Ceritasilat Novel Online

Pendekar Baja 19

Pendekar Baja Wu Lin Wai Shi Karya Gu Long Bagian 19


satu. Diciumnya Ci-hiang seperti orang kehausan, serupa kucing
mendapatkan ikan, hampir saja Ci-hiang tak bisa bernapas, tapi ia
tidak menolak, juga tidak menghindar.
Kemudian Ling-hoa melepaskannya, katanya dengan tertawa,
"Kutahu kau lagi memikirkan aku, inilah ganti rugiku kepadamu.?
Tubuh Ci-hiang sudah lemas lunglai, sambil menggigit bibir ia
menjawab, "Setan ingin ganti rugimu.?
"Benar kau tidak ingin"? desis Ong Ling-hoa sambil memicingkan
mata. "Tidak, tidak ingin,?mel Ci-hiang dengan mengentak kaki.
"Oo, jangan-jangan selama dua hari ini Sim Long sudah membikin
kenyang padamu.? Muka Ci-hiang bisa merah juga, "Cis, orang justru tidak seperti kau.?
"Kutahu dia memang seorang sopan,?jar Ling-hoa dengan
tertawa, segera ia angkat Ci-hiang dan dibawa ke tempat tidur.
Jelas Ci-hiang jemu padanya, tapi entah mengapa, sukar
menolaknya. Mulut Ong Ling-hoa justru mengusap kian kemari di
sekeliling leher Ci-hiang.
Napas Ci-hiang makin memburu, ucapnya dengan gemetar, "Ingin ...
ingin kutanya padamu, cara bagaimana dapat kau datang kemari,
apakah ... apakah kau lihat Sim Long.?
KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/
"Sekarang bukan waktunya bicara, tahu"? kata Ling-hoa dengan
tangan menggerayang. "Kutahu, kau pun ingin, kau pun butuh, betul
tidak"? Hanya sebentar saja sekujur badan Ci-hiang lantas lunglai, terdengar
suara keluhannya, akhirnya ia runtuh seluruhnya dan telentang di
tempat tidur. Namun yang terpikir dalam hatinya justru cuma Sim Long saja.
Ciri orang perempuan yang paling aneh adalah selagi dia berada
dalam pelukan seorang lelaki, hatinya justru dapat memikirkan
seorang lelaki yang lain.
Ci-hiang menerima segalanya dari Ong Ling-hoa, ia pun mengadakan
reaksi dan bekerja sama dengan baik, tapi yang dikeluhkannya
justru, "O, Sim Long, bila engkau akan kembali"?ng Ling-hoa juga terengah,
katanya, "Persetan dengan Sim Long, saat ini dia tidak mungkin pulang, kuharap
dia mati saja.? ***** Di luar hujan lebat sekali.
Di sana hantaman Liong Su-hay sedang dilancarkan.
Pada saat itulah mendadak seorang membentak, "Berhenti!?
Liong Su-hay terkejut dan berpaling, dilihatnya sesosok bayangan
tinggi kurus melayang keluar dari balik pepohonan di bawah hujan
lebat. "Aha, kiranya Tokko-heng,? seru Liong Su-hay dengan tertawa
cerah. "Apakah kucing itu sudah dibereskan"?
"Hmk,? Tokko Siang hanya mendengus saja.
"Lantas untuk apa Sim Long ditunda"?
KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/
"Tak boleh kau bunuh dia"? jengek Tokko Siang.
"Sebab apa"? "Aku sendirilah yang akan turun tangan.?
Liong Su-hay merasa lega, katanya dengan tertawa, "Baik, jika
begitu, silakan.? Segera ia menyurut mundur dan menunggu orang bertindak. Ia
percaya kekejian Tokko Siang pasti tidak di bawah dirinya. Ia yakin
sebelum mati Sim Long tentu akan banyak mengalami siksaan. Ia
tahu biasanya Tokko Siang suka menyaksikan penderitaan orang lain
bagi kesenangannya sendiri ....
***** Kesenangan yang memuncak lambat laun telah tenang kembali.
Dengan napas rada terengah Ci-hiang menggeletak dengan lemas.
Dalam keadaan demikian sebenarnya ia masih memerlukan
kehangatan, kehangatan rabaan dan kehangatan bisikan kata.
Namun Ong Ling-hoa justru telah berbangkit, berdiri sendiri serupa
orang tidak kenal lagi, segala apa yang baru terjadi seolah-olah
sudah terlupa seluruhnya.
Ci-hiang berbaring di tempat tidur dan memandangnya memakai
baju dan bersepatu dan ... membetulkan rambutnya. Orang inilah
yang baru saja mengisi segenap jiwanya, tapi sekarang
memandangnya sekejap saja tidak sudi.
Hati Ci-hiang mendadak penuh diliputi rasa malu, duka, terhina, dan
gusar. Mendadak ia sangat benci terhadap pemuda ini.
Sementara itu Ong Ling-hoa sudah selesai berdandan, akhirnya ia
menoleh juga dan memandang sekejap, ujung mulutnya
KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/
menampilkan secercah senyuman keji, senyum bangga dan
kepuasan. Senyum sebagai seorang pemenang.
Dengan mata terpicing ia berkata, "Bagaimana, engkau tidak dapat
bergerak lagi" Aku ini lelaki yang lain daripada yang lain bukan" alau
tidak ada lelaki perkasa sebagai diriku mana dapat memuaskan
perempuan jalang semacam dirimu ini"??
Mata Ci-hiang melotot dengan hampa, dia ingin menutup mukanya
dengan bantal, tapi saking gemasnya tangan terasa gemetar
sehingga tidak kuat untuk memegang bantal.
Memandang tangan orang yang gemetar itu, Ong Ling-hoa berkata
dengan tertawa, "Bagaimana, apakah kau ingin lagi" Wah, sekarang
tidak bisa, mungkin ... mungkin malam nanti. Jangan khawatir,
takkan kubikin sia-sia penantianmu.?
"Sekarang kau mau ke mana"? tanya Ci-hiang dengan mengertak
gigi. "Sekarang aku lagi ditunggu seorang ....? mendadak Ong Ling-hoa
tertawa gembira. "Betapa pun takkan kau duga siapakah orang yang
kumaksudkan itu.? "Memangnya siapa"? tanya Ci-hiang tak tahan.
"Cu Jit-jit,? jawab Ling-hoa.
Mata Ci-hiang terbelalak lebar dan menegas, "Cu Jit-jit" Masa dia
juga datang ke sini"?
"Dengan sendirinya dia datang ke sini. Supaya kau tahu, dia akan
kawin denganku.? "Hahh,? gemetar tubuh Ci-hiang. "Dia ... dia akan kawin
denganmu"? "Ya, tapi jangan kau khawatir,?jar Ong Ling-hoa dengan tertawa.
"Saat ini belum dapat kugunakan dia, maka aku masih
KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/
memerlukanmu. Ai, caramu yang istimewa itu terkadang membuatku
ketagihan.?a tersenyum sambil berjongkok, diraihnya dada Ci-hiang, lalu
berkata pula dengan mata setengah terpicing, "Terkadang aku pun
heran dari mana kau dapat belajar kungfumu yang istimewa di
tempat tidur ini, sungguh si tolol Sim Long itu sama sekali tidak tahu
kenikmatan surga dunia ini, dia justru ....?
"Surga ... surga dunia ....? mendadak Ci-hiang melompat bangun
dan hendak mencekik leher Ong Ling-hoa sambil berteriak histeris,
"Kau ... kau setan iblis ....?
Tapi sekali tampar Ong Ling-hoa membikin Ci-hiang mencelat. Ia
meraba leher yang lecet tercakar oleh kuku Ci-hiang sambil
mendamprat, "Sudah gila kau!?
"Blang?, Ci-hiang jatuh di tempat tidur, ia memukuli tempat tidur
dan menjerit, "Kubenci ... benci padamu ....?
"Sialan, memangnya kau khawatir aku takkan mencarimu lagi"?
"Bila kau datang lagi segera kuadu jiwa denganmu, seujung jari pun
tidak boleh kau sentuh lagi diriku,? teriak Ci-hiang parau.
"Hehe, bilamana kuperlu tetap kudatang lagi,?jar Ling-hoa sambil
menyeringai. Kembali ia remas dada Ci-hiang dan berkata, "Haha,
perempuan jalang, masakah kau larang kusentuh dirimu" .... Hehe,
bila tidak kucari kau, memangnya kau tahan berapa lama" ....?
Sembari bergelak tertawa ia lantas melangkah pergi.
Ci-hiang mendekap di tempat tidur dan menangis tergerung-gerung.
Ia menjerit, "Aku perempuan jalang ... apa benar aku jalang" Sim
Long ... O, Sim Long, apakah kau pun anggap aku ini jalang"
Mengapa ... mengapa engkau tidak datang menjengukku" ....?
***** KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/
Saat itu Tokko Siang lagi melototi Sim Long dengan sinar mata
sedingin es. Sorot mata yang hampa.
Liong Su-hay tidak pernah melihat sorot mata orang yang tak
berperasaan semacam ini. Pikirnya, "Sungguh aneh sorot mata
orang ini, mungkin tidak ada seorang pun yang tahu apa yang
sedang dipikirnya.? Waktu ia pandang Sim Long, air muka orang ternyata tidak berubah.
Mau tak mau ia berpikir lagi, "Seorang menghadapi ajalnya ternyata
masih dapat bersikap setenang ini, kecuali Sim Long mungkin tiada
orang kedua lagi di dunia ini.?a merasa Tokko Siang dan Sim Long sesungguhnya
adalah manusia aneh. Dan sekarang seorang manusia aneh segera akan membunuh
manusia aneh yang lain. Ia yakin apa yang akan terjadi pasti sangat
menarik. Cuma tak terpikir olehnya pada waktu pukulan Tokko Siang
mengenai tubuh Sim Long nanti, apakah sorot matanya yang dingin
itu akan berubah atau tidak"
Juga sukar dibayangkan, ketika tubuh Sim Long terkena pukulan
Tokko Siang, apakah air mukanya juga akan tetap tenang seperti
sekarang" Sungguh ia ingin segera mengetahui kejadian sekejap itu.
***** Setelah melangkah keluar, Ong Ling-hoa berjalan di bawah hujan,
sayup-sayup didengarnya suara tangis Ci-hiang, hatinya penuh rasa
kepuasan yang kejam. Dia suka mendengar orang menangis, dia suka melihat orang
menderita. Entah sebab apa, sejak kecil dia suka melihat orang menderita, jika
melihat orang lain senang bahagia, ia sendiri lantas merasa tersiksa.
KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/
Tapi ia sama sekali menyangkal dia dengki, dengan sendirinya ia
lebih tidak mau mengakui dirinya merasa rendah harga diri, sebab
itulah merasa dendam dan iri terhadap orang lain.
Satu-satunya orang di dunia ini yang ditakuti olehnya adalah ibunya.
Ia berkata kepada dirinya sendiri bahwa dia sangat menghormat dan
sayang kepada ibunya, mati pun dia tidak mengaku bahwa dalam
lubuk hatinya sebenarnya merasa dendam kepada ibunya.
Jika orang lain mempunyai keluarga, punya ayah dan saudara,
mengapa dia tidak punya. Bila ibu orang lain sedemikian ramah dan kasih, mengapa ibunya
tidak" Berbagai persoalan itu sejak kecil sudah terpikir olehnya, tapi ketika
ia berumur tujuh tahun, setiap kali terpikir persoalan ini, segera
dibuangnya jauh-jauh. Maka asalkan menghadapi orang perempuan
dia lantas ingin membalas dendam.
Ia suka orang lain tersiksa, terhina, kehilangan bahagia, kehilangan
harga diri sehingga mendapat aib, ia suka keluarga orang terceraiberai dan hancur. Sekarang ia berjalan di bawah hujan, hatinya teringat kepada Cu Jitjit, ia sedang mencari akal cara bagaimana supaya dapat membikin
nona itu merana selama hidup.
Dengan sendirinya ia pun teringat kepada Sim Long, melihat sikap
Cu Jit-jit terhadap Sim Long, segera dimakluminya di dalam hati
anak dara itu hanya terdapat Sim Long saja. Biarpun Jit-jit kawin
dengan dia tetap takkan melupakan Sim Long.
Ia mengepal tinjunya erat-erat, ia mengertak gigi, hampir gila ia
tersiksa oleh rasa benci dan dengki ini.
KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/
Tiba-tiba dilihatnya di tengah hutan sana seperti ada bayangan
orang berkelebat, cepat ia melayang ke sana, maka terlihatlah
olehnya Tokko Siang, ?"Him Miau-ji?? dan Sim Long.
Dilihatnya Tokko Siang sedang angkat tangan hendak membunuh
Sim Long, sebaliknya "Him Miau-ji? hanya menonton saja di
samping, bahkan sorot matanya menampilkan rasa senang.
Semula ia merasa heran, tapi kejap lain segera terpikir olehnya "Him
Miau-ji?ni pasti samaran orang lain, ia tahu Koay-lok-ong juga
seorang ahli rias yang tidak banyak jumlahnya di dunia ini.
Tanpa terasa ia bergembira. Akhirnya Sim Long tertipu juga. Dalam
sekejap itu hatinya sungguh senang tak terhingga, tapi sekarang Sim
Long sudah menjadi sekutunya, dengan sendirinya ia harus
menolongnya. Ia coba menaksir keadaan tempat dan siap melancarkan serangan
mendadak, sekali serang harus berhasil.
Ia tahu di tengah taman ini hanya dirinya satu-satunya orang yang
bisa menolong Sim Long, kecuali dirinya, seumpama ada orang lain
yang kebetulan memergoki kejadian ini juga tidak berguna.
Diam-diam ia menggeleng kepala dan membatin, "Sim Long ini
memang orang mujur.? Dilihatnya tangan Tokko Siang sudah terangkat, seketika timbul pula
pikiran Ong Ling-hoa, "Untuk apa kutolong dia, kenapa tidak
kubiarkan dia mati saja, memangnya apa sangkut pautnya denganku
bila dia mati"? Jika Sim Long mati, meski lahirnya Cu Jit-jit tidak apa-apa, di dalam
batin pasti akan berduka sekali, bukankah hal ini sangat
menyenangkan. Dan bila Sim Long mati, meski rencana Ong-hujin akan mengalami
sesuatu gangguan, tapi itu kan urusan orang lain dan tiada sangkut
pautnya dengan dirinya. KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/
Maka ia lantas menyelinap ke balik sebatang pohon dan menantikan
detik turun tangan Tokko Siang. Itulah detik yang paling
menyenangkan selama hidupnya.
Sekarang tiada seorang pun dapat menyelamatkan Sim Long.
Tapi dilihatnya Tokko Siang lantas menunduk memeriksa keadaan
Sim Long, sebaliknya Sim Long juga memandangnya dengan tenang.
Terdengar Tokko Siang bertanya, "Sim Long, coba apa yang dapat
kau katakan lagi.? "Aku tidak bisa berkata apa-apa, cuma ... dapat mati di tanganmu
rasanya boleh juga,?jar Sim Long tak acuh.
"Oo"!? Tokko Siang melenggong.
"Sebab engkau adalah satu-satunya orang jahat tulen yang pernah
kulihat, engkau tidak pernah menutupi kejahatan dan kekejamanmu,
hal ini jauh lebih baik daripada orang-orang yang munafik itu.?
Tokko Siang menjengek, "Bagus, mengingat kata-katamu ini, biarlah
kuberi kelonggaran padamu.?
Mendadak ia menghantam. Dalam sekejap itu sorot mata Tokko
Siang tetap sedingin es. Sebaliknya dalam sekejap itu air muka Sim
Long tiba-tiba terjadi perubahan yang aneh. Habis itu dia tidak
bersuara lagi. Diam-diam Ong Ling-hoa merasa lega, ia tahu sasaran
pukulan Tokko Siang tidak nanti bisa selamat, akhirnya lenyap juga
seteru yang paling diseganinya ini.
Liong Su-hay juga lantas berkeplok tertawa, serunya, "Haha, bagus!
Sungguh pukulan yang menyenangkan!?
Dengan hambar Tokko Siang menyurut mundur lalu mendengus,
"Apakah tidak kau periksa dulu dia benar-benar mati atau tidak"?
KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/
"Di bawah pukulan Tokko-heng masakah ada orang hidup lagi"?jar


Pendekar Baja Wu Lin Wai Shi Karya Gu Long di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Liong Su-hay dengan tertawa.
Meski demikian dia berucap, tidak urung ia mendekati Sim Long dan
coba menunduk untuk melihatnya, ingin diketahuinya bagaimana air
muka Sim Long setelah mati.
Tapi ia sendiri takkan tahu untuk selamanya. Sebab pada saat itu
juga tubuh Sim Long mendadak melejit bangun, telapak tangannya
terus menyodok dada Liong Su-hay yang sama sekali tidak sempat
mengelak dan kontan roboh terkapar.
Dalam sekejap itu air muka Liong Su-hay menampilkan rasa kaget
dan tidak percaya yang sukar untuk dilukiskan.
Ong Ling-hoa juga hampir saja menjerit kaget.
Jelas-jelas Sim Long sudah mati, mengapa bisa hidup kembali"
Tokko Siang berdiri di sana tanpa bergerak, sorot matanya tetap
sedingin es. Tertampak Sim Long menjura kepadanya, katanya dengan
tersenyum, "Atas pertolonganmu, sungguh Cayhe sendiri tidak
menduga. Budi kebaikanmu ini takkan kulupakan selama hidup.?
"Kutolong dirimu bukan karena ingin mendapat terima kasihmu,?cap Tokko Siang
dengan dingin. Baru sekarang Ong Ling-hoa tahu pukulan Tokko Siang tadi bukan
untuk menghabisi nyawanya melainkan untuk melepas Hiat-to Sim
Long yang tertutuk. Sungguh ia tidak habis mengerti mengapa
Tokko Siang bisa menolong Sim Long" Apakah Tokko Siang ini juga
samaran orang lain" Tapi hal itu tidak mungkin terjadi. Bentuk Tokko Siang yang khas
dengan sorot matanya yang dingin tidak mungkin dapat dipalsukan
siapa pun. KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/
Dengan sendirinya dalam hati Sim Long juga timbul pikiran serupa.
Ia pandang Tokko Siang dengan melenggong, "Sesungguhnya apa
tujuanmu menolong diriku"?
"Apakah menolong orang diharuskan mempunyai maksud tujuan"?
jengek Tokko Siang. "O, barangkali pertanyaanku kurang tepat, maksudku, sebab apakah
Anda merasa perlu menolong orang she Sim"?
"Apakah tidak boleh kutolong dirimu"?
"Kutahu Anda rada kurang puas terhadap tindakan Koay-lok-ong
berhubung dengan urusanku, bila kumati, bukankah hubungan Anda
dengan Koay-lok-ong akan pulih seperti sediakala"?
Gemerdep sinar mata Tokko Siang, dalam sekejap ini sorot matanya
terjadi juga perubahan yang ruwet, tapi lantas ditutupinya dengan
bergelak tertawa sambil menengadah.
"Haha, sudah kutolong dirimu, masih harus juga ditanyai apa
maksudku,? seru Tokko Siang. "Nah, biar kukatakan terus terang,
Koay-lok-ong mengabaikan pembantu sendiri dan lebih menghargai
orang lain yang lebih kuat, hal ini sangat mengecewakanku. Meski
selama ini aku sangat setia padanya, bukan mustahil pada suatu hari
aku akan dibuang begitu saja. Semalam aku hampir mati baginya,
tapi sama sekali tidak memperoleh sesuatu pujian dari dia.?
"Apakah ... apakah ada maksud Anda untuk mengambil dan
menggantikan dia"? tanya Sim Long dengan sinar mata gemerdep.
"Mengambilnya dan menggantikan dia ....? Tokko Siang bergumam
sambil menengadah. Mendadak ia membentak, "Sama sekali tidak
ada maksudku ini, aku cuma ingin membuat Koay-lok-ong tahu, jika
dia menyia-nyiakan orang, orang juga akan meninggalkan dia.
Tanpa bantuanku, usahanya pasti akan berantakan.?
Sim Long termenung sejenak, katanya kemudian, "Berhasil-tidaknya
sesuatu usaha terletak juga pada tepat-tidaknya memakai tenaga
KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/
pembantu. Meski Koay-lok-ong sangat menghargai orang pandai,
tapi caranya memilih orang kurang bijaksana. Hari ini dia menyianyiakan dirimu, hal ini sungguh tindakan fatal baginya.?
"Memangnya engkau merasa sayang baginya"? tanya Tokko Siang.
Sim Long menghela napas, "Menyaksikan usaha seorang gembong
iblis hampir runtuh, betapa pun timbul juga rasa haruku. Namun
Anda jangan khawatir, apa pun juga Koay-lok-ong dan aku tidak
mungkin hidup bersama.? Dengan suara bengis Tokko Siang menjawab, "Justru kutahu antara
kalian tidak mungkin hidup berdampingan, makanya kutolong dirimu.
Jika di dunia ada orang dapat mengambil dan menggantikan posisi
Koay-lok-ong, maka orang itu ialah dirimu.?
Mendadak ia cengkeram tangan Sim Long dan berucap sekata demi
sekata, "Asalkan ada niatmu, Tokko Siang berjanji akan
membantumu sepenuh tenaga.?
Dengan khidmat Sim Long berkata, "Atas bantuan Anda, sungguh
kurasakan sangat beruntung, cuma ....?
"Cuma apa"? tanya Tokko Siang.
Sim Long memandang ke arah mayat Liong Su-hay, katanya
perlahan, "Dengan matinya orang ini, mustahil Koay-lok-ong takkan
curiga dan dapatkah dia melepaskan diriku"?
Tokko Siang memandang mayat itu sekejap, katanya, "Apakah dia
benar mati"? "Sudah mati,? Sim Long mengangguk, ia tidak perlu memeriksa
mayat itu, sebab ia cukup yakin akan tenaga pukulan sendiri.
"Karena keadaan mendesak, terpaksa kubinasakan dia.?
Tersembul senyuman pada ujung mulut Tokko Siang yang jarang
terlihat, katanya, "Dia boleh dikatakan sudah mati, tapi juga dapat
dikatakan masih hidup.? KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/
Sim Long tercengang, "Sungguh aku tidak mengerti maksudmu"?
"Dia mati karena menyamar sebagai Him Miau-ji, yang benar mati
ialah Tokko Siang dan bukan Liong Su-hay,? kata Tokko Siang.
Sim Long belum lagi paham, ia hanya memandang orang tanpa
bersuara. Maka Tokko Siang menyambung lagi, "Liong Su-hay mati karena
menyamar sebagai Him Miau-ji, masakah Miau-ji tidak dapat hidup
dengan menyaru sebagai Liong Su-hay"?
Cara bicaranya memang bergaya khas, sesuatu ucapan yang
sederhana, bila terucap olehnya akan berubah menjadi ruwet dan
sukar dipahami. Tapi Sim Long toh paham juga, serunya, "Aha, bagus!?
Tokko Siang berkata pula, "Jika Liong Su-hay menyamar sebagai
Him Miau-ji dapat mengelabuimu, masakah Liong Su-hay samaran
Him Miau-ji tak dapat mengelabui Koay-lok-ong"?
"Betul, baik dalam bentuk fisik maupun gerak-gerik Him Miau-ji
memang sangat mirip dengan Liong Su-hay, cuma ... ai, karakter
kedua orang ini sangat berbeda.?
Gemerdep sinar mata Tokko Siang, ia pandang Sim Long sekian
lama, lalu berkata pula, "Tapi mengapa tidak kau tanya padaku
apakah Him Miau-ji sudah kubunuh"?
Sim Long tersenyum, katanya, "Jika kau tolong diriku, mengapa
engkau membunuh Miau-ji" Dengan sendirinya tidak perlu
kutanyakan hal ini, yang ingin kutanyakan adalah saat ini Him Miauji berada di mana"? "Pertanyaan ini mestinya juga tidak perlu,? kata Tokko Siang.
KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/
"Betul, jika engkau sudah datang kemari tanpa khawatir, dengan
sendirinya Miau-ji berada di suatu tempat yang sangat rahasia.?
"Tapi selain itu justru ada lagi suatu persoalan besar.?
"Persoalan besar ....? Sim Long termenung mendadak air mukanya
berubah dan berseru, "Ya, persoalannya memang rada gawat.?
Sewaktu Tokko Siang menyebut "persoalan besar? tadi, sikapnya
kelihatan sangat tenang. Setelah Sim Long menyatakan tahu juga
persoalan yang dimaksud, ia menjadi heran, tanyanya, "Masa kau
tahu persoalan yang kumaksudkan"?
"Ya, menyamar dan berganti rupa,? kata Sim Long.
Cepat Tokko Siang menukas, "Masa engkau sama sekali tidak paham
ilmu merias"? Sim Long menyengir, "Sesungguhnya aku ini bukan orang serbatahu
sebagaimana disangka orang.?
"Jika engkau tidak paham ilmu merias, cara bagaimana dapat kau
bongkar penyamaran Suto dahulu"?
"Itu ... itu ada orang lain lagi,? kata Sim Long.
"Di mana orang itu sekarang"?
"Berada tidak jauh dari sini.?
"Jika tidak jauh, mengapa engkau tidak ....?
Dengan gegetun Sim Long memotong, "Meski orang ini berada di
sekitar sini, namun, apa mau dikatakan lagi, dia tidak mau ikut
campur.? "Belum kau tanya dia, dari mana kau tahu dia tidak mau ikut
campur"? kata Tokko Siang dengan mendongkol.
KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/
Gemerdep sinar mata Sim Long, "Jika dia mau ikut campur, saat ini
sepantasnya dia sudah muncul.?
***** Ong Ling-hoa merasa bersembunyi di luar tahu orang, selagi dia
mendengarkan dengan senang, ia terkejut demi mendengar katakata Sim Long yang terakhir itu. Sim Long sungguh seorang tokoh
luar biasa. Dilihatnya sinar mata Tokko Siang lantas memancarkan cahaya
tajam dan menembus ke kejauhan, seperti ingin mencari apa yang
terdapat di sekeliling. Diam-diam Ong Ling-hoa terkesiap, tapi dengan tersenyum simpul ia
lantas melangkah keluar. Dengan sorot mata setajam sembilu Tokko Siang menatapnya,
serunya dengan bengis, "Apakah orang ini yang kau maksudkan"?
"Betul, akhirnya dia muncul juga,?jar Sim Long.
"Melihat bentuk orang ini, jangan-jangan dia Jian-bin-kongcu (si
Putra Seribu Muka) Ong Ling-hoa"?
"Terima kasih, itulah diriku sendiri, entah cara bagaimana Tokkosiansing dapat mengenali diriku"? jawab Ong Ling-hoa sambil
menjura. "Dan entah julukan Jian-bin-kongcu itu atas hadiah siapa"?
Tokko Siang menjengek, "Kecuali Ong Ling-hoa, siapa pula yang
dapat bersikap setenang ini setelah mencuri dengar pembicaraan
orang lain" Kecuali Ong Ling-hoa, siapa pula yang pantas disebut
sebagai Jian-bin-kongcu"?
"Terima kasih atas pujianmu,?jar Ling-hoa sambil menjura pula.
Ia berlagak tidak tahu nada ejekan Tokko Siang, sebaliknya ia
anggap ejekan orang sebagai pujian, selamanya dia tidak pernah
KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/
membuat kikuk dirinya sendiri. Dia memang memiliki kepandaian
khas ini. "Bila Ong-kongcu sudah mau muncul, tentunya engkau sudah
menyanggupi akan merias bagi Him Miau-ji,? kata Sim Long dengan
tertawa. "Apa sukarnya untuk meriasnya,?jar Ling-hoa, "Cuma ... apakah
Tokko-siansing memercayaiku"?
"Percaya atau tidak serupa saja, urusan ini hanya dapat kau lakukan,
juga mau tak mau harus kau lakukan,? jengek Tokko Siang.
"Wah, jika begitu, jadi tiada pilihan lain lagi bagiku"? kata Ling-hoa
dengan tertawa. "Ya, memang begitu,? kata Tokko Siang.
"Baik,? Ling-hoa bergelak tertawa, "dapat mempermainkan buah
kepala Him Miau-ji sungguh suatu pekerjaan yang menarik.
Kesempatan baik ini tentu tidak kulewatkan begitu saja.?
"Apakah alat rias sudah kau bawa"? tanya Tokko Siang.
"Yang penting apakah buah kepala Him Miau-ji sudah siap atau
belum"? jawab Ong Ling-hoa dengan tertawa.
"Baik, jika begitu, mari berangkat!?
"Tapi ingin kupinjam pakai sesuatu barang,? kata Ling-hoa tiba-tiba.
"Barang apa"? tanya Tokko Siang.
"Buah kepala ... kecuali Him Miau-ji, masih diperlukan kepala
seorang lain.? "Kepala siapa"? dengan sinar mata gemerdep Tokko Siang berteriak.
KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/
Ong Ling-hoa memandang mayat Liong Su-hay yang menggeletak di
samping, katanya tenang, "Kepala orang yang hendak kupinjam
sudah tidak dapat dibantah lagi oleh pemiliknya.?ntuk memotong buah kepala seorang bukan pekerjaan mudah,
biarpun pemilik kepala itu sudah tidak dapat melawan toh masih
diperlukan juga sebilah golok yang tajam dan juga sepasang tangan
yang terampil. Dan tangan Ong Ling-hoa sungguh jauh lebih terampil daripada
tangan seorang jagal. Maka kepala Liong Su-hay lantas terpenggal
dan dibungkus, ditambahi lagi dengan sedikit bubuk merah, mayat
tanpa kepala itu lantas berubah menjadi cairan darah berwarna
kuning. Hujan masih turun tiada hentinya.
Hujan serupa kabut tebal, banyak menutupi rahasia manusia.
Meski sekujur badan Sim Long, Ong Ling-hoa dan Tokko Siang telah
basah kuyup, tapi mereka tidak benci kepada hujan lebat ini,
sebaliknya sangat berterima kasih.
Berturut-turut mereka berjalan di tengah hujan, dengan sendirinya
Tokko Siang berjalan di depan sebagai penunjuk jalan.
Akhirnya Sim Long tak tahan dan bertanya, "Kau yakin tempat
persembunyian Miau-ji takkan diketahui orang"?
"Biarpun tempat yang kecil juga banyak bagian yang terahasia dan
sukar ditemukan orang, apalagi hutan seluas ini,? jengek Tokko
Siang. Sim Long tertawa cerah, "Betul, sudah lama kutinggal di taman ini,
juga sering kupesiar mengelilinginya, tapi jalan yang kau tunjukkan
sekarang ternyata belum pernah kukenal.?
"Meski sepuluh tahun lagi kau tinggal di sini juga belum tentu
mampu menemukan tempat ini,?jar Tokko Siang.
KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/
"Apa betul"? mendadak Ling-hoa menegas.
Tokko Siang hanya mendengus saja.
Tiba-tiba Ong Ling-hoa berkata, "Semoga tempat yang kau
maksudkan itu bukanlah gua di belakang rumah berhala itu.?
Mendadak Tokko Siang membalik tubuh dan menjambret leher
bajunya sambil membentak, "Jadi kau tahu tempat itu"?
Ling-hoa menghela napas, "Ya, secara kebetulan saja kuketahui
tempat itu.? Berubah juga air muka Sim Long, ia menegas, "Sudah pernah kau
datangi"?ng Ling-hoa menyengir, "Sungguh sangat kebetulan tempat itu pun
tempat persembunyian Cu Jit-jit. Saat ini Jit-jit mungkin sudah
berada di sana, untungnya gua itu rada berliku-liku sehingga mereka
berdua belum pasti dapat berjumpa.?
Mendadak Tokko Siang lepaskan pegangannya dan menyurut
mundur. Sim Long merasa lega, katanya, "Sekalipun Him Miau-ji kepergok
oleh Cu Jit-jit juga tidak menjadi soal.?
Pada saat itulah segera Tokko Siang berlari dengan cepat.
Sim Long menyusul kencang di belakangnya, katanya dengan
menyesal, "Bila ingin menyembunyikan sesuatu, sebaiknya jangan
kau simpan pada tempat yang paling rahasia.?
"Sebab apa"? tanya Ling-hoa.
"Tempat yang paling rahasia sering kali akan berubah menjadi tidak
rahasia lagi.? KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/
Setelah berpikir sejenak, akhirnya Ong Ling-hoa mengangguk dan


Pendekar Baja Wu Lin Wai Shi Karya Gu Long di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

berkata, "Ya, betul. Setiap orang tentu ingin mencari suatu tempat
yang paling rahasia untuk menyembunyikan rahasianya sendiri, dan
setiap orang selalu menganggap hanya dirinya sendiri yang tahu
tempat itu, tak diketahuinya tempat paling rahasia yang hendak
dicari orang justru tempat itu pula.?
"Semoga saat ini belum terlalu banyak orang yang mengetahui
tempat itu,? gumam Sim Long.
***** Ci-hiang sudah tenang kembali dari pergolakan emosinya, dengan
hampa ia pandang ke arah pintu.
Ong Ling-hoa sudah pergi, hujan seperti dituang di luar, apakah hal
ini lantaran Thian yang Mahakuasa mengetahui dosa manusia terlalu
banyak, maka ingin mencucinya dengan air hujan yang lebat ini"
Jika begitu, jadi dosa pada tubuh manusia juga dapat tercuci bersih.
Mendadak Ci-hiang melompat bangun, baju dipakainya, lalu
menerjang keluar di bawah hujan deras. Sebentar saja tubuhnya
sudah basah kuyup. Tapi ia justru berharap hujan bisa bertambah lebat .... Ia merasa
sekujur badan teramat kotor, belum pernah sekotor ini. Ia terus
berjalan dengan linglung dan tidak mau berpikir lagi.
Namun begitu dia masih juga benci dan dendam, benci dan dendam
kepada lelaki .... Semua lelaki adalah babi.
Mendadak terdengar seorang bergelak tertawa, "Haha, memandang
bunga di bawah hujan dengan pandangan yang mabuk, bunga segar
di bawah hujan ialah si dia .... Haha, ialah si dia!?
Waktu Ci-hiang berpaling, tertampaklah sepasang mata orang. Itulah
mata yang letih, tidak bersemangat, mata yang penuh garis merah.
KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/
Namun mata yang kuyu ini sekarang tampak melotot besar, serupa
mata seekor anjing kelaparan yang lagi melototi sepotong daging,
melototi Ci-hiang dengan rakus dan tanpa berkedip.
Itulah dia Li Ting-liong, lelaki busuk, lelaki kotor, anjingnya babi dan
babinya anjing. Ci-hiang mengertak gigi, tanpa melihat ia pun tahu betapa bentuk
tubuh sendiri. Seorang perempuan cantik, masak dan telanjang, melulu semampir
sepotong baju tipis dan berjalan di bawah hujan lebat, baju tipis
yang basah kuyup mencetak garis tubuhnya yang aduhai ....
Jelas itulah lukisan yang senantiasa diimpi-impikan oleh kaum lelaki.
Li Ting-liong dalam keadaan mabuk, makanya dia berkeliaran di
bawah hujan. Tapi mabuknya tidak membuatnya buta, saat ini
matanya justru melotot serupa mata ikan mas yang hampir
melompat keluar dari kelopak matanya.
Ci-hiang tidak bergerak lagi dan membiarkan tubuhnya dipandang
orang. Tubuhnya sudah cukup kotor, bertambah kotor lagi juga tidak
menjadi soal. Apalagi Li Ting-liong hanya memandang dengan mata,
hal ini takkan membuatnya kotor. Namun dia ini seekor babi, seekor
anjing. Mendadak kerongkongan Li Ting-liong terasa gatal, ia terbatukbatuk. Ci-hiang memandangnya dan berkata, "Kau masuk angin
barangkali.? Suaranya datar, tidak hambar, juga tidak marah, bahkan tidak
merasa malu, sukar bagi orang untuk mengetahui arti yang
terkandung dalam pertanyaannya.
Mendadak batuk Li Ting-liong berhenti, ia ingin tertawa, tapi gejolak
nafsu telah membuat otot daging wajahnya menjadi kaku.
KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/
"Kau pulang saja,? kata Ci-hiang.
Mendadak Li Ting-liong berteriak, "Aku tidak masuk angin, sama
sekali tidak. Aku sehat dan kuat ....?
"Kau mabuk!? kata Ci-hiang pula.
"Tidak, aku tidak mabuk, aku tidak pernah mabuk,? kata Ting-liong.
"Aneh, mengapa setiap orang suka menyangka aku mabuk. Biniku
menganggap aku mabuk, Co Bin-kim mengira aku mabuk, sekarang
kau pun bilang aku mabuk.?
"Binimu ... Co Bin-kim ....? Ci-hiang berkedip-kedip.
"Betul, biniku, dia seorang sundal, sundal tulen, dia mengira aku
mabuk, menyangka aku tidak tahu, dia lantas menemani tidur
dengan lelaki lain.? Mestinya ia tidak perlu tertawa, tapi dia lantas bergelak tertawa
seperti orang gila, serunya, "Tidur, haha, apakah kau tahu apa
artinya tidur"? "Kutahu,? jawab Ci-hiang, mukanya tidak merah, juga tidak marah,
ia hanya menjawab secara singkat seakan-akan pertanyaan yang
lumrah. Mendadak Li Ting-liong meludah ke tanah, makinya, "Maknya
dirodok, sundal itu tidur bersama orang, tapi aku, aku justru
keluyuran di bawah hujan seperti seekor anjing liar, ingin mencari
anjing betina saja sulit.?
Lalu ia pandang Ci-hiang dengan sinar mata rakus, biji lehernya
naik-turun, mendadak ia menubruk maju dan jatuh di tanah penuh
pecomberan, kedua kaki Ci-hiang dirangkulnya erat-erat.
Itulah kaki yang panjang dan halus, tapi padat, meski basah oleh air
hujan, tapi tetap hangat. Kerongkongan Li Ting-liong serasa
tersumbat, ratapnya serak, "Mohon ... kumohon ....?
KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/
Ci-hiang menunduk, memandangnya tanpa memperlihatkan sesuatu
perasaan, katanya perlahan, "Kau mau apa" Ingin kutemanimu
tidur"? "Ku ... kumohon ....?
"Memangnya kau kira aku pun serupa binimu, seorang sundal"?
tanya Ci-hiang. "O, tidak, tidak,? teriak Li Ting-liong. "Engkau jauh lebih hebat
daripada sundal itu, kaki ... kakimu, dan ... dan jiwamu ... kakimu
adalah jiwamu.? Ci-hiang mengempit erat kakinya, tapi tidak melangkah pergi.
"Jika aku tidak mau"? katanya kemudian, tetap sangat tenang.
"Kau mau, engkau pasti mau, kutahu,?cap Li Ting-liong. "Jelas ...
jelas sengaja kau pancing diriku, mungkin ... mungkin lakimu saat ini
juga sedang tidur dengan perempuan lain, maka ... maka kau keluar
untuk mencari teman tidur.?
Mendadak sinar mata Ci-hiang mencorong terang, katanya, "Baik,
kuterima permintaanmu.? Seketika tubuh Li Ting-liong bergemetar, "Jika ... jika begitu,
sekarang ... sekarang ....?
"Coba berdiri dulu,? kata Ci-hiang.
"Kenapa berdiri" Kan tidak layak berdiri"?jar Ting-liong.
Dengan geregetan Ci-hiang berkata, "Tidak boleh di sini, harus
mencari suatu tempat rahasia, supaya tidak diketahui orang lain.?
"Tempat rahasia" ....? gumam Li Ting-liong. Mendadak ia melompat
bangun dan berteriak dengan tertawa, "Aha, betul, aku ada sebuah
KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/
tempat rahasia, pasti takkan diketahui orang lain. Apa pun yang kau
lakukan di sana pasti takkan ketahuan.?
"Apa pun ....? baru saja Ci-hiang bergumam, tahu-tahu ia sudah
diseret oleh Li Ting-liong dan dibawa lari ke depan.
Ia tidak tahu dibawa lari ke mana dan sudah berlari berapa jauh.
Akhirnya ia lihat sebuah rumah berhala kecil, di belakang rumah
berhala ini seperti ada sebuah gua karang. Tapi sebelum masuk ke
gua karang itu Li Ting-liong sudah lantas merangkulnya dan
merebahkan dia di tanah. Di bawah siraman air hujan tubuh yang bugil itu putih mulus seperti
salju. Suara gemeresak air hujan bercampur dengan suara desah
napas Li Ting-liong, dia kelihatan buas serupa seekor anjing musim
kawin. Diam-diam tangan Ci-hiang meraba sepotong batu, ia pejamkan
mata dan mengangkat batu, sekuat tenaga ia hantam kepala Li Tingliong. Seketika Li Ting-liong tidak bergerak lagi, tidak bergerak untuk
selamanya, tapi batu Ci-hiang masih terus mengepruk kepalanya.
Darah muncrat mengotori tubuhnya, tapi lantas tercuci bersih oleh
air hujan. Tiada hentinya Ci-hiang bergumam, "Berbuat apa pun takkan
ketahuan, begitu bukan katamu" Dan bila kubunuhmu kan juga
takkan diketahui orang, betul tidak" Kau ... lelaki busuk, babi ... babi
yang pantas mampus ....? "Betul, semua lelaki adalah babi, bagus sekali kau bunuh dia,? tibatiba seorang berucap di samping. Suaranya begitu merdu, tapi juga
terasa dingin. Seketika Ci-hiang berhenti dan menoleh.
KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/
Terlihat sesosok bayangan putih ramping berdiri tenang di depan
gua karang, tabir hujan seolah-olah bergantung di depannya, dan
dia serupa dewi kahyangan yang baru turun dari langit.
Perlahan Ci-hiang menurunkan batu yang dipegangnya, tercetus dari
mulutnya, "Cu Jit-jit ....?
"Kau kenal diriku" ....?cap Jit-jit dengan kaku. "Bagus sekali kau
bunuh dia.? Dengan gemetar Ci-hiang berdiri dan bermaksud menutupi
tubuhnya, tapi bajunya basah lagi dan sudah hancur. Biasanya ia
tidak takut menghadapi lelaki mana pun dengan tubuh telanjang
bulat, tapi entah mengapa, di depan orang perempuan ia merasa
malu. "Masuk sini, di dalam lebih gelap,?cap Jit-jit dingin.
Tanpa terasa Ci-hiang melangkah masuk ke situ, masuk ke gua
karang di balik tabir air hujan itu. Gua karang ini dengan sendirinya
tidak kering, tapi sedikitnya jauh lebih hangat daripada di bawah
hujan. Tubuh Ci-hiang menggigil.
Jit-jit memandangnya dengan tenang, mendadak ia menanggalkan
sepotong baju sendiri dan disampirkan pada tubuh Ci-hiang.
Serupa anak kecil memakai baju baru, Ci-hiang memegang erat baju
ini, dengan kepala tertunduk ia berkata, "Terima kasih.?
"Tidak perlu terima kasih, kau pun anak perempuan yang harus
dikasihani,?jar Jit-jit. "Kau kenal padaku"? tanya Ci-hiang sambil menunduk.
"Kenal,?cap Jit-jit hambar.
KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/
Mendadak Ci-hiang mengangkat kepala dan bertanya, "Engkau tidak
benci padaku"? "Benci padamu" Kenapa kubenci padamu"?
"Sim Long ... Sim-kongcu ....?
Mendadak Jit-jit berteriak, "Diam, dilarang kau sebut lagi nama ini.?
Ci-hiang menyurut mundur dua langkah, dengan terbelalak ia
pandang Jit-jit, katanya, "Dilarang menyebut nama ini" Sebab apa"?ir muka Jitjit tampak dingin kembali, jengeknya, "Selanjutnya di depanku jangan lagi kau
sebut-sebut nama lelaki lain, sebab ...
sebab aku adalah bakal istri Ong Ling-hoa, Ong-kongcu.?
Dia bicara dengan tenang, tapi bagi pendengaran Ci-hiang rasanya
seperti dicambuk satu kali, kembali ia menyurut mundur, ucapnya
dengan suara gemetar, "Apakah ... apakah betul .... Benarkah
demikian"? "Mengapa tidak benar"?jar Jit-jit.
"Tapi aku tetap tidak percaya,? kata Ci-hiang dengan suara gemetar.
"Masa engkau dapat menjadi istrinya" Mengapa engkau mau
diperistri oleh lelaki yang rendah, lelaki yang paling kotor dan tidak
tahu malu seperti dia, akan lebih baik kau kawin dengan babi
daripada menjadi istrinya.?
Jit-jit ternyata tidak marah, ia hanya menjengek, "Hm, memangnya
kenapa aku tidak boleh kawin dengan dia"?
Ci-hiang menarik napas panjang, "Apakah kau tahu dia ....?
"Tidak perlu kau bicara hal-hal busuk mengenai dia,? jengek Jit-jit.
"Dia orang macam apa, tentu saja kutahu lebih jelas daripadamu.
Tapi aku tidak peduli, biarpun dia baru saja tidur denganmu juga aku
tidak peduli.? KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/
Sungguh tak terduga oleh Ci-hiang bahwa dari mulut Cu Jit-jit dapat
tercetus juga kata "tidur?tu, ia merasa nona yang murni ini kini pun
sudah berubah sama sekali.
"Apakah kau heran, terkejut"? jengek Jit-jit pula.
"Meski kuheran dan terkejut, tapi aku pun tahu engkau tidak peduli,
sebab pada hakikatnya engkau memang tidak suka padanya.
Bilamana kau suka kepada seorang lelaki, tentu engkau akan
cemburu. Sebenarnya engkau tidak suka padanya, tapi engkau
sengaja hendak menikah dengan dia, soalnya kau dendam pada Sim
Long, sebab yang kau sukai sebenarnya Sim Long, cintamu padanya
tak terbatas, saking cintanya hingga timbul iri dan benci.?
"Bila kau sebut lagi namanya segera kubunuhmu,?ncam Jit-jit.
"Boleh kau bunuh saja diriku, tidak menjadi soal,? jawab Ci-hiang.
"Biar kukatakan padamu, seharusnya jangan kau benci padanya,
selamanya takkan kau temukan lelaki lain yang begitu baik padamu
serupa Sim Long berbuat padamu. Jika di dunia ini ada seorang
lelaki begitu baik padaku, sekalipun aku diharuskan segera mati juga
aku ... aku sukarela.? "Dia baik padaku" Haha, ya, memang baik sekali ....? seru Jit-jit
dengan air mata berlinang.
"Betapa dia berbuat bagimu mungkin takkan kau ketahui selamanya.
Apakah kau tahu sebab apa dia mau mengikat perjodohan dengan
Ong-hujin itu"? "Aku ....? "Memangnya kau kira dia tidak tahan bujuk rayu Ong-hujin" Haha,
salah besar dugaanmu. Meski benar ada sementara lelaki yang suka
kepada bentuk Ong-hujin itu, tapi Sim Long bukan lelaki demikian,
jika di dunia ini ada lelaki yang tahan uji oleh godaan, maka orang
itu ialah Sim Long.? "Jika ... jika begitu, mengapa ... mengapa dia ....? serak suara Jit-jit.
KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/
"Apa pun yang diperbuatnya semuanya demi dirimu, kau tahu, jika
dia tidak terima ikatan perkawinan itu, bagaimana akibatnya yang
akan menimpa dirimu" Mungkin hal ini takkan kau ketahui
selamanya.? "Dia ... dia ....? gemetar Jit-jit.
"Demi membela dirimu, dia rela mengorbankan segalanya dan tidak
sayang berbuat apa pun, tapi engkau justru tidak dapat memahami
dia, engkau berbalik meninggalkan dia, meski hatinya merana,
namun sekata pun tidak mau dikatakannya kepada orang lain, sebab
dia lebih suka menderita sendiri daripada membikin susah dirimu.?
Mendadak Jit-jit membalik tubuh dan mendelik, tanyanya, "Untuk
apa kau bela dia" Apa barangkali kalian ....?
"Hm, ucapanmu ini tidak menyinggung kehormatanku, tapi telah
menghina dia, meski aku pernah menggoda dia, kupikat dia dengan
segala daya upaya, lelaki lain pasti tidak tahan oleh bujuk rayuku,
tapi Sim Long, dia ... dia justru memandang sebelah mata padaku,
sebab dalam hatinya hanya terdapat dirimu.?a menghela napas, lalu menyambung,
"Sebab itulah kukagum padanya, terhadap lelaki demikian, perempuan mana pun
pasti akan kagum. Biarpun diriku ini hina dina, aku seorang perempuan jalang,
tapi apa pun juga aku tetap manusia, aku tidak dapat bicara
melawan hati nuraniku sendiri.?ir mata Jit-jit seperti sudah kering, kembali air


Pendekar Baja Wu Lin Wai Shi Karya Gu Long di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

mukanya berubah tanpa sesuatu perasaan.
Dengan hampa ia pandang Ci-hiang, gumamnya, "Tampaknya,
setiap orang sama mengerti akan Sim Long, hanya aku saja ....?
"Engkau tidak memahami dia adalah karena engkau mencintainya
dengan mendalam, hal ini tidak dapat menyalahkanmu, cinta
memang dapat membuat buta setiap anak perempuan.?
KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/
Dengan bimbang Jit-jit berduduk, memandang air hujan di luar gua
dengan termenung, sampai lama ia tidak bicara, hanya air mata
kembali menitik lagi. "Tapi sekarang pun belum terlambat,?cap Ci-hiang. "Segala urusan
masih dapat ditolong. Aku seorang perempuan malang, selama
hidup ini sudah ditakdirkan takkan mendapatkan bahagia, tapi
engkau masih keburu, engkau jauh lebih beruntung daripadaku ....?
Sedapatnya ia menahan air matanya supaya tidak menetes,
walaupun begitu akhirnya meledak juga tangisnya.
Dan begitulah kedua nona itu berhadapan dan menangis.
Entah sudah berapa lama, tiba-tiba suara seorang mendengus, "Hm,
perempuan yang cuma pandai mencucurkan air mata adalah orang
tolol, hanya gentong nasi (tukang gegares maksudnya) belaka.?
Suaranya meski dingin, tapi sangat merdu.
Padahal di dalam gua karang mestinya tidak ada orang lain, tapi
jelas suara ini berkumandang dari dalam gua.
Serentak Ci-hiang dan Cu Jit-jit menoleh, maka tertampaklah
sesosok bayangan putih serupa badan halus saja berdiri di
kedalaman gua yang gelap itu, wajahnya tidak jelas kelihatan, yang
tertampak hanya kedua matanya yang mencorong terang.
Mata ini membawa semacam daya pikat yang aneh, seperti dapat
menembus perasaan orang lain, seperti dapat membuat orang lain
melakukan apa pun baginya.
Sekarang mata ini sedang menatap mereka tanpa berkedip, ucapnya
pula dengan sekata demi sekata, ?"Mengapa orang perempuan selalu
dihina orang, sebab perempuan hanya bisa menangis, hanya pintar
mencucurkan air mata, namun air mata tetap tidak dapat
menyelesaikan sesuatu persoalan.??
KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/
Ci-hiang merasa ngeri dipandang oleh sinar mata yang aneh itu, ia
meringkuk takut sebaliknya Cu Jit-jit lantas membusungkan dada
dan berteriak, "Memangnya engkau sendiri tidak pernah
mencucurkan air mata"?
"Tidak pernah,? jawab bayangan putih itu.
"Masa engkau tidak pernah menderita"? tanya Jit-jit pula.
"Hm, penderitaan yang kualami selamanya tak bisa kalian
bayangkan, tapi aku tetap tidak pernah mencucurkan air mata ....
Tiada sesuatu urusan yang dapat membuatku mengalirkan air
mata.? "Memangnya engkau bukan ... bukan orang perempuan"? tanya Jitjit. "Aku bukan orang perempuan ... hakikatnya aku memang bukan
manusia,? kata bayangan putih itu dengan hampa.
Tanpa terasa Jit-jit menggigil, katanya, "Habis ... sesungguhnya
engkau ini apa"? Sekata demi sekata si bayangan putih menjawab, "Aku cuma badan
halus saja ... orang lain sama menyebutku Yu-leng-kiongcu.?
***** Rumah berhala kecil itu, kuil malaikat bunga, keadaan kuil itu sudah
bobrok, meski terletak juga di suatu sudut Koay-hoat-lim, namun
sangat tidak serasi dengan taman hiburan yang baru dibangun ini.
Nyata kuil ini tinggalan seorang pencinta bunga yang tidak diketahui
siapa namanya dan bukan dibangun oleh pemilik taman hiburan ini.
Majikan taman hiburan yang baru hampir sama sekali tidak berminat
terhadap rumah berhala segala, tidak pernah sembahyang dan
bersujud, mungkin dia cuma percaya kepada dirinya sendiri, bisa
juga memang tidak percaya kepada apa pun.
KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/
Sim Long melayang masuk ke kuil itu, dikebaskannya air hujan yang
membasahi tubuhnya, menyusul Tokko Siang dan Ong Ling-hoa juga
melompat masuk. Mereka tidak langsung menerobos ke dalam gua,
hal ini menandakan mereka cukup waspada.
"Gua itu terletak di belakang kuil ini,? kata Tokko Siang.
"Entah Jit-jit sudah bertemu dengan Him Miau-ji atau belum,?jar
Ong Ling-hoa. "Gua itu sangat dalam, sedangkan Him Miau-ji bersembunyi di
bagian yang paling dalam,? tutur Tokko Siang.
Ling-hoa tertawa, "Ya, anak perempuan tentu takkan berani menuju
ke kedalaman gua yang gelap. Meski Jit-jit berbeda daripada anak
perempuan lain, tapi dia tetap anak perempuan juga.?
"Omong kosong,? jengek Tokko Siang.
"Betul, ini memang omong kosong, tapi mengapa Anda hanya
mendengarkan saja di sini dan tidak lekas masuk ke dalam untuk
memeriksa keadaan yang sebenarnya"?ir muka Tokko Siang berubah, selagi ia hendak
melangkah ke dalam, mendadak Sim Long berkata, "Nanti dulu!?
"Jangan-jangan kau pun ingin omong kosong"? jengek Tokko Siang.
"Coba kalian periksa dulu patung malaikat bunga ini,? kata Sim
Long. Dengan sendirinya altar pemujaan juga sudah bobrok, dalam
keadaan suram cuaca hujan, altar yang bobrok ini terasa seram, jika
tidak didekati pada hakikatnya sukar melihat jelas patung malaikat
yang dipuja. Patung malaikat itu berbentuk serupa seorang perempuan udik,
tangan kiri memegang setangkai bunga di depan dada, tangan
kanan sedang meraba kelopak bunga, namun pandangannya justru
tertuju jauh ke depan. KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/
"Ehm, malaikat ini memang menarik, orang yang memahat patung
ini seperti mempunyai maksud tujuan tertentu, tapi rasanya kita
sukar menerka maksudnya,?jar Ong Ling-hoa setelah termenung.
"Bahwa patung yang dipuja ini ternyata seorang perempuan
kampung, ini pun sangat aneh. Padahal menurut cerita yang pernah
kudengar, malaikat bunga ini seharusnya ....?
"Saat itu bukan waktunya untuk berlagak sebagai seorang ahli
sejarah,? jengek Tokko Siang. "Tidak peduli malaikat bunga ini lelaki
atau perempuan, tua atau muda, semuanya tidak ada sangkut
pautnya dengan kita.? "Justru malaikat bunga ini ada sangkut pautnya dengan kita,?jar
Sim Long perlahan. "Sangkut paut apa"? tanya Tokko Siang.
"Apakah sudah kau lihat jelas wajahnya"?
"Aha, betul,? seru Ong Ling-hoa. "Wajahnya memang ....?
Tergerak juga hati Tokko Siang setelah memandangi wajah patung,
katanya, "Ya, wajah patung ini seperti mirip seorang.?
Ketiga orang saling pandang sekejap.
"Mirip dia,?cap Ling-hoa akhirnya.
"Betul, sangat mirip,?jar Tokko Siang.
Kiranya kecantikan wajah malaikat itu dengan sikapnya yang lembut
dan mata-alisnya yang sayu memang sangat persis dengan Pek Fifi.
Sampai sekian lama Ong Ling-hoa memandangnya dengan
termenung, tiba-tiba ia berkata pula, "Tidak, tidak betul.?
"Tidak betul apa"? tanya Tokko Siang.
KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/
"Rumah berhala ini sedikitnya sudah sepuluh tahun umurnya, jika
begitu, pada waktu patung ini dibuat, saat itu Pek Fifi kan masih
anak kecil, lantas mengapa ....?
Belum lanjut ucapan Ong Ling-hoa segera Tokko Siang berkeplok
dan menukas, "Betul, pemahat patung ini kan bukan ahli nujum, dari
mana dia tahu bagaimana bentuk Pek Fifi setelah dewasa" Meski
patung ini sangat mirip dengan dia, tampaknya cuma kebetulan
saja.? "Sama sekali bukan kebetulan,? kata Sim Long. "Tapi patung itu
juga bukan dipahat menurut bentuk wajah Pek Fifi.?
Tokko Siang merasa heran. "Jika patung ini tidak dipahat menurut
wajah Pek Fifi, dengan sendirinya kemiripan ini hanya secara
kebetulan saja, tapi kau bilang bukan kebetulan. Memangnya
mengapa bisa terjadi begini"?
"Patung ini adalah ibu Pek Fifi,?cap Sim Long sekata demi sekata.
"Ibunya"? melengak juga Ong Ling-hoa.
Tokko Siang juga berteriak, "Pek Fifi belum lagi sebulan datang ke
sini, mengapa patung ibunya bisa berada di sini, dan ... mengapa
ibunya bisa berubah menjadi patung malaikat bunga di sini"?
"Di dalam urusan ini ada sesuatu rahasia besar,?jar Sim Long.
"Rahasia besar" Rahasia apa"? tanya Tokko Siang.
"Saat ini tidak dapat kukatakan, sebab aku pun tidak begitu jelas,?
sahut Sim Long. "Bisa jadi ibu Pek Fifi memang orang daerah ini, mungkin juga Pek
Fifi dilahirkan di sini, sesudah dewasa baru pergi ke Tionggoan,?
sambung Ling-hoa. "Ya, mungkin begitu,? Sim Long mengangguk.
KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/
"Tapi bila ibu Fifi cuma seorang perempuan udik biasa, mengapa
orang menjadikan dia malaikat bunga" Jika ibu Fifi bukan
perempuan udik biasa, mengapa anak perempuannya sampai
terlunta-lunta di negeri orang"? kata Ling-hoa lagi.
"Bisa jadi terluntanya Pek Fifi bukan kejadian sungguhan,?jar Sim
Long. "Bukan sungguhan"? Ling-hoa terbelalak heran.
"Ya, bisa jadi ibu Fifi sendiri semula memang seorang perempuan
udik, tapi kemudian secara kebetulan mendapatkan penemuan ajaib
dan berubah menjadi seorang kosen, seorang sakti dunia
persilatan.? Tambah terbelalak mata Ong Ling-hoa. "Orang kosen dunia
persilatan"? "Setahuku, belasan tahun yang lalu di dunia persilatan tidak terdapat
orang kosen semacam ini,?jar Tokko Siang.
"Ada sementara orang kosen dunia persilatan selamanya tak dapat
kau lihat wajah aslinya,? kata Sim Long.
"Tapi namanya ....? Tokko Siang melenggong.
"Ada sementara orang kosen dunia Kangouw juga namanya sukar
kau kenal,? tukas Sim Long.
"Habis sesungguhnya siapa dia" Kau tahu"? tanya Ling-hoa tak
tahan. "Mungkin kutahu,? kata Sim Long.
"Mengapa tidak kau katakan saja jika tahu"? teriak Tokko Siang
mendongkol. "Mungkin ada sangkut pautnya dengan kawanan setan Yu-leng,?
tutur Sim Long. KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/
Seketika air muka Tokko Siang berubah, serunya, "Apa katamu" Ada
sangkut pautnya dengan kawanan setan Yu-leng"?
"Wah, jika rumah berhala ini ada sangkut pautnya dengan kawanan
setan itu, maka gua karang di belakang bukankah .... Ah, betul, gua
itu memang sangat misterius, memang sangat bagus untuk tempat
tinggal kawanan setan itu,? kata Ong Ling-hoa.
"Jika begitu, lantas Him Miau-ji ....? belum lanjut ucapan Tokko
Siang, mendadak ia menerjang keluar.
Ong Ling-hoa memandang Sim Long sekejap, meski wajah Sim Long
tetap mengulum senyum, namun senyuman yang sangat terpaksa
malahan sorot matanya kelihatan menanggung rasa khawatir,
katanya dengan suara berat, "Jika tidak salah dugaanku, mungkin
segala urusan sudah terjadi perubahan luar biasa dan kesulitan kita
pun akan bertambah banyak ....?
***** Sementara itu mayat Li Ting-liong masih kehujanan, tubuhnya
setengah telanjang, kepalanya sudah pecah, cuma samar-samar
masih dapat dikenali mukanya.
"Bukankah dia orang she Li itu ....? kata Tokko Siang.
"Betul, dia Li Ting-liong,? kata Sim Long.
"Mengapa dia mati di ... di sini"?
Segera Ong Ling-hoa ikut bicara, "Cu Jit-jit tidak berada di sini,
keadaan orang she Li ini sedemikian rupa, jangan-jangan tanpa
sengaja ia pergoki Jit-jit, lalu hendak berbuat tidak senonoh
padanya, maka Jit-jit lantas membunuhnya.?
"Pasti bukan perbuatan Jit-jit,?jar Sim Long.
"Apa dasarnya"? tanya Ling-hoa.
KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/
"Cara turun tangan Jit-jit pasti tidak sekeji ini.?
"Yu-leng-kui-li ... jangan-jangan setan itu yang turun tangan keji
ini"? seru Tokko Siang.
"Juga bukan perbuatan Yu-leng-kui-li,? kata Sim Long setelah
termenung sejenak. "Dari mana kau tahu pula"? tanya Tokko Siang dengan kening
bekernyit. "Tindak tanduk Yu-leng-kui-li biasanya sangat rahasia, jika Yu-lengkui-li yang membunuhnya pasti mayat ini takkan ditinggalkan di
sini.? "Ya, betul,? Tokko Siang menarik napas panjang, betapa pun dia
harus mengakui kecerdasan Sim Long yang lebih tinggi setingkat
daripada orang biasa. Ong Ling-hoa ikut bertanya, "Habis kalau bukan perbuatan Cu Jit-jit
dan juga bukan Yu-leng-kui-li, lantas siapa"?
"Jelas di sini pernah didatangi lagi orang lain,?jar Sim Long.
"Orang lain"? Ling-hoa menegas.
"Meski tidak kuketahui siapa dia, tapi dapat kupastikan dia seorang
perempuan.? "Perempuan" ....? Tokko Siang termenung. "Padahal tidak banyak
orang perempuan di Koay-hoat-lim sini, perempuan yang dapat
membunuh orang terlebih tidak banyak.?
"Memang tidak perlu banyak, seorang saja sudah cukup,?jar Linghoa dengan tertawa. Dengan mendongkol Tokko Siang melototinya sekejap, tanpa bicara
ia lantas melompat ke dalam gua.
KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/
Belasan langkah masuk ke dalam gua keadaan lantas gelap gulita,
biarpun orang berjalan dari depan juga sukar dikenali wajahnya.
Dengan sorot mata yang tajam Tokko Siang dan Ong Ling-hoa lantas
berusaha mencari sepanjang jalan.
"Apakah Cu Jit-jit memang menunggumu di sini"? tanya Tokko
Siang. "Kuyakin dia takkan pergi ke tempat lain,?jar Ling-hoa.
"Mengapa tidak kelihatan batang hidungnya"?
Ling-hoa mengangkat pundak, lalu balas bertanya, "Dan Him Miau-ji
juga menunggumu di sini"?
Tokko Siang mengiakan. "Lantas di mana orangnya sekarang"?
Begitulah kedua orang saling mengejek, padahal di dalam hati samasama gelisah. Orang yang seharusnya menunggu mereka di sini,
entah mengapa sekarang tidak kelihatan.
Mendadak Tokko Siang menarik tangan Ong Ling-hoa dan berseru,
"Lihat itu .... Apakah mereka berdua telah mengalami nasib
malang"? "Aku sendiri tidak gelisah biarpun kehilangan calon bini, kenapa


Pendekar Baja Wu Lin Wai Shi Karya Gu Long di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

engkau berbalik kelabakan"?jar Ling-hoa dengan hambar. "Haha,
Tokko-heng tampaknya seorang yang acuh tak acuh, tak tersangka
sebenarnya seorang yang berdarah panas. Tapi hendaknya Tokkoheng tahu, jika aku tidak gelisah, soalnya telah kuperhitungkan
mereka pasti takkan mati.?
"Sebab apa"? tanya Tokko Siang.
"Tidak ada alasan bagi Yu-leng-kui-li untuk membunuh mereka.?
KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/
"Huh, untuk membunuh orang terkadang tidak diperlukan alasan,?
jengek Tokko Siang. "Tapi Yu-leng-kui-li justru beralasan untuk tidak membunuh
mereka.? "Oo ....? Tokko Siang melenggong.
"Sebab jika mereka dibiarkan hidup akan jauh lebih berguna
daripada membunuh mereka,? kata Ling-hoa pula.
Tokko Siang berpaling dan memandang Sim Long. Sorot mata Sim
Long tampak gemerdep dalam kegelapan.
"Bagaimana, masuk di akal tidak ucapan orang ini"? tanya Tokko
Siang. "Kupikir pasti begitulah,? jawab Sim Long.
"Maka kita pun tidak perlu lagi mencari mereka,? sambung Ling-hoa.
"Yang penting, asalkan kita dapat menemukan sarang kawanan Yuleng-kui-li, dengan sendirinya pula dapat kita menemukan mereka.?
"Tapi berada di mana gua setan mereka" Sama sekali tiada sesuatu
petunjuk di sini,?jar Tokko Siang.
"Kupikir sarang setan mereka pasti juga berada di dalam gua ini,?jar Ling-hoa.
"Dari mana kau tahu" Memangnya pernah kau datangi tempatnya"?
teriak Tokko Siang penasaran.
Mendadak Sim Long menukas, "Ucapan Ong-heng memang
beralasan, sarang setan mereka pasti berada di dalam gua ini, sebab
di mulut gua hanya kelihatan bekas kaki orang masuk dan tiada
bekas kaki orang keluar.?
Tokko Siang termenung sejenak, gumamnya kemudian, "Kiranya
kalian sudah memeriksanya tadi.?
KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/
Mestinya ia merasa banyak kelebihan dibandingkan orang lain, tapi
di depan Sim Long dan Ong Ling-hoa, tiba-tiba ia merasa dirinya
berubah menjadi orang bodoh, bahkan buta.
"Soalnya sekarang, betapa besar dan dalamnya gua ini ....? sambil
bicara pandangan Ong Ling-hoa tertuju ke arah Tokko Siang.
Perlahan Tokko Siang berkata, "Bagian kedalaman gua ini gelap
gulita, jari sendiri saja tidak kelihatan, bahkan lembap dan seram
penuh galagasi, sampai saat ini belum pernah kudengar ada orang
pernah masuk ke situ.? "Betul, bilamana sarang setan mereka berada dalam gua, kuyakin
pasti ada jalan keluar rahasia lain,? sambung Ling-hoa. "Bahkan
pasti banyak perangkap, jika kita masuk begini saja mungkin juga
sukar untuk keluar lagi dengan hidup.?
"Lantas bagaimana kalau kita tidak menerjang ke dalam"? tanya
Tokko Siang. "Kita harus mengadakan persiapan yang rapi, obor, tali, ransum ...
semua itu tidak boleh kurang.?
"Persiapan" Hm, setelah semuanya kau siapkan sudah tidak keburu
lagi,? jengek Tokko Siang.
"Betul,? kata Sim Long.?"Sekarang waktunya sudah sangat
mendesak, urusan dengan Koay-lok-ong tidak dapat ditunda lagi,
kalau tidak, berbagai rencana kita pasti akan gagal total, cuma ... di
dalam gua ini pasti banyak perangkap rahasia dan berliku-liku
jalannya, bilamana kita tersesat, bukan mustahil bisa mati terkurung
di dalam.? "Jika demikian, apakah kita tidak perlu urus mereka lagi"? jengek
Tokko Siang. Dengan tenang Ong Ling-hoa berkata, "Berbuat apa pun bagiku
tidak menjadi soal, tapi jika aku disuruh mengantar kematian, maaf,
tidak usah saja.? KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/
Jilid 31 "Masakah kau lupa siapa yang akan kau tolong"? tanya Tokko Siang
dengan gusar. "Peduli siapa yang akan kutolong, yang lebih penting kan jiwaku
sendiri"? "Kau ....? Belum lagi Tokko Siang sempat memaki, mendadak Sim Long
mendesis, "Sssst, diam!?
Tokko Siang terkejut dan bungkam seketika.
Tahu-tahu di kedalaman gua yang gelap sana muncul setitik cahaya
api. Cahaya api yang hijau berkelip, serupa api setan. Di balik cahaya api
yang lemah itu seperti ada bayangan orang.
Tokko Siang, Ong Ling-hoa dan Sim Long sama menahan napas dan
bersembunyi dalam kegelapan. Siapa tahu cahaya api itu lantas
berhenti di kejauhan. Mereka tidak bergerak, cahaya api itu pun
diam. "Siapa"? bentak Tokko Siang.
Tidak ada jawaban dalam kegelapan, tapi cahaya api lantas
melayang-layang dan semakin menjauh.
"Kejar!? kata Sim Long dengan suara tertahan.
"Kejar" .... Mana boleh, masa engkau tidak takut kepada tipu
muslihat mereka"?jar Ong Ling-hoa.
KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/
"Cahaya api ini pasti dibuat oleh Yu-leng-kui-li untuk menyongsong
kedatanganku,? kata Sim Long. "Jika dia ingin menemuiku, sebelum
berjumpa kukira takkan terjadi sesuatu.?
Habis bicara ia terus mendahului melompat ke depan.
"Jika engkau tidak mau ikut, boleh tunggu saja di sini,? kata Tokko
Siang kepada Ong Ling-hoa.
"Urusan sudah kadung begini, tidak mau pergi juga tidak bisa lagi,?jar Ling-hoa.
Kegelapan yang tak berujung menekan perasaan orang hingga tidak
dapat bernapas. Dalam kegelapan hanya ada setitik cahaya api hijau yang melayanglayang dan tidak tertampak apa pun. Angin meniup dingin seram
membuat orang mengirik. Pada hakikatnya Sim Long bertiga tidak dapat membedakan arah,
terpaksa mereka mengikuti cahaya api itu secara membuta. Semakin
menuju ke dalam gua semakin kencang angin yang meniup.
Memakai baju yang basah kuyup dan berjalan di bawah tiupan angin
sedingin ini sungguh rasanya tidak enak. Tapi Sim Long bertiga
sudah tidak merasakan dingin lagi. Entah apa perasaan mereka
sekarang, mungkin takut, tapi rasa takut yang sukar dijelaskan,
sebab mereka pun tidak tahu sesungguhnya apa yang ditakuti
mereka. Karena tegangnya, suara napas Tokko Siang yang semakin berat
pun terdengar. Masakah manusia yang kaku dingin luar-dalam ini
juga bisa takut" Tanpa terasa Sim Long menghela napas gegetun.
Kegelapan mestinya dapat menutupi macam-macam kelemahan
manusia, tapi dalam keadaan tertentu dapat pula menonjolkan titik
kelemahan manusia yang biasanya sukar terlihat di tempat terang.
KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/
Diam-diam Sim Long berpikir, "Meski orang pintar tahu cara
bagaimana memperalat cahaya terang, hanya orang yang terpintar
saja tahu cara bagaimana menggunakan kegelapan.?
Dan Yu-leng-kiongcu itu tidak perlu disangsikan lagi adalah seorang
mahapintar dan cerdik. Sim Long tidak mendengar suara Ong Ling-hoa, biarpun Ong Linghoa tidak merasa takut, sedikitnya dia tegang sehingga bernapas
megap-megap. Diam-diam Sim Long membatin pula, "Tidak perlu diragukan juga
Ong Ling-hoa seorang mahapintar dan cerdik, tentu ia pun tahu cara
bagaimana memperalat kegelapan. Dalam hal ini tidak boleh
kulupakan ....? Sampai di sini, mendadak dalam kegelapan tersiar bau harum.
Sim Long cukup waspada, serentak ia menahan napas.
Menyusul dengan bau harum yang menusuk hidung itu, segera
bergema suara tertawa nyaring serupa bunyi keleningan. Lalu
seorang berkata, "Eh, jangan kalian menahan napas, bau harum ini
tidak beracun, bahkan sangat bernilai, kan terlalu sayang bila tidak
membaui"? Mendadak Ong Ling-hoa juga berseru dengan tertawa, "Betul,
mungkin inilah bau harum pupur buatan Ong-hong-cay dari Pekkia
yang termasyhur itu, sungguh tak terduga nona yang tinggal jauh di
sini juga mempunyai pupur pujaan kaum wanita ini, sungguh luar
biasa.? "Ahh, yang bicara tentunya Ong Ling-hoa, Ong-kongcu bukan"?
sahut suara itu. "Entah dari mana nona tahu akan diriku"?jar Ling-hoa.
KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/
"Sudah lama kudengar Ong-kongcu adalah kesayangan kaum nona
dan pujaan kaum wanita, memangnya siapa lagi kecuali Ong-kongcu
yang sedemikian paham mengenai seluk-beluk pupur segala"?
"Terima kasih,? kata Ling-hoa. "Dan nona sendiri apakah Yu-lengkiongcu adanya"? "Betul,? jawab suara itu.
"Sering kudengar bahwa Kiongcu adalah putri tercantik di dunia ini,
juga jantannya kaum wanita, tapi hari ini mengapa Kiongcu
sedemikian pelit,? kata Ling-hoa.
"Pelit"? suara itu menegas.
"Kalau tidak pelit, mengapa Kiongcu tidak sudi memberikan setitik
cahaya terang agar kami sempat melihat kecantikan Kiongcu,?jar
Ling-hoa dengan tertawa. "Kecantikan dalam bayangan akan jauh lebih menyenangkan
daripada melihat kenyataannya, bisa jadi setelah Kongcu melihat
diriku akan merasa kecewa, bukankah seorang perempuan cerdik
tidak nanti menimbulkan kecewa kaum lelaki, terutama bagi lelaki
serupa Ong-kongcu" ....?a berhenti sejenak, lalu tanya Sim Long,
"Betul tidak, Sim-kongcu"?
"Mana kupaham jalan pikiran anak perempuan"? sahut Sim Long.
Suara itu tertawa ngikik, katanya, "Setiap lelaki di dunia ini sama
menganggap dirinya paling paham isi hati anak perempuan, hanya
lelaki yang paling cerdik mau mengaku tidak paham jalan pikiran
anak perempuan. Sim-kongcu memang tidak sama dengan lelaki
lain, pantas sedemikian banyak anak perempuan yang tergila-gila
padamu.? Saking tidak tahan mendadak Tokko Siang membentak, "Jika kalian
ingin mengobrol iseng, hendaknya berganti suatu tempat ....?
"Masa tidak boleh bicara di sini"? tanya suara itu.
KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/
"Kukira di sini hanya cocok untuk membunuh orang,? kata Tokko
Siang. "Jika begitu ingin kutanya padamu, apakah kau tahu tempat ini
sebenarnya tempat apa"?
"Tentu ... tentunya bukan kamar tidurmu, bukan"? jengek Tokko
Siang. Siapa tahu suara itu lantas menjawab dengan lembut, "Siapa bilang
tempat ini bukan kamar tidurku, masa tak dapat kau lihat"?
Hampir saja Sim Long tertawa geli, sungguh ia tidak menyangka
Tokko Siang juga tahu humor.
Rupanya melengak juga Tokko Siang oleh jawaban orang, katanya
pula dengan gelagapan, "Apakah ... apakah tempat ini ....?
"Dapatkah kau lihat apa yang terdapat di depanmu"? tanya suara
tadi. "Tentu saja tidak ... tidak dapat kulihat,? jawab Tokko Siang.
"Nah, biar kukatakan padamu,? tutur suara itu. "Di depanmu
sekarang tergantung sebuah lukisan indah.?
"Lukisan" Lukisan apa" Omong Kosong!?
"Itulah lukisan karya Go To-cu yang termasyhur, yang terlukis
adalah Koan-im Hudco yang berbaju seputih salju.?
"Haha, Yu-leng-kiongcu juga memuja Koan-im, sungguh luar biasa,?
seru Sim Long dengan tertawa.
"Dan di sebelah kiri lukisan adalah tempat tidurku,? sambung suara
itu pula. "Di atas tempat tidur memakai kelambu warna jambon
bersulam bunga indah buah tangan Toh Jit-nio dari Pakkia.?
KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/
"Wah, dapatkah kulihatnya"? kata Ong Ling-hoa dengan tertawa.
"Mengapa Ong-kongcu berubah menjadi orang awam, umpama tidak
melihat buah tangan Toh Jit-nio kan juga dapat dibayangkan
keindahannya, betul tidak, Sim-kongcu"?
"Aku cuma ingin berselimut dan tidur dengan nyenyak di atas tempat
tidur, apakah di situ terdapat sulaman indah Toh Jit-nio atau tidak
bagiku tidak menjadi soal,? jawab Sim Long.
Suara itu tertawa, katanya, "Dan di samping tempat tidurku adalah
lemari pakaian, di situ ada berpuluh potong bajuku, kebanyakan
putih, hanya seperangkat saja yang berwarna merah muda.?
"Pada waktu Kiongcu mengenakan baju warna merah muda tentu
sangat cantik,?jar Ling-hoa. "Dan entah tempat rias Kiongcu
terletak di mana"? "Terletak di sebelah kanan lukisan,? tutur suara itu. "Di situ ada
sebuah cermin tembaga kecil, juga buatan Ong-hong-cay yang
terkenal itu. Tentu ada pula minyak rambut dan sisir buatannya.?
"Wah, barang pilihan Kiongcu sungguh sangat bagus,?cap Linghoa. "Di kamar anak gadis yang indah ini mestinya ada juga kecapi,?
sambung Sim Long tiba-tiba.
"Ai, Sim-kongcu memang seorang seniman,? kata suara itu. "Di
samping meja rias justru ada sebuah kecapi.?
Bicara sampai di sini, benar juga segera bergema suara kecapi yang
merdu. Sim Long tertawa, katanya, "Wah, sungguh kami sangat beruntung
dapat berkunjung ke kamar tidur Kiongcu yang luar biasa ini. Tapi
entah kesalahan apa yang telah kami lakukan sehingga dihukum
berdiri oleh Kiongcu.? KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/
"Engkau memang telah melanggar kesalahan besar,?jar suara itu.
"Engkau telah mencuri lihat wajahku, sungguh ingin kuhukum kau
berdiri selama hidup.? Suaranya meski sangat lembut dan memesona, tapi terasa seperti
sengaja dibuat-buat. Tapi lagak dibuat-buat ini serupa juga anak gadis yang manja di
depan sang kekasih. Agaknya dia sengaja menggunakan cara ini
untuk menutupi suara aslinya.
Biarpun Sim Long berusaha membedakannya tetap tidak dapat
menentukan apakah suara itu suara Pek Fifi atau bukan.
"Wajah Kiongcu mengapa tidak suka dilihat oleh orang lain"?
katanya kemudian dengan tersenyum.
"Sebab aku sudah bersumpah di depan Yu-leng-cosu (kakek arwah
halus) bahwa setiap orang yang melihat wajahku, tidak peduli siapa
dia hanya ada dua pilihan baginya.?
"Oo, kedua pilihan apa"? tanya Sim Long.
"Mati!? kata suara itu.
"Wah, jika begitu kuharap dapat memilih jalan kedua,?jar Sim
Long.

Pendekar Baja Wu Lin Wai Shi Karya Gu Long di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Perlahan suara itu berkata pula, "Sampai sekarang belum pernah
ada orang menempuh jalan kedua, sebab jalan kedua ini tidak dapat
dilalui oleh sembarang orang .... Orang yang dapat menempuh jalan
kedua ini tidak ada seberapa orang di dunia.?
"Memangnya ada berapa orang"?
"Jika mau bicara secara betul, hanya ada satu orang.?
"Satu orang" Apakah ... apakah tidak terlalu sedikit"?
KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/
Suara itu bertambah lembut, "Bagimu seorang pun tidak sedikit
lagi.? "Sebab apa"? tanya Sim Long.
"Sebab satu-satunya orang yang dapat menempuh jalan kedua ini
kebetulan ialah dirimu sendiri.?
"Aha, sungguh bahagia aku ini,? seru Sim Long. "Apabila Kiongcu
sudi memberitahukan jalan macam apa jalan kedua itu, tentu Cayhe
akan sangat gembira.? "Jalan kedua itu adalah menikah menjadi suami-istri denganku.?
kata suara itu perlahan. "Wah, tidak adil, tidak adil!? teriak Ong Ling-hoa. "Mengapa
kebanyakan gadis ingin menjadi suami-istri dengan Sim Long,
mengapa tidak mencari diriku saja" Jika Kiongcu penujui pasi akan
jauh lebih gembira daripada Sim Long.?
Suara itu tertawa, "Sim Long juga akan menerima.?
"Dari mana Kiongcu tahu aku pasti akan menerima,? tanya Sim
Long. Suara itu tidak menjawab, sebaliknya bertanya, "Him Miau-ji
sahabatmu bukan"? "Betul,? jawab Sim Long.
"Cu Jit-jit juga sahabatmu, bukan"?
"Ya.? "Jika begitu seharusnya kau tahu sebab apa kau terima
kehendakku.? Mendadak Tokko Siang menghardik, "Apakah mereka ... mereka
jatuh dalam cengkeramanmu"?
KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/
"Menyesal, memang begitulah.?
"Huh, memaksa orang lain kawin denganmu secara licik begitu,
apakah bukan perbuatan yang tidak tahu malu"?
Suara itu tertawa, "Jika ada seorang anak perempuan memaksamu
kawin dengan dia secara begini, tentu engkau kegirangan setengah
mati. Eh, betul tidak, Sim-kongcu"?
Dengan murka Tokko Siang hendak menerjang maju, tapi keburu
ditahan Sim Long. "Lepaskan!? teriak Tokko Siang. "Kenapa kau ....?
"Umpama hendak kau labrak dia kan harus tahu jelas dulu dia
berada di mana"? kata Sim Long.
"Di mana dia bicara, tentu juga dia berada di sana,? teriak Tokko
Siang. "Memangnya kau lihat dia"?
"Tidak perlu kulihat dia.?
"Dan dapatkah kau lihat diriku"?
"Tidak ... tapi matamu ....?
"Ya, sedikitnya dapat kau lihat mataku, tapi engkau justru tidak
dapat melihat matanya, mengapa bisa begitu" .... Tentu hal ini
disebabkan dia memejamkan mata, bisa juga dia bersembunyi di
belakang sesuatu, mungkin di belakang tempat riasnya, bila kau
terjang ke sana, bukan mustahil akan menabrak meja riasnya hingga
berantakan, kan sayang"?
Sembari bicara dengan jarinya Sim Long terus menulis beberapa
huruf di telapak tangan Tokko Siang.
KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/
Dalam pada itu suara tadi bergema pula, "Engkau tidak menerima
lamaranku, itulah yang harus disayangkan. Seorang anak perempuan
secara aktif melamar seorang lelaki, hal ini sudah cukup
membuatnya kikuk, jika lamarannya ditolak, tidak perlu heran bila
segala apa pun dapat diperbuatnya.?
"Tapi dari mana kutahu Him Miau-ji betul-betul berada di sini"?jar
Sim Long. "Ini kan gampang ....? belum lenyap suaranya, tiba-tiba dari
kejauhan ada suara orang meraung murka.
"Keparat, kau anjing betina, bila kau pegang lagi bapakmu segera ku
....? Mendadak terputus suaranya, namun Sim Long sudah dapat
mengenali suara itu memang suara Him Miau-ji.
Ong Ling-hoa tertawa, "Wah, tampaknya si Kucing itu tidak tersiksa
sebaliknya malah mendapat pelayanan istimewa. Cuma sayang
biasanya dia memang tidak mengerti kemesraan, jika aku yang
menjadi dia, biarpun bagian mana yang diraba tetap akan ku ....?
"Eh, apakah Sim-kongcu juga ingin mendengar suara Cu Jit-jit"?
tiba-tiba suara tadi bertanya.
"Tidak perlu lagi,? jawab Sim Long.
"Dan kau terima permintaanku"?
"Jika Kiongcu benar orang yang kulihat malam itu, kenapa aku tidak
mau memperistrikan gadis secantik itu .... Tapi dari mana kutahu
engkau betul adalah dia"?
"Huh, bicara kian kemari maksudmu tetap ingin minta kumunculkan
diri, bukan"? "Sekalipun Kiongcu tidak unjuk diri, sedikitnya kan boleh kulihat
bagaimana matamu"?a menghela napas, lalu menyambung, "Ai,
KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/
mata itu sungguh bening menarik, sekali kulihat tak dapat kulupakan
selamanya.? Suara itu juga menghela napas perlahan, katanya, "Begitu
mengharukan cara bicaramu, aku menjadi tidak sampai hati menolak
kehendakmu.? Benar juga, dalam kegelapan segera muncul sepasang mata. Tidak
perlu diragukan lagi jelas itulah mata yang jeli, mata yang indah.
Tapi pada detik munculnya mata itu, mendadak Sim Long dan Tokko
Siang menghilang. Kiranya yang ditulis Sim Long pada telapak tangan Tokko Siang tadi
berbunyi, "Begitu melihat matanya, segera kita pejamkan mata dan
menubruk maju!? Sudah tentu dia menulis dengan kalimat yang singkat, syukur dapat
dipahami Tokko Siang. Dan dalam sekejap itulah Sim Long dan Tokko Siang telah
menerjang ke depan. Sim Long juga orang cerdik, dengan sendirinya ia tahu
menggunakan kegelapan ini. Dengan memejamkan mata dalam
kegelapan dan menubruk maju, tindakan mereka menjadi tak
bersuara dan tidak terlihat.
Bahkan mata orang tidak sempat berkedip, pada hakikatnya Sim
Long tidak memberi kesempatan bagi lawan untuk menangkis,
melawan dan menghindar. Empat tangan serentak memukul dengan cara yang berbeda, nyata
mereka tidak mau memberi kesempatan bagi arwah halus yang
cantik ini lolos lagi dari tangan mereka. Dan rasanya sukar bagi siapa
pun untuk lolos dari serangan mereka.
Benar juga, si dia tidak dapat menghindar, empat tangan kuat
sekaligus mengenai tubuhnya.
KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/
Terdengar suara keluhan, lalu roboh dengan lunglai, tapi mata yang
indah itu tetap terbentang.
Dia tidak menjerit, bahkan sinar matanya tidak memperlihatkan rasa
kejut atau kesakitan, sebaliknya menampilkan semacam rasa
gembira karena telah impas.
Sim Long membuka matanya, ia terkejut dan berseru, "Hei,
sesungguhnya siapa kau"?
Mendadak dirasakan mata yang indah ini telah dikenalnya dengan
baik, jelas bukan mata yang dilihatnya di balik kerudung yang
disingkapnya kemarin malam itu.
Di tengah kegelapan malam tidak ada yang bersuara, mata yang
indah itu seakan-akan lagi berkata, "Sim Long, masa engkau tidak
kenal lagi padaku"? Cepat Sim Long memayang tubuhnya, tapi dirasakan tubuh itu
telanjang bulat, halus licin dan dingin, nyata sebelum Sim Long
menghantamnya dia sudah tertutuk dulu Hiat-to kelumpuhannya.
Sim Long lagi menyadari telah berbuat salah besar.
Cepat ia membuka Hiat-to si dia yang tertutuk dan mendesis,
"Kuatkan dirimu, engkau takkan mati.?
Mata yang indah itu mengembeng air mata, rintihnya perlahan,
"Tidak perlu lagi engkau menghiburku, kutahu aku akan mati, bagiku
mati tidak menakutkan ... sedikit pun tidak menakutkan ....?
"Sesungguhnya siapa dia"? tanya Tokko Siang mendadak.
Ong Ling-hoa yang berdiri di sebelah sana mendengus, "Hm, kalian
telah salah membunuh, yang terbunuh oleh kalian ternyata Cihiang.? "Ci-hiang"? Tokko Siang menegas. "Apakah dia ....?
KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/
Dengan menyesal Sim Long lantas berkata, "Ci-hiang, maaf, aku
salah ....? "Jangan bicara demikian,? kata Ci-hiang dengan lemah. "Dapat mati
di tanganmu adalah sesuatu yang menyenangkan bagiku ....?
Matanya yang indah itu seperti menampilkan secercah senyuman
pedih. Lalu matanya terpejam untuk selamanya, ia telah mengakhiri
hidupnya yang sengsara dengan tersenyum.
Dalam kegelapan terasa mencekam, sampai setitik api setan tadi pun
lenyap. Sim Long memegangi tangan Ci-hiang yang lambat laun mulai
dingin, sampai sekian lama tak dilepaskannya.
Mendadak suara Yu-leng-kiongcu itu bergema pula, "Sim Long,
sekarang tentu kau tahu bahwa tidak mungkin dapat kau sentuh
diriku. Kecuali terjadi perkawinan antara kita, kalau tidak, sebuah
jariku pun tak dapat kau sentuh.?
"Mengapa kau lakukan seperti ini" Kenapa kau celakai dia"? tanya
Sim Long. Suaranya seperti tenang saja, tapi di tengah ketenangan
mengandung rasa duka dan gusar yang tak terhingga.
Suara tertawa Yu-leng-kiongcu menusuk perasaan orang setajam
jarum, katanya, "Cara begini tindakanku hanya untuk
memberitahukan padamu bahwa engkau bukan malaikat, engkau
juga dapat berbuat salah, engkau tidak banyak lebih pintar daripada
orang lain.? Sim Long menghela napas panjang, katanya rawan, "Ya, aku
memang berbuat salah tapi kuharap engkau juga perlu berpikir,
apakah engkau tidak berbuat salah juga"?
Cukup lama suasana dalam kegelapan itu tidak terdengar sesuatu
suara. KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/
Maka Sim Long berkata lagi, "Betul, ada sementara urusan engkau
memang berbuat dengan sangat berhasil, bukan saja aku tertipu
olehmu, juga orang lain sama tertipu, tapi apakah engkau dapat
menipu terus-menerus"?
Dalam kegelapan tetap tidak ada suara orang.
"Engkau ingin menipu setiap orang di dunia ini, sebab itulah engkau
tidak mempunyai sanak famili, tidak punya kawan, sebab engkau
tidak memercayai siapa pun, engkau terpaksa hidup sendirian untuk
selamanya dan tersiksa selama hidup.?
Mendadak Yu-leng-kiongcu bergelak tertawa, katanya, "Siapa bilang
aku tersiksa" Sedikitnya saat ini engkau terlebih tersiksa
daripadaku.? "Apakah engkau merasa senang bila melihat orang lain tersiksa"?
tanya Sim Long. "Betul, terlebih bila melihat engkau menderita,? kata Yu-lengkiongcu. "Jika engkau sedemikian benci padaku, kenapa engkau ingin kawin
denganku"? Yu-leng-kiongcu termenung sejenak, katanya kemudian, "Sebab aku
tidak dapat melihat engkau mendapatkan kebahagiaan, maka aku
pun tidak dapat membiarkan kau ....?
"Tidak membiarkan kukawin dengan orang lain, begitu"? tukas Sim
Long. "Pokoknya, biarpun aku harus menderita selama hidup, engkau juga
harus tersiksa selama hidup.?
Mendadak Yu-leng-kiongcu seperti dirangsang emosi sehingga
suaranya rada gemetar. KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/
Sim Long menghela napas panjang, katanya perlahan, "Bagus,
sekarang, akhirnya dapat kupastikan siapa dirimu.?
"Oo, sia ... siapa aku"?
"Jika benar engkau tidak kenal diriku, mengapa pula engkau benci
padaku" Ai, semula kusangka engkau seorang yang bajik, siapa tahu
dugaanku salah besar.? Kembali tiada suara dalam kegelapan.
"Apakah aku salah omong"? tanya Sim Long.
"Biarpun benar bicaramu, memangnya lantas bagaimana"?jar Yuleng-kiongcu. Mendadak suaranya berubah, tidak lembut lagi, juga
tidak emosi, berubah menjadi hambar dan dingin, seperti suara
seorang lain. "Kuharap engkau suka berpikir lagi ....?
"Aku tidak perlu pikir lagi,? sela Yu-leng-kiongcu.
"Tapi aku ....? "Kau pun tidak perlu berpikir.?
"Sebab apa"? "Sebab antara kita tiada pilihan lain lagi.?
"Masakah engkau sendiri pun tiada pilihan lain"?
"Ya, karena tiada pilihan lain, terpaksa kubiarkan kau mati.?
Sim Long termenung sejenak, lalu berkata, "Masakah engkau
sedemikian yakin dapat membuatku mati"?
Yu-leng-kiongcu mengiakan.
KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/
"Engkau akan senang bila kumati"?
"Juga belum tentu.? "Jika tidak tentu senang, mengapa engkau ....?
"Kan sangat sederhana dalil ini, bilamana tidak dapat terpaksa harus
membuatmu mati.? "Bagus sekali, boleh kau coba ....?cap Sim Long dengan tenang.
Akhirnya Tokko Siang tidak tahan, ia meraung gusar, "Sim Long,
tadinya kusangka engkau seorang pintar, siapa tahu engkau ternyata
orang gila.? "Gila"? Sim Long melenggong.
"Dalam keadaan demikian, untuk apa engkau mengobrol dengan
dia" Memangnya tempat ini cocok untuk bicara iseng" Apakah
sekarang waktunya mengobrol"? teriak Tokko Siang.
"Urusan antara dia dan aku selamanya takkan kau ketahui,?jar Sim
Long dengan menyengir. "Sesungguhnya siapa dia" ... Sebenarnya orang macam apa dia"?
kembali Tokko Siang meraung.
"Hal ini tak dapat kau bayangkan, dia ... dia bukan lain ialah Pek
Fifi.? Hampir saja Tokko Siang berjingkrak, teriaknya, "Hah, tampaknya
engkau benar sudah gila, Pek ... Pek Fifi katamu" Masakah Pek Fifi


Pendekar Baja Wu Lin Wai Shi Karya Gu Long di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

sama dengan Yu-leng-kiongcu" Anak perempuan yang lemah lembut
itu adalah Yu-leng-kiongcu"?
"Sebenarnya aku pun tidak percaya, tapi kenyataan sekarang
membuatku mau tak mau harus percaya,? kata Sim Long.
KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/
Tokko Siang termenung sejenak, katanya kemudian, "Masa engkau
benar ... benar Pek Fifi"?
Suara Yu-leng-kiongcu terdengar dalam kegelapan, "Sekarang tidak
menjadi soal lagi siapa aku ini, bagi seorang yang sudah hampir
mati, siapakah diriku kan tiada bedanya"?
"Kentut, kau ....? teriak Tokko Siang dengan murka.
"Sebaiknya jangan sembarangan bertindak, kalau tidak kematianmu
bisa tambah cepat,? jengek Yu-leng-kiongcu. "Hm, memangnya kau
sangka tempat ini betul tempat tidurku"?
"Habis tempat apa ini"? tanya Tokko Siang.
"Supaya kutahu, di sini adalah neraka dunia,? jawab Yu-lengkiongcu. Mendadak Tokko Siang tertawa dingin, suaranya tidak terlalu keras,
tapi jelas suara yang dibikin-bikin, dia berkata, "Sejak berkecimpung
di dunia Kangouw pada waktu berumur 14 tahun, sampai kini sudah
berlangsung 40 tahun lamanya. Selama 40 tahun ini mestinya aku
sudah mati beberapa kali, jangankan cuma neraka dunia, biarpun
neraka di akhirat juga berani kuhadapi, maka engkau salah besar
jika kau kira aku dapat kau takut-takuti"?
Yu-leng-kiongcu tersenyum hambar, katanya, "Kuharap engkau
takkan ketakutan, aku pun tidak bermaksud menakutimu, tapi ingin
kukatakan padamu, neraka dunia sesungguhnya jauh lebih indah
daripada neraka di akhirat.?
"Lebih indah"? Tokko Siang menegas dengan tertawa.
"Betul, jauh lebih indah, makanya sangat sayang engkau tidak dapat
melihatnya,? kata Yu-leng-kiongcu.
"Hehe, sayang ....? KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/
"Ya, sayang di neraka tidak ada cahaya lampu, mata telanjang
manusia setiba di sini akan berubah serupa orang buta, demi untuk
menambal kerugian kalian, biarlah kulukiskan keadaan ini kepada
kalian.? Sementara itu bau harum yang memabukkan tadi sudah berubah
menjadi semacam bau busuk mayat dan bau anyir darah yang
membuat orang bisa tumpah.
Suara lembut Yu-leng-kiongcu tadi juga berubah menjadi
melengking tajam, singkat melayang-layang serupa bukan suara
manusia lagi. Dua macam suara yang sama sekali berbeda ini ternyata keluar dari
mulut seorang yang sama, hal ini sungguh sukar untuk dipercaya.
Bahkan suaranya tidak jelas datang dari arah mana lagi.
Terdengar Yu-leng-kiongcu berkata lagi, "Apabila kalian dapat
melihat, tentu kalian akan merasakan bahwa tempat di mana kalian
berdiri sekarang boleh dikatakan tempat yang paling indah di dunia.
Permukaan bumi yang halus licin itu tampaknya serupa kemala,
lukisan yang indah itu bahkan boleh dikatakan karya seni yang tidak
ada bandingannya.?a tertawa, lalu menambahkan, "Tapi apakah kalian tahu tanah di
tempat ini terbuat dari apa"?
"Namanya tanah, masakah terbuat dari sesuatu" Huh, persetan!?
jengek Tokko Siang. Suara tertawa Yu-leng-kiongcu berubah serupa tangisan kera di
malam dingin, suara tangis kera yang serupa tangis setan itu
membuat siapa pun mengirik.
Terdengar lagi suara Yu-leng-kiongcu, "Supaya kalian tahu, tempat
ini terbuat dari tulang manusia yang dirangkai menjadi satu. Tulang
manusia sekerat demi sekerat, ada tulang lelaki dan ada tulang
perempuan. Ada tulang orang tua, juga ada tulang anak kecil, ada
tulang tengkorak, ada tulang iga dan sebagainya ....?
KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/
Ia tertawa terkekeh, "Bisa jadi kalian sekarang berdiri di atas tulang
tengkorak, mungkin itulah tulang tengkorak seorang gadis jelita ....?
Kaki Tokko Siang tanpa terasa mengejang.
Mendadak Yu-leng-kiongcu berkata pula, "Dan apakah kalian" ....
Itulah sebuah lukisan bersulam, yang tersulam adalah gunung yang
hijau, awan yang putih, dan air yang hijau.?
"Hm, apakah ini pun buah tangan si Jarum Sakti Toh Jit-nio"? jengek
Tokko Siang. "Betul,? kata Yu-leng-kiongcu dengan tertawa. "Ini memang buah
tangan Toh Jit-nio, boleh dikatakan karyanya yang paling indah, tapi
apakah kau tahu disulamnya dengan apa"?
Kembali suara tertawanya berubah lagi, tertawa menyeringai,
katanya pula, "Semua ini disulamnya dengan tulang sebagai jarum
dan sebagai benang, disulam di atas kulit manusia, kulit manusia
yang utuh sehingga licin serupa sutra, mestinya kulit seorang gadis
lembut dan jelita, sejelita Cu Jit-jit. Aku yang membeset kulitnya,
sebab dia tidak menurut kepada perkataanku.?
"Haha, apakah sengaja hendak kau takuti diriku" Huh, memangnya
kau sangka aku tidak pernah membeset kulit dan membetot urat
orang"? teriak Tokko Siang dengan terbahak-bahak.
"Tentu saja pernah kau lakukan,? sahut Yu-leng-kiongcu. "Tapi
apakah kau tahu dengan cara bagaimana supaya dapat menguliti
secara utuh kulit seorang"?
"Banyak sekali caranya, apakah kau ingin mencobanya"? jawab
Tokko Siang. "Meski banyak caranya tapi bila ingin membuat kulit ini utuh tanpa
cacat setitik pun, hal ini pun semacam seni dan mungkin engkau
tidak paham,?jar Yu-leng-kiongcu dengan tertawa.
KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/
"Memang aku hanya paham menguliti dan tidak tahu seni segala,?
jengek Tokko Siang. "Dan apakah perlu kuceritakan"?
"Huh, persetan kau mau cerita atau tidak"?
"Ini, dengarkan,? tutur Yu-leng-kiongcu. "Lebih dulu kutanam
sebagian besar tubuhnya di tanah, habis itu akan kusayat satu celah
di atas kepalanya, lalu kutuangkan air raksa ke dalamnya. Dengan
demikian tubuhnya akan mulai menjumbul ke atas. Lantaran
tubuhnya terimpit oleh tanah, dengan sendirinya badannya
mengelupas dan tersembul keluar telanjang tanpa kulit lagi ....?
"Tutup mulut!? bentak Tokko Siang dengan suara agak gemetar.
"Haha, engkau tidak mau mendengarkan" Kau takut"? tanya Yuleng-kiongcu dengan tertawa.
"Kau ... kau setan iblis, kau bukan manusia,? teriak Tokko Siang.
Yu-leng-kiongcu tertawa nyaring, "Kan sudah kukatakan aku bukan
manusia, kulupa memberitahukan pula padamu, langkah terakhir
dari karya seni ini adalah menuangkan sebaskom air mendidih ke
atas tubuh telanjang tanpa kulit itu.?
Tokko Siang meraung murka serupa air mendidih mendadak
tertuang di atas tubuhnya, "Biar kuadu jiwa denganmu ....?
"Berhenti, jangan bergerak,? bentak Yu-leng-kiongcu mendadak.
"Memangnya kau tahu apa yang terletak di depanmu"?
Bentakan ini serupa pisau belati yang mengancam di depan
dadanya, seketika Tokko Siang lantas menghentikan langkahnya.
Dengan suara lembut Yu-leng-kiongcu berkata pula, "Nah, supaya
kau tahu, di depanmu justru ada sebuah kolam, tapi bukan kolam
teratai sebagaimana pernah kau lihat dengan daun dan bunga
teratai yang mengapung di permukaan kolam serta direnangi oleh
KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/
angsa putih dan sebagainya, kolam ini jauh lebih menarik daripada
kolam yang pernah kau lihat ....?a tertawa terkekeh, lalu menyambung, "Inilah
kolam darah, di dalam kolam tidak ada air tapi darah melulu, tidak ada daun dan
bunga teratai, tidak ada angsa segala, yang terapung di kolam ini
hanya hati manusia, jantung dan paru-paru manusia, mungkin juga
ada biji mata yang baru dicungkil dan hidung atau lidah yang baru
dipotong.?a merandek sejenak, lalu melanjutkan, "Maka bila sampai kau jatuh
ke dalam kolam, tentu rasanya sukar dibayangkan. Nah, apakah
engkau tetap hendak melangkah lagi ke depan"?
Suaranya berubah tidak menentu sehingga sukar dibedakan apakah
keterangannya benar atau cuma gertakan belaka. Tokko Siang
menjadi ragu sehingga tidak berani sembarangan bergerak.
Mendadak Sim Long yang sejak tadi diam saja bergelak tertawa.
"Apa yang kau tertawakan, Sim Long"? jengek Yu-leng-kiongcu.
"Engkau sungguh seorang pintar, aku merasa kagum padamu,? kata
Sim Long. "Oo"!? melenggong juga Yu-leng-kiongcu.
"Kutahu di dunia persilatan ada sementara orang yang suka berlagak
setan dan menyamar seperti malaikat, untuk menakuti orang dia
tidak segan menggunakan berbagai akal licik dan membikin suatu
tempat sedemikian seram, bahkan memberinya nama yang
mengerikan seperti neraka dunia segala.?
"Hihi, apa lagi"? tanya Yu-leng-kiongcu dengan tertawa.
"Tapi engkau berbeda dengan mereka,? kata Sim Long. "Engkau
jauh lebih pintar daripada mereka. Cukup dengan beberapa patah
katamu saja sudah jauh lebih menakutkan daripada tempat yang
dibangun dengan memakan biaya dan tenaga yang sukar dinilai.?
KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/
"Memangnya kau kira apa yang kukatakan tidak benar"? tanya Yuleng-kiongcu dengan terkekeh.
"Benar atau tidak bukan soal bagiku,? kata Sim Long. "Tentunya kau
tahu, orang semacam kami ini tidak mungkin ditakuti. Jika kau
inginkan kematian kami masih diperlukan keahlian lain.?
Yu-leng-kiongcu menghela napas, "Aku hanya dapat menakuti orang
dan tidak ada keahlian lain.?
Belum lenyap suaranya, mendadak dari berbagai penjuru bergema
suara mendenging tajam menyambar ke arah berdiri Sim Long dan
Tokko Siang. Dari suaranya dapat diketahui bukan sebangsa anak panah
melainkan jenis senjata rahasia yang sangat lembut dan keji,
biarpun dalam keadaan biasa pun sukar dihindari, apalagi dalam
kegelapan yang tidak diketahui tempat macam apa sehingga tidak
berani sembarangan bergerak.
Suara mendesing itu terus berlangsung hingga sekian lamanya dan
Sim Long serta Tokko Siang juga tidak terdengar melakukan sesuatu
gerakan. Jangan-jangan mereka sudah binasa"
Sampai lama baru terdengar suara Yu-leng-kiongcu memanggil, "Sim
Long .... Sim Long! ....?
Dalam kegelapan tidak ada suara jawaban.
Sekian lama lagi baru terdengar suara seorang perempuan lain
berucap, "Akhirnya bencana ini dapat ditumpas juga.?
"Mungkin ... tidak,? kata Yu-leng-kiongcu.
"Mereka pasti tidak dapat menghindar, apalagi, sama sekali tidak
terdengar sesuatu suara mereka.?
KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/
"Betul, tidak ada suara gerakan apa pun, tapi juga tidak ada suara
teriakan.? "Orang semacam mereka biarpun mati juga takkan berteriak.?
Dapat juga Yu-leng-kiongcu menghela napas, rasanya seperti timbul
dari lubuk hatinya yang dalam.
"Apa boleh menyalakan lampu sekarang"? tanya suara orang
perempuan tadi. "Tunggu sebentar lagi ....?
Dalam kegelapan tidak terdengar suara apa pun, juga tidak
terdengar suara napas Sim Long dan Tokko Siang, padahal bila
manusia tidak bernapas kan berarti sudah mati.
"Sim Long, apakah benar engkau mati" ....?cap Yu-leng-kiongcu
perlahan. "Ini pun bukan salahku, tapi salahmu sendiri. Tapi meski
engkau mati juga jauh lebih enak daripada yang masih hidup.?
Mendadak berkumandang suara Ong Ling-hoa dari kejauhan, "Tapi
aku justru ingin hidup saja.?
"Engkau masih hidup sebab aku belum menghendaki kematianmu,?
kata Yu-leng-kiongcu. "Tentu kutahu,?jar Ong Ling-hoa tertawa, "kalau tidak masakah
ibuku mengirim dirimu pulang ke sini dan menyerahkan orang
bencong itu kepadamu.? "Ibumu memang orang pintar,? kata Yu-leng-kiongcu.
"Dan mulutku juga cukup rapat,?jar Ling-hoa. "Urusan yang
menyangkut Kiongcu tidak pernah kukatakan satu kata pun. Meski
sampai sekarang baru kutahu nona ialah Yu-leng-kiongcu, tapi soal
nona seorang yang luar biasa sebenarnya sudah lama kuketahui,
juga sudah lama kutahu nona adalah ....?
KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/
"Tutup mulut,? jengek Yu-leng-kiongcu. "Jika mulutmu tidak rapat,
memangnya saat ini dapat kau hidup"?ng Ling-hoa mengiakan.
"Setelah kubunuh Sim Long, entah bagaimana reaksi ibumu nanti"?
tanya Yu-leng-kiongcu. "Bahwa nona dapat turun tangan membinasakan Sim Long, tentu
saja ibuku sangat kagum padamu.?
"Hm, kecuali diriku sendiri, siapa pun dapat kubunuh,? jengek Yuleng. "Sudah lama ibuku mengetahui bakat nona yang luar biasa, kecuali
nona, siapa pula yang mau menerima penderitaan semacam itu dan
siapa pula yang mampu berpura-pura sedemikian rupa"?
Yu-leng-kiongcu mendengus.
"Makanya ibu ingin bekerja sama denganmu setulus hati,? kata Linghoa pula. "Pertama ingin menumpas Koay-lok-ong itu. Kedua, ingin
membagi dunia bersama nona.?
"Kupergi ke Tionggoan sebagian besar juga karena ingin mencari
ibumu,? tutur Yu-leng-kiongcu. "Sejak kecil sudah timbul
keinginanku untuk melihat orang cantik macam apakah ibumu
sehingga dapat membuat 'dia' meninggalkan ibuku.?
"Urusan masa lampau, untuk apa nona mengungkitnya lagi,?jar
Ling-hoa. "Yang jelas, ibumu dan ibuku sama-sama orang yang
ditinggalkan oleh 'dia', dan antara kita sebenarnya ....?
"Tutup mulut!? bentak Yu-leng-kiongcu.
"Ya, sekarang ....? "Jika tidak kubunuh dirimu, apa pula yang akan kau katakan"?
KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/
"Apakah sekarang nona sudi memberikan setitik cahaya terang agar
aku dapat maju ke sana, biar kulihat bagaimana bentuk Sim Long
sesudah mati.? Yu-leng-kiongcu terdiam hingga lama, akhirnya berkata perlahan,
"Nyalakan lampu!? Seperti keajaiban dalam mimpi saja, setelah lampu menyala,
suasana yang mencekam dan kegelapan yang seram seketika
lenyap. Tempat ini bukan kamar anak perawan, juga bukan neraka dunia
segala. Di sini tidak ada meja rias, lukisan indah dan tulang
tengkorak serta kolam darah segala. Tempat ini tidak lain cuma
sebuah gua karang yang gelap dengan batu padas yang keras.
Sedangkan Sim Long dan Tokko Siang, mereka pun tidak mati,
mereka tetap berdiri di situ dengan segar bugar.
Sim Long tampak berdiri tidak bergerak dengan wajah tetap
mengulum senyum yang khas itu, bahkan senyumnya terasa
menggemaskan hati. Dia berdiri dengan mengadu punggung dengan Tokko Siang, baju
mereka sudah ditanggalkan dan dibentangkan dengan kedua tangan


Pendekar Baja Wu Lin Wai Shi Karya Gu Long di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

sehingga berwujud serupa layar menggembung dan mereka justru
bersembunyi di balik layar.
Baju yang basah kuyup dan dikembangkan dengan tenaga dalam
mereka, tentu saja senjata rahasia yang lembut itu tidak dapat
menembusnya. Seketika pucat pasi wajah Ong Ling-hoa yang berdiri di kejauhan
sana. Bayangan serupa badan halus di tempat kelam sana juga
timbul kegemparan. "Hahahaha!? Sim Long terbahak. "Betapa pun pintarnya seorang
sekali tempo pasti juga akan salah hitung. Bualan nona tadi hampir
saja membuat sukmaku terbang ke awang-awang saking takutnya,
KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/
tentu tujuan nona kemudian akan membinasakan kami, tak kau
duga ketika engkau mengoceh tadi kami lantas membuat benteng
pertahanan ini sehingga ....?
"Sim Long, engkau sungguh setan dan bukan manusia,? teriak Yuleng-kiongcu dengan geram.
"Tapi aku hanya ingin menjadi manusia dan tidak mau menjadi
setan,? Sim Long lantas berpaling ke arah Ong Ling-hoa, katanya,
"Untuk ini kukira Ong-heng mempunyai pikiran serupa diriku.?ng Ling-hoa hanya
berdehem saja tanpa menanggapi.
"Wahai Ong Ling-hoa,? kata Sim Long pula, "apa pun juga
seharusnya tidak boleh membeberkan rahasia kalian sendiri sebelum
tahu pasti apakah aku sudah mati atau belum.?
"Ah, semua itu kan juga bukan rahasia lagi,?jar Ong Ling-hoa.
"Betul, sebelum ini memang sudah kuketahui Ong-hujin pasti
mempunyai maksud tujuan tertentu dengan melepaskan Pek Fifi,
juga sudah kuketahui cara Pek-Fifi membunuh si bencong itu
bukanlah tanpa sengaja, semua ini memang bukan rahasia lagi. Tapi
baru sekarang dapat kutahu dengan pasti bahwa antara Ong-heng
dengan nona Pek adalah saudara seayah lain ibu, inilah yang
merupakan rahasia besar bagiku.?
"Apa katamu"? sedapatnya Ong Ling-hoa berlagak bodoh.
"Demi mendapatkan kitab pusaka Yu-leng-pit-kip itu, Koay-lok-ong
telah berhasil menipu ibu Pek Fifi, tapi demi Ong-hujin, dia
meninggalkan ibu Fifi. Kemudian, supaya rahasia pertarungan Wisan tidak terbongkar, dia meninggalkan pula Ong-hujin, dengan dua
kali meninggalkan dua orang perempuan akibatnya juga
meninggalkan seorang putra dan seorang putri, yaitu dirimu dan
Pek-Fifi.? "Bagus, apa pula yang kau ketahui"? jengek Ong Ling-hoa.
KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/
"Dapat kuketahui pula bahwa putra-putri Koay-lok-ong ini sama
sekali tidak memandangnya sebagai ayah, sebaliknya membencinya
sampai merasuk tulang, kalau bisa bahkan ingin membunuhnya.?
"Hm, jika kau jadi diriku bagaimana tindakanmu"? jengek Ong Linghoa. "Inilah urusan kalian, orang lain tidak boleh ikut campur, tapi betapa
keji perbuatan kalian boleh dikatakan cocok dengan ayah kalian.
Terutama Pek Fifi, sungguh kukagum atas kesabaranmu dan dapat
menyamar serapi ini.? "Apakah cuma ini saja yang hendak kau katakan"? jengek Yu-lengkiongcu sambil melayang keluar dari tempat sembunyinya.
Ong Ling-hoa juga mulai melangkah maju setindak demi setindak.
Sim Long berkata pula, "Sebelumnya sudah kuselidiki asal-usul Onghujin dan Ong Ling-hoa, maka engkau lantas menyusup ke
Tionggoan dan sengaja menjual diri sebagai budak, tujuanmu agar
dapat dibeli oleh Ong Ling-hoa yang mata keranjang itu dan engkau
dapat mencari kesempatan untuk melampiaskan dendam ibumu.?
"Ya, setelah kutahu betapa keji mereka ibu dan anak, kusadar bukan
tandingannya bila kulawan dengan kekerasan, terpaksa harus
kukerjai mereka dengan akal,?jar Fifi dengan tenang.
"Dan tak kau duga tipu muslihatmu telah dikacau oleh Cu Jit-jit yang
bermaksud baik itu, sehingga berbalik membikin susah padamu.?
"Tapi aku tidak dendam padanya, aku cuma kasihan karena
kebodohannya,? jengek Fifi. "Namun segala sesuatu sudah
kuperhitungkan juga, hanya ketika jatuh ke tangan orang banci
itulah yang tidak pernah kuperhitungkan.?
"Namun waktu itu engkau berbalik mendapat untung karena bisa
berdekatan dengan Ong Ling-hoa,?jar Sim Long. ?"Siapa tahu Cu
Jit-jit yang berhati baik itu kembali membawa pergi dirimu, terpaksa
engkau berlagak bodoh sebisanya dan ikut pergi bersama dia.?
KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/
"Memang betul, coba teruskan,?jar Fifi.
"Maka sejak di gua rahasia di puncak gunung itu sengaja kau
lepaskan Ong Ling-hoa, lalu berlagak bodoh seperti tidak tahu apaapa, sampai aku pun tertipu. Sungguh lucu juga, aku berbalik
menghiburmu agar jangan susah dan jangan cemas.?
Mendadak Ong Ling-hoa terbahak-bahak, katanya, "Hahaha, aku
pun terkejut ketika dia melepaskan diriku waktu itu, sungguh mimpi
pun tak terpikir olehku Pek Fifi yang kelihatan lemah dan harus
dikasihani ternyata seorang licin begini.?
"Hm, kebanyakan orang lelaki memang mudah tertipu,?jek Fifi.
"Sungguh kasihan anak perempuan semacam Cu Jit-jit itu, segala
apa dia tidak paham, tapi dia justru sok berlagak jempolan, berlagak
serbatahu, makanya juga sering tertipu oleh orang lelaki.?
"Kasihan Cu Jit-jit,? kata Sim Long dengan menyesal. "Waktu di
hotel tempo hari aku malah menyalahkan dia tidak menjaga dirimu,
siapa tahu engkau sendiri yang sengaja diculik oleh Kim Put-hoan.?
"Ya, kalau tidak, tentu aku kan dapat berteriak minta tolong,?jar
Fifi. "Dan yang lebih harus dikasihani ialah Kim Bu-bong yang keras
kepala itu,? kata Sim Long sambil menggeleng kepala. "Dia ... dia
justru tercedera karena membela dirimu, tentu diam-diam engkau
menertawai dia sebagai orang tolol, begitu bukan"?
Dalam sekejap ini, mendadak senyumnya yang khas itu lenyap dan
matanya yang selalu memancarkan cahaya lembut itu berubah
menjadi mencorong terang setajam sembilu.
Tanpa terasa Fifi menunduk, ucapnya sedih, ?Ya, hal itu pun tidak ...
tidak kuduga.? Sim Long juga menghela napas, katanya pula, "Maka akhirnya
dapatlah engkau mendekati Ong-hujin dan Ong Ling-hoa, tapi waktu
KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/
itu juga dapat kau rasakan daripada membunuh mereka akan lebih
baik lagi kalau memperalat mereka.?
"Ya, sebab waktu itu dapat kuketahui nasibnya sebenarnya juga
serupa dengan ibuku, sesungguhnya dia juga seorang perempuan
yang ditinggalkan kekasih.?
"Apa pun juga engkau telah dapat mendekati Koay-lok-ong dengan
memperalat tipu daya mereka, sedangkan Koay-lok-ong yang mata
keranjang itu ternyata mau menuruti kehendakmu dan tidak pernah
memaksakan sesuatu padamu?? Sim Long tersenyum getir, lalu
menyambung, "Dalam hal ini mungkin Koay-lok-ong sendiri pun
merasa heran, tak disadarinya bahwa kebaikannya padamu hanya
lantaran nalurinya sebagai seorang ayah kandungmu, betapa pun dia
seorang gembong iblis dan tidak mengetahui engkau adalah
putrinya, tapi dia toh bukan binatang dan naluri kemanusiaannya
tetap ada.? "Ya, betul,? mendadak Fifi pun menghela napas panjang.
"Tapi apakah engkau juga mempunyai naluri terhadap seorang
ayah"? tanya Sim Long.
Mendadak Fifi mendongak dan berteriak, "Tidak, sedikit pun tidak.
Aku bukan hewan, juga bukan manusia, sudah lama aku bukan
manusia lagi. Sejak kusaksikan kematian ibuku yang menderita itu,
sejak itu pula aku bersumpah tidak mau menjadi manusia lagi.?
Sim Long terdiam sejenak, lalu berkata, "Tapi tak tersangka olehmu
bahwa aku pun datang kemari.?
"Dapat kuduga, sebelumnya sudah kuketahui engkau akan datang
kemari.? "Maka sebelumnya juga sudah kau pikirkan tipu daya untuk
membohongiku.? KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/
Fifi juga terdiam hingga lama, ditatapnya Sim Long dengan sorot
matanya yang tajam menembus cadar yang dipakainya, katanya
kemudian, "Kau kira segala kata-kataku kubohongimu"?
"Memangnya bu ... bukan begitu"?
Pek-Fifi tersenyum pedih, "Bukankah engkau sangat memahami hati
orang perempuan" Mengapa tak dapat memahami hatiku"?
"Memang kusangka engkau menaruh perhatian kepadaku, tapi ...
tapi sampai tadi ....? "Kan sudah kukatakan bila seorang perempuan mencintai seorang
lelaki dan gagal mendapatkannya, maka baginya terpaksa
memusnahkan dia. Apalagi bila engkau mati memang akan jauh
lebih enak daripada orang hidup.?
"Ya, betapa pun tadi engkau juga telah menghela napas bagiku, tapi
....? mendadak Sim Long perkeras suaranya, "tapi selanjutnya
jangan kau bilang aku memahami perasaan orang perempuan. Baru
sekarang kutahu, bilamana engkau hendak membikin gila seorang
lelaki, jalan paling baik adalah membikin dia merasa sangat
memahami pikiran orang perempuan.?
Mendadak Ling-hoa juga berkata dengan menyesal, "Aha, ucapanmu
ini mungkin adalah kata-kata yang paling tepat yang kudengar
seharian ini. Bilamana ada orang sok tahu pikiran orang perempuan,
maka dia pasti akan konyol sendiri.?
"Hm, bagus! Kalian sama-sama orang lelaki, sekarang kalian berdiri
satu garis lagi, bukan" Tapi apakah kau tahu dengan cara
bagaimana akan kuhadapi kalian"?
"Sungguh aku ingin tahu,? jawab Sim Long.
"Cara menghadapi orang lelaki yang digunakan orang perempuan
sering kali adalah cara yang sangat bodoh, tapi cara yang sangat
bodoh terkadang juga paling efektif.?
KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/
"Cara yang paling bodoh ....?
"Cara yang pernah digunakan tapi gagal, jika digunakan lagi cara ini
kan terhitung cara yang paling bodoh" ....? di tengah suaranya
bayangan Pek Fifi kembali melayang ke sana lagi.
Air muka Sim Long berubah seketika.
"Pek Fifi!? bentak Ong Ling-hoa. "Jangan kau ....?
Tapi pada saat itu juga cahaya lampu mendadak padam pula,
keadaan menjadi gelap gulita lagi.
"Sudah kulihat jelas jalan mundur, ayo lekas mundur!? seru Sim
Long dengan suara tertahan.
Selagi dia bergerak, tiba-tiba dari kegelapan berkumandang suara
Pek Fifi, ?"Kalian tidak dapat mundur lagi!??
Segera terdengar suara gemuruh yang bergetar disertai
berhamburnya batu pasir, biarpun cepat gerak mundur Sim Long,
tidak urung tubuh sakit pedas juga.
"Celaka, budak ini ternyata sudah siapkan langkah ini dan memotong
jalan mundur kita,? kata Tokko Siang sambil mengentak kaki.
"Pek Fifi, masa cara begini kau perlakukan diriku"? bentak Ong Linghoa. "Oo, kenapa tidak boleh"? jawab Fifi.
"Bukankah sudah kau nyatakan tadi ....?
"Meski tadi kubilang takkan membunuhmu, tapi sekarang pikiranku
telah berubah, engkau tentu tahu, hati orang perempuan paling
gampang berubah ....? "Jika aku kau bunuh, cara bagaimana engkau akan bertanggung
jawab terhadap Hujin"? tanya Ling-hoa.
KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/
"Dari mana dia tahu siapa yang membunuhmu" Dia kan tidak
menugaskan kau menjadi pengawalku. Jika kau mati, mana dapat
aku yang disalahkan. Hah, cara bicaramu seperti anak kecil saja.?
"Tapi ... tapi jangan kau lupa, aku dan engkau adalah ....?
Belum lanjut ucapan Ling-hoa, mendadak sebuah tangan telah
menariknya ke sana, lalu terdengar suara Sim Long membisiknya,
"Tempelkan tubuhmu di dinding dan jangan bersuara, belum lagi
kuingin kau mati di sini.?
"Budak hina dina ini ....? maki Ling-hoa dengan geregetan. Dengan
sendirinya ia bukan orang bodoh, ia pun tahu bila bersuara tentu
akan dijadikan sasaran maut oleh musuh.
Karena itu segera ia tutup mulut.
Terdengar suara Pek Fifi berkumandang dari kejauhan, "Sim Long,
jangan kau sesalkan diriku, mestinya aku takkan membunuhmu,
namun apa nyana dikatakan lagi, engkau sudah tahu terlalu banyak.
Bilamana seorang tahu terlalu banyak pasti juga takkan hidup lama.?a tertawa
nyaring, lalu menyambung, "Mengenai Tokko Siang, dia tidak lebih hanya teman
kuburmu saja.? Suaranya lantas berhenti, habis itu tidak terdengar sesuatu suara
pula. Sim Long, Tokko Siang, dan Ong Ling-hoa bertiga berdiri dengan
punggung menempel gua yang dingin, sampai bernapas pun tak
berani terlalu keras. Meski mulut ketiga orang tidak berbicara, tapi dalam hati sama
membatin, "Pek Fifi mungkin adalah perempuan paling menakutkan
di dunia ini.? KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/
Dengan sendirinya ada anak perempuan lain lagi yang jauh lebih keji
daripada dia, tapi siapa pula yang lebih lembut dan ramah daripada
dia" Dia boleh dikatakan adalah racun buatan bunga dan madu.
Begitulah Sim Long terus merambat dalam kegelapan menyusur
dinding gua, dapat dicapainya arah keluar yang telah diincar tadi.
Tapi tempat keluar ini sekarang ternyata sudah disumbat oleh
sepotong batu besar. Nyata segala sesuatu telah diatur dengan
sangat rapi oleh Pek Fifi.
Sim Long menghela napas dan merambat mundur kembali,
sekonyong-konyong sepasang tangan terjulur tiba dan merabai
tangannya, lalu menulis satu huruf "Sim? di tengah telapak
tangannya. Sim Long mengetuk perlahan punggung tangan orang sebagai
jawaban. Lalu tangan itu menulis pula huruf "Tok?.
Kembali Sim Long mengetuk punggung orang dan menulis huruf,
"Ada apa"? Dengan perlahan tangan itu menulis pula, "Kau kira cara bagaimana
dia akan memperlakukan kita"?a menulis dengan sangat perlahan, dan sangat jelas
tulisannya. Sim Long menghela napas dan balas menulis, "Tidak tahu, terpaksa
harus tunggu dan lihat dulu.?
Sejenak tangan itu berhenti, lalu menulis lagi, "Harus menunggu ....?
Belum lanjut tulisannya, sekonyong-konyong tangan Sim Long
dicengkeramnya dan tangan lain lantas menebas tenggorokan Sim
Long. Perubahan ini sungguh teramat cepat dan terlalu mendadak, siapa
pun tidak menyangka Tokko Siang akan menyergap Sim Long.
KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/
Dalam kegelapan Sim Long sama sekali tidak siap, jika Sim Long
Raja Akherat 1 Pendekar Mabuk 015 Pawang Jenazah Pedang Langit Dan Golok Naga 3

Cari Blog Ini