Playboy Dari Nanking 10
Playboy Dari Nanking Karya Batara Bagian 10 diperlihatkan di depannya dalam usaha menyusui bayi mereka! "Hm, maaf..." pemuda itu menekan kecewa. "Aku lupa, Ceng Ceng. Tapi tak apalah. Kau benar. Aku... aku... biarlah aku pergi dulu dan lihat anak kita menangis!" Fang Fang mau pergi, membetulkan bajunya sendiri tapi Ceng Ceng tiba-tiba berseru menyambar ujung bajunya. Gadis itu berkata biarlah pemuda itu tinggal di situ saja. Bu-goanswe memberikan tempat untuk mereka berdua. Fang Fang tertegun. Dan ketika Ceng Ceng menangis menunjuk anak perempuan mereka yang juga tiba-tiba melengking karena buah dada ibunya dilepas maka Ceng Ceng berlutut dan memohon agar Fang Fang tetap di situ. "Aku tak mau kau tinggal, aku takut. Bukankah kau masih mencintai aku, Fang Fang" Bukankah kau... kau tak mencintai gadis kulit putih itu lagi?" Fang Fang tertampar. Diingatkan Sylvia mendadak dia memejamkan matanya beberapa saat. Kata-kata dan suara itu memojokkan dirinya. Teringatlah dia akan kejadian di kamar tuan Smith. Teringatlah dia akan kata-kata Sylvia bahwa gadis itu tak mungkin dapat menerimanya lagi. Dia telah menghamili Ceng Ceng. Ceng Ceng telah mempunyai anak dan i-tulah keturunannya. Tentu saja Sylvia tak mau dan serasa diremaslah perasaan Fang Fang. Tapi ketika Ceng Ceng bertanya lagi dan bayi di gendongan ibu muda itu dibiarkan menangis keras-keras karena ibunya tak memberikan minum maka Fang Fang mengangguk dan membuka matanya, mau tak mau harus menerima gadis ini, melupakan Sylvia! "Ceng Ceng, kau benar. Hubungan kita telah menghasilkan anak perempuan ini. Aku tentu saja masih mencintaimu. Marilah, bangunlah. Beri minum anak perempuan kita itu dan kita keluar!" "Ah!" Ceng Ceng girang tapi juga terkejut. "Keluar ke mana, Fang Fang" Kau mau mengajakku ke gunung" Ke Liang-san?" "Hm, tidak. Kita keluar untuk berpindah tempat. Gedung ini adalah milik Bugoanswe, padahal aku mendapat gedung sendiri dari Cun-ongya. Mari, kita pindah ke tempat kita sendiri, Ceng Ceng. Dan kita memberi tahu Bu-goanswe!" "Oh, begitukah" Baik, mari...!" dan Ceng Ceng yang bergegas menyambar pakaiannya, buru-buru menenangkan anaknya dengan sesapan buah dada sehingga bayinya diam akhirnya gembira diajak pemuda itu pindah tempat. Memang Ceng Ceng hanya mendapat pinjaman kamar sementara waktu saja. Fang Fang sendiri sudah diberi tempat tinggal dan ditemuilah Bu-goanswe untuk menyatakan maksud Fang Fang itu. Dan ketika Bu-goanswe tersenyum dan mengangguk-angguk gembira, melihat Fang Fang sudah berbaik dan rupanya mencintai gadis itu lagi maka jenderal ini mengantar dan ikut membawakan barang Ceng Ceng. "Di sini atau di sana sebenarnya sama saja. Tapi baiklah, mari kuantar dan kalau tidak kerasan di sana boleh kembali lagi ke sini, ha-ha!" Ceng Ceng akhirnya pindah tempat. Fang Fang lalu berusaha melupakan Sylvia dan berusaha mencintai Ceng Ceng. Hadirnya anak perempuan mereka itu sebenarnya sedikit banyak merupakan hiburan juga pada pemuda ini, meskipun diam-diam Fang Fang kecewa kenapa anaknya perempuan, tidak lelaki. Tapi ketika baru tiga hari semua itu lewat dengan tenang dan Fang Fang agaknya mulai dapat memperhatikan Ceng Ceng mendadak sesuatu yang lain datang mengganggu. Dan begitu gangguan itu datang tiba-tiba "penyakit" Fang Fang kumat dan lupalah dia kepada Ceng Ceng, juga anak perempuannya yang akhirnya diberi nama Kiok Eng! (Oo-dwkz> Dewi Ular 3 Pendekar Cambuk Naga 7 Dendam Darah Tua Bara Diatas Singgasana 24