Rahasia Iblis Cantik 3
Rahasia Iblis Cantik Jai Huan Ji Karya Gu Long Bagian 3 tersenyum, hal ini benar-benar tidak mudah untuk dilakukan. Dia berkata, "Betul, ini aku." Tanya Tao Chun-chun, "Mengapa kau tadi diam-diam meninggalkan kami"'' Hati Liu He-ting dengan dingin berpikir, "Sudah ada yang menemani dirimu, aku pergi atau tidak, ini tidak ada hubungannya denganmu." Liu He-ting tetap tertawa dan menjawab, "Betul, aku tidak pamit dulu tadi." Tao Chun-chun tertawa, pelan-pelan dia mengeluarkan tangannya untuk menutupi mulutnya. Dia berkata, "Mengapa kau harus berbuat seperti itu?" Dengan dingin Xiang Huang berkata, Tuan dengan diamdiam pergi membuat kami merasa khawatir, kami takut kalau Tuan akan menjadi seperti pelayan-pelayanku yang telah dibunuh atau diculik, tidak disangka Tuan malah ada di sini dan sedang melihat gunung, kau meninggalkan orang yang harus dikubur dan mengacuhkan orang yang harus ditolong begitu saja kepada kami." Liu He-ting melihat langit. Begitu kata-katanya selesai, dia baru bisa berkata, "Cuaca yang bagus...." "Apakah tadi Tuan bicara kepadaku, maaf, maaf sejak tadi aku melihat pemandangan gunung ini dan melihat dataran bumi yang begitu indah, aku lupa mendengar apa yang sedang dikatakan oleh Tuan." Sejak tadi dia selalu bercanda dengan Qi bersaudara, sekarang sikapnya pun menjadi tertular seperti Qi bersaudara. Perlu diketahui pemuda pin tar kebanyakan cepat meniru. Dia melihat gerak gerik Xiang Huang, sebenarnya dia sudah ingin 133 Dewi KZ http://kangzusi.com/ marah tapi karena mengingat kedudukannya, maka dia hanya menahan amarahnya. Sekarang Liu He-ting melihat wajah Xiang Huang yang berubah menjadi pucat, dia tahu Xiang Huang sedang marah, dalam hatinya merasa sangat senang, awalnya dia hanya berniat tersenyum saja tapi dia benarbenar sudah tidak tahan dan dia tertawa terbahak-bahak. Suara derap kuda dengan cepat sampai ke sana, ternyata yang datang adalah 4 ekor kuda, tapi hanya ada 2 penunggang kudanya. Mereka adalah 2 jenderal pengawal pangeran itu. Tangan mereka masing-masing memegang seekor kuda yang tidak berpenumpang, begitu sampai di depan Liu He-ting, keempat kuda secara bersamaan berhenti. Liu He-ting tertawa dan berkata, "Kuda-kuda bagus, dan orangnya pun orang yang baik, tidak disangka kedua jenderal itu mempunyai ilmu meringankan tubuh begitu bagus, apalagi ilmu menunggang kudanya ternyata lebih hebat, aku iri kepada kalian." Kedua jenderal itu adalah Sheng Kui Ying dan Wei Chi Wen, mereka melihat Liu He-ting dengan terpana. Begitu turun dari kuda mereka sudah mendengar kata-kata Liu He-ting, membuat wajah Wei Chi Wen yang penuh dengan cambang menjadi merah seperti kepiting rebus. Dia berdiri dengan bengong di tempatnya, entah harus marah atau tertawa, dia sendiri kebingungan. Xiang Huang seperti Liu He-ting, dia pun ingin menendang pantat Liu He-ting sampai ke tempat jauh, kalau bisa selamanya tidak perlu bertemu lagi dengan orang ini, kemarahan yang menggelegak di dalam hati dicoba ditekannya terus. Dia ingin mencari perkataan yang bisa menjatuhkan nama Liu He-ting, tapi dia tidak menemukan kata-kata yang tepat. 134 Dewi KZ http://kangzusi.com/ Liu He-ting melihat kelakuan Xiang Huang, dia merasa sangat senang, lalu dia melihat Tao Chun-chun yang saat itu pun sedang melihat dirinya dengan pandangan memuji, dia kembali melihat wajah Xiang Huang yang marah, dia ingin tertawa, tapi tidak tega. Gadis-gadis berbaju abu itu sudah datang menghampiri mereka, kuda yang terakhir ditunggangi oleh 2 orang. Mungkin salah satu kuda mereka diberikan kepada Tao Chun-chun, gadis-gadis yang datang itu tampak berantakan rambutnya, bajunya juga tidak rapi, keadaan seperti ini sangat memalukan. Melihat Liu He-ting, mata mereka segera melihat ke bawah dan pelan-pelan menarik tali kuda mereka. Xiang Huang tidak ingin Liu He-ting berdekatan dengan Tao Chun-chun, tiba-tiba dia berkata kepada Tao Chun-chun, "Di sini tidak ada penduduk juga tidak ada tempat untuk beristirahat, lebih baik kita pergi saja ke tempat lain, semua orang sudah merasa lelah juga lapar." Tao Chun-chun mengangguk dan berkata, "Aku juga sudah lapar." Xiang Huang tertawa dan berkata, "Aku juga sudah lapar." Tao Chun-chun membalikkan kepalanya melihat Liu Heting, "Kau mungkin juga ingin pergi dari sini?" Liu He-ting dari sisi melihat cara mereka bicara, dia merasa marah. Dia berkata dalam hati, "Ternyata dia sangat baik kepada Xiang Huang." Perubahan cinta anak muda yang terjadi di dalam hati tidak bisa ditebak, jika di dalam hati Penuh cinta, maka gerakan mereka pun pasti akan terlihat sangat luwes. Kalau tidak, orang seperti Liu He-ting pun bisa menjadi seperti orang bingung, dia tertawa dengan kaku dan berkata, "Kalian pergi dulu saja, aku masih hams menunggu beberapa teman di sini." 135 Dewi KZ http://kangzusi.com/ "Apakah kau masih menunggu teman" Apakah kau di sini mempunyai teman?" Dia berkata lagi, "Oh ya benar, tadi kau sempat mengobrol dengan mereka di sini, dimana sekarang mereka berada?" "Orang ini banyak urusan dan gerak-geriknya tidak becus, Nona, jangan urusi dia lagi!" "Kalau Nona merasa lapar, lebih baik Nona di sini saja menunggu mereka bersama denganku, biarkan pangeran ini pergi sendiri." "Memang aku sudah lapar, kau menyuruhku menunggu, apakah di sini ada makanan dan minuman?" Xiang Huang tertawa dingin dan berkata, "Di sini memang ada makanan tapi makanan itu adalah makanan untuk anjing liar." Liu He-ting seperti tidak mendengar kata-katanya, dia melihat Tao Chun-chun dan berkata, "Temanku sedang mempersiapkan makanan dan mereka menyuruhku menunggu di sini, perjalanan dari sini ke kota terdekat masih jauh, aku nasehati Nona lebih baik menunggu saja di sini." Liu He-ting melihat sikap Xiang Huang. Dia sengaja ingin membuat Xiang Huang lebih marah lagi. Walaupun Liu He-ting adalah pemuda jujur, tapi dia tetaplah seorang pemuda biasa, dia ingin mendapat angin dari saingannya. Dia berpikir, "Kau begitu sombong, mengapa aku harus terus mengalah padamu" Bukan karena aku takut kepadamu." Karena itu, dia ingin mencoba-coba membuat Pangeran Dong Gong marah. "Kalau begitu, aku akan menunggu mereka di sini bersamamu." 136 Dewi KZ http://kangzusi.com/ Liu He-ting tersenyum, dia melihat Xiang Huang dan berkata, "Kalau Tuan Pangeran memang ada perlu, silakan pergi dulu." Wajah Xiang Huang berubah, dia membalikkan badannya dan berjalan 2 langkah kemudian berhenti, wajahnya pucat, lalu berubah menjadi beraneka macam warna, kemudian dia membalikkan kepalanya sambil senyum berkata, "Nona ini datang bersamaku, kalau aku pergi dulu rasanya tidak pantas." Dia menepuk-nepuk debu yang ada di bajunya kemudian berjalan-jalan ke sana. Liu He-ting merasa marah tapi juga ingin tertawa melihat kelakuannya yang bersikeras tidak mau pergi tanpa Tao Chun-chun, dia tidak bisa berbuat apa-apa, tapi dia merasa cemas, mana mungkin ada makanan dan minuman yang di antar ke sini" Tapi dia juga merasa aneh pada saat dia melihat Qi bersaudara pergi dari sini dia mengira mereka akan kembali walaupun itu hanya sekedar mempermainkan Xiang Huang, tapi sekarang bayangan mereka bahkan tidak terlihat, kemana mereka pergi" Mata Tao Chun-chun sebentar melihat Xiang Huang sebentar melihat Liu He-ting, kemudian dia menundukkan kepalanya seperti memikirkan sesuatu. Wei Chi Wen dan Sheng Kui Ying terpaku dan berdiri di tempat mereka. Gadis-gadis berbaju abu itu walaupun ilmu silat mereka tidak tinggi tapi teknik menunggang kuda mereka sangat bagus, sekarang mereka masih duduk di atas kuda. Tiba-tiba Xiang Huang dengan suara kecil Kiembaca puisi, "Angin musim semi memang bagus, tapi benda-benda musim semi terlalu bagus, jika menyuruh musim semi mempunyai perasaan harus membuat sekuntum bunga.... Nona, bagaimana puisi ini, apakah bagus menurutmu?" Mata Xiang 137 Dewi KZ http://kangzusi.com/ Huang terpejam, dia seperti sedang menikmati indahnya puisi tadi. Tao Chun-chun mengedipkan mata dan tertawa, "Puisi itu benar-benar bagus, siapa yang mengarangnya?" "Aku tidak akan berbohong kepada Nona, puisi ini adalah aku - " Tao Chun-chun bertepuk tangan dengan riang dan tertawa, "Aku ingat puisi itu, puisi itu buatan Li Yi Shan, pantas begitu bagus." Liu He-ting menahan tawanya dan dia membalikkan kepalanya untuk menutupi rasa gelinya, terdengar Xiang Huang tertawa dan berkata, "Betul, betul, puisi itu memang buatan Li Yi Shan. Nona benar-benar menguasai pengetahuan yang luas." Kemudian Xiang Huang membaca lagi, "Di malam pengantin, lebah jantan dan lebah betina, mereka tidak sama jenis tapi sama-sama merindukan. Sama-sama pohon cengkeh.... Marga Liu kau adalah laki-laki sejati, kata-kata seorang laki-laki tidak bisa ditarik kembali, nanti kalau tidak ada makanan dan minuman, apa alasanmu?" Liu He-ting membalikkan badannya dan terdiam, kemudian dia membaca puisi lain, "Air Huang He jatuh dari langit.... Tuan rumah tertawa dan berkata kalau bunga mawar - hai! Puisi ini sangat bagus tapi bukan aku yang membuatnya, ini dikarang oleh Li Yi Shan. Li Yi Shan, Li Yi Shan, mengapa semua puisi bagus adalah buatanmu, seharusnya kau menyisakan sedikit untukku." Wajah Xiang Huang berubah lagi. "Makanan dan minuman ada atau tidak ada pun tidak apaapa, aku bisa mendengar kalian fliembacakan puisi-puisi itu, ini pun sudah sangat menyenangkan." Kata Xiang Huang dengan dingin, Tapi aku tidak mempunyai - " Tadinya dia ingin mengatakan 'aku tidak 138 Dewi KZ http://kangzusi.com/ meminta', tapi dia berpikir kembali, yang berniat menunggu di sini dia sendiri yang mau, tidak ada seorang pun yang memaksanya, walaupun dia sombong, tapi dia tidak ingin meneruskan kata-katanya tadi. Liu He-ting tersenyum tiba-tiba dia berjalan ke depan Tao Chun-chun. Dia berkata, "Nona, sebenarnya tadi pada saat aku mengatakan kalau di sini ada makanan dan minuman - " Liu He-ting merasa malu, dia berpikir dan merasa walaupun Xiang Huang sangat sombong tapi dia tidak pernah membohongi orang lain. Liu He-ting adalah seorang yang jujur, dia merasa kalau berbohong adalah hal yang licik, maka dia harus menjelaskan alasannya dengan jujur, sekalipun setelah mengatakan alasan sebenarnya, mungkin dia akan ditertawakan dan dicemooh orang, tapi itu semua lebih baik daripada harus terus dipendam di dalam hati. Sudah tahu salah harus diubah, tapi hal ini sangat sulit untuk dilakukan, jika sudah tahu salah harus segera berubah itu lebih sulit lagi, kata-kata Liu He-ting belum selesai, Tao Chun-chun sudah berteriak dan tertawa, "Wangi sekali, coba kalian cium, wangi apa ini - " Liu He-ting terkejut, "Apakah benar ada orang yang mengantarkan makanan dan minuman ke sini?" Hidungnya pun sudah mencium wangi makanan. Tao Chun-chun tertawa dan berkata, "Coba kalian cium, ini wangi masakan apa - sepertinya wangi bebek panggang tapi juga seperti wangi ayam goreng - dan masih tercium rasa pedas, sepertinya ada beberapa macam sayur." Tao Chun-chun tertawa, membuat Xiang Huang terus menelan air liurnya, karena takut suara menelan air liurnya terdengar, maka dia berusaha untuk tidak menelan ludahnya. Orang-orang yang berada di sana kebanyakan masih muda, sudah setengah hari satu malam tidak makan, 139 Dewi KZ http://kangzusi.com/ sekarang perut mereka benar-benar sangat lapar, tempat itu adalah tempat terpencil, yang pasti tidak ada tempat yang menjual makanan, mereka lapar dan sekarang mencium wangi makanan, rasa lapar mereka sudah tidak tertahankan Rahasia Iblis Cantik Jai Huan Ji Karya Gu Long di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo lagi. Walaupun Wei Chi Wen dan Sheng Kui Ying sedang marah dan masih berdiri dengan tegak, tapi begitu mencium wangi sayuran itu, mereka pun diam-diam hanya bisa menelan air liurnya. Perut mereka terus berbunyi. Xiang Huang marah mendengar suara ini, tapi perutnya pun sekarang ikut berbunyi. Tiba-tiba terdengar suara derap langkah kuda berlari. Liu He-ting segera menjadi bersemangat dari dia melihat dari dalam hutan muncul seorang pak tua memakai baju mantel berwarna merah. Dia membawa sebuah kereta keledai dengan perlahan berjalan ke arah mereka. Keledai yang menarik kereta itu tampak hitam berkilau, hanya keempat ujung kaki keledai itu berwarna putih, begitu melihat pun sudah langsung tahu kalau keledai ini hidungnya tidak dikekang dengan tali. Kereta di belakangnya hanya diikat di tubuhnya tapi walaupun jalan gunung itu tidak rata tapi kereta itu berjalan sangat man tap. Kereta semakin mendekat, wangi makanan sernakin tercium. Xiang Huang sudah bisa memastikan kalau wanginya makanan itu berasal dari kereta yang ditark keledai itu, dia melihat pak tua yang menjadi kusir kereta. Pak tua itu tidak melihat jalan juga tidak memegang tali kekang keledai, kedua tangannya tersimpan di dalam mantel, matanya pun setengah terpejam tapi kereta berjalan dengan sangat mantap, dia merasa aneh. Liu He-ting tersenyum melihat kusir yang memakai baju mantel merah itu, dia merasa sangat kecewa, tapi setelah dia melihat dengan lebih teliti, walaupun bajunya 140 Dewi KZ http://kangzusi.com/ tidak sama, tapi dia adalah Qi bersaudara, dengan senang dia berteriak, "Wei - " Pak tua itu tersenyum kepadanya, segera wajahnya terlihat ada lesung pipit. Liu He-ting berkata, "Ternyata adalah Kakak Keempat." Dia sangat gembira dan langsung tertawa. Lao-si Qi Qi tertawa, kemudian melihat orang-orang yang ada di sana, dia tertawa terbahak-bahak, "Aku terlambat datang membuat kau menunggu lama, kau mempunyai teman begitu banyak mengapa tadi tidak memberitahuku supaya aku bisa membawa lebih banyak lagi sayur dan arak?" Begitu tertawa, mata, alis, mulut, hidungnya pun ikut tertawa, dia benar-benar tertawa. Liu He-ting tertawa, tapi dalam hati dia merasa aneh, "Dia seperti memang benar-benar mengantarkan sayur dan arak ke sini, apakah tadi dia mendengar kata-kataku" Kelihatannya orang-orang ini benar-benar mempunyai kelebihan dibandingkan dengan orang lain, dia bisa mendengar percakapan kami dari jarak jauh dan juga bisa membawakan makanan ini, dan entah semua ini berasal dari mana?" Xiang Huang sangat sombong, kedua mata melihat ke atas, melihat kereta semakin mendekat, karena lapar dia hanya diam-diam melihatnya, begitu melihat, matanya tidak bergeser lagi. Wei Chi Wen dan Sheng Kui Ying melihat papan yang ada di belakang kereta itu, kedua mata mereka seperti bisa mengeluarkan api kapan saja. Tao Chun-chun berkata, "Benar-benar ada makanan diantar kemari." Dia melihat Xiang Huang dan berkata, "Aku tahu dia tidak akan berbohong." 141 Dewi KZ http://kangzusi.com/ Lao-si Qi Qi tertawa, kemudian dia turun dari kereta dan berkata, "Makanan ini hanya makanan biasa, kalau kalian merasa cocok mari kita makan sekarang juga." Xiang Huang, Wei Chi Wen, dan Sheng Kui Ying terlihat sangat bersemangat, mata mereka terus menatap makanan yang diletakkan di belakang kereta, ada sepanci daging dan telur, ada sepanci kaki babi, sepanci ayam gemuk, masih ada kuah, mantao yang tampak begitu putih, dan tak ketinggalan ada arak. Wangi sayur bercampur menjadi satu, begitu tercium oleh orang yang sedang kelaparan, hal ini benar-benar sangat sulit untuk dilukiskan. Jika tidak ada gadis cantik di sana, Xiang Huang ingin segera mengambil ayam yang ada di dalam panci itu. Kulit dan daging akan dimakannya hingga tandas. Liu He-ting kaget dan kagum, tidak terbayangkan di gunung terpencil seperti ini, empat orang tua yang tidak bertangan entah dari mana mereka bisa mencari begitu banyak sayur, terlihat Qi Si tertawa dan berkata kepada Wei Chi Wen dan Sheng Kui Ying, "Kalian berdua adalah pengurus rumah tuan muda ini, barang-barang yang di belakang kereta tolong diturunkan dan papan yang di belakang kereta bisa dijadikan meja makan." Sheng Kui Ying dan Wei Chi Wen adalah pesilat terkenal, sekarang mereka disebut pengurus rumah, mereka tersinggung dan tidak mau bergerak. Jika tidak ada Xiang Huang dan Liu He-ting mungkin mereka segera mengeluarkan golok dan langsung membelah pak tua itu, dan segera menghabiskan makanan yang dibawanya. Kemudian mereka berteriak, "Cepat, turunkan barang dari kereta." 142 Dewi KZ http://kangzusi.com/ Mereka berdua berdiri di depan kereta, wangi daging terus tercium, walaupun mereka marah tapi mereka mencoba untuk menahannya, mereka berpikir sebentar, kemudian menyuruh perempuan-perempuan berbaju abu itu membantu mereka. Karena perempuan-perempuan itu sudah setengah hari ini tidak makan, mereka pun dengan senang hati mexnbantu, hanya dalam waktu singkat semua makanan sudah terhidang rapi di bawah pohon. Sheng Kui Ying dan Wei Chi Wen merasa sangat senang, mereka bangga terhadap kekuasaan mereka. Qi Si dengan tersenyum dan berkata, "Adik Liu, mengapa kau tidak mempersilakan tamu untuk makan?" Liu He-ting tersenyum, tadinya dia ingin mempermainkan Xiang Huang, tapi melihat wajah mereka yang kelaparan, dia tidak tega. Dia tertawa dan berkata, "Kalau Tuan merasa suka, mari kita makan sekarang." Xiang Huang merasa sangat senang, tapi mulutnya tetap diam. "Kau makan saja, tidak perlu merasa sungkan." "Kalau Nona menganggapku begitu, aku akan makan di sini." Liu He-ting ingin tertawa, dia berkata, "Silakan!" Xiang Huang berjalan mendekati sayur-sayur yang sudah dihidangkan, tidak peduli di bawah sangat kotor, dia langsung duduk bersila. Tiba-tiba Qi Si tertawa terbahak-bahak dan berkata, "Adik Liu, kau begitu kasar menyuruh tuan ini makan sayur, kau sungguh keterlaluan." Wajah Xiang Huang berubah, dia membalikkan badannya dan melihat mereka. Liu He-ting pun heran tapi dia segera tahu kalau pak tua itu ingin mempermainkan orang. Tapi jika 143 Dewi KZ http://kangzusi.com/ keterlaluan, Liu He-ting takut kalau Xiang Huang akan marah dan bertarung di sini. Walaupun dia tidak takut, tapi untuk apa semuanya" Terdengar Qi Si berkata lagi, "Kalau makanan seperti ini dimakan oleh tuan ini, bukankan ini sangat tidak hormat?" Qi Si berkata lagi, "Adik Liu, tuan ini adalah temanmu, jika aku tidak menghormatinya, bukankah ini juga artinya aku tidak menghormatimu" Untung di rumahku masih ada sayur dan arak yang enak. Kau, aku ditambah dengan nona ini, kita berempat makan saja di rumahku. Makanan di sini memang diperuntukkan bagi anak buah tuan ini." Tadinya Xiang Huang merasa sangat ingin marah, begitu mendengar kata-kata pak tua itu, hatinya merasa senang, dia memang senang dijilat. Sekarang dia sudah melupakan hal yang tidak menyenangkan tadi, dia tersenyum dan berkata, "Kalau Pak Tua begitu perhatian kepada kami, kami merasa sangat berterima kasih." Dia tertawa terbahak-bahak, suaranya terdengar penuh kebanggaan. Liu He-ting melihat Qi Si yang juga sedang tertawa, tawanya terlihat lebih gembira dibandingkan Xiang Huang. Liu He-ting merasa sedikit khawatir. Terdengar Qi Si berkata, "Rumahku tidak jauh dari sini, mari kita berangkat sekarang." Kata Tao Chun-chun, "Kalau jauh, lebih baik aku tunggu di sini saja - " Dia tertawa dan matanya tampak berputar. Kata Xiang Huang sambil tertawa, "Baik, baik, kita berangkat sekarang." Dia berpesan kepada Wei Chi Wen dan Sheng Kui Ying, "Kalau kalian sudah makan, tunggulah aku di sini!" 144 Dewi KZ http://kangzusi.com/ Qi Si sudah bersiul dan keledainya pun berputar, Qi Si segera naik ke atas kereta. Dia berkata, "Aku akan berjalan di depan untuk mennunjukkan arah." Walaupun Liu He-ting ingin bertanya di mana rumah Qi Si, tapi Xiang Huang dengan senang mengikutinya dari belakang, terpaksa dia diam saja. Tao Chun-chun juga ikut dari belakang. Dia berkata, "Mengapa kau masih bengong, apalagi yang ditunggu?" Liu He-ting segera berjalan mengikuti dari belakang. Kaki Tao Chun-chun berjalan seperti air mengalir, tapi kedua pundaknya sama sekali bergerak, rambutnya yang panjang bergoyang-goyang seperti awan beriak. Pinggangnya yang kecil tampak berlenggak lenggok, bajunya ringan, hal ini sampai membuat Liu He-ting hampir lupa harus berjalan ke arah mana. Tidak lama kemudian mereka sudah berada di kaki gunung dan keadaan di sana terlihat tidak begitu berbahaya. Qi Si bernyanyi di sepanjang jalan, dia terlihat sangat santai. Xiang Huang ingat tidak lama lagi akan ada makanan enak terhidang di depannya, tapi semakin berjalan dia merasa semakin lapar, akhirnya dia bertanya, "Apakah tempat tinggalmu masih jauh?" Qi Si tertawa terbahak-bahak dan menjawab, "Sudah sampai, sudah sampai!" Tiba-tiba Liu He-ting dikejutkan oleh suara tawa, dia melihat ada sehelai daun terjatuh dari atas pohon dan jatuh ke rambut Tao Chun-chun, tapi Tao Chun-chun tidak sadar, dia sedang menunduk seperti memikirkan sesuatu. Liu He-ting dengan cepat berlari ke sisi Tao Chun-chun, melihat dia sedikit menunduk. Bulu matanya yang panjang, seperti ada masalah yang membuatnya ragu. Liu He-ting memanggil, "Nona Tao, " 145 Dewi KZ http://kangzusi.com/ Terlihat Tao Chun-chun seperti kaget, matanya melihat Liu He-ting, dia tersenyum dan berkata, "Ada apa?" Dengan berani Liu He-ting berkata, "Aku melihat Nona seperti sedang mengkhawatirkan sesuatu, apakah Nona bisa mengatakannya kepadaku" Asalkan.... asalkan bisa, aku pasti akan membantu...." Mata Tao Chun-chun berkedip, dia seperti sangat terkejut dan berkata, "Tidak aku.... aku hanya merasa lapar." Liu He-ting menanggapi, "Oh!" Tapi dia berpikir, "Sepertinya dia sedang memikirkan sesuatu, mengapa dia tidak mau memberitahuku?" Dia berpikir lagi, "Kami memang bukan sahabat, pasti dia tidak mau memberitahu apa yang sedang dipikirkannya kepadaku." Xiang Huang membalikkan kepalanya dan terus melihat Liu He-ting. Qi Si tertawa dan berkata, "Sudah sampai, sekarang kita benar-benar sudah sampai." Dia bersiul, keledai hitam itu langsung berlari dengan cepat, walaupun gunung jni tidak tampak berbahaya, tapi kuda biasa tidak akan sanggup berlari seperti itu, tapi si keledai itu bisa berlari seperti berlari di tanah datar. Kalau Liu He-ting dan lainnya bukan pesilat tangguh, mungkin mereka tidak akan bisa mengikuti gerakan keledai itu. Jalan terus menanjak, terlihat ada hutan dan bunga indah, burung berkicau, ketika sampainya di sana ternyata itu adalah jurang yang sangat terjal, dari kiri dan kanan seperti tidak ada jalan, tiba-tiba ada suara lonceng berbunyi, kemudian terdengar anjing menggonggong, di belakang jurang muncul seekor anjing berlari-lari menghampiri mereka, walaupun sangat kecil tapi kelihatan galak. Liu He-ting tersenyum, Qi Si tertawa dan memanggil, "Xiao Bao, Xiao Bao, sini!" Anjing kecil dan putih itu langsung meloncat ke tubuh Qi Si. Kemudian Qi Si sedikit membungkuk, 146 Dewi KZ http://kangzusi.com/ anjing kecil itu langsung naik ke pundaknya lalu berdiri di sana. Liu He-ting tertawa dan berkata, "Anjing ini sangat mengerti, benar-benar sangat lucu." Dia melihat ke sisinya, terlihat Tao Chun-chun seperti sedang melihat ke tempat jauh, sebenarnya kata-kata ini ditujukan kepada Tao Chun-chun, tapi malah membuat Liu He-ting sangat kecewa. Qi Si tertawa dan berkata, "Di belakang jurang ini adalah rumahku, aku akan menunjukkan jalan untuk kalian." Dia naik lagi ke atas kereta. Liu He-ting mengikutinya dari belakang, di balik jurang tiba Rahasia Iblis Cantik Jai Huan Ji Karya Gu Long di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo tiba terdengar suara air mengalir dan ada sebuah sungai kecil yang keluar dari jurang itu, air itu mengalir dengan tenang, di sungai kecil itu terlihat sebuah jembatan untuk menyeberangi sungai ini. Qi Si berteriak, dia menyeberangi jembatan itu. Liu He-ting diam-diam memuji. Tidak disangka di sini ada tempat yang begitu indah. Ini benar-benar sangat istimewa." Setelah menyeberangi jembatan itu di seberang sana adalah dataran, di sebelah kanan ada air terjun kecil, walaupun air terjun itu kecil tapi air mengalir sangat kencang, mungkin ini adalah awal dari surga, di sisi air terjun terdapat batu besar berbentuk seperti burung elang yang sedang mengibaskan sayap dan siap terbang, di atas batu terdapat bunga yang tergantung ada juga menjalar turun, di balik bunga-bunga yang berbentuk seperti rotan itu, ada sebuah gua, di depan gua terdapat sebuah tenda besar, seperti milik tenda penggembala, di depan tenda masih terlihat sebuah kereta. Di belakang kereta ada bayangan seseorang yang bergerak dan juga terdengar suara tawanya. Karena terhalang 147 Dewi KZ http://kangzusi.com/ suara air, maka tidak jelas apa yang sedang mereka bicarakan. Mata Liu He-ting melihat semua itu, segera dia berkata, Tempat tinggal yang bagus." Xiang Huang kaget melihat keadaan di tempat ini karena dia lama tinggal di Nan Huang (Nan=selatan, Huang=gersang). Di Nan Huang sering terjadi hujan lebat, sekarang dia melihat pemandangan di depannya begitu indah, walaupun dia sombong tapi dia pun memuji keindahan alam di sini, hanya Tao Chun-chun yang wajahnya sama sekali tidak ada ekspresi. Setelah lama dia baru berkata, "Benar-benar indah!" Terdengar Qi Si tertawa dan berkata, "Bagaimana, apakah lumayan menurut kalian?" Dia turun dari kereta dan bersiul. Keledai itu dengan pelanpelan berjalan ke tenda itu, di belakang tenda muncul 3 pak tua berambut putih. Xiang Huang dan Tao Chun-chun melihat. Mereka sangat terkejut dan curiga apakah mata mereka sudah salah melihat" Melihat satu orang bertambah menjadi 3 orang. Liu He-ting melihat sikap mereka, dia ingin tertawa. Terdengar 3 saudara Qi itu berkata, "Ada teman datang dari jauh, kami merasa sangat senang." Mereka bertiga masing-masing memakai baju mantel, yang satu berwarna kuning muda, yang satu berwarna hijau muda, dan yang satu lagi berwarna biru muda, ditambah dengan rambut mereka yang putih, benar-benar terlihat sangat kontras. Terdengar Lao Da Qi Qi berkata, "Adik Liu, bantu kami melayani tamu-tamu ini." Qi Si berkata, "Bukankah sayur dan arak sudah disiapkan, hanya menunggu kami datang?" Segera dia sudah berjalan masuk. Hati Liu He-ting bergetar. 148 Dewi KZ http://kangzusi.com/ "Mulai makan.... mereka tidak mempunyai tangan, bagaimana mereka bisa makan?" Semua orang masuk ke dalam tenda. Xiang Huang terlihat paling bersemangat masuk ke belakang tenda, di belakang tenda ada lapangan rumput dan di atasnya terbentang sehelai kain putih. Di atas kain putih terhidang berbagai macam sayur, wangi sayur tersebar ke mana-mana. Benar, sayurnya lebih banyak dan terlihat lebih enak dari sayur tadi. Qi bersaudara itu dengan senang melayani mereka, bereka duduk bersila di atas kain, tiba-tiba dia berteriak, "Bawa arak ke sini!" Suaranya baru selesai, Liu He-ting merasa ada awan hitam yang menutupi matahari. Karena ditutupi oleh kegelapan, begitu dia melihat ternyata itu bukan awan hitam melainkan ada seorang laki-laki tinggi, besar, dan hitam muncul dari dalam tenda. Tangannya membawa sebuah baskom besar, dia seperti pagoda dan wajahnya tanpa ekspresi selangkah demi selangkah mendekati mereka. Liu He-ting duduk bersila di bawah, kalau dilihat dengan pandangan lurus, paling-paling hanya bisa melihat lututnya, jika berdiri, tingginya hanya mencapai dada orang itu. Tao Chun-chun melihat laki-laki tinggi dan besar itu, dia tertawa dan berkata, "Dia tinggi sekali!" Xiang Huang yang duduk di pinggir berkata, "Tidak seberapa." Tao Chun-chun bertanya, "Apakah kau pernah melihat orang yang lebih tinggi dari dia?" Xiang Huang menelan ludah dan menjawab, "Kalau kau ikut pulang bersamaku, kau bisa melihatnya." Xiang Huang melihat Liu He-ting. Wajah Liu He-ting tetap tersenyum, dia seperti tidak mendengar kata-kata Xiang Huang. Laki-laki 149 Dewi KZ http://kangzusi.com/ seperti pagoda itu mendekat. Dengan berat dia jongkok dan meletakkan baskom besar itu di antara sayur-sayur yang terhidang, ternyata di dalam baskom itu adalah arak lama. Begitu diletakkan, wangi arak menyebar ke mana-mana, baskom itu terbuat dari batu giok, araknya berwarna coklat, warnanya sangat sesuai. "Mengapa arak harus diletakkan di dalam baskom?" Dia melihat di atas kain putih itu tidak ada cangkir juga tidak ada mangkuk atau pun sumpit tapi tuan rumah terus menyuruhnya minum. "Kita baru saja berkenalan, tapi aku sudah mengganggu kalian, benar-benar - " Qi Da tertawa dan berkata, "Tidak! Tidak! Jangan merasa sungkan, silakan...." "Hanya saja.... tidak ada cangkir atau sumpit, bagaimana kami bisa makan?" Terlihat keempat orang tua berambut putih itu berhenti tertawa, dengan mata besar mereka melihatnya. Mereka menganggap apa yang Xiang Huang tanyakan tadi adalah pertanyaan aneh. Wajah mereka berekspresi aneh, membuat Xiang Huang semakin bingung. Liu He-ting melihat keadaan itu, dalam hati dia tertawa, sampai sekarang dia baru sadar dengan cara inilah Qi bersaudara memper-mainkan mereka. Liu He-ting berpikir lagi, "Kalau begitu aku dan Nona Tao pun termasuk ke daftar mereka." Mengingat hal ini, dia tidak bisa tertawa lagi. Terdengar Qi Si berkata, "Saudara-saudara kami melihat kalian, ilmu silat kalian pasti sangat tinggi,mengapa malah menanyakan hal ini, benar-benar aneh dan sangat aneh." 150 Dewi KZ http://kangzusi.com/ Xiang Huang terpaku lagi, dia berpikir, "Apa yang aneh" Ilmu silat tinggi atau tidak, apa hubungannya dengan makan?" Tapi dia melihat orang tua itu bicara begitu serius, dia terpana kemudian dia seperti baru mengerti dan berpikir, "Aku dengar orang di perbatasan selalu makan nasi dengan tangan. Orangorang tua ini mempunyai tenda seperti ini, mungkin mereka juga orang perbatasan dan mempunyai kebiasaan seperti itu." Terpikirkan hal ini, dia tertawa dan berkata, Ternyata begitu, selamat makan." Dia mengeluarkan kelima jarinya dan mengambil baso goreng yang ada di dalam mangkuk kemudian ditnakannya. Keempat orang tua itu tertawa serentak, dia terpaku. Da Qi berkata, "Tidak disangka kau yang terlihat begitu terpelajar, tapi kau malah seperti anjingku, Xiao Bao saja makan tidak menggunakan tangan yang mencakar, apalagi sekarang di depanmu ada nona cantik, apakah kau tidak malu?" Hati Liu He-ting berpikir, "Kucing dan anjing makan memang tidak menggunakan tangan, apakah aku harus seperti ayam dan anjing makan dengan cara lidah terjulur dan menjilat?" Dia marah tapi juga ingin tertawa. Terlihat Xiang Huang langsung menarik tangannya kembali, wajahnya terlihat marah, dia berkata, "Aku tidak kenal dengan kalian, mengapa kalian tega mempermainkanku" Nasi ini tidak mau kumakan lagi." Waktu dia berbicara, matanya terus melihat Liu He-ting dan sorot matanya penuh kebencian. Liu He-ting tahu Xiang Huang pasti mengira kalau dia telah bersekongkol dengan Qi bersaudara untuk mempermainkannya, tapi sekarang bagaimana dia harus menjelaskannya" Xiang Huang ingin berdiri, tapi baru saja dia berdiri setengah, dia duduk kembali karena laki-laki yang seperti pagoda itu sudah berdiri di belakangnya, melihat dia berdiri, 151 Dewi KZ http://kangzusi.com/ laki-laki itu segera menekan pundaknya supaya duduk lagi, berat badannya seperti berat Gunung Tai, terpaksa dia duduk kembali. Walaupun ilmu silat Xiang Huang sangat tinggi, tapi sekarang kedua pundaknya terasa begitu berat, dia tidak bisa bergerak, kekuatan yang sejak lahir begitu besar, biasanya membuat orang tidak bisa menandinginya. Ilmu silat Xiang Huang tinggi, tapi jika bertarung dengan laki-laki sangat besar ini, dia pasti bukan tandingannya, laki-laki itu sekarang menekan pundaknya. Dia seperti Sun Wu Kong yang tertindih di Wu Zhi Shan, walaupun dia bisa berubah 72 wujud pun, sekarang dia tidak bisa berubah. Da Qi tertawa dan berkata, "Saudaraku sengaja mengundangmu minum arak, mengapa kau berani macammacam di sini!" Baru selesai bicara, baso goreng yang ada di dalam mangkuk sudah disedot olehnya dan masuk ke dalam mulutnya, kemudian dia mengunyahnya sampai habis. Dia berkata, "Apakah kalian tidak bisa makan seperti diriku?" Xiang Huang berpikir, Ternyata dia sedang mengujiku, apakah aku bisa makan seperti dia - apa sulitnya makan seperti itu?" Dia membuka mulut siap menyedot sebuah baso goreng, tapi badannya tertekan dan dia sulit bernafas. Qi Da berteriak, "Da Bao, lepaskan tanganmu, biar tamu ini bisa makan dengan bebas." Pikir Liu He-ting di dalam hati, "Ternyata laki-laki ini bernama Da Bao. Hidung Da Bao sangat besar, mulutnya juga lebar, alisnya panjang seperti menyambung dengan rambut, sekali dilihat pun benar-benar seperti king kong, badannya besar, tapi otaknya kosong, mendengar kata-kata Da Qi, dia segera melepaskan Xiang Huang." 152 Dewi KZ http://kangzusi.com/ Xiang Huang menarik nafas panjang. Kata Da Qi, "Kalau menurutmu tidak susah, silahkan gunakan cara seperti tadi." Dengan cepat Xiang Huang membuka mulutnya dan menyedot baso itu. Betul saja, baso itu langsung terbang dari mangkuk dan hampir masuk ke dalam mulutnya. Tapi Qi Er tiba-tiba tertawa, "Kalau Tuan begitu sulit melakukan semua ini baru bisa makan, ini bukan cara tepat untuk melayani tamu, lebih baik aku membantumu." Dia langsung menyedot sebuah baso itu kemudian dia disemprotkannya lagi keluar, baso ini seperti panah yang terlepas dari busurnya. Dengan cepat menembak dan masuk ke dalam mulut Xiang Huang, baso ini beradu dengan baso yang disedot Xiang Huang, karena saling beradu, kedua baso secara bersamaan jatuh. Dengan cepat Xiao Bao membuka mulut, dan kedua baso itu pun langsung dimakannya. Xiang Huang melihat baso yang hampir sampai di mulutnya dan sekarang dimakan oleh anjing kecil itu, dia sangat marah tapi dia melihat bayangan yang ada di belakangnya seperti setan yang siap memakan orang. Dia ingat hal tadi dan takut kalau laki-laki ini menekannya lagi, apalagi orang-orang yang ada di sini bukan temannya dan keempat orang tua itu sangat aneh. Sebenarnya ilmu silat mereka seperti apa pun, dia tidak tahu, kalau hari ini dia harus bertarung dengan mereka dia pasti akan dirugikan. Walaupun dia sombong, tapi dia juga pintar dalam memakai cara. Dia menahan kemarahannya dan berkata, "Pak tua, kalau begitu, aku harus menerima." Dia berpikir, "Aku tidak akan menggerakkan tanganku, juga tidak akan menggerakkan mulutku, biarlah kau saja yang mengantarkan makanan itu ke dalam mulutku." Qi Er tertawa dan berkata, "Adik Liu, kau adalah temanku, kau makan saja sendiri, karena Nona ini adalah perempuan, 153 Dewi KZ http://kangzusi.com/ laki-laki dan perempuan tidak boleh terlalu berdekatan, aku harap kau pun bisa makan sendiri, kami sengaja menyuruh orang melayani tuan ini." Liu He-ting melihat pada saat dia menyedot dan menyemprot dengan meng-gunakan tenaga dalam. Liu Heting berpikir, "Dia benar-benar pantas dipanggil Er Qi. Dia melatih tenaga dalamnya begitu sempurna." Liu He-ting melihat Tao Chun-chun yang saat sedang melihatnya, perempuan ini kadang-kadang terlihat begitu naif, tapi kadang-kadang seperti banyak yang dipikirkan. Qi bersaudara itu sambil tertawa melihat Xiang Huang.... tapi Xiang Huang sedang duduk dan mengatur tenaganya. Dia seperti ingin bertarung dengan musuh besarnya, dia menyesal, mengapa dia ikut kemari. Anjing kecil itu terus menggonggonginya, lonceng kecil yang diikat di tubuh anjing itu terus berbunyi, sebentar di depan, sebentar di belakang, dia berlari sangat cepat. Bayangan raksasa Da Bao tetap tidak bergerak di belakangnya dia masih menindih badannya. Rahasia Iblis Cantik Jai Huan Ji Karya Gu Long di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo Ooo)odw-kzo(ooO BAB 4 Perjalanan di dalam gua Bayangan hitam itu menekan Xiang Huang dan dia menjadi kaget. Jika mereka bertarung, dengan ilmu silat yang tinggi dan gerakan badan yang lincah Xiang Huang yakin bisa mengalahkan raksasa ini. Tapi jika mereka adu jotos, walaupun tenaga dalam Xiang Huang sangat kuat, tidak akan mungkin bisa mengalahkan raksasa itu. Sekarang dia sebagai tamu di sini, jika orang lain 154 Dewi KZ http://kangzusi.com/ tidak mengajaknya berkelahi, dia tidak akan bergerak terlebih dulu. Tapi raksasa itu terus berdiri di belakangnya, hal ini membuat Xiang Huang merasa tidak tenang. Dia merasa menyesal, terdengar pak tua berbaju kuning itu berkata, "Adik sudah datang dari jauh, minumlah arak ini untuk membersihkan debu-debu yang menempel." Terdengar 'Yi', arak yang berada di dalam baskom besar itu mengikuti suara 'Yi' masuk ke dalam mulut Xiang Huang. Xiang Huang kaget, dia membuka mulutnya, tenaga dalam ditubuhnya bisa dikuasai tapi tenaga untuk bagian mulut sulit untuk dikuasai, hanya dalam waktu sekejap arak itu seperti panah masuk ke dalam mulutnya, walaupun arak itu terasa enak, tapi keras. Dia segera merasakan kalau mulutnya kaku, tenggorokannya terasa panas dan terbakar, arak itu seperti seekor naga api menguasai organ dalam tubuhnya. Dari umur 7 tahun dia sudah mulai minum arak, dia selalu menyombongkan dirinya, tapi kali ini arak yang diminumnya terasa begitu pedas, terlihat panah arak itu masih seperti mata air terus memancar dan terbang ke arahnya. Kalau dia tidak minum, arak panah itu akan menancar ke bagian kepala dan wajahnya, dan dia akan mendapatkan malu, jika dengan telapak tangan menggetarkan arak panah itu dia malah akan ditertawakan orang-orang di sana. Xiang Huang tertawa dingin, dia berpikir, "Apakah dengan sebaskom arak, kau mau menyulitkanku?" Dia membuka mulutnya, mulut yang besar hanya dalam waktu sekejap menampung arak yang tadinya ada di dalam baskom. Xiang Huang meminum habis arak yang ada di dalam baskom. Dia ingin tertawa dan berkata beberapa patah kata, tapi baru saja selesai tertawa, dia mulai merasakan kepalanya pusing, satu kata pun tidak bisa terucap dari mulutnya. 155 Dewi KZ http://kangzusi.com/ Qi Er tertawa dan berkata, "Aku kagum kepadamu, Tuan, sebenarnya jika kau bertepuk tangan, arak itu bisa dihentikan, tapi Adik ternyata benar-benar bisa menghabiskan sebaskom arak, kau benar-benar sangat hebat!" Liu He-ting melihat Qi Er yang tertawa sambil bicara, sikapnya begitu senang. Liu He-ting berpikir, "Qi bersaudara ini benar-benar senang mempermainkan orang, tapi mereka tidak sampai membuat cedera, meraka hanya ingin membuat orang menjadi kalang kabut dan tidak bisa mengeluarkan kemarahannya." Xiang Huang tidak bisa marah, dalam hati dia berpikir, "Mengapa mereka sejak tadi tidak memberitahukan hal ini kepadaku, hanya dengan bertepuk tangan saja, maka semua ini bisa dihentikan, hm.... aku bukan cacing yang ada di dalam perutmuf aku mana tahu semua ini?" Dia mulai merasakan kalau arak yang ada di dalam perutnya mulai bergejolak, seperti sepanci air yang sedang mendidih. Jika sedang benyak masalah, meminum arak, tentunya sangat bagus, tapi sekarang adalah saat paling mudah mabuk, sekarang keadaan Xiang Huang seperti itu, apalagi sudah sehari semalam dia tidak makan, perutnya kosong.... Terdengar Qi Er tertawa dan berkata, Ternyata Adik jago minum dan tahu arak bagus, sebaskom arak ini sudah dicampur dengan arak-arak terbaik dan termahal di Zhong Yuan, beruntung kami bertemu dengan orang seperti Adik, orang yang bisa tahu arak bagus dan juga bisa minum begitu banyak, benar-benar membuatku senang." Liu He-ting sangat senang minum, mendengar arak yang ada di dalam baskom sudah dicampur dengan arak-arak ternama yang ada di Zhong Yuan, diam-diam dia merasa sangat senang, sudah lama dia tidak minum arak yang enak. 156 Dewi KZ http://kangzusi.com/ Dia melihat Xiang Huang, walaupun dia duduk seperti tadi tapi wajahnya sangat merah, dari kedua matanya mulai terlihat kalau dia mulai mabuk. Dia berpikir lagi, "Biasanya jika arak yang sudah dicampur akan lebih cepat membuat orang menjadi mabuk. Qi bersaudara berhasil membuatnya mabuk, pasti ada sandituara seru yang bisa ditonton!" Mata Tao Chun-chun yang indah terus melihat Liu He-ting, mereka saling memandang dan tertawa. Dalam hati Liu Heting berpikir, "Dia melihat Xiang Huang yang sedang mabuk tapi dia sama sekali tidak memperhatikan keadaannya, berarti Tao Chun-chun tidak menaruh hati kepada Xiang Huang." Hati Liu He-ting sedikit bergetar. Dia berpikir, "Apakah seorang laki-laki akan selalu menaruh perhatian antara hubungan laki-laki dan perempuan di dalam hatinya?" Tiap orang pasti mempunyai kekurangan, apalagi seorang anak muda. Liu He-ting tetap merasa egois dan iri.... ini adalah penyakit manusia, tapi pada saat yang tepat dia bisa menghentikan pikirannya yang mulai melantur, ini memang keistimewaan Liu He-ting. Terlihat Xiang Huang mulai tertawa-tawa, kemudian dia bertepuk tangan dan mulai bernyanyi "Kalau langit tidak senang arak, bintang arak tidak ada di langit, kalau bumi tidak suka arak, tidak ada mata arak di bumi ini. Bumi dan langit begitu menyukai arak.... Ha! Ha! Pangeran tidak mau naik ke atas perahu, karena dia adalah dewa arak.... Ha, ha, kau memberiku arak yang bagus, benar-benar menganggapku sebagai teman.... ha, ha, angin berhembus." Karena Xiang Huang sudah mabuk, dia hampir terjungkal ke bawah. Qi bersaudara merasa sangat senang, mereka saling memandang, melihat Xiang Huang yang sudah mabuk dan 157 Dewi KZ http://kangzusi.com/ mulai bicara dengan kata-kata mabuk, mata mereka berputar lagi. "Sebaskom arak ini sudah memancing keinginan Adik membuat puisi, arak yang ada di sini masih banyak, sekarang kita makan sayur dulu, mari kita makan daging ini." Dia menggigit daging itu kemudian dia menembakkannya kepada Xiang Huang. Xiang Huang sedang mabuk, melihat ada barang hitam yang melayang ke arahnya, dia segera membuka mulut dan menggigit lalu mengunyahnya. Pertama dia tidak merasakan apa-aPa, tapi semakin dikunyah mulutnya hampir keluar asap. Terdengar Qi Er tertawa dan berkata, "Arak sulit didapat, sayur pun sulit dicari, ini adalah daging ayam, dengan tulang yang sudah dikeluarkan, di dalamnya ada cabai terpedas, adik bisa mencobanya sepotong lagi." Suaranya baru selesai, dia sudah menembakkan lagi sepotong daging ke arah Xiang Huang. Mulut Xiang Huang yang terasa pedas seperti keluar asap, sekarang ditambah sepotong lagi, semua membuat dia mengeluarkan air mata dan berkeringat karena kepedasan. Liu He-ting melihat Xiang Huang bersikap begitu memalukan, dia merasa ingin tertawa tapi juga tidak tega, dia ingin mencegahnya, tapi Xiang Huang sudah tertawa dan berkata, "Pedasnya daging ini sangat enak.... cabai ini memang tepat dengan seleraku...." Dia terbatuk dan membersihkan air mata serta ingus dari hidungnya, walaupun dia berusaha menjadi laki-laki sejati dan ingin bersikap sebagai laki-laki sejati, tapi air mata dan ingusnya keluar tanpa bisa dikuasai olehnya. Cabai dan arak yang istimewa bercampur di dalam perut Xiang Huang, walaupun dia mempunyai tenaga dalam yang kuat tapi tenaga dalam ini tidak bisa menolong perut dan 158 Dewi KZ http://kangzusi.com/ ususnya, apalagi kepalanya sudah terasa pusing. Liu He-ting tidak tega melihatnya, dia berkata, "Kakak Xiang, kau sudah mabuk, lebih baik - " Xiang Huang melotot dan berteriak, "Siapa yang mabuk bawa arak lagi ke sini, akan kuminum sampai habis. Nona Tao, dia berbohong, kau lihat sendiri aku tidak mabuk, minum 8 baskom arak lagi pun, aku tidak akan mabuk." Tao Chun-chun mengerutkan dahinya, diam-diam dia berdiri dan duduk lebih jauh dari tempatnya sekarang. Xiang Huang tertawa dan berkata, "Nona Tao.... jangan pergi. Aku tidak mabuk.... bawa arak lagi, bawa lagi ke sini...." Dia menjulurkan tangannya ingin menarik baju Tao Chunchun. Mata Tao Chun-chun terbuka lebar, sorot matanya tiba-tiba mengeluarkan hawa membunuh, tapi itu hanya terasa sekejap, dia kembali tersenyum dan berkata, "Kau benarbenar sudah mabuk." Dia berputar langsung menjauh 2-3 meter. "Adik belum mabuk, belum mabuk!" Qi Er tertawa dan berkata, "Siapa yang mengatakan kalau Adik mabuk" Adik tidak setuju, aku pun tidak, mari kita minum sebaskom arak lagi." Baru saja dia selesai bicara, dia sudah menyedot dan menyemprotkan kuah daging ayam yang dimasak dengan cabai. Xiang Huang yang sudah mabuk, dia sudah tidak bisa membedakan yang mana arak dan yang mana kuah, begitu mulutnya dibuka, kuah itu langsung masuk ke dalam mulutnya, setelah menelan beberapa teguk, dia baru merasakan ada yang tidak beres. Dia terbatuk, kuah yang ada di dalam mulut disemburkannya keluar, ada juga yang keluar dari hidung, sedang kuah yang datang masih terus 159 Dewi KZ http://kangzusi.com/ menyemprot ke wajahnya. Xiang Huang berteriak dan meloncat. Tapi raksasa itu menekan pundaknya lagi. Qi bersaudara tertawa terbahak-bahak, keempat bersaudara ini tidak mempunyai kesenangan lain, hanya senang mempermainkan orang, sekarang melihat Xiang Huang sudah bersikap begitu memalukan dan teringat sewaktu dia baru datang ke sini sikapnya tampak begitu sombong, mereka berempat merasa lebih senang lagi. Walaupun Liu He-ting merasa sangat ingin tertawa, tapi sewaktu melihat Xiang Huang yang ditekan oleh raksasa dan wajahnya penuh dengan kuah sayur, Xiang Huang tidak marah malah tertawa dan menari-nari, mulutnya masih berkata, "Sangat pedas.... sangat pedas...." Kemudian suara semakin mengecil, terakhir dia tertidur di bawah. Qi San melihat Xiang Huang dan berkata, "Tadi dia begitu sombong, membuatku tidak suka, biar dia tidur sebentar, Da Bao, gotong dia ke sana. Mari, Adik Liu dan Nona Tao, kita bersulang." Tao Chun-chun tertawa dan berkata, "Apakah kalian juga ingin kami makan seperti Xiang Huang" Kalau begitu lebih baik aku memilih lapar saja." Qi Da tertawa dan berkata, "Pergilah ambil mangkuk, sumpit, dan cangkir." Liu He-ting berkata, "Tempat ini begitu terpencil, tapi Paman dengan begitu baik melayani kami, ini adalah tempat yang sangat indah, dengan cara apa kalian berempat bisa mendapatkan tempat seperti ini?" Dalam hati Liu He-ting berpikir, "Mereka berempat adalah orang cacat, tapi mereka bisa mengurus tempat ini menjadi 160 Dewi KZ http://kangzusi.com/ tempat yang begitu bersih dan rapi, benar-benar aneh!" Dia tidak mengatakan ini kepada Qi bersaudara, karena hal ini akan menyinggung perasaan mereka. Si raksasa Da Bao membawa dua macam alat makan dan minum juga membawa satu poci arak terbaik, walaupun dia tinggi dan besar, tapi gerakannya tidak begitu kaku. Liu Heting terus mengucapkan terima kasih kepada mereka. Qi Si tertawa dan berkata, "Ceritanya panjang nanti saja, bukankah kalian sudah lapar" Kita makan sambil mengobrol." Sambil tertawa Liu He-ting mengambil mangkuk dan sumpit yang sudah disediakan untuknya. Dia melihat cangkir, teko, dan mangkuk ini, ternyata benda-benda itu bukan barang biasa, apalagi sumpit itu terbuat dari batangan giok, alat untuk makan pun begitu mewah, orang kaya gekalipun belum tentu mempunyai. Liu He-ting berpikir, "Qi bersaudara ditakdirkan cacat, mengapa mereka bisa mempunyai alat makan begitu bagus dan alat makan ini hanya disediakan untuk tamu?" Dia merasa curiga lagi karena begitu Da Bao menuangkan arak untuk dia dan Nona Tao, dia menambah setengah baskom arak lagi ke dalam baskom giok itu. Qi Da tertawa dan berkata, "Mari, mari, daging ayam dimasak dengan cabai jangan dimakan, tapi makanan yang ada di sisi ini adalah makanan yang enak dan masih hangat, silakan coba." Liu He-ting melihat Tao Chun-chun. Tao Chun-chun sudah mencapit sepotong daging ayam, tangannya sangat putih, sumpit berwarna hijau, ayam berwarna kuning kecoklatan, ketiga warna ini bersatu, benar-benar menjadi pemandangan yang menakjubkan, Liu He-ting ikut mencapit ayam berwarna kuning itu. Tapi - 161 Dewi KZ http://kangzusi.com/ Begitu sumpitnya baru saja mencapit daging ayam, terdengar suara orang bersiul dengan tajam. Dia kaget dan tidak meneruskan gerakannya, terlihat sebuah panah panjang, hitam, dan berbulu kuning jatuh dari langit, tepat menancap di Rahasia Iblis Cantik Jai Huan Ji Karya Gu Long di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo ayam kuning itu. Dia terpaku dan sumpitnya ditarik kembali. Terlihat sumpit hijau itu sekarang berubah menjadi hitam. Tao Chun-chun berteriak, Qi bersaudara langsung berhenti tertawa, panah panjang ini datang dengan sangat aneh, karena di sekeliling mereka hanya ada dinding gunung, tapi panah ini datang dari atas, datang dari manakah panah ini" Datang begitu kencang sampai sekarang pun bulu yang menempel di panah itu masih tampak bergetar, kelihatannya pemanah itu mempunyai tenaga tangan yang sangat besar dan mungkin bisa dikatakan dia sebagai pemanah nomor satu. Yang membuat kaget adalah begitu panah itu terjatuh dan tepat mengenai daging ayam serta sumpit, sumpit langsung berubah warna menjadi hitam, dari sini dapat diketahui kalau racun yang ada di panah itu sangat berbisa. Liu He-ting melihat Qi bersaudara yang juga sedang saling memandang. Tao Chun-chun lebih kaget lagi, matanya yang indah penuh dengan rasa takut, dia melihat panah panjang yang masih bergetar itu. Liu He-ting mengerutkan dahinya, dia ingin mencabut panah itu tapi pundaknya sudah ditekan oleh seseorang, ternyata orang itu adalah si raksasa Da Bao. Suaranya yang berat berkata, "Panah itu mengandung racun yang sangat ganas, jangan dipegang!" Liu He-ting menghela nafas dan berpikir, "Tidak disangka orang ini dari luar kelihatan seperti bodoh, tapi ternyata dia sangat teliti." Liu He-ting membalikkan kepalanya dan tersenyum, dia berterima kasih atas peringatan Da Bao. Dia menyobek kain putih dan membungkus ujung panah itu kemudian dicabutnya. 162 Dewi KZ http://kangzusi.com/ Panah itu sangat panjang, warnanya hitam, bulu yang ada di belakang panah itu berwarna kuning, ujungnya yang lancip tertulis 2 huruf Chuan Yun (Melintas Awan) di sebelahnya ada tulisan Po Yue (Memecahkan Bulan). Liu He-ting mengerutkan dahi dan berkata, "Chuan Yun Po Yue.... Chuan Yun Po Yue!" Tiba-tiba dia berdiri dan berkata, "Siapakah nama sahabat" Kalian menembakkan panah ini tentu ada maksudnya, harap keluar dan memberi petunjuk!" Suaranya jelas dan penuh tenaga, kata-kata ini disampaikan ke tempat jauh, tapi yang terdengar hanya suara air mengalir dan suara pohon tertiup angin, selain itu tidak ada yang menjawab! Liu He-ting mengerutkan dahi dan berkata, "Mengapa panah ini datang dengan cara begitu aneh.... Chuan Yun Po Yue. Kakak Qi, Nona Tao, apakah kalian tahu di dunia persilatan siapa yang sering memakai panah hitam berbulu kuning dan di panahnya tertulis Chuan Yun Po Yue?" Tao Chun-chun menggelengkan kepalanya dan berkata, "Aku lebih sering berada di rumah, tidak tahu hal-hal seperti ini." Kata Qi Da, "Kami juga tidak tahu." Tiba-tiba dia tertawa terbahak-bahak dan berkata, "Siapa pun dia, kalau dia datang, saudara-saudaraku juga akan memberinya sebaskom arak dan kuah ayam cabai, biar dia juga bisa mencoba rasa sayur-sayur ini." Mereka berempat tertawa terbahak-bahak. Tapi - Suara mereka belum habis, suara PENG terdengar lagi. Suara ini rendah dan pendek, suara ini tidak sama dengan suara pada saat panah itu melesat ke depan mereka. Liu Heting, Tao Chun-chun, dan Qi bersaudara dengan kaget 163 Dewi KZ http://kangzusi.com/ mengangkat kepala untuk melihat. Di atas kepala terlihat cahaya hijau yang berkilauan melewati mereka kemudian terjatuh ke atas batu yang berbentuk seperti elang itu, dan batu itu meledak menjadi api dan berasap hijau. Di dalam terangnya cahaya api tertulis huruf hijau, Yi Gui Zhui Hun San Shen Duo Ming (satu setan mengejar roh, tiga dewa mengambil nyawa). Wajah Liu He-ting berubah dan berkata, 'Permainan apalagi ini?" Qi Si tertawa dan berkata, "Satu setan 3 dewa, kalau mau mengambil nyawa, kami berempat akan melayani kalian, aku jamin setan dan dewa pun akan celaka." Perkataannya baru selesai, tiba-tiba terlihat ada titik bayangan hitam yang pelan-pelan terbang ke arah mereka, setelah mendekat baru terlihat, ternyata itu adalah seekor burung kakak tua berwarna hijau. Burung itu berputar-putar di atas kepala mereka kemudian berteriak, "Tidak sekolah malah belajar ilmu pedang, mengganggu orang, membuat keributan di mana-mana...." Ini adalah suara burung, walaupun awalnya tidak mirip dengan suara orang, tapi begitu burung itu berteriak 3 kali, Liu He-ting dan Tao Chun-chun juga Qi bersaudara langsung mengerti, Tao Chun-chun tertawa dan berkata, "Burung ini sangat lucu." Qi San tertawa dan berkata, "Aku akan menangkap burung itu dan akan kuberikan burung itu kepadamu." Dia meloncat setinggi 2-3 meter, kumis putihnya tampak berkibar, mulut mengeluarkan suara angin kencang, tapi burung ini seperti mengerti, dia langsung terbang dengan rendah, tiba-tiba burung itu terbang ke tempat tinggi dan berteriak, "Jangan pukul aku.... jangan pukul aku...." 164 Dewi KZ http://kangzusi.com/ Kata-kata terakhir tidak membuat bayangannya tidak terlihat lagi, tubuh Qi San melayang seperti awan biru kemudian pelan-pelan turun. Dia berkata, "Aku kalah dari burung itu, dia terbang sangat cepat tapi aku lebih pintar bicara dari burung itu." Liu He-ting melihat Qi bersaudara dan Tao Chun-chun yang masih tertawa sampai lama, mereka sama sekali tidak menganggap kalau panah api dan burung itu adalah benda aneh, dia mengerutkan dahi dan berpikir, "Hal-hal aneh ini datang bukan karena tanpa sebab, siapa yang telah melakukan semua ini kepada kami" Apa yang mereka inginkan" Apakah ada permusuhan kepada salah satu di antara kami?" Dia melihat Tao Chun-chun juga melihat Qi bersaudara, "Tapi mereka tidak terlihat seperti ada permusuhan dengan orang lain!" Dia berpikir lagi, "Apakah mereka datang untuk mencari Xiang Huang?" Dia terus berpikir, tapi tetap tidak bisa menemukan jawabannya, dia melihat burung kakak tua berwarna hijau itu dengan pelan menghampiri mereka lagi. Kali ini burung itu terbang sangat tinggi. Qi San tertawa dan berkata, "Kau datang lagi, apakah kau berani terbang dengan rendah?" Burung kakak tua itu berteriak, "Jangan pukul aku, jangan pukul aku...." Suaranya terdengar keras, tiba-tiba ada sehelai kertas terjatuh dari mulutnya. Liu He-ting langsung mengambilnya, kertas itu lembut dan ringan seperti kain tipis. Dalam kertas itu tertulis, "Bulu kuning untuk merebut nyawa, butiran hijau untuk mengejar roh, keadaanmu sudah diketahui, kalau tidak berhati-hati kau pasti akan mati!" Yang bertanda tangan adalah 'Panah hitam bulu kuning, satu setan tiga dewa.' Hurufnya tertulis sangat bagus. 165 Dewi KZ http://kangzusi.com/ Liu He-ting mengerutkan dahinya dan bertanya, "Siapa mereka" Untuk apa mereka melakukan semua ini?" Qi bersaudara dan Tao Chun-chun datang untuk melihat. Kata Qi Si tertawa, "Aku sudah tahu, aku tahu!" Liu He-ting merasa aneh dan bertanya, "Kau tahu apa" Apakah kau kenal dengan orang-orang ini?" Qi Si tertawa dan berkata, "Aku tidak mengenal mereka tapi aku tahu mereka datang ke sini karena apa?" Tao Chun-chun bertanya, "Karena apa?" Terlihat Qi Si mengerutkan alis putihnya dia, dia merebahkan dirinya dengan posisi telinga ke bawah untuk mendengar kemudian dia berdiri dan berkata, "Sangat lihai, mereka sangat lihai, yang datang ada beberapa ratus orang, aku takut - " Suaranya belum habis sudah terdengar suara keras dari 4 penjuru. "Huang Ling Hei Jian, Chuan Yun Po Yue." (Bulu Kuning Pedang Hitam). Suaranya keras seperti guntur, suara itu berasal dari banyak orang. Suara gemuruh itu belum berhenti terdengar suara lainnya lagi. "Yi Gui Zhui Hun San Shen Duo Ming!" Terus diteriakkan, suara banyak berteriak lagi, "Dimana yang mengganggu?" Qi bersaudara, Tao Chun-chun, dan Liu He-ting saling memandang, mereka diam sejenak, tiba-tiba terdengar suara sangat keras, "DAI!". Suara T)AT ini berasal dari beberapa ratus mulut secara bersamaan, teriakan tadi lebih keras beberapa kali lipat. Liu He-ting melihat ke atas, terlihat di sekeliling gunung itu telah muncul beberapa ratus orang laki-laki, ada yang memakai baju hitam, hijau, ada juga yang memakai baju putih. Ada yang terlihat seperti bayangan hitam, hitam hanya pada kepala mereka saja. Di atas kain hitam itu ada sehelai bulu burung berwarna kuning yang menancap, tangan mereka 166 Dewi KZ http://kangzusi.com/ memegang tali atau kaitan, alat untuk memanjat gunung. Mereka terlihat sangat serius seperti akan menghadapi musuh tangguh tapi sekarang entah mereka sedang telungkup atau bersembunyi di atas gunung. Liu He-ting melihatnya, dia merasa kaget juga aneh. Tapi Qi bersaudara tetap tertawa dan tidak membuat mereka menjadi beban. Liu He-ting tidak tahu apa yang sedang terjadi, dia juga tidak bisa bertanya kepada Qi bersaudara, dia melihat Tao Chun-chun yang sudah mendekatinya dan berkata, "Kita jangan turut campur masalah orang lain." Liu He-ting mengerutkan dahinya dan mencoba tersenyum. Dia berpikir, "Kalau mereka datang mencari Qi bersaudara, walaupun aku dan mereka bukan teman baik tapi aku tetap harus membantu mereka." Tiba-tiba terdengar ada yang datang dari luar lembah, burung berwarna hijau itu datang lagi dan bicara, Tidak sekolah malah belajar ilmu pedang...." Liu He-ting melihat sudah ada sekelompok orang melewati jembatan menuju ke tempat mereka. Dengan cepat Liu He-ting menghitung. Jumlah mereka ada 13 orang tapi di antara mereka ada 2 orang anak dengan rambut diikat seperti kepang, di depan muncul laki-laki berbaju putih setengah baya berkata, "Aku mengira di sini sudah tidak ada jalan lagi, ternyata ada tempat yang begini indah." Matanya seperti kilat melihat Liu He-ting dan berkata, "Tuan terlihat sangat gagah, apakah Anda adalah tuan rumah di sini?" Dia mendekat. Tiba-tiba Qi Da, Tao Chun-chun, dan raksasa Da Bao keluar dari dalam tenda. Orang itu berhenti berjalan, di belakangnya ada seorang pak tua kurus dan berbaju hijau, dengan dingin dan tidak tidak ada ekspresi dia berkata, "Siapa tuan rumah di sini" Harap keluar untuk menjawabnya!" 167 Dewi KZ http://kangzusi.com/ Liu He-ting merasa di belakangnya ada yang bergerak, dengan manja Tao Chun-chun berkata, "Kau bukan tuan rumah untuk apa kau berdiri di sini?" Qi Da tertawa dan berkata, "Apakah aku adalah tuan rumahnya" Baiklah, menjadi tuan rumah di sini pun lumayan!" Pak tua berbaju hijau itu berkata, "Aku datang jauh-jauh bukan untuk bergurau." "Semua orang senang bergurau, tapi kau tidak senang bergurau, apakah karena kau bukan manusia?" Orang tua berbaju hijau itu menjawab, "Benar!" Liu He-ting terpaku, dia tidak menyangka kalau di dunia ini ada orang yang mengaku kalau dirinya bukan manusia. Qi Da tertawa terbahak-bahak dan berkata, "Kau bukan manusia, berarti kau adalah setan." Pak tua kurus itu dengan dingin menjawab, "Benar!" Hati Liu He-ting bergetar. Sekarang adalah siang, dia pun tahu kalau pak tua ini bukan setan tapi melihat sikapnya, membuat hati orang menjadi dingin. Terlihat Qi Da berteriak, "Awas! Awas! Ada setan! Cepat lari, cepat!" Dia sudah lari ke belakang tenda. Pak tua berbaju hijau itu dengan dingin berkata, "Kalau kau berani berbuat macam-macam di depanku, kalian benar-benar sudah bosan hidup." Suaranya belum habis, terdengar teriakan lagi, "Cepat lari! Cepat!" Dia keluar dari belakang tenda. Pak tua itu merasa bingung. Pak tua berambut putih itu sekarang memisahkan diri menjadi dua orang. Mereka berlari dari belakang tenda, kemudian berteriak, "Cepat lari, cepat...." Mereka masuk lagi ke dalam tenda. Orang-orang itu masih bengong, tapi Pak tua berambut putih itu berlari lagi ke belakang tenda, kali ini terlihat menjadi 168 Dewi KZ http://kangzusi.com/ 3 orang, mereka berlari berputar-putar dan masuk lagi ke dalam tenda. Orang tua berbaju hijau itu, di dunia persilatan dijuluki dengan Ling Shi (Mayat Gesit) tapi dia menamakan dirinya dengan Gu Gui (Setan Lembah), ada juga yang memanggilnya Setan Hidup, dia tidak marah malah sangat menyukai panggilan itu, dia tidak senang menjadi manusia malah senang menjadi setan. Biasanya dia selalu berusaha bersikap sangat dingin dan seram, bila senang atau marah tidak akan tampak di wajahnya, tapi sekarang setelah dia melihat keadaan ini, wajahnya berubah. Orang lain malah lebih kaget lagi. Liu He-ting diam-diam tertawa tapi diam-diam dia kaget dan Rahasia Iblis Cantik Jai Huan Ji Karya Gu Long di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo merasa aneh! Orang-orang ini datang ke gunung ini kemudian menutup jalan mundur, rupanya mereka datang dengan rencana sempurna sepertinya sudah pasti akan berhasil tapi siapa tuan rumah di sini sebenarnya, mereka masih tidak tahu. Apakah ini tidak aneh" Terdengar suara teriakan. Qi bersaudara sudah keluar dari belakang tenda. Setelah berteriak, mereka berdiri di depan Setan Hidup itu! Setan Hidup itu memandang pak tua berambut putih, hanya dalam sekejap berubah dari 1 orang menjadi 4 orang, matanya bersorot kaget. Pak tua berambut putih itu tidak bergerak dan hanya berdiri di depannya, wajahnya tidak tertawa dan juga tidak berteriak, sikapnya serius dan berkata, "Kalian dewa atau setan, apakah kau tahu siapa aku" Aku adalah Budha dari barat, aku Pintar, berani, juga jujur, dan saling menyayangi, aku turun dari langit untuk melihat dunia manusia, niaka itu sekarang aku berada di sini. Hidupku sudah berlangsung selama 972 tahun. 28 tahun 169 Dewi KZ http://kangzusi.com/ lagi aku akan kembali ke langit. Aku mempunyai tenaga gaib yang sangat hebat. Hai! Kau siluman atau setan, lebih baik kau cepat keluarkan wujud aslimu dan tunjukan kepadaku, maka aku akan membantumu membacakan doa dan membiarkanmu reinkamasi menjadi manusia kembali. Kalau tidak, kau akan menjadi semut atau ulat." Kata-kata pak tua berambut putih itu sangat serius seperti benar-benar akan terjadi. Liu He-ting ingin tertawa, karena tidak tahan dia membalikkan kepalanya. Tapi sambil membalikkan kepalanya dia diam-diam melirik ekspresi si Setan Hidup. Terlihat dia hanya terpaku, hanya sebentar wajahnya sudah kembali dingin dan seram, tangannya dilipat, seluruh tulang badannya berbunyi. Dengan dingin dia berkata, "Di depanku kau berani bergurau, apakah kau sudah bosan hidup?" Kakinya sudah bergeser dan berjalan ke tempat Qi bersaudara. Gerakan dan langkahnya sangat kaku serta perlahan. Matanya yang galak bercahaya hijau, wajahnya yang seram pun tampak bercahaya, ditambah dengan bajunya yang berwarna hijau, benar-benar membuat dia terlihat 30% seperti orang, sedangkan 70% nya seperti setan. Liu He-ting percaya kalau setan yang setengah mirip manusia setengah mirip setan itu pasti mempunyai ilmu silat yang aneh, melihat dia bersiap-siap mengeluarkan jurus, Liu He-ting mengerutkan dahi, dia juga siap membantu tapi.... Qi Er tertawa dan berkata, "Kau adalah setan, apa ingin berkelahi dengan dewa?" Dia bermain mata dengan saudaranya, mereka berdua semakin dekat. Wajah Ling Shi bertambah seram dan badannya bertambah kaku. Qi Er tertawa dengan senang, air mata dan ingusnya sudah keluar karena terus tertawa. 170 Dewi KZ http://kangzusi.com/ Jarak mereka tidak sampai 3 meter, walaupun Liu He-ting tidak turut campur, tapi dia sudah bersiap-siap. Tao Chunchun berada di sisi Liu He-ting, dia kaget juga malu. Tiba-tiba Ling Shi bersiul panjang, kedua tangannya dibuka, kedua tangan dan jarinya yang kurus serta berkuku panjang berwarna hijau membentuk seperti cakar setan, dengan cepat mencengkram dada dan tenggorokan Qi Da. Badannya kaku, tapi ketika dia mengeluarkan serangan ternyata sangat cepat. Kukunya yang panjang sedikit bergetar, benar-benar seperti jago pedang yang menggetarkan pedangnya. Puluhan tahun yang lalu di dunia persilatan ada jago pedang yang bernama Gu San Hua, setiap kali menyerang, pedangnya pasti akan diputar 3 kali dulu, dia berkelana di dunia persilatan selama puluhan tahun, dengan ilmu pedang miliknya itu dia jarang dikalahkan oleh musuh-musuhnya, waktu itu banyak orang yang menyebutnya, "Begitu bertarung dengan jago pedang ini kita akan merasa kebingungan dan tahu-tahu kepalamu sudah terbelah." Tapi Qi Er tetap tertawa terbahak-bahak. Dia seperti tidak perduli serangan itu. Kedua cakar setan sudah dekat mengenai tubuhnya, tapi dia masih tertawa sampai badannya bergoyang ke depan dan ke belakang, badannya pun tampak bergetar. Tangan Ling Shi yang hampir mengenai badannya tiba-tiba bergetar dan meleset. Ilmu silat Ling Shi sangat aneh, dia pun mempunyai banyak pengalaman, tapi seumur hidupnya dia tidak pernah melihat ada cara bersilat yang begitu aneh. Begitu cengkeramannya hanya mendapatkan tempat kosong, Ling Shi terpaku. Lawannya malah tertawa, tiba-tiba Qi Er menendang, Ling Shi hampir saja tidak bisa menghindar, dengan cepat dia 171 Dewi KZ http://kangzusi.com/ mundur 2-3 meter baru bisa mengelak, tapi kepalanya sudah mengeluarkan keringat dingin. Tenaga kaki akan lebih besar dari tenaga tangan sebanyak beberapa kali lipat, biasanya jika orang membuka pintu dan pintu tidak bisa dibuka, orang yang tidak sabar dan bersikap pemarah selalu menendang pintu dan pintu itu pasti akan terbuka, karena tenaga kaki lebih besar dari tenaga tangan. Dari dulu sampai sekarang di dunia persilatan tidak ada pesilat tangguh yang terkenal karena tendangan kakinya. Biasanya dengan ilmu telapak tangan atau senjata mereka baru terkenal. Karena tangan bisa bergerak lebih lincah daripada kaki. Kedua, karena sebelum menendang, pundak pasti akan bergoyang dan seperti memberitahu kepada orang lain kalau dia akan menendang. Kalau ada dua jago silat bertarung dan ilmu mereka seimbang, tendangan ini bisa dihindari. Dibagian selatan ada seseorang jago silat yang memiliki jurus tendangan tanpa bayangan, dia selalu membuat orang tidak waspada kepadanya sehingga dia bisa menyerang musuhnya, tapi cara-cara ini hanya bisa menipu jago silat biasa. Tapi tidak bisa menipu pesilat tangguh karena itu dia selamanya dia tidak bisa bersaing dengan jago silat dari Zhong Yuan. Dan sekarang Qi Er yang dalam keadaan tertawa dengan badan masih bergoyang ternyata dia bisa menendang, dia menendang seperti orang yang sedang tertawa. Orang-orang dunia persilatan walaupun sangat berpengalaman tapi begitu melihat caranya, mereka pun pasti akan takjub. Liu He-ting tertawa juga kagum kepada Qi gr. Tadinya dia ingin membantu Qi Da, tapi kemudian dia mengurungkan niatnya karena dia tahu Qi bersaudara pasti mempunyai ilmu silat aneh. 172 Dewi KZ http://kangzusi.com/ Terdengar Qi Er tertawa terbahak-bahak dan berkata, "Aku mengira ilmu silat Ling Shi sangat tinggi, tapi hari ini baru saja aku mengeluarkan satu jurus dari Kuai Huo Ba Shi (Jurus Delapan Kesenangan) kau sudah kalang kabut. Ha! Ha! Memalukan sekali, sungguh memalukan, aku rasa lebih baik kau bunuh diri saja daripada di sini terus ditertawai orang." Ling Shi Gu Gui kaget, walaupun dia bisa menghindari tendangan ini, tapi jantungnya masih berdebar-debar, dia melihat di sekelilingnya ada beberapa ratus orang dan sedang melihat dirinya, walaupun dia kaget karena tendangan ini tapi dia tidak akan mau dirinya mendapat malu di depan anak buahnya sendiri, dia tertawa seram juga dingin, dengan cara seperti tadi dia mendekati Qi Er lagi. Kalau dia mengubah caranya, itu akan lebih baik, tapi kali ini dia sama sekali tidak mengubah caranya. Liu He-ting diamdiam merasa kaget tapi Liu He-ting tahu dia pasti sudah mempunyai perhitungan tersendiri atau ada cara untuk menang. Ilmu silat Qi bersaudara walaupun aneh, tapi hanya bisa dikeluarkan pada saat orang tidak siap tapi kalau orang lain bisa tahu tehnik mereka, maka mereka tidak akan bisa melakukan kesalahan yang sama. Apalagi Qi bersaudara itu tidak mempunyai tangan, bagaimanapun juga mereka akan dirugikan jika benar-benar bertarung, karena itu Liu He-ting segera berteriak, "Tunggu!" Dia segera berlari ke depan Qi Er, sewaktu dia lari ke arah Qi Er, di belakang Ling Shi Gu Gui juga ada yang berteriak, "Kakak Gu, tunggu!" Seseorang yang memakai baju putih berlari ke depan Ling Shi Gu Gui. Keadaan berubah, tadinya Qi Er berhadapan dengan Ling Shi, sekarang Liu He-ting berhadapan dengan laki-laki berbaju putih itu! Liu He-ting melihat orang berbaju putih itu, badannya tinggi. Dia adalah laki-laki setengah baya terlihat terpelajar dan tadi dia menyebrangi jembatan. Dia 173 Dewi KZ http://kangzusi.com/ tersenyum dan berkata, "Adik masih muda tapi ilmu silatmu sudah begitu tinggi, walaupun aku bukan penyair Du Fu, tapi aku rasa kau adalah seorang terpelajar. Menurutku, kau tidak ada hubungan dengan semua persoalan ini, lebih baik kau menjauh dari tempat ini!" Liu He-ting tersenyum dan berkata, "Kebaikan Tuan aku terima, tapi siapa nama Tuan" Apakah aku boleh mengetahuinya?" Laki-laki terpelajar setengah baya ini tertawa dan berkata, "Adik pasti baru berkelana di dunia persilatan, maka Adik tidak mengenaliku, aku adalah Tao Ru Ming. Apakah kau pernah mendengar namaku?" Liu He-ting terpaku dan berpikir, "Nama orang ini sangat aneh, tidak disangka orang dunia persilatan ada nama yang begitu bagus dan terpelajar." Qi Er yang ada di belakangnya sudah tertawa dan berkata, "Sangat jelek, sangat jelek, sangat mesum! Apakah Tuan Wu Liu' Tao Yuan Ming adalah nenek moyangmu?" Wajah Tao Ru Ming berubah, segera Liu He-ting tertawa dan berkata, "Aku bukan tuan rumah di sini juga tidak tahu apa maksud Tuan datang kemari" Apakah bisa memberitahuku, siapa yang salah dan siapa yang benar" Baru Kita berbicara. ajcu akan coba menjadi penengah!" Tao Ru Ming tersenyum, dia ingin menjawab tapi di belakangnya sudah ada yang tertawa dengan suara keras. Dua bayangan hitam secepat kilat berlari ke arah mereka. Satu berada di kiri dan yang lainnya berada di kanan, mereka berdiri di kedua sisi Liu He-ting. Yang satu berbadan gemuk dan pendek, tangannya sangat panjang. Yang satu lagi tinggi besar, wajahnya penuh dengan cambang. Sekali melihat seperti dewa langit, sangat gagah! Badan dan wajah mereka sangat berbeda jauh tapi baju mereka sama persis, kepala 174 Dewi KZ http://kangzusi.com/ mereka dibungkus dengan kain hitam dan di atas kain itu ada sehelai bulu burung berwarna kuning. Di pinggang mereka tergantung tempat panah, ada panah hitam berbulu kuning, di belakang tubuh mereka masing-masing menggendong sebuah busur besar berwarna hitam dan kuning, di bawah sinar matahari, busur ini terlihat berkilauan. Suara tawa laki-laki bercambang itu seperti lonceng, setiap kata-katannya terdengar sangat jelas jika berbicara. Dia berkata, "Menurut pembicaraan kawan, apakah kau ingin bermusuhan dengan kami" Baik-baik, aku Hei Chuan Yun ingin tahu siapa sebenarnya dirimu" Berani sekali kau mengurusi masalah Huang Ling Hei Jian?" Liu He-ting mengerutkan dahinya lalu dengan dingin berkata, "Apakah kata-kata Tuan tidak terlalu berlebihan?" Laki-laki bercambang itu berkata, "Dari dulu sampai sekarang, aku Hei Chuan Yun, hanya tahu, yang menurut kepadaku bisa hidup, yang membangkang terhadapku dia pasti akan mati. Aku katakan dulu semua ini kepadamu, dan ini sudah menguntungkan bagimu. Kau kira dengan nama Liu He-ting, kau bisa secara sembarangan berkelana di dunia persilatan" Aku beritahu kepadamu, siapa Liu He-ting pun aku belum pernah mendengarnya!" Liu He-ting berkata dengan serius, "Namaku terkenal atau tidak, itu sama sekali tidak ada hubungannya dengan semua ini, dan aku tidak menggunakan ilmu silat untuk mencari musuh, aku dengan aturan normal mencoba untuk mencairkan permusuhan. Dengan tujuan apa kalian datang ke sini" Siapa yang kalian cari" Semua harus jelas dahulu, kalau bertarung tanpa alasan. apakah itu adalah seorangjantan yang pantas dikagumi?" Wu Liu Shu Sheng, Tao Ru Ming mengerutkan dahi dan berkata, "Kata-katamu masuk akal juga, tapi aku - " Kata-kata 175 Dewi KZ http://kangzusi.com/ Tao Ru Ming baru selesai, Hei Chuan Yun sudah membentak, "Untuk apa kali ini kami datang" Aku tidak ada waktu menjelaskan, semua alasan kami tidak perlu orang tahu. Kakak Tao, lebih baik kau mengurangi perkataan apa yang disebut-sebut dengan masuk akal!" Wajah Tao Ru Ming berubah, dengan dingin dia berkata, "Kalau begitu, untuk sementara aku akan mundur dulu!" Hei Chuan Yun berkata, "Betul! Lebih baik Kakak Tao istirahat saja dulu. Kalau niat itu sudah datang, kau masih bisa membuat puisi tentang nenek yang sedang bermain pedang supaya aku juga bisa diajar untuk membaca!" Tao Ru Ming tertawa dingin. Lengan bajunya dikibaskan, burung kakak tua berwarna hijau yang sejak tadi berputarputar sekarang dia sudah terbang jauh. Orang-orang berbaju putih yang ada di balik batu itu segera mundur. Tao Ru Ming pelan-pean mendekat 3 orang berbaju putih itu, mereka berkata dengan suara kecil kemudian berdiri tanpa berkata apa-apa lagi. Ling Shi Gu Gui maju dan mengelilingi Liu He-ting. Begitu banyak musuh di sana dan setiap orang siap-siap untuk menyerang. Liu He-ting tidak tahu ilmu silat mereka sebenarnya sudah mencapai tahap mana, walaupun satu lawan 3, dia tidak merasa takut, dia mendengar Qi bersaudara terus tertawa, dedikit pun dia tidak bermaksud untuk menolong. Dia merasa aneh, tapi begitu dipikir lagi, dia segera mengerti. Rahasia Iblis Cantik Jai Huan Ji Karya Gu Long di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo "Betul, tadi aku ingin melihat ilmu silat saudara-saudaranya. Sekarang Qi bersaudara pasti ingin melihat ilmu silatku." Dia melihat Tao Chun-chun yang saat itu pun sedang melihatnya, sepertinya dia bermaksud untuk membantu. Liu He-ting merasa senang, walaupun dia tidak membantu tapi 176 Dewi KZ http://kangzusi.com/ hanya dengan perasaan pun sudah cukup memberi semangat kepada Liu He-ting. Terdengar busur dan panah berbunyi, ternyata Huang Ling Hei Jian sudah menurunkan busur yang mereka bawa. Satu berwarna kuning, satu berwarna hitam, semua tampak berkilauan. Laki-laki pendek dengan wajah bulat selalu tersenyum, tiba-tiba dengan busur dia jadikan senjata untuk menotok pundak kiri Liu He-ting dan membentak, "Huang Po Yue mengeluarkan serangan dulu!" Kata-katanya baru habis, Hei Chuan Yun dengan cepat menotok pundak kanan Liu He-ting. Busur mereka sangat panjang, mereka menotok Liu He-ting dengan busur. Karena Liu He-ting sudah memikirkan kalau senjata mereka itu begitu aneh, mereka pasti akan mempergunakannya sebagai senjata karena itu begitu mereka menyerang, Liu He-ting sudah memiringkan pundaknya. Tangan kanannya terjulur keluar disela-sela busur itu dan menyerang ke dada Huang Yue Po. Tangan kirinya digerakkan dari bawah, kelima jarinya dibuka dan mencengkram busur Hei Chuan Yun. Satu jurus menggunakan 2 cara, waktu dan posisinya benar-benar sangat tepat. Huang Ling Hei Jian merasa kaget. Hei Chuan Yun segera menarik jurusnya lalu mengubah gerakannya. Busur panjang itu ditarik, tapi sekarang busur itu dipergunakan seperti pecut, dia sudah memecut ke punggung dan pinggang Liu He-ting. Badan Huang Yue Po pun sudah berputar dan menyerang Liu He-ting. Begitu Liu He-ting mengeluarkan serangannya, dia tahu mereka berdua pasti sangat kompak menghadapi musuh, karena mereka sudah lama bersama. Biasanya jika jago silat bertarung tidak mau bibantu orang ketiga, mereka merasa 177 Dewi KZ http://kangzusi.com/ tidak senang ada orang yang turut campur. Mereka tidak mau dibantu. Tapi hal ini kadang-kadang ada pengecualian, di dunia persilatan ada jago silat yang berasal dari satu perkumpulan ataupun teman baik, atau bahkan ada hubungan kakak beradik. Mereka sering berlatih bersama dalam menghadapi musuh, berapa pun musuh mereka, mereka tetap menghadapinya secara bersama. Huang Ling Hei Jian pada saat mengeluarkan serangan langsung bergabung dengan temannya dan menyerang musuh mereka. Hei Chuan Yun memegang busur dengan tangan kanannya. Huang Po Yue memegang busur dengan tangan kirinya, mereka benar-benar sangat kompak, tiba-tiba Hei Chuan Yun menggetarkan busurnya, busur itu secepat kilat menusuk ke dada Liu He-ting, walaupun busur itu tidak tajam seperti pisau tapi bila mengenai dada tetap bisa menembus hingga ke punggung. Waktu itu Huang Po Yue tertawa, busur panjangnya dilambaikan. Busur bergetar, dengan tangan kiri totok dan tangan kanan menusuk. Satu jurus dengan 2 cara! Dia menyerang ke kiri dan kanan Liu He-ting. Mereka berdua bersama-sama menyerang, Ke depan dan belakang, ke kiri dan kanan. Liu He-ting terkurung dalam bayangan busur itu. Tapi cara-cara mereka tetap bisa dihindari Liu He-ting, meskipun Liu He-ting merasa cukup kaget dengan bersiul panjang, tangannya segera menangkap busur hitam milik Hei Chuan Yun. Dan dengan sekuat tenaga mendorong ke depan. Badan Hei Chuan Yun yang besar tidak sanggup berdiri dengan tegak lagi, hingga mundur beberapa langkah dan kemudian Liu He-ting maju ke depan menghindari serangan Huang Po Yue. 178 Dewi KZ http://kangzusi.com/ Kemudian telapak Liu He-ting membalik ke belakang. Walaupun badan Hei Chuan Yun tidak seimbang tapi busur itu tetap dipegangnya dengan kuat, kakinya baru saja berdiri dengan tegak dia langsung memasang kuda-kuda dan menghembuskan nafas, kemudian mengatur nafas, dia ingin menggunakan busurnya lagi, Liu He-ting mengerutkan dahinya, telapak tangannya ditekankan dan busur naik ke atas. Hei Chuan Yun merasa ada tenaga besar menekan busur hingga sampai tangannya. Hei Chuan Yun hampir terjatuh lagi, dengan segenap kekuatan Liu He-ting sambil tertawa dan telapak tangannya tiba-tiba terangkat, dia menekan ujung busur itu. Hei Chuan Yun kaget, segera dia menahannya lagi. Liu He-ting tertawa dingin dan berkata, "Lepaskan tanganmu!" Terdengar suara 'PENG' yang sangat keras, busur panjang berwarna hitam itu tidak sanggup menahan kekuatan tubuh mereka berdua dan putus menjadi dua bagian, tangan Hei Chuan Yun yang masih memegang separuh busurnya, karena tergetar, dia pun tidak sanggup memegangnya lagi dan busur itu terlepas lalu melayang ke atas. Burung kakak tua berwarna hijau itu berteriak, "Xiao Chui kasihan.... jangan pukul aku...." Dia sudah terbang jauh lagi. Tangan Liu He-ting masih memegang sisa busur itu, tiba-tiba dia mendengar di belakangnya ada sambaran angin yang datang, kakinya berputar, badannya pun ikut berputar, sisa busur yang ditangannya dijadikan pedang, menotok ke arah bayangan dibelakang tubuhnya. Huang Po Yue kaget oleh gerakan Liu He-ting yang gesit, baru saja dia menyerang satu jurus, Liu He-ting balik menyerangnya dengan busur panjang itu, dia ingin menyerang Liu He-ting, tiba-tiba malah tangan Liu He-ting sudah bergetar. Dia sudah menotok lengan Huang Po Yue dengan sisa busur 179 Dewi KZ http://kangzusi.com/ yang putus. Huang Po Yue merasa tangannya langsung mati rasa, busur panjang itu tidak bisa dipegang dan terdengar suara TUSH', busur itu terjatuh. Liu He-ting hanya mengeluarkan satu jurus dan dia telah bisa menotok nadinya Huang Po Yue. Orang-orang yang melihat dari sisi merasa aneh. Busur yang terputus dan melayang ke atas, sekarang terjatuh ke bawah. Pertama kalinya Liu He-ting bertarung, dia berhasil mengalahkan musuh kuat, dia merasa bangga dan tertawa dengan suara keras. Tiba-tiba busur yang tersisa yang ada di tangannya pun melayang dan mengeluarkan cahaya berwarna hitam, dengan cepat dia menyambar busur yang sedang terjatuh dari atas. Terdengar 'CING', kedua busur yang terputus tadi secara bersamaan terbang ke tempat yang jauh dan terjatuh ke sungai kecil yang ada di sana, air sungai mumncrat hampir membasahi orang-orang yang sedang menonton. Terdengar Qi Er tertawa terbahak-bahak. Dia tepuk tangan dan berkata, "Baik, sangat baik, ini yang namanya memasang ular digigit ular, penjahat kehilangan nama harumnya. Aku lihat kalian, Huang Ling Hei Jian, karena busurnya sudah di buang oleh orang, kalian tidak perlu memakai busur lagi." Diam-diam Tao Chun-chun mendekati Liu He-ting, dia tersenyum dan berkata, Tidak disangka jurusmu yang begitu sederhana memiliki tenaga begitu dasyat!" Liu He-ting tersenyum. Dia tidak biasa dipuji karena itu wajahnya menjadi merah, dia ingin merendah, tapi dia tidak bisa berkata apa pun. "Tadi aku benar-benar mengkhawatirkanmu, apakah kau tidak tahu, tadi kau berada dalam keadaan yang sangat berbahaya?" 180 Dewi KZ http://kangzusi.com/ Liu He-ting sedikit terpaku dan berkata, "Aku baik-baik saja!" Tao Chun-chun tertawa dan berkata, "Kalau saja tadi ilmu meringankan tubuh Hei Chuan Yun lebih tinggi darimu maka kalian akan sama kuat. Walaupun kau sudah mencengkram busur panjang mereka, kau tidak akan bisa membuat mereka mundur. Huang Po Yue yang berada di belakangmu, dia bisa membuat punggungmu berlubang besar!" Hati Liu He-ting sedikit bergetar. Tao Chun-chun berkata lagi, "Kalau mereka berdua tidak memakai busur panjang tapi memakai pisau tajam, Pada saat kau mencengkram bukankah jarimu yang akan putus" Hai! Walaupun ilmu silatmu tinggi, tapi.... tapi...." Dia tidak meneruskan lagi. "Tapi apa?" "Kau terlalu ceroboh." Liu He-ting terus memikirkan kata-kata Tao Chun-chun, "Kalau Hei Chuan Yun mempunyai tenaga yang sama denganku.... kalau mereka memakai pedang...." Semakin dipikir dia merasa semakin kaget, dia terpaku dan keringat dinginnya sudah mengalir. Dia tidak tahu pada saat bertarung, ilmu silat memang yang paling penting. Tapi pengalaman menghadapi musuh pun sama pentingnya. Walaupun ilmu silatnya tinggi, tapi dia baru saja berkelana di dunia persilatan, sama sekali belum pernah bertarung dengan siapa pun. Pada saat mengalahkan musuh, banyak kesempatan yang bisa dipakai oleh musuh untuk menemukan titik kelemahannya. Dia terus memikirkan semua ini, bagaimana dia harus memecahkan semua jurus itu" 181 Dewi KZ http://kangzusi.com/ Qi Er tertawa dan berkata, "Setan Hidup bukan lawanku, kalian berdua pun tidak akan bisa melawan adikku, untuk apa kalian masih diam di sana?" Hati Liu He-ting bergerak, tiba-tiba dia berjalan ke depan Huang Ling Hei Jian yang masih berdiri dengan terpaku, dia memberi hormat dan berkata, "Tadi aku sangat beruntung bisa menang 2 jurus dari kalian. Kalian jangan merasa sedih, sampai sekarang aku tidak bermaksud mencari musuh, sekarang kalian berdua bisa menerangkan maksud kalian ke sini dan meluruskan apa yang salah, aku tidak akan campur tangan." Sambil bicara, Tao Ru Ming mengangguk, artinya dia setuju dan juga memuji. Tapi baru saja dia habis bicara, Hei Chuan Yun dengan dingin berkata, "Aku dan saudaraku sudah kalah di tanganmu, kami menerima kekalahan ini dengan tangan terbuka, kami datang hanya untuk mengadu ilmu silat, kami akan segera pergi dari sini, kami datang ke sini pun untuk membasmi orang-orang seperti kalian yang selalu membuat kejahatan dan tidak berperikemanusiaan. peraturan dunia persilatan tidak cocok untuk kalian." Tiba-tiba dia berteriak, "Saudara-saudara, pasang dan siapkan panah!" Ratusan laki-laki yang berada di balik batu segera menyahut, suara mereka menggetarkan lembah! Wajah Liu He-ting berubah. Dia berkata, "Nanti dulu! Siapa yang kalian maksud dengan penjahat sadis?" Ling Shi Gu Gui tertawa dingin, dia berkata, "Aku Gu Gui, walaupun sadis dan galak, tapi jika dibandingkan dengan kalian Wu Yi Shen Mo (Iblis sakti berbaju hitam), aku masih lebih baik dari kalian. Setiap hari kalian hanya bersembunyi, 182 Dewi KZ http://kangzusi.com/ ari ini kami berhasil menemukan sarang kalian, apa yang akan kalian katakan?" Liu He-ting dengan aneh bertanya, "Siapa itu Wu Yi Shen Mo" Apa yang kalian katakan" aku tidak mengerti?" Tiba-tiba dia teringat kepada Ru Yun-long, Jin Lao-si sewaktu berada di rumah makan di suatu tempat terpencil, pernah mengatakan kata ini.... "Kakak Liu, apakah kau tahu nama Wu Yi Shen Mo" Kau pasti tidak tahu, tapi orang-orang di dunia persilatan bila mendengar 4 kata ini, mereka akan akan gemetar. Sampaisampai orang ternama seperti Ma Jun Chao pun juga mati di tangan Wu Yi Shen Mo, mereka datang dengan tiba-tiba dan, pergi tanpa jejak.... orang dunia persilatan tidak tahu identitas mereka sebenarnya, mereka takut pada ilmu silatnya yang tinggi. Tiba-toba mereka seperti terjatuh dari langit. Mereka membunuh tanpa mengedipkan mata...." Hati Liu He-ting bergetar, dia berpikir, "Apakah di sini adalah sarang Wu Yi Shen Mo" Apakah Qi bersaudara ini adalah Wu Yi Shen Mo yang selalu membunuh orang dengan sadis?" Dia membalikkan kepala untuk melihat Qi bersaudara, mereka berempat tampak masih terlihat seperti biasa. Wajah mereka penuh dengan tawa berkata, "Apa itu Wu Yi Shen Mo" Apakah dia iblis, siluman, atau delapan dewa, seperti kami" Semua tidak ada gunanya!" Hei Chuan Yun membentak dan berkata, "Kami datang dari jauh dengan tujuan membasmi orang jahat, tidak ada waktu mengobrol dengan kalian yang cacat." Dia berteriak, "Satu!" Liu He-ting melihat di balik batu itu ada ratusan orang, mereka siap memasang busur atau memasang panah. 183 Rahasia Iblis Cantik Jai Huan Ji Karya Gu Long di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo Dewi KZ http://kangzusi.com/ Mereka menunggu aba-aba dari Hei Chuan Yun, bila perintah sudah diturunkan, segera panah-panah itu akan dilepas. "Walaupun ilmu silatku tinggi, tapi tidak bisa menghindar dari serangan panah-panah itu." Terdengar Hei Chuan Yun berkata lagi, "Dual" Tao Ru Ming mundur ke pinggir sungai, mulutnya sedikit bergerak, menantikan kata 'tiga'. Kata tiga belum keluar, Liu He-ting sudah bersiul, badannya seperti seekor burung terbang ke atas, kedua tangannya dengan membawa angin, dia menerkam Hei Chuan Yun. Hei Chuan Yun seperti burung kaget. Dia tahu dasar ilmu silat Liu He-ting, jurusnya aneh dan sangat tinggi. Dia juga tidak tahu dari mana asal Liu He-ting. Melihat Liu He-ting siap menerkam, dia lebih kaget lagi dan membentak, "Segera bergerak!" Diiringi suara siulan, terdengar Huang Po Yue membentak dan dengan cepat dia berlari ke sana. Ling Shi Gu Gui tertawa dingin, terlihat ada luncuran 3 titik cahaya berwarna hijau. Laki-laki yang berada di balik batu, sudah siap memasang panah, tapi mereka bengong harus menyerang atau tidak. Terlihat Liu He-ting melayang, di tengah udara dia masih sempat mengganti jurus. Hei Chuan Yun merasa pundaknya mati rasa, tenaganya tidak bisa keluar. Dia berteriak, "Tiga!" Begitu kaki Liu He-ting mendarat di tanah, segera dia melompat lagi dan membentak, "Siapa yang berani menembak!" Beberapa ratus panah yang sudah siap, tapi tidak ada yang berani menembak. Liu He-ting membentak, "Ini pasti ada kesalah-pahaman, kalau tidak dijelaskan sekarang tidak ada orang yang boleh meninggalkan tempat ini!" Dia berkata kepada Qi bersaudara, "Kakak Qi, sekarang bukan waktunya bergurau, aku harap 184 Dewi KZ http://kangzusi.com/ kalian berempat bisa menjelaskan semuanya, tempat apa ini dan apa hubungan kalian dengan Wu Yi Shen Mo?" Qi Da tertawa terbahak-bahak dan berkata, "Permasalahan yang terjadi di dalam dunia persilatan sangat kacau, kami tidak pernah mau tahu mengenai masalah-masalah itu. Apa itu Wu Yi Shen Mo, kami belum pernah mendengarnya," Liu He-ting berpikir, "Wu Yi Shen Mo, ilmu silat mereka sangat tinggi dan gerakannya pun sangat misterius, tidak ada yang tahu nama asli mereka. Qi bersaudara pun tidak tahu tentang hal ini, sepertinya memang begitu." Terdengar Qi Er berkata dengan tertawa, "Kami tidak sengaja menemuka tempat ini, siapa tuan rumah tempat ini, kami pun tidak tahu!" Ling Shi Gu Gui tertawa dingin dan berkata, "Mengapa tadi kau tidak menjelaskannya?" Tao Ru Ming berkata, "Kalau saja sejak tadi kau menjelaskannya, tidak akan terjadi kesalah-pahaman seperti ini!" Qi San berkata, "Kalau tidak terjadi kesalah-pahaman, kami tidak bisa bermain lagi." "Mana boleh seperti itu." Liu He-ting merasa kesal tapi juga ingin tertawa. Terpaksa dia menahan emosinya dan berkata, "Apakah sewaktu Kakak Qi tiba di sini, tempat ini tidak ada orangnya lagi?" Qi Si mengangguk dan berkata, "Ketika kami tiba di sini, di sudah tidak ada orang tapi di atas tungku ada sayur cukup untuk 10 orang lebih dan sedang dikukus. Kami makan sedikit, tapi tidak habis. Kemudian kami bertemu denganmu setelah itu bertemu dengan banyak orang yang kelaparan, kami memanaskan sayur lagi untuk mempermainkan bocah itu. Siapa yang memasak sayur ini" Dimasak untuk siapa" 185 Dewi KZ http://kangzusi.com/ Mengapa orang-orang belum makan setelah pergi" Memang semua ini sedikit aneh." Liu He-ting mengerutkan dahinya, kemudian dia berkata, "Tampaknya di sini adalah sarang Wu Yi Shen Mo, apa yang terjadi di sini aku kira semua orang sudah mengerti, tidak perlu dijelaskan lagi." Dia menurunkan Hei Chuan Yun dan membuka totoknya. Hei Chuan Yun berguling di bawah, kemudian berdiri. Liu Heting sudah mendekatinya dan memberi hormat. "Pendekar Hei, maafkan aku telah berbuat tidak sopan, semua ini karena terpaksa. Kalau Pendekar Hei masih merasa marah, aku siap menerima pembalasannya, aku tidak akan membalas." Hei Chuan Yun sudah jpengepalkan tangan, dia marah dan membentak, "Apakah semua perkataanmu betul?" Dia maju selangkah, dengan kepalan tangannya dia siap memukul Liu He-ting. Terlihat Liu He-ting berdiri dengan tersenyum, dia tidak bergerak. Hei Chuan Yun menarik nafas panjang dan berkata, "Adik benar-benar mempunyai hati yang besar, yang tidak dimiliki orang lain. Aku telah salah karena belum tahu secara jelas permasalahannya langsung atnbill tindakan. Hai.... tidak tahu siapa yang membocorkan rahasia ini, sehingga mereka kabur dulu." Ling Shi Gu Gui tertawa sinis. Dia berdiri di tempat jauh dan berkata, "Kakak Hei terlalu cepat mempercayai kata-kata orang, hanya dengan mendengar perkataan mereka beberapa kalimat saja kau sudah langsung mempercayainya?" Wajah Liu He-ting berubah dan berkata, "Jadi harus bagaimana supaya Tuan baru percaya?" Ling Shi Gu Gui berkata, "Kalau kau ingin aku percaya padamu itu tidak mudah, walaupun aku sudah salah bertindak kepada sepuluh ribu orang, tapi aku tidak akan melepaskan satu orang penjahat!" 186 Dewi KZ http://kangzusi.com/ Tiba-tiba dia membentak, "Mengapa kalian tidak memanah" Tunggu apalagi!" Suaranya baru selesai, tiba-tiba beberapa ratus kilauan hitam sudah keluar dari balik batu dan menembak ke arah Qi bersaudara. Tao Chun-chun, dan Liu He-ting. Hei Chuan Yun yang berada di depan Liu He-ting melihat keadaaan begitu langsung dia berteriak, "Kakak Gu, apa yang akan kau lakukan?" Tiba-tiba ada angin kencang berhembus ke sana, di atas langit terlihat angin hitam, ratusan anak pariah dan busur yang siap dilepaskan, tertiup oleh angin kencang dan semua terlempar berantakan. Qi Da tertawa, "Mengandalkan besi rongsokan, mana mungkin bisa mengalahkan saudaraku?" Liu He-ting dan Tao Chun-chun merasa aneh, mengapa bisa ada angin datang begitu tiba-tiba. Ternyata kedua tangan raksasa Da Bao telah memegang tenda. Dia sedang mengibar-ngibarkan tenda itu, tenaganya sangat besar, tenda yang begitu besar bisa dikibar-kibarkan menghasilkan angin kencang dan panah-panah itu pun terbang tak tentu arah. Hei Chuan Yun marah juga kaget, "Gu Gui sialan, kau ternyata ingin mengkhianati aku juga!" Dia melihat busur Huang Po Yue ada di sisinya. Segera dia memungut dan mencabut Huang Ling Hei Jian siap untuk memanah. Ternyata mereka sudah menangkap Huang Po Yue dan menjadikannya sebagai perisai di depan mereka. Hei Chuan Yun kaget, tangannya menjadi lemas. Ling Shi Gu Gui tertawa, "Panahku yang bernama Zhu Ge Shen Jian tidak akan habis, aku ingin lihat apakah raksasa bodoh itu bisa berapa lama mengipas dengan tenda itu?" 187 Dewi KZ http://kangzusi.com/ Hei Chuan Yun berteriak, "Saudara-saudara Huang Ling Hei Jian, cepat tangkap kelompok Ling Shi Gui!" Tanya Ling Shi Gu Gui, "Apakah kalian tidak menginginkan nyawa Huang Po Yue?" Suara baru habis, sudah terdengar ada panah yang dilepaskan dengan lurus dan jatuh dari atas kepala. Ternyata walaupun ilmu silat Hei Chuan Yun tidak begitu tinggi, tapi ilmu panahnya dalam 100 langkah selalu tepat mengenai sasaran. Panah itu dilepaskan, diarahkan ke atas langit, tapi begitu turun jatuh tepat berada di atas kepala Gu Gui. Panah membawa angin kencang, Gu Gui kaget, dengan sekuat tenaga dia bergeser ke kiri. Terlihat anak panah dengan cepat melewati sisi tubuhnya kemudian menancap di bawah. Dia kaget dan keringat dinginnya pun terus berjatuhan, kemudian dia tertawa sinis, "Apakah kau tidak takut kalau Huang Po Yue akan mati di sini?" Hei Chuan Yun membentak, "Kalau dia mati, kau juga tidak akan bisa hidup lebih lama!" Ling Shi Gu Gui tertawa dingin dan berkata, "Kalau begitu kau boleh mencobanya!" Hei Chuan Yun mengeluarkan jarinya lagi, kali ini dia mencabut sebuah panah panjang. Liu He-ting berpikir di dalam hati, "Orang-orang dunia persilatan bila ingin mencapai tujuannya mereka benar-benar nekad dan melakukannya dengan segala cara, tadi Yi Gui Shan Shen dan Huang Ling Hei Jian datang bersama-sama, tapi sekarang malah menjadi musuh. Sekarang yang dipikir oleh Hei Chuan Yun adalah asal bisa membunuh musuh nyawa saudaranya tidak dipikirkan lagi, benar-benar keterlaluan!" 188 Dewi KZ http://kangzusi.com/ Terlihat Hei Chuan Yun sudah memasang panah dan Gu Gui masih tertawa dengan sinis. Tawanya semakin tajam dan menusuk telinga, tenaga Hei Chuan Yun pada saat menarik busur semakin tidak bertenaga. Liu He-ting melihat telapak tangan Hei Chuan Yun yang tampak semakin gemetaran. Wajahnya semakin membengkak. Keringat di dahinya terus menetes. Tiba-tiba 3 jari tangan kanannya dilepas, panah panjang meluncur dengan cepat. Liu He-ting menghela nafas dan memejamkan mata, dia tidak berniat menyaksikan sesama teman saling membunuh, sebab dia tally panah Hei Chuan Yun sudah diluncurkan, Ling Shi Gu Gui akan menjadikan Huang Po Yue sebagai perisai. Manusia mana bisa menahan serangan panah yang bisa membuat batu terbelah dan gunung menjadi pecah" Bukankan akan terjadi peristiwa berdarah" Tapi begitu panah Hei Chuan Yun ditembak, dengan jarak 2 meter lagi, panah itu terjatuh. Tawa sinis Gu Gui terdengar semakin sombong. Liu He-ting membuka mata, terlihat Hei Chuan Yun menarik nafas panjang. Tiba-tiba dia melempar busur panjangnya dan berteriak, "Aku harus melawan tanpa anak panah." Dia sudah menerkam Gu Gui. Hati Liu He-ting bergetar, dengan cepat dia mencabut suling yang tersimpan di belakang tubuhnya, kemudian dengan cepat dia menarik baju Hei Chuan Yun. Terdengar beberapa kali suara, panah besi yang dipanah dari balik batu terkena sabetan seruling itu, sebagian ada yang terjatuh. Liu He-ting mendekat dan berkata, "Ada pepatah mengatakan, selama masih ada gunung tidak usah takut tidak ada kayu bakar. Kakak Hei, mengapa harus berbuat seperti itu?" 189 Dewi KZ http://kangzusi.com/ Dia melihat pundak Hei Chuan Yun yang dipenuhi darah, ternyata Hei Chuan Yun sudah terkena 2 panah. Baju sutranya yang berwarna hitam pada bagian yang terkena darah menjadi berwarna ungu tua yang jelek. Liu He-ting mengerutkan dahinya. Dengan cepat kedua jarinya mencabut panah yang ada di punggung Hei Chuan Yun. Rasa sakit membuat wajah Hei Chuan Yun mengernyit kesakitan, tapi matanya terus melihat Liu He-ting dan pandangannya penuh dengan rasa terima kasih. Dia berkata, "Luka sedikit ini tidak akan menggangguku!" Liu He-ting tersenyum, dalam hati dia memuji. Hei Chuan Yun benar-benar seorang laki-laki yang keras hati. Biasanya Liu He-ting tidak pernah memandang permasalahan kecil, tapi jika tadi Hei Chuan Yun menembak panahnya dan tidak peduli saudaranya hidup atau mati, sekarang ini mungkin dia sudah mati, Liu He-ting tidak akan membantunya. Tapi yang dilihat sekarang, walaupun Hei Chuan Yun sangat marah dan berani mempertaruhkan nyawanya, tapi dia tetap tidak mau menembakkan panah yang akan mencabut nyawa saudaranya. Karena itu Liu He-ting dengan serulingnya dia menotok nadi Hei Chuan Yun dan tersenyum sambil berkata, "Maaf, aku harus menotok nadimu untuk menghentikan darah yang terus mengalir, baru - " Tiba-tiba ada suara yang berteriak, "Hayo ikut aku mundur!" Suaranya terdengar seperti guntur. Liu He-ting membalikkan kepalanya untuk melihat. Dia tahu itulah suara raksasa Da Bao, segera dia menyimpan serulingnya lalu menggendong Hei Chuan Yun. Terdengar suara angin yang berasal dari tenda. Mereka mundur ke dalam gua di dekat gunung. Panah yang tadinya agak jarang sekarang seperti angin dan hujan terus menyerang mereka. Rahasia Iblis Cantik Jai Huan Ji Karya Gu Long di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo Ling Shi Gu Gui tertawa dan berkata, "Kalian sembunyi di dalam gua, apakah kalian akan terus bersembunyi selama 1 190 Dewi KZ http://kangzusi.com/ tahun?" Tiba-tiba dia membentak dan memerintah, "Jangan tembak dulu! Kita akan menangkap kura-kura di dalam gentong!" Liu He-ting tertawa dingin, dia ingin membantahnya tapi dia mengurungkan niatnya karena semua ini hanya akan membuang tenaga dengan percuma. Dia ikut mundur, tiba-tiba Qj bersaudara berteriak, "Xiao Bao - keledai, dimana Xiao Bao dan keledaiku?" Matanya melihat lagi ke tempat tadi mereka minum dan makan. Sayur dan arak masih ada, tenda sudah tercabut. Kecuali itu kereta keledai dan anjing kesayangan Qi bersaudara, Xiao Bao entah berada di mana. Xiang Huang yang mabuk berat pun entah sudah digotong ke mana" Begitu Qi bersaudara berteriak, burung kakak tua itu pun ikut berteriak, "Xiao Bao - keledai. Xiao Bao - keledai." Liu He-ting mengerutkan dahinya dan berpikir, "Binatang ini sangat pintar, walaupun kepintarannnya berada di bawah manusia, tapi untuk menghindari musibah ini jelas dia lebih pintar daripada manusia. Apalagi keledai dan Xiao Bao, mereka bukan binatang sembarangan, pasti sejak tadi mereka sudah menghindar. Tapi Pangeran Dong Gong Xiang Huang yang mabuk berat itu, harus dipikirkan, di mana sekarang berada!" Qi bersaudara berteriak masuk ke dalam gua. Liu He-ting masih mengkhawatirkan keadaan Xiang Huang. Tiba-tiba ada sepasang tangan yang lembut dan wangi tercium, suaranya yang lembut dan manis berkata, "Kita juga harus ikut masuk!" Dengan bingung Liu He-ting masuk ke dalam gua. Tercium lagi bau wangi seorang perempuan. Tao Chun-chun dengan lembut berkata, "Apakah kau sedang mengkhawatirkan keadaan Xiang Huang?" Liu He-ting melihat mata Tao Chunchun yang lembut, lama dia baru mengangguk. 191 Dewi KZ http://kangzusi.com/ "Sewaktu dia mabuk, dia sudah digotong oleh raksasa itu ke dalam kereta keledai!" Liu He-ting menarik nafas dan bertanya, "Dimana kereta keledai itu sekarang?" Tao Chun-chun tampak sedang membereskan rambutnya, dengan lembut dia berkata, "Kereta itu sejak tadi sudah masuk ke dalam gua, kau tidak perlu merasa khawatir lagi." Wajah Liu He-ting menjadi merah, hatinya sangat senang, gadis ini begitu naif dan manja tapi jika sudah terjadi sesuatu dia begitu tenang, dia tidak banyak berkata tapi dia selalu memperhatikan apa yang telah terjadi di sekelilingnya. Sepertinya hal yang terjadi di dunia ini tidak akan lolos dari matanya yang bercahaya. Angin sudah berhenti berhembus. Da Bao jua sudah masuk ke dalam gua, dia berdiri dengan membungkuk di depan Liu He-ting. Liu He-ting hanya bisa bengong, kemudian dia memberi jalan, ternyata dia masih terus berdiri di depan mulut gua. Hei Chuan Yun sudah masuk ke dalam gua dan duduk di bawah, dia belum tahu keadaan yang terjadi! Dia membalikkan badan dan masuk ke dalam gua, terlihat Qi bersaudara berdiri menempel ke dinding gua, mulut mereka dengan suara kecil terus memanggil Xiao Bao.... Liu He-ting menarik nafas, sekarang dia baru tahu kalau keempat saudara itu walaupun senang bergurau tapi mereka adalah orang-orang yang penuh perasaan. Keempat orang tua yang cacat dan berambut putih itu dengan cemas berdiri di mulut gua yang gelap. Sikap guyon mereka yang biasa sudah tidak terlihat lagi, semua karena seekor anjing dan seekor keledai. Orang yang penuh dengan perasaan selalu tidak bisa menutupi Perasaan mereka karena orang yang penuh perasaan jika ingin menutupi perasaannya sebenarnya lebih 192 Dewi KZ http://kangzusi.com/ sulit daripada orang yang tidak mempunyai perasaan yang dapat menutupi sifatnya yang kejam. Liu He-ting terpengaruh dengan sikap mereka, pelan-pelan dia berjalan menuju Qi bersaudara, dia ingin menghibur mereka, tiba-tiba terdengar suara keliningan anjing yang keluar dari dalam gua. Qi bersaudara segera berteriak, di antara suara DING dan TANG, kereta keledai dengan pelan berjalan keluar. Di atas punggung keledai, ternyata ada seekor anjing putih yang sedang duduk dengan diam di atasnya. Xiao Bao seperti sedang menjadi kusir, kemudian dia bengong dan meloncat turun, dan meloncat lagi ke dalam pelukan Qi Da. Pak tua yang tadi penuh dengan rasa kekhawatiran segera tertawa senang. Di dalam gua sekarang penuh dengan suasana kegembiraan. Liu He-ting membalikkan kepalanya untuk melihat. Tao Chun-chun tersenyum kepadanya dan berkata, "Orang yang kau khawatirkan berada di dalam kereta itu." Tao Chun-chun tersenyum, terlihat Hei Chuan Yun sedang memejamkan mata dan duduk bersila di bawah. Suara gembira yang terdengar di dalam gua seperti tidak terdengar olehnya. Gua ini sangat panjang, semakin masuk ke dalam semakin lebar. Kira-kira 20-30 meter juga itu mulai berbelok. Liu Heting tidak bisa melihat keadaan di dalam. Terdengar Tao Chun-chun tertawa dan berkata, "Di dalam gua ini seperti ada dunia lain, apakah kau ingin masuk dan melihatnya?" Liu He-ting melihat Hei Chuan Yun, lalu melihat Tao Chunchun lagi, kemudian melihat ke luar gua, di dalam gua yang penuh dengan kegembiraan, dia tidak ingin melihat Hei Chuan yun yang sakit dan sedih, tiba-tiba dia sangat iri kepada Qi bersaudara, terasaan mereka begitu murni dan polos! 193 Dewi KZ http://kangzusi.com/ Dia terpaku, kemudian baru teringat kalau dia belum menjawab pertanyaan Tao Chun-chun. Tiba-tiba terdengar suara datang dari luar gua. Liu He-ting kaget dan membalikkan badan. Dia menggerakkan telapak tangannya. Angin telapak tangan keluar sangat besar. Anak panah yang masuk ke dalam gua karena ayunan tangannya panah itu terjatuh ke kedua sisi. Kemudian ada 3 panah lagi melesat masuk ke dalam gua, dia menangkap salah satu panah, kedua panah lainnya berhasil ditangkis, anak panah ke-6, dan ke-7 pun terjatuh ke bawah. Terdengar ada suara langkah berat datang dari belakang. Da Bao sedang membungkukkan badannya. Kedua tangan membawa tenda, dengan langkah besar dia berjalan ke mulut gua kemudian menutupi gua itu dengan tenda. Terdengar beberapa panah yang sudah terkena panah ke tenda itu. Gua menjadi semakin gelap. Da Bao berjalan ke dalam gua, suara panah seperti suara hujan yang berjatuhan ke atas daun pisang. Liu He-ting baru saja ingin memuji kepintarannya. Tapi terdengar Tao Chun-chun dengan suara berat berkata, "Kali ini kita benar-benar akan celaka! Sudah tidak sempat lagi! Tidak sempat lagi!" Liu He-ting kaget dan bertanya, "Apa yang celaka!" Suaranya belum habis, terdengar beberapa kali suara PUSH, PUSH. Tao Chun-chun berkata, "DI dalam gua ini tadinya tidak ada apa pun yang bisa memancing benda menjadi terbakar tapi sekarang.... kalau begitu - hai!" Hati Liu He-ting bergetar. Dia melihat, hanya sebentar tenda yang menutupi mulut gua mulai terbakar. Terdengar suara Ling Shi Gu Gui tertawa dan berkata, "Bakar, bakar! Kalian sekarang mau bersembunyi di mana lagi?" 194 Dewi KZ http://kangzusi.com/ Liu He-ting mengerutkan dahi, terlihat Qi Da datang ke arahnya. Dia tertawa dan berkata, "Bakar saja, tidak apa-apa! Lihat kalian bisa bertahan sampai kapan!" Liu He-ting menarik nafas, dia merasa Qi bersaudara sampai sekarang mereka masih bisa bergurau. Tao Chun-chun berkata, "Bakarlah gua ini dengan api lebih besar!" Qi Da tertawa dan berkata, "Betul, betul. Betul, Nona Tao sangat pintar. Gua ini sangat besar. Walaupun mereka membakar hingga 1 tahun pun, tidak akan sampai masuk ke dalam. Mereka tidak berani masuk ke sini, kita pun tidak perlu keluar." Walaupun dia sering bergurau, bahasa yang digunakannya tidak tepat, tapi dia merasa sangat yakin. Liu He-ting melihat api yang ada di depan gua. Dalam hati dia berpikir, "Kalau kalian kakak beradik sejak awal sudah menjelaskannya, tidak akan terjadi hal seperti ini." Liu He-ting melihat Qi Da, terlihat wajahnya sangat polos. Kata-kata yang tadinya ingin dikatakan kepada Qi Da, ditelannya kembali. Memang sifat Liu He-ting pada dasarnya sangat ramah, dia sulit memarahi orang. Diam-diam dia membalikkan badan dan mendekati Hei Chuan Yun, dia memberi hormat dan bertanya, "apakah sekarang luka Kakak Hei sudah lebih baik" Sayang aku tidak mempunyai obat untuk menutupi luka itu. Begitu luka Kakak agak mengering, aku akan membantu Kakak membuka totokan nadinya. Sekarang lebih baik Kakak Hei masuk ke dalam gua untuk beristirahat." Pelan-pelan dia melihat luka yang ada di pundak Hei Chuan Yun. 195 Dewi KZ http://kangzusi.com/ Hei Chuan Yun dengan dingin berkata, "Lukaku tidak apaapa, kau tidak perlu merasa jchawatir." Dia memang merasa sangat sungkan, tapi dia juga bersikap dingin. Liu He-ting merasa sedikit kaget dan mundur dari hadapannya. Terlihat Hei Chuan Yun berdiri dan berkata, "Aku sudah menjadi tawanan Tuan, aku akan mendengar apa yang diperintahkan Tuan. Tuan menyuruhku ke dalam gua, maka aku akan pergi!" Matanya melihat ke bawah, sama sekali tidak berani melihat Liu He-ting. Liu He-ting berdiri berhadapan dengan dinding gua, tampak dinding gua sangat licin seperti kaca. Api yang ada di mulut gua menyinari bayangan orang yang sedang terpaku. Bayangan ini sama sekali tidak bergerak, dia selalu jujur kepada siapa pun, maksud baiknya tidak diterima, dia merasa kesal, pelan-pelan dia memejamkan mata dan menghembuskan nafas panjang. Begitu dia membuka mata lagi, ada sesosok bayangan berbaju putih di sisinya. Dia mencium wangi rambut perempuan, dia juga melihat sepasang mata yang indah, api di depan gua semakin membesar. Sepasang mata ini semakin bercahaya, dia ingin membalikkan badan dan juga ingin membalikkan kepalanya, akhirnya dia hanya bisa menundukkan kepala. Terdengar Tao Chun-chun berkata, "Apakah hatimu merasa sakit?" Bibir dan sudut mulut itu bergerak, itulah sebuah senyuman. Diamenjawab, "Begitulah...." Tao Chun-chun berkata lagi, "Kalau saja kau sedikit lebih jahat kepada orang lain, kau tidak akan menjadi seperti ini." Liu He-ting mengangkat kepalanya dan berpikir apa yang harus dia jawab, terlihat rambut Tao Chun-chun sepanjang bahunya bergerak sangat alami, suci, dan cantik. Pelan-pelan dia berkata, "Kita masuk saja ke dalam gua!" Dia baru sadar 196 Dewi KZ http://kangzusi.com/ kalau di gua ini kecuali mereka berdua tidak ada yang lainnya. Dia tergesa-gesa membalikkan badan dan berjalan tapi langkahnya semakin melambat. Di dalam hati seperti ada yang bertanya, "Kalau kau sedikit lebih jahat kepada orang lain, apakah kau tidak akan merasa sedih?" Pertanyaan ini ditanyakannya kepada dirinya sendiri, semakin dipikir semakin tidak bisa menjawab, dia tidak tahu masalahnya begitu mudah, tapi menjawab begitu sulit. Dia berkata kepada Tao Chun-chun, "Apa yang kau tanyakan tadi, aku tidak akan menjawabnya!" "Mungkin kelak aku akan tahu jawabannya, waktu itu aku akan memberitahukannya kepadamu!" Tao Chun-chun seperti sedang memikirkan sesuatu, dengan tertawa dia berkata, "Sebenarnya aku pun tidak tahu jawabannya!" Dia berhenti di sisi Liu He-ting, alisnya sedikit bergerak kemudian mengangkat kepalanya pelan-pelan dan berkata, "Di dunia ini banyak orang baik, tapi banyak juga orang jahat. Banyak orang jahat yang berubah menjadi baik, banyak orang baik berubah menjadi jahat. Banyak orang terkadang menjadi baik, terkadang menjadi jahat. Kau pikir apakah mereka pun mencari jawaban dari pertanyaan ini?" Liu He-ting menundukkan kepalanya, baru berjalan beberapa langkah dia tersenyum dan berkata, "Kadangkadang jawaban dari pertanyaan belum tentu harus dilakukan langsung baru bisa tahu apa jawabannya. Melihat orang lain pun kau akan tahu jawabannya, apakah betul pendapatku?" Tao Chun-chun tertawa dan kedua tangannya diturunkan. Kalau Liu He-ting bisa mengerti hati seorang perempuan dari gerakan tangan perempuan itu, seharusnya dia bisa tahu di balik wajah tenang itu, tersembunyi hati yang sangat kacau. 197 Dewi KZ http://kangzusi.com/ Api semakin membesar, tawa Ling Shi Gu Gui semakin keras, seringkali terdengar ada anak panah masuk ke dalam. Dinding di kedua sisi gua menjadi hitam karena asap. Liu Heting berjalan dengan perlahan. Seringkali dia membalikkan kepalanya untuk melihat, apakah dia sedang melihat api membakar mulut gua atau melihat wajah Tao Chun-chun yang cantik" Tao Chun-chun berjalan dengan perlahan jugan, dia menundukkan kepalanya seperti sedang memikirkan sesuatu, atau dia takut melihat sepasang mata Liu He-ting yang penuh Rahasia Iblis Cantik Jai Huan Ji Karya Gu Long di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo dengan perasaan itu" Jalan gua berbelok ke kiri, dan gua semakin gelap. Di dalam gua terdengar suara tawa Qi bersaudara. Dengan suara tawa Ling Shi Gu Gui di luar gua bergantian, membuat gua gelap dan orang yang berada di dalam gua menjadi bingung menghadapi kejadian semua ini. Apakah nyata atau hanya sekedar ilusi" Ooo)odw-kzo(ooO BAB 5 Nyata atau Ilusi Tao Chun-chun berjalan sambil menundukkan kepala, tibatiba terdengar Liu He-ting membentak, tubuh Liu He-ting berputar dan meloncat dengan cepat. Segera dia mengambil panah yang terjatuh, kemudian kedua panah itu dilemparkan ke bawah. Panah itu membawa tenaga besar dan berhasil masuk ke dalam kobaran api. Tao Chun-chun kaget. Terdengar di luar gua ada yang berteriak, suaranya menjauh. "Apa yang terjadi hari ini semua hanya kesalahpahaman, kalian tidak mau mendengar penjelasanku. Tapi aku, Liu Heting dengan kalian tidak ada dendam atau permusuhan, maka 198 Dewi KZ http://kangzusi.com/ kami pun mencoba untuk menahan emosi kami, tapi kalian malah berani masuk ke dalam gua, orang yang masuk ke gua tadi sebagai salah contohnya." Suara keras sehingga terdengar sangat jelas. Begitu suaranya berhenti di sekeliling tempat itu menjadi sepi. Suara tawa Ling Shi Gu Gui yang seram juga tidak terdengar lagi. Liu He-ting mendengar keadaan di luar, kemudian Bangau Sakti 41 Pedang Pusaka Dewi Kahyangan Sian Ku Po Kiam Karya Khu Lung Lentera Maut 12