Ceritasilat Novel Online

Pendekar Baja 23

Pendekar Baja Wu Lin Wai Shi Karya Gu Long Bagian 23


"Bisa jadi juga,?jar Sim Long tertawa.
KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/
Dalam pada itu kedua peti yang dimaksudkan sudah digotong masuk
lebih dulu. Peti terbuat dari kayu pilihan, bersegi delapan dan dilapis emas,
dengan sendirinya gemboknya juga terbuat dari emas.
Delapan orang yang menggotong peti juga berpakaian mewah, cuma
tampang mereka tidak luar biasa sehingga tidak menarik perhatian.
Namun tampang Bok Kong-tit sendiri justru luar biasa.
Tampak kedua matanya yang mencorong itu agak celung, tulang pipi
sangat tinggi, rambutnya yang hitam bersemu merah dan agak
keriting, mata pun siwer, yaitu berwarna biru kehijauan.
Meski pakaiannya sangat mewah, namun jubahnya cekak dan
rambutnya diikat, daun telinga pakai anting-anting sehingga
kelihatan agak misterius, tapi senyum yang menghias wajahnya
kelihatan ramah. Dengan suara perlahan Miau-ji berkata, "Menurut cerita di dunia
Kangouw, konon ibu Bok Kong-tit ini adalah perempuan barat yang
mahacantik, bahkan menguasai semacam kungfu ajaib dari negeri
Persi. Entah Bok Kong-tit ini mewarisi kepandaian sang ibu atau
tidak"? "Kungfu ajaib apa"? tanya Ong Ling-hoa.
"Cerita orang Kangouw berbeda-beda dan sukar dijelaskan, cuma
pada garis besarnya kepandaiannya itu adalah semacam ilmu gaib,?
Miau-ji tersenyum, lalu menyambung, "Dan manfaat paling besar
pada ilmu gaibnya ini adalah untuk melarikan diri.?
"Melarikan diri"? bekernyit kening Ong Ling-hoa oleh keterangan
aneh ini. "Ya, konon orang yang menguasai ilmu gaib ini, sekali dia melarikan
diri, maka siapa pun tidak mampu merintanginya dan tidak dapat
menyusulnya,? tutur Miau-ji pula dengan tersenyum. "Menurut cerita
KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/
orang Kangouw, katanya Ginkang Bok Kong-tit mahatinggi, mungkin
ada sangkut paut dengan ilmu gaibnya ini.?
Tersembul juga senyuman pada ujung mulut Ong Ling-hoa,
gumamnya, "Melarikan diri, hah, menarik juga kepandaian ini ....?
Sementara itu kedua peti sudah dibawa sampai di depan undakundakan tempat duduk Koay-lok-ong.
Hadirin sama tertarik oleh tampang Bok Kong-tit yang istimewa,
sehingga tidak ada yang memerhatikan kedelapan lelaki kekar
penggotong peti. Pandangan Koay-lok-ong juga terpusat ke arah Bok Kong-tit.
Di bawah tatapan orang banyak ternyata Bok Kong-tit tetap berjalan
dengan tenang dan mantap, sampai anting-anting di daun telinga
saja tidak bergoyang. Suara musik masih terus bergema.
Tiba-tiba terdengar orang berteriak, "Bok Kong-tit dari barat
menghadap.? Bok Kong-tit mempercepat langkahnya ke depan, lalu membungkus
tubuh dan berseru, "Bok Kong-tit menyampaikan salam hormat
kepada Ongya, selamat dan bahagialah!?
Koay-lok-ong hanya sedikit membalas hormat di tempat duduknya,
katanya dengan tertawa, "Terima kasih, sungguh beruntung
mendapat kunjungan Anda dari jauh, silakan duduk.?
Belum lenyap suaranya segera petugas menyiapkan tempat duduk
beralas kasur empuk di depan.
Dengan tenang Bok Kong-tit menuju ke kursi yang tersedia, tapi dia
tidak lantas duduk, katanya pula dengan tertawa, "Terima kasih atas
kemurahan hati Ongya. Tapi Wanpwe ingin menanti setelah Ongya
KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/
sudi menerima sedikit sumbangsihku barulah berani mengambil
tempat duduk.? Koay-lok-ong tertawa, "Ah, atas kunjunganmu sudah beruntung
bagiku, mana kuberani terima pula sumbanganmu segala"?
Bok Kong-tit tertawa, ?Ongya sendiri kaya raya, mana ada sesuatu
lagi yang terpandang oleh Ongya, dengan sendirinya Wanpwe tidak
berani sembarangan mengantar kado.?
"Jika begitu, tentu barang antaranmu pasti sangat menarik, aku jadi
ingin melihatnya sekarang juga,?cap Koay-lok-ong.
"Sesungguhnya barang antaranku ini memang rada istimewa dan
kudapatkan setelah bersusah payah juga,? Bok Kong-tit lantas
mendekati peti dan siap membukanya.
Beratus pasang mata hadirin sama terpusat pada peti itu, semua
ingin tahu apa isinya yang dikatakan agak istimewa itu.
Hanya pengantin perempuan Pek Fifi saja yang tetap memandang
Koay-lok-ong, isi peti itu seperti tidak menarik perhatiannya dan juga
tidak ingin diketahuinya.
Meski peti itu pakai gembok, tapi tidak terpasang. Dengan sinar
mata yang menampilkan rasa misterius perlahan Kong-tit buka peti,
katanya dengan tertawa, "Wanpwe sengaja mengantar kado barang
hidup, harap Ongya memeriksanya.?
Belum lenyap suaranya, serentak terdengar suara jeritan kaget
orang banyak. Ternyata isi peti itu adalah manusia hidup, seorang perempuan yang
hampir telanjang bulat seluruhnya.
Tubuh perempuan telanjang itu meringkuk di dalam peti, kelihatan
garis tubuhnya yang serasi dan dada bernas, kulit badan putih halus.
Dadanya kelihatan bergerak naik-turun, tapi mata terpejam,
KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/
wajahnya yang cantik bersemu merah, seperti lagi tidur lelap, serupa
juga pingsan tak sadarkan diri.
Sim Long, Cu Jit-jit. Ong Ling-hoa dan Him Miau-ji juga sama
terkesiap, sebab dilihatnya wajah yang cantik dalam peti ini ternyata
rada-rada mirip Ong-hujin, hanya saja daya tariknya tidak sekuat
Ong-hujin. Koay-lok-ong bergelak tertawa, "Haha, boleh juga perempuan ini
tampaknya, cuma tidak seharusnya kau antar ke sini pada saat
seperti ini, memangnya Anda tidak khawatir akan dimarahi
pengantin perempuanku"?
"Jangan Ongya salah mengerti maksudku,? kata Bok Kong-tit.
"Wanpwe mengantarkan perempuan ini bukan untuk dijadikan selir
Ongya melainkan dipersembahkan kepada Ongya dan Onghui
(permaisuri) untuk dijadikan sesajen dalam upacara ini.?
"Apa arti ucapanmu, aku kurang paham"? tanya Koay-lok-ong.
"Menurut tradisi, setiap upacara penting perlu ada sesajen dengan
menyembelih kambing atau sapi, jika hewan diganti dengan manusia
hidup, tentu akan kelihatan lebih khidmat,? kata Bok Kong-tit.
"O, jadi tujuanmu mengantar dia ke sini adalah supaya kusembelih
dia"? tukas Koay-lok-ong.
"Memang begitulah maksudku,? Bok Kong-tit tersenyum.
"Brak?, mendadak Koay-lok-ong menggebrak meja, teriaknya,
"Kurang ajar! Jadi sengaja kau main gila padaku"?
"Wanpwe tidak berani,? jawab Bok Kong-tit dengan hormat.
"Hari ini adalah hari bahagia kami, tapi sengaja kau antar seorang
untuk kubunuh, apakah hal ini bukan sengaja mencari perkara
padaku"? teriak Koay-lok-ong pula dengan gusar.
KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/
Bok Kong-tit tenang saja, jawabnya, "Harap Ongya maklum, secara
tidak sengaja dapat kudengar bahwa perempuan ini hendak
mengacau upacara nikah Ongya, sebab itulah sengaja kutawan dia
untuk diserahkan kepada Ongya.?
"Kau bilang perempuan ini hendak mengacau upacara pernikahanku"
Huh, hanya seorang perempuan saja mampu berbuat demikian"?
seru Koay-lok-ong dengan tertawa latah.
"Wanpwe sebenarnya juga tidak percaya, tapi setelah mendengar
keterangannya mau tak mau menjadi ....?
"Dia bilang apa"?
"Katanya ... katanya .... Ah, Wanpwe tidak berani bicara terus
terang.? "Kenapa tidak berani kau katakan" Bicara saja terus terang, takkan
kusalahkan dirimu.? "Jika Ongya sudah berkata demikian, dapatlah kujelaskan tanpa
khawatir,? kata Bok Kong-tit dengan lega. "Sebab dia bilang dia ada
hak untuk merintangi pernikahan Ongya ini ....?
"Huh, berdasarkan apa dia berani bicara demikian"? teriak Koay-lokong. Bok Kong-tit sengaja memandang hadirin sekeliling, lalu berucap
dengan suara tertahan, "Dia bilang sebenarnya dia istri sah Ongya.?
Walaupun keterangan ini diucapkan lirih, tidak urung dapat didengar
juga oleh sebagian hadirin, keruan semua orang terperanjat.
"Hah, dia berani ....? belum lanjut ucapan Koay-lok-ong, agaknya
baru sekarang dirasakan perempuan dalam peti itu memang rada
mirip Ong-hujin, seketika ia melengak dan ucapannya terputus.
Bok Kong-tit anggap tidak tahu, perlahan ia menyambung, "Dengan
sendirinya Wanpwe tidak percaya kepada ocehannya, tapi
KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/
perempuan ini banyak omong lagi hal-hal yang tidak sedap
didengar.? Sambil menatap perempuan dalam peti, seketika Koay-lok-ong tidak
dapat bersuara lagi. "Dia bilang apa lagi"? tiba-tiba Pek Fifi menimbrung.
"Jika Onghui berjanji takkan marah padaku baru berani kukatakan,?jar Bok Kongtit. "Katakan saja, masa kumarah padamu,? kata Fifi.
"Dia bilang, semua perempuan di dunia ini boleh menjadi istri
Ongya, hanya ... hanya Onghui saja tidak boleh.?
"Sebab apa"? tanya Fifi.
"Katanya ... katanya lantaran Onghui sesungguhnya adalah putri
Ongya sendiri,? tutur Bok Kong-tit.
Keterangan ini membuat semua orang sama terkejut. Bahkan Sim
Long dan rombongannya juga melengak.
Sungguh mereka pun sangsi terhadap perempuan dalam peti ini,
sebab dia pasti bukan Ong-hujin dan pasti takkan jatuh dalam
cengkeraman Bok Kong-tit.
Habis siapakah dia" Dari mana dia mengetahui rahasia yang
mengejutkan ini" Dan mengapa raut wajahnya juga rada mirip Onghujin" Antara perempuan ini dan Koay-lok-ong apakah memang ada
sesuatu hubungan tertentu"
Kembang goyang pada kopiah pengantin Pek Fifi tampak bergetar,
cadar tipis yang menutupi mukanya juga bergoyang, akhirnya dia
berdiri dan mendekati Koay-lok-ong, serunya dengan gemetar, "Apa
yang dikatakannya sudah kau dengar bukan"?
KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/
"Dengar ... sudah tentu dengar,? jawab Koay-lok-ong dengan agak
bingung. "Jika dengar, kenapa tidak kau bunuh dia"? teriak Fifi.
"Bunuh siapa"? tanya Koay-lok-ong.
"Dengan sendirinya perempuan dalam peti itu.?
"Oo, bunuh dia"?
"Ya, bunuh dia, kenapa tidak lekas kau lakukan"?
"Bunuh dia ... sekarang"? sikap Koay-lok-ong kelihatan sangat aneh,
meski suaranya keluar dari mulutnya, tapi seperti bukan dia yang
bicara. Gembong iblis ini tertampak agak linglung.
Sekujur badan Pek Fifi bergemetar, serunya pula, ?Tidak kau bunuh
dia sekarang, jangan-jangan memang betul dia istrimu"?
Koay-lok-ong tertawa aneh, jawabnya, "Dengan sendirinya dia bukan
istriku.? "Jika bukan istrimu harus kau bunuh dia,? teriak Fifi dengan parau.
"Baik, akan kubunuh dia ....?
Mendadak Bok Kong-tit menanggalkan golok melengkung yang
tergantung di pinggangnya dan disodorkan.
Pek Fifi memburu maju dan melolos golok itu, "trang?, golok
dilemparkan ke depan Koay-lok-ong, teriaknya dengan suara
gemetar, "Jika tidak kau bunuh dia, biar aku saja yang mati di
depanmu?? "Baik, untuk membunuh orang kan teramat mudah bagiku,? seru
Koay-lok-ong sambil bergelak dan menjemput golok melengkung itu.
Sekali sinar perak berkelebat, kontan golok menebas.
KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/
Sungguh secepat kilat tebasannya itu. Tapi dia tidak menebas
perempuan dalam peti melainkan menebas pinggang Pek Fifi.
Siapa pun tidak menyangka sasaran Koay-lok-ong itu justru si
pengantin perempuan sendiri, sampai Miau-ji dan lain-lain juga tidak
menyangka Koay-lok-ong bisa bertindak demikian.
Namun Pek Fifi sendiri agaknya sudah menduga akan kejadian ini,
selagi semua orang menjerit kaget, sekonyong-konyong tubuh Pek
Fifi melayang ke atas, pakaian pengantin yang longgar itu berkibar
sehingga serupa dewi kahyangan yang menari di udara.
Tebasan Koay-lok-ong yang lihai itu ternyata tidak mengenai
sasarannya. Tubuh Pek Fifi seperti sudah hinggap di atas belandar ruang
pendopo, serunya, "He, kenapa tidak kau bunuh dia sebaliknya
hendak membunuhku, apa engkau sudah gila"?
Koay-lok-ong terbahak, "Haha, hanya sedikit tipu muslihat kalian ini
masakah dapat mengelabui mataku"?
"Tipu muslihat apa"? tanya Fifi.
Mendadak berhenti suara tertawa Koay-lok-ong, teriaknya sengit,
"Jaga rapat semua pintu keluar, seorang pun tidak boleh lolos.?
Meski sejauh ini belum ada seorang pun yang tahu jelas
sesungguhnya apa yang terjadi, tapi perintah Koay-lok-ong ini
segera dilaksanakan. "Haha, Koay-lok-ong memang tokoh maha lihai, sungguh
mengagumkan,? seru Bok Kong-tit.
Sekali berputar, terdengar suara "crat-crit? beberapa kali, dari
tubuhnya mendadak menghamburkan asap lembayung tebal.
KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/
Cepat Koay-lok-ong melompat mundur sambil membentak, ?Tahan
napas, jaga ketat, jangan sampai mereka lolos!?
Hanya sebentar itu saja asap lembayung itu sudah lantas
menyelimuti seluruh ruangan.
"Sesungguhnya apa-apaan ini"? tanya Jit-jit.
"Hah, jangan-jangan inilah ilmu gaib Bok Kong-tit untuk
menghilang,?jar si Kucing.
"Ya, sungguh sangat menarik,? tukas Ong Ling-hoa.
Pada saat itu juga tiba-tiba Jit-jit, Miau-ji dan Ong Ling-hoa merasa
tangan seorang telah membuka Hiat-to mereka yang tertutuk,
mereka terkejut dan bergirang, terdengar suara Sim Long berkata
kepada mereka, "Tahan napas, ikut bersamaku menerjang keluar.?
Ruangan balairung sudah kacau-balau, di tengah suara bentakan
dan teriakan terseling pula jeritan.
Dengan rada linglung Jit-jit menarik ujung baju Sim Long dan ikut
lari ke depan, ia tidak tahu cara bagaimana Hiat-to Sim Long
terbuka, terlebih tidak tahu cara bagaimana Sim Long dapat
menerjang keluar, tapi kenyataannya mereka sedang menerjang
keluar. Asap itu juga tersebar keluar sehingga orang di luar sama terbatukbatuk. Ketika melihat Sim Long menerjang keluar, mereka berteriak kaget


Pendekar Baja Wu Lin Wai Shi Karya Gu Long di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

dan hendak mencegatnya, tapi sekali Sim Long bergerak, kontan
mereka jatuh pontang-panting. Memangnya ada berapa orang di
dunia ini yang mampu merintangi Sim Long"
Kaki dan tangan Jit-jit masih terasa pegal, Miau-ji dan Ling-hoa ikut
di belakangnya dengan langkah berat, jelas mereka pun tidak
selincah biasanya. Maklum Hiat-to mereka sudah tertutuk sekian
lamanya, setelah bebas, gerak-gerik mereka masih kaku.
KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/
Namun Sim Long ternyata tidak ada gejala begitu.
Malahan dia kelihatan menggendong juga seorang dan gerakgeriknya tetap gesit. Yang lebih sukar dimengerti, orang yang
digendongnya ternyata bukan lain daripada perempuan telanjang
dalam peti itu. Dengan bingung Jit-jit ikut Sim Long menerjang keluar melalui
sebuah jalan lorong dan mendaki undakan panjang sehingga keluar
dari kota di bawah tanah itu.
Tertampak bintang bertaburan di langit, waktu itu tampaknya sudah
tengah malam. Di bawah remang cahaya bintang, ada serombongan orang menjagai
segerombol kuda. Sim Long merobohkan beberapa penjaga itu dan merampas kuda
serta beberapa kantong air dan perbekalan lain.
Meski tenaga Miau-ji dan lain-lain belum pulih seluruhnya, tapi untuk
merampas kuda saja tentu tidak sulit bagi mereka. Dalam sekejap
saja mereka sudah membedal kuda mereka hingga belasan li
jauhnya. Di depan adalah padang pasir yang tak terlihat ujungnya, di tengah
malam padang pasir seluas ini tertampak seram sekali, tapi apa pun
juga tetap lebih menyenangkan daripada tersekap di ruang yang
gelap di bawah tanah. Jit-jit terus melarikan kudanya dan bersorak gembira, teriaknya,
"Ong Ling-hoa, sekarang engkau tentu kagum kepada Sim Long,
bukan"? "Ya, sungguh aku tidak tahu kekuatan gaib apa yang dimilikinya
sehingga dapat kabur dari sana,?jar Ling-hoa dengan gegetun.
"Ah, hanya secara kebetulan saja, sungguh mujur,?jar Sim Long.
KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/
"Ayolah kita mengaso dulu di sini, bila tidak kau jelaskan duduknya
perkara, sungguh aku tidak tahan,? teriak Jit-jit.
Mereka mencari tempat yang teraling dari angin dan berhenti di situ.
Rupanya tempat ini dahulunya adalah sungai yang sudah kering,
maka banyak terdapat tempat mendekuk yang baik untuk
menghindari tiupan angin.
Jit-jit terus menarik Sim Long dan ditanyai, "Coba jelaskan dulu, cara
bagaimana kau buka Hiat-to yang tertutuk"?
"Tentang ini ....? Sim Long tersenyum. "Bukankah kalian bilang aku
mempunyai kekuatan gaib, maka bolehlah dianggap apa yang terjadi
ini berkat kekuatan gaibku.?
Hal ini memang sebuah rahasia, hanya ia sendiri yang tahu rahasia
ini. Selama beberapa hari tersekap di dalam kamar batu yang misterius
itu, setiap kali Fifi datang tentu membuka Hiat-to supaya dia dapat
bergerak, bila mau tinggal pergi lantas ditutuknya lagi. Fifi mengira
Sim Long tidak mempunyai kekuatan untuk melawan lagi. Ternyata
dia telah menilai rendah kemampuan Sim Long.
Dalam keadaan bagaimanapun Sim Long tetap menguasai
kesanggupannya yang melampaui orang biasa. Di luar tahu Fifi,
akhirnya ia dapat membuka Hiat-to sendiri yang tertutuk, pada
malam sebelum upacara nikah Sim Long sudah dapat bergerak
bebas, tapi dia tetap berlagak tidak dapat bergerak untuk menunggu
kesempatan yang paling baik.
Dengan sendirinya ia tidak mau menceritakan rahasia ini.
Jit-jit menghela napas, "Ai, sungguh sukar memahami dirimu, aku
pun tidak ingin memahamimu, cukup asalkan tetap suka padamu
saja, cuma ....? KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/
Ia pandang perempuan dalam peti tadi dan berkata, ?Tapi apa
maksudmu kau bawa lari dia dengan menyerempet bahaya besar
ini"? Perempuan itu masih pingsan, tubuhnya yang menggiurkan itu telah
dibungkus baju oleh Sim Long, hanya kelihatan wajahnya yang
cantik dan rada misterius itu.
Sim Long memandangnya sejenak, tiba-tiba ia menghela napas dan
berkata, "Mungkin selamanya kalian tidak pernah menyangka siapa
dia ini.? "Siapa dia sesungguhnya"? tanya Jit-jit.
"Jangan-jangan Ong-hujin"? tukas Miau-ji.
"Meski rada mirip, tapi pasti bukan,?jar Ling-hoa.
Sim Long tidak menanggapi, ia robek sepotong kain baju dan
dibasahi, lalu perlahan mengusap muka perempuan itu, mengusap
dengan perlahan dan teliti.
Maka akhirnya muncul keajaiban. Wajah ini ternyata wajah Pek Fifi.
Tentu saja Jit-jit, Miau-ji dan Ling-hoa sama melenggong, sungguh
tidak mereka duga bahwa perempuan ini adalah Pek Fifi.
Sejenak barulah Jit-jit berseru, "O, sesungguhnya apa yang terjadi"
Mengapa Pek Fifi bisa lari ke dalam peti, bukankah sudah jelas dia
pengantin perempuannya"?
"Jika Pek Fifi di dalam peti lantas siapa yang menjadi pengantin
perempuan tadi"? Miau-ji juga garuk-garuk kepala dengan bingung.
"Mengapa bisa terjadi begini" Lekas kau jelaskan, Sim Long,? pinta
Jit-jit. KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/
"Urusan ini memang ruwet dan juga serba aneh,? tutur Sim Long.
"Bukan saja sebelumnya sukar diterka, sesudahnya kalau tidak
kudengarkan pembicaraan mereka tentu juga takkan mengerti.?
"Coba katakan dulu, jika Pek Fifi berada di sini, siapa pula pengantin
perempuan tadi"? tanya Jit-jit tak sabar.
"Semula aku pun tidak tahu siapakah pengantin perempuan itu,?
jawab Sim Long dengan gegetun. "Tapi coba kau pikirkan dulu,
selain Pek Fifi, siapa pula yang tahu rahasia itu dan siapa pula yang
bertekad akan membongkar rahasia itu serta siapa lagi yang
memiliki kepandaian sebesar itu"?
Jit-jit termenung sejenak, mendadak ia berseru, "Hah, janganjangan Ong-hujin yang kau maksudkan"?
"Betul,? jawab Sim Long.
"Tapi mengapa Pek Fifi bisa berubah menjadi Ong-hujin" Maksudku
... maksudku pengantin perempuan itu mengapa bisa berubah
menjadi Ong-hujin" Dan cara bagaimana pula Pek Fifi lari ke dalam
peti"? "Tentu kau ingat pada waktu upacara nikah akan dimulai, ternyata
pengantin perempuannya datang terlambat" Lalu apa yang
dikatakan Pui Sim-ki waktu itu"?
"Ya, dia melaporkan ada dua juru rias yang berpengalaman dan
seorang kakek ahli sisir rambut penjual pupur selama 50-an tahun,
seorang tua yang jujur.? "Betul, boleh juga daya ingatanmu,? kata Sim Long dengan
tersenyum. "Memangnya ada sangkut paut apa dengan urusan itu"? tanya Jit-jit.
"Mestinya juga tidak terpikirkan ada sangkut paut apa, tapi setelah
kupikir lagi baru kutahu di sinilah letak penyakitnya.?
KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/
"Penyakit apa" Lekas katakan,? desak Jit-jit.
"Orang jujur terkadang juga bisa tidak jujur,?jar Sim Long. "Kakek
yang baik itu meski bukan samaran orang lain, tapi dia sudah kena
disuap, sedangkan satu di antara kedua tukang rias itu pasti Onghujin adanya.? "Aha, betul!? Jit-jit berkeplok.
"Ong-hujin menyamar sebagai tukang rias pengantin dan menyusup
ke sini, pada waktu mendandani Pek Fifi dia membius nona itu,
betapa pun cerdik Fifi tetap kalah pintar daripada Ong-hujin,? tutur
Sim Long. "Hm, tentu saja dia masih ketinggalan jauh,? jengek Ling-hoa.
"Maka Ong-hujin lantas mendandani Fifi sehingga rada mirip dia, lalu
ia sendiri menyamar sebagai Pek Fifi,? tutur Sim Long pula.
"Kepandaian menyamar Ong-hujin tentu sudah kalian ketahui dan
tidak perlu diragukan lagi.?
"Apalagi dia memakai kopiah pengantin dan bercadar pula, betapa
tajam mata Koay-lok-ong juga takkan mengenalinya,? tukas Miau-ji.
"Tapi cara bagaimana pula Pek Fifi berada di dalam peti"? tanya Jitjit. "Betul, jelas peti itu dibawa datang oleh Bok Kong-tit"? kata Miau-ji.
"Dengan sendirinya hal ini telah diatur secara cermat oleh Onghujin,?jar Sim Long. "Kakek penjual pupur ini tentu membawa
peti, bila isi peti dibongkar, Fifi lantas dimasukkan ke dalam peti.
Tentu Ong-hujin sudah ada kontak lebih dulu dengan Bok Kong-tit
dan menyuruhnya membawa sebuah peti kosong, pada waktu orang
tidak menaruh perhatian, peti kosong lantas ditukar dengan peti
yang berisi Pek Fifi.? "Aha, betul, pantas Ong-hujin menjatuhkan pilihan atas diri Bok
Kong-tit untuk membantunya,? seru Miau-ji. "Selain Bok Kong-tit
KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/
menguasai kepandaian istimewa untuk kabur dengan cepat, juga
lantaran wajahnya yang luar biasa, orang semacam dia, ke mana
pun dia pergi tentu akan menarik perhatian, apalagi dia sengaja
berdandan serupa siluman.?
"Ya, setiap langkah urusan ini memang sudah diperhitungkan oleh
Ong-hujin,?jar Sim Long dengan tertawa.
"Kalau bicara tentang pemikiran cermat, di dunia ini mungkin tidak
ada yang dapat menandingi dia,? kata Jit-jit.
"Kecermatan orang perempuan biasanya memang lebih rapi
daripada orang lelaki,? tukas Miau-ji.
"Tapi cara berpikir orang perempuan juga tidak semuanya cermat,?
mendadak Ong Ling-hoa menambahkan dengan tertawa sambil
melirik Jit-jit sekejap. "Bahwa urusan ini akhirnya gagal juga justru disebabkan dia seorang
perempuan,? kata Sim Long.
"Apa arti ucapanmu ini"? tanya Ling-hoa.
"Meski cermat cara berpikir orang perempuan, tapi apa pun juga
jiwanya tetap sempit ....?
"Ah, juga tidak semua orang perempuan berjiwa sempit,? jengek Jitjit. "Betul juga, cuma secara umumnya, jalan pikiran orang perempuan
memang lebih emosional dan keji, kalau tidak tentu urusan ini
takkan gagal.? "Apa pula maksud ucapanmu ini"?
"Bila orang lelaki yang bertindak demikian, setelah Fifi dirobohkan
tentu dia akan dibunuhnya, buat apa mesti banyak urusan dan
mengisinya di dalam peti segala. Padahal kalau Ong-hujin mau
KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/
membunuh Koay-lok-ong, setelah masuk kamar pengantin kan
banyak kesempatannya untuk turun tangan"?
"Ya, lantas apa maksud tujuan Ong-hujin dengan bertindak begitu"?
tanya Miau-ji. "Aku menjadi bingung juga.?
"Tindakannya itu tidak lain adalah ingin Koay-lok-ong turun tangan
sendiri membunuh Pek Fifi,? kata Sim Long. "Maklumlah, meski dia
sangat benci kepada Koay-lok-ong, tapi ketika melihat Koay-lok-ong
hendak menikah dengan perempuan lain, tidak urung timbul juga
rasa cemburunya. Sekali timbul rasa cemburu, setiap tindakannya
menjadi kurang rasional??
"Betul, cemburu memang merupakan ciri khas orang perempuan,
orang serupa Ong-hujin juga tidak terkecuali,? sambung Miau-ji.
Jit-jit melototinya sekejap, "Hm, kau kira orang lelaki tidak
cemburu"? "Apa pun lelaki kan lebih mendingan,? sahut Miau-ji dengan tertawa.
"Setahuku, bilamana orang lelaki sudah cemburu, biasanya jauh
lebih hebat daripada orang perempuan,?jek Jit-jit.
"Tujuan Ong-hujin mestinya hendak membunuh Koay-lok-ong untuk
menuntut balas,? tutur Sim Long lagi. "Tapi lantaran timbul rasa
cemburunya, urusan membalas dendam lantas dikesampingkan dulu,
dan mengacau pernikahan dan membunuh Pek Fifi berubah menjadi
tujuannya yang utama.? "Namun dia justru tidak membunuh Pek Fifi begitu saja melainkan
bikin gara-gara lagi ....?
"Huh, kau tahu apa,? jengek Jit-jit sebelum lanjut ucapan si Kucing.
"Dia bertindak demikian selain untuk menyiksa Pek Fifi, yang utama
adalah menyiksa batin Koay-lok-ong supaya dia menderita selama
hidup.? KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/
?Ai, jalan pikiran orang perempuan memang sukar dimengerti,?cap
Miau-ji sambil menyengir.
"Jika jalan pikiran orang perempuan dapat kau pahami, mungkin
matahari akan terbit dari sebelah barat,? kata Jit-jit.
"Uraian Jit-jit juga betul,?jar Sim Long. "Tindakannya itu memang
hendak menyiksa batin Koay-lok-ong, sebab itulah lebih dulu dia
membeberkan rahasia Pek Fifi adalah anak perempuan Koay-lokong, lalu memancing Koay-lok-ong membunuh Fifi lagi.?a menghela napas, lalu
menyambung, "Coba, jika benar terjadi begitu, lalu Ong-hujin membongkar semua
rahasia itu umpama Koay-lok-ong tidak menderita selama hidup tentu juga malu untuk
berkecimpung pula di dunia Kangouw.?
"Betul, bila seorang salah membunuh anak perempuan sendiri, maka
malunya sungguh tidak ada taranya, kalau tersiar, tentu hilanglah
mukanya,? tukas Jit-jit. "Muslihat keji dan jelimet begini mungkin juga cuma dapat dipikirkan
oleh orang perempuan,? kata Miau-ji dengan gegetun.
"Kenapa engkau selalu mengolok-olok orang perempuan, awas,
engkau bisa kualat dan selama hidup takkan memperoleh bini,?mel
Jit-jit. Miau-ji menjulurkan lidah, katanya, "Wah, jika begitu kan kebetulan
bagiku.? Tiba-tiba Ling-hoa menimbrung, "Kini urusan itu sudah jelas, cuma
masih ada satu hal yang belum kuketahui.?
"Aku saja paham semuanya, masakah engkau berbalik tidak tahu"?
tanya Jit-jit. ?Yang aku tidak mengerti adalah entah cara bagaimana mendadak
Koay-lok-ong dapat mengetahui tipu muslihat keji itu, padahal segala
KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/
sesuatunya tampak berjalan lancar tanpa sesuatu ciri yang
mencurigakan.? "Kukira rencana Ong-hujin itu juga tidak mutlak sempurna
seluruhnya,? kata Sim Long. "Satu-satunya ciri adalah tidak
seharusnya Ong-hujin mendandani Pek Fifi sehingga mirip dia sendiri
....? "Aha, betul, aku juga tidak paham mengapa dia bertindak
demikian"? tukas Jit-jit. "Apakah supaya Koay-lok-ong menyangka
perempuan di dalam peti itu adalah Ong-hujin, dengan begitu akan
membuat kejut dan jeri kepadanya, bisa jadi tanpa pikir terus
membunuhnya lebih dulu, dengan demikian maksud tujuannya pun
tercapai tanpa susah payah lagi.?
"Ya, bahkan Koay-lok-ong akan gembira karena Ong-hujin sudah


Pendekar Baja Wu Lin Wai Shi Karya Gu Long di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

dibereskannya, urusan lain tentu tidak begitu diperhatikan lagi,? kata
Miau-ji. "Betul juga, semua itu memang sudah diperhitungkan Ong-hujin.?jar Sim Long
tertawa. "Cuma sepandai-pandai tupai melompat, sekali waktu bisa jatuh juga.
Lantaran itulah terjadi kesalahannya
yang fatal ini.? "Kukira tindakannya ini justru sangat cerdik, mengapa kau bilang dia
salah tindak malah"? tanya Jit-jit.
Sim Long tersenyum, "Antara Koay-lok-ong dan Ong-hujin tadinya
bukan cuma suami-istri saja bahkan juga kawan kerja yang karib,
dengan sendirinya kecerdasan dan betapa tinggi kungfu Ong-hujin
cukup diketahuinya.? "Ya, tentu saja,? kata Jit-jit.
"Jika begitu, coba jawab, perempuan semacam Ong-hujin apakah
dapat sembarangan membocorkan rahasianya sendiri dan dapat
didengar Bok Kong-tit secara tidak sengaja"?
KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/
"Aha, betul, ini memang suatu lubang kelemahan, seharusnya Bok
Kong-tit tidak bicara demikian,? seru Jit-jit.
"Selain itu, coba jawab lagi, tokoh semacam Ong-hujin masakah
dapat ditawan oleh Bok Kong-tit"?
"Aha, betul, ini pun suatu lubang kelemahan,? sela Miau-ji. "Biarpun
sepuluh orang Bok Kong-tit juga tak dapat mengganggu seujung jari
Ong-hujin.? "Makanya, pada hakikatnya Koay-lok-ong tidak perlu pikir lagi segera
dapat memastikan perempuan dalam peti itu pasti bukan Onghujin,?jar Sim Long. "Dan tentu akan terpikir olehnya, jika
perempuan itu bukan Ong-hujin, mengapa rupanya begitu mirip"
Dari mana pula bisa mengetahui rahasia yang tidak diketahui oleh
sembarang orang itu"?
Jit-jit dan Miau-ji manggut-manggut.
"Hendaknya maklum, sekian tahun terakhir ini Ong-hujin sama sekali
tidak muncul lagi di dunia Kangouw, boleh dikatakan sangat sedikit
orang yang kenal wajahnya, bahkan tidak ada yang tahu hubungan
pribadi antara dia dengan Koay-lok-ong.?
"Betul, sedikitnya Bok Kong-tit itu pasti tidak tahu,? tukas si Kucing.
"Karenanya jelas bukan Bok Kong-tit yang main gila dan bukan
orang lain lagi, sebab bagi orang yang tidak kenal wajah Ong-hujin
dan hubungannya dengan Koay-lok-ong dan rahasia pribadi mereka,
mana mungkin orang menyamar sebagai Ong-hujin dan rahasia
pribadinya untuk menipunya"?
"Haha, dalil ini kedengarannya sangat ruwet, padahal sangat
sederhana, mengapa aku justru tidak berpikir sampai ke situ"?jar
Jit-jit tertawa. "Jadi Koay-lok-ong segera memastikan yang main gila
pasti bukan Bok Kong-tit atau orang lain, tapi tentu Ong-hujin
adanya.? KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/
"Betul, dan begitu dia teringat kepada Ong-hujin, segera pula terpikir
olehnya berada di manakah Ong-hujin saat itu"?jar Sim Long.
"Memangnya segera ia dapat menerka si pengantin perempuan ialah
Ong-hujin"? tanya Jit-jit.
"Umpama tidak segera menerkanya, tapi tentu teringat juga olehnya
akan pengantin baru yang datang terlambat dan terpikir pada diri si
kakek penjual pupur dan tukang rias pengantin ....? Sim Long
tertawa, lalu melanjutkan, "Dengan kecerdasan Koay-lok-ong,
mustahil hal-hal itu tidak dapat dirangkainya dengan baik"?
"Ai, caramu menganalisis urusan ini sungguh cermat, jelas, dan
terperinci, sekalipun Koay-lok-ong sendiri belum tentu dapat
menguraikannya sejelas ini,? mau tak mau Ong Ling-hoa merasa
gegetun. "Eh, sekali ini kau kira Ong-hujin dan Bok Kong-tit dapat meloloskan
diri atau tidak"? seru Miau-ji mendadak.
"Jika kita dapat lari keluar, tentu mereka pun mampu,? kata Sim
Long. "Apakah mereka mampu lolos atau tidak kan tidak ada sangkut
pautnya dengan kita,? gerutu Jit-jit.
Ong Ling-hoa termenung sejenak, mendadak ia berbangkit dan
berseru, "Betul, apakah mereka dapat kabur atau tidak memang
tidak ada sangkut pautnya dengan kita, yang penting sekarang kita
harus berusaha cara bagaimana mengarungi padang pasir ini.?
Suhu malam hari di gurun pasir sangat dingin dan siang hari panas
terik, ditambah lagi angin badai dan kekurangan air minum serta
jalan yang sukar dikenali, malahan setiap saat harus memerhatikan
gangguan ular berbisa, binatang buas dan bahaya lain. Maka
perjalanan ini tentu saja sangat sulit.
KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/
Setelah menempuh perjalanan dua hari, manusia dan kudanya
sudah sama letihnya, sedangkan padang pasir tetap tidak tampak
ujung pangkalnya. Dalam keadaan demikian Sim Long sendiri pun mulai cemas, biarpun
dia tergolong manusia super juga sukar melawan kekuatan alam.
Di antara mereka yang paling adem-ayem adalah Pek Fifi, sebab
sejauh itu dia masih belum siuman.
Malam hari ini Jit-jit menggunakan kain dan dicelupkan air untuk
membasahi bibir Fifi, melihat wajahnya yang makin kurus, katanya
dengan menyesal, "Lihai amat obat bius yang digunakan Ong-hujin
ini.? Sementara itu Miau-ji dan Sim Long telah pergi mencari jalan, hanya
tertinggal Ong Ling-hoa yang menemani Jit-jit.
Mendadak Ling-hoa menjengek, "Hm, mungkin dia takkan siuman
untuk selamanya, buat apa engkau membuang-buang air minum"
Memangnya kau pun sudah lupa cara bagaimana dia
memperlakukan dirimu"?
"Cara bagaimana dia berbuat padaku, sedikitnya dia tetap manusia,
seorang perempuan tidak boleh kusaksikan dia mati begini saja.
Biarlah air bagianku yang kuberikan padanya, engkau tidak perlu
cerewet.? "Dan kalau kau mati kehausan, sebaliknya dia masih hidup, jadinya
tentu akan sangat lucu, mungkin Sim Long akan ...."
Jit-jit melonjak gusar, teriaknya, "Manusia jahat semacam dirimu,
sungguh aku heran mengapa Sim Long tidak membunuhmu"?
"Hm, Sim Long tidak mau membunuhku, justru di sinilah letak
kecerdikannya, kalau tidak ....?
"Kalau tidak apa"? mendadak seorang menukas.
KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/
Terlihat Him Miau-ji sudah kembali, sinar matanya mencorong dalam
kegelapan. Ong Ling-hoa tertawa, katanya, "Kalau tidak kan aku sudah mati
sejak dulu"? Miau-ji mendelik padanya, tapi dia lantas membalik tubuh ke sana,
betapa pun si Kucing tidak dapat berbuat apa-apa padanya.
Dalam pada itu Sim Long juga sudah kembali, Jit-jit
menyongsongnya dan bertanya, "Adakah jalan yang kau temukan di
sana"? Sim Long menggeleng, katanya dengan tertawa, "Tapi jangan kau
khawatir, Thian (Tuhan) pasti takkan membuat orang menghadapi
jalan buntu.? Begitulah mereka melanjutkan perjalanan dua hari lagi, kini senyum
Sim Long yang khas ini pun tak dapat membangkitkan gairah Jit-jit
lagi. Keadaan Pek Fifi juga tambah payah, tampak kempas-kempis
dan tetap tak sadar. Makin hemat cara mereka menggunakan air minum, makin lemah
pula daya tahan fisik mereka, setiap kesempatan mereka gunakan
untuk mengaso, satu-satunya kenikmatan mereka sekarang hanya
istirahat. Kembali malam tiba, malam dengan bintang-bintang bertaburan di
langit. Tapi dalam keadaan sekarang tiada seorang pun yang dapat lagi
memuji keindahan kerlip bintang.
Jit-jit bersandar di bahu Sim Long dan bergumam, "Jangan-jangan
kita salah jalan sehingga makin jauh makin kesasar"?
Malam sedemikian sunyi, Miau-ji dan Ong Ling-hoa sudah tidur.
KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/
Perlahan Sim Long membelai rambut si nona dengan kasih sayang,
katanya, "Arah yang kita tempuh pasti tidak salah lagi, cuma ....?
Mendadak Jit-jit tertawa, "Biar, kesasar juga tidak menjadi soal.
Asalkan selalu berada di sampingmu, sekalipun sampai ke ujung
langit juga kurela.? Hati Sim Long terasa kusut, ia pandang wajah Jit-jit yang tersenyum
bahagia, lalu memandang pula Pek Fifi yang belum siuman itu,
seketika ia tidak sanggup bersuara lagi.
Selang lagi sejenak, akhirnya Jit-jit bangkit dan duduk tegak,
dipandangnya Pek Fifi yang belum sadar itu, katanya dengan
menyesal, "Jika terus begini, kita sih tidak menjadi soal, tapi
mungkin dia akan ....? "Engkau masih benci padanya"? tanya Sim Long tiba-tiba.
Jit-jit menggeleng, jawabnya lembut, "Mana bisa kubenci dia lagi.
Meski dahulu dia sangat menggemaskan, tapi sekarang ... sekarang
dia sedemikian rupa dan harus dikasihani. Padahal dia tetap seorang
anak perempuan yang bernasib malang.?
"Betul, dia memang anak perempuan yang malang dan harus
dikasihani ....? sambung Sim Long.
Tiba-tiba Jit-jit merangkul leher Sim Long, katanya dengan
tersendat, "Terkadang ... terkadang timbul pikiranku akan
kuserahkan dirimu kepadanya, sebab selama hidupnya penuh diliputi
rasa hampa dan dendam, satu-satunya orang yang dapat
menghiburnya hanya engkau.?
Dari tersendat akhirnya ia menangis perlahan, katanya pula, "Tapi
tidak dapat kulakukan, sesungguhnya terasa berat bagiku untuk
menyerahkan dirimu kepadanya. O, Sim Long, apakah ... apakah
engkau marah padaku"?
"Ah, bodoh, masa kumarah padamu"?jar Sim Long sambil
merangkulnya erat. KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/
Meski dia tertawa, namun siapa yang tahu betapa pedih hatinya.
Di tengah malam yang sunyi dan di bawah kerlip bintang, hampir
saja ia mengatakan segalanya. Tapi dia tidak bicara lagi, sebab
sesungguhnya dia tidak mau dan tidak tega melukai hati Cu Jit-jit.
Akhirnya ia cuma berkata, "Sudah jauh malam, marilah kita pun
tidur.? Ya, tidurlah. Bila esok tiba pula, mungkin segalanya akan berubah.
Dan siapa pula yang mengetahui apa yang akan terjadi esok"??
***** Sang surya kembali memancarkan cahayanya menyinari seluruh
bumi. Waktu Miau-ji mendusin, ia mengulet dan menguap, tapi mendadak
ia tercengang, sebab tiba-tiba diketahuinya segala telah berubah.
Sebagian besar tubuh Ong Ling-hoa telah terbenam di dalam pasir,
rambut kusut, muka pun dicoreng-moreng orang, punggung
telanjang dan dilecuti orang hingga berlumuran darah.
Bentuk Ong Ling-hoa ternyata sudah berubah serupa setan, tapi
anehnya kelihatan masih tidur nyenyak. Segala apa yang terjadi atas
dirinya seolah-olah tidak dirasakannya.
Waktu ia pandang Sim Long dan Cu Jit-jit, kedua orang itu teringkus
menjadi satu dengan mengadu punggung, rambut mereka pun
kusut, malahan seperti terpotong pula sebagian.
Sedang Miau-ji sendiri, ia merasa kepala sakit seperti mau pecah,
tubuh juga terikat tanpa bisa bergerak, kulit badan seakan-akan
pecah tersengat sinar matahari, bajunya hampir dibelejeti
seluruhnya. KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/
Sungguh kejut si Kucing tak terkatakan, ia heran sesungguhnya apa
yang terjadi" Apakah benar telah ketemu setan di tengah gurun"
Meski di siang hari bolong, betapa besar nyalinya tidak urung
merasa ngeri juga menemui kejadian aneh yang sukar dibayangkan
ini. Miau-ji coba meronta di atas pasir dan menggeliat. Akhirnya
diketahui pula dua kejadian, yaitu kuda mereka sudah lenyap,
kantong air dan perbekalan lain juga hilang. Padahal semua itu sama
dengan nyawa mereka. Lantas siapakah yang merampas nyawa
mereka itu" Ia coba memandang sekelilingnya, langit kelihatan biru dan
gumpalan awan mengambang di udara, panasnya hampir tak
tertahankan lagi. Jelas tidak ada jejak manusia apa pun. Lantas
siapa" Apakah Koay-lok-ong" Rasanya tidak mungkin, sebab kalau
Koay-lok-ong tentu mereka takkan cuma diperlakukan cara begitu
saja. Miau-ji terus berteriak, "Sim Long, Sim Long! Lekas bangun, lekas
....? Mendadak kerongkongannya seperti tersumbat, sebab tiba-tiba
dilihatnya sesuatu. Yaitu Pek Fifi yang semula berada di samping Sim
Long dan sejauh itu belum siuman, kini pun sudah lenyap.
Akhirnya Sim Long mendusin juga, ia lihat tanah di depannya banyak
bekas dicorat-coret seperti ada orang telah menulis di tanah pasir,
lalu dihapus lagi. Dengan sendirinya ia pun merasa kepala kesakitan dan anggota
badan kaku pegal, otot daging pada mukanya berkerut-kerut, tanpa
terasa ia bergumam, "Wahai Sim Long, kembali engkau tertipu lagi.?
Mendengar suaranya, Miau-ji berseru, "Hai, Sim Long, engkau sudah
mendusin bukan" Apakah kau lihat keadaan ini" Air tidak ada lagi,
kuda hilang, semuanya lenyap, Pek Fifi juga tidak kelihatan lagi.?
KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/
"Fifi juga sudah pergi"?cap Sim Long dengan menyesal.
"Sesungguhnya apa yang terjadi ini" O, mengapa jadi begini"? keluh
si Kucing. "Pek Fifi, pasti dia, siapa lagi selain dia,?jar Sim Long.
"Pek Fifi, kau bilang semua ini perbuatannya"? Miau-ji menegas
dengan terkejut. "Meski dia sudah pergi, masakah ini tidak dapat kau lihat"? kata Sim
Long dengan tersenyum pedih.
"Tapi kepergiannya bukan mustahil diculik orang"?jar Miau-ji.
"Sejauh ini dia tidak pernah siuman, keadaannya kempas-kempis,
masakah mampu berbuat seperti ini"?
"Ai, rupanya kita telah meremehkan dia,? gumam Sim Long.
"Setelah mengalami berbagai kejadian, kita toh tetap memandang
enteng padanya, ai, mengapa bisa begini" Ya, soalnya dia terlampau
pandai bergaya, bisa berpura-pura, selalu menimbulkan rasa kasihan
orang dan bersimpati padanya sehingga lupa untuk berjaga-jaga
akan dirinya.? "Apakah ... apakah dia sebenarnya sudah sadar dan cuma pura-pura
masih pingsan, mungkinkah dia ....?
Pada saat itu juga Jit-jit mendusin dan berseru, "Hei, Sim Long ....?
"Apakah engkau terluka, Jit-jit"? tanya Sim Long.
"O, rasanya tidak ....? jawab Jit-jit. "Eh, Sim Long, apakah engkau
berada di belakangku" Mengapa kita diringkus secara begini"?
Sim Long mengiakan. "He, sesungguhnya apa yang terjadi"? seru Jit-jit pula. "Eh, di
depanku ada tulisan.? KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/
"Tulisan apa"? tanya Sim Long cepat.


Pendekar Baja Wu Lin Wai Shi Karya Gu Long di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

"Tulisan ini berbunyi, 'kebaikan setitik air, kubalas dengan sumber
air, takkan kubunuhmu, biarkan kalian terbang bersama. Jika hidup
tidak beruntung, biarlah aku menyingkir jauh ke sana, putus cinta
dan hilang benci, tidak perlu bertemu lagi sampai mati.' Ai,
mungkinkah Pek Fifi yang menulisnya"??
"Ya, memang dia,? kata Sim Long.
"Dia sudah pergi, dia pergi sendirian,? seru Jit-jit. "Meski dia ingin
mendapatkan dirimu sepenuh hati, tapi akhirnya dia tidak
merampasmu pergi melainkan ditinggalkan supaya kita ... kita ....?
Suaranya tersendat dan akhirnya pecahlah tangisnya, "Oo, dia bilang
putus cinta dan lenyap benci, sampai mati tidak perlu bertemu lagi.
O, Fifi, engkau rela hidup sengsara hingga hari tua, engkau tidak
mau membunuhku. O, Pek Fifi, selama ini ternyata kusalah menilai
dirimu, sesungguhnya engkau anak perempuan yang baik. Aku ...
aku bersalah padamu, berdosa padamu.?
"Jika benar dia berhati baik, mengapa pula dia membikin susah kita
seperti ini, mengapa pula membawa lari air dan perbekalan kita dan
membawa pergi kuda kita"? kata Miau-ji.
Sim Long menghela napas, "Sesungguhnya dia memang orang
perempuan yang sukar diraba jalan pikirannya, siapa pun tidak dapat
menerka apa kehendaknya. Apakah dia bajik atau jahat, mungkin
selamanya tidak ada yang tahu.?
Miau-ji termenung sejenak, ia pun menghela napas, katanya, "Apa
pun juga dia tetap perempuan yang luar biasa, bahwa dia dapat
berlagak tidak sadar sekian hari dan tahan lapar dahaga, sampai
mata pun tidak terbuka, melulu ini saja sukar dilakoni siapa pun.
Wahai Pek Fifi, sungguh aku kagum padamu.?
Sim Long tersenyum getir, "Dia berbuat demikian adalah supaya kita
lengah dan tidak menaruh perhatian padanya.?
KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/
"Jika dia sudah menyatakan putus cinta dan lenyap benci, sudah
putus asa dan bertekad akan pergi, mengapa dia tidak mau cara
baik-baik, tapi sebelum berangkat sengaja membikin susah dulu
kepada kita"?jar Miau-ji.
"Hal ini mungkin disebabkan dia tidak ingin menemui kita dalam
keadaan begitu, ia lebih suka menahan perasaan dan ingin menjaga
gengsi supaya kita tahu dia tetap perempuan yang tabah dan kuat,?
kata Sim Long. "Tapi bisa jadi lantaran dia tidak dapat berpisah secara terangterangan denganmu, juga tidak ingin dipandang rendah olehmu ....?cap Jit-jit.
"Seorang perempuan rela menderita daripada dipandang hina oleh orang yang
dikasihinya, terlebih anak perempuan seperti
dia.? "Siapa yang memandang rendah padanya,? tukas Miau-ji. "Sampai
Sim Long pun pernah terjungkal beberapa kali di tangannya, masa
ada yang berani meremehkan dia! Di kolong langit ini, kecuali dia,
siapa pula yang pernah dan berhasil menjebak Sim Long"?
Mendadak Jit-jit berseru, "Kalau Sim Long tertipu olehnya, hal ini
bukan lantaran Sim Long kalah pintar.?
"Habis lantaran apa"? tanya Miau-ji.
"Karena Sim Long selalu simpati dan kasihan padanya, ingin
menolong dan membantunya,? kata Jit-jit. "Kalau tidak, biarpun ada
sepuluh orang Pek Fifi juga tidak dapat menjebak Sim Long.?
"Ai, tadinya kukira engkau cuma suka kepada Sim Long dan tidak
memahami pribadinya, sekarang baru kuketahui bahwa orang yang
paling paham akan pribadi Sim Long justru adalah dirimu,? kata
Miau-ji dengan tertawa, "Wahai Sim Long, sungguh hidupmu tidak
sia-sia ada nona cantik yang sedemikian paham akan dirimu.?
Mendadak Ong Ling-hoa menyela dengan suara parau, "Dalam
keadaan dan tempat seperti ini engkau ternyata masih dapat
tertawa, sungguh harus kupuji padamu.?
KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/
Mulutnya seperti tersumbat oleh pasir sehingga bicaranya tidak
begitu jelas. "Mengapa aku tidak dapat tertawa, paling sedikit aku kan tidak
tertanam hidup-hidup di dalam pasir"?jar Miau-ji.
"Aku ini terhitung apa"? kata Ling-hoa. "Tapi tokoh kita Sim Long
yang serba tahu ternyata juga diringkus orang serupa babi mati,
inilah yang membingungkan.?
Sim Long tidak marah meski disindir, ucapnya tak acuh, "Jika engkau
berlaku waspada sedikit, tentu kita takkan berubah menjadi begini.?
"Hm, apakah ini salahku"? jengek Ong Ling-hoa.
"Kau tahu cara bagaimana kita diringkus orang tanpa sadar sama
sekali"? tanya Sim Long. "Semua ini lantaran semalam Pek Fifi telah
menaruh racun dalam kantong air minum kita. Dan apakah kau tahu
kapan dia menaruh obat bius ini" Yaitu pada waktu kuminta kau jaga
di sini. Biasanya engkau memandang air minum jauh lebih penting
daripada nyawa orang lain, mengapa kau pun lengah sehingga kena
dikerjai Pek Fifi"?ng Ling-hoa mengertak gigi sehingga gemertuk. "Cuh?, ia
semburkan pasir yang menutupi mulutnya dengan gemas.
"Ah, jangan pikirkan urusan lain lagi, yang penting bagaimana kita
sekarang"? seru Miau-ji. "Sama sekali aku tak bertenaga, hendak
melepaskan tali pengikat ini saja tidak mampu. Jika keadaan
demikian terus berlangsung, mungkin kita bisa terjemur kering
menjadi dendeng.? ***** Sinar sang surya memang makin terik, pasir pun mulai panas.
KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/
Saking panasnya kepala si Kucing mulai terasa pusing dan mata
berkunang-kunang, tali yang mengikat tubuhnya terasa semakin
mengeras sehingga ambles ke dalam daging.
Bibirnya sudah mulai pecah terjemur, ia mengomel,?"Wahai Pek Fifi,
aku tidak terima kasih karena engkau tidak membunuhku, sebab
caramu memperlakukanku ini jauh lebih kejam daripada
membunuhku. Rupanya engkau sengaja tidak membunuh kami
karena hendak kau siksa kami.?
"Meski sudah kurasakan hidupku ini pasti takkan mendapatkan
kematian secara baik, tapi juga tidak pernah kubayangkan akan mati
terjemur cara begini, kematian cara begini sungguh lebih susah
daripada cara apa pun,? gumam Ling-hoa dengan menyesal.
"Kematian cara apa tetap tidak enak,?jar Sim Long dengan
tersenyum. Seketika Ong Ling-hoa membalik. "Dalam keadaan begini engkau
masih dapat tersenyum"?
"Kenapa tidak"? mendadak si Kucing menyela. "Dapat melihat orang
semacam dirimu ini mati terjemur hidup-hidup, setiap orang pun
akan tertawa geli.? "Hahahaha ....? Begitulah dia sengaja bergelak tertawa, tapi cuma beberapa kali
tertawa saja, kerongkongannya serasa tersumbat, bibirnya pecah
dan tenggorokan kering, suara tertawanya mirip bunyi burung
hantu. "Ayo tertawalah, kenapa tidak tertawa lagi"?jek Ling-hoa. "Bila kau
tertawa lagi cara begitu, mungkin engkau akan mampus lebih dulu.?
"Dia takkan mati,?jar Sim Long.
"Dia takkan mati, memangnya aku saja yang akan mati"? tanya
Ling-hoa. KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/
"Jika kau mau tutup mulut dan sisakan sedikit tenaga, tentu kau pun
takkan mati,?jar Sim Long.
Meski Ong Ling-hoa benci dan cemburu terhadap Sim Long, tapi apa
yang dikatakan anak muda itu mau tak mau harus diturut dan
dipercayainya. "Apa maksudmu kita masih ... masih akan tertolong"? tanyanya
dengan sorot mata sangsi.
"Tentu saja,? jawab Sim Long.
"Di tengah gurun seluas ini kita serupa kawanan semut, biarpun
beribu orang mencari serentak juga belum tentu dapat menemukan
kita .... Apalagi siapa yang akan menolong kita" Siapa yang tahu kita
tertimpa bahaya, semua ini tidak ... tidak mungkin.?
Sembari bicara ia pun terbatuk-batuk dan kehabisan tenaga, sebab
meski di mulut dia bilang tidak mungkin, tapi di dalam hati justru
sangat mengharapkan akan datang penolong.
"Dengan sendirinya ada orang tahu kita mengalami petaka ini,? kata
Sim Long pula. "Siapa"? tanya Ong Ling-hoa dengan terengah. "Ya, kecuali ...
kecuali perempuan siluman itu.?
"Betul, memang Pek Fifi adanya,? kata Sim Long.
Ling-hoa melenggong, katanya dengan tertawa, "Haha, masakah dia
akan datang lagi menolong kita" Haha, rupanya saking gelisahnya
Sim Long juga sudah linglung ....?
Suara tertawa latahnya membuat Cu Jit-jit dan Him Miau-ji sama
merinding. Sungguh mereka pun meragukan jalan pikiran Sim Long
itu, betapa pun mereka tidak percaya Pek Fifi akan datang menolong
mereka. KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/
"Masa kalian belum lagi kenal wataknya"?jar Sim Long. "Jika dia
menghendaki kematian kita, tentu dia akan tinggal di sini untuk
menyaksikan kita tersiksa sehingga mati.?
"Mungkin hatinya tidak sekeji ini,? kata Jit-jit.
"Betul,? seru Ling-hoa girang. "Jika dia menghendaki kematian kita
tentu dia tidak perlu pergi. Sekarang dia pergi, rasanya kita pasti
akan mendapatkan bintang penolong.?
"Bintang penolong" Dari mana datangnya bintang penolong"? gerutu
Miau-ji. "Dia dibesarkan di tengah gurun, terhadap segala sesuatu di gurun
pasir tentu jauh lebih hafal daripada kita. Bisa jadi sebelumnya dia
sudah tahu ada orang akan datang ke sini, mungkin juga dia telah
meninggalkan petunjuk bagi orang yang akan mencari kemari.?
"Bilamana sekali aku tertolong, rasanya aku harus berbuat beberapa
hal kebajikan,? kata Ong Ling-hoa.
"Baik, asalkan jangan kau lupakan nazarmu ini, kujamin engkau
takkan mati,?cap Sim Long.
Meski harapan untuk tertolong sangat kecil, tapi harapan betapa
kecil pun jauh lebih baik daripada tanpa harapan. Maka semua orang
tidak bicara lagi mereka ingin menyimpan tenaga untuk bertahan
sampai datangnya bintang penolong.
Kini kelopak mata setiap orang dirasakan tambah berat, semuanya
ingin tidur senyenyaknya, tapi mereka pun tahu, sekali tertidur
takkan mendusin untuk selamanya.
Entah sudah lewat berapa lama, mendadak Sim Long berseru, "Aha,
itu dia, sudah datang ... sudah datang ....?
Terbangkit semangat semua orang dan memandang ke arah yang
dimaksud, tertampak di bawah langit yang biru tanpa awan sana
KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/
mendadak mengepul debu kuning tebal sehingga hampir
menyelimuti seluruh angkasa.
Menyusul lantas terdengar gemuruh derap kaki kuda yang
menggetar bumi. "Di tengah gurun ini dari mana datangnya pasukan sebesar ini"?jar Miau-ji dengan
melengak. "Masa kau lupakan Liong-kui-hong"? kata Sim Long dengan
tersenyum. Belum lenyap suaranya, tertampaklah empat penunggang kuda
berlari datang secepat terbang, penunggang kudanya semuanya
berbaju putih dan bermantel putih, itulah seragam anak buah Liongkui-hong atau angin puyuh naga yang malang melintang di gurun
pasir ini. Mungkin keempat penunggang kuda itu sudah melihat rombongan
Sim Long, mereka bersuit, lalu membalik lagi ke sana.
Keruan Ong Ling-hoa sangat cemas, serunya, "Hai, hai ... kenapa
kalian putar balik lagi" Masa kalian tidak mau menolong orang yang
akan mati"? Sim Long tertawa, "Tidak perlu kau gelisah, mereka hanya pengintai
pasukan Liong-kui-hong, setelah menemukan kita, mereka tidak
berani mengambil tindakan sendiri, maka harus kembali ke sana
untuk melapor.? "Betul, namun Liong-kui-hong adalah bandit yang terkenal tidak
memberi ampun kepada siapa pun, bila kita tertangkap olehnya
mungkin juga ....? "Aku tidak jelas baik atau jahat Liong-kui-hong, tapi jangan kau lupa,
dia kan masih mempunyai seorang Kunsu"?jar Sim Long.
"Bisa apa Kunsu segala" Apakah kau kenal dia"? tanya Ling-hoa.
KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/
"Bila aku tidak salah terka, kuyakin dia adalah sahabatku dulu,?
jawab Sim Long dengan tersenyum.
Dalam pada itu dari kejauhan datang lagi beberapa penunggang
kuda, yang paling depan berbaju hitam dan berkuda hitam, malah
pakai kedok hitam pula, hanya kelihatan sorot matanya yang tajam.
Sesudah dekat, mendadak penunggang kuda serbahitam itu
melompat turun, lalu berdiri diam sambil menatap Sim Long tanpa
berkedip, tampaknya seperti terkejut.
"Kim-heng, Kim Bu-bong, engkau bukan"? seru Sim Long mendadak.
Penunggang kuda serba hitam itu bergetar, ia pun berseru, "Dari ...
dari mana kau tahu ....? "Kecuali Kim Bu-bong, siapa pula yang begitu paham akan pribadi
Koay-lok-ong serupa membaca garis tangan sendiri,?jar Sim Long
sambil tergelak. "Kecuali Kim Bu-bong, siapa pula yang dapat
menandingi Koay-lok-ong dan berulang membuatnya kecundang.?
Mendadak si penunggang kuda hitam melompat maju, Sim Long
dirangkulnya. Saking terharu kedua orang sama mengucurkan air
mata sambil tertawa pula.
Sampai Ong Ling-hoa juga ikut terharu, apalagi Jit-jit dan Miau-ji,
mereka pun tidak tahan mencucurkan air mata.
Selang sejenak barulah Kim Bu-bong berkata dengan gegetun,
"Wahai Sim Long, mengapa engkau sampai tertimpa nasib serupa
ini"? "Jangan bicara tentang diriku, bicaralah mengenai dirimu lebih
dulu,?jar Sim Long. Kim Bu-bong diam sejenak, katanya kemudian dengan tertawa,
"Bukan aku yang tidak setia kepada Koay-lok-ong, tapi dia yang
tidak berbudi padaku. Sesudah kupulang padanya dalam keadaan
cacat, dia pandang diriku sebagai sampah yang tak berguna lagi dan
KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/
berniat menghabiskan diriku. Untung kutahu maksud kejinya, diamdiam kuatur tipu untuk meloloskan diri. Waktu itu juga aku
bersumpah akan membalas dendam, akan kubuat supaya dia tahu
bahwa Kim Bu-bong bukanlah sampah sebagaimana disangkanya.?
"Dan sekarang engkau memang sudah membuktikan hal ini,?jar
Sim Long dengan tertawa. "Waktu itu dia sengaja membuat sepucuk
surat palsu dan bilang padaku bahwa surat itu tinggalanmu. Maka
saat itu juga kutahu dalam urusanmu pasti terjadi sesuatu yang
tidak beres.? Kim Bu-bong menengadah dan terbahak-bahak, suara tertawanya
yang senang terasa rada hampa juga.
Sejenak kemudian ia berhenti tertawa, katanya, "Sekarang kendati
sudah kujatuhkan dia, lalu mau apa lagi" Hidup manusia palingpaling seratus tahun dan dalam sekejap saja sudah lalu, baik
menang maupun kalah, sampai mati pun tertinggal segundukan
tanah belaka.?

Pendekar Baja Wu Lin Wai Shi Karya Gu Long di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

"Maksudmu, dia sudah kau bunuh"? tanya Miau-ji mendadak.
"Tempo hari seranganku gagal, sekali ini kuhimpun kekuatan lagi
dan menyerbunya lagi, siapa tahu sarang Koay-lok-ong malah sudah
berubah menjadi puing belaka, mayat bergelimpangan, bahkan sama
terbakar hangus. Di antaranya ada dua kerangka mayat yang
tampak melengket menjadi satu, kulit daging sudah menjadi abu,
namun ketiga cincin masih kelihatan ....?
Kim Bu-bong tertawa seram, lalu menyambung, "Hah, siapa
menyangka, Koay-lok-ong yang malang melintang selama ini
ternyata sudah terkubur di tengah lautan api.?
Sampai di sini, semua orang tahu mayat yang melengket menjadi
satu dengan Koay-lok-ong itu pastilah Ong-hujin.
Sim Long menghela napas, gumamnya, "Ai, itulah akibat cinta yang
tak terimpas, tahu begitu untuk apa berbuat"?
KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/
Mendadak terdengar Ong Ling-hoa menangis keras, nyata baru
sekarang meledak perasaannya sebagai seorang anak terhadap
ibunya. "Ong Ling-hoa,? teriak Kim Bu-bong dengan bengis, "mestinya
sudah kuputuskan akan membunuhmu, tapi melihat tangismu ini
ternyata hati nuranimu belum lagi lenyap seluruhnya, karena itu
biarlah hari ini kutolongmu sekali lagi.?
Segera ia membebaskan mereka dari ringkusan, tiba-tiba ia pandang
Sim Long pula dan berkata, "Tampaknya Koay-lok-ong memang
betul sudah mati, selama ini engkau tetap belum sempat bertarung
dengan dia, apakah engkau tidak merasa menyesal"?
Sim Long tersenyum hambar, katanya, "Sifat manusia asalkan bajik,
dan juga bodoh, maka tak terhindar dari pertengkaran. Cuma
golongan yang pintar bertempur dengan akal dan golongan rendah
bertanding dengan tenaga, meski aku dan Koay-lok-ong sama-sama
ingin menumpas pihak lain, tapi entah mengapa, kedua pihak seperti
juga saling kasihan. Jika sudah begitu, kan tidak menarik lagi
bilamana terjadi pertarungan benar di antara kami.?
"Haha, keluhuran budi Sim Long memang jarang ada
bandingannya,? seru Bu-bong dengan tertawa.
"Eh, dari mana kau tahu keadaan kami ini"? tanya Jit-jit.
"Ini pun bukan sesuatu hal aneh,? tutur Bu-bong. "Ketika
mengundurkan diri, pasukan kami mestinya tidak lalu di sini, siapa
tahu semalam mendadak kuterima sepucuk surat dengan lampiran
peta, kami diminta ke sini untuk menolong kalian. Aku merasa
sangsi, tapi juga tertarik, tentu pula khawatir tertipu. Untung
akhirnya kuputuskan datang kemari juga.?
"Orang yang paling memahami Pek Fifi tetap Sim Long adanya,?
kata Jit-jit dengan gegetun. Ia pegang tangan Sim Long dengan
erat, seperti anak muda itu akan kabur lagi.
KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/
"Dari mana pula dia tahu Kim-heng berada di dekat sini"? tanya
Miau-ji. "Dalam perjalanan kemari tentu dia sudah melihat gerakan pasukan
Kim-heng yang menimbulkan debu, meski kami juga melihatnya
waktu itu tentu juga mengira angin pasir biasa, tapi dia kan sangat
hafal terhadap setiap perubahan gurun pasir ini. Apakah debu atau
angin pasir sekali pandang saja sudah diketahuinya.?
Jit-jit, Miau-ji dan Ong Ling-hoa sama manggut-manggut
membenarkan. Pada saat itulah mendadak di kejauhan ada orang berteriak, "Di
mana Sim Long yang termasyhur itu" Dapatkah kami melihatnya"?
Suara teriakan itu susul-menyusul semakin keras dan menggema
angkasa. "Wah, kenapa hari ini rasanya aku ingin menyusup ke dalam bumi
saja,?cap Sim Long dengan rikuh.
"Haha, biarpun ingin menyusup ke dalam bumi juga takkan sanggup
lagi,? kata Kim Bu-bong sambil memegang tangan Sim Long. "Cuma
... haha, hari ini Sim Long ternyata juga ingin lari, tentu orang akan
terheran-heran.? Muka Sim Long tersembul lagi senyumannya yang khas itu,
senyuman yang sukar diraba oleh siapa pun, termasuk Cu Jit-jit.
TAMAT Pendekar Kembar 11 Pendekar Rajawali Sakti 40 Pemburu Kepala Pemburu Darah 2

Cari Blog Ini