Ceritasilat Novel Online

Pendekar Baja 18

Pendekar Baja Wu Lin Wai Shi Karya Gu Long Bagian 18


dua orang yang kepalanya tertekan di atas meja lantas terlepas dan
cepat melarikan diri. Koay-lok-ong tidak menghiraukan orang lain, perhatiannya terpusat
atas diri Sim Long katanya kemudian, "Tapi dahulu kau ....?
"Orang berkelana, setiap petualang, apa yang dikerjakan bergantung
pada cocok dan tidak satu sama lain. Meski dahulu pernah kubekerja
bagi kepentingan Jin-gi-ceng, tapi sekarang sudah lain daripada
yang dulu. Kini Jin-gi-ceng sudah tua, bukan lagi tempat tinggal bagi
orang yang bercita-cita besar. Jika ditinjau apa yang ada sekarang,
kecuali Jin-gi-ceng, siapa pula yang sesuai untuk menerima orang
semacam orang she Sim"?
"Barangkali cuma diriku"?cap Koay-lok-ong dengan tertawa keras.
"Itulah, jika Ongya sudah tahu apakah diriku takkan kau terima"?
Mendadak berhenti tertawa Koay-lok-ong, bentaknya, "Sim Long,
apakah benar begitu maksudmu"?
KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/
"Jika bukan begitu maksudku, untuk apa kudatang kemari"? jawab
Sim Long. Koay-lok-ong menatapnya lekat-lekat, sampai sekian lama, lambat
laun di antara sorot mata kedua orang sama menampilkan
senyuman. Mendadak Tokko Siang berseru, "Jangan Ongya, hati orang ini sukar
diraba, sekali-kali tidak boleh menerimanya.?
"Enyah,? bentak Koay-lok-ong tanpa menoleh.
Air muka Tokko Siang berubah hebat, kata "enyah?ni sungguh
tidak pernah diterimanya, tubuhnya sampai gemetar, diam-diam ia
mengundurkan diri dengan pedih.
Koay-lok-ong tidak menghiraukannya, katanya pula sekata demi
sekata, "Wahai Sim Long, jika betul engkau bermaksud demikian
sungguh terhitung mujur bagimu, juga beruntung bagiku. Dengan
mendapat pembantu sebagai dirimu, aku akan serupa harimau
bertumbuh sayap.? "Terima kasih,?cap Sim Long.
"Tapi ingat, jika maksudmu ini palsu, mungkin ....?
Belum lanjut ucapannya, dari kejauhan kembali berkumandang
suitan aneh. Habis itu suara berisik lengking setan tadi lantas
berlarian ke sana, api setan yang memenuhi udara juga lantas
lenyap mendadak. Jagat raya ini seketika kembali sunyi senyap, suasana seram tadi
dalam sekejap saja sudah berubah pada asalnya, yaitu taman
hiburan yang indah, cahaya bulan menyinari bumi raya pula.
Angin meniup semilir, bayangan pohon bergoyang perlahan, kalau
tidak ada dua orang berbaju hijau yang masih menggeletak di situ
karena tertutuk oleh Sim Long tadi, sungguh orang akan mengira
apa yang terjadi tadi hanya di alam mimpi.
KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/
"Kedatangan kawanan setan itu sangat cepat, perginya juga tidak
lambat,?jar Sim Long dengan tertawa.
"Yang datang tadi hanya sekawanan setan cilik Yu-leng-bun saja
untuk menguji kekuatan di sini, peranan yang terlebih lihai kukira
baru sekarang akan muncul,? kata Koay-lok-ong.
"Konon Yu-leng-kui-li itu memang sangat lihai,?jar Sim Long.
"Betapa lihainya, jika kita berdua berada di sini, apa yang mampu
diperbuatnya"?jar Koay-lok-ong dengan tertawa lantang.
Dapat dianggap sebagai tokoh setingkat Koay-lok-ong, biarpun Sim
Long juga merasa senang. "Konon di dunia persilatan Tionggoan ada seorang Ong Ling-hoa
juga tokoh yang tidak boleh diremehkan,? tiba-tiba Koay-lok-ong
berkata pula. "Ya betapa keji cara orang ini dan betapa licik dan licin akalnya,
sungguh harus diakui jarang ada bandingannya, terlebih jejaknya
yang misterius dan sukar dilacak, kemahirannya menyamar,
membuat orang sukar berjaga.?
"Bagaimana dia kalau dibandingkan dirimu"?
"Memang sukar dibicaranya, bila terjadi pertarungan antara kami,
entah siapa yang akan kecundang.?
"Sungguh luar biasa di dunia Kangouw masih ada tokoh muda
seperti dia, sesungguhnya bagaimana asal-usulnya dan dari
perguruan mana dia"?
"Ini ....? mendadak Sim Long balas bertanya malah, "Apakah Ongya
tahu ada tiga orang yang paling misterius asal-usulnya di zaman
ini"? "Tidak tahu,? jawab Koay-lok-ong.
KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/
"Seorang jelas ialah orang she Sim seorang lagi ialah Ong-Ling-hoa.?
"Dan siapa orang ketiga"?
"Tentu saja Ongya sendiri.?
"Haha, dan entah orang macam apakah Yu-leng-kui-li itu" Kukira
usianya juga tidak terlalu lanjut, sungguh ingin kulihat dia
mempunyai kemampuan apa sehingga sanggup mengendalikan
kawanan setan.? "Agaknya Ongya tidak perlu menunggu lagi, dia sudah datang,?cap Sim Long.
Mendadak ada cahaya lampu di halaman yang gelap sana. Enam
belas gadis jelita dengan rambut tersanggul tinggi berbaju sutra
putih membawa lampion istana muncul dari taman sana.
Langkah mereka ringan, gayanya menarik sehingga serupa bidadari
yang turun dari kahyangan.
Dua orang lagi adalah lelaki kekar bercelana satin biru dan memakai
kopiah berhias mutiara, tapi setengah badan atas telanjang bulat
sehingga kelihatan dadanya yang bidang, kedua lelaki ini
mengangkat sebuah tandu kecil dan berjalan di tengah rombongan
kawanan gadis jelita. "Yang menumpang tandu tentulah Yu-leng-kui-li, besar juga
lagaknya,?jar Sim Long tertawa.
"Nyalinya juga tidak kecil,? sambung Koay-lok-ong.
Sesudah dekat, kawanan gadis jelita itu memberi hormat, lalu berdiri
sejajar di samping. Ketika tandu berhenti, di belakang tandu ternyata masih mengikut
lagi seorang gadis cilik berdandan sebagai putri keraton, dengan
KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/
langkah cepat ia menyusul ke depan dan membukakan tabir tandu,
lalu menyembah dan berucap, "Silakan Kiongcu (Tuan Putri) turun!?
Segera suara orang perempuan berkumandang dari dalam tandu,
"Apakah Koay-lok-ong berada di sini"?
Semula Sim Long menduga suara pimpinan kawanan setan itu pasti
seram dan mengerikan, siapa tahu suaranya sedemikian merdu dan
menggetar sukma. Namun dia tetap diam saja dan mengikuti apa yang akan terjadi.
Koay-lok-ong juga tetap menunggu.
Terdengar gadis cilik tadi menjawab, "Koay-lok-ong memang berada
di sini.? "Mengapa dia tidak menyambut kedatanganku"? kata orang di
dalam tandu. Si gadis cilik mengerling sekejap ke dalam rumah, lalu menjawab
dengan tertawa, "Mungkin dia sudah mabuk.?
?Orang mabuk sukar untuk diajak bicara, marilah kita pergi saja, bila
dia siuman baru kita datang lagi.?
Baru saja gadis cilik itu mengiakan, Koay-lok-ong tidak tahan lagi,
serunya mendadak, "Kalau sudah datang, kenapa terburu-buru pergi
lagi"? "Engkau tidak mabuk"? tanya orang di dalam tandu.
"Takaran minumku seribu gantang tanpa mabuk,? kata Koay-lokong. "Jika tidak mabuk, mengapa tidak menyambut kedatanganku"?
"Haha, anak perempuan semacam dirimu minta kusambut, apakah
tidak keterlaluan"?jar Koay-lok-ong dengan tertawa.
KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/
"Betapa pun aku adalah pemimpin suatu perguruan tersendiri, jika
kau sambut kedatanganku kan lumrah dan tidak menurunkan
derajatmu"? jengek orang di dalam tandu.
"Ya, padahal banyak orang yang ingin menyambut Kiongcu kami
tanpa diminta dan belum tentu Kiongcu kami mau,? tukas si dayang
cilik. Koay-lok-ong tertawa, "Engkau adalah Kiongcu dan aku adalah
Ongya, masakah Ongya diharuskan menyambut Kiongcu"?
"Tapi Ongya semacam dirimu kan palsu"?jar si dayang cilik.
Koay-lok-ong tidak marah, sebaliknya tertawa dan menjawab, "Dan
memangnya Kiongcu kalian itu tuan putri tulen"?
Mendadak terdengar suara tertawa nyaring bagai bunyi keleningan,
katanya, "Tadinya kusangka Koay-lok-ong pasti seorang culas, dingin
dan kaku, siapa tahu juga penuh humor dan menarik. Jika Ongya
dan Kiongcu sama-sama palsu, dengan sendirinya Kiongcu harus
menyembah kepada Ongya.? Makin didengarkan Sim Long merasa suara ini seperti sudah
dikenalnya dengan baik, cuma seketika tak ingat siapa dia, ia yakin
tidak keliru dugaannya ini.
Dalam pada itu Yu-leng-kiongcu telah melangkah turun dari
tandunya, benar juga seorang gadis mahajelita, sama sekali tidak
berbau setan, bahkan memang serupa bidadari.
Meski bajunya sutra tipis berlapis-lapis, namun samar-samar
kelihatan garis tubuhnya yang ramping, gayanya yang memesona,
wajahnya juga memakai sari, tapi tidak perlu melihat wajahnya yang
sebenarnya dapat membayangkannya pasti mahacantik.
Dengan langkah gemulai dia berjalan sambil berpegangan pada
pundak si dayang cilik. KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/
Mata Koay-lok-ong seakan-akan memercikkan lelatu api, seketika ia
tidak mampu bersuara. Sim Long juga memandang dengan
terkesima. Setelah menaiki undak-undakan dan langsung menuju ke depan
meja, tanpa disuruh ia angkat cawan arak dan berucap dengan
suara lembut, ?"Maaf jika kedatanganku ini mengganggu keasyikan
Ongya, kurela terima hukuman.??
"Betul, memang harus dihukum,?jar Koay-lok-ong.
"Hanya mohon hukuman jangan terlalu berat,?jar Yu-leng-kiongcu
dengan sikap yang mohon dikasihani.
"Haha, mana tega kuberi hukuman berat padamu ....? seru Koaylok-ong dengan tertawa. "Eh, cara bagaimana memberi hukuman
menurut pendapatmu"?
Pertanyaan ditujukan kepada Sim Long.
Maka Sim Long menjawab, "Menghukum dia menuangkan tiga
cawan arak bagi Ongya.? "Hahahaha! Si cantik menuangkan arak bagiku, sebelum minum aku
sudah mabuk,? seru Koay-lok-ong sambil bergelak.
Segera Yu-leng-kiongcu mengangkat poci arak dan menuangkan
secawan, ucapnya lembut, "Asalkan Ongya tidak mencela tanganku
kotor, silakan minum secawan ini.?
Di bawah cahaya lampu tampak tangannya yang putih bersih
sebagai salju, jika ada mata orang dapat bicara maka kedua
tangannya ini seakan-akan juga dapat bicara.
Koay-lok-ong terbelalak, "Haha, jika tanganmu dibilang kotor, di
dunia ini mana ada tangan yang bersih.?
KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/
Baru saja ia terima cawan arak itu sebuah tangan terjulur dari
belakangnya dan menitikkan setetes air obat. Namun arak tidak
menimbulkan reaksi, nyata arak tidak beracun.
Yu-leng-kiongcu tertawa, "Anak buah Ongya sungguh sangat
cermat, cuma sayang ....?
"Sayang mengukur pikiran orang baik dengan tujuan jahat sendiri,
begitu bukan maksudmu"? tanya Koay-lok-ong. "Baik, anggap aku
bersalah, biarlah aku pun dihukum balas menyuguhmu secawan.?
Langsung ia menuang penuh cawannya dan disodorkan kepada Yuleng-kiongcu. Yu-leng-kiongcu menerima cawan arak itu, dengan tertawa merdu ia
berkata, "Tapi badanku biasanya lemah dan tidak sanggup minum
arak, kuharap secawan ini pun Ongya mewakili diriku
menghabiskannya.? "Hahaha, mewakili si cantik minum, kenapa aku tidak mau, tapi
sedikitnya kan harus kau minum seceguk dulu,?jar Koay-lok-ong.
Sang putri tampak menunduk malu, perlahan ia menyingkap sari
penutup muka dan dikecupnya perlahan arak dalam cawan, lalu
disodorkan lagi kepada Koay-lok-ong, katanya, "Apakah Ongya tidak
... tidak menolak sisa arak yang kuminum ini"?
Koay-lok-ong tampak berseri dan lupa akan bidadari yang berada di
depannya ini adalah pemimpin Yu-leng-bun yang merontokkan nyali
setiap orang Kangouw ini, dengan gelak tertawa ia berkata, "Minum
arak dengan layanan si cantik, biarpun mati juga rela!?
Segera ia angkat cawan dan hendak diminum.
Mendadak sebuah tangan terjulur tiba dan menahan cawan araknya.
Kiranya tangan Sim Long. "Arak ini tidak boleh diminum,? seru Sim Long.
KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/
"O, barangkali engkau juga ingin minum"? tanya Koay-lok-ong
dengan berkedip-kedip. "Baiklah, secawan ini kuberikan padamu.?
Sim Long terima cawan arak itu, katanya dengan tersenyum, "Cuma
rasanya aku pun tidak sanggup minum.?
Mendadak ia tuang arak ke lantai, butiran arak muncrat dan berubah
menjadi uap. "Hah, arak ... arak ini beracun!? seru Yu-leng-kiongcu.
"Masa Kiongcu tidak tahu arak ini beracun"?jar Sim Long.
"Kan Ongya sendiri yang menuang arak ini, dari mana kutahu"?
jawab Yu-leng-kiongcu dengan suara lembut.
"Justru Ongya yang menuang araknya, maka biarpun Kiongcu
menaruh racun juga takkan disangka oleh siapa pun,?jar Sim
Long. "Kau bilang aku ... aku menaruh racun" Ah, jang ... jangan kau ....?
"Ketika menyingkap sari, saat itu juga Kiongcu sudah mulai main,?
tutur Sim Long. "Jika orang lain menaruh racun dengan tangan
Kiongcu justru menaruh racun dengan bibir. Sungguh sangat
mengagumkan cara yang luar biasa ini.?
"Wah, kukira justru matamu yang beracun,?jar Yu-leng-kiongcu
dengan gegetun. "Jadi benar kau taruh racun dalam arak"? teriak Koay-lok-ong
mendadak. "Besar amat nyali, apakah engkau tidak tahu sekali
bergerak saja dapat kubinasakanmu"?
"Kuyakin Ongya takkan tega membunuhku,?jar Yu-leng-kiongcu
sambil tertawa menggiurkan.
"Haha, memang betul, Ongya seorang yang bijaksana, mana
mungkin marah kepada Kiongcu mahacantik ....?
KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/
Belum lanjut ucapan Sim Long, mendadak Yu-leng-kiongcu
memotong, "Tuan ini ....?
"Sim Long,?cap anak muda itu.
"Huh, sayang orang sebagai Kongcu rela menjadi antek orang,?
jengek Yu-leng-kiongcu. "Jika si cantik sudi menjadi setan, kenapa aku tidak boleh menjadi
antek orang"? jawab Sim Long.
Yu-leng-kiongcu menatapnya tajam dari balik kain sari, selang
sejenak, mendadak tubuhnya berguncang dan sempoyongan seperti


Pendekar Baja Wu Lin Wai Shi Karya Gu Long di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

mau roboh. Cepat si dayang cilik memburu maju untuk memapahnya, serunya
khawatir, "Wah, celaka, penyakit hati Kiongcu kami kumat.?
"Penyakit hati"? kening Koay-lok-ong bekernyit.
"Ya, bila melihat orang jahat, penyakit Kiongcu ini lantas kumat,?jar si dayang
cilik. "Wah, jika begitu, aku dan Sim-kongcu adalah orang jahat,? Koaylok-ong menggeleng kepala.
Si dayang cilik melototi Sim Long sambil mencibir, "Bukan dia, tapi
kau inilah, kau bikin susah Kiongcu kami, harus kau ganti rugi.?
"Bagaimana dapat kuberi ganti rugi, betapa pun pintar juga tidak
mampu kusembuhkan penyakit hati si cantik,?jar Sim Long.
"Jika tidak dapat kau sembuhkan penyakit Kiongcu, aku Ko-jin akan
mengadu jiwa denganmu,? teriak si dayang cilik.
"Aha, namamu Ko-jin (kasihan), tapi tiada kelihatan sesuatu yang
perlu dikasihani,?jar Koay-lok-ong dengan tertawa.
KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/
Muka si dayang cilik alias Ko-jin menjadi merah, "Hm, rupanya
Ongya juga orang jahat. Bisa jadi penyakit Kiongcu kami akibat
marah padamu.? "Jangan khawatir, penyakit Kiongcumu akan kusembuhkan,? kata
Koay-lok-ong. "Tapi penyakitku mungkin sukar disembuhkan,? tiba-tiba Yu-lengkiongcu mendesis sambil memegang hulu hatinya, tampaknya
sangat menderita. "Omong kosong, mana ada penyakit yang tidak bisa disembuhkan,?jar Koay-lok-ong.
"Meski penyakitku mudah disembuhkan, obatnya yang sukar dicari,?
kata Yu-leng-kiongcu. "Jika ada obatnya pasti dapat dicari,?jar Koay-lok-ong tegas.
"Memangnya Ongya sungguh-sungguh mau mencarikan obat
bagiku"? tanya Yu-leng-kiongcu dengan sendu.
"Bila dapat kucarikan obat bagimu, lantas balas jasa apa yang akan
kau berikan padaku"? tanya Koay-lok-ong.
"Apa pun kehendak Ongya pasti akan kuturuti,? jawab Yu-lengkiongcu dengan menunduk. "Baik, coba katakan di mana obat yang kau perlukan,? seru Koaylok-ong dengan gembira. "Obat itu berada ... berada pada Ongya sendiri.? kata Yu-lengkiongcu tiba-tiba. "Oo"!? Koay-lok-ong melengak.
"Meski obatnya berada pada Ongya, mungkin Ongya keberatan
untuk memberikannya,? tukas Ko-jin.
KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/
"Budak kurang ajar, masakah kau pandang diriku sebagai orang
pelit"?mel Koay-lok-ong.
"Ongya benar-benar tidak keberatan"? tanya Ko-jin.
"Sesungguhnya obat apa" Coba katakan!?
Ko-jin berkedip-kedip, jawabnya kemudian, "Penyakit hati harus
diobati dengan hati, apakah Ongya tahu pepatah ini"?
"Obat hati"? gumam Koay-lok-ong.
"Ya, asalkan Ongya memberikan hatimu untuk obat Kiongcu kami,
penyakit Kiongcu pasti akan segera sembuh,? sahut Ko-jin dengan
tertawa. Seketika berubah air muka Koay-lok-ong, mendadak ia menengadah
dan tertawa, "Hahaha, budak jahil, kiranya kau minta hatiku.?
"Seorang raja tidak bicara kelakar, sekali Ongya sudah berjanji harus
ditepati,? kata Ko-jin. Mendadak Koay-lok-ong membuka dada bajunya dan berseru,
"Baiklah, hatiku berada di sini, silakan ambil saja!?
Ko-jin memberi hormat, katanya dengan tertawa, "Wah, Ongya
benar-benar seorang welas asih, bila sembuh penyakit Kiongcu kami,
pasti takkan melupakan budi kebaikan Ongya.?
Mendadak ia mencabut sebilah belati terus mendekati Koay-lok-ong.
"Nanti dulu!? bentak Koay-lok-ong dengan suara menggelegar.
Tubuh Ko-jin tergetar dan menyurut mundur dua tindak, "Masa ...
masa Ongya mau ing ... ingkar janji"?
"Hatiku hanya diberikan kepada si mahacantik, jika menghendaki
hatiku harus diambil sendiri oleh Kiongcumu,? kata Koay-lok-ong.
KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/
"Baiklah, jika begitu aku menurut saja,?cap Yu-leng-kiongcu.
"Haha, silakan ambil!? seru Koay-lok-ong.
Belum lenyap suaranya, mendadak sinar pisau sudah menyambar
tiba. Dan Koay-lok-ong ternyata benar tidak bergerak atau
mengelak. Tapi pada saat itulah sekonyong-konyong terdengar suara bentakan
keras, bayangan Yu-leng-kiongcu melayang mundur beberapa
tombak, di depannya sudah berdiri seorang berbaju hitam bertubuh
tinggi kurus, dia inilah Tokko Siang.
"Ai, Koay-lok-ong benar-benar menjilat kembali ucapannya sendiri,?jek Ko-jin.
Koay-lok-ong tersenyum, katanya, "Meski aku sudah berjanji, tapi
orang lain yang keberatan, apa boleh buat"?
"Masa Ongya takut dan tunduk padanya"? tanya Yu-leng-kiongcu
tertawa. "Maklumlah, bila aku mati berarti pecah periuk nasinya, soalnya
menyangkut untung ruginya, kan tidak dapat menyalahkan dia,?jar
Koay-lok-ong. "Aku pun ada penyakit yang harus disembuhkan dengan makan
hatimu,? mendadak Tokko Siang berkata kepada Yu-leng-kiongcu.
"Apa betul"? Yu-leng-kiongcu menegas.
"Jika kau betul, aku juga betul,? jawab Tokko Siang.
"Huh, kau kira aku pun pelit serupa Ongya kalian"? kata Yu-leng
dengan tertawa. "Ini, jika kau mau, boleh ambil!?
Habis bicara, mendadak ia tarik kain sari dan merobek dada baju
sendiri sehingga kelihatan dadanya yang putih bersih, montok dan
kenyal memesona. KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/
Seketika Koay-lok-ong dan Sim Long jadi melongo.
Tokko Siang menjadi bingung menghadapi dada telanjang demikian,
napas pun terasa sesak. "Ayolah maju, ambil saja, kau takut apa"? seru Yu-leng-kiongcu
pula. Biji leher Tokko Siang tampak naik-turun dan tidak sanggup
bersuara. Yu-leng-kiongcu lantas mendekatinya malah, dada bajunya
ditariknya lebih terbuka, ucapnya lembut, "Eh, coba kau pegang,
hatiku lagi berdetak, dadaku juga hangat ... semua ini kuberikan
padamu, kenapa tidak kau ambil"?
"Kau ... kau ....? mendadak Tokko Siang berteriak murka,
perawakannya yang tinggi tegak itu tiba-tiba berguncang.
Segera Yu-leng-kiongcu tertawa nyaring lagi dan berkata, ?Wah,
tampaknya sekarang hati siapa pun tidak ada gunanya bagimu.?
Ketika tangan Tokko Siang menghantam, Yu-leng-kiongcu diam saja,
namun sewaktu telapak tangannya menyentuh dada Yu-lengkiongcu, kontan tubuhnya lantas roboh terjengkang.
Koay-lok-ong tetap bersabar, ia malah tertawa, "Haha, mati di
bawah bunga, jadi setan pun gembira.?
"Memang, dapat melihat dada Kiongcu kami, mati pun tidak
penasaran,? tukas Ko-jin dengan tertawa. Ia melirik Koay-lok-ong
dan Sim Long sekejap, sambungnya, "Kalian juga telah melihat dada
yang paling indah di dunia ini, kalian juga boleh mati.?
Yu-leng-kiongcu lantas mendekati Koay-lok-ong pula, ucapnya,
"Sekarang tidak ada lagi yang merintangi kehendak Ongya, apakah
hati Ongya boleh dihadiahkan padaku"?
KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/
"Haha, wajahmu saja tidak diperlihatkan kepadaku, tapi berkeras
minta hatiku, kan terlalu tidak adil"?jar Koay-lok-ong.
"Tubuhku sudah Ongya lihat, apakah belum cukup"?jar Yu-lengkiongcu dengan tertawa. "Memangnya tubuhku ini tidak berharga
untuk menukar hati Ongya"?
Mendadak Sim Long menyela, "Tubuhmu saja tidak sayang
diperlihatkan kepada orang, sebaliknya wajahmu tersembunyi, kan
aneh" Jangan-jangan mukamu terlampau buruk dan tidak boleh
dilihat orang"? Yu-leng-kiongcu tertawa ngikik, "Jika kau ingin melihat mukaku,
boleh kau lihat sendiri saja.?
"Cuma jangan semaput setelah kau lihat,? sambung Ko-jin.
"Haha, meski bau harum bajumu dapat membunuh Tokko Siang,
harum di balik sari belum tentu mampu membunuhku ....? di tengah
gelak tawa Sim-Long tahu-tahu sudah berada di depan Yu-lengkiongcu. Gerak cepat Sim Long ini sangat mengejutkan, cepat Yu-lengkiongcu melompat mundur. "Lho, katanya boleh kulihat, kenapa sekarang lari"? tanya Sim Long.
Dan entah cara bagaimana, tahu-tahu ia melayang maju lagi ke
depan Yu-leng-kiongcu dengan gaya yang santai.
"Hati-hati, jangan sampai membikin lecet kulit badannya yang
halus,? seru Koay-lok-ong dengan tertawa gembira.
"Coba, alangkah sayangnya Ongya terhadap si cantik, sampai saat
ini dia masih memikirkanmu,?jar Sim Long.
Sembari tertawa, kedua tangannya lantas bergerak cepat, dalam
sekejap saja ia telah melancarkan belasan kali pukulan, namun YuKANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/
leng-kiongcu juga tidak kurang gesitnya, setiap serangan Sim Long
dapat dihindarinya dengan mulus.
Walaupun begitu, serangan Sim Long itu baru ujian pertama saja
untuk menjajaki kelihaian musuh, entah masih berapa banyak
serangan ikutan yang belum dilancarkannya. Namun untuk
sementara belum kelihatan Sim Long akan dapat menundukkan
lawan. Tiba-tiba Ko-jin berseru, "He, lelaki baik tidak bakalan berkelahi
dengan orang perempuan, orang lelaki yang mau berkelahi dengan
orang perempuan pasti tidak tahu harga diri.?
Ketika dilihatnya Sim Long tidak menghiraukannya dan tetap
melancarkan serangan, kembali ia mengentak kaki dan berteriak,
"Orang she Sim, wah, engkau memang tidak tahu malu, masa ...
lihatlah Ongya, dia hendak meraba dada Kiongcu.?
"Jika aku menjadi dia juga ingin kuraba dada yang kenyal itu,?jar
Koay-lok-ong dengan tertawa.
Ko-jin terbelalak, "Ai, masa ... masa Ongya tidak ... tidak cemburu"?
Koay-lok-ong tertawa, katanya, "Jika ingin kau ganggu konsentrasi
Sim Long jelas kau salah hitung. Biarpun di sekeliling sini ada 200
orang membunyikan genderang juga takkan dihiraukannya.?
"Huh, berlagak tuli dan pura-pura bisu, terhitung kepandaian apa"?
jengek Ko-jin. "Berlagak bisu dan tuli justru adalah senjata paling baik untuk
melayani orang perempuan,?jar Koay-lok-ong.
"Dasar lelaki, tidak ada seorang pun baik,?mel Ko-jin sambil
mengentak kaki. Dengan menggerutu, diam-diam dari dalam lengan bajunya
melayang keluar tujuh jalur benang perak dan menyambar ke
punggung Sim Long tanpa bersuara.
KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/
Sebenarnya Ko-jin juga menyadari senjata rahasianya takkan
mampu melukai Sim Long, tujuannya cuma ingin mengacau
perhatian Sim Long saja untuk memperlambat daya serangannya.
Untuk menghindari "Yu-hun-si?tau benang arwah gentayangan
yang beracun keji dan tak bersuara ini sedikitnya perhatian Sim Long
akan terpencar, dengan begitu Yu-leng-kiongcu ada kesempatan
untuk mengatasi lawan. Benarlah, ketika Sim-Long terpaksa menarik sebelah tangannya
untuk mengebas ke belakang, kesempatan itu segera digunakan Yuleng-kiongcu untuk mendesak maju, sebelah tangannya yang putih
halus sudah mencengkeram sampai di depan Sim Long.
Cakar setan mencengkeram hati, itulah jurus maut andalannya.
Tangan yang putih halus itu kini telah berubah serupa kaitan yang
tajam. Dalam keadaan demikian bila Sim Long ingin menghindarkan
cengkeraman ini berarti akan terserang oleh benang maut dari
belakang. "Hihi, entah bagaimana rasanya hati lelaki ini, aku jadi ingin
mencicipi juga,? seru Ko-jin sambil berkeplok tertawa.
Siapa tahu pada saat berbahaya itulah sekonyong-konyong Sim Long
menggeser sedikit ke samping, tanpa menghiraukan benang maut
yang menyambar dari belakang, tangan berbalik meraih ke depan
untuk mengepit tangan halus Yu-leng-kiongcu, berbareng itu ia terus
berputar ke belakang sang Kiongcu.
Dengan cara demikian, sambil menghindari benang maut itu,
sekaligus Sim Long menggunakan tubuh Yu-leng-kiongcu sebagai
tameng, keruan Ko-jin terkejut, untuk membatalkan serangan
benang maut itu sudah tidak keburu lagi. Untunglah sebelah tangan
Yu-leng-kiongcu masih bebas, ia sempat mengebas dengan lengan
bajunya sehingga benang itu tergulung lenyap.
KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/
Pada detik lain, kempitan Sim Long diperkeras, seketika tubuh Yuleng-kiongcu terasa kaku kesemutan, lalu tidak sanggup bergerak
lagi, padahal jari tangannya mestinya bermaksud ditutukkan ke iga
Sim Long. Baru sekarang Yu-leng-kiongcu merasakan gawatnya keadaan,
teriaknya, "Bangsat ... akan kau apakan diriku" Lepaskan!?
Ko-jin juga lantas berteriak, "Wah, celaka! Tolong! Orang she Sim itu
hendak memerkosa Kiongcu kami!?
Sim Long tertawa, "Jika begitu, sedikitnya harus kucium pipimu
dulu!? Dengan lengan kanan mengepit Yu-leng-kiongcu, tangan lain segera
menyingkap kain penutup mukanya.
"Ber ... berani kau lihat mukaku, segera kumatikan kau!? seru Yuleng-kiongcu dengan agak gemetar.
"Haha, Sim Long, mungkin dia akan membunuhmu dengan
menggigit,? Koay-lok-ong berolok sambil tertawa.
Ia pun memerhatikan setiap gerak tangan Sim Long dan berharap
lekas menyingkap kain sari orang, sebab ia pun sangat ingin tahu
betapa wajah di balik sari itu, apakah benar cantik atau buruk"
Mengapa Yu-leng-kiongcu hanya memperlihatkan tubuhnya kepada
orang dan berbalik menyembunyikan mukanya" Jangan-jangan
terdapat sesuatu rahasia pada mukanya.
Dalam pada itu perlahan Sim Long mulai menyingkap kain penutup
muka orang. Tapi baru saja tersingkap sedikit, seketika air muka Sim Long
berubah, serupa orang yang mendadak dicambuk satu kali, hati
bergetar sehingga kempitannya juga kendur.
KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/
Kesempatan itu segera digunakan Yu-leng-kiongcu untuk
memberosot keluar dan melompat mundur dua-tiga tombak jauhnya,
mendadak terjadi letusan disertai berhamburnya kabut merah
jambon di depan, secara ajaib tubuh Yu-leng-kiongcu lantas
terbenam hilang di tengah kabut tebal.
Kejadian ini sungguh di luar dugaan, sampai Koay-lok-ong juga
melenggong. Terdengar suara Yu-leng-kiongcu berseru di tengah kabut, "Sim
Long, sudah kau lihat wajahku, biji matamu sudah menjadi milikku,


Pendekar Baja Wu Lin Wai Shi Karya Gu Long di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

cepat atau lambat pasti akan kuambil ... pasti akan kuambil ....?
Suaranya makin menjauh, kabut tebal pun mulai buyar dan secara
ajaib Yu-leng-kiongcu pun menghilang.
Dengan sendirinya Ko-jin belum sempat kabur. Bola matanya
berputar mendadak ia tertawa ngikik dan mulai menari dengan gaya
menggiurkan. Kain sari yang menutupi tubuhnya perlahan mulai
terbuka mengikuti gaya tarinya sehingga kelihatanlah bahunya yang
putih bagai salju. Ke-16 gadis jelita yang memegang lampion semula berdiri seperti
patung di tempatnya, sekarang mendadak mereka pun bergerak,
lampion ditaruh, pinggang mulai bergoyang.
Mereka menari dan menyanyi, tidak ada yang tahu lagu apa yang
dinyanyikan mereka, nadanya lebih menyerupai orang berdesah dan
berkeluh kesah, akan tetapi suara keluhan ini terlebih menggiurkan
daripada lagu merdu apa pun.
Suara nyanyian yang menggetar kalbu, gaya tarinya juga membetot
sukma. Kain sari yang dikenakan kawanan gadis jelita itu mulai terbuka
selapis demi selapis, di bawah cahaya lampion yang terletak di lantai
samar-samar kelihatan paha mereka yang panjang.
KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/
Gerak tari mereka mulai berubah, kini bukan lagi gerak tari
melainkan semacam gerak erotis yang gila ....
Semua perubahan ini datangnya sangat cepat, hanya dalam sekejap
saja medan tempur yang seram tadi telah berubah menjadi surga
yang memabukkan. Asalkan lelaki yang berdarah daging, bila mendengar suara keluh
dan desah demikian, kalau tidak terguncang perasaannya tentu
orang ini tidak normal, tentu ada penyakit.
Dan sekarang Sim Long seperti punya penyakit. Terhadap apa yang
terpampang di depan mata seolah-olah dipandang tapi tak terlihat.
Ia cuma berdiri tegak di tempatnya dan bergumam seperti orang
mengigau, "Mengapa bisa dia ... mengapa dia ....?gaknya Koay-lok-ong juga sangat
ingin tahu apa yang diucapkan Sim Long, tapi suara Sim Long tenggelam di tengah
suara keluh para gadis yang menghanyutkan itu.
Suara keluh mereka semakin menggelisahkan, gaya tari mereka pun
semakin gila, dahi kawanan gadis itu sama berhias butiran keringat,
muka pun merah seperti bara.
Koay-lok-ong tampak terbelalak, entah terkesima oleh adegan di
depan mata atau lagi termenung, memangnya apa yang
dipikirkannya, tentu saja tidak ada yang tahu.
Sekonyong-konyong tubuh kawanan gadis itu mengejang, anggota
tubuh mereka menggeliat-geliat, lalu gemetar dan roboh di tanah,
kulit badan mereka yang halus bergelimang di atas tanah pasir yang
kasar seakan-akan ingin merobek tubuh sendiri.
Kemudian, mendadak tidak ada yang bergerak lagi, mereka
berbaring telentang, dada mereka tampak naik-turun, napas
terengah, semuanya tampak lemas, seperti tidak sanggup bergerak
pula. KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/
Tapi air muka mereka menampilkan semacam perasaan kepuasan
yang tuntas, seolah-olah sekarang ini dunia kiamat juga tidak
dipedulikan mereka. Sejenak kemudian, perlahan Ko-jin merangkak bangun, dengan siku
menahan tubuh ia pandang Koay-lok-ong lalu bertanya dengan
napas masih setengah tersengal, "Ongya, apakah engkau juga ...
juga sudah puas"? "Budak setan!? omel Koay-lok-ong dengan tertawa. "Lekas pergi saja
kalian!? "Oo, Ongya tidak ... tidak menghendaki kami"? Ko-jin tampak
melengak. "Hahaha, meski kalian merasa gaya kalian sangat memikat, tapi bagi
pandanganku kalian tidak lebih cuma serombongan setan cilik yang
masih berbau kencur ....?
"Ah, ka ... kau ....? seru Ko-jin sambil melompat bangun.
"Sudahlah, sia-sia belaka permainan kalian ini,? kata Koay-lok-ong
dengan tertawa. "Lekas pakai baju kalian dan pulang saja. Bila
datang lagi lain kali hendaknya jangan lupa membawa kain popok.?
Muka Ko-jin menjadi merah, cepat ia meraih kain sari untuk
menutupi tubuh sendiri, teriaknya dengan gemas, "Kau ... bangsat
tua, engkau bukan ... bukan manusia ....?
Serentak ia membalik tubuh dan berlari pergi. Kawanan gadis lain
juga ikut berlari pergi dengan muka merah.
Koay-lok-ong terbahak-bahak, tiba-tiba ia bertepuk tangan perlahan.
Sesosok bayangan kecil segera menerobos keluar dan memberi
sembah hormat, "Ongya ada perintah apa"?
Perawakan orang ini kecil serupa anak kecil, nyata si manusia mini
tukang bagi kartu semalam itu.
KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/
Sim Long juga tidak menyangka manusia kerdil ini memiliki Ginkang
setinggi ini. Terdengar Koay-lok-ong lagi berkata, ?"Kuntit di belakang mereka,
selidiki tempat berkumpul mereka dan cepat memberi laporan lagi!??
Manusia kerdil itu mengiakan sambil menghormat. Mendadak
tubuhnya melejit serupa seekor kutu, hanya sekali berkelebat lantas
menghilang. Sim Long menghela napas, diam-diam ia mengakui anak buah Koaylok-ong memang tidak ada jago rendahan.
Segera ia mendekati Koay-lok-ong, katanya sambil memberi hormat,
"Maaf Ongya bila aku tidak mampu menawan seorang perempuan
lemah saja.? "Bahwa setan perempuan itu dapat membuat lunak hati Sim-kongcu,
tentu kecantikannya sukar dilukiskan, sayang aku tidak sempat
melihatnya,? kata Koay-lok-ong dengan menyesal. "Malahan aku
harus bersyukur engkau telah menyelamatkan diriku, sungguh entah
cara bagaimana harus kubalas kebaikanmu.?
"Tapi kalau aku tidak ikut turun tangan, saat ini perempuan itu tentu
sudah menjadi tawanan Ongya,? kata Sim Long.
"Tidak, kalau tidak dicegah olehmu, tentu sudah kuminum araknya
dan saat ini mungkin akulah yang menjadi tawanannya.?
Sim Long tersenyum, "Masa Ongya benar-benar tidak tahu di dalam
arak beracun"? "Bila kutahu, untuk apa kuminum,? kata Koay-lok-ong.
"Ongya sudah angkat cawan, tapi sama sekali tidak tertempel di
bibir, apa yang dilakukan Ongya itu apakah bukan sengaja hendak
menguji pandanganku"?
KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/
"Haha, sungguh Sim Long yang hebat, hanya kau yang dapat
menyelami isi hatiku,? seru Koay-lok-ong dengan tergelak.
Saat itu Tokko Siang yang selalu mendampinginya masih
menggeletak di lantai dan tidak diketahui mati-hidupnya, namun
sama sekali Koay-lok-ong tidak memandangnya barang sekejap pun.
Ia menarik tangan Sim Long, katanya, "Pertempuran sudah selesai,
sepantasnya kuadakan sekadar pesta untuk menghargai jasamu,
marilah boleh kau lihat kawanan si cantik dalam istanaku.?
"Selir kesayangan Ongya tentu saja semuanya si cantik pilihan, tapi
yang paling ingin kutemui sekarang justru adalah seorang lelaki yang
bermuka paling buruk.? "Kim Bu-bong maksudmu"? tanya Koay-lok-ong.
"Kiranya Ongya sudah tahu.?
"Kusangka engkau sudah melupakan dia.?
"Sahabat baik mana dapat kulupakan.?
"Haha, sungguh luar biasa bahwa engkau dan Kim Bu-bong dapat
terikat menjadi sahabat, bahkan kau berani mengakui Kim Bu-bong
sebagai sahabatmu di depanku, ini lebih membuktikan kesetiaanmu
kepada kawan.? "Ongya juga menghargai diriku, mana berani kudusta,? kata Sim
Long. Koay-lok-ong mengangguk, "Bagus, bagus! Apakah sekarang juga
hendak kau temui dia?"
"Memang sudah cukup lama kutunggu saat seperti ini.?
"Baik, segera kupanggil keluar dia.?
KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/
Kembali Koay-lok-ong bertepuk tangan, segera ada orang
membawakan sebuah peti kayu cendana kecil, pembawa peti ini
tinggi semampai, seorang pemuda gagah, tapi jelas bukan Kim Bubong. Terkesiap hati Sim Long, tanpa terasa agak berubah juga air
mukanya. Dengan hormat pemuda itu mempersembahkan peti itu. Sambil
menepuk peti Koay-lok-ong lantas berkata kepada Sim Long, "Kau
ingin melihat dia, nah, boleh kau buka peti ini.?
Sim Long sudah berpengalaman, selama hidup sudah sering
menghadapi bahaya apa pun, tapi belum pernah takut seperti
sekarang ini. Dalam sekejap ini kaki dan tangannya terasa dingin
seluruhnya. Jangan-jangan Kim Bu-bong telah mengalami nasib malang"
Mungkinkah isi peti adalah kepala Kim Bu-bong" Sungguh Sim Long
tidak berani memikirkannya.
Peti itu berukuran panjang empat kaki dan lebarnya tidak lebih dari
dua kaki, bagian tutupnya diberi gelang bersepuh emas, peti terukir
sangat indah. Waktu tangan Sim Long menyentuh tutup peti yang licin, tanpa
terasa agak gemetar. Padahal dia sanggup angkat benda seberat
seribu kati, sekarang peti sekecil ini rasanya sulit untuk dibukanya.
Koay-lok-ong memandangnya dengan dingin, mendadak terembus
napas panjang. Akhirnya peti terbuka juga, Koay-lok-ong yang membukanya.
Tapi peti itu tampak kosong, mana ada kepala manusia segala" Yang
ada tidak lebih sepucuk surat saja.
Sim Long menghela napas lega. Ia ambil surat itu dan dibaca, surat
itu tertulis: KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/
Kaki dan tangan hamba sudah cacat, meski masih ada maksud
mengabdi bagi Ongya, namun sudah tidak bertenaga lagi untuk
bersetia. Ongya menganggap hamba sebagai orang kepercayaan,
sungguh sayang hamba tidak dapat membalas kebaikan ini dengan
jiwa hamba. Sejak kini hamba mohon diri untuk menjelajahi dunia
dan entah akan menetap di mana nanti. Namun budi yang kuterima
dan dendam yang kusimpan tetap takkan kulupakan, kelak bilamana
ada kesempatan dan mendapatkan tenaga untuk membalas budi dan
menuntut dendam, tentu hamba akan kembali mengabdi di bawah
Ongya. Habis membaca surat itu, Sim Long jadi melongo.
"Keempat duta bawahanku kini sebagian sudah mati, sebagian lagi
sudah angkat kaki, sudah habis semua, namun begitu aku tidak
perlu menyesal dan tetap gembira, apakah kau tahu apa sebabnya"?
tanya Koay-lok-ong dengan tergelak.
"Tidak tahu,? jawab Sim Long.
"Sebab aku sudah mempunyai dirimu, dengan tenagamu seorang
lebih dari cukup untuk menambal kehilangan tenaga keempat duta
itu,?jar Koay-lok-ong. Di tengah gelak tertawanya ia gandeng tangan Sim Long dan diajak
masuk ke ruangan belakang.
Betapa indah tempat tinggal Koay-lok-ong sungguh sukar dilukiskan
dengan kata-kata apa pun.
Di dalam ruangan ada belasan gadis mahajelita, ada yang berdiri,
ada yang duduk setengah berbaring, ada yang asyik bersolek, yang
berduduk kelihatan kedua kakinya yang putih mulus.
Kawanan gadis jelita itu kaget juga ketika melihat Koay-lok-ong
datang membawa seorang pemuda. Mereka sama memandang Sim
Long dengan terbelalak seperti pada wajah anak muda itu berbunga.
KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/
Ada lelaki lain masuk ruangan rahasia ini, hal ini tidak pernah terjadi
sebelum ini. Siapakah sesungguhnya pemuda ini" Mengapa Ongya sedemikian
menghargai dia, bukan saja membawanya masuk ke ruangan
terlarang bagi kaum lelaki itu, bahkan menggandeng tangannya
dengan akrab. Mereka pun terkesima oleh senyuman Sim Long yang khas itu,
senyuman yang memikat, menyenangkan, tapi juga menggemaskan.
?"Hahaha, kukira hanya kaum lelaki saja yang melotot melihat
perempuan cantik, kiranya cara orang perempuan melihat pemuda
cakap juga sama linglung seperti ini,?? seru Koay-lok-ong dengan
tertawa. Kawanan gadis jelita itu menjadi jengah dan sama menunduk, ada
yang tertawa nyekikik, ada yang melirik lagi ke arah Sim Long.
Koay-lok-ong menepuk pundak Sim Long dengan tertawa, katanya,
"Bagaimana pendapatmu mengenai mereka"?
? Semuanya secantik bidadari,? jawab Sim Long. ?Pantas Ongya
tidak tergiur sama sekali oleh kawanan gadis genit tadi.?
"Kau suka yang mana, segera kuberikan padamu,? kata Koay-lokong. "Hamba tidak berani,? Sim Long.
Koay-lok-ong terbelalak, "Setiap gadis jelita di sini berani kukatakan
jarang ada bandingannya, biarpun selir simpanan raja negeri
Tionggoan juga tidak lebih daripada ini. Masa tiada seorang pun kau
sukai"? "Cantiknya memang sangat cantik, cuma sayang cantik karena
bersolek,?jar Sim Long. KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/
"Wahai Sim Long, tinggi amat penilaianmu,?jar Koay-lok-ong.
"Memangnya kau sangka kecantikan setan perempuan itu benar
tidak ada bandingannya di dunia ini"? tanyanya kemudian.
Sim Long hanya tertawa saja tanpa menjawab.
"Baik, biar kuperlihatkan orang cantik benar-benar di bumi ini,?cap
Koay-lok-ong akhirnya. "Setelah kau lihat dia, jika tetap kau katakan
Yu-leng-kui-li itu lebih cantik, anggaplah aku yang kalah.?
Segera ia tarik tangan Sim Long lagi dan menambahkan, "Cuma
setelah kau lihat dia, jangan sekali-kali kau jatuh hati padanya.
Segala apa dapat kuberikan padamu, hanya dia saja ....?
Mendadak ia menengadah dan tergelak keras, jelas dia sangat
gembira dan juga bangga. Sim Long bergumam, "Semoga dia tidak membuat kukecewa ....?
Di balik ucapannya seperti mengandung makna yang dalam, cuma
sayang tidak dirasakan oleh Koay-lok-ong.
***** Di dalam ruangan rahasia itu ternyata masih ada kamar rahasia lagi.
Sim Long ikut Koay-lok-ong menyusur berlapis-lapis tabir, sayupsayup terdengar celoteh kawanan gadis jelita tadi yang mengomel,
mencibir, dan memaki atas sikap angkuh Sim Long.
"Wahai Sim Long, seharusnya jangan kau singgung perasaan
mereka, dengan demikian betapa anak perempuan tadi akan kecewa
dan berduka,?jar Koay-lok-ong.
"Hamba memang seorang lelaki kasar, mana dapat membandingi
Ongya yang pandai membujuk rayu ....? Sim Long tersenyum.
KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/
"Ssst,? mendadak Koay-lok-ong mendesis, "jangan keras-keras,
langkahmu juga perlahan sedikit, tubuhnya lemah, tidak tahan


Pendekar Baja Wu Lin Wai Shi Karya Gu Long di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

terkejut.? Diam-diam Sim Long merasa geli, tak tersangka Koay-lok-ong
sedemikian sayang kepada si cantik yang dimaksud. Tiba-tiba terpikir
olehnya, "Tapi apakah dia memang benar orang yang kubayangkan
itu"? Tertampak di ujung sana ada sebuah pintu mungil.
Sudah macam-macam pintu yang pernah dilihat Sim Long, baik pintu
terbuat dari kayu atau dari logam, tapi daun pintu ini lain daripada
yang lain. Daun pintu ini terbingkai dari bunga segar, beribu kuntum bunga
yang berwarna-warni secara artistik dikarang menjadi satu, sungguh
seni merangkai bunga yang bernilai tinggi.
Dua orang genduk cilik tampak berdiri bersenda di depan pintu,
ketika melihat Koay-lok-ong muncul, serentak mereka menyembah
dan menyapa, "Pagi benar hari ini Ongya datang kemari!?
Mata kedua genduk itu pun tiada hentinya mengerling Sim Long,
meski usianya masih kecil, namun lirikan mata mereka bisa
membuat orang semaput. "Hari ini bukan kedatanganku terlalu pagi, tapi kedatanganku
kemarin yang terlalu malam,?jar Koay-lok-ong dengan tertawa.
"Memang,? kata si genduk yang sebelah kiri dengan kenes, "setiap
malam Ongya pasti datang menjenguk nona, hanya semalam .... Ai,
nona telah menunggu hingga cemas dan Ongya tetap tidak muncul.?
"Apakah betul dia cemas menunggu kedatanganku"? tanya Koaylok-ong. KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/
"Masa hamba berdusta, kalau Ongya tidak percaya kepada Eng-ji,
silakan tanya kepada Yan-ji,? jawab genduk itu sambil melirik
kawannya sekejap. "Betul,? segera kawannya, Yan-ji, menukas, "jelas nona menunggu
dengan gelisah, saking tak sabar sampai bunga melati yang menjadi
kesayangannya itu diremas-remas.?
"Dan saat ini apakah nona sudah tidur"? desis Koay-lok-ong.
"Baru saja minum setengah mangkuk kuah jinsom, mungkin lagi
tidur,? jawab Eng-ji. "Oo ....? tertampil rasa kecewa Koay-lok-ong, tapi tampaknya juga
tidak berani membangunkan si cantik.
"Saat ini sebaiknya Ongya menunggu sebentar di depan sambil
minum teh, sebentar bila nona sudah mendusin segera Eng-ji dan
Yan-ji akan memanggil Ongya ke sini.?
Jilid 29 Senyum Koay-lok-ong tampak lembut, lenyap perbawanya sebagai
seorang gembong penguasa yang malang melintang, dengan suara
lirih yang dibuat-buat ia berkata, "Bagaimana kalau kumasuk ke situ
dengan perlahan, akan kulihat dia sekejap saja, boleh"!"
"Jika Ongya ingin masuk, siapa berani melarang,?jar Eng-ji.
"Tapi Ongya kan tahu nona mudah terkejut,? tukas Yan-ji. "Pada
waktu nona sedang tidur, siapa pun dilarang mengganggunya.
Bukankah Ongya yang memberikan perintah demikian ini.?
"Wah, lantas ... lantas bagaimana ....? Koay-lok-ong merasa ragu. Ia
berpaling dan berkata kepada Sim Long, "Tentunya aku tidak boleh
melanggar perintah sendiri di depan kawanan budak ini, bukan"?
KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/
"Betul,? kata Sim Long tersenyum.
"Jika ... jika begitu, apakah kita pergi saja"?
"Ya, pergi saja,? jawab Sim Long.
Tak terpikir olehnya Koay-lok-ong yang biasanya malang melintang
itu sekarang tunduk kepada seorang nona, bila nona ini benar orang
yang diduganya itu, maka caranya dia mengatasi Koay-lok-ong
sungguh jauh di luar perkiraannya.
Baru saja Koay-lok-ong membalik tubuh, tiba-tiba dari dalam
berkumandang suara lembut bertanya, "Apakah Ongya yang
datang"? Seketika Koay-lok-ong berseri-seri, tapi di mulut ia menjawab,
"Tidurlah, boleh kau tidur saja!?ng-ji mencibir dan mendesis, "Jelas bikin orang
terjaga bangun, tapi malah suruh orang tidur.?
Koay-lok-ong berlagak tidak mendengar, serunya pula, "Biarlah
kudatang sebentar lagi.? "Jika sudah datang, kenapa Ongya tidak masuk kemari,? kata suara
lembut di dalam itu dengan tertawa.
"Jika masuk ke situ kan tambah mengganggu tidurmu"?jar Koaylok-ong. "Jika Ongya datang kemari, biarpun hamba tidak tidur beberapa hari
juga tidak menjadi soal,?jar suara halus itu.
Suaranya begitu lembut, begitu hangat, begitu indah, bahkan
nadanya membawa semacam rasa yang menggetar hati dan
menimbulkan kasih sayang orang.
Mendengar suara itu, seketika mata Sim Long terbeliak.
KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/
Dengan tertawa Koay-lok-ong berkata, "Jika demikian, baiklah
kumasuk ke situ, cuma ... di sini masih ada seorang tamu yang juga
ingin berkenalan denganmu, apakah kau suka menemuinya"?
"Jika Ongya membawanya ke sini, tentu dia seorang tokoh luar
biasa, kalau hamba dapat bertemu dengan tokoh demikian tentu
saja sangat bahagia,? jawab suara lembut itu.
Koay-lok-ong menarik lengan baju Sim Long dan mendesis, "Coba
dengar, betapa manis mulutnya itu.?
"Memang hebat,?jar Sim Long tersenyum.
Segera Eng-ji dan Yan-ji membukakan pintu dan berucap, "Silakan
Ongya!? Di balik pintu ternyata merupakan dunia yang lain, dunia bunga.
Dalam ruangan di mana-mana hanya bunga belaka dan hampir tidak
tertampak barang lain. Beribu tangkai bunga menciptakan sebuah
surga yang memesona. Di tengah lautan bunga yang berwarna-warni berbaring setengah
bersandar seorang perempuan mahacantik berbaju putih seperti
salju dengan rambut panjang terurai, alisnya lentik, matanya jeli,
muka ayu tanpa berpupur. Kumpulan bunga sejagat ini ternyata
tidak dapat membandingi kecantikannya.
Melihat dia, jantung Sim Long berdebar dengan keras.
Si dia ternyata benar orang yang diduga oleh Sim Long itu.
Dia bukan lain adalah Pek Fifi yang sudah lama tiada kabar
beritanya. Kerlingan mata Pek Fifi yang lembut itu berputar sekejap pada wajah
Sim Long, hanya kerlingan sekejap itu saja sudah jauh melebihi
beribu kata. KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/
Kerlingan mata yang indah itu serupa ingin menumpahkan rasa
menyesal, rasa girang, rasa minta maaf dan juga seperti rasa
dongkol, tapi lebih mirip juga rasa cinta yang tak terhingga ....
Namun di mulut nona itu berkata lembut, "Maaf, bila hamba tidak
kuat berdiri menyambut kedatangan Ongya.?
"Berbaring saja ... biar tetap berbaring saja,? kata Koay-lok-ong.
Lalu ia menarik Sim Long ke depan dan berucap pula dengan
tertawa, "Ini Sim-kongcu, dia sangat ingin menemuimu.?
Dalam sekejap itu timbul juga berbagai pikiran dalam benak Sim
Long. Apakah Koay-lok-ong memang tidak tahu Fifi kenal padanya" Apakah
si dia sengaja berlagak tidak mengenalnya" Apakah aku juga mesti
pura-pura tidak kenal dia"
Meski biasanya Sim Long dapat mengambil sesuatu keputusan
dengan cepat dan tepat, tapi dalam sekejap ini ia menjadi bingung,
sebab ia tahu di depan Koay-lok-ong tidak boleh berbuat salah satu
langkah pun. Didengarnya Pek Fifi lagi menghela napas dan berkata, "Sudah jelas
Ongya mengetahui hamba kenal Sim-kongcu, mengapa engkau
sengaja bicara demikian"?
Koay-lok-ong menepuk dahi sendiri dan berseru, "Ahh, kiranya Simkongcu yang pernah kau singgung itu ialah Sim-kongcu yang ini"!?
Fifi tertawa lembut, "Tempo hari selagi hamba terlunta-lunta di dunia
Kangouw, kalau tidak berulang-ulang mendapat pertolongan Simkongcu ini, mungkin ... mungkin hamba tidak dapat melayani Ongya
seperti sekarang ini.? "Wah, jika begitu, rasanya aku harus berterima kasih kepadanya,?jar Koay-lok-ong
tertawa. KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/
"Ah, mana kuberani,?cap Sim Long.
"Sungguh hamba sangat senang bahwa Sim-kongcu hari ini dapat
berkunjung ke sini,? kata Fifi.
"Biarlah kuberi tahukan padamu, saat ini dia dan kita sudah
merupakan orang sekeluarga sendiri,? tutur Koay-lok-ong.
"Hah, apa ... apa betul"? seru Fifi, tampaknya sangat senang.
"Masa tidak betul"? kata Koay-lok-ong. "Biarpun aku berdusta
kepada orang sejagat juga takkan berdusta kepadamu.?
"Wah, sungguh peristiwa menggembirakan, betapa pun hamba
harus memberi selamat kepada kalian untuk minum secawan,? seru
Fifi sambil meronta untuk turun dari tempat tidur lautan bunga itu.
Cepat Koay-lok-ong memburu maju untuk memegangnya, "Eh,
jangan melelahkan diri, bila aku ingin minum arak tentu dapat
kuminta dilayani orang lain.?
"Ongya jangan khawatir, saat ini hamba sudah sehat,?jar Fifi.
"Apalagi, pada saat kedua tokoh besar zaman ini bertemu, kalau
hamba tidak dapat menyuguhkan arak sendiri kepada kalian, tentu
aku akan menyesal selama hidup.?
Perlahan ia melepaskan pegangan Koay-lok-ong dan berjalan keluar
dengan lemah gemulai. Memandangi bayangan punggung si dia, Koay-lok-ong berucap
dengan gegetun, "Dia baik dalam segala hal, hanya kesehatannya
yang kurang.? Lalu ia berpaling dan tanya Sim Long, "Bagaimana pendapatmu"?
Sim Long tersenyum, tapi sengaja menghela napas dan berkata,
"Jika si dia sudah ada yang punya, apa yang dapat kukatakan lagi.?
KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/
"Wahai Sim Long, apakah engkau cemburu padaku"? tanya Koaylok-ong sambil mengelus jenggotnya.
Sim Long tertawa, "Bukankah Ongya justru berharap agar orang she
Sim cemburu padamu"?
"Hahaha,? Koay-lok-ong tertawa keras. "Kemampuan Sim Long
sungguh sukar ditandingi seribu orang, ketajaman mulut Sim Long
juga sukar dilawan, bilamana aku disuruh memilih satu di antara Sim
Long dan Pek Fifi, maka aku lebih suka memilih Sim Long.?
"Terima kasih,? kata Sim Long sambil menjura.
Mendadak Koay-lok-ong berhenti tertawa, ditepuknya pundak Sim
Long dan berkata, "Bagus, hari ini kita harus minum sampai mabuk.?
Dalam pada itu Pek Fifi tampak muncul lagi dengan gemulai serupa
dewi kahyangan. Yan-ji dan Eng-ji mengikut di belakangnya, yang
seorang membawa talam berisi santapan dan yang lain membawa
poci arak dengan piala emas.
"Tiada sesuatu yang dapat kusuguhkan kepada Sim-kongcu, hanya
arak yang hamba suling sendiri ini biasanya dipuji Ongya sebagai
lumayan rasanya, mungkin dapat sekadar memenuhi selera
Kongcu,? demikian Pek Fifi bertutur dengan tersenyum manis.
"Ongya adalah ahli penilai, bila Ongya bilang baik, apa pula yang
perlu disangsikan lagi"?jar Sim Long dengan tertawa.
Belum habis ucapannya, Yan-ji yang membawa poci arak mendadak
menjerit kaget, entah kesandung apa, mendadak tubuhnya
mendoyong ke arahnya. Cepat Sim Long menahannya, ketika tangan
bersentuh tangan, dirasakan Yan-ji menyisipkan secarik kertas
kepadanya. Diam-diam Sim Long terima kertas itu, seperti tidak terjadi sesuatu
ia berseru, "Hati-hati!?
KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/
Koay-lok-ong mengomel, "Budak kurang ajar! Kau jatuh tak menjadi
soal, bila bikin kotor baju Sim-kongcu dan menumpahkan arak
buatan nona, itulah yang sayang ....?
"Untung tidak tumpah,? tukas Fifi. Segera ia mengangkat poci arak
dan menuangkan Koay-lok-ong secawan, seketika lenyap rasa
dongkol Koay-lok-ong. Setelah minum secawan, segera Sim Long merasakan arak itu
memang sedap, tapi juga keras. Nyata arak campuran dari beberapa
jenis yang berlainan kadarnya, begitu masuk perut, seketika isi perut
seperti mau berontak, bila tidak biasa minum arak, mungkin dalam
sekejap bisa menggeletak.
Diam-diam Sim Long waspada, habis menenggak secawan,
seterusnya ia hanya berkecup sekadarnya saja.
Sebaliknya Koay-lok-ong menenggak sepuasnya, setiap cawan yang
dipenuhi Fifi pasti dihabiskannya.
Meski dia seorang luar biasa juga mempunyai kelemahan manusia.
Yaitu gemar arak dan perempuan.
Orang hidup memangnya ada berapa orang yang mampu terhindar
dari godaan perempuan dan arak"
Maka akhirnya Koay-lok-ong pun mabuk. Meski belum lagi roboh,
namun sinar matanya sudah buram, kaku.
Sim Long berlagak memegangi kepalanya dan berkata, "Cayhe tidak
tahan minum lebih banyak lagi, ingin mohon diri saja.?
"Masa sudah mabuk"? tanya Koay-lok-ong.
"Dengan sendirinya Ongya tidak mabuk, Cayhe yang tidak tahan
lagi,? kata Sim Long. Koay-lok-ong bergelak tertawa, "Wahai Sim Long, tampaknya
engkau selisih jauh denganku, baru saja minum secawan sudah tak
KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/
tahan .... Jangan, jangan pergi dulu, ayo minum lagi secawan, tidak
... minum sepuluh cawan lagi!?
Habis itu kembali ia menuang dan menenggak pula.
Dia meski seorang tokoh besar, seorang gembong, tapi pada waktu
mabuk keadaannya tidak berbeda dengan kuli di tepi jalan.
Tertampak sebentar dia bernyanyi, sebentar mengetuk meja dengan
sumpit, lalu terbahak-bahak dan akhirnya mendekap di atas meja
sambil bergumam, "O, Fifi, mengapa ... mengapa kau suruh
kutunggu melulu, aku ... aku tidak mau menunggu lagi, malam ini
juga ... malam ini juga aku tidur di sini.?
Sim Long melirik Fifi sekejap, berada di sarang harimau, anak
perempuan ini ternyata dapat mempertahankan kesuciannya dan
belum lagi tercemar oleh Koay-lok-ong. Sungguh hati Sim Long
entah bergirang atau kagum.
Fifi juga sedang menatapnya dengan sinar mata yang lembut penuh
perasaan yang sukar diuraikan. Dia seperti hendak bilang, "Apakah
kau tahu, semua itu kupertahankan bagimu.?
Keduanya hanya saling pandang sekejap saja dan seperti sudah
paham isi hati masing-masing.
Lalu Fifi melirik Koay-lok-ong sekejap dengan tersenyum. Sim Long
mengangguk dan berbangkit, katanya, "Kumohon diri saja sekarang,
bila Ongya siuman nanti, katakan saja Sim Long mabuk.?
"Jangan, jangan pergi, minum lagi tiga cawan!? seru Koay-lok-ong
dengan mata setengah terpejam sambil meraih baju Sim Long.
Perlahan Sim Long melepaskan tangan orang dan melangkah keluar,
didengarnya Koay-lok-ong masih bergumam sendiri, namun
suaranya sudah tak jelas.
Yan-ji berdiri di depan pintu, ucapnya dengan tersenyum, "Biar Yanji membawa Kongcu keluar.?


Pendekar Baja Wu Lin Wai Shi Karya Gu Long di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/
Sim Long mengucap terima kasih.
Dengan langkah gemulai Yan-ji berjalan ke depan, ia menoleh dan
tertawa, katanya, "Sim-kongcu sungguh baik hati dan sopan, pantas
nona kami ....? segera ia mendekap mulut dengan tertawa dan
mendahului berlari keluar.
Setelah kembali di rumah depan tadi, kawanan gadis jelita itu
sebagian sudah tidur, sebagian sedang bersolek, ada yang lagi
menggosok betis, ada yang asyik memotong kuku dan ada juga
yang mengecat kuku dengan getah bunga mawar.
Mereka terus menuju ke depan, di halaman sana suasana tenang,
pepohonan menghijau permai di bawah sinar matahari yang gilanggemilang, rasa seram semalam sudah sama sekali tanpa bekas.
Tokko Siang juga tidak kelihatan lagi, jika dia belum mati, tentu dia
sangat berduka. Tiba-tiba Sim Long berkata, "Kukira nona tidak perlu mengantar
lebih jauh lagi.? Yan-ji tersenyum, segera ia membalik tubuh dan berlari kembali ke
sana, tapi baru beberapa langkah mendadak ia berpaling dan
berseru dengan suara tertahan, "Hei ....? lalu ia menuding tangan
Sim Long dan menuding pula tangan sendiri.
Sim Long tahu maksudnya, ia mengangguk.
Perlahan ia melangkah keluar dari taman yang sejuk itu, meski
bersusah payah semalam suntuk, namun rasanya cukup berharga.
Akhirnya dia mendapatkan kemenangan, yaitu memperoleh
kepercayaan Koay-lok-ong.
Ia berjalan di bawah cahaya sang surya yang menyinari pertamanan
itu, sekujur badan penuh gairah hidup, keletihan dalam pertempuran
semalam sama sekali tidak terasakan lagi. Ia yakin apa pun yang
akan terjadi mampu dihadapinya.
KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/
Meski di dalam hati masih dirasakan ada beberapa hal yang belum
lagi dimengerti, tapi lantas dikeluarkannya secarik kertas yang
disimpannya tadi, ia tahu segala apa tentu akan mendapatkan
penjelasan dari situ ....
***** Begitu dia melangkah masuk, segera Ci-hiang merangkulnya dengan
mesra. Rambut Ci-hiang tampak kusut, pakaiannya tidak rapi, matanya juga
penuh garis merah, seperti semalam suntuk tidak tidur. Begitu
memeluk Sim Long, dengan suara agak gemetar ia berkeluh, "O,
akhirnya engkau pulang juga. Syukur engkau tidak beralangan apa
pun.? Setelah menghela napas lega lalu ia berkata pula, "Ai, seharusnya
kau memberi kabar sekadarnya, kau tahu betapa kukhawatir
bagimu, semalam suntuk aku tidak dapat tidur.?
"Sekarang boleh kau tidur saja,? kata Sim Long.
Ci-hiang meliriknya penuh arti, "Dan kau"?
"Rasanya aku seperti dilahirkan tidak boleh tidur,?jar Sim Long.
"Engkau tidak tidur, aku pun tidak tidur.?
"Memangnya engkau tidak pernah tidur sebelum kenal diriku"?
"Ai, dasar lelaki tidak punya perasaan!?mel Ci-hiang sambil
menggigit kuduk Sim Long.
Sambil meraba kuduknya, Sim Long meringis kesakitan. Kecuali
meringis, apa yang dapat diperbuatnya.
Sim Long menuang secangkir teh, selagi hendak diminum,
mendadak ia membalik tubuh dan menarik pintu.
KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/
Benar juga, seperti pencuri saja kembali Jun-kiau berdiri di depan
pintu, tentu saja ia kaget.
Rambutnya juga kelihatan kusut dan matanya merah, agaknya juga
semalam suntuk kurang tidur.
"Ada apa"? tanya Sim Long dengan mendelik.
"O, ti ... tidak apa-apa, hanya ingin kutanya apakah ... apakah
Kongcu baik-baik saja,? jawab Jun-kiau dengan gelagapan.
"Memangnya kau pun khawatir aku disembelih Koay-lok-ong"? tanya
Sim Long. "O, tidak, hanya ... hanya hatiku tidak tenteram, maka ....?
Mendadak Ci-hiang memburu maju ke depan Jun-kiau dan
membentak, "Apabila lain kali kau berani lagi mengintip atau
mencuri dengar, bisa kupotong hidungmu atau kucungkil matamu,
bahkan akan kuberi tahukan kepada Li Ting-liong tentang
hubunganmu dengan lelaki lain ....?
Muka Jun-kiau tampak pucat, "Ya, ya, lain kali tidak berani lagi.?
Segera ia berlari pergi tanpa berpaling.
"Nanti dulu!? bentak Sim Long mendadak.
Tergetar tubuh Jun-kiau, "Kongcu ada ... ada pesan apa lagi"?
"Lekas suruh mengantarkan sarapan pagi, buatkan santapan yang
paling enak dan ditambah sebiji semangka Hami yang paling manis.
Aku tidak ingin yang lain, hanya ingin sarapan pagi sekenyangnya.?
Tidak lama kemudian hidangan yang diminta sudah tersedia di
depan Sim Long. Memang hidangan pilihan, terutama semangka
Hami yang diminta, manisnya seperti madu.
KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/
Sim Long sarapan dengan tenang, di belakangnya terdengar suara
napas Ci-hiang yang berat, nona itu akhirnya tertidur juga.
Habis sarapan, Sim Long merebahkan diri juga, ia memejamkan
mata sambil mengingat kembali tulisan pada surat yang diterima dari
Yan-ji itu, isinya berbunyi, "Berpisah sekian lama, sungguh hatiku
rindu. Waktu tengah hari nanti, kunanti di pertamanan sunyi, mohon
datang. Dari rumah menuju ke barat, kumenanti di bawah pohon
rindang.? ***** Sementara itu sudah dekat tengah hari.
Pada waktu tengah hari Koay-hoat-lim ini sangat sepi. Setelah
bersukaria semalam suntuk, kebanyakan orang masih tidur dengan
lelap. Perlahan Sim Long melangkah ke jurusan barat, suasana sunyi
senyap, suara kicau burung pun tak ada, hanya angin mendesir
sepoi-sepoi. Di kejauhan ada pohon rindang, sesosok bayangan putih berdiri di
bawah pohon, ujung baju dan rambutnya berkibar tertiup angin.
Sinar matanya sedang menatap ke arah datangnya Sim Long.
Melihat si nona, timbul semacam perasaan Sim Long yang sukar
diuraikan, entah sedih, haru, atau girang.
Anak perempuan yang cantik dan lembut ini pun aneh dan misterius,
melihat dia, mau tak mau Sim Long jadi teringat juga kepada Cu Jitjit. Jit-jit yang berwatak nakal, jahil, kepala batu, terkadang
menyenangkan, namun juga menggemaskan.
Pek Fifi dan Cu Jit-jit adalah dua jenis anak perempuan yang tidak
sama, keduanya merupakan dua kutub, dua model, yang satu panas
serupa api, yang lain dingin seperti es.
KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/
Tapi apa pun juga keduanya sama menarik.
Tanpa terasa tersembul senyuman pada wajah Sim Long, tapi dalam
hati dia juga gegetun mengapa kedua anak perempuan yang
menyenangkan ini mengalami nasib malang demikian"
Dengan sendirinya Fifi juga sudah melihatnya, senyumnya serupa
cahaya mentari yang cerah.
Perlahan ia menggapai dari jauh, lalu ia membalik dan menuju ke
kerimbunan pepohonan sana.
Fifi duduk bersandar batu karang yang dikelilingi pepohonan. Sim
Long mendekatinya dan berdiri di depannya tanpa bicara.
Fifi juga tidak bicara. Keduanya saling pandang, habis itu mereka
lantas berdekapan. Mendadak Sim Long menghela napas, katanya, "Yu-leng-kiongcu,
baik-baik kau"? Fifi mengangkat kepala dan tersenyum, "Kau panggil apa padaku"
Masakah namaku sudah kau lupakan"?
Sim Long menatapnya dengan tajam, tiada terlihat rasa kejut atau
maksud jahat pada wajah yang cantik ini, yang ada cuma kasih yang
manis dan kerlingan mata yang memabukkan. Anak perempuan
secantik ini mustahil adalah gembong iblis yang membunuh orang
tanpa berkedip" "Tentu saja tidak kulupakan namamu, Fifi,?cap Sim Long
kemudian. "Jika begitu mengapa kau sebut aku Yu ... Yu apa"?
"Memangnya Pek Fifi tidak sama dengan Yu-leng-kiongcu"?
KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/
Perlahan Fifi mendorong Sim Long dan mundur selangkah, ia
pandang anak muda dengan terbelalak, seperti kurang senang dan
rada menyesal. "Siapakah Yu-leng-kiongcu"? tanyanya. "Mengapa kau singgung dia,
apakah dia juga anak perempuan yang cantik.?
Sim Long memandang jauh ke sana, ucapnya kemudian, "Ya, dia
juga anak perempuan yang sangat cantik, juga sangat pintar,
ditambah lagi menguasai ilmu silat mahatinggi.?
Fifi menunduk, katanya dengan menyesal, "Sedemikian muluk kau
puji dia, tentu dia jauh lebih hebat daripadaku.?
"Tapi dia juga anak perempuan yang sangat kejam, apa yang tidak
diperbuat orang lain dapat dilakukan olehnya.?
"Pernah kau lihat dia"? tanya Fifi.
"Ya, kulihat dia, semalam juga kulihat dia, bahkan telah bergebrak
dengan dia.? "Bagaimana bentuk sebenarnya"?
"Dia selalu memakai cadar tipis sehingga wajah aslinya senantiasa
tersembunyi, tapi akhirnya telah ... telah kusingkap cadarnya,?
sampai di sini ia menatap tajam wajah Fifi dan menyambung, "Ketika
itu baru kuketahui bahwa dia ternyata samaranmu, engkaulah Yuleng-kiongcu, maka aku tidak turun tangan lebih lanjut.?
Fifi menyurut mundur dua langkah, serunya, "Aku ... kau bilang aku"
Ah, kau salah lihat!? "Tidak, aku tidak salah lihat,? kata Sim Long. "Sekalipun orang lain
dapat menyaru sebagai dirimu, tapi kerlingan mata itu ... siapa pun
tidak mampu menirukan kerlingan matamu itu.?
Sekujur badan Fifi tampak gemetar, ? Dan engkau lantas yakin aku
inilah Yu-leng-kiongcu yang jahat itu"?
KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/
"Aku tak bisa berkata lain,?jar Sim Long.
"Tapi bila aku Yu-leng-kiongcu, mana bisa terlunta-lunta di daerah
Kanglam dan diperbudak orang. Jika aku mahir ilmu silat, mengapa
senantiasa dianiaya orang"? mata Fifi menjadi merah, air mata
hampir menitik. "Itulah yang membuatku tidak habis mengerti,?jar Sim Long
menyesal. "Masa ... masa engkau tidak percaya sedikit pun kepadaku"?khirnya air mata Fifi
bercucuran. "Aku percaya padamu, namun aku pun harus percaya kepada
mataku,? kata Sim Long. "Apa yang kau lihat sendiri terkadang juga tidak pasti benar,?jar
Fifi. "Aku seorang anak piatu, sejak kecil tidak tahu siapa ayahbundaku, di dunia ini tidak ada seorang pun berbaik hati benarbenar padaku, hanya ... hanya kau ....?
Mendadak ia menubruk lagi ke dalam rangkulan Sim Long, katanya
pula dengan menangis, "Dan sekarang engkau pun tidak percaya
lagi padaku. O, apakah artinya hidup ini bagiku"?
Sim Long diam saja. Sejenak kemudian, mendadak Fifi menengadah dan memandang Sim
Long dengan wajah yang berair mata. "Kau lihat aku ini mirip anak
perempuan yang kejam itu"?
Memandangi wajah yang minta dikasihani itu, Sim Long menghela
napas dan menggeleng, jawabnya, "Tidak mirip.?
"Jika demikian, hendaknya jangan kau curigai diriku,? kata Fifi.
KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/
"Tapi kalau Yu-leng-kiongcu itu dibilang bukan dirimu, mengapa di
dunia ini ada dua anak perempuan yang sedemikian mirip satu sama
lain"? "Apakah tidak ... tidak mungkin ada seorang saudara kembarku,
hanya nasibnya lebih baik daripadaku, bila selama hidupku selalu
dianiaya orang, sebaliknya dia yang selalu menganiaya orang lain.?
"Saudara kembar"? Sim Long jadi melenggong.
"Urusan ini kedengarannya sedemikian kebetulan, tapi di dunia ini
memang banyak kejadian secara kebetulan, maka apa yang
kukatakan ini bukan mustahil juga bisa terjadi bukan" Apalagi
semalam engkau cuma memandangnya sekilas saja, apakah engkau
dapat memastikan bahwa apa yang kau lihat mutlak tidak keliru"?
"Ini ....? Sim Long jadi ragu.
"Jika engkau tidak dapat memastikannya, hendaknya jangan kau
bicara seperti ini. Kau tahu, kebahagiaan selama hidupku berada
pada tanganmu, apakah engkau sampai hati menghancurkan
hidupku"? Sim Long termenung sejenak, perlahan ia membelai rambut si nona,
ucapnya, "Ya, aku salah ... aku keliru, hendaknya engkau jangan
marah padaku.? Fifi menghela napas dan mendekap di dada Sim Long, ucapnya
lembut, "Segala milikku adalah kepunyaanmu, biarpun kau bunuh
aku juga takkan kumarah padamu.?
Sekalipun Sim Long adalah manusia baja, mau tak mau akan lunak
juga. Kelembutan, selamanya tak dapat dilawan oleh kaum pahlawan.
Keduanya saling berdekapan hingga lama, akhirnya Sim Long
bertanya, "Selama ini apa yang kau alami" Dapatkah kau ceritakan
padaku"? KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/
"Waktu di hotel tempo hari, sesudah engkau dan Miau-ji pergi, nona
Cu lantas marah-marah,? demikian tutur Fifi. "Kutahu ... aku yang
membikin susah dia, hatiku merasa tidak tenteram.?
"Dia ... dia tidak sengaja marah,?jar Sim Long dengan menyengir.
. "Kutahu, perangai nona Cu terkadang memang agak kasar, tapi
hatinya sebenarnya baik, dia juga pintar, suka terus terang, cantik
pula, sungguh aku tidak ... tidak dapat dibandingkan seujung
jarinya.? Sim Long tersenyum, "Segala apa engkau selalu berpikir demi orang
lain, dalam hal ini saja engkau lebih unggul daripada dia??
Fifi tersenyum cerah, "Apa betul"?
Tapi senyuman cerah itu segera lenyap, kembali keningnya
bekernyit, katanya, "Waktu itu sungguh aku ingin kabur saja supaya
tidak membuat marah nona Cu, siapa tahu pada saat itu juga
keparat she Kim itu ....?
"Kim Put-hoan"? tanya Sim Long.
"Betul, Kim Put-hoan mendadak menerobos masuk, mulutku
dibungkamnya, aku diculik dan dibawa ke ... ke tempat Ong-kongcu
itu.? "Ya, kutahu kejadian itu,? kata Sim Long.
"Sungguh aku ketakutan setengah mati,? tutur Fifi pula. "Kutahu
Ong-kongcu itu seorang ... seorang tidak baik, untung dia seperti
lagi menghadapi kesibukan sehingga aku tidak diganggu.?ntuk bicara sebanyak ini
tampaknya dia telah memeras tenaga, sampai di sini, mukanya yang putih pun


Pendekar Baja Wu Lin Wai Shi Karya Gu Long di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

berubah merah, dengan menunduk ia menyambung lagi, "Kemudian mereka mengirim diriku
ke tempat seorang Ong-hujin. Alangkah cantiknya nyonya Ong itu,
KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/
biarpun sama-sama orang perempuan, tergiur juga hatiku melihat
kecantikannya.? "Apa yang dilakukannya terhadapmu"? tanya Sim Long.
"Dia teramat baik kepadaku,? tutur Fifi.?"Dia serupa dewi
kahyangan, dia seperti mempunyai semacam kekuatan gaib yang
dapat mengubah kedukaan seorang menjadi kegembiraan.?
"Maka, engkau sangat penurut padanya,? kata Sim Long. "Apa lagi
yang dia suruh kau kerjakan"?
"Dia minta aku menyelundup ke tempat Koay-lok-ong ini untuk
mencari informasi baginya, mestinya aku tidak berani, tapi kemudian
kuterima tugas ini setelah kuketahui Koay-lok-ong juga musuhmu.?
"Terima kasih,?cap Sim Long lembut.
Fifi tersenyum manis, "Asalkan dapat mendengar ucapanmu ini,
betapa pun aku harus menderita tetap kurela.?
"Engkau banyak menderita"?
Fifi menunduk sedih, "Demi mendapatkan kepercayaan Koay-lokong, lebih dulu Ong-hujin telah ... telah mengurungku di suatu
kamar dengan siluman yang paling menjijikkan itu.?
"Maksudmu si duta bencong" Tentu engkau ketakutan.?
Muka Fifi menjadi merah pula, katanya, "Aku lebih suka dikurung
bersama binatang buas atau ular daripada bersama dia. Tapi ... tapi
demi Ong-hujin, dan juga demi engkau, terpaksa kutabahkan hati.?
"Tak tersangka engkau anak perempuan pemberani,? puji Sim Long.
"Kemudian Ong-hujin memberitahukan sesuatu rahasia padaku,
kiranya siluman itu bukan lelaki melainkan perempuan. Tapi meski
sudah tahu dia seorang perempuan, bila melihat kedua matanya,
KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/
tidak urung sekujur badanku lantas gemetar. Bilamana jarinya
menyentuh tubuhku, sungguh aku ingin segera mati saja.?
"Apakah Ong-hujin sengaja melepaskan dia kabur bersamamu"?
"Ya, Ong-hujin tahu jika dia kabur, tentu aku akan dibawa lari juga,?
tutur Fifi. "Ai, sepanjang jalan itu, sungguh aku lebih suka mati saja
.... Tapi apa pun juga, sekarang dia sudah mati.?
"Apakah begitu datang di sini dia lantas mati"?
"Ya, begitu datang ia lantas mati.?
"Cara bagaimana matinya"?
"Aku yang membunuhnya.?
"Kau"? melengak juga Sim Long.
"Ya, aku .... Kau heran"? perlahan Fifi membetulkan rambutnya, lalu
menyambung, "Ong-hujin memberi sebuah cincin padaku, di atas
cincin terdapat ujung jarum yang sangat halus yang diberi racun
mahajahat, asalkan kutepuk perlahan pundaknya, dalam sekejap dia
akan mati keracunan. Sejauh itu dia pandang diriku sebagai barang
dalam sakunya, dengan sendirinya sama sekali dia tidak
berprasangka terhadapku.?
"O, kiranya demikian,? Sim Long mengangguk.
"Aku pun dapat membunuh orang, engkau tidak menyesali diriku,
bukan"? "Siapa pun bila menjadi dirimu tentu ingin membunuh dia,?jar Sim
Long. "Cuma ada sesuatu yang semula aku tidak paham dan baru
sekarang kutahu duduknya perkara.?
"Urusan apa"? tanya Fifi.
KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/
"Aku tidak mengerti mengapa rombongan Can Ing-siong itu begitu
masuk Jin-gi-ceng lantas semuanya mati secara serentak, baru
sekarang kutahu semua itu disebabkan racun cincin pemberian Onghujin.? Fifi berkedip-kedip, katanya, "Tapi jarum beracun pada cincin itu
hanya dapat digunakan satu kali saja, serupa halnya ekor tawon
berbisa, sekali mengantup lantas tak berbisa lagi. Pula, orang-orang
itu mati seluruhnya tanpa sisa seorang pun, lantas siapa yang turun
tangan membunuhnya"?
Sim Long termenung sejenak, katanya kemudian dengan tersenyum,
"Tahulah aku.? "O, memang apa rahasianya??
"Pada waktu Ong-hujin membebaskan mereka pasti disertai suatu
syarat.? "Syarat apa"? tanya Fifi.
"Yaitu di antara mereka tiap-tiap orang diharuskan membunuh salah
seorang di antaranya.? Fifi menggeleng, "Aku tetap tidak paham.?
"Begini, umpamanya Ong-hujin bicara tersendiri-sendiri dengan
mereka dan setiap orang diberinya sebuah cincin berbisa, tentu saja
di antara mereka satu sama lain tidak tahu-menahu. Sebab itulah,
setiba di Jin-gi-ceng, segera terjadi bunuh-membunuh dan akhirnya
semuanya mati, adapun pembunuhnya justru mereka sendiri.?
"Wah, alangkah jahat tipu muslihatnya dan betapa kejinya pula,?jar Fifi sambil
menggeleng. "Cara Ong-hujin itu memang keji, tapi bila Can Ing-siong dan lainlain benar-benar kesatria sejati, tentu muslihat Ong-hujin takkan
berlaku.? KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/
"Betul juga, itu namanya bikin mampus dirinya sendiri ....?
Belum habis ucapan Fifi, mendadak seorang mendengus, "Kalian
juga akan membikin mampus dirinya sendiri!?
Di tengah suara dengusan itu, sebilah pedang mengilat menebas
dari balik pepohonan yang lebat sana.
Fifi menjerit kaget dan merangkul Sim Long.
Sim Long menyurut mundur dua tindak sambil membentak,
"Siapa"!? Maka muncul seorang pemuda cakap berbaju ringkas dengan
pedang terhunus lagi memandangi mereka dengan tertawa dingin,
sebuah cermin perunggu mengilat menghiasi baju dadanya dan
terdapat angka "35?.
Jelas anggota pasukan Angin Puyuh anak buah Koay-lok-ong.
Sim Long tetap tenang dan tersenyum, katanya, "Bahwa engkau
dapat datang kemari di luar tahuku, tampaknya kungfumu pasti jauh
lebih tinggi daripada kawanmu, sungguh harus dipuji.?
"Hm, dalam keadaan lupa daratan karena si cantik dalam pelukan,
biarpun langit ambruk pun takkan kau dengar,?jek anggota Angin
Puyuh itu. "Ya, mungkin betul kritikmu ini,? kata Sim Long dengan tertawa.
"Ongya meladenimu dengan baik dan menganggap dirimu sebagai
orang tepercaya seharusnya kau balas kebaikan Ongya dengan setia,
siapa tahu selir kesayangan Ongya malah kau pikat, apakah kau
tahu akan dosamu"? "Kalau tahu dosa lantas bagaimana"?
"Hendaknya segera ikut padaku menemui Ongya, bisa jadi Ongya
akan memberi hukuman lebih ringan dan memberi kematian bagimu
dengan cepat.? KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/
"Wah, untuk itu aku harus berterima kasih padamu, cuma ....? Sim
Long berkedip, "Apakah kau kira Sim Long seorang penakut"?
"Habis, berani kau melawan"? damprat jago Angin Puyuh itu.
"Sungguh aku merasa sayang bagimu.? kata Sim Long. "Jika engkau
seorang pintar, seharusnya sejak tadi mengeluyur pergi. Tapi
sekarang, biarpun kau ingin lari pun tidak keburu lagi.?
"Hm, kau kira aku datang sendirian"?
"Apa bukan begitu"?
"Justru di sekeliling sini sudah tersebar tujuh belas kawanku, kecuali
dalam sekejap dapat kau bunuh kami seluruhnya, kalau tidak,
jangan harap engkau dapat lolos dengan hidup.?
Sim Long hanya tertawa saja, sebaliknya, muka Fifi menjadi pucat,
mendadak ia mengadang di depan Sim Long dan berteriak, "Semua
ini bukan urusannya, aku yang mengajaknya kemari.?
"Nona Pek sungguh ....?
"Jika kau mau bunuh, silakan bunuh saja diriku,? sela Fifi dengan
suara gemetar. Jago Angin Puyuh itu tersenyum sinis, "Wah, terhadap gadis cantik
seperti nona Pek ini, mana aku sampai hati ....?
"Habis apa kehendakmu"? jerit Fifi.
"Nona sendiri menghendaki bagaimana"?
"Asalkan kau lepaskan dia, aku ... aku akan menuruti segala
kehendakmu.? "Apa betul"? jago Angin Puyuh itu tertawa.
KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/
"Betul,? jawab Fifi tegas dengan air mata berlinang.
"Bagaimana dengan pendapat Sim-kongcu"? tanya si jago Angin
Puyuh. "Baik, kalian boleh pergi saja,? kata Sim Long dengan tersenyum.
Jawaban ini membuat Fifi dan jago Angin Puyuh itu sama melengak.
"Kau ... kau ....? gemetar Fifi dan tidak sanggup meneruskan
ucapannya. "Jika benar kau rela berkorban bagiku, jika kutolak kan berarti
mengecewakan maksud baikmu"?jar Sim Long dengan tertawa.
"Dan sebaiknya kalian pergi saja ke suatu tempat yang ....?
"Kau bukan manusia ....? teriak Fifi dengan parau.
"Kan kau sendiri yang rela begitu, kenapa kau maki diriku"? kata
Sim Long dengan tertawa. "Bilamana sesuatu permainan sudah
mencapai puncaknya, jika tidak kuberikan bumbu pemanis, tentu
permainanmu akan terasa cemplang, bukan"?
Fifi tampak melongo bingung.
Si jago Angin Puyuh juga melenggong, mendadak ia bergelak
tertawa, "Hahaha, hebat, Sim Long memang hebat!?
? Terima kasih,? jawab Sim Long.
"Cara bagaimana dapat kau kenali diriku"? tanya si jago Angin
Puyuh itu dengan tertawa.
"Bilamana setiap jago Angin Puyuh menguasai Ginkang setinggi
dirimu, kan Koay-lok-ong boleh tidur nyenyak tanpa khawatir apa
pun, apalagi, umpama di antara jago Angin Puyuh ada yang
berkepandaian setinggi ini tentu juga takkan bermata keranjang
seperti kau.? KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/
Sim Long bergelak tertawa, lalu menyambung, "Orang yang memiliki
Ginkang dan sinar mata jelalatan seperti kau ini kecuali Ong Linghoa, di dunia ini mungkin tidak ada orang kedua lagi.?
Pek Fifi seperti terkejut, dipandangnya Sim Long, lalu memandang
pula si jago Angin Puyuh, sikapnya tampak serbasalah.
Jago Angin Puyuh itu lantas memberi hormat, "Tadi aku cuma
bergurau saja, harap nona Pek jangan marah.?
"Kau ... kau benar Ong Ling-hoa"? tanya Fifi.
"Sayang kedok yang kubuat ini telah banyak membuang tenaga dan
pikiranku, kalau tidak tentu akan kubuka supaya nona dapat melihat
wajah asliku,? kata si jago Angin Puyuh yang memang samaran Ong
Ling-hoa. Mendadak air mata Pek Fifi bercucuran, dipandangnya Sim Long,
katanya dengan menangis, "Mengapa ... mengapa engkau tega
mempermainkan aku"? Jika Cu Jit-jit, tentu Sim Long terus dijotosnya. Tapi Pek Fifi hanya
mengomel saja dan menyesali diri sendiri, "Tapi ini pun tidak dapat
menyalahkanmu, semua ini ... semua ini salahku, tidak ... tidak
seharusnya ku ....? Kalau benar Sim Long dihantamnya akan melonggarkan perasaannya
malah, tapi sekarang Fifi bicara secara demikian, hati Sim Long
menjadi menyesal, kasihan dan sayang pula, tanpa terasa ia pegang
bahunya dan berucap, ?Tadi kusangka engkau juga dapat mengenali
dia, maka ....? "Mana dapat kukenali dia,?jar Fifi dengan rawan. "Meski pernah
kulihat si jago Angin Puyuh nomor 35, tapi ... tapi samarannya
sungguh teramat mirip, baik suara maupun sikapnya.?
"Terima kasih atas pujian nona, tapi aku tetap dikenali Sim-heng,?jar Ong Linghoa dengan tertawa. Mendadak ia seperti ingat
KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/
sesuatu, ia terus menampar muka sendiri sambil mengomel, "Wah,
pantas mampus, sungguh pantas mampus!?
Fifi tercengang melihat kelakuan Ong Ling-hoa itu, tanyanya,
"Pantas mampus apa"?
"Mana boleh kupanggil dengan sebutan Sim-heng,? kata Ling-hoa.
"Memangnya panggil apa kalau tidak menyebutnya begitu"? tanya
Fifi sambil melirik Sim Long.
Dengan sendirinya Sim Long merasa serbakikuk.
Sebaliknya Ong Ling-hoa anggap tidak tahu, katanya pula dengan
tertawa, "Mungkin nona tidak tahu bahwa sekarang sedikitnya harus
kupanggil dia sebagai paman.?
"Paman"? Fifi menegas dengan heran.
"Ya, paman, sebab ... sebab Sim-kongcu, sudah ada janji pernikahan
dengan ibuku.? Fifi merasa seperti dicambuk satu kali, ia menyurut mundur dengan
sorot mata penuh rasa heran dan kecewa serta menyesal, "Ap ...
apa betul"? tanyanya dengan menggigit bibir.
"Apakah kau kaget"? jawab Sim Long dengan menyengir.
Tubuh Fifi gemetar, air mata bercucuran pula. Sampai sekian
lamanya ia tidak sanggup bersuara. Mendadak ia menjerit dengan
parau, "Meng ... mengapa tidak kau katakan ... mengapa .... Apakah
sengaja kau tipu diriku"?
Segera ia membalik tubuh dan berlari pergi dengan terhuyunghuyung. Sim Long menyaksikan kepergiannya tanpa bicara, juga tidak
merintanginya. Bahkan segera ia pulih tenang kembali seperti tidak
terjadi sesuatu. KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/
Ong Ling-hoa memandang Sim Long tanpa bicara. Sorot matanya
menampilkan secercah senyuman licik dan keji.
Akhirnya Sim Long berpaling dan menghadapi Ong Ling-hoa,
keduanya saling tatap sampai sekian lamanya. Bilamana salah
seorang tidak dapat menahan emosinya, tentu segera akan terjadi
pertarungan maut. Akan tetapi keduanya sama tidak turun tangan, akhirnya Sim Long
malahan tersenyum dan bertanya, "Mengapa kau lakukan hal ini.?
"Tentunya kau tahu inilah kehendak ibuku,? kata Ling-hoa.
"O, dia ....? "Bagaimana beliau tidak khawatir membiarkan anak perempuan
secantik itu berdekatan denganmu.?
"Saat ini kau bicara denganku dalam kedudukan sebagai apa"?
tanya Sim Long. "Sebagai saudara, antara kawan dan lawan.?
"Masa sekarang kembali kau bersaudara denganku"?
"Di depan orang lain engkau adalah orang lebih tua daripadaku,
hanya bila kita berada berduaan, aku adalah saudaramu,
sahabatmu, terkadang bisa jadi lawanmu.?
Sim Long menatapnya sekejap dengan tajam, lalu tertawa, "Tak
tersangka cara bicaramu terkadang juga blakblakan begini.?
"Umpama ingin kubohongi dirimu, apa dapat"?
"Tapi jangan kau lupa, urusan ini justru merupakan kunci dari segala
persoalan lain. Kau tahu, bilamana seorang perempuan merasa sakit
hati, segala apa dapat diperbuatnya.?


Pendekar Baja Wu Lin Wai Shi Karya Gu Long di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/
"Betul, hal ini diketahui setiap lelaki di dunia ini, masa dapat
kulupakan.? "Jika begitu, apakah engkau tidak khawatir Pek Fifi akan melaporkan
rahasia ini kepada Koay-lok-ong karena sakit hati"?
Ling-hoa tersenyum, "Tidak, dia takkan melapor.?
"Kau yakin"? "Tentu saja kuyakin.?
Gemerdep sinar mata Sim Long, ia seperti mau tanya lagi, tapi
mendadak ia ganti pokok pembicaraannya, ucapnya dengan
tersenyum cerah, "Apa pun juga kedatanganmu ini memang di luar
dugaanku.? "Siasat ibuku tentu saja sukar diduga orang,? kata Ling-hoa.
"Engkau tidak khawatir akan dikenali dia"?
"Asalkan tidak berhadapan dengan dia, kenapa kutakut akan
ketahuan"?jar Ling-hoa. "Kutahu banyak tanda tanya dalam
hatimu, sukar juga bagiku untuk menjelaskan satu per satu. Tapi
setelah kubawamu menemui seorang mungkin engkau akan paham
berbagai persoalan ini.? "O, siapa"? "Sesudah bertemu tentu kau tahu sendiri.?
"Kapan akan menemuinya"?
"Sekarang juga.? Sim Long tidak tanya lagi.
Pada saat itu juga mendadak diri kejauhan ada seorang berseru,
"Aha, Sim-kongcu sungguh seorang yang bisa menikmati
KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/
kesenangan sehingga dapat menemukan suatu tempat rimbun untuk
berteduh akan hawa yang panas ini.?
Sim Long berkerut kening, dilihatnya muncul seorang berbaju satin
dengan dada terbuka, tangan membawa cambuk, sambil memukul
semak rumput sedang menuju ke sini.
Pendatang ini rada di luar dugaannya, orang ini ialah Siau-pa-ong,
putra hartawan yang pekerjaannya hanya berfoya-foya belaka itu.
"Apakah hendak kau bawaku menemui orang ini"? tanya Sim Long
kepada Ong Ling-hoa. "Mana bisa dia"? jawab Ling-hoa.
Dalam pada itu Siau-pa-ong sudah mendekat, serunya pula dengan
tertawa, "Aha, sungguh suatu tempat yang nyaman, entah cara
bagaimana Sim-heng menemukannya.?
"Ya hal ini memang aneh,?jar Sim Long dengan tersenyum.
"Aneh"? Siau-pa-ong berkedip-kedip bingung.
"Bahwa sebelum melihat jelas diriku dari jauh engkau sudah dapat
menyebut namaku, bukankah kejadian yang aneh"?
"O, ini ... haha, memang menarik juga, Sim-heng kan orang yang
suka pada keindahan, maka ketika dari jauh kulihat di sini ada
orang, segera kuduga orangnya pasti Sim-heng adanya.?
"Wah, saudara ini memang seorang yang simpatik,?cap Sim Long
dengan tertawa, seperti tidak sengaja ia hendak menepuk pundak
Siau-pa-ong. Tapi seperti juga tidak sengaja Ong Ling-hoa lantas menahan tangan
Sim Long sambil menggeleng kepala perlahan.
Hanya dalam sekejap itu saja Siau-pa-ong sebenarnya sudah berada
di tepi pintu neraka, namun sedikit pun ia tidak tahu, dia masih
KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/
cengar-cengir seperti orang bodoh, tapi kalau dibilang bodoh,
tampaknya juga tidak mirip.
Tiba-tiba Sim Long merasakan saat ini setiap orang di Koay-hoat-lim
tidaklah sederhana sebagaimana diduganya, tapi setiap orang
mempunyai rahasia di balik layar.
Sambil memutar cambuknya Siau-pa-ong memandang kian kemari,
mendadak ia berkata pula kepada Sim Long, "Apakah Sim-heng tahu
untuk apa kucari dirimu"?
Sim Long hanya tertawa tanpa menjawab.
"Kucari Sim-heng hanya ingin minta Sim-heng suka memberi
penilaian terhadap seorang.?
"Oo"!? Sim Long bersuara heran.
"Bila perempuan yang pernah kubawa tempo hari itu mungkin
ditertawakan oleh Sim-heng, maka sekarang kudatangkan lagi
seorang nona sangat cantik, maka ingin kuminta Sim-heng suka
memberi komentar seperlunya.?
"Sesungguhnya aku sama sekali tidak paham orang perempuan,
kalau tidak masakah sampai saat ini aku masih sorangan wae" Betul
tidak, saudara Angin Puyuh"?
"Betul, tepat!? seru Ong Ling-hoa.
"Saat ini nona cantik itu berada di sekitar sini, sekarang juga akan
kubawa kemari ....? tanpa menunggu jawaban segera ia berlari
pergi. Setelah bayangan orang menghilang baru Sim Long berkata dengan
tersenyum, "Baru sekarang kutahu bahwa Siau-pa-ong ini ternyata
juga anak buahmu.? "Dari mana kau tahu"? tanya Ong Ling-hoa dengan tertawa.
KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/
"Jika tidak kau beri tahukan padanya, dari mana dia tahu aku berada
di sini, dan bila dia bukan anak buahmu, untuk apa kau cegah
kuturun tangan padanya"?ng Ling-hoa hanya tersenyum tanpa menanggapi.
"Padahal tidak ada maksudku hendak mencelakai dia, tindakanku itu
tidak lebih hanya untuk menguji Ong-kongcu kita saja,? kata Sim
Long pula. Ong Ling-hoa tertawa, sebelum ia bicara, tiba-tiba Siau-pa-ong
muncul kembali sambil berseru, "Ini dia sudah datang!?
Tertampaklah dua perempuan kekar kuat menggotong sebuah tandu
kecil dengan tabir tertutup. Setelah tandu ditaruh, segera kedua
perempuan ini tinggal pergi keluar hutan.
Di balik tabir samar-samar kelihatan bayangan orang yang ramping.
Waktu tabir disingkap Siau-pa-ong, seketika mata Sim Long
terbeliak. Ternyata yang duduk di dalam tandu tak-lain-tak-bukan ialah Cu Jitjit. Betapa pun Sim Long tidak menyangka akan bertemu dengan Cu Jitjit di sini. Jit-jit adalah sandera yang digunakan Ong-hujin untuk
memeras Sim Long, mana Ong-hujin mau mengirimkan dia ke sini"
Seketika Sim Long berdiri melongo.
Dilihatnya rambut Jit-jit tersanggul rapi, bajunya mentereng, duduk
tenang dengan sikap anggun, meski matanya memandang Sim Long,
namun air mukanya sangat tenang. Sama sekali berbeda daripada
Cu Jit-jit yang nakal, garang dan suka emosi, Cu Jit-jit yang dulu itu.
Akan tetapi nona ini jelas-jelas memang Cu Jit-jit adanya, baik
alisnya, matanya, hidungnya, bibirnya, sedikit pun tidak palsu,
biarpun dibakar menjadi abu juga Sim Long tetap kenal Cu Jit-jit,
KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/
cara bagaimana menyamar dan memalsukan Jit-jit pasti tidak dapat
mengelabui Sim Long. Setelah tercengang sekian lama, akhirnya Sim Long tersenyum dan
menegur, "Sekian lama tidak berjumpa, engkau baik-baik bukan"?
Meski cuma tegur sapa yang singkat, namun cukup mendalam
artinya, ia yakin Jit-jit pasti dapat memahaminya.
Namun air muka Jit-jit tetap tidak memperlihatkan sesuatu perasaan,
ia menjawab dengan hambar, "Lumayan, terima kasih atas perhatian
Sim-kongcu.? Jawaban yang kaku dingin itu serupa cambuk pula yang
menyakitkan hati Sim Long. Baru sekarang ia merasakan bila
seorang merasa kehilangan sesuatu, betapa pun pasti akan
dirasakan kekesalan dan kesedihan.
Siau-pa-ong memandangnya dengan tertawa. Sorot mata Ong Linghoa juga menampilkan senyuman yang senang.
Mendadak Sim Long berpaling, "Mengapa dia ... dia ....?
"Soalnya ibuku mendadak merasakan daripada menggunakan
sandera untuk memeras Sim-kongcu, akan lebih baik bila segala
sesuatu timbul dari sukarela Sim-kongcu sendiri, untuk pengertian
ibuku terhadap Sim-kongcu seharusnya Sim-kongcu berterima kasih
kepada beliau.? "Tapi ... tapi kedatangannya ini ....?
"Ibu merasa tidak perlu menggunakan nona Cu untuk memeras Simkongcu, kedatangannya ini hanya sekadar melakukan upacara
penghormatan ulang.? "Upacara penghormatan ulang bagaimana"? tergetar hati Sim Long.
"Soalnya ibu sudah mengikatkan perjodohan nona Cu dengan
diriku,? tutur Ling-hoa perlahan.
KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/
Tanpa terasa Sim Long menyurut mundur lagi setindak, ditatapnya
Cu Jit-jit dan berseru, "Jadi kau ... kau ....?
"Masa engkau tidak ikut gembira"? kata Jit-jit dengan tersenyum
hambar. "Aku ... aku ....? Sim Long terkesima. Sungguh tidak ringan pukulan
ini, namun dia tidak roboh. Ia berdiri termangu sejenak, mendadak
tertawa cerah pula dan memberi hormat, "Selamat, selamat!?
"Terima kasih!? kata Jit-jit, mendadak tabir diturunkan kembali
sehingga tidak terlihat pula senyumnya melainkan cuma terlihat
bayangan tubuhnya yang ramping.
Apabila sekarang masih tersisa sesuatu di hati Sim Long, maka yang
ada itu hanya kenangan pahit belaka serta kekosongan yang sukar
terisi kembali. Namun begitu dia tetap berdiri tegak, tetap tersenyum.
Melihat ketenangan orang, mau tak mau timbul juga rasa kagum
Siau-pa-ong. "Kutahu pasti masih ada sesuatu yang hendak ditanyakan oleh Simkongcu,? kata Ong Ling-hoa dengan tertawa.
"Betul, memang hendak kutanya bila Cu Jit-jit sudah datang, lantas
di mana Him Miau-ji"?jar Sim Long.
"Tentang si Kucing, mungkin dia juga akan melakukan sesuatu yang
tak tersangka oleh Sim-kongcu,? tutur Ling-hoa perlahan.
Serentak Sim Long mencengkeram pergelangan tangannya dan
menegas, "Di mana dia"?
Kulit daging muka Ong Ling-hoa tampak berkerut-kerut, namun tidak
sampai meringis kesakitan. Ia menarik napas dalam-dalam, lalu
menjawab, "Sekarang dia berada ....?
KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/
Pada saat itulah tiba-tiba dari berbagai penjuru ada orang berteriak,
"Sim Long ... Sim-kongcu, lekas keluar, Ongya mencarimu!?
Suara teriakan itu sambung-menyambung berulang-ulang, ada yang
dari jauh, ada yang sudah dekat.
"Di sini bukan tempat baik lagi untuk bicara, lekas kau pergi saja,
bila perlu akan kuadakan kontak denganmu,? desis Ong Ling-hoa.
Sim Long menatapnya dengan tajam, perlahan cengkeramannya
dikendurkan, mendadak ia membalik tubuh, tanpa menoleh ia
melangkah pergi dengan cepat.
***** Koay-lok-ong duduk setengah berbaring di tempat tidurnya dan asyik
minum air sari buah, Sim Long berdiri di depannya.
"Setiap pahlawan selalu tak terhindar dari kegemaran minum arak,
serupa halnya si cantik yang suka murung. Akan tetapi manusia
hidup tentu mempunyai sesuatu hobi. Wahai Sim Long, apa hobimu
dan apa yang paling menarik bagimu saat ini"?
Sim Long termenung tanpa menjawab, sejenak kemudian ia berkata,
"Si kerdil bertubuh seringan daun, entah dia sudah berhasil
menyelidiki sarang Yu-leng-kiongcu atau tidak"?
"Ah, urusan ini teramat tidak menarik, tidak perlu disinggung lagi,?jar Koaylok-ong dengan kening bekernyit.
"Oo, jangan-jangan dia tidak pernah pulang kembali.?
"Betul, tidak pernah pulang,? mendadak Koay-lok-ong menggebrak
tempat tidurnya, "Dan bila dia belum lagi pulang sekarang, tentu
selamanya takkan pulang lagi.?
Diam-diam Sim Long menghela napas, pikirnya, "Lihai amat Yu-lengkiongcu ini. Tapi pada suatu hari pasti juga akan kuketahui siapa
KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/
sebenarnya dirimu" Dan hari demikian ini tampaknya sudah tidak
jauh lagi.? Mendadak dilihatnya Koay-lok-ong tertawa cerah pula dan berkata,
"Ah, urusan yang tidak menarik lebih baik jangan disinggung, biarlah
kukatakan sesuatu hal lain yang menarik saja.?
"Mohon petunjuk Ongya,? kata Sim Long.
"Justru hari inilah ternyata ada seorang datang dari jauh sengaja
untuk menggabungkan diri denganku.?
"Oo, siapa dia"? tanya Sim Long.
"Dengan sendirinya orang ini pun seorang Enghiong (pahlawan),?
tutur Koay-lok-ong. "Selain takaran minum arak orang ini sanggup
menandingimu, ilmu silatnya mungkin juga tidak di bawahmu. Tokko
Siang telah bergebrak beberapa jurus dengan dia dan kecundang.?
Tentu saja Sim Long tertarik, "Hah, di mana orang ini sekarang"?
"Dia juga tokoh pilihan, sebab itulah sengaja kupertemukan kalian,
sungguh bahagia dan menyenangkan segenap Enghiong sejagat
dapat berkumpul di sini,? segera Koay-lok-ong melompat bangun
dan berseru pula, "Saat ini dia asyik minum bersama orang,
kebetulan dapat kau susul untuk minum tiga ratus cawan dengan
dia.? Tangan Sim Long segera ditariknya dan diajak menuju ke ruangan
tamu. Dari jauh sudah terdengar suara seruan gembira dari balik tabir
sana, suara orang setengah sinting.
Yan-ji kelihatan sedang menyingkap tabir dan mengintip ke dalam,
ketika mendengar suara langkah orang, ia menoleh, cepat ia kabur
ketika diketahui yang datang ialah Koay-lok-ong dan Sim Long.
KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/
Terdengar suara tertawa cekikak-cekikik orang perempuan di dalam,
seorang lagi berkata dengan suara merdu, "Hong-ji telah
menyuguhmu sepuluh cawan, Peng-ji juga menyuguhmu sepuluh
cawan, sekarang harus kusuguh kau dua puluh cawan, lekas kau
minum.? ?"Betul,?? sambung suara seorang perempuan lagi dengan tertawa
genit, "bila tidak kau minum, bisa jadi nanti lidahmu akan digigit
putus oleh Cu-ji.? "Hahaha!? terdengar seorang lelaki bergelak tertawa. "Hanya sekian
puluh cawan arak apalah artinya bagiku. Ayo, tuangkan semua
menjadi semangkuk, akan kutenggak habis sekaligus dan boleh
kalian tambah lagi semangkuk nanti.?
Tampaknya tidak sedikit arak yang sudah ditenggaknya sehingga
nada ucapannya sudah rada kaku. Tapi bagi pendengaran Sim Long,
suara orang dirasakan sudah sangat dikenalnya. Cepat ia memburu
maju dan menyingkap tabir.
Tertampak di tengah ruangan cawan berserakan, lima-enam gadis
jelita dengan rambut kusut dan baju setengah terbuka, muka merah
dan mata buram, semua ini menandakan mereka sudah sama
mabuk. Seorang lelaki kekar berduduk di tengah kawanan gadis jelita ini
dengan dada baju terbuka dan tangan memegang mangkuk sedang
diminum dengan lahapnya. Dari tepi mangkuk kelihatan kedua alisnya yang tebal. Siapa lagi dia
kalau bukan Him Miau-ji alis si Kucing.
Ternyata Him Miau-ji juga datang kemari, sungguh Sim Long tidak


Pendekar Baja Wu Lin Wai Shi Karya Gu Long di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

tahu harus bergirang atau terkejut.
Apa pun juga Him Miau-ji masih sanggup menenggak arak
sebanyaknya, hal ini menandakan dia masih gagah perkasa dan
pantas dibuat girang. KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/
Saat itu Miau-ji sudah menghabiskan isi mangkuknya, ia menarik
napas dan bergelak tertawa, serunya, "Nah kosong! Siapa lagi yang
akan menyuguhku"!? "Aku!? seru Sim Long mendadak dengan tersenyum.
Miau-ji berpaling, seketika ia tercengang melihat Sim Long berdiri di
ambang pintu. Serentak ia berteriak dan membuang mangkuk emas yang
dipegangnya, ia memburu maju sambil berteriak, "Aha, Sim Long,
engkau belum lagi mati!? Di tengah teriakan gembira keduanya lantas saling rangkul.
Terendus bau arak dan bau keringat Him Miau-ji yang khas, namun
bagi Sim Long rasanya terlebih menyenangkan daripada bau harum
pupur anak perempuan. Selagi keduanya berangkulan, tampaknya Koay-lok-ong juga merasa
bersyukur dan menepuk pundak mereka, katanya, "Sahabat yang
baru bertemu setelah berpisah sekian lama tentu sangat banyak
yang ingin dibicarakan, bolehlah kalian mengobrol sepuasnya dan
takkan kuganggu.? Dalam sekejap itu tiba-tiba Sim Long merasa gembong iblis ini juga
mempunyai sifat kemanusiaan dan tidak sekejam sebagaimana
dibayangkan orang. Kedua orang saling rangkul dan berjalan keluar halaman, di luar
sunyi tiada orang lain. Mendadak hujan turun dengan lebat, namun
keduanya tidak menghiraukannya. Di daerah yang tandus ini bisa
turun hujan sederas ini, sungguh menambah gembira orang.
Sembari berjalan Miau-ji menenggak arak pula dari buli-bulinya,
langkahnya sudah sempoyongan, sisa arak dalam buli-buli juga tidak
banyak lagi. KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/
"Miau-ji, jangan kau bikin mabuk dirimu sendiri, banyak urusan yang
ingin kubicarakan padamu, kesempatan untuk bicara seperti ini bagi
kita rasanya tidak banyak lagi selanjutnya,? desis Sim Long.
Daun pohon gemeresak terpukul air hujan, suara guntur pun
bergemuruh, suara bicara mereka sukar terdengar dari jarak tigaempat kaki, apalagi di halaman yang luas ini tidak kelihatan
bayangan orang lain. Jika mau bicara urusan penting, saat ini
memang paling tepat dan tempat ini paling bagus.
"Ada urusan apa, katakan saja, Sim Long,?cap Miau-ji.
"Tapi sekarang engkau tidak boleh mabuk, selanjutnya juga tidak
boleh mabuk, mulut orang mabuk sukar dijaga, kukhawatir kau
bocorkan rahasia dalam keadaan mabuk.?
"Memangnya Him Miau-ji adalah orang yang suka membocorkan
rahasia"? "Tentu saja tidak,? kata Sim Long dengan tertawa. "Bahwa sekali ini
dia mau melepaskan dirimu dan Jit-jit, hal ini sungguh di luar
dugaanku. Dari sini terlihat bahwa caranya mengatur tipu
muslihatnya memang sukar diduga dan tak dapat dibandingi orang
lain.? "Dia yang kau maksudkan ....?
"Dengan sendirinya Ong ....?
"Tentu saja dia sangat hebat bila engkau saja tidak dapat meraba
setiap tindakannya.? "Apakah benar dia telah mengikatkan perjodohan Jit-jit dan Ong
Ling-hoa"? "Ai, perempuan, dasar perempuan .... Setiap perempuan memang
tidak dapat dipercaya.? "Masa Jit-jit sukarela"?
KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/
"Setan yang tahu hati perempuan,? jawab Miau-ji dengan gemas.
Sim Long termenung sejenak, katanya kemudian dengan gegetun,
"Hal ini pun tidak dapat menyalahkan Jit-jit. Dia mengetahui aku
mengikat perkawinan dengan ... dengan Ong-hujin itu, dengan
sendirinya ia menjadi nekat. Ai, kan sudah kau kenal juga sifatnya.?
"Tapi seharusnya ia pun tahu tindakanmu ini ada maksud tujuan
tertentu,? kata Miau-ji. "Padahal siapakah di dunia ini yang benar-benar dapat memahami
pikiranku"?jar Sim Long sambil tersenyum getir. "Terkadang aku
sendiri pun tidak memahami diriku, orang yang semakin kusukai,
semakin dingin sikapku kepadanya. Memangnya apa sebabnya"?
"Sebab engkau sedang menghindar, engkau tidak berani menerima
cinta kasih apa pun, sebab pada pundakmu sudah memikul beban
yang amat berat, sebab engkau merasa dirimu setiap saat dapat
mati.? "Memang benar ucapanmu,?jar Sim Long dengan murung.
"Jika kau rasakan menderita, mengapa tidak kau lepaskan beban
itu"? "Terkadang aku memang ingin melepaskannya,?jar Sim Long.
"Manusia di dunia ini sedemikian banyak, mengapa aku yang meski
memikul beban ini. Walaupun jahat Koay-lok-ong, tapi tidak jelek dia
terhadapku, mengapa harus kuincar nyawanya" Apa yang kuperoleh
bila kubunuh dia" Siapa yang akan memahami diriku dan menaruh
simpati padaku" ....?
Di bawah hujan lebat, didampingi sahabat paling karib ini, tanpa
terasa Sim Long mencetuskan unek-uneknya, diungkapkan isi
hatinya yang selama ini tidak pernah dibicarakannya dengan siapa
pun. Miau-ji tidak memandangnya melainkan cuma mendengarkan.
KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/
Selang sejenak Sim Long berkata pula, "Dengan sendirinya, di dalam
hal ini ada juga sebabnya.?
"Justru lantaran sebab ini, maka engkau rela menderita daripada
melepaskan beban itu.? "Betul.? "Lantas apa sebab musabab itu"?
"Sebab antara diriku dan Koay-lok-ong tidak mungkin hidup
bersama, kalau tidak aku mati harus dia yang mampus. Maka
biarpun kutahu Ong-hujin dan Ong Ling-hoa juga iblisnya manusia,
sekalipun kutahu dengan segala daya upaya mereka berusaha
memperalat diriku, tapi demi menumpas Koay-lok-ong, aku tidak
menghiraukan akibatnya dan mau bekerja sama dengan mereka.?
"Jangan-jangan antara dirimu dan Koay-lok-ong ada persengketaan
pribadi"? tanya Miau-ji.
Tampak gemerdep sinar mata Sim Long, jawabnya, "Ya.?
"Lantaran Pek Fifi"?
"Kau kira lantaran dia"?
"Habis lantaran apa"? tanya Miau-ji pula.
Sim Long termenung sejenak, katanya kemudian, "Ini menyangkut
rahasia pribadiku, sekarang tidak dapat kukatakan.?
"Kapan baru dapat kau katakan"?
"Nanti kalau Koay-lok-ong mati.?
"Dia takkan mati lebih dulu daripadamu.?
KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/
Baru habis bicara demikian, mendadak ia menutuk beberapa Hiat-to
kelumpuhan Sim Long, lalu dengan sekali sikut ia bikin Sim Long
terjungkal. Sekalipun dibunuh pun Sim Long tidak percaya Him Miau-ji bisa
mendadak menyergapnya, bahkan sampai ia sudah terguling ia tetap
tidak percaya. "Hei, Miau-ji, jangan ... jangan bergurau!? serunya meski tubuh
tidak dapat berkutik. Him Miau-ji berdiri tegak di bawah hujan dan menengadah dengan
terbahak-bahak. Nyata mabuknya sudah hilang, suara tertawanya
juga berubah mendadak. Air muka Sim Long berubah, "Hah, engkau bukan Miau-ji!?
"Apakah tidak terlambat baru sekarang kau tahu"? kata "si Kucing?
dengan tertawa latah. "Jangan ... jangan-jangan engkau ini Liong Su-hay"? seru Sim Long.
"Hahaha, memang betul, betapa pun engkau tetap pintar juga.?
"Ya, seharusnya sudah kupikirkan akan dirimu,?jar Sim Long
dengan tersenyum pedih. "Sejak mula memang sudah kurasakan
engkau banyak persamaannya dengan Miau-ji, jika di dunia ini ada
orang yang dapat menyamar Him Miau-ji secara sangat mirip, maka
orang itu ialah kau.? "Mengapa tidak kau pikirkan sejak tadi"? kata Liong Su-hay.
"Sebab kusalah menilai dirimu. Sungguh tidak kusangka Liong Suhay yang kelihatan gagah perkasa dan berjiwa kesatria itu ternyata
juga antek orang.? Liong Su-hay tidak marah, sebaliknya tertawa, katanya, "Dan sekali
ini dapatlah engkau mendapat pelajaran, betapa pintar seorang toh
KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/
dapat juga tertipu. Cuma sayang, pelajaran ini takkan bermanfaat
lagi bagimu.? "Ya, memang, setiap orang tentu juga dapat tertipu,?cap Sim Long
dengan pedih. "Tapi untuk menjebakmu, betapa pun kami telah banyak membuang
tenaga dan pikiran.? Sim Long menghela napas, katanya, "Dengan sendirinya Him Miau-ji
tentu juga sudah datang ke sini, kalau tidak, sekalipun Koay-lok-ong
mempunyai ahli rias yang paling pandai juga tidak mampu
menyamar dirimu sehingga serupa dia.?
"Engkau memang orang pintar,? kata Liong Su-hay dengan tertawa.
"Pada waktu Koay-lok-ong merias diriku, saat itu juga Him Miau-ji
menggeletak di sisiku, jadi bentukku ini serupa dicetak dari dia
seluruhnya.? "Dan ada lagi ....? "Suaranya, begitu bukan"? tukas Su-hay. "Caraku menirukan suara
orang lain memang lumayan, tapi aku tetap khawatir diketahui
olehmu, sebab itulah aku berlagak mabuk, padahal paling banyak
aku cuma minum tiga cawan saja, yang mabuk benar-benar adalah
kawanan budak itu.? "Wah, ternyata akal bagus, siapa pun bila melihat orang yang minum
bersamamu sudah sama mabuk, dengan sendirinya takkan terpikir
arak yang kau minum adalah arak palsu.?
"Apalagi ditambah gemuruh suara hujan, sungguh sangat kebetulan
bagiku, terlebih lagi entah mengapa semangatmu hari ini tampak
kurang baik, seperti agak linglung, bila tidak dapat kutipu dirimu kan
terlalu.? Sim Long tampak sedih, selang sejenak, ia coba tanya, "Dan Him
Miau-ji ....? KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/
"Dalam hal ini memang ada sesuatu memang benar terjadi, yaitu
kedatangan Him Miau-ji yang akan bekerja bagi Koay-lok-ong,? tutur
Liong Su-hay dengan tertawa.
"O, apakah barangkali Koay-lok-ong menaruh curiga padanya, maka
....? "Curiga padanya sih tidak, yang dicurigainya justru ialah dirimu.?
"Aku"? Sim Long melengak.
"Ya, pagi tadi waktu bangun tidak ditemukannya Pek Fifi, engkau
juga tidak kelihatan, maka timbul curiganya. Kebetulan waktu itu
datang Him Miau-ji, maka dengan menggunakan Him Miau-ji dia
ingin menguji dirimu.? Liong Su-hay terbahak-bahak dan menambahkan, "Dan sekali uji
seketika juga kelihatan belangmu.?
"Lantas bagaimana kehendakmu sekarang"?
Jilid 30 "Berulang Koay-lok-ong memberi pesan, asalkan berhasil
menyingkap kepalsuanmu, segera supaya membinasakan dirimu.
Orang semacam dirimu adalah sangat berbahaya dibiarkan hidup,
apalagi dia juga tidak ingin melihatmu lagi.?
Sim Long menghela napas panjang, ucapnya dengan tersenyum
pedih, "Bagus, tak tersangka aku Sim Long hari ini dapat mati di
sini.? "Hahaha, tak tersangka Sim Long yang namanya termasyhur hari ini
dapat mati di bawah tanganku,? seru Liong Su-hay dengan tertawa,
segera ia melompat maju dan menghantam.
"Nanti dulu!? bentak Sim Long mendadak.
KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/
"Tidak ada gunanya biarpun kau ingin mengulur waktu, saat ini tidak
mungkin ada orang akan menolongmu,? kata Liong Su-hay dengan
menyeringai. "Aku cuma ingin tanya sesuatu padamu.?
"Tanya apa"? "Aku hanya ingin tahu di mana Miau-ji saat ini"?
"Haha, bagus, kalian memang benar sahabat sehidup semati, sampai
saat terakhir belum lagi kau lupakan dia. Jangan khawatir, dalam
perjalananmu ke akhirat pasti takkan kesepian, Him Miau-ji akan
mendampingimu, bisa jadi saat ini dia sudah berangkat lebih dulu.?
"Maksudmu, dia ... dia sudah terbunuh"?
"Betul.? "Siapa yang membunuhnya"?
"Memangnya hendak kau balasan sakit hatinya" Baiklah, biar
kukatakan padamu, lantaran dia melawan mati-matian, maka Tokko
Siang telah membunuhnya.?
"Tapi ... tapi sebelum Koay-lok-ong tahu jelas seluk-beluk diriku,
mana bisa jiwa Miau-ji dihabisi"?
"Him Miau-ji hanya gagah berani tanpa tipu akal, mati-hidupnya
pada hakikatnya tidak diperhatikan oleh Koay-lok-ong.?
Sim Long termenung sejenak, perlahan ia memejamkan mata,
katanya, "Bagus, sekarang bolehlah kau bunuh diriku.?
Liong Su-hay mengangkat tangannya dan menebas ke lehernya.
Tampaknya tidak ada orang yang dapat menyelamatkan Sim Long .
***** KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/
Hujan turun dengan lebat.
Ci-hiang mendekap di depan jendela, memandangi butiran air sambil
menanti Sim Long. Ia pun tahu betapa lama menunggu hanya sia-sia belaka. Terkadang
ia merasa geli sendiri sudah jelas sesuatu yang percuma, ia justru
sengaja berbuat. Lelaki pertama yang mengisi hatinya ialah Ong Ling-hoa.
Terhadap Ong Ling-hoa mestinya ia menaruh sesuatu harapan, tapi
sejak bertemu dengan Sim Long, khayalnya terhadap Ong Ling-hoa
lantas beralih kepada diri Sim Long.
Sudah banyak lelaki yang dilihatnya, tapi cuma Sim Long saja yang
menolak bujuk rayunya, ia merasa Sim Long memang berbeda
dengan lelaki lain di dunia ini.
Tadinya ia anggap kebanyakan lelaki di dunia ini dapat dipanggil
datang dan disuruh pergi begitu saja, tak tersangka olehnya di dunia
ini masih ada jenis lelaki seperti Sim Long ini.
Begitulah dia termenung dan melamun dengan tertawa.
Sekonyong-konyong dua tangan mendekap matanya dari belakang,
terasa napas yang hangat berbisik di tepi telinganya dengan tertawa,
"Ayo tebak, siapa"?
Jantung Ci-hiang berdebar, ucapnya dengan suara gemetar, "Sim ...
Sim Long"?

Pendekar Baja Wu Lin Wai Shi Karya Gu Long di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Mulut itu menggigit perlahan daun telinganya dan menjilat perlahan
ujung telinganya sambil mengomel, "Setan cilik!?
"Hah, Kongcu ... kiranya engkau!? seru Ci-hiang.
KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/
Meski Ong Ling-hoa sudah berganti rupa, tapi kata-kata dan tingkah
lakunya yang bersifat bangor ini segera dapat dikenali Ci-hiang.
? Haha, setan cilik, dapat juga kau terka,? kata Ong Ling-hoa dengan
tertawa. Segera ia memutar tubuh Ci-hiang dan merangkul tubuh yang
hangat dan kenyal itu sehingga dua tubuh seperti dempet menjadi
Pendekar Pengejar Nyawa 11 Pendekar Naga Putih 65 Beruang Gunung Es Pangeran Bunga Bangkai 1

Cari Blog Ini