Penumpang Ke Frankfurt Passenger To Frankfurt Karya Agatha Christie Bagian 4
"Ya, fantastis," kata Herr Spiess dengan sabar. "Tapi hal-hal fantastis memang
bisa terjadi. Dalam sejarah, dalam kehidupan nyata, yang paling fantastis
sekalipun." / * "SAYA 289 "Dan tak ada orang yang curiga, tak ada yang tahu?"
"Itu direncanakan sangat rapi. Sangat rapi, sangat cermat. Rute pelariannya
sudah disiapkan, detail-detailnya tidak diketahui dengan jelas, tapi bisa
diperkirakan dengan cukup baik. Beberapa orang yang terlibat, yang melakukan
tugas mereka dengan menyamar, dari satu tempat ke tempat lain, berganti-ganti
nama. Orang-orang itu, ketika kami selidiki, ternyata tidak hidup cukup lama."
"Maksud Anda, dibunuh karena mungkin mereka akan membocorkan rahasia atau akan
terlalu banyak bicara?"
"SS yang melakukannya. Tadinya dijanjikan imbalan yang menggiurkan, pujian,
janji pangkat tinggi kelak, tapi mereka lalu dibunuh, karena itu jauh lebih
mudah. Dan SS memang sudah terbiasa dengan pembunuhan. Mereka tahu berbagai cara
untuk melakukan hal itu, mereka tahu cara-cara untuk meniadakan mayat-mayat. Oh,
ya, akan saya ceritakan pada Anda, hal ini telah lama diselidiki. Lama-kelamaan
kasusnya menjadi semakin jelas bagi kami, dan kami telah melakukan penyelidikan,
penemuan dokumen-dokumen, dan telah terungkap kenyataan yang sebenarnya. ?Adolf Hitler pasti telah tiba di Amerika Selatan. Diberitakan bahwa telah
dilangsungkan sebuah upacara perkawinan, bahwa seorang anak telah dilahirkan.
Anak itu telapak kakinya dicap bakar dengan lambang swastika. Sejak masih bayi.
Saya 290 berbicara dengan agen-agen yang bisa dipercaya. Mereka telah melihat kaki yang
dicap itu di Amerika Selatan. Di sana anak itu dibesarkan, dijaga dengan hatihati, dilindungi, dipersiapkan dipersiapkan seperti Dalai Lama yang
?dipersiapkan untuk peranan agungnya di kemudian hari. Karena itulah gagasan yang
ada di balik kaum muda fanatik itu lebih besar dari gagasan yang lama, ketika
pertama-tama diperkenalkan. Ini bukan sekadar kebangkitan kembali Nazi baru, ras
super Jerman yang baru. Benar, itu juga, tapi ada banyak lagi selain itu. Kali
ini menyangkut kaum muda dari banyak negeri lain, ras super kaum muda dari
hampir semua negara di Eropa, yang bergabung bersama melakukan anarki untuk
menghancurkan dunia lama, dunia materialistis, bergabung ke dalam kelompok
pembunuh, kelompok persekutuan kekerasan. Pertama-tama tujuannya adalah
penghancuran, dan kemudian menuju jenjang kekuasaan. Dan kini mereka punya
pemimpin. Seorang pemimpin dengan darah super yang mengalir dalam nadinya, dan
seorang pemimpin yang, walaupun tumbuh tidak mirip dengan ayahnya yang telah
mati, adalah seorang pemuda Nordik kulit putih berambut emas, yang mewarisi
penampilan ibunya. Sang pemuda emas. Pemuda yang bisa diterima oleh seluruh
dunia. Terutama orang Jerman dan orang Austria, karena dia adalah figur pujaan
dalam keyakinan mereka, dalam musik mereka, yaitu sang Siegfried Muda.
Demikianlah, dia 291 tumbuh sebagai sang Siegfried Muda yang akan memimpin mereka semua, yang akan
memimpin mereka masuk ke tanah perjanjian. Bukan tanah perjanjian orang Yahudi
yang mereka benci, ke mana Musa dulu memimpin para pengikutnya. Orang-orang
Yahudi telah mati dikubur di bawah tanah, dibunuh dalam kamar-kamar gas. Kali
ini haruslah tanah versi mereka sendiri, tanah yang dimenangkan karena usaha
sendiri. Negara-negara di Eropa akan digabung dengan negara-negara Amerika
Selatan. Di sana mereka sudah memiliki ujung tombak, para anarkis, para
pengkhotbah mereka. Para Guevara, para Castro, para gerilyawan, pengikutpengikut mereka, melalui pendidikan dan latihan yang lama dan sulit tentang
kekejaman, penyiksaan, kekerasan, dan kematian, hidup dalam kejayaan. Kebebasan.
Sebagai pemerintah dari Negara Dunia Baru. Para penakluk terpilih."
"Omong kosong besar," kata Mr. Lazenby. "Nanti, kalau semua ini bisa dihentikan,
seluruh gagasan ini akan ambruk. Semua ini sungguh menggelikan. Apa yang bisa
mereka lakukan?" Cedric Lazenby kedengaran bagai orang nyinyir.
Herr Spiess menggelengkan kepalanya yang berat dan pintar itu.
"Anda boleh bertanya. Akan saya berikan jawabannya, yaitu mereka tidak tahu.
Mereka tidak tahu sedang menuju ke mana. Mereka tidak tahu apa yang bakal
terjadi atas diri mereka."
292 "Maksud Anda, mereka bukan pemimpin-pemimpin yang sebenarnya?"
"Mereka adalah pahlawan-pahlawan muda yang sedang berderap, menapak di jalan
kejayaan, di batu-batu pijakan kekerasan, kesakitan, kebencian. Sekarang mereka
telah melanjutkan, bukan hanya di Amerika Selatan dan Eropa. Aliran ini telah
menyebar ke Utara. Di Amerika Serikat, kaum muda ini juga membuat kerusuhan,
berpawai, berbaris di bawah panji-panji sang Siegfried Muda. Mereka diajari
cara-cara sang Siegfried, mereka diajari membunuh, menikmati rasa sakit,
prinsip-prinsip aliran Kepala Kematian, prinsip-prinsip Himmler. Mereka sedang
dilatih, supaya Anda tahu. Mereka sedang diindoktrinasi secara rahasia. Mereka
tidak tahu sedang dilatih untuk apa. Tapi kami tahu, sebagian dari kami paling
sedikitnya: Dan Anda" Di negeri ini?"
"Empat atau lima dari kami, barangkali," kata Kolonel Pikeaway.
"Di Rusia mereka tahu, di Amerika mereka telah mulai tahu. Mereka tahu bahwa ada
pengikut-pengikut sang Pahlawan Muda, Siegfried, yang berasal dari legendalegenda Nordik, dan bahwa sang Siegfried Muda adalah pemimpinnya. Bahwa itu
merupakan agama baru mereka. Agama pemuda jaya, kemenangan emas kaum muda. Dalam
dirinya, para dewa Nordik kuno seakan hidup lagi."
"Tapi itu, tentu saja." kata Herr Spiess, men 293 coba menekan suaranya supaya kedengaran wajar, "itu, tentu saja, bukan cuma
begitu. Ada orang-orang kuat yang bermain di belakangnya. Orang-orang jahat
dengan otak kelas satu. Seorang penyandang dana kelas satu, seorang industrialis
besar, seorang yang menguasai pertambangan, minyak bumi, cadangan-cadangan
uranium, yang mengendalikan ilmuwan-ilmuwan top dunia, jadi begitulah mereka
itu, sekelompok orang yang tidak tampak luar biasa atau menarik dalam
penampilan, tapi berkuasa. Mereka menguasai sumber-sumber kekuasaan, dan dengan
cara-cara khusus yang khas, mengendalikan para pemuda yang ditugasi membunuh dan
para pemuda yang dijadikan budak. Dengan menguasai perdagangan obat terlarang,
mereka mendapatkan budak-budak. Budak-budak di setiap negara yang secara
berangsur berpindah dari obat bius lunak ke obat bius keras, dan yang akhirnya
menjadi pasrah total, tergantung sepenuhnya kepada orang-orang yang kenal pun
mereka tidak, tapi yang memiliki mereka, jiwa dan raga. Kebutuhan yang tak
tertahankan akan sejenis obat bius membuat mereka jadi budak, dan akhirnya
nanti, budak-budak ini akan terbukti tak ada gunanya. Karena ketergantungannya
pada obat bius, mereka hanya akan bisa duduk apatis bermimpi indah, jadi akan
dibiarkan mati, atau bahkan dibantu untuk mati. Mereka tak akan bisa mewarisi
kerajaan yang mereka percayai. Agama-agama
294 aneh dengan sengaja diperkenalkan kepada mereka. Dewa-dewa lama yang
disamarkan." "Juga seks bebas mempunyai peranan, saya kira?"
"Seks bisa menghancurkan seks itu sendiri. Di zaman Romawi kuno, orang-orang
yang terjerumus ke jurang kebatilan, yang hiperseks, yang memanipulasi seks
sampai habis-habisan, sehingga mereka jadi bosan dan lelah karena seks, kadangkadang lalu lari darinya dan pergi ke padang pasir, menjadi pertapa seperti St.
Simeon Stylites. Seks akan kehabisan daya dengan sendirinya. Ia bekerja cuma
sementara, tapi tak bisa menguasai orang seperti obat bius. Obat bius, sadisme,
dan cinta akan kekuasaan dan kebencian. Keinginan untuk menyakiti tanpa alasan.
Kenikmatan dalam menimbulkan kesakitan pada orang lain. Mereka sedang
mengajarkan pada diri sendiri kenikmatan-kenikmatan jahat. Sekali kenikmatan
jahat mencengkeram, orang tak bisa lepas."
"Kanselir yang baik, saya benar-benar tak bisa memahami Anda. Maksud saya... Yah...
maksud saya, jika memang kecenderungan-kecenderungan seperti itu ada, maka harus
dibasmi dengan tindakan tegas. Maksud saya, begini, kita tak bisa membiarkan
yang seperti ini terus berlangsung. Kita harus mengambil sikap tegas. Sikap
tegas!" "Diam, George," Mr. Lazenby menarik pipanya, memandangnya, lalu menaruhnya ke da
- 295 lam sakunya lagi. "Rencana yang paling baik, saya rasa," katanya, idee fixe-nya
lagi-lagi dinyatakannya, "adalah saya terbang ke Rusia. Tadi sudah dikatakan
bukan, bahwa fakta-fakta tadi telah diketahui di Rusia."
"Mereka cukup tahu," kata Herr Spiess. "Tapi berapa banyak yang mau mereka
akui," ia mengangkat bahu, "itu sulit dikatakan. Tak pernah bisa dengan mudah
meminta orang Rusia bersikap terbuka. Mereka punya masalah sendiri di perbatasan
dengan Cina. Barangkali mereka tidak begitu percaya bahwa gerakan ini sudah
berkembang jauh, seperti yang kita percayai."
"Saya harus membuat misi saya sebuah misi khusus. Harus."
"Saya tidak akan pergi seandainya saya ini Anda, Cedric."
Suara Lord Altamount yang pelan terdengar dari tempat ia duduk agak lesu di
sebuah kursi. "Kami membutuhkan Anda di sini, Cedric," katanya. Suaranya
mengandung wewenang yang terpancar halus. "Anda adalah kepala pemerintahan
negeri kami. Anda harus tetap di sini. Kita mempunyai agen-agen terlatih,
utusan-utusan kita sendiri yang memenuhi syarat untuk melakukan misi-misi luar
negeri." "Agen-agen?" Sir George Packham bertanya dengan ragu. "Apa yang bisa dilakukan
oleh agen pada tingkat seperti ini" Kita harus mendengarkan laporan dari... Ah,
Horsham, Anda ada di sini rupanya. Tadi saya tidak melihat
296 Anda. Mohon dijelaskan, bagaimana agen-agen kita dan apa saja yang bisa mereka
lakukan?" "Kita punya beberapa agen yang sangat tangguh," kata Henry Horsham pelan. "Para
agen membawa informasi untuk kita. Herr Spiess tadi juga membawa informasi untuk
kita. Informasi yang diperoleh dari para agennya buat dia. Masalahnya cuma dan ?selalu begitu (coba bicara tentang perang dunia yang sebelum ini) tak ada yang
?mau percaya pada berita yang dibawa para agen itu."
"Benar. Dinas Rahasia..."
"Tak ada orang yang mau mengakui bahwa para agen itu benar-benar pintar! Padahal
benar. Mereka amat terlatih, dan laporan mereka sembilan dari sepuluh benar.
Tapi apa yang terjadi" Mereka yang di atas tak mau percaya, tak ingin percaya,
terus saja berjalan dengan kebijaksanaan yang lama dan tidak mau melakukan
tindakan apa-apa sama sekali."
"Sungguh, Horsham yang baik, saya tidak bisa..."
Horsham lalu menoleh ke orang Jerman itu.
"Bahkan di negeri Anda, Sir. Apa itu tidak terjadi" Laporan-laporan yang
mengandung kebenaran diberikan, tapi tidak selalu ditanggapi. Orang tidak mau
tahu jika kebenaran yang dilaporkan itu kurang enak."
"Saya kira saya setuju. Itu bisa dan memang terjadi. Tidak sering, saya yakin
itu, tapi benar kadang-kadang begitu."
297 Mr. Lazenby lagi-lagi memainkan pipanya dengan gelisah.
"Sudahlah, jangan kita berdebat mengenai informasi. Pertanyaannya sekarang
adalah bagaimana kita akan memerlukan... menanggapi informasi yang telah kita
terima ini. Ini bukan hanya masalah nasional. Ini krisis internasional.
Keputusan harus diambil di tingkat puncak. Kita harus bertindak. Munro, polisi
harus diperkuat oleh Angkatan Darat. Tindakan militer harus segera dilakukan.
Herr Spiess, negeri Anda dikenal sebagai negeri militer yang tangguh.
Pemberontakan harus dipadamkan oleh angkatan bersenjata sebelum mereka jadi
makin tak terkendali. Anda akan setuju dengan kebijakan itu, saya yakin."
"Kebijakannya, ya. Tapi pergolakan ini telah sampai ke tingkat seperti yang Anda
istilahkan tidak terkendali. Mereka memiliki perlengkapan, senapan, senapan ?mesin, bahan peledak, granat, bom, senjata kimia, dan senjata gas lainnya."
"Tapi dengan senjata nuklir yang kita miliki suatu ancaman penggunaan senjata
?nuklir dan..." "Kita berhadapan bukan hanya dengan anak-anak sekolah yang frustrasi. Bergabung
dengan Tentara Kaum Muda ini adalah para ilmuwan, para ahli biologi muda, ahli
kimia, ahli fisika. Memulai suatu perang nuklir di Eropa..." Herr Spiess
menggelengkan kepalanya. "Sekarang saja
298 sudah ada usaha untuk meracuni persediaan air di Cologne. Kuman-kuman tipus."
"Seluruh situasi ini memang sangat dahsyat." Cedric Lazenby memandang
berkeliling dengan penuh harap. "Chetwynd" Munro" Blunt?"
Di luar perkiraan Lazenby, hanya Admiral Blunt yang memberi tanggapan.
"Saya tidak tahu apa peranan Angkatan Laut dalam hal ini, tapi yang jelas mereka
tak bisa dibodohi. Saya ingin menasihati Anda, Cedric. Jika Anda mau melakukan
yang terbaik bagi diri Anda, bawalah pipa dan cukup banyak persediaan tembakau,
dan pergi sejauh mungkin dari wilayah perang nuklir yang Anda usulkan untuk
dimulai itu. Pergi dan tinggallah di Antartika, atau ke suatu tempat di mana
debu radioaktif baru bisa mengenai Anda setelah waktu lama. Profesor Eckstein
telah memperingatkan kita, dan dia tahu benar apa yang dikatakannya."
299 18. Catatan Tambahan dari Pikeaway
Pertemuan itu terhenti pada titik ini. Terpisah menjadi susunan yang berbeda.
Kanselir Jerman itu bersama sang Perdana Menteri, Sir George Paekham, Gordon
Chetwynd, dan Dr. Reichardt meninggalkan tempat itu untuk acara makan siang di
Downing Street. Admiral Blunt, Kolonel Munro, Kolonel Pikeaway, dan Henry Horsham tetap tinggal
dan memberikan komentar-komentar dengan lebih bebas daripada saat orang-orang
penting tadi masih berada di situ.
Komentar-komentar pertama dikeluarkan dengan tidak runtut.
"Syukurlah mereka membawa George Paekham bersama mereka," kata Kolonel Pikeaway.
"Cemas, gelisah, heran, prasangka kadang-kadang membuat saya kesal."
Mestinya Anda pergi bersama mereka juga, Admiral," kata Kolonel Munro. "Gordon
Chetwynd atau George Paekham tak akan bisa mencegah Cedric pergi untuk
berkonsultasi dengan 300 pihak Rusia, Cina, Etiopia, Argentina, atau ke mana saja khayalannya
membawanya." "Saya punya kesibukan lain," kata sang Admiral kasar. "Pergi ke pedesaan untuk
menjumpai kawan lama saya." Ia memandang Kolonel Pikeaway dengan rasa ingin
tahu. "Urusan Hitler tadi itu apa benar suatu kejutan buat Anda, Pikeaway?"
Kolonel Pikeaway menggelengkan kepala. "Sebenarnya tidak. Kami sudah tahu
tentang semua desas-desus yang mengatakan, bahwa Adolf kita itu muncul di
Amerika Selatan dan mengibarkan swastika selama bertahun-tahun. Kemungkinan
sebenarnya adalah fifty-fifty. Siapa pun tahu, entah dia orang gila, penipu yang
bersandiwara, atau tokoh aslinya, dia cukup cepat mengumpulkan pengikut. Ada
cerita-cerita tak enak tentang itu juga, bahwa dia bukan aset bagi para
pendukungnya." "Mayat siapa yang ditemukan di lubang perlindungan itu tetap saja akan jadi
bahan pergunjingan," kata Blunt. "Belum pernah ada identifikasi yang pasti.
Walau orang Rusia meyakinkan hal itu."
Lalu ia bangkit, mengangguk kepada yang lain-lain, dan berjalan ke arah pintu.
Munro berkata sambil berpikir, "Saya rasa Dr. Reichardt tahu apa yang telah
terjadi sebenarnya, walaupun dia mengungkapkannya dengan hati-hati."
"Bagaimana dengan kanselir itu?" kata Munro.
301 "Seorang yang bijak," kata sang Admiral, seakan menggerutu, menoleh lagi selagi
berjalan ke pintu. "Dia sudah mulai bisa menata negerinya sesuai kemampuannya,
lalu timbul masalah kaum muda ini, yang benar-benar mempermainkan dunia beradab. Sayang sekali!"
Ia memandang dengan sinar mata cerdas ke arah Kolonel Munro.
"Bagaimana dengan si bocah ajaib berambut emas itu" Putra Hitler" Anda tahu
semua tentang dia?" 'Tak perlu khawatir," kata Kolonel Pikeaway tanpa diduga.
Sang Admiral melepaskan pegangan pintu, balik kembali, dan duduk.
"Taruhan berapa saja," kata Kolonel Pikeaway. "Hitler tidak pernah mempunyai
putra." "Anda kan tak bisa pasti tentang itu."
"Kami sungguh pasti. Franz Joseph, sang Siegfried Muda itu, Pemimpin Idola, cuma
seorang penipu penipu kelas tinggi. Dia adalah putra seorang tukang kayu ?Argentina dengan seorang wanita berambut pirang yang cantik, seorang penyanyi
opera dengan peranan kecil berkebangsaan Jerman, yang mewarisi tampang dan bakat
nyanyinya dari ibunya. Dia diseleksi dengan teliti untuk peran yang akan
dimainkannya, dipersiapkan untuk jadi bintang. Waktu masih lebih muda, dia
seorang aktor profesional. Kakinya dicap bakar dengan tanda swastika. Sebuah
cerita dikarang untuknya, penuh
302 dengan detail-detail romantis. Dia diperlakukan bagaikan Dalai Lama."
"Dan Anda punya buktinya?"
"Dokumentasi lengkap," Kolonel Pikeaway menyeringai. "Salah saru agen terbaik
Penumpang Ke Frankfurt Passenger To Frankfurt Karya Agatha Christie di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
saya yang mendapatkannya. Pernyataan-pernyataan di bawah sumpah, fotokopi,
deklarasi yang ditandatangani, termasuk satu dari ibunya, dan bukti medis
mengenai tanggal guratan bekas luka, salinan surat lahir asli dari Kari
Aguileros, dan bukti resmi perubahan identitasnya menjadi Franz Joseph. Seluruh
permainan tipuan ini... Agen saya berhasil menyelamatkan ini tepat pada waktunya.
Mereka mengejar-ngejarnya. Bisa jadi dia tertangkap jika tidak bernasib baik di
Frankfurt." "Sekarang dokumen-dokumennya ada di mana?"
"Di tempat aman. Menunggu saat tepat untuk membongkar habis-habisan penipuan
kelas kakap itu." "Apa Pemerintah tahu ini" Perdana Menteri?"
"Saya tidak pernah mengatakan semua yang saya ketahui kapada para politisi,
kecuali kalau saya rak bisa menghindarinya lagi, atau sampai saya yakin bahwa
mereka akan melakukan tindakan yang benar."
"Anda memang jahat, Pikeaway," kata Kolonel Munro.
"Harus ada orang yang mau begitu," kata Kolonel Pikeaway dengan nada sedih.
303 19. Sir Stafford Nye Kedatangan Tamu
Sir Stafford Nye sedang menjamu tamu-tamu. Mereka semua tak pernah dikenalnya,
kecuali satu yang wajahnya cukup dikenalnya. Mereka semua pria muda yang tampan,
serius, dan cerdas, atau begitulah penilaiannya. Rambut mereka terawat dan gaya,
pakaian mereka bagus potongannya, walaupun tidak sangat modern gayanya.
Memandang mereka, Stafford tak bisa menyangkal bahwa ia menyukai penampilan
mereka. Pada saat yang sama ia juga heran apa sebenarnya yang mereka inginkan
darinya. Salah satu dari mereka, ia tahu, adalah seorang putra raja minyak. Yang
satunya lagi, sejak meninggalkan universitas, terjun ke bidang politik. Ia punya
paman yang memiliki sebuah jaringan restoran. Yang ketiga adalah seorang muda
dengan alis tebal, dahinya selalu berkerut, dan ia selalu curiga.
"Anda baik sekali, membolehkan kami datang dan menjumpai Anda, Sir Stafford,"
kata yang berambut pirang, yang tampaknya adalah pemimpin kelompok tiga orang
itu. 304 Suaranya sangat enak didengar. Namanya Clifford Bent
"Ini Roderick Ketelly, dan ini Jim Brewster. Kami semua cemas akan masa depan.
Bolehkah saya katakan begitu?"
"Saya kira jawabannya adalah, apakah kita semua tidak cemas?" kata Sir Stafford
Nye. "Kami tidak suka apa yang sedang terjadi saat ini," kata Clifford Bent.
"Pemberontakan, anarki, semuanya itu. Yah, sebagai sebuah filsafat, itu tak jadi
soal. Terus terang, saya berpendapat kita bisa bilang bahwa kita semua sedang
menjalani satu fase dari itu, tapi harus ada tujuan yang jelas. Kami ingin orang
bisa meraih karier akademiknya tanpa gangguan. Kami ingin ada demonstrasidemonstrasi yang bermanfaat, bukan demonstrasi yang bersifat hooliganism dan
kekerasan. Kami ingin adanya demonstrasi yang intelek. Dan yang kami inginkan
adalah, terus terang saja, atau begitulah yang saya pikirkan, sebuah partai
politik baru. Jim Brewster ini telah memperhatikan dengan serius gagasan-gagasan
serta rencana-rencana yang sama sekali baru, yang menyangkut masalah-masalah
serikat buruh perdagangan. Mereka mencoba menurunkannya dari mimbar dan
menghentikan bicaranya, tapi dia bisa terus bicara, bukan begitu, Jim?"
"Mereka itu kebanyakan manusia-manusia goblok," kata Jim Brewster.
"Kami menginginkan sebuah kebijaksanaan yang rasional dan serius atas kaum muda,
sebuah 305 cara memerintah yang lebih ekonomis. Kami menginginkan pencapaian gagasan yang
berbeda dalam pendidikan, tapi bukan secara fantastis atau muluk-muluk. Dan jika
kami memenangkan kursi-kursi, dan jika akhirnya nanti kami bisa membentuk sebuah
pemerintahan saya tidak melihat alasan mengapa tidak kami ingin menuangkan ? ?gagasan ini dalam tindakan. Gerakan kami didukung oleh banyak orang. Kami
membela kepentingan kaum muda, sama seperti yang dilakukan orang-orang liar itu.
Kami membela moderasi, dan kami sungguh menginginkan pemerintahan yang rasional,
dengan mengurangi jumlah anggota parlemen. Dan kami mencatat, mencari orangorang yang terjun di bidang politik, tak soal apa ideologinya, jika kami
berpendapat bahwa mereka rasional. Kami datang ke sini untuk melihat apakah Anda
akan tertarik dengan gagasan-gagasan kami. Saat ini memang masih belum mapan,
tapi kami sudah sampai pada tahap mengetahui orang-orang yang kami inginkan.
Boleh dikatakan bahwa kami tidak menginginkan orang-orang yang sekarang memegang
jabatan, dan kami juga tidak menginginkan orang-orang yang akan dipakai untuk
mengganti mereka. Mengenai partai ketiga, tampaknya sudah tidak berperan lagi,
walaupun ada satu atau dua orang baik di situ, yang kini harus menderita karena
termasuk kelompok minoritas. Tapi saya rasa nanti mereka akan bisa mengerti
gagasan kami dan mau bergabung. Kami bermak-306
sud membuat Anda tertarik. Kami ingin, suatu hari kelak, barangkali takkan lama
lagi kami ingin seseorang yang bisa mengerti dan menjalankan kebijakan luar ?negeri yang berhasil. Bagian dunia yang lain saat ini lebih kacau daripada kita.
Washington sudah habis-habisan. Eropa dilanda aksi-aksi militer berkepanjangan,
demonstrasi, penghancuran bandara-bandara. Oh, tak perlu saya bacakan berita
tentang apa yang terjadi dalam enam bulan terakhir ini, tapi tujuan kita bukan
ingin menolong dunia bangkit lagi, melainkan ingin menolong Inggris bangkit
lagi. Untuk mendapatkan orang-orang yang tepat untuk melakukan itu. Kami ingin
orang-orang muda, orang muda dalam jumlah besar, dan telah kami dapatkan banyak
orang muda yang tidak revolusioner, yang tidak anarkis, yang mau mencoba membuat
negeri ini dikelola dengan menghasilkan keuntungan. Dan kami menginginkan ada
juga orang-orang yang lebih tua maksud saya bukan yang enam puluh ke atas,
?maksud saya orang-orang yang berumur empat puluh atau lima puluhan. Dan kami
datang kepada Anda karena... Yah, karena kami mendengar banyak tentang Anda. Kami
tahu siapa Anda, dan Andalah tipe orang yang kami inginkan."
"Anda pikir Anda sudah berlaku bijak?" kata Sir Stafford.
"Ya, kami pikir iya."
Pemuda yang kedua itu tertawa sedikit.
307 "Kami harap Anda setuju dengan kami dalam hal ini."
"Saya tidak yakin itu. Kalian berbicara dengan begitu bebasnya di ruangan ini."
"Bukankah ini ruang duduk Anda?"
"Ya, ya, ini flat saya dan ini ruang duduk saya. Tapi apa yang Anda ucapkan, dan
apa yang mungkin akan Anda katakan lagi, barangkali kurang bijak. Artinya baik
bagi Anda maupun bagi saya."
"Oh! Saya kira saya tahu apa yang Anda maksud."
"Anda sedang menawarkan sesuatu kepada saya. Suatu cara hidup, sebuah karier
baru, dan Anda berbicara tentang pemutusan hubungan-hubungan kerja tertentu.
Anda berbicara tentang sebuah bentuk kebdaksetiaan '
"Kami tidak meminta Anda untuk jadi pembelot dan .pindah ke negeri lain, jika
benar itu yang Anda maksud."
"Bukan, bukan, ini memang bukan undangan untuk bergabung dengan Rusia atau
dengan Cina atau dengan negeri-negeri lain yang disebut-sebut tadi, tapi saya
kira ini merupakan sebuah usulan yang ada hubungannya dengan kepentingan negeri
asing tertentu." Dilanjutkannya," Saya baru saja kembali dari luar negeri.
Sebuah perjalanan yang sangat menarik. Saya berada di Amerika Selatan selama
tiga minggu yang baru lewat ini. Ada sesuatu yang ingin
308 saya sampaikan pada Anda. Saya sadar sejak saya kembali ke Inggris bahwa saya
diikuti." "Diikuti" Apa itu bukan hanya imajinasi Anda?"
'Tidak, saya kira saya tidak cuma membayangkannya. Hal-hal seperti itu merupakan
bagian dari pengalaman saya dalam perjalanan karier saya. Saya baru saja kembali
dari bagian dunia yang jauh dan menarik kalau boleh disebut begitu. Anda telah
?memilih mengunjungi saya dan mengajukan sebuah tawaran lain."
Ia lalu bangkit, membuka pintu ke kamar mandi, dan membuka keran air.
"Dari film-film yang saya tonton beberapa tahun yang lalu," katanya, "jika Anda
ingin menutupi pembicaraan Anda sewaktu ruangan disadap, buka saja keran air.
Saya tahu bahwa saya ini agak kuno, dan bahwa ada cara-cara yang lebih baik
untuk mengatasi hal-hal seperti ini sekarang. Tapi dengan ini mungkin kita bisa
berbicara dengan lebih jelas sekarang, walau saya masih tetap merasa sebaiknya
kita berhati-hati. Amerika Selatan," ia melanjutkan, "adalah bagian dunia yang
teramat menarik. Federasi negara-negara Amerika Selatan (salah satu istilahnya
adalah Emas Spanyol), sekarang terdiri atas Kuba, Argentina, Brasilia, Peru,
satu atau dua lagi masih belum mantap dan belum dipastikan, tapi akan masuk
juga. Ya. Sangat menarik."
"Dan bagaimana pendapat Anda tentang masalah itu?" Jim Brewster si pencuriga ?itu bertanya.
309 "Apa yang bisa Anda lakukan tentang hal-hal itu?"
"Saya akan melanjutkan sikap hati-hati ini," kata Sir Stafford. "Anda akan lebih
banyak bergantung kepada saya jika saya tidak berbicara dengan kurang bijak.
Tapi saya kira itu bisa dilakukan dengan baik setelah saya mematikan keran air
itu." "Matikan itu, Jim," kata Cliff Bent.
Jim menyeringai tiba-tiba dan mematuhinya.
Stafford Nye membuka sebuah laci meja dan mengeluarkan sebuah seruling. "Saya
bukan pemain terlatih," katanya.
Ditempelkannya seruling itu ke bibirnya dan ia mulai meniupkan serangkaian nada.
Jim Brewster berbalik dan mengejek.
"Apa ini" Kita akan menggelarkan sebuah konser?"
'Diam kau," kata Cliff Bent. "Kau payah. Kau tidak tahu apa-apa tentang musik."
Stafford Nye tersenyum. "Anda rupanya juga menyukai musik Wagner, ya," katanya. "Saya nonton Festival
Kaum Muda tahun ini, dan saya sangat menyukai konser-konser yang dipergelarkan
di sana." Lalu diulangnya meniupkan rangkaian nada tadi.
"Saya tidak kenal nada-nada itu," kata Jim Brewster. "Bisa jadi itu
Internationale atau Red Flag atau God Save the King atau Yankee Doodle atau
Star-Spangled Banner. Apa sih itu sebenarnya?"
310 "Ini sebuah motif dari sebuah opera," kata Ketelly. "Dan tutup mulutmu. Kita
tahu semua yang ingin kita ketahui."
"Panggilan terompet seorang Pahlawan Muda," kata Stafford Nye.
Dinaikkannya tangannya, membuat sebuah gerakan cepat, sebuah gerakan dari masa
lalu yang artinya Heil Hitler. Lalu ia menggumam dengan sangat pelan,
"Sang Siegfried yang baru."
Ketiganya bangkit serentak.
"Anda benar sekali," kata Clifford Bent. "Saya kira kita semua harus bertindak
dengan sangat hati-hati."
Ia lalu menjabat tangannya.
"Kami gembira menyadari bahwa Anda akan bergabung dengan kami. Salah satu yang
dibutuhkan negeri ini di masa datang masa datang yang jaya, saya harap adalah ? ?seorang menteri luar negeri kelas satu."
Mereka lalu meninggalkan ruangan. Stafford Nye memandang mereka, melalui pintu
yang sedikit terbuka, lalu menuju lift dan turun. Ia tertawa sendiri, menutup
pintu, memandang sekilas jam dinding, dan duduk di kursi malas untuk menunggu....
Pikirannya melayang ke hari itu, seminggu yang lalu, saat ia dan Mary Ann
berpisah di Kennedy Airport. Mereka berdiri di situ, keduanya merasa sulit untuk
memulai pembicaraan. 311 Stafford Nye-lah yang pertama memecahkan kesunyian.
"Menurutmu kita akan pernah bertemu lagi" Aku ragu...."
"Apa alasannya kita tidak bisa bertemu?"
"Banyak sekali, kukira."
Ia memandang Stafford Nye, lalu cepat beralih lagi.
"Perpisahan-perpisahan seperti ini harus terjadi. Ini bagian dari tugas."
'Tugasi Bagimu semuanya itu tugas, bukan?" "Seharusnya begitu."
"Kau seorang profesional. Aku cuma amatir. Kau adalah..." Ia terhenti. "Kau ini
apa" Kau ini siapa" Aku tidak benar-benar tahu, bukan?"
'Tidak." Lalu Stafford Nye memandangnya lagi. Sepertinya ia melihat kesedihan di
wajahnya. Sesuatu yang hampir-hampir merupakan kesakitan.
"Jadi aku harus meragukan... Menurutmu aku harus mempercayaimu, ya?"
"Bukan, bukan itu. Ini salah satu hal yang kupelajari, yang diajarkan kehidupan
kepadaku. Tak ada seorang pun yang bisa dipercaya. Ingat itu selalu."
?"Jadi, itukah duniamu" Sebuah dunia dari ketidakpercayaan, rasa takut, bahaya."
"Aku ingin tetap hidup. Aku hidup sekarang."
"Aku tahu itu."
"Dan aku ingin kau tetap hidup." "Aku mempercayaimu di Frankfurt..."
?312 "Kau telah mengambil risiko." "Itu risiko yang layak ditempuh. Kau tahu itu,
sama seperti aku." "Maksudmu karena...?"
"Karena kita telah bersama-sama. Dan kini... nah itu flight-ku sudah diumumkan.
Apakah perjumpaan kita ini, yang bermula di sebuah bandara, akan berakhir di
sini, di bandara yang lain" Kau akan ke mana" Melakukan apa?"
"Melakukan apa yang harus kulakukan. Ke Baltimore, ke Washington, ke Texas.
Melakukan apa yang diperintahkan kepadaku."
"Dan aku" Aku tidak diminta untuk melakukan apa-apa. Aku akan balik ke
London dan melakukan apa di sana?"?"Menunggu."
"Menunggu apa?"
"Untuk perintah-perintah selanjutnya yang hampir pasti akan diberikan kapadamu."
"Dan apa yang akan kulakukan nanti?"
Mary Ann tersenyum padanya dengan senyum cerah yang tiba-tiba, yang sudah begitu
dikenalnya. "Kalau begitu, lakukan saja tanpa persiapan. Kau tahu bagaimana melakukannya
dengan baik sekali. Kau akan suka pada orang-orang yang akan menghubungimu
nanti. Mereka orang-orang pilihan. Sangat penting, sangatlah penting, untuk tahu
siapa mereka itu." "Aku harus pergi sekarang. Selamat tinggal, Mary Ann."
313 "Auf zviedersehen."
Di flat London itu, telepon berdering. Saatnya pas sekali, begitu pikir Stafford
Nye, membawanya kembali dari angan-angannya tepat di saat perpisahan mereka itu.
"Auf wiedersehen," ia bergumam saat bangkit dan menyeberangi ruangan untuk
mengambil telepon. "Biarlah begitu."
Sebuah suara terdengar, dengan ciri tersengal-sengal yang menunjukkan siapa
pembicaranya. "Stafford Nye?"
Ia memberikan jawaban yang dinantikan, "Tak ada asap jika tak ada api."
"Dokterku bilang, aku sebaiknya berhenti merokok. Kasihan dia," kata Kolonel
Pikeaway. "Dia akan putus asa nanti. Ada berita?"
"Oh, ya. Tiga puluh keping perak. Dijanjikan, begitu katanya."
"Sialan kau!" "Ya, ya tenang saja."
"Kumainkan sebuah lagu untuk mereka. Motif tiupan terompet Siegfried. Aku
menuruti na-sehat bibiku. Ternyata berhasil dengan baik."
"Kedengarannya cukup gila!"
"Kau kenal lagu berjudul /wanita" Aku harus mempelajarinya juga, kalau-kalau
nanti dibutuhkan." "Kau tahu siapa Juanita itu?" "Kukira begitu."
"Hm, anu... terakhir dilaporkan berada di Baltimore."
314 "Bagaimana gadis Yunani-mu itu, Daphne Theodafanous" Di mana dia sekarang, ya?"
"Sedang duduk di sebuah bandara, di suatu tempat di Eropa, menunggu dirimu,
barangkali," kata Kolonel Pikeaway.
"Sebagian besar bandara di Eropa sudah ditutup, karena sudah hancur atau
sedikit-banyak rusak. Bahan peledak kelas berat, para pembajak, dan nasib buruk.
Pemuda dan pemudi keluar untuk bermain. Bulan bersinar terang bagaikan siang.
Tinggalkan makan malammu dan tinggalkan tidurmu,
Dan tembaklah kawan mainmu di jalan.
"Perang Suci Kanak-Kanak sedang berlangsung."
"Bukannya karena aku tahu banyak tentang itu. Aku cuma tahu tentang perang yang
diikuti oleh Richard Coeur de Lion. Tapi dalam satu hal, seluruh masalah ini
agak mirip dengan Perang Suci Kanak-Kanak. Dimulai dengan idealisme, dimulai
dengan gagasan-gagasan seperti milik dunia Kristen, yaitu dengan menyelamatkan
kota suci dari kaum kafir, tapi berakhir dengan kematian, kematian, dan lagilagi kematian. Hampir semua anak mati. Atau dijual sebagai budak. Ini semua akan
berakhir dengan cara yang sama, jika kita tidak bisa menemukan cara untuk
mengeluarkan mereka dari situ...."
315 20. Sang Admiral Mengunjungi Kawan Lama
Penumpang Ke Frankfurt Passenger To Frankfurt Karya Agatha Christie di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
"Tadinya saya kira kalian sudah mati semua di sini," kata Admiral Blunt sambil
mendengus. Komentar ini dialamatkan kepada penjaga pintu yang diharapkannya akan membukakan
pintu depan itu, tapi yang keluar malahan seorang wanita muda yang nama
belakangnya ia tak ingat - lagi, dan nama depannya adalah Amy.
"Saya menelepon Anda paling sedikit empat kali minggu lalu. Ke luar negeri,
begitu kata mereka."
"Kami memang baru dari luar negeri. Kami baru saja kembali."
"Matilda seharusnya tidak boleh keluyuran ke luar negeri. Usianya tidak
mengizinkan lagi. Dia akan meninggal karena tekanan darah atau serangan jantung
atau sesuatu dalam salah satu pesawat modern itu. Yang guncangannya keras dan
penuh bahan peledak yang ditaruh di dalamnya oleh orang Arab atau Israel atau
seseorang. Sama sekali tidak aman sekarang ini."
"Dokternya yang menganjurkan."
316 Ok. ' . iOv" ...... "Oh, kita semua tahu bagaimana dokter-dokter itu."
"Dan nyatanya dia kembali dengan kondisi lebih cerah."
"Dia ke mana saja, sih?"
"Oh, melakukan pengobatan diri. Ke Jerman atau... saya tak ingat benar apakah itu
Jerman atau Austria. Tempat baru itu, Golden Gasthaus Wisma Tamu Emas."?"Ah, ya, saya tahu tempat yang Anda maksud. Sangat mahal, bukan?"
"Tapi kata orang hasilnya sangat bagus."
"Barangkali cuma suatu cara lain untuk membunuh kita lebih cepat," kata Admiral
Blunt. "Anda menyukainya?"
"Yah, tidak terlalu. Pemandangannya bagus, tapi..."
Sebuah suara bernada memerintah terdengar dari lantai di atasnya.
"Amy. Amy! Apa yang sedang kaulakukan, terus berbicara di ruang besar" Bawa
Admiral Blunt ke atas sini. Aku sedang menunggunya."
"Terus bepergian," kata Admiral Blunt setelah menyalami teman lamanya itu. "Itu
bisa membuatmu mati. Camkan kata-kataku ini."
"Tidak, tak akan. Tak ada kesulitan sama sekali dalam bepergian di zaman
sekarang ini." "Menjelajahi bandara-bandara itu, tangga berjalan, undakan, bus-bus pengangkut."
"Sama sekali tidak. Aku memakai kursi roda."
"Setahun atau dua tahun yang lalu, ketika
317 aku jumpa denganmu, kauhilang kau tidak akan memakai benda seperti itu.
Kauhilang kau masih punya cukup harga diri untuk mengakui bahwa kau perlu barang
seperti itu." "Yah, aku harus menyingkirkan sebagian harga diriku sekarang ini, Philip. Mari
dekat ke sini, duduklah dan katakan padaku kenapa tiba-tiba kau begitu ingin
bertemu denganku. Kau telah menelantarkan aku cukup lama tahun lalu."
"Wah, aku sendiri tidak begitu sehat akhir-akhir ini. Di samping itu, aku sedang
mengurus beberapa hal. Kau tahu hal-hal macam apa. Mereka minta nasihat, tapi
setelah diberikan lalu tidak melakukannya sama sekali. Mereka kan tidak bisa
membiarkan Angkatan Laut sendirian. Masih terus saja tidak tegas, membuang-buang
waktu. Sialan mereka itu."
'Tapi kau tampak sehat," kata Lady Matilda.
"Kau sendiri tidak terlalu buruk, sayangku. Kulihat matamu bersinar-sinar."
"Aku sudah lebih tuli sekarang daripada waktu kita terakhir bertemu. Kau harus
bicara lebih keras."
"Baiklah, aku akan bicara keras-keras." "Kau mau apa" Gin dan tonik atau wiski
atau rum?" "Kau tampaknya punya minuman keras jenis apa saja. Jika tidak merepotkan, aku
minta gin dan tonik saja."
Amy bangkit dan meninggalkan ruangan.
"Dan jika nanti dia membawanya ke sini,"
318 kata sang Admiral, "suruh dia pergi lagi, ya" Aku ingin bicara denganmu. Bicara
denganmu sendiri, maksudku."
Setelah hidangan diletakkan, Lady Matilda membuat lambaian tangan, menyuruh
pergi, dan Amy pergi dari situ dengan ekspresi seakan ingin menyenangkan hatinya
sendiri, bukan majikannya. Ia seorang yang taktis.
"Gadis yang menyenangkan," kata sang Admiral. "Sangat menyenangkan."
"Karena itukah kauminta aku menyuruhnya pergi dan menutup pintu" Supaya dia
tidak mendengar pujianmu terhadapnya ini?"
"Bukan, aku perlu berkonsultasi denganmu." 'Tentang apa" Kesehatanmu atau di
mana bisa memperoleh pembantu rumah tangga baru, atau sebaiknya halaman ditanami
apa?" "Aku perlu bertanya tentang sesuatu yang amat serius. Kupikir barangkali kau
bisa bantu mengingat-ingat sesuatu untukku."
"Philip yang baik, aku amat terharu kau menganggapku mampu mengingat-ingat apa
saja. Setiap tahun ingatanku semakin berkurang. Aku sampai pada kesimpulan bahwa
orang hanya mampu tetap mengingat apa yang disebut 'kawan-kawan di masa muda'.
Bahkan gadis-gadis yang jahat, yang bersekolah bersama-sama, masih bisa diingat,
walaupun tidak diinginkan. Sekarang ini aku begitu, terus terang saja."
"Apa yang baru kaulakukan, sih" Mengunjungi sekolah?"
319 "Bukan, bukan, bukan. Aku mengunjungi seorang teman lama. Wanita yang sudah
tidak berjumpa selama tiga puluh empat puluh lima puluh tahun-tahun yang ? ? ?lamanya sebegitu."
"Seperti apa dia itu?"
"Luar biasa gemuk dan jadi lebih jahat dan sadis daripada yang dulu kuingat
tentang dirinya." "Kau memiliki selera-selera aneh, harus kukatakan begitu, Matilda."
"Nah, katakan padaku. Katakan padaku, apa sebenarnya yang kauingin aku
mengingatnya." "Aku ingin tahu, apa kau masih ingat seorang kawanmu yang lain. Robert
Shoreham." "Robbie Shoreham" Tentu saja aku ingat."
"Ilmuwan. Ilmuwan kelas wahid itu."
"Tentu. Dia bukan tipe yang bisa dilupakan orang. Aku ingin tahu kenapa dia
menjadi perhatianmu."
"Kebutuhan masyarakat."
"Aneh juga kau bilang begitu," kata Lady Matilda. "Aku baru saja berpikir begitu
tempo hari." "Apa yang kaupikirkan?"
"Bahwa dia sedang dibutuhkan. Atau orang seperti dia kalau ada orang seperti
?dia." "Tidak ada. Sekarang coba dengar, Matilda. Orang-orang suka berbicara denganmu.
Mereka bercerita. Seperti sekarang ini aku juga bercerita padamu."
320 "Aku selalu heran, karena kau tahu, bukan, aku tidak akan paham semua itu atau
akan sanggup menguraikan semua itu. Dan lebih-lebih lagi dengan Robbie."
"Aku kan tidak bercerita tentang rahasia-rahasia Angkatan Laut."
"Ya, dia tidak bercerita tentang rahasia-rahasia ilmiah. Maksudku, hanya secara
teramat umum." "Ya, tapi dia sering bicara tentang hal-hal seperti itu denganmu, bukan?"
"Dia sering mengutarakan hal-hal yang membuatku tertegun kadang-kadang."
"Baiklah kalau begitu. Begini, aku ingin tahu apakah dia pernah berbicara
denganmu saat dia masih bisa berbicara dengan benar. Kasihan dia tentang ? ?sesuatu yang dinamai Proyek B."
"Proyek B?" Matilda Cleckheaton berpikir keras. "Kedengarannya aku -cukup kenal
kata itu, tapi agak kabur," katanya. "Dia memang sering berbicara tentang proyek
ini atau itu kadang-kadang, atau operasi itu atau ini. Tapi kau harus tahu bahwa
tak ada satu pun yang masuk akal untukku, dan dia tahu itu. Tapi dia senang oh,
?bagaimana istilah, ya" membuatku tercengang, kau tahu, kan" Caranya menjelaskan
?hampir seperti kalau seorang tukang sulap menjelaskan caranya mengambil tiga
ekor kelinci dari topinya, tanpa kau tahu bagaimana sebenarnya dia melakukan
itu. Proyek B" Ya, itu sudah lama sekali. Dia sangat bergairah dengan
itu. Aku sering mengatakan padanya, 'Bagaimana dengan Proyek B"'"
"Aku tahu, aku tahu, kau memang selalu bersikap sebagai wanita yang taktis. Kau
selalu bisa ingat apa yang dilakukan orang dan apa yang menarik perhatian
mereka. Dan kalaupun kau tidak tahu pada mulanya, kau selalu menunjukkan
minatmu. Aku pernah menjelaskan tentang sebuah meriam kapal kepadamu, dan saat
itu kau pasti amat bosan. Tapi kau mendengarkan dengan penuh perhatian, seakan
itu hal yang ingin kaudengar dan sudah kautunggu seumur hidupmu."
"Seperti kauhilang tadi, aku memang selalu berusaha bersikap taktis dan menjadi
pendengar yang baik, walaupun aku sebenarnya tidak terlalu pintar."
"Nah, aku ingin mendengar sedikit lagi tentang apa yang pernah dikatakan Robbie
mengenai Proyek B itu."
"Dia bilang... oh, sangat sulit untuk mengingatnya sekarang. Dia menyebutkan itu
setelah berbicara tentang suatu operasi yang bisa dilakukan orang terhadap otak
manusia. Itu, orang-orang yang teramat melankolis dan mempunyai niat untuk bunuh
diri, dan yang begitu khawatir dan tegang sarafnya, sehingga mereka mengalami
kompleks kecemasan yang parah. Hal-hal seperti itu, hal-hal yang biasanya
dibicarakan orang dengan menghubungkannya dengan Freud. Dan dia bilang dampak
sampingannya amat negatif. Mak-322
sudku, orang lalu jadi gembira dan sabar, penurut serta tidak punya kekhawatiran
lagi, atau ingin bunuh diri, tapi mereka lalu... yah, maksudku mereka jadi kurang
cemas. Karena itu, mereka tertabrak mobil dan hal-hal seperti itu, karena mereka
tidak lagi khawatir akan adanya bahaya, dan juga tidak sadar akan hal itu. Aku
kurang pandai mengungkapkan ini, tapi kau tahu apa maksudku. Dan begitulah, dia
bilang, itulah yang akan jadi masalah dengan Proyek B."
"Apakah dia menjelaskan secara lebih mendetail?"
"Dia bilang, gagasan itu datang dariku," kata Matilda Cleckheaton tanpa terduga.
"Apa" Kau bermaksud mengatakan bahwa seorang ilmuwan kelas wahid seperti Robbie
mengatakan padamu bahwa kau telah memberikan sebuah gagasan ke dalam otak
ilmiahnya" Padahal kau tidak mengerti ilmu pengetahuan sama sekali?"
"Tentu saja tidak, tapi aku selalu mencoba untuk memasukkan sedikit akal sehat
otak orang-orang lain. Semakin pandai seseorang, semakin 'sedikit akal sehat
yang dimilikinya. Maksudku, benar, orang-orang yang benar-benar berguna adalah
orang-orang yang berpikir tentang hal-hal sederhana seperti perforasi pada
prangko pos, atau seperti seseorang bernama Adam, atau apa pun
namanya bukan McAdam di Amerika, orang yang membubuhi bahan hitam di jalanan, ? ?sehingga para petani bisa mengangkut hasil pa-323
nen dan tanah pertanian ke pantai, dan dengan begitu bisa menambah keuntungan.
Maksudku, mereka itu lebih berguna daripada semua ilmuwan hebat itu. Ilmuwan
hanya bisa berpikir tentang hal-hal yang akan menghancurkan kita. Nah, kira-kira
seperti itulah yang kukatakan kepada Robbie. Secara baik-baik, tentu saja,
maksudku semacam senda gurau begitu. Sebelum itu, dia bercerita tentang
penemuan-penemuan hebat yang dibuat orang di bidang ilmu, berkenaan dengan
perang kuman, eksperimen dalam ilmu biologi, dan apa yang bisa dilakukan pada
bayi-bayi yang belum lahir jika mereka digarap cukup dini, ketika masih dalam
rahim. Dan juga tentang gas-gas yang amat tidak menyenangkan dan jahat, dan
tentang betapa bodohnya orang melakukan protes atas bom nuklir, karena itu
sungguh tidak ada apa-apanya jika dibandingkan dengan penemuan-penemuan lain
sejak itu. Jadi kubilang akan jauh lebih bagus jadinya jika Robbie, atau
seseorang yang sepintar Robbie, bisa berpikir tentang sesuatu yang benar-benar
masuk akal. Lalu dipandangnya aku dengan kejapan khas di matanya itu, dan dia
berkata, 'Nah, apa yang bisa kauanggap masuk akal, misalnya"' Dan kubilang,
'Yah, daripada menemukan senjata-senjata kuman, gas-gas jahat, dan semua yang
lain itu, mengapa kau tidak mencoba menemukan sesuatu yang bisa membuat orang
merasa gembira"' Aku bilang itu mestinya tidak akan lebih sulit dilakukan. Aku
bilang, 'Kau pernah bercerita tentang
324 sebuah operasi di mana, kalau tak salah, diambil sedikit dari otak bagian depan
atau barangkali bagian belakang. Pokoknya, itu bisa membuat perangai orang jadi
berubah. Orang itu jadi sangat berubah sifatnya. Mereka tidak akan merasa
khawatir lagi dan tidak ingin bunuh diri. Tapi/ katanya, 'nah, kalau kau bisa
mengubah orang begitu mudahnya hanya dengan mencomot sedikit tulang atau otot
atau saraf, atau dengan menambal sebuah kelenjar atau mengambil sebuah kelenjar
atau menambahkan sebuah kelenjar/ kataku, 'kalau kau bisa membuat semua
perubahan itu dalam sifat seorang manusia, mengapa tak bisa kautemukan sesuatu
yang bisa membuat orang merasa senang atau mengantuk saja misalnya" Misalnya kau
menemukan sesuatu, bukan untuk membuat orang tidur, tapi membuat orang duduk di
kursi dan bermimpi indah. Dua puluh empat jam atau berapa lama dan hanya bangun
untuk diberi makan dari waktu ke waktu.' Kubilang itu akan menjadi gagasan yang
jauh lebih baik." "Dan untuk itukah Proyek B diadakan?"
"Yah, tentu saja dia tak pernah bilang padaku tepatnya untuk apa. Tapi jelas dia
tertarik pada sebuah gagasan dan katanya akulah yang telah memasukkannya ke
kepalanya, jadi pasti sesuatu yang agak menyenangkan yang telah kumasukkan ke
kepalanya, bukan begitu" Maksudku, aku tak pernah memberikan gagasan kepadanya
yang menyangkut cara-cara mem-325
bunuh orang yang lebih keji. Aku bahkan tak suka melihat orang menangis akibat
gas air mata atau sejenisnya. Gas tertawa, barangkali, iya, kurasa kusebutkan
tentang gas tertawa. Kubilang, misalnya, ada orang yang giginya dicabut,
semprotkan gas itu tiga kali dan orang itu jadi tertawa, nah, pasti, pasti bisa
ditemukan alat yang berguna seperti itu, tapi yang daya tahannya lebih lama.
Karena kurasa gas tertawa hanya berdaya tahan sekitar lima puluh detik, bukan"
Aku ingat kakak laki-lakiku mencabutkan giginya beberapa waktu lalu. Kursi
dokter terletak sangat dekat dengan jendela, dan kakakku tertawa begitu serunya
saat dia tidak sadar, sehingga kakinya menendang menembus jendela dokter gigi
itu, dan pecahan-pecahan gelas berserakan di jalanan. Dokter gigi itu sangat
marah jadinya." "Cerita-ceritamu selalu mengandung kejutan-kejutan sampingan seperti itu," kata
sang Admiral. "Jadi, itulah yang dipilih Robbie Shoreham untuk digeluti, berasal
dari usulanmu." "Aku tidak tahu persisnya apa. Maksudku, tampaknya itu bukan menyangkut tidur
atau tertawa. Pokoknya, itu tentang sesuatu. Bukan Proyek B sebenarnya. Proyek
itu punya nama lain."
"Namanya apa, ya?"
"Pernah disebutnya sekali, kurasa, atau dua kali. Nama yang dipakainya miripmirip 326 Benger's Food begitu," kata Bibi Matilda, berpikir keras.
"Semacam obat penawar untuk pencernaan?"
"Rasanya tak ada hubungannya dengan pencernaan. Aku cenderung mengatakan itu
sesuatu yang diendus atau semacam itu, barangkali semacam kelenjar, begitu. Kami
membicarakan begitu banyak hal yang aku tak pernah yakin benar itu apa, yang
dibicarakannya saat itu. Benger's Food. Ben Ben mulainya dengan kata Ben. Dan ? ?ada sebuah kata bagus yang dikaitkan dengan itu."
"Cuma sebegitukah yang bisa kauingat tentang itu?"
"Kukira begitu. Maksudku, begitulah pembicaraan kami. Kemudian, lama setelah
itu, dia bilang akulah yang telah memasukkan sesuatu ke dalam kepalanya,
sehingga dia membuat Proyek Ben anu itu. Dan setelah itu, dari waktu ke waktu,
jika aku ingat, aku bertanya apakah dia masih mengerjakan Proyek Ben itu.
Terkadang dia tampak jengkel dan bilang tidak. Dia menghadapi kendala dan
menyingkirkan proyek itu, karena proyek itu berada dalam... dalam... maksudku
delapan kata yang diucapkannya itu adalah istilah khas ilmuwan, dan aku tidak
ingat. Kau pun tak akan mengerti seandainya kukatakan. Tapi akhirnya kukira... oh,
oh, ini terjadi delapan atau sembilan tahun yang lalu. Pada akhirnya dia datang
pada suatu hari dan mengatakan, 'Kau ingat Proyek Beri"' Kubilang, 'Tentu saja
aku 327 ingat. Kau masih menekuninya"' Dan dia bilang tidak. Dia sudah memutuskan untuk
menghentikannya. Kubilang sayang sekali. Sayang bahwa dia menyerah dan dia
bilang, 'Yah, ini bukan karena aku tak bisa memperoleh apa yang kucoba. Aku tahu
sekarang bahwa itu bisa kuper-oleh. Aku tahu letak kesalahanku. Aku tahu letak
kendalanya. Aku tahu bagaimana meluruskan kendala itu. Lisa kuminta mengerjakan
itu bersamaku. Ya, ternyata bisa. Akan perlu eksperimen atas aspek-aspek
tertentu, tapi bisa jalan.' 'Nah/ kataku padanya, 'jadi apa yang menjadi kekhawatiranmu"' Dan dia bilang, 'Karena aku tidak yakin, apa efeknya nanti pada
manusia.' Aku mengatakan sesuatu tentang kekhawatirannya, apakah hasil
percobaannya itu akan membunuh orang, atau membuat orang cacat seumur hidup,
atau apa. 'Bukan/ katanya, 'bukan begitu.' Katanya, itu adalah... oh, tentu saja,
sekarang aku ingat. Dia menyebutnya Proyek Benvo. Ya. Dan itu karena ada
hubungannya dengan istilah benevolence kebaikan hati ."
? ?"Benevolence*" kata sang Admiral, sangat heran. "Kedermawanan" Maksudmu
kemurahan hati, begitu?"
"Bukan, bukan, bukan. Kukira dia cuma bermaksud mengatakan bahwa kita bisa
membuat orang menjadi benevolent. Merasa benevolent."
Penumpang Ke Frankfurt Passenger To Frankfurt Karya Agatha Christie di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
"Perdamaian dan iktikad baik bagi umat manusia?"
328 "Yah, dia tidak mengatakannya dengan cara itu."
"Bukan, hal-hal seperti itu hanya untuk pemimpin-pemimpin religius. Mereka
berkhotbah tentang itu, dan jika kita melakukan yang mereka khotbahkan, dunia
akan damai dan bahagia. Tapi Robbie, aku tahu, tidak berkhotbah. Dia bermaksud
melakukan sesuatu di laboratoriumnya, untuk menghasilkan hal tadi dengan cara
yang murni badani." "Jadi begitu. Dan dia bilang kita takkan pernah tahu mana-mana yang dianggap
baik oleh orang dan mana yang tidak. Semua penemuan itu baik untuk satu hal,
tapi bisa tidak baik untuk hal lain. Dan dia berbicara tentang... oh, penicillin,
sulfonamida, cangkok jantung, dan penemuan-penemuan seperti pil untuk wanita,
walaupun saat itu kita belum menemukan pil KB. Tapi seperti kau tahu juga,
penemuan-penemuan yang tampaknya baik seperti obat-obat ajaib, gas-gas ajaib,
atau semua yang ajaib-ajaib itu bisa saja dipakai untuk hal-hal yang jahat, lalu
kita menyesal dan berkata lebih baik semua itu tak pernah ada dan tak pernah
terpikirkan. Nah, hal-hal seperti itulah yang ingin dijelaskannya kepadaku.
Memang agak sulit untuk dimengerti. Kataku, 'Jadi maksudmu kau tak mau mengambil
risiko"' Dan katanya, 'Kau benar sekali. Aku tak mau mengambil risiko. Itulah
masalahnya, karena aku tak tahu sama sekali apa risikonya nanti. Itulah yang
selalu 329 terjadi pada kami, setan-setan ilmu pengetahuan yang matang. Kami berani
mengambil risiko, tapi ternyata risiko yang terjadi nantinya tidak termasuk
dalam perhitungan kami. Risikonya terletak pada apa yang akan dilakukan orang
waktu menggunakan penemuan kami/ Aku bilang, 'Nah, kau bicara lagi tentang
senjata nuklir dan bom atom.' Dan dia bilang. 'Oh, persetan dengan senjata
nuklir dan bom atom. Kita sudah melangkah lebih jauh dari itu.'
'Tapi jika kau hanya ingin membuat orang jadi berperangai baik dan bermurah
hati/ kataku, 'apa yang membuatmu khawatir"' Dan dia bilang, 'Kau tidak
mengerti, Matilda. Kau takkan pernah bisa mengerti. Rekan-rekan ilmuwanku juga
bisa dipastikan takkan bisa mengerti. Dan tak ada politisi yang bisa mengerti.
Jadi, begitulah, risikonya terlalu besar untuk ditempuh. Setidaknya kita harus
berpikir dulu baik-baik/ 'Tapi,' kataku, 'kau kan bisa membebaskan orang dari pengaruh zat penemuanmu
itu, seperti penggunaan gas tertawa itu, bukan begitu" Maksudku, kau bisa
membuat orang jadi benevolent hanya untuk waktu pendek, lalu mereka akan pulih
lagi seperti semula, jadi baik lagi atau jelek lagi tergantung dari mana kau ? ?menilainya, begitu pendapatku/ Dan dia bilang, 'Tidak. Pengaruh ini, supaya kau
tahu, adalah permanen. Cukup permanen karena mempengaruhinya... Lalu dia memakai
istilah khas lagi. Kata-kata panjang dan nomor-nomor. Formula-330
formula, atau perubahan-perubahan molekuler semacam itulah. Kurasa ini mirip
?dengan yang dilakukan orang terhadap orang-orang cebol. Itu, untuk membuat
mereka tidak cebol lagi, seperti memasukkan thyroid ke dalam tubuh mereka, atau
mengambilnya dari tubuh mereka. Aku lupa mana yang benar. Hal seperti, itu. Nah,
aku menduga ada semacam kelenjar kecil di suatu tempat di dalam tubuh, yang jika
diambil atau dibakar, atau diolah dengan agak drastis... Tapi, itulah, orangnya
akan secara permanen jadi..."
"Secara permanen jadi benevolent" Kau yakin itu istilah yang dipakai"
Benevolence?" "Ya, karena itulah proyeknya dinamakan Benvo."
"Tapi apa pendapat rekan-rekannya, ya, atas pembatalan penemuan ini?"
"Kurasa tak banyak yang tahu. Lisa siapa itu gadis Austria itu dia telah ? ?menanganinya bersamanya. Dan ada lagi seorang pria muda bernama Ledenthal atau
mirip-mirip begitu, tapi dia mati karena tuberkulosis. Dan Robbie lebih suka
berbicara seakan orang-orang lain yang bekerja dengannya itu cuma asisten biasa
yang tidak tahu persis apa yang sedang dilakukan atau dicobanya. Aku tahu apa
yang kaumaksud," kata Matilda tiba-tiba. "Kurasa dia tak pernah bercerita pada
orang lain. Maksudku, kurasa ia memusnahkan formula-formula dan catatancatatannya atau apa pun bentuknya, dan
331 membatalkan seluruh gagasan itu. Lalu dia mengalami stroke dan jadi sakit, dan
sekarang ini, kasihan sekali, dia tak bisa berbicara dengan benar. Tubuhnya
lumpuh sebelah. Dia masih bisa mendengar cukup baik. Dia mendengarkan musik.
Itulah seluruh kehidupannya sekarang."
"Jadi dia sudah berhenti berkarya, menurutmu?"
"Bahkan teman-teman pun dia tak mau ketemu. Kurasa terlalu menyakitkan baginya
untuk bertemu dengan mereka. Dia selalu mencoba menghindar."
"Tapi dia masih hidup," kata Admiral Blunt. "Dia masih hidup. Punya alamatnya?"
"Ada di buku alamatku, entah di mana. Dia masih tinggal di tempat yang sama. Di
suatu tempat di Skotlandia Utara. Tapi, oh, harap mengerti, dia dulu seorang
yang sungguh hebat. Sekarang tidak lagi. Dia sudah... hampir tiada. Dalam hal apa
pun." "Selalu masih ada harapan," kata Admiral Blunt. "Dan juga keyakinan," tambahnya.
"Iman." "Dan benevolence, kurasa," kata Lady Matilda.
332 21. Proyek Benvo Profesor John Gottlieb duduk di kursinya, memandang wanita muda cantik yang
duduk di depannya. Ia menggaruk telinganya dengan gaya mirip monyet, yang memang
merupakan ciri khasnya. Ia memang agak mirip kera. Rahang besar, dahi lebar yang
tampak kontras dan bentuk tubuh kecil.
'Tidak terjadi setiap hari," kata Profesor Gottlieb. "Bahwa seorang nona muda
membawa surat untuk saya dari Presiden Amerika. Akan tetapi," katanya dengan
ceria, "para presiden tidak selalu tahu persis apa yang mereka lakukan.
Sebenarnya ada masalah apa" Rupanya Anda dipercayai oleh kekuasaan tertinggi."
"Saya datang untuk bertanya kepada Anda, apa yang Anda ketahui atau apa yang
bisa Anda ceritakan tentang sesuatu yang disebut Proyek Benvo."
"Benarkah Anda ini Countess Renata Zerkowski?"
"Secara teknis, barangkali benar., Saya lebih sering dikenal sebagai Mary Ann."
333 "Ya, itulah yang mereka tulis kepada saya dalam sampul yang berbeda. Dan Anda
ingin tahu tentang Proyek Benvo. Yah, memang ada proyek seperti itu. Sekarang
sudah musnah dan dikubur, dan orang yang memikirkannya juga begitu, saya kira."
"Maksud Anda Profesor Shoreham."
"Benar. Robert Shoreham. Salah satu jenius terbesar di zaman kita ini. Einstein,
Niels Bohr, dan beberapa lagi. Tapi Robert Shoreham tidak berkarya cukup lama
seperti yang diharapkan darinya. Suatu kehilangan besar bagi ilmu
pengetahuan apa yang dikatakan Shakespeare tentang Lady Macbeth" 'Seharusnya ? ?dia jangan mati dulu.'""Dia belum mati," kata Mary Ann.
"Oh. Anda yakin" Sudah lama sekali tak ada kabar apa-apa tentang dia."
"Dia invalid sekarang. Dia tinggal di utara Skotlandia. Dia lumpuh, tak bisa
bicara dan berjalan dengan baik. Dia menghabiskan sebagian besar waktunya untuk
mendengarkan musik."
"Ya, bisa saya bayangkan itu. Saya gembira mendengarnya. Kalau bisa begitu, dia
tak akan terlalu menderita. Kalau tidak, pastilah seperti neraka bagi seorang
yang cemerlang namun sudah tidak cemerlang lagi. Yang seakan sudah mati di kursi
invalid." "Apakah Proyek Benvo itu memang ada?"
334 "Ya, dia dulu sangat bersemangat dengannya."
"Apa dia membicarakannya dengan Anda?"
"Dia membicarakannya dengan beberapa orang dari kami, waktu masih tahap-tahap
dini. Anda sendiri bukan ilmuwan, Nona?"
"Bukan, saya..."
"Anda hanya seorang agen, saya kira. Saya harap Anda berada di pihak yang benar.
Kita masih harus mengharapkan mukjizat-mukjizat hari-hari ini, tapi saya kira
Anda tak akan mendapatkan apa-apa dari Proyek Benvo itu."
"Mengapa tidak" Tadi Anda berkata bahwa dia menggelutinya dulu. Mestinya jadi
penemuan yang sangat besar, bukan" Atau apa istilahnya hal seperti itu?"
"Ya, itu mestinya bisa jadi salah satu penemuan terbesar di abad ini. Saya tidak
tahu ada kesalahan apa. Hal seperti ini memang sering terjadi. Semuanya berjalan
lancar, tapi pada tahap akhirnya, entah bagaimana, macet. Gagal. Yang harus
dilakukan tidak dilakukan, dan orang lalu menyerah karena putus asa. Atau kalau
tidak, orang melakukan seperti yang dilakukan Shoreham."
"Apa yang dilakukannya?"
"Dia memusnahkannya. Semuanya, sampai sekecil-kecilnya. Dia sendiri yang
mengatakannya kepada saya. Dibakarnya semua formula, semua kertas kerja yang
menyangkut proyek itu, semua data. Tiga minggu kemudian dia
335 terkena stroke. Maafkan saya. Anda lihat sendiri, saya tak bisa membantu Anda.
Saya tak pernah tahu detailnya, tak satu pun, kecuali gagasan dasarnya. Itu pun
saya tak bisa ingat sekarang, kecuali satu hal. Benvo adalah singkatan dari
benevolence." 336 22. Juanita Lord Altamount sedang mendikte.
Suaranya yang dulu keras dan dominan sekarang sudah jadi lembut, tapi masih
memiliki daya tarik yang khas. Seakan keluar dengan lembut dari balik bayangbayang masa lampau, tapi sanggup mengguncang perasaan orang dengan suatu cara
yang takkan bisa dilakukan oleh yang lebih dominan.
James Kleek sedang mencatat kata-kata yang terucap itu, sebentar-sebentar
berhenti jika ada keraguan, memberi kesempatan dan menunggu dengan lembut juga.
"Idealisme," kata Lord Altamount, "bisa bangkit, dan biasanya begitu jika
didorong oleh rasa tak senang alamiah terhadap ketidakadilan. Ketidakadilan
merupakan reaksi alamiah dari materialisme total. Idealisme alamiah kaum muda
itu tadi didorong terus-menerus oleh keinginan untuk menghancurkan kedua fase
dalam kehidupan modern tersebut, yaitu ketidakadilan dan materialisme total.
Keinginan untuk 337 menghancurkan yang jahat itu terkadang berlanjut jadi kesenangan untuk
menghancurkan demi menghancurkan itu semata. Itu bisa berlanjut lagi menjadi
kesenangan akan kekerasan dan untuk menyakiti. Semua ini bisa dipupuk dan
diperkuat dari luar oleh orang-orang yang mempunyai bakat alam kepemimpinan.
Idealisme asli ini bangkit di tahap belum dewasa. Bisa berlanjut menjadi
keinginan menciptakan dunia baru. Juga akan berlanjut menjadi cinta terhadap
semua umat manusia, dan iktikad baik terhadap mereka. Tapi mereka yang sudah
pernah belajar mencintai kekerasan tanpa alasan, takkan pernah menjadi dewasa.
Mereka akan terpancang di dalam perkembangan jiwanya yang terbelakang, dan akan
tetap begitu seumur hidupnya."
Telepon berdering. Lord Altamount memberi isyarat. James Kleek lalu
mengangkatnya dan mendengarkan.
"Mr. Robinson ada di sini."
"Ah, ya. Bawa dia masuk. Kita bisa melanjutkan ini nanti."
James Kleek bangkit, menyingkirkan buku catatan dan pensilnya.
Mr. Robinson masuk. James Kleek mengambilkan kursi untuknya, sebuah kursi yang
lebarnya sudah disesuaikan supaya ia bisa duduk nyaman. Mr. Robinson tersenyum
sebagai tanda terima kasih, dan menempatkan dirinya di samping Lord Altamount.
338 "Nah," kata Lord Altamount "Ada yang baru buat kita" Diagram-diagram" Lingkaran"
Gelembung?" Ia tampak senang, walau tak begitu kentara.
"Tidak persis begitu," kata Mr. Robinson dengan tenang. "Lebih bisa dikatakan
seperti mengatur arah arus sebuah sungai."
"Sungai?" kata Lord Altamount. "Sungai macam apa?"
"Sungai uang," kata Mr. Robinson dengan nada agak malu-malu, yang selalu
dipakainya jika ia berbicara tentang bidang keahliannya itu. "Itu benar seperti
sungai. Uang, datang dari suatu tempat dan dengan pasti menuju ke suatu tempat.
Benar-benar sangat menarik, yaitu kalau Anda tertarik akan hal-hal seperti ini.
Ada ceritanya sendiri, Anda tahu."
James Kleek tampak seakan tidak tahu, tapi Altamount berkata, 'Saya mengerti.
Teruskan." "Uang mengalir dari Skandinavia, Bavaria, USA, Asia Tenggara, ditambah isinya
oleh anak-anak sungai sepanjang alirannya."
"Dan menuju ke mana?"
"Terutama ke Amerika Selatan, memenuhi permintaan Markas Besar Kaum Muda
Militan." "Dan mewakili empat dari lima lingkaran yang saling berkaitan, yang pernah Anda
tunjukkan persenjataan, obat bius, roket-roket perang yang ilmiah dan kimiawi, ?juga uang?"
"Benar. Kami rasa sekarang kami tahu dengan
339 cukup tepat, siapa-siapa yang mengendalikan berbagai kelompok ini."
"Bagaimana tentang lingkaran J Juanita?" tanya James Kleek.
?"Untuk saat sekarang, kami belum bisa pasti."
"James mempunyai gagasan tertentu tentang itu," kata Lord Altamount. "Saya harap
dia salah. Ya, saya harap begitu. Huruf awal J itu menarik. Singkatan dari apa"
Justice" Judgment?"
"Seorang pembunuh ganas," kata James Kleek. "Jenis betina selalu lebih mematikan
dari yang jantan." "Memang ada bukti-bukti historis untuk itu," Altamount setuju. Jadi
menghidangkan santapan istimewa untuk Sisera dan menusukkan paku ke kepalanya.
Judith membantai Holofernes dan dipuji-puji karena tindakannya itu oleh warga
negerinya. Ya, kau punya dasar untuk mengatakan itu."
"Jadi, Anda pikir Anda tahu siapa Juanita itu, ya?" kata Mr. Robinson. "Itu
menarik." "Barangkali saya keliru, Sir, tapi ada hal-hal yang membuat saya berpikir..."
"Ya," kata Mr. Robinson, "kita semua terpaksa berpikir, bukan" Lebih baik
katakan saja siapa orangnya, James."
"Sang Countess Renata Zerkowski."
"Apa yang membuat Anda menunjuk dia?"
"Tempat-tempat yang telah dikunjunginya, orang-orang yang telah dihubunginya.
Terlalu banyak faktor kebetulan jika dilihat bagaimana
340 dia muncul di tempat-tempat yang berbeda, dan semuanya itu. Dia baru saja datang
dari Bavaria. Dia mengunjungi Big Charlotte di sana. Saya kira ini point yang
penting." "Menurut Anda, mereka sama-sama terlibat dalam hal ini?" tanya Altamount.
"Saya tidak bermaksud mengatakan begitu. Saya tidak cukup tahu tentang dia,
tapi..." Ia berhenti bicara.
"Ya," kata Lord Altamount, "memang banyak keraguan tentang dirinya. Dia memang
sudah dicurigai sejak semula."
"Oleh Henry Horsham?"
"Henry Horsham salah satunya, mungkin. Kolonel Pikeaway juga tidak yakin, saya
rasa. Dia sedang dalam observasi. Barangkali dia juga tahu itu. Dia bukan orang
bodoh." "Satu lagi yang seperti itu," kata James Kleek emosi. "Luar biasa, bagaimana
kita telah mendidik mereka, bagaimana kita percaya padanya, menceritakan padanya
rahasia-rahasia kita, membiarkannya tahu apa yang sedang kita kerjakan, dan
selalu mengatakan, 'Jika ada satu orang yang mutlak kupercayai, maka itu adalah...
oh, McLean, atau Burgess, atau Philby, satu kelompok itu/ Dan kini Stafford
Nye." "Stafford Nye, yang diindoktrinasi oleh Renata alias Juanita," kata Mr.
Robinson. "Ada kejadian ganjil di Bandara Frankfurt," kata Kleek, "dan ada kunjungan ke
Charlotte. Stafford Nye, saya tahu, setelah itu berada di
341 Amerika Selatan bersamanya. Akan halnya dia sendiri, tahukah kita di mana dia
sekarang?" "Saya berani bilang Mr. Robinson tahu," kata Lord Altamount.
"Anda tahu, Mr. Robinson?"
"Dia berada di Amerika Serikat. Saya dengar, setelah tinggal dengan teman-teman
di Washington atau di sekitar itu, dia ke Chicago, lalu California, dan bahwa
dari Austin dia lalu pergi mengunjungi seorang ilmuwan kelas dunia. Itu yang
terakhir saya dengar."
"Apa yang dilakukannya di sana?"
"Bisa diduga," kata Mr. Robinson dengan suaranya yang tenang. "Dia sedang
mencoba memperoleh informasi."
"Informasi apa?"
Mr. Robinson menarik napas.
"Itu yang kita belum tahu. Bisa diperkirakan bahwa itu informasi yang sama
dengan yang amat kita inginkan, dan bahwa dia melakukannya untuk kita. Tapi kita
tak pernah bisa tahu mungkin juga untuk pihak musuh."?Ia menoleh kepada Lord Altamount.
Penumpang Ke Frankfurt Passenger To Frankfurt Karya Agatha Christie di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
"Malam ini, saya tahu, Anda akan bepergian ke Skotlandia. Benarkah itu?"
"Benar sekali."
"Sebaiknya beliau-tidak pergi, Sir," kata James Kleek. Ia lalu menoleh ke
majikannya dengan wajah cemas. "Anda kurang sehat akhir-akhir ini, Sir. Akan
merupakan perjalanan yang sangat melelahkan, dengan cara apa pun Anda
342 pergi. Pesawat atau kereta. Tak bisakah Anda percayakan kepada Munro atau
Horsham?" "Dalam umurku ini, sikap berhati-hati hanya membuang waktu saja," kata Lord
Altamount. 'Jika saya bisa berguna, saya ingin mati dalam tugas, seperti kata
pepatah." Ia tersenyum kepada Mr. Robinson.
"Sebaiknya Anda ikut dengan kami, Robinson."
343 23. Perjalanan ke Skotlandia
Komandan Skuadron itu ingin tahu, ada masalah apa sebenarnya. Ia sudah terbiasa
hanya diberitahu sedikit saja tentang hal yang sedang berlangsung. Memang
begitulah cara kerja orang Keamanan, pikirnya. Tak boleh ada risiko. Ia pernah
melakukan pekerjaan seperti ini lebih dari satu kali. Menerbangkan pesawat
dengan penumpang, menuju tempat yang tidak biasa, bersama orang-orang yang tidak
biasa juga, bersikap hati-hati untuk tidak bertanya apa-apa, kecuali hal-hal
yang sifatnya sehari-hari. Ia mengenal sebagian penumpang perjalanan ini, tapi
tidak semuanya. Lord Altamount, ia tahu. Seorang laki-laki yang sakit, sangat
sakit, bertahan hidup hanya karena kemauan keras. Laki-laki berwajah elang yang
tampak waspada itu adalah anjing penjaganya yang khusus, tampaknya begitu. Lebih
memperhatikan kesehatan majikannya daripada keamanannya. Anjing setia yang tak
pernah pergi dari sisinya. Ia membawa semua keperluan seperti penyegar,
stimulan, se-344 gala jenis obat darurat. Komandan Skuadron itu heran mengapa tak ada dokter di
situ. Bukankah itu perlu untuk pengamanan ekstra" Seperti mayat hidup,
penampilan orang tua itu. Mayat hidup yang terhormat. Seperti patung marmer di
museum. Henry Horsham tak asing lagi bagi sang Komandan Skuadron. Ia mengenal
cukup banyak orang dari Departemen Keamanan. Dan Kolonel Munro tampak tidak
seganas biasanya, agak tegang. Semuanya memang tidak tampak terlalu gembira.
Masih ada lagi seorang pria tinggi-besar berwajah kekuningan. Orang asing,
barangkali. Asia" Sedang apa dia, naik pesawat yang menuju utara Skotlandia"
Sang Komandan Skuadron berbicara dengan sopan kepada Kolonel Munro,
"Semuanya sudah siap. Sir" Mobil sudah menunggu."
"Tepatnya berapa jauh jaraknya?"
"Tujuh belas mil, Sir. Jalanan kasar, tapi tidak terlalu parah. Tersedia
selimut-selimut ekstra di dalam mobil."
"Anda sudah diberi perintah" Harap ulangi, Komandan Skuadron Andrews."
Sang Komandan Skuadron mengulangi perintahnya, dan Kolonel Munro mengangguk
puas. Saat mobil itu akhirnya meluncur pergi, Komandan Skuadron itu
memandangnya, bertanya dalam hati, apa sebenarnya yang membuat orang-orang ini
berada di sini, naik mobil melewati rawa sepi ini, menuju sebuah istana tua
terhor-345 mat di mana tinggal seorang laki-laki sakit yang hidup seperti pertapa, tanpa
teman atau pengunjung seperti layaknya dalam hidup sehari-hari. Horsham pasti
tahu, begitu pikirnya. Horsham pasti tahu banyak tentang hal-hal ganjil. Oh,
tapi Horsham tidak akan menceritakan apa-apa kepadanya.
Mobil itu berjalan baik dan dikemudikan dengan hati-hati. Pada akhirnya ia
menanjak lewat jalan kerikil dan berhenti di depan serambi sebuah rumah. Rumah
itu terbuat dari batu-batu besar dan bermenara kecil. Lampu-lampu tergantung di
kedua sisi pintunya yang besar itu. Pintunya terbuka sebelum bel dibunyikan atau
permohonan masuk diajukan.
Seorang wanita Skot tua sekitar enam puluhan, dengan wajah angker dan sadis,
berdiri di depan pintu. Sopir membantu para penumpang keluar.
James Kleek dan Horsham membantu Lord Altamount turun, dan menopangnya menapaki
undakan. Wanita Skot tua itu melangkah ke pinggir, menekuk lutut dan memberi
hormat. Katanya, "Selamat petang. Yang Mulia. Master sudah menunggu Anda. Beliau tahu Anda sudah
tiba. Kami sudah menyediakan kamar-kamar untuk Anda, sekalian dengan perapian."
Seseorang lagi muncul di ruang besar. Seorang wanita tinggi dan langsing,
berumur antara lima puluh dan enam puluh tahun, seorang
346 wanita yang masih tampak cantik. Rambutnya yang hitam dibelah di tengah, dahinya
tinggi, hidungnya agak bengkok, dan kulitnya kecokelatan terbakar matahari.
"Ini Miss Neumann yang akan menyambut Anda," kata wanita Skot itu.
"Terima kasih, Janet," kata Miss Neumann. "Harap dipastikan perapian tetap
menyala di semua kamar tidur."
"Baik." Lord Altamount berjabatan tangan dengannya.
"Selamat petang, Miss Neumann."
"Selamat petang, Lord Altamount. Saya harap Anda tidak terlalu lelah setelah
perjalanan Anda." "Penerbangan kami sangat baik. Ini Kolonel Munro, Miss Neumann. Ini Mr.
Robinson, Sir James Kleek, dan Mr. Horsham dari Departemen Keamanan."
"Saya ingat Mr. Horsham, beberapa tahun yang lalu itu, kalau tak salah."
"Saya belum lupa," kata Henry Horsham. "Waktu itu di Laveson Foundation. Saya
kira waktu itu Anda sudah menjadi sekretaris Profesor Shoreham, ya?"
"Saya dulu asisten beliau di laboratorium, baru kemudian menjadi sekretarisnya.
Sekarang pun, pada saat dibutuhkan, saya masih bertindak sebagai sekretarisnya.
Beliau juga perlu seorang perawat dari rumah sakit untuk tinggal
347 di sini, sedikit-banyak secara permanen. Sering ada pergantian dari waktu ke
waktu. Miss Ellis, yang sekarang bertugas, mengambil alih tugas dari Miss Bude
baru dua hari yang lalu. Saya mengatakan padanya sebaiknya jangan jauh-jauh dari
ruang yang akan kita pakai nanti. Saya tahu Anda lebih suka kalau tidak
terganggu, tapi dia tak boleh terlalu jauh, kalau-kalau nanti diperlukan."
"Apa kesehatan beliau sangat buruk?" tanya Kolonel Munro.
"Sebenarnya beliau tidak terlalu menderita," kata Miss Neumann, "tapi.lebih baik
Anda siap-siap, jika lama sudah tidak berjumpa dengannya. Dia benar-benar sudah
merupakan sisa terakhir keberadaannya."
"Sebentar. Proses-proses mentalnya tidak terkena terlalu parah" Ia bisa mengerti
apa yang dikatakan orang kepadanya?"
"Oh, ya, dia bisa mengerti dengan sempurna, tapi karena dia setengah lumpuh, dia
tak bisa berbicara dengan jelas, walaupun tidak selalu begitu, dan dia tak bisa
berjalan tanpa dibantu. Otaknya, menurut saya, masih sebaik dulu. Satu-satunya
perbedaan hanya dia sangat mudah lelah sekarang. Nah, Anda ingin minum-minum
dulu sebelumnya?" 'Tidak," kata Lord Altamount. "Tidak, saya tak mau menunggu. Masalah ini agak
penting. Karena itulah kami datang. Jadi, harap bawa
348 kami kepadanya sekarang. Dia sudah menunggu kami, bukan?"
"Dia menunggu Anda sekalian, ya," kata Lisa Neumann.
Ia membawa tamu-tamunya naik tangga, melalui sebuah lorong, dan membuka pintu
sebuah kamar ukuran sedang. Ada hiasan permadani di dinding, kepala-kepala rusa
jantan dipasang memandang ke bawah, ke arah mereka. Tempat itu dulunya rumah
pembantu. Tidak banyak perubahan dalam perabotannya dan cara mengaturnya. Ada
gramofon besar di sebuah sudut ruangan itu.
Pria bertubuh jangkung itu duduk di kursi di dekat perapian. Kepalanya bergetar
sedikit, demikian juga tangan kirinya. Kulit wajahnya tertarik ke satu sisi.
Tanpa perlu bertele-tele, orang bisa menggambarkan kondisinya dengan satu
cara seperti reruntuhan manusia. Seorang laki-laki yang dulu jangkung, tegap, ?kuat. Bentuk dahinya bagus, matanya tertanam dalam, dan dagunya berbentuk kasar,
mencerminkan ketetapan hati. Matanya yang berada di bawah alis tebal memancarkan
kecerdasan. Ia mengatakan sesuatu. Suaranya tidak lemah, bunyi yang dibuatnya
cukup keras, tapi tidak selalu bisa ditangkap maknanya. Kemampuan berbicaranya
hanya hilang sebagian darinya; kata-katanya masih bisa dipahami.
Lisa Neumann menempatkan diri di sisinya, memperhatikan gerak bibirnya, supaya
bisa me - 349 nafsirkan apa yang dikatakannya bila diperlukan.
"Profesor Shoreham mengucapkan selamat datang. Dia sangat gembira melihat Anda
semua di sini. Lord Altamount, Kolonel Munro, Sir James Kleek, Mr. Robinson, dan
Mr. Horsham. Dia minta saya menyampaikan pada Anda bahwa pendengarannya masih
cukup baik. Semua yang Anda sampaikan padanya akan bisa didengarnya. Kalau ada
kesulitan, saya bisa membantu. Apa yang ingin disampaikannya kepada Anda bisa
ditransmisikan lewat saya. Kalau dia nanti terlalu lelah untuk bersuara, saya
bisa membaca bibir, dan kami juga berbicara dalam bahasa isyarat yang lengkap
seandainya ada hambatan nanti."
"Saya akan mencoba," kata Kolonel Munro, "untuk tidak membuang waktu Anda dan
akan mengusahakan supaya Anda tidak lelah, Profesor Shoreham."
Pria di kursi itu menganggukkan kepalanya, tanda mengerti. "Sebagian pertanyaan
bisa saya ajukan pada Neumann."
Tangan Shoreham bergerak membuat isyarat lemah kepada wanita di sampingnya itu.
Bunyi keluar dari bibirnya, lagi-lagi sulit ditangkap artinya, tapi Miss Neumann
menerjemahkannya dengan cepat.
"Dia mengatakan bahwa saya bisa membantunya menyampaikan apa saja yang ingin
Anda katakan kepadanya, atau saya kepada Anda."
350 "Anda sudah menerima surat dari saya, saya kira," kata Kolonel Munro.
"Benar," kata Miss Neumann. "Profesor Shoreham menerima surat Anda dan memahami
isinya." Seorang perawat rumah sakit membuka pintu sedikit, tapi ia tidak masuk. Ia
berbicara dengan berbisik pelan,
"Apa ada yang bisa saya ambilkan atau lakukan, Miss Neumann" Untuk para tamu
atau untuk Profesor Shoreham?"
"Saya kira tak ada yang diperlukan, terima kasih, Miss Ellis. Tapi saya akan
senang kalau Anda bisa duduk di ruangan Anda di sepanjang lorong itu, siapa tahu
kami nanti perlu sesuatu."
"Tentu, saya cukup mengerti." Ia berlalu, menutup pintu dengan halus.
"Kami tak mau kehilangan waktu," kata Kolonel Munro. "Kami tak ragu Profesor
Shoreham cukup tahu kejadian-kejadian yang terjadi akhir-akhir ini."
"Seluruhnya," kata Miss Neumann, "sejauh yang menarik perhatiannya."
"Apakah dia mengikuti perkembangan baru di bidang ilmu dan sejenisnya?"
Robert Shoreham menggelengkan kepalanya dengan tak begitu kentara dari satu sisi
ke sisi lainnya. Ia sendirilah yang menjawab.
"Saya sudah selesai dengan semua itu."
"Tapi Anda tahu secara garis besar situasi dunia saat ini" Keberhasilan dari apa
yang di - 351 sebut sebagai Revolusi Kaum Muda. Perebutan kekuasaan oleh kekuatan-kekuatan
pemuda yang dipersenjatai lengkap."
"Miss Neumann berkata, "Dia mengikuti semua perkembangan secara politis maksud ?saya."
"Dunia saat ini dikuasai oleh kekerasan, rasa sakit, ajaran-ajaran revolusioner,
suatu falsafah yang aneh dan dahsyat tentang kekuasaan oleh minoritas anarkis."
Sebersit ketidaksabaran membayang di wajah tua yang cekung itu.
"Dia sudah tahu semua itu," kata Mr. Robinson, berbicara dengan tak terduga.
"Tak perlu mengulangi banyak hal lagi. Dia ini orang yang serba tahu."
Ia berkata, "Anda masih ingat Admiral Blunt?"
Lagi-lagi kepala itu mengangguk; Sesuatu yang mirip senyuman tergambar di bibir
yang telah berubah bentuk itu.
"Admiral Blunt ingat ada eksperimen ilmiah yang Anda lakukan dalam bentuk sebuah
proyek. Saya kira kerja seperti ini disebut proyek" Proyek Benvo."
Mereka melihat mata profesor itu memancarkan minat.
"Proyek Benvo," kata Miss Neumann. "Anda kembali sangat jauh ke masa lalu, Mr.
Robinson, untuk mengingat itu."
"Itu benar proyek Anda, bukan?" kata Mr. Robinson.
352 "Ya, itu proyeknya." Sekarang Miss Neumann bisa berbicara dengan lebih gampang,
mewakilinya, seperti hal yang biasa saja.
"Kita tak bisa menggunakan senjata nuklir, kita tak bisa menggunakan bahan
peledak atau gas atau zat kimia, tapi proyek Anda, Proyek Benvo, kami bisa
memakainya." Sepi menggantung dan tak ada yang bicara. Dan kemudian lagi-lagi bunyi-bunyi
ganjil yang tidak keruan terdengar dari bibir Profesor Shoreham.
"Dia bilang, tentu saja," kata Miss Neumann, "Benvo bisa dipakai dengan sukses
dalam situasi-situasi di mana kita mendapati diri kita..."
Pria di kursi itu menoleh lagi kepada wanita itu, lalu mengatakan sesuatu
kepadanya. "Dia ingin saya menjelaskan kepada Anda," kata Miss Neumann. "Proyek B, kemudian
disebut Proyek Benvo, adalah sesuatu yang telah dikerjakannya selama bertahuntahun, tapi pada akhirnya dikesampingkannya karena alasan-alasan pribadi."
"Karena dia telah gagal membuat proyeknya itu menjadi kenyataan?"
'Tidak, dia tidak gagal," kata Lisa Neumann. "Kami tidak gagal. Saya bekerja
bersamanya dalam proyek ini. Dia mengesampingkannya karena alasan tertentu, tapi
dia tidak gagal. Dia berhasil. Dia berada di jalur yang benar. Dia
mengembangkannya, menguji-cobakannya dalam bebagai eksperimen laboratorium, dan
353 akhirnya berhasil." Ia menoleh ke Profesor Shoreham lagi, membuat beberapa
isyarat dengan tangannya, menyentuh bibirnya, telinganya, dan mulutnya dalam
suatu kode aneh. "Saya bertanya apakah dia ingin saya menjelaskan kegunaan dari Benvo itu."
"Kami sungguh ingin Anda menjelaskannya."
"Dan dia ingin tahu bagaimana Anda bisa tahu itu."
"Kami tahu tentang itu," kata Kolonel Munro, "melalui seorang teman lama Anda,
Profesor Shoreham. Bukan Admiral Blunt; dia tak bisa ingat banyak, tapi yang
satunya lagi yang Anda beritahu tentang itu Lady Matilda Cleckheaton."?Miss Neumann menoleh lagi kepadanya dan memperhatikan gerak bibirnya. Wanita itu
tersenyum sedikit. "Katanya dia mengira Matilda sudah lama meninggal."
"Dia masih segar bugar. Dialah yang ingin agar kami tahu tentang penemuan
Profesor Shoreham ini."
"Profesor Shoreham akan menjelaskan kepada Anda point-point utama dari apa yang
ingin Anda ketahui, meskipun dia perlu memperingatkan Anda bahwa pengetahuan itu
tidak akan ada gunanya bagi Anda. Kertas-kertas kerja, formula-formula, catatancatatan, dan bukti-bukti penemuan ini telah dihancurkan semuanya. Tapi karena
satu-satunya jalan untuk memuaskan per-354
tanyaan Anda adalah dengan mengetahui garis besar utama Proyek Benvo, saya bisa
menjelaskan secara cukup terperinci, terdiri atas apa saja proyek tersebut. Anda
sudah tahu penggunaan dan kegunaan gas air mata yang dipakai polisi dalam
pengendalian massa perusuh, demonstrasi liar, dan seterusnya. Gas itu
menyebabkan orang menangis, air mata yang pedih, dan peradangan sinus."
"Dan ini juga jenisnya seperti itu?".
"Bukan, ini sama sekali tidak sama dengan itu, tapi bisa juga mempunyai tujuan
yang sama. Para ilmuwan memperoleh gagasan bahwa orang bisa berubah. Bukan hanya
reaksi-reaksi dan perasaan pokok manusia, tapi juga ciri-ciri mental. Kita bisa
mengubah sifat manusia. Efek-efek obat aphrodisiac sudah dikenal luas. Obat itu
merangsang nafsu seksual. Ada banyak macam obat, gas, atau operasi kelenjar.
Semua ini bisa menghasilkan perubahan dalam kegairahan mental, energi meningkat
dengan menggarap kelenjar thyroid. Profesor Shoreham ingin menjelaskan kepada
Anda bahwa ada semacam proses tidak akan dikatakannya sekarang, apakah itu ?bersifat kelenjar atau gas yang bisa dibuat di pabrik, tapi ada sesuatu yang
bisa mengubah manusia dalam pandangan hidupnya, reaksinya terhadap manusia lain,
dan terhadap kehidupan secara umum. Seseorang bisa saja berada dalam kondisi
kekecewaan yang membuatnya ingin bunuh diri. Bisa saja dia kejam karena jiwanya
sakit, tapi dengan 355 pengaruh Proyek Benvo, dia berubah menjadi sesuatu, atau lebih tepat seseorang
yang amat berbeda. Dia menjadi, hanya ada satu kata yang bisa menggambarkannya
yaitu kata yang dipakai untuk proyek ini. Dia menjadi benevolent baik hati. Dia
?jadi suka melihat orang lain senang. Dia memanearkan kebaikan hati. Dia jadi
ngeri'jika melihat penyiksaan atau kekerasan. Benvo bisa disebarkan dalam
lingkup wilayah yang luas, bisa mengenai ratusan dan bahkan ribuan orang jika
diproduksi dalam jumlah besar dan jika didistribusikan dengan benar."
"Berapa lama daya kerjanya?" kata Kolonel Munro. "Dua puluh empat jam" Lebih
lamakah?" "Anda kurang mengerti," kata Miss Neumann. "Efeknya permanen."
"Permanen" Anda telah mengubah perangai seorang manusia, mengubah sebuah
komponen, komponen fisik tertentu dari tubuhnya yang lalu menghasilkan suatu
Penumpang Ke Frankfurt Passenger To Frankfurt Karya Agatha Christie di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
perubahan permanen dalam perilakunya. Dan Anda tak bisa mengembalikannya seperti
semula" Anda tak bisa mengembalikan dia ke status asalnya" Harus diterima
sebagai suatu perubahan permanen?"
"Ya. Penemuan ini barangkali lebih cenderung untuk dunia kedokteran tadinya,
tapi Profesor Shoreham lalu menafsirkan bahwa ini bisa dipakai sebagai penangkal
kalau ada perang, kerusuhan massa, kekacauan, revolusi, anarki. Dia tidak
memperlakukannya sebagai penemuan me-356
dis semata. Dia tidak menciptakan kebahagiaan dalam diri subjeknya, cuma suatu
keinginan kuat untuk menyenangkan orang lain. Ini adalah satu jenis efek,
katanya, yang dirasakan oleh setiap insan dalam hidupnya pada saat-saat
tertentu. Orang ingin membuat orang lain, satu orang atau banyak orang membuat
?mereka merasa nyaman, senang, merasa sehat, hal-hal seperti ini. Dan karena
orang bisa dan memang merasakan hal-hal seperti ini, maka pastilah ada, kami
berdua yakin, sebuah komponen yang mengendalikan keinginan tadi di dalam
tubuhnya, dan jika kita bisa membuat komponen itu bekerja, dia bisa berjalan
terus secara permanen."
"Hebat," kata Mr. Robinson.
Ini dikatakannya sambil berpikir, bukan dengan gembira.
"Hebat. Penemuan yang luar biasa. Penemuan hebat yang bisa dioperasikan jika...
tapi buat apa?" Kepala yang bersandar di punggung kursi itu menoleh perlahan ke arah Mr.
Robinson. Miss Neumann berkata,
"Dia bilang Anda lebih mengerti daripada yang lain."
"Tapi itulah jawabannya," kata James Kleek. "Itu merupakan jawaban yang tepati
Luar biasa." Wajahnya tampak amat bergairah.
Miss Neumann menggelengkan kepala.
"Proyek Benvo," katanya, "tidak dijual dan
357 tidak dihadiahkan. Proyek itu sudah dibatalkan."
"Anda bermaksud mengatakan bahwa jawabannya adalah tidak?" kata Kolonel Munro
tak percaya. "Ya, Profesor Shoreham mengatakan bahwa jawabnya adalah tidak. Dia memutuskan
bahwa itu bertentangan dengan..." Ia diam sejenak, menoleh dan memandang pria yang
duduk di kursi itu. Ia membuat isyarat-isyarat aneh dengan kepalanya, dengan
satu tangan, dan beberapa bunyi tenggorokan keluar dari mulutnya. Wanita itu
menunggu, lalu berkata, "Dia sendiri akan mengatakannya kepada Anda. Dia takut.
Takut akan apa yang telah dibuat ilmu pengetahuan dalam saat-saat kejayaannya.
Hal-hal yang telah ditemukan dan diketahuinya, hal-hal yang telah ditemukan dan
dipersembahkannya kepada dunia. Obat-obat ajaib yang tidak selalu ajaib,
penicillin yang telah menyelamatkan jiwa dan penicillin yang telah mengambil
jiwa, cangkok jantung yang telah membuat kekecewaan dan penyesalan atas
datangnya kematian yang tidak diharapkan; senjata-senjata baru pencabut nyawa.
Tragedi radioaktif; polusi yang diakibatkan oleh penemuan-penemuan baru di
bidang industri. Dia takut membayangkan apa yang bisa diakibatkan oleh ilmu
pengetahuan jika dipakai membabi buta."
"Tapi ini menguntungkan. Menguntungkan bagi semua orang," teriak Munro.
358 "Banyak hal begitu juga tadinya. Selalu diterima sebagai karunia bagi
kemanusiaan, sebagai keajaiban besar. Lalu muncullah akibat sampingannya, dan
yang lebih buruk lagi, terkadang tak ada manfaat yang diberikannya, cuma
bencana. Jadi dia memutuskan untuk berhenti saja. Katanya..." ia lalu membaca dari
secarik kertas yang dipegangnya, sementara di sebelahnya pria itu mengangguk
tanda setuju dari kursinya "Saya puas telah melakukan apa yang telah saya ?mulai, bahwa saya telah membuat penemuan saya. Tapi saya memutuskan untuk tidak
mengumumkannya. Ia harus dimusnahkan. Demikianlah ia sudah dimusnahkan. Jadi
jawabannya bagi Anda adalah tidak. Takkan ada kebaikan hati yang bisa
diproduksi. Tadinya itu mungkin, tapi kini semua formula, semua teknik, catatan,
dan rekaman saya tentang prosedur yang diperlukan telah tiada dibakar jadi
?abu. Saya telah memusnahkan ciptaan saya sendiri."
Robert Shoreham berjuang untuk berbicara dengan suara parau.
"Saya telah memusnahkan ciptaan saya sendiri, dan tak ada seorang pun di dunia
ini yang tahu bagaimana prosesnya saya bisa sampai kepada hasil akhirnya.
Seorang pria membantu saya, tapi dia sudah meninggal. Dia mati karena
tuberkulosis, setahun setelah kami mencapai sukses. Anda harus kembali ke tempat
Anda. Saya tak bisa membantu Anda."
359 "Tapi pengetahuan yang Anda miliki ini bisa menyelamatkan dunia!"
Pria yang duduk di kursi itu membuat bunyi-bunyian aneh. Ternyata itu sebuah
tawa. Tawa seorang yang lumpuh.
"Menyelamatkan dunia! Menyelamatkan dunia! Alangkah hebatnya kata-kata itu!
Itulah yang sekarang sedang dilakukan kaum muda kalian, begitu pikirnya! Mereka
menggeluti kekerasan dan kebencian untuk menyelamatkan dunia. Tapi mereka tak
tahu bagaimana caranya! Mereka harus bisa melakukannya sendiri, keluar dari
nuraninya sendiri, keluar dari pikirannya sendiri. Kita tak bisa memberikan
kepada mereka cara-cara palsu untuk melakukan itu. Tidak. Sebuah kebaikan palsu"
Sebuah kemurahan hati palsu" Tidak boleh begitu. Tidak akan murni jadinya. Tidak
akan berarti apa-apa. Itu akan bertentangan dengan alam." Ia berkata pelan,
"Melawan Tuhan."
Dua kata terakhir ini terucapkan tanpa terduga, dengan ucapan yang jelas.
Ia memandang berkeliling kepada para pendengarnya. Seakan ia mohon pengertian
mereka, walaupun pada saat yang sama ia tidak terlalu berharap.
"Saya punya hak untuk memusnahkan apa yang telah saya ciptakan."
"Saya amat meragukan itu," kata Mr. Robinson. "Pengetahuan adalah pengetahuan.
Apa 360 yang telah Anda lahirkan, apa yang telah Anda hidupkan, tak boleh Anda
musnahkan." "Anda punya hak untuk berpendapat begitu, tapi kenyataan ini harus Anda terima."
"Tidak." Mr. Robinson berkata dengan keras. Lisa Neumann menoleh kepadanya
dengan marah. %. "Apa maksud Anda dengan 'tidak'?"
Matanya berbinar-binar. Sungguh wanita yang cantik, pikir Mr. Robinson. Seorang
wanita yang telah jatuh cinta kepada Robert Shoreham, seumur hidupnya
barangkali. Mencintainya, bekerja dengannya, dan kini hidup di sampingnya,
melayaninya dengan kecerdasannya, membaktikan diri dengan murni, tanpa rasa iba.
"Ada hal-hal yang mulai bisa dimengerti orang dalam perjalanan hidupnya," kata
Mr. Robinson. "Saya kira saya tidak akan hidup lama. Berat badan saya terlalu
berlebihan, itu sebab yang pertama." Ia menghela napas ketika memandang tubuhnya
sendiri. "Tapi saya tahu beberapa hal. Saya benar, Anda tahu, Shoreham. Nanti Anda
juga akan setuju bahwa saya benar. Anda seorang yang jujur. Anda pasti belum
memusnahkan karya Anda itu. Anda pasti tidak tega melakukannya. Anda masih
menyimpannya di suatu tempat, dikunci, disembunyikan, bukan di rumah ini,
barangkali. Saya bisa menebak, dan saya cuma menduga saja, bahwa Anda menaruhnya
di suatu tempat, di sebuah safe deposit atau sebuah bank. Wanita tadi juga tahu
Anda menaruhnya di sana. 361 Anda mempercayainya. Dia satu-satunya orang di dunia ini yang Anda percayai."
Shoreham berbicara, dan kali ini suaranya hampir-hampir jelas, "Anda siapa" ?Siapa Anda sebenarnya?"
"Saya cuma seseorang yang tahu tentang uang," kata Mr. Robinson, "dan semua hal
yang menjadi akibat dari adanya uang itu. Manusia dengan semua tingkah lakunya
dan kelakuannya dalam hidupnya. Kalau Anda mau, sebenarnya bisa saja Anda
menangani karya yang sudah Anda sisihkan itu. Saya tidak mengatakan Anda akan
mengulang lagi karya itu, tapi saya kira semua karya itu masih ada di suatu
tempat. Anda telah menegaskan kepada kami pandangan-pandangan Anda, dan menurut
saya semua itu tidak salah," kata Mr. Robinson.
"Barangkali Anda benar. Manfaat bagi umat manusia adalah sesuatu yang.rumit
untuk diperbincangkan. Beveridge yang malang, kebebasan dari keinginan,
kebebasan dari ketakutan, kebebasan dari apa saja. Dia mengira telah menciptakan
surga di atas dunia dengan mengatakan hal-hal itu, merencanakannya, dan
membuatnya dilaksanakan. Tapi ternyata itu tidak membuat dunia berubah menjadi
surga, dan saya kira Benvo Anda atau apa pun namanya itu (kedengarannya seperti
merek makanan kaleng), tidak akan mengubah dunia jadi surga juga. Benevolence
mengandung bahaya-bahaya, persis seperti yang lain-lainnya itu. Yang akan
dilaku-362 kannya adalah menghindarkan orang dari penderitaan, rasa sakit, anarki,
kekerasan, perbudakan karena obat bius. Ya, dia akan mencegah terjadinya banyak
hal jahat, dan mungkin bisa menyelamatkan sesuatu yang penting. Dia
mungkin cuma mungkin bisa membuat orang jadi berbeda. Kaum muda. Benvoleo Anda
? ?ini saya membuatnya terdengar seperti sejenis alat pembersih listrik akan
?membuat orang jadi baik hati dan baiklah saya akui bahwa dia juga akan membuat
mereka jadi baik hati, munafik, membosankan, dan puas diri, tapi ada kemungkinan
juga, bahwa jika kita mengubah perangai orang secara paksa dan mereka harus
berperangai seperti itu sampai mereka mati, satu atau dua dari mereka tidak
?banyak mungkin akan mendapati bahwa mereka memiliki perangai yang wajar, dengan
?rendah hati, bukan dengan sombong, yang harus disandangnya karena proses di atas
tadi. Jadi benar-benar intri^hbah citra diri, maksud saya, sebelum merdCa mati
Tak bisa melepaskan diri dari kebiasaan-baru yang telah dihayatinya."
Kolonel Munro berkata, "Saya tidak mengerti, apa sebenarnya yang ingin Anda
katakan." Miss Neumann berkata, "Dia berbicara ngawur. Anda harus menerima jawaban
Profesor Shoreham. Dia akan melakukan sesuai dengan kemauannya atau penemuannya
sendiri. Anda tidak bisa memaksanya."
"Tidak," kata Lord Altamount. "Kami tidak
363 akan memaksa Anda atau menyiksa Anda, Robert, atau mengharuskan Anda untuk
menunjukkan tempat persembunyian itu. Anda lakukan saja yang menurut Anda benar.
Itu sudah disetujui."
"Edward?" kata Robert Shoreham. Bicaranya tak jelas lagi, tangannya bergerakgerak memberi isyarat, dan Miss Neumann menerjemahkan dengan cepat.
"Edward" Dia bilang Anda adalah Edward Altamount?"
Shoreham berbicara lagi, dan wanita itu meneruskan kata-katanya,
"Dia bertanya kepada Anda, Lord Altamount, jika Anda memang sudah pasti, dengan
segenap hati dan pikiran Anda, meminta padanya untuk menempatkan Proyek Benvo ke
dalam wewenang Anda. Dia bilang...." Wanita itu diam, memperhatikan,
"mendengarkan." Dia bilang Anda satu-satunya orang dalam kehidupan masyarakat
yang dia percayai. Jika memang merupakan kehendak Anda..."
James Kleek tiba-tiba bangkit. Waspada, bergerak cepat bagaikan kilat, ia
berdiri di samping kursi Lord Altamount.
"Mari saya bantu berdiri, Sir. Anda sakit. Anda kurang sehat. Tolong mundur
sedikit, Miss Neumann. Saya harus di dekatnya. Saya membawa obat-obatannya di
sini. Saya tahu apa yang harus dilakukan."
364 n t ~ \ nt> ^' *?"T: *"
Tangannya masuk ke^Sakunya dan keluar lagi' dengan sebuah alat suntik.
"Jika tidak diberi ini segera, akan terlambat.1" Ia telah menangkap lengan Lord
Altamount, menggulung lengan bajunya, menekan dagingnya di antara kedua jarinya.
Ia telah siap dengan alat suntik itu.
Tapi ada orang lain yang bergerak. Horsham bergerak ke seberang ruang, mendorong
Kolonel Munro ke samping. Tangan James Kleek dipegangnya setelah alat suntik itu
dirampasnya. Kleek berkutat, tapi Horsham terlalu kuat baginya, dan Munro sekarang berada di
situ juga. "Jadi ternyata kau, James Kleek," katanya. "Kaulah yang jadi pengkhianatnya,
pengikut setia yang ternyata tidak setia."
Miss Neumann telah menuju pintu, membukanya dengan keras, dan memanggil
seseorang. "Suster! Ke sini cepat! Ke sini!"
Perawat itu muncul. Ia memandang sekilas ke Profesor Shoreman, tapi sang
Professor menyuruhnya pergi dan menunjuk ke seberang ruang, di mana Horsham dan
Munro masih memegangi Kleek yang berusaha melepaskan diri. Tangan perempuan itu
masuk ke saku seragamnya.
Shoreham berseru, "Altamount! Serangan jantung!"
"Bukan serangan jantung!" teriak Munro. "Ini usaha pembunuhan." Ia terdiam.
"Pegangi dia," katanya kepada Horsham, lalu melompat ke seberang ruangan.
365 "Mrs. Cortman" Sejak kapan Anda menekuni profesi perawat" Kami kehilangan jejak
Anda sejak Anda memberikan pada kami surat-surat tanda bukti itu di Baltimore."
Milly Jean masih terus sibuk dengan sakunya. Kini tangannya sudah keluar dari
saku itu, menggenggam sebuah pistol otomatis kecil. Ia memandang sekilas ke arah
Shoreham, tapi Munro memblokirnya, dan Lisa Neumann berdiri di depan kursi
Shoreham. James Kleek berteriak, "Serang Altamount, Juanita! Cepat serang Altamount."
Tangannya naik ke atas dan ia menembak.
James Kleek berkata, "Tembakan jitu!"
Lord Altamount dididik secara klasik. Ia bergumam perlahan, memandang kepada
James Kleek, "James" Et lu, Brute?" dan ia jatuh ke sandaran kursinya.
II Dr. McCulloch memandang berkeliling, agak kurang pasti akan melakukan atau
mengatakan apa selanjutnya. Malam ini merupakan pengalaman yang agak luar biasa
baginya. Lisa Neumann menghampirinya dan meletakkan sebuah gelas di sebelahnya.
"Toddy panas," katanya.
"Aku selalu tahu kau adalah satu wanita dalam seribu, Lisa." Ia menyesap minuman
itu dengan senang. 366 "Harus kukatakan, aku ingin tahu apa sebenarnya yang telah terjadi. Tapi aku
mengerti, tampaknya semua ini amat dirahasiakan, sehingga tak ada yang akan
mengatakan apa-apa kepadaku."
"Profesor dia tak apa-apa, bukan?"?"Profesor?" Dokter itu memandang wajah cemas wanita itu dengan ramah.
"Dia baik-baik saja. Kalau kau tanya aku, peristiwa itu telah memberikan efek
yang sangat baik baginya."
"Kupikir barangkali kejutan itu..."
"Aku baik-baik saja," kata Shoreham. "Terapi shock memang yang kuperlukan. Aku
merasa... bagaimana akan kuungkapkan" hidup kembali." Ia tampak keheranan.
?McCulloch berkata kepada Lisa, "Lihat, betapa lebih kuat suaranya sekarang"
Sikap apatis-lah yang jadi musuh besar penyakit-penyakit jenis ini. Yang
diinginkannya adalah bekerja lagi stimulasi hasil kerja otak. Musik juga amat
?bagus, membuatnya merasa nyaman dan bisa menikmati hidup dengan cara gampang.
Tapi dia sungguh seorang yang amat kuat kemampuan intelektualnya, dan dia
kehilangan aktivitas mental yang merupakan inti kehidupan baginya. Usahakan dia
segera memulainya lagi, jika kau bisa."
Dokter itu mengangguk, memberi semangat pada wanita itu ketika ia memandangnya
dengan ragu. "Saya kira, McCulloch," kata Kolonel Munro,
367 "kami perlu menerangkan kepada Anda mengenai apa yang telah terjadi petang ini,
walaupun, seperti Anda ketahui, semuanya harus dirahasiakan, Kematian Lord
Altamount..." Ia ragu.
"Pelurunya sebenarnya bukan penyebabnya," kata dokter itu. "Kematiannya
disebabkan oleh shock. Suntikan itu, jika berhasil, pasti membunuhnya
tadi strychnine. Pria muda itu..."
? "Saya tadi merampasnya dari dia, tepat sebelum terlambat," kata Horsham.
"Jadi selama ini dia mengkhianati tuannya?" tanya dokter itu.
"Ya, padahal dia diperlakukan dengan penuh kepercayaan dan kasih sayang selama
lebih dari tujuh tahun. Putra dari salah satu teman paling karib Lord
Altamount." "Sering terjadi begitu. Dan wanita itu bersekongkol dengan dia, benar
begitukah?" "Ya. Dia bekerja di sini dengan surat-surat keterangan palsu. Dia juga sedang
diincar polisi karena pembunuhan."
"Pembunuhan?" "Ya. Pembunuhan atas suaminya, Sam Cortman, duta besar Amerika itu. Dia
menembaknya di tangga kedutaan, lalu mengarang cerita bahwa pembunuhnya adalah
pemuda-pemuda bertopeng yang menyerangnya."
"Mengapa dia sampai perlu melakukan itu kepada suaminya" Politis atau pribadi?"
"Suaminya tahu kegiatannya, kami rasa."
"Saya kira tadinya suaminya curiga dia menye 368 leweng," kata Horsham. "Tapi malahan menemukan sarang maut spionase dan
komplotan, dan istrinyalah yang memimpin. Dia tidak tahu bagaimana menindak hal
Penumpang Ke Frankfurt Passenger To Frankfurt Karya Agatha Christie di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
seperti itu. Orang baik, tapi berpikirnya lamban, dan istrinya itu memang mampu
bertindak cepat. Sungguh hebat caranya berpura-pura sedih dalam upacara
peringatan hari wafatnya."
"Peringatan..." kata Profesor Shoreham.
Semua orang agak terkejut dan menoleh kepadanya.
"Kata yang sulit untuk diucapkan. Peringatan. Tapi saya bersungguh-sungguh.
Lisa, kau dan aku akan memulai kerja kita lagi."
"Tapi, Robert..."
"Aku hidup kembali. Coba tanyakan kepada dokter, apakah aku harus membatasi
aktivitasku." Lisa mengalihkan pandangannya kepada McCulloch dengan ekspresi bertanya.
"Kalau kaulakukan itu, kau malahan akan memperpendek hidupmu, dan "kau akan
kembali tenggelam dalam sikap apatis."
"Dengar itu," kata Shoreham. "Tr-trend-trend medis zaman sekarang. Menyuruh
semua orang, bahkan jika mereka sudah hampir mati untuk terus bekerja."?Dr. McCulloch tertawa dan bangkit dari duduknya.
"Itu tidak salah. Aku akan mengirim sejumlah pil untuk membantu."
369 "Tak akan kuminum." "Harus."
Di pintu, dokter itu berhenti. "Hanya ingin tahu saja, bagaimana polisi bisa
didatangkan begitu cepat?"
"Komandan Skuadron Andrews yang telah mengatur semuanya," kata Munro. Tiba di
tempat pada waktunya. Kami tahu wanita itu memang berada di sekitar sini, tapi
tak menyangka dia sudah berada di dalam rumah."
"Nah, saya harus pergi. Semua yang Anda ceritakan ini apa memang benar" Saya
kira saya akan waspada setiap menit sekarang, untuk menebus sesal karena telah
tidur selama berlangsungnya kisah seru ini. Agen rahasia, pembunuhan,
pengkhianatan, spionase, ilmuwan."
Ia melangkah ke luar. Suasana jadi hening. Profesor Shoreham berkata pelan dan hati-hati, "Kembali bekerja."
Lisa berkata, seperti semua wanita selalu mengatakan, "Kau harus hati-hati,
Robert." "Tidak, tidak hati-hati. Waktu mungkin tak cukup lagi."
Ia berkata lagi, "Peringatan."
"Apa maksudmu" Tadi kaukatakan itu juga."
"Peringatan" Ya. Bagi Edward. Peringatannya! Aku selalu beranggapan bahwa dia
memang memiliki wajah seorang martir."
Shoreham tampaknya tenggelam dalam angannya.
370 "Aku ingin menghubungi Gottlieb. Mungkin dia sudah meninggal. Orang baik untuk
diajak bekerja sama. Dengan dia dan denganmu, Lisa. Ambil bahan-bahan itu dari
bank." "Profesor Gottlieb masih hidup di Baker Foundation, Austin, Texas," kata Mr. ?Robinson.
"Kau bermaksud melakukan apa?" kata Lisa.
"Benvo, tentu saja! Peringatan bagi Edward Altamount. Dia telah mati untuk itu,
bukan" Tak ada yang boleh mati sia-sia."
371 Penutup Sir Stafford Nye menuliskan pesan telegram untuk ketiga kalinya.
ZP 354 XB 91 DEP S.Y. TELAH DIATUR UPACARA PERNIKAHAN UNTUK DILAKSANAKAN HARI KAMIS MINGGU DEPAN DI
GEREJA ST. CHRISTOPHER DI VALE LOWER STAUNTON 02.30 PM TITIK KEBAKTIAN CHURCH OF
ENGLAND BIASA JIKA RC. ATAU YUNANI ORTODOKS YANG DIINGINKAN HARAP BERI KABAR
TITIK ANDA DI MANA DAN NAMA APA YANG AKAN DIPAKAI UNTUK UPACARA PERNIKAHAN TITIK
KEPONAKAN PEREMPUAN SAYA YANG NAKAL DAN SANGAT TIDAK PENURUT INGIN JADI
PENGIRING WAJAH MANIS NAMA SYBIL UTIK BULAN MADU DI TEMPAT SAJA SEBAB SAYA PIKIR
KITA TELAH BANYAK BEPERGIAN AKHIR-AKHIR INI TITIK PENUMPANG DENGAN TUJUAN
FRANKFURT. KEPADA STAFFORD NYE BXY42698
SETUJU SYBIL PENGIRING USUL BIBI BUYUT MATILDA SEBAGAI PAMONG KEHORMATAN TITIK
JUGA SETUJU LAMARAN PERNIKAHAN MESKIPUN TIDAK DIAJUKAN RESMI TITIK C OF E CUKUP
BAIK JUGA USULAN BULAN MADU TITIK MENDESAK PANDA JUGA HARUS HADIR TITIK PERCUMA
MENYEBUTKAN SAYA DI MANA SEBAB SAYA SUDAH PERGI LAGI SAAT INI DITERIMA TITIK
DITANDATANGANI MARY ANN. "Bagaimana penampilanku?" tanya Stafford Nye dengan tegang, menoleh untuk
melihat ke kaca. Ia sedang melakukan uji coba bagi pakaian pengantinnya.
"Tidak lebih buruk dari pengantin pria lain," kata Lady Matilda. "Mereka memang
selalu tidak tenang. Tidak seperti pengantin wanitanya yang biasanya sangat
gembira." "Seandainya dia tidak datang?"
"Dia pasti datang."
"Aku merasa... merasa aneh..."
"Itu karena kau baru makan pale de foiegras lagi. Kau baru saja mengalami
guncangan pengantin pria. Jangan terlalu cemas, Staffy. Kau akan baik 373 372 baik nanti di malam... Maksudku kau akan baik-baik nanti kalau sudah berada di
gereja." "Akujadi ingat..."
"Kau kan tidak lupa membeli cincin?" "Bukan, bukan. Aku cuma lupa mengatakan
bahwa aku punya hadiah untukmu, Bibi Matilda." "Kau sangat baik, anakku."
"Bibi bilang si pemain organ tidak ada." m
"Ya, syukurlah."
"Kubawakan Bibi seorang pemain organ baru,"
"Sungguh, Staffy, sebuah gagasan yang hebat! Dari mana kau dapat dia?"
"Bavaria. Dia bernyanyi bagaikan malaikat."
"Kita tidak perlu dia untuk bernyanyi. Dia diperlukan untuk main organ." - "Dia
bisa melakukan itu juga. Dia seorang musisi yang amat berbakat." _
"Mengapa dia ingin meninggalkan Bavaria dan datang ke Inggris?"
"Ibunya meninggal."
"Oh! Itu juga yang terjadi dengan organis kita. Ibu-ibu para organis tampaknya
rapuh sekali. Apa dia perlu pengayoman nenek" Pengayom buyut bisa juga
diterapkan." Pintu tiba-tiba terbuka dengan keras, dan seorang anak dengan wajah bak malaikat
mengenakan piama merah muda pucat, ditaburi bunga mawar, masuk dengan dramatis
dan berkata dengan suara merdu, bagaikan seseorang yang mengharapkan sambutan
meriah, "Inilah aku," 374 "Sybil, mengapa kau belum tidur?"
'Tidak enak di kamar anak-anak."
"Berarti kamu anak nakal, dan N^fiie tak senang padamu. Apa yang telah
kaulakukan?" Sybil memandang ke langit-langit dan mulai "tertawa cekikikan.
"Ada ulat bulunya banyak. Kutaruh di badannya, dan aku turun ke sini."?Jari Sybil menunjuk ke titik di tengah dada, yang dalam bahasa ilmu menjahit
disebut sebagai "celah".
"Tak heran kalau Nannie marah. Ugh," kata Lady Matilda.
Nannie masuk saat itu, melaporkan bahwa Miss Sybil agak nakal, tak mau berdoa,
dan tak mau tidur. Sybil merangkak mendekati Lady Matilda. "Aku mau berdoa dengan Bibi Tilda."
"Baiklah, tapi setelah itu kau langsung tidur." "Oh, ya. Bibi Tilda."
Sybil berlutut, melipat tangannya, dan mengeluarkan berbagai bunyi-bunyian aneh
yang-tarn-paknya merupakan syarat yang diperlukan untuk menghadap kapada Yang
Mahakuasa. Ia menarik napas, mengerang, mengomel, dan akhirnya mendengus seperti
orang selesma, lalu mulai berdoa,
"Ya, Tuhan, berkahlah Daddy dan Mummy di Singapura, dan Bibi Tilda, dan Paman
Staffy, dan Amy dan Cook dan Ellen, dan Thomas,dan semua anjing, dan anak kudaku
Grizzle, dan Margaret dan Diana, sahabat-sahabatku, dan Joan, temanku
375 yang paling haru, dan jadikanlah aku seorang gadis yang baik. Demi nama Yesus,
amin. Dan tolong, Juhan, jadikan Nannie orang yang baik hati."
Sybil bangkit berdiri, bertukar pandang dengan Nannie dengan sikap pasti bahwa
ia telah menang, lalu mengucapkan selamat malam serta menghilang.
"Pasti ada yang menceritakan kepadanya tentang Benvo," kata Lady Matilda.
"Omong-omong," Staffy, siapa yang akan jadi pendamping priamu?"
"Aku sama sekali lupa tentang itu. Apa aku harus punya pendamping?"
"Biasanya begitu." >^
Sir Stafford Nye memungut seekor binatang kecil berbulu.
"Panda akan jadi pendampingku. Sybil akan senang, Mary Ann akan senang. Dan
kenapa tidak" Panda sudah ada sejak awal mulanya. Sejak Frankfurt...."
Rajawali Emas 13 Suling Naga Karya Kho Ping Hoo Sepasang Pedang Iblis 5
Mandarin Cersil Mandarin
Cersil Indo Cersil Indonesia
Novel Barat Novel Barat
Novel Indo Novel Indonesia
Galeri Galeri
apabila halaman yg dicari tidak ada.Silahkan kembali dulu ke Menu Utama Blog Lama
Cersil Indo Cersil Indonesia
Novel Barat Novel Barat
Novel Indo Novel Indonesia
Galeri Galeri
apabila halaman yg dicari tidak ada.Silahkan kembali dulu ke Menu Utama Blog Lama