Bulu Merak Serial 7 Senjata Qi Zhong Wu Qi Zhi Karya Gu Long Bagian 1
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Serial 7 Senjata Bulu Merak Karya Gu Long (Khu Lung) Judul Asli: Qi Zhong Wu Qi Zhi - Kong Que Ling Judul Bahasa Inggris: The Seven
Weapon Series - Peacock Tail Feather Edited and ebook by : Dewi KZ
Bab l. Pembunuh Suatu sore. Gao Li berdiri di bawah sinar matahari yang hampir terbenam, bayangan papan nama
rumah makan Zhang Yuan menutupi wajahnya. Wajahnya seperti bersembunyi di balik
bayang-bayang. Dia mengenakan jubah biru yang panjang, dia harus menyembunyikan tombak peraknya
yang panjang dan tajam. Tombaknya yang panjang telah menyentuh tulang rusuknya. Baju bagian dalam yang
terbuat dari sutra sudah basah oleh keringat dingin.
Setiap kali pada saat dia akan membunuh seseorang, dia akan selalu merasa sangat
tegang. Jalan ini sebenarnya adalah jalan yang paling ramai di kota.
Sekarang pun waktu yang paling ramai di kota itu.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Matanya melihat ada seorang penjual buah ling jiao (semacam makanan), dia
bernama Ding Gan. Dia seorang laki-laki yang tinggi dan besar dan terlihat
sedikit gemuk, sepasang tangannya terlihat sangat cekatan. Saat ini dia sedang
jongkok di pinggir jalan, dengan pisau yang melengkung dia mulai mengupas buah
ling jiao yang berada di dalam keranjang. Tapi caranya mengupas tidak begitu
cepat karena dia selalu menggunakan pisau ini bukan untuk mengupas ling jiao
tapi untuk membunuh orang. Katanya orang yang telah dibunuhnya lebih banyak
dibandingkan dengan jumlah ling jiao yang berada di dalam keranjangnya.
Di seberang rumah makan ada sebuah toko arak. Toko itu terlihat sangat tua. Toko
itu hanya menjual arak tidak menjual sayur. Gentong arak yang besar ditutup oleh
sebuah papan. Orang yang ingin minum selalu duduk di kursi kecil yang berada di pinggir, makan
makanan kecil sambil minum arak.
Di dalam toko itu hanya ada satu orang tidak minum arak.
Orang itu bernama Tang Ye.
Tang Ye berperawakan pendek tapi terlihat kuat, rambutnya yang terurai selalu
diikat dengan pita putih. Tidak ada seorang pun yang tahu dia berasal dari mana,
lahir di mana. Hanya tahu bahwa mulutnya selalu menggigit pinang.
Menurut orang-orang, itu juga merupakan kebiasaan perampok tapi tidak ada yang
berani menanyakannya. Menurut orang-orang juga, pernah ada 2 orang yang menanyakan hal itu, tapi saat
malam hari lidahnya sudah dipotong oleh seseorang.
Di sisinya ada sebuah alat pikul, sepertinya dia adalah tukang pikul, tapi
sebenarnya dia bukan tukang pikul, seperti Gao Li yang juga bukan seorang
pendeta. Di dalam alat pikulnya tersimpan sebuah pisau yang panjang. Ada seorang lagi dia
pun seperti tukang pikul. Dia duduk di hadapan Tang Ye untuk minum arak juga.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Orang itu masih muda. Orang-orang memanggilnya dengan nama Xiao Wu. Xiao Wu
adalah teman Tang Ye tapi dilihat dari sudut mana pun sama sekali tidak cocok
untuk menjadi teman Tang Ye. Mereka adalah orang yang beraneka ragam.
Xiao Wu terlihat sangat santai, senang tertawa dan senang minum arak, tidak ada
yang bisa membayangkan sewaktu dia membunuh orang, sangat cepat dan tepat. Jika
dia ingin membuka mata kirimu, pedangnya tidak akan salah sasaran ke mata
sebelah kanan. Pedangnya juga tersimpan di dalam alat pikul. Dari tempat berdiri Gao Li bila
berjalan ke depan sebanyak 10 langkah, ada sebuah kereta kuda yang hitam dan
besar yang sedang berhenti.
Kusir tampak sedang terkantuk-kantuk, pecut panjang tergantung di sisinya. Dia
bemama Ma Bian. Dia bagaikan pecut panjang, pecut itu bagaikan nyawanya.
Bila tidak ada pecut ini, dia sudah hampir mati beberapa kali.
Karena pecut inilah, dia tidak jadi mati dan yang mati adalah orang lain.
Mereka semua datang berlima.
Gao Li, Ding Gan, Tang Ye, Xiao Wu, dan Ma Bian. Di sinilah mereka berlima akan
melakukan suatu hal. Hal yang mereka lakukan biasanya harus menumpahkan darah.
0-0-0 Setiap bulan 7 pada tanggal 15, hari itu disebut hari setan.
Tapi yang akan kita ceritakan adalah tentang bulan 7 tanggal 15 yang bukan
melambangkan hari setan melainkan suatu perkumpulan rahasia. Sebuah perkumpulan
pembunuh rahasia. Merekalah yang menentukan kebaikan atau keburukan seseorang,
kemudian orang itu akan dibunuh.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Apakah kematian adalah suatu kebebasan" Mereka berlima adalah 5 orang pembunuh
yang paling menakutkan. Hari ini yang akan mereka bunuh adalah Bai Li Chang Qing.
Pendekar Liao Dong Bai Li Chang Qing.
Bai Li Chang Qing juga bukan seseorang yang memiliki ilmu silat paling tinggi
juga bukan orang yang sangat terkenal, tapi kantor Biao Chang Qing adalah salah
satu kantor Biao (pengiriman barang) di antara banyak kantor Biao yang paling
sukses. Di setiap kota di Liao Dong pasti ada sebuah kantor cabang Biao Chang Qing,
bendera Biao Chang Qing selalu dihormati oleh orang-orang di mana pun mereka
berada karena Bai Li Chang Qing bisa mengatur orang-orangnya, dan pekerjaannya
sangat teratur dan cepat.
Kali ini dia datang karena diundang oleh gabungan 4 kantor Biao Zhong Yuan.
Berita dengan cepat menyebar, mengatakan bahwa 4 kantor Biao ingin bergabung
dengan Biao Chang Qing dan menjadikan sebuah kantor Biao yang besar dan
berwibawa. Orang-orang yang termasuk golongan hitam nanti yang ingin merampok pasti lebih
sulit lagi. Ini bukan hal yang mudah, hanya orang semacam Bai Li Chang Qing yang
baru bisa menguasai semua ini karena itu banyak orang berharap agar dia jangan
cepat mati, tapi ada juga mengharapkan dia cepat mati. Hari semakin gelap.
Kapan Bai Li Chang Qing akan muncul di jalan ini"
Entahlah, Dia adalah orang yang sangat sibuk, karena itu jadwalnya sangat padat,
rencananya dia akan makan di rumah makan ini kemudian berangkat lagi ke tempat
lain. Tapi dalam ??"bulan 7 tanggal 15', tampak selamanya dia tidak akan bisa
tiba di tempat berikutnya.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Yang ikut dengannya kecuali 4 orang Biao Chang Qing, masih ada Ketua Biao Zhen
Wei dan Ketua Biao Zhen Yuan dengan tujuh orang pengawalnya. Mereka bertujuh
adalah pesilat tangguh. Tapi dalam rencana 'bulan 7 tanggal 15' ini ternyata sudah ada cara untuk
menghadapi mereka. Rencana ini sangat rumit tapi cukup manjur. Mereka jarang
gagal dalam membunuh orang.
Enam hari yang lalu mereka sudah mulai berlatih, hingga sekarang sudah lewat
lebih dari 60 kali. Mereka sudah hafal untuk setiap gerakannya seperti menggerakkan jari-jarinya
sendiri. Sekarang satu-satunya yang mereka lakukan adalah menunggu datangnya Bai
Li Chang Qing. Begitu datang dia harus langsung mati.
0-0-0 Bai Li Chang Qing. Gao Li mengepalkan tangannya, angin menghembus bajunya yang basah, tubuhnya
dingin, hatinya terasa lebih dingin lagi.
Tiap langkah semua sudah disiapkan.
Bila Bai Li Chang Qing muncul di jalan ini, kereta Ma Bian akan mulai bergerak.
Ding Gan akan menyerang kuda Bai Li Chang Qing dengan senjata rahasia. Dan kalau
terkejut kuda akan lari ke depan, Ma Bian akan menggunakan keretanya untuk
memisahkan dia dari kelompoknya.
Dengan pisau Tang Ye akan memotong kaki kuda itu.
Gao Li dan Xiao Wu akan menyerang dari kiri dan kanan.
Ding Gan akan menyerang dari belakang dengan pisau melengkungnya, "Hanya ada
kata berhasil dan tidak boleh gagal."
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Gerakan mereka belum pernah gagal, tidak ada orang yang bisa menghindari
kecepatan gerakan mereka. Sama sekali tidak ada.
Pemilik kantor Biao Zhen Yuan, Deng Ding Hou, adalah orang yang terbuka
pikirannya dan juga berbakat dalam bidangnya.
Semua rencana ini adalah rencananya, dia jauh-jauh datang ke Liao Dong untuk
menyambut kedatangan Bai Li Chang Qing ke Zhong Yuan (Jiang Nan). Deng Ding Hou
dijuluki Xiao Zhu Ge Liang, dia adalah murid Shao Lin yang biasa-biasa saja.
(Zhu Ge Liang: orang yang jenius, dijuluki dewa perang). Ilmu silat Deng sangat
tinggi, apalagi jurus Bai Bu Shen Quan nya (Pukulan Seratus Langkah Dewa). Tapi
di antara 4 kantor Biao di Zhong Yuan, ilmu silat yang paling tinggi bukan
dirinya tapi Ketua Biao Zhen Wei, Xi Men Shen.
Jurus totokan dan Mian Zhang (Telapak Kapas) di daerah Zhong Yuan tidak ada yang
bisa menandinginya. Ditambah lagi, di kantor Biao Zhang Qing, ada 4 naga Liao Dong, tenaga mereka
sangat besar. Mereka berlatih ilmu silat 13 Tai Bao (Cap Sah Tay Po), katanya
dengan tangan kosong mereka bisa menangkap harimau. Bulan 7 tanggal 15, 5
orang pembunuh bila tidak berhasil menjalankan rencana mereka, apakah mereka
akan bisa mundur dengan mudah"
Bisa. Rencana mundur mereka pun sama sempurnanya seperti pada saat menyerang. Di dalam
kereta Ma Bian sudah dipenuhi dengan bahan peledak. Mula-mula mereka akan
memisahkan Bai Li Chang Qing dengan kelompoknya, begitu tak berhasil mereka akan
meledakkan kereta itu. Kemudian mereka akan mundur kearah barat, jalan pasti akan terputus. Kuda Deng
Ding Hou pasti akan kaget oleh suara ledakan itu. Kelima orang pembunuh itu akan
segera mundur, dan mereka tidak akan bisa mengejarnya. Gerakan ini disebut Tian
Yi (Baju Langit). Jadi harapan satu-satunya
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
agar Bai Li Chang Qing bisa selamat adalah mengubah rute perjalanannya, tidak
melewati jalan ini. Terdengar suara TOK, TOK, TOK.
Seorang peramal buta, tiba-tiba muncul dari sudut jalan.
Tangan kirinya memegang potongan bambu, tangan kanan mengangkat spanduk putih.
Spanduk tertulis 'Peramal meramal seperti dewa, pasti tidak akan salah'. Segera
Ma Bian memegang pecutnya, Tang Ye mengangkat pikulannya, Xiao Wu meletakkan
mangkuk araknya, gerakan Ding Gan mengupas buah ling jiao pun terhenti.
Gerakan Tian Yi akan dimulai.
Karena spanduk peramal itu adalah isyarat bagi mereka untuk mulai bergerak. Bila
spanduk diangkat artinya Bai Li Chang Qing tidak mengubah perjalanannya. Dia
sudah datang, dan dia pasti mati.
Hati Gao Li terasa dingin. Bai Li Chang Qing tidak boleh mati. Sekarang yang
bisa menolong Bai Li Chang Qing hanya dia seorang. Perkumpulan pembunuh bulan 7
tanggal 15 sangat ketat, dia mengerti bila ada orang yang mengkhianati perkumpulan berarti
dia harus mati. Tapi dia tetap harus menolong Bai Li Chang Qing, karena Bai Li Chang Qing pernah
menolongnya. Telapak tanganya berkeringat, dengan pelan dia memegang tombak perak yang
tersimpan di balik jubah. Dia sudah melihat sekelompok orang dengan perlahan
datang dari arah depan. Orang pertama yang terlihat memiliki alis panjang, mata besar, rambutnya pun
sudah mulai memutih, jubah biru muda, ikat pinggang yang berwarna biru tua,
tempat pedang terbuat dari kulit ikan hiu. Tempat pedang dengan ringan mengetukngetuk pelana kuda. Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Orang itu yang duduk di atas kuda, duduk dengan tegak, mata memancarkan cahaya,
dia masih seperti 11 tahun yang lalu.
Ada orang yang selamanya tidak bisa tua, Bai Li Chang Qing adalah salah satunya.
Meski pun dia berubah, Gao Li tetap masih bisa mengenalinya. Ada orang yang bisa
membuat seumur hidupmu tidak dapat melupakannya. Gao Li merasa darahnya terus
naik, tenggorokannya terasa tercekat, suaranya hampir tidak bisa keluar. Dia
harus bisa menguasai diri.
Dia ingin berteriak memberitahu Bai Li Chang Qing bahwa di sini sangat
berbahaya, ada pembunuh yang mengintainya.
Sekarang ketujuh ekor kuda sudah mendekat. Tampak seorang yang badannya kurus
tapi terlihat sangat berwibawa, dia adalah Xi Men Sheng. Yang tampak tenang
adalah Deng Ding Hou. Mereka mengikuti Bai Li Chang Qing dari belakang.
Dada mereka tampak seperti dinding baja dan besi. Orang yang berada di jalan pun
sepertinya ikut terpengaruh oleh kegagahan mereka dan segera memberi jalan untuk
mereka. Kuda yang ditunggangi oleh Bai Li Chang Qing sudah berada di batas garis Tian Yi
jaraknya tidak ada 10 meter lagi.
Gao Li memegang erat tombaknya, dia sudah siap menyerang, menyerang Ma Bian.
Tapi pada waktu itu juga, dia merasa ada benda yang keras menyentuh punggungnya.
Sebuah pisau lancip. Terdengar suara yang lebih tajam dibanding pisau yang menempel di belakang
lehernya. Dia berkata, "Kami sudah tahu bahwa Bai Li Chang Qing pernah
menolongmu. Karena takut kau tidak akan tega turun tangan untuk membunuhnya maka
posisimu harus diganti, kau mundur saja dari pekerjaan kali ini." Segera tubuh
Gao Li menjadi dingin dan kaku.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Ujung pisau bergeser lagi ke tulang rusuknya.
Jika pisau itu ditancapkan di sana, orang yang ditusuk tidak akan bersuara.
Hanya orang yang terlatih baru bisa memakai cara seperti ini.
Dia mengerti. Dia sudah tidak bisa bergerak.
Pada waktu itu kuda yang ditunggangi Bai Li Chang Qing sudah meringkik karena
kaget dan berlari ke arah depan.
Kereta Ma Bian pun sudah bergerak ke tengah jalan.
Bai Li Chang Qing sudah pasti akan mati.
Karena selama ini gerakan Tian Yi tidak pernah gagal. Tiap perubahan sudah masuk
dalam perhitungan mereka.
Pembunuh yang datang ternyata bukan hanya 5 orang itu saja. Peramal buta sudah
berjalan menuju papan nama rumah makan itu. Tiba-tiba dari bambu spanduk, dia
mencabut pedang dan menusuk ke arah Bai Li Chang Qing.
Dia pun ternyata bukan orang buta sungguhan.
Tang Ye dan Xiao Wu pun mulai bergerak.
Kuda meringkik, orang-orang mulai berteriak. Kereta yang hitam sudah terpisah
dari rombongan iru. Pisau panjang Tang Ye bercahaya seperti salju dan hujan, dia mulai
mengayunkannya. Xiao Wu berada di belakangnya, dengan pedang yang ringan dan tajam. Bai Li Chang
Qing yang berada di atas kuda wajahnya sudah berubah, dia ingin melarikan kuda,
tapi kaki depan kudanya sudah dipotong.
Pedang Xiao Wu juga sudah dikeluarkan.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Tiba-tiba terdengar suara teriakan, darah bercipratan. Tapi anehnya yang
berteriak adalah Tang Ye, pedang Xiao Wu ternyata sudah menancap di punggungnya.
Si buta kaget, secara tidak langsung ayunan pedangnya jadi lamban. Bai Li Chang
Qing yang sudah berpengalaman tidak melepaskan kesempatan ini. Dia sudah loncat
dan pelana kuda, hanya terdengar suara angin bertiup kencang dan ada cahaya yang
berkilauan. Tujuh pisau melengkung sudah lewat di bawah telapaknya.
Orang yang berdiri di belakang Gao Li sama sekali tidak terpikirkan adanya
perubahan yang luar biasa ini.
Mereka sudah mendata identitas kelima pembunuh ini. Xiao Wu dan Bai Li Chang
Qing sama sekali tidak mempunyai hubungan apa pun dan tidak ada hubungannya
dengan 4 kantor Biao di Zhong Yuan.
Seumur hidupnya Xiao Wu belum pernah meninggalkan Zhong Yuan mengapa dia bisa
mengkhianati perkumpulan"
Mengapa dia harus menolong Bai Li Chang Qing" Orang itu tampak kaget dan marah,
dia tidak tahu apa yang harus dia lakukan.
Tiba-tiba dia sudah mendengar suara tulangnya patah.
Bulu Merak Serial 7 Senjata Qi Zhong Wu Qi Zhi Karya Gu Long di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
Ternyata secepat kilat tangan Gao Li memukul tulang rusuknya. Orang itu roboh,
Gao Li sudah meloncat. Ma Bian tidak sempat menyalakan bahan peledak, karena
masih terkejut dengan perubahan ini.
Dia kaget, segera pecut diayunkan dan melilit kaki Bai Li Chang Qing, karena
badan Bai Li Chang Qing masih di udara, dia tidak bisa mengganti jurus lagi.
Pecut sudah seperti ular beracun melilit, tiba-tiba ada cahaya perak berkilauan
lagi. Sebuah tombak perak melilit pecut, tombak lainnya menusuk ke arah Ma Bian.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Kuda sudah roboh, pedang Bai Li Chang Qing tertindih oleh kuda yang roboh itu.
Tiba-tiba ada suara yang seperti guntur menyentak kereta yang besar dan kokoh
yang sudah hancur berkeping-keping.
Empat laki-laki memakai baju kuning bertotol-totol, seperti harimau secepat
kilat berlarian menghampiri. Mereka mengangkat kuda yang sudah mati dan
melemparkannya ke arah Ding Gan.
Kedua kalinya Ding Gan mengayunkan pisau, mendatanginya. Tujuh pisau melengkung
dilepaskan ke arah mayat kuda, belum sempat dia mundur, sepasang Pan Guan Bi
(pena) sudah menunggunya.
Totokan pena ini sudah sangat terkenal.
Xiao Wu sudah menerima 3 jurus serangan si buta.
Dua pedang sama cepatnya, tapi pedang Xiao Wu lebih cepat lagi. Begitu pedang
berkelebat baju depan si buta sudah sobek.
Xiao Wu tidak mengejarnya karena pedangnya sudah berpindah di tangan Bai Li
Chang Qing dan dia sudah mulai bergerak.
Bai Li Chang Qing sudah mulai mengayunkan pedang, di tengah gerakannya yang
cepat dia masih sempat berkata,
"Terima kasih!"
Xiao Wu tertawa. Tanya Bai Li Chang Qing, "Siapa nama Tuan" Budi ini..."
Xiao Wu tertawa lagi, belum habis perkataan Bai Li Chang Qing, dia sudah
meloncat ke atap rumah karena dia tahu di tempat ini sudah tidak ada yang
membutuhkan bantuannya. Gao Li memakai senjata sepasang tombak.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Sekarang sepasang tombak pun sudah disimpan, karena kepalan Deng Ding Hou sudah
mengarah kepada Ma Bian. Pecutnya sudah tidak bisa dimainkan lagi. Dia pun sudah mundur ke sudut jalan.
Bai Bu Shen Yuan dari Shao Lin benar-benar sangat lihai.
Jurus pedang Bai Li Chang Qing memang sudah terkenal nomor satu di Liao Dong,
dia adalah salah satu dari 7 orang yang terkenal padajaman itu. Gao Li tahu di
tempat ini sudah tidak membutuhkan bantuan dia lagi dan dia pun langsung pergi
mengejar Xiao Wu. Dia tertarik dengan pemuda misterius itu.
Gao Li tidak menunggu lagi, dia juga sudah meloncat terbang naik ke atas atap.
Dari tempat jauh terdengar suara Bai Li Chang Qing berteriak, "Gao Li, Adik Gao,
tunggu...." Budi Bai Li Chang Qing sudah dibalasnya, dia tidak akan menyusahkan orang lain
lagi. Karena dia tahu perkumpulan bulan 7 tanggal 15 tidak akan melepaskan
seorang pengkhianat, sekarang dia harus mulai berlari.
Lari, tidak berhenti berlari hingga dia mati, ini adalah nasib akhir bagi
seorang pembunuh. Tapi sekarang dia sudah tidak mempunyai hutang lagi kepada
orang lain. Baginya, itu sudah cukup.
Bab 2 Air Mata Pengelana Malam hari, ada bulan. Di bawah cahayanya bulan Gao Li sudah melihat bayangan Xiao Wu. Dia selalu
percaya diri dengan ilmu meringankan tubuhnya. Tapi sekarang dia baru mengetahui
ilmu meringankan tubuh Xiao Wu tidak kalah dengan dia. Atap
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
rumah yang bersusun di bawah sinar sinar bulan seperti tulang rusuk binatang.
Bulan berada di langit. Di bawah sinarnya, bulan tampak dekat sepertinya bila
tangan diulurkan sudah bisa meraih bulan.
Tiap orang pasti pernah mempunyai keinginan untuk meraih bulan, tapi bulan yang
berada dalam hati Gao Li itu seperti apa tak seorangpun yang tahu " Dia hanya
menginginlan kehidupan yang tenang dan suasana keluarga yang hangat. Tapi
keinginannya ini lebih sulit didapat dibandingkan dengan keinginan untuk meraih
bulan di langit. Tidak mempunyai rumah, tidak mempunyai keluarga, dan tidak mempunyai teman,
tidak ada orang yang lebih tahu tentang dirinya, dan dengan apa yang disebut
kesepian. Dia bertekad ingin mengejar dan mendapatkan temannya itu.
Dia benar-benar membutuhkan teman, membutuhkan teman yang senasib dengannya. Di
depannya terhampar sebuah tanah lapang yang sepi. Suasana di tanah lapang yang
sepi membuat Gao Li merasa lebih dingin lagi. Tiba-tiba Xiao Wu berhenti seperti
menunggu sesuatu. Gao Li pun berhenti, dia tidak tergesa-gesa mengejar Xiao Wu. Mereka berdua
saling berjauhan yang satu berada di depan, dan yang satu lagi berada di
belakang, Mereka berjalan semakin lambat. Di bumi dan di langit tidak terdengar
suara apa pun, hanya terdengar suara langkah mereka. Di tempat yang jauh ada
sebuah bintang yang muncul, bulan sudah tidak merasa kesepian lagi.
Tapi bagaimana dengan manusianya"
Xiao Wu mencari sebatang pohon besar yang tidak begitu banyak memiliki daun, dia
meloncat ke atasnya kemudian duduk.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Bumi dan langit begitu sepi, sinar bulan menyinari tubuh mereka. Dia diam bukan
berarti dia kesepian, sekarang sudah ada orang, yang akan berbagi rasa di tanah
lapang yang sepi ini. Tiba-tiba Gao Li tertawa dan berkata, "Aku mengira kali ini Bai Li Chang Qing
pasti mati." Jawab Xiao Wu, "Oh..."
Kata Gao Li, "Aku masuk menjadi anggota perkumpulan bulan 7 tanggal 15 sudah
hampir 3 tahun. Tapi hingga hari ini aku baru tahu bahwa mereka tidak pernah
mempercayaiku." Kata Xiao Wu, "Mereka tidak pernah percaya kepada siapa pun."
Kata Gao Li, "Tidak kusangka, kau malah yang bisa menolong dia."
Xiao Wu tertawa dan berkata, "Aku sendiri pun tidak menyangkanya."
Tanya Gao Li, "Apakah kau mengenalnya?"
Kata Xiao Wu, "Tidak, bagaimana dengan dirimu?"
Jawab Gao Li, "Dia pernah menolongku."
Tanya Xiao Wu, "Kau pernah pergi ke Liao Dong?"
Jawab Gao Li, "Ya!"
Tanya Xiao Wu, "Untuk apa?"
Jawab Gao Li, "Untuk mengambil ginseng, ginseng liar."
Tiba-tiba matanya Gao Li bercahaya, dia mengenang masa lalu. Dengan pelan dia
berkata, "Mungkin waktu itu juga adalah hari yang paling berkesan dan
menyenangkan dalam hidupku. Bebas, tidak perlu merasa khawatir, walaupun sangat
berbahaya tapi itu kejadian yang sangat berharga bagiku."
Tanya Xiao Wu, "Kejadian yang berharga?"
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Gao Li tersenyum dan berkata, "Kalau kau sudah mendapatkan ginseng yang besar,
kau bisa hidup dengan enak dalam satu tahun."
Tanya Xiao Wu, "Apakah kau pemah mendapatkannya?"
Jawab Gao Li, "Karena itu pula aku hampir mati di sana."
Tanya Xiao Wu, "Mengapa?"
Jawab Gao Li, "Sebenarnya tidak ada seorang pun yang menjadi pemilik ginseng,
siapa yang pertama yang menemukannya maka dialah pemiliknya dan bisa memberi
tanda di sisi pohon ginseng itu."
Kata Xiao Wu, "Mengapa harus diberi tanda" Mengapa tidak langsung diambil saja?"
Jawab Gao Li, "Mengambil ginseng sama seperti membunuh orang, harus tunggu waktu
karena ginseng yang sudah matang, sifatnya lebih-lebih dari sifat orang, jika
kau terlalu buru-buru dan berbuat terlalu kasar, dia akan kabur."
Tanya Xiao Wu, "Apa" Ginseng bisa kabur?"
Gao Li tertawa dan manjawab, "Kau mendengar ini sepertinya sangat aneh dan
misterius, tapi ini benar-benar terjadi."
Xiao Wu memang merasa aneh dan misterius, karena itu dia terus mendengarkan.
Kata Gao Li lagi, "Aku mendapat ginseng yang sudah matang dan sudah diberi
tanda, tapi begitu aku kembali, aku baru tahu bahwa tanda itu sudah diganti oleh
orang lain." Tanya Xiao Wu, "Mengapa kau pergi dari sana?"
Jawab Gao Li, "Aku mencari banyak orang di gunung untuk membantuku mengambil
ginseng. Kelompok pengambil ginseng pun cukup banyak. Kelompok kami terdiri dari
9 orang." Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Tanya Xiao Wu. "Mereka sendiri terdiri dari berapa orang?"
Gao Li tertawa kecut dan berkata, "Mereka melakukan hal yang memalukan, orangorang mereka pasti lebih banyak. Di antara mereka berlima ada pesilat tangguh
yang berasal dari golongan hitam. Demi menghindari pencarian musuh, mereka
bersembunyi di tempat itu."
Kata Xiao Wu, "Ilmu silatmu waktu itu tentunya tidak setinggi sekarang."
Jawab Gao Li, "Karena itu pula aku terluka parah."
Kata Xiao Wu, "Apakah Bai Li Chang Qing yang menolongmu?"
Jawab Gao Li, "Benar."
Kata Xiao Wu, "Mengapa dia datang tepat pada waktunya?"
Jawab GaoLi, "Karena saat itu dia sedang mengejar 5
pesilat tangguh yang berasal dari golongan hitam."
Di dunia ini tidak ada hal yang bisa begitu kebetulan.
Melakukan hal apa pun, pasti ada sebab dan akibat.
Xiao Wu terdiam, kemudian dia tertawa lagi dan berkata,
"Begitu kau mengetahui ada 5 orang dari golongan hitam, kau pasti merasa sial."
Gao Li mengangguk. Kata Xiao Wu, "Kalau bukan karena mereka berlima, Bai Li Chang Qing tidak akan menolongmu
bukan?" Gao Li mengangguk lagi. Xiao Wu tidak bicara apa-apa lagi, dia percaya apa yang dia maksud dan pasti
bisa dimengerti oleh Gao Li.
Di dunia ini tidak ada hal yang begitu mujur juga tidak ada hal yang terlalu
buruk. Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Untung dan rugi hanya selapis tipis perbedaan saja.
Karena itu bila kau merasa nasibmu tidak terlalu beruntung, kau jangan
menyalahkan dirimu, lebih-lebih tidak boleh putus asa.
Walaupun kau dipukul hingga roboh, asal kau masih hidup, pasti akan ada
kesempatan untuk berdiri lagi.
Malam terasa lebih sepi lagi.
Setelah terdiam lama Gao Li bertanya,
"Apakah dia pernah menolongmu?"
Kata Xiao Wu, "Tidak." Tanya Gao Li, "Mengapa kau malah ingin menolongnya?"
Jawab Xiao Wu, "Sewaktu dia menolongmu, apakah sebelumnya dia pernah menolongmu?"
Jawab Gao Li, "Tidak." Kata Xiao Wu, "Bila kau merasa harus melakukan suatu hal, lakukanlah, tidak perlu bertanya
lagi apakah orang itu pernah melakukan sesuatu untukmu atau tidak." Sorot mata
Xiao Wu memandang ke tempat yang jauh. Pelan-pelan dia berkata lagi, "Walaupun
Tang Ye pernah melepaskan budi kepadaku, hari ini aku tetap harus membunuhnya.
Meskipun Bai Li Chang Qing adalah musuhku, hari ini aku tetap menolongnya,
karena aku merasa memang itu yang harus dilakukannya." Wajahnya bercahaya,
apakah ini karena sinar bulan atau memang berasal dari dalam hatinya"
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Gao Li bisa merasakan cahaya ini.
Tiba-tiba dia merasa pemuda ini bukanlah orang yang malas dan tidak
berpendidikan. Kata Xiao Wu, "Bila 4 kantor Biao bisa bergabung, orang-orang di dunia persilatan yang
mendapat kebaikannya pasti sangat banyak.
Aku menolong Bai Li Chang Qing, karena mereka ini, tidak semua demi dirinya."
Gao Li melihatnya dan berkata, "Kau sangat mengerti banyak hal."
Kata Xiao Wu, "Tidak begitu banyak."
Kata Gao Li, "Ilmu pedangmu tidak kalah dengan Bai Li Chang Qing."
Kata Xiao Wu, "Oh..."
Kata Gao Li, "Beberapa tahun yang lalu Bai Li Chang Qing sudah menempati urutan ke-7 dalam
ilmu silat pedang." Kata Xiao Wu, "Sebenarnya dia berada di urutan ke-6."
Tanya Gao Li, "Sedangkan kau sendiri urutan ke berapa?"
Jawab Xiao Wu, "Aku hanyalah orang kecil."
Kata Gao Li, "Tapi ilmu pedang bukan didapat begitu lahir."
Tanggap Xiao Wu, "Benar!" Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Tanya Gao Li, "Siapa yang mengajarimu?"
Xiao Wu balik bertanya, "Apakah kau sedang menyelidiki identitasku?"
Jawab Gao Li, "Aku merasa kau aneh."
Kata Xiao Wu, "Tidak kusangka, kau masih punya rasa ingin tahu."
Dia juga tidak menyangkanya.
Dalam perkumpulan mereka tidak boleh mempunyai perasaan, juga tidak boleh
mempunyai rasa ingin tahu.
Setiap hari mereka berkumpul, tapi mereka tidak pernah saling menanyakan
identitas masing-masing. Mereka saling membantu dalam bertarung dan menolong pada saat keadaan berbahaya,
tapi hubungan di antara mereka bukan teman, karena rasa persahabatan bisa
melemahkan hari orang. Hati mereka harus keras seperti batu, semakin keras
semakin baik. Kata Gao Li, "Aku ingin mengetahui dirimu yang sebenarnya, mungkin kita sekarang
bisa menjadi teman."
Kata Xiao Wu, "Seseorang yang mempunyai teman akan lebih cepat mati!"
Kata Gao Li, "Orang yang tidak mempunyai teman, hidup pun serasa mati."
Xiao Wu tertawa dan berkata,
"Orang seperti dirimu tidak cocok berada dalam perkumpulan ini."
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Tanya Gao Li, "Apakah kau merasa aneh?"
Jawab Xiao Wu, "Benar, aku merasa ini sangat aneh."
Gao Li juga tertawa dan berkata,:
"Aku juga merasa aneh, orang seperti dirimu mengapa bisa masuk ke dalam
perkumpulan ini?" Xiao Wu terdiam, juga seperti sedang berpikir.
Gao Li pun seperti sedang memikirkan sesuatu kemudian dia berkata, "Tempat
tinggal kita tidak cocok untuk menjaga diri."
Xiao Wu mengangguk. Rumah mereka sangat sederhana dan sepi, kecuali ada sebuah tempat tidur dan
Bulu Merak Serial 7 Senjata Qi Zhong Wu Qi Zhi Karya Gu Long di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
lemari, tidak ada benda lain. Karena keadaan yang enak akan membuat hati orang
menjadi lemah. Kata Gao Li, "Paling sedikit tempat itu milik kita, apa pun yang akan kau lakukan, tidak ada
yang melarang." Mulutnya mengeluarkan tawa sedih, dan berkata,
"Paling sedikit kau akan merasa ada tempat yang disebut pulang."
Xiao Wu mengerti perasaan Gao Li.
Hanya pengelana seperti mereka yang tidak mempunyai tempat yang tetap, baru bisa
merasakan perasaan yang sedih.
Kata Gao Li, "Hidup kita pun sulit."
Xiao Wu mengangguk. Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Hidup dimana tidak bisa melihat sinar matahari, tidak ada seorang pun yang
menyukainya, tidak ada kehangatan, lebih-lebih tidak bisa menikmati hidup yang
indah ini. Setiap saat mereka harus menunggu, menunggu perintah.
Mereka tidak akan bisa menikmati hidup ini.
Xiao Wu merenung, setiap kali melihat Tang Ye, dia selalu sedang membersihkan
pisaunya. Kata Gao Li, "Hidup seperti itu, paling sedikit setiap hari bisa makan kenyang, bisa tidur di
tempat tidur." Tanya Xiao Wu, "Kau masuk ke dalam perkumpulan ini, apakah karena kau tidak memiliki tempat
lain?" Tawa Gao Li terlihat lebih sedih lagi dan dia berkata,
"Sekarang pun aku tetap tidak ada tempat untuk pergi."
Kata Xiao Wu, "Apakah kau membunuh orang hanya ingin mencari tempat untuk berteduh?"
Gao Li menggelengkan kepala.
Dia tidak bisa mengatakannya karena dia tidak tega mengatakannya. Dia membunuh
orang hanya untuk membuat diri sendiri merasa aman dan dengan membunuh dia baru
bisa melindungi dirinya sendiri.
Dia membunuh karena dia merasa orang di dunia ini memang berhutang kepadanya.
Xiao Wu tiba-tiba menarik nafas dan berkata, "Untung aku masih mempunyai tempat
yang bisa kudatangi."
Tanya Gao Li, "Tempat seperti apa?"
Jawab Xiao Wu, "Tempat yang mempunyai arak."
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Bila kau mengira arak adalah air yang bisa membuat orang senang, kau salah
besar. Bila kau menanyakan apa yang disebut dengan arak itu"
Arak adalah sebuah cangkang, seperti cangkang yang berada di atas punggung
siput, bisa berlindung dan masuk ke dalam.
Bila ada yang ingin menginjakmu, kau juga akan merasa aman.
0-0-0 Tempat ini memiliki arak dan juga perempuan.
Arak di sana adalah arak yang bagus, perempuannya pun lumayan cantik, paling
sedikit di bawah sinar lampu terlihat seperti itu.
"Apakah kau pernah datang ke tempat ini?"
"Tidak pernah."
"Aku juga." Mereka bertanya dengan jelas mereka baru berani masuk karena hanya tempat yang
belum pernah didatangi akan aman untuk mereka.
"Kalau kita belum pernah datang ke sini, pasti mereka tidak akan begitu cepat
mencari kita di sini."
"Tapi perempuan itu sepertinya kenal denganmu."
Kata Xiao Wu, "Yang mereka kenal bukan aku, tapi uangku."
Begitu masuk, dia sudah meletakkan uang yang banyak di atas meja. Perempuanperempuan itu segera memesankan arak dan berkata, "Bila hari ini dia tidak mabuk
berarti dia adalah kura-kura."
Gao Li ragu, akhirnya dia bertanya,
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Apakah arak di sini sangat mahal?"
Xiao Wu terpaku. Dia kaget karena pertanyaan itu seharusnya tidak keluar dari mulut Gao Li.
Orang seperti mereka selalu menganggap uang lebih ringan dari pada tinja.
Perkumpulan bulan 7 tanggal 15, walaupun peraturannya sangat ketat tapi dalam
hal membunuh orang, masing-masing memiliki harga, dan biasa harga mereka sangat
tinggi karena itu setiap kali setelah membunuh orang mereka bisa pergi keluar
untuk melampiaskan perasaan mereka sepuas-puasnya. Menghabiskan uang juga bisa
disebut semacam pelampiasan, ini juga yang diinginkan oleh perkumpulan. Tapi
tiba-tiba Xiao Wu teringat bahwa Gao Li sepertinya belum pernah berfoya-foya.
Apakah dia adalah seorang yang sangat pelit"
Gao Li sudah tahu apa yang sedang dipikirkan oleh Xiao Wu, tiba-tiba dia tertawa
dan berkata, "Arak di sini terlalu mahal, kau harus mentraktirku. Bila kau tidak
mentraktir, aku hanya akan diam di sisimu dan hanya melihatmu minum."
Tanya Xiao Wu, "Apakah kau tidak mempunyai uang?"
Jawab Gao Li, "Karena aku adalah seorang yang pelit."
Xiao Wu tertawa dan berkata,
"Kau dan orang pelit terlihat tidak sama."
Tanya Gao Li, "Pada bagian apa yang tidak sama?"
Xiao Wu tertawa dan menjawab,
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Paling sedikit kau sudah mengaku bahwa kau pelit, dan aku harus mentraktirmu."
Kata Gao Li, "Masih ada perbedaan antara aku dengan orang pelit, aku adalah setan arak."
Gao Li memang setan arak karena kalau dia minum arak seperti seekor kuda.
Bila minum arak tidak perlu membayar, hal ini sangat menyenangkan.
"Arak-arak ini harus dibayar."
"Aku jarang minum."
"Aku merasa kau adalah orang yang sangat jujur."
"Kecuali ini, kebaikanku tidak terlalu banyak."
Xiao Wu tertawa, Gao Li juga tertawa, mereka sudah mulai mabuk. Wajah mereka
tertawa, tapi hati mereka tidak bisa tertawa.
Tadi ada beberapa perempuan yang menemani mereka, sekarang hanya tinggal 2
orang. Tinggal 2 perempuan yang tua dan jelek.
"Kemana Bing Bing pergi, tadi kan ada yang bernama Bing Bing bukan?"
"Dia sudah pergi, ada langganannya mencari."
Tamu lama berarti tamu yang baik, tamu baik adalah tamu yang berduit.
"Bagaimana dengan Xiang Wa?"
"Dia pun sedang menemani tamu."
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Terdengar ada suara yang menggebrak meja. Guci di atas meja terguling, kemudian
ada suara orang yang melempar gelas.
"Menemani tamu, apakah kami bukan tamu?"
Tiba-tiba di depan pintu, muncul 3 orang laki-laki yang berwajah menyeramkan dan
sedang memelototi mereka.
Yang satu memakai baju pendeta, yang satu lagi memakai baju kuli. Mereka bukan
tamu yang baik, juga bukan tamu yang memiliki banyak uang.
Kata kedua orang laki-laki itu,
"Kalian datang ke sini untuk minum atau untuk berkelahi?"
Xiao Wu dan Gao Li saling pandang.
Tiba-tiba mereka tertawa terbahak-bahak.
Berbareng dengan suara tawa itu, meja sudah terguling.
Perempuan-perempuan berlarian. Pria yang berwajah menyeramkan itu langsung
berlari masuk, tapi mereka pun segera roboh. Biarpun mereka berdua tidak bisa
Shao Lin Bai Bu Shen Quan tapi kepalan tangan mereka lebih kuat dari kedua
preman itu. Gao Li dan Xiao Wu telah memporakporandakan tempat itu, kemudian mereka segera
kabur. Walaupun tidak ada yang mengejar tapi mereka tetap berlari dengan cepat, mereka
sangat menikmati peristiwa ini.
Tiba-tiba mereka masuk ke sebuah gang buntu, mereka berhenti dan mulai tertawa.
Tertawa hingga mengeluarkan air mata.
Mengapa mereka begitu ingin tertawa" Mereka sendiri pun tidak tahu.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Tiba-tiba tawa mereka berhenti, Xiao Wu melihat Gao Li, Gao Li melihat Xiao Wu.
Mereka sekarang sangat ingin menangis.
Pengelana yang tidak mempunyai silsilah keturunan, siapa yang bisa mengerti
perasaan mereka" Siapa yang peduli dengan kesedihan mereka" Kecuali sewaktuwaktu bisa melampiaskannya di kedai arak, apakah mereka masih bisa
melampiaskannya ke tempat lain"
Masih untung yang masih bisa tertawa, bisa tertawa, dan ingin menangis, masih
bisa menangis. Karena kalian masih hidup.
0-0-0 Hari sudah malam. Gao Li terbaring di gang buntu, di sisi sebuah parit.
Di langit bintang tampak berkilauan.
Sinar bintang menyinari matanya, matanya hitam dan terlihat tidak berdasar. Xiao
Wu menyandar ke dinding sambil melihat Gao Li. Dia tidak tahu apakah harus
merasa kasihan atau harus menasihati dia" Dia mengasihani orang lain" Atau
mengasihani diri sendiri"
Tiba-tiba dia tertawa dan berkata,
"Aku memiliki sebuah rahasia dan ingin
memberitahukannya kepadamu, apakah kau ingin mendengarnya?"
Kata Gao Li, "Oh Ya, apa itu."
Sorot mata Xiao Wu memandang ke tempat yang jauh, dengan pelan dia berkata,
"Sekarang aku tidak mempunyai
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
tempat yang bisa kudatangi." Dia masih tertawa, tapi tawanya terdengar sangat
sedih. Lebih baik dia tidak tertawa.
Melihat tawa ini, Gao Li merasa ada tangan yang tidak terlihat yang sedang
memeras hatinya. Matanya ingin menguras air mata dan air pahit yang berasal dari
empedu. Tidak ada tempat yang bisa didatangi, tidak ada rumah untuk pulang, bagi Gao Li
ini sudah bukan rahasia lagi.
Gao Li juga tertawa dan berkata,
"Rahasiamu tidak enak didengar."
Kata Xiao Wu, "Apakah kau memiliki rahasia yang enak didengar?"
Jawab Gao Li, "Hanya ada satu."
Tertawanya terlihat misterius dan juga sedih.
Kata Xiao Wu, "Katakanlah!" Jawab GaoLi, "Aku takut ini akan mengejutkanmu."
Kata Xiao Wu, "Aku orang yang tidak mudah terkejut."
Kata Gao Li, "Baiklah. Aku mempunyai seorang perempuan."
Xiao Wu kaget dan berkata,
"Kau mempunyai seorang perempuan" Perempuan seperti apa?"
Jawab Gao Li, "Dia adalah seorang perempuan yang baik."
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Perempuan baik adalah perempuan yarig tidak menginginkan banyak uang.
Xiao Wu menahan tawanya dan berkata,
"Apakah dia cantik?"
Gao Li melihat bintang di langit, sorot matanya tiba-tiba berubah menjadi
lembut, dia seperti menganggap bintang-bintang di langit adalah mata perempuan
itu. Xiao Wu bertanya lagi, "Apakah dia cantik?"
Gao Li mengangguk dan dengan lembut berkata,
"Aku jamin kau belum pernah melihat perempuan secantik dia."
Sengaja Xiao Wu berkata, "Aku tidak percaya."
Gao Li tertawa dan berkata,
"Kau pasti tidak percaya, hanya dengan cara ini, kau ingin aku membawamu untuk
menemuinya." Xiao Wu tertawa dan berkata,
"Ternyata kau pintar juga."
Segera Gao Li meloncat dan berkata,
"Aku peringatkan dirimu, jangan berbuat tidak sopan kepada perempuanku, kalau
tidak aku akan bertarung denganmu."
Tiba-tiba mereka tampak bersemangat lagi karena mereka mempunyai tempat untuk
didatangi. Tempat yang aneh dan orang yang aneh.
0-0-0 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Mata air. Mata air di gunung.
Air mengalir dari atas gunung, berkumpul menjadikan sebuah kolam yang bersih.
Langit berwarna biru, awan berwarna putih, muka yang pucat memancarkan
kebahagiaan. Xiao Wu menghirup wanginya daun, menikmati bersihnya air, keadaan ini membuat
dia seperti orang mabuk. Gao Li melihat dia dan berkata, "Loncatlah ke dalam!"
Xiao Wu tertawa dan berkata,
"Aku tidak ingin bunuh diri, untuk apa meloncat ke dalam air?"
Kata Gao Li, "Cuci bajumu, juga cuci tubuhmu, jangan biarkan perempuanku mencium bau arak dan
bau darah." Gao Li segera meloncat ke dalam air.
Xiao Wu melihat dinding yang berada di sisi kolam, hatinya mengeluh.
Bau arak bisa dihilangkan, tapi bau darah selamanya tidak akan bisa dibersihkan.
Dia berkata, "Mengapa kau tidak mencuci dinding itu?"
Jawab Gao Li, "Dinding itu lebih bersih dibandingkan dengan manusia."
Tanya Xiao Wu, "Apakah dinding itu tidak ada darah?"
Jawab Gao Li, "Tidak ada, karena yang membunuh adalah manusia, bukan dinding."
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Tiba-tiba dia sudah masuk ke dalam air.
Xiao Wu juga dengan pelan menurunkan pedang dan meletakannya di atas batu. Dia
hanya merasa mulutnya asam sekaligus pahit.
Yang membunuh adalah manusia, bukan dinding juga bukan pedang.
Mengapa manusia harus membunuh manusia lagi" Dia juga ikut masuk ke dalam air.
Dunia ikan lebih bersih dari pada dunia manusia.
Mata air bersih dan terasa-dingin.
Gao Li membawa sebongkah batu dan duduk di dalam air.
Xiao Wu mengikuti gerakannyanya.
Mereka tahu di sini mereka tidak akan bisa tinggal lama.
Hanya bisa diam sebentar saja, itu sudah sangat lumayan.
Suasana di sini sepi tapi sangat indah.
Melihat ikan dan udang dengan tenang berenang. Melihat rumput air di antara
bebatuan menari-nari, perasaan ini sangat menyenangkan. Hanya sayang mereka
tidak bisa seperti ikan bernafas di dalam air. Mereka saling memandang, mereka
tahu tidak akan bisa duduk lebih lama lagi, dan segera harus naik ke darat.
Bulu Merak Serial 7 Senjata Qi Zhong Wu Qi Zhi Karya Gu Long di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
Pada saat itu, mereka seperti melihat ada 2 buah pancingan. Kail itu tidak
memiliki umpan, tapi tampak mengikat sebuah tempat pedang dan yang lainnya
mengikat pita tombak. Tempat pedang milik Xiao Wu dan pita tombak milik Gao Li.
Ini adalah umpan bagi mereka.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Apakah yang mereka pancing adalah Xiao Wu dan Gao Li"
Dua kaki mereka sudah loncat, dan maju beberapa meter.
Xiao Wu menghentakkan kakinya.
Segera Gao Li menghampiri, dan kaki Xiao Wu diangkat.
Xiao Wu sudah seperti panah yang berapi melesat keluar.
Begitu keluar dari permukaan air beberapa meter, dia mengambil nafas yang
panjang, dan dia mengait pada sebuah pohon yang berada di sisi kolam itu
kemudian menggantung di atas kolam.
Tapi di sisi kolam tidak ada orang.
Dua pancingan itu dihimpit oleh 2 bongkah batu besar. Di balik batu besar ada
sebuah batu kecil menindih sehelai kertas. Tapi tombak dan pedang yang
diselipkan di antara batu sudah tidak ada.
Muka Xiao Wu sudah pucat seperti kertas.
Gao Li sudah naik ke darat, dia melihat ke sekeliling.
Wajahnya juga berubah. "Apakah ada orang?"
"Tidak ada." "Apa yang tertulis diatas kertas ?"
Mereka saling memandang dan berlari menuju tempat yang tadi. Di sekeliling
mereka masih sepi, tidak ada orang, angin masih membawa wanginya daun dan air.
Bumi dan langit masih begitu indah. Hanya orang seperti mereka baru merasakan di
dalam ketenangan itu ada hawa pembunuhan.
Hanya bahaya yang tidak terlihat yang baru benar-benar disebut dengan bahaya
yang sesungguhnya. Akhirnya mereka tiba juga di batu itu. Xiao Wu menyentil batu itu dan Gao Li
membaca tulisan di atas kertas. Kertas
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
masih terasa hangat, hurufnya tidak begitu jelas, sepertinya tertulis kata :
'Hati-hati...' Mereka hanya bisa melihat 2 huruf ini, tiba-tiba dari atas gunung sudah ada yang
melempar batu yang besar.
Mereka bisa menghindar ke pinggir, tapi mereka tidak bisa terus menghindar.
Mereka sudah terbiasa dengan permainan semacam ini. Permainan ini tidak begitu
berbahaya. Perkumpulan bulan 7 tanggal 15 pasti tahu bahwa cara ini tidak akan bisa
membunuh mereka. Dari seluruh pengalaman mereka dapat disimpulkan bahwa di
belakang permainan ini pasti ada rencana yang lebih berbahaya. Begitu batu besar
dilemparkan ke arah mereka, mereka tidak menghindar malah mendekati batu.
Dibantu dengan pijakan ke batu mereka sudah meloncat jauh. Mereka segera
mencengkram akar rotan yang berada di tebing gunung. Kemudian mereka mendengar
suara ledakan yang dahsyat, mungkin bahan peledak yang berada di dalam kereta
itu sudah diletakkan di balik batu itu.
Jika tadi mereka menghindar, sekarang pasti sudah hancur karena ledakan itu.
Jika tidak hancur, badan mereka juga akan terkena serpihan batu kerikil yang
meledak. Tapi sekarang tubuh mereka masih utuh, ini bukan nasib baik juga bukan
keberuntungan. Gunung itu sangat terjal dan tinggi.
Mereka sudah beberapa kali meloncat dan memanjat.
Mereka sudah bisa naik ke atas.
Suara ledakan di lembah itu masih terdengar, batu-batu kecil seperti hujan
berjatuhan ke dalam air. Di atas gunung ada 3 orang yang sedang mengawasi, salah satunya adalah Ding Gan.
Begitu dia melihat Xiao Wu dan Gao Li yang berdiri di hadapannya dia, ekspresi
wajahnya seperti sudah ditampar orang.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Gao Li dengan dingin melihat dia.
Tapi Xiao Wu tertawa dan berkata,
"Tidak kusangka kau masih hidup."
Ding Gan segera tenang kembali hatinya, dia juga berkata,
"Tidak disangka kau juga belum mati."
Kata Xiao Wu, "Kalau hanya kalian bertiga yang ingin membunuh kami, sepertinya itu tidak
mudah." Wajah Ding Gan memucat, dia harus mengakui hal ini.
Kata Xiao Wu, "Kalau kami yang ingin membunuh kalian, apakah kau bisa menilai itu mudah
dilakukan?" Tanya Ding Gan, "Mengapa kalian ingin membunuhku?"
Jawab Xiao Wu, "Karena kau mau membunuh kami terlebih dahulu."
Kata Ding Gan, "Kalian harus tahu, bukan aku saja yang ingin membunuh kalian."
Xiao Wu mengangguk, dia mengakuinya.
Kata Ding Gan, "Karena membunuh adalah pekerjaan kami, kami tidak perlu tidak mempunyai alasan
untuk membunuh siapapun."
Kata Xiao Wu, "Benar." Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Dia membalikkan kepala melihat kedua orang itu. wajah mereka kuning seperti yang
sakit tapi sepasang tangan mereka hitam seperti besi.
Kata Ding Gan, 'Tidak disangka pesilat tangguh si Cakar Elang, juga termasuk dalam perkumpulan
bulan 7 ranggal 15."
Kata orang ini, "Tuan sangat pintar melihat orang."
Kata Xiao Wu, "Sepertinya ini adalah untuk pertama kalinya kalian bertugas, pastinya tidak
boleh pulang dengan tangan kosong."
Kata Ding Gan, "Mereka pasti tidak akan pulang dengan tangan kosong."
Sepasang tangannya yang dilipat di depan dada, masih belum digerakkan. Tapi
tiba-tiba ada dua buah pisau melengkung sudah melesat untuk memotong tenggorokan
mereka (Cakar Elang). Ding Gan bertepuk tangan dan berkata,
"Karena mereka tidak bisa pulang."
Gao Li melihatnya. Mukanya tidak menunjukkan ekspresi apa pun.
Tanya Xiao Wu, "Apakah setelah mereka mati, maka kau baru bisa pulang?"
Kata Ding Gan, "Setelah membunuh mereka, aku baru bisa pulang, tapi membunuh mereka lebih mudah
daripada membunuh kalian."
Kata Xiao Wu, "Sebab mereka tidak waspada terhadapmu."
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Kata Ding Gan, "Temyata pilihanku itu benar."
Kata Xiao Wu, "Mereka yang salah."
Kata Xiao Wu lagi, "Sebenamya mereka tidak harus ikut denganmu ke sini."
Kata Ding Gan, "Aku masih ingin hidup."
Kata Xiao Wu, "Kau pasti bisa terus hidup."
Kata Ding Gan, "Mereka sudah mati, tidak ada yang tahu di sini sudah terjadi peristiwa apa."
Kata Xiao Wu, "Karena itu begitu pulang kau bisa melapor sesukamu."
Kata Ding Gan, "Tapi sudah kukatakan, jika ingin membunuh orang harus mempunyai alasan."
Tanya Xiao Wu, "Mengapa kau tahu kami akan membiarkanmu pergi?"
Jawab Ding Gan, "Karena jika kalian membunuhku, itu tidak akan ada gunanya."
Kata Ding Gan lagi, "Aku sudah membunuh mereka dan mereka pasti tidak akan bisa membocorkan
perjalanan kalian, kalau tidak
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
perkumpulan bulan 7 tanggal 15 tidak akan membiarkanku hidup terus."
Kata Xiao Wu, "Bila tidak membunuh kau, apa kebaikannya untuk kami?"
Jawab Ding Gan, "Aku bisa memusnahkan mayat-mayat ini dan kembali ke sana, kemudian mengatakan
kepada perkumpulan bulan 7
tanggal 15 bahwa kalian tidak pernah lewat sini."
Kata Xiao Wu, "Pemikiranmu lumayan sempurna dan masuk akal."
Kata Ding Gan, "Aku sudah bekerja di perkumpulan selama 10 tahun, jika tidak sangat sempurna
aku tidak akan bisa bertahan hidup."
Mata Ding Gan yang berwarna abu mengeluarkan sorot yang sedih. Orang yang hidup
di dunia ini kebanyakan tidak merasa puas. Ada yang ingin mendapatkan banyak
harta, ada yang ingin mendapatkan kekuasaan yang lebih tinggi. Tapi bagi mereka,
bisa bertahan hidup saja itu tidak mudah.
Kata Xiao Wu, "Apakah demi hidup, apa pun akan kau lakukan?"
Ding Gan dengan terkejut menjawab,
"Benar." Kata Xiao Wu, "Baiklah, aku akan melepaskanmu."
Ding Gan tidak bicara sepatah kata pun, segera dia membalikkan badan dan pergi.
Xiao Wu tertawa dan berkata,
"Tunggu sebentar!"
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Ding Gan menunggu kata-kata berikutnya.
Kata Xiao Wu, "Kau tahu apa sebabnya aku melepaskanmu?"
Ding Gan menggelengkan kepala.
Kata Xiao Wu, "Karena kau sudah mati, bukan orang hidup lagi."
Ding Gan sudah pergi. Gao Li seperti patung tidak bergerak. Tiba-tiba dia
muntah. Setelah selesai muntah, Xiao Wu baru berkata, "Apakah kau takut kelak
kau akan seperti dia?"
Wajah Gao Li masih terlihat sedih dan berkata,
"Sekarang pun aku sudah seperti dia."
Kata Xiao Wu, "Kau tidak sama."
Kata Gao Li, "Jika aku berada dalam situasi seperti itu, aku juga bisa melakukan hal yang
sama." Kata Gao Li, "Aku sekarang harus hidup, harus betahan hidup,"
Tanya Xiao Wu, "Apakah kau takut mati?"
Kata Gao Li, "Aku tidak takut mati, tapi aku harus tetap hidup."
Tanya Xiao Wu, "Apakah semuanya ini demi perempuan itu?"
Gao Li melihat awan putih di atas langit.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Xiao Wu tidak bisa melihat ekspresi wajahnya, tapi bisa melihat tangannya yang
gemetar. Setelah lama Gao Li baru menarik nafas panjang, dan berkata,
"Aku tidak menyangka mereka bisa mengejar sampai ke sini dan begitu cepat sudah
tiba di tempat ini."
Tanya Xiao Wu, "Apakah dulu kau tidak pernah datang ke sini?"
Kata Gao Li, "Pernah, Shuang Shuang tinggal di daerah sini."
Tanya Xiao Wu, "Siapa Shuang Shuang itu?"
Jawab Gao Li, "Shuang Shuang adalah perempuanku."
Kata Xiao Wu, "Jika pernah, kali ini kau tidak boleh datang ke sini lagi.
Mungkin mereka tahu Shuang Shuang tinggal di sini."
Kata Gao Li, "Mungkin juga,"
Kata Xiao Wu, "Mungkin mereka sudah memasang perangkap dan menunggumu meloncat masuk."
Kata Gao Li, "Mungkin juga."
Tanya Xiao Wu, "Apakah kau tetap harus ke sana?"
Jawab Gao Li, Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Pasti." Kata Xiao Wu, "Biarpun itu adalah sebuah perangkap bagimu?"
Jawab Gao Li, "Benar." Tanya Xiao Wu, "Mengapa?" Jawab Gao Li, "Karena aku tidak boleh membiarkan Shuang Shuang seorang diri masuk dalam
perangkap itu." Xiao Wu tidak bisa mengatakan apa-apa lagi.
Tiba-tiba Xiao Wu merasa Gao Li adalah seorang algojo yang dingin dan tidak
memiliki perasaan, tapi terhadap Shuang Shuang perasaannya begitu hangat dan
mendalam. Pasti perempuan ini telah membuat Gao Li melakukan hal seperti ini.
Kata Gao Li, "Aku saja yang pergi, kau jangan."
Xiao Wu mengangguk dan berkata, "Benar, aku tidak boleh pergi."
Gao Li menepuk pundaknya, dan tidak berbicara apa-apa lagi.
Tapi ketika Gao Li mulai berjalan, Xiao Wu mengikuti dia dari belakang.
Mata Gao bercahaya dan sengaja membentak,
"Kau tidak mau pergi, mengapa harus mengikutiku?"
Xiao Wu tertawa dan berkata,
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Aku tidak mau kau sendiri meloncat dan masuk ke dalam perangkap, tapi bila ada
teman yang juga ingin ikut meloncat kan tidak menjadi masalah."
Bab 3 Shuang Shuang Sore itu. Gunung yang berada di kejauhan tampak dekat dengan matahari terbenam, berubah
warna dari hijau menjadi hijau keabu-abuan. Mata air pun mulai mengalir
perlahan. Tapi angin berhembus membawa bau lebih harum lagi karena saat ini banyak bunga
yang mekar di gunung itu. Di balik bunga yang berwarna warni tinggal sebuah
keluarga. Jembatan kecil melintang di atas air yang mengalir, keluarga ini tinggal di
Bulu Merak Serial 7 Senjata Qi Zhong Wu Qi Zhi Karya Gu Long di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
sebuah rumah yang letaknya berada di depan air sungai yang mengalir yang berada
di kaki gunung itu. Di pekarangan itu terdapat taman bunga.
Seorang kakek yang berperawakan tinggi besar dan berambut putih sedang membelah
kayu. Dia hanya mempunyai sebelah lengan saja. Walaupun begitu gerakan tangan itu
sangat cekatan dan juga kuat. Dia menendang balok kayu itu, kapak yang besar
diayunkan, hanya dalam sekejap balok sudah terbelah menjadi dua.
Matanya berwarna seperti gunung yang berada di kejauhan, berwarna hijau keabuabuan tampak dingin dipandang dari jauh. Mungkin orang yang pengalaman hidupnya
sudah banyak baru mempunyai mata yang bisa seperti itu, begitu jauh, begitu
dingin. Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Xiao Wu dan Gao Li memasuki pekarangan. Walaupun langkah mereka sangat ringan,
tapi orang tua itu segera membalikkan kepalanya.
Dia melihat Gao Li, tapi matanya tidak terlihat ekpresi apa pun, dia hanya diam
berdiri sambil terus memandangi mereka.
Begitu Gao Li mendekat, baru dia meletakkan kapak itu.
Tiba-tiba dia berlutut seperti seorang pelayan melihat majikannya. Dia berlutut
kepada Gao Li. Tapi wajanyanya tidak menunjukkan ekspresi apa pun, juga tidak mengatakan
sepatah kata pun. Gao Li pun tidak berbicara, hanya menepuk-nepuk pundaknya. Mereka seperti sedang
memainkan sebuah pantomim, tapi tidak ada yang tahu apa arti dari sandiwara itu.
Xiao Wu seperti patung berdiri di dekat mereka. Untung ada suara keluar dari
dalam rumah. Suara yang terdengar manis dan lembut. Suara seorang gadis.
Shuang Shuang berada di dalam rumah berkata,
" Aku tahu, kau pasti akan pulang."
Suaranya terdengar penuh dengan perasaan dan lembut.
Begitu mendengar suara itu, perasaan Gao Li menjadi lembut.
Xiao Wu sampai terbengong-bengong.
Tiba-tiba dia ingin tahu gadis itu.
Pasti dia pantas mendapatkan perlakuan lembut dari laki-laki. Orang tua itu
mulai membelah kayu lagi. Tapi gadis itu tidak keluar dari dalam rumah. Xiao Wu
dan Gao Li masuk ke dalam rumah itu. Tiba-tiba Xiao Wu merasa jantungnya
berdetak lebih cepat daripada biasanya.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Sebenarnya dia gadis macam apa" Apakah dia cantik?"
Ruang tamu sangat bersih, di pinggir ada sebuah pintu kecil.
Di pintu itu tergantung gordyn bambu.
Suara gadis itu keluar dari balik pintu.
"Apakah kau membawa tamu kemari?" Dia bisa mendengar suara langkah mereka. Suara
Gao Li juga terdengar sangat lembut dan menjawab, "Bukan tamu, tapi teman baik."
"Mengapa kau tidak menyuruhnya masuk?"
Gao Li menepuk-nepuk pundak Xiao Wu, dengan senyum berkata, "Dia menginginkan
kita masuk, ayo kita masuk!"
Dia menjawab tidak dengan sungguh-sungguh, karena pada saat itu hatinya sedang
memikirkan hal lain. Kemudian dia ikut masuk. Pikiran Xiao Wu seperti berhenti mendadak, sepertinya jantungnya pun berhenti.
Akhirnya dia bertemu dengan Shuang Shuang, sejak pandangan pertama, dia tidak
akan bisa melupakannya seumur hidup.
Shuang Shuang berada di atas tempat tidur, sepasang tangannya menarik selimut,
tangannya lebih putih dibanding selimut putih, seperti tembus pandang. Tangannya
kecil seperti tangan anak-anak, malah lebih kecil dari tangan anak-anak. Matanya
besar dan berwarna abu-abu, tidak ada cahaya. Wajahnya lebih aneh lagi. Tidak
ada yang bisa mengatakan wajahnya seperti apa karena memang tidak bisa
dibayangkan. Dia tidak jelek, dan juga tidak cacat, wajahnya seperti seorang
tukang pembuat topeng melakukan hal yang ceroboh, membuat sebuah topeng
perempuan yang gagal. Ternyata perempuan yang bisa membuat Gao Li mengorbankan segalanya adalah
seorang kerdil yang cacat dan buta.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Di dalam rumah pun penuh dengan bunga, penuh dengan mainan dan patung-patung
yang diukir. Benda yang bagus, harganya pasti mahal.
Bunga baru saja dipetik, terlihat masih segar dan harum membuat nona rumah itu
menjadi lucu tapi patut dikasihani.
Tapi wajahnya sama sekali tidak memancarkan bahwa dia harus dikasihani dia juga
tidak terlihat rendah diri, sebaliknya dia tampak gembira dan penuh dengan rasa
percaya diri. Ekspresi ini seperti seorang gadis yang cantik, sepertinya dia tahu bahwa pada
saat itu laki-laki di dunia ini sedang melihat dan menikmati kecantikannya. Xiao
Wu masih terbengong-bengong.
Tapi Gao Li sudah membuka kedua tangannya, dan memeluk Shuang Shuang. Dengan
lembut dia berkata, "Cantikku, putriku, apakah kau tidak tahu bahwa aku rindu kepadamu hingga
rasanya seperti mau gila?"
Kata-kata ini membuat orang ingin muntah, tapi wajah Shuang Shuang tampak
bercahaya dan terang. Dia mengangkat tangannya yang kecil, dengan perlahan
menepuk-nepuk wajah Gao Li. Sikap Shuang Shuang terhadap Gao Li seperti
menganggap bahwa Gao Li adalah seorang anak-anak.
Gao Li pun menjadi seperti anak kecil. Sepertinya apa yang disentuh oleh Shuang
Shuang adalah mereka ikut bahagia.
Shuang Shuang tertawa dan berkata,
"Pembohong kecil, bila kau rindu kepadaku, mengapa baru pulang sekarang?"
Gao Li menarik nafas dan menjawab,
"Aku juga sebenarnya ingin cepat pulang, tapi aku ingin mencari uang lebih
banyak supaya dapat kuberikan kepada
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
tuan putriku, untuk membeli makanan enak dan mainan yang bagus."
Tanya Shuang Shuang, "Apakah semua itu benar?"
Jawab Gao Li, "Benar, apakah aku harus mengeluarkan jantungku supaya kau mau percaya?"
Shuang Shuang tertawa dan berkata,
"Aku mengira ada perempuan liar yang menggaetmu hingga lupa untuk pulang."
Gao Li berteriak dan berkata,
"Aku tidak akan mencari perempuan lain di luar. Di dunia ini tidak ada yang bisa
menandingi tuan putriku."
Tawa Shuang Shuang lebih senang lagi, dengan sengaja dia berkata, "Aku tidak
percaya, di luar sana pasti ada perempuan yang lebih cantik dariku.".
Jawab Gao Li, "Tidak ada, aku yakin tidak ada."
Kemudian Gao Li berkata; "Aku mendengar bahwa di kota ada seorang tuan putri yang sangat cantik, tapi
begitu kulihat, kecantikannya tidak ada setengah dari kecantikanmu." Shuang
Shuang mendengarnya dengan tenang, wajahnya tertawa manis, tiba-tiba dia mencium
wajah Gao Li. Gao Li kegirangan seperti hampir pingsan.
Seorang laki-laki yang tinggi besar dan gagah, seorang yang kerdil dan buta,
mereka bisa berpacaran, keadaan ini sangat lucu dan siapa pun yang melihatnya
pasti akan tertawa. Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Tapi hati Xiao Wu tidak bisa tertawa, dia merasa hatinya terasa pahit dan sedih.
Dia ingin menangis. Gao Li mengeluarkan kantung uangnya yang usang. Dia mengeluarkan semua uang yang
berada di dalamnya, ditumpahkan semuanya ke atas tempat tidur. Dia menarik
tangan Shuang Shuang yang kecil supaya memegang uang-uang ini. Dengan bangga dan
sombong berkata, "Uang ini adalah hasil jerih payahku, uang ini bisa membeli
banyak benda untuk tuan putriku."
Tanya Shuang Shuang, "Apakah benar kau sendiri yang mencari uang ini?"
Jawab Gao Li, "Demi dirimu aku tidak akan mau mencuri atau merampok." Sikap Shuang Shuang
tampak lebih lembut lagi, dia mengusap wajah Gao Li dengan lembut dan berkata,
"Aku bangga mempunyai laki-laki seperti dirimu."
Gao Li melihat wajah Shuang Shuang yang pucat dan lesu.
Wajah Gao Li yang dingin tiba-tiba mengeluarkan cahaya senang dan bahagia, di
luar sana dia dihina dan dipukul, sekarang semua perasaan itu sudah lenyap.
Xiao Wu belum pernah melihat wajah Gao Li yang begitu bahagia, dia seperti orang
lain. Walaupun Shuang Shuang tidak bisa melihat Gao Li tapi dia bisa merasakan
kebahagiaan Gao Li. Karena itu Shuang Shuang ikut merasa puas dan bahagia.
Apakah kau menganggap mereka tidak serasi"
Tiba-tiba Xiao Wu pun merasa bahwa Shuang Shuang sangat cantik. Seorang
perempuan yang bisa membuat seorang laki-laki merasa bahagia, walaupun dia cacat
itu tidak menjadi masalah.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Setelah lama Shuang Shuang baru berkata,
"Bukankah tadi kau mengatakan membawa teman kesini?"
Gao Li tertawa dan menjawab, "Begitu aku melihatmu, aku sudah lupa kepada
temanku ini." Tanya Shuang Shuang, "Di depan temanmu sendiri kau mengatakan seperti itu, apakah kau tidak takut
ditertawakan?" Jawab Gao Li, "Dia tidak akan menertawakan kita, dia malah iri kepadaku."
Gao Li melihat Xiao Wu, matanya penuh dengan sorot meminta.
Xiao Wu menarik nafas dan berkata,
"Dia selalu mengatakan kepadaku bahwa tuan putri adalah gadis tercantik di dunia
ini, sekarang aku baru tahu bahwa kau bohong."
Segera wajah Gao Li berubah, dia berusaha mencegah kata-kata itu.
Kata Xiao Wu, "Kecantikannya bagaikan dewi yang berada di langit."
Gao Li tertawa, Shuang Shuang pun tertawa.
Xiao Wu menepak-nepuk pundak Gao Li dan berkata,
"Aku sangat iri kepada bocah tengik ini, kau tidak pantas berpasangan dengan
Shuang Shuang." Gao Li berkata, "Jujur saja, memang harus begitu, aku hanya tidak tahu, mengapa dia bisa
menyukaiku?" Shuang Shuang tertawa dan berkata,
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Mengapa wajahmu semakin hari semakin tebal saja?"
Jawab Gao Li, "Aku belajar semua ini dari Xiao Wu."
Mereka bertiga tertawa terbahak-bahak, tiba-tiba Xiao Wu merasa selama ini dia
belum pernah begitu gembira.
Shuang Shuang tidur lebih awal. Setelah makan malam Gao Li memapahnya naik ke
tempat tidur dan tak lupa menyelimutinya.
Shuang Shuang seperti anak yang dimanja, semua kebutuhannya harus diurus oleh
orang lain. Tapi dia bisa memberi kebahagiaan kepada orang lain.
Bintang-bintang mulai muncul.
Gao Li dan Xiao Wu meletakkan tikar di balik dedaunan bunga, mereka berbaring
sambil melihat bintang. Bintang sangat jauh dan berkilau.
Tiba-tiba Xiao Wu menarik nafas dan berkata,
"Kau benar, dia adalah perempuan yang aneh."
Gao Li tidak bicara apa pun.
Kata Xiao Wu, "Wajahnya tidak cantik, tapi hatinya cantik, lebih cantik dibanding si cantik di
dunia ini." Gao Li tidak bicara. Kata Xiao Wu, "Dulu aku merasa aneh, orang seperti dirimu mengapa begitu pelit, sekarang aku
baru mengerti." Dia menarik nafas dan berkata,
"Demi seorang perempuan seperti dia, apa pun yang kau lakukan itu memang sangat
pantas." Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Tiba-tiba Gao Li berkata,
"Mungkin aku melakukan semua ini bukan demi dirinya."
Tanya Xiao Wu, "Apakah memang bukan seperti itu?"
Gao Li menarik nafas dan menjawab, "Aku berbohong bukan demi dirinya, sebenarnya
demi diriku." Kata Xiao Wu, "Oh!"
Kata Gao Li lagi, "Karena jika aku tidak berada di sini, hatiku tidak bisa
tenang dan senang, karena itu..."
Dia berkata lagi, "Setiap beberapa bulan sekali aku harus pulang dan menginap selama beberapa
hari, jika tidak aku bisa menjadi gila dan akan jatuh sakit." Orang pun seperti
mesin, ada saatnya harus diperbaiki dan Ditambah dengan pelumas.
Xiao Wu mengerti maksudnya. Dia terdiam lama, kemudianbertanya lagi, "Di mana
kau bertemu dengannya?"
Jawab Gao Li, "Dia yatim piatu."
Tanya Xiao Wu, "Ke mana ayah ibunya?"
Jawab Gao Li, "Sewaktu dia berusia 13 tahun, orang tuanya sudah meninggal."
Wajah Gao Li terlihat sangat sedih dan berkata,
"Mereka hanya mempunyai seorang anak perempuan, mereka takut dia akan merasa
sedih. Dari kecil orang tuanya selalu memuji bahwa dia adalah anak tercantik di
dunia ini, dia sendiri pun tidak bisa melihat keadaan dirinya sendiri." Tidak
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
bisa melihat diri sendiri juga tidak bisa melihat orang lain.
Karena dia tidak bisa melihat orang lain, jadi dia tidak bisa membedakan dirinya
sendiri dengan orang lain.
Xiao Wu menarik nafas dan berkata,
"Dia buta, itu sangat tidak menguntungkan baginya, tapi karena itu juga nasibnya
lebih beruntung." Kebahagiaan dan ketidak beruntungan, jaraknya sangat tipis.
Kata Gao Li, "Pernah suatu waktu aku terluka parah, tidak sengaja aku datang ke tempat ini.
Waktu itu orang tuanya belum meninggal, mereka mengobati aku, setiap hari
mengurusku, tidak pernah menanyakan identitasku, juga tidak menganggapku orang
jahat." Tanya Xiao Wu, "Karena itu pula kau sering datang ke sini?"
Jawab Gao Li, "Waktu itu aku sudah menganggap bahwa mereka adalah keluargaku, setiap hari raya
entah aku berada di mana, aku selalu berusaha pulang dan menemui mereka."
Kata Xiao Wu, "Aku tahu perasaanmu."
Wajah Xiao Wu pun memancarkan kesedihan, pemuda yang riang itu ternyata di dalam
hatinya menyimpan banyak rahasia yang tidak diketahui oleh orang lain.
Kata Gao Li, "Tak lama kemudian orang tuanya meninggal. Sebelum meninggal mereka menitipkan
putrinya kepadaku. Mereka
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
tidak berharap aku akan menikah dengannya, hanya berharap aku menganggap dia
sebagai adikku sendiri."
KataXiao Wu, "Apakah kau sudah menikah dengannya?"
Kata Gao Li, "Sekarang belum, tapi mungkin kelak aku akan menikah dengannya."
Tanya Xiao Wu, "Demi balas budi?"
Jawab Gao Li,
Bulu Merak Serial 7 Senjata Qi Zhong Wu Qi Zhi Karya Gu Long di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
"Bukan." Tanya Xiao Wu, "Apakah kau benar-benar mencintainya?"
Gao Li tampak ragu dan dengan pelan-pelan berkata,
"Aku juga tidak tahu, apakah aku benar-benar suka kepadanya atau tidak, aku
hanya tahu... dia bisa membuatku senang, bisa membuatku merasa bahwa aku adalah
seorang manusia." Kata Xiao Wu, "Kalau begitu, mengapa kau tidak cepat-cepat menikah dengannya?"
Gao Li terdiam lama, tiba-tiba tertawa dan bertanya,
"Apakah kau ingin hadir pada pernikahan kami?"
Jawab Xiao Wu, "Itu sudah pasti."
Gao Li menepak pundak Xiao Wu dengan kuat dan berkata,
"Aku pasti akan mengundangmu."
Kata Xiao Wu, Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Aku juga pasti akan hadir."
Kata Gao Li, "Besok aku akan bersiap-siap bertemu dengan si Gajah?"
Tanya Xiao Wu, "Si Gajah?" Jawab Gao Li, "Si Gajah itu adalah orang tua yang membuat makanan untuk kita tadi."
Tanya Xiao Wu, "Siapakah dia?"
Gao Li terlihat sangat misterius dan menjawab,
"Menurutmu dia itu siapa?"
Kata Xiao Wu, "Aku melihat dia orang yang sangat aneh, pasti mempunyai sejarah yang tidak
biasa." Kata Gao Li, "Apakah kau pemah melihat kapaknya?"
Jawab Xiao Wu, "Pernah." Tanya Gao Li, "Kau sudah lihat bagaimana dengan keahlian tangannya?"
Jawab Xiao Wu, "Sepertinya tidak kalah dengan kau atau aku."
Kata Gao Li, "Tafsiranmu tidak meleset."
Tanya Xiao Wu, Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Siapakah dia" Mengapa dia bisa datang kemari" Dan mengapa dia begitu hormat
kepadamu?" Gao Li tertawa dan menjawab,
"Pelan-pelan kau akan mengetahui jawabannya."
Tanya Xiao Wu, "Mengapa tidak beritahu saja sekarang?"
Jawab Gao Li, "Karena aku sudah berjanji tidak akan memberitahukannya kepada orang lain."
Kata Xiao Wu, "Tapi aku..." Kalimat ini belum habis, tubuhnya tiba-tiba sudah melayang jauh, seperti panah
melesat ke balik semak-semak bunga.
Ilmu meringankan tubuhnya sangat tinggi, indah, dan istimewa.
Di balik semak-semak seperti ada yang berbicara, "Ilmu meringankan tubuh yang
begitu bagus, benar-benar berasal dari keluarga ternama." Wajah Xiao Wu berubah,
dengan suara rendah dia berkata, "Siapakah Tuan ini?"
Dengan suara membentak, dia sudah masuk ke dalam semak-semak, tempat suara orang
tadi berasal. Dia tidak melihat ada orang.
Di semak-semak tidak ada bayangan orang.
Sinar bintang menerangi langit malam. Malam sudah begitu larut. Gao Li segera
mengikuti Xiao Wu, dia mengerutkan dahi dan bertanya, "Apakah orang perkumpulan
15 bulan 7 sudah mengejar hingga ke sini?" Jawab Xiao Wu, "Sepertinya bukan."
Tanya Gao Li, Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Mengapa kau tahu itu bukan mereka?"
Xiao Wu tidak menjawab. Ekspresi wajah Xiao Wu sangat aneh, seperti kaget juga takut.
Mengapa dia tahu bahwa itu bukan dari perkumpulan 15
bulan 7 yang mengejar"
Mengapa dia merasa takut"
Gao Li tidak mengerti tapi dia juga tidak bertanya lagi.
Setelah lama Xiao Wu bertanya,
"Kemana perginya si Gajah?"
Jawab Gao Li, "Mungkin dia sudah tidur."
Tanya Xiao Wu, "Dia tidur di mana?"
Kata Gao Li, "Apakah kau ingin mencarinya?"
Xiao Wu tertawa dengan terpaksa dan menjawab,
"Aku ingin mengobrol dengannya."
Gao Li tertawa dan berkata,
"Apakah kau tidak tahu bahwa dia tidak senang mengobrol?"
Sorot mata Xiao Wu lebih aneh lagi dan berkata,
"Mungkin dia akan senang mengobrol denganku."
Gao Li melihat dia dan berkata,
"Mungkin di dunia ini banyak hal aneh yang sering terjadi."
0-0-0 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Si Gajah belum tidur. Sewaktu dia membuka pintu, kakinya masih memakai sepatu dan mata pun tidak
terlihat seperti ingin tidur.
Tidak merasa mengantuk juga tidak ada ekspresi. Dia melihat siapa pun seperti
melihat sebatang kayu. Gao Li tertawa dan berkata,
"Kau belum tidur?"
Jawab si Gajah, "Bila aku sudah tidur aku tidak akan bisa membuka pintu."
Kata-katanya terdengar sangat pelan dan kaku seperti orang yang sudah lama tidak
pernah bicara, juga tidak terbiasa berbicara dengan orang lain. Gao Li pun
merasa aneh karena sudah lama dia tidak mendengar si Gajah berbicara.
Rumahnya sangat sederhana, kecuali keperluan sehari-hari tidak ada barang lain
lagi. Kehidupannya seperti seorang biksu.
Xiao Wu merasa rumah ini dan ruang tidur Shuang Shuang seperti dua dunia yang
berbeda. Pak tua yang perawakannya tinggi, besar, kuat, kokoh, dan dingin terlihat
terbalik dengan perawakan Shuang Shuang.
Bila bukan karena alasan yang aneh dan istimewa, mereka tidak akan bisa hidup
bersama. Si Gajah menarik kursi dan berkata,
"Duduklah!" Di ruangan itu hanya ada sebuah kursi, Gao Li dan Xiao Wu tidak duduk. Xiao Wu
berdiri di dekat pintu, matanya terus menatap orang tua itu. Tiba-tiba dia
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
bertanya, "Apakah sebelumnya kau pernah bertemu denganku"
Si Gajah menggelengkan kepalanya.
Xiao Wu bertanya lagi, "Tapi kau kenal denganku bukan?"
Si Gajah menggelengkan kepalanya lagi.
Gao Li melihat si Gajah dan melihat Xiao Wu, lalu Gao Li tertawa dan berkata,
"Dia belum pernah bertemu denganmu, mana bisa dia kenal denganmu?"
Kata Xiao Wu, "Sebab dia tahu ilmu meringankan tubuhku."
Tanya Gao Li, "Apakah ilmu meringankan tubuhmu berbeda dengan ilmu orang lain?"
Jawab Xiao Wu, "Benar." Tnaya Gao Li, "Mengapa aku tidak melihat keistimewaannya?"
Jawab Xiao Wu, "Karena kau masih terlalu muda."
Tanya Gao Li, "Apakah kau sendiri sudah sangat tua?"
Xiao Wu hanya bisa tertawa.
Kata Gao Li, "Biarpun ilmu meringankan tubuhmu tidak sama dengan orang lain, dia pun tidak
pernah melihatnya." Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Kata Xiao Wu, "Dia pernah melihatnya."
Tanya Gao Li, "Kapan dia melihatnya?"
Jawab Xiao Wu, "Tadi." Tanya Gao Li, "Tadi?" Xiao Wu tertawa lagi kemudian terdiam, tapi sepasang matanya terus melihat
sepatu yang dipakai oleh si Gajah.
Tanah yang menempel di sepatu belum mengering. Cuaca akhir-akhir ini sangat
baik, begitu mendekati tanaman bunga, tanah tampak basah, karena setiap sore si
Gajah selalu menyiram tanaman.
Gao Li segera mengerti, orang yang bersembunyi di semak-semak tadi adalah dia.
"Orang yang tadi adalah kau."
Si Gajah mengakuinya. Gao Li bertanya lagi, "Kau tahu siapa dia" Mengapa kau bisa kenal dengannya?" Si
Gajah tidak menjawab, tapi membalikkan kepala dan bertanya kepada Xiao Wu,
"Mengapa kau tidak pulang?"
Wajah Xiao Wu berubah dan berkata,
"Pulang" Harus pulang ke mana?"
Jawab si Gajah, "Pulang ke rumahmu."
Xiao Wu bertanya, Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Mengapa kau tahu rumahku?"
Xiao Wu malah balik bertanya,
"Mengapa aku harus pulang?"
Jawab si Gajah, "Karena kau memang harus pulang."
Xiao Wu bertanya lagi, "Mengapa?" Jawab si Gajah, "Karena ayahmu hanya mempunyai seorang anak laki-laki yaitu kau."
Tubuh Xiao Wu membeku seperti terpaku di bawah. Mata Xiao Wu melihat ke arah pak
tua itu, setelah lama dia baru berkata,
"Kau bukan si Gajah."
Jawab Gao Li, "Dia memang bukan gajah, dia manusia."
Xiao Wu tidak meladeni perkataan Gao Li dan berkata,
"Kau adalah Jin Kai Jia."
Wajah orang itu tetap tidak ada ekspresi.
Gao Li sudah berteriak, "Jin Kai Jia" Maksudmu Da Lei Shen Jin Kai Jia?" (Dewa
Geledek Besar Jin Kai Jia).
Jawab Xiao Wu, "Benar." Kata Xiao Wu lagi, "Tadi kau tidak memberitahu kepadaku karena kau sendiri juga tidak tahu
identitasnya." Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Kata Gao Li, "Aku tidak tahu bahwa dia adalah Da Lei Shen Jin Kai Jia."
Kata Xiao Wu, "Kecuali orang tua ini, tidak ada orang yang bisa menggunakan kapak begitu
lincah dan cekatan."
Kata Jin Kai Jia, "Sayang, kau pun masih terlalu muda, belum pernah melihat bagaimana jurus Feng
Lei Shen Fu 20 tahun yang lalu"
Kata Xiao Wu, "Tapi aku pernah mendengar tentangnya."
Kata Jin Kai Jia, "Pasti kau pemah mendengarnya, asalkan dia mempunyai telinga dia pasti bisa mendengar."
Wajahnya tidak ada ekspresi tapi dalam setiap perkataannya mengeluarkan wibawa
yang menakutkan. Kata Xiao Wu, "Tidak kusangka, Da Lei Shen Jin Kai Jia yang menggegerkan dunia persilatan,
bersembunyi di sini hanya untuk membelah kayu."
Kata ini mengandung duri dan sindiran. Wajah Jin Kai Jia ada perubahan yang
aneh, dia pun seperti terpaku di tanah.
Setelah lama dia baru berkata,
"Hal ini pula yang mengharuskan aku berterima kasih kepada keluargamu."
Kata-kata ini juga mengandung duri.
Kata Xiao Wu, Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Mungkin kau tidak menyangkanya bahwa di tempat ini kau bisa bertemu denganku."
Kata Jin Kai Jia, "Benar." Dengan tertawa dingin Xiao Wu berkata,
"Sepuluh tahun yang lalu, Da Lei Shen Jin Kai Jia adalah orang nomor satu di
dunia persilatan, hari ini bertemu dengan aku, mengapa tidak membunuhku?"
Kata Jin Kai Jia, "Aku tidak ingin membunuhmu."
Tanya Xiao Wu, "Mengapa?" Jawab Jin Kai Jia, "Karena kau adalah teman dari penolongku."
Tanya Xiao Wu, "Siapa penolongmu?"
Jawab Gao Li, "Aku." Tanya Xiao Wu, "Kau yang telah menolong Da Lei Shen Jin Kai Jia?"
Gao Li tertawa kecut, "Aku sendiri tidak menyangkanya bahwa yang aku tolong adalah pesilat nomor satu
di dunia ini." Kata Jin Kai Jia dengan dingin,
"Waktu itu, aku sudah bukan jago nomor satu lagi di dunia persilatan, kalau
tidak mengapa bisa direndahkan oleh orang-orang brengsek itu?" Matanya yang
dingin mengeluarkan Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
kemarahan, setelah lama dia baru berkata, "Semenjak bertarung di Tai Shan, dan
terluka di tangan ayahmu, aku sudah bukan jago nomor satu di dunia persilatan."
Tanya Xiao Wu, "Apakah ayah sudah berhasil memecahkan jurus Chong Lou Fei Xue (Chong Lou Fei
Xue = nama jurus)?" Jawab Jin Kai Jia, "Tidak ada yang bisa memecahkan jurus Chong Lou Fei Xue."
Kata Xiao Wu,
Bulu Merak Serial 7 Senjata Qi Zhong Wu Qi Zhi Karya Gu Long di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
"Meskipun ayah sudah memutuskan sebelah tanganmu, tapi kau masih mempunyai
tangan sebelah kanan."
Kata Jin Kai Jia, "Kau benar-benar masih muda, tidak tahu bahwa tangan yang
dipakai oleh Da Lei Shen Jin Kai Jia adalah tangan kiri." Xiao Wu terpaku.
Tiba-tiba dia berkata, "Setiap hari kau membelah kayu apakah untuk melatih
tangan kananmu memegang kapak?"
Kata Jin Kai Jia, "Kau tidak bodoh!"
Tanya Xiao Wu, "Sudah berapa lama kau berlatih seperti ini?"
Jawab Jin Kai Jia, "Lima tahun." Tanya Xiao Wu, "Sekarang ini apakah tangan kananmu sudah setara tangan kirimu yang dulu?"
Jin Kai Jia tidak menjawab.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Tidak akan ada orang yang memberitahu ilmu silat sebenarnya kepada musuhnya.
Gao Li menarik nafas dan berkata,
"Pantas di musim dingin kau masih membelah kayu, musim panas juga membelah kayu,
sekarang aku sudah mengerti alasannya."
Dia membalikkan badan dan berkata kepada Xiao Wu,
"Sekarang aku juga tahu siapa dirimu."
Kata Xiao Wu, "Oh!" Kata Gao Li, "Margamu bukan Wu, margamu Qiu, namamu Qiu Feng Wu."
Xiao Wu juga tertawa, "Tidak disangka kau juga kenal namaku."
Kata Gao Li, "Dulu Ketua Wisma Kong Que, Tuan Qiu, di gunung Tai bertarung dengan orang nomor
satu yaitu Da Lei Shen Jin Kai Jia. Orang yang tidak mempunyai telinga pun tahu
tentang peristiwa ini."
Qiu Feng Wu menarik nafas dan berkata,
"Pertarungan itu benar-benar mengejutkan langit dan setan."
Gao Li tersenyum dan berkata,
"Karena itu nama Wisma Kong Que, aku pasti mendengarnya." Kata Qiu Feng Wu,
?"oeXiao Wu atau Qiu Feng Wu mereka sama-sama temanmu."
Kata Gao Li, Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Itu sudah pasti."
Kata Qiu Feng Wu, "Selama-lamanya."
Tiba-tiba dia berkata kepada Jin Kai Jia,
"Tapi kita bukan teman, sekarang bukan, kelak pun bukan."
Kata Jin Kai Jia, "Benar." Kata Qiu Feng Wu, "Bila kau mau mencari orang Wisma Kong Que untuk balas dendam, kapan waktu pun
kau bisa menyerangku."
Kata Jin Kai Jia, "Mengapa aku harus membalas dendam kepada orang Wisma Kong Que?"
Tanya Qiu Feng Wu, "Kau tidak ingin membalas dendam?"
Jawab Jin Kai Jia, "Tidak." Tanya Qiu Feng Wu, "Mengapa?" Jawab Jin Kai Jia, "Karena pertarungan itu adalah pertarungan yang adil, hidup atau mati tidak bisa
menyalahkan orang lain, apalagi aku hanya putus sebelah tangan."
Dia menarik nafas dan berkata lagi,
"Sebenarnya Pak Tua Qiu bisa mengambil nyawaku, tapi dia hanya mengambil sebelah
tanganku, kalau ingin membalas harus balas budi bukan membalas dendam." Qiu Feng
Wu Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
melihat dia, seperti sangat terkejut sekaligus tidak percaya, tapi juga kagum,
akhirnya dia menarik nafas dan berkata,
"Pantas ayah selalu berkata, Da Lei Shen Jin Kai Jia adalah seorang ksatria,
kalah ya kalah, menang yang menang. Orang dunia persilatan tidak ada yang
menyaingi Jin Kai Jia."
Kata Jin Kai Jia, "Benar." Kata Qiu Feng Wu, "Biarpun ayahku menang darimu, tapi dia menang dengan senjata rahasia bukan
dengan ilmu silat." Kata Jin Kai Jia, "Apakah kau menganggap senjata rahasia itu bukan ilmu silat" Kau meremehkan
senjata rahasia?" Qiu Feng Wu berkata, "Aku..." Kata Jin Kai Jia, "Pedang, pisau adalah senjata. Senjata rahasia juga senjata, aku memakai kapak
Feng Lei (Feng=angin, Lei=geledek), dia memakai Kong Que Ling (Bulu Merak, di
bagian ujung ekor). Dia bisa menghindar serangan kapak Feng Lei tapi aku tidak
bisa menghindan Kong Que Ling ayahmu.
Dia bisa menang, tidak ada orang yang merasa bahwa pertarungan ini tidak adil,
termasuk kau." Kata Qiu Feng Wu dengan lesu dan tidak semangat,
"Benar, ini salahku."
Kata Jin Kai Jia, "Bila sudah tahu salah, kau harus cepat pulang."
Kata Qiu Feng Wu, "Sekarang ini aku tidak bisa pulang."
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Tanya Jin Kai Jia, "Mengapa?" Jawab Qiu Feng Wu, "Aku sedang menunggu undangan pernikahan dari Gao Li."
Arak di atas meja. Setiap orang jika sudah dalam keadaan seperti itu selalu
ingin mencari arak untuk minum.
Qiu Feng Wu minum arak, "Pahlawan adalah pahlawan, dia tidak akan tua di makan jaman. Aku tidak
menyangka Da Lei Shen Jin Kai Jia sampai saat ini masih begitu gagah dan berjiwa
ksatria." Kata Gao Li, "Tapi kehidupannya terlalu pahit, aku belum pernah mendengar dia tertawa."
Kata Qiu Feng Wu, "Begitu mendengar kau mau menikah, dia tertawa."
Kata Gao Li, "Karena itu aku harus mengundangnya."
Kata Qiu Feng Wu, "Aku pun harus diundang."
Gao Li tertawa dan berkata,
"Di dunia ini ada berapa orang yang bisa mengundang Da Lei Shen Jin Kai Jia dan
Tuan Muda Wisma Kong Que untuk menghadiri pernikahannya?" Tiba-tiba Qiu Feng Wu
menaruh gelas arak dan berkata, "Aku bukan Tuan Muda Wisma Kong Que."
Tanya Gao Li, "Apakah itu benar?"
Jawab Qiu Feng Wu, Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Memang bukan, karena aku tidak pantas."
Dia menuang arak ke dalam gelas dan berkata,
"Aku hanya pantas menjadi algojo di perkumpulan pembunuh."
Kata Gao Li, "Aku juga tidak mengerti mengapa kau bisa masuk ke dalam perkumpulan 15 bulan
7?" Qiu Feng Wu melihat araknya sambil berkata,
"Karena aku terhina dengan Kong Que Ling, terhina oleh nama senjata rahasia ini,
aku tidak mau seumur hidup tinggal di bawah bayangan Kong Que Ling, seperti anak
yang bersembunyi di balik gaun ibunya."
Kata Gao Li, "Karena itu dengan kekuatan sendiri kau ingin mengangkat nama sendiri."
Qiu Feng Wu mengangguk dan tertawa kecut,
"Karena aku tahu di dunia persilatan orang menghormati Wisma Kong Que, bukan
hormat kepada orangnya, tapi kepada senjata rahasianya. Jika tidak ada Kong Que
Ling sepertinya keluarga Qiu tidak berharga sepeser pun."
Kata Gao Li, "Tidak ada orang berpikir seperti itu."
Kata Qiu Feng Wu, "Tapi aku punya pikiran seperti itu, aku masuk perkumpulan 15 bulan 7 karena aku
ingin membubarkan perkumpulan itu. Aku harus menunggu kesempatan datang."
Kemudian dia menarik nafas lagi dan berkata,
"Aku baru tahu, membubarkan 15 bulan 7 adalah pekerjaan yang sia-sia belaka."
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Tanya Gao Li, ?"oeMengapa?"
Jawab Qiu Feng Wu, "Karena perkumpulan 15 bulan 7
hanyalah sebuah perkumpulan boneka, di belakangnya masih ada suatu tenaga
rahasia dan tenaga kuat yang mendukung dan mengatur mereka."
Gao Li mengangguk dan berkata,
"Siapa yang mengatur perkumpulan ini?"
Jawab Qiu Feng Wu, "Kau pasti sudah bisa menebak!"
Kata Gao Li, "Mungkin hanya 70 %."
Tanya Qiu Feng Wu, "Siapadia?" Gao Li tampak ragu tapi akhirnya menjawab,
"Qing Long Bang."
Qiu Feng Wu menepuk meja dan berkata,
"Benar, aku pun menebak Qing Long Bang."
Kata Gao Li, "Setahun ada 360 hari."
Kata Qiu Feng Wu, "Menurut orang-orang Qing Long Bang mempunyai 360
cabang." Tiba-tiba mereka tidak bicara lagi, tapi mereka merasa berat.
Perkumpulan 15 bulan 7 sangat ketat dan kejam, tenaga perkumpulan ini sangat
besar, mereka sangat tahu tentang hal ini.
Tapi perkumpulan 15 bulan 7 hanya salah satu cabang Qing Long Bang saja.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Akhirnya Qiu Feng Wu menarik nafas dan berkata,
"Qing Long Bang pernah mengatakan bahwa di tempat itu asalkan ada matahari pasti
ada kekuatan Qing Long Bang."
Dia masih berkata, "Jika laut belum mengering, semua batu belum pecah, Qing Long Bang tidak akan
musnah." Kata Qiu Feng Wu, "Ketua Qing Long Bang siapa mananya, kita pun tidak mengetahuinya."
Tanya Gao Li, "Apakah benar tidak ada yang tahu?"
0-0-0 Shuang Shuang selalu bangun sangat pagi.
Gao Li membangunkan dia dan sekarang mereka ke gunung untuk memetik bunga. Masih
banyak hal yang ingin mereka bicarakan, semalam kesempatan untuk mengobrol tidak
banyak. Qiu Feng Wu berdiri di pekarangan menikmati angin segar dan matahari yang
bersinar cerah di alam pegunungan. Dia sempat ingin membantu Jin Kai Jia
menyiapkan sarapan, tapi dia malah diusir keluar.
"Keluar, jika aku sedang bekerja, aku tidak ingin dilihat oleh orang lain."
Melihat orang nomor satu di dunia persilatan memegang sendok menggoreng telur,
itu sangat tidak enak dipandang, membuat hati orang lain ikut merasa tidak
nyaman. Tapi Jin Kai Jia sendiri tidak mempunyai perasaan seperti itu. "Aku melakukan
hal ini karena memang ingin kulakukan,
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
hal ini akan membuat gerakan tanganku lincah. Bila kau rajin berlatih ilmu
silat, kau melakukan hal apa pun, sama dengan melatih ilmu silatmu."
Qiu Feng Wu terus mengingat kata-kata ini, seperti sedang mengunyah buah kana,
terus menerus dikunyah selama rasanya masih ada.
Sekarang Qiu Feng Wu sudah mengerti mengapa Jin Kai Jia bisa menjadi orang nomor
satu di dunia persilatan.
Sarapan sudah tersusun rapi di atas meja, mereka menunggu Gao Li dan Shuang
Shuang pulang dari gunung.
Jin Kai Jia mulai membelah kayu.
Qiu Feng Wu melihatnya dari pinggir, dia merasa gerakan Jin Kai Jia sangat
lancar dan terlihat mudah. Apa arti ilmu silat baginya" Hanya ada 4 kata yaitu :
konsentrasi dan latihan dengan sungguh-sungguh. Sebenarnya 4 kata ini juga cocok
dalam melakukan semua hal.
Bila kau ingin sukses, harus berkonsentrasi dan latihan dengan sungguh-sungguh.
"Apakah kau tahu, sejak jaman dulu siapa orang nomor satu di dunia ini?"
"Tidak tahu." "Dia adalah Lu Ban."
"Dia hanya seorang tukang kayu yang sukses."
"Tapi setiap hari dia selalu menggunakan kapak, kegunaan dan keistimewaan kapak
hanya dia saja yang tahu, kapak sudah seperti bagian dari tubuhnya, dia
menggunakan kapak seperti menggunakan jari-jarinya, sangat lincah dan cekatan."
Qiu Feng Wu menarik nafas panjang. Dia merasa kata-kata Jin Kai Jia lebih
berharga daripada rahasia ilmu silat.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Hal ini pun tidak dapat disimpulkan oleh biksu-biksu yang bertapa di dalam kuil.
Matahari sudah menyinari semua tempat, gunung di kejauhan tampak begitu hijau.
Seorang nenek tua berambut putih, tangan kirinya membawa sebuah tongkat, tangan
kanannya membawa bungkusan. Bungkusan kain itu berwarna hijau, dia berjalan
menyusuri sungai seorang diri, punggungnya bungkuk seperti udang kering.
Tanya Qiu Feng Wu, "Apakah di sini tinggal keluarga lain?"
Kata Jin Kai Jia, "Ada, tapi paling sedikit jaraknya 1 hingga 2 kilometer." Qiu Feng Wu tidak
bertanya lagi, nenek tua itu sudah masuk ke dalam pekarangan, dia berjalan
hingga terlihat kelelahan dengan tertawa dia berkata, "Apakah Tuan ingin membeli
telur?" Tanya Qiu Feng Wu, "Apakah telur ini masih baru?"
Jawab nenek itu, "Pasti masih baru, kau pegang saja, telurnya masih terasa panas."
Dia masuk dan jongkok di bawah kemudian membuka bungkusan yang dibawanya. Telur
yang berada di dalam bungkusan memang besar dan masih baru. Nenek itu mengambil
sebutir telur dan berkata, "Telur yang segar cocok untuk dimakan mentah-mentah,
bisa juga diseduh dengan air panas lalu dimakan..."
Kata-kata nenek itu belum selesai, tiba-tiba terdengar suara desingan anak
panah. Panah itu menembus punggung nenek itu, wajah nenek itu tampak kesakitan
tapi dia masih berusaha Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
melempar telur itu, tapi dia sudah tidak tahan lagi kemudian pun roboh.
Kemudian terlihat bayangan seseorang berbaju hitam muncul dari belakang jalan
kecil, dalam sekejap dia sudah tiba di pekarangan, dia tidak bicara apa-apa,
hanya mengambil telur yang dibawa oleh nenek itu dan dilemparkannya ke arah
sungai. Terdengar suara ledakan, air sungai bercipratan ke mana-mana. Kata orang berbaju
hitam itu, "Sangat berbahaya."
Wajah Qiu Feng Wu berubah, seperti sudah tidak bisa berkata-kata lagi karena
Bulu Merak Serial 7 Senjata Qi Zhong Wu Qi Zhi Karya Gu Long di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
ketakutan. Orang berbaju hitam itu berkata,
"Apakah Tuan sudah tahu siapa nenek tua itu?"
Qiu Feng Wu menggelengkan kepalanya.
Dengan suara kecil orang itu berkata,
"Dia adalah pembunuh yang diperintah oleh perkumpulan 15 bulan 7."
Qiu Feng Wu terkejut dan berkata,
"Perkumpulan 15 bulan 7" Tuan ini adalah..."
Jawab orang berbaju hitam itu,
"Aku..." Dia hanya bisa mengatakan satu kata, wajahnya sudah herubah dan mulutnya
mengeluarkan darah. Begitu keluar darahnya segera berubah warna menjadi hitam.
Jin Kai Jia dengan cepat berlari menghampiri mereka. Orang berbaju hitam itu
sudah roboh, kedua tangannya memegang perut, dia berusaha berdiri dan berkata,
"Cepat, cepat, di dalam pakaianku ada obat penawar..." Jin Kai Jia ingin
mengambilnya, tapi segera dihalangi dan tangannya ditarik oleh Qiu Feng Wu.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Rasa sakit orang berbaju hitam itu bertambah lagi, dengan menangis dia berkata,
"Aku mohon cepat... cepatlah, tolong ambilkan obat penawarnya, bila terlambat,
nyawaku tidak akan tertolong lagi."
Dengan dingin Qiu Feng Wu memandangnya dan berkata,
"Penawarnya ada di dalam bajumu sendiri, mengapa kau tidak mengambilnya
sendiri?" Jin Kai Jia dengan marah berkata,
"Apakah kau tidak melihat dia sudah tidak bisa bergerak lagi" Mengapa tidak kita
tolong saja dia?" Jawab Qiu Feng Wu dengan dingin,
"Dia tidak akan mati."
Wajah baju hitam itu kelihatan kesakitan, tapi tiba-tiba dia meloncat, segera
dia melepaskan 7 buah senjata rahasia.
Nenek tua itu juga tiba-tiba bangun dan meloncat dari posisinya yang terbaring
kemudian melepaskan dua butir telur.
Qiu Feng Wu tidak menghindar malah terus maju ke depan, dia sudah mengambil 2
butir telur dan memasukkan ke dalam lengan bajunya.
Nenek tua itu bersalto di tengah udara, begitu turun dia baru tahu bahwa Qiu
Feng Wu sudah berada di depannya.
Segera dua kepalan tangan sudah didorongkan, 2 buah dada pun ikut bergoyang.
Tapi tangan Qiu Feng Wu sudah melalui 2 kepalan tangan itu. Tangan nenek tua itu
belum sampai, telapak Qiu Feng Wu sudah menepuk ke bagian dadanya. Hanya ditepuk
dengan ringan. Badan si nenek tua ini seperti sudah menempel ke telapak tangannya, dua
tangannya menjadi lemas, dia pun tidak bisa bergerak lagi. Tiba-tiba dia
mendengar ada suara tulang yang
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
patah. Jin Kai Jia dengan satu tangan menjepit si baju hitam kemudian
dilepaskan. Si baju hitam sudah seperti tanah lembek, dan langsung ambruk ke
bawah. Tulang rusuknya yang patah menembus baju hingga keluar.
Darah menetes dan merembes kedalam tanah. Jin Kai Jia melihatnya, matanya penuh
dengan kekesalan, sepertinya dalam seumur hidup belum pernah dia melihat darah
yang begitu banyak. Nenek tua itu masih gemetaran.
Dia ketakutan, apakah karena dia kaget dengan jurus Qiu Feng Wu atau karena
mendengar suara tulang yang patah"
Qiu Feng Wu menarik rambut putihnya dan juga kulit wajahnya, dari balik wajah
itu segera muncul wajah lain.
Wajah yang ketakutan dan pucat, tapi masih terlihat sangat muda.
Dengan dingin Qiu Feng Wu bertanya,
"Apakah kau pendatang baru?"
Orang ini mengangguk. Tanya Qiu Feng Wu lagi, "Apakah kau tidak tahu siapa aku ini?"
Jawab orang itu, "Aku pernah mendengarnya."
Kata Qiu Feng Wu, "Kau harus tahu, aku mempunyai banyak cara untuk membuatmu merasa menyesal
mengapa harus dilahirkan ke dunia ini."
Orang ini mengangguk wajahnya sudah bertambah pucat.
Kata Qiu Feng Wu, Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Lebih baik kau berkata jujur saja."
Kata orang ini, "Baiklah." Tanya Qiu Feng Wu, "Kalian datang ke sini berapa orang?"
Jawab orang ini, "Enam orang." Tanya Qiu Feng Wu, "Mereka itu siapa saja?"
Jawab orang itu, "Aku benar-benar tidak tahu."
Tanya Qiu Feng Wu, "Mereka berada di mana?"
Jawab orang itu, "Di gunung sana menunggu kedatangan kami..."
Kata-katanya belum habis, sudah terdengar suara tulang patah. Qiu Feng Wu sudah
membalikkan badan dan tidak melihat dia lagi. Dia membunuh manusia tidak pernah
banyak melihat. Jin Kai Jia terus melihat darah yang mengalir di tanah dan berkata, "Sudah 6
tahun aku tidak membunuh manusia."
Kata Qiu Feng Wu, "Enam tahun bukan waktu yang pendek."
Kata Jin Kai Jia, "Usia tiga belas tahun aku mulai membunuh manusia, hingga sekarang aku baru tahu
bahwa membunuh manusia itu sangat menjijikan."
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Kata Qiu Feng Wu, "Hanya sedikit lebih baik dibandingkan dibunuh."
Tanya Jin Kai Jia, "Mengapa kau tahu mereka akan datang untuk membunuhmu?"
Dengan tertawa kecut Qiu Feng Wu menjawab,
"Karena dulu pun aku melakukan perbuatan seperti yang mereka lakukan." Jin Kai
Jia ingin bertanya lagi, tapi tiba tiba terdengar suara Shuang Shuang bertanya,
"Dulu kau pernah melakukan apa?"
Shuang Shuang duduk di pundak Gao Li, mereka berdiri di bawah sinar matahari.
Wajah Gao Li pucat dan tegang, tapi wajah Shuang Shuang tampak berseri-seri,
tawanya lebih cerah daripada matahari.
Qiu Feng Wu tidak menyangka dia bisa berubah menjadi begitu cantik. Di dunia ini
kepercayaan diri dan kegembiraan akan membuat seorang perempuan berubah menjadi
cantik. Qiu Feng Wu tidak tahu harus bagaimana menjawab pertanyaannya.
Shuang Shuang bertanya lagi,
"Sepertinya aku mendengar kalian mengatakan tentang membunuh orang."
Akhirnya Qiu Feng Wu menjawab,
"Kami sedang bercerita."
Tanya Shuang Shuang, "Cerita tentang apa" Aku senang mendengar cerita."
Kata Qiu Feng Wu, "Tapi cerita ini tidak enak untuk didengar."
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Tanya Shuang Shuang, "Mengapa?" Jawab Qiu Feng Wu, "Karena dalam cerita ini, ada kisah manusia yang membunuh manusia." Wajah Shuang
Shuang juga seperti terbawa oleh kesedihan Qiu Feng Wu, dia berkata, "Mengapa
ada orang yang senang membunuh orang?"
Jawab Qiu Feng Wu, "Mungkin bagi mereka jika tidak membunuh orang, maka dia yang akan dibunuh."
Shuang Shuang mengangguk, tiba-tiba dia bertanya,
"Mengapa di sini tercium bau darah?"
Jawab Jin Kai Jia, "Aku baru saja memotong seekor ayam."
Penduduk di daerah pegunungan semua memelihara ayam.
Hanya orang bodoh dari tempat yang jauh membawa telur ayam ke tempat ini untuk
dijual. Walau terkena racun apa pun darah yang keluar dari mulut tidak akan
berubah warna menjadi hitam, lebih-lebih jika terkena racun dan langsung roboh,
dengan jelas masih bisa mengisyaratkan sesuatu.
Ini bukan karena rencana perkumpulan 15 bulan 7 kurang sempurna, tapi karena
orang yang berencana ini belum pernah pergi ke pegunungan yang jauh dan sepi.
Kedua orang yang datang tadi baru pertama kali melakukan pembunuhan dan yang
mereka temui adalah lawan yang sudah berpengalaman. Apalagi mereka belum pernah
mengalami kegagalan. Di belakang kedua orang tadi masih ada 4 orang lagi.
Keempat orang itu terasa begiru menakutkan.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Nasi harus dimakan. Qiu Feng Wu malah makan lebih banyak karena setelah makan,
dia tidak tahu entah kapan bisa makan untuk berikutnya. Dia juga berharap Gao Li
bisa makan banyak. Tapi Gao Li terus melihat Shuang Shuang, matanya penuh dengan rasa khawatir.
Sepertinya banyak hal yang ingin dia tanyakan kepada Qiu Feng Wu, tapi karena
Shuang Shuang berada di sana maka dia tidak bisa bertanya.
Di meja makan hanya Shuang Shuang saja yang merasa gembira. Lebih mengetahui
sedikit masalah, kekhawatiran pun akan makin sedikit, kadang-kadang tidak tahu
apa-apa keadaannya malah lebih berbahaya.
Tiba-tiba Shuang Shuang bertanya, "Mengapa kalian tidak minum?"
Terpaksa Qiu Feng Wu menjawab, "Hanya setan arak bisa minum arak di siang hari."
Tanya Shuang Shuang, "Apakah kalian bukan setan arak sungguhan?"
Jawab Qiu Feng Wu, "Untungnya bukan."
Dengan suara kecil Shuang Shuang bertanya, "Bagaimana jika arak pernikahan?"
Hati Qiu Feng Wu tiba-tiba seperti ditusuk oleh jarum. Arak pernikahan" Mereka
juga sedang menunggu pernikahan Gao Li.
Qiu Feng Wu melihat Gao Li, tangan Gao Li gemetar dan wajahnya menjadi pucat.
Tidak ada pernikahan. Apa pun tidak akan ada.
Hanya ada darah, mungkin darah orang lain mungkin darah mereka sendiri. Darah
yang mengalir tidak akan ada habis-habisnya.
Jika tangan pernah menyentuh setitik darah, seumur hidup kau akan bergelimang di
dalam kubangan darah. Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Qiu Feng Wu sedang minum kuah, dia merasa kuah itu pahit dan berbau amis seperti
darah. Wajah Shuang Shuang sudah memerah, merah karena rasa bahagia.
Dia berkata, "Tadi Gao Li sudah mengatakan sesuatu kepadaku, dia bilang kalian
sudah mengetahuinya."
Qiu Feng Wu berkata dengan nada bingung,
"Kami sudah tahu?"
Muka Shuang Shuang memerah dan berkata,
"Aku kira kalian akan memberi selamat kepadaku."
Kata Qiu Feng Wu, "Selamat, selamat!"
Dia merasa mulutnya penuh dengan air pahit, ingin ditelan tidak bisa, ingin
dibuang pun tidak bisa. Dia tahu hati Gao Li terasa lebih pahit dari dia.
Kata Shuang Shuang, "Ada hal yang bisa dilakukan untuk merayakan selamat, mengapa kalian tidak
minum?" Kata Gao Li, "Siapa bilang kami tidak minum arak, aku akan mengambil arak sekarang."
Kata Shuang Shuang, "Hari ini aku juga ingin minum, aku tidak pernah merasa begitu gembira."
Kata Gao Li, "Aku pun demikian."
Meskipun dia berdiri, tapi badannya seperti membeku.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Mayat-mayat di pekarangan belum dikubur, terjemur oleh matahari, semakin
mengering dan semakin mengkerut.
Orang yang ingin membunuh mereka sudah berada di sekitar sana, setiap saat bisa
muncul. Kehidupan Shuang Shuang yang tenang akan hancur mungkin nyawanya pun akan
hilang. Tapi seumur hidupnya dia belum pernah merasa begitu gembira. Gao Li merasa
pipinya semakin dingin. Air mata sudah mengalir, dengan pelan mengalir...
Qiu Feng Wu tidak tega melihat wajah Gao Li juga Shuang Shuang.
Dia takut, jika dia melihat, dia juga akan ikut menangis. Jin Kai Jia terus
memasukkan nasi ke dalam mulutnya, sesuap demi sesuap, tiba-tiba dia menaruh
sumpit dan berkata, "Aku pergi sebentar."
Tanya Qiu Feng Wu, "Kau mau ke mana?"
Sebenarnya dia tahu Jin Kai Jia keluar ingin menghalangi pembunuh-pembunuh itu
datang ke tempat ini. Kata Jin Kai Jia, "Aku pergi jalan-jalan."
Kata Qiu Feng Wu, "Kita pergi bersama-sama."
Kata Shuang Shuang, "Kalian mau pergi tapi arak saja belum sempat diminum."
Dengan tertawa terpaksa Qiu Feng Wu menjawab,
"Setelah kami pulang nanti, arak baru akan diminum, kami mencari rebung yang
segar untuk dimasak dengan ayam."
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Gao Li tiba-tiba tertawa dan berkata,
"Kalian tidak perlu mencari, rebung sudah berada di pekarangan."
Suaranya sangat tenang, sangat tenang dan aneh. Tenang dan menakutkan.
Begitu Qiu Feng Wu membalikkan kepala, hatinya sudah tenggelam.
Ada 4 orang dengan pelan memasuki pekarangan.
0-0-0 Matahari yang cerah, banyak bunga-bunga mekar bersamaan. Cuaca pun cerah. Orang
yang pertama sudah masuk dengan perlahan. Dia melihat sekelilingnya dan berkata,
"Tempat yang bagus."
Wajah orang ini sangat panjang, seperti muka kuda. Di wajahnya banyak dagingdaging lebih yang menempel.
Matanya merah. Ada orang yang begitu dilahirkan sudah berwajah galak, dia adalah
orang seperti ini. Pelan-pelan dia duduk dan mengeluarkan pisau yang panjang. Pisau itu digunakan
untuk memotong kukunya. Gao Li mengenalnya, orang itu bemama Mao Zhan.
Dalam perkumpulan 15/7 yang paling banyak membunuh orang adalah dia. Tiap kali
saat dia membunuh orang kelakuannya seperti orang gila, begitu melihat darah,
dia akan menjadi orang gila.
Kalau kali itu tidak ada tugas keluar, gerakan membunuh Bai Li Chang Qing dia
pasti akan ikut serta. Orang kedua pun dengan pelan-pelan masuk, dia juga melihat sekeliling rumah dan
berkata, "Tempat yang bagus, kalau bisa mati di sini, itu juga lumayan." Orang
itu berwajah Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
pucat. Wajahnya tidak ada daging. Hidung seperti hidung elang, mata pun seperti
burung pemakan bangkai. Tangannya membawa pedang, cahaya pedang seperti wajahnya, mengeluarkan cahaya
kehijauan. Kelihatannya dia tidak segalak Mao Zhan, tapi kadang-kadang orang berwajah seram
lebih menakutkan daripada orang yang berwajah galak.
Bulu Merak Serial 7 Senjata Qi Zhong Wu Qi Zhi Karya Gu Long di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
Di pekarangan ada sebuah pohon. Begitu masuk, dia sudah berbaring di bawah pohon
karena dia paling benci dengan sinar matahari.
Gao Li Tidak mengenalnya, tapi kenal dengan pedangnya Yin Hun Jian, Ma Feng.
(Yin Hun Jian = pedang arwah). Perkumpulan 15 bulan 7
membeli orang itu dengan harga tinggi.
Dia tidak mudah membunuh orang, boleh dikatakan jarang tapi orang yang ingin dia
bunuh, pasti akan masuk peti mati.
Jika dia membunuh orang, tidak pernah ingin ada orang lain di sisinya karena dia
sendiri juga merasa cara yang dia pakai untuk membunuh orang terlalu kejam.
"Jika kau ingin membunuh seseorang, kau harus membuatnya menjadi setan, dia
tidak akan berani membalas dendam kepadamu."
Orang ketiga perawakannya tinggi dan besar, dia tidak lincah tapi langkah
kakinya ringan seperti seekor kucing. Gao Li kenal dengannya, orang ini kembali
lagi ke perkumpulan. Dia bernama Ding Gan. Dengan pelan dia masuk dan melihat sekeliling lalu berkata,
"Benar-benar tempat yang bagus, bisa di tempat ini menunggu kematian, nasibnya
sungguh mujur." Dia juga duduk dan mengerik jenggotnya dengan pisau melengkung miliknya. Dia
adalah teman baik Mao Zhan,
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
gerak gerik dia secara sengaja atau bahkan tidak sengaja meniru Mao Zhan. Jika
dihitung temannya, hanya Mao Zhan lah teman satu-satunya. Orang keempat
kelihatannya sangat ramah dan terpelajar. Wajahnya putih dan bersih, janggut pun
dicukur dengan rapi. Dia masuk dengan pelan, wajahnya tersenyum, matanya juga ikut tersenyum. Dia
tidak bicara, dia juga tidak membawa senjata.
Kelihatannya dia seperti pelajar yang datang untuk mengunjungi teman. Tapi
begitu Gao Li dan Qiu Feng Wu melihat orang itu, mereka merasakan adanya hawa
dingin naik dari bawah kaki. Mereka merasa dia lebih menakutkan dibanding Mao
Zhan, Ding Gan, dan Ma Feng.
Mereka kenal dengan orang itu, dia adalah pemimpin perkumpulan 15/7, orang
memanggilnya dengan sebutan You Ming Cai Zi, Xi Men Yu. (You Ming Cai Zi = orang
berbakat dari dunia lain).
Gao Li sudah 3 tahun ikut dengan perkumpulan ini tapi belum melihat Xi Men Yu
turun tangan sendiri. Katanya dia membunuh orang sangat pelan. Dia pernah membunuh satu orang hingga 2
hari lamanya. Katanya orang yang dibunuhnya walau sudah mati, tidak ada yang
menyangka bahwa itu adalah wujud orang.
Ini hanya kata-kata dari orang-orang. Orang yang tidak percaya tidak banyak
karena dia terlihat terlalu terpelajar, lembut dan sopan. Orang yang terpelajar
seperti dia apakah bisa membunuh orang" Sekarang dia dengan senyum berdiri di
pekarangan menunggu, tidak tergesa-gesa juga tidak marah sepertinya disuruh
menunggu 3 hari pun tidak apa-apa.
Tapi Gao Li dan Qiu Feng Wu tahu sekarang adalah waktunya mereka keluar. Mereka
saling pandang. Qiu Feng Wu menurunkan pedang dari dinding.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Gao Li dari sudut dinding mengambil tombaknya.
Tiba-tiba Shuang Shuan berkata,
"Di luar ada orang yang datang, apakah teman yang kau undang?"
Jawab Gao Li, "Mereka bukan teman."
Tanya Shuang Shuang, "Bukan teman, lalu mereka itu siapa?"
Jawab Gao Li, "Mereka adalah perampok."
Wajah Shuang Shuang langsung berubah, dia seperti mau pingsan. Gao Li merasa
hatinya sakit, dengan lembut dia berkata, "Aku akan menyuruh si Gajah menemanimu
ke kamar dan beristirahat, sedang aku segera mengusir perampok-perampok itu."
Tanya Shuang Shuang, "Apakah kalian dapat dengan cepat mengusir mereka?"
Jawab Gao Li, "Ya."
Dia berusaha menahan supaya air mata tidak keluar, mungkin ini adalah terakhir
kalinya dia membohongi Shuang Shuang.
0-0-0 Mao Zhan masih memotong kuku, Ding Gan sedang mengerik janggut dengan pisau
lengkungnya. Ma Feng masih berbaring di bawah pohon. Di mata mereka Gao Li dan
Xiao Wu hanya dua orang yang sudah mati. Xi Men Yu menyambut Gao Li dan Qiu Feng
Wu lalu berkata, "Dua hari ini kalian tentu sudah merasa lelah."
Qiu Feng Wu masih bisa tertawa dan menjawab,
"Ya, lumayan juga."
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Tanya Xi Men Yu, "Apakah kemarin malam kalian dapat tidur nyenyak?"
Jawab Qiu Feng Wu, "Kami tidur dengan nyenyak dan makan kenyang."
Xi Men Yu tertawa dan berkata,
"Bisa tidur dan bisa makan itu sangat beruntung. Waktu itu aku sudah memberi
uang kepada kalian, apakah sudah habis?"
Jawab Qiu Feng Wu, "Masih ada sedikit."
Kata Xi Men Yu tertawa, "Pasti masih ada, karena Bai Li Chang Qing sangat dermawan."
Kata Qiu Feng Wu, "Benar, dia memberi kami 50.000 tail, tidak disangka menolong orang lebih tinggi
harganya daripada membunuh orang."
Xi Men Yu mengangguk dan berkata,
"Terima kasih, kau sudah memperingatiku. Kelak aku harus mengubah profesi."
Tanya Qiu Feng Wu, "Sekarang bagaimana?"
Jawab Xi Men Yu, "Sekarang aku harus dengan gratis membunuh beberapa orang."
Qiu Feng Wu dengan nafas panjang berkata,
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Sebenarnya aku juga harus dengan gratis membunuh satu orang tapi sayang kulit
orang itu terlalu tebal, aku akan lelah membunuhnya."
Kata Xi Men Yu, "Apakah yang kau maksud itu Ding Gan?"
Kata Qiu Feng Wu, "Aku merasa kulitnya begitu tebal, entah bagaimana janggutnya bisa tumbuh?"
Jawab Xi Men Yu, "Dia benar-benar bermuka tebal dan tidak tahu malu, membunuh dua orang temannya
sendiri, coba kau tebak bagaimana caraku harus menghadapi dia?"
Jawab Qiu Feng Wu, "Aku tidak bisa menebak."
Kata Xi Men Yu, "Aku memberinya 500 tail perak. Karena dia masih hidup dan bisa memberitahu
kepadaku mengenai keberadaan kalian."
Dia tertawa lagi dan berkata, .
"Kau lihat, apakah aku sangat adil?"
Kata Qiu Feng Wu, "Benar, kau sangat adil."
Xi Men Yu tiba-tiba menarik nafas dan berkata,
"Aku tahu kau menemaniku mengobrol, sebenarnya kau menunggu kesempatan untuk
membunuhku. Sebenarnya aku menganggap kau adalah orang yang paling mengerti
bagaimana cara membunuh orang karena itu aku merasa sangat sayang dengan keadaan
ini." Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Tanya Qiu Feng Wu, "Kau masih tahu mengenai apa?"
Jawab Xi Men Yu, "Aku tahu kalian pasti menungguku di sini."
Tanya Qiu Feng Wu, "Mengapa?" Jawab Xi Men Yu, "Membawa seorang perempuan sambil berjalan itu yang sangat mengganggu, dan
perempuan ini tidak bisa ditinggalkan begitu saja."
Tiba-tiba dia tertawa kepada Gao Li,
"Apakah benar?"
Dengan dingin Gao Li berkata,
"Benar." Kata Xi Men Yu dengan tersenyum,
"Aku sudah lama tahu bahwa istrimu secantik dewi, mengapa tidak mempersilakan
dia keluar?" Jawab Gao Li, "Dia hanya mau bertemu dengan orang, tidak ingin bertemu dengan..."
Tubuhnya membeku, suara pun menjadi serak.
Karena dia sudah mendengar suara langkah Shuang Shuang. Shuang Shuang yang
dengan susah payah berusaha keluar dari rumah.
Mata setiap orang tiba-tiba menjadi membesar seperti melihat ada orang yang
mempunyai tiga kaki. Mao Zhan tertawa terbahak-bahak,
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Kalian lihat dia adalah istri Gao Li."
Ding Gan tertawa dan berkata,
"Apakah dia adalah manusia" Dia adalah siluman, siluman sungguhan!"
Kata Mao Zhan, "Kalau harus menikah dengan siluman ini, lebih baik aku menjadi biksu." Wajah
Gao Li mulai berubah, dia tidak berani membalikkan badan melihat Shuang Shuang.
Tiba-tiba Gao Li seperti seekor binatang yang terluka berlari keluar. Dia lebih
memilih mati daripada melihat Shuang Shuang terluka hatinya.
Di mata si ahli tombak, jika dua buah tombak dipakai secara bersama-sama, itu
bukan termasuk jurus dalam ilmu tombak.
Ilmu silat sama seperti hal-hal yang ada di dunia ini, semakin banyak yang
dipakai belum tentu itu adalah hal yang terbaik.
Seseorang jika mempunyai 7 jari dalam satu tangan, belum tentu dia lebih mahir
menotok daripada orang yang mmemiliki 5 jari.
Karena orang yang mahir menotok hanya dengan menggunakan satu jari saja sudah
bisa melakukannya, orang yang menggunakan 2 buah pedang atau 2 buah pisau,
mungkin mereka memiliki alasan khusus.
Kata mereka, "Orang memiliki dua buah tangan, mengapa hanya menggunakan sebuah senjata?" Apa
pun alasannya, sekarang ini tidak ada yang menganggap bahwa Gao Li sudah membuat
kesalahan. Dua buah tombak Gao Li laksana tanduk naga beracun juga seperti sayap seekor
elang terbang. Dia berlari melewati Xi Men Yu dan tombak sudah keluar, artinya adalah
pertarungan sudah dimulai.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Tapi Qiu Feng Wu tidak bergerak karena Xi Men Yu sendiri belum bergerak, dia
juga tidak memandang ke arah Gao Li.
Matanya terus melihat tangan Qiu Feng Wu, tangan Qiu Feng Wu yang memegang
pedang. Qiu Feng Wu sudah merasa tangannya terus menerus mengeluarkan keringat
dingin. Xi Men Yu tiba-tiba tertawa dan berkata,
"Kalau aku menjadi dirimu, sekarang aku akan meletakkan pedang itu."
Tanggap Qiu Feng Wu, "Oh!" Kata Xi Men Yu, "Jika kau meletakkan pedang itu, mungkin kau masih bisa hidup lebih lama."
Tanya Qiu Feng Wu, "Ada kemungkinan berapa persen aku masih bisa hidup?"
Jawab Xi Men Yu, "Tidak banyak, tapi itu lebih baik dibanding tidak ada kesempatan sama sekali."
Kata Xi Men Yu, "Ilmu tombak Gao Li benar-benar bagus, di antara semua orang yang memakai
tombak, dia termasuk yang terbaik."
Kata Qiu Feng Wu, "Perkataanmu sangat adil."
Kata Xi Men Yu, "Aku pernah melihat caranya menggunakan tombak juga pernah melihat dia membunuh
orang. Di dunia ini tidak ada orang yang lebih mengenalnya daripada diriku."
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Kata Qiu Feng Wu, "Aku tahu kau sangat memperhatikan dia."
Kata Xi Men Yu, "Aku juga sangat mengenal Mao Zhan dan Ding Gan."
Kata Qiu Feng Wu, "Kau menganggap mereka bisa menghadapi Gao Li."
Kata Xi Men Yu, "Paling sedikit, kemampuan mereka hampir sama."
Tanya Qiu Feng Wu, "Bagaimana dengan diriku?"
Jawab Xi Men Yu, "Aku juga sangat mengerti dirimu."
Kata Qiu Feng Wu, "Kau dan Ma Feng bisa menghadapiku."
Kata Xi Men Yu, "Bukan hanya bisa, tapi lebih dari itu."
Kata Qiu Feng Wu, "Karena kau sudah memperhitungkan semuanya dengan matang, baru berani datang
kemari." Kata Xi Men Yu, "Kita harus mengetahui keadaan musuh dahulu dan kemampuan sendiri, dan yakin
akan 100% menang. Sekarang jika hanya 90% menang, aku tidak akan datang kemari."
Qiu Feng Wu tiba-tiba mengeluarkan nafas panjang seperti seseorang yang hampir
mati tenggelam di dasar laut, tiba-tiba menemukan daratan. Xi Men Yu yang
teliti, dia tidak Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
memasukkan Jin Kai Jia dalam perhitungannya, dia tetap salah perhitungan.
Mimpi pun dia tidak menyangka bahwa orang nomor satu di persilatan sepuluh tahun
yang lalu, Jin Kai Jia berada di sini.
Kesalahan besar atau kecil mungkin ini adalah kesalahan yang bisa berakibat
fatal. Tapi ini adalah suatu kesalahan besar.
Qiu Feng Wu dengan pelan mengangguk dan berkata,
"Benar, perhitunganmu sangat tepat, kalian berempat cukup untuk menghadapi kami
berdua." Mereka tidak melihat Jin Kai Jia, tapi Qiu Feng Wu tahu pada saat yang tepat Jin
Kai Jia pasti akan muncul.
Dia hampir tertawa memikirkan semua ini.
Dua buah tombak memancarkan cahaya perak berkilauan menyinari wajahnya, dia
belum pernah merasa begitu santai.
Xi Men Yu memandang wajahnya, tiba-tiba tertawa dan berkata, "Aku tahu di sini
masih ada satu orang lagi."
Tanya Qiu Feng Wu, "Kau tahu?" Xi Men Yu menjawab, "Karena itu, yang datang kemari bukan hanya kami berempat saja."
Kata Qiu Feng Wu, "Aku tidak melihatnya, tapi aku sudah sempat memikirkannya." Senjata saling
beradu, mengeluarkan suara yang mendenging, ayunan pedang yang kencang
menghasilkan angin besar membuat rambutnya berantakan.
Tapi wajahnya tetap tidak bergerak. Qiu Feng Wu benar-benar
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
kagum, dia tidak pernah melihat ada orang yang begitu tenang.
Qiu Feng Wu juga tertawa dan berkata,
"Mana yang lain" Apakah mereka sudah bersiap-siap di belakang untuk membakar
rumah?" Jawab Xi Men Yu, "Benar."
Bulu Merak Serial 7 Senjata Qi Zhong Wu Qi Zhi Karya Gu Long di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
Kata Qiu Feng Wu, "Menghalangi jalan mundurku, kemudian berputar ke depan bersamaan dengan kalian
menyerang kami." Kata Xi Men Yu, "Kau sangat mengerti diriku."
Kata Qiu Feng Wu, "Aku belajar dengan cepat."
Kata Xi Men Yu, "Sebenarnya kau bisa menjadi asistenku."
Tiba-tiba pandangan dia bergeser kepada Shuang Shuang.
Shuang Shuang berdiri di ambang pintu, berdiri di bawah sinar matahari.
Tangannya yang kecil berpegangan ke pintu, seperti yang setiap saat dia bisa
roboh. Tapi dia tidak jatuh. Tubuhnya membeku. Ekspresi yang terpancar dari wajahnya
membuat yang kita tidak tahu apa yang dia inginkan.
Biarpun dia tidak roboh, tapi hatinya sudah hancur. Qiu Feng Wu tidak tega
melihat Shuang Shuang seperti itu, tiba-tiba dia tertawa dan bertanya, "Mengapa
kalian tidak mulai membakar?"
Jawab Xi Men Yu, Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
"Belum saatnya."
Tanya Qiu Feng Wu, "Harus menunggu apa lagi?"
Jawab Xi Men Yu, "Tidak perlu tergesa-gesa."
Kata Qiu Feng Wu, "Aku takut mereka tidak akan bisa membakar rumah."
Jawab Xi Men Yu, "Siapa pun akan bisa melakukannya."
Jawab Qiu Feng Wu, "Hanya ada semacam orang tidak akan bisa melakukannya."
Jawab Xi Men Yu, "Orang yang sudah mati."
Qiu Feng Wu tertawa. Pada saat itu juga Xi Men Yu sudah lari dari sisi Qiu Feng
Wu, dan berlari menuju ke tempat Shuang Shuang.
Ma Feng yang berada di bawah pohon juga ikut meloncat siap menusuk leher Qiu
Feng Wu. Tapi pada saat itu dari arah belakang ada 2 sosok bayangan orang yang meluncur.
Itu adalah dua sosok mayat.
Xi Men Yu tidak melirik kepada kedua orang ini, karena dia sudah tahu ini bahwa
itu adalah mayat, dia mulai sadar bahwa dia sudah salah memperhitungkan keadaan
di sana. Sekarang sasarannya adalah Shuang Shuang. Dia sudah melihat perasaan Gao Li
terhadap Shuang Shuang. Asal bisa menyandera Shuang Shuang pertarungan ini
meskipun tidak Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
akan dia menangkan, tapi setidaknya dia bisa mundur dengan selamat.
Shuang Shuang tidak bergerak juga tidak menghindar. Tapi di belakangnya telah
muncul seseorang. Seorang raksasa yang wujudnya seperti dewa langit. Jin Kai Jia
hanya berdiri di pintu seperti tidak ada persiapan untuk bertarung.
Tapi semua orang bisa melihat bahwa untuk mengalahkannya bukan hal yang mudah.
Wajahnya tidak ada ekspresi, mata yang berwarna abu tua dengan dingin memandang
Xi Men Yu. Dia tidak mengeluarkan gerakan untuk mencegah serangan Xi Men Yu, tapi Xi Men Yu
yang malah berhenti mendadak. Dia seperti menabrak sebuah dinding yang tidak
terlihat. Ekspresi pak tua yang hanya mempunyai sebelah tangan, walaupun terlihat tidak
siap bertarung tapi tubuhnya dipenuhi dengan hawa membunuh. Sudut mata Xi Men Yu
sepertinya sudah mulai membeku. Dia memandang pak tua itu lalu bertanya,
"Siapakah nama Tuan?"
Jawab Jin Kai Jia, "Margaku Jin."
Tanya Xi Men Yu, "Apakah jin yang artinya emas?"
Tiba-tiba dia melihat kapak pak tua itu, segera tubuhnya mematung, membeku.
"Da Lei Shen!" Tanya Jin Kai Jia, "Kau tidak menyangkanya bukan?"
Xi Men Yu menarik nafas dan berkata,
"Perhitunganku salah, seharusnya aku tidak kemari."
Kata Jin Kai Jia, "Tapi kau sudah kemari."
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Tanya Xi Men Yu, "Apakah aku boleh pergi?"
Kata Jin Kai Jia, "Tidak!" - Kata Xi Men Yu, "Aku bisa meninggalkan sebelah tanganku."
Kata Jin Kai Jia, "Satu tangan saja tidak cukup."
Tanya Xi Men Yu, "Kau masih mau apa lagi?"
Jawab Jin Kai Jia, "Aku ingin nyawamu."
Tanya Xi Men Yu, "Apakah tidak bisa ditawar lagi?"
Jawab Jin Kai Jia, "Tidak!" Xi Men Yu menarik nafas dan berkata,
"Baiklah!" Tiba-tiba dia menyerang, sasarannya tetap Shuang Shuang.
Melindungi orang lain, lebih sulit daripada melindungi diri sendiri, mungkin
Shuang Shuang merupakan kelemahan Jin Kai Jia.
Jin Kai Jia tidak melindungi Shuang Shuang. Tapi dia tahu cara terbaik untuk
bertahan adalah dengan menyerang.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Tangannya diayun, kapak besi sudah siap untuk membelah.
Caranya sederhana, mudah, tidak ada perubahan, ayunan kapak ini tidak perlu
dilakukan untuk kedua kalinya.
Mengayun kapak untuk membelah, ini adalah cara yang paling mudah dalam ilmu
silat. Tapi jurus Jin Kai Jia sudah melalui ribuan kali perubahan, dan terus berubah.
Ayunan ini sudah hampir sempuma. Tidak ada orang yang bisa melukiskan betapa
dasyatnya tenaga ini, juga tidak ada yang bisa mengerti. Xi Men Yu sendiri pun
demikian. Begitu dia melihat kapak mulai membelah, dia merasa kapak yang dingin itu sudah
menancap ke dalam tubuhnya, dia juga mendengar suara tulang sendinya yang patah.
Dia tidak percaya ini benar-benar terjadi. Mati, mengapa ada hal seperti itu"
Tidak ada rasa sakit, tidak ada rasa takut.
Dia belum benar-benar memikirkan kematian tapi kematian sudah datang
menjemputnya. Kemudian yang ada hanyalah kegelapan.
Shuang Shuang tidak bergerak, tapi air mata sudah mengalir pelan-pelan menetes
ke wajahnya. Tiba-tiba terdengar suara teriakan lagi.
Qiu Feng Wu merasa bahwa Ma Feng adalah musuh yang menakutkan, tapi saat itu Ma
Feng sudah membuat kesalahan.
Dia mengayun pedang terlalu tinggi, dan posisi perutnya tidak terlindung. Qiu
Feng Wu tidak ragu lagi, langsung menusuk perutnya.
Ma Feng seperti seekor ikan yang sudah terpancing. Begitu dia terjatuh, darah
baru mengalir. Dia mati begitu cepat.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Mao Zhan seperti orang gila karena dia sudah mencium bau darah. Darah membuatnya
seperti seekor binatang yang kelaparan.
Kegilaannya ini sudah mendekatkan dia pada kematian, dia tidak melihat orang
lain, dia hanya melihat tombak Gao Li yang berayun-ayun. Ding Gan sudah mundur
selangkah demi selangkah. Tiba-tiba dia membalikkan badan dan terpaku.
Qiu Feng Wu dengan dingin menunggu dia. Qiu Feng Wu berkata, "Kau ingin kabur
Pendekar Bloon 26 Pendekar Perisai Naga 3 Penguasa Gua Barong Pedang Penakluk Iblis 13
Mandarin Cersil Mandarin
Cersil Indo Cersil Indonesia
Novel Barat Novel Barat
Novel Indo Novel Indonesia
Galeri Galeri
apabila halaman yg dicari tidak ada.Silahkan kembali dulu ke Menu Utama Blog Lama
Cersil Indo Cersil Indonesia
Novel Barat Novel Barat
Novel Indo Novel Indonesia
Galeri Galeri
apabila halaman yg dicari tidak ada.Silahkan kembali dulu ke Menu Utama Blog Lama