Pendekar Aneh Dari Andalas Karya Joko Pethuk Bagian 4
kaki kiri jaka sedang kan yang lain malah menyerang
ke leher nya Jaka . Menghadapi serangan dua arah sekali gus ini , Jaka
tidak menjadi gugup dia langsung mengangkat kaki
kiri nya sambil mengirimkan tendangan balasan
kepinggang lawan .. " siuuut , dukkk..."
tubuh Marudut terdorong kebelakang karena
dorongan tenaga dalam serangan dari kaki kiri jaka ,
masih untung dia sempat menangkis nya dengan
sapuan tangan kiri nya. Togar juga terbelalak bingung karena serangan nya
yang mengarah di leherlawan seperti menghadapi
seekor kepala belut saja karena dengan
mengengoskan kepala nya ke samping tangan jaka
sudah maju kedepan menghajar dada lawan dgn
cepat. Tentu saja togar tidak ingin dada nya jebol maka dia
buru buru menarik serangan golok nya untuk
melindungi dada nya... " desssss...." kembali terjadi adu tenaga yang seru...
Diam diam mereka harus mengakui kehebatan ilmu
silat Jaka , karena dalam sekali kali gebrakan tadi
terlihat bagaimana jaka dengan hebat nya dapat
mengatasi serangan mereka berdua . Sebab bagi
orang lain rasanya jarang dan sulit menghadapi kedua
serangan itu tanpa cidera apapun .
Ketiga para pendeta asing itu juga menunjukkan
sikap kagum nya akan kehebatan ilmu yang di
pertontonkan Jaka dan terlihat mereka saling berbisik
dengan menggunakan bahasa mereka sambil
menggangguk kan kepala. Jaka juga tidak mau tanggung lagi dia sudah
mengerahkan ilmu "Naga Menggulung Ombak" sambil
di barengi dengan " Langkah Dewi Rembulan."
Sabetan golok dari Sepasang Glok Hitam ini terasa
sangat perih dan menimbaulkan angin yang bercuitan
tapi semua dapat di hadapi Jaka dengan
membentengi diri nya dengan tenaga dalam dari
Rembulan Merah sehingga lambat laun tubuh Jaka
mulai mengeluarkan sinar kemerahan dan dari ubun
ubun kepalanya mengeluarkan uap merah .
Baru kali ini Sepasang Golok Hitam mendapat lawan
setangguh Jaka , dan para pendeta dari india itu pun
juga merasa tangan mereka sudah gatal ingin
mencoba kepandaian anak muda ini.
Tidak terasa pertarungan sudah memasuki juruh ke
lima puluh dan terlihat kedua belah pihak sudah mulai
mengeluarkan jurus jurus pamungkas nya.
Sinar Sepasang Golok Hitam cukup mengiriskan
lawan , ilmu mereka memang di ciptakan untuk saling
bekerjasama dalam menyerang lawan , saling
mengisi dan saling melindungi.
" Aku harus memisahkan mereka agar dapat
memecah konsentrasi kerjasama nya.."
" Hiaaat , yeaaaahh.." jaka langsung mengarahkan
serangan nya kepada si Togar sibarani karena dia
melihat dari sisi pertahanan ini yang agak lemah.
" siiuuut , desss ..." pukulan jaka tepat mengenai bahu
kanan lawan sehingga tubuh Togar langsung jatuh
bergulingan ditanah . Jaka tidak menyia nyiakan kesempatan ini langsung
mengejar lawan dengan tendangan Ekor Naga nya
mengarah paha kiri lawan ..
" desss....., akkh..," terdengar teriak kesakitan dari
mulut Togar sibarani. Kejadian ini berlangsung dengan sangat cepat nya
sehingga Marudut tidak sempat menolong kawan nya
ini. " Hiaaaa , singgg "., Marudut langsung mencecar Jaka
dari arah belakang untuk menolong Togar yang
sedang kepayahan , serangan ini cukup membantu .
Sehingga perhatian Jaka terpecah untuk kembali
melanjutkan serangan nya .
Jaka merasa serangkum hawa panas menerobos dari
belakang dengan ganas nya mengancam pinggang
nya. " hiaaaa , " Jaka langsung meloncat salto kebelakang
berputar dua kali sambil mengarahkan serangan nya
ke ubun ubun kepala Marudut.
" ehhh , hiattt....." tentusaja Marudut terkejut sekali
dengan serangan balik Jaka ini sehingga dengan
terburu buru terpaksa dia bergulingan , jika tidak ingin
batok kepala nya ambroll....
" kurang ajaarrrr...."
" hmmmmm, bagaimana ".?"
" kalian masih ingin tetap berkeras melanjutkan
pertempuran ini...!!"
Jaka sudah berdiri kembali dengan sorot mata
mencorong tajam kepada kedua lawan nya.Dan di
sekujur tubuh nya kini terlihat sinar kemerahan
berpendar pendar dan udara di sekitar berubah drastis
menjadi dingin. " hebat anak muda ini..." salah satu dari pendeta itu
berkata kepada teman nya.
" ya...., nampak nya kita harus maju bersama kalau
mau membekuk dia...."
" tapi bukan kah itu kurang adil bagi nama kita di
dunia persilatan..." salah satu dari pendeta itu
menjawab obrolan teman nya.
"ahhhh , sekarang kan kita sedang membantu anak
dari Panglima ini "., nanti kalau dia mengadu pada
ayah nya bahwa kita tidak mau bantu , kan kita yang
susah......." Akhir nya semua pada diam sambil menunggu
perintah dari mahesa lanang.
Sebenarnya ketiga Pendeta ini adalah pengawal
bayaran dari Panglima Serunting dan mereka di utus
oleh guru mereka dari India untuk menjalin
persahabatan dengan Pangeran Serunting.
Tentu saja mereka pun punya maksud tertentu di
balik kerjasama nya itu, yaitu ingin memperoleh
kebebasan dalam menyebarkan ajaran ajaran
mereka di bumi andalas yang memang pada saat itu
banyak di datangi orang dari berbagai aliran.
Mahesa lanang bagaimana pun juga keder melihat
penampilan Jaka belum lagi dia melihat kondisi kedua
teman nya itu. Langsung saja dia memberi aba aba kepada yang lain
untuk maju bersama sama menyerbu Jaka.
" hmmmm , bisa gawat ini menghadapi dua orang itu
saja sudah berat kini mereka maju sekali gus "
Jaka hanya bisa mengeraskan hati nya sambil melihat
peluang untuk meloloskan diri jika ada kesempatan.
Bersambung........................
Bab.25.Pertempuran Maut Karena saat ini tentu saja dia tidak mau mati konyol
begitu menghadapi lawan yang tidak berimbang.
Tapi kondisi sepasang Golok Hitam sekarang sudah
berkurang jauh karena salah satu dari mereka Togar
Sibarani kini dalam kondisi terpincang pincang karena
kaki kiri nya cidera berat .
Dan terlihat hawa membunuh yang tebal di wajah
Marudut , melihat keadaan teman nya ini.
" Anak muda menyerah lah....."
" kau tidak mungkin menghadapi kami semua......"
Lihat lah tenaga mu semakin lemah...."
Salah satu dari ketiga pendeta itu berkata kepada
jaka dengan suara yang aneh dan Jaka merasa
tenaga nya seolah " olah di betot oleh satu kekuatan
kasat mata dan lutut nya terasa seakan akan goyah
tidak bertenaga sama sekali..
Jaka melihat ketiga mulut pendeta itu ber komat
kamit dengan suara yang mendengung aneh seperti
suara lebah..... '" aku......aku......ahhhh...." tubuh jaka perlahan lahan
sudah hampir terjatuh di tanah.....
" ahhhh ".kenapa ini....., tenaga ku hilang......"
" he...he.....he......, anak muda kamu sudah semakin
lemah........" Pandangan Jaka juga berubah mulai gelap dan di
telinganya terdengar suara suara aneh yang tidak dia
pahami artinya , terasa berputar putar membuat
kondisi nya semakin payah.....
Jaka merasa bahwa kondisinya saat ini dalam
keadaan tidak wajar , api dia tidak dapat menolak
pengaruh ini dan semakin melawan malah tenaga
nya semakin habis...... Saat itu kondisi Jaka dalam keadaan kritis karena jika
musuh nya tiba tiba menyerang saat itu , sudah dapat
dipastikan Jaka pasti langsung Game Over alias
binasa........ Mahesa lanang sudah bersiap siap akan
melaksanakan serangan maut nya.
" he....he...he......," hari ini ajal mu sudah tiba.
Disaat kritis itu jaka masih sempat berteriak kuat
dengan tenaga bathin yang masih tersisa :
" kakek guru.......mohon petunjuk mu..........."
tiba tiba terdengar suara lirih dan halus di telinga nya
".: " cucu ku......, jangan takut ingat akan ilmu tirai gaib
yang kakek ajarkan padamu........."
" kakek akan membantu mu dari jauh...."
perlahan Jaka merasa ada satu aliran dingin masuk
melalui ubun ubun di kepala nya.....dan seketika
seperti tersentak akan sesuatu Jaka sontak berteriak
melengking dengan sangat keras nya...........
" hiiiaaaaaaaaa........."
" wussssss".............
suaranya seakan akan menjadi teriakan pekikan dari
dalam kubur dan begitu mengetarkan sehingga ketiga
pendeta yang secara langsung mendapat serangan
balik dari teriakan sukma itu menjadi terlempar
kebelakang..... " haaaiiiyaaa......."
" kalian pendeta pendeta iblis , rasakan pembalasan
ku......" " hiaaaat , jaka langsung tidak memberi ke sempatan
lagi kepada ketiga pendeta itu untuk kembali
melakukan ilmu sihir nya.
Sebenar nya Jaka tidak semudah itu dapat dikalahkan
oleh ilmu ilmu sihir , tapi karena dia kurang
pengalaman dan dalam keadaan tidak siap
menghadapi nya maka nya dia bisa kecolongan.
Untung saja disaat kritis itu dia masih bisa
berkomunikasi dengan kakek guru nya sambil mohon
petunjuk kalau tidak mungkin saat ini jiwa nya sudah
terbang....... Ketiga pendeta itu juga tidak menyangka bahwa Jaka
bisa lolos dari jeratan ilmu " Penyedot sukma"
mereka. " Hayo kawan kawan kita selesaikan anak setan ini
sekarang........" Mahesa Lanang sudah memberi
komando pada yang lain nya untuk menyerang Jaka
bersama sama. " hayoooo ,.....kita hajar bersama sama bocah keparat
ini......" marudut juga bernafsu sekali untuk menghabisi
jaka saat ini. Tapi ketiga pendeta itu disamping menguasai ilmu
sihir juga mereka mempunyai kepandaian silat yang
cukup hebat , makanya dengan serentak mereka
membentuk formasi mengeroyok Jaka.
" Kita gunakan formasi " Menggiring Matahari "
melawan anak itu.." salah seorang pendeta itu
berkata kepada kedua kawan nya.
Karena Formasi itu memang khusus di ciptakan untuk
menghadapi lawan tangguh saja dan mereka sangat
jarang sekali menggunakan ilmu itu.
Kali ini pertempuran menjadi lebih seru dari
pertempuran sebelum nya , dimana jaka menghadapi
pengeroyokan enam orang sekali gus.....
Pertarungan sudah mencapai hingga lewat seratus
jurus.....dan kondisi disekitar nya juga sudah kacau
balau bahkan beberapa pohon ikut tumbang.....
Jaka juga tidak mau kepalang tanggung lagi , semua
kemampuan nya sudah di kerah kan nya untuk
menghadapi keroyokan ini.
Tapi yang nama nya manusia juga mempunya batas
batas kemampuan tidak terkecuali Jaka , baju nya
sudah basah akan keringat dan tubuh nya juga sudah
mulai lelah . Disamping itu Jaka belum secara
sempurna dalam menguasai seluruh ilmu ilmu silat
nya. Belum lagi dia harus menghadapi bentakan bentakan
yang mengandung daya sihir kuat dari ketiga pendeta
itu . Jaka sudah mengerahkan Telapak Rembulan Merah
nya hingga tingkat delapan , dan masih belum
sanggup menjebol pertahanan tiga pendeta itu.
Memang jika melakukan pertarungan satu lawan satu
sudah dapat dipastikan Jaka pasti jauh unggul dari
lawan lawan nya ini. Tapi sekarang dia harus menghadapi gabungan
kekuatan dari enam orang dan saat itu bisa dikatakan
hanya ilmu Mahesa lanang yang paling rendah
diantara mereka. Jaka sebenar nya dari tadi berusaha mengincar
Mahesa lanang untuk dapat di taklukkan lebih dahulu
Pendekar Aneh Dari Andalas Karya Joko Pethuk di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
sebab dia merupakan kunci dari pengeroyokan ini.
Mahesa Lanang juga tahu akan maksud Jaka
terhadap diri nya sehingga dia selalu berada di
belakang para pendeta itu sambil ambil kesempatan
melontar kan pukulan pukulan dengan cara licik nya.
Belum lagi Jaka harus menghadapi sabetan dari
sepasang Golok Hitam itu , sehingga Jaka tidak dapat
mengembangkan ilmu silat nya dengan baik.
Formasi " Menggiring Matahari" dari ketiga pendeta ini
memang luar biasa disamping bercampur dengan ilmu
sihir juga membawa hawa panas yang luar biasa ,
sehingga Telapak Rembulan Merah Jaka perlahan
lahan terdesak hawa panas ini dan hawa dingin nya
juga tidak terlalu kuat lagi.
Belum lagi Pendeta itu menggunakan kalung manik
manik nya sebagai senjata yang setiap saat
mengancam Jaka. " hiaaaaaa......" Jaka langsung memutar tubuh nya
seperti gasing dan mengincar salah satu dari pendeta
itu , Plaaak....., ahh....busyet....."salah satu tamparan
pendeta itu mengenai bahu Jaka.
Jaka tidak menghiraukan tamparan itu malah tubuh
nya terus mengincar lawan nya sehingga terjadilah
adu kekuatan yang keras sekali.Dua orang pendeta
langsung menyambut serangan Jaka bersamaan...
" duaaaarrrrr......" debu beterbangan.tubuh Jaka
sempoyongan dan saat itu satu sinar golok masuk
menyerang dengan ganas nya , Jaka masih sempat
memiringkan tubuh nya ke kiri tapi......
" breeett...." ahhhhhh....." saat itu sabetan golok
marudut juga sempat melukai paha kiri Jaka.
" ha...ha....ha...., mampus kau sekarang......" marudut
sudah tertawa dengan puas nya.
Jaka melihat paha kiri nya sudah mengeluarkan darah
yang lumayan.Dengan meringis menahan perih nya
Jaka langsung kembali pasang kuda kuda menghadi
serangan selanjut nya. Jaka merobek ujung baju nya dan dengan cepat
mengikat kaki nya yang terluka untuk mengurangi
pendarahan nya. Kali ini dia menunggu serangan yang datang dengan
posisi bertahan. " ayo kalian maju semua...., aku belum kalah...." Jaka
berkata dengan lantang nya.
keenam orang itu melihat kondisi Jaka yang mulai
kepayahan semakin bersemangat langsung maju
merangsek bersama sama dengan serangan ganas
nya. Jaka langsung bersila sambil memusatkan seluruh
kekuatan nya pada kedua telapak tangan nya yang
sudah berwarna merah terang dan memunculkan uap
es berwarna merah juga di sekeliling nya sudah
berubah warna merah . " hiaaaaaaaa......."
" Khiaaaaaaaa........"
" Dhuuuuuuaaaaarrrrr..........." kraaak......"
Tubuh JakaTerlempar hingga sepuluh tombak seperti
layangan putus... " Hoooeeek....." Jaka sampai muntah darah terluka
dalam.... Dan pandangan nya juga mulai kabur......." ahhhh mati
aku kali ini...." Jaka mengeluh dalam hati.
Tubuh ketiga pendeta itu sempoyongan kebelakang .
Dan yang lebih parah adalah sepasang Golok Hitam
karena kedua golok mereka sampai patah berkeping
keping.Tubuh kedua nya juga terlempar
kebelakang,bahkan Togar dalam kondisi lansung
semaput alias pingsan. Mahesa lanang Juga terlempar kebelakang sampai
bergulingan "..... " hebat ".hebat....., kau anak muda ,dengan usia
masih muda begini sudah memiliki ilmu setangguh itu
mungkin beberapa tahun lagi tidak ada lagi yang
sanggup menghadapi mu di bumi andalas ini.
" ha...ha....ha..., benar kata guru kami bahwa di bumi
andalas ini masih ada orang tangguh."
salah seorang pendeta itu berkata dengan kagum
kepada Jaka. " Kalau kami boleh tau siapakah guru mu anak
muda...?" " ada urusan apa kalian menanyakan nya , beliau
sudah tidak mencampuri urusan dunia lagi..." Jaka
berkata dengan nada ketus.....
" anak muda kamu jangan salah sangka , kami
menghargai akan orang orang gagah di negri ini...."
Pendeta itu berkata dengan halus dengan harapan
sifat jaka agak melunak dan mau menjawab
pertanyaan nya. " Guru ku adalah kakek Dewa Bukit Barisan " Jaka
berkata dengan suara agak lemah.
" Pantas....., pantas kamu begitu hebat,........" Asal
kamu tahu saja bahwa guru kami bernama " Hakim
Matahari " pernah mengatakan bahwa di bumi
andalas dulu ada seorang yang sakti bernama " Dewa
Bukit barisan " dan ternyata kami sudah berjumpa
dengan murid nya. Jaka sampai terkejut juga mendengar nama guru
ketiga pendeta ini sebab kakek guru nya dulu pernah
menyebut nama orang itu. "hhhmmmm, ternyata mereka ini murid nya...." Jaka
mengguman dalam hati. " heiiiiii....kalian jangan bercerita saja ayo kita bekuk
pemuda liar itu...." Mahesa Lanang menjadi geram
melihat ketiga pendeta itu malah bercerita dengan
Jaka. " hhhmmmm, urusan dan kewajiban kami sudah
selesai disini dan kami memang tidak punya urusan
dengan pemuda ini jadi kalau anda mau ambil
tindakan silahkan lakukan sendiri."
" bukan kah kalian telah berjanji pada ayah ku untuk
membantu ku ?"!!"
" apakah kalian mau ingkar janji......!!"
" benar kami memang sudah berjanji pada ayah mu ,
tapi kami tidak berjanji untuk melawan orang yang
sudah lemah....."dan sekarang terserah pada anda saja
untuk tindakan selanjut nya."
Ketiga pendeta ini juga sudah agak tersinggung
melihat sikap Mahesa yang terlalu memerintah
mereka,sebab di negri nya mereka ini cukup di
hormati disana dan tentu saja mereka juga punya
harga diri yang tinggi dan tidak mudah mengikuti
semua keinginan Mahesa Lanang.
" grrrrrr, baiklah kalau kalian takut , biar aku saja
yang menyelesaikan nya. Namun ketiga pendeta itu hanya diam saja tidak
menanggapi ucapan Mahesa ini.
Melihat ini Jaka kembali bersemangat karena dia tau
untuk menghadapi Mahesa mungkin dia masih
sanggup walau pun kondisi nya saat ini sudah sangat
kepayahan dengan pandangan yang mulai kabur.
" urusan mu dengan aku juga belum selesai anak
keparat ," kau sudah menghancurkan senjata kami"
Marudut juga sudah bangkit akan menyerang Jaka.
" he...he...he....,kalian majulah biar kalian tahu
bagaimana akan kedasyatan ilmu ku....."
" Banyak bacot kau......, hiaaat......"
Mahesa sudah meloncat menyerang Jaka bersamaan
dgn Marudut. " hiaaaaa. , Jaka juga tidak mau kalah menyambut
serangan itu. Serangan kepalan Mahesa masih dapat di elakkan
jaka dengan sempoyongan sambil mengerahkan jurus
"Langkah Dewi Rembulan "
" siuuut...., ehhhh....." serangan Marudut juga dapat
luput sasaran. Walaupun dengan sempoyongan Jaka masih bisa
menghadapi mereka beberapa saat hingga akhir nya
Jaka terkena juga tendangan Marudut tepat di
pinggang nya " " dessss, tubuh Jaka terlempar bergulingan beberapa
tombak di tanah... " ha...ha.....ha.....ini lah saat nya " Mahesa sudah
menyerang dengan Jurus yang mematikan ke
tenggorokan Jaka...... " Ahhhhh "., Jaka hanya dapat pasrah sambil
menutup mata nya....... Apakah Jaka akan tamat riwayat nya saat ini..........
Urusan nyawa sudah merupakan urusan yang Kuasa ,
kita sebagai manusia tidak dapat menentukan nya
apalagi merenggutnya dengan semena mena.
Demikian juga dengan Jaka , jika memang dia di
takdirkan masih umur panjang pasti tak seorang pun
di dunia ini dapat mencegah nya......( kecuali
pengarang nya ".he..he...he....)
bersambung...........................
Bab.26 Gerbang Maut " whuuuusssss.......traaannngg.......!! trannnng.......!!
" aahhhh , keparaaatt......!! siapa kauuu haa...."!
" ha.....ha....ha...." kalau kalian berani silakan saja kejar
saya......" terdengar suara tawa dengan getaran
suaranya yang cukup kuat jauh di depan hutan
sana..... Satu demonstrasi ilmu tenaga dalam yang sudah
mendekati kesempurnaan.....
Dada Mahesa sendiri sampai terasa bergetar kuat
melawan getaran suara tawa itu "...hampir saja dia
jatuh terduduk tidak kuat.....
Mahesa sangat terkejut sekali , sebab serangan nya
tiba tiba sudah gagal di tengah jalan bahkan sosok
Jaka juga tidak ada lagi di depan nya.......
Bukan hanya Mahesa saja yang terkejut tapi ketiga
Pendeta dari India itu pun juga sama , walau pun
sudah berilmu tinggi mereka juga sampai tidak
mengenali siapa yang telah menolong Jaka....
" hhhhmmm...,kakak pertama ".ternyata di negri ini
banyak terdapat orang pandai nya...."!!
" Gerakan orang itu cepat sekali dan tenaga dalam
nya juga tidak di bawah kita "...."
" betul adik kedua....,ini tanda nya kita harus ber hati
hati jangan sembarangan bentrok dengan
sembarangan orang di daerah ini....." Pendeta yang
tertua menjawab dengan Pelan....
" baik nya sekarang kita tinggalkan tempat ini "."
Setelah berkata demikian mereka bertiga langsung
bergerak meninggalkan tempat itu tanpa
menghiraukan Mahesa lagi.......
Tentu saja hal ini membuat Mahesa menjadi gusar
sekali sebab Dia merasa tidak di hargai sama sekali
oleh ketiga orang Pendeta itu..
" ggggrrrrr ,...!! kurang ajarr....malah pergi pula
mereka......" " awas kalian ya....! aku akan lapor Ayah ku " ...atas
tingkah kalian ini......"
" hayo ",mari kita kembali "." Mahesa merasa takut
juga berada sendirian di tempat itu hanya di temani
oleh dua orang pembantunya yang sudah terluka
juga... Sebab dengan tidak adanya ke tiga pendeta
pembantu ayah nya tersebut maka otomatis nyali nya
juga ciut untuk melakukan pengejaran pada orang
yang menolong Jaka..... Dengan menggendong kawan nya yang sudah terluka
Madurut juga ikut mahesa beranjak pergi dari tempat
itu.... Yang tertinggal hanya bekas bekas pertempuran
dasyat dengan beberapa pohon yang ikut tumbang....
Juga beberapa sosok mayat yang sudah agak sulit di
kenali lagi........ Sementara bayangan itu melesat terus sambil
menggendong tubuh Jaka yang kondisinya sudah
tidak karuan lagi...... Sambil melompati beberapa bukit kecil terus
menyeberangi sungai sungai kecil , gerakan tubuh itu
sangat enteng sekali padahal jelas jelas dia sedang
membawa beban berat......
Hingga satu saat gerakan tubuh itu berhenti di sebuah
tebing yang cukup terjal dan di kelilingi jurang yang
sangat dalam ,kabut tebal di iringi hujan gerimis
sudah mulai turun dengan perlahan membuat suasana
menjadi semakin seram......
Matahari juga sudah tertutup kabut tebal sehingga
suhu udara juga menjadi dingin sekali , tapi hal itu
tidak banyak berpengaruh pada orang tersebut.
Dengan Gerakan yang ringan dia malah meluncur
kebawah sambil tetap menggendong tubuh Jaka "
siiuut.....tap.....,tap.....terdengar suara halus langkahnya
melompati bebatuan dan dahan ranting pohon sambil
terus meluncur ke dasar jurang jurang yang gelap dan
terjal itu...... Sampai di dasar jurang itu terdapat aliran sungai kecil
yang sangat jernih dengan bebatuan yang berwarna
putih berkilauan pantulan air yang bening , dan di
sudut lembah terlihat satu goa yang cukup luas dan
terawat baik , hal ini terlihat dari beberapa bebatuan
dan ada beberapa pohon yang tertata baik letak nya ,
ada beberapa bunga liar yg tumbuh subur.....
Sekali sekali terdengar suara hewan hewan hutan
dan beberapa teriakan kera kecil seolah olah
menyambut kedatangan mereka.....
Tubuh Jaka langsung di bawa masuk kedalam gua
Pendekar Aneh Dari Andalas Karya Joko Pethuk di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
dan di baringkan di sebuah batu datar dengan
perlahan lahan . "Hmmmmm, anak muda ini terluka cukup parah
"..untung tenaga dalam nya cukup kuat sehingga
masih bisa melindungi urat penting di jantung nya......"
" kalau tidak "...!! Dunia Andalas akan kehilangan satu
bibit baru dalam dunia persilatan...."
" tapi murid siapa dia ini ya...." ilmu nya seperti saya
kenal....." orang itu terus bicara sendiri seperti mengomel
panjang pendek tapi dia mulai memeriksa kondisi
Jaka........ Tiba " tiba kakek ini ber suit nyaring seolah beri tanda
"... sesosok tubuh besar tiba - tiba datang dari atas tebing
dengan gerakan yang sangat cepat berjumpalitan di
udara dan langsung hinggap di mulut gua "..ternyata
seekor gorilla besar jantan dengan mata merah
menyala langsung menunduk di hadapan orang tua
ini... " hmmmm....'" Goraah.......kau cari daun ini "..!!"
" Dan jangan lama " lama "!!"
Orang itu mengeluarkan sehelai daun yang berwarna
kemerahan dari balik baju nya dan menyerahkan nya
kepada Gorilla itu. " nguk.....nguk....."
Sambil menunduk seperti mengerti si Gorilla
menerima daun itu dan tanpa banyak tingkah
langsung pergi keluar dengan cepat "..
Perawakan Orang ini sudah cukup tua dan kurus ,
rumbut nya panjang di balut dengan sejenis sorban
hitam merah yang biasa di pakai oleh suku batak ,
ujung rambut putih semua sampai ke pinggang
dengan baju warna putih juga jenggot nya yang
cukup panjang..... Tapi jalan nya masih cukup tegak dan sorot matanya
yang cukup tajam sekali tapi yang aneh bibir nya
selalu terlihat seperti tersenyum terusss.....
Siapa kah kakek aneh ini..."
Bersambung ".......................
Bab.27 Kemelut Pusaka kerajaan
Sementara itu di kediaman panglima Serunting
melesat tiga sosok bayangan dengan cepat melalui
pintu samping melalui satu gang kecil terus berbelok
menuju satu kamar dibagian samping gedung itu.
Ternyata ketiga nya adalah tiga orang pendeta dari
Hindia yang tadi ikut membantu Mahesa menyerang
Jaka... " Kakak Pertama , sekarang bagaimana ini...."
Mereka berbicara dgn suara perlahan sekali seolah
pembicaraan ini sangat rahasia sekali.
" hhhhmm , masalah ini akan semakin rumit adik
kedua ".!!" " kita harus lebih hati2 sekarang sebab musuh yang
kita hadapi juga belum jelas siapa , seperti nya kita
akan menetap lebih lama di Andalas ini untuk
menuntaskan tugas dari guru...."
" tapi si anak manja itu akan mempersulit tugas tugas
kita ke depan nya " " pasti dia akan melaporkan kita pada orang tua nya
"...." si adik kedua berkata dgn perlahan.....
" ahhhhh....biar sajalah , nanti saya akan coba bicara
dengan orang tua nya....., mudah mudahan orang tua
itu dapat mengerti alasan yang saya utarakan nanti
nya......" Orang yang di Panggil kakak pertama ini menjawab
dengan perlahan sambil pandangan nya menerawang
seolah sedang berfikir sesuatu....
" oh ya....adik ketiga , coba nanti cari tau di sekitar
kota ini siapa saja yang sudah mengetahui perihal
pencurian di istana itu.....dan kalau bisa coba cari juga
informasi dari pihak istana siapa saja yang di utus
oleh Baginda utk mencari pusaka itu....."
" baik kakak pertama...."
Tidak berapa lama terdengar suara langkah kaki
mendekat ke kamar itu , otomatis mereka segera
menghentikan pembicaraan dan terdengar suara pintu
kamar di ketuk perlahan. " Permisi tuan "....."
seorang pembantu yang sudah tua masuk dengan
sopan dan kepala agak menunduk berdiri di depan
pintu kamar. Kemudian si adik ketiga sudah maju membuka pintu
sambil bertanya ramah pada pembantu ini.
" ada apa....?"
" Tuan bertiga di panggil oleh Majikan saya untuk
menghadap , ada hal penting yang akan di bicarakan
saat ini ..." " baik lah..., katakan pada majikan mu kami akan
segera datang......"si adik ketiga langsung menjawab.
" ohhhh..,baik lah akan saya sampaikan.....permisi
tuan....." dengan menghormat pembantu itu langsung balik
badan dan pergi dengan cepat.
" bagaimana kakak pertama....?" adik ketiga langsung
minta pendapat pada kakak pertama nya ini.
" ayo kita kita berangkat sekarang...."
Setelah menutup pintu kamar , mereka bertiga segera
berangkat menjumpai Panglima Serunting yang sudah
menunggu mereka di ruangan khusus nya.
" Salam panglima..."
Sang kakak tertua itu sudah langsung mengucapkan
salam penghormatan pada Panglima Serunting sambil
di ikuti oleh kedua adik seperguannya.
" silahkan duduk tuan tuan bertiga..."
Paras wajah Panglima Serunting terlihat begitu serius ,
terlihat dari kerut wajah di keningnya.
" bagaimana tugas anda pendeta Sindhugama....?"
" Ahhhh , sepertinya kita kedahuluan oleh orang lain
Panglima.." sang kakak pertama ini langsung
menjawab pertanyaan Pangeran Serunting .
" Begitu kami sampai di tempat persembumyian
hantu malam ternyata tempat itu sudah porak
poranda dan tidak terlihat ada nya tanda " tanda
akan ke beradaan hantu malam disana...."
kemudian Shindugama lalu menceritakan semua
kejadian yg mereka alami sampai dgn kemunculan
Jaka dan munculnya orang yang menolong Jaka juga.
Sebenarnya Panglima Serunting sudah dapat laporan
mengenai kegagalan tugas ini dari anak nya mahesa
lanang dan tentu saja anak manja ini juga protes
sama orang tua nya tentang sikap tiga orang Pendeta
itu yang tidak mau membantu dia sepenuh hati..tapi
dia masih membutuhkan kepastian dari tiga orang
pendeta ini , sebab dia tau bahwa anak nya pasti
bercerita dengan bumbu yang di besar besarkan....
" hmmm , masalah ini pasti sudah akan tersebar luas
di kalangan dunia persilatan ," dan akan mengundang
orang orang pandai untuk berebutan mendapatkan
kitab itu...." " oh ya..., kenapa kalian tidak membantu Mahesa....?"
" Bukan kah dia pergi bersama dengan kalian
bertiga..." " dan kenapa dia tidak ada bersama
dengan kamu shindu gama..?"
" aahhh.....,masalah itu sebelum nya saya mohon
maaf panglima...." " pertimbangan nya saya tidak mau ambil resiko
mengejar dan melawan musuh yang belum kita
ketahui ke jelasan nya...,sebab kami bertiga adalah
orang baru di kota ini...."
" bukan kami takut Panglima..., tapi kami juga
mengkhawatirkan akan keselamatan Tuan Mahesa
sendiri......." " maka untuk itu saya mohon maaf Panglima ,karena
sudah mengecewakan anda......"
" ahhhh.....sudah lah "..., dia memang anak manja....."
" tapi saya minta kamu tolong mengawasi tindakan
nya selama kalian bertiga ada di kota ini....."
" ohhh...., baik Panglima "., kami akan
memperhatikan nya......"
" tugas kalian akan menjadi semakin berat..."
" aahhhh....., ini yang saya kawatirkan.....!!"
Panglima Serunting terlihat resah , sebab rencana
yang selama ini sudah di susun nya mengalami
hambatan dan terpaksa dia harus menyusun rencana
baru lagi. Sebenarnya Panglima Serunting punya niat ingin
mencari perhatian dari Baginda raja dengan
menyingkirkan saingan nya yaitu panglima Bonang ,
sebab dengan hilangnya pusaka kerajaan otomatis
akan merusak kepercayaan Baginda Raja pada
panglima Bonang , karena selama ini yang dapat
tugas menjaga seluruh pusaka kerajaan adalah
Panglima Bonang , orang yang paling di percaya dan
sekali gus tangan kanan Baginda Raja.
Dan dengan merebut kembali pusaka itu maka
panglima Serunting membuktikan pada baginda
bahwa dia lebih mampu dari orang kepercayaan
Baginda sendiri. Ternyata perhitungan nya meleset , si Hantu Malam
yang selama ini bisa di ajak bekerjasama ternyata
punya maksud lain. Tentu saja hal ini membuat Panglima Serunting
menjadi naik pitam dan bermaksud melenyapkan si
Hantu Malam selamanya. Dengan meminjam tenaga dari tiga murid Hakim
Matahari sahabat nya ini , dia mulai melakukan
rencana nya. Tentu saja Hakim Matahari tidak serta merta mau
bekerjasama begitu saja tanpa imbalan apa " apa......
Dia langsung menyanggupi nya , karena begitu
mendengar bahwa tujuan dari rencana panglima ini
adalah mencuri kitab Simula Jadi Portibi , yang sudah
merupakan idaman setiap orang di dunia persilatan
selama beberapa abad yang silam , bahkan cerita nya
banyak dianggap orang hampir seperti mitos saja.
Tapi panglima Serunting juga bukan orang yang
bodoh dan tau maksud dari teman nya ini , sebab dari
dahulu dia sudah tau akan sifat dan kelicikan dari
Hakim Matahari. Maka diam " diam dia menugaskan orang lain untuk
membuat tiruan dari kitab tersebut agar satu saat
dapat di pergunakan untuk mengelabui Hakim
Matahari. Karena sampai saat ini hanya beberapa orang saja
yang pernah secara langsung melihat dan membaca
kitab tersebut. Jadi bisa di pastikan bahwa si Hakim Matahari sendiri
juga tidak bisa memastikan akan bentuk dan keaslian
dari kitab tersebut. " Jadi saat ini apa yang harus kami lakukan
Panglima ?" Shindugama berkata dgn perlahan.
" Saat ini kalian bertiga coba pasang telinga dulu dan
selidiki disekitar kota ini "."
" mudah " mudahan dalam waktu dekat ini kita
sudah dapat perkembangan baru lagi..."
" selanjutnya nanti saya akan beri kabar anda bertiga
kalau sudah mendapatkan titik terang nya..!!"
" Saya sudah menghubungi kawan lama di dunia
persilatan agar segera mencari jejak penghianat
itu....!!" Panglima berkatan dengan paras wajah yang
memerah menahan amarah....
" oh ya...., salah satu pusaka itu sudah di temukan
kembali....," jadi kita sementara tidak usah mengusik
masalah itu dahulu sebab akan menimbulkan
kekacauan baru di pihak isatana..."
" saat ini penjagaan di sekitar istana juga di perketat ,
jadi jangan dulu mendekati di sekitar istana agar
tidak menimbulkan kecurigaan....."
" baik lah kalau begitu kami mohon diri "."
" hhmmmm.....silahkan......" sambil mengangguk ,
Panglima Serunting segera mempersilahkan mereka
keluar. setelah mengucap salam hormat ketiga pendeta itu
segera mengundurkan diri dan kembali keruangan
nya. Sementara di kediaman nya Panglima Bonang juga
sudah gelisah menunggu kepulangan Jaka dari
pengintaian nya... Tentu saja dia tidak tau apa yang sudah dialami oleh
jaka , maka dia sudah mengutus beberapa orang
kepercayaan nya unutk menyelikinya jejak Jaka.
Sebab waktu itu kondisi Jaka memang belum sembuh
benar dari luka dalam nya , jadi dia mengkawatirkan
Jaka sampai sore itu belum juga kembali .
Ke esokan harinya dia baru dapat kabar yang sangat
mengejutkan hatinya.... Pagi itu seperti biasanya Panglima bonang sedang
menikmati sarapan pagi nya sambil duduk tenang di
ruangan kerjanya. Tidak berapa lama masuk seorang yang mengenakan
jubah hitam dgn ikat kepala merah masuk melapor .
" lapor panglima....."
" Setelah kami melakukan penyisiran dan melakukan
pengintaian , kita mendapatkan hal yang sangat
aneh....." " apanya yang aneh Sutara....!!" panglima sudah
bertanya dgn nada tidak sabar......
" Begini panglima .."
" Kami menemukan jejak markas Hantu Malam , tapi
Pendekar Aneh Dari Andalas Karya Joko Pethuk di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
tempat tersebut sudah porak poranda dan jejak
Hantu Malam sendiri tidak tahu dimana
rimbanya....dan setelah kami selidiki lebih jauh
ternyata tempat itu juga mendapat kunjungan
seorang pemuda berpakaian putih mirip dengan tuan
Jaka "...." " nah setelah itu ternyata muncul juga orang " orang
suruhan dari Panglima Serunting yang di pimpin oleh
anak nya Mahesa lanang....."
" Mereka bertempur mati " matian hingga Tuan Jaka
terluka parah , dan selanjutnya Tuan Jaka di tolong
oleh orang yang tidak di kenal dan berkepandaian
tinggi , sehingga orang " orang suruhan Panglima
Serunting sendiri tidak mengenal siapa Penolong Tuan
Jaka itu....." " hmmmm.....ternyata kecurigaan saya selama ini
benar...., Panglima Serunting ada hubungan nya dibalik
hilangnya pusaka istana ini...." Panglima ini berkata
dalam hati... " Baiklah tugas mu hari ini selesai dan kalian coba
terus awasi sekitar kediaman Panglima Serunting ,
saya mau tau dia dapat bantuan dari siapa saja..."
" Baik panglima...."
" ahhhh....., nak Jaka siapa lagi yang kamu hadapi
saat ini ".." Panglima ini menggumam sendiri dengan
nada resah...... " Ayah...., " kakak Jaka kenapa.......?" tiba " tiba
terdengar suara seorang wanita di belakang nya......
" oooohhh , kamu Putri......" Panglima ini memutar
tubuh nya melihat putri kesayangan nya ini datang
mendekat.. " Ada apa anak ku...?"
" tadi saya dengar kakak Jaka dapat masalah ya...?"
terlihat wajah putri nya ini menyorot kan kekawatiran
yang besar......bahkan di kedua matanya seakan
menahan air mata yang akan tumpah keluar.....
Melihat ini panglima Bonang sadar bahwa Putri nya ini
diam " diam ternyata mencintai pemuda itu.
" Sampai saat ini kita belum tau keadaan Jaka yang
sesungguh nya anak ku...."
" mudah " mudahan dia tidak apa " apa....."
" ahhh....ayah ", bagaimana kalau saya turut mencari
nya....." ucapan ini tentu saja mengejutkan panglima
ini.... " ehhh....jangan putri ku.....!!"
" Ingat lah "., kita belum tau siapa yang menolong
Jaka ," apakah dia kawan atau lawan......"
" anak ku , kamu jangan ambil resiko itu...., ayah
sudah tua dan tidak mau kehilangan kamu "..."
" tapi ayaahhh......!!"
" sudahlah......, dengar ucapan ayah mu ini ".., "!!
" ahhhhh....., ayahhh......!!"
Tiba " tiba gadis ini sudah membalik kan tubuh nya
dan setengah berlari masuk kekamar nya.....terdengar
suara isak tertahan nya sewaktu dia berjalan cepat......
Sang Panglima melihat ulah anak nya ini hanya bisa
menghela napas panjang sambil menggelengkan
kepala nya ".... Kemudian dia memanggil pengawal nya untuk
menjaga Putri nya ini agar jangan sampai keluyuran
keluar untuk mencari Jaka.
Tentu saja hal ini membuat Putri menjadi semakin
gemas dengan orang tua nya ini....
Biasalah kalau gadis yang lagi kasmaran pasti selalu
berbuat hal " hal yang aneh......apa lagi dia tau bahwa
pemuda yang di rindukan nya sedang dalam
kesulitan....... Walau pun terkesan di tutup " tutupi oleh istana tapi
perihal hilang nya kitab Pusaka ini lambat laun
akhirnya tersiar kabar nya juga....
Tentu saja berita ini serta merta membuat geger
dunia Persilatan di Bumi Andalas.
Dalam beberapa bulan kedepan akan banyak
kekacauan yang di timbulkan oleh perebutan kitab ini
dan banyak jiwa yang akan melayang sia " sia.....
Sebab banyak tokoh tua yang dulu nya
mengasingkan diri juga ikut terjun kembali untuk
memperebutkan kitab tersebut......
Dan nama Hantu Malam merupakan sosok paling di
cari , sebab dialah yang merupakan kunci dari
keberadaan kitab tersebut.
Bersambung......................
BAB 28. Kemelut Pusaka Kerajaan II
Di salah satu gugus dari Bukit Barisan di bagian barat
berbatasan dengan daerah Minang kabau masih
terdapat Hutan " hutan yang cukup lebat dengan
kondisi alam yang sangat ganas , terutama hewan
buas nya yang tidak segan segan memangsa siapa
saja yang masuk kedalam nya.
Oleh masyarakat sekitar itu dinamakan hutan
larangan Bukit SungSang , sesuai dengan nama nya
memang bentuk Bukit itu tidak beraturan dan banyak
terdapat goa alam yang di bentuk secara tidak
teratur . Di salah satu goa terdengar suara " suara bentakan
seseorang yang sedang berlatih silat dan terkadang
terdengar suara seperti suara ngorok katak besar
yang akan mau kawin..... " duuaarrr.....terdengar ledakan bergemuruh suara
pukulan " pukulan yang dilakukan dengan
pengerahan tenaga dalam yang cukup kuat.....
" ha...ha....ha......ha......" akhir nya "...!!
" Ilmu Telapak Kodok Bumi bisa aku kuasai......."
" Tunggulah Pembalasan ku "....hmmmmmm......."
" sekarang tinggal menyempurnakan nya
saja.......hah..ahaha..hahahah...hehh..hehhh....groook...
grook." Ternyata pemuda ini adalah Bagindo yang dulu pernah
tinggal di kediaman Tengku Rencong Hitam dan
ternyata disamping belajar Ilmu dari nya , Bagindo
Punya rencana ingin menguasai Ilmu Pusaka dari
Tengku Rencong Hitam. Pada awalnya rencana ini sudah mulai berjalan
dengan baik , yaitu dia pura pura mendekati putri
tunggal dari Tengku Rencong Hitam , tapi semenjak
kedatangan Jaka kesana situasi nya jadi berubah.
Sebab Dara Pravesti putri tunggal rencong Hitam
ternyata lebih memilih Jaka sebagai kekasihnya ,
tentu saja hal ini membuat dia menjadi cemburu
setengah mati . Belum lagi saat itu ternyata kepandaian nya masih
jauh di bawah Jaka , dan sempat di permalukan Jaka
di depan Tengku Rencong Hitam dengan di kalahkan
secara telak. Ini yang membuat dia menjadi nekad , dan dengan
menyusun rencana yang rapi dia saat Tengku Rencong
Hitam tidak ada di rumah nya dan Jaka juga sedang
berada diluar , seolah " olah dia di rampok maka
Bagindo mencuri kitab pusaka itu.
Tapi sebenarnya Bagindo tidak menyadari akibat
mempelajari kitab itu tanpa bimbingan dan dengan
hati yang kotor maka tanpa disadari nya watak nya
juga berubah menjadi seperti seperti orang tidak
waras... Hal ini terlihat dari perilaku nya yang mulai berubah
dan wajah nya nya terlihat pucat kehijauan ,
perubahan ini dirasakan nya saat dia sdh masuk
tahapan tingkat ke lima dari enam tingkatan dari
kitab Telapak Kodok Bumi , dan untuk menghilangkan
warna kehijauan dari wajahnya maka dia harus
meminum darah enam orang gadis perawan dan
memakan jantung mereka......
Bagi seorang Pemuda tentu saja bathin nya jadi
terguncang melihat perubahan pada dirinya tapi
karena ambisinya yang sangat menyala-nyala ingin
mengalahkan Jaka untuk membalas sakit hati nya
membuat dia tidak perduli lagi.
Otomatis hal ini tidak dapat di elakkan oleh Bagindo
yang sudah terlanjur mempelajari ilmu tersebut.
Maka secara diam " diam dia turun ke kampung di
sekitar Bukit SungSang untuk mencari mangsa nya.
Sampai saat ini dia membunuh 4 orang gadis desa
secara sadis ". Tentu saja tindakan nya ini beberapa kali membuat
ke gemparan di desa sekitarnya dan karena gerakan
nya sangat cepat maka oleh orang kampung dia di
juluki Iblis Bukit SungSang....
" sudah terlalu lama saya disini dan orang kampung
sudah mencurigai keberadaan ku disini lebih baik cari
tempat lain yang lebih baik lagi...."
" masih ada 2 orang gadis lagi yang harus aku
korbankan agar ilmu ku sempurna....hehehehehehhe"
" Tunggulah Jaka.....,hahahhahahahah....kau akan
mampus di tangan ku......"
" seperti batu ini "." siiuuuut dhaaarr....!! tiba " tiba dia
mengayunkan tangan nya kesalah satu batu besar di
samping nya hingga pecah berantakan......
Keesokan Hari nya dia sudah meninggalkan tempat
itu menuju arah Kampung sungai mati....
Dengan mengerahkan kecepatan ilmu meringan kan
tubuh nya , Bagindo melakukan perjalanan melewati
kawasan hutan bambu yang ada di sebelah barat
bukit barisan hingga dia tiba pada satu tempat yang
di manakan Bukit Marajo .
Sewaktu melewati kawanan hutan bambu yang
cukup lebat pendengaran nya mendegar suara orang
bercerita dan terdengan ada suara beberapa orang
ikut dalam pembicaraan itu.
Dengan ilmu meringankan tubuh nya dia segera
meloncat ke sebuat pohon besar yang rimbun dan
mendengarkan apa pembicaraan mereka.
Karena situasi hutan yang gelap dan kurang
pencahayaan dari matahari maka Bagindo dapat
menyembunyikan tubuh nya tampa terlihat .
Dari atas dia melihat ada tiga orang sedang
berbincang " bincang dengan mimik muka serius , dari
ketiga nya terlihat seperti orang persilatan.
Yang satu memakai golok berwarna hitam di
pinggang nya dan dua lagi tidak terlihat memakai
senjata tapi dari cara duduk dan pandangan mata nya
terlihat bahwa mereka ini bukan orang sembarangan.
Usia mereka juga tidak muda lagi , rata rata sudah
berusia 50 an tapi penampilan mereka terlihat cukup
ringkas dan masih segar bugar.
" Kali ini tugas kita semakin berat saja "
" Ketua kemarin marah besar karena saya gagal
membawa gulungan itu dari si Hantu Malam..."
" Bahkan nyawa si Golok Maut juga tidak tertolong
lagi....." ahhhhh.....
" Apakah kepandaian anak muda itu begitu tinggi
sehingga saudara galok maut dan saudara racun
kelabang hitam kalah...?"
" benar sekali saudara Walet..., saya seumur hidup
belum pernah bertemu lawan seperti itu dan rasa nya
anak muda itu merupakan pendatang baru di dunia
persilatan andalas ini......"
Sebenarnya walet ini cukup tau akan kemampuan
dari Kelabang Hitam ini , sebab dulu dia sudah pernah
mencoba bertarung dgn nya.
Apalagi dengan adanya tambahan tenaga dari golok
maut , rasa nya untuk jaman ini sangat jarang sekali
orang yang bisa mengalahkan mereka
berdua.......apalagi sampai menewaskan si golok maut.
" saya jadi tidak sabar ni mau coba jajal kemampuan
pemuda itu "..!!"
salah seorang yang bernama walet ini sudah
mengepalkan tangan nya dengan nada geram sekali.
" aahhh..., waktu itu juga saya berpikir demikian ,
sewaktu melihat orang nya saya tidak yakin dia bisa
punya ilmu kepandaian begitu tinggi..!! "
" Tapi setelah bertempur dengan nya baru saya tau
ternyata ilmu anak itu begitu tinggi ,juga tenaga
dalam nya cukup sempurna untuk orang yang se
umur dia.....". Kelabang Hitam berbicara sambil kembali mencoba
mengingat kejadian waktu itu bersama teman nya
yang telah tewas. " Oh ya saudara kelabang..," siapakah nama pemuda
itu..." " " ya....., waktu itu yang saya tahu nama nya " Jaka
saja...." Baginda yang dari tadi mengikuti pembicaraan ketiga
orang itu tentu saja semakin tertarik mendengar
mereka menyebut nama Jaka , musuh bebuyutan nya
itu. Sehingga dia semakin mempertajam pendengaran
nya dan nafas nya menjadi agak memburu di
sebabkan amarah nya yang meluap di dadanya.....
Tentu saja Bagindo tidak sadar bahwa ketiga orang
orang itu adalah merupakan datuk datuk dari dunia
persilatan saat itu dan merupakan orang orang
kepercayaan dari Malaikat Pulau Lipan yang
kepandaian nya sudah dianggap seperti dewa saja.
" ssstttt.....ada yang sedang mengawasi kita "....."
" siuuut....., set....sett......settt......."
Sambil berkata demikian walet sudah mengibaskan
tangan nya secara sangat cepat dan meluncurlah
beberapa bayangan kecil yang mengarah ke tempat
Bagindo berada. Tentu saja Bagindo menyadari bahwa keberadaan
Pendekar Aneh Dari Andalas Karya Joko Pethuk di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
nya sudah di ketahui orang , ini saja sudah
menunjukkan bahwa orang " orang itu bukan tokoh
sembarangan... Segera dia meloncat salto kebelakan tiga kali sambil
tangan nya mengirimkan sapuan serangan balasan
untuk meruntuhkan serangan gelap ini..
Tak lupa dia segera menutup muka nya dengan
kedok kulit binatang yang sudah di keringkan untuk
menghindari agar dirinya tidak di kenal orang.
" siiiuuuuut.......,tik......tikkk......capp......."
Ternya itu adalah beberapa pisau kecil yang sudah
berjatuhan , dan ada yang nyasar menancap di
beberapa pohon sekitar nya..
setelah salto beberapa kali Bagindo kembali
mengawasi sekeliling nya , dan ketiga orang itu sudah
tidak terlihat lagi keberadaan nya..
" kurang ajarr , kemana mereka........" bagindo segera
memasang sikap berjaga " jaga...
" tiba " tiba......., wussshhhh........
serangkum hawa pukulan yang terasa panas
menyerangnya dari arah belakang dengan sangat
cepat. Begitu cepat nya serangan ini dan hawa panas nya
juga sangat menyengat di sekeliling nya membuat
nafas terasa sesak...... " hmmm, pukulan beracun....." mereka nampak nya
ingin membunuh ku......he...he...he....."
Bagindo yang sekarang jelas bukan Bagindo yang
dulu lagi , kali ini kepandaian nya sudah meningkat
beberapa kali lipat dari dahulu semenjak dia
mempelajari kitab curian peninggalan Tengku Rencong
Hitam . Hanya dalam hitungan detik sebelum serangan itu
sampai Bagindo sudah merendah kan tubuh nya rata
dengan tanah dan sudah bersiap melepaskan jurus
Telapak Kodok Bumi nya.....
ternyata serangan pertama itu hanya serangan
permulaan selanjutnya di susul serangan kedua yang
jauh lebih dasyat...... bagi Bagindo memang sudah tidak ada pilihan lain
selain menyambut serangan kedua ini dengan keras
sama keras..... " heeeeeaaaaa........krooog....krroooog....." suara ciri
khas dari serangan telapak kodok bumi..
" dhuuuuaaarr.........!!"
" ahhhh......, keparaaaattt......!!" terdengar suara orang
memaki maki dengan kuat nya....
Ternyata yang menyerang tadi adalah si walet
Racun.....dan terlihat tubuh nya sempoyongan
kebelakang dengan tangan yang berwarna
kemerahan..... " kurang ajaar...., setan ini ternyata kuat sekali......!!"
karena Bagindo lebih unggul satu tingkat dalam hal
tenaga dalam dan sama sama mengandung pukulan
beracun , sehingga pukulan walet itu membalik ke diri
dia sendiri... Ini yang membuat nya semakin berang........
dua orang teman nya juga sangat terkejut melihat
walet ternyata tidak bisa merobohkan lawan nya ini.
" heeeiiiii......, siapa kauu.....!!"
" tunjukkan muka asli mu sekarang......!!" Kelabang
Hitam sudah maju membentak Bagindo.
Tapi sekarang sikap mereka lebih hati " hati sebab
mereka sudah tahu akan kemampuan manusia
bertopeng ini..... " he...he....he....., " perlu apa kalian tau siapa aku.....!!"
" heii....kamu sudah mencuri pembicaraan orang lain
tanpa izin...., itu sama dengan pencuri....."
" ha.....ha......ha......, sapa yang dengar sapa......haaa.....!!"
" saya tidak ada urusan dengan orang tua seperti
kalian......permisi....."
Bagindo sudah memutuskan untuk menghindari
mereka bertiga ini dulu sebelum dia benar benar
sudah menguasai ilmu nya dengan sempurna , sebab
dia sudah merasa ilmu ketiga orang ini pasti tinggi
dan terbukti baru beradu tenaga dalam dengan salah
satu orang saja dia sudah kerepotan apalagi nanti
mereka bergabung melawan nya dia sudah pasti
tidak mampu menghadapi mereka sekali gus.
" heiiii , kau pikir bisa pergi seenak nya begitu saja
ya......" " kalau mau pergi tinggalkan kepala mu dulu
disini.....hehehehhehehe....." walet racun sudah
menyambung ucapan kawan nya si kelabang hitam.
" kalian...orang tua ".kalian jangan memaksa saya
".." " saya tidak ada urusan nya dengan kalian bertiga ".."
bagindo mencoba menyabarkan hatinya yang sudah
panas mendengar ocehan si walet racun ini.
" kita ringkus saja dia dan bawa ke pada ketua , biar
dia yang nanti memutuskan nya ".."
si orang ketiga yang banyak diam ini tiba " tiba
menyambung kata kata kawan nya.
"tidak usah kita menganggu ketua dengan urusan
seperti ini kumbang , kita beresin saja agar urusan
tidak berlarut " larut...."
" hayo kita gempur sama " sama biar cepat selesai...."
walet sudah maju duluan menyerang bangindo
dengan ganas nya... Melihat kawan nya sudah maju menyerang dua orang
yang lain sudah maju mengepung Bagindo , tapi
mereka tidak serta merta langsung melakukan
serangan hanya mengawasi dulu apakah walet racun
ini bisa mengalahkan Bagindo sendirian.
" hiaaaa.......wuuuttt......, wuuttt......."
Bagindo menggeser kaki nya dengan langkah
memutar yang sangat cepat sambil memasang
kewaspadaan yang tinggi .
serangan walet dapat dielakkan Bagindo dengan
cepat sambil balas menyerang juga dengan tidak
kalah seru nya... Kali ini walet racun juga tidak mau setengah "
setengah lagi dalam mengeluarkan ilmu nya ,
keunggulan walet racun adalah ilmu peringan
tubuhnya yang sangat tinggi dan cukup di
perhitungkan dalam dunia persilatan saat itu .
Belum lagi pukulan dan senjatanya pisau pisau kecil
yang mengandung racun ganas dan mematikan ,dan
selama ini jarang dia mendapat perlawanan yang
demikian seru nya.... Pertarungan sudah memasuki lima puluh jurus tapi
belum ada tanda " tanda nya Bagindo kewalahan
malah lambat laun bayangan walet ini terdesak
semakin lambat oleh bayangan tubuh Bagindo yang
semakin lama justru semakin cepat.
" hmmmm,tidak sia " sia aku selama ini melatih jurus
telapak kodok bumi " situa ini sebentar lagi akan bisa
ku kalahkan....." Bagindo mendesis dalam hati.
karena tenaga dalam bagindo setingkat lebih kuat
dari walet racun , sehingga jurus jurus nya yang
mengandung racun otomatis tidak banyak berarti buat
Bagindo , padahal bagindo sendiri sebenar nya masih
belum mengeluarkan seluruh kemampuan dan ilmu
nya. " wahhhh....wahhh....kalau begini keadaan nya si
walet racun bisa kalah di tangan anak setan itu...."
Kelabang Hitam sudah berbisik pada teman nya
" ya...., sebaik nya sekarang mari kita bantu dia agar
keadaan tidak semakin parah...." kumbang sudah
menjawab sambil meloncat kearena pertarungan.
Pada saat itu kondisi walet juga semakin menurun
dan kelihatan mukanya juga sudah mulai pucat , dan
pandangan nya semakin gusar.....dan pertarungan
sudah melewati seratus jurus.
melihat kedua teman nya sudah maju membantu
dia , otomatis semangat nya bangun kembali....
" he...he...he....., kali ini kau tidak akan lolos iblis
topeng.......rasakan ini....."
" hiaaaa........"
dibantu dua teman nya mereka serentak melepaskan
pukulan kearah Bagindo , ".
" heiiii...kalian pengecut.......berani nya hanya main
keroyokan......ciisssss......"
Bagindo sudah meludah ketanah dengan muka dingin
dan sorot mata yang cukup tajam dia mulai merobah
gerakan silat nya dan memainkan ilma telapak kodok
bumi nya dengan seluruh kekuatan nya.
Tubuh nya segera merendah ketanah dan berputar
berusaha mengitari mereka bertiga......
pukulan walet langsung disambut nya dengan tangan
kanan sedangkan pukulan kelabang dengan tangan
kirinya tapi pukulan kumbang dielakkannya dengan
meliukkan tubuh nya sambil bergulingan ketanah......
" dessss.....desssss........siuut.....siuuut....."
" grrrrr......kurang ajar......ayo kita serang sama
sama......." walet sudah beri komando agar menyerang
secara serentak . Tentu saja gerakan Bagindo mengelak dan menahan
mereka cukup mencengangkan ketiga lawan nya ,
disamping ilmu Bagindo ini aneh juga setiap pukulan
nya mengandung hawa beracun "
sehingga musuh musuh nya juga harus melindungi diri
dgn pertahanan tenaga dalam tinggi agar jangan
sampai terkena telapak beracun Bagindo.
Bagi walet yang sudah biasa bermain dengan racun
tidak jadi persoalan , tapi kedua teman nya yang
agak kewalahan beruntung kedua nya bukan jago
sembarangan sehingga hawa beracun dari pukulan "
pukulan bagindo masih dapat mereka netralisir.....
Sebalik nya sekarang kondisi jadi berbalik Bagindo
semakin terkuras tenaganya menghadapi tiga
serangan ini dan satu saat dia pasti akan kelelahan
juga..... Walau pun ketiga orang itu belum bisa saat ini
merobohkan bagindo tapi seiring dengan semakin
menurunnya stamina bagindo otomatis pertahanan
nya semakin goyah hingga satu saat.....
" dessss......, bahu kiri bagindo tersambar oleh pukulan
Si kumbang " dengan memutar tubuh nya bagindo berusaha
mengurangi efek telak dari pukulan itu tapi akibat nya
paha kirinya juga mendapat sapuan tendangan dari
kelabang hitam.... " dukkkk.....desss...." tubuh bagindo langsung
terhuyung huyung kebelakang ".hampir terjatuh....
untung tenaga dalam nya masih cukup kuat untuk
melindungi diri nya sehingga otot pahanya tidak
rusak.... " ha...ha....ha......, menyerahlah ".." agar kematian mu
jadi lebih baik.....he....he...he....
" kurang ajar ".grrrrrrr......."aku harus bisa melarikan
diri dari sini agar bisa selamat......"
Dengan menguatkan hati nya Bagindo segera
mengerahkan ilmu telapak kodok bumi nya sampai
tingkat terakhir yang di kuasainya.....
Dengan merendahkan tubuh sejajar dengan tanah
dan dari kedua tangan nya sudah mengeluarkan asap
ke hijauan bahkan wajah di balik topeng itupun sdh
berubah hijau...... " bersiap siaplah kalian........grrrrrr......aku akan
mengadu jiwa dengan kalian bangggsaat.....!!"
Melihat ini ketiga orang itu pun segera mengerahkan
puncak dari kepandaian mereka masing masing
menyongsong serangan Bagindo ini......
" hiiiiaaaaaaa........"
" dddhhuuuuuaaaarrrr........"
Pada prinsip nya dengan merendahkan tubuh sejajar
dengan bumi kekuatan talapak kodok bumi menjadi
semakin dasyat sebab seakan akan dia meminjam
kekuatan lontar dari energi bumi sendiri....
Sehingga efek dorongan pukulan nya menjadi
semakin besar...... Tapi karena yg di hadapi nya ini gabungan dari tiga
kekuatan , sehingga tubuhnya terpental balik
kebelakang dengan sangat cepat nya "..
kesempatan ini langsung di pergunakan Bagindo
langsung tancap gas.....kabur.....
Walau dengan pandangan matanya yang sudah agak
kabur dan dadanya terasa terbakar dia terus berusaha
menjauh dan terus berlari cepat menuju hutan
sebelah........ bersambung.......... Bab.29 Kemelut Pusaka Kerajaan III
Dengan Langkah yang mulai limbung Bagindo terus
berlari menyusuri hutan dan melewati beberapa
semak belukar yg sangat lebat.
Akhir nya dia sampai di satu pinggiran sebuah desa
dan dengan melewati beberapa buah ladang dan
kebun setempat . Terlihat sebuah gubuk kecil yang biasa di gunakan
oleh orang desa sebagai tempat istirahat.
Dengan langkah perlahan Bagindo masuk kedalam
gubuk itu sambil melepaskan lelah nya dan kembali
mengatur pernapasan nya , tidak berapa lama tubuh
nya kembalia terasa segar.
" hhmmmm...mereka sudah tidak mungkin lagi
mengejarku ke sini...."
Karena kelelahan Bagindo sementara beristirahat
tiduran sambil memulihkan tenaga nya .
Matahari sudah meninggi dan hari sudah terang
Pendekar Aneh Dari Andalas Karya Joko Pethuk di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
suasana yang sangat sepi membuat Bagindo kembali
mengingat keadaan masa lalu nya sewaktu berada di
kediaman nya juga sewaktu di tempat Tengku
Rencong Hitam. Selagi melamun dengan asyik nya , pendengaran nya
yang tajam mendengar beberapa langkah kaki
perlahan mendekat ke arah gubuk itu.
Serta merta dia bangkit dan mengintai melalui celah
dinding gubung yang sudah usang.
Terlihat seorang tua berpakaian petani dengan
menyandang cangkul dan sebuah buntalan kecil
melangkah perlahan menuju gubuk tempat bagindo
berada. Bagindo saat ini tidak ingin mencari masalah baru
maka dia segera membuka penutup topengnya dan
pura " pura berbaring .
" ehhhh....ternyata ada tamu ".he...he....he....." terlihat
beberapa buah giginya yg sudah ompong.
" ohhh....maaf...maaf.....,pak...!!" apa kah ini gubuk
bapak...?"Bagindo segera beringsut duduk seolah -olah
terkejut melihat kedatangan orang tua itu.
" hmmm.....ya....anak muda.....,tidak apa " apa kamu
istirahat saja......" orang tua ini mengambil tempat
duduk sambil menurunkan barang bawaan nya.
" oh ya pak ,kampung ini nama nya apa...."
" kamu orang baru ya....!!" si orang tua memandang
Bagindo dengan pandangan menyelidik.
Orang tua ini tidak menjawab pertanyaan Bagindo ,
malah balik bertanya.... Sorot mata orang tua ini terasa aneh dalam
memandang Bagindo." ahhh....mata orang ini lain dari
yang lain...bulu kuduk ku seperti agak meremang
kalau lama " lama menantang sorat matanya...."
Memang Pandangan mata si orang tua ini cukup
tajam kalau di lihat dari penampilan nya yang sangat
sederhana dan pekerjaan nya sebagai petani ,
sepertinya dia bukan orang biasa.
" iya pak.....!!" saya memang bukan orang daerah
sini...." Bagindo menjawab sambil agak menundukkan muka
nya.... " kalau Bapak tidak keberatan saya ingin menumpang
tinggal disini sementara....."
" oh ya pak , kenalkan nama saya Bagindo "..."
" hmmmmm......, kamu orang dari daerah minang
kabau ya........!!" " daerah kamu cukup jauh dari sini"....."
" kampung ini nama nya desa Pematang....."
sambil berkata siorang tua ini perlahan lahan
mengeluarkan lintingan tembakau dari buntalan yang
di bawa nya , dan mulai memasang rokok tembakau
nya.... tembakau itu di gulung dengan pucuk daun kelapa
yang sudah di keringkan sehingga berbentuk rokok,
sambil mengisap rokok nya perlahan si orang tua
melantunkan sebait syair dengan suara lirih..:
Menanam benih Padi di sawah yang kering.......
Berharap Menghasilkan bulir yang berlimpah......
Tapi apalah daya alam tidak bersahabat.......
Hujan yang di tunggu tidak kunjung tiba.........
hari sudah semakin senja.....
sinar matahari juga semakin sirna.......
jasad yang renta semakin lemah......
sampai kapan penantian kan tiba.......
Bagindo tidak mengerti akan maksud dari tiap baik
dalam syair itu , memang dia selama ini selalu tidak
perduli dengan urusan orang lain dan tidak mau tau
karena sudah merupakan bagian dari sifat angkuh
nya yang selama ini ingin menang sendiri dan tidak
perduli bagaimanapun caranya dia harus memperoleh
apapun yang dia ingin kan.
Ini yang membuat mata hati nya menjadi buta dan
tenggelam dalam kesesatan belum lagi pengaruh
kegelapan dari ilmu yang di pelajarinya.
" Kalau kamu mau bermalam di sini silahkan
saja....,tapi besok kamu harus sudah pergi dari sini....."
" kalau bisa segera tinggalkan desa ini.....sebab tidak
ada yang bisa kamu lakukan disini....."
tiba " tiba si orang tua ini berkata dengan nada yang
sedikit mengancam. Tentu saja Bagindo terkejut sekali mendengar
penjelasan si orang tua ini , seolah " olah si orang tua
ini mengetahui siapa diri nya.
Ini tentu saja membuat Bagindo menjadi penasaran
sekali..... " kenapa besok saya harus meninggalkan tempat ini
".?" " hmmmmm, kamu sudah tau sendiri jawaban nya.....,
permisi......" kemudian siorang tua ini bangkit berdiri dan berjalan
keluar dengan langkah perlahan seperti seorang
petani biasa. Tapi kali ini ada yang aneh yaitu dia berjalan baru
beberapa langkah tiba " tiba tubuh nya sudah
berjarah lima puluh tombak dari gubuk tempat
bagindo berada. " haaaa, orang ini bukan orang biasa...." pasti pesilat
tangguh yang sedang menyembunyikan diri..."
perlahan " lahan telinga bagindo mendengar bisikan
lirih suara orang tua itu :
" anak muda , ilmu yang kamu pelajari adalah ilmu
sesat...., maka berhati " hatilah dan segera buang ilmu
tersebut kalau tidak kamu akan terjerumus kedalam
kesesatan...." mendengar ini bagindo langsung bangkit dan coba
mengejar orang tua kearah jurusan dia lihat terakhir
si orang tua menghilang ... tapi mencari di semua
sekeliling tempat sekitar gubuk itu sampai 1 jam dia
berputar mencari jejak orang tua itu tetap tidak
kelihatan sama sekali , seolah olah orang tua itu di
telan bumi saja. " ahhhhh.....kalau aku bisa berguru pada orang itu
pasti ilmu ku akan semakin sempurna....,
siaaallll....siaaaallll...huuuuuhhhh...!!"
akhir nya Bagindo hanya bisa menggerutu sendiri.
Malam hari nya Bagindo keluar dari Gubuk itu dan
berjalan menuju arah desa untuk sekedar melepas
kekesalan nya. Setelah melewati beberapa petak sawah akhir nya
tibalah dia di mulut desa dan terlihat cahaya lampu
tempel di sebuah kedai tuak yang menggunakan
getah damar sebagai pengganti minyak nya.
Karena cuaca memang dingin sehingga oleh penduduk
setempat juga meminum tuak sebagai penghangat
badan di malam hari. Terlihat beberapa penduduk masih santai minum tuak
dari bumbung bambu yang di gunakan tempat minum
nya. Sambil mengambil tempat duduk di luar Bagindo
memesan beberapa goreng pisang dan minum nira
manis. Kedatangan Bagindo ini tentu saja menjadi perhatian
pengunjung kedai tuak itu , beberapa pengunjung
memperhatikan Bagindo sambil terus bercerita dengan
kawan " kawan nya. Tapi bagindo tidak ambil pusing akan pandangan
orang kedia malah sambil acuh tak acuh dia terus
menikmati makanan nya. Dia hanya pasang telinga mendengar kan
pembicaraan orang kedai tuak itu.
" hei......, Bargas.....aku dengar kau baru pulang
semalam dari kota ya....?"
" bawa apa kau dari sana....?" Bini baru ya....."
ha...ha.....ha.....ha.......
" ahhhhhh......mana berani aku bawa bini....!!" bisa "
bisa si Tiur bikin ulah lagi "..hahahahahha
" kau tau itu hari "......baru dengar aku ada mainan di
kota saja si tiur sudah kejar aku pakai pisau
dapur.....hahahahhahahah........"
" makanya istrimu itu di jinakkan
dulu....hahahahahhahaha"
mereka ngobrol sambil muka sudah mulai merah,
maklum lah pengaruh tuak sudah sudah mulai
bekerja sehingga mereka sudah mulai mabuk......
" Parlop....., kau tau tidak ada berita baru........." bargas
berkata pada kawan nya. " ahhhh...,kapan pula aku bisa tau kalau kau tidak
kasi tau.......ahhhhh.....ada....ada saja kau ini....."
" ohhhh....iya ya.....hahahahhaha......kapan pula kau tau
ya....." " begini "..aku dengar dari sepupuku di kota yang
bekerja di istana bilang...."
" bilang apaaaa....?"" Parlop sudah bertanya dengan
nada tidak sabaran. " ahhhhh......sabar la.....aku belum habis bicara sudah
kau potong...... dengar dulu......"
" Istana kehilangan Pusaka nya....." Dan katanya yang
mencuri nya Si Hantu Malam...."
" dan sampai sekarang pusaka itu masih belum di
temukan dan jejak si pencuri juga hilang...."
" ahhhhhh.....,kalau masalah itu sih tidak ada
hubungan dengan kita.....kita kan petani biasa mana
bisa ikut ikutan kalau masalah itu....." parlop
menjawab dengan sekenanya saja.....
" itulah kau....., otak mu kurang
encer....hehehehhehe....., yang hilang itu kau tau tidak
apa...?" " wah....wah....wah...pakai tanya lagi...., memang nya
aku pencuri nya "..," sekarang yang bodoh aku atau
kau yaaa......hahahahhahahaha..."
" dengar ni.....yang hilang itu kitab pusaka ilmu " ilmu
dunia persilatan peninggalan dari raja Batak dulu......"
bargas berkata dengan bangga nya seolah olah dia
mau buktikan pada teman nya ini bahwa dia cukup
pintar.....dasar orang yang sudah teler ".......
" ahhhh , kalau hanya itu yang hilang biar saja lah
sebab tidak ada hubungan dgn kita ,tapi kalau putri
istana yang hilang baru aku mau ikut mencari
nya.......siapa tau nanti bisa jadi salah satu menantu
istana,,,hahahahhaha"
" heeeeii....parlop....kau sudah berkaca
tidak....haaa......!!, dengan tampang mu begini mau jadi
menantu.....hahahahhaha " paling juga di kawin kan sama kuda
istana.......hahahahahhahahah"
" alahhhhh.....nama nya juga mengharap ".kan kita
tidak tau nasib ...hahahahhahaha"
ternyata mabuk mereka sudah semakin berat
sehingga pembicaraan mereka juga sudah melantur
kesana kemari tidak tentu arah......
Pemilik kedai hanya bisa menggeleng saja melihat
ulah tamu nya ini.....sebab mereka sudah merupakan
pelanggan tetap disana jadi maklum sajalah,..........
Tapi bagi Bagindo yang mendengar pembicaraan itu
menjadi sangat tertarik , apalagi mengenai pusaka
yang hilang itu..... Ini merupakan hal baru yang di dengar nya semenjak
keluar dari persembunyian nya , tentusaja sebagai
orang persilatan ini merupakan berita yang sangat
penting sekali gus juga menggiurkan.
Maka pada pagi hari nya bagindo sudah bersiap siap
akan pergi untuk mencari keterangan lebih lengkap
mengenai kitap pusaka itu.
Rencananya semula akan menuju rumah tengku
rencong hitam untuk sementara di tangguhkan nya
dulu. Tujuan nya sekarang adalah kota pesisir dimana
informasi mengenai kitab itu pasti lebih banyak.
Padahal tanpa di sadari bagindo sepasang sorot mata
yang sangat tajam itu mengawasi kepergian bagindo
dari balik semak semak di belakang gubuk tempat
Bagindo menginap. " ahhhh....bibit yang bagus tidak di sertai hati yang
lurus.......sayang.....sayang....."
" dunia persilatan akan mengalami bencana yang
baru lagi......" " aku sudah mengundurkan diri dari dunia persilatan ,
tapi sampai sekarang belum menemukan penerus
yang pantas....." " Yang Maha Agung ternyata masih menguji
kesabaran ku sampai saat ini......"
" Aku juga harus kembali meneruskan perjalanan
ku...." ( siapakah sebenenar nya orang tua ini...." , kita akan
mengenal nya pada bab " bab selanjut
nya..he...he...he......) Bersambung...................
Bab.30 Kemelut Pusaka Kerajaan IV
Pagi itu udara terasa sangat dingin hingga menusuk
tulang....., terdengar suara riak air sungai kecil yang
mengalir tenang.suara burung dan teriakan kera hutan
ikut menyemarakkan di pagi yang berkabut tebal itu.
Perlahan Jaka mulai membuka matanya...........perlahan
yang terlihat hanya atap goa yang lembab.
" ahhhhhh.....dimanakah saya
sekarang.......ohhhhhh........."
Jaka berusaha mengingat kejadian sewaktu dia
hampir celaka di tangan Mahesa dan setelah itu dia
tidak ingat apa -apa lagi.......
" apakah aku sudah mati......?" tapi rasa nya kok
Pendekar Aneh Dari Andalas Karya Joko Pethuk di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
seperti di dalam goa ya.....?"
" anak muda ".kamu belum mati.....tapi masih
setengah mati.....he...he...he......."
" ehhhhhh....siapa ya....?"
Seketika Jaka memutar tubuh nya melihat arah suara
yang masih asing di telinga nya....dan tidak jauh di
belakang nya terlihat sesosok tubuh yang sudah tua
sedang dalam posisi semedi dan memandang ke arah
Jaka sambil tersenyum. " oohhhh , kakek kah yang sudah menolong saya.....?"
" kalau begitu saya menghatur kan terima kasih yang
sebesar besar nya karena sudah menyelamat kan
jiwa saya ini...." seketika jaka langsung sujud
menghormat ke arah kakek itu.
Kakek itu mengangkat tangan kanan nya dan sesaat
terasa serangkum hawa padat terdorong ke depan
sehingga jaka tidak lagi dapat mempertahan kan diri
nya untuk bersujud malah terangkat kembali duduk di
posisi semula. Tentu saja demonstrasi tenaga dalam ini cukup
mengejut kan Jaka , sebab seseorang yang sudah
bisa mempergunakan tenaga dalam nya seperti itu ,
sudah membuktikan kesempurnaan tenaga dalam
nya. " Bangunlah anak muda , saya hanya sebagai
perantara saja dan sebenarnya yang menyelamat kan
kamu adalah dirimu sendiri di bantu oleh kekuasaan
Yang Maha Agung." " aaahhh , tapi kek saya tetap merasa bahwa kakek
lah yang telah menyelamat kan selembar nyawa
saya ini , Jaka berkata dengan bersikukuh tegas.
" hahahahahaha....., bagus.....bagus......kamu anak
muda yang penuh semangat......."
" nama mu siapa...?" kakek ini bertanya sambil wajah
nya lurus memandang Jaka dan sinar mata nya
seolah olah bisa menembus kedalam jiwa Jaka yang
paling dalam.... Jaka yang sudah pernah mendapat gemblengan dari
orang sakti sudah faham dan biasa mendapat sorot
pandangan seperti itu , dan bisa di katakan kalau
kakek guru nya malah lebih hebat lagi sehingga untuk
bertatapan langsung saja dia hingga sekarang tidak
akan kuat. Maka dengan tenang nya Jaka Menjawab , " nama
saya Jaka kek..." asal saya dari desa Bambu kuning"
" Hmmmm, guru mu siapa jaka....?"
" sebenarnya sampai saat ini saya tidak pernah
diangkat murid oleh kakek Guru , jadi saya hanya
memanggil kakek guru saja , dan setahu saya oleh
dunia persilatan dia di beri julukan " Dewa Bukit
Barisan..." "ahhhhh, hahahahhahah......., ternyata dugaan ku tidak
salah ".......situa bangka itu masih awet juga.... bahkan
sudah mempunyai murid........hahahahha.....hebat...hebat.... kau tua bangka
bisa memiliki murid pilihan......
" apakah kakek kenal dengan kakek guru saya....?"
Jaka bertanya dengan bingung.
" Jaka "., dengarlah "..."
" Saya sebenarnya sudah cukup lama mengenal
Dewa Bukit Barisan , bahkan cukup baik dan
beberapa kali pernah bertemu di waktu dulu..."
" saya juga sudah lama tidak mencampuri urusan
dunia persilatan lagi , tapi karena apa yang dulu
merupakan wasiat dari dunia persilatan sudah keluar
dari wadah nya maka saya berkewajiban untuk
mengembalikan nya ke tempat semula ."
" apakah ".apakah ".maksud kakek adalah kitab
pusaka kerajaan yang hilang itu....?" Jaka bertanya
dengan jantung berdebar kencang , sebab dia tau
bahwa saat ini yang jadi berita baru di dunia
persilatan adalah kitab yang hilang itu.
" benar sekali Jaka , dengan keluar nya kitab itu dari
penyimpanan gudang pusaka istana berarti masa
waktu yang di berikan oleh leluhur saya sudah
selesai , dan kitab itu wajib di kembalikan ke tempat
nya semula..." " kamu tentu bingung bukan "..?" heh...he...he... begini
ceritanya...: " Saya adalah salah satu keturunan dari pengawal
dari pemberi kitab itu yang bernama Raja Sinambela
yang merupakan Raja tanah batak ini , dan sebagai
keturunan dari pengawal nya wajib selalu menjaga
segala wasiat yang di turunkan oleh beliau
".termasuk kitab Simula Jadi Portibi , agar jangan
sampai jatuh ke tangan yang tidak bertanggung
jawab." kemudian kakek ini mengeluarkan sebuah gulungan
bambu dari balik baju nya dan meletakkan nya di
hadapan Jaka..... " ahhhh.....,ternyata kitab ini sudah ada pada kakek
ya.....?" Jaka berkata dengan bingung sebab yang dia
tau bahwa kitab itu di curi oleh si Hantu Malam. Dan
dia justru baru dari markas si Hantu malam yang
sudah porak poranda dan si hantu malam nya justru
lenyap. " apakah kakek ini yang menghancurkan markas si
hantu malam....?" Jaka bertanya " tanya dalam hati.
" ahhh.....,rasa nya tidak mungkin......" terlihat jaka
seperti berpikir keras.....
" he...he...he.....,jaka.......kamu masih bingung ya........"
" iya kek.....,bukan kah setahu saya yang mencuri
kitab itu si Hantu Malam , dan waktu itu markas nya
sudah hancur serta si Hantu Malam turut lenyap ,
apakah....kakek mengetahui ini.....?" Jaka berkata
dengan nada penasaran......
" yang hilang itu adalah kitab Simaula Jadi Portibi
bagian I , sedangkan yang di depan kamu ini adalah
Kitab Simula Jadi Portibi bagian II ,atau di sebut
sebagai Penutup nya , dan untuk orang yang ingin
menguasai kitab bagian I secara sempurna harus
mempelajari Bagian II ini juga...dan itu pun juga
tergantung dari Jodoh dan kepintaran nya sendiri...
" karena selama ini yang sanggup mempelajari kitab
bagian I saja sangat sedikit dan untuk angkatan saat
ini bisa di katakan belum ada yang sanggup."
" apakah sedemikian susah kek , sehingga jarang
orang yang bisa....?"
" orang yang ingin menguasai kitab itu pertama harus
belajar aksara batak kuno dulu......, kemudian dia
harus memiliki hati yang bersih dan ingatan yang
sangat kuat...., sebab tulisan yang muncul di kitab itu
akan muncul sebanyak 1 kali saja selama 1 tahun
sekali , dan setiap lembaran yang di buka masa
tulisan itu akan hilang dalam satu kali helaan napas
saja. Dan akan di gantikan oleh tulisan selanjut nya."
" Tapi kek , bukankah di tiap lembaran itu sudah ada
tulisan nya....?" Jaka bertanya dengan alis berkerut
dalam , sebab dia lihat di tiap lembaran itu memang
sudah terlihat guratan halus tulisan .
" he...he....he....., itulah keistimewaan kitab itu Jaka ,
Tulisan yang ada di depan adalah kata sandi untuk
membuka tulisan gaib nya , jadi kamu harus
mengartikan tulisan di depan dulu baru bisa membuka
tulisan selanjut nya , jadi bukan hanya orang
sembarangan saja yang bisa membuka kitab itu..."
" saya ada satu permohonan pada mu Jaka.....?"
" Apakah kamu mau membantu saya....." " si kakek ini
berkata dengan serius sambil menatap tajam pada
jaka...... " ahhhhh.....gilaaa.....sorot matanya tajam sekali....."
Jaka sempat terkejut merasakan sorot mata orang
tua itu memandang nya... " selama tidak menyimpang dari jalan kebenaran
saya akan laksanakan kek.." Jaka berkata dengan
mantap..... " hehehehehhehe........bagus lah..." si kakek tertawa
sambil mengangguk-nganggukkan kepala nya.
" Nah sekarang ada baiknya saya akan mengajari
kamu aksara batak kuno dulu agar nanti kamu bisa
membuka dan membaca kitab ini....., juga kamu nanti
saya akan tugaskan mencari dan mengembalikan
kitab bagian I , ke tempat nya semula yaitu di gunung
Pusuk Buhit , sebelah utara dari tempat ini."
" sebab disanalah asal muasal dari kitab ini berada ,
juga leluhur kami di kubur disana...."
kemudian kakek ini menjelaskan tentang letak pasti
bukit itu dan jalan yang harus di lalui Jaka untuk
mencapai tujuan nya. Selama beberapa bulan Jaka di gembleng Kakek ini di
goa tersebut untuk belajar aksara Batak kuno dan tak
lupa Jaka juga memperdalam ilmu ilmu kepandaian
nya dan kakek ini juga menurunkan salah satu ilmu
nya yaitu ilmu berkomunikasi dengan binatang.
Ilmu yang dikuasai Jaka sudah cukup tinggi makanya
kakek ini tidak menambah dari ilmu nya sendiri lagi
sebab tingkat ilmu jaka sendiri sebenarnya nya sudah
merupakan ilmu tingkat tinggi dan langka , Dengan
menguasai ilmu nya yang ada saja sekarang , bisa di
katakan Jaka sudah tidak mempunya tandingan lagi
di bumi andalas ini....hanya saja Jaka belum
menguasai nya dengan sempurna dan tenaga dalam
nya juga belum kuat. Jaka adalah seorang pemuda ber otak encer sehingga
dalam waktu singkat sudah dapat menulis dan
membaca aksara batak kuno dengan cukup baik.
Setelah 4 bulan akhir nya Jaka bisa menamatkan
pelajaran nya tulis baca aksara Batak Kuno dan sudah
bisa juga berbicara dengan lancar.
Dan Dia juga sudah merubah panggilan nya kepada
kakek ini , berganti dengan Ompung tua......karena
bagi orang batak kata kakek itu berarti Ompung........
Dan dari Ompung inilah dia banyak belajar mengenai
adat istiadat di tanah Batak dan bagaimana
perkembangan nya. Dan sekarang Jaka juga sudah bisa berkomunikasi
langsung dgn kakek Guru nya melalui ilmu Tirai
Gaib....sehingga saat ini Jaka sudah menyempurnakan
semua ilmu kepandaian nya berkat petunjuk kakek
Guru nya secara langsung dan di bantu oleh Ompung
nya ini. Ilmu telapak Rembulan merah nya sudah pada tingkat
10 Pamungkas , sehingga untuk keadaan yang tidak
memaksa sekali Kakek Guru nya berpesan agar
jangan menggunakan ilmu itu sebab akan banyak
memakan korban. Pada malam itu disaat Jaka sedang bersemadi untuk
menyempurkan ilmu Tirai Gaib nya ,tiba tiba datang
sosok sinar terang di hadapan nya.
" Jaka "..dengarlah pesan terakhir kakek ini...."
Segera dia membuka kedua matanya ,Tentu saja
penampakan kakek guru nya kali ini lain dari yang
lain , karena selama ini kakek guru nya tidak pernah
menampakkan wujut nya secara sempurna di
hadapan Jaka dan kali ini dia melihat kehadiran
Wujud asli dari kakek Guru nya ini secara
sempurna...... " kakek terimalah hormat saya......." jaka langsung
sujud menghormat. " Jaka.....sekarang sudah tiba masanya kakek akan
kembali kepada sang Pencipta Kehidupan Ini "
" Mulai saat ini kamu harus bisa mandiri sendiri dan
manfaatkanlah segala yang sudah kakek Ajarkan
untuk berbuat kebaikan ,ingat anak ku....diatas langit
masih ada langit..." jadi jangan sampai menjadi orang
yang sombong....." Bagaimana pun juga Jaka tidak dapat menahan
keharuan nya bahwa dia akan berpisah dengan
kakek nya untuk selama -lama nya....dengan
menahan guncangan perasaan nya Jaka Berkata
dengan sedih:" " kakek semua petuah mu saya akan selalu ingat dan
laksanan ,sebab bagi saya selama ini kakek adalah
satu-satunya orang yang paling dekat sebagai
pengganti orang tua saya...."
" Padahal saya belum sempat membalas budi kakek
yang begitu besar pada saya .....ahhhhh"
Jaka sudah tidak bisa lagi membendung kesedihan
nya hingga tidak terasa air mata nya jatuh
menetes..... " Jaka.....kuat kan hati mu ....dimana ada
pertemuan ...pasti ada perpisahan...., semua itu hanya
masalah waktu saja....dan sekarang waktu kakek
sudah selesai dan kakek bangga bahwa sudah punya
penerus seperti kamu Jaka...."
" nah sekarang ....kakek akan pergi ....dan salam
kakek buat" Si Ompung Panahan Pardosi "....
Setelah berkata demikian lambat laun sinar Terang
Berangsur-angsur meredup dan seiring Wujud
Banyangan kakek Gurunya juga ikut Sirna.....
" Kakeekkk........." Tak tahan Jaka sontak ikut bersuara
agak keras memanggil nama guru nya....
" hmmmmmmm......" Kenapa kau mesti bersedih
Jaka....?" tiba -tiba suara si ompung sudah terdengar di
telinga Jaka yang tentu saja Jaka langsung menoleh
kearah suara tersebut. "
" maaf kan saya ompung....." suara saya sudah
membuat ompung terkejut...." Jaka masih berkata
dengan nada suara yang masih menyimpan
kesedihan mendalam.
Pendekar Aneh Dari Andalas Karya Joko Pethuk di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
" hehehehehheheheh........"
" Jaka....jaka......, itu sudah merupakan hukum alam ,
kamu tahu tidak sebenar nya orang yang seperti
kakek mu itu seharus nya sudah dari dulu kembali
kepada Sang Pencipta......, tapi karena dia merupakan
seorang yang berhati bersih serta memiliki kesaktian
yang cukup tinggi maka bisa bertahan hidup sampai
saat ini......" saya sendiri pun mungkin tidak bisa
selama itu bisa ada di bumi andalas ini...."
" hehehehehehheh....., hebat juga dia pakai ilmu awet
muda apa yah......" si ompung malah terlihat seperti
tidak memikirkan kesedihan Jaka.....
" Bukan kah Ompung sudah menguasai kitab " Simula
Jadi Portibi bagian II?" Jaka bertanya dengan heran
kepada ompung nya ini.....
" tentu saja saya sudah tau Jaka..." tapi kalau sekedar
tau tanpa mengamalkan nya kamu pikir bisa
berguna....?" " Saya hanya tau saja tapi tidak berjodoh untuk
mempelajari nya....,sebab tugas saya hanya menjaga
kitab tersebut....bukan untuk mempelajari nya....."
" kalau saya nekad mempelajari isi kitab itu tanpa
persetujuan dari yang punya kitab tersebut maka
akan terkena kutukan yang sangat berat....." kali si
Ompung berkata dengan nada dan wajah sangat
serius.... " Tapi saya sudah mempelajari kitab itu ompung..?"
bukan kah saya juga akan ikut kena kutukan karena
sudah melihat dan mempelajari isi kitab ke II itu...?"
Jaka bertanya dengan nada khawatir juga sebab
bagaimanapun juga dia tidak ingin gara-gara kitab itu
jadi orang yang selama hidup menerima
kutukan ,walaupun dia sendiri belum tau seperti apa
kutukan dari kitab itu....
" Jaka , justru karena kamu sudah punya dasar ilmu
yang bersumber dari kitab tersebut makanya boleh
mempelajari kitab itu.."
" he...he...he...., masih bingung....?"
" pastilah bingung ompung ", karena penjelasan nya
setengah-setengah....." Jaka berkata dengan mimik
wajah menyengir.....tidak sadar dia sudah melupakan
kesedihan akan kepergian kakek nya.
" ha..ha..ha....., kamu seperti anak gadis minta kawin
saja.......,padahal kamu anak muda asli kan......"
ucapan siompung sontak membuat jaka jadi malu...."
sialan masa dia meragukan keaslian aku.....hmmm
may coba yah....untung sudah tua.....kalau anak gadis
sudah saya kerjai......."
" heeeeiiiii....kenapa jadi melamun kau.......parahhh ni
anak muda......." sikakek tertawa sehingga gigi nya
ompong sebagian terlihat merah karena sering makan
sirih....... " kamu itu tidak mungkin terkena kutukan karena
dasar ilmu kamu dari Si Tua Bukit Barisan itu , sedang
kan ilmu nya si Tua itu berasal dari Pemahaman dari
kitab Simula Jadi Portibi bagian Pertama."
" Nah jadi bisa dikatatan ibarat golok kamu sudah
punya sarung nya....tinggal masukin golok nya
saja,jadi tetap pas...."......
" sebenarnya apasih kutukan nya ompung.....?" Jaka
bertanya penasaran..... " hhhmmmm , pertama.....kamu tidak akan bisa punya
keturunan.......terus dalam usia 40 tahun tenaga dalam
kamu akan berbalik ke dirimu sendiri......dan akhirnya
kamu menjadi lumpuh total......itu belum
berakhir.....selanjutnya jari -jari tangan dan kaki mu
akan rontok perlahan......"
" dan itu tidak dapat di sembuhkan oleh obat
manapun juga....karena itu akibat dari dalam diri
sendiri.....dan akhir nya bisa jadi gila....." sebelum
mati........karena urat syaraf akan putus semua....
" ooooo...jadi gitu ya ......" Jaka berkata sambil mulut
melongo..... " sruuuuttt .......plok...."......aduhhhhh....!! ternyata mulut
melongo nya sdh di sumbat kotoran kelelawar yang
ada di dalam gua........ " hoooeekkkk, ......hoeekkkk......,
sialaannnn.....ompung....... Jaka langsung mengejar ....
" ehhh.....mana dia....." hoeeekkk....saya di kerjain
kakek sialan itu......."
Mana dia......kurang ajarr....pake ilma apalagi dia...masa
saya tidak dapat mencari nya.......
Jaka berputaran di sekeliling goa , tapi wujud si orang
tua ngk kelihatan juga....seperti di telah bumi
saja......jaka terus mengumpat-ngumpat tidak
karuan........ " he..he...he......., ayo cari saya
dimana........rasain......enakkk "......hahahahahaha......
" hayo tunjukkan dirimu ompung...." Jaka berteriak
semakin gemass...alias penasaran juga......sebab dia
sudah mengeluarkan ilmu pendengaran dan ilmu tirai
gaib nya juga ngak mempan......ini yang buat dia
semakin kesal. Tapi diam-diam Jaka semakin kagum akan
kemampuan si orang tua itu....." huhhh...dasar gilaaa....,
berarti masih ada ilmu simpanan nya nich......." masa
saya tidak dapat mencari nya......"
Yang membuat jaka gemas adalah suara si Ompung
terus mengejek dia...seakan-akan dia tidak berada
jauh....masih di situ juga tapi tetap saja Jaka tidak
mampu mencari nya..... Sudah 2 jam lebih...akhir nya Jaka kelelahan alias
kesal juga......... " huuuuuu...biarsajalah.....sebentar juga pasti muncul
juga......" Jaka akhirnya duduk mendeprok di bawah
Pohon depan gua........ Hari sudah gelap.....maka Jaka pun pelan-pelan
molor........( Dasar Pemalas....)
Disaat Jaka dalam kondisi antara sadar dan tidak tibatiba......" siuuuuttt......plak......."
Saking cepat nya benda itu datang sehingga
walaupun Jaka sdh sangat Peka Panca indra nya tidak
berarti selamat.......lansung menghajar kening jaka......
" aiiiihhhhhh.......kurang ajaaarrr........"
Bayangin saja......kotoran kelelawar belum hilang rasa
dan bau nya kali ini yang datang terasa hangathangat lunak....alias kotoran kerbau setengah
mateng........ Tentu saja Jaka jadi kelalapan makin di usap malah
makin melebar ke seluruh wajah nya dan bau
nya.....wahhhhh...parah.........!!!
Kali ini Jaka benar-benar.....siall.....
Jaka lansung loncat dan mencak-mencak tidak
karuan.....langsung menuju sungai kecil di sebelah gua
itu....sambil membasuh muka nya........
" ompuuunggg.......,jangan permainkan saya
dahhhh......ampunnn.....!!!" akhir nya Jaka Menyerah.....
" heheheheheheheh........"
seketika di hadapan Jaka Muncul sosok tua dari dalam
tanah dengan perlahan-lahan naik.......keatas....
" haaaaa....., pantas saja saya tidak menemukan
nya.....sialan....ternyata dia bersembunyi di dalam
tanah....Jaka terkejut juga melihat demonstrasi ilmu si
Ompung tua ini......... Sebenar nya si Ompung ini hanya mau menguji
keawasan Jaka dalam mempelajari seluruh
situasi.....dan Jika Jaka mengeluarkan ilmu tirai gaib
nya sampai menembus tanah pastilah dia akan tau
keberadaan si ompung....tapi karena Jaka bisa
dikatakan masih hijau dalam dunia Persilatan maka
dia tidak pernah berfikir bahwa ada orang yang bisa
bersembunyi di dalam tanah......
" awas kau kakek tua....nanti akan
kubalas......hmmmmm...tunggu saja yah.....jaka sudah
punya rencana jitu dalam hatinya......( tentu saja
rencana konyol...hehehehhe....)
" hehehheheheheh...jaka...jaka....ilmu kamu sebenar
nya sudah tinggi dan saat ini bisa di katakan yang
terhebat tapi pengalaman dalam dunia persilatan
masih hijau.......makanya bisa di pecundangi........"
Makanya kalau kamu nanti sudah keluar dari sini
harus sudah siap secara keseluruhan......."
" iya ompung.....Jaka menunduk dengan hormat......."
nasehat ompung akan saya dengar....."
" sudah sekarang kamu ambilkan daun sirih
ompung ........, " langsung si orang tua balik badan
menuju gua untuk beristirahat......
" hhhmmmmm....rencana bagus......hehheheeh...Jaka
berkata dalam hati...... Sambil duduk santai si ompung mulai menggulung
Daun sirih nya di tambah bumbu laen biar
enak ,perlahan-lahan dia mulai mengunyah daun sirih
itu...dan suasana di luar sudah gelap, hanya terdengar
suara hewan hutan yang pulang ke kandang masingmasing di iringi suara jangkrik dan sahutan suara kera
sekali-sekali..... Sinar lampu obor kecil terasa bergoyang -goyang
dengan perlahan.......Jaka duduk santai di dekat mulut
goa sambil bersiul-siul kecil......tidak jelas nada
nya....tapi sesekali lirikan mata nya kearah si ompung
dangan tatapan agak aneh......dan menahan senyum
kecil......" rasain......" bibir Jaka berbisik lirih...
Tidak berapa lama........terdengar suara menyumpahnyumpah......dari dalam gua....
" anak sialannnn......kurang ajarrr.......ini daun
apa........."!!! " aduuhhhh...gataallllll......."
Ternyata...sambil memejamkan matanya mengunyah
sirih nya dia tidak sadar bibir dan mulut nya terasa
semakin gatal......dan kelamaan semakin
hebat.......barulah dia sadar bahwa sirih yang dimakan
nya ada yang tidak beres........
Dia tidak tahu bahwa Jaka dulu diajari oleh kakek
dewa bukit barisan akan ilmu pengobatan
juga,otomatis dia juga mengenal akan jenis daun daun yg bisa membuat gatal dan bentuk nya sama
dengan daun sirih.......Tapi itu bukan beracun yang bisa
membahayakan...hanya sekedar buat gatal saja.....
Jaka langsung tancap gas kabur.......sambil terpingkalpingkal ketawa......sampai perut nya sakit......
" hahahahahahha....ompung-ompung..........ternyata
tidak awas juga...hahahahhahahahha......."
" sekarang kita impas...."....hahahhahahahhah..................
Si Ompung sampai uring-uringan...di kerjai
Jaka......mencak-mencak juga persis kelakuan Jaka
waktu di lempar kotoran sama si ompung.........
Tidak berapa lama akhir nya rasa gatal itupun
hilang.....tapi kesenangan si ompung makan sirih
sudah sirna....." ahhhhh....dasar anak muda....bisa-bisa
nya dia membalas juga......"
Akhir nya si ompung hanya bisa geleng-gelengkan
kepala melihat ke jahilan Jaka........( padahal dia tidak
sadar bahwa Jaka Jahil akibat dari ulah nya juga.......)
Begitulah setelah sekian lama Jaka bergaul dengan Si
Ompung ini hampir 2 tahun tidak terasa Sifat si
Ompung yang Jahil lambat laun juga menurun pada
Jaka. Dan akan berpengaruh di setiap tindakan Jaka
kedepan nya dalam dunia persilatan....yang akan
menerima beberapa kejahilan Jaka kelak.....
Tamat bro..... Rencana Manusia Terkutuk 1 Pendekar Pulau Neraka 21 Cakar Harimau Kemelut Kerajaan Mancu 8
Mandarin Cersil Mandarin
Cersil Indo Cersil Indonesia
Novel Barat Novel Barat
Novel Indo Novel Indonesia
Galeri Galeri
apabila halaman yg dicari tidak ada.Silahkan kembali dulu ke Menu Utama Blog Lama
Cersil Indo Cersil Indonesia
Novel Barat Novel Barat
Novel Indo Novel Indonesia
Galeri Galeri
apabila halaman yg dicari tidak ada.Silahkan kembali dulu ke Menu Utama Blog Lama