Ceritasilat Novel Online

Petualangan Manusia Harimau 3

Petualangan Manusia Harimau Seri Manusia Harimau Karya S B Chandra Bagian 3 dalam hati, ada hubungan apa ketiga manusia yang diragukan ini sama-sama datang ke toko TNH" Tetapi TNH masih sedikit mujur. Seorang lang-gangan keluar dari toko itu, sehingga tinggal dia sendiri dengan dua orang pembantu. Dengan gugup tetapi hati marah dan cemas TNH berkata: "Lekas masuk! Mau apa!" Ketiga pembunuh yang biasanya takut dan sangat patuh kepada boss itu merasa sakit hati diterima dengan begitu kasar, sedangkan nyawa mereka sudah di ambang kuburan. "Jangan ngebentak!" balas si kerempeng. "Ntar gua bongkar lu punya rahasia," kata si Mudakir yang kelahiran Betawi tulen. http://cerita-silat.co.cc/ TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ TNH panas tetapi juga tahu bahwa menghadapi orang-orang begini bisa berbahaya. Tentu ada sesuatu makanya mereka jadi seperti orang kesetanan begini. "He boss," kata Mudakir setelah mereka sampai ke sebuah kamar mengikuti sang majikan. "Ini soal hidup dan mati. Yang biasa hanya soal mati. Lu ngerti nggak!" TNH tambah marah, tetapi hanya di dalam hati. Tetapi dia tidak kehilangan akal sama sekali, la mau telepon si A Haw yang Cina dengan bahasa nenek moyangnya, supaya ketiga kuli murahan ini tidak mengerti. Dengan begitu nanti A Haw bisa sergap monyetmonyet ini untuk dikirim ke neraka. TNH adalah orang yang sangat sayang sama gengsi. Dia tidak suka harga dirinya diremehkan seperti itu. "Ntar dulu," kata TNH sambil mengangkat telepon yang ada di meja, "gua mau telepon kawan dagang gua urusan barang berharga yang siang ini bakal masuk ke Priok." Tetapi David yang tidak bicara sejak tadi memegang tangan TNH yang sudah mau memutar nomor. "Urusan Priok bisa nanti saja boss." Tangan kiri David dimasukkan ke saku jaket, mengeluarkan gunting dan kabel telepon diputus. "Jangan main-main. Kami datang mau ambil sisa uang upah!" "Tetapi orang yang kasih order belum bayar semua!" jawab TNH. "Itu urusanmu. Kami mau sisa bayaran sekarang!" ujar Masto turut bicara. "Apa orangnya sudah mati?" tanya TNH. "Kalau orang tentu sudah mati!" jawab Mudakir. TNH jadi heran. Apa apaan nih! "Gua kagak ngerti!" kata TNH. "Kita orang disuruh bunuh manusia, bukan?" "Ya, memang manusia! Memangnya kenapa. Lu orang ngadepin http://cerita-silat.co.cc/ TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ setan!" "Kalau setan juga barangkali sudah beres," kata David. "Lu ngomong yang bener aja!" kata TNH. "Kita orang sudah ditipu. Barangkali lu sengaja mau bikin mampus kita orang. Yang lu suruh bunuh itu harimau dengan kepala manusia!" "Ah, ini ngomong serius. Lu jangan ngebanyol!" "Ngebanyol ngkong lu! Apa kita orang pernah gagal" Kalau lu yang liat, tentu sudah mati jegfing di sana. Katanya yang ngebayar upah juga sudah di rumah sakit!" TNH tidak percaya. Tetapi melihat dari tampang tampang orang sewaan yang biasanya takut padanya ini, tentunya mereka bukan main-main. Tapi kayak apa sih harimau berkepala manusia" Apa betul-betul ada" Dia sudah pernah juga dengar cerita begitu tetapi tidak pernah memikirkannya karena sama sekali tidak masuk akal. "Gua betul-betul kagak ngerti. Tidak masuk akal," kata TNH, tetapi pada saat itu terdengar ngaum harimau keras sekali, dua kali berturut-turut. Nah, sekarang TNH jadi pucat, lebih putih dari kain putih. Bibirnya gemetar, keringat membasahi baju padahal kamar itu beralat pendingin! David, Masto dan Mudakir juga kaget setengah modar. Dia tentu marah karena pembicaraan bertele-tele dan kehadirannya di dunia ini tidak dipercaya oleh TNH. Tanpa kelihatan makhluk apa pun, tiba-tiba photo TNH ukuran besar, berbingkai dan berkaca kelihatan diambil lalu dibanting ke lantai sehingga pecah berantakan. Setelah itu satu pukulan keras ke atas meja, mengejutkan dan menakutkan sekali. Tidak ada tangan yang kelihatan memukul. Serta merta TNH menggelosoh dari kursinya, berlutut dan dengan kedua tangan bersikap menyembah ia berkata: "Saya yang hina mohon diberi ampun suhu! Saya orang bodoh tidak tahu kalau suhu berkenan datang ke gubug saya yang reot ini! Kalau tahu tentu saya bikin penyambutan yang semesti nya!" TNH berkata http://cerita-silat.co.cc/ TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ demikian karena ia teringat pada film dan cerita silat, di mana orang-orang jahat selalu didatangi oleh orang-orang sakti yang tidak mau menampakkan diri tetapi menghukum penjahat-penjahat yang tidak disukainya. Setelah itu kelihatan meja dibalikkan, tetapi siapa yang membalikkan dan bagaimana rupanya tetap tidak kelihatan. Ketiga pembunuh bayaran turut-turut berlutut dengan membuat tangan mereka menyusun sembah. Cukup lama suasana sepi mencekam. Manusia harimau telah pergi, tetapi rasa takut tetap tinggal di sana. "Sekarang gua sudah lihat. Gua percaya," kata TNH. Dia buru-buru buka lemari besi, keluarkan tiga geblok tukaran sepuluh ribu. Tiap orang dapat seberkas, yang nilainya sejuta. Jadi jauh lebih banyak daripada yang mereka harap. TNH juga tidak perdu li berapa itu uang. Dia merasa takut, dirinya dalam bahaya, dia ingin bebas dari bahaya dan ancaman itu. Ketiga pembunuh yang untuk pertama kali gagal melaksanakan tugas dan untuk pertama kali pula dapat upah yang sebegitu besar, pergi dari sana, meninggalkan boss mereka dalam keadaan gugup dan tidak bisa meramalkan apa lagi yang akan menimpa dirinya. Segala perasaan hebat dan berkuasa lenyap sama sekali. Kini dia merasa dirinya kecil. Makhluk sakti yang tidak mau memperlihatkan diri itu tentu dapat mencabut nyawanya kapan saja dia mau. *** MALAM itu turun hujan lebat bagaikan dicurahkan dari langit. Sesuatu yang tidak diduga tetapi amat menguntungkan bagi ketiga pembunuh bayaran yang untuk pertama kali dalam carier mereka akan melakukan penculikan atas dua orang pasien yang sedang terbaring di rumah sakit. Kalau si manusia harimau hanya menyuruh bunuh saja, maka tugas akan jauh lebih mudah. Maskun dan Jufri dibunuh di kamar mereka dirawat dan mereka kabur. Kalau ada yang berani menghalangi, tembak, habis perkara. Mudah sekali. Pekerjaan rutin. Tetapi menculik, aduk mak, ini sih lain! Kalau http://cerita-silat.co.cc/ TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ menculik koruptor yang melimpah ruah duitnya untuk dimintai uang tebusan masih lumayan. Seimbang resiko dan kemungkinan hasil. Tetapi menculik orang sakit, betul-betul pekerjaan berbahaya dan gila. Tetapi karena si manusia harimau yang memerintah, terpaksa harus dilaksanakan. Untunglah hujan lebat. Dengan sapu tangan yang sudah diberi banyak obat bius dan senjata api genggam,- mereka akhirnya berhasil sampai ke tempat kedua pasien itu terbaring. Seorang perawat wanita, kebetulan cantik, yang sedang ada di sana, kaget bukan alang kepalang. "Nona, jangan halangi kami, demi keselamatan nona dan kedua pasien yang mau kami ambil ini." Perawat ini memang tidak berani berkutik. David menciumkan sapu tangan ber-cairan bius ke hidung si perawat sehingga ia terlena. Setelah itu David dan Masto menggendong Maskun dan Jufri dengan muka yang hampir seluruhnya diverban, sehingga tidak kelihatan luka yang amat mengerikan itu. Dari kamar ke luar harus menempuh jarak yang lumayan jauh. Tetapi berkat senjata api yang siap tembak dan ancaman yang berwibawa, mereka ber hasil sampai ke luar, di mana Mudakir sudah menanti dengan sebuah mobil pick-up. Kini timbul masalah baru. Mau diapakan kedua pasien itu" Si manusia harimau tidak memberi instruksi apa-apa mengenai itu. Kalau salah tindak, dia bisa marah. Sedangkan kemauannya yang sebenarnya tidak mereka ketahui. Sedang mereka berpikir dan belum mendapat jalan keluar selanjutnya, Maskun dan Jufri yang sejak tadi tidak berani bicara, kini bertanya, mau dibawa ke mana mereka. "Bukan urusanmu," jawab Mudakir kasar, membuat kedua pasien itu jadi tambah takut. Mereka diculik dari hospital, itu sudah pasti. Mau diapakan" Mau diminta uang tebusan kepada keluarganya" Akhirnya Masto berkata: "Kita tidak pernah dilarang membunuh mereka ini. Manusia harimau hanya memerintahkan agar kita membawanya keluar dari rumah sakit. Tidak ada instruksi lanjutan. http://cerita-silat.co.cc/ TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ Jadi kurasa tidak salah kalau kita bunuh saja mereka ini!" Kedua rekannya setuju. Untuk memperpendek urusan dan meniadakan resiko lebih lanjut. Tetapi dasar sial, pada saat itulah beberapa suara sekaligus memerintahkan: "Angkat tangan. Jangan bikin gerakan yang kami tidak suka. Kalian sudah terkepung!" Oleh terlalu terkejut dan diluar dugaan sama sekali, maka ketiga pembunuh bayaran itu tidak melawan. Mereka ditangkap. Dari pengakuan mereka jelaslah apa peranan Maskun dan Jufri. Dan Polisi pun mendapat alamat toko TNH di Senen yang sesungguhnya sangat mereka ragukan kebenarannya. Tidak masuk akal. Cina yang masih WNA itu jadi kepala organisasi pembunuh bayaran. Dia seorang pedagang bonafide, punya cukup banyak kenalan di kalangan instansi dan perdagangan. Tidak masuk akal. Tetapi kalau dipikir-pikir, bahwa yang tidak masuk akal selalu merupakan kenyataan, maka kebenaran keterangan David, Masto dan Mudakir bukan suatu kemustahilan. Beberapa reserse diketuai oleh Kapten Bahdur dikirim ke toko TNH. Tidak sukar mencarinya. Tetapi manusia yang dicari tidak ada lagi di sana. la telah terbang entah ke mana. Tidak heran. Sedangkan penjahat-penjahat yang sudah dipenjara atau di rumah tahanan lagi bisa bisa kabur. Apa lagi TNH yang masih di tokonya sendiri. Dengan segala akal dan cara ia akan dapat meninggalkan Indonesia. Tidak terlalu sulit. Mudah kalau uang dalam jumlah besar disuruh bekerja. Dan pada suatu hari ia akan kembali lagi, sebab baginya cari uang di Indonesia sudah dirasakan amat mudah. Ironis memang dengan berjuta-juta penduduk asli yang hidup dibawah kemiskinan. TNH pasti akan kembali. Boleh jadi dengan wajah yang itu juga. Tetapi besar kemungkinan dengan wajah baru hasil operasi plastik. Dia akan meneruskan prakteknya. Mungkin dengan cara yang lebih kejam. PADA suatu petang yang tidak diatur, Erwin dengan pakaian sederhana lengkap dengan sandal jepitnya bertemu dengan orang yang pernah jadi sahabat akrabnya Sabaruddin yang sedang http://cerita-silat.co.cc/ TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ bergandengan tangan mesra sekali bersama Sabrina. Pasangan yang serasi. Sabrina kelihatan lebih cantik dari biasa. Melihat Erwin mereka terkejut. Terutama sekali Sabaruddin. Muka Erwin memerah, berbagai pikiran timbul dalam benaknya. Betapa tidak, yang satu bekas sahabat baik yang lainnya pernah jadi orang yang amat dicintainya. *** TIDAK seorang pun di antara mereka mciiy inginkan jumpa begitu, tetapi pertemuan yang demi kian adalah sesuatu yang tidak dapat dielakkan seperti halnya dengan langkah, rezeki, perceraian dan maut. Sabaruddin yang merasa dirinya sangat bersalah, berdaya upaya bersikap seramah mungkin. Begitu pula Sabrina si wanita cindaku yang telah dua kali berturut-turut mengisap kering darah dua bayi sehingga pasti tewas kalau Erwm tidak dibantu Tuhan mengembalikan nyawa mereka. Sabaruddin mengulurkan tangan. Erwin menerimanya. "Lama nian kita tidak bertemu Er. Kami rindu sekali padamu," kata Sabaruddin memanis maniskan bahasa. "Ya Er, memang sudah lama sekali rasanya. Bagaimana kabarmu?" tanya Sabrina. "Ya, begini begini saja. Tiada perubahan. Tetap si manusia yang malang," kata Erwin mencetuskan perasaan hatinya. Ketiga orang itu saling mengetahui kehidupan dan rahasia masing-masing. "Er, kau tidak menolak kami ajak ke rumah, bukan?" tanya Sabrina. Matanya melirik Sabaruddin, yang tidak memperlihatkan tanda-tanda keberatan. "Untuk apa?" tanya Erwin. "Untuk apa ya?" kata Sabrina. "Katakanlah untuk reuni." "Kalian baik hati sekali, tetapi kurasa lebih baik lain kali saja!" "Kita tetap bersahabat, bukankah begitu Er?" tanya Sabaruddin. http://cerita-silat.co.cc/ TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ "Tentu, selama kalian masih menghendaki dan bisa memandang aku sebagai sahabat!" "Mengapa kau berkata begitu" Kita tetap bersahabat, dunia dan akhirat," kata Sabaruddin. "Banyak yang ingin kami tanyakan!" " "Kapan kalian ke Kerinci?" tanya Erwin. Sabrina terkejut tetapi dapat menyembunyikannya. Dari siapa pula dia tahu bahwa mereka akan ke Kerinci. Sepanjang tahunya rencana itu hanya dia dan Sabaruddin yang mengetahui. Apakah dia juga tahu apa tujuan mereka ke Kerinci dan bahwa mereka telah melakukan perzinahan" Sudah tentu Sabaruddin juga merasa heran mengapa Erwin mengetahui maksud mereka itu. "Mari," kata Sabaruddin mengajak Erwin. "Mobilku diparkir di situ," katanya menunjuk ke suatu tempat. Pada saat itu Erwin teringat bagaimana dia dulu disuruh turun dari mobil oleh Sabaruddin ketika ia mengatakan bahwa mungkin Sabrina yang mengisap darah bayi di dalam suatu pesta yang mereka hadiri. Dia coba ingat-ingat kembali apa yang dikatakannya waktu itu. "Kau yang punya obil Turun katamu, aku turun," lalu waktu itu ia turun dari mobil Sabaruddin dan meneruskan perjalanan dengan kaki. Kini ditatapnya mata Sabaruddin, yang lalu menunduk. Dia pun ingat akan peristiwa itu. Dia sadar betapa sakit perasaan hati Erwin diperlakukan begitu. "Ya Er, aku ingin sekali kau ke rumah kami," kata Sabrina. Dia sudah mempergunakan kami. Dianggapnya rumah Sabaruddin juga rumahnya. Bukankah mereka akan menikah. Pada saat itu pulalah kebetulan Sutan Mandi angin lewat dan berhenti karena melihat Erwin ada di sana. Orang ini yang menyelamatkan cucunya tempo hari. Melihat pamannya, Sabrina tidak bisa lagi menahan diri. Dia yang mengisap darah cucu pamannya. Dia melangkah, bukan, dia berlari, menuju mobil, membuat orang-orang jadi heran dan menonton dirinya dengan tanda tanya. Siapa yang membuat dia takut" Ataukah wanita cantik itu kadangkala dilanda penyakit gila" Kasihan! Petualangan Manusia Harimau Seri Manusia Harimau Karya S B Chandra di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo http://cerita-silat.co.cc/ TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ Sabaruddin menyusul, berlari pula seperti cindaku cantik yang semula dicintai, kemudian ditakuti, dan kini dicintainya kembali. Tinggallah Erwin dengan Sutan Mandiangin saja di sana. Orang asal Kerinci itu bertanya: "Kau ada kesulitan Er?" "Tidak, biasa-biasa saja," jawab Erwin. la mengerti mengapa Sutan Mandiangin bertanya demikian. Tentu karena melihat pakaiannya yang menunjukkan kemiskinan. "Kau perlu uang barangkali Er. Anggaplah aku ini pamanmu sendiri, kalau kau suka. Bagi kami, kau sudah dianggap keluarga sendiri!" "Terima kasih. Saya tidak memerlukan apa-apa. Bila ada kesempatan saya pasti akan datang!" "Apakah Sabrina sudah nikah dengan Sabaruddin?" tanya Sutan Mandiangin. "Entah pak, saya tak tahu. Setidak-tidaknya mereka tidak mengabarkan kepada saya. Tetapi kalau sudah, tentu baik sekali!" "Hmh, bagaimana mau baik. Pada suatu ketika pasti ia membinasakan Sabaruddin. Sedangkan ke menakannya sendiri ia tega. Kalau tidak karena bantuanmu, tentu cucuku itu sudah mati!" "Bukan karena saya pak. Yang menyembuhkannya Tuhan. Saya hanya hamba yang digunakan Tuhan untuk penyembuhan itu. Tiada daya dan akal manusia, tanpa diberi daya dan akal oleh Tuhan. Maksud saya akal yang baik. Akal yang jahat datangnya dari setan!" "Kau orang baik dan berilmu. Sering-seringlah datang ke rumah. Aku suka ngomong ngomonq dengan kau." Sutan Mandiangin diam sejenak. Erwin melihat bahwa masih ada yang mau dikatakannya. Dan dugaannya benar. Bertanya orang Kerinci itu: "Apakah ada korban-korban baru Sabrina?" "Saya tidak mengetahuinya," jawab Erwin. "Aku kasihan padanya, tetapi juga kasihan pada bayi-bayi yang jadi korban." http://cerita-silat.co.cc/ TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ "Sifat itu bukan kehendak hati Sabrina. Itu warisan yang tidak dapat dielakkan!" kata Erwin. "Tidakkah kau dapat menolongnya" Bagaimanapun dia kemenakanku!" kata Sutan Mandiangin yang ingin kemenakannya sembuh. "Saya tidak punya kesanggupan untuk itu," jawab Erwin. Mereka berpisah, masing-masing dengan pikirannya, tetapi kedua-duanya mengenai diri Sabrina. *** SABARUDDIN dan Sabrina telah tiba di rumah mereka. Perasaan malu amat mengacaukan pikiran dan hati wanita cantik itu. Tak lama kemudian Erwin juga tiba di sana. Dia ingin memberi bantuan seberapa bisa, walaupun sekedar bantuan moril. Menyembuhkan Sabrina rasanya ia tidak akan sanggup, la tidak pernah mempelajari ilmu memanusiakan kembali wanita yang cindaku. Kakek dan ayahnya pun tidak dapat membuat dirinya menjadi manusia biasa. "Jangan kau terlalu bersedih Sab," kata Erwin. "Semuanya ini penentuan. Kita tidak dapat n? je-lakkannya. Pamanmu sama sekali tidak marah padamu, Sebab ia pun tahu bahwa apa yang terjadi itu bukan kehendak hatimu. Kau bahkan tidak menyukainya, Tetapi juga tidak mampu melawannya," kata Erwin. Benar juga, cerita Erwin agak meringankan beban hati Sabrina. Dalam keadaan wajar, manalah mungkin ia tega menyakiti apalagi membunuh kemenakannya! Tetapi kalau sedang mengharimau, maka dalam dirinya sifat harimau atau cindakulah yang menguasai dirinya. Sama halnya dengan Erwin, tetapi manusia harimau ini tidak mempunyai kegemaran menghisap darah, la hanya menyerang atau membunuh mereka yang menyakitinya atau merupakan bahaya bagi keluarga dan sahabat yang disayanginya. "Erwin, dengan apa aku menebus dosaku padamu?" tanya Sabaruddin. http://cerita-silat.co.cc/ TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ "Kau tidak punya dosa padaku. Jadi tak ada yang harus kau tebus! Aku selalu berhadap agar kau dan Sabrina bisa hidup bahagia. Lebih baik kalian mempercepat pernikahan kalau sudah ada kebulatan persetujuan untuk itu. Jangan sampai terjadi sesuatu yang terkutuk, sebab kalian akan celaka!" kata Erwin. Sabrina dan Sabaruddin berpandangan sekilas. Dalam hati samasama mengatakan bahwa Erwin rupanya belum tahu tentang keterlanjuran yang telah mereka lakukan. Tetapi ia mengetahui, bahwa kedua sejoli itu hendak ke Kerinci. "Kau sahabat terbaik yang pernah kumiliki di dalam hidupku Er," kata Sabrina, tetapi sebaik ia selesai dengan ucapannya itu, ia merasakan bahwa dirinya akan berubah pula jadi harimau. Keringat dingin mulai mengucur dan dengan sepenuh hati ia berdoa agar janganlah sampai terjadi. Betapa akan malunya, di hadapan Erwin dan Sabaruddin. Yang tidak disukainya itu tak terlawan oleh Sabrina. Bahkan prosesnya berjalan cepat. Bulu-bulu harimau mulai tumbuh di tangan lalu di kakinya dan setelah itu seluruh tubuhnya. Yang aneh dan tak dapat diuraikan dengan hukum akal, adalah bertanggalan nya pakaiannya seolah-olah sengaja di tanggalkan. Sabaruddin merasa takut, tetapi yang lebih daripa-pada itu ialah malu. Bukan main malunya ia kepada Erwin. Sabrina, tetap dengan wajahnya yang cantik telah mempunyai tubuh harimau. Dipandanginya Sabaruddin dan Erwin. Air mata membasahi pipinya menandakan dukacita yang menjalari seluruh hatinya. "Sabaruddin, pandanglah aku baik-baik dan lama-lama. Aku yang calon istrimu. Kau tahu apa yang kupikirkan?" tanya Sabrina. Sabaruddin tidak menjawab. Otaknya penuh tanda tanya. Apakah yang akan dilakukan Sabrina" Mungkinkah ia akan membunuh Sabaruddin untuk kembali ke Erwin yang lebih kurang sejenis atau sedikitnya hampir senasib dengan dirinya. Ataukah ia akan meminta agar Sabaruddin jangan takut, karena perubahan itu hanya sebentar, la segera akan jadi Sabrina yang biasa lagi. Berbadan indah dan berparas cantik. Tidak malu untuk dibawa ke mana pun! http://cerita-silat.co.cc/ TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ "Sabaruddin, aku pernah mengancammu untuk jangan meninggalkan diriku, karena aku telah meninggalkan Erwin untukmu!" kata Sabrina. Mendengar ini laki-laki dari Ujungpandang itu jadi berdebar dan amat tertarik. Apa yang hendak dikatakan atau dilakukannya" Juga Erwin begitu. Tetapi celakanya bagi manusia harimau yang anak Dja Lubuk ini, ia sendiri pun mulai merasakan apa yang biasa dirasanya kalau ia akan mengharimau. Bagaimana" Akan bergegas pulangkah ia supaya jangan terjadi di rumah Sabaruddin" Tetapi apakah ia sempat mencapai rumahnya yang begitu jauh letaknya" Kalau mengharimau di hadapan orang banyak, mungkin akan lebih celaka baginya, la akan dikeroyok orang ramai dan kalau sampai terjadi begitu, maka ia akan terpaksa melakukan pembunuhan-pembunuhan, karena itu tidak rela dibunuh. Ada kalanya orang terpaksa membunuh untuk tidak terbunuh. "Sabaruddin, seharusnya aku tidak kemari tadi!" kata Erwin. "Mengapa. Kau menyesal" Kau sudah sangat membenci kami?" tanya Sabaruddin. "Bukan begitu. Aku datang hanya menyusahkan kalian!" kata Erwin. "Apanya yang susah?" tanya calon suami Sabrina yang belum menyelesaikan kata-katanya karena dipotong oleh Erwin. "Aku akan berubah ujud kawan. Aku akan jadi harimau. Kumohon maaf dan mohon kau jangan takut. Kau tahu, aku tidak berbahaya bagi Kawan!" kata Erwin dan perlahan-lahan ia pun berubah bentuk. Jadi manusia harimau. Tubuh harimau dengan kepala Erwin. Anak Dja Lubuk cucu Raja Tigor dari Mandailing. Sabaruddin benar-benar jadi takut, sangat takut, tetapi tidak dapat berbuat lain daripada menunggu apa lagi yang akan terjadi. Bencana atau kembalinya mereka jadi manusia kembali. Sebagai dongeng, padahal ini suatu kenyataan. Seorang manusia di hadapan dua makhluk, seorang sahabat laki-laki dan seorang kekasih wanita, kedua-duanya dalam bentuk yang hanya sedikit manusia di http://cerita-silat.co.cc/ TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ permukaan bumi ini cukup beruntung untuk pernah menyaksikannya: tubuh harimau dengan kepala manusia. Sungguh tak masuk akal. Tetapi suatu kenyataan bagi Sabaruddin, karena mata kepalanya sendiri mempersaksikannya dan jantungnya yang berdebar-debar oleh kegelisahan dan ketidak pastian apakah kelanjutan dari semuanya ini. Sabrina memandang Erwin yang juga memandang dirinya. Tetapi Sabrina segera menundukkan kepala, la teringat pada rasa sayangnya yang amat sangat dulu pada manusia harimau di hadapannya itu yang ternyata juga amat mencintainya. Meng.ip.i ia sampai berpaling pada Sabaruddin yang manusii seutuhnya, yang selalu takut menghadapi dinny manakala ia sedang mengharimau. Sabaruddin pun merasa, bahwa sebenarnya kedua makhluk di ha dapannya itulah yang harus hidup rukun berdam pingan, saling tunjang menunjang dan menghibur manakala salah satu menjelma jadi harimau. Tiba-tiba Sabrina berkata: "Aku tadi belum selesai dengan kalimatku Sab. Dulu aku mempertahankan kau mati-matian, bahkan aku akan membunuhmu kalau engkau meninggalkan aku. Aku telah membuat kau ketakutan ketika aku berubah ujud di rumah paman, ingat" Kau melarikan diri waktu itu. Kemudian kau kembali lagi padaku. Kau yang manusia, dengan aku yang bukan manusia dan bukan pula harimau sepanjang waktu. Aku rasa aku telah salah jalan. Dan kurasa, batinmu sangat tertekan. Aku tak dapat memastikan apa yang kau rasakan pada detik-detik ini. Tetapi kau sekali lagi melihat kenyataan, bahwa aku tidak dapat melawan, manakala saat seperti ini datang. Aku sayang padamu, aku tak mau kau menderita lebih lama!" "Jangan berkata begitu," kata Sabaruddin menukas. "Aku tidak menderita. Sudah pernah kukatakan padamu, bahwa saat seperti ini tidak selalu datang dan aku sudah siap untuk saban waktu menerimanya. Sabrina, bukankah kita tidak dapat mundur lagi!" Mendengar ucapan itu cindaku cantik itu memandang Erwin! Dan Erwin juga bertemu mata dengannya. Ah, Erwin tentu tahu apa http://cerita-silat.co.cc/ TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ yang tersimpul di dalam kalimat Sabaruddin. Malang memang selalu tak dapat ditolak. Pada waktu itu keluar seorang wanita muda membawa baki berisi minuman dan makanan kecil untuk dihidangkan. Melihat dua makhluk yang tak pernah dikhayalkannya itu, Ijah hanya sempat menjerit yang kemudian tersendat dan ia rubuh dengan suara cangkir-cangkir yang berantakan. Kemudian terdengar suara yang biasa didengar Erwin dalam keadaan semacam itu. Suara mengaum. Ketiganya terkejut dan saling pandang. Kemudian Sabaruddin, cindaku dan manusia harimau mendekati Ijah untuk memberi pertolongan. Tetapi maut sudah lebih dulu menjemput wanita yang malang itu. Sabaruddin jadi takut dan bingung sekali. KALAU Sabaruddin bingung karena mungkin harus mempertanggungjawabkan kematian Ijah, maka Erwin dan Sabrina dengan otak manusianya jadi amat sedih, karena seorang insan lagi mati disebabkan ujud mereka. Andaikata mereka tidak sedang mengharimau tentu Ijah tidak akan menemui ajalnya, bahkan akan mempersilakan mereka semua minum dan mencicipi kue buatannya sendiri. Lemper ayam yang amat lezat. Tidak seperti yang biasa dijual oleh para penjaja kue atau di warung dan toko sekali pun. Sabrina yang menghadapi mayat wanita itu kemudian tak dapat menahan isak tangisnya, la merasakan bahwa dirinya seorang pembunuh, walaupun tadi dia tidak berbuat apa-apa. Kesalahannya, kalau mau dikatakan kesalahan, hanyalah karena ia tidak dapat melawan perubahan ujudnya dari perempuan yang begitu cantik jadi makhluk yang sangat menakutkan. Lalu ia teringat pada dua bayi tak berdosa yang beberapa waktu yang silam tentu mati pula karena ia menghisap darah mereka untuk memuaskan dahaganya sebagai seekor cindaku. Huu betapa kejam dia. la, yang dalam keadaan biasa benar-benar seorang wanita cantik penakluk hampir setiap pria. Suatu pemandangan yang sangat aneh memang. Wanita jelita bertubuh harimau menangis karena melihat betapa buruk akibat dari nasib dirinya. Nasib yang bukan buatannya sendiri, tetapi takdir http://cerita-silat.co.cc/ TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ yang tidak dapat dielakkan. Dalam Sabrina menangis sehingga tubuhnya tergoncang goncang itulah pula ia perlahan-lahan berubah jadi manusia kembali. Dan dia meneruskan tangisnya untuk menyalurkan pukulan bathin yang mendera. "Kau lihat sendiri Sabaruddin, aku ini pembunuh, walaupun di luar kehendakku. Aku sadar kini, bahwa aku tidak berhak mendapat kasih. Apalagi dicintai. Oleh karenanya, lebih baik kita berpikir dan berbuat menurut pertimbangan yang wajar. Kau, bukan hanya laki-laki ganteng. Ningrat lagi. Kau bisa mendapat gadis mana saja yang kau ingini. Jangan kau kira aku beriba-iba. Aku kini benar-benar menyadari keadaan diriku. Bagaimana tidak. Mak Ijah yang baik ini mati karena aku. Akulah pembunuhnya, walaupun aku tidak menjamahnya. Walaupun aku tidak menghisap darahnya," kata Sabrina. Tetapi Erwin segera menukas: "Kau keliru Ina, dia bukan mati karena kau. Tetapi karena aku. Jangan berati pikiranmu. Aku yakin bahwa melihat aku tadilah maka perempuan malang ini terkejut, takut, lemas, Suatu komplikasi tersendiri yang sudah diluar kesanggupan jiwanya untuk diatasi." "Kalau begitu, karena aku dan kaulah," kata Sabrina yang tahu, bahwa Ijah mati bukan karena Erwin semata-mata. Mereka berdua sama-sama mempunyai rupa yang bisa membuat orang mati ketakutan atau tewas karena terkejut. Namun begitu ia menghargai cara Erwin hendak mengambil alih semua dosa. Manusia harimau yang pernah dikhianatinya ini memang jantan. Lebih daripada itu. Merasa dendam pun kiranya tidak. Erwin lebih baik dan lebih lembut dari kebanyakan manusia yang bukan manusia harimau, la sama dengan ayah dan ompung-nya. Manusia-manusia harimau yang lebih berkemanusiaan dari orang-orang yang selalu bicara tentang kemanusiaan. Sebuah ironi dalam kenyataan. Erwin heran mendengar pendirian Sabrina kini, yang dengan sukarela mau melepaskan Sabaruddin, padahal dulu dipertahankannya mati-matian. Dan ia lebih heran lagi ketika mendengar Sabaruddin tanpa ragu-ragu berkata: "Tidak Ina, yang http://cerita-silat.co.cc/ TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ pernah keliru tempo hari adalah aku. Bukan kau. Aku yang ketakutan dan menyingkir, hanya karena kau kebetulan memperoleh takdir yang begitu. Aku sayang padamu Ina, walaupun kau selama Petualangan Manusia Harimau Seri Manusia Harimau Karya S B Chandra di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo hidup mengharimau. Kita tinggal di rumah saja sayang, tak usah bertemu dengan siapa pun juga. Bagiku, hidup di dunia ini sudah amat bahagia selama berdampingan dengan kau. Tahu kau Ina apa yang kuingini sekarang" Aku ingin jadi cindaku seperti kau. Lalu kita mencari tempat tinggal jauh dari masyarakat. Di desa, di pinggir hutan. Bagiku, hidup ini akan terasa meriah dan bahagia kalau kita bisa terus bersama-sama!"Sabrina jadi heran dan sekaligus terharu. Apakah sudah begini besar perubahan yang terjadi atas diri orang pertama yang mencicipi dirinya beberapa waktu berselang" Tidak lagi punya rasa takut" Betul-betul hendak hidup bersamanya sepanjang umur" Mau hidup ke pinggir hutan untuk menjauhi masyarakat" Bukan hanya Sabrina. Orang Mandailing yang masih belum berubah ujud itu pun serasa tak percaya atas apa yang baru didengarnya. Tetapi mengapa pula tak mungkin. Kalau dulu Indahayati, almarhumah istrinya pernah amat kasih dan setia padanya, padahal ia pun pernah melihat Erwin menjadi harimau, mengapa pula seorang Sabaruddin, betapa tinggi pun keningratannya tidak bisa mencintai cindaku yang amat cantik itu" "Kau hebat Sabaruddin. Aku bangga sekali mempunyai sahabat seperti kau!" kata Erwin. "Kau mau menerima aku sebagai sahabat kembali seperti dulu, sebelum terjadi keretakan di antara kita?" tanya Sabaruddin yang secara spontan lalu memeluk tubuh manusia harimau itu dan mendekatkan kepalanya ke kepala Erwin. Kini Erwin jadi terharu. "Di waktu yang akhir-akhir ini aku hampir tak pernah tenteram, mengingat budi baikmu dan batasanku terhadap kau Erwin. Aku merasa diriku begitu jahat terhadap engkau yang berhati mulia," dan sekarang laki laki dari Ujungpandang itu tak dapat menahan air mata. http://cerita-silat.co.cc/ TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ Sabrina dengan matanya yang begitu jeli memandangi Erwin. Betapa lapang dada dan baik hati orang yang pernah disakitinya ini. Adakah manusia biasa, yang pintar dan berkedudukan tinggi punya hati semulia Erwin" Dia bertanya begitu di dalam hati, karena ia menyadari bahwa di zaman rusak jiwa dan mental ini, terlalu banyak orang yang pandai bicara, indah, enak didengar telinga, tetapi sebenarnya berhati culas. Orang-orang yang selalu indah dalam bicara tetapi buruk bahkan terkutuk dalam perbuatan. Seharusnya orang-orang palsu ini disambar geledek atau dibinasakan oleh makhluk-makhluk seperti sahabatnya itu. Manusia harimau. Untuk pertama kali selama hidupnya, Erwin dipeluk dengan haru oleh seorang manusia. Sabrina memandang, Sabaruddin tidak melepaskan pelukannya. Orang Tapanuli Selatan itu tidak juga menjadi manusia kembali. Suatu pemandangan yang sangat aneh, mengharukan dan juga mencekam. Di tengah-tengah suasana itu terdengar satu suara yang sudah tak asing. Suara Dja Lubuk: "Aku berbahagia sekali melihat kalian. Lupakan semua yang buruk Erwin. Orang pemaaf adalah orang yang paling bahagia di dunia ini!" Tetapi selesai Dja Lubuk bicara, terdengar suara lain: "Kendalikan dirimu Sabrina. Jangan lupa bahwa kau adalah kau! Kau tentu mengerti maksudku. Kau anakku. Jangan sampai menemui nasib seperti ayahmu yang malang ini!" Yang bicara tak lain daripada Sutan Rimbogadang. Sabrina tertunduk kemudian mengatakan kepada Erwin bahwa yang baru bicara adalah ayahnya. Jadi pada kesempatan itu telah datang ayah si manusia harimau dan ayah si cindaku. Sabaruddin lalu rengambil keputusan untuk segera saja berangkat ke Padang, lalu ke daerah Kerinci sana. Barangkali wanita yang dicintainya itu dapat memohon kepada para leluhur dan ayahnya untuk membuat dia jadi manusia biasa. Oh, kalau itu nanti terkabul, betapa akan lebih bahagianya dia. Mempunyai istri yang begitu cantik. "Kami akan segera ke Sungai Penuh, Erwin," kata Sabaruddin. http://cerita-silat.co.cc/ TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ "Kurasa baik. Aku pun pernah kembali ke kampung untuk menziarahi kuburan keluarga. Permintaan roh kadangkala lebih makbul daripada permohonan insan-insan yang masih hidup," jawab Erwin. Erwin gelisah, mengapa ia belum menjadi manusia kembali. Mengapa Sabrina hanya sebentar saja berubah ujud. Tetapi sedang ia bertanya pada diri sendiri itulah ia mendengar suara kakeknya berkata: "Pulanglah kau cucuku. Ada suatu tugas yang harus kau laksanakan nanti. Tugas kemanusiaan dan tugas pengamanan!" Raja Tigor tidak selalu memperdengarkan suara atau mengunjungi cucunya. Kalau ia datang tentu ada sesuatu yang amat penting. "Tugas apa ompung?" tanyanya. "Tugas berat. Suatu tantangan lagi bagimu!" kata Raja Tigor. "Tetapi keadaanku begini ompung!" kata Erwin. "Begini bagaimana?" "Ujud diriku ini!" "Apa yang kau risaukan! Bukankah dulu pun kau pernah berjalan dalam ujudmu seperti sekarang. Bukankah kau pernah memasuki kantor polisi dalam keadaanmu sedang seperti ini" Kau hilang kepercayaan pada dirimu sendiri?" "Tidak ompung," jawab Erwin agak malu. "Aku berangkat sekarang. Ompung, aku sudah lama tidak berhadapan dengan ompung. Aku sudah rindu," kata Erwin manja pada kakeknya yang amat sakti itu. "Ya, nanti aku datang. Kerjakan dulu apa yang harus kau kerjakan!" Erwin mohon diri kepada Sabrina dan Sabaruddin. Mereka yang juga mendengar suara ompung Erwin cukup mengerti bahwa Erwin mempunyai tugas. Tetapi mereka bagaimana" Mayat Ijah masih terbaring di sana. "Erwin, kami masih belum tahu apa yang harus dilakukan dengan http://cerita-silat.co.cc/ TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ mayat ini. Kami tentu akan berhadapan dengan Polisi dan mempertanggungjawabkannya!" kata Sabaruudin. "Tidak usah pikirkan itu," kata Suara baru. Suara Sutan Rimbogadang. "Kematiannya amat disesalkan, tetapi bukan salah Sabrina atau Erwin. Aku akan mengurusnya." Bersamaan dengan selesainya kalimat Sutan Rimbogadang yang tidak memperlihatkan dirinya, tampak mayat Ijah diangkat entah oleh apa, lalu dibawa pergi. Erwin sendiri pun merasa amat takjub, walaupun ia mempunyai kebolehan kebolehan yang luar biasa. "Ayah," kata Sabrina lalu dia menangis lagi karena terharu oleh cinta kasih ayahnya. Di saat ia dan Sabaruddin sudah kehilangan akal, ayahnya datang. Betapa cinta hati ayah kepada anak. Apakah anak juga begitu besar cintanya kepada ayah dan ibu, tanyanya kepada diri sendiri. Erwin berangkat dengan perasaan lega, karena kedua sahabatnya telah tertolong, la keluar dalam ujud tubuh harimau dengan muka manusia. Tetapi hatinya tidak sedikit pun goyah, sesuai dengan pesan ompungnya. Dan memang tidak ada orang menghiraukannya karena ia tidak kelihatan. Berbeda dengan orang banyak yang tak melihatnya itu, ia dapat mempersaksikan segala kegiatan di sekitarnya. Mobil-mobil mengkilap yang meluncur wajar sopan untuk menghindari kemungkinan tabrakan atau menabrak pejalan kaki atau pengendara sepeda motor. Sedan-sedan yang dilarikan kencang ugal-ugalan tanpa memikirkan resiko fatal bagi dirinya dan orang lain. Seolah-olah mereka yang paling hebat dan boleh berbuat semaunya di jalan-jalan raya. Manusia harimau itu juga melihat bagaimana berbagai jenis bis kota berhenti sesuka isi perut supirnya yang busuk. Agak ke tengah jalan sehingga kendaraan-kendaraan di belakangnya harus menunggu dia selesai menurunkan atau menaikkan penumpang, anak-anak sekolah, para pekerja. Dan kalau yang naik itu wanita, tidak perduli cantik atau sedangan, hampir semuanya dicolek atau dipegang pinggangnya di tangga seakanakan memberi pelayanan yang baik sekali. Kalau tidak berhenti di http://cerita-silat.co.cc/ TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ tengah jalan menghambat lalu lintas maka bukan jarang supir-supir bis itu menghentikan kendaraan besarnya di tikungan. Kejengkelan atau sumpah serapah orang yang merasa dihalangi tidak pernah mereka pedulikan. Sebodo amat, pikir mereka. Tetapi kalau yang terhalang oleh cara-cara supir bis demikian kebetulan termasuk "batu" yang menilai perbuatan itu keterlaluan, maka ada kemungkinan si supir diseret dari bisnya, dihajar. Kalau tidak setengah ya seperempat matilah. Bisa juga kepala bocor oleh pukulan laras atau gagang senjata. Salah memang, main hakim sendiri. Tetapi ada kalanya orang sukar mengendalikan diri oleh ketidak pedu-lian supir-supir bis. Tidak banyak di antara mereka yang bisa menimbulkan respek dari pengendara lain. Yang sopan dan mematuhi ketentuan lalu lintas sungguh tidak banyak! Dalam hati Erwin berpikir bahwa semakin ramai, kota metropolitan ini semakin sulit mengurusnya dengan baik. Itu tentang kendaraan. Erwin yang manusia harimau tak tampak oleh orang lain itu juga sempat melihat jambret-jambretan di tengah orang ramai. Di perapatan yang ada lampu pengatur lalu lintasnya ia sempat melihat pengemudi sedan yang tidak menutup kaca jendelanya ditodong oleh seorang laki-laki yang menekankan ujung senjata tajamnya ke leher si pengemudi. Kira-kira dia berkata dengan sopan: "Saya minta jam tangan dan cincinnya!" Itu sudah cukup, bahasa yang lebih jelas dilaksanakan oleh si pisau penekan leher. Dan arloji serta cincin akan bertukar pemilik. Tetapi ketika melihat seorang wanita muda membimbing anaknya berjalan kaki didekati seorang laki-laki yang dengan sigap lalu merenggut kalung dari lehernya sehingga perempuan terjerit ketakutan dan kesakitan, si manusia harimau tidak bisa menahan diri. Dia mengejar, tentu saja tidak terlihat oleh siapa pun, juga tidak oleh si penjambret. Tiba di belakangnya kaki depan memukul punggung si penjahat sehingga ia tersungkur dengan luka mengeluarkan darah membasahi bajunya. Orang-orang di sekitarnya jadi terperanjat, kemudian takut. Bagaimana bisa terjadi" Tidak ada yang menyerang dirinya, tetapi ia jatuft dan belakangnya mengeluarkan darah. Orang segera berkerumum. Si http://cerita-silat.co.cc/ TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ penjambret yang ketakutan coba berdiri, tetapi tak mampu. Terasa ada benda berat menimpa dirinya dan kemudian melukainya lagi. Pasti bukan dengan senjata tajam. Lalu dengan apa" Begitu berat dan sakit. Bukan hanya dia, tetapi puluhan orang yang mengerumuninya itu juga ketakutan dan menghindar dari sana. Mereka tidak bisa mengerti. Setan atau jinkah" Baru kali ini mereka mempersaksikan pemandangan yang begitu menakutkan. Tidak bisa diduga, tidak dapat diraba. DUA buah luka di punggung penjahat keci! itu terus mengeluarkan darah. Tak seorang pun di antara para saksi berani memberikan bantuan. Selain daripada yang melarikan diri dan saling tabrakan, ada sejumlah orang melihat dari jauh. Kini laki-laki itu tidak berusaha lagi bangkit untuk melarikan diri. Perhatian orang banyak beralih pada wanita yang membimbing anak dan mendapatkan penjambret yang tertelungkup itu. la melihat kalungnya di samping tangan kanan penjahat yang terpentang di atas kepalanya. Tanpa rasa takut, karena miliknya sendiri, wanita itu mengambil hartanya. Lalu bergegas pergi dengan anaknya. Dia tidak mengucapkan terima kasih karena tidak tahu kepada siapa akan diucapkan, la pun belum sempat memikirkan mengapa penjahat itu sampai jatuh tersungkur, la lihat darah di belakang tubuh laki-laki itu, tetapi dia tidak menghiraukannya. Baginya yang penting hanya kalungnya. Cukup lama ia menghemat uang belanja untuk akhirnya dapat membelinya, karena ia hanya istri pegawai negeri yang tidak turut mencuri harta negara. Dia tidak pernah iri hati melihat istri bawahan suaminya memakai banyak perhiasan. Beberapa saat kemudian barulah seorang petugas keamanan datang, la mendekat melihat darah, bertanya kepada orang-orang di situ, ke manakah larinya si penikam. "Tidak ada yang menikam Pak," kata seorang saksi mata. "Dia toh tidak bisa menikam dirinya sendiri di bagian punggungnya!" kata polisi itu sinis. "Kalian semua penakut. Tetapi melihat satu manusia luka parah begini tanpa berbuat suatu apa http://cerita-silat.co.cc/ TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ pun. Pengecut! Aku hanya minta tolong diberi tahu ke arah mana larinya si penikam! Dia sudah lari, apa layi yang kalian takutkan/' sambung polisi itu jengkel. "Tidak ada yang menikam dan tidak ada orang yang lari!" kata saksi mata lain. "Pendusta!" bentak polisi itu. Karena dia rupanya tergolong pada sedikit polisi yang suka sok aksi dan ugal-ugalan, maka dicabut pistolnya untuk memaksa saksi-saksi buka mulut. Rupanya polisi ini mau menyabot keinginan dan usaha Menhankam memanunggalkan ABRI dengan rakyat. Dan yang punya sifat tengik begitu bukan hanya anggota Polri yang sersan Warsito ini. Ini baru cabut pistol, yang main tendang dan tembak juga ada. "Nah, sekarang mau ngomong hah!" bentak Warsito. Tetapi bentakannya jadi bertukar dengan muka pucat dan lutut goyah, ketika pistol dipukul dan jatuh dari pegangannya tanpa terlihat siapa yang telah begitu berani terhadap penegak hukum ini. "Aku yang melukai dia, mau apa kau?" tanya satu suara. Juga tanpa orangnya. Sebetulnya Warsito ingin ambil langkah seribu, tetapi langkah permulaan pun tak dapat dilakukannya, la tidak sanggup beranjak dari sana. "Panggilkan ambulans, bawa dia ke rumah sakit. Dia bukan orang jahat. Hanya musuh pribadiku sejak di sekolah dulu. Aku yang memukul dari belakang, jadi kalau mau ditangkap akulah orangnya!" kata Erwin. Setelah suara itu tidak meneruskan ceritanya, ambulans ditelpon dan orang luka itu diangkut ka RSCM. Betapa heran dan tak mengertinya para dokter ketika melihat dua luka di punggung korban jelas bekas cengkeraman binatang buas berkuku panjang dan kuat. Tampaknya kuku harimau dewasa. Dokter-dokter saling pandang. Tiada berkata. Mereka semua sudah mendengar tentang sedang beradanya di Jakarta mahluk http://cerita-silat.co.cc/ TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ yang dinamakan manusia harimau. Yang mau membunuh, tetapi hanya yang bersalah padanya atau keluarganya. Atau membela si lemah terhadap orang-orang kuat yang tiada berkemanusiaan. Belum lama ini mereka juga mendengar tentang dua pasien yang dilukai mukanya dengan cara yang sama seperti ini, dan tiap kali dokter mau mengobati, terdengar suara harimau marah. Setelah seorang manteri yang agak berisi membaca doa dan mohon izin, barulah luka-luka kedua manusia malang itu dapat dibalut. Tetapi pada malamnya ada tiga orang menculik mereka. Di depan rumah Petualangan Manusia Harimau Seri Manusia Harimau Karya S B Chandra di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo sakit mereka dikepung polisi yang sudah dapat pemberitahuan telpon dari orang yang tak mau memperkenalkan dirinya bahwa pada malam itu akan ada tiga penculik membawa dua pasien dari rumah sakit. Kemudian ketiga penculik itu mengakui di hadapan pemeriksa, bahwa mereka melakukan itu atas suruhan seseorang yang mereka tidak mau sebut namanya, karena kuatir akan mendapat pembalasan. Setelah Polisi mempergunakan cara yang kadangkala tidak dapat dielakkan terhadap penjahat-penjahat besar, berkatalah Mudakir, David dan Masto, bahwa yang memerintah mereka bukan manusia biasa, tetapi satu mahluk yang amat aneh. Lebih dari itu mereka tidak mau bicara. "Tembak sajalah kami," kata mereka bertiga. "Kematian begitu masih lebih menguntungkan daripada didatangi oleh mahluk itu!" Dan pada saat, sebagaimana sudah seringkali terjadi, terdengar suara harimau mengaum di dalam ruangan pemeriksaan itu, keras sekali. Kemudian suara menggeram. Diam sejenak lalu menggeram lagi. Semua pemeriksa yang tadi begitu hebat menghadapi tiga tangkapan mereka, kini jadi kehilangan seluruh semangat. Mendengar suara yang tidak kelihatan harimaunya. Memang itu suara harimau. Dan mereka pun lantas ingat pada kejadian-kejadian pada waktu yang belakangan ini. Adanya manusia harimau yang sedang bertualang di Jakarta. Sudah beberapa korban jatuh. Dan dia masih saja berkeliaran. Kalaulah ini hanya harimau biasa, jangankan hanya seekor, biar selusin pun pasti akan dapat dirubuhkan. http://cerita-silat.co.cc/ TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ Ketiga penculik yang telah banyak membunuh itu terus ditahan. Kepada kedua pasien yang dirawat kembali kelak akan dipinta keterangan, mengapa ketiga orang ini mau menculik mereka. Apa hubungannya dengan sang manusia harimau y ng memerintah penculikan itu. Mungkin akan terb ogkar serentetan rahasia yang selama ini masih gelap bagi polisi. Bagaimanapun pintar dan hebatnya, ada sejumlah kasus yang mereka tidak bisa pecahkan. Ada kalanya beberapa tahun kemudian baru terbongkar. *** SETELAH menolong wanita tak dikenal yang dijambret kalungnya itu dan memukul senjata genggam dari tangan Sersan Warsito, manusia harimau meneruskan perjalanannya. Apakah ini tugas yang dimaksudkan ompungnya tadi" Ah, agak mustahil, karena yang demikian hanya perkara kecil dan bahkan sudah menjadi kejahatan sehari-hari di Jakarta, la terus berjalan, jalan biasa, tidak mempergunakan ilmu gerak cepat yang dikuasainya. Dalam ia berjalan itu, ia teringat pada Sabrina, Sagita yang anak dukun modern dan Amalia, anak Maskun dan isterinya Juariah. Kasihan ia pada Amalia yang jatuh cinta padanya. Dan hal itu telah menyebabkan jatuh beberapa korban yang tadinya punya niat untuk menamatkan riwayat hidupnya, la juga teringat pada ayah Sabrina yang datang mengangkat dan membawa pergi mayat Ijah yang mati karena terkejut melihat dirinya dan Sabrina yang tadi mengharimau. Pada waktu itulah Erwin terkejut melihat seorang wanita berdiri di pinggir jalan. Sagita. Yang mula pertama dikenalnya beberapa waktu yang lalu, juga sedang berdiri bercakap-cakap dengan temannya di pinggir jalan. Hanya jalannya berlainan, tetapi Sagita nya adalah Sagita yang itu juga, yang baru kehilangan ayah karena bunuh diri dengan menembak kepalanya. la ingin menegur gadis yang baik hati itu, tetapi bagaimana caranya, la dalam keadaan begitu dan tidak pula bisa dilihat oleh Sagita. Kini terasalah olehnya betapa sedih dan celakanya kalau diri berubah ujud dalam keadaan semacam itu. Keinginan menegur dan bercakap-cakap dengan Sagita tak dapat dilaksanakan, la bermohon http://cerita-silat.co.cc/ TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ dengan sepenuh hati agar ia dimanusiakan kembali, tetapi permintaannya tidak terkabul. Dari jarak dekat dipandanginya Sagita yang kelihatan masih murung dan bagaikan tak punya tujuan, la yakin Sagita bukan mengingat dirinya, karena ia bukan Amalia yang telah tergila-gila kepadanya. Di luar kehendak Erwin sendiri. Tetapi manusia harimau itu tak kuat menahan diri. la menegur: "Hendak kemana kau Sagita?" Gadis itu terkejut, la ingat suara itu. Suara anak muda ya:ig membuatnya dulu begitu patuh membawanya ke rumah sesuai dengan kehendak hati orang yang baru dikenalnya itu. la tidak keliru. Itu suara Erwin. Tetapi mana dia" "Ah, khayalan," kata Sagita dalam hati untuk melupakan yang yang didengarnya itu. Tetapi suara itu berulang lagi: "Kau baik-baik saja Gita?" Suara itu begitu enak didengar dar penuh rasa simpati. Alangkah akan bahagianya Erwin, mungkin juga Sagita kalau ia pada saat itu mendadak bisa jadi manusia kembali. Tetapi manusia atau makhluk apa pun di atas bumi Allah ini tidak selalu mendapat apa yang diharap dan di dicita-citakannya. Bahkan diusahakannya dengan kerja keras sekali pun. Sagita semakin heran. Jantungnya berdebar. Mengapa ia mendengar suara Erwin padahal sudah pasti Erwin tidak ada di situ. Pertanda apakah ini. Apakah ia mulai digerayangi suatu perasaan lain terhadap laki-laki itu" Mustahil, la tidak pernah berpikir ke arah itu. Juga tidak mengharapkannya. Kesedihan oleh kehilangan ayah saja belum meringan. Kepergian ayahnya itu bukan hanya menyebabkan dan meninggalkan rasa pilu, tetapi juga rasa malu karena bunuh diri itu menjadi pembicaraan orang banyak. Beberapa keluarga yang datang selalu bertanya apakah sebabnya orang baik dan kaya itu sampai mengambil jalan singkat mengakhiri hidupnya" Dalam agama Islam yang begitu dinamakan mati sesat. Mengapa ia sampai menempuh cara itu. http://cerita-silat.co.cc/ TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ "Ada apa sebenarnya Gita, sampai ayahmu nekad begitu?" tanya keluarga. "Entahlah, Gita juga tidak tahu! Begitu mendadak. Dan ayah pergi tanpa meninggalkan pesan!" "Aku benar-benar heran, kalian hanya berdua! Mesti ada sesuatu yang amat berat, makanya ia tak sanggup lagi hidup di dunia ini!" Memang mereka hanya berdua, ayah dan anak. Sejak kemattan isterinya ia tak mencari yang lain. Dan Sagita adalah anak satusatunya. Anak kesayangan. Apa maunya diturut. Katakanlah Sagita anak yang amat disayang dan dimanjakan. Karena tiada tempat lain untuk mencurahkan atau membagi kasih itu. Mereka sama sekali tidak -tahu bahwa Afandi mempunyai ilmu amat tinggi dalam dunia sihir. Sepanjang tahu mereka dia adalah seorang baik hati yang dermawan. Kini terdengar olehnya suara Erwin. Menjerit, pertanda apakah ini" Rumah laki-laki itu pun ia tidak pernah tahu. Erwin tidak mengatakan dan ia pun tidak bertanya. "Jangan gelisah Gita. Kuatkan hatimu melupakan apa yang telah berlalu. Betapa pun pahit dan sakitnya. Barangkali semua itu sudah merupakan satu penentuan yang harus dilalui. Yang tidak dapat diduga dan tidak pula dapat dielakkan oleh manusia," kata suara tanpa rupa itu. Erwin melihat Sagita menarik napas lalu pergi dari sana. la mau membuang khayalan yang bisa membuat dirinya bingung. Derita hati akan jadi lebih berat. Dan Erwin dengan sedih memperhatikannya pergi. Dan dia pun mulai bertanya pada dirinya apakah ia menaruh hati pada gadis itu! la sendiri tidak dapat menjawab. Gila, pikirnya. Mengapa mesti menanyai diri tentang Sagita. Kadang-kadang Erwin memang lupa apa dia sebenarnya. Hanya manusia yang punya kekurangan. Ataukah kelebihan" Bukan, ia manusia yang punya kelainan. Sedangkan Sagita seorang gadis cantik terpelajar. Heran, mengapa ia tidak memikirkan Amalia yang terang-terangan jatuh hati http://cerita-silat.co.cc/ TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ padanya. Hidup ini aneh. Bagi laki-laki maupun wanita. Kadangkala menyukai seseorang yang sama sekali tidak memperhatikannya. Dan tidak menghiraukan orang lain yang benar-benar menyenangi atau bahkan mencintai dirinya. SANG manusia harimau meneruskan perjalanan. Apakah masih ada tugas yang harus dilaksanakan" Orang sakit karena buatan manusia jahil ataukah insan lemah yang diperlakukan sewenangwenang oleh kelompok jagoan yang merasa boleh berbuat semuanya, karena merasa kebal terhadap hukum" Akhirnya Erwin sampai juga ke rumahnya. Pintu depan tertutup. Memang ditutupnya tatkala ia pergi. Sebenarnya hanya namanya saja pintu. Sekali tendang pun akan copot dari engselnya. Pintu dibuka, Erwin masuk. Masih dalam ujud harimau berkepala manusia yang tak tampak oleh siapa pun. Kecuali kalau ia bertemu dengan orang yang punya ilmu melihat iblis dengan mata kasarnya. Memang ada manusia yang punya ilmu untuk melihat jin dan syaitan, yang biasa disebut dengan orang halus. Erwin terkejut, melihat ada manusia di dalam rumah itu. Dan manusia itu pun amat terkejut melihat pintu terbuka, tetapi tidak ada manusia yang masuk. Jantung Erwin berdebar. Mengapa orang ini datang ke tempatnya. Dari mana dia masuk" Barangkali dari pintu belakang, yang memang mudah sekali dibuka. Apa maunya" Tetapi manusia harimau itu tidak bertanya. Tidak sebagaimana ia dipinggir jalan tadi menyapa Sagita tatkala dilihatnya gadis itu berdiri bingung di tepi jalan. Yang lebih mengherankan sang manusia harimau adalah terletaknya sebuah kopor yang berharga mahal di gubugnya yang reot itu. Kopor itu tentu milik si tamu tak diundang. Pendatang itu nampak sedih sambil membenahi apa yang patut dibereskan. Sedih memikirkan dirinya atau melihat keadaan rumah yang begitu miskin. Tak banyak yang dapat dibenahinya karena di gubug itu hampir tidak ada apa-apa. Dua buah kursi kayu berikut mejanya.' Harga murah seperti yang biasa dijual di pinggir jalan. Di belakang penyekat ada bale bale kayu hanya beralaskan tikar http://cerita-silat.co.cc/ TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ dengan perlengkapan bantal berisi kapuk yang banyak bijinya. Erwin akhirnya merasa kasihan. Sampai sejauh itukah sudah tenggelamnya Amalia dalam penyakit cinta yang belum diketahuinya akan berbalas atau hanya dikasihani" Sekali lagi Erwin dihadapkan dengan masalah yang mungkin akan menyulitkan dirinya. SEMBILAN diantara sepuluh laki-laki akan merasa bangga dan menilai dirinya hebat sekali kalau selalu disenangi apalagi dicintai oleh wanita. Dan pada umumnya mereka itu tidak akan pernah menolak, apalagi kalau yang jatuh hati punya rupa yang dapat diketengahkan. Kalau pun si laki-laki mengetahui bahwa dia tidak akan mungkin melayani curahan cinta oleh sekian banyak wanita, tetapi mereka tidak akan menampik. Ada yang memanfaatkan untuk dilagakkan kepada kawan-kawan. Kalau si wanita kaya raya, ada juga yang mau "menembak" hartanya. Barangkali Anda juga tahu, kalau seorang wanita sudah cinta setengah mati sama satu laki-laki, maka ia akan bersedia mengorbankan apa saja yang ada. Apalagi kalau cuma namanya harta benda, uang, mas dan permata. Ada banyak wanita yang punya hati sekeras graniet. Kalau dia mau, dia harus mendapatkannya. Kalau dia tahu ada saingan, dia akan berbuat segala yang masuk akal dan juga tidak masuk akal untuk mengalahkan rivalnya. Dan si laki-laki yang tahu betapa tinggi nilai dirinya itu akan menguras habis apa yang bisa dikuras. Kemudian ia akan menghilang. Tanpa pamit atau dengan mengemukakan aneka alasan. Yang begitu mudah dicari dan dikemukakan selama lidahnya masih bisa bergoyang. Belum kelu bagaikan lidah mayat. Barulah si wanita sadar bahwa ia ditipu. Dan sebenarnya dia masih bersedia ditipu demi cinta gilanya, tetapi sudah tidak punya modal. Lalu ia akan merana. Atau ia akan jadi kalap dan tidak gentar untuk membunuh si laki-laki. Tidak begitu halnya dengan Erwin. la sudah beberapa kali dikejar-kejar cinta, antara lain di Surabaya, sampai ia terpaksa meninggalkan kota itu untuk membebaskan dirinya. Dia tidak mengerti mengapa Amalia yang cantik dan punya orang tua kaya bisa jatuh hati padanya! Sepanjang pengetahuan Amalia ia hanya http://cerita-silat.co.cc/ TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ seorang dukun miskin. Tidak ada arti apa-apa jika dibandingkan dengan puluhan laki-laki berbagai umur yang tergila-gila padanya. Dia sendiri heran, mengapa ia tertarik pada Erwin. Dan masalah cinta memang sesuatu yang kadangkala tak dapat di analisa dan tak dapat dimengerti. Mengapa harus pada laki-laki miskin itu! Karena dia menyembuhkan dirinya dari penyakit gila oleh guna-guna" Tidak, dia tahu, bukan karena itu. Dia jatuh hati bukan oleh dorongan ingin balas budi. Bahkan ia sendiri belum tahu apakah Erwin membalas cintanya. Tetapi menurut perhitungannya, Erwin tentu menerima karena dirinya memenuhi persyaratan untuk dicintai. Dalam pada itu yang sebaliknya juga bisa saja terjadi. Erwin merasa tidak sepadan, karena ia hanya dukun, la mungkin terlalu tahu diri sehingga tidak berani mencurahkan kasih pada gadis semacam Amalia. Tidak pantas, sumbang! Tetapi kini ia sudah ada di sana. Di gubug orang yang dimauinya itu. Benar dia mau sama laki-laki yang dukun itu. la tinggalkan rumahnya dengan sebuah kopor kecil berisi pakaian seperlunya, la mau menyerahkan diri pada Erwin. Gila memang! Dan dia tahu bahwa perbuatannya itu termasuk gila! Tapi Amalia tidak sudi menerima kalau dikatakan bahwa cinta itu buta. Dia jatuh sayang pada Erwin bukan karena mata atau hatinya buta. Dia benar-benar mencintainya. Karena apa tidak jadi soal. Kalau orang bilang dia gila, biar saja! Dia toh tidak rugi apa-apa. Manusia harimau terharu melihat Amalia termenung. Tiba-tiba dia teringat, kalau mendadak dia berubah ujud, bisa membuat gadis itu terkejut dan mati kejang di situ. Buru-buru Erwin ke luar dari rumah itu. Amalia tersentak dari renungan, ia merasa ada sesuatu yang bergerak dalam rumah itu. Tetapi ia tidak sempat memikirkannya, la hanya mengharap Erwin lekas tiba. la akan merasa malu sekali nanti. Sekarang pun sudah malu. Tetapi rasa malu ini tidak cukup kuat melawan kehendak hatinya. Apa akan dipikir atau dikatakan Erwin melihat dia ada di sana" Lalu apa akan dikatakannya kepada Erwin" Menyatakan cinta" Keterlaluan! Bagaimana pun, biasanya harus laki-laki yang memulai. http://cerita-silat.co.cc/ TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ Andaikata Erwin tidak mengatakan suka padanya atau bahkan heran melihat kehadirannya di sana, bagaimana" Inilah problema cinta bagi Amalia. Tetapi ia sudah ada di sana, jadi harus berani menghadapinya. *** SI manusia harimau Erwin pergi bersembunyi ke sebuah garasi kosong tak jauh dari gubugnya. la meminta dengan air mata agar ia dimanusiakan kembali, la panggil ayah dan ompungnya. la sebut Petualangan Manusia Harimau Seri Manusia Harimau Karya S B Chandra di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo nama gurunya Siti Hawa dan Datuk nan Kuniang yang kadangkadang terbaring dan senyampang ke luar dari kuburannya di Kebayoran Lama. Permohonan dan jerit hatinya akhirnya terkabul. Sebagian demi sebagian ia menjadi manusia kembali. Erwin yang berpakaian sederhana dengan sandal jepit setengah usang kembali ke rumahnya. Sudah dipikir dan direncanakan apa yang akan dikatakan dan diperbuatnya nanti. la pura-pura terkejut melihat Amalia ada di rumahnya. Sesaat ia tidak sanggup membuka mulut. Tidak tahu hendak mengatakan atau bertanya apa. Sehingga, sesuai dengan perhitungannya, Amalia lah yang menyapa duluan. "Kau terkejut melihat aku di sini?" tanya Amalia. Semula memandang, kemudian menundukkan kepala. "Terus terang, aku memang agak terkejut. Tetapi lebih daripada itu, sesungguhnya aku sangat heran." "Ya, aku juga heran Er. Mengapa aku sampai kemari atau sampai begini!" sahut Amalia. Dia berkata benar. Heran mengapa dirinya sampai begitu. Mendatangi rumah seorang laki-laki miskin oleh suatu dorongan tanpa mengetahui bagaimana penerimaan orang yang didatangi. "Adakah sesuatu yang dapat kuperbuat untukmu" Aku akan mengerjakannya dengan senang hati, kalau aku sanggup!" Kalau Amalia sudah kehilangan seluruh rasa malu, maka sebenarnya jalan sudah terbuka. Dia tinggal menjawab, bahwa http://cerita-silat.co.cc/ TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ memang ada yang dapat diperbuat Erwin untuknya. Yaitu mencintainya. Tetapi rasa malu itu belum seluruhnya lenyap dari sifatnya yang wanita. Karena itu ia tidak segera dapat menjawab. "Amalia, ada sesuatu yang aku ingin jelaskan padamu dan kuharap kau percaya. Apa yang dituduhkan ayahmu terhadap diriku tidak benar. Aku tidak pernah mengguna-gunaimu Amalia. Bersumpah bagaimana pun aku berani!" "Apakah dengan itu kau hendak mengatakan bahwa kau tidak menyukai kehadiranku" Aku tidak pernah merasa bahwa kau telah mempengaruhi aku dengan jalan apa pun," kata Amalia. "Oh bukan begitu Am. Aku senang kau datang. Cuma aku heran mengapa kau sampai ke gubug burukku ini." "Kau pikir karena apa aku datang?" Amalia memancing. "Aku belum tahu. Kau belum menjawab pertanyaanku. Kalau ada yang dapat kulakukan untukmu, aku akan bersedia mengerjakannya! Katakan saja Am, tidak perlu malu-malu!" "Kau tidak akan mentertawakan aku?" "Kalau kau menceritakan sesuatu yang lucu mungkin aku akan tertawa. Tetapi sudah pasti aku tidak akan menertawakan kau Amalia. Sebab, mentertawakan itu buruk. Bisa menyinggung perasaan orang lain. Kurasa aku belum pernah melakukannya dan semoga tidak akan sampai pernah." "Kau polos sekali Erwin!" "Terima kasih. Hanya itulah modal hidupku!" Dalam hati Amalia tambah kagum terhadap orang muda yang tinggi ilmu ini. Begitu rendah hati. Modalnya hanya kepolosan atau keterusterangan. "Erwin," kata Amalia, setelah diam sejenak baru ia meneruskan: "Aku ingin mengikuti cara hidupmu!" "Maksudmu?" tanya Erwin minta penjelasan. Amalia tidak http://cerita-silat.co.cc/ TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ menjawab. "Tidak mungkin Amalia. Hidupku hidup berat. Terlatih sejak kecil. Selalu sengsara, selalu pula dikejar bahaya, tetapi di samping duka dan kecemasan aku juga selalu merasa bahagia dengan apa adanya." "Aku sanggup Er. Sudah kutanyai diriku!" kata Amalia tanpa ragu-ragu. "Itu hanya khayalan atau impian orang yang masih terlalu muda usia." "Kau keliru Er. Aku sudah dewasa. Hampir sembilan belas!" "Kalau begitu dewasamu dalam hidup berkecukupan. Sudah sulit untuk belajar hidup seperti aku!" "Aku yakin aku bisa. Aku mau ikut kau saja Erwin. Boleh kan?" kata Amalia. Sudah ada pembuka kata yang lumayan sehingga tidak berat lagi mengatakan begitu. Seperti kelakar tetapi serius. Dalam hati Erwin memuji Amalia. Sebagai wanita yang pasti mempunyai sifat-sifat pemalu ia dapat juga menyampaikan hasrat hatinya melalui jalan keliling. Erwin sendiri tahu bahwa Amalia telah jatuh hati padanya. Kalau tidak karena itu, ia tidak akan sampai di gubug ini. Dengan kalimat-kalimatnya tadi Erwin sudah berusaha agar Amalia jangan sampai meneruskan dorongan hatinya yang benar-benar tidak punya alasan sesuai dengan hukum akal. Melainkan karena apa yang dirasakannya sebagai jatuh cinta semata-mata. Dan ia sendiri, bagaimana" la tidak pernah menanyai dirinya, karena ia tidak punya perasaan apa-apa terhadap Amalia selain daripada keinginan untuk membebaskannya dari pengaruh dukun Afandi yang telah membuatnya jadi gila. Yang sekali-sekali terlintas dalam hatinya justeru Sagita anak ahli ilmu hitam yang akhirnya bunuh diri, karena malu pada anaknya dan apa yang telah dilakukannya dengan ilmu sihirnya itu. "Hei Er, kau tidak menjawab pertanyaanku," kata Amalia yang melihat Erwin sebagai berpikir. Padahal sebenarnya Erwin hanya http://cerita-silat.co.cc/ TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ membiarkan pikirannya menerawang. "Jangan cari penyakit Am! Bukan aku orangnya yang pantas jadi ikutan. Ibumu sangat baik dan sayang sekali padamu. Beliau lah yang harus kau ikuti, bukan aku yang berkeadaan seperti ini!" Amalia berpendapat bahwa Erwin bukan tidak menyukainya tetapi merasa dirinya tidak layak untuk jadi ikutan. Menurut perasaan hatinya Erwin tentu sayang juga padanya. Mustahil tidak! la memenuhi syarat untuk disenangi dan disayangi. Tetapi Erwin terlalu banyak pertimbangan dan tidak menyukai keadaan yang timpang, la mengetahui dirinya miskin, tidak layak berdampingan dengan Amalia. Sebenarnya hanya itu hambatannya. Sedangkan Amalia sendiri menganggap itu bukan' hambatan. Dia yang punya diri, dia mau! Apa lagi! Erwin melihat ke kopor yang di sana. Amalia mengetahui. Dia tidak menunggu Erwin bertanya, tetapi langsung Berkata: "Aku sudah bawa pakaian seperlunya. Aku sudah ambil keputusan! Diriku tidak perlu kau ragukan." Erwin diam, tak tahu mau mengatakan apa dan bagaimana supaya gadis yang "kalap-cinta" itu jangan sampai merasa tersinggung. Sebenarnya Erwin bersedia membantu apa saja, tetapi untuk mencintainya sebagaimana yang diharapkan Amalia ia benarbenar tidak sanggup. Bukan karena Amalia kekurangan syarat. Juga bukan karena ia miskin, karena bagi Amalia semua itu sudah tidak merupakan hambatan. Tetapi hatinya tidak terbuka untuk menampung cinta gadis itu. Mengapa begitu tak dapat dijelaskan, karena dalam masalah cinta memang banyak hal-hal yang tidak bisa dimengerti, kadang-kadang merupakan kenyataan yang sangat aneh. "Kau tidak menyukai aku Er?" tanya Amalia. Membuat Erwin tambah terjepit, karena ia tidak mau melukai hati gadis yang sudah berterus terang itu. "Aku sayang sekali padamu Amalia, karena kau juga seorang wanita yang polos. Mungkin lebih polos dari diriku sendiri. http://cerita-silat.co.cc/ TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ Karenanya aku menginginkan kau hidup bahagia. Kau berhak hidup bahagia. Dan Aku bukan orangnya yang dapat memberikan kebahagiaan padamu!" "Aku akan merasa bahagia di sampingmu Erwin. Aku punya firasat yang tajam dan aku tahu bahwa kau tidak akan pernah menyia-nyiakan aku. Itu yang jadi keyakinanku dan aku tahu bahwa keyakinanku itu tidak keliru." Selagi Erwin mencari kata-kata untuk menjawab, tiba-tiba di ambang pintu telah berdiri seorang wanita, cantik sekali. Tidak kalah cantik dari Amalia, tetapi Amalia juga tidak di bawah kecantikan pendatang yang tiba-tiba itu. "Hai, maaf, aku tak tahu ada tamu. Kalau kedatanganku mengganggu, aku akan pergi," kata pendatang itu. la tak lain dari Sabrina. "Oh tidak," kata Amalia. "Kami hanya ngomong ngomong enteng." Sabrina melirik ke kopor Amalia. Dalam hatinya timbul tanda tanya. Dan anehnya juga rasa cemburu. Hih, dasar sifat wanita. Bisa mendadak benci atau cemburu tanpa sebab yang wajar serta mudah dipahami. Tentu saja rasa cemburu itu tidak diperlihatkannya. "Masuk Sab, kenalkan nona Amalia," kata Erwin yang heran bukan main-main melihat kedatangan Sabrina. Ada apa dia datang" Bukankah dia akan ke Kerinci bersama calon suaminya Sabaruddin! Sabrina bersalaman dengan Amalia. Mereka saling pandang dengan tanda tanya dan dugaan yang berlainan. Adanya kopor di sana menimbulkan persangkaan pada Sabrina bahwa perempuan ini tentu kekasih Erwin yang baru. Adanya yang baru ini karena ia meninggalkan Erwin. Amalia menyangka bahwa pendatang ini tentunya pacar Erwin. Dan itu sebabnya ia mengajukan berbagai alasan tadi kepadanya. Halus memang, tetapi semua itu disebabkan adanya orang ketiga ini, yang memperkenalkan diri dengan nama Sabrina. http://cerita-silat.co.cc/ TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ "Apa kabar Sab" Sabaruddin tidak turut?" tanya Erwin. Siapa Sabaruddin, tanya Amalia di dalam hati. Saudara Sabrina ataukan suaminya" Syukur kalau suaminya. "Tidak, seperti kau lihat, aku datang sendiri. Mengapa kau bertanya tentang dia?" Sabrina kelihatan tidak senang. "Ai, namanya kawan akrab, kan biasa kalau ditanya mengenai dirinya?" kata Erwin. "Kurasa kedatanganku ini mengganggumu Erwin," kata Sabrina dan tanpa pamit ia pergi. *** AMALIA memandang Erwin, seakan-akan ingin tahu mengapa wanita itu bersikap demikian. Tetapi ia tidak menanyakannya, la menafsirkannya sebagai suatu rasa cemburu yang amat sangat. Dan kecemburuan itu tentu disebabkan kehadiran dirinya di sana. "Aneh," kata Erwin memecah kesepian. "Apanya yang aneh?" tanya Amalia. "Sikapnya!" "Kurasa ia tidak menyukai kehadiranku di sini. Tentunya karena merasa cemburu. Mungkin kecemburuannya itu wajar!" "Maksudmu?" tanya Erwin. "Menurut jalan pikiranku dia itu pacarmu Jadi wajar kalau dia cemburu!" "Kau keliru, benar-benar keliru. Dia calon is-teri sahabatku. Sabaruddin yang kutanyakan padanya tadi." "Lalu mengapa dia bersikap begitu. Tak suka kau bertanya tentang orang yang katamu calon suaminya. Pergi tanpa pamit." "Terus terang aku tidak dapat menjawabnya. Tetapi apa yang kukatakan bukan cerita yang kubuat buat. Dia akan kawin dengan sahabatku Sabaruddin. Sebelum nikah akan ke Kerinci dulu. Kau tahu bukan dimana Kerinci?" "Pernah kupelajari di sekolah. Kalau tak khilaf di Sumatera Barat http://ceritasilat.co.cc/ TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ bahagian paling selatan. Ada kawan-kawanku bercerita bahwa daerah itu tempat cindaku. Orang yang kadang-kadang jadi harimau. Kalau wanita suka mengisap darah orok! Tapi aku tidak percaya. Mana ada manusia kadang-kadang jadi harimau. Satu hal kurasa pasti Er. Sekiranya pun betul apa katamu tentang Sabaruddin, ia tadi cemburu. Sorot matanya waktu berangkat tadi memperlihatkan kebenciannya padaku. Aku rasa dia cinta padamu. Hanya orang yang menaruh cinta yang bisa cemburu." Apa yang dikatakan Amalia memang benar. Hanya orang bercinta yang bisa merasa cemburu. Tetapi adalah suatu kenyataan bahwa ia telah putus hubungan dengan Sabrina. Jadi kisah cinta mereka sudah habis. Kalau berkayuh tak mencapai pulau, kalau berjalan tak sampai ke batas. Ketika Amalia mengatakan, bahwa menurut cerita yang didengarnya Kerinci itu tempat cindaku, darah Erwin ter-srap dan jantungnya berdebar. Karena Sabrina adalah salah satu dari wanita cindaku. Amalia tidak mengetahui, bahkan tidak percaya tentang adanya cindaku'. "Aku telah mengatakan yang sebenarnya Am. Aku tidak bisa memaksa kau untuk percaya, tetapi aku tidak berdusta!" "Cantik sekali dia," kata Amalia. "Ya dia cantik. Kau tidak kalah cantik dengan dia!" "Kau pandai juga gombal ya!" Senang dan geli juga hati Amalia mendengar katakata Erwin. Sebenarnya apa yang diucapkan Erwin itu sekali lagi menunjukkan kepolosannya. Diakuinya bahwa Sabrina cantik, tetapi dikatakannya pula bahwa Amalia tidak kalah cantiknya. Amalia sendiri pun merasa begitu. Dia tahu bahwa dirinya cantik. Dia juga menganggap bahwa rupanya tidak kalah cantik dibandingkan dengan wanita yang jadi jengkel tadi. "Aku tak suka dengan gombal-gombalan Am. Tentu saja kau boleh tidak percaya. Aku juga tidak meminta agar kau percaya!" kata Erwin. Wah ini laki-laki memang lain. Punya kesombongan juga! Dia tidak minta agar kata-katanya dipercaya.. "Kau betul-betul hebat," kata Amalia. http://cerita-silat.co.cc/ TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ "Apanya yang hebat! Kau menyindir aku ya!" "Tidak, kau boleh percaya boleh tidak, aku berkata yang sebenarnya. Kau betul-betul hebat. Lain dari semua kawan laki-laki yang pernah, kukenal atau yang masih kawan-kawanku sampai kini. Kau tidak minta dipercaya, itulah yang kunilai hebat. Umumnya lakilaki ingin sekali agar semua omongannya dipercaya oleh wanita. Selalu bersumpah, walaupun tidak disuruh bersumpah. Kau lain dari mereka semua. Kau punya rasa sombong dan aku menyukai orang yang tidak mempunyai sifat mengemis. Aku percaya bahwa kau berkata benar. Tetapi kau tentu sependapat denganku bahwa wanita tadi cemburu melihat kehadiranku di sini. Iya atau tidak?" "Entahlah Am, aku tidak mau memikirkannya. Hanya menghabiskan enersi tanpa ada gunanya. Kalau dia cemburu, aku betul-betul tidak mengerti kenapa dia harus cemburu!" "Karena dia menyukai dirimu!" "Dia segera akan nikah dengan sahabatku!" "Itu tidak menutup kemungkinan bahwa dia menyukai dirimu. Bisa terjadi seorang wanita kawin dengan seorang pria yang kurang disukainya atau bahkan tidak berkenan di hatinya, karena ia sebenarnya menyukai laki-laki lain. Dalam hal ini kaul la tidak mendapatkan kau, tetapi sampai menjelang pernikahannya dia masih belum putus asa. Itulah makanya ia datang kemari. Tentu ada maksudnya. Dan aku dianggapnya sebagai penghalang!" Petualangan Manusia Harimau Seri Manusia Harimau Karya S B Chandra di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo Cerdas sekali wanita ini, pikir Erwin. Kalaulah dia tahu, bagaimana hubungan Erwin dengan Sabrina dulu dan diketahuinya pula bahwa kedua-duanya hampir sejenis, bisa jadi harimau, Erwin tidak bisa meramalkan apa yang akan dikatakan atau dilakukan oleh Amalia yang sudah jatuh cinta pada dirinya. "Amalia," kata Erwin lembut. "Ku ulangi lagi, bahwa aku sayang padamu, aku mau berbuat apa saja yang mungkin untukmu. Tetapi caramu ini tidak benar. Kau punya ibu yang sayang padamu sedang ayahmu masih dirawat di rumah sakit. Ibumu tentu tidak menyetujui caramu ini dan ayahmu akan tambah parah kalau mendengar http://cerita-silat.co.cc/ TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ bahwa kau ke mari. Dia benci, sangat benci padaku. Walaupun apa yang dituduhkannya tidak benar. Yang paling baik Am, kau kembali ke rumahmu. Jangan sampai ibumu panik dan jangan sampai tetangga atau keluargamu tahu. Caramu ini akan membuat mereka semua membenci diriku. Jadi bukan terbatas sampai ayahmu saja. Kau tidak ingin aku dibenci oleh mereka semua, bukan?" Kelembutan Erwin membuat kalimat-kalimat itu meresap ke dalam pikiran Amalia. la merasa bahwa apa yang dikatakan Erwin, semuanya benar. Erwin juga sudah mengatakan bahwa ia sayang pada dirinya. Bukankah sayang itu sama juga dengan cinta, atau setidak-tidaknya membuka jalan ke arah itu. Mungkin Erwin mengatakan sayang, karena ia malu untuk mengatakan cinta! "Perempuan tadi benar-benar bukan pacarrtiu Er?" tanya Amalia lagi. la ingin suatu kepastian untuk menenteramkan perasaannya. "Sudah kukatakan, ia calon isteri sahabat akrabku!" "Baiklah, apa yang kau katakan tadi memang benar. Aku mau pulang mematuhi nasehatmu, tetapi kau harus selalu datang melihatku ke rumah. Mau?" "Aku akan selalu ke rumahmu!" "Kalau kau bohong aku akan angkut semua barang-barangku ke sini!" Amalia berkata manja. Atau mengancam" "Beres," jawab Erwin berkelakar. Dia merasa lega dengan bersedianya Amalia menerima pendapat dan nasehatnya. "Kau tunggu, aku carikan taksi gelap." "Kenapa mesti taksi gelap. Yang meteran saja. Lebih murah. Kan aku akan segera meru bah cara hidup!" ' "Jangan dimulai hari ini, besok saja. Hari ini pakai taksi gelap saja. Lebih baik. Tunggu sayang, ya!" kata Erwin tanpa mengetahui bahwa kata-kata sayangnya yang sepotong itu begitu berkesan dan besar maknanya bagi Amalia. la kini tambah percaya, bahwi Erwin sesungguhnya sayang dan cinta padanya. Hanya dia mau caranya yang halus. Sekaligus Amalia merasakan, bahwa ada orang miskin http://cerita-silat.co.cc/ TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ yang lebih mengutamakan nama baik daripada orang kaya dan ternama, bahkan orang terkemuka yang sudah tak mengindahkan harga diri. Yang penting bagi orang-orang yang sudah gila duniawi ini adalah mencapai maksud melalui jalan apa saja. Apakah yang diingini itu harta kekayaan atau wanita. Melalui kelicikan, ayo! Dengan jalan wewenang, tidak keberatan. Melalui ancaman halus atau kasar juga dapat dilakukan. Amalia menambah suatu pengalaman berupa kenyataan, bahwa manusia benar-benar tidak selalu bisa dinilai dari keadaan lahiriahnya. Tidak dari penampilannya, juga tidak dari kata-katanya. Agak lama juga baru Erwin kembali dalam sebuah taksi gelap yang mempunyai cukup banyak pangkalan di Jakarta. Supir taksi menyangka, bahwa Erwin ini tentu pesuruh, la pun termasuk insan yang menilai manusia dari keadaan lahiriah. Ketika Erwin menjinjing kopor Amalia dari dalam si supir lantas menyangka, bahwa wanita cantik yang berpakaian rapi yang mengenakan beberapa potong perhiasan itu tentu majikannya. Si supir tidak merasa perlu membukakan pintu belakang, karena toh sudah ada pesuruh wanita yang akan memakai mobilnya itu. Dan Erwin memang membukakan pintu bagi Amalia. Setelah wanita itu masuk ia menutupnya. Lalu membuka pintu depan di samping supir. Dan ia masuk, duduk di sebelah pengemudi itu. Tetapi Amalia yang tidak mengira bahwa Erwin akan mengantarkannya, karena ia tidak mengatakannya tadi, buru-buru berkata: Hei kenapa kau duduk di depan! Sini, duduk bersamaku!" Bung supir jadi heran bukan main di dalam hati. Ada pula majikan secantik itu mengajak pesuruhnya duduk di sampingnya. Bisa dikatakan bahwa wanita itu rendah hati memandang sama pada semua manusia, termasuk pesuruhnya. "Aku di sini saja1" kata Erwin menolak ajakan Amalia. Pengemudi taksi yang belum menggerakkan kendaraan karena belum dapat perintah dari si wanita jadi tambah heran, mengapa Erwin menyebut dirinya dengan aku. Dia tentunya seorang pembantu yang tidak kenal sopan santun. Logatnya orang seberang. "Aku bilang duduk bersamaku di sini," kata Amalia. Baginya Erwin http://ceritasilat.co.cc/ TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ adalah kekasih sedangkan bagi si supir ia hanya pesuruh. "Kalau kau tidak mau duduk di sini, lebih baik tidak usah mengantarkan!" Daripada berdebat berkepanjangan didengar supir, lebih baik menurut, pikir Erwin. Dia pindah duduk di belakang. Amalia merasa senang sekarang. Supir mencuri lihat dari kaca spion. Aneka pertanyaan timbul dalam dirinya. Bukan urusannya, tetapi dia mau bertanya jawab sendiri. Biasa, salah satu sifat dari sementara manusia. Mobil menuju tempat yang dikatakan Amalia setelah Erwin duduk di sampingnya tadi. Ke Jalan Ir. Haji Juanda. Erwin heran, kenapa ke sana. Rumah Amalia di daerah Menteng. Tetapi manusia harimau itu tidak bertanya. Semau nyalah. Pokoknya Amalia kembali ke rumahnya, itu yang penting bagi Erwin. Erwin tidak tahu, bahwa sejak ia ke luar rumah mencari taksi gelap, sampai kembali dan berangkat bersama Amalia ada sepasang mata yang mengikutinya dengan hati tidak menentu. Dimulai dengan ingin tahu mau ke mana Erwin sendirian dengan meninggalkan Amalia. Kemudian merasa agak lega karena Amalia pergi dengan kopor yang dibawakan Erwin. Itu sih biasa. Masakan Amalia harus mengangkat sendiri kopornya. Si pengintai itu juga masih lega karena Erwin duduk di sebelah supir, menandakan dia bukan apa-apa bagi wanita cantik itu. Pesuruh sih bukan, itu dia tahu! Paling banter juga kawan atau kenalan. Mengapa dia mengintai" Karena dia Sabrina, yang penasaran. Dia pergi tanpa permisi dari gubug Erwin tadi karena jengkel dan cemburu yang meluap. Setibanya di jalan ia jadi penasaran, mau tahu, hubungan bagaimana sih yang ada di antara gadis cantik itu dengan Erwin. Sabrina yang mula-mula lega, jadi panas bukan tanggungtanggung, ketika Erwin pindah dari depan duduk di samping Amalia. Sialan bener. Ini tentu atas permintaannya perempuan itu. Kok dia yang begitu cakep dan pasti orang kaya mau duduk bersama-sama Erwin, yang setengah kumal dan hanya bersandal jepit! Mesti ada apa-apa. Si Erwin itu kan dukun kawakan. Apa saja bisa dibuatnya. Menyembuhkan yang sakit bahkan yang hampir mati. Apa lagi kalau http://cerita-silat.co.cc/ TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ cuma menundukkan hati wanita. Dengan pandangan mata saja dia sanggup! Aneh, cemburu wanita cindaku itu membara. Padahal sudah ada Sabaruddin. Tetapi bisa juga tidak aneh. Bukan dia satusatunya wanita yang punya sifat "serakah" di permukaan bumi ini. *** ERWIN dan Amalia tidak sadar bahwa mereka dibuntuti. Supir taksi tidak bisa menahan diri untuk dengan caranya melihat dari kaca spion. Kenyataan yang dihadapinya amat menarik. Siapa lakilaki ini dan siapa pula perempuan itu" Dari Jalan Juanda supir diperintahkan membelok ke Jalan Pintu Air. Di depan sebuah rumah makan Padang, Amalia menyuruhnya berhenti. "Kita makan dulu Er," kata Amalia. la keluarkan lembaran seribu di berikan kepada supir sambil menyuruhnya makan pula. Tidak semua penumpang begini. Nona ini orang baik hati, begitu kesan si pengemudi. Erwin sudah tidak kuasa membantah. Lebih baik menurut saja. Hanya ia tak urung berkata: "Aku ini berpakaian begini Am, rasanya tak pantas!" "Husy, jangan ngomong begitu juga lagi. Sudah kuno. Hanya orang bodoh yang menilai dari pakaian. Aku merasa bangga makan bersamamu di sini. Kau orang Su m a tera, tentu senang masakan Padang, bukan" Hih, orang Sumatera itu kok doyan bener sama cabe. Tapi aku juga akan membiasakan diri!" Mereka mengambil tempat duduk. Memang banyak pasang mata memandang. Persetan sama mereka. Melihat taksi berhenti di depan restoran dan Erwin bersama Amalia masuk, hati Sabrina yang terus membuntuti jadi tambah panas. "Pakai makan bersama segala," kutuk Sabrina. Dan ia masih sanggup mendesis: "Betul-betul perempuan tidak tahu diri," seorah olah dialah wanita yang paling tahu diri. Cemburu, cemburu. Itulah http://cerita-silat.co.cc/ TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ yang jadi sebab. Dan Sabrina menyuruh otaknya bekerja apa yang paling baik dilakukannya. Tentu saja terhadap wanita yang berani menyaingi dirinya itu. *** SIFAT dan keinginan wanita kadang-kadang sulit dimengerti. Sabrina yang dahulu meninggalkan Erwin dan sudah bertekad akan ke Kerinci bersama Sabaruddin untuk ziarah ke kuburan ayahnya guna mohon pembebasan dari kecindakuan yang melekat pada dirinya, akhirnya berbalik pikiran. Dan perubahan pendirian dan sikap ini disebabkan kenyataan bahwa dirinya dan Erwin sama-sama mengharimau di hadapan Sabaruddin yang manusia wajar sebagaimana lazimnya manusia, la telah memutuskan secara sefihak untuk tidak jadi ke Kerinci. Persetan amat jadi cindaku sampai maut merenggut nyawa dari dirinya. Itu toh bukan kemauannya. Nasib, itulah yang membuat dia jadi cindaku. Buat apa lagi susah payah mohon perubahan penentuan atau takdir yang sudah ditentukan bagi dirinya. Dan buruknya, Sabrina yang kini mau meninggalkan Sabaruddin, jadi teringat pada perasaan-perasaan lama, tatkala ia mati-matian mengharapkan kasih dari Erwin. Kenangan itu membuat Sabrina jadi rindu, la mau mengaku salah dan mohon maaf pada Erwin. Menyembah kakinya pun ia mau asalkan Erwin dapat memaafkan dan menerimanya kembali, la sadar bahwa ia telah melakukan suatu perbuatan yang dinamakan zinah dengan Sabaruddin. Bahwa ia tidak perawan lagi. Tetapi apakah keperawanan menjadi syarat mutlak untuk dicintai" setahunya tidak! Erwin sendiri kan sudah pernah ber-isten. Sedangkan laki-laki yang masih "bersih," belum tahu berhubungan dengan perempuan pun, banyak yang mau sama janda, isteri orang atau bahkan tidak sungkan-sungkan masuk ke luar ke dunia hitam. Ber-"mesraan" dengan wanita-wanita yang dinamakan tunasusila, yang sudah biasa mengadakan kontak-intiem dengan ratusan laki-laki yang selalu membayar untuk menyalurkan nafsu dengan segala macam risikonya. Sabrina bertekad untuk memiliki Erwin. Karena itulah makanya http://cerita-silat.co.cc/ TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ dia menyusul si manusia harimau yang baru meninggalkan rumahnya dalam tubuh harimau dengan kepala manusia, la tidak mengatakan kepada Sabaruddin akan kemana ia sebenarnya. Katanya hendak ke rumah kawannya. Itulah sebabnya ia kaget dan kecewa dicampur panas bukan kepalang ketika melihat ada seorang wanita muda dan cantik di gubug Erwin. Dan itulah sebabnya maka Sabrina marah sekali ketika melihat wanita itu bersama Erwin masuk ke restoran Padang di Jalan Pintu Air. Pada waktu itu juga dia mengambil keputusan untuk melenyapkan Amalia, supaya tidak ada yang merintangi hasrat hatinya. Dia tidak ragu-ragu bahwa Erwin akan sudi menerimanya kembali, sebab bagaimana pun kejamnya ia tempo hari, tetapi manusia harimau itu tentu menyadari bahwa yang paling cocok untuk teman hidupnya tentulah wanita yang lebih kurang sejenis dengannya. Dan wanita itu adalah dirinya, Sabrina yang amat cantik. Menunggu memang suatu pekerjaan yang amat menyiksa dan menegangkan syaraf. Itulah yang dilakukan Sabrina dari jarak lebih kurang seratus meter. Lama sekali rasanya. Seakan-akan Erwin dan wanita yang bernama Amalia itu tidak akan keluar lagi dari rumah makan itu. Mengapa begitu lama" Tentu karena sama-sama merasa senang, saling merayu. Barangkali juga membicarakan masa depan. Memang jahanam benar perempuan itu, pikir Sabrina. Memilih kekasih, mengapa mesti Erwin. Ada ribuan pemuda-pemuda ganteng yang tentu dapat diraihnya dengan mudah, karena dia cantik! Mengapa memilih Erwin yang kadang-kadang jadi harimau. Lebih setengah jam kemudian barulah Amalia ke luar, berdampingan dengan si manusia harimau yang cukup ganteng dan simpatik manakala ia sedang sebagai manusia biasa. Walaupun keadaan lahiriahnya jelas-jelas menandakan kemiskinan. Taksi yang membawa Erwin dan Amalia dibuntuti lagi oleh mobil Sabrina. la mau tahu dimana rumah wanita saingannya itu. Jika sudah mengetahui tempat tinggalnya, segalanya nanti akan mudah diatur dan dilaksanakan, la menghendaki Erwin, tidak ada satu http://cerita-silat.co.cc/ TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ syaitan pun boleh menghalangi. Akhirnya taksi sampai di tempat tujuan. Rumah Maskun yang bersama Jufri masih terbaring di rumah sakit dengan luka-luka bekas cakaran yang tidak akan pernah utuh kembali. Ketiga orang pembunuh bayaran mereka yang akhirnya menculik mereka sendiri dari rumah sakit, sudah berada dalam tahanan Polisi dengan penjagaan ketat. Supaya jangan bisa melarikan diri sebagaimana sudah agak sering berhasil dilakukan oleh para tahanan atau orangorang yang sudah dijatuh' hukuman. Dengan berbagai macam cara sehingga mengundang kecurigaan terhadap sementara orang dalam yang mestinya dapat mencegah. Bisa karena lalai, tetapi bisa juga karena dibeli! *** IBU Amalia terkejut, heran, tetapi juga merasa lega. Anak satusatunya yang disangka menghilang kiranya kembali lagi. Dengan sang dukun yang mengobatinya pula lagi. Nyonya Maskun atau Juariah tidak sependapat dengan suaminya, bahwa Amalia digunagunai oleh Erwin. la hanya heran mengapa anaknya yang secantik itu bisa jatuh hati pada seorang dukun, padahal dia mempunyai begitu banyak sahabat, sebagian dari mereka sangat mendambakan kasih, kalau boleh cinta dari anak perawannya itu. "Ibu, aku dari rumah Erwin. Tetapi dia menyuruh aku kembali ke ibu. Itu makanya aku ada di sini sekarang," kata Amalia tanpa menyembunyi-ka apa yang telah dilakukannya. Erwin tidak memberi komentar. "Apakah benar begitu Tuan dukun?" tanya Juariah. "Benar nyonya," jawab Erwin. "Tetapi saya harap nyonya jangan menyebut saya Petualangan Manusia Harimau Seri Manusia Harimau Karya S B Chandra di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo dengan tuan. Saya tidak merasa diri saya tuan." "Baiklah, kalau kau suka kusebut nama saja! Kau orang baik, aku merasakannya. Kau pun orang berbudi. Maafkanlah suamiku yang lancang mulut. Kemarin ia diculik dari rumah sakit, bersama-sama dengan kemenakannya Jufri. Untunglah dapat digagalkan Polisi. http://cerita-silat.co.cc/ TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ Kabarnya yang menculik tiga orang. Orang mengatakan, mereka itu penjahat-penjahat yang sudah banyak membunuh korbannya. Aku tak mengerti, mengapa orang yang sudah tak berdaya masih mau diculik. Kalau dukun masih punya rasa kasihan, tolonglah lindungi mereka. Kami heran bagaimana ia dan Jufri sampai mendapat lukaluka begitu. Dukun sudah tahu tentu bahwa mereka didatangi dan dicakar harimau' pinta nyonya Maskun. "Yang dapat melindungi seseorang hanya Tuhan. Maksudku perlindungan yang sempurna. Di negara ini ada Polisi atau para penjaga keamanan lain yang dapat dimintai bantuan untuk maksudmaksud begitu. Saya tidak dapat melakukannya," kata Erwin. "Dia sudah berjanji akan selalu kemari melihat aku Bu," kata Amalia. Erwin merasa mukanya memerah padam. Malu. Tentu ibu Amalia menyangka, bahwa Erwin membalas cinta anaknya dan menuduh dirinya tak tahu diri, walaupun ia tidak mengatakannya terus terang, karena takut akan kekuatan gaibnya sebagai dukun. Dan memang begitulah dugaan Juariah sekarang. Anaknya jatuh cinta pada seorang dukun dan si dukun membalas cinta anaknya. Tadinya dia tidak pernah membenci Erwin, bahkan marah pada suaminya karena menuduh Erwin mendukuni Amalia agar tergila-gila padanya. Kini perasaannya berubah! la, akan bermenantukan dukun" Miskin lagi. Bah! Tanpa menanggapi kata-kata Amalia untuk tidak mengeruhkan suasana dan merusak hati gadis itu, maka Erwin merelakan diri menerima sebala macam dugaan buruk Juariah atas dirinya, la melihat perubahan pada wajah perempuan itu, ia dapat merasakan betapa hebatnya kutuk hati ibu Amalia atas dirinya. Dengan perasaan malu dan jiwa yang amat tertekan, Erwin mohon diri. Juariah tidak menya-hutinya. la tidak sanggup berpura-pura. Amalia mengetahui bahwa ibunya tidak menyukai Erwin lagi. Jadi kini, baik ayah maupun ibunya menentang dia. Tetapi tanpa mengeluarkan kata-kata untuk memprotes sikap ibunya, ia mengambil ke putusan bulat di dalam hati untuk hidup bersama http://cerita-silat.co.cc/ TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ Erwin, tidak perduli apakah ia hanya seorang dukun miskin. Sekali lagi terlihat betapa seorang wanita dapat keras bagaikan karang, walaupun ia pada lain kesempatan akan lunak bagaikan ongol-ongol atau serupa kerak yang direndam dalam air. Baru beberapa menit saja si dukun yang manusia harimau meninggalkan Amalia dengan ibunya, telah terdengar orang mengetuk pintu, yang tanpa menunggu jawaban langsung saja masuk, membuat pemilik rumah sedikit kaget bercampur heran dan merasa dilanggar haknya oleh seorang perempuan yang tak kenal sopan santun. Amalia sendiri bukan hanya heran, tetapi benci, sangat benci. Karena yang masuk itu tak lain daripada Sabrina yang sudah dikenalnya di rumah Erwin belum lama berselang. "Kalian tentu memandang aku tidak sopan, bukan?" kata Sabrina. "Aku memang bukan orang penuh sopan santun semacam kalian. Namun begitu kedatanganku bukan mau menyusahkan kalian, tetapi sebaliknya. Hendak menyelamatkan kalian dari suatu bencana yang akan merenggut nyawa kalian semua!" Juariah jadi tertarik, tetapi Amalia jadi bertambah benci. Perempuan ini tentu menginginkan Erwin. Dia datang untuk memfitnah. "Kami tidak punya musuh!" kata Juariah dan mempersilakan tamu itu duduk untuk menceritakan bencana yang dikatakannya itu. "Memang kau tidak punya sopan santun Sabrina!" kata Amalia. "Dan kau tentu akan menyebar fitnah kemari!" "Kau sudah mengenalnya?" tanya Juariah kepada anaknya. "Ya, tadi di rumah Erwin. Dia ini tergila-gila pada Erwin, walaupun dia segera akan menikah dengan sahabat Erwin. Perempuan ini bukan hanya tidak sopan, tetapi juga rakus!" kata Amalia sengit. Sabrina malu! Tetapi hanya sedikit, karena jauh lebih besar daripada rasa malu itu adalah tekad bulatnya untuk memiliki Erwin. Dengan jalan apa saja. Kalau perlu membunuh Amalia yang bisa jadi http://cerita-silat.co.cc/ TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ penghalang ini. "Katakanlah apa sukamu," kata Sabrina tenang. "Nanti kalian akan menilai aku lain. Kalian akan merasa bahwa aku ini sebenarnya juru penyelamat. Si Erwin itu dukun. Kawakan dia. Dia bisa menaklukkan raja dengan kekuatan ilmunya. Dia bisa menyembuhkan segala macam penyakit. Dia tidak suka menerima bayaran atas jasa-jasanya," kata Sabrina lalu diam sejenak. Dengan sengaja untuk menimbulkan ingin tahu pada saingan dan ibunya. "Dia tidak suka uang, karena dia pantang hidup mewah. Sekedar senang saja pun tidak boleh. Itulah pantangan bagi ilmunya. Tetapi sayang, dia punya suatu cacad. Dia suka darah. Dan darah yang digemarinya adalah darah manusia. Sebab dia bukan manusia wajar seperti kita-kita ini. Seperti kalian dan aku. Dia manusia harimau. Ayahnya manusia harimau. Kakeknya juga manusia harimau!" "Fitnah!" kata Amalia dengan suara membentak. Sebaliknya, Juariah amat tertarik dengan cerita ini. Bukankah muka Jufri dan suaminya dicakar binatang buas yang di duga harimau! "Teruskan ceritamu," kata Juariah. "Aku sudah lama mengenal dia. Asalnya dari Mandailing, daerah penuh misteri di Tapanuli selatan. Kalian tentu tidak percaya. Sampai sekarang di sana masih ada manusia harimau. Yang masih hidup atau yang bangkit kembali dari kuburannya. Ayah si Erwin itu sudah mati. Tetapi selalu ke luar dari kuburan dan mendatangi anaknya. Begitu pula kakeknya. Ini bukan omong kosong. Biar aku jadi batu sekarang kalau aku bohong!" Bulu kuduk Juariah jadi berdiri. Merasa seram. Merasa takut. Tanpa tahu sebab-sebabnya Amalia sendiri juga merasa bulu romanya berdiri. Lalu, rumah itu bergoyang-goyang bagaikan digoncang gempa. Kemudian terdengarlah suara yang amat menakutkan. Harimau mengaum. Bukan hanya Amalia dan ibunya, tetapi Sabrina juga jadi pucat. Lalu suara penuh wibawa: "Sabrina, kau benar-benar jahat. Anakku Erwin tidak pernah menyakiti engkau. Kau diselamatkan http://cerita-silat.co.cc/ TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ oleh sahabatnya Datuk nan Kuniang. Kau telah berniat akan menikah dengan Sabaruddin yang pernah ditolong oleh anakku. Mengapa engkau tidak ceritakan siapa dirimu dan apa yang telah kau lakukan!" Mendengar ini si perempuan cantik yang cindaku itu tambah takut dan badannya terasa mulai mengeluarkan keringat dingin. Celaka, celaka, pikirnya. Dia berdiri dan menghambur ke luar. Cepat dia masuk mobil dan melarikan kendaraan yang disetirnya sendiri itu. Mau kemana" Ke rumah Sabaruddin yang sudah seperti rumahnya sendiri" Tidak! Lalu ke mana" Dalam ketakutan, akhirnya ia masuk ke sebuah jalan yang agak sunyi dari kendaraan atau manusia berlalu lalang. Mobil dihentikan, ia merebahkan diri. Dipandanginya tangannya, yang dirasanya segera akan berbulu, la telah bermandikan peluh. Kedua tangannya gemetar. "Kau jahat sekali Sabrina," terdengar lagi suara Dja Lubuk. "Katakan tanpa henti: Aku cindaku, aku cindaku, aku cindaku!" la tak berdaya melawan perintah itu. la mematuhinya. Tanpa henti ia mengatakan bahwa dirinya cindaku. Pelan-pelan bertumbuhanlah bulu di kedua belah tangannya. Pikirannya tetap bekerja, tetapi perintah tidak terlawan olehnya. Kemudian terasa olehnya bahwa mobilnya bergerak, bagaikan didorong. Bukan khayalan. Mobilnya benar-benar bergerak. Apakah ia ke luar" Tidak mungkin. Kalau ada orang lalu tentu akan melihat dirinya dengan tangan harimau. Dan ia akan dikeroyok orang banyak sebagaimana ayahnya dulu dipukuli orang sampai mati. Mobil itu masuk parit di pinggir jalan. Tidak terbalik, dan parit itu tidak dalam. Sabrina tambah takut, kemudian tak sadarkan diri. Sebenarnya tak ada manusia yang mendorong mobil Sabrina sehingga masuk ke dalam parit. Tetapi kendaraan itu memang bergerak seperti yang dirasa oleh Sabrina. Yang menggerakkannya adalah tenaga yang tidak kelihatan karena sengaja tidak mau memperlihatkan dirinya. Dan dia tidak lain daripada Dja Lubuk, yang selalu tidak bisa tenang di kuburannya karena anak tersayangnya selalu saja ditimpa musibah. http://cerita-silat.co.cc/ TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ Sabaruddin gelisah menantikan Sabrina. la sudah bersedia mengambil segala risiko, la benar-benar mau ke Kerinci bersama Sabrina agar wanita yang sekarang amat disayanginya itu bisa menjadi wanita wajar. Tiba-tiba hatinya tergerak, sebagai diperintah oleh suatu kekuatan untuk menolong Sabrina yang sedang mendapat kecelakaan. *** DALAM keadaan tidak sadar, Sabrina berubah bentuk. Di jok depan yang terdiri atas dua tempat duduk ia terbaring. Bagian kaki dan pantat ditempat-nya duduk mengemudi dan bagian pinggang ke kepala di jok sebelahnya. Dua suami isteri yang lalu di sana dalam sebuah taksi meteran tertarik melihat sebuah sedan kelas mahal terperosok ke dalam parit tanpa ada seorang pun mengambil sesuatu langkah untuk membantu. Suami isteri itu turun dan menghampiri, disusul oleh supir taksi yang telah memparkir kendaraannya di pinggir. Tiba-tiba wanita yang menjenguk ke dalam mobil melalui kaca jendela, terjerit lalu roboh, pingsan. Suaminya pun tak kuat menahan jerit. Kemudian supir taksi juga terkejut serta ketakutan, walaupun makhluk aneh yang tidak bergerak itu jelas sedang tertidur nyenyak atau mati. Supir dan penumpangnya menggotong si wanita pingsan ke dalam mobil dan taksi dilarikan ke Kantor Polisi di Jati baru yang tak jauh letaknya dari tempat kejadian. Begitu panik dan tegang perasaan supir dan penumpangnya, sehingga petugas yang mendengar cerita sukar mengerti apa yang sebenarnya telah terjadi. Apalagi cerita itu tidak masuk akal sama sekali. "Dia pingsan, tidur atau mati Pak," kata supir taksi. "Mukanya cantik." "Anda tertarik pada kecantikannya atau mau menceritakan kecelakaan?" tanya Masduki yang sudah berpangkat Lettu Polisi. Dia jadi agak jengkel. http://cerita-silat.co.cc/ TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ Si penumpang taksi yang bernama Cahya Buana alias Bu Beng Kiam sebelum ganti nama berkata: "Kepala perempuan, badan harimau Pak! Saya berani sumpah mati kalau saya bohong. Sekarang masih ada. Bapak boleh lihat sendiri! Kalau saya bohong boleh tahan sama saya!" kata Beng Kiam menguatkan kisah nyatanya. Dan ia memang menceritakan yang sebenarnya. Yang dilihatnya adalah Sabrina yang telah berubah rupa. Dalam keadaan tak bergerak, karena ia pingsan oleh perasaan malu dan panik yang memburu dirinya sejak ia menceritakan Erwin di rumah Amalia. Cerita yang membuat Dja Lubuk memperdengarkan suaranya karena amat marah. Lettu Pol Masduki bukan tidak pernah mendengar tentang adanya makhluk misterius yang disebut-sebut orang sebagai manusia harimau. Tetapi makhluk itu jantan atau laki-laki. Yang diceritakan supir dan Beng Kiam ini lain. Dan dalam mobil pula lagi. Di belakang setir. Tandanya dia yang mengemudikan mobil itu. Gila bener, masa iya ada wanita bertubuh harimau menyetir mobil. Isteri Beng Kiam yang sudah ditolong sehingga siuman kembali masih menjerit-jerit dan dadanya turun naik dengan kencang, la belum melupakan dan barangkali tidak akan pernah dapat melupakan apa yang dilihatnya dengan matanya sendiri tadi. Lettu Pol Masduki dengan dua orang anak buahnya mengikuti taksi ke tempat mobil yang diceritakan masuk ke dalam parit. Tiba di sana bersamaan dengan sebuah taksi lain yang ditumpangi oleh Sabaruddin. Calon suami si cindaku bergegas ke mobilnya, begitu pula Masduki, dua anak buah disertai supir taksi dan Bu Beng Kiam. Mereka semua melihat melalui kaca jendela yang tertutup, karena kendaraan itu memakai alat penyejuk hawa. Yang jadi takut adalah supir taksi dan Beng Kiam, karena apa yang mereka lihat sekarang bukan wanita harimau tetapi seorang perempuan cantik yang kelihatannya letih. Sabaruddin membuka pintu yang tidak dikunci dari dalam, mendudukkan Sabrina. Masduki memandang Beng Kiam, marah dan minta penjelasan. http://cerita-silat.co.cc/ TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ "Saya sumpah Pak. Ini muka sama, tapi dia punya badan tadi badan harimau. Ini supir saksi. Saya punya nyonya juga lihat sampai pingsan. Saya sumpah Pak, saya tidak omong kosong!" Bagaimana pun Masduki jadi bingung. Yang dilihatnya seorang wanita cantik dalam keadaan letih. Yang dikatakan si supir taksi dan Beng Kiam harimau berkepala perempuan. "Apakah nona ini famili Saudara?" tanya Masduki kepada Sabaruddin. "Calon isteri saya Pak," kata Sabaruddin. Wah, semakin kabur. Bagaimana pula seorang laki-laki seganteng Sabaruddin akan kawin dengan makhluk seperti yang dikatakan supir taksi, Beng Kiam dan isterinya. Masduki tidak sanggup bertanya kepada Sabaruddin apakah yang dikatakan supir dan penumpangnya itu benar. Itu terlalu menghina. Dalam pada itu orang sudah ramai berkerumun. Mobil Sabaruddin dapat didorong ke luar parit tanpa alat-alat pengangkat. Melihat sekian banyak orang mengamati dirinya, Sabrina jadi sangat gugup, tetapi sebaik mengetahui bahwa ia sudah manusia wajar kembali, lega jugalah hatinya, ia tahu betul, bahwa tadi ia mengharimau dan ia masih sempat merasakan bahwa mobilnya bergerak dari pinggir jalan masuk ke dalam parit. Sabaruddin mengucapkan terima kasih kepada perwira polisi Masduki tanpa berkata apa-apa kepada supir taksi dan Beng Kiam yang bersumpah-sumpah telah mempersaksikan wanita bertubuh harimau di dalam mobil mewah itu. Dalam hatinya ia percaya, bahwa kedua laki-laki itu telah berkata yang sebenarnya. Sabrina duduk di samping Sabaruddin tanpa kata. Laki-laki itu juga tidak bertanyatan apa-apa. la tahu bahwa wanita yang telah diperawaninya itu masih dalam keadaan tidak sewajarnya. Masih dihantui berbagai perasaan yang amat mencekam. Setiba di rumah, Sabaruddin mengantarkan Sabrina ke kamarnya. http://cerita-silat.co.cc/ TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ Petualangan Manusia Harimau Seri Manusia Harimau Karya S B Chandra di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo "Minum valium dan istirahatlah. Kau tentu letih sekali," kata laki-laki itu. Tanpa komentar, Sabrina menurut, la memang amat perlu istirahat untuk menenangkan dirinya, la merebahkan diri, memejamkan mata, tetapi tak dapat tidur. Pikirannya menerawang. Mulai dari gubug Erwin, sampai ke Jalan Pintu Air ketika ia mengintai dan menantikan Erwin dan Amalia keluar dari restoran, terus ke rumah Amalia. la ingat kembali apa katanya mengenai diri laki-laki harimau itu supaya Amalia jadi takut dan menjauhkan diri. Lalu ia ingat bagaimana mendadak Dja Lubuk marah tanpa memperlihatkan diri sehingga ia sendiri yang ketakutan karena merasa dirinya akan mencin-daku. Betapa malunya kalau ia jadi harimau di rumah Amalia. Bukan hanya malu, barangkali pun ia sudah mati di dikeroyok tetangga-tetangga Amalia yang dianggapnya sebagai saingannya untuk memiliki Erwin. Sabrina menilai dirinya. Mengapa ia mempunyai sifat seburuk itu" la telah pernah merusak hati Erwin. Memberi angin pada sahabat akrab orang yang disakitinya. Sampai Sabaruddin cinta setengah mati padanya. Sampai ia rela mengkhianati Erwin yang pernah ke Ujungpandang membantu mereka dalam menumpas musuhmusuh yang sudah menyebabkan kematian adik Sabaruddin" Sehingga akhirnya Sabaruddin mengetahui rahasia keanehan hidup Sabrina dan jadi takut padanya, suatu rasa takut yang tadinya belum pernah dialaminya. Tetapi ia mengancam akan menuntut balas kalau laki-laki yang ningrat Bugis itu meninggalkannya. Begitulah kehidupannya dengan Sabaruddin berjalan penuh lika-liku sampai si laki-laki ganteng dan si cantik yang cindaku mengadakan hubungan paling terlarang antara dua manusia yang belum diikat akad nikah. Masih terngiang-ngiang di telinganya apa kata ayahnya yang datang dari Kerinci sana' karena amat sedih dan merasa dirinya menjadi lebih dina oleh perbuatan terkutuk anaknya. Mengenang semua ini air mata Sabrina berlinang kemudian mengalir melalui pipi membasahi bantal. Hidup sebagai wanita cindaku adalah takdir. http://cerita-silat.co.cc/ TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ Bukan kehendak hatinya, la malah ingin bebas dari penderitaan itu. Tetapi perangai dan sifat yang buruk bukan takdir dan bukan diturunkan oleh Tuhan. Pikiran dan perbuatan jahat dibisikkan dan dianjurkan oleh iblis dan setan. Yang tidak kuat iman akan bersahabat dengan setan. "Ya Tuhan, ampuni aku yang terlalu banyak membuat derita bagi orang lain demi kepuasan hatiku sendiri," kata Sabrina sambil terisak-isak. la menangisi kelemahannya. Pada waktu itu ia berjanji untuk tidak lagi mengganggu Amalia. Tetapi apakah Amalia masih menyayangi Erwin yang telah dikatakannya manusia harimau pada suatu saat kan merenggut nyawa Amalia karena ia selalu haus nyawa dan haus darah. la tertidur dalam tangis. Sabaruddin membiarkan. Dia pun memang tidak dapat berbuat lain daripada membiarkan Sabrina meredakan hati dan pikiran sendiri. BU BENG KIAM dan supir taksi ditanyai Polisi, apakah sebenarnya yang telah terjadi. Apakah mereka bukan mimpi atau berkhayal. Istri Bu Beng yang sudah siuman dan menjadi normal kembali mengulangi ceritanya, bahwa ketika ia melihat ke dalam mobil, ia terkejut dan takut bukan main. Badan harimau dengan kepala wanita yang amat cantik tertidur atau mati. la bersumpah-sumpah bahwa ia tidak mimpi. Mana ada orang mimpi sedang berdiri dan melihat ke dalam sebuah mobil yang masuk parit, karena ingin tahu apakah ada orang yang cedera di dalam, katanya. Dan keterangan wanita itu masuk akal. Keterangan supir taksi dan Bu Beng Kiam juga sama. Apakah mungkin ada wanita harimau selain daripada manusia harimau jantan yang kembali bertualang dan mengganas di Jakarta setelah lebih kurang setahun tidak terdengar ceritanya lagi. Masduki yang pernah mendengar kisah tentang manusia-manusia harimau di Tapanuli menghubungi rekannya Kapten Polisi Sahata Siregar di kantor Kodak MetroJaya. Kebetulan Kapten Polisi itu ada di tempat. Masduki langsung saja bertanya apakah selain manusia harimau jantan, juga ada wanita yang bisa berubah jadi harimau, la menerangkan, bahwa ada tiga orang saksi mata yang http://cerita-silat.co.cc/ TIRAIKASIH WEBSITE http://kangzusi.com/ melaporkannya dibawah sumpah, walaupun mereka tidak diminta bersumpah untuk kebenaran ceritanya itu. Siregar terkejut. Karena dia tahu. Bukan hanya laki-laki, tetapi wanita pun ada yang pada waktu-waktu tertentu berubah jadi harimau. Di Tapanuli hanya beberapa perempuan yang dikabarkan menerima warisan dari ibu atau neneknya. Ayah biasanya mewariskan kepada anak laki-laki. Tetapi Siregar juga mengetahui tentang banyak cerita cindaku di Kerinci. Wanita cindaku bisa pergi ke mana saja. Sebab rupanya sebagai wanita-wanita lainnya, tidak kentara. Ada yang tua. Yang muda usia pun ada. Tentu saja cindaku bisa pindah dan bermukim di Jakarta. Namun begitu, Kapten Polisi itu tahu, bahwa masyarakat tidak ooleh dibikin jadi panik. Tiap kepanikan masyarakat selalu digunakan penjahat untuk mencari keuntungan melalui akal dan tipu Pedang Naga Kemala 4 Joko Sableng 35 Wasiat Darah Di Bukit Toyongga Prahara Gadis Tumbal 3

Cari Blog Ini