Ceritasilat Novel Online

Kubur Berkubah 3

Kubur Berkubah Dead Mans Folly Karya Agatha Christie Bagian 3 terperinci?" Sir George tampak gelisah. "Saya tak ingin Anda terpengaruh oleh-eh-oleh apa yang dikatakannya." "Jadi adakah sesuatu yang dikatakannya?" "Baiklah. Saya katakan saja. Dikatakannya-dan itu dikatakannya berulang kali 'Dia suka membunuh orang.' " "Dia suka membunuh orang," ulang Inspektur Bland. "Saya rasa tak usahlah Anda tanggapi terlalu serius," kata Sir George. "Memang Hattie mengulanginya terus dan berkata, 'Dia suka membunuh orang', tapi dia tak dapat mengatakan siapa yang dibunuhnya atau kapan Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi atau mengapa. Saya pikir itu hanya suatu kenangan masa kanak-kanak yang aneh saja kesulitan dengan penduduk asli di kepulauan itu atau lainnya." "Kata Anda istri Anda tak bisa mengatakan apa-apa dengan pasti pada Anda apakah maksud Anda benar-benar tak bisa, Sir George - atau mungkinkah dia tak mau?" "Saya rasa tidak demikian." - Dia terhenti sebentar - "Entahlah. Anda membingungkan saya. seperti saya katakan tadi, saya tidak menanggapinya secara serius. Saya pikir mungkin sepupunya itu telah mengusiknya waktu dia masih kecil. Sulit menjelaskannya pada Anda karena Anda tak kenal pada istri saya. Saya amat mencintainya, tapi sering saya tidak mendengarkan kata-katanya, karena tak masuk akal. Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi Jadi De Sousa itu mungkin saja tak ada hubungannya dengan semua kejadian di sini tak masuk akal saya bahwa dia mendarat dari kapal pesiarnya lalu langsung masuk ke hutanhutan dan membunuh gadis pramuka yang malang itu di gudang kapal! Untuk apa?" "Saya tidak mengatakan bahwa hal serupa itu telah terjadi," kata Inspektur Bland. "Tapi Anda harus mengakui, Sir George, bahwa dalam hal mencari pembunuh Marlene Tucker itu lapangan pelacakann nya lebih terbatas daripada yang kita sangka semula." "Terbatas!" Sir George terbelalak. "Bukankah Anda bisa mencari dari seluruh pengunjung keramai an sialan ini" Ada dua ratus sampai tiga ratus orang. Salah seorang di antara mereka mungkin saja telah melakukannya." "Ya, mula-mula saya berpikir demikian. Tapi dari apa yang telah saya pelajari sekarang, rasanya tidak lagi demikian halnya. Pintu gudang kapal Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi itu berkunci 'Yale'. Tak seorang pun bisa masuk tanpa memegang kunci sendiri." "Ada tiga kuncinya." "Tepat. Sebuah di antaranya dijadikan petunjuk terakhir dalam permainan Pelacakan Pembunuhan itu. Itu masih tersembunyi di selasela rumpun bunga hydrangea yang mengapit jalan setapak di bagian teratas kebun. Kunci yang kedua ada pada Nyona Oliver, penyelenggara permainan Pelacakan Pembu nuhan ini. Lalu di mana kunci yang ketiga, Sir George?" "Tentu ada di dalam laci meja tempat Anda duduk itu. Bukan, yang di sebelah kanan, di sela-sela surat-surat salinan hak milik tanah." Dia datang ke meja itu lalu mengaduk-aduk isi laci. "Nah, ini dia." Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi "Kalau begitu," kata Inspektur Bland, "tahukah Anda apa artinya itu" Yang bisa masuk ke dalam gudang kapal itu hanyalah, pertama, orang yang telah berhasil menyelesaikan Pelacakan Pembunuhan itu dan menemukan kuncinya (hal mana sepanjang pengetahuan kita belum terjadi) - kedua, Nyonya Oliver atau salah seorang penghuni rumah yang telah dipinjaminya kunci itu - dan ketiga, seseorang yang diajak masuk oleh Marlene sendiri." "Nah, yang ketiga itu bisa siapa saja, bukan?" "Jauh dari itu," kata Inspektur Bland. "Kalau saya benar-benar mengerti pengaturan permainan Pelacakan Pembunuhan ini, bila gadis itu mendengar seseorang datang mendekati pintu, bukankah dia harus berbaring dan menjalankan peranannya sebagai korban, dan menunggu sampai dia ditemukan oleh orang yang telah menemukan petunjuk yang terakhir kunci itu. Jadi Anda sendiri bisa mengerti bahwa orang-orang yang Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi diperbolehkannya masuk, ha-nyalah orangorang yang telah memanggilnya dari luar dan menyuruhnya membukakannya pintu, yaitu orang-orang yang menyelenggarakan permainan Pelacakan Pembunuhan itu sendiri. Semua yang ada di rumah ini - artinya, Anda sendiri, Lady Stubbs, Nona Brewis, Nyonya Oliver - mungkin juga M. Poirot yang saya dengar sempat bertemu dengan gadis itu tadi pagi. Siapa lagi, Sir George?" Sir George berpikir sebentar. "Suami-istri Legge, tentu," katanya. "Alec dan Peggy Legge. Mereka telah terlibat dalam hal itu sejak semula. Juga Michael Weyman, dia seorang arsitek yang berada di rumah ini untuk merencanakan sebuah bangunan untuk main tenis. Lalu Warburton, suami-istri Masterton oh, dan Nyonya Folliat, tentu." "Hanya itu - tak ada yang lain lagi?" "Itulah semuanya." Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi "Jadi sekarang Anda lihat, Sir George, tidak begitu luas lapangan pelacakan itu." Wajah Sir George memerah. "Saya rasa itu omong kosong - nol besar! Apakah Anda akan mengatakan - apa yang ingin Anda katakan sebenarnya?" "Saya hanya akan mengatakan bahwa untuk sementara masih banyak yang belum kita ketahui," kata Inspektur Bland. "Mungkin saja umpamanya, bahwa Marlene keluar dari gudang itu, entah untuk apa. Bahkan mungkin dia telah dicekik di tempat lain, dan mayatnya dibawa kembali serta diatur letaknya di lantai. Tapi meskipun demikian, siapa pun yang melakukan hal yang terakhir itu, sekali lagi adalah seseorang yang benar-benar tahu akan semua hal dalam Pelacakan Pembunuhan itu sampai ke soal yang sekecil-kecilnya. Kita selalu akan kembali ke titik itu." Kemudian ditambahkannya dengan suara yang agak berubah, "Sir George, saya bisa memastikan Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi pada Anda bahwa kami berbuat sebisa-bisanya untuk menemukan Lady Stubbs. Sementara itu saya ingin berbincang-bincang dengan Tuan dan Nyonya Alec Legge serta Tuan Michael Weyman." "Amanda." "Akan saya usahakan, Inspektur," kata Nona Brewis. "Saya rasa Nyonya Legge masih meramalkan nasib orang di tenda. Sejak jam lima tadi makin banyak orang masuk dengan adanya karcis masuk setengah harga semula, dan semua pertunjukan ramai sekali. Mungkin saya bisa menemukan Tuan Legge atau Tuan Weyman - yang mana yang ingin Anda temui dulu?" "Saya tak peduli bagaimana urutannya," kata Inspektur Bland. Nona Brewis mengangguk lalu meninggalkan kamar itu. Sir George menyusulnya, terdengar dia berbicara dengan suara meratap. Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi "Dengar, Amanda, kau harus -" Inspektur Bland menyadari bahwa Sir George amat bergantung pada Nona Brewis yang trampil itu. Bland lalu beranggapan bahwa tuan rumah itu benar-benar seperti anak kecil. Sementara menunggu, Inspektur Bland mengang-kat telepon dan minta dihubungkan dengan kantor Polisi di Helmmouth, kemudian membicarakan beberapa hal dengan mereka mengenai kapal pesiar Esperance. "Kurasa kau bisa mengerti," katanya pada Hoskins yang tampaknya tak mungkin bisa mema-hami hal-hal seperti itu, "bahwa hanya ada satu tempat di mana perempuan sialan itu mungkin berada - yaitu di kapal pesiar De Sousa." "Bagaimana Anda bisa mengambil kesimpulan seperti itu, Pak?" "Yah, wanita itu tak kelihatan pergi melalui jalan keluar yang biasa, pakaiannya demikian mewah Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi sehingga tak mungkin dia menerobos padangpadang rumput atau hutan-hutan, tapi ada kemungkinannya dia membuat janji bertemu dengan De Sousa di gudang kapal dan De Sousa lalu membawanya dengan perahu motor ke kapal pesiar itu, dan kemudian De Sousa kembali lagi ke keramaian di sini." "Lalu untuk apa dia berbuat begitu, Pak?" tanya Hoskins keheranan. "Aku pun tak tahu," kata Inspektur, "dan rasanya tak mungkin De Sousa berbuat demikian. Itu hanya suatu dugaan saja. Dan bila wanita itu ada di Esperance, akan kuusahakan agar dia tak bisa meninggalkan kapal itu tanpa ketahuan." "Tapi bukankah Lady Stubbs itu amat membenci nya -" kata Hoskins. ~ "Kita hanya tahu bahwa dia berkata dia membenci De Sousa," kata Inspektur ketus. Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi "Perempuan suka berdusta. Ingat itu selalu, Hoskins." "Ya," kata Hoskins membenarkan. Percakapan selanjutnya terhenti ketika pintu terbuka dan seorang pria muda jangkung yang ragu-ragu, masuk. Dia mengenakan stelan flanel berwarna abu-abu yang rapi, tapi leher bajunya kusut, dasinya miring, sedang rambutnya berdiri dan acak-acakan. "Apakah Anda Tuan Alec Legge?" tanya Inspek tur sambil mendongak. "Bukan," kata anak muda itu. "Saya Michael Weyman. Saya dengar Anda ingin menemui saya." "Benar, Saudara," kata Inspektur Bland. "Silakan duduk." Dia menunjuk ke sebuah kursi di seberang meja. Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi "Saya tak perlu duduk," kata Michael Weyman. "Saya suka berjalan hilir-mudik. Untuk apa kalian dari kepolisian kemari ini" Apa yang terjadi?" Inspektur Bland memandangnya dengan tercengang. "Apakah Sir George tidak memberi tahu Anda?" tanyanya. "Tak seorang pun memberi tahu saya apa-apa. Saya tak selalu mengekor pada Sir George. Apa sebenarnya yang terjadi?" "Saya dengar Anda menginap di rumah ini?" "Memang saya menginap di sini. Apa hubungannya dengan apa yang telah terjadi?" "Sederhana sekali. Saya pikir semua orang yang menginap di rumah ini tentu sudah diberi tahu tentang kejadian sedih petang ini." "Kejadian sedih" Kejadian apa?" Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi "Gadis yang berperan sebagai korban pembunuh-an telah mati terbunuh." "Tak mungkin!" Michael Weyman tampak keheranan luar biasa. "Maksud Anda benarbenar terbunuh" Bukan pura-pura?" "Saya tak tahu apa maksud Anda dengan pura-pura. Gadis itu sudah meninggal." "Bagaimana dia terbunuh?" "Dijerat dengan seutas tali." Michael Weyman bersiul kecil. "Persis seperti dalam skenarionya, ya" Nah, nah, itu baru berita." Dia berjalan ke jendela, tapi tiba-tiba berbalik lalu berkata, "Jadi kami semua dicurigai. Begitu, kan" Ataukah salah seorang pemuda setempat di sini?" "Kami tak melihat adanya kemungkinan dilakukan oleh pemuda setempat," kata Inspektur. Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi "Saya pun sebenarnya tidak berpikir demikian," kata Michael Weyman. "Memang, Inspektur memang banyak teman saya menyebut saya gila, tapi saya tidak segila itu. Saya tidak berkelana di desa lalu mencekik gadis tanggung yang mukanya berbintik-bintik." Kubur Berkubah Dead Mans Folly Karya Agatha Christie di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo "Saya dengar Anda berada di sini untuk merencanakan gedung lapangan tenis untuk Sir George, Tuan Weyman?" "Suatu pekerjaan yang tak ada salahnya, bukan?" kata Michael. "Maksud saya yang sehubungan dengan kejahatan. Kalau ditinjau dari sudut arsitek tur, entahlah. Bila sudah selesai kelak, hasilnya mungkin akan merupakan perusak selera yang baik Tapi itu tentu tidak menarik perhatian Anda, Inspektur. Apa yang ingin Anda ketahui, In spektur?" "Saya ingin tahu, Tuan Weyman, di mana tepatnya Anda berada antara jam empat lewat seperempat sampai jam lima." Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi "Bagaimana Anda bisa menentukan begitu" Apakah berdasarkan bukti pemeriksaan dokter?" "Tidak seluruhnya begitu. Seorang saksi mata melihat gadis itu masih hidup pada jam empat lewat seperempat." "Siapa saksi mata itu" Atau tak bolehkah saya tahu?" "Nona Brewis. Lady Stubbs menyuruhnya mengantarkan senampan kue-kue dan sari buah kepada gadis itu." "Hattie menyuruhnya" Rasanya saya tak percaya." "Mengapa tak percaya?" "Dia tidak begitu. Dia tidak akan ingat akan hal-hal begituan. Pikiran Lady Stubbs itu hanya berkisar seputar dirinya sendiri saja." "Tuan Weyman, saya masih menunggu jawaban anda atas pertanyaan saya." Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi "Di mana saya berada antara jam empat lewat seperempat dan jam lima" Terus terang, Inspektur, saya tak bisa segera menjawabnya. Saya berada di - ketahuilah, Inspektur." "Di mana?" "Yah, di mana-mana, di sana-sini. Saya menggabungkan diri di halaman berumput menonton orang-orang sini bergembira ria, bercakap-cakap sebentar dengan bintang film yang tak ada diamnya itu- lalu setelah saya bosan dengan semuanya itu, saya pergi ke lapangan tenis dan memikirkan perencanaan gedungnya. Saya pun bertanya-tanya, berapa lama seseorang baru akan bisa mengenali foto yang merupakan petunjuk pertama dalam permainan pelacakan Pembunuhan itu, yang merupakan bagian dari net tenis itu." "Adakah orang yang sudah mengenalinya?" "Ya, saya rasa sudah ada orang yang datang, tapi saya tak melihat waktu itu. Saya sudah menemukan suatu pemikiran baru tentang Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi bangunan itu - saya akan menggabungkan yang terbaik dari dua dunia. dunia saya dan dunia Sir George." "Lalu sesudah itu?" "Sesudah itu" Yah, saya hanya berjalan-jalan saja lalu kembali ke rumah. Saya berjalan-jalan ke dermaga - di sana berkelakar dengan Pak Tua Merdell - lalu kembali lagi. Saya tak dapat memastikan dengan tepat. Seperti saya katakan, saya hanya ke sana kemari saja! Hanya itu saja." "Yah, Tuan Weyman," kata Inspektur cepat. "saya harap saya akan bisa mendapatkan kesaksian tentang benarnya semua keterangan Anda itu." "Merdell bisa mengatakan pada Anda bahwa saya bercakap-cakap dengan dia di dermaga. Tapi waktu itu pasti sudah lewat dari waktu yang Anda maksudkan. Pasti sudah lewat jam Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi lima waktu saya di sana. Sama sekali tidak memuaskan, bukan Inspektur?" "Saya rasa keterangan Anda itu masih bisa dijelaskan lagi, Tuan Weyman." Nada bicara Inspektur memang ramah tetapi mengandung sesuatu yang tak enak, dan hal itu tak luput dari pendengaran arsitek muda itu. Dia lalu duduk di lengan kursi. "Sebenarnya," katanya, "siapa yang mungkin ingin membunuh gadis itu?" "Anda sendiri tak punya dugaan, Tuan Weyman?" "Yah, kalau boleh berkata tanpa pertimbangan, saya menduga pengarang kita yang kaya ilham itu sang Peri Ungu. Adakah Anda bertemu dengan sang Ratu Ungu itu" Saya rasa dia telah melangkah terlalu jauh dan lalu berpikir bahwa permainan pelacakan itu akan jauh lebih baik jadinya bila ada mayat yang sebenarnya. Bagaimana teori saya itu?" Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi "Apakah Anda bersungguh-sungguh dengan teori itu, Tuan Weyman?" "Itulah satu-satunya kemungkinan yang dapat saya kemukakan." "Ada lagi satu hal yang ingin saya tanyakan, Tuan Weyman. Adakah Anda melihat Lady Stubbs sepanjang petang ini?" "Tentu. Siapa yang tak melihatnya" Yang berpakaian seperti peragawati Jacques Faith atau Christian Dior itu?" "Kapan Anda terakhir melihatnya?" "Terakhir" Entah, ya. Ah, saya ingat di halaman berumput kira-kira jam setengah empat - atau mungkin jam empat kurang seperempat." "Lalu Anda tak melihatnya lagi setelah itu?" Tidak. Mengapa?" Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi "Itulah yang saya pertanyakan - karena setelah jam empat agaknya tak ada seorang pun yang melihatnya. Lady Stubbs telah hilang, Tuan Weyman." "Hilang! Hattie kita?" "Apakah hal itu mengagetkan Anda?" "Ya, benar-benar mengherankan.... Apa sebenar-nya maunya?" "Kenal baikkah Anda dengan Lady Stubbs, Tuan Weyman?" "Saya tak pernah bertemu dengan dia sebelum saya kemari empat atau lima hari yang lalu." "Apakah Anda punya pendapat tentang dia?" "Saya rasa dia tahu betul apa yang menguntungkan bagi dirinya," kata Michael Weyman datar. "Dia seorang wanita muda yang pesolek dan tahu betul memanfaatkannya." "Tapi mentalnya tidak terlalu aktif. Benar, kan?" "Itu tergantung apa yang Anda maksudkan dengan kata 'mental'," kata Michael Weyman. Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi "Saya memang tidak akan bisa menyebutnya cerdas. Tapi kalau Anda berpendapat bahwa dia benar-benar tak waras, Anda salah." Suaranya bernada getir. "Saya bisa berkata bahwa dia cukup bisa berpikir. Tak kurang dari orang lain." Alis Inspektur terangkat. "Itu tak sesuai dengan pendapat umum." "Dia suka berbuat pura-pura seperti orang tolol karena sesuatu alasan. Saya tak tahu mengapa. Tapi seperti yang telah saya katakan semula, menurut saya dia bisa berlaku waras." Inspektur memandangnya menyelidik sesaat, lalu berkata, "Lalu apakah Anda benar-benar tak bisa meng ingat-ingat waktu dan tempat yang tepat seperti yang saya sebutkan tadi?" "Maaf," kata Weyman singkat, "tak bisa. Ingatan saya memang brengsek, tak pernah bisa mengingat waktu dengan baik." Kemudian Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi ditambahkannya, "Sudah selesaikah Anda dengan saya?" Begitu Inspektur mengangguk dia cepat-cepat meninggalkan kamar itu. "Dan aku ingin tahu," kata Inspektur, setengah pada dirinya sendiri dan setengah pada Hoskins. "bagaimana hubungannya dengan Lady Stubbs, Apakah dia pernah merayu wanita itu tapi ditolak ataukah mungkin ada apa-apanya." Lalu katanya lagi, "Menurut kau, bagaimana pendapat umum di sini mengenai Sir George dan istrinya?" "Istrinya itu bodoh sekali," kata Polisi Hoskins. "Aku tahu kau berpikiran begitu, Hoskins. Tapi apakah itu pendapat umum?" "Saya rasa begitu." "Lalu Sir George - apakah dia disukai?" "Dia cukup disukai. Dia seorang olahragawan yang baik dan tahu sedikit tentang cocok tanam. Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi Wanita tua itu telah banyak membantunya." "Wanita tua yang mana?" "Nyonya Folliat yang tinggal di pondok di depan itu." "Oh, ya. Keluarga Folliat yang dulu memiliki tempat ini, bukan?" "Ya, dan berkat Nyonya Folliat-lah Sir George dan Lady Stubbs diterima baik di sini. Dibawanya mereka ke tempat-tempat orangorang besar di mana-mana." "Apakah kaupikir wanita tua itu dibayar untuk berbuat demikian?" "Tidak, pasti tidak." Hoskins seperti terkejut. "Saya dengar dia sudah mengenal Lady Stubbs sebelum mereka kawin dan dialah yang mendesak agar Sir George membeli rumah ini." "Aku harus berbicara dengan Nyonya Folliat," kata Inspektur. Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi "Beliau itu wanita tua yang berotak tajam. Apa saja yang terjadi, dia tentu tahu." "Aku harus berbicara dengan dia," kata Inspektur lagi. "Di mana dia?" Pada saat itu Nyonya Folliat sedang diajak bicara oleh Hercule Poirot di ruang tamu utama yang besar Poirot menemukannya sedang bersandar di sebuah kursi di sudut kamar itu. Dia bangkit dengan gugup waktu Poirot masuk. Kemudian dia menghempaskan dirinya lagi dan bergumam, "Oh, Anda rupanya, M. Poirot." "Maafkan saya, Nyonya. Saya mengganggu Anda." "Tidak, tidak - Anda tidak mengganggu saya Saya hanya sedang beristirahat. Saya tak semuda dulu lagi. Kejadian itu telah mengguncangkan saya." Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi "Saya mengerti," kata Poirot. "Saya betul-betul mengerti." Nyonya Folliat menatap loteng sambil mencengkam sapu tangan. Dengan suara yang setengah tercekik karena tekanan perasaan dia berkata, "Rasanya saya hampir tak tahan memikirkannya Kasihan gadis malang itu. Sungguh malang gadis itu...." "Saya tahu," kata Poirot, "saya tahu." "Masih begitu muda," kata Nyonya Folliat. "dia masih berada di awal hidupnya." Katanya lagi, "Saya hampir tak tahan memikirkannya." Poirot memandanginya dengan rasa ingin tahu. Wanita itu kelihatan seperti bertambah tua sepuluh tahun, sejak awal petang ketika dia menjumpainya, waktu dia menyambut tamutamunya sebagai nyonya rumah yang luwes. Kini wajahnya kelihatan cekung, lesu, dan garis-garis kerutnya jelas kelihatan, pikirnya. Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi "Baru kemarin Anda berkata pada saya, Nyonya, bahwa dunia ini jahat." "Adakah saya berkata begitu?" Nyonya Folliat tampak terkejut. "Benar.... Memang benar, saya baru tahu betapa benarnya kata-kata saya itu." kemudian ditambahkannya dengan setengah berbi-sik, "Tapi saya tak pernah menyangka sesuatu seperti ini akan terjadi." Sekali lagi Poirot memandangnya dengan rasa ingin tahu. "Lalu apa yang seharusnya terjadi menurut Anda" Adakah sesuatu?" "Tidak, bukan itu maksud saya." Poirot mendesak terus. "Tapi Anda menduga akan terjadi sesuatu sesuatu yang tak biasa?" "Anda salah faham, M. Poirot. Maksud saya hanyalah bahwa kita tidak akan menyangka bahwa Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi hal seperti ini akan terjadi di tengah-tengah keramaian seperti ini." "Tadi pagi Lady Stubbs berbicara tentang kejahatan juga." "Adakah Hattie berkata begitu" Ah, jangan bicara tentang dia pada saya - jangan bicara tentang dia. Saya tak mau berpikir tentang dia." Dia diam beberapa saat lalu berkata, "Apa katanya - tentang kejahatan?" "Dia berbicara tentang sepupunya. Etienne De Sousa. Katanya orang itu jahat. Katanya pula Kubur Berkubah Dead Mans Folly Karya Agatha Christie di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo bahwa dia takut pada laki-laki itu." Poirot memperhatikan wanita tua itu, tapi dia hanya menggeleng seperti tak percaya. "Etienne De Sousa - siapa dia?" "Tentu Anda tak tahu, Anda tak ikut sarapan tadi Saya lupa, Nyonya Folliat. Lady Stubbs Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi menerima surat dari sepupunya dengan siapa dia tak pernah bertemu lagi sejak dia berumur lima belas tahun Sepupunya itu berkata bahwa dia bermaksud akan mengunjunginya petang hari ini." "Lalu datangkah laki-laki itu?" "Datang. Dia tiba kira-kira jam setengah lima." "Pasti dia itu - apakah maksud Anda pria muda yang agak tampan, berambut hitam, yang datang lewat jalan setapak dari ferry itu" Sejak tadi saya sudah bertanya-tanya sendiri, siapa dia." "Benar, Nyonya, itulah De Sousa." Dengan bersemangat Nyonya Folliat berkata, "Sebenarnya Anda tak perlu terlalu memperhati kan apa-apa kata Hattie." Mukanya merah waktu Poirot memandangnya keheranan, lalu ia berkata lagi. "Dia itu seperti anak kecil - maksud saya dia memakai istilahistilah seperti anak kecil - jahat baik. Tak ada istilah yang Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi menyamarkan. Jangan diperhatikan apa-apa yang dikatakannya tentang De Sousa itu." Poirot keheranan lagi. Perlahan-lahan dia berkata. "Anda kenal betul Lady Stubbs kan, Nyonya?" "Mungkin sebaik setiap orang mengenalnya. Mungkin saya bahkan mengenalnya lebih baik daripada suaminya. Ada apa?" "Bagaimana dia itu sebenarnya, Nyonya?" "Aneh benar pertanyaan Anda, M. Poirot." "Anda tentu tahu, Nyonya, bahwa Lady Stubbs tak bisa ditemukan di mana-mana?" Jawabannya betul-betul mengejutkan Poirot. Dia tidak menunjukkan rasa kuatir atau terkejut. Dia hanya berkata, "Jadi dia lari, ya?" "Wajarkah itu?" Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi "Wajar" Ah, entahlah. Tentang Hattie kita tak bisa menduga-duga." "Apakah menurut Anda dia lari itu karena dia punya rasa bersalah?" "Apa maksud Anda, M. Poirot?" "Saudara sepupunya tadi berbicara tentang dia. secara sekilas dia berkata bahwa sepupunya itu memang tak normal pikirannya. Saya rasa Anda pun tahu, bahwa orang-orang yang pikirannya tak normal, perbuatannya tidak pula bisa dipertanggungjawabkan." "Ke mana arah pembicaraan Anda ini, M. Poirot?" "Seperti kata Anda, orang-orang seperti itu sangat sempit pikirannya - seperti anak-anak. Dengan kemarahan tiba-tiba yang tak beralasan, mereka bahkan bisa membunuh." Nyonya Folliat tiba-tiba marah. Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi "Hattie tak pernah seperti itu! Tak saya izinkan Anda berkata begitu. Dia seorang wanita yang berhati hangat, meskipun dia -- otaknya agak kurang. Hattie tidak akan pernah membunuh orang." Ditatapnya Poirot dengan napas terengah karena masih marah. Poirot merasa heran. Dia heran sekali. Hoskins muncul, menghentikan adegan itu. Dengan sikap meminta maaf dia berkata, "Saya mencari-cari Anda, Nyonya." "Selamat malam, Hoskins." Nyonya Folliat bersikap tenang seperti biasa lagi, sebagai nyonya rumah Nasse House. "Ya, ada apa?" "Inspektur menyampaikan salamnya, dan beliau ingin berbicara dengan Anda maksudnya bila Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi Anda bersedia tentu," cepat-cepat Hoskins menam bahkan, karena dia melihat, seperti yang dilihat Hercule Poirot pula, bahwa wanita tua itu terkejut "Tentu saya bersedia." Nyonya Folliat bangkit Dia mengikuti Hoskins ke luar. Setelah ikut berdiri dengan sopan, Poirot duduk lagi, lalu menatap loteng dengan kerut keheranan di dahinya. Inspektur bangkit waktu Nyonya Folliat masuk sedang Hoskins memegang kursi waktu wanita itu akan duduk. "Maafkan saya menyusahkan Anda, Nyonya Folliat," kata Bland. "Tapi saya pikir Anda mengenal semua orang di sekitar ini dan saya pikir mungkin Anda bisa membantu kami." Nyonya Folliat tersenyum kecil. "Saya rasa." katanya, "saya mengenal semua orang di sini seperti orang lain juga. Apa yang ingin Anda ketahui Inspektur?" Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi "Kenalkah Anda pada keluarga Tucker" Keluarga itu dan gadisnya?" "Ya, tentu, mereka adalah penyewa-penyewa tanah milik di sini sejak dulu. Nyonya Tucker adalah anak bungsu dari suatu keluarga besar. Abangnya yang tertua dulu menjadi mandor tukang kebun kami. Dia menikah dengan Alfred Tucker, yang buruh tani - laki-laki yang sangat bodoh tapi sangat baik hati. Nyonya Tucker-lah yang agak tajam kata-katanya. Tapi dia seorang ibu rumah tangga yang baik. Rumahnya bersih sekali, tapi suaminya tak pernah boleh masuk ke mana-mana, hanya sampai batas dapur kecil saja, kalau dia sedang memakai sepatu kerjanya yang berlumpur. Dan banyak lagi hal-hal lain. Dia suka membentak anak-anaknya. Kebanyakan di antaranya sudah menikah dan punya pekerjaan sekarang. Tinggal anak malang, si Marlene itu, dan tiga orang anak yang lebih kecil. Dua orang anak laki-laki dan seorang anak perempuan yang masih bersekolah." Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi "Nah, karena Anda mengenal keluarga itu begitu baik, Nyonya Folliat, dapatkah Anda mengingat-ingat suatu alasan mengapa Marlene sampai terbunuh hari ini?" "Tidak, saya benar-benar tak bisa. Sungguh-sungguh sangat mengejutkan, Inspektur. Tak ada teman prianya, yah, saya rasa tak ada. Saya tak pernah mendengar." "Lalu bagaimana dengan orang-orang yang turut dalam permainan Pelacakan pembunuhan itu" bisakah Anda menceritakan tentang mereka?" "Yah, dengan Nyonya Oliver saya belum pernah bertemu. Dia lain sekali dari bayangan saya mengenai seorang pengarang cerita-cerita kejahatan, dia bingung sekali dengan apa yang telah terjadi - kasihan dia." "Lalu bagaimana dengan pembantupembantunya yang lain - Kapten Warburton umpamanya?" Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi "Saya tak bisa mendapatkan alasan mengapa dia ingin membunuh Marlene Tucker, jika itu yang Anda tanyakan," kata Nyonya Folliat. "Saya kurang suka padanya. Dia itu, apa yang biasa saya sebut licik, Tapi saya rasa orang memang harus tahu segala macam tipu muslihat politik dan sebagainya itu bila dia seorang anggota badan politik. Dia memang amat bersemangat dan bekerja keras sekali untuk keramai an ini. Namun bagaimanapun saya rasa dia tak mungkin membunuh gadis itu, karena sepanjang sore ini dia berada di halaman berumput." Inspektur mengangguk. "Kemudian suami-istri Legge. Apa yang Anda ketahui tentang suami-istri itu?" "Kelihatannya mereka adalah pasangan muda yang baik-baik. Yang laki-laki menurut saya - angin-anginan. Saya tidak tahu terlalu banyak tentang dia Istrinya bermarga Carstairs sebelum menikah, dan saya kenal baik pada beberapa Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi orang sanak saudaranya. Mereka menyewa Mill Cottage untuk selama dua bulan, dan saya harap mereka bisa menikmati liburan mereka di sini. Kami di sini semua sudah merasa akrab sekali." "Saya dengar nyonya itu cantik." "Memang, cantik sekali." "Apakah bisa dikatakan bahwa Sir George pernah merasa tertarik akan kecantikan itu?" Tampak Nyonya Folliat agak terkejut. "Tidak, saya yakin tak ada soal semacam itu. Sir George sangat sibuk dengan urusannya, dan dia sayang sekali pada istrinya. Dia sama sekali bukan jenis pria yang gila perempuan." "Lalu tak adakah sesuatu yang tak baik antara Lady Stubbs dan Tuan Alec Legge?" Nyonya Folliat menggeleng lagi. "Sama sekali tak ada soal semacam itu." Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi Inspektur bertahan. "Tahukah Anda kalau-kalau ada sesuatu yang tak beres antara Sir George dan istrinya?" "Saya yakin tak ada," sahut Nyonya Folliat tegas. "Kalau ada saya pasti tahu." "Kalau begitu, larinya Lady Stubbs ini bukanlah karena adanya perselisihan antara suami dan istri?" "Oh, tidak." Kemudian ditambahkannya seenak -nya, "Saya dengar anak dungu itu tak mau bertemu dengan sepupunya. Semacam rasa takut kanak-kanak. Jadi dia lari persis seperti anak kecil pula." "Itu pendapat Anda. Apakah tak mungkin lebih dari itu?" "Tidak, saya yakin dia akan segera muncul kembali. Dia akan merasa malu sendiri." Dengan sikap tak acuh dia lalu bertanya, "Omong-omong, bagaimana dengan saudara sepupunya itu" Masihkah dia di rumah ini?" Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi "Saya dengar dia sudah kembali ke kapal pesiarnya." "Di Helmmouth, kan?" "Ya, di Helmmouth." "Ah," kata Nyonya Folliat. "Ah, sial benar Hattie bertingkah kekanak-kanakan begitu. Tapi kalau sepupunya itu masih berada di sini sehari dua lagi, kami akan menyadarkan Hattie agar dia berkelakuan sebagaimana mestinya." Kalimat itu sebenarnya merupakan pertanyaan, pikir Inspektur. Tetapi meskipun dia tahu, dia tak mau menjawabnya. "Mungkin Anda berpikir bahwa semuanya ini tak ada hubungannya dengan pokok perkaranya, Nyo nya," katanya. "Tapi Anda tentu maklum bahwa banyak sekali yang harus kami selidiki. Nona Brewis umpamanya. Apa yang Anda ketahui tentang Nona Brewis itu?" "Yah, dia seorang sekretaris yang jempolan, dia lebih dari sekedar sekretaris. Prakteknya dia juga bertindak sebagai pengurus rumah tangga Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi di sini Saya benar-benar tak tahu bagaimana keluarga Stubbs ini kalau tak ada dia." "Apakah dia sudah menjadi sekretaris Sir George sebelum Sir George menikah?" "Saya rasa sudah. Saya tak begitu tahu. Saya baru mengenalnya sejak dia* datang bersama kedua suami-istri itu." "Dia tidak terlalu menyukai Lady Stubbs bukan?" "Tidak," kata Nyonya Folliat, "memang tidak Saya rasa para sekretaris yang baik itu memang tidak menyukai istri majikannya. Mungkin itu memang biasa." "Andakah atau Lady Stubbs yang menyuruh Nona Brewis mengantarkan kue-kue dan sari buah kepada gadis di gudang kapal itu?" Nyonya Folliat kelihatan agak terkejut. "Saya memang ingat Nona Brewis mengambil beberapa potong kue dan yang lain-lain sambil Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi berkata bahwa dia akan mengantarkannya pada Marlene. Saya tak tahu apakah ada seseorang yang khusus menyuruhnya berbuat begitu, atau meng-aturnya. Yang jelas bukan saya." "Baiklah. Kata Anda, Anda berada di tenda tempat minum teh sejak jam empat. Saya dengar Nyonya Legge juga sedang minum di tenda pada saat itu." "Nyonya Legge" Tidak, saya rasa tidak. Saya tak ingat melihat dia di sana. Tapi saya yakin benar dia tak ada di sana. Waktu itu ada serombongan orang datang sekaligus naik bis dari Torquay. Dan saya ingat, saya memandang ke sekeliling tenda itu sambil berpikir bahwa mereka itu Kubur Berkubah Dead Mans Folly Karya Agatha Christie di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo tentunya para pengunjung musim panas - di antara mereka tak ada satu pun yang saya kenal. Saya rasa baru kemudian Nyonya Legge masuk untuk minum teh." "Yah, sudahlah," kata Inspektur. "Saya rasa cukup sekian sajalah. Terima kasih, Nyonya Folliat. Anda telah berbaik hati. Kami hanya Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi berharap agar Lady Stubbs sebentar lagi kembali," sambungnya dengan halus. "Saya pun berharap demikian," kata Nyonya Folliat. "Tak timbang rasa benar anak itu, membuat kita semua begitu kuatir." Dia berbicara dengan lancar, tetapi suaranya terdengar tak wajar. "Saya yakin bahwa dia tak apa-apa," kata Nyonya Folliat. "Yah, tak apa-apa." Pada saat itu pintu terbuka dan seorang wanita muda yang menarik, berambut merah, dan mukanya berbintik-bintik, masuk dan berkata, "Saya dengar Anda meminta saya datang?" "Ini Nyonya Legge, Inspektur," kata Nyonya Folliat. "Peggy, kau sudah mendengar tentang kejadian yang mengerikan itu?" "Oh, ya! Mengerikan sekali, ya?" kata Nyonya Legge. Dia mendesah lelah, lalu duduk di sebuah kursi setelah Nyonya Folliat keluar. "Saya menyesal sekali atas semuanya ini," katanya. "Rasanya seperti tak masuk akal. Saya tak tahu, apakah saya bisa membantu Anda. Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi Sepanjang sore saya meramalkan nasib orang terus, jadi saya tak melihat apa-apa yang terjadi." "Saya tahu, Nyonya Legge. Tapi kami harus menanyai semua orang, yah, pertanyaanpertanyaan rutin saja. Seperti, di mana Anda berada di antara jam empat lewat seperempat dan jam lima?" "Saya pergi minum teh jam empat." "Di tenda tempat minum?" "Ya." "Saya dengar banyak sekali orang, ya?" "Uh, penuh sesak." "Adakah Anda melihat seseorang yang Anda kenal di sana?" "Ah, beberapa orang biasa saja. Tak ada yang pantas diajak bicara. Wah, bukan main hausnya saya tadi itu! Waktu itu jam empat, seperti yang sudah saya katakan. Saya kembali ke tenda ramalan jam setengah lima, lalu melanjutkan Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi pekerjaan saya Entah apa saja yang saya ramalkan bagi kaum wanita Suami-suami jutawan, kemungkinan menjadi bin tang di Hollywood - entah apa lagi! Kalau hanya sekedar pelayaran menyeberangi laut dan perempuan berambut hitam yang mencurigakan saja, rasanya terlalu biasa." "Apa yang terjadi selama setengah jam Anda tak berada di tempat - maksud saya bila umpamanya ada orang yang ingin nasibnya diramalkan?" "Oh, saya menggantungkan kartu besar di luar tenda bertulisan, 'Kembali jam setengah lima.'" Inspektur mencatat dalam bukunya. * "Kapan Anda terakhir bertemu dengan Lady Stubbs?" "Hattie" Entah ya, saya tak ingat. Dia berada di dekat-dekat situ waktu saya keluar dari tenda ramalan untuk minum teh, tapi saya tak berbicara dengan dia. Saya tak ingat apakah saya melihatnya lagi setelah itu. Ada orang Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi menceritakan pada saya tadi bahwa dia hilang. Benarkah itu?" "Ya, benar." "Ya, ya," kata Peggy Legge dengan ceria, "pikirannya agak tak beres. Saya yakin dia ketakutan mendengar di sini ada pembunuhan." "Terima kasih, Nyonya Legge." Nyonya Legge segera pergi setelah dinyatakan selesai. Waktu dia keluar, dia berpapasan dengan Hercule Poirot di ambang pintu. Sambil memandang ke loteng Inspektur berkata, "Nyonya Legge berkata bahwa dia berada di tenda tempat minum antara jam empat dan setengah lima. Nyonya Folliat berkata bahwa dia membantu dalam tenda itu mulai jam empat dan seterusnya, tapi Nonya Legge "tak ada di antara orang-orang yang hadir." Dia diam sebentar lalu melanjutkan, "Kata Nona Brewis, Lady Stubbs menyuruhnya mengan tarkan senampan kue-kue dan sari Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi buah pada Marlene Tucker. Kata Michael Weyman, sangatlah tak mungkin Lady Stubbs berbuat demikian - itu sangat berlawanan dengan sifatnya." "Oh," sela Poirot, "pernyataan-pernyataan yang saling bertentangan! Ya, selalu kita harus mengha dapinya." "Dan betapa pusingnya karena kita harus menyelesaikannya pula," kata Inspektur. "Kadang kadang hal-hal itu ada artinya, tapi sembilan kali dalam sepuluh, tak ada artinya. Yang jelas kita harus banyak menggali kebenaran." "Lalu bagaimana pikiran Anda sekarang, mon cher" Apa pendapat akhir Anda?" "Saya rasa," kata Inspektur bersungguh-sungguh, "Marlene Tucker telah melihat sesuatu yang seharusnya tak boleh dilihatnya. Saya rasa dia harus dibunuh gara-gara apa yang dilihatnya." Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi "Saya tak mau menyalahkan Anda," kata Poirot "Yang penting diketahui sekarang, apa yang dilihatnya itu?" "Mungkin dia telah melihat suatu pembunuhan, kata Inspektur. "Atau dia mungkin telah melihat orang yang melakukan pembunuhan." "Pembunuhan?" tanya Poirot. "Pembunuhan terhadap siapa?" "Bagaimana pendapat Anda, Poirot" Apakah Lady Stubbs masih hidup atau sudah meninggal?" Poirot diam sejenak sebelum dia menjawab, "Saya rasa, mon ami, Lady Stubbs sudah meninggal. Dan akan saya ceritakan mengapa saya berpikiran begitu. Tak lain karena Nyonya Folliat berpendapat bahwa dia sudah meninggal. Ya, apa pun yang dikatakannya sekarang atau pura-pura sedang dipikirkannya, Nyonya Folliat yakin bahwa Hattie Stubbs sudah Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi meninggal. Nyonya Folliat tahu banyak sekali, yang kita tak tahu." Esok paginya waktu Hercule Poirot turun untuk sarapan, meja makan kosong. Nyonya Oliver yang masih mengalami guncangan akibat kejadian kema rin, sedang sarapan di tempat tidurnya. Michael Weyman sudah minum kopi dan pagi-pagi sudah keluar. Hanya Sir George dan Nona Brewis yang setia yang ada di meja itu. Jelas kelihatan keadaan pikiran Sir George dia tak bisa makan. Piringnya boleh dikatakan tak tersentuh. Disisihkannya tumpukan surat-surat yang telah diletakkan Nona Brewis di hadapannya, setelah lebih dulu membuka nya. Diminumnya kopinya seperti orang yang tak sadar apa yang sedang dibuatnya. Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi "Pagi, Poirot," katanya sekedar basa-basi, lalu kembali dalam keadaan termangu seperti semula Sekali-sekali terdengar dia menggumamkan beberapa kata seru. "Memusingkan sekali semua kejadian jahanam ini. Di mana dia gerangan?" "Sidangnya akan diadakan di kantor pada hari Kamis," kata Nona Brewis. "Mereka menelepon tadi." Majikannya memandangnya seolah-olah tak mengerti. "Sidang?" tanyanya. "Oh, ya." Kata-katanya edengaran seperti setengah disadarinya dan tak peduli. Setelah menghirup kopinya sekali lagi, dia berkata, "Perempuan memang kurang perhitungan Apa pikirnya yang sedang dilakukannya sekarang ini?" Nona Brewis memoncongkan bibirnya. Poirot memperhatikannya baik-baik dan tampak Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi bahwa wanita itu dalam keadaan gugup dan sangat tegang. "Hodgson akan datang menemui Anda pagi dia memberi tahu, "mengenai pemasangan listrik gudang-gudang susu di peternakan. Dan jam dua belas ada -" Sir George memotong kata-katanya, "Aku tak bisa bertemu dengan siapa pun. Tunda semuanya itu! Bagaimana orang bisa menangani urusannya bila dia setengah gila memikirkan istrinya?" "Baiklah kalau begitu, Sir George," kata Nona Brewis menurut. Namun rasa tak puas jelas terbayang di wajahnya. "Aku tak pernah tahu," kata Sir George, "apa yang ada di kepala perempuan, atau rencana-rencana tolol apa yang akan mereka lakukan! Anda sependapat, bukan?" Pertanyaan terakhir itu dilem parkan pada Poirot. Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi "Perempuan" Mereka tak bisa diduga sebelum nya," kata Poirot, sambil mengangkat alis dan angannya dengan bersemangat. Nona Brewis membersit hidungnya dengan sikap jengkel. "Dia tadinya kelihatan tak apa-apa," kata Sir George. "Bukan main senangnya dengan cincinnya yang baru - dia berdandan baik-baik untuk menikmati keramaian. Semuanya persis seperti biasanya. Tidak seperti kami baru berselisih paham, atau bertengkar. Lalu pergi begitu saja tanpa sepatah kata." "Mengenai surat-surat itu, Sir George," kata Nona Brewis mulai lagi. "Masa bodoh surat-surat sialan itu," kata Sir George lalu menyingkirkan cangkir kopinya. Diambilnya surat-surat di dekat piringnya dan setengah dilemparkannya ke arah Nona Brewis. "Balas saja sesukamu! Aku tak bisa diganggu." Kemudian dengan nada memelas dia meneruskan setengah pada dirinya sendiri, Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi "Tampaknya tak ada yang bisa kuperbuat.... Aku bahkan tak tahu, apakah polisipolisi itu mampu. Bicaranya terlalu halus dan banyak lagi yang lain." "Saya rasa polisi sangat efisien," kata Nona Brewis. "Mereka punya peralatan lengkap untuk melacak orang-orang yang hilang." "Tapi kadang-kadang sampai berhari-hari mereka baru bisa menemukan hanya seorang anak yang lari ketakutan dan bersembunyi dalam onggokan jera mi," sahut Sir George. "Saya rasa tak mungkin Lady Stubbs berada dalam onggokan jerami, Sir George." "Kalau saja aku bisa berbuat sesuatu," ulang suami yang malang itu. "Kurasa sebaiknya kupasang saja iklan dalam surat-surat kabar. Coba tolong tulis, Amanda." Dia diam berpikir sebentar, " 'Hattie pulanglah, Sayang. Aku putus asa memikirkanmu. George.' "Dalam semua surat kabar, Amanda." Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi Dengan nada getir Nona Brewis berkata, "Lady Stubbs jarang membaca koran, Sir George. Dia sama sekali tak menaruh perhatian pada peristiwa-peristiwa hangat atau apa yang sedang terjadi di dunia." Dengan nada yang ketus dia menambahkan, "Anda tentu bisa memuat iklan itu dalam majalah mode Vogue. Dia tentu akan melihatnya." Sir George tak peduli nada ketus itu. Dia hanya berkata, "Di mana sajalah yang kaupikir baik, asal cepat." Dia bangkit lalu berjalan menuju ke pintu. Sambil memegang gagang pintu dia berhenti, lalu kembali beberapa langkah. Dia berbicara langsung pada Poirot. "Dengar, Poirot," katanya, "Anda tidak menduga bahwa dia meninggal, bukan?" Poirot ietap menatap kopinya waktu menjawab, "Saya rasa sekarang ini masih terlalu dini untuk menduga-duga hal-hal semacam itu, Sir George. Lagi pula Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi tak ada alasan kita untuk punya pikiran semacam itu." "Jadi Anda berpikiran begitu," kata Sir George. "Saya tidak berpendapat begitu," tambahnya seperti menantang. "Menurut saya dia tak apa-apa." Dia mengangguk-anggukkan kepalanya, seolah-olah akan menekankan tantangannya, lalu keluar sambil membanting pintu. Poirot mengolesi sepotong roti panggang dengan mentega sambil termangu- Dalam perkara di mana terdapat kecurigaan bahwa seorang istri telah terbunuh, dia secara Kubur Berkubah Dead Mans Folly Karya Agatha Christie di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo otomatis selalu mencurigai suaminya. Demikian pula sebaliknya. Tapi dalam perkara ini dia tidak mencurigai Sir George telah membunuh Lady Stubbs. Berdasarkan pengamatan singkatnya tentang mereka, dia yakin benar bahwa Sir George memuja istrinya. Apalagi, bila dia tak salah ingat (padahal ingatannya selalu baik), Sir George berada di halaman berumput sepanjang Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi sore sampai dia sendiri yang pergi bersama Nyona Oliver untuk menemukan mayat itu. Dia masih berada di halaman berumput itu waktu mereka kembali membawa berita buruk itu. Bukan, bukan Sir George yang bertanggung jawab atas kematian Hattie. Itu pun kalau Hattie memang meninggal Pokoknya, pikir Poirot, belum ada alasan untuk beranggapan demikian. Apa yang dikatakannya pada Sir George tadi memang benar. Tapi dalam otaknya terdapat suatu keyakinan yang tak tergoyahkan Ciricirinya adalah ciri-ciri suatu pembunuhan-suatu pembunuhan ganda, pikirnya. Nona Brewis memotong pikirannya karena berbicara dengan nada ratapan yang getir. "Laki-laki memang goblok," katanya, "benar benar goblok! Dalam banyak hal mereka bisa cemerlang, tapi lalu kawin dengan perempuan yang sama sekali tak beres." Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi Poirot selalu senang membiarkan orang berbicara Makin banyak orang berbicara dengannya lebih baik Dalam dedak selalu masih terdapat sebutir beras "Apakah menurut Anda perkawinan mereka ini tak menguntungkan?" tanyanya. "Perkawinan yang malang - sungguh-sungguh malang." "Maksud Anda - mereka tak bahagia?" "Istrinya benar-benar memberikan pengaruh jahat padanya dalam segala hal." "Nah, ini menarik. Pengaruh buruk apa?" "Suaminya diperlakukannya seperti budaknya; meminta hadiah-hadiah yang mahalmahal - barang-barang perhiasannya sampai terlalu banyak untuk dipakai. Belum lagi mantel bulunya. Mantel bulu mink saja ada dua, lalu ada lagi mantel bulu dari Rusia. Saya ingin tahu, apa yang akan diperbuat Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi seorang perempuan dengan baju bulu sampai dua buah?" Poirot menggeleng. "Saya tak tahu," katanya. "Licik," kata Nona Brewis lagi. "Penipu! Selalu berpura-pura bodoh - lebih-lebih bila ada orang- . saya rasa karena pikirnya suaminya senang kalau dia begitu!" "Memang senangkah suaminya?" "Ah, laki-laki!" kata Nona Brewis, suaranya gemetar seperti histeris. "Mereka tidak menghargai ketrampilan atau pengorbanan orang, kesetiaan orang atau sifat-sifat baik lainnya! Kalau saja dia beristrikan seorang wanita cerdas dan punya kepandaian, Sir George tentu telah mencapai suatu." "Mencapai apa?" tanya Poirot. "Yah, dia bisa berperan penting dalam soal-soal setempat. Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi Atau bahkan mencalonkan diri untuk menjadi anggota Parlemen. Dia seorang pria yang lebih pandai dari Tuan Masterton itu. Saya tak tahu, apakah Anda pernah mendengar Tuan Masterton di mimbar - bicaranya terhenti-henti dan sama sekali tak bersemangat. Dia mendapatkan kedudukannya itu semata-mata karena istrinya. Nyonya Masterton lah yang merupakan motor di balik tahta. Istrinya itulah yang punya semangat, inisiatif, serta kepandaian berpolitik." Dalam hatinya, Poirot merasa bergidik mem bayangkan perkawinan dengan wanita seperti Nyonya Masterton itu, tapi dia percaya betul pada kata-kata Nona Brewis. "Ya," katanya, "wanita itu memang seperti yang Anda katakan. Seorang wanita yang serba bisa." gumamnya sendiri. Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi "Sir George itu kelihatannya tak punya ambisi," Nona Brewis melanjutkan. "Kelihatannya dia cukup puas hidup di sini, melakukan pekerjaan tetek bengek, berperan sebagai seorang tuan tanah pedesaan, lalu sekali-sekali pergi ke London untuk menangani urusan perusahaanperusahaan yang dipimpinnya dan sebagainya. Padahal dengan kemampuannya dia bisa berbuat jauh lebih banyak dari itu. Dia betulbetul pria yang jempolan, M. Poirot. Tapi perempuan itu tak pernah memahami nya. Suaminya hanya dianggapnya seperti mesin yang bisa mengeluarkan mantel-mantel bulu bina tang, barang-barang perhiasan, dan pakaian yang mahal-mahal. Kalau saja dia kawin dengan perem puan yang benarbenar menghargai kemampuannya -" Dia tiba-tiba menghentikan bicaranya, suaranya bergetar. Poirot memandang wanita itu dengan rasa kasihan yang tulus. Nona Brewis mencintai Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi majikannya Diberikannya kepada majikannya itu rasa cinta yang penuh kesetiaan serta pengorbanan yang sama sekali tak disadari laki-laki itu dan yang sama sekali tidak diperhatikannya. Bagi Sir George, Amanda Brewis tak lebih dari sebuah mesin yang efisien, yang Membebaskannya dari tetekbengek kehidupan sehari-hari, yang menerima telepon, menulis surat-surat, mencarikan pembantu rumah tangga, memesan makanan, pokoknya yang memberikan kenyamanan hidup baginya. Poirot tak yakin apakah Sir George pernah memandangnya sebagai seorang wanita. Dan itu ada bahayanya, pikirnya. Wanita bisa mengangkat dirinya sendiri - mereka bisa mencapai puncak histeria yang mengerikan tanpa diketahui oleh laki-laki lengah yang dipujanya. "Dia itu ibarat kucing yang licik, yang penuh dengan rencana buruk," kata Nona Brewis meratap. Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi "Saya lihat Anda begitu yakin bahwa dia tak meninggal," kata Poirot. "Tentu saja dia tidak meninggal!" cemooh Nona Brewis. "Dia pasti pergi dengan lelaki lain! Dia memang perempuan begituan." "Mungkin saja. Itu selalu mungkin," kata Poirot. diambilnya lagi sepotong roti panggang, ditelitinya salah sebuah botol selai jeruk, lalu mencari-cari kalau-kalau ada selai lain di meja itu. Tetapi tak ada, jadi dia cuma mengoles rotinya dengan mentega. "Itulah satu-satunya penjelasan kepergiannya," kata Nona Brewis. "Tapi suaminya tentu tidak berpikiran begitu." "Apakah pernah ada - laki-laki lain?" tanya Poirot berhati-hati. "Oh, dia pandai sekali," kata Nona Brewis. "Maksud Anda, Anda tak pernah melihatnya?" Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi "Dia tentu berhati-hati supaya saya tidak melihatnya." "Tapi Anda yakin telah terjadi - bagaimana saya harus mengatakannya - permainan serong diam-diam?" "Dia berusaha mempermainkan Michael Wey man," kata Nona Brewis. "Diajaknya anak muda itu melihat-lihat kebun bunga camelia - padahal dalam musim panas begini tentu tak ada bunganya! dia berpura-pura menaruh perhatian pada bangunan lapangan tenis itu." "Tapi bukan dia yang berkeinginan pria muda itu berada di sini dan saya dengar Sir George menyuruh membangun bangunan itu terutama untuk me nyenangkan hati istrinya." "Dia tak pandai main tenis," kata Nona Brewis. "Dia tak bisa main apa-apa. Dia hanya ingin suatu tempat yang bagus untuk dudukduduk, sementara orang lain yang berlari-lari dan berpanas-panas. Sungguh, dia benar-benar Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi mencoba mempermainkan Michael Weyman itu. Anak muda itu mungkin telah terperangkap kalau saja dia tak punya pilihan lain. "Oh?" kata Poirot, sambil mengambil selai jeruk sedikit, mengoleskannya ke ujung sepotong roti panggang, lalu mengunyahnya sambil termangu. "Jadi pemuda itu punya pilihan lain?" "Yang menganjurkan supaya Sir George memper kerjakan dia di sini adalah Nyonya Legge," kata Nona Brewis. "Nyonya Legge mengenalnya sejak sebelum kawin. Saya dengar di Chelsea. Nyonya Legge dulu suka melukis." "Dia memang seorang wanita yang menarik dan cerdas," kata Poirot memancing. "Memang dia cerdas sekali," kata Nona Brewis "Dia berpendidikan universitas dan saya yakin dia bisa menjadi wanita karir bila dia tidak menikah." "Sudah lamakah dia menikah?" Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi "Saya dengar kira-kira tiga tahun. Saya rasa perkawinannya tidak begitu bahagia." "Apakah ada ketidakcocokan?" "Suaminya seorang laki-laki yang aneh, angin-anginan. Suka berkelana seorang diri dan saya dengar kadang-kadang marah-marah pada istrinya." "Ah," kata Poirot, "pertengkaran-pertengkaran kecil, lalu rujuk kembali, itu semua bumbu dalam masa perkawinan yang begitu muda. Tanpa itu semua malah membosankan." "Nyonya Legge sering bersama Michael Weyman sejak anak muda itu ada di sini," kata Nona Brewis. "Saya rasa laki-laki itu mencintainya sebelum dia menikah dengan Alec Legge. Tapi mungkin wanita itu hanya mainmain saja." "Tapi mungkin Tuan Legge tidak menyukai hal itu?" Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi "Kita tak pernah merasa pasti mengenai laki-laki itu - orangnya tertutup. Tapi saya rasa akhir-akhir ini dia makin uring-uringan." "Mungkinkah dia mengagumi Lady Stubbs?" "Wanita itu pasti menyangka begitu. Pikirnya mudah sekali dia membuat laki-laki jatuh cinta padanya!" "Bagaimanapun juga, bila seperti Anda katakan tadi, Lady Stubbs telah pergi dengan laki-laki lain, dia pasti bukan Tuan Weyman, karena Tuan Weyman masih ada di sini." "Kalau begitu pasti seseorang yang biasa ditemuinya," kata Nona Brewis. "Dia sering menyelinap ke luar rumah lalu pergi seorang diri ke hutan. Malam kemarin dia keluar. Pura-pura dia menguap dan berkata bahwa dia akan pergi tidur. Tak sampai setengah jam kemudian saya melihatnya menyelinap keluar dari pintu samping dengan berkerudung kepala." Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi Poirot menatap wanita yang duduk di seberang nya. Dia bertanya dalam hati, apakah semua yang dikatakan Nona Brewis tentang Lady Stubbs itu bisa dipercaya. Dia yakin Nyonya Folliat tidak akan sependapat dengan Nona Brewis, sedang Nyonya Folliat mengenal Hattie jauh lebih baik daripada Nona Brewis. Bila Lady Stubbs memang telah lari dengan laki-laki lain, maka akan terpenuhilah keinginan Nona Brewis. Dialah yang akan bertugas menghibur suami yang kehilangan itu dan dialah yang akan mengatur segala-galanya mengenai perce raian mereka dengan efisien. Tetapi hal itu tak mungkin terjadi. Bila Hattie Stubbs memang lari dengan seorang laki-laki lain saat itu, maka sungguh anehlah waktu yang dipilihnya, pikir Poirot. Dia pribadi tak percaya wanita itu telah berbuat begitu. Nona Brewis mendenguskan hidungnya, lalu mengumpulkan surat-surat yang berserakan. Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi "Bila Sir George benar-benar ingin iklan-iklan itu dimuat, maka saya harus mengusahakannya," katanya. "Semuanya tak masuk akal dan membuang buang waktu saja. Oh, selamat pagi, Nyonya Masterton." Pintu terbuka dan Nyonya Masterton masuk. "Saya dengar sidangnya akan diadakan hari Kamis, ya," katanya dengan suara Kubur Berkubah Dead Mans Folly Karya Agatha Christie di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo besar. "Selamat pagi, M. Poirot." Nona Brewis berhenti sebentar, tangannya penuh surat. "Adakah yang dapat saya kerjakan untuk Anda, Nyonya Masterton?" tanyanya. "Tidak ada, terima kasih, Nona Brewis. Saya rasa Anda akan sibuk sekali pagi ini, tapi saya ingin mengucapkan terima kasih pada Anda atas sumbangan tenaga Anda kemarin. Anda memang sangat pandai mengatur dan mau bekerja keras. Kami semua sangat berterima kasih." Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi "Terima kasih, Nyonya Masterton." "Sudahlah, saya tak mau menghalangi Anda lagi. Saya hanya akan duduk dan berbincang-bincang dengan M. Poirot." "Senang sekali, Nyonya," kata Poirot. Dia bangkit lalu membungkuk. Nyonya Masterton menarik sebuah kursi lalu duduk. Nona Brewis meninggalkan kamar dengan perasaan lega sekali, karena bisa menjalankan pekerjaannya sendiri. "Dia itu wanita jempolan," kata Nyonya Masterton. "Entah bagaimana keluarga Stubbs ini bila tak ada dia. Zaman sekarang mengatur rumah tangga sulit. Hattie yang malang itu tidak akan mampu. Kejadian ini sungguh luar biasa, M. Poirot. Saya ingin menanyakan bagaimana pendapat Anda tentang hal itu." "Apa pendapat Anda sendiri, Nyonya?" Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi "Yah, memang suatu hal yang tidak menyenangkan yang harus kita hadapi ini, tapi saya rasa di daerah ini memang ada orang yang punya penyakit jiwa. Saya harap bukan orang asli di sini. Mungkin baru dikeluarkan dari rumah sakit jiwa - sekarang ini baru setengah sembuh pun mereka itu sudah dikeluarkan. Maksud saya, tak seorang pun yang ingin mencekik gadis Tucker itu. Tak mungkin ada alasan untuk itu, kecuali yang tak wajar. Dan bila laki-laki itu - siapa pun dia - memang tak waras, maka saya rasa dialah yang mencekik gadis malang itu, demikian pula Hattie Stubbs. Dia itu pikirannya kurang jernih. Kasihan. Bila dia bertemu dengan seorang lakilaki yang biasa-biasa saja yang kemudian mengajaknya pergi, dia mungkin ikut saja seperti seekor domba jinak tanpa curiga." "Apakah menurut Anda mayatnya ada di sekitar sini?" Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi "Ya, M. Poirot. Orang pasti akan menemukannya bila mereka mencarinya. Jangan lupa, tanah ini luasnya dua puluh enam hektar dan terdiri dari hutan-hutan. Tentu makan waktu untuk mencari-nya, apalagi jika diseret ke semak-semak atau digulingkan di tempat yang berlereng dan tersembu-nyi dan jatuh ke tengah-tengah pepohonan. Mereka memerlukan anjing pelacak," kata Nyonya Master-ton, yang waktu sedang berbicara itu mirip benar dengan seekor anjing pelacak. "Ya, anjing pelacak! Akan saya telepon sendiri kepala polisi dan saya katakan padanya." "Mungkin Anda benar, Nyonya," kata Poirot. Memang hanya itulah yang dapat dikatakan orang pada Nyonya Masterton. "Tentu saya benar," kata Nyonya Masterton, "tapi saya akui bahwa saya kuatir sekali karena si pembunuh masih ada di sekitar sini. Bila saya pulang nanti, saya akan singgah di desa dan memberi tahu para ibu supaya sangat berhatiKoleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi hati terhadap gadis-gadis mereka - jangan membiarkan mereka ke mana-mana seorang diri. Adanya seorang pembunuh di antara kita, sungguh mengganggu pikiran, M. Poirot." "Ada soal kecil, Nyonya. Bagaimana seseorang yang tak dikenal bisa masuk ke gudang kapal itu" Untuk itu diperlukan kunci." "Oh, itu," kata Nyonya Masterton. "Itu mudah sekali. Gadis itulah tentu yang keluar." "Keluar dari gudang kapal itu?" "Ya. Saya rasa dia merasa bosan. Biasa, anak-anak gadis. Mungkin dia berjalanjalan dan melihat-lihat ke sekelilingnya. Saya rasa besar kemungkinannya dia melihat Hattie Stubbs dibunuh. Mendengar suatu perkelahian atau semacamnya, dia pergi melihat dan orang yang baru membunuh Lady Stubbs itu tentulah harus menyudahinya pula. Mudah sekali dia membawanya kembali ke gudang kapal, membenahi letaknya di situ, lalu keluar lagi Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi sambil menutup pintu. Pintunya berkunci 'Yale', yang kalau ditutup, akan terkunci sendiri." Poirot mengangguk perlahan-lahan. Dia tak punya niat untuk membantah Nyonya Masterton atau menunjukkan kenyataan menarik yang tak disadari oleh wanita itu, yaitu bila Marlene Tucker dibunuh di luar gudang kapal, maka si pembunuh haruslah orang yang tahu benar tentang permainan Pelacakan Pembunuhan itu, karena dia telah meletakkannya di tempat dan keadaan yang sudah ditentukan bagi si korban dalam permainan itu. Sebab itu dia hanya berkata, "Sir George Stubbs yakin bahwa istrinya masih hidup." "Dia berkata begitu untuk meyakinkan dirinya sendiri. Dia memuja wanita itu." Lalu tanpa diduga dia menambahkan, "Saya suka pada Sir George. Tanpa memikirkan asal-usulnya dan kehidupannya di kota dulu, dia membaur dengan baik di desa ini. Orang paling-paling Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi hanya bisa mencela kesukaan-nya membanggakan dirinya. Membanggakan diri tak ada salahnya, bukan?" "Zaman sekarang Nyonya, uang dan asal-usul itu menjamin kehidupan orang dalam masyarakat," kata Poirot sinis. "Saya setuju sekali dengan Anda. Dia tak perlu membanggakan diri - cukup kalau dia membeli tanah dan rumah ini lalu menghamburkan uangnya - itu saja sudah cukup, maka kami semua sudah akan datang mengunjunginya! Bagaimanapun laki-laki itu disukai. Bukan hanya karena uangnya. Amy Folliat ada juga pengaruhnya dalam hal ini. Dialah yang menunjang mereka, dan jangan lupa, wanita itu besar pengaruhnya di daerah ini. Selalu ada keluarga Folliat di daerah ini sejak zaman Tudor." "Selalu ada seorang dari keluarga Folliat di Nasse House," gumam Poirot. Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi "Ya," Nyonya Masterton mendesah. "Menyedihkan, pengaruhnya sudah hilang sejak perang. Anak-anaknya yang masih muda tewas dalam pertempuran - biaya-biaya kematian dan sebagai-nya. Lalu siapa pun yang tinggal di tempat seperti ini tidak akan mampu memeliharanya, maka terpaksa harus dijual -." "Tetapi, Nyonya Masterton, meskipun telah kehilangan hak atas rumah ini, dia masih tinggal di atas tanah ini." "Ya, dia telah membuat pondok itu jadi menarik. Pernahkah Anda masuk ke dalamnya?" "Tidak kami berpisah di pintu." "Memang, tidak semua orang bernasib baik," kata Nyonya Masterton. "Bayangkan, dia harus tinggal di sebuah pondok di halaman rumah bekas miliknya sendiri dan melihat orang lain yang menjadi pemiliknya. Tapi saya pikir, Amy Folliat tidak merasa getir karenanya. Nyatanya dia yang mengatur segalanya. Pasti dia telah mempengaruhi Hattie Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi sedemikian rupa sehingga dia boleh tinggal di sini, dan menyuruhnya membujuk George Stubbs untuk mengizinkannya. Saya rasa akan lebih tidak tertahankan oleh Nyonya Folliat bila tempat ini diubah menjadi sebuah hotel atau gedung lembaga, atau dirobohkan untuk mendirikan bangunan baru." Nyonya Masterton berdiri. "Nah, saya harus pergi. saya sibuk." "Tentu. Anda harus berbicara dengan kepala polisi mengenai anjing-anjing pelacak." Nyonya Masterton tiba-tiba tertawa terbahak. "Saya pernah memeliharanya," katanya. "Kata orang, saya sendiri seperti anjing pelacak." Poirot agak terpana dan Nyonya Masterton melihat hal itu. "Saya yakin Anda pun berpikiran demikian," katanya. Setelah Nyonya Masterton pergi, Poirot keluar dan berjalan-jalan di hutan. Syarafnya agak Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi terganggu Besar benar hasratnya untuk melihat ke balik setiap semak dan menganggap setiap rumpun rhododen dron sebagai tempat yang mungkin dijadikan tempat menyembunyikan mayat. Akhirnya dia tiba di bangunan berkubah. Dia masuk lalu duduk di bangku batu yang ada di situ, untuk mengistirahat kan kakinya yang seperti biasanya beralaskan sepatu kulit yang lancip. Dari celah pohon-pohon dilihatnya samar-samar kilat air sungai dan tebingnya di seberang, yang ditumbuhi pepohonan pula. Dia merasa sependapat dengan arsitek muda, bahwa ini bukanlah tempat untuk mendirikan bangunan arsitektur sebagus ini Pohon-pohon memang bisa ditebang supaya lapang namun tetap saja pemandangannya tak bisa jauh. Padahal, seperti kata Michael Weyman, di tebing berumput di dekat rumah sebenarnya bisa didirikan Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi bangunan kubah yang akan bisa memberikan pemandangan indah sampai ke Sungai Helm. Tiba-tiba pikiran Poirot beralih. Helmmouth, kapal pesiar, Esperance, dan De Sousa. Semuanya itu tentu bertalian dalam semacam bentuk, tetapi dia tak bisa membayangkan bentuk apa. Ada beberapa rangkaian menarik yang muncul dalam pikirannya, lebih tidak. Matanya menangkap sesuatu yang berkilat lalu dia membungkuk untuk memungutnya. Barang itu terselip dalam sebuah retakan di lantai beton kuil itu. Benda itu diletakkannya di telapak tangannya dan dipandanginya dengan perasaan pernah melihat barang itu. Benda itu adalah sebuah jimat dari emas berbentuk pesawat terbang. Sedang dia memandanginya sambil mengerutkan alisnya, muncul suatu gambaran dalam pikirannya. Sebuah gelang. Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi Sebentuk gelang emas yang diganduli jimatjimat. Terbayang olehnya dirinya duduk dalam tenda dan suara Madame Zuleika alias Peggy Legge sedang berbicara tentang perempuan berambut hitam, pelayaran menyeberangi laut, serta nasib baik dalam sepucuk surat. Ya, Peggy Legge mengenakan gelang di mana bergantungan sejumlah barang-barang kecil dari emas. Salah satu model baru yang merupakan ulangan dari model masa muda Poirot. Mungkin karena itulah barang itu mengesankan baginya. Mungkin, pada suatu waktu Nyonya Legge duduk di bangunan berkubah ini dan salah satu dari jimat itu telah lepas dari gelangnya. Wanita itu mungkin tak menyadarinya. Mungkin sudah beberapa hari yang lalu - mungkin sudah berminggu-minggu. Atau -mungkin saja kemarin sore... Poirot memikirkan soal yang terakhir itu. Kemudian dia mendengar jejak-jejak kaki di luar Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi dan dia mengangkat mukanya tiba-tiba. Sesosok tubuh berjalan berputar ke bagian depan bangunan itu lalu berhenti dan terkejut waktu melihat Poirot. Poirot memandang tajam pada seorang pemuda langsing dan berambut pirang, yang memakai kemeja bergambar bermacammacam kura-kura dan penyu. Tak salah lagi kemeja itu! Kemarin dia telah melihat si pemakai sedang melempar buah kelapa. Dilihatnya anak muda itu sangat terperanjat. Lalu cepat-cepat dia berkata dengan logat asing, "Maaf - saya tak tahu -." Poirot tersenyum lembut padanya tetapi Kubur Berkubah Dead Mans Folly Karya Agatha Christie di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo dengan air muka menegur, "Kau masuk ke daerah terlarang." Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi "Ya, maafkan saya." "Kau datang dari wisma?" "Ya. Saya pikir mungkin lewat sini kita bisa memotong hutan sampai ke dermaga." "Kau terpaksa harus kembali lewat jalan tadi," kata Poirot dengan halus. "Tak ada jalan pintas di sini." "Maaf. Maafkan saya," kata pemuda itu lagi sambil tersenyum lebar tanda setuju. Dia membungkuk lalu berbalik. Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi Poirot keluar dari bangunan berkubah itu dan kembali ke jalan setapak, sambil memperhatikan anak itu berjalan kembali. Sesampainya di ujung jalan, pemuda itu menoleh lagi. Lalu karena melihat Poirot memperhatikannya terus, dia mempercepat langkahnya dan menghilang di tikungan. "Eh bien," kata Poirot, "pembunuhkah yang telah kulihat tadi, atau bukan?" Pemuda itu hadir di keramaian kemarin. Dia sempat merengut waktu bertabrakan dengan Poirot. Dengan demikian pastilah dia tahu betul bahwa tak ada jalan pintas melalui hutan untuk pergi ke ferry. Bila dia memang mencari jalan pintas ke ferry, dia tentu tidak akan mengambil jalan di dekat bangunan berkubah ini, melainkan terus menelusuri jalan di tepi sungai. Apalagi waktu dia tiba di dekat bangunan kubah Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi tadi, sikapnya seperti orang yang datang berdasarkan janji empat mata, dan dia terkejut sekali karena menemukan orang lain di tempat pertemuan itu. "Jadi begini soalnya," pikir Poirot. "Dia datang kemari untuk menemui seseorang. Siapa yang akan ditemuinya itu?" Kemudian sambungnya lagi, "Dan untuk apa?" Dia berjalan ke arah tikungan dan memperhatikan jalan yang membelok ke hutan. Tak ada lagi bayang-bayang anak muda yang berkemeja penyu tadi. Dia mungkin memutuskan untuk berhati-hati dan menghindar secepat mungkin. Poirot kembali menelusuri jalannya semula, sambil menggeleng-geleng. Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi Masih dalam keadaan tenggelam dalam pikiran, dia tiba kembali di sisi bangunan berkubah. Dia berhenti di ambang bangunan itu, dan kini dia yang sangat terkejut. Peggy Legge sedang berlutut di dalamnya, kepalanya tunduk mengintip-intip celah-celah di lantai. Wanita itu terlompat terperanjat. "Aduh, M. Poirot, Anda sangat mengejutkan saya. Saya tak mendengar Anda datang." "Apakah Anda sedang mencari sesuatu?" "Saya - eh, tidak." "Barangkali Anda telah kehilangan sesuatu," kata Poirot. "Barang itu terjatuh. Atau barangkali -" Poirot bersikap nakal. "Atau Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi barangkali Anda ada janji empat mata. Sialnya saya bukanlah orang yang ingin Anda temui?" Peggy Legge sudah tak gugup lagi. "Adakah orang yang membuat janji sepagi ini?" tanyanya. "Kadang-kadang orang memang harus memanfaatkan satu-satunya kesempatan yang ada. Seorang suami, umpamanya, kadangkadang cemburu," katanya memancing. "Saya tak yakin suami saya cemburu," sahut Peggy Legge. Kata-kata itu diucapkannya seenaknya, tetapi Poirot telah dapat menangkap nada getir. Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi "Dia benar-benar tenggelam dalam urusannya sendiri." "Semua wanita punya keluhan serupa itu tentang suami mereka," kata Poirot, "terutama bila suami mereka orang Inggris," sambungnya. "Laki-laki asing memang lebih memperhatikan wanita." "Kami tahu," kata Poirot, "betapa pentingnya untuk mengatakan pada kaum wanita bahwa kami mencintainya, sekurang-kurangnya sekali seminggu, lebih baik tiga atau empat kali; dan betapa perlunya membawakannya bunga, serta sekali-sekali memuji nya dengan mengatakan umpamanya bahwa dia tampak cantik memakai bajunya atau topinya yang baru," Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi "Apakah Anda juga melakukan hal itu?" "Saya bukan seorang suami," kata Poirot. "Sayang sekali!" "Saya yakin Anda tidak menyayangkan hal itu. Pasti Anda merasa beruntung bahwa Anda adalah seorang bujangan yang bebas." "Tidak, sama sekali tidak, saya merasa rugi mengingat apa yang tak dapat saya nikmati dalam hidup ini." "Saya rasa orang yang kawin itu bodoh," kata Peggy Legge-Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi "Apakah Anda menyesal meninggalkan kebebasan anda waktu melukis di studio Anda di Chelsea?" "Anda rupanya tahu banyak tentang diri saya, M. Poirot." "Saya ini penggunjing," kata Poirot. "Saya suka mendengar kisah tentang orangorang." Kemudian dilanjutkannya, "Menyesalkah Anda, Nyonya?" "Ah, entahlah." Peggy duduk di bangku dan Poirot duduk di sebelahnya. Sekali lagi dia menyaksikan suatu kenyataan. Wanita berambut merah yang menarik ini akan mengatakan sesuatu padanya, sesuatu yang Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi tidak akan dikatakannya pada seorang laki laki berke bangsaan Inggris "Tadinya saya berharap," Peggy mulai, "bahwa bila kami telah berada di sini dalam suasana libur, jauh dari segalanya, maka segalanya akan beres... Tapi nyatanya tak berhasil." "Tidak?" "Tidak. Alec tetap saja uring-uringan dan - ah, entahlah - menutup dirinya. Saya tak tahu ada apa dengan dia. Dia gugup sekali dan sangat peka. orang-orang meneleponnya dan meninggalkan pesan yang aneh-aneh untuknya dan dia tak mau menceritakannya pada saya. Itulah yang menyakitkan hati saya. Dia tak mau Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi menceritakan apa-apa pada saya! Mula-mula saya sangka ada perempuan lain, tapi saya rasa tidak. Bukan itu...." Suaranya mengandung keraguan yang cepat tertangkap oleh Poirot. "Apakah Anda sempat menikmati teh anda kemarin, Nyonya?" tanya Poirot. "Menikmati teh?" Peggy memandangnya dengan alis berkerut, pikirannya seolah-olah baru kembali setelah melayang jauh. Lalu dia buru-buru berkata. "Ya, ya, tentu. Anda tak dapat membayangkan betapa letihnya saya, duduk dalam tenda, terbalut dalam cadar itu. Pengapnya bukan main." Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi "Tenda tempat minum juga agak pengap, bukan" "Ya, tapi kan enak minum teh." "Bukankah Anda tadi sedang mencari-cari sesua tu" Mungkinkah ini barang itu?" Diperlihatkannya jimat emas yang kecil itu. "Saya - oh, ya -. Terima kasih, M. Poirot di mana Anda menemukannya?" "Di sini, di celah lantai itu." "Entah kapan jatuhnya." "Kemarin barangkali?" Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi "Bukan, bukan kemarin. Sebelum itu." "Bagaimana mungkin, Nyonya. Saya ingat benar melihat benda ini di pergelangan Anda waktu anda sedang meramalkan nasib saya." Tak ada orang yang berbohong sepandai Hercule Poirot. Dia berbicara dengan keyakinan penuh dan Peggy Legge pun tertunduk. "Saya tak begitu ingat," katanya. "Baru tadi pagi ketahuan barang itu tak ada." "Kalau begitu saya senang bisa mengembalikannya pada Anda," kata Poirot. Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi Peggy membalik-balik jimat kecil itu dengan gugup. Lalu dia bangkit. "Yah, terima kasih banyak, M. Poirot," katanya, napasnya tak teratur dan matanya tampak gugup. dia cepat-cepat keluar dari bangunan itu. Poirot bersandar pada bangku dan mengangguk perlahan-lahan. "Tidak," katanya sendiri, "tidak, kau tidak pergi minum kemarin petang. Kau begitu ingin tahu, apakah sudah jam empat atau belum, bukan karena kau ingin minum. Kau datang kemari kemarin itu. Ke bangunan ini. Kau kemari untuk menemui seseorang." Sekali lagi dia mendengar jejak-jejak kaki mende-kat. Langkah yang terburu-buru. Poirot menunggu sambil tersenyum dan berpikir, Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi "Nah, ini tentu orang yang akan ditemui Nyonya Legge." Tetapi ketika Alec Legge yang datang dari sudut bangunan itu, Poirot berseru, "Keliru lagi!" "Eh" Ada apa?" Alec Legge terkejut. "Saya katakan saya keliru lagi," Poirot menjelaskan. "Saya jarang keliru, jadi saya jengkel sekali. Saya tidak menyangka bahwa Andalah yang akan saya temui." "Siapa yang Anda harapkan?" tanya Alec Legge. "Seorang pemuda - boleh dikatakan masih kanak-kanak - yang memakai kemeja bergambar penyu." Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi Poirot merasa senang melihat akibat katakatanya itu. Alec Legge maju selangkah dan tanpa ujung-pangkal dia berkata, "Bagaimana Anda tahu" - Apa maksud Anda?" "saya mempunyai kekuatan batin," kata Hercule Poirot, lalu memejamkan matanya. Alec Legge maju beberapa langkah lagi. Poirot sadar bahwa orang yang ada di hadapannya sangat marah. "Persetan, apa maksud Anda?" tanyanya. "Saya rasa sahabat Anda itu sudah kembali ke Wisma Remaja," kata Poirot. "Bila Anda ingin menemuinya, Anda harus ke sana." "Oh, itu rupanya," gumam Alec Legge. Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi Dia menjatuhkan dirinya di ujung bangku batu "Jadi untuk itu rupanya Anda berada di sini Bukan hanya untuk 'menyerahkan hadiah'. Seharus nya saya tahu." Dia menoleh pada Poirot. Wajahnya letih dan sedih. "Saya tahu seperti apa kelihatannya semua urusan ini. Tapi sebenarnya bukanlah seperti yang Anda duga. Saya telah diperalat. Bila kita telah berada dalam cengkeraman orang, tidaklah mudah untuk melepaskan diri lagi. Padahal saya ingin melepaskan diri saya dari mereka. Pokoknya saya ingin lepas. Putus asa kita dibuatnya. Ingin rasanya saya berbuat gelap mata. Rasanya seperti tikus dalam perangkap dan tak tahu harus berbuat apa. Ah, untuk apa saya bicara!- Nah, saya rasa Anda Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi sudah mendapatkan penjelasan yang Anda ingini. Anda sudah mendapat kan buktinya." Dia bangkit, dan tersandung seolah-olah tak melihat jalan, kemudian cepat-cepat" berlalu tanpa menoleh lagi. Hercule Poirot yang ditinggalkannya terbelalak dan alisnya naik. "Aneh sekali semuanya ini," gumamnya. "Aneh dan menarik. Aku telah mendapatkan bukti yang kuperlukan. Bukti apa" Pembunuhankah?" Inspektur Bland duduk di Kantor Polisi Helmmouth. Kepala Polisi Baldwin - seorang pria Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi gendut yang tampak selalu gembira - duduk di sisi ain dari meja. Di antara kedua pria itu, di atas meja, terdapat seonggok barang basah. Inspektur Bland mengutiknya dengan telunjuknya. "Ini memang topi wanita," katanya. "Saya yakin, meskipun saya tak berani bersumpah. Agaknya dia suka benar pada model itu. Begitu kata pelayannya. Dia memiliki satu atau dua buah seperti ini. Sebuah berwarna dadu muda dan sebuah berwarna sawo matang, tapi kemarin Kubur Berkubah Dead Mans Folly Karya Agatha Christie di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo dia memakai yang hitam. Ya, inilah dia. Apakah Anda mengambilnya dari sungai" Agaknya kejadiannya seperti yang kita duga." "Belum ada kepastian," kata Baldwin. "Bagaimanapun juga," sambungnya, "siapa pun bisa saja melemparkan topi ke sungai." Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi "Ya," kata Bland, "mungkin dilemparkan dari gudang kapal atau dari sebuah kapal pesiar." "Kapal pesiar itu kami awasi terus," kata Baldwin. "Bila wanita itu ada di sana, hidup atau mati, maka sampai sekarang pun dia pasti masih ada di sana." "Apakah pemiliknya belum turun ke darat hari ini?" "Sampai sekarang, belum. Dia ada di kapal, dia sedang duduk-duduk di dek mengisap cerutu." Inspektur Bland melihat jam. "Apakah menurut Anda kita akan menemukan wanita itu di sana?" tanya Baldwin. Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi "Saya tak berani memastikan," kata Bland. "Saya rasa dia itu setan yang pintar." Dia diam sebentar dan berpikir sambil mengungkit-ungkit topi itu. Ke mudian dia berkata, "Bagaimana dengan mayat-bila memang ada mayat" Apakah Anda punya pendapat mengenai hal itu?" "Ya," kata Baldwin, "tadi pagi saya berbicara dengan Otterweight, bekas pengawas pantai. Saya selalu meminta nasihatnya dalam hal pasang-surut air dan arus laut. Kalau wanita itu memang jatuh ke Sungai Helm, waktu itu air sedang surut. Sekarang bulan sedang purnama, jadi arus deras. Maka mayat akan cepat dihanyutkan ke arah laut dan arus laut akan menghanyutkannya ke pantai Cornwall. Jika mayatnya timbul, tak pula dapat dipastikan di mana timbulnya. Sudah beberapa kali orang tenggelam di sini, kami tak pernah menemukan mayatnya Mungkin terhempas ke batu karang, Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi di dekat Start Point itu. Sebaliknya, mungkin juga akan timbul dalam sehari dua ini." "Bila tidak, akan sulitlah jadinya," kata Bland "Yakinkah Anda bahwa dia jatuh ke sungai?" "Saya tak melihat kemungkinan lain," kata Bland murung. "Kami telah memeriksa semua bis dan kereta api. Tempat ini adalah suatu daerah buntu, dia memakai pakaian yang menyolok dan tidak membawa pakaian lain. Jadi menurut saya dia tak pernah meninggalkan Nasse. Mayatnya mungkin sudah hanyut ke laut atau masih tersembunyi di dalam tanah di sekitar rumah itu." Kemudian dia menyambung dengan suara berat, "Yang saya inginkan sekarang adalah alasan perbuatan itu. Dan tentu saja mayatnya. Kita tak bisa mencapai apa-apa sebelum menemukan mayat itu." "Bagaimana dengan gadis yang meninggal itu?" Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi "Dia melihat kejadian itu - atau dia melihat sesuatu. Pada akhirnya kita akan mendapatkan kebenarannya juga, tapi itu tidak akan mudah." Kini Baldwin yang melihat jam. "Sudah waktunya untuk pergi," katanya. Kedua perwira polisi itu diterima di kapal Esperance oleh De Sousa dengan segala sopan santun. Ditawarkannya minuman, tetapi mereka menolak. Kemudian diperlihatkannya sikap yang penuh perhatian mengenai kegiatan mereka. "Apakah Anda mengalami kemajuan dalam pemeriksaan mengenai kematian gadis itu?" Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi "Ada juga," sahut Inspektur Bland. Kepala Polisi mengambil alih pembicaraan dan dengan halus menyatakan tujuan kunjungan mereka. "Anda ingin menggeledah Esperance?" De Sousa tampaknya tak tersinggung. Kelihatannya dia bahkan merasa lucu. "Tetapi mengapa?" tanyanya. "Apakah anda pikir saya menyembunyikan si pembunuh atau anda mungkin menyangka saya sendiri pembunuhnya?" "Ini penting, Tuan De Sousa, saya yakin Anda mengerti. Ini surat perintah penggeledahannya- ." Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi De Sousa menolak surat itu dengan mengangkat tangannya. "Tapi saya bersedia membantu - bahkan ingin sekali! Sebaiknya semuanya ini kita lakukan atas dasar persahabatan. Anda boleh saja menggeledah seluruh kapal ini. Atau mungkinkah Anda me nyangka bahwa sepupu saya Lady Stubbs ada di sini" Apakah Anda pikir dia telah melarikan diri dari suaminya lalu meminta perlindungan saya" Tapi geledahlah, Tuan-tuan, silakan geledah." Penggeledahan dilakukan sebagaimana mestinya Dan dilakukan dengan cermat. Akhirnya dengan menyembunyikan rasa kesal mereka sedapat-dapatnya, kedua perwira polisi itu minta diri. Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi "Apakah Anda tidak menemukan sesuatu" mengecewakan sekali. Tapi saya sudah memperingat kan Anda tentang hal itu. Mungkin sekarang Anda mau minum" Tidak?" Dia mengantarkan kedua polisi itu sampai ke kapal mereka yang berlabuh di sebelah kapalnya. "Lalu mengenai saya sendiri," tanyanya, "sudah bolehkah saya berangkat" Harap Anda maklum bahwa saya sudah mulai merasa bosan di sini. Cuaca sedang baik. Saya ingin sekali meneruskan pelayaran ke Plymouth." "Kami mengharapkan kebaikan hati Anda untuk menunggu sampai sidang - yaitu besok kalau-kalau petugas pemeriksa mayat ingin mena nyakan sesuatu pada Anda." Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi "Tentu, tentu. Saya mau berbuat apa saja yang bisa saya lakukan. Tapi setelah itu?" "Setelah itu Anda tentu bebas untuk meneruskan pelayaran Anda ke mana pun Anda suka," kata Kepala Polisi Baldwin dengan wajah kaku. Waktu perahu motor mereka menjauh dari kapal pesiar itu, mereka melihat De Sousa tersenyum pada mereka. Sidang perkara itu hampir tak ada pengunjungnya. Tak ada yang menarik bagi para pengunjung kecuali bukti-bukti medis dan bukti Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi pengenalan. Jaksa meminta agar sidang ditunda dan hal itu dikabulkan. Sidang itu benar-benar hanya seperlunya saja. Namun apa yang menyusul kemudian tidak lagi bersifat seperlunya. Sepanjang sore itu Inspektur Bland mengadakan perjalanan dengan kapal pesiar Devon Belle yang terkenal itu. Kapal itu meninggal-kan Brixwell kira-kira pukul tiga, mengitari tanjung, menyusuri pantai masuk ke muara Sungai Helm, lalu terus ke arah hulu sungai itu. Ada kira-kira dua ratus tiga puluh orang di kapal itu selain Inspektur Bland. Dia duduk di sisi sebelah kanan kapal itu, sambil memperhatikan hutan-hutan di tepi sungai. Kapal membelok mengikuti tikungan sungai dan melalui gudang kapal beratap genting abu-abu yang terpencil milik Hoodown Park. Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi Inspektur Bland berulang kali melihat ke arlojinya. Waktu itu pukul empat lewat seperempat. Kini mereka tiba di dekat gudang kapal Nasse. Gudang itu tersembunyi di antara pohon-pohon, dengan loteng luarnya yang kecil dan dermaga kecilnya di bawah. Tak kelihatan tanda-tanda adanya orang di dalamnya. Sesuai dengan perintah, Polisi Hoskins sedang bertugas di sana. Tak jauh dari tangga gudang kapal ada sebuah perahu motor. Di dalamnya ada seorang laki-laki dan seorang gadis yang berpakaian rekreasi. Mereka sedang asyik bersenda-gurau dengan cara yang kasar Gadis itu berteriak-teriak, yang laki-laki pura-pura akan mendorongnya supaya jatuh dari perahu. Pada saat itu terdengar suara serak yang besar melalui pengeras suara, Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi "Tuan-tuan dan Nyonya-nyonya," kata suara itu, "kita hampir tiba di desa Gitcham yang terkenal itu Di sana kita akan berlabuh selama tiga perempat jam dan di sana Anda bisa minum teh sambil makan kepiting atau udang besar, juga krim Devonshire. Di sebelah kanan Anda adalah tanah milik Nasse House. Dua atau tiga menit lagi kita akan melewati rumah itu sendiri. Rumah itu hanya kelihatan sedikit dari celah pepohonan. Semula rumah itu adalah milik Sir Gervase Folliat yang sebaya dengan Sir Francis Drake dan bahkan ikut berlayar bersama pelaut terkenal itu mencari dunia baru. Kini rumah itu dimiliki oleh Sir George Stubbs. Di sebelah kiri Anda adalah Gooseacre Rock yang termasyhur itu. Di tempat itu Tuan-tuan dan Nyonyanyonya, orang biasa meren dam istri-istri mereka yang comel pada waktu air sedang surut dan ditinggalkan di situ sampai air naik mencapai lehernya." Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi Semua penumpang Devon Belle itu terpesona memandangi Gooseacre Rock itu dengan penuh perhatian. Banyak yang membuat leluconlelucon dan banyak pula terdengar tawa cekikikan serta tawa terbahak. Sementara itu, laki-laki dari pasangan yang sedang berlibur di perahu tadi berhasil mendorong teman wanitanya sampai jatuh ke air, setelah terjadi pergumulan akhir. Yang laki-laki membungkuk berpegang pada tepi perahu sambil memegang tangan temannya dalam air dan berkata sambil tertawa, "Tidak, aku tidak akan mengeluarkan kau sebelum kau berjanji untuk berkelakuan lebih baik." Tetapi tak seorang pun yang melihat adegan itu kecuali Inspektur Bland. Semuanya sedang mendengarkan pengeras suara, dan menatap terus, ingin melihat Nasse House sekilas dari Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi celah pepohonan, serta menatap Gooseacre Rock terus. Laki-laki dalam perahu tadi melepaskan tangan gadis itu, dia tenggelam tetapi beberapa saat kemudian muncul kembali di sisi lain perahu. Dia berenang mendekati perahu itu dan sambil memegangi tepinya, dia mengangkat dirinya ke perahu dengan sigap dan berhasil dengan baik. Polisi wanita Alice Jones memang seorang perenang yang tak diragukan. Inspektur Bland naik ke darat di Gitcham bersama penumpang yang dua ratus tiga puluh orang itu dan minum teh dengan udang besar dan kue dengan krim Devonshire. Sambil makan dan minum dia berpikir, "Jadi hal itu bisa terjadi tanpa seorang pun melihatnya!" Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi Sementara Inspektur Bland mengadakan percobaan di Sungai Helm itu, Hercule Poirot mengadakan percobaannya dengan tenda di Nasse House, Tendanya adalah tempat Madame Zuleika meramalkan nasib orang-orang. Waktu orang merobohkan semua tenda dan stand yang lain, Poirot meminta agar yang satu itu ditinggalkan. Dia masuk ke tenda itu, ditutupnya pintu kainnya, lalu pergi ke bagian belakangnya. Dengan cekatan dia melepaskan pintu kain di bagian belakang itu, menyelinap ke luar, mengikatkan pintu itu lagi, lalu masuk ke rumpun rhododendron yang terdapat langsung di belakang tenda itu. Dengan menyelinap di celah-celah beberapa semak, dia sampai ke sebuah gubuk tempat berteduh yang amat sederhana. Gubuk itu semacam tempat Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi beristirahat yang berpintu Poirot membuka pintu itu, lalu masuk. Di dalamnya gelap sekali karena sedikit sekali cahaya yang bisa menembusi rhododendron Kubur Berkubah Dead Mans Folly Karya Agatha Christie di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo yang sudah bertahun-tahun sengaja ditanam di sekeliling nya dan kini tumbuh sangat subur. Di situ terdapat sebuah kotak berisi bola-bola untuk permainan croquet, dan beberapa lingkaran tua yang berkarat. Ada pula beberapa pemukul permainan hockey yang patah, banyak labah-labah dan serangga lain, dan suatu bekas bulatan yang tak teratur pada debu di lantai. Poirot memandangi bekas itu beberapa lamanya. Dia berlutut, mengambil sebuah pita pengukur dari sakunya, lalu mengukur bekas itu dengan hati-hati. Kemudian dia mengangguk dengan sikap puas. Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi Dia keluar lagi lalu menutup pintu gubuk itu Kemudian dia mengambil jalan menyimpang melalui semak-semak rhododendron. Dia mendaki bukit dan tak lama kemudian sampai ke jalan setapak yang menuju ke bangunan berkubah, lalu dari sana terus ke gudang kapal. kali ini dia tidak mendatangi bangunan itu, mainkan terus menelusuri jalan berbelok-belok sapai ke gudang kapal. Kunci ada padanya dibukanya pintunya lalu masuk. Keadaan di situ sama dengan waktu dia ke sana sebelumnya, kecuali bahwa mayat dan nampan dengan gelas serta piringnya sudah diambil. Polisi telah mencatat dan membuat foto dari seluruh isinya. Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi kini dia ke meja di mana terdapat tumpukan buku komik. Buku-buku itu dibalik-baliknya. Sambil mencatat kata-kata yang dicoretcoretkan Marlene di pingir halaman buku-buku itu sebelum dia meninggal, air mukanya jadi sama dengan Inspektur Bland. 'Jackie Black pacaran dengan Susan Brown.' 'Peter suka mencubit gadis-gadis waktu nonton.' 'Georgie Porgie suka mencium orangorang yang sedang berjalan-jalan di hutan.' 'Biddy Fox tergila-gila pada anak laki-laki.' 'Albert pacaran dengan Doreen.' melihat kepolosan gadis muda itu dalam coretcoretan itu, timbul rasa kasihannya. Dia ingat wajah Marlene yang tak cantik dan agak bopeng. Dia yakin anak-anak laki-laki tidak mencubit Marlene waktu nonton. Karena frustrasi, gadis itu lalu mendapatkan Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi kesenangan dengan mengintai dan mematamatai teman-temannya sebaya. Dia suka memata-matai orang, mengintai, dan melihat banyak. Hal-hal yang sebenarnya tak boleh dilihatnya - hal-hal yang dalam keadaan biasa tak ada artinya, tetapi pada suatu kesempatan tertentu mungkin sangat penting, pokoknya sesuatu yang penting bagi seseorang tanpa diketahuinya. Semuanya itu hanya dugaan saja, dan Poirot menggeleng dengan ragu. Tumpukan buku-buku komik itu dikembalikannya dengan rapi ke atas meja menuruti nalurinya akan keapikan. Ketika dia sedang melakukan hal itu, dia tiba-tiba merasa bahwa ada sesuatu yang hilang. Sesuatu - apakah itu" Sesuatu yang seharusnya ada di situ.... Sesuatu - dia menggeleng waktu kesan yang samar itu mengabur. Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi Perlahan-lahan dia keluar dari gudang kapal dia merasa sedih dan tak senang pada dirinya. Hercule Poirot, telah diminta datang untuk mence gah suatu pembunuhan - dan dia tidak mencegah nya. Pembunuhan itu telah terjadi. Memalukan sekali. Padahal besok dia harus kembali ke London seperti orang kalah perang. Harga dirinya terasa sangat terpukul - bahkan kumisnya layu. Dua minggu kemudian Inspektur Bland terlibat dalam suatu percakapan yang tak memuaskan dengan kepala Agen Polisi setempat Mayor Merrall mempunyai alis yang sangat lebat, rupanya jadi mirip benar dengan anjing terrier yang sedang marah. Tetapi anak buahnya semua suka padanya dan menghormati semua pendapatnya. Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi "Yah, yah," kata Mayor Merrall. "Bukti apa yang ada pada kita" Tak ada satu pun yang bisa membuat kita berbuat sesuatu. Orang yang bernama De Sousa umpamanya" Bagaimanapun juga dia tak bisa kita hubungkan dengan gadis pramuka itu. Kalau mayat Lady Stubbs bisa ditemukan, akan jadi lain ceritanya." Alisnya dikerutkannya dan dia menatap Bland, "Anda pikir mayatnya ada, bukan?" "bagaimana pendapat Bapak?" "Saya sependapat dengan Anda. Kalau dia tak meninggal, dia kini tentu sudah kita temukan. Itu kalau dia tidak punya rencana lain dengan cermat sekali. Dan saya sama sekali tidak melihat adanya ada tanda ke arah itu. Anda tahu, dia itu tak punya uang. Semua segi keuangannya sudah kami selidiki Sir George yang punya uang. Suaminya yang memberinya uang banyak sekali, sedang dia sendiri tak punya uang sedikit pun. Dan tak pula ada tanda-tanda adanya seorang pacar. Tak ada desas-desus tentang hal itu, tak ada gunjingandan suatu daerah pedesaan seperti itu, yang Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi begitu tentu sudah didesas-desuskan atau digunjingkan. Dia berjalan hilir-mudik. "Yang jelas, kita belum tahu apa-apa. kita menyangka bahwa De Sousa itu telah menghilangkan jejak sepupunya, entah dengan alasan apa. Kemung kinan yang paling besar adalah, bahwa laki-laki itu telah menyuruhnya menemuinya di gudang kapal dan membawanya naik perahu motornya, lalu mendo rongnya ke air. Anda telah melakukan percobaan bahwa hal itu mungkin terjadi, bukan?" "Demi Tuhan, Pak, orang bisa menenggelamkan orang lain seperahu penuh ke dalam sungai atau laut dalam masa liburan. Tak seorang pun yang curiga Semua orang memang suka Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi menjerit-jerit dan saling mendorong. Tapi De Sousa tak tahu bahwa gadis itu ada di dalam gudang kapal itu. Karena tak ada pekerjaan dan merasa bosan sekali, besar kemung kinannya gadis itu berdiri di jendela dan memandang ke luar." "Hoskins Anda suruh melihat dan mencoba adegan percobaan Anda itu dari jendela, dan Anda tidak melihat Hoskins?" "Tidak, Pak. Kita tak bisa tahu bahwa ada orang berada di gudang kapal itu, kalau dia menampakkan dirinya di loteng -." "Mungkin gadis itu naik ke loteng. De Sousa menyadari bahwa gadis itu telah melihat apa yang sedang dilakukannya, jadi dia naik ke darat dan menghabisi gadis itu dengan terlebih dulu Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi menyuruh anak itu membukakannya pintu, lalu bertanya apa yang sedang dilakukannya di situ. Gadis itu menceritakan bahwa dia senang dengan adegan yang sedang dimainkannya dalam permainan Pelacakan Pembunuhan itu. Laki-laki itu secara main-main lalu mencoba memasang tali ke leher gadis itu - dan huush "Mayor Merrall membuat gerak ke leher lalu menyentakkan tangannya. "Yah, begitulah! Baiklah, Bland. Kita bayangkan saja begitulah kejadiannya. Tapi semuanya tetap hanya dugaan. Kita tak punya bukti apa-apa. Mayatnya tak ada, padahal kita sudah mencoba menahan De Sousa di negeri ini, sampai kita bisa menimbulkan amarah orang pada kita. Kita harus membebaskannya." "Apakah dia akan berangkat, Pak?" Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi "Seminggu lagi kapalnya akan berlayar. Kembali ke kepulauan tempat asalnya itu." "Jadi kita tak punya banyak waktu," kata Inspektur Bland murung. "Atau adakah kemungkinan lain?" "Ada, Pak, ada beberapa kemungkinan. Saya juga punya dugaan bahwa gadis itu telah dibunuh oleh seseorang yang tahu betul jalannya permainan Pelacakan Pembunuhan itu. Dua orang bisa kita bebaskan sama sekali dari kemungkinan itu. Sir George Stubbs dan Kapten Warburton. Mereka sedang memimpin pertunjukan-pertunjukan di halaman waktu itu dan mengurus segala-galanya sepanjang sore. Banyak orang bisa memberikan kesaksian kehadiran mereka di situ. Hal yang sama berlaku Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi bagi Nyonya Masterton. Itu pun bila dia bisa dilibatkan." "Libatkan semua orang," kata Mayor Merrall. "Dia terus-menerus menelepon saya dan ribut-ribut tentang anjing pelacak. Dalam cerita detektif," sambungnya lagi, "dialah wanita yang besar kemungkinannya telah melakukannya. Tapi lupakan saja itu, saya sudah kenal Connie Masterton seumur hidup. Tak dapat saya bayangkan dia berkeliaran lalu mencekik gadis pramuka atau membunuh wanita cantik yang misterius. Nah, siapa lagi?" "Nyonya Oliver," kata Bland. "Dialah perencana permainan itu. Dia agak nyentrik dan petang itu lama dia tak kelihatan. Lalu ada Tuan Alec Legge." Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi "Yang tinggal di pondok bercat merah muda itukah?" "Ya. Dia hanya sebentar berada di tempat pertunjukan. Katanya dia bosan, lalu kembali ke pondoknya. Sebaliknya, Pak Tua Merdell - oranng tua yang di dermaga yang menjagakan perahu-perahu orang dan membantu orang menambatkan perahu-perahu itu - dia berkata bahwa Alec Legge melewati tempat itu jam lima. Tidak lebih awal. Itu berarti ada kira-kira satu jam yang tak diketahui apa yang diperbuatnya. Alec Legge tentu berkata bahwa Merdell tak punya ingatan tentang waktu lagi dan tentu salah mengatakan jam berapa dia melihatnya Orang tua itu sudah berumur sembilan puluh dua tahun." Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi "Sungguh tak memuaskan," kata Mayor Merrall. "Tak adakah alasan atau semacamnya yang mungkin bisa mengikatnya?" "Dia mungkin punya hubungan dengan Lady Stubbs," kata Bland ragu-ragu. "Dan wanita itu mungkin telah mengancamnya untuk menceritakan hubungan itu pada istrinya, . lalu wanita itu dibunuhnya, dan gadis itu melihat kejadian tersebut-." "Dan dia lalu menyembunyikan mayat Lady Stubbs?" Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi "Ya. Tapi demi Tuhan, saya tak tahu bagaimana atau di mana. Anak buah saya sudah memeriksa tanah yang luasnya dua puluh enam hektar itu dan sama sekali tak ada tanda-tanda bekas tanah galian, dan saya bisa memastikan bahwa kami sudah menyelidiki setiap rumpun semak yang ada di tanah itu! Lalu kalaupun dia berhasil menyembunyikan mayat itu, dia mungkin melemparkan topinya ke sungai untuk menyesatkan orang lain. Dan Marlene Tucker melihat dia berbuat demikian dan dia lalu menghabisinya. Lagi-lagi kembali ke kemungkinan itu." Inspektur Bland berhenti sebentar, lalu berkata lagi; "Dan masih ada lagi, Nyonya Legge -." "Apa yang bisa kita dakwakan atas dirinya?" "Dia berkata bahwa antara jam empat dan jam setengah lima dia berada di tenda tempat Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi minum teh, padahal dia tidak berada di situ," kata Inspektur Bland. "Saya segera bisa membuktikan ketidakbenaran itu waktu saya Kubur Berkubah Dead Mans Folly Karya Agatha Christie di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo berbicara dengan dia dan dengan Nyonya Folliat. Ada bukti yang mendukung kebenaran Nyonya Folliat. Padahal dalam jangka waktu setengah jam itulah hal itu terjadi." Dia berhenti lagi. "Kemudian ada pula arsitek muda bernama Michael Weyman. Sebenarnya sulit untuk melibatkan dia, tapi menurut saya dia dengan mudah bisa dituduh sebagai pembunuh - dia anak muda tak sopan yang sok jantan. Dia bisa membunuh siapa saja tanpa bimbang. Saya yakin dia biasa bergaul dengan orang-orang tak beres." "Anda begitu yakin, Bland," kata Mayor Merrall. "Bagaimana gerak-geriknya?" "Sangat sulit didekati, Pak. Sulit sekali." Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi "Itu membuktikan bahwa dia adalah seorang arsitek tulen," kata Mayor Merrall dengan pengertian. Perwira itu baru saja selesai membangun rumah di dekat pantai. "Orangorang itu sulit sekali didekati, hingga kadang-kadang kita merasa seolah-olah mereka tak ada saja." "Dia sendiri tak tahu di mana dia berada atau kapan dia pergi dan tak ada seorang pun yang melihatnya. Ada petunjuk-petunjuk bahwa Lady Stubbs suka sekali padanya." "Saya rasa Anda ingin mengatakan bahwa ini adalah suatu pembunuhan sex?" "Saya hanya mencari kemungkinankemungkinan, Pak," kata Inspektur Bland Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi mempertahankan harga dirinya. "Kemudian ada yang bernama Nona Brewis -." Dia berhenti lama. "Itu sekretaris keluarga itu, bukan?" "Benar, Pak. Seorang wanita yang sangat trampil."! Dia berhenti lagi. Mayor Merrall mengamati bawahannya itu. "Anda punya pendapat tentang dia tentunya?" tanyanya. "Ada, Pak. Dia mengaku terus terang bahwa dia berada di gudang kapal kira-kira pada waktu pembunuhan itu terjadi." Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi "Apakah akan mau dia mengaku begitu kalau dia bersalah?" "Mungkin," kata Inspektur Bland. "Bahkan mungkin sekali. Begini, bila dia mengambil senam-pan kue-kue dan sari buah dan berkata pada semua orang bahwa dia akan mengantarkannya pada gadis itu - maka kehadirannya di sana bisa dipertanggungjawabkan. Dia pergi ke sana lalu kembali dan berkata bahwa waktu itu gadis itu masih hidup. Kita percaya saja akan kata-katanya. Tapi bila Bapak ingat dan melihat lagi surat keterangan kematian, Dokter Cook menyatakan di situ bahwa gadis itu meninggal antara jam empat dan jam lima kurang seperempat. Hanya Nona Brewis yang menyatakan bahwa Marlene masih hidup pada jam empat lewat seperempat. Lalu ada lagi satu hal yang aneh dalam kesaksiannya. Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi dikatakannya bahwa Lady Stubb-lah yang menyuruhnya membawa kue-kue dan sari buah untuk Marlene. Tapi seorang saksi lain mengatakan dengan penuh keyakinan bahwa Lady Stubbs tak mungkin punya pikiran semacam itu. Dan saya rasa orang itu benar. Lady Stubbs tidak begitu. Dia itu seorang wanita cantik yang tolol, yang hanya memikirkan dirinya dan penampilannya. Tidak pernah dia memerintahkan memasak makanan tertentu umumpamanya atau menaruh perhatian pada urusan-urusan rumah tangga - apa lagi memikirkan orang lain. Yang diperhatikannya hanya dirinya yang cantik itu. Makin dipikirpikirkan makin tak mungkin rasanya dia menyuruh Nona Brewis membawakan sesuatu untuk gadis pramuka itu." Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi "Tahukah kau, Bland," kata Merrall, "itu sudah merupakan suatu pegangan. Tapi kalau begitu, lalu apa alasannya?" "Tak ada alasannya untuk membunuh gadis itu," kata Bland, "tapi saya rasa dia punya alasan untuk membunuh Lady Stubbs. Menurut M. Poirot, orang yang sudah saya ceritakan pada Anda itu, Nona Brewis, mati-matian mencintai majikannya. Mung kin dia telah menyusul Lady Stubbs ke dalam hutan lalu membunuhnya, dan Marlene Tucker yang merasa bosan di dalam gudang kapal itu keluar dan kebetulan melihatnya. Maka tentulah dia harus membunuh Marlene juga. Apa yang dilakukannya kemudian" Dikembalikannya mayat gadis itu ke dalam gudang kapal, kembali ke rumah, diambilnya nampan dengan makanan dan minuman, lalu kembali ke gudang kapal itu lagi. Dengan demikian dia bisa menjelaskan ketidakhadirannya di keramaian dan kita Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi mendapatkan kesaksiannya, seolah-olah itulah satu-satunya yang bisa dipercaya, yaitu bahwa Marlene Tucker masih hidup pada jam empat lewat seperempat." "Yah," kata Mayor Merrall sambil mendesah "teruskan, Bland. Teruskan. Kalau dia memang bersalah, lalu apa yang dilakukannya dengan mayat Lady Stubbs?" "Disembunyikannya di dalam hutan, dikuburkan nya, atau dilemparkannya ke dalam sungai." "Yang terakhir itu agak sulit dilakukan, bukan?" "Itu tergantung di mana pembunuhan itu dilakukan," kata Inspektur. "Dia wanita yang cukup tegap. Bila itu dilakukannya tak jauh dari gudang kapal, dia bisa membawanya ke sana, lalu melempar kannya ke air dari tepi dermaga." Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi "Dengan ditonton oleh penumpang-penumpang kapal pesiar di Sungai Helm?" "Dia mungkin berpura-pura bersenda-gurau kasar-kasaran. Itu memang berbahaya, tapi mungkin saja. Tapi saya rasa lebih mungkin mayat itu disembunyikannya di suatu tempat, lalu hanya topinya saja yang dilemparkannya ke Sungai Helm. Mungkin saja dia tahu suatu tempat di mana mayat itu bisa disembunyikan, karena dia tahu betul mengenai rumah ini dan tanah di sekitarnya. Mungkin kemudian mayat itu dibuangnya ke dalam sungai. Siapa tahu" Itu pun tentu bila dia yang melakukannya." Lalu ditambahkannya, "Tapi saya sebenarnya tetap memegang De Sousa." Mayor Merrall sedang mencatat sesuatu dalam buku catatannya. Dia mendongak lalu meneguk air liurnya. Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi "Kalau begitu kita bisa menyimpulkannya sebagai berikut: ada lima atau enam orang yang mungkin telah membunuh Marlene Tucker. Ada yang kemungkinannya lebih besar daripada yang lain, tapi hanya itu yang bisa kita capai. Secara umum kita tahu mengapa dia harus dibunuh. Dia dibunuh karena dia melihat sesuatu. Tapi sebelum kita tahu betul apa yang dilihatnya - kita tak tahu siapa yang membunuhnya." "Dengan demikian Anda menjadikannya agak lebih sulit, Pak." "Ah, memang sulit. Tapi pada akhirnya - kita pasti akan mendapatkan penyelesaiannya." Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi "Dan sementara itu laki-laki itu akan sudah meninggalkan Inggris - menertawakan kita - karena telah berhasil melakukan dua pembunuhan." "Anda yakin sekali tentang dia kelihatannya" Saya tidak mengatakan bahwa Anda salah. Tapi -" Kepala Agen Polisi itu diam beberapa saat, kemudian dia berkata sambil mengangkat bahunya, "Bagaimanapun juga itu lebih baik daripada harus menangani pembunuh yang berpenyakit jiwa. Kalau demikian halnya, sekarang ini kita tentu sudah akan dihadapkan pada pembunuhan yang ketiga." Koleksi ebook inzomnia http://inzomnia.wapka.mobi "Kata orang, kejadian-kejadian biasanya terjadi bergandengan tiga," kata Playboy Dari Nanking 6 Pendekar Rajawali Sakti 69 Titisan Ratu Pantai Selatan Pedang Medali Naga 16

Cari Blog Ini