak ke
pantai teluk ini...'!" menyambut Datuk Teluk
039 Kelelawar Hantu -WIRO SABLENG 212
84 TIRAIKASIH - http://cerita-silat.co.cc/
Ular. "Teluk... Apakah aku berada di teluk..."
"Betul, kau berada di teluk yang indah.
Kawasan ini adalah daerah kekuasaanku!"
"Siapa kau! Wajahmu menakutkan sekali.
Jangan mendekat. Aku datang dari jauh.
Sengaja mengarungi laut untuk mencari Datuk
Teluk Ular..."
"Hai! Kau memang berada di Teluk Ular.
Dan aku adalah Datuk yang kau cari...!" kata
Datuk Teluk Ular hampir berseru.
Sang dara menunjukkan wajah seperti tidak
percaya. "Dengar gadis cantik berbaju merah," kata
sang Datuk. Matanya melirik ke dada si gadis.
"Kau telah bertemu dengan orang yang kau cari.
Aku kepingin tahu mengapa kau mencariku.
Maksud baik atau maksud jahat...?"
"Jadi kau betul Datuk Teluk Ular" Tidak
bohong"!"
"Setan sekalipun tak akan berani bohong
pada gadis secantikmu ini..."
"Kalau begitu, aku harus memberi penghormatan padamu!" Lalu gadis berbaju
merah itu membungkuk dalam-dalam berulang
kali dan baru berhenti setelah Datuk Teluk Ular
menegurnya. "Sudah... sudah... Jangan menghormat
seperti itu. Ayo katakan mengapa kau
mencariku. Tapi tunggu, terangkan dulu
039 Kelelawar Hantu -WIRO SABLENG 212
85 TIRAIKASIH - http://cerita-silat.co.cc/
namamu!" "Aku Supani. Aku sengaja berlayar dari jauh
mencarimu karene ingin menjadi muridmu.
Sudah lama nama besar Datuk sampai di
telingaku. Kehebatan Datuk, termasuk kabar
bahwa Datuk memelihara seekor burung sakti,
entah burung apa namanya!"
Datuk Teluk Ular tertawa gelak-gelak.
"Nama hebat memang ditiupkan angin ke
mana-mana. Lihatlah ke atas. Seekor kelelawar
terbang di udara berputar putar. Itulah burung
yang kau maksudkan. Tapi binatang itu tidak
sakti. Akulah yang memberikan kesektian
padanya..."
"Luar biasa! Datuk sanggup memberikan
kesaktian pada seekor burung. Tentu dapat
pula memberikannya pada seorang manusia
sepertiku..."
'Tentu saja! Tentu saja!" jawab Datuk Teluk
Ular. "Jadi Datuk bersedia mengambilku jadi
murid...?"
"Lebih dari itu Supani! Lebih dari itu! Kau
suka hidup bersamaku...?"
"Maksud... maksud Datuk...?"
"Kau akan kujadikan istri! Mau" Pasti mau!"
Dan tangan sang Datuk mencuil dagu Supani.
"Ah Datuk ini..." ujar Supani seperti malu
tapi matanya mengerling membuat sang Datuk
blingsatan. 039 Kelelawar Hantu -WIRO SABLENG 212
86 TIRAIKASIH - http://cerita-silat.co.cc/
"Dengar Supani! Kau kuterima jadi murid.
Sekaligus jadi istri! Jika saat ini kukatakan kau
jadi istriku maka berarti kau sudah resmi jadi
istriku!" "Ah Datuk ini..."
"Sebagai murid kau tak boleh menolak
perintah guru. Sebagai istri kau harus patuh
pada suami! Pakaianmu yang basah perlu
dikeringkan. Mari kita ke semak belukar sana.
Akan ku bantu kau membuka pakaian itu dan
menjemurnya "Tapi aku tidak memiliki pakaian pengganti
Datuk..." "Kau tidak memerlukan itu Supani," sahut
Datuk Teluk Ular. Lalu dengan gerakan
cepat dia mendukung tubuh sang Dara,
membawanya ke balik serumpunan semak
belukar dan membaringkannya di sana.
Ketika tangan sang Datuk hendak membuka pakaiannya, Supani pegang lengan
orang itu seraya bertanya: "Datuk, apakah tak
ada orang lain di tempat ini. Malu sekali kalau
ada yang sempat melihat..."
"Setan pun tak ada yang berani berada di
daerah ini. Apalagi manusia! Semua takut
padaku!" "Tapi burung kelelawar itu Datuk. Aku
merasa takut dan gelisah kalau dia terusterusan terbang di atas kita. Matanya seperti
memperhatikan. Aku tak sudi Datuk membuka
039 Kelelawar Hantu -WIRO SABLENG 212
87 TIRAIKASIH - http://cerita-silat.co.cc/
pakaianku kalau binatang itu masih ada di
sekitar sini..."
Datuk Teluk Ular tertawa. Hidungnya
kembang kempis. Dia jadi tak habis pikir
mengapa mendapatkan rejeki besar pagi itu.
Maka diapun menjawab: "Tak usah kawatir.
Aku akan suruh kelelawar itu pergi jauh-jauh
dari sini..."
"Ya... sebaiknya begitu Datuk
Datuk Teluk Ular lambaikan tangannya ke
udara dan berseru: "Kelelawar Hantu, pergi dari
sini. Jangan kembali sebelum aku memanggilmu!" "Cuit... cuit... cuit
Kelelawar Hantu mengepakkan sayapnya
dengan deras. Tubuhnya berputar ke timur.
Sesaat kemudian binatang ini sudah melesat
dan lenyap dari pemandangan.
"Nah, sekarang tak ada lagi yang perlu di
risaukan," kata Datuk Teluk Ular dengan nafas
mendesau dan nafsu memburu. Kedua tangannya meluncur ke bawah untuk membuka
pakaian merah Supani. Sang dara lagi-lagi
pegangi kedua lengannya.
"Kalau Datuk suka biar aku yang membuka
pakaian Datuk lebih dulu
"Ah!" Datuk Teluk Ular terperangah. Lalu
tertawa mengekeh. "Ini baru kejutan. Ini baru
kejutan... Lakukanlah! Kau boleh membuka
pakaianku! Lebih cepat lebih nikmat! Ha.
039 Kelelawar Hantu -WIRO SABLENG 212
88 TIRAIKASIH - http://cerita-silat.co.cc/
ha...ha!" 039 Kelelawar Hantu -WIRO SABLENG 212
89 TIRAIKASIH - http://cerita-silat.co.cc/
BATU HITAM berlumut yang telah puluhan
tahun di tepi pantai teluk seperti tidak
termakan usia, mendekam menantang angin
dan hempasan ombak. Sama sekali tidak
bergerak. Sosok tubuh yang duduk di atasnya juga
tidak bergerak. Dua tangan disilangkan di
depan dada. Rambut putih berkibar-kibar ditiup
angin. Ada keanehan pada raut wajahnya yang
angker tertutup cambang bawuk. Kedua
matanya menatap jauh ke daratan teluk yang
penuh ditumbuhi pohon-ponon kelapa. Di timur
sang surya baru saja menyembul naik. Udara
pagi terasa segar walau tidak terlepas dari hawa
yang mengandung garam.
Seperti wajahnya, juga terlihat keanehan
pada kedua mata manusia tua ini. Mata itu
dilingkari cairan berwarna merah hingga
bentuknya seram sekali.
"Cuit... cuit... cuit...!"
Keheningan teluk, hembusan angin dan
deburan ombak dipecah oleh suara mencuit
keras. Dari arah barat tampak melayang seekor
kelelawar besar bersayap lebar. Binatang ini
melesat ke timur seolah-olah hendak mengejar
matahari. Namun di pertengahan teluk 039 Kelelawar Hantu -WIRO SABLENG 212
90 TIRAIKASIH - http://cerita-silat.co.cc/
kelelawar ini melayang ke atas lalu terbang
berputar-putar. Sepasang matanya yang merah
menatap menyorot ke arah sosok tubuh yang
duduk di atas batu berlumut.
"Cuit... cuit... cuit...!"
Kelelawar mencuit lagi lalu menukik. Wajah
angker bercambang bawuk nampak tegang
sesaat. Kelelawar melesat ke kiri lalu terbang
berputar-putar sejarak lima tombak di atas
kepala berambut putih itu!
"Kelelawarku!" tiba-tiba orang di atas batu
berseru keras. Suaranya membahana. Bersamaan dengan itu tangan kanannya
diangkat ke atas. "Aku Datuk Telur Ular akan
memberi perintah..."
Sepasang mata yang diberi cairan merah itu
melirik ke atas. Di udara burung kelelawar
besar masih terus terbang berputar-putar.
"Kelelawar Hantu!" orang tua itu kembali
berseru. "Apa kau tidak dengar ucapanku"!"
Kelelawar di atas sana masih terus terbang
berputar. Matanya menyorot ke bawah seperti
menyelidik. "Kelelawar Hantu...!" Si muka angker di atas
batu kembali berteriak.
"Cuit... cuit... cuit!"
Terdengar kelelawar besar mencuit sebagai
jawaban. "Bagus! Apakah kau siap menjalankan
perintahku Datuk Teluk Ular...?"
039 Kelelawar Hantu -WIRO SABLENG 212
91 TIRAIKASIH - http://cerita-silat.co.cc/
"Cuit... cuit... cuit...!"


Wiro Sableng 039 Kelelawar Hantu di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

"Terbang ke teluk sebelah barat! Di situ kau
akan melihat lelaki tua berwajah seram
berambut putih dalam keadaan bugil di balik
rerumpunan semak belukar. Di balik rerumpunan semak belukar! Lelaki berambut
putih dan bugil... Bugil... bugil...!"
"Cuit...cuit... cuit...!"
"Bunuh orang itu. Bunuh... bunuh...
bunuh...!"
"Cuit... cuit... cuit...!"
Kelelawar yang terbang di udara mencuit
untuk terakhir kali sebelum melesat ke arah
barat teluk. Serentak dengan itu, orang tua
berwajah angker di atas batu melompat turun
dan seperti terbang lari pula menuju ke barat.
Di saat yang sama sesosok tubuh melompat
keluar dari balik semak belukar dan berlari
kencang mengikuti orang tua tadi.
Di suatu tempat, kelelawar besar keluarkan
suara mencuit ganas lalu menukik tajam ke
Sesuai dengan perintah yang diucapkan Datuk
Teluk Ular tadi, sosok tubuh berambut putih
dan dalam keadaan bugil sudah terlihat oleh
sepasang matanya yang merah garang tetapi
tajam sekali. Begitu mendengar suara mencuit, sosok
tubuh telanjang di balik semak belukar
mendongak ke atas. Merasa terganggu, orang ini
membentak marah.
039 Kelelawar Hantu -WIRO SABLENG 212
92 TIRAIKASIH - http://cerita-silat.co.cc/
"Siapa menyuruh kau kembali kemari!
Lekas tinggalkan tempat ini!"
Dari balik semak belukar yang sama
terdengar suara perempuan. "Biarkan saja
burung itu Datuk. Kini aku tak takut lagi..."
"Ah, kalau begitu katamu tentu saja aku
akan menurut. Nah, nah... nah! Kau masih
belum membuka seluruh bajumu. Juga
celanamu. Jangan biarkan aku terpanggang
oleh nafsu birahi kekasihku cantik..." ujar orang
tua yang berada dalam keadaan tanpa pakaian
itu. Gadis berpakaian merah yang terbujur di
antara kedua kakinya menurut saja dan seperti
mulai menanggalkan pakannya. Pada saat itu
kembali terdengar suara Kelelawar Hantu
mencuit. Binatang ini tiba-tiba menukik deras
ke arah semak belukar.
Orang tua di bawah sana kembali
mendongak. Hatinya mendadak merasa tak
enak. Dan saat itu dilihatnya Kelelawar Hantu
menukik ke arahnya. Sayap terkembang lebar
seperti sepasang pedang yang siap memancung.
Dua cakar terpentang ke depan dan mulut
bertaring runcing mencuat!
"Hai! Mengapa kau menyerangku"!"
Orang tua bertelanjang berteriak kaget.
"Pergi!" teriaknya lagi.
Tapi sesuai perintah kelelawar itu terus
menukik. Dia harus membunuh orang 039 Kelelawar Hantu -WIRO SABLENG 212
93 TIRAIKASIH - http://cerita-silat.co.cc/
berambut putih tanpa pakaian!
"Hai...!"
Orang tua itu tak melihat jalan lain. Bahaya
mengancam. Secepat kilat dia menjatuhkan diri
ke samping lalu bergulingan di pasir. Ketika dia
berdiri, dilihatnya Kelelawar Hantu sudah
melesat ke udara, terbang berputar-putar,
merendah lalu melesat ke arah tempatnya
berdiri dengan suara men-cuit-cuit!
"Celaka! Apa yang terjadi!" Orang tua itu
membatin. Lalu cepat membentak: "Binatang
keparat! Kau berani menyerangku..."
Plaak... plaak!
Sayap lebar menerpa ganas. Orang tua yang
di serang jatuhkan diri. Kelelawar Hantu
melesat lewat di atas kepalanya. Salah satu
sayapnya menghantam batang kelapa. Pohon ini
seperti dihajar bacokan sepuluh golok tajam.
Mengeluarkan suara berderak lalu tumbang
dengan deras. Orang tua berambut putih tampak pucat.
Lupa akan keadaannya yang tidak berpakaian,
dia melompat ke atas tumbangan pohon kelapa.
Dia juga sudah melupakan gadis berbaju merah
yang tadi siap untuk digagahinya. Di atas pohon
kelapa tumbang dia tegak berkacak pinggang.
"Aku Datuk Teluk Ular! Dan kau berani me-'
nyerang tuanmu ini! Bersiaplah menerima
mampus!" Mulutnya tampak berkomat-kamit.
Tangan kanan dan tangan kiri yang diangkat ke
039 Kelelawar Hantu -WIRO SABLENG 212
94 TIRAIKASIH - http://cerita-silat.co.cc/
atas mendadak berubah biru. Ketika Kelelawar
Hantu terbang merendah serta merta orang tua
ini hantamkan kedua tangannya. Dua larik
sinar biru yang memancarkan hawa panas dan
mengandung racun jahat menderu menghantam
ke arah Kelelawar Hantu.
"Cuit... cuit... cuit!"
Kelelawar Hantu mencuit keras, melesat ke
udara hampir tegak lurus. Begitu dia larik sinar
maut lewat di bawahnya binatang ini tiba-tiba
menukik kembali, menyerang orang tua
bertelanjang bulat itu.
"Aku Datuk Teluk Ular! Orang yang
merubah wujudmu! Kau harus tunduk padaku!
Harus tunduk... harus tunduk!"
"Cuit... cuit... cuit..."
Kelelawar Hantu tampak membelok ke
kanan, tak jadi menyerang lalu kembali
berputar-putar dan memandang ke bawah
seolah-olah meneliti.
"Aku Datuk Teluk Ular! Memerintahkan
pergi dari sini..."
"Akulah Datuk Teluk Ular!" satu suara
keras membentak keras, mengejutkan orang tua
bertelanjang. "Kau Datuk palsu! Kelelawarku!
Jangan sampai terkecoh manusia telanjang itu!
Ingat perintahku...!"
"Bangsat haram jadah...!" Sepasang mata
merah orang tua telanjang membeliak besar
hampit tak percaya. Kalau terdapat perbedaan
039 Kelelawar Hantu -WIRO SABLENG 212
95 TIRAIKASIH - http://cerita-silat.co.cc/
namun sepintas lalu, sosok tubuh tua bangka
berambut putih berwajah angker di depannya
seperti dirinya sendiri! Memandang ke kiri,
lelaki telanjang yang sebenarnya memang
adalah Datuk Telur Ular yang asli, melihat
sosok tubuh Daeng Ponto Jene, kakek berwajah
buruk berpakaian rombeng, memandang menyeringai padanya. Dan memandang lagi ke
sebelah kanan si kakek, Datuk Teluk Ular
saksikan gadis jelita berpakaian merah yang
tadi sudah siap untuk dilahapnya berdiri tegak
dengan golok merah bersilang di depan dada!
Melihat kenyataan ini Datuk Teluk Ular
serta maklum apa yang terjadi dan apa yang
tengah dihadapinya. Maka diapun lambaikan
tangan ke arah kelelawar dan berseru:
"Kelelawarku! Bunuh ketiga manusia keparat
itu!" Kelelawar Hantu mencuit. Terbangnya
merendah, berputar di atas tiga orang yang
tegak di hadapan Datuk Teluk Ular.
"Kau tidak layak memperintah burungku!"
balas berteriak orang berwajah angker berambut putih yang banyak kemiripannya
dengan Datuk Tetuk Ular. "Akulah Datuk Teluk
Ular! Penguasa teluk dan pemilik Kelelawar
Hantu! Kelelawar jalankan perintahku! Bunuh
manusia telanjang itu!"
Kelelawar Hantu tampak bingung. Binatang
ini mengenali suara Datuk Teluk Ular yang asli
039 Kelelawar Hantu -WIRO SABLENG 212
96 TIRAIKASIH - http://cerita-silat.co.cc/
dan juga mengenali tampangnya yang angker.
Tapi dia juga mengenali wajah angker lainnya
yang dalam otak binatangnya menganggap
adalah juga wajah Datuk Teluk Ular, lengkap
dengan rambut putih dan pakaiannya!
"Bunuh...bunuh... bunuh!"
Teriak Datuk Teluk Ular palsu.
"Dia yang harus kau bunuh!" Teriak Datuk
Teluk Ular asli.
Kelelawar Hantu tampak bingung. Mencuit
beberapa kali. Daeng Ponto Jene, Triwulan dan
Datuk Teluk Ular palsu tampak tegang.
"Kelelawar
Hantu! Bunuh manusia telanjang itu! Aku Datuk Teluk Ular memerintahkanmu!"
Manusia telanjang... manusia telanjang... "
Kata-kata itu mengiang di kedua telinga
Kelelawar Hantu. Seumur hidup dia tidak
pernah melihat Datuk Teluk Ular tanpa
pakaian. Jadi Datuk Teluk Ular tak pernah
bertelanjang. Datuk Teluk Ular yang sejati
adalah si berewok bermuka angker dan
berpakaian itu!
"Cuit... cuit... cuit.!"
Kelelawar Hantu menukik kencang.
Datuk Teluk Ular tersentak kaget melihat
dirinya kembali diserang. Dia cepat membacakan mantera. Tapi serbuan Kelelawar Hantu
datang lebih cepat. Datuk Teluk Ular membuang
diri ke kiri. 039 Kelelawar Hantu -WIRO SABLENG 212
97 TIRAIKASIH - http://cerita-silat.co.cc/
Ujung sayap kanan Kelelawar Hantu
menepis pipi kirinya. Datuk Teluk Ular menjerit
keras. Daging pipinya luka dalam seperti
dirobek ujung pisau. Darah mengucur! Sekujur
tubuhnya bergetar menahan sakit dan juga oleh
luapan amarah. Bagaimana mungkin binatang
yang selama ini berada di bawah kekuasaan dan
perintahnya kini menyerangnya sendiri dengan
ganas! Dengan wajah berlumuran darah Datuk
Teluk Ular kembali berteriak, masih berusaha
untuk menguasai Kelelawar Hantu.
"Aku Datuk Teluk Ular! Kau dengar"! Aku
Datuk Teluk Ular! Kau harus tunduk padaku!
Kau harus ikut perintahku. Karena aku yang
merubah wujudmu! Aku Datuk Teluk Ular!
Bunuh tiga manusia itu! Bunuh... bunuh...
bunuh!" Tapi kata-kata sang Datuk tampaknya tidak
berpengaruh lagi pada Kelelawar Hantu
meskipun mantera pertama yang merubah
wujudnya dilafalkan oleh orang tua itu. Sebagai
binatang burung kelelawar itu tidak mampu
membedakan mana Datuk Teluk Ular yang asli
dan mana yang palsu. Otaknya bekerja lebih
banyak berdasarkan penglihatan belaka. Saat
itu dia memang melihat dua wajah angker
Datuk Teluk Ular, yakni yang palsu dan yang
asli. Tapi walaupun asli, binatang ini tidak
dapat mengenali tubuh telanjang itu. Sebaliknya


Wiro Sableng 039 Kelelawar Hantu di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

039 Kelelawar Hantu -WIRO SABLENG 212
98 TIRAIKASIH - http://cerita-silat.co.cc/
meskipun wajahnya hanya mirip-mirip saja,
datuk yang palsu mengenakan pakaian lengkap
persis seperti yang asli. Karena itulah binatang
ini lebih mempercayai penglihatannya dan
menganggap Datuk Teluk Ular palsu adalah
kepada siapa dia tunduk!
"Kelelawar Hantu! Bunuh... bunuh cepat
manusia telanjang itu!" Datuk Teluk Ular yang
tegak di sebelah Daeng Ponto Jene kembali
berteriak berikan perintah.
Dan perintah inilah yang didengar serta
dipatuhi Kelelawar Hantu. Didahului suara
mencuit-cuit binatang itu kembali menyerbu
Datuk Teluk Ular.
Daeng Ponto Jene terdengar keluarkan
suara tertawa panjang.
"Datuk! Dosamu terlalu berat! Selangit
tembus sebumi amblas! Kalau kau masih mau
bertobat, kami akan memerintahkan kelelawar
itu berhenti menyerangmu!
"Ponto Jene keparat! Apa kau kira bisa
hidup lebih lama dariku!"
Habis berkata begitu Datuk Teluk Ular
jatuhkan diri ke tanah. Tangan kanannya
bergerak ke pinggang. Satu sinar putih berkiblat
menyilaukan laksana sambaran matahari yang
memantul dipermukaan kaca!
"Badik Bulan Bintang!" seru Daeng Ponto
Jene ketika kenali senjata mustika di tangan
Datuk Teluk Ular.
039 Kelelawar Hantu -WIRO SABLENG 212
99 TIRAIKASIH - http://cerita-silat.co.cc/
Sang Datuk menyerbu. Sambaran dua
cakar Kelelawar Hantu baru saja lewat di
atasnya. Tubuhnya yang mendekam kemudian
melesat ke arah Daeng Ponto Jene. Senjata di
tangan kanannya kembali berkiblat.
Kakek yang diserang cepat menghindar
sambil lepaskan pukulan tangan kosong. Tapi
satu sambatan golok yang memancarkan
cahaya merah datang dari samping lebih cepat.
"Gadis jahanam!" bentak Datuk Teluk Ular
ketika melihat siapa yang menyerang. "Jadi kau
berserikat dengan anjing tua ini! Kau akan
menyesal sampai ke liang kubur!"
Datuk Teluk Ular angkat tangan kanannya
yang memegang Badik Bulan Bintang.
Trang! Dua senjata mustika yakni Badik Bulan
Bintang dan golok Ki Karangasem bentrokan di
udara, mengeluarkan suara berdentrang keras
dan memercik kan bunga api.
Triwulan terpental tiga langkah. Tangan
kanannya terasa ngilu sampai ke bahu. Telapak
tangannya terasa panas. Golok yang digenggamnya terlepas mental. Dia berusaha
untuk menjangkau golok itu sambil melompat.
Ini satu kesalahan besar mengundang maut!
Baru saja Triwulan membuat setengah
lompatan. Badik Bulan Bintang berkelebat
membabat ke perutnya!
Daeng Ponto Jene keluarkan seruan
039 Kelelawar Hantu -WIRO SABLENG 212
100 TIRAIKASIH - http://cerita-silat.co.cc/
tertahan sambil berusaha menelikung Datuk
Teluk Ular dari belakang. Namun terlambat.
Sesaat lagi ujung badik akan membusai perut
sang dara, dari samping menderu angin deras
laksana topan prahara. Tubuh Datuk Teluk Ular
bergoyang-goyang. Dia berusaha tapi akhirnya
terseret angin deras dan jatuh bergulingan.
Triwulan sendiri sudah lebih dulu terpental tiga
tombak. Sekujur tubuhnya seperti remuk
namun nyawanya selamat dari tikaman badik
yang mematikan.
Daeng Ponto Jene tarik nafas lega
menyaksikan pukulan tangan kosong yang
dilepaskan oleh Datuk Teluk Ular palsu berhasil
menyelamatkan Triwulan. Sebaliknya Datuk
Teluk Ular yang asli merasakan denyutan sakit
pada dadanya. Sebenarnya nyalinya saat itu
sudah mulai meleleh. Bukan dalam menghadapi
tiga lawan di depannya, tetapi melihat
kenyataan bahwa dia tidak lagi bisa menguasai
Kelelawar Hantu. Binatang ini kini menjadi
musuh utama yang setiap saat akan mencelakainya, akan membunuhnya!
Percaya akan keandalan Badik Bulan
Bintang, ketika Kelelawar Hantu melayang
rendah dan menyambar ke arahnya, sang Datuk
menyongsong dengan satu tusukan.
"Cuit... cuit... cuit!"
Sinar putih berkiblat.
Plaak! Craas! 039 Kelelawar Hantu -WIRO SABLENG 212
101 TIRAIKASIH - http://cerita-silat.co.cc/
"Cuit...'...!"
Jeritan Datuk Teluk Ular seperti menembus
langit menghunjam laut di teluk. Tangan
kanannya sebatas pertengahan lengan tampak
melayang di udara akibat dipapak putus oleh
sayap kiri Kelelawar Hantu. Dalam masih
menggenggam Badik Bulan Bintang kutungan
tangan itu jatuh ke tanah sementara sang
Datuk sendiri tersungkur berlutut pegangi
lengan kanannya yang mengucurkan darah
dengan tangan kiri. Dalam keadaan seperti itu
Kelelawar Hantu yang secara tidak sadar berada
di bawah kekuasaan dan perintah Datuk Teluk
Ular palsu kembali menyerbu. Sekali ini
punggungnya yang menjadi sasaran... Datuk
Teluk Ular terhempas menelungkup. Luka
seperti dikoyak harimau, menganga di punggungnya, mengerikan untuk dilihat.
"Keparat... binatang keparat..." rutuk sang
Datuk. Dengan tangan kirinya dia melepaskan
pukulan Kelabang Biru. Namun tenaganya
sudah habis. Sinar biru pukulannya hanya
merupakan bayangan samar. Sebelum dia
sempat menurunkan tangan kirinya. Kelelawar
Hantu telah menghantam tangan itu dengan
sayapnya hingga kini kedua tangan Datuv Teluk
Ular menjadi buntung! Dan seperti kesetanan
Kelelawar Hantu kembali membalik untuk
menyerangnya. "Tolong... Daeng... Tolong..." suara Datuk
039 Kelelawar Hantu -WIRO SABLENG 212
102 TIRAIKASIH - http://cerita-silat.co.cc/
Teluk Ular hanya tinggal erangan.
Daeng Ponto Jene, si kakek berpakaian
rombeng hanya bisa gelengkan kepala.
"Tidak ada yang bisa menolongmu Datuk..."
sahutnya perlahan. "Kau sendiri yang telah
menentukan kematianmu begini rupa
"Cuit... cuit... cuit...!"
Kelelawar Hantu menyambar!
Triwulan palingkan kepalanya karena ngeri.
"Cuit... cuit...cuit!"
Kelelawar Hantu melesat ke udara dengan
membawa sebagian isi perut serta anggota
rahasia Datuk Teluk Ular. Orang tua berwajah
angker ini berkelejotan beberapa kali. Sesaat
kemudian nyawanya pun lepas.
Di saat itu pula, Kelelawar Hantu yang tadi
membumbung ke udara terdengar mencuit
panjang, sayapnya yang panjang mendadak
berubah kecil menciut. Kepalanya ikut mengecil.
Matanya yang semula merah kini kembali hitam
kuyu sedang taringnya yang mencuat lenyap.
Lebih dari itu kekuatan yang ada ditubuhnya
sirna. Seperti sebuah batu binatang ini jatuh
ketanah, terguling di pasir pantai. Ombak
datang menerpa lalu menyeretnya ke laut.
Makin ke tengah, makin jauh, makin ke tengah
akhirnya lenyap dari batas pandangan.
Daeng Ponto Jene melangkah menghampiri
kutungan tangan kanan Datuk Teluk Ular
untuk mengambil Badik Bulan Bintang.
039 Kelelawar Hantu -WIRO SABLENG 212
103 TIRAIKASIH - http://cerita-silat.co.cc/
Sementara itu Datuk Teluk Ular palsu terdengar
mengomel panjang pendek.
"Sialan... Untung saja binatang celaka itu
tolol dan kena tertipu! Kalau tidak, muka dan
tubuhku yang akan dikoyak-koyaknya! Gila!
Datuk palsu ini gerak-gerakkan tangan
kanannya ke muka. Breet... breet! Cambang
bawuk tiruan yang menutupi dagu dan pipi
sampai ke pelipis tangal dan dibantingkannya
ke tanah. Lalu wajahnya yang angker tapi acakacakan diusapnya berulang kali bahkan
kemudian dicucinya dengan air laut Terakhir
sekali rambut palsu berwarna putih yang
melekat di kepalanya disentakkannya hingga
kini kelihatan wajahnya yang asli.
Triwulan tertawa cekikikan melihat pemuda
di hadapannya, itu. "Perananmu sebagai Datuk
Teluk Ular cukup meyakinkan!" berkata sang
dara. Daeng-Ponto Jene tertawa mengekeh. Sebaliknya Wiro Sableng yang tadi didandani
menjadi Datuk Teluk Ular menyeringai setengah
jengkel sambil garuk-garuk kepala.
"Terus terang aku sebelumnya merasa
kawatir kalau-kalau apa yang kita lakukan tadi
akan gagal," berkata si orang tua. "Tapi memang
tak ada jalan lain. Lagi pula bukankah usul
menipu Kelelawar Hantu dengan cara itu kau
sendiri yang mengajukan..."
Wiro lagi-lagi terpaksa garuk-garuk kepala.
039 Kelelawar Hantu -WIRO SABLENG 212
104 TIRAIKASIH - http://cerita-silat.co.cc/
"Terima kasih..." katanya seraya berpaling pada
Triwulan. "Kurang-kurang pandai kau mendandani mukaku dan sempat burung celaka itu
mengetahui aku bukan Datuknya... puah,
sudah jadi apa aku ini sekarang!"
"Anak-anak muda. Selagi masih pagi lebih
baik kita segera meninggalkan teluk ini. Aku
harus kembali ke seberang, perjalanan pulang
teramat jauh..."
"Aku akan tetap di sini," menyahuti
Triwulan. "Heh, apa yang akan kau lakukan"
Mengubur mayat Datuk Teluk Ular...?" bertanya
Wiro. "Siapa sudi!" jawab sang dara cemberut.
"Aku akan kembali ke bekas desaku di
pedalaman sana. Meski tidak ada makam atau
kuburnya, menjenguk desa itu bagiku sama
saja dengan menziarahi ayah ibu dan suadarasaudaraku..."
"Kalau begitu... eng..." Wiro garuk-garuk
kepala. Daeng Pnto Jene tersenyum.
"Aku tahu apa arti kalau begitu itu, anak
muda", berkata Daeng Ponto Jene, "terserah
kalian berdua mau ke mana. Asal saja hati-hati.
Roh jahat Datuk Teluk Ular pasti akan
gentayangan di sekitar teluk ini... Kalian tidak
takut?" Triwulan tidak menjawab. Sebaliknya

Wiro Sableng 039 Kelelawar Hantu di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

039 Kelelawar Hantu -WIRO SABLENG 212
105 TIRAIKASIH - http://cerita-silat.co.cc/
Pendekar 212 Wiro Sableng tertawa lebar dan
berkata: "Setan lelaki tak akan mengganggu
orang lelaki. Yang dicarinya tentu orang
perempuan, apalagi secantik sahabat baruku
ini!" Si kakek tertawa panjang. "Kalau pun dia
ketakutan, pasti kau tahu bagaimana menolongnya..." kata orang, tua itu pula seraya
kedip-kedipkan matanya.
"Kalian tua bangka dan yang pemuda sama
saja senang mengganggu orang!" ujar Triwulan
cemberut. Daeng Ponto Jene tertawa mengekeh. Dia
mengangkat tangan kanannya sebagai tanda
mengucapkan selamat tinggal lalu berkelebat
pergi dari situ.
Triwulan berpaling pada Wiro.
"Kau benaran hendak ikut aku ke desa...?"
"Pasti kau tidak keberatan!"
"Asal saja kau tidak usik dan tidak berlaku
kurang ajar "Ah, aku tidak akan seusil kakek tadi. Juga
tidak sekurang ajar Datuk Teluk Ular waktu
bersamamu di semak belukar sana tadi.
Setengah-setengah saja bagaimana...?"
"Pemuda gendeng!" dengus Triwulan lalu
berlari tinggalkan tempat itu.
"Gendeng...?" Wiro usap-usap keningnya.
"Ah tak apalah dia mencapku begitu. "Gendeng
dan sableng mungkin tak ada bedanya... Hai
039 Kelelawar Hantu -WIRO SABLENG 212
106 TIRAIKASIH - http://cerita-silat.co.cc/
tunggu!" Wiro berkelebat pula menyusul sang
dara. TAMAT Jakarta, 29 Juli 1988
039 Kelelawar Hantu -WIRO SABLENG 212
107 Bende Mataram 22 Joko Sableng 27 Nyai Tandak Kembang Pedang Angin Berbisik 8

Cari Blog Ini