Aku terpeleset. jatuh.
kegelapan pekat. CHAPTER 13.
Aku berguling-guling. Tak bisa merasakan dasar, tak bisa
merasakan bagaimana bentuk terowongan dimana aku terjatuh.
melanjutkan.
Diatas, dibawah, Suara Cassie beresonansi, ------Thump Thump.
Thump Thump. Irama itu bergetar perlahan melaluiku rasanya sama
seperti Bass gitar di konser yang nyaring. Membingungkan. Di
saat yang sama, Irama itu terasa nyaman, Seperti dengungan
mesin pendingin di dapur yang gelap.
Juga....... Aku mencium sesuatu. Sesuatu yang tak
menyenangkan, Sesuatu yang asam, Seperti aroma makanan
basi, Tidak, Tak tepat, Lebih mirip seperti ----.
Muntah !! Oh, Man, Apalagi yang ada di dalam perutmu " Makanan
setengah cerna bercampur dengan beberapa bagian "jus" perut.
Aku tak ingin berpikir tentang hal ini sedikitpun .....
KER-SPLASH ! Aku jatuh. ! Tenggelam kedalam laut yang gelap.
Tubuh Gajahku mulai tenggelam, Dan lalu aku menyadari
bahwa cairan disekelilingku terasa panas, Kulit kasarku mulai
gatal-gatal, Terbakar ! Udara ! Aku mengayunkan kaki belakangku yang besar. Semakin
naik. Kepalaku menyentuh sesuatu yang lembut, Sesuatu yang
memantulkanku kembali saat aku mengenainya.
Bagian dalam tubuh Marco." Atau yang lebih penting "
Paru-paruku terbakar ! Apakah ada udara di dalam perut " Pertanyaan bagus. Dan
tak ada seorangpun yang akan memberikan jawabannya padaku.
Aku harus mencari lubang yang menjatuhkanku. ! Bagaimana
cara kembali.... Morph ! Aku berkata pada diriku sendiri.
Tak ada waktu lagi. ! Aku butuh udara sekarang !
Aku mencoba melihat keatasku. Terlalu gelap !
Udara .... Aku butuh udara.... Lalu, Di dalam panikku, seperti penglihatan, datang
gambaran dari Discovery Channel. Seekor gajah berenang.
Aku melepaskan naluri gajah dikepalaku. kaki-kakiku yang
besar mulai menendang-nendang. perlahan-lahan, Aku mulai
naik keatas, Aku mengeluarkan belalaiku ke atas dimana
seharusnya ada udara. Ya ! Aku mencapai permukaan. Menghisap udara melalui
belalaiku, memenuhi paru-paruku. Ahhhh....
Barang busuk, Udara berbau, Hebat.
Siapapun yang berkata bahwa menonton tv tak bermanfaat.
Itulah yang menonton acara yang tidak tepat.
Aku memandang sekeliling, Bingung dan tersesat. Mata
gajahku yang lemah lebih tak berguna dari keadaan
sebelumnya. Tapi suara ! Suara ada dimana-mana. Suara
benturan, suara gelembung. Jauh disana terdengar suara
Thump !, Thump !. juga suara..... !
Tseeww ! Aku menyingkir. Tembakan Dracon itu sangat besar.
Helmacron !. Laser itu menerangi udara disekitanya. Cukup lama
sehingga bisa membuatku melihat bahwa aku sedang berbagi
tempat dengan delapan atau sepuluh dari mereka. Mereka
berkumpul bersama, Di samping sebelah kiriku. Bagiku yang
dalam ukuran mini mereka terlihat seperti setengah mil
jauhnya dariku. Lebih banyak gambar yang bisa kulihat. Sekarang mirip
dengan bagian tenggelam di Film Titanic, Daripada Leonardo
DiCaprio dan Kate Winslet, Mimpi buruk ini aku bersama Alien
dengan ber berkulit tebal dan bermata bulat.
Tseeeww ! Tembakan gila itu membuatku bisa melihat bahwa
setengah kaki Helmacron itu tenggelam, Setengah tubuh
mereka terapung-apung diatas cairan perut. Mereka
menginjak Air ataukah mengambang. Aku tak tahu, Aku tak
melihat adanya keuntungan dari keadaanku terapung disini.
Aku mendengar, suara mereka berbantahan.
dinding yang benar yang bisa merasakan kemurkaan Helmacron!
Tseww ! Meleset. Tseew ! Meleset. Helmacron itu berhenti menembak.
tapi aku hampir tak peduli sebab penderitaan di kulitku
sangat hebat.Ratusan bahkan ribuan dari syaraf ku menjeritjerit tak ingin dicerna. Bagian sedih dari ini adalah kalo
pertama aku benar-benar dicerna. Tapi itu ceirta lainnya.
CHAPTER 14. Pemimpin kami yang Maha kuasa ! Bencana ini telah menjatuhkan ranking kami. Tubuh Alien
ini penuh dengan gua-gua tanpa cahaya dan cairan berbahaya ! Dua dari lelaki terlemah
terlah tersedot ! tapi walaupun kami buta. kami tetap menjadi orang-orang pemberani dari
yang paling berani ! Kami akan terus menghancurkan bagian dalam tubuh Alien ini.
Menghentikannya. dan Melanjutkan rencana kami menguasai Alam Semesta !
--Dari Catatan Helmacron Wanita
Aku tak bisa melihat teman-temanku saat mereka tiba.
Asam ini telah terciprat ke mataku, memakan bola mataku yang
tak berdaya, Merasa menderita karena buta. Tapi aku dengar
adanya suara kepakan sayap, Suara kepakan sayap kelelawar.
Kelelawar merupakan morph yang paling cocok untuk "melihat"
dalam kegelapan.
Tseeww ! Tseeeww !
Bagus. Itu artinya Aku harus morph jadi burung atau
kelelawar. Artinya aku harus melewati bentuk manusia... dan
berharap bahwa aku tak terbakar habis dalam proses ini.
Aku memberanikan diriku untuk tahap baru penderitaan.
dalam suara pikiran pribadinya.
Samar-samar, Aku berhati-hati akan suara tembakan
Dracon dan suara pikiran temanku. Aku mencoba fokus. Apapun
itu yang bisa menarik perhatianku dari penderitaan saat
kulitku melepuh.
Ax,< AKu tak yakin kita bisa kembali keatas. Beberapa otat
otomatis telah menutup jalan keluar kita.>
bernafas. Marco tak bisa mengaturnya.>
Cassie.
Kulit gajahku mulai melembut, Semakin lembut dan
menjadi kulit manusia, Apakah aku sepenuhnya manusia"
Mungkin begitu, Sebab rasa sakit saat kulitku melepuh
membuatku kehabisan nafas dan lunglai.
Kulitku terbakar. Dan rasanya seperti digesek dengan
kertas pasir yang panas. Dimakan oleh Api dan asam, Mengeras.
Rasanya seperti aku akan menyusut menjadi tulang dan
menghilang sebagai abu. Aku menggertak gigiku. Morph ! Aku memerintahkan
diriku sendiri. Tapi otakku terlalu penuh akan penderitaan, Aku
tak bisa.... konsentrasi. Aku keringatan, dan Jantungku
berdetak sangat kencang.
Jauh disana.
itu berteriak. Tseeww Melalui penderitaan luar biasa yang kurasakan merembes
kemarahan. Aku mulai merasa kan hal yang tak bisa kupercaya.
Marco pelan-pelan mencerna diriku, Helmacron menembaki
kearahku. Tak mungkin, Apakah aku akan mati disini. Seperti
sepotong bacon dipenggorengan. Dan itu artinya aku tak boleh
menyerah untuk morph. Kelelawar, Kelelawar, Kelelawar,
Lalu.... Tseeeewww. CHAPTER 15.
KER-SPLASH !
Tseeeww !!
KER SPLASH ! Tseeeww !! KER-SPLASH !
"Apa yang terjadi,?" Tanyaku. Aku tak bisa melihat,
Mereka sedang demorph, Cassie yang paling cepat. Yang lainnya
lebih lambat.
manusianya mulai terbentuk. "Morph!"
"Apa !" Aku berteriak liar, kakiku terus menendangnendang untuk tetap membuat wajahku diatas cairan asam ini.
"Kulitku mulai melepuh,"
"Berikan aku waktu," Cassie berkata, dalam nada yang
aneh, "Lalu, Naik kepunggungku."
Cassie mulai tumbuh,Dalam wujud aneh Merah bercahaya.
Dia terlihat seperti Batu yang bersinar karena tersiram cairan.
Lalu batu itu membesar hingga dua kali besar badanku,
Membesar lagi, besar dan makin besar.
Cassie mulai morph menjadi paus bongkok.
Pesawat penumpang pribadi kamu muncul dari laut ini.
Mungkin Asam tak bisa melewati kulit paus. Kulit paus lebih
tebal dan kuat dari kulit manusia.
Jake yang sudah penuh jadi manusia merangkak kebadan
Cassie yang sedang tumbuh, Lalu dia menunduk dan menarikku
keatas. Aku menjerit saat kulitku disentuhnya. Aku berbaring
terengah-engah. Tobias kembali wujud Elangnya. Dia terbang
di udara, melayang diatas kami,Kuku Ax dan tangan
Andalitenya yang lemah tak berguna dipunggung paus yang licin,
Jadi Jake memeganginya.
Ucap Ax, Mata tanduknya menatap punggungnya yang
terbakar.
"Dua lagi Helmacron yang mati?" Mulut dan gigi, dan lidah
adalah bagian tubuhku yang tak terbakar, "Dan permisi saat
aku morph dan demoph untuk menyembuhkan diriku, "
Tambahku. "Yeah," Jawab Jake. Terengah-engah, "Dua lagi jatuh,"
"Arrivederci dan selamat tinggal," Ucapku dengan pahit.
Dan lalu aku mulai berubah. Tak masalah aku berubah jadi apa.
Jadi aku memilih beruang Grizzly. Hanya untuk merasa bahwa
aku belum kalah.
Bunuh satu dan pikirannya akan diserap oleh seluruh
spesiesnya,>
Animorphs - 42 Petualangan The Journey di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
kejutan
di punggung Paus. "Hebat" Ucap Jake, "Bagaimana?"
mencobanya. Tapi mereka bersenjata. Kita tidak !!"
"Bisa kah,"
kulihat hanyalah cahaya terang, seperti kilatan las. Waktunya
utuk demorph dengan penglihatan yang lebih baik.
Tobias terbang lagi, Menghilang dalam kegelapan. Sesaat
kemudian, Dia kembali,
"Bagus," Jake terdengar kosong. "Kita tak usah meragukan
apapun. Helmacron itu tak akan bisa melewati saluran darah,
Mereka bukan ikan. Mereka akan kebanjiran,"
"Berhenti hingga kita suruh Marco untuk muntah."Ucapku
sambil memainkan jari jariku.
Jake mengangguk "Artinya kita akan dimuntahkan.
Mungkin mereka akan menyerah saat mereka sadar bahwa
mereka sudah tersudut.
"Apa " tak mungkin ?" Teriak Jake
"Kita harus mendekat !" Teriakku.
Cassie menggerakkan ekornya dan mulai mengayuh. Kami
semuaa berpegangan. Jari-jari dan cakar memegang dengan
kuat. Para Helmacron itu berkumpul di satu potongan besar
kulit perut Marco. Potongan itu sudah tertutup.Tapi aku bisa
melihat cairan merah disana.
Darah. Apa yang terjadi pada Marco." Apakah dia mengalami
penderitaan luar biasa. "Terbaring di kamar . atau dirumah
atau di rumah sakit, mengeluhkan , Hampir mati."
Apapun itu, Dia pasti sendirian. dan ketakutan. dan sangat
marah. "Marco mengalami masa-masa yang sulit dalam sejarah
hidupnya," Ucap Jake. Lelucon, Tapi terdengar khawatir juga,
Helmacron itu berbalik dari luka itu dan memandang kami.
Tseeeww
"Berhenti menembak !" Teriak Jake pada para Helmacron
itu. "Kami bisa mengeluarkan kalian dari sini. Menyerahlah
sebelum ada lagi orangmu yang mati !"
"Mengapa ?" Tanya Jake, "Tanpa bantuan kami, kalian tak
bisa keluar dari perut ini dalam keadaan hidup. Jika kalian
menolak bekerjasama, Kalian akan mati disini. "
"Neep ! Neep ! Neep !"
kalian, Bahkan tak membiarkan kalian membersihkan sepatu
kami." Helmacron itu melangkah mundur. Dia menekan potongan
di tubuh Marco, Mulai masuk melalui kulit itu. Lalu ....
SLLLLUUUUSSHHH ! Dengan suara hisapan yang mengerikan, Dia menghilang.
CHAPTER 16.
SLLLLLLUUUUSSSSHHH ! Helmacron lainnya menghilang melalui lubang di perut itu.
SLLLLLUUUUSSSHHH ! Begitu juga yang bersuara tadi.
Sekarang tinggal tersisa lima. Empat lainnya sudah memasuki
pembuluh darah Marco setenang saat kau masuk kedalam
ekscalator di mall. Sangat mengerikan.
Aku tak bisa memalingkan mukaku dari kenyataan ini. Tak
satupun dari kami yang sanggup. Kami semua kelelahan, Dari
mophing cepat, disertai penderitaan kolam asam, Hal aneh yang
terjadi saat berada di dalam tubuh manusia.
Kami tak melakukan sesuatu untuk menghentikan para
Helmacron itu.
mereka bisa membunuh Marco,>
(Misi Kamikaze itu misi bunuh diri, Prajurit Jepang akan
bangga jika dirinya terpilih untuk ikut misi ini, Misi yang
mengharuskanmu membunuh musuh tanpa memperdulikan
keadaan dirimu sendiri, Misi bunuh Diri yang membuat musuh
pun pecah nyalinya.) "Tapi mereka akan tenggelam, Sebelum mencapai Jantung
Marco." Ucapku "Ini Bunuh Diri," Jake setuju, "Tak berguna, Gila, tak
membuat perbedaan apapun,"
Dua lagi Helmacron yang memasuki saluran darah itu. Sisa dua
Helmacron lagi yang masih ada di perut sekarang.
SLLLUUUUUSSHHH ! Suara itu. Aku akan mengingatnya sebagai mimpi buruk.
"Apakah itu akan menyakiti Marco, saat mereka ada
disaluran darahnya.> Tanya Jake tiba-tiba.
Cassie.
SLLLUUUUSSSHHH ! Suara dari Helmacron terakhir yang masuk melalui luka
itu.
"Kemungkinan apa ?" Tanya Jake.
"Yeah,Tapi kau harus jadi ikan untuk bernafas
didalamnya." Jake berpendapat.
"Bagaimana kita tahu bahwa Helmacron tak seperti ikan,?"
Tanyaku. Menyadari bahwa kami tak tahu apa-apa. "Rumah para
Helmacron itu bisa saja sebuah Aquarium di suatu tempat di
IOWA yang tak kita tahu."
(IOWA itu nama Negara bagian Amerika Serikat)
"Mungkin kau tahu, Ada binatang yang bisa hidup di Air
dan tanah juga., "Contohnya.. Seperti Katak dan kura-kura.>
"Bagaimana mungkin kau bisa hidup tanpa bernfas ?"
Pendapatku. Ax mengedipkan mata utamanya padaku.
"Jika Helmacron tak bernafaas. Mengapa mereka punya
hidung ?" Tanya Jake.
kering. Jake tersentak ,"Apakah maksudmu Helmacron yang baru
saja memasuki pembuluh darah Marco ta mati.?"
"Apapun itu," Teriak Jake, "Apakah maksudmu kita harus
mengikuti mereka,?"
cairan perut tadi, Artinya mereka ....>
"Gabus.." Potongku.
"Atau jamur," Jawab Cassie.
Hebat, Jadi kita sekarang mengurus para jamur."
"Lumba-lumba ?" Saranku.
Cassie, < Dan kita tak akan bisa mencapai permukaan saat ada
di pembuluh darah. Morph yang bisa hanya Ikan Hiu,>
"Apakah bisa bernafas di darah.?" Tanya Jake.
diwawancarai di acara NPR. Mereka berkata Inti darah
berevolusi dari air laut. Inti darah dan Air laut punya dasar
yang sama.>
"Kita harus mencobanya,?" Ucapku, "Jika Marco tewas,
begitu juga kita, Kita harus menghentikan para Helmacron itu."
Jake mengangkat alisnya padaku. "Hal itu terdengar
seperti pedulikan diri sendiri,"
"Aku tak perduli jika memang begitu," Ucapku kasar. "Kita
harus bertahan hidup, Yeerks , Ingat. " * Helmacron bukan
bangsa Alien buruk bagi Bumi, Mereka hanya menyebalkan, dan
ingat." Tambahku, "Kita tak punya bukti bahwa Helmacron tak
bekerja sama dengan Yeerks. Atau apa yang mereka
rencanakan di masa depan. Dengan perkataan lain. Kita bangsa
kuno dalam sejarah.
bahwa Visser Three melibatkan Helmacron dalam kekacauan di
bumi. Mungkin ini sedikit persoalan yang mereka kerjakan saat
terjadi sesuatu yang sangat serius di luar angkasa sana.>
Terdiam. Jika apa yang Ax katakan benar, maka tamatlah kita.
Okay, Rachel, tahan ketaakutanmu dah hadapilah
Helmacron, Sekarang "Okay, Kita maju sebagai Hiu," Ucap Jake. "Tapi aku ingin
semuanya mengendalikan wujud morphnya,"
Satu persatu kami turun dari punggung Cassie.
"Agh . " Lenguh-ku saat asam perut Marco mengenai
kulitku, Aku mendengar keluhan mereak juga saat mereka
menyentuh cairan itu. Kami mulai morph, Cassie demorph dahulu, Tiba-tiba
kakiku menyatu, Aku bertahan sebisakau untuk terapung saat
kakiku memanjang dan terus memanjang membentuk Ekor kuat
yang panjang. Setengah Manusia-setengah ikan, Rachel seperti Putri
Duyung. Lalu gigiku mulai tumbuh, Sebaris demi sebaris gigi-gigi
kecil yang tajam. Mataku bermigrasi kebawah pipiku, Pipiku
membesar, Menjadi lonjong, Rasa sakit saat asam ini
memandikan diriku rasanya perlahan menghilang saat kulit
hiuku yang kasar seperti kertas pasir muncul dari daging
manusiaku. Aku hampir saja kesenangan saat morph, Seperti Kulit
kerasku tahan asam, Seperti senang rasanya saat membesar.
Lalu insting Hiu mulai meracuni otakku.
Dan aku kehilangan kendali.
CHAPTER 17. "Darah !" Terlalu dekat ! Temukan mangsa !, Bunuh Mangsa !
Aku mengerahkan tenaga ke ekorku, Berenang dengan
cepat ke bau yang luar biasa itu. Hiu bisa merasakan setetes
darah di dalam lautan yang luas. tapi Bau ini Terlalu enak,
Terlalu kuat. Aku berbalik, Melesakkan kepalaku yang aneh kedalam
lubang terbuka dan menekannya masuk.
Ruangan yang sempit, Hanya beberapa inchi dari sisiku,
Beberapa inchi dari yang lainnya, Hiu tak perduli, Hiu tak punya
rasa takut. Dan bau ini ! terlalu banyak darah. !
Aku mengikuti arus darah ini, Menyebarang dari satu sisi
ke sisi lainnya . Mangsanya ---Dimana mereka " Aku
kebingungan. Aku harus bisa menemukan siluet mangsaku dari
matahari diatas. Tapi tak ada matahari. Dan darah ada dimana-mana !
Bayangkan seorang pecandu obat-obatan yang sekarang
dikelilingi oleh lautan yang dipenuhi obat-obatan, Bagaimana
rasanya. atau bayangkan seperti Ax jika dia berada di dekat
Roti Kayu Manis. Mangsanya ada disini ! Otak hiuku berteriak. Ada dimanamana ! Tapi---Dimana "
Hiu-ku bisa mendengar suara benturan lemah dibawah,
Thump ! Thump !,Terlihat seperti Dinding ini saling menekan,
Dari atas bawah samping saling berkontraksi satu sama lain.
Hiu bisa merasakan getaran listrik yang dihasilkan
makhluk lainnya. Bisa merasakannya dengan kuat, Walau hanya
getaran kecil. Dan ada empat lagi tekanan pelan.
Aku memutar kepalaku, Memutari sepanjang tubuhku.
Disana ! Hiu yang dikelilingi oleh, Darah !
Mangsa. Aku menyerang.
Animorphs - 42 Petualangan The Journey di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
Menerjang dengan mulutku yang terbuka. Menanamkannya,
Mengoyakkannya dengan gigiku, Aku menggoyang-goyangkan
kepalaku.
memakainya !> Suara itu"Terdengar Akrab. Jake- ya Jake. Aku telah
menyerangnya. Tiba-tiba, Aku ingat siapa diriku, Rachel, Aku bergelut
melawan otak hiu itu. Melawannya untuk mengambil Alih,
Tobias telah memperingatkan kami, Ini Hal bodoh, arogan, Aku
pikir aku telah berhati-hati.
Aku salah.
dengan tegang,
Kami menyelam, Jake di depan, Lalu Cassie, Ax, Tobias,
dan aku. Konsentrasi pada tujuan kami"Menghentikan
Helmacron---Dan berjaga agar tak memakan yang lainnya.
Arus ini membawa kami pada terowongan yang sempit.
Terowongan yang tak terlalu gelap. Tapi remang-remang.
Gumpalan benda terapung-apung diatas kami, Menyikat
dinding terowongan ini, Memantul saat mengenai Badan hiu
kami, Beberapa bentuknya seperti tongkat seukuran anggur.
Yang lainnya ada bulat seperti bola ping pong yang dipenuhi
benang.S
kita. berukuran sebesar piring. Kita menghisap molekul oksigen
tanpa menyerap sel darah merahnya.
Aku bukan orang yang suka melihat-lihat. Terutama
karena jarak pandangku tak terlalu jauh.
Tapi ini berbeda dari keadaan asliku.
Aku sangat suka perjalan ini . Terutama jika ini menjauhkanku
dari perbuatan kanibal,Hiu . Lagipula ada berapa banyak anak
gadis yang bisa bepergian didalam saluran darah manusia
sebagai hiu kecil. Disney tak punya apa yang dimiliki Animorph.
Sel darah merah, sel darah merah, sel darah merah, Aku
telah melihat ratusan lebih. Aku berhenti memperhatikannya
dan mulai fokus pada benda mengapung lainnya.
Sesuatu yang sangat kecil melewati mataku. Bagi hiu kecil
ukuran benda tadi hanya sebesar pill bug. Pill bug dengan
tanduk-tanduk kecil yang mengelilinginya. seekor kaki seribu 3
Dimensi.
Benda itu kelihatan tak pada tempat semestinya. Tajam
dan disisi lainnya berbentuk lonjong dan kelihatan lembut.
tersenggol apapun saat mengikuti arus. Sepertinya dia
bergerak. dengan pikiran atau jiwanya. Aku melihatnya saat
dia menyikat sebuah sel darah merah, mengeceknya lalu
memantul pergi. Aku bukan seorang percaya akan dongeng Dunia baru. AKu
tak membaca ramalan bintang, Tak pernah mencari tahu
ramalanku, Tapi aku punya perasaan bahwa benda berduri itu
sangat primitive, Benda berpikiran yang merupakan bagian dari
otakku. Aku tak suka hal ini.
morphku, Dia mengecekku.
mereka berbahaya !>
menjelaskannya.
Diam. Lalu Cassie mulai tertawa.
yang masuk. Pac-Man itu hanyalah sel darah putih.
Oh, Yeah, Itu hal pentingnya.
CHAPTER 18. Kami menuruni terowongan yang merupakan pembuluh
darah Marco. Saat kami sampai di persimpangan yang disebut Jake tadi.
Kami mengikuti Aliran darah yang memasuki terowongan
terlebar. Suara Para Helmarcon itu terdengar semakin keras.
Lalu Tiba Tiba.---Jalan Buntu !.
Pembuluh darah ini ......berhenti.
Kami tersangkut di rumah yang menyenangkan.
Terowongan terbuka disekitar kami ke semua arah. Diatas Hiu
arahnya ke kepala , Dibawah menuju Perut. Masing-masing
terlihat berbeda bentuk dan ukurannya. Beberapa cukup lebar
untuk kami masuki. Beberapa lainnya terlalu kecil.
Aliran darah juga berhenti. Aku mengarahkan kepalaku
samping dan berenang kedalam lingkaran kecil. Tak bisa
mendekat.
Dinding darah dan gumpalan-gumpalan yang tadi ada disini
bersama kami.
yang....... tak nyaman ini.>
Aku menabrak Jake, Membelok ke kanan berenang
kedalam lingkaran lainnya.
Hiu ini merasakan bahaya. Bukan rasa takut. Hiu tak
mengerti rasa takut. Hiu sangat tenang. Percaya diri. Tapi dia
merasakan perubahan cairan yang mengelilingi kami, dan dia
mau keluar. Mungkin ini yang dirasakan hiu saat berenang di lautan
kotor. Aku tak tahu. Pikiran hiu ini tak memberikan jawaban
apapun, Aku hanya bisa berkata : Haul Butt sekarang
Aku mengambil alih pikiran hiu ini, Sekarang bukan
waktunya untuk panik.
Aku memperhatikan kulit hiu-ku, Tapi tak ada rasa sakit
yang kurasakan. Hanya ada sedikit rasa kelenjar yang
membuatku merasa tak nyaman. Rasa yang berbeda saat
berada di perut dan dicerna bersama Jus,
Satu gumpalan tepat didepanku. Tak ada bentuk dan
warna istimewa. Molekul yang gendut " Sedikit bagian dari
Adrenaline, Aku tak tahu. Lalu .......
Sepertinya ada yang meletakkan bom didalamnya,
Gumpalan itu dengan diam terpecah menjadi ratusan potong.
Aku memutar kepalaku dan mengarahkkan pada lingkaran
dikana, Disana ada benda mirip tongkat. Tiba-tiba berubah
bentuk menjadi bulat dan berwarna hijau.
satupun yang berbentuk tongkat ikut kesana.>
Aneh, tapi nyata. Beberapa molekul itu berbaris rapi
untuk masuk toilet lelaki, dan yang lainnya berbaris untuk
toilet wanita. Aku menabrak Ax.
menjauhinya, Lagi,
Hati menganggap kami sebagai benda berbahaya.--- dan---menekan kami kedalam Usus bawah,>
Tiba-Tiba. Arusnya semakin kuat. Mungkin aku hanya
merasa khawatir saja. < Usus bawah, Maksudmu kita akan
dibuang sebagai kotoran">
Ax.
dan kanan.
Thump, Thump Dan lalu..... Klik... Otakku tiba-tiba sadar, Seperti dua potong puzzle
yang jatuh bersama.
CHAPTER 19. Marco Saat aku tiba dirumah dari percobaanku memasuki rumah
orang tadi, Aku memakai baju lengan panjang, agar ayahku tak
bisa melihat pergelangan tanganku. Aku tak ingin dia tahu
bahwa aku baru saja mencoba merampok rumah seorang anak
kecil, dan akhirnya malah berhadapan dengan anjing penjaga
miliknya. Aku mengoleskan sedikit Hidrogen Peroksida pada bekas
gigitan anjing tadi. Menambahkan sedikit Neospirin juga, yang
kuharap akan meringankan rasa sakit yang kuderita. Lenganku
berdenyut-denyut karena rasa sakit.
*But so what " Gigitan seekor anjing kecil tak cukup untuk membunuhku.
Apalagi Helmacron yang diluar kendali.
Di saat yang sama, Aku menyambut rasa sakit yang
kualami, Mengingatkanku bahwa aku masih hidup. Untuk
sekarang. Sore menjelang tiba. Dan aku tak tau apa yang sedang terjadi di dalam tubuhku.
Animorphs - 42 Petualangan The Journey di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
Jam demi jam berlalu dan apa yang aku dengar dari
teman-temanku hanyalah perintah-perintah yang aneh.
Tak boleh bersin. Tak boleh makan atau minum.
Aku ingin berkata pada mereka agar mengingatkanku pada
pembicaraan mereka. Mungkin. Maksudku, Apakah aku ingin
mengetahui apa yang sedang dilakukan sekelompok Pejuang
morphing dan makhluk luar angkasa gila sedang lakukan di
bagian dalam tubuhku. "
Aku menghubungi Mr. King, Agar Para Chee menghadiri
makan malam sebagai Jake, Rachel, dan Cassie.
Makan malam. Aku berkata pada ayahku bahwa aku sedang sakit.
Setelah matahari tenggelam, Aku tertidur. Telentang
diatas tempat tidurku. Satu jaam kemudian aku terbangun
dengan perasaan aneh, keringatan, Liar dan rasa marah.
Kemarahan pada bangsa Helmacron !. Ini tak adil bahwa
aku tak bisa melindungi diriku sendiri. Kebodohan yang aneh.
Kebiasaan ku bermain tak kulakukan malam ini, Aku terlalu
lelah, Aku ingin melakukan sesuatu. Berdiri dan mulai mondarmandir. Dari pintu berjalan ke jendela, Dari jendela berjalan
ke pintu, begitulah seterusnya.
Dan rasa marahku semakin meningkat. Kemarahanku
menggenang dan sekarang melonjak tinggi, Tak bisa menahan
kebiasaanku untuk membuat lelucon, Mengubah tragedi
menjadi komedi. Dan tak ada lelucon untuk keadaan sekarang.
Mungkin aku hanya merindukan pendengarku.
Bagaimanapun, Aku merasakan gejolak emosi yang luar
biasa. Sebuah ketukan pelan terdengar di pintu. Pintunya
terbuka, Ayahku menyembulkan kepalanya,"Marco, Hei, Aku
mendengar suaramu berjalan-jalan, Bagaimana perasaanmu ?"
"Ehhmmm, Baik,"
Ayah berjalan masuk dan memegang pipiku. "Kau tertekan
dan badanmu terasa sedikit panas."
Aku berbalik, "Sudah kukatakan aku baik-baik saja."
"Okay, Okay,", Dia mundur karena reaksiku. "Baiklah, Jika
kau merasa baikan... Nora dan aku ada acara makan malam. Aku
akan hadir, Jika kau tak ingin aku ada disini bersamamu,"
Aku langsung melihat kesempatan itu. "Pergilah," Ucapku
tenang. Aku hanya perlu beristirahat dan Membaca buku untuk
pelajaran Bahasa Inggris.
Dia mungkin tak memperhatikan apa yang ku katakan
terakhir itu dan langsung melangkah keluar.
"Okay, " Katanya. "Kami akan meninggalkan nomor telepon di
kulkas. Telpon kami jika kau merasa keadaan memburuk,"
"Aku akan baik-baik saja," Ucapku lagi,
Ayah keluar, Sepuluh menit kemudian suara mobil yang melaju di
jalanan. Aku menunggu beberapa menit lalu menuju ruang bawah.
memeriksa isi kulkas sampai aku menemukan steak. Naik keatas
ke dapur. Membersihkannya dari es yang melekat lalu
menghangatkannya. Kemudian aku mengeluarkan sepedaku dari
garasi. Aku ingin pergi mengambil kamera itu.
Jadi mengapa jika aku tak bisa morph." Jadi mengapa jika
temanku tak bisa membantuku," Jadi mengapa jika Cujo sampai
memutuskan lenganku. "
Kamera itu tetap akan menjadi milikku.
Chee yang menjadi jembel itu tetap berjaga didepan. Yang
artinya kamera itu atau bahkan anak itu masih tetap ada di
dalam. Selama setengah detik berlalu aku berpikiran untuk
meminta tolong padanyua. Mungkin dia bisa membuat hologram
disekelilingku sehingga hal itu akan memudahkanku masuk
kedalam apartemen itu. Aku menolak ide itu. Hal itu mungkin akan melanggar
aturan para Chee tentang perbuatan menyakiti. Sungguh
suatau lelucon. Apartemen anak itu terlihat lebih menyenangkan saat
malam hari. Tapi aku tak merasa takut, Aku berjalan lurus
melewati pagar dan sampai di tangga darurat. tetap sama
seperti keadaan sebelumnya. Aku menaik keatas.
Cujo sedang menungguku. "Rrrrrrr !" Dia menggonggong keras saat melihatku di
tangga darurat. Dia bergantungan gila-gilaan melawan angin di jendela itu.
tergantung di udara, Kaki belakanganya menyangga ambang
kayu jendela itu. Air liurnya menetes-netes, dan giginya
digertakkan. Aku memegang bawah jendela itu dan merenggut keatas,
Baru setengah yang terbuka, tapi.
"Arfaarrararraarrrrr !" Cujo menggigit.giginya hanya
setengah inchi lagi dari tenggorakanku.
"Makan itu," Ucapku sambil melemparkan steak yang
kubawa kedalam ruangan. Dia berduduk , menjilati, menggigiti, kelihatannya dia
kesusahan memakan steak itu. ada yang beda dengan
rahangnya, mungkin dia kehilangan gigi saat menggigit
tanganku. Aku membuka jendela itu lebih lebar. Turun dan lansung
masuk kedalam kamar anak itu. Kameranya masih beberapa kaki
lagi dari jangkauanku. tetap diatas meja anak itu.
Aku baru saja mengangkat tanganku dari kotak kuing
terang saat aku mendengar suara di lorong. Sangat
mengejutkanku. Cujo mendengarnya. Dia mengangkat kakinya dan mulai
menyalak lagi padaku. Hanya satu jalan yang tersedia, Jalan
keluar. Pintu, Orang itu, Polisi, Juvie Hall.
Jendela, Cujo., Dua pilihan Keduanya terdengar buruk,
Pilihan lainnya. Aku akan tertangkap.
CHAPTER 20. Rachel Thump, Thump. Jeda, Thump, Thump/ Saat kami menyelam detakan jantung Marco semakin
keras. Hingga tak mungkin untuk mendengarnya lagi. Tak
mungkin kami tau apakah para Helmacron itu ada di dekat kami.
Ax tak bertanya apapun. Tobias tak memeriksa kegelapan
ini, Jake tak mengatakan strategi apapun, Cassie tak
menunjukkan jalan keluar.
Kami terpengaruh oleh suara keras disekeliling kami,
Suara detakan jantung Marco.
Thump ! Thump ! Jeda. Thump ! Thump ! Setiap detakan itu bergetar melalui badanku.
Mengalahkan emosi manusia manapun. Kami tak punya rencana
untuk menangkap para Helmacron itu. Aku tak ingin mencoba
untuk memikirkannya. Dekat, Semakin dekat, Thump ! Thump ! Suara detakan itu
semakin sering, Aku merasakan bahwa suara detakan itu akan
meledakkan tubuhku berkeping-keping. Tapi suara detakan itu
terdengar sangat bagus. Selama kami masih mendegar suara
detakan itu berarti Marco masih hidup.
Sel darah merah itu telah berubah warna, Sekarang
warnanya semakin gelap. Cassie tak perlu menjelaskan apa yang
sedang terjadi sekarang. Aku juga telah membaca buku Magic
School Bus . Mendekat ke jantung. Kadar oksigennya semakin
berkurang. Sel-sel itu pasti akan melewati jantung dan
berangkat ke paru-paru untuk mengambil lebih banyak oksigen
lagi. Sedikit oksigen di sel darah berarti sedikit oksigen juga
untuk kami para hiu, Tapi kami tak akan kembali, Kami harus
menghentikan para Helmacron agar tak membunuh Marco,
Lakukan atau mati. Pembuluh darah yang kami lewati semakin besar, Pembuluh
lainnya mengosongkannya dan yang lain mengisinya. Kali ini
rasanya seperti berjalan di jalan kecil dan tiba-tiba sapai ke
jalan besar yang padat dan ramai, Dan akhirnya, sampai ke
enam jalur super tinggi. Didepan kami ada sejenis daging yang membuka, Saat arus
kami mendatangi, Daging itu membuka lebar, Di depan daging
yang membuka itu ada tiga baris daging yang berkibar-kibar.
Mereka bergerak seperti gorden yang terhembus angin karena
jendelanya dibuka. Sama seperti kain yang akan dilewati mobil
di pencucian mobil, Begitu katupnya melebar, mereka bertiup
kedalam. Arusnya sangat tenang tapi bertenaga, Jantung itu
menghisap kami kedalamnya.
Semakin dekat..... Dekat..... Dekat... Lalu... SLLUMP ! Katupnya menutup, Gorden daging tadi tersegel bersama
dan basah, dan suara yang berisik.
Kami melambat, Berhenti. Kami sekarang ada di pembuluh
yang ada diluar jantung dikelilingi oleh lautan darah.
Thump !
tak terhisap ke paru-paru.> Tanya Tobias,
para Helmacron itu ada didalam sini sekarang !>
Thump ! Katup itu mulai membuka, Gordennya mulai berkibar lagi.
Lalu....... Kami hanyut kedalam Bilik jantung pertama.
Hal ini berlangsung dengan cepat.
Golakan yang luar biasa, Darah mengalir sangat cepat. Aku
tak bisa mengisap oksigen. Bayangkan saja jika kau berenang di
Air terjung Niagara. dan dindingnya berkontraksi seperti
mesin pengepak sampah.
Kami bahkan akan mengizinkan kalian menggunakan sumber
tenaga, >
Aku tak bisa melihat Helmacron itu, Tapi aku bisa
mencium bau mereka. Entah dimana di jantung ini. Lima dari
mereka, Mungkin tersangkut dalam semprotan tissu yang
menghubungkan dinding ini dengan lengkungan lainnya.
Mungkin tersangkut di lautan darah disini entah dimana.
Aku tak tahu. AKu tak peduli. Dan jika ku tak peduli apa yang terjadi dengan empat
Helmacron lainnya. Mungkin Hati telah membunuh mereka.
Mungkin mereka telah hanyut di detakan jantung terakhir.
Helmacron itu masih lebih besar dibandingkan morph
hiuku. Dan bersenjata. Tapi aku harus menghentikan mereka
agar tak menembak jika itu hal terakhir yang bisa kulakukan.
Semua hal itu terpikirkan olehku hanya selama satu detik.
Aku berbalik dan mulai berenang. Indera penciuman yang tajam
dari hiu membuatku tahu ada satu Helmacron disebelah kiriku.
Melewati lautan darah memburu para Helmacron itu.
Tissue ! Berbelok kiri---
Tidak ! Secara luar biasa aku melawan arus. Menekan dan
mengembangkan ekorku, Siripku, memaksimalkan setiap inchi
tubuhku. Dan dilain saat, Dinding di sekitar kami mulai tertutup.
Artinya Jantung Marco akan berdetak lagi.
Tisssu ! Belok"Kiri lagi. Tekan, Tekan, Tekan ! Hiu itu kelelahan, dan Bau Helmacron itu terasa semakin
keras. Thump ! Jantung Marco berdetak. Detakan ini mungkin yang terakhir kalinya. :(
CHAPTER 21 Marco "Apa yang salah dengan Buster?" Suara seseorang diluar
pintu, Wanita. Mungkin ibu dari photographer itu, Saudara
perempuannya, atau mungkin bibinya.
Buster " Oh, Ayolah, Nama anjing ini tak cocok Buster, harusnya
Bruiser, mungkin Fang, Killer, Psycho Tapi bukan Buster.
Mata kejam dari Buster menatapku. Menghadang jalan
mundurku ke jendela. Satu-satunya jalan keluarku.
Aku bisa sembunyi dibawah tempat tidur itu, Kecuali jika
sandaran besinya tak kurang dari enam inchi dari lantai,
Tak mungkin. Pegangan pintu itu terputar.
Aku melompat masuk kedalam Kamar mandi dan menabrak
pintu geser yang tipis disitu. Bagus, Wanita itu masih ada di
lorong dan dia mendengar suara benturanku tadi. Terlambat
untuk lari. Apa yang salah dengan cara yang kupikirkan ini. !
Animorphs - 42 Petualangan The Journey di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
Aku menutup pintu disampingku, bersembunyi didalam
setumpukan pakaian yang bau keringat. Aku diam disudut.
"ArfArfARFArAfRAFARF !"
Whooosshh ! Kepala Buster menyembul masuk dari balik
pintu geser itu, Masuk kedalam kamar mandi dan menyerang
pergelangan tanganku lagi.
"Rrroooo-ARFARFARFAAR !"
Perasaan marah yang aneh memenuhi kepalaku, Aku
mengangkat sepatu. Suara lemah berngiang di kepalaku, : Anjing berbahaya,
Takutlah. Tidak. "Buster !, Anjing baik !"
Buster berbalik kearah suara dari tuannya. Keraguan
sekejap sebelum anjing itu menggigit kepalaku. Hal itu
memberikan waktu yang cukup bagiku untuk membuat
keputusan. Morph---- Atau ditangkap !
Morph----Atau dikunyah seperti Susu-Tulang.
Yeah, Aku telah berjanji pada Jake bahwa aku tak akan
morph. Tapi aku belum mendengar suara apapun dari sebutlahteman-temanku. Sejauh apa yang kutahu, Mungkin mereka
sudah mati. Suara kecil berngiang didalam kepalaku. Suatu rasa tak
terukur yang sangat menyebalkan. yang disebut konsekuensi.
Suara kecil itu berkata, : Marco bisakah kau melihat kesalahan
di dalam dirimu " Dengan apa yang sudah kau lakukan " Dimana
Rasa kasihanmu " Ini hanya Anjing bodoh. Lakukan apa yang
seharusnya kau lakukan. Dan teman-temanmu, Hidup mereka
sangat berharga. Kecoa, Jawabku. Aku merasakan perubahan diwaktu yang sama saat aku
mendengar langkah kaki diruang sebelah.
Tiap morph itu berbeda. Aku telah morph menjadi kecoa
beberapa kali sebelumnya. Tapi setiap pengalamanku sangatlah
unik. Kali ini kulitku yang pertama mengeras.
Lalu Penglihatan ku, Mata Kecoa yang tersusun sekitar dua
ratus lensa. mengembang dan membentuk mata.
Dua ratus Buster. Dua ratus jenis gigi. Empat kaki keluar dari sisi tubuhku dan aku jatuh
kedepan. Lenganku menyatu ke sisi tubuhku, lalu menyatu
kembali dan membentuk sayap.
Buster menggelengkan kepalanya dan mengerang saat aku
menyusut seukuran seperempat tubuhku.
Jangan makan aku, Aku mengingatkannya, Aku sudah
punya cukup masalah. Antenaku menyembul keluar sebagai indera perasa yang
mengagumkan. Kecoa bisa membaui segalanya. Kamar mandi itu
tercium enak, dan kencing anjing dan deterjen pembersih.
Buster melangkah mundur dan mengerang lagi.
Pintu kamar mandi itu dibuka paksa.
"Oh----Sialan !" Seseorang berteriak. "Aku akan
menggugat pemilik tanah ini ! Sayang, Bawa sepatu kesini, Aku
baru saja melihat kecoa terbesar didunia.
Lalu muncul kesempatan yang telah kutunggu.
Dengan menggelincirkan tubuhku, Bagian dalam tubuhku mulai
berputar dan berubah.
Marco pasti sedang dalam masalah. !>
Ah, Jadi sekarang aku bisa mendengar mereka semua,
Mereka pasti sedang dalam wujud morph.
Ucap Ax tak perlu,
Teman-temanku masih hidup.
Dan mereka terdengar sangat ketakutan.
Baik untuk mereka. CHAPTER 22. Rachel Satu Inchi. Satu inchi lagi dan seorang Helmacron akan berubah
menjadi kaki tiga. Aku memompa ekorku keras. Membuka
mulutku untuk menggigit. Lalu ---Thump !
Aku terlontar dari Helmacron itu. Berguling. Satu bukaan
lagi, Kali ini dari bilik jantung disebelah, Membuka dengan
cepat.Tumbuh dari retakan, menjadi lubang, lalu menjadi
jurang yang dalam. Darah mulai mengalir keluar dari bilik ini menghanyutkan
kami bersamanya.
Aku bertahan, Mencoba untuk bertahan dari arus yang
menghisap ini dengan seluruh bagian tubuhku. Dan aku tetap
kehilangan kendali.
Dan lalu---Bilik disekitarku mulai berganti dan buram. Hutan Tissue
meleleh seperti lilin yang dipanaskan.
Tapi perubahan ini terus berlanjut. Biliknya mengelilingi
kami menyusut. Jatuh, Jatuh, Jatuh, ukurannya mengecil
setengahnya. setengah lagi, setengah lagi, makin kecil, makin
kecil, makin kecil. Tissue yang sepereti akar bermunculan, Memantuk
seperti terkena kabel yang lepas dari tempatnya. lalu terhisap
masuk kedalam dinding.
SLOONG ! Dinding ini berpisah dari bilik jantung, dari peregangan
selanjutnya seperti karet dan meledak. Darah yang berwarna
merah mulai memudar ke merah pucat, lalu pink, lalu putih.
Udara ! Apakah kami tetap memilik udara tanpa sel darah
mah.", Aku mencoba dan aku tahu bahwa aku tetap bisa
bernafas. Suaranya berubah memekakkan. Aku ingin menutup
telingaku, Tapi aku tak punya telinga, Juga tak punya tangan.
Gempa bumi, tornado, gunung meletus, tsunami, angin
puyuh. SLLURPPP !
Bong ! Bong ! Bong ! Bong !
organ, Muncul didepanku. Lalu layu dengan cepata dan
menghilang.
Benda yang terlihat seperti tulang kering muncul didalam
bilik dan mengenai kepalaku, Aku , berputar, mengenai Marco
dan seorang Helmacron.
Sedetik kemudian. Poof !. Badai ini berhenti. Morph Marco telah selesai.
Kami terhantam bersama-sama didalam tempat yang
dipenuhi oleh cairan berwarna campuran biru dan putih.
Dinding yang mengelilingi kami sangat lembut. Mereka
bergerak bersama-sama, Pengepak sampah lainnya, hanya
sebesar rumah mainan.
Okay, Jadi begini Marco punya alasan bagus untuk apa
yang telah dia lakukan. Lima temannya masuk kedalam hidung,
Laser Dracon menghancurkan isi dalam perut. yada-yada-yad.
Tapi, Ayolah, Dia terdengar seperti anak berusia dua tahun.
Marco selalu menyebalkan tapi tak pernah melakukan hal
bodoh.
Tanya Jake.
Jake berkata pada kami.
Lalu, Dari kumpulan Alien, Helmacron berteriak.
perubahan tawanan kami.Tapi kami tetap hidup ! Kami akan
memerintah galaxy sebentar lag i !>
Dan sebelum kami---Jake atau Cassie, Ax atau Tobias.
belum sempat " melakukan sesuatu untuk melakukan sesuatu...
Helmacron itu bersama-sama menembak.
Tseeww ! Tseeww ! Tseeww ! Tseeww ! Tseeww !
Dan lalu---terdiam.
derita.
suaranya datar. Berikutnya aku dengar suara Tobias.
dari Yeerk"> "Neep ! Neep ! Neep !. sorakan terdengar dari Helmacron
itu. Rasa dingin yang aneh menerpaku, Bukan kesedihan,
Bukan. Aku telah bersiap akan hal ini. Kami telah melalui
banyak misi sebelumnya, Terlalu banyak bahaya. Salah satu
dari kami bisa saja mati sepertinya.... Tak bisa ditebak, tak
bisa dihindari. Dan lalu... Marah Gelombang rasa marah menerpaku, seperti ingin
menendangnya. Aku ingin para Helmacron itu tewas.
CHAPTER 23. Rachel Wahai pemimpin kami yang agung. Manusia adalah bangsa yang tolol ! Kami
telah mengatakan pada mereka berkali-kali bahwa kami tak akan menyerah ! Dan lalu
mereka memperdayakan dirinya sendiri, Percaya bahwa kami tak bisa menyerang
mereka karena kami menderita luka parah ! Apakah itu tak membuatmu tertawa,Dan
membuktikan bahwa kami satu-satunya yang pantas menguasai alam semesta,
--Dari Catatan Helmacron Pria.
Neep ! Neep ! Ne"Aghhhh !,"
Aku menyerang saat para Helmacron itu sedang bersorak
karena kematian Marco. Aku menggigit kaki Helmacron itu
dengan gigi hiuku yang kuat.
Helmacron itu menolak-ku. Dia tak kehilangan
keseimbangannya, Tapi aku merasakan sesuatu yang besar
jatuh kearahku.
Ucap Ax
menjerit
lainnya berteriak,
mereka. Yang tersisa akan mengigit tubuh mereka hingga
berlubang.> Satu masalah,> Ucap Cassie
membawanya">
Whoooossshhh! Sebantal udara keluar dari paru-paru Marco.
Lalu, Empat Helmacron lainnya yang kehilangan Daging.
Terpaksa melepaskan senjatanya. Dan saat mereka menyadari
bahwa sekarang kami bersenjata---, Mereka tiba-tiba tertarik
untuk bernegosiasi.
seorang Helmacron pria berkata,
dengan marah,
Animorphs - 42 Petualangan The Journey di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
awal, Marco mungkin masih hidup,>
kalian dan pergi dari planet ini,>
Balasnya.
Para Helmacron itu mencerca dan mengeluh, tapi akhirnya
mereka setuju untuk menyerah dan membesarkan kami lagi,
Sesungguhnya mereka tak punya pilihan.
Di dalam paru-paru kami demorph. Tobias menjadi burung
Elang, dan Ax menjadi Andalite, sisanya menjadi manusia.
Dan lalu kami keluara dari tubuh Marco. Keluar dari
tempat yang disebut Cassie "Spiracles". Atau lubang bernafas
bagi kecoa, Kami menjaga para Helmacron itu sebagai tawanan
perang. Kami bergerak cepat, Bersemangat untuk meninggalkan
jenazah ini, Jenazah yang ditinggalkan Marco.
Seperti Zombie, Aku berjalan, Menatap kedepan tak
bersuara, Terlalu sibuk untuk memikirkan.
Marco, Teman seperjuanganku, Terbunuh, Bukan oleh
Yeerk, seperti yang telah kami perkirakan dari dulu, Tapi oleh
Bangsa Alien kecil yang terlalu percaya diri.
Disini tak ada kedamaian, Puisi dan sebagainya,
CHAPTER 24. Rachel "Ini bukan gudang jerami," Ucap Cassie,
Dimanapun kita berada, Disini gelap dan lembab. Seperti inilah
yang kami rasakan,Lalu, kami merasa tak lebih besar dari
bakteri. "Apakah ada yang melihat Pesawat Helmacron?" Tanya
Jake.
"Duh." "Ax, Tetap Jake para Helmacron itu," Ucap Jake.
mengarahkannya pada tawanan kecil kami, tawanan bermata
bulat, Ekornya dibiarkan diatas kepala, Bersiap menyerang
"Tobias ?" Ucap Jake.
Ucapnya, Dengan kesusahan dia mencoba, akhirnya tetap juga
tersesat dalam kegelapan tempat ini.
Jake menggelengkan kepalanya,"Bagaimanapun juga aku
membayangkan jika kita sedang ada diluar Gudang dan pastinya
Pesawat Helmacron ada disana,"
"Kemana Marco telah pergi" Dia seharusnya berdiam diri.
Keluhku. Kemudian aku merasa bersalah karena telah
mengeluh.
"Sekarang kita merasa senang bukan," Cassie tertawa
pedih, "Aku membayangkan entah berapa lama manusia baru
bisa mengembangkan anti sinar pengecil."
"Lihat di sudut yang terang sana," Ucapku dengan
perasaan tertekan, "Kita tak berguna bagi para Yeerk, Kita
terlalu kecil untuk dikendalikan mereka sekarang,"
"Tak berguna juga bagi bangsa manusia," Potong Jake,
"Kita tak bisa mengalahkan Visser Three, saat kita hanya
seukuran klip kertas. "Jangan khawatir tentang peperangan ini," Ucapku, "Kita
harus melewatkan seluruh waktu kita untuk mencoba pulang
kerumah," Tobias kembali,
Lapornya.
"Apa wujudnya," Tanya Jake, Memandang keegelapan
"ARFARFFARAFR!" Suara gonggongan Anjing, entah
dimana didekat sini.
"Kecoa," Ucap Jake pahit, "Inilah lelucon terakhir Marco,
Kecoa kan mustahil dibunuh, Sangat ironis, huuh, ?"
"Aku pikir kita seharusnya membentuk tim pencari," Ucapku.
"Aku akan berubah menjadi Elang, Tobias dan aku akan
mencoba memastikan apakah kita ada di rumah Marco,
"Jake benar," Ucap Cassie tiba-tiba. "Aku ingat laporan saat
aku duduk di kelas empat, Taka ada yang bisa membunuh kecoa,
Memotong kepalanya bahkan tak membunuhnya,
Menenggelamkannya dalam air juga tak akan membunuhnya.---"
"Cukup dengan laporan dari acara tv Animal Planet,
Ucapku, "Kita hanya segerombolan orang yang setiinggi satu
inchi dan kemungkinan berada ratusan mil jauhnya dari rumah,
sekarang waktunya untuk fokus."
"Aku tak hanya mengoceh saja," Bantah Cassie, "Dengar,
Aku berkata bahwa : Tak ada yang bisa membunuh kecoa,
Bahkan jika kau menghentikan jantungnya. Mereka memiliki
sejenis sistem cadangan ditubuhnya."
"Kau pikir kita bisa menyelamatkannya,?" Tanya Jake,
"Mungkin saja,"
Hal ini kedengaran sangat bagus untuk dipercaya.
Secercah harapan dari balik dinding kematian.
Secara Alami, Aku curiga "Bukankah dia sudah lebih dari
dua jam dalam wujud itu,"
"Ax-man,?" Tanya jake.
mata tanduknya pada kami dan tetap memperhatikan para
tahanan itu dengan mata utamanya.
"Lima menit," Ucap Cassie, "Masih ada harapan."
Aku melihat keatas, atas makin keatas, Aku melihat kaki
besar luar biasa dengan bulu-bulu kotor. Dan diisi lainnya kulit
lembut yang keras. Kecoa itu mengeluarkan bau yang menjijikkan, Bau kecoa,
tapi dilain saat, tubuh kecoa yang telah berevolusi jutaan
tahun ini terlihat indah bagiku. Marco telah memilih bentuk
Morph yang sangat sempurna.
Dan mungkin saja dia masih hidup.
Kami mulai berteriak-teriak.
"Marco-Cepat Morph," Tangis Jake putus asa.
"Ayo Marco, Marco, "Teriak Cassie.
Tak ada respon,
"Mungkin dia koma," Ucap Cassie.
"Atau tertidur," tambah Jake, mencoba membuat lelucon,
Percobaan yang buruk. "Marco," Ucap Cassie, "Ayolah, sekarang, dengarkan aku,
Jika kau ada disana, mulailah demorph, Aku akan
membantumu."
Ucap Tobias putus aas. "Hei Bung," Ucapku, "Seberapa bodohnya jika kau
menghabiskan hidupmu dalam bentuk yang akan membuat para
gadis menjerit-jerit ketakutan,> Kencanmu akan berakhir
sebelum kau memulainya,"
"Marco, Ayolah," Bela Marco, "Kami butuh kau,"
"Yeah, Kami bahkan belum bisa ketawa sepanjang hari ini."
Siapa yang tahu apa yang bisa menjangkaunya. " Cassie yang
memimpin dengan baik, Tobias yang terlalu takut. Jake dengan
belaannya, Aku dengan rasa panik ku. Bahkan hitungan mundur
Ax, Aku tak yakin bahwa suara kecil kami bisa menyentuh
jiwanya, bahkan suara pikiran juga tak tahu apa bisa.
Sepanjang yang aku tahu adalah kaki panjang disampingku
mulai bergerak. Membesar, makin besar"Hingga seluruh
dinding dipenuhi oleh badan kecoa, Kami berlari agar tak
tertimpa.
berteriak.
Ax mengarahkan laser Dracon padanya,
tenang, Semua mata bulat Helmacron itu diarahkan pada Marco.
Lalu--Suara bergemuruh keras terdengar.
"Marco, Kau dalam Doo-doo serius. (Doo-Doo apa ya. )
Jake mencoba serius tapi tak bisa.
"Ax, Dia tak mungkin bisa mendengarku, jadi tanya dia
kita ada dimana sekarang " Ucapku, Lalu aku memukul Marco
di lengannya yang sedang tumbuh itu.
begitu. Lagipula, saat ini kau tak perlu menjawab pertanyaan ini
karena akupun tak akan bisa mendengar jawabanmu.
"ARFARFARFARF!" Cujo, ada dilorong.
Lalu, suara bergemuruh hebat, Suara Manusia yang sangat
keras. Tak mungkin aku bisa mengerti apa yang Marco ucapkan,
Tapi aku yakin dia pasti sedang berkata begini, "Oh, Man, Aku
tersudut, semua orang memarahiku ! Ini semua pasti salah
Rachel, Coba jika dia tak memukulku, Aku tak mungkin bisa
jatuh dan membenturkan kepalaku."
"Ax, Beritahu Marco untuk berhenti mengeluh dan
berterim kasih karena telah menyelamatkan nyawanya dari
Dapur yang tenggelam !"
Ax melakukannya. Sekarang aku tahu apa yang Marco
ucapka, "Ingatkan aku untuk mengirimkanmu bunga setelah aku
menyimpan ucapan maafmu. CHAPTER 25. Marco morph jadi burung Camar.
Kami bergantung padanya. Lima dari kami, dan lima
tawanan kami.
Marco menjelaskan pada kami, saat dia sebagai burung
berjalan keluar dari kamar kecil tadi dan melompat ke jendela,
lalu mengambil kamera itu dengan paruhnya. Dan terbang
melalui jendela yang terbuka dan menuju ke gudang jerami
Cassie. Sekarang karena Marco dalam wujud Morph, Marco bisa
berkomunikasi dengan Ax, serta tobias.