Pendekar Muka Buruk Pendekar Berwajah Seribu Karya Tjan Id Bagian 7
kurang ajar terhadapku, jangan salahkan kalau
nyonya besarmu terpaksa harus turun tangan membinasakan
dirimu..!" Ditengah bentakan yang amat nyaring, sepasang telapak tangannya silih berganti
melancarkan babatan kedepan.
Jangan dilihat ia mempunyai bentuk tangan yang putih, halus
dan menarik hati, namun sesudah melancarkan serangan, angin
kangzusi.com pukulan terasa menderu-deru membuat tubuh Ngo Hong toojin
tergetar keras dan mundur kebelakang dengan sempoyongan.
Rupanya makian yang dilontarkan Ngo Hong toojin barusan
membangkitkan hawa amarah yang tak terkendalikan dalam hati
iblis bumi itu, dengan cepatnya napsu membunuh telah menyelimuti seluruh
wajahnya, selangkah demi selangkah dia mendesak maju
kearah depan membuat imam tua itu kian keteter hebat.
Pada dasarnya ilmu silat Ngo Hong tojin memang kalah setingkat
jika dibandingkan dengan perempuan itu, kendatipun pada
punggungnya tersoren sebilah pedang mustika, namun dalam
keadaan yang terdesak begini tiada kesempatan baginya buat
menggunakan tangannya untuk mencabut keluar senjata andalan-nya itu.
Begitulah, yang satu mendesak maju terus menerus, sebaliknya
yang lain mundur terus tiada hentinya kebelakang, dalam waktu
yang singkat mereka telah tiba ditepi arena dimana empat malaikat dari gunung
Tiong Lam san dan sepasang jagoan dari Min hay
sedang melangsungkan pertarungan yang seru melawan petapa
nelayan dari Sungai Kang ciu sekalian.
Sementara itu sepasang jago dari Min hay sedang
melangsungkan pertarungan seru melawan petapa nelayan dari
sungai Kang ciu, sedang empat malaikat dari gunung Tiong lam san melawan Sim
Peng serta putrinya, untuk sementara waktu posisi
mereka dalam keadaan seimbang.
Tetapi ketika dilihatnya Ngo Hong toojin terdesak hebat oleh
serangan yang dilancarkan oleh seorang perempuan cantik, malaikat hitam dari
gunung tiong lam san yang bernama Liem Tiong han
segera membentak keras, sepasang senjata kaitan berkepala
harimaunya dengan cepat digulung keatas badan Suto Hong.
"Hmmm....! manusia macam kau masib belum pantas untuak
bertarung melawan diri ku.....kurasa lebih baik kau enyah saja dari tempat ini....!"
Sembari berkata ia putar telapak tangannya, iblis bumi Suto
kangzusi.com Hong segera mendorong tangannya kearah depan....
"Weeeess...!" Liem Tiong Han kesakitan, tubuhnya mencelat kebelakang
dengan setengah berguling, kemudian mencelat sampai beberapa
tombak jauhnya dari tempat semula.
Setelah muntah darah segar dan berkelojotan berapa saat
lamanya, manusia itu berteriak keras dan menghembuskan napas
yang penghabisan. Terbunuhnya Liem Tiong Hun yang merupakan salah seorang
empat malaikat dari gunung Tiong lam san seketika mengejutkan
para jago lain, terutama sekali tiga rekannya, air muka mereka berubah hebat dan
keras, beberapa orang itu menerjang maju
secara berbarengan. Air muka Suto Hong berubah semakin dingin dan menyeramkan,
kegagahan-nya semakin berkobar, sepasang tangannya
direntangkan kesamping, bersamaan itu pula sebuah tendangan
dilepaskan kearah depan. Desiran angin tajam menderu-deru.... tiga sosok bayangan
kembali kena dihajar sampai mencelat sejauh lima tombak dari
gelanggang pertarungan. "Suhu... jangan kau habiskan sendiri musuh-musuh itu,
tinggalkan seorang untuk Soh ji!" tiba tiba Sim Soh Sia berteriak dengan suara
yang amat keras. "Hmm! siapa suruh kau tidak bertindak keji dan telengas didalam pertarungan yang
barusan berlangsung..." oooh...! rupanya muncul lagi seorang pemuda yang sudah bosan
hidup dikolong langit, nah!
terimalah bagianmu!"
Sungguh dahsyat dan lihay ilmu silat yang dimiliki iblis bumi Suto Hong, hanya
didalam dua gebrakan saja, empat malaikat dari
gunung Tiong lam san berhasil dibereskan semua tanpa kecuali,
kejadian ini dengan cepat menimbulkan rasa takut dan ngeri
didalam hati kecil sepasang jago dari Min hay, mereka merasakan kangzusi.com
nyalinya pecah dan keringat dingin mengucur keluar membasahi
seluruh badannya, dengan tubuh gemetar keras, kedua orang itu
segera mengundurkan diri beberapa tombak kebelakang.
Sesungguhnya tujuan petapa nelayan dari sungai Kang ciu
mempertahankan tempat itu adalah untuk mencegah orang-orang
itu mengganggu ketenangan Giam In kok yang sedang terluka,
maka ketika dilihatnya pihak lawan mengundurkan diri kebelakang, diapun tidak
melakukun pengejaran lebih jauh.
Ngo Hong toojin merupakan pemimpin diantara rombongan itu,
tentu saja ia merasa amat malu untuk mengundurkan diri dengan
begitu saja, maka sambil mengeraskan hati, ia cabut keluar pedang panjangnya
yang tersoren dipunggungnya dan segera maju
menerjang kedepan. Suto hong tertawa keras, segera serunya:
"Soh ji! bukankah kau minta bagian tadi" nah! kini kuserahkan imam siluman ini
kepadamu, bacok saja badan-ya biar mampus!"
Sambil tertawa, Sim Soh Sia mengiakan, sepasang pedangnya
segera menggulung kearah depan, dengan menciptakan dua gulung
cahaya tajam yang amat menyilaukan mata, ia menerjang kearah
imam tua itu. Sebenarnya ilmu silat yang dimiliki oleh Ngo Hong toojin tidak
berada dibawah kepandaian ilmu manusia aneh, tapi setelah
menyaksikan dirinya dipandang rendah dan hina oleh lawannya,
maka hawa amarah segera berkobar dalam rongga dadanya, ia
segera membentak keras: "Suto Hong....! perempuan rendah dan terkutuk, beranikah kau melayani too ya untuk
bergebrak sabanyak seratus jurus ?"
"Hmmmm! kau masih belum pantas dalam pandangan mataku,
menurut penilaianku, kau hanya pantas bergebrak melawan
muridku, biarlah muridku saja yang akan mengusir kau dari sini!"
kangzusi.com "Ayo..... imam bau, majulah! tantang Sim Soh Sia kemudian
dengan nada mengejek, "nona pasti akan membacok batok
kepalamu itu sehingga terbelah jadi beberapa bagian!"
Pertarungan sesaat lagi akan berlangsung dan suasana ditengah
gelanggangpun diliputi ketegangan..
Tapi sebelum pertarungan itu sempat berlangsung, suara suitan
panjang yang amat memekikkan telinga telah berkumandang
datang dari tempat kejauhan, disusul tampaklah dua sosok
bayangan manusia berkelebat datang dengan gesitnya.
Sungguh cepat gerakan tubuh kedua orang tersebut, dalam
sekejap mata mereka telah berada sepuluh tombak dari sisi
kalangan. Terlihatlah salah seorang diantaranya merupakan seorang padri
tua berkepala besar dan bermuka cahaya, setelah menyapu sekejap keseluruh arena
pertarungan, ia segera memuji keagungan Buddha, setelah itu tanyanya:
"Omitohud! apakah sicu ini yang bernama Suto hong?"
Dari gerak-gerik padri tua itu, iblis bumi Suto Hong mendapatkan firasat yang
kurang baik, dengan nada dingin segera tegurnya:
"Ada persoalan apa kau datang mencari iblis bumi Suto Hong?"
"Benarkah Li sicu yang merupakan gembong iblis perempuan
yang sedang kucari-cari....?"
"Kalau benar memangnya mau apa" dan kalau bukan kau mau
apa....?" jengek Suto Hong sinis.
"Pinceng adalah Hoat Beng bernama It Hong toojin mendapat
tugas untuk mencari sicu guna diundang mengunjungi gunung Go
bi!" "Pergi kegunung Go Bi" memangnya mau apa" nyonya besar
merasa tak punya urusan dengan kalian.... dan lagipula aku tak
punya waktu buat memenuhi permintaan kalian!"
"Oh... jadi sicu bersikeras tak mau memenuhi undangan
kangzusi.com kami....?" "Benar, aku memang tak mau pergi! mau apa kau?" tantang Suto Hong dengan mata
melotot besar. "Omitohud! mungkin sicu tak dapat seenaknya menampik
undangan yang telah kami sampaikan!"
"Hah...! dengan mengandalkan kekuatan rongsokan dari partai Go Bi serta partai
Ceng shia, kalian berani juga mengusik
ketenangan nyonya besarmu....hmmm! aku anjurkan kepada kalian,
alangkah baiknya kalau sekarang juga kau lipat telinga dan ekor, segera enyah
dari sini, kalau berani membangkang perintahku...
heeeh... heeeh... jangan salahkan kalau kupatahkan tulang kaki
anjingmu itu!" "Suto hong!" seru Hoat Beng taysu dengan suara keras, rupanya padri tua ini
telah dibuat gusar oleh sikap lawannya yang ketus dan tak pandang sebelah
matapun terhadapnya, "kau jangan terlalu memandang tinggi kekuatanmu, ketahuilah
bahwa sembilan partai besar bukanlah manusia yang boleh kau usik dan kau hina
semaumu sendiri!" "Hahaa....hahaa.... sampai dimanakah kehebatan dan
berharganya sembilan partai besar" berani amat kau cecunguk bau menyebut namaku
dengan seenaknya, tahukah kalian bahwa
perbuatan kalian itu sudah merupakan suatu pelanggaran besar
terhadap peraturanku?"
It Hong toojin merupakan seorang jago yang menonjol diantara
angkatan kedua anak murid Ceng shia saat ini, usianyapun sudah
mencapai empat puluh tahunan, ketika dilihatnya Suto hong begitu memandang
rendah dirinya bahkan berkata dengan nada begitu
menghina, paras mukanya seketika berubah menjadi dingin dan
menyeramkan saking gusar dan mendongkolnya, dengan suara
keras ia segera membentak:
"Kurang ajar betul kau! pinto segera akan mengirim kau pulang ke neraka!"
"Hahaaa.... haaaa.... haaaa... nyonya besarmu, disebut orang kangzusi.com
sebagai iblis bumi, jadi sepantasnya kalau aku pulang ke bumi,
kalau mau ke neraka lebih baik kalian pergi sendiri saja...!"
It Hong toojin yang berulang kali diejek terus oleh lawannya,
lama kelamaan tak dapat menahan rasa gusar yang berkobar dalam
dadanya, ia berpaling memandang Hoat Beng taysu kemudian
katanya dengan nada lirih:
"Pinto akan bertarung lebih dahulu dengan iblis perempuan ini, kau bayangi
diriku dari samping area!"
Suto hong mendengus dingin.
"Hmmm! cecunguk macam kaupun berani menantang aku untuk
bergebrak.... kulihat kalian memang sudah bosan hidup dan ingin cepat-cepat pulang
keneraka, ayo majulah secara berbarengan, tak usah malu-malu...!"
Selesai mengucapkan perkataan itu, tiba-tiba badannya
berkelebat dengan suatu gerakan yang amat cepat, setelah
melewati sisi tubuh It Hong toojin, telapak tangannya diayun
kedapan melancarkan sebuah babatan yang amat dahsyat.
Semula It Hong toojin mengira Suto hong telah turun tangan
dengan melancarkan serangan dari sisi badan, buru-buru ia
mengegos setengah langkah kesamping dan mengayunkan
sepasang telapak tangannya untuk menangkis datangnya ancaman
tersebut. Siapa tahu tangkisan-nya mengenai sasaran yang kosong,
sedangkan dari belakang tubuhnya segera terdengar suara
sepasang tangan yang saling beradu satu sama lainnya disusul
seseorang menjerit tertahan.
Dengan cepat dia berpaling kebelakang, tampaklah Ngo Hong
toojin sedang mundur kebelakang dengan sempoyongan, napasnya
terengah-engah dan waktu itu ia sedang memaki kalang kabut:
"Bajingan perempuan, kau sebenarnya tahu malu atau tidak..."
huuuh kalau berani jangan main sergap seenakmu sendiri!"
kangzusi.com "Hmmm! siapa suruh kau melukai murid ku dengan cara yang
amat licik, coba bayangkan sendiri, sesungguhnya yang tak tahu
malu itu kau ataukah aku?" seru Suto hong dengan nada yang dingin.
Rupanya tatkala Ngo hong toojin menyaksikan Suta hong sedang
bercakap-cakap dengan orang lain serta menyaksikan bagaimana
Sim Soh sia melakukan pertarungannya tadi, segera timbullah niat didalam hatinya
untuk melukai pihak lawan dengan pengerahkan
tenaga Ki Kangnya secara diam-diam.
Siapa tahu rencana busuknya itu segera diketahui oleh Suto hong bahkan tepat
pada saatnya sebuah pukulan telah dilancarkan untuk mematahkan ancaman tersebut,
dengan terjadinya peristiwa ini
bukan saja niatnya untuk melukai gadis she Sim itu mengalami
kegagalan total, bahkan dia sendiri malah kena dipukul mundur
sampai sejauh beberapa tombak dari tempat semula.
Sim Soh Sia sendiri telah mengetahui bahwa selembar jiwanya
baru saja diselamatkan oleh gurunya, kontan saja amarahnya
berkobar memenuhi seluruh benaknya, bentaknya nyaring:
"Hey siluman bau, hayo serahkan nyawa mu.... sudah terlalu banyak perbuatan jahat
yang telah kau perbuat, sekarang serahkan jiwa anjingmu padaku sekarang juga!"
Dengan suatu gerakan yang cepat, sepasang pedangnya diputar
sedemikian rupa hingga menari-nari ditengah udara, sekali lagi
tubuhnya menerjang kearah Ngo hong toojin.
Dalam pada itu, setelah berhasil membebaskan muridnya dari
mara bahaya tadi, perlahan-lahan Suto hong mengalihkan kembali
pandangan matanya kearah It Hong toojin yang pada saat itu
sedang berdiri dengan wajah kaget bercampur tertegun, ujarnya
kemudian sambil tertawa: "Hey hidung kerbau yang tak tahu diri, sebenarnya kalian berdua mau mengelinding
pergi dari sini atau tidak?"
kangzusi.com Perlu diketahui, padri tua serta toosu setengah baya itu
merupakan jago-jago lihay dari golongan sembilan partai besar,
mereka rela berkorban demi nama baik serta kepentingan sembilan partai,
kendatipun kedua orang itu tahu bahwa musuh yang akan
dihadapinya merupakan seorang gembong iblis yang sudah tersohor namanya sejak
puluhan tahun berselang, namun mereka tetap
ngotot dan bersikeras untuk menghadapinya.....
Hoat Beng taysu merupakan padri yang mengurusi kuil Po Kok si
ruang Wi tuo tiam diatas gunung go bi, dia merupakan seorang jago yang punya
nama besar dalam dunia persilatan, kendatipun ia
menyadari bahwa musuh yang dihadapi ini sangat tangguh, akan
tetapi demi partai dan nama baiknya ia akan tetap maju kedepan.
Sambil mempersiapkan senjata sekopnya yang berbentuk bulan
sabit, padri itu melangkah maju kedepan, lalu serunya sambil
tertawa keras: "Li sicu, kalau toh kau memang belum sadar akan perbuatanmu yang berdosa itu,
jangan salahkan kalau terpaksa pinceng harus
bertindak kasar terhadap dirimu!"
Iblis bumi Suto hong memandang sekejap wajah padri itu dengan
pandangan dingin, kemudian katanya dengan nada menghina:
"Kenapa" apakah kau hendak mengandalkan besi rongsokkan
itu?"
Pendekar Muka Buruk Pendekar Berwajah Seribu Karya Tjan Id di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
Senjata sekop yang dipergunakan Hoat Beng taydu merupakan
sekop penakluk naga yang amat lihay, padri itu sama sekali tak
melayani ejekan lawannya, sambil memutar senjatanya membentuk
cahaya tajam yang berkilauan, ia membentak keras:
"Li sicu, kenapa tidak kau persiapkan senjatamu" ketahuilah, pertarungan yang
bakal berlangsung ini bukan suatu pertarungan
main-main belaka!" "Huuuh....! kenapa aku mesti mengunakan senjata" untuk
melayani dirimu, aku cukup menggunakan sepasang tangan kosong
kangzusi.com belaka tapi kalau kau memaksa aku menggunakan senjata tajam,
lebih baik pulang dulu kau kekuil dan belajarlah lagi selama lima puluh tahun
biar ilmu silatmu cukup memadai untuk melawanku!"
Lama kelamaaa Hoat Beng taysu kehabisan kesabaran juga, dia
segera membentak keras, dan senjata sekopnya segera dibacokkan
kearah depan dengan cepat.
Senjata sekop berbentuk bulan sabit merupakan senjata tajam
kelas berat, apalagi setelah dipergunakan dengan disertai hawa
murni sebesar beberapa bagian, maka kehebatannya boleh dibilang luar biasa
sekali. Iblis bumi Suto hong sama sekali tidak menjadi gentar ataupun
gugup menghadapi ancaman yang datang dengan dahsyatnya itu, ia
menunggu sampai ujung senjata lawan hampir mengenai tubuhnya,
baru pada saat itulah telapak tangan kirinya segera digunakan untuk menangkis
senjata tadi, sementara telapak tangan kanannya
laksana kilat didorong kedepan.
"Blaaam...!" Hoat Beng taysu mendengus berat, bersamasama dengan
senjata sekopnya ia terpukul mundur beberapa tombak jauhnya dari tempat semula
dan roboh terkapar diatas tanah.
It Hong toojin jadi kaget bercampur gusar menyaksikan rekannya dirobohkan hanya
dalam sekali gebrakan belaka, dia segera
membentak dengan suara yang keras:
"Iblis perempuan, sungguh keji dan terlalu perbuatanmu.... kau merupakan iblis
yang harus dimusnahkan dari maka bumi!"
"Hmmm! sekarang kau baru tahu ya jika aku berhati kejam dan sangat terlalu?"
"Iblis binatang! hari ini akan kusuruh kau mengerti apa artinya perikemanusiaan
dan keadilan.....!" "Aku sudah mengerti apa yang kau maksudkan, asal kau roboh diatas tanah itu
artinya keadilan dan kebenaran!" sambung Suto hong dengan nada setengah
mengejek. kangzusi.com It Hong toojin semakin naik darah sehingga rambutnya pada
berdiri kaku bagaikan landak, akan tetapi imam tersebut tak berani bertindak
secara gegabah waktu itu, sebab Hoat Beng taysu
merupakan contoh yang paling tepat untuknya.
Setelah mundur tiga langkah kebelakang untuk menghimpun
tenaga, pedangnya segera diayunkan kedepan dengan menimbulkan
desiran hawa pedang yang dingin dan tajam, ilmu pedang kong
teng kiam hoat dari perguruan Cang shia pay segera dikeluarkan
sedemikian rupa sehingga tampak cahaya tajam melindungi seluruh tubuhnya....
Iblis bumi Suto hong mendengus dingin lalu tertawa menghina,
ejeknya dengan nada sinis:
"Sebenarnya ilmu pedang aliran Ceng shia memang cukup
tangguh dan luar biasa, sayang sekali kau si imam busuk tak becus dan tak mampu
menggunakan secara baik.... dasar manusia tolol
macam gentong nasi saja!"
Sambil mengejek dan mentertawakan lawannya, perempuan itu
berkelebat kesana kemari dengan lincah serta entengnya, semua
bacokan, tusukan, serta babatan lawan bersasil dihindari dengan gampangnya.
Suatu ketika tiba-tiba perempuan itu membentak keras, telapak
tangan ditolak kedepan menembusi pertahanan hawa pedang imam
tua itu.... "Buuuuk!" Dengan telak dada It Hong toojin terhajar keras, sambil menjerit ngeri, tubuh
imam tersebut seketika mencelat sejauh beberapa
tombak dan tidak berkutik lagi.
Iblis bumi Suto hong memang benar-benar lihay serta berhati
kejam, hanya dalam waktu yang singkat enam orang sudah roboh
terkapar diujung tangannya, bukan saja semua jago dibuat terkejut kangzusi.com
atas kekejian-nya bahkan Ngo hong toojin yang sedang bertempur
dengan Sim Soh sia pun dibuat bergidik hatinya oleh peristiwa itu.
Karena pikirannya bercabang, permainan pedangnya jadi
menggendor... dengan cepat Sim Soh sia manfaatkan kesempatan
itu secara baik baik, pedangnya laksana kilat berkelebat kedepan menusuk dada
imam tua itu. Ditengah jeritan kesakitan yang berkumandang memecahkan
kesunyian, darah segar keluar dari mulutnya, Ngo hong toojin jadi ketakutan
setengah mati, buru-buru dia membalikkan badan dan
secepatnya kabur dari situ.
Iblis bumi Suto hong segera meloncat maju kedepan
menghadang jalan perginya, dengan suara yang dingin ia menegur:
"Ngo hong toosu bau, masih ingat dengan perkataan yang
kuucapkan tadi?" "Apa....apa yang telah kau katakan" aku rasa kau tadi tak
mengucapkan apa-apa"
"Tadi aku telah memerintahkan muridku untuk membacok batok kepala anjingmu,
mengerti?" Baru saja perkataan itu selesai diucapkan, tiba-tiba Ngo hong
toojin mengayunkan telapak tangannya dengan sepenuh tenaga,
sekilas cahaya tajam terlepas dari genggamannya dan langsung
menerjang kearah ulu hati Sim Soh sia, sementara dia sendiri
meloncat kesamping dan segera melarikan diri dari tempat kejadian.
Selisih jarak diantara kedua orang itu hanya terpaut beberapa
tombak belaka, tak heran kalau serangan tersebut laksana kilat
cepatnya menyambar kedepan dan menyambar kearah sasarannya.
Iblis bumi Suto hong kuatir kalau murid kesayangan-nya
menderita luka parah, ia segera membentak nyaring:
"Kurang ajar! kau berani bertindak curang?"
Sepasang telapak tangannya segera didorong kedepan....
kangzusi.com "Weeeess....!" Diiringi suara dentingan nyaring, pedang tajam yang ditimpuk
oleh Ngo hong toojin itu segera mencelat keudara dan terlempar
sejauh beberapa tombak dari sasarannya.
-ooo0dw0ooo- Jilid : 15 SESUNGGUHNYA tujuan Ngo hong toojin adalah berusaha
menyelamatkan diri dari kejaran lawan, maka begitu melihat pihak lawan sedang
sibuk menghadapi timpukan-nya, dia buru-buru
melarikan diri secepat-cepatnya dari tempat itu.
Suto hong segera tertawa dingin.
"Heeeee.... heeeh.... heeehh.... kalau kau sampai berhasil melarikan diri dari
cengkramanku, percuma saja aku berkelana
didalam dunia persilatan!"
Ditengah bentakan keras, tubuhnya yang cepat dan lihay itu
dalam waktu yang singkat Ngo hong toojin telah berhasil disusul olehnya,
tampaknya sebentar lagi imam tua tampaknya bakal
terjatuh ketangannya. Pada saat itulah tiba-tiba terdengar suara pujian kepada sang
Buddha berkumandang datang memecah kesunyian, disusul dari
tepi jalan muncul seorang padri tua yang berjenggot putih, setelah membiarkan
Ngo hong toojin berlalu dari sisi tubuhnya, ia
menghadang jalan pergi perempuan cantik itu.
Iblis bumi Suto hong menjadi teramat gusar ketika melihat jalan perginya
dihadang, telapak tangannya segera diayun kedepan
melancarkan sebuah pukulan dahsyat.
Merasakan datangnya angin pukulan yang maha dahsyat dari
musuhnya, tanpa berpikir panjang dia segera menyilangkan tangan kangzusi.com
untuk menangkis. "Blaaaam....!" Benturan keras segera menimbulkan suara yang menggelegar
diudara. Padri tua itu terdorong mundur satu langkah kebelakang,
sebaliknya tubuh Suto hong tergetar keras.
"Eeeiiii.... bukankah taysu berasal dari ruang In Loo han dikuil Siau lim si?"
Setelah mengetahui siapakah padri tua yang baru datang itu,
tanpa sadar iblis bumi Suto hong berseru tertahan.
Setelah tertegun beberapa saat lamanya, padri tua itu segera
tertawa terbahak-bahak. "Haaaa.... hahaaa.... kukira siapa yang sedang kuhadapi, tak tahunya Suto sicu yang
sudah lama tak pernah kutemui sejak tiga tahun berselang..... sungguh tak nyana
kini kau telah muncul kembali dalam dunia persilatan.... kalau begitu perjalanan yang kulakukan sekarang
ini sama sekali tak sia-sia!"
"Apa maksud ucapanmu itu?"
"Suto sicu tak usah berbohong, sebelum tanda kekuasaan
sembilan partai besar ditarik kembali dari dunia persilatan, kekuatan dari benda
itu masih berlaku dalam seluruh jagad, karena itu
kuharap agar sicu bersedia bertobat serta masuk menjadi murid
Buddha, dengan demikian kau akan terhindar dari keadaan yang
mengerikan.....!" "Hmm! kurasa justru kaulah yang sudah sepantasnya mati
ditengah genangan darah!"
"Omitohud!" suara pekikan nyaring kembali berkumandang memecahkan keheningan.
Bersamaan dengan berkumandangnya suara suita nyaring itu,
dari tempat kejauhan muncul beberapa sosok bayangan manusia,
kangzusi.com gerakan tubuh orang itu cepat sekali dan didalam sekejap mata
mereka sudah tiba dihadapan kedua orang itu.
Rombongan tersebut terdiri dari enam orang yang semuanya
berdandan sebagai kaum padri serta imam.
Suto hong melirik sekejap kearah orang-orang itu, kemudian
sambil tertawa dingin ejeknya:
"Hmm....! mula-mula kukira hanya secara kebetulan saja aku berjumpa dengan seekor
keledai gundul serta seorang hidung
kerbau, tak tahunya kalian sembilan partai besar memang sengaja ada maksud untuk
mencari gara-gara dengan diriku!"
Padri tua itu menyapu sekejap kearah rekannya, lalu dengan
wajah serius ia berkata: "Sicu kakak beradik sudah tiga puluh tahun lamanya
mengundurkan diri dari dunia persilatan, kenapa sekarang muncul kembali untuk
membuat keonaran didalam jagad, bahkan
melakukan pembunuhan pula pada saat ini.... hmm! atas
perbuatanmu yang telah melanggar peraturan serta pantangan,
jangan salahkan kalau pinceng sekalian akan menjatuhkan hukuman kepadamu atas
dasar tanda perintah sembilan partai!"
"Bagus sekali....!" teriak Suto hong sambil tertawa dingin.
"Ingin kulihat masih adakah jago-jago lihay yang dapat
diandalkan dari partai-partai Siaulim, Hoa san, Thian san, Kunlun, Ceng sia,
Tiang pek, serta Soat hong!"
Seorang kakek berbaju hitam yang berusia kira-kira lima puluhan segera munculkan
diri dari rombongan, kemudian setelah memberi
hormat kepada padri tua itu, ujarnya:
"Taysu, bolehkah aku bertanya, apakah orang-orang kita yang tergabung dalam
rombongan pertama telah menemui ajalnya di
tangan iblis perempuan ini?"
"Omintohud....!" jawab padri tua itu sambil berseru memuji keagungan sang
pencipta, "sayang sekali kedatangan pinceng kangzusi.com
terlambat satu tindak, sehingga kedua orang rekan kita telah
menemui ajalnya ditangan perempuan ini!"
Ucapan tersebut seketika menggemparkan seluruh hadirin yang
telah berkumpul ditempat itu.
Kakek berbaju hitam tadi segera memutar badannya menghadap
kearah Suto hong, lalu hardiknya dengan suara keras:
"Suto hong!! kau memang iblis kejam tak berperikemanusiaan, sambutlah sebuah
pukulan dari aku Cho Kong Ki yang berasal dari perguruan Soat Hong!"
Padri tua yang bernama It Heng taysu buru-buru menghalangi
sambil berkata: "Cho sicu, untuk sementara waktu jangan buru-buru turun
tangan, ketahuilah Suto hong bukan saja musuh umum dari
sembilan partai besar, diapun merupakan musuh dari semua umat
persilatan dikolong langit, kita semua yang telah tergabung dalam persekutuan
sembilan partai sejak sejak semula sudah sepantasnya kalau mau mundur kita
lakukan bersamasama!"
Iblis bumi Suto hong menjadi gusar sekali ketika menyaksikan
dirinya didesak terus menerus, tiba-tiba ia memperdengarkan jeritan panjang yang
amat memekikkan telinga, menyusul kemudian dalam
genggamannya telah bertambah dengan sebuah seruling sepanjang
delapan depa yang terbuat dari kumala hijau.
Segenap anak murid dari tujuh partai besar yang hadir didalam
gelanggang segera mengira kalau musuhnya telah bersiap-siap
hendak turun tangan, serentak semua orang pada mundur satu
langkah kebelakang sambil mencabut keluar senjata tajam masing-masing.
Suto hong segera tertawa dingin, ejeknya:
"Heeeh... heeeh... heeeh... raja akhirat belum menyebarkan undangan kepada kalian
semua, kenapa kalian sudah begitu gugup
dan gelisah" aku lihat lebih baik kalian segera enyah dari sini saja, sebab jika
malaikat elmaut telah datang, maka terlambatlah bagi kangzusi.com
kalian untuk melarikan diri! hmmmm! kalian ingin maju bersamasama" paling banter
kalian juga akan menggunakan cara seperti
yang pernah digunakan untuk menghadapi diriku pada tiga puluh
tahun berselang..... ayo kalau mau maju cepat maju... ingin kulihat sampai dimanakah
kemampuan yang kalian miliki!"
Berbicara sampai disini, ia segera memerintah Sim Soh sia untuk mundur dua
langkah kebelakang, kemudian kepada In heng taysu
katanya sambil mendengus dingin:
"Hmmmm! baiklah, biarlah kalian mau bertarung secara bergilir atau main kerubut,
nyonya besarmu akan melayani semua
keinginan kalian itu, ayo silahkan turun tangan!"
"Maaf!" seru In heng taysu kemudian.
Toya sian ciangnya segera diayunkan keudara, para jago dari
enam partai persilatanpun segera menyebarkan diri dan mengepung Suto heng
ditengah kalangan. Mula-mula mereka berjalan mengelilingi lawannya, kemudian
dengan langkah pelan-pelan yang kemudian tambah kencang lalu
semakin kencang, sementara bermacam senjata tajam yang
berbeda bentuknya yang disertai dengan desiran angin tajam yang amat dingin
langsung menghajar tubuh iblis bumi Suto hong.
Rupanya iblis bumi Suto hong pun sadar bahwa persoalan yang
terjadi hari ini tak dapat dihindari, maka seruling kemalanya segera diputar
kencang memmbentuk segumpal cahaya tajam yang amat
menyilaukan mata. Dalam waktu singkat sekujur badannya terlindung secara ketat
sementara suara desingan nyaring bergema memecahkan
kesunyian, terlihatlah Cho Kong Ki dari perguruan Soat hong serta seorang jago
dari partai Thian San yang bernama Ce Sang siang
tergetar mundur satu langkah kebelakang.
Seperti diketahui, tujuan sembilan partai besar mengirimkan
jago-jago lihaynya bukan lain adalah untuk membekuk Suto hong
Pendekar Muka Buruk Pendekar Berwajah Seribu Karya Tjan Id di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
serta menyelesaikan perselisihan di antara mereka yang telah
kangzusi.com berlangsung sejak tiga puluh tahun berselang, meskipun diantara sembilan partai
sudah ada dua orang dari partai Gobi serta Ceng shia yang menemui ajalnya lebih
dahulu ditangan iblis wanita itu, akan tetapi ketujuh orang lainnya sama sekali
tidak keder, bahkan dari barisan Ji Gi sia segera mereka rubah menjadi barisan
sam cay, pat siu, kiu thian, serta pat kwan tin, tetapi dilihatnya barisan itu
semuanya gagal untuk melawan musuhnya, mereka segera
mengeluarkan barisan Jit yau lin yang paling ampuh.
"Serbu!" bentak In Heng taysu dengan suara keras.
Sepasang pedang dari Mao Hian Tong seorang jago lihay dari
partai Hoan san serta Keng Tiong beng jago dari partai Kun lun
bersamasama menerjang kedepan membabat pinggang Suto hong.
Begitu dahsyatnya datangnya ancaman tersebut hingga memaksa
Suto hong cepat-cepat menarik kembali serulingnya untuk
melindungi keselamatannya sendiri.
Pertarungan yang menentukan antara mati dan hiduppun segera
berlangsung dengan serunya ditengah gelanggang.
Sementara itu Sam Peng suami istri dan Sim Soh sia berdiri ditepi gelanggang
sambil memperhatikan jalannya pertarungan, oleh
karena Suto hong telah berpesan lebih dahulu, maka sebelum
menang kalah dapat di tentukan dalam pertarungan itu, mereka
merasa tak enak untuk ikut campur.
Bagi Sim soh sia sendiri, selalu menguatirkan keselamatan
gurunya, diapun sering kali mengerling kearah Giam In kok yang
sedang duduk bersemedi untuk menyembuhkan lukanya itu dengan
pandangan matanya yang jeli.
Sebaliknya Sim Peng suami istri memperhatikan terus gerak-gerik serta perubahan
wajah dari manusia iblis bertangan seribu, iblis sakti, Buddha hidup dari
selaksa keluarga serta Ban sian cinjin.
Kurang lebih seperminuman teh lamanya, tiba-tiba iblis bumi
Suto hong membentak keras sehingga seluruh kalangan jadi
terperanjat, diikuti terlihatlah serentetan cahaya bening yang amat kangzusi.com
menyilaukan mata berputar ditengah udara.....
In heng taysu yang memiiliki tenaga dalam paling sempurna
segera mendengus berat, tampak ia mundur tiga langkah
kebelakang sambil mendekap dadanya.
Pepatah kuno mengatakan: bila ingin memanah orang, panah
dulu kudanya, bila ingin menangkap penjahat, tangkap dulu
kepalanya. Sejak permulaan Suto hong sudah mengetahui bahwa In heng
taysu merupakan pimpinan dari rombongan jago silat sembilan
partai besar, oleh sebab itu dengan mempergunakan jurus Giok siau siang ki kan
ceng thian atau irama seruling kumala membumbung
kelangit tingkat sembilan, senjata seruling kumalanya segara
berkelebat kearah depan dan didalam suatu kesempatan, dada In
heng taysu berhasil dibabat olehnya sehingga muncullah sebuah
mulut luka yang lebar dan darah segar mengucur keluar tiada
hentinya. Sesudah serangannya yang pertama mendapat hasil, Suto hong
bertindak lebih jauh, seruling kumalanya berputar kencang hingga menimbulkan
desiran angin tajam, lalu dengan suatu gerakan yang sangat aneh, dia menerjang
tubuh jago persilatan yang berada
dipaling deat dengan dirinya.
Sementara itu jago lihay dari partai Bu tong yang bernama Toa
hian hoat su berada dipaling depan....seruling kumala tadi dengan cepat sekali
menyongsong kedatangannya...
"Trangggg.....!"
Ditengah benturan nyaring yang amat memekikkan telinga,
tangan kanannya terasa linu, kaku dan sakit sekali, hampir saja pedang Cing kain
kiam yang berada digenggaman-nya terlepas.
Meskipun In Heng taysu sendiri telah menderita luka luar yang
cukup parah, akan tetapi dia sebagai pemimpin rombongan di dalam gerakannya kali
ini tentu saja tidak leluasa untuk mengundurkan diri dengan begitu saja.
kangzusi.com Menyaksikan rekannya terancam mara bahaya, dia segera
membentak keras dan meloncat ketengah udara, tongkat sian ciang nya yang berat
dengan gerakan gunung raysan menindih kepala
segera menciptakan beribu-ribu lapisan bayangan toya yang sangat rapat dan
dibacokkan keatas kepala iblis wanita itu keras-keras.
Iblis bumi Suto hong tak berani menghadang datangnya
ancaman toya lawan secara gegabah, terutama setelah melihat
hawa serangan itu meluncur datang dengan suatu gerakan yang
luar biasa dahsyatnya, buru-buru ia berkelit kesamping, kemudian seruling kumala
dalam genggamannya berkelebat kedepan
menotok jalan darah Mao Hian tong dari partai Han san.
Serangan itu munculnya amat mendadak dan amat dahsyat
membuat jago she Mao itu jadi kaget dan terdesak mundur dua
langkah kebelakang, menggunakan kesempatan itulah Suto hong
segera mengayunkan telapak tangan kirinya kedepan, segulung
angin pukulan tajam dengan cepat menyerang kearah jago lihay
dari partai Tiang pek yang bersama Leng In kek.
"Braaaaaak......!"
Ditengah benturan nyaring, kemplangan toya In Heng taysu
bersarang di belakang tubuh Suto hong sehingga menciptakan
sebuah liang yang cukup dalam diatas permukaan tanah tepat
dibelakang tubuh Suto hong, bahkan hampir saja mengenai rekannya sendiri, Mao
Hian thong dari partai Hoa san yang sedang
mengejar musuhnya. Untung padri tua itu cukup cekatan dan segera miringkan
toyanya sedikit lebih ke samping, hingga kecelakaan yang tak
diinginkan dapat dihindari, kendati begitu air mukanya tak urung berubah juga
menjadi merah padam saking jengahnya, buru-buru ia membentak keras:
"Iblis perempuan, jangan lari....! sambut dulu sebuah pukulanku yang hebat ini!"
Dengan menutulkan ujung toyanya keatas permukaan, tubuhnya
segera melayang ketengah udara dan sebuah tendangan kilat
dengan cepat dilancarkan.
kangzusi.com Ilmu tendangan Bu In tai dari kuil Siau Lim si tersohor sebagai ilmu tendangan
yang paling ampuh dikolong langit, apalagi
tendangan tadi disertai dengan segenap tenaga dalam yang di
milikinya selama berlatih puluhan tahun lamanya, bisa di bayangkan betapa
dahsyatnya serangan tersebut, terutama apabila Suto hong sampai terkena serangan
tersebut. Akan tetapi bagaimanapun juga iblis bumi Suto hong merupakan
seorang iblis perempuan yang sangat lihay didalam permainan silat, ditambah lagi
pengalamannya yang matang selama banyak tahun
membuat dia semakin luar biasa sekali.
Menggunakan kesempatan ketika Leng In Kok dari partai Tiang
Pek sedang menghindarkan diri dari datangnya ancaman angin
pukulan yang dia lancarkan, tubuhnya segera bergesar satu langkah kesamping,
dengan gerakan tersebut dengaa tepat ia telah
melepaskan diri dari tendangan tanpa bayangan yang dilepaskan In Heng Taysu,
bahkan sebaliknya ia sempat melancarkan serangan
balasan. "Blaaaaamm.....!"
Ditangan benturan keras, tumit In Heng taysu kena terhajar telak sehingga
membuat badannya mundur satu langkah kebelakang
dengan sempoyongan. Sebaliknya biar pukulan yang dilancarkan Suto hong berhasil
menghajar tumit lawan, akan tetapi telapak tangannya seakan-akan menghantam baja
yang keras sekali, membuat tangannya
terasa sakit dan linu, buru-buru dia menjejakkan kakinya keatas tanah dan
mencelat mundur sejauh lima tombak lebih kebelakang.
Ilmu pedang aliran Hoan san pay sudah terkenal di diseluruh
kolong langit, melihat musuhnya meloncat mundur kebelakang, Mao Hian Teng segera
berpekik nyaring, pedangnya disertai cahaya
tajam dan hawa pedang yang tebal dengan cepatnya membacok
kedepan. kangzusi.com Suto hong segera melintangkan seruling kumalanya untuk
menangkis datangnya ancaman tersebut, kemudian tangannya
diayun kedepan dan serentetan cahaya berwarna keperak-perakan
memancar keluar dari balik ujung seruling, langsung meluncur
kearah musuhnya. Teriakan kesakitan yang menyayat hati berkumandang
memecahkan kesunyian, jalan darah Ci kut hiat diatas ulu hati Mao Hian Thong
terkena bidik, tubuhnya mundur kebelakang dengan
sempoyongan dan segera roboh terkapar diatas tanah.
Enam orang jago lainnya jadi tercekat ketika menyaksikan
peristiwa itu, In hong taysu dari kuil Siau lim si segera membentak dengan suara
keras: "Iblis wanita, beranikah kau beradu tenaga dalam dengan
pinceng" kalau berani, mari kita buktikan siapa yang lebih unggul diantara kita
berdua!" Agaknya padri tua itu sudah menyadari akan keganasan serta
kelihayan iblis bumi Suto hong, ia bersedia mengorbankan
keselamatan jiwanya asal para jago yang lain bisa meloloskan diri.
Siapa tahu Suto hong cuma mendengus dingin dan sama sekali
tidak menggubris tantangan tersebut, seruling kumalanya diputar kedepan, lalu
mengirim sebuah totokan kearah Toa Hian Su dari
partai Bu tong. Sementara itu barisan Jit yao tin telah hancur berantakan dan
tidak mendatangkan manfaat apa-apa, dalam keadaan begini harus
bertarung satu lawan satu, tentu saja Toa hiam hoat su bukan
tandingan lawan. Saking cemasnya, keringat sebesar kacang kedelai mengucur
keluar membasahi seluruh tubuh In heng taysu dari kuil Siau lim si, buru-buru ia
membentak keras: "Sambut seranganku ini!"
Dengan sepenuh tenaga dia ayunkan toyanya, dia melancarkan
kangzusi.com sebuah babatan kearah perempuan itu.
Serangan tersebut dilancarkan oleh In heng taysu dengan
mempertaruhkan selembar jiwanya, andaikata Toa Hian hoatsu diri Bu tong berhasil
dibinasakan olehnya, namun ia sendiri akan
termakan pula oleh kemplangan toya sang padri tua yang amat
berat hingga mencapai ribuan kati itu.
Pada saat yang kritis itulah, tiba-tiba perempuan itu menjejakan kakinya keatas
tanah, sang badan melayang sejauh beberapa
tombak dari tempat semula dan secara tepat sekali berhasil
meloloskan diri dari ancaman toya padri tua itu.
Pekikan nyaring barkumandang dari tempat kejauhan, dari balik
pepohonan yang lebat tiba-tiba meluncur datang tiga sosok
bayangan manusia. Ketiga sosok bayangan manusia itu meluncur datang dengan
kecepatan bagaikan sambaran kilat, dalam sekejap mata saja ia
sudah melewati jalan raya dan langsung mendekati arena
pertarungan. Suto hong segera mengalihkan matanya kearah tiga pendatang
itu, dengan cepat ia mengenali ketiga orang itu sebagai juru pikir dari
perkumpulan kay pang yang bernama Tam Kian, ketua ruang
hukum dari perkumpulan Su Hay pang yang bernama Kong Bong yu
dan manusia aneh dari perguruan Su Hay pang yang bernama
Khong Kang Siu. Ketiga orang itu merupakan musuh-musuh besarnya yang sudah
mengikat tali permusuhan sejak beberapa tahun berselang, maka
sadarlah iblis bumi bahwa kedatangan ketiga orang itupun tidak lain hendak
mencari gara-gara dengan dirinya.
"Celaka....!" pikirnya didalam hati dengan terperanjat, seruling kumalanya segera
dilintangkan didepan dada untuk menjaga segala sesuatu yang tidak diinginkan,
lalu sambil berdiri kaku dengan sikap angkuh tegurnya seraya tertawa dingin:
"Heeeeeh..... heeeeh.... heeeh... tua bangka She Tam, rupanya kangzusi.com
kedatangan kalian bertiga pun untuk mencari gara-gara denganku?"
"Haaaah.... haaaah... haaah... sedikitpun tidak salah" jawab juru pikir dari Kay pang
yang bernama Tam Kian ini sambil tertawa
dingin, "kau memang cerdik sekali, sembilan partai dan tiga perkumpulan besar
telah memengirim dua belas rombongan jago
lihay untuk mencari jejakmu serta kakakmu, aku rasa lebih baik
cepat-cepatlah menyerahkan diri untuk menerima hukuman!"
"Hmmm! masih mendingan kalau orang lain yang mencari aku,
sedang kau" huuh! terhitung manusia macam apakah dirimu itu?"
"Aku merupakan seorang ketua bagian hukum" seru Kong Beng yu dari perkumpulan Su
Hay pang sambil tertawa dingin, "apakah tidak pantas bagiku untuk menghantar
dirimu pergi keneraka tingkat ke sembilan?"
"Hmmm, mengandalkan selembar mulutmu yang busuk itu"
hmm! kurasa lebih baik kau jangan banyak bicara lagi, meskipun
Suto hong bertangan keji dan berhati telangas, akan tetapi
perbuatanku tidak serendah dan tak tahu malu seperti perbuatan
perkumpulanmu itu!" Ketua ruang hukum dari perkumpulan Su Hay pang ini jadi amat
gusar sekali, dia maju selangkah kedepan dan membentak keras:
"Suto hong! coba katakan dimanakah letak kesalahan dan ketidak tahu maluan dari
perkumpulan kami?" "Heeeeh... heeeeeh... heeeeh... apakah aku harus
menggungkapkan semua kejelekan serta ketidak-tahu-maluan dari
perkumpulanmu itu" ataukah kau tak takut bakal makin malu saja
kejelekan perkumpulanmu itu kuungkapkan secara blak-blak-kan?"
Gelak tertawa yang amat menyeramkan berkumandang
memecahkan kesunyian, tiba-tiba terlihatlah beberapa sosok
bayangan manusia melintasi udara dan menerjang kearah Giam In
Kok. Suto hong bermata sangat awas, dengan cepat ia dapat
kangzusi.com menangkap gerak-gerik itu, dengan hati gelisah ia segera berteriak keras:
"Kalian cepat menolong jiwa bocah itu....! jiwanya terancam bahaya...."
Sim soh sia jadi gelisah sekali sesudah mengetahui bahwa
Buddha hidup dari selaksa keluarga serta Ban sian cinjin telah sadar lebih
dahulu dari semadinya dan membawa para jago lainnya
menerjang kearah Giam In Kok, ia tak berani bertindak ayal, sambil membentak
keras tubuhnya segera menerjang maju kedepan.
Manusia aneh dari perguruan Su Hay pang yang bernama Khong
Siu itu segera tertawa dingin, dia mengirim sebuah pukulan lunak dan dingin
kedepan untuk menghadang jalan perginya.
"Bocah perempuan, buat apa kau pergi kesana" sudah bosan
hidup rupanya kau ini?" ujarnya sambil tertawa.
"Kau tak usah mencampuri urusanku!" bentak Sim Soh sia dengan suara nyaring,
pedangnya dengan cepat dibabat kemuka.
Dalam pada itu, iblis bumi Suto hong yang berulang kali didesak dan dipojokkan
terus menerus, lama kelamaan hawa amarahnya
memuncak juga, ia segera membentak keras:
"Bangsat, sambutlah seranganku ini!"
Seruling kumala hijaunya diayun keudara, segulung desiran angin tajam segera
memancar keempat penjuru dan mengurung jalan
darah penting diseluruh tubuh Kong Beng yu dari perkumpulan Su
Hay pang. Kong Beng yu tertawa terbahak-bahak, tubuhnya berputar
kencang meloloskan diri dari datangnya ancaman tersebut, hanya
dalam suatu gerakan yang amat cepat tahu-tahu dalam
genggamannya telah bertambah dengan sebuah panji kecil bersegi tiga yang
Pendekar Muka Buruk Pendekar Berwajah Seribu Karya Tjan Id di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
memancarkan cahaya keemas-emasan.
"Suto Hong! coba lihatlah benda yang akan menaklukkan dirimu kangzusi.com
ini....!" teriaknya keras.
"Aaaaah! panji Ban siu Toh kui kie!" bisik Suto Hong lirih.
Dia mengenali panji tersebut sebagai senjata andalan dari Su Hay siu liong ketua
perkumpulan Su Hay pang dimasa yang lampau,
panji itu semuanya berjumlah tiga belas buah, dengan
mengandalkan ketigabelas panji itu, Ban In hay sim liong ketua
perkumpulan Su Hay pang pernah mengalahkan jago-jago lihay dari pelbagai partai
besar di gunung Huang san tempo hari, sehingga
nama besar perkumpulan-nya jadi termasyur diempat penjuru dalam waktu yang
singkat. Sekarang, walaupun dalam hati kecilnya diam-diam ia merasa
amat terperanjat, namun diluaran ia segera mendengus dingin
sambil berkata: "Hmm! kukira benda ajaib apa yang kau andalkan, tak tahunya cuma panji Ban siu
toh kui kie.... huuuuh! benda itu bukan benda ajaib, nah sambutlah seranganku
ini!?" Perempuan itu mengetahui bahwa panji Ban siu toh kui kie
khusus digunakan untuk menandingi angin pukulan Ki kang serta
angin totokan jari, dalam keadaan begini ia tak berani bertindak gegabah,
seruling kumalanya segera diputar membentuk sekilas
cahaya tajam yang amat menyilaukan mata, sebelum lawannya
sempat turun tangan ia telah mendahului turun tangan lebih dahulu.
Kong Beng yu dari perkumpulan Su Hay pang tertawa dingin,
panji Ban siu kie nya segera berkibar memancarkan cahaya keemas-emasan, tidak
sampai tiga gebrakan cahaya emas itu telah
bercampur baur dengan cahaya yang terpancar keluar dari seruling kumala.
"Siapkan barisan kiu thian tin!" perintah In heng taysu dengan suara keras.
Enam orang jago lihay dari enam partai besar ditambah manusia
aneh dari perkumpulan Ji bun serta juru pikir dari kay pang
bersamasama mengiakan, dengan cepat mereka menyebarkan diri
membentuk sebuah barisan.
kangzusi.com Sim Soh sia jadi naik pitam setelah menyaksikan pihak lawan
hendak melakukan pengepungan lagi, ia membentak nyaring,
sepasang pedangnya segera diputar menyerang tubuh Co kong ki
dari partai Soat pang yang kebetulan berada didekat tubuhnya.
Sim peng suami isteri ketika menyaksikan putrinya sudah turun
tangan, mereka segera meloloskan senjata dan maju kedepan
secara berbareng. Petapa nelayan dari sungai Kang ciu memandang sekejap
pertarungan yang sedang berlangsung ditengah gelanggang,
meskipun dalam hati ia merasa amat terperanjat namun kakek tua
ini tidak turun tangan, sebab ia bermaksud akan menolong Giam In kok lebih
dahulu. Giam In Kian jadi sangat gelisah karena kakaknya belum juga
sadar, segera ia berpaling memandang kearah petapa nelayan
berdua, dari sikap gelisah yang diperlihatkan orang tua itu rupanya ia dapat
menebak maksud hatinya, buru-buru serunya:
"Loocianpwee, aku tidak memiliki apa-apa yang bisa diandalkan, bagaimana kalau
loocianpwee mengambil darah segarku untuk
menolong engkoh Kok....?"
Petapa nelayan dari sungai Kang ciu sangsi sejenak, kemudian
sambil menghela napas panjang, katanya:
"Aaaaa..... situasi saat ini sangat kritis sekali, tampaknya terpaksa kita memang
harus berbuat demikian, engkoh cilik harap kau menahan diri, aku segera akan
turun tangan!" Sesudah memperoleh persetujuan dari Giam In kian, kakek tua
itu segera menyalurkan hawa murninya kedalam kuku, lalu setelah mempersiapkan
urat nadinya ia siap turun tangan.
Pada saat itulah gelak tertawa aneh tadi berkumandang datang
disusul munculnya Ban Kee Seng hud, Ban Sian cinjun serta
kawanan iblis lainnya mendekati Giam In kok, kejadian ini sangat mengejutkan
hati kedua orang itu sehingga tanpa sadar mereka
menarik kembali tangannya.
kangzusi.com "Tua bangka, turun tanganlah dengan segera, biar aku yang
menahan serangan mereka!" seru nenek nelayan dengan cepat.
Petapa nelayan dari sungai Kang ciu segera mendusin dari
keterkejutan-nya setelah mendengar perkataan itu, serunya
kemudian: "Nenek tua, kau harus berhati-hati....!"
Kukunya yang tajam dengan cepat menggurat diatas nadi Giam
In kian sehingga darah bercucuran, sedang ia sendiri setelah
menyelesaikan tugas itu dengan cepat menerjunkan diri kedalam
gelanggang untuk menyambut datangnya serangan lawan.
Darah segar memancar keluar dari pergelangan tangan Giam In
kian, pemuda itu meringis menahan rasa sakit, lalu menempelkan ia mulut lukanya
diatas bibir kakaknya. Kebetulan sekali pada waktu itu Giam In kok sudah hampir sadar
karena pengaruh bau harum buah naga rotan, darah segar segera
menetes masuk kedalam tenggorokannya, membuat pemuda itu
merasakan bau anyir yang disertai rasa manis, dengan cepat diapun segera
mendusin dari pingsannya.
Ketika Giam In kok menyaksikan kejadian itu, hatinya jadi amat
terperanjat, ia segera berteriak keras:
"Adiiik kian.... kau.....!"
Belum habis ucapan tersebut diutarakan, terlihatlah darah segar yang keluar dari
pergelangan tangan Giam In Kian semakin
bertambah deras, buru-buru ia mengirim satu totokan untuk
menghentikan aliran darah adiknya itu, kemudian merobek pakaiannya untuk
membalut luka itu dan serunya dengan suara lantang:
"Adik Kian apa yang sedang kaulakukan?"
Walaupun darah segar yang mengalir keluar dari tubuhnya tidak
terlalu banyak, akan tetapi berhubung sepanjang hidupnya baru kali ini dia
mengalami kejadian semacam ini, maka setelah mendengar
pertanyaan tersebut dengan jari tangannya yang gemetar dia
kangzusi.com menuding kearah Suto hong sambil berkata:
"Suto Li hiap yang menyuruh aku menolong dirimu dengan cara meneteskan darah
segar kedalam tubuhmu....!"
"Ooooh....! kalau begitu aku telah berhutang budi kepadamu, biarlah kubunuh
beberapa orng gembong iblis itu untuk membalas
dendam!" Perlahan-lahan dia bangkit berdiri, kemudian berjalan kedepan,
kepada kawanan iblis yang sedang berhadapan dengan petapa
nelayan suami istri ia membentak beras:
"Hey iblis iblis sialan yang tak tahu diri, jangan kalian lukai manusia-manusia
yang tak bersalah itu, mau bertempur silahkan
maju kesini, siauya akan melayani kalian semua!"
Meskipun diluarnya pemuda itu menantang secara perkasa,
namun dia sendiripun menyadari bahwa tenaga dalam yang dimiliki saat ini belum
pulih benar. Sekalipun bila dibandingkan dengan gembong iblis itu maju
bersamasama semuanya maka sudah dapat dipastikan kalau orang-orang yang
lainnyapun pasti akan menemui ajalnya ditangan jago-jago itu.
Oleh sebab itulah setelah menantang, ia tetap berdiri tegak
ditempat semula sambil secara diam-diam mengisap darah segar
yang mengalir masuk kedalam tubuhnya dan berusaha membaurkan
darah tersebut dengan tenaga murninya.
Dalam waktu singkat, tenaga dalam dalam tubuhnya sudah
mengitari seluruh badannya sebanyak dua kali.
Buddha hidup dari selaksa keluarga serta Ban sian cinjin yang
menyaksikan Giam In kok mendusin bersamaan waktunya dengan
mereka, diam-diam menjadi dendam sekali dengan petapa nelayan
dari sungai Kang ciu yang dianggapnya sebagai penghalang usaha
mereka untuk membinasakan pemuda itu, kalau bisa ingin sekali
mereka membunuh kakek nenek itu dalam sekali gebrakan.
Tetapi merekapun sadar, dengan luka dalam yang baru saja
kangzusi.com sembuh, mana mungkin hawa murni yang mereka miliki dapat
dikerahkan sebagaimana mestinya.
Dengan pandangan yang tajam, Ban kee Seng hud mengawasi si
anak muda itu sekejap, ketika dilihatnya Giam In kok hanya berdiri ditempat
semula tanpa melakukan sesuatu gerakan, padahal ia telah mendatangi untuk
bertempur, timbul kecurigaan dalam hati
kecilnya, dia pun tahu lantas mengamati Giam In kok dengan lebih seksama.
Setelah berpikir sejenak, maka diapun tahu bahwa anak muda itu
sedang menyalurkan tenaga untuk menyembuhkan lukanya.
"Hidung kerbau! ayo perketat serangan kita.....!"
Ia segera menghimpun tenaga dalamnya, lalu meloncat maju
kedepan, dengan cepat tangannya melancarkan serangan
menghajar batok kepala petapa nelayan dari sungai Kang ciu.
Ilmu silat yang dimiliki Ban Kee Seng hud hanya satu tingkat
dibawah It sian atau dewa sakti, bisa dibayangkan betapa
dahsyatnya serangan yang dilancarkan olehnya itu.
Sesungguhnya petapa nelayan dari sungai Kang ciu sudah
merasa kepayahan ketika harus menahan serangan dari iblis sakti Su gong wan
serta siuman banci Koan Ki, apalagi harus menghadapi serangan gencar yang begitu
dahsyatnya sekarang, tentu saja ia
makin kehabisan tenaga. Tampaknya sebentar lagi jago tua yang berhati bajik itu bakal
menemui ajalnya di tangan Ban Kee Seng hud, ia segera pejamkan
mata untuk menantikan datangnya ajal.
Tapi.... disaat yang paling kritis itulah tiba-tiba pasir dan debu beterbangan
memenuhi angkasa, lalu tampaklah sesosok bayangan
manusia menerjang masuk kedalam galanggang.
"Blaaamm.....!"
Benturan keras bagaikan guntur yang membelah bumi disiang
kangzusi.com hari bolong mengelegar memenuhi seluruh angkasa, segulung angin pukulan yang
dahsyat ternyata menyapu tubuh petapa nelayan dari sungai Kang Ciu dan
membawanya mundur sejauh tiga tombak dari
tempat semula. Dalam kaget dan gugupnya, petapa nelayan dari sungai Kang Ciu
segera mengalihkan pandangan matanya kearah arena, ia
menyaksikan Giam In kok telah berdiri dengan gagah didepan-nya, sementara iblis
sakti Su Gong wan serta siluman banci Koan ki
terlempar sejauh lima tombak dari tempat semula.
Waktu itu mereka sedang merangkak bangun dari atas tanah,
sedangkan Buddha hidup dari selaksa keluarga walaupun tidak
sampai jatuh terbanting keatas tanah, namun air mukanya pucat
pias bagaikan mayat, rupanya ia sudah banyak kehilangan tenaga
dalamnya. Sadarlah kakek tua itu bahwa selembar jiwanya telah ditolong
oleh Giam In kok, tak kuasa lagi dengan perasaan yang amat
terharu ia berbisik lirih:
"Siau hiap....! terima kasih banyak atas pertolonganmu, kalau kau tak menolongku
tepat pada waktunya, mungkin selembar
jiwaku sudah melayang sedari tadi!"
Giam In kok tersenyum, ia tak menanggapi perkataan kakek tua
itu, sebaliknya dengan langkah lebar berjalan menghampiri Ban Sian cinjin yang
masih bertempur. Rupanya di bawah pimpinan Ban Sian cinjin, kawasan gembong
iblis itu sedang mengerubuti nenek nelayan dengan gencarnya,
pada saat itu posisi mereka sudah berada diatas angin.
Tatkala mereka saksikan Giam In kok berhasil memukul mundur
Buddha hidup dari selaksa keluarga bertiga hanya didalam sebuah pukulan belaka,
imam tua itu segera menyadari bahwa kekuatannya masih belum mampu menandingi
pihak lawan, setelah berpekik
nyaring dia segera kabur meninggalkan tempat itu.
kangzusi.com Manusia iblis bertangan sakti Suma Hong serta manusia siluman
she Chee merasa amat terperanjat juga menyaksikan kelihayan
lawannya, tidak nanti sampai si anak muda itu mencari gara-gara dengan diri
mereka, orang-orang itu sudah memutar badan dan
melarikan diri dari gelanggang pertarungan.
Giam In kok tertawa terbahak-bahak melihat beberapa orang
gembong iblis itu melarikan diri dari gelanggang pertarungan.
Giam In kok tertawa sambil berseru:
"Hahaaa... hahaaa.... hahaaa... biarlah kulepaskan kalian semua untuk sementara waktu,
tapi kalau lain kali sampai bertemu
kembali.....hmmm! aku tak akan mengampuni jiwa anjingmu
dengan begini gampang!"
"Hehee.... heeeeh... heeeeee.... bangsat cilik, bila kita bisa berjumpa lagi dilain
saat, siapa menang siapa kalah masih sulit diramalkan, kau tak usah takabur
dahulu!" jawab Buddha hidup dari selaksa keluarga dengan nada gusar.
Habis berkata ia kabur kedalam hutan dan hanya beberapa
kelebatan saja bayangan tubuhnya sudah lenyap dari pandangan.
Nenek tua istri petapa nelayan segera menyeka keringat yang
membasahi tubuhnya, lalu sambil tertawa penuh rasa penyesalan ia berkata:
"Engkoh cilik, kali ini aku sinenek tua benar-benar merasa kagum terhadapmu...!"
Petapa nelayan dari sungai Kang ciu pun memburu datang sambil
berteriak: "Siau hiap! mari kita pergi kesana...."
"Silahkan loo tiang berangkat lebih dahulu, aku akan menyusul dari belakang...."
jawab Giam In kok. Ia melompat kesamping tubuh Giam In kian, setelah menariknya
kangzusi.com untuk diajak berkelebat menuju ketempat pertarungan yang masih
berlangsung. Meskipun petapa nelayan berangkat lebih dahulu, namun mereka
tiba pada saat yang bersamaan, sambil membentak keras
tangannya segera membabat kearah depan.
Dalam pada itun Suto Hong yang harus menghadapi kerubutan
dari Khong iKong Ciu, Keng In kek, Kong Beng yu serta Tam Kian
empat orang jago lihay, keadaannya benar-benar sudah keteter
hebat dan ia hanya mampu melindungi keselamatannya sendiri
belaka. Khong Kang Siu dengan mengandalkan sepasang senjata poan
koan pitnya berulang kali melancarkan totokan-totokan yang amat tajam yang
mengancam jalan darah dibelakang punggungnya,
sedangkan Khong Beng yu dengan panji Bau Sian Kienya berulang
kali membendung serangan-serangan angin pukulan yang
dilancarkan Suto hong, sehingga memberi kesempatan kepada Leng
In kek serta Tam Kian untuk menyerang dari sisi kiri dan kanan.
Giam In kok sama sekali tidak kenal siapakah Suto hong itu,
sebab setelah melawan Buddha hidup dari selaksa keluarga serta
Ban Sian cinjin tadi, ia telah jatuh tak sadarkan diri.
Tetapi ketika dilihatnya ada empat orang jago sedang
mengerubuti seorang perempuan, timbullah perasaan muak dalam
hatinya terhadap orang-orang itu, terutama sekali terhadap
sastrawan tua yang berpakaian compang camping yang setiap kali
dengan mengandalkan senjata poan koan pitnya menyerang
punggung perempuan muda itu.
Karenanya begitu tiba ditepi gelanggang, tangannya langsung
diayun menghajar orang itu.
Khong Kang Siu dari perguruan Ji bun yang sedang bertempur
sengit melawan Suto hong jadi kaget setengah mati, tatkala secara tiba-tiba
Pendekar Muka Buruk Pendekar Berwajah Seribu Karya Tjan Id di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
merasakan datangnya serangan yang amat tajam muncul
dibelakang tubuhnya, buru-buru dia meloncat tiga tombak ketepi
kangzusi.com arena untuk menghindarkan diri dari datangnya serangan tersebut, kemudian
berpaling kebelakang. Terlihatlah seorang pemuda berusia enam belas tahunan sambil
menggandeng seorang pemuda lain sedang melancarkan pukulan
gencar kearah Kong Beng yu, sedang seorang kakek berdandan
sebagai nelayan menyerang Co Kong Ki, hal ini membuat ia jadi naik pitam.
Meskipun Khong keng siu tak kenal siapakah dua pemuda yang
menyerang Kong bang ek, akan tetapi dia kenal siapakah sepasang suami istri
petapa nelayan dari sungai Kang ciu, buru-buru
teriaknya: "Nyioo lee ji! kalian telah salah membantu orang.... kenapa kau malahan membantu
pihak musuh?" Petapa nelayan dari sungai Kang ciu tak sempat buka suara
untuk menjawab pertenyaan itu, dia maju menyerang untuk
menyelamatkan Sim Peng dari mara bahaya, setalah itu baru
bentaknya keras-keras: "Tahan!" Para jago dari sembilan partai dan perkumpulan besar rata-rata
mengenali siapakah petapa nelayan dari sungai Kang ciu ini, maka begitu ia
membentak keras, pertarungan sengit pun segera
disudahi. Toa Hian Hoat su dari partai Bu tong dengan nada tertegan
segera bertanya: "Nyio cianpwe, kenapa kau bukannya membantu rekan-rekan
dari kalangan lurus, melainkan malah membantu kaum iblis dari
aliran sesat" apakah tindakanmu itu tidak keliru?"
"Siapa yang kau maksudkan sebagai iblis sesat?" tanya petapa nelayan sambil
tertawa. "Sim Peng suami istri telah membantu serta melindungi Suto hong, apakah mereka
tak dapat disebut sebagai kaum sesat?"
kangzusi.com Sementara itu Giam In kian yang sedang menyaksikan
pertarungan telah berhenti, buru-buru bertanya kepada kakaknya:
"Engkoh kok, perempuan itulah yang bernama Suto hong, kita sudah banyak
berhutang budi dengannya... kita harus membantu
dia untuk memukul mundur musuh-musuhnya....!"
Giam In kok segera mengangguk, pada saat itulah Toa hian Hoat
su baru saja menyelesaikan kata-katanya, maka dengan cepat ia
menyambung: "Suto li hiap merupakan seorang jago yang bijaksana dan berhati mulia, kalianlah
yang merupakan manusia-manusia sesat dari
kalangan hitam" Ucapannya tegas dan nyaring, membuat orang-orang dari
sembilan partai serta tiga perkumpulan besar jadi amat terperanjat, sebaliknya
iblis bumi Suto hong segera tertawa terkekeh-kekeh
karena merasa bangga. "Omintohud....!" seru In Heng taysu dengan air muka berubah hebat, "siapakah siau
sicu" bolehkah aku mengetahui?"
"Kok In Hui!" "Oooh....! jadi kaulah yang bernama bocah ajaib bermuka
seribu?" Sudah lama para jago dari sembilan partai dan tiga perkumpulan
besar mendengar akan nama besar bocah ajaib bermuka seribu,
diam-diam mereka jadi mengeluh setelah mengetahui siapakah
pemuda itu. Rupa-rupanya In heng taysu sendiri juga sudah mengetahui akan
hal tersebut, ia merasa dengan campur tangannya pemuda ini
maka sulit bagi mereka untuk menangkap Suto hong, untuk
mengatasi keadaan seperti ini, maka satu-satunya jalan yang dapat ditempuh
hanyalah berusaha menaklukan pemuda itu serta
memblokade bala bantuan untuk Suto hong.
Maka sambil tertawa ia berkata:
kangzusi.com "In siau hiap, sudah lama pinceng mendengar bahwa ilmu silat yang kau miliki
adalah kepandaian silat warisan Cing Khu sangjin, akupun tahu bahwa siauhiap
belum lama menerjunkan diri dalam
dunia persilatan, aku lihat kau tentu sudah kena ditipu oleh
perempuan yang berhati keji ini....!"
Tiba-tiba Giam In kok teringat kembali dengan peristiwa
pertarungannya melawan iblis sakti sekalian belum lama berselang, dalam hati ia
lantas berpikir: "Suto hong termasuk salah satu diantara empat iblis sakti dalam dunia
persilatan, kalau ditinjau dari deretan namanya, kemungkinan besar dia termasuk
salah seorang iblis yang ganas sekali, tapi aneh sekali mengapa ia tadi membantu
diriku?" Sebelum ia sempat menjawab, dengan suara lantang Giam In
kian telah menyambung: "Suto cianpwee telah menyelamatkan engkohku serta memukul
mundur kaum iblis, apakah perbuatannya itu merupakan suatu
perbuatan jahat?" Giam In kok tahu, kejadian tersebut tentu berlangsung tadi
setelah ia menderita luka, lagipula tanpa petunjuk dari Suto hong mana mungkin
Giam In kian bisa menggunakan darah segarnya
untuk menolong dirinya, maka tidak ragu-ragu lagi ia balik bertanya:
"Lalu siapa kalian?"
"Mereka?" ejek Sim Soh sia sambil tertawa dingin, "mereka menganggap dirinya
sebagai manusia-manusia kaum lurus dari
kolong langit, merekalah orang-orang dari sembilan partai serta tiga perkumpulan
besar dikolong langit, jangan kau lewatkan
kesempatan baik ini, sikat saja orang-orang itu sampai habis, sebab kalau tidak,
maka kau akan merasa kecewa untuk berkelana selama ini...."
"Bocah perempuan, tajam amat selembar lidahmu itu, pandai
amat kau mencarikan bencana bagi kami" teriak In Heng taysu kangzusi.com
dengan amat gusar, "hmm......! kalau kau berusaha mengadu
domba terus, jangan salahkan kalau kami tak akan melepaskan
keluarga Sim!" "Hmm! kalau tak melepaskan kami memangnya kenapa"
bukankah kita telah bertempur satu sama lainnya?"
Giam In kok merasa tertegun setalah mengetahui bahwa lawan-lawan-nya merupakan
jago-jago dari sembilan partai serta tiga
perkumpulan besar, dengan cepat ia berkata:
"Aku lihat lebih baik kedua belah pihak tak usah bertarung lagi, mengenai Suto
lihiap apakah dia itu merupakan seorang yang jahat atau baik, bagaimana kalau
kita bicara kau dilain waktu saja setelah kalian berhasil menyelidiki dengan
jelas keadaan yang sebenarnya?"
Kong Beng yu sedari tadi sudah merasa amat mendongkol
kepada pemuda ini, karena serangan gencarnya hampir saja
bersarang ditubuhnya, sekarang ia mendengus dingin dan berkata:
"Huuuh....! sampai dimanakah berartinya ucapan seorang bocah ingusan macam kau
ini" apakah kau anggap peristiwa yang sudah
berlangsung selama tiga puluh tahun lamanya dalam dunia
persilatan dapat dibikin beres hanya dengan begitu saja" hmm!
kurasa lebih baik kau pulang kerumah lebih dahulu dan panggillah bapakmu untuk
menyelesaikan persoalan ini!"
Andaikata jago dari perkumpulan Su Hay pang ini tidak
menyinggung tentang bapaknya, mungkin keadaan masih lumayan,
begitu Giam In kok disinggung tenteng asal-usulnya, seketika ia jadi malu
bercampur mendendam, sepasang alisnya berkenyit dan air
mukanya berubah jadi sangat menyeramkan sekali, bentaknya:
"Hmm! justru siauya sengaja akan mengurusi soal ini, ingin kulihat apa yang bisa
kau lakukan setan tua?"
"Anak jadah....!" maki Kong Beng yu dengan marah.
Baru saja ucapan tersebut terlontar dari mulutnya, tiba-tiba
bayangan manusia tampak berkelebat lewat dan....
kangzusi.com "Plookk!" Sebuah gaplokan keras telah bersarang di atas pipinya dengan
telak, sementara panji Ban sin kie tahu-tahu sudah kena dirampas oleh si anak
muda tersebut. Sesudah berhasil memukul Kong Beng yu dari perkumpulan Su
Hay pang, Giam In kok mengundurkan diri kembali kesisi adiknya, lalu serunya
sambil tertawa: "Siauya sudah mengambil keputusan akan mencampuri urusan
ini, bila kalian tak puas, silahkan maju kedepan dan berurusan
denganku!" Habis berkata, pergelangan tangannya segera digetarkan, tahu-tahu panji Ban siu
kie itupun terpatah-patah jadi delapan bagian kecil yang segera rontok
berceceran keatas tanah. Air muka Kong Beng yu berubah jadi pucat pias bagaikan mayat,
dengan nada terputus putus karena menahan gusar, ia berseru:
"Sudah, sudahlah.... aku orang she Kong memang berilmu silat cetek serta tak bisa
berbuat apa-apa, tiada perkataan yang bisa kuucapkan lagi, mulai hari ini
perkumpulan Su Hay pang telah
terikat dendam sedalam lautan dengan bangsat itu... tunggu saja saat pembalasan
nanti!" Selesai berkata, tangannya segera diayun menghantam keatas
ubun-ubun sendiri. Para jago llhay dari enam partai dan dua perkumpulan besar
samasama berdiri disekitar Kong Beng yu, namun siapapun tak
pernah mengira kalau secara tiba-tiba dia akan melakukan bunuh
diri untuk mencegah sudah tak sempat lagi, tampaknya sebentar
lagi ia bakal menemui ajalnya diujung tangan sendiri.....
Giam In kok yang berada kurang lebih sepuluh tombak jauhnya
dari tempat kejadian itu, tiba-tiba mendengus dingin, jari tangannya segera
disentil kedepan dan segulung desiran angin tajam
meluncur kedepan menghajar jalan darah Kong Beng yu sehingga
bukan saja telapak kanannya tak mampu meneruskan bacokan kangzusi.com nya, bahkan sekujur badannya jadi kaku dan sama sekali tak dapat berkutik lagi.
Para jago saling berpandangan setelah menyaksikan peristiwa
yang sama sekali tak terduga itu, sebelum mereka sempat
mengucapkan sesuatu, terdengar Giam In kok telah berkata dengan suara yang
lantang: "Andaikata kalian benar-benar bermaksud mencari mati, lebih baik pergi saja
jauh-jauh dari sini, jika berani menunjukkan muka yang mengenaskan lagi
dihadapanku, jangan salahkan kalau aku
akan bertindak keji kepadamu, disamping itu akupun hendak
memberitahukan satu hal kepada kalian, dalam pandanganku, yang dimaksud sebagai
sembilan partai dan tiga perkumpulan besar tak lebih hanya merupakan sekelompok
manusia-manusia tolol yang tak dapat membedakan mana yang benar dan mana yang
salah, manusia-manusia yang beraninya mencari untung dengan
mengandalkan jumlah banyak, sampai sekarang aku belum
menemukan sesuatu kebaikan apapun dari kalian....! hmm siauya
telah mengambil keputusan akan mencampuri urusan yang terjadi
pada saat ini, kalau kalian berani mengganggu orang lain, silahkan saja
berurusan dengan aku dan jangan salahkan nanti kalau aku
akan bertindak kejam!"
In Heng taysu merupakan pemimpin dari rombongan sembilan
partai tiga perkumpulan besar, mendengar undangan itu ia segera maju kedepan dan
berbicara dengan suara lantang:
"Siau sicu kau telah menciptakan badai pembunuhan yang maha besar, bila kau
tidak segera bertobat serta memperbaiki tingkah lakumu itu, bisa jadi nama baik
Cing Khu sangjin akan rusak
ditanganmu....!" "Tutup mulut!" bentak Giam In kok dengan suara nyaring dan keras.
-ooo0dw0ooo- kangzusi.com Jilid : 16 BEGITU keras suara bentakan itu sehingga membuat para jago
yang hadir digelanggang, kecuali Suto hong seorang, merasakan
telinganya menjadi amat sakit, seperti ditusuk dengan jarum.
Setelah tertawa dingin tiada hentinya, pemuda itu melanjutkan
kembali kata-katanya: "Hwesio tua, kau tak usah kuatir tentang persoalan itu, aku berani berkelana
dalam dunia persilatan atas nama guruku
almarhum, berarti pula aku berani menghadapi sampah masyarakat
serta resikonya, apabila diantara sembilan partai serta tiga
perkumpulan besar ada pula sampah masyarakatnya, siauya tetap
akan berusaha menegakkan kebenaran dikolong langit serta
melenyapkan kurcaci-kurcaci tersebut, jika kalian takut, lebih baik tutup
perguruan kalian masing-masing mulai sekarang!"
In Heng taysu jadi amat gusar sekali sehingga alisnya berkernyit dan dahinya
berkerut, kemudian ia berpaling dan memandang
sekejap kearah jago lainnya, bisiknya:
"Mari kita pergi dari sini!"
Kecuali juru pikir Kay pang yakni Tam Kian, para jago lainnya
melemparkan satu kerlingan penuh kebencian kepada Giam In kok
dan segera berlalu dari sana.
Anak muda itu segera mendengus dingin, ia sentilkan jarinya
membebaskan jalan darah kaku ditubuh Kong Beng ek, lalu
tambahnya lagi: "Hmmm! kalau kalian hendak berlalu dari sini, maka sudah
sepantasnya kalau kami yang pergi lebih dahulu, kalian harus
membereskan sampah-sampah masyarakat yang berada disini
sebelum berlalu!" Habis berkata, dibawah kawalan Sim peng suami istri, petapa
nelayan suami istri, serta Suto hong dan Sim Soh sia, berangkatlah kangzusi.com
kakak adik she Giam itu meninggalkan tempat tersebut.
Entah berapa lama mereka sudah berjalan, suatu ketika si anak
muda itu berpaling dan berkata sambil tertawa jengah:
"Suto lihiap, aku ingin mengajukan satu persoalan kepadamu, apakah kau bersedia
untuk menjawab?" "Ada urusan apa engkoh cilik" katakan secara terus terang....!"
"Tolong tanya apa sebabnya lihiap sampai mendapat julukan
sebagai iblis bumi dan apa sebabnya pula kau sampai mengikat tali permusuhan
dengan sembilan partai serta tiga perkumpulan besar?"
"Aaaaaai.....!" Suto hong menghela napas panjang, "persoalan ini tak akan selesai
jika dituturkan hanya dalam sepatah dua patah kata saja, tapi akupun merasa
bahwa bagaimanapun juga peristiwa ini
harus diceritakan secara jelas....."
"Sebelum itu, apakah engkoh cilik bisa menebak berapa usiaku tahun ini?"
Dengan pandangan yang tajam, Giam In kok mangawasi raut
wajah perempuan itu lalu jawabnya:
"Kalau menurut penilaianku, jika tak salah taksir maka usia lihiap baru kirakira tiga puluhan, bukankah begitu?"
Iblis bumi Suto hong segera tertawa tergelak setelah mendengar
jawaban itu. "Hahaaaa.... haaaa... haaaaa.... pendapat engkoh cilik keliru besar, aku telah berusia
delapan puluh tahun lebih, tetapi karena aku makan sejenis obat mujarab, maka
mukaku jadi tetap awet muda, selain diriku, aku masih mempunyai seorang engkoh yang
mempunyai julukan iblis langit serta seorang adik perempuan lagi, apa yang
terjadi saat ini boleh dibilang akibat dari ulah adikku itu!"
Ia berhenti sebentar, lalu sambil tertawa, perempuan itu
berpaling kearah petapa nelayan dari sungai Kang ciu, ujarnya
kembali:
Pendekar Muka Buruk Pendekar Berwajah Seribu Karya Tjan Id di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
"Nyioo Toa poo! kau sudah cukup lama berkelana didalam dunia kangzusi.com
persilatan, tahukah kau akan nama dari adik perempuanku itu?"
Petapa nelayan dari sungai Kang ciu tertawa getir, lalu
menggeleng. Suto hong menghela napas panjang, katanya:
"Aaaai....! kalau sampai kaupun tak tahu, itu berarti bahwa persoalan ini jarang
sekali diketahui umum!"
Sesudah menghela napas panjang, sambunya kembali:
"Dia bernama Suto Ing, ilmu meringankan tubuhnya sangat lihay dan sangat
disegani orang dikolong langit, sejak berusia tujuh belas tahun namanya sudah
dikenal orang, tetapi sayang nasibnya kurang begitu mujur, sehingga suatu ketika
ia telah mengalami bencana!"
"Jangan-jangan adikmu itu bernama burung walet terbang Song cianpwee.....?" sela
Giam In kok. Tetapi begitu ucapan tersebut terlontar keluar ia segera
menemukan bahwa nama marga mereka jauh berbeda, maka sambil
tertawa jengah sambungnya:
"Oooooh.... aku keliru, Song cianpwee yang kumaksudkan itu she Song, tentu saja
bukan Suto Ing...!" Suto hong kemudian menjawab:
"Burung walet terbang yang kau maksudkan pernah juga
kudengar namanya, tetapi belum pernah kutemui orangnya,
begitulah, pada lima puluh tahun berselang adikku telah turun
tangan membinasakan sekawanan penjahat yang berhati kejam,
caranya turun tangan jauh terlengas dari pada kakakku Suto Liong, karena sisi
keganasan-nya itulah orang-orang dari sembilan partai dan tiga perkumpulan besar
segera mengumpulkan jago-jagonya
untuk membasmi keluarga adikku, untung ilmu silat yang dimilikinya sangat lihay,
dalam peristiwa berdarah itu ia berhasil
menyelamatkan kedua orang putrinya yang berusia tiga tahun dan
kabur dari rumah" kangzusi.com Ketika kami bersaudara mendengar tentang peristiwa itu, maka?rasa benci kami terhadap sembilan partai besarpun jadi merasuk
sampai ketulang sumsum, kami benci karena mereka melakukan
tindakan tanpa memperhatikan siapa yang benar dan siapa yang
salah, maka sejak saat itulah kami selalu mencari alasan untuk
memusuhi sampah masyarakat tersebut, sehingga akhirnya pada
tiga puluh tahun berselang ketika terjadi pertarungan sengit
digunung Huan san, kami dua bersaudara berhasil membinasakan
sekitar seratus jago dari pihak sembilan partai serta tiga
perkumpulan besar, atas dasar peristiwa itulah maka aku serta
kakakku mendapat julukan sebagai iblis bumi dan iblis langit!"
"Hmmm! sebagai anggota dari suatu partai besar, mereka telah melakukan tindakan
secara gegabah tanpa melakukan penyelidikan
yang seksama, terhadap manusia-manusia semacam ini kita
memang harus mengambil tindakan yang tegas, bila perlu memang
lebih baik sekalian dibunuh saja dari pada memusingkan kepala
dibelakang hari! "Suto hong tertawa setelah mendengar perkataan pemuda itu.
"Hatiku jadi lega setelah mendengar dukunganmu itu, tapi
setelah kami membunuh orang terlalu banyak waktu itu, timbul rasa menyesal dalam
hati kecil kami, oleh sebab itulah selama tiga puluh tahun kami mengasingkan
diri dari keramaian dunia persilatan,
sungguh tak dinyana sembilan partai besar dan tiga perkumpulan
besar sama sekali tak mau menyudahi persoalan tersebut,
kendatipun telah berlangsung selama tiga puluh tahun berselang
?"Aaaaai dan sekarang kau telah membinasakan lagi tiga orang jago mereka, kulihat
persoalan ini semakin tak dapat diselesaikan lagi secara baik-baik!"
Petapa nelayan dari sungai Kang ciu menghela napas panjang,
lalu ujarnya pula dari samping:
"Sembilan partai, tiga perkumpulan besar, empat perkampungan dan dua benteng
memang merupakan manusia-manusia yang suka
menindas kaum lemah dengan kekerasan, hal ini boleh dibilang
merupakan detik-detik kiamat bagi umat manusia...."
kangzusi.com "Suto hong cianpwee tak usah bersedih dan menghela napas
lagi, bolehkah aku tahu bagaimana selanjutnya nasib dari adikmu serta kedua
orang putrinya itu" apakah mereka berhasil melepaskan diri dari musibah itu?"
Suto hong mengerutkan dahinya rapat-rapat.
"Puluhan tahun berselang ini kami berdua seringkali melakukan perjalanan jauh
untuk mencari kabar berita mengenai nasib mereka, namun sampai kini kabar apapun
tak berhasil kami dapatkan,
mungkin setelah lolos dari rumah, adikku tertimpa musibah kembali, bukan begitu
saja bahkan kedua orang putrinyapun ikut lenyap tak berbekas!"
"Untuk mencari kabar berita seseorang kita harus banyak
bertanya, semakin banyak orang yang tanya kemungkinan untuk
berhasil semakin besar, bolehkah aku tahu siapakah nama suami
adikmu itu" dan siapa pula nama kedua orang putrinya" siapa tahu kalau diantara
kita ada yang berhasil menemukan?"
"Benar juga perkataanmu itu, suami adikku bernama Han Kong lui, dengan julukan
sepasang kaitan naga harimau, sedangkan
kedua orang putrinya bernama Han Chin cui dan Han Chin pa!"
"Haaaah....!" tiba-tiba Giam In kok serta Giam In kian berseru tertahan dengan
suara keras. Suto hong jadi tercengang, segera ia bertanya:
"Eeeeeei.... kenapa kau?"
"Ibuku juga bernama Han Chia Pa!" jawab Giam In kok dengan suara agak gemetar.
"Berapa usia ibumu tahun ini?" iblis bumi Suto hong segera bertanya dengan
gelisah. "Kurang lebih empat puluh tahunan!"
Lama sekali Suto hong termenung sambil berpikir keras, tiba-tiba kangzusi.com
ia bertanya kembali: "Apakah dibelakang leher ibumu dibawah rambutnya terdapat
tiga buah tahi lalat berwarna merah?"
"Aaaah.... sedikitpun tidak salah....!" kembali Giam In kok menjerit kaget.
Petapa nelayan dari sungai Kang ciu sendiripun merasa agak
tercengang, ia segera berseru:
"Kalau begitu jangan-jangan antara siauhiap dengan Suto
cianpwee memang mempunyai hubungan yang sangat erat?"
Seandainya itu Giam In kok memang benar-benar anak Han Chin
Pa seperti yang dimaksudkan oleh Suto hong, maka itu berarti iblis Bumi Suto
hong merupakan kakak dari nenek Giam In kok, tetapi
pemuda itu pernah tertipu ketika mengadakan pengetesan darah
dengan Giam Ong hui, maka kali ini dia tak berani bertindak secara gegabah,
dengan wajah serius ia berkata:
"Dibelakang leher ibuku memang benar terdapat tiga buah tahi lalat berwarna
merah, tetapi apakah tidak mungkin ada orang lain juga yang secara kebetulan
mempunyai keadaan yang sama dengan
ibuku?" Dengan perasaan sedih bercampur gembira, Suto hong segera
menghela napas panjang. "Engkoh cilik! kulihat mungkin sudah banyak pengalaman pahit yang kau alami
selama ini, sehingga terhadap famili sendiripun kau tak berani mengakui secara
gegabah, nama seseorang mungkin saja sama antara satu dengan yang lainnya, tapi
mana ada keistimewaan yang sama pula" dimanakah kini ibumu berada" cepat ajak aku
menjumpainya!" Ketika mendengar pihak lawan menanyakan
halaman hilang.... kangzusi.com terus dengan pendirian-nya, malahan ia berkata kembali:
"Tapi... aku rasa diantara musuh-musuh yang akan kita jumpai tentu ada beberapa
orang yang berkepandaian lemah bukan?"
"Kalau pihak lawan punya kepandaian lemah, buat apa kau musti turun tangan
sendiri?" Suto hong yang ikut mendengar percakapan itu, diam-diam
merasa amat geli, dengan cepat ia menyela:
"In Kian! sebelum kau bergebrak dengan musuh, sekarang lebih dahulu cobalah
untuk melancarkan sebuah pukulan, aku ingin tahu seberapa besarnya tenaga dalam
yang berhasil kau miliki?"
"Baiklah....!" jawab Giam In kian, ia segera mengepal kepalan-nya lalu disodok
ketengah udara... "Weeesssss!" Deruan angin keras menggulung keangkasa.
"Bagus sekali!" puji Suto hong sambil tertawa, "tenaga dalammu memang sudah
cukup kalau untuk digunakan membinasakan seekor
kerbau dungu, akan tetapi kalau ingin memukul orang kau masih
harus berlatih dengan lebih sempurna!"
Merah padam selembar wajah Giam In kian setelah mendengar
perkataan itu, dia segera membungkam dalam seribu bahasa.
Kembali Suto hong berkata:
"Kau tak usah putus asa dulu, sekarang kau masih belum mampu bergebrak melawan
orang lantaran engkau tak pernah belajar ilmu silat, tak pernah melatih tenaga
dalam, oleh sebab itu maka gerak tanganmu tidak cekatan, dengan sendirinya kau
tak akan mampu melukai orang, sekalipun kau dapat memukul orang sampai terluka, namun tanganmu
sendiri tentu juga akan merasa sakit sekali"
"Lalu bagaimana caranya melatih diri agar tanganku tidak merasa sakit dikala
memukul orang?" tanya Giam In kian tanpa sadar.
kangzusi.com "Kecuali melatih diri dengan rajin, sehingga kepalan, telapak, serta jari
tanganmu jauh lebih keras daripada kepunyaan pihak
lawan, maka tiada cara lain yang bisa digunakan lagi, karena itulah dalam
pertarungan yang akan berlangsung pada saat ini, kau tak
bisa ikut bertempur!"
Menggunakan kesempatan itu Giam In kok menasehati pula
adiknya agar tidak turun didalam pertarungan yang akan
berlangsung pada saat itu, sementara itu mereka telah berjalan
menuju keatas bukit yang penuh dengan bayangan manusia.
"Omitohud....!"
"Bu liang Sin hud....!"
"Khong Hucu nabi suci....!"
Dengan pandangan yang amat tajam Suto hong menyapu
sekejap kearah para jago yang berkumpul diatas bukit tadi, ia
temukan kecuali Siu In tionglo dari partai Go bi, disana hadir pula dewa pedang
Bu yung Sian dari ji kee sam seng, Hoa Toa Hiong dari partai Khong tong serta
jago-jago lain yang rata-rata merupakan jago tangguh dari dunia persilatan,
tanpa terasa hatinya jadi
terperanjat, pikirnya: "Kenapa manusia-manusia ganas ini bisa muncul jadi satu
ditempat ini....?" Ia takut para rekannya pada tidak kenal siapa-siapa saja jago
yang sedang mereka hadapi ini, perempuan itu segera berpaling
hendak bermaksud memberitahukan kepada mereka agar waspada,
siapa tahu baru saja dia berpaling maka tampaklah dibelakang pun telah berdiri
dari pelbagai jago yang rata-rata nampaknya memiliki kepandaian silat yang
sangat tangguh. Hal ini menunjukkan bahwa Suto hong berdelapan telah terjebak
dalam kepungan para jago Bu Lim....
Giam In kok melirik sekejap kearah Suto hong yang nampak agak
gugup bercampur gelisah, kemudian bisiknya lirih:
kangzusi.com "In poo! apakah orang-orang itu susah di layani?"
"Diantara mereka yang paling lihay ialah toosu berjenggot perak yang bernama Hoa
Tuo Hiong serta sastrawan tua Bo yung Sin itu, seandainya aku harus menghadapi
mereka satu lawan satu, mungkin keadaan kami masih seimbang, namun kalau aku harus
satu melawan dua, aku takut....."
Dengan cepat Giam In kok menenangkan hatinya, ia serahkan
pedang pendek miliknya kepada Giam In kian, lalu bisiknya:
"Kalau ditinjau dari situasi yang terbentang didepan mata pada saat ini, kecuali
memukul mundur musuh, rasanya sudah tiada
harapan lagi untuk melarikan diri dari sini, andaikata nanti terjadi
pertarungan, kau jangan berdiri terlalu jauh dariku, gunakan ilmu pedang ajaran
ibumu dan berlindunglah disebelahku, kita harus
melakukan pertarungan seru yang akan menentukan mati hidup kita selanjutnya!"
Dengan tanpa ragu-ragu Giam In kian segera menerima pedang
pendek itu dari tangan kakaknya.
Dalam pada itu, Sia In tiangloo telah berseru dengan suara
lantang: "Suto hong! kalau kau tidak meninggalkan semua orang yang
ikut serta bersamamu itu, mereka semua akan menemui ajalnya,
kuanjurkan kepadamu lebih baik segeralah menyerahkan diri!"
Tidak menunggu Suto hong menjawab, Sim Peng segera
menimbrung dari samping: "Hey hweesio tua, kau tak usah berpura-pura welas asih, aku orang she Sim
sekeluarga tidak sudi menerima kebaikanmu itu!"
Petapa nelayan dari sungai Kang ciu pun naik keatas bukit, lalu menjura sambil
berkata: "Meskipun sudah banyak tahun aku orang she Nyioo
mengasingkan diri dan tak pernah mencampuri urusan dunia
persilatan lagi, tetapi hari ini aku suami istri berdua bersedia kangzusi.com
mengorbankan jiwa demi membela Suto Lihiap, berhubung kami
mengetahui bahwa perbuatannya membunuh orang banyak dimasa
lampau itu dilakukan karena dalam keadaan yang terdesak!"
Siu In tiangloo jadi tertegun, kemudian dengan wajah serius
serunya: "Nyioo sicu, kau jangan cepat percaya akan omongan orang lain, hati-hati kalau
dirimu ditipu orang!"
"Hmm! kalian sembilan partai tiga perkumpulan besar terdiri dari beraneka ragam
manusia dengan watak serta perbuatan yang saling berbeda, kalian sendirilah yang
telah tertipu oleh anak muridmu itu.... kenapa sekarang kau tidak mengatakan hal
itu pada dirimu sendiri?"
Siu In tiangloo berpaling kearah In heng taysu yang berada
disampingnya, dan bertanya:
"Siapakah bocah muda itu" apakah kau mengetahui asal
usulnya...?" "Menurut laporan yang berhasil kami kumpulkan, orang itu
merupakan putra kelima dari Giam cengcu dari perkampungan Ang
Sim san ceng, sesudah memperoleh ilmu silat dari Cing khu sangjin ia telah
merubah namanya menjadi Kok In hui alias In Kok Hui,
kepandaian silatnya memang ampuh dan tak dapat dikatakan
lemah. Sayang sekali wataknya kurang baik, ia tidak mau mengakui ayahnya lagi
dan tak mau tunduk kepada siapapun!"
Percakapan antara In heng taysu dengan Siu In tiangloo itu
walaupun dilakukan dengan suara yang lirih, akan tetapi Giam In kok dengan
pendengaran-nya yang amat tajam berhasil menangkap
semua pembicaraan itu dengan amat jelas, kontan saja dia memaki kalang kabut:
"Keledai gundul, kau sendiri yang tak punya bapak.... kalau kau berani ngomong tak
karuan lagi, jangan salahkan kalau aku takkan berlaku sungkan lagi terhadapmu!"
kangzusi.com Habis berkata ia mengepos napas dan siap maju kedepan untuk
melabrak musuhnya itu, tapi ketika teringat kembali akan
keselamatan Giam In kian maka ia segera membatalkan maksudnya
itu. Siu In tiangloo sendiri segera mengerutkan dahinya setelah
mendengar penjelasan In heng taysu, sambil menghela napas
panjang ia berkata: "Aiii....! kalau kita biarkan bocah itu sampai berhasil menguasai ilmu silat
warisan gurunya hingga mencapai puncak kesempurnaan, maka dunia persilatan tentu
Pendekar Muka Buruk Pendekar Berwajah Seribu Karya Tjan Id di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
tak akan tenang!" Giam In kok segera tertawa dingin.
"Heheee.... heheee.... kalau ilmu silatku telah mencapai
kesempurnaan, aku lihat kalianpun harus segera lipat telinga untuk kabur kedalam
sarang kalian untuk menyembunyikan diri!"
Siu In tiangloo tidak menjawab, ia menyapu sekejap kearah
rekan-rekannya, kemudian kepada Giam In kok serunya dengan
nada dalam: "Sian sicu, tingkah lakumu sendiri sudah mendatangkan banyak dosa serta
kesalahan, sekarang kau malahan berani pula berkomplot dengan kawanan iblis yang
dibenci setiap orang, apakah kau
menganggap para jago dari golongan lurus bersedia mengampuni
jiwamu" tetapi mengingat usiamu yang masih muda serta masa
depanmu yang masih panjang, kuanjurkan kepadamu agar kau
segera, bertobat dan menjauhkan diri dari pergaulan yang tak
genah, sebab bertobat masih sempat bagimu!?"Cukup... cukup sudah cukup...! Jangan ngoceh lagi, siauya sudah muak mendengar
perkataanmu itu, menurut penilaianku yang
di maksudkan sebagai jago golongan luruspun tidak lebih hanya
merupakan manusia kurcaci yang beraninya menganiaya kaum
lemah serta beraninya mengandalkan jumlah banyak, hmm!
manusia macam kalianpun berani membentuk partai, anjing yang
berebutan makan kotoranpun kalian anggap sebagai malaikat!"
kangzusi.com Sin In tiangloo yang disemprot dengan kata-kata yang pedas,
dalam hati merasa amat gusar sehingga sepasang alisnya berkerut, namun ia tidak
ingin mengumbar hawa amarahnya diluaran karena
takut akan mempengaruhi gengsinya, maka dengan suara berat ia
berkata: "Siu sicu menuduh kami sebagai manusia kurcaci, toh kenyataannya tidaklah
begitu, dan kau mengatakan kami menindas kaum
lemah soal ini lebih-lebih tak mungkin lagi, coba mana buktinya, jikalau kau
merasa dirimu kaum lemah yang ditindas, maka
bagaimana bila sekarang berada tenaga dengan diriku sebanyak tiga jurus?"
"Kau memang benar-benar seorang yang licik....!" teriak Giam In kok dengan suara
keras. "Bagaimana liciknya" coba terangkan maksud ucapanmu itu!"
"Seandainya engkau menderita kalah ditanganku, apakah kaupun akan dianggap
sebagai kaum lemah?"
"Tentu saja! kalau aku menderita kekalahan ditanganmu, maka sudah sepantasnya
kalau aku disebut sebagai kaum lemah!"
"Seandainya begitu keadaannya, bukankah nantinya jadi aku yang menindas kaum
lemah?" Sin In Tiangloo tersenyum mendengar perkataan itu.
"Lalu menurut pendapat Sicu, bagaimana baiknya baru bisa
dikatakan adil.....?"
Pandangan mata Giam In kok perlahan-lahan menyapu sekejap
kearah para jago yang hadir disitu, kemudian jawabnya:
"Menurut situasi yang terbentang didepan mata sekarang ini, jumlah jago yang
kalian bawa jauh lebih banyak beberapa kali lipat dari pada kami, rupanya kalian
telah bersiap sedia untuk melakukan pengeroyokan dengan mengandalkan jumlah
banyak, jika pertarungan nanti sampai terjadi, maka siapa kuat dan siapa
kangzusi.com lemahpun akan segera terlihat, menurut pendapatku lebih baik kita jangan
bergebrak saja, melainkan kalau kalian ingin bertarung maka alangkah baiknya
kalau dari masing-masing pihak, kita ajukan
seorang wakil guna saling beradu kekuatan, dengan begitu maka
menang kalahpun dapat ditentukan secara adil, cuma.... sebelum itu aku hendak
mengemukakan lebih dahulu, berhubung adikku tidak
pernah belajar ilmu silat, maka kalian janganlah memperhitungkan pula dirinya
didalam pertarungan nanti!"
Begitu ucapan tersebut diutarakan keluar, maka timbullah rasa
curiga dalam hati kecil Siu In tiangloo, ia segera berunding kembali dengan Bu
yung Siau serta Hoa To hiong baru kemudian ujarnya
dengan suara lantang: "Kalau satu lawan satu kurasa pihak kalian jauh lebih hebat posisinya daripada
pihak ku!" Para jago tak menduga kalau Siu In tiangloo dengan kedudukannya yang begitu
tinggi ternyata dapat mengucapkan omongan
seperti itu, maka timbullah kegaduhan diantara para jago yang hadir disana.
Tetapi dalam hati setiap orang mengetahui bahwa Siu In tiangloo dapat
mengucapkan omongan seperti itu tentu didasarkan oleh
suatu alasan-alasan tertentu, karenanya siapa pun tak ada yang
mengejukan sesuatu usul apapun juga.
Giam In kok segera tertawa kegelian, ujarnya:
"Baik.... baiklah! aku akan memberi keuntungan bagi pihak
kalian, kecuali adikku serta anggota keluarga Sim diantara kami berempat akan
menghadapi serangan kalian dengan satu lawan
dua, bagaimana" apakah kalian bersedia menerima usulku ini?"
Tiba-tiba dari antara kerumunan para jago berkumandang
teriakan seseorang dengan suara lantang:
"Bangsat cilik, kau benar-benar takabur!"
Bersamaan dengan bentakan tadi, muncullah seorang kakek yang
berusia lima puluh tahun.
kangzusi.com Sian In Tiangloo melirik sekejap kearah orang itu, kemudian
katanya dengan hati cemas:
"Persoalan ini menyangkut kejayaan serta nama baik sembilan partai serta tiga
perkumpulan besar, aku harap Ciu sico suka
bertindak menuruti perintah!"
Setelah menghalangi niat kakek tua itu untuk mengumbar hawa
amarahnya, ia segera mengambil keluar sebuah tanda perintah dan segera diayunkan
ketengah udara, belasan sosok bayangan manusia segera berkelebat kesamping tubuh
Siau In Tiangloo dan berunding dengan suara lirih!
Giam In kok sendiripun segera berkumpul dengan Suto hong
sekalian guna merundingkan siasat dalam menghadapi musuh.
Beberapa saat kemudian dari pihak sembilan partai tiga
perkumpulan besar telah memilih sebelas orang jago lihaynya untuk mewakili
pertarungan tersebut. Suto hong segera mengalihkan pandangannya serta
memperhatikan para jago lihay itu, dia mengenali diantaranya ada Siau In
Tiangloo dari partai Gobi, Hoa To hiong dari partai Khong Tong Bu yang Siau dari
perguruan ji kee, Hian Tok cinjin dari partai Bu tong, Hay To hwesio dari kuil
Siau lim si serta Tay Beng Cian dari partai Kun-lun, sedangkan lima orang
lainnya ia tidak mengenalinya. Sebaliknya petapa nelayan dari sungai Kang ciu yang sudah lama
berkelana dalam dunia persilatan segera mengenali bahwa kelima
orang tersebut merupakan jago pedang beracun Liong It hui yang
baberapa tahun belakangan ini sangat menggemparkan wilayah
Kang han, golok terbang pembunuh darah Cei Tin seorang piausu
tua yang menguasai lima propinsi diselatan, elang cakar baju Kim Jin Kui, dewa
seruling baja Oei Teu dari gunung Gan Tong san serta monyet sakti Cu Khing Si
dari telaga Phoa yang Ou, maka dengan
segera ia menerangkan identitas lawannya itu kepada rekan-rekannya.
Mendengar penjelasan tersebut, Suto hong segera tertawa
kangzusi.com tergelak, serunya: "Hahaaa.... hahaaa..... aku masih mengira dari sembilan partai besar serta tiga
perkumpulan mempunyai manusia-manusia yang
luar biasa sekali, tak tahunya kalian telah mengumpulkan jago-jago dari pelbagai
daerah, tak aneh kalau jumlah kalian jadi begitu
banyak." Merah jengah selembar wajah Sin In tiangloo setelah mendengar
perkataan itu, dengan cepat ia menjawab:
"Kau tak usah banyak bicara, karena percuma saja aku tak akan menggubris dirimu"
"Kau merupakan musuh umum dari setiap orang dalam dunia
persilatan, tentu saja bukan hanya para jago dari sembilan partai serta tiga
perkumpulan besar saja yang akan memusuhi dirimu,
melainkan semua orang yang beraliran lurus serta semua orang
yang mempunyai dendam sakit hati dengan dirimu!"
"Keledai gundul!" seru Suto hong sambil tertawa, "kau memang sudah tua serta
berkedudukan tinggi, sayang sekali watakmu kurang baik dan tak sesuai untuk
menduduki sebagai pemimpin
rombongan, sekarang bagaimana baiknya?"
Air muka Siu In tiangloo langsung berubah hebat setelah
mendengar sindiran tersebut, ia segera membentak keras dan
tubuhnya bergerak cepat menerjang kedepan.
"Jangan bertindak gegabah!" seru Hay to hwesio dengan cepat.
Tubuhnya segera maju kedepan, setelah memberi hormat
katanya dengan suara lantang:
"Sudah lama kudengar akan nama besar Suto sicu, dapatkah
sekarang pinto mohon beberapa jurus petunjuk darimu?"
Sim soh sia segera meloncat kedepan, sepasang pedangnya
diputar membentuk segulung bunga pedang yang amat
menyilaukan mata, bentaknya dengan suara nyaring:
"Hweesio bajingan, kau belum pantas bertarung melawan
kangzusi.com guruku.... ayo sambutlah seranganku ini!"
Hay to Hweesio merupakan adik seperguruan dari Hay Tong
hwesio ketua partai Siau lim dewasa ini, ilmu silatnya telah
mencapai puncak kesempurnaan lagi pula kedudukannya dalam
dunia persilatan sangat tinggi, sudah tentu dia segan untuk
melayani tantangan dari seorang nona muda.
Dengan dahi berkerut dan alis mata berkernyit, dia ulapkan
tangannya, lalu katanya: "Nona cilik, kuanjurkan kepadamu lebih baik mundurlah dari arena pertarungan
ini, sebab selamanya pinceng pantang untuk
berkelahi dengan kaum gadis!"
"Hmmm! kalau kau tak bersedia berkelahi dengan kaum wanita, apa sebabnya tadi
kau menantang guruku?"
Sim soh sia mengetahui bahwa Hay To hweesio memandang
rendah dirinya, karena itu selesai berkata ia segera melancarkan serangan
gencarnya. Cahaya pedang bagaikan gulungan angin taupan segera
menggulang kearah musuhnya.
Hay To hweesio tak berani bertindak gegabah, terutama sekali
setelah dilihatnya hawa pedang yang dilancarkan gadis itu
membawa deruan angin tajam serta hawa dingin yang merasuk
kedalam tulang sumsum, akan tetapi dengan kedudukannya yang
tinggi dia pun segan bergebrak melawan seorang nona muda, oleh
sebab itu setelah mengalah beberapa jurus bentaknya dengan suara ketus:
"Nona cilik, kalau kau tak lekas mengundurkan diri, jangan salahkan kalau
pinceng takkan berlaku sungkan lagi terhadapmu...!"
Sim Soh sia sama sekali tak menggubris ucapan lawannya,
secara beruntun dia melancarkan kembali beberapa buah babatan
yang ganas, dalam waktu singkat cahaya pedang yang amat
kangzusi.com menyilaukan mata itu segera menyelimuti sekujur tubuh padri tua itu, sehingga
lenyap dari pandangan. "Omitohud.....!" seru Hay To hweesio memuji keagungan Buddha, sepasang telapak
tangannya berkelebat memenuhi seluruh angkasa, desiran tajam menggulung keempat
penjuru, ditengah dentingan yang amat nyaring, cahaya pedang yang dilancarkan Sim Soh sia tibatiba lenyap dan tubuhnya telah mundur sejauh lima
tombak dari tempat semula, sambil tertawa serunya:
"Hweesio bajingan! pertandingan ini belum dapat menentukan siapa menang siapa
kalah, kau tak dapat melanjutkan kembali
pertarungan ini!" "Kenapa?" tanya Hay To hweesio tercengang, "kalau menang kalah belum dapat di
tentukan maka sudah sepantasnya kalau
pertarungan ini dilanjutkan kembali, kenapa malah kau berkata tak boleh
dilanjutkan?" "Kau toh merupakan seorang padri, masa kau tak takut orang lain mengatakan bahwa
engkau berhati kejam dan telengas?"
Hay To hweesio segera terbungkam dalam seribu bahasa.
Sebenarnya Siu In Tiangloo mempunyai maksud menggunakan
kekuatan gabungan antara Hay To hweesio serta Tau Beng Cu dari
partai Kun lun untuk bertarung melawan petapa nelayan dari sungai Kang ciu.
pertarungan tersebut bisa diduga pasti akan dimenangkan oleh pihaknya, siapa
tahu perhitungannya itu meleset, karena
disebabkan oleh seorang nona muda dari pihak lawan telah
mengecundangi seorang jago lihaynya, hal ini membuat hatinya
amat mendongkol sekali, akan tetapi setelah menyaksikan gadis itu mengundurkan
diri kedalam barisan-nya, terpaksa diapun berkata
pula: "Hay To taysu, silahkan kembali dulu ke dalam barisan, pincang masih punya
rencana lain!" "Hiiiii..... hiihiii.... rencana apa lagi yang bisa kau siapkan?" ejek Giam In kok
sambil tertawa hahaaa.... hiihiiii..... aku duga paling kangzusi.com"banter kalian hendak mengandalkan jumlah banyak untuk
mengerubuti kami, bukankah begitu?"
"Aku telah berjanji untuk melakukan pertarungan didalam tujuh babak, setelah
berjanji sudah tentu tak akan kuingkari kembali, siapa sih yang akan melakukan
keroyokan?" "Andaikata dalam pertarungan nanti menang, kalah masih belum dapat ditentukan
lalu bagaimanakah penyelesaian-nya?" tanya si anak mnda itu kembali setelah
berpikir sebentar. "Bilamana menang, kalah masih belum dapat ditentukan, maka pertarungan yang
terjadi pada hari ini, kita sudahi sampai di sini saja, sementara itu kita buat
perjanjian lain untuk melanjutkan pertarungan lagi pada waktu yang lain!"
"Jadi maksudmu pertarungan ini baru akan berakhir jika sudah ada salah satu yang
kalah?" "Pinceng serta para jago dunia persilatan sudah hampir tiga puluh tahun lamanya
mengejar dan mencari jejak Suto sicu, tentu saja persoalan ini harus dibikin
selesai secara jelas!"
"Baiklah! kalau memang dalam tujuh babak gebrakan ini, kita harus bisa
menentukan siapa menang dan siapa kalah, maka urusan sulit untuk diselesaikan,
sebaliknya kalau menang kalah tidak
dipentingkan, biar siauya yang menghadapi semua pertarungan ini!"
Iblis bumi Suto hong jadi terperanjat setelah mendengar
perkataan itu, buru-buru teriaknya:
"Engkoh cilik! persoalan ini menyangkut masalah pribadiku, aku lihat lebih baik
kau tak usah turut campur didalam persoalan ini!"
"Siapa bilang kalau persoalan ini merupakan urusan pribadimu?"
kata Giam In kok sambil tertawa, "kejadian ini sudah merupakan masalah kita
semua, aku hanya berharap agar Siau In taysu suka
menegang perkataan yang telah diucapkan olehnya, karena untuk
menyambut enam gebrakan lainnya bukanlah merupakan suatu
pekerjaan yang sulit!"
kangzusi.com Dalam hati Suto Hong berpikir:
"Entah permainan setan apakah yang telah dipersiapkan oleh bocah ini.....?"
Akan tetapi kecerdasan serta kepandaian yang telah diperlihatkan Giam In kok
selama ini sudah cukup mengagumkan hatinya, maka
sambil tertawa getir perempuan itu segera mengangguk.
"Baiklah, kalau memang bersikeras menghadapi semua
pertarungan itu, akan kubiarkan engkau sesuka hatimu, sebab
bagiku jikalau sampai bertarung, maka musuhku pasti akan roboh
dalam keadaan tak bernyawa...!"
Setelah keputusan diambil, maka Hoa Too Hiong dari partai
Pendekar Muka Buruk Pendekar Berwajah Seribu Karya Tjan Id di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
Khong tong segera meloncat keluar dari barisan, senjata hud tim yang berada
dalam genggamannya digoyangkan sebagai kipas
semeatara tangannya yang lain mengelus jenggotnya, ia berkata
sambil tersenyum: "Engkoh cilik, keberanianmu memang benar-benar luar biasa
sekali, hanya dengan kekuatan satu orang, kau hendak menghadapi enam babak
pertarungan yang lain, baiklah pinto akan
menghadapimu dalam babak yang kedua ini, tentu kau bersedia
melayani diriku bukan?"
"Apakah hanya tootiang seorang diri yang akan maju untuk
menghadapi diriku?" tanya Giam In kok dengan wajah tertegun.
Air muka Hoa Too hiong langsung berubah hebat, sorot mata
tajam keluar dari balik matanya, sambil tertawa keras ia menjawab:
"Haaaaa.... haaa..... engkoh cilik, kau jangan sombong dan takabur dulu, sehingga
tak memandang sebelah matapun terhadap
musuhmu, ketahuilah jikalau kau mampu bertahan atas tiga jurus
pukulan yang kulancarkan...."
"Tidak mungkin didalam tiga jurus!" tukas Giam In kok tidak menunggu sampai
pihak lawan menyelesaikan kata-katanya, "untuk menghormati dirimu sebagai
seorang jago kenamaan, maka aku
bersedia untuk mengalah tiga jurus lebih dahulu kepadamu!"
kangzusi.com Hoa too hiong merupakan seorang jago tua yang mempunyai
kedudukan sangat tinggi didalam partai Kho tong, kepandaian silat serta tenaga
dalam yang dimilikinya sama sekali tidak berada
dibawah ilmu silat dari empat iblis sakti dikolong langit, tentu saja ia jadi
naik pitam setelah mendengar perkataan yang sangat menghina itu.
"Kurang ajar...!" teriaknya penuh kegusaran, "bangsat cilik, kau benar-benar
menghina diriku, sebelum kau mengalah kepadaku,
terlebih dahulu aku yang akan mengalah tiga jurus untukmu!"
Giam In kok geli menyaksikan lawannya naik pitam, ia kembali
menggoda: "Tootiang, kau berkata hendak mengalah kepadaku, tapi akupun hendak mengalah
pula kepadamu, kulihat pertarungan ini sulit sekali untuk menentukan siapa yang
bakal menang dan siapa bakal kalah, aku lihat lebih baik tootiang mengundurkan
diri saja dari pertarungan ini!" "Omong kosong....!" bentak Hoa too hiong dengan gusarnya.
Tanpa banyak bicara lagi, telapak kirinya segera diayun kedepan melancarkan
sebuah babatan. Menyaksikan deruan angin pukulan yang dilepaskan lawan, Giam
In kok segera mengerahkan sepasang bahunya dan berkelit
beberapa tombak jauhnya dari tempat semula sambil tertawa ia
berseru: "Jurus pertama....!"
Merah jengah selembar wajah Hoa too hiong mendengar seruan
itu, dengan mata melotot, hardiknya:
"Apa-apaan ini" apa yang kau maksudkan sebagai jurus
pertama?" "Toosu tua! kau tak usah menyangkal lagi" seru Giam In kok kangzusi.com
sambil tertawa, "bukankah jurus pukulan yang barusan kau
pergunakan tadi merupakan jurus kuda liar mendengarkan angin
timur" sayang sekali aku bukan seekor kuda, sehingga serangan
yang kau lancarkan itu sama sekali tak mengenai sasarannya....
kau tak usah mangkir lagi, bukankah jurus pertama sudah lewat?"
Hoa too hiong jadi amat mendongkol, akan tetapi ia tahu kalau
muridnya tak akan bisa menangkan ketajaman lidah si anak muda
itu, maka ia segera membentak keras:
"Coba sekarang kau lihat ini jurus apa yang kupergunakan?"
Telapak kirinya kembali diayun kearah tubuh lawannya, deruan
angin tajam dengan cepatnya menerjang ketubuh pemuda itu.
Menyaksikan datangnya serangan yang begitu lihay, buru-buru
Suto hong berteriak keras:
"Kok Ji, hati-hati...."
Dengan gerakan yang manis sekali, Giam In kok memutar
tubuhnya kesamping, kemudian dengan menggunakan tenaga
dorongan lawan, dia menyelinap dibelakang tubuh imam tua itu,
sambil ujarnya: "Sebenarnya jurus serangan ini bernama ilmu setan menarik
tambang, tapi sekarang telah kuubah semuanya menjadi sukma
gentayangan mencekik imam tua, permainan konyol semacam ini
apakah bisa terhitung sebagai jurus kedua?"
Meskipun Hoa Too hiong tahu bahwa pemuda itu berusaha
membanyol terus guna menggusarkan hatinya, namun dalam hati ia
merasa kagum juga akan kegesitan anak muda tersebut, sambil
melancarkan serangan ia menganggukkan kepalanya.
Giam In Kian serta Sim Soh sia menjadi kegirangan sekali melihat Giam In kok
mempermainkan musuhnya, mereka segera bertepuk
tangan bersorak-sorai. Suto hongpun tak dapat membendung rasa kagumnya, ia
berguman seorang diri: kangzusi.com "Bocah ini benar-benar binal..."
Hoa Too-hiong benar-benar naik pitam mendengar ejekan serta
godaan bocah tersebut, sekarang ia benar-benar tak dapat
membendung hawa amarahnya ynng berkobar dalam dadanya,
serangan telapak dilancarkan kemari mengurung sekujur badan
Giam In kok. Namun serangan itu sia-sia belaka, sebab dengan gesit sekali
anak muda itu berhasil melepaskan diri dan semua serangan yang
mengancam tubuhnya, sambil tertawa nyaring ia mengejek lagi:
"Hmm! Hoa Tooya, tiga jurus telah lewat dan sekarang tibalah giliranku untuk
melancarkan serangan, nah! sambutlah pukulanku
ini...." Hoa Too hiong si jago tua dari Khong tong itu merasa amat
terperanjat, dia segera menghimpun segenap kekuatan yang
dimilikinya untuk berjaga-jaga menghadapi segala sesuatu yang tida diinginkan.
Tiba-tiba Giam In kok bersuit nyaring, suaranya keras
memekikkan telinga dan bersamaan dengan bergemanya suara tadi,
tiba-tiba dari sekeliling tubuh imam tua itu terlihatlah debu dan pasir
menggulung keangkasa, diikuti bayangan tubuh dari pemuda itu
lenyap tak berbekas. Mendadak.... bruuak! sesosok bayangan manusia tampak
menerjang datang dari depan, diikuti toosu tua itu tergetar mundur dan jatuh
terperosok diatas tanah. Rupanya sebelum pertarungan dimulai, Giam In kok telah
menjejakkan kakinya ke atas tanah berulang kali, sehingga
membuat debu dan pasir beterbangan memenuhi angkasa,
Rahasia Mo-kau Kaucu 2 Panji Sakti (jit Goat Seng Sim Ki) Panji Hati Suci Matahari Bulan Karya Khu Lung Jejak Di Balik Kabut 9
Mandarin Cersil Mandarin
Cersil Indo Cersil Indonesia
Novel Barat Novel Barat
Novel Indo Novel Indonesia
Galeri Galeri
apabila halaman yg dicari tidak ada.Silahkan kembali dulu ke Menu Utama Blog Lama
Cersil Indo Cersil Indonesia
Novel Barat Novel Barat
Novel Indo Novel Indonesia
Galeri Galeri
apabila halaman yg dicari tidak ada.Silahkan kembali dulu ke Menu Utama Blog Lama