Ceritasilat Novel Online

Kenangan Kematian 2

Kenangan Kematian Sparkling Cyanide Karya Agatha Christie Bagian 2 "Tentu saja tidak. Oh, Malaikatku, aku sangat rindu padamu. Apakah kau rindu padaku?" http://inzomnia.wapka.mobi "Ya, tentu. Tapi jangan menulis surat. Terlalu berbahaya." "Apa kau suka suratku" Apakah itu membuatmu seakan-akan bersamaku" Kekasihku, aku ingin bersamamu selalu. Apa kau merasa begitu juga?" "Ya, tapi jangan bicara begitu di telepon, Sayang." "Kau ini terlalu berhati-hati. Memangnya kenapa?" "Aku juga memikirkan kau, Rosemary. Aku tak mau kau mendapat kesulitan karena aku." "Aku tak peduli apa yang terjadi denganku. Kau kan tahu." "Aah, tapi aku kuatir, Manisku." 88 "Kapan kau pulang?" "Selasa." "Dan kita akan bertemu di flat hari Rabu." "Ya-ehm, ya." "Sayang, rasanya aku tak tahan lagi menantimu. Tak bisakah kau mengarang alasan dan pulang hari ini" Oh, Stephen, kau bisa! Alasan politik atau hal tolol lainnya?" "Rasanya tak mungkin." "Aku tak yakin kau merindukanku sebanyak aku merindukanmu." "Omong kosong. Tentu aku rindu." http://inzomnia.wapka.mobi Setelah meletakkan gagang telepon ia merasa lelah. Mengapa sih wanita selalu sembrono" Dia dan Rosemary harus lebih berhati-hati sekarang. Mereka tak boleh terlalu sering bertemu. Sesudah itu keadaan menjadi sulit. Ia sibuk- sangat sibuk. Tak mungkin meluangkan banyak waktu untuk Rosemary, dan yang menyebalkan ialah karena ia tak mau mengerti. Ia tak mau mendengarkan penjelasannya. "Oh, lagi-lagi politikmu yang tolol-seolah-olah politik itu penting!" "Tapi memang penting..." Rosemary tak menyadari dan tak peduli. Ia tak punya perhatian sama sekali pada pekerjaannya, cita-citanya, karirnya. Yang diingininya hanyalah mendengarkan kata-kata cinta darinya, bahwa ia masih cinta padanya. "Sebesar dulu" Katakan lagi bahwa kau betul-betul mencintaiku." 89 Dalam hati Stephen mengeluh. Masa sudah selama ini ia tak yakin juga. Memang dia wanita ayu, ayu sekali-tapi susahnya kau tidak bisa berbicara dengannya. Persoalannya ialah mereka terlalu sering bertemu. Padahal hubungan seperti itu tak boleh dibiarkan panas terus-menerus. Mereka harus mengurangi jumlah pertemuan mereka-diper-jarang sedikit. http://inzomnia.wapka.mobi Tapi ini membuat Rosemary tersinggung- betul-betul tersinggung. Sekarang ia mencelanya terus. "Kau tidak mencintaiku seperti dulu lagi." Dan dia harus meyakinkan dan bersumpah bahwa masih mencintainya. Dan Rosemary selalu mengungkit-ungkit apa yang dulu pernah diucapkannya padanya. "Kau masih ingat, kau pernah bilang bahwa akan menyenangkan kalau kita mati bersama" Tidur berpelukan untuk selama-lamanya" Ingatkah kau, kau ingin kita pergi naik karayan ke gurun pasir" Hanya ada bintang di langit dan unta-untadan kita bisa melupakan dunia luar?" Alangkah tololnya kata-kata yang diucapkan orang yang sedang jatuh cinta! Waktu itu memang tak terasa lucu, tetapi bukan untuk diulang di siang bolong! Mengapa wanita tidak bisa membiarkan hal seperti itu pada tempatnya saja" Seorang pria tak ingin selalu diingatkan akan ketololannya sendiri. 90 Kemudian Rosemary mencetuskan tuntutan-tuntutan yang tak masuk akal. Tak bisakah Stephen pergi ke Prancis Selatan dan dia akan menemuinya di sana" Atau pergi ke Sisilia atau Korsika-salah satu tempat di mana tak ada http://inzomnia.wapka.mobi orang yang kaukenal" Stephen berkata muram bahwa di dunia ini tak ada tempat semacam itu. Di tempat yang sangat terpencil pun secara tak terduga kau akan bertemu dengan seorang teman lama yang sudah bertahun-tahun tak kaulihat. Kemudian Rosemary mengatakan sesuatu yang membuatnya takut. "Betul, tapi tak apa-apa, kan?" Ia langsung tersengat dan rasa dingin mencekam relung-relung dadanya. "Apa maksudmu?" Rosemary tersenyum menatapnya dengan senyuman menawan yang dulu pernah menjungkirbalikkan hatinya dan menusuk tulangnya hingga ngilu mendamba. Sekarang senyuman itu hanya membuatnya kesal. "Leopard, Sayangku, aku kadang-kadang berpikir alangkah bodohnya kita terusmenerus sembunyi-sembunyi begini. Tak ada gunanya. Mari pergi bersama. Mari berhenti berpura-pura. George akan menceraikan aku dan istrimu bisa menceraikanmu dan kita bisa menikah." Begitu mudah! Bencana! Kehancuran! Dan dia tak menyadarinya! "Takkan kubiarkan kau berbuat begitu." 91 "Tapi, Sayangku, aku tidak peduli. Aku tidak begitu kuno." http://inzomnia.wapka.mobi "Tapi aku tak bisa, tak bisa," pikir Stephen. "Aku merasa bahwa cinta adalah yang paling penting di dunia ini. Tak usah peduli apa kata orang tentang kita." "Tapi bagiku berarti, Sayang. Skandal terang-terangan seperti itu bisa mengakhiri karirku." "Tetapi tidak apa-apa, kan" Ada banyak pekerjaan lain yang dapat kaulakukan." "Jangan tolol." "Lagi pula apa perlunya kau bekerja" Kau tahu, aku punya banyak uang. Maksudku uangku sendiri, bukan uang George. Kita dapat mengembara keliling dunia mengunjungi tempat-tempat terpencil yang sangat menawan-mungkin tempat-tempat yang tak pernah dikunjungi orang lain. Atau ke sebuah pulau di Lautan Teduh- bayangkan saja, cahaya matahari yang panas dan laut yang biru dan batu-batu karang." Lalu dibayangkannya. Sebuah pulau di Laut Selatan! Ide yang begitu tolol. Dikiranya dia ini pria macam apa-bergelandangan di tepi pantai" Dipandangnya wanita itu dengan mata lain. Makhluk cantik dengan otak ayam! Mungkin dia gila-betul-betul gila. Tapi sekarang ia sudah waras lagi. http://inzomnia.wapka.mobi Dan ia harus keluar dari kemelut ini. Kalau tak hati-hati, wanita ini bisa menghancurkan seluruh hidupnya. Dan ia melakukan apa yang telah dilakukan banyak pria lain seperti dia. Ia menulis surat-92 hubungan ini harus diakhiri. Demi kebaikan Rosemary sendiri. Ia tak ingin Rosemary mendapat kesulitan. Rosemary tak mau mengerti-dan lain-lain, dan lainlain. Semua sudah berakhir-ia harus membuat Rosemary mengerti. Tapi justru Rosemary tak mau mengerti. Tak semudah itu. Ia memujanya, tambah mencintainya, tak dapat hidup tanpa dia! Yang paling benar ialah berterus terang pada suaminya dan Stephen juga berterus terang pada istrinya! Ia masih ingat betapa ngerinya ia ketika membaca surat itu. Si Tolol itu! Si Dungu picik yang maunya menempel terus! Rosemary akan bercerita pada George Barton dan kemudian George menceraikannya dan akan menuntutnya. Dan Sandra nanti akan menceraikannya juga. Dia yakin itu. Pernah Sandra bercerita tentang temannya dan ujarnya heran, "Tapi tentu saja ketika memergoki suaminya main serong dengan wanita http://inzomnia.wapka.mobi lain ia tak dapat berbuat lain kecuali menceraikannya." Begitu juga perasaan Sandra. Dia angkuh. Dia takkan mau membagi suaminya. Kalau dicerai ia akan hancur, tamat riwayatnya-pengaruh dan dukungan Kidderminster akan ditarik. Ia tak akan tahan hidup menanggung skandal seperti itu meskipun pandangan umum sekarang tak sesempit dahulu. Tapi persoalan menyolok seperti ini tak dapat dimaafkan! Selamat tinggal, Impianku, Citacitaku. Semua musnah, hancur-semuanya ini hanya karena hubungan 93 gilanya dengan seorang wanita tolol. Semua itu cinta monyet. Cinta monyet yang datang pada saat yang salah. Dia akan kehilangan semua yang telah diper-taruhkannya. Gagal! Memalukan! Dia akan kehilangan Sandra.... Dan tiba-tiba dia sadar bahwa itulah yang paling dikuatirkannya. Dia akan kehilangan Sandra. Sandra dengan dahi persegi pucat dan matanya yang coklat jernih. Sandra, teman dan sahabatnya. Sandra yang angkuh dan setia. Tidak, dia tak mau kehilangan Sandra-tak mau.... Apa saja kecuali itu. Keringat bercucuran di dahinya. http://inzomnia.wapka.mobi Bagaimanapun ia harus keluar dari kemelut ini. Bagaimanapun ia harus membuat Rosemary menggunakan akal sehatnya. Tapi maukah dia" Rosemary dan akal sehat tak dapat digabungkan. Misalnya ia berterus terang bahwa ia mencintai istrinya" Tidak. Dia tak akan percaya. Dia begitu tolol. Tak berotak, lengket, mau memiliki. Dan masih mencintainya-itulah repotnya. Gelombang amarah berkecamuk di dadanya. Bagaimana caranya menutup mulut wanita ini" Membuatnya diam" Tak ada cara lain kecuali serbuk racun, pikirnya pahit. Seekor lebah mendengung di dekatnya. Ia memandangnya nyalang. Lebah itu terperangkap dalam sebuah botol selei retak dan berusaha keluar. Seperti aku, pikirnya, terperangkap madu dan sekarang-dia tak bisa keluar, sialan. 94 Tetapi dia: Stephen Farraday-bagaimanapun harus dapat keluar dari kesulitan ini. Ia harus mengulur waktu. Saat ini Rosemary sedang sakit flu. Dia telah mengirim bunga dan menanyakan kesehatannya. Ia mendapat kelonggaran jadinya. Minggu depan dia dan Sandra diundang makan malam oleh pasangan Barton, http://inzomnia.wapka.mobi untuk merayakan ulang tahun Rosemary. Rosemary pernah berkata, "Aku tak akan berbuat apa-apa sampai sesudah ulang tahunku-terlalu kejam kalau aku tak menunggu. George sudah begitu meributkan ulang tahunku. Dia begitu baik. Setelah semua berakhir, kami akan sampai pada suatu pengertian." Misalnya dia dengan kejam mengatakan pada Rosemary bahwa semua sudah berakhir, bahwa ia tak mencintainya lagi" Bulu tengkuknya berdiri. Tidak, dia tak berani melakukan itu. Nanti dia mengadu pada George dengan histeris. Atau menemui Sandra. Seakan-akan dapat didengarnya suaranya yang penuh tangis dan bingung. "Katanya dia tak sayang lagi, tapi aku tahu itu bohong. Dia berusaha setiaberpura-pura masih mencintaimu-tapi aku tahu kau setuju bahwa buat orang yang saling mencintai kejujuran adalah yang terpenting. Itu sebabnya mengapa aku minta kau memberinya kebebasan." Semacam itulah omongan memuakkan yang akan dicurahkannya. Dan Sandra dengan wajah angkuh dan menghina akan berkata, "Dia boleh bebas dariku!" 95 http://inzomnia.wapka.mobi Dia tak mau percaya-bagaimana dia bisa percaya" Bila Rosemary memperlihatkan surat-surat itu-semua surat yang dulu dengan tolol ditulis untuknya. Entahlah apa saja yang telah ditulisnya. Cukup, bahkan lebih dari cukup untuk meyakinkan Sandra-dia sendiri tak pernah menerima surat semacam itu dari Stephen.... Ia harus berpikir-mencari cara untuk membungkam Rosemary. "Sayang betul," pikirnya muram, "kami tidak hidup di zaman Borgia...." Hanya segelas sampanye beracunlah yang bisa membuat Rosemary diam. Ya, dia betul-betul pernah berpikir demikian. Kalium sianida dalam gelas sampanyenya, kalium sianida dalam tas malamnya. Patah semangat setelah influensa. Dan dari seberang meja mata Sandra menatapnya. Hampir setahun yang lalu-dan ia tak dapat lupa. Bab V ALEXANDRA FARRADAY Sandra farraday belum melupakan Rosemary Barton. http://inzomnia.wapka.mobi Pada detik ini ia sedang mengenangnya- membayangkan tubuhnya yang jatuh tertelungkup di meja restoran malam itu. Ia teringat bagaimana ia menarik napas kaget dan kemudian ketika menengadah ternyata Stephen sedang memperhatikannya.... Apakah Stephen dapat membaca pikirannya" Apakah dia melihat bayangan kebencian, dan campuran rasa ngeri dan kemenangan dalam matanya" Hampir setahun yang lalu-dan masih segar dalam kenangannya, bagaikan peristiwa kemarin saja! Rosemary, untuk kenangan. Ungkapan yang cocok sekali. Tak ada gunanya orang meninggal kalau dia masih tetap hidup dalam benakmu. Seperti itulah Rosemary. Dia masih hidup dalam benak Sandra-dan dalam benak-Stephen jugakah" Dia tak yakin, tapi mungkin saja begitu. Restoran Luxembourg-tempat memuakkan dengan hidangan nomor satu, pelayanan kilat, 97 dekorasi dan tatanan mewah. Tak mungkin menghindari tempat itu, orang selalu mengundang ke sana. http://inzomnia.wapka.mobi Dia ingin bisa melupakan semua-tapi segala sesuatu seolah bersekongkol untuk membuatnya teringat. Bahkan Fairhayen pun bukan perkecualian sekarang sejak George Barton tinggal di Little Priors. Tindakan George itu sungguh tak diduga. George Barton memang pria aneh. Sama sekali bukan jenis tetangga yang didambakannya. Kehadirannya di Little Priors merusak daya tarik dan kedamaian yang diperolehnya di Fairhayen. Sampai musim panas ini Fairhayen selalu merupakan tempat beristirahat yang menyegarkan, tempat ia dan Stephen berbahagia bersama-itu pun, kalau mereka memang pernah berbahagia. Bibirnya terkatup rapat. Ya, seribu kali, ya! Mereka dapat berbahagia kalau tidak karena Rosemary. Rosemary-lah yang telah menghancurleburkan benang-benang rasa percaya dan kelembutan yang mulai dijalaninya bersama Stephen. Nalurinya yang tajam telah membuatnya menyembunyikan gairah dan kasih sayangnya yang mutlak buat Stephen. Dia telah jatuh cinta pada Stephen pada saat ia datang dari seberang ruangan di Kidderminster House dan berpura-pura malu, pura-pura tidak tahu siapa dia sebetulnya. Karena Stephen sebetulnya tahu. Sandra tak tahu kapan ia mulai menerima kenyataan itu. Beberapa http://inzomnia.wapka.mobi 98 waktu setelah pernikahan mereka, suatu hari ketika Stephen sedang memberi penjelasan tentang perlunya sedikit manipulasi politik untuk meloloskan beberapa rekening. Ketika itu ia berpikir, "Aku jadi teringat sesuatu. Apa?" Belakangan ia sadar bahwa siasat itulah yang dulu digunakannya di Kidderminster House. Ia menerima kenyataan itu tanpa kaget, seolah-olah kenyataan itu memang telah lama ada tetapi baru saja muncul ke permukaan. Sejak hari pernikahan mereka, Sandra menyadari bahwa Stephen tak mencintainya sebagaimana ia mencintai Stephen. Tetapi ia mengira mungkin Stephen memang tak mampu memiliki cinta seperti itu. Sejak lahirnya Sandra memang memiliki daya cinta yang kuat. Cinta yang begitu menggebu-gebu, begitu hebat, yang jarang dimiliki wanita! Dengan senang hati dia bersedia mati untuk Stephen; bersedia berbohong baginya, menjebak untuknya, menderita untuknya! Tetapi karena harga dirinya besar ia menerima saja tempat yang tersedia untuknya di hati Stephen. Stephen membutuhkan kerja samanya, rasa simpatinya, bantuan inteleknya yang aktif. Ia membutuhkannya, bukan cintanya, tapi otaknya dan semua keuntungan materi yang diperoleh karena asal-usulnya. http://inzomnia.wapka.mobi Ada satu hal yang tak pernah dilakukannya, yaitu menumpahkan luapan kasih sayangnya yang mungkin akan membuat Stephen malu karena tak mampu mengimbangi. Dan Sandra yakin bahwa 99 Stephen menyukainya, bahwa Stephen menyukai kehadirannya. Ia menatap ke depan saat mana bebannya akan menjadi ringan-masa depan penuh kelembutan dan Kenangan Kematian Sparkling Cyanide Karya Agatha Christie di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo persahabatan. Seperti itulah Stephen mencintainya, batinnya. Lalu muncul Rosemary. Kadang-kadang dengan hati teriris ia bertanya-tanya sendiri bagaimana mungkin Stephen menganggapnya tak tahu perbuatannya. Sejak semula ia telah tahu-di St. Moritz-ketika ia pertama melihat cara Stephen memandang perempuan itu. Dia tahu kapan perempuan itu mulai menjadi gundiknya. Dia tahu bau parfum yang dipakainyaDari wajah sopan Stephen dan matanya yang melamun ia dapat membaca apa yang sedang dibayangkannya, apa yang sedang diingatnya-perempuan itu, perempuan yang baru saja ditemuinya! http://inzomnia.wapka.mobi Sulit sekali menilai derita yang harus ditanggungnya. Dari hari ke hari ia memendam siksaan pilu tanpa punya apa-apa untuk menopangnya kecuali keyakinannya untuk berteguh hati-dan rasa harga dirinya yang besar. Dia tak ingin Stephen tahu-dia tak ingin menunjukkan bagaimana perasaannya. Beratnya turun, ia bertambah kurus dan pucat, tulang-tulang kepala dan bahunya bertambah mencuat, berbalut kulit belaka. Ia memaksa diri untuk makan, tetapi tak dapat memaksa diri untuk tidur. Dengan mata pedas ia berbaring sepanjang malam, memandang 100 ke kegelapan. Ia tak mau minum obat penenang karena itu dianggapnya suatu kelemahan. Dia akan bertahan. Menunjukkan bahwa dia sakit hati, merengek, atau memprotes-pantang baginya. Ada seserpih harapan baginya. Stephen tak ingin meninggalkannya. Meskipun mungkin bukan karena mencintainya tapi demi karirnya saja, toh nyatanya begitu. Dia tak ingin meninggalkannya. Mungkin, suatu hari kelak, badai asmara itu akan berlalu... Sebetulnya apa yang dilihatnya pada perempuan itu" Dia memang menarik, cantik-tapi banyak wanita lain yang menarik dan cantik. Apa yang membuat Stephen tergila-gila pada Rosemary Barton" http://inzomnia.wapka.mobi Dia tak punya otak-tolol-dan bahkan- Sandra mencatat hal ini-tidak bisa dibilang memikat. Kalau saja dia punya pengertian-luwes dan berpembawaan menarik-dia pasti bisa mengikat seorang pria. Sandra percaya bahwa episode ini akan berakhir-dan bahwa Stephen akan menjadi bosan. Dia yakin bahwa yang terpenting dalam hidup Stephen adalah pekerjaannya. Dia ditakdirkan untuk menjadi tokoh besar dan ia menyadari hal itu. Ia memiliki otak seorang negarawan dan suka mempergunakannya. Tentunya begitu nafsu asmaranya mereda, ia akan sadar kembali. Tak pernah sedikit pun Sandra mempertimbangkan untuk meninggalkan Stephen. Tak pernah 101 terpikir olehnya. Jiwa raganya milik Stephen, siap untuk diterima maupun dibuang. Stephen adalah hidupnya, eksistensinya. Cintanya sangat besar dan berapi-api. Pernah sesaat ia melihat setitik harapan. Ketika itu mereka pergi ke Fairhayen. Stephen nampak kembali normal seperti biasa. Ia tiba-tiba meneguk kembali kesejukan suasana persahabatan yang dulu mereka http://inzomnia.wapka.mobi miliki. Harapan berkembang di hatinya. Stephen masih menghendakinya, menikmati keberadaannya, bergantung pada pertimbangannya. Untuk sesaat ia terlepas dari cengkeraman perempuan itu. Stephen kelihatan senang dan seperti dulu lagi. Tak ada yang hancur lebur. Stephen telah berhasil mengatasinya. Kalau saja ia dapat mengambil keputusan untuk berpisah dengan Rosemary... Kemudian mereka kembali ke London dan penyakit Stephen kambuh. Ia nampak kurus, bingung, sakit. Ia tak dapat memusatkan perhatian pada pekerjaannya. Sandra menduga apa sebabnya. Rosemary mengajaknya minggat.... Stephen sedang memberanikan diri untuk mengambil langkah itumeninggalkan semua yang paling dikasihinya. Bodoh! Gila! Bagi pria semacam dia pekerjaan selalu yang paling utama-betul-betul tipe orang Inggris. Seharusnya jauh dalam lubuk hatinya ia menyadari hal itu-Ya, tetapi Rosemary sangat ayu-dan sangat tolol. Stephen bukan pria pertama 102 yang meninggalkan karir demi seorang wanita lalu menyesal sesudahnya! Sandra pernah mencuri dengar beberapa kata di sebuah pesta cocktail. "...mengatakan pada George-kita harus mengambil keputusan." http://inzomnia.wapka.mobi Tak lama kemudian Rosemary sakit flu. Secercah harapan timbul dalam hati Sandra. Misalnya dia kena radang paru-parubisa begitu setelah sakit flu-musim dingin yang lalu seorang temannya yang lebih muda meninggal karena sakit yang sama. Kalau Rosemary meninggal... Ia tak mencoba membuang pikiran itu, ia tak mencela dirinya sendiri. Dalam dirinya ada kekuatan untuk membenci tanpa merasa bersalah. Ia membenci Rosemary Barton. Andaikan pikiran bisa membunuh, ia akan membunuhnya. Tetapi pikiran tak bisa membunuh... Pikiran saja tidaklah cukup... Betapa ayunya Rosemary malam itu, di kamar ganti restoran Luxembourg, dengan mantel rubah berwarna pucat terlepas dari bahunya. Dia agak kurusan dan pucat karena sakitnya itu-tapi sedikit kerapuhan malah menambah kecantikannya. Ia berdiri di depan kaca membenahi bedaknya.... Di belakangnya, Sandra melihat bayang-bayang mereka di kaca. Wajahnya sendiri bagaikan pahatan: dingin, mati. Orang akan mengatakan, tanpa perasaan-seorang wanita yang dingin dan keras. http://inzomnia.wapka.mobi 103 Kemudian Rosemary berkata, "Oh, Sandra, apa aku menutupi kaca" Aku sudah selesai sekarang. Flu yang menyebalkan ini membuatku kurus. Wajahku jadi tak keruan. Dan aku masih lemah dan pusing-pusing." Sandra bertanya sopan penuh prihatin, "Apa kau pusing malam ini?" "Sedikit saja. Kau punya aspirin atau tidak?" "Aku punya Cachet Faivre." Ia membuka tas tangannya mengambil cachet itu. Rosemary menerimanya. "Akan kutaruh di tasku, kalau-kalau perlu." Selama itu, si gadis berambut hitam, sekretaris Barton, mengawasi bagaimana transaksi itu terjadi. Lalu ia memandang kaca dan hanya menambah sedikit bedak pada pipinya. Wanita yang nampak manis, hampir rupawan. Sandra mendapat kesan ia tak menyukai Rosemary. Kemudian mereka keluar dari ruang ganti itu. Mula-mula Sandra, lalu Rosemary, lalu Nona Lessing-oh, dan tentunya Iris, adik Rosemary, juga di sana. Gadis itu sangat gembira, dengan mata abu-abu lebar dan gaun putih bergaya remaja. Mereka keluar untuk duduk bersama para pria di ruangan dalam. http://inzomnia.wapka.mobi Dan kepala pelayan segera datang, sibuk mengantar mereka ke tempat duduk yang telah dipesan. Mereka semua melewati sebuah pintu lengkung besar dan tak ada sesuatu pun yang memberi tanda bahwa salah satu dari mereka tak akan keluar lagi dari situ dalam keadaan hidup-Bab VI GEORGE BARTON Rosemary... George barton menurunkan gelasnya dan terpekur memandang perapian. Tadi ia telah minum cukup banyak sehingga sekarang tenggelam dalam suasana cengeng dan mengasihani diri sendiri. Alangkah ayunya Rosemary sewaktu hidup. Dia sangat tergila-gila padanya. Rosemary tahu itu tapi ia menduga, Rosemary cuma menertawakannya. Ketika melamarnya untuk menikah dengannya pun, ia tak dapat berbicara dengan penuh keyakinan. Tergesa dan terbata-bata. Bertingkah seperti orang tolol. http://inzomnia.wapka.mobi "Dengar, Sayang, kapan saja-katakan saja. Aku tahu memang percuma saja. Kau tak memandangku. Aku ini selalu bodoh. Dan juga jauh lebih tua darimu. Tapi kau tahu bagaimana perasaanku, kan" Maksudku, aku selalu ada. Aku tahu kemungkinan kau memilihku sangat kecil, tapi kupikir ada baiknya kau tahu perasaanku." Dan Rosemary tertawa dan mencium dahinya. J05 "Kau baik, George, dan akan kuingat tawaran-mu ini, tapi saat ini aku belum mau menikah dengan siapa pun." Dan George menjawab dengan sungguh-sungguh, "Betul. Amati dahulu semua, jangan terburu-buru. Kau tinggal memilih." Ia tak berani mengharap-setidaknya, tidak betul-betul mengharap. Itulah sebabnya mengapa ia begitu tak percaya, begitu pusing ketika Rosemary berkata mau menikah dengannya. Tentu Rosemary tidak mencintainya. George yakin akan hal itu. Dan nyatanya memang Rosemary mengakuinya. "Kau mengerti, bukan" Aku ingin ketenangan, hidup bahagia dan aman. Itu akan kuperoleh darimu. Aku begitu bosan jatuh cinta. Selalu saja akhirnya berantakan tak keruan Aku menyukaimu, George. Kau baik dan http://inzomnia.wapka.mobi suka humor dan manis dan kau menganggapku istimewa. Itulah yang kuinginkan." Dan ia menjawab samar-samar, "Tenang saja. Kita akan bahagia bagaikan raja-raja." Perkiraan itu tak meleset jauh. Mereka berbahagia. Ia selalu merasa dirinya rendah. Ia selalu memperingatkan dirinya sendiri bahwa bakal timbul halangan. Rosemary tak akan puas hidup bersama pria tua membosankan seperti dia. Bakal ada selingan! Dia melatih dirinya untuk mengacuhkan selingan itu. Ia akan memegang teguh 106 keyakinan bahwa selingan cinta takkan bertahan lama. Rosemary akan selalu kembali padanya. Bila ia sudah dapat menerima pandangan ini semua akan beres. Karena Rosemary menyukainya. Rasa sayangnya pada suaminya tetap dan tak berubahubah. Rasa sayang itu ada, terpisah dari semua petualangan cinta dan penyelewengannya. George telah melatih diri untuk menerima semua itu. Ia mengganggap memang sulit sekali menghindarinya, karena Rosemary begitu ayu dan mudah terayu. Tapi yang tak diduganya ialah reaksinya sendiri. http://inzomnia.wapka.mobi Kalau main mata dengan pemuda ini dan itu tak jadi soal, tetapi ketika ia mulai mencium adanya hubungan serius... Dia segera tahu dan merasa ada perubahan pada diri Rosemary. Gairahnya meningkat, kecantikannya bertambah, dan wajahnya berseri-seri. Dan kemudian, ketajaman nalurinya diperkuat oleh kenyataan yang ditemuinya. Pernah suatu hari ia masuk ke ruang duduk Rosemary dan Rosemary langsung menutupi kertas yang sedang ditulisinya. Dia tahu waktu itu. Rosemary sedang menulis surat untuk kekasihnya. Ketika Rosemary telah keluar dari ruangan, ia mengambil kertas penghisap tinta yang tadi digunakannya. Surat itu telah dibawanya pergi, tetapi kertas penghisap tinta masih ada. Dibawanya ke depan kaca dan dibacanya-nampak tulisan Rosemary, "Kekasih yang tercinta..." 107 Darah naik berdengung di telinganya. Saat itu ia bisa mengerti bagaimana perasaan Othello. Keputusan bijaksana" Huh! Pria normal takkan bisa. Ia ingin mencekiknya! Ia ingin membunuh pria kekasihnya itu dengan kepala dingin. Siapa gerangan dia" Si Browne itu" Atau si krempeng Stephen http://inzomnia.wapka.mobi Farraday" Mereka berdualah yang terus-menerus main mata dengan Rosemary. Sekilas tampak olehnya wajahnya di kaca. Matanya merah darah. Tampangnya seperti orang yang akan mengamuk. Ketika mengenang detik-detik itu, George Barton membiarkan gelas terjatuh dari tangannya. Sekali lagi lehernya seakan tercekik, telinganya berdengung panas. Bahkan sekarang pun... Dengan susah payah diusirnya kenangan itu. Tak boleh mengulanginya lagi. Semua sudah lewat-berakhir. Dia takkan pernah menderita seperti itu lagi. Rosemary telah meninggal. Beristirahat dalam damai. Dan ia juga damai. Tak menderita lagi.... Aneh kalau dipikir apa arti kematian Rosemary baginya. Damai.... Hal itu tak pernah diceritakannya pada Ruth. Anak baik, Ruth itu. Otaknya cemerlang. Betul-betul George tak tahu apa yang harus dilakukannya tanpa dia. Bagaimana ia membantu. Bagaimana ia ikut prihatin. Dan tak pernah 108 menyinggung soal sex. Tak gila lelaki seperti Rosemary... http://inzomnia.wapka.mobi Rosemary.... Rosemary duduk di meja bundar di restoran. Wajahnya sedikit kurus karena flu-sedikit redup-tapi ayu, begitu ayu. Dan hanya sejam kemudian-Tidak, ia tak mau mengenang itu lagi. Tidak sekarang. Rencananya. Ia harus memikirkan rencananya. Lebih dahulu ia akan berbicara dengan Race. Ia akan memperlihatkan surat-surat itu pada Race. Apa pendapat Race nanti tentang surat-surat itu" Kalau Iris hanya terpaku diam. Jelas ia tak punya pendapat apa pun. Nah, dia yang sekarang menguasai keadaan. Dia sudah mengatur semuanya. Rencana itu. Semua beres. Tanggalnya. Tempatnya. Dua November. Hari Para Arwah. Itu sangat cocok. Dan tentunya Restoran Luxembourg. Akan dicobanya mendapat meja yang sama. Dan tamu yang diundang juga sama. Anthony Browne, Stephen Farraday, Sandra Farraday. Lalu tentunya Ruth dan Iris dan dia sendiri. Dan karena harus ganjil, untuk tamu ketujuh ia akan mengundang Race. Race yang dulu seharusnya juga hadir. Kemudian akan diletakkan satu kursi kosong. Bagus sekali! Dramatis! Adegan ulangan. http://inzomnia.wapka.mobi 109 Ah, bukan benar-benar diulang.... Ingatannya melayang kembali... Ulang tahun Rosemary.... Rosemary, tertelungkup di atas meja-matiBagian Kedua HARI PARA ARWAH "Itulah Rosemary, untuk kenangan." Bab I Lucilla drake sedang berkicau. Itu memang istilah yang dipakai dalam keluarga mereka dan betul-betul cocok dengan suara yang keluar dari bibir Lucilla. Pagi ini ia prihatin karena banyak hal yang dipikirkannya, begitu banyak sehingga sulit baginya untuk menanganinya satu demi satu. Urusan rumah tangga yang harus dibereskan karena mereka akan segera pindah kembali http://inzomnia.wapka.mobi ke kota. Para pembantu, persediaan untuk musim dingin, seribu tetek-bengek lainsemua ini masih ditambah dengan kekuatiran akan kesehatan Iris. "Betul, Sayang, aku kuatir melihatmu-kau kelihatan begitu pucat dan lelahseperti kurang tidur-apa kemarin kau tidur" Kalau tidak, ada obat tidur yang diberi Dr. Wy lie atau mungkin Dr. Gaskell"-Oh, ya, aku. jadi ingat, harus pergi menemui pemilik toko pangan itu sendiri- mungkin para pembantu memesan barang sendiri tanpa bertanya, atau pemilik toko itu yang sengaja mengirim barang seenaknya. Berkotak-kotak sabun-padahal aku membatasi tak lebih dari tiga 113 kotak tiap minggu. Tapi mungkin lebih baik kau minum tonikum" Waktu aku masih kecil biasanya diberi sirop Easton Dan tentunya sayur bayam. Akan kuberi tahu agar tukang masak membuat sayur bayam untuk makan siang hari ini." Iris sudah terlalu lesu dan terlalu biasa dengan rentetan kata-katanya, sehingga tak menanyakan mengapa nama Dr. Gaskell bisa membuatnya teringat akan pemilik toko pangan langganan mereka, meskipun kalau bertanya jawaban yang akan diterimanya ialah, "Karena nama pemilik toko http://inzomnia.wapka.mobi itu Cranford, Sayang." Jalan pikiran Bibi Lucilla hanya dapat dimengerti oleh dia sendiri. Iris hanya menjawab dengan sisa-sisa tenaga yang dimilikinya, "Saya cukup sehat, Bibi Lucilla." "Bawah matamu berwarna hitam," kata Nyonya Drake. "Kau terlalu capek." "Saya tidak melakukan apa-apa-selama ber-minggu-minggu." Kenangan Kematian Sparkling Cyanide Karya Agatha Christie di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo "Itu pikirmu, Nak. Main tenis terlalu sering juga melelahkan. Dan kurasa udara di sini cenderung membuat orang lemas. Tempat ini berada di dalam lembah. Kalau saja George bertanya dulu padaku dan bukan pada gadis itu." "Gadis mana?" "Nona Lessing itu, yang begitu dikaguminya. Memang boleh begitu di kantor, tapi salah sekali bila membawanya pada urusan lain. Membuatnya menganggap dirinya salah satu anggota keluarga. 114 Untuk ini pun sebetulnya tak perlu diberi dorongan lagi." "Oh, Bibi Lucilla, Ruth memang boleh dibilang sudah menjadi anggota keluarga kita sendiri." http://inzomnia.wapka.mobi Nyonya Drake mendengus. "Jelas-dia inginnya begitu. Kasihan George-betul-betul seperti bayi kalau sampai pada urusan wanita. Tapi tak ada gunanya, Iris. George harus dilindungi dan kalau aku jadi kau akan kujelaskan bahwa meskipun Nona Lessing itu baik, tapi pernikahan dengannya sama sekali tak mungkin." Sejenak Iris tersentak dari kelesuannya. "Saya tak pernah berpikir George ingin mengawini Ruth." "Kau ini tak bisa melihat apa yang terjadi di depan hidungmu, Nak. Tentu saja, kau tak banyak berpengalaman dalam hidup." Mau tak mau Iris tersenyum. Kadangkadang Bibi Lucilla lucu sekali. "Wanita muda itu sengaja ingin menggaet George." "Memang kenapa?" tanya Iris. "Kenapa" Tentu tak boleh." "Bukankah baik begitu?" Bibinya terbelalak memandangnya. "Baik buat George, maksud saya. Kurasa Bibi benar. Kurasa dia memang menyukai George. Dan dia akan menjadi istri yang baik buat George dan bisa mengurusnya." Nyonya Drake mendengus lagi dan wajahnya yang biasanya ramah berubah karena mendongkol. http://inzomnia.wapka.mobi "Sekarang ini George sudah terurus dengan baik. Apa lagi yang kurang, kalau aku boleh tahu" 115 Masakan enak dan pakaiannya juga tak ada yang dibiarkan sobek atau lepas kancingnya. Sangat menyenangkan baginya karena ada seorang wanita muda seperti kau di rumah ini yang mengurusnya, dan bila kau menikah kelak kuharap, aku masih mampu mempertahankan kenyamanannya dan menjaga kesehatannya. Mungkin sama baiknya, atau lebih baik, daripada mengambil wanita dari kantor-apa yang diketahuinya tentang urusan rumah tangga" Angka dan buku kas dan steno dan mengetik-apa guna semua itu dalam rumah seorang pria?" Iris tersenyum dan menggelengkan kepalanya, tapi tak membantah pendapat itu. Ia sedang membayangkan kepala Ruth yang hitam licin, kulitnya yang bersih, dan bentuk tubuhnya yang nampak indah dalam gaun-gaun sederhana yang dikenakannya. Kasihan Bibi Lucilla, hanya memikirkan kenyamanan dan urusan rumah tangga dan menyingkirkan cinta jauh-jauh, sehingga mungkin ia telah lupa apa artinya cinta-kalaupun ia pernah tahu arti cinta-Iris berpikir-pikir sambil membayangkan almarhum pamannya. http://inzomnia.wapka.mobi Lucilla Drake adalah saudara tiri Hector Marie, anak bawaan ayahnya dari pernikahan sebelumnya. Ia bertindak sebagai ibu pengganti bagi adik laki-lakinya yang jauh lebih muda sejak ibu Hector Male meninggal. Ia mengurus rumah tangga untuk ayahnya dan menjadi perawan tua. Umurnya hampir empat puluh ketika ia berkenalan dengan 116 Pendeta Caleb Drake, seorang pria berusia lima puluh lebih. Pernikahan mereka pendek umurnya karena dua tahun kemudian ia menjadi janda dengan seorang bayi laki-laki sebagai tanggungan. Menjadi seorang ibu pada usia lanjut dan tanpa diduga sebelumnya, adalah pengalaman paling istimewa dalam hidup Lucilla Drake. Ketika sudah dewasa, putranya itu menjadi sumber kekuatiran, kesedihan, dan juga penguras hartanya-tapi tak pernah mengecewakannya. Nyonya Drake tak mau melihat kekurangan apa pun dalam diri putranya, kecuali sedikit kelemahan watak. Victor itu terlalu percaya pada orang-terlalu mudah terpengaruh lingkungan yang tak baik karena terlalu mempercayai mereka. Victor itu kurang beruntung. Victor ditipu orang. Victor dikecoh orang. Dia diperalat oleh orang jahat. Wajah ramah mirip domba itu akan berubah jadi tegang dan marah bila ada yang melontarkan kritik tentang anaknya. Ia mengenal putranya http://inzomnia.wapka.mobi sendiri. Putra tersayang, penuh semangat, dan diperalat oleh teman-temannya. Dia lebih tahu dari siapa pun, betapa segan Victor minta-minta uang darinya. Tetapi kalau anak itu sudah dalam keadaan terjepit, apa lagi yang dapat dilakukannya" Tak ada siapa-siapa lagi yang dapat dimintai tolong kecuali ibunya. Toh diakuinya juga, bahwa ajakan George untuk tinggal bersamanya menemani Iris, sungguh bagaikan suatu anugerah Tuhan yang datang pada saat ia sedang menghadapi jurang kemiskinan. 117 Setahun ini hidupnya senang dan nyaman, dan sebagai manusia biasa tentunya ia tak senang menghadapi kemungkinan akan disingkirkan oleh seorang wanita muda yang cakap dan efisien yang-menurut pendapatnya-ingin menikah dengan George karena uangnya. Tentu itu yang diincarnya! Rumah yang bagus dan suami kaya yang memanjakan. Kau tak dapat meyakinkan orang seumur Bibi Lucilla bahwa ada gadis muda yang betul-betul suka bekerja mencari uang! Anak-anak perempuan itu sama saja sejak dulu sampai sekarang-kalau mereka dapat menggaet seorang pria yang bisa memberinya hidup enak, buat apa bekerja keras. Ruth Lessing ini pintar, pelan-pelan menjadi orang kepercayaan, memberi petunjuk pada http://inzomnia.wapka.mobi George tentang perabotan rumah tangga, supaya nampak berguna-tapi untunglah setidak-tidaknya ada satu orang yang tahu apa rencananya! Lucilla Drake mengangguk-angguk beberapa kali sehingga dagunya yang berlipat bergetar, lalu mengangkat alisnya tinggi-tinggi, dan mengalihkan pikirannya pada hal lain yang sama menariknya dan yang mungkin lebih penting. "Tentang selimut-selimut itulah yang tak bisa kuputuskan, Sayang. Tidak jelas apakah kita takkan ke sini lagi sampai musim semi tahun depan ataukah George bermaksud ke sini tiap akhir pekan. Dia tak mau bilang." "Kurasa dia juga belum tahu," sahut Iris sambil mencoba mengalihkan perhatiannya pada persoal-118 an yang baginya sama sekali tak penting ini. "Kalau cuaca baik, sekali-sekali senang juga ke sini lagi. Meskipun sebenarnya saya tak begitu ingin ke sini. Tetapi pokoknya rumah ini masih ada di sini kalau kita ingin datang." "Ya, betul, Sayang, tapi orang kan ingin tahu. Karena begini, kalau kita tak datang lagi sampai tahun depan, selimut-selimut itu harus disimpan dan diberi kapur barus. Tapi kalau kita bermaksud datang lagi dalam waktu http://inzomnia.wapka.mobi dekat, tak perlu, karena selimut akan dipakai dan bau kapur barus sangat tidak enak." "Kalau begitu tidak usah diberi kapur barus saja." "Ya, tapi kali ini cuaca sangat panas sehingga banyak ngengat. Semua bilang tahun ini buruk buat ngengat. Dan juga buat lebah, tentunya. Kemarin kata Hawkins dia mengambil tiga puluh sarang lebah, musim panas ini-tiga puluh- bayangkan saja..." Iris membayangkan Hawkins-berjalan-jalan di senja hari dengan sianida di tangannya-Sianida- Rosemary-Mengapa segala sesuatu akhirnya membuatnya teringat akan peristiwa itu lagi... Gemericik suara Bibi Lucilla terdengar terus- sekarang tentang hal lain lagi.... "...dan apakah peralatan perak perlu dikirim ke bank atau tidak" Kata Lady Alexandra banyak pencuri di daerah ini-walaupun rumah ini jendelanya kuat-aku sendiri tak suka potongan rambutnya, membuat wajahnya kelihatan keras- 119 tapi memang kurasa dia itu wanita keras. Dan juga senewen. Belakangan ini semua orang nampak senewen. Waktu aku masih gadis, orang tak http://inzomnia.wapka.mobi mengenal arti senewen. Yang membuatku teringat, belakangan ini George kelihatan tak sehat-apakah mungkin dia hampir kena flu" Beberapa kali kukira dia demam. Tapi mungkin juga dia memikirkan pekerjaannya saja. Kau tahu, sepertinya dia itu punya suatu rencana." Iris menggigil, dan Lucilla Drake berseru penuh kemenangan, "Nah, apa kubilang, kau masuk angin." Bab II "Ah, kalau saja mereka tak datang ke sini." Kata-kata itu dicetuskan oleh Sandra Farraday dengan penuh kepahitan sehingga suaminya menoleh keheranan. Sepertinya keinginannya sendiri terluap dalam katakata-keinginan yang telah disembunyikannya begitu rapi. Jadi Sandra juga merasa seperti itu" Dia juga menganggap Fairhayen ternoda, suasana damai menjadi rusak, karena ada tetangga baru satu setengah kilometer dari taman. Ia sengaja menunjukkan rasa herannya, "Aku tak tahu kau juga merasa begitu." Langsung saja Sandra seolah-olah menutup diri. http://inzomnia.wapka.mobi "Di desa, tetangga memang penting. Orang harus memilih, mau ramah atau tidak sopan. Tidak bisa seperti di London, orang bisa berteman biasa-biasa saja." "Tidak," kata Stephen, "memang di desa tidak bisa begitu." "Dan sekarang kita terikat pada pesta yang aneh ini. 121 Mereka berdua terdiam, membayangkan makan siang tadi. George Barton bersikap ramah, bahkan terlalu ramah, dan menyembunyikan semacam gairah yang tak dapat mereka mengerti tapi dapat mereka rasakan. Belakangan ini George Barton kelihatan aneh sekali. Sebelum kematian Rosemary, Stephen tak banyak memperhatikannya. George hanya merupakan latar belakang saja: suami baik yang membosankan, yang memiliki seorang istri yang masih muda lagi cantik. Stephen tak pernah merasa bersalah telah mengkhianati George. George memang jenis suami yang dilahirkan untuk dikhianati. Jauh lebih tua-dan karenanya tak punya daya tarik untuk mempertahankan seorang wanita molek yang tidak setia. Apakah George merasa tertipu" Menurut Stephen tidak. George sangat http://inzomnia.wapka.mobi mengenal Rosemary. Dia mencintainya dan dia itu jenis pria yang merasa tak mampu menarik perhatian istrinya. Meskipun demikian toh mestinya George menderita juga.... Stephen jadi ingin tahu bagaimana perasaan George ketika Rosemary meninggal. Dia dan Sandra jarang melihatnya selama berbulan-bulan setelah peristiwa menyedihkan itu. Tiba-tiba saja dia muncul sebagai tetangga di Little Priors dan kembali masuk dalam kehidupan mereka. Menurut Stephen, George nampak berbeda. Lebih bergairah, lebih positif. Dan-yah, betul-betul aneh 122 Tadi ia juga aneh. Tiba-tiba saja mencetuskan undangan. Pesta ulang tahun Iris yang kedelapan belas. Ia benar-benar berharap Stephen dan Sandra mau datang. Stephen dan Sandra telah bersikap sangat baik pada mereka di sini. Sandra tadi langsung menjawab bahwa tentu mereka mau. Dengan sendirinya Stephen akan sedikit terikat bila kembali ke London dan dia sendiri punya banyak urusan yang membosankan, tetapi ia betul-betul berharap akan dapat memenuhi undangan tersebut. http://inzomnia.wapka.mobi "Kalau begitu kita tentukan saja, kapan ya?" Wajah George-kemerah-merahan, penuh se-nyum, setengah memaksa. "Kurasa mungkin kira-kira dua minggu lagi- Rabu atau Kamis" Hari Kamis nanti tanggal dua November. Bisa atau tidak" Tapi kami bisa mengatur hari apa saja yang cocok untuk kalian berdua." Undangan seperti itu memojokkan orang- mengandung sedikit kekurangan sayoir-faire sosial. Stephen melihat Iris Marle menjadi merah mukanya karena malu. Sandra bersikap sempurna. Ia menyerah saja sambil tersenyum dan berkata bahwa hari Kamis, tanggal dua November, nanti cocok buat mereka. Tiba-tiba Stephen berkata tajam mengutarakan apa yang dipikirnya, "Kita tak harus pergi." Sandra menoleh sedikit menghadapnya. Wajahnya penuh pertimbangan. "Kaurasa sebaiknya tidak?" 123 "Gampang saja cari alasan." "Dia nanti memaksa kita datang pada saat lain atau mengubah harinya. Dia-dia kelihatannya sangat menghendaki kita datang." http://inzomnia.wapka.mobi "Aku heran mengapa begitu. Ini kan pesta Iris-dan aku tidak percaya dia sangat mengharap kehadiran kita." "Tidak-tidak-" jawab Sandra sambil merenung. Lalu katanya, "Kau tahu di mana pesta itu akan diadakan?" "Tidak." "Restoran Luxembourg." Saking terkejutnya Stephen tak dapat berbicara. Ia merasa pipinya memucat tanpa darah. Ia menguasai dirinya lagi dan menatap mata Sandra. Apakah hanya khayalannya ataukah memang pandangannya itu mempunyai arti" "Tapi itu gila-gilaan," serunya dengan suara keras untuk menutupi guncangan hatinya. "Restoran Luxembourg di mana-menghidupkan lagi semua itu. Orang itu pasti gila." "Kupikir begitu juga," kata Sandra. "Tapi kalau begitu kita pasti menolak datang. Se-semua itu benar-benar tidak menyenangkan. Kau ingat publisitas dan foto-foto di surat kabar...." "Aku ingat betapa tidak menyenangkannya saat itu," kata Sandra. "Apakah dia tak sadar betapa tak enaknya buat kita pesta itu nanti?" 124 http://inzomnia.wapka.mobi "Dia punya alasan, Stephen. Ia menceritakan padaku alasannya." "Apa alasannya?" Ia lega karena Sandra tak memandangnya ketika kemudian berbicara. "Dia mengajakku menyendiri setelah makan siang tadi. Katanya dia mau memberi penjelasan. Katanya gadis itu-Iris-tak dapat pulih dari guncangan jiwa yang dideritanya karena kematian kakaknya." Ia berhenti sejenak dan dengan segan Stephen berkata, "Yah, memang betul juga-dia kelihatan tidak sehat. Waktu makan siang tadi terpikir olehku bahwa mungkin ia sedang sakit." "Ya, aku juga merasa begitu-meskipun biasanya dia selalu sehat dan bersemangat. Tapi aku kan sedang mengulang apa yang dikatakan George tadi. Katanya Iris terus-menerus menghindari Restoran Luxembourg sejak peristiwa itu." "Tidak heran." "Tapi menurut George itu salah. Rupanya dia sudah berkonsultasi dengan seorang ahli penyakit jiwa-salah satu dari orang-orang modern itu- dan menurut ahli itu, orang yang telah mengalami guncangan jiwa harus menghadapi kenyataan, dan bukannya menghindarinya. Kalau tidak salah, http://inzomnia.wapka.mobi prinsipnya ialah bagaikan menyuruh seorang penerbang mengudara lagi segera setelah kecelakaan menimpanya." 125 "Apakah ahli itu mengusulkan agar ada yang bunuh diri lagi?" Sandra menjawab tenang, "Ia mengusulkan agar asosiasi pikiran atas restoran itu dapat diatasi. Toh itu hanya sebuah restoran. Ia usul agar diadakan suatu pesta biasa dan, kalau bisa, mengundang orang-orang yang sama." "Menyenangkan sekali buat orang-orang itu!" "Apakah kau sangat keberatan, Stephen?" Rasa kuatir melandanya. Ujarnya cepat-cepat, "Tentu saja aku tidak keberatan. Cuma rasanya ide itu begitu mengerikan. Aku sendiri sama sekali tidak keberatan... sebetulnya yang kupikirkan ialah kau. Kalau kau tak keberatan..." Sandra memotong ucapannya. "Aku keberatan. Sangat keberatan. Tetapi cara George Barton mengundang begitu rupa sehingga sulit ditolak. Dan toh aku sudah sering pergi ke Restoran Luxembourg setelah peristiwa itu-kau juga sering ke sana. Memang orang sering diundang ke sana." http://inzomnia.wapka.mobi "Tapi bukan seperti ini." "Betul." Ujar Stephen, "Seperti katamu tadi, sulit menolaknya-dan kalau kita membatalkan, dia akan mengundang pada hari lain. Tapi, Sandra, tak ada alasan mengapa kau harus ikut Kenangan Kematian Sparkling Cyanide Karya Agatha Christie di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo hadir. Aku yang pergi dan kau bisa membuat alasan pada saat terakhir-sakit kepala, masuk angin-atau semacam itu." Sandra mengangkat dagunya. 126 "Itu berarti pengecut. Tidak, Stephen, kalau kau pergi, aku juga pergi. Lagi pula," sambungnya sambil memegang lengan suaminya, "sekecil apa pun arti pernikahan kita, setidak-tidaknya kita masih menanggung kesulitan-kesulitan kita bersama-sama." Tetapi Stephen malahan terbelalak memandangnya-terpaku mendengar ucapan yang begitu mudah keluar dari bibir istrinya, seolah-olah pernyataan itu tak begitu penting dan telah lama ada. Setelah sadar dari rasa kagetnya ia bertanya, "Mengapa kau bilang begitu" Sekecil apa pun arti pernikahan kita?" Sandra menatapnya dalam-dalam dengan matanya yang lebar dan jujur. http://inzomnia.wapka.mobi "Bukankah pernikahan ini tak berarti bagimu?" "Tidak, seribu kali tidak begitu. Pernikahan kita sangat berarti bagiku." Sandra tersenyum. "Kurasa betul juga-dari satu segi. Kita sangat cocok, Stephen. Membentuk kerja sama dengan hasil memuaskan." "Maksudku bukan itu." Napasnya jadi tak teratur. Digenggamnya tangan Sandra erat-erat.... "Sandra, tak tahukah kau bahwa kau sangat berarti bagiku?" Dan tiba-tiba Sandra sadar. Betul-betul tak diduganya, luar biasa, tapi ia yakin-kali ini Stephen berkata dengan jujur. 127 Ia berada dalam pelukan suaminya yang merangkulnya erat-erat, menciuminya, dan mengucapkan kata-kata yang hampir tak terdengar. "Sandra-Sandra sayang. Aku mencintaimu... aku begitu ketakutan... begitu takut kehilangan kau." Dia bertanya, "Karena Rosemary?" "Ya." Stephen melepas pelukannya, mundur selangkah dengan wajah cemas yang nampak lucu. http://inzomnia.wapka.mobi "Kau tahu-tentang Rosemary?" "Tentu saja-dari dulu." "Dan kau mengerti?" Ia menggelengkan kepalanya. "Tidak, aku tidak mengerti. Kurasa aku takkan sanggup mengerti. Apa kau mencintainya?" "Tidak sungguh-sungguh. Kaulah yang kucintai." Gelombang kepahitan melandanya. Ia mengulangi, "Sejak pertama kali kau melihatku dari seberang ruangan" Jangan ulangi tipuan itu- karena aku tahu itu hanya tipuanmu!" Stephen tak gentar karena serangan tiba-tiba itu. Ia menimbang-nimbang ucapannya baik-baik. "Ya, itu tipuan-tapi anehnya bukan juga. Aku mulai yakin ucapanku itu benar. Oh, cobalah untuk mengerti, Sandra. Kau tahu ada orang yang selalu menutupi niat buruknya dengan alasan yang nampaknya mulia dan baik" Orang yang katanya 'mau berterus terang' padahal malah menyinggung perasaan, yang merasa 'punya kewajiban untuk 128 http://inzomnia.wapka.mobi menceritakan ini' orang-orang yang begitu hipokrit sehingga sampai mati pun mereka yakin bahwa semua tindakan semena-mena dan keburukannya itu dilakukan karena tak mementingkan-diri sendiri! Cobalah untuk mengerti bahwa kebalikan dari orang semacam itu juga ada. Orangorang yang begitu sinis dan tak mempercayai dirinya sendiri sehingga hanya bisa mempercayai niat buruk mereka. Kau adalah wanita yang kuperlukan. Setidaktidaknya ini betul. Dan sekarang bila melihat kembali ke masa lalu aku yakin bahwa kalau itu tidak betul, aku takkan mengejarmu." Ujar Sandra pahit, "Kau tidak mencintaiku." "Tidak. Waktu itu aku belum pernah jatuh cinta. Aku adalah makhluk yang tak punya nafsu sex, makhluk yang tak pernah mengenyam kasih sayang, yang sombongbetul, sombong-dan dingin! Lalu aku betul-betul jatuh cinta "dari seberang ruangan"-cinta monyet yang tolol. Seperti guntur di tengah musim panas, pendek, bagai khayalan, cepat berakhir." Tambahnya pahit, "Betul-betul sebuah 'dongeng orang tolol, penuh omong kosong dan amarah, dan tak punya arti!" http://inzomnia.wapka.mobi Ia berhenti sejenak lalu menyambung lagi, "Di Fairhayen sinilah aku sadar dan melihat keadaan yang sebenarnya." "Keadaan yang sebenarnya?" 129 "Bahwa dalam hidup ini yang berarti hanyalah kau-dan mempertahankan cintamu." Gumam Sandra, "Kalau saja aku tahu...." "Apa anggapanmu waktu itu?" "Kukira kau mau minggat bersamanya." "Dengan Rosemary?" Ia tertawa pendek. "Itu betul-betul hukuman perbudakan seumur hidup namanya!" "Bukankah ia menginginkan kau minggat bersamanya?" "Ya, memang." "Lalu apa yang terjadi?" Stephen menarik napas dalam-dalam. Kembali lagi. Menghadapi ancaman yang tak dapat diraba. Jawabnya, "Peristiwa Luxembourg itu." Mereka berdua terdiam mengenang kembali hal yang sama. Wajah seorang wanita ayu yang biru kaku karena sianida. http://inzomnia.wapka.mobi Terbelalak memandang mayat seorang wanita, dan kemudian-menengadah dan pandangan mereka saling bertemu.... Kata Stephen, "Lupakanlah, Sandra, demi Tuhan, mari kita melupakannya!" "Percuma melupakannya. Kita tak diizinkan melupakannya." Hening sejenak. Lalu Sandra berkata, "Apa yang akan kita lakukan?" 130 "Apa yang tadi kaukatakan. Menghadapi semua-bersama. Menghadiri pesta gila ini apa pun alasannya." "Kau tak percaya apa yang dikatakan George tentang Iris?" "Tidak. Kalau kau?" "Mungkin saja benar. Tapi kalaupun demikian, itu bukan alasan utamanya." "Apa yang kaukira menjadi alasan sesungguhnya?" "Aku tak tahu, Stephen. Tapi aku takut." "Takut pada George Barton?" "Ya, kurasa dia-tahu." Ujar Stephen tajam, "Tahu apa?" Sandra memutar kepalanya perlahan hingga matanya menatap mata Stephen. Bisiknya, http://inzomnia.wapka.mobi "Kita tak boleh takut. Kita harus berani- dengan seluruh keberanian yang ada. Kau bakal jadi orang besar, Stephen-orang yang dibutuhkan dunia-dan tak ada yang bisa menghalanginya. Aku istrimu dan aku mencintaimu." "Ada apa dengan pesta itu kiranya, Sandra?" "Kurasa pesta itu merupakan jebakan." Jawab Stephen lambat-lambat, "Dan kita masuk ke dalam perangkap?" "Kita tak boleh menunjukkan bahwa kita tahu itu jebakan." "Ya, betul." 131 Tiba-tiba Sandra melontarkan kepalanya ke belakang dan tertawa. Ujarnya, "Berbuatlah sebisamu, Rosemary. Kau takkan menang." Stephen mencengkeram bahunya. "Diamlah, Sandra. Rosemary sudah mati." "Masa" Kadang-kadang-terasa seolah-olah ia masih segar-bugar...." Bab III Di tengah-tengah taman Iris berkata, http://inzomnia.wapka.mobi "Apakah kau keberatan kalau aku tak ikut pulang bersamamu, George" Aku ingin jalan-jalan. Mungkin aku akan mendaki Bukit Friar dan turun lewat hutan. Seharian ini kepalaku pusing." "Kasihan, Adikku. Pergilah. Aku tak bisa ikut-sedang menunggu seorang teman siang ini dan kurang tahu pasti kapan dia akan tiba." "Baiklah. Sampai waktu minum teh nanti." Ia membelok, membentuk sebuah siku ke kanan, ke tempat jajaran pepohonan terbentang di kaki bukit. Ketika sampai di kaki bukit, ia menarik napas dalam-dalam. Cuaca saat ini lembab sebagaimana biasa di bulan Oktober. Daun-daun lembab bergantungan di pepohonan dan awan mendung menandakan akan turun hujan sebentar lagi. Sebetulnya udara di atas bukit ini tidaklah lebih banyak dari di dalam lembah, tetapi Iris merasa seolah-olah di sini ia dapat bernapas lebih bebas. Ia duduk pada sebatang pohon tumbang dan terpekur memandang lembah tempat Little Prior 133 berdiri sopan di cekungan penuh tanaman. Di sebelah kirinya, nampak batu bata merah Fairhayen Manor. http://inzomnia.wapka.mobi Iris melamun menatap pemandangan alam di depannya dengan dagu bertelekan dalam tangannya. Terdengar samar-samar gemerisik daun di belakangnya, tapi ia menoleh kaget ketika dahan-dahan terkuak dan Anthony Browne muncul di depannya. Ia menjerit setengah marah, "Tony! Kenapa kau selalu muncul seperti-seperti hantu saja?" Anthony duduk di sebelahnya. Diambilnya kotak rokok, ditawarkannya kepada Iris, dan dinyatakannya satu ketika Iris menolak. Setelah menghirup dalam-dalam ia menjawab, "Karena koran menyebutku pria misterius. Aku suka muncul dari tempat yang tak terduga." "Dari mana kau tahu aku di sini?" "Dari sepasang teropong burung yang sangat bagus. Kudengar kau makan siang dengan pasangan Farraday dan aku meneropongmu dari tepi bukit ketika kau pulang." "Kenapa kau tak datang saja ke rumah seperti orang biasa?" "Aku bukan orang biasa," ujar Anthony dengan nada sangat terkejut. "Aku ini luar biasa." http://inzomnia.wapka.mobi "Memang kupikir juga begitu." Anthony memandangnya sejenak. Lalu katanya, "Ada persoalan apa?" 134 "Tidak, tidak apa-apa. Setidak-tidaknya..." Iris tak melanjutkan kata-katanya. Anthony berkata penuh ingin tahu, "Setidak-tidaknya?" Iris menarik napas panjang. "Aku bosan di sini. Aku benci tinggal di sini. Aku ingin pulang ke London." "Memang kau akan segera pulang, bukan?" "Minggu, depan." "Jadi di rumah Farraday tadi pesta perpisahan?" "Itu tadi bukan pesta. Hanya mereka dan satu sepupu tua." "Apa kau menyukai pasangan Farraday itu. Iris?" "Entahlah. Kurasa aku kurang menyukai mereka-meskipun seharusnya aku tidak boleh berkata begitu karena mereka sebetulnya sudah sangat berbaik hati pada kami." "Apakah kaukira mereka menyukaimu?" "Tidak. Kurasa mereka membenci kami." http://inzomnia.wapka.mobi "Menarik sekali." "Masa?" "Oh, bukan karena membenci itu-kalaupun itu benar. Maksudku penggunaan kata "kami" tadi. Pertanyaanku hanya buatmu seorang." "Oh, begitu... kurasa mereka cukup menyukai aku tapi dalam arti negatif. Kurasa mereka keberatan kalau kami sekeluarga tinggal di dekatnya sebagai tetangga. Kami sebetulnya bukan teman mereka--mereka itu dulu teman Rosemary." 135 "Ya," kata Anthony, "seperti katamu tadi mereka itu dulu teman Rosemary-meskipun aku tak bisa membayangkan bahwa Sandra Farraday dan Rosemary bisa menjadi teman erat." "Tidak," ujar Iris. Ia nampak sedikit gelisah tapi Anthony tenang-tenang merokok. Sekarang ia berkata, "Tahukah kau buatku apa yang paling menonjol dari pasangan Farraday?" "Apa?" "Itu saja-bahwa mereka itu pasangan Farraday. Aku selalu memikirkan mereka seperti itu, bukan sebagai Stephen dan Sandra, dua insan yang dipersatukan oleh catatan sipil dan gereja-tapi sebagai satu kesatuan-http://inzomnia.wapka.mobi pasangan Farraday. Ini jarang ada. Mereka itu dua manusia dengan satu tujuan, satu pandangan hidup, dan mempunyai harapan dan kekuatiran dan keyakinan yang sama. Dan yang aneh ialah, karena sebetulnya mereka itu sangat berbeda wataknya. Lihatlah Stephen Farraday, dia pria dengan pandangan intelektual yang luas, sangat peka terhadap pendapat orang luar, sangat malu akan dirinya sendiri, dan sedikit licik. Sedangkan Sandra berpandangan sempit, mampu mengabdi secara fanatik, dan sangat berani bahkan bisa. sembrono." "Bagiku Stephen itu," kata Iris, "sepertinya agak angkuh dan bodoh." "Dia sama sekali tidak bodoh. Dia itu salah satu orang sukses yang tak bahagia." "Tidak bahagia?" 136 "Hampir semua orang yang sukses tidak berbahagia. Itulah sebabnya mereka suksesmereka harus meyakinkan diri sendiri dengan cara mencapai sesuatu yang menyolok di mata umum." "Ide-idemu selalu luar biasa, Anthony." "Kalau saja kau mau memperhatikan, ideku itu benar. Orang-orang yang berbahagia biasanya orang yang gagal karena mereka itu begitu puas http://inzomnia.wapka.mobi dengan dirinya sendiri sehingga tak peduli apa-apa lagi. Seperti aku. Mereka juga biasanya mudah bergaul-lagi-lagi seperti aku." "Kau ini menganggap dirimu begitu baik." "Aku memang mau membuat kau memperhatikan kebaikanku, siapa tahu kau belum menyadarinya." Iris tertawa. Semangatnya telah bangkit. Tekanan batin dan rasa takut telah terlupakan. Ia melirik jam tangannya. "Ayo pulang dan minum teh, dan membagi pada orang lain keuntungan akan keberadaanmu." Anthony menggelengkan kepalanya. "Jangan hari ini. Aku mesti pergi." Iris bertanya ketus kepadanya, "Kenapa kau tak pernah mau datang ke rumah" Pasti ada sebabnya." Anthony mengangkat bahunya. "Anggap saja karena aku ini agak peka dalam menerima undangan. Kakak iparmu tidak menyukai aku-itu jelas-jelas ditunjukkannya." 137 "Oh, jangan pedulikan George. Kalau Bibi Lucilla dan aku mengundangmu-dia itu sudah tua dan baik-kau pasti menyukainya." "Tentu saja-tapi aku masih keberatan." http://inzomnia.wapka.mobi "Kau biasanya datang ketika Rosemary masih ada." "Itu," kata Anthony, "agak berbeda." Hati Iris seolah terjamah tangan yang dingin. Katanya, "Apa sebabnya kau datang kemari hari ini" Apakah kau punya urusan di belahan bumi bagian ini?" "Urusan sangat penting-denganmu. Aku datang untuk mengajukan satu pertanyaan padamu, Iris." Tangan dingin itu pergi. Sebagai gantinya adalah desiran lembut-denyut-denyut gairah yang pernah dirasakan wanita sejak berabad-abad yang lalu. Dan untuk melengkapinya wajah Iris juga nampak heran, dalam hati ia bersiap untuk berkata, "Oh, mengapa begitu tiba-tiba!" "Ya?" Wajahnya yang nampak begitu tak berdosa itu menengadah padanya. Kenangan Kematian Sparkling Cyanide Karya Agatha Christie di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo Anthony menatapnya dengan pandangan serius-hampir-hampir nampak galak. "Jawab dengan benar, Iris. Ini pertanyaanku. Apakah kau percaya padaku?" Pertanyaan itu mengejutkannya. Bukan itu yang diharapkannya. Dan Anthony tahu. http://inzomnia.wapka.mobi "Kau tak mengira itu yang akan kutanyakan" Tapi pertanyaan ini sangat penting, Iris. Bagiku 138 pertanyaan yang paling penting di dunia. Kuulang lagi. Apakah kau percaya padaku?" Iris tertegun sejenak lalu menjawab dengan mata redup, "Ya." "Kalau begitu akan kuteruskan dengan pertanyaan yang lain. Maukah kau pergi ke London dan menikah denganku tanpa mengatakan pada siapa pun?" Iris terpana. "Tapi aku tidak bisa! Betul-betul tidak bisa." "Kau tidak bisa menikah denganku?" "Tidak dengan cara begitu." "Dan toh kau mencintaiku. Kau mencintaiku, bukan?" Didengarnya suaranya berkata, "Ya, aku mencintaimu, Anthony." "Tapi kau tak bersedia pergi untuk menikah denganku di Gereja Saint Elfrida, Bloomsbury, di daerah mana aku telah tinggal beberapa minggu sehingga bisa memperoleh surat nikah setiap saat?" http://inzomnia.wapka.mobi "Mana bisa aku berbuat seperti itu" George akan sakit hati sekali dan Bibi Lucilla takkan memaafkan aku. Dan toh aku belum cukup umur. Aku baru delapan belas tahun." "Kau harus berbohong tentang umurmu. Aku tidak tahu hukuman apa yang akan kuperoleh bila menikah dengan gadis yang belum cukup umur tanpa persetujuan walinya. Omong-omong, siapa walimu?" "George. Dia juga wakilku." "Sebagaimana kataku, apa pun hukuman yang 139 akan kuterima, pernikahan itu takkan dapat dibatalkan dan itulah yang terpenting." Iris menggelengkan kepalanya. "Aku tak bisa berbuat begitu. Itu keterlaluan. Dan memangnya, mengapa" Apa gunanya?" Jawab Anthony, "Itu sebabnya aku bertanya dulu apa kau mempercayaiku. Kau harus mempercayai alasanku. Katakanlah cara itu cara termudah. Tapi tak apa." Iris berkata ragu-ragu, "Kalau saja George lebih mengenalmu. Ayo sekarang pulang bersamaku. Hanya ada dia dan Bibi Lucilla." http://inzomnia.wapka.mobi "Apa kau yakin" Kukira-" Ia diam sebentar. "Ketika mendaki bukit tadi aku melihat seorang pria berjalan ke arah rumahmu-dan lucunya kurasa aku mengenal pria itu sebagai pria yang pernah ku-" Ia ragu-ragu sejenak"pernah kukenal." "Tentu saja-aku lupa-kata George dia sedang menunggu seseorang." "Rasanya pria yang kulihat tadi bernama Race-Kolonel Race." "Mungkin saja," ujar Iris setuju. "George memang kenal orang yang bernama Kolonel Race. Sebetulnya dia diundang malam itu ketika Rosemary..." Ia berhenti berbicara, bibirnya bergetar. Anthony menggenggam tangannya. "Jangan mengingat-ingat terus, Sayang. Memang mengerikan sekali, aku tahu." 140 Iris menggelengkan kepalanya. "Aku tak bisa mencegahnya. Anthony..." "Ya?" "Pernahkah kau mengira-pernahkah kau berpikir..." Sulit baginya mengucapkan apa yang ingin ditanyakannya. http://inzomnia.wapka.mobi "Apakah pernah terpikir olehmu bahwa- bahwa Rosemary mungkin bukan bunuh diri" Bahwa mungkin dia-dibunuh?" "Ya ampun, Iris, bagaimana kau bisa berpikir begitu?" Iris tak menjawab-hanya mengulang, "Pikiran itu tak pernah timbul dalam dirimu?" "Tentu saja tidak. Tentu Rosemary telah bunuh diri." Iris tak berkata apa-apa. "Siapa yang telah menyebabkan kau berpikir demikian?" Hampir saja ia tergoda untuk menceritakan cerita George yang aneh, tapi dia dapat menahan diri. Ujarnya lambat, "Hanya dugaan saja." "Lupakan saja, si Tolol Tersayang." Ditariknya Iris hingga berdiri dan diciumnya pipinya sejenak. "Si Tolol Tersayang. Lupakan Rosemary. Pikirkan aku saja." Bab IV Sambil mengisap pipanya, Kolonel Race menatap George Barton dengan penuh tanda tanya http://inzomnia.wapka.mobi Ia telah mengenal George Barton sejak masa kecilnya. Paman George Barton adalah tetangga keluarga Race di desa. Umur mereka berbeda hampir dua puluh tahun. Race telah berumur enam puluh lebih tapi tubuhnya masih kekar, tegap sebagaimana potongan tubuh militer, wajahnya kecoklatan karena sinar matahari, rambut abuabunya terpotong pendek, dan matanya gelap menyelidik. Hubungan kedua pria itu tak pernah sangat erat-tapi bagi Race, Barton tetaplah "si George kecil"-bagian dari masa mudanya. Saat ini ia sedang merenung bahwa sebetulnya ia tak begitu tahu bagaimana "si George kecil" itu sebenarnya. Beberapa tahun belakangan ini mereka hanya sekalisekali bersua dan tak banyak kecocokan yang mereka temui. Race pria yang jarang di rumah, jenis petualang-hampir selalu berada di luar negeri. Sebaliknya, George pria kota. Minat mereka berbeda dan bila mereka 142 bertemu, paling-paling hanya sebentar untuk membicarakan sedikit kenangan "masa lalu," kemudian keduanya terdiam tak tahu apa yang akan dibicarakan. Kolonel Race tak pintar berbasa-basi dan betul-betul seperti tokoh dalam novel-novel, pria kuat dan tak banyak bicara. http://inzomnia.wapka.mobi Ia diam saja saat ini sambil bertanya-tanya dalam hati mengapa "si George kecil" begitu mendesaknya untuk datang. Ia juga berpikir bahwa ada sedikit perubahan dalam dirinya sejak terakhir dilihatnya setahun yang lalu. Biasanya George Barton memberi kesan membosankan: selalu berhati-hati, praktis, tak punya imajinasi. Ada yang aneh dengan orang ini, batinnya. Gugup seperti kucing. Menyalakan rokok saja sudah tiga kali tak berhasil-betul-betul tak seperti biasa. Diambilnya pipanya dari mulut. "Nah, George kecil, ada kesulitan apa?" "Kau betul, Race, ada kesulitan. Aku sangat memerlukan pendapatmu-dan bantuanmu." Sang Kolonel mengangguk dan menunggu. "Setahun yang lalu kau kuundang makan malam bersama di London-di Restoran Luxembourg. Pada saat terakhir kau harus pergi ke luar negeri." Lagi-lagi Race mengangguk. "Afrika Selatan." "Pada pesta makan malam itu istriku meninggal." Race bergerak tak nyaman di kursinya. 143 http://inzomnia.wapka.mobi "Aku tahu. Kubaca di surat kabar. Tidak menanyakan tadi karena tak ingin mengungkit-ungkit kenangan. Tapi aku ikut berduka cita, Teman, kau tahu itu." "Oh, ya, ya. Bukan itu yang penting. Istriku saat itu dianggap bunuh diri." Race menangkap kata yang merupakan kunci kesulitan. Alisnya terangkat. "Dianggap?"' "Baca ini." Ia menyerahkan kedua surat itu ke tangannya. Alis Race terangkat lebih tinggi lagi. "Surat kaleng?" "Ya. Dan aku mempercayainya." Race menggelengkan kepalanya lambat-lambat. "Itu berbahaya. Kalau peristiwa semacam itu masuk koran, kau bisa heran kalau tahu begitu banyak surat kotor yang kemudian berdatangan." "Aku tahu. Tapi surat-surat ini tidak ditulis waktu itu-surat-surat ini ditulis enam bulan setelah peristiwa itu." Race mengangguk. "Memang betul. Kau rasa siapa yang menulisnya?" "Aku tidak tahu. Aku tidak peduli. Pokoknya aku percaya isinya. Bahwa istriku telah dibunuh." http://inzomnia.wapka.mobi Race meletakkan pipanya. Dia duduk lebih tegak di kursinya. "Nah, mengapa kau sekarang berpendapat begitu" Apakah waktu itu kau tak curiga" Dan apakah polisi tak curiga?" 144 "Waktu itu aku seperti linglung-betul-betul terguncang. Aku menerima saja keputusan persidangan. Istriku baru saja sakit flu, dan patah semangat. Tak ada kecurigaan lain selain bunuh diri. Kau tahu, serbuk itu ada di tasnya." "Serbuk apa itu?" "Sianida." "Aku ingat sekarang. Tercampur dalam sampanye." "Ya. Waktu itu kelihatannya gampang sekali persoalannya." "Apakah ia pernah mengancam mau bunuh diri?" "Tidak. Tidak pernah. Rosemary itu," ujar George Barton, "mencintai hidup." Race mengangguk. Ia pernah bertemu istri George Barton satu kali. Wanita cantik yang tolol, kesannya waktu itu, dan sama sekali bukan jenis wanita yang suka murung. http://inzomnia.wapka.mobi "Bagaimana dengan bukti medis tentang keadaan pikirannya, dan lain-lain?" "Dokter pribadi Rosemary-seorang tua yang menjadi langganan keluarga Marle sejak mereka masih kanak-kanak-sedang pergi berlayar naik kapal. Patnernya yang masih mudalah yang memeriksa Rosemary ketika dia kena flu. Seingatku, yang dikatakannya hanyalah bahwa jenis flu itu memang menyebabkan patah semangat yang serius." Setelah diam sebentar George meneruskan, "Baru setelah menerima surat-surat itulah aku 145 berbicara dengan dokter Rosemary sendiri. Tentunya aku tak bilang apa-apa tentang surat itu-hanya membicarakan apa yang telah terjadi. Lalu dia berkata bahwa ia sangat heran karena peristiwa itu terjadi. Dia tak bisa percaya, katanya. Rosemary sama sekali bukan tipe orang yang bisa bunuh diri. Itu menunjukkan, katanya, bahwa pasien yang telah kaukenal sangat baik pun bisa bertindak sangat tak terduga." George terdiam lagi lalu menyambung, "Setelah berbicara dengannya aku sadar betapa tak meyakinkan bagiku kematian karena bunuh diri itu. Lagi pula aku sangat mengenalnya. Dia itu bisa terserang rasa sedih yang http://inzomnia.wapka.mobi bertubi-tubi. Dia bisa meluap-luap karena satu soal saja, dan kadang-kadang bertindak sembrono dan ngawur, tapi tak pernah aku mendapatinya ingin 'lepas dari semua itu.' Race menggumam dengan sedikit ragu-ragu, "Apakah mungkin ada alasan lain untuk bunuh diri selain karena patah semangat itu" Maksudku, apakah dia sedang sedih karena sesuatu?" "Aku-tidak-mungkin dia agak senewen." Sambil menghindari tatapan mata sahabatnya, Race berkata, "Apakah dia orang yang-melodramatis" Kau tahu, aku hanya bertemu dengannya satu kali. Tapi ada orang yang-yah, ingin menunjukkan sesuatu dengan mencoba bunuh diri-biasanya bila bertengkar dengan seseorang. Seperti anak kecil saja-'Biar kau menyesal!' " 146 "Rosemary dan aku tidak bertengkar." "Tidak. Dan juga penggunaan sianida itu sendiri sudah membuktikan bahwa kemungkinan itu salah. Sianida tidak untuk main-main-semua orang tahu." "Dan ada hal lain. Kalaupun Rosemary memang punya rencana menghabisi nyawanya sendiri, pasti dia tak mau menggunakan cara itu, http://inzomnia.wapka.mobi bukan" Karena sakit dan-kelihatan jelek. Lebih masuk akal kalau minum obat tidur berlebihan." "Aku setuju. Apakah ada bukti bahwa dia membeli atau memperoleh sianida?" "Tidak. Tapi sebelum itu dia menginap di rumah temannya di desa dan suatu hari mereka mengambil sarang tawon. Diduga ia mengambil kristal kalium sianida waktu itu." "Ya-sianida memang mudah didapat. Semua tukang kebun punya." Ia berhenti sejenak lalu menyambung, "Sekarang coba ditinjau kembali. Tak ada bukti positif akan adanya kecenderungan untuk bunuh diri maupun persiapan untuk itu. Semua negatif. Tetapi juga tak ada bukti positif akan adanya pembunuhan, kalau ada-polisi pasti sudah menciumnya. Mereka itu cukup waspada, kau tahu." "Iya, sedikit dugaan tentang pembunuhan saja sudah tak masuk akal rasanya." "Tapi enam bulan kemudian bagimu malah masuk akal?" Ujar George lambat-lambat, 147 http://inzomnia.wapka.mobi "Kurasa mestinya aku ini sudah merasa tak puas sejak lama. Mungkin secara tak sadar sudah bersiap-siap sehingga ketika membaca surat itu tanpa ragu-ragu aku mempercayainya." "Ya." Race mengangguk. "Nah, sekarang coba dipikir. Siapa yang kaucurigai?" George mencondongkan tubuhnya ke depan- wajahnya bergerak-gerak. "Ini yang sangat mengerikan. Kalau Rosemary dibunuh, pelakunya pastilah salah satu teman kami, yaitu salah satu yang duduk di sekeliling meja bundar itu. Tak ada orang lain yang datang ke dekat meja." "Pelayan restoran" Orang yang menuang anggur?" "Charles sendiri, kepala pelayan Restoran Luxembourg. Kau kenal Charles?" Race mengiyakan. Semua orang kenal Charles. Rasanya tak mungkin membayangkan Charles dengan sengaja meracuni seorang langganan. "Dan pelayan yang meladeni kami adalah Giuseppe. Kami kenal baik orang itu. Aku sendiri sudah mengenalnya bertahun-tahun. Dia yang selalu meladeniku di sana. Dia orang pendek yang menyenangkan dan riang." "Jadi sekarang tentang pesta makan malam itu. Siapa saja yang datang?" http://inzomnia.wapka.mobi "Stephen Farraday, anggota Parlemen. Istrinya, Lady Alexandra Farraday. Sekretarisku, Ruth Lessing. Seorang pemuda bernama Anthony Browne. Iris, adik Rosemary, dan aku sendiri. 148 Semuanya tujuh. Seharusnya delapan orang kalau kau datang. Ketika kau tak bisa datang kami tak bisa menemukan orang lain untuk menggantimu." "Begitu. Nah, Barton, siapa kaukira pelakunya?" George menjerit, "Tidak tahu-Aku tidak tahu. Kalau aku punya bayangan-" "Baiklah-baiklah. Aku cuma bertanya kalau-kalau kau mencurigai seseorang. Ah, sebetulnya mudah saja. Bagaimana urutan duduknya, mulai dari kau sendiri?" "Di sebelah kananku Sandra Farraday. Di sebelahnya adalah Anthony Browne. Lalu Rosemary. Lalu Stephen Farraday, lalu Iris, lalu Ruth Lessing yang duduk di sebelah kiriku." "Oh, begitu. Dan istrimu sebelum itu sudah minum sampanye?" "Ya. Gelas-gelas sudah diisi beberapa kali. Racun itu di-dimasukkan waktu pertunjukan kabaret sedang berlangsung. Ribut sekali suasananya-salah satu pertunjukan orang negro seperti biasa-dan kami semua asyik http://inzomnia.wapka.mobi menonton. Rosemary jatuh tertelungkup ke meja persis sebelum lampu-lampu dinyalakan kembali. Mungkin dia menjerit-atau megap-megap-tapi tak ada yang mendengar apa pun. Kata dokter kematian mestinya tiba sangat cepat. Syukurlah." "Ya, memang. Nah, Barton-kalau dipikir, nampak jelas sekali." "Maksudmu?" "Tentunya Stephen Farraday. Dia berada di Kenangan Kematian Sparkling Cyanide Karya Agatha Christie di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo 149 sebelah kanan Rosemary. Berarti gelas sampanye Rosemary ada di dekat tangan kirinya. Mudah sekali untuk memasukkan bahan itu ke gelas segera setelah lampu diredupkan dan perhatian terarah pada layar yang sedang terbuka di panggung. Rasanya orang lain tak punya kesempatan semudah itu. Aku tahu meja-meja di Luxembourg itu. Sekitar meja banyak tempat kosong-kurasa kalau ada orang yang membungkuk ke seberang meja pasti ada yang melihatnya walaupun lampu sangat suram. Begitu juga dengan orang yang duduk di sebelah kiri Rosemary. Dia harus membungkuk untuk menjangkau gelasnya bila ingin menaruh sesuatu di situ. Dan ada satu kemungkinan lain, tapi kita ambil orang yang ini dahulu. Apakah ada http://inzomnia.wapka.mobi alasan mengapa Stephen Farraday, seorang anggota Parlemen, ingin menghabisi nyawa istrimu?" George menjawab dengan suara tercekik, "Mereka-hubungan mereka agak erat. Kalau- kalau Rosemary menolaknya, misalnya, mungkin ia mau membalas dendam." "Kedengarannya sangat melodramatis. Apakah hanya itu alasan yang dapat kauperkirakan?" "Ya," kata George. Wajahnya sangat merah. Race meliriknya tajam. Kemudian menyambung, "Sekarang kita memeriksa kemungkinan nomor dua. Salah satu wanita." "Mengapa yang wanita?" "George yang baik, apakah kau tak menyadari bahwa kalau dalam satu kelompok ada tujuh 150 orang, empat wanita dan tiga pria, maka malam itu pasti pernah sekali atau dua kali terjadi ada tiga pasangan yang berdansa dan satu wanita duduk sendiri di meja" Apakah kalian semua berdansa?" "Oh, ya." "Bagus. Sekarang, sebelah kabaret, ingatkah kau siapa yang duduk sendiri saat itu?" George berpikir sejenak. http://inzomnia.wapka.mobi "Kurasa-ya, Iris, dia yang terakhir sendirian, dan sebelum itu Ruth." "Ingatkah kau kapan istrimu terakhir minum sampanye?" "Coba kupikir, dia sedang berdansa dengan Browne. Aku ingat dia kembali dan berkata dansanya tadi melelahkan-Browne itu memang berdansanya suka macam-macam. Lalu dia menghabiskan anggur di gelasnya. Berapa menit kemudian musik yang dimainkan adalah waltz dan dia-dia berdansa denganku. Dia tahu kalau aku cuma bisa berdansa dengan baik jika musiknya waltz. Farraday berdansa dengan Ruth dan Lady Alexandra dengan Browne. Iris duduk sendiri. Segera setelah itu, mereka mempertunjukkan kabaret." "Kalau begitu mari mempertimbangkan adik istrimu ini. Apakah dia mewarisi uang kalau istrimu meninggal?" George jadi tergagap. "Race yang baik-jangan begitu ngawur. Iris itu masih kecil, cuma anak sekolah saja." 151 "Aku tahu dua anak sekolah yang jadi pembunuh." "Tapi Iris! Dia begitu menyayangi Rosemary." http://inzomnia.wapka.mobi "Sudahlah, Barton. Dia punya kemungkinan. Aku ingin tahu apakah dia punya alasan. Aku tahu istrimu seorang wanita kaya. Ke mana uangnya nanti-untukmu ?" "Tidak, jatuhnya ke tangan Iris-uang simpanan." Ia memberi penjelasan dan Race mendengarkan baik-baik. "Kedudukan yang agak aneh. Seorang kakak kaya dengan adik miskin. Ada gadis yang tak senang dibegitukan." "Aku yakin Iris tak apa-apa." "Mungkin tidak-tapi ini berarti dia punya alasan. Kita coba cara itu lagi. Siapa lagi yang punya alasan?" "Tak ada-sama sekali tak ada. Aku yakin Rosemary tak punya musuh sama sekali. Aku sudah menyelidikinya-bertanya-tanya-mencoba mencari tahu. Aku bahkan sudah mengambil rumah di dekat keluarga Farraday ini untuk..." Ia terdiam. Race mengambil pipanya dan mulai mengorek-ngorek isinya. "Apakah tidak lebih baik kalau kau menceritakan semuanya padaku, George kecil?" "Apa maksudmu?" http://inzomnia.wapka.mobi "Kau menyembunyikan sesuatu-kelihatan nyata sekali. Kau bisa saja duduk membela nama baik istrimu-atau kau boleh saja mencoba 152 menemukan apakah dia dibunuh atau tidak-tapi kalau yang ini sangat penting bagimu, kau harus berterus terang." Ruangan hening sesaat. "Kalau begitu baiklah," ujar George dengan suara tercekik. "Kau menang." "Kau punya alasan untuk mengatakan bahwa istrimu punya kekasih, bukan?" "Ya." "Stephen Farraday?" "Aku tidak tahu! Aku bersumpah aku tidak tahu! Boleh jadi dia atau pria satunya, Browne. Aku tak bisa memutuskan yang mana. Betul-betul menyiksa." "Ceritakan apa yang kauketahui tentang Anthony Browne ini. Lucu, rasanya aku pernah mendengar nama itu." "Aku tak tahu apa-apa tentang dia. Tak ada yang tahu. Dia tampan dan suka melucu-tapi tak ada yang tahu asal-usulnya. Katanya dia orang Amerika tapi logat bicaranya tak menunjukkan apa-apa." http://inzomnia.wapka.mobi "Oh, baiklah, mungkin Kedutaan Besar bisa memberi sedikit keterangan tentang dia. Kira-kira kau tahu-kedutaan mana?" "Tidak-tidak, tidak tahu. Dengarkan, Race. Rosemary menulis surat-aku-aku memeriksa penghisap tintanya setelah itu. Me-memang surat cinta-tapi tak ada nama yang disebut." Dengan hati-hati Race mengalihkan pandangannya dari George. 153 "Nah, itu membawa kita lebih lanjut lagi. Misalnya, Lady Alexandra-dia mungkin juga, kalau suaminya punya hubungan gelap dengan istrimu. Dia itu jenis wanita yang merasakan apa-apa dengan sangat berlebihan. Tipe orang yang diam-diam memendam sesuatu. Tipe orang yang bisa membunuh dengan kepala dingin. Kita teruskan. Pria misterius Browne dan Farraday dan istrinya, dan Iris Marle yang masih kecil. Bagaimana dengan wanita lainnya ini, Ruth Lessing?" "Pasti Ruth tak ikut apa-apa. Dia ini setidak-tidaknya tak punya alasan apa pun." "Katamu tadi, sekretarismu" Wanita yang bagaimanakah dia ini?" http://inzomnia.wapka.mobi "Wanita paling baik sedunia." George berbicara penuh semangat. "Dia ini boleh dibilang sudah seperti keluarga sendiri. Dia ini tangan kananku- tak ada yang lebih kuhargai atau lebih kupercaya dari dia." "Kau menyukainya," kata Race sambil memperhatikannya baik-baik. "Aku menyayanginya. Gadis itu; Race, adalah andalanku. Aku bergantung padanya dalam semua hal. Dia ini manusia paling setia, paling baik di seluruh dunia." Race menggumamkan sesuatu yang terdengar seperti "Ehemm" dan mengalihkan pembicaraan. Sikapnya sama sekali tak menunjukkan bahwa sebetulnya dia telah menandai satu motif tertentu pada Ruth Lessing yang tak dikenalnya itu. Ia 154 dapat membayangkan bahwa "gadis paling baik di seluruh dunia" ini bisa jadi punya alasan kuat untuk memindahkan Nyonya Barton ke dunia lain. Mungkin demi uang-mungkin ia berkhayal akan menjadi Nyonya Barton kedua. Boleh jadi ia betul-betul jatuh cinta pada majikannya. Tetapi pokoknya ada alasan untuk membunuh Rosemary. Tetapi ia hanya berkata lembut, "Kurasa kau juga sadar, George, bahwa kau sendiri punya alasan kuat." http://inzomnia.wapka.mobi "Aku?" George ternganga heran. "Ya, ingat saja kisah Othello dan Desdemona." "Aku mengerti maksudmu. Tapi-tapi hubungan antara aku dan Rosemary bukan seperti itu. Aku mencintainya, tentu saja, tapi aku dari dulu tahu bakal ada hal seperti itu yang-yang harus kupikul. Bukannya karena dia tak menyukaiku-salah. Dia sangat menyukaiku dan sikapnya selalu manis padaku. Tapi tentunya aku ini orang yang membosankan, tak bisa berubah. Tidak romantis, kau tahu. Tapi toh ketika menikah dengannya aku sudah tahu apa yang mungkin timbul. Dia juga sedikit-banyak telah memperingatkan aku dahulu. Tentu saja aku sakit hati ketika itu terjadi-tapi kalau dikira aku bisa menyakiti sepucuk rambutnya pun...." Ia berhenti berbicara, lalu menyambung dengan nada lain, "Dan kalaupun aku yang melakukannya, buat apa aku mengungkitnya lagi" Maksudku, setelah 155 ada Keputusan bahwa ia bunuh diri, dan semua beres dan sudah berakhir. Kan gila." "Betul sekali. Itu sebabnya aku tidak betul-betul mencurigaimu, Temanku yang baik. Kalau kau ini pembunuh yang sudah berhasil lalu menerima http://inzomnia.wapka.mobi surat kaleng seperti ini, pasti kau akan diam-diam membakarnya dan tak menceritakan pada siapa pun. Dan ini membawaku pada pertanyaan yang kurasa sangat menarik. Siapa yang menulis surat-surat ini?" "Hah?" George nampak agak terkejut. "Aku sama sekali tak punya bayangan." "Kelihatannya itu tak menjadi soal bagimu. Tapi bagiku menarik. Itu yang pertama kali kutanyakan padamu. Kita anggap saja bahwa yang menulis bukan si pembunuh. Buat apa dia menggali lubang sendiri ketika-sebagaimana katamu-semua sudah beres dan kematian itu dianggap bunuh diri" Jadi siapa yang menulisnya" Siapa yang tertarik untuk mengungkitungkit peristiwa itu lagi?" "Pelayan?" tebak George ragu-ragu. "Mungkin saja. Kalau begitu,' pelayan yang mana, dan apa yang mereka ketahui" Apakah Rosemary punya pelayan kepercayaan?" George menggelengkan kepalanya. "Tidak. Waktu itu kami punya tukang masak- Ny. Pound-dan dia masih ada sekarang, dan dua pelayan lain. Kurasa yang dua ini sudah pindah. Mereka tidak lama bekerja di sini." http://inzomnia.wapka.mobi "Yah, Barton, kalau kau ingin tahu pendapatku, kalau aku jadi kau aku akan mempertimbangkan 156 persoalan ini lagi dengan baik. Dari satu segi terdapat kenyataan bahwa Rosemary sudah meninggal. Apa pun yang kaulakukan tak dapat membuatnya hidup kembali. Walaupun tak ada bukti kuat bahwa ia bunuh diri, tak ada juga bukti bahwa ia dibunuh. Misalnya saja kita katakan bahwa Rosemary memang dibunuh. Apa kau betul-betul ingin membongkar peristiwa itu" Itu akan berarti banyak publisitas, membuka rahasia di muka umum, dan hubungan gelap istrimu akan diketahui masyarakat...." George mengerenyit. Ujarnya sengit, "Apa kau betul-betul menasihati aku agar membiarkan penjahat itu bebas" Si krempeng Farraday dengan pidato-pidatonya yang sombong, dan karirnya yang berharga-padahal mungkin dia ini seorang pembunuh licik." "Aku cuma ingin kau sadar apa saja yang akan menjadi akibatnya." "Aku mau mencari kebenaran." "Baiklah. Kalau begitu, pergilah ke polisi membawa surat-surat ini. Mungkin mereka akan dengan mudah menemukan siapa yang menulisnya http://inzomnia.wapka.mobi dan bisa menyelidiki apakah dia tahu sesuatu. Hanya, ingatlah, begitu kau mulai membongkar peristiwa ini, kau tak bisa membatalkannya lagi." "Aku tidak bermaksud ke polisi. Itu sebabnya aku ingin bertemu denganmu. Aku bermaksud menjebak si pembunuh." "Apa maksudmu?" 157 "Dengar, Race. Aku akan mengadakan pesta di Restoran Luxembourg. Aku ingin kau datang. Orang-orang yang sama: pasangan Farraday, Anthony Browne, Ruth, Iris, aku sendiri. Aku sudah mengatur semuanya." "Lalu apa yang akan kaulakukan?" George tertawa kecil. "Itu rahasia. Nanti buyar kalau aku menceritakan pada siapa pun sebelumnyabahkan kau sekalipun. Aku ingin kau datang dengan pikiran tak berpihak danmelihat apa yang terjadi." Race membungkuk ke depan. Suaranya tiba-tiba tajam. "Aku tidak menyukainya, George. Gagasan sensasional seperti dari buku-buku itu tak akan membawa hasil. Mintalah bantuan polisi-tak ada yang lebih baik dari mereka. Mereka tahu bagaimana menangani persoalan semacam ini. Mereka ahlinya. Orang awam tak dianjurkan menyelesaikan persoalan kriminil." http://inzomnia.wapka.mobi "Itu sebabnya aku memintamu datang. Kau bukan orang awam." "Temanku yang baik. Apakah karena aku pernah bekerja untuk M.1.5" Dan lagi pula kau toh tak mau menceritakan rencanamu." "Itu perlu." Race menggelengkan kepalanya. "Maaf. Aku menolak. Aku tak menyukai rencanamu dan aku tak mau ambil bagian. Lupakan saja, George, itu lebih baik." 158 "Aku tidak mau membatalkan rencanaku. Aku sudah mengatur semuanya." "Jangan begitu keras kepala. Aku lebih tahu tentang hal seperti ini. Aku tak menyukai gagasanmu. Takkan berhasil. Bahkan mungkin berbahaya. Apakah kau pernah memikirkan itu?" "Memang betul, berbahaya buat seseorang." Race menghela napas. "Kau tidak tahu apa yang kaulakukan. Ah, sudahlah, pokoknya aku sudah memperingatkan. Untuk terakhir kalinya aku minta kau melupakan gagasan berbahaya itu." George Barton hanya menggelengkan kepalanya. http://inzomnia.wapka.mobi Bab V Cuaca pagi tanggal dua November itu basah dan muram. Ruang makan di rumah Elvaston Square sangat gelap sehingga ketika makan pagi lampu-lampu harus dinyalakan. Tak seperti biasanya, Iris tidak minta kopi dan rotinya dikirim ke atas tetapi ia turun dan duduk di meja makan dengan muka pucat pasi, dan hampir tak menyentuh makanan di piringnya. George membolak-balik koran Times dengan gugup, dan di ujung meja Lucilla Drake menangis tersedu-sedan. "Aku tahu anak tersayang itu akan berbuat sesuatu yang mengerikan. Dia itu begitu peka-dia tak mau mengatakan ini persoalan hidup atau mati kalau tidak memang begitu." Sambil membalik korannya George menyela tajam, "Sudahlah jangan kuatir, Lucilla. Sudah kubilang akan kuurus." "Aku tahu, George sayang, kau selalu sangat baik. Tapi aku sungguh merasa, bahwa kelambatan sedikit saja bisa berakibat sangat buruk. Segala 160 http://inzomnia.wapka.mobi penyelidikan yang kaukatakan itu-itu kan makan waktu." "Tidak, tidak, kami akan menyuruh mereka segera bekerja." "Dia tulis, "paling lambat tanggal tiga" dan besok sudah tanggal tiga. Aku takkan pernah memaafkan diriku kalau sampai ada apa-apa yang terjadi dengan putraku tercinta." "Tidak ada yang akan terjadi." George menghirup kopinya. "Dan aku masih punya Conyersion Loan itu...." "Dengarlah, Lucilla, serahkan urusan ini padaku saja." "Jangan kuatir, Bibi Lucilla," ujar Iris. "George bisa mengatur semuanya. Lagi pula ini kan sudah pernah terjadi juga." "Dulu, sudah lama sekali" ("Tiga bulan," kata George), "ketika anak malang itu ditipu oleh teman-teman jahatnya di tempat peternakan yang mengerikan itu." George menyeka kumisnya dengan serbet, berdiri, menepuk punggung Nyonya Drake dan berjalan ke luar ruangan. "Nah, sekarang jangan bersedih lagi, Sayang. Akan kusuruh Ruth mengirim telegram sekarang juga." Ketika ia berjalan menuju ruang tengah Iris mengikutinya. http://inzomnia.wapka.mobi Kenangan Kematian Sparkling Cyanide Karya Agatha Christie di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo "George, apakah tidak lebih baik kalau kita menunda pesta malam ini" Bibi Lucilla sedang 161 sangat sedih. Apakah tidak lebih baik kalau kita menemaninya di rumah?" "Tentu tidak!" Muka George yang merah muda berubah menjadi ungu. "Kenapa bajingan muda brengsek sialan itu mesti mengacau-balaukan hidup kita" Itu cuma pemerasan-betul-betul pemerasan, itu saja. Kalau menuruti kata hatiku, dia tidak akan menerima satu sen pun." "Bibi Lucilla pasti tak setuju." "Lucilla itu orang tolol-dari dulu tolol. Orang-orang perempuan yang punya anak setelah berumur empat puluh kelihatannya tak pernah punya akal sehat. Memanjakan anak mulai dari gendongan dengan memberi apa pun yang mereka minta. Kalau Victor muda pernah sekali saja disuruh bertanggung jawab atas perbuatannya sendiri, dia akan jera. Nah, jangan membantah, Iris. Sebelum malam nanti aku sudah akan berbuat sesuatu, supaya Lucilla dapat tidur dengan tenang. Kalau perlu kita bisa membawanya pergi sekalian." http://inzomnia.wapka.mobi "Oh, jangan, dia benci restoran-dan dia akan mengantuk di sana, kasihan. Dan dia tak menyukai hawa yang panas dan asap rokok buruk buat asma-nya." "Aku tahu. Aku cuma main-main. Pergilah menghibur dia, Iris. Katakan padanya, semua pasti beres." George pergi menuju pintu depan. Iris kembali dengan malas menuju ruang makan. Terdengar suara telepon berdering dan dia mengangkatnya. 162 "Halo-siapa?" Wajahnya langsung berubah, roman pucat putus asa menjadi riang ceria. "Anthony!" "Anthony sendiri. Kemarin kau kutelepon tapi tak ada. Apakah kau berhasil membujuk George?" "Apa maksudmu?" "Yah, George begitu mendesakku untuk datang ke pestamu nanti malam. Berbeda sekali dengan sikapnya yang biasa 'Jangan sentuh adikku yang ayu!' Betul-betul memaksaku datang. Kukira mungkin itu karena kau berhasil membujuknya." "Tidak-tidak-sama sekali bukan karena aku." http://inzomnia.wapka.mobi "Hatinya tiba-tiba berubah sendiri?" "Bukan begitu. Cuma..." "Halo-kau masih di sana?" "Ya, aku di sini." "Kau sedang mengucapkan sesuatu. Ada persoalan apa. Sayang" Aku bisa mendengar kau menghela napas di telepon. Apakah ada kesulitan?" "Tidak-tidak ada apa-apa. Aku akan baik kembali besok. Semua akan beres besok pagi." "Keyakinanmu sangat mengharukan. Bukankah ada pepatah 'tak ada hari esok'?" "Jangan, ah." "Iris, adakah sesuatu yang terjadi?" "Tidak, tidak ada apa-apa. Aku tak bisa menceritakan padamu. Aku sudah berjanji." "Ceritakan padaku, Manisku." "Tidak-betul aku tidak bisa menceritakannya. 163 Anthony, maukah kau menjawab pertanyaanku?" "Kalau aku bisa." "Apakah kau dulu-pernah mencintai Rosemary?" Hening sejenak dan kemudian terdengar gelak tawa. "Jadi itulah. Ya, Iris, aku pernah mencintai Rosemary. Kau tahu, dia kan sangat ayu. Kemudian suatu hari ketika aku sedang berbicara dengannya aku melihatmu turun tangga-dan dalam sekejap cinta itu musnah, lenyap http://inzomnia.wapka.mobi tak berbekas. Di dunia ini tak ada orang lain kecuali kau seorang. Sungguh, sumpah mati! Jangan memikirkan hal-hal seperti itu. Kau tahu, Romeo pun pernah mencintai Rosaline sebelum jatuh cinta setengah mati pada Juliet." "Terima kasih, Anthony. Aku senang." "Sampai nanti malam. Hari ini ulang tahunmu, betul kan?" "Sebetulnya baru minggu depan-tapi memang nanti malam itu pesta ulang tahunku." "Kau kedengarannya tak begitu bersemangat." "Memang tidak." "Mungkin saja George punya alasan, tapi buatku terasa gila untuk merayakan ulang tahun lagi di tempat di mana..." "Oh, aku sudah berapa kali ke Restoran Luxembourg sejak-sejak Rosemary-maksudku, memang tak bisa dihindari lagi." "Memang tidak, tidak apa-apa. Aku punya 164 hadiah ulang tahun untukmu, Iris. Kuharap kau menyukainya nanti. Au revoir." Anthony meletakkan gagang telepon. http://inzomnia.wapka.mobi Iris kembali menemani Lucilla Drake: untuk membantah, membujuk, dan menenangkannya. Setibanya di kantor, George langsung memanggil Ruth Lessing. Dahinya yang berkerut menjadi sedikit terang ketika melihatnya masuk dengan tenang dan tersenyum dalam gaun dan mantel hitamnya. "Selamat pagi." "Selamat pagi, Ruth. Ada kesulitan lagi. Lihat ini." Ruth mengambil telegram yang diulurkan padanya. "Victor Drake lagi!" "Ya, sialan orang itu." Ruth terdiam sejenak menekuri telegram yang ada di tangannya. Wajah bersih kecoklatan dengan kerutan di sekitar hidung bila sedang tertawa. Suara menggoda mengatakan "jenis gadis yang seharusnya menikah dengan majikannya...." Semua kembali begitu jelas. Renungnya, "Seperti kemarin saja...." Suara George menyadarkannya. "Apakah bukan setahun yang lalu ketika kita mengirimnya dengan kapal ke sana?" Ia berpikir-pikir. "Saya rasa ya, betul. Saya yakin itu tanggal 27 Oktober." 165 http://inzomnia.wapka.mobi "Kau ini hebat sekali. Daya ingatmu begitu kuat!" Dalam hati Ruth berkata bahwa memang ia punya alasan kuat untuk mengingat-yang tidak diketahui George. Ketika itu ia baru saja terkena pengaruh kuat Victor Drake kemudian mendengar suara Rosemary yang sembarangan di gagang telepon dan memutuskan bahwa ia membenci istri majikannya itu. "Kurasa kita beruntung," ujar George, "sebab dia bisa tinggal begitu lama di sana. Meskipun tiga bulan yang lalu kita harus mengeluarkan lima puluh pound." "Sekarang ini tiga ratus pound, banyak sekali." "Oh, ya. Dia takkan mendapat sebanyak itu. Seperti biasa kita harus menyelidiki dulu." "Lebih baik saya menghubungi Tuan Ogilvie." Alexander Ogilvie adalah agen mereka di Buenos Aires, seorang Skot yang bijaksana dan keras kepala. "Ya. Kirim telegram segera. Seperti biasa, ibunya panik lagi. Boleh dibilang histeris. Bikin repot saja untuk pesta malam nanti." "Apakah Anda ingin saya menemaninya saja?" http://inzomnia.wapka.mobi "Tidak." George dengan tegas menyatakan ketidaksetujuannya. "Betul-betul, tidak. Justru kau harus hadir di sana. Saya membutuhkanmu, Ruth." Ia menggenggam tangan sekretarisnya itu. "Kau ini sama sekali tak mementingkan diri sendiri." "Sama sekali tidak." 166 Lalu ia tersenyum dan mengusulkan, "Apakah perlu menghubungi Tuan Ogilvie langsung lewat telepon" Dengan begitu malam ini semua sudah beres." "Ide yang bagus. Senilai dengan biaya yang dikeluarkan." "Saya akan segera mengurusnya." Dengan lembut ia melepaskan tangannya dan genggaman majikannya lalu keluar. George menangani bermacam-macam urusan yang mengharuskan dia untuk mencurahkan perhatian penuh. Pukul setengah satu ia keluar, naik taksi menuju Restoran Luxembourg. Charles, kepala pelayan yang sudah terkenal itu, datang menyongsongnya dan menganggukkan kepala dengan hormat. "Selamat siang, Tuan Barton." http://inzomnia.wapka.mobi "Selamat siang, Charles. Untuk malam ini semua beres?" "Saya rasa Anda akan puas, Tuan." "Meja yang sama?" "Meja tengah, di lengkungan itu, betul bukan?" "Ya-dan kau mengerti tentang tempat extra itu?" "Semua sudah diatur." "Dan kau sudah me-menyediakan bunga rosemary-nya?" "Sudah, Tuan Barton. Saya rasa kurang menarik. Anda tak mau diselipi sedikit buah beri merah atau bunga seruni?" 167 "Tidak, tidak, hanya bunga rosemary saja." "Baiklah, Tuan. Anda mau melihat daftar menu-nya. Giuseppe." Dengan jentikan jempolnya Charles memanggil seorang Itali pendek setengah umur. "Ambilkan daftar menu untuk Tuan Barton." Daftar itu segera tersedia. Tiram, Sop Putih, Ikan Lidah ala Luxembourg, Burung Belibis, Poires Helene, Hati Ayam masak Bawang. George membacanya sambil lalu. "Ya, ya, betul." http://inzomnia.wapka.mobi Dikembalikannya daftar itu. Charles menemaninya berjalan ke pintu. Dengan suara rendah ia bergumam, "Kalau boleh, saya ingin menyampaikan betapa kami menghargai kembalinya Anda ke tempat kami... Tuan Barton." Senyum George lebih menyerupai seringai. Ia berkata, "Kita harus melupakan masa lampau-tak bisa terus mengingat-ingat masa lalu. Semua sudah selesai dan berakhir." "Betul sekali, Tuan Barton. Anda tahu betapa terkejut dan sedihnya kami waku itu. Saya sangat berharap Nona akan menikmati pestanya malam nanti dan semua akan sesuai dengan kehendak Anda." Sambil membungkuk, dengan luwes Charles masuk dan melompat marah pada seorang pelayan 168 baru yang melakukan kesalahan pada sebuah meja dekat jendela. George keluar dengan senyum masam di wajahnya. Ia bukan orang yang bisa berpikir panjang dan bisa ikut prihatin atas nasib Restoran Luxembourg. Toh bukan kesalahan mereka kalau Rosemary memutuskan http://inzomnia.wapka.mobi untuk bunuh diri di situ atau kalau seseorang telah memutuskan untuk membunuhnya di situ. Memang itu pukulan berat buat Restoran Luxembourg. Tapi seperti orang lain yang hanya berakal pendek, George hanya memikirkan satu hal saja. Ia makan siang di gedung perkumpulannya lalu pergi ke rapat direksi. Dalam perjalanan pulang menuju kantor ia memakai telepon umum untuk menghubungi sebuah nomor di Maida Vale. Setelah itu ia menarik napas lega. Semua sudah diatur sesuai dengan rencana. Ia kembali ke kantor. Ruth segera menemuinya. "Tentang Victor Drake itu." "Ya?" "Saya rasa urusannya agak sulit. Ada kemungkinan ia dituntut. Dia sudah beberapa lama mamakai uang perusahaannya." "Apakah Ogilvie bilang begitu?" "Ya. Saya menghubunginya pagi tadi dan dia menelepon kembali siang ini sepuluh menit yang lalu. Katanya Victor bersikap tidak malu atas perbuatannya itu." 169 http://inzomnia.wapka.mobi "Sebentar lagi rasakan!" "Tapi ia meyakinkan bahwa perusahaan takkan menuntutnya kalau ia bisa mengembalikan uang itu. Tuan Ogilvie menemui atasannya dan memang betul begitu. Jumlah yang benar adalah seratus enam puluh lima pound." "Jadi Tuan Victor itu berharap dia bisa mengantungi seratus tiga puluh lima pound dalam transaksi ini?" "Mungkin begitu." "Nah, setidak-tidaknya kita terhindar dari itu," ujar George puas walaupun masih cemberut. "Saya katakan pada Tuan Ogilvie supaya membereskan urusan itu. Betul atau tidak?" "Kalau saya pribadi, saya akan senang melihat bajingan muda itu masuk penjaratapi orang mesti memikirkan ibunya. Orang tolol-tapi baik hati. Jadi seperti biasa, Tuan Victor yang menang." "Anda sangat baik hati," ujar Ruth. "Saya?" "Saya rasa Anda ini pria terbaik di dunia ini." Ia terharu, la merasa senang sekaligus malu. Tanpa disadari ia menggamit tangan Ruth dan menciumnya. http://inzomnia.wapka.mobi "Ruth, Sayang. Teman terbaik dan tersayang. Apa yang dapat kulakukan tanpa kau?" Mereka berdiri sangat berdekatan. Ruth berpikir, "Aku bisa berbahagia bersamanya. Aku bisa membuatnya bahagia. Kalau saja..." 170 George berpikir, "Apakah lebih baik aku menurut kata Race" Melupakan rencana ini" Apakah itu bukan jalan terbaik?" Ketidakpastian melandanya dan berlalu. Katanya, "Setengah sepuluh di Restoran Luxembourg." Bab VI Mereka semua datang. George menghembuskan napas lega. Sampai saat terakhir pun ia tadi kuatir kalaukalau ada sesuatu yang tak sempurna-tapi mereka semua ada di sini. Stephen Farraday, gagah dan kaku, dengan sikap agak sombong. Sandra Farraday dalam gaun beludru hitam pekat dan dengan kalung jamrud di lehernya. Wanita itu tak dapat disangkal lagi pastilah keturunan bangsawan. Sikapnya betul-betul alami, mungkin sedikit lebih anggun dari http://inzomnia.wapka.mobi biasa. Ruth juga berbusana hitam tanpa hiasan kecuali sebuah jepit permata. Rambutnya yang hitam mengkilap tersisir licin di kepalanya dan leher dan lengannya sangat putih-lebih putih dari wanita-wanita lainnya. Ruth seorang karyawati, dia tak punya banyak waktu untuk bersantai menjemur diri. Pandangan mereka bertemu dan seolah-olah membaca kegelisahan dari matanya, Ruth melontarkan senyum yang menenangkan. Semangat George terangkat. Ruth yang setia. Di sebelahnya Iris membisu tak seperti biasanya. Hanya dia yang nampaknya sadar bahwa pesta ini 172 bukan pesta biasa. Wajahnya pucat tetapi kepucatan itu cocok baginya, sepertinya menambah kecantikannya. Gaun yang dipakainya sederhana, berwarna hijau daun. Yang terakhir datang ialah Anthony Browne dan dalam pandangan George langkahlangkahnya cepat dan mengendap-endap bagaikan binatang buas-mungkin seekor harimau kumbang atau macan tutul. Pemuda itu belum benar-benar mengenal peradaban. Mereka semua ada di sana-semua siap dalam perangkap George. Sekarang sandiwara ini dapat dimulai.... Cocktail telah dihabiskan. Mereka berdiri dan berjalan melewati lengkungan terbuka menuju ruangan dalam restoran. http://inzomnia.wapka.mobi Melewati pasangan-pasangan yang sedang berdansa, musik lembut orang negro, pelayan restoran yang cekatan dan terburu-buru. Charles menyongsong dan sambil tersenyum mengantar mereka menuju meja yang telah dipesan. Meja itu terletak di pojok belakang ruangan, dalam satu cekungan kecil dengan tiga meja-satu yang besar di tengah dan dua yang kecil untuk masingmasing dua orang di sisinya. Pada sisi yang satu duduk seorang pria asing setengah baya yang pucat, bersama seorang wanita cantik berambut pirang, dan pada sisi lain duduk seorang pemuda dan gadisnya. Meja yang tengah disediakan untuk pesta Barton. 173 Dengan ramah George menunjukkan di mana mereka harus duduk. Kenangan Kematian Sparkling Cyanide Karya Agatha Christie di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo "Sandra, maukah kau duduk di sini, di sebelah kananku. Browne di sebelahnya. Iris, Sayang, ini pestamu. Kau mesti duduk di sebelahku sini, dan kau di sebelahnya, Farraday. Lalu kau, Ruth..." Ia berhenti sebentar-antara Ruth dan Anthony terdapat sebuah kursi kosong-meja itu disiapkan untuk tujuh orang. "Temanku Race mungkin sedikit terlambat. Dia bilang kita tidak usah menunggunya. Dia akan datang entah pukul berapa. Aku ingin kalian http://inzomnia.wapka.mobi semua mengenalnya-dia ini hebat, sudah berkeliling dunia dan bisa bercerita macam-macam." Ketika menempati kursinya Iris merasa dadanya sesak oleh amarah. George telah dengan sengaja memisahkannya dari Anthony. Seharusnya Ruth yang duduk di tempatnya, di sebelah tuan rumah. Jadi George masih tak menyukai dan tak mempercayai Anthony. Ia melirik ke seberang meja. Dahi Anthony mengerut. Ia tidak memandangnya. Ia melempar pandangan tajam ke kursi kosong di sebelahnya. Ujarnya, "Untung kau mengundang pria lain, Barton. Ada kemungkinan aku harus pergi duluan. Betul tak dapat dihindari. Tetapi di sini tadi aku bertemu seorang yang kukenal." George berkata sambil tersenyum, "Mau menggabung urusan pekerjaan dengan waktu bersantai" Kau terlalu muda untuk berbuat 174 begitu, Browne. Meskipun sebetulnya aku tidak tahu persis apa bidang pekerjaanmu." http://inzomnia.wapka.mobi Tanpa disengaja saat itu semua percakapan sedang terhenti. Jawaban Anthony sengaja dibuat dingin. "Mengorganisasi kejahatan, Barton, itu selalu jawabku bila ditanya. Mengatur perampokan. Atau pencurian yang sedikit istimewa. Merampok keluargakeluarga di rumahnya sendiri." Sambil tertawa Sandra Farraday berkata, "Pekerjaanmu ada hubungannya dengan peralatan perang, bukan, Tuan Browne" Sekarang ini raja peralatan perang biasanya penjahat itu sendiri." Iris melihat mata Anthony melebar keheranan- hanya sekejap. Katanya ringan, "Jangan membuka rahasia, Lady Alexandra, ini pekerjaan yang sangat dirahasiakan. Di mana-mana ada mata-mata penguasa asing. Jangan berbicara sembrono." Digelengkannya kepalanya dengan kesungguhan yang dibuat-buat. Pelayan restoran memberesi piring tiram. Stephen mengajak Iris berdansa. Segera mereka semua berdansa. Suasana menjadi gembira. Kemudian tiba giliran Iris untuk berdansa dengan Anthony. Ia berkata, "Si George jahat, kita tidak diberi tempat duduk berdampingan." 175 http://inzomnia.wapka.mobi "Dia baik. Dengan begini aku bisa melihatmu terus dari seberang meja." "Kau betul-betul harus pergi duluan nanti?" "Mungkin." Tiba-tiba ia berkata, "Apakah kau tahu bahwa Kolonel Race akan datang?" "Tidak, sama sekali tidak." "Aneh juga." "Apa kau mengenalnya" Oh, ya, waktu itu kaubilang kau mengenalnya." Lalu ia menambahkan, "Orang macam apa dia?" "Tak ada yang tahu persis." Mereka kembali ke meja mereka. Malam bertambah larut. Lambat-laun ketegangan yang tadi sudah mengendur terasa menghimpit lagi. Suasana di meja itu sangat mencekam. Hanya tuan rumahlah yang nampak riang dan tak peduli. Ki Anjeng Laknat 1 Pendekar Naga Putih 65 Beruang Gunung Es Samurai Pengembara 6 2

Cari Blog Ini