Ceritasilat Novel Online

Tamu Aneh Bingkisan Unik 3

Tamu Aneh Bingkisan Unik Karya Qing Hong Bagian 3 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/ Sekarang dia sekaligus menyentil 5 butir Tan Hun Zhu, dia siap mencabut nyawa si pengemis tua itu. Untung saja si pengemis terhadap serangan Gui Zhao Po Po sudah tidak asing lagi, dan dia sudah mengetahui jurus dan teknik Gui Zhao Po Po, maka diapun bisa menghindari, tidak sampai pingsan dan roboh. Gui Zhao Po Po sangat menyayangi senjata rahasianya, prinsipnya sekali dia menyentil Tan Hun Zhu harus bisa mengenai musuh dan melumpuhkannya, sekarang dia melihat si pengemis bisa menghindar, dia marah dan membentak, "Pengemis bau, aku jarang gagal dalam membunuh, malam ini kau harus mati!" sambil berkata dia sudah menyerang pengemis tua itu. Pengemis tua itu tidak mau melayaninya, dia kembali me loncat jauh, kemudian lari ke jembatan dan dengan cepat menggendong Xin Suan - "Mau ke mana kalian?" Gui Zhao Po Po seperti bayangan yang terus menempel dan mengikuti mereka terus, meloncat dari jembatan yang sudah putus, kedua telapak tangannya menyerang ke punggung si pengemis. Tiba-tiba si pengemis membalikkan tangan dan memukul dengan tongkatnya, terdengar suara PAK, pukulan itu mengenai pergelangan tangan Gui Zhao Po Po, kemudian pengemis itu membawa Xin Suan meloncat masuk ke dalam sungai. Mungkin si pengemis bisa berenang begitu masuk ke dalam air dia langsung menghilang. Gui Zhao Po Po tidak bisa berenang, begitu melihat mereka kabur kedalam air, dia hanya bisa marah dan berteriak, "Cepat kejar! Hayo kalian berdua turun dan tangkap mereka!" Kedua penggotong tandu palsu itu menyahut dan dengan tergesa-gesa terjun ke dalam air, tapi begitu masuk ke dalam air, mereka baru ingat kalau mereka tidak bisa berenang, segera mereka berteriak, "Shi Gu, kami tidak bisa berenang! Tolong! Tolong...." http://dewi-kz.info/ Tiraikasih Website http://kangzusi.com/ Mereka berdua menggapai-gapai dan berpelukan, karena mereka berdua ingin menjadikan teman mereka sebagai tempat untuk pegangan, semakin mereka bergerak mereka semakin tenggelam, akhirnya mereka benar-benar tenggelam terbawa oleh arus sungai yang deras. Dengan kaget Gui Zhao Po Po berteriak, "Ada apa dengan kalian" Cepat naik! Cepat... cepat!" Gui Zhao Po Po sekarang tampak kebingungan. Kedua orang itu tidak terapung lagi, mereka sudah terbawa oleh arus air. Dia terpaku lama melihat semua itu, kemudian dia menghibur diri, "Sudahlah, di dunia ini banyak pembantu lain, aku semakin tidak suka dengan mereka, kalau mereka mati aku bisa mencari yang lain!" Dia segera kembali ke kereta membuka tirai dan melihat peti besi itu, sambil tertawa senang dia berkata, "Hilang satu, tapi mendapat pengganti yang lain." Sambil tertawa dia naik ke atas kereta dan membawa kereta itu pergi. 0-0-dwkz-0-0 Bab 4 Pengemis tua itu keluar dari dalam air, kira-kira jarak dari jembatan putus itu kurang lebih 150 meter, dia membuka totokan Xin Suan, kemudian menelungkupkan Xin Suan ke bawah dan menekan punggungnya. Membuat air yang berada di dalam perut Xin Suan keluar semua. Akhirnya Xin Suan sadar kembali. Melihat matanya terbuka, si pengemis berkata, "Hayo cepat bangun, tidak ada waktu untuk beristirahat!" Xin Suan bangun dan bertanya, "Apakah tadi aku sempat pingsan?" http://dewi-kz.info/ Tiraikasih Website http://kangzusi.com/ "Betul! Aku terpaksa membawamu terjun ke dalam air, karena situasi sangat mendesak...." Dia menceritakan kejadian tadi, akhirnya dia menarik nafas dan berkata, "Aku kira Gui Zhao Po Po, Liu Shi Gu, pasti telah membawa peti itu pergi." Dengan tidak senang Xin Suan berkata, "Kau harus bertarung dengannya, jangan lepaskan kereta itu dibawa lari!" "Tidak! Ada pepatah yang mengatakan : Selama gunung masih menghijau, tidak perlu khawatir tidak ada kayu bakar. Aku harus menolongmu dulu, baru mencari cara untuk merebut kembali peti besi itu, kalau hanya mengandalkan diriku sendiri, rasanya tidak akan berhasil." "Asal kau bertahan me lawannya, aku bisa membuka totokanku sendiri, kita tidak perlu takut kepadanya." Pengemis itu tertawa kecut dan berkata, "Sudahlah! Jangan mengomel lagi, kita harus cepat kembali untuk melihat keadaan yang telah terjadi." Sewaktu mereka kembali ke jalan di dekat jembatan, kereta mereka sudah tidak ada di tempatnya. Si pengemis marah dan berkata, "Nenek tua yang jahat, dia benar-benar serakah, ternyata kereta itu juga dibawanya!" "Itu lebih baik!" "Lebih baik?" pengemis tua itu terpaku. "Benar! Dia membawa keretanya, kita bisa mencarinya dengan melihat jejak roda kereta yang tertinggal," jelas Xin Suan sambil tersenyum. Pengemis tua itu mendengar penjelasan Xin Suan, segera dia melihat di permukaan jalan yang licin itu ada jejak roda kereta, dia merasa sangat senang dan berkata, "Benar! Kita ikuti saja jejak roda ini!" http://dewi-kz.info/ Tiraikasih Website http://kangzusi.com/ Sambil berjalan Xin Suan bertanya, "Sebenarnya Gui Zhao Po Po itu perempuan seperti apa?" "Dulu dia adalah seorang perempuan genit, dan hatinya sangat kejam, galak seperti harimau, ilmu silatnya juga sangat tinggi. Apalagi jurusnya yang bernama Gui Zhao Kai Hua sangat lihai, aku saja tidak bisa mengalahkannya!" "Seperti apa lihainya jurus Gui Zhao Kai Hua?" Pengemis tua itu menceritakan khasiat dan kehebatan dari Tan Hun Zhu kepada Xin Suan. "Apakah bau wangi itu bisa membuat orang menjadi mabuk?" "Benar! Lebih lihai dari bau wangi biasa, bahkan kehebatannya lebih hebat beberapa kali lipat. Bila kau menghirup sedikit saja maka kau akan segera mati." "Ini tidak terlalu sulit bagi kita, begitu melihat dia mulai bergerak, kita bisa dengan cepat menahan nafas!" Pengemis itu tampak menggelengkan kepalanya dan berkata, "Itu tidak akan ada gunanya, karena wangi-wangian itu pada saat terkena baju, harus menunggu satu jam baru bisa hilang wanginya, apakah kau bisa menahan nafas selama satu jam lamanya?" "Kalau begitu hal ini benar-benar menakutkan, menurutmu apakah aku bisa menang darinya?" "Dalam hal ilmu s ilat kemampuannya lebih rendah dari Pan Long Da Xia, ingin mengalahkan dia rasanya bukan menjadi masalah, hanya saja serangan Tan Hun Zhu sulit dihindari." Sambil mengobrol mereka terus mengikuti jejak roda kereta yang ternyata sudah keluar dari jalan besar dan masuk ke daerah terpencil, di depan mereka hanya terlihat kegelapan, Xin Suan berkata, "Sepertinya Gui Zhao Po Po tidak membawa keretanya ke kota, tapi kearah mana dia berjalan?" "Kalau arahnya tidak berubah, kereta itu akan tiba di Dong Ting Hu (danau Dong Ting)," jawab si pengemis itu. http://dewi-kz.info/ Tiraikasih Website http://kangzusi.com/ "Apakah Gui Zhao Po Po tinggal di sana?" "Dia sering keluar masuk daerah sini, apakah dia tinggal di sana, aku sendiri tidak tahu." Mereka berdua terus mengikuti jejak roda, untung malam itu terang bulan, maka sekeliling mereka terlihat lebih jelas. Mereka terus mengejar, di tempat yang letaknya beberapa puluh meter dari mereka, terdengar tawa seorang perempuan. Xin Suan berhenti melangkah dan bertanya, "Apakah itu adalah suara Gui Zhao Po Po?" "Sepertinya memang dia, hayo cepat kita ke sana untuk melihat!" ajak si pengemis. Baru saja mereka berjalan beberapa puluh langkah, mereka melihat ada sebuah kereta. Kereta itu sedang berhenti, terdengar Gui Zhao Po Po sedang bicara dengan seseorang yang ada di dalam kereta, "Pendekar Huo, aku tidak menyangka kau begitu pelit, biarkan aku membuka peti ini untuk melihat isinya." Pan Long Da Xia menjawab, "Liu Shi Gu, kita adalah orang terkenal, kita harus bisa menepati janji, lebih baik kau bawa 10 ribu tail perak ini dan pergi dari s ini!" Xin Suan dan pengemis tua mendengar kata-kata itu, mereka merasa aneh, mereka tidak tahu mengapa Pan Long Da Xia bisa begitu cepat tiba di tempat itu. Dan tahu bahwa peti besi itu sudah dirampas oleh Gui Zhao Po Po bahkan tahu bahwa tempatnya adalah di sini. Terdengar Gui Zhao Po Po tertawa, "pendekar Huo terlalu menganggap remeh kepadaku, walaupun aku tidak kaya tapi aku tidak mau uang 10 ribu tail ini!" "Kalau begitu, mengapa semalam kau setuju untuk membantuku merebut kembali peti besi itu?" tanya Huo Ru Feng. Mendengar percakapan ini Xin Suan baru mengerti, dia segera berbisik kepada si pengemis, "Ternyata Huo Ru Feng yang http://dewi-kz.info/ Tiraikasih Website http://kangzusi.com/ menyuruh Gui Zhao p0 Po membantunya, sekarang karena Gui Zhao Po Po menginginkan semuanya, dia tidak mau menyerahkan peti itu kepada Pendekar Huo!" Pengemis tua itu mengangguk, diapun berbisik kepada X in Suan, "Kita jangan keluar dulu, mungkin mereka akan bertarung, bisa saja kedua-duanya terluka." Terdengar Gui Zhao Po Po tertawa lagi, "Pendekar Huo, kita sudah lama berkelana di dunia persilatan, kau jangan menganggapku anak kecil, mana mungkin?" "Sejak kapan aku menganggapmu anak kecil?" "Barang yang ada di dalam peti besi itu sangat sangat berharga, tapi kau malah membayarku 10 ribu tail perak saja, bukankah rtu sama seperti menipu anak berumur 3 tahun?" "Kau salah, barang yang ada di dalam peti besi ini bukan emas ataupun barang perhiasan lainnya." "Aku tidak percaya, kalau barang yang ada dalam peti besi itu tidak berharga lebih dari 10 ribu tail perak, mana mungkin kau akan membayarku hanya 10 ribu tail?" "Memang benar barang itu harganya lebih dari 10 ribu tail tapi itu bukan emas atau perhiasan, kau mendapatkannyapun tidak akan ada gunanya." "Kalau begitu, biarkan aku membuka peti itu untuk melihat isinya, kalau bukan emas atau perhiasan, aku akan mengembalikannya lagi padamu, bagaimana?" "Tidak! Kau tidak boleh membukanya!" "Kalau begitu aku tidak butuh uang 10 ribu tail itu. Kau pergi saja!" "Apakah kau menginginkan peti besi itu?" "Betul!" http://dewi-kz.info/ Tiraikasih Website http://kangzusi.com/ "Liu Shi Gu, kau jangan keterlaluan. Apakah kau kira aku tidak sanggup membunuhmu?" "Ilmu pedang Pendekar Huo sudah sangat terkenal, tapi bila kau mau membunuhku harus menunggu beberapa hari lagi. Sekarang ini apakah tanganmu bisa memegang pedang?" "Untuk menghadapimu tidak perlu menggunakan pedang. Jika kau ingin terus bertahan dengan keinginanmu, silakan!" Kata-katanya baru selesai, dia sudah loncat dari kereta dan mendarat di padang rumput. Gui Zhao Po Po tertawa dan berkata, "Baiklah! Akupun ingin mencoba jurus-jurus dari Pendekar Huo!" Di bawah sinar bulan terlihat kedua tangan Pendekar Pan Long dibalut dengan kain putih. Sepertinya racun yang mengenai tangannya sudah berhasil ditawarkan. Karena tangannya sudah mulai membusuk maka sekarang dia tidak bisa memegang apapun. Tapi ilmu silatnya sangat tinggi. Ilmu silatnya bukan hanya mengandalkan sepasang tangannya. Sekarang begitu dia mendekati Gui Zhao po Po, sikapnya terlihat serius dan berwibawa. Sedap otot di tubuhnya seakan-akan bisa membunuh musuh. Kedua telapak tangan Gui Zhao Po Po menjaga di bagian dada dan siap siaga. Walaupun Gui Zhao Po Po menginginkan peti besi itu tapi bukan berarti dia tidak takut kepada Pan Long Da Xia. Jika bukan karena kedua tangannya dibalut, mungkin Gui Zhao Po Po tidak akan berani melawannya seperti sekarang. Pan Long Da Xia berkata, "Silakan kau yang terlebih dulu mengeluarkan serangan!" "Baik, maafkan aku!" seru Gui Zhao Po Po. http://dewi-kz.info/ Tiraikasih Website http://kangzusi.com/ Tubuh Gui Zhao Po Po bergerak, kelima jarinya yang berbentuk seperti cakar membawa angin besar dan siap mencakar wajah Pan Long Da Xia. Pan Long Da Xia tidak bergerak, dia hanya tertawa dan berkata, "Bertarung denganku jangan menggunakan jurus macammacam!" Serangan Gui Zhao Po Po tadi memang adalah jurus tipuan. Tujuannya hanya mengacaukan penglihatan dan konsentrasi lawan. Begitu tahu siasat Gui Zhao Po Po, Pendekar Pan Long segera mengubah jurusnya. Tangan kanan Gui Zhao Po Po melayang, kedua jarinya menotok ke tulang rusuk kanan pan Long Da Xia. Ini adalah jurus yang sangat lihai dan JUrus ini adalah jurus untuk membunuh orang. Pan Long Da Xia tidak menghindar, juga tidak menyerang. Begitu Tamu Aneh Bingkisan Unik Karya Qing Hong di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo kedua jari Gui Zhao Po Po hampir mengenai tubuhnya, dia baru mengangkat lutut untuk menahan jari Gui Zhao Po Po, setelah itu dia mengangkat kaki kanannya dan siap menendang ke dada Gui Zhao Po Po. Tendangan itu merupakan serangan yang sangat lihai dan tarafnya sangat tinggi. Gui Zhao Po Po segera menghindar kemudian dengan telapak tangannya dia berusaha menahan tendangan lawan. Dia tertawa dan berkata, "Kasihan! Kekuatannya Pendekar Huo hanya bisa menendang karena tangannya sudah cacat!" Kata-kata Gui Zhao Po Po belum selesai, telapak tangan kiri Pan Long Da Xia datang membawa angin kencang dan telapaknya memukul ke belakang leher Gui Zhao Po Po. Pukulan ini mengandung tenaga yang sangat besar. Gui Zhao Po Po terkejut karena dia sama sekali tidak menyangka kalau Pan Long Da Xia masih bisa menggunakan tenaga telapaknya. Dengan cepat dia menundukkan kepala. Tangannya terangkat untuk menahan. Gui Zhao Po Po tergetar dan mundur beberapa langkah. http://dewi-kz.info/ Tiraikasih Website http://kangzusi.com/ Pan Long Da Xia tidak mengambil kesempatan untuk menyerang. Dia hanya berkata, "Liu Shi Gu, aku beri kesempatan terakhir kepadamu, apakah kau tidak menginginkan lagi uang 10 ribu tail perak?" Gui Zhao Po Po tertawa, "Sekarang yang aku inginkan hanya kepalamu!" Kata 'kepala' baru saja diucapkan, Gui Zhao Po Po seperti seekor harimau bergerak, kedua telapak tangannya dibuka dan dia terus enyerang. Kedua telapak tangannya dibuka, semua jurus cakarnya dikeluarkan. Gerakan cakarnya kelihatan seperti tidak teratur dan kacau, tapi semua adalah jurus-jurusnya yang aneh yaitu 38 Jurus Cakar setan, pan Long Da Xia adalah pesilat terkemuka di dunia persilatan. Ilmu silatnya boleh dikatakan sudah sangat matang dan tinggi, tapi karena kedua telapak tangannya mulai membusuk, maka gerakan kedua telapaknya tidak begitu lincah lagi. Karena itu ketika jurus yang seharusnya menggunakan telapak untuk menyerang, selalu dihindarinya atau menggantikannya dengan kaki. Walau begitu, dia tetap bisa menahan serangan Gui Zhao Po Po yang keras, dia tidak tampak terdesak sama sekali. Hanya dalam waktu singkat 38 Jurus Cakar setan, telah habis dilancarkan oleh Gui Zhao Po Po, tapi serangannya sama sekali tidak bisa membuat Pendekar Huo terlukai. "Apakah kau masih ingin terus bertarung?" tanya Pan Long Da Xia dengan dingin. Tiba-tiba tubuh Pan Long Da Xia berputar. Sikunya secepat kilat menyodok. Terdengar, PENG! Pundak kiri Gui Zhao Po Po tersikut, dia melayang dan terjatuh. Kali ini Pan Long Da Xia tidak memberi kesempatan lagi kepada Gui Zhao Po Po. Dia segera mendekat dan menendang Gui Zhao Po Po yang masih melayang di udara. http://dewi-kz.info/ Tiraikasih Website http://kangzusi.com/ Tapi tiba-tiba tampak ada asap berwarna merah muda menghadang didepannya, Pan Long Da Xia pernah mendengar kalau di dalam kuku jari Gui Zhao Po Po tersimpan senjata racun yang sangat lihay yang disebut Tan Hun Zhu, dia tidak pernah melihatnya dan tidak mempunyai bayangan sama sekali akan terjadi serangan seperti itu. Begitu terkena sodokan, Gui Zhao Po Po belum sempat mendarat, tapi Gui Zhao Po Po masih bisa mengeluarkan senjata Tan Hun Zhu. Pada saat merasa kalau dia harus menghindar, semua itu sudah terlambat. Terlihat Pan Long Da Xia terpaku. Dia seperti kehilangan rohnya kemudian pelan-pelan tubuhnya tersungkur ke depan. Akhirnya roboh! Gui Zhao Po Po meloncat ke bawah kemudian tertawa terbahakbahak, "Huo Ru Feng, sekarang aku akan mengantarkanmu pulang!" Tangan kanannya baru saja diangkat dan berniat akan menebas. "SETT !" Sebuah pisau datang dan mengenai telapak tangan bagian belakang Gui Zhao Po Po hingga menembus keluar dari telapaknya. "Aduh!" Gui Zhao Po Po berteriak kesakitan. Dia segera berjongkok. Tangan kirinya memegang tangan kanannya yang terkena pisau dan berteriak dengan marah. "Siapa yang diam-diam telah menyerangku, cepat keluar!" Xin Suan muncul. Melihat Xin Suan yang datang, wajah Gui Zhao Po Po segera berubah dan berkata, "Ternyata kau..." Xin Suan tersenyum, "Betul! Ini aku!" Pengemis tua itupun ikut keluar dari balik semak-semak. Sambil tertawa dia berkata, "Hei nenek genit, masih ada aku!" http://dewi-kz.info/ Tiraikasih Website http://kangzusi.com/ Tangan kanan Gui Zhao Po Po terluka oleh pisau Xin Suan. Dia tahu dia tidak sanggup bertarung lagi. Melihat Xin Suan dan pengemis tua itu datang, dia segera mundur. Dengan marah dia berkata, "Nyawa seorang pengemis benar-benar panjang, kau tidak dibawa oleh setan air!" Pengemis tua itu tertawa dan berkata, "Mata setan air sangat jeli, dia tidak mau menangkapku karena aku adalah seorang pengemis yang miskin." Melihat telapak tangannya yang terluka oleh pisau, wajah Gui Zhao Po Po menjadi pucat. Dia menarik nafas dan berkata, "Kalau tahu akan terjadi seperti ini, harusnya sejak tadi aku menerima 10 ribut tail dari Huo Ru Feng!" "Betul. Makanya jadi orang jangan terlalu serakah!" kata pengemis. Sambil menahan sakit Gui Zhao Po Po berkata, "Mohon ijinkan aku mengambil cek 10 ribu tail dari badan Huo Ru Feng, dan kalian boleh membawa kereta itu pergi! Bagaimana?" "Tidak bisa!" jawab Xin Suan. "Aku hanya mengambil uangnya, apa hubungannya dengan kalian?" tanya Gui Zhao Po Po. "Kalau bukan karena usiamu sudah tua, sudah sejak tadi aku membunuhmu, hayo cepat Pergi sekarang juga!" Gui Zhao Po Po menarik nafas dan berkata, "Hitung-hitung aku sedang sial, ayam tidak bisa dicuri, beras untuk memancing ayam malah hilang...." Sambil berkata seperti itu dia langsung pergi tapi tiba-tiba dia membalikkan tubuhnya. Tangan kirinya diangkat, kelima jarinya tampak siap menyentil, 5 butir Tan Hun Zhu keluar dari kukunya dan dia tertawa, "Lihatlah! Ini jimatku!" Sejak awal Xin Suan dan pengemis sudah berhati-hati dalam menghadapi Gui Zhao Po Po. Melihat dia membalikkan tubuh http://dewi-kz.info/ Tiraikasih Website http://kangzusi.com/ dengan tiba-tiba, mereka berdua langsung meloncat ke pinggir sejauh 10 meter lebih. Di tempat mereka berdiri tadi terlihat asap berwarna merah muda. Begitu meletus, asap segera menyebar ke mana-mana. Hingga radius kurang lebih 15 meter. Xin Suan dan pengemis tua itu meloncat lebih jauh lagi untuk menghindari serangan asap berwarna merah muda itu. Gui Zhao Po Po melihat serangan terakhinya tetap tidak bisa membuat mereka berdua bertekuk lutut. Segera dia membalikkan tubuh dan dengan cepat sudah menghilang di dalam kegelapan. Melihat dia melarikan diri, Xin Suan dan pengemis tua itu tidak mengejar, karena tujuan mereka adalah merebut kembali peti besi itu. Sekarang tujuan mereka sudah tercapai, mengejar musuh bukan hal yang penting lagi bagi mereka. Asap sudah tertiup oleh angin malam hingga menyebar dan menjauh, mereka berdua baru berani mendekati kereta. Xin Suan naik ke dalam kereta untuk melihat keadaan peti besi. Dia berkata, "Huo Ru Feng terkena asap beracun, jika tidak ditolong apakah dia bisa sadarkan sendiri?" "Bisa, kira-kira satu jam lagi dia akan sadar." "Kalau begitu, mari kita pergi sekarang juga," kata Xin Suan. "Apakah kita akan membiarkan dia begitu saja di sini?" tanya pengemis itu. "Bukankah tadi kau mengatakan kalau dia akan sadar satu jam lagi?" "Bagaimana kalau Gui Zhao Po Po kembali lagi?" "Betul juga! Jika Gui Zhao Po Po kembali, Huo Ru Feng pasti akan mati. Sekarang kita harus bagaimana?" tanya Xin Suan. "Pindahkan saja dia ke tempat lain supaya Gui Zhao Po Po tidak bisa mencarinya." http://dewi-kz.info/ Tiraikasih Website http://kangzusi.com/ Xin Suan setuju dengan ide si pengemis, segera dia menggendong Pan Long Da Xia dan berjalan kira-kira ratusan langkah, lalu meletakkan dia di balik semak-semak, kemudian Xin Suan berkata, "Sekarang kita kembali dulu ke kota uuntuk membeli papan dan menyambung jembatan yang putus itu." "Aku rasa sekarang hari sudah terlalu ma lam, untuk kembali ke kota dan membeli Papan bukan hal yang mudah, lebih baik kita mencari papan di sekitar sini, bagaimana?" tanya si pengemis. "Dari mana kita bisa mendapatkan Papan?" tanya Xin Suan. Pengemis tua itu menunjuk ke arah selatan dan menjawab, "Di sana adalah hutan, kita bisa melihat apakah di sana ada pohon yang bisa ditebang dan papannya bisa digunakan untuk menyambung jembatan yang putus?" Xin Suan mengangguk, mereka membawa kereta ke arah hutan, begitu mendekati hutan, mereka baru tahu itu bukan hutan kayu melainkan hutan bambu. Pengemis tua itu menganggap bambupun bisa digunakan untuk membuat papan jembatan, maka merekapun mulai menebang puluhan batang bambu untuk membuat papan jembatan. Kemudian bambu-bambu itu dinaikkan ke atas kereta, dan kereta kembali ke jembatan tadi.... Begitu tiba di jembatan itu, mereka mulai memasang bambubambu itu di bagian yang terputus. Bambu pendek dipasang secara simetris. Setelah mengira-ngira papan penyambung jembatan yang putus itu bisa menahan beban sebuah kereta, Xin Suan segera menurunkan peti besi dan berkata, "kau bawa kereta melintasi jembatan, aku yang akan menggotong peti besi ini." Akhirnya kereta dengan selamat bisa melewati jembatan itu. Xin Suan duduk dengan tangan yang masih terbungkus oleh handuk, dia menghindari telapak tangannya terkena peti besi itu, kemudian dia menaikkan peti besi itu ke atas pundaknya, selangkah demi selangkah dia berjalan menyebrangi jembatan, akhirnya diapun dengan selamat tiba di seberang. http://dewi-kz.info/ Tiraikasih Website http://kangzusi.com/ Kemudian dia me letakkan peti besi itu ke dalam kereta dan mereka siap meneruskan perjalanan. Pengemis tua itu menarik nafas panjang dan berkata, "Setelah selesai mengantarkan barang ini sepertinya kita bisa membuka kantor Biao." "Benar! Sepertinya semua kantor Biao tidak akan ada yang mengalami perjalanan seperti kita, melewati perjalanan begitu sulit, kalau kita dengan lancar bisa mengantarkan barang ini sampai ke tempat tujuan, tentunya kita akan merasa bangga," kata Xin Suan. "Apakah kita akan bertemu lagi dengan hal aneh lainnya?" "Walau bagaimanapun kita harus bisa mengatasi kesulitan yang akan terjadi, semua ini untuk mendapatkan uang 100 ribu tail." 0-0-dwkz-0-0 Hari kedua, siang hari. Mereka tiba di kota keempat yaitu kota Y i Xing. Mereka merasa lelah, dan berniat ingin menginap semalam di kota itu. Setelah mendapatkan penginapan mereka segera memindahkan peti besi itu ke dalam kamar dan berpesan kepada pelayan supaya mengantarkan sayur dan nasi ke kamar mereka. Mereka tidak ingin meninggalkan peti besi itu begitu saja. Sewaktu hari mulai malam, mereka bersiap naik ke ranjang untuk tidur - TOK! TOK! TOK! Ternyata ada seseorang yang mengetuk Pintu! Xin Suan segera bertanya, "Siapa?" "Aku." Suara itu ternyata suara seorang perempuan, suara itu terdengar manis dan jernih! http://dewi-kz.info/ Tiraikasih Website http://kangzusi.com/ Xin Suan merasa aneh dan bertanya, "Kau mencari siapa?" Gadis itu menjawab, "Aku mencarimu!" Xin Suan dan pengemis itu saling bertukar pandang keheranan dan bertanya lagi. "Siapa kau?" Gadis itu menjawab, "Shui Xian Hua." Xin Suan baru saja berkelana di dunia persilatan dan sebelum ini dia tidak pernah mendengar nama Shui X in Hua, dia memberi sorot bertanya kepada si pengemis, pengemis itu mendekat dan berbisik kepada Xin Suan, "Shui Xian Hua adalah perempuan paling cantik di dunia persilatan - Aku tebak kau pasti akan mendapatkan nasib bagus!" Begitu mendengar bahwa gadis itu adalah gadis tercantik di dunia persilatan, hati X in Suan berdebar-debar dan bertanya, "Nona mencariku, apakah Nona tahu siapa aku?" Sambil tertawa Shui Xian Hua menjawab, "Bukankah namamu adalah Xin Suan?" "Ada keperluan apa Nona mencariku?" "Apakah kau tidak akan membukakan pintu supaya aku bisa masuk?" Shui K ian Hua tertawa manis. Xin Suan segera dia membuka pintu dan me lihat Shui Kian Hua berdiri di depan pintu kamarnya, dia merasa jantungnya berdegup dengan kencang, dia berpikir, "Benar! Ternyata dia adalah gadis yang sangat cantik!" Usia Shui Xian Hua kurang lebih 20 tahun, wajahnya lonjong, matanya besar, bulu matanya sangat panjang, rambutnya panjang, bola matanya hitam dan sangat jernih, matanya seperti bisa bicara, dadanya membusung, pinggangnya kecil, benar-benar membuat seorang laki-laki menjadi mabuk dan tidak bisa menahan diri! Matanya yang indah tampak berputar, tawanya membuat jantung orang berdebar-debar, suaranya seperti burung kenari yang http://dewi-kz.info/ Tiraikasih Website http://kangzusi.com/ berkicau lalu berkata, "Apakah kau tidak akan mempersilakan aku masuk ke dalam kamar?" Xin Suan bukan pohon dan rumput, tanpa terasa dia sudah Tamu Aneh Bingkisan Unik Karya Qing Hong di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo berkata, "Silakan masuk!" Sambil me langkah perlahan diapun masuk ke dalam kamar, langkahnya ringan dan indah. Semua kecantikan seorang perempuan sepertinya sudah terwakili olehnya. Segera Xin Suan menarik sebuah kursi dan berkata, "Silakan duduk!" Shui Kian Hua pun duduk, wajahnya seperti sekuntum bunga yang baru saja mekar, sangat cantik dan indah. Walaupun Xin Suan tertarik dengan kecantikan Shui Xian Hua, tapi dia tetap bersikap waspada, sambil tertawa Xin Suan bertanya, "Apakah musuhku yang menyuruhmu datang ke sini?" Dengan terbuka Shui X ian Hua menjawab, "Tebakanmu benar." "Apa yang ingin kau sampaikan kepadaku?" Shui Kian Hua menatap ke arah si pengemis lalu bertanya, "Apakah kita bisa bicara empat mata saja?" "Pengemis tua itu bukan orang terkenal ada persoalan apa katakan saja sekarang!" kata Xin Suan. "Tidak! Aku hanya akan bicara padamu saja, secara pribadi!" jawab Shui Xian Hua. Xin Suan mengerutkan dahi tampak berpikir. Shui Xian Hua tertawa dan berkata, "Ilmu silatku berada di bawahmu, akupun tidak bisa berbohong ataupun melukai orang dengan racun seperti Gui Zhao Po Po, apa yang perlu kau khawatirkan?" Xin Suan merasa kalau dia adalah seorang laki-laki sejati, mana bisa dia takut kepada seorang perempuan" Segera dia membalikkan http://dewi-kz.info/ Tiraikasih Website http://kangzusi.com/ tubuhnya dan berkata kepada si pengemis, "Bisa tolong tinggalkan kami sebentar?" Pengemis itu tertawa dan menjawab, "Baiklah, kali ini biar kau yang mengatasinya sendiri, aku akan menunggu di luar." Setelah itu diapun keluar dari kamar. Shui Xian Hua melihat pengemis itu keluar dari kamar, pintupun ditutupnya dan berkata, "Kuncilah pintu itu!" Xin Suan menurut dan mengunci pintu kamar, lalu dia berkata, "Seharusnya namamu diubah menjadi bunga mawar (mei gui) saja." "Mengapa?" Shui X ian Hua tertawa. "Karena bunga mawar banyak yang liar." "Apakah kau menganggap aku liar?" tanya Shui Xian Hua sambil tertawa. "Aku hanya bisa melihat saja!" "Apakah kau tidak menyukai perempuan liar?" "Sebaliknya aku menyukai perempuan yang sedikit liar." "Apakah benar?" "Ya." "Aku takut kau tidak akan berani." "Mengapa kau bisa berkata seperti itu?" "Karena aku lebih liar dari bunga mawar, keliaranku tidak akan membuatmu bertahan!" "Aku tidak akan mengecewakanmu!" "Apakah kata-katamu bisa dibuktikan?" "Boleh saja!" kata Xin Suan sambil mengangguk. Shui Xian Hua berdiri dan mulai membuka bajunya Xin Suan terkejut dengan mata melotot dia bertanya, "Kau mau apa?" http://dewi-kz.info/ Tiraikasih Website http://kangzusi.com/ Shui Xian Hua tetap membuka bajunya dengan tertawa dia menjawab, "Kenapa" Apakah kau takut" Bukankah tadi kau mengatakan tidak akan mengecewakanku?" Wajah Xin Suan memerah tapi dia tetap bertahan dan menjawab, "Baiklah, aku akan mencobanya" "Nah itu baru seorang laki-laki sejati!" Shui Xian Hua masih tetap membuka bajunya, dia menganggap Xin Suan adalah suaminya, dia sama sekali tidak merasa malu! Hanya dalam waktu singkat baju yang melekat di tubuhnya sudah terlepas semua. Tubuhnya putih seperti giok putih, begitu lembut. Dia berdiri di depan Xin Suan, lehernya benar-benar indah tidak bisa terlukiskan dengan kata-kata. Tapi Xin Suan masih berusaha menahan diri, dengan serius Xin Suan berkata, "Untuk apa kau melakukan semua ini?" Dengan ringan Shui X ian Hua berjalan ke arah ranjang kemudian diapun berbaring di atas ranjang itu, katanya, "Sekarang buktikanlah kepadaku!" Jantung Xin Suan berdebar dengan kencang, rasanya jantungnya seperti dibakar oleh api, tapi dia tetap berusaha menahan dirinya supaya tidak meledak, dengan suara rendah dia bertanya, "Apakah kau melakukan semua ini hanya karena menginginkan peti besi itu?" Mata Shui Xian Hua tampak terpejam tapi dia masih bicara, "Sekarang kita tidak sedang membicarakan tentang peti besi, sekarang aku sedang membutuhkanmu...." Dengan sekuat tenaga Xin Suan menggigit bibirnya dan berkata, "Sepertinya kau bukan seorang gadis genit, mengapa kau melakukan semua ini?" Dengan pelan Shui Xian Hua menjawab, "Anggaplah ini sebagai rejekimu." http://dewi-kz.info/ Tiraikasih Website http://kangzusi.com/ "Tidak, kalau kau me lakukan semua ini karena peti besi itu, usahamu akan sia-sia!" Tiba-tiba Shui Xian Hua marah dan berkata, "Sudah kukatakan tadi, jangan bicarakan tentang peti besi itu!" "Kalau begitu, untuk apa kau melakukan semua ini?" "Jangan terus bertanya, asalkan kau me lakukan apa yang seharusnya dilakukan oleh seorang laki-laki, itu saja sudah cukup!" Xin Suan mendekat, kedua matanya menelusuri tubuh telanjang Shui Kian Hua yang indah, hatinya terus berperang, akhirnya Xin Suan menarik nafas panjang dan berkata, "Kau benar-benar cantik, aku benar-benar berharap kau adalah istriku...." "Asal kau mengatakan, 'aku mau menikah denganmu' maka aku pasti akan menjadi istrimu." Xin Suan duduk di sisi ranjang, membelai rambut panjang Shui Kian Hua, kemudian dengan pelan dia berkata, "Semenjak aku berkelana di dunia persilatan, baru satu tahun ini, aku sudah bertemu dengan pesilat-pesilat tangguh dan mengalami berliku-liku perjalanan, aku belum pernah kalah ataupun bertekuk lutut di hadapan orang lain...." "Bagaimana kali ini?" "Kali ini aku mengaku kalah." Xin Suan naik ke tempat tidur, dia adalah seorang laki-laki tulen, tiba-tiba Shui Xian Hua menghalanginya dan berkata, "Tidak perlu terburu-buru." "Mengapa?" Xin Suan terpaku. "Aku ingin bicara dulu...." "Bicara mengenai apa?" Kedua tangan Shui K ian Hua yang putih sudah memeluk Xin Suan dan menarik tubuhnya, pelan-pelan dia bertanya di telinga Xm Suan, "Apakah kau benar-benar menyukaiku?" http://dewi-kz.info/ Tiraikasih Website http://kangzusi.com/ Tubuh Xin Suan terasa terbakar, kedua matanya sepertinya bisa mengeluarkan api, dia terus bicara, "Benar dan itu sudah pasti!" Shui Xian Hua tidak mau Xin Suan mendapatkan keinginannya dengan cepat, dengan mata yang indah dan genit dia bertanya, "Apakah benar kau akan memperistriku?" "Benar! Benar!" "Kalau begitu kau harus memberiku sebuah hadiah." "Kau menginginkan apa?" "Uang 100 ribu tail perak!" "Jangan bercanda!" "Aku tidak bercanda!" "Aku tidak mempunyai uang sebanyak itu." "Kalau tidak ada uang sebanyak itu, benda seharga 100 ribu tail perakpun boleh kau berikan!" Kepala Xin Suan seperti disiram air dingin, pikirannya segera terfokus dan bertanya, "Bukankah tadi kau mengatakan tidak ingin membicarakan tentang peti besi?" Shui Xian Hua tertawa dan menjawab, "Aku ingin tahu apakah kau benar-benar suka kepadaku dan berniat untuk memperistriku?" "Apakah kau tidak sadar bahwa permintaanmu ini keterlaluan?" "Tidak! Karena aku mempertaruhkan kebahagiaanku seumur hidup." "Kalau aku memberikan peti besi itu, apa yang akan kau lakukan?" "Setelah kau memberikan peti besi itu, akan kubuang peti itu ke sungai, setelah itu kemanapun kau pergi aku pasti akan selalu mengikutimu." "Kalau begitu kau menginginkanku?" http://dewi-kz.info/ Tiraikasih Website http://kangzusi.com/ "Aku menginginkan suami yang tidak ikut campur dengan masalah dunia persilatan dan tidak selalu dikejar-kejar oleh orang lain!" "Baiklah, biarkan aku berpikir dulu!" "Benar, pikirkanlah dengan baik dan matang." Xin Suan tampak berpikir, tapi tangannya tidak bisa diam, tangannya mulai meraba-raba tubuh Shui Xian Hua dengan pelan.... Tubuh Shui Xian Hua mulai bergetar dan merintih, "Jangan...jangan...." Tapi Shui Xian Hua tidak menolak rabaan Xin Suan, dia sudah mabuk dan kalah oleh rabaan Xin Suan. Jiwanya serasa melayang, melayang, dan berteriak, "Jangan...jangan...jangan!" Tiba-tiba dia memeluk Xin Suan dengan erat seperti ingin menggencet Xin Suan sampai mati dan berkata, "Cepatlah, cepat...." Xin Suan melihat keadaan menjadi seperti itu, dia segera memberontak dan keluar dari pelukan Shui Xian Hua, dan mengenakan bajunya kembali. Mata Shui X ian Hua yang besar tampak melotot lalu dia bertanya, "Ada apa denganmu?" "Aku merasa kita bukan suami istri maka kita tidak boleh melakukan hal ini...." Shui Xian Hua marah dan berkata, "Kalau kau pergi dari sini, kubunuh kau!" Kemudian dia menarik Xin Suan dan memeluknya dengan erat. 0-0-dwkz-0-0 Hujan telah berhenti dan awan hitampun sudah menghilang, mereka berdua berbaring dengan diam. Tidak ada seorangpun yang http://dewi-kz.info/ Tiraikasih Website http://kangzusi.com/ berniat bicara. Setelah merasa cukup beristirahat Xin Suan bangun untuk memakai baju. Dengan pelan Shui Xian Hua bertanya, "Apakah kau sudah memikirkannya"'' "Sudah!" "Bagaimana keputusanmu?" "Maaf, aku tidak bisa mengikuti permintaanmu!" "Apa" Kau tidak akan memberikan hadiah untukku?" Pelan-pelan Xin Suan berkata, "Walaupun kau sudah bukan perawan lagi, tapi bila kau berubah menjadi perempuan baik-baik, aku tetap akan memperistrimu." "Bagaimana dengan peti besi itu?" "Kau menginginkan suami atau peti besi itu?" Shui Kian Hua marah dan berteriak, "Tubuhku sudah kuberikan kepadamu kau masih tetap tidak mau melepaskan peti besi itu, kau---" Xin Suan juga marah dan berkata, "Kau menginginkan suami atau peti besi itu?" "Aku menginginkanmu tapi aku tidak mau kau selalu menghadapi bahaya!" "Aku tidak menganggap kalau aku selalu berada dalam bahaya." "Apakah sepanjang perjalananmu kemarin ini bukan termasuk bahaya?" "Tapi aku bisa selamat melewati semuanya." "Kau jangan terlalu percaya diri, aku katakan kepadamu, kalau kau tidak mau melepaskan peti besi itu, kau tidak akan bertahan hidup sampai di Jin Ling." Xin Suan tersenyum, "Sepanjang perjalanan kemarin aku sudah melewati dua peristiwa yang paling menyulitkan, pertama adalah http://dewi-kz.info/ Tiraikasih Website http://kangzusi.com/ Pan Long Da X ia, Huo Ru Feng dia adalah pesilat nomor satu dunia persilatan, tapi akhirnya aku bisa lolos darinya. Sedangkan yang satunya lagi adalah kau, di dunia ini hal yang menyulitkan adalah menghadapi perempuan cantik, tapi akhirnya aku bisa lolos juga. Apakah masih ada bahaya lainnya?" Shui Xian Hua tampak melotot dan berkata, "Kau----" "Aku katakan sekali lagi, apa yang telah terjadi hari ini menjadi tanggung jawabku, kalau kau mau menikah denganku, akhir tahun di bulan November, tunggulah aku di Penginapan An Fu di kota Ji Nan - aku hanya akan berkata sampai di sini, sekarang kenakan bajumu dan pulanglah!" Shui Xian Hua terus melihatnya, air matanyapun menetes, lalu dia berkata, "Kau...benar-benar orang yang tidak punya perasaan!" Xin Suan mengangguk. Shui Xian Hua menangis dan berkata, "Aku benci kepadamu." Sambil mengenakan bajunya, Shui Xian Hua masih terus menangis, dia berkata, "Aku beritahu kepadamu, aku pasti akan membalas dendam kepadamu!" Xin Suan menggelengkan kepalanya dan berkata, "Lebih baik jangan kau lakukan, bila kau membalas dendam, malah kau yang akan rugi." 0-0-dwkz-0-0 Hari kedua, kereta keluar dari kota Yi Xing dan mereka melanjutkan perjalanan Pada sore hari mereka sudah tiba di kota Piao Yang, mereka beristirahat sebentar di kota itu, kemudian melanjutkan perjalanan lagi.... Malam hari kereta tiba di sebuah kuil. Kuil itu bernama Tian Wang. Mao Shan sudah terlihat dari kejauhan, pengemis tua itu http://dewi-kz.info/ Tiraikasih Website http://kangzusi.com/ menarik nafas dan berkata, "Kalau kita berjalan sehari lagi maka kita akan tiba di Jin Ling." Tamu Aneh Bingkisan Unik Karya Qing Hong di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo Xin Suan dengan senang menjawab, "Benar!" Pengemis tua itu tertawa sambil berkata, "Ada pepatah yang mengatakan: pahlawan sulit me lewati perempuan cantik, tapi kau bisa melewatinya, tampaknya jalan ke depan nanti kita tidak akan mengalami kesulitan lagi." "Belum tentu, aku lihat setiap bahaya bisa muncul di depan kita," kata Xin Suan. "Tidak, tidak akan ada bahaya lagi!" "Semakin mendekati kesuksesan, maka hal yang ditemuipun semakin berbahaya, kita harus tetap waspada." "Tapi aku menganggap akal-akalan mereka sudah habis, dan mereka tidak mempunyai cara lain lagi." "Aneh, mengapa kau menjadi begitu optimis?" tanya Xin Suan. Pengemis itu tertawa lalu me lihat ke kiri dan ke kanan, katanya, "Kita sudah berjalan selama 3 jam, bagaimana kalau kita berhenti dulu untuk beristirahat?" Xin Suan mengangguk, segera dia menghentikan keretanya di sisi jalan dan dari dalam kereta dia megeluarkan rumput untuk memberi makan kudanya. Pengemis itu dari dalam tasnya mengeluarkan beberapa bakpao dan berkata, "Makanlah bakpao ini, aku membelinya di Piao Yang!" "Aku tidak merasa lapar, kau sendiri saja yang makan," kata Xin Suan. "Mengapa kau tidak merasa lapar?" "Aku sudah makan cukup kenyang di Piao Yang tadi." "Tapi sekarang sudah 3 jam lewat dari Piao Yang." "Oh...." jawab Xin Suan. http://dewi-kz.info/ Tiraikasih Website http://kangzusi.com/ "Makanlah beberapa buah, bakpao ini sangat enak." Pengemis itu memberikan bakpaonya kepada Xin Suan. Terpaksa Xin Suan memakan satu bakpao. Sambil makan pengemis itu bertanya, "Sepanjang perjalanan tadi kau jarang bicara, apakah kau merindukan Shui X ian Hua?" Xin Suan mengangguk. "Apakah kau merasa dia menarik?" "Benar, dia benar-benar si cantik dari dunia persilatan, membuat laki-laki rindu kepadanya." "Tapi sayang, dia bukan seorang gadis yang baik." "Dia baik, walaupun dia menggunakan tubuhnya untuk memikatku tapi dia bukan perempuan genit dan sembarangan." Pengemis itu tertawa dan berkata, "Aku rasa, kau semakin tertarik kepadanya!" "Benar, aku harap dia bisa menikah denganku," Xin Suan mengangguk. "Sudahlah, walaupun dia cantik, tapi dia bukan gadis yang baik." "Akupun bukan orang yang baik!" Pengemis itu memberikan sebuah bakpao lagi kepada Xin Suan dan berkata, "Makanlah satu lagi." Xin Suan mengambil satu dan memakannya lagi. "Mengapa kau menganggap kalau kau bukan orang baik-baik?" "Demi uang 100 ribu tail perak aku sudah membunuh banyak orang supaya tujuanku tercapai apapun tega kulakukan." "Tapi kau melakukannya demi orang yang terkena bencana, itu bukan kesalahanmu." "Demi menolong orang, tapi membunuh orang sepertinya...." http://dewi-kz.info/ Tiraikasih Website http://kangzusi.com/ "Orang yang kau bunuh adalah orang-orang jahat, dapat dikatakan kau membantu masyarakat membasmi orang jahat di dunia persilatan!" Xin Suan tertawa dan tidak bisa berkata apa-apa lagi. Pengemis itu memberikan sebuah bakpao lagi dan berkata, "Makanlah!" Baru saja dia akan memasukkan bakpao ke dalam mulut, tibatiba wajah Xin Suan berubah, dia bertanya, "Kenapa ya?" Pengemis tua itu terpaku dan bertanya, "Ada apa?" Xin Suan memegang perutnya dan berkata, "Aneh, mengapa perutku tiba-tiba saja menjadi sakit?" Pengemis tua itu terkejut dan berkata, "Mengapa bisa seperti itu?" Xin Suan mengerutkan dahi dia jongkok ke bawah dan berteriak, "Perutku sakit... sepertinya aku telah terkena racun." "Apa kau keracunan" Mengapa bisa terkena racun" Apakah bakpao ini beracun" Tidak, tidak mungkin kalau bakpao ini beracun, aku juga memakannya, mengapa aku tidak merasakan apa-apa?" Karena sakit Xin Suan sampai jatuh ke bawah dan bergulingguling, kemudian merintih, "Aku...bukankah tadi aku sudah mengatakan, semakin mendekati kesuksesan, maka... akan semakin berbahaya...." Pengemis tua itu melihat dia roboh, wajahnya tertawa dengan licik dan berkata, "Perkataanmu memang benar!" Xin Suan tertawa kecut dan berkata, "Musuh yang paling menakutkan adalah...musuh dalam selimut." "Apa maksudmu?" Xin Suan menahan sakit dan berkata, "Jangan pura-pura, Pengemis! Kau yang membubuhkan racunnya!" http://dewi-kz.info/ Tiraikasih Website http://kangzusi.com/ Pengemis tua itu tertawa terbahak-bahak, "Xin Suan, maaf seumur hidupku aku belum pernah melakukan kejahatan, tapi godaan uang 100 ribu tail itu terlalu besar buatku." "Susah bisa dipikul bersama, senang tidak bisa dihadapi bersama, kata-kata ini sama sekali tidak salah...." Pengemis itu tertawa sinis, "Kata-katamu tidak benar, kau akan menyerahkan uang 100 ribu tail untuk menolong orang yang terkena bencana, mana boleh mengatakan kita senang bersamasama menghadapinya?" "Kau...kau benar-benar pintar, kau menunggu sampai hari ini baru...baru meracuniku." ''Benar, kalau tidak begitu mana mungkin aku sanggup menghadapi orang-orang yang berilmu silat tinggi?" Kelihatannya Xin Suan sudah tidak bisa menahan rasa sakit lagi, tiba-tiba dia berteriak dan berguling-guling di tanah. Pengemis itu berjalan ke kereta, dari dalam kereta dia mengambil pedang dan berkata, "Kau adalah orang baik, aku tidak tega melihatmu tersiksa....." Sambil bicara seperti itu dia mengangkat pedang panjang itu, dia ingin membebaskan rasa sakit Xin Suan. Xin Suan segera berguling ke pinggir dan berkata, "Pengemis, aku sama sekali tidak menyangka kau adalah orang yang sudah melihat uang segera melupakan teman!" Pengemis itu tertawa dan menjawab, "Benar, aku sendiripun tidak menyangkanya, tapi aku tidak rela kalau uang 100 ribu tail perak itu diberikan kepada orang lain, selama hidupku aku sangat miskin, sekarang aku ingin menikmati hidup." Pedang siap ditusukkan ke arah Xin Suan. Xin Suan berguling ke sisi lagi. Pengemis itu me lihat sudah dua kali dia tidak berhasil mengenai sasaran, dia mengerutkan dahinya dan berkata, "Aku beritahu http://dewi-kz.info/ Tiraikasih Website http://kangzusi.com/ kepadamu, kau pasti akan mati, daripada sakit seperti itu terus menerus dan menyiksamu, lebih baik biarkan aku membantumu melepaskan diri dari rasa sakit itu." Kata-katanya selesai dan dia menusuk lagi. Xin Suan meloncat dengan sekuat tenaga dengan nada memohon dia berkata, "Jangan bunuh aku, bagaimana kalau 100 ribu tail itu semua menjadi milikmu?" Pengemis itu tertawa dan berkata, "Aku tidak akan membunuhmu, tapi kau tetap harus mati!" Xin Suan berusaha bangun dan berkata, "Ingatlah selama beberapa bulan ini kita adalah teman, berikanlah...aku obat penawarnya!" Pengemis itu tertawa terbahak-bahak dan berkata, "Kau bergurau bukan" Kalau aku memberikan obat penawar kepadamu, bukankah sama dengan aku mengangkat batu dan memukul kakiku sendiri?" Hawa membunuh si pengem is terasa meningkat, dia mengangkat pedang dan siap untuk menusuk, tapi sudah beberapa kali tidak bisa mengenai sasaran, dia mulai marah, "Bocah tengik, kau sudah mau mati, tapi masih sulit dihadapi!" Pengemis itu menyerang lagi! Xin Suan terus berguling-guling di bawah tapi itupun hanya beberapa kali! Sepertinya sekarang dia sudah tidak bisa menghindar lagi - "PUSH!" Tiba-tiba Xin Suan membuka mulut dan makanan yang tadi dimakannya disemburkan keluar dari mulutnya, makanan itu seperti panah keluar dari mulutnya dan menyembur ke wajah si pengemis. Si pengemis berteriak dan menutup wajahnya lalu diapun mundur beberapa langkah! Wajahnya seperti terbakar api, tangan dan kakinya terus bergerak-gerak. http://dewi-kz.info/ Tiraikasih Website http://kangzusi.com/ Tiba-tiba Xin Suan bergerak dengan lincah, dia meloncat dan tertawa, "Pengemis, akhirnya aku bisa mengenali s ifat aslimu!" Tubuh si penngemis bergetar dengan cepat dia membersihkan wajahnya dari muntahan Xin Suan, dia melihat Xin Suan masih seperti biasa, tidak terlihat ciri-ciri kalau dia terkena racun. Dia kaget dan berteriak, "Kau----" Xin Suan tertawa dingin, "Benar, aku tidak terkena racun, dua bakpao yang kumakan tadi ada di wajahmu!" Wajah si pengemis tampak pucat dan bertanya, "Kau memakai tenaga dalammu untuk menahan racun itu?" "Benar!" Si pengemis itu hanya bengong lalu dia bertanya, "Mengapa kau bisa tahu kalau aku membubuhkan racun di bakpao itu?" "Tadinya aku tidak tahu, tapi kau terus menerus menjelaskan tidak akan ada gangguan lagi dan nada bicaramupun berbeda dari biasanya. Selain itu kau terus menerus menyuruhku makan bakpao, aku langsung tahu bahwa kau mempunyai rencana jahat kepadaku." Xin Suan menarik nafas dan berkata lagi, "Tadinya aku mengira kau bisa dipercaya, tidak disangka kaupun tidak tahan dengan godaan uang 100 ribu tail perak. Hal ini benar-benar membuatku sakit hati!" Wajah si pengemis menjadi merah dan dia tertawa kecut sambil berkata, "Entah kau percaya atau tidak sebelumnya aku tidak pernah melakukan hal yang jahat...." "Aku percaya." "Aku selalu hidup susah tapi hidupku sangat tenang, tapi mengapa... Hheehh! Sepertinya aku memang sudah tua, aku sudah tidak berguna lagi, maka timbul keinginan serakah dari dalam hatiku!" "Kau menginginkan uang 100 ribu tail perak, selain itu kaupun ingin membunuhku!" http://dewi-kz.info/ Tiraikasih Website http://kangzusi.com/ Pengemis itu tertawa kecut dan berkata, "Kalau aku tidak membunuhmu mana mungkin aku bisa mendapatkan uang itu?" "Orang lain berniat membunuhku, itu tidak aneh, tapi kau sendiri juga ingin membunuhku, benar-benar membuatku sedih!" "Sekarang kau tidak perlu bersedih lagi." "Tidak, aku masih merasa sangat sedih!" "Aku bisa membuatmu tidak merasakan sedih." "Tidak, selamanya aku tidak akan bisa melupakan peristiwa ini." "Walaupun aku harus mati, apakah kau tetap tidak akan bisa melupakannya?" "Aku tidak akan membunuhmu!" "Tapi aku akan membunuh diriku sendiri!'' Setelah bicara seperti itu pedang yang masih dipegangnya ditusukkannya ke perutnya sendiri. Xin Suan terpaku dan hanya berkata, "Kau----" Sambil tertawa pengemis itupun roboh 0-0-dwkz-0-0 Kereta berjalan lagi, hari hampir subuh, kereta sudah hampir tiba di Ju Rong. Di kota itu Xin Suan beristirahat selama setengah hari lalu berangkat lagi.... Sepanjang perjalanan tidak terjadi sesuatu. Hari kedua siang, kereta sudah tiba di Jin Ling dan perjalanan sangat lancar! Setelah kereta tiba di sebuah perempatan jalan, Xin Suan baru teringat bahwa dia tidak tahu ke mana dia harus menyerahkan barang bawaannya, karena itu dia berhenti di sisi jalan. Hari itu saat dia menerima barang itu dari Wang Ye dia pernah bertanya, "Kalau barang antaran sudah tiba di Jin Ling, harus diserahkan kepada siapa?" http://dewi-kz.info/ Tiraikasih Website http://kangzusi.com/ "Serahkan langsung kepadaku, aku akan menunggumu di sana!" Sekarang Xin Suan sudah tiba di Jin Ling, mengapa dia belum melihat kedatangan Wang Ye" Sewaktu Xin Suan sedang berpikir, ada seorang gadis muncul di hadapannya. Ternyata gadis itu adalah Shui X ian Hua! Xin Suan me lihat Shui Xian Hua, hatinya bergetar dan bertanya, "Shui Xian Hua, kau.... Mengapa kau bisa berada di sini?" Shui Xian Hua tertawa, "Apakah kau merasa aneh?" "Aku berharap kau tidak mempunyai keinginan untuk mengambil peti besi ini lagi walaupun di sini termasuk wilayah ibu kota, kalau perlu aku akan tetap membunuhmu." "Aku datang bukan untuk merampok peti besi itu." "Lalu untuk apa kau datang ke sini?" "Aku ingin memberitahumu satu hal." "Apa?" "Aku sudah mengambil keputusan untuk menikah denganmu." Xin Suan tertawa, "Apakah benar perkataanmu itu?" "Benar!" "Mengapa bisa seperti itu?" "Karena kau adalah pemuda hebat di antara orang-orang yang pernah kutemui." Xin Suan tertawa dan berkata, "Akupun harus memberitahu sesuatu." "Katakan saja." "Hari ini mungkin aku bisa mendapatkan uang 100 ribu tail perak sebagai honorku, aku sudah mengambil keputusan, dengan uang ini aku akan membelikan beras dan keperluan lainnya lalu mengirimkannya ke Shan Dong untuk menolong orang-orang yang http://dewi-kz.info/ Tiraikasih Website http://kangzusi.com/ terkena bencana. Kalau kau mau menikah denganku karena uang 100 ribu tail ini, kau salah besar!" Tamu Aneh Bingkisan Unik Karya Qing Hong di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo "Mungkin kau belum tahu, aku Shui Xian Hua adalah gadis kaya di dunia persilatan, harta bendaku paling sedikit bernilai 500 ribu tail perak, karena itu honormu yang sebesar 100 ribu tail perak tidak ada artinya bagiku!" "Oh ya?" "Aku ingin menikah denganmu karena kau adalah seorang pemuda berbakat dan menonjol, aku tidak mau kehilangan kesempatan ini." "Kata-katamu benar-benar membuatku terkejut." "Apakah kau tidak percaya kepadaku?" "Sedikit." "Dengan cara apa aku bisa membuatmu percaya?" "Ceritakan dengan jelas, apa alasan yang membuatmu berubah pikiran?" "Waktu itu aku telah mengorbankan tubuhku untuk ditukar dengan peti besi itu, aku melakukan semua ini karena diperintahkan oleh Pan Long Da Xia, aku pribadi tidak menginginkan peti besi itu." "Untuk membantu orang lain, apakah kau tidak merasa apa yang telah kau korbankan itu terlalu banyak?" "Sebenarnya aku ingin membunuhmu, tapi aku...tidak tahu, mengapa aku tidak bisa membunuhmu. Mungkin ini adalah...." "Terakhir bagaimana?" "Terakhir aku berpikir dengan lama. Aku ingin pergi ke Penginapan An Fu di Ji Nan dan menunggumu, tapi itu harus menunggu beberapa bulan lagi, karena itu aku sengaja ke Jin Ling supaya bisa bertemu langsung denganmu." "Oh...." http://dewi-kz.info/ Tiraikasih Website http://kangzusi.com/ "Kau masih tidak percaya?" "Setengah percaya setengah tidak." "Aku tahu, kau masih belum bisa percaya sepenuhnya kepadaku, tapi bila kita sudah benar-benar menikah, aku akan membuktikan perasaanku." "Bagaimana caramu membuktikannya?" "Pertama. Aku akan pergi ke penginapan dan menunggumu di sana, setelah kau menyerahkan barang itu kau bisa mencariku. Kedua, kalau honormu sebesar 100 ribu tail perak kau belanjakan untuk menolong orang yang terkena bencana, aku akan menyumbangkan 100 ribu tail perak sebagai tambahan." "Apakah benar?" Shui Xin Hua mengangguk. "Baiklah, tunggulah aku di penginapan." Shui Xin Hua tertawa dan masuk ke penginapan yang ada di depan jalan. Melihat Shui Xin Hua masuk ke dalam penginapan, Xin Suan merasa sangat senang, diam-diam dia berpikir, "Mengapa bisa seperti itu" Di mana letak kebaikanku" Apa yang dia suka dari diriku" Apakah ini adalah anugrah dari T uhan?" Tiba-tiba datang seseorang menunggang kuda, lalu berhenti di depannya. Orang itu memakai baju prajurit, dia me lihat kereta Xin Suan dan bertanya, "Apakah kau adalah Xin Suan?" Xin Suan mengangguk dan menjawab, "Benar!" "Apakah peti besi itu sudah ada di sini?" "Benar." Segera prajurit itu berkata, "Silakan ikuti aku." "Apakah Tuan adalah...." http://dewi-kz.info/ Tiraikasih Website http://kangzusi.com/ Prajurit itu berkata, "Aku diperintahkan oleh Wang Ye untuk menjemput Anda, cepat ikuti akui" Dia sudah berjalan di depan. Xin Suan membawa keretanya mengikuti dari belakang, sambil bertanya, "Permisi, sekarang Wang Ye berada di mana?" "Di rumah Wang Ye sendiri," jawab prajurit itu. "Di mana letak rumah Wang Ye." "Dekat Jin Zhuan Men." Kecurigaan Xin Suan mulai mereda, dengan tenang dia mengikuti prajurit itu dari belakang. Kurang lebih 30 menit kemudian mereka tiba di Jin Zhuan Men, berhenti di depan sebuah rumah mewah. Prajurit itu turun dari kuda dan berkata, "Harap Anda menunggu sebentar di sini, aku akan melapor dulu." Xin Suan mengangguk, prajurit itu masuk, kira-kira seperminuman teh, prajurit itu baru keluar dan berkata, "Bawalah kereta itu masuki" Xin Suan membawa keretanya masuk dan berhenti di depan sebuah rumah yang bentuknya seperti istana. Di depan rumah itu berdiri seorang pak tua. Xin Suan mengenalnya, dia adalah orang yang tempo hari ditemui di Nan Ping Shan, dan orang yang mempertemukan dia dengan Wang Ye. Xin Suan tahu bahwa orang itu adalah orang terdekat Wang Ye. Dia turun dari kereta dan langsung memberi hormat. Pak tua itu tertawa dan berkata, "Xin Suan, aku kagum kepadamu, kau benar-benar mempunyai kekuatan yang hebat!" "Terima kasih untuk pujian Anda, Tuan adalah...." Pak tua itu menjawab, "Aku bermarga Xu, aku adalah penasihat Wang Ye." "Ternyata Anda adalah Penasihat Xu, sewaktu di Nan Ping Shan aku belum mengenal T uan, aku mohon maaf." "Tidak perlu merasa sungkan, apakah benda itu sudah sampai?" http://dewi-kz.info/ Tiraikasih Website http://kangzusi.com/ "Benar! Ada di dalam kereta." "Baiklah, tolong diturunkan!" "Wang Ye berada di mana?" "Pagi ini raja memanggilnya ke istana." "Oh...." Penasihat Xu tertawa dan berkata, "Tenanglah, Wang Ye memerintahkan kepadaku untuk mencarimu, honormu sebesar 100 ribu tail sudah dipersiapkan untukmu." Mendengar perkataan Penasihat Xu, Xin Suan segera menurunkan peti besi itu dari kereta. Racun yang dioleskan di peti besi itu sudah dibersihkan semenjak pengemis tua itu mati. Penasihat Xu menuruni tangga, berjalan mendekati peti besi itu dan berkata, "Apakah peti ini pernah dibuka?" "Tidak pernah, Penasihat Xu boleh memeriksanya kalau tidak percaya dengan omonganku." Penasihat Xu tertawa dan berkata, "Tidak Perlu, sebenarnya peti besi itu tidak berharga, dibuang ke jalanpun tidak akan ada yang mau!" "Apakah benar?" Penasihat Xu tertawa, "Benar, kalau kau mau aku akan membukakannya supaya kau bisa melihat isinya." "Oh ya?" Dari balik baju bagian dada Penasihat Xu, dia mengeluarkan sebuah kunci dan membuka gembok besar itu, kemudian sambil tertawa dia berkata, "Bukalah!:" "Apakah boleh?" "Sudah pasti boleh!" http://dewi-kz.info/ Tiraikasih Website http://kangzusi.com/ Sewaktu Xin Suan akan membuka peti itu, tiba-tiba dia mengurungkan niatnya dan berkata, "Tidak, yang membuatku tertarik adalah honornya, bukan isi peti ini." "Apakah kau tidak ingin tahu apa isi peti ini?" "Kalau aku melihat isi peti ini aku tidak dapat mengambil honornya...." Penasihat Xu tertawa terbahak-bahak, "Tidak akan, kalau kau masih merasa khawatir, aku akan memberikan honornya dulu kepadamu." Dari dalam lengan bajunya, Penasihat Xu mengambil selembar cek dan berkata, "Ini adalah uang 100 ribu tail, kau bisa mencairkannya di bank Jing Shan di kota bagian barat." Dengan teliti Xin Suan melihat cek itu, sepertinya tidak ada masalah, dia menyimpan di balik bajunya kemudian bertanya, "Kapan Wang Ye akan pulang?" "Aku tidak tahu, sekarang semua sudah selesai, kaupun tidak perlu bertemu dengan beliau lagi!" "Kalau begitu aku pamit dulu." Xin Suan memberi hormat dan naik ke atas kereta. Penasihat Xu tiba-tiba memanggil, "Xin Suan!" "Apakah Anda masih ada petunjuk lain?" Penasihat Xu menunjuk peti besi itu dan bertanya, "Apakah benar kau tidak mau melihat isi peti besi itu?" "Aku tidak tertarik." "Kau menjaga benda ini dengan nyawamu, apakah benar kau tidak ingin tahu?" "Tanpa melihatnyapun aku sudah tahu apa isinya." "Oh ya" Coba kau katakan apa isinya?" "Dokumen, apakah benar?" http://dewi-kz.info/ Tiraikasih Website http://kangzusi.com/ Penasihat Xu tertawa terbahak-bahak, "Bukan! Bukan!" Xin Suan terpaku, "Bukan?" "Bukan." "Kalau bukan dokumen, pasti suatu barang bukti bukan?" "Juga bukan." "Perhiasan?" "Lebih-lebih bukan." Xin Suan merasa aneh dan bertanya, "Kalau begitu apakah isinya adalah mayat?" Penasihat Xu tetap menggelengkan kepalanya, "Mayat tidak akan berharga 100 ribu perak!" Karena merasa aneh akhirnya Xin Suan membuka tutup peti itu, begitu melihat benda ada di dalam peti, wajahnya berubah dan berteriak, "Ini - " Ternyata benda yang ada di dalam peti itu benar-benar bukan barang berharga. Benda itu hanya tanah berwarna kuning. Sebuah peti yang dipenuhi dengan tanah Wang Ye memberikan honor 100 ribu tail hanya untuk mengantar benda ini, ada apakah sebenarnya di balik semua kejadian ini" Orang-orang yang muncul sepanjang perjalanan berusaha merebut peti besi ini apakah semua itu hanya karena tanah kuning ini" "Tidak mungkin, di bawah tanah ini pasti ada benda lainnya!" Terpikirkan hal itu, Xin Suan segera membalikkan peti besi itu dan menumpahkan semua tanah kuning itu keluar dari peti, begitu melihat hasil perbuatannya, dia lebih terpaku lagi. Karena di dalam tanah itu tidak ada benda apapun, semua hanya tanah berwarna kuning. http://dewi-kz.info/ Tiraikasih Website http://kangzusi.com/ Melihat wajah Xin Suan begitu terkejut, Penasihat Xu tertawa terbahak-bahak. Xin Suan terpaku, akhirnya diapun ikut tertawa kecut dan berkata, "Sekarang aku sudah mengerti." "Kau sudah mengerti?" "Benar, ini hanya akal-akalan saja, benar kan?" "Benar." "Sedangkan barang yang aslinya sudah sampai di tempat tujuan?" "Benar!" Xin Suan mengangkat bahu dan berkata, "Wang Ye memang banyak akal, aku benar-benar kagum kepada beliau." "Ini adalah rencana yang kususun untuk Wang Ye." "Ternyata seperti itu, ternyata ini adalah rencana yang disusun oleh Penasihat Xu?" "Benar." "Kalau ini adalah rencana Penasihat Xu, aku ingin mengeluarkan kemarahanku dulu." "Apa?" baru saja kalimat ini selesai diucapkan, dagu Penasihat Xu sudah terkena pukulan, dan Penasihat Xu melayang ke tempat jauh.... 0-0-dwkz-0-0 Xin Suan membawa keretanya kembali ke penginapan di mana Shui Xian Hua menginap. Dengan cepat seorang pelayan keluar untuk menyambutnya lalu bertanya, "Tuan, Anda hanya sekedar beristirahat atau mau menginap?" http://dewi-kz.info/ Tiraikasih Website http://kangzusi.com/ "Aku belum pasti, aku ingin mencari seorang seorang gadis yang bernama Shui Xian Hua." "Oh, dia ada di kamar nomor lima, apakah Anda ingin menyuruh Nona itu keluar?" "Boleh, tolong panggilkan dia keluar." Hanya dalam waktu singkat Shui X ian Hua sudah keluar. Dia tertawa seperti sekuntum bunga, "Apakah urusanmu sudah selesai?" "Benar!" "Di mana uang 100 ribu tail perakmu?" "Ada di dalam kereta." "Benarkah beliau memberikannya Padamu?" "Kalau beliau tidak memberikannya Padaku, aku akan membunuhnya!" "Peti besi itu...." "Jangan bicarakan tentang peti besi itu lagi!" "Apakah kau tahu apa isi peti besi itu?" "Aku tahu!" "Apakah itu?" "Kelicikan." "Apa?" "Kelicikan." "Kau tertipu?" Shui Xian Hua tertawa. "Tidak, aku tetap mendapatkan uang 100 ribu tail, tujuan semulaku memang hanya ingin mendapatkan uang 100 ribu tail itu." "Apakah kau tidak mau masuk?" http://dewi-kz.info/ Tiraikasih Website http://kangzusi.com/ "Kalau kau mau, aku ingin segera meninggalkan tempat ini, pergi dari kota ini untuk mencari udara bersih." "Lalu bagaimana?" "Mengikuti rencana semula." "Di mana kau akan membeli beras dan makanan?" Tamu Aneh Bingkisan Unik Karya Qing Hong di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo "Beli di sepanjang Ji Nan pun tidak apa-apa." "Aku akan menambahkan 100 ribu tail perak, mungkin dengan sejumlah uang itu bisa menolong banyak orang." "Sebisa mungkin kita tolong mereka." Shui Xian Hua mengeluarkan uang dan memberikan kepada pelayan supaya dia membayarkan biaya penginapan. Kemudian diapun naik ke atas kereta dan berkata, "Ayo kita pergi!" Kereta sudah keluar dari Jin Ling mereka berjalan menuju tempat yang lebih jauh dan lebih sulit. Xin Suan menarik nafas dalam-dalam dan berkata, "Udara di luar kota lebih bersih daripada udara di dalam kota." "Apakah ada yang membuatmu kesal?" "Ya...." "Bukankah tadi kau mengatakan tujuanmu hanya mencari uang 100 ribu tail" dan sekarang tujuanmu sekarang sudah tercapai." "Benar!" "Kalau begitu mengapa kau masih belum merasa puas?" "Tidak, aku sudah merasa puas." "Jangan berbohong, aku bisa melihat situasi hatimu, saat ini hatimu sedang tidak enak!" Xin Suan melihatnya dan berkata, "Coba kau tebak, mengapa hatiku tidak enak?" http://dewi-kz.info/ Tiraikasih Website http://kangzusi.com/ "Kau merasa telah diperalat oleh orang lain, dan merasa telah melakukan hal bodoh, apakah tebakanku benar?" "Aku sudah memukulnya." "Apakah setelah memukulnya kau bisa melampiaskan kekesalan hatimu?" "Sudahlah, tidak usah dibicarakan lagi!" "Apa isi peti itu?" "Sudah kukatakan itu adalah sesuatu licik!" "Apakah isi peti itu adalah benda yang tidak berharga?" Xin Suan tidak menjawab. "Wang Ye itu tidak mengerti tentang dirimu, kalau beliau tahu kau sanggup mengantarkan peti itu sampai di Jin Ling, dia tidak perlu menggunakan cara seperti ini." Xin Suan mengerutkan dahi dan berkata "Shui Kian Hua, kalau kau terus bawel, aku akan mengusirmu turun dari kereta!" Shui Xian Hua tertawa dan berkata "Baiklah, aku tidak akan bicara lagi, tapi mungkin ada satu hal yang membuatmu ingin tahu." "Tentang apa?" "Seseorang yang lainnya yang Wang Ye pakai." "Kau mengatakan apa tadi?" "Kau harus tahu, Wang Ye memang mempunyai peti besi yang harus diantar sampai ke Jin Ling, beliau menyewamu dan juga menyewa orang lain untuk mengantarkan peti yang asli." "Siapakah orang itu?" "Wu Xing Jian Ke Gu Shi!" Xin Suan terpaku kemudian dia tertawa terbahak-bahak. http://dewi-kz.info/ Tiraikasih Website http://kangzusi.com/ Kata Shui Xian Hua, "Jangan tertawa ini adalah hal yang sebenarnya, Wang Ye benar-benar telah memberikan barang aslinya kepada Gu Shi, dan menyuruh yang mengantarkannya" Xin Suan tetap tertawa terbahak-bahak. 0-0-dwkz-0-0 BAB 5 Pedang tanpa tandingan Kata Shui X ian Hua, "Wang Ye menganggap Wu Xing Jian, Ke Gu Shi (Pendekar pedang tanpa wujud, Ke Gu Shi) mempunyai ilmu silat lebih tinggi dibandingkan dengan dirimu, maka bingkisan yang asli dijaga dan diantar olehnya, karena Gu Shi memang seorang pendekar terkenal sedangkan kau hanya seorang pemuda yang tidak memiliki nama." Suara tawa Xin Suan berubah menjadi rendah dan dia bertanya, "Bagaimana kau bisa mengetahui hal ini" "Dua hari yang lalu, kami baru mendapatkan kabar sebenarnya." "Kami?" tanya Xin Suan sambil mengerutkan dahinya. "Benar, yang termasuk kami di sini adalah Pan Long Da Xia, Huo Ru Feng dan puluhan teman lainnya, dan aku adalah sa lah satu dari mereka." Sambil tertawa dingin Xin Suan berkata, "Sepertinya kau tidak benar-benar mau menikah denganku, kau masih tetap menginginkan peti besi itu bukan?" "Dua keinginan itu tetap ada, aku memang benar-benar ingin menikah denganmu sekaligus juga ingin merebut peti besi itu dari tanganmu." Dia membalikkan badan dan dengan serius memandang Xin Suan lalu berkata, "Xin Suan, sebenarnya kau yang orang seperti apa" http://dewi-kz.info/ Tiraikasih Website http://kangzusi.com/ Apakah di dalam hatimu kecuali uang sejumlah 100 ribu tail, tidak ada hal yang lainnya?" Xin Suan terpaku, dengan bingung dia bertanya, "Apakah kau ingin meminta sesuatu kepadaku?" "Benar," jawab Shui X ian Hua dengan tegas. "Aku tidak mengerti." "Apakah kau akan mendengar perkataanku ?" "Baiklah, katakan saja." "Sekarang aku tanya padamu, apakah kau berasal dari suku bangsa Han?" "Benar." "Sekarang kau hidup di bawah kekuasaan suku bangsa apa?" Wajah Xin Suan bergetar dan dengan suara kecil dia menjawab, "Suku bangsa Man Zhou." "Benar, sekarang jarak kematian raja terakhir Dinasti M ing sudah berlangsung selama 60 tahun lebih, banyak orang sudah melupakan sebenarnya dia berasal dari suku bangsa apa." "Benar, aku sendiripun jarang memikirkan hal ini." "Pantas, sebelum kau berkelana di dunia persilatan, waktumu pasti dihabiskan untuk berlatih ilmu silat dan kau tidak memiliki waktu untuk memikirkan hal lain." "Benar, memang seperti itu." "Tapi di dunia persilatan banyak orang yang ingin menggulingkan Dinasti Man Qing lalu mendirikan kembali Dinasti M ing, mereka tidak peduli dengan hidup dan mati mereka sendiri, apakah dia untung atau rugi, mereka terus melakukan hal ini." "Siapakah otak semua gerakan ini" http://dewi-kz.info/ Tiraikasih Website http://kangzusi.com/ "Sekarang aku tidak bisa memberitahumu, yang ingin kusampaikan kepadamu adalah bahwa kami sedang melakukan sebuah rencana, kalau sukses, keadaan akan berubah." "Teruskan ceritamu." "Raja sekarang sudah tua, dia sudah tidak bisa lebih lama lagi menguasai kerajaan, menurutmu, setelah dia wafat, siapa yang berhak untuk menjadi raja selanjutnya?" "Aku tidak tahu." "Raja mempunyai banyak putra, sekarang mereka terbagi menjadi 3 kelompok, yang satu adalah kelompok pangeran ke-2, didukung oleh pangeran ke-3, yang satu lagi adalah kelompok pangeran ke-8, didukung oleh pangeran-ke 1, ke-9, ke-10, dan ke14. Sedangkan yang satunya lagi adalah kelompok pangeran ke-4, didukung oleh pangeran ke-13 dan ke-17, di antara kelompokkelompok itu, pangeran ke-8 lah yang paling kuat, tapi kami melihat pangeran ke-4 lah yang paling memiliki harapan. Karena pangeran ini sangat pintar dan berbakat, beliau bukan orang sembarangan. Kalau posisi raja diduduki olehnya, maka keadaan akan menjadi kacau." "Mengapa dia tidak disingkirkan saja?" "Kami sudah beberapa kali mencobanya tapi selalu saja gagal. Di satu pihak, istana sangat sulit dimasuki pihak luar, di pihak lain ilmu silat pangeran ke-4 sangat tinggi, membunuh pangeran ke-4 bukan hal yang mudah." "Kalau begitu, apa rencana kalian se lanjutnya?" "Berdasarkan hasil perundingan, kami akan membantu pangeran ke-14 untuk merebut posisi raja." "Bukankah pangeran ke -14 mendukung pangeran ke-8?" "Benar, tapi kami ingin membantu beliau mendapatkan posisi raja." "Apa maksudmu?" http://dewi-kz.info/ Tiraikasih Website http://kangzusi.com/ "Pangeran ke-14 sangat lemah juga tidak berguna, dia tidak memiliki pendirian, bila beliau menjadi raja, kerajaan Man Qing akan kacau, kita baru memiliki kesempatan untuk memberontak." "Apakah kalian yakin dia bisa berhasil?" "Benar, raja sangat menyukai pangeran ke-8, karena itu raja memerintahkan pangeran ke-8 menjadi jenderal dan menguasai banyak prajurit, dan dengan jasa-jasanya, dia akan mendapatkan banyak dukungan, itu artinya raja memiliki maksud tertentu, ingin memberikan kedudukan raja kepadanya." "Bagaimana dengan pangeran ke-14, seperti apakah dia?" "Dia tidak mempunyai ambisi, tapi setelah kami terus mendorongnya, beliau baru mengambil keputusan untuk tidak mendukung pangeran ke-8 dan bermaksud mendirikan kelompok sendiri." "Apakah beliau tahu tujuan kalian?" "Tentu saja tidak tahu." "Sekarang rencana kalian sudah mencapai tahap mana?" "Tadinya semua berjalan dengan lancar, tapi karena ada yang membocorkan rahasia kami dan diketahui oleh mata-mata pangeran ke-4, akhirnya catatan pangeran ke-14 jatuh ke tangan mata-mata pangeran ke-4." "Catatan mengenai apa?" "Semua daftar orang-orang yang mendukungnya." "Dalam peti besi itu berisi daftar nama orang-orang itu?" "Benar." "Setelah pangeran ke-4 mendapatkan daftar nama itu, apa yang akan terjadi nantinya?" "Dia akan me laporkan semuanya kepada raja dan menuduh pangeran ke-14 berniat memberontak dan menggulingkan kerajaan. http://dewi-kz.info/ Tiraikasih Website http://kangzusi.com/ Dia juga akan menangkap orang-orang yang namanya tertulis di dalam daftar itu." "Bagaimana dengan Wang Ye yang tinggal di Hang Zhou...." "Dia adalah pangeran ke-13. Semenjak mata-mata pangeran ke-4 berhasil mendapatkan daftar nama itu, dia lari dan bersembunyi di wisma pangeran ke-13. Kami sudah beberapa kali berniat untuk mencuri tapi tidak pernah berhasil. Pangeran ke-13 takut daftar nama itu akan direbut kami, maka dia menyewa orang Untuk mengantarkan daftar itu ke ibukota, lalu Memberikannya kepada pangeran ke-4." "Tapi Jin Ling bukan ibukota!" "Benar, pangeran ke-13 menyuruhmu mengantarkan peti besi itu ke Jin Ling hanya untuk menutupi keadaan sebenarnya, setelah au berangkat, dia menyuruh Wu Xing Jian Ke, Gu Shi secara diam-diam berangkat ke utara membawa daftar nama itu. Ternyata kami baru mengetahuinya dua hari yang lalu." "Sekarang kita harus bagaimana?" "Tentu saja kita harus merebut kembali daftar nama itu dari Gu Shi!" "Daftar nama itu sudah jatuh ke tangan pangeran ke-13, apakah dia tidak menyuruh agar memperbanyak daftar nama itu?" "Mungkin saja, karena itu orang-orang kami dengan ketat mengepung wisma itu" Siapapun yang masuk dan keluar dari wisma itu tidak akan kami lepaskan." "Dimana sekarang Wu Xing Jian Ke Gu Shi berada?" "Katanya sekarang dia ada di kota Huai Yin." "Apakah orang-orang kalian sudah mengejarnya sampai ke sana?" "Benar, kami saling memberi kabar dengan bantuan merpati pos kepada Guan Shi Shuang Xiong (Sepasang laki-laki marga Guan) http://dewi-kz.info/ Tiraikasih Website http://kangzusi.com/ yang ada di Propinsi Shan Dong, menyuruh mereka dengan segala cara menghalangi Gu Shi, tapi aku yakin Guan Shi Shuang Xiong tidak mungkin bisa menahannya, orang yang mengejarnya juga tidak akan sanggup melawan Gu Shi...." "Siapa yang mengejar ke sana?" "Dong Hai X ian Niang Nian Cai Xia dan Jin Dao Wang (Raja golok emas) Hong Jiu." "Di mana Pan Long Da Xia?" "Kedua tangannya yang membusuk belum sembuh." Xin Suan menghentikan keretanya di sisi jalan, diam-diam dia berpikir, setelah itu baru berkata, "Apakah kau berharap aku pergi ke sana untuk menghadapi Gu Shi?" Shui Xian Hua mengangguk, "Benar, maksud Pendekar Huo adalah bila kau membutuhkan honor sebesar 100 ribu tail perak, aku akan memberikannya kepadamu." Xin Suan dengan pelan berkata, "Aku tidak membutuhkan uang 100 ribu tail, aku hanya membutuhkan seekor kuda yang bagus dan sehat!" Shui Xian Hua merasa sangat senang, segera dia turun dari kereta dan melambaikan tangannya, dalam waktu singkat terlihat ada seekor kuda datang beserta dengan penunggangnya, dan dia membawa seekor kuda yang lain, dengan cepat datang ke arah mereka. Melihat keadaan itu Xin Suan tertawa dan berkata, "Sepertinya kau sudah mempersiapkan semua ini, hanya menunggu aku setuju saja!" "Benar, karena waktunya sudah sangat mendesak." Dari dalam kereta Xin Suan mengeluarkan sebuah peti besi yang kelihatan berat dan berkata, "Aku sudah menukar uangnya dengan emas...." http://dewi-kz.info/ Tiraikasih Website http://kangzusi.com/ "Sulit membawannya bila naik kuda, serahkan saja kepada orang-orang kami." Xin Suan tampak begitu tenang dan berkata, "Menyerahkannya kepada orang kalian?" Dari baju bagian dadanya Shui X ian Hua mengeluarkan selembar Tamu Aneh Bingkisan Unik Karya Qing Hong di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo cek dan memberikannya kepada Xin Suan sambil berkata, "Ini adalah cek seharga 100 ribu tail, kau bisa menukarnya antuk mengambil uang di Ji Nan." Xin Suan melihat cek itu kemudian berkata, "Baiklah, emas yang ada di dalam peti besi ini menjadi milik kalian." Orang yang membawa kuda sudah sampai di depan mereka. Shui Xian Hua berkata kepada si penunggang kuda itu, "Wang Yong, bawalah kereta ini, di dalam kereta ada peti besi, serahkanlah kepada Pendekar Huo." Segera penunggang kuda itu turun dan membawa kereta itu pergi. Shui Xian Hua membawa dua ekor kuda yang dibawa oleh Wang Yong dan salah seekor kuda itu diberikan kepada Xin Suan sambil berkata, "Mari kita berangkat sekarang!" Setelah menaiki kudanya, mereka segera memacu kudanya supaya berlari dengan kencang. 0-0-dwkz-0-0 Seekor kuda putih yang gagah berlari dengan cepat. Kuda itu sedang berlari di sebuah jalan kecil di Shan Dong. Penunggangnya adalah seorang pemuda berusia kira-kira 27 tahun. Alisnya panjang, matanya seperti ular, hidungnya seperti paruh burung, dan mengenakan baju putih. Di pinggangnya terselip sebuah pedang panjang yang dimasukkan ke sebuah sarung yang terbuat dari kulit ular. http://dewi-kz.info/ Tiraikasih Website http://kangzusi.com/ Sewaktu kuda sedang berlari dengan cepat tiba-tiba me luncur sebuah panah dari hutan dan diarahkan ke perut kuda putih itu. Kuda itu meringkik kemudian kaki depannya diangkat tinggitinggi dan hanya dalam waktu sebentar kuda itu langsung ambruk ke tanah. Pemuda berbaju putih itu bergerak dengan lincah, begitu kaki depan kuda itu terangkat, dia sudah melepas sadel dan seperti sebuah awan putih dengan ringan meloncat turun dari kudanya. Menghadapi perubahan secara tiba-tiba ini dia sama sekali tidak merasa kaget atau takut, dia tampak tenang seperti tidak pernah terjadi sesuatu. Dia menghampiri kuda putihnya dan melihat ada anak panah yang menancap di perut kuda itu, dia menggelengkan kepalanya dan berkata, "Sungguh sayang...." Kemudian dia berjongkok dan mengelus kepala kudanya. Kuda putih yang dielus kepalanya oleh pemuda itu langsung bergetar tubuhnya, kedua matanya membuka dengan besar kemudian mati. Pemuda itu berjongkok dengan diam, melihat kuda putihnya sudah mati, agak lama dia baru mencabut panah itu. Dia membalikkan tubuhnya dan tangannya tampak melempar sesuatu--Panah bergerak secepat kilat masuk kembali ke dalam hutan. "Aduh!" dari dalam hutan terdengar ada yang berteriak kesakitan. Begitu panah dilempar, diapun ikut meloncat, terlihat pemuda itu sudah masuk ke dalam hutan dan menghilang. Hanya sekejap. Hu!! Sesosok bayangan keluar dan terbang keluar dari dalam hutan. http://dewi-kz.info/ Tiraikasih Website http://kangzusi.com/ Tidak! Bukan terbang tapi dilempar keluar dari dalam hutan, seperti melempar suatu benda berat kemudian terjatuh dengan bunyi berdebum ke bawah. Kemudian pemuda berbaju putih itu menyusul keluar dari dalam hutan, kembali ke jalan tadi, kakinya menginjak orang yang tadi dilemparnya. Orang itu seorang laki-laki berbadan tegap. Tapi dilengannya terlihat ada sebuah panah yang menembus tangannya. Yang paling membuatnya tidak tahan adalah kaki yang menginjak dadanya, kaki itu menekan dadanya sehingga sulit baginya untuk bernafas. "Aduh... aduh.. .aduh...." Laki-laki tegap itu seperti seekor sapi yang siap disembelih, kaki dan tangannya terus bergerak-gerak, dari tenggorokannya keluar suara rintihan yang memilukan! Pemuda berbaju putih itu menatap langit dan dengan dingin berkata, "Kau bukan perampok biasa, cepat katakan siapa kau sebenarnya?" Laki-laki berbaju tegap itu tidak mau menjawab. Kaki pemuda itu semakin keras menginjak dadanya. "Aduh... aduh... aduh...." Suara laki-laki itu semakin besar dan semakin memilukan, wajah coklatnya sekarang berubah menjadi pucat seperti kertas! Pemuda berbaju putih itu mengurangi jnjakannya dan berkata, "Kuberi kesempatan bicara dan ini adalah terakhir kalinya!" Tapi laki-laki itu malah menjawab, "Bunuh saja aku!" http://dewi-kz.info/ Tiraikasih Website http://kangzusi.com/ Pemuda berbaju putih itu berkata, "Tentu saja aku akan membunuhmu, tapi mati ada beberapa macam, ada yang mati dengan cepat, ada yang mati dengan tidak nyaman, kau mau mencoba yang mana?" Laki-laki itu berkata, "Bocah, lakukan saja!" Pemuda berbaju putih itu tersenyum dan berkata, "Baiklah!" Tangannya terarah ke belakang pundaknya dan mencabut pedangnya yang panjang, dia meletakkan pedang di telinga kiri lakilaki tegap itu, lalu memotong telinga tersebut. Sakit sebentar dengan sakit yang berlangsung lama beda rasanya, dibandingkan pada saat telinganya dipotong, ini adalah cara menyiksa yang paling kejam! Tubuh laki-laki itu gemetar karena menahan sakit, teriakannya seperti seekor babi yang disembelih. Akhirnya telinga itu terlepas dari tempatnya. Kemudian pemuda itu meletakkan lagi pedangnya di telinga kanan laki-laki tegap itu, dia tertawa dan berkata, "Kapan kau akan bicara katakan kepadaku." Kemudian dia siap memotong telinga satunya lagi. Laki-laki tegap itu sudah tidak tahan dan dia berkata, "Baiklah, aku akan memberitahumu!" "Katakan sekarang!: "Tolong geser kaki dan pedangmu, baru aku akan bicara." Kaki digeser dan pedangpun disimpan. Laki-laki itu membalikkan badan dan berkata, "Margaku Guan, namaku adalah Ren...." "Kau adalah Lao Er dari Guan Shi Shuang X iong?" "Benar." "Apakah di antara kita ada dendam?" http://dewi-kz.info/ Tiraikasih Website http://kangzusi.com/ "Tidak." "Tapi mengapa kau berbuat seperti itu kepadaku?" "Karena kau pantas mati!" Kata-katanya baru selesai, kedua tangannya sudah menyerang ke tubuh bawah pemuda berbaju putih. Ini adalah serangan antara hidup dan mati. Tapi sayang, baru saja telapaknya mengenai tangan pemuda itu, kepalanya sudah terlepas, melayang membawa darah yang berceceran seperti air hujan! Ini adalah akibat tebasan pedang panjang milik pemuda berbaju putih itu, gerakan pedangnya benar-benar cepat, hanya sempat terlihat kilauan pedang, kepala Guan Ren sudah berpindah tempat dan di permukaan pedang sama sekali tidak terlihat ada noda darahnya. Tapi kedua tangan dan kesepuluh jari Guan Ren masih mencengkram bagian bawah tubuh pemuda itu, walau kepalanya sudah melayang tapi kedua tangannya masih dengan erat mencengkram alat vital pemuda berbaju putih itu. Cengkraman itu membuat pemuda berbaju putih itu kesakitan wajahnya tampak pucat, dia tertawa dingin, kakinya terangkat dan menendang ke dada Guan Ren, menendangnya ke tempat yang jauh. Sesudah semua dibereskan, dengan mata dingin pemuda itu melihat ke sekeliling, kemudian dia memasukkan pedangnya ke dalam sarung dan pergi.... Menjelang malam pemuda berbaju putih itu sudah tiba di kota Chi Y ang, dan memasuki sebuah penginapan. "Pelayan, aku ingin memesan sebuah kamar yang paling bagus." "Ya. Ya." "Bantu aku untuk mencari sesuatu." http://dewi-kz.info/ Tiraikasih Website http://kangzusi.com/ "Ya, silakan T uan katakan." "Ini ada uang 50 tail perak, bantu aku untuk mencari seekor kuda yang bagus, besok aku akan menggunakannya!" "Ya. Ya." "Apakah kau tahu di mana tempat tinggal Guan Shi Shuang Xiong?" "Guan Shi Shuang X iong?" "Apakah kau tidak tahu?" "Aku tidak pernah mendengar nama itu." "Dua bersaudara Guan sangat terkenal di Slni, mengapa kau bisa tidak tahu?" "Aku benar-benar tidak tahu." "Kalau begitu tolong cari tahu alamat mereka di mana, aku akan memberikan uang kepadamu!" "Ya, ya, baiklah Tuan. Terima kasih." Dengan cepat dia mendapatkan kamar utama, kemudian diapun mandi di dalam kamar, makan, kemudian naik ke atas ranjang siap untuk tidur.... Pagi-pagi, setelah sarapan, pelayan masuk ke dalam kamarnya dan menyapa, "Selamat pagi, Tuan." Pemuda berbaju putih itu menyahut dan bertanya, "Di mana kudaku?" Pelayan menjawab, "Sudah ada di depan baru saja sampai, sekarang sedang menunggu Tuan di luar, kudanya sehat dan kuat." "Di mana alamat Guan Shi Shuang Xiong?" "Di Meng Shan bagian barat, bernama Desa Guan." "Di mana letak Meng Shan?" http://dewi-kz.info/ Tiraikasih Website http://kangzusi.com/ "Dari s ini T uan berjalan ke arah timur, kira-kira dalam waktu satu hari akan bisa sampai di sana." Pemuda itu mengeluarkan uang dan meletakkannya di atas meja, berkata, "Ambillah!" Pelayan itu sudah bekerja selama puluhan tahun di penginapan itu, baru pertama kalinya dia bertemu dengan seorang tamu yang begitu royal, dia memang berharap mendapatkan uang yang besar, tapi dia tidak berani langsung mengambilnya, karena itu dia merasa sangat tidak tenang, tangannya tampak berputar-putar dan berkata, "Tuan, ini...terlalu banyak, kuda anda hanya seharga 45 tail perak, aku malah harus mengembalikan s isa uangnya!" "Sisa uang itu untuk membayar sewa kamar, uang yang ada di atas meja bisa kau ambil-" Kata-kata pemuda itu membuat pelayan tidak berani menolak lagi, sebenarnya pelayan itu tidak berani mengambil, tapi sewaktu tangannya terulur untuk mengambil uang itu, pemuda itu tiba-tiba berkata, "Tapi...." Segera pelayan itu menarik tangannya kembali dan bertanya, "Apakah Tuan masih ada pesan lain?" Pemuda berbaju putih itu tampak berpikir sebentar, dengan dingin dia berkata, "Apakah alamat pemberianmu bisa dipercaya" Kalau salah aku malah akan terkena masalah di sana." Wajah pelayan itu tampak sedikit pucat tapi dia tetap berkata, "Alamatnya tidak salah, Tuan." Pemuda itu segera bersiap-siap berangkat, begitu keluar dari kamar dia bertanya, "Aku akan berangkat sekarang, mana kudaku?" Segera pelayan memasukkan uangnya dan dengan cepat keluar dari kamar, dia berjalan di depan. Setelah pemuda itu berada di depan penginapan, datanglah pelayan itu sambil membawa kudanya dengan tersenyum pelayan http://dewi-kz.info/ Tiraikasih Website http://kangzusi.com/ itu bertanya, "Tuan, apakah Anda merasa cocok dengan kondisi kuda ini?" Pemuda itu tidak menjawab, tapi dia Segera me loncat ke atas kuda. Hari kedua, siang. Dia sudah tiba di Meng Shan bagian barat, berhenti di depan sebuah rumah. Pelayan itu tidak salah di atas rumah itu tertulis 'Rumah Keluarga Guan'. Pemuda itu turun dari kuda dan mengikat kudanya di sebuah pohon. Ada seorang pelayan yang keluar menghampirinya dan memberi hormat, dengan sopan dia bertanya, "Permisi, apakah Tuan adalah...." Dengan dingin pemuda itu menjawab, "Apakah di sini adalah tempat tinggal Guan Shi Shuang Xiong?" Pelayan itu menjawab, "Benar, siapa nama T uan" Ada keperluan apa Tuan datang kemari?" Dengan dingin pemuda itu berkata, "Aku ingin bertemu dengan Guan Yong." "Silakan T uan menyebutkan marga dan nama Tuan, biar aku bisa melapor." "Namaku adalah Gu Shi!" "Gu...apa?" "Wu Xing Jian Ke Gu Shi!" Pelayan itu tampak terkejut dan berkata, "Harap Tuan menunggu sebentar." Segera dia masuk kc dalam rumah. Hanya dalam waktu sebentar datang dua laki-laki setengah baya keluar dari rumah itu, yang satu wajahnya mirip dengan Guan Ren, sedangkan yang satunya lagi gagah dan wajahnya dipenuhi dengan cambang. http://dewi-kz.info/ Tiraikasih Website http://kangzusi.com/ Dengan cepat mereka berjalan ke depan pintu dan bersamasama memberi hormat kepada Wu Xing Jian Ke Gu Shi, dengan ramah salah satu dari mereka berkata, "Aku tidak tahu kalau Pendekar Gu akan datang ke sini, aku minta maaf!" Wu Xing Jian Ke Gu Shi sangat angkuh, dia tidak membalas memberi hormat, dengan dingin dia bertanya, "Di antara kalian berdua siapa yang bernama Lao Da Guan Shi Shuang X iong?" Laki-laki yang wajahnya mirip dengan Guan Ren segera menjawab, "Aku adalah Lao Da." Dia menunjuk laki-laki yang wajahnya penuh dengan cambang, Tamu Aneh Bingkisan Unik Karya Qing Hong di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo "Dia adalah adikku Guan Ren'." Wu Xing Jian Ke, Gu Shi terkejut dan bertanya, "Apa?" Jawab Guan Yong, "Ini adikku Guan Ren." Wu Xing Jian Ke Gu Shi terus melihat ke arah Guan Ren wajahnya diliputi dengan keanehan dan bertanya, "Kau memiliki berapa orang adik?" Jawab Guan Yong, "Teman-teman dari dunia persilatan yang kenal denganku pasti tahu bahwa aku hanya mempunyai seorang adik." Wu Xing Jian Ke, Gu Shi mengerutkan alisnya dan berkata dengan dingin, "Ini sangat aneh...." Guan Yong bertanya, "Mengapa Pendekar Gu merasa aneh?" "Kemarin saat aku berada di Chi San aku telah membunuh seseorang dan dia mengaku kalau namanya adalah Guan Ren!" Guan Yong tertawa dan berkata, "Mungkin hanya secara kebetulan marga dan namanya sama." Wu Xing Jian Ke Gu Shi berkata lagi, "Tidak, dia dengan jelas mengatakan bahwa dia adalah Guan Shi Shuang X iong, Lao Er Guan Ren." http://dewi-kz.info/ Tiraikasih Website http://kangzusi.com/ Guan Yong tertawa terbahak-bahak dan berkata, "Sangat lucu, kami Guan bersaudara walaupun hanya mempunyai sedikit nama tapi kami bukan pesilat tangguh tidak disangka ada yang memalsukan nama Guan bersaudara!" Guan Ren tertawa dan bertanya, "Pendekar Gu, apakah orang yang telah memalsukan namaku telah membuat Anda marah?" Wu Xing Jian Ke Gu Shi mengangguk dan berkata, "Dia melepaskan panah ke perut kudaku dan kudaku mati." Tanya Guan Ren, "Mengapa bisa terjadi seperti itu?" Wu Xing Jian berkata dengan dingin, "Dia menghalangiku - " Tiba-tiba dia tidak melanjutkan kata-katanya, dia berjalan ke arah pohon dan membuka ikatan tali kudanya. Tanya Guan Yong, "Apakah Pendekar Gu akan pergi?" Wu Xing Jian Ke Gu Shi mengangguk. Kata Guan Y ong, "Pendekar Gu sudah jauh-jauh datang ke sini, silakan mampir dulu ke rumahku untuk sekedar minum teh." Wu Xing Jian Ke menjawab, "Terima kasih." Guan Yong tertawa dan berkata, "Kami dua bersaudara sangat mengagumi Pendekar Gu, sekarang Pendekar Gu telah datang kesini, pada kesempatan yang langka ini kami mengundang anda mampir untuk sekedar minum bersama dengan kami, apakah Tuan bersedia?" Jawab Wu Xing Jian "Aku masih ada keperluan lain." "Kami tidak akan menghabiskan waktu Anda terlalu lama." Wu Xing Jian berubah pikiran, dia kembali lagi ke tempat mereka dengan tersenyum berkata, "Baiklah, aku akan mengganggu waktu kalian sebentar." Guan Yong segera tertawa dan berkata, "Silakan!" http://dewi-kz.info/ Tiraikasih Website http://kangzusi.com/ Wu Xing Jian Ke Gu Shi berjalan masuk ke kediaman keluarga Guan, rumah keluarga Guan besar, mungkin kamar-kamarnya berjumlah 30 lebih. Anehnya rumah itu tampak sepi hanya terlihat beberapa orang saja. Wu Xing Jian Ke Gu Shi sambil berjalan sambil melihat-lihat keadaan rumah keluarga Guan Y ong, dia bertanya, "Mengapa tidak ada orang di sini?" Guan Yong balik bertanya, "Apa?" Jawab Wu Xing Jian Ke Gu Shi, "Orang yang kumaksud!" Guan Yong tertawa, "Rumah kami tidak terlalu banyak orang, semuanya hanya berjumlah 12 orang." Tanya Gu Shi, "Apakah tidak ada istri?" Guan Yong menjawab, "Tidak ada!" Wu Xing Jian Ke Gu Shi tertawa dan tidak berkata apaapa lagi. Mereka bertiga berada di ruang tamu dan duduk di sana. Pelayan datang membawakan teh. Guan Yong berpesan agar pelayan menyiapkan makan siang, kemudian dia mengangkat cangkirnya dan berkata, "Pendekar Gu, silakan diminum tehnya." Dia minum terinya dulu, ini adalah peraturan dunia persilatan, artinya teh itu tidak beracun. Kemudian Wu Xing Jian Ke Gu Shi pun ikut minum seteguk, lalu dia duduk menyandar ke belakang kursi sambil tersenyum, "Sangat aneh, aku merasa Guan Ren yang kubunuh lebih pantas menjadi adikmu!" Guan Yong tertawa, "Begitukah?" Kata Guan Shi, "Biasanya saudara kandung itu wajahnya lebih mirip...." Dia menunjuk Guan Ren yang ada di depannya dan berkata, "Adikmu ini sama sekali tidak mirip denganmu!" http://dewi-kz.info/ Tiraikasih Website http://kangzusi.com/ Guan Yong tertawa terbahak-bahak, "Apakah Pendekar Gu curiga kalau aku telah menipu Anda dengan adik palsu?" Gu Shi tersenyum tapi tidak berkata apa-apa, sepertinya dia memang mengakui kecurigaannya. Guan Yong tertawa lagi, "Kalau kemarin adikku telah terbunuh oleh Pendekar Gu, walaupun aku tidak mempermasalahkannya, tapi aku tidak akan mempersilakan Pendekar Gu masuk untuk minum teh bersama "Seliris dengan kami." Gu Shi tertawa dan berkata, "Masuk akal!" "Karena itu orang yang telah dibunuh oleh Pendekar Gu itu pasti bukan adikku." Gu Shi tetap tersenym tapi tidak menjawab. "Apakah Pendekar Gu tidak percaya?" tanya Guan Yong. "Aku percaya." "Walaupun ilmu s ilat kam i tidak terlalu tinggi tapi sifat kami tidak berputar-putar, kalau Pendekar Gu berniat berteman dengan kami, hal ini akan membuat kami merasa bangga," kata Guan Yong. "Temanku tidak banyak, yang paling akrab hanya ada satu..." kata Guan Shi. "Siapakah dia?" tanya Guan Yong. "Aku sendiri," jawab Gu Shi. Guan Yong terpaku, kemudian sambil tertawa dia berkata, "Pendekar Gu pandai bergurau, bila tidak mempunyai teman, hidupmu di dunia ini menjadi tidak berarti!" "Tapi aku hidup dengan senang," jawab Gu Shi. Guan Yong merasa obrolan mereka menjadi tidak terarah, segera dia mengganti topik pembicaraan, "Pendekar Gu ada perlu apa datang ke Shan Dong?" "Aku hanya kebetulan lewat sini saja," jawab Gu Shi. http://dewi-kz.info/ Tiraikasih Website http://kangzusi.com/ "Anda akan pergi ke mana?" "Aku akan ke ibu kota." "Aku dengar ilmu pedang Pendekar Gu sangat lihai, tidak disangka ternyata Anda masih begitu muda!" "Anda terlalu memuji." Tiba-tiba Guan Ren bertanya, "Akhir-akhir ini dunia persilatan telah muncul seorang anak muda hebat, apakah Pendekar Gu pernah bertemu dengannya?" "Siapakah dia?" "Xin Suan," jawab Guan Ren. Gu Shi menggelengkan kepala dan menjawab, "Aku tidak pernah mendengar tentangnya." "Menurut orang-orang, ilmu pedangnya sangat menakutkan, pedangnya telah membunuh 7 orang pembunuh dari golongan hitam." "Ke tujuh pembunuh itu selain sadis, ilmu silat mereka tidak ada apa-apanya bila dibandingkan dengan pemuda itu," jelas Gu Shi. Guan Ren tertawa dan berkata, "Masih ada satu lagi orang yang terkenal, mungkin Pendekar Gu pernah mendengar namanya." "Siapakah dia?" "Pan Long Da Xia, Huo Ru Feng," jawab Guan Ren. Sambil tertawa sombong Gu Shi berkata, "Di dalam pikiranku, Pan Long Da Xia bukan orang terkenal!" "Ilmu silat Pendekar Gu sangat tinggi, kalau digunakan dengan tepat bisa berguna untuk dunia persilatan," kata Guan Y ong sambil tertawa. "Aku hanya tertarik pada satu macam benda - uang!" kata Gu Shi dengan pelan. http://dewi-kz.info/ Tiraikasih Website http://kangzusi.com/ "Maksud Pendekar Gu, asalkan ada uang apapun akan Anda lakukan?" tanya Guan Yong sambil tertawa. "Benar!" Gu Shi mengangguk. "Kalau begitu, ternyata Pendekar Gu pun seorang...." kata Guan Yong dengan ekspresi sedikit sedih. Jawab Gu Shi, "Pembunuh dan juga pengantar Biao." "Kalau begitu kali ini Pendekar Gu pergi ke ibukota karena disewa untuk melakukan suatu bisnis?" tanya Guan Yong. "Benar!" "Apakah kami bisa mendengar sedikit ceritanya?" tanya Guan Yong. "Tidak, tapi Anda boleh membeli barang yang ada di tanganku, asalkan cocok harganya, aku akan menjualnya." Mata Guan Yong langsung terlihat bersemangat, "Apakah Pendekar Guan Yong membawa barang berharga?" "Benda itu berupa daftar nama." "Daftar nama apa?" "Di dalamnya tercatat nama-nama pemberontak, kalau aku menyerahkannya kepada raja, mereka pasti akan mati." "Oh...." kata Guan Yong. "Aku akan menjual daftar nama ini dengan harga 100 ribu tail perak, apakah Tuan mau membelinya?" Guan Yong menggelengkan kepalanya, "Aku tidak membutuhkannya." Gu Shi tersenyum dan berkata, "Kalau Anda membeli daftar nama ini, bisa menolong banyak orang, termasuk Anda sendiri." Wajah Guan Yong tampak berubah dan bertanya, "Apa maksud Pendekar Gu?" http://dewi-kz.info/ Tiraikasih Website http://kangzusi.com/ Gu Shi tertawa dan menjawab, "Anda sangat tidak beruntung, kemarin aku melihat daftar nama itu dan ternyata nama Anda dua bersaudara tercantum di dalamnya!" Guan Y ong segera berdiri, wajahnya tampak berubah, sepertinya dia mulai tidak tenang. Waktu itu datang seorang pelayan memberitahu, "Tuan, makanan sudah siap dihidangkan." Guan Yong berusaha menahan gejolak hatinya, dan berkata, "Tuan Gu, ikutlah denganku..." Belum habis kata-katanya, Gu Shi sudah tertawa, "Guan Yong, Anda benar-benar bisa menahan diri, aku telah membunuh adikmu, kau masih bisa mengundangku makan, apa maksudmu?" Kedua alis Guan Yong tampak berkerut dan berkata, "Pendekar Gu, Anda salah, adikku sekarang berdiri di depanmu!" Gu Shi tertawa lagi dan berkata, "Kita tidak sedang membicarakan adikmu, hari ini aku telah datang ke sini, aku tidak mau pulang dengan tangan kosong. Daftar nama yang ada di tanganku apakah benar Anda tidak mau membelinya?" Dengan serius Guan Y ong berkata, "Harganya terlalu tinggi. Aku tidak sanggup membelinya!" Gu Shi tertawa dan berkata lagi, "Aku kira harga itu tidak terlalu tinggi, 100 ribu tail perak bisa membeli beratus-ratus nyawa, harga itu malah terlalu murah menurutku!" Tiba-tiba Guan Yong menarik nafas panjang dan berkata, "Pendekar Gu, apakah Anda adalah suku bangsa Han" Kalau kau masih memiliki s ifat perikemanusiaan, jangan lakukan hal ini!" "Jangan banyak bicara, apakah kau mau membelinya atau tidak?" Gu Shi tertawa dingin. "Sepuluh ribu tail perak, kami hanya sanggup membayar sejumlah itu, selebihnya kami tidak sanggup!" kata Guan Yong. http://dewi-kz.info/ Tiraikasih Website http://kangzusi.com/ Gu Shi berdiri dan bertanya, "Untuk terakhir kalinya aku tanya, apakah benar Anda tidak mau membalas dendam adikmu?" Sikap Guan Yong menjadi serius lagi, dia seperti berusaha menahan gejolak hatinya, tapi kali ini dia tidak berhasil menahannya. Wajahnya mulai terlihat marah dan sedih, kedua matanya melotot dia berteriak seperti suara gunung api meletus, "Bocah tengik, jujur bicara, hari ini kau sudah memasuki kediaman keluarga Guan, jangan harap bisa keluar hidup-hidup dari sini!" Kata-katanya baru selesai dia sudah berlari ke depan pintu dari balik pintu dia mengambil sebuah pentungan besi lalu dengan gagah dia berdiri di depan pintu! Gu Shi tertawa terbahak-bahak, "Akhirnya kau sudah tidak bisa bertahan lagi! Ha ha ha! Kau kira aku mudah ditipu" pergi ke ruang makan untuk menerima jamuan makan siangmu" Apakah kau kira dengan arak beracun kau bisa meracuniku" Ha ha ha...." Guan Y ong melotot dan berkata, "Kau adalah seekor anjing yang sudah terkena penyakit, hari ini aku harus membalaskan kematian adikku, aku harus membasmi orang jahat dari dunia persilatan!" Laki-laki yang memalsukan identitas Guan Ren pun sudah mengeluarkan pecut bajanya dan siap untuk bertarung. Wajah Gu Shi dipenuhi dengan hawa membunuh, dia tertawa dan berkata, "Aku tidak mengerti, menurut daftar nama itu, tertulis beberapa nama pendekar ternama, mengapa mereka tidak datang sendiri malah menyuruh kalian yang hanya kucing-kucing tidak berguna?" Guan Yong tidak menjawab, sekarang keinginannya hanya satu yaitu membunuh musuh yang ada di depannya, dan berharap pentungan besi itu bisa memukul Gu Shi sampai tubuhnya hancur lebur. Dengan perlahan Gu Shi mengeluarkan pedangnya dan berkata, "Hati-hati, aku akan mengeluarkan jurus pedangku!" http://dewi-kz.info/ Tiraikasih Website http://kangzusi.com/ Guan Yong mengangkat pentungan besinya dia sudah memasang pcsisi siap bertarung. Laki-laki bercambang itupun mulai memutar pecut bajanya sambil menunggu pertarungan dimulai. Dengan tertawa sinis Gu Shi melihat tingkah laku mereka, wajahnya terlihat angkuh dan kejam, dia berdiri sebentar, kemudian berteriak seperti binatang, pedang panjangnya tampak berkilau--- Tamu Aneh Bingkisan Unik Karya Qing Hong di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo Hanya dalam sekejap Guan Y ong hanya melihat kilauan pedang dan kilauan itu datang seperti gelombang yang menggulung, tapi sejak awal dia sudah memutuskan untuk bertarung hingga titik darah penghabisan. Maka dia tidak merasa takut dan tidak akan mundur lagi, diapun mengeluarkan suara seperti guntur, pentungan besi itu terus bertahan dan menyerang! "CING!" "TANG!" Dua suara itu saling beradu, terlihat Guan Yong mundur, tubuh bagian belakangnya menabrak daun pintu sehingga membuat ruangan itu bergetar. Di dahinya terlihat luka pedang sepanjang 2 inch, darah keluar dari luka itu dan mengalir ke wajahnya! Laki-laki bercambang itu melihat semua kejadiannya, dia terkejut, dia takut kalau Gu Shi akan mengejar Guan Yong lagi. Segera dia membentak, "Lihat jurusku!" Dia sudah memainkan pecutnya dan diarahkan kepada kedua bahu Gu Shi. Gu Shi hanya tertawa, tubuhnya berputar dan tiba-tiba dia jongkok, membalikkan tangannya dan membentak, "Putus!" Wu Xing Jian! (pedang tanpa wujud). Benar-benar Wu Xing Jian. Terlihat cahaya pedang melewati pinggang laki-laki bercambang itu, darah segera muncrat dari pinggangnya! Kemudian tubuh laki-laki bercambang itu terpotong menjadi dua, tidak lama diapun roboh, http://dewi-kz.info/ Tiraikasih Website http://kangzusi.com/ tubuh bagian atas dan tubuh bagian bawah terpisah menjadi dua bagian, darah keluar seperti air mancur! Pedang panjang milik Gu Shi tetap terlihat bersih, sama sekali tidak ada noda darah. Guan Y ong terpaku, matanya menjadi merah, dia berteriak, "Kau sungguh kejam!" Diiringi teriakannya, dia sudah bergerak seperti orang gila menyerang Gu Shi dengan pentungan besinya, memukul ke kiri dan ke kanan! Dengan mudah Gu Shi mengangkat pedangnya menahan serangan Guan Yong, tiba-tiba dia tertawa dan berkata, "Pergi!" Terdengar suara BUK, pinggang Guan Yong terkena tendangan Gu Shi dan terbang ke tempat jauh. Gu Shi tidak segera mencabut nyawa Guan Yong, pedang panjangnya malah disimpan, dia tertawa, "Guan Yong, aku akan membiarkanmu hidup, supaya kau bisa memberitahu semua hal ini kepada Huo Ru Feng, buian ini pada tanggal 15 siang, aku akan menunggu dia di Ji Nan di rumah makan Tian Xiang, kalau dia membutuhkan daftar nama ini, bawalah uang sejumlah 100 ribu tail perak!" Setelah itu dia pergi dari sana. Guan Y ong berusaha berdiri tapi mungkin karena luka dalamnya terlalu berat, baru saja melangkah, dia sudah jatuh tersungkur dan memuntahkan banyak darah. Gu Shi hanya tersenyum dan berkata, "Tidak apa-apa, kau masih bisa bertahan hidup 3-4 bulan lagi." Guan Yong mengangkat kepalanya dan berteriak, "Saudarasaudara, laksanakan rencana kedua kita!" Gu Shi sudah masuk ke dalam ruangan, mendengar kata-kata ini dia segera berhenti melangkah, dia menolehkan kepalanya lalu tertawa dingin, "Kau masih memiliki rencana apa?" http://dewi-kz.info/ Tiraikasih Website http://kangzusi.com/ Kata-katanya baru selesai, terdengar suara panah, lalu disusul dengan suara FUSH! FUSH! FUSH! Mendekatinya - Hanya dalam sekejap panah api ditembakkan ke dalam ruangan. Gu Shi terkejut, dia segera bersembunyi di balik pintu. "CHA!" "CHA!" "CHA!" Puluhan anak panah api masuk ke celah-celah pintu, ada yang masuk ke dalam ruangan ada yang tertancap di depan pintu. Api mulai membakar pintu. Mungkin karena di luar ruangan telah disiram minyak tanah terlebih dahulu, maka kobaran apipun langsung menjalar, pintu keluar sudah tertutup oleh kobaran api yang besar! "CHA!" "CHA!" "CHA!" Datang lagi anak panah api dan menancap di dinding ruangan, api segera membakar ruangan. Ruangan tamu sudah terbakar! Walau ilmu silat Gu Shi sangat tinggi tapi tubuhnya tetap terdiri dari daging dan darah. Dia tetap takut kepada api yang berkobar. Dia melihat ke sekeliling dan dia te lah terkurung oleh api, wajahnya tampak berubah, dia tertawa dingin, "Guan Yong, kau tidak takut mati dan berniat mati bersama-sama denganku!" Guan Yong tertawa dan menjawab, "Benar! Guan Shi Shuan Xiong orang apa, kau seharusnya sudah tahu!" Dengan dingin Gu Shi berkata, "Kepala boleh putus, tapi keadilan harus tetap dijaga, aku kagum kepadamu! Tapi kau terlalu naif, apakah dengan cara seperti ini kau merasa bisa membuatku mati?" http://dewi-kz.info/ Tiraikasih Website http://kangzusi.com/ Jawab Guan Yong, "Ruangan ini sudah disiram dengan banyak minyak, dan di sekeliling ruangan inipun sudah disiram minyak tanah, kecuali kau mempunyai ilmu sihir kau baru bisa lolos, kalau tidak kau pasti akan mati!" Gu Shi me lihat keluar ruangan, benar saja di luar sudah seperti lautan api, dan tidak bisa menggunakan ilmu meringankan tubuh keluar dari ruangan ini. Hatinya langsung terasa berat, tapi dia segera terpikirkan satu cara untuk me lepaskan diri, dia berkata dengan dingin, "Kau benar, aku memang mempunyai kemampuan sihir!" Dia mengeluarkan pedang panjangnya lagi, dan berkata, "Tapi aku berubah pikiran, sebelum aku keluar dari sini. aku akan membunuhmu dulu!" Dia berjalan mendekati Guan Yong. "BRAK!" Tiba-tiba tempat di mana Guan Yong jatuh tadi terbalik, mungkin itu adalah papan yang bisa dibalikkan. Begitu papan itu terbalik, Guan Yong sudah menghilang dari sana! Dan posisi papan sudah kembali seperti semula. Gu Shi sama sekali tidak terpikir mengapa bisa terjadi seperti itu, dia marah dan berteriak, segera dia lari ke papan itu, dia terus menusuk papan tadi dengan pedangnya. Papan yang bisa terbalik itu, di luarnya adalah batu bata sedangkan di dalamnya adalah lempengan baja, dengan cara apapun papan itu tidak bisa dibuka ataupun digali. Sekarang api besar sudah mengelilingi ruang tamu, asap tebal sudah memenuhi ruangan itu, udara panas membuat Gu Shi sesak nafas. Dia tidak berani lama-lama di sana, segera dia membalikkan badan dan mengayunkan pedangnya, dengan cepat dia memotong kaki meja. Memasukkan pedangnya ke dalam sarung. Lalu dia mengangkat meja itu dengan sekuat tenaga dia melempar meja itu ke atas. http://dewi-kz.info/ Tiraikasih Website http://kangzusi.com/ "HONG!" suara itu sangat keras, meja itu terlempar dan telah membuat langit-langit rumah berlubang. Genting pecah dan kayukayu berhamburan seperti hujan kayu, meja jatuh mengikuti serpihan kayu itu. Dia mengangkat lagi meja itu lalu melemparnya kembali ke atas, terdengar suara HONG lagi, atap rumah berlubang lebih besar. Begitu meja itu turun lagi dia menyambutnya lalu melemparnya lagi, kali ini meja keluar dari lubang itu kemudian terjatuh di atap rumah. Dia segera meloncat melalui lubang itu dan mendarat di atap rumah. Gu Shi me lihat ke sekelilingnya, ruangan tamu tampak sudah terkepung oleh kobaran api. Terlihat di bawah masih banyak minyak tanah dan membuat api berkobar semakin besar, lidah apinya bahkan sudah mencapai 3 meter lebih! Dari luar dinding terlihat masih banyak orang yang terus menyiram minyak ke dalam kobaran api.... Gu Shi tertawa dingin dia mengangkat meja itu dan dengan sekuat tenaga melemparnya lagi. Begitu meja itu dilempar, dengan Menggunakan ilmu meringankan tubuh yang tinggi yaitu Ba Bu Zhan, dia meloncati papan meja itu, dia seperti naik ke awan lalu terbang keluar dinding. "Lihat! Dia berhasil keluar dari sana!" "Ahh...." Pelayan yang sedang menyiram minyak ke dalam api, melihat Gu Shi menaiki papan meja lalu melayang keluar, mereka terus berteriak. Hanya dalam sekejap papan meja itu sudah melayang keluar melalui tembok api, Gu Shi yang berdiri di atas papan meja itu tidak terluka sama sekali. Dia bersiul panjang kemudian mendarat, terjadilah peristiwa pembunuhan besar-besaran. http://dewi-kz.info/ Tiraikasih Website http://kangzusi.com/ Pelayan-pelayan itu bukan lawannya, hanya dalam waktu s ingkat sudah terlihat 7-8 orang terbunuh, pelayan lainnya tampak ketakutan, akhirnya mereka melarikan diri. Gu Shi mengejar salah satu pelayan, dari belakang mencakar punggungnya, kemudian mengangkat pelayan itu dan membantingnya, lalu dengan pedang dia menunjuk ke dada si pelayan itu, dia bertanya, "Cepat katakan, di mana Guan Yong sekarang?" Pelayan itu tampak ketakutan, wajahnya pucat, tubuhnya gemetar, dengan gugup dia berkata, "Aku...aku...tidak...tidak tahu!" " Wajah Gu Shi terlihat tawa kejam, dia berkata, "Kalau kau mengatakan sekali lagi tidak tahu, aku akan membunuhmu!" Pelayan itu tampak lebih gemetar lagi dan berkata, "Baiklah, kau...kau mau membunuhku, bunuh saja aku!" Gu Shi melihat pelayan itu begitu ketakutan, tapi pelayan itu bersikukuh tidak mau memberitahu, dia tertawa dan berkata, "Apakah kau tidak takut mati?" Pelayan itu menjawab, "Aku...aku takut mati tapi kalau harus mengatakan di mana Ketua bersembunyi, itu...pasti tidak akan kulakukan!" Gu Shi tertawa dan berkata, "Kau benar-benar seorang pelayan yang setia!" "Ketua kami sangat adil dan baik, memandang kami...memandang kami seperti saudara kandung, tentu saja kami siap mati demi beliau!" kata pelayan itu. "Baiklah, aku akan membantumu mempercepat kematianmu demi dia!" kata Gu Shi. Sewaktu pedang Gu Shi akan menusuk, di belakangnya ada yang bicara, "Gu Shi, mengapa kau membuat perhitungan dengan seorang pelayan?" http://dewi-kz.info/ Tiraikasih Website http://kangzusi.com/ Gu Shi membalikkan kepalanya untuk melihat siapa yang bicara, di belakangnya berdiri seorang pak tua yang gagah dan seorang perempuan cantik, dia tahu kalau mereka pasti orang terkenal, karena itu dia segera melepaskan pelayan keluarga Guan, lalu dengan dingin bertanya, "Apakah Anda berdua adalah orang-orang dari keluarga Guan?" Pak tua gagah itu kurang lebih berumur 65 tahun, wajahnya terlihat berwibawa, dia mengenakan baju mewah. Di pinggangnya terselip sebuah golok. Dia adalah seorang pesilat terkenal! Perempuan cantik itu kurang lebih berusia 27 tahun, walaupun kulitnya tidak begitu putih tapi mata dan giginya indah. Tubuhnya bergerak dengan ringan, kepalanya terbungkus kain hijau, dan mengenakan baju berwarna biru tua. Anehnya di pundaknya terselip Prahara Hutan Bandan 1 Pendekar Pedang Matahari 2 Misteri Batu Mustika Kitab Serat Biru 1

Cari Blog Ini