Another Karya Santhy Agatha Bagian 1
1Another 5 - Santhy Agatha
1Another 5 - Santhy Agatha - Bidadari Pendekar Naga Sakti
http://cerita-silat.mywapblog.com
1Another 5 - Santhy Agatha
Bidadari Pendekar Naga Sakti Another 5%
1Another 5 - Santhy Agatha
pdf by http://cerita-silat.mywapblog.com
A Novel by Santhy Agatha ?LoveReads 1|R a tu- b uk u.bl ogs p ot.com Sinopsis:
Dahulu kala diciptakanlah dua kekuatan yang saling menyeimbangkan. Masing-masing
memiliki 95% kekuatan otak yang telah diaktifkan, mendekati sempurna. Kekuatan tak
terduga yang diserahkan kepada dua anak manusia yang terpilih, kekuatan yang
bertolak belakang. Yang satu hitam dan yang satu putih, saling menyeimbangkan.
Karena dunia hanya bisa seimbang jika ada lawannya. Jahat dan baik.... Hitam dan
putih... Derita dan bahagia... Gelap dan terang.... Dua kekuatan itu ditakdirkan sama
hebatnya, demi keseimbangan dunia. Seharusnya dua kekuatan itu berjalan selaras dan
damai, seharusnya dua kekuatan itu saling menghargai dalam kediaman yang sunyi...
Sayangnya ketika dua kekuatan itu saling bertentangan, satu-satunya cara
memenangkan pertarungan adalah keunggulan 5% yang tersisa... ?LoveReads 2|R a
tu- b uk u.bl ogs p ot.com dengan mendapatkan Bagaimana jika kau bisa
mengaktifkan kekuatan otakmu hingga 95%" Bagaimana jika kau mempunyai kekuatan
hampir setara kekuatan Tuhan" Bagaimana jika kehancuran dunia ini ada dalam
genggamanmu" Dan bagaimana jika pilihannya adalah memiliki kekuatan tak terbatas,
atau kehilangan kekasih yang sangat kau cintai" -Santhy Agatha- Another 5% E-Book
by Ratu-buku.blogspot.com 3|R a tu- b uk u.bl ogs p ot.com Prolog "Aku pulang dulu
sayang, nanti sore aku kembali lagi." Rolan memejamkan mata ketika dengan lembut
Selly mengecup dahinya, seperti biasa, ketika mereka akan berpisah. dan seperti
biasanya pula, Selly akan menyempatkan diri membelai seluruh wajah Rolan dengan
jemarinya. "Kau akan baik-baik saja kan kutinggalkan?" Dengan susah payah, meskipun
tersenyum adalah hal terahkir yang diinginkannya, Rolan tersenyum, demi Selly, demi
kekasihnya. "Aku akan menunggumu datang kembali nanti sore," suaranya serak dan
lemah. Rolan benci itu. Sekali lagi Selly mengecup dahinya, seolah enggan beranjak
menjauh, "Aku pasti kembali," bisiknya pelan sebelum menghilang di balik pintu ruang
perawatan intensif berwarna putih itu. Pintu yang sangat dibenci Rolan karena selalu
menelan bayangan Selly, menghilang, menjauh darinya. Pintu yang menjadi
satu-satunya pemandangan Rolan selama hampir 6 bulan terahkir ini. Enam bulan yang
menyiksa, penuh dengan obat-obatan. Kemotherapy yang menyakitkan,
suntikan-suntikan tiada henti, pemeriksaan-pemeriksaan yang mengganggu, hanya
untuk menemukan bahwa dia akan mati 3 bulan lagi, hanya untuk menemukan bahwa
dia sudah tidak punya 4|R a tu- b uk u.bl ogs p ot.com harapan hidup lagi. Hanya untuk
menemukan bahwa kesempatannya bertahan untuk melihat dunia ini hanyalah tiga
persen dari 100 orang yang menderita penyakit sama dengannya, kanker otak yang
sangat ganas, kanker otak stadium ahkir. Rolan tidak mau mati. Bukan, bukan karena
dia mencintai dunia ini. Tetapi lebih karena Selly. Ya, Selly, belahan jiwanya,
satu-satunya perempuan yang bisa membuat Rolan menyerahkan hatinya dengan
sukarela. Rolan masih punya mimpi yang ingin diwujudkannya bersama Selly, Dia ingin
mengubah dunia, dia ingin mewujudkan dunia yang indah, dunia yang penuh dengan
kebaikan, dunia yang tidak hancur dan semrawut seperti sekarang. Dan itu semua demi
Selly. Dengan getir Rolan menatap langit-langit kamar di atasnya. Impian bodoh. Dia
punya mimpi seluas langit di angkasa, tetapi dia terjebak dalam tubuh ini. Tubuh sialan
yang lemah, yang sakit parah dan hampir mati. Tubuh yang sama sekali tidak bisa
digunakan dan hanya merepotkan orang lain, bahkan merepotkan Selly, wanita yang
dicintainya,wanita yang tidak meninggalkannya bahkan setelah Rolan menjadi invalid
dan hanya bisa tergolek lemah dirumah sakit, sepenuhnya tergantung kepada
perawatan medis yang menunjangnya. Selly tidak pernah mau meninggalkan Rolan
1Another 5 - Santhy Agatha
meskipun dia memaksanya, mengancamnya, bahkan mengusirnya dengan kata-kata
kasar. Sampai kemudian Rolan luluh dan menerima semuanya, Selly mencintainya,
kejam sekali jika dia memaksa perempuan itu menjauh 5|R a tu- b uk u.bl ogs p ot.com
dari lelaki yang dicintainya, apalagi mereka hanya punya waktu sempit. Sebelum tubuh
Rolan ini menyerah dan kalah, sebelum raga ini mati dan nyawanya terenggut,
terpisahkan selamanya, tidak akan pernah bisa bertemu lagi. Tuhan.... tanpa sadar
Rolan mendesahkan nama itu, mengingat Selly selalu mengingatkannya akan Tuhan.
Tetapi bukankah memang cinta selalu menghubungkan jiwa dengan Tuhan" meskipun
sekarang Rolan sudah muak memohonkan kesembuhannya kepada Tuhan. Dia tahu
Tuhan sudah menggariskannya, Tuhan sudah menetapkannya untuk mati. Tidak ada
lagi yang bisa dilakukannya. "Sepertinya sore ini akan hujan," suara berat itu yang baru
pertama kali di dengarnya membuat Rolan menoleh kaget. Teman sekamarnya, baru
masuk kemarin malam dan langsung tertidur pulas karena pengaruh obat, sepertinya
sudah bangun, menatapnya dari ranjang seberang, matanya tampak teduh, entah
kenapa. "Mungkin kita akan bersama beberapa saat," lelaki tua itu tersenyum dan sedikit
menegakkan duduknya, dia tampak susah payah, tubuhnya tampak renta, tapi entah
kenapa ada kekuatan yang terpancar dari
1Another 5 - Santhy Agatha
pdf by http://cerita-silat.mywapblog.com
dirinya. "Mungkin, kalau saya bisa bertahan lebih lama," Rolan menjawab pelan, tidak
bisa menyembunyikan nada pahit dalam suaranya. Lelaki itu mengernyit dan berdehem,
"Kenapa" apakah kau divonis akan mati?" 6|R a tu- b uk u.bl ogs p ot.com Kali ini
Rolan yang mengernyit mendengar kata-kata lelaki itu, Pertanyaan apa itu" Ruangan ini
adalah ruangan intensiv untuk penderita kanker stadium ahkir yang sudah tidak punya
harapan hidup lagi. Tentu saja dia akan segera mati, dan sepertinya lelaki tua itu juga,
karena dia dimasukkan ke ruangan yang sama untuknya. "Dalam waktu tiga bulan,"
jawab Rolan datar. Lelaki tua itu terkekeh "Itu vonis dari dokter, manusia biasa. Mungkin
Tuhan bisa berkehendak lain, siapa tahu?" "Tuhan?" Rolan mengusap rambutnya, yang
mulai menipis dan rontok karena kemoterapi tiada henti, "Saya bahkan sudah lama tidak
menyebut namaNya." "Apakah kau tidak lagi percaya padaNya?" "Bukan", Rolan
menggeleng, "Saya masih percaya, hanya saja... saya merasa percuma memohonkan
mukjizat kesembuhan kepadaNya, Dia sudah pasti ingin saya segera mati." Lelaki tua itu
terkekeh lagi, "Begitu sinis...." tiba-tiba tawanya terhenti, "Ada kalanya kita bersyukur
karena kita diberi kemudahan, mati dengan mudah, mati tanpa pilihan..... daripada tak
bisa mati, tak bisa mengendalikan diri, dan kemudian ditinggalkan oleh orang-orang
yang sangat kau cintai," suaranya berubah serak dan tampak sedih. Rolan terdiam,
mencoba menelaah kata-kata lelaki tua itu, tetapi tak bisa memahami maksudnya. 7|R a
tu- b uk u.bl ogs p ot.com "Orang yang kaucintai...." lelaki tua itu berkata serak,
"Perempuan yang barusan pergi tadi, apakah dia orang yang kau cintai?" "Anda
melihatnya?" Senyum lelaki tua itu mengembang, seolah terkenang, "Aku melihat cinta
yang begitu dalam, kau beruntung anak muda, dicintai seperti itu." "Ya, saya beruntung,"
Rolan tidak membantah, perasaan hangat membanjiri dadanya. "Kalau saja... kalau saja
kau diberi kesempatan untuk memilih... pilihannya kau bisa memilih kehidupan, demi
perempuan yang kau cintai itu, tetapi kau harus menanggung konsekuensi berat di balik
pilihan itu, akankah kau bersedia?" Rolan mengernyit, makin tak mengerti akan arah
pembicaraan lelaki tua teman sekamarnya itu, tetapi tak urung dia menjawab juga,
"Tentu saja, sekecil apapun kesempatannya, jika saya bisa memilih kehidupan, demi
kekasih saya, saya akan memilihnya, tak peduli seberat apapun resiko yang harus saya
tanggung nantinya." "Jika pilihan pertama adalah kau mati sesuai takdirmu, tetapi dunia
akan berjalan baik pada ahkirnya tanpamu, kekasihmu itu pada ahkirnya akan bahagia
1Another 5 - Santhy Agatha
dengan manusia baru yang digariskan Tuhan dengannya, dunia akan berjalan
sebagaimana adanya dan baik-baik saja.... Pilihan kedua adalah kau diberi kesempatan
melawan takdir, kau tersembuhkan, kau bisa hidup, bisa mencintai kekasihmu, tetapi
8|R a tu- b uk u.bl ogs p ot.com konsekuensinya, beban akan dunia ini, apakah dunia
ini akan berahkir baik ataupun berahkir dalam kehancuran dibebankan di pundakmu,
mana yang akan kau pilih?" "Saya akan memilih kehidupan", Rolan menjawab mantap.
"Dengan beban akan ahkir dunia di pundakmu?" Rolan mengangguk, tak tergoyahkan.
"Dengan konsekuensi jika kau gagal menguasai dirimu, kau akan kehilangan orang yang
kaucintai?" "Saya tidak mungkin gagal menguasai diri saya sendiri," jawab Rolan yakin.
Lelaki tua itu tersenyum. Sedih. "Muda, idealis dan tak tergoyahkan... seperti aku dulu,
sampai kekuatan tak terbatas dan kekuasaan tanpa ahkir menghancurkan semuanya...
membuatku kehilangan orangorang yang kucintai, membuatku sebatang kara dan
sendirian, hanya menggenggam kehancuran," suara lelaki itu tampak makin samar,
"katanya kita sebagai manusia seumur hidup hanya menggunakan 10 persen dari
kekuatan otak kita." Rolan bingung dengan perubahan topik yang tiba-tiba itu, "Saya
dengar juga begitu." Jawabnya pelan. "Hanya menggunakan 10 persen dari kekuatan
otak kita, dan manusia bisa menjadi parasit yang paling berkuasa di bumi ini, menguasai
semuanya, alam, mahkluk hidup lain, menciptakan kehancuran, 9|R a tu- b uk u.bl ogs p
ot.com menciptakan senjata, merasa seperti Tuhan." Lelaki tua itu melanjutkan. Rolan
mengangguk-angguk, dan kemudian mengemukakan pendapatnya, "Tetapi anda
hanya melihat sisi negatifnya saja, dengan hanya menggunakan 10% dari kemampuan
otaknya saja, manusia bisa menciptakan keindahan-keindahan yang luar biasa,
patung-patung berharga, bangunan-bangunan indah, musik yang menghibur jiwa,
kemajuan-kemajuan yang memudahkan....." Lelaki tua itu terkekeh lagi, "Memang,
selalu ada sisi positif dan negatif dari semua segi," tiba-tiba tatapannya berubah tajam,
"menurutmu apa yang akan terjadi kalau manusia bisa mengaktifkan sampai maksimal
kinerja otaknya" katakanlah sampai 95 persen dari fungsi otaknya." Terpana dengan
pertanyaan itu, Rolan tertegun sejenak, tapi kemudian dia tersenyum, dia suka
percakapan ini, akan membunuh kebosanannya menanti di kamar, sampai Selly datang
nanti sore. "Maka manusia itu akan bisa menyamai kekuatan Tuhan, begitulah yang
saya baca, dia akan bisa melakukan apa saja yang dia mau, dia bisa terbang, dia bisa
membaca pikiran orang lain, dia bisa memindah waktu, menggerakkan benda-benda,
bahkan mungkin dia bisa menjadi penyembuh, dengan kata lain dia akan mempunyai
kekuatan tidak terbatas, dia akan menjadi manusia super." Lelaki tua itu
mengangguk-angguk setuju, 10 | "Dan
menurutmu, apa yang akan terjadi kalau manusia yang terpilih untuk bisa mengaktifkan
95% kinerja otaknya itu adalah manusia dengan sifat yang jahat dan keji?" "Maka dunia
akan menuju kehancuran." "Betul," lelaki tua itu menghela nafas panjang, "Tuhan
menciptakan manusia dengan sempurna, hampir menyerupai kesempurnaannya,
1Another 5 - Santhy Agatha
pdf by http://cerita-silat.mywapblog.com
tetapi dia memberikan pembatas itu, bukan karena dia tidak ingin manusia menyaingi
kekuatanNya, tetapi lebih karena dia menyayangi ciptaanNya. Seberapapun
sempurnanya manusia, meskipun kekuatannya nanti sama dengan Tuhan, tetapi dia
tidak akan bisa menyerupai Tuhan, karena manusia berbeda dengan Tuhan, manusia
adalah mahluk yang tercipta dengan kelemahannya, hati manusia mudah tergoda,
mudah berubah, mudah terpengaruh oleh sesuatu yang jahat.... dan ketika manusia
yang lemah hati ini mampu mengembangkan kekuatan yang sama dengan Tuhan, maka
kehancuran adalah jawaban yang sudah pasti." Rolan menganggukkan kepalanya tidak
membantah. "Kalau kau tiba-tiba saja tersembuhkan dari kanker otakmu, bukan hanya
1Another 5 - Santhy Agatha
sembuh, tetapi kau juga diberkahi anugerah istimewa, bisa mengaktifkan sampai 95%
dari kekuatan otakmu, apakah kau akan membawa dunia kepada kehancuran?" tanya
lelaki tua itu. Pikiran Rolan melayang, terbang. itulah yang pertama melintas di
pikirannya, kalau dia bisa terbang, dia akan mengajak Selly terbang, 11 | R a t u - b u k u
. b l o g s p o t . c o m duduk di atas awan yang seputih kapas, dipenuhi perasaan
hangat mendengar suara tawa bahagia Selly, Tetapi yang terpenting dari semuanya
adalah dia bisa hidup, bersama Selly, mencintai Selly, dan mungkin bahkan dia
mempunyai kemampuan untuk menciptakan dunia baru bagi Selly, dunia yang indah,
dan kehancuran tidak akan pernah ada dalam masa depannya. "Saya hanya akan
menciptakan keindahan dunia untuk kekasih saya, sekuat tenaga saya akan
menghindarkan kehancuran dari dunia ini, dengan kekuatan yang saya punya, jika
memang saya bisa memilikinya." Lelaki tua itu tersenyum, dan wajahnya tampak begitu
teduh, "Istirahatlah nak, entah aku harus memberimu selamat atau menangisimu, entah
kau ini beruntung atau sangat sial, kau akan terbangunkan sebagai manusia baru, dan
semoga hatimu dikuatkan." Suara lelaki tua itu semakin lama semakin sayup dan
kehilangan kesadaran tiba-tiba menyergap bagaikan kabut yang melingkupi Rolan,
menelan pertanyaan terahkir yang muncul di benak Rolan. Bagaimana lelaki tua itu bisa
tahu bahwa dia mengidap kanker otak" ?LoveReads "Rolan," Usapan yang sangat
lembut itu, suara yang sangat dikenalnya itu lamat-lamat menusuk ketidaksadarannya,
kegelapan yang menyelubunginya. 12 |
menggugahnya dari Rolan berusaha bangun, berusaha menyingkap selubung itu,
merobeknya, mengembalikan kesadarannya, dan matanya terbuka. Selly duduk di
sebelah ranjangnya, dengan tatapan penuh cintanya yang biasa, tetapi entah kenapa
Rolan merasa berbeda, dia merasa luar biasa, sudah lama dia tidak merasa seperti
ini.... Ingatannya melayang kepada lelaki tua yang bercakap-cakap dengannya tadi,
dengan segera dia menoleh ke ranjang seberang, dan terperangah ketika melihat
ranjang itu kosong, rapi, seolah tidak berpenghuni sebelumnya. "Kenapa sayang?" Selly
tampak bingung melihat perubahan ekspresi Rolan, "Lelaki tua yang di sebelah.... dia
pindah kemana...?" tanya Rolan gamang, "Lelaki tua" tidak ada orang lain di kamar ini,
sama seperti 6 bulan lalu, kau ditempatkan sendirian di kamar ini, sayang." Tetapi
ingatannya tentang lelaki tua itu bukan mimpi, bukan mainmain, dia masih ingat setiap
patah katanya. dan Rolan yakin dia dalam kondisi sadar ketika bercakap-cakap tadi,
tetapi Selly juga tampak serius dengan kata-katanya... Rolan memegang tengkuknya,
mencoba mengusir pikiran-pikiran yang mengganggunya, "Apakah aku sudah lama
tertidur?" "Dari satu jam sejak aku datang tadi, tidur pulas, seperti bayi." ada senyum
dalam suara Selly. 13 | "Kenapa kau tidak
membangunkanku?" "Karena kau tampak sangat damai dan lelap sayang, sudah lama
kau tidak tidur seperti itu, biasanya kau begitu gelisah... dan kesakitan." suara Selly
bergetar, membayangkan kesakitan yang ditanggung Rolan dan ketidakmampuannya
untuk membantu lelaki yang dicintainya, "Aku tidak mau mengganggumu." "Aku merasa
sangat sehat." Dan Rolan tidak berbohong, dia merasa seolah-olah semua kesakitannya
hilang, rasa nyeri di kepalanya tidak ada lagi, tubuhnya yang lemas, kakinya yang
lunglai seakan-akan begitu kokoh, kuat... Selly tersenyum, tampak bahagia "Aku bisa
melihatnya, dari pancaran wajahmu, dari matamu, kau memang tampak sehat." Tetapi
bukan hanya sehat. Rolan merasa sembuh. sembuh sepenuhnya. Dan bahkan terasa
lebih sehat daripada yang pernah dirasakannya seumur hidupnya. Ada yang aneh
dalam dirinya, ada yang berubah tetapi Rolan masih belum tahu kenapa... apakah ini
berhubungan dengan percakapan tadi siang yang entah khayalan atau kenyataan itu"
Bahwa seandainya dia disembuhkan.... bahwa seandainya dia bisa mengaktifkan
kekuatan otaknya hingga 95%... Rolan tidak berani membayangkannya. Tetapi dia
1Another 5 - Santhy Agatha
memutuskan untuk menguji dirinya sendiri.... nanti kalau dia sudah sendirian
?LoveReads 14 | Sementara itu di luar kamar
Rolan, seorang lelaki tampan berpakaian hitam-hitam bersandar di tembok,
mendengarkan percakapan Rolan dan Selly sambil tersenyum. Dia setengah mencibir,
membayangkan lelaki tua itu akhirnya menemukan penerusnya dan menyelamatkan
kekuatannya. Rolan.... lelaki itu sekarang tampak lemah dan bodoh, tetapi beberapa
saat lagi dia akan menjadi lawan yang tangguh, dan dia tidak sabar menunggu saatnya
tiba. Dia sama sekali tidak merasa takut, karena dengan kekuatannya, dia akan bisa
mengalahkan Rolan sama seperti dia bisa mengalahkan lelaki tua yang tidak berguna
itu. "Tuan Gabriel." Seorang lelaki tua berpakaian hitam-hitam menyadarkannya dari
lamunannya. Gabriel mengangkat alisnya, menatap pelayannya itu dengan galak. "Ada
apa" Kenapa kau menggangguku?" gumamnya tajam. Sang pelayan tua menatap
tuannya dengan gugup, "Mobil anda sudah siap, tuan." Gabriel mendengus lalu
menegakkan tubuhnya, tanpa berkata-kata berjalan melewati lorong rumah sakit itu.
Biarkan kali ini Rolan menikmati kebersamaannya dengan Selly, sebelum Gabriel akan
datang lagi dan menghancurkan Rolan, lalu merenggut Selly, dan menjadikan
perempuan itu "lima persen"nya... ?LoveReads 15 | R a t u - b u k u . b l o g s p o t . c o
m 1Another 5 - Santhy Agatha
pdf by http://cerita-silat.mywapblog.com
Another 5% Part 1 "Bagaimana keadaan anda, Tuan Rolan?" Dokter Beni, dokter
setengah baya yang menangani Rolan itu tersenyum ramah kepadanya. Yah Rolan
sudah begitu lama di rumah sakit ini hingga setiap dokter mengenalnya dengan baik.
Mereka selalu melemparkan tatapan ramah dan iba.... iba karena umur Rolan mungkin
tidak akan lama lagi. "Saya baik-baik saja dok." Rolan tidak berbohong. Dia merasa
amat sangat sehat, tidak ada lagi rasa sakit yang menderanya, rasa pusing yang
membuat kepalanya terasa dipukul-pukul oleh palu pun sudah menghilang, rasa nyeri di
sekujur tubuhnya, menjalari aliran darahnya sebegitu seringnya hingga membuatnya
terbiasa, sekarang sudah tiada. Rolan merasa aneh, hampir terlalu lama dia merasakan
rasa sakit itu hingga terasa begitu familiar, dan sekarang begitu rasa itu tidak ada, dia
merasa aneh.... aneh yang menyenangkan. "Syukurlah, kau benar-benar tampak sehat
hari ini." Dokter Beni mengamati Rolan dan merasa senang melihat perubahan
penampilan lelaki itu, Rolan benar-benar tampak bercahaya dan sehat, sangat berbeda
dengan kulit kusam, wajah pucat dan kuyu yang selalu ada di Rolan beberapa waktu
terakhir kemarin. Dia kemudian memeriksa Rolan. Dahinya berkerut. Jantung Rolan
terdengar sama kuatnya dengan manusia sehat. Dia melirik kepada Rolan dan
mengerutkan 16 | kening,"Apakah kau tidak
merasa pusing dan mual lagi Rolan" Biasanya efek pengobatan membuatmu mual
berhari-hari." Rolan tersenyum, "Tidak ada rasa apapun dokter, aku merasa sehat." Dan
memang demikian adanya. Dokter Beni makin mengerutkan keningnya, "Kita akan
melakukan pengecekan regular seperti biasa Rolan, kami akan memindai otakmu
Another Karya Santhy Agatha di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
dengan MRI dan CAT untuk mengetahui bagaimana perkembangan penyakitmu." Rolan
menganggukkan kepalanya, dia sudah terbiasa dengan semua jenis pemeriksaan atas
dirinya, semua suntikan itu, semua obat yang lama-lama terasa memuakkan, semuanya
telah dilaluinya. Ketika dokter Beni pergi dan menjadwalkan suster untuk mengantarnya
melalui proses MRI, Rolan merasakan jantungnya berdebar. Mungkin hasil pemeriksaan
akan memperlihatkan apakah pertemuannya dengan lelaki tua itu hanyalah mimpi atau
kenyataan. ?LoveReads Setelah selesai pemindaian, Rolan diantar kembali ke
kamarnya. Dokter Beni akan menemuinya besok untuk konsultasi dan membicarakan
hasil prosedur pemeriksaan seperti biasanya. Sementara itu, Rolan harus menunggu, di
1Another 5 - Santhy Agatha
kamarnya yang dingin dan sepi. Jam besuk masih lama, mungkin Selly masih dalam
perjalanan ke rumah sakit. Rolan menghela napas panjang, bagaimanapun sibuknya 17
| kekasihnya itu, Selly tidak pernah melewatkan
satupun kunjungan di jam besuk Rolan. Perempuan itu begitu setia, memberikan
semangat hidup pada Rolan, memberikan cinta tanpa pamrih yang membuat Rolan
merasa punya pegangan, punya tujuan hidup. Ketika kesakitan menderanya sampai
hampir tidak tertahankan lagi, Rolan selalu memikirkan Selly, memikirkan kekasihnya
yang akan menjenguknya di jam besuk, dan itu memberinya kekuatan untuk berjuang
dan bertahan sampai saat ini. Sekarang Rolan sendirian, yang ingin dilakukannya
pertama kali adalah mencoba turun dari ranjangnya. Dulu kegiatan itu akan sangat
berbahaya dilakukan, karena kaki Rolan sudah melemah, hampir tidak bisa menopang
tubuhnya yang kurus dan lemah. Tetapi sekarang Rolan merasa dirinya berbeda.
Semuanya berbeda. Seluruh inderanya seakan berfungsi dengan begitu sempurna...
masih samar-samar tetapi jelas-jelas menunggu untuk dibangunkan dan dipergunakan
sebagaimana mestinya. Rolan menegakkan ranjangnya, melirik ke arah lengannya yang
terhubung ke sambungan infus, dengan berhati-hati agar infus tersebut tidak lepas,
Rolan menegakkan tubuhnya. Sesuatu yang hampir mustahil dilakukannya dulu tanpa
bantuan suster atau Selly. Sekarang tubuhnya terasa ringan dan kokoh, dia
menegakkan tubuhnya dengan mudah. Membuatnya terperangah. Jantungnya
berdebar, dan kemudian pelan-pelan dia menggerakkan kakinya turun. Kakinya itu
terasa kuat dan kokoh, ketika Rolan 18 |
mengayunkannya terasa begitu ringan dan mudah. Lelaki itu lalu duduk miring di
ranjang, termenung dan ragu. Kemudian Rolan menjejakkan dirinya dan menapakkan
kakinya ke lantai. Dan sama seperti sebelumnya, tidak ada rasa sakit, tidak ada tulang
yang terasa lemas, tidak ada rasa lemah dan tak berdaya, Rolan berdiri dengan sama
sehatnya seperti orang yang kuat dan tegar. Tiba-tiba dia merasakan kebenaran itu.
Tidak ada yang memberitahunya, tetapi dia tahu begitu saja. Dia tahu bahwa
penyakitnya sudah musnah. Sudah hilang. Seluruh tubuhnya sampai ke sel tubuhnya
yang paling kecil sekalipun bekerja dengan vitalitas yang luar biasa. Semuanya luar
biasa, dan Rolan merasa seperti manusia super. ?LoveReads Selly berjalan
tergesa-gesa setengah berlari sambil membawa kantong kertas berisi jeruk di dalam
pelukannya. Tadi dia sudah hampir separuh perjalanan di dalam angkutan umum hingga
menyadari bahwa jeruk manis yang dibawanya khusus untuk menjenguk Rolan
tertinggal di rumah. Selly terpaksa turun dari angkot dan kembali pulang untuk
mengambil jeruk itu yang sekarang sudah ada di dalam pelukan lengannya, dan naik
angkot kembali menuju rumah sakit. Setelah turun dari angkot di pemberhentian
terdekat dari rumah sakit, Selly harus menempuh kira-kira 200 meter berjalan kaki
menuju rumah sakit. Inilah yang dilakukannya setiap hari secara rutin sejak 19 | R a t u b u k u . b l o g s p o t . c o m Rolan masuk ke rumah sakit dan tidak bisa keluar lagi
karena kondisinya yang terlalu lemah. Untunglah kakek kekasihnya itu orang penting di
rumah sakit tersebut dan Rolan juga berasal dari keluarga kaya, sehingga mereka tidak
perlu mencemaskan biaya perawatannya. Selly sudah bertekat untuk selalu
mendampingi Rolan di rumah sakit selama dia dirawat, cintanya kepada Rolan begitu
besar, membuatnya kadangkala merasa kasihan kepada Rolan yang sebatang kara dan
kesepian. Kedua orangtua Rolan sudah meninggal dunia. Satu-satunya keluarga Rolan
adalah kakeknya yang kaya raya, pensiunan dokter bedah terkenal dan memiliki
beberapa rumah sakit di pusat kota, salah satunya adalah rumah sakit tempat Rolan
dirawat. Kakek Rolan sendiri sudah tentu tidak bisa menengok Rolan setiap hari,
usianya yang hampir mencapai 80 tahun menghalanginya untuk selalu bisa
mendampingi cucunya yang sakit parah. Karena itulah Selly bertekat menjadi
1Another 5 - Santhy Agatha
pendamping Rolan dan menjaganya. Ah, dia teringat betapa cintanya Rolan dulu
kepadanya betapa lelaki itu menghormati dan menghargainya meskipun status mereka
berbeda jauh. Rolan dan Selly telah saling mengenal hampir seumur hidup mereka.
Yah, Selly adalah anak dari pelayan di keluarga Andreas, keluarga Rolan. Sejak kecil
Selly hidup dan dibesarkan di rumah besar Rolan. Dan sudah mengagumi tuan
mudanya itu. Rolan tidak pernah memperlakukannya sebagai pelayan, sejak mereka
kanak-kanak, Rolan selalu menjaganya seperti adiknya sendiri. 20 | R a t u - b u k u . b l
ogspot.com 1Another 5 - Santhy Agatha
pdf by http://cerita-silat.mywapblog.com
Bahkan di masa remaja, ketika Rolan bersekolah di asrama elit dan Selly bersekolah di
SMU biasa, Rollan tetap menjaga Selly, tanpa malu-malu bahkan sering muncul
menjemput Selly di waktu luangnya, membuat semua teman Selly ternganga karena
Rollan datang dengan mobil mewah berwarna merah cerah. Selly kemudian bisa kuliah
di Universitas Negeri, berkat bantuan keluarga Andreas juga. Sementara itu Rolan
melanjutkan kuliahnya di luar negeri. Setelah lulus, Rolan pulang ke indonesia, melihat
Selly untuk pertama kalinya sejak mereka terpisah hampir lima tahun lamanya, dan
langsung merasakan ada yang berbeda. Mereka langsung saling jatuh cinta. Begitu
saja, seakan sudah ditakdirkan sebelumnya. Tentu saja percintaan mereka dilakukan
secara sembunyi-sembunyi karena perbedaan status mereka yang mencolok, Selly
yang memaksa Rolan merahasiakannya karena dia tidak mau ada pertentangan di
keluarga Andreas, meskipun Rolan setiap hari mendesaknya untuk mengakui cinta
mereka kepada keluarganya. Selly masih merasa ragu, dia takut akan penghakiman
orang-orang di sekeliling mereka, dia hanyalah anak seorang pelayan, ayahnya adalah
supir pribadi keluarga Andreas dan ibunya pelayan di rumah itu, mereka tinggal di
paviliun kecil di area kebun belakang rumah keluarga Andreas. Kedua orang tua Rolan
sangat baik kepadanya, membiayai pendidikannya dan memperlakukannya bagaikan
anaknya sendiri. Selly begitu takut, kalau Rolan membuka hubungan mereka, ayah dan
ibu Rolan akan memandang rendah kepadanya, menyebut21 | R a t u - b u k u . b l o g s
p o t . c o m nya tidak tahu terimakasih dan mungkin saja, seperti pandangan
masyarakat pada umumnya, jika perempuan miskin menjadi kekasih tuan muda yang
sangat kaya, dia hanyalah pengincar harta. Tentu saja Selly tidak pernah sekalipun
memikirkan tentang harta Rolan. Dia tidak butuh harta, dia bisa menghidupi dirinya
sendiri. Setelah lulus kuliah, Selly diterima bekerja sebagai staff akunting di sebuah
perusahaan manufacture dan setelah merasa gajinya cukup, Selly keluar dari rumah
keluarga Andreas, menempati flat mungil yang disewanya dengan harga murah dan
belajar hidup mandiri. Kedua orang tua Selly masih hidup dan menghabiskan masa
pensiun mereka di rumah keluarga Andreas, berniat mengabdi sampai mereka tua. Dan
sayangnya, pada akhirnya, Rolan dan Selly tidak sempat mengakui perihal hubungan
mereka kepada kedua orang tua Rolan. Kecelakaan pesawat ketika kedua orang tua
Rolan melakukan perjalanan bisnis ke luar negeri telah merenggut nyawa mereka,
meninggalkan Rolan sebatang kara di dunia ini, hanya memiliki kakeknya yang sudah
berusia lanjut, dan memiliki Selly. Sejak saat itu kebahagiaan seolah-olah direnggut dari
mereka. Rolanyang memang sering merasa pusing dan mual sepanjang hidupnya, dan
kemudian hanya menganggapnya sebagai kurang darah biasa mulai merasa ada yang
serius dengan penyakitnya. Dia pernah merasa pusing dengan begitu kuatnya hingga
kehilangan kesadaran. Selly yang mencemaskannyapun mendorongnya untuk
memeriksakan diri ke dokter.... dan kemudian hasil pemeriksaan menyatakan bahwa
Rolan menderita kanker otak. 22 | Selly selalu
berusaha menopang Rolan, pun ketika kondisi Rolan makin memburuk, makin melemah
1Another 5 - Santhy Agatha
sehingga memaksanya terbaring tak berdaya di atas ranjang rumah sakit dalam waktu
yang cukup lama. Selly bisa merasakan semakin lama, kekasihnya itu makin kehilangan
semangat hidup, makin pahit menatap masa depan. Bahkan ketika Selly meminta Rolan
untuk berserah kepada Tuhan mengharapkan setitik mukjizat kepadanya, Rolan hanya
tersenyum kecut dan bilang bahwa dia mulai mempertanyakan keberadaan Tuhan.
Karena Tuhan seolah-olah tidak pernah ada untuknya. Sepanjang pengetahuan Selly,
semangat hidup sangat berperan dalam kekuatan daya tahan penderita kanker, dan dia
akan berjuang keras agar Rolan selalu bersemangat, agar Rolan kuat.... agar Rolan
tidak meninggalkannya... karena Selly tidak akan tahan jika tidak ada Rolan di dunia ini.
Lengan Selly memeluk kantong kertas berisi jeruk manis di dadanya, Rolan pasti akan
menyukainya. Lelaki itu sangat suka makan jeruk yang menyegarkan mulutnya yang
pahit akibat efek obat-obatan yang diminumnya. Kadangkala Selly suka mengoleskan
air jeruk ke bibir Rolan yang kering, pucat dan pecah-pecah, mencoba membuatnya
berwarna lagi. Lalu tiba ada sosok berlawanan arah yang melangkah tergesa dan
kemudian tanpa dapat dicegah, menabraknya. Tubuhnya terbentur oleh sebuah lengan
yang keras, membuatnya terjungkal dan terjatuh 23 | R a t u - b u k u . b l o g s p o t . c o
m duduk di trotoar, lengannya yang memeluk kantong kertas itu terbuka, membanting
kantong kertas itu ke trotoar dan menyebarkan jeruk berwarna orange menggiurkan itu
kemana-mana. "Ya ampun." Selly yang masih terduduk di trotoar, menatap jerukjeruk
yang bergelindingan ke berbagai arah itu dengan panik, dia merangkak meraih jeruk
yang terdekat, lalu mencoba berdiri untuk menyelamatkan jeruk-jeruk yang lain.
Untunglah trotoar masih sepi karena jam pulang kantor belum berakhir, kalau tidak
mungkin jerukjeruknya sudah terlindas dan tergilas oleh injakan sepatu para pejalan kaki
yang berduyun-duyun dan berhamburan menuju halte untuk pulang. "Biar aku saja."
sebuah suara yang dalam dan tenang tiba-tiba terdengar di depannya. Itu adalah sosok
bertubuh keras yang menabraknya tadi. Selly mengangkat kepalanya dan langsung
bertatapan dengan wajah paling dingin sekaligus paling rupawan yang pernah
dilihatnya. Lelaki itu hanya melempar tatapan datar, lalu berdiri dan mengambil
jeruk-jeruk yang berserakan itu dalam satu lengan, dia mendekati Selly yang juga sudah
berdiri, memegang kantong kertas yang tinggal berisi beberapa jeruk itu di tangannya.
Lelaki itu melangkah mendekat, lalu tersenyum, senyum tipis yang samar yang langsung
merasuk kedalam jiwa "Maafkan aku menabrakmu tadi, aku kurang hati-hati." suaranya
bahkan terdengar dalam dan mempesona. 24 |
Selly masih ternganga ketika lelaki itu memasukkan jeruk-jeruk di tangannya ke dalam
kantong kertas di pelukan Selly. Ketika lelaki itu selesai, Selly tersadar, dia tersenyum
malu karena tidak bisa menahan diri ternganga menatap lelaki yang sangat tampan itu.
"Ah... iya, maafkan aku, aku juga melamun tadi dan tidak berhati-hati." Lelaki itu
tersenyum tipis, melirik ke arah jeruk di tangannya, "Mau membesuk?" posisi mereka
sekarang memang berada di dekat rumah sakit, sehingga wajar saja lelaki itu
mengambil kesimpulan seperti itu. Selly menganggukkan kepalanya, "Iya. Terimakasih
atas bantuannya" Tiba-tiba saja tatapan intens dan dalam di wajah itu membuat Selly
menjadi gugup, "Kalau begitu saya permisi dulu." gumamnya cepat. Lelaki itu
menganggukkan kepalanya, "Hati-hati." senyum tipis masih menghiasi bibirnya dan
kemudian dia melangkah pergi berlalu melewati Selly menuju arah yang berlawanan.
Selly masih tertegun sambil menolehkan kepalanya, menatap punggung lelaki yang
bertubuh tinggi semampai, dengan rambut hitam gelap yang dibiarkan menyentuh
kerahnya, dan pakaian hitam dari ujung kemeja sampai ke sepatunya yang elegan.
Lelaki itu tampak memasuki sebuah mobil hitam berkilat yang seperti sudah menunggu
di dekat trotoar, dan setelah lelaki itu masuk, mobil itupun melaju pergi. Selly menghela
napas panjang dan melangkah kembali menuju ke
1Another 5 - Santhy Agatha
1Another 5 - Santhy Agatha
pdf by http://cerita-silat.mywapblog.com
arah rumah sakit, lelaki setampan itu biasanya hanya ada di cerita25 | R a t u - b u k u .
b l o g s p o t . c o m cerita novel, mungkin saja dia seorang artis atau model terkenal
yang Selly tidak tahu, yah.... dia memang buta akan dunia mode. Selly melirik jam
tangannya dan tiba-tiba merasa panik. Dia akan terlambat membesuk Rolan! Lelaki itu
pasti sedang menunggunya. Dengan cepat Selly berlari-lari menuju ke rumah sakit.
?LoveReads Rolan tahu. Bahkan sebelum Selly mendekat, dia tahu. Itu
langkahlangkah kekasihnya, berlari-lari kecil melalui koridor menuju ke kamarnya,
bahkan dengan memejamkan matanya, Rolan bisa melihat dengan jelas visualisasi
Selly berlari sambil memeluk kantong kertas berisi jeruk manis segar di tangannya.
Aroma jeruk yang segar itu bahkan sudah tercium olehnya, pun dengan aroma khas
Selly yang seperti bedak bayi..... Dan benarlah, beberapa menit kemudian, pintu
terbuka. Selly masuk dengan napas terengah, memeluk kantong kertas berisi jeruk di
lengannya. "Maafkan aku Rolan, tadi jeruknya ketinggalan, jadi aku pulang lagi, aku..."
Selly menatap Rolan dan terperangah kaget, "Rolan" Astaga! kau" kau bisa berdiri
sendiri?" ?LoveReads 26 | Another 5% Part 2
Rolan menoleh dan melihat Shelly yang memandangnya dengan terkejut di pintu. Wajah
Selly pucat pasi, perempuan itu benar-benar cemas. Selly segera meletakkan jeruknya
di meja terdekat dan menghambur menghampiri Rolan, "Rolan! Astaga! Kau bisa
berdiri?" jemarinya menyentuh lengan Rolan, mencoba menopangnya. Tetapi entah
kenapa lengan Rolan yang biasanya kuyu dan rapuh kini terasa begitu kuat dan kokoh.
Selly mengerutkan keningnya. Dia mendongak dan menatap wajah Rolan, lelaki ini
terasa berbeda. Bahkan pancaran wajahnyapun berbeda. Rolan sama sekali tidak
tampak seperti orang sakit. Yah sebelumnya Selly maklum karena pengobatan terus
menerus telah mempengaruhi kondisi Rolan, kulitnya menjadi kuyu dan kering,
rambutnyapun menipis. Tetapi sekarang, lelaki di depannya ini tampak seperti Rolan
yang dulu, Rolan sebelum sakitnya semakin parah. Rolan tersenyum lembut, menatap
Selly, kemudian meraih jemari mungil perempuan itu dan mengecupnya, "Jangan
kuatirkan aku sayang, aku sudah sembuh." Sudah sembuh" Bagaimana mungkin" Selly
menatap Rolan bingung, tetapi kemudian bergumam tegas, "Aku tidak tahu apa yang
terjadi kepadamu Rolan, tetapi baiknya kau tidur demi kesehatanmu. Jangan 27 | R a t u
- b u k u . b l o g s p o t . c o m mencoba berdiri sendiri lagi tanpa pengawasan suster
atau aku, mengerti?" Rolan hanya terkekeh, tampak geli melihat sikap tegas Selly.
Tetapi dia tidak membantah. Tubuhnya terasa ringan dan kuat, sama sekali tidak ada
rasa sakit, sama sekali tidak ada rasa nyeri. Pendengarannya sempurna,
pengelihatannya luar biasa tajam, seluruh inderanya seakan-akan dilahirkan kembali,
dengan kualitas yang beratus-ratus kali lebih baik. "Oke-oke." Rolan setengah melompat
menaiki ranjangnya, membuat Selly memekik kaget, dia kemudian berbaring masih
tersenyum lebar, tidak mempedulikan tatapan cemas Selly "Jangan cemberut lagi dong.
Aku sudah berbaring bukan?" Lama Selly menatap Rolan dengan pandangan bingung
bercampur tanda tanya. Tetapi perempuan itu kemudian menghela napas panjang dan
mendesah. Seharusnya dia tidak boleh protes kalau Rolan tampak sehat dan seceria ini,
seharusnya dia bersyukur atas kesempatan ini. Mungkin efek obatnya pada akhirnya
berfungsi baik pada Rolan sehingga bisa mengurangi rasa sakitnya. Selly menatap
wajah Rolan yang tersenyum lebar menatapnya dan hatinya dipenuhi rasa syukur,
diserapnya senyum itu dan disimpannya dalam ingatannya yang terdalam. Dia akan
membutuhkan semua kenangan manis itu nanti, ketika yang terburuk yang paling
ditakutkannya terjadi. Tetapi tentu saja Selly tidak akan memikirkannya dulu. Sekarang,
di saat yang terbaik ini, dimana Rolan tampak 28 |
1Another 5 - Santhy Agatha
begitu sehat dan ceria, Selly akan berbahagia bersamanya. Sementara itu Rolan
mengamati seluruh perubahan ekspresi Selly dengan seksama. Dia tahu, Selly pasti
sedang kebingungan. Tetapi tentu saja Rolan tidak akan bisa menjelaskan semuanya
kepada Selly bukan" Selly pasti tidak akan percaya kalau dia bercerita tentang
pertemuannya dengan lelaki tua itu, dan kemudian kemungkinan fungsi otaknya
diaktifkan sampai 95% yang membuat tubuhnya bisa menyembuhkan dirinya sendiri.
Dia belum punya bukti medis karena hasil labnya belum keluar, jadi kemungkinan besar
Selly akan menuduhnya berhalusinasi. Nanti, mungkin setelah hasil lab-nya keluar,
Rolan mungkin bisa menjelaskan semuanya kepada Selly. Senyumnya melebar, lalu
mengambil lagi kantong jeruk di tangannya, dia melangkah mendekati ranjang Rolan
dan duduk di samping ranjang, "Aku membawakan jeruk." gumamnya dalam senyum
lembutnya yang biasa. Senyum lembutnya yang bisa meneduhkan hati Rolan seketika.
"Aku mau." Rolan berbisik serak. Mengamati wajah Selly dengan penuh cinta. Ah.
Betapa rasa cintanya kepada perempuan ini sama kuatnya seperti ketika dia menyadari
perasaannya. Selama ini dia tumbuh bersama Selly, meskipun Selly adalah anak
pelayan di rumahnya, tetapi mereka dekat dan Rolan selalu menganggap Selly adik
kesayangannya, melindungi dan menyayanginya sepenuh hati. Dan kemudian ketika
mereka dewasa, Rolan menyadari bahwa Selly sudah mengambil hatinya dan tak bisa
diminta kembali. Cintanya 29 | kepada Selly
begitu besar, apalagi setelah Selly menunjukkan betapa besar cinta dan setianya,
menjaga dan merawat Rolan bahkan di kondisi sakitnya yang paling buruk sekalipun.
Selly menundukkan kepalanya dan mengupas jeruk itu, dan Rolan tidak bisa menahan
dirinya untuk mengulurkan jemarinya, menyentuh dagu Selly dan mendongakkannya.
"Terimakasih karena telah mendampingiku sampai sejauh ini." Suara Rolan serak
menahan perasaan, "Aku mencintaimu, Selly dan jika Tuhan memberiku kesempatan,
akan kulakukan apapun untuk membahagiakanmu." Mata Selly sendiri berkaca-kaca
mendengar kalimat Rolan yang diucapkan dengan sepenuh hati itu. Sebutir air mata
menetes di pipinya ketika dia berkata, "Aku juga mencintaimu Rolan. Sungguhsunguh,
sepenuh hatiku." gumamnya dengan bibir bergetar. Jemari Rolan lalu meraih kepala
Selly mendekat, dan bibir mereka bertemu, berpadu dengan penuh cinta di ruangan
rumah sakit yang sunyi dan bernuansa putih. ?LoveReads "Aku sudah
menemukannya." Gabriel duduk di ruang kerjanya, menatap tajam ke arah pelayan
pribadinya yang setia. "Karena dia sudah memberikan kekuatannya kepada Rolan, dia
tidak punya 1Another 5 - Santhy Agatha
pdf by http://cerita-silat.mywapblog.com
pelindung lagi. Dan dia tidak bisa sembunyi lebih lama dariku." 30 | R a t u - b u k u . b l
Another Karya Santhy Agatha di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
o g s p o t . c o m Carlos berdiri di sana, menatap gugup kepada tuannya yang dingin
dan kejam, "Bukankah menurut aturan semesta, kita tidak bisa mengejar mantan
pemegang kekuatan" Karena orang itu sudah tidak punya kekuatan lagi untuk
melindungi diri dari anda. Sudah berabadabad aturan itu dipegang oleh para pemegang
kekuatan. Mereka tidak boleh membunuh siapapun yang sudah menyerahkan
kekuatannya." Mata Gabriel tampak dingin dan tajam, "Apakah kau ingin mengguruiku"
Apakah kau pikir aku tidak tahu semua aturan bodoh tentang alam semesta itu" Ya. Aku
tahu bahwa aku dilarang mengejar mantan pemegang kekuatan karena dia sekarang
sudah menjadi manusia yang lemah sama seperti yang lain. Tetapi lelaki tua itu telah
begitu lama menyulitkanku dan mengganggu seluruh rencanaku, dan dia bahkan
memberikan kekuatan itu kepada Rolan, seorang lelaki yang sudah mempunyai cinta
sejatinya, membuatku kalah satu langkah." Mata Gabriel menyipit kejam, "Aku tahu
lelaki tua itu sudah merencanakan semuanya, untuk menghancurkanku. Dia adalah duri
1Another 5 - Santhy Agatha
dalam daging dan dia harus dilenyapkan." Senyum jahat muncul di bibirnya, "Dan aku
akan mengunjunginya malam ini." Carlos hanya menunduk dan diam, gemetar karena
aura keji yang dipancarkan oleh Gabriel. Tetapi jantungnya berdebar kencang. Dia
ketakutan. Dengan membunuh Matthias, lelaki tua pemegang kekuatan sebelum
diserahkan kepada Rolan, maka Gabriel akan melanggar hukum semesta. Semua
keseimbangan yang sudah dijaga baik-baik akan kacau. Bumi ini akan terancam. 31 | R
a t u - b u k u . b l o g s p o t . c o m Tetapi siapa pula yang berani menentang
keinginan tuannya ini" Gabriel adalah manusia yang diberkahi kekuatan dasyat itu,
kekuatan untuk mengaktifkan 95% dari kemampuan otaknya. Dan kalau Rolan ada di
sisi putih sebagai kekuatan baik. Maka Gabriel ada disisi hitam, sebagai
penyeimbangnya. Sebagai kekuatan Jahatnya. ?LoveReads Matthias tahu, entah
kenapa. Dia memang sudah kehilangan kekuatannya setelah dia menyerahkannya
secara sukarela kepada Rolan. Seharusnya dia memang bisa hidup lama, orang yang
memegang kekuatan itu akan memiliki umur panjang, dan kekuatan yang luar biasa.
Tetapi Matthias merasa lelah. Dia lelah bertarung dengan Gabriel yang begitu berambisi
untuk menghancurkan dunia. Dia lelah sendirian di dunia, menua sendiri sementara
orang-orang yang dicintainya tumbang satu persatu. Dia hanya ingin beristirahat,
menyusul mantan isterinya yang telah lama pergi, jauh sebelum dia menerima anugerah
kekuatannya itu. Entah kekuatan itu bisa dinyatakan sebagai anugerah atau kutukan.
Seperti pepatah yang selalu didengarnya, Kekuatan yang besar hampir pasti akan selalu
disertai oleh tanggung jawab yang tak kalah besarnya. Dia adalah penyeimbang
mewakili terang dan kebaikan. Hanya ada satu di dunia ini. Lawannya, juga
satu-satunya di dunia ini 32 | adalah
penyeimbang mewakili kegelapan dan kejahatan. Gabriel memang sesuai dengan
kekuatannya, dia begitu kejam dan jahat, hasrat satu-satunya mungkin adalah
menghancurkan dunia ini. Tetapi bagaimanapun juga pada dasarnya Gabriel memang
harus ada. Karena tidak akan ada terang kalau tidak ada kegelapan, tidak ada kebaikan
kalau tidak ada kejahatan.... semua harus saling menyeimbangkan. Sayangnya hasrat
kelam Gabriel pada akhirnya membuatnya semakin berambisi untuk menghancurkan
Matthias. Gabriel rupanya tidak menginginkan keseimbangan seperti aturan yang sudah
dibuat semesta untuk mengikat mereka. Dia ingin seluruh dunia dikuasai kegelapan
tanpa ada terang, sehingga dia ingin melenyapkan Matthias. Tetapi tentu saja dia tidak
akan pernah bisa melenyapkan Matthias, di masa lalu, Gabriel berkali-kali menyerang
Matthias, mencoba membunuhnya, sayangnya sudah aturan semesta bahwa mereka
tidak akan bisa membunuh satu sama lain, karena kekuatan mereka sama persis.
Mereka sama-sama bisa mengaktifkan kekuatan otaknya sampai 95%. Itu artinya jika
yang satu menyerang, mereka akan mengeluarkan kekuatan dengan intensitas sama,
dan bisa menyembuhkan diri dengan intensitas yang sama pula, yang berarti perang
imbang yang kosong tanpa pemenang. Rahasia dari kemenangan itu ada di cinta sejati.
Cinta sejati itu adalah pasangan, yang bisa membuat sang pemegang kekuatan bisa
mencintai sepenuh hati, begitu juga sebaliknya. Ya. Jikalau sang 33 | R a t u - b u k u . b
l o g s p o t . c o m pemegang kekuatan bisa menemukan cinta sejati, dan pada titik
akhirnya, sang cinta sejati bersedia mengorbankan diri, maka Sang pemegang kekuatan
akan mendapatkan 5% kekuatan yang tersisa, menjadikan otaknya teraktifkan sampai
100%. Dengan keunggulan itu maka sang pemilik cinta sejati, bisa mengalahkan
lawannya. Sayangnya Matthias tidak pernah bisa menemukan cinta sejatinya. Jauh di
dalam hatinya dia sadar bahwa cinta sejatinya sudah pergi, terkubur bersama jasad
isterinya yang telah meninggal begitu lama. Sejak saat itu, meskipun Matthias berusaha,
dia tahu bahwa dia menipu hatinya sendiri. Dia sudah tidak bisa mencintai lagi, yang
berarti hal itu akan menutup kemungkinan bagi dirinya untuk mengalahkan Gabriel.
1Another 5 - Santhy Agatha
Untunglah demikian juga halnya dengan Gabriel, lelaki itu sampai sekarang masih
belum bisa menemukan cinta sejatinya. Karena hatinya yang kelam dan gelap itu
sepertinya tidak akan bisa mencintai. Gabriel terlalu kejam dan jahat untuk jatuh cinta.
Hingga dia tidak bisa mendapatkan keunggulan yang dia mau, kesempatan untuk
mendapatkan kekuatan tambahan sebesar 5% itupun tertutup untuknya. Jadi begitulah
yang terjadi, selama bertahun-tahun Gabriel dan Matthias bertarung tanpa bisa
menemukan satupun pemenangnya. Pertarungan itu ternyata membuat Gabriel frustrasi
dan dia melampiaskannya kepada manusia yang tidak berdosa. Semua bencana yang
terjadi beruntun di seluruh penjuru dunia itu, angin ribut, gempa 34 | R a t u - b u k u . b l
o g s p o t . c o m bumi, dan semua kekacauan alam yang tidak terencana, yang tidak
terdeteksi dan merenggut beribu-ribu nyawa mahluk hidup, semua itu adalah hasil dari
kekuatan Gabriel ketika dia marah dan memanggil angin serta gempa bumi. Gabriel
sangat kejam, nyawa manusia baginya sepadan dengan nyawa semut, mahluk kecil
yang dianggapnya tidak berguna dan bisa dibunuh kapan saja. Dan ketika semua
bencana itu semakin sering terjadi, Matthias tahu dia tidak boleh berdiam diri. Gabriel
harus dihentikan. Jadi Matthias lalu berkelana, mencari manusia terbaik. Manusia yang
berhati suci, yang berhak menerima kekuatannya. Dan yang terpenting, manusia itu
harus punya kekasih yang merupakan cinta sejatinya. Cinta sejatinya itu haruslah teguh
dan kuat, dan mau berkorban pada akhirnya. Kemudian Matthias menemukan semua
hal itu pada pasangan Rolan dan Selly. Dia menyerahkan kekuatannya kepada Rollan,
dengan harapan nanti ketika tiba waktunya, Rollan bisa mendapatkan tambahan
kekuatan 5% dari cinta sejatinya, dari Selly, dan kemudian mengalahkan Gabriel,
menghentikan semua kekacauan alam yang begitu banyak memakan korban di dunia
ini. Semua itu memang ada konsekuensinya. Dengan menyerahkan kekuatannya,
Matthias sekarang menjadi manusia lemah, manusia biasa yang tidak punya
perlindungan dan kekuatan apa-apa. Tetapi hal
1Another 5 - Santhy Agatha
pdf by http://cerita-silat.mywapblog.com
itu tidak masalah untuknya, dia rela asalkan kejahatan Gabriel bisa dihentikan.
Sekarang, setelah kehilangan kekuatannya, seharusnya 35 | R a t u - b u k u . b l o g s p
o t . c o m dia bisa hidup tenang, karena aturan semesta melarang Gabriel untuk
membunuhnya, membunuh mantan pemegang kekuatan yang sudah lemah. Tetapi dia
tahu, Gabriel tidak pernah mematuhi aturan semesta. Matthias tahu Gabriel sudah ada
di dalam dan menunggunya, meskipun sudah tidak punya kekuatan, tetapi dia bisa tahu
aura kejam yang disebarkan oleh Gabriel dari tubuhnya. Rasanya sama seperti
menjemput kematian yang sudah pasti akan menghadangnya. Tetapi Matthias tidak
mau lari, dia sudah lelah. Matthias membuka pintu aprtementnya dan melihat apa yang
sudah diantisipasinya, Gabriel duduk di sana, dengan nyaman di kursi besarnya, dan
tersenyum ketika melihat Matthias masuk. "Selamat datang Matthias, maafkan aku
masuk ke rumahmu tanpa permisi." Matthias menatap Gabriel dengan jijik, "Sudah
kuduga, kau akan melanggar aturan semesta dan mengejarku." Tanggapan Gabriel atas
hinaan itu hanyalah kekehan pelan, lelaki itu menatap Matthias tajam, "Tentu saja kau
tidak akan mengira bahwa aku akan melepaskanmu begitu saja kan Matthias" Kau
sudah menggangguku begitu lama, dan aturan semesta sama sekali tidak berpengaruh
untukku. Akulah semesta itu, dan aku akan menguasai semuanya." Suaranya
merendah, dia menggerakkan sedikit ujung jarinya dan dalam sekejap, tubuh Matthias
rubuh, berlutut di depan36 | nya. Sebesar itulah
kekuatan Gabriel, hanya dengan menggerakkan ujung jarinya, dia bisa menggerakkan
semua benda sesukanya. Gabriel menyilangkan kakinya dengan pongah, menatap
Matthias yang terperangkap di tubuhnya sendiri, berlutut di depan Gabriel dan tak bisa
1Another 5 - Santhy Agatha
bergerak, "Bagaimana rasanya, Matthias" berlutut di depan musuhmu yang sangat kau
benci?" lelaki itu tertawa kejam, "Pasti rasanya sangat menyakitkan." Matthias
mengangkat matanya meskipun lehernya terasa amat kaku dan tubuhnya sama sekali
tidak bisa digerakkan, terkunci di sana. Dia menatap Gabriel dengan penuh kebencian.
"Tubuhku berlutut tapi hatiku tidak. Kau akan musnah, Gabriel. Penggantiku, dia
memiliki cinta sejatinya. Kau tinggal menunggu saat-saat kekalahanmu." Gabriel
tergelak. "Penggantimu itu hanyalah pesakitan bodoh yang tidak bisa apa-apa, dan kau
menyuruhnya menghadapiku?" Tawa Gabriel makin keras, "Tidak kusangka kau begitu
bodoh Matthias, aku memang mungkin tidak akan bisa mendapatkan cinta sejatiku.
Tetapi aku bisa membuat penggantimu kehilangan cinta sejatinya juga." Mata Matthias
membelalak, "Apakah kau akan mengincar perempuan tidak berdosa itu?" "Semua ini
kesalahanmu, Matthias. Mereka dulunya hanyalah pasangan yang berbahagia dan tak
berdosa, tetapi sekarang kau telah menempatkan mereka sebagai musuhku. Aku akan
menghancurkan 37 | mereka." Gabriel berdiri,
tepat di depan Matthias yang masih berlutut, matanya melirik ke bawah dengan sinar
yang kejam, luar biasa. "Dan sebagai penghormatan kepadamu, aku akan mencabut
nyawamu dengan cepat, kau tidak akan tersakiti." Dari ujung jemari Gabriel keluarlah api
berwarna biru, lelaki itu mengarahkannya ke tubuh Matthias yang masih berlutut. Api
biru itu menyelubungi tubuh Matthias, hanya sekejap, bahkan Matthias tidak sempat
merasakan apa-apa. Dan beberapa detik kemudian, api itu mati, menyisakan tubuh
Matthias yang sekarang hanya berupa buliran abu yang berserakan di lantai. Gabriel
melihat melihat buliran abu itu, dan tersenyum puas. Dia lalu melangkah keluar dari
apartemen Matthias, kakinya menginjak abu itu, membuatnya bertebaran dan
berserakan. ?LoveReads Setelah menghabiskan sore yang menyenangkan bersama
Rolan, Selly melirik jam tangannya, "Sudah jam delapan malam, aku harus pulang."
Selly tersenyum menatap Rolan yang tiba-tiba berekspresi sedih, diraihnya jemari Rolan
dan diremasnya, "Kau tahu aku sebenarnya sangat ingin tidur di sini setiap malam,
menungguimu, tetapi pihak rumah sakit tidak mengizinkannya demi kebijakan kesehatan
mereka. Kita seharusnya bersyukur karena ada dispensasi dari pihak rumah sakit
sehingga aku bisa menginap di sini setiap akhir pekan." 38 | R a t u - b u k u . b l o g s p
o t . c o m Rolan menganggukkan kepalanya, menghapus ekspresi sedih di wajahnya,
dia mengerti. "Maafkan aku, aku hanya merasa tidak suka ketika harus jauh darimu."
Meskipun hal ini mungkin hanya perlu ditahankannya sebentar lagi. Dia yakin ketika
hasil lab sudah keluar, para dokter akan mengetahui bahwa dia sembuh total. Segera,
Rolan akan keluar dari rumah sakit ini dan dia bisa memiliki waktu bersama Selly
sebebas-bebasnya. Selly tersenyum lembut, lalu mengecup dahi Rolan, "Jaga diri ya,
aku akan kembali besok." bisiknya tak kalah lembut. Ketika Selly sudah melangkah
hampir di pintu, Rolan kembali memanggilnya, "Selly?" Selly langsung menghentikan
langkahnya, "Ada apa Rolan?" "Hasil pemeriksaanku tadi pagi akan keluar besok, kau
mau menemaniku ketika dokter membicarakannya?" Rolan akan memastikan Selly ada
di sana ketika dokter memberitahukan kesembuhannya. Selly tersenyum dan
menganggukkan kepalanya, "Tentu saja aku mau." Perempuan itu meniupkan cium jauh
kepada Rolan, "Aku mencintaimu, Rolan." "Aku juga mencintaimu, Selly." ?LoveReads
39 | Selly berjalan keluar dari apartemen itu dan
melangkah ke ujung jalan yang sama untuk mencari angkutan. Beberapa lama dia
berdiri di sana, dan tiba-tiba saja hujan turun dengan derasnya, tanpa peringatan
menimpanya begitu saja. Selly mendesah kesal karena bajunya langsung basah, dan
dia berlari-lari kecil menembus hujan, mencari tempat berteduh. Ini bisa gawat. Selly
mendesah dalam hatinya. Dia tidak membawa payung dan kalau tidak tidak berdiri di
pinggir jalan dia tidak akan mendapatkan angkot yang berarti dia tidak bisa pulang.
1Another 5 - Santhy Agatha
Kalau hujan turun begini derasnya sampai larut malam, Selly akan kesulitan
menemukan kendaraan untuk pulang ke rumah. Dengan bingung Selly melangkah
menuju emperan toko, yang tidak jauh dari jalan raya, dia berdiri di sana sendirian,
memeluk tubuhnya sendiri yang setengah basah melawan angin dingin yang
menghembusnya. "Apakah kau membutuhkan payung?" suara yang familiar itu
terdengar di sebelahnya. Selly mendongak dan membelalakkan matanya, yang berdiri di
sebelahnya adalah lelaki misterius yang ditabraknya tadi! Kenapa tadi dia tidak
merasakan kedatangan laki-laki itu" sejak kapan lelaki itu berdiri di sebelahnya" Lelaki
itu tersenyum lembut, dan mengulurkan payung besar
1Another 5 - Santhy Agatha
pdf by http://cerita-silat.mywapblog.com
berwarna hitam, "Kau bisa memakai payungku." Mata Selly melirik ke arah payung yang
diulurkan kepadanya, kemudian beralih lagi menatap wajah Gabriel yang luar biasa
tampan, dia bingung. "Eh... tapi nanti anda tidak akan punya payung." 40 | R a t u - b u k
u . b l o g s p o t . c o m Senyum lelaki itu melebar, "Mobilku akan datang sebentar lagi
menjemputku, dan aku tidak butuh payung. Aku senang bisa menolongmu, terimalah
payung ini." Jemarinya terulur lagi mendekatkan payung itu kepada Selly, dan mau tak
mau Selly menerimanya, matanya menatap lelaki itu penuh terimakasih. "Terimakasih...
terimakasih... kalau ada lain kesempatan saya akan mengembalikan payung ini." Lelaki
itu tersenyum, "Aku yakin akan ada lain kesempatan" lelaki itu mengulurkan tangannya,
"Namaku Gabriel." Selly membalas uluran tangan itu, matanya menatap ke arah Gabriel,
"Saya... Selly." Gabriel menganggukkan kepalanya, "Selly, mobilku sudah datang.
Sampai jumpa lagi di lain kesempatan." Lelaki itu setengah membungkuk, kemudian
melangkah tenang menembus hujan, masuk ke mobil hitam yang datang dan berhenti di
pinggir jalan, kemudian lelaki itu memasuki mobil itu. Mobil hitam legam dan besar
itupun membelah hujan, meninggalkan Selly yang masih terpaku sambil memeluk
payung hitam besar di tangannya. ?LoveReads 41 | R a t u - b u k u . b l o g s p o t . c o
m Another 5% Part 3 "Tolong cek ulang hasil rekonsiliasi bank ini, Selly, di sini
dilaporkan ada transaksi debit di rekening koran yang belum dibukukan di General
Ledger, tapi kulihat angka itu barusan sudah dimasukkan ke General Ledger tanggal 3
mei, mungkin kita bisa menyesuaikan rekonsiliasi ini sebelum tutup buku." Ibu Sandra,
atasan langsung Selly di bagian akunting kantor mendatanginya sambil menunjukkan
berkas laporan Selly, Selly menerima berkas itu dan membacanya "Saya akan
melakukan koreksi angka, saya cek di General Ledger dulu." gumamnya sopan. Ibu
Sandra menganggukkan kepalanya "Oke nanti kirimkan softcopynya saja melalui email.
Aku akan melakukan pemeriksaan akhir sebelum report itu dicetak." Perempuan itu lalu
melangkah pergi dan masuk kembali ke ruangannya. Sementara itu Selly kembali
berkutat dengan pekerjaannya, melakukan koreksi, kemudian mengirim report emailnya.
Inilah pekerjaan Selly setiap harinya, sebagai seorang akunting di sebuah perusahaan
yang bergerak di bagian retail. Matanya melirik ke arah jam di tembok tengah ruangan.
Hari ini dia tidak boleh terlambat, Rolan memintanya untuk menemaninya
mendengarkan hasil lab terakhirnya. Entah kenapa ini tampaknya begitu penting bagi
Rolan. Lelaki itu bahkan sebelumnya sempat 42 |
menolak mendengarkan hasil lab-nya karena semua mengarah pada hasil yang sama.
Bahwa Rolan semakin parah. Selly menghela napas panjang, mungkinkah sekarang
kekasihnya itu mempunyai harapan baru" Selly membayangkan wajah ceria Rolan
kemarin dan entah kenapa dia merasakan secercah harapan itu ada. Harapannya
bersama Rollan... ?LoveReads Ketika jam kantor berlalu, Selly langsung mengemasi
tas-nya dan bergegas melangkah pergi, biasanya dia masih sempat pulang ke rumah
dan mandi sebelum berangkat membesuk Rolan, tapi karena begitu banyaknya
1Another 5 - Santhy Agatha
pekerjaan menjelang report tutup buku, Selly sepertinya harus langsung berangkat ke
rumah sakit. Pintu lift terbuka, dan Selly hendak melangkah masuk, tetapi seseorang
keluar dari lift itu, mereka berdiri berhadap-hadapan dan Selly ternganga. Itu... itu lelaki
yang sama yang ditabraknya kemarin, yang meminjaminya payung! Ya ampun! sungguh
suatu kebetulan mereka bertemu terus menerus... siapa namanya" Selly mencoba
mengingat-ingat, tetapi dia lupa. "Gabriel.... namaku Gabriel, Selly." lelaki itu tersenyum,
bergumam dengan suaranya yang dalam. Membuat Selly ternganga kaget. Bagaimana
bisa lelaki itu menebak apa yang ada di pikirannya" apakah ekspresi wajahnya
seterbuka itu" Tiba-tiba Selly merasa malu, pipinya merona merah karenanya. 43 | R a t
u - b u k u . b l o g s p o t . c o m Tetapi kemudian dia teringat, "Payung... oh ya
payungnya ada di ruangan saya, sebentar saya ambilkan..." Selly membalikkan tubuh,
hendak mengambil payung hitam besar yang ada di ruangannya, tetapi jemari yang kuat
itu tiba-tiba meraih lengannya, menahannya. Membuat Selly menoleh ke belakang dan
menatap kaget ke arah ekspresi Gabriel yang tenang dengan senyum tipisnya, "Nanti
saja Selly, kau bisa mengembalikan payung itu kapan saja." Suaranya tenang, "Sudah
kubilang kita akan punya banyak kesempatan untuk bertemu nanti." Banyak
kesempatan untuk bertemu" Apa maksudnya..." Mata Selly menatap ke jemari panjang
tetapi kuat milik Gabriel yang masih mencekal lengannya, dan Gabriel mengikuti arah
pandangannya, "Ah maaf." Lelaki itu melepaskan pegangannya, "Sungguh tidak sopan
mencekal perempuan seperti itu." senyumnya lembut, "Sepertinya kau terburu-buru?" Ah
ya. Rolan! Tiba-tiba Selly teringat bahwa dia hampir terlambat. "Saya harus segera pergi
ada janji. Payung itu... payung itu nanti akan saya kembalikan." Selly setengah
membungkuk dengan sopan, kemudian melangkah memasuki lift meninggalkan Gabriel.
Dia masih sempat melihat ekspresi wajah Gabriel sebelum pintu lift itu ditutup. Lelaki itu
tersenyum, tapi senyumnya tampak sedikit kejam... Gabriel langsung melangkah melalui
lorong perusahaan itu, menuju ruangan paling ujung, ruangan milik owner perusahaan
retail lokal 44 | kecil yang bergerak di bidang
alat-alat rumah tangga dan kebutuhan rumah tangga tempat Selly bekerja. Salah satu
cara paling mudah untuk mendekati Selly adalah dengan menguasai tempatnya bekerja.
Selly berada di sini delapan jam sehari - dan kemudian menghabiskan waktunya di
rumah sakit. Selly adalah cinta sejati sang pembawa kekuatan baru, Rolan, perwakilan
dari kekuatan baik yang sekarang menjadi batu sandungan baginya. Aturan alam
Another Karya Santhy Agatha di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
semesta yang konyol itu membuatnya tidak dapat membunuh cinta sejati lawannya. Jadi
Gabriel tidak bisa membunuh Selly begitu saja. Bahkan ada beberapa kekuatannya
yang tidak mempan digunakan kepada Selly, Gabriel tadi sudah mencoba menguasai
tubuh Selly dengan kekuatannya, tetapi perempuan itu tampaknya tidak merasakan
apapun. Satu-satunya cara untuk membuat Rolan kehilangan cinta sejatinya dan tidak
bisa melawannya, adalah dengan membuat Selly tidak mencintai Rolan lagi. Gabriel
tersenyum tipis sebelum membuka pintu ruangan owner perusahaan. Dan dengan
seluruh pesonanya, dia akan membuat Selly mencintainya, meninggalkan Rolan dan
membuat lelaki itu lemah. Gabriel mungkin saja tidak bisa jatuh cinta karena kutukan
hatinya yang pekat dan kejam, tetapi dia tidak keberatan bermain-main dulu dengan
Selly... Owner perusahaan itu, Mr. Tony, tampak masih sibuk di depan komputernya. Dia
mendongakkan kepalanya melihat pintu ruangannya dibuka tanpa permisi, dan
kemudian mengerutkan keningnya
1Another 5 - Santhy Agatha
pdf by http://cerita-silat.mywapblog.com
45 | ketika melihat bahwa dia tidak mengenali
tamunya. "Apa-apaan" Siapa kau?" Mr. Tony setengah berdiri, hendak memanggil
keamanan. Tetapi dalam sekejap Gabriel menggerakkan ujung jarinya hingga Mr. Tony
1Another 5 - Santhy Agatha
terduduk lagi, tidak bisa bergerak. Lelaki itu pucat pasi, wajahnya menyiratkan ketakutan
ketika Gabriel semakin mendekatinya dan berdiri dekat di depannya. Gabriel menunduk
dan tersenyum melihat ketakutan di wajah Mr. Tony. "Kau tidak perlu takut. Aku tidak
akan menyakitimu." Telunjuknya terulur dan menyentuh dahi Mr. Tony, "Segera setelah
ini, kau akan menjadi budakku." Mr. Tony mengernyit merasakan rasa yang panas di
dahinya, di tempat yang disentuh oleh Gabriel. Dan kemudian semuanya gelap,
semuanya kosong. Bahkan cahaya di matanya yang semula menyiratkan emosi,
menjadi kosong dan hampa. "Berdiri." gumam Gabriel dingin, dan Mr. Tony bergerak
seperti robot, langsung berdiri dan memberi tempat untuk Gabriel. Dengan angkuh,
Gabriel duduk di kursi owner perusahaan itu "Mulai sekarang aku adalah pemilik
perusahaan ini. Kau menjualnya kepadaku karena kau membutuhkan uang. Mulai
sekarang jabatanmu hanyalah CEO perusahaan ini, tetapi bukan pemiliknya lagi. Besok
kau akan mengurus surat-surat pemindahan kepemilikan perusahaan ini. Aku akan
memberikan uang yang banyak untukmu, senilai perusahaan ini." Gabriel memang kaya.
Meskipun dia bisa saja membuat Tony 46 |
menyerahkan perusahaannya secara cuma-cuma, tetapi Gabriel tidak akan melakukan
hal itu karena akan menyinggung harga dirinya jikalau menerima sesuatu secara
cuma-cuma. Lagipula dia sangat kaya karena bahkan kalau dia mau, dia bisa merubah
batu menjadi emas dan berlian, membeli perusahaan kecil ini tak akan berarti baginya.
Pandangan Mr. Tony tetap kosong, dan lelaki itu menganggukkan kepalanya, menurut
"Saya akan siapkan semuanya, Tuan." gumamnya dengan nada datar dan kosong
seperti robot. Gabriel tersenyum. Menatap sinis ke arah Mr. Tony yang begitu lemah,
begitu mudah jatuh ke dalam kuasanya. Para manusia ini memang mahluk yang paling
mudah dikuasai. Dan sebentar lagi, Gabriel akan menguasai Selly. Dengan caranya
sendiri. ?LoveReads "Sembuh?" Selly hampir berteriak keras di ruang dokter Beni itu.
Dia menatap sang dokter yang tampak bingung dan takjub, lalu beralih lagi menatap
Rolan yang tampak tenang-tenang saja mendengarkan kabar itu, "Maksud anda"
Sel-sel kankernya" Sudah tidak ada lagi" tapi bagaimana mungkin?" "Kami juga
terkejut, tetapi hasil pemeriksaan kemarin menunjukkan bahwa tidak ada kanker di
jaringan otak tuan Rolan, semua bersih. 47 |
Tuan Rolan benar-benar sehat. Tapi tentu saja untuk memastikan bahwa tidak ada
kesalahan prosedur, kami akan melakukan pemeriksaan ulang...." "Itu tidak perlu
dilakukan, aku tahu kondisi badanku sendiri. Aku baik-baik saja." "Rolan!" Selly berseru
tidak setuju, "Kau tidak bisa melakukan itu, kita harus benar-benar memastikan kondisi
badanmu... aku tidak mau terjadi apa-apa..." "Kau bisa tenang Selly, sudah kukatakan
aku baik-baik saja, sangat baik malahan." Rolan tersenyum lebar, "Ini memang suatu
mukjizat, tetapi aku sendiri tidak bisa terkejut, aku sudah merasakannya dari kemarin,
semua rasa sakitku hilang." Rolan memang tampak sangat baik kemarin... Selly
merenung. Tetapi jantungnya masih berdebar antara penuh harapan dan
ketidakpercayaan... benarkah ini" benarkah semua ini" Mungkinkah ada keajaiban
sehingga Rolan bisa sembuh total" Apakah ini sungguhsungguh ataukah cuma mimpi"
"Aku mohon Rolan... lakukan pemeriksaan sekali lagi untuk memastikan semuanya."
bibir Selly begetar, "Kalau kau tidak mau melakukannya demi dirimu... lakukan demi
aku." Rolan mengernyit, menatap Selly dan dokter itu berganti-ganti. Merasa sedikit
kesal karena mereka susah sekali percaya bahwa dia sudah sembuh total. Tetapi
kemudian dia melihat ekspresi Selly yang pucat pasi dengan mata berkaca-kaca, dan
hatinya luluh. Memang 48 | semua ini tidak bisa
dijelaskan dengan nalar dan akal sehat. Apalagi bagi Selly hal ini pasti benar-benar
membuatnya shock, "Oke. Baiklah, lalukan test apapun yang diperlukan kepadaku
besok, dok." Matanya menatap dokternya sambil menganggukkan kepala,
1Another 5 - Santhy Agatha
"Meskipun aku bisa menjamin bahwa hasilnya akan menunjukkan hal yang sama,
bahwa aku sembuh total." Setelah mereka keluar dari ruang dokter Beni, Selly
mengernyit mengetahui bahwa Rolan berjalan sendiri keluar. Tadi mereka ke ruang
dokter dengan menggunakan kursi roda, dengan Selly mendorong Rolan, tetapi
sekarang Rolan menolak kursi rodanya dan melangkah dengan tenang keluar ruangan,
membuat Selly mengikutinya dengan panik. "Rolan... kursi rodanya..." Rolan menoleh,
tersenyum lebar, lalu meraih tangan Selly dan menggandengnya, meremasnya kuat
penuh cinta, "Aku sudah sembuh Selly, aku bisa melakukan semuanya sendiri. Tidakkah
kau lihat" Apakah begitu susah bagimu untuk menerima kenyataan itu?" Ini seperti
mimpi bagi Selly, seperti keajaiban yang menjadi nyata, mimpi dimana Selly
membayangkan Rolan berdiri di depannya dengan sehat, tidak sakit lagi. Dan sekarang
ini adalah kenyataan... Benarkah Rolan benar-benar sembuh" bisakah dia mempercayai
keajaiban ini" Jemari Selly bergetar, menutup mulutnya, berusaha menahankan
perasaannya, air matanya membuncah dengan kuatnya dari matanya, mengalir deras di
pipinya. Seketika itu juga mata Rolan melembut, 49 | R a t u - b u k u . b l o g s p o t . c o
m lelaki itu langsung merengkuh tubuh mungil Selly ke dadanya, memeluknya
erat-erat. "Aku sudah sembuh Selly, setelah hasil test kedua mengatakannya besok, aku
bisa keluar dari rumah sakit ini, dan segera setelahnya, kita akan menikah, Oke?" Selly
tidak bisa berkata-kata, hanya menenggelamkan kepalanya dalam pelukan dada bidang
Rolan yang hangat, menangis kuat-kuat. ?LoveReads Bahkan pagi ini di kantor, Selly
masih merasa seperti bermimpi.
1Another 5 - Santhy Agatha
pdf by http://cerita-silat.mywapblog.com
Rolan meneleponnya barusan dan mengatakan akan menjalani tes ulang. Di pagi hari
ketika terbangun, Selly didera ketakutan membayangkan bahwa kesembuhan Rolan
ternyata bukan nyata, bahwa itu hanyalah kesalahan. Tetapi kemudian dia menerima
telepon Rolan, dengan suara yang sehat dan ceria, lelaki itu mengatakan bahwa dia
akan menjalani tes ulang, dan menggoda Selly tentang hasilnya yang tak akan berubah.
Pagi itu Selly dipenuhi dengan doa dari dalam hatinya, berdoa semoga mukjizat atas diri
Rolan benar-benar nyata, berdoa semoga hasil tes ulang Rolan membuktikan bahwa
lelaki itu benar-benar sembuh. "Selly?" Selly mendongak dari lamunannya, dan
langsung bertatapan dengan bu Sandra yang tampak serius. "Iya bu Sandra?" "Ikut saya
ke ruangan direksi, ada hal penting yang akan dibicarakan" 50 | R a t u - b u k u . b l o g
s p o t . c o m Dia" Ke ruangan direksi" untuk apa" Ruangan direksi hanya digunakan
untuk meeting-meeting penting kelas atas. Bukan dalam kapasitas Selly sebagai staff
untuk berada di sana. Tetapi bu Sandra sudah melangkah ke luar mendahuluinya tanpa
menunggu jawaban Selly sehingga Selly mau tak mau terbirit-birit melangkah mengikuti
langkah bu Sandra. Mereka melalui lorong yang panjang itu dan berhenti di sisi kiri
lorong, tempat ruangan besar yang sering digunakan untuk meeting penting itu. Bu
Sandra membuka pintu, dan menoleh ke arah Selly, "Ayo masuklah." Mau tak mau Selly
mengikuti bu Sandra, memasuki ruangan itu. Yang ada di dalam ruangan itu tak
terbayang olehnya, jajaran direksi duduk di sana, bahkan ada Mr. Tony, owner
perusahaan ini, tetapi yang membuatnya terkejut, yang duduk di kepala meja,
menyiratkan posisi tertinggi di perusahaan ini bukanlah Mr. Tony... Tetapi lelaki itu...
Gabriel yang duduk di kepala meja dengan posisi angkuh dan elegan. Mata lelaki itu
datar tak terbaca ketika melihat Selly, "Duduklah nona Selly." suara Gabriel dalam dan
tenang, menggetarkan hati semua orang yang berada di ruangan itu. ?LoveReads 51 |
Another 5% Part 4 Suasana mendadak hening
ketika Gabriel menyapa Selly. Semua mata memandang ke arah Selly yang masih
berdiri gugup di sana, sementara Gabriel tampak tenang-tenang saja, ada seulas
1Another 5 - Santhy Agatha
senyum di bibirnya. "Kemarilah, silahkan duduk nona Selly." Gabriel menggerakkan
tangannya, meminta Selly mendekat, ada senyum ramah di sana, senyum
menenangkan yang membuat Selly akhirnya berani maju dan duduk di salah satu
bangku yang mengitari meja bundar yang besar itu. Ibu Sandra ikut duduk di
sebelahnya, tidak berkata apa-apa. "Oke semua orang yang saya minta sudah hadir di
sini. Sebagian dari kalian pasti masih bingung dan menebak-nebak apa yang terjadi,
siapa saya dan apa hubungannya dengan Mr. Tony." Gabriel menoleh ke arah Mr. Tony
yang mengangguk-angguk sambil tersenyum, "Saya akan memperkenalkan diri saya
secara langsung, saya adalah Gabriel de Miguel, saya mempunyai perusahaan di eropa
dan amerika yang bergerak di bidang retail, penjelajahan saya atas ekspansi akhirnya
berujung di negara yang indah ini, dan kemudian saya bertemu dengan Mr. Tony yang
menawarkan kerjasama bisnis. Jadi mulai sekarang, saya adalah pemilik resmi
perusahaan ini." Gabriel tersenyum menatap ekspresi seluruh orang yang ada di ruang
meeting itu, ada yang tampak terkejut, ada yang tampak datar, "Perlu kalian semua
tahu, dengan berpindahnya kepemilikan tidak akan mengubah 52 | R a t u - b u k u . b l
o g s p o t . c o m apapun dalam arti yang krusial, bisnis tetap berjalan seperti
biasanya, saya belum akan mengevaluasi ataupun melakukan pernggantian sumber
daya manusia. Dan Mr. Tony tetap CEO di perusahaan ini, sementara saya akan
mengawasi dari balik panggung. Saya harap kerjasama dari kalian semua." Semua yang
ada di ruangan itu mengangguk-angguk, setuju akan perkenalan pemilik baru
perusahaan mereka yang tampan dan karismatik. Lalu Mr Tony bersalaman dengan
Gabriel, sebagai simbol pemindahan kepemilikan mereka secara resmi. Sementara itu
Selly masih duduk di ujung dan mengerutkan keningnya, ini jelas-jelas pembahasan
kalangan atas dan direksi, apalagi semua yang hadir di sini milimal manager dan
direktur... kenapa Selly harus ada di sini" Untuk apa dia dipanggil di sini" Pertanyaan
Selly rupanya segera terjawab ketika Gabriel melanjutkan kata-katanya. "Dan satu lagi,
saya membutuhkan asisten dari perusahaan ini yang bisa dipercaya. Seorang asisten
pribadi yang bisa menyiapkan semua data perusahaan ini kapanpun saya minta." Mata
Gabriel melirik tajam ke arah Selly, membuat Selly tergeragap gugup, "Dan saya sudah
menentukan pilihan, Nona Selly saya sudah membaca seluruh report prestasimu di
pekerjaan ini, dan saya ingin mempromosikan kamu menjadi asisten pribadi saya."
Semua yang ada di ruangan itu, kecuali Mr. Tony yang hanya mengangguk-anggukkan
kepalanya saja dari tadi, tampak terkejut. Sekali lagi semua mata memandang ke arah
Selly yang hanya bisa 53 | membelalakkan
matanya dengan gugup dan bingung. Dia bahkan tidak tahu harus berkata apa! Kenapa
Gabriel... kenapa lelaki ini menjadi bos barunya" Dan kenapa mempromosikan dirinya"
Apakah ini ada hubungannya dengan pertemuan tidak sengaja mereka beberapa kali
itu" Tetapi bagaimana mungkin" "Saya harap semua bisa menerima keputusan saya,
dan ke depannya kita bisa bekerjasama dengan baik demi kemajuan perusahaan. Oke
meeting hari ini saya tutup." Gabriel bergumam, memberikan pengusiran halus hingga
orang-orang mau tak mau beranjak berdiri meninggalkan ruangan, kemudian lelaki itu
menatap Selly yang masih duduk dan terpaku, "Nona Selly anda boleh tinggal di sini
sebentar, ada yang ingin saya bahas dengan anda." Mau tak mau Selly menganggukkan
kepalanya. Dirinya masih diselimuti oleh rasa terkejut yang luar biasa hingga bahkan
kalaupun dia mau, dia tak bisa bergerak. Setelah semua orang pergi dan hanya tinggal
Selly dan Gabriel di ruangan itu, Gabriel menopangkan kedua tangannya di meja dan
mengaitkannya di bawah dagunya, ada senyum yang lembut dari bibirnya. "Kau pasti
terkejut." gumamnya memecahkan keheningan yang kaku itu. Selly mendongakkan
kepalanya dan menatap langsung mata Gabriel yang tajam itu, yang seolah-olah
menembus ke dalam hatinya. Bibirnya bergetar, merasa kalau lelaki ini sedikit
1Another 5 - Santhy Agatha
mengintimidasi. "Ya. Mohon maaf. Saya.... saya masih tidak mengerti kenapa anda 54 |
memilih saya untuk menjadi asisten pribadi."
Setelah berdehem beberapa kali akhirnya Selly bisa berkata-kata. Gabriel tersenyum
lalu bertopang dagu sambil menatap Selly dengan tajam, "Mungkin memang semua
hanya kebetulan dan aku memakai alasan klise yang aneh, kuharap kau mengerti Selly.
Aku adalah orang asing di negara ini, tidak ada yang kukenal, dan kemudian seperti
1Another 5 - Santhy Agatha
pdf by http://cerita-silat.mywapblog.com
sebuah petunjuk aku bertabrakan denganmu di jalan, lalu kita bertemu lagi di
perusahaan ini." Mata Gabriel tampak berkilat, "Aku adalah orang yang percaya dengan
intuisiku, jadi aku menganggap bahwa pertemuanku denganmu mungkin sebuah
petunjuk. Aku percaya dengan kapabilitasmu sebagai pegawai, karena itu, dengan tidak
ada maksud lain di baliknya, aku murni memintamu membantuku di perusahaan ini,
menjadi asistenku. Apakah kau bersedia" Karena ini bukan paksaan, kalau kau tidak
bersedia, aku akan mempertimbangkan orang lain." Lelaki itu menjelaskan semua
alasannya bahkan tanpa berkedip sekalipun. Selly tercenung dan menghela napas
panjang. Ini adalah promosi yang luar biasa, dirinya yang hanya staff akunting dalam
sekejap bisa menjadi asisten orang nomor satu di perusahaan ini, lelaki itu tadi
menyinggung tentang kapabilitasnya sebagai pegawai, dan Selly merasa ini mungkin
waktunya dia menunjukkan kemampuannya. "Saya bersedia. Saya akan berusaha
sebaik mungkin." jawab Selly mantap kemudian, membuat Gabriel tersenyum penuh
arti. 55 | "Bagus, terimakasih Selly, kemasilah
barang-barang di ruangan kantormu yang dulu. Kau akan pindah di ruangan besar
bersamaku supaya kita lebih mudah berkomunikasi." ?LoveReads Ketika Selly kembali
ke ruangannya, staff-staff lain memandangnya dengan tatapan mata aneh, bahkan bu
Sandra pun tampak aneh kepadanya. Selly segera mengetuk pintu ruangan bu Sandra,
perempuan setengah baya berusia empat puluhan itu menganggukkan kepalanya dan
mempersilahkan Selly masuk. Dengan gugup Selly duduk, "Saya menerima promosi itu,
bu Sandra." gumamnya pelan. Ada kilat di mata bu Sandra, tetapi perempuan itu
berhasil menyembunyikannya dalam sekejap. "Bagus. Dan kurasa kau harus
mengemasi barang-barangmu dan pindah ke ruangan besar?" "Iya bu." "Berpamitanlah
dengan rekan-rekan kerjamu sebelum pindah, aku sudah menginformasikan promosi
yang kau terima kepada mereka semua." dan setelah itu bu Sandra memalingkan muka
ke arah kertaskertas di tangannya, memberi isyarat pengusiran halus kepada Selly. 56 |
Selly akhirnya berdiri dengan gugup, "Baik bu...
eh terimakasih atas semua kebaikan ibu selama saya berada di divisi ini." Ketika bu
Sandra hanya mengangguk tanpa ekspresi, Selly akhirnya keluar dari ruangan
atasannya itu. Ketika Selly keluar, bu Sandra menatap marah ke arah punggungnya dari
belakang. Benaknya dipenuhi rasa iri yang menggelora. Bagaimana bisa?" Bagaimana
bisa anak ingusan itu tiba-tiba saja mendapatkan jabatan penting yang bahkan lebih
tinggi darinya" Sudah sepuluh tahun dia bekerja di perusahaan ini, memberikan
dedikasi yang terbaik yang bisa diberikannya, dia adalah pekerja yang hebat dan
berpengalaman. Jadi kalau ada yang berhak diberikan promosi, seharusnya adalah dia!
bukan pekerja ingusan yang tidak punya kemampuan apa-apa seperti Selly! Benaknya
membayangkan owner baru mereka yang masih muda dan luar biasa tampan. Tiba-tiba
dia bertanya-tanya, mungkinkah ada hubungan khusus antara Gabriel dengan Selly"
?LoveReads Selly diberi ruangan khusus berada di sudut ruang besar. Ruang besar
adalah ruangan paling besar di kantor itu, yang menjadi ruang khusus owner
perusahaan mereka. Selly mendapatkan meja besar di sudut ruangan , lengkap dengan
seluruh peralatan penunjang pekerjaannya. Sementara di tengah ruangan itu, ada meja
1Another 5 - Santhy Agatha
gelap yang besar, tempat owner perusahaan mereka berkantor. Ruangan itu memiliki
pintu 57 | sambungan khusus ke ruang sebelah
yang nyaman dan berisi sofa dan rak buku, tempat owner perusahaan menerima
tamunya. Mungkin pekerjaan Selly akan lebih seperti sekertaris pribadi, batinnya dalam
hati waktu mengatur barang-barangnya di mejanya yang baru, menyadari bahwa dia
menempati meja bekas sekertaris pribadi owner yang lama. Kalau begitu, kemana
sekertaris pribadi owner yang lama sekarang..." Selly menghela napas panjang,
berkesimpulan bahwa sekertaris pribadi owner yang lama pastilah sudah diberikan
posisi lain yang bagus, bukankah Gabriel di meeting tadi bilang bahwa dia tak akan
mengevaluasi ataupun mengganti pegawai di sini" Bicara tentang Gabriel... dimana
lelaki itu" Selly memandang ke arah meja besar yang kosong, lalu termenung, kalau
tidak ada lelaki itu, dia tentu saja tidak ada pekerjaan. Lama kemudian Selly duduk di
ruangannya, merasa bingung, sampai kemudian pintu ruangan itu terbuka. "Sudah
merasa nyaman dengan tempat barumu?" Gabriel tersenyum di sana menyapa. Selly
menganggukkan kepalanya dengan gugup, menunggu instruksi selanjutnya. Gabriel
sendiri tampak membawa berkas-berkas dan laptop di tangan kirinya, dia
meletakkannya di meja besarnya, lalu berdiri di sana dan menatap Selly, "Aku masih
mempelajari perusahaan ini, bagaimana penjualannya, seperti apa konsumennya,
barang apa yang kita jual, dengan supplier 58 |
mana kita bekerjasama dan sebagainya." Matanya mengernyit tampak tidak senang,
"Sayangnya data yang ada masih berantakan, maukah kau merapikannya untukku"
buatlah susunan data yang teratur dan terperinci menyangkut seluruh informasi tentang
perusahaan ini, kau pasti tahu caranya bukan?" Selly menganggukkan kepalanya, dia
harus menghubungi banyak divisi untuk meminta semua data sebelum merangkumnya
menjadi laporan lengkap. "Bagus." Gabriel menganggukkan kepalanya, tampak senang."
Dan perlu kau tahu Selly kau adalah asisten pribadiku, dan bukan hanya di perusahaan
ini tetapi di perusahaanku yang lainnya, jadi sebisa mungkin aku akan membawamu
Another Karya Santhy Agatha di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
kemana-mana" Lelaki itu mengedikkan bahunya, tidak mempedulikan eskpresi Selly
yang terperangah, "Sekarang aku ada janji, jam tujuh malam aku akan kembali di sini,
kuharap seluruh laporan itu selesai, kalau kau pulang duluan, letakkan saja di meja ini."
Dan kemudian tanpa menunggu jawaban Selly, Gabriel melangkah pergi, meninggalkan
Selly yang benar-benar panik. Astaga! Gabriel menginginkan seluruh laporan yang rumit
itu dikerjakan sekarang" Biasanya laporan seperti itu membutuhkan waktu beberapa
hari! Selly duduk dan menekan telepon untuk meminta data kepada semua divisi. Dia
harus bergegas mengumpulkan semua data, kalau tidak dia bisa terlambat untuk
bertemu dengan Rolan. ?LoveReads 59 | Rolan
mengernyitkan keningnya, sudah beberapa kali dia mencoba menghubungi Selly tapi
teleponnya tidak diangkat, Selly tidak pernah begini sebelumnya, perempuan itu selalu
siap sedia kapanpun Rolan menghubunginya, tiba-tiba saja benak Rolan merasa cemas,
perasaan 1Another 5 - Santhy Agatha
pdf by http://cerita-silat.mywapblog.com
itu menyeruak di dalam dirinya seakan ada kekuatan jahat yang sedang mengancam
Selly. Setelah percobaan yang kesekian kalinya, akhirnya teleponnya di angkat, Rolan
menghela napas, merasa sangat lega, "Selly! Astaga, kenapa tidak kau angkat
teleponmu?" Suara Selly di seberang sana tampak gugup dan lelah, "Rolan... ya ampun
maafkan aku Rolan, aku sibuk mengerjakan pekerjaanku hingga meninggalkan ponselku
di tas, aku tidak mendengar kau menelepon, maafkan aku." Rolan mengernyitkan
keningnya, melirik jam tangannya, sebentar lagi ada pertemuan dengan dokter untuk
membicarakan hasil tes, karena itulah Rolan menunggu-nunggu Selly, "Kau masih di
1Another 5 - Santhy Agatha
kantor?" tanyanya gusar. Kenapa Selly masih di kantor" bukankah butuh waktu hampir
satu jam dari kantor Selly ke rumah sakit" "Iya Rolan, maafkan aku. Aku... aku
menerima promosi, sekarang aku menjadi asisten pribadi pemilik baru perusahaan ini,
dan pekerjaan pertamaku adalah mengumpulkan seluruh data perusahaan, aku
berusaha mengerjakan secepat mungkin... maafkan aku, tapi ini benar-benar banyak...
mungkin dua puluh menit lagi aku baru bisa ke rumah sakit, Rolan." 60 | R a t u - b u k u
. b l o g s p o t . c o m Tiba-tiba kegusaran di benak Rolan menghilang ketika
mendengarkan bahwa Selly sudah hampir menangis. Ah. Ya Ampun, Rolan sama sekali
tidak berhak memarahi Selly, pun Selly tidak seharusnya meminta maaf sampai seperti
itu kepadanya. Selama ini Selly sudah memberikan waktunya tanpa pamrih dengan
tulus kepada Rolan. Dan sekarang adalah waktunya Rolan yang mendukung Selly,
"Jangan terburu-buru sayang, ini cuma pertemuan dengan dokter kok. Lakukan
pekerjaanmu sebaik-baiknya yah, aku tidak apa-apa sayang." Selly menghela napas
panjang, "Terimakasih Rolan, aku akan segera ke rumah sakit setelah beres." janjinya
sungguh sungguh, membuat Rolan tersenyum dan memberikan cium jauh sebelum
menutup pembicaraan. Rolan menghela napas panjang, dia lupa memberi selamat
kepada Selly atas promosi yang diterimanya, tapi nanti pasti ada kesempatannya
bersama Selly.... nanti... Rolan tersenyum tahu bahwa besok dia pasti sudah boleh
keluar dari rumah sakit ini yang selama beberapa tahun telah menjadi tempat tinggal
keduanya. Dan setelah itu waktunya bersama Selly akan sangat panjang, mereka akan
bebas menikmati waktu bersama-sama.... Begitu keluar dari rumah sakit, Rolan akan
mengunjungi toko cincin. Ya, dia akan langsung melamar Selly, menunjukkan
kesungguhan hatinya dengan menikahi cinta sejatinya itu. ?LoveReads 61 | R a t u - b u
k u . b l o g s p o t . c o m Rolan berjalan di lorong, hendak menemui dokter. Yah pada
akhirnya dia akan menemui dokter itu sendiri, meskipun dia sudah tahu hasilnya, tidak
akan ada yang berubah dari hasil pemeriksaan yang kedua ini. Dirinya sudah sembuh
total... dan selain itu ada kekuatan besar di dalam dirinya yang terasa meluap-luap,
seakan meminta untuk dipergunakan... Sambil bersenandung Rolan berjalan menyusuri
lorong rumah sakit itu, dan kemudian mengeryit ketika melihat ke depan. Di depannya
ada seorang perempuan berambut panjang dengan gaun kuning cerah berbunga-bunga,
dia berjalan sendirian... sambil berpegangan pada tepi lorong rumah sakit. Dan
kemudian mulai terhuyung-huyung seakan hendak pingsan. Secepat kilat Rolan
langsung melompat dan menangkap tubuh kecil yang oleng ke belakang itu, tubuh itu
terasa begitu ringan... Rolan menatap perempuan yang masih lunglai dengan mata
terpejam di pelukannya itu, dan menyadari betapa cantiknya perempuan yang ada di
tangannya, tapi... perempuan itu pucat... sangat pucat hingga tubuh dan wajahnya
seputih kertas.... apakah perempuan ini sakit" Perempuan itu menghela napas panjang,
lalu membuka matanya, mata hijau besar yang sangat bening, bibirnya tampak pucat
dan bergetar ketika berkata-kata, "Maafkan aku... namaku Sabrina." suaranya kecil dan
lemah, "Seharusnya aku tidak boleh berjalan-jalan, tapi aku mencari perawatku... dia
tidak ada." "Anda pasien di sini?" 62 | Rolan
makin cemas ketika melihat wajah perempuan itu semakin pucat, "Katakan di mana
kamar anda, saya akan mengantarkan..." Perempuan itu mengangguk, dan kemudian
bibirnya membuka lalu menutup lagi, seakan kesulitan berbicara, setelah menghela
napas panjang, dia berkata, "Te... terimakasih.... aku, aku ada di bagian pasien kanker...
maafkan aku.. sepertinya pandanganku berkunangkunang," perempuan itu
memejamkan mata, tubuhnya lunglai. "Saya akan mengantar anda ke sana." Dengan
sigap, Rolan mengangkat tubuh ringkih perempuan cantik itu ke dalam gendongannya,
"Seharusnya anda tidak berjalan-jalan sendirian seperti ini." Sabrina, begitu tadi nama
perempuan ini, dan ternyata Sabrina juga mengidap kanker. Rolan sendirilah yang
1Another 5 - Santhy Agatha
paling tahu bagaimana lemahnya tubuhnya ketika digerogoti oleh penyakit itu. Dia
pernah mengalaminya dan mengerti bagaimana rasanya. Jauh di belakang lorong,
Gabriel bersandar di dinding. Dari tadi dia mengamati semua kejadian itu, dan kemudian
setelah Rolan menghilang di ujung lorong bersama Sabrina, Gabriel tidak bisa menahan
senyumnya. Ternyata mudah sekali .... Sabrina akan memuluskan rencananya yang
berikutnya... ?LoveReads 63 | Another 5% Part
5 Rolan menggendong Sabrina yang lunglai dan berjalan menuju sayap rumah sakit
tempat penderita kanker di rawat intensif. Suster yang berjaga di sana. Suster yang
sangat dikenalnya karena Rolan juga lama di sini langsung berdiri dari tempat
duduknya. Menyongsong mereka dengan panik, "Astaga. Tuan Rolan. Bagaimana...
Kenapa bisa nona Sabrina?" Lalu suster itu menyadari bahwa Rolan tampak begitu
sehat dan kuat, "Anda tidak apa-apa Tuan Rolan" Anda menggendong Sabrina?" "Aku
tidak apa-apa." Rolan tersenyum penuh keyakinan, "Aku baikbaik saja suster, jangan
cemaskan aku, dimana kamar Sabrina" Aku akan menidurkannya di sana." "Di lorong itu
lurus. Kamar sebelah kanan yang paling ujung di seberang kamar anda.. Astaga dia
tampak pucat sekali, seharusnya dia tidak boleh berjalan-jalan keluar, dia pasti
menyelinap tadi." Wajah suster itu memucat, " saya akan memanggil dokter." Rolan
menganggukkan kepalanya dan membawa Sabrina yang lunglai digendongannya ke
kamar yang ditunjukkan suster itu. Kamar itu berada jauh di ujung. Lokasinya
berseberangan dengan kamar Rolan -yang sebentar lagi akan menjadi bekas
kamarnyaSelama sakit Rolan hampir tidak pernah keluar kamar, kecuali saat dia 64 | R
a t u - b u k u . b l o g s p o t . c o m harus melakukan pemeriksaan di luar. Pantas saja
dia tidak pernah melihat Sabrina sebelumnya meskipun sebenarnya kamar mereka
hanya berseberangan. Kamar Sabrina lengang seperti kamarnya di rumah sakit, tetapi
terkesan feminim karena sprei dan bed covernya berwarna pink, sepertinya dibawa
sendiri dari rumah. 1Another 5 - Santhy Agatha
pdf by http://cerita-silat.mywapblog.com
Dengan lembut dan hati-hati, Rolan membaringkan Sabrina ke atas ranjang. Dia
memperhatikan betapa pucatnya perempuan ini. Tibatiba hatinya terasa sedih
membayangkan betapa perempuan semuda dan serapuh ini mengalami kesakitan sama
seperti yang pernah dirasakannya dulu. Seandainya Sabrina tidak sakit, dia pasti akan
menjadi perempuan yang ceria.... Bulu mata Sabrina yang panjang dan tebal
bergerak-gerak, lalu mata hijau bening itu terbuka, tampak bingung dan menatap ke
sekeliling. Sabrina mencoba bangun dan duduk, tapi Rolan segera mencegahnya,
"Jangan bangun dulu, kau baru saja pingsan, kau pasti pusing." Sabrina mendongakkan
kepalanya dan menatap Rolan seakan baru menyadari kehadirannya. "Ah.. kau.. Kau
yang menolongku di lorong tadi." Perempuan itu mengernyit seakan kesakitan. "Dokter
akan segera datang, apakah kau pusing?" Rolan tahu bagaimana rasanya, bagaimana
sakitnya kepalanya dulu... Sabrina menganggukkan kepalanya, tersenyum lemah. "Aku
selalu merasa pusing dan mual setiap saat. Lama-lama aku terbiasa." Sabrina 65 | R a t
u - b u k u . b l o g s p o t . c o m menatap Rolan lagi, "apakah kau sedang membesuk
seseorang di sini?" Rolan tersenyum dan menggelengkan kepalanya, "Bukan. Aku
pasien di sayap rumah sakit ini, kamarku ada di ujung sebelah sana." "Pasien di sayap
Rumah sakit ini?" Sabrina mengerutkan keningnya, "Kau tampak terlalu sehat untuk
seorang penderita kanker." Rolan terkekeh, "Aku sudah sembuh." "Sembuh?" Mata hijau
Sabrina yang indah membelalak lebar, "Bagaimana bisa?" "Aku sembuh begitu saja."
Rolan tersenyum, mengangkat bahunya. Sabrina membuka mulutnya tampak hendak
berbicara. Tapi kemudian dokter Beni masuk. Dia tersenyum menatap Rolan yang juga
ada di ruangan itu. "Di sini anda rupanya Tuan Rolan, saya menunggu anda di ruangan
1Another 5 - Santhy Agatha
saya untuk membicarakan hasil test anda." Rolan tersenyum meminta maaf, "Maafkan
saya, saya sudah dalam perjalanan ke sana ketika saya menemukan Sabrina hampir
pingsan di lorong." "Ah ya, Sabrina." Dokter Beni menoleh kearah Sabrina yang
setengah duduk di ranjang dengan pipi memerah, "Kau rupanya memutuskan untuk
berjalan-jalan lagi sendirian. Untung tadi ada Rolan menolongmu, kalau tidak kau akan
terbaring di lorong sana beberapa lama 66 |
sampai ada orang lain lewat. Bukankah sudah kubilang kalau kau hendak jalan-jalan,
kau bisa memanggil suster perawat untuk menemanimu?" Pipi Sabrina semakin merah,
memberikan rona di kulitnya yang putih pucat. "Maafkan saya dokter." Gumamnya
lemah, penuh penyesalan, "Saya sungguh tak bermaksud keluar sendirian. Tadi saya
memanggil suster. Tetapi tidak ada yang datang. Jadi saya mencoba berjalan ke luar
dan ternyata di pos perawat tidak ada orang. Akhirnya saya keluar menuju lorong
mencari perawat...." Dokter Beni menganggukkan kepalanya. "Nanti jangan diulang lagi
ya." gumamnya. Lalu mulai memeriksa Sabrina, "Kepalamu pusing?"
"Berdentam-dentam seperti biasa." Jawab Sabrina sambil tersenyum lemah. Dokter Beni
mengangguk, "Nanti akan reda setelah minum obat. Oke, saya akan mengontrol pasien
yang lain dulu." Dia menoleh ke arah Rolan dan tersenyum, "Mengenai hasil test..."
"Saya sebenarnya tidak perlu tahu apa hasilnya. Saya yakin hasilnya sama seperti yang
kemarin." Sela Rolan yakin. Dokter Beni tertegun. Lalu menganggukkan kepalanya.
"Well... memang hasilnya sama, sungguh suatu keajaiban." Matanya menatap Rolan
sungguh-sungguh, "Bagaimanapun juga kami memerlukan anda untuk pemeriksaan
lebih lanjut. Kami harus mencari tahu apa yang terjadi." 67 | R a t u - b u k u . b l o g s p
o t . c o m Rolan menganggukkan kepalanya, tersenyum lebar, "aku akan berusaha
membantu sebisanya dokter." Setelah dokter Beni pergi. Tinggalah Rolan bersama
Sabrina yang menatapnya malu-malu. "Sekali lagi terimakasih atas bantuannya tadi, aku
benarbenar ceroboh dan jadi merepotkanmu." gumam Sabrina akhirnya. Rolan
menganggukkan kepala, "Sama-sama, senang bisa membantu." Dia lalu mengulurkan
tangannya, "Kita malahan belum berkenalan secara resmi, kenalkan aku Rolan."
Sabrina menyambut uluran tangan Rolan, tersenyum hangat. "Aku Sabrina."
?LoveReads Selesai! Selly menutup berkas laporannya dengan puas dan menghela
napas panjang. Lebih lama dari waktu yang dijanjikannya kepada Rolan, ternyata Selly
membutuhkan waktu lebih dari empat puluh lima menit untuk menyelesaikan semuanya.
Semoga Rolan tidak marah kepadanya, semoga Rolan mau mengerti keadannya. Dia
sudah benar-benar terlambat, jadi dia memutuskan untuk naik taxi demi menghemat
waktu. 68 | Selly lalu berdiri, meletakkan berkas
setumpuk yang tebal itu di meja besar Gabriel, lalu setengah berlari keluar. Dia harus
bergegas! Seketika itu dia bertubrukan dengan tubuh besar yang kokoh, beraroma
parfum cendana. Tubrukan itu sangat keras hingga Selly hampir saja terlontar jatuh
seandainya saja Gabriel tidak menahannya dengan kedua tangannya yang ramping dan
kuat di pundaknya. "Hei..hei.. Maafkan aku." Gabriel meluruskan Selly yang terhuyung,
lalu melepaskan pegangannya, "Mau kemana terburu-buru?" Selly menghela napas
panjang, menatap Gabriel yang sekarang sudah mengenakan pakaian santai dan
tampak luar biasa tampan, sepertinya lelaki itu sempat pulang ke rumah tadi dan
berganti pakaian, atau bahkan mungkin sudah mandi mengingat wanginya yang begitu
segar. Tiba-tiba Selly membandingkannya dengan kondisinya sendiri, dia belum mandi
dan akan segera bertemu Rolan, Selly langsung bertekad menyemprotkan parfum ke
sekujur pakaiannya nanti di taxi agar dia tetap harum dan segar ketika bertemu Rolan.
"Maafkan saya. Saya harus segera ke rumah sakit..." "Rumah sakit lagi" kemarin kita
pertama kali bertemu di dekat rumah sakit." Gabriel mengangkat alisnya, "Apakah ada
saudaramu yang sakit?" "Bukan saudara." Selly menggumam cepat, "Dia calon suami
1Another 5 - Santhy Agatha
saya." 69 | "Oh" Gabriel menatap Selly lembut,
"Aku ikut prihatin Selly, semoga calon suamimu lekas sembuh ya." Lelaki itu melirik ke
berkas yang diletakkan Selly di mejanya, "Pekerjaannya sudah selesai?" "Sudah."
Jawab Selly bersemangat, "Saya sudah membuat laporan seinformatif mungkin.
Semoga anda puas dengan semua informasi yang dimuat di sana." "Oke." Gabriel
menganggukkan kepalanya, "Pergilah. Maafkan aku karena menahanmu....
Hati-hatilah." "Baik, terimakasih Sir." Selly membungkukkan badan hormat, lalu
buru-buru melangkah setengah berlari menuju lift,
1Another 5 - Santhy Agatha
pdf by http://cerita-silat.mywapblog.com
"Oh, Selly?" Tiba-tiba saja Gabriel memanggil, membuat langkah Selly terhenti dan
menoleh lagi. "Ya Sir?" "Kau bisa memakai supirku, dia ada di bawah di depan lift. Dia
akan mengantarmu ke rumah sakit..." "Tidak Sir! Tidak perlu! Saya bisa naik taxi..."
dengan segera Selly menggelengkan kepalanya. "Di luar hujan dan menunggu taxi
membutuhkan waktu lama, kasihan calon suamimu menunggu di sana. Pakai saja
supirku, hitung-hitung sebagai permintaan maafku karena membuatmu kerja lembur dan
terlambat menemui calon suamimu." Gabriel bergumam dengan tenang, matanya
menatap Selly tajam, tak terbantahkan. 70 |
Sejenak Selly terpana, tapi kemudian dia sadarkan diri, mungkin Gabriel benar, akan
lebih praktis kalau diantar oleh supir Gabriel, dan tadi katanya di luar hujan pula.
"Terimakasih Sir" gumamnya bersemangat dan pintu lift-pun terbuka. Sebelum Selly
masuk ke dalam lift dia sempat melirik ke arah Gabriel berdiri tadi, tetapi lelaki itu sudah
tidak ada, dan pintu ruang besar tertutup rapat. ?LoveReads Mobil besar berwarna
hitam itu berhenti tepat di depan rumah sakit, setelah mengucapkan terimakasih pada
supir Gabriel yang dari tadi hanya diam saja, hanya mengangguk dan tak bersuara
sedikitpun, Selly lalu keluar dari mobil dan setengah berlari memasuki lobby rumah sakit
itu. Dia benar-benar terlambat! Meski supir Gabriel berusaha melaju secepat mungkin,
tetapi kemacetan jalan raya menghalangi mereka untuk segera sampai. Rolan pasti
sudah menemui doktrer Beny sendirian. Dengan rasa menyesal, Selly berjalan menuju
ruangan dokter Rolan, tempat mereka sering berkonsultasi mengenai kesehatan Rolan.
Tetapi lorong itu lengang, dan pintu ruangan tertutup rapat. Yah dia memang
benar-benar terlambat, Rolan pasti sudah kembali ke kamarnya. Dengan langkah
tergesa, Selly menuju sayap rumah sakit tempat pasien kanker ditempatkan,
menganggukkan kepala pada suster jaga 71 |
yang sudah sangat mengenalnya, lalu setengah berlari menuju kamar Rolan. Kamar itu
kosong... Dimana Rolan" Selly melangkah keluar kamar, kebingungan. Apakah Rolan
menjalani pemeriksaan lagi" Atau Rolan menjalani perawatan intensif di tempat lain"
tetapi bukankah Rolan sudah sembuh" Atau janganjangan... hasil test kemarin salah"
Pikiran-pikiran buruk memenuhi benak Selly membuatnya semakin cemas. Dia hendak
berjalan ke tempat suster jaga untuk menanyakan tentang Rolan ketika suara tawa itu
terdengar. Suara tawa yang amat sangat dikenalnya. Itu suara tawa Rolan! Dan
datangnya dari kamar seberang..... dengan hati-hati, takut salah dengar, Selly mengintip
ke pintu di kamar seberang yang terbuka. Di sana Rolan duduk di tepi ranjang, sedang
menjelaskan sesuatu dengan bersemangat pada seorang pasien lain yang terbaring
setengah duduk di tempat tidur, kemudian mereka tertawa bersama. Tanpa sadar, Selly
mendorong pintu itu, menimbulkan bunyi geseran pintu dan membuat Rolan menoleh.
Mata Rolan langsung melebar, begitu juga senyumnya ketika melihat Selly, "Ah, Selly,
Sayang, akhirnya kau datang juga." Rolan mengulurkan tangannya, "Sini, kemari
kukenalkan dengan Sabrina, dia pasien di sini juga sejak lama." Rolan memiringkan
tubuhnya, dan kemudian, pasien itu... pasien bernama Sabrina yang tadi tertutup
1Another 5 - Santhy Agatha
punggung Rolan terlihat jelas di mata Selly. 72 |
Oh astaga... cantiknya... sungguh kecantikan yang sangat rapuh, kulit Sabrina begitu
pucatnya tetapi matanya hijau dan besar, terlihat begitu mencolok dengan bulu mata
yang indah dan panjang. Kecantikan yang rapuh, kecantikan yang bagaikan dewi peri
hutan yang transparan ketika disentuh... Dengan langkah hati-hati, Selly menerima
uluran tangan Rolan, dan Sabrina yang berada di atas ranjang tersenyum kepadanya,
sambil mengulurkan tangan, "Hai, aku Sabrina, Rolan menolongku ketika pingsan di
lorong tadi." Mata hijaunya bercahaya dan tampak cantik, "Kau pasti Selly, Rolan
banyak bercerita tentangmu tadi." Selly menyambut uluran tangan Sabrina, merasakan
jemari itu dingin dan rapuh dalam genggamannya, "Hai juga, aku Selly." Rolan
tersenyum lebar, "Bayangkan Selly, aku dan Sabrina hanya berseberangan kamar dan
kami ada di rumah sakit ini sangat lama, tetapi tidak pernah bertemu sebelumnya."
Rolan lalu berdiri dan menatap Sabrina lembut, "Baiklah, aku tidak mau mengganggu
istirahatmu Sabrina, kau pasti lelah, jadi kami akan pergi." dengan posesif, lelaki itu
merangkul pinggang Selly. Sabrina menganggukkan kepalanya "Terimakasih Rolan,
menyenangkan sekali menghabiskan waktu bersama seseorang." Sabrina lalu menoleh
kearah Selly dan tersenyum lembut "Kau sungguh beruntung memiliki seseorang yang
bersedia menemani dan mengisi hari-harimu 73 |
ketika kau sakit... sedangkan aku, aku selalu disini sendirian... keluargaku hanya
papaku, dan dia sangat sibuk dengan bisnisnya... " mata Sabrina tampak sedih,
berkaca-kaca. Tiba-tiba saja Selly merasa iba melihatnya, gadis ini sakit, tampak begitu
rapuh dan kesepian, mengingatkannya pada Rolan di masamasa sakit parahnya dahulu,
Another Karya Santhy Agatha di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
"Jangan kuatir Sabrina, aku dan Rolan pasti akan sering kemari untuk menemanimu
ngobrol." gumamnya impulsif seketika. Mata Sabrina langsung melebar, kesedihan di
sana lenyap berganti dengan harapan, "Benarkah?" dia tersenyum lebar dan tampak
cantik sekali, "Terimakasih. terimakasih.. itu amat sangat berarti bagiku." gumamnya
ceria. ?LoveReads Rolan dan Selly berjalan keluar dari kamar Sabrina dan menuju ke
seberang, ke arah kamar Rolan. "Maafkan aku... aku terlambat datang karena
pekerjaanku..." Selly bergumam penuh penyesalan ke arah Rolan. Kekasihnya itu
menoleh, menatap Selly dan kemudian memeluknya erat, mengecup dahinya lembut,
"Tidak apa-apa sayang, aku mengerti kok. Lagipula aku juga tidak melihat hasil test itu."
gumam Rolan riang, menagap Selly di pelukannya. Mata Selly melebar, "Tidak melihat
hasil testnya" jadi...?" 74 | "Tadi aku sempat
bertemu dokter Beni ketika dia memeriksa Sabrina, katanya hasil testnya sama, aku
sudah sembuh." "Sudah sembuh?" Selly menatap Rolan, melihat senyum Rolan yang
lebar. Rolan bersungguh-sungguh, mukjizat ini benar adanya! Air mata mengalir di sudut
mata Selly, mengalir ke pipinya, membuatnya sesenggukan, "Ya Tuhan Rolan... aku
amat sangat bersyukur... amat sangat bersyukur..." Selly menangis, perasaannya
meluap-luap, antara rasa syukur dan bahagia, terharu dan semua perasaan indah itu
bercampur aduk di benaknya, membuatnya sesenggukan. Rolan mengecup air mata di
pipi Selly dengan lembut, kemudian
1Another 5 - Santhy Agatha
pdf by http://cerita-silat.mywapblog.com
menenggelamkan tubuh Selly yang mungil di pelukannya, memeluknya kuat-kuat, "Aku
mencintaimu Selly, amat sangat mencintaimu. Sekarang kau bisa memilikiku, diriku
yang sehat, seutuhnya." ?LoveReads Sabrina sedang termenung sambil menatap
kearah jendela, memantulkan sinar senja yang menggelap. Ketika dia merasakan aura
itu, "Kau selalu datang tanpa permisi." gumamnya dan kemudian menoleh ke arah
Gabriel yang tiba-tiba saja sudah berdiri di sana, bersandar malas di dekat jendela,
berdiri di bawah bayang-bayang senja sehingga wajahnya tertutup siluet gelap.
1Another 5 - Santhy Agatha
"Perempuan jahat." Gabriel tersenyum sinis, "Kau menggunakan penampilan rapuhmu
untuk memanipulasi hati manusia yang lemah." 75 | R a t u - b u k u . b l o g s p o t . c o
m Sabrina membalas senyuman Gabriel, "Bukankah kau seharusnya berterima kasih
kepadaku, Gabriel" Secara tidak langsung aku membantumu bukan?" "Aku tidak butuh
bantuan." Mata Gabriel menggelap, "Apa sebenarnya rencanamu, Sabrina" Kenapa kau
mendekati Rolan?" Sabrina menghindari tatapan Gabriel yang tajam, berusaha
membentengi diri. Dia tahu bahwa kalau mau, Gabriel bisa menggunakan kekuatannya
untuk membaca pikiran, karena itulah dia berusaha membentengi dirinya kuat-kuat. Dia
sudah terbiasa melakukan itu kalau berhadapan dengan Gabriel. "Kau tidak perlu tahu
rencanaku, Gabriel... yang perlu kau tahu, aku tidak akan mengganggu apapun
rencanamu." "Oh ya?" Gabriel memajukan tubuhnya, berdiri di tepi ranjang dan
kemudian mengulurkan telunjuknya untuk mengangkat dagu Sabrina yang pucat dan
rapuh, "Jangan main-main denganku Sabrina, apa yang kau lakukan tadi memang
memuluskan rencanaku, tetapi bukan berarti aku menyetujuinya. Aku punya rencanaku
sendiri yang sudah kususun dengan baik, dan aku tidak mau siapapun ikut campur,
bahkan kau sekalipun." Gabriel tidak main-main, ekspresi kejam muncul di wajahnya,
"Apakah kau mengerti, Sabrina?" Tubuh Sabrina terasa panas, membakar. Oh Astaga!
Gabriel menaikkan suhu ruangan ini, lelaki itu benar-benar marah, dan sekarang seluruh
ruangan terasa panas membakar. Peluh Sabrina bercucuran 76 | R a t u - b u k u . b l o
g s p o t . c o m sedangkan Gabriel tampaknya sama sekali tidak terpengaruh dengan
suhu ruangan ini yang begitu membakar. "Gabriel! Panas! Panas!" Sabrina menjerit,
keringat bercucuran di seluruh tubuhnya dan rambutnya basah kuyup. Mata Gabriel
tetap dingin, "Jawab aku Sabrina, apakah kau mengerti" Dan kemudian katakan apa
rencanamu." "Aku mengerti! Aku mengerti!" Sabrina memekik, tidak tahan dengan suhu
ruangan yang panas dan juga rasa panas yang membakar tubuhnya, "Gabriel!
Kumohon, kumohon kakak! Aku akan menjelaskan semuanya kepadamu!" Seketika itu
juga panas yang membakar ruangan itu menghilang. Gabriel mundur dan menatap
Sabrina dengan dingin, "Jelaskan." Mata Sabrina berkaca-kaca, menatap Gabriel, kakak
tirinya yang sangat dicintainya, tetapi tidak pernah bisa membalas cintanya. Kenapa
Gabriel bisa sekejam ini kepadanya" Tidak adakah sedikitpun rasa sayang Gabriel
kepadanya" dia adik Gabriel bukan" "Aku... aku sudah tahu semuanya, bahwa Rolan
bisa mengancam keselamatanmu... bahwa mungkin saja kau terbunuh kalau Rolan bisa
mendapatkan pengorbanan dari Selly dan mendapatkan 5% tambahan kekuatannya..."
air mata Sabrina menetes, "Aku hanya tidak ingin kau mati..." "Jadi kemudian kau
menyamar dan mencoba merebut Rolan dari Selly demi menyelamatkanku?" Gabriel
mendesis dingin, " Aku tidak 77 | akan kalah dari
Rolan apapun yang terjadi, dia hanya anak ingusan yang tidak tahu bagaimana cara
menggunakan kekuatannya." Mata Gabriel menyala, "Aku tak peduli apapun yang kau
lakukan Sabrina, kali ini kau kumaafkan. Tapi jangan sampai kau ikut campur lagi tanpa
seizinku." Dan kemudian Gabriel menghilang ditelan bayang-bayang gelap yang
menyambut malam. Sabrina menangis di atas ranjang, terisak-isak perih akan sikap
dingin Gabriel. Seharusnya Gabriel bisa mencintainya! Kalau saja Gabriel bisa
mencintainya, maka lelaki itu akan memiliki cinta sejati dan tidak perlu cemas akan
dikalahkan oleh Rolan! Gabriel adalah cinta sejati Sabrina, dan Sabrina tidak akan
pernah menyerah sampai Gabriel mencintainya. Dan alasan sebenarnya berusaha
mendekati Rolan bukan hanya demi menyelamatkan Gabriel, tetapi lebih karena Sabrina
tidak rela Gabriel mendekati Selly dan menebarkan pesonanya kepada perempuan itu!
Sabrina tidak akan berhenti. Sebab jika Rolan sudah benar-benar terpesona kepadanya,
maka Gabriel tidak akan perlu repot-repot mendekati Selly. ?LoveReads Ruangan itu
sunyi, hanya ada Gabriel di sana, dahinya berkerut, Apa yang dilakukan Sabrina
1Another 5 - Santhy Agatha
mungkin akan memberikan keuntungan 78 |
kepadanya. Dengan merayu Rolan, mungkin saja hal itu akan membuat pekerjaan
Gabriel lebih mudah. Walaupun begitu ada rasa tidak suka di benak Gabriel, dia tidak
suka Sabrina selalu berusaha mencampuri apapun rencananya. Sabrina adalah adik
tirinya, mereka berhubungan darah, berbeda ayah tetapi satu ibu. Sabrina sangat mirip
dengan ibu mereka yang rapuh dan sakit-sakitan sepanjang hidupnya. Dan Sayangnya
adiknya itu menyimpan obsesi terpendam yang tidak pernah dimengertinya. Tidak-kah
Sabrina mengerti bahwa mereka berhubungan darah" Selain itu apapun yang terjadi
Gabriel tidak akan bisa membuka hatinya kepada perempuan manapun. Jiwanya terlalu
kelam dan gelap untuk dirasuki penyakit bernama 'cinta'. "Carlos!" lelaki itu memanggil
pelayan setianya yang langsung muncul seketika. "Ya Tuan." "Kau sudah membawa apa
yang aku minta?" Carlos mengangguk tanpa kata, menyerahkan sebuah buku yang
berat dan tebal dan meletakkannya di meja Gabriel. Gabriel menatap buku kuno yang
usianya mungkin sudah ratusan tahun itu, dia bahkan tidak mau menyentuhnya. Buku
itu penuh dengan aturan-aturan semesta yang mengikat sang pemegang kekuatan,
diwariskan oleh pemilik kekuatan terdahulu turun temurun kepadanya. Matthias pasti
juga mewariskan buku yang sama untuk Rolan entah bagaimana caranya nanti,
meskipun Gabriel bisa memastikan bahwa sampai detik ini Rolan belum menerima buku
itu. 79 | Gabriel sangat jarang membaca buku
itu, bahkan hampir tidak pernah menyentuhnya-dia muak dengan segala aturan semesta
yang mengikat sang pembawa kekuatan yang tercantum begitu banyak di dalam buku
itu. Gabriel biasanya menyuruh Carlos mempelajarinya dan menjelaskan kepadanya.
"Apakah kau sudah menemukan bagian itu" Bagian mengenai 'pengorbanan sang cinta
sejati'?" Carlos menganggukkan kepalanya, "Saya menemukan petunjuk tentang hal itu
Tuan, meskipun bagian itu disamarkan dengan barisan puisi kuno yang penuh
teka-teki." "Disamarkan?" Kali ini Gabriel tertarik, "Tunjukkan padaku." Carlos
melangkah mendekat dan membuka buku itu dihadapan
1Another 5 - Santhy Agatha
pdf by http://cerita-silat.mywapblog.com
Gabriel dengan hati-hati, "Buku ini hampir tidak pernah membahas tentang pengorbanan
cinta sejati, sepertinya hal itu memang dihindarkan untuk terjadi di antara kedua
pembawa kekuatan." Carlos menjelaskan, "Yang dijelaskan secara gamblang hanyalah
ketika kedua pembawa kekuatan memutuskan saling bertarung, maka yang menjadi
pemenang adalah yang mempunyai cinta sejati yang akan memberikan pengorbanan
sehingga bisa membangkitkan 5% kekuatan otak yang tersisa... dan memang untuk
pemegang kekuatan kegelapan, diberikan benteng penghalang khusus supaya tidak
bisa menemukan cinta sejatinya. Hal ini dimaksudkan agar kekuatan kegelapan tidak
tergoda untuk membunuh kekuatan cahaya." 80 |
Gabriel tersenyum sinis, "Jadi kekuatan semesta mengatur bahwa bagaimanapun juga,
kekuatan kegelapan tidak akan pernah bisa memenangkan pertarungan" Hatiku
dibentengi dengan kegelapan yang pekat sehingga tidak bisa jatuh cinta. Pada akhirnya
selalu digariskan bahwa kekuatan terang yang menang." Carlos menatap Gabriel
hati-hati, "Itu semua diatur mengingat kekuatan terang adalah pecinta damai, meskipun
dia menemukan cinta sejatinya, dia tidak akan mengobarkan perang karena tahu bahwa
keseimbanganlah yang paling utama. Sedangkan kekuatan gelap, hampir bisa
dipastikan merupakan pemicu terjadi perang kekuatan..." Mata Gabriel menggelap, "Ya.
Kami para pemegang kekuatan kegelapan memang memiliki hati yang jahat dan hasrat
untuk menghancurkan dunia, karena itulah kami dikutuk untuk tidak bisa jatuh cinta,
supaya kami tidak bisa menemukan cinta sejati kami, dan supaya kami tidak bisa
mengalahkan pemegang kekuatan terang." Mata Gabriel tampak muram, "Tetapi aku
1Another 5 - Santhy Agatha
harus mengalahkan Rolan bagaimanapun juga, Matthias mencurangiku dengan memilih
Rolan yang sudah memiliki cinta sejatinya. Dan karena sekarang sepertinya Rolan
masih belum mendapatkan lima persen kekuatan itu -bahkan meskipun dia sudah
memiliki Selly di sampingnya- itu membuatku bertanya-tanya, apakah ada ritual khusus
dari Rolan untuk mendapatkan tambahan kekuatan lima persen itu." "Semua ritualnya
tersirat di puisi ini." Jemari Matthias menunjuk bagian di lembaran buku itu. 81 | R a t u b u k u . b l o g s p o t . c o m Mata Gabriel langsung mengarah kesana, membaca
barisan puisi di buku kuno dengan kertas yang sudah menguning dan tua itu. Ketika
dua memecah belah semesta Maka sang takdir akan memberikan sang pemenang
Hanya satu yang bisa meraihnya Satu yang terpilih sang pembuka hati Satu terpilih
yang bisa merasakan cinta sejati Darah dan air mata akan tertumpah Pilihan akan
diajukan Darah yang tercinta ataukah keseimbangan semesta" Semua pilihan akan
memberi makna Yang kalah dan yang menang muncul setelah pilihan diambil
Pengorbanan cinta sejati akan menentukan segalanya. Mata Gabriel menggelap, dia
menatap ke arah Carlos dan lelaki itu membalas tatapannya penuh makna, menyiratkan
bahwa dia memiliki pemikiran yang sama. Ya... pengorbanan cinta sejati itu melibatkan
pengorbanan nyawa... demi memberikan kekuatan kepada Rolan sebesar lima persen,
Selly harus mengorbankan nyawanya. Entah bagaimana caranya, tetapi itulah yang
tersirat di puisi kuno ini. ?LoveReads 82 |
Another 5% Part 6 Hari ini Rolan sudah diperbolehkan pulang ke rumah. Selly sangat
bersemangat menunggu sore hari tiba. Selly sudah berjanji akan menjemput Rolan nanti
sore sepulang kerja, mereka akan pulang ke rumah Rolan yang sudah lama sekali tidak
pernah dikunjunginya sejak sakit. Rumah itu tentu saja masih terawat baik karena para
pelayan yang setia selalu menjaganya, kedua orang tua Selly dulu juga tinggal di sana,
tetapi mereka pada akhirnya memutuskan pindah ke rumah kecil di dekat sana dan
menjalani masa pensiunnya dengan bahagia. Rolan sudah tidak sakit lagi, tidak akan
ada lagi kecemasan dan kesedihan menggigit di hati Selly seperti di masa lalu, ketika
melihat Rolan kesakitan karena penyakitnya. Sekarang Rolan sudah sehat... ah betapa
Selly masih tidak mempercayainya, meskipun hatinya tetap saja dipenuhi rasa syukur
yang luar biasa. "Selly." suara dingin Gabriel membuat Selly terlontar dari lamunannya,
dia mengangkat matanya dan menatap Gabriel yang tengah duduk di meja besarnya
sambil mengangkat alisnya menatap Selly. "Ya Sir?" Tiba-tiba saja Selly merasa malu,
Gabriel mungkin saja sudah mengawasinya sejak tadi, semoga saja Selly tidak
membuat ekspresi bodoh ketika melamun tadi. "Kau tersenyum sendirian, ada apa?"
Suara Gabriel terdengar serius. 83 | Tetapi entah
kenapa Selly bisa men-dengar nada geli di sana. Pipi Selly merona merah, Ya Ampun,
dia benar-benar harus membiasakan diri seruangan dengan Gabriel, tidak ada
pembatas di ruangan mereka yang berarti Gabriel bisa mengawasi Selly kapan saja.
Lain kali Selly pasti akan berusaha lebih berhati-hati. "Tidak--tidak ada apa-apa." Selly
menjawab tergeragap, sedikit gugup menerima tatapan mata Gabriel yang tajam. "Ada
hal yang menyenangkan?" Gabriel bertanya datar, tidak mau menyerah. Selly menghela
napas panjang, akhirnya memutuskan untuk jujur, "Calon suami saya, yang dirawat di
rumah sakit.... dia, dia akhirnya sembuh dan diperbolehkan pulang." "Oh ya?" Gabriel
mengangkat alisnya lagi, "Itu sungguh kabar yang menggembirakan. Hari ini dia boleh
pulang?" "Iya Sir. Saya akan menjemputnya sepulang kantor." "Tidak perlu menunggu
pulang kantor, pergilah sekarang." Gabriel tersenyum. Mata Selly membelalak, seakan
tidak percaya, "Apa?" Selly butuh mendengar ulang kata-kata Gabriel tadi. "Pulanglah
sekarang, aku memberimu izin. Lagipula aku masih mempelajari berkas laporan yang
kau buat kemarin dan belum ada tugas baru untukmu, jemputlah calon suamimu." 84 | R
a t u - b u k u . b l o g s p o t . c o m Selly ternganga, lalu akhirnya sadar untuk
1Another 5 - Santhy Agatha
mengatupkan kembali bibirnya. "Ah... ya... te.. terimakasih Sir." Gabriel menganggukkan
kepala, lalu mengalihkan tatapan matanya lagi ke berkas-berkasnya, sementara itu Selly
Tahta Janda Berdarah 3 Dewi Ular 71 Kupu Kupu Iblis Pelangi Dilangit Singosari 17
Mandarin Cersil Mandarin
Cersil Indo Cersil Indonesia
Novel Barat Novel Barat
Novel Indo Novel Indonesia
Galeri Galeri
apabila halaman yg dicari tidak ada.Silahkan kembali dulu ke Menu Utama Blog Lama
Cersil Indo Cersil Indonesia
Novel Barat Novel Barat
Novel Indo Novel Indonesia
Galeri Galeri
apabila halaman yg dicari tidak ada.Silahkan kembali dulu ke Menu Utama Blog Lama