Iklan Pembunuhan 2
Iklan Pembunuhan A Murder Is Announced Karya Agatha Christie Bagian 2 bunga-bunga krisan ini!' " Craddock menggigit bibirnya. Julia menirukan orang-orang itu dengan baik. "Kecuali Nyonya Harmon. Dia menyenangkan. Dia masuk dengan topinya hampir jatuh, dan tali sepatunya belum ditalikan, dan dia langsung bertanya kapan pembunuhan itu akan terjadi. Itu membuat semua orang merasa canggung karena mereka semua tadinya berpura-pura mereka hanya kebetulan mampir. Bibi Letty berkata tanpa humor bahwa itu akan terjadi sebentar lagi. Lalu jam berbunyi, dan tepat pada waktu bunyi tersebut berhenti, lampu padam, pintu terbanting, dan sesosok tubuh bertopeng berkata, 'Angkat tangan!' atau sejenisnya begitu. Persis seperti di film. Betul-betul konyol. Lalu dia menembak dua kali pada Bibi Letty dan tibatiba sudah tidak lucu lagi." "Di mana orang-orang semuanya pada waktu terjadinya ini?" "Pada waktu lampu mati" Yah, berdiri-berdiri begitu saja. Nyonya Harmon lagi duduk di sofa Hinch (itu Nona Hinchlifle) sedang berdiri dengan tegap di ?depan perapian." "Anda semua berada di ruangan ini, atau di ruangan yang bersebelahan'" "Saya pikir kebanyakan di sini. Patrick yang masuk ke ruangan sebelah untuk mengambil sherry. Saya pikir Kolonel Easterbrook mengikutinya, tapi saya tidak pasti. Kami sedang, yah, seperti kata saya tadi, cuma berdiri-berdiri saja di sini." "Anda sendiri di mana?" "Saya kira, saya ada di dekat jendela. Bibi Letty pergi mengambil rokok." "Di meja itu pada dinding yang menembus ke ruang sebelah?" "Ya lalu lampu padam dan mulailah adegan seram itu." ?"Orang itu membawa senter yang terang. Apa yang diperbuat dengannya?" "Yah, disorotkannya pada kami. Amat menyilaukan. Kami terpaksa mengedipkan mata." "Saya minta Anda menjawab pertanyaan berikut dengan hati-hati, Nona Simmons. Apakah senter itu disorotkannya hanya pada satu tempat, atau digerak-gerakkan?" Julia berpikir. Sikapnya sekarang berubah, keje-muannya berkurang. "Digerakkan," katanya perlahan. "Seperti lampu sorot di tempat dansa. Pernah mata saya kena sorot, lalu berpindah lagi. Kemudian muncul tembakan-tembakan. Dua kali." "Lalu?" "Dia berputar dan Mitzi mulai berteriak seperti sirene entah dari mana, dan ?senternya padam lalu ada tembakan ketiga. Lalu pintu menutup (perlahan-lahan, dengan suara mendesis menyeramkan juga). Dan di situlah kami semua, dalam ?kegelapan 83 82 tanpa mengetahui apa yang harus diperbuat, dan Bunny berteriak-teriak Seperti kelinci, dan suara Mitzi kedengaran sampai di lorong. "Apakah Anda kira, orang itu menembak dirinya sendiri dengan sengaja, atau apakah Anda kira dia tersandung dan pistol itu meletus tanpa sengaja?" "Saya sama sekali tidak tahu. Seluruh peristiwa itu terlalu mirip sandiwara. Sebetulnya saya pikir itu hanya lelucon tolol sampai saya melihat darah dari ?telinga Letty. Tetapi, meskipun Anda berniat menembakkan pistol supaya membuat sandiwara itu seperti sungguh-sungguh, Anda tentunya akan berhati-hati menembakkannya jauh di atas kepala seseorang, bukan?" "Betul. Apakah Anda kira dia dapat melihat jelas siapa yang ditembaknya" Maksud saya, apakah Nona Blacklock kelihatan jelas dengan sorot sinar senter?" "Saya tidak tahu. Saya pada waktu itu tidak mengawasi Nona Blacklock. Saya sedang mengawasi orang itu." "Maksud saya, apakah Anda kira orang itu sengaja membidiknya khusus ?kepadanya, maksud saya?" Julia tampak agak terkejut mendengar teori itu. "Maksud Anda dengan sengaja memilih Bibi Letty" Oh, saya pikir tidak begitu.... Kalau dipikir, jika ada yang mau menembak Bibi Letty, masih ada banyak kesempatan lain yang lebih baik. Tidak perlu mengumpulkan semua teman dan tetangga untuk mempersulit dirinya. Dia bisa menembak Nona Blacklock dari balik pagar ala orang-orang Irlandia, kapan saja, dan mungkin malah tidak tertangkap." Dan ini, pikir Craddock, adalah jawaban yang amat sempurna bagi pendapat Dora Bunner 84 mengenai serangan yang disengaja atas Letitia Blacklock. Kata Craddock sambil menarik napas, "Terima kasih, Nona Simmons. Sekarang saya lebih baik menemui Mitzi." "Hati-hati kukunya," kata Julia memperingatkan. "Dia buas!" II Craddock, didampingi Fletcher, mendapatkan Mitzi di dapur. Dia sedang menggilas adonan kulit pastel dan mengangkat matanya penuh curiga pada waktu Craddock masuk. Rambutnya yang hitam memayungi matanya; dia tampak cemberut. Bajunya yang berwarna ungu dan rok bawahnya yang hijau tidak sesuai dengan warna kulitnya yang pucat. "Untuk apa Anda masuk ke dapur saya, Tuan Polisi" Anda Polisi, ya" Selalu, selalu, ada pengejaran ah! Seharusnya sekarang saya sudah terbiasa dikejar?kejar. Katanya di sini, di Inggris, lain keadaannya, tetapi tidak, semuanya sama. Anda datang untuk menyiksa saya, ya" Supaya saya membuat pengakuan, tetapi saya tidak akan mengatakan apa-apa. Anda akan mencabuti kuku tangan saya, dan membakar kulit saya dengan api, oh, ya, bahkan yang lebih kejam dari itu. Tetapi saya tidak altan bicara, Anda dengar" Saya tidak akan berkata apa-apa sama ?sekali tidak. Lalu Anda akan mengirim saya ke kamp konsentrasi, tetapi saya tidak perduli." Craddock memandangnya sambil berpikir, memilih cara apa yang paling tepat untuk menyerangnya. Akhirnya ia menarik napas dan berkata, 85 "Oke, kalau begitu, ambillah mantel dan topimu." "Apa itu kata Anda?" Mitzi kelihatan terkejut. "Ambil mantel dan topimu dan ikutlah. Saya tidak membawa segala macam alat pencabut kuku. Kami menyimpannya di Kantor Polisi. Apakah Anda sudah siap dengan borgolnya, Fletcher?" "Pak!" kata Sersan Fletcher dengan puas. "Tapi saya tidak mau ikut," teriak Mitzi, menjauhkan dirinya dari Craddock. "Kalau begitu, Anda harus menjawab pertanyaan-pertanyaan yang sopan secara sopan pula. Kalau Anda mau, Anda boleh minta didampingi seorang pengacara." "Pengacara" Saya tidak suka pengacara. Saya tidak butuh pengacara." Dia meletakkan kayu penggilasnya, melap tangannya pada sehelai kain, lalu duduk. "Apa yang mau Anda ketahui?" tanyanya merajuk. "Saya mau tanya versi Anda tentang kejadian di sini tadi malam." "Anda sudah tahu apa yang terjadi." "Saya mau mendengar cerita Anda mengenai hal itu." "Saya sudah berusaha pergi dari sini. Apakah dia mengatakannya kepada Anda" Pada waktu saya membaca di surat kabar tentang pembunuhan, saya mau pergi. Dia tidak mengizinkan. Dia amat keras sama sekali tidak ada pengertian. Saya dipaksanya ?tetap tinggal. Tetapi saya sudah tahu, saya tahu apa yang akan terjadi saya ?tahu saya akan dibunuh." "Tetapi Anda tidak dibunuh, bukan?" "Tidak," Mitzi mengakuinya dengan berat. "Ayolah, ceritakan apa yang terjadi." 86 "Saya gelisah, oh, saya gelisah. Sepanjang malam itu saya mendengar suara. Orang-orang bergerak. Sesekali saya mengira ada orang yang mengendap-endap di lorong tetapi itu cuma Nyonya Haymcs yang masuk melalui pintu samping (supaya ?tidak mengotori anak tangga depan, katanya. Pura-pura! Seolah-olah menghargai pekerjaanku). Dia sendiri Nazi, wanita itu, yang berambut pirang dan bermata biru, begitu angkuh dan kalau ia memandang saya, seakan-akan saya sampah saja..." "Jangan pedulikan Nyonya Haymcs." "Memangnya dia mengira dia itu siapa" Apakah dia pernah mengecap pendidikan mahal di universitas seperti saya" Apakah dia punya titel sarjana ekonomi" Tidak, dia cuma buruh yang dibayar. Dia menggali lubang dan memotong rumput dan setiap hari Sabtu dibayar sekian. Memangnya dia siapa, mengaku-aku nyonya yang terhormat?" "Jangan ambil pusing sama Nyonya Haymcs, kata saya. Teruskan." "Sava membawa sherry dan gelas-gelas, dan kue-kue yang saya buat begitu bagus, ke kamar tamu. Lalu bel berbunyi, dan saya membuka pintu. Berulang-ulang saya membukakan pintu, pekerjaan yang memalukan tetapi saya kerjakan. Kemudian ?saya kembali ke dapur dan saya mulai menggosok sendok garpu, dan saya berpikir, ini mungkin berguna, karena jika ada orang datang untuk membunuh saya, saya berada dekat dengan pisau-pisau besar, yang semuanya sudah tajam." "Anda berpikiran cukup jauh." "Kemudian, tiba-tiba saya mendengar tembakan. Saya berpikir, 'Sudah tiba ?saatnya sekarang terjadilah!' Saya berlari melewati kamar makan ?87 (pintu satunya tidak bisa dibuka). Saya berhenti sebentar untuk mendengarkan, kemudian datang lagi tembakan yang lain dan suara gedebuk, di luar sana, di lorong. Lalu saya memutar kenop pintu, tetapi pintu terkunci dari luar. Saya terkunci di sana seperti tikus dalam perangkap. Dan saya ketakutan setengah mati. Saya berteriak-teriak dan saya pukul-pukul pintu itu. Dan akhirnya ?akhirnya mereka memutar anak kunci dan membiarkan saya keluar. Kemudian saya ?membawakan lilin, banyak lilin, lalu lampu menyala, dan saya lihat darah ?darah! Ya Tuhan, darahnya! Ini bukan pertama kali saya melihat darah. Adik saya saya melihatnya mati terbunuh dengan mata saya sendiri saya melihat darah ? ?di jalan-jalan orang-orang terbunuh, sekarat saya..." ? ?"Ya," kata Inspektur Craddock. "Terima kasih banyak." "Dan sekarang," kata Mitzi dramatis, "Anda boleh menahan saya dan membawa saya ke penjara!" "Lain kali saja," kata Inspektur Craddock. III Selagi Craddock dan Fletcher melewati lorong menuju pintu depan, pintu terbuka lebar dan seorang pemuda tampan hampir saja bertubrukan dengan mereka. "Pasti para detektif]" seru pemuda itu. "Tuan Patrick Simmons?" "Persis, Inspektur. Anda adalah Pak Inspektur, bukan" Dan yang lain adalah Pak Sersan." "Anda betul, Tuan Simmons. Bolehkah saya berbicara dengan Anda sebentar?" 88 "Saya tidak bersalah, Pak Inspektur. Sumpah! Saya tidak bersalah." "Ayo, Tuan Simmons, jangan bergurau. Saya masih harus menemui banyak orang, dan saya tidak mau buang-buang waktu. Ini kamar apa" Bolehkah kami masuk ke mari?" Dengan serius, Inspektur Craddock minta disebutkan nama lengkap, usia, pangkat, dan lamanya Patrick berada dalam dinas kemiliteran. "Dan sekarang, Tuan Simmons, maukah Anda ceritakan apa yang terjadi tadi malam?" "Kami pesta, Inspektur. Maksudnya, Mitzi telah menyiapkan kue-kue yang lezat, Bibi Letty membuka sebotol sherry yang baru..." Craddock memotong. "Botol baru" Apakah ada yang lama?" "Ya. Setengah penuh. Tetapi Bibi Letty rupanya tidak senang dengan botol itu." "Apakah dia gugup pada waktu itu?" "Oh, tidak juga. Dia amat praktis. Malah si tua Bunny itu yang terus-menerus mengipasinya meramalkan musibah sepanjang hari." ?"Kalau begitu Nona Bunncr betul-betul kuatir?" "Oh, ya, dia sering begitu." "Iklan tersebut ditanggapinya secara serius?" "Membuatnya ketakutan setengah mati." "Nona Blacklock pernah berpikir pada waktu pertama kalinva membaca iklan itu, bahwa Anda terlibat. Mengapa?" "Ah, mesti saja. Saya selalu menjadi kambing hitam di sini." "Anda memang betul tidak terlibat, bukan, Simmons?" "Saya" Tidak akan." 89 "Apakah Anda pernah melihat atau berbicara dengan Rudi Scherz ini?" "Seumur hidup pun belum." "Tetapi lelucon semacam itu adalah jenis yang mungkin Anda buat, bukan?" "Siapa yang mengatakannya demikian kepada Anda" Hanya karena saya pernah menaruh kue apel di tempat tidur Bunny dan mengirimkan selembar kartupos kepada Mitzi?yang mengatakan bahwa Gestapo sedang mengikuti jejaknya..." "Ceritakan sajalah apa yang terjadi menurut Anda." "Saya baru saja masak ke ruangan tamu yang kedua untuk mengambil minuman, tibatiba lampu mati semuanya. Saya berpaling, dan di situ ada orang yang berdiri di ambang pintu mengatakan, 'Angkat tangan', dan semua orang menarik napas dan memekik. Dan selagi saya mempertimbangkan apakah saya dapat menyerbunya, dia mulai menembak, lalu tumbang ke bawah, dan senternya mati, dan kami berada dalam kegelapan kembali. Kemudian Kolonel Easterbrook mulai menyerukan komandokomandonya dengan suara militernya. 'Lampu', teriaknya. Dan maukah geretan saya menyala" Tidak! Sama dengan kebiasaan alat-alat brengsek lainnya." "Apakah menurut Anda orang itu sengaja membidik Nona Blacklock?" "Ah, mana saya tahu" Saya kira dia hanya menembakkan pistol itu untuk main-main lalu mungkin kemudian dia menyadari bahwa dia sudah berbuat keterlaluan." ?"Kemudian membunuh dirinya?" 90 "Boleh jadi. Ketika saya melihat wajahnya, tampangnya seperti pencuri kelas teri yang mudah kehilangan nyalinya." "Dan Anda yakin Anda tidak pernah melihat dia sebelumnya?" "Tidak pernah." "Terima kasih, Tuan Simmons. Saya masih mau mewawancarai orang-orang lain yang berada di sini kemarin malam. Urutan mana yang paling baik saya ikuti?" "Nah, Phillipa kami Nyonya Haymes bekerja di Dayas Hall. Pintu gerbangnya ? ?hampir bersebe-rangan dengan gerbang kami. Setelah itu keluarga Swettenham adalah yang terdekat. Siapa saja dapat menunjukkan tempatnya kepada Anda." 91 BAB VII Para Tamu I Davas Hall betul-betul telah menderita selama tahun-tahun peperangan. Rumputrumput tumbuh subur di atas bekas gerombolan tanaman asparagus, yang mana masih dapat dikenali dari beberapa daun asparagus yang tersisa. Segala macam tanaman liar menunjukkan pertumbuhan yang subur. Sebagian kebun yang berada di depan dapur, menunjukkan hasil jerih payah penggarapannya, dan di sinilah Craddock menemukan seorang tua yang berwajah masam sedang termenung dan bersandar pada sebuah sekop. "Anda ingin bertemu dengan Nyonya Haymes" Saya tidak tahu di mana Anda bisa menemuinya. Dia punya pendapat sendiri dan bekerja semaunya. Tidak suka menerima nasihat. Sebetulnya saya dapat memberinya petunjuk dengan rela tetapi apa ? ?gunanya, perempuan-perempuan muda sekarang tidak mau mendengar. Mereka menganggap sudah tahu semuanya karena mereka sudah bisa memakai celana dan mengendarai traktor. Tetapi yang diperlukan di sini adalah berkebun. Dan ini tidak dapat dipelajari dalam satu hari. Berkebun, itulah yang dibutuhkan tempat ini." 92 "Kelihatannya memang begitu," kata Craddock. Orang tua itu menganggap komentar ini sebagai penghinaan. "Eh, coba lihat, Tuan. Apa yang dapat saya lakukan untuk tempat sebesar ini" Tiga orang dewasa dan seorang anak, merekalah yang dulunya memelihara tempat ini. Dan itulah yang dibutuhkan tempat ini. Tidak banyak orang yang dapat bekerja seperti saya. Terkadang sampai pukul delapan malam saya masih di sini. Pukul delapan!" "Anda bekerja dengan apa" Lampu minyak?" "Tentu saja maksud saya bukan pada musim begini. Tentu saja yang saya ceritakan ini adalah pada musim panas." "Oh," kata Craddock. "Saya harus pergi mencari Nyonya Haymcs." "Mengapa Anda mencarinya" Anda polisi, bukan" Apakah dia dalam kesulitan atau karena kejadian di Little Paddocks" Orang bertopeng menyerbu masuk dan menodong dengan pistol satu ruangan penuh manusia. Hal-hal begini tidak mungkin terjadi sebelum perang. Pembelot-pembclot perang orang-orang nekat yang berkeliaran ?di mana-mana. Mengapa tidak ditangkapi saja oleh angkatan bersenjata?" "Entahlah," kata Craddock. "Kira-kira penodongan itu mengundang banyak diskusi?" "Betul. Apa jadinya dengan kita" Itu kata Ned Barker. Itu gara-gara terlalu sering nonton film, katanya. Tetapi kata Tom Riley, itu gara-gara terlalu banyak orang asing dibiarkan berkeliaran. Dan percayalah, katanya, gadis yang memasak untuk Nona Blacklock dan yang pemarah itu dia pasti terlibat. Dia komunis, ?atau malah yang lebih jelek lagi, katanya, dan kita tidak menyukai kehadiran 93 orang semacam itu di sini. Dan Marlene, yang melayani bar, berpendapat, bahwa pasti ada sesuatu yang amat berharga di tempat Nona Blacklock. Anda tidak akan menduganya, katanya, karena Nona Blacklock selalu tampak sederhana sekali, kecuali dengan kalung mutiara palsunya, ia tidak mengenakan perhiasan apa-apa. Lalu katanya "seumpama mutiara-mutiara itu tidak palsu, dan Florrie (anak si ?tua Bellamy), dia berkata, 'Omong kosong', katanya Iklan Pembunuhan A Murder Is Announced Karya Agatha Christie di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo itu adalah barang baru kalung mutiara itu perhiasan busana. Perhiasan ? ? ? busana," bagus benar nama yang diberikan kepada seuntai mutiara palsu. Dulu namanya mutiara Romawi dan berlian Paris? istri saya adalah bekas pembantu seorang nyonya yang terhormat, jadi saya ?tahu. Tetapi sesungguhnya itu hanya dari gelas. Saya kira, yang dipakai Nona Simmons itu tehtunya juga 'perhiasan busana' daun-daunan kecil dari emas dan ?anjing-anjingan dan yang sejenisnya. Jarang sekarang dapat kita temui emas tulen bahkan cincin kawin mereka bikin dari bahan platina kelabu ini. Melarat, kata ?saya padahal alam telah membayar mahal." ?Si tua Ashc berhenti karena kehabisan napas. Kemudian lanjutnya. " 'Nona Blacklock tidak menyimpan banyak uang di rumah, itu saya tahu', kata Jim Huggins, nimbrung. Dia seharusnya tahu, karena istrinyalah yang datang ke sana untuk membersihkan rumah di Little Paddocks, dan dia adalah wanita yang tahu banyak, tukang ngurus, menurut saya." "Apakah dia mengatakan apa pendapat Nyonya Huggins?" "Mitzi terlibat dalam hal itu, itulah pendapatnya. Pemarah sifatnya dan angkuh! Nyonya Huggins 94 pernah disebutnya pekerja kasar di depan hidungnya." Craddock berhenti sebentar, memikirkan dasar komentar tukang kebun tua itu. Ini adalah pendapat perbandingan yang diperolehnya dari masyarakat pinggiran Chipping Cleghorn, tetapi ia tidak menemukan sesuatu yang dapat membantunya dalam tugasnya. Dia memutar haluan, dan orang tua itu memanggilnya dengan berat. "Barangkali Anda akan mendapatkannya di kebun apel. Dia lebih muda daripada saya untuk melaksanakan tugas memetik apel." Dan memang benar, Craddock mendapatkan Phillipa Haymcs di kebun apel. Pandangan pertamanya tertumbuk pada sepasang kaki yang bagus terbungkus celana ketat, sedang meluncur dengan luwesnya dari dahan sebuah pohon. Kemudian Phillipa, wajahnya merona, rambutnya kusut kena ranting-ranting pohon, berdiri memandangnya dengan terkejut. "Dia bisa membawakan peranan Rosalind dengan baik," pikir Craddock otomatis. Detektif Inspektur Craddock adalah penggemar pujangga Shakespeare dan pernah membawakan dengan sukses peranan Jacques yang murung dalam kisah As You Like It yang dipentaskan untuk Yayasan Yatim Piatu Kepolisian. Sejenak kemudian ia mengubah pendapatnya Phillipa Haymes terlalu kaku sebagai Rosalind. Kecantikannya dan ketenangannya adalah khas Inggris, tetapi Inggris abad ke-20, bukan abad ke-16. Dengan latar belakang pendidikan yang baik, tidak emosional, tanpa sepercik pun sifat nakal. "Selamat pagi, Nyonya Ha\mes. Maafkan bila sa\a telah mengagetkan Anda. Saya adalah Detektif 95 Inspektur Craddock dari Kepolisian Middleshire. Saya ingin bicara sebentar dengan Anda." "Tentang tadi malam?" "Ya." "Lama" Apakah kita..." Dia memandang sekelilingnya dengan agak ragu-ragu. Craddock menunjuk kepada sebatang pohon kayu yang tumbang. "Tidak resmi," katanya ramah. "Tetapi saya tidak mau mengganggu pekerjaan Anda lebih lama daripada yang seperlunya." "Terima kasih." "Sekedar untuk catatan saya, jam berapa Anda pulang dari bekerja tadi malam?" "Sekitar setengah enam. Saya tinggal 20 menit lebih lama urtuk menyelesaikan menyirami tanaman di rumah kaca." "Anda masuk dari pintu yang mana?" "Pintu samping. Saya memotong jalan lewat kandang itik dan kandang ayam dari jalan mobil. Tidak perlu memutar, dan lagi tidak mengotori pelataran depan. Terkadang saya membawa lumpur." "Anda selalu masuk lewat sana?" "Ya." "Pintu tidak terkunci?" "Betul. Selama musim panas, pintu biasanya dibiarkan terbuka lebar. Musim gugur begini, pintu ditutup tetapi tidak dikunci. Kami semua sering keluar masuk dari sana. Pada waktu saya datang, saya menguncinya." "Apakah itu selalu Anda lakukan^*" 96 "Sudah sejak satu minggu terakhir ini. Anda tahu, sekarang hari sudah gelap pada pukul enam. Nona Blacklock keluar untuk menutup kandang itik dan ayam pada malam hari, tetapi ia sering keluar lewat pintu dapur." "Pastikah Anda, Anda telah mengunci pintu samping kali ini?" "Sava cukup yakin." "Baiklah, Nyonya Haymes. Lalu apa yang Anda kerjakan setelah Anda masuk?" "Melepas sepatu saya yang berlumpur, naik ke loteng, mandi dan mengganti pakaian. Lalu saya turun dan baru mengetahui bahwa semacam pesta sedang berlangsung. Saya sama sekali tidak mengetahui apa-apa tentang iklan lucu itu sebelumnya." "Sekarang, tolong ceritakan tepatnya apa yang terjadi pada waktu penodongan itu." "Yah, tiba-tiba lampu mati sama sekali." "Di mana Anda pada waktu itu?" "Dekat perapian. Saya sedang mencari geretan saya yang sava pikir telah saya letakkan di situ. Lampu mati dan semua orang tertawa. Kemudian, pintu ?dibanting terbuka dan orang ini menyorotkan senternya pada kami, dan mengeluarkan pistol dan menyuruh kami mengangkat tangan." "Dan itu segera Anda lakukan?" "Nah, sebetulnya tidak. Saya pikir itu cuma permainan, dan saya sudah lelah, saya pikir saya tidak perlu betul-betul mengangkat tangan saya." "Sesungguhnya Anda merasa jemu dengan acara itu?" "Ya, sedikit. Lalu pistolnya meletus. Suara tembakannya memekakkan telinga, dan saya bctul - 97 betul takut. Senternya berputar mengitari ruangan, lalu jatuh dan mati. Lalu Mitzi mulai berteriak, persis seperti babi yang disembelih." "Apakah sorot senter itu amat menyilaukan?" "Tidak terlalu. Tetapi sinarnya cukup terang Pada satu saat ia menyorot Nona Bunner, dan dia tampak putih seperti mayat pucat pasi dan menatap dengan ?mulut menganga dan matanya serasa mau melompat dari rongganya " "Orang itu menggerakkan senternya?" "Oh, ya, dia memainkannya seputar ruangan." "Seolah-olah sedang mencari seseorang?" "Tidak juga, menurut saya." "Dan setelah itu, Nyonya Haymcs?" Phillipa termenung. "Oh, semuanya campur aduk dan tidak karuan. Edmund Swettenham dan Patrick Simmons menyalakan geretan mereka, dan mereka keluar ke lorong dan kami mengikuti, lalu seseorang membuka pintu kamar makan lampunya tidak mati di ?sana, dan Edmund Swettenham menampar Mitzi keras-keras untuk menghentikannya berteriak, dan setelah itu keadaan menjadi lebih baik." "Anda melihat mayat orang yang mati itu?" "Ya." "Apakah Anda mengenalnya" Pernahkah Anda melihat dia sebelumnya?" "Tidak pernah." "Apakah Anda pikir kematiannva suatu kecelakaan atau dia sengaja menembak dirinya sendiri?" "Saya sama sekali tidak punya pandangan." "Anda tidak melihatnya pada waktu dia datang ke rumah itu sebelumnya?" 98 "Tidak. Saya kira itu terjadi kira-kira tengah hari dan saya tidak seharusnya berada di rumah pada jam-jam itu. Saya bekerja di luar sepanjang hari." "Terima kasih, Nyonya Haymcs. Satu hal lagi, apakah Anda tidak memiliki perhiasan yang berharga" Cincin, gelang, apa saja yang sejenis?" Phillipa menggelengkan kepalanya. "Cincin pertunangan saya sepasang bros." ?"Dan sepanjang pengetahuan Anda, tidak ada barang yang benar-benar berharga di rumah?" "Tidak. Maksud saya, ada beberapa barang perak yang bagus tetapi tidak ada ?yang luar biasa." "Terima kasih, Nyonya Haymes." II Selagi Craddock kembali lewat kebun di depan dapur, ia berhadapan muka dengan seorang wanita yang besar, berwajah merah, dan mengenakan korset di dalam gaunnya. "Selamat pagi," katanya galak. "Apa yang Anda cari di sini?" "Nyonya Lucas" Saya Detektif Inspektur Craddock." "Oh, jadi itulah Anda. Maafkan. Saya tidak menyukai orang yang tidak dikenal masuk sendiri ke kebun saya dan membuang-buang waktu tukang kebun saya. Tetapi saya cukup mengerti bahwa Anda harus melaksanakan tugas." "Begitulah." "Bolehkah saya tanya, apakah kita harus bersiap-siap terhadap kemungkinan terulangnya kembali peristiwa biadab semalam di rumah Nona Blacklock" Apakah itu perbuatan sebuah gang?" 99 "Kami cukup yakin, Nyonya Lucas, bahwa ini bukan perbuatan suatu gang.** "Sekarang ada terlalu banyak perampokan. Polisi kurang awas." Craddock tidak menjawab. "Saya kira Anda telah berbicara dengan Phillipa Haymes?" "Saya ingin mendengar versinya sebagai saksi mata." "Tidakkah Anda dapat menunggu sampai jam satu, begitu" Sebetulnya, bukankah lebih adil kalau wawancara itu dilaksanakan pada jamnya sendiri daripada pada jam saya... "Saya ingin cepat-cepat kembali ke markas besar." "Memang, kami tidak dapat mengharapkan kepentingan kami yang akan diperhatikan. Ataupun imbalan kerja yang patut untuk gaji yang kami bayarkan. Masuknya terlambat, setengah jam membuang waktu di kamar kecil, istirahat minum kopi pada pukul sepuluh. Pada waktu hujan turun, sama sekali tidak bekerja. Pada waktu kami menghendaki halaman di polong rumputnya, pasti ada yang tidak beres dengan alat pemotong rumputnya. Dan pulang lima atau sepuluh menit sebelum waktunya yang tepat." "Saya mendapat keterangan dari Nyonya Haymes bahwa dia meninggalkan tempat ini pukul 5.20 kemarin dan bukan pukul lima." "Oh, saya percaya. Saya akui Nyonya Haymes cukup menggemari pekerjaannya, meskipun ada kalanya saya keluar kemari dan tidak berhasil menemukannya. Dia memang berasal dari keluarga baik-baik, dan saya merasa saya berkewajiban menolong janda-janda perang yang muda-muda begini. Bukannya tidak ada kerepotan" ada masa liburan panjang, menurut perjanjian dia minta waktu 100 libur tambahan. Sudah saya katakan kepadanya, sekarang sudah ada kamp-kamp yang baik bagi anak-anak di mana mereka bisa bergembira menikmati liburan mereka lebih baik daripada berkeliaran bersama orang tua mereka. Anak-anak sama sekali tidak perlu pulang pada masa liburan musim panas." "Tetapi Nyonya Haymcs tidak menyetujui usul ini?" "Dia keras kepala seperti keledai. Tepat pula pada waktu saya menghendaki lapangan tenis itu dipotongi rumputnya dan diberi batasan baru setiap hari. Si tua Ashe selalu membuat garisnya miring. Kepentingan saya tidak pernah dipikirkan!" " "Saya kira gaji Nyonya Haymes juga lebih kecil daripada umumnya?" "Tentu saja. Apa lagi yang bisa diharapkannya?" "Tidak ada, pasti," kata Craddock. "Selamat pagi, Nyonya Lucas." Ill "Aduh, menakutkan," kata Nyonya Swettenham riang. "Benar menakutkan. Dan menurut saya, mereka harus lebih berhati-hati dengan iklan yang mereka terima di kantor Gazette. Pada waktu itu, ketika saya membacanya, saya menganggapnya amat aneh. Saya berkata demikian, bukan, Edmund?" "Apakah Anda ingat apa yang sedang Anda kerjakan pada waktu lampu padam, Nyonya Swettenham?" tanya Inspektur. "Itu mengingatkan saya pada inang tua saya dulu! Di manakah Nabi Musa pada waktu api itu padam" Jawabnya, tentu saja, 'di dalam kegelapan'. Persis seperti kami tadi malam. Semua orang berkumpul dan menunggu apa yang akan terjadi. Lalu, betapa tegangnya ketika tiba-tiba gelap mencekam. Lalu pintu terbuka hanya kelihatan samar-samar sesosok tubuh ?berdiri di sana dengan sepucuk pistol dan sinar yang menyilaukan, dan suara yang menakutkan berkata 'Harta atau nyawa!' Oh, belum pernah saya merasa begitu nikmat. Dan satu menit kemudian, tentu saja menjadi mengerikan. Peluru sungguh mendesing lewat telinga kami! Pasti seperti pasukan di medan perang." "Di manakah Anda berdiri atau duduk pada waktu itu, Nyonya Swettenham?" "Coba saya ingat, di manakah saya" Saya berbicara dengan siapa, Edmund?" "Saya sama sekali tidak tahu, Bu." "Apakah dengan Nona Hinchliffc yang sedang saya tanyai soal memberikan minyak ikan kepada ayam-ayam di musim dingin" Ataukah Nyonya Harmon tidak, dia baru ?saja tiba. Saya kira saya baru saja sedang berbicara dengan Kolonel Easterbrook bahwa saya menganggapnya betul-betul berbahaya membangun stasiun riset atom di Inggris. Seharusnya ditempatkan di suatu pulau yang terpencil. Siapa tahu radio aktifnya lolos." "Anda tidak mengingat apakah Anda sedang duduk atau berdiri?" "Apakah itu penting, Inspektur" Saya berada kira-kira di dekat jendela atau dekat perapian, karena saya tahu saya cukup dekat jam pada waktu loncengnya berbunyi. Saat yang menegangkan. Menunggu apakah akan ada sesuatu yang terjadi." "Anda menggambarkan sinar dari senter itu menyilaukan. Apakah senter itu disorotkan penuh ke wajah Anda?" 102 "Tepat pada mata saya. Saya tidak dapat melihat apa-apa." "Apakah orang itu memegangnya tetap di sana atau digerak-gerakkan dari satu orang ke orang yang lain?" "Oh, saya tidak tahu pasti. Apa yang dilakukannya, Edmund?" "Senternya bergerak agak lambat menyapu kami semua, seakan-akan untuk melihat apa saja yang sedang kami kerjakan. Barangkali, kalau-kalau dari antara kami ada yang mencoba menyerbunya." "Dan Anda sendiri berada di bagian mana dari ruangan itu, Tuan Swettenham?" "Saya sedang berbicara dengan Julia Simmons. Kami berdua sedang berdiri di tengah-tengah ruangan ruangan yang depan."?"Apakah semua orang berada di ruangan itu, atau ada yang berada di ruangan tamu kedua?" "Phillipa Haymes masuk ke sana, saya kira. Dia berada di dekat perapian di ruangan itu. Saya kira dia sedang mencari sesuatu." "Bagaimanakah pendapat Anda tentang tembakan yang ketiga, apakah itu kecelakaan atau bunuh diri?" "Saya sama sekali tidak bisa memberikan pendapat. Orang itu tampaknya tiba-tiba berbalik, lalu jatuh lemas ke lantai tetapi semuanya amat membingungkan. Anda ?tentunya tahu bahwa sebetulnya kami tidak mungkin dapat melihat apa-apa di dalam kegelapan. Kemudian si pembantu itu mulai menjerit-jerit nyaring." "Saya dengar Andalah yang membuka pintu kamar makan dan melepaskannya keluar." "Ya." 103 "Pintu itu sudah pasti'terkunci dari luar?" Edmund memandangnya dengan aneh. "Tentu saja. Nah, Anda tidak berpikir..." "Saya hanya ingin memperoleh semua fakta dengan jelas. Terima kasih, Tuan Swettenham." IV Inspektur Craddock terpaksa menghabiskan banyak waktu bersama Kolonel dan Nyonya Eastcrbrook. Dia harus mendengarkan ceramah yang panjang mengenai aspek psikologi dari kasus itu. "Penanganan secara psikologis itulah satu-satunya jalan dewasa ini," kata ?Kolonel itu kepadanya. "Anda harus mengerti jiwa penjahat itu. Nah, seluruh perencanaannya di sini tampak jelas kepada mereka yang sudah mempunyai pengalaman luas seperti saya. Mengapa orang itu memasukkan iklan tersebut" Psikologi. Dia mau mengiklankan dirinya untuk menjadikan dirinya pusat ?perhatian. Dia tadinya merasa dilewati, diacuhkan, mungkin dibenci oleh karyawan-karyawan lainnya di Hotel Spa karena dia orang asing. Mungkin dia sudah ditolak seorang gadis. Dia ingin mengembalikan perhatian gadis ini kepadanya. Siapa yang menjadi idola film dewasa ini bromocorah si orang kasar" Nah, ? ?baiklah, dia akan menjadi orang yang kasar. Perampokan disertai kekejaman. Sebuah topeng" Sepucuk pistol" Tetapi dia menghendaki penonton dia harus ?mendapatkan penonton. Maka dia mengatur supaya ada yang menonton. Dan pada detik yang menentukan, dia kehilangan kontrol dia menjadi lebih daripada pencuri. ?Dia menjadi pembunuh. Dia menembak membagi buta " ? ? 104 Inspektur Craddock cepat-cepat berusaha memasuki pembicaraan. Iklan Pembunuhan A Murder Is Announced Karya Agatha Christie di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo "Anda mengatakan 'membabi buta', Kolonel Easterbrook. Jadi Anda berpendapat bahwa dia tidak sengaja membidik satu obyek khusus pada Nona Blacklock?"?"Tidak, tidak. Dia cuma melepaskan tembakan secara membabi buta saja, seperti yang saya katakan. Dan itulah yang menyadarkan dirinya. Pelurunya mengenai sasaran. Sebenarnya hanya menyerempet saja, tetapi dia tidak mengetahuinya. Tiba-tiba kesadarannya pulih. Semua itu sandiwara yang dimainkannya ? ?menjadi sungguh-sungguh. Dia telah menembak seseorang, barangkali telah membunuhnya... Semuanya telah berakhir baginya. Lalu, karena panik, dia menembak dirinya sendiri." Kolonel Easterbrook berhenti sebentar, mendehem, dan berkata dengan nada puas, "Jelas sekali, begitulah kejadiannya, jelas sekali." "Bagus sekali," kata Nyonya Easterbrook. "Caranya kau dapat mengetahui apa yang terjadi, Archie." Suaranya hangat penuh rasa kagum. Inspektur Craddock juga berpikir begitu, tetapi tidak dengan perasaan hangat maupun kagum. "Tepatnya, di manakah Anda di dalam ruangan itu pada waktu penembakan itu terjadi, Kolonel Easterbrook?" "Saya berdiri dengan istri saya di tengah, dekat sebuah meja yang ada ?bunganya." "Dan aku memegang lenganmu, bukan, Archie, ketika hal itu terjadi" Aku ketakutan setengah mati. Aku terpaksa memegangmu erat-erat." "Kasihan, Kucing-kecilku," kata Pak Kolonel bergurau. 105 v 106 "Maksud Anda diarahkan kepada Lett} Blacklock" Mana saya tahu! Sulit sekali untuk memikirkan apa kesan kita yang sebenarnya atau apa yang betul-betul terjadi setelah semuanya berlalu. Saya hanya mengetahui bahwa semua lampu padam, dan senter itu bergerak menyapu kami semua, lalu tembakan meletus. Saya berpikir sendiri, 'Jika pemuda brengsek Patrick itu suka main-main dengan pistol yang berisi, nanti pasti ada yang terluka.' " "Anda pikir itu Patrick Simmons?" "Itu satu kemungkinan. Edmund Swettenham adalah jenis intelek dan ia sedang menulis buku dan tidak suka permainan anak-anak, sedangkan Kolonel Easterbrook tidak akan terlibat dalam permainan semacam itu. Tetapi Patrick adalah anak yang tidak dapat dikendalikan. Namun, dalam hal ini saya salah menduganya." "Apakah teman Anda juga berpikir itu mungkin Patrick Simmons?" "Murgatroyd" Lebih baik Anda bicara sendiri dengannya. Meskipun Anda tidak akan memperoleh apa-apa darinya. Dia ada di bawah sana, di kebun. Saya panggilkan kalau Anda mau." Nona Hinchlifle mengangkat suara nyaringnya dalam teriakan yang keras, "He-yooho, Murgatroyd..." "Datang..." sahut suatu teriakan yang kecil. "Cepat sedikit Polisi," teriak Nona Hinchlifle keras.?Nona Murgatroyd tiba setengah berlari dan terengah-engah. Keliman roknya lepas dan rambutnya keluar semua dari harnet yang tidak memadai. Wajahnya yang bulat penyabar, tersenyum. 107 Inspektur Craddock berhasil melacak Nona Hinchlifle sampai di kandang babi. "Babi adalah makhluk yang baik," kata Nona Hinchlifle sambil menggosok punggung seekor babi yang berkulit merah muda. "Tumbuh sehat, bukan" Persediaan daging yang baik untuk Natal nanti. Nah, apa yang hendak Anda bicarakan dengan saya" Kemarin malam saya telah mengatakan kepada anak buah Anda bahwa saya sama sekali tidak mengenal siapa orang itu. Belum pernah melihatnya di sekitar daerah ini melakukan pengintaian atau hal-hal sejenis itu. Kata Nyonya Mopp kami, dia datang dari salah satu hotel besar di Mcdenham Wells. Mengapa dia tidak menodong orang di sana saja seandainya itu yang dikehendakinya" Bahkan mungkin memperoleh hasil yang lebih banyak." Itu memang tidak dapat dibantah Craddock mulai dengan pertanyaan?pertanyaannya. "Di manakah tepatnya Anda berada pada waktu insiden itu terjadi?" "Insiden! Mengingatkan saya pada masa dinas di waktu perang. Menyaksikan banyak insiden saat itu. Di mana saya berada pada waktu penembakan terjadi" Itukah yang ingin Anda ketahui?" "Ya." "Sedang bersandar pada tempat perapian sambil berharap semoga ada orang yang menawari minuman," kata Nona Hinchlifle cepat. "Apakah menurut Anda tembakan-tembakan itu membabi buta atau dengan sengaja diarahkan kepada satu orang khusus?" "Apakah Scotland Yard?" tanyanya kehabisan napas. "Saya tidak tahu sebelumnya. Kalau tidak, saya tidak keluar rumah tadi." "Kami belum memanggil Scotland Yard, Nona Murgatroyd. Saya adalah Inspektur Craddock dari Milchestcr.',' "Itu amat baik," kata Nona Murgatroyd. "Apakah Anda sudah mendapatkan petunjukpetunjuk?" "Engkau di mana pada saat kejahatan tersebut, itu yang hendak ia ketahui, Murgatroyd," kata Nona Hinchlifle. Dia mengedipkan matanya kepada Craddock. "Oh, ampun," Nona Murgatroyd tergagap. "Saya seharusnya sudah siap. Alibi, tentu saja. Nah, sekarang coba saya ingat. Saya berada bersama dengan yang lain." "Kau tidak bersamaku," kata Nona Hinchlifle. "Oh, Hinch, tidak" Oh, ya, tidak. Saya sedang mengagumi, bunga-bunga krisan. Sebetulnya jelek-jelek. Kemudian terjadilah semuanya hanya saja saya belum ?tahu bahwa sudah terjadi maksud saya, saya tidak tahu bahwa sudah terjadi ?peristiwa yang itu. Saya tidak membayangkan sedikit pun bahwa pistol itu pistol yang sungguh-sungguh dan rasanya begitu aneh di dalam kegelapan, dan ?teriakan-teriakan yang seram itu. Saya salah sangka, tahu" Saya mengira dia yang sedang terbunuh maksud saya, gadis pembantu itu. Saya kira lehernya lagi ?digorok orang di seberang lorong sana. Saya tidak tahu bahwa malah yang pria ? maksud saya, saya tidak tahu kalau ada pria itu di sana. Cuma ada suara saja, yang berkata, 'Silakan, tangan ke atas'." " 'Angkat tangan!' " kata Nona Hinchlifle membetulkan. "Dan tidak pakai 'silakan'." 108 "Sampai gadis itu mulai berteriak, sebetulnya saya masih bersenang-senang. Hanya saja di dalam kegelapan semuanya sulit, dan jari kaki saya terinjak pada katimumulnyz. Sakit sekali. Apakah masih ada yang lain yang ingin Anda ketahui, Pak Inspektur?" "Tidak," kata Inspektur Craddock memandang Nona Murgatroyd sambil berpikir. "Saya-kira tidak ada yang lain." Temannya tertawa terbahak. "Dia takut mendengarkan ceritamu yang ngelantur, Murgatroyd." "Saya rela membantu dengan mengatakan apa saja yang dapat saya ceritakan." "Bukan itu yang dikehendakinya," kata Nona Hinchlifle. Dia memandang Inspektur Craddock. "Kalau Anda membuat kunjungan ini secara geografis, saya kira dari sini tempat berikutnya adalah rumah Pak Pendeta. Anda mungkin bisa memperoleh sesuatu di sana. Nyonya Harmon kelihatannya bodoh ?tetapi kadang-kadang saya pikir dia punya otak yang cerdik. Paling tidak, dia punya sesuatu." Sambil memperhatikan Inspektur Craddock dan Sersan Fletcher berlalu, Amy Murgatroyd berkata terengah-engah, "Oh, Hinch, apakah aku mengecewakan" Aku menjadi bingung!" "Sama sekali tidak," kata Nona Hinchlifle tersenyum. "Secara keseluruhan, kataku kau cukup lumayan." VI Inspektur Craddock melihat sekeliling ruangan besar yang menyedihkan itu dengan perasaan 109 hangat. Tempat ini mengingatkannya sedikit kepada rumahnya sendiri di Cumberland. Kain yang sudah pudar warnanya, kursi-kursi besar yang tua, bunga dan buku-buku yang berserakan di mana-mana, dan seekor anjing spaniel di dalam keranjang. Juga Nyonya Harmon, yang tergopoh-gopoh, dan tidak rapi, dan wajahnya yang bergairah, dirasakannya amat simpatik. Tetapi Nyonya Harmon langsung berkata terus terang, "Saya tidak dapat membantu Anda karena saya pada waktu itu menutup mata. Saya tidak senang mata saya silau. Dan kemudian ada tembakan-tembakan itu, dan saya malah memicingkan mata lebih erat lagi. Dan saya berharap dalam hati, pembunuhan itu semoga dapat dilaksanakan dengan tenang. Saya tidak suka kegaduhan." "Jadi, Anda tidak melihat apa-apa." kata Inspektur itu tersenyum. "Tetapi Anda mendengar...r "Oh, ya, banyak yang dapat saya dengar. Pintu-pintu yang membuka dan menutup, dan orang-orang yang mengatakan hal yang konyol-konyol, dan yang tersedak, dan si Mitzi yang berteriak seperti kereta uap dan Bunny yang mencicit seperti ?kelinci dalam perangkap. Dan orang-orang semua saling mendorong dan berjatuhan. Tetapi, pada waktu kegaduhan sudah mereda, saya membuka mata. Semua orang berada di lorong pada saat itu, membawa lilin. Kemudian lampu menyala dan tiba-tiba kami semua kembali seperti sedia kala maksud saya bukan seperti keadaan yang ?normal, tetapi kami adalah kami lagi, bukan hanya manusia-manusia dalam kegelapan. Manusia 110 dalam kegelapan berubah menjadi makhluk yang lain, bukan?" "Sava kira saya mengerti apa yang Anda maksudkan, Nyonya Harmon." Nvonya Harmon tersenyum padanya. "Dan di sanalah dia," katanya. "Seorang asing yang bertampang seperti musang ?wajahnya merona dan terkejut tertelentang mati dengan pistol di sisinya. ? ?Rasanya oh, rasanya tidak masuk akal, bagaimanapun juga." ?Memang tidak masuk akal juga bagi si Inspektur. Seluruh peristiwa ini menguatirkan baginya. 111 BAB VIII Craddock meletakkan laporan wawancaranya yang sudah selesai diketik di hadapan Polisi Kepala. Yang tersebut belakangan ini baru saja selesai membaca kawat yang diterimanya dari Kepolisian Swiss. "Jadi, dia pernah terlibat kejahatan," kata Rydesdale. "Hm persis seperti ?yang kita duga." "Ya, Pak." "Perhiasan... hm, ya... pembukuan palsu... ya, ... cek... sudah terang seorang pemuda yang tidak jujur." "Ya, Pak secara kecil-kecilan." "Betul. Dan hal yang kecil nanti akan menjadi ?hal yang besar." "Masih saya ragukan, Pak." Polisi Kepala mendongak. "Kau kuatir, Craddock?" "Ya, Pak." "Mengapa" Kisahnya kan cukup sederhana. Atau tidak" Mari kita lihat apa kata orang-orang yang sudah kauwawancarai ini." Dia mengambil laporan tersebut dan membacanya dengan cepat. 112 "Seperti biasanya banyak ketidaksamaan dan kontradiksi. Pendapat berbagai ?orang mengenai beberapa menit ketegangan, tidak pernah bisa sama. Tetapi gambaran pokoknya tampak cukup jelas." "Saya tahu, Pak tetapi gambaran ini kurang memuaskan. Kalau Bapak tahu apa ?yang kumaksud gambaran ini gambaran yang salah." ?"Nah, mari kita kupas faktanya. Rudi Schcrz naik bus pukul 5.20 dari Mcdcnham ke Chipping Cleghorn, tiba di sana pukul enam. Kesaksian kondektur dan dua orang penumpang. Dari halte bus dia berjalan ke arah Little Paddocks. Dia masuk ke rumah itu tanpa kesulitan, yang berarti mungkin lewat pintu depan. Dia ?menodong orang-orang itu dengan pistol, dia menembak dua kali, yang salah satunya membuat cedera Nona Blacklock, lalu membunuh dirinya dengan tembakan ketiga, entah sengaja atau tidak, tidak ada bukti cukup yang menguatkan. Alasan mengapa dia sampai berbuat semua ini, memang tidak memuaskan, saya setuju. Tetapi kita tidaklah diharuskan menjawab pertanyaan mengapa itu. Juri yang ditunjuk Kantor Pengusut Kematian yang nantinya akan memutuskan apakah kematian itu bunuh diri atau kecelakaan. Kesimpulan apa pun yang mereka tarik, bagi ?kita tidak menjadi persoalan. Tugas kita sudah selesai." "Maksud Bapak kita selalu dapat memakai teori psikologi yang diajukan Kolonel Easterbrook," kata Craddock murung. Rydesdale tersenyum. "Nah, ya, kan Pak Kolonel sebetulnya punya pengalaman yang luas," katanya. "Saya sebenarnya sudah jemu mendengarkan pembahasan-pembahasan psikologis yang dengan mudah dianggap dapat 113 Miss Marple Muncul menjelaskan semuanya dewasa ini tetapi ini tidak dapat kita abaikan sama ?sekali." "Saya masih merasa, gambaran yang kita peroleh itu tidak benar, Pak." "Apakah ada alasan yang cukup konkret untuk menduga bahwa ada warga Chipping Cleghorn yang berbohong kepadamu?" Craddock bimbang. "Saya kira pembantu asing itu mengetahui lebih daripada yang dikatakannya. Itu boleh jadi juga hanya prasangka di pihak saya." "Kaupikir dia mungkin terlibat dengan orang ini" Dia yang memasukkannya ke dalam rumah" Dia vang menyuruhnya berbuat demikian?" "Kira-kira begitu. Saya kira dia dapat berbuat demikian. Tetapi, ini hanyalah menunjukkan bahwa di rumah itu memang ada sesuatu yang berharga, uang atau perhiasan, yang mana tidak sesuai dengan faktanya. Nona Blacklock dengan tegas menyangkalnya. Begitu pula yang lain. Ini memberikan kepada kita satu-satunya kemungkinan terakhir, bahwa di rumah itu ada sesuatu yang berharga yang tidak' diketahui orang...." "Suatu plot cerita yang bisa laku keras." "Memang, Pak, kedengarannya konyol. Pendapat lain adalah kevakinan Nona Bunncr bahwa itu adalah percobaan Schcrz untuk membunuh Nona Bunner." "Ah, dari apa yang kaukatakan dan dari pernyataan yang dibuatnya, Nona Bunncr ?ini..." "Setuju, Pak." kata Craddock cepat-cepat. "Dia adalah saksi yang sama sekali tidak dapat diandalkan, terlalu mengada-ada. Siapa saja dapat menanamkan suatu ide dalam kepalanya tetapi yang ? 114 menarik dalam hal ini adalah, teori ini hanya datang dari dia tidak ada yang ?telah menanamkannya dalam kepalanya. Semua orang yang lain tidak setuju dengannya. Sekali ini dia tidak condong ke mana air yang deras alirnya. Ini betul-betul kesannya sendiri." "Dan mengapa Rudi Schcrz mau membunuh Nona Blacklock?" "Itulah, Pak. Saya tidak tahu. Nona Blacklock tidak tahu kecuali apabila dia ?adalah pembohong ulung yang dapat mengelabui saya. Tidak ada yang tahu. Jadi, tentu saja pendapat ini tidak benar." Dia menarik napas. * "Jangan putus asa, Craddock," kata Polisi Kepala. "Saya mengajakmu makan siang bersama Sir Henry. Makanan yang paling enak yang dapat disajikan Hotel Royal Spa di Mcdcnham Wells." "Terima kasih, Pak," Craddock menatap dengan heran. "Lihat, kita menerima sepucuk surat..." Dia berhenti ketika Sir Henry Clithcring masuk. "Ah, kau di sini, Henry." Sir Henry, yang kali ini bersikap tidak resmi, berkata, "Pagi, Dcrmot." "Saya punya berita untukmu, Henry," kata Polisi Kepala. "Apa?" "Surat asli dari seorang perawan tua. Tinggal di Hotel Royal Spa. Sesuatu yang menurut dia harus kita ketahui sehubungan dengan kasus di Chipping Cleghorn." "Perawan-perawan tua itu," kata Sir Henry puas. "Apa kataku" Mereka mendengar semua, mereka melihat semua. Dan tidak seperti pepatah kuno itu (tidak mendengar yang jahat, tidak melihat yang 115 jahat, tidak membicarakan yang jahat), mereka membicarakan semua yang jahat. Apa yang diketahui perawan tua ini?" Rydesdale memeriksa suratnya. "Gayanya menulis sama dengan nenek saya," gerutunya. "Cakar ayam. Seperti labalaba dalam botol tinta, dan semuanya digarisbawahi. Sebagian besar mengenai semoga tidak menyita waktu kita terlalu bany ak, tetapi mungkin dia dapat membantu sedikit, dan seterusnya, dan seterusnya. Siapa namanya" Jane apa ini ?Murple bukan, Marplc, Jane Marplc." ?"Astaga," kata Sir Henry. "Mungkinkah" George, dia adalah satu-satunya perawan ulungku. Perawan tua yang paling jempol dari semua perawan tua lainnya. Dan dia bisa berada di Mcdcnham Wells, bukan di rumahnya yang tenang di St. Mary Mead, tepat pada saatnya dia bisa terlibat dalam suatu kasus pembunuhan. Sekali lagi, ada pembunuhan yang diiklankan demi kepentingan dan kegemaran Miss Marple." ?"Nah, Henry," kata Rydesdale sinis. "Aku gembira dapat bertemu dengan orang yang kauung-gul-unggulkan. Ayo! Kita makan di Royal Spa dan mewawancarai wanita itu. Iklan Pembunuhan A Murder Is Announced Karya Agatha Christie di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo Craddock, di sini, tampak amat skeptis." "Sama sekali tidak, Pak," kata Craddock sopan. Dia berpikir, terkadang ayah angkatnya memang keterlaluan. II Miss Jane Marplc mirip sekali, kalaupun tidak persis, dengan apa yang dibayangkan Craddock. Dia lebih ramah dan lebih tua daripada yang ia duga. Dia betul tampak tua. Rambutnya putih seperti salju. Mukanya yang berwarna merah muda, sudah keriputan semuanya, tetapi matanya yang biru tampak polos. Dia terbungkus rapat dalam bahan wol. Wol dalam bentuk selendang di bahunya, dan wol yang sedang dirajutnya yang ternyata adalah sehelai selimut untuk bayi. Dia begitu senang sampai-sampai sukar berbicara, ketika bertemu dengan Sir Henry, dan tergagap-gagap pada waktu diperkenalkan kepada Polisi Kepala dan Detektif Inspektur Craddock. "Tetapi, aduh, Sir Henry, begitu kebetulan... begitu kebetulan sekali. Sudah lama sejak kita terakhir bertemu.... Ya, rematik saya. Akhir-akhir ini amat parah. Tentu saja saya tidak mampu membayar hotel ini (betul-betul menakjubkan tarif yang mereka pasang di sini) tetapi Raymond kemenakan saya, Raymond West, kau ?mengingatnya...?" "Setiap orang sudah mengenal namanya." "Ya, anak baik itu sekarang begitu sukses dengan buku-buku yang dikarangnya ?dia membanggakan dirinya tidak akan menulis hal-hal yang menyenangkan. Anak baik itu memaksa untuk membiayai semua pengeluaran saya di sini. Dan istrinya yang juga sedang tenar sebagai pelukis. Kebanyakan cuma gambar bunga mati dalam jambangan dan sisir patah di ambang jendela. Saya tidak berani mengatakan kepadanya bahwa saya masih lebih mengagumi Blair Leigh ton dan Alma Tadema. Oh, tetapi saya mengoceh terus ini. Dan ini Pak Polisi Kepala sendiri saya tidak ?pernah membayangkan begitu kuatir barangkali saya menyita waktunya...." ?"Betul-betul sinting," pikir Detektif Inspektur Craddock jengkel. 117 116 "Mari kita ke kamar pribadi Manajer," kata Rydesdale. "Kita bisa berbicara lebih leluasa di sana." Setelah Miss Marple melepaskan dirinya dari gelutan wolnya, dan mengumpulkan semua jarum rajutnya, dia mengikuti mereka, tergesa-gesa dan sedikit menggerutu, ke kamar tamu Tuan Rowlandson yang nyaman. "Nah, Miss Marplc, marilah kita dengar apa yang ingin Anda katakan," kata Polisi Kepala. Secara tidak diduga, Miss Marplc langsung kepada pokok masalahnya tanpa basabasi. "Sebuah cek," katanya. "Dia telah menggantinya." "Dia?" "Anak muda yang dulu ada di meja depan di sini. yang diberitakan merencanakan penodongan dan kemudian menembak dirinya sendiri." "Dia mengganti sebuah cek, kata Anda?" Miss Marplc mengangguk. "Ya. Ini ceknya ada pada saya." Dia mengeluarkan dari tasnya dan meletakkannya di atas meja. "Baru sampai pagi ini bersama dengan dokumen saya lainnya dari Bank. Anda dapat melihat, sebetulnya angkanya adalah untuk tujuh pound, dan dia menggantinya menjadi tujuh belas. Sebuah garis di depan angka tujuh dan belas ditambahkannya kepada kata tujuh dengan menekankan kertas penghisap di atasnya untuk membaurkan semuanya. Sebenarnya hasil karya yang amat bagus. Punya cukup pengalaman, menurut saya. Tintanya sama, karena saya menulis cek ini di mejanya. Saya pikir, dia tentu sudah sering melakukan hal ini sebelumnya.. Bagaimana menurut Anda?" 118 "Kali ini dia salah memilih mangsa," kata Sir Henry. Miss Marplc mengangguk menyetujui. "Ya. Saya kira dia tidak mungkin berhasil benar dalam bidang kejahatan. Saya adalah mangsa yang tidak tepat. Seorang ibu muda yang sibuk, atau seorang gadis yang sedang jatuh cinta merekalah orang-orang yang menulis bermacam-macam cek?untuk bermacam-macam jumlah, dan yang tidak meneliti benar buku rekeningnya. Tetapi seorang wanita tua yang harus berhati-hati dengan setiap sen \ang dikeluarkannya, dan yang telah mempunyai kebiasaan-kebiasaan tertentu ?merupakan orang yang salah untuk dipilih sebagai mangsa. Tujuh belas pound adalah jumlah yang tidak pernah saya cantumkan pada cek. Dua puluh pound, angka yang bulat, untuk membayar gaji bulanan dan buku-buku, memang. Dan untuk pengeluaran pribadi saya, saya selalu mengambil tujuh sebelumnya hanya lima, ?tetapi semua sekarang sudah menjadi lebih mahal." "Dan barangkali pemuda itu mengingatkan kau kepada seseorang?" kejar Sir Henry, matanya memandang dengan jenaka. Miss Marplc menggelengkan kepalanya dan tersenyum padanya. "Anda amat nakal, Sir Henry. Terus terang saja, memang ya. Fred Tyler di toko ikan. Selalu menambahkan sebuah angka satu di kolom shilling. Karena kita sekarang makan begitu banyak ikan, bonnya jadi panjang, dan orang jarang menjumlahnya kembali. Cuma sepuluh shilling setiap kali yang masuk ke kantungnya, tidak banyak, tetapi cukup untuk membeli dasi baru bagi dirinya dan 119 mengajak Jessie Spraggc (gadis yang bekerja di toko kain tirai) pergi nonton. Jual tampang, itulah yang digemari orang-orang muda. Nah, pada minggu yang pertama saya di sini, ada kesalahan dengan bon saya. Saya tunjukkan kepada anak muda itu, dan ia minta maaf dengan baik, dan kelihatannya menyesal. Tetapi saat itu saya berpikir, 'Matamu adalah mata yang curang, Orang muda.' "Apa yang saya maksudkan dengan mata yang curang," sambung Miss Marple, "adalah yang melihat lurus-lurus kepada Anda dan tidak berkedip atau mengalihkan pandangannya." Tiba-tiba timbul rasa penghargaan Craddock kepada perempuan ini. Pikirnya, "Persisjim Kelly." Ia teringat penipu terkenal yang berkat bantuannya sekarang telah diamankan di balik jeruji besi. "Rudi Schcrz adalah pribadi yang amat tidak memuaskan," kata Rydesdale. "Kami mengetahui, dia pernah berurusan dengan polisi di Swiss." "Kalau begitu tempat itu sudah terlalu panas baginya, saya kira, lalu dia kemari dengan surat-surat palsu?" tanya Miss Marplc. "Tepat," kata Rydesdale. "Dia berpacaran dengan pelayan kecil berambut merah di kamar makan ini," kata Miss Marple. "Untunglah, saya kira hatinya tidak terpengaruh. Gadis itu hanya senang mendapat perlakuan yang lain daripada biasanya, dan Rudi sering memberinya bunga, coklat, hal mana tidak sering diperbuat pemuda-pemuda Inggris. Apakah dia telah mengatakan semua yang diketahuinya?" tanya Miss Marple, tibatiba berpaling kepada Craddock. "Atau masih belum semuanya?" "Saya tidak pasti," kata Craddock hati-hati. 120 "Saya kira masih ada yang tersisa sedikit," kata Miss Marple. "Dia tampaknya gelisah. Saya dibawakan ikan haring asap, dan bukan ikan haring stgar seperti biasanya pagi ini, dan ia lupa membawakan susu. Biasanya dia adalah pelayan yang baik sekali. Ya, dia sedang gelisah. Kuatir dia harus memberikan kesaksian atau sejenisnya. Tetapi saya kira..." matanya yang biru jernih menilai kegagahan dan ketampanan Detektif Inspektur Craddock dengan apresiasi wanita gaya Victoria, "Anda pasti dapat membujuknya untuk mengatakan semua yang diketahuinya." Detektif Inspektur Craddock merah pipinya dan Sir Hcnrv tertawa terkekeh. "Mungkin penting," kata Miss Marplc. "Boleh jadi pemuda itu mengatakan kepadanya siapa orangnya." Rydesdale menatapnya tak berkedip. "Siapa orang yang mana?" "Saya memang tidak pandai mengutarakan maksud saya. Maksud saya, siapa orangnya yang menyuruhnya berbuat demikian." "Jadi Anda pikir ada yang menyuruhnya?" Mata Miss Marplc terbuka lebar menyatakan keheranannya. "Oh, tentu saja maksud saya.... Ini ada seorang pemuda yang menarik yang ? ?berbuat curang sedikit di sana-sini mengganti cek kecil, mungkin mengambil ?sepotong perhiasan yang tidak disimpan, atau mengambil sedikit uang dari kas ?segala jenis pencurian kecil. Semuanya agar kantungnya selalu berisi, dan dia dapat berpakaian rapi, dan mengajak seorang gadis ke mana-mana dan semacamnya. Lalu tiba-tiba ia muncul, dengan sepucuk pistol, dan 121 menodong satu ruangan yang penuh manusia, dan menembak seseorang. Dia tidak pernah akan berbuat demikian sama sekali tidak akan! Dia bukanlah jenis ?manusia yang demikian. Tidak masuk akal." Craddock menarik napasnya dalam-dalam. Itulah juga apa yang dikatakan Lctitia Blacklock. Apa yang dikatakan istri Pendefa. Apa yang semakin dirasakannya sendiri. Tidak masuk akal. Dan sekarang, perawan tua Sir Henry juga mengatakan yang sama, dengan keyakinannya dan suara perawan tuanya. "Barangkali Anda dapat menjelaskannya, Miss Marplc," katanya, dan suaranya tibatiba menjadi agresif, "kalau begitu apa yang terjadi?" Dia berpaling kepadanya dengan heran. "Tetapi mana saya bisa tahu apa yang terjadi" Memang di surat kabar ada diberitakan kisahnya tetapi hanya sedikit. Kita hanya bisa menarik ?kesimpulan, tetapi kita tidak mempunyai keterangan yang akurat." "George," kata Sir Henry. "Jika Miss Murple dii/inkan membaca catatan wawancara yang dilakukan Craddock dengan orang-orang di Chipping Cleghorn, apakah itu terlalu menyimpang dari kebiasaan?" "Mungkin memang menyimpang," kata Rydesdale. "Tetapi aku dapat memegang jabatanku hari ini juga tidak datang dari hanya mengikuti jalur saja. Dia boleh membacanya. Aku juga ingin tahu apa yang dapat disimpulkannya." Miss Marplc menjadi canggung. "Saya kira, Anda telah terlalu banyak mendengarkan cerita Sir Henry. Sir Henry selalu teramat baik terhadap saya. Dia menaruh terlalu banyak bobot pada observasi-observasi kecil yang pernah saya 122 buat. Sebetulnya, saya tidak berbakat sama sekali kecuali barangkali saya ? ?mempunyai sedikit pengetahuan mengenai naluri alamiah manusia. Manusia cenderung untuk terlalu mudah percaya. Saya kuatir, kecenderungan saya adalah selalu mengharapkan yang paling buruk. Bukan sifat yang baik. Tetapi sering terbukti kebenarannya kemudian." "Bacalah ini," kata Rydesdale, sambil memberikan laporan tersebut kepadanya. Toh tidak akan memakan waktu yang lama. Apalagi orang-orang ini berasal dari lingkungan yang sama seperti Anda Anda tentunya mengenal banyak orang yang ?sama seperti mereka. Barangkali Anda dapat melihat sesuatu yang telah kami lewati. Kasus ini sudah akan ditutup. Sebelum kami menutupnya, kami ingin mendengar pendapat seorang awam mengenainya. Saya tidak berkeberatan mengatakan kepada Anda bahwa Craddock merasa tidak puas. Dia berpendapat sama seperti Anda, bahwa kasus ini tidak masuk akal." Selama Miss Marplc membaca, tidak ada yang berbicara. Akhirnya laporan itu diletakkannya kembali. "Laporan yang amat menarik," katanya menarik napas. Setiap orang berkata dan berpikir lain. Masing-masing berbeda. Apa yang mereka lihat, atau apa yang mereka kira mereka lihai. Dan semuanya begitu kompleks, hampir seluruhnya adalah hal-hal yang sepele. Dan kalau ada yang sebetulnya bukan hal yang sepele, juga sulit untuk dikenali yang mana seperti mencari jarum dalam timbunan rumput ?kering saja." 123 Craddock merasa agak kecewa. Sejenak tadi baru saja dia percaya barangkali apa yang dikatakan Sir Henry mengenai perempuan tua ini benar. Mungkin dia dapat menunjukkan sesuatu orang-orang tua biasanya amat peka. Misalnya, dia sendiri ?tidak pernah dapat menyembunyikan apa-apa dari bibi ibunya, Nenek Emma. Akhirnya Nenek Emma memberitahukan bahwa hidungnya bergetar setiap kali dia akan berbohong. Tetapi perawan tua yang dibanggakan Sir Henry ini rupanya hanya berhasil memberikan beberapa pandangan umum yang kurang berbobot. Craddock merasa jengkel, dan dia berkata agak kasar, "Inti kasus ini adalah, bahwa faktanya tidak dapat dibantah. Apa pun keterangan yang berbeda yang diberikan orang-orang tersebut, mereka semua melihat satu hal. Mereka melihat seorang bertopeng, membawa pistol dan senter, membuka pintu, menodong mereka, dan apakah mereka berpikir dia berkata 'Angkat tangan' atau 'Uang atau nvawa atau apa pun ungkapan vang mereka asosiasikan dengan penodongan, mereka melihatnya" "Tetapi," kata Miss Marple lembut. "Mereka sebetulnya tidak melihat apa-apa ?sama sekali...." Craddock tersentak. Kata-katanya tepat! Memang tajam pikirannya, kalau begitu. Craddock hanya mengujinya dengan kata-katanya tadi, tetapi dia tidak masuk ke dalam perangkap. Memang apa yang dikatakan orang-orang itu mereka lihat sendiri, sebetulnya tidak mempengaruhi faktanya atau kejadian itu. Tetapi baik Miss Marple, maupun dirinya sendiri, sama-sama menyadari bahwa mereka sebetulnya tidak mungkin dapat melihat penodong itu. 124 "Kalau tidak salah," kata Miss Marplc dengan pipi merona, matanya jernih dan riang seperti mata seorang anak, "di lorong di luar sama sekali tidak ada penerangan pun dari loteng di atasnya?"?"Betul," kata Craddock. "Jadi, jika ada orang berdiri di ambang pintu dan menyalakan senter yang terang ke dalam ruangan, tidak ada seorang pun yang dapat melihat apa-apa kecuali sinar dari senter itu, bukan?" "Ya, memang tidak. Saya telah mencobanya." "Maka, jika ada dari antara mereka yang mengatakan mereka melihat orang bertopeng dan seterusnya dan seterusnya, sebenarnya secara tidak sadar mereka hanya menarik kesimpulan dari apa yang mereka lihat kemudian ketika lampu ?sudah menyala kembali. Jadi, semuanya cocok sekali, bukan, kalau kita anggap Rudi Schcrz adalah 'kambing hitam'nya itu toh istilahnya?" ?Rydesdale memandangnya dengan terheran-heran sehingga pipi Miss Marple menjadi semakin merah. "Barangkali istilah yang saya pakai salah," bisiknya. "Saya kurang pandai memakai istilah-istilah demikian dan biasanya ungkapan-ungkapan itu cepat ?berubah. Saya meniru dari salah satu cerita Dashiel Hammctt (kata kemenakan saya Raymond, dia termasuk yang teratas dari pengarang-pengarang cerita 'kasar'). 'Kambing hitam' kalau saya tidak salah tangkap, adalah orang yang dituduh melakukan suatu kejahatan yang sebenarnya dilakukan oleh orang lain. Rudi Scherz ini bagi saya tampak seperti orang yang cocok untuk peran tersebut. Sebetulnya dia agak bodoh, tetapi bersifat serakah dan boleh jadi terlalu mudah percaya." 125 Kata Rydesdale sambil tersenyum penuh toleransi, "Maksud Anda ada orang yang membujuknya untuk pergi dan menembaki orang-orang dalam satu ruangan" Perintah yang berlebihan, bukan?" "Saya kira, dia diberitahu bahwa itu hanyalah suatu lelucon" kata Miss Marple. "Tentunya dia dibayar untuk melakukannya. Juga dibayar untuk memasukkan iklan itu di surat kabar, dibayar untuk pergi dan mengadakan orientasi di rumah itu, dan kemudian, pada malam yang ditentukan, dia harus ke sana, memakai topeng dan jubah hitam, dan membanting pintunya sampai terbuka, mengacungkan senternya, dan berteriak, 'Angkat tangan!' " "Dan menembakkan sepucuk pistol?" "Oh, tidak, tidak," kata Miss Marplc. "Dia tidak pernah memegang pistol itu." "Tetapi semua orang berkata...", Rydesdale mulai, tetapi segera berhenti. "Persis," kata Miss Marplc. "Tidak ada orang yang mungkin dapat melihat sepucuk pistol padanya seandainya pun ia membawanya. Menurut saya, setelah dia berteriak 'Angkat tangan', ada orang mendatanginya dari belakang dengan diam-diam di dalam kegelapan, dan menembak dua kali lewat bahunya. Itu membuatnya ketakutan setengah mati. Dia berbalik, dan sementara dia berbuat demikian, orang ini menembaknya dan membiarkan pistol itu jatuh di sisinya...." Ketiga laki-laki itu memandangnya. Sir Henry berkata dengan lembut, "Ini satu kemungkinan." "Tetapi siapakah Tuan X ini yang datang dalam kegelapan?" tanya Polisi Kepala. 126 Miss Marplc mendehem. "Anda harus mencari tahu dari Nona Blacklock, siapa yang ingin membunuhnya." Buka topi untuk Dora Bunncr, pikir Craddock. Naluri ternyata melebihi kecerdasan kapan saja. "Jadi Anda pikir, ini adalah percobaan pembunuhan yang disengaja atas Nona Blacklock?" tanya Rydesdale. "Kelihatannya memang begitu," kala Miss Marple. "Meskipun ada satu atau dua masalah. Tetapi yang saya pikirkan sekarang adalah, barangkali ada jalan yang lebih pendek untuk mengusutnya. Saya merasa yakin, bahwa orang yang mengikat perjanjian dengan Rudi Schcrz ini tentu telah memperingatkannya untuk menutup mulutnya, tetapi seandainya dia sampai bercerita kepada seseorang, kemungkinan besar ialah kepada gadis itu, Myrna Harris. Dan Rudi mungkin mungkin saja ? ?memberikan sentilan mengenai identitas orang yang mengatur perjanjian ini." "Akan saya temui dia sekarang," kata Craddock berdiri. Miss Marplc mengangguk. "Ya, lakukanlah, Inspektur Craddock. Saya akan merasa lebih senang setelah Anda Iklan Pembunuhan A Murder Is Announced Karya Agatha Christie di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo melakukannya. Karena setelah dia menceritakan apa yang diketahuinya, nvawanya juga sudah tidak terlalu terancam lagi." ' "Tidak terancam"... Ah, saya mengerti." Dia meninggalkan ruangan. Polisi Kepala mengatakan dengan ragu-ragu tetapi bijaksana. "Nah, Miss Marplc. Anda telah memberikan kepada kami bahan pemikiran yang baru." 127 Ill "Saya minta maaf, saya betul menyesal," kata Myrna Harris. "Dan Anda begitu baik, tidak menjadi marah karenanya. Tetapi, Anda tahu, ibu saya adalah orang yang suka ribut mengenai segala sesuatu. Dan rasanya saya mungkin dianggap bersekongkol dengannya apa istilahnya" sebagai pembantu pelaku kejahatan ? ?(kata-kata itu meluncur dengan mudahnya keluar). "Maksud saya, saya kuatir Anda tidak akan mempercayai saya, bahwa tadinya sava melihatnya hanya sebagai permainan saja." Inspektur Craddock mengulangi lagi kata-kata hiburannya yang tadi dipakainya untuk membobolkan da>a tahan Myrna. "Ya. Saya -akan menceritakan semuanya kepada Anda. Tetapi Anda berjanji tidak akan melibatkan saya demi ibu saya" Awal mulanya adalah sewaktu Rudi membatalkan janjinya dengan saya. Kami merencanakan pergi nonton malam itu dan dia kemudian berkata bahwa dia tidak bisa datang, dan saya merasa tersinggung karena ?tadinya dialah yang mengajak dan saya tidak suka dipermainkan oleh orang asing. Lalu katanya itu bukan salahnya, dan saya mengatakan saya tidak percaya, dan dia kemudian mengatakan bahwa dia punya obyekan malam itu dan bahwa dia akan ?memperoleh banyak uang untuk itu, dan apakah saya suka jam tangan yang indah" Lalu saya tanya, apa maksudnya dengan obyekan tersebut" Dan dia berkata bahwa saya tidak boleh menceritakannya kepada siapa-siapa, bahwa malam itu ada pesta di suatu tempat dan dia akan memainkan sandiwara penodongan. 128 Lalu dia menunjukkan iklan yang dia pasang, dan saya terpaksa tertawa. Dia sendiri agak jemu dengan semuanya itu. Katanya itu hanyalah permainan anak kecil saja tetapi, yah, begitulah orang-orang Inggris. Mereka tidak pernah dewasa ? lalu tentu saja saya bertanya apa maksudnya berkata begitu mengenai bangsa ? kami dan kami bertengkar sedikit, tetapi kemudian rukun kembali. Begitulah, ?Anda dapat mengerti, bukan, Pak, pada waktu saya membaca bahwa penodongan itu bukanlah permainan dan Rudi telah menembak seseorang lalu menembak dirinya sendiri wah, saya tidak tahu apa yang harus saya lakukan. Saya pikir jika ?saya mengakui saya telah mengetahui sebelumnya, bukankah akan menimbulkan kesan seolah-olah saya pun terlibat di dalam peristiwa itu" Tetapi sungguh, pada waktu dia menceritakannya kepada saya, saya melihatnya hanya sebagai suatu lelucon. Saya berani bersumpah, Rudi sendiri pun mengartikannya demikian. Sava sama sekali tidak mengetahui bahwa dia memiliki sepucuk pistol. Dia tidak pernah mengatakan akan membawa pistol." Craddock menghiburnya, dan kemudian menanyakan pertanyaan yang paling menentukan. "Siapakah yang disebutnya sebagai pengatur pesta itu?" Tetapi di sini Craddock tidak berhasil. "Dia tidak pernah menyebut siapa yang menyuruhnya berbuat itu. Saya pikir, barangkali tidak ada. Barangkali itu kemauannya sendiri." "Dia tidak menyebutkan suatu nama" Atau apakah orang itu pria atau wanita?" 129 "Dia tidak mengatakan apa-apa, kecuali bahwa acaranya nanti pasti hebat. 'Saya akan tertawa nanti melihat wajah-wajah mereka.' Itu kata-katanya." Dia tidak punya waktu untuk tertawa terlalu lama, pikir Craddock. IV "Itu kan cuma suatu teori," kata Rydesdale dalam perjalanan pulang ke Mcdcnham. "Tidak ada yang menguatkannya, sama sekali. Anggaplah sebagai ocehan seorang perawan tua saja, dan tidak usah dihiraukan, eh?" "Sebaiknya kita pikirkan, Pak." "Semuanya sangat tidak mungkin. Tokoh X yang misterius tiba-tiba muncul dalam kegelapan di belakang teman Swiss kita. Dari mana datangnya" Siapakah dia" Selama ini ke mana saja dia?" "Mungkin dia masuk dari pintu samping," kata Craddock, "tepat pada waktu kedatangan Scherz. Atau," tambahnya perlahan, "dia mungkin masuk dari dapur." "Maksudmu, gadis itu yang mungkin masuk dari dapur?" "Ya, Pak. Itu suatu kemungkinan. Dari semula saya masih mencurigai gadis itu. Kesan yang saya peroleh adalah dia bukanlah orang baik-baik. Dengan segala macam teriakannya dan histerisnya boleh jadi semua itu hanya pura-pura saja. Dia ?bisa saja membujuk pemuda ini, membukakan pintu bagim a pada saat yang tepat, merencanakan segala sesuatu, menembaknya, bergegas kembali ke kamar makan, mengambil kembali peralatan makan yang tadi dipolesnya dengan kulit rusa itu, dan mulai dengan teriakan-teriakan yang dibuat-buatnya." 130 "Teori ini tidak sesuai dengan fakta yang dikatakan oleh eh, siapa namanya ? ?oh, ya, Edmund Swettenham, yang dengan tegas meyakinkan bahwa anak kuncinya terdapat di bagian luar pintu, dan bahwa dia sendirilah yang memutarnya dan melepaskan gadis itu. Apakah ada pintu lain lagi di bagian rumah yang itu?" "Ya, ada pintu yang menuju ke anak tangga belakang dan dapur yang terdapat tepat di bawah anak tangga itu, tetapi rupanya tangkai pintunya sudah terlepas tiga minggu yang lalu dan belum ada yang membetulkannya. Sementara ini pintu itu tidak dapat dibuka. Saya kira hal ini kelihatannya benar. Kumparan bersama kedua tangkainya terletak di luar pintu di lorong, dan sudah tertutup debu yang tebal. Namun, seorang profesional tentunya punya cara untuk membuka pintu itu." "Sebaiknya kauperiksa riwayat hidup gadis itu. Periksalah apakah surat-suratnya beres. Hanya bagi saya semuanya terlalu teoritis." Lagi-lagi Polisi Kepala memandang penuh tanda tanya kepada bawahannya. Craddock menjawab dengan tenang, "Saya tahu, Pak. Dan tentu kalau Bapak pikir kasus ini lebih baik ditutup saja, ya ditutup saja. Tetapi, kalau saya dapat menelitinya lebih lama sedikit, saya akan berterima kasih, Pak." Di luar dugaannya, Polisi Kepala berkata dengan tenang dan penuh persetujuan, "Anak jempol!" "Pistol itu dapat saya periksa. Kalau teori ini betul, pistol tersebut bukanlah milik Scherz, dan sejauh ini 131 belum ada yang dapat menunjukkan bahwa Schcrz pernah memiliki pistol." "Buatan Jerman." "Saya tahu, Pak. Tetapi di negara ini banyak terdapat senjata buatan Eropa. Semua orang Amerika membawanya pulang, dan begitu pula tentara kita. Kita tidak dapat membuktikan apa-apa dari sana." "Betul juga. Ada jalur lain yang bisa diambil?" "Pasti ada motifnya, Pak. Kalau teori ini betul, itu berarti kejadian hari Jumat yang lalu bukanlah sekedar lelucon, dan juga bukan penodongan biasa, itu adalah percobaan pembunuhan yang sudah direncanakan. Ada orang yang berusaha membunuh Nona Blacklock. Sekarang, mengapa" Menurut saya, jika ada yang mengetahui jawaban atas pertanyaan ini, orang itu pastilah Nona Blacklock sendiri." "Sepanjang pengetahuan saya, dia cepat menyanggah pikiran demikian?" "Dia cepat menyanggah kemungkinan Rudi Scherz ingin membunuhnya. Dan memang dia betul. Dan juga ada hal yang lain, Pak." "Ya?" "Seseorang mungkin akan mencoba lagi." "Nah, itu pasti dapat membuktikan kebenaran teori ini," kata Polisi Kepala serius. "Satu hal lagi, jagalah Miss Marple, ya?" "Miss Marple" Mengapa?" "Saya kira dia sekarang tinggal bersama keluarga Pendeta di Chipping Cleghorn dan datang ke Mcdcnham Wells dua kali seminggu untuk perawatannya. Rupanya itu Nyonya-siapa-namanya adalah anak salah seorang teman lama Miss Marple. Si tua itu punya naluri penciuman yang jempol. Nah, 132 ya, saya kira hari-harinya terlalu menjemukan, dan melacak' kian kemari mencari jejak pembunuh-pembunuh tentulah membuat hidupnya lebih menarik." "Lebih baik dia tidak kemari," kata Craddock serius. "Apakah akan mengganggu sepak terjangmu?" "Bukan begitu, Pak. Hanya saja dia adalah seorang nenek yang baik. Saya tidak menginginkan nanti terjadi apa-apa padanya... tentu saja kalau teori ini ada kebenarannya," 133 BAB IX Mengenai Sebuah Pintu I "Maafkan saya mengganggu Anda lagi, Nona Blacklock "?"Oh, tidak apa-apa. Saya kira karena sidang akan ditunda seminggu, Anda berharap menggali bukti-bukti tambahan?" Detektif Inspektur Craddock mengangguk. "Pertama-tama, Nona Blacklock, Rudi Scherz bukanlah anak pemilik Hotel des Alpes di Montreux. Rupanya dia memulai kariernya sebagai perawat di sebuah rumah sakit di Bern. Banyak pasien yang pernah kehilangan perhiasan-perhiasan kecil. Dia juga pernah bekerja sebagai pelayan di sebuah tempat rekreasi musim dingin dengan alias yang lain. Keahliannya di sana adalah membuat bon duplikat dengan beberapa jenis barang yang tercantum di salah satu lembaran, tetapi yang tidak tercantum di lembaran yang lain. Selisihnya, tentu saja, masuk ke sakunya. Kemudian dia bekerja di sebuah toko serba-ada di Zurich. Di sana pencurian barang-barang agak lebih banyak daripada biasanya selama dia bekerja di tempat itu. Kemungkinan besar, pencurian barang-barang itu bukan hanya dilakukan oleh pembeli." 134 "Kalau begitu, dia adalah seorang pemungut barang-barang kecil yang tidak diawasi?" tanya Nona Blacklock sinis. "Jadi, saya tidak salah kalau tadinya saya berpikir saya belum pernah melihatnya sebelumnya?" "Anda benar pasti ada orang yang menunjukkan Anda kepadanya di Hotel Royal ?Spa, lalu dia berpura-pura mengenali Anda. Polisi Swiss sudah mulai memperketat pengawasan mereka terhadapnya, maka dia menyeberang kemari dan dengan suratsurat palsu berhasil mendapatkan pekerjaan di Royal Spa." "Tempat operasi yang cukup baik," kata Nona Blacklock tanpa senyum. "Hotel itu amat mahal dan banyak orang kaya.yang menginap di sana. Dari antara mereka pasti ada yang tidak meneliti bon-bonnya, bukan?" "Ya," kata Craddock. "Di sana ada prospek dapat memetik panen yang memuaskan." Nona Blocklock termenung. "Saya dapat mengerti semua itu," kalanya. "Tetapi mengapa lalu datang ke Chipping Cleghorn" Apa yang dikiranya kami miliki yang mungkin dapat menandingi kekayaan di Hotel Royal Spa?" "Anda tetap pada pernyataan Anda bahwa di rumah ini tidak ada barang yang berharga?" "Tentu saja tidak ada. Saya kan seharusnya tahu. Saya dapat menjamin, Pak Inspektur, bahwa kami di sini tidak menyimpan lukisan Rembrandt atau yang sejenisnya." "Jadi kalau begitu, mungkin teman Anda Nona Bunncr itu betul" Dia kemari untuk menyerang Anda." 135 ("Nah, Lctty, apa kataku?" "Oh, omong kosong, Bunny.") "Tetapi, apakah betul-betul omong kosong?" tanya Craddock. "Saya kira, Anda tahu, bahwa itu benar." Nona Blacklock memandangnya dalam-dalam. "Sekarang, mari kita bahas soal ini. Anda betul-betul yakin bahwa pemuda ini datang kemari setelah mengatur lewat sebuah iklan supava separuh warga desa ?ini akan berkumpul di sini dengan mata terbuka lebar pada saat vang tertentu..." "Tetapi barangkali bukan itu yang direncanakannya terjadi," potong Nona Bunncr bersemangat. "Mungkin dia bermaksud memberikan peringatan untuk menakut-nakuti untukmu, Lctty itu kesanku yang pertama pada waktu aku membaca iklan ? ?tersebut 'Berita Pembunuhan' aku merasakannya di sekujur tubuhku bahwa itu ? ?sesuatu yang mengancam seandainya semua terjadi seperti yang direncanakannya, ?dia pasti telah menembakmu dan menghilang dan mana ada orang yang tahu siapa ?pelakunya?" "Itu cukup benar," kata Nona Blacklock. "Tetapi..." "Aku tahu iklan itu bukan lelucon, Lctty. Aku sudah bilang. Dan coba lihat Mitzi dia pun ketakutan!" ?"Ah," kata Craddock. "Saya ingin mengetahui lebih banyak tentang gadis itu." "Surat-suratnya dan izin menetapnya semua beres." "Itu tidak saya ragukan," kata Craddock sinis. "Surat-surat Schcrz juga kelihatannya semua betul." 136 "Tetapi mengapa Rudi Schcrz ini mau membunuh saya" Ini yang tidak Anda usahakan menjawab, Inspektur Craddock." "Mungkin ada orang lain di belakang Schcrz," kata Craddock lambat. "Pernahkah Anda pikirkan itu?" Craddock memakai kata-kata itu dalam arti kiasannya, meskipun juga terpikirkan olehnya bahwa seandainya teori Miss Marplc itu benar, kata-kata itu juga dapat diartikan secara harfiah. Namun demikian, kata-kata itu tidak banyak menyentuh Nona Blacklock, yang masih tampak skeptis. "Persoalannya masih sama," katanya. "Mengapa .ada orang yang mau membunuh saya?" "Justru jawaban atas pertanyaan itulah yang ingin saya peroleh dari Anda, Nona Blacklock." "Yah, saya tidak dapat! Begitu saja. Saya tidak punya musuh. Sepanjang pengetahuan sava, saya selalu hidup rukun dengan tetangga saya. Saya tidak mengetahui rahasia hitam apa pun mengenai kehidupan siapa pun. Pendapat ini sama sekali tidak masuk akal! Dan kalau yang ingin Anda usulkan itu ialah keterlibatan Mitzi dalam hal ini, itu juga sama sekali tidak masuk akal. Seperti yang tadi dikatakan Nona Bunner, Mitzi sendiri ketakutan setengah mati ketika dia membaca iklan di Gazette. Dia malah segera mau mengemasi barangnya dan meninggalkan rumah ini saat itu juga." "Itu boleh jadi suatu gerakan yang cerdik dari pihaknya. Mungkin dia sudah dapat menduga bahwa Anda akan menahannya." "Ya sudah. Kalau Anda sudah memastikan begitu, yah Anda tentu dapat mencari segala macam alasan untuk mendukung pendapat tersebut. Tetapi, saya 137 dapat memberitahukan kepada Anda, seandainya Mitzi tanpa alasan tiba-tiba membenci saya, dia akan meracuni makanan saya, tetapi saya yakin dia tidak akan mengadakan segala macam persiapan yang. rumit ini. "Seluruh pendapat itu tidak masuk akal. Saya kira Polisi mempunyai paham anti orang asing. Mitzi mungkin seorang pembohong, tetapi dia bukanlah seorang pembunuh berdarah dingin. Desaklah dia kalau Anda mau, tetapi kalau sampai dia meninggalkan tempat ini karena kejengkelannya, atau mengunci dirinya meraungraung di kamarnya, saya akan menyuruh Anda memasak santapan malam. Nyonya Harmon akan membawa seorang tamu yang tinggal bersamanya untuk minum teh sore ini dan saya ingin Mitzi membuatkan kue-kue kecil tetapi saya kira Anda akan ?membuatnya bingung. Apakah Anda tidak dapat pergi dan mencurigai orang lain saja?" II Craddock keluar ke dapur. Dia mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang sama kepada Mitzi seperti yang sudah pernah diajukannya sebelumnya, dan menerima jawaban yang sama pula. Ya, dia telah mengunci pintu depan pukul empat lewat sedikit. Tidak, itu tidak selalu dikerjakannya, tetapi sore itu dia lagi gugup karena "iklan yang menakutkan" itu. Tidak ada gunanya mengunci pintu samping karena Nona Blacklock dan Nona Bunncr keluar dari sana untuk mengunci kandang itik dan memberi makan ayam dan Nyonya Haymes biasanya masuk dari sana sepulang kerja. "Nyonya Haymes mengatakan dia mengunci pintu setelah dia masuk pukul 5.30." 138 "Ah, dan Anda mempercayainya oh, ya, Anda mempercayainya...." ?"Apakah Anda pikir kami tidak boleh mempercayainya?" "Apa yang saya pikir tidak penting. Toh Anda tidak akan mempercayai saya" "Coba Anda beri kami kesempatan. Anda pikir Nyonya Haymes tidak mengunci pintu itu?" "Saya pikir dia malah sangat berhati-hati untuk tidak mengunci pintu itu." "Apa yang Anda maksudkan?" tanya Craddock. "Orang muda itu, dia tidak bekerja sendiri. Oh, tidak. Dia tahu harus datang ke mana, dia tahu bahwa bila dia datang ada pintu yang dibiarkan tidak terkunci untuknya oh, terbuka untuk memudahkannya!"?"Anda ini mau mengatakan apa?" "Apa gunanya apa yang akan saya katakan" Anda toh tidak akan mendengarkan. Dalam hati Anda berkata bahwa saya adalah seorang pelarian perang yang suka berbohong. Anda berkata bahwa seorang wanita Inggris yang berambut pirang, oh, tidak, dia tidak mungkin berbohong dia begitu khas Inggris begitu jujur. Maka Anda ? ?mempercayainya dan bukan saya. Tetapi saya dapat mengatakannya. Oh, ya, saya dapat mengatakannya!" Iklan Pembunuhan A Murder Is Announced Karya Agatha Christie di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo Ia membanting sebuah wajan di atas kompor. Pikiran Craddock bercabang, apakah akan mempercayai atau tidak apa yang mungkin hanyalah luapan iri hati. "Kami memperhatikan segala sesuatu yang diberitahukan kepada kami," katanya. "Saya tidak akan memberitahukan apa pun kepada Anda. Buat apa" Kalian semuanya sama. 139 Kalian mengejar dan membenci para pelarian perang. Jika saya berkata bahwa ketika seminggu yang lalu pemuda itu datang menemui Nona Blacklock untuk minta uang dan ditolaknya mentah-mentah seperti mengusir anjing yang berkutu jika ?saya berkata setelah itu saya mendengarnya berbicara dengan Nyonya Haymes ya, ?di luar sana di pondok peristirahatan di kebun paling-paling Anda akan ?mengatakan bahwa saya cuma mengada-ada!" Dan barangkali kau memang hanya mengada-ada, pikir Craddock. Tetapi yang keluar dari mulutnya adalah, "Anda tidak mungkin mendengar apa yang dibicarakan di pondok peristirahatan." "Di situ Anda salah," pekik Mitzi penuh kemenangan. "Saya keluar mengambil rumput jelatang enak kalau dimasak. Mereka tidak sependapat, tetapi saya ?memasaknya dan tidak memberi tahu mereka. Dan saya mendengar mereka berbicara di kebun. Pemuda itu berkata, 'Tetapi saya harus bersembunyi di mana"' Dan Nyonya Haymcs berkata, 'Aku tunjukkan' lalu katanya, 'Pukul enam seperempat,' dan ?saya berpikir, 'Ah, jadi begitu! Jadi begitu perbuatanmu, Nyonya yang terhormat! Setelah kau pulang kerja, kau keluar menemui laki-laki. Kaubawa ke rumah.' Saya pikir Nona Blacklock tidak akan menyukainya. Dia akan mengusirmu. Saya akan mengawasi, saya berpikir, dan mendengarkan, lalu saya akan lapor kepada Nona Blacklock. Tetapi sekarang saya baru tahu bahwa saya keliru. Bukan soal asmara yang direncanakannya bersama pemuda itu, tetapi soal perampokan dan pembunuhan. Tetapi Anda akan 140 mengatakan bahwa semua ini hanya isapan jempol saja. Mitzi yang jahat, Anda akan berkata, 'dia akan sava bawa ke penjara.' " Craddock berpikir. Boleh jadi dia hanya mengada-ada. Tetapi mungkin juga tidak. Dia bertanya dengan hati-hati, "Anda pasti pria itu adalah Rudi Schcrz ini, yang diajaknya bicara?" "Tentu saja saya pasti. Dia baru saja meninggalkan rumah dan saya melihatnya menyeberang dari jalan mobil ke pondok peristirahatan itu. Dan kemudian," kata Mitzi menantang, "saya menyusul keluar untuk mencari rumput jelatang yang muda." Apakah di bulan Oktober ini ada rumput jelatang muda yang hijau-hijau" pikir Pak Inspektur. Tetapi dia mengerti bahwa Mitzi harus mempunyai alasan yang dibuatnya secara terburu-buru untuk menutupi tindakannya yang tidak lain adalah sematamata untuk mengintai. "Anda tidak mendengar apa-apa lagi selain yang Anda ceritakan saya?" Mitzi kelihatan sedih. "Itu Nona Bunncr, yang hidungnya panjang, dia memanggil-manggil saya. Mitzi! Mitzi! Jadi saya terpaksa pergi. Oh, dia menjengkelkan. Selalu turut campur. Katanya dia akan mengajar saya masak. Masakannya/ Rasanya, ya, semua yang dibuatnya, seperti air, air, airi" "Mengapa Anda tidak menceritakan ini kepada saya tempo hari?" tanya Craddock marah. "Karena saya tidak ingat saya tidak sampai berpikir.... Baru kemudian saya ?berkata kepada diri saya sendiri, kalau begitu itu sudah direncanakan ?direncanakan bersama Nyonya Haymes" 141 "Anda pasti bahwa perempuan itu adalah Nyonya Haymcs?" "Oh, ya, saya pasti. Oh, ya, saya yakin sekali. Dia seorang pencuri, Nyonya Haymes itu. Seorang pencuri dan teman pencuri-pencuri. Apa yang diterimanya sebagai upahnya dari berkebun, tidak cukup untuk wanita terhormat macam dia, tidak. Dia harus merampok Nona Blacklock yang sudah begitu baik terhadapnya. Oh, dia jahat, jahat, jahat, dia!" "Misalnya," kata Pak Inspektur mengamat-amatinya, "kalau ada yang mengatakan bahwa Anda terlihat bercakap-cakap dengan Rudi Schcrz?" Usul ini tidak membawa pengaruh sebesar yang diharapkannya. Mitzi sekedar mendengus dan melemparkan kepalanya. "Kalau ada yang mengatakan mereka melihat saya berbicara dengannya, itu adalah omong kosong, bohong, bohong, bohong," katanya penuh kebencian. "Menuduh yang bukan-bukan itu mudah, tetapi di Inggris, Anda harus membuktikan kebenarannya dulu. Nona Blacklock yang mengatakannya begitu, dan itu benar, bukan" Saya tidak bercakap-cakap dengan pembunuh dan pencuri. Dan tidak ada polisi Inggris yang dapat mengatakan demikian. Dan bagaimana saya dapat masak untuk makan siang kalau Anda terus di sini, ngomong, ngomong, ngomong saja" Keluarlah dari dapur saya, silakan. Saya mau membuat saos yang sangat pelik." Craddock keluar tanpa membantah. Kecurigaannya terhadap Mitzi agak goyah. Ceritanya mengenai Phillipa Haymes dikisahkan dengan penuh keyakinan. Mungkin Mitzi seorang pembohong (dia sangka begitu), tetapi boleh jadi ada dasar kebenarannya dalam ceritanya yang ini. Dia memutuskan untuk 142 berbicara dengan Phillipa mengenai hal tersebut. Pada waktu wawancaranya yang lalu, Phillipa tampaknya seperti seorang wanita muda yang pendiam dan berpendidikan baik. Dia tidak mencurigainya. Sambil termenung Craddock menyeberangi lorong, dan karena kurang perhatiannya, ia mencoba membuka pintu yang salah. Nona Bunncr yang sedang menuruni tangga, segera mengarahkannya pada pintu yang betul. "Bukan pintu itu," katanya. "Itu tidak bisa dibuka. Satunya yang di sebelah kiri. Amat membingungkan, bukan" Begitu banyak pintu." "Memang ada banyak," kata Craddock memandang sepanjang lorong yang sempit itu. Nona Bunncr dengan ramah menyebutkannya satu per satu. "Pertama adalah pintu ke kamar penyimpanan baju, kemudian pintu lemari baju dan pintu kamar makan itu pada sisi yang ini. Pada sisi satunya, pintu palsu yang?baru saja Anda coba, dan pintu kamar tamu yang besar, kemudian lemari barang pecah-belah, dan pintu kamar bunga yang kecil, dan pada ujungnya adalah pintu samping. Amat membingungkan. Terutama yang dua ini karena sangat berdekatan. Saya sering membuka yang salah. Tadinya ada sebuah meja yang diletakkan di depannya, tetapi kemudian kami pindahkan ke dinding itu." Craddock telah melihatnya, sebuah garis tipis mendatar yang membekas pada panel pintu yang tadi dicobanya buka. Sekarang dia tahu, bahwa itu adalah bekas di mana meja itu pernah ditempelkan. 143 Ada sesuatu yang mengganggu di benaknya selagi dia bertanya, "Dipindahkan" Kapan?" Dalam mengajukan pertanyaan kepada Dora Bunner, untunglah ia tidak perlu memberikan alasan apa pun. Pertanyaan apa saja, mengenai apa saja, tidak aneh bagi Nona Bunncr yang suka bicara, dan yang gemar memberikan informasi betapapun sepelenya. "Coba lihat, sebetulnya baru-baru saja sepuluh hari atau dua minggu yang ?lalu." "Mengapa dipindahkan?" "Saya tidak mengingatnya. Ada hubungannya dengan bunga. Saya kira Phillipa telah merangkai bunga dalam jambangan yang besar dia dapat merangkai bunga indah ?sekali semua warna-warna musim gugur dan dahan-dahan dan ranting-ranting, dan ?ukurannya begitu besar sehingga rangkaian tersebut sering masuk ke rambut kami kalau kebetulan lewat, lalu Phillipa berkata, 'Mengapa meja itu tidak dipindahkan saja" Apalagi bunga-bunga itu akan kelihatan lebih bagus dengan latar belakang dinding daripada panel pintu.' Hanya saja kemudian kami harus menurunkan gambar Wellington di Waterloo. Toh bukan gambar yang saya gemari. Kami letakkan gambar itu di bawah anak tangga." "Kalau begitu pintu ini bukan pintu palsu?" tanya Craddock sambil melihat pada pintu itu. "Oh, bukan. Itu betul-betul pintu, kalau itu yang Anda maksudkan. Itu adalah pintu kamar tamu yang kecil. Tetapi pada waktu kedua kamar itu dijadikan satu, kan tidak dibutuhkan dua pintu, jadi pintu ini disegel." 144 "Disegel?" Craddock mencobanya lagi perlahan-lahan. "Maksud Anda dipaku mati" Atau hanya dikunci?" "Oh. saya kira dikunci, dan juga digrendel." Craddock melihat grendel di atas dan dicobanya. Grendel itu meluncur dengan mudahnya terlalu mudah.... ?"Kapan pintu ini terakhir dibuka?" tanyanya kepada Nona Bunner "Oh, bertahun-tahun yang lalu, saya kira. Sejak saya di sini tidak pernah dibuka. Itu saya tahu." "Tahukah Anda di mana kuncinya?" "Di laci di lorong itu ada banyak kunci. Kirakira kunci ini juga berada di sana." Craddock mengikutinya dan melihat kumpulan kunci-kunci berkarat yang terdapat di bagian belakang laci itu. Di amatinya kunci-kunci itu dan dipilihnya satu yang tampaknya lain daripada yang lain lalu ia kembali ke pintu itu. Kunci itu masuk dan dapat diputar dengan mudah. Didorongnya pintu itu, dan pintunya terbuka tanpa suara. "Oh, hati-hati," pekik Nona Bunner "Mungkin ada barang yang disandarkan pada pintu itu. Kami belum pernah membukanya." "Belum?" tanya Pak Inspektur. Wajahnya sekarang serius. Katanya dengan mantap, "Pintu ini pernah dibuka baru-baru saja, Nona Bunncr. Kuncinya telah diminyaki dan juga engselnya." Nona Bunncr memandangnya dengan keheranan, mulutnya terbuka. 145 "Tetapi siapa yang melakukannya?" tanyanya. "Itulah yang akan saya selidiki," kata Craddock geram. Pikirnya "X dari luar"?Tidak X ada di sini di dalam rumah ini X berada di dalam kamar tamu ? ? ?malam itu...." 146 BAB X Pip dan Emma 1 Kali ini Nona Blacklock mendengarkan dia dengan lebih banyak perhatian. Dia adalah wanita yang cerdas, seperti yang sudah diketahuinya, dan sekarang Nona Blacklock dapat menangkap implikasi dari apa yang telah disampaikannya. "Ya," katanya tenang. "Itu memang membuat keadaan menjadi lain.... Tidak ada orang yang punya urusan mengotak-atik pintu itu. Dan setahu saya, tidak ada yang pernah melakukannya." "Anda melihat apa artinya ini," desak Pak Inspektur. "Pada waktu lampu mati, siapa saja yang b rada di ruangan ini pada malam itu, dapat menyelinap keluar lewat pintu itu, mendatangi Rudi Scherz dari belakang dan menembaki Anda." "Tanpa dilihat, didengar, atau diperhatikan?" "Tanpa terlihat, terdengar, atau diperhatikan. Ingat, pada waktu lampu mati, orang-orang bergerak, berteriak, bertubrukan satu sama lain. Dan setelah itu yang terlihat hanyalah sinar yang menyilaukan dari lampu senter." Kata Nona Blacklock perlahan, "Dan Anda percaya ada salah seorang dari mereka ?salah seorang dari tetangga saya yang baik-baik, mc 147 nyelinap keluar dan mencoba membunuh saya" Saya" Tetapi mengapa" Demi Allah, mengapa?" "Saya punya firasat bahwa Anda pasti mengetahui jawaban atas pertanyaan tersebut, Nona Blacklock." "Tetapi tidak, Inspektur. Saya jamin, tidak." "Nah, marilah kita mulai memeriksa. Siapa yang menerima harta Anda jika Anda meninggal?" Nona Blacklock menjawab dengan agak berat, "Patrick dan Julia. Saya mewariskan perabotan rumah ini dan sedikit tunjangan untuk Bunny. Sebetulnya, tidak banyak yang bisa saya wariskan. Saya mempunyai saham-saham dalam bentuk sertifikat Jerman dan Italia yang menjadi tidak berharga setelah perang, dan dengan adanya pajak, dan turunnya suku bunga yang diperhitungkan pada modal yang ditanamkan, dapat saya katakan bahwa saya tidak berharga dibunuh sebagian besar uang ?saya, saya masukkan simpanan hari tua setahun yang lalu." "Meskipun demikian, Anda punya penghasilan, Nona Blacklock, dan kemenakan Anda akan mewarisinya." "Jadi Patrick dan Julia kemudian merencanakan untuk membunuh saya" Saya sama sekali tidak percaya. Mereka tidak terdesak keuangannya atau apa." "Pastikah Anda akan hal itu?" "Tidak. Saya hanya mengetahuinya dari apa yang mereka katakan kepada saya.... Tetapi saya betul-betul menolak untuk mencurigai mereka. Pada suatu hari, mungkin saya berharga untuk dibunuh, tetapi sekarang tidak." 148 "Apa maksud Anda bahwa suatu hari Anda mungkin berharga untuk dibunuh, Nona Blacklock?" Inspektur Craddock segera mengejar pernyataan itu. "Cuma bahwa pada suatu hari mungkin tidak lama lagi saya mungkin akan ? ?menjadi wanita yang kaya." "Itu kedengarannya menarik. Maukah Anda jelaskan?" "Tentu. Anda mungkin tidak mengetahuinya, tetapi selama lebih dari dua puluh tahun saya adalah sekretaris dan teman dekat Randall Gocdler." Craddock tertarik. Nama Randall Gocdler amat besar di dunia keuangan. Spekulasispekulasinya yang berani dan publisitas yang berlebihan yang dibuatnya untuk dirinya sendiri, telah menjadikannya tokoh yang tidak mudah dilupakan. Kalau tidak salah ingat, dia meninggal pada tahun 1937 atau 1938. "Dia kira-kira hidup sebelum zaman Anda," kata Nona Blacklock. "Tetapi mungkin Anda pernah mendengar namanya." "Oh, ya. Dia seorang jutawan, bukan?" "Oh, berjuta-juta-wan meskipun keuangannya turun naik. Dia selalu ?mempertaruhkan sebagian besar penghasilannya pada suatu ide yang baru." Nona Blacklock berbicara dengan semangat, matanya menjadi cemerlang karena kenangannya. "Pokoknya dia mati kaya. Dia tidak mempunyai anak. Dia wariskan hartanya kepada istrinya, dan setelah istrinya ini meninggal, semua harta itu akan jatuh ke tangan saya." Di dalam benak Pak Inspektur, samar-samar teringatlah ia pada sesuatu. 149 KEKAYAAN BERLIMPAH DIWARISKAN KEPADA SEKRETARIS YANG SETIA atau sesuatu ?seperti ini. "Selama dua belas tahun yang terakhir ini," kata Nona Blacklock jenaka, "saya punya alasan kuat. untuk membunuh Nyonya Gocdler tetapi ini tidak akan ?membantu Anda, bukan?" "Apakah sebelumnya maafkan kalau saya harus menanyakan hal ini apakah ? ?Nyonya Goedlcr tidak menyukai cara suaminya meninggalkan hartanya ini?" Nona Blacklock sekarang kelihatan betul-betul geli. "Anda tidak perlu canggung-canggung. Yang Anda maksudkan adalah, apakah saya ini wanita simpanan Randall Goedler" Bukan. Saya kira Randall tidak pernah punya perasaan apa-apa terhadap saya, dan saya pun tidak berpikiran asmara terhadapnya. Dia mencintai Belle (istrinya) dan tetap mencintainya sampai mati. Saya kira, apa yang mendorongnya untuk mewariskan uangnya kepada saya adalah rasa terima kasihnya kepada saya. Anda tahu, Inspektur, pada permulaannya, pada waktu Randall masih belum mantap, dia hampir saja celaka. Selisihnya hanya beberapa ribu uang tunai saja. Ini melibatkan gerakan yang besar, dan yang amat mengasyikkan; berani, sebagaimana semua gerakannya; tetapi dia sama sekali tidak mempunyai uang yang sedikit itu untuk menutupnya. Sayalah yang menolongnya. Saya punya sedikit uang. Saya mempercayai Randall. Saya berikan semua uang saya kepadanya. Itu yang menolongnya. Satu minggu kemudian dia menjadi orang yang amat kaya. 150 "Setelah kejadian itu, dia memperlakukan saya sedikit banyak seperti partner muda. Ah, itu adalah hari-hari yang mengasyikkan." Nona Blacklock menarik napas. "Saya betul-betul menikmatinya. Kemudian ayah saya meninggal, dan satu-satunya adik perempuan saya cacat. Saya harus meninggalkan semuanya dan pulang merawatnya. Randall meninggal dua tahun setelah itu. Selama saya bersamanya, saya telah memperoleh cukup banyak uang, dan saya tidak mengira dia akan mewariskan apa-apa kepada saya, tetapi saya betul-betul terharu dan bangga ketika saya mengetahui bahwa jika Belle meninggal duluan (dan dia adalah salah satu makhluk yang amat lemah yang dikatakan orang tidak dapat hidup lama) saya akan mendapat seluruh hartanya. Saya kira, Randall tidak tahu kepada siapa dia harus mewariskan hartanya, kasihan. Belle orang yang amat baik, dan dia gembira dengan usul itu. Dia betul-betul orang yang manis. Dia tinggal di Skotlandia. Saya sudah bertahun-tahun tidak berjumpa dengannya kami hanya mengirim kabar ?kalau hari Natal. Anda tahu, saya pergi bersama adik saya ke sebuah sanatorium di Swiss sebelum perang. Dia meninggal karena radang paru-paru di sana." Nona Blacklock diam sejenak, kemudian berkata, "Saya kembali ke Inggris baru satu tahun lebih sedikit." "Kata Anda, Anda mungkin menjadi wanita kaya sebentar lagi.... Berapa lama lagi?" "Saya mendengar dari perawat yang menjaga Belle Goedler, bahwa Belle sudah parah. Barangkali hanya beberapa minggu lagi." ?Tambahnya dengan sedih, Iklan Pembunuhan A Murder Is Announced Karya Agatha Christie di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo 151 "Uang itu sudah tidak berarti banyak sekarang bagi saya. Saya ada cukup untuk menutup kebutuhan saya yang sederhana. Dulu, mungkin bisa saya nikmati dengan terjun ke dunia dagang lagi tetapi sekarang.... Nah, ya, semua orang bertambah ?tua. Namun, Anda mengerti, bukan, Inspektur, bahwa jika Patrick dan Julia ingin membunuh saya karena alasan uang, bukankah mereka bodoh sekali tidak menunggu barang beberapa minggu lagi?" "Ya, Nona Blacklock. Tetapi apa yang akan terjadi seandainya Anda yang mendahului Nyonya Goedler" Siapa yang menerima warisan itu?" "Tahukah Anda, hal itu tidak pernah saya pikirkan. Pip dan Emma, saya kira...." Craddock melongo, dan Nona Blacklock tersenyum. "Apakah itu kedengarannya aneh" Saya kira, jika saya mendahului Belle, uang itu akan diwarisi oleh anak-anak yang sah atau apa pun namanya dari satu-? ?satunya saudara perempuan Randall, Sonia. Randall pernah bertengkar dengan saudaranya. Dia menikah dengan orang yang dianggap Randall lebih buruk daripada seorang penipu." "Dan apakah dia memang penipu?" "Oh, ya, menurut saya. Tetapi dia adalah orang yang amat menarik bagi wanita. Dia orang Yunani atau Rumania atau apa nah, siapa namanya Stamfordis, ? ?Dmitri Stamfordis." "Randall Goedler mencoret nama saudaranya dari surat wasiatnya ketika ia menikah dengan orang ini?" "Oh, Sonia sendiri sudah kava. Sebelumnya Randall telah memberinya banyak uang, dengan berbagai cara sehingga suaminya tidak dapat 152 menyentuhnya. Tetapi, saya kira ketika pengacaranya mendesak agar ia mencantumkan nama seseorang seandainya saya mendahului Belle, dia dengan berat memberikan nama anak-anak Sonia, hanya karena dia tidak dapat menemukan nama yang lain, dan dia bukanlah orang yang akan mewariskan uangnya kepada yayasanyayasan sosial." "Dan dari perkawinan itu ada anak-anak?" "Nah, ada Pip dan Emma." Dia tertawa. "Saya tahu kedengarannya lucu. Yang saya ketahui adalah sekali pernah Sonia menyurati Belle setelah perkawinannya, memberitahukannya supaya menyampaikan kepada Randall bahwa dia benar-benar bahagia dan bahwa dia baru saja melahirkan anak kembar dan mereka dipanggil Pip dan Emma. Sepanjang pengetahuan saya, Sonia tidak pernah menulis lagi. Tetapi, saya kira Belle dapat menceritakan lebih banyak lagi." Nona Blacklock geli sendiri dengan kisahnya. Tetapi Pak Inspektur sama sekali tidak kelihatan demikian. "Kesimpulannya ini," katanya. "Seandainya Anda terbunuh tempo hari, paling tidak ada dua orang di dunia ini yang akan memperoleh banyak uang. Anda keliru, Nona Blacklock, pada saat Anda mengatakan bahwa tidak ada orang yang punya alasan untuk menghendaki kematian Anda. Paling sedikit ada dua orang, yang mempunyai kepentingan vital. Kira-kira berapa umur kakak-beradik ini?" Nona Blacklock termenung. "Coba saya ingat... 1922... tidak sulit untuk ?mengingatnya... saya kira sekitar dua puluh lima 153 atau dua puluh enam." Wajahnya kembali serius. "Tetapi Anda tidak berpikir...?" "Saya kira ada orang yang menembak Anda dengan maksud untuk membunuh Anda. Saya kira, mungkin orang itu atau orang-orang yang sama itu akan mencoba lagi. Saya mohon, supaya Anda berhati-hati, amat berhati-hati, Nona Blacklock. Satu pembunuhan telah direncanakan tetapi gagal. Saya kira, sebentar lagi mungkin pembunuhan berikutnya akan direncanakan." II Phillipa Haymes meluruskan punggungnya dan menyibakkan seikal rambutnya dari keningnya yang berkeringat. Dia sedang membersihkan rumpun bunga. "Ya, Inspektur?" Dia memandang Craddock dengan pandangan bertanya. Sebagai jawaban Craddock mengamatinya lebih cermat daripada yang dilakukannya sebelumnya. Ya, memang cantik, khas tipe Inggris dengan rambut pirang keperakan, dan raut wajah yang agak memanjang. Dagu dan mulutnya menunjukkan watak keras kepala. Ada sesuatu yang menekan perasaannya seakan-akan diliputi ketegangan. Matanya biru, ?tenang dalam memandang, dan sama sekali tidak menceritakan apa-apa. Jenis wanita yang dapat menyimpann baik-baik suatu rahasia, pikirnya. "Maafkan, saya selalu mengganggu Anda dalam tugas, Nyonya Haymes," kata Craddock. "Tetapi Buku ini pertama kali diterbitkan tahun 1950. ?154 saya tidak bisa menunggu sampai Anda pulang makan. Apalagi, saya pikir, lebih baik kita bicara di sini, jauh dari Little Paddocks." "Ya, Inspektur?" Suaranya datar tanpa emosi dan tanpa minat. Tetapi apakah ada sedikit nada kewaspadaan ataukah itu hanya dalam bayangannya sendiri saja" ?"Pagi ini saya menerima suatu berita. Berita itu mengenai Anda." Phillipa hanya mengangkat alisnya sedikit. "Nyonya Haymes, Anda mengatakan bahwa orang ini, Rudi Scherz, sama sekali tidak Menumpas Bergola Ijo 2 Wiro Sableng 029 Bencana Di Kuto Gede Pedang Medali Naga 1