Gajah Selalu Ingat 1
Gajah Selalu Ingat Elephant Can Remember Karya Agatha Christie Bagian 1 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/ GAJAH SELALU INGAT Agatha Christie Ebook oleh : Hendri K & Dewi KZ Tiraikasih Website http://kangzusi.com/ http://dewi-kz.info/ http://cerita-silat.co.cc/ http://kang-zusi.info/ http://dewi-kz.info/ Tiraikasih Website http://kangzusi.com/ ELEPHANT CAN REMEMBER by Agatha Christie Copyright @ Agatha Christie Ltd. 1972 Allrights reserved GAJAH SELALU INGAT Alih bahasa: Julanda Tantani GM 402 92.446 Hak cipta terjemahan Indonesia. Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama Jl. Palmerah Selatan 24-26, Jakarta 10270 Diterbitkan pertama kali oleh Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama, anggota IKAPI, Jakarta, Mei 1992 Cetakan kedua: September 1992 Cetakan ketiga: Oktober 1993 Perpustakaan Nasional: Katalog Dalam Terbitan (KDT) CHRISTIE, Agatha Gajah Selalu Ingat / Agatha Christie; alihbahasa, Julanda Tantani - Jakarta : Gramedia Pustaka Utama 1992. 328 hlm.; 18 cm. judul asli: Elephant can remember ISBN 979-511-446-8 I. Judul. II. Tantani, Julanda. 823 Dicetak oleh Percetakan PT Gramedia, Jakarta Isi di luar tanggung jawab Percetakan http://dewi-kz.info/ 1 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/ UNTUK MOLLY MYERS sebagai balas budi atas segala kebaikannya DAFTAR ISI 1. Perjamuan Makan Siang Para Pengarang 2. Kali Pertama Gajah Disebut-sebut BUKU I GAJAH 3. "Buku Suci" Bibi Alice 4. Celia 5. Dosa Lama Meninggalkan Bayangan yang Panjang 6. Seorang Teman Lama Ingat 7. Kembali ke Masa Kanak-kanak 8. Mrs. Oliver Beraksi 9. Hasil Berburu Gajah 10. Desmond BUKU II BAYANGAN YANG PANJANG 11. Kepala Inspektur Garroway dan Poirot Membandingkan Catatan 12. Celia Bertemu dengan Hercule Poirot 13. Mrs. Burton-Cox 14. Dr. Willoughby 15. Eugene dan Rosentelle, Penata Rambut dan Ahli Kecantikan 16. Mr. Goby Melapor 17. Poirot Berangkat 18. Selingan 19. Maddy dan Zelie 20. Dewan Pemeriksaan http://dewi-kz.info/ 2 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/ 1 Perjamuan Makan Siang para Pengarang MRS. OLIVE R memandang dirinya di cermin. Ia melirik sekilas pada jam di atas perapian yang menurutnya terlambat dua puluh menit. Kemudian ia kembali mengamat-amati rambutnya. Kerepotan Mrs. Oliver adalah - dan ia mengakui sendiri hal itu - model rambutnya selalu berubah-ubah. Ia telah mencoba hampir semua model secara bergantian. Pernah suatu kali ia mencoba model pompadour yang mencolok, kemudian model rambut yang disisir lurus-lurus ke belakang untuk menonjolkan dahi yang intelek, paling tidak Mrs. Oliver berharap bahwa dahinya cukup kelihatan intelek. Ia pernah mencoba model keriting kecil-kecil yang disisir rapi, juga model acak-acakan yang artistik. Ia terpaksa mengakui bahwa apa pun model rambutnya hari ini tidaklah begitu penting, karena hari ini ia akan melakukan sesuatu yang jarang sekali dilakukannya, yaitu memakai topi. Pada rak teratas lemari pakaian Mrs. Oliver terdapat empat buah topi. Satu jelas harus di khususkan untuk menghadiri pernikahan. Bila Anda menghadiri suatu pernikahan, mengenakan topi adalah "keharusan". Tapi Mrs. Oliver malah menyediakan dua. Yang satu, terletak dalam sebuah kotak bundar, terbuat dari bulu. Topi itu pas sekali dengan kepala dan tetap tegak bila mendadak turun hujan, jika memang hal tersebut tiba-tiba terjadi pada saat seseorang harus berjalan dari mobil menuju gereja atau kantor catatan sipil. Yang terakhir ini memang makin sering dipilih para calon mempelai. http://dewi-kz.info/ 3 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/ Topi lainnya, yang lebih bagus, cocok untuk pernikahan yang diadakan pada hari Sabtu siang di musim panas. Topi itu berbunga-bunga dan bersalut kain sifon, serta ada jala penutupnya yang berwarna kuning yang dilekatkan dengan mimosa. Kedua topi lainnya yang ada di atas rak adalah topi untuk segala peristlwa. Yang satu, yang dijuluki Mrs. Oliver sebag'ai "topi rumah pedesaan", terbuat dari kain laken, cocok dipakai dengan baju wol bermacam corak. Topi itu mempunyai pinggiran manis yang dapat dilipat ke atas maupun ke bawah. Mrs. Oliver memiliki pullover kasmir yang hangat dan pullover tipis untuk musim panas, keduanya serasi dengan warna topi itu. Tapi, meskipun kedua pullover itu sudah sering kali dipakai, topi itu kelihatannya tidak pernah dipakai. Sebab, mengapa mesti repot-repot memakai topi hanya untuk pergi ke desa dan makan-makan dengan teman-teman Anda" Topi keempat adalah yang termahal dari semuanya dan banyak keunggulannya. Mungkin karena topi itu begitu mahal harganya, pikir Mrs. Oliver kadang-kadang. Topi itu bentuknya mirip serban dan terdiri dari bermacam-macam lapisan beludru dengan warna-warna kontras, sehingga menimbulkan kesan warna pastel yang manis, yang cocok dipakai dengan baju apa pun. Mrs. Oliver sedikit ragu-ragu dan kemudian memanggil pembantunya. "Maria," panggilnya, kemudian lebih keras lagi, "Maria. Cepat kemari." Maria datang. Ia sudah biasa dimintai nasi hat tentang apa yang akan dipakai oleh Mrs. Oliver. http://dewi-kz.info/ 4 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/ "Mau memakai topi Anda yang cantik dan bagus itu, bukan?" tanya Maria. "Ya," kata Mrs. Oliver. "Aku ingin tahu pendapatmu, lebih cantik kalau begini atau sebaliknya." Maria berdiri agak jauh dan mengamat-amati Mrs. Oliver. "Yah, yang Anda pakai sekarang ini bagian belakangnya ada di depan, bukan?" "Ya, aku tahu," kata Mrs. Oliver. "Aku sudah tahu itu. Kupikir lebih cantik kalau dipakai begini." "Oh, kenapa mesti begitu?" tanya Maria. "Yah, memang mesti begitu sebenarnya, kukira. Tapi mestinya kan terserah aku," kata Mrs. Oliver. "Mengapa Anda pikir lebih baik kalau dipakai terbalik?" "Sebab kau akan mendapatkan warna biru dan cokelat tua yang manis, dan kupikir itu lebi h cantik daripada sebaliknya yang berwarna hijau, merah, dan cokelat." Pada saat itu Mrs. Oliver mencopot topinya, lalu memakainya terbalik lagi. Kemudian ia mencoba memakai topi itu pada sisi yang benar, serta dari sisi samping, yang ternyata tidak disetujui baik oleh dirinya maupun oleh Maria. "Anda tidak dapat memakainya dengan sisi yang lebar di depan. Maksud saya, itu tidak cocok dengan wajah Anda, bukan" Tidak cocok dengan wajah siapa pun." "Memang. Tidak cocok. Kupikir lebih baik kupakai dengan sisi yang benar di depan." "Yah, itu selalu lebih aman, saya kira," kata Maria. http://dewi-kz.info/ 5 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/ Mrs. Oliver mencopot topinya. Maria membantunya memakai baju wol tipis yang bagus potongannya, berwarna sawo matang yang lembut, kemudian ia mambantu Mrs. Oliver memakai topinya. "Anda kelihatan sangat rapi," kata Maria. Itulah hal yang sangat disukai Mrs. Oliver pada diri Maria. Jika ada sedikit saja kesempatan untuk berkata seperti itu, ia selalu menyetujui dan memuji. "Anda akan berpidato pada jamuan makan sia ng itu?" tanya Maria. "Pidato!" Mrs. Oliver kelihatan ngeri. Tidak tentu saja tidak. Kau tahu aku tidak pernah berpidato." "Yah, saya pikir mereka selalu melakukan hal itu pada perjamuan makan sia ng para pengarang. Anda akan pergi ke perjamuan semacam itu, kan" Para penulis terkenal tahun 1973 - atau tahun berapa pun sekarang ini." "Aku tidak perlu berpidato," kata Mrs. Oliver. "Beberapa orang yang suka akan melakukannya, dan mereka jauh lebih baik daripada aku." "Saya yakin Anda dapat membuat pidato yang menarik bila Anda memang mau melakukannya," kata Maria menantang. "Tidak, aku tidak mau," kata Mrs Oliver. "Aku tahu apa yang bisa kulakukan dan apa yang tidak bisa kulakukan. Aku tidak dapat berpidato. Aku pasti jadi cemas dan gemetar dan aku mungkin terbata-bata atau mengatakan hal yang sama dua kali. Aku bukan hanya akan merasa konyol, tapi aku pasti akan kelihatan konyol juga. Lain halnya dengan kata-kata. Kau dapat menuliska nnya, merekamnya, atau mendiktekannya. Aku dapat berbuat http://dewi-kz.info/ 6 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/ banyak dengan kata-kata sepanjang aku tahu bahwa aku tidak membuat naskah pidato." "Oh, sudahlah. Saya harap semuanya akan lancar. Saya yakin pasti begitu. Suatu perjamuan yang lumayan hebat, bukan?" "Ya," sahut Mrs. Oliver, dengan suara sedih yang dalam. Perjamuan yang lumayan hebat." Dan mengapa, pikir Mrs. Oliver, tetapi tidak mengatakannya, mengapa aku harus menghadirinya" Ia menelusuri pikirannya sebentar, sebab ia memang lebih suka mengetahui lebih duIu apa yang akan dilakukannya daripada langsung melakukannya dan memikirkan mengapa ia melakukan hal itu sesudahnya. Kupikir, lagi-lagi ia berkata kepada dirinya sendiri, dan bukannya kepada Maria yang sudah bergegas lari ke dapur, karena bau selai yang sedang dimasaknya berhamburan, aku ingin mengetahui, seperti apa jamuan itu. Aku selalu diundang ke perjamuan makan siang para pengarang atau sejenisnya, dan aku tidak pernah pergi. 0-odwo-0 Mrs. Oliver menikmati bagian terakhir jamuan makan siang yang hebat tersebut dengan mendesah puas, sambil memain-mainkan sisa-sisa kue selai di atas piringnya. Ia memang menyukai kue-kue itu, dan tentu saja itu adalah bagian terakhir yang lezat dari suatu jamuan makan siang yang sangat lezat. Tapi bila seseorang sudah mencapai usia lima puluh tahunan, ia harus hati-hati dengan kue-kue selai itu. Karena gigi! Gigi-gigi itu kelihatannya baik-baik saja, dan punya kelebihan yang hebat yaitu tidak dapat sakit; warnanya putih dan cukup menarik - persis seperti aslinya. Tetapi tentu saja mereka bukan gigi asli. Dan gigi Gajah Selalu Ingat Elephant Can Remember Karya Agatha Christie di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo http://dewi-kz.info/ 7 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/ yang bukan gigi asli - paling tidak itulah yang diyaki ni Mrs. Oliver - bukanlah dibuat dari bahan kelas tinggi. Anjing, menurut pendapatnya, memiliki gigi gading yang asli, tetapi manusia memiliki gigi dari tulang semata-mata. Atau, pikirnya, jika itu adalah gigi palsu, pastilah terbuat dari plastik. Pokoknya, yang penting adalah agar jangan sampai kita mendapat malu gara-gara gigi palsu. Selada, misalnya, dapat menyulitkan kita, begitu pula kacang asi n dan makanan-makanan lain seperti cokelat yang dalamnya keras, karamel yang lengket, serta kue selai yang lengket dan lezat. Sambil mendesah puas, Mrs. Oliver memakan suapan yang terakhir. Makan siang yang hebat, sangat hebat. Mrs. Oliver menyukai makanan dan minuman. Da n ia sangat menikmati jamuan makan siang itu. Ia juga menikmati kehadiran orang-orang lain di sana. Perjamuan itu, yang diadakan untuk menghormati para penulis wanita, untungnya tidak dihadiri oleh para wanita saja. Ada penulis-penulis lain, dan para kritikus, serta para pernbaca buku. Mrs. Oliver duduk di antara dua pria yang sangat menarik. Edwin Aubyn, yang puisi-puisinya selalu ia gandrungi, adalah orang yang sangat menyenangkan dan mempunyai berbagai pengalaman menarik selama perjalanannya ke luar negeri dan selama berkiprah di dunia tulis-menulis. Ia memang gemar bertualang. Ia juga tertarik pada rumah-rumah makan dan makanan-makanannya, karenanya mereka berdua berbincang-bincang dengan gembira tentang makanan, mengesampi ngkan topik tentang mengarang. Sir Wesley Kent, yang duduk di sisi lai n Mrs. Oliver, juga merupakan teman makan siang yang menarik. Ia mengatakan hal-hal yang menyenangkan tentang buku-buku Mrs. Oliver, dan cukup bijaksana untuk http://dewi-kz.info/ 8 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/ mengatakan hal-hal tersebut tanpa membuat Mrs. Oliver tersipu-sipu, hal yang banyak dilakukan orang tanpa sengaja. Sir Wesley menyebutkan satu-dua alasan mengapa ia menyukai buku-buku Mrs. Oliver, dan alasan-alasan itu benar. Karena itu Mrs. Oliver menghargainya. Pujian dari kaum pria, pikir Mrs. Oliver, selalu dapat diterima. Kaum wanitalah yang penuh emosi. Lihat saja apa-apa yang ditulis kaum wanita padanya! Cengeng! Tidak selalu wanita, tentu saja. Kadang-kadang pemuda-pemuda yang emosional dari negara-negara yang jauh juga begitu. Baru minggu lalu Mrs. Oliver menerima sepucuk surat dari penggemarnya yang dimulai dengan, "Membaca buku Anda, saya merasa betapa mulianya Anda." Setelah membaca The Second Goldfish, orang itu mengalami kebahagiaan yang meluap, yang menurut Mrs. Oliver sama sekali tidak pas. Mrs. Oliver bukan orang yang terlalu rendah hati. Ia berpendapat cerita-cerita detektif yang ditulisnya cukup baik. Ada beberapa yang memang tidak begitu baik dan ada beberapa yang jauh lebih baik dari yang lai nnya. Tetapi tidak ada alasan, sepanjang yang dapat dilihatnya, bagi seseorang untuk mengira bahwa ia seorang wanita yang mulia. Ia wanita yang beruntung, yang memiliki kecakapan untuk menulis apa yang ingin dibaca oleh banyak orang. Keberuntungan yang mengagumkan memang, pikir Mrs. Oliver. Yah, kalau dipikir-pikir, ia telah melewati makan siang yang dicemaskannya ini dengan sangat baik. Ia menikmati semuanya, dan berbincang-bincang dengan orang-orang yang menyenangkan. Sekarang mereka beranjak ke tempat kopi disajikan dan tempat orang bisa bertukar pasangan dan mengobrol dengan orang-orang lain. Ini saat yang berbahaya, Mrs. Oliver tahu betul. Ini saat wanita-wanita lain akan datang dan menyerangnya. http://dewi-kz.info/ 9 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/ Menyerangnya dengan pujian-pujian setinggi langit, sehingga ia selalu merasa betul-betul tak mampu untuk memberikan jawaban-jawaban yang tepat, sebab memang tidak akan ada jawaban yang tepat yang dapat diberikan. Jadinya mirip buku panduan perjalanan ke luar negeri dengan ungkapan-ungkapan yang sudah baku. Pertanyaan: "Saya harus memberitahu Anda betapa senangnya saya membaca buku-buku Anda, dan betapa hebatnya buku-buku itu menurut saya." Jawaban dari pengarang yang tersipu-sipu. "Yah, terima kasih. Saya sangat gembira mendengarnya." "Anda harus memaklumi bahwa sudah berbulan-bulan saya kepi ngin bertemu dengan Anda. Ini betul-betul menakjubkan." "Oh, Anda baik sekali." Pokoknya keadaa nnya seperti itulah. Baik Anda maupun si penanya tak dapat membicarakan hal-hal lai n yang menarik. Pasti semuanya berkisar pada buku-buku Anda, atau buku-buku wanita itu jika kebetulan Anda tahu buku-bukunya. Anda terperangkap dalam dunia tulis-menulis, dan Anda tidak berbakat dalam hal-hal seperti ini. Beberapa orang dapat menghadapinya, tetapi Mrs. Oliver tahu persis bahwa ia betul-betul tidak memiliki kemampuan untuk itu. Temannya yang orang asi ng pernah berkata padanya dengan hati-hati, ketika Mrs. Oliver tinggal di kedutaan asing di luar negeri. "Aku mendengarmu," kata Albertina dengan suara asingnya yang pelan dan menarik. "Aku telah mendengar apa yang kaukatakan pada pemuda dari koran itu, yang datang mewawancaraimu. Kau tidak... yah... kau tidak punya kebanggaan yang semestinya terhadap pekerjaanhttp://dewi-kz.info/ 10 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/ mu. Kau mestinya mengatakan, 'Ya, saya memang penulis yang baik. Saya menulis lebih baik dari penulis-penulis cerita detektif lai nnya."' "Tapi nyatanya aku tidak begitu," kata Mrs. Oliver saat itu. "Aku tidak jelek tapi..." "Ah, jangan bilang 'Aku tidak seperti itu. Kau harus bilang kau memang begitu. Biarpun kau tidak begitu menurutmu, kau harus bilang kau mampu." "Albertina," kata Mrs. Oliver, "bagaimana kalau kau saja yang menemui para wartawan yang datang" Kau akan dapat melakukannya dengan baik. Tidak dapatkah kau berpura-pura menjadi aku selama satu hari, dan aku akan menguping dari balik pintu?" "Ya, kurasa aku dapat melakukannya. Pasti amat menyenangkan. Tetapi mereka akan tahu bahwa aku bukan dirimu. Mereka mengenal wajahmu. Pokoknya kau mesti bilang, 'Ya, ya, saya tahu saya lebih baik dari siapa pun.' Kau mesti berkata begitu pada setiap orang. Mereka harus mengetahuinya. Mereka harus mengumumkannya. Oh, ya - sungguh mengerikan mendengarmu duduk di sana dan mengatakan hal-hal sepertinya kau minta maaf atas keadaanmu. Tidak boleh seperti itu." Kelihatannya, pikir Mrs. Oliver, dirinya seperti seorang aktris baru yang mencoba mempelajari sebuah peran, dan si sutradara berpendapat bahwa gayanya sangat tidak dapat diharapkan. Yah, bagaimanapun juga, tidak akan ada banyak kesulitan di sini. Akan ada sedikit wanita yang menunggu bila mereka semua sudah bangkit berdiri dari kursi. Mrs. Oliver bahkan dapat melihat satu atau dua wanita yang sudah merasa gelisah. Itu tidak apa-apa. Ia akan mendatangi mereka, tersenyum dan bersikap baik, serta berkata, 'Terima kasih. Saya senang sekali. Orang http://dewi-kz.info/ 11 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/ pasti sangat senang kalau mengetahui bahwa orang lai n menyukai buku-bukunya.' Basa-basi seperti itulah. Kelihatannya seperti Anda memasukkan tangan ke dalam kotak dan mengambil beberapa kata yang berguna, yang sudah tersusun rapi seperti manik-manik kalung. Kemudian, tidak lama lagi, ia bisa pulang. Matanya memandang ke seluruh meja, sebab mungki n saja ia melihat beberapa temannya di sana, selain calon-calon pengagumnya. Ya, ia dapat melihat Maurine Grant yang menyenangkan di kejauhan. Saatnya tiba, para penulis wanita dan para pengawalnya yang juga menghadiri makan siang itu berdiri. Mereka berjalan menuju kursi-kursi, menuju meja-meja kopi, menuju sofa-sofa, dan sudut-sudut tersembunyi. Saat yang berbahaya, Mrs. Oliver sering kali menganggapnya begitu, walaupun biasanya hal itu terjadi pada acara cocktail dan bukannya pada pesta pengarang, sebab ia jarang pergi ke yang terakhir itu. Setiap saat bahaya itu bisa muncul, yaitu - bila Anda dihampiri oleh orang yang tidak Anda ingat tetapi ia mengi ngat Anda, atau diajak ngobrol oleh orang yang betul-betul tidak Anda senangi. Pada kesempatan ini, masalah pertamalah yang harus dihadapi Mrs. Oliver. Dia didatangi seorang wanita bertubuh besar. Gemuk, dengan gigi putih besar-besar. Yang dalam bahasa Prancis bisa dijuluki une femme formidable, tetapi yang jelas-jelas tidak hanya memiliki ciri-ciri kehebatan orang Prancis, melainkan juga ciri super bos orang Inggris. Kentara sekali bahwa wanita itu sudah mengenal Mrs. Oliver, atau malah bermaksud uniuk berkenalan saat itu juga. Yang terakhir itulah yang terjadi. "Oh, Mrs. Oliver," katanya dengan suara melengki ng. "Betapa senangnya bisa bertemu Anda hari ini. Sudah lama saya memendam kerinduan itu. Saya benar-benar http://dewi-kz.info/ 12 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/ mengagumi buku-buku Anda. Begitu pula anak laki-laki saya. Dan suami saya dulu biasanya berkeras untuk tidak bepergian tanpa membawa paling tidak dua buah buku Anda. Tapi mari, silakan duduk Banyak sekali yang ingin saya tanyakan pada Anda." Hm, keluh Mrs. Oliver, bukan tipe wanita favoritku. Tetapi yang lainnya juga sama saja. Mrs. Oliver membiarkan dirinya dituntun dengan tegas, seperti yang mungkin dilakukan oleh seorang polisi. Ia dibawa ke tempat duduk untuk berdua di pojok ruangan, kemudian teman barunya mengambil kopi bagi dirinya sendiri serta bagi Mrs. Oliver. "Nah. Sekarang kita sudah nyaman. Saya kira Anda belum tahu nama saya. Saya Mrs. Burton-Cox." "Oh, ya," kata Mrs. Oliver, tersipu-sipu seperti biasanya. Mrs. Burton-Cox" Apakah ia juga menulis buku" Tidak, ia tidak dapat mengingat apa-apa tentang wanita itu Tetapi rasanya ia pernah mendengar nama itu. Samar-samar ia teringat. Buku politik, atau semacamnya" Bukan fiksi, bukan humor, bukan kriminalitas. Mungkin seorang cendekiawan yang berminat pada politik" Kalau begitu gampang, pikir Mrs. Oliver dengan lega. Kubiarkan saja dia ngomong terus dan aku akan berkata, "Betapa menariknya!" sekali-sekali. "Anda akan sangat heran, sungguh, mendengar apa yang akan saya katakan," kata Mrs. Burton-Cox. "Tapi saya merasa, setelah membaca buku-buku Anda, betapa simpatiknya Anda, betapa Anda mengerti tentang sifat manusia. Dan saya rasa, bila ada orang yang dapat menjawab pertanyaan saya, maka Andalah orangnya." "Saya kira, saya tidak...," kata Mrs. Oliver mencoba http://dewi-kz.info/ 13 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/ mencari kata-kata yang cocok untuk menyatakan bahwa ia Gajah Selalu Ingat Elephant Can Remember Karya Agatha Christie di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo merasa tak mampu memenuhi tuntutan yang diharapkan darinya. Mrs. Burton-Cox mencelupkan sebongkah gula ke dalam kopinya, dan mengunyahnya dengan cara yang agak kasar, sepertinya gula itu sepotong tulang. Gigi gading mungkin, pikir Mrs. Oliver sekilas. Gading" Anjing punya gigi gading, dan juga singa laut dan gajah, tentunya. Gigi gading yang besar. Mrs. Burton-Cox berkata, "Hal pertama yang ingin saya tanyakan pada Anda saya sebenarnya sudah yaki n - Anda punya seorang putri baptis, bukan" Seorang putri baptis bernama Celia Ravenseroft?" "Oh," kata Mrs. Oliver, agak kaget sedikit tetapi lega. Ia merasa dapat menangani seorang putri baptis. Ia banyak memiliki putri baptis dan putra baptis juga. Adakalanya ia harus mengakui bahwa ia sudah bertambah tua, tidak dapat mengi ngat mereka semua. Ia telah melaksanakan kewajibannya pada waktunya, yakni mengirim mainan-mai nan pada anak-anak baptlisnya di hari Natal waktu mereka masih kecil, mengunjungi mereka dan orangtua mereka, atau mengundang mereka sekali-sekali, menjemput yang laki-laki dari sekolah, mungki n, dan juga yang perempuan. Dan kemudian tibalah saat puncak, baik itu hari ulang tahun yang kedua puluh satu, ketika seorang ibu baptis harus melakukan hal yang tepat dan mengumumkan pelaksanaannya, serta melakukannya dengan baik, maupun pernikahan, yang berkaitan dengan pemberian hadiah yang cocok dan hadiah uang ataupun doa restu. Setelah itu, hubungan dengan anak-anak baptis tersebut akan renggang atau bahkan hampir terputus. Mereka menikah atau pergi ke tuar negeri, bekerja di http://dewi-kz.info/ 14 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/ kedutaan-kedutaan asi ng, mengajar di sekolah-sekolah asing, atau mengambil proyek-proyek sosial. Pendeknya, mereka menghilang pelan-pelan dari kehidupan Anda. Anda akan senang melihat mereka, jika mereka tiba-tiba muncul lagi. Tetapi Anda harus mengingat-ingat kapan Anda pernah melihat mereka terakhir kalinya, putri siapakah mereka itu, apa hubungan yang menyebabka n Anda dipilih sebagai ibu baptis. "Celia Ravenseroft," kata Mrs. Oliver, berusaha keras untuk mengingat. "Ya, ya, tentu saja. Ya, pasti." Padahal bukan sosok Celia Ravenseroft yang muncul di benak Mrs. Oliver. Memang sudah lama sekali ia tak mengi ngat gadis itu. Yang terlintas dalam pikiran Mrs. Oliver adalah pembaptisannya. Ia telah menghadiri upacara pembaptisan Celia, dan telah memberikan saringan perak Ratu Anne yang manis sekali sebagai hadiah pembaptisan. Manis sekali. Sangat cocok untuk menyaring susu, dan juga bisa dijual bila sewaktu-waktu sang putri baptis memerlukan uang tunai. Ya, ia sangat ingat saringan itu. Ratu Anne- tahun 1711. Merek Britannia. Rasanya jauh lebih mudah mengingat poci-poci kopi perak, saringan-saringan, atau juga cangkir-cangkir ucapan selamat dibaptis daripada mengingat anaknya. "Ya," katanya, "ya, tentu saja. Sayang saya sudah lama sekali tidak melihat Celia." "Ah, ya. Ya, tentu saja, adalah gadis yang agak impulsif," kata Mrs. Burton-Cox. "Maksud saya, ia sering berubah pikiran. Memang ia sangat cerdas, prestasinya bagus di universitas, tetapi... pendapat politiknya... saya rasa semua anak muda mempunyai pendapat tentang politik sekarang ini." "Maaf, saya tidak begitu tertarik pada masalah politik," http://dewi-kz.info/ 15 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/ kata Mrs. Oliver. Baginya politik adalah hal yang haram. "Baiklah, saya akan berterus terang pada Anda. Akan langsung saya tanyakan apa yang ingin saya ketahui. Saya yaki n Anda tidak keberatan. Saya mendengar dari banyak orang betapa baiknya Anda, selalu siap membantu." Apakah ia akan mencoba meminjam uang dariku" pikir Mrs. Oliver, yang telah sering terlibat dalam percakapan yang dimulai dengan pendekatan seperti itu. "Masalah ini sangat penting bagi saya. Sesuatu yang saya rasa harus saya ketahui. Begini, Celia akan menikah - atau berpikir untuk menikah - dengan anak saya, Desmond." "Oh, ya"!" kata Mrs. Oliver. "Paling tidak, itulah pikiran mereka sekarang. Tentu saja, kita harus mengenal orang, dan ada sesuatu yang betul-betul ingin saya ketahui. Ini hal yang tidak lazim untuk ditanyakan memang, dan saya tidak dapat begitu saja... Yah, maksud saya, saya tidak dapat menemui seorang asing dan bertanya padanya, tapi saya tidak menganggap Anda orang asing, Mrs. Oliver yang baik." Alangkah baiknya kalau kau menganggapku orang asing, pikir Mrs. Oliver. Ia agak gugup sekarang. Ia berpikir-pikir, apa mungkin Celia memiliki anak haram atau sedang mengandung anak haram, dan ia, Mrs. Oliver, diharapkan mengetahui hal itu dan memberi keterangan. Ini akan merepotkan sekali. Tapi aku toh sudah lama tidak bertemu dengannya, pikir Mrs. Oliver. Sudah lima atau enam tahun, dan Celia mestinya sudah berusia dua puluh lima atau dua puluh enam tahun sekarang. Jadi dengan mudah bisa kukatakan bahwa aku tidak tahu apa-apa. http://dewi-kz.info/ 16 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/ Mrs. Burton-Cox mencondongkan tubuhnya ke depan dan menarik napas dengan keras. "Saya ingin Anda mengatakan pada saya, sebab saya yakin Anda pasti tahu, atau mungkin Anda mempunyai dugaan kuat tentang bagaimana hal itu bisa terjadi. Apakah ibunya yang membunuh ayahnya atau apakah ayahnya yang membunuh ibunya?" Apa pun yang diduga Mrs. Oliver, tentu saja bukan hal itu. Ia menatap Mrs. Burton-Cox, tak percaya. "Tapi saya tidak..." Ia berhenti. "Saya... saya tidak mengerti. Maksud saya... apa alasan..." "Mrs. Oliver yang baik Anda pasti tahu ... Maksud saya, itu kan kasus yang terkenal .... Tentu saja, saya tahu kejadiannya sudah lama sekali, yah, saya kira sepuluh atau dua puluh tahun yang lampau paling tidak, tapi waktu itu kejadian itu cukup menghebohkan. Saya yakin Anda ingat. Anda harus ingat." Mrs. Oliver berpikir keras. Celia adalah putri baptisnya. Itu betul. Ibu Celia... ya, tentu saja. Ibu Celia adalah Molly Preston-Grey, temannya dulu, meskipun bukan teman akrab. Ia menikah dengan seorang laki-laki dari ketentaraan, ya - siapa namanya, ya" - Sir entah siapa Ravenseroft. Apakah ia seorang duta besar" Luar biasa, betapa seseorang tidak bisa mengingat hal-hal itu. Ia bahkan tidak ingat apakah ia sendiri yang menjadi pengapit pengantin Molly. Rasanya ya. Pernika han yang agak meriah di Guards Chapel atau yang mirip dengan itu. Tetapi orang memang bisa lupa. Dan setelah itu, selama bertahun-tahun ia tidak berjumpa dengan mereka - mereka pergi ke suatu tempat - di Timur Tengah" Persia" Irak" Mesir" India" Kadang-kadang, kalau mereka kebetulan mengunjungi Inggris, mereka bertemu dengannya lagi. http://dewi-kz.info/ 17 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/ Tetapi mereka memang seperti salah satu dari foto-foto yang dijepret dan kita pandangi. Samar-samar kita bisa mengi ngat orang-orang yang ada di foto itu, tetapi karena fotonya begitu buram, kita tidak dapat mengenali mereka atau mengingat siapa mereka. Da n ia tidak dapat mengingat sekarang apakah Sir - siapa - Ravenseroft dan Lady Ravenseroft, yang dilahirkan sebagai Molly Preston-Grey, telah begitu banyak terlibat dalam hid upnya. Rasanya tidak. Tetapi... Mrs. Burton-Cox masih saja menatapnya. Menatapnya seolah-olah kecewa dengan kekurangannya dalam savoir-faire, ketidakmampuannya untuk mengi ngat apa yang betul-betul pernah menjadi cause celebre. "Terbunuh" Maksud Anda... kecelakaan?" "Oh, tidak. Bukan kecelakaan. Di salah satu rumah dekat laut. Cornwall, saya kira. Di suatu tempat di mana ada batu-batu. Pendeknya, mereka punya rumah di sana. Dan mereka berdua ditemukan di tebing, di sana, tertembak, Anda tahu. Tapi tidak ada apa-apa yang dapat membantu pihak polisi menentukan apakah si istri yang menembak suaminya lalu menembak dirinya sendiri, atau apakah si suami yang menembak istrinya lalu menembak dirinya sendiri. Polisi mencari bukti-bukti - Anda tahu, kan dari peluru-peluru dan bermacam-macam hal lain, tapi sangatiah sulit memang. Mereka pikir kejahatan itu mungki n kasus bunuh diri - saya lupa apa keputusannya. Sesuatu... mungkin kecelakaan atau sejenisnya. Tapi tentu saja setiap orang tahu kalau kejadian itu disengaja, dan ada banyak cerita yang tersiar, tentu saja, pada waktu itu ..." "Mungki n cuma isapan jempol saja," kata Mrs. Oliver penuh harap, mencoba mengi ngat satu saja dari cerita-cerita itu sedapat-dapatnya. http://dewi-kz.info/ 18 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/ "Yah, mungki n. Mungki n. Sulit dikatakan, saya tahu itu. Ada cerita tentang pertengkaran entah pada hari itu atau sebelumnya, ada omongan tentang laki-laki lain, dan tentu saja ada omongan tentang wanita tertentu. Dan orang tidak pernah tahu yang mana yang benar. Saya pikir cerita-cerita itu banyak yang dihentikan, sebab jabatan Jenderal Ravenseroft lumayan tinggi, dan kabarnya ia telah masuk ke panti perawatan tahun itu, dan sangat terpukul serta tidak menyadari apa yang dilakukannya. "Sayang sekali," kata Mrs. Oliver dengan tegas, "saya betul-betul tidak tahu apa-apa tentang kejadian itu. Saya memang ingat, karena Anda menyebut-nyebutnya, bahwa ada kasus seperti itu. Saya memang ingat nama-namanya dan saya mengenal orang-orangnya, tapi saya tidak pernah tahu sama sekali apa yang terjadi, ataupun hal lai n yang berhubungan dengan hal itu. Dan saya rasa saya tidak punya dugaan sedikit pun..." Dan sesungguhnya aku tidak mengerti, pikir Mrs. Oliver, berharap bahwa ia cukup berani untuk mengatakannya, bagaimana kau bisa begitu tebal muka untuk menanyakan hal seperti itu padaku. "Sangatlah penting bagi saya untuk mengetahuinya," kata Mrs. Burton-Cox. Matanya, yang mirip dengan kelereng yang keras, mulai kelihatan sedikit jengkel. "Sangatlah penting, Anda tahu, sebab anak laki-laki saya, anak saya yang tersayang ingin menika h dengan Celia." "Rasanya saya tidak dapat membantu Anda," kata Mrs. Oliver. "Saya tidak pernah mendengar apa-apa." "Tapi Anda pasti tahu," kata Mrs. Burton-Cox. "Maksud http://dewi-kz.info/ 19 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/ saya, Anda menulis cerita-cerita yang menarik itu, Anda tahu semuanya tentang kejahatan. Anda tahu siapa yang melakukan kejahatan dan mengapa mereka melakukannya, dan saya yakin bahwa segala macam orang akan menceritakan pada Anda cerita di balik cerita yang ada, kalau memang seseorang begitu memikirkan hal-hal itu." "Saya tidak tahu apa-apa," kata Mrs. Oliver dengan suara yang sudah tidak sopan lagi. Ia jelas-jelas berbicara dengan nada muak. "Tapi Anda paham, kan, bahwa saya sungguh-sungguh tidak tahu harus bertanya ke mana" Maksud saya, saya tidak bisa pergi ke polisi karena kasus itu terjadi bertahun-tahun yang lampau. Lagi pula saya rasa mereka tidak akan mengatakan apa-apa, karena kelihatan jelas mereka berusaha untuk menutup-nutupinya. Tapi saya harus memperoleh kebenarannya." "Saya hanya menulis buku," ujar Mrs. Oliver dingin. "Buku-buku itu seluruhnya fiksi belaka. Secara pribadi saya tidak tahu apa-apa tentang kejahatan, dan saya tidak punya ide tentang kriminologi. Jadi saya kira saya tidak dapat membantu Anda dengan cara apa pun." "Tapi Anda dapat menanyai putri baptis Anda. Anda dapat menanyai Celia." "Menanyai Celia!" Mrs. Oliver memelototi Mrs. Burton-Cox lagi. "Saya tidak tahu bagaimana saya bisa melakukannya. Ia... oh, saya kira ia masih kecil waktu tragedi itu terjadi." "Oh, meskipun begitu, saya rasa ia tahu persis tentang hal itu," kata Mrs. Burton-Cox. "Anak-anak selalu Gajah Selalu Ingat Elephant Can Remember Karya Agatha Christie di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo mengetahui semuanya. Dan ia akan mengatakannya pada http://dewi-kz.info/ 20 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/ Anda. Saya yaki n ia akan mengatakannya pada Anda." "Saya pikir, Anda lebih baik bertanya sendiri pada Celia," kata Mrs. Oliver. "Saya rasa saya tidak dapat melakukannya," kata Mrs. Burton-Cox. "Desmond tidak akan menyukainya. Anda tahu ia agak... yah, ia agak gampang tersinggung kalau masalahnya menyangkut Celia, dan saya tidak... pokoknya saya yaki n ia akan mengatakannya pada Anda." "Saya sama sekali tidak kepingin menanyai Celia," kata Mrs. Oliver. Ia berpura-pura melihat jam tangannya. "Oh, oh," katanya, "betapa lamanya kita berada di perjamuan yang menyenangkan ini. Saya harus pergi sekarang, ada pertemuan yang sangat penting. Selamat tinggal, Mrs.... eh... Bedley-Cox, menyesal sekali saya tidak dapat membantu Anda, tapi memang hal-hal itu agak rumit dan... bagaimanapun juga, apa sih perbedaannya menurut Anda?" "Oh, saya pikir hal itu akan membuat semuanya berbeda." Pada saat itu, seorang pengarang yang dikenal baik oleh Mrs. Oliver berjalan melewati mereka. Mrs. Oliver melompat untuk menangkap lengan orang itu. "Louise, sayangku, betapa menyenangkan bertemu denganmu. Aku tidak memperhatikan kalau kamu ada di sini." "Oh, Ariadne, sudah lama sekali kita tidak bertemu. Ka u jauh lebi h kurus, bukan?"' "Kau selalu mengatakan hal-hal yang menggembirakan hatiku," kata Mrs. Oliver, sambil menarik lengan temannya dan menjauhi tempat duduk itu. "Aku harus buru-buru, http://dewi-kz.info/ 21 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/ sebab aku ada janji." "Kau telah masuk perangkap wanita yang memuakkan itu, ya?" tanya temannya, melirik ke arah Mrs. Burton-Cox. "Ia menanyakan pertanyaan-pertanyaan yang sangat luar biasa padaku," kata Mrs. Oliver. "Oh. Tidakkah kau tahu bagaimana harus menjawabnya?" "Tidak. Itu toh bukan urusanku. Aku tidak tahu apa-apa. Seandainya tahu pun, aku takkan mau menjawabnya." "Apakah itu menyangkut sesuatu yang menarik?" "Kupikir," kata Mrs. Oliver, membiarkan sebuah ide baru memasuki benaknya, "kupikir hal itu bisa saja menarik kalau..." "Wanita itu mau mengejarmu," potong temannya. "Ayolah. Kuantar kau keluar dan pergi ke mana saja kau mau jika kau tidak membawa mobil ke sini." "Aku tidak pernah membawa mobil kalau di London. Susah mencari tempat parkirnya." "Aku tahu. Betul-betul susah." Mrs. Oliver mengucapkan selamat tinggal dengan sopan. Mengucapkan terima kasi h, menyatakan kegembiraannya telah datang ke perjamuan, dan akhirnya diantar mengelilingi London Square dengan mobil. "Eaton Terrace, bukan?" tanya temannya yang ramah. "Ya," sahut Mrs. Oliver, "tapi sekarang aku ingin ke... kurasa namanya Whitefriars Mansio ns. Aku tidak begitu ingat namanya, tapi aku tahu letaknya." "Oh, flat. Agak modern. Bentuknya kotak-kotak dan http://dewi-kz.info/ 22 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/ geometris, kan?" "Betul," kata Mrs. Oliver. 0ood-woo0 2 Kali Pertama Gajah Disebut-sebut SETELAH gagal menemui temannya, Hercule Poirot, di rumah, Mrs. Oliver terpaksa menggunakan telepon. "Apakah kau ada di rumah malam ini?" tanya Mrs. Oliver. Ia duduk di samping telepon, jari-jari tangannya mengetuk-ngetuk meja dengan agak gugup. "Apakah ini ... ?" "Ariadne Oliver," kata Mrs. Oliver, yang selalu heran kalau harus menyebutkan namanya, sebab ia selalu mengharapkan semua temannya langsung mengenali suaranya begitu mereka mendengarnya. "Ya, aku ada di rumah malam ini. Apakah itu berarti aku akan mendapat kunjungan yang menyenangkan darimu?" "Kau baik sekali menyebutnya begitu," kata Mrs. Oliver. "Aku tidak tahu kunjungan ini akan menyenangkan atau tidak." "Selalu menyenangkan untuk bertemu denganmu, chere madame." "Entahlah," kata Mrs. Oliver. "Aku mungkin akan... yah, http://dewi-kz.info/ 23 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/ agak mengganggu malah. Bertanya ini-itu. Aku ingin tahu pendapatmu tentang suatu hal." "Aku selalu siap untuk menyatakan pendapatku pada setiap orang," sahut Poirot. "Ada masalah," kata Mrs. Oliver. "Sesuatu yang menjemukan... dan aku tak tahu apa yang harus kulakukan." "Dan karenanya kau akan datang menemuiku. Aku merasa mendapat kehormatan. Kehormatan besar." "Jam berapa aku bisa datang ke rumahmu?" tanya Mrs. Oliver. "Jam sembilan" Kita akan minum kopi bersama-sama mungki n, kecuali kalau kau lebih suka grenadine atau Sirop de Cassis. Oh tidak, aku ingat, kau tidak menyukainya." "George," kata Poirot pada pembantu laki-lakinya yang amat cekatan, "kita akan dikunjungi Mrs. Oliver malam ini. Kopi, kurasa, dan mungkin salah satu minuman keras. Aku tak pernah tahu apa kegemarannya." "Saya pernah melihat beliau minum kirseh, Tuan." "Juga creme de munthe, kurasa Tapi kupikir, memang kirseh kesukaannya. Baiklah kalau begitu," kata Poirot. "Itu saja." Mrs. Oliver datang tepat pada waktunya. Poirot telah berpikir-pikir, sambil menyantap makan malamnya, apa yang mendorong Mrs. Oliver untuk menemuinya, dan mengapa ia begitu ragu-ragu lentang apa yang harus dilakukannya. Apakah ia membawa masalah yang sulit http://dewi-kz.info/ 24 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/ baginya, atau apakah ia akan memintanya menyelidiki suatu kejahatan" Seperti yang diketahui Poirot dengan baik, Mrs. Oliver bisa terlibat dengan segala hal. Hal-hal yang sangat lazim maupun hal-hal yang sangat luar biasa. Hal-hal tersebut, boleh dikata, semuanya sama bagi Mrs. Oliver. Ia sedang cemas, pikir Poirot. Ah, biarlah, ia dapat menghadapi Mrs. Oliver. Ia selalu mampu menghadapi Mrs. Oliver. Beberapa kali memang Mrs. Oliver membuatnya marah. Tetapi pada waktu yang sama, ia malahan merasa sangat dekat dengan Mrs. Oliver. Mereka berdua telah mengalami berbagai pengalaman dan melakukan macam-macam percobaan bersama-sama. Baru tadi pagi ia membaca berita mengenai Mrs. Oliver di koran - atau koran sore, ya" Ia harus mencoba mengi ngat-ingatnya sebelum Mrs. Oliver datang. Ia baru saja teringat ketika George mengabarkan kedatangan Mrs. Oliver. Mrs. Oliver memasuki ruangan, dan Poirot segera menyimpulkan bahwa dugaannya tentang kecemasan wanita itu ternyata benar. Rambutnya yang sebetulnya ditata rapi, telah acakacakan karena terlalu sering digaruk-garuk. Ini kebiasaan Mrs. Oliver kalau sedang bingung dan gelisah. Poirot menerima Mrs. Oliver dengan senang hati, membimbingnya ke kursi, menuangkan kopi, dan mengulurkan segelas kirseh padanya. "Ah!" desah Mrs. Oliver, seperti seseorang yang merasa lega. "Aku tahu kau akan menganggapku betul-betul konyol, tapi..." "Baru hari ini kubaca di koran bahwa kau menghadiri perjamuan makan siang para pengarang kemarin. Para penulis wanita terkenal. Kira-kira begitulah. Kupikir kau tidak pernah melakukan hal seperti itu." http://dewi-kz.info/ 25 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/ "Tidak, biasanya memang tidak," kata Mrs. Oliver, "dan aku tidak akan pernah melakukannya lagi." "Ah. Kau sangat menderita, ya?" Poirot bertanya dengan simpatik. Ia tahu saat-saat seperti itu dapat membuat Mrs. Oliver merasa tidak enak. Pujian-pujian setinggi langit terhadap buku-bukunya selalu menjengkelkannya. Seperti yang dikatakannya pada Poirot dulu, ia tidak pernah tahu harus menjawab bagaimana. "Kau tidak menikmatinya?" "Sampai saat tertentu, ya," jawab Mrs. Oliver, "dan kemudian sesuatu yang sangat menjemukan terjadi." "Ah. Dan itu sebabnya kau datang menemuiku." "Ya, tapi aku betul-betul tidak tahu kenapa. Maksudku, ini tidak ada hubungannya dengan dirimu dan kupikir ini bukan hal yang menarik buatmu. Dan aku sendiri juga tidak begitu tertarik. Tapi paling tidak, kupikir aku sendiri pasti agak tertarik, sebab kalau tidak, aku takkan datang kemari untuk meminta pendapatmu kan" Aku ingin tahu, apa yang akan kaulaku kan seandainya kau menjadi diriku." "Itu pertanyaan yang sangat sulit, yang terakhir itu maksudku," kata Poirot. "Aku tahu bagaimana aku, Hercule Poirot, akan bertindak dalam segala hal, tapi aku tidak tahu bagaimana kau akan bertindak, walaupun aku mengenalmu dengan baik" "Kau pasti bisa mengira-ngira," kata Mrs. Oliver. "Kau kan sudah cukup lama mengenalku." "Kira-kira berapa... dua puluh tahun, ya?" http://dewi-kz.info/ 26 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/ "Oh, aku tak tahu. Aku tidak pernah bisa mengi ngat tahun berapa, tanggal berapa. Kau pasti paham... semuanya campur ad uk di benakku. Aku ingat tahun 1939 sebab waktu itu perang dimulai, dan aku ingat tanggal-tanggal yang lain karena ada beberapa hal aneh yang terjadi." "Kembali ke pokok permasalahan kita... Kau pergi ke perjamuan makan sia ng para pengarang, dan kau sangat tidak menikmatinya." "Aku menikmati makan siangnya. Sesudahnya itu yang..." "Orang-orang memuji-mujimu," kata Poirot, dengan gaya seorang dokter yang ingin tahu tentang gejala-gejala suatu penyakit. "Yah, mereka baru saja hendak mulai memuji-mujiku. Tiba-tiba salah seorang dari wanita-wanita bertubuh besar yang suka mernerintah atau bossy itu, yang selalu berhasil mendominasi ,setiap orang dan yang dapat membuat kita merasa tidak enak dibandingkan dengan orang lain, mendarat di depanku. Kau tahu, seperti seseorang yang menangkap kupu-kupu atau sejenisnya, hanya saja untuk itu ia butuh jala penangkap kupu. Ia mengurung dan mendorongku ke tempat duduk, dan kemudian mulai berbicara tentang seorang putri baptisku." "Ah, ya. Putri baptis kesayanganmu?" "Sudah bertahun-tahun aku tidak bertemu dengannya," kata Mrs. Oliver. "Aku tidak dapat selalu berhubungan dengan mereka, maksudku. Da n wanita itu mengajukan satu pertanyaan yang betul-betul mencemaskan. Ia ingin agar aku... Astaga, betapa sulitnya bagiku untuk mengatakannya..." http://dewi-kz.info/ 27 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/ "Tidak, tidak sulit, kok," tukas Poirot ramah. "Cukup mudah sebetulnya. Cepat atau lambat, setiap orang yang datang minta bantuanku selalu menceritakan segalanya. Aku ini kan orang asing, jadi tidak apa-apa. Gampang untuk mengatakan sesuatu, sebab aku orang asing." "Yah, memang agak mudah untuk mengatakan sesuatu padamu," kata Mrs. Oliver. "Begini, ia menanyaiku tentang ayah dan ibu gadis itu. Ia bertanya padaku apakah ibunya telah membunuh ayahnya ataukah ayahnya yang telah membunuh ibunya." "Sebentar, sebentar," kata Poirot. "Oh, aku tahu kedengarannya memang gila. Yah, kupikir memang gila sebetulnya." Gajah Selalu Ingat Elephant Can Remember Karya Agatha Christie di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo "Apakah ibu putri baptismu telah membunuh suaminya, atau apakah ayah gadis itu telah, membunuh istrinya." "Betul," sahut Mrs. Oliver. "Tapi... apakah itu merupakan suatu kenyataan" Bahwa salah satu dari mereka memang membunuh pasangannya, maksudku." "Yah, mereka berdua ditemukan mati tertembak," kata Mrs. Oliver. "Di puncak sebuah tebing. Aku tidak ingat apakah itu di Cornwall atau di Corsica. Sejenis itulah namanya." "Jadi yang dikatakan wanita itu benar?" "Oh, ya, sebagian memang benar. Terjadinya bertahun-tahun yang lampau. Yah, tapi maksudku... mengapa dia mendatangiku?" "Karena kau seorang penulis cerita kriminal," kata Poirot. "Pasti wanita itu mengatakan bahwa kau tahu http://dewi-kz.info/ 28 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/ segalanya tentang kriminalitas. Tapi kasusmu kali ini bukan sekadar rekaan, ya?" "Oh, ya. Dia tidak cuma kepingin tahu, apa yang akan dilakukan si X... atau prosedur apa yang sesuai jika ibumu telah membunuh ayahmu atau jika ayahmu telah membunuh ib umu. Tidak, dia menanyakan hal yang betul-betul pernah terjadi. Mungkin lebih baik aku menceritakannya padamu. Maksudku, aku tidak bisa mengi ngat semuanya tentang hal itu, tapi peristiwanya cukup terkenal pada saat itu. Kira-kira.. oh, kupikir dua puluh tahun yang lalu paling tidak. Da n, seperti yang kukatakan tadi, aku dapat mengingat nama-nama orang-orang, itu, sebab aku memang pernah mengenal mereka. Si istri pernah satu sekolah denganku dan aku cukup baik mengenalnya. Dulu kami berteman. Peristiwa itu cukup terkenal - kau tahu, diberitakan di koran-koran dan sejenisnya. Sir Alistair Ravenseroft dan Lady Ravenseroft. Pasangan yang sangat bahagia, si suami seorang kolonel atau seorang jenderal, sedangkan istrinya selalu menemaninya, dan mereka berdua telah menjelajahi seluruh dunia. Kemudian mereka membeli rumah, entah di mana - rasanya di luar negeri, tapi aku tidak ingat lagi. Lantas tiba-tiba ada laporan tentang peristiwa itu di korankoran. Aku tidak ingat persis isi beritanya... Apakah ada orang lai n yang telah membunuh mereka, atau mereka telah dibantai atau diapakan, atau apakah mereka saling bunuh. Kalau tidak salah, alat pembunuhnya adalah pistol yang sudah lama mereka miliki di rumah dan... Yah, lebih baik kuceritakan padamu semua yang dapat kuingat." Dengan agak susah, Mrs. Oliver berhasil memberikan keterangan yang lumayan jelas kepada Poirot tentang apa yang telah diceritakan padanya. Poirot kadang-kadang meminta penjelasan di sana-sini. http://dewi-kz.info/ 29 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/ "Tapi mengapa?" tanya Poirot akhirnya, "mengapa wanita itu ingin mengetahui semua ini?" "Yah, itu yang ingin kuketahui," kata Mrs. Oliver. "Aku bisa menghubungi Celia, kurasa. Maksudku, ia toh masih tinggal di London. Atau mungkin juga di Cambridge, atau di Oxford. Kukira ia sudah mendapat gelar kesarjanaan dan mungki n memberi kuliah di sini atau mengajar entah di mana - pokoknya pekerjaan semacam itu. Dia sangat modern, lho. Berteman dengan orang-orang berambut gondrong yang berpakaian aneh-aneh. Tapi rasanya ia tidak terlibat narkotika. Ia cukup baik dan.. kadang-kadang sekali aku mendapat kabar darinya. Maksudku, ia mengirim kartu pada hari Natal dan hal-hal seperti itu. Yah, orang kan tidak dapat memikirkan anak-anak baptisnya terus-terusan, lagi pula ia sudah berumur dua puluh lima atau dua puluh enam sekarang." "Belum menika h?" "Belum. Kelihatannya ia akan menika h dengan - paling tidak, begitulah rencananya - anak laki-laki Mrs. - siapa nama wanita itu" - oh, ya, Mrs. Brittle - bukan - Burton Cox." "Dan Mrs. Burton-Cox tidak ingin anaknya menika h dengan gadis ini karena ayahnya telah membunuh ibunya atau ibunya membunuh ayahnya?" "Yah, kukira begitu," kata Mrs. Oliver. "Itu satu-satunya alasan yang terpikir olehku. Tapi apa bedanya" Kenapa penting sekali baginya untuk mengetahui siapa membunuh siapa" Sebenarnya kan sama sa ja, dua-duanya toh orangtua si gadis." "Itu salah satu hal yang harus dipikirkin," kata Poirot. "Itu... ya, itu sangat menarik. Maksudku bukan kejadian http://dewi-kz.info/ 30 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/ yang menimpa Sir Alistair Ravenseroft dan Lady Ravenseroft. Rasanya samar-samar aku ingat pada... oh, kasus yang mirip dengan yang ini, atau mungkin juga tidak mirip. Tapi urusan dengan Mrs. Burton-Cox ini memang sangat aneh. Mungkin ia agak sinting. Apakah ia sayang sekali pada anak laki-laki nya?" "Mungki n," jawab Mrs. Oliver. "Mungkin ia sebenarnya tidak ingin anak laki-lakinya menika hi gadis ini." "Karena gadis itu mungkin mewarisi suatu kecenderungan untuk membunuh laki-laki yang menika hinya - atau sesuatu seperti itu?" "Mana aku tahu?" kata Mrs. Oliver. "Wanita itu kelihatannya mengira aku dapat menjelaskannya, dan ia tidak banyak bercerita padaku, bukan" Tapi mengapa, menurutmu" Ada apa di balik semua ini" Apa maksudnya?" "Akan sangat menarik untuk diselidiki," ujar Poirot. "Yah, itu sebabnya aku datang kemari," kata Mrs. Oliver. "Kau kan suka menyelidiki sesuatu. Sesuatu yang pada mulanya tidak dapat kaulihat alasannya. Maksudku, tak seorang pun dapat melihat alasannya." "Menurutmu, apakah Mrs. Burton-Cox mempunyai preferensi dalam hal ini?" tanya Poirot. "Maksudmu ia lebih suka si suami yang membunuh istrinya, atau si istri yang membunuh suaminya" Kupikir tidak." "Yah," kata Poirot. "Aku mengerti dilemamu. Memang sangat membi ngungkan. Kau pulang dari pesta. Kau telah diminta untuk melakukan sesuatu yang sangat sulit, hampir tidak masuk akal, dan... kau bertanya-tanya cara http://dewi-kz.info/ 31 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/ apa yang pantas untuk menghadapi hal ini." "Menurutmu cara apa yang pantas?" tanya Mrs. Oliver. "Tidak mudah bagiku untuk menjawabnya," kata Poirot. "Aku bukan seorang wanita. Seorang wanita yang tidak begitu kaukenal, yang telah kautemui di pesta, mengajukan masalah ini kepadamu. Ia memintamu menyelidikinya tanpa memberikan alasan yang masuk akal." "Betul," sahut Mrs. Oliver. "Sekarang apa yang harus dilakukan Ariadne" Apa yang dilakukan si A, dengan kata lain, jika kau menganggap hal ini masalah yang dimuat di koran?" "Yah, kukira," kata Poirot, "ada tiga hal yang dapat dilakukan si A. Pertama, A dapat menulis surat pada Mrs. Burton-Cox dan berkata, 'Maafkan saya, tapi saya merasa tidak dapat membantu Anda dalam persoalan ini' atau kata-kata apa pun yang kausukai. Ked ua, kau menghubungi putri baptismu dan menjelaskan padanya apa yang telah diminta oleh ibu pemuda yang ingin dinikahinya itu. Kau akan mendapat keterangan dari gadis itu apakah ia sungguh-sungguh akan menika h dengan sang pemuda. Tanyakan juga apakah ia memiliki gambaran atau pemuda itu telah mengatakan sesuatu tentang apa yang ada di benak ibunya. Dan juga ada langkah-langkah lain yang menarik, seperti menyelidiki apa pendapat gadis itu tentang calon ibu mertuanya. Hal ketiga yang dapat kau lakukan," kata Poirot, "dan ini sungguh-sungguh kuanjurkan padamu untuk dilakukan, adalah..." "Aku tahu," tukas Mrs. Oliver, "tiga kata." "Tidak melakukan apa-apa!" kata Poilrot. "Tepat," kata Mrs. Oliver. "Aku tahu itu hal yang http://dewi-kz.info/ 32 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/ gampang dan tepat untuk dilakukan. Tidak melakukan apa-apa. Lancang sekali kalau aku menemui putri baptisku dan menceritakan padanya tentang apa yang diomongkan dan diminta oleh calon ibu mertuanya. Tapi..." "Aku tahu," kata Poirot, "keingintahuan manusia." "Aku ingin tahu mengapa wanita yang memuakkan itu datang dan mengatakan hal itu padaku," kata Mrs. Oliver. "Kalau aku sudah mendapat jawabannya, aku dapat beristirahat dan melupakan semuanya. Tapi sebelum aku mengetahui bahwa..." "Ya," kata Poirot, "kau tidak bisa tidur. Aku kan kenal sifatmu. Kau akan terbangun malam malam dan mulai berkhayal, membayangkan macam-macam hal yang hebat-hebat yang akhirnya mungkin dapat kautuangkan dalam bentuk centa kriminal yang sangat menarik. Cerita tentang siapa yang melakukannya - cerita yang menegangkan. Pokoknya sejenis itulah." "Kupikir-pikir itu memang merupakan sumber ide yang baik" kata Mrs. Oliver. Matanya berkilat sejenak. "Lupakan saja," kata Poirot. "Alur ceritanya sulit untuk dipikirkan. Tidak ada alasan untuk mengungkit-ungkit hal ini." "Tapi aku harus memastikan bahwa itu memang tidak beralasan." "Keingintahuan manusia," komentar Poirot. "Hal yang sangat menarik." Ia mendesah. "Pikirpikir, hal itu telah banyak memberikan manfaat, sepanjang sejarah. Keingintahuan. Aku tidak tahu siapa yang menciptakan keingintahuan. Kata orang, ada hubungannya dengan kucing. Keingintahuan dapat membunuh seekor kucing. Tapi kukira orang-orang Yunani-lah yang menciptakan http://dewi-kz.info/ 33 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/ keingintahuan. Mereka ingin tahu. Sebelum mereka ada, sejauh yang dapat kulihat, tak seorang pun yang ingin tahu begitu dalam. Mereka hanya ingin tahu bagaimana undang-undang suatu negara di mana mereka tinggal, dan bagaimana mereka dapat menghindarkan diri dari hukuman pancung atau diseret dalam tong berpaku atau hukuman-hukuman seram lainnya yang mereka takuti. Tapi mereka bisa saja mematuhi atau tidak mematuhi undang-undang itu. Mereka tidak ingin tahu mengapa. Tapi kemudian, banyak orang mulai mengajukan pertanyaan mengapa dan banyak sekali hal yang timbul karenanya. Kapal, kereta api, pesawat terbang, bom atom, penisilin, serta berbagai macam obat untuk menyembuhkan penyakit-penyakit. Seorang anak laki-laki kecil mengamat-amati ketel ibunya yang tutupnya membuka-buka karena uap. Dan tahu-tahu kita sudah memiliki kereta api, yang akhirnya menimbulkan pemogokan para pekerja stasiun dan sejenisnya. Dan seterusnya, dan seterusnya." "Coba katakan padaku," kata Mrs. Oliver, "apakah menurutmu aku ini orang yang suka ingin tahu urusan orang lain?" "Tidak, menurutku tidak," jawab Poirot. Secara keseluruhan, kau bukanlah wanita yang besar keingintahuannya. Tapi aku dapat memahami mengapa kau naik darah pada pesta para pengarang itu. Ka u sudah Gajah Selalu Ingat Elephant Can Remember Karya Agatha Christie di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo siap-siap untuk mempertahankan dirimu dari keramahtamahan yang keterlaluan, dari pujian-pujian yang terlalu banyak. Tapi kau malah terperangkap dalam dilema yang sangat pelik, dan kau sangat tidak menyukai orangyang menjeratmu itu." "Ya. Ia wanita yang sangat memuakkan, wanita yang sangat tidak menyenangkan." http://dewi-kz.info/ 34 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/ "Pembunuhan di masa lampau itu melibatkan sepasang suami-istri yang diperkirakan selalu harmonis hubungannya, dan tidak ada tanda-tanda pertengkaran. Tidak ada orang yang dapat memahami alasannya, begitu bukan menurutmu?" "Mereka tertembak. Ya, mereka tertembak. Bisa jadi itu peristiwa bunuh diri yang telah direncanakan. Kukira pada mulanya polisi berpendapat demikian. Tentu saja, tak seorang pun dapat menyelidiki hal-hal tersebut setelah bertahun-tahun lewat sejak kejadian itu." "Oh, bisa saja," kata Poirot. "Kupikir aku dapat menyelidikinya." "Maksudmu... melalui teman-temanmu yang hebat-hebat itu?" "Yah, aku tidak mau menyebutnya teman teman yang hebat-hebat. Tentu saja ada teman teman-yang memiliki pengetahuan, teman-teman yang dapat memperoleh data tertentu, mencari laporan-laporan yang diberikan pada saat tindak kejahatan itu terjadi. Aku dapat meminta bantuan mereka untuk mendapatkan data tertentu." "Kau dapat menemukan sesuatu," kata Mrs. Oliver penuh harap, "dan kemudian mengatakannya padaku." "Ya," kata Poirot, "setidak-tidaknya aku dapat membantumu mengetahui seluruh fakta kasus itu. Tapi butuh sedikit waktu tentunya." "Kalau kau mengerjakan hal itu - itu memang yang sangat kuharapkan-, aku pun harus mengerjakan sesuatu. Aku harus menemui gadis itu. Aku harus menyelidiki apakah ia tahu tentang semua ini, bertanya padanya apakah ia ingin memarahi calon ibu mertuanya itu, atau apakah ada cara lai n yang dapat kulakukan untuk http://dewi-kz.info/ 35 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/ menolongnya. Dan aku juga ingin bertemu dengan kekasihnya." "Betul, betul," kata Poirot. "Hebat." "Dan kukira," kata Mrs. Oliver, "mungkin ada orang-orang yang..." Ia berhenti, mengerutkan dahi. "Rasanya menanyai orang-orang tidak akan terlalu bermanfaat," komentar Hercule Poirot. "Kejadian ini telah lama lewat. Mungkin merupakan cause celebre pada waktu itu. Tapi apa artinya cause celebre kalau dipikir-pikir" Kecuali kalau ada denouement yang menakjubkan, memang, tapi pada kejadian ini tidak ada. Tak seorang pun yang ingat." "Betul. Tak seorang pun," sahut Mrs. Oliver. "Memang ada banyak berita mengenainya di koran-koran dan juga disebut-sebut lagi selama beberapa waktu, tapi kemudian kejadian itu, yah... dilupakan begitu saja. Sekarang pun keadaannya begitu, kan" Misteri lenyapnya seorang gadis lima atau enam tahun yang lalu, misalnya. Setelah lama tak terdengar beritanya, tiba-tiba seorang anak laki-laki kecil menemukan mayatnya - di tumpukan pasir atau tambang batu kerikil atau sejenisnya. Lima atau enam tahun kemudian, lho." "Itu betul," kata Poirot. "Dan memang betul bahwa dari mayat itu dapat diketahui sudah berapa lama matinya dan apa yang terjadi pada hari itu, dan dengan menelusuri berbagai kejadian yang ada data tertulisnya, seseorang mungki n akan menemukan pembunuhnya pada akhirnya. Tapi pada masalahmu ini lebi h sulit sebab kelihatannya jawabannya pasti salah satu dari kedua hal ini: si suami tidak menyukai istrinya dan ingin lepas darinya, atau si istri yang membenci suaminya dan punya seorang kekasih. Maka dari itu, mungki n kejahatan ini ada hubungannya http://dewi-kz.info/ 36 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/ dengan asmara, atau sebaliknya malah berbeda sama sekali. Pokoknya, tidak akan ada apa-apa yang dapat ditemukan mengenai kejadian itu. Kalau polisi saja tidak dapat menemukan apa-apa pada waktu itu, maka motifnya pastilah sulit, tidak gampang dilihat. Oleh karenanya kejadian itu tetap merupakan suatu misteri yang tak terpecahkan." "Kukira aku bisa menemui gadis itu. Mungkin wanita yang menyebalkan itu memang sengaja menjebakku untuk melakukan ini. Ia pikir gadis itu tahu - yah, mungki n tahulah setidaknya," kata Mrs. Oliver. "Anak-anak memang bisa begitu, kan" Hal yang aneh-aneh pun dapat mereka ketahui." "Berapa kira-kira usia putri baptismu itu pada waktu itu?" "Sembilan atau sepuluh tahun. Tapi aku tak tahu persis. Kupikir waktu itu ia sedang berada di internat. Tapi mungki n juga ini hanya khayalanku, teringat kembali pada apa yang pernah kubaca dulu." "Kau yakin Mrs. Burton-Cox mengingi nkanmu mengorek informasi dari gadis itu" Mungkin ada sesuatu yang diketahui gadis itu, mungkin ia bercerita sedikit pada kekasihnya dan pemuda itu mengatakannya pada ib unya. Kukira Mrs. Burton-Cox pernah mencoba untuk menanyai gadis itu sendiri, tapi ditolak mentah-mentah. Pikirnya, Mrs. Oliver yang terkenal itu, yang adalah ibu baptis, si gadis sekaligus pakar masalah-masalah kriminal, mungki n saja dapat memperoleh informasi. Tapi apa urusan wanita itu, aku masih tetap tidak mengerti," kata Poirot. "Dan 'orang-orang' yang tadi kausebut-sebut itu kukira tak dapat membantu, karena kejadian itu telah bertahun-tahun lewat. Ia menambahkan, "Apakah ada orang yang masih ingat?" http://dewi-kz.info/ 37 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/ "Yah, mungkin saja ada orang-orang yang masih ingat," kata Mrs. Oliver. "Kau membuatku heran," kata Poirot, memandang Mrs. Oliver dengan wajah keheranan. "Apakah orang bisa ingat?" "Sebenarnya," sahut Mrs. Oliver, "aku sedang memikirkan gajah." "Gajah?" Seperti yang sudah sering terlintas dalam pikirannya, Poirot menganggap Mrs. Oliver sebagai wanita yang paling tidak dapat ditebak. Mengapa tiba-tiba dia menyebut-nyebut gaiah" "Aku memikirkan gajah dalam perjamuan siang kemarin," kata Mrs. Oliver. "Kenapa memangnya?" tanya Poirot ingin tahu. "Sebetulnya yang mula-mula kupikirkan adalah gigi. Kau pasti paham... soal hidangan-hidangan yang ingin kita cicipi, tapi tak bisa karena kita punya gigi palsu. Kita harus tahu apa yang dapat kita makan dan apa yang tidak." "Ah!" kata Poirot sambil mendesah. "Ya, ya. Dokter-dokter gigi, mereka dapat berbuat banyak untuk kita, tapi tidak semuanya." "Betul. Lantas aku memikirkan tentang gigi-geligi kita yang hanya terbuat dari tulang dan tidak begitu baik, dan betapa senangnya kalau bisa menjadi anjing yang memiliki gigi gading. Kemudian aku memikirkan makhluk-makhluk lain yang memiliki gigi gading, aku memikirkan singa laut dan... oh, hal-hal lai n seperti itu. Dan aku memikirkan gajah. Kalau kau sedang memikirkan gading, otomatis kau akan memikirkan gajah, bukan" Gading gajah yang besar http://dewi-kz.info/ 38 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/ dan hebat." "Betul sekali," sahut Poirot, yang masih belum bisa mengerti maksud pembicaraan Mrs. Oliver. "Jadi kupikir apa yang mestinya kita lakukan adalah mencari orang-orang yang seperti gajah. Sebab gajah, seperti kata orang, tak pernah lupa." "Aku pernah mendengar ungkapan itu," kata Poirot. "Gajah tidak pernah lupa.." ulang Mrs. Oliver. "Ingat tidak, kisah yang sering diceritakan kepada anak-anak" Tentang penjahit India yang menusukkan jarum atau sejenisnya pada gading seekor gajah. Bukan. Bukan gadingnya, belalainya tentu saja. Ketika gajah itu bertemu lagi dengan si penjahit beberapa tahun kemudian, ia menyedot air banyak-banyak dengan belalainya lalu menyemburkannya ke arah si penjahit. Gajah itu tidak lupa. la ingat. Itulah intinya. Gajah ingat. Yang harus kulakukan adalah... menghubungi beberapa gajah." "Aku masih belum bisa memahami maksudmu," kata Hercule Poirot. "Siapa yang kaugolongkan sebagai gajah" Kau kelihatannya seperti hendak mencari informasi di kebun binatang." "Yah, tidak persis seperti itu," ujar Mrs. Oliver. "Bukan gajah yang sesungguhnya, tapi orang-orang yang sampai titik tertentu menyerupai gajah. Ada beberapa orang yang memang bisa mengi ngat. Kenyataannya, seseorang cenderung mengingat hal-hal aneh. Maksudku, ada banyak hal yang kuingat dengan sangat baik. Aku ingat pesta ulang tahunku ketika aku berumur lima tahun, dan kue merah muda-kue merah muda yang cantik. Di atasnya ada burung-burungan yang terbuat dari gula. Dan aku ingat waktu burung kenariku terbang dan aku menangis. Aku http://dewi-kz.info/ 39 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/ juga ingat hari lai n waktu aku pergi ke padang rumput dan di sana ada seekor sapi jantan dan seseorang berkata bahwa aku akan ditanduk, sehingga aku sangat ketakutan dan ingin berlari secepatnya meninggalkan tempat itu. Yah, aku ingat kejadian itu dengan baik. Waktu itu hari Selasa. Aku tidak tahu mengapa aku ingat hari itu hari Selasa, tetapi memang hari itu hari Selasa. Dan aku ingat piknik yang menyenangkan sambil memetik blackberry. Aku ingat aku bolak-balik tertusuk duri, tapi aku memperoleh blackbeyry lebih banyak dari yang lai nnya. Betul-betul menyenangkan! Waktu itu aku berumur sembilan tahun, kukira. Tapi kita tidak perlu kembali sejauh itu. Maksudku, aku telah menghadiri beratus-ratus pesta pernikahan dalam hid upku, tapi kalau aku memikirkan pesta pernika han, hanya dua yang kuingat dengan jelas. Satu waktu aku menjadi pengapit pengantin. Pernikahan itu bertangsung di New Forest, aku ingat itu, tapi aku tidak bisa mengingat siapa-siapa yang hadir di sana. Rasanya itu pernikahan salah seorang sepupuku. Aku tidak begitu mengenalnya, tapi karena ia menginginkan banyak pengapit pengantin, maka, yah, aku menjadi salah satu di antaranya. Tapi aku juga ingat pernikahan yang lain. Pernikahan salah seorang temanku di Angkatan Laut. Ia hampir tenggelam dalam sebuah kapal selam dan kemudian ia diselamatkan, lalu timbul masalah dengan tunangannya. Keluarga si gadis tidak menginginkannya menika h dengan temanku, tapi akhirnya ia menikah juga dengan gadis itu dan aku menjadi salah satu pengapit pengantin pada pernikahannya. Yah, maksudku, selalu ada hal-hal yang betul-betul kita ingat." "Aku mengerti maksudmu," kata Poirot. "Kukira memang menarik. Jadi kau akan berburu gajah, ya?" Gajah Selalu Ingat Elephant Can Remember Karya Agatha Christie di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo "Betul. Aku harus menentukan tanggal-tanggal dan http://dewi-kz.info/ 40 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/ tahun-tahunnya dulu." "Dalam hal ini," kata Poirot, "kuharap aku dapat menolongmu." "Kemudian aku akan memikirkanorang-orang yang kukenal waktu itu, orang-orang yang kukira bergerak di lingkup pergaulan yang sama denganku, yang mungki n mengenal jenderal itu. Orang-orang yang mungki n mengenal mereka di luar negeri, tapi yang juga kukenal meskipun aku sudah bertahun-tahun tidak pernah berjumpa lagi dengan mereka. Bisa saja, kan, kita menemui orang-orang yang sudah lama tidak kita jumpai, karena mereka selalu senang bertemu dengan seseorang yang mereka kenal di masa lalu, walaupun mungki n mereka tidak begitu ingat tentang diri kita. Dan wajar saja kalau pembicaraan kemudian beralih ke kejadian-kejadian tertentu di masa lampau yang masih sama-sama kita ingat." "Sangat menarik," komentar Poirot. "Kupikir kau sudah cukup memperlengkapi diri untuk melaksanakan niatmu. Orang-orang yang mengenal keluarga Ravenseroft dengan baik atau pun yang tidak begitu baik; orang-orang yang tinggal di belahan dunia yang sama dengan tempat peristiwa itu terjadi atau orang-orang yang kebetulan ada di sana. Memang lebi h sulit, tapi kupikir kau bisa melakukannya. Jadi, kau bisa mencoba hal-hal yang berbeda. Mulailah suatu percakapan singkat tentang apa yang telah terjadi, apa yang mereka pikir telah terjadi, apa yang telah dikatakan orang lain padamu tentang apa yang mungki n terjadi. Tentang si suami atau istri yang mungki n terlibat hubungan cinta dengan orang lain, tentang uang yang mungkin diwarisi seseorang. Kupikir kau akan dapat menggaii banyak hal." http://dewi-kz.info/ 41 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/ "Oh, oh," keluh Mrs. Oliver. "Kukira aku ini orang yang terlalu ingin tahu urusan orang lai n." "Kau telah diberi tugas," kata Poirot, "bukan oleh orang yang kausukai, bukan oleh orang yang ingin kaubalas budinya, tapi oleh orang yang tidak kausukai sama sekali. Itu tidak apa-apa. Yang penting kau sedang mencari pengetahuan. Kau mengambil jalanmu sendiri. Yaitu jalan gajah. Gajah mungkin ingat; Bon voyage," kata Poirot. "Apa?" tanya Mrs. Oliver. "Aku mengirimmu menuju perjalanan penyelidikanmu," kata Poirot. "Selamat berburu gajah." "Kupikir aku ini gila," ujar Mrs. Oliver dengan sedih. Ia menyisir rambutnya dengan tangan lagi, sehingga tampangnya seperti buku bergambar kuno. "Aku baru saja memikirkan untuk memulai cerita tentang seekor anjing pelacak, tapi rasanya tidak berjalan baik. Aku sedang tidak mood, kalau kau mengerti maksudku." "Biar sajalah, tinggalkan anjing pelacak itu. Pusatkan perhatianmu pada gajah saja." 0ood-woo0 BUKU I GAJAH 3 "Buku Suci" Bibi Alice http://dewi-kz.info/ 42 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/ "BISAKAH kau mencarikan buku alamatku, Miss Livingstone?" "Ada di meja Anda, Mrs. Oliver. Di pojok sebelah kiri." "Bukan yang itu maksudku," kata Mrs. Oliver. "Itu yang kupakai sekarang. Maksudku buku alamat yang sebelumnya. Yang kupakai tahun lalu, atau mungkin juga buku alamat tahun sebelumnya lagi." "Mungki n sudah Anda buang," kata Miss Livingstone. "Tidak, aku tidak pernah membuang buku-buku alamatku atau barang-barang sejenis itu, sebab sering kali aku memerlukannya lagi. Maksgudku beberapa alamat yang belum disalin ke buku alamat yang baru. Kukira buku alamat itu ada di salah satu laci lemari di kamar tidur." Miss Livingstone adalah orang baru, menggantikan Miss Sedgwick. Ariadne Oliver kehilangan Miss Sedgwick. Sedgwick mengetahui begitu banyak hal. Ia tahu di mana Mrs. Oliver kadang-kadang meletakkan barang-barangnya, ia ingat tempat yang aneh-aneh di mana Mrs. Oliver menyimpan barang-barangnya. Ia juga ingat nama-nama orang yang pernah dikirimi surat yang ramah oleh Mrs. Oliver, dan juga nama-nama orang yang terpaksa dikirimi surat yang isinya agak kasar. Ia tak ternilai jasanya, atau lebih cocok, dulu ia pernah tak ternilai jasanya. "Ia seperti... apa judul buku itu?" kata Mrs Oliver sambil memusatkan pikirannya untuk mengi ngat-ingat. "Oh, ya, aku tahu... buku coklat yang besar. Semua orang yang hidup di zaman Victoria memilikinya. Enquire Within upon Everything. Dan kita memang betul-betul dapat menanyakan segala hal padanya! Bagaimana caranya menghilangkan noda setrika dari kain linen, bagaimana menangani mayones yang beku, bagaimana memulai surat yang tidak formal pada seorang uskup. Banyak, http://dewi-kz.info/ 43 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/ banyak hal. Semuanya ada di Enquire Within upon Everything." "Buku suci" Bibi Alice. Miss Sedgwick sama baiknya dengan buku Bibi Alice. Miss Livingstone sama sekali tidak seperti itu. Miss Livingstone yang bentuk wajahnya amat panjang dan kulitnya pucat, selalu kelihatan sangat efisien. Setiap garis di wajahnya mengatakan, Saya sangat efisien. Tetapi sesungguhnya ia tidak begitu, pikir Mrs. Oliver. Ia hanya tahu semua tempat di mana orang-orang yang pernah menjadi majikannya dulu menyimpan barang-barang mereka dan menurutnya di situ pulalah seharusnya Mrs. Oliver menyimpan barang-barangnya. "Yang kuinginkan.," kata Mrs. Oliver dengan keteguhan dan kemauan seorang anak kecil yang manja, "adalah buku alamatku yang tahun 1970. Dan juga yang tahun 1969, kurasa. Coba tolong carika n secepatnya, ya?" "Tentu, tentu," sahut Miss Livingstone. Miss Livingstone memandang sekitarnya dengan ekspresi wajah yang agak kosong, seperti seseorang yang sedang mencari sesuatu yang tak pernah didengarnya sebelumnya, tapi yang pikirnya masih dapat ditemukannya karena ia memiliki tingkat efisiensi tinggi. Jika aku tidak mendapatkan Sedgwick kembali, aku bisa gila, pikir Mrs. Oliver. Aku tidak bisa menangani urusan ini jika tak ada Sedgwick. Miss Livingstone mulai membuka bermacam-macam laci yang ada di ruang kerja Mrs. Oliver. (Ruangan yang pada kenyataannya berisi berbagai macam perabot.) "Ini yang tahun lalu," kata Miss Li vingstone dengan gembira. Lebih up to date, bukan" Tahun 1971." http://dewi-kz.info/ 44 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/ "Aku tidak ingin yang tahun 1971," kata Mrs. Oliver. Pikiran dan kenangan samar-samar muncul di benaknya. "Coba cari di meja teh," katanya. Miss Livingstone memandang ke sekitarnya wajahnya cemas. "Meja itu," kata Mrs. Oliver sambil menunjuk. "Tempat penyimpan teh tidak mungkin dijadikan laci buku," kata Miss Livingstone, mengemukakan fakta-fakta umum tentang kehidupan pada majikannya. "Bisa saja," sahut Mrs. Oliver. "Seingatku ada di sana." Sambil mendorong Miss Livingstone ke samping, Mrs. Oliver berjalan menuju meja tempat penyimpan teh itu, mengangkat tutupnya dan melihat hasil kerajinan yang cantik di dalamnya. "Ternyata memang di sini," kata Mrs. Oliver, sambil membuka tutup kaleng kertas bundar yang digunakan untuk menyimpan Lapsang Souchong sebagai ganti teh India. Ia mengeluarkan buku notes kedl berwarna coklat yang tergulung dari dalam kaleng itu. "Ini dia," katanya. "Itu cuma yang tahun 1968, Mrs. Oliver. Empat tahun yang lalu." "Ini sudah cukup," kata Mrs. Oliver, sambil menggenggam notes itu dan membawanya kembali ke meja. "Kau boleh pergi, Miss Li vingstone, tapi tolong carikan buku ulang tahunku yang entah di mana kutaruh." "Saya tidak tahu..." "Tidak kupakai lagi sekarang," tukas Mrs. Oliver, "tapi dulu aku pernah memiliki sebuah. Kau tahu, bukunya http://dewi-kz.info/ 45 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/ lumayan besar. Dimulai waktu aku masih anak-anak. Terus berlanjut selama bertahun-tahun. Kurasa buku itu ada di gudang loteng. Kau tahu, kan, gudang yang kadang-kadang kita pakai sebagai ruang tidur kalau yang datang cuma anak laki-laki saja selama lib uran atau orang-orang yang tak keberatan tidur di sana. Buku itu ada di semacam peti atau lemari baju di sampi ng tempat tidur." "Oh. Haruskah saya mencarinya?" "Itu maksudku," kata Mrs. Oliver. Mrs. Oliver merasa lebih gembira setelah Miss Livingstone berlalu dari ruangan itu. Dia menutup pintu rapat-rapat, lalu kembali ke mejanya dan mulai menelusuri alamat-alamat yang tertulis dengan tinta yang sudah kabur dan berbau teh tersebut. "Ravenseroft. Celia Ravenseroft. Ya. 14 Fishacre Mews, S.W. 3. Ini alamat yang di Chelsea. Ia tinggal di sana waktu itu. Tapi ada alamat lai n setelah ini. Rasanya mirip-mirip Strand-on-the-Green dekat Kew Bridge." Mrs. Oliver membalik beberapa halaman lagi. "Oh, ya, ini kayaknya yang terbaru. Mardyke Grove. Terletak di Fulham Road, kurasa. Atau yang seperti itu namanya. Apa ada nomor teleponnya, ya" Sangat kabur memang, tapi kurasa... ya, kurasa ini betul... Flaxman... Biar kucoba saja." Mrs. Oliver pergi menuju meja telepon. Pintu terbuka dan Miss Livingstone menjenguk ke dalam. "Apakah Anda pikir mungkin..." "Aku sudah menemukan alamat yang kucari," potong Mrs. Oliver. "Teruskan mencari buku ulang tahun itu. Buku itu penting." http://dewi-kz.info/ 46 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/ "Mungki nkah Anda telah meninggalkan buku itu di Sealy House sewaktu Anda di sana?" "Tidak," kata Mrs. Oliver. "Teruskan mencari." Mrs. Oliver menggumam, sewaktu pi ntu telah ditutup, "Jangan buru-buru mencarinya." Mrs. Oliver memutar telepon dan menunggu. Sempat ia membuka pi ntu dan berteriak ke loteng, "Kau bisa mencoba mencari di peti Spanyol itu. Kau tahu, yang mempunyai pinggiran dari kuningan. Aku lupa di mana letaknya sekarang. Di bawah meja di gang, kurasa." Mrs. Oliver tidak berhasil dengan hubungan teleponnya yang pertama. Kelihatannya ia telah salah sambung dan berbicara dengan Mrs. Smith Potter yang merasa terganggu dan sama sekali tidak ramah, serta tidak mempunyai ide tentang nomor telepon yang sekarang dari orang yang pernah menempati flat itu sebelumnya. Mrs. Oliver terpaksa meneliti buku alamatnya sekali lagi. Ia menemukan dua alamat lagi yang tampaknya ditulis secara terburu-buru di atas nomor lai nnya, dan yang kelihatannya tidak akan begitu banyak menolong. Untunglah usaha berikutnya membawa hasil - nama Ravenseroft yang nyaris tak terbaca tiba-tiba muncul dari sekian banyak coretan dan inisial serta alamat. Sebuah suara mengaku mengenal Celia. "Oh, ya, ya. Tapi sudah bertahun-tahun ia pindah dari sini. Saya rasa ia berada di Newcastle sewaktu terakhir kalinya saya mendapat kabar darinya." "Wah, wah," kata Mrs. Oliver, "rupanya saya belum mendapat alamat baru itu." "Sayang sekali saya juga tidak tahu," jawab gadis yang http://dewi-kz.info/ 47 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/ ramah itu. "Saya kira ia menjadi sekretaris seorang dokter Gajah Selalu Ingat Elephant Can Remember Karya Agatha Christie di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo hewan di sana." Kelihatannya tidak begitu berarti. Mrs. Oliver mencoba satu-dua kali lagi. Alamat-alamat yang ada pada dua buku alamatnya yang terbaru tidak berguna, jadi ia mundur lagi sedikit lebih jauh. Ia baru berhasil ketika ia sampai pada buku alamat yang paling tua, yaitu tahun 1962. "Oh, maksud Anda Celia," kata sebuah suara. "Celia Ravenseroft, bukan" Atau Finchwell?" Nama itu mengingatkan Mrs. Oliver pada golongan burung tertentu sehingga ia nyaris menjawab, "Bukan, da n juga bukan redbreast." "Gadis yang sangat cakap," kata suara itu. "Ia bekerja pada saya selama lebih dari satu setengah tahun. Oh ya, sangat cakap. Saya akan senang sekali kalau ia mau bekerja lebih lama lagi di sini. Saya rasa dan sini ia pindah ke suatu tempat di Harley Street, tapi entah di mana saya mencatat alamatnya. Sebentar, saya akan mencarinya." Lama sekali Mrs. X - entah siapa namanya - mencari-cari. "Saya punya satu alamat di sini. Kelihatannya ada di sekitar Islington. Apakab Anda kira ini akan dapat membantu?" Mrs. Oliver menyahut bahwa apa pun akan membantu. Ia mengucapkan terima kasih pada Mrs. X dan menulis alamat itu. "Susah juga, Ya, mencari alamat orang-orang. Mereka biasanya memang mengirim Anda kartu pos atau kartu ucapan lainnya. Tapi entah kenapa saya selalu kehilangan alamat-alamat itu." Mrs. Oliver berkata bahwa dirinya juga mengalami nasib yang sama. Ia mencoba nomor yang di Islington. Sebuah http://dewi-kz.info/ 48 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/ suara berat berlogat asing menjawab teleponnya "Anda mau, ya... Anda bilang apa" Ya siapa yang tinggal di sini?" "Miss Celia Ravenseroft." "Oh, ya, betul. Ya, ya, ia tinggal di sini. Kamarnya ada di lantai dua. Ia sedang keluar sekarang dan belum pulang." "Apakah ia akan kembali nanti sore?" "Oh, ia akan pulang sebentar lagi, saya kira, sebab ia akan mengganti pakaiannya untuk pergi ke pesta." Mrs. Oliver mengucapkan terima kasih pada orang itu atas informasinya, lalu memutuskan hubungan. "Dasar gadis-gadis!" kata Mrs. Oliver pada dirinya sendiri dengan sedikit jengkel. Mrs. Oliver mencoba mengingat-ingat karena terakhir kalinya ia bertemu dengan putri baptisnya, Celia. Kita bisa saja putus hubungan dengan seseorang. Itu masalahnya. Celia, pikirnya, berada di London sekarang. Jika pacarnya berada di London, atau jika ibu pacarnya berada di London - semuanya cocok. Oh, minta ampun, pikir Mrs. Oliver, ini betul-betul membuatku pusing. "Ya, Miss Livingstone?" Ia memutar kepalanya. Miss Livingstone, dengan wajah yang agak tidak seperti biasanya serta berhiaskan sejumlah sarang labah-labah dan debu yang lumayan tebal, berdirl dengan kesal di ambang pi ntu sambil membawa setumpuk buku yang berdebu. "Saya tidak tahu apakah benda-benda ini berguna bagi Anda, Mrs. Oliver. Kelihatannya semua ini sudah bertahun-tahun umurnya." Miss Livingstone kelihatan tidak http://dewi-kz.info/ 49 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/ senang. "Pasti berguna," kata Mrs. Oliver. "Saya tidak tahu apakah ada hal tertentu yang mesti saya carika n untuk Anda." "Kurasa tidak perlu," kata Mrs. Oliver. "Letakkan saja semuanya di ujung sofa di sana, sehingga bisa kulihat-lihat nanti sore." Miss Livingstone yang kelihatannya makin lama makin tidak senang, menyahut, "Baiklah, Mrs. Oliver. Mungki n lebih baik saya membersihkan debunya dulu." "Baik sekali kalau kau mau melakukannya," ujar Mrs. Oliver, menahan dirinya tepat pada waktunya agar tidak berkata-"dan demi Tuhan, bersihkan juga debu di badanmu. Ada enam sarang labah-labah bergelantungan di telinga kirimu." Mrs. Oliver melihat jam tangannya dan menelepon nomor di Islington lagi. Suara yang menjawabnya kali ini benar-benar asli Anglo Saxon. Nadanya terdengar nyaring dan tegas, sehingg Mrs. Oliver merasa agak puas. "Miss Ravenseroft" - Celia Ravenseroft?" "Ya, ini Celia Ravenseroft." "Kurasa kau tidak begitu ingat padaku sekarang. Aku Mrs. Oliver. Ariadne Oliver. Kita sudah lama tidak pernah bertemu, tapi sesungguhnya aku ini ib u baptismu." "Oh, ya, tentu saja. Aku tahu itu. Kita memang sudah lama tidak berjumpa, ya." "Aku ingin tahu apakah aku bisa bertemu denganmu, atau apakah kau bisa datang kemari mengunjungiku, atau sesukamulah. Apakah kau bisa makan-makan di sini http://dewi-kz.info/ 50 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/ atau..." "Yah, di tempatku bekerja sekarang ini agak sulit untuk dapat mengatur waktu luang. Aku bisa datang sore i ni, jika Ibu tidak keberatan. Sekitar jam setengah delapan atau jam delapan. Aku ada janji malamnya, tapi..." "Kalau kau memang mau datang, aku akan sangat, sangat gembira," kata Mrs. oliver. "Yah, tentu saja, aku mau." "Ini alamatku." Mrs. Oliver menyebutkan alamatnya. "Baiklah. Aku akan datang. Ya, aku tahu di mana letaknya." Mrs. Oliver membuat catatan kecil di notesnya dan memandang dengan sedikit jengkel pada Miss Livingstone yang baru saja muncul di ruangan itu sambil berusaha keras untuk mengangkat sebuah album besar yang berat. "Apakah ini bukunya, Mrs. Oliver?" "Bukan itu," sahut Mrs. Oliver. "Yang itu isinya cuma resep-resep masakan." "Oh, oh," kata Miss Li vingstone, "ternyata memang betul." "Yah, mungkin aku kepingin melihat-lihat resep-resep itu juga," kata Mrs. Oliver sambil mengambil album itu dari tangan sekretarisnya. "Carilah sekali lagi. Kau tahu, kurasa buku yang kuinginkan itu ada di lemari linen. Di samping kamar mandi. Kau harus mencarinya di rak teratas di atas handuk-handuk mandi. Aku kadang-kadang menyelipkan kertas-kertas dan buku-buku di sana. Tunggu sebentar. Biar aku cari sendiri saja." Sepuluh menit kemudian, Mrs. Oliver sudah asyik http://dewi-kz.info/ 51 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/ membolak-balik halaman sebuah album yang sudah kabur. Miss Livingstone yang sepertinya sudah berkorban habis-habisan itu berdiri di pintu. Tak tahan melihat penderitaan yang begitu hebat, Mrs. Oliver berkata, "Yah, sudahlah. Kau sekarang memeriksa meja tulis yang ada di ruang makan saja. Meja tulis tua itu. Kau tahu, yang retak sedikit itu, lho. Coba lihat kalau-kalau kau bisa menemukan beberapa buku alamat lagi. Buku-buku alamat yang lama-lama. Kalau bisa yang sudah berumur sekitar sepuluh tahun. Da n setelah itu," kata Mrs. Oliver, "kurasa aku tidak memerlukan apa-apa lagi hari ini." Miss Livingstone pergi menjalankan tugasnya. "Aku ingin tahu," kata Mrs. Oliver pada dirinya sendiri, sambil mengembuskan napas lega ketika duduk. Ia melihat-lihat halaman-halaman buku ulang tahun itu. "Siapa yang lebi h senang" Dia yang pergi atau aku yang melihat dia pergi" Sesudah Celia datang kemari dan pulang, aku akan sibuk sekali malam ini." Mrs. Oliver mengambil buku tulis baru dari tumpukan yang selalu disediakannya di meja kecil di samping meja tulisnya. Ia menuliskan beberapa tanggal, alamat, dan nama yang mungkin berguna, lalu mencari-cari satu atau dua hal lagi di buku telepon dan kemudian menelepon Monsie ur Hercule Poirot. "Ah, Monsieur Poirot?" "Ya, madame, aku sendiri." "Apakah kau sudah mengerjakan sesuatu?" tanya Mrs. Oliver. "Maaf... mengerjakan apa?" "Apa saja," sahut Mrs. Oliver. "Yang kuminta kemarin http://dewi-kz.info/ 52 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/ itu, Iho." "Ya, tentu saja. Aku sudah mempersiapkan segalanya. Aku sudah mengatur untuk mengadaka n penyelidikan-penyelidikan tertentu " "Tapi kau belum mengerjakannya," kata Mrs. Oliver yang selalu meremehkan pandangan kaum pria tentang makna "bekerja". "Dan kau sendiri, chere madame?" "Aku sangat sibuk seharian," sahut Mrs. Oliver. "Ah! Dan apa yang telah kaulakukan, madame?" "Mengumpulkan gajah-gajah," kata Mrs. Oliver, "jika kau mengerti maksudku." "Kukira aku bisa mengerti maksudmu, ya." "Tidak gampang lho, menelusuri masa lalu," kata Mrs. Oliver. "Sungguh menakjubkan, betapa banyak orang yang dapat kita ingat kalau kita mencari narna-nama. Da n astaga, hal-hal konyol yang kadang-kadang mereka tulis di buku ulang tahun. Aku tidak mengerti mengapa aku ingin orang-orang menulis di buku ulang tahunku pada waktu aku berumur enam belas atau tujuh belas atau bahkan tiga puluh. Ada yang menulis kutipan dari suatu puisi tentang hari-harl tertentu dalam setahun. Beberapa dari tulisan-tulisan itu betul-betul konyol." "Kau optimis dengan penyelidikanmu?" "Tidak sepenuhnya," kata Mrs. Oliver. "Tapi kupikir aku berada di jalur yang benar. Aku sudah menelepon putri baptisku..." "Ah, Dan kau akan menemuinya?" http://dewi-kz.info/ 53 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/ "Ya, ia akan datang mengunjungiku. Malam ini antara jam tujuh dan delapan jika ia tidak mengi ngkari janji. Kita tidak pernah tahu. Orang-orang muda memang sangat tidak dapat dipercaya." "Ia kelihatan gembira ketika kautelepon?" "Entahlah," sahut Mrs. Oliver. "Tidak begitu gembira kedengarannya. Ia memiliki suara yang sangat tajam dan... aku ingat sekarang, terakhlr kalinya aku bertemu dengannya, pasti sekitar sepuluh tahun yang lalu, waktu itu kupikir ia agak menakutkan." "Menakutkan" Bagaimana?" "Maksudku, lebi h mungkin ia yang menggertakku daripada sebaliknya." "Itu mungkin hal yang baik dan bukan hal yang buruk." "Oh, begitu menurutmu?" "Jika seseorang telah memutuskan bahwa ia tidak suka pada kita, bila ia sangat yakin bahwa ia tidak suka pada kita, ia akan memperoleh kesenangan dengan cara membuat 'kita sadar akan kenyataan itu, dan dengan cara itu ia akan memberikan lebih banyak informasi ketimbang kalau ia berusaha untuk kelihatan ramah dan menyenangkan." "Mencoba merayu, maksudmu" Ya, kau benar tentang itu. Maksudmu orang itu akan mengatakan pada kita hal-hal yang dikiranya akan menyenangkan hati kita. Da n sebaliknya bila ia tidak senang dengan diri kita, ia akan mengatakan hal-hal yang dianggapnya dapat membuat kita jengkel. Aku ingin tahu apakah Celia seperti itu" Aku lebih teringat padanya sewaktu ia masih berumur lima tahun, ketimbang umur-umur lainnya. Ia punya seorang http://dewi-kz.info/ 54 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/ perawat, dan ia suka melemparnya dengan sepatu bot." "Perawat yang melempari si anak, atau si anak yang melempari si perawat?" "Si anak pada si perawat, tentu saja!" sahut Mrs. Oliver. Mrs. Oliver meletakkan gagang telepon dan berjalan menuju sofa untuk memeriksa berbagai tumpukan kenangan masa lalu. Ia menggumamkan nama-nama dengan liri h. Gajah Selalu Ingat Elephant Can Remember Karya Agatha Christie di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo "Mariana Josephine Pontarlier - tentu saja, ya, sudah lama sekali aku tidak memikirkannya - kukira ia sudah mati. Anna Braceby - ya, ia masih hid up dan tinggal di sini juga - nah, aku ingin tahu..." Waktu berlalu, sementara Mrs. Oliver sibuk dengan hal-hal itu. Ia sedikit terkejut ketika bel pintu berbunyi. Ia sendiri yang membuka pintu. 0ood-woo0 4 Celia SEORANG gadis jangkung berdiri di atas alas kaki di luar. Mrs. Oliver terkesiap memandangnya. Jadi inilah Celia. Kesan vitalitas dan kehidupan tercermin kuat sekali pada dirinya. Timbul pe rasaan kagum campur ngeri dalam diri Mrs. Oliver. Mrs. Oliver berpikir, inilah orang yang memiliki arti. Agresif, mungkin, bisa jadi menyulitkan, atau malah berbahaya. Salah seorang dari gadis-gadis yang http://dewi-kz.info/ 55 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/ mempunyai misi dalam hidupnya, yang mungkin mengabdi pada kekerasan, yang sengaja mencari gara-gara. Tetapi menarik. Benar-benar menarik. "Masuklah, Celia," kata Mrs. Oliver. "Sudah lama sekali aku tidak bertemu denganmu. Yang terakhir kali, sepanjang yang dapat kuingat, pada suatu pesta pemikahan. Kau menjadi pengapit pengantin waktu itu. Kau memakai baju sifon berwarna merah aprikot, aku ingat, dan memegang seikat besar... aku tidak ingat apa itu, sesuatu yang mirip bunga goldenrod." "Mungki n memang goldenrod," ujar Celia Ravenseroft. Kami bersin-bersin waktu itu - karena alergi. Pernikahan yang betul-betul payah. Aku tahu. Martha Leghorn, bukan" Baju pengapit pengantin terjelek yang pernah kulihat. Dan tentu saja yang paling jelek yang pernah kupakai!" "Ya. Balu-baju itu sangat tidak cocok untuk siapa pun. Menurutku, kau kelihatannya yang paling pantas mengenakannya." "Terima kasi h atas pujian Ibu," kata Celia. "Aku betul-betul merasa jelek sekali waktu itu." Mrs. Oliver menunjuk sebuah kursi dan memainkan sepasang gelas dengan tangannya. "Mau sherry atau yang lai nnya?" "Tidak. Aku suka sherry." "Ini sherry-nya. Kurasa kau pasti agak heran," kata Mrs. Oliver. "Heran karena aku tiba-tiba meneleponmu." "Oh, tidak juga." "Aku bukan seorang ibu baptis yang penuh perhatian, kukira." http://dewi-kz.info/ 56 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/ "Oh, itu tidak perlu, Ibu. Aku kan sudah dewasa." "Kau benar kata Mrs. Oliver. Kewajiban seseorang akan berakhir juga pada suatu waktu tertentu. Tapi aku tidak begitu baik melaksanakan kewajibanku. Aku ingat, aku tidak datang pada hari kau menerima Sakramen Penguatan." "Kupikir tugas seorang ibu baptis adalah membuat si anak baptis mempelaiarl katekismus dan hal-hal lai n seperti itu bukan" Menjauhi setan dan semua pekerjaannya dalam hidup ini," kata Celia. Samar-samar, senyum geli tersunggi ng di bibirnya. Ia sedang berusaha untuk tampak ramah, pikir Mrs. Oliver, tetapi tetap saja ia kelihatannya agak berbahaya. "Yah, kuceritakan saja padamu mengapa aku berusaha menghubungimu," kata Mrs. Oliver. "Semuanya memang agak aneh. Aku jarang pergi ke pesta-pesta para pengarang, tapi kemarin dulu aku menghadiri pesta semacam itu." "Ya, aku tahu," kata Celia. "Aku membacanya di surat kabar, dan nama Ibu tercantum dalam artikel itu, Mrs. Ariadne Oliver, dan aku agak heran sebab aku tahu Ibu biasanya tidak suka pergi ke pesta-pesta semacam itu." "Aku memang tidak suka," sahut Mrs. Oliver. "Mestinya aku tidak usah pergi kemarin dulu itu." "Ibu tidak menikmatinya?" "Sampai saat tertentu aku cukup senang, sebab aku kan tidak pernah menghadiri pesta semacam itu sebelumnya. Dan... yah pada saat yang pertama kali, pasti ada saja yang menarik hatimu. Tapi," Mrs. Oliver menambahkan, "biasanya ada juga hal-hal yang menjengkelkanmu." http://dewi-kz.info/ 57 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/ "Dan apakah ada sesuatu yang menjengkelkan Ibu?" "Ya. Dan anehnya hal itu ada hubungannya dengan dirimu. Da n kupikir... yah, kupikir aku harus mengatakannya padamu, sebab aku tidak menyukai apa yang telah terjadi. Aku tidak menyukai nya sama sekali." "Kedengarannya membi ngungkan," kata Celia sambil menghirup sherry-nya. "Ada seorang wanita yang mendatangi diriku dan berbicara padaku. Aku tidak mengenalinya dan ia tidak mengenalku." "Tapi, kupikir hal itu sering terjadi pada diri Ibu," kata Celia. "Betul," sahut Mrs. Oliver. "Itu salah satu... bahayanya kehidupan pengarang. Orang-orang mendatangi dirlmu dan berkata, 'Saya sangat menyukai buku-buku Anda dan saya gembira sekali dapat bertemu dengan Anda.' Hal-hal seperti itu." "Aku pernah menjadi sekretaris seorang pengarang. Aku tahu betul tentang hal-hal itu dan betapa sulit untuk menanganinya." "Ya. Kembali ke pokok pembicaraan semula... kalau masalahnya cuma urusan dengan penggemar, aku sudah mempersiapkan diri. Tapi wanita yang mendatangiku itu malah tiba-tiba berkata, 'Saya kira Anda mempunyai seorang putri baptis bernama Celia Ravenseroft."' "Aneh juga, ya," kata Celia. "Tiba-tiba menemui Ibu dan berkata seperti itu. Menurutku, ia semestinya membawa diriku secara pelan-pelan dalam percakapan. Ibu paham, kan, maksudku" Bicara dulu tentang buku-buku Ibu dan betapa ia menikmati buku Ibu http://dewi-kz.info/ 58 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/ yang terakhir, atau basa-basi seperti itu. Dan kemudian baru menuju padaku. Apakah ada pertentangan antara dirinya dan diriku?" "Sepanjang yang kuketahui, tidak ada pertentangan antara dirinya dan dirimu," kata Mrs. Oliver. "Apakah ia temanku?" "Aku tak tahu," kata Mrs. Oliver. Diam sejenak. Celia menghirup sherry-nya lagi dan memandang penuh selidik pada Mrs. Oliver. "Ibu tahu," ujar Celia, "Ibu agak membi ngungkan diriku. Aku tidak dapat menebak ke mana arah pembicaraan Ibu." "Yah," kata Mrs. Oliver, "kuharap kau tidak akan marah padaku." "Mengapa aku mesti marah pada Ibu?" "Yah, sebab aku akan mengatakan sesuatu padamu mengulangi ucapan seseorang, tepatnya - dan kau mungki n akan berkata bahwa itu bukan urusanku dan semestinya aku diam saja dan tidak mengungkit-ungkitnya." "Ibu menimbulkan rasa ingin tahuku," kata Celia. "Wanita itu menyebutkan namanya padaku. Ia adalah Mrs. Burton-Cox." "Oh!" Celia meneriakkan "oh"-nya dengan agak tajam. "Oh." "Kau mengenalnya?" "Ya, aku mengenalnya," sahut Celia. "Sudah kuduga, soalnya... http://dewi-kz.info/ 59 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/ "Apa?" "Dia mengatakan sesuatu padaku." "Apa... tentang diriku" Bahwa ia mengenalku?" "Ia berkata bahwa ia berpikir anak laki-lakinya mungki n akan menika h denganmu." Ekspresi Celia berubah. Alisnya naik, lalu turun lagi. Ia memandang Mrs. Oliver dengan tajam. "Ibu ingi n tahu apakah itu betul atau tidak?" "Tidak," kata Mrs. Oliver, "aku tidak begitu ingin tahu. Aku menyebutnya semata-mata karena itu adalah hal pertama yang dikatakannya padaku. Ia berkata karena kau putri baptisku, aku mungki n bisa menanyai dirimu untuk memperoleh sedikit informasi. Kupikir ia mengharapkan apabila aku memperoleh informasi, aku akan meneruskannya padanya." "Informasi apa?" "Yah, kukira kau tidak akan menyukai apa yang akan kukatakan sekarang." kata Mrs. Oliver. "Aku sendiri tidak menyukainya. Sesungguhnya, aku merasa tidak enak sekali untuk mengatakannya, sebab kupikir... yah, itu terlalu lancang. Amat tidak sopan. Betul-betul tidak dapat dimaafkan. Ia berkata, 'Apakah Anda dapat menyelidiki apakah ayahnya yang membunuh ibunya atau apakah ibunya yang membunuh ayahnya."' "Ia mengatakan hal itu pada Ibu" Meminta Ibu untuk melakukan nya?" "Ya." "Dan ia tidak mengenal Ibu" Maksudku, lepas dari profesi Ibu sebagai pengarang dan tamu pada pesta itu?" http://dewi-kz.info/ 60 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/ "Ia tidak mengenalku sama sekali. Ia tidak pernah berjumpa denganku, dan aku juga tidak pernah berjumpa dengannya." "Apakah Ibu tidak menganggapnya aneh?" "Rasanya apa pun yang dikatakan wanita itu tidak bisa dibilang aneh. Sebab dia wanita yang betul-betul memuakkan," sahut Mrs. Oliver. "Oh ya. Ia memang wanita yang memuakkan." "Dan kau akan menikah dengan anaknya?" "Yah, kami telah mempertimbangkan hal itu. Entahlah. Ibu tahu apa yang dibicarakannya?" "Yah, aku hanya mengetahui apa yang kurasa juga diketahui oleh orang-orang yang kenal dengan keluargamu." "Bahwa ayah dan ib uku, setelah Ayah pensiun dari ketentaraan, membeli rumah di desa, kemudian suatu hari mereka berjalan-jalan bersama-sama di sepanjang pinggiran tebing. Lalu mereka ditemukan di sana, keduanya tertembak- Ada sebuah pistol tergeletak di sana. Pistol itu milik ayahku. Ia punya dua pistol di rumah, kelihatannya. Tak ada yang tahu apakah itu peristiwa bunuh diri yang direncanakan, atau apakah ayahku membunuh ibuku kemudian menembak dirinya sendiri, atau ibuku yang menembak Ayah lalu membunuh dirinya sendiri. Tapi mungkin Ibu sudah mengetahui semua ini." "Kurang lebih begitu yang kuketahui," kata Mrs. Oliver. "Kejadiannya kurasa sekitar dua belas-lima belas tahun yang lampau." "Ya, sekitar itu." http://dewi-kz.info/ 61 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/ Gajah Selalu Ingat Elephant Can Remember Karya Agatha Christie di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo "Dan kau waktu itu kira-kira berumur dua belas atau empat belas tahun." "Ya ... " "Aku tidak begitu tahu mengenai kejadian itu," kata Mrs. Oliver. "Aku bahkan tidak berada di Inggris. Waktu itu... aku sedang dalam perjalanan ceramah di Amerika. Aku hanya membacanya di koran. Memang artikel mengenai kejadian itu banyak dimuat di surat kabar, sebab sulit untuk mengetahui fakta-fakta yang sebenarnya - kelihatannya tidak ada motif apa pun. Ayah dan ib umu selalu berbahagia dan harmonis. Aku ingat bahwa hal itu disebut-sebut. Aku tertarik karena aku pernah mengenal ayah dan ibumu sewaktu kami masih sama-sama muda, terutama ib umu. Aku satu sekolah dengannya. Sesudah lulus, jalan kami berbeda. Aku menikah dan pergi ke suatu tempat dan ia juga menikah dan pergi, sejauh yang dapat kuingat, ke India atau sekitarnya, dengan suaminya yang tentara itu. Tapi ia memang pernah memintaku untuk menjadi ibu baptis salah seorang anaknya. Kau. Karena ayah dan ibumu tinggal di luar negeri, aku jarang bertemu dengan mereka selama bertahun-tahun. Aku hanya menjengukmu kadang-kadang." "Ya. Ibu biasanya menjemputku di sekolah. Aku ingat itu. Ibu memberiku makanan-makanan yang enak. Betul-betul lezat." "Kau anak yang luar biasa. Kau suka kaviar." "Aku masih menyukainya sampai sekarang," kata Celia, "meski aku tidak begitu sering ditawari." "Aku terkejut waktu membaca tentang kejadian itu di koran. Sangat sedikit yang diceritakan. Kupikir itu termasuk kasus yang tidak terpecahkan. Tidak ada motif http://dewi-kz.info/ 62 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/ tertentu. Tidak ada bukti. Tidak ada laporan tentang adanya pertengkaran. Tidak ada tanda-tanda adanya serangan dari pihak luar. Aku betul-betul terkejut waktu itu." kata Mrs Oliver, "dan kemudian aku melupakannya. Kadang-kadang aku mencoba menduga-duga, apa yang menyebabka n peristiwa itu, tapi yah, karena aku sedang di luar negeri - waktu itu aku sedang tur di Amerika seperti yang kukatakan tadi - aku tak memikirkannya secara mendalam. Baru beberapa tahun kemudi an aku sempat bertemu denganmu, dan tentu saja tidak pantas kalau aku membicarakan hal itu denganmu." "Ibu memang tidak menyinggung-nyinggung peristiwa itu," kata Celia, "dan aku menghargainya." "Dalam kehidupan ini," ujar Mrs. Oliver, "kita pasti pernah menjumpai hal-hal aneh yang terjadi pada teman-teman atau kenalan-kenalan kita. Kalau menyangkut teman-teman, tentu saja sering kali kita punya bayangan mengapa hal tersebut dapat terjadi - apa pun bentuk kejadiannya. Tapi kalau sudah lama sekali kita tidak mendengar kabar tentang mereka atau bercakap-cakap dengan mereka, sulit bagi kita untuk mengetahuinya, dan rasanya tidak pada tempatnya jika kita mengorek informasi dari orang lai n." "Ibu selalu baik padaku," kata Cella. "Ibu mengirimiku hadiah-hadiah yang bagus, terutama hadiah pada waktu aku berumur dua puluh satu tahun." "Itu saatnya gadis-gadis membutuhkan sedikit uang tunai ekstra," sahut Mrs. Oliver, "sebab banyak sekali yang ingin mereka lakukan dan miliki pada waktu itu." "Ya, aku selalu menganggap Ibu orang yang penuh pengertia n dan tidak... yah, Ibu tahu bagaimana sikap orang-orang lain. Selalu menyelidik dan bertanya-tanya http://dewi-kz.info/ 63 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/ serta selalu ingin tahu tentang diri kita. Ibu tidak pernah bertanya-tanya. Ibu mengajakku ke pertunjukan-pertunjukan, atau menjamuku dengan makanan yang enak-enak, serta berbicara padaku seolah-olah segalanya beres. Ibu bersikap sebagai saudara jauh keluargaku. Aku menghargai semuanya itu. Aku kenal dengan banyak orang yang suka turut campur urusan orang lain dalam hidup ini." "Ya. Seseorang kadang-kadang terpaksa menjumpai orang-orang seperti itu," kata Mrs. Oliver. "Tapi kau mengerti sekarang apa yang membuatku marah di pesta itu. Dimintai tolong seperti itu oleh seseorang yang betul-betul tidak kukenal seperti Mrs. Burton-Cox adalah hal yang luar biasa sekali. Aku tidak dapat membayangkan mengapa ia ingin tahu. Itu toh bukan urusannya. Kecuali..." "Ibu pikir itu bukan urusannya, kecluali kalau ada kaitannya dengan pernikahanku dengan Desmond. Desmond adalah anaknya." "Ya kurasa begitu, tapi aku tidak dapat melihat bagaimana, atau apa urusannya dengan Mrs. Burton-Cox." "Segala hal adalah urusannya. Ia itu suka turut campur ia memang seperti yang Ibu katakan tadi, wanita yang memuakkan." "Tapi kukira Desmond tidak mernuakkan." "Tidak. Tidak. Aku sangat menyukai Desmond dan Desmond juga menyukaiku. Aku tidak suka ibunya." "Apakah Desmond menyukai ibunya?" "Aku tidak begitu tahu," sahut Celia. "Kupikir mungki n saja ya - segalanya mungkin, bukan" Bagaimanapun juga, aku tidak ingin menika h dulu sekarang. Aku belum siap. http://dewi-kz.info/ 64 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/ Dan ada banyak sekali... yah, kesulitan Ibu tahu, ada banyak faktor positif dan negatif. Pasti Ibu agak heran mendengarnya," kata Celia. "Maksudku, mengapa Mrs. Turut Campur-Co x itu mesti meminta Ibu untuk mencoba mengorek keterangan dariku, dan kemudian memberitahukan padanya.... Omong-omong, apakah Ibu menanyakan hal itu padaku?" "Maksudmu, apakah aku bertanya bagaimana pendapatmu atau apakah kau tahu tentang apakah ibumu membunuh ayahmu atau ayahmu yang membunuh ibumu, atau apakah itu bunuh diri ganda. Begitu maksudmu?" "Yah, kira-kira begitulah. Tapi kupikir aku juga harus bertanya pada Ibu, apakah Ibu memang bermaksud menanyakan ini, dan apakah Ibu bersedia memberikan informasi pada Mrs. Burton-Cox seandainya Ibu berhasil mengorek keterangan dariku." "Tidak," sahut Mrs. Oliver. "Sudah pasti tidak. Aku tidak sudi memberikan inforrnasi pada wanita yang menjengkelkan itu. Aku akan berkata padanya dengan tegas bahwa itu bukan urusannya maupun urusanku, dan aku tidak ingin mengorek informasi darimu dan kemudian meneruskan padanya." "Yah, itu sudah kusangka," kata Celia. "Kurasa aku dapat mempercayai Ibu tentang hal itu. Aku tidak keberatan menceritakan pada Ibu apa yang kuketahui. Sebagaimana adanya." "Kau tidak perlu menceritakannya. Aku tidak memintamu untuk melakukannya." "Memang tidak. Aku tahu itu. Tapi tetap saja aku akan mengatakan jawabannya. Jawabnya adalah... tidak ada." "Tidak ada," kata Mrs. Oliver sambit berpikir. http://dewi-kz.info/ 65 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/ "Tidak ada. Aku tidak di sana waktu itu. Maksudku, aku tidak ada di rumah waktu itu. Aku tidak ingat sekarang di mana aku waktu itu. Kurasa aku berada di sekolah di Swiss, atau mungkin juga aku sedang menginap di rumah temanku selama liburan sekolah. Ibu tahu, segalanya agak bercampur aduk dalam pikiranku sekarang." "Kukira," kata Mrs. Oliver ragu-ragu, "agaknya memang tidak mungki n kau tahu. Waktu itu kau masih kecil." "Aku kepingi n tahu," ujar Celia, "bagaimana pendapat Ibu. Apakah Ibu pikir aku mungkin mengetahui semuanya itu" Atau tidak tahu?" "Yah, katamu kau tidak berada di rumah waktu itu. Jika kau ada di rumah waktu itu, jawabnya adalah ya, kupikir kau mungkin mengetahui sesuatu. Anak-anak biasanya begitu. Kaum remaja juga. Orang-orang seumur itu mengetahui banyak hal, mereka melihat banyak hal, hanya saja mereka enggan membicarakannya. Tapi mereka memang tahu hal-hal yang tidak diketahui orang lai n, dan mereka juga mengetahui hal-hal yang tidak ingin mereka ceritakan pada polisi." "Memang tidak. Ibu benar. Aku tidak mungkin tahu. Kurasa aku memang tidak tahu. Aku tidak punya bayangan sedikit pun. Apa pendapat para polisi" Kuharap Ibu tak keberatan aku bertanya begitu, sebab aku sesungguhnya tertarik. Ibu tahu, aku tidak pernah membaca laporan apa pun tentang pemeriksaan atau penyelidikan tentang kejadian itu." "Kurasa para polisi berpendapat bahwa itu bunuh diri ganda, tetapi kukira mereka tidak punya gagasan tentang alasan kejadian itu." "Ibu ingi n tahu apa yang kupikirkan?" http://dewi-kz.info/ 66 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/ "Tidak kalau kau tidak lingin aku mengetahuinya," sahut Mrs. Oliver. "Tapi kurasa Ibu pasti tertarik. Bagaimanapun juga, Ibu sering menulis cerita-cerita kejahatan tentang orang-orang yang bunuh diri atau membunuh satu sama lain, atau yang memiliki alasan untuk membunuh. Aku yakin Ibu akan tertarik." "Itu kuakui," kata Mrs. Oliver. "Tapi aku benar-benar Sepasang Mambang Lembah Maut 1 Wiro Sableng 080 Sepasang Manusia Bonsai Pedang Kiri 25