Pusaka Gua Siluman Karya Kho Ping Hoo Bagian 5
merupakan hadiah tamat belajar! Mengapa ayahnya tidak
menyebut-nyebut adanya dua ekor ular ini dalam petanya"
"Tentu ayah sudah melihatnya pula, akan tetapi tidak dapat
membebaskannya, buktinya ayah tidak mengambil pedang ini.
Ayah hanya memberi petunjuk tentang jalan masuk ke Gua
Siluman, sama sekali tidak menceritakan keadaan di dalamnya,
aku harus berlaku hati-hati."
Lee Ing kembali ke terowongan dan tiba di jalan simpang empat
tadi. Kini ia mengambil jalan seperti disebutkan dalam peta, yaitu
dari jalan semula ia membelok ke kanan. Lilin itu masih menyala
dan diangkat tinggi-tinggi di atas kepala. Ia berlaku hati-hati sekali
dan dengan penuh perhatian memandang ke kanan kiri, melihat
kalau-kalau di sepanjang dinding batu di kanan kiri ada apaapanya.
Benar saja sangkanya bahwa ia akan menemukan sesuatu.
Setelah ia melangkah tiga puluh tindak, mulai kelihatan hurufhuruf yang diukir pada dinding batu
karang. Tulisannya berbeda
dengan tadi bentuknya dan ia mengenal tulisan ayahnya. Gadis
ini sudah hafal akan tulisan ayahnya karena banyak kitab
berisikan tulisan ayahnya berada di tangan Haminto Losu.
331 Pusaka Gua Siluman - Asmaraman S Kho Ping Hoo
Ia berhenti sebentar dan membaca tulisan ayahnya di bagian
dinding terdekat. Dengan lilin didekatkan pada dinding, ia
membaca beberapa huruf berupa sajak. Tiba-tiba tubuhnya
bergoyang-goyang dan gadis itu menangis tersedu-sedu Sekali
lagi dibacanya sajak ayahnya itu dengan isak tertahan.
26 Berjuang mempertaruhkan nyawa
demi membela nusa dan bangsa!
Isteri pujaan menanti di utara
bersama seorang puteri ataukah putera"
Namilana. dewi pujaan kalbu...
masih ingatkah kau akan daku...."
Mengapa kau tidak datang mencariku"
Di mana kau..... di mana kau Namilana
isteriku" Hati Lee Ing terharu sekali dan kembali ia teringat akan keadaan
ayahnya. Terbayang betapa ayahnya dibikin buta oleh Kai Song
Cinjin. Saking tak dapat menahan keharuan dan kesedihan
katinya, Lee Ing terguling dan roboh pingsan, api lilinpun padam!
332 Pusaka Gua Siluman - Asmaraman S Kho Ping Hoo
Ketika siuman kembali dari pingsannya, Lee Ing segera mencari
lilinya yang tadi terlempar dan padam. Keadaan di situ tidak gelap
benar, remang-remang karena ada cahaya matahari masuk.
Dinyalakannya lilin yang sudah didapatnya kembali itu dan ia
melanjutkan penyelidikannya. Di ujung terowongan yang penuh
tulisan ayahnya ini ia mendapatkan sebuah meja penuh kertas
yang sudah dicoret-coret, ada gambar-gambar orang bersilat, ada
tulisan sajak-sajak yang makin diperiksa makin tidak karuan
bunyinya, seakan-akan membayangkan kekusutan dan
kekacauan pikiran ayahnya.
Selain ini ia mendapatkan pula sebatang pit (pensil) yang
gagangnya terbuat dari pada baja murni. Jelas bahwa pit ini
selain dipergunakan untuk menulis, juga dapat dipakai sebagai
senjata penotok yang cukup kuat dan panjang. Lee Ing
mengambil pit ini karena ia pikir, lebih baik mempunyai senjata
dalam tempat mengerikan ini dari pada bertangan kosong.
Ketika ia maju terus ke arah ruang yang tadinya dijadikan kamar
ayahnya, tiba-tiba dari pintu menyambar sebuah benda hitam
kecil panjang ke arah lehernya. Lee Ing kaget bukan main, cepat
ia mengelak dan dijaganya agar lilin yang dipegangnya tidak
padam. Ternyata benda itu adalah seekor ular hitam yang kini
berenggak-lenggok di atas lantai, siap untuk menyerangnya lagi.
333 Pusaka Gua Siluman - Asmaraman S Kho Ping Hoo
Gadis itu bergidik. "Tempat berbahaya," pikirnya "pantas saja
ayah melarang aku bicara tentang Gua Siluman." Akan tetapi ia
sudah siap-siap dan ketika ular itu tiba-tiba mengangkat kepala
dan bagaikan seekor naga dapat melompat untuk menyerang
27 lehernya, ia menebasnya dengan pit baja itu.
"Tak!" Ular itu terlempar dengan kepala remuk, tubuhnya
menggeliat-geliat dalam sekarat.
Lee Ing jalan terus memasuki pintu ruangan batu yang ternyata
merupakan sebuah "kamar" yang cukup bersih dan
menyenangkan. Juga pada dinding kamar ini penuh tulisan
ayahnya. Yang paling menyenangkan hatinya, pada dinding ini
terdapat sebuah "jendela" yang berbentuk bulat lonjong. Sinar
matahari dan hawa masuk dari lubang ini. Ketika ia menjenguk
keluar, ia meletkan lidah karena ia melihat gelombang laut amat
dahsyat menghantam pantai karang, menimbulkan buih-buih
keputihan yang bentuknya seperti setan-setan kelaparan yang
hendak mendaki pantai karang itu. Benar-benar pemandangan
yang amat menyeramkan dan menakutkan.
"Aku harus membuat penutup lubang ini," pikirnya. Karena takut
bangkai ular tadi akan menimbulkan bau busuk kalau sudah
membusuk, Lee Ing mengambilnya dengan pit dan melemparkan
keluar jendela. Setelah itu ia kembali lagi ke lorong simpang
empat dan kini melanjutkan penyelidikannya ke depan. Lorong itu
makin lama makin sempit sampai ia terpaksa berjalan dengan
334 Pusaka Gua Siluman - Asmaraman S Kho Ping Hoo
membungkuk. Setelah berjalan seperempat lie lebih, jalan
menjadi sedemikian sempitnya sampai gadis itu terpaksa harus
merangkak. Lebih dari seratus langkah ia merangkak dan
akhirnya lorong menjadi tinggi lagi, lebarnya ada tiga kaki,
tingginya sampai dua kaki lebih tinggi dari kepala Lee Ing.
Lee Ing maju terus dan tiba-tiba ia amat terkejut mendengar
suara luar biasa sekali, datangnya dari kanan kiri. Suara itu mirip suara
wanita menangis dan laki-laki meraung duka dan tiba-tiba api
lilinnya padam. Bulu tengkuk Lee Ing berdiri semua karena
segera ia merasa angin bertiup perlahan, seperti tangan-tangan
halus mengusap muka dan lehernya. Hui.... tangan-tangan iblis
dan siluman, pikir Lee Ing yang menjadi takut juga. Gadis ini
semenjak kecil dilatih berjiwa gagah perkasa tak kenal takut, akan
tetapi memasuki Gua Siluman ini benar-benar membuat ia
bergidik ketakutan. Dengan tangan menggigil, setelah angin itu lenyap, Lee Ing
menyalakan lilin lagi. Akan tetapi baru saja menyala, datang lagi
suara-suara itu, kini suaranya menggelegar seperti ada orangorang disiksa dan menangis
meraung-raung kesakitan, angin
kembali bertiup dan lilinnya padam. Kini bukan hanya tangantangan halus yang mengusap muka
dan lehernya, bahkan agaknya ada siluman yang begitu kurang ajar untuk meludahinya
28 335 Pusaka Gua Siluman - Asmaraman S Kho Ping Hoo
karena muka dan lehernya menjadi basah-basah, baunya
memuakkan dan terasa asin pada bibirnya!
Lee Ing timbul marahnya dan untung baginya kalau ia marah.
Karena kemarahanlah obat satu-satunya yang amat manjur untuk
mengusir rasa takut. Ia merasa dipermainkan dan dihina, sampaisampai muka dan mulutnya
diludahi. Setan atau iblis, siluman
atau apa saja tidak boleh menghinanya sampat begini!
"Siluman jahat, kau berani menghinaku" Keluarlah, mari kita
bertanding sampai seribu jurus!" Lee Ing menjerit-jerit marah
sambil memegang pit peninggalan ayahnya itu erat-erat. Akan
tetapi suaranya hanya dijawab oleh suara-suara meraung aneh
yang kini datang dari kiri kanan depan belakang, bahkan dari
depan ada suara iblis mentertawakannya! Beberapa kali ia
menyalakan lilin akan tetapi beberapa kali padam lagi. Akhirnya ia
melangkah maju terus tanpa penerangan lilin. Ia hendak mencari
siluman itu untuk mengadu nyawa!
Aneh sekali, setelah ia bertemu sebuah tikungan dan membelok,
suara-suara dan angin itu lenyap. Ia menyalakan lilin melakukan
penyelidikan. Baru ia ketahui bahwa di lorong yang dilaluinya tadi,
kanan kirinya terdapat lubang-lubangan dan angin menyambar
dari lubang-lubang yang seperti lubang sarang tawon ini. Juga
suara-suara aneh itu timbul karena tiupan angin melalui lubanglubang inilah! Bahkan apa yang
disangkanya air ludah siluman itu
336 Pusaka Gua Siluman - Asmaraman S Kho Ping Hoo
bukan lain adalah air laut y ang memercik ke atas terbawa angin
memasuki lubang-lubang itu. Pantas saja baunya amis dan
rasanya asin. Setelah maju beberapa puluh langkah lagi. sampailah ia di depan
sebuah ruangan berbentuk suara mendesis tadi yang
disangkanya keluar dari kamar seperti bekas kamar ayahnya tadi, akan tetapi kamar ini
lebih besar Lee Ing mengangkat lilin tinggi-tinggi dan masuk
dengan hati-hati. Begitu ia melangkahkan kaki memasuki ruangan
ini, matanya terbelalak dan untuk kedua kalinya ia merasa ngeri
dan takut. Apa yang dilihatnya"
Lantai kamar itu kotor dan penuh batu-batu karang tajam
meruncing di rnana kelihatan empat ekor ular belang yang
beracun. Pada dinding kamar penuh dengan lukisan orang dalam
bermacam-macam sikap, ada yang terlentang, ada yang bersila
29 dan banyak sekali yang sedang bersilat dengan gerakan aneh
sekali, bukan seperti orang bersilat, lebih pantas discbui gerakan
badut dalam menari-nari. Akan tetapi yang paling menarik
perhatian Lee lpg pada saai itu dan membuatnya merasa ngeri
adAlah sebuah rangka manusia yang terlentang di atas sebuah
dipan batu. 337 Pusaka Gua Siluman - Asmaraman S Kho Ping Hoo
Pada saat Lee Ing sedang bengong memandang ke arah
tengkorak itu, tiba-tiba terdengar suara mendesis di sebelah
kanannya, la menengok dan... gadis ini mengeluarkan jerit
perlahan saking kagetnya dan otomatis kakinya melompat ke kiri.
Ternyata, dekat sekali di sebelah kanannya berdiri sebuah rangka
manusia lagi dengan sepasang mata bolong yang hitam bundar
dan besar seakan-akan melotot kepadanya, mulutnya meringis
menyeramkan. Yang amat mengejutkan hati Lee Ing adalahmulut
tengkorak itu. Kalau memang demikian halnya, tidak bisa lain bahwa tengkorak
ini tentulah iblis penjaga Gua Siluman. Baiknya ia segera melihat
seekor ular yang melingkar di pilar batu karang dan mendesisdesis mengancamnya. Melibat ular ini
timbul keberanian Lee Ing.
Gadis ini memang tidak kenal takut kalau menghadapi mahluk
hidup yang bagaimana menyeramkan sekalipun, asal jangan dia
disuruh menghadapi iblis-iblis jadian atau siluman-siluman yang
mengerikan! "Kau mengagetkan orang saja!" bentak Lee Ing, pitnya bergerak
dan di lain saat ular kecil itu sudah berkelojotan dengan kepala
pecah terpukul pit baja. "Aku harus bersihkan tempat ini dari ular-ular itu," pikir Lee Ing. la
tidak mau bekerja kepalang tanggung. Ia takkan dapat melakukan
penyelidikan dengan seksama sebelum membasmi ular-ular ini
yang amat berbahaya. Segera ia bergerak ke sana ke mari dan
338 Pusaka Gua Siluman - Asmaraman S Kho Ping Hoo
pit bajanya menghancurkan kepala semua ular yang berada di
situ. Sebentar saja tujuh ekor ular mati dan bangkainya dibuang
oleh Lee Ing melalui jendela yang tadi.
Setelah tempai itu bersih dari ular, Lee Ing mulai melakukan
penyelidikan Alangkah girang hatinya ketika pada kamar ke dua
inipun ia mendapatkan sebuah "jendela", bahkan jendela ini ada
tutupnya, yaitu batu-batu tipis bundar yang dapat dilepas dan
ditutupkan pada jendela. Begitu batu itu dilepas, kamar ini
menjadi terang oleh cahaya matahari yang masuk melalui lubang
jendela. Lee Ing segera meniup padam lilin yang dipegangnya
30 dan menyimpannya. Ia harus menghemat pemakaian lilin, karena
ketika memasuki gua, ia hanya membekal sepuluh batang.
Baiknya di waktu siang tak perlu ia menyalakan lilin.
Lee Ing mulai melakukan penyelidikan. Ketika ia memperhatikan,
lukisan lukisan di dinding yang amat luas itu banyak sekali
macamnya dan dimulai dari pintu ruangan terus memutar ke
kanan sampai di pintu lagi. Dari tanda-tanda tulisan di situ ia
dapat mengetahui bahwa lukisan-lukisan dan tulisan-tulisan itu
adalah pelajaran Imu silat yang luar biasa anehnya dan lengkap,
dimulai dari tingkat pertama sampai tamat. Namun sekali
pandang saja gadis ini dapat menduga bahwa untuk mempelajari
ilmu silat ini bukanlah hal yang mudah. Sikap dan gerakan yang
dilukiskan benar-benar amat sukar diikuti dan membutuhkan
pencurahan pikiran dan latihan yang tekun tak kenal bosan. Maka
dapat dibayangkan betapa girang hatinya.
339 Pusaka Gua Siluman - Asmaraman S Kho Ping Hoo
Kemudian ia memperhatikan dua buah rangka manusia yang
berada di ruangan itu. Di utara ia sering kali melihat rangka
manusia dan ketika mempelajari dasar-dasar ilmu silat, oleh
kakeknya Haminto Losu ia diberi penjelasan tentang letak-letak
tulang, sambungan tulang dan otot-otot penting. Oleh karena itu,
Lee Ing tahu bahwa rangka yang rebah di atas pembaringan batu
itu adalah rangka seorang wanita sedangkan rangka yang berdiri
adalah rangka seorang laki-laki.
Anehnya, rangka laki-laki itu masih dapat berdiri lurus dan lebih
mengherankan lagi kedudukan kedua kaki rangka ini seperti
orang memasang kuda-kuda ilmu silat, sedangkan tangannya
juga dalam keadaan bengkok, yang kanan jari-jarinya menghadap
ke bawah dan yang kiri menghadap ke atas! Bagaimana sebuah
rangka dapat berdiri dan lengannya dapat bengkok seperti itu"
Hal ini selama hidupnya belum pernah disaksikan oleh Lee Ing
dan menurut teori juga tidak mungkin tulang-tulang itu masih
bersambung dan kuat berdiri tanpa sandaran.
Ketika ia memeriksa lebih dekat, ia terkejut sekali karena tulangtulang itu seperti berisi sesuatu yang
aneh. Tentu orang ini dahulunya seorang manusia sakti yang sudah dapat membuat
tulangnya kuat sekali dan terisi semacam hawa sinkang yang
hebat sehingga setelah mati tulang-tulang itu seperti lengket
340 Pusaka Gua Siluman - Asmaraman S Kho Ping Hoo
sambungan-sambungannya dugaannya saja. 31
Pusaka Gua Siluman Karya Kho Ping Hoo di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
dan menjadi kaku! Ini hanya Setelah puas menyelidiki dua rangka manusia itu, Lee Ing
menghampiri sebuah lubang besar yang berbentuk almari dan di
situ ia menemukan dua buah kitab yang sudah kuning. Kitab
pertama pada sampulnya terdapat tulisan tangan yang kasar dan
mengandung tenaga, berbunyi:
Riwayatku yang busuk, contoh seorang yang dikuasai oleh nafsu
sendiri. Di bawah tulisan ini terdapat nama si penulis: Bu-beng Sin-kun
(Tangan Sakti Tiada Bernama). Ketika Lee Ing membuka
lembaran kitab ini, ia mendapat kenyataan bahwa itu adalah
sebuah catatan harian dari seorang jago silat. Kitab ke dua
adalah sebuah kitab catatan-catatan tentang ilmu silat yang
dilukis di atas dinding. Karena keadaan mulai gelap dan senja telah mendatang, Lee Ing
lalu membawa dua buah kitab itu, menutup jendela batu dan
keluar dari kamar yang menyeramkan ini, kembali ke kamar
ayahnya yang akan ia jadikan kamarnya untuk berlatih ilmu silat
yang terlukis pada dinding. Melihat banyaknya tulang-tulang ikan
341 Pusaka Gua Siluman - Asmaraman S Kho Ping Hoo
di depan kamar ayahnya, ia tahu bahwa selama berada di situ
ayahnya hidup dari daging ikan. Maka iapun tidak merasa
khawatir. Malam itu ia boleh menahan lapar dan besok ia akan
mencari ikan. Teringat akan keadaan dua ekor ular besar, ia
percaya bahwa di dalam Gua Siluman ini tentu terdapat tempattempat di mana ikan laut mudah
ditangkap. Ia menyalakan lilin dan mulailah ia membaca kitab harian Bubeng Sin-kun. Segera ia tertarik sekali
dan hampir semalam suntuk ia tidak tidur, terus membaca kitab itu sampai habis.
Menurut catatan-catatan harian itu, diceritakan bahwa dahulu,
entah berapa puluh atau ratus tahun yang lalu disebutkan di situ.
Bu-beng Sin-kun bersama suhengnya yang disebut Coa-suheng,
mencinta seorang gadis. Adik dan kakak seperguruan yang
32 tadinya hidup rukun dan saling mencinta itu, setelah adanya gadis
ini lalu bermusuhan dan berebutan, bersaing dan berlumba
memperebutkan hati si jelita. Akan tetapi si jelita agaknya memilih
Coa-suhengnya itu seperti terbukti dari catatan yang berbunyi:
"....sayang sekali Li Lian tidak mengacuhkan aku dan agaknya
tertarik oleh ketampanan wajah Coa-suheng. Kebencian terhadap
Coa-suheng makin meluap. Pada suatu hari aku tantang suheng.
Kami bertempur sampai lima ratus jurus. Agaknya suheng tidak
tega membunuhku, dia lengah dan..
342 Pusaka Gua Siluman - Asmaraman S Kho Ping Hoo
pedangku menembus dadanya! Coa-suheng tewas dan Li Lian
kubawa dengan paksa. Dia tetap tidak mau, terpaksa kubawa ke
gua ini.." Lee Ing menarik napas panjang, kasihan mengingat nasib orang
she Coa itu. Hemm, pikirnya. Orang yang menyebut diri Bun-beng
Sin-kun ini ternyata seorang yang tidak baik hatinya.
"....aku menyesal sekali," demikian Lee Ing membaca lebih lanjut.
"Semua ini salah Li Lian. Aku sudah m
(http://cerita-silat.mywapblog.com)
http://cerita-silat.mywapblog.com ( Saiful Bahri - Seletreng - Situbondo )
embuat obat Mati Dua Hari
yang kubungkus kain merah, aku menyuruh Li Lian minum untuk
membuktikan siapa di antara aku dan suheng yang lebih
mencinta. Akan tetapi ia menolak sehingga aku terpaksa
menantang suheng berkelahi mati-matian. Aku tahu suheng tidak
cinta kepadanya, akan tetapi Li Lian mencinta suheng matimatian, dan aku....akupun mencinta Li
Lian yang sebaliknya tidak
cinta padaku.." Kembali Lee Ing menarik napas. "Tolol," pikirnya, "mengapa
mencinta orang yang tidak membalas cintamu" Kau menyiksa diri
sendiri." Akan tetapi ia amat tertarik dan membaca terus.
"..... Li Lian.... aku hanya mengharapkan sedikit kasihan darimu..
akan tetapi kau benar tega sekali...gadis pujaanku ini selalu
343 Pusaka Gua Siluman - Asmaraman S Kho Ping Hoo
berduka dan sebulan kemudian meninggal dunia karena duka
nestapa..... wahai, hancur hatiku, lemah seluruh tubuh.... aku
menanggung derita ini..."
Tak terasa lagi Lee Ing mengusap matanya yang menjadi basah.
bagaimanapun juga, ia merasa kasihan kepada orang itu.
Mengapa hati Li Lian demikian kaku" Apakah Bu-beng Sin-kun itu
demikian buruk rupanya maka menimbulkan kebencian" Ataukah
demikian besar cintanya terhadap orang she Coa sehingga ia
menjadi sakit hati terhadap Bu-beng Sin-kun"
"...aku jadi gila. Hari ini tubuh yang cantik Jelita dari Li Lian mulai
membusuk. Cairan berwarna kuning keruh menetes-netes turun
dari bangku batu. Bau yang amat busuk membuat aku sukar
bernapas. Hampir aku mati karena itu, kupecahkan dinding,
kubuat jendela agar bau itu dapat terbang keluar. Aku tak kuat
lagi.... Li Lian, kau bawalah aku serta...."
Bergidik bulu roma Lee Ing membaca bagian ini dan ia menengok
ke kanan kiri, takut kalau-kalau dua rangka itu berubah menjadi
iblis dan memasuki kamarnya. Akan tetapi ia amat tertarik dan
membaca terus. 344 Pusaka Gua Siluman - Asmaraman S Kho Ping Hoo
"Dasar Thian Maha Adil. Aku harus menjalani hukuman hebat.
Sebulan lebih aku hidup mendampingi mayat kekasihku yang
membusuk, sampai cairan kuning itu menjadi ulat-ulat putih
kuning gemuk beratus, beribu banyaknya. Ulat-ulat itu merayaprayap di kakiku, di tanganku, tak
1 kuganggu... aku tahu ulat-ulat itu
penjelmaan dari darah dan daging Li Lian kekasihku.. sampai bau
busuk itu tak terasa lagi olehku."
Kembali Lee Ing menarik napas panjang. "Jarang ada laki-laki
sedemikian hebat cinta kasihnya...." Kebenciannya terhadap Bubeng Sin-kun yang lelah membunuh
suheng sendiri karena memperebutkan wanita mulai hilang.
".... hari ini aku seperti baru sadar dari mimpi buruk. Kupeluk dan
kubelai-belai rambut panjang kekasihku, kutatap wajahnya yang
sudah menjadi tengkorak. Kulit daging sudah habis, hanya tinggal
tulang-tulangnya saja. Akan tetapi apa bedanya" Rangka Li Lian,
kekasihku.... aku makin lemah akan tetapi dalam kelemahan ini
aku mendapatkan hawa ajaib memasuki tubuhku. Kalau
kupergunakan hawa itu. sekali tusuk saja jari-jariku memasuki
batu-batu karang yang paling keras. Sekali mengibaskan tangan,
hawa pukulan membuat batu karang hancur berantakan! Aku tak
dapat hidup lagi, akan tetapi ilmu ini sia-sia saja kalau kubawa
mati...." 345 Pusaka Gua Siluman - Asmaraman S Kho Ping Hoo
Pada lembar terakhir, tahulah Lee Ing bahwa coretan-coretan
berupa gambar dan tulisan pada dinding itu adalah buatan Bubeng Sin-kun dan bahwa rangka
laki-laki yang masih berdiri tegak
itupun adalah rangka Bu-beng Sin-kun.
Pada keesokan harinya, pagi-pagi sekali Lee Ing sudah berada di
kamar maut itu. la mencari-cari lagi dan menemukan segumpal
besar rambut yang halus hitam dan panjang. Rambut ini masih
berbau sedap dan terlilit pada lengan tengkorak Bu-beng Sin-kun.
Selain itu. juga Lee Ing menemukan bungkusan kecil merah yang
terisi bubuk berwarna hijau. Pada bungkusan ini terdapat tulisan:
" Bubuk Obat Mati Dua Hari". Entah untuk apa, hampir tanpa ia
sadari Lee Ing menyimpan bungkusan merah ini.
Kemudian ia lalu mulai memperhatikan lukisan-lukisan pada
dinding dari bagian pertama dekat pintu. Alangkah girangnya
ketika ia mendapat kenyataan bahwa ilmu silat yang terlukis di
situ adalah ilmu silat yang pernah ia pelajari dari ayahnya,
walaupun hanya beberapa jurus saja. Tak salah lagi, ayahnva
lelah mempelajari ilmu silat luar biasa di dalam kamar ini. Akan
tetapi mengapa ayahnya menjadi gila" Teringat ia akan kata-kata
terakhir dari Bu-beng Sin-kun di dalam buku catatannya.
".... dia yang berjodoh boleh mewarisi ilmu silatku ini. Akan tetapi
jangan dia yang terkena penyakit rindu seperti aku
mempelajarinya. Ilmu silat ini adalah Ilmu Silat Si Gila Merindu.
2 346 Pusaka Gua Siluman - Asmaraman S Kho Ping Hoo
Aku takkan menjadi segila ini kalau dulu sudah menamatkan ilmu
silat ini. yang sebagian besar kudapatkan di samping mayat
kekasihku. Aku takkan kalah oleh nafsu. Hanva dia yang bersih
dari nafsu dan cinta berahi boleh mempelajari ilmu ini..."
"Aku tahu sekarang." pikir Lee Ing. "ayah memasuki gua ini dalam
keadaan rindu kepada ibu. dalam keadaan berduka dan lemah
batinnya. Tanpa disengaja ayah mempelajari ilmu ini dan
sebelum tamat, ayah sudah terpengaruh pikirannya. Keadaannya
yang sengsara, ditambah rindu, dendam kepada ibu, ditambah
lagi kehancuran hatinya karena dianggap pemberontak padahal
dia seorang patriot besar, lalu terutama sekali ditambah sifat
pelajaran ilmu silat yang mengandung pengaruh aneh, telah
membuat ayah tidak kuat dan menjadi gila...! Sayang sekali.....!"
Kalau bukan seorang yang berhati besar dan mempunyai nyali
besar di samping kecerdikan dan ketekunan, takkan sanggup
mempelajari ilmu silat hanya dari lukisan-lukisan dan tulisantulisan di dinding tanpa ada orang yang
membimbingnya. Dipandang sepintas lalu saja memang ilmu silat itu seperti
ilmunya orang gila. Mana ada ilmu silat yang menurut gambarnya,
si murid harus duduk menangis, membanting-banting kaki,
mengurut-urut dada dan menjambak-jambak rambut seperti orang
gila menangisi sesuatu" Malah ada yang diharuskan tertawa
sambil menangis. 347 Pusaka Gua Siluman - Asmaraman S Kho Ping Hoo
Akan tetapi, setelah satu tahun belajar di situ, bukan main
girangnya hati Lee Ing. Semua lukisan itu bukan lelucon, juga
bukan perbuatan gila, karena di situ mengandung sifat
menyerang yang dilakukan dengan Iweekang luar biasa. Memang
agaknya ada hawa ajaib di dalam kamar itu bagi orang yang
mempelajari ilmu silat. Entah itu disebabkan oleh hawa dua
rangka yang tadinya orangnya mati dan membusuk sampai
menjadi rangka di situ, entah karena hawa sinkang yang
ditinggalkan oleh Bu-beng Sin-Kun, akan tetapi melatih Iweekang
di kamar ini benar-benar mendatangkan kemajuan yang luar
biasa. Mungkin juga makanan merupakan sebab penting. Setiap
hari Lee Ing makan daging ikan yang bentuk badannya seperti
ular, kepalanya seperti kepala singa dan ada dua tanduknya.
Ikan-ikan sebesar lengan ini yang terbanyak bisa ia dapatkan di
samping ikan-ikan lain. Akan tetapi, daging ikan aneh ini yang
paling gurih dan enak maka Lee Ing selalu menangkap ikan-ikan
ini. Seperti dugaannya, tidak sukar mendapatkan ikan di dalam
3 gua. Di dekat kamar ular itu terdapat banyak lubang-lubang besar
dan air laut sering kali memasuki tempat-tempat ini. membawa
ikan-ikan dan meninggalkan ikan ikan itu di situ, tinggal
menangkapi saja. Dengan penuh ketekunan Lee Ing setiap hari mempelajari ilmu
silat peninggalan Bu-beng Sin-kun dan makin lama menjadi
makin bersemangat 348 Pusaka Gua Siluman - Asmaraman S Kho Ping Hoo
dan gembira karena mendapat kenyataan bahwa ia telah
menemukan serangkaian ilmu-ilmu kesaktian yang luar biasa.
Selain ilmu silat yang gerakan-gerakannya aneh dan lucu namun
memiliki daya hebat, juga di situ terdapat latihan-latihan Iweekang, peraturan bernapas,
membersihkan darah dan tulang dan
di pojok ruangan terdapat lukisan lukisan yang merupakan
pelajaran llmu Tiam-hiat-hoat (Menotok Jalan Darah) yang luar
biasa pula. Memang tidak mudah mempelajari itu semua tanpa petunjuk
seorang guru. Akan tetapi rangka Bu-beng Sin-kun yang berdiri di
dalam ruangan ini dianggap guru oleh Lee Ing. Tiap sekali ia
menghadapi kesukaran, tidak dapat menangkap arti sebuah jurus
silat, ia berlutut di depan rangka Bu-beng Sin kun dan berdoa,
"Suhu, teecu mohon petunjuk suhu......" Dan ia lalu bersamadhi di
depan rangka ini sampai pikiran dan hatinya menjadi tenang dan
terang. Biasanya setelah cukup lama ia bersamadhi lalu
menujukan semua pikiran, dicurahkan kepada jurus yang sulit itu,
akan terbukalah mata hatinya dan ia akan dapat memecahkan
kesulitan mempelajari jurus itu.
Dua tahun kemudian pelajarannya sudah sampai di tengahtengah dinding ruangan itu. Pada suatu
hari, pagi-pagi sekali ia
sudah memasuki kamar yang masih gelap Dinyalakannya lilin dan
ditaruhnya di atas batu dekat bangku panjang di mana tergolek
349 Pusaka Gua Siluman - Asmaraman S Kho Ping Hoo
rangka manusia yang dahulu adalah si gadis Li Lian yang cantik
jelita. Mulailah Lee Ing berlatih, membaca semua catatan yang
tertulis di atas dinding lalu mempelajari gambar-gambarnya. la
meniru semua gerakan gambar yang terlukis di situ, dari atas ke
bawah dan dari kiri ke kanan.
Sehari penuh ia belajar, lupa untuk mengisi perutnya, karena
yang ia pelajari itu adalah bagian-bagian yang amat menarik hati,
la belajar dari pagi gelap, sampai datang malam gelap pula.
Dinyalakannya lagi lilin dan Lee Ing melanjutkan latihannya.
4 Sudah habis sebaris lukisan ia pelajari akan tetapi ia tertumbuk
kepada kesulitan besar Bangku rangka itu terletak merapat
dinding, menutupi sebagian dari pada tulisan keterangan tentang
ilmu yang sedang dilatihnya. Betapapun ia memeras otak, tetap
saja ia gagal menangkap arti gambar yang kelihatan di dekat
bangku rangka itu. Akhirnya Lee Ing takluk dan ia duduk
mengaso di atas batu. "Besok terpaksa harus kubongkar meja itu. Akan tetapi rangka Li
Lian bagaimana" Tidak ada jalan lain, paling baik kukuburkan,"
pikir Lee Ing. la lalu meninggalkan kamar itu, kembali ke
kamarnya untuk beristirahat dan makan.
Pada keesokan harinya, pagi-pagi sekali Lee Ing sudah kelihatan
bekerja keras, menggali lubang di lantai kamar maut. Cara gadis
ini menggali lantai yang terdiri dari batu karang dan pasir,
sungguh luar biasa sekali. Gadis ini tidak mempunyai senjata,
350
Pusaka Gua Siluman Karya Kho Ping Hoo di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
Pusaka Gua Siluman - Asmaraman S Kho Ping Hoo
hanya menggunakan ujung gagang pit ayahnya. Dengan baja
kecil ini ia mencokeli batu-batu karang dengan amat mudah,
seakan-akan ia menggunakan cangkul mencongkeli tanah
lempung berlumpur saja! Semua ini tidak terasa oleh Lee Ing
sendiri yang merasa biasa dan tidak ada keanehan apa-apa.
Akan tetapi kalau orang lain yang menyaksikannya, tentu orang
akan menjadi heran dan kagum sekali. Tanpa memiliki tenaga
dalam yang hebat, tak mungkin orang akan dapat menggali
lubang pada lantai sekeras itu, apa lagi kalau hanya
menggunakan kuku-kuku jari dan dibantu oleh sebatang gagang
pit baja! Tanpa ia sadari sendiri, dalam dua tahun ini Lee Ing telah
memperoleh kemajuan yang langka dan sukar dipercaya.
Setelah menggali lubang cukup dalam. Lee Ing menghampiri
meja panjang atau bangku itu, lalu berkata, "Li Lian cici. harap
kau tidak menganggap aku lancang dan kurang ajar. Selain kau
dan bangku ini menghalangi coretan dinding, juga kurasa lebih
baik kalau rangkamu ini ditanam, bukan" Asal dari tanah kembali
menjadi tanah. Kau mengasolah tenang-tenang cici Li Lian yang
buruk nasib." Ia menggunakan tangan kanan memegangi bangku, tangan
kirinya dengan jari tangan diluruskan semua mengibas ke arah
kaki bangku dan.... "krakk!" setiap kali ia mengibaskan tangan
kirinya, sebuah kaki bangku batu remuk dan patah, empat kali ia
351 Pusaka Gua Siluman - Asmaraman S Kho Ping Hoo
mengibaskan tangan kirinya, empat buah kaki bangku itu hancur,
tinggal bangkunya Saja yang masih ia pegang. Kemudian dengan
5 hati-hati Lee Ing memondong bangku batu yang kini merupakan
papan batu itu, membawanya ke lubang yang digalinya, lalu
dimasukkan perlahan-lahan. Rangka Li Lian dikubur tidak di
dalam peti melainkan di atas papan batu!
Dengan khidmat Lee Ing lalu berlutut di depan rangka Bu-beng
Sin-kun dan berkata, "Suhu, teecu minta perkenan mengubur sisa
jenazah Li Lian cici, harap suhu menyetujui dan tidak marah
kepada teecu." Setelah itu mulai ditimbunlah lubang itu, mula-mula dengan pasir
sampai rangka itu tertimbun pasir dan tidak kelihatan lagi, baru ia
menggunakan pecahan-pecahan batu karang. Karena tanah
galian yang terdiri dari pasir dan batu karang itu dikembalikan ke
dalam lubang tidak sepadat tadi, apa lagi dalamnya sudah ada
papan batu dan rangka, tempat itu kini merupakan gundukan batu
karang, makam dari rangka manusia yang dikenal oleh Lee Ing
dalam tulisan Bu-beng Sin-kun sebagai seorang gadis bernama Li
Lian.. Benar saja, setelah bangku panjang itu tidak ada lagi
nampaklah tulisan-tulisan kecil yang jelas yang menerangkan
semua gerak-gerik ilmu silat dalam lukisan yang tadi
membingungkan Lee Ing. 352 Pusaka Gua Siluman - Asmaraman S Kho Ping Hoo
Akan tetapi alangkah terkejut hati Lee Ing ketika ia membaca
tulisan lain yang berbunyi:
"Kalau muridku sudah belajar sampai di sini dan terpaksa
membongkar tempat tidur Li Lian, dia harus mengubur jenazah Li
Lian di lantai ruangan ular."
Lee Ing berdiri bengong, lalu memandang ke arah gundukan yang
menjadi makam Li Lian. Ia telah mengubur rangka Li Lian itu di
lantai kamar ini, karena dia tidak tahu akan pesan Bu-beng Sinkun. Sialan benar, dia telah bersusah
payah menggali lubang dan
mengubur, apakah dia harus menggalinya kembali untuk
dipindahkan ke kamar ular" Mengapa ia harus memenuhi pesan
gila ini" Kalau ia tidak memindahkan rangka itu, siapa yang akan
tahu! Bagaimanapun juga, dia sudah terhitung baik mau
mengubur rangka itu. Akan tetapi suara hati Lee Ing berbisik lain.
Sungguhpun suhu sudah meninggal dan aku selama hidupku
belum pernah bertemu dengan suhu, namun seorang guru tetap
seorang guru, baik masih hidup maupun sudah meninggal.
Pesannya tetap harus dijunjung tinggi, hati ini tetap harus berbakti
dan setia. Suara hati ini menggugah nurani Lee Ing. Biarpun ia
tadi sudah bekerja setengah hari dan sudah lelah, namun ia
6 memaksa diri, menggali lagi kuburan itu dengan hati-hati sekali, la
353 Pusaka Gua Siluman - Asmaraman S Kho Ping Hoo
khawatir kalau-kalau rangka itu sudah rusak terpendam dan
tertimbun batu-batu karang yang berat.
Baiknya sebelum ia tadi menimbunnya dengan batu karang, lebih
dulu ia menggunakan pasir sehingga setelah dibongkar, ternyata
rangka itu masih baik, tetap terlentang tenang di atas papan batu.
"Kau tunggulah sebentar, cici Li Lian. Biar aku menggali tempat
mengaso untukmu di kamar ular, sesuai dengan pesan suhu,
orang yang mencintaimu sampai dunia kiamat!"
Lee Ing berlari-lari menuju ke kamar ular. Sering ia memasuki
tempat ini, untuk melihat dua ekor ular besar itu dan melihat
pedang yang luar biasa indahnya. Kalau menurutkan nafsu dan
pikirannya, ingin ia segera mengambil pedang itu untuk berlatih.
Namun hatinya mencegahnya, biarpun di dalam Gua Siluman itu
tidak terdapat lain manusia kecuali dia dan dua rangka itu, tetap
ia harus berlaku jujur dan adil, la takkan mau mengambil "hadiah"
pedang ini sebelum membebaskan dua ekor ular seperti yang
diajukan sebagai syarat oleh Bu-beng Sin-kun. Dua ekor ular itu
mendesis-desis marah melihat Lee Ing memasuki kamar itu. Lee
Ing tertawa. 354 Pusaka Gua Siluman - Asmaraman S Kho Ping Hoo
"Selamat siang, paman dan bibi ular. Aku datang bukan untuk
membebaskan kalian karena terus terang saja padaku belum ada
keberanian itu. Aku datang hanya untuk menggali lubang di lantai
kamar ini untuk mengubur rangka cici Li Lian."
Tanpa memperdulikan lagi kepada dua ekor ular itu Lee Ing mulai
menggali lantai kamar ular itu. Ternyata lantai di sini lebih keras
lagi dan amat kering, tidak seperti lantai di kamar belajar. Namun
Lee Ing tidak menjadi jengkel karenanya, terus menggali tak
kenal lelah, menggunakan pit baja dan jari-jari tangannya.
Setelah menggali batu-batu karang sedalam dua kaki, ia menjadi
girang karena di bawahnya adalah pasir yang lunak dan kering.
"Hmmm," pikirnya, "agaknya suhu sudah tahu bahwa tanah di sini
lebih baik maka minta supaya jenazah cici Li Lian dipendam di
sini." la menggali terus dan tiba-tiba ketika tangan kanannya
menggaruk pasir, jari-jari tangannya meraba sesuatu yang lunak.
Ia mengambilnya dan ternyata itu adalah sebuah kantung kulit
kecil, di luarnya terdapat guratan-guratan berupa huruf-huruf yang
berbunyi : "Tiga biji Sian-le untuk muridku."
7 Lee Ing tertawa dan membuka kantung itu, dan ternyata di
dalamnya berisi tiga biji buah yang menyerupai buah le. sudah
mengeras akan tetapi baunya wangi.
355 Pusaka Gua Siluman - Asmaraman S Kho Ping Hoo
"Suhu aneh-aneh saja, aku seperti anak kecil diberi hadiah buah.
Hi-hi-hi. buahnya sudah sekeras batu. Akan tetapi wangi
sekali.......!" la mengantongi tiga biji buah kekuningan itu lalu
melanjutkan pekerjaannya.
Setelah lubang itu cukup dalam, ia Ialu memindahkan rangka
berikut papan batunya, dan menguburnya ke dalam lubang galian
baru ini. Setelah selesai barulah hatinya lega, akan tetapi
sementara itu hari telah terganti malam dan ia merasa lelah sekali
Sambil rebahan di atas pembaringan batu di kamarnya, Lee Ing
mengingat-ingat pelajaran yang ia latih kemarin. Tak disengaja
tangannya meraba kantung baju dan dikeluarkannya tiga biji buah
le itu. "Aduh enaknya baunya, harum sekali," katanya dan tiba-tiba ia
merasa amat lapar. Memang sehari kerja keras, belum makan,
sekarang mencium bau buah yang harum. Sudah dua tahun
lamanya setiap hari hanya makan daging ikan, jangankan
merasai buah, melihat pun tak pernah. Sekarang melihat buah,
yang berbau enak itu, timbul seleranya. Dimasukkannya sebiji
buah itu ke dalam mulut. Buah itu memang keras membatu, akan
tetapi Lee Ing menggerakkan gigi menggigit, buah itu menjadi
pecah! Di luar kesadarannya, Lee Ing sekarang bukan Lee Ing
dulu lagi. Kekuatan sakti telah mengeram di dalam tubuhnya, bahkan otototot yang menggerakkan mulut dan
gigi-giginya amat kuat 356 Pusaka Gua Siluman - Asmaraman S Kho Ping Hoo
sehingga sekali gigit buah yang keras itu menjadi pecah, la
mengunyah dan buah sebesar telur ayam itu hancur. Rasanya
manis dan baunya harum. Ketika ia menelannya, terasa dada dan
perutnya dingin seperti kemasukan salju!
"Enak..!" Lee Ing tertawa-tawa seorang diri dengan senang. Lalu
sekaligus dimakannya pula dua biji buah yang masih ada.
Sebentar saja tiga buah yang disebut buah sian-le (buah le
dewata) oleh Bu-beng Sin-kun itu lenyap ke dalam perut Lee Ing.
Tiba-tiba rasa dingin pada dada dan perutnya tadi makin
menghebat sampai tubuh Lee Ing menggigil. Cepat gadis ini
bersila dan mengerahkan lweekangnya untuk melawan dan
8 mengusir hawa dingin ini. Akan tetapi bukan main cemasnya
ketika makin dilawan, tenaga yang mengandung
hawa dingin ini makin menghebat sampai tenaga Iweekangnya
sendiri menjadi buyar dan kalah! Dinginnya tak tertahankan lagi.
Lee Ing dengan tubuh menggigil cepat-cepat membuat api.
Sebentar saja ia telah menghidupkan api unggun yang biasa ia
pakai untuk membakar ikan dan mengusir dingin dan nyamuk. Ia
duduk di dekat api unggun ini namun tetap kedinginan. Akhirnya
Lee Ing melompat ke pembaringannya, tubuhnya menggigil dan
ia mengeluh. 357 Pusaka Gua Siluman - Asmaraman S Kho Ping Hoo
"Aduuuhhh, suhu, mengapa begini......?" Ia bergulingan di atas
pembaringannya, rasa dingin membuat ia serasa akan membeku.
Ia tidak tahu bahwa buah yang ia makan tadi semacam buah
yang langka terdapat di dunia ini. Memang Bu-beng Sin-kun
menghendaki supaya tiga butir buah itu dimakan sekaligus. Akan
tetapi, setelah terpendam seratus tahun lebih, buah itu khasiatnya
menjadi berlipat-lipat. Khasiat buah ini adalah untuk mencuci
darah dan membangkitkan pusat hawa dalam tubuh yang
bersembunyi di dalam pusar, juga menguatkan tulang
menyuburkan sumsum. Lee Ing yang sekaligus makan tiga butir, setelah buah ini
khasiatnya berlipat ganda, sama halnya dengan makan enam
atau sembilan butir dan khasiatnya buah ini sedemikian hebatnya
sehingga berubah seperti racun jahat. Saking kuatnya pengaruh
buah obat ini membangkitkan tenaga di pusat, sampai hawa dan
tenaga Iweekang yang sudah dilatihnya itu buyar semua dan
kalah kuat. Setelah menggeletak tak berdaya lagi dan mukanya sudah
membiru saking dinginnya, Lee Ing menyerahkan diri kepada
nasib. Ia masih berusaha untuk melompat bangun dan berlatih
silat supaya tubuhnya panas, akan tetapi semua otot-ototnya
kaku dan ia rebah lagi di atas pembaringannya. Aneh, setelah ia
tidak mengadakan perlawanan dan diam saja berbaring,
358 Pusaka Gua Siluman - Asmaraman S Kho Ping Hoo
melemaskan semua urat-uratnya, rasa dingin berangsur-angsur
hilang, bahkan terganti oleh rasa hangat yang menyenangkan.
"Ah, enak sekali... aduh nyaman badanku..."
Lee Ing tertawa-tawa senang dan dari atas pembaringan ia
meniup ke arah api unggun supaya api itu padam karena
9 sekarang tidak ia perlukan lagi. Akan tetapi, ujung api unggun
hanya bergerak sedikit dan tidak menjadi padam.
Wajah yang tadinya berseri tersenyum itu tiba-tiba berkerut dan
malah agak pucat. Sekali lagi ia meniup dan kini bahkan
mengerahkan tenaga di dalam perut, namun tetap saja api hanya
bergoyang sedikit, sama sekali tidak padam.
"Celaka, ke mana larinya tenagaku?" pikir Lee Ing. Biasanya,
jangankan dari jarak tidak begitu jauh, biar lebih jauh lagi ia
sanggup meniup padam api unggun itu sekali tiup. Ia terpaksa turun dan menggunakan
pasir memadamkan api. Tiba-tiba, seperti serangan hawa dingin tadi, hawa hangat di
tubuhnya menjadi makin panas. Makin lama makin panas. Peluh
memenuhi muka dan leher Lee Ing, juga pakaiannya sudah
359 Pusaka Gua Siluman - Asmaraman S Kho Ping Hoo
basah semua. Gadis ini gelisah, menggaruk sana menggaruk sini
karena rasa panas dan gerah mengakibatkan gatal-gatal.
"Aduh celaka, mengapa begini.....?" la mulai mencopoti
pakaiannya, tadinya hanya pakaian luar saja agar tidak begitu
gerah, akan tetapi rasa panas makin menghebat sampai akhirnya
ia mencopoti dengan paksa semua pakaiannya. Ia melihat
seluruh tubuhnya merah sekali dan panasnya bukan main.
Napasnya menjadi sesak, matanya menjadi kabur dan tak dapat
ditahan lagi ia rebah di atas pembaringan dan pingsan.
Proses yang hebat dan aneh sekali sedang terjadi di dalam tubuh
gadis itu. Hawa Im dan Yang di dalam tubuhnya, hawa dingin dan
panas, bergolak semua sebagai akibat dari bangkitnya pusat
tenaga sakti di tubuh. Hawa Im dan Yang ini saling kuasamenguasai, kadang-kadang hawa Im
menang membuat tubuh Lee Ing kedinginan seperti direndam di dalam salju, kadangkadang hawa Yang menang, membuat
tubuhnya panas seperti dibakar. Kedua hawa ini saling dorong dan seakan-akan
mendapat gemblengan dari dalam, menjalar sampai ke ujungujung jari.
Keadaan Lee Ing seperti orang terserang penyakit demam panas.
Di dalam pingsannya ia mengigau. kadang-kadang kepanasan
kadang-kadang kedinginan. Sehari semalam Lee Ing berada
dalam keadaan seperti ini dan hanya karena Thian belum
360 Pusaka Gua Siluman - Asmaraman S Kho Ping Hoo
menghendaki dia tewas saja yang membuat Lee Ing masih dapat
hidup sampai saat ini. 10 Pada hari ke dua. pagi-pagi sekali Lee Ing siuman dari
pingsannya. Ia merasa dingin dan sejuk dan alangkah herannya
ketika melihat bahwa ia sedang rebah telanjang di atas
pembaringan batu. Pakaiannya mawut dan berserakan di lantai.
"Apa aku sudah gila?" pikir Lee Ing dengan perasaan jengah
Pusaka Gua Siluman Karya Kho Ping Hoo di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
sambil melompat dari atas pembaringan. Akan tetapi segera ia
berseru kaget karena tubuhnya mencelat jauh dari pada
tujuannya ketika melompat turun tadi. Dalam melompat ia hanya
mempergunakan tenaga biasa saja, akan tetapi entah tubuhnya
yang berubah menjadi ringan sekali ataukah tenaganya yang
terlampau besar, ia merasa tubuhnya seperti dilemparkan oleh
tenaga raksasa ketika melompat tadi.
"Heran," pikirnya sambil cepat mengambil pakaiannya dan
memakai pakaian itu. Setelah itu ia lalu mencoba lagi dan dengan
girang mendapat kenyataan bahwa baik Iweekangnya maupun
ginkangnya memperoleh kemajuan yang luar biasa. Malah
demikian hebat tenaga di dalam tubuh itu sampai hampir ia tak
dapat menguasainya. Hal ini memerlukan latihan-latihan untuk
dapat membiasakan diri dengan keadaan baru ini.
361 Pusaka Gua Siluman - Asmaraman S Kho Ping Hoo
Lee Ing lalu berlari ke dalam kamar maut dan berlutut di depan
rangka Bu-beng Sin-kun untuk menghaturkan terima kasih atas
pemberian hadiah tiga biji buah sian le itu. Semenjak hari itu. Lee
Ing berlatih lagi dengan lebih tekun dan giat. Untuk latihan
pedang ia mempergunakan pit peninggalan ayahnya Betapapun
rajinnya, tetap saja memerlukan waktu dua tahun lagi untuk
menamatkan latihan-latihannya.
Hanya jurus-jurus terakhir dari lukisan-lukisan dinding itu
membuat ia bingung. Sampai sebulan ia mempelajarinya namun
tetap ia tak dapat menemui kuncinya. Dianggapnya jurus ini tidak
teratur. Setelah payah mempelajari, akhirnya Lee Ing tak sanggup
lagi dan menganggap bahwa gurunya sudah terlampau lelah atau
pikun ketika melukis jurus-jurus terakhir ini. Maka ia lalu
mengambil keputusan untuk mencoba kepandaiannya.
Pergilah Lee Ing ke dalam kamar ular. Dua ekor ular itu. seperti
empat tahun yang lalu, masih nampak liar dan mendesis desis
menakutkan ketika melihat gadis itu memasuki kamar.
"Paman dan bibi ular, tenanglah. Aku datang untuk
membebaskan kalian dari hukuman." Dengan berani Lee Ing
maju mendekat. Ular jantan yang lebih galak cepat membuka
mulutnya yang lebar. Kepala Lee Ing kiranya akan dapat masuk
sekali telan. Giginya runcing-runcing seperti gergaji besar,
matanya bersinar-sinar menakutkan. Namun Lee Ing tetap
11 362 Pusaka Gua Siluman - Asmaraman S Kho Ping Hoo
tenang, tersenyum-senyum sambil
memperhatikan dengan seksama.
melangkah dekat, la Kalau ia membuka belenggu yang melilit leher ular itu begitu saja,
tentu tangannya akan tergigit. Cepat ia melompat ke atas batu
karang di depan ular jantan. Kepala ular meluncur maju dan
menggigitnya. Dengan gerakan ringan Lee Ing miringkan tubuh
dan mengulur tangan hendak meraih belenggu. Akan tetapi
kepala ular itu bergerak dan lehernya melebar, menghantam ke
arah pinggang Lee Ing dari samping. Lee Ing terpaksa melompat
mundur dan turun kembali.
"Sukar juga...." pikirnya, la mencoba lagi.
Kini ia melompat tinggi ke atas melampaui kepala ular. Ketika ular
itu membalikkan kepala dan menyambar dengan mulut terbuka
lebar, Lee Ing menyampok dengan tangannya dari samping,
perlahan saja. Gadis ini memang tidak berniat mencelakakan
binatang itu. Sampokannya yang amat perlahan itu cukup kuat,
membuat ular itu terpental mundur, Lee Ing menggunakan
kesempatan itu untuk memegang belenggu dengan kedua
tangan, mengerahkan tenaga dan... "trakk!" belenggu ular jantan
itu putus! 363 Pusaka Gua Siluman - Asmaraman S Kho Ping Hoo
Dasar binatang, mana tahu bahwa orang sedang menolongnya"
Ular jantan menjadi marah karena sampokan tadi, kini setelah
tubuhnya bebas ia makin leluasa bergerak. Cepat sekali tubuhnya
menggeliat bergerak dan di lain saat kepalanya sudah
menyambar leher Lee Ing dan ekornya yang kuat dan besar
sudah bergerak pula menyambar pinggang untuk dililit.
Lee Ing maklum akan bahayanya kalau sampai kena digigit atau
dililit. Bagaikan sinar kilat ia menghindarkan diri, melompat ke
tengah kamar. Ular jantan mengejarnya! Khawatir kalau-kalau
pedang dan sarungnya itu rusak karena amukan ular. Lee Ing
menyambar pedang, lalu memasukkan ke dalam sarung pedang
dan menyelipkannya di pinggang. Kini ia menanti datangnya
12 serangan ular jantan. Ular itu merayap keluar dari kubangan dan
Lee Ing kagum melihat besar dan panjangnya. Karena seringkali
melihat, kini ia tidak takut lagi.
"Paman ular, kau benar-benar tak tahu terima kasih!" ia mencela
ketika ular itu menyerangnya lagi dengan ekor yang disabetkan
ke depan. Lee Ing melompat dan ekor itu menyabet batu karang
yang menjadi hancur. Lee Ing meleletkan lidah.
"Aduh, kau hebat juga." Melihat besarnya tenaga sabetan ekor,
gadis itu ingin sekali mencoba dan mengadu tenaga. Ia menanti
sampai ular itu menyabet lagi dengan ekornya. Ia mengumpulkan
tenaga dan menangkis sabetan ekor itu dengan lengan kiri.
364 Pusaka Gua Siluman - Asmaraman S Kho Ping Hoo
"Dukk!" Ekor dan lengan bertemu keras sekali, akibatnya ekor
ular itu terpental kembali, sedangkan Lee Ing hanya merasakan
guncangan hebat saja, namun kuda-kudanya tidak bergeming.
"Aha, tidak berapa hebat tenagamu, paman ular," katanya
gembira. Akan tetapi ia tidak sempat untuk mengejek karena ular
itu sudah menyambar lagi, kini dengan kepalanya. Lee Ing
mencelat ke samping lalu melompat ke atas punggung ular. Ekor
ular itu menyambar, gadis itu menangkap ekor
(Lanjut ke Jilid 09) Pusaka Gua Siluman (Cerita Lepas)
Karya : Asmaraman S. Kho Ping Hoo
Jilid 09 tersebut dan terus ditekuk ke atas, mendekati kepala. Dengan
berani gadis ini melebatkan ekor itu pada leher ular beberapa kali
lalu diikatkan seperti orang mengikat leher karung saja! Sungguh
lucu kelihatannya ular itu.
Lehernya dililit dan diikat oleh ekornya sendiri, la menggeliatgeliat, akan tetapi makin ia perkeras
lilitan nya. makin tercekik
lehernya. Agaknya binatang ini tidak tahu bahwa yang melilit dan
365 Pusaka Gua Siluman - Asmaraman S Kho Ping Hoo
mencekik lehernya adalah ekornya sendiri, juga tidak tahu bahwa
ekornya bukan melilit pinggang gadis yang ramping itu, melainkan
melilit leher sendiri. Lee Ing tertawa. Selagi ular itu berdaya melepaskan diri dari
keadaan yang lucu dan aneh itu, Lee Ing sudah melompat ke ular
betina. Seperti tadi, ia disambut oleh moncong yang terbuka lebar
hendak menggigitnya. Lee Ing mengelak dan moncong itu
13 menggigit angin. Sebelum mulut yang kini tertutup itu terbuka
kembali, lengan kiri Lee Ing sudah memeluknya sehingga mulut
itu kini dijepit. "Bibi yang berani, terpaksa aku harus menahan dulu mulutmu
yang cerewet dan suka terbuka saja." Lee Ing berkata tertawatawa, lalu tangan kanannya
dimiringkan dan disabetkan ke arah
rantai yang membelenggu ular ini. Sekali tebas saja rantai itu
patah. Lee Ing melepaskan ular ini dan melompat. Ternyata ular
jantan sudah berhasil melepaskan diri. Biarpun binatang-binatang
ini tidak tahu terima kasih, agaknya mereka tahu akan arti takut.
Tanpa banyak aksi lagi keduanya lalu merayap keluar dari kamar
itu melalui kubangan dan lubang. Kebetulan air laut yang
dilempar oleh ombak memasuki kubangan itu dan di lain saat dua
ekor ular itu telah kembali ke tempat asalnya, yaitu di dasar laut.
Memang dua ekor ular raksasa itu dahulunya ditangkap oleh Bubeng Sin-kun ketika mereka
terbawa ombak masuk ke dalam gua
366 Pusaka Gua Siluman - Asmaraman S Kho Ping Hoo
itu melalui lubang lalu dibelenggu oleh Bu-beng Sin-kun. Itu
adalah ular-ular laut yang jarang muncul dan jarang pula dilihat
orang. Setelah membebaskan dua ekor ular itu. baru Lee Ing berani
mencabut pedang dan mengamat-amatinya. Pedang ini tipis
sekali dan ternyata dapat digulung seperti orang menggulung
sutera. "tentu saja cara menggulungnya harus menggunakan tenaga
Iweekang. Pendeknya sebuah pedang yang tajam indah dan
dapat digulung. Lee Ing mencobanya. Diayunnya pedang yang
ringan seperti bulu itu, dan sekali sabet saja rantai-rantai yang
tadi membelenggu ular terputus-putus seperti rambut dipotong. Ia
girang sekali, lalu melibatkan pedang pada pinggangnya. Pedang
itu dipakai seperti orang memakai sabuk oleh Lee Ing! Lee Ing
berlutut kembali di depan rangka Bu-beng Sin-kun.
"Suhu, teecu menghaturkan terima kasih atas warisan ilmu dan
pedang. Teecu tak sampai hati meninggalkan suhu dalam
keadaan begini. Maafkanlah teecu yang mengambil keputusan
untuk mengubur rangka suhu di sebelah rangka cici Li Lian."
367 Pusaka Gua Siluman - Asmaraman S Kho Ping Hoo
Kemudian ia bangun berdiri dan hendak mengangkat rangka itu.
Tiba-tiba ia melihat kedudukan kaki tangan rangka itu. Baru
sekarang ia memperhatikan dan ia mendapatkan sesuatu yang
14 aneh. Kaki dan tangan itu berada dalam kedudukan pasangan
jurus yang luar biasa, tentu bukan tidak sengaja Bu-beng Sin-kun
mati dalam keadaan berdiri seperti itu. Lee Ing membatalkan
niatnya mengangkat rangka itu dan melangkah mundur,
memperhatikan kedudukan kaki tangan itu lalu menirunya.
Wajahnya berseri dan ia tertawa. Orang akan menganggapnya
gila, tertawa-tawa di depan sebuah rangka!
"Ha-ha, betul sekali! Terima kasih, suhu. Inilah kuncinya!
Alangkah bodohku, tidak melihat selama ini." Setelah meniru
kedudukan kaki tangan ini, lengkaplah pelajarannya. Itulah jurus
terakhir dari ilmu silat tangan kosong yang merupakan puncak
dari pelajaran-pelajaran itu, jurus yang menurut corat-coret itu
diberi nama Lo-thian-tong-te (Mengacau Langit Menggetarkan
Bumi). Setelah mendapatkan kunci rahasia pukulan terakhir dari ilmu
silat warisan Bu-beng Sin-kun yang disebut Thian-te-kun (Ilmu
Silat Langit Bumi) ini, Lee Ing lalu mengangkat rangka gurunya
dan menguburnya di dalam kamar ular, di sebelah kuburan Li
Lian. Kemudian ia keluar dari lorong rahasia yang dulu-ia masuki.
368 Pusaka Gua Siluman - Asmaraman S Kho Ping Hoo
Tidak seperti dulu ketika masuk, kini jalan keluar itu bagi Lee Ing
mudah sekali. Tanpa disadari dan dirasainya, kepandaiannya
sudah menjadi hebat dan ginkangnya sudah mencapai tingkat
yang sukar diukur lagi. Inilah hasil dari latihan samadhi dan
membangkitkan tenaga dalam yang luar biasa, yang membuat
Lee Ing dapat membuat tubuhnya serasa seringan bulu dan dapat
pula membuat tubuhnya serasa seberat gunung karang! la
berlompat-lompatan dan sebentar saja sudah keluar dari gua itu
dan tiba di bukit batu karang di tepi pantai yang amat curam itu.
Matanya menjadi silau dan terpaksa Lee Ing berdiri memejamkan
kedua mata. Tak tahan ia menghadapi sinar matahari yang
demikian terangnya. Selama empat tahun ia tidak pernah melihat
sinar matahari sepenuhnya seperti ini. Lambat-laun matanya
menjadi biasa juga dan ia membukanya perlahan. Teriakan
bahagia terlompat dari kerongkongannya ketika ia melihat
pemandangan alam yang sudah sering kali terlihat olehnya di
alam niinipi. Laut terbentang luas di kakinya, di atas nampak
menjulang tinggi batu-batu karang. Tempat itu amat berbahaya,
namun bagi Lee Ing bukan apa-apa, bahkan yang nampak hanya
keindahannya saja. Sambil berlompatan dari puncak batu karang ke puncak lain,
sedikitpun tidak merasa sakit ketika kulit kakinya yang sudah
jebol sepatunya itu menginjak batu karang yang runcing, Lee Ing
15 mulai merayap naik. Sepatunya jebol, pakaiannya compangcamping, rambutnya kusut tidak karuan,
mukanya amat pucat 369 Pusaka Gua Siluman - Asmaraman S Kho Ping Hoo
karena jarang bertemu sinar matahari. Orang tentu akan
menganggapnya seorang gadis berotak miring.
Namun Lee Ing tidak merasa akan ini semua. Ia terus
berlompatan bagaikan seekor kera, dan sebentar saja ia sudah
tiba di atas, keluar dari daerah berbahaya itu. Teringat olehnya
betapa dulu ia diserang oleh Hui-ouw-tiap Yap Lee Nio dan
ditolong oleh Siok Bun. Teringat akan hal ini ia tiba-tiba tertawa.
Kalau ia ingat-ingat, lucu juga dulu itu, bagaimana ia
mempermainkan Hui-ouw-tiap dan mengaku seorang gadis
Mongol. Waktu berlalu amat cepatnya, sampai-sampai hal itu seperti baru
terjadi kemarin saja. Ketika itu usianya baru lima belas tahun,
sekarang ia sudah berusia sembilan belas tahun, namun Lee Ing
tidak merasa akan hal ini. la sekarang sudah menjadi gadis
dewasa yang bertubuh ramping, berwajah cantik jelita, akan
tetapi iapun tak sadar akan hal ini.
Dunia seperti baru bagi Lee Ing. Burung terbang saja merupakan
tontonan menarik baginya. Ia duduk di atas sebuah batu, melihat
burung laut terbang melayang dengan kagum, matanya bersinarsinar wajahnya berseri dan
mulutnya tersenyum. Ombak laut
yang membuih juga merupakan pandangan yang sedap
dipandang, tidak membosankan. Apa lagi pohon-pohon hijau
370 Pusaka Gua Siluman - Asmaraman S Kho Ping Hoo
yang kelihatan memandangnya. dari situ, membuat Lee Ing termangu "Aduh indahnya... aduh indahnya...!" berkali-kali ia berseru keras
dan menengok ke sana ke mari. Melihat semacam rumput yang
16 mengeluarkan kembang kuning kecil sekali, Lee Ing tertawa dan
Pusaka Gua Siluman Karya Kho Ping Hoo di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
berlutut mengamat-amati kembang itu yang dianggapnya amat
indah menakjubkan. Padahal dahulu kembang macam itu takkan
ia hiraukan. "Bagus sekali.. ." ia memuji.
"Sialan, tidak bertemu siapa-siapa, yang ada hanya anak gila...!"
tiba-tiba terdengar suara orang menggerutu.
Lee Ing melompat bangun dan menengok. Matanya terbelalak
lebar, girang dan kagum. Seorang wanita cantik setengah tua
berdiri di depannya. Siapa lagi kalau bukan Hui-ouw-tiap Yap Lee
Nio! Lee Ing tertawa dan mengucek-ucek matanya, seperti tidak
percaya pandang matanya sendiri.
"Kau..." Kau masih..... masih di sini...?"
371 Pusaka Gua Siluman - Asmaraman S Kho Ping Hoo
Karena sudah empat tahun berdiam seorang diri di dalam gua tak
pernah bicara, suara Lee Ing menjadi kaku dan biarpun otaknya
sudah penuh kata-kata, mulutnya terasa sukar mengeluarkan
kata-kata itu. Hui-ouw-tiap Yap Lee Nio mengerutkan keningnya. "Anak gila,
pergi kau dari sini. Jangan berani kau kurang ajar Aku sedang tak
senang, kalau kau membikin aku marah, bisa kau kulempar ke
dalam jurang ini!" Lee Ing tertawa makin senang. Suara yang keluar dari mulut Yap
Lee Nio terdengar amat merdu Seperti musik! Sudah lama ia
rindu akan suara orang, dan sekarang mendengar nyonya itu
bercakap-cakap, biarpun merupakan makian marah, ia senang
sekali mendengarnya. "Bicara lagi, bicara terus...." mintanya sambil memandangi
nyonya itu dari sanggul rambutnya yang teratur rapi sampai
pakaiannya yang indah dan sepatunya yang baru.
Hui-buw-tiap Yap Lee Nio memang sedang marah. Seperti
diketahui, dulu ketika ia bertemu dengan Lee Ing, tahu bahwa
gadis itu puteri Souw Teng Wi musuh besarnya, ia segera turun
tangan hendak membunuhnya. Akan tetapi muncul Siok Bun
372 Pusaka Gua Siluman - Asmaraman S Kho Ping Hoo
menolong Lee Ing. Karena segan bermusuhan dengan putera
Pek-kong-sin-kauw Siok Beng Hui, Hui-ouw-tiap Yap Lee Nio
17 tidak mau melanjutkan pertempuran itu, terus menyusul dan
mencari Lee Ing. Akan tetapi usahanya sia-sia belaka. Demikian
pula dengan Siok Bun. Pemuda ini yang amat tertarik kepada
gadis itu juga mencari Lee Ing.
Hui-ouw-tiap Yap Lee Nio diam-diam mendongkol sekali karena
tidak berhasil membalas dendamnya. Ketika mendengar bahwa
Souw Teng Wi telah berada di utara, nyonya yang mendendam
ini menyusul ke utara, bermaksud mencari tempat kediaman
Souw Teng Wi dan membunuhnya untuk membalas dendam
kematian suaminya. Siang-pian Hai-liong Sim Kang. Akan tetapi
kembali ia tertumbuk batu karang ketika maksud hatinya ini tidak
saja gagal, malah ia mendapat malu besar karena dikalahkan
oleh Pek kong Sin-kauw Siok Beng Hui sendiri yang tidak
membiarkan nyonya ini mencoba untuk membunuh Souw Teng
Wi. Hui-ouw-tiap Yap Lee Nio makin merasa sakit hati. Ia teringat
akan puteri Souw Teng Wi yang pernah ia temui di pantai laut itu.
la melakukan penyelidikan dan tak seorangpun tahu di mana
adanya nona Souw itu. Maka ia mendapat pikiran bahwa mungkin
sekali selama ini nona Souw itu masih berada di pantai dan
mungkin berada di dalam gua-gua yang terkenal dengan sebutan
Gua Siluman. Pikiran ini yang membuat Yap Lee Nio tidak
mengenal lelah dan mendatangi tempat yang amat berbahaya
373 Pusaka Gua Siluman - Asmaraman S Kho Ping Hoo
lagi sukar itu. Biarpun sudah lewat empat tahun, siapa tahu kalaukalau ia berhasil menemukan
nona itu di dalam gua, menangkapnya dan menggunakan nona itu untuk ditukar dengan
nyawa Souw Teng Wi" Dapat dibayangkan betapa kecewa dan marah hatinya ketika ia
tiba di daerah Gua Siluman, ia tidak dapat menemukan seorang
manusiapun. Daerah ini demikian mati dan sunyi sehingga
berhari-hari Hui-ouw-tiap mencari ke dalam gua-gua, melakukan
perjalanan sukar sekali dan mengalami kesengsaraan lahir batin.
Ketika akhirnya ia menyerah dan hendak pergi meninggalkan
daerah mati ini, ia bertemu dehgan seorang gadis berpakaian
compang-camping, sepatu tinggal sebelah, rambut riap-riapan
dan tertawa-tawa serta bicara seorang diri, pendeknya seorang
gadis gila. Ia menjadi marah dan menyesal sekali alas
kesialannya. Sekarang melihat gadis gila ini mempermainkannya
dan mentertawakannya, ia makin marah. Akan tetapi ia tertarik
juga. "Setan, kau siapakah dan mengapa kau berada di tempat seperti
ini?" tanyanya sambil mengamat-amati muka yang sebagian
besar tertutup rambut yang tidak terurus itu. la dapat melihat
18 sebagian wajah yang berkulit halus sekali, dan mata kiri yang
bersinar-sinar ganjil akan tetapi amat bagus. Juga hidung yang
mancung kecil dan mulut yang manis sekali.
374 Pusaka Gua Siluman - Asmaraman S Kho Ping Hoo
Lee Ing makin geli mendengar pertanyaan ini. Ia masih mengenal
Yap Lee Nio, orang yang dulu menyerangnya Juga ia masih ingat
bahwa wanita ini adalah isteri Sim Kang yang sudah tewas di
tangan ayahnya. Akan tetapi aneh sekali, hatinya tidak
mengandung kebencian terhadap wanita ini. Tak mungkin ia
dapat membenci seorang manusia yang dijumpai untuk pertama
kali setelah ia keluar dari gua. Manusia pertama ini amat menarik
hatinya, bahkan ia merasa suka kepadanya.
"Mengapa kau berada di tempat seperti ini?" Lee Ing mengulang
pertanyaan itu, susunan kalimatnya dan lagu bicaranya ia tiru.
Amat merdu terdengarnya bunyi pertanyaan wanita itu.
"Bocah gila, kalau tidak melihat kau gila, siang-siang sudah
kuhancurkan kepalamu!" kembali Hui-ouw-tiap memaki sambil
melompat pergi. Ia tidak sudi melayani seorang gila lebih lama
lagi. Akan tetapi alangkah terperanjatnya ketika melihat bayangan
berkelebat dan tahu-tahu bocah gila itu telah berdiri di depannya.
Berdiri bulu tengkuk Hui-ouw-tiap. Ini tak mungkin, pikirnya.
Apakah aku mengimpi" Ia mengerahkan tenaga dan melompat
lagi. Kali ini bahkan melompati atas kepala Lee Ing untuk pergi
dari tempat sunyi mati menyeramkan itu.
Memang Hui-ouw-tiap mempunyai ginkang yang hebat sehingga
ia mendapat julukan Hui-ouw-tiap (Kupu-kupu Terbang). Ia
mengira bahwa perempuan gila itu tentulah mengerti sedikit ilmu
375 Pusaka Gua Siluman - Asmaraman S Kho Ping Hoo
silat dan sekarang tak mungkin dapat mengejar dan
mengganggunya lagi. Jagoan-jagoan di dunia kang-ouw jarang
ada yang sanggup mengejarnya, bahkan Pek-kong Sin-kauw Siok
Beng Hui sendiri tidak mampu mengejarnya ketika ia dikalahkan
dan melarikan diri. Akan tetapi, di lain saat Hui-ouw-tiap mengeluarkan jerit ketika
melihat orang gila itu dengan gerakan luar biasa sekali dari
belakang telah melompati kepalanya dan tahu-tahu sudah
menghadang di depan pula. Saking herannya, Hui-ouw-tiap Yap
Lee Nio sampai berdiri terpaku dan memandang dengan mata
melotot. Adapun Lee Ing hanya tertawa-tawa saja, malah
mendekat dan meraba-raba ujung baju wanita itu seakan-akan
hendak melihat kebagusan baju orang.
19 "Siluman gila!" Yap Lee Nio menjadi marah. Sebetulnya ia diamdiam merasa takut dan seram. Coba
saja bayangkan! Di tempat
seperti itu berternu dengan seorang gila yang ginkangnya dapat
melebihinya. Untuk mengusir rasa seram ini Yap Lee Nio menjadi
marah dan memaki, "Kau ini perempuan gila mau apakah?"
Lee Ing menyingkap rambut yang menutupi sebagian muka dan
mengganggu matanya sanibil tersenyum. "Hui-ouw-tiap Yap Lee
Nio ternyata makin tua makin cantik, akan tetapi juga makin
galak." 376 Pusaka Gua Siluman - Asmaraman S Kho Ping Hoo
Hui-ouw-tiap kembali melengak. Ia menatap wajah yang kini
kelihatan nyata itu, wajah yang cantik manis sekali, yang matanya
bersinar-sinar ganjil penuh pengaruh, akan tetapi juga penuh
kejenakaan. Mata itu ia tidak kenal, mata yang membuat bulu
tengkuknya berdiri karena sinar yang memancar dari mata itu
benar-benar membuat ia silau. Akan tetapi hidung yang kecil
mancung tipis itu, bibir yang tersenyum manis mengejek itu,
serasa ia pernah melihatnya, pernah dikenalnya.
"Ba... bagaimana kau bisa mengenal namaku" "Kau....
siapakah....?" tanyanya gugup karena heran dan kaget bahwa
gadis gila ini tidak saja mengenal namanya, juga mengenal
julukannya. "Kau memang seorang wanita terkenal, tentu saja aku mengenal."
Lee Ing tertawa-tawa lagi, senang sekali ia bertemu dan dapat
bercakap-cakap dengan seorang manusia lagi, sungguhpun
manusia ini memusuhinya, dan kembali ia merasa kagum melihat
pakaian Yap Lee Nio yang bagus sekali kalau dibandingkan
dengan pakaiannya sendiri yang sudah tidak karuan dan
sepatunya yang tinggal sebelah lagi. Baju Hui-ouw-tiap yang
serba hijau memang indah sekali.
377 Pusaka Gua Siluman - Asmaraman S Kho Ping Hoo
"Habis, kau mau apa?" Hui-ouw-tiap yang sudah kembali
ketenangannya bertanya marah.
"Ooh, apa-apa aku juga mau." jawab Lee Ing jenaka, "kau punya
apa sih hendak diberikan kepadaku?"
Hui-ouw-tiap rnakin mendongkol karena dipermainkan oleh bocah
gila ini. "Apa-apa kau mau" Nah, aku punya ini!" Sambil berkata
20 demikian, Hui-ouw-tiap memperlihatkan tinjunya dan terus
menyerang Lee Ing dengan kepalan tangan kanan. Serangannya
cepat sekali, tahu-tahu pukulan itu sudah hampir mengenai leher
Lee Ing. "Hayaaa... kau galak benar!" Lee Ing mengeluh dan bukan main
herannya hati Hui-ouw-tiap. la tidak melihat gadis itu mengelak
atau menangkis, akan tetapi tiba-tiba pukulannya yang sudah
hampir mengenai Ieher itu menyeleweng dan mengenai tempat
kosong. Kembali Hui-ouw-tiap menyerang, kali ini ia
mengerahkan tenaga dan kecepatannya. Jurus yang ia mainkan
juga jurus yang tinggi tingkatnya dan amat berbahaya, yaitu jurus
Chun-lui-tong-te (Geledek Musim Semi Menggetarkan Bumi).
378 Pusaka Gua Siluman - Asmaraman S Kho Ping Hoo
Hui-ouw-tiap memiliki gerakan yang arnat cepat biarpun
tenaganya tidak dapat dibilang sangat besar. Akan tetapi kali ini
ia benar-benar dibikin bingung karena tanpa ia dapat mengetahui
bagaimana tangan gadis itu bergerak, tahu-tahu dua tangannya
sudah tertangkis dan anehnya kedua tangannya sendiri itu bisa
saling bertumbukan! Saking kaget dan sakitnya ia melompat
mundur dan mengeluarkan seruan tertahan.
Lee Ing hanya berdiri sembarangan dan tertawa-tawa. "Siapa
suka tanganmu yang usil" Aku lebih menyukai pakaianmu yang
hijau itu." "Bocah kurang ajar, kau siapakah sebenarnya?" Yap Lee Nio
bertanya karena ia sekarang dapat menduga bahwa bocah ini
tentu bukan orang sembarangan.
Lee Ing tersenyum manis, lalu berkata dengan lidah utara,
"Toanio. aku adalah seorang gadis Mongol. namaku Bayin
Kilau..." Baru terbuka mata Yap Lee Nio sekarang, la teringat akan sikap
Lee Ing ketika bertemu dengan dia dulu, juga gadis itu
mempermainkannya seperti sekarang ini. Jauh-jauh ia datang
mencari Lee Ing puteri Souw Teng Wi untuk ditawannya dan
sekarang gadis yang dicari-carinya iiu telah berada di depan mata
379 Pusaka Gua Siluman - Asmaraman S Kho Ping Hoo
masih ia belum mengenalnya. Cepat laksana kilat ia mencabut
pedangnya dan membentak, "Aha, kiranya kau puteri Souw Teng Wi" Bagus, rasakan
tajamnya pedangku!" Ia cepat menyerang karena menduga
bahwa gadis ini takkan begitu mudah ditawan, lebih baik dilukai
21 dulu. "Aha, baru sekarang kau tahu?" kata Lee Ing dan dengan tenang
dan mudahnya ia mengelak dari sambaran pedang. Bagi orang
lain gerakan serangan Hui-ouw-tiap ini cepat bukan main, akan
tetapi dalam pandang mata Lee Ing amat lambat maka mudah
saja ia mengelak ke sana ke mari. "Eh, kupu-kupu tua, aku ingin
menukar pakaian ini dengan pakaianmu. Kau mau tambah
berapa?" Di dalam kemarahan dan kemendongkolan hatinya, Yap Lee Nio
juga terheran-heran. Empat tahun yang lalu, ketika untuk pertama
kali ia bertemu dengan puteri Souw Teng Wi ini, gadis yang
kurang ajar dan nakal ini hanya memiliki sedikit ilmu silat
ditambah ilmu gulat Mongol. Bagaimana sekarang dengan tangan
kosong dapat menghadapi pedangnya sambil mengobrol" Ia
mengerahkan seluruh kepandaiannya dan mengeluarkan ilmu
pedang dari Hoa-lian-pai yang bersifat ganas dan berbahaya.
Namun Lee Ing tetap saja enak-enak, bahkan berdirinya juga
tidak teratur, hanya kalau diserang kelihatan terdesak
380 Pusaka Gua Siluman - Asmaraman S Kho Ping Hoo
sempoyongan seperti orang mabok namun semua serangan
dapat ia hindarkan dengan baik. Malah gadis ini masih terus
mengeluarkan kata-kata jenaka.
"Hui-ouw-tiap, bagaimana" Pakaian yang kupakai ini ditukar
dengan pakaian hijaumu, kau berani tambah berapa?"
Terlalu sekali gadis itu, pikir Hui-ouw-tiap. Masa pakaian yang
dipakai gadis itu compang-camping dan kotor seperti lap dapur,
hendak ditukar dengan pakaiannya yang indah-indah, malah
minta tambahan" Benar-benar gila! Karena penasaran tidak
dapat mengalahkan gadis itu, Hui-ouw-tiap Yap Lee Nio menjadi
marah sekali. Tangan kirinya bergerak. Lima batang Tiat-lian-ci
menyambar ke arah lima bagian jalan darah yang mematikan. Ini
masih disusul pula dengan tusukan pedang ke dada nona itu.
Menggunakan senjata rahasia Tiat-lian-ci (Biji Teratai Besi)
adalah kepandaian istimewa Hui-ouw-tiap Senjata rahasia yang
kecil-kecil ini amat cepat jalannya, juga tidak terduga-duga, apa
lagi dilepaskan dari jarak dekat. Namun, Lee Ing menggerakkan
Pusaka Gua Siluman Karya Kho Ping Hoo di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
kedua tangannya dan lima butir Tiat-lian-ci itu sudah
ditangkapnya semua. Serangan pedang ia hindarkan dengan
jalan melompat mundur. 381 Pusaka Gua Siluman - Asmaraman S Kho Ping Hoo
22 "Hui-ouw-tiap, kalau tidak mau bertukar pakaian secara baik,
terpaksa aku mengambilnya sendiri!" kata Lee Ing dan tangannya
bergerak. Berturut-turut lima butir Tiat-lian-ci menyambar ke arah
Yap Lee Nio. Tiat-lian-ci yang pertama tepat sekali mengenai taitwi-hiat, yang ke dua menyambar
yan goai-hiat. Dua jalan darah
yang terkena timpukan Tiat-lian-ci ini membuat Yap Lee Nio
berdiri kaku tak mampu bergerak lagi. Sambitan ke tiga membuat
pedang di tangannya terpental. Dua Tiat-lian-ci terakhir
menyambar ke arah tali pengikat baju di pinggang dan dada,
membuat tali-tali itu terlepas!
Sambil tenawa-tawa Lee Ing lalu melepaskan semua pakaian
hijau yang menempel di tubuh Hui-ouw-tiap. Tentu saja Hui-ouwtiap merasa malu dan marah sekali,
akan tetapi apa dayanya"
Bergerak sedikitpun ia tidak sanggup.
"Bagus sekali bajumu ini, ditukar dengan pakaianku kau masih
harus tambah sedikit." Lee Ing memandang lawannya yang sudah
tak berpakaian lagi itu, melihat ke arah rambut. "Rambutnya
terhias emas dan permata, akan tetapi aku lebih menyukai ini.
Nah, biar sutera pengikat rambutmu ini saja yang menjadi
tambahan tukar-menukar ini!" Sekali renggut ia telah mengambil
tali pengikat rambut dari sutera merah.
Kemudian, sambil tersenyum girang Lee Ing menanggalkan
semua pakaiannya di depan Yap Lee Nio yang mau tidak mau
382 Pusaka Gua Siluman - Asmaraman S Kho Ping Hoo
memandang dengan kagum, la melihat betapa Lee Ing memakai
pakaian hijaunya dan mengikat rambutnya dengan sutera merah.
Sekarang baru terlihat kecantikan gadis itu dan baru Hui-ouw-tiap
tak ragu-ragu lagi bahwa memang ia berhadapan dengan puteri
Souw eng Wi. Bagaimana gadis ini sekarang menjadi begini
hebat kepandaiannya" Diam-dam Hui-ouw-liap Yap Lee Nio
bergidik dan mengerti bahwa jiwanya berada di tangan gadis ini.
"Wah, susah. Celana dan bajunya pas betul akan tetapi tangan
bajunya terlalu panjang. Hui-ouw-tiap Yap Lee Nio, agaknya
tanganmu panjang sekali!" Merah muka Hui-ouw-tiap mendengar
sindiran ini. Memang dia seorang perampok tunggal yang
terkenal, jadi termasuk golongan si tangan panjang juga.
"Waah, aku harus menggulungnya atau memotongnya..." lagi-lagi
Lee Ing bicara. Kemudian ia mengambil pakaian bututnya,
diletakkan di depan Yap Lee Nio, lalu ia berkata, "Nah, pertukaran
sudah beres. Aku rela memberikan pakaianku kepadamu. Kau
berdirilah dulu di sini, paling lama dua jam lagi kau akan pulih dan
dapat memakai pakaian ini. Kau terlalu galak, sudah sepatutnya
diberi pelajaran sedikit. Selamat tinggal!"
23 Hui-ouw-tiap Yap Lee Nio tak dapat bicara tak dapat bergerak
dan ia hanya bisa memandang dengan mata mengandung penuh
kebencian. Ia hanya melihat gadis di depannya berkelebat terus
lenyap. Diam-diam Yap Lee Nio memuji dan juga lega bahwa
383 Pusaka Gua Siluman - Asmaraman S Kho Ping Hoo
gadis itu tidak membunuhnya. Akan tetapi kemendongkolannya
dapat dibayangkan. Dia berdiri kaku seperti patung dalam
keadaan telanjang. Baiknya tempat itu sunyi sepi, kalau ada orang lewat, apa lagi
kalau laki-laki, alangkah akan malunya. Ia harus berdiri seperti itu
dua jam. lagi dan selama ini yang dapat dilakukan oleh Yap Lee
Nio hanya berdoa supaya jangan ada orang lewat di situ Kalau ia
sudah dapat bergerak, tentang pakaian sih bukan apa-apa. Tentu
saja pakaian butut yang ditinggalkan Lee Ing itu ia tidak sudi
memakai, dan untuk mendapatkan pakaian baik, ia dapat
mengambil dari rumah orang lain dengan mudah.
Sungguh amat patut disayangkan bahwa kaisar pertama dari
Kerajaan Beng-tiauw terpengaruh oleh orang-orang berahlak
rendah seperti Menteri Auwyang Peng dan lain-lain pembesar
durna. Pahlawan rakyat Cu Goan Ciang setelah menjadi kaisar
mungkin karena banyaknya persoalan negara yang harus
diurusnya, menjadi kurang waspada dan mudah saja
dipermainkan oleh para durna yang memperebutkan kedudukan
dan kekuasaan. Sedemikian besar pengaruh para durna itu sampai-sampai Cu
Goan Ciang yang sekarang menjadi Kaisar Thai Cu itu,
menjauhkan puteranya yang berjiwa patriot, yaitu Yung Lo yang
diangkat menjadi raja muda di Peking. Pengangkatan ini adalah
384 Pusaka Gua Siluman - Asmaraman S Kho Ping Hoo
usul para menteri durna yang menganggap Yung Lo terlalu
berbahaya maka perlu disingkirkan.
Akan tetapi, Yung Lo maklum benar akan hal-hal yang terjadi di
sekitar ayahnya. Raja muda ini maklum bahwa Kerajaan Beng
yang dibangun oleh ayahnya itu amat kotor, penuh dengan tikustikus yang berupa para menteri
durna. Ia hanya bisa menghela
napas panjang setiap kali teringat akan kelemahan hati ayahnya
yang dahulu terkenal sebagai pahlawan yang bersemangat baja
itu. Betapapun juga, selama ayahnya masih menjadi kaisar di Nanking. Yung Lo tidak berani bertindak
apa-apa. la amat berbakti
24 kepada ayahnya dan segan melawan ayah sendiri. Akan tetapi ini
bukan berarti bahwa Raja Muda Yung Lo mendiamkan saja para
menteri durna melakukan perbuatan sewenang-wenang di
selatan. Antara Raja Muda Yung Lo dan para menteri durna itu
terdapat permusuhan yang hebat. Biarpun pada lahirnya Raja
Muda Yung Lo tidak memusuhi mereka karena ia merasa
sungkan terhadap ayahnya, namun diam-diam para pembantu
raja muda ini mengadakan permusuhan dengan kaki tangan para
menteri yang dikepalai oleh Menteri Auwyang Peng.
Sering kali terjadi tantangan- tantangan dan pertempuran di
antara jago-jago kedua fihak yang bermusuhan ini. Kedua fihak
memang sudah dapat menjaga sehingga tidak merembet-rembet
385 Pusaka Gua Siluman - Asmaraman S Kho Ping Hoo
fihak atasan. Fihak utara tidak membawa-bawa nama Raja Muda
Yung Lo, sebaliknya fihak selatan tidak mau membawa-bawa
nama kaisar atau menteri-menteri. Maka semua pertempuran itu
terjadi dalam sebuah tantangan pibu (mengadu kepandaian).
Diatur cara begini, luka atau tewas dalam pibu tidak menimbulkan
keributan dan tidak menyeret-nyeret nama Raja Muda Yung Lo
maupun kaisar sendiri. Raja Muda Yung Lo yang tidak mau secara terang-terangan
memusuhi menteri -menteri yang menjadi pegawai ayahnya,
mempergunakan Tiong-gi-pai untuk menggempur mereka. Ia
sengaja mengirim orang kepercayaannya, Pek-kong Sin-kauw
Siok Beng Hui seanak isteri membantu Tiong-gi-pai dan berusaha
membasmi orang-orang jahat seperti Auwyang-taijin dan kaki
tangannya. Berkali-kali pihak Tiong-gi-pai dan fihak Menteri Auwyang Peng
mengadakan tantangan di mana dilakukan pibu antara jago-jago
kedua fihak. Akan tetapi sering kali pibu itu diakhiri dengan
kekalahan fihak Tiong-gi-pai. Banyak sudah jago-jago Tiong-gipai terluka atau tewas. Pibu-pibu
yang dilakukan hanya sampai di
tingkat orang-orang mudanya saja, para cianpwe belum maju
karena kedua fihak masih menjaga nama masing-masing. Pekkong Sin-kauw Siok Beng Hui sendiri
maklum bahwa kalau dia turun tangan tentu fihak musuh akan menurunkan para cianpwe
yang tingkatnya jauh lebih tinggi.
386 Pusaka Gua Siluman - Asmaraman S Kho Ping Hoo
Oleh karena itu fihak Tiong-gi-pai mengeluarkan jago-jago
mudanya yang tentu saja dilawan oleh jago-jago muda pula dari
fihak Auwvang-taijin. Akan tetapi, ternyata seringkali fihak
Auwyang-taijin lebih kuat, apa lagi di antara orang mudanya
25 terdapat putera Auwyang-taijin sendiri, Hek-tok-ciang Auwyang
Tek Si Tangan Racun Hitam. Jangankan orang-orang mudanya di
fihak Tiong-gi-pai, bahkan para jago tuanya jarang yang mampu
menandingi kelihaian Auwyang Tek.
Pada masa itu. biarpun nampaknya pemerintah Beng dapat
mendatangkan kembali kebesaran Tiongkok selelah berhasil
mengusir Bangsa Mongol, dan negara menjadi kaya dan makmur,
namun pengaruh Kerajaan Beng di luar Tiongkok menjadi
musnah. Kalau dahulu di jaman penjajahan Mongol negaranegara tetangga pada tunduk di bawah
pengaruh kekuasaan Raja-raja Mongol yang membentangkan sayap lebar-lebar, kini
para kerajaan tetangga bangkit dan tidak mengakui kedaulatan
Kerajaan Beng. Orang-orang Mongol yang sudah terusir itu
biarpun mengalami kekalahan di Tiongkok namun di utara
mereka masih menjagoi. Sering kali mereka mengadakan kerusuhan dan penyerbuan ke
daerah perbatasan. Hanya setelah Raja Muda Yung Lo
memegang kekuasaan di Peking, serbuan-serbuan ini dapat
387 Pusaka Gua Siluman - Asmaraman S Kho Ping Hoo
dibendung. Namun, pengacauan lain terjadi di selatan, di pantai
laut timur, dilakukan oleh para bajak laut Jepang.
Kesempatan ini dipergunakan oleh Auwyang Peng menteri durna
itu bersama kaki tangannya untuk mengadakan kongkalikong
dengan beberapa orang jago kate dari Jepang itu. Dengan jalan
menyogok Menteri Auwyang Peng berhasil "membaiki" bajak laut
ini. bahkan kini di fihaknva terdapat dua orang jagoan Jepang
yang sengaja ia pakai tenaganya untuk menghadapi jago-jago
Tiong gi-pai Makin kuatlah kedudukan menteri durna ini dan
makin sewenang-wenanglah tindakan para kaki tangannya
mengganggu rakyat secara sembarangan saja, diganggu dan
dicap pemberontak" Kwee Cun Gan sebagai ketua Tiong-gi-pai dan Pek-kong Sinkauw Siok Beng Hui merasa prihatin
dan gelisah melihat keadaan
yang amat tidak menguntungkan itu. Putera Siok Beng Hui yang
diharapkan. yaitu Siok Bun. sampai sekian lama belum kembali.
Kalau Siok Bun ada, biarpun masih disangsikan apakah pemuda
gagah ini akan kuat menghadapi Auwyang Tek. setidaknya
kepandaian Siok Bun sudah cukup tinggi dan tidak nanti dapat
dikalahkan dengan mudah. Juga orang muda ke dua yang
mereka harapkan bantuannya adalah Kwee Tiong, keponakan
Kwee Cun Gan sendiri. Namun juga pemuda ini tidak pernah
muncul, entah dibawa ke mana oleh gurunya. Pek Mao Lojin.
388 26 Pusaka Gua Siluman - Asmaraman S Kho Ping Hoo
Berkali-kali Pihak Auwyang-taijin mengirim tantangan dan untuk
kesekian kalinya Pihak Tiong-gi-pai terpaksa diam saja tidak
dapat menerima tantangan itu. tahu bahwa Pihak mereka jauh
kalah kuat. Kalau hanya tantangan yang datang masih mending.
Akan letapi fihak Auwyang-taijin berlaku lebih jauh lagi. Mereka
mulai berlaku kurang ajar dan keji. Beberapa orang anggauta
Tiong-gi-pai telah tewas, baik di dalam rumah sendiri maupun di
tengah perjalanan. Ini bukan merupakan pibu lagi, melainkan
pembunuhan yang sifatnya seperti dulu lagi, yaitu pembasmian
Tiong-gi pai! Kwee Cun Gan memanggil semua kawan orang gagah untuk
mengadakan pertemuan di dalam hutan, la merasa gelisah, juga
marah sekali. "Kita harus bertindak!" katanya gemas di depan
kawan-kawannya, di mana hadir pula Siok Beng Hui. "Kalau kita
diam saja, bukankah Itu memperlihatkan kelemahan kita?"
Siok Beng Hui menarik napas panjang. Di antara mereka semua.
Pek-kong Sin-kauw Siok Beng Hui inilah vang terhitung paling
tinggi kepandaiannya. Kepandaian isteri dan puteranya juga
tinggi, sedikitnya setingkat dengan kepandaian Kwee Cun Gan
sendiri. "Memang betul sekali apa yang dikatakan saudara Kwee Cun
Gan." katanya. "Akan tetapi, di antara saudara-saudara muda
kita, siapakah yang dapat melawan Auwyang Tek" Kalau aku
389 Pusaka Gua Siluman - Asmaraman S Kho Ping Hoo
sendiri yang maju menghadapinya, tentu saja amat baik kalau
pemuda celaka itu mau melawanku, akan tetapi kita semua tahu
bahwa hal itu takkan terjadi. Tentu dari fihak sana akan muncul
orang-orang seperti Ma Thouw Koaitung Kui Ek. Aku sudah
pernah bentrok dengannya dan terus terang saja dia terlalu berat
untukku. Bukan berarti bahwa aku tidak berani, akan tetapi kalau
sampai terjadi aku kalah, bukankah merupakan pukulan yang
lebih berat bagi Tiong gi-pai, terutama sekali bagi nama dan
kehormatan raja muda kita di Peking" Jangan lagi dibicarakan
kalau Tok-ong Kai Song Cinjin sendiri yang maju melawanku!"
Semua orang diam dan merasa gelisah. Tiba-tiba seorang
setengah tua yang berjenggot pendek berdiri dan berkata keras.
"Kita ini orang-orang gagah-macam apakah begini ketakutan dan
bernyali kecil takut kalah" Kalau Siok-taihiap dan Kwee-twako
takut kalah, aku orang she The tidak takut mampus! Biar aku
yang mencoba-coba menghadapi tantangan pibu mereka!"
Yang bicara ini adalah seorang anggauta Tiong-gi-pai bernama
27 The Sun. kepandaiannya tidak berapa tinggi akan tetapi
semangatnya besar. Dia dahulu juga bekas anak buah Souw
Teng Wi. Setelah berkata demikian, dengan langkah lebar The
Sun pergi hendak menghadapi tantangan fihak Auwyang-taijin.
Akan tetapi sekali melompat Kwee Cun Gan sudah menyusulnya
dan memegang lengannya. "The-te. kau terlalu sembrono!" tegur
390 Pusaka Gua Siluman - Asmaraman S Kho Ping Hoo
ketua ini sambil mengerutkan alisnya karena tak berdaya dalam
pegangan Kwee Cun Gan, The Sun menurut saja diseret kembali
ke tempatnya tadi. "The-te, mengapa kau hanya mengandalkan keberanian yang
bodoh" Di mana ketaatanmu sebagai anggauta Tiong-gi-pai"
Jangan kau salah sangka. Baik aku, maupun Siok-taihiap dan
semua saudara kita tidak ada yang takut mati untuk membela
kebenaran dan membela negara, akan tetapi segala hal harus
dilakukan berdasarkan perhitungan masak. Apa perlunya kalau
kita semua mengurbankan nyawa dengan sia-sia hegitu saja"
Apa faedahnya bagi negara" Menghadapi musuh-musuh berat
seperti Auwyang-taijin. kita harus mempergunakan otak, bukan
nafsu. Hati boleh panas akan tetapi kepala harus tetap dingin.
Bukan kau saja yang berani mati, kita semua adalah orang-orang
Pusaka Gua Siluman Karya Kho Ping Hoo di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
yang bersiap sedia mengurbankan nyawa demi negara dan
bangsa" Ditegur demikian. The Sun menjadi terharu dan merasa menyesal
bukan main, la menjura kepada ketuanya dan kepada Siok Beng
Hui. "Maafkan siauwte yang bodoh. Siauwte tidak sengaja
menghina. hanya.... hanya kalau siauw-te teringat akan
kegagahan Souw-taihiap dahulu... ah. agaknya di dunia ini tidak
ada orang ke dua seperti Souw-taihiap..."
391 Pusaka Gua Siluman - Asmaraman S Kho Ping Hoo
Siok Beng Hui mengerutkan kening. "Saudara Kwee. kalau
dipikir-pikir sikap kawan The ini ada betulnya juga. Kita dihina
oleh fihak musuh, kalau tidak memperlihatkan gigi, tentu kita
makin dihina. Biarlah aku akan mencoba-coba kekuatan mereka,
membalas tantangan mereka sekarang juga!"
Berubah wajah Kwee C'un Gan. la tahu bahwa ucapan ini
terdorong oleh hati panas. Sebagai utusan dan orang
kepercayaan Raja Muda Yung Lo, Siok Beng Hui merupakan
orang penting. Bagaimana kalau sampai tewas dalam
pertandingan" Sudah jelas pendekar ini bukan tandingan Tok-ong
Kai Song Cinjin. 28 "Akan tetapi, taihiap..."
Siok Beng Hui tiba-tiba berpaling seperti mendengar sesuatu.
"Bun-ji (anak Bun), kau baru datang?" katanya girang dan
muncullah seorang pemuda tampan dari balik batang pohon.
Semua orang tidak mendengar kedatangannya kecuali Siok Beng
Hui. Pemuda ini adalah Siok Bun! Siok Bun segera memberi
hormat kepada ayahnya, kemudian kepada Kwee Cun Gan dan
yang lain-lain. 392 Pusaka Gua Siluman - Asmaraman S Kho Ping Hoo
"Ayah, selama ini anak pergi mencari jejak nona Souw Lee Ing
yang menghilang di daerah bukit Gua Siluman di pantai Laut
Kuning. Anak melihat dia diancam dan diserang oleh Hui-ouw-tiap
Yap Lee Nio yang hendak membalas dendam atas kematian
suaminya. Anak membantu nona Souw dan berhasil
mengundurkan Hui-ouw-tiap yang agaknya tidak bernafsu untuk
bermusuhan dengan anak. Akan tetapi, ketika anak sedang
bertempur itu, nona Souw menghilang. Sampai berbulan-bulan
anak mencari di sekitar daerah batu-batu karang yang amat sukar
dijelajahi itu, namun sia-sia. Kemudian anak merantau dan
mencari-cari, juga sia-sia..."
Suara Siok Bun terdengar amat terharu dan berduka. Pek-kong
Sin-kauw Siok Beng Hui dan isterinya memandang putera yang
tunggal itu dengan penuh perhatian. Pemuda ini menjadi amat
kurus dan sinar matanya mengandung kesedihan besar.
"Bun-ji, agaknya.... hemmm, agaknya kau sudah jatuh hati
kepada puteri Souw-enghiong...?" Memang Siok Beng Hui
orangnya jujur suka terus terang, maka tidak malu-malu
membongkar rahasia hati puteranya di depan orang banyak.
Siok Bun menundukkan mukanya yang menjadi merah seperti
udang direbus. Pemuda ini wataknya lebih menurun dari ibunya,
halus dan pemalu. 393 Pusaka Gua Siluman - Asmaraman S Kho Ping Hoo
Maka ia segera menjawab untuk membantah ayahnya.
"Ayah, bukankah nona Souw Lee Ing itu puteri tunggal Souw-loenghiong" Bukankah sudah menjadi
kewajiban anak dan kewajiban semua orang gagah untuk menolongnya" Harap ayah
memberi petunjuk kalau sikap anak menolong dan mencarinya itu
salah." 29 "Tidak, tidak salah," kata ayahnya cepat-cepat. "Bahkan tepat
sekali. Sayang, kau tidak dapat membawanya ke sini. Betapapun
juga, sudah baik dia tidak terjatuh ke dalam tangan Hui-ouw-tiap
yang hendak mencelakakannya. Cuma anehnya, ke manakah dia
pergi sehingga kau tidak dapat mencarinya?" Semua orang juga
merasa heran dan kecewa, mereka khawatir kalau-kalau terjadi
sesuatu atas diri nona itu.
"Mudah-mudahan saja tidak terjadi sesuatu dan dia dapat
melarikan diri dengan selamat," kata Siok Beng Hui. "Bun-ji,
sekarang kita menghadapi hal yang lebih penting."
"Anak tadi sudah mendengar semua, ayah. Bukankah fihak
Auwyang-taijin yang selalu bertindak sewenang-wenang dan
menantang kita" Kebetulan sekali aku ingin mencoba kelihaian si
keji Auwyang Tek, biar anak yang melayaninya."
394 Pusaka Gua Siluman - Asmaraman S Kho Ping Hoo
"Bagus, memang sudah sepatutnya kau menyumbangkan tenaga,
kalau perlu jiwa, demi menjaga nama dan kehormatan junjungan
kita. Akan tetapi kau harus berlaku hati-hati, Bun-ji. Sepasang
sarung tangan dan Hek-tok-ciang dari putera menteri durna itu
benar-benar tak boleh dipandang ringan."
Siok Bun mengangguk-angguk. "Anak sudah mendengar akan
keganasan Hek-tok-ciang itu, ayah. Karenanya kita harus
melawannya sedapat mungkin. Benar pendapat The-lopek tadi,
kejahatan harus dilawan."
Siok Beng Hui berkata kepada Kwee Cun Gan, "Saudara Kwee,
harap kau suka mengutus seorang saudara ke fihak musuh dan
menetapkan hari pibu."
Wajah para anggauta Tiong-gi-pai nampak gembira. Biarpun
mereka maklum akan kekuatan fihak lawan, namun mereka
menaruh harapan bahwa kali ini mereka telah mempunyai jagoan
yang akan dapat mengalahkan Anwyang Tek. Mereka tahu akan
kelihaian Pek-kong Sin-kauw Siok Beng Hui dan dapat menduga
bahwa ilmu kepandaian putera pendekar ini tentu tinggi pula.
Kwee Cun Gan segera mengatur segalanya. Menyampaikan
surat yang menyatakan menerima tantangan Auwyang Tek yang
395 Pusaka Gua Siluman - Asmaraman S Kho Ping Hoo
berkali-kali dikirim kepada fihak Tiong-gi-pai itu dan menjanjikan
akan bertemu di sebuah hutan di luar kota, di mana memang
sering kali diadakan pertandingan-pertandingan antara jago-jago
kedua fihak. 30 Pada keesokan harinya, pagi-pagi sekali, rombongan Tiong-gi-pai
sudah berada di dalam hutan itu, di sebuah tempat yang terbuka
karena memang pohon-pohon di bagian ini ditebangi sehingga
terdapat sebuah lapangan yang cukup luas, pendeknya tempat
yang enak untuk bertanding mengadu kepandaian silat. Siok Bun
berjalan diapit oleh ayah bundanya yang semenjak malam tadi
sudah memberi banyak petunjuk kepadanya, terutama ayahnya.
"Jangan kau pandang ringan pada pukulan-pukulan Hek-tokciang," antara lain ayahnya memberi
nasehat, "biarpun kedua
tangannya tidak memegang senjata, namun dua buah sarung
tangan yang membungkus tangannya itu merupakan senjata
yang ampuh. Sarung tangan itu tidak dapat rusak oleh senjata
tajam dan selain pukulan Hek-tok-ciang sendiri mengandung
tenaga Iweekang yang ampuh, juga sarung tangan itu
mengandung racun hitam yang amat berbahaya. Jangan kau
biarkan tangannya menyentuh badanmu dan seberapa dapat
desak dia dengan senjatamu. Mudah-mudahan kau dapat
mengatasinya." 396 Pusaka Gua Siluman - Asmaraman S Kho Ping Hoo
"Jangan khawatir, ayah. Anak akan berusaha sekuat tenaga
untuk menjaga nama dan kehormatan kita," jawab pemuda itu
dengan sikap gagah. Ketika rombongan Tiong-gi-pai ini tiba di lapangan pihu, di sana
sudah menanti fihak musuh, yaitu Auwyang Tek sendiri yang
berdiri sambil tertawa-tawa sombong, dikawani oleh belasan
orang, di antaranya terdapat Toat-beng-pian Mo Hun, Ma-thouw
Koai tung Kui Ek, dua orang jago Jepang Manimoko yang
berambut kaku dan bertubuh gemuk bundar dan Jokuto yang
melihat kepala gundul dan pakaiannya adalah seorang hwesio.
Selain ini masih kelihatan pula Tok ong Kai Song Cinjin yang
duduk bersila sambil memejamkan matanya.
Melihat tokoh tokoh besar ini. diam-diam fihak Tiong-gi-pai
terkejut sekali. Akan tetapi Siok Bun tidak kelihatan takut karena
ia tahu bahwa yang akan ia hadapi adalah Auwyang Tek, bukan
tokoh-tokoh besar itu. Setelah rombongan Tiong-gi-pai
mengambil tempat duduk di pinggir lapangan itu,
berhadapan dengan fihak kai Song Cinjin, Siok Bun lalu
melangkah -main menghadapi Auwyang Tck. Sikapnya tenang
namun sepasang matanya memancarkan sinar kemarahan
melihat pemuda putera menteri durna yang sudah terkenal amat
keji dan jahat ini. Auwyang Tek tertawa mengejek sambil memandang ke arah
Kwee Cun Gan dan kawan-kawannya. "Ha-ha ha, orang-orang
31 397 Pusaka Gua Siluman - Asmaraman S Kho Ping Hoo
Tiong-gi-pai. Akhirnya ada juga jago muda yang berani
menghadapi aku" Inikah orangnya?"
"Auwyang Tek manusia sombong. Sudah terlalu banyak kau
mengganggu orang yang tak berdosa dan tidak berkepandaian.
Sekarang akulah musuhmu," kata Siok Bun dengan wajah
tenang. Kembali Auwyang Tek tertawa mengejek dan
menggosok-gosok kedua tangannya yang bersarung tangan.
Terdengar suara seperti dua batang barang baja digosok.
"Ha-ha-ha, kau sudah bosan hidup" Apa kau tidak mendengar
tentang lihainya kedua tanganku?"
"Orang lain boleh gentar menghadapi Hek-tok-ciang. akan tetapi
aku Siok Him takkan mundur setapakpun."
Mendengar nama ini, semua orang di pihak Kai Song Cinjin
memandang ke arah Siok Beng Hui. Ma-thouw Koai tung Kui Ek
mengeluarkan suara di hidung dan berkata. "Aha. kiranya Pekkong Sin-kauw sudah mengajukan
puteranya Sebentar lagi tentu
ia sendiri akan maju. Ah, aku ingin sekali melihat kehebatan
sepasang senjata kaitan yang terkenal itu!"
398 Pusaka Gua Siluman - Asmaraman S Kho Ping Hoo
Memang semua orang tahu bahwa pemuda she Siok itu tentu
putera Pek-kong Sin-kauw Siok Beng Hui, dan para tokoh besar
yang bergabung menjadi kaki tangan menteri durna, ingin sekali
mendapat kesempatan menghadapi Siok Beng Hui. Akan tetapi
karena Siok Beng Hui tak pernah maju, merekapun tidak berani
gegabah, tahu bahwa pendekar kaitan ini adalah utusan dari Raja
Muda Yung Lo Hanya di dalam pertandingan pibu mereka berani
turun tangan, ini semua tentu saja menurut perintah Menteri
Auwyang Peng yang tidak- mau dianggap mengganggu atau
membunuh utusan Raja Muda Yung Lo.
Sementara itu. mendengar bahwa pemuda tampan bertopi batok
?tu putera Pek-kong Sin-kauw Siok Beng Hui. Anwyang Tek
bersikap hati-hati, tidak berani memandang rendah. la maklum
bahwa Pek-kong Sin-kauw adalah seorang jago siang-kauw yang
sudah ternama sekali, memiliki kepandaian tinggi dan sudah
boleh dijajarkan setingkat dengan kaum cianpwe. Tentu saja
putera pendekar pedang kaitan ini memiliki kepandaian tinggi
pula. Akan tetapi Auwyang Tek tidak merasa takut, hanya berhatihati Apa yang harus ia takuti
sedangk 32 (http://cerita-silat.mywapblog.com)
http://cerita-silat.mywapblog.com ( Saiful Bahri - Seletreng - Situbondo )
an gurunya sendiri, Kai Song Cinjin yang kosen berada di situ, bahkan masih banyak lagi
jago-jago tua di sampingnya yang tentu akan melindunginya"
"Bagus," katanya sombong, "memang aku sudah merasa bosan
kalau bertanding dengan jago-jago Tiong gi-pai yang tidak becus
apa-apa. Sekarang Tiong-gi-pai kehabisan jago sampai Pek-kong
Sin-kauw sendiri mengajukan puteranya, ingin sekali aku melihat
399 Pusaka Gua Siluman - Asmaraman S Kho Ping Hoo
sampai di mana kelihaiannya!" Kembali pemuda putera menteri
yang sombong ini menggosok-gosok kedua telapak tangan yang
tertutup sarung tangan itu dan warna sarung tangan itu menjadi
makin menghitam. Siok Bun mencabut senjatanya, sebatang kaitan perak dan
memasang kuda-kuda, senjata di tangan kanan menyusup di
bawah lengan kiri yang dilonjorkan dan jari telunjuk kiri menuding
ke depan. Inilah kuda-kuda Tit-ci-thian-lam (Telunjuk Menuding
ke Selatan) yang mengandung tantangan dan kelihatannya gagah
sekali. "Auwyang Tek. majulah kau!" kata Siok Bun.
Auwyang Tek mengeluarkan suara ketawa lagi dan tiba-tiba
tubuhnya berkelebat ke depan. Dalam gebrak pertama saja
Auwyang Tek sudah memperlihatkan kecepatannya dan kedua
tangannya bertubi-tubi melakukan pukulan dari kanan kiri. Harus
diketahui bahwa Hek tok-ciang pemuda ini memang sudah tinggi
Jangankan sampai tangannya menyentuh tubuh orang, baru
terkena hawa pukulan Hek-tok-ciang saja, lawan yang kurang
tangguh Iweekangnya takkan kuat menahan. Hawa pukulan ini
panas mengandung tenaga berbisa, dapat menghanguskan kulit.
Kalau menyentuh tubuh, hawa berbisa itu dapat melukai sebelah
dalam tubuh dan darah akan keracunan.
400 Pusaka Gua Siluman - Asmaraman S Kho Ping Hoo
Siok Bun berlaku cepat dan bersikap waspada. Seranganserangan lawannya itu dielakkan sambil
tak lupa kaitannya bekerja. Dari samping ia membalas pukulan lawan dengan
serangan pertama, menyabet iga kiri dilanjutkan dengan gerakan
mengait. Senjata di tangan Siok Bun inipun bukan senjata biasa
yang dapat dipandang ringan. Sekali saja ujung kaitan memasuki
kulit lawan, senjata ini akan mengait keluar otot dan urat
terpenting, dapat memecah tulang dan memutuskan urat.
1 Gerakannya tidak kalah gesitnya karena pemuda ini sudah
mewarisi ginkang dari ibunya.
Auwyang Tek menghadapi serangan Kong- ciak-tiauw-wi (Burung
Merak Menyabetkan Buntut) ini cepat melompat mundur, lalu
dengan gerakan memutar dan kanan ia menerjang musuhnya lagi
dan mengirim pukulan Hek-tok-ciang yang dahsyat dai kanan.
Siok Bun sampai dapat mencium bau
amis dari pukulan tangan beracun ini. Cepat pemuda ini menutup
pernapasannya dan mengelak sambil memapaki tangan yang
memukul itu dengan sin-kauwnya.
"Plak!" Siok Bun terhuyung mundur, senjatanya terpental oleh
pukulan lawan. Auwyang Tek hanya tertangkis dan gagal saja
serangannya. Dari pertemuan senjata ini saja sudah dapat dilihat
Pusaka Gua Siluman Karya Kho Ping Hoo di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
bahwa dalam hal Iweekang, Auwyang Tek masih menang
setingkat. Siok Bun kaget sekali dan melihat ujung kaitannya
401 Pusaka Gua Siluman - Asmaraman S Kho Ping Hoo
yang tadinya putih mengkilap ini sudah berubah agak kehijauan,
ia makin terkejut Baru ia membuktikan sendiri kedahsyatan Hektok-ciang Kalau yang menangkis
tadi bukan senjata melainkan
tangannya, sudah pasti ia terkena racun Hek-tok-ciang dan sudah
kalah. Namun ia tidak menjadi gentar dan mengerjakan senjatanya
secara cepat, diputar-putar dan mainkan ilmu kaitan warisan
ayahnya Pek-kong-kauw-hoat (Ilmu Kaitan Sinar Putih). Memang
hebat sekali ilmu silat kaitan ini, dan indah pula kelihatannya.
Setelah kaitan dimainkan cepat, tiada bedanya dengan
permainan pedang. Senjata itu lenyap berubah menjadi segulung
sinar putih yang berkelebatan menyambar ke sana ke mari!
Semua orang yang menyaksikan permainan ini menjadi kagum
sekali. "Permainan yang bagus!" terdengar Toat-beng-pian Mo Hun
sendiri sampai memuji. Kakek siluman pemakan otak manusia ini
memang suka akan ilmu silat dan tanpa ia sadari ra sampai
memuji permainan fihak musuh.
"Hanya bagus dilihat, tidak ada isinya!" bantah Ma-thouw Koaitung Kui Ek, panas hatinya karena
sudah berkali-kali ia ingin
mencoba kepandaian Pek-kong Sin-kauw, sekarang permainan
kaitan itu dipuji, tentu saja ia tidak senang.
402 Pusaka Gua Siluman - Asmaraman S Kho Ping Hoo
Celaan terhadap permainan anaknya sama dengan mencela
2 dirinya sendiri. Akan tetapi Siok Beng Hui tidak sempat
memperdulikan ini semua. Seluruh perhatiannya ia curahkan
kepada puteranya yang sedang menghadapi pertandingan matimatian dengan lawan yang amat
tangguh itu. Wajahnya nampak
berseri ketika ia melihat puteranya mainkan sin-kauw dengan
gerakan mempertahankan dan melindungi diri. Memang, selama
Siok Bun melindungi dirinya dengan sinar senjatanya, pukulanpukulan Hek-tok-ciang dari Auwyang
Tek takkan menembus sinar
gulungan senjata itu. Berkali-kali ayah ini mengangguk-angguk
puas melihat ketangkasan anaknya yang kali ini benar-benar
mempertahankan nama ayahnya, juga nama Tiong-gi pai dan
nama Raja Mltida Yung Lo.
Memang perhitungan Siok Bun yang dibenarkan oleh ayahnya ini
tepat. Dengan mainkan sin-kauw yang luar biasa cepatnya itu,
Siok Bun telah membentuk lingkaran sinar senjata yang
mengandung hawa Iweekang, yang tak dapat ditembus oleh
Auwyang Tek. Karena dia sendiri bertangan kosong dan maklum
akan bahayanya kalau sampai tubuhnya terkait, terpaksa
Auwyang Tek hanya mengirim pukulan-pukulan Hek-lok-ciang
dari jarak jauh dan semua hawa pukulan ini buyar, tak dapat
menembus gulungan sinar senjata lawan.
403 Pusaka Gua Siluman - Asmaraman S Kho Ping Hoo
Pertempuran berjalan seru dan mati-matian sampai hampir
seratus jurus. Keduanya sudah mulai nampak lelah namun belum
juga ada ketentuan siapa yang kalah. Fihak Tiong-gi-pai
tersenyum-senyum, karena kali ini mereka sudah memukul
kesombongan fihak lawan. Biasanya, seorang jago muda dari
Tiong-gi-pai sudah roboh dalam dua-tiga puluh jurus saja
menghadapi Auwyang Tek, kalau tidak tewas tentu terluka berat.
Akan tetapi kali ini, Siok Bun berhasil membuat Auwyang Tek
berloncatan ke sana ke mari tanpa dapat melakukan pukulan
mautnya yang amat ampuh dan keji itu.
Sebaliknya, fihak Kai Song Cinjin berwajah muram dan
penasaran. Bahkan Kai Song Cinjin sendiri yang meramkan mata
dan duduk bersila nampak mengerutkan kening. Dengan
meramkan mata dapat mengikuti jalannya pertempuran, sungguh
hanya dapat dilakukan oleh orang yang sudah setinggi Kai Song
Cinjin ilmu kepandaiannya. Tiba-tiba Kai Song Cinjin
menggerakkan bibirnya, berkemak-kemik seperti orang membaca
doa, akan tetapi tidak terdengar ada suara keluar dari mulutnya.
Sikapnya benar benar amat menggelikan hati. Beberapa orang
anggauta Tiong-gi pai yang memperhatikan kakek mi sampai tak
dapat menahan ketawanya, mengira bahwa kakek itu berdoa
untuk kemenangan muridnya.
3 Akan tetapi Pek kong Sin kauw Siok Beng Hui menjadi pucat. Di
antara orang-orang Tiong-gi-pai, memang hanya dia yang
memiliki kepandaian cukup tinggi untuk dapat menangkap arti
404 Pusaka Gua Siluman - Asmaraman S Kho Ping Hoo
gerak bibir Kai Song Cinjin itu. la maklum bahwa kakek itu tengah
mempergunakan ilmu semacam Ilmu Coan-im-jip-bit (Mengirim
Suara Dari Jauh), akan tetapi dengan pengerahan Iweekang dan
khikang sedemikian hebatnya sehingga suara ini dapat dikirim
sesuka hatinya dan pada saat itu tentu kakek yang licik ini
mengirim suaranya ke telinga muridnya untuk memberi nasihat
dalam pertempuran itu. Sayang Siok Beng IImu kepandaiannya
tidak cukup tinggi untuk dapat menangkap kata-kata rahasia yang
disampaikan secara aneh oleh Kai Song Cinjin kepada muridnya
la tak dapat berbuat lain kecuali memandang ke arah
pertempuran dengan hati hati sekali penuh perhatian dan
mukanya menjadi pucat. Ang lian ci Tan Sam Nio yang melihat kegelisahan terbayang
pada muka suaminya menjadi heran sekali. Padahal menurut
penglihatannya, pada saat itu mendadak Auwyang Tek amat
kendur gerakannya, kelihatannya lelah sekali dan Siok Bun sudah
mulai mengirim serangan-serangan hebat dan keadaannya amat
mendesak ke arah kemenangan. Menurut perkiraan ibu ini,
puteranya tentu sebentar lagi akan menang, mengapa suaminya
nampak gelisah" Tiba-tiba Siok Beng Hui berseru, menambah keheranan dan
kebingungan hati isterinya, "Bun-ji, jangan terlalu desak dia! Kau
tertipu....!" Pendekar yang sudah banyak pengalamannya dalam
pertempuran ini tahu bahwa Auwyang Tek bukan lambat
gerakannya dan terdesak karena kekalahan, melainkan karena
405 Pusaka Gua Siluman - Asmaraman S Kho Ping Hoo
rnemang sengaja. Dan otaknya yang cerdas dapat menangkap
apa artinya ini. Tentu Kai Song Cinjin tadi memberi nasihat
kepada muridnya untuk menggunakan akal ini memancing
supaya Siok Bun mendesak dengan serangan-serangan dahsyat
sehingga pertahanan Siok Bun sendiri menjadi kurang kuat
karena perhatian lebih banyak dicurahkan kepada serangan.
Dugaan ini memang tepat sekali. Kai Song Cinjin sendiri
sekarang sampai membuka matanya karena rahasianya
dipecahkan oleh Siok Beng Hui. Semua orang heran sekali
mendengar seruan Siok Beng Hui tadi. Akan tetapi Siok Bun
adalah seorang pemuda yang masih berdarah panas, la sedang
mendesak lawannya dan akan memperoleh kemenangan yang
berarti menjunjung nama mereka dan juga merobohkan seorang
4 pemuda jahat, mengapa ayahnya melarang" Bagaimana dia bisa
tertipu" "Ayah, akan kubasmi si jahat ini....!" teriaknya gembira dan
kaitannya menyambar makin ganas.
Akan tetapi alangkah kagetnya ketika tiba- tiba Auwyang Tek
tertawa dan dengan tubuh mendoyong ke depan sengaja
menerima pukulan kaitan ke arah pundaknya itu, menggerakkan
tangan kiri menyambar kaitan dan tangan kanannya dipukulkan
ke depan. Resiko ini diambil deh Auwyang Tek karena ia menang
kedudukan. Memang senjata lawan datang lebih dulu, akan tetapi
406 Pusaka Gua Siluman - Asmaraman S Kho Ping Hoo
dengan mendoyongkan tubuh, senjata itu akan menyambar ke
pundak dan masih ada tangan kirinya yang menahan, sebaliknya
pukulan Hek-tok-ciang dilancarkan oleh tangan kanannya secara
hebat. Siok Bun melihat datangnya bahaya ini, cepat mengelak. Namun
terlambat. Terdengar baju Auwyang Tek di bagian pundak robek
dan berdarah terkena ujung kaitan yang berhasil ia tangkap
dengan tangan kiri, akan tetapi Siok Bun mengeluarkan jerit
tertahan dan tubuhnya roboh bergulingan. Tulang pundaknya
remuk dan kulit pundaknya memperlihatkan tanda lima jari tangan
menghitam, tanda pukulan Hek-tok-ciang. Auwyang Tek tertawa
terbahak-bahak melihat tubuh Siok Bun dipondong oleh Siok
Beng Hui dan diperiksa pundaknya. Siok Bun menggigit bibir,
mukanya pucat. "Kerahkan tenaga, dorong hawa murni ke atas melawan racun di
pundak," bisik Siok Beng Hui sambil memberi tiga bulir obat untuk
ditelan oleh puteranya. Namun ia maklum bahwa obat ini hanya
penahan sementara saja, dan bahwa putera-nya telah menderita
luka hebat. "Ha ha. orang-orang Tiong-gi-pai, kiranya hanya sebegitu saja
kepandaian jago kalian. Jangankan baru sebegitu, biar ayah
ibunya sekalipun aku takkan takut" tantang Auwyang Tek sambil
407 Pusaka Gua Siluman - Asmaraman S Kho Ping Hoo
tertawa-tawa sombong dan luka kecil pada pundaknya dibalut
oleh seorang "juru rawat".
"Omitohud.... akhirnya datang juga kesempatan membalas
dendam!" Entah dari mana datangnya, tahu-tahu muncul seorang
hwesio tua berjenggot putih halus, sinar matanya menyinarkan
pengaruh besar dan tangannya menyeret sebatang tongkat.
5 Anehnya, begitu ia muncul, ia tidak menoleh kepada orang lain,
melainkan memandang ke arah Toat-beng pian Mo Hun dengan
mata mengandung kemarahan.
Auwyang lek mengira bahwa hwesio ini adalah seorang jago
Tiong-gi-pai yang muncul ke gelanggang hendak menantang
berkelahi, maka tanpa banyak cakap lagi ia, memukul dengan
Hek-tok-ciang sambil membentak, "Anjing gundul,pergilah dari
sini!" Hwesio itu nampak terkejut sekali menghadapi pukulan yang
anginnya menyambar hebat, mendatangkan hawa panas sekali.
Cepat ia mengibas dengan ujung lengan bajunya yang lebar ke
arah jari-jari tangan Auwyang Tek.
"Brett!" Ujung lengan baju itu putus dan ujungnya hangus seperti
disambar api yang panas sekali. Akan tetapi Auwyang Tek
terhuyung mundur dan tergetar.
408 Pusaka Gua Siluman - Asmaraman S Kho Ping Hoo
"Omitohud, pukulan yang ganas bukan main." Hwesio itu berkata
dan menarik napas panjang sambil memandang ke arah Kai
Song Cinjin yang masih bersila meramkan mata. "Pukulan Hek
tok-ciang sungguh lihai, hanya bisa diturunkan oleh tokoh besar
seperti Tok-ong (Raja Racun). Kai Song Cinjin, harap kau
menyuruh muridmu mundur karena pinceng tidak ada urusan
dengan dia." Kai Song Cinjin membuka matanya dan memberi isyarat dengan
tangan supaya Auwyang Tek mengundurkan diri. Pemuda ini
yang sudah tahu bahwa ia berhadapan dengan orang yang lebih
kosen, tidak membantah lagi, mengundurkan diri di belakang
suhunya. "Kiranya seorang sahabat dari Siauw-lim-pai yang datang.
Sahabat yang datang ada kepentingan apakah?" tanya Kai Song
Cinjin, suaranya halus dan senyumnya ramah, sungguh berbeda
isi hatinya yang penuh tipu muslihat.
"Omitohud. benar-benar bukan nama kosong julukan Tok-ong Kai
Song Cinjin. sekali melihat tangkisan pinceng sudah tahu bahwa
pinceng dari Siauw-lim-pai." Hwesio itu menjura kepada Kai Song
Cinjin. 409 Pusaka Gua Siluman - Asmaraman S Kho Ping Hoo
"Siauw-lim-pai termasuk partai persilatan besar, siapa tidak
mengenal tangkisan Hong-tan-tiam-ci (Burung Hong Pentang
6 Sebelah Sayap) tadi?" jawab Kai Song Cinjin tersenyum. Sebagai
seorang cabang atas dalam kalangan persilatan, tentu saja ia
mengenal banyak dasar ilmu silat lain partai.
"Kai Song Cinjin, dahulu pinceng mempunyai seorang murid yang
amat baik bernama Thian Le Hosiang. Sayang sekali murid
pinceng yang selalu patuh akan ajaran Nabi itu pada suatu hari
tewas secara mengenaskan. Oleh karena itu, sudah sepantasnya
kalau pinceng mencari pembunuhnya dan menuntut balas agar
roh muridku itu tidak menjadi roh penasaran."
"Siapa yang membunuhnya?" tanya Kai Song Cinjin.
Hwesio itu menuding ke arah Toat-beng-pian Mo Hun, itulah,
siluman pemakan otak manusia. Toat-beng pian Mo Hun yang
membunuhnya!" Suaranya berubah nyaring berpengaruh,
mengejutkan siapa yang mendengarnya. Toat-beng-pian Mo Hun
berdiri dari tempat duduknya, cambuknya digerakkan dan
berbunyi "tar! tar!" keras sekali, disusul suara ketawanya
mengakak, hanya terdengar suara "kak-kak-kak" saja.
410 Pusaka Gua Siluman - Asmaraman S Kho Ping Hoo
"Hwesio Siauw-lim-pai, kau siapakah datang-datang mencari
penyakit dengan aku?" tanya Mo Hun, matanya disipitkan.
mulutnya menyeringai. (Lanjut ke Jilid 10) Pusaka Gua Siluman (Cerita Lepas)
Karya : Asmaraman S. Kho Ping Hoo
Jilid 10 "Pinceng adalah Wat Siok Hosiang, sengaja jauh-jauh datang ke
sini untuk membalaskan kematian murid pinceng Thian Le
Hosiang yang kau bunuh secara keji "
Kembali Mo Hurt tertawa "Aku tidak pernah mencatat nama
musuh-musuh yang lelah tewas oleh pianku. Mungkin sekali
muridmu itu berani menentangku dan mampus di tanganku, habis
kau mau apakah?" Wat Siok Hosiang marah sekali. Dia adalah tokoh Siauw-lim-pai
dari tingkat empat, kepandaiannya tinggi, tugasnya di Siauw-limpai sebagai seorang di antara para
penjaga tata lertib, maka
wataknya juga keras. Tongkatnya dipukulkan ke atas tanah
sampai batu-batu yang terpukul pada ambles, dan ia membentak.
411 Pusaka Gua Siluman - Asmaraman S Kho Ping Hoo
7 "Yauwkoai (siluman) jahat, kalau pinceng tidak mampu
membasmi percuma saja pinceng belajar silat sejak kecil!"
Pusaka Gua Siluman Karya Kho Ping Hoo di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
"Ho-ho-ho, lagaknya! Mari ku antar kau ke akhirat menjumpai roh
muridmu!" jawab Toat-beng-pian Mo Hun dan secepat kilat
menyambar, pian kelabang di tangannya sudah menyambar
tanpa mengeluarkan suara Pian kelabang ini bukan main berat
dan tajamnya, sekali saja mengenai leher akan putuslah leher
orang. Entah sudah berapa puluh atau ratus manusia tewas oleh
pian ini sehingga begitu menyambar, hawa yang berbau amis dan
Suling Emas 9 Jaka Sembung 7 Lagu Rindu Dari Puncak Ciremai Pendekar Baju Putih 8
Mandarin Cersil Mandarin
Cersil Indo Cersil Indonesia
Novel Barat Novel Barat
Novel Indo Novel Indonesia
Galeri Galeri
apabila halaman yg dicari tidak ada.Silahkan kembali dulu ke Menu Utama Blog Lama
Cersil Indo Cersil Indonesia
Novel Barat Novel Barat
Novel Indo Novel Indonesia
Galeri Galeri
apabila halaman yg dicari tidak ada.Silahkan kembali dulu ke Menu Utama Blog Lama