Ceritasilat Novel Online

Pedang Bayangan Panji Sakti 10

Pedang Bayangan Dan Panji Sakti Huan Jian Ling Qi Seri Thiansan Karya Liang Ie Shen Bagian 10


mengapa kalian malah belum mengeluarkan serangan" Apakah
kalian menganggap aku tidak pantas bertarung dengan kalian?"
Jawab Nan Gong Xi, "Pendekar Qi, kami bukan lawanmu, bila kau
marah kepada kami, silakan cincang saja kami!"
Perkataan mereka sepertinya sunguh-sungguh, mereka sudah
melepaskan senjatanya tidak akan melawan, mungkin dengan cara
ini Qi Le Ming tidak akan membunuh mereka, karena di dunia
persilatan ada peraturan lisan yang berbunyi yaitu tidak boleh
membunuh lawan yang tidak bersenjata.
Qi Le Ming tetap tertawa dingin kemudian dia berkata lagi,
"Kalian tidak berani bertarung denganku, tapi kalian berani
menghina ayahku, siapa yang memberikan keberanian ini?"
Jawab Nan Gong Xi, "Kami hanya diperintah oleh Ketua Bai Tuo
Shan, kami tidak berani membantahnya."
Kata Qi Le Ming, "Jadi kalian hanya diperintah, sekarang aku
tidak akan banyak tanya, melihat kalian yang sungguh-sungguh
meminta maaf, sebagai gantinya kalian putuskan tangan kalian, dan
sisanya kalian jadikan sebagai alat makan!"
Yang dilatih oleh Wu Ying Yang adalah ilmu cakar elang, bila
tangannya dipotong sebelah sama dengan memusnahkan ilmu
silatnya, karena itu dia menjadi ketakutan, segera dia berkata, "Aku
tidak akan berbohong lagi, ide ini datang dari Gai Fu Tian, dia
mempunyai ide yang bagus, yaitu membuat ayahmu dan Shang
Guan Yun Long bertarung, pada saat keduanya terluka parah atau
kehabisan tenaga, maka dia akan membantu kami membunuh
Shang Guan Yun Long dan ayahmu, dia mengatakan bahwa hal
seperti ini yang disebut dengan saling membantu, satu kali kerja
mendapatkan dua hasil, dia otak dari semua rencana ini!"
Wajah Gai Fu Tian pucat pasi dia membentak, "Rencana ini
disusun oleh ketua kalian sendiri, mengapa sekarang aku harus
yang bertanggung j awab?"
Jawab Qi Yan Ran, "Mereka berdua hanya mengikuti perintah
mereka sudah mengaku, biarkan mereka pergi!"
Segera Qi Le Ming menanggapi, "Ya!"
Kemudian dia membentak, "Apa kalian sudah mendengar
perkataan ayahku, keluar!" Nan Gong Xi da Wu Ying Yang sangat
gembira, mereka segera memapah Yu Wen Hao dan pergi.
Qi Le Ming membalikkan badan melihat Gai Fu Tian.
Gai Fu Tian sudah tidak bisa lari, dia berteriak, "Semua siap
bertarung, kalian dengar! Cepat kita lawan mereka, tidak perlu
mengikuti aturan dunia persilatan!"
Yang mengikuti dia naik ke Xing Su Hai ada 11 ketua, kecuali
Xiong Bao Shi dan Shu Liang Yi yang sudah musnah ilmu silatnya,
masih tersisa 9 orang ketua perkumpulan, bila mereka bergabung
dengan Gai Fu Tian, dan Qi Yan Ran ditambah dengan Wei Tian
Yuan dan Fei Feng pun belum tentu bisa mengalahkan mereka, tapi
baru saja melihat Qi Le Ming mereka sudah merasa takut, tidak ada
yang mau menuruti perintah Gai Fu Tian.
Walaupun Gai Fu Tian berteriak-teriak hingga tenggorokannya
sobek, mereka tetap tidak mau menurutinya.
Gai Fu Tian berkata, "Kita sudah sepakat bila ada rejeki kita akan
bagi rata, ada kesulitan kita memikulnya sama-sama, mengapa
kalian jadi seperti ini?"
Jawab Fei Feng dengan dingin, "Ayahku menganggap kau adalah
pembantu yang bisa dipercaya, kau dan ayah sudah menjadi
saudara angkat, tapi kau malah ingin mengambil nyawanya, apakah
kau tidak merasa malu?"
Kata Shang Guan Yun Long, "Jangan salahkan dia terus, aku pun
bersalah " Tanya Fei Feng, "Kesalahan apa yang sudah ayah lakukan?"
Jawab Shang Guan Yun Long, "Pertama, aku mempunyai mata
tetapi tidak memiliki biji mata, tidak bisa melihat sifat orang dan
percaya saja kepadanya malah menjadikannya sebagai saudara
angkatku, semua masalah aku percayakan kepadanya, ini adalah
kesalahanku. Kedua, aku terlalu kejam dan tidak perngertian kepada orangorang,
memaksa mereka harus tunduk kepada Panji."
Kesembilan ketua perkumpulan mendengar Shang Guan Yun
Long menyalahkan dirinya, membuat mereka senang, Ketua Hei Shi
Shan, yang pertama berlutut, kemudian dia berkata, "Aku sudah
ditipu oleh mulut manis Gai Fu Tian, tapi jujur bicara, aku pun takut
bila bertentangan dengan Bai Tuo Shan, aku pun ingin ketua
mengubah cara-cara ketua memimpin bukan menginginkan nyawa
ketua, harap ketua bisa memberikan hukuman yang ringan."
Ada yang mendahului, kedelapan orang ketua yang lainnya pun
ikut berlutut, dan mengatakan bahwa mereka pun diancam oleh Gai
Fu Tian dan diiming-imingi dengan keuntungan yang menggiurkan,
mereka sama sekali tidak mengetahui rencana busuk Gai Fu Tian
yaitu membunuh Shang Guan Yun Long.
Gai Fu Tian tertawa dingin dan berkata, "Baiklah, kalian malah
menimpakan semua kesalahan ini kepadaku, tapi Kakak Shang
Guan, aku memang berdosa tapi aku tidak ingin mati di tangan
orang lain." Dia tahu ingin membela diri dia sudah tidak bisa, sudah
tidak bisa membawa-bawa aturan persilatan lagi. Jadi keputusannya
berada di tangan Shang Guan Yun Long.
Shang Guan Yun Long mengangguk dan berkata, "Benar, Anak
Feng coba bawa Panji itu ke sini!"
Karena ada Qi Le Ming, Fei Feng tidak takut, panji itu diserahkan
kepada ayahnya. Setelah menerima panji itu Shang Guan Yun Long berkata,
"Walau bagaimana pun kau adalah saudara angkatku,
membersihkan perkumpulan harus aku sendiri yang melakukannya,
kau ke sini untuk merebut Panji ini, kata-kataku tadi masih berlaku,
bila kau bisa merebut panji ini, terserah kepadamu kau akan
menjadikanku seperti apa."
Fei Feng berteriak, "Ayah!"
Kata Shang Guan Yun Long lagi, "Panji, ini berada di tanganku,
kau tetap berdiri di sana!"
Qi Le Ming berjalan menghampiri Shang Guan Yun Long dan
berkata, "Tuan Shang Guan, karena kebaikanmu aku bisa hidup
kembali, aku belum sempat membalas budimu, hal sepele seperti ini
biarkan aku yang membereskannya."
Dengan tegas Shang Guan Yun Long menjawab, "Membersihkan
perkumpulanku bukan hal yang gampang!"
Qi Le Ming tertawa dan berkata, "Hal besar atau hal kecil sama
saja, aku hanya menggunakan kesempatan untuk membalas budi."
Kata Shang Guan Yun Long, "Aku memberimu teori untuk
berlatih ilmu silat, bukan ditukarkan untuk membantu putriku. Ini
adalah bisnis yang adil, masing-masing tidak saling berhutang dan
tidak perlu membalas budi."
Sekarang semua tahu bahwa setelah Qi Le Ming cacat, dia masih
bisa mengembalikan ilmu silatnya karena dia mendapat pelajaran
ilmu yang diberikan oleh Shang Guan Yun Long, tapi Qi Le Ming
membantu Shang Guan Yun Long dengan tujuan apa, tidak ada
seorang pun yang tahu jawabannya.
Qi Le Ming sudah bejalan ke arah panggung es kemudian
berkata, "Apakah membersihkan perkumpulan harus kau sendiri
yang bertarung?" Shang Guan Yun Long menghela nafas dan menjawab, "Aku tidak
bisa menerima murid, aku hanya mempunyai seorang putri, putriku
tidak bisa mewakiliku."
Tiba-tiba Qi Le Ming berkata, "Baiklah, terimalah aku menjadi
murid terakhirmu!" Shang Guan Yun Long terkejut kemudian berkata, "Mana bisa
seperti itu!" Qi Le Ming tertawa dan berkata, "Apakah aku tidak pantas
menjadi muridmu" Tapi apa pun yang terjadi aku harus menjadi
muridmu." Setelah berkata seperti itu dia langsung berlutut.
Segera Shang Guan Yun Long mengangkat kedua tangannya dan
berkata, "Kau dan aku sama-sama satu generasi, ilmu silatmu
berada di atasku, bila kau ingin mencari guru seharusnya kau lah
yang menjadi guruku," dia pun ikut berlutut.
Qi Le Ming memegang tangannya, akhirnya mereka bedua samasama
berlutut. Gai Fu Tian sudah mengetahui maksud dari Qi Le Ming yang ingin
menjadi murid Shang Guan Yun Long, dia melihat bahwa Shang
Guan Yun Long tidak mengabulkan keinginan Qi Le Ming,
ganjalannya di hati mulai mengikis, dengan dingin dia berkata,
"Apakah sandiwara kalian sudah selesai?"
Mereka memang seperti sedang bermain sandiwara, tapi Fei Feng
yang berdiri di sisi ayahnya memperhatikan bahwa wajah ayahnya
yang hitam dan gelap mulai menghilang, tiba-tiba dia menjadi orang
lain tampak begitu bersemangat, sorot matanya bercampur antara
rasa gembira dan terkejut, Fei Feng mengerti apa yang sudah
terjadi, harinya pun menjadi tenang.
Qi Le Ming pura-pura tertawa kecut, lalu berkata, "Aku benarbenar
ingin mencari seorang guru, tapi ada orang yang mengatakan
bahwa aku sedang bersandiwara, baiklah karena aku ditolak, aku
tidak pantas menjadi murid Shang Guan Yun Long, nasibku memang
tidak baik." Kemudian dia turun dari panggung es itu, lalu dia berkata kepada
Gai Fu Tian, "Naiklah, turuti aturan dunia persilatan, bila tidak aku
akan menjadi juri dan membuat perhitungan denganmu!"
Dalam dunia persilatan, bila bertarung harus ada juri, juri ini
harus disetujui oleh kedua belah pihak, karena masalah ini adalah
masalah yang terjadi antara Shang Guan Yun Long dan Gai Fu Tian,
maka mereka tidak membutuhkan juri, Qi Le Ming ingin menjadi juri
ini adalah keinginannya sendiri.
Gai Fu Tian tidak berani menolak karena dia takut kepada Qi Le
Ming, dia merasa dia tidak dirugikan, sebaliknya dia merasa malah
beruntung, dalam hati dia berpikir, "Qi Le Ming sebagai jurinya, bila
aku bisa mengalahkan Shang Guan Yun Long, dia tetap harus
menjalankan tugasnya sebagai juri, dia harus mengakui bahwa aku
adalah orang yang akan menggantikan posisi Shang Guan Yun Long
sebagai ketua, sejak dulu hingga sekarang tidak ada juri bertarung
dengan orang yang dia nilai."
Harapan Gai Fu Tian adalah jangan sampai dia bertarung dengan
Qi Le Ming. Gai Fu Tian bertanya, "Tuan Qi, aturan apa yang harus aku
taati?" Jawab Qi Le Ming, "Pertarungan ini tidak sama dengan
pertarungan biasa, permintaan apa pun dari dia harus kau turuti."
Ucap Gai Fu Tian, "Ya." Dalam hati dia berpikir, "Dia sudah
menentukan syaratnya, bila aku bisa merebut panji itu tidak ada
syarat lain lagi, semua orang di sini sudah mendengarnya dengan
jelas, Qi Le Ming tidak akan berani berbuat macam-macam."
Kata Qi Le Ming, "Baiklah, kau diperintahkan untuk merebut panji
itu, cepat naik, apakah harus dia yang turun dari panggung untuk
meladenimu?" Gai Fu Tian baru mengerti bahwa dia diperintahkan naik ke atas
panggung oleh Qi Le Ming agar dia bertarung dengan Shang Guan
Yun Long. Walaupun ilmu meringankan tubuh Gai Fu Tian tidak terlalu
tinggi, tapi bila untuk bertarung dia masih bisa meladeni Shang
Guan Yun Long, segera dia naik ke atas panggung, dalam hati dia
berpikir, "Shang Guan Yun Long tidak berani turun dari panggung
es, karena ilmu silatnya belum pulih, di tempat datar dia pikir dia
bisa menang." Walaupun bertarung di panggung es, tidak ada keuntungan bagi
Gai Fu Tian, tapi dia malah merasa sangat yakin dia bisa
memenangkan pertarungan ini.
Kata Qi Le Ming, "Dia ingin kau merebut panji yang berada di
tangannya, setelah berhasil merebut panji itu, kau baru boleh turun,
bila di tengah pertarungan kau ingin melarikan diri, aku akan
memotong kakimu! Dalam bertarung ada 2 macam cara, pertama, asal bertarung,
bila kalah baru boleh berhenti, yang kedua adalah, pertarungan
akan berhenti bila salah satu ada yang mati, Qi Le Ming
memaksanya bertarung hingga mati. Gai Fu Tian merasa yakin dia
bisa memenangkan pertarungan ini dia berpura-pura tertawa kecut
dan berkata, "Bila bukan kau yang mati maka aku yang akan mati,
bukankah ini terlalu...."
---ooo0dw0ooo--- B. Bertarung Di Pangggung Es
Dengan dingin Shang Guan Yun Long berkata, "Apa yang kau
maksud terlalu, terlalu" Aku mati dan kau tetap hidup, bukankah itu
kemauanmu?" Gai Fu Tian berteriak, "Kakak!"
Shang Guan Yun Long membentak, "Siapa kakakmu" Jangan
berpura-pura lagi, keluarkanlah seranganmu!"
Gai Fu Tian berpura-pura menghela nafas dan berkata, "Aku
tidak menyangka akan terjadi hal seperti ini, tapi bagaimana pun
kita adalah saudara angkat, Kakak, mengapa kau tidak mau
mengakui bahwa aku masih adikmu?"
Jawab Shang Guan Yun Long, "Aku mengenalmu, tapi pedangku
tidak mengenalmu, jangan macam-macam, keluarkan seranganmu!"
Sebenarnya di tangan Shang Guan Yun Long tidak ada pedang,
yang ada hanya batang es yang dijadikan sebagai pedang.
Gai Fu Tian melihat batangan es itu, dia merasa lebih yakin lagi
bahwa dia bisa menang, tapi dia masih bersikap pura-pura dan
seperti yang terpaksa harus melakukannya, kemudian dia berkata,
"Baiklah, bila kau tidak mau memaafkan adikmu ini, aku
menunggumu memberi hukuman, silakan Kakak keluarkan
serangan." Dengan dingin Shang Guan Yun Long berkata, "Kau tidak pantas
menyuruhku berdiri untuk bertarung, kalau kau memang bisa
membunuhku, silahkan bunuh saja, bila aku bisa mati di tanganmu,
mati pun aku tidak akan merasa menyesal."
Semua ini di luar dugaan Gai Fu Tian, dia tahu bahwa Shang
Guan Yun Long terluka, berdiri pun belum tentu dia bisa
memenangkan pertarungan dengan Gai Fu Tian, apalagi dia harus
menerima serangan. "Apakah ada yang harus ditunggu lagi?" Gai Fu Tian merasa
sedikit curiga. Qi Le Ming membentak, "Apakah kau lupa dengan aturan yang
sudah kusebutkan tadi" Apa yang diminta oleh Tuan Shang Guan
harus kau lakukan!" Kata Shang Guan Yun Long, "Cepat, jangan paksa aku untuk
berdiri, bila kau menang aku rela memberikan Panji ini kepadamu."
Gai Fu Tian tampak berpikir, "Dengan cara seperti itu bertarung,
tidak ada rugi untuknya, mengapa aku harus takut?" Segera dia
tertawa dingin dan berkata, "Kakak, apakah kau sedang menguji
adikmu, dengan terpaksa aku menerima seranganmu!"
Golok yang dia gunakan adalah golok yang sangat tebal,
sepertinya golok itu bisa membelah gunung, golok yang berat harus
menggunakan tenaga yang besar, begitu golok diayunkan terdengar
suara yang memekakkan telinga seperti guntur.
Shang Guan Yun Long yang sedang duduk di atas panggung,
dengan ringan dia mengeluarkan pedang esnya, dia menolol 2 kali,


Pedang Bayangan Dan Panji Sakti Huan Jian Ling Qi Seri Thiansan Karya Liang Ie Shen di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

entah mengapa golok Gai Fu Tian tidak bisa maju, malah balik
kembali lagi. Terdengar suara yang besar, batu besar yang berada
di depan sudah hancur lebur, dan menimbulkan percikan api.
Ternyata jurus Shang Guan Yun Long sangat cepat dan tepat,
bisa menahan serangan golok Gai Fu Tian, bila tadi dia tidak cepat
menarik kembali golok dan meloncat ke belakang, tangannya akan
tertusuk oleh pedang Shang Guan Yun Long, walaupun tenaga
Shang Guan Yun Long tersisa 30%, tapi bila dia berhasil
menusukkan pedangnya esnya, maka tangan Gai Fu Tian pun akan
terputus. Karena Gai Fu Tian terlalu cepat menarik goloknya dia hampir
melukai dirinya sendiri, untung saja ada dinding es yang
menghalangi. Wei Tian Yuan bertepuk tangan sambil memuji, "Serangan yang
bagus, benar-benar bagus, Fei Feng, mengapa kau tidak
mendukung ayahmu?" Dengan cermat Fei Feng mengamati jurus-jurus ayahnya
kemudian dia berkata, "Pedang adalah Pedang Bayangan, tapi
pedang itu bukan pedang sebenarnya, entah kapan aku baru bisa
setinggi ayah." Panggung es tidak seperti permukaan tanah biasa, bila Shang
Guan Yun Long duduk di atas tanah biasa, Gai Fu Tian bisa saja
kalah, dia masih ada tempat untuk menghindar, tapi di atas
panggung es tidak ada tempat untuk menghindar, dengan cara apa
pun Gai FuTian mencoba mengelak, Shang Guan Yun Long tetap
bisa menjangkaunya, ditambah lagi panggung es itu sangat licin,
bila tidak hati-hati akan terjatuh, Gai Fu Tian merasa hal ini lebih
sulit dari yang dia perkirakan semula.
Dia sudah rugi satu kali, karena itu dia tidak berani menyerang
dalam jarak dekat, tapi goloknya yang tebal bisa dia ayunkan
dengan kencang, dalam hati dia berpikir, "Bila pedang esnya
mengenai golokku, pedang itu akan patah, dan ilmu Pedang
Bayangan tidak akan bisa dikeluarkan lagi."
Sepertinya Shang Guan Yun Long bisa membaca pikirannya
tubuh Shang Guan Yun Long dicondongkan ke depan, tangannya
dijulurkan, pedang es diayunkannya, menembus ayunan lingkaran
goloknya. Dalam hati Gai Fu Tian sangat marah, "Kau benar-benar sudah
menghinaku." Segera dia membalikkan goloknya, kali ini goloknya
mengenai pedang es Shang Guan Yun Long, anehnya pedang es itu
tidak patah, sebaliknya Gai Fu Tian dalam sekejap sempat
merasakan hawa dingin berasal dari telapak tangannya, karena
dingin dia gemetaran, dengan cepat pedang es sudah mengarah ke
perutnya, Gai Fu Tian sangat kaget, dengan cepat dia berguling
untuk menghindar, dia hampir jatuh dari panggung es.
Sewaktu dia berguling-guling, dia melihat Qi Le Ming sedang
memegang erat pedangnya, berjaga-jaga, segera Gai Fu Tian
menancapkan goloknya ke tanah, agar keseimbangan badannya
bisa kembali. Kemudian dia memanjat ke panggung lagi.
Sudah beberapa kali dia mengalami bahaya, walaupun dia berada
di panggung es yang dingin, tapi tampak dia bersimbah keringat.
Ternyata pedang es Shang Guan Yun Long pun menjadi pendek
beberapa sentimeter dan terlihat ada tetesan air yang mengalir dari
pedang itu. Walaupun Shang Guan Yun Long bisa menggunakan pedang es
sebagai pengganti Pedang Bayangannya tetapi begitu beradu
dengan golok Gai Fu Tian, es yang tadinya keras tetap ada yang
mencair. Gai Fu Tian melihat tenaga dalamnya berkurang, dan pedang es
milik Shang Guan Yun Long menjadi pendek beberapa sentimeter,
dengan begitu Gai Fu Tian bisa berdiri tepat di ujung pedang yang
tidak terjangkau oleh Shang Guan Yun Long.
Dia sudah mempunyai ide untuk menghabiskan tenaga Shang
Guan Yun Long, dia hanya memainkan golok, tapi tidak menyerang.
Kadang-kadang golok dan pedang es beradu. Setiap kali beradu, Gai
Fu Tian merasakan dingin sampai ke tulang sumsum.
(gb 382a) Goloknya pun seperti menjadi es, kadang-kadang karena
dinginnya membuat dia hampir tidak bisa memegangnya dengan
kuat. Rasa dingin yang berasal dari panggung es juga merambat
dari kakinya naik ke bagian atas tubuhnya karena itu dia merasa
seperti masuk ke dalam lubang es. Dia terus gemetaran.
Tapi tenaga dalam Shang Guan Yun Long terlatih di atas
panggung es, walaupun tenaganya tinggal 30%, dia tetap bisa
bertahan. Dia masih bisa menyalurkan hawa yang dingin melalui
pedang es dengan cara menggesekkan pedangnya ke golok lawan.
Semakin bertarung Gai Fu Tian semakin merasa tangannya kaku.
Dia hanya melihat pedang es yang berada di hadapannya selalu
berpindah-pindah. D ia ingin menghindar tetapi terlambat. Dengan
suara gemetar dia berteriak, "Kakak, aku bersalah, kau, kau..."
Begitu membuka mulut, angin dingin ikut masuk ke dalam mulut,
lidah pun juga terasa membeku. Pedang es Shang Guan Yun Long
sudah menotok urat nadi di tangannya. Golok yang berat itu segera
terlepas, dan tubuhnya terguling ke bawah.
Kata Shang Guan Yun Long sambil berdiri, "Dia sudah tahu bila
dia bersalah, Pendekar Qi, biarkan dia pergi!"
Kata Fei Feng, "Ayah, dia sudah mengkhinatimu, kau masih mau
memaafkan dia?" Kata Shang Guan Yun Long, "Sekarang dia memang sudah
mengkhianatiku, tapi sewaktu kami berjanji untuk menjadi saudara
angkat, dia benar-benar menganggapku sebagai kakaknya!"
Kata Qi Le Ming, "Tuan Shang Guan, sayang kau melepaskan dia,
dia sudah masuk ke jalan sesat!"
Ternyata sisa tenaga Gai Fu Tian sudah tidak bisa membuatnya
bertahan terhadap rasa dingin, apalagi sewaktu dia terguling dari
panggung es, benar-benar membuatnya terkejut, tidak mungkin
menggunakan tenaga yang tersisa untuk bertahan terhadap rasa
dingin, dia bisa mati karena kedinginan.
Sembilan ketua perkumpulan yang masih tersisa merasa terkejut,
mereka segera berlutut meminta agar Shang Guan Yun Long
menghukum mereka dengan hukuman yang ringan.
Shang Guan Yun Long menghela nafas dan berkata, "Pedang
Bayangan sudah musnah, mulai sekarang wujud asli dari Pedang
Bayangan sudah tidak ada lagi, Pedang bayangan hanya bisa
tersimpan di dalam hati, kalian tidak perlu tunduk lagi kepada Panji
Sakti Pedang Bayangan, aku pun tidak akan memaksa kalian lagi,
kalian berdirilah!" Kesembilan ketua perkumpulan secara berbarengan berkata,
"Terima kasih, Ketua! Pedang Bayangan sudah tidak ada, tapi tetap
tersimpan di dalam hati kami, kami tetap akan tunduk kepada Panji
seperti dulu." Kata Shang Guan Yun Long, "Kalian bisa menyimpan Pedang
Bayangan di dalam hati kalian untuk membantu mengawasi diri
sendiri, kurasa itu lebih baik, sekarang kalian pergilah!"
Dia membubarkan kesembilan ketua perkumpulan, tapi dia tidak
bisa turun dari panggung es itu.
Qi Yan Ran tidak dapat berdiri, dia berkata, "Adik Shang Guan,
aku sudah bersalah kepadamu, maafkan aku." Suaranya sudah tidak
bertenaga. Jawab Shang Guan Yun Long, "Tidak perlu meminta maaf." Tapi
suaranya lebih sulit didengar dari suara Qi-Yan Ran.
Qi Le Ming merasa terkejut, dalam hati dia berpikir, "Mereka
berdua terluka parah, ayah sudah tua, keadaannya lebih
mengkhawatirkan, tapi Shang Guan Yun Long yang masih berada di
atas panggung es, dia tidak bisa turun, aku harus memapahnya
turun." Baru saja dia berjalan ke arah panggung es, tiba-tiba Shang
Guan Yun Long sudah membuat bulatan bola es dan dengan jarinya
dia menyentil bola es tersebut, ilmu yang dia pakai adalah ilmu
menyentil jari sakti. Bola es itu jatuh di depan Qi Le Ming, "Kau dan aku sudah
mengadakan perdagangan yang ujur, kau tidak berhutang budi
kepadaku, aku pun tidak berhutang budi kepadamu," begitu bola
disentil dengan dingin Shang Guan Yun Long berkata seperti itu. Qi
Le Ming menerima bola es itu dan menaruhnya di sisi ayahnya.
Begitu Shang Guan Yun Long menyentil bola es itu, dia
menggunakan kekuatan terakhirnya, sekarang tubuhnya limbung
seperti cahaya lilin yang tertiup angin, dia tampak oleng, ternyata
dia cepat melakukan jurus itu dengan cepat pula tenaganya
menghilang, sekarang dia sudah tidak dapat bertahan lagi,
untungnya tadi Qi Le Ming masih sempat berjabatan tangan
dengannya, membantunya mentransfer tenaga dalam ke tubuhnya,
bila tidak mungkin saat ini dia sudah terluka.
Wei Tian Yuan dan Shang Guan Fei Feng segera memapah Shang
Guan Yun Long, dia menyandar kepada putrinya dan mendorong
tangan Wei Tian Yuan, kemudian dia membentak, "Jangan ke sini!"
Fei Feng berteriak, "Ayah!"
Kata Shang Guan Yun Long, "Bila kau ingin terus bersama
dengan bocah ini, kau juga pergi!"
Qi Yan Ran berteriak, "Yun Long, kau boleh memarahiku, tapi
semua ini tidak ada hubungannya dengan Tian Yuan!" dia ingin
berdiri, tapi tenaganya belum pulih, terpaksa dia duduk kembali.
Shang Guan Yun Long terdiam, apakah karena dia marah atau
tidak mempunyai kekuatan untuk bicara.
Wei Tian Yuan merasa malu, Fei Feng memberi isyarat
kepadanya, setelah ayahnya reda dengan kemarahannya baru
pembicaraan ini dilanjutkan, dengan terpaksa Wei Tian Yuan
kembali ke tempat Qi Yan Ran, sekarang Qi Le Ming sedang
menolong ayahnya. Qi Le Ming memegang tangan ayahnya, dia merasakan tangan
ayahnya dingin seperti es, walaupun lukanya tidak lebih berat dari
Shang Guan Yun Long, tapi karena ayahnya sudah ada umur dan
tenaganya sudah terkuras, ayahnya lebih tidak tahan terhadap
udara yang begitu dingin, Qi Le Ming memeriksa denyut nadi
ayahnya, dia merasa terkejut.
Bola es yang disentil oleh Shang Guan Yun Long sekarang mulai
mencair di tangan Qi Le Ming, ternyata di dalam bola itu terdapat
sebutir obat, ekspresi Qi Le Ming yang tadinya terkejut berubah
menjadi gembira, sekarang Qi Le Ming baru memahami apa arti dari
kata 'perdagangan yang jujur'.
Kata Qi Yan Ran, "Sepertinya aku sudah tidak dapat bertahan
lagi, yang belum bisa mencapai keinginannya adalah Tian Yuan...."
Angin dingin berhembus, membuat penglihatan Qi Yan Ran
menjadi kabur, kata-katanya hanya bisa terdengar setengahnya.
Tapi dia hanya pingsan beberapa saat. Di dalam
ketidaksadarannya dia seperti menelan sesuatu. Segera dia merasa
tubuhnya menjadi hangat dan dia pun segera sadar. Begitu sadar
wangi obat masih terasa di mulutnya.
Qi Yan Ran mengerutkan dahi dan berkata, "Seumur hidup aku
belum pernah menerima kebaikan hati orang lain. Kau menerima
obat pemberian orang lain tanpa persetujuanku."
Qi Le Ming berkata, "Ayah, obat ini bukan aku yang
memintanya." Kata Qi Yan Ran, "Ini adalah obat keluarga Shang Guan, yaitu
Yang He Wan, jika bukan memintanya, apakah kau memang
mempunyai obat ini?"
Jawab Qi Le Ming, "Obat ini kutukar dengan dia."
Qi Yan Ran baru ingat dan dia berkata, "Benar, tadi Shang Guan
Yun Long mengatakan bahwa dia dan kau sudah berdagangan jujur,
apa maksudnya?" Jawab Qi Le Ming, "Sebenarnya bisnis ini adalah kerja sama
antara Mu Juan Juan dengan dia, tapi Mu Juan Juan dan aku sudah
menjadi..." Kata Qi Yan Ran, "Mengenai kau dan Mu Juan Juan nanti kita
bicarakan, sekarang aku hanya ingin tahu persoalan yang
sebenarnya." Dia sudah tahu bahwa putranya ingin mengatakan
apa. Qi Yan Ran tidak ingin langsung mengakui Mu Juan Juan
sebagai menantunya. Kata Qi Le Ming, "Shang Guan Yun Long berjanji akan membantu
memulihkan ilmu silatku, Juan Juan sudah membantu putri Shang
Guan Yun Long membereskan satu persoalan."
Tanya Qi Yan Ran, "Mu Juan Juan membantu Fei Feng
melakukan apa, sampai-sampai dia mau menukarnya dengan
membantu memulihkan ilmu silatmu?"
Kata Qi Le Ming, "Juan Juan, coba kau ceritakan kepada ayah."
Kata Mu Juan Juan, "Aku tidak berani mengatakan bahwa aku yang
berjasa." Wei Tian Yuan berkata, "Bibi, jika kau tidak mau
menceritakannya, aku yang akan bercerita. Kakek, perdagangan ini
semua dilakukan Bibi demi aku. Ketua Hua Shan Pai dibunuh,
paman guru dan aku dicurigai sebagai pembunuhnya. Nona Shang
Guan demi membantu aku membersihkan nama baikku, dia
meminta bantuan kepada bibi seperguruan."
Tanya Qi Yan Ran, "Mengapa harus dia yang membantumu?"
Jawab Wei Tian Yuan, "Pembunuhnya adalah orang Bai Tuo
Shan, orang ini bersembunyi di Hua Shan Pai berpura-pura menjadi
orang idiot dan berganti nama. Akhirnya dia berhasil menjadi
pembantu Biksu Tian Quan. Bersama-sama dengan pengkhianat
Hua Shan Pai, mereka bekeja sama membunuh Ketua Hua Shan Pai.
Kakek, bibi seperguruan dan istri ketua Bai Tuo Shan adalah
saudara kembar. Demi aku, bibi memakai obat racun, yang
kakaknya pun tidak bisa menawarkan racun tersebut. Bibi meracuni
keponakannya, yaitu Yu Wen Hao untuk ditukar dengan surat
rahasia yang ditulis oleh pengkhianat kepada Ketua Bau Tuo Shan."
Kata Qi Le Ming, "Ayah, demi aku, dia bermusuhan dengan
kakaknya. Apakah ayah tidak bisa memaafkan dia?"
Qi Yan Ran terus memandangi Yin Hu, tiba-tiba dia berkata,
"Benar, itu bukan kau. Aku sudah salah paham kepadamu."
Mu Juan Juan merasa aneh dan berkata, "Tetua, aku tahu aku
tidak pantas menjadi menantu keluarga Qi...."
Qi Yan Ran memotong kata-katanya dan berkata, "Aku tidak mau
tahu kau pemah melakukan perbuatan apa pada masa lalumu,
karena dirimu 2 orang yang aku cintai sudah kau bantu. Apakah aku
masih bisa menolakmu menjadi menantu keluarga Qi?"
Kata Mu Juan Juan, "Tetua terlalu memuji. Aku dan Qi Le Ming
adalah suami istri, pasangan suami istri bila ada rejeki atau bencana
harus menanggungnya bersama-sama, apalagi karena aku ilmu
silatnya menjadi musnah. Yang membantu Tian Yuan adalah Nona
Fei Feng." Sekarang Fei Feng sedang memapah ayahnya turun dari
panggung es. Begitu Shang Guan Yun Long mulai mengatur nafas,
dia sudah bisa berjalan. Kata Qi Yan Ran, "Tian Yuan, coba kau ke sana mewakiliku
meminta maaf!" Shang Guan Yun Long membentak, "Wei Tian Yuan, pergilah!
Mulai hari ini kau tidak boleh mencari putriku lagi!"
Fei Feng berteriak, "Ayah, dia tidak bersalah kepadamu."
Kata Shang Guan Yun Long, "Kau adalah putriku, kau harus
dengar kata-kataku! Apakah kau sudah lupa dengan kata-kataku
tadi" Mulai hari ini kau tidak boleh bertemu dengan dia lagi!"


Pedang Bayangan Dan Panji Sakti Huan Jian Ling Qi Seri Thiansan Karya Liang Ie Shen di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Kata Qi Yan Ran, "Mengapa kau menjadi seperti ini, mereka
saling mencintai, biarkan......"
Shang Guan Yun Long tertawa dingin dan berkata, "Kalian ayah
dan anak adalah tamuku tapi aku tidak bisa melayani cucu
muridmu. Orang lain akan mengatakan bahwa dengan segala cara
aku ingin menikahkan putriku dengannya."
Fei Feng mendengar kata-kata ayahnya terpaksa dia menemani
ayahnya turun gunung. Qi Yan Ran menarik nafas dan berkata, "Aku salah bicara, tapi
aku tidak menyangka Shang Guan Yun Long akan begitu keras
hatinya." Kata Mu Juan Juan, "Ayah, tenanglah, aku lihat dia sedang
marah. Menurutku, dia sebenarnya ingin putrinya menikah dengan
Wei Tian Yuan. Beberapa hari lagi jika dia sudah tidak marah, aku
mempunyai cara untuk membereskannya."
Qi Yan Ran sudah memejamkan matanya dan tidak berbicara
lagi. Disebabkan usianya yang sudah tua dan tenaga yang terkuras,
walaupun sudah meminum obat Yang He Wan untuk menahan rasa
dingin tapi semangatnya tetap belum pulih kembali,
Qi Le Ming menggendong ayahnya turun gunung. Mu Juan Juan
dan Wei Tian Yuan mengikuti dari belakang".
Kata Mu Juan Juan, "Tian Yuan, aku ingin bertanya kepadamu,
apakah kau sangat menyukai Nona Shang Guan" Jangan malu-malu,
jawablah dengan jujur!"
Wei Tian Yuan tidak menjawab tapi dia mengangguk.
Kata Mu Juan Juan, "Apa pun yang sudah dia lakukan, kau akan
tetap mencintainya?"
Hati Wei Tian Yuan tergerak dan dia berpikir, "Dulu Fei Feng juga
bertanya seperti itu, apakah dia pernah secara sembunyi-sembunyi
melakukan kesalahan?"
Mu Juan Juan seperti tahu apa yang sedang dipikirkan oleh Wei
Tian Yuan. Dia berkata, "Kau jangan asal menebak, aku hanya
berkati kalau-kalau dia sudah berbuat salah kepadamu, jadi kau bisa
bagaimana terhadapnya?"
Jawab Wei Tian Yuan, "Dia sudah dua kali menolongku,
walaupun dia sudah melakukan kesalahan, aku tidak boleh
menyalahkan dia begitu saja."
Kata Mu Juan Juan, "Kalau begitu aku akan merasa tenang."
Wei Tian Yuan merasa aneh, dia berkata, "Apa sebabnya bibi
mengkhawatirkan dia?"
Kata Mu Juan Juan, "Tidak ada alasan khusus hanya saja kami
mempunyai sifat yang sama. tapi aku berharap nasib dia tidak
sepertiku. Sekarang aku adalah bibi seperguruanmu tentu kau juga
tahu demi menjadi menantu keluarga Qi aku sudah berusaha matimatian."
Wei Tian Yuan mengerti apa yang dimaksud dengan bibinya. Dia
pemah dimarahi dengan julukan siluman rase. Fei Feng pun
dimarahi sebagai siluman tapi mereka tidak memasukkan semua ini
di hati. Mu Juan Juan dijuluki sebagai siluman rase karena dia pernah
berbuat jahat, Fei Feng dijuluki siluman disebabkan musuh ayahnya
menghina dia. Kata Wei Tian Yuan, "Ilmu silatku hanya separuh dari paman tapi
ada satu hal yang aku bisa bersaing dengannya."
Tanya Mu Juan Juan, "Apakah itu?"
Jawab Wei Tian Y uan, " Kesulitan apa pun yang dia hadapi, dia
tidak pemah meninggalkanmu, aku pun akan melakukan hal yang
sama terhadap Fei Feng."
Tawa Mu Juan Juan seperti bunga yang mekar. Dia berkata, "Kau
sangat memuji, tapi aku tidak berharap kalian akan menemui
banyak kesulitan." Tapi dalam hati dia berpikir, "Kau tidak tahu bahwa pamanmu
juga pemah akan meninggalkanku. Aku berharap kau merindukan
Jiang Xue Jun jangan seperti pamanmu yang rindu kepada mantan
istrinya. Hal mengenai Jiang Xue Jun untuk sementara jangan
beritahukan dulu kepadanya."
Ternyata Fei Feng pemah berpesan kepada Yin Hu jika waktunya
tepat dia akan memberitahu kepada Wei Tian Yuan mengenai
kematian Xue Jun yang sebenarnya. Tadi dia hampir saja
mengatakannya. Tanya Wei Tian Yuan, "Bibi, kau sedang memikirkan apa?"
"Aku sudah merasa tenang, kau juga harus tenang."
"Aku harus tenang karena apa?"
"Cara berpikir Nona Fei Feng bisa kubaca, yang penting adalah
dirimu, bila kau benar-benar senang kepada dia, kau boleh merasa
tenang. Dia tidak akan meninggalkanmu."
"Tapi bagaimana dengan ayahnya..."
"Bila kalian saling mencintai, ayahnya sebenarnya juga bukan
ingin memisahkan kalian."
"Entah kapan dia baru tidak marah."
"Itu harus kau melihatnya sendiri."
"Aku harus bagaimana lagi?"
"Melakukan suatu hal yang dia butuhkan dan harus orang lain
yang melakukannya." "Aku sudah mengerti, yang dia paling butuhkan sekarang adalah
bantuan dari orang lain untuk melawan Ketua Bai Tuo Shan."
Kata Mu Juan Juan, "Benar, sekarang dia sedang terluka. Jika
ingin pulih kembali seperti dulu, banyak waktu yang diperlukan
untuk memulihkan lukanya, waktu yang dibutuhkan adalah sebulan
dua bulan. Dia tidak bisa dibantu oleh kami. Kalau kami
membantunya pun harus secara sembunyi-sembunyi karena itu kau
saja yang pergi, itu paling cocok tapi kami pun tidak bisa hanya
duduk dan berjaga." Kata Wei Tian Yuan, "Maksudmu aku bisa membasmi Ketua Bai
Tuo Shan?" "Benar, apakah kau berani pergi ke sana?"
"Mengapa tidak" Ketua Bai Tuo Shan yang telah membunuh ayah
Jiang Xue Jun. Xue Jun sudah meninggal dan aku pernah
bersumpah akan membantunya membalas dendam, hanya saja
waktunya belum tepat dan aku sudah menahannya sampai
sekarang. Sebenarnya aku ingin bergabung dengan keluarga Shang
Guan untuk balas dendam tapi sekarang..."
Kata Mu Juan Juan, "Sekarang mungkin Nona Shang Guan belum
bisa bergabung tapi ini adalah kesempatan yang baik karena Ketua
Bai Tuo Shan menyuruh putranya dan 2 anak buahnya pergi ke Kun
Lun Shan. Dia mengira dia sudah didukung oleh Gai Fu Tian, maka
rencana ini pasti berhasil. Kau boleh pergi menyusul sebelum
mereka tiba di Bai Tuo Shan."
"Aku tidak takut bertarung dengan Ketua Bai Tuo Shan, aku
hanya khawatir dengan luka kakek..."
"Kau tenang saja. Luka kakekmu, ada pamanmu yang
mengurusnya." Kemudian Mu Juan Juan berkata lagi, "Sebenarnya seharusnya
pamanmu yang membantu secara sembunyi, tapi sekarang ini dia
tidak bisa pergi, karena itu hanya kau yang bisa pergi. Apakah kau
takut?" Kata Wei Tian Yuan, "Aku melakukan pekerjaan apa pun selalu
seorang diri. Baiklah, aku pergi sekarang!"
Mu Juan Juan tertawa dan berkata, "Tidak perlu tergesa-gesa.
Besok berangkat pun itu tidak terlambat."
Kata Wei Tian Yuan, "Benar juga, sesudah kita beres-beres
dengan kakek, baru aku akan pergi."
Qi Yan Ran tertidur di atas punggung putranya karena Qi Le Ming
takut ayahnya akan mengalami perubahan. Dia sengaja menotok
urat tidur ayahnya supaya ayahnya bisa tidur dengan nyenyak dan
beristirahat. Kata Qi Le Ming, "Tian Yuan, kau tenang saja, kakekmu biar aku
yang mengurusnya. Lebih baik kau sekarang turun gunung, besok
aku akan mencari kesempatan agar Nona Shang Guan dan kau bisa
bertemu." Tiba-tiba Mu Juan Juan teringat sesuatu, dia bertanya kepada
Wei Tian Yuan, 'Tadi kakek pada saat bertemu denganku, langsung
mengatakan 'bukan kau', apa arti dari kata-kata ini?"
"Sebelum dia bertemu dengan bibi, dia mengira kaulah yang
telah membunuh Paman Ding."
Kata Mu Juan Juan, "Aku juga pernah dengar bahwa Ding Bo
dibunuh oleh seseorang tapi mengapa kakekmu mencurigaiku"
Apakah pembunuh itu mirip denganku?"
"Benar, kakek melihat sendiri kedua perempuan itu yang
membunuh Ding Bo. Yang satu mirip dengan Nona Shang Guan tapi
terakhir kakek mengatakan dia tidak begitu mirip. Yang satu lagi
sangat mirip, boleh dikatakan hampir sama."
Tanya Mu Juan Juan, "Mengapa kakek begitu melihatku segera
tahu bahwa dia salah?".
"Menurut kakek, orang yang memalsukanmu usianya lebih tua
darimu." Segera Mu Juan Juan menjadi curiga, "Usianya lebih tua, tapi dia
berani menyamar menjadi diriku, itu sangat tidak mudah. Wajah
bisa dipalsukan tetapi ilmu silat dan ilmu meringankan tubuh dengan
cara apa dia bisa memalsukannya?"
"Benar, dua hari yang lalu sewaktu aku dan Fei Feng naik gunung
sempat bertemu dengan perempuan itu. Waktu itu aku tidak bisa
lihat dengan jelas tapi aku yakin denganmu, hanya saja aku merasa
aneh. Aku mengira dia adalah kakakmu tapi Fei Feng mengatakan
bahwa usianya lebih tua dari kakakmu. Untung dia bisa melihatnya
dengan jelas." Sesudah Mu Juan Juan mendengar cerita Wei Tian Yuan, dia
berpikir dan berteriak, "Celaka!"
"Apa yang celaka?"
"Aku ingat pada seseorang."
"Siapakah dia?"
Jawab Mu Juan Juan, "Tapi itu pun belum pasti. Sekarang aku
akan mencari dia, nanti aku akan ceritakan padamu."
Dalam hati Wei Tian Yuan berpikir, "Kun Lun Shan begitu luas
bagaimana kau bisa bertemunya" Ilmu silat siluman itu berada di
atas bibi Mu." Sepertinya Qi Le Ming sudah tahu siapa orang itu. Dia berkata,
"Juan Juan, bukan kau tidak bisa bertemu dengan dia, tapi aku
takut..." "Apakah kau takut aku akan kalah darinya" Tidak perlu merasa
khawatir, aku yakin dia tidak akan bisa melukaiku."
Kata Qi Le Ming, "Tapi hal ini sangat sulit tidak bisa menjamin
tidak melukai siapa-siapa."
"Tidak perlu merasa khawatir, aku tidak akan keterlaluan dalam
melakukannya." Kata Qi Le Ming, "Baik, pergilah! Kita harus tahu asal usulnya."
Mu Juan Juan sudah pergi, Wei Tian Yuan masih tidak mengerti
dia merasa aneh. Dia tidak tahu siapa yang mereka maksud juga
tidak tahu apa yang mereka omongkan.
Tidak boleh ingin tahu mengenai masalah pribadi orang lain. Ini
adalah aturan persilatan biarpun ada hubungan paman dan
keponakan. Dan tadi juga Mu Juan Juan mengatakan setelah dia
kembali dari sana, dia akan menceritakan semuanya karena itu Wei
Tian Yuan tidak ingin banyak bertanya.
Dia hanya bertanya, "Paman, mengapa kau tahu bibi pasti akan
bertemu dengan orang itu?"
Jawab Qi Le Ming, "Jika aku tidak salah menebak, kedua
penjahat tadi juga berada di bawah pimpinan orang ini, hanya saja
orang ini tidak mau muncul."
Wei Tian Yuan tahu orang yang dimaksud oleh pamannya adalah
seorang perempuan, dia menebak sendiri, "apakah dia adalah Ketua
Bai Tuo Shan" Jika dia memang Ketua Bai Tuo Shan, mengapa Mu
Juan Juan begitu yakin orang itu tidak akan melukai dia. Jika bukan
Ketua Bai Tuo Shan, mengapa dia bisa mengatur dua orang anak
buah Bai Tuo Shan?" Walaupun dia tidak tahu siapa orang yang dimaksud itu, tapi dia
tahu Mu Juan Juan pasti bisa mencari orang itu hingga dapat.
Dua anak buah Bai Duo Shan, Nan Gong Xi dan Wu Ying Yang
harus mengantar Yu Wen Hao pulang dan keadaan Yu Wen Hao
sekarang ilmu silatnya sudah dimusnahkan oleh Qi Le Ming. Dia
tidak dapat berjalan dengan cepat, Mu Juan Juan pasti bisa segera
menyusul mereka. Jika sudah menyusul mereka, dari mulut mereka
akan segera diketahui mengenai keberadaan orang itu.
Tanya Qi Le Ming, "Tian Yuan, kau sedang memikirkan apa?"
"Aku berharap kakek cepat sembuh."
"Kau tidak perlu berpikir apa-apa, tapi aku memikirkan putriku.
Tian Yuan aku ingin bertanya sesuatu."
Wei Tian Yuan kaget, apa yang akan ditanyakan oleh paman
pasti ada hubungannya dengan adik seperguruan.
Benar saja Qi Le Ming bertanya, "Apakah di Yang Zhou kau
pemah bertemu dengan adik seperguruanmu?"
"Pernah!" Qi Le Ming bertanya, "Apakah semenjak meninggalkan Yang
Zhou kau selalu bersama-sama dengan Shang Guan Fei Feng?"
"Benar." Kata Qi Le Ming, " Aku mendapat kabar, entah benar atau tidak
tapi menurutku mungkin ini palsu. Aku ingin bertanya supaya bisa
ada jawaban pasti." Wei Tian Yuan merasa aneh dan bertanya, "Mengapa paman
bicara begitu aneh, ini tidak seperti biasanya." Apakah dia ingin
memarahiku karena putrinya"
"Paman katakanlah!"
"Katanya Nona Shang Guan sudah melukai putriku, apakah ini
benar?" Wei.Tian Yuan meloncat dan menjawab, "Tidak, siapa yang
mengatakan seperti itu?"
"Kata Sheng Gong Bao."
Kata Wei Tian Yuan, "Kata-kata Sheng Gong Bao tidak boleh
dipercaya. Dia selalu membuat gossip di dunia persilatan, apakah
paman tidak tahu mengenai sifat Shen Gong Bao?"
Kata Qi Le Ming, "Tadinya aku tidak percaya, tapi dalam hati aku
merasa sedikit curiga."
"Paman, aku selalu bersama Fei Feng, jika terjadi hal seperti itu,
masa aku tidak mencegahnya melukai adik seperguruan?"
"Aku tidak curiga kau akan mendukung Fei Feng bila dia ingin
melukai adikmu." Kata Wei Tian Yuan, "Karena itu kau bertanya apakah aku selalu
bersama dengan Fei Feng" Paman, apakah kau curiga kepada Nona
Fei Feng' Dengan alasan apa dia harus melukai adik?"
"Kau jangan curiga, aku hanya mengulangi k ata-kata dan Sheng
Gong Bao. Bukan berarti aku setuju atau percaya begitu saja kepada
kata-katanya." "Baiklah paman, katakanlah apa yang sudah dikatakan Shen
Gong Bao?" "Menurut Sheng Gong Bao, Nona Shang Guan demi mendapatkan
dirimu, dia ingin membasmi musuh cintan ya. Walaupun salah
membunuh itu pun tidak menjadi masalah, orang pertama menjadi
korbannya adalah Jiang Xue Jun, kedua giliran putriku."
Wei Tian Yuan marah dan berkata, "Sheng Gong Bao benarbenar
bicara sembarangan, Fei Feng bukan orang seperti itu. Waktu
Jiang Xue Jun mati, aku tidak berada di sana tapi orang-orang di


Pedang Bayangan Dan Panji Sakti Huan Jian Ling Qi Seri Thiansan Karya Liang Ie Shen di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

sana bisa menjadi saksi. Sesudah Jiang Xue Jun membunuh Xu
Zhong Yue, kemudian dia bunuh diri, mengapa mengatakan bahwa
Nona Shang Guan yang membunuh dia?"
"Keponakan, kau jangan marah. Aku juga tahu dia sering
membuat gossip karena itu aku hanya ingin mencari tahu."
"Menurut Sheng Gong Bao, Nona Shang Guan dengan senjata
yang sudah diben racun melukai adikmu, untung Biksuni Yao Guang
dari Hua Shan Pai lewat kemudian mengusir Fei Feng dan menolong
adikmu. Aku pemah bertanya kepada orang lain dan katanya benar,
Biksuni Yao Guang pemah bersama dengan seorang perempuan
yang masih muda menginap di sebuah penginapan. Mereka naik
kereta dan Yao Guang memapah perempuan itu turun. Perempuan
itu wajahnya pucat seperti sudah terkena racun, yang pasti orang
itu tidak kenal dengan Yao Guang dan putriku. Dia hanya
mengatakan biksuni setengah baya dan perempuan yang masih
muda. Umur mereka dan wajah mereka cocok dengan kata-kata
Sheng Gong Bao." Kata Wei Tian Yuan, "Di mana tempatnya?"
"Sebuah kota kecil di dekat Feng Ling Du."
Kata Wei Tian Yuan, "Fei Feng belum pemah menggunakan
senjata rahasia, apalagi senjata rahasia yang sudah diberi racun.
Kalau orang itu betul, pasti adik sudah dilukai orang lain. Kota Feng
Ling Du adalah ke arah Hua Shan, mungkin Biksuni Yao Guang
mengantar adik ke Hua Shan untuk beristirahat dan berobat karena
Yao Guang adalah ahli racun. Paman boleh tenang jika masalah di
sini sudah beres, kita sama-sama pergi ke Hua Shan dan bertanya
kepada Biksuni Yao Guang. Kita akan tahu cerita yang sebenarnya."
Qi Le Ming mengangguk juga menarik nafas, dia berkata,
"Terhadap anak Yu, aku belum pernah menjalankan tugas sebagai
seorang ayah, ini betul-betul memalukan. Aku bukan takut Yao
Guang tidak bisa mengobati dia, aku takut dia tidak mau mengakui
aku sebagai ayahnya."
Kata Wei Tian Yuan, "Perasaannya sangat aneh, aku kira adik
pasti mengerti tentang hal ini. Dia akan memaafkanmu."
"Ibunya berada di keluarga Chu, apakah dia baik-baik?"
"Baik, Paman Chu sangat baik kepada adik. Ada satu kabar
gembira yang ingin kusampaikan."
"Apakah ini mengenai anak Yu dan Chu Tian Shu, aku sudah tahu
tentang ini." "Apakah paman setuju dengan pernikahan mereka?"
Jawab Qi Le Ming, "Persilisihan di antara aku dan Chu Tian Shu,
aku tidak akan kututup-tutupi di depanmu, tadinya aku masih
canggung kepada Chu Qing Song. Tapi untuk pernikahan ini, bibimu
yang rajin mencomblangi, aku merasa bibimu betul juga, setelah
menjadi besan ketidakharmonisan akan menghilang di antara kami.
Aku sudah mengerti tentang hal ini, biarlah bibimu dan Nona Shang
Guan yang menjadi mak comblang."
Wei Tian Yuan merasa aneh, "Aku mengira karena Adik Yu dan
Chu Tian Shu selalu bersama dan dengan sendirinya mereka jadi
saling mencintai, temyata ada faktor dari luar membuatnya seperti
ini. Fei Feng ikut campur, mengapa dia tidak pemah bicara
kepadaku mengenai hal ini?"
Kata Qi Le Ming, "Aku takut kakek tidak setuju dengan hal ini."
Kata Wei Tian Yuan, "Kakek sangat menghormati Chu Qing Song.
Dia juga menyayangi dan selalu melindungi Chu Tian Shu. Pada saat
Chu Tian Shu terkena jarum Jin Hu, kakeklah yang mengobatinya
hingga sembuh.". Kata Qi Le Ming, "itu 2 hal yang aku tahu, kakek menginginkan
anak Yu menikah denganmu, tapi sekarang kau sudah mempunyai
Nona Shang Guan, ayah pun sudah tahu mengenai ini. Mungkin dia
tidak akan marah tapi hanya merasa tidak enak di dalam hatinya."
Kata Wei Tian Yuan, "Ilmu silat dan ilmu sastra Chu Tian Shu
sangat lengkap dan lebih hebat dariku. Adik memilih dia itu adalah
nasib baiknya. Aku percaya kakek pasti menyukai cucu menantunya
ini." "Semoga saja begitu." Sambil berbicara mereka melewati belahan
es di bawah. Qi Le Ming menggendong ayahnya, dia takut ayahnya
gemetar, dia memegang ayahnya dengan erat. Kemudian dia
mencoba memeriksa nadi tangan ayahnya. Dia menunduk seperti
berpikir. Wei Tian Yuan kaget dan bertanya, "Apakah penyakit kakek
mengalami perubahan?"
"Tidak, nadinya normal tapi..."
"Tapi apa?" Jawab Qi Le Ming, "Dia sudah berumur. Waktu penyembuhannya
akan lebih panjang dari yang aku perkirakan."
Kata Wei Tian Yuan, "Kakek sudah makan obat Yang He Wan
dari keluarga Shang Guan. Jika bisa mendapat seperti obat itu
lagi...." tiba-tiba dia seperti teringat sesuatu dan berteriak, "Aku
baru ingat." Lanjut Wei Tian Yuan, "Obat keluarga Chu yaitu Bao Zhen Zhao
Wan." Qi Le Ming tertawa kecut dan berkata, "Dari Yang Zhou ke sini
memerlukan waktu paling sedikit harus berjalan selama satu bulan."
Kata Wei Tian Yuan, "Keluarga Chu pun sudah pergi
meninggalkan Yang Zhou."
"Mereka pergi kemana?"
"Mereka meniggalkan rumah untuk menghindari musibah. Karena
cepat-cepat meninggalkan Yang Zhou, mereka juga tidak memiliki
rencana pasti akan pergi kemana. Tapi sepertinya mereka akan
meninggalkan Jiang Nan."
"Apakah anak Yu ikut bersama mereka?"
Lanjut Qi Le Ming, "Mereka meninggalkan Jiang Nan, apakah
mereka akan ke tempat ini?"
Dia berpikir, "Apakah anak Yu dan Chu Tian Shu akan pulang"
Jika dia pulang ke rumah kemungkinan dia akan datang bersama
Chu Tian Shu untuk mencari kakek ke sini."
Wei Tian Yuan tahu apa yang sedang dipikirkan oleh paman
gurunya. Dia ingin mendapatkan obat keluarga Chu, di samping itu,
dia juga ingin bertemu dengan putrinya.
Dalam hati Wei Tian Yuan juga menarik nafas, dia tidak berani
memberitahu bahwa Ding Bo pemah menyuruh Shu Yu pulang, tapi
Shu Yu sudah memastikan baru tahun depan pulang bersama
ibunya. Wei Tian Yuan mengira Qi Shu Yu dan Chu Tian Shu tidak akan
ke sini karena mereka tidak pulang ke keluarga Qi, juga tidak tahu
apa yang sudah terjadi dalam keluaga Qi. Atau bahkan ke sini untuk
mencari kakek. Ternyata dia salah!
Chu Tian Shu dan Qi Shu Y u sudah pulang ke keluarga Qi dan
Chu Tian Shu sekarang berada di gunung Kun Lun.
Sekarang Chu Tian Shu saat ini juga sedang memikirkan Wei Tian
Yuan, "Wei Tian Yuan pemah salah paham kepadaku, tapi sekarang
dia sudah mempunyai Nona Shang Guan. Kesalahpahaman ini sudah
seharusnya hilang. Nona Shang Guan pemah menolongku dan aku
berhutang budi kepadanya. Aku harus berterima kasih kepada
mereka." Yang pasti dia datang ke Kun Lun Shan bukan untuk berterima
kasih. Hari itu di keluarga Qi, di kediaman Qi dia terkena racun orangorang
Bai Tuo Shan. Sebelum pingsan, dia hanya ingat Yu Xu Zi dan
Bao Ling Hui menggotongnya masuk ke sebuah kereta kuda.
Terakhir dia baru tahu bahwa hari itu secara kebetulan mereka
bertemu dengan Biksuni Yao Guang dan muridnya yang menjadi
orang biasa, yaitu Qing Luan. Karena pertolongan mereka nyawa dia
dan Shu Yu tertolong. Karena racun yang mereka isap sangat berat dan harus
memakan waktu yang panjang untuk berobat maka Yao Guang
membawa Shu Yu pulang ke Hua Shan. Tapi Chu Tian Shu sendiri
dirawat oleh murid Yao Guang, Qing Luan.
Yu Xu Zi menemukan surat yang ditinggalkan Qi Yan Ran di
kediaman Qi. Isinya sangat sederhana, hanya memberitahu Wei
Tian Yuan bahwa demi membalas dendam Ding Bo, dia keluar
rumah. Ding Bo dibunuh oleh orang-orang Bai Tuo Shan. Yu Xu Zi dan
muridnya juga Qing Luan mengira kalau Qi Yan Ran akan membalas
dendam Ding Bo, maka dia pasti akan pergi ke Bai Tuo Shan.
Qing Luan mencari Ding Bo karena ingin tahu mengenai
keberadaan keluarganya. Ding Bo sudah meninggal, dia hanya bisa
bertanya kepada Qi Yan Ran. Yu Xu Zi juga berpikir jifca luka Chu
Tian Shu sudah membaik, mereka bisa membantu Qi Yan Ran,
karena itu mereka berempat bersama-sama menempuh perjalanan
ke utara. Yu Xu Zi tahu maksud Yao Guang yang menyuruh muridnya
mengurus Chu Tian Shu, tapi dia juga mempunyai rencana sendiri
karena itu dia menerima pengaturan Yao Guang begitu saja.
Begitu Chu Tian Shu sadar dia sudah tahu mengenai rencana Yao
Guang dan Chu Tian Shu merasa sangat malu. Sepanjang jalan
karena Qing Luan merawat Chu Tian Shu dengan telaten, maka
hanya dalam 6 hingga 7 hari luka Chu Tian Shu sudah sembuh.
Anehnya Qing Luan malah bersikap sangat dingin kepada Chu Tian
Shu. Sepanjang perjalanan dia diam terus, dia hanya berbicara
kepada Bao Ling. Hui. Supaya tidak dicurigai, Qing Luan sengaja
mendekati Bao Ling Hui dan tidak berbicara dengan Chu Tian Shu.
Hari ke-8 mereka bertemu dengan seseorang yang mereka kenal.
Orang itu adalah bawahan Shang Guan Yun Long, bernama Shen
Hong. Dia diperintahkan oleh tuannya ke Yang Zhou untuk mencari
nonanya. Sewaktu terjadi keributan di keluarga Chu, dia pun berada
di sana. Chu Tian Shu merasa aneh dan bertanya, "Bukankah kau
bersama dengan nonamu sudah meninggalkan Yang Zhou" Nonamu
kemana?" Jawab Shen Hong, "Nona dan Wei Tian Yuan sudah pulang."
Ternyata begitu turun dari Hua Shan, Shen Hong berpisah
dengan mereka. Dia masih ada pekerjaan yang sudah dipesan oleh
tuannya. Tugasnya adalah menghubungi 3 ketua perkumpulan. Dalam
tugas itu dia sudah mengetahui rencana busuk Gai Fu Tian.
13 ketua, 11 ketua sudah terima perintah Gai Fu Tian dan
mereka sudah berangkat ke Kun Lun Shan. Dua ketua lagi karena
tidak ingin ikut berkumpul, mereka memberitahu rencana busuk Gai
Fu Tian kepada Shen Hong. Dua ketua ini juga tidak tahu semua
rencana Gai Fu Tian, hanya tahu Gai Fu Tian sudah mengkhianati
ketua mereka. . Karena itu Shen Hong dengan cepat kembali ke Kun Lun Shan.
Yu Xu Zi juga mengenal Shen Hong. Sesudah makan malam,
mereka berdua beralasan melihat keadaan supaya memudahkan
keberangkatan esok hari. Mereka berdua keluar dari tenda.
Karena Chu Tian Shu sudah tertidur lama dan merasa lebih
sehat, maka dia juga keluar tenda, tidak sengaja terdengar
pembicaraan mereka. Karena mereka sedang membicarakan dirinya.
Kata Yu Xu Zi, "Yao Guang ingin menjodohkan Chu Tian Shu dengan
Qing Luan, tapi aku lebih suka Qing Luan menikah dengan
muridku." Setelah Chu Tian Shu mendengar semua itu, dia baru tahu
ternyata Yu Xu Zi mempunyai rencana lain.
Shen Hong tertawa terbahak-bahak dan berkata, "Ternyata
biksuni pun menggunakan cara ini!"
Kata Shen Hong lagi, "Nonaku pun dengan cara ini
mencomblangi orang lain, tapi nonaku menggunakan teknik lebih
tinggi dari Yao Guang."
Tanya Yu Xu Zi, "Dia mencomblangi siapa?"
Jawab Shen Hong, "Kau tentu bisa menebaknya, dia
mencomblangi Qi Shu Yu dan Chu Tian Shu."
Kata Yu Xu Zi, "Apakah kau bisa menjelaskannya kepadaku?"
Kata Shen Hong, "Sewaktu Chu Tian Shu berada di Bei Jing dia
pemah terkena senjata beracun milik Yu Wen Hao. Tempat
kejadiannya adalah di rumah nonaku. Tepat sewaktu dia terkena
jarum beracun, nona kembali ke rumah. Sebenarnya nona bisa
menolong Chu Tian Shu tapi dia menyerahkan tugas ini kepada Qi
Shu Yu." Tanya Yu Xu Zi, "Apakah Qi Shu Yu pun berada di sana?"
"Benar. Sebelum Chu Tian Shu terkena racun, dia sudah pingsan.
Nonaku m emindahkan m ereka k e s ebuah k uil t ua d an m
eninggalkan o bat penawar. Karena Chu Tian Shu terkena racun
lebih ringan, dia lebih cepat sembuh. Untuk merawat Qi Shu Yu
terpaksa harus dia yang melakukannya.
Dalam hati Chu Tian Shu tertawa kecut, "Aku benar-benar bodoh,
ternyata Fei Feng adalah dewa penolongku."
Kemudian dia berpikir lagi, "Walaupun dia tidak mencomblangi,
aku tetap akan menyukai Adik Yu."
Kata Shen Hong, "Mungkin nona dan Wei Tian Yuan sudah
pulang ke Kun Lun Shan, apakah kau mau menitip pesan menyuruh
Wei Tian Yuan ke Bai Tuo Shan menemui kakeknya?"
"Tidak perlu, aku dan Qi Yan Ran bergabung pun pasti bisa
mengalahkan Ketua Bai Tuo Shan. Jika sudah beres kita akan pergi
ke Xing Su Hai mengunjungi tuanmu."
---ooo0dw0ooo--- C. Rahasia yang Tak Ingin Dibongkar
Kata Shen Hong, "Ada suatu kabar, apakah Kakak sudah tahu?"
"Kabar tentang apa?"
"Ilmu silat Qi Le Ming sudah pulih kembali."
Tanya Yu Xu Zi lagi, "Kalau begitu, apa yang akan terjadi?"
"Qi Le Ming sudah pulih, dia akan membantu ayahnya membalas
dendam. Mungkin sekarang dia sudah berada di Bai Tuo Shan."
Kata Yu Xu Zi, "Bukankah itu lebih baik" Ilmu silat Qi Le Ming
lebih hebat dari ayahnya. Bila ada dia di samping ayahnya, aku
merasa yakin kita bisa menang dari Ketua Bai Tuo Shan."
"Ilmu silat putranya sudah piluh, ayahnya pun pasti akan senang
tapi bagi kalian mungkin ini tidak sama."
Yu Xu Zi tertawa kecut dan berkata, "Apakah kau takut Qi Le
Ming masih dendam kepadaku" Perselisihan antara aku dan dia
sudah dibereskan." Kata Shen Hong, "Bukan dendam kepadamu, tapi aku takut dia
tidak suka bertemu dengan Chu Tian Shu."
"Apakah dia tidak suka Chu Tian Shu menjadi menantunya?"
"Aku tidak berani mengatakannya."
Kata Yu Xu Zi, "Yang aku dengar malah sebaliknya, katanya dia
sudah menuruti kata-kata istrinya, Yin Hu, dan sudah setuju
berbesan dengna keluarga Chu."
Kata Shen Hong, "Semua hal akan berubah. Belum tentu Qi Le
Ming ingin Chu Tian Shu menjadi menantu, melainkan Chu Tian Shu
bila sudah tiba di Bai Tuo Shan tidak ingin lagi menjadi menantu Qi
Le Ming." Di tempar lain Chu Tian Shu ingin tertawa, "Apa sebabnya"
Apakah kau lebih mengerti aku dari diriku sendiri?"
Yu Xu Zi terpaku dan bertanya, "Kata-katamu sangat aneh, ada
apa sebenarnya?" Jawab Shen Hong, "Karena di Bai Tuo Shan tersimpan sebuah
rahasia. Rahasia itu jika diketahui oleh Chu Tian Shu mungkin
hatinya akan berubah karena itu Qi Le Ming tidak suka bertemu
dengan Chu Tian Shu di Bai Tuo Shan."


Pedang Bayangan Dan Panji Sakti Huan Jian Ling Qi Seri Thiansan Karya Liang Ie Shen di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Kata Yu Xu Zi, "Rahasia apakah itu, bisakah kau beritahu
kepadaku?" "Aku sudah terlalu banyak berkata-kata, kau pun akan ke Bai Tuo
Shan, nanti kau boleh bertanya kepada suami istri Qi Le Ming.
Sebaiknya jangan ada Chu Tian Shu pada saat bertanya."
"Kata-katamu semakin membuatku aneh. Jika Qi Le Ming tidak
mau memberitahu, apakah istrinya akan memberitahu hal ini
kepadaku?" "Kakak, dengar-dengar katanya kau sangat pandai bermain
catur." Yu Xu Zi tertegun dan bertanya, "Apa hubungannya semua ini
dengan bermain catur?"
Jawab Shen Hong, "Jika bermain catur, kadang-kadang terjadi
permainan yang rumit dan dalam permainan catur jarang terjadi
seri, apakah ini benar?"
Kata Yu Xu Zi, "Benar, seratus kali main catur jarang
mendapatkan satu kali permainan seri tapi ini...."
Shen Hong berkata, "Ada pepatah mengatakan : pemainnya
bingung, yang berada di sisi malah dapat melihatnya dengan sangat
jelas situasinya. Begitu terjadi permainan yang rumit, jika ada
seseorang yang pintar membantu bermain catur dan memberitahu,
maka kedua pecatur ini tidak akan kebingungan."
Yu Xu Zi seperti sedikit mengerti apa yang dimaksud oleh Shen
Hong, dia berkata lagi, "Apakah keinginan Nyonya Qi dalam
permainan catur kali ini, hasilnya adalah seri?"
"Benar, karena sekarang ini permainan catur sedang dalam
keadaan menentukan. Nyonya Qi memberitahu rahasia ini
kepadamu berarti membiarkan kau yang berada di sisi melihatnya,
juga berharap kau memberi petunjuk sehingga membuat kedua
pihak mendapatkan hasil seri."
Kata Yu Xu Zi, "Biasanya orang yang bermain catur, tidak senang
bila orang memberi petunjuk, bisa-bisa malah mengusir orang yang
cerewet itu." Kata Shen Hong, "Harus dilihat siapa yang di pinggirnya itu?"
"Kau menganggap akulah yang paling cocok melakoni peran ini?"
"Aku pikir itu benar. Pertama, kau tidak bermain catur. Kedua,
kau dan orang yang bermain catur itu mempunyai hubungan erat."
Hati Yu Xu Zi tergerak dan bertanya," Apakah kedua pihak itu,
kecuali pecatur juga masih ada orang lain?"
"Kau benar, kecuali kedua pecatur ini, mungkin masih ada pihak
ketiga. Mungkin juga ada orang yang mempunyai hubungan dengan
kedua pecatur ini." Dalam hati Chu Tian Shu berpikir, "Semakin mendengar
perkataan mereka, aku semakin bingung. Mengapa permainan catur
begitu rumit dan membin gun gk an ?"
Tapi Yu Xu Zi mengerti apa yang dimaksud oleh Shen Hong. Dia
berkata, "Apakah aku dan kedua pecatur ini saling kenal dan mereka
tak lain adalah temanku?"
"Benar, kemungkinan malah teman baikmu."
"Aku mengira yang bermain catur pasti bukan seorang biksu atau
biksuni. Teman baikku adalah Chu Qing Song. Apakah yang mati
diperhitungkan juga?"
"Ya, diperhitungkan juga."
"Adik seperguruan Chu Qing Song sebelum meninggal adalah
teman baikku juga. Lalu siapa lagi pihak ketiga yang dimaksud?"
Shen Hong tersenyum tapi tidak menjawab.
Yu Xu Zi melihat dia tertawa dengan aneh dan tiba-tiba dia
teringat. Dia berkata, "Tidak bertarung, tidak pernah kenal, ini
adalah pihak ketiga. Jika dia adalah temanku, dia adalah keluarga
Qi." Kata Shen Hong tersenyum, "Jika Biksu menebak seperti itu,
silakan saja. Apakah benar atau salah aku pun tidak tahu, ingin
menjawabnya pun tidak mungkin. Maaf, aku hanya bisa bercerita
sampai di sini, jika diteruskan aku akan melanggar aturan dari
nona." Walaupun dia tidak berani menjawab tapi dari kata-katanya
dapat diketahui bahwa tebakan Yu Xu Zi sudah benar.
Tidak sengaja Chu Tian Shu mendengar percakapan mereka.
Hatinya dipenuhi dengan pertanyaan, dia kembali lagi ke tendanya
tapi tidak bisa tidur. Dia' menyimpulkan pikiran yang kacau dan data-data yang
dikumpulkan adalah sebagai berikut:
"Pertama, rahasia ini berhubungan dengan tiga pihak."
"Kedua, Yu Xu Zi dengan orang-orang tiga pihak ini mempunyai
hubungan erat." "Ketiga, teman baik Yu Xu Zi adalah ayah dan paman guru."
Dari kata-kata Shen Hong, dia sudah tahu kedua pihak itu bukan
ayah dan paman gurunya. "Keempat, kemungkinan keluarga Qi juga termasuk ke dalamnya,
tapi ini belum terbukti."
"Keluarga Chu, jika bukan ayahku, hanya aku dan adikku, tapi
mendengar kata-kata mereka sepertinya yang dimaksud adalah
aku.aneh! Di Bai Tuo Shan ada rahasia apa" Apa hubungannya
denganku?" pikir Chu Tian Shu.
Dia benar-benar tidak bisa menjawab pertanyaan itu. Tapi dari
kata-kata Shen Hong sepertinya yang paling tahu semua rahasia ini
adalah Fei Feng. Pertama, dia mempunyai banyak pertanyaan belum terjawab.
Kedua, dia merasa canggung terhadap Qing Luan. Ketiga, dia ingin
berterima kasih kepada Fei Feng karena sudah menolongnya dan
ingin bertemu dengan Wei Tian Yuan.
Dia mengambi keputusan bahwa dia tidak akan ikut dengan
mereka ke Bai Tuo Shan tapi ikut dengan Shen Hong pulang ke Xing
Su Hai. Hari kemudian karena Yu Xu Zi merasa dia sudah sembuh,
dengan senang dia mengijinkannya.
Dia dan Shen Hong sepanjang jalan selalu bersama-sama. Chu
Tian Shu tahu aturan dunia persilatan yaitu dia tidak akan
menanyakan rahasia yang dibicarakan Shen Hong kepada Yu Xu Zi.
Hari ini mereka sudah sampai di Kun Lun Shan, tiba-tiba ada 2
orang sedang menggotong tandu. Menuruni gunung selangkah demi
selangkah, mereka berjalan dengan tenang sepertinya tidak perlu
berjalan cepat. Tapi hanya sekejap sudah melihat jelas siapa orangorang
tersebut. Chu Tian Shu kaget dan berkata, "Ilmu silat mereka berdua
sangat tinggi." Berjalan di gunung es jika tidak berhati-hati maka
akan terpeleset jatuh, jika ilmu meringankan tubuh mereka tinggi,
maka akan sangat mudah berjalan di gunung es layaknya berjalan
di tanah biasa. Chu Tian Shu dan Shen Hong adalah pesilat, begitu melihat cara
mereka berjalan saja mereka sudah merasa kaget.
Orang yang menggotong tandu semakin mendekat.
Tiba-tiba Shen Hong berkata, "Bukan orang golongan kami."
Tapi kedua orang itu sudah melihat mereka, segera mereka
berhenti dan meletakkan tandu.
Pemuda yang berada di dalam tandu, bangun kemudian duduk.
Kali ini mereka benar-benar bertemu dengan musuh, pemuda itu
tertawa dingin dan berkata, "Orang bermarga Chu, kau belum mati,
masih berani datang ke sini?"
Chu Tian Shu juga marah, "Kau pasti tidak menyangka akan
bertemu denganku di sini. Kau masih mempunyai berapa buah
jarum beracun lagi, ayo keluarkan semua! Aku sedang mencarimu
untuk membuat perhitungan!"
Ternyata pemuda yang berada di dalam tandu tak lain adalah
putra Ketua Bai Tuo Shan, Yu Wen Hao.
Yang menggotong tandu adalah Nan Gong Xi dan Wu Ying Yan.
Ilmu silat Yu Wen Hao sudah dimusnahkan oleh Qi Le Ming, jika
hanya berjalan masih bisa tapi untuk bertarung dia tidak mampu.
Dia tidak ingin Chu Tian Shu tahu rahasia ini maka dia berkata,
"Untuk menghajarmu tidak perlu aku yang turun tangan, kalian
berdua, ini adalah kesempatan untuk menebus kesalahan kalian.
Cepat hajar dia!" Di Kun Lun Shan, Nan Gong Xi dan Wu Ying Yang sudah
dikalahkan, apalagi tuan muda mereka ilmu silatnya sudah
dimusnahkan. Apa yang harus mereka laporkan kepada ketua
mereka. Sekarang begitu mendengar perintah tuan muda segera
mereka menjawab, "Turut perintah!"
Nan Gong Xi mengenal Shen Hong. Shen Hong membentak,
"Mengapa kalian datang ke Kun Lun Shan?"
Nan Gong Xi tertawa dan berkata, "Kau tanyakan saja kepada Gai
Fu Tian. Aku beritahu hal ini kepadamu, jangan campur tangan jika
tidak tuan muda kami tidak akan melepaskanmu. Tuah barumu, Gai
Fu Tian juga tidak akan melepaskanmu!"
Dia sengaja mengatakan Gai Fu Tian menggantikan posisi Shang
Guan Yun Long supaya semangat bertarung Shen Hong patah.
Walaupun Shen Hong kaget mendengarnya, keterkejutannya
berubah menjadi kemarahan. Dia terpaku kemudian dia
membentak, "Aku akan bertarung hingga mati dengan kalian."
Suaranya seperti guntur, tangan seperti petir, benar-benar siap
bertarung sampai mati. Wu Ying Yang maju ke depan dan berkata, "Kakak Nan Gong,
aku ingin mencoba Da Shuai Bei Shou milik Tuan Shen."
Nan Gong Xi juga berkata, "Aku juga ingin melihat totokan
keluarga Chu yang terkenal, kita bertukar posisi."
Chu Tian Shu dan Nan Gong Xi sama-sama memakai Pan Guan
Bi. Pan Guan Bi milik Chu Tian Shu panjangnya 1.5 meter 1 inchi.
Pan Guan Bi Nan Gong Xi lebih pendek hanya 1 meter 4 inchi.
Sama-sama Pan Guan Bi tapi cara pemakaiannya tidak sama.
Nan Gong Xi dengan cara silang memakai Pan Guan Bi, begitu
menyerang tangan kiri dan tangan kanan sudah bergerak menotok.
Chu Tian Shu membentak, "Tenyata adalah Pan Guan Bi yang
menotok 4 titik sekaligus, tapi sayang ilmu silatmu belum terlatih
dengan sempurna." Empat pena saling beradu, mengeluarkan suara yang
menggetarkan gendang telinga.
Dengan dingin Nan Gong Xi berkata, "Yang mana tidak
sempurna, aku ingin tahu."
"Setahuku cara menotok keluarga Lian yang paling tinggi adalah
4 pena sekaligus menotok ke 8 titik!"
Ternyata Shan Xi keluarga Lian adalah keluarga yang terkenal
dengan totokan nadinya. Guru Nan Gong Xi adalah ketua
perkumpulan Lian Zheng Hu. Dalam ilmu totok dialah yang paling
sempurna. Boleh dikatakan dia sudah mendapatkan semua ilmu
keluarga Lian. Dia mendengar kata-kata Chu Tian Shu seperti itu.
Segera dengan dingin dia berkata, "Empat pena menotok ke 8
titik harus 2 orang bergabung, kau mengerti...."
Kata-katanya belum habis, dia sudah melihat Chu Tian Shu
menggeleng-gelengkan kepala dan seperti menertawakan dia.
Tiba-tiba Nan Gong Xi teringat kepada sebuah cerita menyangkut
perkumpulannya. Tiga puluh tahun yang lalu, gurunya yang bernama Lian Zheng
Hu dan paman guru yang bernama Lian Zheng Bi bergabung
melawan pesilat tangguh nomor satu dunia yang bernama Jin Shi Yi.
Jin Shi Yi seorang diri bisa menotok dan mengalahkan guru dan
paman guru. Katanya Jin Shi Yi dengan kedua tangan bisa
memegang pena mereka, di mulut menggigit satu pena dan jari kaki
menjepit satu pena. Dia mendengar cerita ini setelah berkelana di
dunia persilatan tapi dia masih setengah percaya.
Dia balik bertanya kepada Chu Tian Shu, "Apakah kau bisa
memakai 4 kuas sekaligus?"
Jawab Chu Tian Shu, "Aku tidak bisa, tapi ilmu totok keluarga
Chu tidak perlu memakai banyak pena. Hanya ilmuku belum
sempurna, bila sudah sempurna satu pena pun sudah cukup." Tibatiba
penanya sudah berubah menjadi beribu-ribu bayangan. Cara
yang aneh ini membuat Nan Gong Xi sulit menebak gerakan
berikutnya dari Chu Tian Shu.
Nan Gong Xi memuji, "Benar-benar pena sakti yang tidak ada
duanya di dunia ini, tapi kau belum tentu bisa mengalahkanku!"
Kata-kata ini bukan sekedar omong kosong-, walaupun 2 kuas
menotok 4 titik tidak bisa menyaingi kesaktian pena Chu Tian Shu,
tapi pengalaman menghadapi musuh, dia lebih berpengalaman.
Apalagi tenaganya pun lebih tinggi dari Chu Tian Shu. Pena Chu
Tian Shu lebih panjang 4 ichi, seharusnya lebih banyak keuntungan
tapi karena tenaga kurang, kelebihan ini tidak terlihat. Sebaliknya
pena Nan Gong Xi yang lebih pendek, bisa terlihat kelebihannya.
Pena Chu Tian Shu yang aneh dan berubah-ubah beradu dengan
pena Nan Gong Xi yang kejam dan ganas. Empat pena beradu, tidak
ada yang kalah dan tidak ada yang menang.
Sheng Hong dan Wu Ying Yang juga bertarung dengan sengit.
Ilmu silat Shen Hong adalah ilmu silat Da Shuai Bei Shou, ilmu silat
Wu Ying Yang adalah jurus cakar elang. Kedua pihak menggunakan
ilmu silat bertenaga yang keras.
Waktu menunjukkan sudah hampir habis setengah batang dupa
yang dibakar. Chu Tian Shu dan Nan Gong Xi masih saling
menyerang juga saling bertahan. Kelihatannya mereka belum
merasa lelah, sebaliknya Shen Hong dan Wu Ying Yang sudah mulai
berkeringat dan lelah. Shen Hong membentak, "Aku akan bertarung denganmu sampai
mati." Terdengar 'FENG' keempat telapak tangan saling beradu,
kedua-duanya tidak menarik kembali telapak masing-masing, jika
sudah begitu pasti tenaga yang besar yang akan menang. Tapi
mereka berdua memiliki tenaga sama dan masing-masing tidak mau
mundur sedikit pun. Yu Wen Hao yang berada di pinggir melihat kesempatan muncul.
Segera dia mengeluarkan jarum beracun, lalu disentilnya tiga
batang jarum beracun kemudian dilempar ke Chu Tian Shu, 3
batang lagi dilempar ke arah Shen Hong. Ilmu silatnya sudah
dimusnahkan tapi tenaga untuk melempar senjata rahasia masih
ada dan masih bisa tepat mengenai sasaran.
Chu Tian Shu dan Nan Gong Xi sedang bertarung dengan ketat.
Nan Gong Xi maju terus dan pena Chu Tian Shu berputar-putar
seperti naga berenang. Jarum yang ditembak ke arah Chu Tian Shu
tidak bertenaga, karena terhembus oleh angin pena segera jarum
beracun itu hancur menjadi tepung.
Tiga batang jarum yang dilempar'ke arah Shen Hong, karena
semua tenaga Shen Hong terkumpul di telapak tangannya, kedua
kaki seperti kayu terpaku di tanah, dari 3 jarum beracun, hanya satu
yang bisa dihindari, 2 batang lagi tertusuk hingga masuk ke dalam
tubuhnya. Shen Hong marah, 2 telapak dikendurkan dan dia mundur 3
langkah. Dia membentak, "Kura-kura, aku akan membunuhmu
dulu!" tapi Wu Ying Yang seperti bayangan mengikuti dia terus.
Tangan Shen Hong tidak bisa memukul Yu Wen Hao, terpaksa dia
bertarung lagi dengan Wu Ying Yang. Wu Ying Yang tahu sebelum
racun itu menyebar Shen Hong akan membuat dia dan tuan
mudanya terluka. Tapi Wu Ying Yang tidak ingin cepat-cepat
memenangkan pertarungan ini, dia hanya membuat Shen Hong
tidak bisa terlepas dari dia.
Suara Shen Hong mengingatkan Chu Tian Shu. Dia dan Nan
Gong Xi sama kuat tapi jika ingin lepas dari Nan Gong Xi dia masih


Pedang Bayangan Dan Panji Sakti Huan Jian Ling Qi Seri Thiansan Karya Liang Ie Shen di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

bisa. Segera dia mengeluarkan sebuah serangan yang membuat
Nan Gong Xi menyambutnya kalang kabut. Pada saat itulah Chu
Tian Shu mendekati Yu Wen Hao.
Ilmu silat Yu Wen Hao sudah musnah, dia ingin menghindar tapi
tidak sanggup. Sebelum Chu Tian Shu menangkap kakinya, dia
sudah lemas karena ketakutan.
Pada waktu itu juga, tiba-tiba ada pasir kuning menghembus ke
arah Chu Tian Shu. Chu Tian Shu melihat tidak ada angin, tapi ada
pasir segera dia sadar akan terjadi sesuatu. Dengan telapak tangan
yang kosong dia mengeluarkan gerakan mendorong pasir ini tapi dia
sudah menghisap kabut racun dan kepalanya terasa pusing.
Chu Tian Shu bertekad ingin mati bersama dengan Yu Wen Hao.
Walaupun kepalanya pusing dia tetap menyerang Yu Wen Hao. Tapi
Yu Wen Hao sudah roboh dulu dan pena Nan Gong Xi sudah
menyerang ke belakang tubuh Chu Tian Shu. Keadaan sangat
berbahaya. Tiba-tiba ada seseorang menghalangi aksinya di tengah-tengah
mereka. Kedatangan Mu Juan Juan sangat tepat pada waktunya.
Lengan baju dikibaskan, menahan serangan pena Chu Tian Shu.
Karena Chu Tian Shu kenal dengan dia terpaksa berhenti.
Nan Gong Xi kaget dan berkata, "Nyonya Besar, kau, kau
mengapa..." kata-katanya belum habis segera badannya terasa
lemas dan tidak bertenaga lagi. Sekarang dia baru melihat dengan
jelas dan menarik nafas, "Ternyata aku salah melihat orang!"
Perubahan begitu tiba-tiba, Wu Ying Yan yang sedang bertarung
dengan Shen Hong juga merasa kaget. Shen Hong menyerang
dengan sekuat tenaga, sekaligus ingin menggulung dia. Shen Hong
juga sudah kehabisan tenaga. Dia dan Wu Ying Yang sama-sama
pingsan. Yu Wen Hao hampir mati, dia mengira Mu Juan Juan datang
untuk menolong dia. Dia sangat senang dan berkata, "Terima kasih,
Bibi. Bocah tengik ini di...."
Chu Tian Shu juga kaget dan senang. Dia berkata, " Nyonya Qi,
mengapa kau tidak membiarkanku..."
Mereka berdua hanya berkata separuh, Mu Juan Juan sudah
tertawa dan berkata, "Tian Shu, mengapa kau memanggilku Nyonya
Qi" Walaupun Shu Yu bukan aku yang melahirkan, sepertinya kau
harus memanggilku dengan sebutan mertua."
Kemudian dia berkata kepada Yu Wen Hao, "Dia bukan bocah
tengik, dia adalah menantuku, apakah kau tahu itu?"
Yu Wen Hao sangat terkejut.
Chu Tian Shu sudah menghisap sedikit kabut racun. Kepala
semakin terasa pusing dan penglihatannya semakin kabur. Yang
didengar dari kata-kata Mu Juan Juan hanya yang terakhir yaitu,
"Keponakan dari kakak biarpun tidak sedekat menantu, tapi dia
sudah dimusnahkan ilmu silatnya. Walaupun tidak memandang
masih keluarga, akupun tidak mengijinkanmu membunuh dia."
Di antara mereka berempat, tiga orang sudah pingsan. Yang
tidak pingsan hanya Nan Gong Xi, dia mempunyai ilmu paling tinggi.
Tapi tenaga dalamnya pun tidak bisa keluar.
"Tadi kau memanggilku apa?" tanya Mu Juan Juan.
Tiba-tiba ada suara yang menyahut, "Juan Juan, kau harus tahu
dia memanggil siapa" Benar, akulah orang yang berada di belakang
mereka. Jika kau mau menyusahkan mereka, hadapi aku dulu."
Yin Hu palsu dan Yin Hu asli muncul bersamaan. Benar salah,
benci sayang, semua bercampur.
Apa yang akan terjadi. ---ooo0dw0ooo--- BAB 11 Setelah diculik bertemu kembali
Muncul di rimba yang sepi
Kesalahan dilakukan sendiri
A. Shang Guan Fei Feng Pergi
Mu Juan Juan terkejut dan berkata, "Apakah kau adalah orang
yang aku belum pernah..."
Perempuan itu dengan suara tajam dan kencang, seperti pisau
memotong kata-katanya, "Siapa aku, kau tidak perlu tahu dan aku
pun tidak akan mengakuimu!"
"Ternyata kau masih hidup, apakah aku boleh melihat mukamu?"
Dengan dingin perempuan itu berkata, "Aku sudah tua dan juga
jelek, aku takut kau akan kaget bila melihatku. Kau anggap saja aku
sudah mati." Mu Juan Juan baru ingat bahwa orang ini paling tidak suka bila
ada orang yang menyebutnya tua.
Segera Mu Juan Juan berkata, "Aku tidak bermaksud begitu, jika
kau tidak suka..." Ucap perempuan itu, "Kau mau memanggilku dengan sebutan
apa pun, aku tidak peduli."
"Kalau begitu, apakah aku boleh melihat mukamu?"
Tanggap perempuan itu, "Apakah kau akan bertarung
denganku?" "Aku tidak berani."
Kata perempuan itu lagi, " Bila kau tidak berani, kita tidak perlu
saling bertatap muka. Chu Tian Shu boleh kau bawa pergi, tapi Yu
Wen Hao, tinggalkan dia!"
Nan Gong Xi kaget dan berkata, "Tetua melepaskan Chu Tian
Shu, bagaimana aku harus menjelaskannya kepada ketua?""
Perempuan itu menjawab, "Kalian berdua tidak menjalankan
rencanaku dengan baik, apakah kalian masih berani hidup?"
Terlihat pasir kuning turun, dalam waktu singkat Nan Gong Xi
dan Wu Ying Yang sudah, bergelimangan darah.
Racun yang dipakai oleh Mu Juan Juan jauh lebih hebat
dibandingkan dengan perempuan ini. Tapi kekejaman yang
diperlihatkan olehnya membuat Mu Juan Juan menjadi merinding.
Segera dia mengangkat Shen Hong dengan tangan kiri, dan Chu
Tian Shu di sebelah kanannya. Dengan cepat dia meninggalkan
tempat itu. ---ooo0dw0ooo--- Hari sudah gelap, Wei Tian Yuan masih menjaga kakeknya di sisi
tempat tidur, dan juga menunggu bibi seperguruannya pulang.
Bibi seperguruannya belum pulang, paman seperguruannya
sudah datang. Qi Le Ming membantunya mencari Fei Feng. Dia dan
Wei Tian Yuan tinggal di sebuah penginapan. Jarak dari penginapan
ke istana es Shang GuanYun Long kurang lebih satu kilometer, tapi
paman gurunya kembali dengan cepat, ini di luar perkiraannya.
Kepergian dan kepulangan pamannya hanya menghabiskan waktu
setengah jam. Qi Le Ming tidak mengatakan apa pun, hanya memberi dia
sehelai kertas. Surat itu adalah berisi tulisan Shang Guan Fei Feng. Surat itu
berisi demikian : semua hal di dunia ini seperti permainan catur. Jika
ingin bidak catur bisa terlepas dari kepungan, simpul pun bisa
dilepaskan. Dalam hati Wei Tian Yuan berpikir, "Simpul yang dimaksud Fei
Feng pasti simpul antara ayahnya dan kakek." Wei Tian Yuan
mengira dia mengerti apa yang dimaksud dengan simpul itu, tapi
kalimat ini masih ada setengah yang tidak dimengerti.
"Apakah dia mengatakan sesuatu?" tanya Wei Tian Yuan.
Jawab Qi Le Ming, "Tidak, tapi aku mengira kau pasti mengerti
apa yang dimaksud olehnya. Dia ingin setelah kau pulang dari Bai
Tuo Shan baru menemui dia. Jika waktu itu hatimu belum berubah,
pastinya simpul ini akan terbuka."
Dalam hati Wei Tian Yuan berpikir, " Mengapa Shang Guan Fei
Feng selalu curiga bahwa aku akan berubah perasaan
terhadapnya?" Belum habis berpikir, terdengar suara langkah kaki orang yang
berjalan. Suara ini datang berasal dari 2 orang.
Terdengar Mu Juan Juan tertawa dam berkata, "Coba kalian
tebak aku membawa siapa ke sini?"
Qi Le Ming memang tidak bisa menebak, dia berpikir, " Apakah
bibinya ikutnya ke sini?"
Pertanyaan itu segera terjawab. Yang berada di belakangnya
adalah Chu Tian Shu. Racun yang terhisap oleh Chu Tian Shu sudah dibersihkan oleh
Mu Juan Juan. Karena hubungan keluarga Chu dan keluarga Qi
masih belum selesai. Dia berdiri di depan Qi Le Ming, dia merasa
serba salah. Mu Juan Juan tertawa dan berkata, "Jangan malu, ke sinilah
untuk bertemu dengan..."
Yang dia maksud adalah mertua. Seharusnya Chu Tian Shu dan
Qi Le Ming sudah tahu tentang hal ini, tetapi Qi Le Ming belum
menunggu habis perkataannya sudah memotong.
Kata Qi Le Ming, "Ternyata keponakan Chu, jangan sungkan.
Apakah kau tahu aku sedang menunggu bantuanmu?"
Biarpun Qi Yan Ran terluka dia pun membutuhkan obat dari
keluarga Chu. Chu Tian Shu sudah tahu dari Mu Juan Juan, yang
membuat Chu Tian Shu merasa aneh adalah Qi Le Ming sudah
menganggap dia sebagai keluarga. Tapi sepertinya belum ingin
menganggap dia sebagai menantu.
"Tetua Qi mengalami musibah, bibi sudah memberitahukan ini
kepadaku," kata Chu Tian Shu, "Tiga butir obat ini harap paman
mau menerimanya. Sayang, aku tidak membawa banyak, apakah
cukup untuk dimakan?"
Qi Le Ming tertawa dan menjawab, "Dua butir saja sudah cukup,
tapi obat ini begitu mahal...."
Kata Chu Tian Shu, "Tetua Qi pemah menolong nyawaku, sedikit
obat ini tidak sebanding dengan budinya."
Mu Juan Juan tidak tahan lagi, dia berkata, "Apa itu bibi" Apa itu
paman" Apa itu keponakan" Apa itu tetua" Kalian ini bagaimana"
Dia dan anak Yu saling mencintai dan aku sudah mewakili semua
orang menyetujui pernikahan ini. Mengapa sekarang menantu dan
mertua masih begitu canggung?"
Tanya Qi Le Ming, "Keponakan Chu, apakah kau benar-benar
menyukai anakku, Shu Yu?"
Chu Tian Shu menundukkan kepala dan menjawab, "Aku tidak
berani merangkak naik untuk mencari kedudukan, tapi bila Paman
mengijinkan...." Kata Qi Le Ming, "Yang menikah denganmu bukan aku, aku pun
tidak bertanya kepadamu, apakah kau pantas bersanding dengan
anak Yu, Aku hanya bertanya apakah kau benar-benar menyukai
Shu Yu" Mengapa harus mengatakan merangkak naik!"
Kata Mu Juan Juan, "Mengapa kau begitu kaku" Chu Tian Shu
sedang m eminta i jin untuk menikah dengan anak Yu. Bila dia tidak
suka kepada anak Yu apakah dia akan minta ijin kepadamu."
"Aku tetap ingin dia yang menjawab sendiri."
Wajah Chu Tian Shu memerah dan berkata, "Benar, benar."
"Kakek Shu Yu terkena tipuan orang-orang Bai Tuo Shan, sekarang
aku tidak bisa pergi ke Bai Tuo Shan untuk membuat perhitungan.
Apakah kau mau pergi bersama dengan Wei Tian Yuan?"
Chu Tian Shu mengira ini hanya syarat bila ingin menikah dengan
Shu Yu. Dia pun ingin mengetahui 'rahasia' Bai Tuo Shan.
Chu Tian Shu berkata, "Aku sudah beberapa kali dilukai oleh
orang-orang Bai Tuo Shan, walaupun aku tidak bisa banyak
membantu Kakak Wei, tapi aku berharap bisa pergi bersamanya."
Kata Qi Le Ming, "Baiklah, jika sudah kembali dari Bai Tuo Shan
dan kau tidak berubah perasaanmu kepada kepada anak Yu, kita
baru bicara serius mengenai panggilan mertua dan menantu."
Jawaban dia membuat Chu Tian Shu merasa aneh, "Mengapa dia
curiga jika aku kembali dari Bai Tuo Shan perasaanku bisa berubah"'
Wei Tian Yuan lebih-lebih merasa sangat aneh. Mengapa katakata
Qi Le Ming dengan surat Shang Guan Fei Feng sama"
Tanya Chu Tian Shu, "Kapan kami harus berangkat?" Jawab Qi Le
Ming, "Besok pagi."
Chu Tian Shu tidak bicara lagi tapi Mu Juan Juan bisa membaca
raut wajahnya. Segera Mu Juan Juan bertanya, "Apakah kau masih
ada hal lain yang ingin disampaikan?"
Jawab Chu Tian Shu, "Sewaktu aku di ibukota, Nona Shang Guan
pemah menolong nyawaku, aku ingin berterima kasih kepadanya
setelah itu baru pergi. Tapi sekarang sudah malam, apakah dia
sudah tidur" Kakak Wei, apakah kau bisa membantuku memberitahu
Nona Shang Guan?" Wei Tian Yuan juga ingin bertemu dengan Shang Guan Fei Feng
tapi tidak bisa. Dia hanya bisa tertawa kecut.
Kata Chu Tian Shu, "Apakah Kakak Wei tidak bisa menemaniku
pergi?" Kata Wei Tian Yuan, "Lebih baik kau mengajak bibi saja."
Kata Qi Le Ming, "Tidak perlu ke sana. Ada satu hal yang belum
aku beritahu kepadamu. Begitu surat ini diberikan kepadaku, Shang
Guan Fei Feng langsung pergi."
Wei Tian Yuan terpaku dan bertanya, "Dia ke mana?"
"Dia ingin cepat-cepat membalaskan dendam ayahnya. Dia
berangkat dulu pergi ke Bai Tuo Shan."
Wei Tian Yuan kaget dan berteriak, "Dia seorang diri pergi ke Bai
Tuo Shan?" Qi Le Ming tersenyum dan berkata, "Tidurlah. Besok pagi kalian
berangkat lebih awal mungkin bisa mengejar dia."
Wei Tian Yuan ingin pergi sekarang juga, tapi Chu Tian Shu
harus istrirahat untuk memulihkan kondisinya. Terpaksa dia
menunggu beberapa waktu lagi. Selama beberapa jam dia berbaring
di tempat tidur, tapi matanya terbuka hingga esok harinya.
Begitu Wei Tian Yuan dan Chu Tian Shu pergi, Mu Juan Juan
bertanya kepada suaminya, "Apa yang terjadi?"
"Yang mana yang kau maksud?"
"Le Ming, kau jangan membohongiku. Kau harus mengerti apa
yang kumaksud." Lama Qi Le Ming terdiam dan tiba-tiba dia berkata, "Juan Juan,
sekarang kita adalah suami istri yang sah, aku berpikir di masa lalu
benar-benar aku sudah bersalah kepadamu."
"Mengapa masa lalu harus diungkit lagi?"
Jawab Qi Le Ming, "Ada pepatah mengatakan : masa lalu harus
selalu diingat. Masa lalu akan menjadi guru di masa sekarang.
Pengalaman dulu kadang-kadang diingat pun itu tidak ada
salahnya." Dia melanjutkan, "Sebenarnya, semenjak kita berkenalan, aku
sudah merasa kita sangat cocok."
Mu Juan Juan berkata dengan hati penuh kegembiraan, "Jangan
mengatakan seperti itu."
Tapi wajah Qi Le Ming sangat serius dan berkata, "Sebenarnya
aku suka kepadamu, tapi tidak berani bicara kepada ayahku."
"Aku tahu kau pasti banyak mengalami kesulitan."
"Kau belum tahu apa yang kumaksud. Jangan memotong
perkataaanku, aku belum habis bercerita."
Hati Mu Juan Juan tergerak, tiba-tiba dia sadar mengapa Qi Le
Ming mengungkit masa lalu, bukan meminta maaf. Mu Juan Juan
menahan gejolak hatinya dan diam.
Qi Le Ming berkata, "Kemudian ayahku melamar seorang gadis,
dia bermarga Zhuang. Keluarga Qi dan Zhuang adalah keluarga
yang terhormat. Zhuang Ying Nan adalah seorang gadis yang cantik dan ilmu


Pedang Bayangan Dan Panji Sakti Huan Jian Ling Qi Seri Thiansan Karya Liang Ie Shen di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

silatnya begitu lihai, boleh dikatakan jarang ada perempuan seperti
itu. Aku tidak berani membantah ayahku karena tidak ada alasan
yang tepat untuk menolak. Jujur bicara, aku sedikit bermimpi, siapa
gadis yang kusuka, kau atau Zhuang Ying Nan. Akhirnya aku setuju
dengan pernikahan itu."
"Le Ming, aku tidak menyalahkanmu."
"Aku tahu, tidak ada yang salah. Yang salah adalah kita salah
jodoh, jika sejak awal Zhuang Ying Nan menikah dengan Chu Jin
Song dan aku menikah denganmu, kita semua tidak akan tersiksa
seperti ini!" "Sekarang kan belum terlambat."
"Aku tidak mau anak Yu mengulangi lagi sejarah seperti kita."
"Jadi kau ingin menguji apakah Chu Tian Shu benar-benar
menyayangi anak Yu?"
"Benar, karena sekarang dia belum tahu masalah sebenarnya,
begitu dia tahu, dan dia tetap mencintai anak Yu, aku baru merasa
tenang." Tanya Mu Juan Juan, "Kau curiga dia masih mencintai Jiang Xue
Jun?" "Wei Tian Yuan dan Chu Tian Shu pernah mencintai Jiang Xue
Jun. Mungkin Wei Tian Yuan perasaannya lebih dalam tapi perasaan
yang dalam atau dangkal seperti orang meminum air, ingin dingin
atau hangat, tidak bisa menebaknya."
Kata Mu Juan Juan, "Perasaan pun bisa berubah."
Kata Qi Le Ming, "Benar, jika tidak diuji, kita mana bisa tahu?"
Kata Mu Juan Juan, "Kalau begitu, aku yang. sudah menjodohkan
dua pasang muda mudi, mungkin itu salah."
"Sekarang kita belum tahu keadaannya seperti apa,' tapi pada
akhirnya akan terjadi seperti apa, aku tidak akan menyalahkanmu.
Aku tahu niat baikmu, kau ingin mencairkan permusuhan anatara
keluarga Qi dan Chu. anak Yu dan Chu Tian Shu memang sangat
serasi." Kata Mu Juan Juan, "Seperti dulu kau dan Zhuang Ying Nan."
Kata Qi Le Ming, "Memang mirip, tapi dilihat dari luar seperti itu,
apakah di dalamnya juga sama?"
"Kau menyuruh Tian Yuan dan Chu Tian Shu ke Bai Tuo Shan,
apakah ini tidak berbahaya" Kita jangan menghitung kekuatan Bai
Duo Shan dulu, yang tersisa dari permainan catur adalah bagaimana
cara kita membereskannya?"
Kata Qi Le Ming, "Ada pepatah berkata : M elepaskan lonceng
yang diikat, membutuhkan orang yang mengikat lonceng itu. Kau
dan aku sepertinya juga harus pergi ke Bai Tuo Shan tapi kita tidak
bisa pergi bersama mereka, juga tidak bisa memberitahu kepada
mereka tentang kepergian kita."
Mu Juan Juan berkata, "Melepaskan lonceng yang diikat,
membutuhkan orang yang mengikat lonceng itu, apakah kau sudah
tahu bahwa aku yang membuat sandiwara di Bai Tuo Shan?"
Qi Le Ming tertawa dan menjawab, "Ada pepatah berkata : Yang
paling tahu sifat sang istri adalah suaminya.sendiri. Walaupun kau
tidak mengatakannya, aku pun tidak bisa dibohongi olehmu."
"Aku bukan ingin membohongimu, tapi...."
"Tidak perlu dijelaskan lagi, aku sudah mengatakannya, apa pun
yang kau lakukan, aku tidak akan menyalahkanmu."
"Tapi hatiku merasa tidak tenang."
"Apakah kau merasa bersalah kepada Xue Jun?"
"Hidup Xue Jun terlalu menyedihkan. Walaupun sandiwara di Mi
Mo Ya bukan aku yang merencanakan tapi sedikit banyak aku pun
harus bertanggung jawab."
"Karena itu aku berharap Chu Tian Shu dan anak Yu bisa
menikah. Berilah mereka kesempatan untuk memilih, bagi Jiang Xue
Jun ini semua sangat adil."
"Kapan kita bisa berangkat?"
"Begitu mereka pergi, kita pergi juga menguntip dari belakang."
Kata Mu Juan Juan, "Ayah masih sakit, siapa yang akan
mengurusnya?" Kata Qi Le Ming, "Kau tenang saja, Shang Guan Yun Long dan
ayah hanya bertarung sebentar tapi di depan putrinya dia sudah
setuju membantuku untuk mengurus ayah."
Tanya Mu Juan Juan, "Shang Guan Yun Long menyuruhmu
membantu putrinya?" Jawab Qi Le Ming, "Benar. Ayah dan Shang Guan Yun Long
sebenarnya saling mengagumi dan saling menyayangi, tapi sifat
mereka sama-sama keras. Jika ada orang ketiga, siapa pun orang
itu, kata-kata yang tersimpan di hati tidak akan mereka keluarkan
dan aku menjamin itu. Begitu kita pergi dua orang tua ini akan
berbaikan kembali seperti dulu."
Tiba-tiba Mu Juan Juan menarik nafas dan berkata, "Kita pernah
ditolong oleh Shang Guan Yun Long. Aku dan Fei Feng sangat
cocok, jujur bicara, aku sedikit mengkhawatirkan dia."
Tanya Qi Le Ming, "Apakah Wei Tian Yuan lebih cepat berubah
perasaannya dibandingkan dengan Chu Tian Shu?"
"Chu Tian Shu pun sangat ingin mengejar Jiang Xue Jun, tidak
bisa dibandingkan dengan perasaan Wei Tian Yuan dan Xue Jun
yang tumbuh bersama."
Kata Qi Le Ming, "Benar, Wei Tian Yuan sangat mencintai Jiang
Xue Jun." Kata Mu Juan Juan, "Yang aku tahu, Shang Guan Fei Feng
mencintai Wei Tian Yuan tidak kalah dengan Xue Jun mencintai Wei
Tian Yuan. Jika Tian Yuan tahu Shang Guan Fei Feng memakai
cara..." Kata Qi Le Ming, "Dia hanya ingin mendapatkan orang yang dia
cintai dengan cara itu, aku merasa cara Shang Guan Fei Feng itu
tidak keterlaluan." Kata Mu Juan Juan, "Dulu demi mendapatkanmu, aku juga
memakai semua cara yang terpikir olehku. Tapi kau pun mau
memaafkanku. Apakah Tian Yuan bisa memaafkan Shang Guan Fei
Feng?" ---ooo0dw0ooo--- Wei Tian Yuan tidak tahu ada yang mengkhawatirkan dia. Hal
yang sangat ingin dia lakukan sekarang ini adalah mengejar Fei
Feng. Tapi dia tidak mendapatkan jejak Fei Feng. Sampai hari ini sudah
hari ke-5 dia berjalan bersama-sama dengan Chu Tian Shu.
Perselisihan antara Wei Tian Yuan dan Chu Tian Shu sudah
hilang. Sepanjang jalan mereka bisa bercanda, hal ini membuat
mereka tidak kesepian. Apa yang terjadi di Bei Jing, Chu Tian Shu
pun sudah memberitahukannya kepada Wei Tian Yuan.
Yang paling membuat Wei Tian Yuan tidak mengerti adalah,
"Ternyata Shang Guan Fei Feng yang pernah menolong Chu Tian
Shu, mengapa dia tidak mengatakannya kepadaku?"
Di Bei Jing terjadi banyak hal, tapi apa pun mengenai Chu Tian
Shu itu bukan hal kecil, sepertinya Shang Guan Fei Feng memang
sengaja tidak memberitahu.
Tiba-tiba dia teringat Shang Guan Yun Long yang melarang
putrinya berhubungan lagi dengan dia. Shang Guan Yun Long
pernah berkata, "Jangan membiarkan orang mengira dengan segala
cara kau ingin mendapatkan dia."
Shang Guan Fei Feng menolong Chu Tian Shu, tapi dia sendiri
tidak muncul. Sebaliknya membuat rencana supaya Chu Tian Shu
dan Qi Shu Yu berteman, membuat mereka yang berada di dalam
kesulitan, bisa tumbuh perasaan yang dalam. Apakah itu bukan
berarti melakukan dengan segala cara"
Mengingat ini, dalam hati Wei Tian Yuan merasa ingin tertawa,
"Apa pun yang dimaksud oleh Shang Guan Fei Feng dalam
melakukan hal ini mungkin dia takut Shu Yu terus mengikutiku, lalu
memakai cara ini. Tapi cara ini juga tidak merugikan orang lain dan
menguntungkan diri sendiri. Jika cara ini ada kebaikan untuk banyak
pihak, lebih baik dia tidak memberitahu kepadaku tentang caranya
ini. Mungkin dia takut aku akan menertawakan dia."
Wei Tian Yuan berpikir lagi, "Pantas dia terus menerus
menanyakanku, jika aku tahu dia melakukan hal yang tidak baik
terhadapku, apakah aku mau memaafkan dia" Mungkin yang dia
maksud adalah hal ini."
Entah mengapa tiba-tiba dia terpikir kepada Xue Jun, "Kakek
pemah mempercayai gossip itu, dia mengira Xue Jun mati karena
diracun oleh Shang Guan Fei Feng. Untung aku tahu yang
sebenarnya, aku bisa membela Shang Guan Fei Feng di depan
kakek. Untung aku tahu tentang kematian Xue Jun yang memang tidak
ada hubungannya dengan Shang Guan Fei Feng, jika tidak aku juga
akan salah paham kepadanya. Tapi jika Xue Jun belum mati, apakah
Shang Guan Fei Feng juga akan memakai cara ini membuat aku dan
Xue Jun berpisah" Seperti yang dia lakukan untuk memisahkan aku
dan adik seperguruanku"
Dia gemetaran, tapi akhirnya dia berpikir, "Mengapa aku curiga
kepada Shang Guan Fei Feng" Perasaanku terhadap Xue Jun dan
perasaanku terhadap adik tidak sama. Dari awal Shang Guan Fei
Feng sudah tahu, dia tidak akan melakukan hal seperti itu."
Apa yang sedang dipikirkan, tidak b erani dia Ungkapkan kepada
Chu Tian Shu. Rahasia yang tersimpan di dalam hati Chu Tian Shu
dia tidak bisa bicarakan dengan Wei Tian Yuan.
Sepanjang jalan mereka selalu bersama, hari ini mereka sudah
sampai Bai Tuo Shan. Mendaki gunung hingga ke puncak dengan
ilmu meringankan tubuh, mreka membutuhkan waktu 2 hari.
Gunung utama Bai Tuo Shan bernama Luo Duo Shan (gunung
unta). Puncak gunung tertutup oleh es. Dari jauh dilihat benarbenar
seperti seekor unta besar. Kepala mengarah ke timur, ekor di
sebelah barat. Tubuh penuh dengan bulu putih. Hari ini, pagi-pagi
rhereka sudah mulai mendaki gunung, sore hari baru tiba di tengahtengah'gunung. Walaupun tenaga dalam mereka tinggi tapi
sekarang mereka juga merasa lelah. Mereka mencari tempat yang
datar untuk memasang tenda dan bersiap-siap tidur.
Udara di pegunungan sangat dingin, makanan yang mereka bawa
sudah membeku seperti es batu yang dingin dan keras.
Kata Wei Tian Yuan, "Sudah beberapa hari kita makan tidak
enak, aku akan berburu ayam salju sebanyak 2 ekor untuk makan
malam kita." Kata Chu Tian Shu, " Hari udah 1arut begini, apakah masih ada
ayam salju yang muncul?"
Jawab Wei Tian Yuan, "Justru harus hari hampir gelap maka
ayam-ayam itu akan kembali ke kandangnya. Dengan mudah kita
menangkapnya. Pengalaman bcrburuku lebih banyak. Memasak air
dan menyalakan api, kau saja yang mengerjakannya."
Chu Tian Shu tahu Wei Tian Yuan meninggalkan pekerjaan yang
ringan untuknya karena Chu Tian Shu tidak bisa berburu, terpaksa
dia setuju dengan pembagian tugas seperti itu.
Nasib Wei Tian Yuan lumayan bagus, baru berjalan beberapa
langkah dia sudah menemukan seekor ayam. Tapi ayam itu sempat
melihat dia, dengan cepat ayam itu berlari masuk ke dalam pagoda
es. Di pegunungan es itu ada semacam es yang tidak bisa mencair
karena itu semakin lama es semakin menumpuk. Semakin
menumpuk maka es semakin tinggi, berbentuk seperti tiang, seperti
pagoda. Yang berada di depan mata Wei Tian Yuan adalah tiang es
dan pagoda es. Terdapat puluhan lebih tiang dan pagoda es
tersusun seperti gambar. Karena mengejar ayam salju, Wei Tian Yuan juga masuk ke
dalam pagoda-pagoda. Tiba-tiba dia mendengar ada seseorang
yang menarik nafas. Hati Wei Tian Yuan bergerak, "Apakah Fei Feng pura-pura
menjadi Xue Jun untuk mengejutkanku lagi?"
Karena sewaktu malam hari di Bao Ding (nama tempat), di
kampung halaman dia juga pernah mengalami kejadian yang sama.
Begitu dia mendengar ada perempuan yang menarik nafas, segera
dia mengejarnya. Dia sempat melihat bayangan Xue Jun tapi sayang
orang itu tidak terkejar. Malah bertemu dengan musuh yang kuat
dan untungnya Fei Feng muncul. Mereka bergabung baru bisa
mengalahkan musuh yang kuat itu.
Terakhir dia baru tahu bahwa perempuan seperti Xue Jun itu tak
lain adalah Shang Guan Fei Feng. Dia sengaja berdandan seperti
Xue Jun dan mengikuti Wei Tian Yuan. Walaupun pada akhirnya dia
tahu bahwa orang itu bukan Xue Jun. tapi bila mengingat kejadian
malam itu, dia masih curiga bahwa orang itu adalah Xue Jun bukan
hanya ilusinya. Bukan karena dia tidak mempercayai kata-kata
Shang Guan Fei Feng, melainkan dia terlalu merindukan kepada Xue
Jun. Di dalam hati Wei Tian Yuan, dia berharap Xue Jun masih hidup
walaupun itu berbentuk roh atau setan, dia tetap akan merasa
senang. Keadaan seperti itu terjadi lagi, "Baiklah, apakah kau orang atau
setan, aku harus menangkapmu!"
Begitu dia membalikkan kepala terlihat ada seorang perempuan
berdiri di bawah pagoda es. Wajahnya tertutup oleh kain tipis
berwarna hitam. "Xue...Jun" belum keluar dari mulutnya, Wei Tian Yuan sudah
terpaku karena perempuan ini memakai baju Xue Jun dan dia
sangat mengenal baju ini. Tapi perempuan itu bukan Xue Jun.
walaupun dia menutup wajahnya dengan kain tipis berwarna hitam
tapi Wei Tian Yuan tetap bisa mengenalinya.
Perempuan itu bersembunyi di antara pagoda es tapi tetap
terkejar oleh Wei Tian Yuan.
Dia bukan Xue Jun juga bukan Shang Guan Fei Feng.
Satu-satunya yang bisa dibuktikan oleh Wei Tian Yuan adalah dia
berwajud orang bukan setan. Karena di dinding es jurang itu
tampak bayangannya. Menurut takhyul setan tidak mempunyai
bayangan. "Siapa kau?" suara Wei Tian Yuan sedikit gemetar.
"Mengapa kau harus tahu siapa aku ini?" suara perempuan itu
sangat datar. Terkejut pun tidak. Sepertinya bertemu dengan Wei
Tian Yuan sudah termasuk ke dalam perhitungannya.
Wei Tian Yuan terpaku, dia tidak tahu harus bagaimana
menjawabnya. Terpaksa dia bertanya apa yang dia ingat, "Bajumu
ini...bagaimana kau menjelaskannya?"
"Apakah memakai baju ini adalah suatu kesalahan?"
"Bajumu ini seperti, seperti..."
"Seperti apa?" "Seperti baju milik temanku."
"Kau kira aku sudah mencuri baju darinya?"
"Bukan...." Wei Tian Yuan sudah melihat dengan jelas. Baju ini
hanya mirip karena baju Xue Jun terdapat noda darah. "Bila bukan
apa yang harus ditanya lagi?"
"Hanya sedikit terasa.aneh, aneh..." Wei Tian Yuan tidak tahu
harus bagaimana membicarakannya.
Dalam hati dia berpikir, "perempuan misterius ini pasti kenal
dengan Xue Jun dan pernah melihat baju ini."
Wei Tian Yuan belum memikirkan susunan kata yang akan dia
ucapkan, perempuan itu tiba-tiba membuka telapaknya.
Di telapak dia terdapat sebutir batu berbentuk hati. Wei Tian
Yuan seperti orang kesurupan tiba-tiba meloncat dan mendekati
perempuan itu. Perempuan itu menghindar ke belakang batu es. Dengan santai


Pedang Bayangan Dan Panji Sakti Huan Jian Ling Qi Seri Thiansan Karya Liang Ie Shen di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

berkata, "Apakah ini adalah benda kepunyaan temanmu" Bila benar,
kau tidak boleh merebutnya!"
Ternyata batu ini adalah benda kenangan masa kecil Wei Tian
Yuan dan Xue Jun. Sebenarnya batu itu ada 2 buah. Bentuk dari 2
buah batu ini sama. Aneh lagi motifnya pun sama. Mbtifnya
berbentuk burung. Wei Tian Yuan menamakannya batu Yuan Yang.
Dia menyimpan satu, satu lagi dia berikan kepada Xue Jun.
Walaupun langit hampir gelap, tapi cahaya yang dipantulkan dari
tembok es membuat dia dapat melihat dengan sangat jelas
bagaimana motif batu itu. Wei Tian Yuan tidak percaya di dunia ini
ada batu lain yang bisa begitu mirip. Batu itu pasti milik Xue Jun.
"Dari mana kau dapatkan ini?"
Perempuan itu tidak menjawabnya malah keluar dari pagoda es.
Ilmu silatnya cukup tinggi
---ooo0dw0ooo--- B. Bunga Terapung dengan Sendirinya, Air Mengalir
dengan Sendirinya Wei Tian Yuan segera menyusul dan berteriak, "Kau pasti tahu
tentangnya. Apakah dia sudah mati atau masih hidup" Tolong
beritahu hal ini kepadaku...."
Perempuan itu tidak berhenti melangkah, juga tidak membalikkan
kepalanya. Dia hanya menarik nafas dan berkata, "Bunga terapung
dengan sendirinya dan air pun mengalir dengan sendirinya.
Mengapa kau masih begitu ngotot?"
"Bunga terapung dengan sendirinya." Hati Wei Tian Yuan
tergetar dan dia terus berpikir, "Apakah Xue Jun masih hidup?"
Wei Tian Yuan berteriak, "Di mana dia berada" Di mana?"
Perempuan itu hanya berkata, "Ikutilah aku!" pertanyaan yang
lain yang ditanyakan oleh Wei Tian Yuan tidak dijawab oleh
perempuan itu. Wei Tian Yuan terus mengikuti perempuan itu dan masuk ke
pegunungan yang penuh dengan es. Pohon di pegunungan sangat
besar dan tinggi. Batu-batu dan batu es dengan bentuk yang
bermacam-macam membuat mata menjadi lelah tapi Wei Tian Yuan
tidak mempunyai waktu untuk menikmati indahnya pemandangan
itu. Matanya hanya melihat perempuan itu terus.
Tiba-tiba di hadapannya tampak jurang yang sangat berbahaya
dan gelap. Perempuan itu pun berhenti melangkah.
Wei Tian Yuan kaget dan berkata, "Di sini bayangan setan pun
tidak ada, untuk apa kita datang kemari?"
Jawab perempuan itu, "Memanjatlah ke atas dan lihatlah." Wei
Tian Yuan baru melihat bahwa tempat dimana dia berdiri adalah
jurang yang terjal. Tempat itu seperti tempat yang sudah terbelah
oleh pedang, segera dengan ilmu meringankan tubuh dia memanjat
ke atas dan melihat ke bawah. Begitu melihat, dia langsung berhenti
melangkah. Dia baru saja keluar dari hutan es yang gelap, sekarang matanya
tiba-tiba menjadi terang. Ternyata di bawah adalah lembah kecil,
dengan permukaan tanah yang agak rata dan dari pegunungan
seberang terdapat sebuah sungai kecil yang mengalir ke sebuah
danau kecil. Di belakang danau terdapat bunga liar. Di dalam danau
ada air yang bening dan bunga yang berjatuhan. Sekarang bulan
sudah berada di tengah-tengah langit. Sekeliling lembah terbentuk
dinding es. Sinar bulan menyinari salju, pantulan sinar dari danau
saling memancarkan cahaya, penglihatan Wei Tian Yuan tidak sama
dengan orang biasa. Keadaan di"lembah itu bisa dia lihat dengan
jelas. Yang membuat dia terpaku bukan pemandangan itu tetapi
seorang gadis yang berbaju putih sedang duduk di pinggir danau.
Dia sedang memungut bunga yang jatuh selembar demi selembar
dan melemparkannya ke danau.
Apakah perempuan misterius itu sengaja membawanya untuk
melihat lukisan alam ini"
Karena gadis yang melempar bunga itu bukan orang lain, dia
adalah orang yang membuat Wei Tian Yuan merindukannya pagi
dan malam. Dia adalah Jiang Xue Jun.
Wei Tian Yuan terpaku, kemudian berteriak, "Xue Jun, Xue Jun,
ternyata kau masih hidup! Aku di sini, apakah kau bisa melihatku"
Lihatlah aku!" Jiang Xue Jun berdiri, tubuhnya seperti oleng, bunga yang
dipegang olehnya berjatuhan ke danau.
Dia mengangkat kepalanya, wajahnya terlihat kebingungan.
Tubuh Wei Tian Yuan menempel di sisi jurang. Badan depan
sudah keluar ke j urang, dia tidak tahu apakah Xue Jun sudah
melihat dia atau tidak, tapi dari gerakan Xue Jun bisa dipastikan
bahwa Xue Jun sudah mendengar suaranya.
"Xue Jun, Xue Jun, aku mencarimu sudah sekian lama, apakah
kau dengar" Jawablah, jawablah!"
Jiang Xue Jun tidak menjawab.
Apakah karena Xue Jun terlalu senang hingga tidak bisa
menjawabnya" Tapi dia hanya terdiam sebentar, kemudian seperti seekor
binatang yang terkejut dia masuk ke dalam semak-semak.
Hanya terlihat bunga-bunga liar yang bergoyangan tapi sudah
tidak terlihat Xue Jun lagi.
Di belakang danau adalah lembah yang penuh dengan awan dan.
kabut. Dia pasti sudah berlari masuk ke dalam lembah itu.
Wei Tian Yuan membalikkan kepala dan berteriak, "Kau
membawaku ke sini, kau pasti mempunyai cara untuk membantuku
supaya bisa bertemu dengan Xue Jun?"
Wei Tian Yuan ingin meminta bantuan kepada perempuan yang
misterius itu. Begitu dilihat ternyata perempuan itu sudah
menghilang. Jiang Xue Jun pun menghilang. Satu-satunya orang
yang bisa membantunya pun ikut menghilang.
Apakah dia harus berhenti sampai disini" Tidak! Bagaimana pun
dia tidak ingin berhenti untuk mencari.
Di atas jurang terdapat sebuah pohon pinus yang menjorok
keluar. Di atas pohon pinus itu masih terdapat pohon rotan yang
merambat, Wei Tian Yuan menarik antara salah satu akar pohon
rotan. Semakin ditarik, rotan itu semakin panjang karena tempatnya
berdiri tidak bisa mundur. Karena itu dia tidak menarik semua rotan
hingga ke ujungnya tapi diperkirakan oleh Wei Tian Yuan akar itu
mencapai beberapa puluh meter.
Di bawah lembah ada sebuah pohon besar, pohon besar itu
sangat tinggi. Tiba-tiba Wei Tian Yuan mempunyai akal, jika dia memegang
rotan itu dia akan terayun-ayun seperti bermain ayunan. Dia bisa
turun ke atas pohon besar itu. Apalagi rotan yang tumbuh di
gunung es tampaknya lebih kuat, dipotong oleh pisau pun
tampaknya sulit untuk putus. Untuk menahan beban satu orang
mungkin rotan ini masih bisa.
Dengan cara seperti ini dia turun ke bawah tapi pasti sangat
membahayakan, tapi Wei Tian Yuan walaupun menyuruh dia untuk
mengetuk pintu dewa kematian pun dia tidak akan menolaknya,
apalagi hanya sedikit menempuh bahaya seperti ini.
Dia tidak berpikir panjang lagi, segera dia memegang ujung
rotan, dengan sekuat tenaga ditariknya kemudian diayun-ayunkan
ke depan. Tubuh Wei Tian Yuan melayang-layang di tengah-tengah udara,
tiba-tiba dia merasa badannya ringan, ternyata rotan liar yang liat
itu putus. Wei Tian Yuan seperti layang-layang yang benangnya
putus. Jatuh ke bawah jurang yang dalamnya tidak ada seorang pun
yang tahu! Perempuan yang misterius itu tertawa dingin dan berkata, "Wei
Tian Yuan setelah kau menjadi setan baru bisa bertemu dengan
Jiang Xue Jun. tapi tenang saja apa yang aku janjikan pasti akan
Menembus Lorong Maut 2 Pendekar Rajawali Sakti 203 Kitab Pelebur Jiwa Pendekar Sakti Welas Asih 2

Cari Blog Ini