Ceritasilat Novel Online

Bourne Supremacy 2

The Bourne Supremacy Karya Robert Ludlum Bagian 2


Ttu yang sedang kami tangani," McAllister membenarkan sambil mengangguk. "Kami
mendapat beberapa kemajuan." "Siapa yang dibunuh?" tanya mantan Jason Bourne
itu. "Sebelum kujawab, Anda harus tahu bahwa semua yang kami peroleh adalah apa
yang bisa digali oleh orang-orang kami sendiri di Hong Kong. Sebagian besar
hanya spekulasi; tidak ada bukti."
"Apa maksud Anda, 'digali sendiri'" Di mana orang-orang Inggris" Kalian yang
memberikan arsip Treadstone pada merekaf"
"Karena mereka memberikan bukti kepada kami ada orang yang dibunuh atas nama
ciptaan Treadstone, ciptaan kita Anda. Mereka tidak akan mengidentifikasi
?sumber-sumber Mi-Six sama seperti kita tidak akan menyerahkan kontak-kontak kita
kepada mereka. Orang-orang kami bekerja dua puluh empat jam setiap hari,
memeriksa setiap kemungkinan, mencoba men can' tahu siapa sumber-sumber utama
orang Mi-Six yang tewas itu berdasarkan asumsi salah seorang di antaranya
bertanggung jawab atas kematiannya. Mereka melacak isu di Macao hanya saja,
?ternyata isu itu tidak lebih dari sekadar isu." "Kuulangi," kata Webb, "siapa
yang dibunuh?" "Seorang wanita," jawab orang dari Kementerian Luar Negeri
tersebut. Istri seorang bankir Hong Kong bernama Yao Ming, taipan yang banknya
hanya sebagian kecil dari seluruh kekayaannya. Perusahaannya begitu besar hingga
ia sudah diterima kembali di Beijing sebagai investor dan konsultan. Ia
berpengaruh, berkuasa, tak bisa dijangkau." "Situasinya?"
"Buruk tapi bukannya tidak biasa. Istrinya aktris biasa yang tampil di sejumlah
film Shaw bersaudara, dan jauh lebih muda daripada suaminya.
Ia juga sama setianya seperti cerpelai di musim kawin, kalau Anda mau
memaafkan " ?"Tolong," kata Marie, "lanjutkan."
"Sekalipun begitu, suaminya menutup mata; istrinya adalah trofinya yang masih
muda dan cantik. Istrinya juga bagian dari kalangan jet set di koloni, yang
memiliki karakteristik buruknya sendiri. Satu akhir pekan berjudi dengan taruhan
sangat tinggi di Macao, akhir pekan berikutnya lomba-lomba di Singapura, atau
terbang ke Pescadores untuk mainan pistol di mmah-fumah opium di pelabuhan,
bertaruh ribuan siapa yang akan terbunuh dari antara orang-orang yang saling
berhadapan di meja, memutar bilik peluru, dan saling membidik. Dan, tentu saja,
penggunaan obat bius yang ekstensif. Kekasih terakhir istrinya adalah seorang
distributor. Pemasoknya dari Guangzhou, rutenya melalui jalur air Deep Bay ke
sebelah timur perb'atasan Lok Ma Chau."
"Menurut laporan,- itu jalur pelayaran lebar dengan lalu lintas ramai," sela
Webb. "Kenapa orang-orang Anda tidak memusatkan perhatian pada orang itu pada
?operasinya?" "Karena operasinya, seperti istilah Anda yang tepat, dengan cepat menjadi satusatunya di kota, atau di jalur itu. Secara sistematis ia menyingkirkan para
pesaingnya, menyuap patroli laut Cina untuk menenggelamkan kapal mereka dan
menghabisi awaknya. Tampaknya patroli laut Cina sangat efektif; banyak mayat
tercincang peluru akhirnya mengambang ke bentangan lumpur dan tepi sungai.
Kelompok-kelompok sedang berperang dan distributor itu pacar gelap si istri ?muda sudah ditandai untuk dieksekusi."
?"Mengingat situasinya, pria itu pasti sudah menyadari kemungkinannya. Ia pasti
dikelilingi banyak pengawal."
"Sekali lagi benar. Dan keamanan seperti itu menuntut bakat orang yang
legendaris. Musuh-musuhnya menyewa orang yang legendaris itu."
"Bourne," bisik David sambil menggeleng dan memejamkan mata.
'Ya," kata McAllister. "Dua minggu yang lalu pengedar obat bius itu dan istri
Yao Ming ditembak di ranjang mereka di Hotel Lisboa di Macao. Bukan pembunuhan
yang bersih, mayat mereka hampir tak bisa dikenali. Senjatanya senapan mesin
Uzi. Insiden itu ditutup-tutupi; polisi dan pejabat pemerintah disuap sejumlah
besar uang uang taipan" ', "Dan biar kutebak," kata Webb dengan nada monoton.
?"Uzi. Itu senjata yang juga digunakan pada pembunuhan sebelumnya, yang juga atas
nama Bourne." "Senjata itu ditinggalkan di luar ruang pertemuan sebuah kabaret di Tsim Sha
Tsui, Kowloon. Ada lima mayat di ruangan itu, tiga di antara para korban
termasuk pengusaha paling kaya di koloni. Inggris tidak mau merinci, mereka
hanya menunjukkan beberapa foto yang sangat mencolok kepada kami."
"Taipan ini, Yao Ming," kata David. "Suami si aktris. Ia koneksi yang ditemukan
orang-orang kalian, bukan?"
"Mereka mengetahui ia salah seorang sumber Mi-Six. Koneksinya dengan Beijing
menjadikannya kontributor penting bagi intelijen. la sangat berharga."
"Lalu, tentu saja, istrinya dibunuh, istri tercintanya yang masih muda "
?"Menurutku lebih tepat trofi yang disayanginya," sela McAllister. "Trofinya
dirampas." "Baiklah," kata Webb. 'Trofi jauh lebih penting daripada istri."
"Aku sudah menghabiskan bertahun-tahun di Timur Jauh. Ada ungkapan untuk
itu dalam bahasa Mandarin, kalau tidak salah, tapi aku tidak ingat tepatnya."
?"Ren you jiaqian, " kata David. "Harga citra seorang pria."
"Ya, kurasa benar begitu."
"Itu sudah cukup. Jadi orang Mi-Six ini didekati kontaknya yang jengkel, si
taipan itu, dan disuruh mengambil arsip tentang Jason Bourne, pembunuh bayaran
yang telah menghabisi istrinya trofinya kalau tidak, singkat kata, mungkin
? ?tidak akan ada lagi informasi yang datang dari sumber-sumber di Beijing untuk
intelijen Inggris." "Begitulah menurut dugaan orang-orang kita. Dan untuk jerih payahnya, orang MiSix itu dibunuh karena Yao Ming tidak bisa menanggung risiko dikaitkan dengan
Bourne. Taipan itu harus tetap tak terjangkau, tak bisa diusik. la menginginkan
pembalasan, tapi tidak mungkin dengan adanya kemungkinan terungkap." "Apa kata
Inggris?" tanya Marie.
Tanpa basa-basi meminta kita menjauhi seluruh situasi. London tegas dalam hal
ini. Kita menciptakan masalah dengan Treadstone, dan mereka tidak menginginkan
inkompetensi kita di Hong Kong pada masa-masa peka ini"
"Mereka sudah mengkonfrontasi Yao Ming?" Webb mengawasi menteri muda itu dengan
teliti. "Sewaktu kusinggung nama itu, mereka mengatakan ia tidak bisa diganggu gugat.
Sebenarnya mereka terkejut, tapi tidak mengubah pen-dirian mereka. Kalaupun ada
reaksi, mereka justru lebih marah."
Tidak bisa diusik," kata David.
"Mereka mungkin ingin terus menggunakannya."
Tak peduii apa yang sudah dilakukannya!" sela Marie. "Apa yang mungkin sudah
dilakukannya, dan apa yang mungkin akan dilakukannya terhadap suamikuV
"Itu dunia yang berbeda," kata McAllister lembut.
"Kalian bekerja sama dengan mereka "?Terpaksa," sela orang Kementerian Luar Negeri itu.
"Kalau begitu berkeraslah agar mereka mau bekerja sama dengan
kalian. Tuntutlahr "Dengan begitu mereka bisa mengajukan tuntutan lain kepada kita. Kita tidak bisa
melakukannya." "Pembohong!" Marie membuang muka dengan jijik.
"Aku belum pemah membohongi Anda, Mrs. Webb."
"Kenapa aku tidak mempercayai Anda, Mr. McAllister?" tanya David.
"Mungkin karena Anda tidak bisa mempercayai pemerintah Anda, Mr. Webb, dan hanya
sedikit alasan Anda untuk percaya. Aku hanya bisa mengatakan aku orang yang
memiliki hati nurani. Anda bisa menerimanya atau tidak menerima diriku atau
?tidak tapi sementara itu aku akan memastikan Anda aman." ,
?"Anda memandangku dengan begitu aneh kenapa?"
?"Aku belum pemah berada dalam posisi seperti ini, itu alasannya."
Bel pintu berdering, dan Marie, sambil menggeleng mendengar suara itu, beranjak
bangkit, bergegas menyeberangi ruangan, dan masuk ke ruang-tamu. Ia membuka
pintu. Sejenak ia berhenti bemapas, dan menatap tanpa daya. Dua pria berdiri
berdampingan, keduanya mengacungkan dompet identitas hitam berlapis plastik,
masing-masing dengan lencana perak mengilap, ukiran elangnya memantulkan cahaya
lampu serambi. Di belakang mereka, di tepi jalan, terdapat mobil sedan hitam
kedua; di dalamnya terlihat sosok-sosok pria lain, dan rokok yang menyala orang
?Iain, pengawal lain. Marie ingin menjerit, tapi tidak melakukannya.
Edward McAllister naik ke kursi penumpang mobil Kementerian Luar Negeri dan
memandang dari balik jendela tertutup ke arah sosok yang berdiri di ambang
pintu. Orang yang dulunya disebut Jason Bourne itu berdiri tak bergerak,
pandangannya terpaku pada tamunya yang sedang berlalu.
"Ayo pergi dari sini," kata McAllister pada pengemudinya, pria yang sebaya
dengannya dan mulai botak, dengan kacamata berbingkai kulit penyu.
Mobil itu bergerak maju, pengemudinya berhati-hati di jalan yang asing, sempit,
diapit pepohonan, di pantai berbatu-batu di kota kecil Maine. Selama beberapa
menit keduanya tidak berbicara; akhirnya pengemudinya bertanya, "Bagaimana
perkembangannya?" "Perkembangannya?" jawab orang Kementerian Luar Negeri itu. "Seperti yang
mungkin dikatakan Ambassador, 'Semua potongan sudah berada di tempatnya.'
Dasarnya ada di sana, logikanya ada di sana; pekerjaan misionaris ini sudah
selesai." "Aku senang mendengarnya"
I"Sungguh" Kalau begitu aku juga senang." McAllister mengangkat tangan kanannya
yang gemetar, jemarinya yang kurus memijat-mijat dahinya. Tidak. aku tidak
senang!" katanya tiba-tiba. "Aku sangat rnuak!" "Maaf "?"Dan omong-omong soal pekerjaan misionaris, aku orang Kristen Maksudku, aku
percaya tidak ada yang menarik tentang fanatisme atau dilahirkan kembali. atau
?mengajar di Sekolah Minggu, atau berdiam diri di lorong, tapi aku percaya.
Istriku dan aku mengunjungi gereja Episkopal sedikitnya dua kali sebulan. kedua
putraku menjadi pembantu pendeta Aku derma wan karena ingin menjadi derma wan.
Kau bisa memahaminya?"
Tentu saja. Aku tidak memiliki perasaan seperti itu, tapi aku mengerti "
Tapi aku baru saja keluar dari rumah orang itu!"
"Hei, tenang. Ada masalah apa?"
McAllister menatap lurus ke depan, sorotan lampu depan mobil-mobil yang
berpapasan dengan mereka menciptakan bayang-bayang yang melintas cepat di
wajahnya. "Semoga Tuhan mengampuni jiwaku," bisiknya.
52 4 JeRITAN-JERITAN tiba-tiba memenuhi kegelapan, keributan meraung-raung yang
semakin keras, semakin dekat. Lalu sosok-sosok bermunculan di sekitar mereka,
melesat ke depan, berteriak-teriak, wajah mereka mengemyit. Webb jatuh berlutut,
menutupi wajah dan lehemya dengan kedua tangan, mengayun-ayunkan bahunya,
menciptakan sasaran yang bergerak dalam lingkaran serangan. Pakaiannya yang
berwarna gelap merupakan nilai tambah dalam bayang-bayang, tapi tak 'akan
berguna kalau semburan tembakan membabi buta dilancarkan, menghabisi setidaknya
salah satu pengawalnya. Sekalipun begitu peluru tidak selalu menjadi pilihan
pembunuh. Ada dart misil beracun mematikan yang dilontarkan dengan senjata
?bertekanan udara, melukai kulit yang terbuka, menyebabkari kematian dalam waktu
beberapa menit. Atau detik.
Ada yang mencengkeram bahunya! Ia berbalik, mengayunkan lengan ke atas,
melepaskan cengkeraman itu sambil menepi, berjongkok seperti binatang.
"Anda baik-baik saja, Profesor?" tanya pengawal di sebelah kanannya,
sambil tersenyum dalam siraman cahaya lampu setiternya. "Apa" Apa yang terjadi?"
"Hebat, bukan!" seru pengawal di sebelah kirinya sambil mendckat,
saat David beranjak bangkit. "Apa?"
"Anak-anak dengan semangat seperti itu. Selalu menyenangkan dilihat!"
Sudah selesai. Lapangan kampus kembali sunyi, dan di kejauhan, di antara gedunggedung batu yang membatasi lapangan dan stadion kampus, kobaran api unggun yang
mcnari-nari bisa terlihat dari balik bangku-bangku yang kosong. Pertandingan
rugby sedang mencapai klimaksnya. dan para pengawalnya sedang tertawa.
"Bagaimana dengan Anda, Profesor?" lanjut orang di sebelah kirinya. "Anda merasa
lebih baik sekarang, dengan kehadirah kami disini?"
Sudah selesai. Kegilaan yang ditimbulkannya sendiri sudah berakhir.
Atau belum" Kenapa dadanya begitu berdebar-debar" Kenapa ia begitu kebingungan,
begitu ketakutan" Ada yang tidak beres.
"Kenapa seluruh parade ini membuatku terganggu?" tanya David sambil menikmati
kepi paginya di ruang makan rumah tua bergaya Victoria yang mereka sewa.
"Kau tidak melakukan jalan-jalan pagi di pantai," kata Marie, sambil meletakkan
telur mata sapi di atas selembar roti untuk suaminya. "Makan-lah sebelum kau
merokok." "Tidak, sungguh. Parade itu membuatku terganggu. Selama seminggu terakhir aku
seperti katak dalam tempurung. Aku bam menyadarinya kemarin."
"Apa maksudmu?" Marie membuka keran air dan meletakkan peng-gorengan di bak
cuci, pandangannya terarah pada Webb. "Enam orang mengelilingimu, empat di
'sisimu', begitu istilahmu, dan dua mengawasi segala sesuatu di depan dan di
belakangmu." "Parade." "Kenapa kau menyebutnya begitu?"
"Aku tidak tahu. Semua orang di tempat masing-masing, berderap mengikuti irama
genderang. Aku tidak tahu." "Tapi kau merasakan sesuatu?" "Sepertinya begitu."
"Katakan. Perasaan-perasaanmu itu pernah menyelamatkan nyawaku di Guisan Quai di
Zurich. Aku ingin mendengarnya well, mungkin tidak, tapi lebih baik kalau aku ?mendengarnya."
Webb memecahkan kuning telur di atas rotinya. "Kau tahu betapa mudahnya
seseorang seseorang yang tampak cukup muda untuk menjadi mahasiswa berpapasan
? ?denganku di jalan setapak dan menembakkan dart ke arahku" Ia bisa menutupi
suaranya dengan batuk, atau tawa, dan aku akan menerima 100 cc strychnine dalam
darahku." "Kau tahu lebih banyak tentang hal-hal seperti itu daripada aku."
"Tentu saja. Karena itulah aku melakukannya."
"Tidak. Begitulah yang mungkin dilakukan Jason Bourne. Bukan kau" . "Baiklah,
aku memproyeksikannya. Tapi itu tidak menafikan apa yang kupikirkanj'
"Apa yang terjadi kemarin sore?"
Webb bermain-main dengan telur dan roti bakar di piringnya. "Se-minamya selesai
terlambat seperti biasa. Hari sudah. mulai gelap, para pengawalku berkumpul dan
kami berjalan menyeberangi lapangan ke areal parkir. Pertandingan rugby sedang
berlangsung regu kami yang tak berarti melawan eegu tak berarti lainhya, tapi
?sangat besar artinya bagi kami. Orang-orang melewati kami berempat anak-anak berlari-larian ke arah
?api unggun di belakang bangku-bangku, menjerit-jerit dan berteriak-teriak serta
menyanyikan lagu-lagu perjuangan, menyiapkan diri. Dan aku berpikir, sekaranglah
saatnya. Sekaranglah saataya kalau memang akan terjadi sesuatu. Percayalah,
selama beberapa saat yang singkat itu aku adalah Bourne. Aku berjongkok dan
menepi dan mengawasi setiap orang yang bisa kulihat aku nyaris panik."
? "Lalu?" kata Marie, terganggu oleh suaminya yang tiba-tiba membisu.
"Orang-orang yang disebut pengawalku sedang memandang ke sekitar sambil tertawatawa, dua orang di depanku menikmati suasana itu."
"Hal itu membuatmu terganggu?"
"Secara instingtif. Aku sasaran yang rapuh di tengah keramaian yang penuh
semangat. Sarafku mengatakan begitu; benakku tidak perlu mengatakannya."
"Siapa yang bicara sekarang?"
"Aku tidak yakin. Aku hanya tahu selama beberapa saat itu tak ada yang masuk
akal bagiku. Lalu, hanya beberapa detik kemudian, seakan-akan untuk menunjukkan
perasaan yang tak bisa kuutarakan, orang di kiri belakangku mendekat dan
mengatakan, 'Hebat bukan melihat anak-anak dengan semangat seperti itu" Selalu
menyenangkan dilihat." Aku menggumam tak jelas, lalu ia berkata dan ini kata-?katanya setepatnya 'Bagaimana dengan Anda, Profesor" Anda merasa lebih baik
?sekarang, dengan kehadiran kami di sini"'" David menengadah memandang istrinya.
"Apa aku merasa lebih baik... sekarang" Aku."
"Ia tahu tugasnya," sela Marie. "Untuk melindungimu. Aku yakin yang dimaksudnya
apakah kau merasa lebih aman."
"Sungguh" Begitukah" Gerombolan anak yang menjerit-jerit, cahaya remang-remang,
sosok-sosok yang samar, wajah-wajah yang tak jelas... dan ia menggabungkan diri
dan tertawa-tawa mereka semua tertawa-tawa. Apa mereka benar-benar berada di
?sini untuk melindungiku?"
"Apa lagi?" "Aku tidak tahu. Mungkin aku hanya pemah mengalami apa yang belum pemah mereka
alami. Mungkin aku hanya terlalu banyak berpikir, memikirkan McAllister dan
matanya. Kecuali berkedip, matanya mirip mata ikan yang sudah mati. Kau bisa
membaca apa pun yang kauinginkan di sana tergantung perasaanmu."
?"Yang diberitahukannya padamu memang sangat mengejutkan," kata Marie sambil
bersandar di wastafel, lengannya terlipat di depan dada, mengawasi suaminya
dengan tajam. "Informasi itu pasti membawa pengaruh yang mengerikan padamu. Yang
jelas aku merasa begitu."
"Mungkin," kata Webb sambil mengangguk. "Ironis, tapi sekalipun ada banyak hal
yang ingin kuingat, ada banyak hal hun yang ingin kulupakan."
55 "Kenapa kau tidak menelepon McAllister dan memberitahunya apa yang kaurasakan,
apa yang kaupikirkan" Kau tahu nomor telepon langsungnya. di kantor maupun di
rumahnya. Mo Panov pasti akan menyuruhmu berbuat begitu."


The Bourne Supremacy Karya Robert Ludlum di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

"Ya, Mo pasti akan berbuat begitu." David makan telurnya dengan setengah had.
'"Kalau ada cara untuk menyingkirkan kegelisahan yang spesifik. lakukanlah
secepat mungkin,' ia pasti akan bilang begitu."
"Kalau begitu lakukanlah."
Webb tersenyum, sama ogah-ogahannya seperti caranya makan telur. "Mungkin nanti,
mungkin tidak. Aku lebih suka tidak mengumumkan paranoia laten, atau pasif, atau
repetitif, atau apa pun istilah mereka. Mo akan terbang kemari dan menghajarku
habis-habisan." "Kalau ia tidak melakukannya, mungkin.. aku yang akan melakukannya." "Ni shi
mthaizi," kata David, mengambil tisu sambil beranjak bangkit dari kursi dan
mendekati istrinya. *ji>J
"Dan apa itu artinya, suamiku yang membihgungkan dan kekasihku nomor delapan
puluh tujuh?" "Dasar jalang. Artinya, bila diterjemahkan secara bebas, adalah kau' gadis
kecil dan tidak begitu kecil dan aku masih bisa melakukan tiga dari lima hal ? ?padamu di ranjang, tempat aku bisa melakukan hal lain selain menghajarmu habishabisan." "Semua dalam.kalimat sesingkat itu?"
"Kami tidak membuang-buang kata, kami memberikan gambaran... Aku hams pergi. Kelas
pagi ini mengenai Rama Kedua dari Siam, dan klaimnya atas negara Malaysia di
awal abad kesembilan belas. Subjek yang merepotkan tapi penting. Yang lebih
buruk, ada mahasiswa tamu dari Moulmein, Burma, yang menganggap dirinya lebih
tahu banyak ketimbang aku."
"Siam?" tanya Marie sambil memeluknya. "Itu Thailand." "Ya. Sekarang namanya
Thailand." 'Istrimu, anak-anakmu" Apakah menyakitkan, David?" David menatap
Marie, men yayangi nya. 'Tidak bisa sesakit itu karena aku tidak bisa
mengingatnya dengan jelas. Terkadahg aku berharap tidak pernah mengingatnya."
"Kurasa tidak begitu. Aku ingin kau bisa melihat dan mendengar dan merasakannya.
Dan mengetahui bahwa aku juga menyayangi mereka"
"Oh, TjuhanT Ia memeluk istrinya, tubuh mereka melekat dalam kehangatan yang
hanya milik mereka semata.
Telepon itu sibuk untuk yang kedua kali, jadi Webb meletakkan telepon dan
kembali ke: Siam under Rama III karya W. F. Vella untuk melihat apakah murid
pertukaran dari Burma itu benar mengenai konflik Rama
56 II dengan Sultan Kedah mengenai disposisi Pulau Penang. Ini adalah masa
konfrontasi dalam rimba akademis yang eksklusif; pagoda-pagoda Moulmein dalam
puisi-puisi Kipling digantikan para mahasiswa pascasarjana sok pintar yang tidak
punya rasa hormat pada mereka yang lebih tahu Kipling pasti. akan memahaminya,
?dan meriyerangnya. Terdengar ketukan singkat di pintunya, yang terbuka sebelum David sempat meminta
pengetuknya masuk. Salah seprang pengawalnya yang berbicara dengannya kemarin
sore dalam kehebohan pra pertandingan di antara keramaian, di tengah-tengah
?keributan, di tengah-tengah ketakutannya.
"Halo, Profesor."
"Halo. Jim, bukan?"
"Bukan, Johnny. Tidak penting; Anda tidak diharapkan mengetahui nama kami dengan
benar." "Ada masalah?"
"Sebaliknya, Sir. Aku kemari untuk mengucapkan selamat tinggal bagi kami
?semua, seluruh kontingen. Segalanya beres dan Anda kembali ke kehidupan normal.
Kami diperintahkan melapor pada B-One-L."
"Pada apa?" "Kedengarannya tolol, bukan" Bukannya mengatakan 'Ayo kembali ke markas besar',
mereka menyebutnya B-One-L, seakan-akan semua orang tidak bisa menebaknya."
"Aku tidak bisa menebaknya."
"Base-One-Langley. Kami berenam dari CIA, tapi kurasa Anda sudah tahu."
"Kalian pergi" Semuanya?" "Kurang-lebih begitu." 'Tapi kukira... kukira ada krisis
di sini." "Semua beres."
"Aku belum mendapat kabar dari siapa pun. Aku belum mendapat kabar dari
McAllister." "Maaf, aku tidak kenal. Kami bam saja mendapat perintah."
"Kau tidak bisa datang begitu saja dan mengatakan akan pergi tanpa memberi
penjelasan! Aku diberitahu ada yang mengincarku! Ada orang di Hong Kong yang
ingin membunuhkuV "Well, aku tidak tahu apakah Anda diberitahu, atau Anda sendiri yang mengatakan
begitu. Tapi aku tahu kami mendapat masalah A-satu yang sah di Newport News.
Kami harus dibrifing dan mehanganinya."
"A-satu yang sah..." Bagaimana dengan aku!"
"Banyak-banyaklah istirahat, Profesor. Kami diberitahu Anda membutubkannya."
Orang CIA itu tiba-tiba berbalik, melangkah melewati pintu, dan menutupnya.
Well, aku tidak tahu apakah Anda diberitahu, atau Anda sendiri yang
57 mengatakan begitu.... Bagaimana dengan Anda, Profesor" Apa Anda merasa lebih baik
sekarang. sesudah kami di sini" Parade"... Charade Tipuan!?Di mana nomor telepon McAllister" Di mana" Terkutok, ia punya dua duplikat, satu
di rumah dan satu di laci mejanya tidak, di dompetnya! Ia menemukannya, seluruh
?tubuhnya gemetar karena ketakutan dan marah saat ia memutar nomor itu.
"Kantor Mr. McAllister," kata seorang wanita.
"Kukira ini sambungan langsungnya. Itu yang dikatakannya padaku!" "Mr.
McAllister sedang tidak berada di Washington, Sir. Dalam hal ini kami
diperintahkan menerima dan mencatat telepon-telepon untuknya." "Mencatat
telepon" Di mana dia?"
"Aku tidak tahu, Sir. Aku dari sekretariat. Ia menelepon dua hari sekali. Dari
siapa ini?" 'Itu tidak cukup bagus! Namaku Webb. Jason Webb... Bukan, David Webb! Aku harus
berbicara dengannya! Segera!"
"Akan kuhubungkan dengan departemen yang menangani telepon-telepon mendesak
untuknya...." Webb membanting telepon. Ia memiliki nomor telepdn rumah McAllister; ia
memutamya. "Halo?" Suara wanita yang lain. "Mr. McAllister, please."
"Sayangnya ia tidak berada di sini. Kalau Anda bersedia memberitahukan nama dan
nomor telepon Anda, akan kuberikan padanya nanti." "Kapan?"
"Well, ia seharusnya menelepon besok atau lusa. Biasanya begitu."
"Anda harus memberikan nomor tempat ia berada sekarang, Mrs. McAllister!
?Kuanggap ini Mrs. McAllister."
"Kuharap begitu. Yang begini sudah berjalan delapan belas tahun. Anda siapa?"
"Webb. David Webb.",
"Oh, tentu saja! Edward jarang membicarakan urusan pekerjaan dan ia tidak
?membicarakan kasus Anda tapi ia pemah mengatakan betapa ramah Anda dan istri
? Anda yang manis. Bahkan, putra sulung kami, yang sedang di sekolah persiapan,
sudah sewajarnya, sangat tertarik pada universitas tempat Anda mengajar. Nab,,
sekitar tahun lalu nilai-nilainya agak merosot, dan nilai SAT-nya bukan yang
tertinggi, tapi ia memiliki pandangan yang luar biasa dan antusias mengenai
kehidupan, aku yakin ia akan menjadi aset..."
"Mrs. McAllister!." sela Webb. "Aku harus berbicara dengan suami Anda!
Sekarang!" "Oh, maafkan aku, tapi kurasa itu tidak mungkin. Ia ada di Timur
58 Jauh, dan, tentu saja, aku tidak tahu siapa yang bisa dihubungi. Dalam keadaan
darurat kami selalu menghubungi Kementerian Luar Negeri."
David menutup telepon. Ia hanis menyiagakan menelepon- Marie. Sambungannya ? ?seharusnya sudah bebas sekarang; sudah hampir satu jam sambungan teleponnya
sibuk, dan istrinya tak mungkin berbicara di telepon selama satu jam, bahkan
dengan ayahnya, ibunya, atau kedua kakak laki-lakinya di Kanada. Mereka semua
saling menyayangi, tapi Marie si petualang dari Ontario. Ia bukan pemuja Prancis
seperti ayahnya, bukan ibu rumah tangga seperti ibunya, dan sekalipun Marie
memuja saudara-saudaranya, ia bukan lasso karatan berbahasa sederhana seperti
mereka. Marie sudah menemukan kehidupan yang lain dalam strata perekonomian
tingkat tinggi, dengan gelar doktor, dan pekerjaan penuh waktu di pemerintah
Kanada. Dan, akhirnya, ia menikah dengan orang Afnerika.
Quel dommage. Teleponnya masih sibuk! Terkutuk, Marie!
Lalu Webb membeku, seluruh tubuhnya bagaikan sebongkah es yang panas mendidih.
Ia hampir tak bisa bergerak, tapi kemudian ia bergerak, lalu melesat keluar dari
ruang kerjanya yang kecil dan menyusuri koridor dengan kecepatan begitu rupa
hingga menabrak tiga mahasiswa dan seorang kolega yang menghalangi jalannya,
melontarkan dua orang ke dinding, yang lain merunduk di bawahnya; tiba-tiba ia
seperti kesurupan. Setibanya di rumah, ia menginjak rem sekuat tenaga; mobilnya berdecit saat ia
melompat keluar dan berlari menuju pintu. Ia berhenti, menatap, tak bisa
bemapas. Pintu terbuka dan pada panelnya yang miring dan melesak terdapat bekas
telapak tangan warna merah darah.
?Webb berlari masuk, melempar segala sesuatu yang menghalangi jalannya. Perabotan
berjatuhan dan lampu-lampu hancur berantakan saat ia mencari-cari di lantai
dasar. Lalu ia berlari ke atas, tangannya seperti batu granit pipih, setiap
sarafnya waspada menangkap suara, naluri pembunuhnya seterang noda merah yang
dilihatnya di pintu depan. Karena pada saat-saat seperti ini ia tahu dan
menerima fakta bahwa ia pembunuh bayaran binatang mematikan bernama Jason
? ?Bourne. Kalau istrinya ada di atas, ia akan membunuh siapa pun yang mencoba
menyakitinya atau siapa pun yang sudah menyakitinya.
?Merunduk di lantai, ia mendorong pintu kamar tidur mereka hingga terbuka.
Ledakannya menghancurkan dinding lorong atas. Ia bergulingan di bawah ledakan
itu ke sisi seberang; ia tidak memiliki senjata, tapi ia membawa pemantik. Ia
memasukkan tangan ke dalam saku celana, mengambil kertas-kertas catatan yang
selalu dimiliki dosen. menggumpal-nya menjadi bola, berputar ke kki, dan
menyalakan pemantiknya; api
59 seketika berkobar. Ia melempar gumpalan kertas terbakar itu ke kamar tidur
sambil menekankan punggung ke dinding dan berdiri dari lantai; kepalanya menoleh
ke dua pintu lain yang tertutup di lantai dua yang sempit itu. Tiba-tiba ia
melesat sambil menerjang kembali ke lantai dan berguling ke kegelapan.
Tidak ada apa-apa. Kedua kamar itu kosong. Kalau ada musuh, musuh itu berada di
kamar tidur. Tapi sekarang seprainya telah terbakar. Kobarannya perlahan-lahan
melompat ke langit-langit. Hanya beberapa detik lagi.
Sekarang! Ia menerjang masuk ke kamar, dan sambil menyambar seprai yang terbakar itu ia
berputar, berjongkok, dan berguling ke lantai hingga apinya padam, sepanjang
waktu bersiap-siap menerima hantaman sedingin es di bahu atau lengannya, tapi
tahu bahwa ia bisa melawamvya dan melawan musuhnya. Astaga! Ia kembali menjadi
Jason Bourne! Tidak terjadi apa-apa. Marie tidak ada di sana; tidak ada apa-apa kecuali
peralatan bertali sederhana yang telah memicu senapan tabur, diarahkan untuk
ketepatan membunuh pada saat ia membuka pintu. Ia mengentak-entakkan kaki
memadamkan api, menerjang ke lampu meja, dan menghidupkannya.
Marie! Marie! Lalu ia melihatnya. Surat tergeletak di bantal, di sisi ranjang Marie: "Istri
dibdlas istri, Jason Bourne. Ia terluka tapi tidak tewas, walaupun istriku
tewas. Kau tahu di mana bisa menemukanku, dan istrimu, kalau kau berhati-hati
dan beruntung. Mungkin kita bisa berbisms, karena aku juga memiliki musuh. Kalau
tidak, apa artinya kematian seorang putri lagi?"
Webb berteriak, jatuh ke bantal, berusaha meredakan kemurkaan dan kengerian yang
berasal dari tenggorokannya, mendorong kepedihan yang menyapu pelipisnya. Lata
ia berbalik dan menatap langit-langit, kepasifan fisik yang mengerikan mulai
menguasainya. Hal-hal yang tak teringat tiba-tiba melintas dalam benaknya hal-?hal yang tak pemah diungkapkannya bahkan pada Morris Panov. Tentang orang-orang
yang menjadi mayat karena pisaunya, karena pistolnya bukan pembunuhan imajiner,
?pembunuhan-pembunuhan itu nyata. Mereka telah menjadikannya bukan dirinya yang
sebenarnya, tapi hasilrrya terlalu baik. Ia telah menjadi citra itu, orang yang
seharusnya tidak ada. Hams. Ia haras bertahan hidup tanpa mengetahui siapa
?dirinya. Dan sekarang ia tahu dua manusia di dalam dirinya itu yang membentak keseluruhan
dirinya. Ia selalu mengingat orang yang satu karena ia ingin menjadi orang itu,
tapi saat ini ia haras menjadi orang yang satu lagi orang yang dibeftcinya.
?Jason Bourne beranjak dari ranjang dan berjalan ke ruang pakaian
walk-in tempat terdapat laci terkunci, laci ketiga lemarinya. Ia mengulurkan
tangan dan menarik kunci yang ditempelkan dengan selotip di langit-langit
lemari. Ia memasukkannya ke lubang kunci dan membuka laci itu-Di dalamnya
terdapat dua pistol otomatis dalam keadaan terbongkar, empat utas kawat tipis
tersambung pada penggulung yang bisa disembunyikan di telapak tangannya, tiga
paspor sah dengan tiga nama berbeda, dan enam bahan peledak plastik yang bisa
meluluhlantakkan seluruh ruangan. Ia akan menggunakan salah satu atau semuanya.
David WebD akan menemukan istrinya. Atau Jason Bourne akan menjadi teroris yang
tak pemah diimpikan siapa pun dalam mimpi buruk yang paling buruk sekalipun. Ia
tidak peduii terlalu banyak yang sudah dirampas darinya. Ia tidak mau
?menanggung lebih banyak lagi.
Bourne merakit kembali pistol-pistolnya dan memasukkan magasin ke dalam pistol
kedua. Keduanya sudah siap. Ia sudah siap. Ia kembali ke ranjang dan
membaringkan diri, sekali lagi menatap langit-langit. Logistik akan tiba pada
saatnya, ia tahu. Lalu perburuan akan dimulai. Ia akan menemukan Marie hidup
?atau mati dan kalau Marie sudah mati, ia akan membunuh, membunuh, dan membunuh
?lagi! Siapa pun pelakunya tidak akan pemah bisa melarikan diri darinya. Dari Jason
Bourne. 61 5 MPIR-HAMPIR tidak bisa mengendalikan diri, Bourne tahu bahwa ketenangan sama
sekali tak mungkin didapatkannya. Ia mencengkeram pistol otomatis itu sementara
benaknya berderak-derak oleh semburan cepat tembakan imajiner ketika satu demi
satu pilihan bermunculan di benaknya. Selain itu, ia tidak bisa berdiam diri; ia
harus terus bergerak. Ia harus bangkit dan bergerak!
Kementerian Luar Negeri. Orang-orang di Kementerian Luar Negeri yang dikenalnya
selama bulan-bulan terakhir di kompleks medis Virginia yang terpencil dan
rahasia orang-orang yang berkeras dan terobsesi, yang menginterogasinya tanpa ?henti, memperlihatkan berpuluh-puluh foto hingga Mo Panov memerintahkan mereka
untuk berhenti. Ia tahu nama-nama mereka dan menuliskannya, berpikir suatu hari
nanti ia mungkin ingin mengetahui siapa mereka tidak ada alasan lain kecuali
?ketidakpercayaan yang sudah mendarah daging; orang-orang seperti itu pemah
mencoba membunuhnya beberapa bulan yang lalu.' Sekalipun begitu ia tidak pernah
menanyakan nama mereka, dan mereka pun tidak pemah memberitahukannya, kecuali
sebagai Harry, Bill, atau Sam, berdasarkan teori bahwa identitas sebenarnya akan
membuatnya tambah bingung. Sebaliknya, diam-diam ia membaca pelat identifikasi
mereka dan, sesudah mereka pergi, menuliskan nama-nama itu dan menyimpannya
bersama barang-barang pribadi di lemari pendek. Pada saat Marie datang menjenguknya, setiap hari, ia memberikan nama-nama itu kepada Marie dan memintanya
menyembunyikan kertas itu di rumah menyembunyikannya baik-baik.
?Di kemudian hari, sekalipun melakukan permintaan Bourne, Marie mengakui ia
merasa kecurigaan Bourne terlalu berlebihan, kelewat batas. Tapi pada suatu
pagi, hanya beberapa menit sesudah sesi yang menegang-kan dengan orang-orang
dari Washington, David memohon pada Marie untuk meninggalkan kompleks
secepatnya, berlari ke mobil, pergi ke bank tempat mereka menyewa safe deposit
box, dan melakukan hal berikut ini: Menyelipkan sehelai rambut di kiri bawah
kotak deposit itu, 62 menguncinya, keluar dari bank, dan kembali dua jam kemudian untuk melihat apakah
rambut itu masih ada di sana.
Ternyata tidak ada. Marie meletakkannya sedemikian rupa sehingga rambut itu
tidak mungkin jatuh kecuali kotak depositnya dibuka. Ia menemukan rambut itu di
lantai ubin ruang lemari besi bank.
"Bagaimana kau tahul" tanya Marie pada waktu itu.
"Salah seorang interogatorku yang ramah naik pitam dan mencoba memprovokasiku.
Mo sedang keluar kamar sebentar dan orang itu boleh dikata menuduhku berpurapura, merahasiakan sesuatu. Aku tahu kau sedang dalam perjalanan kemari, jadi
kuikuti saja permainannya. Aku ingin memastikan sendiri seberapa jauh mereka
melangkah seberapa jauh mereka bisa melangkah."
?Tidak ada lagi yang sakral sejak itu, dan tidak ada yang sakral sekarang.
Semuanya terlalu simetris. Para pengawal ditarik, reaksinya diragukan dengan
sikap meremehkan, seakan-akan ia sendiri yang meminta perlindungan tambahan,
bukannya atas desakan Edward McAllister. Lalu dalam waktu beberapa jam Marie
diculik, menurut skenario yang telah dirinci dengan sangat akurat oleh seorang
pria gugup dengan mata dingin membeku. Dan sekarang McAllister ini tiba-tiba
berada lima belas ribu mil jauhnya dari titik nol yang ditentukannya sendiri.
Apakah menteri muda itu membelot" Apakah ia sudah dibeli di Hong Kong" Apakah ia
mengkhianati Washington dan orang yang hams dilindunginya" Apa yang sedang
terjadi" Apa pun itu, di antara rahasia-rahasia yang tak lagi dihormati,
terdapat nama sandi Medusa. Nama sandi itu tak pemah disinggung-singgung dalam


The Bourne Supremacy Karya Robert Ludlum di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

interogasi, tak pemah disebut-sebut sama sekali. Mengejutkan. Seolah-olah
sebatalion psikopat dan pembunuh yang tak diakui keberadaannya itu memang tidak
pemah ada; sejarahnya sudah dihapus dari buku. Tapi sejarah itu bisa dicantumkan
kembali. Di sinilah ia hams memulai.
Webb bergegas keluar dari kamar tidur dan menuruni tangga ke ruang kerjanya,
yang dulunya berupa perpustakaan mungil di lorong rumah bergaya Victoria itu. Ia
duduk di balik meja, membuka laci paling bawah, menyingkirkan buku-buku catatan
dan dokumen-dokumen. Ia menyelipkan sebilah pembuka surat dari kuningan dan
mencabut dasar laci palsu; di lapisan itu terdapat kertas-kertas Iain. Potonganpotongan kertas membingungkan dan tak menentu tentang ingatan yang terpecahpecah, bayangan-bayangan yang tiba-tiba melintas dalam benaknya pada siang
maupun malam hari. Ada sobekan-sobekan dari buku catatan kecil dan guntingan
kertas surat tempat ia membuat gambar-gambar dan menulis kata-kata yang meledak
dalam kepalanya. Kertas-kertas itu penggugah ingatan yang menyakitkan, banyak
yang begitu menyiksa Sehingga ia tak bisa mem baginya dengan Marie, takut kalaukalau penderitaannya terlalu hebat, pengungkapan tentang Jason Bourne terlalu
63 brutal untuk dikonfrontasi istrinya. Dan di antara rahasia-rahasia ini terdapat
nama-nama para pakar operasi rahasia yang pemah datang menginterogasinya dengan
intens di Virginia. Pandangan David tiba-tiba terfokus pada senjata berkaliber besar yang menakutkan
di tepi meja. Tanpa sadar, ia membawa pistol itu dari kamar tidur; ia menatapnya
sejenak, lalu meraih telepon. Inilah awal dari jam-jam paling menyiksa, paling
menimbulkan kemarahan dalam hidupnya, karena dengan berlalunya setiap detik,
berarti Marie semakin jauh darinya.
Kedua telepon pertama diterima oleh istri atau kekasih; orang-orang yang ingin
ia hubungi tiba-tiba tidak berada di tempat sewaktu ia mengidentifikasi diri. Ia
masih tidak diakui! Mereka tidak mau menyentuhnya tanpa pengesahan dan
pengesahan itu ditarik. Astaga, seharusnya ia tahu! "Halo?"
"Ini tempat tinggal Lanier?" "Ya, benar."
"William, Lanier, please. Katakan ini masalah mendesak, siaga Seribu Enam Ratus.
Namaku Thompson, Kementerian Luar Negeri."
'Tunggu sebentar," kata wanita itu, kedengaran prihatin.
"Siapa ini?" tanya seorang pria.
"Ini David Webb. Kau ingat Jason Bourne, bukan?"
"Webb" " Lanier terdiam sejenak, hanya suara napasnya yang terdengar. "Mengapa
kau mengaku bernama Thompson" Mengapa kau mengatakan ini siaga White House?"
"Aku mendapat gagasan kau mungkin tidak ingin berbicara denganku. Di antara
beberapa hal yang kuingat, kau tidak mengadakan kontak dengan orang-orang
tertentu tanpa pengesahan. Mereka di luar batas. Kau hanya perlu melaporkan ada
usaha untuk menghubungimu."
"Kalau begitu kuanggap kau juga ingat bahwa sangat tak biasa orang seperti aku
dihubungi lewat telepon domestik."
'Telepon domestik" Apakah larangan domestik sekarang mencakup tempat tinggal?"
"Kau tabu apa maksudku."
"Seperti yang kukatakan, ini keadaan darurat."
'Tidak mungkin ada hubungannya denganku," Lanier memprotes. "Kau arsip mati di
kantorku "?"Aku sudah dianggap mati?" sela David,
"Aku tidak bilang begita," balas orang dari operasi rahasia itu. "Yang kumaksud
adalah kau tidak ada dalam agendaku dan sudah menjadi kebijakan untuk tidak
mencampuri agenda orang lain."
"Orang lam macam apa?" tanya Webb tajam.
"Bagaimana aku tahu?"
"Apakah maksudmu kau tidak tertarik dengan apa yang akan kukatakan
padamu?" 'Tertarik ataupun tidak, tidak ada hubungannya dalam hal ini. Kau tidak masuk
daftarku, dan hanya itu yang perlu kuketahui. Kalau ada
yang ingin kaukatakan, hubungi kontak resmimu."
"Sudah kucoba. Kata istrinya, orang itu ada di Timur Jauh."
"Coba kantomya. Pasti ada orang di sana yang akan memproses
dirimu." "Aku tahu, dan aku tidak mau diproses. Aku ingin berbicara dengan orang yang
kukenal, dan aku mengenalmu, Bill. Ingat" Di Virginia, kau minta dipanggil
'Bill'. Kau sangat tertarik pada apa yang kukatakan waktu itu."
"Itu dulu, bukan sekarang. Dengar, Webb, aku tidak bisa membantumu karena aku
tidak bisa memberi saran. Tidak peduii apa yang akan kaukatakan padaku, aku
tidak bisa menjawab. Aku tidak tahu perkembangan statusmu sudah hampir setahun ?aku tidak mengikutinya. Kontakmu adalah la bisa dihubungi. Hubungi lagi
?Kementerian Luar Negeri. Aku akan menutup telepon."
"Medusa," bisik David. "Kau dengar kataku, Lanier" Medusa!"
"Medusa apa" Kau ingin memberitahukan sesuatu padaku?"
"Akan kubongkar semuanya, kau mengerti" Akan kuekspos seluruh aib ini kecuali
aku mendapat jawabanV "Bagaimana kalau kauproses dirimu saja?" kata orang operasi rahasia itu dengan
dingin. "Atau memeriksakan diri ke rumah sakit." Terdengar bunyi klik tiba-tiba,
dan David, bercucuran keringat, menutup telepon.
Lanier tidak tahu apa-apa tentang Medusa. Kalau ia tahu, ia pasti tetap di
telepon, berusaha mengetahui apa pun yang bisa diketahuinya, karena Medusa
melewati batas-batas "kebijakan" dan "mengikuti perkembangan". Tapi Lanier salah
seorang interogator muda, tak lebih dari 33 atau 34; sangat cerdas, tapi bukan
veteran. Orang yang beberapa tahun lebih tua mungkin sudah mendapat izm,
diberitahu tentang sebatalion pemberontak. yang keberadaannya masih sangat
dirahasiakan. Webb memandang nama-nama dalam daftar dan nomor telepon masingmasing. la meraih telepon.
"Halo?" Seorang pria
"Ini Samuel Teasdale?"
"Yeah, benar. Kau siapa?"
"Aku senang kau yang menjawab telepon, bukannya istrimu."
"Istri kalau memang mungkin," kata Teasdale, tiba-tiba waspada. "Istriku sudah
tidak lagi tersedia. Ia berlayar di suatu tempat di Karibia bersama orang yang
tak pemah kukenal. Nan, sesudah kau tahu kisah hidupku, kau siapa?"
"Jason Bourne, ingat?"
"Webb?" "Aku hampir tak ingat nama itu," ujar David. "Kenapa kau meneleponku?"
"Kau dulu ramah. Di Virginia kau memintaku memanggilmu Sam."
"Oke, oke, David, kau benar. Aku memintamu memanggilku Sam teman-temanku ?mengenalku sebagai Sam...." Teasdale kebingungan, jengkel, mencari-cari kata yang
tepat. 'Tapi itu hampir setahun yang lalu, Davey, dan kau tahu peraturannya. Kau
diberi kontak yang bisa kauajak bicara, di lokasi maupun di Kementerian. Kau
seharusnya menghubungi orang ini orang itulah yang terus mengikuti
?perkembanganmu." "Kau tidak mengikuti perkembanganku, Sam?"
"Untukmu, tidak. Aku ingat instruksinya; instruksi ita diberikan pada kami dua
minggu sesudah kau meninggalkan Virginia. Semua pertanyaan mengenai 'subjek yang
bersangkutan, dan lain-lain' harus dioperkan pada seksi entah-apa-namanya,
'subjek yang bersangkutan' memiliki akses penuh dan kontak langsung dengan para
deputi di lokasi dan di Departemen." ..
?"Para deputi itu kalau memang itu namanya sudah ditarik, dan kontak akses? ?langsungku menghilang."
"Ayolah," kata Teasdale, memprotes dengan suara pelan, curiga. "Itu gila Tidak
mungkin terjadi." "Sudah terjadi!" teriak Webb. 'Terjadi pada istrikul"
"Ada apa dengan isfrimu" Apa maksudmu?"
"Ia menghilang, keparat- kalian semua, keparat! Kau membiarkannya terjadi!'*
?Webb memegangi pergelangannya, mencengkeramnya sekuat tenaga agar tidak gemetar.
"Aku mau jawaban, Sam. Aku ingin tahu siapa yang membuka jalan, siapa yang
membelot. Aku punya gagasan siapa orang yang telah membelot, tapi aku perlu
jawaban untuk menangkapnya menangkap kalian semua, kalau perlu."
?Tunggu dulu!" sela Teasdale marah. "Kalau kau mencoba meng-ungkapku, kau payah!
Bocah ini tak bisa ditakut-takuti, wacko. Bicaralah pada dokter-dokter kepalamu,
jangan padaku! Aku tidak perlu bicara denganmu, aku hanya perlu melaporkan fakta
bahwa kau meneleponku, yang akan kulakukan begitu telepon ini kututup. Aku juga
akan mengatakan aku dibanjiri omong kosong! Periksakan kepalamu itu !"
?"Medusa!" seru Webb. "Tidak ada yang ingin bicara mengenai nama sandi Medusa,
bukan" Sampai hari ini pun nama itu masih tersimpan jauh di dalam lemari besi,
bukan?" Kali ini tidak terdengar bunyi klik. Teasdale tidak memutuskan telepon.
Sebaliknya, ia berbicara dengan nada datar. "Rumor," katanya. "Seperti arsip
rahasia Hoover daging mentah bagus untuk kisah-kisah fiksi, i tidak banyak
? ?berarti." "Aku bukan rumor, Sam. Aku hidup, aku bernapas, aku ke toilet, dan aku
berkeringat seperti sekarang. Itu bukan rumor." "Kau punya masalah sendiri,
?Davey." "Aku ada di sana! Aku bertempur bersama Medusa! Ada yang mengatakan aku yang
terbaik, atau yang terburuk. Itu sebabnya aku dipilih, itu sebabnya aku menjadi
Jason Bourne." "Aku tidak tahu apa-apa mengenai hal itu. Kita tidak pemah mendiskusikannya jadi
aku tidak tahu. Apakah kita pemah mendiskusikannya, Davey?"
"Berhentilah menggunakan nama itu. Aku bukan Davey"
"Kita 'Sam' dan 'Davey' di Virginia, kau tidak ingat?"
"Itu tidak penting! Kita semua bermain-main. Morris Panov yang
menjadi wasitnya, hingga suatu hari kau memutuskan untuk bersikap
kasar." "Aku minta maaf," kata Teasdale lembut. "Kita semua pemah mengalami hari buruk.
Aku sudah cerita tentang istriku."
"Aku tidak tertarik pada cerita istrimu! Aku tertarik pada istriku! Dan Medusa
akan kuungkap kecuali aku mendapat jawaban, mendapat bantu anP' "Aku yakin kau bisa mendapat bantuan apa pun yang menurutmu kauperlukan kalau
kau menghubungi kontakmu di Kementerian Luar
Negeri." "Ia tidak ada di sana! Ia menghilang!"
"Kalau begitu cari pendukungnya. Kau akan diproses."
"Diproses" Astaga, kau ini apa, robot?"
"Hanya orang yang berusaha melakukan pekerjaannya, Mr. Webb, dan aku khawatir
tidak ada lagi yang bisa kulakukan untukmu. Selamat malam." Bunyi klik itu
akhirnya terdengar dan suara Teasdale menghilang.
Ada orang lain, pikir David sambil menatap daftarnya, menyipit karena keringat
mengalir ke matanya. Orang yang santai, tidak sekeras yang lainnya, orang
Selatan, dengan logat bicara lambat entah untuk samaran bagi otak yang cerdik
atau keengganan atas pekerjaan yang membuatnya tidak nyaman. Tidak ada waktu
lagi. "Ini tempat tinggal Babcock?"
"Tentu saja," jawab wanita di ujung seberang dengan nada berbunga-bunga. "Bukan
rumah kami, tentu saja, aku selalu menegaskan, tapi kami jelas tinggal di sini."
"Bisakah aku bicara dengan Harry Babcock?"
"Boleh kutanya siapa yang menelepon" Ia mungkin sedang di kebun bersama anakanak, tapi mungkin ia membawa mereka ke taman. Cuaca begitu cerah tidak seperti?sebelumnya dan kau tidak perlu takut akan keselamatanmu selama kau tetap..."
?Samaran bagi otak yang cerdik, Mr. dan Mrs. Hi
"Naraaku Reardon, Kementerian Luar Negeri. Ada pesan mendesak untuk Mr. Babcock.
Aku mendapat instruksi untuk menghubunginya secepat mungkin. Ini keadaan
darurat." Terdengar suara menggema yang berarti gagang telepon ditutupi, dan ada suarasuara teredam di baliknya. Kemudian suara Harry Babcock terdengar di ujung
seberang, gaya bicaranya lambat dan hati-hati.
"Aku tidak kenal Mr. Reardon. Mr. Reardon. Semua teleponku berasal dari operator
yang mengidentifikasi diri. Apakah kau operator, Sir?"
"WW/, aku tidak pernah mendengar ada orang yang datang dari kebun, atau dari
taman di seberang jalan, secepat ini, Mr. Babcock."
"Luar biasa, bukan" Mungkin seharusnya aku ikut Olimpiade. Tapi aku kenal
suaramu. Hanya saja aku tidak ingat namamu."
"Bagaimana dengan Jason Bourne?"
Jeda itu sangat singkat otak yang sangat cerdik. "Nah, itu nama yang sudah ?cukup lama, bukan" Sekitar setahun, menurutku. Temyata kau, David." Tidak ada
pertanyaan dalam suaranya.
"Ya, Harry. Aku harus berbicara denganmu."
"Tidak, David, kau harus berbicara dengan orang lain, bukan denganku."
"Maksudmu aku sudah dibuang?" "- "Astaga, itu terlalu drastis, sangat tidak
sopan. Aku akan gembira mendengar kabar tentang dirimu dan Mrs. Webb menjalani
kehidupan kalian yang bam. Massachusetts, bukan?"
"Maine." 'Tentu saja. Maafkan aku. Segalanya baik-baik .saja" Seperti yang aku yakin
sudah kausadari, para kolegaku dan aku terlibat dalam begitu banyak masalah
hingga kami tidak sempat mengetahui perkembangan arsipmu."
"Ada orang lain yang mengatakan kau tidak bisa menyentuhnya."
"Kurasa tidak ada yang mencoba."
"Aku ingin bicara, Babcock," kata David kasar.
"Aku tidak ingin," jawab Harry Babcock datar, suaranya hampir-hampir sedingin
es. "Aku mengikuti peraturan, dan sejujurnya, kau memang dibuang dari .orangorang seperti aku. Aku tidak menanyakan alasannya semua berubah, selalu
?begitu." "Medusa!" kata David. "Kau tidak mau membicarakan diriku, mari kita bicara
tentang Medusa!" Jedanya lebih lama daripada sebelumnya. Dan sewaktu Babcock berbicara, katakatanya keras dan dingin. "Telepon ini steril, Webb, jadi kukatakan apa yang
ingin kukatakan. Kau hampir tewas setahun yang lalu, dan itu bisa jadi
kesalahan. Kalau kau mati, kami pasti ikut berkabung. Tapi kalau kau melanggar
aturan, tidak akan ada yang berkabung. Kecuali, tentu saja,.istrimu."
"Dasar haram jadah! Istriku hilang! Ia diculik! Kalian membiarkannya
terjadi!" "Aku tidak mengerti apa yang maksudmu."
"Para pengawalku! Mereka ditarik, semuanya, dan istriku diculik! Nah, lakukan
seperti yang kuperintahkan, atau akan ada perkabungan yang tak pemah
kauimpikan kalian semua, istri-istri kalian, anak-anak kalian yang yatim coba
? ?saja! Aku Jason Bourne, ingat!"
"Kau maniak, itu yang kuingat. Dengan ancaman seperti itu kami akan mengirim
seregu orang untuk mencarimu. Gaya Medusa. Coba itu, boy"
Tiba-tiba dengungan hebat terdengar di telepon; dengungan melengking yang
memekakkan, menyebabkan David menjauhkan telepon dari telinganya. Lalu terdengar
suara tenang operator, "Kami menyela untuk keadaan darurat. Silakan, Colorado."
Perlahan-lahan Webb mendekatkan telepon ke telinganya lagi. - "Ini Jason
Bourne?" tanya seorang pria dengan aksen Atlantik tengah, halus, aristokrat.
"Aku David Webb."
'Tentu saja. Tapi kau juga Jason Bourne."
"Dulu," kata David, terpesona oleh sesuatu yang tak bisa didefinisi-kannya.
"Batas-batas identitas yang saling bertentangan menjadi samar, Mr. Webb.
Terutama bagi orang yang sudah mengalami begitu banyak hal." "Siapa kau?"
"Teman, percayalah. Dan seorang teman memperingatkan orang yang dipanggilnya
teman. Kau telah melakukan tuduhan luar biasa terhadap beberapa abdi negara kita
yang paling setia, orang-orang yang tidak akan pemah mendapatkan lima juta dolar
tanpa pertanggungjawaban yang hingga hari ini tidak bisa ?dipertanggungjawabkan." "Kau mau menggeledahku?"
'Tidak, sama seperti aku tidak peduii untuk melacak cara istrimu yang lifaai
menguburkan uang di lusinan bank Eropa "
?"Ia menghilang! Apakah orang-orangmu yang setia sudah memberitahukan hal itu
padamu?" "Ya, kau digambarkan sebagai orang yang sangat tertekan mereka menggunakan
?istilah 'tidak rasional' dan melontarkan tuduhan-tuduhan hebat dalam kaitan
?dengan istrimu." "Dalam kaitan dengan Terkutuk kau, istriku diculik dari rumah kami! Ada orang
?yang menyandera dia karena mereka menginginkanAw/"
"Kau yakin?" 'Tanyakan pada si mata ikan beku McAllister. Ini skenarionya, sampai pada pesan
yang ditinggalkan. Dan tiba-tiba saja ia berada di belahan bumi lain!"
"Pesan?" tanya suara terpelajar itu.
"Sangat jelas-. Sangat spesifik. Itu cerita McAllister, dan ia membiarkan hal
itu terjadi! Kau membiarkannya terjadi!" "Mungkin sebaiknya kauperiksa pesan itu
lebih jauh." "Kenapa?"
'Tidak ada apa-apa. Mungkin semua akan menjadi lebih jelas bagimu dengan
bantuan bantuan psikiater." "Apa?"
?"Kami ingin melakukan semua yang bisa kami lakukan untukmu, percayalah. Kau
sudah memberi begitu banyak lebih dari yang seharusnya diberikan siapa pun dan
? ?sumbanganmu yang luar biasa tak bisa dikesampingkan bahkan kalau sampai ke
sidang pengadilan. Kami menempatkanmu dalam situasi ini dan kami akan


The Bourne Supremacy Karya Robert Ludlum di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

mendampingimu bahkan kalau itu berarti membelokkan hukum, menekan pengadilan."
?"Apa maksudmu?" jerit David.
"Seorang dokter Angkatan Darat yang dihormati menghabisi istrinya secara tragi's
beberapa tahun yang lalu, semua ada di koran. Stres yang dideritanya sudah
melewati batas. Stres yang kauderita sepuluh kali lipat lebih besar."
"Apa-apaan ini!"
"Biar kukatakan dengan cara lain, Mr. Bourne." "Aku bukan Bourner
"Baiklah, Mr. Webb. Aku akan bicara jujur padamu." "Itu kemajuan!"
"Kau sedang tidak sehat. Kau pemah menjalani terapi psikiatri selama delapan
bulan masih banyak hal dalam hidupmu sendiri yang tidak bisa kauingat; kau
?bahkan sempat tidak tahu namamu sendiri. Semuanya ada di dalam catatan medis,
catatan yang dibuat dengan sangat teliti untuk memperjelas kondisi penyakit
mentalmu yang sudah mencapai taraf menengah, dorongan hatimu untuk melakukan
kekerasan, dan penolakanmu yang obsesif terhadap identitasmu sendiri. Dalam
penderitaanmu kau berfantasi, berpura-pura menjadi orang-orang yang bukan
dirimu; tampaknya kau memiliki dorongan untuk menjadi orang lain selain dirimu
sendiri." "Itu gila dan kau tahu! Bohongr
"'Gila' adalah kata yang kasar, Mr. Webb, dan kebohongan itu bukan kebohonganku,
Tapi sudah menjadi tugasku untuk melindungi pemerintah kita dari kritikan,
tuduhan tak berdasar yang bisa sangat merugikan negara ini."
"Misalnya?" "Fantasi sekundermu mengenai organisasi tak dikenal yang kausebut Medusa. Aku
yakin istrimu akan kembali padamu kalau ia bisa, Mr. Webb. Tapi kalau kau terns?mempertahankan fantasi ini, hasil khayalan
benakmu yang tersiksa yang kausebut Medusa, kami akan menyatakan kau menderita
paranoid schizophrenic, pembohong patologis yang memiliki kecenderungan tak
terkendali melakukan tindak kekerasan dan menipu diri sendiri. Kalau orang
seperti itu mengklaim istrinya hilang, siapa yang tahu ke mana perialanan
patologis itu akan menuju" Jelas?"
David memejamkan mata, keringat mengalir di wajahnya. "Jelas sekali," katanya
pelan, lalu menutup telepon.
Paranoid... patologis. Keparat! Ia membuka mata, merasakan dorongan untuk
melampiaskan kemarahannya dengan mengempaskan diri pada sesuatu, apa saja! Lalu
ia berhenti dan berdiri tak bergerak saat pikiran lain menghantamnya, pikiran
yang seharusnya sudah jelas. Morris Panov! Mo Panov akan menyatakan pada ketiga
monster itu apa sebenarnya mereka. Orang-orang yang tidak kompeten dan
pembohong, manipulator dan pelindung birokrasi korup dan bisa jadi lebih
?bvtrak, jauh lebih buruk. Ia meraih telepon dan, dengan tangan gemetar, memutar
nomor yang di masa lalu begitu sering memperdengarkan suara menenangkan dan
rasional yang membuatnya merasa-berharga, pada saat ia merasa hanya sedikit
harga diri yang tersisa dalam dirinya.
"David, senang kau menelepon," kata Panov dengan kehangatan yang tulus.
"Aku khawatir tidak begitu, Mo. Ini panggi lan telepon paling buruk." "Ayolah,
David, itu cukup dramatis. Kita sudah mengalami banyak hal "
?"Dengarkan aku!" teriak Webb. "Isttiku Hilang! Mereka menculiknyar Kata-katanya
membanjir, tidak berurutan, kronologi waktunya membingungkan.
"Hentikan, David!" perintah Panov. "Ulangi. Aku ingin mendengar dari await
Sewaktu orang ini datang menemuimu sesudah... kenangan akan kakakmu."
?"Orang apa?" "Dari Kementerian Luar Negeri."
"Ya! Baiklah, ya. McAllister, itu namanya"
"Mulailah dari sana. Nama-nama, gelar, jabatan. Dan eja nama bankir di Hong Kong
itu. Dan demi Tuhan, perlahan-lahan!"
Webb kembali memegangi pergelangan tangannya saat mencengkeram telepon. Ia mulai
bercerita lagi, dengan susah payah mengendalikan suaranya; ucapannya menjadi
tegang, kaku, tanpa sadar semakin cepat. Akhirnya ia berhasil menceritakan
semuanya; segala sesuatu yang bisa diingatnya, dengan ngeri menyadari bahwa ia
tidak mengingat semuanya. Kekosongan-kekosongan yang tak diketahuinya membuatnya
menderita. Kekosongan-kekosongan yang mengerikan itu kembali. Ia sudah
mengatakan semua yang bisa dikatakannya untuk saat ku; tidak ada yang tersisa
71 "David," kata Mo Panov tegas. "Kuminta kau melakukan sesuatu untukku. Sekarang."
i&$t<"s "Apa?" "Mungkin saran ini kedengaran tolol bagimu, bahkan agak sinting, tapi kusarankan
kau pergi ke pantai dan berjalan-jalan di sana. Setengah jam, empat puluh lima
menit, itu saja. Dengarkan suara ombak dan gelorn bang menghantam bebatuan."
"Kau pasti tidak sertus.1" Webb memprotes*.
"Aku sangat serius," Mo berkeras. "Ingat kita pemah sepakat ada saatnya orang
harus menunda kerja otaknya Tuhan tahu, aku' melakukannya lebih sering daripada?yang seharusnya dilakukan psikiater terhormat. Persoalan-persoalan bisa
menenggelamkan kita, dan sebelum bisa mengambil tindakan kita harus
menyingkirkan kebingungannya. Lakukan permintaanku, David. Akan kutelepon kau
secepat mungkin, tidak lebih dari satu jam, kurasa. Dan kuminta kau lebih
tenang." Saran itu memang gila, tapi seperti sebagian besar saran Panov yang
dilontarkannya secara santai dan tak kentara, ada kebenaran dalam kata-katanya.
Webb berjalan menyusuri pantai yang dingin dan berbatu-batu, sedetik pun tidak
melupakan apa yang telah terjadi. Tapi entah karena perubahan pemandangan, atau
karena angin, atau suara debur. ombak yang tanpa henti, ia bernapas lebih
teratur setiap tarikan napas sama dalamnya, sama gemetamya seperti sebelumnya,
?tapi tanpa histeria. Ia memandang arlojinya, memandang jarum berfosfor yang
bersinar dengan bantuan cahaya bulan. Ia sudah berjalan mondar-mandir selama 32
menit; hanya sejauh itu ia sanggup bertahan. Ia mendaki jalan setapak melewati
gundukan pasir berumput dan kembali ke rumah, langkahnya semakin lama semakin
cepat. Ia duduk di kursi di meja kerjanya, pandangannya terpaku pada telepon. Telepon
ito berdering; ia meraihnya sebelum berhenti berdering. "Mo?" 'Ya."
"Di luar dingin sekali. Terima kasih." . "Sama-sama."
"Apa yang sudah kauketahui?"
Lalu perpanjangan mimpi buruknya pun dimulai.
"Sudah berapa lama Marie menghilang, David?"
"Entahlah. Satu jam, dua jam, mungkin lebih. Apa hubungannya?"
"Mungkin ia sedang berbelanja" Atau kalian bertengkar dan mungkin ia ingin
sendirian untuk sementara waktu" Kita sudah sepakat bahwa kadang-kadang
situasinya sangat sulit bagi Marie kau sendiri yang menjelaskan hal itu."
?"Bicara apa kau ini" Ada surat yang membuktikannya! Darah, bekas tapak tanganl"
"Ya, kau sudah menyebutnya tadi, tapi bukti-bukti itu begitu memberatkan. Kenapa
ada orang yang mau berbuat begitu?"
"Bagaimana aku tahu" Itu sudah terjadi sudah dilakukan. Semuanya
?ada di sini.1" "Kau sudah menelepon polisi?"
"Astaga, tidak! Ini bukan urusan polisi! Ini urusan kita, urusahkul Apa kau
tidak bisa memahaminya"... Apa yang kautemukan" Kenapa kau berbicara seperti ini?"
..11 "Terpaksa. Dalam seluruh sesi, selama berbulan-bulan kita berbicara, kita tidak
pemah mengatakan apa-apa kecuali kebenaran, karena kebenaranlah yang haras
kauketahui." "Mo! Demi Tuhan, ini MarieF'"Kumohon, David, biar kuselesaikan. Kalau mereka berbohong dan mereka memang ?pemah berbohong aku akan tahu dan akan kuungkap mereka. Aku tidak bisa berbuat
?kurang dari itu. Tapi aku akan memberitahukan dengan tepat apa yang mereka
katakan padaku, apa yang diperjelas oleh orang nomor dua di Seksi Timur Jauh,
dan apa yang dibacakan kepala keamanan Kementerian Luar Negeri padaku, karena
kejadian-kejadian itu dicatat secara resmi."
"Dicatat secara resmi...?"
'Ya. Katanya kau menelepon pusat keamanan sekitar seminggu yang lalu, dan
menurut catatan, kau dalam kondisi sangat jengkel " -. "Aku menelepon mereka?"
?"Benar, itu yang dikatakannya. Menurut catatan, kau mengklaim menerima ancaman;
bicaramu 'tidak jelas' itu istilah yang mereka gunakan dan kau menuntut
? ?tambahan pengamanan segera. Karena tanda kerahasiaan dalam arsipmu, permintaan
itu dikirim ke atas dan level atas mengatakan, 'Berikan apa yang dimintanya.
Tenangkan dia.'" "Aku tidak percayar "Ini baru setengahnya, David. Dengarkan aku baik-baik, karena aku sudah
mendengarkanmu." "Oke. Lanjutkan."
"Hanya itu. Santai. Tenang saja tidak, coret kata 'tenang'." "Silakan."
?"Begitu patroli sudah ditetapkan sekali lagi menurut catatan kau menelepon dua
? ?kali lagi untuk mengeluh bahwa para pengawalmu tidak melakukan tugas mereka.
Katamu mereka minum-minuin di mobil mereka di depan rumahmu, bahwa mereka
menertawakanmu sewaktu menemanimu ke kampus, bahwa mereka dan di sini aku
?mengutip 'Mereka memandang rendah tugas mereka.' Kugarisbawahi kalimat itu."
?'"Memandang rendah'...?" ?'Tenang, David. Di sini catatan itu berakhir. Kau menelepon untuk terakhir
kaiinya, menyatakan dengan yakin bahwa kau ingin semuanya
73 ditarik kembali bahwa para pengawalmu adalah musuhmu, merekalah yang ingin
?mcmbunuhmu. Pada intinya, kau telah mengubah mereka yang berusaha melindungimu
menjadi musuh-musuh yang berusaha mcnycrangmu."
"Dan aku yakin itu sangat sesuai dengan omong kosong kesimpulan psikiatri yang
menyatakan aku telah mengubah atau mengalihkan kcgclisahnnku menjadi paranoia."
?"Sangat sesuai," kata Panov. 'Terlalu sesuai."
"Apa kata orang nomor dua di Timur Jauh?"
Panov terdiam sejenak. "Kau tidak ingin mendengarnya. David, tapi ia berkeras.
Mereka tidak pernah mendengar bankir atau taipan berpengaruh dengan nama Yao
Ming. Katanya, mengingat situasi di Hong Hang akhir-tikhir ini, kalau ada orang
seperti itu ia pasti sudah mcnghafalkan arslpnya."
"Apakah menurulnya aku hanya mengarang semua ini" Nama, istri. kaitan dengan
obnt bius, tempat-tempat, situasi reaksi Inggris! Demi Tuhan, aku tidak akan
?mampu menciptakan khayalan seperti itu. bahkan kalau aku monginglnkannya I"
"Itu terlalu berlabihan bagimu," kata psikiater itu, menyetujui dengan suara
lembut. "Lagi puln segala sesuatu yang baru saja kuceritakan padamu bum pertama
katinya kaudengar dan tak satu pun yang masuk akal, Bukan begitu caramu
mengingat." "Mo, semua itu bohongl Aku tidak pemah menghubungi Kementerian Luar Negeri.
McAllister datang ke rumah dan bercerita pada kami segala sesuatu yang sudah
kuceritakan padamu, termasuk cerita tentang Yao Ming itul Sekarang istriku
hilang, dan aku diberi petunjuk untuk diikuti. Kenapa" Demi Tuhan. apa yang
mereka lakukan kepada kami?"
"Aku sudah bertanya tentang McAllister," kata Panov, nadanya tiba-tiba marsh.
"Deputi Timur Jauh itu memeriksanya pada jadwal penugasan Kementerian dan
meneleponku lagi. Kata mereka. McAllister terbang ke Hong Kong dua minggu yang
lalu, dan menurut kalendamya yang sangat tepat, tidak mungkin McAllister bisa
berada di rumahmu di Maine," "la datang kemariI" "Kurasa aku percaya padamu."
"Apa artinya?" "Di antara hal*hal lain, aku bisa mendengar kebenaran dalam suaramu. terkadang
sewaktu kau sendiri tidak bisa mendengarnya Istilah memandang rendah* biasanya
juga tidak ada dalam kosa kata seorang penderita psikotis dalam kondisi sangat
jengkel yang jelas kau tidak akan mengatakannya bahkan dalam kondisi paling tak?terkendali."
"Aku tidak mengerti."
"Seseorang melihat tempat kerjamu dan apa yang kaubkukan sebagai
mata pencaharian. dan merasa sebaiknya sedikit mcningkatkan kosa katanya. Boleh
dibilang warna setempat." Lalu Panov meledak. "Ya Tuhan. apa yang mereka
lakukan?" "Mengurungku di gerbang luar," timpal Webb pelan. "Mereka memaksaku memburu apa
pun yang mereka inginkan." "Haram jadah!"
"Itu disebut rekrurmcn." David menatap dinding. "Menjauhlah, Mo, tidak ada yang
bisa kau lakukan Mereka telah mcnempatkan seluruh kepingan di posisi masingmasing. Aku sudah direkrut.** Ia menutup
Dengan tcrtegun. Webb keluar dan ruang kerjanya yang kecil dan berdiri )>
?lorong rumah gaya Victoria itu sambil mengamati perabotan yang berantakan,
pecahan lampu. keramik. dan kaca yang bertebaran di lantai ruang duduk dan ruang
sebelahnya. Lalu kata-kata yang diucapkan Panov dalam percakapan menakutkan tadi
kembali temgiang, "Bukti-bukti itu begitu mem berat kan."
ia hampir tak menyadari ke mana kakirrya melangkah; ia mendekati pintu depan dan
membukanya. la memaksa diri memandang bekas tapak tangan di tengah-tengah panel
pintu, darah kering yang buram dan gelap tertimpa cahaya kekuningan lampu bias
Lalu ia mendekat dart meng-amatinya.
Tanda itu memang berbentuk tapak tangan, tapi bukan tapak tangan yang
sesungguhnya. Ada garis-garis luar sebuah tangan tekanannya, telapak dan jemari
?yang terulur tapi tidak ada celah dalam bentuk berlumuran darah itu. tidak ada
?kerut maupun lekuk yang akan terlihat kalau tangan berlumuran darah djtekankan
pada fcayu keras, tidak ada tanda-tanda yang bisa digunakan untuk identiftkasi,
tidak ada bagian-bagian terpisah di tempat yang seharusnya menandai
karaktcristik khususnya. Bekas itu seperti bentuk berwarna dengan permukaan rata
seperti sepotong kaca berwarna, tidak terlihat konturnya. Sarung tangan" Sarung
tangan karet" David mengalihkan pandangan, dan dengan lambat berbalik ke tangga di tengahtengah lorong, pikirannya perlahan-lahan tertuju pada kata-kata yang diucapkan
seseorang. Orang aneh dengan suara memesona.
Mungkin sebaiknya kauperiksa lagi pesan itu... Semuanya mungkin akan menjadi jelas
bagimu dengan bantuan bantuan psikiater.?Webb riba-riba menjerit. teror dalam dirinya membuncah saat ia berlari ke tangga
dan melesat ke kamar tidur. lalu menatap sural ketikan yang tedetak di ranjang.
Ia meraihnya dengan rasa takut yang membuatnya muak dan membawanya ke meja rias
istrinya. Ia menghidupkan lampu dan rnenelirj surat ketikan itu di bawah
cahayanya. Kalau bisa meledak, jantungnya pasti sudah hancur berkepmg-kepmg. Namun Jason
Bourne dengan dingin memeriksa surat di hadapannva.
Huruf r yang agak bengkok, tidak teratur, juga huruf d dengan garis atas tidak
lengkap, purus di tengah-tengah. Keparat!
Surat itu diketik dengan mesin tiknya sendiri Rekrutmen.
Ia duduk di bebatuan di pantai, tahu bahwa ia harus berpikir jernih. Ia harus
mendefinisikan apa yang dihadapinya dan apa yang diharapkan dari dirinya, lalu
bagaimana cara mengalahkan siapa pun yang sedang memanipulasi dirinya. Di atas
semua itu, ia tahu ia tidak boleh menyerah pada kepanikan, bahkan pada persepsi
kepanikan orang yang panik adalah orang yang berbahaya, risiko yang harus
?disingkirkan. Kalau ia melewati batas, ia hanya akan memastikan kematian Marie
dan kematiannya sendiri; sesederhana itu. Segala sesuatunya begitu
rumit kerumitan yang kejam.
?David Webb jelas tidak bisa dilibatkan. Jason Bourne harus memegang kendali.
Astaga! Ini gila! Mo Panov menyuruhnya berjalan-jalan di pantai sebagai
?Webb dan sekarang ia harus duduk di sana sebagai Bourne, memikirkan semuanya
?seperti yang akan dilakukan Bourne ia hams mengingkari satu bagian dirinya dan
?menerima bagian yang berlawanan.
Anehnya, hal itu tidak musfahil; bahkan bisa ditolerir, karena Marie ada di luar
sana. Kekasihnya, satu-satunya kekasihnya Jangan berpikir begitu. Jason Bourne
?berbicara: Ia milikmu" yang berharga dan dirampas darfenu! Rampas kembali. David
Webb berbicara: Tidak, bukan milikku, tapi hidupku!
Jason Bourne: Kalau begitu langgar semua aturanl Cart did! Bawa dia kembali
padamu! David Webb: Aku tidak tahu caranya. Tolong aku!
Ounakan aku! Gunakah apa yang sudah kaupelajari ddfjku. Kau memiliki sarananya,
kau sudah memilikinya selama bertahun-tahun. Kau yang terbaik di Medusa. Di atas
segalanya, ada kendali. Kau selalu mengatakatmya, hidup berdasarkan aturdn itu.
Dan kau Map hidup. Kendali. Kata yang begitu sederhana. Tuntutan yang begitu luar biasa. Webb turun dari
batu dan sekali lagi menyusuri jalan setapak melewati rerumputan liar ke jalan,
menuju rumah tua gaya Victoria itu, mem bene i
kekosongan yang tiba-tiba, menakutkan, dan tidak adil. Saat ia berjalan,
sebuah nama4crlintas dalam benaknya; lalu nama itu kembali dan tetap terpaku di
sana. Perlahan-lahan wajah pemilik nama itu terlihat jelas sangat lambat,
?karena orang itu menimbulkan kebencian dalam diri David yang tak kalah hebatnya
dengan kesedihan yang juga ditimbulkannya.
Alexander Conklin pernah mencoba membunuhnya dua kali dan setiap kali hampir
? ?berhasil. Dan Alex Conkljn menurut deposisinya, termasuk puluhan sesi psikiatri
?bersama Mo Panov dan kenangan samar-samar yang bisa diingat David adalah teman
?dekat Foreign Service Officer Webb dan istri Thailand-nya dan anak-anak mereka
di Kamboja bertahun-tahun yang lalu. Sewaktu maut menghantam dari langit,
mengisi sungai dengan genangan darah, David membabi buta menuju Saigon,
kemurkaannya tak terkendali, dan temannya di Central Intelligence Agency, Alex
Conklin, yang mencarikan tempat baginya dalam batalion tidak resmi yang mereka


The Bourne Supremacy Karya Robert Ludlum di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

sebut Medusa. Kalau kau bisa selamat dari latihan hutan, kau akan menjadi orang yang mereka
inginkan. Tapi waspadalah terhadap mereka setiap orang dari antara mereka, ?setiap saat. Mereka bersedia memotong lenganmu demi arloji. Itu kata-kata yang
diingat Webb, dan secara spesifik ia ingat kata-kata itu diucapkan suara
Alexander Conklin. Ia berhasil selamat dari latihan yang brutal itu dan menjadi Delta. Tidak ada
nama lain, hanya urutan dalam alfabet. Delta One. Lalu sesudah perang, Delta
menjadi Cain. Cain untuk Delta dan Carlos untuk Cain. Itulah tantangan yang
dilontarkan kepada Carlos si pembunuh bayaran. Diciptakan oleh Treadstone 71,
pembunuh bernama Cain akan menangkap Jackal.
Sewaktu menjadi Cain, nama yang diketahui kalangan bawah tanah Eropa sebenarnya
adalah Jason Bourne Asia, Webb dikhianati oleh Conklin. Tindakan yang dilandasi
niat baik dari pihak Alex bisa jadi membawa hasil yang jauh berbeda, tapi Alex
tidak bisa melakukannya; kepahitan mengalahkan kemurahhatiannya. Ia mempercayai
kemungkinan terburuk karena rasa pengorbanannya sendiri membuatnya ingin
mempercayai hal itu. Perasaan itu mengangkat harga dirinya yang patah,
meyakinkan dirinya bahwa ia lebih baik daripada mantan temannya. Dalam tugasnya
dengan Medusa, kaki Conklin hancur akibat ranjau darat, dan kariernya yang
cemerlang sebagai pakar strategi lapangan terhenti. Orang cacat tak bisa
bertahan di arena di mana peningkatan reputasi bisa membawanya menaiki tangga
yang akan dibandingkan dengan orang-orang seperti Allen Dulles dan James
Angleton, padahal Conklin tidak memiliki keahlian dalam pertempuran birokrasi
internal sebagaimana yang dituntut di Langley. Ia pun menyurut, mantan pakar
taktik luar biasa itu hanya bisa menyaksikan bakatbakat dengan standar
m lebih rendah daripada dirinya menduluinya, keahliannya dibutuhkan dalam
kerahasiaan, pemimpin Medusa itu selalu ada di latar belakang, berbahaya,
harus dijauhi. Dua tahun dikebiri, hingga seseorang yang dikenal sebagai Biarawan Rasputin,
?di bidang operasi rahasia mencarinya, karena David Webb telah dipilih untuk
?penugasan luar biasa dan Conklin telah mengenai Webb selama bertahun-tahun.
Treadstone 71 terbentuk, Jason Bourne menjadi produknya, dan Carlos the Jackal
adalah sasarannya. Dan selama 32 bulan Conklin memonitor operasi rahasia paling
tertutup ini, hingga skenarionya berantakan dengan menghilangnya Jason Bourne
dan lima juta dolar yang ditarik dari rekening Treadstone di Zurich.
Tanpa bukti yang menyatakan sebaliknya, Conklin menganggap kemungkinan terburuk
telah terjadi. Bourne yang legendaris membelot; kehidupan dalam dunia tak nyata
menjadi tak tertanggungkan baginya dan godaan untuk meninggalkan penyamaran
bersama lebih dari lima juta dolar terlalu menggoda untuk ditolak begitu saja.
Terutama bagi orang yang dikenal sebagai si burTglon, spesialis ahli penyamaran
yang menguasai lebih dari satu bahasa dan mampu mengubah penampilan dan gaya
hidup tanpa susah payah sehingga boleh dikata ia mampu menghilang. Perangkap
bagi pembunuh bayaran itu sudah. diberi umpan, lalu umpannya menghilang,
memperlihatkan pencurian yang terencana. Bagi Alexander Conklin yang cacat, hal
ini bukan saja tindakan pengkhianatan, tapi juga pengkhianatan yang tak bisa
ditolerir. Mengingat segala sesuatu yang telah terjadi padanyo, kakinya yang
sekarang tak lebih dari beban berat yang merepotkan dan menyakitkan dan
dibungkus kulit curian melalui pembedahan, karier yang dulunya cemerlang
sekarang berantakan, kehidupan pribadinya penuh kesepian yang hanya bisa
diakibatkan komitmen total pada CIA pengabdian yang tak terbalas berdasarkan
? ?hak apa orang lain boleh membelot" Apa yang diberikan orang lain itu dan belum
diberikannya" Jadi mantan sahabatnya, David Webb, menjadi musuhnya, Jason Bourne. Bukan
sekadar musuh, tapi obsesi. Ia membantu menciptakan mitos itu; ia pula yang akan
menghancurkannya. Usaha pertamanya melibatkan dua pembunuh bayaran di tepi kota
Paris. David bergidik mengingatnya, ia masih bisa melihat Conklin yang kalah tertatihtatih pergi, sosoknya yang cacat tampak di bidikan pistol Webb.
David tidak bisa mengingat dengan jelas usaha kedua. Mungkin ia tidak akan pemah
bisa mengingat keseluruhannya. Kejadian itu berlangsung di rumah persembunyian
Treadstone di Seventy-first Street New York, perangkap cerdik yang disiapkan
Conklin, batal akibat usaha histeris Webb untuk bertahan hidup dan, anehnya.
oteh kehadiran Carlos the Jackal.
79 Kemudian, sewaktu terungkap kebenaran bahwa si "pengkhianat" tidak pemah
berkhianat, tapi sebaliknya mengalami penyimpangan mental yang disebut amnesia,
Conklin hancur berantakan. Selama bulan-bulan masa penyembuhan David yang
menyakitkan di Virginia, Alex berulang kali mencoba menemui mantan sahabatnya
itu, untuk menjelaskan, untuk menceritakan kisah terkutuk itu menurut
versinya meminta maaf dengan seluruh keberadaan dirinya.?Tapi David tidak memiliki pengampunan dalam jiwanya. "Kalau ia berjalan melewati
pintu itu, aku akan membunuhnya" adalah kata-katanya ketika itu.
Hal itu akan berubah sekarang, pikir Webb, saat mempercepat langkah menyusuri
jalan menuju rumahnya. Apa pun kesalahan dan kepalsuan Conklin, hanya sedikit
orang di kalangan intelijen yang memiliki pemahaman dan sumber-sumber seperti
yang sudah dikembangkannya selama pengabdian seumur hidupnya. Sudah berbulanbulan ia tidak memikirkan Alex; tapi ia memikirkannya sekarang, tiba-tiba
teringat terakhir kali nama Conklin muncul dalam percakapan. Mo Panov telah
menjatuhkan vonisnya. "Aku tidak bisa membantunya karena ia tidak ingin dibantu.
Ia akan membawa botol minuman terakhimya sampai mati. Aku akan kaget kalau ia
bisa bertahan sampai masa pensiunnya akhir tahun ini. Di sisi lain, kalau ia
terus minum, mereka mungkin akan mengenakan jaket penahan padanya, dan dengan
begitu menyingkirkannya dari peredaran. Aku bersumpah aku tidak tahu bagaimana
ia bisa berangkat kerja setiap hari. Pensiun itu benar-benar terapi bertahan
hidup yang sulit lebih daripada apa pun yang pemah diwariskan Freud kepada
?kita." Panov berkata begitu lebih dari lima bulan yang lalu. Sekarang ini
Conklin masih menduduki jabatannya.
Maaf, Mo. Bukan urusanku apakah ia bertahan hidup atau tidak. Sejauh yang
kutahu, statusnya sudah mati.
Sekarang statusnya tidak mati, pikir David 'sambil berlari menaiki tangga
serambi gaya Victoria yang terlalu besar. Alex Conklin hidup, mabuk atau tidak,
dan kalaupun ia hidup dari bourbon, ia masih memiliki sumber-sumbernya, kontakkontak yang dipeliharanya selama pengabdian seumur hidup pada dunia bayangbayang yang akhirnya meninggalkannya. Dalam dunia itu berlaku sistem utang, dan
utang dibayar karena rasa takut. Alexander Conklin. Nomor Satu dalam dqftar
sasaran Jason Bourne. Ia membuka pintu dan sekali lagi berdiri di lorong, tapi
matanya tidak melihat kekacauan di sana. Sebaliknya, ahli logika dalam dirinya
memerintahnya untuk pergi' ke ruang kerja dan memulai prosedur; tanpa
keteraturan yang dipaksakan hanya ada kebingungan, dan kebingungan menimbulkan
pertanyaan ia tidak bisa menghadapi pertanyaan. Segalanya harus tepat dalam
?realita yang diciptakannya untuk mengalihkan perhatian orang lain dari kenyataan
sebenarnya. Ia duduk di meja dan mencoba berkonsentrasi. Buku catatan berspiral dari toko
kampus selalu ada di mejanya. Ia membuka sampulnya yang tebal ke halaman pertama
dan meraih pensil.... Ia tidak mampu mengambilnya! Tangannya bergetar begitu hebat
hingga seluruh tubuhnya ikut gemetar. Ia menahan napas dan mengepalkan tangan,
begitu erat hingga kuku-kuku jemarinya menusuk kulit. Ia memejamkan mata, lalu
membukanya, memaksa tangannya mengambil pensil, memerintah tangan untuk
melakukan tugasnya. Perlahan-lahan, dengan kikuk, jemarinya mencengkeram batang
tipis berwarna kuning. itu dan menggerakkan pensil ke posisinya. Kata-katanya
hampir tak bisa dipahami, tapi berhasil tertera di sana.
Universitas telepon Rektor dan Dekan. Krisis keluarga, jangan di Kanada bisa ? ?dilacak. Karang saja saudara di Eropa, mungkin. Ya, Eropa. Cuti cuti singkat.
? ?Segera. Akan terus mengadakan kontak
Rumah -hubungi agen persewaan, cerita yang sama. Minta Jack memeriksa secara
?periodik. Ia punya kunci. Putar termostat ke 60?.
Surat isi formulir di Kantor Pos. Tahan semua surat.
?Koran batalkan langganan.
?Hal-hal kecil, hal-hal kecil terkutuk hal kecil sehari-hari menjadi sangat
?penting dan harus ditangani agar tidak ada tanda apa pun mengenai kepergian yang
tiba-tiba tanpa rencana untuk kembali. Itu penting; ia hams mengingatnya seiring
setiap kata yang ia ucapkan. Pertanyaan-pertanyaan harus dijaga seminimal
mungkin, spekulasi yang tak terelakkan ditekan hingga proporsi yang bisa
dikendalikan, yang berarti ia harus menghadapi kesimpulan bahwa para pengawal
yang muncul akhir-akhir ini berkaitan dengan cutinya. Untuk menolak ke-terkaitan
itu, cara yang paling masuk akal adalah dengan menekankan singkatnya waktu cuti,
dan untuk menghadapi rumor itu adalah dengan mengkonfrontasinya secara langsung,
seperti, "Kalau kau penasaran apakah ini ada hubungannya dengan keprihatinanku
mengenai keamanan pribadi, well, jangan berpikir ke sana. Itu sudah selesai;
lagi pula, tidak banyak hasilnya." Ia akan tahu harus menjawab bagaimana
sementara bercakap-cakap dengan rektor dan dekan universitas; reaksi mereka
sendiri akan memandunya. Kalau ia mampu berpikir! Jangan mundur terus maju.
?Gerakkan pensil itu! Isi halaman dengan hal-hal yang harus dilakukan lalu
?halaman lain, dan lamnydl Paspor, inisial pada dompet atau kemeja yang sesuai
dengan nama-nama yang digunakan; pemesanan tiket pesawat penerbangan lanjutan,
?tidak ada rute langsung Oh, Tuhan! Ke mana" Marie! Kau di mana"
?Hentikan! Kendalikan dirimu. Kau bisa, kau harus bisa Kau tidak punya pilihan,
kecuali menjadi dirimu sekali waktu dulu. Rasakan dingin es. Jadilah es.
Tanpa peringatan, dinding yang dibangun di sekeliling dirinya hancur
si berantakan oleh dering nyaring telepon di meja yang hanya beberapa jengkal dari
tangannya. Ia memandang telepon itu, menelan ludah, bertanya-tanya apakah ia
mampu terdengar normal. Telepon kembali berbunyi, nadanya mendesak. Kau tidak
punya pilihan. Ia meraihnya, mencengkeram gagangnya dengan begitu kuat hingga buku-buku
jemarinya memutih. Ia berhasil mengucapkan sepatah kata, "Ya?"
"Ini operator udara, transmisi satelit "
?"Siapa" Apa katamu?" : "Ada panggilan telepon radio dalam penerbangan untuk Mr.
Webb. Apakah Anda Mr. Webb, Sir?"
"Ya." Lalu dunia yang dikenalnya meledak menjadi ribuan keping cermin bergerigi,
masing-masing memantulkan gambar siksaan yang menjerit-jerit
"David!" "Marie?"
"Jangan panik, Sayang! Kau dengar aku, jangan panik!" Suara Marie terdengar
mengatasi bunyi statik; ia berusaha tidak berteriak tapi tidak mampu menahan
diri, "Kau baik-baik saja" Surat itu menyatakan kau disakiti dilukai!"?"Aku baik-baik saja Goresan, hanya itu."
"Kau di mana?" "Di atas laut. Aku yakin mereka hanya akan. memberitahumu sebanyak itu. Aku
tidak tahu; aku dibius."
"Oh, Tuhan! Aku tidak tahan lagi! Mereka merampasmu!"
'Tenangkan dirimu, David Aku tahu akibat kejadian ini padamu, tapi mereka tidak
tahu. Kau mengerti maksudku" Mereka tidak tahu!"
Marie menyampaikan pesan terselubung; tidak sulit memecahkannya. la harus
menjadi orang yang dibencinya. Ia harus menjadi Jason Bourne, dan pembunuh
bayaran itu hidup dan menghuni tubuh David Webb.
"Baiklah. Ya, baiklah. Aku sempat hampir gila!" "Suaramu masuk speaker " "Sudah
?sewajarnya." "Mereka mengizinkan aku berbicara denganmu agar kau tahu aku masih hidup."
"Mereka menyakitimu!" "Tidak secara sepgaja." "Apa maksudmu 'goresan'?"
"Aku memberontak. Aku melawan. Padahal aku dibesarkan di peternakan."
"Oh, Tuhan " ?"David, please! Jangan biarkan mereka melakukannya padamu!"
'Tadaku" Kau yang diculik!"
"Aku tahu, Sayang. Kupikir mereka mengujimu, kau bisa memahaminya?"
Pesan lagi. Jadilah Jason Bourne demi keselamatan mereka berdua. "Baiklah. Ya,
baiklah." Ia meredakan ketegangan dalam suaranya, mencoba
mengendalikan diri. "Kapan terjadinya?" tanyanya. 'Tadi pagi, sekitar satu jam
sesudah kepergianmu." "Pagi tadi" Astaga, sepanjang hari! Bagaimana?" "Mereka
datang ke pintu. Dua pria " "Siapa?"
?"Aku diizinkan mengatakan bahwa mereka dari Timur Jauh. Sebenarnya, aku tidak
tahu lebih dari itu. Mereka memintaku pergi bersama mereka dan aku menolak. Aku
lari ke dapur dan melihat pisau. Kutusuk
tangan salah satunya." 'Tapak tangan di pintu..." "Aku tidak mengerti." "Tidak
penting." "Ada yang ingin berbicara denganmu, David. Dengarkan dia, tapi jangan dengan
kemarahan jangan dengan kemarahan kau bisa memahaminya?"
? ?"Baiklah. Ya, baiklah. Aku mengerti."
Terdengar suara pria itu di sambungan telepon. Ia terdengar ragu-ragu tapi
ucapannya tepat, beraksen Inggris, orang yang diajar bahasa Inggris oleh orang
Inggris, atau oleh orang yang pemah tinggal di Inggris. I Sekalipun begitu,
kesan Oriental-nya masih kelihatan; aksennya Cuja selatan, lengkingnya, vokalpendek dan konsonan tajam yang kedengaran seperti logat Kanton.
"Kami tidak ingin menyakiti istrimu, Mr. Webb, tapi kalau memang perlu, tindakan
itu tidak bisa dihindari."
"Kalau jadi dirimu, aku tidak akan melakukannya," kata David dingin.
"Jason Bourne berbicara?"
"Benar." 'Tengakuan merupakan langkah pertama dalam saling pengertian kita," "Pengertian
apa?" "Kau mengambil sesuatu yang sangat berharga dari seseorang." "Kau mengambil
sesuatu yang sangat berharga dariku." "Ia masih hidup." "Sebaiknya tetap
begitu." "Yang satunya lagi tewas. Kau membunuhnya." "Kau yakin"*' Bourne tidak
semudah itu menyetujui sesuatu kecuali sesuai dengan tujuannya.
"Kami sangat yakin." ." "Apa buktimu?"
"Ada yang melihatmu. Seorang pria jangkung yang selalu berada di dalam
keremangan. berlari melintasi lorong-lorong hotel, dan menggunakan pintu darurat
dengan gerakan seperti kucing gunung."
"Kalau begitu aku tidak benar-benar terlihat, bukan" Dan tidak mungkin terlihat
Aku ribuan mil jauhnya." Bourne selalu memberikan pilihan bagi dirinya sendiri.
"Pada zaman pesawat terbang yang cepat, apa artinya jarak?" Pria Oriental itu
diam sejenak, lalu menambahkan dengan tajam, "Kau meninggalkan tanggung jawabmu
selama lima hari dua setengah minggu yang lalu."
"Dan kalau kukatakan aku menghadiri simposium mengenai dinasti Sung dan Yuan di
Boston yang sangat sesuai dengan tanggung jawabku "? ?"Aku terkejut," sela pria itu dengan sopan, "karena Jason Bourne menggunakan
alasan selemah itu."
Tadinya David tidak ingin pergi ke Boston. Simposium itu sangat jauh menyirnpang
dari kuliahnya, tapi ia diminta secara resmi untuk hadir. Permintaan itu berasal
dari Washington, dari Program Pertukaran Budaya dan disaring melalui Departemen
Studi Oriental di universitas. Astaga! Setiap bidak berada di tempatnya! "Alasan
untuk apa?" "Untuk berada di tempat ia tidak berada. Kerumunan orang yang berkeliaran di
ruang pameran, orang-orang tertentu dibayar agar bersumpah kau ada di sana."
"Itu konyol, dan sangat amatiran. Aku tidak membayar."
"Kau dibayar." "Sungguh" Bagaimana caranya?"
"Melalui bank yang sama seperti yang kaugunakan sebelumnya. Di Zurich.
Gemeinschaft di Zurich di Bahnhofstrasse, tentu' saja."
?"Aneh juga aku tidak menerima laporannya," kata David, mendengarkan dengan'
hati-hati. "Sewaktu menjadi Jason Bourne di Eropa, kau tidak pemah membutuhkan laporan
keuangan, karena rekeningmu menggunakan tiga angka nol paling rahasia, yang
?berarti benar-benar rahasia di Swiss. Tapi kami menemukan bukti transfer ke
Gemeinschaft di-antara dokumen-dokumen seseorang orang yang sudah tewas, tentu
?saja." "Tentu saja. Tapi bukan orang yang semestinya kubunuh."
"Tentu saja bukan. Tapi .orang yang memerintahkan agar orang itu dibunuh,
bersama harta berharga majikanku."
"Harta itu sebuah trofi, bukan?"
"Keduanya dimenangkan, Mr. Bourne. Cukup. Kau adalah kau. Pergilah
ke Regent Hotel di Kowloon. Mendaftarlah atas nama apa pun yang kauinginkan,
tapi minta Suite 690 katakan kau yakin sudah ada yang?mengatur pemesanan kamar itu."
"Menyenangkan sekali. Aku punya kamar sendiri." " "Menghemat waktu."
"Juga menghilangkan waktu bagiku untuk mengadakan pengaturan di
'sini." "Kami yakin kau tidak akan menimbulkan kewaspadaan dan akan bergerak secepat
mungkin. Kau harus tiba di sana akhir minggu mi." "Keduanya akan kulakukan. Aku
mau bicara pada istriku lagi." "Aku menyesal tidak bisa berbuat begitu."
"Demi Tuhan, kau bisa mendengar segala sesuatu yang kami bicarakan!"
"Kau akan berbicara dengannya di Kowloon."
Terdengar bunyi klik yang menggema, dan David tidak bisa mendengar apa pun
kecuali bunyi statik. Ia meletakkan gagang telepon, genggamannya begitu kuat


The Bourne Supremacy Karya Robert Ludlum di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

hingga ibu jari dan telunjuknya kram. Ia berhasil melepaskan tangannya yang
terkepal dan menggoyang-goyangkannya. Ia bersyukur karena rasa sakit itu
memungkinkannya kembali memasuki realita secara bertahap. Ia mencengkeram tangan
kanan dengan tangan kirinya memegangnya dengan man tap, dan menekan kramnya
dengan ibu jari, dan saat menyaksikan jemarinya merentang bebas ia tahu apa yang
harus dilakukannya tanpa menyia-nyiakan satu jam untuk hal-hal sepele yang
?sebenarnya penting. Ia harus menghubungi Conklin di Washington, tikus got yang
pemah mencoba membunuhnya di siang hari bolong di Seventy-first Street, New
York. Alex, mabuk atau tidak, tidak bisa membedakan siang dan malam, begitu pula
operasi-operasi yang sangat dikenalnya, karena tidak ada siang maupun malam
dalam pekerjaannya. Yang ada hanya cahaya lampu neon di kantor-kantor yang tidak
pemah tutup. Kalau terpaksa, ia akan mendesak Alexander Conklin hingga darah
mengalir keluar dari mata tikus got itu; ia akan mengetahui apa yang perlu
diketahuinya, menyadari bahwa Conklin bisa mendapatkan informasi itu.
Webb bangkit dengan goyah dari kursi, keluar dari kamar kerjanya, dan masuk ke
dapur, tempat ia menuang minuman bagi dirinya sendiri, sekali lagi bersyukur
karena meskipun tangannya masih gemetaran, sedikitnya tidak sehebat tadi.
Ia bisa mendelegasikan hal-hal tertentu. Jason Bourne tidak pemah mendelegasikan
apa pun, tapi ia tetap David Webb dan ada beberapa orang di kampus yang bisa
dipercayainya bukan dengan kebenaran, tapi dengan kebohongan yang berguna.
?Ketika kembali ke ruang kerjanya dan menuju telepon, ia telah memilih
salurannya. Saluran, demi Tuhan! Istilah dari masa lalu yang ia anggap bisa
dengan bebas dilupakannya.
85 Tapi pemuda itu akan memenuhi peimintaannya; tesis master mahasiswa pascasarjana
itu pada akhirnya akan dinilai oleh dosen pembimbing, bemama David Webb.
Manfaatkan keuntungan itu, entah kegelapan total atau cahaya matahari yang
terang benderang, gunakan saja untuk menakut-nakuti atau gunakan dengan betas
kasihan, apa pun yang menunjukkan hasil.
"Halo, James" Ini David Webb."
"Hai, Mr. Webb. Aku salah di mana lagi?"
"Bukan, Jim. Situasiku agak kacau dan aku membutuhkan sedikit bantuan
ekstrakurikuler. Kau tertarik" Hanya perlu sedikit waktu." "Akhir pekan ini"
Pertandingan?" "Bukan, hanya besok pagi. Mungkin sekitar satu jam, hanya itu. Akan ada sedikit
bonus dalam daftar riwayat hidupmu, kalau tidak kedengaran seperti omong
kosong." "Sebutkan." "Well, jangan bilang-bilang pada siapa pun dan aku akan menghargai ?kerahasiaanmu aku harus pergi selama seminggu, mungkin dua, dan aku akan
?menghubungi para penguasa dan mengusulkan agar kau menggantikanku untuk
sementara. Tidak sulit bagimu; tentang perebutan kekuasaan Manchu dan
persetujuan Cina-Rusia yang kedengaran sangat familier akhir-akhir ini."
"Tahun 1900 hingga sekitar 1912,". kata kandidat. master itu dengan yakin.
"Kau bisa memperhalusnya, dan jangan melewatkan Jepang dan Port Arthur dan Teddy
Roosevelt tua. Urutkan dan tunjukkan paralelnya; itu yang sedang kuajarkan
sekarang" "Bisa Akan kulakukan. Aku akan menghubungi sumbernya langsung. Bagaimana kalau
besok?" "Aku harus berangkat malam ini, Jim; istriku sudah dalam perjalanan. Ada
pensil?" 'Ya, Sir." "Kau tahu apa kata orang-orang kalau koran dan surat bertumpuk-tumpuk, jadi
kuminta kau menghubungi agen koran dan pihak kantor pos, suruh mereka menunda
semuanya tandatangani apa pun yang harus kautandatangani. Lalu hubungi Scully
?Agency di kdta dan berbicaralah dengan Jack atau Adele dan beritahu mereka..."
Kandidat master itu telah direkrut. Telepon selanjutnya jauh lebih mudah
daripada dugaan David, karena rektor universitas sedang menghadiri makan malam
untuk menghormati dirinya di tempat tinggal sang rektor, dan jauh lebih tertarik
pada pidatonya daripada seorang dosen tidak tetap yang minta cuti. "Silakan
menghubungi dekan jurusan, Mr. Wedd. Aku sedang mengumpulkan dana, terkutuk."
?Dekan ternyata tidak bisa ditangani semudah itu. "David, apa ini ada
hubungannya dengan orang-orang yang mengawalmu minggu lalu"
Maksudku, bagaimanapun juga, old boy, aku salah satu dari sedikit orang di sini
yang tahu bahwa kau terlibat dalam urusan rahasia di
Washington." 'Tidak ada kaitannya sama sekali, Doug. Itu hanya omong kosong sejak awal.
Saudaraku terluka parah, mobilnya hancur. Aku hams ke Paris selama beberapa
hari, mungkin seminggu, hanya itu."
"Aku ke Paris dua tahun yang lalu. Sopir-sopir di sana memang
edan." 'Tidak lebih buruk daripada Boston, Doug, dan jauh lebih baik daripada Kairo."
"Well, kurasa aku bisa mengafurnya. Seminggu tidak terlalu lama dan Johnson
sudah hampir sebulan tidak bekerja karena radang paru-paru "
? "Aku sudah mengaturnya dengan seizinmu, tentu saja. Jim Crowther, kandidat ?master, akan menggantikanku untuk sementara. Ia menguasai bahannya dan ia akan
melakukan pekerjaan yang baik."
"Oh ya, Crowther, pemuda yang cerdas, sekalipun berjenggot. Aku tidak pemah
mempercayai orang berjenggot, tapi kalau dipikir-pikir lagi aku di sini pada
tahun enam puluhan."
"Cobalah menumbuhkan jenggot. Mungkin akan membuatmu merasa bebas."
"Aku terpaksa menolak saran itu. Kau yakin ini tak ada hubungannya dengan orangorang dari Kementerian Luar Negeri itu" Aku hams tahu faktanya, David. Siapa
nama saudaramu" Di rumah sakit mana ia dirawat?"
"Aku belum tahu nama rumah sakitnya, tapi Marie mungkin sudah tahu; ia berangkat
tadi pagi. Selamat tinggal, Doug. Akan kutelepon kau besok atau lusa. Aku harus
ke Bandara Logan di Boston."
"David?" ' 'Ya?" "Kenapa aku merasa kau tidak sepenuhnya jujur padaku?"
Webb ingat. "Karena aku belum pemah berada dalam posisi seperti ini," katanya.
'Yaitu meminta pertolongan teman demi seseorang yang tidak ingin kupikirkan."
David menutup telepon. Penerbangan dari Boston ke Washington benar-benar memusingkan karena seorang
dosen pedagogi tua yang duduk di sampingnya David tidak pemah memahami mata
?kuliah itu. Suara orang itu sama menjengkel-kannya seperti suara menggelegar
aktor televisi yang memerankan tokoh perusahaan pialang dan selalu mengatakan,
"Mereka layak mendapatkannyal" Kalimat itu temgiang terns di benak Webb, tak
peduii apa yang 87 dikatakan dosen itu dan orang itu terus saja bicara. Sesudah mendarat di Bandara
National, barulah orang itu mengaku. "Pembicaraanku memang membosankan, tapi
maafkan aku. Aku takut terbang, jadi aku terus mengoceh. Bodoh, bukan?"
"Sama sekali tidak, tapi kenapa Anda tidak bilang sejak tadi" Tidak ada
salahnya." 'Takut terhadap tekanan, atau ejekan, kurasa."
"Akan kuingat kalau lain kali aku duduk di samping seseorang seperti Anda." Webb
tersenyum singkat. "Mungkin aku bisa membantu."
"Anda baik sekali. Dan sangat jujur. Terima kasih. Terima kasih banyak."
"Sama-sama." David mengambil kopemya dari ban berjalan dan keluar mencari taksi, jengkel
karena taksi-taksi di sana tidak mau membawa satu penumpang tapi berkeras
menunggu dua-tiga penumpang lain yang menuju arah yang sama. Rekan penumpangnya
di kursi belakang adalah wanita menarik yang menggunakan bahasa tubuh sesuai
dengan matanya yang jelalatan. Sikap itu tidak masuk akal bagi Webb, jadi ia
tidak memedulikan wanita itu, tapi mengucapkan terima kasih pada wanita tersebut
karena bersedia mengantamya terlebih dulu.
Ia mendaftar di Jefferson Hotel di Sixteenth Street dengan menggunakan nama
palsu yang diciptakannya saat itu juga. Tapi hotel itu dipilih dengan hati-hati;
hotel itu satu setengah blok dari apartemen Conklin, apartemen yang dihuni
petugas CIA itu selama hampir dua puluh tahun kalau tidak sedang berada di
lapangan. David memastikan ia sudah mendapat alamat itu sebelum meninggalkan
Virginia sekali lagi naluri tidak percaya. Ia juga memiliki nomor teleponnya, ?tapi tahu bahwa informasi itu tidak berguna; ia tidak bisa menelepon Conklin.
Mantan ahli strategi penyamaran tersebut akan membangun pertahanan, lebih berupa
pertahanan mental daripada fisik. Dan Webb ingin mengkonfrontasinya dalam
keadaan tidak siap. Tidak ada peringatan, hanya menagih utang yang harus dibayar
saat itu juga. David melirik arlojinya; sepuluh menit sebelum tengah malam, waktu yang tepat
seperti waktu yang lain, bahkan lebih baik lagi. Ia mandi, berganti pakaian, dan
akhimya mengambil salah satu dari dua pistol yang telah dibongkar dari dalam
kopemya, mengeluarkannya dari kantong tebal berlapis lembaran timah. Ia
merakitnya, menguji mekanisme tembak-nya, dan memasukkan magasin ke tempatnya.
Ia mengacungkan senjata itu dan memperhatikan tangannya, puas karena tangannya
tidak gemetar. Rasanya bersih dan luar biasa. Delapan jam yang lalu ia tidak
akan percaya bisa menggenggam pistol karena takut akan menembakkannya. Itu
delapan jam yang lalu; bukan sekarang.. Sekarang rasanya nyaman, pistol itu
seperti bagian dari dirinya, perpanjangan Jason Bourne.
Ia meninggalkan Jefferson dan berjalan menyusuri Sixteenth Street,
berbelok ke kanan dan menyadari nomor apartemen-apartemen tua itu semakin
kecil apartemen-apartemen yang sudah sangat tua, mengingatkannya pada bangunan
?batu cokelat di Upper East Side, New York Ada logika yang memicu
keingintahuannya, mengingat peran Conklin dalam proyek Treadstone. Rumah
persembunyian Treadstone 71 di Manhattan merupakan bangunan batu cokelat,
struktur aneh yang besar dengan jendela-jendela atas dari kaca biru. Ia bisa
melihatnya dengan sangat jelas, mendengar suara-suaranya dengan sangat jelas,
tanpa benar-benar memahaminya pabrik inkubasi Jason Bourne. Ulangi!
?Siapa wajah itu" Apa latar belakangnya" Metode pembunuhannya" Salah! Kau salah! Ulangi! Siapa
ini" Apa kaitannya dengan Carlos" Terkutuk, pikir! Tidak boleh ada kesalahan!
Rumah batu cokelat. Tempat separo bagian dirinya yang lain diciptakan, separo
dirinya yang sekarang begitu ia butuhkan.
Itu dk, apartemen Conklin. Conklin tinggal di lantai dua, menghadap ke depan.
Lampu-lampunya menyala; Alex ada di rumah dan masih terjaga. Webb menyeberang
jalan, menyadari gerimis tipis bagai kabut tiba-tiba memenuhi udara, mengaburkan
cahaya lampu-lampu jalan, seperti lingkaran halo di bawah kaca yang
bergelombang. Ia menaiki tangga dan membuka pintu ke ruang depan; ia masuk dan
membaca nama-nama di bawah kotak surat keenam apartemen yang ada. Di bawah
setiap kotak surat terdapat pengeras suara tempat para tamu mengumumkan
kehadirannya. Tidak ada waktu untuk penyamaran yang rumit. Kalau Panov benar, suaranya sudah
cukup. Ia menekan tombol Conklin dan menunggu jawaban, yang terdengar setelah
hampir semenit. "Ya" Siapa di sana?"
"Harry Babcock," kata David, dengan aksen yang dilebih-lebihkan. "Aku hams
menemuimu, Alex." "Harry" Apa-apaan..." Tentu, tentu, naiklah!" Bel berdengung, pubis sekali jari
?yang sejenak salah menekan.
David masuk dan berlari menaiki tangga sempit ke lantai dua, berharap bisa
berada di luar pintu Conklin sewaktu Conklin membukanya. Ia tiba kurang dari
sedetik sebelum Alex, yang membuka pintu dengan mata setengah terfokus, dan
mulai menjerit. Webb menerjang, membekap wajah Conklin, mengunci orang CIA itu
dalam posisi yang tak bisa lepas, dan menendang pintu hingga tertutup.
Sepanjang ingatannya, sudah lama sekali ia tidak menyerang orang lain secara
fisik dengan akurat. Seharusnya tindakan ini terasa aneh, bahkan kikuk, tapi
ternyata sama sekali tidak. Rasanya sangat wajar. Oh, Tuhan! \
89 "Aku akan melepaskan tanganku, Alex, tapi kalau kau berteriak, tanganku akan
kembali. Dan kau, tidak akan selamat, jelas?" David melepaskan tangannya,
menyentakkan kepala Conklin sejauh mungkin ke belakang.
"Kau benar-benar mengejutkan," kata orang CIA itu sambil terbatuk-batuk dan
terpincang-pincang saat dilepaskan. "Kau juga membuatku membutuhkan minuman."
"Kupikir itu menu tetapmu."
"Kita adalah apa adanya kita," jawab Conklin, dengan kikuk mengulurkan tangan
meraih gelas kosong di meja kopi, di depan sofa besar yang lusuh. Ia membawanya
ke bar berlapis tembaga yang rapat dengan dinding, tempat botol-botol bourbon
identik berdiri berjajar. Tidak ada campuran, tidak ada air, hanya ember es; ini
bukan bar untuk tamu. Itu untuk sang man rumah; logamnya yang mengilap
memproklamirkan kemewahan yang diizinkan sang penghuni bagi dirinya sendiri.
Bagian ruang duduk yang lain tidak setara mewahnya. Entah bagaimana, bar tembaga
itu seperti sebuah pemyataan.
"Atas dasar apa," lanjut Conklin sambil menuang minuman bagi dirinya sendiri,
"aku mendapat kehormatan ini" Kau tidak mau menemuiku di Virginia kau berkata ?akan membunuhku, dan itu fakta. Itu yang kaukatakan. Kau akan membunuhku kalau
aku berani melewati pintu, kau bilang begitu." "Kau mabuk."
"Mungkin. Tapi biasanya aku memang mabuk pada jam-jam ini. Kau mau mulai
menguliahiku" Tidak ada gunanya, tapi kau boleh mencoba kalau mau."
"Kau memuakkan."
'Tidak, aku mabuk, itu katamu tadi. Apa aku mengulangi kata-kataku sendiri?"
"Ad nauseam." "Maaf kalau begitu." Conklin meletakkan botolnya, menenggak isi gelasnya
beberapa kali, dan memandang Webb. "Aku tidak berjalan melewati p in rum u, kau
yang masuk melalui pintuku, tapi kurasa itu tidak penting. Kau datang kemari
untuk " melaksanakan ancamanmu, untuk memenuhi ramalan, untuk memperbaiki
kesalahan di masa lalu atau apa pun istilahmu" Aku tidak yakin tonjolan mencolok
di balik jaketmu itu botol wiski."
"Aku tidak lagi ingin melihatmu tewaSj tapi ya, aku mungkin akan membunuhmu. Kau
bisa rnemprovokasi dorongan' itu dengan sangat mudah."
"Menarik sekali. Bagaimana caranya?"
"Dengan tidak memberikan apa yang kubutuhkan padahal kau bisa memberikannya."
?"Kau pasti mengetahui sesuatu yang tidak kuketahui." "Aku tahu kau memiliki
pengalaman dua puluh tahun dalam operasi setengah rahasia sampai rahasia, dan
bahwa kau menulis buku mengenai
sebagian besar di antaranya."
"Sejarah," gumam orang CIA itu sambil minum. "
"Bisa dibangkitkan kembali. Tidak-seperti aku, ingatanmu utuh. Ingatanku
terbatas, tapi ingatanmu tidak. Aku membutuhkan informasi, aku
membutuhkan jawaban." 'Tentang apa" Untuk apa?"
"Mereka menculik istriku," kata David apa adanya, nada suaranya sedingin es.
"Mereka merampas Marie dariku."
Conklin mengerjap di antara tatapannya yang terpaku. 'Tolong ulangi. Kurasa aku
keliru mendengar." "Kau sudah dengar! Dan kalian, para keparat, terlibat dalam skenario busuk ini!"
"Bukan aku! Aku tidak akan melakukannya tidak bisa! Apa yang kaukatakan tadi" ?Marie hilang?"
"Ia ada di pesawat di atas Pasifik. Aku hams mengikutinya. Aku
haras terbang ke Kowloon."
"Kau gila! Kau sudah tidak waras!"
"Dengarkan aku, Alex. Dengar baik-baik segala sesuatu yang akan kuceritakan
padamu...." Sekali lagi kata-katanya menghambur keluar, tapi sekarang dengan
penguasaan diri yang tidak mampu dikerahkannya sewaktu berbicara dengan Morris
Panov. Conklin yang mabuk memiliki persepsi lebih tajam daripada kebanyakan
orang yang tidak mabuk di kalangan Intelijen, dan ia haras mengerti. Webb tidak
mengizinkan adanya celah dalam ceritanya; harus jelas sejak awal sejak saat ia
?berbicara dengan Marie melalui telepon di ruang olahraga dan mendengarnya
berkata, "David, pulanglah. Ada orang yang harus kautemui di sini. Cepatlah,
Sayang." Sementara ia berbicara, Conklin terhuyung-huyung dengan kaki pincang menuju
sofa, lalu duduk, matanya tak sekali pun teralih dari wajah Webb. Sesudah David
selesai bercerita tentang hotel di balik tikungan, Alex menggeleng dan meraih
minumannya. "Menakutkan," katanya; sesudah membisu selama beberapa waktu, memusatkan
perhatian untuk melawan pengaruh alkohol, lalu meletakkan gelasnya. "Sepertinya
ada strategi yang diterapkan dan menyimpang."
"Menyimpang?" .
"Lepas kendali."
"Bagaimana" "
"Aku tidak tahu," lanjut mantan ahli taktik ini, agak terhuyung. berusaha agar
kata-katanya tidak terdengar melantur. "Kau diberi skenario yang mungkin akurat,
mungkin juga -tidak, lalu sasaran-sasarannya
berubah istrimu sebagai pengganti dirimu: dan skenario itu dilaksanakan. Kau
? ?bereaksi sesuai dugaan. tapi sewaktu kau menyinggung Medusa, samar-samar kau
diberitahu bahwa kau akan dihabisi bila terus berkeras." "Itu mudah ditebak."
"Bukan begitu cara menyiapkan subjek. Tiba-tiba saja istrimu melesat maju, dan


The Bourne Supremacy Karya Robert Ludlum di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo

Medusa menjadi bahaya yang mengancam. Seseorang melakukan salah perhitungan. Ada
yang menyimpang, ada yang telah terjadi."
"Kau memiliki waktu sepanjang sisa malam ini dan besok untuk mendapatkan jawaban
bagiku. Aku sudah memesan tempat untuk penerbangan pukul tujuh malam ke Hong
Kong." Conklin menegakkan duduknya, menggeleng perlahan-lahan, dan, dengan tangan kanan
gemetaran, sekali lagi meraih bourbon. "Kau berada di bagian kota yang salah,"
katanya sambil menenggak minumannya. "Kukira kau sudah tahu; kau sendiri yang
menyangatkannya. Aku tidak berguna bagimu. Aku sudah di luar batas, tidak lagi
diterima. Aku tidak lagi diberitahu apa-apa, dan kenapa" Aku ini barang antik,
Webb. Tidak ada yang ingin berurusan denganku. Aku sudah habis dan selangkah
lagi tak-bisa-diselamatkan aku yakin itu istilah yang ada di dalam kepalamu ?yang suiting."
"Ya, memang. 'Bunuh dia. Dia tahu terlalu banyak.'" "Mungkin kau ingin
menempatkan aku di sana. Mengumpankan aku, membangunkan Medusa yang tidur, dan
memastikan aku dihajar pihakku sendiri: Dengan begitu akan seimbang."
"Kau yang menempatkan aku di sana," kata David sambil mencabut pistol dari
sarung di balik jaketnya.
"Ya," Conklin membenarkan sambil mengangguk, menatap senjata itu. "Karena aku
mengenai Delta, dan sepanjang pengetahuanku, segalanya mungkin aku pemah
?melihatmu beraksi. Ya Tuhan, kau meledakkan kepala orang anak buahmu
?sendiri di Tarn Quan karena kau percaya kau tidak tahu pasti, kau percaya ia
? ? ?memberikan kabar melalui radio pada sepeleton pasukan di Ho Chi Minh! Tidak ada
tuduhan, tidak ada pembelaan, hanya eksekusi cepat di hutan. Ternyata kau benar,
tapi kau bisa saja salah! Kau bisa membawanya kembali; kami mungkin bisa menarik
banyak informasi, tapi tidak, itu bukan Delta! Ia membuat aturan sendiri. Tentu
saja, bisa saja kau membelot di Zurich!"
"Aku tidak memiliki ingatan spesifik mengenai Tarn Quan, tapi orang-orang lain
mengingatnya dengan baik," kata David dengan kemarahan tertahan. "Aku hams
mengeluarkan sembilan orang dari sana tidak ada tempat bagi orang kesepuluh
?yang bisa memperlambat kami atau melarikan diri, membongkar posisi kami."
"Bagusl Aturanmu. Kau inventif, jadi temukan paralelnya di sini dan, demi Tuhan,
tarik picunya seperti yang pernah kaulakukan Jason Bourne kita yang sejati! Di
?Paris aku menyuruhmu melakukannya!" Dengan
terengah-engah, Conklin diam sejenak dan matanya yang merah menatap
lurus ke mata Webb; ia berbisik, "Aku sudah menyuruhmu waktu itu dan aku akan
memintanya sekali lagi. Singkirkan aku. Aku tidak memiliki
keberanian untuk melakukannya sendiri."
"Kita dulu teman, Alex!" teriak David. "Kau datang ke rumah kami! Kau makan
bersama kami dan bermain dengan anak-anak! Kau berenang bersama mereka di
sungai..." Ya Tuhan! Semuanya kembali. Bayangan-bayangan, wajah-wajah... Oh Tuhan,
wajah-wajah... Mayat-mayat mengambang dalam genangan air dan darah... Kendalikan
dirimul Tolak ingatan itul Tolak! Hanya sekarang. Sekarang!
"Itu di negara lain, David. Lagi pula kurasa kau tidak ingin aku menyelesaikan
?kalimat itu." '"Lagi pula pelacur itu sudah mati.' Tidak, aku lebih suka kau tidak
mengatakannya." "Apa pun yang terjadi," kata Conklin dengan serak; menenggak sebagian besar
wiskinya. "Kita sama-sama terpelajar, bukan"... Aku tidak bisa membantumu."
"Ya, kau bisa. Kau akan membantuku."
"Lupakan, prajurit. Tidak ada jalan."
"Banyak yang berutang padamu. Tagihlah. Aku menagih utangmu padaku."
"Maaf. Kau bisa menarik picu itu kapan saja, tapi kalau tidak, aku tidak akan
membuat diriku tak-bisa-diselamatkan-lagi atau menghancurkan apa pun yang akan
kuperoleh yang kuperoleh secara sah. Kalau diizinkan hidup tenang, aku ingin ?menikmatinya. Mereka sudah mengambil cukup banyak. Aku ingin menikmati
hasilnya." Petugas CIA itu bangkit dari sofa dan dengan kikuk menyeberangi
ruangan menuju bar tembaga. Kakinya lebih pincang daripada yang diingat Webb,
kaki kanannya tidak lebih baik dari kaki palsu yang diseretnya miring di lantai,
rasa sakit itu terlihat jelas.
"Kakimu memburuk, bukan?" tanya David singkat. "Aku bisa hidup begini."
"Kau juga akan mati dengan keadaan begini," kata Webb sambil mengangkat pistol
otomatisnya. "Karena aku tidak bisa hidup tanpa istriku dan kau tidak peduii
sedikit pun. Kau tahu apa sebenarnya kau ini, Alex" Sesudah semua yang
kaulakukan pada kami, semua kebohongan, jebakan, sampah yang kaugunakan untuk
menangkap kami dengan "
?"Kau!" sela Conklin sambil mengisi gelasnya,, lalu menatap pistol itu. "Bukan
dia." "Bunuh salah satu dari kami, maka kau membunuh kami berdua, tapi kau tidak akan
bisa memahaminya." "Aku tidak pemah mendapatkan kemewahan itu." "Karena kau
selalu mengasihani dirimu sendiri! Kau hanya ingin
92 menenggelamkan diri dalam perasaan itu dan membiarkan alkohol yang berpikir.
'Kalau bukan karena ranjau darat terkutuk itu, kau akan jadi direktur. atau
Biarawan atau Serigala Kelabu Angleton era delapan puluhan.' Kau menyedihkan.
?Kau memiliki kehidupan, ingatan "
?"Astaga, makan saja itu semua! Tembak! Tarik picu sialan itu tapi jangan ambil
semuanya dariku!" Conklin tiba-tiba menenggak habis minumannya. .lalu batukbatuk hebat. Sesudah itu ia memandang David, matanya basah, pembuluh-pembuluh
darahnya yang kemerahan tampak menonjol. "Kaupikir aku tidak akan berusaha
membantu kalau bisa, keparat?" bisiknya serak. "Kaupikir aku senang berkubang
dalam pikiranku sendiri" Kau yang keras kepala, kau yang kepala batu, David. Kau
tidak memahaminya, bukan?" Orang CIA itu mengacungkan gelasnya dengan dua jari
dan membiarkannya jatuh ke lantai kayu; gelas itu hancur berantakan, kepingankepingannya berhamburan ke segala arah. Lalu ia berbicara, suaranya melengking,
sementara di bawah mata yang kemerahan itu senyum sedih merayap di bibimya. "Aku
tidak tahan menghadapi kegagalan lain, sobat lama. Dan aku akan gagal,
percayalah. Aku akan membuat kalian terbunuh dan kurasa aku tidak bisa hidup
dengan kenyataan itu."
Webb menurunkan pistolnya. 'Tidak dengan apa yang kaumiliki dalam kepalamu,
tidak dengan apa yang sudah kaupelajari. Lagi pula, aku mau mengambil risiko;
pilihanku terbatas, dan aku memilihmu. Sejujurnya, aku tidak mengenai orang lain
lagi. Selain itu, aku punya beberapa gagasan, mungkin bahkan rencana tapi
Pembawa Kabar Dari 1 Twilight Karya Stephenie Meyer Pendekar Guntur 2

Cari Blog Ini