Ceritasilat Novel Online

Kereta 450 Dari Paddington 4

Kereta 450 Dari Paddington 4.50 From Paddington Karya Agatha Christie Bagian 4 "Nah, nah," katanya. "Saya sudah buka mulut terlalu lebar. Tapi pasang mata ya, nah, Nona manis, dan omong-omong, tutup mulut Anda." V Inspektur Bacon tampak kesal. "Arsenikum?" katanya. "Arsenikum?" "Ya. Di dalam kari. Ini sisa kari itu-staf Anda boleh memeriksanya. Saya baru melakukan pengetesan kasar saja pada sebagian kecil, tapi hasilnya meyakinkan." "Jadi ada peracun yang sedang beroperasi?" "Kelihatannya, ya," kata Dokter Quimper hambar. "Dan Anda bilang semuanya kena-kecuali Nona Eyelesbarrow." "Kecuali Nona Eyelesbarrow." "Ia jadi mencurigakan...." "Motif apa yang mungkin untuknya?" "Mungkin saja ia sedikit sinting," kata Bacon. "Kadang-kadang orang seperti ini kelihatan tak apa-apa, padahal sebenarnya gila." Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi "Nona Eyelesbarrow tidak sinting. Sebagai dokter saya berani bilang, Nona Eyelesbarrow itu sama warasnya dengan Anda atau saya. Kalau Nona Eyelesbarrow meracuni seluruh keluarga itu dengan kari, pasti ada alasannya. Lebih-lebih lagi, 280 karena ia cerdas sekali, pasti ia akan berhati-hati jangan sampai ia merupakan satu-satunya yang tidak keracunan. Pasti ia, atau peracun lain yang cerdas, akan makan juga kari beracun itu sedikit, lalu melebih-lebihkan akibat keracunannya." "Lalu kita takkan bisa tahu?" "Bahwa racun yang masuk ke tubuhnya tidak sebanyak yang lain" Mungkin tidak. Reaksi orang terhadap racun berbeda-beda-jumlah yang sama akan membuat orang yang satu lebih sakit dari yang lain. Tentu saja," tambah Dokter Quimper santai saja, "begitu pasien meninggal, kita dapat menentukan perkiraan yang mendekati pasti berapa banyak racun yang telah dimakannya." "Kalau begitu..." Inspektur Bacon terdiam untuk mengatur gagasan-gagasannya. "Kalau begitu ada salah satu anggota keluarga yang lebih sakit dari yang sebenarnya-seseorang yang katakanlah menggabungkan diri dengan yang lain-lain agar tidak menimbulkan kecurigaan" Bagaimana?" "Gagasan itu sudah saya pikirkan juga. Itu sebabnya saya melapor kepada Anda. Sekarang sudah ada di tangan Anda. Saya sudah mengirim satu perawat yang bisa saya percaya ke sana, tapi ia toh tak dapat sekaligus berada di mana-mana. Menurut pendapat saya, tak ada yang makan racun cukup banyak sehingga bisa mengakibatkan kematian." "Keliru dosis, si peracun?" 281 "Tidak. Kelihatannya lebih mungkin kalau ia menaruh racun cukup sampai menimbulkan gejala keracunan makan biasa-mungkin jamur yang akan dicurigai sebagai gara-gara. Orang kan selalu cenderung berpikir bahwa jamur itu beracun. Kemudian mungkin salah satu korban akan kumat sakitnya secara lebih parah, lalu mati." Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi "Karena sudah dicekoki dosis kedua?" Dokter mengangguk. "Itu sebabnya saya langsung melapor kepada Anda, dan kenapa saya mengirim perawat ke sana." "Ia tahu tentang arsenikum itu?" "Tentu saja. Ia tahu, begitu juga Nona Eyelesbarrow. Anda memang yang paling tahu bidang Anda, tapi kalau saya jadi Anda, saya akan ke sana dan memberi tahu semua orang bahwa mereka sedang menderita keracunan arsenikum. Itu mungkin akan membuat pembunuh kita ini takut pada Tuhan sehingga ia tak akan berani melaksanakan rencananya. Mungkin selama ini ia sudah mantap bahwa teori keracunan makanannya akan berhasil." Telepon di meja Inspektur berdering. Ia mengangkatnya dan berkata, "Oke. Sambungkan." Katanya kepada Quimper, "perawat Anda menelepon. Ya, halosaya sendiri.... Apa" Kumat berat.... Ya.... Dr. Quimper sekarang ada di sini.... Kalau Anda ingin bicara dengannya-" Ia serahkan gagang telepon kepada Dokter. 282 "Quimper di sini- Begitu.... Ya.... Tepat sekali-Ya, teruskan begitu. Kami akan ke sana." Ia meletakkan gagang telepon dan berpaling kepada Bacon. "Siapa?" "Alfred," kata Quimper. "Sudah mati." Bab 20 I Di telepon, suara Craddock sungguh tak percaya. "Alfred?" katanya. "Alfred?" Inspektur Bacon, menggeser gagang telepon sedikit, berkata, "Anda tidak menduga?" "Tidak. Bahkan aku baru saja memvonisnya sebagai si pembunuh!" Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi "Aku mendengar juga tentang Alfred yang dilihat oleh pengumpul karcis. Sungguh membuat posisinya jelek. Ya, waktu itu kelihatannya kita sudah dapatkan yang kita cari." "Yah," kata Craddock hambar, "kita ternyata keliru." Mereka terdiam. Lalu tanya Craddock, "Ada perawat di sana. Bagaimana bisa Kecolongan?" "Tak bisa disalahkan juga. Nona Eyelesbarrow sudah kecapekan dan pergi tidur sebentar. Perawat itu punya lima pasien yang harus ditangani, si Tua, Emma, Cedric, Harold, dan Alfred. Ia toh tak dapat berada sekaligus di mana-mana. Kelihatannya si tua Crackenthorpe yang mulai geger. Katanya, ia akan mati. Perawat itu masuk, 284 menenangkannya, lalu kembali lagi dan mengambilkan Alfred teh dengan glukosa. Alfred meminumnya, dan jadilah." "Arsenikum lagi?" "Kelihatannya. Tentu saja bisa jadi ini hanya kasus penyakit kumat lagi, tapi Quimper tidak berpendapat demikian, Johnstone juga." "Aku ragu," kata Craddock, "apa betul Alfred yang dituju?" Bacon kedengaran tertarik. "Maksudmu, ke-matian Alfred tak ada harganya, sedang kematian si Tua akan membawa keuntungan buat mereka semua" Kukira, bisa juga ini kekeliruan-ada orang yang mengira teh itu akan diminum si Tua." "Mereka yakin memang begitu caranya racun itu diberikan?" "Tidak, tentu saja mereka tak yakin. Si perawat, seperti biasanya seorang perawat yang baik, sudah mencuci semua peralatan. Cangkir, sendok, poci tehsemuanya. Tapi tampaknya itu metode satu-satunya yang mungkin." "Artinya," kata Craddock berpikir-pikir, "salah satu pasien sebenarnya tidak sesakit yang lain" Lalu ia melihat kesempatan dan membubuhi cangkir itu?" "Yah, sekarang tak mungkin terjadi lagi keanehan-keanehan," kata Inspektur Bacon gemas. "Sekarang di sana ada dua perawat yang bekerja, selain Nona Eyelesbarrow, dan sudah * kutaruh juga dua orangku di sana. Anda datang?" Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi "Secepat-cepatnya!'' 285 II Lucy Eyelesbarrow menyeberangi lorong untuk bertemu dengan Inspektur Craddock. Wajahnya pucat dan muram. "Sungguh tak enak yang baru Anda alami," kata Craddock. "Seperti mimpi buruk mengerikan yang tak kunjung habis," kata Lucy. "Tadi malam saya sungguh mengira mereka semua akan mati." "Tentang kari ini-" "Oh, jadi karinya?" "Ya, dibubuhi arsenik-" "Kalau itu benar," kata Lucy. "Mestinya- pastilah-salah seorang anggota keluarganya." "Tak ada kemungkinan lain?" "Tidak, soalnya saya baru mulai membuat kari sial itu agak malam-setelah jam enam-karena Tuan Crackenthorpe secara khusus ingin dibuatkan kari. Dan saya harus membuka kaleng bubuk kari yang baru-jadi tak mungkin kaleng itu yang diutak-utik. Apa kari menutup rasa racunnya?" "Arsenikum itu tidak berasa," kata Craddock setengah melamun. "Nah, tentang kesempatan. Yang mana di antara mereka yang punya kesempatan mengutak-utik kari ketika sedang "dimasak?" Lucy menimbang-nimbang. "Sebenarnya," katanya, "siapa saja punya 286 kesempatan menyelinap ke dapur waktu saya sedang menutup meja di ruang makan." "Begitu. Nah, siapa saja yang ada" Tuan Crackenthorpe tua, Emma, Cedric-" "Harold dan Alfred. Mereka datang dari London sorenya. Oh, dan Bryan-Bryan Eastley. Tapi ia pergi sebelum makan malam, karena ia punya janji dengan seseorang di Brackhampton." Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi Craddock berkata sambil berpikir-pikir, "Ada hubungannya dengan penyakit si Tua ketika Natal. Quimper menduga itu arsenikum juga. Mereka semua sama sakitnya tadi malam?" Lucy mengingat-ingat. "Saya kira yang paling gawat Tuan Crackenthorpe. Dokter Quimper harus bekerja bagai orang gila untuk menolongnya. Ia dokter yang sungguh-sungguh cakap, menurut saya. Cedric yang paling rewel. Memang, begitulah biasanya orang-orang yang kuat dan sehat." "Bagaimana Emma?" "Oh, cukup gawat." "Kenapa Alfred, ya?" gumam Craddock. "Saya tahu," kata Lucy. "Apa memang ia yang dituju?" "Lucu-saya juga bertanya begitu!" "Kelihatannya seperti tak ada gunanya membunuh Alfred." "Kalau saja saya dapat memegang motif dari semua ini," kata Craddock. "Kelihatannya tidak saling berhubungan. Wanita yang dicekik di sarkopagus adalah janda Edmund Crackenthorpe, 287 Martine. Kita anggap saja begitu. Sudah cukup terbukti sekarang. Pasti ada hubungannya antara pembunuhan itu dengan peracunan terhadap Alfred. Kuncinya pasti ada di dalam keluarga ini sendiri, entah di mana. Bahkan kalau kita katakan salah satu dari mereka gila pun, tetap percuma." "Ya, tidak menolong," Lucy mengiyakan. "Yah, jaga diri Anda," kata Craddock memperingatkan. "Ada peracun di dalam rumah ini, ingat, dan salah satu pasien Anda di atas mungkin tidak sesakit tampaknya." Setelah Craddock pergi, pelan-pelan Lucy naik ke atas. Ketika lewat kamar Tuan Crackenthorpe tua, terdengar suara memanggilnya, suara tegas yang sudah melemah karena sakit. "Nona-Nona-engkau itu" Kemari!" Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi Lucy masuk ke kamarnya. Tuan Crackenthorpe terbaring di tempat tidur. Punggungnya bersandar bantal-bantal. Untuk orang sakit, ia sungguh terlalu ceria, demikian pikir Lucy. "Rumah ini penuh dengan perawat rumah sakit," keluh Tuan Crackenthorpe. "Hilirmudik, tingkahnya seakan-akan penting, mengukur temperaturku, tidak mau memberi makanan yang kuinginkan-pasti mahal sekali bayarannya. Suruh Emma mengusir mereka semua. Kau kan sudah bisa meladeniku dengan baik sekali." "Semua orang jatuh sakit, Tuan Crackenthorpe," kata Lucy. "Saya kan tak dapat mengurus semua orang." 288 "Jamur," kata Tuan Crackenthorpe. "Bahaya betul, jamur itu. Pasti sup yang tadi malam kita makan itu. Kau yang membuatnya," tambahnya menuduh. "Jamurnya tak apa-apa, Tuan Crackenthorpe." "Aku bukan menyalahkanmu, Nona, aku tidak menyalahkanmu. Sudah pernah terjadi sebelum ini. Cuma satu jamur beracun yang terselip masuk, dan jadilah. Tak ada yang bisa tahu. Aku tahu kau anak baik. Tak mungkin kau sengaja melakukannya. Emma bagaimana?" "Agak lebih baik sore ini." "Aa. Dan Harold?" "Ia juga sudah lebih baik." "Bagaimana dengan Alfred, kok bisa tamat riwayat begitu?" "Sebenarnya tak boleh ada yang mengatakannya kepada Anda, Tuan Crackenthorpe." Tuan Crackenthorpe ketawa, melengking, tinggi, dan kedengaran sungguh-sungguh senang. "Aku dengar," katanya. "Tak bisa kalian main rahasiarahasiaan dengan orang tua. Mereka memang mencoba begitu. Jadi Alfred memang sudah mati, kan" Ia tidak akan mengusik-usik uangku lagi, dan ia tidak akan mendapat uang juga. Mereka semua kan sudah menunggu-nunggu kematianku-terutama Alfred. Sekarang ia yang mati. Menurutku ini lelucon yang bagus juga." Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi "Anda tak seharusnya berkata begitu, Tuan Crackenthorpe," tegur Lucy. 289 Tuan Crackenthorpe ketawa lagi. "Aku akan hidup lebih lama dari mereka semua," sesumbarnya. "Buktikan saja nanti, buktikan saja nanti." Lucy beranjak ke kamarnya, mengambil kamus dan melihat arti kata 'tontine'. Kamus itu kemudian ditutupnya, dan ia tercenung saja memandang ke depan. III "Kenapa mesti mendatangi saya," kata Dokter Morris jengkel. "Anda sudah lama kenal dengan keluarga Crackenthorpe," ujar Inspektur Craddock. "Ya, ya, saya kenal semua anggota keluarga Crackenthorpe. Saya masih ingat Josiah Crackenthorpe tua itu. Keras-tapi jeli. Pintar cari uang." Tubuh rentanya digeserkan sedikit di kursinya. Dari bawah alisnya yang lebat, matanya menatap Inspektur Craddock dengan tajam. "Jadi Anda dengarkan dokter muda dungu itu, si Quimper," katanya. "Dokter-dokter muda ini-terlalu sok! Selalu saja ada gagasan yang tidak-tidak di kepala mereka. Pada pikirnya, ada orang yang mencoba meracuni Luther Crackenthorpe. Omong kosong! Melodrama! Memang, kadang-kadang Luther sakit perut. Dan dulu saya yang mengobatinya. Tidak sering-tak ada yang aneh pula." "Dokter Quimper," kata Craddock, "kelihatannya menduga ada yang aneh." 290 "Dokter itu tak boleh hanya sekadar menduga-duga. Apalagi, rasanya saya dapat mengenali peracunan dengan arsenikum kalau saya melihatnya." "Banyak dokter-dokter terkenal yang tak berhasil mengenalinya," tukas Craddock. "Ada-" Ia gali ingatannya- "kasus Greenbar-row, Nyonya Reney, Charles Leeds, tiga orang dalam keluarga Westbury, semuanya dimakamkan dengan rapi tanpa timbul kecurigaan dari dokter-dokter Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi yang merawat mereka. Padahal semua dokter itu cukup cakap dan terkenal." "Baik, baik," kata Dokter Morris, "Anda bermaksud mengatakan bahwa saya mungkin saja keliru. Nah, pada hemat saya, saya tidak keliru." Sejenak ia terdiam, lalu melanjutkan, "Menurut Quimper siapa yang melakukannyakalau benar ada peracunan?" "Ia tak tahu," kata Craddock. "Ia khawatir. Bagaimanapun," tambahnya, "ada banyak uang di keluarga itu." "Ya, ya, saya tahu itu, uang yang akan mereka peroleh kalau Luther Crackenthorpe meninggal. Sedangkan mereka amat membutuhkan uang itu. Itu memang betul, tapi rasanya tak masuk akal kalau mereka akan membunuh si Tua itu demi mendapatkan uang." Kereta 450 Dari Paddington 4.50 From Paddington Karya Agatha Christie di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo "Memang tidak begitu perlu," Inspektur Craddock mengiyakan. "Bagaimanapun," kata Dokter Morris, "saya menganut prinsip, jangan menaruh curiga tanpa 291 alasan yang cukup. Alasan yang cukup," ulangnya. "Harus saya akui, apa yang barusan Anda ceritakan agak mengejutkan juga. Jelas, ada arsenik dalam skala besar di sini-tapi saya tetap belum mengerti, kenapa Anda mesti datang pada saya. Saya hanya bisa bilang, saya tidak punya kecurigaan mengenai adanya peracunan. Mungkin seharusnya saya curiga. Mungkin seharusnya saya memperlakukan sakit perut Luther Crackenthorpe dulu itu dengan lebih serius. Tapi setelah menaruh curiga pun, masih panjang jalan yang harus kita tempuh." Craddock mengiyakan. "Yang saya butuhkan," katanya, "pengetahuan lebih banyak tentang keluarga Crackenthorpe. Apakah mereka punya kelainan mental-penyimpangan perilaku?" Mata di bawah alis yang lebat itu memandangnya lekat-lekat. "Ya, saya bisa paham ke arah mana pemikiran Anda. Yah, Josiah tua cukup waras. Kerasnya bagai batu, tapi sungguh-sungguh waras. Istrinya neurotik, punya kecenderungan menjadi sedih, melancholia. Dalam keluarganya banyak terjadi pernikahan dengan hubungan darah yang terlalu dekat. Ia meninggal tak lama setelah melahirkan anak laki-lakinya yang kedua. Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi Menurut saya, Luther mewarisi-yah, semacam ketidakstabilan, dari ibunya. Waktu muda, Luther cukup normal, tapi ia selalu berselisih dengan ayahnya. Ayahnya kecewa terhadapnya dan saya kira Luther jengkel pada kenyataan itu, menyimpan kejengkelannya sampai akhirnya menjadi 292 obsesi. Obsesi itu dibawanya ke hidup perkawinan. Kalau Anda ngobrol dengannya, Anda akan segera tahu betapa ia tak suka pada anak-anak lelakinya. Kalau anakanak perempuan, ia sayangi. Baik Emma maupun Edie-yang telah meninggal itu." "Kenapa ia begitu tak suka pada anak-anak lelaki?" tanya Craddock. "Anda harus pergi ke psikiater zaman sekarang untuk mengetahui sebabnya. Menurut saya, Luther tak pernah merasa jadi orang yang mampu. Ditambah lagi, ia sungguh tak suka pada posisi finansialnya. Ia punya penghasilan, tapi tak berhak menyentuh modal dari penghasilannya. Kalau saja ia berkemampuan membatalkan hak waris anak-anak lelakinya, mungkin ia tidak akan terlalu membenci mereka. Dalam hal ini, ketidakberdayaan itu dirasakannya sebagai penghinaan." "Itu sebabnya ia begitu senang membayangkan akan bisa hidup lebih lama dari mereka?" kata Inspektur Craddock. "Mungkin saja. Itu juga yang mendasari kekikirannya, saya rasa. Saya kira dari penghasilannya ia sudah berhasil menabung banyak sekali-tentu saja, sebagian besar terjadi sebelum pajak naik setinggi langit." Sebuah gagasan baru muncul di kepala Inspektur Craddock. "Mestinya ia telah meninggalkan tabungannya itu kepada seseorang" Seseorang yang ia suka?" 293 "Oh, ya, meskipun cuma Tuhan yang tahu siapa yang akan mendapat warisannya itu. Mungkin Emma, tapi saya agak meragukannya. Ia akan mendapat bagian dari uang si Tua. Mungkin Alexander, cucunya." "Ia sayang pada Alexander, ya?" kata Craddock. "Dulu begitu. Yah, ia kan anak dari anak perempuan, bukan anak laki-laki. Mungkin itu yang membuat berbeda. Dan ia juga sayang pada Bryan Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi Eastley, suami Edie. Tentu saja, saya tak begitu kenal dengan Bryan, sudah bertahun-tahun saya tak berjumpa dengan siapa pun dari mereka. Tapi dulu saya sudah berpikir, kalau perang berakhir orang ini pasti akan terbengong-bengong. Ia memang mempunyai segala sifat yang dibutuhkan dalam perang: gagah berani, tangguh, dan cenderung bersikap masa bodoh terhadap masa depan. Tapi saya kira ia tidak cukup stabil. Mungkin akhirnya ia hanya akan jadi penganggur yang luntang-lantung saja." "Sejauh yang Anda ketahui, tak ada kelainan jiwa pada generasi muda keluarga itu?" "Cedric memang eksentrik, tergolong pemberontak alamiah. Saya tak mengatakan ia sungguh-sungguh normal, tapi siapa sih yang normal benar" Harold, kuno sekali, menurut saya bukan orang yang menyenangkan. Ia dingin, matanya terus haus mencari kesempatan. Sedangkan Alfred punya pembawaan melanggar peraturan. Ia anak nakal, sejak dulu. Saya pernah melihatnya 294 mengambil uang dari kotak misionari yang dulu biasa mereka taruh di lorong. Macam begitulah orangnya. Ah, anak malang itu sudah meninggal, rasanya tak baik saya membicarakan yang jelek-jelek tentang ia." "Bagaimana dengan..." Craddock ragu-ragu, "Emma Crackenthorpe?" "Anak baik, pendiam, kita tak selalu tahu apa yang dipikirkannya. Ia punya rencana dan gagasan sendiri, yang disimpannya di dalam hati. Karakternya jauh lebih kuat dari yang kita duga kalau melihat penampilan dan sikapnya dari luar." "Saya kira Anda kenal dengan Edmund, anak laki-laki yang tewas di Prancis." "Ya. Ia yang terbaik saya kira. Hatinya baik, riang gembira, anak yang menyenangkan." "Pernah Anda mendengar kalau ia akan menikah, atau telah menikah dengan seorang gadis Prancis sebelum tewas?" Dokter Morris mengerutkan alis. "Rasanya samar-samar saya ingat," katanya, "tapi sudah lama sekali itu." Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi "Pada awal perang, kan?" "Ya. Ah, kalau menurut saya, jika ia sampai menikah dengan seorang gadis asing, pasti ia akan menyesal seumur hidup." "Ada beberapa alasan untuk percaya bahwa ia benar-benar telah menikah," kata Craddock. Dalam beberapa kalimat singkat, dijelaskannya peristiwa-peristiwa terakhir kepada dokter itu. 295 "Saya ingat, pernah membaca di koran tentang wanita yang diketemukan di sarkopagus. J adi itu di Rutherford Hall." "Dan ada beberapa alasan untuk percaya bahwa wanita itu janda Edmund Crackenthorpe." "Yah, yah, luar biasa. Lebih mirip novel dari kenyataan hidup. Tapi siapa pula yang ingin membunuh si malang itu-maksud saya, bagaimana hubungannya dengan peracunan arsenikum dalam keluarga Crackenthorpe?" "Ada hubungannya," kata Craddock, "tapi semuanya terlalu dicari-cari. Mungkin ada orang yang begitu serakahnya sehingga ingin meraup seluruh harta Josiah Crackenthorpe." "Sungguh dungu kalau memang begitu," kata Dokter Morris. "Ia hanya akan membayar pajak yang tak terkirakan besarnya terhadap bunga uang itu." Bab 21 "Jahat, jamur itu," kata Bu Kidder. Kira-kira sudah sepuluh kali Bu Kidder mengatakan hal itu dalam beberapa hari ini. Lucy diam saja. "Saya sendiri sampai gugup kalau menyentuhnya," kata Bu Kidder, "habis, terlalu berbahaya. Sungguh untung yang meninggal cuma satu. Padahal bisa saja semuanya meninggal, termasuk Anda, Nona. Sungguh, Anda beruntung sekali." "Bukan jamur," kata Lucy. "Jamurnya sama sekali tak apa-apa." Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi "Jangan percaya," kata Bu Kidder. "Jamur itu memang berbahaya. Cukup satu saja yang beracun di antara semua itu, nah, jadilah." "Sungguh lucu," Bu Kidder terus ngoceh, suaranya menyela di antara bunyi gemeretak perabot makan yang sedang dicucinya, "kemalangan biasanya jatuh sekaligus di satu saat, seperti belum lama ini. Anak sulung saudara perempuan saya terkena campak, Ernie jatuh sampai patah lengannya, dan suami saya bisulan di mana-mana. Semuanya terjadi dalam minggu yang sama! Anda sulit percaya, kan" Nah, sama juga di sini," katanya melanjutkan, "pertama-tama pembunuh-297 an yang mengerikan itu dan sekarang Tuan Alfred meninggal karena keracunan jamur. Giliran siapa berikutnya, sungguh saya ingin tahu." Agak rikuh, Lucy merasa bahwa ia pun ingin tahu. "Suami saya sebetulnya sekarang tak senang saya datang kemari," kata Bu Kidder, "sial katanya. Tapi saya bilang saya sudah kenal Nona Crackenthorpe lama sekali, ia orang baik dan ia tergantung pada saya. Dan saya juga tak bisa membiarkan Nona Eyelesbarrow, begitu saya bilang, mengerjakan semuanya sendiri. Berat sekali buat Anda, Non, semua nampan ini." Lucy terpaksa menyetujui bahwa waktu ini hidup bagaikan penuh dengan nampan melulu. Sekarang ia sedang menyiapkan nampan-nampan untuk diantarkan ke orangorang yang sakit itu. "Sedang perawat-perawat itu, huh, tak pernah mau turun tangan," kata Bu Kidder. "Maunya cuma teh, teh saja berpoci-poci, yang kental. Dan tahunya makanan sudah siap. Sungguh, saya sampai kecapekan begini." Nadanya terdengar penuh kepuasan, meskipun sebenarnya yang ia kerjakan hanyalah sedikit lebih banyak dari biasa. Lucy berkata serius, "Anda memang tak pernah istirahat, Bu Kidder." Bu Kidder kelihatan senang. Lucy mengambil nampan yang pertama dan beranjak ke tangga. "Apa ini?" kata Tuan Crackenthorpe protes. "Kaldu sapi dan puding panggang," sahut Lucy. 298 Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi "Bawa pergi sana," kata Tuan Crackenthorpe. "Tak mau aku barang begituan. Aku sudah bilang pada perawat itu, aku ingin bistik sapi." "Kata Dokter Quimper Anda sebaiknya jangan makan bistik dulu," kata Lucy. Tuan Crackenthorpe mendengus. "Aku sudah sehat, besok aku akan turun dari tempat tidur. Bagaimana yang lain?" "Tuan Harold sudah jauh lebih baik," kata Lucy. "Besok ia pulang ke London." "Syukur ia cepat pergi dari sini," kata Tuan Crackenthorpe. "Bagaimana dengan Cedric-ada harapan akan pulang ke pulaunya besok?" "Ia belum akan pergi." "Sayang. Emma sedang apa" Kenapa tidak kemari menengokku?" "Ia masih di tempat tidur, Tuan Crackenthorpe." "Wanita memang selalu memanjakan diri," kata Tuan Crackenthorpe. "Tapi kau gadis kuat," tambahnya senang. "Terus mondar-mandir sepanjang hari, ya?" "Saya jadi banyak berolahraga," kata Lucy. Dengan hati senang Tuan Crackenthorpe tua mengangguk. "Kau gadis baik dan kuat," katanya, "dan jangan dikira aku sudah lupa pada apa yang pernah kukatakan kepadamu. Hari-hari ini kaulihat saja. Emma tidak akan terus-terusan bisa semau gue. Dan jangan dengarkan kalau orang lain bilang aku orang tua yang kikir. Aku memang hati-hati dalam menggunakan uang. Aku punya 299 simpanan yang lumayan dan aku tahu untuk siapa nanti akan kugunakan uang itu, kalau tiba waktunya." Dilemparnya lirikan senang bercampur sayang. Agak tergesa-gesa Lucy meninggalkan ruangan itu, untuk menghindari cengkeraman tangan Tuan Crackenthorpe. Nampan berikutnya ia antarkan ke kamar Emma. "Oh, terima kasih, Lucy. Sekarang saya sudah merasa sehat lagi. Saya lapar, pertanda baik, kan" Lucy," lanjutnya, sementara Lucy menaruh Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi nampan itu di atas lututnya, "saya sungguh menyesal kalau ingat bibi Anda. Tentu Anda tak sempat pergi menengoknya, ya?" "Memang, tidak." "Saya khawatir, ia sudah rindu pada Anda." "Oo, jangan khawatir, Nona Crakenthorpe. Ia mengerti betapa berat yang sedang kita alami sekarang." "Anda sudah meneleponnya?" "Akhir-akhir ini belum." "Nah, teleponlah. Setiap hari. Orang-orang tua selalu terhibur sekali kalau mendapat kabar." "Anda baik sekali," kata Lucy. Agak tersentuh juga nuraninya, sementara ia mengambil nampan berikutnya. Keruwetan penyakit di rumah itu telah membuat ia lupa segalanya dan tak sempat memikirkan hal lain. Diputuskannya akan menelepon Miss Marple langsung setelah mengantarkan makanan untuk Cedric. 300 Sekarang perawat di rumah itu hanya tinggal satu dan perawat tersebut berpapasan dengan Lucy di bawah tangga. Mereka saling menyapa. Cedric tampak rapi bukan main. Ia sedang duduk di tempat tidur, sibuk mencoretcoret di selembar kertas. "Halo, Lucy," katanya, "air rebusan apa lagi yang Anda bawa hari ini" Kenapa tak Anda usir saja perawat sial itu. Dia terlalu senang main kata-kata. Entah kenapa dipanggilnya saya kita. 'Nah, bagaimana kita pagi ini" Kita tidur nyenyak semalam" Oh, aduh, nakalnya kita, masa seprei dilempar-lemparkan semua begitu.' " Logat bicara si perawat yang halus ditirukannya dengan suara yang ditinggi-tinggikan. "Anda kelihatannya ceria betul," kata Lucy. "Sedang sibuk mengerjakan apa?" "Rencana," kata Cedric. "Rencana akan saya apakan tempat ini kalau si Tua mati. Tanah ini bagus sekali, lho. Saya belum bisa memutuskan, apakah sebagian akan saya bangun untuk saya sendiri, atau akan saya jual semuanya sekaligus. Sangat berharga untuk industri. Rumah ini bisa dipakai untuk balai perawatan atau sekolah. Saya juga punya gagasan Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi akan menjual separuh dari tanah ini, lalu uangnya saya pakai untuk sesuatu yang sedikit nekat. Menurut Anda bagaimana?" "Anda kan belum mendapatkannya," kata Lucy hambar. "Tapi saya kan tetap akan mendapatkannya," kata Cedric "Rumah dan tanah ini tidak akan dibagi rata seperti warisan yang satunya. Saya langsung mendapatkannya. Dan kalau saya jual dengan harga bagus, uang hasil penjualannya akan dianggap sebagai modal, bukan penghasilan, jadi saya tidak akan perlu membayar pajak untuk penjualan itu. Uang melulu untuk dipakai. Bayangkan." "Tadinya saya kira Anda tak begitu peduli pada uang," kata Lucy. "Tentu saja saya benci pada uang, kalau saya tak punya," kata Cedric. "Kan hanya itu tindakan terhormat yang dapat saya ambil. Anda cantik sekali, Lucy, atau cuma karena sudah lama saya tak melihat wanita cantik?" "Saya rasa karena itulah," kata Lucy. "Masih sibuk merapi-rapikan semua orang dan segala hal?" "Kelihatannya sudah ada orang yang merapikan Anda," kata Lucy memandangnya. "Ini kan gara-gara perawat sialan itu," kata Cedric penuh perasaan. "Pemeriksaan pendahuluan tentang Alfred sudah diadakan" Apa sebenarnya yang terjadi?" "Ditunda," kata Lucy. "Polisi main rahasia. Peracunan serentak ini sungguh-sungguh membuat shock, ya" Secara mental, maksud saya. Bukan akibat-akibat nyatanya." Ia menambahkan, "Sebaiknya hati-hati, Lucy sayang." "Saya selalu hati-hati," kata Lucy. "Alexander sudah kembali ke sekolah?" 302 "Saya rasa ia masih di rumah keluarga Stoddart-West. Baru lusa ia masuk sekolah, saya rasa." Sebelum ia sendiri makan siang, Lucy menelepon Miss Marple. "Maaf sekali, saya tak sempat menengok ke sana, saya amat sibuk." Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi "Tentu saja, Nak, tentu saja. Apalagi memang tak ada yang dapat kita lakukan sekarang. Kita cuma mesti menunggu." "Ya, tapi apa yang kita tunggu?" Kereta 450 Dari Paddington 4.50 From Paddington Karya Agatha Christie di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo "Tak lama lagi mestinya Elspeth McGillicuddy pulang," kata Miss Marple. "Sudah saya tulisi surat supaya segera kembali. Jadi jangan terlalu khawatir." Suaranya hangat dan menenangkan. "Anda kan tak berpikir...." Lucy mulai berkata, tapi terdiam. "Bahwa akan terjadi pembunuhan lagi" Oh, saya harap tidak, Nak. Tapi siapa tahu" Kalau ada seseorang yang betul-betul jahat, maksud saya. Dan saya kira dalam kasus ini ada sifat jahat yang teramat sangat." "Atau kegilaan," kata Lucy. "Tentu saja saya tahu, begitulah orang modern memandang sifat jahat. Saya sendiri tidak setuju." Lucy meletakkan telepon, pergi ke dapur, dan mengambil nampan makan siangnya. Bu Kidder telah menanggalkan celemeknya dan sedang bersiap-siap akan pulang. "Anda tidak apa-apa kan, Non, saya tinggalkan?" tanyanya penuh perhatian. 303 "Tentu saja tak apa-apa," Lucy menukas. Dibawanya nampannya, tidak ke ruang makan yang besar dan muram itu, tapi ke ruang belajar yang kecil. Baru saja ia selesai makan, pintu terbuka dan Bryan Eastley melangkah masuk. "Halo," kata Lucy, "tak saya sangka." "Ya, saya kira begitu," kata Bryan. "Bagaimana kabar orang-orang?" "Oh, jauh lebih baik. Harold pulang ke London besok." "Bagaimana menurut Anda" Betul-betul arsenikum?" "Memang arsenikum." "Belum masuk koran." "Belum, saya kira untuk sementara polisi masih ingin tutup mulut tentang itu." "Mestinya ada orang yang amat membenci keluarga ini," kata Bryan. "Siapa pula yang mungkin menyelinap lalu meracuni makanan?" "Justru sayalah orang yang paling mungkin," kata Lucy. Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi Bryan memandangnya khawatir. "Tapi bukan Anda, kan?" tanyanya. Terdengar sekali bahwa ia kaget. "Tidak. Bukan saya," sahut Lucy. Tak mungkin ada orang yang meracuni kari itu. Ia yang membuatnya-sendirian di dapur, ia sendiri yang menghidangkannya ke meja dan satu-satunya orang yang mungkin meracuninya hanyalah salah satu dari kelima orang yang duduk mengitari meja makan. 304 "Maksud saya-untuk apa Anda meracuninya?" kata Bryan. "Mereka kan bukan apa-apa bagi Anda. Saya harap," tambahnya, "Anda tak keberatan saya kembali lagi kemari seperti ini?" "Tidak, tidak, tentu saja tidak. Anda menginap?" "Yaa, inginnya begitu, kalau tak menyusahkan Anda." "Oh, tidak, tidak, tak apa-apa buat kami." "Soalnya, waktu ini saya sedang menganggur -yah, saya jadi agak kesal. Anda sungguh-sungguh tak keberatan?" "Oh, saya toh juga bukan orang yang pantas untuk keberatan. Emma yang boleh begitu." "Oh, Emma pasti tak apa-apa," kata Bryan. "Emma selalu baik kepada saya. Dengan caranya sendiri. Emma sebenarnya punya banyak gagasan yang disimpannya dalam hati, jangan main-main dengannya. Hidup di sini dan merawat si Tua itu untuk kebanyakan orang bisa membuat kesal. Sayang ia tak menikah. Sekarang sudah terlambat, saya rasa." "Menurut saya sama sekali belum terlambat," kata Lucy. "Yaah..." Bryan menimbang-nimbang, "juru tulis mungkin," katanya penuh harap. "Dia bisa banyak membantu di paroki dan bisa melayani Persatuan Ibu-ibu. Betul kan Persatuan Ibu-ibu" Bukan berarti saya tahu apa sebenarnya Persatuan Ibu-ibu itu, tapi kadang-kadang saya membacanya 305 di buku. Dan ia pasti akan mengenakan topi kalau ke gereja di hari Minggu," tambahnya. "Untuk saya, rasanya masa depan yang tak terlalu menarik," kata Lucy sambil bangkit dan mengangkat nampannya. Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi "Mari saya bawakan," kata Bryan sambil mengambil alih nampan itu. Mereka bersama-sama masuk ke dapur. "Boleh saya bantu mencuci-cuci" Saya sungguh-sungguh suka pada dapur ini," tambahnya. "Sebenarnya saya tahu ini bukan selera orang sekarang umumnya, tapi sungguh saya suka pada keseluruhan rumah ini. Memang selera yang aneh, tapi beginilah. Kita bisa mendaratkan pesawat di pekarangan dengan amat mudahnya," tambahnya bersemangat. Ia mengambil serbet, dan mulai mengeringkan sendok dan garpu. "Rasanya sia-sia-jika jatuh ke tangan Cedric," katanya. "Yang pertama akan dilakukannya, pasti menjual semuanya lalu angkat kaki ke luar negeri lagi. Saya sendiri tak mengerti, bagaimana mungkin ada orang yang kurang puas dengan Inggris. Harold pasti juga tak suka pada rumah ini, dan untuk Emma jelas terlalu besar. Nah, kalau saja jatuhnya ke Alexander, ia dan saya akan bahagia sekali. Tentu saja akan menyenangkan sekali kalau ada wanita yang tinggal di sini juga." Dengan serius dipandangnya Lucy. "Oh, sudahlah, apa guna cuma omong saja" Kalau Alexander ingin mendapat rumah ini, berarti mereka semua harus mati dulu, padahal itu tak mungkin, kan" 306 Meskipun dari yang saya lihat, si Tua itu akan dengan mudah sekali hidup sampai seratus tahun, cuma untuk membuat mereka semua jengkel. Saya kira ia tak terlalu sedih karena kematian Alfred, ya?" Lucy menjawab singkat, "Tidak, ia tak sedih." "Si Tua bandel," kata Bryan Eastley tetap ceria. Bab 22 "Mengerikan, apa yang digunjingkan orang-orang," kata Bu Kidder. "Saya tidak mendengarkan, terlalu kotor untuk masuk ke telinga saya. Tapi Anda pasti tak percaya." Ia menunggu penuh harap. "Ya, saya kira begitu," kata Lucy. "Tentang mayat yang ditemukan di Gudang Panjang itu," Bu Kidder melanjutkan sambil bergerak mundur dengan tangan dan kakinya macam Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi kepiting, sebab ia sedang menyikat lantai dapur, "mereka bilang wanita itu dulu simpanan Tuan Edmund waktu perang, lalu datang kemari, suaminya cemburu, membuntutinya dan membunuhnya. Seperti itu memang biasa dilakukan orang asing, tapi setelah bertahun-tahun lewat, masa ia tetap melakukannya?" "Kedengarannya amat tak mungkin buat saya." "Tapi ada gunjingan yang lebih gawat dari itu," kata Bu Kidder. "Mereka memang omong seenak perutnya. Anda bisa kaget. Ada yang bilang Tuan Harold pernah menikah di luar negeri, lalu istrinya itu datang kemari, lalu menemukan bahwa Tuan Harold sudah melakukan bigami dengan Lady Alice, lalu ia akan menuntut Tuan Harold dan 308 bahwa Tuan Harold berkencan dengannya di sini, lalu membunuhnya dan menyembunyikan mayatnya di dalam sarkopagus. Coba!" "Mengejutkan," sahut Lucy setengah melamun, pikirannya sedang melayang ke tempat lain. "Tentu saja tidak saya dengarkan," kata Bu Kidder dengan bangga, "tak sudi saya mengotori telinga dengan dongeng macam itu. Sungguh saya kecewa bagaimana bisa orang sampai berpikir ke situ, apalagi sampai mengatakannya. Saya cuma berharap semoga tak ada yang sampai ke telinga Non Emma. Ia bisa kesal dan saya tak suka itu. Ia wanita yang baik sekali dan tak ada yang saya keluhkan tentang ia, sekata pun tidak. Dan tentu saja, setelah Tuan Alfred meninggal, tak ada lagi yang mengatangatainya. Penilaian pun tidak, padahal mestinya mereka boleh saja. Tapi sungguh gawat, Non, mulut-mulut usil itu." Bu Kidder benar-benar menikmati ocehannya sendiri. "Tentunya berat sekali Anda harus mendengar semua itu," kata Lucy. "Oh, memang," kata Bu Kidder. "Memang. Saya sampai bilang kepada suami saya, kata saya, bisa-bisanya mereka." Bel berdentang. "Dokter datang, Non. Anda atau saya yang membukakan pintu?" "Saya," kata Lucy. Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi Ternyata bukan Dokter. Di ambang pintu berdiri seorang wanita tinggi semampai, anggun 309 bermantel bulu. Di hamparan kerikil, sebuah mobil Rolls Royce berhenti, suara mesinnya berdengung lembut dengan sopir di belakang kemudinya. "Dapat sava bertemu dengan Nona Emma Crackenthorpe?" Suaranya menarik, dengan R agak tak jelas. Wanita itu pun menarik. Usianya sekitar tiga puluh lima, rambutnya hitam, riasan wajahnya bagus dan mahal. "Maaf," kata Lucy, "Nona Crackenthorpe sekarang sedang di tempat tidur karena sakit; ia tak dapat menemui siapa pun." "Saya tahu ia sakit. Tapi penting sekali saya mesti bertemu." "Saya khawatir," Lucy baru mulai berbicara. Tamu itu memotongnya. "Saya kira Anda tentu Nona Eyelesbarrow?" Ia tersenyum, menawan. "Anak saya bercerita tentang Anda, makanya saya tahu. Saya Lady Stoddart-West dan Alexander sekarang sedang bermalam di rumah saya." "Oh, begitu," sahut Lucy. "Dan sungguh penting bahwa saya mesti bertemu dengan Nona Crackenthorpe," lanjut tamu itu. "Saya sudah tahu segalanya mengenai penyakitnya dan kunjungan saya ini bukan sekadar bertamu biasa. Saya datang kemari karena sesuatu yang dikatakan anak-anak itu-sesuatu yang telah dikatakan oleh anak saya. Saya rasa, penting sekali saya harus berbicara dengan Nona Crackenthorpe. Tolong, coba Anda tanyakan?" 310 "Silakan masuk." Lucy mengantarkan tamunya melewati lorong dan masuk ke ruang tamu. Lalu katanya, "Saya akan naik dan bertanya pada Nona Crackenthorpe." Ia ke atas, mengetuk pintu kamar Emma dan masuk. "Ada Lady Stoddart-West," katanya. "Ia ingin sekali bertemu Anda." Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi "Lady Stoddart-West?" Emma tampak terkejut. Di wajahnya muncul rasa khawatir. "Tak terjadi apa-apa pada anak-anak itu, kan-pada Alexander?" "Tidak, tidak," Lucy menenangkannya. "Saya yakin mereka tak apa-apa. Rupanya menyangkut sesuatu yang dikatakan anak-anak itu kepadanya." "Oh. Yaah..." Emma ragu-ragu. "Rasanya saya mesti menerimanya. Bagaimana tampang saya, Lucy?" "Anda sudah rapi sekali," kata Lucy. Waktu itu Emma duduk di tempat tidur, dengan syal merah muda meliliti bahunya sehingga rona merah muda yang samar-samar di pipinya lebih memancar. Rambutnya yang hitam telah disikat dan disisir rapi oleh perawat. Hari sebelumnya Lucy telah menaruh jambangan berhiaskan dedaunan musim gugur di atas meja rias. Kamar Emma sudah kelihatan amat menarik, sama sekali tidak nampak seperti kamar orang sakit. "Saya sudah cukup sehat untuk bangun," kata Emma. "Dokter Quimper bilang, besok saya sudah boleh turun." 311 "Anda memang sudah tampak seperti biasa lagi," kata Lucy. "Akan saya bawa Lady Stoddart-West ke atas?" "Ya." Lucy turun lagi. "Silakan naik ke kamar Nona Crackenthorpe." Ia menemani tamu itu naik, membukakan pintunya, dan menyilakan tamu itu masuk, lalu menutupnya kembali. Lady Stoddart-West menghampiri tempat tidur sambil mengulurkan tangannya. "Nona Crackenthorpe" Saya sungguh minta maaf telah mengganggu pada saat-saat begini. Saya rasa, saya sudah pernah melihat Anda waktu acara olahraga di sekolah." "Ya," kata Emma, "saya ingat sekali pada Anda. Silakan duduk." Lady Stoddart-West duduk di kursi yang dengan pas diletakkan di samping tempat tidur. Ia pun mulai berkata dengan suara perlahan sekali, "Mestinya Anda menganggap aneh sekali saya sampai kemari seperti ini; tapi ada alasannya. Saya kira alasan saya itu amat penting. Anak-anak Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi sudah bercerita banyak kepada saya. Tentunya Anda dapat mengerti bagaimana bersemangatnya mereka tentang pembunuhan yang telah terjadi di sini. Saya akui pada mulanya saya tak suka itu. Saya gugup dan takut. Saya ingin segera menjemput James pulang. Tapi suami saya cuma ketawa. Katanya, jelas pembunuhan itu tak ada sangkut-pautnya dengan rumah dan keluarga di sini. Dan 312 katanya, berdasarkan kenangannya tentang masa kecilnya, dan dari surat James, tampak sekali baik ia maupun Alexander benar-benar menikmati suasana ini, sehingga sungguh kejam kalau saya menjemputnya pulang. Jadi saya menyerah dan setuju membiarkan mereka tetap tinggal di sini sampai tiba saatnya James membawa Alexander pulang." Emma berkata, "Menurut Anda seharusnya kami lebih dini mengantar anak Anda pulang?" "Tidak, tidak, bukan itu yang saya maksud. Oh, sulit sekali untuk saya! Tapi yang akan saya katakan harus saya katakan. Nah, anak-anak itu mengerti banyak juga. Menurut cerita mereka wanita ini-korban pembunuhan itu-bahwa polisi mengira ia mungkin orang Prancis yang mungkin dikenal kakak sulung Anda-yang gugur dalam perang-Begitu?" "Itu kemungkinan," kata Emma, suaranya sedikit tersendat, "yang terpaksa harus kami pertimbangkan. Mungkin begitu." "Ada alasan-alasan untuk percaya bahwa mayat ini adalah gadis itu, si Martine?" "Sudah saya katakan, ini hanya kemungkinan." "Tapi kenapa-kenapa mereka mesti menduga bahwa gadis itu adalah si Martine" Apa ada surat yang ditemukan-surat-surat keterangan?" "Tidak. Tak ada. Tapi saya pernah mendapat surat dari Martine." "Anda mendapat surat-dari Martine?" 313 "Ya, surat yang mengatakan ia akan datang ke Inggris dan ingin bertemu saya. Saya mengundangnya kemari tapi mendapat balasan telegram yang mengatakan ia harus kembali ke Prancis. Mungkin ia betul kembali ke Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi Prancis. Kami tak tahu. Tapi setelah itu ditemukan sebuah amplop yang dialamatkan kepadanya. Itu agaknya menunjukkan bahwa ia memang sudah datang kemari. Tapi saya sungguh tak melihat..." Kata-katanya terputus. Lady Stoddart-West cepat menyambung, "Anda sungguh tak melihat apa hubungannya dengan saya" Itu betul sekali. Kalau saya Anda, saya pun akan berpikir begitu. Tapi waktu saya mendengar ini-atau, lebih tepatnya mendengar cerita yang kacaubalau tentang ini-saya merasa harus datang untuk meyakinkan apakah itu benar, sebab kalau cerita itu benar-" "Ya?" Kata Emma. "Maka saya mesti mengatakan sesuatu kepada Anda, yang sejak dulu tak pernah ingin saya katakan kepada Anda. Soalnya, sayalah Martine Dubois." Emma terpaku menatap tamunya, seolah-olah tak dapat menangkap makna kata-kata itu. "Anda!" katanya. "Anda Martine?" Tamunya mengangguk mantap. "Ya. Mengejutkan, tapi betul. Saya bertemu dengan kakak Anda ketika perang baru mulai. Ia tinggal di rumah kami. Nah, seterusnya Anda sudah tahu. Kami saling jatuh cinta. Kami bermaksud menikah, lalu mereka 314 harus mundur ke Dunkirk, Edmund dilaporkan hilang. Kemudian dilaporkan tewas. Saya tidak akan menceritakan saat-saat itu kepada Anda. Sudah lama berlalu dan sudah lewat. Tapi saya ingin mengatakan kepada Anda bahwa waktu itu saya sangat mencintai kakak Anda.... "Lalu tibalah kenyataan yang menakutkan dalam suatu perang. Prancis diduduki Kereta 450 Dari Paddington 4.50 From Paddington Karya Agatha Christie di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo Jerman. Saya bekerja untuk kaum gerilya. Saya menjadi salah satu gadis yang bertugas menyelundupkan orang-orang Inggris melintasi Prancis ke Inggris. Begitulah caranya saya bertemu dengan suami saya sekarang. Ia perwira angkatan udara, diterjunkan ke Prancis untuk melaksanakan suatu tugas khusus. Ketika perang berakhir, kami menikah. Satu-dua kali saya menimbang-nimbang akan menulis surat kepada Anda, tapi akhirnya saya memutuskan tidak saja. Saya pikir, tak Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi ada gunanya mengorek-ngorek kenangan lama. Saya telah menempuh hidup baru dan tak ingin mengenang yang lama." Ia berhenti lalu berkata, "Tapi toh saya merasakan rasa senang yang aneh, ketika saya ketahui bahwa sahabat karib anak saya di sekolah ternyata kemenakan Edmund. Menurut saya, Alexander amat mirip Edmund, mungkin Anda sendiri sudah tahu itu. Rasanya amat membahagiakan melihat James dan Alexander bisa begitu bersahabat." Ia mencondongkan tubuh dan meletakkan tangannya pada lengan Emma. "Tapi, Emma, waktu saya mendengar tentang pembunuhan ini, 315 tentang mayat wanita yang diduga adalah Martine yang dulu dikenal Edmund, maka saya merasa harus datang dan menceritakan hal yang sebenarnya kepada Anda. Anda atau saya harus menceritakan kenyataan ini kepada polisi. Siapa pun wanita korban pembunuhan itu, yang pasti bukan Martine." "Hampir tak dapat saya percaya," kata Emma, "bahwa Anda adalah Martine yang diceritakan Edmund di dalam suratnya." Ia menghela napas, menggeleng-gelengkan kepala, lalu keningnya berkerut bingung. "Tapi saya tak mengerti. Kalau begitu Anda yang mengirim surat kepada saya?" Lady Stoddart-West menggeleng keras. "Bukan, bukan, tentu saja saya tidak menulis surat itu." "Jadi..." Emma terhenti. "Jadi ada orang yang pura-pura jadi Martine, yang mungkin ingin mendapat uang dari Anda" Tentunya begitu mestinya. Tapi siapa, ya?" Pelan-pelan Emma berkata, "Mungkin ada orang-orang yang waktu itu mengetahui hubungan Anda dengan kakak saya?" Yang satunya mengangkat bahu. "Mungkin, ya. Tapi saya tak punya kawan akrab, tak ada yang akrab benar. Dan saya tak pernah buka mulut tentang hal ini sejak saya datang ke Inggris. Lagi pula kenapa harus menunggu begini lama" Aneh, sungguhsungguh aneh." Emma berkata, "Saya tak mengerti. Kami harus dengar apa kata Inspektur Craddock nanti." Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi 316 Pandangannya tiba-tiba jadi hangat, ditatapnya tamunya. "Senangnya, akhirnya saya bisa berkenalan dengan Anda." "Saya juga senang.... Edmund sering cerita tentang Anda. Ia sayang sekali pada Anda. Saya memang bahagia dalam hidup saya yang baru, tapi begitu pun saya tidak lupa pada yang dulu." Emma menyandarkan diri dan menarik napas dalam-dalam. "Leganya," katanya. "Selama ini kami mengira wanita itu Martine-rasanya ada sangkut-paut dengan keluarga kami. Tapi sekarang-oh, betul-betul hilang lenyap beban saya. Saya tak tahu siapa wanita malang itu, tapi ia tak mungkin punya hubungan apaapa dengan kami!" Bab 23 Sekretaris yang bertubuh menggiurkan itu mengantarkan teh sore kepada Harold Crackenthorpe, seperti biasanya. "Terima kasih, Nona Ellis, aku akan pulang agak pagian hari ini." "Saya yakin sebetulnya lebih baik kalau Anda jangan datang sama sekali, Tuan Crackenthorpe," kata Nona Ellis. "Anda masih tampak lemah sekali." "Aku tak apa-apa," kata Harold Crackenthorpe, tapi ia memang merasa lemah. Jelas sekali, ia baru mendapat serangan yang lumayan. Ah, sudahlah, semua sudah lewat. Luar biasa, pikirnya melamun, bagaimana bisa Alfred mati sedangkan si Tua malah selamat. Bukankah ia sudah-tujuh puluh tiga-tujuh puluh empat" Lagi pula sudah bertahun-tahun sakit-sakitan. Jika ada satu orang yang kita pikir akan mati, tentulah si Tua ini. Tapi ternyata tidak. Ternyata Alfred yang harus mati. Alfred, yang, sepengetahuannya, kurus tapi sehat berotot. Tak pernah ia benar-benar sakit. Ia menyandar di kursinya sambil mendesah. Gadis itu benar. Ia belum siap bekerja lagi, tapi ia 318 Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi ingin menjenguk kantor. Ingin melongok bagaimana jalannya bisnis. Bisnis yang nyerempet-nyerempet bahaya, begitulah! Nyerempet bahaya. Semua ini-ia memandang ke sekitarnya-kantor dengan interior mewah, kayu pucat yang berkilat-kilat, kursi-kursi modern yang mahal, semuanya cukup menampilkan kemakmuran, dan memang tampak bagus! Di situlah Alfred selalu keliru. Kalau penampilan kita kaya, orang akan berpikir kita memang kaya. Tak ada kasak-kusuk yang meragukan kestabilan keuangan kita. Begitupun, kebangkrutan tak akan dapat ditahan lebih lama lagi. Nah, kalau saja yang meninggal itu Ayah, bukan Alfred. Ya, seharusnya memang begitu. Praktis selamat melawan arsenikum! Ya, kalau saja Ayah yang mati-yah, tak akan ada yang dikhawatirkan lagi. Begitupun, yang penting jangan sampai ia tampak khawatir. Penampilannya harus tetap makmur. Tidak seperti Alfred malang yang selalu kelihatan kumal dan malas; persis mencerminkan siapa ia sebenarnya. Spekulator kelas teri, yang tak pernah punya cukup nyali untuk main besar-besaran. Bergabung dengan komplotan curang di sini, membuat transaksi meragukan di sana, tak pernah sampai diseret ke pengadilan, tapi sudah nyaris terseret ke sana. Dan apa hasilnya" Cuma rezeki sesaat, untuk kemudian kembali pada kekumalan dan kelusuhan. Alfred memang tak punya pandangan luas. Kalau dihitung-hitung, tak seberapa juga kehilangan Alfred. Tak pernah ia 319 sayang betul pada Alfred dan dengan tak adanya Alfred, uang yang akan didapatnya dari si Tua pemarah itu, kakeknya, dengan sendirinya akan bertambah; tak lagi dibagi lima tapi empat. Jauh lebih baik. Wajah Harold mencerah sedikit. Ia bangun, mengambil topi dan mantelnya lalu meninggalkan kantor. Lebih baik santai-santai dulu satu-dua hari ini. Ia belum cukup kuat. Mobilnya telah menunggu di bawah dan tak lama kemudian ia telah menyusuri jalan-jalan London, pulang ke rumah. Darwin, pelayannya, membukakan pintu. "Nyonya baru saja pulang, Tuan," katanya. Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi Sejenak Harold melotot menatapnya. Alice! Astaga, hari inikah ia pulang" Ia lupa sama sekali. Untung Darwin memberi peringatan. Tak akan baik kelihatannya, kalau ia naik lalu tampak kaget sekali ketika bertemu istrinya. Bukan berarti hal itu penting betul, pikirnya. Baik Alice maupun ia sendiri tak pernah mengimpikan yang bukan-bukan tentang perasaan masing-masing terhadap lainnya. Mungkin juga Alice sayang kepadanya -entahlah. Secara keseluruhan, Alice sungguh-sungguh mengecewakan. Tentu saja, dulu juga ia tak jatuh cinta pada Alice. Tapi meskipun wajahnya tak cantik, Alice orang yang cukup menyenangkan. Selain itu keluarga dan koneksi-koneksinya sungguh banyak berguna. Yaah, mungkin tak seberguna sebagaimana seharusnya, karena ia 320 menikahi Alice dengan pertimbangan demi calon anak-anak mereka juga. Anak lelakinya pasti akan mendapat relasi yang baik. Tapi ternyata anak lelaki tak muncul, perempuan pun tidak, yang ada hanyalah ia dan Alice-bersama-sama bertambah tua, tanpa banyak bahan pembicaraan dan tanpa terlalu menikmati kehadiran pasangannya. Alice banyak bepergian ke sanak saudaranya dan dalam musim dingin biasanya ke Riviera. Ia senang dan Harold pun tak keberatan. Sekarang Harold ke atas, masuk ke ruang tamu, dan menyapa istrinya sebagaimana mestinya. "Jadi kau sudah pulang, Sayang. Maaf, tak bisa menjemputmu tadi, macet di kota. Aku pulang secepat-cepatnya. Bagaimana San Raphael?" Alice menceritakan bagaimana San Raphael. Kurus dan berambut seperti pasir, Alice mempunyai hidung yang bagus dan mata pucat dan coklat. Suaranya menunjukkan bahwa ia terpelajar, monoton, dan bernada murung. Perjalanan pulangnya lancar, Selat Kanal agak berombak. Imigrasi, seperti biasa, sangat teliti di Dover. "Harusnya kau naik pesawat saja," kata Harold, seperti biasa. "Jauh lebih mudah." "Mungkin. Tapi aku tak begitu suka perjalanan udara. Tak pernah suka. Membuatku gugup." Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi "Kan menghemat banyak waktu," kata Harold. Lady Alice Crackenthorpe tak menjawab. Ada kemungkinan, masalah yang dihadapinya dalam hidup justru bukan bagaimana menghemat, tapi 321 bagaimana mengisi waktu. Dengan sopan ia bertanya mengenai kesehatan suaminya. "Telegram Emma sungguh membuatku khawatir," katanya. "Kalian semua rupanya sakit." "Ya, ya," kata Harold. "Pernah aku baca di koran," kata Alice, "ada empat puluh orang-sekaligus di sebuah hotel- yang keracunan makanan. Kurasa mendinginkan makanan itu berbahaya. Kadang-kadang makanan terlalu lama disimpan dalam lemari pendingin." "Mungkin," kata Harold. Perlukah, atau tidak, ia menceritakan tentang arsenikum" Entah bagaimana, ketika dipandangnya Alice, ia merasa tak mampu mengatakannya. Di dunia Alice, begitu perasaannya, tak ada ruang untuk peracunan arsenikum. Baginya hal-hal semacam itu hanya ada di koran. Tak mungkin terjadi pada diri kita atau anggota keluarga kita. Tapi hal itu telah terjadi dalam keluarga Crackenthorpe.... Ia beranjak ke kamarnya dan membaringkan diri selama sejam dua jam sebelum berpakaian lagi untuk makan malam. Waktu makan malam, berduaan saja dengan istrinya, percakapan mereka kurang-lebih berkisar pada hal-hal yang itu-itu juga. Mengobrol ke sana kemari dengan sopan. Membicarakan sekilas teman-teman dan kenalan di San Raphael. "Ada paket untukmu di meja, di lorong; paket kecil," kata Alice. "Oo" Aku tak lihat." 322 "Sungguh luar biasa, ada orang bercerita padaku tentang mayat wanita yang ditemukan di gudang, atau semacamnya. Katanya itu terjadi di Rutherford Hall. Kupikir tentunya itu Rutherford Hall lain." "Tidak," kata Harold, "bukan Rutherford Hall lain. Memang di gudang kita." Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi "Masa, Harold! Mayat wanita di gudang di Rutherford Hall-dan tak pernah kauceritakan kepadaku." "Yaah, tak banyak waktu soalnya," kata Harold, "lagi pula masalah ini agak kurang menyenangkan. Tak ada hubungannya dengan kita, tentu saja. Banyak wartawan berdatangan. Tentu saja kami juga mesti berhadapan dengan polisi dan yang semacamnya." "Sangat tak menyenangkan," kata Alice. "Mereka sudah tahu siapa pembunuhnya?" tambahnya acuh tak acuh. "Belum," sahut Harold. "Orang macam apa wanita itu?" "Tak ada yang tahu. Orang Prancis rupanya." "Oh, orang Prancis," kata Alice, meskipun dari kelas sosial lain, nada suaranya tak berbeda dari nada komentar Inspektur Bacon. "Amat menjengkelkan buat kalian semua tentunya," ia mengiyakan. Mereka keluar dari ruang makan, menyeberangi lorong dan masuk ke ruang belajar kecil, tempat biasanya mereka duduk-duduk bersama jika hanya 323 berdua. Harold merasa letih sekali. "Aku akan tidur sore-sore," pikirnya. Diambilnya paket kecil dari meja di lorong, paket yang tadi disebut-sebut istrinya. Paket itu kecil, kertasnya berlapis lilin dan terbungkus dengan kerapian yang luar biasa. Sambil duduk di kursinya yang biasa di dekat perapian, Harold menyobek pembungkusnya. Ternyata di dalamnya ada kotak tablet kecil yang ditempeli label, "Dua setiap malam." Selain itu ada secarik kertas kecil yang bercapkan sebuah apotek di Brackhampton, "Dikirim atas permintaan Dokter Quimper," tertulis di situ. Harold Crackenthorpe mengerutkan kening. Dibukanya kotak itu untuk melihat tablet di dalamnya. Ya, kelihatannya sama dengan tablet yang selama ini diminumnya. Tapi rasanya Quimper telah mengatakan ia tak perlu lagi minum obat" "Anda tak akan butuh ini lagi." Begitu kata Quimper. Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi "Ada apa, Sayang?" tanya Alice. "Kau kelihatan bingung." "Oh, cuma-tablet. Selama ini aku minum tablet seperti ini tiap malam. Tapi seingatku Dokter bilang aku jangan minum lagi." Istrinya dengan tenang menimpali, "Jangan-jangan yang dikatakan justru jangan lupa meminumnya." "Mungkin juga," kata Harold ragu-ragu. Dipandangnya istrinya. Ternyata ia sedang memandangnya juga. Hanya sedetik dua detik ia 324 bertanya-tanya di dalam hati-tak sering ia memikirkan Alice-apa persis yang ada di dalam benak Alice. Matanya bagai jendela sebuah rumah kosong. Apa yang dipikirkan, dirasakan Alice terhadapnya" Pernahkah ia jatuh cinta kepadanya" Menurut perkiraannya, mestinya pernah. Atau apakah ia mau menikah dengannya karena ia punya posisi yang bagus dalam bisnis, sedang Alice sudah kesal dengan kondisinya yang pas-pasan" Yah, secara keseluruhan Alice sudah cukup berhasil mendapat apa yang diinginkannya. Ia punya satu mobil dan satu rumah di London, bisa bepergian ke luar negeri kapan saja dan membeli pakaian-pakaian mahal, meskipun tak pernah ada yang pantas kalau Alice yang memakainya. Ya, secara keseluruhan Alice sudah hidup enak sekali. Ia bertanyatanya sendiri, apakah Alice berpendapat sama. Memang Alice tak benar-benar cinta padanya, tentu saja, tapi ia pun juga tak benar-benar cinta pada Alice. Mereka tak punya kesamaan minat, tak punya bahan pembicaraan, tak ada kenang-kenangan untuk dinikmati bersama. Kalau saja mereka punya anak-tapi anak tak ada-sungguh aneh bahwa di dalam keluarganya tak ada anak-anak kecuali anak si Edie. Edie kecil. Anak bodoh, menikah terburu-buru dalam masa perang. Yah, tapi ia kan sudah memberi nasihat yang baik. Ia sudah bilang, "Memang hebat, pilot-pilot gagah berani ini, menarik, berani, dan segalanya itu, tapi kalau perang selesai, mereka tak akan ada 325 gunanya. Mungkin sama sekali tak akan dapat menghidupi engkau." Dan kata Edie, memang kenapa" Ia cinta Bryan dan Bryan mencintainya, dan ada kemungkinan tak berapa lama lagi Bryan bisa tewas. Apa Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi salahnya mereka menikmati sedikit kebahagiaan" Apa gunanya menghitung-hitung masa depan, kalau kapan saja mereka semua bisa saja dibom. Apalagi, kata Edie, sebenarnya masa depan tak perlu dirisaukan benar, karena suatu hari mereka toh akan mendapat warisan Kakek. Harold mengubah letak duduk dengan gelisah. Betul-betul jahat surat wasiat kakeknya itu! Nasib mereka semua jadi tergantung-gantung. Surat wasiat itu tidak membuat senang siapa pun. Cucu-cucu tidak dibuatnya senang dan Ayah dibuatnya murka. Si Tua itu benar-benar berketetapan tidak akan mati. Itu sebabnya ia betul-betul menjaga kesehatannya. Tapi tak lama lagi toh ia harus mati. Seharusnya ia tidak hidup lebih lama lagi. Kalau tidak-sekali lagi semua kegelisahan itu akan datang bagai pusaran, membuatnya sakit, letih, dan pusing tujuh keliling. Dilihatnya Alice masih tetap memandangnya. Mata pucat yang serius itu, entah kenapa, membuatnya tak tenang. "Rasanya aku mesti tidur sekarang," katanya. "Ini hari pertamaku masuk kantor lagi." "Ya," kata Alice, "kurasa itu baik. Aku yakin Dokter mengatakan supaya kau Kereta 450 Dari Paddington 4.50 From Paddington Karya Agatha Christie di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo santai-santai dulu." 326 "Dokter kan selalu berkata begitu," kata Harold. "Dan jangan lupa minum tabletmu, Sayang," kata Alice. Ia mengambil kotak itu dan memberikannya kepada suaminya. Harold mengucapkan selamat malam dan naik ke atas. Ya, ia butuh tablet itu. Salah kalau terlalu dini berhenti minum obat. Ia mengambil dua dan menelannya dengan segelas air. Bab 24 "Kelihatannya tak ada yang bisa melebihi saya dalam membuat kasus ini berantakan," ujar Dermott Craddock muram. Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi Ia duduk dengan kaki terjulur ke depan, tak cocok rasanya dengan suasana ruang tamu Florence yang begitu rapi dan bersih. Craddock sungguh-sungguh letih, kesal, dan tak bersemangat. Miss Marple sibuk mendesahkan suara-suara tak setuju yang lembut dan menghibur. "Tidak, tidak, Anda sudah bekerja baik sekali, Anakku. Kerja yang baik sekali." "Kerja yang baik sekali, begitu" Saya sudah membiarkan seluruh keluarga diracuni, Alfred Crackenthorpe mati dan sekarang Harold juga mati. Demi Tuhan apa sebenarnya yang terjadi di sini" Itu yang sungguh-sungguh saya ingin tahu." "Tablet beracun," ujar Miss Marple berpikir-pikir. "Ya. Lihai seperti setan, sungguh. Tablet itu persis seperti tablet yang biasanya ia minum. Ada keterangan diketik yang bertuliskan "Atas perintah Dokter Quimper". Padahal Quimper tak pernah memesannya. Ada label apotek. Tapi si 328 apoteker tak tahu apa-apa tentang itu. Tidak. Kotak obat itu berasal dari Rutherford Hall." "Anda benar-benar yakin itu datang dari Rutherford Hall?" "Ya. Kami sudah mencek dengan teliti. Sebenarnya kotak itu kotak obat penenang untuk Emma." "Oh, begitu. Untuk Emma...." "Ya. Ada sidik jarinya di situ, juga sidik jari kedua perawat dan apoteker yang membuatnya. Dengan sendirinya tak ada sidik jari lain. Orang yang mengirim paket itu hati-hati." "Jadi tablet penenangnya dikeluarkan dan diganti dengan tablet lain?" "Ya. Itulah bahayanya tablet. Mirip sekali satu sama lain." "Anda benar sekali," Miss Marple mengiyakan. "Saya masih ingat selagi saya masih muda, ada larutan hitam, larutan coklat (obat batuk) lalu ada larutan putih dan ada lagi larutan merah muda buatan Dokter Anu. Bahkan Anda tahu, di desa saya St. Mary Mead, kami masih suka obat-obatan macam itu. Mereka selalu ingin obat dalam botol, bukan tablet. Tabletnya tablet apa?" tanyanya. Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi "Akonit. Tablet yang biasanya disimpan dalam botol untuk racun, dilarutkan dengan perbandingan satu banding seratus untuk obat luar." "Jadi Harold menelan tablet itu dan mati," Miss Marple berkata sambil berpikir. Dermot Craddock mengeluarkan suara, mirip erangan. 329 "Anda harus biarkan saya menumpahkan uneg-uneg," katanya. "Ceritakan semuanya kepada Bibi Jane; itulah perasaan saya sekarang!" "Anda baik, baik sekali," kata Miss Marple, "dan saya amat menghargai. Perasaan saya terhadap Anda, sebagai anak baptis Sir Henry, amat berbeda dengan perasaan sebagaimana mestinya terhadap inspektur-detektif biasa." Dermot Craddock nyengir sekilas. "Tapi kenyataan tetap kenyataan. Saya telah membuat kekeliruan besar sekali selama ini," katanya. "Kepala Polisi di sini memanggil Scotland Yard, dan dapat apa mereka" Mereka mendapat hadiah ketololan saya yang bak keledai!" "Tidak, tidak," kata Miss Marple. "Ya, ya. Saya tidak tahu siapa yang meracuni Alfred, saya tidak tahu siapa yang meracuni Harold, dan puncaknya, sekarang saya sama sekali tak punya bayangan siapa sebenarnya wanita yang dibunuh itu! Padahal urusan Martine ini tadinya sudah begitu pas. Semuanya cocok. Dan sekarang apa yang terjadi" Martine yang asli muncul, dan ternyata sama sekali tak terduga, istri Sir Robert StoddartWest. Jadi siapa wanita di gudang itu" Cuma Tuhan yang tahu. Mula-mula saya coba gagasan Anna Stravinska, lalu tahu-tahu bukan dia-" Ia terdiam oleh suara batuk-batuk kecil Miss Marple yang penuh arti. "Apa iya?" gumamnya. 330 Craddock menatapnya. "Yah, kartu pos dari Jamaika itu-" "Ya," kata Miss Marple; "tapi itu kan bukan bukti yang cukup kuat" Maksud saya, setiap orang bisa mengatur pengiriman kartu pos dari mana saja. Saya ingat Nyonya Brierly yang dulu menderita tekanan mental berat. Akhirnya mereka bilang ia harus masuk rumah sakit jiwa untuk diobservasi. Ia begitu takut ketahuan anak-anaknya, maka Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi ditulisnya sekitar empat belas kartu pos dan diaturnya supaya kartu pos-kartu pos itu dikirimkan dari berbagai tempat di luar negeri, yang mengabarkan bahwa Mama sedang berlibur ke luar negeri." Ia menambahkan sambil memandang Craddock, "Anda menangkap apa yang saya maksud." "Ya, tentu saja," kata Craddock, terpana menatapnya. "Dengan sendirinya kartu pos itu pasti sudah kami cek, seandainya saja kasus Martine tidak begitu cocok." "Terlalu mudah," gumam Miss Marple. "Memang," kata Craddock. "Bukankah ada surat yang diterima Emma, ditandatangani Martine Crackenthorpe" Lady Stoddart-West memang tidak mengirimnya, tapi ada orang lain yang mengirimnya. Seseorang yang ingin menyamar sebagai Martine, yang ingin mendapat uang, kalau bisa, dengan menjadi Martine. Anda tak bisa membantah itu." "Tidak, tidak." 331 "Lalu amplop surat yang dikirim Emma ke alamat di London. Diketemukan di Rutherford Hall, artinya ia pasti ke sana." "Tapi wanita yang dibunuh itu sebenarnya tidak benar-benar ke sana!" Miss Marple mengutarakan pendapatnya. "Tidak dalam arti yang Anda maksudkan. Ia datang hanya setelah ia mati. Didorong dari kereta api ke pematang rel kereta." "Oh, ya." "Yang dibuktikan amplop itu adalah bahwa pembunuhnya yang datang ke sana. Mungkin ia mengambil amplop itu bersama surat-surat dan barang-barang wanita itu, lalu secara tak sengaja amplop tersebut terjatuh-atau-sekarang saya jadi berpikir, apa betul tak disengaja" Tentunya dulu Inspektur Bacon, orang-orang Anda juga, telah melacak tempat itu dengan saksama, dan tidak menemukannya. Amplop itu baru muncul kemudian, di rumah pemanas." "Itu bisa dimengerti," kata Craddock. "Tukang kebun tua itu biasa memunguti segala macam kertas tak terpakai yang beterbangan dan me-nyeroknya ke sana." Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi "Supaya bisa dengan mudah ditemukan oleh anak-anak," kata Miss Marple sambil berpikir. "Menurut Anda memang disengaja supaya kita menemukannya?" "Yah, saya baru berpikir-pikir saja. Bukankah mudah sekali menebak tempat mana berikutnya yang akan diselidiki anak-anak, atau bahkan mudah pula mengusulkan kepada mereka.... Ya, 332 sungguh saya ingin tahu. Amplop itu membuat Anda berhenti berpikir tentang Anna Stravinska, ya kan?" Craddock berkata, "Dan Anda pikir mungkin justru dialah orangnva?" "Saya kira mungkin ada seseorang yang ketakutan waktu Anda mulai menyelidiki tentang Anna Stravinska, itu saja.... Saya kira ada orang yang tak suka Anda menyelidikinya." "Mari kita pegang fakta utama bahwa ada orang yang ingin menyamar sebagai Martine," kata Craddock. "Lalu karena sesuatu alasan-tak jadi. Kenapa?" "Itu pertanyaan yang sangat menarik," kata Miss Marple. "Ada orang yang mengirim telegram mengatakan Martine akan pulang ke Prancis, lalu bepergian bersama gadis itu dan di perjalanan membunuhnya. Anda setuju sampai di sini?" "Tidak sepenuhnya," kata Miss Marple. "Saya kira Anda belum cukup sederhana menyusun jalan ceritanya." "Sederhana!" teriak Craddock. "Anda bikin saya bingung," keluhnya. Dengan suara menyesal Miss Marple mengatakan bahwa ia sama sekali tidak berniat melakukan sesuatu yang seperti itu. "Ayolah, katakan," kata Craddock, "Anda merasa tahu atau tidak siapa wanita yang terbunuh itu?" 333 Miss Marple mendesah. "Sulit mengatakannya," katanya. "Maksud saya, saya tidak tahu siapa ia, tapi sekaligus saya sudah yakin sekali siapa ia. Anda paham?" Craddock menggeleng-geleng. "Saya paham" Saya tak punya bayangan sedikit pun." Ia memandang ke luar jendela. "Lucy Eyelesbarrow datang Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi mencari Anda," katanya. "Yah, saya pergi dulu. Semangat saya sore ini sedang rendah-rendahnya. Saya tak akan tahan berhadapan dengan seorang wanita muda yang berseri-seri, yang sukses dan sangat efisien." Bab 25 "Saya sudah melihat arti tontine di kamus," kata Lucy. Setelah saling menyalami, Lucy mondar-mandir tanpa tujuan di ruangan itu. Sekali-sekali tangannya menyentuh anjing-anjingan keramik di sini, lalu kain penutup sandaran kursi di sana, dan kotak plastik untuk alat-alat jahit di jendela. "Memang saya pikir Anda pasti akan melihatnya," kata Miss Marple tenang-tenang saja. Perlahan-lahan Lucy mengulang apa yang telah dibacanya di dalam kamus. "Lorenzo Tonti, 1653, bankir Italia, penemu suatu bentuk tunjangan tahunan di mana simpanan nasabah yang meninggal ditambahkan ke simpanan ahli warisnya yang masih hidup." Ia berhenti sejenak. "Itu kan, artinya" Cukup cocok dan Anda sudah berpikir ke situ bahkan sebelum terjadi dua pembunuhan yang terakhir." Sekali lagi dengan gelisah ia mondar-mandir tak keruan di ruangan itu. Miss Marple duduk mengamatinya. Lucy yang ini sungguh berbeda dari Lucy Eyelesbarrow yang biasa dikenalnya. "Saya kira semua ini bertujuan ke situ," kata Lucy. "Dalam surat wasiat seperti ini, kalau 335 akhirnya hanya ada satu ahli waris yang masih hidup, maka ia yang akan mendapat semuanya. Padahal-banyak sekali uangnya, kan" Rasanya dibagi-bagi pun sudah cukup banyak...." Ia terhenti di situ, kalimatnya mengambang saja. "Masalahnya," kata Miss Marple, "manusia itu serakah. Beberapa memang begitu. Inilah yang sering menjadi awal segalanya. Pertama-tama orang tidak memulai dengan pembunuhan, orang bukannya ingin membunuh, atau, teringat ke situ pun tidak. Mereka memulainya dengan Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi ketamakan, ingin mendapat lebih dari yang seharusnya diperolehnya." Diletakkannya rajutannya di pangkuan dan matanya menerawang ke depan. "Begitulah caranya saya dulu berkenalan dengan Inspektur Craddock. Sebuah kasus di desa. Dekat Madenham Spa. Permulaannya sama, hanya seseorang yang ramah tapi berkarakter lemah yang ingin mendapat banyak uang. Uang yang bukan haknya, tapi rupanya ada jalan mudah untuk mendapatkannya. Belum sampai pada pembunuhan. Hanya sesuatu yang mudah dan begitu sederhananya sehingga hampir tak nampak kalau itu salah. Begitulah awalnya- Tapi berakhir dengan tiga pembunuhan." "Persis seperti ini," kata Lucy. "Sekarang kita sudah punya tiga pembunuhan. Wanita yang menyamar sebagai Martine dan yang akan dapat meminta bagian untuk anaknya, lalu Alfred, lalu Harold. Dan sekarang cuma tinggal dua, kan?" 336 "Maksud Anda," kata Miss Marple, "sekarang tinggal Cedric dan Emma?" "Emma tidak. Emma toh bukan laki-laki jangkung berambut hitam. Tidak. Maksud saya Cedric dan Bryan Eastley. Tadinya saya tak pernah berpikir tentang Bryan, karena rambutnya pirang. Kumisnya pirang dan matanya biru, tapi soalnya-hari itu..." Ia terhenti. "Ya teruskan," kata Miss Marple. "Ceritakan. Ada yang sangat merisaukan Anda, kan?" "Waktu itu Lady Stoddart-West baru akan beranjak pulang. Ia sudah pamit, lalu tiba-tiba menoleh kepada saya ketika akan masuk ke mobil, lalu bertanya, 'Siapa laki-laki tinggi berambut hitam yang berdiri di teras waktu saya masuk tadi"' " "Mula-mula saya tak mengerti siapa yang ia maksud, karena Cedric kan masih terbaring di tempat tidur. Jadi dengan agak bingung, saya menjawab, 'Bukan Bryan Eastley kan yang Anda maksud"', dan katanya, 'Tentu saja, pasti dia, Komandan Skuadron Eastley. Ia pernah bersembunyi di loteng rumah kami di Prancis ketika perang gerilya. Saya Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi masih ingat gaya berdirinya, dan bentuk bahunya.' Lalu katanya, 'Saya ingin bertemu dia lagi,' tapi kami tidak berhasil menemukan Bryan." Miss Marple tidak berkata apa-apa. Ia hanya menunggu. "Kemudian," kata Lucy, "setelah itu saya melihatnya.... Waktu itu ia sedang membelakangi 337 saya dan saya melihat sesuatu yang seharusnya sudah saya lihat sejak dulu. Bahwa meskipun pirang, rambut pria akan tetap tampak hitam karena ia memakai krim rambut sehingga rambutnya melekat di kepala. Rambut Bryan berwarna coklat tapi bisa tampak hitam. Jadi bisa juga Bryan yang dilihat kawan Anda di kereta api-" "Ya," kata Miss Marple. "Saya sudah berpikir ke situ." "Rupanya semua sudah Anda pikirkan!" kata Lucy sengit. "Yah, seharusnya memang begitu." "Tapi saya tak lihat apa yang bisa didapat Bryan. Maksud saya, uang itu akan jatuh ke Alexander, tidak kepadanya. Saya kira hidup mereka akan bisa lebih enak, lebih mewah, tapi ia tak akan dapat menyentuh modal untuk dapat dimanfaatkan bagi rencananya sendiri, atau yang semacam itu." "Tapi kalau terjadi sesuatu pada Alexander sebelum ia berumur dua puluh satu tahun, maka Bryan akan mendapatkan uang itu karena ia ayah Alexander dan punya hubungan keluarga langsung," kata Miss Marple. Lucy memandang Miss Marple dengan ngeri. "Tak mungkin ia mau melakukan itu. Tak ada ayah yang akan melakukan itu hanyahanya untuk mendapat uang." Miss Marple mendesah. "Ada, Sayang. Memang menyedihkan dan mengerikan sekali, tapi ada orang yang seperti itu. 338 "Manusia mengerjakan hal-hal yang mengerikan," lanjut Miss Marple. "Saya pernah tahu ada seorang wanita yang meracuni tiga anaknya untuk mendapat sedikit tunjangan asuransi. Lalu ada juga seorang wanita tua, wanita tua yang tampak baik sekali, yang meracuni anak lelakinya waktu Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi anak itu pulang berlibur. Lalu ada juga Nyonya Stanwich. Kasus itu masuk koran. Sava kira Anda pasti membacanya. Anak perempuannya mati, lalu anak lelakinya, lalu menurut pengakuannya ia sendiri juga diracun. Memang ada racun di dalam bubur, tapi ternyata Anda tahu, ia sendiri yang memasukkan racun itu ke situ. Ia sedang merencanakan akan meracuni anak perempuannya yang terakhir. Itu bukan demi uang. Ia cemburu kepada anak-anaknya karena mereka lebih muda dan lebih lincah darinya, dan ia takut-mengerikan untuk dibicarakan, tapi ini benar-mereka akan bersenang-senang setelah ia mati. Ia memang selalu menutup dompetnya rapat Kereta 450 Dari Paddington 4.50 From Paddington Karya Agatha Christie di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo rapat. Ya, tentu saja, ia memang agak sedikit aneh, begitu orang-orang bilang, tapi saya sendiri tak pernah bisa memandang itu dapat dijadikan alasan. Maksud saya, kita boleh-boleh saja mempunyai keanehan bermacam-macam. Kadang-kadang ada orang yang memberikan semua yang ia miliki kepada orang lain atau menulis cek kosong, sekadar untuk menyenangkan orang lain. Dari situ kelihatan bahwa di samping aneh, orang itu juga punya sisi baik. Tapi kalau di balik keanehannya, seseorang mempunyai sisi yang jahat-nah, itulah. Nah, apa itu menolong 339 Anda untuk lebih bisa memahami, Lucy sayang?" "Apanya yang menolong saya?" tanya Lucy kebingungan. "Yang baru saja saya ceritakan tadi," kata Miss Marple. Dengan lembut ditambahkannya, "Anda tak perlu khawatir. Betul, tak usah khawatir. Elspeth McGilicuddy sebentar lagi datang." "Saya tidak melihat hubungannya." "Tidak, Sayang, mungkin tidak. Tapi saya sendiri memandangnya penting." "Saya tak dapat tidak khawatir," kata Lucy. "Soalnya saya sudah terlanjur menaruh minat pada keluarga ini." "Saya tahu, Sayang, sulit sekali untuk Anda, karena keduanya amat menarik bagi Anda, betul tidak, dengan cara yang berbeda-beda?" "Apa maksud Anda?" kata Lucy menukas. Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi "Yang saya bicarakan ini adalah dua anak lelaki keluarga itu," kata Miss Marple. "Atau tepatnya anak dan menantu. Sayang memang, dua anggota keluarga yang kurang simpatik telah meninggal, dan yang tinggal malah kedua orang yang menarik. Saya dapat mengerti daya tarik Cedric Crackenthorpe. Ia cenderung membuat dirinya kelihatan lebih jelek dari yang sesungguhnya dan sikapnya menantang." "Kadang-kadang ia membuat saya ngotot mati-matian," kata Lucy. "Ya," kata Miss Marple, "dan Anda menikmatinya, kan" Anda gadis yang amat bersemangat dan Anda menyukai perdebatan. Ya, saya dapat 340 melihat daya tariknya. Sedang Tuan Eastley bertipe patut dikasihani, agak seperti anak kecil yang tak bahagia. Itu, tentu saja, juga menarik." "Dan salah seorang dari mereka pembunuh," kata Lucy dengan sengit, "dan kemungkinan memang salah satu dari mereka. Sebetulnya tak ada yang bisa dipilih di antara mereka. Cedric, sama sekali tak peduli pada kematian saudaranya, Alfred dan Harold. Ia cuma duduk santai, kelihatan puas sekali dengan rencananya yang menyangkut Rutherford Hall, dan terus saja mengulang-ulang bahwa akan butuh banyak uang untuk membangun seperti yang diinginkannya. Tentu saja saya tahu, ia orang yang suka melebih-lebihkan sifat masa bodohnya pada orang lain. Tapi itu pun bisa jadi merupakan kedok saja. Maksud saya, misalkan semua orang mengatakan kita lebih masa bodoh dari sebenarnya. Padahal mungkin juga tidak. Kita bahkan mungkin lebih masa bodoh dari tampaknya!" "Lucy sayang, saya begitu menyesal melihat semua ini." "Lalu Bryan," Lucy melanjutkan. "Memang luar biasa, tapi tampaknya Bryan benarbenar ingin tinggal di sana. Menurut pendapatnya, ia dan Alexander akan bahagia betul jika tinggal di sana dan ia punya segudang rencana." "Ia kan selalu penuh dengan segala macam rencana?" "Ya, saya kira ya. Semua rencananya kedengarannya bagus-tapi saya punya perasaan tidak 341 Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi enak bahwa rencana-rencananya itu tak mungkin terlaksana. Maksud saya, karena tak ada yang praktis. Gagasan-nya. sih baik-tapi saya kira ia tak pernah mempertimbangkan kesulitan pelaksanaannya." "Hanya di awang-awang, begitu?" "Ya, dan tak hanya dalam satu makna. Maksud saya rencana-rencananya biasanya memang sungguh-sungguh ada di awang-awang. Semuanya rencana yang menyangkut angkasa. Mungkin pilot yang baik memang tak pernah betul-betul bisa mendarat di bumi lagi...." Tambahnya, "Dan ia begitu suka pada Rutherford Hall karena mengingatkannya pada rumah gaya Victoria yang ditinggalinya semasa kecil dulu, rumah besar yang ruwet." "Begitu," kata Miss Marple berpikir-pikir. "Ya, saya mengerti-" Lalu dengan melirik sekilas pada Lucy, mendadak ia menyerang, "Tapi itu belum semua, kan" Masih ada lagi." "Oh, ya, masih ada lagi. Sesuatu yang baru saya sadari dua hari yang lalu. Bryan punya kemungkinan berada di kereta api itu." "Di kereta 4.33 dari Paddington?" "Ya. Soalnya waktu itu Emma mengira ia diharuskan menceritakan kegiatannya pada tanggal 20 Desember. Maka ia menceritakannya dengan teliti-rapat panitia di pagi hari, berbelanja sore hari dan minum teh di Green Shamrock, lalu katanya, ia pergi ke stasiun untuk menjemput 342 Bryan. Kereta api yang diharapkannya itu kereta 4.50 dari Paddington, tapi bisa saja Bryan datang dengan kereta yang lebih awal tapi pura-pura datang dengan kereta yang lebih sore. Sambil lalu, ia pernah bercerita kepada saya, bahwa mobilnya baru saja tubrukan dan sedang diperbaiki, sehingga ia terpaksa datang dengan kereta-membosankan sekali, katanya, ia benci naik kereta api. Ia kelihatan begitu wajar waktu menceritakan semua itu.... Mungkin memang tak ada apa-apa-tapi betapa ingin saya seandainya saja, entah bagaimana, ia tak datang dengan kereta api." "Ada di dalam kereta itu," kata Miss Marple sambil berpikir-pikir. Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi "Memang tidak membuktikan apa pun. Yang menjengkelkan adalah kecurigaan begitu banyak. Tapi kita tak tahu. Dan mungkin kita tak akan pernah tahu!" "Tentu saja kita akan tahu, Sayang," kata Miss Marple tegas. "Maksud saya-semua ini tak mungkin akan berhenti begitu saja di titik yang sekarang. Satu hal yang saya sungguh tahu tentang pembunuh ialah, bahwa mereka tak akan betah jika kita biarkan saja tak ketahuan. Bagaimanapun," kata Miss Marple dengan nada pasti, "mereka pasti tidak akan betah begitu telah melakukan dua pembunuhan. Nah, jangan terlalu resah, Lucy. Polisi sedang berusaha sekuat tenaga dan menjaga semua orang-dan satu hal penting ialah bahwa Elspeth McGillicuddy sebentar lagi akan tiba!" Bab 26 I "Nah, Elspeth sudah jelas apa yang harus kaukerjakan?" "Cukup jelas," kata Nyonya McGillicuddy, "tapi kalau aku boleh bilang, Jane, yang kausuruhkan itu agak lucu." "Sama sekali tak ada yang lucu," kata Miss Marple. "Yah, menurutku lucu. Masa datang-datang bertamu, langsung minta izin ke-ke belakang." "Sekarang cuaca kan dingin sekali," kata Miss Marple, "apalagi, mungkin saja kau baru makan sesuatu yang membuatmu sakit-sehingga mesti pergi ke belakang. Maksudku, hal seperti ini memang biasa. Aku ingat pernah dulu, waktu si malang Louisa Felby bertandang ke rumahku, dalam setengah jam ia minta izin ke belakang sampai lima kali. Gara-gara," tambah Miss Marple memberi keterangan, "bubur Cornish yang sudah basi." "Kalau saja kau mau mengatakan apa maksudmu, Jane," kata Nyonya McGillicuddy. 344 "Justru itu yang tak ingin kukatakan," kata Miss Marple. Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi "Kau ini menjengkelkan, Jane. Pertama-tama kausuruh aku pulang ke Inggris sebelum aku-" "Tentang itu aku sungguh menyesal," kata Miss Marple, "tapi aku tak bisa lain. Soalnya, mungkin dapat terjadi pembunuhan lagi setiap saat. Oh, aku tahu mereka semua berjaga-jaga dan polisi telah mengambil segala tindakan pencegahan yang perlu, tapi selalu ada kemungkinan tak terduga yang memungkinkan si pembunuh mengecoh mereka. Jadi kaulihat, Elspeth, memang sudah kewajibanmu untuk pulang. Apalagi, kau dan aku dididik untuk melaksanakan kewajiban, kan?" "Tentu," kata Nyonya McGillicuddy, "tak ada istilah bermalas-malasan di masa muda kita." "Jadi sudahlah," kata Miss Marple, "dan itu taksinya datang," ia menambahkan, ketika sayup-sayup terdengar suara klakson dari luar. Nyonya McGillicuddy mengenakan mantel tebalnya yang bercorak bintik-bintik hitam putih, sedangkan Miss Marple membungkus diri dengan banyak sekali syal dan scarf. Kemudian kedua wanita itu naik ke taksi dan berangkat ke Rutherford Hall. II "Siapa yang datang itu?" tanya Emma sambil menjenguk ke luar jendela, ketika taksi melintas di depan jendela. "Rupanya bibi si Lucy." 345 "Membosankan," ujar Cedric. Cedric sedang berbaring di kursi panjang sambil memandangi lukisan Kehidupan Pedesaan. Kedua kakinya terjulur menyandar ke pinggiran perapian. "Katakan saja kau tak ada." "Kalau kaubilang katakan saja aku tak ada, apa maksudmu aku mesti keluar dan mengatakannya" Atau aku mesti menyuruh Lucy mengatakan itu kepada bibinya?" "Tak ingat ke situ aku," kata Cedric. "Mungkin karena aku sedang ingat pada masa-masa kita punya kepala pelayan dan penjaga pintu dulu, kalau kita memang pernah punya. Aku ingat dulu sebelum perang pernah ada penjaga pintu di sini. Ia berpacaran dengan pelayan dapur dan semua Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi orang ribut. Apa tak ada salah satu nenek jelek yang bertugas membersih-bersihkan itu?" Tapi saat itu juga pintu telah dibuka oleh Bu Hart, yang sore itu berdinas membersihkan barang-barang kuningan. Maka masuklah Miss Marple dengan penuh semangat, bersama kibaran syal dan scarfnya, diikuti sesosok tubuh pendek kekar yang penuh wibawa di belakangnya. "Saya harap," kata Miss Marple sambil menjabat tangan Emma, "kami tak mengganggu. Soalnya lusa saya akan pulang, dan tak dapat tidak saya mesti datang kemari untuk bertemu Anda* dan mengucapkan selamat tinggal, dan terima kasih untuk segala kebaikan Anda kepada Lucy. Oh, saya lupa. Perkenalkan, ini teman saya, Nyonya 346 McGillicuddy, ia sedang menginap di tempat saya." "Apa kabar?" kata Nyonya McGillicuddy. Dipandanginya Emma dengan penuh perhatian, lalu pandangannya beralih kepada Cedric, yang saat itu telah berdiri. Ketika itu Lucy masuk. "Bibi Jane, tak saya sangka..." "Aku harus datang dan mengucapkan selamat tinggal pada Nona Crackenthorpe," kata Miss Marple berpaling kepadanya^ "yang telah begitu baik padamu, Lucy." "Justru Lucy yang amat baik kepada kami," kata Emma. "Ya, memang," kata Cedric. "Kami sudah mempekerjakannya seperti budak. Menunggui orang sakit, lari turun-naik tangga, memasak menu untuk orang sakit..." Miss Marple memotong, "Saya menyesal sekali mendengar Anda sakit. Saya harap sekarang Anda sudah sembuh betul, Nona Crackenthorpe." "Oh, kami semua sudah benar-benar sembuh sekarang," kata Emma. "Kata Lucy waktu itu Anda semua cukup parah sakitnya. Berbahaya ya, keracunan makanan itu" Jamur, rupanya." "Penyebabnya masih agak misterius," kata Emma. "Jangan percaya," kata Cedric. "Saya yakin Anda pasti sudah mendengar desasdesus yang sudah tersebar. Miss-ee-" "Marple," kata Miss Marple. Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi 347 "Nah, seperti sudah saya katakan, saya yakin Anda sudah mendengar desas-desus yang sudah menyebar itu. Tak ada yang lebih menggegerkan para tetangga daripada arsenikum." "Cedric," kata Emma, "jangan. Kau kan tahu Inspektur Craddock bilang..." "Bah," kata Cedric, "semua orang sudah tahu. Bahkan Anda pun sudah mendengar sesuatu, kan?" Ia berpaling pada Miss Marple dan Nyonya McGillicuddy. "Saya sendiri," kata Nyonya McGillicuddy, "baru saja pulang dari luar negeri kemarin dulu," tambahnya. "Aa, kalau begitu Anda belum mendengar skandal kita di sekitar sini," kata Cedric. "Arsenikum di dalam kari, itulah. Saya yakin bibi si Lucy sudah tahu tentang semua itu." "Yaah," kata Miss Marple, "saya memang mendengar-maksud saya, saya hanya menduga-duga saja, tapi tentu saja saya tak ingin membuat Anda tak enak, Nona Crackenthorpe." "Tak usah mendengarkan saudara saya ini," kata Emma, "ia memang suka sekali membuat orang salah tingkah." Sambil berkata demikian diliriknya Cedric dengan perasaan sayang. Pintu terbuka dan Tuan Crackenthorpe masuk. Tongkatnya diketukketukkan dengan marah. "Mana teh?" katanya, "Kenapa teh belum siap" Kau! Nona!" ia berkata kepada Lucy, "Kenapa teh belum kaubawa masuk?" 348 "Baru saja siap, Tuan Crackenthorpe. Akan saya antarkan sekarang. Saya baru saja menutup meja tadi." Lucy keluar lagi dan Tuan Crackenthorpe diperkenalkan dengan Miss Marple dan Nyonya McGillicuddy. "Saya suka makan tepat pada waktunya," kata Tuan Crackenthorpe. "Ketepatan dan penghematan. Itulah motto saya." "Memang perlu sekali itu," kata Miss Marple, "terutama pada zaman dengan pajak dan segalanya itu." Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi Tuan Crackenthorpe mendengus. "Pajak! Jangan bicara soal perampok-perampok itu dengan saya. Fakir miskin-begitulah saya sekarang. Dan keadaan akan semakin buruk saja-bukannya membaik. Kautunggu saja, Nak," katanya kepada Cedric, "pada saat kau peroleh tempat ini, aku bertaruh sepuluh banding satu, pasti kaum sosialis akan merampasnya dari tanganmu dan mengubahnya menjadi Balai Kesejahteraan Masyarakat atau yang semacamnya. Berikut penghasilanmu!" Lucy muncul kembali dengan nampan berisi teh, Bryan Eastley menyusul di belakangnya membawa nampan berisi sandwich, roti tawar dengan mentega, serta cake. "Apa ini" Apa ini?" Tuan Crackenthorpe memeriksa nampan itu. "Kue ulang tahun" Ada pesta hari ini" Tak ada yang mengatakannya kepadaku." Samar-samar wajah Emma merona. 349 "Dokter Quimper akan datang minum teh di sini, Ayah. Hari ini hari ulang tahunnya dan-" "Ulang tahun?" dengus si orang tua. "Apa perlunya ia berulang tahun" Ulang tahun itu cuma untuk anak-anak. Aku tak pernah menghitung berapa ulang tahunku dan aku tak ingin orang lain merayakannya juga." "Memang jauh lebih irit," Cedric mengiyakan. "Ayah tak perlu membeli lilin-lilin yang memenuhi kuenya." "Tutup mulutmu!" kata Tuan Crackenthorpe. Miss Marple sedang berjabatan tangan dengan Bryan Eastley. "Tentu saja saya sudah dengar tentang Anda," katanya, "dari Lucy. Aduh, Anda sungguh mengingatkan saya pada seseorang yang pernah saya kenal dulu di St. Mary Mead. Itu nama desa tempat tinggal saya-sudah bertahun-tahun ini. Ronnie Wells, anak pengacara. Tampaknya ia tak cocok ketika terjun dalam bisnis ayahnya. Ia pergi ke Afrika Timur dan membuka usaha angkutan dengan perahu di danau-danau di sana. Victoria Nyanza atau Albert, ya" Pokoknya dengan menyesal mesti saya katakan bahwa usahanya itu gagal dan ia kehilangan seluruh modalnya. Sungguh malang! Bukan sanak saudara Anda" Soalnya mirip sekali." Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi "Tidak," kata Bryan, "rasanya saya tak punya sanak yang bernama Wells." Kereta 450 Dari Paddington 4.50 From Paddington Karya Agatha Christie di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo "Ia bertunangan dengan gadis yang baik sekali," kata Miss Marple. "Sangat rasional. Ia sudah mencoba mengubah pendirian Ronnie, tapi ia 350 bersikeras. Tentu saja ternyata Ronnie-lah yang salah. Wanita itu boleh diandalkan, kalau bicara soal uang. Bukan soal-soal keuangan tingkat tinggi tentunya. Tak ada wanita yang boleh berharap akan paham tentang itu, Ayah saya bilang. Tapi pengeluaran sehari-hari-hal-hal macam itulah. Bagus sekali pemandangan dari jendela sini," tambahnya, terus berjalan menyeberangi ruangan dan memandang ke luar. Emma menemaninya. "Taman yang begitu luas! Indah sekali sapi-sapi yang merumput dengan latar belakang pepohonan itu. Siapa sangka kita ada di tengah-tengah kota." "Memang kami agak ketinggalan zaman, saya kira," kata Emma. "Kalau jendelajendela ini dibuka semua, kita akan mendengar bisingnya lalu lintas di kejauhan." "Oh, tentu saja," kata Miss Marple, "sekarang di mana-mana bising. Bahkan di St. Mary Mead. Kami sekarang berada dekat sekali dengan lapangan udara, dan aduh, pesawat-pesawat jet itu kalau lewat! Menakutkan sekali. Sudah dua kaca pecah di rumah kaca saya. Kata orang kebisingan-nya melewati batas suara, meskipun tak tahu saya apa itu artinya." "Sederhana sekali sebenarnya," kata Bryan, menghampiri dengan ramah. "Begini." Tas Miss Marple terjatuh dan dengan sopan Bryan mengambilkannya. Pada saat yang bersamaan Nyonya McGillicuddy mendekati Emma dan bergumam, dalam suara yang kedengaran 351 menderita-penderitaan itu memang tak dibuat-buat, karena sungguh ia tak suka pada tugas yang sedang dilaksanakannya ini. "Maaf-boleh saya ke belakang sebentar?" Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi "Tentu saja," kata Emma. "Mari saya antar," kata Lucy. Lucy dan Nyonya McGillicuddy bersama-sama meninggalkan ruangan. "Memang dingin sekali-naik mobil di saat sekarang," kata Miss Marple samar-samar memberi penjelasan. "Tentang batas suara tadi," kata Bryan, "begini... Oh, halo, itu Quimper datang." Mobil Dokter berhenti. Ia masuk dengan menggosok-gosokkan tangan dan tampak amat kedinginan. "Akan hujan salju," katanya, "itu perkiraanku. Halo, Emma, apa kabar" Astaga, apa ini artinya?" "Kami buatkan kue ulang tahun," kata Emma. "Ingat" Kau pernah mengatakan hari ini hari ulang tahunmu." "Tapi aku tak menyangka semua ini," kata Quimper. "Kautahu sudah bertahun-tahunyah, mestinya sudah-ya, enam belas tahun tak ada orang yang ingat pada ulang tahunku." Tampaknya ia terharu dan hampir-hampir salah tingkah. "Sudah kenal Miss Marple?" Emma memperkenalkannya. "Oh, ya," kata Miss Marple, "saya sudah pernah berkenalan dengan Dokter Quimper di sini 352 dan ia datang memeriksa saya waktu flu saya benar-benar berat ketika itu. Ia baik sekali." "Sudah baik lagi sekarang?" tanya Dokter. Miss Marple meyakinkannya bahwa ia sudah benar-benar sembuh sekarang. "Akhir-akhir ini kau tak datang menengokku, Quimper," kata Tuan Crackenthorpe. "Bisa-bisa aku sekarat saking inginnya kautengok!" "Saya belum lihat Anda akan sekarat," kata Dokter Quimper. "Aku memang tak ingin," kata Tuan Crackenthorpe. "Ayolah, kita minum tehnya. Apa yang kita tunggu?" "Oh, silakan," kata Miss Marple, "tak usah menunggu teman saya. Ia akan merasa tak enak kalau Anda tunggu." Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi Mereka duduk dan mulai minum teh. Miss Marple menerima sepotong roti dengan mentega dulu, lalu berlanjut ke sandwich. "Ini-?" Ia ragu-ragu. "Ikan," kata Bryan. "Saya membantu membuatnya." Tuan Crackenthorpe terkekeh-kekeh. "Pasti ikan beracun," katanya. "Betul. Makanlah dan nikmati racunnya." "Oh, Ayah!" "Di rumah ini Anda mesti hati-hati kalau makan," kata Tuan Crackenthorpe kepada Miss Marple. "Dua anak laki-laki saya sudah dibunuh seperti lalat saja. Siapa yang melakukannya-itu yang saya ingin tahu." 353 "Jangan sampai mundur karena Ayah," kata Cedric, sekali lagi sambil mengacungkan piring sandwich kepada Miss Marple. "Sedikit arsenikum mempercantik wajah, begitu kata mereka, asal tak terlalu banyak." "Kau sendiri mesti ambil satu," kata Tuan Crackenthorpe tua. "Ingin aku jadi petugas pencicip resmi?" kata Cedric. "Oke." Diambilnya satu sandwich dan langsung memasukkannya ke dalam mulut, seluruhnya. Miss Marple ketawa sopan dan mengambil sebuah sandwich. Setelah satu gigitan, katanya, "Sungguh, menurut saya Anda semua begitu berani melontarkan gurauan macam itu. Ya, saya kira berani sekali. Saya kagum sekali pada keberanian." Tiba-tiba ia tersedak lalu seperti tercekik. "Tulang ikan," katanya terengah, "di kerongkongan saya." Dokter Quimper bangkit dengan sigap. Ia menghampiri, menuntun Miss Marple mundur ke dekat jendela dan menyuruhnya membuka mulut. Ia mengambil sebuah kotak dari sakunya, memilih beberapa penjepit. Dengan ketangkasan yang profesional ia mengintip ke dalam kerongkongan Miss Marple. Pada saat itu pintu terbuka dan Nyonya McGillicuddy, disusul Lucy, masuk. Melihat adegan di hadapannya, Nyonya McGillicuddy terpana. Miss Marple sedang mendongak ke 354 Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi belakang dan Dokter Quimper memegangi leher dan memiringkan kepala Miss Marple. "Dialah orangnya " jerit Nyonya McGillicuddy. "Itu laki-laki yang di kereta api..." Dengan kecepatan yang mengagumkan, Miss Marple meloloskan diri dari cengkeraman Dokter dan menghampiri kawannya. "Kupikir kau memang akan mengenalinya, Elspeth!" katanya. "Jangan. Jangan bilang apa-apa lagi." Dengan penuh kemenangan ia berbalik menghadapi Dokter Quimper. "Tentu Anda tak tahu, Dokter, bahwa ketika Anda mencekik wanita itu di kereta api, ada orang yang sungguh-sungguh menyaksikannya. Dialah kawan saya ini. Nyonya McGillicuddy. Ia melihat Anda. Anda mengerti" Melihat Anda dengan mata kepala sendiri. Ia ada di kereta api lain yang berjalan sejajar dengan kereta api Anda." "Apa ini?" Dokter Quimper melesat ke arah Nyonya McGillicuddy-tapi lagi-lagi, dengan sigap Miss Marple sudah berada di antara mereka. "Ya," kata Miss Marple. "Ia melihat Anda dan ia mengenali Anda dan ia akan bersumpah untuk itu di pengadilan. Saya yakin, jarang sekali," Miss Marple melanjutkan dalam suaranya yang lembut perlahan, "orang benar-benar menyaksikan pelaksanaan suatu pembunuhan. Biasanya hanya bukti-bukti yang tak langsung saja. Tapi dalam kasus ini, keadaannya sungguh luar biasa. Ada saksi mata terhadap suatu pembunuhan." 355 "Nenek jelek sialan," umpat Dokter Quimper. Ia menerjang ke Miss Marple, tapi kali ini Cedric menangkap bahunya. "Jadi kaulah setan pembunuh itu?" kata Cedric sambil memutar tubuh Quimper. "Aku memang tak pernah suka padamu dan selalu berpikir kau kurang beres, tapi sungguh, tak pernah aku curiga padamu." Bryan Eastley cepat-cepat membantu Cedric. Inspektur Craddock dan Inspektur Bacon masuk ke ruangan dari pintu sebelah sana. "Dokter Quimper," kata Bacon, "saya harus memperingatkan Anda bahwa..." Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi "Bawa peringatanmu ke neraka," teriak Dokter Quimper. "Kalian kira akan ada yang percaya pada sepasang nenek gila" Siapa pula pernah dengar ada omong kosong tentang kereta api!" Miss Marple berkata, "Elspeth McGillicuddy langsung melaporkan pembunuhan itu kepada polisi pada tanggal 20 Desember dan memberikan gambaran pelakunya." Dokter Quimper mendadak menghempaskan bahunya. "Beginilah kalau orang lagi sial," kata Dokter Quimper. "Tapi-" kata Nyonya McGillicuddy. "Diam, Elspeth," kata Miss Marple. "Untuk apa aku mesti membunuh seorang wanita yang sama sekali asing bagiku?" kata Dokter Quimper. "Ia bukan orang asing," kata Inspektur Craddock. "Ia istri Anda sendiri." Bab 27 "Jadi Anda lihat," kata Miss Marple, "sungguh-sungguh terbukti, seperti yang saya duga, sebuah kasus yang sangat, sangat sederhana. Jenis kejahatan yang paling sederhana. Rasanya banyak suami yang membunuh istrinya." Nyonya McGillicuddy memandang Miss Marple dan Inspektur Craddock. "Sungguh aku akan berterima kasih," katanya, "kalau kau mau membuat aku tahu sedikit lebih banyak." "Ia melihat kesempatan," kata Miss Marple, "untuk menikah dengan calon istri yang kaya-raya, Emma Crackenthorpe. Tapi ia tak dapat menikahinya, karena sudah beristri. Mereka sudah bertahun-tahun berpisah, tapi istrinya tak mau bercerai. Itu cocok sekali dengan yang diceritakan Inspektur Craddock kepadaku tentang wanita yang menyebut dirinya Anna Stravinska. Ia bersuamikan orang Inggris, begitu katanya kepada kawan-kawannya, dan juga dikatakan bahwa ia orang Katolik yang taat. Dokter Quimper tak "berani ambil risiko menikah dengan Emma secara bigami, maka ia, orang yang keji dan Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi berdarah dingin ini, memutuskan akan menyingkirkan istrinya. Gagasan membunuhnya di kereta api dan kemudian menaruh mayatnya di dalam sarkopagus di gudang benarbenar pintar. Dengan begitu ia bermaksud mengaitkan pembunuhan ini dengan keluarga Crackenthorpe. Sebelumnya, ia mengirim surat kepada Emma, seolah-olah surat itu dari Martine yang menurut cerita Edmund Crackenthorpe akan dinikahinya. Soalnya Emma telah menceritakan semua tentang saudaranya itu kepada Dokter Quimper. Lalu ketika saatnya tiba, ia mendorong Emma untuk menceritakan kisah itu kepada polisi. Ia ingin agar wanita yang mati itu diidentifikasikan sebagai Martine. Kukira mungkin ia mendengar polisi Paris sedang menyelidiki tentang Anna Stravinska, maka ia mengatur pengiriman kartu pos dari Jamaika. "Cukup mudah baginya mengatur pertemuan dengan istrinya di London, mengatakan bahwa ia ingin kembali pada istrinya dan bahwa ia ingin istrinya itu pergi mengunjungi sanak keluarganya. Bagian selanjutnya tidak usah kita bicarakan, karena terlalu amat tidak menyenangkan. Tentu saja ia orang yang tamak. Ketika ia ingat akan pajak, dan bagaimana besar potongannya terhadap penghasilan, ia mulai berpikir akan enak sekali kalau bisa mendapat modal yang lebih besar. Mungkin itu sudah terpikirkan olehnya sebelum ia memutuskan akan membunuh istrinya. Pokoknya, ia mulai menyebar desas-desus bahwa ada orang yang mencoba meracuni Tuan Crackenthorpe untuk mempersiapkan dasar tindakannya, lalu akhirnya ia meracuni seluruh keluarga. Tentu 358 saja racunnya tidak terlalu banyak, karena ia tak ingin Tuan Crackenthorpe mati." "Tapi saya tetap belum mengerti bagaimana ia bisa," kata Craddock. "Ia tak ada di rumah itu ketika kari sedang dimasak " "Oh, tapi waktu itu memang belum ada racun di dalam kari," kata Miss Marple. "Ia baru membubuhkannya kemudian, ketika ia membawa pergi contoh kari untuk dites. Mungkin ia memasukkan arsenikumnya ke dalam kan cocktail. Kemudian, sebagai dokter yang merawat mereka, tentu saja dengan mudah sekali ia meracuni Alfred Crackenthorpe dan Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi mengirim tablet ke Harold di London, setelah membentengi diri dengan berkata kepada Harold bahwa ia tak perlu minum obat lagi. Semua tindakannya dilakukan dengan berang nekat, jahat, dan tamak-dan saya sungguh-sungguh menyesal," Miss Marple mengakhiri pembicaraan dengan menampilkan ekspresi geram, segeramgeramnya wajah wanita tua vang lembut, "mereka telah menghapus hukuman mati. Karena saya sungguh merasa, kalau ada orang yang pantas digantung, maka Dokter Quimper-lah orangnya." "Wah, wah," kata Inspektur Craddock. "Saya pikir, Anda tahu," Miss Marple meneruskan, "bahwa meskipun cuma melihat dari belakang, penampilan seseorang akan tetap khas. Saya pikir kalau Elspeth melihat Dokter Quimper persis pada posisi yang sama seperti ketika ia melihat orang yang di kereta api itu, yaitu dari belakang, membungkuk di atas wanita yang sedang 359 ia pegangi lehernya, saya hampir yakin ia pasti akan mengenalinya, atau akan mengeluarkan suara terkejut. Itu sebabnya saya susun rencana kecil saya itu dengan bantuan Lucy." "Harus kuakui," kata Nyonya McGillicuddy, "aku betul-betul kaget. Aku berkata, 'Dialah orangnya' sebelum aku bisa menahan mulutku. Padahal, aku belum pernah melihat wajahnya dan-" "Aku takut sekali kau akan mengatakan itu, Elspeth," kata Miss Marple. "Memang," kata Nyonya McGillicuddy. "Aku baru akan berkata bahwa tentu saja aku belum melihat wajahnya." "Itu" kata Miss Marple, "bisa berarti fatal sekali! Soalnya, Sayang, dipikirnya kau benar-benar mengenalinya. Maksudku, ia tak tahu kalau kau belum pernah melihat wajahnya." "Untung kujaga lidahku," kata Nyonya McGillicuddy. "Aku yang mencegahmu berkata apa-apa lagi waktu itu," kata Miss Marple. Craddock mendadak ketawa. "Wah, Anda berdua!" katanya. "Benar-benar pasangan serasi. Bagaimana selanjutnya, Miss Marple" Bagaimana Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi dengan happy ending-nya" Apa yang terjadi dengan Emma Crackenthorpe, misalnya?" "Ia akan melupakan dokter itu, tentu saja," kata Miss Marple. "Dan saya berani bilang kalau ayahnya meninggal-dan saya kira ayahnya itu tak sesehat perkiraannya-ia akan bertamasya dengan 360 kapal pesiar atau mungkin pindah ke luar negeri seperti Geraldine Webb dan saya kira itu mungkin akan membawa hasil. Pria yang lebih baik dari Dokter Quimper, saya harap." "Bagaimana dengan Lucy Eyelesbarrow" Lonceng pernikahan juga?" "Mungkin," kata Miss Marple, "saya takkan heran." "Yang mana yang akan dipilihnya?" tanya Dermot Craddock. "Anda tak tahu?" balas Miss Marple. "Tidak," kata Craddock. "Anda tahu?" "Oh ya, saya kira saya tahu," kata Miss Marple. Dan matanya berbinar menatap Craddock. -TAMAT- Edit & Convert: inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi Koleksi ebook inzomnia Raja Sihir Dari Kolepom 1 Kisah Si Naga Langit Karya Kho Ping Hoo Pendekar Remaja 12

Cari Blog Ini