Ceritasilat Novel Online

Gajah Selalu Ingat 3

Gajah Selalu Ingat Elephant Can Remember Karya Agatha Christie Bagian 3 dikatakan oleh wanita menyebalkan yang kutemui di http://dewi-kz.info/ 132 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/ perjamuan makan para pengarang tempo hari." "Maksudmu ketika ia ingin tahu..." "Ya. Ketika ia ingin aku menanyai putri baptisku, apakah ibunya telah membunuh ayahnya atau ayahnya yang telah membunuh ibunya." "Dan ia pikir mungkin gadis itu tahu?" "Yah, memang masuk akal kalau gadis itu mungki n mengetahui sesuatu. Maksudku, bukan pada saat itu waktu itu mungki n kejadian itu dirahasiakan dari dirinya tapi ia mungkin mengetahui hal-hal mengenainya yang dapat membuatnya sadar bagaimana hidup orangtuanya sebenarnya, dan siapa yang mungki n membunuh siapa, meskipun mungkin ia tidak pernah mengatakannya atau membicarakannya atau berdiskusi dengan orang lai n mengenainya." "Dan kau bilang wanita itu... Mrs ....." "Ya. Aku sudah lupa namanya. Mrs. Burton apa begitu. Kira-kira seperti itulah. Ia bilang putranya berpacaran dengan gadis itu dan merencanakan untuk menikahinya. Sebenarnya aku bisa memaklumi kalau si ibu ingin tahu apakah ada riwayat kriminal dalam beberapa keluarga kekasih anaknya - atau turunan gila. Wanita itu mungki n berpikir kalau si ibu yang membunuh si ayah, maka tidak bijaksanalah bagi anaknya untuk menikah dengan gadis itu, tapi kalau si ayah yang membunuh si ibu, ia mungki n tidak begitu keberatan," kata Mrs. Oliver. "Maksudmu ia mencemaskan sifat bawaan yang ada pada pihak perempuan?" "Yah, ia bukan tipe wanita yang terpelajar. Suka memerintah," kata Mrs. Oliver. "Ia mengira dirinya http://dewi-kz.info/ 133 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/ mengetahui banyak hal, tapi sebetulnya tidak. Kukira kau juga akan berpendapat demikian kalau kau jadi seorang wanita." "Suatu pandangan yang menarik, da n masuk akal," kata Poirot. "Ya, aku menyadari hal itu." Ia mendesah. "Masi h banyak yang harus kita kerjakan." "Aku juga punya keterangan tambahan. Hal yang sama, tapi berasal dari tangan kedua, kalau kau mengerti maksudku. Ada orang mengatakan, 'Ravenseroft" Bukankah mereka itu pasangan suami-istri yang mengadopsi seorang anak"' Lalu tampaknya, setelah semuanya beres, dan mereka betul-betul yaki n mengenainya - sangat, sangat tertarik padanya, salah satu anak mereka telah meninggal di India, kurasa mereka mengadopsi anak itu, tapi kemudian ibu kandungnya mengi nginkan anaknya kembali dan mereka harus memperjuangkannya di pengadilan. Pengadilan menyerahkan anak itu pada mereka, dan ib u kandungnya datang dan mencoba untuk menculik anaknya." "Ada hal-hal yang lebi h sederhana," ujar Poirot, "yang muncul dari laporan-laporanmu, hal-hal yang lebih kusukai." "Misalnya?" "Rambut palsu. Empat rambut palsu." "Ya," kata Mrs. Oliver, "kupikir hal itu memang menarik, tapi aku tak tahu mengapa. Sepertinya tidak berarti apa-apa. Cerita lai nnya adalah tentang kelainan jiwa seseorang. Ada orang-orang yang sakit jiwa dan dirawat di panti-panti atau rumah sakit jiwa, sebab mereka pernah membunuh anak-anak mereka atau anak-anak orang lain, karena alasan-alasan tertentu yang betul-betul gila, sama http://dewi-kz.info/ 134 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/ sekali tidak masuk akal. Tapi aku tidak mengerti mengapa hal itu dapat membuat Jenderal dan Lady Ravenseroft bunuh diri?" "Kecuali kalau salah seorang dari mereka terlibat," sahut Poirot. "Maksudmu, Jenderal Ravenseroft mungkin pernah mernbunuh seseorang, seorang anak laki-laki - anak haram, mungki n, dari istrinya atau dari dirinya sendiri" Tidak, rasanya kita terlalu mendramatisir hal itu. Tapi mungki n juga istrinya yang telah membunuh anak suaminya atau anaknya sendiri." "Tapi," kata Poirot, "apa yang tampak di luar biasanya mencerminkan yang di dalam." "Maksudmu ... ?" "Mereka tampaknya pasangan yang saling mengasihi, pasangan yang hid up bahagia tanpa pertengkaran-pertengkaran. Mereka tampaknya tidak menderita suatu penyakit, meskipun ada gagasan tentang operasi, tentang seseorang yang pergi ke London untuk berkonsultasi dengan dokter, tentang kemungkinan menderita kanker, leukemia, atau hal-hal lain seperti itu, yang tidak dapat mereka hadapi. Menurutku memang demikianiah keadaan mereka yang sebenarnya. Kemungkinan-kemungki nan bisa saja kita cari, tapi belum tentu beralasan. Siapa pun yang ada di rumah itu pada waktu itu - menurut kawan-kawanku, polisi yang menangani kasus tersebut - pasti membenarkan hal ini, Namun demikian, untuk alasan tertentu, mereka berdua tidak ingin hid up lebih lama lagi. Kenapa?" "Aku kenal sepasang suami-istri," kata Mrs. Oliver, "waktu perang dulu - Perang Dunia Kedua, maksudku. http://dewi-kz.info/ 135 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/ Mereka mengira bahwa Jerman akan mendarat di Inggris, dan mereka memutuskan bahwa bila hal itu terjadi, mereka akan bunuh diri. Mereka bilang pada saat itu tidak mungki n mereka bisa hidup. Menurutku hal itu betul-betul bodoh. Kita harus punya cukup keberania n untuk hid up dan mengalami hal-hal seperti itu. Maksudku, kematian kita toh takkan berguna bagi orang lain. Aku jadi bertanya-tanya... ?" "Apa?" "Ketika aku mengatakan hal itu, tiba-tiba aku bertanya-tanya, apakah kematia n jenderal dan Lady Ravenseroft berguna bagi seseorang." "Maksudmu bagi orang yang akan mewarisi uang mereka?" "Ya. Tidak mencolok seperti itu. Mungkin ada orang yang hidupnya akan lebih baik dengan kematian mereka Ada sesuatu dalam kehidupan mereka, yang mereka harapkan tidak diketahui atau didengar oleh kedua anak mereka." Poirot menarik napas. "Repotnya," kata Poirot, "kau sering kali berpikir tentang sesuatu yang mungkin telah terjadi, yang mungkin ada. Kau memberiku ide-ide. Ide-ide yang mungkin. Kalau saja ide-ide itu juga beralasan... Mengapa" Mengapa kematian mereka itu perlu" Mengapa mereka tidak sakit, mereka tidak menderita, mereka bukannya tidak bahagia sejauh yang dapat kita lihat. Lalu mengapa, pada sore hari yang indah mereka berjalan-jalan menyusuri tebing dan mengajak anjing mereka ... ?" "Apa urusan anjing itu dalam hal ini?" tanya Mrs. Oliver. http://dewi-kz.info/ 136 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/ "Yah, aku sempat heran. Apakah mereka mengajak anjing itu, atau si anjing yang membuntuti mereka" Apa peran anjing itu dalam misteri ini?" "Kukira perannya sama dengan rambut-rambut palsu itu," sahut Mrs. Oliver. "Dengan kata lain, itu termasuk hal-hal yang tak dapat kita jelaskan dan kelihatannya tidak masuk akal. Salah satu dari gajah-gajahku mengatakan bahwa anjing itu sangat sayang pada Lady Ravenseroft, tapi gajah yang lai n mengatakan bahwa anjing itu pernah menggigitnya." "Kita selalu kembali pada hal yang sama," kata Poirot. "Kita ingin tahu lebih banyak." Ia mengeluh. "Kita ingin tahu lebih banyak tentang orang-orang lai n, tapi bagaimana kita bisa tahu kalau di antara kita terbentang jurang waktu yang lebar sekali?" "Sekali-dua kali kau pernah melakukannya, kan?" tanya Mrs. Oliver. "Ingat, tidak, waktu kau mengusut kematia n seorang pelukis" Aku tidak ingat persis, dia ditembak atau diracun. Tempat kejadiannya di dekat laut di atas sebuah benteng atau sejenisnya. Kau menemukan pelakunya, meskipun kau tidak kenal dengan orang-orang itu." "Aku memang tidak mengenal mereka, tapi aku mencari informasi dari orang-orang lain yang juga ada di sana." [Baca: Mengungkit Pembunuhan] "Yah, itulah yang sedang kulakukan," kata Mrs. Oliver, "hanya saja aku tidak begitu berhasil. Aku tidak bisa menemukan seseorang yang sungguh-sungguh mengetahui sesuatu, yang sungguh-sungguh terlibat. Menurutmu apakah sebaiknya kita menyerah saja?" "Kukira sangat bijaksana bagi kita untuk menyerah," sahut Poirot, "tapi adakalanya seseorang tidak ingin http://dewi-kz.info/ 137 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/ menjadi bijaksana. Kita ingin menyelidiki lebih lanjut. Aku sudah telanjur tertarik pada pasangan yang baik itu sekarang, yang mempunyai dua anak yang manis-manis. Mereka itu anak-anak yang manis-manis, bukan?" "Aku tidak kenal dengan yang laki-laki," kata Mrs. Oliver. "Rasanya aku tidak pernah bertemu dengannya. Apakah kau ingin bertemu dengan putri baptisku" Aku dapat memintanya menemuimu, kalau kau mau." "Ya, kukira aku ingin berjumpa dengannya. Mungki n ia tidak ingin bertemu denganku, tapi itu bisa diatur. Pasti menarik jadi nya. Dan juga ada orang lai n yang ingin kutemui." "Oh! Siapa?" "Wanita di pesta itu. Wanita yang suka memerintah itu. Temanmu." "Ia bukan temanku," kata Mrs. Oliver. "Ia tahu-tahu muncul dan bercakap-cakap denganku, cuma itu." "Kau bisa menghubunginya?" "Oh, ya, gampang saja. Ia pasti girang sekali." "Aku ingin bertemu dengannya. Aku ingin tahu mengapa ia ingin mengetahui semua ini." "Ya. Kurasa itu akan berguna. Bagaimanapun juga -" Mrs. Oliver mengeluh - "aku senang kalau bisa menjauhkan diri dari gajah. Nanny kau tahu, pengasuh tua yang kuomongkan tadi menyebut-nyebut tentang gajah, dan katanya gajah tidak pernah lupa. Kalimat konyol itu mulai menghantuiku. Ah, ya, kau harus mencari gajah lebih banyak. Sekarang giliranmu." "Kau sendiri bagaimana?" http://dewi-kz.info/ 138 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/ "Mungki n aku bisa mencari angsa." "Mon dieu, apa hubungannya dengan angsa?" "Aku hanya teringat sesuatu yang dikatakan Nanny. Dulu ada anak laki-laki kecil yang suka bermain-mai n denganku, yang satu memanggilku Putri Gajah dan yang lainnya memanggilku Putri Angsa. Kalau aku menjadi Putri Angsa, aku berpura-pura berenang di lantai. Kalau aku menjadi Putri Gajah, mereka menunggangi punggungku. Tapi dalam kasus ini tidak ada angsanya. "Bagus," kata Poirot. "Gajah saja sudah cukup." 0ood-woo0 10 Desmond DUA hari kemudian, ketika Hercule Poirot meminum cokelatnya di pagi hari, ia membaca sepucuk surat yang diterimanya pagi itu di antara surat-surat lai nnya. Ia sekarang membacanya untuk kedua kalinya. Tulisa n Gajah Selalu Ingat Elephant Can Remember Karya Agatha Christie di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo tangan pada surat itu lumayan bagus, meskipun kelihatan jelas bahwa penulisnya belum begitu dewasa. Monsieur Poirot yth, Saya rasa Anda akan menganggap surat saya ini aneh, tapi saya yakin Anda akan segera mengerti jika saya menyebutkan nama salah seorang teman Anda. Saya sudah mencoba menghubungi beliau untuk meminta tolong agar saya bisa datang menemui Anda, tapi http://dewi-kz.info/ 139 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/ tampaknya beliau telah pergi. Sekretaris beliau - maksud saya, saya mencoba menghubungi Mrs. Oliver, penulis novel itu - kalau saya tidak keliru mengatakan bahwa Mrs. Oliver telah pergi bersafari ke Afrika Timur. Jika memang demikian, saya rasa beliau tidak akan kembali selama beberapa waktu. Tapi saya yakin beliau akan menolong saya. Saya sungguh-sungguh ingin bertemu dengan Anda, Saya sangat membutuhkan nasihat. Mrs. Oliver, saya rasa, pernah berkenalan dengan ibu saya, yang bertemu dengan beliau di perjamuan makan siang para pengarang beberapa waktu yang lalu. Jika Anda berkenan menemui saya, saya akan sangat berterima kasih. Tentang waktunya, terserah pada Anda saja, saya tidak keberatan Saya tidak tahu apakah hal ini akan dapat membantu, tapi sekretaris Mrs. Oliver menyebut-nyebut "gajah". Saya kira hal itu pasti ada kaitannya dengan kepergian Mrs. Oliver ke Afrika Timur. Sekretaris beliau mengucapkan kata itu seolah-olah kata itu adalah semacam sandi. Saya tidak begitu memahaminya, tapi mungkin Anda bisa. Saya saat ini betul-betul cemas dan gelisah, dan saya akan sangat berterima kasih jika Anda mau menemui saya. Hormat saya, Desmond Burton-Cox. "Nom d'un petit bonhomme!" kata Hercule Poirot. "Maaf, Tuan?" kata George. "Hanya letupan perasaan saja," kata Hercule Poirot. "Ada beberapa hal yang sulit kauhindari, begitu mereka merasuki hid upmu. Dalam keadaanku sekarang ini, kelihatannya hid upku telah dirasuki gajah." http://dewi-kz.info/ 140 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/ Ia meninggalkan meja makan, memanggil sekretarisnya yang setia, Miss Lemon, mengulurkan surat dari Desmond Cox dan memberinya petunjuk untuk membuat janji dengan si penulis surat. "Aku tidak begitu sibuk sekarang ini," katanya. "Kurasa, besok aku bisa menemuinya." Miss Lemon mengi ngatkannya pada dua janji yang telah dibuatnya, tetapi Miss Lemon akhirnya menyetujui hal itu, karena di antara dua janji tersebut terdapat banyak waktu luang dan ia dapat mengatur janji itu sesuai dengan keinginan Poirot. "Apakah hal ini ada hubungannya dengan Kebun Binatang?" tanya Miss Lemon. "Tidak ada," sahut Poirot. "Jangan, jangan menyebut kata gajah dalam suratmu. Cukup sudah. Gajah binatang yang besar. Mereka membutuhkan tempat hid up yang luas. Ya. Kita tinggalkan saja gajah-gajah itu. Nanti mereka toh muncul lagi dalam pembicaraan yang akan kuadukan dengan Desmond Burton-Cox." "Mr. Desmond Burton-Cox," George mengumumkan, sambil menunjukkan jalan bagi tamu yang telah ditunggu-tunggu itu. Poirot bangkit dari dudukaya dan berdiri di samping perapian. Ia diam saja selama beberapa detik, kemudian ia mulai bergerak, setelah menyjmpulkan kesan yang ada pada dirinya tentang tamunya. Pribadi yang agak penggugup dan penuh semangat. Ya, betul, pikir Poirot. Agak salah tingkah, tetapi mampu menutupi hal tersebut dengan baik. Pemuda itu mengulurkan tangan, sambil berkata, http://dewi-kz.info/ 141 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/ "Mr. Hercule Poirot?" "Betul," sahut Poirot. "Dan Anda pasti Desmond Burton-Cox. Duduklah dan katakan apa yang dapat saya lakukan untuk Anda, alasan-alasan yang membuat Anda datang menemui saya." "Agak sulit untuk menjelaskannya," kata Desmond Burton-Cox. "Ada banyak hal yang memang sulit untuk dijelaskan," kata Hercule Poirot, "tapi kita punya banyak waktu. Duduklah." Desmond memandang sosok yang duduk di hadapannya dengan sedikit ragu. Sungguh sosok yang sangat lucu, pikirnya. Kepalanya berbentuk bulat telur, kumisnya lebat. Tidak begitu mengesankan. Tidak seperti yang ia harapkan. "Anda... Anda seorang detektif, bukan?" katanya "Maksud saya, Anda... Anda menyelidiki sesuatu. Orang-orang datang pada Anda untuk menyelidiki, atau tepatnya meminta Anda untuk menyelidiki sesuatu bagi mereka." "Ya," kata Poirot, "itu salah satu dari kewajiban saya dalam hidup ini." "Saya rasa Anda tidak tahu mengapa saya ingin menemui Anda, atau tahu banyak tentang diri saya." "Ada yang saya ketahui," kata Poirot. "Maksud Anda, Mrs. Oliver, teman Anda. Apakah ia mengatakan sesuatu pada Anda?" "Ia bercerita pada saya tentang pembicaraannya dengan putri baptisnya, Miss Celia Ravenseroft. Itu betul, http://dewi-kz.info/ 142 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/ bukan?" "Ya. Ya, Celia juga menceritakannya pada saya. Mrs. Oliver ini, apakah ia... apakah ia juga kenal dengan ibu saya - mengenalnya dengan baik, maksud saya?" "Tidak. Saya kira mereka tidak saling mengenal dengan baik. Menurut Mrs. Oliver, ia bertemu dengan ibu Anda di perjamuan makan siang para pengarang baru-baru ini, dan bercakap-cakap sebentar dengannya. Ibu Anda, saya rasa, telah meminta tolong pada Mrs. Oliver." "Sebetulnya itu bukan urusannya," kata pemuda itu. Alisnya mengerut. Ia kelihatan marah, marah - hampir dendam. "Sungguh," katanya, "para ibu... maksud saya...." "Saya mengerti," kata Poirot. "Sekarang ini, anak cenderung mempunyai perasaan seperti itu, mungki n juga sejak dulu sudah begitu. Ibu-ibu selalu melakukan hal-hal yang menurut anak-anaknya lebih baik tidak dilakukan. Begitu, bukan?" "Oh, Anda memang betul. Tapi ibu saya... maksud saya, ia suka mencampuri.hal-hal yang sebetulnya bukan urusannya." "Anda dan Ce lia Ravenseroft, saya rasa, adalah teman dekat. Mrs. Oliver menyimpulkan dari perkataan ibu Anda bahwa kalian sedang memikirkan untuk menika h. Mungki n dalam waktu dekat ini" "Ya, tapi Ibu sebenarnya tidak perlu bertanya-tanya dan mencemaskan hal-hal yang... yah, bukan urusannya." "Para ibu memang begitu," kata Poirot. Ia tersenyum samar. Ia menambahkan, "Anda, mungkin, sangat dekat http://dewi-kz.info/ 143 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/ dengan ibu Anda?" "Saya tidak mengatakan demikian," sahut Desmond. "Tidak, saya pasti tidak akan mengatakan demikian. Begini... yah, saya rasa saya harus langsung mengatakannya pada Anda, ia bukan ibu kandung saya." "Oh, begitu. Saya tidak tahu sebelumnya." "Saya anak angkat," kata Desmond. "Ia dulu punya seorang anak laki-laki yang meninggal sewaktu masih kecil. Dan kemudian ia ingin mengangkat anak, jadi saya yang dipilihnya, dan ia membesarkan saya sebagai anaknya. Ia selalu mengatakan saya anaknya, dan menganggap saya sebagai anaknya, tapi sesungguhnya saya bukan anaknya sendiri. Kami tidak mirip sedikit pun. Cara kami memandang sesuatu tidak sama." "Hal itu dapat dimaklumi," kata Poirot. "Rasanya saya belum juga menyampaikan hal yang ingin saya tanyakan pada Anda," ujar Desmond. "Anda ingin saya melakukan sesuatu, mengadaka n penyelidikan, tepatnya?" "Saya rasa begitu. Saya tidak tahu berapa banyak yang Anda ketahui tentang... tentang yah, masalah sesungguhnya." "Saya tahu sedikit," kata Poirot. "Tidak secara rinci. Saya tidak tahu banyak tentang Anda atau tentang Miss Ravenseroft yang belum pernah saya jumpai. Saya ingin bertemu dengannya." "Ya. Saya bermaksud mengajaknya kemari untuk berbicara dengan Anda, tapi kemudian saya pikir lebih baik saya sendiri saja dulu yang berbicara dengan Anda." http://dewi-kz.info/ 144 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/ "Cukup bijaksana," kata Poirot. "Anda merasa tidak bahagia karena sesuatu" Cemas" Anda punya kesulitan?" "Bukan begitu. Bukan. Tidak ada kesulitan apa pun. Tidak ada. Apa yang telah terjadi, terjadi bertahun-tahun yang lampau ketika Celia masih kanak-kanak, seorang pelajar paling tidak. Dan ada tragedi, kejadian biasa sebetulnya, yang terjadi setiap hari, setiap waktu. Dua orang yang mengalami kekecewaan yang begitu mendalam sehingga akhirnya bunuh diri. Sejenis bunuh diri yang direncanakan, begitulah. Tak seorang pun tahu banyak tentang hal itu atau mengapa, atau hal-hal lai n seperti itu. Bagaimanapun juga, itu sudah terjadi dan tak perlu dicemaskan oleh anak-anak mereka. Maksud saya, cukup kalau mereka mengetahui faktanya. Dan jelas ini sama sekali bukan urusan ibu saya." "Dalam perjalanan hidup ini," ujar Poirot, "kita selalu menemukan bahwa orang cenderung tertarik pada hal-hal yang bukan menjadi urusannya. Bahkan lebih dari apa yang seharusnya mereka lakukan dalam hal-hal yang dapat digolongkan sebagai urusan mereka sendiri." "Tapi ini semua sudah berialu. Tak ada seorang pun yang tahu banyak mengenai nya. Masalahnya, ib u saya terus bertanya-tanya. Ia ingin mengetahui macam-macam, dan ia mempengaruhi Celia. Ia membuat Celia ragu-ragu apakah ia hendak menikah dengan saya atau tidak." "Dan Anda" Anda yakin Anda masih ingin menika hinya?" "Ya, tentu saja saya yakin. Saya bermaksud menika hinya. Saya cukup yaki n dengan hal itu. Tapi ia jadi bingung sekarang. Ia ingin mengetahui macam-macam. Ia ingin mengetahui sebab-sebab kejadian itu, dan ia pikir saya yaki n ia salah - ia pikir ibu saya mengetahui sesuatu http://dewi-kz.info/ 145 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/ mengenainya, atau pernah mendengar sesuatu mengenainya." "Yah, saya simpati pada Anda," kata Poirot, "tapi bagi saya tampaknya kalian berdua orang-orang muda yang Gajah Selalu Ingat Elephant Can Remember Karya Agatha Christie di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo rasional dan jika kalian hendak menikah, maka tidak ada alasan untuk tidak melakukannya. Saya bisa berkata bahwa saya telah diberi beberapa informasi yang memang saya minta tentang tragedi itu. Seperti yang Anda katakan, hal itu terjadi bertahun-tahun yang lampau. Tidak ada penjelasan sepenuhnya mengenai nya. Tidak pernah ada. Tapi dalam hidup ini, kita tidak selalu dapat memperoleh penjelasan tentang semua hal menyedihkan yang pernah terjadi." "Kejadian itu adalah bunuh diri yang direncanakan," kata pemuda itu. "Tidak mungkin lainnya. Tapi... yah..." "Anda ingin tahu penyebabnya, bukan?" "Yah, memang. Itu yang selalu dicemaskan Celia, dan ia hampir membuat saya cemas juga. Ibu saya jelas cemas, meskipun, seperti yang saya katakan tadi, hal itu betul-betul bukan urusannya. Saya kira tidak ada kesalahan yang mesti dijatuhkan pada siapa pun. Maksud saya, tidak ada pertengkaran atau sejenisnya. Masalahnya adalah, tentu saja, ketidaktahuan kita. Maksud saya, saya tak mungkin tahu karena waktu itu saya tidak ada di sana." "Anda tidak mengenal Jenderal dan Lady Ravenseroft atau Celia dulu?" "Saya mengenal Celia hampir seumur hidup saya. A nda tahu, keluarga yang biasa saya kunjungi selama lib uran tinggal bertetangga dengan Celia, ketika kami masih kanak-kanak. Dan kami menyukai satu sama lain, dan selalu bersama-sama. Dan kemudian, tentu saja, masahttp://dewi-kz.info/ 146 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/ masa itu lewat. Selama bertabun-tahun saya tidak bertemu lagi dengan Celia. Orangtuanya pergi ke Malaya, begitu pun dengan orangtua saya. Saya rasa mereka bertemu lagi di sana - maksud saya, ayah dan ibu saya. Sekarang ayah saya sudah meninggal. Tapi saya rasa ketika Ibu berada di India, ia mendengar macam-macam dan ia mengi ngatnya sampai sekarang, dan ia menarik kesimpulan sendiri tentang mereka dan membayangkan hal-hal - hal-hal yang tidak mungkin benar. Saya yaki n hal-hal itu tidak benar. Tapi ia berkeras hati untuk mempengaruhi Celia dengannya. Saya ingin tahu apa yang sesungguhnya telah terjadi. Celia juga ingin tahu apa yang sesungguhnya telah terjadi. Apa penyebabnya. Dan mengapa" Dan bagaimana" Bukan seperti omongan-omongan konyol orang-orang." "Ya," kata Poirot, "memang selayaknyalah kalian merasa demikian. Celia terutama, menurut saya. Ia lebih terganggu dengan hal itu dari pada Anda. Tapi, jika saya boleh bertanya, apa kah hal itu memang penting" Apa yang sesungguhnya penting adalah sekarang, masa kini. Gadis yang ingin Anda nika hi, gadis yang ingin menika h dengan Anda - apa kaitan masa lalu dengan kalian" Apakah penting jika orangtuanya bunuh diri, atau jika mereka tewas dalam kecelakaan pesawat terbang, atau jika salah seorang tewas dalam kecelakaan lalu yang satunya bunuh diri" Atau jika ada kisah-kisah penyelewengan dalam hidup mereka dan menimbulkan ketidakbahagiaan." "Ya," kata Desmond Burton-Cox, "ya, menurut saya apa yang Anda katakan itu masuk akal dan benar, tapi... yah, keadaannya sudah sedemikian rupa sehingga saya harus melakukan sesuatu agar Celia puas. Ia... ia adalah orang yang suka memikirkan macam-macam, meskipun ia tidak sering membicarakanniya. http://dewi-kz.info/ 147 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/ "Apakah pernah Anda pikirkan," kata Hercule Poirot, "bahwa akan sangat sulit, mungkin juga mustahil untuk mengetahui apa yang sesungguhnya telah terjadi?" "Maksud Anda siapa yang membunuh siapa dan mengapa, atau siapa yang menembak yang lai n dan kemudian menembak dirinya. Kecuali... kecuali bila sesuatu terjadi." "Ya, tapi sesuatu itu pasti terjadi di masa lalu, jadi mengapa mesti dipersoalkan?" "Memang mestinya tidak - kalau saja ibu saya tidak turut campur, mengungkit-ungkit masa lalu. Saya kira sebelumnya Celia tak begitu memikirkan soal itu. Saya rasa ia tidak banyak diberitahu kejadiannya karena pada waktu itu ia sedang berada di sekolahnya di Swiss dan, yah, karena ia masih remaja atau bahkan lebih muda lagi, ia menerima segalanya sebagaimana adanya, tapi sama sekali tidak ada hubungannya dengan dirinya." "Jadi tidakkah Anda pikir bahwa Anda mungki n menghendaki sesuatu yang mustahil?" "Saya ingin tahu," kata Desmond. "Mungkin hal itu bukan sesuatu yang dapat Anda selidiki, atau yang Anda sukai untuk diselidiki..." "Saya tidak keberatan untuk menyelidikinya," kata Poirot. "Sesungguhnya, boleh dikata - saya juga ingin tahu. Tragedi itu timbul dari kesedihan, keterkejutan, shock, penyakit - hal-hal yang menyangkut manusia, tragedi manusia, dan selayaknyalah kalau orang yang sudah telanjur tertarik, jadi ingin tahu. Yang ingin saya katakan adalah, apakah bijaksana dan perlu untuk mengungkit-ungkit hal itu lagi?" "Mungki n tidak," kata Desmond, "tapi Anda mengerti..." http://dewi-kz.info/ 148 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/ "Dan juga," kata Poirot, menukasnya, "tidakkah Anda setuju dengan saya, bahwa agak mustahil untuk menyelidikinya sekarang karena peristiwa itu terjadi bertahun-tahun yang lalu?" "Tidak," sahut Desmond, "saya tidak setuju dengan Anda. Saya kira hal itu masih mungkin dilakukan." "Sangat menarik," kata Poirot. "Mengapa hal itu mungki n dilakukan menurut Anda"' "Sebab..." "Sebab apa" Anda pasti punya alasan." "Saya pikir pasti ada orang-orang yang tahu. Saya pikir pasti ada orang-orang yang dapat mengatakan pada Anda jika mereka tidak keberatan untuk mengatakannya. Orang-orang yang mungkin tidak ingin mengatakannya pada saya, yang tidak ingin mengatakannya pada Celia, tapi Anda mungki n bisa mengetahuinya dari mereka." "Sungguh menarik," kata Poirot. "Sesuatu terjadi," ujar Desmond. "Sesuatu terjadi di masa lalu. Saya... saya hanya samar-samar mendengarnya. Ada masalah kejiwaan. Ada seseorang saya tidak tahu dengan pasti siapa, saya rasa mungki n Lady Ravenseroft yang pernah dirawat di rumah sakit jiwa selama bertahun-tahun. Cukup lama. Suatu tragedi telah terjadi sewaktu ia masih muda. Ada anak yang meninggal atau mendapat kecelakaan. Ia... yah, ia sedikit banyak terlibat dalam hal itu." "Itu bukan yang Anda ketahui sendiri, saya kira?" "Bukan. Ibu saya yang menceritakannya. Sesuatu yang pernah didengarnya. Ia mendengarnya di India, saya rasa. Gosip orang-orang di sana. Anda tahu bagaimana perilaku http://dewi-kz.info/ 149 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/ orang-orang yang bertugas di sana, dan juga para wanitanya, semua senang bergunjing. Membi carakan hal-hal yang mungkin sama sekali tidak benar." "Dan Anda ingin tahu apakah gosip itu benar atau tidak?" "Ya, dan saya tidak tahu bagaimana cara menyelidikinya sendiri. Tidak sekarang, karena peristiwa itu sudah lama sekali dan saya tidat tahu siapa yang harus ditanyai. Saya tidak tahu siapa yang harus ditemui, tapi kalau kami belum tahu apa yang telah terjadi dan mengapa..." "Maksud Anda," tukas Poirot, "paling tidak saya rasa dugaan saya ini benar, Celia Ravenseroft tidak mau menika h dengan Anda, kecuali ia yaki n bahwa tidak ada turunan gangguan jiwa dalam dirinya yang mungki n didapatnya dari pihak ibu. Begitu bukan?" "Saya pikir memang itu yang dicemaskannya. Dan saya rasa ibu saya yang telah membuatnya demikian. Saya rasa itu yang diyaki ni oleh ibu saya. Ibu semestinya tidak boleh sungguh-sungguh mempercayai hal itu, toh itu hanya gosip dan omongan orang-orang usil." "Tidak gampang untuk menyelidikinya," kata Poirot. "Memang tidak, tapi saya sudah banyak mendengar tentang Anda. Orang-orang berkata bahwa Anda sangat pintar dalam mengetahui apa yang sesungguhnya terjadi. Menanyai orang-orang dan membuat mereka bercerita pada Anda." "Siapa, menurut Anda, yang harus saya tanyai" Ketika Anda menyebutkan India, saya tahu yang Anda maks,udkan bukanlah orang-orang berkebangsaan India. Maksud Anda adalah hari-hari mem-sahib, hari-hari ketika http://dewi-kz.info/ 150 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/ masih terdapat orang-orang yang berdinas di India. Maksud Anda adalah orang-orang Inggris dan gosip-gosip yang beredar di beberapa pangkalan Inggris di sana." "Bukan maksud saya mengatakan bahwa hal itu ada gunanya sekarang. Saya kira siapa pun yang bergosip dulu, atau yang membicarakannya - maksud saya, peristiwa itu sudah lama sekali terjadinya, sehingga mereka sudah lupa sama sekali mengenainya, mungki n juga mereka sudah mati. Saya rasa ib u saya hanya mengada-ada. Ia memang pernah mendengar macam-macam, tapi kemudian ditambah-tambahinya sendiri." "Dan Anda masi h mengira bahwa saya mampu..." "Yah, saya bukannya menginginkan Anda pergi ke India dan menanyai orang-orang di sana. Maksud saya, orang-orang itu pasti sudah tidak tinggal di sana lagi." "Jadi Anda tak bisa memberikan nama-nama pada saya?" "Bukan nama-nama seperti itu," kata Desmond. "Tapi nama-nama tertentu?" "Saya akan menjelaskan maksud saya. Saya pikir ada dua orang yang mungkin mengetahui apa yang telah terjadi dan mengapa. Sebab, Anda tahu, mereka berada di sana waktu itu. Mereka pasti tahu, sungguh-sungguh tahu, tentang peristiwa itu." "Anda tidak ingin menjumpai mereka sendiri?" "Yah, saya bisa menjumpai mereka. Sudah, sebenarnya... tapi saya pikir... entahlah. Saya tidak berani menanyakannya pada mereka. Saya rasa Celia juga tidak. Mereka sangat baik, dan itu sebabnya mereka tahu. Bukan http://dewi-kz.info/ 151 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/ karena mereka suka ikut campur, bukan karena mercka bergunjing, tapi karena mereka mungki n telah membantu. Mereka mungki n telah melakukan sesuatu untuk memperbaiki keadaan, mungkin mereka telah mencoba untuk melakukannya, tapi mereka tak mampu. Oh, omongan saya jadi kacau." "Tidak,," kata Poirot, "Anda menerangkannya dengan baik, dan saya tertarik, dan saya pikir Anda tetap teguh dengan pendirian Anda. Coba katakan, apakah Celia Ravencroft setuju dengan Anda?" "Saya tidak banyak bercerita padanya. Anda tahu, ia sangat menyayangi Maddy dan Zelie." Gajah Selalu Ingat Elephant Can Remember Karya Agatha Christie di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo "Maddy dan Zelie?" "Oh, itu nama-nama mereka. Oh, saya harus menjelaskan. Penjelasan saya tadi belum lengkap. Begini, ketika Celia masih kanak-kanak - sewaktu pertama kali saya mengenalnya, seperti yang saya katakan tadi, ketika kami masih bertetangga dulu - ia mempunyai seorang pengasuh berkebangsaan Prancis - yah, saya rasa orang sekarang menyebutnya gadis au pairi tapi waktu itu sebutannya pengasuh. Mademoiselle itu sangat baik. Ia bermain dengan kami, dan Celia selalu memanggilnya Maddy, supaya singkat - dan seluruh keluarga memanggiinya Maddy." "Ah. ya. Mademoiselle." "Ya, karena ia orang Prancis, saya pikir... saya pikir mungki n ia akan mengatakan hal-hal yang ia ketahui pada Anda, yang tidak ingi n ia katakan pada-orang lai n." "Ah. Dan nama yang satunya?" " Zelie . S ama saja. Seorang mademoiselle juga. Maddy http://dewi-kz.info/ 152 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/ bekerja, saya rasa, selama dua atau tiga tahun, lalu ia kembali ke Prancis atau Swiss saya kira, dan yang ini datang. Lebih muda dari Maddy dan kami tidak memanggilnya Maddy. Celia memanggilnya Zelie, begitu juga keluarganya. Ia masih muda, cantik, dan menyenangkan. Kami semua sangat menyayangi nya. Ia bermain-mai n dengan kami dan kami semua mencintainya. Keluarga kami juga. Da n Jenderal Ravenseroft sangat akrab dengannya. Mereka dulu suka bermain bersama-sama, picquet, Anda tahu, dan permainan-permainan lai nnya." "Dan Lady Ravenseroft?" "Oh, ia sayang pada Zelie, demikian pula sebaliknya. Itu sebabnya Zelie kembali lagi setelah ia pergi." "Kembali?" "Ya, ketika Lady Ravenseroft sakit dan baru keluar dari rumah sakit, Zelie datang lagi dan merawatnya. Saya tidak tahu persis, tapi saya hampir yakin bahwa ia berada di sana ketika tragedi itu terjadi. jadi, Anda mengerti, ia pasti tahu - apa yang sesungguhnya terjadi." "Dan Anda punya alamatnya" Anda tahu di mana ia sekarang?" "Ya. Saya tahu. Saya punya alamatnya. Saya punya alamat keduanya. Saya pikir mungkin Anda bisa menemuinya, atau keduanya. Saya tahu ini merepotkan..." Ia berhenfi. Poirot memandangnya sejenak. Kemudian ia berkata, "Ya, mungkin saja... mungkin saja." 0ood-woo0 http://dewi-kz.info/ 153 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/ BUKU II BAYANGAN YANG PANJANG 11 Kepala Inspektur Garroway dan Poirot Membandingkan Catatan KEPALA INSPEKTUR CARROWAY memandang Poirot yang duduk di seberang meja. Matanya berbinar-binar. Di sampingnya, George meletakkan wiski dan soda. Sedangkan di samping Poirot, George meletakkan sebuah gelas berisi cairan berwarna ungu tua. "Apa itu?" tanya Inspektur Carroway, tertarik. "Sirop lobi-lobi hitam," sahut Poirot. "Yah," kata Inspektur Garroway, "setiap orang punya selera sendiri-sendiri. Apa ya yang dikatakan Spence" Ia bilang Anda dulu suka minum tisane, apa betul begitu" Apa sebenarnya tisane itu, sejenis piano Prancis atau sesuatu yang lai n?" "Bukan," kata Poirot, "tisane itu berguna untuk menurunkan demam." "Ah. Sejenis obat tradisional." Ia minum dari gelasnya. "Nah," katanya, "demi bunuh diri!" "Apa memang bunuh diri?" tanya Poirot. "Apa ada kemungki nan lain?" Inspektur Carroway balik bertanya. "Banyak sekali yang ingin Anda ketahui!" Ia menggelengkan kepala. Senyumnya menjadi lebi h jelas. http://dewi-kz.info/ 154 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/ "Maafkan saya," kata Poirot, "karena telah merepotkan Anda. Saya seperti seekor binatang atau seorang anak dalam cerita-cerita Mr. Kipling. Saya menderita keingintahuan yang tak ada batasnya." "Keingintahuan yang tak ada batasnya," ulang Inspektur Garroway. "Kipling selalu menulis cerita-cerita yang bagus. Dan ia memahami bidangnya. Ada orang yang pernah mengatakan pada saya bahwa hanya sebentar saja Kipling melihat-lihat sebuah kapal perusak, tapi pengetahuannya tentang kapal itu lebih dalam daripada kepala mesin di Angkatan Laut Kerajaan." "Sayangnya," kata Poirot, "saya tidak mengetahui semuanya. Jadi, Anda mengerti, saya harus bertanya. Saya khawatir daftar pertanyaan yang saya kirimkan pada Anda agak panjang." "Yang menarik perhatian saya," ujar Inspektur Garroway, "adalah cara Anda melompat dari satu hal ke hal yang lai n. Ahli-ahli jiwa, laporan-laporan dokter, berapa banyak uang yang diwariskan, siapa yang memiliki uang itu, siapa yang mendapatkannya. Siapa yang mengharapkan uang. dan tidak memperolehnya, rambut-rambut palsu wanita, nama penjualnya. Omong-omong, rambut-rambut palsu itu disimpan dalam kotak-kotak karton berwarna merah muda yang manis." "Anda mengetahui semuanya," kata Poirot. "Hebat sekali." "Ah, kasus itu memang seperti teka-teki, dan tentu saja kami membuat banyak catatan tentang peristiwanya. Tidak ada satu pun yang berguna buat kami, tapi kami menyimpannya sebagai arsip, sehingga bila ada orang yang mencarinya, ia bisa memperolehnya." http://dewi-kz.info/ 155 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/ Ia mendorong secarik kertas ke seberang meja. "Ini dia. Kapster. Bond Street. Salon mahal. Eugene dan Rosentelle namanya. Mereka sudah pi ndah. Salon yang sama, tapi berlokasi di Sloane Street. Ini alamatnya, tapi sekarang sudah jadi toko penjual binatang. Dua dari asisten mereka sudah pensiun bertahun-tahun yang lalu, tapi mereka dulunya asisten-asisten ulung yang melayani orang-orang seperti Lady Ravenseroft. Rosentelle tinggal di Cheltenham sekarang. Masih bekerja dalam bidang usaha yang sama-menyebut dirinya penata rambut - istilah itu lebih modern - dan di belakangnya ada embel-embel ahli kecantikan. Orangnya sama, topinya saja yang berbeda, begitulah ungkapan yang sering dipakai sewaktu saya muda dulu." "Ah-ha!" kata Poirot. "Mengapa ah-ha?" tanya Carroway. "Saya sangat berterima kasih pada Anda," kata Hercule Poirot. "Anda telah memberikan ide pada saya. Betapa lucunya cara sebuah ide muncul dalam benak seseorang." "Anda memiliki terlalu banyak ide dalam kepala Anda," kata Inspektur Carroway. "Itulah persoalan Anda sesungguhnya Anda tidak membutuhkan ide lagi. Nah, saya sudah memeriksa sejarah keluarga itu sebisa-bisanya - tidak banyak yang bisa diperoleh. Alistair Ravenseroft keturunan Skotlandia. Ayahnya seorang pendeta - dua orang pamannya menjadi tentara - kedua-duanya cukup terkenal. Ia menikah dengan Margaret Preston-Grey - gadis baik-baik yang masih keturunan bangsawan. Tidak ada skandal keluarga. Anda memang benar, ia mempunyai saudara perempuan kembar. Saya tidak tahu dari mana Anda mendapat keterangan itu - Dorothea dan Margaret Preston-Grey - biasanya dikenal http://dewi-kz.info/ 156 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/ dengan Dolly dan Molly. Keluarga Preston-Grey tinggal di Hatters Green di Sussex. Kembar identik - dan cerita tentang mereka sama saja dengan kisah-kisah kembar identik lainnya. Mereka mengalami tanggal gigi yang pertama pada hari yang sama-keduanya menderita demam merah pada bulan yang sama - memakai baju yang sama-jatuh cinta dengan tipe pria yang sama - menika h pada waktu yang hampir bersamaan - suami keduanya menjadi tentara. Dokter keluarga yang merawat mereka dulu sudah meninggal beberapa tahun yang lalu, jadi kita tidak bisa memperoleh keterangan yang menarik darinya. Tapi ada tragedi masa lalu yang berkaitan dengan salah seorang dari si kembar itu." "Lady Ravenseroft?" "Bukan, satunya - ia menikah dengan Kapten Jarrow punya dua orang anak; yang kecil anak laki-laki berumur empat tahun, terantuk kereta dorong atau sejenis mainan kebun anak-anak mungki n juga sekop atau pacul mainan. Kena kepalanya, sehingga ia jatuh dan tercebur ke dalam kolam buatan atau semacamnya, dan tenggelam. Kelihatannya anak yang lebih tua, seorang anak perempuan berumur sembilan tahun, yang melakukannya. Mereka sedang bermain bersama-sama dan bertengkar, seperti anak-anak lainnya. Hal itu tidak diragukan lagi, tetapi ada cerita lain. Ada orang yang berkata bahwa si ibu yang melakukannya - ia marah dan memukul anaknya dan ada orang lain yang berkata bahwa yang melakukan adalah wanita tetangga sebelah rumah. Rasanya semua ini tidak menarik buat Anda - tidak ada sangkut pautnya dengan bunuh diri yang dilakukan oleh bibi dan paman anak itu bertahun-tahun kemudian." "Memang tidak," kata Poirot, "kelihatannya tidak ada http://dewi-kz.info/ 157 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/ sangkut pautnya. Tapi saya ingin tahu tentang latar belakang mereka." "Ya," kata Carroway, "seperti yang saya katakan tadi, kita harus memeriksa masa lalu. Tapi saya tidak mengatakan kita harus memeriksa sejauh itu. Maksud saya, semua kejadian itu terjadi bertahun-tahun sebelum peristiwa bunuh diri itu terjadi - mungkin dua puluh tahun sebelumnya." "Apakah kejadian itu sempat di usut?" "Ya. Saya berhasil menemukan arsipnya. Laporan-laporan dari kasus itu. Laporan-laporan surat kabar. Macam-macam keterangan. Ada beberapa keraguan mengenainya, A nda tahu. Si ibu sangat terpukul. Ia betul-betul tertekan dan harus dirawat di rumah sakit. Kata mereka, sekeluarnya dari rumah sakit, wanita itu tidak seperti dulu lagi." "Tapi mereka pikir si ibu yang melakukannya?" "Yah, itu pikiran dokternya. Tapi tidak ada bukti langsung, Anda mengerti. Si ibu berkata bahwa ia melihat kejadian itu dari jendela, ia melihat anak yang lebi h tua, yang perempuan, memukul adiknya dan mendorongnya ke kolam. Tapi laporannya... yah, saya kira mereka tidak mempercayainya waktu itu. Bicaranya tidak keruan sekali." "Saya kira, ada bukti-bukti kejiwaan tertentu?" "Ya. Ia dirawat di sebuah panti atau sejenis rumah sakit, ia betul-betul menderita gangguan jiwa. Ia cukup lama dirawat di satu atau dua tempat, saya rasa ia ditangani oleh seorang spesialis dari Rumah Sakit St. Andrew di London. Pada akhirnya ia dikabarkan telah sembuh, dan dibebaskan setelah sekitar tiga tahun, dan pulang ke rumah untuk menjalani kehidupan normal bersama http://dewi-kz.info/ Gajah Selalu Ingat Elephant Can Remember Karya Agatha Christie di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo 158 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/ keluarganya." "Dan selanjutnya apakah ia cukup normal?" "Ia selalu merasa cemas, saya kira..." "Di mana dia ketika peristiwa bunuh diri itu terjadi" Apakah ia tinggal dengan keluarga Ravenseroft?" "Tidak - ia meninggal sekitar tiga minggu sebelumnya. Ia sedang menginap di rumah keluarga Ravenseroft di Overcliffe ketika hal itu terjadi. Tampaknya di sini terdapat gambaran nasib kembar identik. Ia berjalan dalam tidurnya - ia memang suka begitu selama bertahun-tahun, kelihatannya. Ia pernah mengalami satu atau dua kecelakaan kecil karenanya. Kadang-kadang ia meminum obat-obat penenang terlalu banyak yang menyebabkannya berjalan dalam tidurnya di rumah, dan bahkan di luar rumah pada waktu malam. Ia mengikuti jalan menuju pinggiran tebing, terpeleset, dan jatuh ke dalam tebing. Ia tewas seketika - mereka baru menemukan mayatnya pada keesokan harinya. Saudaranya, Lady Ravenseroft, sangat terpukul sebab mereka saling menyayangi. Ia harus dirawat di rumah sakit karena shock." "Apakah kecelakaan tragis itu yang menyebabka n peristiwa bunuh diri keluarga Ravenseroft beberapa minggu kemudian?" "Kedua kejadian itu tidak pernah dikaitkan." "Seperti kata Anda, kejadian-kejadian aneh bisa menimpa anak-anak kembar. Lady Ravenseroft mungki n membunuh dirinya karena kaitan erat yang terjalin antara dirinya dan diri saudara kembarnya. Kemudian suaminya mungki n bunuh diri karena ia merasa bersalah..." Inspektur Carroway berkata, "Anda memiliki terlalu http://dewi-kz.info/ 159 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/ banyak ide, Poirot. Alistair Ravenseroft tidak mungki n mempunyai affair dengan iparnya tanpa diketahui orang lain. Tidak ada kejadian seperti itu - jika itu yang sedang Anda pikirkan." Telepon berbunyi - Poirot bangkit untuk menjawabnya. Ternyata dari Mrs. Oliver. "Monsie ur Poirot, bisakah kau datang untuk minum teh atau sherry besok" Aku sudah membuat janji dengan Celia - dan berikutnya wanita yang sok memerintah itu. Bukankah itu yang kauinginkan?" Poirot membenarkan. "Aku harus buru-buru sekarang," kata Mrs. Oliver, "aku hendak bertemu dengan seekor kuda perang tua - yang ditunjukkan oleh gajah nomor satu, Julia Carstairs. Kupikir ia telah memberiku nama yang salah - ia memang selalu begitu - tapi semoga saja alamatnya betul." 0ood-woo0 12 Celia Bertemu dengan Hercule Poirot "NAH, madame," kata Poirot, "bagaimana pertemuanmu dengan Sir Hugo Foster?" "Namanya bukan Foster - tapi Fothergill. Dasar Julia. Ia selalu salah menyebut nama orang." "Jadi gajah tidak selalu dapat dipercaya dalam hal mengingat nama-nama orang?" "Jangan ngomong soal gajah lagi - aku sudah jenuh http://dewi-kz.info/ 160 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/ dengan gajah." "Dan kuda perangmu?" "Cukup manis - tapi tidak berguna sebagai sumber informasi. Pikirannya dipenuhi dengan orang bernama Marchant yang anaknya tewas dalam suatu kecelakaan di India. Tapi tidak ada kaitannya dengan keluarga Ravenseroft. Sekali lagi kukatakan, aku sudah jenuh dengan gajah.." "Madame, kau telah berjuang dengan sangat gigih dan sangat terhormat." "Celia akan datang sekitar setengah jam lagi. Kau ingin bertemu dengannya, bukan" Aku berkata padanya bahwa kau - yah, membantuku dalam persoalan ini. Apakah kau lebih suka ia datang ke rumahmu?" "Tidak," sahut Poirot, "kurasa lebih baik aku bertemu dengannya sesuai dengan rencana yang telah kauatur." "Kukira ia tak akan lama di sini. Jika kita bisa lepas darinya dalam waktu sekitar satu jam, itu baik, lalu kita bisa memikirkan semuanya lagi sebentar, dan kemudian Mrs. Burton-Cox akan datang." "Ah, ya. Menarik. Ya, itu menarik sekali." Mrs. Oliver mendesah. "Oh, oh, meskipun begitu, sungguh sayang, bukan?" Ia berkata lagi, "Kita memiliki bahan yang terlalu banyak, ya?" "Ya," sahut Poirot. "Kita tidak tahu apa yang mesti kita cari. Yang kita ketahui hanyalah, dari semua kemungkinan yang ada, b unuh diri ganda dari sepasang suami-istri yang telah hid up dengan tenteram dan bahagia bersama-sama. Dan apa yang kita miliki sekarang, yang dapat menunjukkan suatu penyebab, suatu alasan" Kita telah http://dewi-kz.info/ 161 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/ mondar-mandir ke segala penjuru, ke depan, ke belakang, ke kanan, ke kirl, ke barat, dan ke timur." "Betul," kata Mrs. Oliver. "Ke segala penjuru. Tapi kita belum sampai pergi ke Kutub Utara," tambahnya. "Atau ke Kutub Selatan," kata Poirot. "Jadi sekarang apa yang sudah kaudapatkan?" "Macam-macam," jawab Poirot. "Aku sudah membuat daftar. Apakah kau ingin membacanya?" Mrs. Oliver menghampiri Poirot dan duduk di sampingnya sambfl membaca daftar yang ada di tangan Poirot. "Rambut palsu," katanya, sambil menunjuk pada kata yang pertama. "Mengapa rambut palsu diletakkan di nomor satu?" "Empat rambut palsu," kata Poirot, "kelihatannya menarik. Menarik dan agak sulit untuk dipecahkan." "Kukira toko tempat ia membeli rambut-rambut palsu itu sudah tutup sekarang. Orangorang pergi ke tempat-tempat yang berbeda untuk membeli rambut palsu, dan sekarang mereka tidak begitu suka memakai rambut palsu. Dulu orang kerap memakai rambut palsu untuk bepergian ke luar negeri, sebab dengan demikian mereka tidak perlu repot-repot." "Ya, ya"' sahut Poirot, "rambut palsu diapakan pun bisa. Pokoknya itu salah satu hal yang menarik perhatianku. Dan kemudian ada cerita=cerita yang lain. Cerita tentang gangguan jiwa dalam keluarga itu. Cerita tentang saudara kembar yang menderita gangguan jiwa dan selama bertahun-tahun menghabiskan hid upnya di rumah sakit jiwa." http://dewi-kz.info/ 162 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/ "Hal itu kelihatannya tidak mengarah ke mana-mana," kata Mrs. Oliver. "Maksudku, kukira bisa saja ia menembak keduanya, tapi aku tidak dapat menemukan alasan apa pun untuk itu." "Tidak," kata Poirot, "sidik-sidik jari pada pistol itu jelas-jelas sidik-sidik jari Jenderal Ravenseroft dan istrinya saja. Kemudian, ada cerita tentang seorang anak, seorang anak di India yang terbunuh atau diserang, kemungkinan oleh saudara kembar Lady Ravenseroft. Mungkin juga oleh wanita lain - mungki n seorang pengasuh atau pembantu. Hal yang kedua. Kita tahu sedikit lebih banyak tentang uang." "Apa peran uang dalam misteri ini" tanya Mrs. Oliver agak kaget. "Tidak ada," sahut Poirot. "Itu yang menarik. Masalah uang biasanya muncul. Uang yang didapat seseorang sebagai hasil bunuh diri itu. Ada uang yang hilang sebagai akibat kejadian itu. Uang yang entah bagaimana menyebabka n kesulitan, menimbulkan permasalahan, menimbulkan iri hati dan nafsu. Yang seperti itu sulit dilihat, lho. Tapi dalam kasus ini tampaknya tak ada masalah uang. Ada banyak cerita tentang kisah cinta, wanita-wanita lain yang tertarik pada si suami, laki-laki lai n yang tertarik pada si istri. Suatu penyelewengan sepihak yang dapat menyebabka n bunuh diri atau pembunuhan. Sering kali begitu kejadiannya. Kemudian tibalah kita pada apa yang pada saat ini sangat menarik perhatianku. Itu sebabnya aku sangat ingin bertemu dengan Mrs. Burton-Cox." "Oh. Wanita yang menyebalkan itu. Aku tidak mengerti mengapa kau menganggapnya penting. Yang dilakukannya hanyalah mencampuri urusan orang lai n dan http://dewi-kz.info/ 163 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/ memintaku untuk menyelidiki macam-macam." "Ya, tapi mengapa ia menginginkan kau menyelidiki macam-macam" Bagiku, hal itu sangat aneh. Menurut pendapatku, itulah yang harus diselidiki. Ia mata rantainya, kau tahu." "Mata rantai?" "Ya. Kita belum tahu mata rantai apa, di mana, dan bagaimana. Yang kita ketahui hanyalah ia amat sangat mengharapkan untuk mengetahui lebih banyak tentang peristiwa bunuh diri itu. Sebagai mata rantai, ia berhubungan dengan keduanya, dengan putri baptismu, Celia Ravenseroft, dan dengan anak yang bukan anaknya." "Apa maksudmu - bukan anaknya?" "Desmond anak angkatnya," kata Poirot. "Anak yang diadopsinya setelah anak kandungnya sendiri meninggal." "Bagaimana kematian anaknya itu" Mengapa" Kapan?" "Itu yang kutanyakan pada diriku sendiri. Ia mungki n menjadi mata rantai, mata rantai suatu perasaan, keinginan untuk membalas dendam karena benci, atau karena suatu kisa h cinta. Pokoknya, aku harus bertemu dengannya. Aku harus membuat keputusan tentang dirinya. Ya, kurasa hal itu penting sekali." Bel berbunyi, dan Mrs. Oliver beranjak keluar dari ruangan itu untuk membuka pintu. "Kukira, yang datang itu Celia," katanya. "Kau yaki n semuanya akan berjalan dengan baik?" "Di pihakku, ya," kata Poirot. "Kuharap begitu pula di pihaknya." http://dewi-kz.info/ 164 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/ Mrs. Oliver kembali lagi beberapa menit kemudian. Celia Ravenseroft bersamanya. Pandangannya penuh keraguan dan kecurigaan. "Aku tidak tahu," katanya, "jika aku..." Ia berhenti, menatap Hercule Poirot. "Aku ingin mengenalkanmu," kata Mrs. Oliver, "dengan seseorang yang telah menolongku, dan kuharap juga bisa menolongmu. Maksudku, menolongmu menyelidiki hal-hal yang ingin kauketahui. Ini Monsie ur Hercule Poirot. Ia sangat jenius dalam menyelidiki macam-macam." "Oh," kata Celia. Ia memandang dengan sangat ragu pada kepala berbentuk telur itu, pada kumis raksasa, dan pada sosok tubuh yang kecil itu. "Kurasa," katanya, agak ragu-ragu, "aku pernah mendengar namanya." Hercule Poirot dengan agak susah, berusaha menahan diri agar tidak berkata dengan tegas, "Kebanyakan orang pernah mendengar tentang saya." Hal itu tidak sepenuhnya benar, tidak seperti dulu, sebab kebanyakan orang yang pernah mendengar tentang Hercule Poirot atau pernah mengenalnya sudah tinggal kenangan dengan batu nisan di atas kubur mereka, di halaman-halaman gereja. Ia berkata, "Duduklah, mademoiselle. Saya akan menceritakan pada Anda tentang diri saya. Kalau saya memulai sebuah penyelidikan, saya akan mengejarnya terus sampai selesai. Saya akan menunjukkan kebenaran dan jika memang kebenaran yang Anda inginkan, saya akan membawanya pada Anda. Tapi Anda mungkin cuma mengi nginkan ketenangan batin. Itu tidak sama dengan http://dewi-kz.info/ 165 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/ kebenaran. Saya bisa menemukan berbagai macam aspek yang dapat menenterarnkan Anda. Apakah itu cukup" Jika ya, jangan minta lebi h banyak." Celia duduk di kursi yang disodorkan Poirot, dan memandangnya dengan agak bersungguh-sungguh. Kemudian ia berkata, Gajah Selalu Ingat Elephant Can Remember Karya Agatha Christie di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo "Anda pikir kebenaran itu tidak akan saya sukai?" "Kebenaran mungkin mengejutkan, menyedi hkan, sehingga bisa saja Anda mengatakan, 'Mengapa saya tidak membiarkannya saja" Mengapa saya ingin tahu kebenarannya" Saya toh tidak dapat berbuat apa-apa.' Ini bunuh diri ganda yang dilakukan oleh ayah dan ibu yang saya - yah, kita akui saja - yang saya cintai. Mencintai ayah dan ibu bukan dosa, lho!" "Sekarang ini hal itu tampaknya dianggap demikian," kata Mrs. Oliver. "Aliran kepercayaan yang baru, bisa disebut begitu." "Selama hidup saya terus bertanya-tanya," kata Celia. "Mulai ingin tahu. Mulai merasakan hal-hal aneh yang diomongkan orang-orang kadang-kadang. Orang-orang yang memandang saya dengan agak iba. Tapi lebih dari itu. Mereka memandang saya dengan keingintahuan juga. Orang ingin menyelidiki, Anda tahu-hal hal lain tentang orang lain, maksud saya. Orang-orang yang kita jumpai, orang-orang yang kita kenal, orang-orang yang dulu mengenal keluarga kita. Saya tidak ingin hid up seperti ini. Saya ingin... Anda pikir saya tidak sungguh-sungguh mengi nginkannya, tapi sebenarnya saya ingin - saya ingin mengetahui kebenarannya. Saya mampu menerima kebenaran itu. Katakanlah sesuatu pada saya." Pembicaraan terhenti. Celia beralih ke Poirot dengan http://dewi-kz.info/ 166 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/ pertanyaan yang berbeda. Sesuatu yang menggantikan apa yang telah ada dalam pikirannya barusan. "Anda telah bertemu dengan Desmond, bukan?" katanya. "Ia pergi menemui Anda. Ia berkata begitu pada saya." "Ya. Ia datang menemui saya. Anda tidak suka ia berbuat begitu?" "Ia tidak bertanya pada saya." "Jika ia bertanya pada Anda?" "Saya tidak tahu. Saya tidak tahu apakah saya harus melarangnya menemui Anda, dan mengatakan padanya ia tidak berhak melakukan hal itu, atau apakah saya harus mendukungnya. "Saya ingin mengajukan satu pertanyaan, mademoiselle. Saya ingin tahu apakah ada satu hal yang pasti dalam benak Anda, yang penting artinya buat Anda melebihi segalanya." "Yah, apakah itu?" "Seperti kata Anda, Desmond Burton-Cox datang menemui saya, Seorang pemuda yang sangat menarik dan menyenangkan, dan sangat bersungguh-sungguh dalam hal yang ingin dibicarakannya. Itulah - itulah hal yang betul-betul penting sekarang. Maksud saya, apakah Anda dan Desmond - betul-betul ingin menika h" Ini masalah serius sebab bagi saya - meskip un banyak orang muda tidak berpikiran begini sekarang - perkawinan adalah ikatan seumur hidup. Anda siap melangkah ke situ" Apa bedanya buat Anda atau Desmond - kematian dua orang itu karena bunuh diri ganda ataukah karena alasan lai n?" "Anda pikir alasannya adalah sesuatu yang berbeda http://dewi-kz.info/ 167 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/ atau apa memang begitu sebenarnya?" "Saya belum tabu sekarang," kata Poirot. "Saya mempunyai alasan untuk percaya bahwa hal itu mungkin. Ada hal-hal tertentu yang tidak sesuai dengan bunuh diri ganda, tapi sejauh yang dapat saya peroleh dari pendapat para polisi - dan polisi-polisi itu sangat dapat dipercaya, Mademoiselle Celia, sangat dapat dipercaya - mereka mengumpulkan semua bukti yang ada, dan mereka yaki n sekali bahwa peristiwa itu tidak lain tidak bukan adalah bunuh diri ganda." "Tapi mereka tidak pernah mengetahui penyebabnya" Itu maksud Anda, bukan?" "Ya," kata Poirot, "itu maksud saya." "Dan tidakkah Anda tahu penyebabnya" Maksud saya, dari menyelidikinya atau memikirkannya, atau apa pun yang Anda lakukan?" "Tidak, saya tidak yaki n mengenainya," sahut Poirot. "Saya rasa ada sesuatu yang sangat menyakitkan untuk diketahui, dan saya bertanya pada Anda apakab Anda cukup bijaksana untuk berkata, 'Masa lalu adalah masa lalu. Di sini ada seorang pemuda yang saya cintai dan yang mencintai saya. Kita akan menjalani masa depan, bukan masa lalu."' "Apakah Desmond mengatakan pada Anda bahwa ia seorang anak angkat?" tanya Celia. "Ya, ia mengatakannya." "Anda lihat, apa urusan wanita itu sebenarnya" Mengapa ia mesti mengganggu Mrs. Oliver, menyuruh Mrs. Oliver menanyai saya, menyelidiki macam-macam" Ia toh bukan ibu kandung Desmond." http://dewi-kz.info/ 168 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/ "Apakah Desmond menyayangi ibunya?" "Tidak," kata Celia. "Mungkin malah sebaliknya. Saya kira sejak dulu sudah begitu." "Ia mengeluarkan uang untuk Desmond, sekolah, pakaian, dan hal-hal lainnya. Menurut Anda, sayangkah Mrs. Burton-Cox pada Desmond" "Saya tidak tahu. Saya kira tidak. Saya rasa, ia hanya ingin seorang anak untuk menggantikan anaknya sendiri. Anak kandungnya meninggal dalam suatu kecelakaan, itu sebabnya ia ingin mengadopsi seorang anak, dan suaminya sudah meninggal-baru-baru ini. Urut-urutan kejadiannya membingungkan sekali." "Saya tahu, saya tahu. Ada lagi yang ingin saya ketahui." "Tentang ibunya atau tentang Desmond?" "Desmond. Apakah ia cukup berada?" "Saya tidak begitu mengerfi maksud Anda. Ia bisa membiayai saya - membiayai seorang istri. Saya rasa ada sejumlah uang yang telah diberikan kepadanya sewaktu ia diadopsi. Dalam jumlah yang mencukupi saja. Maksud saya bukan jumlah yang besar atau berlimpah-limpah." "Tidak ada yang dapat di... dipegang oleh ibunya?" "Apa maksud Anda ibunya akan menghentikan bantuan keuangan jika ia menikah dengan saya" Saya rasa ia tidak pemah mengancam untuk melakukan hal itu, dan ia pun tak bisa melakukannya. Saya rasa hal itu sudah diatur oleh pengacara atau siapa pun yang mengatur adopsi itu. Maksud saya, mereka betul-betul cerewet, badan-badan adopsi itu, begitulah yang saya dengar." http://dewi-kz.info/ 169 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/ "Saya ingin bertanya pada Anda tentang hal lain yang mungki n hanya Anda saja yang tahu. Mungkin Mrs. Burton-Cox juga tahu. Apakah Anda tahu siapa ibu kandung Desmond?" "Anda pikir mungkin itu yang menyebabka n ia turut campur selama ini" Sesuatu yang ada kaitannya, seperti kata Anda, dengan siapa Desmond sesungguhnya. Saya tidak tahu. Saya rasa ia anak di luar nikah. Mereka yang biasanya diadopsi, bukan" Mungki n saja Mrs. Burton-Cox tahu tentang ibu kandung Desmond atau tentang ayah kandungnya, tapi ia tidak mengatakan apa-apa pada Desmond. Saya rasa ia hanya mengatakan hal-hal konyol yang diusulkan oleh badan adopsi itu. Yaitu senang sekali bisa diadopsi, sebab itu berarti kau betul-betul disukai. Banyak omongan konyol seperti itu." "Saya kira beberapa badan adopsi berpendapat begitulah semestinya menyampaikan kabar pada anak yang akan diadopsi. Apakah Desmond atau Anda mengetahui adanya saudara yang lain?" "Saya tidak tahu. Saya kira Desmond sendiri juga tidak tahu, tapi saya rasa hal itu tidak mencemaskannya sama sekali. Ia bukan orang yang suka mencemaskan hal-hal seperti itu." "Apakah Mrs. Burton-Cox teman lama keluarga Anda, teman ibu atau ayah Anda" Apakah Anda pernah bertemu dengannya dulu sepanjang yang dapat Anda ingat, ketika Anda masi h tinggal di rumah Anda?" "Saya kira tidak. Saya rasa ibu Desmond - maksud saya, Mrs. Burton-Cox, pernah pergi ke Malaya dulu. Mungki n suaminya meninggal di Malaya, dan Desmond dikirim ke sekolah di Inggris sementara mereka berada di sana, dan ia dititipkan pada beberapa sepupu atau oranghttp://dewi-kz.info/ 170 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/ orang yang menerima anak-anak selama lib uran. Itu sebabnya kami berteman. Saya selalu mengingatnya, Anda tahu. Waktu keci l saya memang gampang sekali kagum pada orang. Ia hebat sekali kalau memanjat pohon, dan mengajari saya macam-macam hal tentang sarang dan telur burung. Jadi tampaknya wajar saja kalau kami langsung akrab ketika kami bertemu lagi. Kami bertemu di universitas, dan kami berdua membicarakan tempat tinggal kami dan kemudian ia menanyakan nama saya. Ia berkata, 'Hanya nama kecilmu yang saya ketahui,' dan kemudian kami mengi ngat banyak hal bersama-sama. Tapi saya tidak mengetahui segalanya tentang dirinya. Saya tidak tahu apa-apa. Saya ingin tahu. Bagaimana Anda bisa mengatur hidup Anda dan mengetahui apa yang akan Anda lakukan dengan hidup Anda, jika Anda tidak tahu tentang semua hal yang berpengaruh pada Anda, hal-hal yang pernah terjadi?" "Jadi Anda meminta saya untuk melanjutkan penyelidikan saya?" "Ya, jika memang ada hasilnya, meskipun saya tidak yakin, sebab, yah, Desmond dan saya juga sudah menyelidiki sendiri. Kami tidak begitu berhasil. Kelihatannya semuanya kembali pada fakta sederhana yang sebetulnya bukan merupakan cerita kehidupan. Ini cerita kematian, bukan" Tentang dua kematia n, bahkan. Kita cenderung menganggap bunuh diri ganda sebagai satu kematian saja. Dari Shakespeare atau siapa ya, asal kutipan ini, 'Dan bahkan dalam kematian mereka tidak terpisahkan."' Ia menoleh pada Poirot lagi. "Ya, teruskania h. Teruskan penyelidikan Anda. Ceritakan pada Mrs. Oliver atau langsung pada saya. Saya lebih suka kalau Anda menceritakannya langsung pada saya." Ia menoleh ke Mrs. Oliver. "Aku tidak ingin kurang ajar pada http://dewi-kz.info/ 171 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/ Ibu. Ibu selalu baik padaku, tapi... tapi aku ingin langsung mendengarnya dari mulut si kuda sendiri. Maaf, kalau kedengarannya kasar, Monsie ur Poirot, tapi saya tidak memaksudkannya secara harfia h." "Tidak," kata Poirot, "saya puas menjadi mulut si kuda." "Dan Anda merasa bahwa Anda mampu?" "Saya selalu yakin bahwa saya mampu." "Dan Anda selalu benar, bukan?" "Biasanya benar," kata Poirot. "Saya tidak berani berkata lebi h dari itu." 0ood-woo0 13 Mrs. Burton-Cox "NAH," kata Mrs. Oliver ketika ia kembali ke ruangan itu setelah mengantarkan Celia sampai di pintu. "Bagaimana pendapatmu tentang dirinya?" "Ia mempunyai kepribadian," kata Poirot, "seorang gadis yang menarik. Bisa dikatakan, ia itu lain dari yang lain, bukan orang pada umumnya." "Ya, itu betul," kata Mrs. Oliver. "Aku ingin kau menceritakan sesuatu padaku." "Tentang dirinya" Aku tidak begitu mengenalnya. Kita memang tidak pernah sungguhsungguh mengenal anak-anak baptis kita, bukan" Maksudku, kita hanya melihat mereka pada waktu-waktu tertentu yang jaraknya http://dewi-kz.info/ 172 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/ cukup lama." "Maksudku bukan dia. Ceritakan tentang ibunya. Gajah Selalu Ingat Elephant Can Remember Karya Agatha Christie di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo "Oh, begitu." "Kau kenal dengan ibunya?" "Ya. Kami waktu itu berada di semacam pensionnat di Paris bersama-sama. Dulu orang- orang suka mengirim anak-anak gadis mereka ke Paris untuk dididik," kata Mrs. Oliver. "Kedengarannya lebih mirip pengenalan pada kuburan, ketimbang pengenalan pada masyarakat. Apa yang ingin kauketahui tentang dirinya?" "Kau masih ingat padanya" Kau ingat bagaimana rupanya?" "Ya. Seperti pemah kukatakan padamu, kita tidak pernah sungguh-sungguh melupakan hal-hal atau orang-orang di masa lalu." "Kesan apa yang kaudapatkan pada dirinya?" "Ia cantik," kata Mrs. Oliver. "Aku ingat betul itu. Tidak ketika ia berumur sekitar tiga belas atau empat belas tahun. Ia agak gemuk waktu itu. Kukira kami semua begitu," ia menambahkan dengan serius. "Apakah ia memiliki kepribadian yang menarik?" "Sulit mengi ngatnya, sebab ia bukan satu-satunya temanku atau sahabatku. Maksudku, kami membentuk kelompok. Sekelompok orang dengan cita rasa yang kurang lebi h sama. Kami senang bermain tenis, dan kami juga senang pergi menonton opera, dan kami betul-betul bosan setengah mati kalau diajak ke pameran lukisan. Aku hanya bisa memberimu gambaran secara umum." "Molly Preston-Grey. Itu namanya dulu. Kalian berdua http://dewi-kz.info/ 173 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/ punya pacar?" "Kami punya satu atau dua idola. Bukan penyanyi-penyanyi pop, tentunya. Waktu itu mereka belum ada. Kebanyakan idola kami adalah para aktor. Ada seorang aktor yang lumayan terkenal. Seorang gadis salah satu penghuni asrama - menggantungkan foto aktor itu di atas tempat tidurnya, dan Madernoiselle Girand, si guru Prancis, sama sekali tidak memperbolehkan foto aktor itu digantung di sana. 'Ce nest pas convenable,' katanya. Gadis itu tidak mengatakan bahwa aktor itu sebenarnya ayahnya! Kami tertawa," tambah Mrs. Oliver. "Ya, kami tertawa terbahak-bahak waktu itu." "Ceritakaniah lebi h banyak tentang Molly atau Margaret Preston-Grey. Apakah Celia itu mengi ngatkan kau padanya?" "Tidak, kukira tidak. Tidak. Mereka tidak mirip. Rasanya Molly lebi h - lebi h emosional daripada Celia." "Ia punya seorang saudara kembar, bukan" Apakah ia tinggal di pensionnat yang sama?" "Tidak. Mestinya iya, sebab umur mereka sama, tapi rasanya ia tetap di Inggris. Aku tidak yakin. Aku punya perasaan bahwa si saudara kembar itu, Dolly, yang pernah kujumpai sekali atau dua kali, dan yang pada waktu itu sangat mirip dengan Molly - maksudku, waktu itu belum terpikir oleh mereka untuk tampil berbeda, melainkan model rambut dan sebagainya, seperti biasa dilakukan anak-anak kembar kalau mereka beranjak dewasa. Kukira Molly sangat mencintai Dolly, tapi ia tidak banyak bercerita tentang saudaranya itu. Aku punya perasaan - sekarang-sekarang ini, maksudku, dulu aku tidak punya perasaan apa-apa - bahwa mungkin ada sesuatu yang sedikit tidak beres dengan saudaranya waktu itu. Sekali http://dewi-kz.info/ 174 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/ atau dua kali, aku ingat, ia dibilang sakit atau pergi untuk menjalani suatu perawatan entah di mana. Pernah terpikir olehku, jangan-jangan Dolly lumpuh. Ia pernah diajak berlayar oleh bibinya dengan tujuan memulihkan kesehatannya." Mrs. Oliver menggelengkan kepalanya. "Tapi, aku tidak betul-betul ingat mengenainya. Aku hanya punya perasaan bahwa Molly sangat menyayangi nya dan ingin melindunginya dengan suatu cara. Apakah hal itu terasa tidak masuk akal bagimu?" "Sama sekali tidak," sahut Hercule Poirot. "Ada saat-saat ia tidak ingin membicarakan saudaranya. Ia bercerita tentang ib u dan ie ntang ayahnya. Ia mencintai mereka, kurasa, dengan cara-cara yang wajar. Ibunya datang ke Paris sekali dan mengajaknya pergi, aku ingat. Wanita yang ramah. Tidak begitu menonjol penampilannya atau cantik. Ramah, pendiam, baik." "Aku mengerti. Jadi kau tidak bisa membantu apa-apa dalam hal ini" Tidak ada pacar?" "Kami tidak memiliki banyak teman laki-laki waktu itu," kata Mrs. Oliver. "Tidak seperti sekarang, di mana hal itu merupakan sesuatu yang penting. Beberapa tahun kemudian, ketika kami berdua sudah pulang, kami tidak begitu akrab lagi. Rasanya Molly pergi ke luar negeri dengan orangtuanya. B ukan India - bukan. Ke negara lain. Mesir mungkin. Kukira waktu itu orangtuanya sedang dalam tugas diplomatik. Mereka pernah bertugas di Swedia, dan kemudian di tempat lain, mungki n Bermuda atau di Hindia Barat. Ayahnya menjadi gubemur atau sejenisnya di sana. Aku tidak begitu ingat dengan hal-hal itu. Yang lebih diingat justru hal-hal konyol yang kami bicarakan. Aku ingat, aku pernah naksir pada guru biola kami, sedang Molly naksir guru musik. Itu sudah cukup http://dewi-kz.info/ 175 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/ memuaskan bagi kami, dan kupikir lebih tidak merepotkan ketimbang pacaran seperti gadis-gadis zaman sekarang. Maksudku, kami memujanya - menanti-nanti hari kedatangannya untuk mengajar kami. Padahal guru itu, tidak diragukan lagi, acuh tak acuh pada kami. Tapi kami memimpikannya waktu malam dan aku ingat pernah terbuai lamunan yang sangat hebat. Aku membayangkan diriku merawat Monsie ur Adolphe yang tercinta ketika ia menderita kolera dan aku memberinya transfusi darah untuk menyelamatkan nyawanya. Memang sangat konyol, ya. Begitu pula angan-anganku dalam hidup ini dulu! Pernah aku bertekad untuk menjadi biarawati, dan kemudian bercita-cita menjadi juru rawat. Yah, rasanya kita akan kedatangan Mrs. Burton-Cox sebentar lagi. Aku ingin tahu bagaimana reaksinya kalau bertemu denganmu." Poirot melihat jam tangannya. "Kita akan dapat melihatnya segera." "Ada hal lain yang perlu kita bicarakan sebelum ia datang?" "Kukira ada beberapa hal yang mungki n dapat kita diskusikan. Seperti yang kukatakan, ada satu atau dua hal yang rasanya perlu diselidiki. Kau menyelidiki gajah lagi, ya" Sedang aku mau menjadi pengganti gajah." "Kau ini macam-macam saja," kata Mrs. Oliver. "Sudah kukatakan, aku sudah jenuh dengan gajah." "Ah," sahut Poirot, "tapi mungkin gajah-gajah itu belum jenuh dengan dirimu." Bel pintu depan berbunyi lagi. Poirot dan Mrs. Oliver saling memandang. http://dewi-kz.info/ 176 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/ "Yah," kata Mrs. Oliver, "tibalah saatnya." Ia meninggalkan ruangan itu sekali lagi. Poirot mendengar mereka saling menyapa, dan sebentar kemudian Mrs. Oliver kembali bersama Mrs. Burton-Cox yang bertubuh besar. "Betapa menyenangkan flat Anda ini," kata Mrs. Burton-Cox. "Anda sungguh baik hati mau meluangkan waktu-waktu Anda yang sangat berharga, saya kira - dan meminta saya datang menemui Anda." Matanya melirik sekilas ke arah Hercule Poirot. Samar-samar, nampak kesan terkejut pada raut mukanya. Selama beberapa saat, matanya beralih dari Poirot ke arah piano yang terletak di dekat jendela. Mrs. Oliver merasa bahwa Mrs. Burton-Cox mengira Hercule Poirot seorang penyetel piano. Ia buru-buru menghapuskan gambaran itu. "Saya ingin mengenalkan Anda," katanya, "pada Mr. Hercule Poirot". Poirot mendekat dan membungkukkan badannya. "Saya kira ia satu-satunya orang yang mungkin dapat menolong Anda. Anda tentu paham Menolong Anda sehubungan dengan apa yang Anda minta pada saya hari itu tentang sesuatu yang berkaitan dengan putri baptis saya, Celia Ravenseroft." "Oh, ya, betapa baiknya Anda masih mengingat hal itu. Saya sungguh-sungguh berharap Anda bisa memberi saya sedikit keterangan tentang apa yang sesungguhnya telah terjadi." "Saya rasa sa ya tidak begitu berhasil," kata Mrs. Oliver, "dan itu sebabnya saya meminta Mr. Poirot menemui Anda. Ia orang yang hebat, Anda tahu, dalam hal informasi tentang segala sesuatu. Sungguh ia adalah yang paling http://dewi-kz.info/ 177 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/ jempolan dalam profesinya. Saya tidak dapat mengingat berapa banyak teman saya yang pernah dibantunya dan berapa banyak, yah, saya bisa menyebutnya misteri, yang telah dipecahkannya. Dan peristiwa itu betul-betul yang tragis, bukan?" "Memang betul," sahut Mrs. Burton-Cox. Matanya masih menyiratkan keraguan, Mrs. Oliver menyilakannya duduk di sebuah kursi dan berkata, "Anda ingin minum apa" Segelas sherry" Sekarang ini sudah terlambat untuk minum teh, tentunya. Atau apakah Anda ingi n cocktail?" "Oh., sherry saja. Terima kasih." "Monsie ur Poirot?" "Aku juga sama," kata Poirot. Mrs. Oliver merasa lega karena Poirot tidak meminta Sirop de Cassis atau salah satu dari buah kegemarannya. Ia mengambil beberapa gelas dan sebuah botol minuman. "Saya sudah menunjukkan pada Monsieur Poirot penyelidikan yang Anda inginkan secara garis besar." "Oh, ya," kata Mrs. Burton-Cox. Ia tampaknya agak ragu-ragu dan tidak begitu yaki n dengan dirinya seperti biasanya. "Anak-anak muda ini," katanya pada Poirot, "begitu sulit sekarang. Anak-anak muda ini. Anak laki-laki saya yang manis, kami sangat mengharapkan agar ia mempunyai masa depan yang baik. Lalu gadis ini, gadis yang sangat menarik, putri baptis Mrs. Oliver - mungki n dia sudah mengatakannya pada Anda. Kita tidak tahu bagaimana kelanjutan hubungan mereka, ya" Maksud saya, http://dewi-kz.info/ 178 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/ persababatan itu muncul begitu saja dan sering kali tidak abadi. Kita biasa menyebutnya cinta monyet, Anda tahu, dan sungguh-sungguh penting untuk mengetahui paling tidak sedikit tentang... keturunan seseorang - seperti apa keluarganya. Oh, saya tahu Celia gadis baik-baik, tapi tragedi ini menjadi ganjalan. Bunuh diri bersama, saya rasa, tapi tak seorang pun dapat menjelaskan pada saya apa yang menyebabka n kejadian itu, atau tentang tujuannya, bisa dibilang begitu. Temanteman saya tidak kenal dengan keluarga Ravenseroft, jadi sangat sulit bagi saya untuk mempunyai gambaran tentang hal itu. Saya tahu Celia gadis yang menarik, tapi saya ingin tahu, ingin tahu lebih banyak." "Saya mengetahui dari teman saya, Mrs. Oliver, bahwa ada hal khusus yang ingin Anda ketahui. Tepatnya, Anda ingin tahu..." "Anda mengatakan bahwa yang ingin Anda ketahui adalah," tukas Mrs. Oliver, menyela dengan sedikit tegas, "apakah ayah Celia menembak ibunya dan kemudian Gajah Selalu Ingat Elephant Can Remember Karya Agatha Christie di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo menembak dirinya sendiri, atau apakah ib u Celia yang menembak ayahnya, lalu menembak dirinya sendiri." "Saya merasa kedua hal itu berbeda," kata Mrs. Burton-Cox. "Ya, saya betul-betul merasa ada bedanya." "Suatu pandangan yang sangat menarik," komentar Poirot. Nada suaranya tidak begitu bersemangat. "Oh, latar belakang emosionalnya yang penting, saya rasa, peristiwa-peristiwa emosional yang mengarah pada hal ini. Dalam suatu pernikaban, Anda pasti mengakui hal ini, kita harus memikirkan anak-anak. Maksud saya, anak-anak yang akan lahir. Dengan kata lain, keturunan. Saya http://dewi-kz.info/ 179 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/ kira sekarang kita menyadari bahwa keturunan lebih berperan daripada lingkungan. Karena keturunan mengarah pada pembentukan karakter tertentu dan risiko-risiko tertentu yang sangat berbahaya yang sedapat mungki n ingi n kita hindari." "Betul," ujar Poirot. "Orang-orang yang mengambil risiko-risiko itulah yang harus mengambil keputusan. Anak laki-laki Anda dan nona muda itu, keputusan ada di tangan mereka." "Oh, saya tahu, saya tahu. Memang bukan keputusan saya. Orangtua tidak pernah diperkenankan untuk memilih, bukan, atau bahkan memberikan nasibat. Tapi saya ingin mengetahui sesuatu mengenainya. Ya, saya sungguhsungguh mengingi nkannya. Jika Anda merasa bahwa Anda dapat melakukan suatu - penyelidikan, saya rasa kata yang Anda gunakan. Mungkin - mungkin saya ini seorang ib u yang sangat bodoh. Anda tahu. Terlalu mencemaskan anaknya yang tersayang. Para ibu selalu begitu." Ia tertawa kecil, sambil sedikit memiringkan kepalanya. "Mungki n," katanya, sambil menghirup sherrynya dari gelas, "mungkin Anda akan memikirkannya dan saya juga akan memberitahu Anda. Mungkin tentang hal-hal dan petunjuk-petunjuk pasti yang saya cemaskan." Ia melihat jam tangannya. "Astaga, saya sudah terlambat untuk janji lai nnya. Saya harus segera pergi. Maafkan saya, Mrs. Oliver yang baik, karena terburu-buru pergi, tapi Anda tentu memahaminya. Saya menemui kesulitan untuk mendapatkan taksi sore ini. Satu demi satu taksi muncul, tapi semuanya hanya menderu melewati saya. Semuanya sangat, sangat sulit, http://dewi-kz.info/ 180 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/ ya" Saya rasa Mrs. Oliver mempunyai alamat Anda, bukan?" "Saya akan memberikan alamat saya pada Anda," kata Poirot. Ia mengambil kartu nama dari sakunya dan memberikannya pada Mrs. Burton-Cox. "Oh, ya, ya. Saya tahu. Monsieur Hercule Poirot. Anda orang Prancis, bukan?" "Saya orang Belgia," kata Poirot. "Oh ' ya, ya. Belgia. Ya, ya, saya mengerti. Saya senang sekali bisa bertemu dengan Anda, dan saya merasa sangat optimis. Oh, oh, saya harus segera pergi lagi." Setelah menjabat tangan Mrs. Oliver dengan hangat, lalu mengulurkan tangan yang sama pada Poirot, ia meninggalkan ruangan itu. Terdengar bunyi pintu depan ditutup. "Nah, bagaimana pendapatmu tentang sikapnya itu?" tanya Mrs. Oliver. "Pendapatmu sendiri bagaimana?" tanya Poirot. "Ia melarikan diri," kata Mrs. Oliver. "Ia me larikan diri. Kau membuatnya ketakutan." "Ya," kata Poirot, "kurasa kau benar." "Ia ingin aku mengorek macam-macam dari Celia - ia ingin aku mendapatkan keterangan dan Celia, suatu kesan, suatu rahasia yang disangkanya ada, tapi ia tidak mengi nginkan penyelidikan yang sebenarnya, bukan?" "Tepat," kata Poirot. "Ini menarik. Sangat menarik. Ia kaya, ya?" "Rasanya begitu. Bajunya mahal-mahal, ia tinggal di daerah elite, ia... sulit menggambarkannya. Ia wanita yang http://dewi-kz.info/ 181 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/ suka mendesak dan suka memerintah. Ia menduduki berbagai jabatan dalam banyak komite. Tidak ada apa-apa pada dirinya, maksudku, tidak ada yang patut dicurigai tentang dirinya. Aku sudah menanyai beberapa orang. Tak seorang pun menyukai nya dengan sangat. Tapi tampaknya kesetiakawanan sosiainya tinggi dan ia senang mengambil bagi an dalam politik, dan hal-hal lai n seperti itu." "Lalu apa yang tidak beres dengan dirinya?" kata Poirot. "Kaupikir ada sesuatu yang tidak beres dengan dirinya" Ataukah hanya karena kau tidak menyukainya, seperti juga aku?" "Kurasa ada sesuatu yang ingin disembunyikannya," kata Poirot. "Oh. Dan kau bermaksud menyelidikinya?" "Tentu saja, kalau aku bisa," kata Poirot. "Mungkin tidak gampang. Ia sudah mundur. Ia sudah menyerah ketika ia meninggalkan kita tadi. Ia takut kalau-kalau aku menanyainya. Ya. Menarik." Ia menarik napas. "Kita harus berjalan mundur, kau tahu, bahkan mundur lebih jauh daripada yang kita bayangkan dulu." "Apa, kembali lagi ke masa lalu?" "Ya. Ke suatu saat di masa lalu, menyelidiki beberapa kasus, dan bukan cuma satu. Ada sesuatu yang harus diketahui sebelum kita bisa memahami apa yang telah terjadi - berapa tahun yang lalu, ya" - Iima belas, dua puluh tahun yang lalu, di sebuah rumah bernama Overcliffe. Ya. Kita harus kembali ke sana." "Yah, kalau begitu keputusanmu," kata Mrs. Oliver. "Dan sekarang apa yang harus kita lakukan" Apa isi daftarmu http://dewi-kz.info/ 182 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/ itu?" "Aku sudah mendapat sejumlah informasi dari catatan-catatan polisi tentang apa yang ditemukan di rumah itu. Kau tentu ingat bahwa di antara barang-barang itu ada empat rambut palsu." "Ya," kata Mrs. Oliver, "tadi kau juga bilang bahwa empat rambut palsu itu terlalu banyak." "Kelihatannya agak berlebihan," ujar Poirot. "Aku juga mendapatkan beberapa alamat yang berguna. Alamat seorang dokter yang mungkin bisa membantu." "Dokter" Maksudmu, dokter keluarga?" "Bukan, bukan dokter keluarga. Tapi dokter yang memberikan kesaksian pada suatu pemeriksaan tentang kecelakaan pada seorang anak, yang bisa jadi didorong oleh kakaknya atau mungkin juga oleh orang lain." "Maksudmu oleh ibunya?" "Mungki n oleh ibunya, mungki n juga oleh orang lain yang kebetulan berada di rumah itu waktu itu. Aku tahu di daerah Inggris bagian mana peristiwa itu terjadi, dan Inspektur Garroway berhasil melacak dokter itu, melalui sumber-sumber yang ada padanya dan juga dari beberapa wartawan kenalanku yang tertarik pada kasus ini." "Dan kau akan menemuinya. Ia pasti sudah tua sekali sekarang." "Bukan dia yang akan kutemui, tapi putranya. Putranya juga seorang ahli jiwa. Aku sudah dikenalkan padanya, dan ia mungki n bisa menceritakan sesuatu yang menarik. Masalah uang juga telah diselidiki." "Apa maksudmu... uang?" http://dewi-kz.info/ 183 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/ "Yah, ada hal-hal tertentu yang harus kita selidiki. Itu salah satu dari sekian banyak hal yang dapat menjadi penyebab dalam suatu kejahatan. Uang. Siapa yang kehilangan uang karena terjadinya suatu peristiwa, siapa yang mendapatkan uang karena terjadinya suatu peristiwa. Itu yang harus kita selidiki." "Polisi pasti sudah mengetahui hal itu pada kasus Ravenseroft." "Ya, semuanya tampak wajar-wajar saja. Mereka berdua membuat surat wasiat yang biasa-biasa saja. Si istri mewariskan uangnya pada si suami dan si suami mewariskan uangnya pada si istri. Tidak satu pun dari keduanya mendapat keuntungan dari apa yang telah terjadi, sebab keduanya meninggal bersamaan. Jadi orang-orang yang mendapatkan keuntungan itu adalah putri mereka, Celia, dan adiknya, Edward, yang kurasa sekarang kuliah di luar negeri." "Kalau begitu informasi itu tak ada gunanya. Tidak satu pun dari anak-anak itu ada di sana waktu itu atau mempunyai sangkut paut dengan kejadian itu." "Oh, memang tidak, itu benar. Kita harus melangkah lebih jauh-lebih jauh ke belakang, lebih jauh ke depan, dan lebih jauh ke samping untuk nienyelidiki apakah ada motif finansial yang... yah, bisa dianggap penting." "Jangan suruh aku melakukan hal seperti itu, ya," kata Mrs. Oliver. "Aku tidak mampu melakukannya. Kalau sekadar ngobrol dengan gajah aku masi h bisa." "Betul. Kukira sebaiknya kau menyelidiki soal rambut palsu itu." "Rambut palsu?" http://dewi-kz.info/ 184 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/ "Ada catatan kecil pada laporan kepolisian yang cermat pada waktu itu tentang nama pernbuat rambut-rambut palsu itu, perusahaan penata rambut dan pernbuat rambut palsu yang sangat mahal di London, di Bond Street. Beberapa tabun kemudian, toko itu ditutup dan usaba itu pindah ke tempat lai n. Dua dari pendirinya melanjutkan usaha itu dan sekarang juga sudah ditutup, tapi aku mempunyai alamat salah seorang dari mereka, dan kukira mungki n akan lebih gampang kalau penyelidikan ini dilakukan oleh seorang, wanita." "Ah," kata Mrs. Oliver, "aku?" "Ya, kau. "Baiklah. Apa yang harus kulakukan?" "Berkunjunglah ke Cheltenham ke alamat yang akan kuberikan padamu dan di sana kau akan menjumpai Madame Rosentelle. Seorang wanita yang sudah tidak muda lagi, tapi yang dulunya ahli membuat hiasan rambut wanita yang sangat modis. Ia pernah menikah, kurasa, dengan seseorang yang mempunyai profesi sama, seorang penata rambut yang mengkhususkan diri untuk mengatasi masalah kebotakan pada pria. Rambut palsu dan lain-lain." "Oh, oh," kata Mrs. Oliver, "sulit sekali tugasku. Kaupikir mereka masi h mengingat semua ini?" "Gajah selalu ingat," sahut Hercule Poirot. "Oh, dan siapa yang akan kautanyai" Apakah dokter yang kausebut-sebut tadi?" "Salah satunya, ya." "Dan apa kira-kira yang diingatnya?" http://dewi-kz.info/ 185 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/ "Tidak begitu banyak," kata Poirot, "tapi menurutku bisa jadi ia pernah mendengar tentang suatu kecelakaan tertentu. Kasus itu pasti merupakan kasus yang menarik, kau tahu. Pasti ada catatan mengenai nya." "Maksudmu tentang saudara kembar itu?" "Ya. Ada dua kecelakaan yang berhubungan dengan dirinya, sejauh yang pernah kudengar. Satu ketika ia masih merupakan ibu muda yang tinggal di daerah pedesaan, di Hatters Green, rasanya di sanalah alamatnya, dan kemudian sekali lagi ketika ia di India. Setiap kali kecelakaan itu mengakibatkan kematia n seorang anak. Aku mungkin bisa mempelajari sesuatu tentang..." "Maksudmu karena mereka berdua itu kembar, Molly-Molly-ku maksudku - mungki n juga mempunyai kelainan jiwa yang sejenis" Aku sama sekali tidak percaya. Ia tidak seperti itu. Ia begitu lembut, pengasi h, sangat cantik emosional, dan... oh, ia betul-betul orang yang sangat baik." "Ya. Ya, tampaknya memang begitu. Secara keseluruhan, ia itu orang yang sangat gembira, begitu bukan menurutmu?" "Ya. Ia orang yang gembira. Seorang yang sangat gembira. Oh, aku tahu, aku hampir-hampir tak pernah bertemu dengannya lagi pada tahun-tahun berikutnya; ia Gajah Selalu Ingat Elephant Can Remember Karya Agatha Christie di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo tinggal di luar negeri. Tapi dari surat-surat yang kadang-kadang dikirimnya dan dan pertemuan-pertemuan kami yang dapat dihitung dengan jari itu, aku memperoleh kesan bahwa ia amat bahagia." "Dan saudara kembar itu, kau betul-betul tidak tahu?" "Tidak. Yah, kurasa ia... yah, jelas ia sedang dirawat di http://dewi-kz.info/ 186 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/ panti atau sejenisnya, kukira, pada saat-saat aku bertemu dengan Molly. Ia tidak hadir pada pesta pernikahan Molly, bahkan tidak menjadi pengapitnya." "Aneh." "Aku masih tidak mengerti apa yang akan kaucari dari hal itu." "Hanya informasi," kata Poirot. 0ood-woo0 14 Dr. Willoughby HERCULE Poirot keluar dari taksi, membayar ongkos dan memberi tip pada si sopir, kemudian memeriksa apakah alamat yang didatangi nya itu sesuai dengan alamat yang tertulis pada notes keciinya. Dengan hati-hati ia mengambil sepucuk surat dari sakunya yang ditujukan pada Dr. Willoughby lalu menaiki tangga menuju rumah itu dan menekan bel. Pi ntu dibuka oleh seorang pembantu laki-laki. Ketika Poirot menyebutkan namanya, ia diberitahu bahwa Dr. Willoughby sedang menunggunya. Poirot diajak ke sebuah ruangan kecil yang nyaman dengan rak-rak buku di kedua sisinya. Di ruangan itu terdapat dua buah kursi yang ditarik mendekati perapian dan baki berisi gelas dengan dua botol minuman di atasnya. Dr. Willoughby berdiri menyambut Poirot. Ia seorang laki-laki berumur sekitar lima puluh-enam puluh tahun dengan tubuh kurus, dahi tinggi, rambut hitam, dan sepasang mata kelabu yang sangat tajam. Ia berjabat http://dewi-kz.info/ 187 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/ tangan dan menyilakan Poirot duduk. Poirot menyerahkan surat yang dibawanya. "Ah, ya. Dokter itu menerima surat tersebut, membukanya, membaca, dan kemudian meletakkannya di sampingnya, lalu memandang Poirot dengan penuh minat. "Saya sudah mendengar tentang Anda," katanya, "dari Inspektur Carroway dan juga, boleh saya katakan dari teman saya di Kementeria n Dalam Negeri, yang juga meminta saya untuk membantu Anda sebisa-bisanya dalam hal-hal yang menarik perhatian Anda." "Saya tahu ini permintaan yang serius," kata Poirot, "tapi ada alasan-alasan tertentu yang membuatnya penting bagi saya." "Penting bagi Anda setelah bertahun-tahun lewat?" "Ya. Tentu saja saya bisa memahami kalau peristiwa-peristiwa itu telah Anda lupakan." "Saya kira tidak. Saya tertarik, seperti yang mungki n pernah Anda dengar, pada cabangcabang khusus dari profesi saya, dan saya telah menekuninya selama bertahun-tahun." "Ayah Anda, setahu saya, adalah seorang ahli yang sangat terkenal dalam bidang itu." "Ya, betul. Ilmu jiwa sangat menarik hatinya. Ia memiliki banyak teori, beberapa di antaranya terbukti benar, dan beberapa di antaranya terbukti mengecewakan. Anda ingi n menanyakan soal gangguan jiwa, bukan?" "Seorang wanita. Namanya Dorothea Preston-Grey." "Ya. Saya masih muda waktu itu. Saya sudah tertarik pada pemikiran ayah saya, meskipun teori-teori saya dan http://dewi-kz.info/ 188 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/ teori-teorinya tidak selalu sama. Pekerjaan yang dilakukannya menarik, dan pekerjaan yang saya lakukan bersama-sama dengannya sangat menarik hati saya. Saya tidak tahu mengapa Anda tertarik pada Dorothea Preston-Grey, itu namanya sebelum menika h, setelah menika h ia menjadi Mrs. Jarrow." "Ia salah seorang dari si kembar itu, bukan?" kata Poirot. "Ya. Pada waktu itu, boleh saya katakan, ayah saya sedang mempelajari bidang itu. Ada suatu proyek yang sedang ditanganinya, yaitu penelitian kehidupan pasangan-pasangan kembar identik pilihan. Orang-orang kembar yang dibesarkan dalam lingkungan yang sama, dan orang-orang kembar yang karena satu atau lai n hal terpaksa dibesarkan dalam lingkungan yang betul-betul berbeda. Ayah saya ingin tahu bagaimana miripnya sikap mereka, hal-hal sama apa yang dapat menimpa mereka. Dua saudara perempuan, mungkin, atau dua saudara lakilaki yang hampir-hampir tidak pernah bersama-sama dalam hid up mereka, secara luar biasa mengalami hal-hal yang sama pada waktu yang hampir bersamaan. Semuanya itu betul-betul menarik. Tapi bukan itu yang menarik perhatian Anda, bukan?" "Tidak," kata Poirot, "saya tertarik pada kasus kecelakaan seorang anak - bagian tertentu dari kasus itu, tepatnya." "Begini. Kejadiannya di Surrey, saya rasa. Ya, di suatu permukiman yang nyaman. Tidak jauh dari Camberley, saya kira. Mrs. Jarrow seorang janda muda waktu itu, dan ia mempunyai dua orang anak kecil. Suaminya baru saja meninggal karena kecelakaan. Akibatnya, ia mengalami..." "Gangguan jiwa?" tanya Poirot. http://dewi-kz.info/ 189 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/ "Tidak, tidak seperti itu. Ia betul-betul terpukul dengan kematian suaminya dan sangat kehilangan, tapi ia tidak pernah betul-betul pulih dari peristiwa itu menurut dokter pribadinya. Dokter itu tidak begitu menyukai hasil penyembuhannya, dan Mrs. Jarrow tampaknya tidak pulih dari perasaan kehilangan itu seperti yang diharapkan oleh dokternya. Tampaknya hal itu malah menyebabkannya melakukan hal hal yang agak aneh. Pendeknya, dokter itu ingin berkonsultasi, dan ayah saya dimintanya untuk datang dan memberikan pendapat. Ayah saya merasa kondisi Mrs. Jarrow menarik sekaligus berbahaya. Karena itu ia mengusulkan agar Mrs. Jarrow dimasukkan di sebuah panti untuk dirawat dengan saksama. Kira-kira begitu. Lebih-lebih setelah kecelakaan yang menyangkut anak itu terjadi. Ada dua orang anak, dan menurut laporan Mrs. Jarrow tentang apa yang terjadi, kakak perempuan anak itulah yang menyerang adiknya yang berumur empat atau lima tahun lebih muda daripadanya. Ia memukul adiknya dengan pacul atau sekop kebun, sehingga ia jatuh ke dalam kolam hias di kebun mereka dan tenggelam. Yah, hal-hal ini, Anda tahu, cukup sering terjadi di antara anak-anak. Ada anak-anak dalam kereta bayi yang kadang-kadang diceburkan ke dalam kolam, sebab kakaknya yang cemburu berpikir, 'Ibu tidak akan repot lagi jika Edward atau Donald, atau siapa pun namanya, tidak ada di sini, atau, Hal ini akan lebih baik buat Ibu. Semuanya timbul dari rasa cemburu. Tetapi kelihatannya tidak ada sebab-sebab tertentu atau bukti-bukti kecemburuan dalam hal ini. Anak itu tidak dendam atas kelahiran adik laki-lakinya. Sebaliknya, Mrs. Jarrow tidak mengi nginkan anak yang kedua ini. Meskipun suaminya sangat senang dapat memperoleh anak Jagi, Mrs. Jarrow tidak mengingi nkannya. Ia telah mencoba meminta dua orang dokter untuk melakukan aborsi, tapi tidak berhasil http://dewi-kz.info/ 190 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/ menemukan dokter yang mau melakukannya, karena waktu itu aborsi menyalahi hukum. Kata salah seorang pembantu, dan juga kata seorang anak laki-laki yang, saya rasa adalah pengantar telegram ke rumah itu, seorang wanitalah yang menyerang anak itu, bukan kakaknya. Dan salah seorang pembantu berkata dengan sangat yaki n, ia kebetulan sedang melihat ke luar jendela dan majjkannyalah yang melakukan hal itu. Ia menambahkan, 'Saya rasa nyonya yang malang itu tidak menyadari apa yang dilakukannya sekarang ini. Anda tahu, sejak Tuan meninggal, Nyonya menjadi, oh, tidak keruan, tidak seperti biasanya.' Yah, seperti yang saya katakan tadi, saya tidak tahu dengan pasti apa yang ingin Anda ketahui dari kasus ini. Keputusan pengadilan tentang kejadian itu adalah kecelakaan - anak-anak itu dlianggap sedang bermain bersama-sama, saling mendorong, dan seterusnya, dan karenanya tak diragukan lagi bahwa kejadian itu adalah kecelakaan yang sungguh-sungguh menyedi hkan. Begitulah keputusannya, tapi menurut ayah saya berdasarkan pembicaraannya dengan Mrs. jarrow, tes-tes yang dilakukannya, dan ucapan-ucapan simpatik serta pertanyaan-pertanyaan yang di lontarkannya - Mrs. Jarrowlah yang semestinya bertanggung jawab atas apa yang telah terjadi. Ayah saya berpendapat, sebaiknya Mrs. larrow mendapatkan perawatan kejiwaan." "Tapi ayah Anda cukup yakin bahwa Mrs. Jarrow yang melakukan hal itu?" "Ya. Dalam ilmu jiwa, ada paham yang sangat populer pada waktu itu, dan ayah saya mempercayainya. Menurut paham itu, orang-orang yang menderita gangguan jiwa dapat hid up normal kembali, setelah menjalani perawatan yang memadai, yang kadang-kadang bisa memakan waktu lama, setahun atau lebi h. Mereka bisa pulang dan tinggal http://dewi-kz.info/ 191 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/ di rumah, dan dengan perhatian yang cukup, baik dari dokter maupun dari sanak saudara dekat yang tinggal bersama mereka dan dapat membantu mereka untuk menjalani kehid upan normal, maka segala sesuatunya akan berjalan dengan baik. Cara pengobatan ini berhasil pada mulanya, tapi kemudian terdapat perbedaan. Dalam beberapa kasus akibatnya malah amat menyedihkan. Para pasien yang kelihatannya sudah sembuh pulang ke rumah kembali ke lingkungan mereka yang normal, pada keluarga mereka, suami, ibu, dan ayah, dan perlahan-lahan kambuh lagi penyakitnya. Ini sering menyebabka n tragedi atau kejadian menyedihkan lai nnya. Ada satu kasus yang amat mengecewakan ayah saya - dan amat penting baginya menyangkut seorang wanita yang pulang untuk tinggal dengan kawan lamanya. Semuanya tampak baik-baik saja sampai sekitar lima atau enam bulan kemudian. Wanita itu memanggil dokter dan ketika dokter itu datang, ia berkata, 'Saya harus mengajak Anda ke loteng, sebab Anda akan marah dengan apa yang telah saya lakukan, dan Anda terpaksa harus memanggil polisi, saya rasa. Saya tahu itu harus terjadi. Tapi Anda tahu, saya hanya melaksanakan perintah saja. Saya melihat Iblis di mata Hilda. Saya melihat Iblis di sana, dan saya tahu apa yang harus saya lakukan. Saya tahu saya harus membunuhnya.' Wanita temannya itu tergeletak mati di sebuah kursi, ia dicekik, dan setelah mati, matanya dirusak. Pembunuhnya mati di rumah sakit jiwa dan tidak pernah merasakan apa-apa tentang perbuatannya itu, kecuali bahwa hal itu memang harus dilakukan oleh dirinya, sebab ia merasa wajib untuk menghancurkan si Iblis." Poirot menggelengkan kepalanya, sedih... Dokter itu melanjutkan, Gajah Selalu Ingat Elephant Can Remember Karya Agatha Christie di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo "Ya. Nah, menurut pertimbangan saya, Dorothea Preston-Grey menderita http://dewi-kz.info/ 192 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/ kelainan jiwa ringan yang cukup berbahaya, dan ia bisa dikatakan aman hanya bila ia tinggal di bawah pengawasan. Waktu itu, hal ini tidak dapat diterima, dan ayah saya juga tidak setuju. Ia dimasukkan ke panti perawatan yang sangat menyenangkan, dan ia mendapatkan perawatan yang amat baik. Setelah beberapa tahun lamanya, ia kelihatan betul-betul waras, dan ia meninggalkan panti itu, hid up sebagai orang biasa ditemani perawat yang telaten yang kurang lebih bertanggung jawab atas dirinya, meskipun dalam rumah itu ia disebut pembantu sang nyonya. Mrs. Jarrow pergi ke mana-mana, berkenalan dengan orang-orang lai n, dan akhirnya pergi ke luar negeri." "Ke India," kata Poirot. "Ya. Anda sudah mendapat informasi rupanya. Ia pergi ke India untuk tinggal dengan saudara kembarnya." "Dan tragedi lain terjadi di sana?" "Ya. Seorang anak tetangga yang diserang. Mula-mula orang mengira yang melakukannya adalah si pengasuh, dan sesudahnya saya rasa, salah seorang pembantu pribumi, seorang pengantar surat, yang dicurigai. Tapi sekali lagi kelihatannya tak diragukan lagi bahwa Mrs. Jarrow, karena salah satu alasan kejiwaan yang hanya diketahui oleh dirinya sendiri, bersalah atas penyerangan itu. Tak ada bukti-bukti yang pasti, saya kira, yang dapat ditimpakan pada dirinya. Saya kira jenderal... saya lupa namanya..." "Ravenseroft?" kata Poirot. "Ya, ya, Jenderal Ravenseroft setuju untuk mengatur agar ia dipulangkan kembali ke Inggris, dan sekali lagi menjalani perawatan kesehatan. Apakah itu yang ingin http://dewi-kz.info/ 193 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/ Anda ketahui?" "Ya," kata Poirot, "itu yang pernah saya dengar sebagian, tapi boleh dikata saya mendengarnya dari sana-sini, jadi tidak bisa terlalu dipercaya. Yang ingin saya tanyakan pada Anda adalah, kasus ini berkenaan dengan kembar identik. Bagaimana dengan kembar yang lain" Margaret Preston-Grey. Ia menikah dengan Jenderal Ravenseroft. Apakah ia juga mungkin menderita penyakit yang sama?" "Tidak ada catatan medis atas dirinya sehubungan dengan itu. Ia betul-betul waras. Ayah saya tertarik dengan hal itu, ia mengunjungi nya sekali atau dua kali, dan berbincang-bincang dengannya, sebab ayah saya sering melihat kasus-kasus tentang penyakit atau gangguan jiwa yang menimpa kembar-kembar identik yang pada awainya saling menyayangi." "Hanya pada awalnya, kata Anda?" "Ya. Pada waktu-waktu tertentu, perasaan tidak suka dapat timbul di antara kembar identik. Rasa tidak suka itu timbul dari rasa cinta yang bersifat melindungi pada mulanya dari salah seorang saudara kembar itu terhadap saudaranya, tapi rasa tidak suka itu bisa memuncak menjadi rasa benci, jika terdapat ketegangan emosi yang memicunya atau membangkitkannya, atau krisis emosi yang menimbulkan rasa dendam di antara kedua saudara kembar itu. "Kemungkinan besar hal ini terjadi di antara Dorothea dan Margaret. Jenderal Ravenseroft sebagai seorang prajurit muda atau kapten atau apa pun pangkatnya waktu itu, jatuh cinta, saya kira, pada Dorothea Preston-Grey, yang waktu itu adalah gadis yang sangat cantik. Ia bahkan lebih cantik daripada saudara kembarnya. Ia membalas http://dewi-kz.info/ 194 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/ cinta Ravenseroft walau mereka belum bertunangan secara resmi. Tapi sang kapten kemudian mengalihkan cintanya pada kembar yang lai n, Margaret-Molly panggilannya. Ia jatuh cinta pada Molly dan melamarnya. Molly juga mencintainya, dan mereka segera menika h begitu hal itu memungki nkan. Ayah saya tidak ragu lagi bahwa kembar yang satunya, Dolly, sangat cemburu dengan pernika han saudaranya dan ia tetap mencintai Alistair Ravenseroft dan membenci pernika hannya. Tapi akhirnya Dolly dapat melupakan semuanya, dan menika h dengan laki-laki lai n. Dolly dan suaminya hidup bahagia, dan kemudian ia sering mengunjungi keluarga Ravenseroft, bukan hanya waktu mereka berada di Malaya, tapi juga ketika mereka berada di tempat lain di luar negeri dan setelah mereka kembali ke Inggris. Waktu itu tampaknya ia sudah sembuh, sama sekali tidak menunjukkan gejala gangguan jiwa, dan tinggal dengan seorang perawat yang dapat dipercaya serta sejumlah pembantu. Saya rasa, begini yang dikatakan ayah saya, Lady Ravenseroft, Molly, tetap sangat menyayangi saudaranya. Ia merasa harus melindungi saudaranya itu dan ia sangat mencintainya. Ia ingi n menemui saudaranya lebih sering daripada yang dilakukannya, tapi Jenderal Ravenseroft tidak begitu menyukai hal itu. Saya kira Dolly Mrs. Jarrow - yang agak tidak stabil jiwanya itu masih memendam rasa terhadap Jenderal Ravenseroft, yang saya rasa mungki n membuat Jenderal Ravenseroft malu dan berada dalam posisi yang serba sulit, meskipun saya yakin istrinya tetap berpendapat bahwa saudaranya telah membuang rasa cemburu atau amarahnya jauh-jauh." "Saya dengar Mrs. Jarrow sedang tinggal bersama dengan keluarga Ravenseroft sekitar tiga minggu sebelum tragedi bunuh diri itu terjadi." http://dewi-kz.info/ 195 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/ "Ya, itu benar. Kematiannya sendiri yang tragis terjadi pada waktu itu. Ia memang suka berjalan dalam tidurnya. Suatu malam, ia berjalan dalam tidurnya dan mengalami kecelakaan, terjatuh dari pinggiran tebing pada suatu jalan yang tidak dipakai lagi. Ia ditemukan keesokan harinya dan saya rasa, ia meninggal di rumah sakit tanpa pernah siuman lagi. Saudaranya, Molly, betul-betul terpukul dan sangat sedih dengan kejadian itu, tapi saya ingin mengatakan - mungki n hal ini ingin Anda ketahui - bahwa menurut saya, peristiwa bunuh diri pasangan suami-istri itu, yang selalu hidup berbahagia bersama-sama, tidak ada kaitannya sama sekali dengan kematian Dolly. Rasa duka atas kematia n seorang saudara atau seorang ipar tidak akan dapat membuat Anda bunuh diri. Apalagi bunuh diri ganda." "Kecuali, bila Margaret Ravenseroft bertanggung jawab atas kematia n saudaranya," kata Hercule Poirot. "Astaga!" kata Dr. Willoughby. "Tentunya Anda tidak berpendapat bahwa..." "Bahwa Margaret mengikuti Dolly waktu ia berjalan dalam tidurnya, dan bahwa tangan Margaret-lah yang terjulur untuk mendorongnya sehingga ia jatuh ke dalam tebing?" "Saya jelas-jelas menolak gagasan itu," kata Dr. Willoughby. "Dalam menghadapi perilaku orang-orang, kita tidak pernah bisa merasa pasti," ujar Hercule Poirot 0ood-woo0 http://dewi-kz.info/ 196 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/ 15 Eugene dan Rosentelle, Penata Rambut dan Ahli Kecantikan MRS. OLIVER memandang Cheltenham dengan gembira. Kebetulan ia memang belum pernah pergi ke Cheltenham. Betapa senangnya, kata Mrs. Oliver pada dirinya sendiri, melihat rumah-rumah yang betul-betu rumah, rumah-rumah yang pantas. Mrs. Oliver teringat, di masa mudanya ia - paling tidak sanak saudaranya, bibi-bibinya - pernah mengenal orang-orang yang tinggal di Cheltenham. Biasanya orang-orang pensiunan yang tinggal di sana. Dari Angkatan Darat atau Angkatan Laut. Tempat seperti ini cocok untuk menghabiskan hari tua kita setelah sekian lama berada di luar negeri, pikirnya. Di sini terdapat perasaan tenteram khas Inggris, selera yang bagus, dan percakapan-percakapan serta omongan-omongan yang menyenangkan. Sesudah melihat-lihat satu atau dua toko barang antik yang bagus, Mrs. Oliver menuju ke alamat yang ingin didatanginya. (Atau lebi h tepat, alamat yang Hercule Poirot ingin dia datangi.) Tempat itu bernama The Rose Green Hairdressing Saloons. Ia masuk ke dalam dan memandang ke sekelilingnya. Empat atau lima orang sedang ditata rambutnya. Seorang wanita muda yang agak gemuk meninggalkan langganannya, dan berjalan menuju ke arahnya dengan pandang bertanya-tanya. "Mrs. Rosentelle?" kata Mrs. Oliver, sambil melirik ke sebuah kartu nama "Kami ada janji pagi ini, tapi bukan http://dewi-kz.info/ 197 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/ untuk menata rambut, lho. Saya hanya ingin berkonsultasi dengannya mengenai suatu hal. Di telepon ia mengatakan bahwa jika saya datang pada pukul setengah dua belas, ia dapat meluangkan sedikit waktunya untuk saya." "Oh, ya," kata gadis itu. "Saya rasa Madam memang sedang menunggu seseorang." Ia memimpi n jalan menuju lorong, menuruni beberapa anak tangga, dan mendorong pintu putar di dasar anak tangga itu. Dari salon tersebut, mereka memasuki bangunan yang ternyata rumah Mrs. Rosentelle. Gadis gemuk itu mengetuk pi ntu dan berkata, "Ada seorang nyonya hendak bertemu dengan Anda," sambil menjengukkan kepalanya ke dalam, dan kemudian dengan agak gugup ia bertanya, "Siapakah nama Anda?" "Mrs. Oliver," sahut Mrs. Oliver. Ia berjalan masuk. Ruangan itu memberi sedikit kesan sebagai ruang untuk pameran. Gorden-gordennya berwarna merah muda mawar, dan kertas dindi ngnya juga berhiaskan mawar-mawaran. Mrs. Rosentelle, yang menurut Mrs. Oliver berumur hampir sebaya dengan dirinya atau mungkin juga beberapa tahun lebih tua, sedang menghabiskan secangkir kopi. "Mrs. Rosentelle?" kata Mrs. Oliver. "Ya?" "Anda menunggu saya?" "Oh, ya. Saya tidak begitu memahami maksud kedatangan Anda. Saluran telepon sangat jelek di sini. Tapi tak apalah, saya bisa meluangkan waktu sekitar setengah jam. Apakah Anda ingin minum kopi?" "Tidak, terima kasi h," kata Mrs. Oliver. "Saya tidak ingin http://dewi-kz.info/ 198 Tiraikasih Website http://kangzusi.com/ menyita waktu Anda lebi h lama dari yang saya perlukan. Ada sesuatu yang ingin saya tanyakan pada Anda, yang mungki n secara kebetulan masih Anda ingat. Anda sudah lama sekali berusaha, saya kira, dalam bidang tata Kubah 1 Pendekar Mata Keranjang 25 Bidadari Penyebar Cinta Tiga Maha Besar 12

Cari Blog Ini