Rahasia Iblis Cantik 4
Rahasia Iblis Cantik Jai Huan Ji Karya Gu Long Bagian 4 mendekati Tao Chun-chun. Dia menarik nafas panjang dan dengan langkah besar dia terus berjalan. "Apa yang sedang kau pikirkan?" Liu He-ting tidak menjawab. "Apakah kau sedang memikirkan sebenarnya tadi jangan melukai orang itu, apakah benar?" Mata Liu He-ting membuka dengan lebar dan berhenti berjalan, dia membalikkan kepala. Dia merasa mata Tao Chun-chun yang indah bisa melihat isi hatinya yang paling dalam. Begitu jalan gua itu berbelok ke kiri, keadaan di dalam gua tiba-tiba berubah, banyak batu-batu berbentuk indah. Pemandangan di sana begitu indah, seperti sebuah istana bebatuan, terukir begitu indah, semakin berjalan ke dalam, batu-batu indah itu semakin banyak. Bentuknya pun bermacam-macam, di ujung gua ada batu yang berbentuk seperti tirai menutupi jalan keluar. Batu stalagnitnya mengeluarkan cahaya, karena pemandangan begitu indah, membuat hati Liu He-ting yang kacau untuk sementara menjadi tenang. Dia terhanyut dengan pemandangan indah itu. Tiba-tiba satu tirai menjadi empat tirai. Di balik keempat tirai itu ada 4 buah patung Budha. Karena cahaya dari kilauan batu tirai membuat patung Budha itu mengeluarkan cahaya, siapapun yang melihat akan merasa 199 Dewi KZ http://kangzusi.com/ aneh sebenarnya sekarang berada di dunia nyata atau berada di langit" Liu He-ting masih terpaku. Tiba-tiba 4 patung Budha itu bersama-sama tertawa dan meloncat. Mereka tertawa dan berkata, "Kalian sedang apa di luar, mengapa baru datang sekarang?" melihat Liu He-ting sedang bengong, mereka berkata, "Apakah kau takut masuk ke sini?" "Kalau kalian tidak bergerak, mungkin selamanya aku akan terus berada di sini, kalau tidak ada orang mengatakan di sini adalah sarang Wu Yi Shen Mo, aku masih mengira di sini adalah gua rumah dewa, mana berani aku masuk ke dalam?" Tao Chun-chun memegang rambut sebahunya, dia bersandar ke sebuah batu dan berkata, "Ada yang mengatakan kalau Wu Yi Shen Mo sangat kejam, sekarang aku sudah melihat tempat tinggal mereka, aku tidak percaya kalau mereka adalah iblis pembunuh orang dengan mata tidak berkedip!" Qi Si tertawa dan berkata, "Biar mereka itu iblis atau bukan. Jujur saja hari ini aku telah bermain sangat puas. Adik Liu, kau jangan memuji dulu pemandangan di sini. Mari kita masuk ke dalam untuk melihat-lihat." Dia sudah menghilang di balik batu besar, terdengar suara gonggongan Xiao Bao. Dia berlari ke depan Tao Chun-chun dan menjilat jari kakinya. Tiba-tiba Xiao Bao lari meninggalkan Tao Chun-chun. Tao Chun-chun tertawa dan ingin menangkap Xiao Bao, tapi Xiao Bao sudah lari kemudian meloncat ke dalam pelukan Liu He-ting. Kata Qi Da, "Xiao Bao sudah lama ikut kami yang sudah tua ini, jadi mungkin dia tidak senang dengan perempuan." Qi Da tertawa. Dia juga masuk ke balik sebuah batu besar. Liu He-ting ingin tertawa tapi Tao Chun-chun terus melihat Xiao Bao yang masih berada dalam pelukan Liu He-ting. Sorot 200 Dewi KZ http://kangzusi.com/ mata Tao Chun-chun bersinar aneh tapi hanya sebentar, sayang Liu He-ting tidak berpengalaman, dia tidak mengerti sorot mata aneh itu sebenarnya mengandung sesuatu....! Dia terus mengelus kepala Xiao Bao dan ikut masuk ke balik batu besar itu. Tao Chun-chun menghela nafas dan berkata, "Aku tidak tahu kalau ternyata aku begitu dibenci orang, sampai anjing kecil ini pun tidak suka kepadaku." Liu He-ting terpaku, dia berpikir, "Anjing kecil ini mengerti apa" Mengapa dia begitu peduli pada perasaan anjing?" Dia berpikir lagi, "Siapa bilang dia dibenci, aku sangat senang selalu bersamamu!" Kalimat ini berputar-putar di mulutnya, tapi dia tidak dikatakannya. Terasa ada sebuah tangan diletakkan di pundaknya. Wanginya tercium. Liu He-ting membalikkan kepala untuk melihat. Di dalam cahaya batu stalagnit, wajah cantik itu sedang melihatnya. Jarak mereka hanya sekitar 20-30 sentimeter. Suara detak jantung seperti bercampur menjadi satu. Liu He-ting berdiri dengan diam. Pertarungan, pertumpahan darah, api besar, semua itu sudah berlalu. Sampai kalah, menang, keributan dan kesalahpahaman - tidak ada lagi di dalam hati. Di dalam gua yang begitu sepi dan sunyi ini, Tao Chun-chun terdengar menghela nafas dan berkata, "Mengapa kau melihatku terus?" Liu He-ting terpaku. Tangan lembut itu diturunkan dari pundak Liu He-ting. Dia berkata, "Kau.... kau.... kau...." kepala Tao Chun-chun menunduk dan berkata, "Apakah kau tidak senang bersamaku?" Liu He-ting menggelengkan kepalannya, perasaan hangat merasuk ke dalam lubuk hatinya. Tao Chun-chun berkata lagi, "Kalau aku senang dengan seseorang, aku berharap dia tidak membenciku, kalau ada orang benci kepadaku, aku pun akan lebih membenci dirinya!" Tiba-tiba dia melihat Liu He-ting dan berkata lagi, "Kalau 201 Dewi KZ http://kangzusi.com/ kau.... tidak benci kepadaku.... bukan?" Dengan lembut dia bertanya. "Aku tidak benci kepadamu!" Jari Tao Chun-chun bergetar dan berkata, "Kalau begitu demi diriku, kau harus membunuh sesuatu yang kubenci!" Hati Liu He-ting bergetar, pegangan tangannya menjadi longgar. Xiao Bao segera meloncat turun. Liu He-ting merasa kaget juga takut. Dengan mata membelalak dia bertanya, "Kau.... kau mengatakan apa tadi?" Mata Tao Chun-chun berputar. Dia segera menjawab, "Aku mengatakan kelak kalau ada orang jahat yang menghinaku, kau harus melindungiku dan membunuh orang jahat itu" Tibatiba Tao Chun-chun mengangkat kepalanya dan berkata, "Mengapa kau kaget" Apakah kau mengira aku berbicara tentang anjing itu?" Liu He-ting menyeka keringat di dahinya dan berkata, "Aku kira.... aku kira.... benar-benar aku menjadi.... hai! Kadangkadang kata-katamu sering membuat orang menjadi kaget!" Dia melihat Xiao Bao, mata Xiao Bao yang hijau tampak berkedip, seperti menertawakan dia! Di depan mereka ada sebuah batu besar yang menghalangi kamar batu itu. Di dalam kamar ada sebuah meja, kursi, dan juga tempat tidur yang terbuat dari batu, kamar baju itu saling menyambung, kamar itu luas, indah, dan juga bersih, sepertinya ada orang yang sering membersihkannya. Qi bersaudara sangat senang. Hei Chuan Yun yang tadinya tampak murung, setelah datang ke tempat ini, untuk sementara dia pun melupakan kejengkelan dan kesedihan hatinya. Qi Da sangat senang, kadang-kadang dia tidur di tempat tidur itu, kadang-kadang dia berdiri di atas kursi batu itu. Tibatiba dia tertawa dan berkata, "Adik Liu, sepertinya kau tertarik 202 Dewi KZ http://kangzusi.com/ pada perempuan itu, kita masuk dulu ke dalam biar mereka tidak bisa mencari kita!" Adik-adiknya segera tertawa dan menyetujui. Tadinya Hei Chuan Yun duduk di dekat tembok. Dia tidak ingin mendengar juga tidak ingin tahu. Tiba-tiba ada tangan besar lewat di depan tangan dan lututnya, dengan cepat dia sudah diangkat dan diletakkan di dalam kereta keledai. Hei Chuan Yun yang diperlakukan seperti itu oleh orang lain, dia merasa kesal dan sedih. Dia membalikkan badannya dan hidungnya langsung tercium bau arak yang menyengat dan membuat dia ingin muntah. Dia melihat seseorang dengan wajah marah dan sudut mulutnya keluar air liur, orang ini berbaring di sisinya. Dia menarik nafas, matanya basah. Terlihat air matanya hampir menetes. Kamar batu yang kedua, ada dua buah pintu. Da Bao membawa kereta keledai itu terus berjalan, jika berpapasan dengan jalan sempit, dia sering mengangkat keledai berikut keretanya kemudian meletakkannya kembali setelah jalan agak melebar. Kamar ketiga ada 3 buah pintu. Masuk ke kamar keempat bertambah lagi satu pintu. Begitu masuk ke kamar kelima, Qi Da melihat ada 5 pintu. Dia berkata, "Kelihatannya gua ini penuh dengan bermacammacam mainan." Kata-katanya belum selesai, kakinya sudah gemetar.... Liu He-ting tersenyum dan berkata, "Xiao Bao, tuanmu berada di mana, bawa kami mencarinya!" Ekor Xiao Bao bergoyang-goyang, dia sudah membalikkan badannya dan berlari. Tao Chun-chun berkata, "Anjing ini sangat lucu, tapi dia tidak suka kepadaku!" 203 Dewi KZ http://kangzusi.com/ Liu He-ting tertawa dan tersenyum, dalam hati dia berpikir, "Pikirannya masih kekanak-kanakan." Begitu masuk ke kamar batu, dia merasa kaget. Wu Yi Shen Mo benar-benar hebat, mereka bisa mendapatkan tempat seperti ini.... Tiba-tiba terdengar suara Qi bersaudara berteriak dan suara raksasa Da Bao membentak. Kemudiari terdengar suara seperti gempa dari dalam. Liu He-ting kaget dan berlari ke arah sana. Hanya sebentar dia sudah berada di kamar kedua, suara teriakan masih terus bergenia di dalam gua, seperti datang dari arah kanan! Liu Heting memilih jalan ke pintu kanan, begitu masuk ke kamar ketiga, Dia berhenti sebentar, suara gema semakin mengecil, dia berlari lagi ke pintu sebelah. Begitu masuk ke kamar keempat, suara gema hampir tidak terdengar. Gua dan kamar batu kembali sepi. Liu He-ting melihat kamar batu ini dari depan, belakang, kiri, dan kanan serta keempat pintu. Dia tidak bisa mengambil keputusan harus memasuki pintu yang mana! Dia berharap bisa mendengar suara teriakan yang bisa memberi peringatan dari Qi bersaudara, tapi sekarang dia hanya mendengar suara detak jantung dan nafasnya sendiri. Dia tahu kalau tidak terjadi sesuatu yang sangat mendesak, Qi bersaudara tidak akan berteriak. Dia juga tahu kalau dia salah masuk, dia hanya akan menghabiskan waktu, saat itu mungkin dia tidak sempat lagi menolong mereka. Keempat pintu itu masing-masing menuju keempat kamar yang berbeda. Kelihatannya di dalam kamar masih ada kamar lagi. Kecuali dia bisa seperti Zhu Ge Liang( Cukat Liang), yang sebelum terjadi sesuatu sudah bisa memperhitungkannya. Sekarang bagaimana caranya dia bisa mencari jalan yang benar! Dia bengong dengan berdiri di depan sebuah meja yang terbuat dari batu. Dia terus memikirkan teriakan Qi bersaudara 204 Dewi KZ http://kangzusi.com/ tadi dan teriakan itu mengandung rasa kaget dan cemas, keringatnya terus menetes. Walaupun hanya sebentar tapi bagi Liu He-ting saat seperti ini tampaknya berlalu sangat lama. Tao Chun-chun terus memegangi rambutnya, diam-diam dia masuk ke dalam kamar batu itu. Dia melihat Liu He-ting yang masih bengong berdiri di sana, tangan Tao Chun-chun sedikit gemetar, demi sahabat dia merasa cemas, tampaknya dia lebih cemas daripada Liu He-ting. Dia berkata, "Kau lihat, apakah ada kotoran keledai di jalan ini?" Walaupun suaranya ringan tapi cukup untuk membuat Liu He-ting kaget dan tersadar kembali. Dengan pandangan sangat berterima kasih dia melihat Tao Chun-chun, segera dia melihat ke bawah, terlihat jalan di bawah sangat bersih, dia berharap ada bekas roda kereta yang lewat, ternyata jalan roda kereta tidak lurus. Tapi begitu sampai di depan meja batu tiba-tiba jejak itu terputus! Liu He-ting menyeka keringat yang ada di dahi dan menunjuk jejak roda kereta yang terputus, jarinya sedikit bergetar, mulut terbuka, tapi dia tidak bisa mengatakan apa pun. Mata Tao Chun-chun melihat ke sekeliling, segera dia berkata, "Di sisi jalan meja batu ini sepertinya terlalu sempit dan sulit untuk dilewati oleh kereta. Sampai di sini kereta itu diangkat oleh raksasa Da Bao, coba kau lihat pintu ketiga itu, apakah di sana ada bekas roda kereta keledai lagi" mereka semua berjalan ke arah sana!" Liu He-ting menarik nafas panjang, diam-diam dia berpikir, "Selama ini aku selalu menganggap kalau aku adalah orang yang sangat pintar, tidak tahunya masih ada orang yang lebih pintar dariku bahkan beberapa kali lipat. Dia melihat dan mengira-ngira, tampaknya dia bisa melihat keadaan." 205 Dewi KZ http://kangzusi.com/ Tapi Liu He-ting tidak tahu sebenarnya dia tidak bodoh hanya terlalu percaya. Liu He-ting sudah bergerak, dia memasuki pintu ke 1, 2, 3, tapi di depan pintu ketiga tidak ada bekas roda kereta. Liu Heting pelan-pelan membalikkan badannya, dia menggelengkan kepalanya dan tertawa kecut. Tao Chun-chun mengangkat alisnya dan bertanya, "Apakah Rahasia Iblis Cantik Jai Huan Ji Karya Gu Long di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo di 3 pintu itu tidak ada bekas telapak kaki keledai?" Liu He-ting menggelengkan kepalanya dan tertawa kecut. "Sangat aneh, mereka sampai di kamar yang terbuat dari batu lalu tiba-tiba menghilang!" Dia pelan-pelan berjalan. Di depan ke tiga pintu itu, dia melihat dengan teliti, "Kalau begitu mereka pasti ke kamar keempat. Di sini, kecuali 3 pintu itu, mana ada pintu keempat" Apakah raksasa itu terus mengangkat kereta keledai dan berjalan" Tapi sepertinya ini tidak mungkin!" Liu He-ting memang pintar, tapi setelah memasuki gua seperti yang ada di dalam legenda, kepintarannya sama sekali tidak bisa dikeluarkan. Dia terus menarik nafas dan menggeleng-gelengkan kepalanya. Dia terus berkata, "Apa yang terjadi pada mereka" Apakah...." Tao Chun-chun menarik nafas dan berkata, "Jangan terlalu cemas, mungkin mereka bertemu dengan musuh yang masih bersembunyi atau melihat tombol rahasia yang ditinggalkan atau bertemu dengan binatang buas. Sekarang kita masih berada di sini, kapan pun kita bisa bertemu dengan bahaya. Apa yang akan terjadi nanti, kita juga tidak tahu!" Hati Liu He-ting bergetar. Dia melihat ke sekelilingnya. Tiba-tiba terdengar suara anjing menggonggong, anjing kecil Xiao Bao tiba-tiba muncul dari sebuah kamar! 206 Dewi KZ http://kangzusi.com/ Tao Chun-chun berteriak, Ternyata kamar yang ada di sini semuanya saling menyambung." Tiba-tiba dia terdiam. Dia mencabut sebuah jepit dari rambutnya, di dinding gua dia menggores sebuah huruf untuk dijadikan tanda. Kemudian dia tertawa dan berkata, "Hayo ikuti aku!" Dengan ringan dia berlari ke sebuah kamar batu. Liu He-ting masih melongo, tapi dia tetap mengikuti Tao Chun-chun dan berlari, terlihat badan Tao Chun-chun bergerak dengan ringan, gerakan kakinya seperti air mengalir. Kemudian dia memberi tanda lagi di dinding, segera dia berlari lagi ke kamar berikutnya. Waktu itu Liu He-ting baru mengerti, "Ternyata setiap kamar batu yang ada di sini saling menyambung. Jika kami memeriksa semua kamar dalam satu garis lurus, goresan di dinding menjadi tanda supaya kami tidak keliru jalan!" Liu He-ting sangat kagum kepada Tao Chun-chun, waktu pertama kali bertemu dengan Tao Chun-chun, dia hanya merasa kalau Tao Chun-chun adalah seorang gadis polos dan suci, tapi setelah semakin lama mengenalnya, Liu He-ting merasa gadis yang polos dan suci ini, walaupun polos tapi dia bukan gadis yang tidak tahu apa-apa, dia tahu kapan harus memakai siasat, dia juga tahu bagaimana cara menghadapi masalah, dia lebih pintar dari dirinya! Sewaktu dia sedang berpikir, Tao Chun-chun berhasil melewati sepuluh lebih kamar batu dan meninggalkan sepuluh tanda lebih. Tapi Qi bersaudara, Hei Chuan Yun, dan Xiang Huang belum terlihat. Xiao Bao kadang-kadang terdengar berada di belakang mereka, kadang-kadang muncul di kamar batu yang lain. Liu He-ting sangat cemas, dia berteriak, "Kakak Qi) di mana kalian?" Tapi hanya terdengar gema suaranya, tidak ada yang menjawab. Tiba-tiba Tao Chun-chun berhenti berjalan dan bertanya, "Apakah mereka berhasil mendapatkan jalan keluar?" 207 Dewi KZ http://kangzusi.com/ Liu He-ting mengerutkan dahi dan menjawab, "Kalau mereka berhasil mendapat jalan keluar, mereka tidak akan kaget dan berteriak seperti tadi bukan?" "Kalau aku menemukan jalan keluar, aku pasti akan berteriak kesenangan." Liu He-ting tetap mengerutkan dahinya dan berkata, "Kalau mereka sudah mendapatkan jalan keluar, mengapa mereka tidak menunggu kita?" Tao Chun-chun menarik nafas dan menjawab, "Kau selalu melihat orang dari sudut yangjujur!" Liu He-ting terpaku, dia melihat kamar-kamar batu itu tidak memiliki tempat yang bisa dicurigai juga tidak ada tanda keberadaan orang atau pun binatang. Dia berpikir dan bertanya, "Apakah aku menganggap orang lain terlalu jujur?" Tao Chun-chun menghampirinya sambil tertawa dan berkata, "Pejamkan matamu, aku akan membawamu untuk melihat sesuatu!" Liu He-ting terpaku, Tao Chun-chun sudah memegang tangannya, terpaksa dia memejamkan mata. Dia merasa Tao Chun-chun maju beberapa langkah, kemudian membelok ke kiri, tiba-tiba ada angin dingin berhembus ke wajahnya, walaupun Liu He-ting ingin sekali membuka matanya tapi dia berusaha untuk tetap menutup matanya dengan rapat. Mereka berjalan lagi beberapa langkah, tiba-tiba langkah Tao Chunchun menjadi perlahan. Liu He-ting merasa aneh, baru saja dia ingin mengintip, sudah ada sebuah tangan lembut menutupi Kelopak matanya. Dengan lembut dan tersenyum, fao Chun-chun berkata, "Kalau kau membuka matamu, aku tidak mau berteman lagi denganmu." Dia menarik kembali tangannya. Liu He-ting benar-benar tidak berani membuka matanya sekarang. Liu He-ting merasa aneh, mengapa kata-kata Tao Chun-chun walaupun kadang 208 Dewi KZ http://kangzusi.com/ tidak masuk akal tapi dia selalu menurutinya, dia menertawakan dirinya sendiri! "Untung dia polos, aku yakin dia tidak akan menyuruhku melakukan hal yang jahat. Kalau tidak, sama dengan aku menuruti kemauannya untuk berbuat kejahatan." Tiba-tiba Tao Chun-chun tertawa dan berkata, "Coba kau raba ini!" Liu He-ting menjulurkan tangannya, dia merasakan sedang memegang benda lembut dan dingin seperti mayat orang, dia bergetar dan dia mundur beberapa langkah, alisnya terangkat, dengan suara keras dia bertanya, "Apa ini?" Tao Chun-chun tertawa dan berkata, "Kau coba tebak! Jika tertebak, berarti kau sangat pintar, kalau tidak tertebak, aku akan memberitahukannya kepadamu." Liu He-ting mendengar kata-kata Tao Chun-chun. Dia sangat senang dan tidak merasa takut sama sekali. Di dalam hati dia berpikir, "Kalau benda yang kupegang adalah mayat, Tao Chun-chun pasti tidak akan terlihat begitu senang." Liu He-ting berkata dengan tertawa, "Aku tidak perlu menebaknya, aku akan menunggu sampai kau memberitahuku." Tao Chun-chun maju beberapa langkah dan tertawa, "Ini baru perkataan pintar. Walaupun kau bisa menebaknya - " Tiba-tiba dia berhenti bicara. Tiba-tiba Liu He-ting merasa ada angin datang dari sampingnya, kemudian terdengar suara gonggongan anjing. Dia merasa aneh dan bertanya, "Kau sedang berbuat apa?" Lama tidak ada jawaban, tiba-tiba dia merasa tangan yang dipegangnya sedikit gemetar. Terdengar Tao Chun-chun menarik nafas panjang dan berkata, "Kau begitu percaya kepada orang lain, tapi kau saraa sekali tidak percaya kepadaku?" 209 Dewi KZ http://kangzusi.com/ Liu He-ting terpaku. Terdengar Tao Chun-chun berkata lagi, "Kalau aku memejamkan mata dan mengikutimu berjalan selama 8-10 tahun, ke mana pun kau akan membawaku, aku tidak akan bertanya-tanya. Tapi aku hanya membawamu berjalan kira-kira 10 langkah, kau sudah bertanya kepadaku 3 kali. Apakah kau takut aku akan membawamu ke tempat yang tidak kau inginkan" Apakah kau takut kalau aku akan melakukan hal yang tidak kau inginkan di saat kau sedang memejamkan mata?" Liu He-ting terdiam mendengar kata-kata Tao Chun-chun. Dia merasa malu. Akhirnya dia menarik nafas panjang, diamdiam dia memegang tangan Tao Chun-chun yang lembut dan berjalan tanpa berbicara apa pun lagi. Sekarang Liu He-ting merasa sekalipun matanya sudah buta, dia juga merasa sebagai orang yang paling berbahagia di dunia ini, karena di balik kata-kata Tao Chun-chun, dia memahami perasaan Tao Chun-chun yang sebenarnya. Baru berjalan 2 langkah, Liu He-ting berkata, "Chun-chun, walaupun kau membawaku ke gunung pisau atau lautan api sekalipun, asalkan kau.... aku juga mau." Sunyi tidak ada suara, tiba-tiba Tao Chun-chun tertawa dan berkata, "Apakah benar" Apakah kata-katamu benar?" Liu He-ting dengan bahagia menarik nafas dan berkata, "Aku mungkin bisa menipu orang di dunia ini tapi aku tidak akan bisa berbohong kepadamu!" Liu He-ting merasa kedua tangannya digenggam semakin erat, dua hati saling mencintai, kata-katanya merupakan perasaan dari lubuk hatinya yang terdalam, dia merasa tangan Tao Chun-chun yang lembut sekarang sudah mulai basah. "Apakah itu adalah air matanya?" 210 Dewi KZ http://kangzusi.com/ Liu He-ting bertanya kepada dirinya, kemudian dengan bahagia dia menghembuskan nafas dan diam-diam berterima kasih kepada gadis polos ini karena dia telah meneteskan air mata untuk Liu He-ting, Tapi - kalau dia tidak membuka mata untuk melihat jawaban ini, siapa yang bakal tahu keadaan sebenarnya" Bagaimanapun juga dia merasa sangat bahagia, dia juga merasa sangat berterima kasih kepada orang yang telah memberikan kebahagiaan kepadanya. Liu He-ting tahu di dunia ini banyak orang tidak bisa mendapatkan kebahagiaan seperti ini. Karena itu dia tetap berjalan dengan mata terpejam dan dalam perasaan bahagia, dia merasakan ada angin dingin yang berhembus juga ada suara air mengalir. Angin dingin semakin menghilang, suara air terdengar semakin jelas. Tao Chun-chun tertawa, dia berkata, "Kita sudah sampai, kau boleh membuka matamu - " Waktu itu Liu He-ting seperti ingin berteriak, dia melihat langit yang biru dan juga melihat awan putih, tempat di mana dia berdiri ternyata adalah sebuah jurang yang sangat dalam, bentuk batunya aneh, di antara bebatuan itu terlihat ada air mengalir, pemandangan di sana begitu indah, benar-benar seperti tempat yang biasa didiami oleh para dewa. Tao Chun-chun membereskan rambutnya, matanya terus menatap Liu He-ting. Dia juga tertawa dan berkata, "Sesuatu yang kuperlihatkan ini apakah indah?" Liu He-ting menahan nafas dan melihat ke sekeliling, setelah lama dia baru berkata, "Apakah kita sudah keluar dari gua itu?" Tao Chun-chun tertawa dan bertanya balik, "Apakah menurutmu kita masih berada di dalam gua?" 211 Dewi KZ http://kangzusi.com/ "Mengapa kau bisa tahu ada jalan keluar dari gua itu" Aku benar-benar - " Tao Chun-chun tertawa dan menjawab, "Aku sudah mengatakan kalau kau terlalu percaya kepada orang lain, tapi tidak pernah percaya kepadaku." Tao Chun-chun berkata lagi, "Tadi sewaktu aku menyuruhmu memejamkan mata, sebenarnya aku sudah melihat di bawah ada jejak kereta keledai, kemudian aku mengikuti jejak kaki keledai itu, dan ternyata benar di sini ada jalan keluar." Tao Chun-chun menarik nafas, "Hai! Kalau orang di dunia ini semua sepertimu, musuh dan kebencian tidak akan ada di dalam kamus!" Kata Liu He-ting dengan senang, "Kalau begitu mereka benar-benar sudah keluar dari gua ini." "Kalau begitu aku tidak perlu mengkhawatirkan mereka lagi." Dia melihat ke sekeliling, terlihat di antara bebatuan dan tanah itu, ada bekas roda kereta yang berbelok ke sebelah kiri, dia menghela nafas lega, dan berjalan mengikuti jejak roda kereta. Terlihat di jalan itu bebatuan sangat banyak, rumput-rumput pun sangat tinggi, jalan batu begitu miring dan terjal, serta banyak kelokan. Dalam hati dia bertanya, "Jalan seperti ini bagaimana cara kereta keledai itu bisa lewat?" Tapi dia segera mendapatkan jawabannya, "Kalau diperhitungkan dengan cara biasa, sepertinya tidak mungkin, tapi raksasa Da Bao bukan orang biasa, caranya bekerja tidak bisa diukur dengan kemampuan manusia biasa." Dia melihat Tao Chun-chun yang sudah ada di belakangnya, terlihat Tao Chun-chun mengerutkan alisnya, dia terlihat jengkel, sepertinya dia sedang menyalahkan Liu He212 Dewi KZ http://kangzusi.com/ ting yang pergi begitu saja meninggalkannya di belakang. Segera Liu He-ting bertanya dengan tersenyum, "Chun-chun, apa yang sedang kau pikirkan?" Mata Tao Chun-chun yang bersinar melihatnya, dia menggelengkan kepalanya dan berkata, "Kau mau ke mana?" "Aku mau ke mana" Ke mana?" Dia melihat awan putih, hutan bersih seperti sudah tercuci. Tiba-tiba Liu He-ting bertanya, "Kau sendiri mau kemana?" Tao Chun-chun menarik nafas dan menjawab, "Di dunia ini kecuali kakak seperguruanku, aku tidak mempunyai keluarga lagi. Kali ini aku keluar untuk mencari kakak seperguruan, tapi dia - " Tao Chun-chun memejamkan matanya, dari kelopak matanya keluar buliran air mata, di bawah cahaya langit, air mata itu seperti mutiara, bersinar seperti giok, air matanya pelan-pelan mengalir. Tao Chun-chun berkata, "Apakah aku bisa.... bisa memejamkan mata sebentar...." katanya terpatahpatah. Kata-kata Tao Chun-chun membuat hati Liu He-ting timbul gelombang yang bergejolak. Pelan-pelan Liu He-ting membalikkan kepalanya lalu pelan Rahasia Iblis Cantik Jai Huan Ji Karya Gu Long di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo pelan dia mendekati Tao Chun-chun kemudian memegang tangan Tao Chun-chun, pelan-pelan berkata, "Aku harap seumur hidupmu kau bisa memejamkan mata, biar aku yang membawamu berjalan seperti saat kau membawaku tadi!" Tao Chun-chun melihat Liu He-ting dan bertanya, "Apakah betul?" Segera Liu He-ting menjawab, "Betul dan itu sudah pasti, bukankah tadi aku sudah memberitahukannya kepadamu, aku tidak akan menipu ataupun berbohong kepadamu?" Tao Chun-chun menghapus air matanya dan mulai tertawa, dia bersandar kepada Liu He-ting, angin gunung terasa seperti 213 Dewi KZ http://kangzusi.com/ mimpi, suara air yang mengalir pun seperti mimpi, langit dan awan putih yang ada di langit pun seperti mimpi. Liu He-ting seperti sedang berada di dalam mimpi, dia merasa bendabenda yang ada di bumi dan langit ini bukan mimpi. Liu Heting tidak berani memeluk pundaknya, tapi akhirnya dia memeluk Tao Chun-chun. Tapi dia tetap tidak berani mencium wangi rambut Tao Chun-chun, akhirnya dia tidak tahan ingin mencium rambutnya. Lama, lama - Tao Chun-chun pelan-pelan keluar dari pelukan Liu He-ting, kemudian mundur selangkah dan membereskan rambutnya tapi mata Tao Chun-chun diam-diam mencuri pandang kepada Liu He Ting. Lama, lama - Liu He-ting seperti baru terbangun dari mimpi, pelan-pelan dia membuka telapak tangannya, di telapaknya terlihat jepit emas kecil dan indah, di bawah cahaya langit mengeluarkan cahaya keemasan, jepit itu adalah jepit yang dipakai Tao Chun-chun tadi pada saat dia menggoreskannya ke tembok, dia menggores tanda begitu banyak di atas batu. Sekarang dia mulai menggores lagi, kali ini dia akan menggores lebih banyak, menggores tanda di dalam hati Liu He-ting. Langit, awan putih, gunung batu, dan air yang mengalir menjadi saksi, melihat dia meletakkan jepit itu ke balik bajunya, ke dalam hatinya. Liu He-ting tersenyum dengan senyum yang tidak bisa dilukiskan dengan kata-kata. Dia berkata, "Aku tidak menyangka - " Suara Liu He-ting belum habis, tiba-tiba terdengar suara teriakan yang memilukan datang dari arah gunung sebelah sana, teriakannya begitu tajam dan pilu, naik ke atas awan kemudian.... Terdengar lagi teriakan yang menyedihkan. 214 Dewi KZ http://kangzusi.com/ Dalam setangah hari ini entah berapa kali dia mendengar suara seperti itu, tapi kedua teriakan tadi benar-benar terdengar lebih menyedihkan dan membuat hati bergetar, walaupun hati Liu He-ting masih dipenuhi dengan perasaan manis dan lembut, tapi hanya dalam waktu sekejap perasaan ini sudah menghilang karena dia telah mendengar teriakan itu. Alis Tao Chun-chun berkerut, dia menarik baju Liu He-ting, mereka lari ke arah suara teriakan tadi, tubuh Tao Chun-chun ringan seperti burung, terbang di antara batxi-batu besar dan jurang yang terjal sesudah meloncat beberapa kali dia sudah bersembunyi di balik sebuah batu besar. Liu He-ting mengikutinya dari belakang. Terlihat Tao Chun-chun melambaikan tangan, matanya terlihat heran dan juga kaget! Liu He-ting melihat ke bawah, segera alisnya berkerut ternyata di bawah gunung ini adalah lembah tadi, tapi keadaan lembah itu sudah berubah. Laki-laki yang memegang busur dan siap memanah tadi sudah turun ke bawah lembah. Tao Ru Ming dan anak buah mereka yang berbaju putih sudah tidak terlihat, mungkin mereka sudah pergi dari sana! di mulut gua masih banyak kayu yang bertumpuk, tapi apinya sudah mengecil, ratusan laki-laki sedang duduk bersila di depan mulut gua itu, mereka seperti sedang melihat sesuatu! Tempat yang tadinya penuh dengan laki-laki yang memegang busur dan panah, sekarang banyak yang berdiri. Dilapisan paling luar adalah murid You Ling Bang, mereka berbaju hijau, ada yang memegang busur tapi kebanyakan memegang golok dan banyak yang sudah mati. Lapisan paling tengah adalah 16 gadis yang dibawa oleh Pangeran Dong Gong Xiang Huang dan kedua jenderalnya yaitu Sheng Gui Ying dan Wei Chi Wen! Keenam belas gadis itu memegang pecut sepanjang 1.5 meter. Mereka berdiri berhadapan dengan murid-murid You Ling Bang. Rambut gadis-gadis itu tampak berantakan, badannya pun penuh 215 Dewi KZ http://kangzusi.com/ dengan keringat sepertinya mereka baru saja selesai bertarung dengan sengit! Ling Shi Gu Gui masih seperti mayat hidup, tapi wajahnya semakin mirip setan. Dia sedang berdiri di sisi seorang lakilaki berbaju hijau, laki-laki itu kurus kering dan membawa 2 bilah pisau. Di sisi mereka ada 2 mayat berbaju hijau, mereka berbaring terlentang, tubuh mereka tidak terlihat ada luka, hanya ada luka karena pisau dari dahi sampai ke bawah, darah belum mengering, pisau membelah kepala dengan rapi menjadi 2 bagian. Dari posisi lebih tinggi, Liu He-ting tidak bisa melihat ekspresi wajah mereka tapi dari 2 kali teriakan tadi bisa dibayangkan sebelum mati mereka merasa ketakutan sekali, dia melihat laki-laki berbaju putih yang ada di depan Ling Shi Gu Gui. Terlihat kedua tangan orang itu diletakkan agak miring, lengan baju panjangnya berkibar tertiup angin, tangannya memegang pedang panjang - pedang tampak berkilauan, dingin seperti air - ujung pedangnya diturunkan, dia berdiri dengan sombong - dari atas sampai ke bawah tubuhnya sama sekali tidak bergerak - Baju putih yang panjang tampak seperti salju. Pundak kiri dan kanannya terdapat 2 baris noda darah, baju putih dengan darah yang menempel terlihat kontras, warna yang sangat menakutkan! Walaupun hanya melihat sebentar bagaimana sikap orang itu, Liu He-ting merasakan kalau orang itu mempunyai hawa dingin yang tidak bisa dilukiskan dengan kata-kata, hawa dingin ini tidak sama dengan rasa dingin yang ada pada Ling Shi Gu Gui, dingin yang ini terasa lebih menakutkan. 216 Dewi KZ http://kangzusi.com/ Di lembah begitu banyak orang, tapi sekarang semua orang di sana seperti patung, tidak ada suara juga tidak ada yang berani bergerak. Tiba-tiba - Orang berbaju putih itu maju ke depan. Kedua tangannya tetap berada di sisi tubuhnya! Ujung pedang tetap menghadap bawah! Ling Shi Gu Gui dan orang yang berbaju hijau melihat keadaan itu malah mundur. Dengan tertawa dingin, si baju putih itu membalikkan badannya, pelan-pelan berjalan ke depan, ujung pedangnya menggores ke bawah, mengeluarkan suara CES, CES. Ling Shi Gu Gui melipat telapak tangannya, sambungan antar sendi tulang terdengar berbunyi terus, kedua matanya terlihat sangat galak, dia juga maju beberapa langkah, dia seperti siap menerkam. Tiba-tiba si baju putih itu membalikkan badannya. Ling Shi Gu Gui dengan cepat mundur lagi! Liu He-ting merasa hatinya bergetar, jari-jarinya pun menjadi dingin. Dia tidak bisa berpikir jernih siapa sebenarnya si baju putih ini" Mengapa Ling Shi Gu Gui begitu takut kepadanya, tiba-tiba Ling Shi Gu Gui berteriak, "Lepaskan!" Laki-laki yang berdiri di barisan terluar segera melepaskan anak panah tapi gadis-gadis berbaju abu itu menggerakkan pinggang mereka. Pecut yang ada di tangan mereka tampak membangun sebuah dinding yang berkilauan. Terdengar suara DING DANG, semua anak panah terjatuh ke bawah, sebagian tangan laki-laki yang berbaju hijau itu memegang pisau. Mereka ingin menerkam para gadis itu, tampak gadis-gadis itu melambaikan pecut dan menariknya kembali. Pecut itu seperti ular yang menari, setiap kali bergerak segera ada pihak lawan yang mati. Di antara suara teriakan itu, seorang laki-laki berbaju hijau tiba-tiba berteriak. Tangannya yang membawa pisau 217 Dewi KZ http://kangzusi.com/ berbentuk Mei Hua sudah dimainkan dengan lincah dan dia segera menerkam ke arah si baju putih! Jurus yang dikeluarkan hanya satu jurus, tapi dia sudah menggunakan Zhui Hun Shi Qi Duo Ming sebanyak 3 jurus, benar-benar sangat sempurna. Kedua tangan orang berbaju putih itu masih terjuntai di sisi tubuhnya, ujung pedangnya tetap berada di bawah, tidak bergerak dan dengan angkuh dia berdiri, anak panah yang terbang melayang ke arahnya dan pisau yang menyerang ke arahnya, sama sekali tidak digubrisnya. Sekarang pembunuh berbaju hijau itu mulai menyerang, dia pun tidak berusaha untuk menghindar bahkan dia tidak bergerak! Terlihat cahaya pisau hampir menggulungnya, tiba-tiba ada suara bentakan juga terlihat ada cahaya pedang lalu terdengar suara teriakan kesakitan. Seorang laki-laki berbaju hijau terlihat terus mundur, kedua tangannya terbuka, tubuhnya sempoyongan kemudian terjatuh, tubuhnya tidak terluka, tapi - bekas luka dari pedang itu memanjang dari dahi hingga ke dagunya, darah keluar seperti air. Kedua tangan si baju putih itu masih terlihat di sisi tubuhnya, dia berdiri, tidak bergerak, cahaya pedangnya terlihat seperti air, hanya baju putihnya bertambah lagi dengan noda darah. Liu He-ting menghembuskan nafas, jantungnya berdetak lebih kencang, tusukan pedangnya kepada musuh, tidak bisa dilihat dengan jelas oleh orang lain, tapi Liu He-ting melihat semuanya dengan sangat jelas, dia tahu tusukan itu dilakukan dengan sangat cepat, tepat, ganas, dan mantap, benar-benar membuat dia terpana. Jurus-jurus silat dari suatu perkumpulan pasti tidak gampang akan terlihat kelemahannya, jurus dari Jin Gong Lian Hua dan Ling Yi Jian Fa dari perkumpulan Wu Dang kadang218 Dewi KZ http://kangzusi.com/ kadang juga masih terlihat ada lowongan. Hanya saja lowongan itu jarang bisa dilihat oleh lawannya dan juga jarang ada yang bisa memanfaatkan untuk menyerangnya. Cahaya datang dari si baju hijau itu, 3 jurus yang mematikan, sebenarnya hanya terlihat sedikit lowongan, lowongan ini sulit dilihat dan berada di posisi yang tidak mudah diserang. Tapi si baju putih itu dengan cepat bisa melihat dan langsung mematikan serangan lawan, penglihatannya begitu tajam, benar-benar membuat orang kagum kepadanya. Ketiga dewa sudah mati, hanya tertinggal satu setan, karena julukan mereka adalah San Shen Yi Gui (3 dewa, 1 setan). Gu Gui dengan melongo melihat mayat ketiga temannya. Suara tawanya yang sadis tidak terdengar lagi, orang-orang You Ling Bang juga sudah kehilangan semangat juangnya, mereka hanya asal memegang senjatanya saja. Ling Shi Gu Gui terdiam, kemudian menarik nafas panjang, lalu berkata, "Mundur semua." Dia berputar, Pelan-pelan dia berlalu dari sana, si baju putih itu tetap berada di posisi seperti tadi, tidak mengejar juga tidak mengatakan sesuatu. Murid-murid You Ling Bang ada yang membawa temannya yang sudah terluka, ada juga yang membawa mayat temannya. Satu persatu mereka meninggalkan lembah itu. Hanya dalam waktu singkat lembah itu sudah kosong. Sekarang lembah menjadi sepi sunyi. Sheng Kui Ying memasukkan goloknya ke dalam sarung, dia berjalan ke depan laki-laki berbaju hitam dan membungkukkan kepalanya, berkata, "Cepat padamkan api dan masuk ke dalam untuk mencari orang-orang!" Laki-laki berbaju hitam itu tetap duduk bersila, tidak bergerak atau berbicara. mereka seperti tidak mendengar 219 Dewi KZ http://kangzusi.com/ suara Sheng Kui Ying. Sheng Kui Ying membentak, "Apakah kalian tidak mendengar!" Laki-laki berbaju hitam itu tetap tidak menjawab dan tidak bergerak. Wei Chi Wen marah. Tiba-tiba laki-laki berbaju hitam itu berbicara, "Ingin membunuh kami memang mudah, yang pantas memerintah kami hanya Ketua Bang. Kecuali ketua, kami tidak akan mendengar perintah dari orang lain!" Kata-kata ini sederhana dan pendek tapi setiap perkataannya terdengar seperti besi. Liu He-ting benar-benar memuji sikap mereka, kedudukan mereka di dunia persilatan hanya begitu saja, tapi mereka jauh lebih jujur daripada pesilat-pesilat tangguh yang selalu penuh dengan kebohongan dan kepura-puraan. Begitu melihat murid-murid You Ling Pai pergi, si baju putih itu mendekati Sheng Kui Ying dan Wei Chi Wen, berdiri dengan sikap sangat hormat. Mereka berdiri, hormat ini diberikan tidak kalah dengan hormat kepada Xiang Huang, tapi terhadap kedua jenderal ini, dia hanya bersikap biasa, dengan kata-kata singkat si baju putih bertanya, "Siapa ketua kalian?" Ada laki-laki berbaju hitam yang menjawab, "Ketua sudah pergi dari lembah ini, dia berpesan kepada kami untuk menunggunya di sini. Ketua kedua juga berada di dalam gua. Apakah beliau selamat atau...." Rahasia Iblis Cantik Jai Huan Ji Karya Gu Long di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo Suaranya belum habis, si baju putih sudah mengeluarkan suara HE. Tiba-tiba dia mundur beberapa langkah, kemudian tangan kanannya melambai, pedang panjang sudah terlepas dari tangannya dan melayang. Liu He-ting melihat pedang itu melayang, dia tidak mengerti apa yang akan terjadi. Tiba-tiba ada cahaya pedang berwarna hijau melayang melewati udara dan terbang dengan cepat ke arah tempatnya bersembunyi! 220 Dewi KZ http://kangzusi.com/ Pedang melewati batu dan terdengar suara CIANG, terlihat percikan api, pedang kembali ke si empunya pedang. Hati Liu He-ting bergetar, dia tahu kalau si baju putih yang dingin seperti es dan ilmu pedangnya yang sudah tinggi dan tidak terkatakan itu, mengetahui kalau di balik batu ada orang yang bersembunyi. Pedang itu kembali ke tangannya, dia menggetarkan pedang itu dan berkata, "Kawan yang bersembunyi di balik batu, silahkan keluar!" Tao Chun-chun menghela nafas dan berkata, "Orang itu benar-benar sangat lihai!" Liu He-ting berpikir, tiba-tiba dia sudah melayang ke atas lalu turun ke atas batu gunung. Angin gunung meniup bajunya dan tampak melambai-lambai. Sheng Kui Ying dan Wei Chi Wen bersamaan berteriak, "Ternyata kau!" Ujung pedang si baju putih diturunkan lagi ke bawah, dia tetap tidak melihatnya. Hanya dengan dingin berkata, "Kawanmu sudah keluar, mengapa kau tidak ikut turun?" Liu He-ting tertawa dan menjawab, "Ilmu pedang Tuan benar-benar hebat, sejak tadi aku berniat ingin bertemu langsung dengan Tuan, sekarang aku sudah diperintahkan untuk bertemu, maka aku akan menuruti perintah ini!" Dia melihat batu di mana dia berpijak, dengan tempat yang ada di bawah jaraknya puluhan meter, dia tidak akan bisa meloncat turun begitu saja, dia mengerutkan dahi berpikir kemudian membalikkan kepala dan bertanya, "Chun-chun, bagiamana kalau kita turun saja?" Tao Chun-chun tertawa sambil menjawab, "Kau sudah berjanji dengan orang lain, berarti kita memang harus turun." Pinggangnya yang ramping sudah berputar dan dia pun berdiri di atas batu itu. Ujung pedang si baju putih itu tetap 221 Dewi KZ http://kangzusi.com/ menggores ke kiri dan ke kanan, dia tidak bertanya juga tidak memandang kepada meraka, mata Tao Chun-chun melihat ke bawah, tiba-tiba Tao Chun-chun berkata, "Orang ini rambutnya sudah memutih, dia sudah tidak muda lagi, ilmu silatnya sangat tinggi, tapi sikap dan pembawaannya sedikit aneh. Apakah orang yang berilmu silat tinggi pembawaannya selalu aneh?" Liu He-ting ingin tertawa, dalam hati dia berpikir, "Perempuan adalah mahluk aneh. Dalam keadaan seperti ini pun dia masih sempat terpikir kata-kata semacam itu." Tao Chun-chun lihat sebentar sudah tahu kalau rambut orang itu putih. Si baju putih itu walaupun terlihat sangat tenang, tapi Wei Chi Wen dan Sheng Kui Ying tidak sabar. Mereka membentak, "Nona Tao" Tiba-tiba Wei Chi Wen berhenti berkata tapi Sheng Kui Ying yang meneruskan kata-katanya, "Bukankah Nona bersama-sama dengan tuan mudaku" Dimana sekarang dia berada?" Tao Chun-chun melihat Liu He-ting, dia tidak menjawab pertanyaan itu hanya dengan suara kecil dia bertanya, "Kalau meloncat dari sini sepertinya setelah sampai di bawah, badan kita tidak akan seimbang, orang lain bisa menyerang kita. Apakah kau mempunyai cara lain?" Liu He-ting tersenyum dan menjawab, "Jika ingin melakukan sesuatu tidak perlu berpikir terlalu banyak, aku akan turun dulu, kau menyusul, sepertinya kita harus merangkak turun." Tao Chun-chun tertawa, dia menyetujuinya. Liu He-ting menegakkan dadanya lalu menarik nafas panjang, segera kedua tangan dibuka, dia lari ke bawah. 222 Dewi KZ http://kangzusi.com/ Dia berlari sangat cepat seperti Zhang Jiang. Hanya sebentar dia sudah turun 20-30 meter, kemudian dia mencari batu keras, kakinya berputar dan turun lagi. Terdengar si baju putih itu dengan dingin berkata, "Kau turun saja, aku tidak akan menyerangmu kalau badanmu belum berdiri dengan tetap!" Kata-katanya baru habis, Liu He-ting seperti seekor walet terbang dan turun ke bawah. Baru saja berdiri tegak, dia sudah tertawa dan berkata, "Kalau aku takut kau menyerangku, aku tidak akan turun." Si baju putih hanya menyahut "He.". Apakah dia senang atau marah, memuji atau menghina" Tiba-tiba dia membalikkan badan dan berkata dengan dingin, "Kawanmu benar-benar adalah seorang laki-laki sejati!" Waktu mereka berhadapan, Liu He-ting merasa sorot mata si baju putih seperti kilat melihat dirinya, melihat orang itu, dia sangat kaget. Badannya yang baru berdiri dengan benar, hampir bergoyang lagi karena si baju putih ini memakai topeng yang terbuat dari tembaga berwarna hijau, hidungnya besar, mulut seperti singa. Wajahnya mengeluarkan cahaya hijau, cahaya ini berpadu dengan cahaya pedang yang dipegangnya, benar-benar terlihat sangat seram dan menusuk mata. Topeng berwarna hijau ini menutupi alis, dahi, hidung dan mulutnya. Hanya tersisa sepasang matanya yang tampak berkilau. Dia melihat Liu He-ting dari atas ke bawah dan berkata dengan dingin, "Pangeran Xiang Huang apakah kau yang membawanya kemari?" Suaranya keras tapi karena terhalang oleh topeng, maka terdengar seperti guntur di musim panas, kadang-kadang seperti titik embun di musim semi, tapi sorot mata tetap bersinar seperti petir dan guntur. Liu He-ting merasa hatinya 223 Dewi KZ http://kangzusi.com/ bergetar. Dia bukan takut tapi terpaku agak lama, dia baru bisa normal dan tersenyum. Dia ingin menjawab! Tapi suaranya tidak keluar, di tengah-tengah gunung terdengar tawa seperti lonceng, semua orang bersamaan melihat ke atas, terlihat ada awan berwarna pelan-pelan turun. Suara tawanya belum habis, begitu turun Liu He-ting sudah mengulurkan tangannya memegang. Tao Chun-chun tertawa dan berkata, "Pangeran Xiang Huang datang bersama dengan kami, tapi...." Dia melihat wajah si baju putih. Tao Chun-chun berhenti sejenak dan pelan-pelan berkata lagi, "Kalau dia berniat pergi, kami pun tidak bisa melarangnya." Si baju putih terdiam, matanya hanya melihat ujung pedang dan dia masih terus menggores di tanah, kadang ke kiri, kadang ke kanan. Pedang terus berbunyi. Walaupun suaranya tidak keras, tapi terdengar seperti menusuk telinga, seperti ada pedang yang tidak terlihat, menggores gendang telinga. Karena wajahnya tertutup oleh topeng tembaga berwarna hijau, maka tidak bisa terlihat bagaimana ekspresinya dan tidak bisa mengetahui apa isi hatinya, tidak ada orang yang tahu, sesudah mendengar kata-kata yang tajam, apa jawabannya dan apa yang akan dilakukannya" Di dalam lembah semua orang seperti takut kepadanya, beberapa ratus mata terdiam melihat ke tempat lain! Diam, tidak ada suara, ini adalah waktu yang membuat orang merasa tidak sabar. Entah sudah berapa lama, pedang yang dipegang oleh si baju putih itu akhirnya berhenti menggores! Suara CES, CES pun berhenti. Suasana menjadi hening. Orang-orang tahu si baju putih siap berbicara,. apa yang akan dikatakannya" Tidak ada seorang pun yang tahu. 224 Dewi KZ http://kangzusi.com/ Yang harus kita ketahui, orang yang tidak senang berbicara, kata-kata yang keluar pasti lebih berharga. Ilmu silat orang ini sangat tinggi, sikapnya membuat orang takut kepadanya, otomatis kata-katanya pun pasti akan membuat orang menjadi penasaran. Walaupun Liu He-ting tersenyum, tapi dia merasa sedikit tegang, bukan karena dia takut kepada si baju putih itu tapi karena menghadapi orang yang tidak senang bicara, Liu He-ting selalu mempunyai perhitungan yang berbeda! Tao Chun-chun selalu memegang-megang rambutnya. Dia tertawa, sepasang matanya tampak berputar terus, dia sepertinya tidak peduli dengan keadaan yang terjadi. Terlihat mata si baju putih seperti kilat melihat Liu He-ting. Pelan-pelan dia berkata, Tadi Tuan berlari dan turun dari gunung itu, berarti ilmu meringankan tubuh Tuan paling sedikit sudah terlatih selama 10 tahun lebih dan ilmu ini diturunkan dari keluargamu sendiri, kau bisa diperhitungkan menjadi pesilat tangguh!" Hati orang-orang di sana merasa aneh dan kagum, aneh karena dia diam lama, dan kata-kata yang diucapkan hanya memuji Liu He-ting. Kagum pada waktu Liu He-ting turun tadi. dia sama sekali tidak melihat Liu He-ting, tapi kata-katanya bisa terucap seperti tadi. Sampai-sampai Liu He-ting ikut merasa aneh, tapi si baju putih itu berkata lagi, "Karena itu aku berharap Tuan bisa mengeluarkan senjata - " Kata-katanya sudah selesai juga seperti belum selesai, dia berdiri tegak dan tidak bergerak lagi. Liu He-ting sangat kaget, tapi dia merasa kata-kata orang ini selalu singkat, dan setiap perkataannya selalu mengagetkan orang, memuji orang lantas mengajaknya bertarung! 225 Dewi KZ http://kangzusi.com/ Belum lagi Liu He-ting menjawab, Tao Chun-chun sudah tertawa dan berkata, "Kita tidak ada niat bermusuhan juga tidak ada dendam, boleh dikatakan kita tidak saling mengenal, mengapa harus bertarung?" Si baju putih itu sama sekali tidak bergerak juga tidak melihat Tao Chun-chun. Dengan dingin dia berkata, "Aku tidak senang bicara dengan perempuan - " Kata-katanya seperti sudah selesai tapi seperti juga belum. Semua orang tahu apa yang dimaksud olehnya. Tao Chun-chun berkata lagi dengan tersenyum, "Apakah maksudmu adalah supaya aku jangan ikut campur?" Si baju putih itu terdiam, dia tidak berkata apa-apa lagi, sorot matanya seperti kilat. Dia tetap berdiri dengan tegak melihat Liu He-ting, dia seperti ingin melihat isi kepala Liu Heting. Sikap si baju putih yang sombong dan menghina itu, tidak dianggap oleh Tao Chun-chun. Dia tertawa lagi dan berkata, "Hal ini ada hubungannya dengan kalian berdua, dan tidak ada hubungannya denganku, aku tidak akan berkata apa-apa lagi!" Liu He-ting terpaku, tadinya dia mengira Tao Chun-chun tidak akan tahan dihina oleh seorang laki-laki yang tidak dikenalnya. Walaupun sifat Tao Chun-chun tidak sombong, sekarang mendengar kata-katanya, Liu He-ting merasa sangat berterima kasih. Semenjak berkenalan dengan Tao Chunchun, Liu He-ting semakin mengenai sifat Tao Chun-chun yang berbeda-beda, sewaktu baru mengenai Tao Chun-chun, dia masih mengira Tao Chun-chun adalah gadis yang tidak tahu apa-apa dan juga seorang gadis polos, tapi Liu He-ting sekarang merasa kalau Tao Chun-chun adalah seorang gadis yang sifatnya selalu berubah-ubah, kadang-kadang pikirannya seperti seorang gadis yang berasal dari keluarga kaya, begitu 226 Dewi KZ http://kangzusi.com/ manja dan feminin. Tapi kadang-kadang seperti seorang gadis yang sangat berpengalaman terhadap hidup yang keras ini, semua bisa dimengerti seperti seorang perempuan yang pengertian dan pembawaannya sangat tenang. Liu He-ting pun merasa walaupun mereka saling mencintai, tapi dia masih tidak mengerti sifat Tao Chun-chun yang sebenarnya, dia menarik nafas dan membalikkan kepalanya. Si baju putih itu masih terus menatapnya, ujung pedangnya masih terarah ke bawah, cahaya pedang itu seperti air. Hari sudah melewati siang, matahari yang bersinar paling terik pun sudah berlalu, musim panas sudah berlalu, angin musim gugur mulai berhembus dingin. Semua orang yang ada di hutan rimba itu sedang melihatnya, dan semua menunggu jawabannya, yaitu jawabannya mengenai pertarungan yang diajukan oleh si baju putih! Sheng Kui Ying dan Wei Chi Wen walaupun tidak begitu mengenai Liu He-ting, tapi mereka tahu kalau ilmu silatnya tinggi, dan Liu He-ting bukan seorang yang penakut, sekarang mereka melihat dia hanya diam saja, bahkan kadang menunduk kadang seperti berpikir, mereka mengira mungkin Liu He-ting sudah melihat kemampuan ilmu silat si baju putih itu sehingga Liu He-ting merasa tidak sanggup untuk melawannya, mereka merasa aneh dan sekaligus kecewa! Pada saat pikiran seperti ini timbul di benak mereka, tibatiba terdengar Liu He-ting dengan suara keras berkata, "Maksudku dengan kata-kata Nona Tao adalah sama, kita tidak ada alasan untuk bertarung dan juga tidak ada alasan lain sehingga kita harus bertarung, hanya - " Begitu kata-kata itu terucap, semua orang pun tahu kalau Rahasia Iblis Cantik Jai Huan Ji Karya Gu Long di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo perkataannya itu ada kelanjutannya, saat itu beberapa pasang mata dari hutan rimba itu seakan-akan secara bersamaan 227 Dewi KZ http://kangzusi.com/ menahan nafas dan terus melihat ke arah Liu He-ting, kemudian terdengar dia berkata lagi, "Kalau Tuan bermaksud ingin bertarung denganku, aku tidak berani mengajukan permintaan yang aneh-aneh, semua terserah pada kemauan Anda!" Sampai sekarang si baju putih kecuali hanya bajunya yang bergerak-gerak tertiup angin, dia sendiri sama sekali tidak bergeming, matanya Pun sepertinya tidak pernah berkedip, ditambah lagi dengan topeng hijaunya yang jelek dan kelihatan seram, benar-benar membuat orang takut kepadanya. Liu He-ting baru selesai bicara, sorot mata orang-orang di situ seperti memancarkan percikan api, mereka bersamaan melihat ke arah si baju putih, terlihat si baju putih mengangguk dan berkata, "Baiklah!" Liu He-ting mundur beberapa langkah dan dari belakang tubuhnya dia mencabut seruling hijaunya. Begitu si baju putih mengatakan 'baik', tapi dia malah membalikkan badannya dan pergi dari sanaJ Orang-orang yang ada di sana hanya terpana, bahkan Liu He-ting merasa lebih aneh lagi. Orang itu tanpa alasan mengajaknya bertarung, begitu setuju dia malah pergi begitu saja, bukankah hal ini membuat semua orang menjadi bingung" Tapi begitu dia berjalan 2 langkah dia membalikkan badan dan berkata, "Kemarilah!" Dia menekan pedang panjangnya ke tanah, ujung pedang masuk ke dalam tanah sekitar 15 sentimeter, pegangan pedang masih tampak bergetar. Hati Liu He-ting merasa panas, dia sudah tidak tahan lagi dan berkata, "Apakah Tuan ingin mempermainkanku" Harap Tuan mengatakan maksud Tuan dengan jelas, kalau tidak - " suaranya menghilang, si 228 Dewi KZ http://kangzusi.com/ baju putih sudah membalikkan badannya, matanya tampak berkilau dan dengan dingin dia berkata, "Aku tidak berniat mempermainkan orang, aku pun tidak senang mempermainkan orang - " tiba-tiba dia mengesampingkan kedua tangannya, dia membuka baju panjangnya, ternyata di dalamnya dia memakai baju ketat berwarna putih, baju panjangnya terdapat noda darah, kemudian dia melipat bajunya dengan rapi. Dalam hati Liu He-ting berpikir, Ternyata dia membuka baju panjangnya supaya tidak menghalangi gerakannya." Karena memikirkan hal ini, Liu He-ting pun agak terpengaruh, kemudian dia pun membuka baju panjangnya. Tao Chun-chun memgulurkan tangannya dan mengambil baju itu, dia berkata, "Kau harus berhati-hati, ilmu silatnya sangat tinggi." Nadanya penuh dengan keprihatinan. Liu He-ting tersenyum, perasaannya menjadi hangat, dia tertawa dan dengan suara kecil dia berkata, "Aku akan berhati-hati." Tiba-tiba dari kerumunan gadis berbaju abu itu muncul seorang gadis, dia berlari keluar dari kerumunan itu, dia membawa sebuah bungkusan kain, begitu dia berhenti di depan si baju putih itu, dia langsung membuka bungkusan itu. Baju panjang yang terdapat noda darah dimasukkannya ke dalam bungkusan itu, dan dari dalam bungkusan itu dia mengeluarkan baju putih yang lain. Kemudian dia pun mengenakannya. Dia mencabut pedang yang masih tertancap di tanah, ujung pedangnya masih terarah ke bawah, dia maju 3 langkah kemudian berdiri dengan diam. Liu He-ting terpaku, dia hanya bisa diam, gerakan si baju putih membuatnya bingung. Selama hidupnya belum pernah dia meihat orang seperti ini, juga belum pernah bertemu 229 Dewi KZ http://kangzusi.com/ dengan lawan seperti ini. Liu He-ting tidak mungkin memakai kembali baju panjangnya, dia hanya bisa bengong, terdengar Tao Chun-chun tertawa dan berkata, "Ternyata di dunia ini masih ada orang yang tidak begitu waras, apakah benar?" Dia bertanya kepada Liu He-ting. Liu He-ting merasa aneh sekaligus juga ingin tertawa, di hadapan lawan yang begitu kuat, dia hanya bisa menekan keinginannya. Si baju putih dengan dingin berkata, "Aku biasanya tidak banyak bicara, aku juga tidak biasa membuat masalah sejak aku kecil sampai sekarang, lawan yang kuhargai di dunia persilatan bisa dihitung dengan jari. Darahmu tidak bisa disamakan dengan orang rendahan tadi. Kalau darahmu tercampur dengan darah mereka, derajatmu akan turun!" Dari semua ucapannya tadi sepertinya dia kagum kepada sikap dan perilaku Liu He-ting. Bagaimana perasaan Liu Heting sekarang, apakah dia marah atau merasa senang" Dia sendiri pun tidak tahu bagaimana perasaannya, dia ingin membantah, dia maju selangkah kemudian memberi hormat. Setelah itu dia menegakkan tubuhnya dan mulai mengumpulkan tenaga. Biasanya gerakan Liu He-ting sangat luwes, tapi sekarang ini pada saat dia berhadapan dengan lawannya, dia hanya diam seperti Tai Shan, tenang seperti bintang. Mata si baju putih itu tampak berkilau lagi, sepertinya dia mengetahui lawan di depan matanya adalah lawan yang kuat dan tidak bisa dipandang sebelah mata. Tao Chun-chun membawa baju itu dan berlalu dari sana dia melihat dari tempat lain, sebentar dia melihat Liu He-ting kemudian beralih ke si baju putih, dia tampak berpikir, kemudian sudut mulutnya terangkat seperti sedang tersenyum, dan dia pun mundur 3 langkah. 230 Dewi KZ http://kangzusi.com/ Dari gerakan dan sikapnya tidak ada yang tahu, apa sebenarnya yang berkecamuk di dalam hatinya. Sheng Kui Ying dan Wei Chi Wen sating pandang dan mengerutkan dahi, mereka tampak sedikit khawatir, dan mereka pun mundur. Apakah Kekhawatiran mereka karena mengkhawatirkan pangeran mereka Xiang Huang yang sampai sekarang belum tahu keberadaannya ataukah mereka merasa khawatir dengan pertarungan yang akan terjadi" Gadis berbaju abu itu berdiri menjauh, di bawah siraman cahaya matahari yang hampir terbenam, terlihat rambut mereka yang berantakan dan baju mereka yang compang camping. Tapi mata mereka tampak bersinar, keadaan ini terlihat tidak seimbang. Sikap mereka membuat orang menjadi kasihan. Seruling hijau mitik Liu He-ting. Si baju putih dengan pedang panjangnya yang masih terarah ke bawah. Mereka sekarang sating berhadapan dan sating pandang. Sikap mereka sama, hanya diam sambil berdiri. Setelah lewat waktu sekian lama, tidak ada seorang pun yang mulai menyerang terlebih dulu. Walaupun Liu Heting kelihatan tenang tapi di dalam hati sebenarnya dia merasa sangat kacau, tadi sewaktu di atas dia melihat bagaimana si baju putih membunuh dan mengusir Yi Gui San Shen (satu setan tiga dewa), sekarang dia harus bertarung dengan orang ini, dia tidak berani bertindak gegabah. Pesilat tangguh bertarung mengeluarkan jurus, sedikit saja terlihat kelemahan maka dia akan segera ditaklukkan oleh musuhnya, pertarungan yang tadinya hanya menderita sedikit kekalahan akan menjadi kekalahan total! Liu He-ting yang sudah melihat ilmu silat si baju putih, dia merasa kalau dia bertindak sedikit ceroboh saja maka dia akan kalah atau mungkin dia akan terbunuh dengan 231 Dewi KZ http://kangzusi.com/ mengenaskan. Karena itu pikirannya terus berputar, dia harus menggunakan jurus aneh untuk mengalahkan orang itu, tapi sampai sekarang dia tidak terpikir jurus apa yang akan digunakannya untuk mengalahkan lawannya! Orang-orang yang berada di sana tampak menahan nafas dan terus melihat apa yang akan terjadi. Mereka berdua sejak awal sampai sekarang tidak bergerak sama sekali. Dan orangorang di sana merasa aneh dan tidak sabar menunggu kelanjutannya. Tiba-tiba terlihat Liu He-ting mengangkat serulingnya ke atas kepalanya, kemudian dengan langkah kecil dia berjalan menghampiri lawannya. Sorot mata si baju putih mengikuti langkah kaki Liu He-ting, kakinya seperti gilingan yang sedang bergerak dan terus berputar, terlihat ujung pedang mulai terangkat setinggi 20 sentimeter, jari dan tangannya sudah terangkat setinggi bahu, tapi kedua lututnya tetap diam. Liu He-ting tampak mengerutkan dahi seperti berpikir, "Dia tidak bergerak, tadi aku menggunakan jurus Tian Shan, walaupun dia tidak tahu ke mana arah serulingku, dan telapak kiri mengeluarkan jurus Shao Lin, kemudian telapak kanannya berbalik menggunakan jurus Wu Dang, jurus ini dilakukan dari atas ke bawah, kadang-kadang malah terlihat lemah, tapi kadang-kadang juga terlihat hanya sebagai ilusi saja. Tapi ujung pedangnya tetap terarah ke bawah, walaupun dia bisa mencari kelemahan jurusku, tapi aku akan menyerangnya terlebih dahulu, sekalipun aku tidak berhasil mengalahkannya, tapi aku tidak akan kalah hingga begitu memalukan, tapi - " Baru saja dia berpikir seperti itu, dia melihat ujung pedang si baju putih sudah tidak terarah ke bawah lagi, tangan kirinya siap-siap menyerang. "Kalau aku menyerangnya dengan ilmu silat dari utara dan menggunakan tendangan dari selatan, kaki kiriku menendang kaki kanannya dan kaki kananku akan menendang kaki kirinya, semua ini Iculakukan untuk 232 Dewi KZ http://kangzusi.com/ memancingnya menyerang ke bagian bawah tubuhku Dan aku akan menggunakan serulingku untuk menyerang bagian atas tubuhnya, dengan ilmu silat Pan Guan Bi (Pena), aku akan menyerangnya, apakah dengan menggunakan jurus seperti itu aku akan menang?" Pikirannya terus berputar-putar, dia memiliki ilmu silat yang beraneka macam, apalagi serulingnya itu sebenarnya adalah pedang berwarna hijau. Jurus pena, tombak bisa dijadikan sebagai bermacam-macam senjata. Karena itu dia bergeser kurang lebih 2 meter ke kanan. Seruling hijau masih dipegangnya, yang tadinya hanya setinggi alis sekarang berada di atas kepala. Dia bergeser supaya menipu pandangan lawan, supaya lawan tidak tahu kalau dia akan melakukan tendangan. Serulingnya diangkat, supaya lawannya hanya akan memperhitungkan serulingnya! Tapi si baju putih itu terlihat seperti sebuah gilingan besar, dia hanya berputar dengan lambat, otomatis ujung pedangnya pun terangkat semakin tinggi, jarinya kirinya membentuk telapak, sedikit dibengkokkan itu untuk menjaga bagian dadanya. Ternyata cara Liu He-ting tadi sudah berada dam Perhitungannya. Mereka berdua bertarung secara terang-terangan, tapi sekaligus mencari kelemahan masing-masing, membuat para penonton yang ada di situ sebentar melihat si baju putih sebentar melihat Liu He-ting, hati mereka bergetar dan wajah mereka terlihat serius. Mereka sadar begity jurus keluar, mereka akan segera tahu siapa yang bakal menang dan siapa yang akan kalah! Terlihat si baju putih berputar-putar, tadinya dia menghadap ke timur dan sekarang sudah menghadap ke barat. Tapi Liu He-ting seperti air mengalir, sebentar kakinya bergeser. 233 Dewi KZ http://kangzusi.com/ Pedang dan suling yang masing-masing masih dipegang tampak terus bergerak, walaupun mereka belum mengeluarkan jurus tapi keadaan itu sudah membuat orang menjadi tegang. Semakin lama waktu berlalu maka hati orang-orang yang ada di sana pun semakin terasa berat, mereka seperti berada di dalam awan hitam, terasa panas dan pengap. Mereka ingin hujan segera turun! Mulut Tao Chun-chun yang biasanya seperti selalu tertawa, sekarang menghilang dari wajahnya, yang ada hanya rasa khawatir. Matahari tidak lama lagi akan terbenam, langit dipenuhi dengan awan merah Rahasia Iblis Cantik Jai Huan Ji Karya Gu Long di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo Tiba-tiba Liu He-ting berteriak, badannya meluncur seperti roket terus naik ke atas langit! Hati orang-orang yang ada di sana bergetar, mereka melihat ke atas, terlihat Liu He-ting berada di langit, tingginya kurang lebih 30 kaki, tiba-tiba badannya memutar, kedua tangannya dibuka, dia menukik seperti seekor burung elang yang siap menyambar mangsanya! Jurus ini adalah jurus Tian Shan, Wisma Di, tapi sudah bercampur dengan jurus Yin Yue Jian, jurus pedang ke-13! Kedua jurus ini digabung menjadi satu. Matahari yang hampir terbenam menyinari tubuhnya, dia bergerak dengan lincah seperti seekor naga yang sedang meloncat. Wei Chi Wen dan Sheng Kui Ying melihat orang-orang berbaju dan berikat kepala hitam yang sedang berdiri tapi lutut mereka tampak gemetar tapi itu hanya berlangsung sebentar. Tampak kilauan hijau sudah menyerang, hawa pedang terasa naik! Kilauan hijau dan hawa pedang! Hawa pedang dan kilauan hijau! 234 Dewi KZ http://kangzusi.com/ Bercampur! Sating beradu. Terdengar suara hentakan mereka, mata orang-orang di sana terus berpindah-pindah, mereka berdua sudah kembali ke tempat semula, bergerak sekitar 2-3 meter kemudian berdiri berhadapan dan sating memandang. Mata Liu He-ting tidak berkedip melihat si baju putih, si baju putih dengan mata tidak berkedip balas melihat Liu He-ting. Waktu itu orang-orang yang ada di sana tidak tahu siapa yang menang atau siapa yang kalah, siapa yang hidup dan siapa yang akan mati. Orang-orang itu yang tadinya berdiri sekarang duduk kembali, yang tadinya duduk malah tidak bisa berdiri. Tao Chun-chun berteriak, dia mundur selangkah, kemudian maju sejauh 30 kaki, dia lari ke arah Liu He-ting, dia melihat si baju putih. Tao Chun-chun tidak bicara apa pun. Wei Chi Wen dan Sheng Kui Ying terpaku, mereka pun maju beberapa langkah, melihat tatapan dari empat pasang mata ini dan melihat si baju putih. Lama, sangat lama! Sepi, sangat sepi! Si baju putih tiba-tiba membalikkan badannya, dengan kedua tangannya dia mendorotig Wei Chi Wen dan Sheng Kui Ying, kemudian dia berjalan ke depan gadis-gadis berbaju abu itu, dia membuka baju putih yang dipakainya - baju itu tidak ada noda darahnya, kemudian dia membalikkan badannya lagi - ujung pedangnya tampak berkilauan! Liu He-ting berdiri dengan diam, tapi sorot matanya terus menatap si baju putih yang masih bergerak, tiba-tiba dia berkata, "Aku tidak akan melukai Tuan dengan pedang ini, satu tahun lagi kita akan bertemu." 235 Dewi KZ http://kangzusi.com/ Si baju putih dengan pedang panjangnya melayang dan menghilang dari hadapan Liu He-ting, hanya terlihat cahaya pedang yang bergerak di langit merah! Si baju putih terbang dan mendarat di tangan gadis-gadis berbaju abu! Pedang tampak berkilauan di udara, kemudian cahaya pedang masuk ke balik batu, dia hanya diam sebentar, kemudian dia berteriak dengan keras, "Kita pergi dari sini!" Suaranya besar sepertinya batu pun bisa hancur, sebenarnya siapa yang kalah atau menang tidak ada yang tahu. Sekarang yang terdengar hanya suara bentakannya. Hati mereka terasa dingin dan aneh, kaget, dan terpaku. Liu He-ting memegang serulingnya di atas dadanya, pelanpelan dia menurunkannya, sarnbil tertawa dia berkata, "Siapa yang menang atau kalah belum tahu, mengapa dia harus pergi?" Suaranya keras, tapi nadanya diucapkan dengan pelan, seperti merasa senang tapi juga seperti menyayangkan! Si baju putih menegakkan dadanya dan berkata, "Aku baru saja mengenalmu, apakah kau bisa tahu apa yang sedang kupikirkan?" Liu He-ting mengerutkan dahinya, dia melihat Tao Chunchun, kemudian dengan pelan dia berkata, "Kita baru saja berkenalan, aku tidak mengetahui bagaimana sifat Tuan, aku kira selamanya pun aku tidak akan pernah tahu!" Si baju putih menatap langit, di balik topeng hijaunya, terdengar tawa dingin, begitu dia menghentikan tawanya, dia baru berkata, "Sejak aku kecil hingga sekarang, orang yang terluka di tanganku sudah terlalu banyak, tapi menghadapi orang yang lemah, aku tidak akan membunuhnya! Kalau ilmu silatnya tidak terlalu tinggi, aku tidak ingin membunuh orang yang tidak terkenal, aku juga tidak ingin membunuh orang 236 Dewi KZ http://kangzusi.com/ yang sudah terlebih dahulu mengakui kekalahannya, aku tidak akan membunuh orang seperti itu! Perempuan dan anak-anak pun tidak akan kubunuh, setiap pemegang pedang yang tidak bisa mengalahkanku pun tidak akan kubunuh! Ilmu silat Tuan sangat tinggi, menghadapi musuh, Tuan sangat tenang dan bisa mengambil keputusan dengan tepat, hal seperti ini tidak sembarangan orang bisa melakukannya, jurus pedangku dalam satu jurus tidak bisa melukai Tuan, sudah tidak ada artinya lagi kita melanjutkan pertarungan" Dia tidak melihat ke arah Liu He-ting lagi, dengan langkah besar dia berjalan keluar dari hutan rimba, matahari terbenam sinarnya menyorot tubuhnya yang tinggi dan sehat, terlihat dia pelan-pelan melewati jembatan, di bawah jembatan terdengar air sungai mengalir, angin sore pun menghembusi Pakaian mereka. Di bawah cahaya matahari yang harnpir terbenam terlihat Liu He-ting sedang memegang seruling hijaunya sambil memandang sosok si baju putih yang pergi meninggalkan orang-orang itu. Liu He-ting merasa kagum sekaligus menghormati orang itu. Atau benci karena dia sudah dianggap remeh oleh si baju putih itu" Terdengar Tao Chun-chun menarik nafas dan berkata, "Sayang, sangat disayangkan!" Liu He-ting sedang tidak berkonsentrasi mendengarkan ucapan Tao Chun-chun, dengan bingung dia bertanya, "Apa yang disayangkan?" Tao Chun-chun melangkah ke depan Liu He-ting dan berbisik, "Sayang senjata yang kau pakai itu bukan pedang atau golok, kalau tadi tertimpa cahaya matahari terbenam, maka pedang atau golokmu akan tampak berkilau, dan si baju putih tidak akan melihat lowongan di tangan kananmu ataupun di tangan kirimu, dan dengan pedang atau golok kau bisa menusuk ke pundak kirinya dan kau bisa mencengkram tangan kanannya - " Tao Chun-chun berkata lagi, Tapi ilmu 237 Dewi KZ http://kangzusi.com/ silat si baju putih memang mengagumkan, jurusmu yang disebut Fan Bu Yin He, bisa dikatakan tidak ada kelemahannya hanya saja waktu itu senjatamu belum diturunkan, di bagian ketiak kananmu terlihat ada sedikit lowongan, tapi kalau tubuh lawanmu tidak bergerak dan dengan tangan kanan menusuk ke lowongan di tangan bagian kiri, itu hampir tidak mungkin apalagi telapak kirimu sangat tepat bisa menutupi jurus pedangnya. Tapi anehnya, ilmu pedangnya walaupun sering terlihat di dunia persilatan tapi perubahan jurus itu sangat aneh, tapi tekniknya lebih tinggi dari jurus biasa yang sering kulihat, aku terus berpikir tapi tidak ditemukan alasannya, dan tidak terpikir dari mana asal usul jurus yang dia keluarkan tadi." Suara Tao Chun-chun terdengar cepat tapi ringan, tangan Liu He-ting masih memegang serulingnya, dia terus mendengarkan perkataan Tao Chun-chun. Gadis-gadis berbaju abu itu menjauh dan berjalan melewati mereka. Ternyata mereka mengikuti si baju putih tadi berjalan keluar lembah, sekarang yang tersisa hanya ada Wei Chi Wen dan Sheng Kui Ying, mereka masih berdiri di tempatnya, terdengar mereka berbisik-bisik, kemudian terus melihat ke arah Liu He-ting dan Tao Chun-chun! Ucapan Tao Chun-chun belum selesai, Wei Chi Wen dan Sheng Kui Ying sudah berlari secara bersama-sama dan melewati gadis-gadis berbaju abu itu. Mereka datang ke lembah ini pastinya ingin mencari pangeran mereka, Xiang Huang. Tapi sampai sekarang Xiang Huang tidak tahu berada di mana keberadaannya. Si baju putih hanya mengatakan Tata pergi dari sini', maka mereka pun mengikutinya pergi. Kelihatannya mereka sangat takut dan sangat menurut kepada si baju putih. Rasa takut mereka lebih-lebih dari rasa takut mereka kepada Xiang Huang, kalau tidak mereka tidak 238 Dewi KZ http://kangzusi.com/ akan meninggalkan Xiang Huang yang belum berhasil ditemukan dengan begitu saja! Sampai saat ini pun, Liu He-ting hanya tahu kalau si baju putih memiliki ilmu silat yang aneh, begitu pun dengan sifatnya, dan dia hanya salah satu dari anak buah Nan Huang Tai Jun, tapi siapa sebenarnya namanya" Ilmu silatnya berasal dari perkumpulan mana" Liu He-ting sama sekali tidak tahu, dia hanya merasa aneh mengapa orang-orang itu begitu patuh mendengar perintahnya" Terlihat Wei Chi Wen tiba-tiba berhenti, dia berdiri di atas jembatan itu dan sedang bicara dengan dua orang gadis berbaju abu, tapi matanya terus menatap ke arahnya, pada saat itu Liu He-ting pun sedang menatapnya, segera dia membalikkan badan dan pergi dari sana, begitu pula dengan kedua gadis itu, dan mereka pergi menunggalkan lembah itu. Liu He-ting tampak mengerutkan alisnya, Tao Chun-chun sudah berkata, "Aku tahu kau merasa aneh kepada si baju putih itu, termasuk dengan identitasnya, tapi bagaimana dengan ilmu silatnya, apakah kau tahu berasal dari perkumpulan mana?" Liu He-ting menarik nafas panjang, perlahan dia melihat seruling hijau yang masih ada di genggaman tangannya, Tao Chun-chun pun ikut melihatnya, terlihat di atas permukaan seruling yang licin itu terdapat goresan-goresan, seperti pernah dilipat oleh seseorang, jumlahnya ada 7 lipatan, seperti pernah ditebas sebanyak 7 kali oleh pedang. Tapi tadi si baju putih hanya mengeluarkan 1 kali gerakan, tapi mengapa di permukaan suling itu terdapat 7 bekas goresan pedang" Tao Chun-chun tampak mengerutkan alisnya dan berkata, "Dari bekas goresan ini aku melihat pedang yang digunakan oleh si baju putih itu adalah sebuah pedang sakti, dan ilmu pedangnya ini ternyata sudah lama menghilang dari dunia 239 Dewi KZ http://kangzusi.com/ persilatan, namanya adalah Luan Pi Feng. Walaupun Luan Pi Feng ini sudah lama beredar di dunia persilatan, tapi ada juga ilmu Luan Pi Feng yang palsu, sedangkan yang asli sudah lama menghilang, dulu seorang jago silat terkenal bernama Bai Wu Ming dengan ilmu pedang Luan Pi Feng berhasil menguasai dunia persilatan tapi terakhir setelah dia meninggal maka ilmu pedangnya pun ikut terkubur bersamanya, ada seseorang yang bernama Mei Shan Ming bisa mendapatkan beberapa jurus dari ilmu Luan Pi Feng, kemudian ilmu ini diperdalam olehnya sehingga bisa menghasilkan ilmu silat yang dasyat yang bernama Qi Miao Shen Jun, Mei Shan Ming hanya menggerakkan pedang, maka ujung pedang langsung bisa mengeluarkan 7 titik bayangan pedang dan menjadi 7 ilusi kuntum bunga Mei Hua! Tapi dengan pedang yang berukuran 3 kaki, untuk sampai bisa mengeluarkan percikan api, hal ini tidak mudah, Dulu Gu San Hua dengan pedangnya hanya bisa menghasilkan 3 kuntum bunga, dan dengan itu saja dia bisa menguasai dunia persilatan. Sekarang satu gerakan pedang bisa menghasilkan 7 bunga, aku yakin orang ini pasti bisa merajai dunia persilatan, ketika Mei Shan Ming masih seorang bayi, ilmu ini belum ditemukan sedangkan Bai Wu Ming sudah lama meninggal, dan Luan Pi Feng sudah lama menghilang. Tapi si baju putih itu dengan satu gerakan bisa meninggalkan 7 goresan pedang, bukankah hal ini sangat aneh?" Tao Chun-chun terus melihat bekas goresan pedang yang ada di permukaan suling itu, dia merasa aneh dan juga kaget. Liu He-ting menarik nafas panjang dan dengan perlahan berkata, "Satu jurus pedang yang sekali dikeluarkan, meninggalkan 7 goresan pedang, walaupun mirip dengan ilmu Luan Pi Feng, tapi dia menyerang di tempat yang tidak sama. Ilmu orang itu sangat aneh - " 240 Dewi KZ http://kangzusi.com/ Tao Chun-chun tertawa dan berkata, "Orang Jtu berilmu silat sangat aneh, begitu pula dengan sifatnya, kemana-mana memakai topeng tembaga lalu mengapa bajunya harus diolesi dengan darah" Kemudian menggantinya dengan yang bersih" Dan masih ada - " Liu He-ting nafas dan ikut bicara, "Walaupun orang itu sangat aneh tapi dia adalah orang yang mengagumkan. Hai! Tadi aku pun dengan cara meminjam cahaya matahari terbenam mengacaukan penglihatannya, dan ilmu pedangnya sedikit terganggu dengan cahaya ini...." Liu He-ting berhenti bicara, dia melihat awan yang berwarna merah yang ada di langit dia terlihat berpikir, kemudian terdengar dia berkata lagi, "Tadi aku mengelilinginya, dari kiri berputar ke kanan, walaupun aku tidak mengeluarkan serangan tapi saat itu aku sudah Rahasia Iblis Cantik Jai Huan Ji Karya Gu Long di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo memikirkan kalau aku harus banyak mengeluarkan serangan, tapi jurus-jurus yang sudah kurencanakan itu, aku merasakan banyak lowongan. Aku yakin dia pasti bisa melihat lowongan ini, aku berniat ingin menutup lowongan ini dengan gerakan lain, tapi dia langsung mengetahuinya, karena itu sejak awal tadi hingga akhir pertarungan aku tidak mengeluarkan serangan!" Kelopak mata Tao Chun-chun tampak dipejamkan, dan terlihat bulu matanya yang panjang, apa yang tadi dikatakan oleh Liu He-ting dia mendengarkannya dengan sepenuh hati. Liu He-ting berkata lagi, "Begitu aku berputar di satu tempat, aku merasa dari pinggir ada sinar matahari yang bersinar dan sangat berkilau. Dalam hati aku berpikir, aku akan membuatnya menghadap ke arah matahari, maka aku pun terbang di atasnya supaya dia mengangkat kepalanya dan melihatku, dan penglihatannya akan terganggu oleh silaunya sinar matahari, tapi kalau dia tidak mengangkat kepalanya, mengapa dia bisa tahu aku menggunakan jurus 241 Dewi KZ http://kangzusi.com/ apa. Walaupun dia bisa mendengar suara angin dan arah pada saat aku menyerangnya, tapi apa mungkin dia bisa mendengar kelemahan jurusku dengan telinganya?" Tao Chun-chun tertawa dan berkata, "Pada saat kau meloncat tinggi kau menggunakan ilmu meringankan tubuh yang biasanya pun dipakai oleh orang-orang dunia persilatan, begitu kau berada di atas, jurus yang kau gunakan adalah jurus pedang ke-13, sedangkan kedua tanganmu memakai jurus Tian Shan, sebenarnya dia pun tidak akan tahu kau menggunakan jurus apa dalam menghadapinya." Kata Liu He-ting, "Tadinya aku memang bermaksud seperti itu, kalau tidak, tidak mungkin sampai saat tadi aku tidak mengeluarkan serangan." Dia melihat suling yang tadi dipakainya dan berkata lagi, "Aku hanya menginginkan walaupun belum tentu bisa menang, setidaknya aku tidak kalah total!" Dari pandangan Tao Chun-chun terlihat dia memuji tindakan Liu He-ting, dan pada saat di depan musuh dia begitu berhati-hati dan selalu bersikap tenang. Liu He-ting berkata lagi, "Sewaktu aku turun tadi, aku melihat dia semakin membesar dan semakin mendekat, tapi dia masih tidak bergerak, hanya mengangkat kepala saja, itu saja sudah membuatku merasa senang, dengan cepat tangan kananku sudah mengeluarkan serulingku dan seruling itu mengeluarkan cahaya lalu aku menyerang ke arah pundaknya, dengan telapak tangan aku mencengkram tangan kanannya yang memegang pedang...." Tao Chun-chun bertanya, "Ada yang ingin kutanyakan kepadamu dan tadi aku sempat lupa, telapak tengan kirimu setengah terbuka dan setengah tertutup, caramu ini seperti cakar elang, tapi mengapa telunjukmu yang masih ada di 242 Dewi KZ http://kangzusi.com/ dalam telapak bisa membengkok dan bersembunyi di tengah telapak tangan!" Liu He-ting tampak berpikir sebentar, akhirnya dia menjawab, "Ini adalah ilmuku yang paling dasyat, aku bersiapsiap...." Tanya Tao Chun-chun lagi, "Kalau begitu apakah itu adalah semacam Yi Zhi Gong (Ilmu Jari Satu)" Apakah ilmu itu berasal dari Dan Zhi Shen Gong milik Hua Shan, atau Yi Zhi Dan Gong milik Shao Lin" Tapi jurus-jurus tersebut tidak ada orang yang mau berlatih. Di tangan kiri tersimpan jari telunjuk di dalam telapaknya!" Liu He-ting melihat ke sekeliling, orang-orang yang ada di sana sudah bubar, hanya tersisa orang-orang berbaju hitam dengan ikat kepala berwarna kuning, mereka masih duduk bersila di bawah, seakan-akan sedang menunggu sesuatu. Kata Tao Chun-chun, "Seharusnya aku tidak boleh bertanya seperti itu kepadamu, rasanya tidak pantas, kalau kau tidak mau memberitahukannya kepadaku, aku pun tidak akan menyalahkannya." Dia menundukkan kepalanya dan memegang ujung bajunya. Tao Chun-chun tahu di dunia persilatan benda yang paling berharga yang dimiliki oleh seorang jago silat adalah ilmu jago silat itu sendiri dan ilmu itu adalah ilmu rahasia dan ilmu yang paling dasyat, walaupun hubungan mereka dekat, seperti hubungan anak-orang tua, adik-kakak, belum tentu mereka akan mengatakan rahasia mereka, karena itu Tao Chun-chun merasa menyesal telah menanyakan hal ini kepada Liu Heting. "Chun-chun, tadi aku sudah mengatakan apa pun akan kukatakan kepadamu, apakah kau tidak percaya kepadaku?" 243 Dewi KZ http://kangzusi.com/ Dia mengulurkan tangannya seperti ingin memegang tangan Tao Chun-chun. Tapi dia mengurungkan niatnya dan berkata, "Tadi jariku berada di dalam telapak tangan itu bukan ilmu Dan Zhi Shen Gong juga bukan ilmu Yi Zhi Gong, tapi ilmu ini merupakan ilmu yang dikumpulkan oleh guruku, beliau mengumpulkan semua ilmu jari yang berasal dari semua perkumpulan yang ada di dunia ini, kemudian guruku mengambil keistimewaan masing-masing jurus ini, meleburnya dan menjadi sebuah ilmu yang tadi kupakai, ilmu ini merupakan kumpulan dari jurus Wu Dang, Chang Bai, E Mei, dan Tian Shan, tangan kiri menggunakan jurus Shao Lin, Kun Lun ditambah dengan Dan Zhi Shan Gong yang berasal dari Hua Shan, Yi Zhi Dan Gong yang berasal dari Shao Lin, jadi kelihatan tenagaku semua terkumpul dalam suling, tapi sebenarnya semua tenagaku ada di jariku, hanya saja guruku sering berkata ilmu jari ini jangan sering digunakan, dan itu adalah larangan beliau yang paling besar." Tiba-tiba Tao Chun-chun melihatnya dan berkata, "Sewaktu guruku belum meninggal, beliau pernah berkata di dunia ini ada 3 macam ilmu silat yang paling menakutkan, salah satunya adalah Yi Zhi Gong yang diciptakan oleh Tuan Bai Liu, tapi orang dunia persilatan tidak tahu namanya, ilmu jari ini disebut dengan Pan Gu Fu, ketiga huruf ini hanya melukiskan kedasyatan ilmu ini, bukan benar-benar nama dari ilmu itu. Lebih baik menyebut jurus ini dengan sebutan Wu Nu Zhi, waktu itu aku ingin tertawa mengapa ilmu itu diberi nama perempuan, karena ada kata Nu...." Dia berhenti bicara dan berkata lagi, "Apakah yang kau maksud adalah ilmu ini?" "Tuan Bai Liu adalah guruku." 244 Dewi KZ http://kangzusi.com/ Lalu dia berhenti bicara, dari kerumunan orang-orang itu terdengar ribut-ribut, karena nama Bai Liu sangat terkenal di dunia persilatan. Semua laki-laki yang ada di sana walaupun hanya orang biasa pun mereka pasti akan tahu nama Tuan Bai Liu. Begitu tahu kalau pemuda itu adalah murid Tuan Bai Liu, secara otomatis mereka pun kaget. Tapi sepertinya Liu He-ting tidak mendengar suara ribut itu, dia hanya terus melihat serulingnya yang telah lecet yang masih berada di dalam genggamannya, dia merasa sedih. Ooo)odw-kzo(ooO BAB 6 Gila ilmu pedang Matahari hampir terbenam, bumi terlihat lebih gelap. Goresan pedang yang terdapat di permukaan seruling hijau itu tidak begitu jelas terlihat, tapi jika diraba tetap akan terasa bekas goresan pedang itu. Liu He-ting menarik nafas lagi dan berkata, "Waktu itu sorot matanya seperti berubah, pedang panjangnya tiba-tiba seperti kilat terbang ke atas, karena silaunya sinar matahari, dia tidak bisa melihat kelemahanku, sewaktu pedang bergetar, telapak kiriku sudah mencengkram tangan kanannya, tangan kananku yang memegang seruling sudah menotok pundak kanannya, aku kira dia tidak bisa menghindar lagi!" Liu He-ting dengan pelan berkata lagi, "Ilmu silat orang itu tinggi, mengejutkan, dan membuat orang tidak bisa membayangkannya, tangan kanan yang memegang pedang, tiba-tiba saja dengan cepat pedang itu sudah berpindah tangan, begitu ujung pedang bergetar, dia sudah menyerang lowongan dari jurus serulingku, walaupun tangan kiri dan jari kiriku bisa melukai tangan kanannya, tapi tangan kananku pasti akan tertusuk oleh pedang yang dipegang di tangan 245 Dewi KZ http://kangzusi.com/ kirinya, aku tidak mempunyai waktu berpikir panjang lagi, aku hanya menharap dia tidak melukaiku dan ternyata memang aman, maka begitu tangan kiriku dan tangan kanannya beradu, meminjam tenagnya tubuhku mundur ke belakang, tapi aku sudah mendengar suara TING, TING sebanyak 7 kali, suara itu terdengan halus sekali dan sampai sekarang masih terngiang di kepalaku." "Waktu itu aku takut kau akan terluka, aku benar-benar cemas, begitu aku melihatmu tidak terluka, baru aku merasa tenang, kau pasti tahu hal ini." Liu He-ting tertawa kecut dan berkata, "Walaupun langkahku seimbang, tapi hatinya tidak seimbang, jika bukan karena silaunya cahaya matahari mungkin pada saat tangan kiriku belum sampai, ketiakku sudah tertusuk pedang, jika tangan kiriku bukan membentuk cakar tapi membentuk telapak, aku juga tidak akan bisa menghindari pedangnya. Dengan tangannya yang kiri dia memegang pedang, dia masih mempunyai tenaga besar bahkan bisa meninggalkan bekas di permukaan serulingku. Sebenarnya ilmu silatnya jauh lebih hebat dariku. Hai! - tatnpaknya aku belum kalah, tapi sebenarnya aku sudah kalah di bawah pedangnya dan dia tahu dengan cara licik aku mencoba mengalahkannya, tapi dia tidak membeberkan semua itu. Orang itu mempunyai kebesaran jitua yang begitu luas dan dia menang dariku sangat banyak!" Suaranya semakin mengecil, ekspresinya terlihat semakin sedih, tiba-tiba dia melemparkan serulingnya. Seruling ini terjatuh ke atas batu pegunungan, batu gunung itu langsung hancur, serulingnya pun ikut hancur. Pedang yang tadi sempat ditancapkan di atas batu itu karena bergetar terjatuh ke pinggir batu bersama seruling yang hancur tadi. Orang yang berada di sana merasa terkejut. 246 Dewi KZ http://kangzusi.com/ Tao Chun-chun menarik nafas panjang dan berkata, "Kau mengatakan kalau kebesaran jituanya luas, tapi aku berpendapat kalau kebesaran jituamu lebih luas lagi darinya. Kalau semua laki-laki di dunia seperti dirimu, menang ya menang, kalah ya kalah, di dunia ini tidak akan terjadi keributan - " Tao Chun-chun melihat matahari yang sudah menghilang, wajahnya yang masih menaruh curiga segera tersenyum dan berkata, "Aku terlalu banyak bicara kepadamu, seharusnya kita pergi dari sini." Dia mengangkat lengan bajunya yang sejak tadi dipegang, pelan-pelan dia meletakkannya di atas pundak Liu He-ting dan berkata, "Malam musim gugur sering membuat orang sakit, lebih baik kau cepat kenakan baju lagi. Kita harus pergi dari sini." Bahasanya lembut membuat wajah Liu He-ting yang masih terlihat ragu sekarang tersenyum berterima kasih, tanpa bicara apa-apa dia langsung mengenakan baju itu dan berjalan keluar dari lembah bersama dengan Tao Chun-chun. Malam akhirnya datang juga. Laki-laki berbaju hitam dan berikat kepala kuning yang sejak duduk bersila di bawah, walaupun mereka sangat berpengalaman hidup di dunia ini tapi apa yang nereka lihat tadi tetap membuat mereka tidak bisa melupakannya begitu saja. Mereka melihat dengan mata kepala sendiri Ling Shi Gu Gui dipermainkan oleh Qi bersaudara juga melihat sendiri bagaimana si raksasa Da Bao mengibarkan tenda untuk menahan serangan panah. Mereka juga melihat salah satu ketua mereka tertangkap, sedangkan yang lainnya dibawa Pergi, mereka juga melihat si baju putih tiba-tiba turun dari langit. Ilmu silatnya tinggi, membuat orang yang berada di lembah itu merasa bergetar. Huang Po Yue pada kesempatan itu pun segera kabur dari sana! 247 Dewi KZ http://kangzusi.com/ Begitu Tao Chun-chun dan Liu He-ting keluar dari lembah, lembah itu terasa sepi dan sunyi. Mereka yang masih tertinggal di lembah merasa kesepian yang tidak bisa terucapkan. Perasaan dingin muncul di dalam hati mereka. Ini adalah perasaan yang belum pernah mereka alami sebelumnya! Karena itu mereka pun merasa ingin pergi dari sana tapi ketua mereka, Huang Po Yue sebelum pergi dari sana sudah menurunkan perintah agar mereka terus menunggu di sana. Walaupun mereka tidak berani membantah, tapi sekarang mereka mulai saling pandang. Dalam hati mereka seperti ada ribuan kilogram beban yang menekan mereka, membuat mereka hampir tidak bisa bernafas. Di dalam sepi dan dingin. Di sekelilin gunung tiba-tiba keluar 10 lebih bayangan orang, kemudian mereka melempar 10 lebih bola besi. Begitu bola besi itu jatuh segera mengeluarkan suara keras, bayangan orang itu berkelebat seperti setan, muncul sebentar lalu segera menghilang! Laki-laki berbaju hitam itu melihat bola besi yang jatuh, mereka terpaku. Siapa yang tahu.... Begitu keluar dari lembah, Liu He-ting melihat ke sekeliling, terlihat gunung itu sangat gelap, hatinya merasa agak tenang. Kekhawatiran yang ada di dalam hatinya sedikit berkurangTangan Tao Chun-chun berada di dalam genggaman tangannya, mereka berdua berjalan sangat perlahan. Walaupun tidak mengucapkan sepatah kata pun, tapi di dalam hati, mereka bisa mengerti perasaan masing-masing. Angin gunung berhembus, bumi begitu sepi, bintang yang baru terbit menyinari sepasang manusia ini, burung-burung yang ada di dalam hutan seperti berkicau mengiringi Rahasia Iblis Cantik Jai Huan Ji Karya Gu Long di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo kepergian pasangan ini. Mereka berjalan lama, tapi 248 Dewi KZ http://kangzusi.com/ Dari gunung terdengar suara getaran yang joiat, suara ini membuat telinga menjadi sakit. Tao Chun-chun dan Liu Heting terkejut karena mereka mendengar di antara suara keras itu bercampur dengan teriakan orang, dan mereka melihat jalan yang mereka tempuh tadi terlihat sinar merah. Wajah Liu He-ting berubah, dia berkata, "Di lembah telah terjadi sesuatu - " Kata-katanya belum habis, dia sudah berlari kembali ke tempat tadi, mereka tadi berjalan sangat perlahan, tapi sekarang kembali ke sana dengan cepat. Hanya beberapa kali turun dan naik, mereka sudah sampai di lembah itu. Tadi di luar gua pemandangan begitu indah, sekarang sudah tidak terlihat seperti itu. Suara teriakan semakin mereda, tapi suara dengungan masih terus terdengar. Asap menutupi langit, batu-batu berantakan, gununggunung yang ada di sekeliling lembah itu banyak yang hancur. Dengan mulut menganga Liu He-ting melihat situasi itu, telapak tangannya sudah berkeringat dingin. "Kalau aku terlambat keluar dan masih berada di lembah itu, mungkin sekarang aku sudah tidak bernyawa lagi?" Begitu berpikir seperti itu, keringatnya terus roengalir, tibatiba dia teringat pada laki-laki berbaju hitam dan berikat kepala kuning, mungkin sekarang mereka sekarang ini sudah terluka parah. Liu He-ting merasa sangat sedih juga marah, di sisinya terdengar ada yang menarik nafas panjang. Tao Chun-chun pasti lebih merasa sedih dibandingkan dengan dirinya. Dia memegang pundak Tao Chun-chun. Liu He-ting merasa tubuh Tao Chun-chun yang berada dalam pelukannya tampak gemetaran, dia tidak ingin Tao Chun-chun melihat keadaan yang begitu menyedihkan ini, dia membalikkan badannya dan membawa Tao Chun-chun meninggalkan tempat itu. 249 Dewi KZ http://kangzusi.com/ Suara teriakan akhirnya tidak terdengar, tapi setiap langkah Liu He-ting terasa menjadi sangat berat, dia tidak tega melihat keadaan itu, hanya saja di dalam hati dia bertanya-tanya. "Siapa yang membunuh mereka" Siapa yang membunuh mereka?" Sekali lagi dia keluar dari lembah itu, keadaan masih seperti tadi, gunung tetap sepi, bumi begitu sunyi. Tapi kegelapan dan kesunyian itu, malah menambah kesedihan yang lebih mendalam. Mereka berjalan sangat perlahan, tiba-tiba Tao Chun-chun berkata, "Wu Yi Shen Mo! Itu pasti pekerjaan Wu Yi Shen Mo!" Liu He-ting terus berpikir, kemudian menjawab, "Benar, itu pasti perbuatan Wu Yi Shen Mo!" Mereka terus berjalan, di hutan belakang tampak bayangan 2 orang, mereka menguntit Tao Chun-chun dan Liu He-ting. Tao Chun-chun dengan lembut bersandar ke pundak Liu He-ting yang kuat, tiba-tiba dia berkata, "Di belakang kita ada orang menguntit!" Alis Liu He-ting berkerut, tapi dia tetap berpura-pura tidak tahu dan tetap berjalan dengan perlahan. Di depannya sekarang adalah jalan sewaktu pertama kalinya dia bertemu dengan Qi bersaudara, di dalam kegelapan terlihat ada beberapa kuda yang masih terikat di sana, langkah Liu He-ting melambat. Dengan teliti dia mendengar suara yang ada di belakangnya, tiba-tiba dia membentak, "Kawan harap tunggu!" Dia sudah membalikkan badannya dan berlari ke arah mereka. Terlihat 2 bayangan itu sudah berlari. Liu He-ting bersiap-siap akan menyerang, tapi dari dalam hutan muncul 2 orang gadis berbaju abu dan berambut panjang, dengan tenang mereka berjalan ke depan Liu He-ting dan berlutut kepadanya. 250 Dewi KZ http://kangzusi.com/ Keadaan ini membuat Liu He-ting kaget, dia tidak tahu kenapa 2 gadis ini bisa berada di sini dan terus menguntitnya, dia juga tidak tahu sekarang ini dia harus berbuat bagaimana" Tercium wangi samar-samar mengikuti datangnya angin yang berhembus. Tao Chun-chun sudah berada di sampingnya dan bertanya, "Apakah yang menguntit kita tadi adalah mereka?" Liu He-ting mengangguk, dia berkata, "Kalian dua orang gadis yang masih belia berada di hutan ini, mana boleh kalian berjalan sendiri, cepat pulang sana!" kata-kata Liu He-ting sama sekali tidak mengandung niat jahat. Malah seperti perhatian kepada keselamatan mereka. Tao Chun-chun tertawa. Wajah Liu He-ting memerah, dan berkata lagi, "Kalau kalian masih menguntitku, jangan salahkan.... jangan salahkan aku!" Segera dia membalikkan badannya. Sifat Liu He-ting memang ramah, dia jarang bisa marah kepada orang lain, apalagi terhadap 2 orang gadis lemah ini, sulit mengatakan dengan bahasa bahasa yang menyakitkan, dia mengira kata-katanya tadi cukup untuk membuat kedua gadis itu takut dan tidak berani menguntitnya lagi. Tapi kedua gadis itu malah berteriak, "Tuan Muda, tunggu sebentar!" Liu He-ting mengerutkan dahinya dan dia berhenti melangkah, dia berkata, "Kalian berdua terus menguntitku, aku tidak marah juga tidak akan menanyakan apa alasan kalian, ini sudah membuat aku sangat sungkan kepada kalian. Apakah masih ada yang ingin kalian sampaikan?" Terlihat kedua gadis ini sudah berlutut lagi, mereka saling padang, kemudian menutupi wajah mereka dengan lengan baju dan mulai menangis, pundak mereka berguncangguncang sepertinya mereka sangat sedih. 251 Dewi KZ http://kangzusi.com/ Di suatu musim gugur dan di dalam hutan terpencil, menghadapi 2 orang gadis berambut berantakan dan berbaju tidak rapih itu, mereka menangis dan meminta-minta, Liu Heting ingin marah pun merasa salah, mengasihani mereka juga salah. Terpaksa dia hanya diam. Tao Chun-chun terus melihatnya, kemudian dia berjalan ke depan kedua gadis itu dan berkata, "Apa yang kalian tangisi" Apakah kalian bisa menceritakannya kepadaku?" Sikapnya yang perhatian kepada kedua gadis itu, menambah Liu Heting semakin menaruh hati kepada Tao Chun-chun! Terlihat kedua gadis itu mengangkat kepala mereka, wajah mereka bersimbah air mata, sambil menangis mereka berkata, "Nona, tolonglah kami.... Nona tolonglah kami...." Mereka telungkup ke bawah dan menangis lagi. Tangisan mereka terdengar sangat menyedihkan, di bawah cahaya bulan yang tidak begitu terang, tampak cahaya itu menyinari tubuh mereka yang kurus dan lemah. Liu He-ting menarik nafas panjang dan berkata, "Kalau kalian ada kesulitan, katakanlah kepada nona ini!" Wajah Tao Chun-chun yang manja terlihat lesung pipitnya, dia melihat Liu He-ting dan berkata, "Betul, kalau kalian ada kesulitan, Icatakan saja kepada tuan muda ini!" Liu He-ting terpaku, dia belum mengerti apa maksud Tao Chun-chun. Gadis itu sudah bertanya, "Apakah benar?" "Kalau kalian - " Liu He-ting tidak meneruskan perkataannya, Tao Chunchun melanjutkan, "Jika kalian dihina atau menemui kesulitan katakan saja kepadaku atau tuan muda ini. Kami pasti akan membantu kalian dan tidak akan membohongi kalian." 252 Dewi KZ http://kangzusi.com/ Gadis yang ada di sebelah kiri menghapus air mata dengan lengan bajunya, dengan keadaan telungkup dia menjawab, "Asalkan Nona dan Tuan Muda setuju, kalian bisa menolong nyawa Feng Er dan Ye Er, kalau tidak...." Kata-katanya belum habis, dia sudah meneteskan air mata lagi, angin terus berhembus, perempuan lemah itu membuat orang ikut sedih. Tao Chun-chun melihat mereka. Liu He-ting juga menarik nafas. Dia mengangguk. Tao Chun-chun berkata, "Tuan muda sudah menyetujuinya...." Gadis yang ada di sebelah kanan masih terus menangis, "Kalau Nona tidak setuju, Ye Er dan Feng Er tetap tidak akan bisa hidup, harap Nona pun mau mengasihani kami...." Tao Chun-chun berkata, "Dia sudah setuju, aku pun pasti akan setuju juga, cepatlah bangun, jangan menangis lagi!" Mereka berhenti menangis dan berkata, "Kami takut...." "Asal kami sanggup, kami pasti akan membantu kalian, tapi kalau kami tidak sanggup...." Kedua gadis itu berkata, "Asalkan Nona dan Tuan Muda setuju, masalah ini pasti bisa dilakukan." Gadis yang ada di sebelah kanan tetap berlutut, mereka tidak menangis lagi, hanya dengan sorot mata meminta mereka terus melihat Liu He-ting dan Tao Chun-chun. Mereka berkata, "Asalkan Nona dan Tuan menerima kami menjadi pelayan dan pembantu, maka kami akan mengikuti Anda berdua, berarti Anda berdua pun dengan begitu sudah menolong kami. Kalau tidak - " Mata mereka mulai memerah lagi, seperti ingin menangis. Liu He-ting merasa kaget dan dia juga merasa aneh, mata Tao Chun-chun berputar-putar, tiba-tiba dia berkata, "Hal ini 253 Dewi KZ http://kangzusi.com/ sangat mudah, kami sudah menyetujuinya, pasti kami tidak akan menyesal!" Ye Er dan Feng Er tertawa. Mereka berlutut memberi hormat dan berkata, "Pelayan memberi hormat kepada Nona dan Tuan Muda." Kemudian mereka pun berdiri, wajah masih berlinang air mata tapi sekarang sudah bisa tersenyum. Tao Chun-chun tertawa dan bertanya kepada mereka, "Tapi aku ingin bertanya sesuatu kepada kalian, apakah kalian diperintahkan oleh kedua jenderal itu untuk menguntit kami?" Ye Er dan Feng Er kaget, mereka saling pandang, tidak tahu apa yang harus mereka jawab. Terdengar Tao Chunchun berkata lagi, "Tapi kalian tahu kalau kalian tidak sanggup menguntit kami, tapi kalian tidak berani membantah perintah kedua jenderal itu. Akhirnya kalian mendapatkan ide seperti ini. Kalian tahu kalau hati kami lemah dan kami pasti akan menyetujui apa yang kalian minta, apakah pendapatku benar?" Ye Er dan Feng Er berlutut. Ye Er yang berada di sebelah kiri gemetar dan berkata, "Nona bisa melihat dengan jelas, apa pun tidak bisa lolos dari pandangan Nona." Feng Er berkata, "Kami harap Nona bisa mengasihani nasib kami. Kalau kami tidak mengikuti Nona, ke mana pun kami pergi kami pasti akan dibunuh oleh mereka...." Kata-katanya belum habis, mereka sudah menangis lagi. Liu He-ting mengerutkan dahi, dia merasa marah, dia berkata, "Kalau begitu kalian ikut saja dengan kami!" Dia berkata kepada Tao Chun-chun, "Kau tidak percaya mereka berani melakukan apa terhadap kita!" "Apa yang kau katakan, aku akan menurut." 254 Dewi KZ http://kangzusi.com/ Hati Liu He-ting bergetar dan berkata, "Apa yang aku katakan, apakah kau akan mendengarnya?" Tao Chun-chun menundukkan kepalanya. Di bawah sinar bulan terlihat wajahnya memerah. Dari jauh terdengar suara ringkikan kuda. Tao Chun-chun berkata, "Dua ekor kuda itu apakah milik kalian berdua?" Ye Er dan Feng Er tertawa lalu menyahut, "Benar." Liu He-ting masih terus mengingat kata-kata Tao Chunchun yang lembut, "Apa yang kau katakan, aku akan menurut." Di bawah sinar bintang, dua ekor kuda ditumpangi oleh 4 orang, lalu berjalan menuju kota Yi Shui. Kota Yi Shui dalam keadaan gelap. Di sebuah penginapan di kota Xiang Yang, di sebuah kamar masih terlihat ada sebuah lampu yang masih menyala. Malam sudah larut, sesudah berjalan dalam jarak jauh. Liu He-ting duduk berhadapan dengan lampu, dia duduk sendiri sama sekali tidak terasa mengantuk, angin meniup jendela yang terbuat kertas. Jendela itu terus berbunyi. Pikirannya terus berputar dan dia terus berpikir. Bermacam-macam masalah yang terjadi alatn waktu dua malam satu hari ini bila sekarang dipikir-pikir kembali, seperti sangat jauh, tapi juga seperti ada di depan mata. Yang paling membuatnya sedih adalah kematian laki-laki berbaju hitam dan berikat kepala kuning tadi. Tiba-tiba dia berpikir lagi, "Kalau Qi bersaudara masih berada di dalam gua dan belum bisa melarikan diri dari sana, bukankah mereka juga akan terkena musibah?" Terpikirkan hal ini, dia bertambah sedih lagi. Dia terus melihat api lampu yang bergerak-gerak tertiup angin. Di dalam lampu terlihat bayangan wajah ceria Qi bersaudara. 255 Dewi KZ http://kangzusi.com/ Dia teringat, malam itu ketika mereka mempermainkan dirinya, dia tidak merasa marah sedikit pun atau pun ingin tertawa, dia hanya merasa sedih dan takut. Sifat Liu He-ting memang seperti itu, semua orang yang baik kepadanya, dia akan membalas kebaikan mereka sama besarnya, dan dia akan selalu mengingat orang itu selamanya. Dari baju di bagian dadanya, dia mengeluarkan buku rahasia yang diambilnya dari dalam sepatu Qi Da, melihat buku yang sampulnya sudah tua itu dan mengingat apa yang terjadi waktu itu, dia tenggelam dalam kenangan itu. Setelah lama dia baru membuka halaman pertamam, di atas tertulis 8 kata yang tersusun tidak rapih. Boleh dikatakan huruf-huruf itu ada yang bengkok ke sana dan ke sini. Kedelapan kata itu adalah : Tian Di Ao Mi, Ju Zai Ci Zhong (Rahasia langit bumi yang dalam, semua ada di tengah). Liu He-ting tertawa sedih, dia ingat Qi bersaudara. Apakah yang mereka tulis di dalam buku rahasia ini" Dia membalik Rahasia Iblis Cantik Jai Huan Ji Karya Gu Long di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo halaman kedua. Di atas tertulis sebaris kata-kata dengan tulisan sangat kecil sebesar lalat, walaupun hurufnya tidak rapi tapi entah dengan cara apa keempat orang tua yang tidak mempunyai tangan itu bisa menulis" Di atas kertas tertulis: Kalau kata-katanya tidak bisa mengejutkan orang lebih baik jangan bicara. Kalau ayam tidak muda lebih baik tidak dimakan. Kalau orang hidupnya tidak senang lebih baik mati! Cara membuat ayam muda harus dengan cara ini supaya ayam bisa muda. Ayam betina kecil yang gemuk sebanyak satu ekor, bawang daun beberapa batang, jahe satu potong, minyak wijen 2 sendok makan, kecap setengah mangkuk kecil, garam 1 sendok makan.... 256 Dewi KZ http://kangzusi.com/ Semua tadi adalah cara membuat ayam muda. Dengan bantuan cahaya lilin, Liu He-ting terus melihat isi buku itu, tidak tahu apakah dia merasa sedih atau ingin tertawa. Dia menarik nafas dan terus membaca lembaran-lembaran berikutnya: Si A dan si B masing-masing mempunyai seekor kuda tapi mereka tidak bisa membedakannya, setelah berpikir lama dan mencari akal, akhirnya mereka menemukan sebuah cara yaitu mengambil sebuah meteran, mengukur panjang dan pendeknya kuda itu, setelah itu mereka bisa tahu, ternyata kuda putih lebih tinggi daripada kuda hitam, perbedaannya 7 inchi. Sesudah membaca buku rahasia Qi bersaudara, Liu Heting tertawa. Setelah tertawa dia menarik nafas lagi. Qi bersaudara tidak mencari nama juga tidak ingin memperebutkan apa pun, kalau mereka mati begitu saja, Tuhan benar-benar sangat tidak adil. Liu He-ting melihat lagi beberapa lembar. Di sana banyak tertulis resep-resep makanan atau lelucon. Buku itu kadangkadang membuat Liu He-ting tertawa tapi juga membuat Liu He-ting menarik nafas. Tiba-tiba ada selembar halaman, di mana tertulis : 8 jurus hidup senang. Hati Liu He-ting bergerak, "Apakah 8 jurus hidup senang ini adalah ilmu mereka menahan musuh dan menyerang musuh?" Dia melihat lagi. Di sana tertulis: 8 jurus hidup senang. Jurus kesatu : cara bergembira. Jurus kedua : tertawa. Jurus ketiga : senang sampai tidak tertahankan. Keempat: badan bergoyang. Kelima : kaki dan kepala ikut menari. Keenam : ke depan dan ke belakang. Ketujuh : meloncat setinggi 9 meter ke atas. Kedelapan : karena senang mengeluarkan air mata. 257 Dewi KZ http://kangzusi.com/ Sesudah Liu He-ting membaca kedelapan jurus senang itu, hatinya merasa aneh dan senang, tapi sambil mengeluh. Anehnya dia tidak bisa berpikir dengan cara ini apakah mereka bisa melukai orang" Yang senang malah keempat bersaudara itu, seumur hidup mereka merasa sangat senang, sampai-sampai ilmu silat mereka pun memakai nama aneh. Yang membuat Liu He-ting mengeluh adalah orang yang begitu senang sampai sekarang belum tahu apakah mereka masih hidup ataukah sudah mati" Liu He-ting membaca kedelapan jurus itu, namanya saja sudah membuat orang ingin tertawa, tapi pemakaiannya sangat luas, semakin dibaca semakin mengejutkan orang yang membacanya. Semakin dibaca semakin ingin membuat orang ingin tertawa. Kedelapan jurus ini tidak jjjexiggunakan telapak tangan, tapi semua jurus itu bisa melukai orang dan juga bisa menahan gerangan musuh. Sekalipun bukan orang berbakat, walaupun orang itu sudah memeras otak seumur hidup pun tidak akan sanggup membuat kedelapan jurus itu. Setelah membaca separuh buku itu, Liu He-ting merasa aneh dan dia baru mengerti, dia berpikir, "Sewaktu aku mengulurkan tanganku menangkap pundaknya, terasa tubuhnya bergetar, dan dia bisa menghindar, tampaknya itu adalah jurus ketiga, tubuhnya bergetar dan sewaktu bertarung dengan Ling Shi Gu Gui, sepertinya itu adalah jurus keenam, badan ke depan dan ke belakang, ternyata gerakan itu adalah gerakan Qi bersaudara pada saat tertawa, semua itu ternyata mengandung ilmu silat yang tinggi, dalam mimpi pun aku tidak bisa membayangkannya." Di ufuk timur terlihat ada cahaya, tapi Liu He-ting masih terus membaca buku itu, kadang-kadang dia tertawa terbahakbahak, kadang tampak mengerutkan dahi atau kadang menghela nafas. 258 Dewi KZ http://kangzusi.com/ Dalam buku itu awalnya memang hanya tercatat hal-hal yang lucu tapi semakin dibaca sampai halaman belakang, isi buku itu membuat orang menjadi terpana ternyata apa yang tercatat di dalamnya adalah rahasia ilmu silat. Anehnya lagi semua ilmu silat itu tidak menggunakan telapak tangan, Liu He-ting tidak pernah tahu mengenai hal ini. Lembaran terakhir berisi rahasia tenaga dalam dan pengaturan nafas, ternyata pengaturan nafas yang terdapat di dalam buku itu tidak sama dengan pengaturan nafas yang berasal dari perkumpulan lain yang ada di dunia persilatan. Liu He-ting adalah seorang pemuda pintar, walaupun hanya melihat satu kali, tapi hal terpenting yang tercatat di dalam buku itu, sudah diingatnya semua. Terdengar ayam jantan mulai berkokok, Liu He-ting memadamkan api lilin, lalu pelan-pelan dia menyimpan buku rahasia itu ke balik bajunya Begitu dia memasukkan tangannya ke balik dada dia menyentuh benda dingin seperti es. Dia baru teringat, ternyata itu adalah botol hitam yang diberikan oleh si gadis berbaju hijau. Sosok gadis berbaju hijau yang ramping muncul di dalam benaknya. Ada pertanyaan yang muncul bersamaan dengan munculnya sosok gadis itu di dalam pikirannya, dan dia tidak bisa menemukan jawaban dari pertanyaan itu, dari semua pertanyaan itu pertanyaan yang paling membuatnya bingung adalah, "Apakah gadis berbaju hijau itu adalah Shi Guan-yin" Shi Qi yang kejam dan sadis itu?" Karena jawaban ini berhubungan dengan kejujuran Tao Chun-chun, Liu He-ting pelan-pelan mengeluarkan botol hitam itu, di bawah cahaya remang-remang botol itu memantulkan cahaya hitam. Liu He-ting menarik nafas dan dengan suara 259 Dewi KZ http://kangzusi.com/ kecil dia membaca, "Jiang Shu, Hu Qiu, Xi Men Xiao Ou" Siapakah dia" Siapa...." Banyak rahasia yang tersimpan di dalam rumah misterius yang ada di dalam hutan. Di dalam hati rahasia itu masih menjadi simpul tali yang tidak bisa dibuka, pelan-pelan dia berdiri, berjalan ke arah jendela dan mendorongnya, lalu dia melihat matahari terbit, angin menghembusi wajahnya, dia menghirup udara dingin itu dengan dalam. Tapi pikiran yang ada di otaknya tetap gelap seperti pekatnya malam. Tiba-tiba ada yang mengetuk pintu, Tao Chun-chun sudah masuk dan tertawa kepadanya, dia berkata, "Pagi!" dia melihat tempat tidur yang masih rapi, segera alisnya berkerut, "Apakah semalaman kau tidak beristirahat?" Liu He-ting mengangguk. Tao Chun-chun melihat botol yang dipegang oleh Liu Heting, dia menekan pundak Liu He-ting dengan tangannya dan berkata, "Cepatlah istirahat--Kau benar-benar tidak menyayangi tubuhmu." Di bawah cahaya matahari pagi, terlihat rambut Tao Chunchun masih berantakan, dan matanya masih terlihat sedikit mengantuk. Tapi wajahnya malah makin terlihat cantik. Liu He-ting merasa hatinya bergetar, dia memegang tangan Tao Chun-chun dan terlihat Tao Chun-chun menundukkan kepalanya, dari pandangan matanya terlihat cintanya yang dalam. Begitu sorot mata mereka bertemu, mereka hanya bisa saling memandang, Liu He-ting menundukkan kepalanya lagi.... Tiba-tiba di luar pintu terdengar ada yang tertawa, lalu terdengar pintu diketuk dan akhirnya dibuka, Liu He-ting kaget dan membentak, "Siapa?" 260 Dewi KZ http://kangzusi.com/ Diiringi suara tawa itu muncul dua orang gadis yang sedang tarik. menarik baju mereka, mereka adalah sepasang gadis berbaju abu, anak buah Nan Huang Da Jun. Liu He-ting merasa kaget dan juga aneh, karena mereka terus tertawa dan masih tarik Menarik baju mereka. Kemudian terlihat mereka saling memukul.... Rambut mereka menjadi berantakan, baju mereka pun sudah tidak rapi, mereka berkelahi dari depan pintu sampai masuk ke dalam kamar, mereka sama sekali tidak melihat Tao Chun-chun dan Liu Heting, bentakan Liu He-ting tadi pun sepertinya tidak terdengar oleh mereka. Semakin masuk ke dalam kamar kelakuan mereka semakin menjadi, Ye Er mengambil lampu dari atas meja, dia melemparkannya ke arah Feng Er, Feng Er mencoba menghindar, lampu terlempar dan hampir mengenai Liu Heting. Dengan lengan bajunya Liu He-ting mencoba memadamkan lampu yang terlempar ke luar jendela, tapi tetesan minyak sudah menciprati kertas jendela. Feng Er segera membalas dengan melempar poci, poci mengenai dinding kertas, tampak air teh berceceran ke mana-mana, dan poci itu pun langsung hancur. Mereka terus melempar barang. Liu He-ting kaget juga marah tapi dia tidak enak hati melarang gadis-gadis itu. Dia terus membentak, "Ada apa" Apakah kalian sudah gila?" Dia juga berkata kepada Tao Chun-chun, "Chun-chun, cepat hentikan mereka dan tanyakan dengan jelas sebenarnya apayang terjadi - " Suara Liu He-ting belum selesai, mereka berdua sudah keluar dari jendela. Pelayan yang sedang berjalan membawa sepoci teh panas tiba-tiba melihat ada 2 orang gadis berbaju abu yang terbang keluar dari jendela, terlihat mereka tertawa dan saling memukul, karena kaget pelayan itu hanya bisa 261 Dewi KZ http://kangzusi.com/ melongo. Poci yang dipegangnya pun terjatuh, air panas yang ada di dalam poci itu menyirami badannya. Liu He-ting mengerutkan dahi. Dia berteriak dan berlari dengan kecepatan tinggi keluar dan jendela, dia mengeluarkan tangan dan telapak tangannya dia juga membentak, "Apakah kalian sudah gila, cepat hentikan...." Ye Er terus tertawa, pundaknya terus bergoyang. Feng Er mengeluarkan telapak tangannya dan kepalan tangannya menyerang Liu He-ting. Liu He-ting dengan cepat mencengkram tangan mereka. Feng Er dengan sekuat tenaga ingm melepaskan diri cengkraman Liu He-ting tapi dia tidak sanggup, tawanya langsung berhenti, tiba-tiba dia duduk di bawah dan berteriak, "Tolong! Tolong! Ada perampok, pukul perampok itu!" Liu He-ting kaget, aneh tapi juga ingin marah. Pelayan itu pun belum pernah melihat peristiwa aneh seperti ini, dia sampai lupa kalau kakinya sakit karena telah tersiram oleh air panas. Terpaksa Liu He-ting menangkap mereka. Satu tangan mencengkram satu gadis dan yang tangan yang lainnya mencengkram gadis lainnya, dia bingung harus bagaimana menghadapi kejadian seperti ini" Tiba-tiba terdengar suara tua dan berat yang membentak dari luar kamar, "Hari masih begitu pagi, kau sudah menghina perempuan, kawan, caramu itu apakah cara seorang laki-laki sejati"...." Terpaksa Liu He-ting melepaskan kedua gadis itu, untuk menghindari kepalan tangan yang datang. Dia ingin menjelaskan duduk persoalan tapi Ye Er dan Feng Er sudah menggosok-gosok pundak dan tangan mereka, lalu mereka segera berteriak dan lari keluar. Liu He-ting tahu kalau mereka keluar dari sana maka akan terjadi sesuatu, dia ingin mengejaf mereka. 262 Dewi KZ http://kangzusi.com/ Tapi pak tua itu sudah marah dan berkata, "Kawan, apakah kau masih tidak mau melepaskan mereka?" Pak tua itu menyerang Liu He-ting lagi. Liu He-ting terpaksa menghindar tapi tidak membalas. Ilmu kepalan tangan pak tua itu tidak rendah. Liu He-ting tidak bisa lepas dari hadangan orang tua itu. Tao Chun-chun melihat dari dalam, mata. terus berputar, sekarang dia baru keluar dari kamar dan berkata, "Aku akan mengejar mereka." Liu He-ting masih terus menghindari serangan pak tua itu dan dia juga terus bicara, Tetua mungkin salah paham, Rahasia Iblis Cantik Jai Huan Ji Karya Gu Long di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo apakah kita bisa berhenti dulu dan mendengarkan penjelasanku?" Tapi pak tua ini sama sekali tidak mau mendengar alasan Liu He-ting, dia malah marah dan berkata, "Orang sepertimu yang begitu mesum, walaupun ilmu silatmu sangat tinggi tapi kau telah mernberi contoh yang tidak baik di dunia persilatan. Hari ini aku harus mernberi pelajaran kepadamu." Jenggotnya yang panjang tertiup angin. Dia menyerang lagi dengan kepalannya. Liu He-ting mulai merasa marah. Dalam hati dia berpikir, "Pak tua ini usianya sudah tua, mengapa dia masih begitu ceroboh?" Tapi Liu He-ting juga tahu kalau orang ini menjunjung kebenaran di dunia persilatan. Terlihat orang tua ini walaupun tenaganya besar tapi ilmu silatnya tidak begitu tinggi, apalagi ilmu kepalan tangannya terlihat banyak kelemahan. Pak tua itu boleh dikatakan sebagai seorang pesilat yang kemampuannya lumayan tapi kalau bertarung dengannya, masih sangat jauh tingkatnya. Sesudah bertarung beberapa jurus, pak tua itu terlihat semakin marah, kumisnya pun terus bergerak, mulutnya tidak berhenti memarahinya. Dia menganggap Liu He-ting adalah 263 Dewi KZ http://kangzusi.com/ orang y&& paling tidak tahu malu, dia ingin melukai Liu He-ting Pendekar Bloon 16 Wiro Sableng 147 Api Di Puncak Merapi Neraka Lembah Halilintar 2