Ceritasilat Novel Online

Pedang Bayangan Panji Sakti 7

Pedang Bayangan Dan Panji Sakti Huan Jian Ling Qi Seri Thiansan Karya Liang Ie Shen Bagian 7


menyerang ke pihak Xi Men Ba benar-benar menggunakan jurus
yang mematikan. Karena pihak Xi Men Ba orang-orangnya lebih sedikit, maka
dalam waktu.yang singkat sudah banyak yang terluka bahkan ada
yang mati. Melihat keadaan itu Mei Qing Fcng mengerutkan dahi.
Yang pertama kali datang ke rumah Chu Qing Song adalah
orang-orang Hua Shan Pai, yang kedua adalah teman-teman Mei
Qing Feng, tapi orang-orang dari pihak Mei Qing Feng pun
kebanyakan datang karena diundang oleh Biksu Tian Ji, bahkan
nama-nama mereka pun Mei Qing Feng tidak tahu, karena Biksu
Tian Ji adalah salah satu dari enam tetua Hua Shan, maka Mei Qing
Feng mempercayainya begitu saja.
Mei Qing Feng bukan seorang pemberontak, hanya kadangkadang
dia bertindak ceroboh, tapi dia masih memiliki sedikit
kebijakan, sekarang dia melihat orang-orang Tian Ji membela kaki
tangan Mu Zhi Yao, orang-orang itu sama sekali tidak memiliki
perasaan baik dan hati yang bijak.
Dalam hati dia berpikir apakah dia harus protes kepada Biksu
Tian Ji" Tiba-tiba ada yang berteriak, "Di atas Gunung Kun Lun ada
Panji Sakti Pedang Bayangan."
Kemudian ada yang menjawab dengan suara besar, "Siapa yang
tidak tunduk kepada Panji Sakti Pedang Bayangan, maka mereka
akar dibunuh." Mei Qing Feng terkejut, dalam hati dia berpikir, "Apakah Shang
Guan Yun Long sendiri yang datang?"
Dia dan Tian Ji sama-sama tahu bahwa Panji Sakti Pedang
Bayangan adalah milik Shang Guan Yun Long untuk memerintahkan
dunia persilatan bagian Xi Yu.
Mereka terlihat sangat terkejut, sebaliknya Wei Tian Yuan sangat
gembira, dia berteriak, "Fei Feng, apakah kau yang datang?"
Tebakannya tidak salah, yang datang adalah Shang Guan Fei
Feng dengan cepat sekelompok orang itu langsung masuk ke rumah
Chu Qing Song. Mereka hanya berempat, yang berjalan paling depan adalah dua
orang Hu, tidak ada seorang pun yang mengenali mereka, ada
seorang gadis dia pasti bukan lain adalah Shang Guan Fei Feng.
Yang membuat orang merasa aneh adalah salah satu dari orang
yang datang adalah salah satu dari 5 tetua Wu Dang, Yu Xu Zi.
Kedua orang Hu itu yang satu membawa palu besi besar, mereka
segera turun ke gelanggang sambil mengerakan palu besarnya,
begitu ada senjata yang terkena pukulan palu itu, senjata itu
langsung terlepas terbang ke langit, orang yang tidak cukup
memiliki kemampuan ilmu silat yang cukup bukan saja senjatanya
akan terbang, sedangkan orangnya pun akan tergetarkan hingga
pingsan. Orang yang satu lagi kelihatan lebih lihai, dia bertangan
kosong, dia menerobos ke tengah-tengah orang yang sedang
bertarung, dengan enteng dia menggerakan tangannya, orangorang
yang sedang bertarung yang tercengkram dibawanya seperti
membawa anak ayam kemudian dia melemparkan mereka. Kedua
orang Hu itu sepertinya tahu identitas setiap orang di sana, karena
palu besi dan tangan besi mereka hanya menyerang kaki tangan Mu
Zhi Yao. Tapi yang banyak melukai orang adalah Shang Guan Fei Feng,
begitu jurus Pedang Bayangannya dikeluarkan, pedang bergerak
secepat kilat, sebentar bergerak ke arah timur kemudian bergerak
ke arah barat, hanya dalam waktu singkat dia sudah melukai kaki
tangan Mu Zhi Yao, orang yang datang membantu Tian Ji sudah
bubar entah ke mana, Xi Men Bao dan Tong Fang Xiong pun sibuk
menolong teman-temannya yang terluka. Xi Men Ba sendiri pun
terluka, tapi dia tidak lupa memberi hormat terlebih dahulu kepada
Shang Guan Fei Feng. Shang Guan Fei Feng berjalan ke arah Mei Qing Feng, Yu Xu Zi
yang sejak tadi tidak ikut bertarung, sekarang mengikuti Shang uan
Fei Feng di belakangnya. Mei Qing Feng melihat Shang Guan Fei Feng berjalan ke arahnya,
wajahnya langsung berubah dan dia berkata, "Kami tidak termasuk
anggota perkumpulan Xi Yu, kami tidak saling kenal, Panji Sakti
Pedang Bayanganmu tidak akan mempengaruhiku."
Sesudah berkata terasa hati Meng Qing Feng sudah gentar.
Kata Shang Guan Fei Feng, "Aku tidak akan peduli kepadamu,
asal kau jangan turut campur saja."
Kemudian dia berteriak, "Semua berhenti!"
Yin Xin Mo dan Wang Tian Ying masih terus menyerang Wei Tian
Yuan, sedangkan Xue Guo Tang sudah berhenti.
Orang yang memegang palu besi berkata, "Aku ingin mencoba
kehebatan tongkat Shao Lin."
Begitu palu besi itu dipukulkan, tongkat Yin Xin Mo yang
besarnya sebesar mangkuk sudah melengkung, Yin Xin Mo berteriak
dan memuntahkan darah segar, dia langsung ambruk dan tidak
terbangun lagi. Wang Tian Ying juga berhasil ditangkap oleh Wei
Tian Yuan dan dilempar keluar.
Ketiga tetua Hua Shan tidak mau berhenti, karena mereka tidak
tahu harus meletakkan wajah mereka di mana bila mereka berhenti
bertarung. Dengan suara besar Yu Xu Zi berkata, "Teman-teman Hua Shan
Pai, bila kalian percaya kepadaku, tolong berhenti dahulu!"
Dengan dingin Tian Ji bertanya, "Dengan dasar apa kau berani
berkata seperti itu?"
Jawab Yu Xu Zi, "Karena aku adalah teman dari Hua Shan Pai."
Tian Ji berkata, "Apakah kau tidak salah" Dulu kau memang
teman Hua Shan Pai, tapi sekarang kau teman siapa, semua orang
pun bisa melihatnya."
Kata Yu Xu Zi, "Aku adalah teman Hua Shan Pai juga teman dari
Shang Guan Fei Feng, aku tidak berpihak kepada siapa pun,
menurutku Nona Shang Guan tidak ingin melawan perkumpulan
kalian, bila kalian tidak mau berhenti pasti akan banyak yang terluka
bahkan mati. Kalau sudah seperti itu, apakah masih bisa tahu apa
tujuannya datang ke sini?"
Sebenarnya bila orang-orang Shang Guan Fei Feng ikut
bertarung, yang kalah pasti Hua Shan Pai, supaya enak didengar
dan tidak membuat mereka malu, maka Yu Xu Zi berkata seperti itu.
Han Gu dan Han Xu yang pertama kali berhenti, kemudian Biksu
Tian Ce pun ikut berhenti.
Kata Tian Ce, "Kakak, dia adalah teman Hua Shan Pai, coba kita
dengarkan dulu penjelasan dia."
Kata Yu Xu Zi, "Bukan aku yang akan bicara, melainkan Nona
Shang Guan ingin menyampaikan sebuah pesan."
Dengan marah Biksu Tian Ji berkata, "Mengapa kami harus
mendengarkan kata-katanya" Walaupun Shang Guan Yun Long
datang dengan Panji Sakti Pedang Bayangannya, dia pun tidak akan
bisa mengurusi Hua Shan Pai."
Biksuni Yao Guang pun sudah berhenti, dia seperti tidak
mengerti, dengan marah dia berkata, "Bicara berputar-putar,
ternyata kau adalah perantara mereka."
Shang Guan Fei Feng tertawa dan berkata, "Kau salah!"
Tanya Yao Guang, "Bukankah kau yang mengundang dia datang
ke sini?" Jawab Shang Guan Fei Feng, "Benar, aku memang
mengundangnya untuk datang ke sini, alasannnya adalah, pertama,
aku tidak menyuruhnya untuk menjadi perantara, kedua, aku tidak
menyuruhnya untuk membantu bertarung, hanya mengundangnya
sebagai saksi." Tanya Yao Guang dengan terkejut, "Saksi" Saksi apa?"
Shang Guan Fei Feng tidak menjawab pertanyaannya, dia melihat
ke arah Biksu Tian Ji dan berkata, "Aku tidak bisa
memberhentikanmu, tapi ada seseorang yang bisa."
Tanya Tian Ji, "Siapa dia?"
Shang Guan Fei Feng menjawab, "Ketua Hua Shan Pai, Biksu
Tian Wu, dia ingin kalian segera pulang ke Hua Shan, tidak ingin
kalian membuat keributan di sini."
Tian Ji sangat marah dan berkata, "Sembarangan mengatakan
perintah Hua Shan Pai, mengapa semua ini harus kau sendiri yang
menyampaikannya?" Jawab Shang Guan Fei Feng, "Aku sudah tahu kau pasti tidak
akan mempercayainya, karena itu aku mengundang Yu Xu Zi
sebagai saksi." Dengan tertawa dingin Tian Ji berkata, "Kau satu komplotan
dengannya, kau mau menjadi saksi untuknya" Pencuri pun bisa
menyamar menjadi penjahat."
Shang Guan Fei Feng tidak marah, dia hanya berkata, "Aku tidak
akan marah, karena aku dan Biksu Tian Wu adalah teman, tapi
kelak akan ada orang yang membuat perhitungan denganmu."
Kata Yu Xu Zi sambil tersenyum, "Nona Shang Guan, sebenarnya
aku tidak perlu menjadi saksi."
Kata Shang Guan Fei Feng, "Bila ada barang bukti dan saksi aku
rasa itu lebih baik."
Tian Ji tampak terpaku, "Barang bukti apa?"
Jawab Shang Guan Fei Feng, "Surat yang ditulis oleh ketua
kalian." Begitu mengatakan itu, murid-murid Hua Shan terkejut dan
berkata, "Coba kami lihat!"
Kata Shang Guan Fei Feng, "Kalian semua orang ingin
melihatnya, lantas aku harus memberikannya kepada siapa?"
Dia melihat Biksu Tian Ji dan melemparkan surat itu kepadanya.
Tian Ji sangat takut kepada Shang Guan Fei Feng, dia takut yang
dilemparkan oleh Shang Guan Fei Feng adalah senjata rahasia, dia
memiringkan tubuhnya, benda yang keluar dari tangan Shang Guan
Fei Feng bukan senjata rahasia melainkan sehelai kertas.
Biksuni Yao Guang segera mengambil surat itu.
Kertas itu melayang tidak cepat juga tidak lambat, setelah
diambil oleh Yao Guang dia meneliti surat itu apakah ada sesuatu
yang janggal. Shang Guan Fei Feng tertawa dan berkata, "Kalian tenang saja,
bila aku mau melukai kalian, tidak perlu menggunakan racun."
Kertas itu tidak beracun tapi ada tulisan asli dari Biksu Tian Wu,
dengan mudah kertas itu bisa terbang ke hadapan mereka.
Walaupun kertas itu melayang dengan lambat tapi tepat pada
tujuannya, artinya tenaga dalam Shang Guan Fei Feng sangat
tinggi. Ini membuat murid-murid Hua Shan Pai terkejut.
Kata Biksuni Yao Guang, "ini memang tulisan Kakak Tian Wu."
Tian Ce, Tian Qu, Han Gu, dan Han Xu segera datang untuk
melihatnya. Isi surat itu adalah sebagai berikut:
Diberitahuan kepada murid-murid Hua Shan Pai, Kakak Tian
Quan yang meninggal karena dicelakai sudah ada buktinya, semua
hal yang dulu diperkirakan ternyata tidak benar. Pembunuhnya tidak
lama lagi akan segera diketahui, semua ini tidak ada hubungannya
dengan keluarga Qi, kepergian kalian ke Yang Zhou adalah suatu
kesalahan. Setelah membaca surat ini, kalian segera pulang ke Huan
Shan, tidak boleh dibantah lagi. Tertanda : Tian Wu."
Setelah Tian Ji membaca surat itu hatinya dipenuhi dengan rasa
curiga dan dia bertanya, "Kau ambil dari mana surat ini"'
Surat ini datang seperti dipukul oleh sebatang kayu.
Di dalam perkumpulan yang lurus pun tetap bisa ada seorang
pengkhianat. Apa yang akan terjadi. ---ooo0dw0ooo--- BAB 7 Permainan catur yang rumit
Sulit menahan perubahan cinta
A. Surat dari Ketua Kata Shang Guan Fei Feng, "Shen Hong, tolong kau katakan
kepada mereka." Segera ada seorang laki-laki dengan wajah yang dipenuhi dengan
jenggot maju ke depan dan berkata, "Kami berdua diperintahkan
oleh tuan untuk mengantarkan sepucuk surat untuk Biksu Tian Wu.
Biksu Tian Wu tahu bahwa kami akan pergi ke Yang Zhou, sesudah
membaca surat yang kami antar, dia ke kamarnya dan menulis surat
ini untuk dititipkan kepada kami supaya dibawa ke Yang Zhou dan
harus memberikan surat ini untuk kalian."
Kata Shang Guan Fei Feng, "Secara kebetulan aku tahu bahwa
kalian akan datang ke kediaman keluarga Chu untuk mencariku dan
membalas dendam karena itu sekalian aku bawa surat ini untuk
kalian. Apakah sekarang kalian masih ingin membuat perhitungan
denganku?" Jika kata-kata Shen Hong benar bahwa surat dari Ketua Hua
Shan dititipkan kepada anah buah Shang Guan Yun Long, masa
orang-orang Hua Shan Pai harus bermusuhan dengna putri Shang
Guan Yun Long" Wajah Biksu Tian Ji sangat marah, dia berkata kepada Shen
Hong, "Apakah ketua membalas surat dari tuanmu?"
Jawab Shen Hong, "Tidak ada surat hanya ada pesan. Beliau
menyuruhku memberitahu kepada tuanku. Hal ini beliau sudah tahu.
Beliau berterima kasih atas kebaikan tuanku."
Dengan dingin Tian Ji berkata, "Maaf, bila aku berkata yang tidak
sopan, aku baru dengar namamu, posisimu di perkumupulan Tuan
Shang Guan sepertinya bukan posisi yang penting."
Jawab Shen Hong, "Benar, kami memang tidak mempunyai nama
besar, kami hanya suruhan dari tuanku."
Tanya Tian Ji, "Kalau begitu, bagaimana ketua kami bisa
menitipkan surat ini kepadamu, aku menjadi curiga."
Kemudian diangkatnya surat itu dan dia berkata, "Semua muridmurid
Hua Shan sudah melihatnya, cara menulis surat ini pun
sepertinya ada yang salah."
Biasanya Biksu Tian Wu selalu ragu untuk mengambil sebuah
keputusan, karena itu yang selalu mengambil suatu keputusan
adalah Biksu Tian Ji, kali ini Tian Ji membawa murid-murid Hua
Shan turun gunung itu pun dia yang memutuskannya, biasanya Tian
Wu tidak akan berani memerintahkan dia begitu saja, bila ada surat
dari Tian Wu, surat ini harus disampaikan langsung kepada Tian Ji
dan dia akan menyampaikan pesan dari surat itu kepada muridmurid
Hua Shan. Sekarang ini namanya sama sekali tidak disebut
jadi kesimpulannya statusnya disamakan dengan murid-murid Hua
Shan lainnya. Kata Yu Xu Zi, "Sewaktu surat ini disampaikan oleh Tian Wu
kepada Shen Hong, aku berada di sana."
Tanya Tian Ji, "Apakah kau sendiri sudah membaca surat ini?"
Yu Xu Zi kelihatannya tidak suka, kemudian dia berkata, "Apakah
kau mengira bahwa aku adalah orang yang senang membaca surat
orang lain?" Kata Tian Ji, "Aku tidak bermaksud seperti itu, bila kau belum
membacanya, bagaimana kau tahu surat ini adalah surat asli?"
Shen Hong tampak marah dan berkata, "Apa maksud dari katakatamu?"
Jawab Tian Ji dengan dingin, "Sebenarnya surat yang dititipkan
oleh Ketua Hua Shan itu ditujukan kepada siapa" Tapi aku tahu
orang dari perkumpulan kalian yang bernama Kong Ye Hong sering
memalsukan tulisan, tentu saja dia bisa memalsukan tulisan ketua
kami." Yu Xu Zi sudah tidak dapat menahan emosinya, dia berkata.


Pedang Bayangan Dan Panji Sakti Huan Jian Ling Qi Seri Thiansan Karya Liang Ie Shen di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

"Kakak Tian Ji, aku tidak tahu apa yang berada dalam pikiranmu,
tapi hari itu aku berada di sana, aku juga mendengar sendiri Ketua
Tian Wu meminta kalian untuk segera pulang ke Hua Shan!"
Kata Tian Ji, "Yu Xu Zi, aku percaya bahwa kau adalah seorang
yang bijak, tapi kedua tuan ini, aku tidak pemah mengenal mereka,
sedangkan Nona Shang Guan ini adalah teman Wei Tian Yuan."
Semua kata-katanya menunjukkan bahwa dia tidak percaya kepada
mereka. Situasi sangat menegangkan, tiba-tiba Biksuni Yao Guang
berkata. "Aku lihat tulisan itu memang tulisan ketua, tidak diragukan
lagi." Kata Tian Ji, "Dari mana kau mengetahuinya?"
Jawab Yao Guang, "Biasanya ketua sering mengurangi satu.
goresan untuk huruf ini, ini adalah kebiasaan ketua ketika menulis
surat orang lain tidak mengetahuinya, ini memang kebiasaannya."
Tian Ji tidak dapat membantah lagi, tapi dia berkata, "Kamu
anggap semua ini benar, semua orang yang datang ke sini datang
berdasarkan undangan yang disebarkan olehku, waktu itu kalian
pun sudar menyetujui bila aku yang memegang kendali, apakah
sekarang harus berhenti begitu saja?"
Shang Guan Fei Feng tertawa dingin kemudian berkata,
"Ternyata kau lah yang membawa mereka ke sini untuk menghadapi
aku dan Wei Tian Yuan, baiklah, teruskanlah menjadi kepala
harimau, aku ingin lihat pada akhimya kau menjadi seekor harimau
atau seekor tikus." Artinya Shang Guan Fei Feng ingin bertarung satu lawan satu
dengannya. Sejak tadi Biksu Tian Ji belum penah bertarung satu lawan satu
dengan Chu Qing Song, dia pun sedikit takut dengan pedang
bayangan milik Shang Guan Fei Feng, apalagi saat ini tenaganya
sudah terkuras, tidak ada kesempatan untuk memenangkan
pertarungan, tapi dia bersikeras tetap bertarung, maka dia pun
berkata, "Ayo, kita bertarung, kau kira aku takut kepadamu?"
sebenarnya hatinya sangat takut.
Kata Yao Guang, " Kakak, sekarang bukan saatnya untuk emosi,
tolong dengarkan aku!"
Kata Tian Ji, "Cepat katakan!"
Kata Yao Guang, "Sekarang yang paling penting adalah
membalaskan dendam Kakak Tian Quan, tapi Kakak Tian Wu
mengatakan, apa yang dulu kita tebak semuanya salah, semua ini
tidak ada hubungannya dengan Qi Le Ming, Wei Tian Yuan, Shang
Guan Yun Long, kakak ingin kita segera pulang, kita tidak boleh
membantah lagi perintah ketua!"
Tian Ce dan Tian Qu pun takut bertarung lagi, mereka setuju
dengan kata-kata Yao Guang.
Biksu Tian Ji bermulut keras tapi sebenarnya dia pun sangat
takut, dia segera menyetujui usul Yao Guang, dan dia berkata, "Bila
ini adalah pendapat semua orang, baiklah, kita kembali ke Hua
Shan, hei marga Wei, ingat, aku akan tetap membuat perhitungan
denganmu!" Qi Shu Yu yang tadi hampir ditangkap olehnya, masih dalam
keadaan marah dan dia berkata, "Biksu hidung kerbau, Kalau kakak
Wei tidak menagih hutang ini kepadamu, tapi aku yang akan
mencarimu!" Kata Chu Qing Song, "Anak Yu, sudah jangan banyak bicara,
ibumu ada di sana, hampirilah dia."
Pertarungan besar sudah selesai tapi pertarungan kecil masih
berlanjut, kaki tangan Mu Zhi Yao belum bisa dihentikan, karena itu
pekarangan rumah keluarga Chu masih terdengar ramai.
Nyonya Chu, yaitu Zhuang Ying Nan mengkhawatirkan putrinya,
dia sedang mencari putrinya. Qi Shu Yu berlari menghampiri ibunya
dan berkata, "Ibu, aku ada di sini!"
Mereka berdua belum sempat bertatap muka terdengar ada yang
berkata, "Adik, kembalilah!"
Yang berteriak adalah Guo Yuan Zai, dia memanggil adik
seperguruannya, Xu Jin Yao.
Rambut Xu Jin Yao berantakan, sambil berlari dia berteriak, "aku
ingin bertanya kepada Paman Chu, mengapa dia malah membantu
penjahat yang bernama Wei Tian Yuan?"
Kata-kata Jin Yao belum selesai tiba-tiba tangan seseorang
mencengkramnya dan berkata, "Kalau kau mau membalaskan
dendam ayahmu, kau harus mengandalkan kekuatan kepala
pasukan istana, Mu Zhi Yao dan Tuan Muda Mu sangat
merindukanmu, ikutlah aku pulang!"
Orang itu adalah ketua barisan pasukan istana, Han Zhu Guo, dia
adalah kaki tangan Mu Zhi Yao, orang-orang yang dibawanya
dipimpin langsung olehnya serta Lu Ting Fang yang berhasil melukai
Wei Tian Yuan dengan senjata rahasia beracunnya.
Zhuang Ying Nan sangat terkejut, dengan cepat dia mengibaskan
lengan bajunya ke wajah Han Zhu Guo.
Wajah Han Zhu Guo sudah terluka dan berdarah, masih untung
matanya tidak menjadi buta, dengan cepat Han Zhu Guo
mengangkat Jin Yao untuk dijadikan perisai menahan serangan
Nyonya Chu. Dia mengacungkan pisau belati dan berkata, "Aku tidak tahu
harus memanggilmu Nyonya Qi atau Nyonya Chu, apa pun namamu,
semua orang jangan harap bisa mendekati nona ini, karena dia
adalah milik Tuan Muda Mu. Mu Zhi Yao pernah berpesan bila dia
masih hidup dan tidak mau ikut pulang denganku, mati pun tetap
harus kubawa, bila kau ingin merebutnya aku akan membunuhnya,
aku beritahu kepadamu, pisau ini sudah kuolesi racun."
Walaupun Nyonya Chu mempunyai ilmu silat sangat tinggi, tapi
sekarang ini dia tidak dapat berbuat apa-apa.
Tiba-tiba Shang Guan Fei Feng berjalan menghampirinya, dengan
tertawa dia berkata, "Kalian hanya menginginkan sandera,
bagaimana kalau nona ini ditukar denganku" Kalian boleh
membawaku pergi ke ibukota dan menyerahkanku kepada Mu Zhi
Yao, bukankah jasa kalian akan lebih hebat lagi?"
Walaupun Han Zhu Guo sedikit tertarik, tapi dia masih bisa
berpikir, "Mana bisa aku melayani siluman ini?" segera dia
membentak, "Kau jangan kemari, yang kami inginkan hanya Nona
Xu." (gb 256a) Shang Guan Fei Feng menghela nafas dan berkata, "Benar-benar
membuatku sedih, ternyata setelah aku menyerahkan diri pun masih
tidak berharga." Hanya terlihat sekelebat cahaya, tubuh Han Zhu Guo bergoyang
tak lama kemudian dia pun ambruk, sewaktu dia ambruk
tenggorokannya sudah terpotong, ternyata dia sudah dibunuh oleh
Shang Guan Fei Feng "lengan Pedang Bayangannya. Pedang
bergerak dengan cepat, tepat, dan kejam. Hal ini membuat Nyonya
Chu terkejut. Fei Feng memasukkan pedangnya ke dalam sarung dan berkata,
'Aku memberikan diriku kepadamu, kau tidak mau, terpaksa aku
membunuhmu." Xu Jin Yao masih terbengong-bengong seperti tak mengerti
mengapa dia bisa terlepas dari cengkraman Han Zhu Guo.
Guo Yuan Zai menghela nafas dan berkata, "Adik, berterima
kasihlah kepada nona ini, dia yang menyelamatkan nyawamu!"
Xu Jin Yao karena masih terkejut, walaupun matanya menatap
Fei Feng tapi dia tidak bisa mengucapkan sepatah kata pun.
Shang Guan Fei Feng tertawa terbahak-bahak kemudian berkata,
"tidak perlu berterima kasih kepadaku, aku tahu kau menyimpan
dendam kepada Wei Tian Yuan, anggap saja sekarang kita impas."
Dalam hati Xu Jin Yao berpikir, "Sebenarnya ayah pun berdosa,
apakah aku memang harus mengandalkan kekuatan Mu Zhi Yao
untuk membalaskan dendam ini?"
Dia terdiam, diam berarti dia menyetujui perkataan Fei Feng,
bersama-sama dengan Guo Yuan Zai mereka pergi dari sana.
Kata Wei Tian Yuan, "Pendekar Chu, maaf aku telah
merepotkanmu." Sekarang murid-murid Hua Shan Pai sudah pergi meninggalkan
tempat itu, orang-orang yang diundang oleh Biksu Tian Ji pun sudah
pergi, kaki tangan Mu Zhi Yao sejak tadi sudah melarikan diri, yang
tertinggal hanya puluhan mayat yang bergelimpangan, mayat-mayat
ini kebanyakan adalah kaki tangan Mu Zhi Yao.
Chu Qing Song tertawa kecut dan berkata, "Adik Wei, jangan
berkata seperti itu, sejak dulu Mu Zhi Yao sudah mencurigaiku,
walaupun tidak terjadi hal seperti ini, aku tetap tidak akan bisa
hidup tenang di rumahku, maaf aku tidak bisa mengantarkanmu."
Dia pun sedang bersiap-siap membawa keluarganya pergi untuk
menghindari bencana yang akan datang.
Nyonya Chu berkata, "Keponakan Wei, bila ada kesempatan
bertemu kembali dengan ayah Shu Yu...."
Kata Wei Tian Yuan, "Bibi seperguruan, silakan ingin berpesan
apa?" begitu memanggil 'bibi seperguruan', dia baru sadar sudah
salah mengucapkan kata itu, Zhuang Ying Nan pun menjadi
canggung, dia terdiam lama baru berkata, "bila bertemu dengan
ayah Shu Yu, tolong beritahu kepadanya bahwa Shu Yu berada di
sini, tidak perlu mengkhawatirkan dirinya."
Wei Tian Yuan mengiyakan, membalikkan kepalanya dan berkata
kepada Qi Shu Yu, "Adik, untung malam ini kau membantuku." Dulu
mereka tidak pernah merasa secanggung ini.
Qi Shu Yu berkata dengan sedih, "Selamat, kau sudah
mendapatkan seorang kakak ipar yang kemampuan silat serta
kecantikannya sempurna."
Wei Tian Yuan sudah mengetahui bahwa Qi Shu Yu telah
mendengarkan doa-doanya kepada Xue Jun dari dalam peti mati,
dia hanya bisa tertawa malu.
Shang Guan Fei Feng adalah seorang yang terbuka, dengan
bercanda dia berkata kepada Shu Yu, "Terima kasih untuk
pujianmu, aku dan dia memang sudah menjadi sepasang kekasih,
tapi soal jodoh belum tentu aku akan menjadi kakak iparmu."
Kata Wei Tian Yuan, "Adik, tolong beritahu kepadaku, jenasah
Xue Jun berada di mana" Apakah sudah dikebumikan" Apa maksud
dari tempat duka di tempat Pendekar Chu"'
Qi Shu Yu tidak menjawab pertanyaan Wei Tian Yuan, dia hanya
berkata dengan dingin, "Apakah kau masih ingat kepada Kakak Xue
Jun" Aku mewakili dia mengucapkan terima kasih kepadamu."
Kata Wei Tian Yuan, "Aku sengaja datang ke sini untuk mengurus
pemakamannya." Kata Chu Tian Shu, "Katanya hari itu juga jenasah Xue Jun sudah
dipindahkan, siapa yang memindahkan kami sendiri tidak tahu, tapi
kelak kau pasti akan tahu, Xue Jun adalah adik seperguruanku,
tempat duka ini kami yang buat, dengan tujuan untuk
mengenangnya." Sewaktu Chu Tian Shu berkata 'Kelak kau pun pasti akan tahu',
tanpa sengaja dia melihat ke arah Fei Feng.
Dengan dingin Qi Shu Yu berkata, "Kakak Wei, aku mewakili
Kakak Xue Jun berterima kasih karena kau mau datang, tapi aku
tidak mau melihatmu lagi. Pergilah!"
Hati Wei Tian Yuan sangat terguncang, tiba-tiba dia merasa
pusing tubuhnya bergoyang-goyang, ternyata dia terkena racun,
sekarang disindir oleh Qi Shu Yu, membuatnya tidak bisa bertahan.
Kata Zhuang Ying Nan, "Anak Yu, kau tidak boleh bersikap
seperti itu kepada kakakmu."
Kata Shang Guan Fei Feng, "Aku akan membersihkan racunnya,
bukan masalah besar." Segera dia menotok titik tidur Wei Tian
Yuan, dan memerintahkan anak buahnya untuk membawa Wei Tian
Yuan ke dalam kereta kuda yang sudah disiapkan.
Karena keluarga Chu sedang sebuk berkemas-kemas hanya Ding
Bo lah yang mengantar Fei Feng keluar.
"Nona Shang Guan, aku minta maaf, sandiwara ini, tidak
kusangka...." Kata Fei Feng, "Kau memerankan sandiwara ini dengan baik,
mengapa harus meminta maaf?" ternyata dia dan Ding Bo yang
mengatur sandiwara ini. "Walaupun aku memerankan dengan baik dan mengucapkan
dialog pun tidak ada yang salah, namun tidak disangka sandiwara
ini menjadi kenyataan, untung saja kau cepat datang, bila tidak
sepertinya aku tidak akan bisa turun dari panggung selamanya."
Kata Shang Guang Fei Feng, "Sandiwara bagian pertama kau
tidak salah memerankannya, tapi sandiwara ini bukan sandiwara
lagi, sebab ditengah-tengah acara mucul orang-orang yang tidak
dikenal yang tiba-tiba masuk dalam sandiwara kita. Orang-orang itu
berperan sebagai tukang pukul. Semua ini tidak ada hubungannya
denganmu. Satu-satunya cara mengatasi masalah ini adalah dengan
mengusir mereka dari atas panggung."
Ding Bao tertawa kecut dan berkata, "Masih ada satu hal yang
tidak kumengerti..."
"Kau pasti merasa aneh, mengapa aku bisa datang ke sini"
Menurut skenario sandiwara sebenarnya aku tidak perlu muncul."
"Apakah nona mendapatkan suatu kabar?"
"Benar, aku mengetahui ada seseorang yang sedang membuat
panggung baru di sini, oleh karena itu aku secepatnya datang
kemari untuk mengusir mereka agar turun dari panggung. Setelah
berpisah di Bao Ding aku sudah mengetahui bahwa banyak orangorang
Mu Zhi Yao datang ke Jiang Nan, sebab di Jiang Nan aku
sempat bertemu dengan Tuan Muda Mu."
Kata Ding Bo, "Kaki tangan itu sepertinya lebih mudah diatasi,
tapi orang-orang Hua Shan Pai membuatku serba salah. Aku tidak
mengerti mengapa mereka menaruh dendam yang begitu besar
terhadap keluarga Qi. Ketua mereka terbunuh, sebenarnya tidak ada
hubungannya dengan keluarga Qi, tapi mereka menyalahkan Qi Le
Ming. Sekarang mereka malah menyalahkan Wei Tian Yuan. Anak
buah mereka bertarung dengan kaki tangan keluarga Mu, tapi
mereka malah membantu kaki tangan keluarga Mu."
"Kelompok Tian Ji datang dengan cepat, aku juga tidak
menyangkanya, jika dugaanku benar mereka datang untuk
menghadapi aku dan Wei Tian Yuan."
Ding Bo terpaku, "Apakah kau sudah menduga sebelumnya?"
"Tidak lama lagi kau juga akan mengerti. Apakah tidak apa-apa
jika aku membawa tuan mudamu pergi dari sini?"
"Aku titipkan Tuan Muda Wei kepadamu, ini adalah pesan dari
Tuan Muda Qi dan aku. Nona u tidak mengerti dan merasa sangat
marah kepadamu, aku mohon maaf mengenai hal ini."
"Aku tidak berpikiran sama dengan nonamu."
Setelah itu Shang Guan Fei Feng tertawa dan berkata lagi,
"Sandiwara ini pun dibuat oleh nonamu dan Tuan Muda Chu. Sejak
semula aku sudah meramalkan bahwa dari status adik kakak
mereka akan menjadi sepasang suami istri. Ini mungkin cita-cita
tuan besarmu." "Terima kasih nona bisa membantu mereka."
Kata Shang Guan Fei Feng, "Baiklah, sekarang kau bisa kembali
kepada tuan besarmu dan merasa tenang."
Shang Guan Fei Feng kembali ke keretanya, dia memegang nadi
Wei Tian Yuan, dia dapat merasakan denyut nadinya kembali
normal. Hati Shang Guan Fei Feng menjadi senang. Dalam hatinya
dia berpikir, "Kelihatannya tenaga dalamnya sudah mulai pulih,
walaupun dia telah minum Bi Ling Dan, dia terkena racun yang tidak


Pedang Bayangan Dan Panji Sakti Huan Jian Ling Qi Seri Thiansan Karya Liang Ie Shen di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

begitu dasyat, tapi jika tenaga dalamnya tidak kuat ini bukan hal
yang baik." Shen Hong tertawa dan berkata, "Kali ini walaupun sedikit
merepotkan tapi masih termasuk lancar. Nona. selamat!"
Kata Shang Guan Fei Feng, "Cepat jalankan kereta, tapi jangan
terlalu cepat, walaupun sekarang dia dalam keadaan tidak sadar
namun sebentar lagi dia akan sadar."
Setelah sadar, Wei Tian Yuan sudah berada di rumah Gong Ye
Hong. Setelah matanya dapat dibuka yang pertama dia lihat adalah
Shang Guan Fei Feng, Kata Wei Tian Yuang dengan tertawa kecut, "Tidak disangka hal
yang terjadi di kuil tua itu terjadi lagi untuk kedua kalinya. Ini juga
kedua kalinya kau merawatku."
Ucap Shang Guan Fei Feng, "Kali ini tidak sama, dulu kau terkena
telapak beracun Mu Rong Cui, si penjahat tua dengan telapak
beracunnya yang lebih kuat dari Han Zhu Guo. Sekarang ini palingpaling
hanya membutuhkan 2 hari kau akan sembuh dan pulih."
Sesudah makan bubur, Wei Tian Yuan merasa jauh lebih segar,
kemudian dia bertanya, "Di mana Paman Ding?"
Antara sadar dan tidak sadar sepertinya dia merasa bahwa
Paman Ding ikut mengantarkannya keluar. Karena itu setelah benarbenar
sadar dia langsung bertanya keberadaan Ding Bo.
"Dia sudah pulang."
Tanya Wei Tian Yuan, "Sepertinya kau pernah mengobrol
dengannya. Apakah dia marah kepadamu karena aku tidak ikut
pulang dengannya?" Shang Guan Fei Feng merasa terkejut dan balik bertanya,
"Apakah kau mendengar aku berbicara dengan Ding Bo?"
Jawab Wei Tian Y uan, "Aku tidak yakin apakah itu mimpi atau
kenyataan, sepertinya dia sedang memanggilku. Apakah dia
mempunyai pisau?" Shang Gung Fei Feng merasa lega dan menjawab, "Dia
mengatakan satu hal kepadaku, tapi mungkin ini sudah kau duga."
"Hal tentang apa?"
"Kau tebak mengapa Ding Bo bisa pergi ke rumah kediaman
keluarga Chu?" Jawab Wei Tian Yuan, "Bukankah kau ingin yang menyuruhku
pulang?" "Itu hanya salah satu sebab."
"Apakah ada sebab lain?"
Shang Guan Fei Feng malah balik bertanya, "cobalah kau tebak."
"Pasti tentang adikku, kakek sudah tua, di antara aku atau adik
seperguruanku harus ada salah satu yang pulang untuk mengurus
beliau. Kabar yang didapat oleh Paman Ding sangat cepat, dia
sudah tahu adik berada di kediaman keluarga Chu maka Paman ke
sana untuk menjemputnya."
Shang Guan Fei Feng tertawa dan berkata, "Kau hanya
mengetahui sebagian saja."
"Apakah ada bagian lain yang tidak kuketahui?"
"Benar, alasan yang lain mengapa dia datang ke kediaman
keluarga Chu adalah bukan untuk menjemputnya melainkan untuk
membahas perkawinannya."
Wei Tian Yuan terpaku dan bertanya, "Apakah mengenai
perkawinannya dengan Chu Tian Shu?"
Tanya Shang Guan Fei Feng, "Apakah mereka tidak boleh
menikah" Mereka tidak satu ayah juga tidak satu ibu, mereka hanya
saudara tiri saja." Kata Wei Tian Yuan, "Bukannya aku tidak menyetujui pernikahan
ini, sebaliknya jika mereka bisa menjadi suami istri maka dendam
antara keluarga Qi dengan keluarga Chu akan berakhir."
Kata Shang Guan Fei Feng, "Ide ini datang dari Yin Hu, Mu Juan
Juan, Paman Gurumu Qi Le Ming juga menyetujuinya. Paman Ding
Bo datang ke keluarga Chu mengharapkan pernikahan mereka akan
disetujui." Kemudian Shang Guan Fei Feng tertawa dan berkata,
"Sebenarnya tidak perlu Paman Ding yang menjodohkan mereka,
mereka berdua sendiri sepertinya cocok, apakah dari kejadian
semalam kau tidak dapat melihatnya?"
Wei Tian Yuan tertawa dan berkata, "Benar, mereka berdua
sangat serasi, sekarang aku sudah mengerti dulu kau pemah
berkata bahwa jika aku sudah di Yang Zou pasti akan ada berita
yang menggembirakan sedang menunggukku."
"Sekarang kau tidak perlu lagi mengkhawatirkan adikmu itu."
Kata Wei Tian Yuan, "Kita selalu mempunyai ganjalan dalam hati
kita, sekarang kita boleh merasa lega."
Kata Shang Guan Fei Feng, "Jangan bawa-bawa aku, itu adalah
pikiranmu sendiri. Apakah benar aku harus menikah denganmu?"
Kata Wei Tian Yuan, "Masalah adik seperguruanku sudah selesai,
tapi masih ada satu hal lagi...."
"Apakah mengenai keberadaan Kakak Xue Jun?"
Shang Guan Fei Feng terlalu ceroboh, dia tidak mengucapkan
kata 'jenasah Xue Jun'. Wei Tian Yuan sendiri juga tidak sadar, dia hanya mengangguk
dan berkata, "Benar di mana jenasahnya" Siapa yang telah
membawanya" Semua itu membuatku khawatir."
Kata Shang Guan Fei Feng, "Sebenarnya tidak ada yang perlu
dikhawatirkan, yang membawa jenasah Xue Jun pasti bukan orang
yang berniat jahat."
Hal ini dapat dimengerti karena jika orang itu bemiat jahat, maka
dia akan langsung merusak jenasah Xue Jun.
Kata Shang Guan Fei Feng, "Kau tenang saja, dalam beberapa
hari ini kau akan segera mengetahui keberadaannya."
Kata Wei Tian Yuan, "Kalau begitu aku harus berterima kasih
dulu sebelumnya." "Kita sudah bertunangan, jangan merasa sungkan kepadaku."
Kemudian dia menarik nafas dan berkata, "Jika Kakak Xue Jun
mengetahui bahwa kau begitu memperhatikan dia, dia akan mati
dengan tenang." Kata Wei Tian Yuan dengan malu-malu, "Sebenarnya aku juga
perhatian denganmu, apakah kau tidak merasakannya?"
"Kau jangan salah paham, aku tidak cemburu kepadanya."
"Aku juga tidak asal bicara hanya untuk menyenangkanmu. Aku,
Paman Ding, dan Pendekar Chu hampir berkelahi."
"Karena aku" Tapi mengapa?"
"Mereka mengatakan bahwa ada seseorang yang berniat untuk
menangkapmu pada jam 3 dini hari...."
Kata Shang Guan Fei Feng, "karena itu kau ingin cepat-cepat
pulang untuk melindungiku, apakah benar?"
"Betul, tapi mereka tidak mengijinkanku pergi dari tempat itu." ,
"Itu semua untuk kebaikannmu sendiri."
"Aku tahu, tapi aku tidak bisa membiarkanmu menanggung
sendiri bencana yang akan menghadapimu, hidup mati kita harus
bersama, apakah betul?"
Mata Shang Guan Fei Feng penuh dengan air mata, kemudian dia
berkata,"Calon suamiku, kau begitu baik kepadaku, jika sekarang
aku harus mati aku pun rela."
"Kita harus hidup sampai tua, aku tidak akan membiarkanmu
mati. Tidak disangka aku tidak keburu menolongmu malah
sebaliknya malah kau yang menolongku. Apakah semalam kau tidak
apa-apa?" Kata Shang Guan Fei Feng,"Sesudah kau pergi, aku melihat ada
orang yang mencurigakan mondar-mandir, tapi orang-orang yang
dimaksud Paman Ding semua meninggalkan tempat mereka dan
mereka semua pergi ke Keluarga Chu. Mereka mungkin sudah
mengetahui bahwa kau sudah pergi ke sana. Aku menunggumu
pulang tapi tidak pulang pada waktu yang kau janjikan, karena itu
aku cepat-cepat kesana menyusulmu."
Dia membantu membohongi Ding Bo berbohong karena ada
berbagai alasan dan Wei Tian Yuan pun percaya dengan katakatanya.
"aku harap besok kau sudah bisa memuggang kuda, tapi jika
masil tidak sanggup naik kereta juga tidak menjadi masalah. Besok
kita haru; meninggalkan tempat ini."
---ooo0dw0ooo--- B. Perebutan Tempat Ketua
Wei Tian Yuan menarik nafas dan berkata, "Aku benar-benar
telah merepotkanmu."
Kata Shang Guan Fei Feng, "Tidak ada hubungannya denganmu.
Kaki tangan Mu Zhi Yao sudah mengetahui tempat ini, kita dan
Gong Ye Hong harus cepat pergi dari tempat ini. Kaki tangan Mu Zhi
Yao banyak yang terluka, dalam beberapa hari ini kita masih bisa
lebih tenang." "Kalau begitu mengapa kita harus cepat pergi?"
"Ayah sudah memerintahkanku untuk segera pulang melalui Shen
Hong." "Apakah telah terjadi sesuatu di kediamanmu?"
Kata Shang Guan Fei Feng, "Bukan hal yang besar, hanya Ketua
Bai Tuo Shan ingin datang ke tempatku."
"Apakah ayahmu adalah ketua dari 13 perkumpulan di Xi Yu?"
"Benar, Ketua Bai Tuo Shan sekarang tidak mau lagi tunduk
kepada Panji keluargaku ataupun mendengar perintah ayahku lagi."
Kata Wei Tian Yuan, "Tidak kusangka dia begitu berani, benarbenar
tidak dapat mengukur kekuatan sendiri."
Kata Shang Guan Fei Feng, "Kau jangan salah tafsir terhadapnya.
Ilmu silatnya memang tidak bisa menandingi ayahku, namun ilmu
yang sekarang sedang dilatihnya adalah Han Bing Zhang (Telapak
Es) dan Huo Yin Dao (Pisau Api), dua ilmu itu lebih hebat dari ilmu
Mu Rong Cui, ayahku belum tentu bisa mengalahkan jurusnya
ditambah istrinya yang ahli racun yang selalu siap membantunya,
jumlah anak buahnya pun tidak kalah dengan anak buah ayahku."
"Apakah semua anggota 13 perkumpulan mendukung ayahmu?"
"Tidak semua mendukung ayahku, tapi minimal separuh dari
anggota tetap akan mendukung ayahku."
"Mengapa mereka memutuskan untuk tidak patuh lagi kepada
Panji keluargamu?" "Karena Ketua Bai Tuo Shan telah memberi mereka janji yang
melebihi kebaikan yang telah ayah berikan. Kau tahu bahwa Ketua
Bai Tuo Shan telah membuat sebuah pil dewa, pil ini terbuat dari
daun ganja. Dalam beberapa tahun ini dia telah menjual pil beracun
ini dan mendapatkan banyak keuntungan. Anggota perkumpulan
kami sudah banyak yang ketagihan dengan pil ini."
Wei Tian Yuan mengerutkan dahinya, di dalam hatinya dia
berpikir, "Aku tidak tertarik dengan masalah perebutan nama, tapi
mengenai Ketua Bai Tuo Shan, aku tidak akan membiarkan dia
berbuat kejahatan!" Kata Shang Guan Fei Feng, "Ayahku kekurangan orang untuk
membantunya, oleh karena itu aku harus segera pulang."
Setelah berbicara dia melirik ke arah Wei Tian Yuan dengan
penuh harapan. Wei Tian Yuan tersenyum dan berkata, "Ada pepatah yang
mengatakan : walaupun menantu perempuan buruk rupa tetap
harus bertemu dengan mertua laki-laki, sebaliknya menantu laki-laki
yang jelek pun tetap harus bertemu dengan mertua laki-laki."
Shang Guan Fei Feng sangat senang, "Ternyata kau bersedia
pulang denganku." Wei Tian Yuang memegang bekas luka pisau yang berada di
wajahnya, dia tertawa dan berkata, "Jika melihat penampilan kita
berdua, kita seperti seekor gagak dan seekor burung Phoenix. Kau
adalah seekor Phoenix dan aku seperti seekor gagak, bukan hanya
soal penampilan saja dari sisi ilmu silat pun termasuk jelek."
Shang Guan Fei Feng tertawa dan berkata, "Bila ada pemilihan
siapa yang jelek dan tampan, kau termasuk ke dalam golongan lakilaki
tampan." Wei Tian Yuan tersenyum, "Tidak tahu malu, aku belum
memintamu untuk memujiku."
Kata Shang Guan Fei Feng, "Mengenai masalah tadi, ayahku
memerlukan seseorang y ang bisa membantunya, kau sangat cocok
dengan posisi itu, jika kau mau membantu ayahku hatiku bisa
merasa tenang." Kata Wei Tian Yuan, "Ayahmu adalah ayahku juga."
Shang Guan Fei Feng tertawa dan berkata, "Benar juga, aku yang
sudah salah bicara. Rumahku adalah rumahmu tidak boleh
mengatakan 'ikut pulang bersamaku'."
Dengan sedih Wei Tian Yuan berkata, "Sejak kecil aku sudah
kehilangan ayah dan ibu, aku juga tidak mempunyai rumah tempat
aku pulang." "Kau jangan lagi mengatakan hal-hal yang menyedihkan."
Kata Wei Tian Yuan, "Mengenai Ketua Bai Tuo Shan, kau harus
mengetahuinya. Sekarang dia hanya berencana melawan ayahmu,
tapi dia sudah lama menjadi musuhku walaupun bukan dia sendiri
yang membunuh ayahku, tapi anak buahnya bisa membunuh
ayahku dengan senjata beracun yang dibuatnya, racun itu diberikan
oleh Xu Zhong Yue kepada ayah Xue Jun. Sebenarnya racun itu
dibuat oleh istrinya yaitu Jin Hu."
Kata Shang Guan Fei Feng, "Jika kau dan ayahku bergabung,
dendam ini pasti bisa terbalaskan."
Kata Wei Tian Yuan, "Aku percaya aku pasti bisa
melaksanakannya. Untuk perkataan tadi sebenarnya kau sudah
salah mengucapkannya, sebenarnya aku yang memohon bantuan
ayahmu." Kata Shang Guan Fei Feng dengan manja, "Apakah kau
menganggapku salah bicara?"
Dalam hatinya Wei Tian Yuan sangat senang, sudah pasti dia
tidak akan menyalahkan Shang Guan Fei Feng.
Hari kedua telah lewat, sewaktu Shang Guang Fei Feng terbangur
pagi-pagi, Wei Tian Yuan sedang berlatih silat.
Shang Guan Fei Feng sangat senang dan dia berkata, "Ilmu
silatmu sudah pulih, sepertinya hari ini kau sudah bisa menunggang
kuda." Wei Tian Yuan berkata, "Jangankan menunggang kuda, jika
harus lari pun aku sanggup melakukannya."
"Kalau begitu, mari kita berangkat."
Shen Hong dan Tu Zhuang sudah menyiapkan kuda, mereka
sedang menunggu. Tanya Wei Tian Yuan, "Mengapa kita tidak bertemu dengan Tuan
Gong Ye Hong" Walaupun dia adalah anak buahmu setidaknya dia
adalah tuan rumah di sini. Menurut aturan yang ada, kita harus
berpamitan dulu kepada tuan rumah."
Kata Shang Guan Fei Feng, "Dia ada keperluan dan dia sudah
terlebih dahulu pergi. Semua lukisan dan puisi-puisi telah
dipindahkan semalam."
Wei Tian Yuan tidak begitu memperhatikan kata-kata Shang
Guan Fei Feng. Dia langsung naik ke atas kuda dan pergi dari
tempat itu menuju ke arah barat.
Sepanjang jalan dilalui dengan aman. Hari ini mereka harus
menyebrangi Sungai Huang He (nama sungai), pada siang hari
mereka melewati kaki gunung Hua Shan (nama gunung).
Wei Tian Yuan masih mengingat perselisihannya dengan Hua
Shan Pai, dia berkata, "Biksu Tian Ji pasti sudah kembali ke Hua
Shan, pada malam itu dia terpaksa mengundurkan diri dari


Pedang Bayangan Dan Panji Sakti Huan Jian Ling Qi Seri Thiansan Karya Liang Ie Shen di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

kediaman keluarga Chu, apakah dia berniat untuk mengadu domba
lagi?" Kata Shang Guan Fei Feng, "Niat untuk mengadu domba pasti
akan selalu ada." Kata Wei Tian Yuan, "Ada satu hal yang beberapa hari sudah
kupikirkan tapi aku tetap tidak mengerti."
"Hal apakah itu?"
"Aku dengan Biksu Tian Ji tidak begitu saling mengenal, tapi
mengapa sepertinya dia sangat membenci diriku."
"Mungkin karena Paman Guru Qi Le Ming, dia menganggap kau
adalah menantu Keluarga Qi."
Kata Wei Tian Yuan, "Sebenarnya Paman Guru juga tidak
mempunyai dendam dengan Hua Shan Pai, mengapa dia
menyalahkan Paman Guru Qi Le Ming" Lagi pula orang yang
membunuh Ketua Hua Shan Pai bukanlah Mu Juan Juan. Aku benartoenar
tidak mengerti." Tanya Shang Guan Fei Feng, "Apakah kau ingin pergi keHuan
Shan Pai untuk mengetahuinya?"
"Jangan bercanda, sekarang aku masih segan kepada mereka.
Mereka benar-benar sangat merepotkan, mari kita pergi!"
Tiba-tiba Shang Guan Fei Feng berkata dengan serius, "Aku tidak
bercanda, kau lupa aku pernah berjanji kepada Pendekar Chu
bahwa aku akan berusaha untuk mencairkan permusuhan dengan
Hua Shan Pai." Hati Wei Tian Yuan tergetar dan berkata, "Benar, ini adalah hal
yang penting. Bila aku sudah menyinggung perasaan orang-orang,
itu tidak apa-apa, tapi Pendekar Chu karena diriku, telah
menyinggung perasaan orang-orang Hua Shan Pai. Aku harus
menjelaskannya kepada Biksu Tian Wu, tapi...."
"Sekarang belum tiba waktunya, apakah itu maksudmu?"
Wei Tian Yuan mengangguk dan berkata, "Benar, kita belum
memberi kabar langsung ke Hua Shan, sepertinya itu tidak sopan.
Biksu Tian Wu sangat jujur, tapi waktu Tian Ji diusir dari keluarga
Chu, itu sangat melukai hati murid-murid Hua Shan. Biksu Tian Wu
bisa memaafkan kita, tapi murid-murid Hua Shan belum tentu..."
Fei Feng tertawa dan berkata, "Mengapa kau mengira tidak ada
yang memberitahu dulu" Biasanya Biksu Tian Wu adalah orang yang
sulit mengambil keputusan, tapi jika sekarang kita ke Gunung Hua,
dia pasti tidak mengijinkan anak buahnya berbuat tidak sopan
kepada kita." Wei Tian Yuan melihat Fei Feng yang begitu yakin, dia setengah
percaya. Lalu Wei Tian Yuan bertanya, "Sebenarnya ada apa?"
Fei Feng tertawa dan berkata, "Jika sudah tiba Hua Shan kau
akan segera mengetahuinya."
Wei Tian Yuan merasa aneh dan berkata, "Baiklah, aku mau lihat
kau memiliki permainan apa lagi?"
Karena perjalanan ke Hua Shan sangat berbahaya, jadi mereka
tidak bisa naik kuda ke atas gunung. Fei Feng mrnyuruh Tu Zhuang
agar menjaga kuda, dan membawa Shen Hong bersama-sama naik
gunung. Mereka bertiga dengan ilmu meringankan tubuh tiba di Qian Chi
Zhuang, saat itu sudah pukul 12 siang.
Qian Chi Zhuang adalah sebuah jalan kecil di antara dua buah
gunung. Jalannya dibuat hanya cukup untuk dilewati satu orang,
jika melewati jalan ini harus berpegangnan pada rantai yang berada
di sebelah kiri dan kanan. Tempat itu hanya disinari sedikit cahaya
dari atas langit. Tidak terlihat apa pun di sekeliling tempat itu, boleh
dikatakan Qian Chi Zhuang seperti jalan bawah tanah. Jalan bawah
tanah biasanya datar, tapi Qian Chi Zhuang turun naik dan sangat
terjal, hanya bisa dilewati satu orang lebih berbahaya dari jalan
bawah tanah. Sewaktu mereka akan naik ke Qian Chi Zhuang tiba-tiba muncul
2 orang biksu. Mereka adalah Han Gu dan Han Xu yang pernah
datang ke rumah Chu Qing Song dan pernah bertarung dengan Wei
Tian Yuan, mereka pun murid dari Ketua Hua Shan yang dulu yaitu
Biksu Tian Quan. Mereka masih percaya kepada kata-kata paman
guru mereka yaitu Biksu lian Ji bahwa guru mereka dibunuh dan
semua ini ada hubungannya dengan Wei Tian Yuan.
Begitu mereka melihat Wei Tian Yuan datang segera mereka
marah dan membentak, "Hei orang yang bermarga Wei, ada apa
kau datang kemari?" Jawab Wei Tian Yuan, "Aku ingin bertemu dengan ketua kalian."
Han Gu tertawa dingin dan menjawab, "Apakah kau begitu cepat
melupakan perbuatanmu di Yang Zhou" Masih berani bertemu
dengan ketua kami. Hayo pergi dari sini!"
Wei Tian Yuan menahan emosinya dan berkata, "karena itulah
aku sengaja datang untuk menjelaskannya."
Kata Han Xu, "Kau tidak perlu banyak bercerita, dulu kau
menyuruh Chu Qing Song mengusir kami, sekarang giliran kami
yang mengusirmu!" Qian Chi Zhuang hanya cukup dilewati oleh satu orang untuk
memanjat naik, mereka menjaga tempat yang berbahaya. Jika
mereka bergerak atau mendorong pasti ada satu orang yang jatuh
ke dalam jurang. Karena tempat ini sangat berbahaya maka mereka
baru berani mengancam Wei Tian Yuan.
Wei Tian Yuan pun sebenarnya bukan benar-benar ingin
bertarung dengan mereka. Dia sedang memikirkan suatu akal, tibatiba
terdengar ada yang berteriak, "Keponakan seperguruan, tidak
boleh kurang ajar kepada tamu!"
Begitu Wei Tian Yuan melihat ke atas, ternyata ada 2 orang yang
turun dari Qian Chi Zhuang.
Yang satu adalah Tetua Hua Shan ketiga Tian Ce, dan yang satu
lagi adalah Gong Ye Hong.
Han Gu terpaku dan berkata, "Paman Guru, apakah orang yang
bermarga Wei ini adalah tamu kita?"
Dalam hati dia berpikir, "Jika ketua dan Shang Guan Yun Long
adalah teman, Shang Guan Fei Feng terpaksa dianggap tamu juga."
Kata Tian Ce, "Benar, Nona Shang Guan Fei Feng dan Pendekar
Muda Wei adalah tamu agung yang harus kau jemput!"
Han Gu dan Han Xu memang diperintahkan ketua untuk
menjemput tamu, tapi mereka tidak tahu siapa tamu yang
dimaksud" Begitu mendengar kata-kata paman gurunya, mereka
terpaku karena tahu bahwa paman guru mereka yang satu ini
jarang berbohong. Tian Ce memberi hormat dan berkata, "Mereka tidak tahu
keadaan di dalam Hua Shan Pai. Pendekar Muda Wei, mohon jangan
salahkan mereka." Wei Tian Yuan juga tidak tahu bagaimana keadaan Hua Shan Pai
sekarang. Dia berkata, "Malam itu di kediaman keluarga Chu...."
Tadinya dia ingin meminta maaf, tapi belum sempat berkata,
Biksu Tian Ce sudah berkata, "hal yang terjadi malam itu adalah
suatu kesalahpahaman, harap jangan diungkit-ungkit lagi. Ketua
kami sedang menunggu Pendekar Muda Wei dan Nona. Ketiga tamu
agung, ikutlah aku naik ke gunung."
Kata-katanya sangat sopan, Shen Hong juga termasuk ke dalam
tamu agung yang dimaksud.
Tian Ce yang membawa jalan, Han Gu dan Han Xu tidak berani
melarang. Gong Ye Hong datang memberi hormat kepada Fei Feng. Kata
Fei Feng, "Apakah aku datang terlambat?"
Jawab Gong Ye Hong, "Adik datang tepat pada waktunya. Tian
Wu sudah mempersiapkan semuanya, hanya menunggu kedatangan
Nona." Wei Tian Yuan sekarang baru mengerti, ternyata Gong He Hong
lebih awal meninggalkan Yang Zhou, rupanya dia karena
diperintahkan oleh Fei Feng.
Karena berhubungan dengan Ketua Hua Shan maka lonceng
terus dibunyikan. Suara ini datang dari atas gunung membuat
gendang telinga terasa berdengung.
Wei Tian Yuan sangat terkejut dan berkata, "Apakah suara
lonceng ini berasal dari puncak gunung?"
Bukan Wei Tian Yuan saja yang merasa aneh, Han Gu dan Han
Xu juga merasa aneh. Tian Ce menjelaskan suara ini adalah cara mengumpulkan muridmurid
Hua Shan Pai. Lonceng itu mempunyai berat 5.400 kilogram,
begitu dipukul suaranya akan terdengar hingga 5 kilometer jauhnya.
Jika bukan ada hal yang penting, lonceng itu tidak akan dibunyikan.
Han Gu berkata, "Kemarin kami baru pulang, apakah ada hal
yang penting yang sudah terjadi?"
Jawab Fei Feng, "Biksu Tian Ce, jangan bercanda, kami orang
muda, tapi telah diajak naik ke Hua Shan, kami bukan tamu yang
istimewa." Wei Tian Yuan juga tidak mempercayai bahwa lonceng berbunyi
karena menyambut kedatangannya. Dia juga baru mengerti ternyata
dia dan Fei Feng ke Hua Shan keatas karena diundang oleh Biksu
Tian Wu. Dengan tersenyum Tian Ce berkata, "Hari ini perkumpulan kami
mempunyai hal penting yang harus diselesaikan. Jika kalian tidak
datang. hal ini tidak bisa diselesaikan karena itu kami menyambut
tamu agung untuk memutuskan hal yang penting."
Han Gu dan Han Xu adalah generasi muda yang penting dalam
perkumpulan Hua Shan, hati mereka merasa tidak enak. Dalam hati
mereka berpikir, "Ada persoalan penting apa" Paman guru sudah
tahu, tapi ketua masih tidak mau memberitahukannya kepada
kami." Tian Ce berjalan di depan membawa jalan. Mereka bertujuh
dengan ilmu meringankan tubuh setelah melalui bermacam-macam
tempat akhirnya tiba di puncak Hua Shan.
Di depan Quan Xian Guan adalah sebuah lapangan yang besai
(Quan Xian Guan=nama tempat tinggal orang-orang Hua Shan).
Di tengah lapangan rumput itu penuh dengan orang-orang, hanyj
terlihat lautan kepala. Mereka adalah murid-murid Hua Shan Pai.
Dengan suara lantang Tian Ce berteriak, "Tamu agung sudah
datang!!" Segera murid-murid Hua Shan berbaris dan berdiri tegak. Ketua
Hua Shan, Biksu Tian Wu yang menyambut mereka.
---ooo0dw0ooo--- C. Menyambut Tamu Hua Shan Pai menyambut tamu-tamunya begitu meriah, semua
ini benar-benar di luar dugaan Wei Tian Yuan.
Wei Tian Yuan merasa terkejut, banyak murid-murid Hua Shan
Pai pun menganggap sambutan ini terlalu hebat.
Tian Ji dengan dingin berkata, "Kakak Ketua, tamu kita yang
bermarga Wei adalah keponakan dari Qi Le Ming!"
Tian Wu berkata, "Aku tahu, aku sudah mengatakan kepadamu
bahwa kematian ketua yang terbunuh dengan Qi Le Ming sama
sekali tidak ada hubungannya."
Sepertinya Tian Wu sedikit menegur sikap Tian Ji yang tidak
sopan terhadap tamu. Tian Ji sudah terbiasa bersikap sombong dan tidak tahu aturan.
Sebaliknya Tian Wu bersifat ramah, walaupun dia adalah seorang
ketua, tapi segala persoalan, Tian Ji lah biasanya yang mengambil
keputusan. Boleh dikatakan secara tidak langsung Tian Ji lah seolaholah
ketua dari Hua Shan Pai. Dia sudah merasa kakak
seperguruannya marah, wajahnya memerah dan berkata, "Aku juga
tidak mengatakan bahwa Qi Le Ming pembunuh kakak ketua, tapi
sekarang ini yang sanggup membunuh Kakak Tian Quan dapat
dihitung dengan jari. Kecurigaanku terhadap Qi Le Ming tetap ada."
Kata Tian Wu, "Aku tadi sudah mengatakan bahwa dia tidak ada
sangkut pautnya dengan masalah ini, itu saja tidak pantas dicurigai,
apalagi dengan Wei Tian Yuan."
Tian Ji berkata, "Dari mana Kakak mengetahuinya?"
"Nanti aku akan memberitahukan semuanya dihadapan muridmurid
Hua Shan Pai." Tian Ji tampak ragu, dalam hati dia berpikir, "Kakak Tian Wu
biasanya selalu mendengarkan kata-kataku, mengapa hari ini dia
tiba-tiba bisa berubah, apakah..."
Dalam hati dia merasa takut juga tidak berani memaksa, terpaksa
dia berdiam juga. Tian Wu membawa Wei Tian Yuan dan Fei Feng ke tempat duduk
umu agung, kemudian dia sebagai ketua Hua Shan Pai membuka
rapat besar Hua Shan Pai.
"Ketua perkumpulan kita Tian Quan telah terbunuh, hingga saat
ini kita belum tahu siapa pembunuhnya. Kita semua merasa sangat
sedih. Tian Wu terpilih menjadi ketua tapi belum bisa mencari siapa
pembunuhnya, aku merasa malu tapi sjukur, sekarang sudah mulai
ada titik terang. Aku berharap teka-teki ini akan segera
terpecahkan." Begitu dia selesai bicara, segera ada yang bertanya, "Siapakah
pembunuhnya" Tolong ketua bisa menjelaskannya!"
Tian Wu menyuruh murid-murid Hua Shan Pai untuk tenang dan
dengan pelan dia berkata, "Kalian tenanglah. Kita menangkap
pembunuh harus ada buktinya. Pertama, kita harus tahu penyebab
kematian ketua." Tian Ji merasa dirinya sulit untuk bertanya. Dia melihat Han Xu,
segera Han Xu keluar dan berkata, "Ketua kita telah terbunuh
apakah ada yang menjadi penyebabnya?"
Jawab Tian Wu, "Benar, ketua kita memang telah terbunuh,
apakah kau masih ingat dengan kejadian waktu itu?"
Kata Han Xu, "Waktu itu guru menerima surat yang dibawa oleh
seekor burung merpati. Surat itu datang dari Tuan Jian Da, isi surat
itu ada hubungannya dengan salah satu tamu kita ini. Apakah aku
boleh bicara terus?" matanya menatap Wei Tian Yuan.
Kata Tian Wu, "Aku kira tamu kita pasti tidak merasa keberatan,
katakanlah!" Kata Han Xu, "Tamu yang dimaksud adalah Wei Tian Yuan. Maaf,
aku sedikit tidak hormat, waktu itu semua orang menganggap
dia...." Wei Tian Yuan tersenyum dan berkata, "Aku tahu, sampai
sekarang masih banyak orang menganggap aku sebagai penjahat
besar. Kau tidak perlu merasa sungkan, teruskanlah!"
Han Xu berkata lagi, "Waktu itu di dunia persilatan telah terjadi
suatu peristiwa, Tuan Wei telah melukai Xu Zhong Yue. Xu Zhong
Yue terpaksa meninggalkan rumah dan melarikan diri ke ibukota, dia
tahu Tuan Wei pasti akan mencarinya lagi, karena itu dia mengajak
2 orang temannya. Kemudian mengeluarkan undangan untuk para
pendekar, mengajak semua orang persilatan pergi ke ibukota untuk
menghadapi Wei Tian Yuan. Kedua orang temannya ini salah
satunya adalah Tuan Jian Da."
Kata Tian Wu, "Waktu itu surat dari Tuan Jian Da sepertinya
bukan bermaksud seperti itu."
Kata Han Xu, "Benar, surat itu berisi bahwa dia tidak ingin ikut
campur dalam keributan ini, dia juga berharap perkumpulan kita
tidak ikut campur ke dalamnya. Guru kami merasa surat ini sangat
bertolak belakang dengan kejadian yang sedang berlangsung, dia
curiga bahwa salah satunya surat itu pasti ada yang palsu karena itu
dia mengumpulkan semua tetua Hua Shan membuka rapat untuk
menentukan apakah kita akan atau tidak ikut campur dalam
masalah ini. Dalam rapat itu aku dan Han Gu juga hadir. Rapat
belum keluar kata sepakat, guru sudah berkata sementara rapat


Pedang Bayangan Dan Panji Sakti Huan Jian Ling Qi Seri Thiansan Karya Liang Ie Shen di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

dibubarkan dahulu besok akan dilanjutkan kembali, tidak disangka
hanya dalam waktu singkat guru sudah terbunuh oleh seseorang."
Kata Tian Wu, "Kelihatannya sekarang surat itu tidak terasa
anehnya, berarti yang membuat undangan untuk para pendekar
atas nama Tuan Jian Da adalah palsu. Xu Zhong Yu ke ibukota
untuk menghindari bencana, sebenarnya dia ingin meminta
perlindungan kepada Mu Zhi Yao. Orang-orang yang diundang untuk
menghadapi Wei Tian Yuan kebanyakan juga anak buah Mu Zhi
Yao." Kata Han Xu, "Persoalan ini Guru Tian Quan sama sekali tidak
tahu, apakah memang beliau harus ke ibukota" Beliau belum bisa
mengambil keputusan."
Tanya Wei Tian Yuan, "Apakah kau mencurigaiku karena takut
gurumu menghadapiku karena itu aku akan membunuhnya dulu?"
Jawab Han Xu, "Kau tidak akan mampu melakukannya, tapi
mungkin kau adalah salah satu di antara pembunuh yang kami
curigai." Kata Wei Tian Yuan, "Sepertinya kau mencurigai aku yang
menyuruh seseorang untuk membunuh gurumu?"
Han Xu dengan dingin menjawab, "Aku tidak mengatakan seperti
itu, kau bertanya seperti itu aku juga tidak bisa menjawabnya
karena ketua sudah mengatakan bahwa hal ini tidak ada hubungan
dengan keluarga Qi. Aku hanya percaya dengan kata-kata ketua."
Tapi dari kata-katanya itu, Han Xu masih tetap mencurigai Qi Le
Ming. Qi Le Ming adalah paman guru Wei Tian Yuan karena itu dia
masih curiga bahwa semuanya ini ada hubungannya dengan Wei
Tian Yuan. Kata Wei Tian Yuan, "Bila kau percaya aku tidak mempunyai ilmu
begitu tinggi untuk membunuh ketua itu sudah cukup bagiku, yang
lain tidak perlu diucapkan lagi."
Tian Wu terbatuk dan berkata, "Kita kembali lagi ke topik semula.
Tadi Han Xu sudah menjelaskan semuanya, begitu mendengar
teriakan ketua dan kita semua berlari untuk melihat keadaan ketua
yang ternyata sudah terbunuh. Pembunuh itu sudah melarikan diri,
jujur bicara ilmu silat Tian Quan sangat tinggi, yang bisa
mengalahkan dia bisa dihitung dengan jari. Wei Tian Yuan tidak
akan sanggup melakukannya, Qi Yan Ran, Qi Le Ming, mereka pun
tidak akan sanggup melakukannya dalam satu jurus bisa membunuh
Tian Quan. Tapi setelah kita memeriksa lukanya, ternyata dia dilukai
oleh tenaga telapak tangan hingga mati. Apakah kalian tidak merasa
aneh?" Semua murid Hua Shan Pai langsung ribut karena merasa aneh.
Han Xu berkata, "Menurut ketua, apa penyebab kematian guruku?"
Jawab Tian Wu, "Aku tidak ingin asal menebak, aku hanya ingin
mengatakan satu hal yang kurasa sangat aneh. Sebelum Kakak Tian
Quan dibunuh setengah tahun lalu, semangatnya tidak seperti
dahulu. Dia sering mengeluh tubuhnya terasa lemas, pada rapat hari
itu karena dia tidak bersemangat dan kita tidak bisa mendapatkan
kata sepakat untuk mengambil keputusan."
Kata Tian Ji, "Dalam waktu setengah tahun itu, ketua sedang
berlatih tenaga dalam yang tinggi, karena dia sibuk dia tidak sempat
menutup pintu untuk berlatih, hanya bisa dilakukan pada pagi hari
atau malam hari bisa berlatih. Mungkin dia ingin cepat-cepat
mendapatkan ilmu itu maka timbul penyakit seperti itu. Aku ingat
Kakak Tian Quan pernah berkata kepadaku bahwa dia takut bahwa
ini adalah gejala terlalu lelah dan saah berlatih (tersesat)."
Kata Tian Wu, "Itu bukan gejala karena ingin mendapatkan ilmu
silat dengan cepat juga bukan karena kerasukan setan."
Kata Tian Ji, "Kalau begitu, mengapa bisa terjadi hal seperti ini?"
Kata Tian Wu, "Hal ini akan dijelaskan oleh Adik Tian Xuan."
Tian Ji terpaku dan berkata, "Tian Xuan bukankah dia sudah..."
Belum habis bicara, dia sudah melihat ada 2 orang berjalan
kearah mereka. Yang satu adalah Tetua Tian Xuan, yang satu lagi adalah salah
satu dari anggota keluarga Tang Si Chuan. Orang lain
memanggilnya dengan sebutan Tuan Muda ke-2 Tang, Tang Xi.
Wajah Biksu Tian Ji langsung menjadi pucat, kata-katanya pun
langsung tertelan kembali.
"Tuan muda ke-2 Tang, terima kasih Anda mau membantu
kami." Tian Wu memberi hormat kepada Tuan Tang. Kemudian dia
kembali lagi ke tempat semula dan meminta maaf kepada Tian
Xuan. "Adik Seperguruan Tian Xuan, selamat datang di perguruan kita,
hal-hal kemarin ini, semua adalah salahku. Aku sudah salah paham
kepadamu, sebenarnya kau berniat hanya membela perkumpulan
kita." Tian Xuan dengan cepat berkata, "Ini adalah kesalahpahaman
belaka, Kakak tidak perlu merasa sungkan. Waktu itu aku juga
emosi jadi tidak sempat menjelaskannya dan langsung pergi. Kakak
tidak m arah dan mengijinkan aku kembali lagi kesini, aku sangat
berterima kasih, harap Kakak jangan terus merasa menyesal."
Pada waktu itu karena Tian Xuan tidak ingin membunuh Qi Le
Ming yang sudah terluka, maka membuat orang-orang yang
dipimpin Tian Ji merasa tidak senang. Terpaksa Tian Wu
membiarkan Tian Xuan meninggalkan Hua Shan Pai.
Waktu itu Tian Ji meminta kakak seperguruannya mengusir Tian
Xuan keluar dari Hua Shan Pai. Untung Tian Wu tidak sempat
mengambil keputusan seperti itu, jika tidak persoalan ini akan
menjadi lebih rumit lagi.
Menurut aturan persilatan, jika sudah diusir dari perguruan, pada
saat dia kembali lagi ke perguruan harus disetujui oleh semua
murid-murid perguruan itu. Sebaliknya jika mengundurkan diri
asalkan ketua mengijinkannya maka dia bisa kembali.
Tian Ji merasa tidak tenang tapi juga tidak berani untuk
mengatakan bahwa dia tidak setuju.
Han Xu dan Han Gu sudah tahu bahwa guru mereka terbunuh
dan hal itu tidak ada hubungan dengan Qi Le Ming. Walaupun masih
merasa sangsi tapi mereka hanya bisa menunggu hasil pemeriksaan.
Tian Xuan bersifat agak kaku, hubungannya dengan temantemannya
tidak begitu baik, tapi juga tidak begitu buruk. Han Gu
dan Han Xu mendukungnya, orang lain juga tidak masalah.
Tian Wu melihat semua orang terdiam lalu dia berkata kepada
Tian Xuan, "Silakan kau jelaskan persoalan mengenai kematian
ketua." Kata Tian Xuan, "Aku juga sempat merasa curiga penyakit Kakak
Tian Quan sebelum meninggal, mungkin dia terlalu cepat ingin
menguasai ilmunya. Aku pernah menanyakan ini kepada Tetua Qi
Yan Ran, tapi ini pun seijin ketua perguruan."
Dengan dingin Tian Ji berkata, "Sepertinya kau dan keluarga Qi
sangat akrab. Kau senang mengunjungi Qi Yan Ran itu adalah
urusan pribadimu, tidak perlu berpura-pura memakai nama ketua."
Tidak disangka Han Xu yang selalu berpihak kepadanya berkata,
"Aku pun pemah mendengar hal ini dari guru dan guruku pernah
berkata : aku ingin tahu apakah karena berlatih ilmu silat maka aku
menjadi sakit. Keadaan ini hanya ada dua orang yang bisa
memeriksanya, yang satu adalah Qi Yan Ran, dan yang satu lagi
adalah Shang Guan Yun Long. Tadinya dia ingin bertanya kepada Qi
Yan Ran tapi karena sibuk maka keinginan ini tertunda. Waktu itu
Paman Tian Xuan berada di sana. Kata paman karena guru adalah
ketua maka yang bertanya kepada Qi Yan Ran adalah Paman Guru
Tian Xuan." Karena Han Xu bisa membuktikan kata-katanya, maka Tian Ji
terpaksa diam saja. Tanya Tian Wu, "Apa yang dikatakan oleh Qi Yan Ran?"
"Dia menanyakan keadaan penyakit Kakak Tian Quan dan dia
mencoba tenaga dalamku. Dia mengambil kesimpulan bahwa ini
bukan karena kakak telah berlatih ilmu silat. Dia curiga ada sebabsebab
yang lainnya." Tian Ji tertawa dingin dan berkata, "Apakah kalian percaya
kepada kata-kata Qi Yan Ran?"
Kata Tian Xuan, "Aku mengagumi ilmu silat Qi Yan Ran tapi juga
takut dia telah salah mengambil kesimpulan karena itu aku sendiri
yang mencobanya. Aku menutup diri selama 49 hari dan berlatih
ilmu silat yang dilatih oleh Kakak Tian Quan. Akhirnya semua orang
pun tahu, walaupun dalam 49 hari aku sudah berhenti. Aku hanya
merasa sedikit lelah tapi tidak mendapatkan penyakit seperti yang
diderita Kakak Tian Quan."
Tian Wu mengangguk dan berkata, "Itu adalah bukti yang sangat
kuat bahwa ketua merasa tidak ada semangat dan cepat merasa
lelah bukan karena berlatih ilmu silat."
Han Xu bertanya, "Paman Guru Tian Xuan, kata-kata Qi Yan Ran
pernah kudengar, dia curiga bahwa guruku mempunyai penyakit
lain. Kau l?lum mengatakan dugaan penyakitnya, penyakit apakah
itu?" Jawab Tian Xuan, "Aku tidak berani mengatakannya. Aku takut
kita akan saling tuduh dan ini juga hanya tebakan Qi Yan Ran saja."
Kata Tian Wu, "Baiklah, sekarang kau boleh mengatakannya."
Begitu habis bicara murid-murid Hua Shan merasa terkejut
karena di balik kata-kata ini mempunyai maksud bahwa kesimpulan
dan kecurigaan dari Qi Yan Ran sudah bisa dipercaya.
---ooo0dw0ooo BAB 8 Penyebab diselidiki Sulit membuka hati yang terkunci
Air mata membasahi pakaian
A. Keracunan Dengan perlahan Tian Xuan berkata, "Menurut Tetua Qi Yan Ran,
Kakak Tian Quan sudah keracunan, tapi dia sendiri tidak
menyadarinya keadaan dirinya."
Tian Ji ingin mengatakan sesuatu tapi tidak jadi, malah Han Xu
yang bicara, "Guruku mempunyai tenaga dalam yang sangat kuat,
kecuali empedu burung merak, anggrek hitam, dan air liur kobra
tidak ada satu racun kuat yang mampu membuatnya keracunan,
apalagi dia sendiri sudah terkena racun selama setengah tahun
apakah mungkin dia tidak menyadarinya?"
"Menurut Tetua Qi Yan Ran, orang yang meracuninya adalah
seorang yang sangat ahli. Orang yang terkena racun tidak sadar
bahwa tubuhnya sudah keracunan, orang yang keracunan hanya
merasa bahwa dia hanya merasa sedang sakit tapi juga bukan sakit
parah. Seorang tabib yang sangat berpengalaman pun sulit untuk
memeriksa denyut nadinya untuk mengetahui apakah orang ini
keracunan atau tidak."
Tanya Han Xu yang matanya terus melihat Tuan Muda ke-2
Tang, "Apakah ada racun yang begitu lihai?"
Jawab Tang Xi Shun, "Menurutku, racun yang dibuat oleh
Keluarga Tang hanya bisa membunuh orang dalam waktu satu
tahun. Racun Keluarga Tang mempunyai kelemahan, yaitu jika
orang yang diracun memiliki tenaga dalam yang tinggi maka racun
itu akan segera diketahui. Racun Keluarga Tang bukan yang
terhebat, di luar sana masih ada 2 keluarga yang bisa membuat
racun untuk membunuh orang secara perlahan dan tidak berasa,
sehingga orang yang paling lihai pun tidak bisa berjaga-jaga."
Kata Tang Xi Shun menambahkan, "Racun keluarga kami tidak
akan mempan terhadap gurumu yang memiliki tenaga dalam yang
begitu tinggi. Racun yang bersemayan di tubuh gurumu harus
diberikan dalam dosis yang tepat, jika kurang atau lebih maka akan
segera ketahuan, oleh sebab itu harus diberikan secara rutin."
Kata Han Xu, "Kalau begitu orang yang bisa meracuni beliau
harus orang yang dekat dengan guruku."
Kata Tang Xi Shun, "Pertanyaan ini tidak berani aku jawab."
Setelah berpikir beberapa saat dia berkata lagi, "Menurut
penyelidikan terhadap gurumu, racun itu tidak akan sampai
membunuhnya, racun itu hanya bekerja untuk melemaskan badan
dan mengakibatkan ilmu silatnya semakin menurun. Orang yang
meracuni gurumu adalah seorang yang sangat paham tentang ilmu
silat dan mengetahui seberapa kuat tenaga dalam gurumu. Jika dia
memberikan racun yang keras maka gurumu akan segera
mengetahuinya." Han Xu sangat terkejut dan dia berkata, "Kalau begitu orangorang
yang bisa dicurigai hanya beberapa orang saja, bisa dihitung
dengan jari tangan. Aku orang pertama yang bisa dicurigai."
Kata Tian Wu, "Keponakanku, kau jangan terlalu cepat
mengambil kesimpulan, kami tidak pernah mencurigaimu."
Kata Tang Xi Shun, "Benar, aku sendiri jika tidak mempunyai
banyak bukti, tidak akan berani bicara banyak dan tidak berani
menyimpulkan siapa yang telah meracuni gurumu. Orang yang
meracuni gurumu ini adalah seorang yang sangat licik dan banyak
akal. Dia selalu menunggu kesempatan datang."
Tanya Han Xu, "Menunggu kesempatan" Apa maksud Anda?"
Jawab Tang Xi Shun, "Orang itu sangat pintar memilih waktu."
Tanya Han Xu, "Maksudmu memilih waktu, apakah pada saat
guruku sedang berlatih ilmu silat dan tenaga dalam?"
Jawab Tang Xi Shun, "Benar, karena gurumu tidak bisa
berkonsentrasi dan selalu merasa cepat lelah maka gurumu berpikir
bahwa hal ini terjadi karena dia terlalu ingin cepat menguasai ilmu
yang sedang dilatihnya, maka penyakitnya langsung keluar. Gurumu
tidak menyadari bahwa ilmu silatnya dari hari ke hari semakin
menurun." Kata Tian Wu, "Terima kasih Tuan Tang telah menjelaskan,
semuanya, yang Tuan jelaskan sangat masuk akal."
Kata Tian Xuan lagi, "Orang itu juga memperhitungkan waktu
yang tepat untuk membunuh Kakak Tian Quan, setelah melihat
surat Jian Da hatinya tidak tenang dan orang ini langsung
membunuhnya. Dia tidak menyangka bahwa dia akan dibunuh oleh
orang dekatnya, oleh karena itu Kakak Tian Quan langsung
terbunuh hanya dengan satu jurus saja."
Dengan tertawa dingin Tian Ji berkata, "Kau sepertinya sedang
menceritakan pengalamanmu sendiri."
Kata Tian Wu, "Sewaktu ketua kita dibunuh kita melihat ekspresi
wajah ketua kita yang sangat terkejut. Apakah ekspresinya akan
seperti itu jika orang yang membunuhnya adalah orang yang dia
kenal?" Pendeta Tian Qu adalah seorang yang lebih tenang, dia berkata,
"Aku tidak berani mengatakan bahwa perkiraan ini salah, tapi ini
hanya baru perkiraan saja, tidak ada bukti kuat yang mendukung."
Kata Tian Wu, "Benar, kita tidak mempunyai bukti yang kuat, tapi
umpaknya Tuhan telah membuka jalan. Aku menyimpan barangbarang
peninggalan ketua, tidak kusangka barang itu akhirnya
menjadi barang bukti. Tuan Tang silahkan kau memeriksanya."
Han Gu dan Han Xu secara bersama-sama bertanya, "Barang
apakah itu?" Jawab Tian Wu, "Sisa arak yang diminum oleh Kakak Tian Quan,
kakakku bukan seorang peminum namun sebelum makan dia selalu
minum arak dulu. Arak ini adalah arak buatannya sendiri,
sebenarnya aku menyimpan arak ini untuk aku bagi-bagikan kepada
semua orang setelah aku sudah membalaskan dendam kakakku."
Arak yang dimaksud sudah dibawa masuk oleh murid Hua Shan.
Kata Tian Qu, "Aku pun pernah minum arak ini!"
Segera Tian Ji juga menyambung, "Aku pun pernah
meminumnya, kadang-kadang kakak sering meminta kami semua


Pedang Bayangan Dan Panji Sakti Huan Jian Ling Qi Seri Thiansan Karya Liang Ie Shen di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

menemaninya makan, kami semua pernah menemani dia makan
dan minum, jadi yang pemah meminum arak ini bukan hanya kami
berdua saja." Tang Xi Shun terdiam, dia mengambil arak dalam guci kemudian
meminumnya, tak lama kemudian dia mengangguk-ngangguk.
Han Xu bertanya, "Apakah arak itu beracun?"
Jawab Tang Xi Shun, "Benar, arak ini mengandung racun. Racun
itu lambat laun jika terus diminum bisa menimbulkan kematian.
Kata-kata yang diucapkan Tang Xi Shun membuat murid-murid
Hua Shan Pai sangat terkejut.
Tang Xi Shun meneruskan, "Arak beracun ini jika kadang
diminum kadang tidak, dalam waktu 2 atau 3 hari tidak akan
mengakibatkan apa-apa tapi jika berturut-turut diminum secara
rutin dalam waktu 2 hingga 3 bulan bagi orang biasa tidak akan
berdampak apa-apa, tapi jika orang yang meminumnya memiliki
tenaga dalam yang kuat, dia tidak akan merasa bahwa tenaga
dalam dan ilmu silatnya semakin lama semakin menghilang."
Kata-kata Tang Xi Shun tidak seperti yang dikatakan oleh Tian Ji,
dia hanya menjelaskan kepadanya mengapa Tian Ji tidak keracunan.
Tapi karena Tian Ji ketakutan dia bertanya, "Apakah ada racun
yang begitu aneh?" Tang Xi Shun melanjutkan lagi, "Racun ini mempunyai satu
keistimewaan, semakin disimpan maka racun ini akan semakin lihai.
Sekarang jika meminum setengah cawan arak tidak akan
mengakibatkan apa-apa kecuali detak jantung yang semakin cepat."
Tian Wu mengambil arak dan meminumnya, setelah beberapa
saat dia berkata, "Benar, aku merasa seperti itu."
Setelah itu dia mengambil secangkit lagi dan dia bertanya kepada
Tian Ji, "Apakah kau mau mencobanya?"
Tian Ji merasa bahwa sorot mata Tian Wu berbeda dari biasanya,
dia bertanya, "Mengapa hanya aku yang mencobanya?"
Jawab Tian Wu, "Karena hanya kau satu-satunya orang yang
tidak mempercayai arak ini beracun."
Tian Ji tidak berani marah terpaksa dia berkata, "Bila Kakak
sudah mencobanya, aku tidak perlu mencobanya lagi, tapi aku
masih memiliki satu pertanyaan lagi."
"Katakanlah." Tanya Tian Ji, "Arak beracun sudah terbukti, menurut
perkiraanku apakah orang yang meracuni kakak kita adalah orang
Hua Shan Pai sendiri?"
Biasanya Tian Wu ragu-ragu jika menyangkut nama baik Hua
Shan, namun akhirnya dia menjawab dengan tegas, "Benar, orang
luar mana bisa meracuni ketua kita dalam jangka waktu yang
lama?" Kata Tian Ji, "Kalau begitu, apakah pelakunya bekerja seorang
diri?" Jawab Tian Wu, " Pelakunya pasti satu orang, hal ini merupakan
sesuatu penghinaan terhadap Hua Shan Pai dan mampu
menghancurkan Hua Shan Pai, ini pun merupakan penghinaan
terhadap guru. Biasanya seorang pembunuh tidak akan membiarkan
orang ke-2 mengetahui rencananya, maka dia hanya bekerja
sendiri." Tian Ji berusaha menahan diri, tidak membiarkan suaranya
bergetar, dia berkata, "Pertanyaanku selanjutnya, ketua kita mati
karena bagian dalam dadanya tergetar keras oleh tenaga telapak
tangan, karena di tubuhnya tidak ada luka. Kita semua mengetahui
bahwa ilmu yang digunakan adalah tenaga Da Shuai Bei Shou dan
Mian Zhang bergabung menjadi satu, ilmu ini adalah ilmu keluarga
Jian. Tuan Jian Da sendiri tidak menguasai jurus itu, karena itu
pembunuhnya tidak diketahui sampai sekarang. Kita juga tahu
bahwa ilmu itu tidak diwariskan kepada orang luar selain keluarga
Jian. Menguasai ilmu ini juga tidak mudah, murid-murid Hua Shan
tidak mungkin menguasai jurus ini."
Kata Tian Wu, "Kau salah,!"
Tian Ji terkejut dan bertanya, "Siapakah orang itu?" Sekarang dia
tidak bisa mengendalikan suaranya.
Tian Wu seperti terpaku dan dia berkata, "Apa" Siapa?"
Kata Tian Ji, "Siapa murid Hua Shan yang sudah mendapat ilmu
silat keluarga Jian."
Tian Wu seperti baru mengerti maksud dia, dengan tersenyum
dia berkata, "Bersabarlah, yang aku maksud bukan ini. Apakah ada
murid Hua Shan yang menguasai ilmu silat keluarga Jian, aku tidak
tahu, aku hanya ingin menjelaskan bahwa ilmu silat keluarga Jian
bukan hanya keluarganya saja yang menguasai ilmu itu."
Tian Ji mulai merasa dia mulai kehilangan kesabaran. Segera dia
berkata, "Maafkan aku, pengetahuanku tentang ilmu silat sangat
kurang. Apakah benar ada perkumpulan lain yang menguasai ilmu
silat keluarga Jian"
Jawab Tian Wu, "Paling sedikit ada satu orang yang telah
menguasai ilmu ini."
Tian Ji masih ragu dan bertanya, "Siapakah dia?"
Walaupun dia tahu yang dimaksud oleh Tian Wu itu bukan murid
Hua Shan, tapi jantungnya tetap berdetak dengan kencang.
Dengan pelan Tian Wu berkata, "Lebih baik hal ini dijelaskan oleh
Pendekar Wei, karena dia pernah bertarung dengan orang ini."
Wei Tian Yuan berdiri dan berkata, "Sebelum mengatakan siapa
orang itu, aku harus menjelaskan terlebih dahulu tentang satu hal.
Aku mempunyai seorang paman, bernama Jiang Zhi Qi, dia pun
diracun oleh seseorang hingga mati."
Kata Tian Ji, "Dia mati karena keracunan, apa hubungannya
dengan kami?" Jawab Wei Tian Yuan, "Jangan ribut dulu, yang akan kukatakan
bukan tentang paman itu melainkan istrinya, apakan Anda akan
mendengarkannya kelanjutannya?"
Terpaksa Tian Ji menjawab, "Silakan katakan!"
"Setelah suami Nyonya Jiang terbunuh dia pun dibunuh,
tubuhnya tidak mengeluarkan darah, tidak ada luka, hanya
kepalanya saja yang penyok. Apakah ketua kalian juga terbunuh
dalam keadaan seperti itu?"
Kata Tian Wu, "Memang persis seperti itu."
Kata Wei Tian Yuan, "Waktu itu aku pun merasa aneh, aku curiga
apakah semua ini dilakukan oleh keluarga Jian, tapi aku tahu bahwa
Tuan Jian Da tidak menguasai ilmu silat seperti ini. Mungkin saja itu
adalah Tuan Jian Er, tapi Tuan Jian Er sudah lama lumpuh, dia tidak
akan bisa bergerak begitu cepat."
Kecurigaan ini berlanjut hingga pertarungan di Mi Mo Ya pada
saat dia bertemu dengan orang itu, baru diketahuai ternyata Tuan
Jian Er karena berlatih ilmu silat dan dia telah tersesat (jalan api
menuju neraka). Dia telah dibantu oleh seorang hingga bisa lepas
dari bahaya dan juga dibawa oleh orang itu ke jalan sesat. Tuan
Jian Er dan orang ini saling bertukar ilmu silat dan orang inilah yang
memalsukan dirinya menjadi Tuan Jian Er."
Mendengar kata-kata Wei Tian Yuan, tiba-tiba ada yang
berteriak, "Itu adalah Mu Rong Cui."
Karena Mu Rong telah memalsukan identitas Tuan Jian Er, kabar
ini sudah tersebar di mana-mana.
Kata Wei Tian Yuan, "Benar, dia adalah Mu Rong Cui. Sewaktu
aku bertarung dengannya di Mi Mo Ya, aku terluka karena jurus nya.
Ilmu silat yang dia pakai adalah ilmu silat keluarga Jian. Begitu Tuan
Jian yang asli datang baru diketahui bahwa dia adalah dalangnya.
Walaupun Tian Jian Er dilukai oleh jurus telapak Han Bing Zhang
tapi akhirnya di? berhasil juga membunuh Mu Rong Cui."
Tiba-tiba Tian Wu bertanya, "Apakah ilmu silat yang dipakai oleh
Mu Rong Cui hingga melukai Tuan Jian Er?"
Jawab Wei Tian Yuan, "Han Bing Zhang."
Tanya Tian Wu, "Bukankah Han Bing Zhang dan Huo Yan Dao
adalah ilmu silat milik Bai Tuo Shan?"
"Benar, karena Mu Rong Cui adalah kakak seperguruan dari
Ketua Bai Tuo Shan. Dia bertarung antara hidup dan mati dengan
Tuan Jian Er. Dia tidak berani memakai ilmu silat dari keluarga Jian,
dia terpaksa memakai ilmu silat yang dimiliki oleh perkumpulannya."
Kata Tian Wu, "Kalau begitu teka teki ini sudah separuh
jawabannya kita ketahui."
Jantung Tian Ji berdetak lebih kencang, tapi dia berusaha
tenang. Dia berkata, "Maafkan aku, aku belum mengerti, yang Wei
Tian Yuan ceritakan hanya membuktikan bahwa Mu Rong Cui juga
bisa ilmu silat keluarga Jian tidak ada hubungannya dengan
persoalan murid Hua Shan. Lebih baik curigai Mu Rong Cui sebagai
pembunuhnya daripada mencurigai murid-murid Hua Shan Pai."
Biksuni Yao Guang sudah tidak sabar dan berkata, "Mengapa ini
tidak ada hubungannya dengan ilmu silat pembunuh itu, mungkin
saja dia sudah diajar oleh Mu Rong Cui?"
Tian Ji tahu dia akan dicurigai, tapi dia tetap membantah,
"Perkiraanmu sepertinya tidak masuk akal. Ilmu silat keluarga Jian
tidak mudah dikuasai, jika ingin menguasainya harus memakan
waktu 8 hingga 10 tahun. Murid Hua Shan Pai kecuali harus
meninggalkan Hua Shan, jika tidak mana mungkin bisa berlatih ilmu
silat begitu lama tapi tidak diketahui oleh orang lain?"
Kata Biksuni Yao Guang, "Jika aku adalah salah satu dari Tetua
Hua Shan Pai, aku bisa berlatih ilmu silat pada malam hari, mana
ada murid Hua Shan Pai yang berani mengintip" Dan Tetua Hua
Shan Pai akan lebih cepat mengusainya karena dia sudah
mempunyai dasar ilmu silat Hua Shan, jadi tidak perlu
membutuhkan waktu 8 hingga 10 tahun."
Tian Ji segera marah dan berkata, "Adik, kau jelaskan, siapa
yang kau curigai?" Dengan dingin Yao Guang berkata, "Tidak ada, siapa yang
merasa tidak tenang hatinya, dialah yang aku curigai!"
Kata Tian Wu, "Kita sekarang harus tenang, dengan sabar kita
mencari pembunuhnya, kalian jangan bertengkar!"
Wajah Tian Ji memerah dan berkata, "Adik selalu menyindirku!"
Kata Tian Wu, "Yao Guang tidak menuduh siapa pun, tapi aku
rasa tebakannya masuk akal."
Tanya Tian Ji, "Masuk akal apa?"
Jawab Tian Wu,"Apakah kalian masih ingat sewaktu ketua
dibunuh, ada seseorang yang pantas dicurigai yang muncul di
gunung ini" Dia adalah perempuan setengah baya yang belum bisa
kita temukan hingga saat ini. Untung Yu Xu Zi dari Wu Dang saat itu
bertamu ke Hua Shan dan mengenali perempuan itu."
Tian Wu berkata lagi, "Tapi dia salah mengenali orang, dia
mengira bahwa orang itu adalah Yin Hu. Kemudian baru diketahui
bahwa dia adalah Jin Hu." Semua murid Hua Shan sudah tahu
mengenai hal ini. Tian Wu tidak menjelaskan lebih lanjut.
Ada yang bertanya, "Apa hubungannya dengan Jin Hu?"
Kata Tian Wu, "Jin Hu adalah istri dari Ketua Bai Tuo Shan."
Hal ini jarang diketahui oleh orang-orang.
Tian Wu berkata lagi, "Nenek moyang keluarga Mu mencuri ilmu
racun dari keluarga Tang. Boleh dikatakan Jin Hu adalah orang yang
sangat pandai menggunakan racun, namanya termasuk dalam 5
besar, apakah ini benar Tuan Muda ke-2 Tang?"
Jawab Tang Xi Shun, "Benar. Biarpun ilmu racunnya berasal dari
keluarga Tang, tapi ada sebagian besar obat racun yang digunakan
lebih keras dari obat racun keluarga Tang. Contohnya obar racun
yang dimakan oleh ketua kalian, itu adalah salah satu contohnya."
Kata Tian Wu, "Sekarang bukan sebuah kecurigaan lagi, tapi
sudah membuktikan bahwa kematian tetua karena 2 sebab, ketua
keracunan terlebih dulu kemudian dengan ilmu silat keluarga Jian
dia dibunuh. Jin Hu adalah istri dari Ketua Bai Tuo Shan, yang bisa
menguasai ilmu silat keluarga Jian adalah kakak seperguruan dari
Ketua Bai Tuo Shan, jika bukan orang yang dikenal oleh ketua, tidak
mungkin dia tidak bersiap dan bisa langsung dibunuh. Kalian pikir,
apakah pembunuh ini ada hubungannya dengan Bai Tuo Shan?"
Murid-murid Hua Shan terdiam karena kaget, hanya Tian Ji yang
berkata, "Menurut keadaan yang ada, orang itu ada hubungannya
dengan Bai Tuo Shan dan itu sudah pasti. Jika menuduh murid Hua
Shan Pai sepertinya..."
Kata Tian Wu, "Apakah kau masih mengira tidak ada bukti lain
yang kuat?" Tian Ji terdiam, diam berarti mengakui hal ini.
Tiba-tiba Tian Wu berkata, "Nona Shang Guan, bukti yang kami
butuhkan apakah kau sudah membawanya?"
"Aku sudah membawanya, silakan Anda lihat."
Fei Feng segera mengeluarkan dua pucuk surat.
Saat itu semua orang langsung diam, sepertinya bila ada jarum
yang jatuh, suaranya pun bisa terdengar!
Tian Wu melihat 2 pucuk surat itu. Surat pertama dia lipat
dengan pelan. Dia berkata kepada Tian Ji, "Adik Seperguruan Tian
Ji, surat ini sepertinya dituliskan oleh Ketua Bai Tuo Shan untukmu.
Maaf, aku sudah membacanya."
Segera banyak orang yang bertanya, "Apa yang ditulis di dalam
surat itu?" Muka Tian Ji berubah dengan cepat, walaupun jantungnya
berdetak dengan cepat tapi wajahnya tetap tenang seperti biasanya.
Dia tidak mengambil surat itu, malah dia berkata, "Aku dengan
Ketua Bai Tuo Shan tidak ada hubungan, mengapa dia bisa menulis
surat untukku" Ketua, silakan bacakan surat ini agar dapat didengar
oleh semua orang di sini."
Kata Tian Wu, "Tidak perlu membacakannya. Kita jelaskan kirakira
isi surat itu. Adik Tian Ji, sepertinya Ketua Bai Tuo Shan sangat
menghormatimu, dia menginginkan kau secepatnya mengambil
kedudukan sebagai Ketua Hua Shan Pai. Aku tidak mempunyai
kemampuan mengurus Hua Shan Pai, kedudukan Ketua Hua Shan
pun hanya untuk sementara..
Tian Ji segera mengeluarkan sikap tidak tahu apa-apa. Segera
dia memotong kata-kata Tian Wu.
Dia berkata, "Ketua Tian Wu, kau jangan terhasut, ada orang
yang ingin memecah belah pihak kita."
Kemudian dia membalikkan kepala dan membentak, "Nona Fei
Feng, dari mana kau mendapatkan surat ini?"
Dengan tenang Fei Feng menjawab, "ayahku yang mendapatkan
nya. Karena Ketua Bai Tuo Shan dan ayahku bermusuhan maka dia
dengan secara sembunyi-sembunyi memeriksa orang-orang kami.
Kami pun melakukannya dengan cara yang sama. Surat yang
dikirimkan secara kebetulan jatuh ke tangan kakak ini."
Kata Shen Hong, "Setelah aku mendapatkan surat itu, aku
langsung memberikankannya kepada ketua. Ketua menyuruhku
untuk segera mengantarkan surat ini kepada nona."
Dengan dingin Tian Ji berkata, "Ini sangat jelas, ada orang yang
ingin memalsukan surat Ketua Bai Tuo Shan untuk mencelakaiku!"
Pembelaan yang keluar dan mulutnya, benar-benar membuat
sebagian orang mulai merasa curiga. Orang-orang ini berpikir,
"memang benar bahwa Fei Feng adalah calon istri Wei Tian Yuan,
dia akan membantu Wei Tian Yuan mencelakai Tetua Tian Ji, dan itu
tidak aneh." Han Gu berdiri dan berkata, "Kita belum pernah melihat tulisan
Ketua Bai Tuo Shan. Surat ini asli atau palsu, tidak ada yang
mengetahuinya. Harap Paman Guru berhati-hati menyelesaikan
masalah ini." Kata Tian Wu, "Aku pasti akan membereskan masalah ini dengan


Pedang Bayangan Dan Panji Sakti Huan Jian Ling Qi Seri Thiansan Karya Liang Ie Shen di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

hati-hati. Di sini masih ada sepucuk surat lagi. Orang yang mengirim
surat tidak menandatangani surat ini, surat ini ditujukan kepada
Ketua Bai Tuo Jian. Tapi huruf ini sangat kita kenal kenal, silakan
adik seperguruan membantu untuk melihatnya."
Kedudukan Tian Ji di bawah Tian Wu, menurut aturan
seharusnya dia yang membaca terlebih dulu, tapi dia tidak berani
menerima dan tampak ragu. Sifat Yao Guang tidak sesabar Tian Wu,
dia sudah mengambil dan membawa surat tersebut. Sewaktu dia
membaca surat itu, yang lain segera ikut berkumpul.
Sepucuk surat itu dengan surat yang tadi tidak sama. Kertas
surat itu sangat tipis, hanya sebesar telapak tangan dan di atas
surat masih ada beberapa titik kecil. Titik itu berwarna putih
kekuning-kuningan seperti ada barang padat yang membeku. Yao
Guang merobek dengan kukunya kemudian mencium kertas itu. Dia
berkata, "Ini adalah bubuk lilin putih."
Orang yang berpengalaman tahu bahwa surat ini dimasukkan ke
dalam bulatan lilin lalu ditutup rapat-rapat. Hal ini berguna agar
rahasianya tetap terjaga.
Surat ini hanya berisi beberapa baris, tapi tulisannya sangat rapi.
Kecuali Tian Ji, yang lain seperti Tian Qu, Tian Ce, Tian Xuan, Yao
Guang, Han Xu, dan Han Gu, mereka semua mengelilingi surat dan
membacanya. Karena mereka pernah berlatih ilmu silat walaupun
huruf surat itu kecil mereka tetap bisa membacanya dengan jelas.
Begitu mereka membacanya, segera mereka saling pandang.
Surat itu berisi : Hal yang kau peintahkan untuk menjalankan tugas itu, sudah
berjalan sesuai dengan rencana. Semua sesuai dengan
keinginanmu. Sekarang waktu yang diperkirakan sudah tiba, untuk
menjaga hal yang tiba-tiba mungkin akan terjadi, lebih baik ada
yang membantumu. Tidak ada nama.
Tian Qu menjadi gugup dan berkata, "Ini benar-benar huruf yang
dia tulis." Kata Yao Guang, "Ini bukan seperti lagi, ini sudah 100%
tulisannya." Tiba-tiba dia membalikkan badan dan menghadap ke
arah Tian Ji. Dengan suara lantang dia bertanya, " Tian Ji, kau dan Ketua Bai
Tuo Shan memiliki rencana apa?"
Tian Ji marah dan berkata, "Kau jangan sembarangan bicara!"
Dalam hati Tian Ji berpikir, " Bila mereka tidak tahu, aku masih
memiliki kesempatan untuk membela diri."
Dengan dingin Yao Guang berkata, "Lihatlah sendiri, apakah ini
bukan tulisanmu?" Tian Ji sengaja melihat dan dengan marah berkata, "Benar-benar
tidak tahu malu!" Kata Yao Guang, "Siapa yang tidak tahu malu!"
Kata Tian Ji, "Orang yang memalsukan tulisanku. Dia meniru
tulisanku, benar-benar sangat mirip. Tapi sayang, ini tidak bisa
menipuku." Kata Yao Guang, "Sewaktu ketua terbunuh, pada saat kami
masuk, kau sudah berada di sana."
Kata Tian Ji, "Begitu mendengar teriakan Kakak Tian Quan, aku
langsung datang ke sana, pasti ada orang yang pertama sampai di
sana dan itu adalah aku, apa yang aneh?"
Kata Yao Guang, "Bagimu ini tidak aneh. Hal itu ditambah
dengan surat ini, sudah bukan pemalsuan lagi."
Tiba-tiba Han Xu berkata, "Aksara dalam surat ini, apakah Paman
Guru sendiri yang menulisnya, aku tidak begitu jelas, tapi hari itu
begitu kami dibubarkan, Paman Guru Tian Ji selalu bersama kami."
Kata Tian Wu, "Kau mengatakan kami" Berarti bukan hanya 2
orang, masih ada siapa lagi selain kalian?"
Jawab Han Xu, "Kakak Han Gu ada bersama kami."
Han Gu tidak begitu suka bicara, dia hanya mengangguk berarti
setuju. Kata Tian Wu, "Teruskanlah ceritamu!"
Han Xu berkata, "Begitu kami mendengar teriakan guru, segera
kami ke sana, tapi Paman Guru datang lebih cepat, sesampainya di
sana kami sudah terlambat."
Dia berkata seperti itu berarti kata-kata Tian Ji semuanya benar.
Yang penting bukan datang lebih cepat atau lambat melainkan
setelah ketua berteriak, Tian Ji baru menuju ke tempat ketua.
Berarti yang membunuh Tian Quan adalah orang lain.
Tadinya Tian Wu sudah mempunyai cukup bukti untuk
menjelaskan bahwa Tian Ji adalah pembunuhnya tapi setelah
mendengar kata-kata keponakan perguruannya, dia sendiri mulai
merasa ragu. Han Gu dan Han Xu adalah murid Tian Quan. Kesetiaan mereka
terhadap guru mereka tidak diragukan lagi. Jika bukan hal itu yang
sebenarnya terjadi, mereka tidak akan membela Tian Ji.
Tian Wu tampak ragu sebentar, lalu dia membalikkan badan dan
bertanya kepada Tian Ji, "Bagaimana kau menjelaskan tentang surat
itu?" Tian Ji merasa masih ada harapan, segera dia membusungkan
dadanya. Dia menunjuk kepada Shang Guan Fei Feng dan dengan
lantang berkata, "Mengenai surat ini, aku harap Nona Shang Guan
bisa menjelaskannya."
Tanya Shang Guan, "Kau ingin aku menjelaskan tentang apa?"
Kata Tian Ji, "Surat itu ada tapi tidak ada pengirimnya, ada
tanggal pengirimannya, apakah itu benar?" sesudah membaca surat
itu Tian Ji baru mengatakannya.
Kata Shang Guan, "Aku hanya diperintahkan oleh ayahku untuk
memberikan surat itu kepada ketua kalian, aku tidak membukanya
terlebih dahulu." Tian Qu melihat surat itu, dan dia berkata, "Benar, surat ini
dikirim tahun kemarin pada bulan 7 tanggal 3. Bulan 7 tanggal 3
dengan waktu dengan kematian Tian Quan berjarak kira-kira ada
satu bulan." Yao Guang dengan dingin berkata, "Surat ini meminta Ketua Bai
luo Shan mengirimkan bala bantuan dan menyuruh orang datang ke
Hua Shan. Surat ini dikirim dan dibalas satu bulan sesudahnya. Dan
waktu itu orang yang datang adalah istri ketua Bai Duo Shan, Jin
Hu." Tian Ji tampak sangat tenang dan berkata, "Apakah Jin Hu
adalah orang yang dikirim oleh Ketua Bai Tuo Shan, kita cari tahu
tapi bukan sekarang. Tugas kita sekarang adalah mencari tahu
tentang surat ini apakah asli atau palsu. Jika kalian menganggap
bahwa akulah yang menulis surat itu setahun yang lalu, mengapa
bisa jatuh ke tangan Shang Guan Yun Long" Apakah Ketua Bai Tuo
Shan sendiri yang memberikan kepadanya" Atau Shang Guan Yun
Long men dapatkan kan surat ini dari orang lain" Jika surat ini
diterima oleh Shang Guan Yun Long, mengapa Ketua Bai Tuo Shan
bisa tahu mengenai isi surat ini" Dan bisa mengirim kepada orang
yang berada di sini?"
Tian Wu memandangi Shang Guan Fei Feng. Kata Shang Guan
Fei Feng, "Aku sudah menanyakan ini kepada Shen Hong, surat ini
bukan kami ambil secara paksa di tengah jalan."
Segera Tian Ji berkata, "Kalau begitu hanya tinggal satu
kemungkinan, ayahmu yang mengambil surat ini dari Ketua Bai Tuo
Shan!" Semua orang tahu ini sangat tidak masuk akal, Tian Ji hanya
bermaksud membuat Shang Guan tidak bisa berkelit.
Shang Guan Fei Feng menanggapi pertanyaan ini. Dengan serius
dia menjawab, "Ilmu silat ayahku belum tentu bisa mengalahkan
Ketua Bai Tuo Shan, walaupun bisa memenangkan pertarungan,
ayahku juga tidak akan tahu bahwa di tangannya terdapat surat
yang kau tulis. Tapi pepatah yang mengatakan : Kalau ingin orang
lain tidak mengetahuinya lebih baik jangan kau yang melakukannya.
Kau kira rahasia ini bisa diketahui, hanya dengan 2 kemungkinan,
sebenarnya tidak hanya itu saja."
Dengan dingin Tian Ji berkata, "Bukti apa yang bisa kau
tuduhkan bahwa akulah yang menulis surat itu" Sekarang aku ingin
bertanya kepadamu, sepertinya kau tahu bagaimana cara ayahmu
mendapatkan surat ini. Dengan tegas Fei Feng berkata, "Benar, memang aku sudah
tahu!" Kata Tian J i dengan galak, "Kalau begitu cepat katakan, apakah
Ketua Bai Tuo Shan sendiri yang memberikan surat ini kepada
ayahmu?" Shang Guan Fei Feng tertawa dan berkata, "Sepertinya
jawabanmu sudah separuh benar."
Tian Ji terpaku dan bertanya, "Apa maksudmu benar separuh?"
"Aku tidak berbohong. Benar-benar ada seseorang yang
memberikan surat itu kepada ayahku, tapi dia bukan Ketua Bai Tuo
Shan." Pikir Tian Ji, "Asalkan bukan Ketua Bai Tuo Shan yang
melakukannya, yang lain aku masih bisa menghadapi dan berkelit."
Dia membentak, "Lalu siapa dia?"
Shang Guan Fei Feng melihat ke sekelilingnya.
Dengan dingin Tian Ji berkata, "Orang ini adalah 'tuan tidak ada'
karena kau sama sekali tidak bisa menjawabnya."
Shang Guan Fei Feng tersenyum dan berkata, "Orang itu sudah
datang, daripada aku terus yang berbicara, aku rasa lebih baik dia
sendiri yang mengatakannya."
Kata-kata Fei Feng belum selesai, orang ini sudah berjalan
kearah mereka. Orang itu membuka tutup wajahnya, dia adalah seorang
perempuan setengah baya yang terlihat centil.
Han Gu dan Han Xu terkejut, mereka bersamaan berteriak, "Ji
Hu!!" Tian Ji lebih kaget lagi, dia hanya memandang Jin Hu dan tidak
bisa berkata apa-apa lagi.
Kata Jin Hu, "aku yang memberikan surat itu kepada mereka."
Tian Ji terpaku kemudian dia berteriak, "Nyonya Yu We mengapa
kau lakukan ini...."
Sekarang dia baru mengerti apa maksud perkataan Fei Fen.
dengan kata-katanya 'setengah benar', karena Jin Hu lah yang
merencanakan semua rencana ini. Dia pun yang lebih tahu
mengenai rahasia ini daripada suaminya.
Kata Jin Hu, "Siapa yang melakukan orang itu harus benar
bertanggung jawab, apakah kau sendiri yang akan menceritakannya
atau aku yang melakukannya?"
Tian Ji mengira bahwa Jin Hu sudah tertangkap oleh Hua Shan Pi
demi keselamatan diri semua dosa dia bebankan kepadanya. Tian Ji
maka dan membentak, "Jin Hu, karena aku terjerumus kedalam
perangkap kalian terpaksa aku membantu kalian membunuh kakak
seperguruanku. Jika hari ini aku tidak membunuhmu, mati pun aku
tidak akan tenang." Dengan marah dia berjalan ke arah Jin Hu, tapi baru saja
melangkah dia sudah dicegat oleh Tian Wu. Dia berkata, "Kau boleh
bertanya kepadanya tapi tidak boleh membunuh untuk menutup
mulutnya." Saat itu juga ada seseseorang seperti biksu tua keluar dari
kumpulan orang-orang itu, kecepatan tubuhnya tidak dapat
dilukiskan Hanya dalam sekejap dia sudah berlari ke depan Jin Hu
dan marah, "Rubah genit, berani benar kau mengkhianati suamimu
dan berpihak kepada musuh aku akan membunuhmu!"
Bersamaan dengan suara bentakan itu dia sudah mengeluarkan
serangannya. Bersamaan dengan itu juga hanya terlihat kilauan
pedanh Shang Guan Fei Feng sudah berada di depan Jin Hu, dengan
cepat dia menusukkannya ke arah biksu tua itu sedangkan Jin Hu
mencoba menghindar sambil mengenakan tangan dan tubuhnya.
Segera biksu tua itu mengganti gerakan telapak tangannya
menjadi jari, dengan cepat dia menyentil pedang Fei Feng. Pada
waktu itu Wei Tian Yuan sudah datang dengan cepat, dengan ilmu
cakar naga dia mencengkram tulang pundak biksu tua itu.
Jurus ini adalah jurus menyerang musuh yang paling kuat, tapi
biksu ini hanya menganggukkan kepalanya, malah berbalik
mengeluarkan tenaga untuk memotong tangan kanan Wei Tian
Yuan. Wei Tian Yuan dengan cepat mencengkram pundak biksu itu
dengan 2 telapak tangannya menggambar lingkaran untuk
memecahkan tenaga dalam yang menyerangnya.
Gerakan mereka bertiga cepat seperti kilat. Tubuh Shang Guan
Fei Feng seperti bayangan, ujung pedangnya berhasil melukai
punggung biksu tua itu. Angin berhembus keras yang berasal dari
telapak dan bayangan pedang, serta suara biksu tua meraung
melengking seperti serigala. Badannya seperti seekor burung besar
yang terbang, hanya sekejap dia sudah mundur beberapa meter
jauhnya. Segera Fei Feng menghampiri Wei Tian Yuan dan bertanya,
"Bagaimana keadaanmu?"
Jawab Wei Tian Yuan, "Sudah ada pengalaman kemarin ini,
sepertinya tidak akan sakit berat, terima kasih kalian..."
Kata-kata Wei Tian Yuan belum selesai, di depan mata ada
perubahan baru. Biksu tua yang terluka itu menghampiri Tian Ji.
Walaupun pundak kirinya sudah tertusuk oleh pedang Fei Feng tapi
dia masih bisa berjalan seperti terbang.
Sekarang murid-murid Hua Shan Pai baru melihat jelas siapa
biksu tua itu. Banyak yang berteriak, "Mengapa itu dia?"
Tian Wu membentak, "Shou Cuo (orang agak idiot), kau mau
apa" Ternyata biksu tua ini bukan murid Hua Shan Pai, dia adalah
orang yang datang dari luar daerah. Dia tiba di Hua Shan dan sakit
berat. Begitu sembuh karena berterima kasih atas kebaikan orangorang
Hua Shan Pai, dia tidak ingin pergi ke mana pun. Dia tidak
memiliki kemampuan apa pun dan gerakannya sangat lamban,
kadang-kadang seperti orang idiot, karena itu mantan Ketua Hua
Shan yaitu Biksu Tian Quan menjulukinya Shou Cuo.
Hua Shan Pai adalah suatu perkumpulan besar, orang-orang
seperti Shou Cuo banyak yang datang ke Hua Shan dan sering
tinggal di Hua Shan, apalagi waktu itu dia sakit dan tidak
mempunyai sanak keluarga, karena itu tidak ada orang yang tahu
identitasnya. Mantan Ketua Hua Shan Pai, Biksu Tian Quan melihatnya adalah
seorang yang idiot dan tidak bisa apa-apa. Dia membiarkan Shou
Cuo tinggal di sisinya dan memberinya pekerjaan yang ringan
seperti menyapu dan memasak. Dia melayani Ketua Tian Quan
selama 3 tahun dan dia sangat disenangi oleh Biksu Tian Quan.
Karena diberi nama oleh Biksu Tian Quan maka murid-murid Hua
Shan memanggilnya dengan sebutan Biksu Cuo.
Biksu Cuo sekarang sudah bukan orang idiot lagi. Kelambatan
dan cekakuan yang dulu terlihat, sekarang sudah hilang, Punggung
yang jungkuk dan pinggang yang tidak lurus pun ikut menghilang.
Sekarang Shou Cuo berjalan seperti terbang. Cakar naga dan
pedang bayangan Fei Feng pun tidak bisa menghalanginya. Ilmu
silatnya begitu tinggi membuat orang tidak percaya.
Tian Wu membentak lagi, "Shou Cuo, kau mau apa?"
Biksu tua itu berkata, "Pergi kau!" suaranya besar, dia pun sudah
berada di depan Tian Wu. Dengan kedua telapak tangannya dia
menyerang, yang satu ke arah Tian Wu dan yang satu ke arah Tian
Ji.

Pedang Bayangan Dan Panji Sakti Huan Jian Ling Qi Seri Thiansan Karya Liang Ie Shen di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Biksu Tian Xuan secara kebetulan berdiri di belakang Tian Wu,
segera membantu Tian Wu menerima serangan ini, telapak satu lagi
sudah menyerang Tian Ji. Tenaga dalam Tian Wu paling tinggi. Kekuatan Tian Xuan tidak
berbeda jauh dengan Tian Wu, tidak disangka meski mereka berdua
bergabung masih tetap tidak bisa menahan serangan ini.
Tian Wu dipukul mundur hingga 3 langkah, dia berteriak, "Huo
Yan Dao!" Tian Xuan juga berteriak, "Han Bing Zhang!"
Han Bing Zhang dan Huo Yan Dao adalah ilmu silat milik Bai Tuo
Shan. Tian Ce, Tian Qu, Yao Guang berteriak, "Ternyata kau adalah
orang Bai Tuo Shan!"
Biksu tua itu mengeluarkan jurus seperti guntur. Tian Ce, Tian
Qu belum tiba, serangan telapak ke-3nya sudah mengarah kepada
Tian Ji. Biksu tua itu menjawab, "Benar, aku akan membunuhmu untuk
tutup mulut." Tian Ji segera mengeluarkan pedang dan sarungnya dengan
jurus San Zhuan Fa Lun (Tiga Jurus Roda Berputar) menusuk
kepada biksu tua itu. San Zhuan Fa Lun adalah jurus pedang Hua Shan yang paling
lihai, berarti satu titik bisa menyerang ke-3 nadi. Tiga titik 9 nadi
dan Tian Ji adalah orang yang menguasai ilmu pedang paling tinggi.
Di antara hidup dan mati, kita bisa menebak jurusnya yang lihai
seperti apa. Di dalam pertarungan, ada dua bayangan orang tiba-tiba
berpisah. Badan Tian Ji seperti sebatang kayu tampak limbung,
kemudian roboh, biksu tua itu dengan wajah penuh darah
membalikkan badan dan lari, ternyata kedua matanya sudah
tertusuk hingga buta. Tian Wu berteriak, "Adik-adik seperguruan, jangan lawan dia
dulu!" Tian Qu dan Tian Ce hanya merasakan angin yang sangat panas
lewat, biksu tua itu sudah lewat dari sisi mereka.
Kata Wei Tian Yuan, "Jangan lepaskan binatang itu, Adik Feng
kita sama-sama mengejar dia!"
Kata Jin Hu dengan tenang, "Tidak perlu kalian kejar, dia tidak
bisa keluar hidup-hidup dari sini."
Kata-katanya belum habis, biksu tua yang buta itu menabrak
sebatang pohon. Tiba-tiba menjadi gila dan berkata, "Siapa yang
berani menghalangiku!"
Dengan tenaga dalam yang besar dia memukul pohon itu. Pohon
seperti ditiup oleh angin topan, ranting-ranting dan daun semua
putus dan rontok. Dalam sekejap hanya tinggal batang saja dan
pohon tampak gundul. Dia menabrak pohon itu hingga kepalanya
pecah dan akhirnya roboh. Darah yang mengalir adalah darah yang
sudah menghitam. Kata Tang Xi Shun, "Qi Sha Zhen yang dimiliki oleh keluarga Mu
benar-benar lihai (Tujuh Jarum Pembunuh) tapi senjata rahasia itu
sangat beracun dan kejam...."
Jin Hu berkata kepada Tang Xi Shun, "Terima kasih Tuan Tang
mau memuji dan menasehatiku. Tapi terhadap orang gila seperti ini
harus menggunakan senjata rahasia yang kejam dan beracun. Aku
jamin lain kali tidak akan memakainya lagi."
Siapapun tidak dapat melihat kapan biksu tua itu telah terkena
serangan jarum beracun dari keluarga Mu, hanya baru sadar setelah
orangnya roboh. Sekarang semua orang sudah tahu mengenai biksu tua itu,
walaupun sudah beradu telapak tangan dengan Wei Tian Yuan, Tian
Xuan, Tian Wu dan ditusuk hingga terluka o leh Tian Ji dan Fei Feng
tapi yang membuat dia mati adalah jarum beracun milik Jin Hu. Ilmu
silatnya begitu tinggi dan jarum beracun begitu lihai, hal ini
membuat orang-orang Hua Shan merasa kaget.
Murid-murid Hua Shan menanyakan keberadaan ketua mereka.
Tian Wu tertawa kecut dan berkata, "Untung saja ada Adik Tian
Xuan membantu, sekarang aku tidak apa-apa."
Tangan Tian Wu merah seperti ditempel oleh besi panas tapi
tangan Tian Xuan dingin seperti es. Mereka berjabat tangan, merasa
tangannya sangat dingin. Sekarang mereka baru melihat Tian Ji yang roboh. Kata Tian Qu,
"Sepertinya dia belum mati."
Tian Ji bergerak, akhirnya dia bisa membuka mulut, dengan
suara serak dia berkata, "Saudara-saudara, aku berdosa, aku harus
mati, tapi biarkan aku bicara dulu, jika tidak mati pun aku tidak akan
tenang." Tian Wu menempelkan telapaknya ke punggung Tian Ji,
membantunya melancarkan pernafasan. Tian Wu berkata,
"Katakanlah siapa biksu tua itu?"
Kata Tian Ji, "Dia adalah kakak ketua seperguruan Ketua Bai Tuo
Shan, bernama Si Kong Zhao. Mu Rong Cui adalah kakak kedua. Mu
Rong Cui menguasai ilmu silat Tuan Jian, dia pun begitu. Bukan aku
yang membunuh Kakak Tian Quan tapi Si Kong Zhao yang berganti
nama menjadi Shou Cuo yang melakukannya, tapi aku pun ikut
merencanakan!" Begitu dia menyebutkan nama biksu tua itu semua orang baru
mengerti. Shou Cuo adalah orang yang mengurus Tian Quan. Begitu datang
ke Hua Shan dia berpura-pura menjadi orang bodoh dan idiot
karena itu Tian Quan sama sekali tidak waspada. Dalam hati muridmurid
Hua Shan bepikir, "Pantas waktu ketua terbunuh, wajahnya
sangat kaget, mungkin sampai mati pun ketua tidak percaya bahwa
orang idiot seperti Shou Cuo bisa menjadi pembunuh!"
Yao Guang teringat sewaktu mantan ketua terbunuh, dia marah,
"Biarpun bukan kau yang membunuh, tapi kau bergabung dengan
mereka membunuh ketua. Itu benar-benar keterlaluan!"
Tian Wu dengan lembut berkata, "Sekarang dia sudah menyesal.
Adik, kau jangan marah lagi kepadanya!"
Dengan suara serak Tian Ji berkata, "Aku pantas dimarahi dan
pantas dibunuh. Ketua, kau bisa memaafkanku tapi aku tidak bisa
memaafkan diriku sendiri. Aku tidak mempunyai iman yang kuat,
sekarang menyesal pun sudah terlambat."
Tanya Tian Xuan, "Dengan apa mereka membujukmu?"
Kata Tian Ji, "Obat racun yang dibuat dari Bai Tuo Shan, yang
bernama pil dewa. Aku dipancing mengisap racun kemudian
kecanduan obat ini, akhimya dikuasai oleh m ereka. Kemudian Si
Kong Zhao datang bersembunyi di sini. Aku hanya seperti boneka
yang diatur oleh mereka."
Kata Tian Xuan, "Kau mempunyai niat yang jahat jika tidak kau
tidak akan bisa diatur."
Kata Tian Ji, "Benar, aku memang mempunyai niat yang jahat.
Gelang Kemala 1 Raja Petir 11 Penguasa Danau Keramat Senopati Pamungkas 27

Cari Blog Ini