Crazy Karya Unknown Bagian 3
"kau besok berangkat jam berapa"" tanya Kazuma. "jam 2 siang." jawab Han Bum.
"aku akan pergi mengantar."
"aku ikut!" kataku sambil mengangkat tanganku keatas.
"iya2 ya ampun... sudah, makan makananmu dan jangan berisik!" kata Kazuma.
ukh,dasar manusia kejam! jadi Han Bum akan pulang besok..." kenapa begitu cepat"
padahal dia baru saja kembali baikan sama Kazuma.. kenapa dia harus cepat2 pulang..."
aku akan mengantar Han Bum besok dan mengucapkan terima kasih atas segalanya yang dia lakukan padaku.
dan lagi tadi dia sengaja mendatangi Hyori karena dia membelaku.. entah bagaimana caranya dia bisa tahu kalau aku dikeroyok 5 orang. sisa waktu saat itu kupakai dengan memakan burger dalam diam. ******************************************************************************** saat ini aku, Kazuma, Taiki, Yusuke, dan Emi sedang berada di bandara untuk mengantar Han Bum .
aku sedih sekali karena Han Bum harus pulang secepat ini.. TT.TT "hei, baik2lah disana..." kata Kazuma sambil menepuk bahu Han Bum. "ya, hati2 di jalan.. dan maafkan kami atas selama ini." kata Taiki. "hati2 lah dijalan Han Bum-kun!!" teriak Yusuke.
"aku tak kenal kamu, tapi hati2 ya di jalan." ini komentar manusia planet tak lain tak bukan adalah Emi.
mereka saling berjabat tangan perpisahan.
dan satu2nya yang belum mengucapkan perpisahannya hanyalah aku.
lalu aku maju dan melangkah ke depan Han Bum sehingga posisi kami sekarang berhadapan.
"hei..." kataku.
"hei...." jawab Han Bum. "terima kasih atas segalanya..." "tidak perlu sungkan..."
"tentang itu....." aku mau bicara tentang pengakuan Han Bum padaku yang belum kujawab. tapi ada Kazuma disini sehinggatak mungkin aku ngomong disini.
".... tak perlu kau jawab... tentu saja aku sudah tahu jawabannya.. baik2lah dengan Kazuma.." jawab Han Bum.
aku melirik Kazuma, sepertinya ia tak mendengar apa yang dikatakan Han Bum karena sedang sibuk memperhatikan anjing penjaga di pintu masuk bandara. untunglah, jadi dia pasti tak akan nanya macam2...
tiba2 ada perempuan berumur kira2 39 tahunan berdiri di samping Han Bum. itu pasti ibunya, mata dan bibir mereka mirip.
"hei Kazuma... tidakkah kau mau mengunjungi kami kapan2 ke Korea" sebenarnya ayahmu merindukanmu, dia selalu menelponku menanyakan keadaanmu saat aku berada di sini. kalau kau segan pergi sendiri,ajak saja teman2mu..." kata ibu Han Bum kepada Kazuma.
"aakan kupikirkan lagi.." jawab Kazuma. kupingnya memerah, sepertinya dia senang dengan mendengar bahwa ayahnya merindukannya. apakah anggapan Kazuma selama ini akan ayahnya yang tak memperhatikannya itu salah"
ya, pasti salah. melihat dia bisa salah paham juga kepada Han Bum.. -_- ibu Han Bum tersenyum senang atas jawaban Kazuma. ia berbisik kepada Han Bum ," jangan lama2 ya, ibu duluan." dan akhirnya pergi duluan kedalam tempat pemeriksaan karcis.
"nah... aku harus pergi sekarang..." kata Han Bum "ya. hati-hatilah di jalan" kata kami bergantian.
"sebelum aku pergi...." Han Bum menarik tanganku untuk membuatku lebih dekat dengannya lalu dia mencium pipiku.
0_0 aku kaget sekali. "ap-apa apaan kau!"" sebal Kazuma.
"hahaha! itu balasan karena kau salah paham kepadaku! sekarang kita impas!" kata Han Bum kepada Kazuma sambil ia berlari ke tempat pemeriksaan karcis.
"cih.. bocah busuk, kuampuni kali ini lantaran kami impas." gumam Kazuma. aku masih terbengong karena Han Bum menciumku.
sebenarnya Han Bum bukan hanya menciumku saja, tapi dia juga berbisik di telingaku,
"terima kasih juga atas semuanya... jangan lupa, aku... menyukaimu...." kita rahasiakan hal ini dari Kazuma ya! hihihi....
"KAU HARUS MEMBERSIHKAN PIPIMU DARI RACUN ANAK ITU!!" kata Kazuma kepadaku.
CRAZY bonus chapter: Han Bum's version
kau pernah menyukai orang yang sudah pasti tak akan mungkin menjadi milikmu"
kau pernah menyukai seseorang sampai ia tak lepas dari pandanganmu" kau pernah menyukai seseorang sampai di titik dimana kamu sulit bernafas" ya, aku pernah...
dan aku menyukai gadis yang baru kutemui 3 hari lalu. yang tak lain adalah pacar dari kakak tiriku.. Kazuma... aku tahu ini tak mungkin, tapi apa dayaku"
apakah ini salahku karena aku telah menyukai dia" maafkan aku... tapi aku menyukaimu...
******************************************************************** disini aku menunggu di gerbang belakang sekolahnya. hatiku berdebar amat cepat menunggu Asuka keluar dari sekolahnya. kenapa dia tidak keluar2 juga"
memang sih dia bilang dia dapat hukuman membersihkan WC selama seminggu ini, tapi kenapa dia tak keluar juga"
padahal ini sudah jam setengah 6 sore.
kemarin Taiki berbicara kepada Asuka. dia bilang dia akan memberitahu Asuka semua kejadian kenapa dia dan Kazuma amat membenciku.. bagaimana ini"
Kazuma dan yang lainnya telah membenciku karena berita fitnah itu, masa sampai Asuka juga akan ikut2an membenciku karena masalah ini" kumohon...
tak apa2 jika mereka membenciku, tapi tolong jangan kamu.. aku masih bisa tahan kalau mereka membenciku, tapi aku tak mau kalau kau ikut2an juga membenciku.
aku melihat ada cewek yang sedang mengarah kesini, kalau tak salah itu teman Asuka yang bernama Emi.
akan kutanya kemana Asuka.
"maaf, kamu teman Asuka kan"" tanyaku kepada cewek ini selagi dia melewatiku.
dia berhenti," iya aku temannya, kenapa"" "kau tahu Asuka dimana""
"ehm.... aaku tidak tahu..." katanya gugup sambil sesekali melirik ke arah pohon besar yang berada di halaman sekolah.
perilakunya aneh. jadi aku melihat ke arah pohon yang dia lirik sesekali itu, dan aku melihat Asuka sedang berjongkok disana.
ternyata dia sembunyi di belakang pohon itu... bersembunyi dariku...
"oh, ya sudah terimakasih. akan kutunggu dia." kataku sambil tersenyum kepadanya.
dia melotot melihat senyumku dan bertingkah gugup.
entah kenapa dia begitu.. apakah ada sesuatu yang salah di wajahku" akhirnya dia pergi dan aku tetap menunggu Asuka.
aku tidak mau menghampirinya, aku akan menunggunya sampai dia keluar.
sudah 2 jam aku menunggu dia untuk keluar dari tempat persembunyiannya, namun ia tak keluar2 juga.
aku amat sedih karenanya. dia benar2 membenciku sekarang. dia bahkan tidak mau bertemu denganku sampai rela bersembunyi selama ini untuk menghindariku.
kumohon... kumohon jangan sampai kamu ikut membenciku...
lalu aku melihatnya berdiri dan berlari ke arah samping sekolah. feeling-ku dia pasti akan mencoba kabur dariku dengan memanjat tembok, lalu aku berputar ke arah dimana dia akan turun.
dan benar saja dugaanku, dia menggantung di tembok karena tidak bisa turun..
hahaha, dia memang benar2 bodoh... "butuh bantuan"" kataku kepadanya.
dia menengok ke belakang dengan wajah amat bersyukur karena ada yang memberinya bantuan. tapi setelah dia tahu orang itu adalah aku, ekspresinya berubah kelam.
"terimakasih." katanya sambil menundukkan kepalanya.
setelah jeda beberapa detik dia bersiap untuk kabur, namun usahanya gagal karena aku menangkap tangannya.
"kenapa kau menghindariku"" tanyaku pedih.
"lepaskan aku!" teriaknya sambil berusaha melepas genggamanku dari tangannya,
"jawab dulu kenapa kau menghindariku."
dia tidak menjawab melainkan menarik tangannya kuat2.genggamanku terlepas dari tangannya akibat kuatnya dia memberontak, tangannya terbang dan kukunya menggores wajahku yang telah terluka sebelumnya karena dipukul Taiki dan menciptakan luka garis yang panjang dan amat perih rasanya. tapi rasa perih di wajahku tak seperih luka di hatiku karena dia menghindariku.
dia melihat wajahku yang terluka dan dia mengurungkan niatnya untuk kabur. lalu dia mulai mengeluarkan kotak P3K yang selalu dibawanya dan mulai mengobati lukaku.
kenapa" kenapa dia tak pergi saja meninggalkanku"
perasaan dalam dadaku meluap2 seakan akan meledak kapan saja.
aku memakai kesempatan ini untuk menjelaskan apa yang terjadi sebenarnya, bahwa Hyori telah menjebakku dan aku korban dari semua ini. dia menyimakku sambil mengobati luka di wajahku.
bisakah kau obati juga luka di hatiku"
kumohon jangan hindari aku, kumohon.. kumohon... perasaan ini sudah meluap dan tak terbendung lagi...
aku mengambil tangannya yang tengah mengobati lukaku dan kutaruh di dadaku,
"aku tidak merebut Hyori... aku bersungguh2 akan hal itu... tapi bagaimana ini" Aku...... menyukaimu......"
kata2 ini mengalir begitu saja dari mulutku. tanpa aku sendiri sadar atas apa yang kukatakan.
bagaimana aku bisa begini bodoh" bagaimana aku bisa lepas kendali dan menghancurkan semuanya"
dia terperangah, sampai akhirnya dia menarik tangannya dari dadaku.
dia memandangku dengan ekspresi tak percaya. wajahnya merah sekali lantaran kaget atas pengakuanku.
"aaku... aku...." gumamnya, sampai akhirnya dia berlari meninggalkanku. aku terduduk melihatnya berlari. aku terus memandang sosoknya sampai benar2 hilang dari pandangan.
bagaimana aku bisa lepas kendali" aduh, bodohnya aku!
sadarlah Park Han Bum! dia pacar kakakmu! dia objek yang tak boleh kau sentuh. kau tak boleh menyentuhnya, apalagi menyukainya. tidak boleh....
"Park Han Bum... kau bodoh..." gumamku.
********************************************************************************* setelah kejadian kemarin aku tak lagi pergi ke sekolah Asuka.berusaha dengan tidak menemuinya aku akan melupakannya.
tapi ternyata itu sia2.. langkahku membimbingku kemana dia berada. aku mengikutinya setelah dia pulang dari sekolah, aku berusaha agar dia tidak sadar aku mengikutinya. dan itu berhasil. orang begitu cuek dan lemot seperti dia pasti takkan sadar bila dibuntuti..
entah kenapa aku jadi seperti ini. karena dia aku jadi kehilangan kendali dan mengikuti dia seperti stalker saja -_dari berhari2 aku mengikuti dia, aku mendapati bahwa setiap harinya sehabis pulang dari sekolah dia selalu pergi ke RS tempat Kazuma di rawat.tapi usahanya untuk menemui Kazuma tidak pernah berhasil karena Kazuma tak mau bertermu dengannya dan teman2nya juga menghalangi agar Asuka tak dapat bertemu dengan Kazuma.
pasti semua ini karena kejadian waktu itu. pasti Kazuma marah karena pada saat itu Asuka lebih memilih untuk bersamaku dari pada ke Kazuma. ini semua salahku...
kenapa sih aku bisanya bikin kacau saja"! seharusnya aku tak usah datang ke Jepang! ugh!
hari ini Asuka tidak pergi ke RS lantaran Kazuma sudah keluar dari RS, jadinya dia langsung mengarah pulang.
entah kenapa dia lesu sekali..
di perjalanan pulang dia mampir ke 7eleven. jadi aku memutuskan untuk berputar2 saja di kompleks rumahnya agar dia tak melihatku saat dia keluar nanti. saat aku sedang berputar2 di sekitar rumahnya, heuk! itu Kazuma! heh" sedang apa dia mondar-mandir di depan rumah Asuka begitu" dia mondar-mandir sambil sesekali melihat jendela kamar di lantai 2. dan setahuku kamar Asuka berada di sana.
setahuku dia tak mau bertemu Asuka, lalu apa yang dia lakukan di depan rumahnya begitu"
hahaha, ternyata bukan aku saja yang kehilangan kendali karena Asuka. tapi cowok berkarisma seperti Kazuma ternyata juga kelihatan bodoh kalau berkaitan dengan Asuka. kekeke, perasaanku jadi lebih baik. setelah beberapa lama Kazuma bolak-balik, akhirnya dia pergi juga dari depan rumah Asuka.
ngomong2, kenapa Asuka lama sekali" kenapa dia tak kembali2 juga dari 7eleven" ini aneh..
aku langsung bergegas menuju ke arah 7eleven, dan di jalan aku melihat Asuka sedang disekap oleh 5 orang cowok berbadan besar. dari seragamnya, itu seragam SMA Sakura. mereka pasti suruhan rubah betina itu!
bagaimana dia bisa begitu licik mengirimkan 5 orang untuk menghabisi Asuka"! oh ya ampun, aku pasti akan membuat perhitungan kepada rubah busuk itu.
aku sudah bersiap2 untuk menolong Asuka, tapi kukurungkan niatku karena aku melihat Kazuma sedang berjalan ke arahku.
aku langsung sembunyi sebelum Kazuma dapat melihatku. Kazuma berjalan melewatiku, dia tidak sadar akan keberadaanku yang sedang bersembunyi di balik tiang karena dia sedang berkonsentrasi dengan pikirannya sendiri.
tiba2 dia berhenti dan terperangah. dari ekspresi terkejut-nya bisa kuketahui bahwa dia melihat Asuka yang sedang di keroyok 5 orang itu. ternyata keputusanku utuk sembunyi tepat, Asuka pasti lebih suka kalau Kazuma yang menolongnya.
Kazuma hanya berdiri mematung dalam keterkejutannya, tapi selang beberapa detik dia mengubah ekspresi shock-nya dengan ekspresi dingin dan berbalik meninggalkan Asuka.
"KAZUMAAAAAA!" teriak Asuka meminta pertolongan dari Kazuma yang meninggalkannya.
kenapa Kazuma meninggalkannya"! bagaimana dia bisa tahan membiarkan Asuka dibekap oleh 5 orang begitu"!
padahal keadaan Asuka sudah parah dengan luka sana-sini. tak kuduga Kazuma bisa bersikap begitu kepada Asuka.
yah, aku tidak heran sih. orang dengan harga diri tinggi seperti Kazuma pasti akan melakukannya kepada orang yang telah membuangnya.. bisa kulihat ekspresi Asuka amat terluka karena Kazuma meninggalkannya. Asuka terus memberontak dari bekukan 5 orang itu, tetapi usahanya tak membuahkan hasil.
"Kazuma!! hei! tolong aku!!! uph-!!!" teriak Asuka sekali lagi meminta tolong, tapi dia keburu dibekap oleh si muka gorila sebelum dia bisa menyelesaikan kata2nya.tubuhku menegang melihat Asuka diperlakukan begitu kasarnya. ingin rasanya aku melompat ke arahnya dan menolong, tapi kutahan keinginanku ini dalam2. entah kenapa, aku percaya pasti Kazuma tidak akan tega meninggalkan Asuka begitu saja.
aku melihat ke arah Kazuma, ekspresinya.. ekspresi Kazuma begitu terluka..
mungkin Asuka tak dapat melihatnya karena Kazuma membelakangi Asuka, tapi aku dapat melihatnya dengan amat jelas.
ternyata walaupun Kazuma memang berjalan meninggalkannya, tetapi hatinya begitu terluka karena meninggalkan Asuka.
ekspresinya tidak bisa bohong kali ini. harga dirinya yang tinggi mengharuskan dia berjalan meninggalkannya. aku tahu Kazuma begitu terluka karena Asuka membuangnya, tapi aku tahu dia lebih terluka lagi saat ini. akan kulihat sampai kapan harga dirinya itu dapat menahan dirinya untuk tidak menolong Asuka.
"GYAAAAAAA!!!!" suara si muka gorila yang membuatku mengalihkan perhatianku lagi kepada Asuka dari Kazuma.
0_o! ternyata Asuka menggigit tangan si muka gorila yang membungkam mulutnya itu. wuahh... aku tak percaya Asuka begitu gigihnya melawan mereka.
si gorila dengan reflek melepaskan pitingannya dan Asuka berhasil kabur. dia berteriak2 memanggil2 Kazuma sambil berlari ke arah Kazuma berusaha meraihnya. tapi usahanya gagal karena dia kembali ditangkap oleh 5 orang itu.Asuka terhjatuh dan dia dibekap dengan wajah mencium tanah. hatiku begitu sakit melihat Asuka diperlakukan seperti itu. tapi aku tak boleh ikut campur, ini adalah momen mereka. aku menahan diriku sangat kuat agar aku tak melompat ke sana dan masuk ke celah diantara mereka.
Asuka menangis, air mata mengalir deras di pipinya. dia putus asa dan di sela2 keputus asaannya dia berteriak,
"DASAR KAU PSIKOPAT PIRANG! BISA2NYA KAU MENGACUHKANKU DITANGAN 5 PRIA HOMO INI! TEGA2NYA KAU MELAKUKAN INI KEPADAKU!! DASAR KEPALA KOSONG BERWARNA EMAS!!! AKU MENCINTAIMU BODOH!!! KEPALA KOSONGMU ITU PASTI TAK PERNAH SEKALIPUN MENGETAHUINYA!! DASAR BUCERI!!!!!!!"
buceri..." apa itu..."
aku tak tahu artinya, namun bisa2nya Asuka memaki2 Kazuma di sela2 pengakuan cintanya..
hahaha... dia benar-benar..bodoh...
Kazuma mematung mendengar perkataan Asuka. selang beberapa detik dia langsung memburu 5 orang itu dengan kecepatan kilat dan menghabisi mereka. aku takjub dengan kehebatan Kazuma dalam berkelahi. bahkan dengan tangan di-gips dan badan yang baru sembuh begitu dia masih dapat berkelahi selincah dan sekuat itu.
ternyata pengakuan cinta Asuka menghancurkan harga diri Kazuma. hahaha, bahkan orang seperti Kazuma bisa dibuat Asuka terlihat bodoh. aku kagum dengan Asuka.
5 orang itu ambruk ke tanah, sebagian dari mereka mengeluarkan busa dari mulutnya. entah kenapa aku jadi kasihan sama 5 orang itu... -__- Kazuma menghampiri Asuka, dan Kazuma berbicara dengan Asuka cukup panjang.
dari percakapan mereka aku jadi tahu apa arti BUCERI itu.. dan aku juga tahu bahwa yang membuat Kazuma menolong Asuka dan membuang harga dirinya itu adalah pengakuan Asuka 'AKU MENCINTAIMU BODOH!!' kepadanya. hahaha, tebakkanku benar..
ternyata Kazuma kalah dengan pernyataan yang keluar dari mulut Asuka dan membuang rasa 'harga diri tinggi' nya untuk tidak menolong Asuka.2 orang ini memang tercipta untuk bersama...
aku membalikkan badanku dan pergi.
aku tak tahan dengan rasa nyeri yang timbul di hatiku akibat menyaksikan kebersamaan mereka.
ingin rasanya aku melawan takdir dan merebut Asuka dari sisi Kazuma, tapi aku tahu itu tidak mungkin.
yah, mungkin ini saatnya.
ini saatnya untukku pergi sebelum rasa suka yang dalam ini berubah menjadi cinta.
ya, aku akan pulang ke Korea. aku pulang karena kelemahanku dan untuk melindungi diriku agar tak jatuh lebih dalam lagi dalam perasaan ini.. tapi sebelum itu, masih ada 1 hal yang harus kulakukan...... **************************************************************** aku pergi ke SMA Sakura untuk membuat perhitungan dengan Hyori. selama ini aku sudah terlalu lama bersabar dan terlalu lama diam. selama ini aku diam dan tak sekalipun membuat perhitungan dengan rubah busuk ini walaupun dia telah menghancurkan hubunganku dengan Kazuma. dengan dia mengirim 5 orang untuk menghabisi Asuka, dia telah sukses membuat kesabaranku habis.
ini saatnya aku membuat perhitungan dengannya. walaupun membuat perhitungan dengannya tidak merubah apapun, setidaknya itu memuaskanku. apa perlu kutambah 1 atau 2 pukulan di wajahnya....." aku menunggunya keluar dari sekolah sampai hari sudah sore, tapi rubah busuk itu tak juga memunculkan batang hidungnya.aku mencegat cewek yang kutahu adalah pengikut Hyori dan kutanya dimana Hyori berada. cewek ini pertamanya tak mau memberitahuku dimana si rubah itu berada, tapi aku menjalankan trik yang biasanya berhasil kulakukan kepada cewek2 tipe seperti dia (kalau dia bisa berteman dengan Hyori, pasti paling tidak sifatnya sama bukan" Hyori saja seperti wanita gampangan, apalagi pengikutnya" *tolong jangan anggap aku jahat, tapi memang itu faktanya*) banyak orang bilang aku ganteng (jangan bilang aku sombong atau ke-PDan plis..) dan banyak cewek yang naksir padaku karena wajah ini, jadi tak ada salahnya bukan sesekali kupakai wajah ini untuk mendapatkan apa yang kumau"
aku mendekatkan wajahku ke wajah cewek ini dan memojokkannya di tembok lalu mengurungnya dengan tanganku.
bisa kulihat cewek ini gugup setengah mati, tapi matanya tetap terpaku kepadaku tanpa berkedip sekalipun.
"bisa kasih tahu aku dimana Hyori..." kalau kau beri tahu, akan kuberi hadiah..." kataku dengan merendahkan suaraku berharap aku berhasil menirukan om-om yang sedang merayu gadis SMU seperti yang ada di film2. dan aku berhasil!
cewek ini tidak merasa jijik dengan perbuatanku ini, tapi wajahnya makin memerah dan dia makin gugup.
aku sendiri jijik dengan perbuatanku ini, tapi aku harus tahu cepat dimana Hyori berada. aku sudah pulang besok, jadi aku harus cepat2 memburu dan membuat perhitungan dengan rubah busuk itu!
"Hyo.. Hyori.. *glek* kabur tadi karena melihatmu berada disini. sekarang dia sedang dalam perjalanannya ke rumah..." kata cewek ini gugup sambil masih menatap wajahku lekat2 tanpa berkedip sekalipun. sialan... rubah itu kabur"! bisa2nya dia kabur tanpa ketahuan olehku..
aku langsung berlari ke arah yang mungkin dilewati Hyori dalam perjalanannya dan meninggalkan cewek gugup itu tanpa memberi salam perpisahan atau hadiah yang kujanjikan. aku benci sekali dengan tipe cewek macam itu, dan aku sendiri juga benci sekali dengan kenyataan bahwa aku menggoda cewek macam itu untuk mencari Hyori -__-.
rubah itu benar2 telah menghancurkan hidupku!
beruntung, aku menemukannya tak lama setelah aku berlari. aku langsung menangkap tangannya dan dia sontak kaget.
"ada yang perlu kubicarakan denganmu rubah tengik." kataku dengan menahan hasratku untuk mengobrak abrik wajah orang yang berada di hadapanku ini.
"HaHan Bum... oh ya ampun, lama tak bertemu.." katanya pura2 senang. padahal aku tahu dia ketakutan sekali.
"bisa2nya kau berpura2 manis. kau kira kau cantik dengan berpura2 begitu" kamu menjijikan tahu." sindirku.
tubuh Hyori menegang dan akhirnya wajah aslinya keluar. ekspresinya berubah dari cewek sok imut menjadi ekspresi dengan senyum jahat yang ada di film2.
"jangan berbicara kepadaku seperti itu. apa urusanmu" cepat katakan, aku tak ada waktu meladenimu." katanya dengan ekspresi sebal.
"jangan bertingkah sok. kalau aku mau, aku bisa mengacak-acak wajahmu sekarang." kataku.
Hyori menelan ludah dan diam saja atas perkataanku. sepertinya dia sadar bahwa lebih baik diam daripada membuatku makin marah. "kau kan yang mengirim 5 orang itu untuk menghabisi Asuka"!" teriakku kepadanya.
dia tertegun,"kalau memang iya, apa urusannya denganmu" untuk apa kamu peduli""
aku ingin bilang bahwa tentu saja itu urusanku karena aku menyukainya, tapi kutahan dalam2,
"dia pacar Kazuma dan kau tahu itu!" kataku. "tentu.. tentu saja aku tahu."
"lalu" kenapa kau melakukan itu"! kau tak puas hanya menghancurkan hidupku saja hah"!"
"Kazuma milikku! dan cewek jelek itu harus mengembalikkan padaku yang sebenarnya adalah milikku!"
dasar perempuan busuk. dia yang meninggalkan Kazuma dan masih mengklaim bahwa Kazuma adalah miliknya" sebenarnya apa yang ada di pikirannya"! aku sama sekali tidak dapat mengerti..
"dia bukan milikmu rubah busuk. kau meninggalkan Kazuma. ah, bukan meninggalkan, kau MEMBUANGNYA!"
"lebih baik jaga mulutmu bocah. kau pikir kau bisa bicara seenaknya mentang2 aku menyukaimu dulu" dulu kau menolakku, sekarang kau mau menggodaku""
"menggodamu" hah! lebih baik aku menggoda anjingku daripada harus menggoda wanita bau sepertimu."
"ap-" "karena perbuatanmu itu sekarang Kazuma dan yang lainnya membenciku! karena kau mengaku2 telah berpacaran denganku! bisa2nya kau berbuat seperti itu disaat aku mabuk!"
"mengaku2"! hahaha, lucu sekali kau! kau yang menciumku duluan!"
"mungkin kau pikir aku tidak ingat, tetapi walau dalam keadaan mabuk aku ingat semuanya! kau yang menciumku dan mengatakan pada semuanya bahwa kita telah pacaran! menjijikan."
"begitu.." hahaha, walaupun kau ingat, tak ada satupun yang mempercayaimu. apa maumu sekarang" lebih baik kau jangan mengungkit2 masa lalu."
aku benci bahwa perkataannya benar. tak mungkin ada yang mempercayaiku. kejadian ini telah lama berlalu dan fakta tak lagi perlu untuk diungkapkan.
"aku percaya kepadanya." ......"!
Ka... Kazuma...."! bagaimana dia bisa ada disini"
sejak kapan dia berada disana" sejauh mana dia mendengar percakapanku dengan rubah ini"
"aku percaya kepada Han Bum." kata Kazuma lagi.
Hyori ketakutan setengah mati. bahkan dia ketakutan lebih daripada saat aku mengancamnya tadi,
"senpai... kau mendengar semuanya..."" kata Hyori dengan suara bergetar. MUAAHHAHAHAHAHA!!! HAHAHAHAH!!! hatiku bersorak melihat rubah busuk ini dalam situasi seperti ini. bahkan aku rela terjun dari atas gedung di dalam momen membahagiakan seperti ini!
"senpai....." gumam Hyori, bisa kulihat dari mata Hyori bahwa ia ketakutan setengah mati.
"memangnya ada yang perlu kudengar"" kata Kazuma berpura2 bodoh. "iitu semua bohong.. sungguh, dia menjebakku." Hyori panik. bisa kulihat bicaranya mulai ngaco saking paniknya, dan dia mulai memakai alasan apapun untuk melindungi dirinya. tapi bagaimana bisa dia bilang aku menjebaknya"
"apa katamu-" aku baru mau mulai protes tapi Kazuma mengangkat tangannya menghentikanku untuk bicara.
lalu Kazuma memutar tubuhnya sampai mengarah kepadaku,
+BUAAAAAAKHHHHHHHHHH!!!+ Kazuma melancarkan bogemnya ke wajahku kencang sekali.
aku terjatuh ke tanah dan terbengong atas perlakuan Kazuma. Asuka berlari ke arahku berusaha menolongku yang sedang terbengong ini dan meneriaki Kazuma.
apa salahku sampai dipukul begini" apakah ini karma karena aku bersorak atas ketakutan Hyori"
"itu untuk ketidak jujuranmu kepada kakakmu sendiri." kata Kazuma. ap... apa...."
kakak"! oh aku tak percaya ini...
dia telah memaafkanku"! Kakakku 'Kazuma' telah memaafkanku"!
hatiku lebih bersorak lagi sekarang daripada tadi. aku bahkan rela mati dalam momen ini.
kegembiraanku pecah karena aku melihat Hyori yang berusaha melarikan diri.
tapi ternyata usaha Hyori sia2 karena Kazuma menangkapnya sebelum ia berhasil kabur.
MUAAHHHAAHAHAHAHAHAH!!! HARI INI AKU BAHAGIA SEKALI!!!! +PLAAAKK!!!+ Kazuma menampar Hyori.
cih... cuma ditampar saja... padahal dia lebih pantas kalau digebukin sampai matanya copot.
rasanya ini tak adil... aku sang 'korban' dapat tonjokan keras sampai gigiku otek, namun sang 'pelaku' mendapat tamparan yang hanya akan terasa sakit untuk 5 menit ke depan... -_"kakak! bagaimana mungkin kau menamparku"! aku ini Hyori! aku pacar yang dicintaimu!" teriak Hyori sambil menangis deras sekali.
aku melihat Kazuma tertegun mendengar perkataan Hyori. lalu Kazuma berjongkok di samping Hyori lalu mencengkram pipinya. lalu Kazuma memutar wajah Hyori menghadap ke arah Asuka yang berada di sisiku.
"kau lihat dia" dia pacarku. bukan kamu. lihat baik2. tidak ada lagi yang namanya 'pacar yang dicintaimu'. cuma dia seorang bagiku, kau mengerti" dan satu lagi, kalau kau berani menyentuhnya bahkan seujung rambutpun, kau akan mati di tanganku. kau tahu bukan aku selalu menepati perkataanku" bagaimana kalau kau coba..."" ancam Kazuma dengan suara yang amat menawan namun mengerikan dan dengan aura yang luar biasa.
Hyori amat ketakutan. pandangan matanya gelap dan dahinya berkeringat. dia gemetaran dan giginya mulai gemelutuk.
Kazuma menghentakkan wajah Hyori dan berjalan ke arahku dan Asuka. wuah... aku takjub sekali dengan kejadian barusan...
Kazuma keren sekali... aku bangga punya kakak seperti dia! (walaupun hanya kakak tiri sih..)
mungkin gak ya aku bisa seperti dia kemudian hari" hahahaha
"cepat berdiri..." kata Kazuma kepada Asuka. bisa kulihat Kazuma cukup cemburu karena Asuka berdiam di sampingku.
"kamu juga berdiri. kita harus bicara." kata Kazuma kepadaku. "baiklah..." kataku.
lalu kami meninggalkan Hyori yang masih dalam mode 'shock'-nya. ini saatnya kebenaran terungkap, aku akan menceritakan semua yang terjadi kepada Kazuma.
tak satupun akan kusembunyikan.
ehada satu yang akan kusembunyikan. akan kusembunyikan perasaanku pada Asuka dalam2...
**************************************************************
sebenarnya urusan ibuku sudah selesai di Jepang,tetapi dia masih ingin berlibur disini sampai 1 minggu ke depan.
tapi aku mengajaknya kembali ke Korea. ajakanku untuk pulang yang cukup memaksa membuat ibuku menurutiku. aku harus pergi dari sini, aku harus pulang secepatnya. semakin jauh aku dari dirinya, akan semakin cepat aku melupakannya ,sebelum perasaanku jatuh lebih dalam lagi kepadanya. setelah kejadian dengan Hyori kemarin aku beserta Asuka dan Kazuma pergi ke MCD.
disana aku memberitahukan mereka akan kepulanganku hari ini. dan disinilah mereka, di bandara mengantar kepergianku. tak kuduga Taiki dan Yusuke sampai ikut mengantarku (teman Asuka yang bernama Emi juga mengantarku sih.. tapi aku tak terlalu peduli.) berarti mereka sudah benar2 memaafkanku. ternyata kedatanganku ke Jepang tidak sia2.
"hei, baik2lah disana..." kata Kazuma sambil menepuk bahuku. "ya, hati2 di jalan.. dan maafkan kami atas selama ini." kata Taiki. "hati2 lah dijalan Han Bum-kun!!" teriak Yusuke.
"aku tak kenal kamu, tapi hati2 ya di jalan." kata Emi. kini aku tahu kenapa dia bisa berteman dengan Asuka.. cara pikir mereka sama -__-'
mereka menjabat tanganku satu-persatu. dan kini tinggal Asuka yang belum mengucapkan apa2 padaku.
dia merasa canggung. pasti karena pengakuanku belum lama ini yang tak kunjung dijawabnya juga.
yah.. aku memang tak perlu jawabannnya sih... "hei..." katanya memecah kecanggungan. "hei..." balasku.
"terimakasih atas segalanya.." "tak perlu sungkan.."
"tentang itu....." aku tahu dia pasti mau membahas tentang pengakuanku. tapi ini bukan saat yang tepat, Kazuma disini.
".... tak perlu kau jawab... tentu saja aku sudah tahu jawabannya.. baik2lah dengan Kazuma.." selaku.
ibuku datang memecah kecanggunganku dengan Asuka. dan aku bersyukur atasnya.
"hei Kazuma... tidakkah kau mau mengunjungi kami kapan2 ke Korea" sebenarnya ayahmu merindukanmu, dia selalu menelponku menanyakan keadaanmu saat aku berada di sini. kalau kau segan pergi sendiri,ajak saja teman2mu..." kata ibuku ke Kazuma.
ya, itu benar. ayah selalu menanyakan keadaan Kazuma. lebih tepatnya 'ayah merindukan Kazuma'. entah kenapa Kazuma tidak lagi berhubungan dengan ayah..tetapi setelah ibu berkata begitu kepada Kazuma, kulihat air muka Kazuma berubah menjadi senang. seperti anak kecil yang bahagia karena mendapat mainan baru. perkataan ibu menyenangkannya..." tidakkah dia tahu selama ini ayah merindukannya"
"aakan kupikirkan lagi.." jawab Kazuma canggung.
ibu tersenyum mendengar jawaban Kazuma dan berbisik kepadaku, " jangan lama2 ya, ibu duluan."
lalu ibu pergi ke tempat pemeriksaan karcis .
nah, ini saatnya. saatnya aku berpisah dengan semuanya. terutama, Asuka. "nah... aku harus pergi sekarang..."
"ya. hati-hatilah di jalan" kata mereka serentak.
ini yang terakhir.. setidaknya biarkan aku jujur atas perasaanku untuk yang terakhir kalinya.
aku tak mau kembali ke Korea sebagai pengecut yang telah kabur karena takut jatuh cinta.
jadi, biarkanlah aku jujur terhadap perasaanku sebelum akhirnya aku bisa melepaskanmu dan melangkah maju.
"sebelum aku pergi...." kataku.
lalu aku menarik tangan Asuka agar merapat kepadaku.
aku berbisik di telinganya dengan volume yang hanya bisa didengarku dan Asuka,
"terima kasih juga atas semuanya... jangan lupa, aku... menyukaimu...." lalu aku mengecup pipi Asuka dan melepas genggamanku atas tangannya. ini satu langkah bagiku untuk maju dan melupakannya..
aku melihat Kazuma melotot kaget atas kelakuanku,"ap-apa apaan kau!"" teriak Kazuma.
aku tersenyum nakal kepadanya, "hahaha! itu balasan karena kau salah paham kepadaku! sekarang kita impas!"
aku berkata begini karena aku tahu bahwa dia pasti akan memaafkan aku karena telah mencium Asuka supaya impas.
lalu aku berlari meninggalkan mereka.
kulihat Kazuma ngamuk2 dengan berteriak2. tapi Kazuma tidak marah beneran, melainkan marah seperti anak kecil yang marah pada dirinya sendiri. bisa kulihat Asuka 'shock' atas perbuatanku, Taiki dan Yusuke sedang menenangkan Kazuma yang sedang mencak2, dan Emi yang melambai2 kepadaku.
aku melambaikan tanganku sambil tersenyum kepada mereka walaupun aku tahu mereka tak melihat (Emi melihatku ding, dia sedang melambai padaku soalnya -__-)
lalu aku pergi ke tempat pemeriksaan karcis dan masuk ke pesawat yang akan membimbingku pulang ke Korea.
CRAZY #14 hari ini Kazuma kelihatan bete dan sedikit uring2an. aku bertanya2 kenapa dia begitu...
mungkinkah dia masih marah karena kejadian di bandara"
ah tidak mungkin.. kalau mengingat kejadian di bandara seharusnya akulah yang marah.ya bagaimana tidak!
saat perjalanan pulang dari bandara, tiba2 Kazuma berhenti di toko buku dan membeli thinner. ternyata thinner itu dibeli Kazuma untukku! jelasnya untuk men-sterilkan pipiku dari ciuman Han Bum. tentu saja aku menolak. masa aku memakai thinner untuk wajah"!
seharian ini si Kazuma kelihatan bete terus. aku juga jadi ikut bete melihatnya. padahal aku cuma mau menggunakan jam istirahat ini untuk makan dengan tenang, tapi kenapa sih Kazuma mengekor terus dengan muka bete"! kalau dia sedang bete, kenapa dia tidak bete sendiri saja malah MENGEKORIKU"! mana pengikutnya juga ikut mengekor lagi! huh! "apa sih maumu"! dari tadi kamu mengekor dengan muka bete begitu! setidaknya beri tahu alasanmu!"
".........."Kazuma diam saja.
"hei.. kau masih marah karena aku tak mau pakai thinner untuk membersihkan pipiku" tenang sajalah! aku sudah cuci muka 10 kali begitu sampai rumah!"
"kencan...." "hah"" "ayo kita kencan..." "kamu sudah sinting"" "sudahlah jangan banyak cing-cong. aku sedang tak mau bercanda.."
kh, sepertinya Kazuma tidak bercanda.. " kencan" maksudmu kamu dan aku" berdua""
"tentu saja... memang apa definisi kencan menurutmu""
dasar kepala kosong berwarna emas! dia memperlakukan aku sudah seperti orang idiot saja.
tentu saja aku tahu kalau kencan itu berdua. tapi kemanapun kami pergi, biasanya pasti pengikut Kazuma ikut serta.
makanya aku sedikit takjub waktu Kazuma mengajakku kencan. "ih... mau kemana memangnya""
"terserah kau saja. yang penting aku sedang ingin kencan." jawab Kazuma lesu.
Crazy Karya Unknown di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
terserah"! wuah... Kazuma sedang kesambet apa ya.."
biasanya dia yang menentukan kemana kami akan pergi. bahkan kalau aku menolak dia akan memaksaku atau menarikku ke tempat tujuannya. wuah... ini benar2 aneh!
sebenarnya sih aku lagi malas pergi2... tapi kalau aku menolak Kazuma pasti akan bersikeras mengajakku kencan.
daripada membuang tenaga melawan psikopat ini, lebih baik aku menurutinya saja.lagipula dia lagi baik hari ini... hmm.... rasanya aku ingin deh ke taman hiburan.. tapi aku lagi gak ada duit... "kamu yang traktir nih""
"terang sajalah! dimana2 kencan cowok yang membayar! sudah ga usah banyak tanya deh! tentukan saja tujuannya!"
akhirnya dia teriak juga.. hehehe.. rasanya aku belum tenang kalau belum bikin dia marah ,"baiklah, aku ingin ke taman hiburan!"
"dari semua tempat di kota ini, kau memilih taman hiburan" dasar aneh.."
"apanya yang aneh! kau yang memintaku menentukan pilihannya kan" sudahlah jangan protes!"
"hhh........." Kazuma hanya menghela napas panjang.
aku bertanya2 kenapa dia tak membalas. mood-nya benar2 tidak bagus ya hari ini"
dia kenapa sih"! "tunggu di gerbang belakang sepulang sekolah." kata Kazuma. "tapi aku ada hukuman membersihkan toilet hari ini." "akan ku-urus. kau tunggu aku saja."
setelah berkata begitu Kazuma dan pengikutnya pergi. 'akan ku-urus'" apakah bisa dipercaya..."
yah.. tak ada salahnya mempercayai dia kali ini. aku juga malas sih membersihkan toilet hari ini.
+sepulang sekolah+ sudah 15 menit aku menunggu si emas itu datang. tapi dia tak datang2 juga!!
akhhh!! lihat saja kalau dia tak datang dalam 5 menit! akan kujambak dia sampai botak!!!
*BROOOM BROOOOM!!! CIIIT~*
motor merah berhenti di depanku. motor ini adalah motor yang dipakai Kazuma waktu itu.
walaupun ini kali kedua aku melihat motor ini, tetap saja aku bergidik melihat motor super 'wow' ini.
Kazuma mengangkat kaca helm-nya ,"cepat naik." "eh" kita pergi naik motor""
"ya tentu saja-lah! kalau kau bertanya lagi akan kutarik kau!"
tidak berubah... tetap saja 'akan kutarik kau' adalah kata2 yang dia lontarkan kepadaku.. -___-'
aku naik ke motor super 'wow'nya itu. wuih mantap kali... memang ada sensasi tersendiri kalau naik motor mahal..
tetapi tetap saja motor ini membuatku bingung dimana aku harus berpegangan. -_"pegangan." kata Kazuma sambil menarik tanganku ke perutnya.
dulu dia tak mau kalau aku berpegangan dengan pose seperti ini. sekarang malah dia yang menyuruhku berpegangan dengan memeluknya. ternyata dia bisa manis juga, hihihi~
Kazuma mulai mengendarai motornya dengan kecepatan yang kali ini membuat umurku hilang setengahnya dibawa angin. aku melirik ke speedometer dan ternyata itu menunjukkan 150km/jam. oh may got... bisa kurasakan motor ini berjalan meliuk2, sepertinya Kazuma mengendarainya dengan menyalip sana-sini . karena ngeri, akhirnya aku memeluk perut Kazuma dengan erat dan menyandarkan kepalaku di punggungnya. dan itu sukses membuatku tidak bisa konsentrasi ataupun mengalihkan perhatianku pada jalan. sebaliknya aku malah terlena dengan punggung lebar Kazuma. semakin lama motor melaju, aku makin jauh terlena dengan Kazuma.
tubuh Kazuma sangat harum. belum pernah aku mencium wangi yang membuatku setenang ini.
dan aku bahkan tidak bisa percaya dia ada di dalam dekapanku sekarang. rasanya Kazuma adalah milikku dan bagian dari diriku. andai saja waktu bisa membeku sekarang....
*ciiiit~* motornya berhenti. "sudah sampai." kata Kazuma.
aku langsung tersadar dari buaian punggung Kazuma dan meloncat kaget.
ini sudah di parkiran, ternyata memang sudah sampai. dan aku baru sadar akan hal itu.
babagaimana bisa aku tak sadar selama perjalanan"! aapapa yang kulakukan"!
berbahaya! sungguh berbahaya! akan kuingat agar tidak terbuai lagi dengan punggungnya itu di kesempatan mendatang!
sial, aku malu sekali!!!!
"kau memelukku begitu erat. pasti kau senang sekali ya mengambil kesempatan memelukku dari belakang""
"apapakatamu"! cih, ha! eenak saja!" aku tak bisa menjawab apa-apa, secara tebakan Kazuma tepat di sasaran.
dan Kazuma juga menyadari hal itu.
Kazuma tertawa lewat hidung dan berkata," ayo masuk." lalu kami membeli tiket di loket dan masuk ke dalam.
"ayo! ayo naik ini cepat!!" kataku sambil menarik tangan Kazuma ke roller coaster yang amat besar.
"iya! iya! ya ampun! sabar kenapa! kamu seperti tidak pernah naik beginian saja!" protes Kazuma.
yayaya, terserah kamu mau bilang apa. aku tak peduli!
aku menarik Kazuma ke roller coaster. saat di roller coaster, aku melirik ke arah Kazuma yang duduk di sebelahku.
wajahnya kelam dan menanamkan ekspresi ingin muntah. wuahhahahaha! jagoan seperti dia ciut naik beginian"! kekekeke!
setelah roller coaster, aku menarik Kazuma ke sana kemari untuk menaiki wahana yang memacu adrenalin.
dia sama sekali tidak berontak. atau... dia tak punya kekuatan untuk berontak"
aku benar2 puas setelah menaiki 10 wahana lebih. sebaliknya Kazuma, sepertinya nyawanya sudah keluar dari mulutnya.
dia benar2 pucat. matanya setengah tertutup menerawang ke tanah dengan pandangan tidak fokus, dahinya keringatan , dan wajahnya pucat. aku bertanya2 apakah dia baik2 saja. yah, dari manapun dia tidak terlihat baik2 saja sih...
lalu aku membawanya ke bangku di dekat air mancur. karena hari sudah malam, lampu warna-warni di dalam air mancur dinyalakan dan itu indah sekali. coba saja Kazuma tidak sedang dalam keadaan begini, ini bisa romantis sekali!
"hei, kau tak apa2"" tanyaku sambil menyodorkan soda yang kubeli barusan. "kau diam dulu lah.. aku mual sekali..."
menuruti perkataannya, lalu aku memutuskan untuk diam.
sudah sekitar 10 menit aku hanya menerawang memandangi air mancur. lalu aku kembali sadar saat Kazuma tiba2 menidurkan kepalanya di pangkuanku. deja vu..."
sepertinya ini pernah terjadi deh.... "biarkan aku istirahat sebentar." kata Kazuma.
"dasar kau.. masa naik begituan saja kamu tak tahan. padahal lagakmu seperti jagoan."
"diamlah... siapapun pasti mual kalau naik benda2 berputar seperti itu. hanya manusia tak normal seperti kamu saja yang bisa tahan." "apa kata-"
"diamlah dulu, biarkan aku istirahat agar sedikit membaik." "iya.. iya... oh ya, hei, bagaimana dengan tugasku membersihkan toilet" apa yang kau maksud dengan 'akan ku-urus'""
"tenang sajalah... sudah kusuruh anak kelas 1 untuk menggantikanmu membersihkannya."
"apa"! kau menyuruh anak kelas 1"! mampus aku. pasti besok aku akan diomeli habis2an dan masa hukumanku ditambah atas tuduhan meneror adik kelas!! akh!!!!! harusnya tak kupercayakan padamu!!"
" ah, kamu terlalu berisik!" kata Kazuma lalu kembali dalam posisi duduk. dia mengusap2 perutnya sambil menghembuskan napas beberapa kali. dia bangun dari tempat duduknya," ayo pulang."
"hei, kau sudah sembuh"!"
"tentu saja. mainan seperti itu hanya se-upil bagiku." upil kakiku. coba dia bisa melihat wajah pucatnya tadi... -__lalu kami mengarah ke pintu keluar saat sebelumnya aku membeli beberapa souvenir. lalu kami menuju ke tempat parkir yang berada di lapangan sebelah patung besar.
"terimakasih ya Kazuma! aku senang sekali hari ini!"
"pasti bagian yang paling kau senangi adalah bagian waktu naik motor." sialan.. bagaimana dia bisa tahu"
"a-apa" cih.. mana mungkin!" "sudahlah mengaku saja..." "ap-"
"aku akan menge-cat rambutku kembali ke warna asalnya." kata Kazuma tiba2.
entah mengapa tiba2 dia ingin menge-cat rambut.. dia itu memang aneh! "apa" kenapa""
"karena warna emas sudah tak berarti lagi bagiku."
jujur, aku tak mengerti apa maksud Kazuma. tapi aku tak mau bertanya dan berpura2 mengerti saja.
yah.. agar kelihatan tidak bego-bego amat... "hei! jangan! jangan di-cat ulang!"
"..." " Kazuma mengangkat alis kanannya.
sial, dia terlihat menyebalkan sekali kalau melakukan itu.. memang sih dia tak berkata apa2, tapi ekspresinya itu seakan berkata 'apa sih maksudmu.." seperti idiot saja'
"iya, jangan di-cat ulang. karena aku suka sekali warna emas!" Kazuma menegang. ekspresinya shock seperti melihat setan. memangnya ada yang salah dari perkataanku"
"hyo... hyori....." gumam Kazuma.
Hyori..." si rubah betina itu..." dia menyebut nama Hyori"
ah tidak, mungkin saja aku salah dengar. karena memang Kazuma bergumam dengan suara yang kecil sekali.
ya, pasti aku salah dengar. tidak mungkin Kazuma menyebut2 nama rubah betina itu..
walaupun mungkin, apa hubungannya dan apa maksudnya"
"apa katamu"" tanyaku berusaha meyakinkan kalau Kazuma benar2 tidak menggumamkan nama Hyori.
"tidak... tidak apa2..." kata Kazuma mengalihkan mukanya.
tapi aku masih melihat ada ekspresi shock di wajahnya.
aku masih ingin bertanya tentang apa yang dikatakannya barusan, tetapi aku mendengar nama Kazuma dipanggil.
,"zuma....Kazuma!!!" suara itu makin jelas terdengar. aku dan Kazuma menengok kearah suara itu.
"i.... ibu....."" kata Kazuma melihat pemilik suara yang memanggilnya itu. CRAZY #15
"i.... ibu....."" kata Kazuma melihat pemilik suara yang memanggilnya itu. ibu...." ibu Kazuma"" kenapa dia bisa ada disini"""
+PLAAAAAKKK!!!!!+ "KYAAAA!" teriakku kaget melihat Kazuma ditampar oleh ibunya dengan begitu keras.
"Kazuma! kamu tidak apa2"!"
"....." Kazuma diam saja sambil tetap memegang pipi kirinya yang memerah karena ditampar. pasti ibunya adalah sebab kenapa Kazuma bete dan uring2an sejak tadi pagi. aku yakin itu!
"beraninya! bisa2nya kamu jalan2 sama cewek ini, disaat seharusnya kamu pergi bersama ibumu"! apa kau tidak tahu bahwa acara ini penting sekali"!" teriak ibu Kazuma.
aku melongo saja, saking shock-nya ngeliat ibu Kazuma marah2. masalahnya, dia teriak2 disini. di depanku dan di depan beberapa orang yang sedang lalu lalang.
apakah sedikitpun ibu Kazuma tak merasa malu atau setidaknya kasihan kepada Kazuma..."
Kazuma pasti terluka sekali....
"itu acara yang penting untukmu. bukan untukku." kata Kazuma dengan suara datar.
walau Kazuma menjawabnya dengan nada biasa, namun ada yang berbeda dari sorot matanya.
sorot mata Kazuma saat memandang ibunya mengingatkanku pada caranya memandang Han Bum dulu.
tetapi ini sedikit berbeda. sorot mata Kazuma lebih terlihat seperti 'terluka' daripada 'benci'.
tetapi unsur 'pergi, aku tak membutuhkanmu!' tidak pergi dari sorot matanya kali ini.
"beraninya kau bicara begitu pada ibumu! tentu saja acara itu penting. sepenting apa sih cewek ini sampai kau malah pergi bersama dia daripada ke acara yang begitu penting"! tak tahukah kau bahwa banyak sekali sponsor yang membatalkan dananya karena kau tak datang ke acara ini"! mereka merasa tidak dihargai atas ke-absenanmu hari ini!"
heuk!"! sponsor"! acara apa sih sebenarnya"!
"aku sama sekali tidak peduli dengan sponsor-mu itu. karena kau-lah yang membutuhkan dana itu, bukan aku. dan kuingatkan, namanya 'Asuka' bukan 'cewek ini'. dia adalah pacarku, dan tentu saja dia jauh lebih penting dari acara sampah yang kau anggap penting itu."
sungguh, aku terharu mendengar Kazuma membelaku.... TT.TT tapi apa boleh dia bicara seperti itu kepada ibunya" "ayo pergi." kata Kazuma sambil menggandengku pergi.
"tunggu! dimana sopan santunmu itu"! aku ini ibumu, dan kamu anakku! berani2nya kau bicara selancang itu kepadaku!"
teriak ibu Kazuma . Kazuma berhenti seakan tertegun oleh perkataan ibunya . dia membalikkan badan menghadap ke ibunya. "mungkin kau menganggapku sebagai anakmu, tapi aku sama sekali tidak menganggapmu sebagai ibuku. kau saja memperlakukan anakmu seperti sampah, bukankah anak adalah cerminan dari orang tua". jadi, tolong jangan bicara sopan santun denganku, ataupun coba2 untuk mengaturku." kata Kazuma yang lalu menarikku pergi dari sana meninggalkan ibu Kazuma yang terbengong tidak percaya.
aku saja tidak percaya Kazuma bisa berkata seperti itu kepada ibunya. bagaimana bisa kata2 seperti itu keluar dari mulut seorang anak.." sebegitu besarnyakah luka Kazuma terhadap ibunya..."
Kazuma.... Kazuma terus menarikku berjalan menjauh dari ibunya. dia menggenggam tanganku erat sekali, sampai perih rasanya.
aku diam saja menahan rasa perih di tanganku. karena aku tahu, Kazuma pasti lebih sakit daripada ini.
setidaknya aku bersyukur dia bisa membagi sedikit kepedihannya kepadaku. setelah 10 menit berlalu dengan berjalan tak tentu arah, Kazuma berhenti. "bisa kau pulang naik bus saja" aku sedang ingin sendiri." kata Kazuma menyembunyikan wajahnya.
aku berpikir apakah sebaiknya aku meninggalkan Kazuma sendiri atau tidak. tetapi jawabannya 'tidak'.
aku tahu Kazuma membutuhkanku sekarang. dia pasti akan lebih terluka lagi kalau kutinggalkan sendiri.
"aku tidak mau pulang." kataku.
"apa..."" tanya Kazuma bingung sekaligus kesal karena aku menolak permintaannya.
"aku ingin bersamamu. aku tak mau meninggalkanmu sendiri untuk saat ini." "hhhh..... terserah....." Kata Kazuma sebelum akhirnya dia berjalan dengan cepat meninggalkanku.
aku mengikuti Kazuma dengan memberi jarak 5 langkah diantara kami, untuk memberinya waktu sebentar untuk berpkir.
punggung Kazuma terlihat begitu sedih dan terluka dari belakang sini. tak tahan rasanya melihat Kazuma seperti itu...
ayahnya sudah punya keluarga lagi.. dan ibunya memperlakukannya seperti itu...
aku punya ayah dan ibu yang menyayangiku,jadi aku tidak betul2 tahu apa yang dirasakan Kazuma sekarang.
Maka, apapun yang kukatakan untuk menghiburnya pasti akan terdengar klise..
tapi aku ingin membantu Kazuma. aku ingin Kazuma membagi kepahitannya juga kepadaku. aku tak ingin dia melalui ini semua seorang diri lagi. "Kazuma...." kataku.
"hm"" jawabnya masih terus berjalan 5 langkah di depanku.
"kamu... kamu tidak apa2""
"tentu saja... memangnya kenapa...""
selalu saja begini. kenapa sih dia suka sekali menjalani semuanya sendiri" kenapa dia selalu membuat semua hal seperti tidak terjadi apa2" bukankah dia hanya akan menyakiti dirinya sendiri dengan begini"! aku dapat merasakan pedihnya hati Kazuma sampai terasa sakit. selama ini dia pasti kesepian dan jenuh dengan ibunya yang memperlakukannya seperti itu.
aku bahkan bisa percaya bahwa Kazuma bukan anaknya,bila dilihat dari perlakuannya yang begitu kejam pada Kazuma.
aku berlari menghampirinya, aku merasa dia terlalu jauh dan tidak terjangkau oleh tangan ini, aku harus segera mendekapnya dan menghilangkan lukanya. saat dia sudah mendekat dalam jamahanku, aku memeluknya erat2.
"maafkan aku... maafkan aku..."
"hei..." apa maksudmu" kenapa kamu minta maaf""
"maafkan aku... huhuhu... hiks.. " aku merasa amat bodoh dan tak berguna.
dimana aku membutuhkan Kazuma, dia selalu ada untukku. tapi disaat2 dia membutuhkanku, aku tak bisa melakukan apa2. "sudah2...." kata Kazuma sambil memelukku dengan 1 tangan dan tangan 1nya lagi mengelus kepalaku.
"kenapa kau menyimpan semuanya sendiri" ada aku disini bersamamu. walaupun aku tak bisa membantumu, aku ingin kau membagi sedikit kepedihanmu padaku.. apa itu salah"" isakku masih dalam dekapan Kazuma.
"sudahlah... berhenti menangis.. aku tidak apa2 sungguh. ibuku memang begitu, aku sudah terbiasa."
"maafkan aku... maafkan aku yang tak bisa membantumu.. maafkan aku yang tak bisa membelamu.. maafkan aku yang tak bisa berbuat apa2... hiks"
"hei.. sudah dong. ini bukan salahmu.. apa sih yang membuatmu menangis" aku tidak apa2 kok sungguh." kata Kazuma sambil melepas pelukannya.
"tapi aku tidak bisa berbuat apa2 saat kau diperlakukan begitu oleh ibumu. aku bahkan tak bisa menghiburmu sekarang. hiks..."
"itu tidak benar. aku sangat berterimakasih kau masih disini bersamaku. kau sangat membantu. mungkin saja aku bisa lepas kendali kepada ibuku kalau kau tidak ada disana. kau benar2 membantu." kata Kazuma sambil menghapus air mataku dari pipiku dengan ibu jarinya. "hiks.... hiks....."
"hei..." Kazuma mengangkat daguku keatas dan menghadapkan wajahku ke wajahnya.
"terimakasih...." bisik Kazuma sampai akhirnya dia mengecup bibirku. tangisanku berhenti dalam sekejap begitu Kazuma mengecup bibirku.
aku yang takjub sekaligus bahagia hanya bisa memandang Kazuma dengan heran.
Kazuma tak menjawab apa2, dia hanya tersenyum kecil melihatku. lalu aku memeluknya lagi dengan amat erat.
"hei....." kata Kazuma.
entah kenapa hari ini sepertinya Kazuma romantis sekali, "hm..."" kataku sambil terus membenamkan wajahku di dada Kazuma.
"jangan peluk aku kuat2 begini.. nanti ingusmu nempel di bajuku." dan.... kata2nya itulah yang mengakhiri masa2 romantis kami...... CRAZY #16
setelah kejadian ingus, aku dan Kazuma pulang seperti tidak terjadi apa2.
kami tetap berantem seperti biasa, dan dia tetap menyebalkan seperti biasa.
entah kemana perginya Kazuma yang romantis itu..." ah ya! kini aku tahu apa pekerjaan ibunya Kazuma , yang sampai membuatnya begitu sibuk.
ternyata ibu Kazuma adalah pemilik hotel paling terkemuka di Jepang! oh ya ampun..
tapi walapun mereka kaya raya, mereka tidak bahagia. perbandingan yang kontras sekali dengan keluargaku..
+AAAANNGKAAAATT!!!! ANGKAAAATT!!!! ANKGKAATTT TELPONNYAAAA!!!! ANGKAAAT!!!+ Hp-ku berbunyi keras sekali.
aku mengganti nada dering HP ku lantaran dering yang kemarin jelek sekali.tapi sepertinya dering yang ini malah lebih parah -_- kulihat layar HPku -----> "unknown"
ini pasti Kazuma... apa yang dia lakukan telepon malam2 begini" "hei ingus~~" kata Kazuma.
sialan... pasti dia akan memanggilku 'ingus' untuk 2 minggu kedepan... -_- "siapa ya"" tanyaku pura2 bodoh.
"mau mati....""
"tidak mau tuh..." "siapa aku""
"kamu si pentolan emas." +TUT~ TUT~ TUUUUT~~~+
sialan.. dia menutup teleponnya begitu saja...
awas. lihat saja besok kalau ketemu. akan kucolok matanya. aku menekan nomor telepon Kazuma lagi,"gitu aja kok marah sih"! " protesku.
"siapa...."" tanya Kazuma. "ini Asuka!"
"siapa itu Asuka"" ukh, dia benar2 bikin aku kesal!!! "si ingus!! puas"!!"
"oh kamu.... ada apa"" dia sungguh2 bertanya begitu" bukannya aku yang seharusnya bertanya"!
"aku yang nanya kenapa! kenapa telepon tadi"!" "ga usah teriak2 bisa kan! jadi cewek kok kasar sekali!" "kan kamu duluan!"
"hhh... ya ampun.... hei, besok ikut aku." huh, lagi2 dia memerintahku begini! "ikut kemana"!" "ke butik."
"hah"" "ke butik!! apa kau tuli"!"
"iya! iya! tidak usah teriak2 kenapa"!!!"! untuk apa ke butik"" "untuk cari baju lah! nanya lagi!" dia benar2 sukses membangkitkan amarahku...
"tentu saja aku tahu! tapi cari baju buat apa"!" "acara ibuku."
"oh..." aku langsung tertegun mendengarnya. "jadi kau ikut kan""
"ya, aku ikut." tentu saja aku ikut! kapan lagi aku bisa lihat Kazuma memakai berbagai macam pakaian! dia pasti ganteng banget deh.. hihihi........ hahaahahahahahahaaaaaaaaaa!!!!!!!
"oke." +TUT~ TUT~ TUT~ TUUUUT~~~+
dia benar2 kejam. bisa2nya dia langsung menutup telepon cuma setelah bilang 'oke'.. -_teryata Kazuma masih akan datang ke acara ibunya, kukira dia tidak akan mau pergi ke acara ibunya lagi.
yah, meski kasar di mulut, tapi aku tahu pasti Kazuma menyayangi ibunya walaupun ibunya sejahat itu.
pasti butik yang mau didatangi Kazuma butik ternama yang mahal deh.. -_tapi untuk apa ya Kazuma mengajakku ikut ke butik segala" masa sih dia memerlukan pendapatku dalam berpakaian"
apa dia cuma mau sekedar memamerkan pakaian mahal yang dia pakai"
ah, tidak perlu dipikirkan. aku akan tahu jawabannya besok. ************************************************************** +di sekolah+
"Asukaaaaaaaaa!!! dengar deh!!! dengar!! KYAAAA!!!!" teriak Emi semangat ,tepat di kupingku.
padahal aku baru saja melangkahkan kakiku masuk ke dalam kelas. tetapi Emi langsung menyambutku dengan teriakkan super kerasnya itu. huh, setidaknya aku ingin pagi yang tenang -_"iya2! aku dengar kok! kenapa deh harus teriak2 huh!!"
"kau tahu" kau tahu"! aku jadian dengan Yusuke!! KYAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA!!!!!"
apa"! jadian"! yah... aku tidak kaget sih.. aku sudah bisa menebaknya sejak kapan tau.
mungkin aku tidak kaget, namun penggemar2 Yusuke yang mendengar teriakkan Emi, semua melonjak kaget.
"apa"! Yusuke dengan Emi jadian"!"
"setelah Kazuma, aku tak percaya bahkan sampai Yusuke juga kepincut oleh duo binal itu!! aaah!!"
yah... itu hanya sebagian dari komentar orang sirik.. tapi aku tak peduli.
"oh kalian jadian"" tanyaku kepada Emi dengan nada datar. Emi mengangguk dengan antusias.
"oh, selamat ya." kataku menepuk pundak Emi, lalu berjalan menuju ke mejaku.
"cuma seperti itu reaksimu"! tidak bisakah kau lebih senang sedikit"! iiih!!! hei, setidaknya kau harus dengar kronologi jadian kami!!!"
sebetulnya aku tak tertarik, apalagi peduli untuk mendengar, karena aku tahu pasti kalau itu hanya cerita bodoh.
tapi kalau aku menolak mendengar, pasti Emi pasti akan menggangguku lebih jauh lagi.
tidak ada salahnya juga sih mendengar ceritanya.
"iya2... cerita saja, aku dengar kok." kataku cuek sambil terus membereskan buku2ku di meja.
"aahahahha! ehem! jadi begini, kau tahu kan aku benci sekali sama dokter gigi" kemarin itu gigiku sakit sekali sampai2 pipiku bengkak. nah, ayahku menarikku paksa ke dokter gigi beberapa blok dari rumahku. tentu saja aku berontak sampai menangis. eh tahu2nya Yusuke datang! dia menarikku dari tangan ayahku!! di bilang,'hei botak! apa yang kau lakukan kepada pacarku"!'. aku bengong saja saking syoknya melihat Yusuke datang tiba2. 'jangan berani2 kau sentuh dia dasar penjahat botak!!' teriak Yusuke lagi keras2. takut Yusuke bertindak lebih jauh lagi, aku mencolek dia dan aku berbisik padanya ,'dia ayahku.'. Yusuke terkejut sekali, lalu dia langsung berlutut di tanah ,'maafkan aku ayahanda!! aku sama sekali tidak tahu bahwa ayahanda adalah ayah dari Emi! dan lagi, ayahanda sama sekali tidak botak! rambutmu sangat indah!' teriaknya. ayahku sih bengong saja melihat kelakuan Yusuke saking takjubnya, lalu ayahku bertanya,'Emi.. ini pacarmu"' . 'eh" ehm... i iya...' kataku karena masih dalam keadaan panik dan bingung. mendengar aku mengakui Yusuke sebagai pacarku, Yusuke langsung berdiri dan meloncat2 'HOREEEEEEEEE!!! KAU MAU JADI PACARKU!!!!'. begitulah ceritanya!! selesai!!!"
betul kan..." apa tebakanku, pasti cuma cerita bodoh -_daripada mendengar ceritanya, aku malah lebih takjub mendengar Emi yang bisa bercerita begitu cepat dan berentet seperti kereta api, tanpa bernafas sama sekali. keren.
"jadi.. apa kamu jadi ke dokter gigi kemarin" sepertinya pipimu tidak bengkak hari ini."
"tentu saja aku jadi. aku jadi berani ke dokter gigi karena Yusuke menemaniku. pasti inilah yang namanya kekuatan cinta!!" yah, terserah saja deh dia mau ngomong apa.. -_yang penting bagiku, nanti aku bisa melihat Kazuma dengan baju yang keren2!!
dia pasti ganteng sekali KYAAAAAAAAAAAAAAAAAA!!!!!!!!!!!!! +pulang sekolah+
sepanjang pelajaran sampai pulang, si Emi ngoceh tiada henti tentang Yusuke.
kupingku panas sekali mendengarnya. bahkan sewaktu kami membersihkan toilet, dia juga masih tetap mengoceh.
pasti dia masih akan mengoceh sampai 2 minggu ke depan... -_ah ya, ngomong2 tentang membersihkan toilet, hukumanku ditambah 2 minggu lagi.
itu semua, karena... KAZUMA!! aku disangka melakukan pemaksaan kepada anak kelas 1, dan mendapat hukuman tambahan.
bukan aku saja sih yang ditambah masa Hukumannya, tapi Emi juga kena. dia mendapat tambahan masa penghukuman atas tuduhan membantuku dalam pemaksaan anak kelas 1.. untung Emi lagi bahagia2nya hari ini, jadi dia gak protes.
karena itulah aku mau mendengar dia ngoceh sepanjang waktu. yah, sebagai tanda penyesalanku atas penambahan masa hukumannya itu...
kembali ke realita, saat ini aku sedang menunggu si psikopat emas untuk menjemputku.
dia bilang dia akan menjemputku selesainya aku membersihkan toilet. tapi dimana dia"!!!!!!!!!!!!!!!!!!
sudah 30 menit aku menunggu! mana sudah malam dan lampu sekolah sudah dimatikan lagi!
kalau ada setan gimanaaaaaaaaaa!!! aaaaah!!! *BROOOM BROOOOM!! CIIII~T!*
seperti biasa, dia datang disaat2 aku sudah bermaksud untuk membunuhnya.
dia memang tepat waktu.... -_- "LAMA SEKALI SIH!!!!" protesku.
"yang penting aku sudah datang kan" naik." kata Kazuma datar. aku malas untuk membalasnya, jadi aku naik saja tanpa protes lebih jauh.
setelah kali ke 3 aku menaiki motor 'wow' ini, tentu saja aku sudah tidak bergidik seperti kali pertama dan kedua.
tapi tetap saja smasih ada sensasi tersendiri (tolong jangan anggap aku norak)
yah, yang penting aku harus mengingat agar tidak terlena oleh punggung Kazuma hari ini! terlalu berbahaya, hem!!!
"sudah siap"" tanya Kazuma
"sudah!" kataku sambil memeluk perut Kazuma. +BROOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOM!!!!+
Kazuma langsung menarik gas-nya dalam kecepatan penuh. ***********************************************************
di perjalanan tadi, walaupun aku sudah terus mengingatkan diriku agar tidak terlena oleh punggung Kazuma, hasilnya adalah 'aku tidak berhasil'. aku terlena oleh punggung lebarnya itu, malah lebih dalam lagi! oh ya ampun... lebih baik jangan naik motor lagi deh.. -__- sekarang aku sudah sampai di butik yang disebut Kazuma.
ternyata 'butik' yang dia sebut itu adalah 'Gucci'!! manalagi toko ini ditutup hanya untuk Kazuma..
oh ya ampun.. tempat ini sungguh besar dan mewah. dilihat-pun baju2 yang berada disini memang menggunakan bahan2 yang bagus dan bermodel glamor, pastilah Mahal harganya..
tadi aku iseng2 membuka label harga di sebuah baju yang menurutku sih biasa saja, tapi ternyata harganya jutaan yen!
ahh!! aku tidak boleh pegang2 barang disini. dibayar dengan 1 bulan gaji ayahku saja mungkin tidak cukup!
"hei. ngapain sih kamu bengong disitu" cepat cari baju sana. seperti idiot saja." kata Kazuma.
"hah" cari baju" bukannya aku hanya menemanimu kesini""
"untuk apa aku mengajakmu kesini kalau bukan untukmu mencari baju! kau harus menemaniku di acara ibuku!"
apa"! aku harus menemani Kazuma di acara ibunya itu!!!"!!!! #17
apa"! aku harus menemani Kazuma di acara ibunya itu!!!"!!!!
oh ya ampun... belum pergi saja aku sudah bisa membayangkan, disana pasti perkumpulan orang2 glamor yang pakai bling2 sana sini.
dan pasti aku disana bengong doang kayak kambing conge. kenapa sih Kazuma mengajakku segala"!
"kenapa"! kenapa aku harus menemanimu"!" teriakku panik. "bisa gak sih tidak teriak" telingaku bakal putus lama2. tentu saja kamu harus temani aku, kamu mau aku lepas kendali dan ngamuk2 disana" kalau kamu ikut, setidaknya ada yang bisa menahanku."
jadi itu maksudnya... yah betul juga sih. siapapun yang punya ibu seperti ibu Kazuma pasti bawaannya ingin marah2 terus. apalagi manusia bertemper tinggi seperti Kazuma, dia pasti akan meledak sewaktu2. kemarin saja, aku takjub Kazuma tidak memukul balik ibunya (yah, tidak mungkin juga sih Kazuma melakukannya.. -_-)
"apa tidak ada yang lain" ah! bagaimana kalau kau ajak Taiki atau Yusuke saja"!"
"kau gila" Yusuke kan sudah pacaran sama teman bau-mu itu, dia mana ada waktu. lagipula apa tidak aneh membawa teman cowok ke pesta" nanti aku dikira homo lagi. dimana2 kalau pergi tentu saja bawa pacar! gimana sih!" aku memang senang dia begitu mengakuiku sebagai pacarnya, tetapi kenapa sih dia kasar sekali!
pasti senang kalau aku bisa menarik lidahnya.
"ehm.. kalau boleh tau, sebenarnya acara apa sih sampai begitu penting"" tanyaku ragu.
"kau benar2 banyak tanya.. kenapa sih tidak nurut saja.. hhh.." "setidaknya kau harus beritahu aku kan! aku berhak tahu!"
"iya! iya! ya ampun! jangan teriak2 kenapa!.. aku juga tak begitu tahu, sepertinya 10 tahun berdirinya hotel atau semacamnyalah. aku tak peduli." "lalu kenapa kau harus ikut""
"entahlah.. sepertinya ibu mau memperkenalkan aku sebagai anaknya atau apa.. katanya sih ada pak menteri, jadi aku harus datang. tapi aku sama sekali tak mengerti apa pentingnya menteri itu bertemu denganku." APA!"!"! menteri"!"!"!
oh ya ampun... tak kuduga ternyata Kazuma orang sepenting itu... tentu saja Kazuma harus datang ke acara tersebut! masa anak tidak ikut serta dalam bisnis keluarganya!
yah, bukan berarti ikut serta sih, tapi tentu saja setidaknya Kazuma harus nampang disitu biar sopan.
masa, pak menteri yang sudah bela2in datang tidak disalami oleh pemilik acara" itu kan bodoh sekali...
Crazy Karya Unknown di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
ya.. Kazuma bodoh sekali sampai dia tak mengerti. pacarku yang bodoh -__"hhh.... dasar kau itu. ya sudah, akan kutemani. tapi jangan harap kau bisa mengaturku ini-itu di pesta nanti."
"siapa juga yang mau mengaturmu. kau kan tidak bisa diatur." "apa-"
"hei, carikan baju yang pas untuknya." kata Kazuma kepada pelayan toko memotong perkataanku.
tiba2 saja aku sudah ditarik pelayan toko masuk kedalam kamar pas, dan aku disuruh mencoba gaun yang sudah dipilihkan.
tapi ada yang mengganggu pikiranku, kenapa Kazuma duduk dan menonton saja" bukannya dia harus cari baju juga"
aku mencoba gaun pertama yang berwarna soft. gaun ini melilit tubuhku dengan ketat, dan dengan panjang selutut. pelayan toko membuka pintu kamar pas dan menyuruhku keluar agar Kazuma bisa melihatnya. oh ya ampun, masa harus minta pendapat Kazuma segala"""! aku malu sekaliii!!
aku keluar dari kamar pas dengan malu2 dan pelayan toko bertanya pada Kazuma, "bagaimana dengan yang ini" model ini baru saja keluar 2 minggu lalu. dan warna soft cocok sekali dengan kulit nona ini."
Kazuma cuma memandangku bosan dan menggeleng," uh-huh, ganti dengan yang lain."
dasar sialan.. cuma itu saja komentarnya"! ukh menyebalkan. aku dibawa masuk lagi ke kamar pas oleh sang pelayan toko yang masih melayaniku dengan senyum bisnisnya.
aku mencoba gaun ke 2 yang diserahkannya, kali ini adalah long dress berwarna hitam.
saat Kazuma melihatnya, dia cuma berkomentar begini, "jelek. dadamu kelihatan rata sekali."
sial... bisa2nya dia ngomong seenak itu... -__kali ini gaun ke 3. long dress satin berwarna putih, berlengan panjang dengan jahitan di bagian pinggang menjulur ke bawah.aku
memperlihatkannya pada Kazuma ,"kayak sadako." begitu komentarnya. dan aku terus mengganti dan mengganti gaun.walaupun ini butik mahal dan ternama, sepertinya butik ini tidak kunjung memuaskan Kazuma. aku saja sampai capek ganti baju terus, mau mati rasanya.
apakah ini salahku sampai semua gaun mahal ini terlihat jelek" atau memang Kazuma saja yang matanya belok"
ada beberapa gaun yang kuanggap manis, tapi tetap saja Kazuma tidak menyukainya.
sebenarnya dia mau apa sih"!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!
mungkin ini gaun ke-20ku, aku sudah capek sekali dibuat psikopat itu. aku benar2 menyerah!
kalau baju ini tidak juga memuaskan Kazuma, aku akan pergi ke pesta itu menggunakan kaos kutang dan kolor saja!
pokoknya gaun ini adalah gaun terakhir yang akan kucoba! huh!!
sang pelayan toko masih menyunggingkan senyum bisnisnya. tapi kali ini aku lihat ada yang berbeda dari senyumnya itu, kali ini alis sebelah kanannya terangkat kesal dan keringat keluar dari dahinya.
yah.. tolong jangan marah kepadaku, disini aku juga korban. kalau mau marah, tolong marahlah saja ke si kepala bolong itu huhu... kali ini gaun yang diberikan pelayan toko padaku adalah gaun lengan buntung berwarna biru,dengan potongan dari leher sampai ke dada. saat kupakai gaunnya, terasa pas sekali di tubuhku. bukan itu saja, gaun ini membuatku terlihat cantik (tolong jangan pikir aku narsis, tapi ini kenyataannya) dengan panjang 5 cm diatas lutut yang membuatku terlihat makin tinggi. dan lagi, bahannya yang lembut sangat nyaman untuk dipakai. aku sangat suka gaun ini! tapi kalau Kazuma tidak suka, aku juga tidak bisa apa2 (secara dia yang membayar gaun yang akan dibeli.)
aku keluar dari kamar pas untuk menunjukkan gaun (terakhir) ini pada Kazuma.Kazuma masih memandangku dengan bosan, tetapi kedua alisnya meninggi. dan dia berkata ,"yah.. itu boleh..." cuma begitu saja...
aku memang tidak mengharapkan dia terbengong2 melihatku, lalu bergumam,'kamu cantik...' seperti yang ada di film2 sih.. tapi tetap saja reaksinya datar sekali.. mengesalkan.... -__- setelah itu aku kembali ke kamar pas dan mengganti gaun dengan seragamku, gaun itu langsung dibungkus dengan cekatan oleh si pelayan toko, dan di bawa ke kasir.
saat aku keluar dari kamar pas, Kazuma masih duduk di tempatnya sambil memandangi lantai dengan bosan.
"hei, bagaimana dengan bajumu" kamu sudah beli"" tanyaku. "tentu saja sudah. kita kesini kan untuk mencarikanmu baju, karena aku tahu, kau pasti tidak punya pakaian formal."
sial... bagaimana dia tahu.."
semiskin itukah aku dimatanya.." yah, terserah saja deh.. dan dengan ini, hancur sudah harapanku melihat Kazuma dalam balutan baju2 keren... TT.TT
aku menunggu di luar saat Kazuma sedang membayar gaun lengkap dengan sepatunya (Kazuma memilihkan sepatu ber heels-9cm berwarna biru untukku). sebenarnya alasanku menunggu diluar adalah, karena aku tak mau tahu berapa harga dari gaun dan sepatunya!
kalau aku tahu harganya, pasti aku akan mengasihani diriku sendiri atas betapa 'kere'nya aku... -__"ayo berangkat" kata Kazuma tiba2.
sejak kapan dia berada disini" kaget sekali aku, huh. "berangkat" kemana" bukannya kita mau pulang"" "sudahlah ikut saja."
"tidak mau." aku harus lebih memperkuat pertahanan diriku, jangan sampai sifat budakku makin terlihat. aku takkan membiarkan Kazuma menyuruh2ku se-enak jidat! ukh!!
"apa katamu...."" kata Kazuma memberi tekanan pada suaranya.
"baik bos." akhirnya aku mengikutinya dan mengalir dengan laju motornya... -_**********************************************************
kini aku tahu alasan Kazuma mengajakku pergi lagi. dia ingin aku membantunya membeli kado untuk ibunya.
ternyata besok ibunya ulang tahun! dan ternyata..... acara yang dimaksud Kazuma juga dimulai besok!!
akhhh!!! bagaimana bisa dia tak memberitahu aku dari jauh hari"! setidaknya dia harus memberitahu aku, agar aku dapat menyiapkan hatiku!! dia mengajakku mencari baju hari ini, dan besok sudah acaranya!! dasar kepala bolong!!!!!!
tapi disini aku bisa merasakan, bahwa sebenarnya jauh dalam hati Kazuma, dia mencintai ibunya.
hanya saja dia tidak bisa mengungkapkannya.
buktinya, Kazuma mau repot2 mencari kado padahal sudah malam begini. orang tercuek sedunia seperti Kazuma bisa melakukan ini.. aku sungguh takjub. semoga saja ibunya suka dengan kado pemberian Kazuma.
"hei!! sebenarnya kau mau cari apa sih"!" aku berteriak kepadanya, karena sudah 1 jam kami mutar2 pakai motor.
"......" Kazuma diam saja. mungkin dia tidak dengar aku. yah, wajar saja sih, saat ini kami sedang melaju dengan kecepatan tinggi. "hei! kau dengar aku"! kau mau cari kado apa"!" "...."
"aku tahu kamu dengar!!"
"aku... aku tidak tahu mau cari kado apa." apa"! jadi dari tadi kami mutar2 tanpa tahu tujuan"!
apa ada orang lebih bodoh dari Kazuma"!!"!"!"!"!"!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! +PLAAAAKK!!!!+ aku membenturkan helm-ku kuat2 ke helm Kazuma. dan serentak dengan itu, Kazuma mengerem motornya. "apa2an sih kamu"!" Teriak Kazuma kesal sambil membuka helm-nya.
aku membuka helm-ku juga,"aku kesal!"
"kesal kenapa sih"! kalau kesal apa urusannya sampai kau menyundul kepalaku begitu!"!"
"karena kau bego sekali!" "apa-"
"pertama2 kau harus memutuskan dulu mau membeli apa! barulah kau bisa membeli kado! gimana sih!"
"tentu saja aku tahu! kau sangka aku sebodoh itu!"" "lalu, apa yang kau putuskan untuk kau beli""
"......." tuh kan dia tak bisa menjawab. IQ-nya benar2 tengkurap!!! "hhhh........ apa kesukaan ibumu..""
"kesukaan""
"tentu saja!" "bukankah yang penting beli saja yang bagus dan mahal"" oh ya ampun... " !!!!"!!!! harga itu tidaklah penting! yang penting adalah memberikan apa yang disenangi oleh penerima. dengan begitu dia pasti senang sekali!" Kazuma mengusap2 dagunya,"hmm... kesukaan yaa..."" "iya..."
"dia suka lukisan monalisa." "...."
"jadi aku harus membelinya""
"yang lain! yang lain! pasti ada hal lain yang dia suka!" "hm.... ah, dia suka musik klasik dan benda antik." selera yang tak biasa....
musik klasik dan benda antik.." apa ya yang sesuai dengan kriteria itu..." "ah!! bagaimana kalau kau membelikan kotak musik"! dia pasti suka!" Kazuma mengangkat sebelah alisnya, "kotak musik.."" aku mengangguk dengan antusias.
"oke baiklah... kotak musik. kau benar2 membantu." kata Kazuma sambil mengecup pipiku.
............... ........................ ............................dia mencium pipiku.."
........................................................ bagaimana bisa dia semanis itu"! KYAAAA!!!!!
wah, aku jadi semangat lagi!!!! nah, saatnya mencari kotak musik!!!
CRAZY #18 kami berputar2 mencari kotak musik dari toko yang satu ke toko lainnya, tetapi kami tidak kunjung menemukan yang benar2 pas. memang sih ada kotak musik yang lumayan bagus, tapi terbuat dari plastik dan tidak antik sama sekali -__jadi kami memutuskan untuk mencari ke toko lain lagi. tapi kali ini target kami adalah toko barang antik. nah, ini dia yang sulit, tidak banyak dan hampir tidak ada toko barang antik di kota ini! akhh mengesalkan!!
lagipula bisa2nya si kepala bolong ini baru mencari kado, padahal besok sudah ulang tahunnya! mana kadonya susah didapat lagi... hhh...
sepertinya alam juga tak mendukung kami, hujan deras-pun mulai turun, jadinya Kazuma menepi untuk memakai jas hujan.
jas hujannya hanya ada 1, dan Kazuma menyuruhku untuk memakainya. padahal Kazuma-lah yang seharusnya memakai jas hujan ini. bisa terbayang kan, bagaimana menyusahkan dan dinginnya berkendara motor dengan kecepatan tinggi di malam yang hujan begini"
hiiih~ aku saja yang dibonceng Kazuma sudah kedinginan setengah mati! apalagi Kazuma yang hanya memakai jaket"!
saat aku menyuruh Kazuma untuk dia saja yang memakainya, dia melotot dengan pandangan yang mematikan.
aku tahu tak ada gunanya aku berbuat begini, jadi daripada ribut dan membuat pencarian makin terhambat, aku menuruti Kazuma dan memakai jas hujannya dalam diam.
setelah itu kami langsung berangkat lagi. tujuan kami kali ini adalah toko barang antik yang berada di pinggiran sungai.
dari tempatnya saja sudah kedengaran antik, semoga saja kami menemukan kotak musik yang kami cari disana (dan aku juga sangat berharap kami menemukannya, karena ini sudah toko ke-9 yang kami kunjungi, dan ini sudah pukul 8 malam -_-).
sepertinya perjalanan ini akan memakan waktu cukup lama. ini juga membuatku makin khawatir sama Kazuma.
apa dia baik2 saja" bagaimana kalau dia masuk angin" ukh, pasti dingin sekali deh...
lalu aku memeluk perut Kazuma dengan erat, berharap dengan begitu dia akan merasa sedikit hangat.
tapi sepertinya tidak, aku malah membuat dia sesak napas, karena aku mendengar dia terbatuk saat aku mengencangkan pelukanku. jadinya kukurungkan niatku untuk memeluk dia dengan erat lebih lama lagi. +CIIITT~~+
Motornya berhenti. sepertinya kami sudah sampai.
"sudah sampai"!" teriakku agar Kazuma bisa mendengarku di sela2 suara hujan yang amat besar.
"sudah, cepat turun! hujannya deras sekali!"
Aku turun dari motor. di sela2 hujan yang mengganggu penglihatanku, aku melihat ada sebuah toko ala Victoria yang bertuliskan "toko barang antik : HELLEN". sepertinya itu toko antik yang dimaksud Kazuma. Kazuma berlari ke arah toko itu, dan aku mengikutinya dari belakang. +KLINING~+ lonceng berbunyi saat kami memasuki toko.
sinar lampu oranye dan wangi khas dari barang antik menyambutku saat aku memasuki toko.
desain dan penempatan barang2 yang akan dijual ditata begitu rapi dan apik, sehingga enak dipandang mata.
barang yang dijual macam2, mulai dari boneka, pensil, hingga kursi-pun dijualnya. tapi, yah, tentu saja semua barang antik.
huh, aku jadi tidak enak karena telah mengotori toko yang cantik ini dengan tubuh basah kami... -_"sedang cari apa"" kata gadis penjaga toko tiba2.
wuah, aku kaget sekali. bagaimana bisa dia tiba2 muncul seperti itu! "kami sedang mencari kotak musik. yang antik dan bagus dan yang mengeluarkan musik klasik." jawab Kazuma.
sepertinya tanpa dia bilang begitu si penjaga toko juga sudah tahu. secara ini toko barang antik, pastilah barang yang ada di sini adalah barang antik! dan kotak musik biasanya mengeluarkan musik klasik! ugh memalukan, aku ingin menjambak Kazuma sakin bloon-nya dia. tapi kukurungkan niatku dalam2 mengingat pengorbanannya saat naik motor tadi. "kotak musik" ah, tunggu sebentar."
lalu gadis penjaga toko itu mulai mencari2 diantara boneka dan pernakpernik, setelah itu dia mengeluarkan sebuah peti kecil dari sela-selanya, dan membawanya kepada kami.
"ini." katanya sambil menyerahkan peti kecil itu pada kami. ternyata peti kecil yang dia berikan itu adalah Sebuah kotak musik yang terbuat dari kayu. di penutupnya berukirkan "memory". saat Kazuma membuka pentupnya, gerigi-gerigi mulai berputar dan melantunkan lagu klasik karya Ludwig van Beethoven, "fur elise". sewaktu lagu itu mulai melantun, 'merry go round' yang berada di dasar kotak mulai naik ke atas dan berputar sesuai dengan alunan lagu. melihatnya, aku jadi mengingat saat2 dimana ayah dan ibuku mengajakku ke taman hiburan untuk yang pertama kali saat aku kecil dulu, dan saat2 dimana kami menaiki 'merry go round' bersama2.
kotak musik yang begitu indah, benar2 membangkitkan memori terindah kita. ini kado yang benar2 pas untuk ibu Kazuma.
inilah yang kami cari!! akhirnya kami menemukannya!! yaaayy :DD "kami beli ini." Kata Kazuma sependapat denganku. *************************************************************** Perjuangan kami mencari kotak musik kesana kemari ternyata tidak sia2.
Sangat beruntung kami bisa mendaatkan kotak musik yang begitu bagus! Kuharap ibu Kazuma menyukainya. :DD
Aku memang senang kami sudah menemukan kado yang sesuai untuk ibu Kazuma, tetapi ada yang mengganggu pikiranku sekarang, dan itu adalah KAZUMA.
Saat dia mengantarku pulang, aku mendengar dia bersin2 terus di sepanjang perjalanan. Jangan2 dia masuk angin lagi! Bisa gawat! Besok kan acara yang penting sekali!!
Yah, aku berdoa saja agar dia tidak sakit...
+keesokan harinya+ benar2 tidak ada kabar dari Kazuma..
sekarang sudah jam 10 pagi, dan Kazuma tidak juga menelpon atau mengirim pesan padaku. Bukankah hari ini acaranya" Aduh, aku juga bodoh sih!! Bagaimana bisa aku tidak tanya jam berapa dan dimana acara itu diadakan. Aaaakhhh!!! Aku jadi pusing sendiri kalau memikirkannya!! Ini sudah ke 10 kalinya aku menelpon Kazuma, tetapi tak satupun yang diangkat olehnya.
Ukh! Sebenarnya dia kenapa sih"! Kok teleponku gak diangkat-angkat! Ah, pasti dia tidur deh! Ya! Pasti dia begitu ! >:(
+ANGKAAAAT~~~ ANGKAT TELEPONYAAAA~~~!!+ hp-ku berbunyi. ini pasti Kazuma.
"hei! gimana sih"! sebenarnya jadi tidak sih mau pergi"!" protesku. "..... hosh.... hosh...."
apa2an Kazuma ini" dia mendesah seperti orang tolol saja. "hei! jawab yang benar!!!"
"......Asuka....+tut tut tut~~+ " hah" apa2an dia""
dia cuma bilang, 'asuka...' lalu dimatikan begitu saja" dia sinting apa"!
aku menelponnya lagi, tapi tidak diangkatnya.
kenapa ya dia aneh begitu" jangan2 dia kerasukan" ah tidak tidak, itu tidak mungkin.
atau.. jangan2 dia sedang sakit" ah iya! pasti begitu! dari suaranya saja dia lemas sekali!
dan lagi dia tersengal2 seperti kecapekan begitu! dia pasti sedang sakit karena kehujanan kemarin! oh ya ampun Kazuma....
apa yang harus kulakukan sekarang"!
bagaimana ini" apakah tidak ada yang merawatnya" ah! Taiki! pasti Taiki bisa membantuku! aku langsung menelpon Taiki, "Halo"! Halo Taiki"!"
"halo... oh, Fujimoto... ada apa...."" suaranya lemas banget, pasti Taiki sedang tidur saat aku menelponnya. ah.. suaranya saat baru bangun tidur juga sexy..
Tidak Asuka! fokus! fokus! Kazuma sedang sakit!
"apakah ada yang merawat Kazuma di rumahnya"!" tanyaku buru2. "ehm..." apa maksud...mu..."" tanya Taiki masih setengah tidur.
"sepertinya Kazuma sakit, apakah ada orang di rumahnya yang merawatnya"!"
"apa" dia sakit"" "iya! cepat!"
"oh iya2 maaf, ehm, dia tinggal sendiri. dia tinggal di apartemen." apartemen..." jadi tidak ada orang yang merawatnya"! "baiklah, berikan aku alamatnya, cepat!"
"oh, oh iya, alamat apartemennya di jalan XXX , nomor kamarnya '9'." "terimakasih!!!" aku langsung menutup teleponku.
sesegera itu, aku langsung menjejalkan obat, gaun, dan sepatu yang dibeli kemarin kedalam tas olahraga-ku. lalu aku langsung pergi menuju ke apartemen Kazuma.
CRAZY #19 aku sampai di apartemen yang ditunjukkan oleh Taiki.
sungguh, apartemen ini keren sekali,ini terlalu keren untuk ukuran anak SMA... O_o!
aku masuk ke lobi apartemen dan menaiki lift menuju kamar nomor '9'. aku menekan bel dan berbicara pada interphonenya,"Kazuma~~ main yuk~~"
tapi tidak dibuka. kucoba lagi, tetap tidak dibuka juga.
bagaimana nih" masa aku harus menunggu disini sampai Kazuma keluar"! aku mencoba membuka pintu, dan ternyata pintunya tidak dikunci. dasar Kazuma.. bagaimana kalau ada maling masuk" pacarku yang bodoh...
aku masuk ,"permisii....."
tapi tidak ada orang sama sekali. yah, jelas saja sih tidak ada orang, Kazuma kan tinggal sendiri.
apakah dia membuat makanan dan mencuci baju sendiri selama ini" aku tak bisa membayangkan Kazuma memasak ataupun mencuci... aku melepas sepatuku dan meninggalkannya di atas keset, lalu aku masuk melewati ruang tamu dan dapur, mengarah ke kamar yang berada di pojok. saat aku membuka pintu kamar, betapa terkejutnya aku menemukan Kazuma sedang tertidur di lantai. dan bukan itu saja, dia masih memakai baju seragam yang kemarin dia pakai! berarti dia langsung rubuh tanpa mampu melepas bajunya! oh ya ampun Kazumaaa!!
"KAZUMA!!!" teriakku sambil berlari ke arah Kazuma.
"uh.. huh" A.. Asuka"" tanya Kazuma masih dalam keadaan setengah sadar.
"iya ini aku! kamu tidak apa2"!"
aku menaruh tanganku ke dahi Kazuma. ya ampun, dia panas sekali. "hei, ayo naik ke kasur." kataku, mengalungi tangan kanannya ke bahuku.
Kazuma mengerang dan berusaha membuat tubuhnya berdiri. aku membimbingnya naik ke kasur dan menidurkannya.
pertama, dia harus mengganti baju dulu. bisa2 Kazuma tambah sakit memakai baju yang lembab begini.
aku membuka lemari pakaian Kazuma dan meraih apapun yang bisa kujangkau.
lalu kubawa bajunya kepada Kazuma,
"Kazuma, hei, kau bisa mendengarku" kau harus ganti bajumu." Kazuma tak bergeming.
kurasa aku yang harus menggantikan baju untuknya (tolong jangan anggap aku mesum).
lalu aku mulai membuka kancing Kazuma satu per satu, ukh sial! six pack"! tak kuduga! pantas saja aku merasa perutnya kencang sekali saat aku memeluknya.saat aku mengobati punggungnya dulu, aku tak bisa melihat tubuhnya dengan jelas lantaran gelap. tapi sekarang, aku bisa melihat dengan jelas! kupikir Kazuma langsing saja, tak kuduga ternyata dia berotot begini.. wuih!!! suit suit!!
Asuka! fokus! fokus! kau tidak boleh begini! Kazuma sedang sakit!
setelah aku berhasil membuka kemeja Kazuma, aku memakaikan T-shirt yang tadi kuambil.
nah, inilah saatnya... aku.. harus.. membuka.. celananya... ukh, aku akan menutup mataku. eh tidak tidak, kalau menutup mata bagaimana bisa aku menggantinya"
ah sudahlah! tak ada waktu berpikir! terobos saja!
baru saja aku bermaksud membuka kancing celana Kazuma, tapi Kazuma menangkap tanganku.
"kau kira kau mau ngapain..."" kata Kazuma tentu saja masih dalam keadaan setengah sadar.
"eh aaku-" "keluar dulu sana."
aku langsung keluar tanpa berkata apa2 lantaran malu.
wuah, hampir saja. aku bersyukur aku tidak harus sampai menggantikan celana Kazuma juga.
sungguh, aku tidak bohong, aku benar2 bersyukur.
sembari menunggu, aku mengambil kotak P3K yang berada di atas kulkas. isinya lengkap dari obat antiseptik sampai obat demam. tapi rata2 obat antiseptiknya tinggal sedikit sekali.
yah, tak heran sih.. Kazuma kan sering berantem, pasti obat ini juga sering digunakannya.
dimana sih termometernya" nah, ini dia ! +tok tok tok+ aku mengetuk pintu kamar Kazuma. "sudah selesai gantinya belum.."" tanyaku.
Kazuma tidak menjawab apa2. yah, kuanggap itu sebagai 'ya'. saat aku masuk, Kazuma sudah mengganti celananya dan tidur menghadap tembok.
aku menariknya lembut agar dia tidur dengan posisi terlentang dan menyelimutinya.
aku mengambil termometer dan memasukkan termometer itu ke mulutnya. saat kuambil kembali dan kulihat, '38 derajat'... ya ampun... Kazuma harus istirahat hari ini. dia takkan bisa pergi ke pesta dengan keadaan begini.
sekarang yang pasti Kazuma harus minum obat.
aku membangunkan Kazuma dalam posisi duduk dan meminumkan obat demam cair kepadanya (Kazuma takkan bisa menelan pil dengan kondisi seperti ini, jadinya kuberi dia obat cair).
setelah itu aku menidurkannya lagi.
Kazuma butuh banyak istirahat hari ini. sebaiknya dia tak usah datang ke acaranya itu..
mungkin aku akan membiarkannya tidur saja. tapi kalau keadaannya sudah membaik nanti sore, baru akan kubangunkan.
aku mengelap keringat Kazuma dengan handuk yang sudah kuperas dengan air, setidaknya ini bisa sedikit menurunkan demamnya.
setelah keadaannya cukup membaik, aku pergi ke dapur dan mencoba untuk membuat bubur. tapi aku menyerah pada percobaan kedua-ku, dan memutuskan untuk delivery saja.
ini sudah jam 4.. biasanya acara2 orang kaya itu diadakan saat malam kan"
biasanya jam 7an.. yah, lihat saja dulu keadaan Kazuma sampai jam 6 nanti. kalau demamnya turun, aku akan membangunkannya untuk pergi ke pesta. kalau belum turun juga, ya sudah takkan kubangunkan. akan kuterima resikonya nanti, yang penting Kazuma tidak tambah sakit.
aku menonton TV sambil menunggu pesanan bubur datang, ternyata pesanannya sampai tidak selama yang kukira. niatnya sih, aku mau makan bubur ini bersama Kazuma saat dia bangun nanti. tapi apa daya, aku lapar sekali.... jadi kusikat saja bubur bagianku. hehehe
bubur Kazuma pasti sudah dingin saat dia terbangun, sebaiknya kupindahkan saja dulu ke pot agar mudah menghangatkannya nanti.
aku kembali ke kamar Kazuma, dia masih tertidur dengan mulut sedikit terbuka.
sedikit mengesalkan sih, melihat Kazuma yang masih cakep walau dalam keadaan tidur, dan aku bertanya2 kapan dia bisa terlihat jelek... hm...
aku mengelap keringatnya lagi dan memeras handuknya di baskom yang sudah kusiapkan.
lalu aku menggenggam tangan Kazuma, dan mengamati wajah tidurnya. duh, puas2in deh aku ngeliatin Kazuma seperti ini. kapan lagi aku bisa melihatnya terlihat lemah selain saat ini" kekeke................................ ukh... aku jadi ngantuk... hem..... nyem nyem nyem....
*********************************************
aku terbangun saking kagetnya,
ukh! jam berapa ini"! harus pergi ke pesta!!
"uh.........." erang Kazuma.
ups, sepertinya dia ikut terbangun saat aku menghentakkan tanganku, saat aku terbangun tadi.
"kau sudah bangun..""tanyaku.
"jam... jam berapa ini....""tanya Kazuma lemah dengan mata masih setengah tertutup.
"uh.. hem.. sekarang jam... jam setengah delapan.." "pagi""
"malam." "apa..." cepat siap-siap..."
"apa"! kamu masih sakit!" kataku sambil merasakan suhu Kazuma dari dahinya. dan dia masih sepanas tadi.
"sudahlah... cepat....."
"tapi-" aku berniat protes lebih jauh, tapi melihat Kazuma yang bersikeras seperti ini, aku juga tidak bisa apa2.
"baiklah...." jawabku lunglai dan mengarah keluar untuk mengganti bajuku. aku ke kamar mandi dan mencuci mukaku, lalu aku mengganti bajuku dengan gaun yang dibeli kemarin.
ukh... gaunnya sedikit lecek karena kujejalkan begitu saja ke dalam tas.
yah, tapi tak apalah.. tidak terlihat kok leceknya. inilah bedanya pakaian mahal dan murah! pakaian mahal tidak mudah lecek!
(mungkin cuma perasaanku saja, tapi biarlah.... )
sedari tadi aku sudah sengaja men-cepol rambutku. agar saat dibuka nanti, hasilnya jadi keriting.
dan, syukurlah... rambutku terurai seperti harapanku. nah! aku harus terlihat cantik!
mungkin memalukan, tapi aku jujur saja.. AKU TAK TAHU CARA BERDANDAN. jadinya aku cuma memakai bedak yang kubawa dari rumah secukupnya. tapi begini saja aku sudah cantik kok, jadi gak usah pakai macam2 deh.
saat aku masuk ke kamar Kazuma, aku terpaku di tempatku berdiri seakan aku menemukan sebongkah emas.
ya, dia kelihatan bersinar sekali, walaupun saat ini dia masih keringatan karena demam, dan rambutnya acak2an sehabis bangun tidur. Kazuma terlihat keren sekali dalam balutan jas itu!
wuah... sungguh, Kazuma.ganteng.sekali! cowok emang paling keren kalau pakai jas!
Kazuma memakai jas berwarna coklat tua dengan kemeja biru. kalau tidak salah, ini jas yang dikeluarkan Gucci untuk musim gugur, aku melihat gambarnya tepampang di Gucci store kemarin. sepertinya jas itu benar2 tercipta untuk Kazuma, karena jas itu terlihat begitu sempurna dalam tubuh Kazuma, dan Kazuma juga terlihat begitu sempurna dalam jas itu! wuiiih.....
"hhh.........." Kazuma menghela napas panjang yang membuatku terbangun dari lamunanku.
sepertinya Kazuma kecapekkan sekali, padahal dia cuma bangun dan mengganti baju.
apakah dia bisa bertahan di pesta nanti.." aku menghampirinya,"kamu tidak apa2...""
Kazuma mengangguk.dia memperhatikanku sebentar, lalu dia tersenyum kecil dan berkata ,"kamu cantik...."
+DUARRR!!!!!!!!!!+ Kazuma memujiku"! apakah aku salah dengar"! apakah otaknya mulai tak beres karena panas di kepalanya"! aaaaakkhh!!!!!!!!
"teteterimakasih..." jawabku malu2. bisa kurasakan wajahku memanas saking malunya.
"ayo keluar..." kata Kazuma meletakkan tangannya di pinggangku, menuntunku untuk keluar.
sebenarnya bagian pinggang adalah titik geli-ku sih.. tapi aku tak tega menampik tangan Kazuma saat ini.
huh,coba dia bisa sakit seperti ini terus.. kepribadiannya berubah 180 derajat! seperti gentleman sejati!!
"tunggu dulu." aku langsung berbalik mengambil handuk kecil dari lemari Kazuma.
"kamu membutuhkan ini kalau mau tampil bersih di pesta nanti. kamu keringatan sekali." kataku sambil mengelap keringat dari wajah Kazuma. Kazuma tersenyum, "ayo turun...".
lalu membimbingku turun menuju pintu keluar. *************************************************
saat aku melihat mobil jemputan Kazuma, aku tidak kaget lagi karena aku bisa menduganya.
mobilnya adalah mobil mercedes berwarna hitam yang sungguh elegan. tetapi ada yang menggangguku, walaupun ini mobil bagus, tapi kenapa pak supir mengendarainya lama sekali seperti kutu"!
apakah cuma perasaanku saja, karena sudah terbiasa berkendara dengan kecepatan tinggi bersama Kazuma"!
tapi, terimakasih pada pak supir, aku jadi bisa lebih berlama2 bersama Kazuma yang tidur di pundakku. hihihi
sekarang sudah jam 8 lebih, semoga saja kami tidak terlalu terlambat.
dan lagi keadaan Kazuma mengkhawatirkan, kami tidak boleh berlama2 disini.
aku dan Kazuma sudah berada di lobi dan sedang mengarah ke tempat acara, tapi ada yang mengganggu pikiranku..
daritadi Kazuma nenteng-nenteng kantung kertas seperti orang o'on saja, sebenarnya apa sih isi kantung itu""
dan juga, kenapa sih orang2 melirikku begitu" apa aura miskinku terpancar"! hotel ini mengintimidasiku... sepertinya tempat ini tidak menerima keberadaanku disini..
tempat ini terlalu beda dari tempatku berada! disini perkumpulan orang2 glamor dan manusia bling2..
tapi aku akan bertahan demi Kazuma! semangat!!
kami memasuki ballroom tempat acara diadakan. ballroom ini sungguh besar dan megah, mengingatkanku dengan 'titanic'.
ya, tidak ada kata lain yang lebih tepat selain titanic.
banyak sekali orang di ballroom ini, tapi mataku masih saja dapat menemukan ibu Kazuma.
yah, ibu Kazuma memang yang paling menonjol dari orang2 yang berada disini.
selain dia yang paling cantik, gaun merahnya itu sangat mengundang mata untuk menatapnya.
sepertinya ibu Kazuma juga melihat kedatangan kami, dia tersenyum kepada tamu yang sedang berbincang dengannya, dan memohon diri untuk pergi.
ibu Kazuma berjalan ke arah kami , "Kazuma, ikut ibu sebentar" kata ibu Kazuma masih dengan senyum merekah di bibirnya.
aku bermaksud untuk menunggu saja, tetapi Kazuma menggandeng tanganku, dan mau tidak mau aku harus mengikutinya.
sesekali orang memberi salam dan membungkuk saat ibu Kazuma lewat, tetapi tak kalah banyak juga orang yang menyalami Kazuma,dan aku cuma mengikuti Kazuma dengan kepala tertunduk.
ibu Kazuma membimbing kami ke private room yang berada di ujung ballroom, lalu kami masuk ke dalam.
sesudah kami masuk ke dalam, ibu Kazuma berdiri terdiam membelakangi kami dengan kedua tangan disilangkan.
dia menghela napas panjang , lalu berbalik ke arah Kazuma, +PLAAAAKKK!!!!+ ditamparnya pipi Kazuma.
aku terhentak kaget. bagaimana bisa, ibu Kazuma selalu menampar setiap kali dia bertemu Kazuma"! apakah itu salam diantara mereka"!
ditambah lagi, Kazuma sedang sakit! dia memperparah keadaan Kazuma! "Kazuma!! tantebagaimana bisa tante melakukan ini pada Kazuma"!" teriakku marah, dan sedikit lepas kendali.
aku tahu kalau aku tak boleh ikut campur dalam urusan keluarga, tetapi aku tak tahan lagi!
"lebih baik kau diam. ini bukan urusanmu." kata ibu Kazuma dingin.
aku ingin membalas, tetapi aku mengurungkan niatku sekuat mungkin. karena aku tahu, kalau aku membalas, keadaan malah makin parah. "kau pikir sekarang jam berapa"" tanya ibu Kazuma dingin kepada Kazuma. aku mengepalkan tanganku kuat2 dengan harapan, aku dapat menahan amarahku.
"....." Kazuma diam saja.
"apa kau tak tahu acara ini amat penting"! pak menteri sudah pulang! tak tahukah kau betapa sibuknya dia"! bisa2nya kau sama sekali tak punya sopan santun untuk sekedar memberi salam kepadanya!"
bisa2nya nenek tua ini bicara seenak kentut! padahal dia tak tahu pengorbanan Kazuma dari kemarin hingga saat ini!
ingin sekali kuacak2 make upnya itu dan kucabuti bulu hidungnya satu per satu!!! ukh!!!!!
Asuka... tarik nafas.... jangan biarkan kamu lepas kendali.. "tidak bisa kupercaya, kau adalah anakku..."
tahan Asuka... kau pasti bisa... tahan....
"padahal kau cuma anak pembangkang yang tak berguna!" cukup! ini sudah sampai batasnya! aku tidak sanggup lagi menahan diri!!
Crazy Karya Unknown di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
tanpa peringatan dariku, ternyata tanganku sudah lebih dulu bekerja sebelum pikiranku sendiri dapat menangkap apa yang sedang tanganku lakukan. bisa dibilang, tanganku bekerja sendiri....
+SPLASSSSHHH!!!!!!!!+ aku.menyiram.ibu.Kazuma.tepat.di.wajahnya. CRAZY #20
+pluk, pluk, pluk+ perlahan2 orange juice yang kusiram mulai menetes dari rambut ibu Kazuma.
aku cuma bisa ternganga atas kelakuanku.
aku tak percaya aku bisa lepas kendali pada calon mertua-ku !!!
manalagi yang kusiram itu bukan air putih, melainkan orange juice yang pastinya 'lengket' sekali.
tapi yang aneh, aku lebih merasa lega daripada merasa menyesal. "apa.. apaan kau....."" kata ibu Kazuma dengan nada yang mengerikan.
dia menatapku dengan tatapan mematikan yang sedikit membuatku bergidik ngeri. tapi tatapannya itu masih tidak ada apa2nya dibandingkan tatapan mengintimidasi Kazuma dulu.
"ehm... mamaafkan aku." kataku dengan nada menyesal. tapi aku tahu bahwa ibu Kazuma menyadari ketidak sesalanku dari ekspresiku, dan aku juga mengharapkan itu.
"beraninya kau... terhadapku.. kau pikir siapa dirimu hah"! kau bangga karena sudah bisa menjadi pacar anak bodohku ini"! kau seharusnya lebih menyadari statusmu itu! kau sudah merasa hebat"!"
"apa katamu-" aku mau protes lebih lanjut, tapi Kazuma mengangkat tangannya di hadapanku, memberi kode agar aku tidak bicara lebih jauh lagi.
"sudah cukup..." kata Kazuma.
"cih...." aku mendengus saking bencinya aku pada ibu Kazuma.
UNTUNG KAZUMA MENGHENTIKANKU! KALAU TIDAK, SUDAH KUACAK2 MAKE UP TEBALMU ITU NENEK TUA!!!
"sebaiknya kau jaga perilaku gadismu itu! dia sama sekali tidak punya tata krama seperti monyet saja! bukankah sebaiknya kau mencari gadis lain yang lebih bermartabat dari ini"! kau sudah tidak bermartabat, setidaknya carilah gadis yang bermartabat untuk menutupinya!"
APA"! MONYET"! AKU DISEBUT MONYET"! AAAAH!!! BISA GILA AKU!!! AAAHH!!!! KEPALAKU MAU PECAH!!
DAN BISA2NYA DIA BICARA TENTANG MARTABAT! PADAHAL DIA SENDIRI ADALAH NENEK TUA YANG TIDAK BERMARTABAT!!! AAAAKHH!!! GATAL SEKALI TANGANKU!!! AAAAHH!!!
"ibu....." panggil Kazuma.
"kau hanya menyusahkan! padahal aku hanya memintamu untuk hadir pada acara ini dan menyalami pak menteri! tapi apa yang kaulakukan padaku"! kau membawa gadis monyet ini, dan dia menyiramku!!!"
"ibu....." "lihat bagaimana keadaanku sekarang! padahal aku masih harus menyalami banyak tamu!! apakah-"
"ibu!!!" teriak Kazuma. saat itu juga, ibu Kazuma menutup mulutnya dan terdiam seperti anak kecil yang ketakutan. aku yang sedang asyik mengutuki ibu Kazuma dalam hati, ikut berhenti juga mendengar teriakan Kazuma. Kazuma mengangkat kantung kertas yang dia bawa sejak tadi ke hadapan ibunya.
"ibu...." kata Kazuma dalam. ".......selamat ulang tahun......."
".............." ibu Kazuma terdiam , dan hanya memandangi Kazuma heran. jadi.... kantung itu berisi kotak musik yang kami beli kemarin..." sedari tadi dia memegang kantung itu bak benda berharga, ternyata itu hadiah untuk ibunya.
aku saja sudah lupa kalau hari ini ibunya berulang tahun karena kemarahanku kepadanya. tapi Kazuma masih ingat, dan masih sudi memberi hadiah kepada ibu yang telah mengutukinya itu...
Kazuma.... ibu Kazuma terdiam memandangi Kazuma dengan tatapan terluka sekaligus tidak percaya.
semoga saja dia bisa mengerti perasaan Kazuma lewat hadiah itu...
sial, aku terharu sekali melihat Kazuma seperti ini.... huhuhu!! KAZUMAAAAA!!!!!!
"kami pergi dulu." kata Kazuma sambil menggandengku menuju pintu keluar. aku menengok ke belakang untuk sesaat, pada saat itu, ibu Kazuma masih memandangi sosok Kazuma dengan wajah penuh rasa sesal. bagaimana.." kau pasti menyesal bukan, telah menyia2kan anak sebaik Kazuma..."
sebaiknya kau belajar dari kesalahanmu hari ini, nenek tua.... ******************************************************
berjalan menuju ke mobil saja, sudah merupakan perjuangan keras bagi Kazuma.
keadaannya makin parah sekarang. dan aku yakin demamnya naik lagi, karena tubuh Kazuma benar2 panas dibanding tadi.
tadinya aku ingin membawanya ke RS, tapi Kazuma menolak dan meminta pulang saja. jadinya aku memapah Kazuma ke kamar apartemennya, dengan bantuan dari pak supir. karena kali ini Kazuma sudah benar2 tidak bisa bergerak.
setelah merebahkan Kazuma di kasur, pak supir memohon diri. dan tinggalah kami berdua disini.
aku kehabisan napas saking capeknya, tenagaku terkuras untuk memapah Kazuma sampai ke sini.
hhh.... sebaiknya aku istirahat sebentar sebelum merawat Kazuma lagi..
hari ini benar2 melelahkan lahir batin! faktor utamanya tentu saja karena nenek tua itu..
mengingat mukanya saja aku kesal..... >:(
Kazuma keringatan sekali, dia harus mengganti bajunya.
ini sudah ke 2 kalinya aku menggantikan pakaian untuk Kazuma, jadinya aku sudah tak segugup yang pertama.
aku mengelap badannya dengan lap basah, karena pastilah tak enak tidur dengan badan lengket sehabis keringatan.
setelah mengelap badan Kazuma, aku memakaikan T-shirt kepadanya. nah, aku tahu dibalik celana panjang ini Kazuma memakai celana pendek lagi.
jadi, aku hanya perlu membuka celana panjangnya saja. jadi aku tak perlu melakukan dan melihat yang tidak2.
aku mengukur lagi suhu badan Kazuma, yang benar saja! '39 derajat'! oh ya ampun.. makin tinggi saja demamnya...
aku harus meminumkannya obat dan menyuruh Kazuma makan, karena Kazuma belum makan sejak tadi pagi. ah, mungkin dia belum makan dari kemarin malam! huh, pantas saja demamnya terus naik.. dia tidak punya energi karena belum makan! aduh bodohnya aku ini..
aku mengelap keringat di wajah Kazuma sampai ke lehernya. setelah Kazuma kelihatan tidur lebih nyenyak, aku memutuskan untuk pergi keluar membeli obat dan membeli bubur (bubur yang kubeli untuk Kazuma tadi siang sudah basi, jadinya aku harus beli lagi -_-).
kalau tak salah, di depan apartemen ini ada tempat makan dan apotek.
untunglah tempat ini begitu strategis, jadinya aku tak perlu berlama2 meninggalkan Kazuma.
Kasihan Kazuma.. apakah selama ini dia selalu sendiri seperti ini" apakah kalau dia sakit tidak ada yang merawatnya" Kazuma... kamu pasti kesepian sekali..
coba saja ibumu lebih perhatian sedikit dan tidak bertindak seenak jidat! pasti kamu lebih bahagia..
sekarang sudah jam 11 malam, ayah dan ibu pasti mencariku. tapi aku tidak bisa meninggalkan Kazuma sendirian untuk saat ini,sebaiknya aku menelpon untuk bilang aku menginap di rumah teman hari ini. "halo, ibu" ibu, ini aku Asuka. hari ini aku menginap di rumah teman bu, lagipula besok hari minggu. ya, aku akan pulang besok siang. ya, sampai jumpa."
syukurlah ibu tak bertanya aku menginap di rumah siapa. jadinya aku tak perlu berbohong..
aku bilang menginap di rumah 'teman' kan" jadi, pada dasarnya aku tak berbohong.....
..................... ..............................
ya! baiklah aku mengaku kalau aku hanya mencari alasan untuk menutupi dosaku!
tapi kali ini Kazuma benar2 gawat, aku tidak bisa meninggalkannya! lagipula aku takkan berbuat aneh2 padanya kok..
yah, tetap saja sih.. yang namanya berbohong tetap saja berbohong... MAAFKAN AKU IBU, AYAH!!!
nah, sebaiknya aku pergi membeli obat dan bubur sekarang (dan membeli makanan untukku juga tentunya)!
kunci apartemen Kazuma kubawa, tidak apa2 kan" toh tidak seperti aku mau mencuri atau mau menjual apartemennya. jadi tak apalah aku pinjam kuncinya sebentar.. daripada ada maling masuk nanti.
aku keluar dari apartemen Kazuma dan mengunci pintunya, aku turun ke lobi dan mengarah keluar.
wuah, ternyata tempat ini benar2 strategis!
begitu keluar, aku langsung bisa mendapati apotek 24 jam dan rumah makan.
oh ya ampun.. pasti asyik deh tinggal disini... -__aku membeli obat demam dan plester penurun panas di apotek 24 jam, lalu aku pergi ke rumah makan membeli bubur untuk Kazuma, dan ramen untukku. syukurlah aku membawa cukup banyak uang hari ini.. kalau tidak bisa mampus si Kazuma itu.. -__hmm, apakah sebaiknya aku beli minuman isotonik untuk Kazuma" sepertinya dia memerlukan minuman isotonik, dia mengeluarkan banyak keringat sih. jadi sebaiknya aku beli beberapa untuk persediaan. betapa baiknya aku ini.. sepertinya aku sudah cocok jadi istri.. kekeke..
aku mengarah kembali ke apartemen dengan barang belanjaan penuh di kedua tanganku.
aku harus cepat2 kembali nih, sebelum Kazuma benar2 mati.. aku menaiki lift dan menuju ke kamar nomor '9',
eh" lho lho lho" siapa itu di depan pintu" untuk apa dia malam2 begini mondar-mandir di depan kamar Kazuma"
penguntit" pembunuh" pemerkosa" perampok"
ah, perasaanku saja.... ternyata itu adalah ............... ibu Kazuma.....
APA"! IBU KAZUMA"! SEDANG APA DIA DISITU"! NGAPAIN DIA MONDAR MANDIR SEPERTI MANIAK DISITU"!
yah, tak ada salahnya mencari tahu.. aku mendekati nenek sihir itu,"apa maumu..."" "ehaaku cuma mau bertemu Kazuma" jawabnya gugup. "untuk apa" menamparnya lagi""
"sebaiknya jaga mulutmu. biarpun begitu, aku masih tetap ibunya." katanya angkuh.
cih.. masih bisa bicara sok"!
"dia tidak bisa ditemui." kataku cuek sambil membuka kunci apartemen. "biarkan aku..."
"hah"" "biarkan aku.."
"apa maksud tante""
"biarkan aku bertemu dengannya..."
bertemu..." bagaimana bisa dia seegois ini setelah menyakiti Kazuma begitu jauh"!
"bisa2nya tante bicara seegois itu"! padahal tante sendiri yang telah melukainya! jadi apa gunanya bertemu kalau untuk menyakitinya!" teriakku mulai kehilangan kontrol atas emosiku.
"biarkan aku bertemu dengan anak bodohku itu.." kata ibu Kazuma masih dengan gaya angkuhnya.
"tidak bisa." "kenapa"! apa hak-mu melarangku begitu"! dia anakku!" "dia sedang sakit.."
"apa"" "ya! dia sedang sakit! kau yang menyebut dirimu ibunya, bahkan tidak tahu bahwa Kazuma sedang sakit!"
"....." ibu Kazuma diam saja sambil menatapku tak percaya.
sudah terlanjur ngomong, jadi sekalian sajalah! sekalian melampiaskan amarahku padanya ," mungkin kau tidak tahu atau bahkan kau sama sekali tidak peduli, tetapi dia sedang sakit! dia bahkan rela menyeret tubuh sakitnya itu, untuk menurutimu hadir di pesta! tapi apa yang kau lakukan padanya"! kau hanya menghakiminya tanpa tahu kebenarannya! kau cuma bisa melihat dia dari segi negatifnya! dan kau tahu kenapa dia bisa sakit.." itu karena dia mencari hadiah untuk hari ulang tahunmu itu, yang tepatnya HARI.INI..."
"apa..." apa katamu""
"ya! dia rela hujan2an sampai malam hanya untuk mencari hadiah untuk orang yang sama sekali tidak menghargainya!dan orang itu adalah ibunya sendiri.. Kau! "
"bisa2nya... bisa2nya..." gumam ibu Kazuma, segelintir air mata mulai jatuh ke pipinya.
"bagaimana bisa dia melakukan itu... dia yang kupikir selama ini tidak menganggapku sebagai ibu, melakukannya... bagaimana bisa..."" "........" aku terdiam saja melihat air mata mulai mengalir deras di pipi ibu Kazuma.
Irama Seruling Menggemparkan Rimba Persilatan 4 Jodoh Rajawali 12 Pusaka Hantu Jagal Medali Wasiat 14
Mandarin Cersil Mandarin
Cersil Indo Cersil Indonesia
Novel Barat Novel Barat
Novel Indo Novel Indonesia
Galeri Galeri
apabila halaman yg dicari tidak ada.Silahkan kembali dulu ke Menu Utama Blog Lama
Cersil Indo Cersil Indonesia
Novel Barat Novel Barat
Novel Indo Novel Indonesia
Galeri Galeri
apabila halaman yg dicari tidak ada.Silahkan kembali dulu ke Menu Utama Blog Lama