Dialog Dengan Jin Muslim Karya Muhammad Isa Daud Bagian 5
Tidakkah engkau mengerti akan hal ini" Ini adalah tubuh seorang wanita." Roh:
"Wanita?" Doktor: "Benar, coba perhatikan gaunmu ......
Roh: "Aku tidak talm, apa itu gaun, tetapi aku adalah perempuan dari dulu hingga
sekarang ...... Doktor: "Melalui wanita ini engkau memperoleh wyski. Mestinya engkau malu
terhadap dirimu sendiri. Engkau tidak sekadar merendahkan dirimu sendiri,
tetapi juga menguasai tubuh nyonya ini...."
Roh: "Mengapa An mesti malu" Aku tidak melakukan apa-apa, kecuali sekadar
minum wyski ...... Doktor: "Engkau berada di lingkungan asing. Engkau didatangkan kemari dan diberi
kesempatan untuk menguasai (menggunakan) tubuh nyonya ini beberapa
waktu lamanya. Sekadar engkau ketahui, engkau harus meninggalkan
tubuhnya. Nama nyonya ini adalah Nyonya E Apakah engkau mengenalnya?"
Roh: "Itu bukan namaku. Saya tidak lagi memakai namaku sejak lama, dan aku
merasakan itu sebagai sesuatu yang aneh, dari waktu ke waktu. Aku merasa serba
salah dalam hubungannya dengan segala sesuatu yang dulu ada di sekitarku
...... Doktor: "Mengapa tidak engkau cari sebabnya" Sesungguhnya engkau sudah
meninggalkanjasad fisikmu...."
Roh: "Apa yang telah terjadi padaku?"
Doktor: "Engkau adalah roh yang tidak dapat kami lihat. Kami tidak bisa
melihatmu." Roh: "Tidak bisa melihatku?"
Doktor: "Ya, aku tidak bisa melihatmu...."
Roh: "Tidak bisa melihatku" Aku adalah orang yang tinggi-besar. Tetapi
mengapaengkau tidak bisa melihatku" Barangkali engkau harus minum pula.
Katakan, apa engkauakan memberiku gelas" Nah, kalau begitu, kita akan
menjadi kawan. Alangkah senangnyaaku jika engkau bisa memberiku sedikit
wyski. " Doktor: "Kalau begitu, kita akan baik-baik saja..."
Roh: "Tentu, jika engkau man memberiku wyski, pasti Aku akan menyampaikan
sesuatuyang kusebutkan dalam wasiatku. Berilah aku sesuatu yang bisa kuminum,
dan kita akanmenjadi kawan ......
Doktor: "Ah, engkau buang-buang waktu saja, yang ingin kami lakukan adalah
engkau bisa mengerti keadaanmu. Engkau adalah roh yang tidak terlihat, dan kini
engkau masuk ke dalam tubuh seorang wanita...."
Roh (sambil mengamati tubuhnya): "Cincin ini bukan milikku. Tetapi bagaimana
mungkin orang lain bisa mengenakannya pada setan?"
Doktor: "Apa engkau kenal kedua tangan ini?"
Roh: "Tidak.... Agaknya aku terlalu banyak minum. Tetapi, aku memang
merasasedang mabuk. Terlalu banyak minum.... Sepertinya engkau bisa membuat
orang menjadibuta dengan berbagai macam cara. Dan ini, barangkali juga seperti
itu.... Rasanya aku barnminum sedikit wyski. Nah, sebaiknya berikan kepadaku
wyski lebih banyak, sehingga akubisa melihatmu. Aku buta.... Beri aku sesuatu....
jadilah orang baik. Beri aku segelas wyskisaja. Nanti aku akan berbuat baik kepadamu.
Mau?" Dikutip dari Karl I. Weckland, Tsalatsun Sanah Bayn Al-Mauta, terjemah Arab oleh
Dr.Abd Al-Jalil Radhi, cetakan kedua, hlm. 223-235.
Seluruh percakapan di atas menegaskan bahwa jin tersebut sangat menyukai
khamr.Dia masuk ke dalam tubuh nyonya tersebut, dan memaksanya minum wyski,
sekalipunnyonya itu sendiri tidak pernah meminumnya. Bahkan seluruh isi buku
Tsalatsuna SanahBayn Al-Mauta sarat dengan hal-hal yang menegaskan bahwa
arwah yang mengaku-aku ituhanyalah jin dan setan belaka.
Jin-Muslim sahabat saya memberitahu kepada saya bahwa jin non-Muslim dan
setan,sangat menyukai khamr, semua jenis khamr tanpa kecuali.
Kejahatan jin-jin perusak ini sudah sampai sedemikian rupa, sehingga salah satu
diantara mereka menampakkan diri dalam wujud manusia yang bernama Silver
Peres, yangdengan sombong mengatakan bahwa apa yang dikatakannya adalah
pengalaman yang di-perolehnya dari alam lain: "Tidak penting apakah dia lakilaki dan kafir. Yang pentingadalah apa yang dilakukannya selama hidupnya. Datangkan
kepadaku seseorang yang tidakmemeluk agama apa pun, yang tidak bersujud
kepada Tuhan, tetapi jujur, dan selalu mem-bantu orang miskin dan memberi makan
anjing yang pincang, yakni orang yang hatinyapenuh kasih-sayang. Dia jelas lebih
baik ketimbang orang-orang yang mengaku-akumemeluk agama tertentu." Lihat Dr.
Muhammad Muhammad Husein, Ar-Ruhiyyah Al-Haditsah, Thab'ah Al-Irsyad, Beirut,
hlm. 66. Berdasar itu, maka apa yang diklaim oleh jin dan setan sebagai roh itu, tak
lainhanyalah tipu-muslihat yang mereka lancarkan kepada orang-orang yang lemah
iman.Celaka mereka dan orang-orang yang mengikutinya. Dan sungguh benar Allah
denganfirman yang berbunyi, Dan (ingatlah) di waktu Allah menghimpun mereka
semuanya, (lalu Allahberfirman), "Wahai golongan Jin, sesungguhnya kamu telah
banyak (menyesatkan) manusia." Laluberkatalah kawan-kawan mereka dari
golongan manusia, "Wahai Tuhan kami, sesungguhnya sebagiandari kami telah
dapat kesenangan dari sebagian (yang lain), dan kami telah sampai kepada
waktuyang telah -Engkau tentukan bagi kami. "Allah berfirman, "Neraka itulah
tempat diam kamu, dankamu kekal di dalamnya, kecuali kalau Allah menghendaki (yang
lain)." Sesungguhnya TuhanmuMahabijaksana lagi Maha Mengetahui (QS. Al-An'am:
128). SIHIR: SESUATU YANG MESTI DIPERHATIKAN
1. Muhammad Muhammad Ja'far, Kitab As-Sihr, Thib'ah Al-Anjlu Al-Mishriyyah,
halaman 34.Sungguh, dengan sangat menyesal saya harus mengutip definisi yang
diberikan olehDr. Salwa Ali Salim, dalam bukunya yang berjudul As-Sihr wa AdDin, halaman 15, denganmengutipnya dari Ibrahim Muhammad Al-Jamal. Pada bagian
lalu saya sudah mengingat-kan tentang bahaya pengutipan seperti ini tanpa
menyebutkan sumbernya, sehingga ber-campur-aduklah antara yang orisinal dengan
kutipan. 2. Hal ini ditegaskan oleh riwayat yang diterima dari Asy-Syafi'i, yang mengatakan
bahwa,"Sihir itu bisa melahirkan ilusi dan membuat orang menjadi sakit. Orang
yang melakukannyawajib di-qisahsh, dan ia merupakan perbuatan setan." Lihat Dr. Salwa
Ali Salim, As-Sihr waAd-Din, hlm. 93.
3. Jin-Muslim sahabat saya menyampaikan kepada saya tentang cara dan sarana yang
digunakan olehpara tukang sihir laki-laki dan perempuan, dengan meminta
pertolongan jin atau setan. Di sini sayabongkar kebohongan mereka, agar mereka
tidak memperbodoh orang awam. Saya bersumpah, bahwayang demikian itu adalah
kufur. 4. Dia menyebutkan nama dan tempatnya kepada saya, dan Allah berkehendak
akhirnya dia buta. 5. Perjanjian ini disebutkan oleh Muhammad Muhammad Ja`far dalam bukunya,
AsSihr,halaman 61, dengan komentar yang telah saya sebutkan, yang kemudian
dikutip bulat-bulatoleh Ibrahim Al-Jamal, seperti yang sudah saya singgung
terdahulu. Sebenarnya perjanjiantersebut bukan dengan Wakil Iblis.
6. Jin Muslim sahabat saya menceritakan bahwa ia pernah membunuh Marid karena ia
meng-huni rahim seorang,.wanita Muslimah dan mengakuinya sebagai isterinya,
hingga betul-betul mati. Demikian pula halnya dengan jin lain yang mengeram di
dada seorang pemuda, sesudah dia menolak.untuk keluar. Namanya Mushawwa.
7. Dikutip dari Muhammad Muhammad Ja'far, Kitab As-Sihr, halaman 63, yang
dikutip pulaoleh Al-Jamal dalam bukunya. Padahal yang sebenarnya tidak demikian
8. Hal-hal seperti ini bisa kita saksikan kejadiannya, dan saya sendiri pernah
melakukan peng-obatan untuk penyakit-penyakit seperti ini. la merupakan kenyataan yang
menimpa manusia, khususnya bila mereka tidak bisa mengontrol dirinya. Karena
itu, hendaknya orang-orang yang sehat memanjatkan puji kepada Allah, dan tidak
mendustakannya. Berdasar hal ini, maka apa yang dikemukakan oleh Dr. Ahmad
Hijazi As-Saqa dalam bukunya yang berjudul 'Ilm As-Sihr Bayn Al-Muslimin wa Ahl
Al-Kitab, merupakan penolakan terhadap pengaruh sihir. Pendapat seperti ini
jelas menyalahi realitas yang ada. Kajian teoritis terhadap masalah-masalah seperti
ini sama sekali tidak ada artinya, sepanjang tidak didukung oleh data dan fakta.
9. Lihat Ahmad Hijazi As-Saga, 'Ilm As-Sihr Bayn Al-Muslimin wa Ahl Al-Kitab, hlm.
3233. 10. Sahabat saya, Dr. dr. Muhammad Rasyad, seorang dokter spesialis anak,
menyampaikankepada saya bahwa syaraf yang berada di otak ini memiliki hubungan
dengan indera.Ciuman antara seorang laki-laki dengan perempuan, sangat
berpengaruh. Kerusakan yangdialami oleh syaraf seperti ini sama sekali tidak
akan menimbulkan gairah seperti itu. Kononlagi bila disfungsi tersebut dialami oleh
organorgan kelamin. 11. Mencabut sihir, membakar dan menghancurkannya, kemudian ditaburkan garam dan
di-percikkan air di atasnya. Wadah yang dipergunakan untuk membakarnya,
hendaknya tidak digunakan lagi. Inilah cara terbaik untuk mengobati pengaruh
sihir. Tetapi cara ini sangat sulit dilakukan, sepanjang Allah tidak menundukkannya
bagi seorang Muslim saleh dengan bantuan jin Muslim yang saleh pula, dengan
mensyukuri kemudahan-kemudahan yang di-anugerahkan Allah, dan tidak perlu
mengagung-agungkan jin yang membantu.
Yang tergolong sebagai pendapat yang langka adalah pendapat yang disampaikan
oleh Fadhilat Asy-Syaikh Mutawalli Asy-Sya`rawi yang mengatakan, jin baik itu
seperti manusia yang baik. Tidak ada seorang pun yang bisa menyihirnya, dan
bahwasanya tidak ada yang mau melakukan sihir kecuali jin yang jahat. Lihat
Syaikh Mutawalli Asy-Sya`rawi, AI-Fatawa, jilid VI, Maktabah Al-Qur'an, editor Dr.
Sayyid Al Jamili, hlm. 16. Allah SWT telah menundukkan Jin Muslim kepada sahabat yang dijadikan mediator
untuk dirinya, dan menyembuhkannya dengan meminumkan air zam zam. Di
tengahtengah penyurupannya dalam diri sahabat saya itu, dia telah pula mencabut
banyak sihir yang ada pada diri banyak orang. Ketika saya bertanya kepada Jin Muslim
sahabat saya itu tentang penjelasan masalah-masalah seperti ini, dia menjawabnya
dengan fatwa Ibn Taimiyyah yang berbunyi, "Barangsiapa di antara manusia yang
menyuruh jin untuk melaksanakan perintah Allah dan Rasul-Nya, dan
memerintahkan hal itu kepada sesama manusianya, maka dia tergolong sebagai
Wali Allah. Dalam hal ini, dia bisa dikategorikan sebagai khalifah dan na'ib
Rasulullah saw. Sedangkan orang yang menyuruh jin melakukan sesuatu yang mubah, atau
menyuruh apa yang diperintahkan Allah dan mencegah dari larangan-Nya, maka
kedudukannya sama dengan kedudukan seorang penguasa. Kalau itu bisa mereka
lakukan, maka kedudukan mereka sama dengan kedudukan para Wali Allah, yang
mirip dengan kedudukan Nabi yang juga raja, dan hamba yang juga rasul, yakni:
Nabi Sulaiman, Nabi Yusuf, Nabi Ibrahim, Nabi Musa, Nabi Isa, dan Nabi
Muhammad saw. Adapun orang yang menyuruh jin untuk melakukan hal-hal yang
dilarang Allah, baik dalam hal syirk atau mem-bunuh orang yang tidak bersalah,
atau melancarkan permusuhan tanpa membunuh, misalnya dengan membuat orang lain
menjadi sakit, tidak sadar, atau kezaliman-kezaliman, lainnya, lalu meminta
bantuan kepada jin kafir, maka kafir pula hukumnya. Meminta per-tolongan kepada jin
untuk melakukan kemaksiatan, maksiat pula hukumnya. Bisa jadi dia adalah orang fasik,
atau orang berdosa yang tidak fasik. Sedangkan meminta pertolongan jin untuk
melakukan hal-hal aneh yang disangka orang sebagai suatu karamah, semisal pergi
haji, terbang di udara, pergi dari satu kota ke kota lain dalam sekejap, dan
tidak melaksanakan haji dengan cara yang diajarkan syara', maka yang demikian itu
hanyalah tipu-muslihat belaka."
Syaikh Abd Al-Hamid Kisyik, salah seorang guru saya, pernah memberi nasihat
kepada seorang gadis Muslimah yang bersahabat dengan jin Muslimah pula. Beliau
memperbolehkan hal itu dengan syarat bahwa, persahabatan itu semata-mata
karena Allah, seraya terus saling memelihara dalam ketakwaan, berbuat baik, dan
menjauhi dosa. Tentang mencabut sihir, Syaikh Bin Bazz mengatakan, "Cara yang paling efektif
dalam mengobati pengaruh sihir adalah mengerahkan kemampuan untuk
mengetahui tempat sihir, misalnya di tanah, gunung, dan lain-lain. Jika bisa
diketahui, lalu diambil, maka lenyaplah sihir itu." Lihat Suratkabar Al-Muslim,
nomor IX, tanggal 6 Juni 1985, h1m. 16.
Imam Ibn Al-Qayyim mengatakan, "Mengeluarkan sihir dan memusnahkannya
adalah pengobatan yang paling efektif, sebagaimana yang diriwayatkan dari
Rasulullah saw., bah-wasanya beliau memohon kepada Allah untuk dapat
melakukan hal itu. Allah memberi petunjuk kepada beliau, sehingga beliau pernah
mengeluarkan sihir dari sebuah sumur." Lihat Ibn Al-Qayyim, Zad AI-Ma'ad, jilid
III, hlm. 104. 'Di sini saya tidak menganjurkan untuk meminta pertolongan kepada jin. Sebab,
yangdemikian itu tidaklah mudah. Dan jangan pula hendaknya pembaca merasa
aman gangguannya. Sungguh, saya tidak pernah melakukan usaha menghadirkan
jin atau sihir. Jin Muslim sahabat saya itulah yang datang menemui saya, karena
adanya kondisi-kondisi tertentu.Melalui dia Allah SWT memberikan manfaat dan
kebaikan bagi orang banyak yang menjadikorban kejahatan sesama saudaranya.
12. Sebaiknya, usahakan dia sendiri yang membaca ayat-ayat di atas. Kalau dia
tidak bisamembaca sendiri maka bacakan di telapak tangan Anda. Saya juga melakukan
apa yangdiajarkan oleh Jin Muslim sahabat saya ini kepada saya.
13. Menghancurkannya bisa dilakukan pula dengan menggunakan alat penghancur
elektrik. 14. Jin Muslim sahabat saya itu dapat mencabut sihir di Alexandria yang
dilemparkan ke lautsejak 12 tahun lalu, yang dimaksudkan untuk menghalangi dua orang gadis
untuk menikah.Dengan cara itu, sahabat saya tersebut telah menyembuhkan kedua gadis
itu dalam waktusingkat. Semoga Allah mempertemukan kami di surganya kelak.
15. Hadis riwayat Muslim.
16. Di dalam sunah Nabi ditemukan hadis yang menegaskan hal ini, sekalipun ada
yang meng-ingkarinya. Bahkan para mufassir mengartikan al-mass dengan serangan.
Masalah ini akan kita bicarakan dalam buku saya yang lain. Insya' Allah.
17. Hal seperti ini pernah kami (saya dan Jin Muslim sahabat saya) saksikan,
dalam bentukseorang wanita dimasuki oleh dua jin laki-laki dan menyebadaninya dari
dalam. Na`udzubillah. 18. Anda bisa mengulanginya dengan kutukan kepadanya yang berbunyi, "Aku
mengutukmu dengan kutukan Allah yang sempurna," sebagaimana halnya Anda pun
bisa mendoakan kehancurannya.
19. Jin Muslim sahabat saya melihat jin lain di tengah-tengah gerakannya dengan
mengguna-kan tubuh manusia. Dia bisa melihat naik-turunnya jin tersebut, bahkan
ketika dia menutup telinganya agar tidak bisa mendengar Alquran yang saya baca.
Dia pun bisa melihatnya ketika keluar dari tubuh si sakit, sehingga kami menjadi
tenang. HAKIKAT YANG SEBENARNYA 1.
Dialog Dengan Jin Muslim Karya Muhammad Isa Daud di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
Di-takhrij oleh Ahmad dalam Musnad-nya.
Memohon Perlindungan kepada Allah
2. Lihat Ibn Al-Jawziy, Talbis Iblis, hlm. 37.
3. Lihat Shahih Muslim, "Kitab As-Salam ", Bab 'At-Taawwudz min Syaithan AlWaswasah
fi Ash-Shalah." 4. Lihat Shahih Al-Bukhariy, "Kitab Bad'i Al-Khalq", Bab "Shifat Iblis wa Junuduh.
5. Shahih AI-Bukhariy, "Kitab Al-Wudhu "', Bab "Ma Yaqul idza Dakhala Al-Khala.
6. Shahih AI-Bukhariy, Kitab Bad'i Al-Khalq", Bab "Shifat Iblis Wajunuduh.
Dzikir kepada Allah adalah Benteng yang Tidak Dapat Ditembus oleh Jin
maupun Setan 7. Diriwayatkan oleh Abu Dawud, An-Nasa'i dan At-Tirmidzi. At-Tirmidzi mengatakan
bahwa hadis ini hasan. Memohon Perlindungan dari Kejahatan Jin dan Manusia
8. Diriwayatkan oleh Al-Bazzar melalui maknanya dengan sanad hasan. Di dalamnya
terdapat Al-Fatihah dan Surah Al-Ikhlash.
Perlindungan dari Tipu-Muslihat Setan, Jin dan 'Ifrit
9. Al-Haitsami mengatakan bahwa hadis ini diriwayatkan oleh Abu Ya'la, dan
perawinya sahih. 10. Muhibbuddin Al-Khatib mengatakan bahwa hadis ini mursal, tetapi memiliki sanad
yang baik dan bersambung. Hadis yang sama diriwayatkan pula oleh Ahmad dan
Abu Ya'la. 11. Kisah ini dituturkan oleh Imam Ibn Al-Qayyim dalam kitabnya yang sangat
bagus, yang saya anjurkan untuk dibaca oleh setiap Muslim, yakni Al-Wabil Ash-Shayyib
min Al-Kalim Ath-Thayyib.
Mengusir Setan dari Rumah
12. Ibid., hlm. 82. Agar Setan Tidak Mendekat
13. Shahzh Al-Bukhariy, "Kitab Al-Wakalah ", Bab "ldza Wakala Rajulan fa Taraka
AlWakil Syai'an fa Ajazahu".
14. Di-takhrij oleh Al-Hakim dalam Al-Mustadrak, "Kitib At-Tafsir".
15. Sayyid Muhammad Haqqiy An-Naziliy, Khazanah Al-Asrar Jalilat Al-Adzkar,
Maktabah 'Abbas Syaqrun, Kairo, hlm. 137.
NAMA-NAMA ANAK IBLIS YANG BERPERAN PENTING DALAM MENGIBARKAN BENDERA KESESATAN DAN
KEBATILAN DIMUKA BUMI INI.
1. TSABAR. Dia selalu mendatangi orang yang sedang kesusahan atau tertimpa musibah, baik
kematian anak atau kerabat, orang tua ataupun istri dan lain-lain. Kemudian dia
melancarkan bisikannya agar tidak rela/ridlo atas kejadian ini, dengan lambat
laun disebarkan su'udhon (buruk sangka) dan yang pada akhirnya hati menyatakan
permusuhan kepada Allah. Diucapkannya melalui mulut orang-orang yang tertimpa
musibah itu, keluh kesah, caci maki terhadap ketentuan Allah atas dirinya. Untuk
menghindarinya, hendaknya engkau mengucapkan :
A'UUDZU BILLAHI MINASY-SYAITHOONI TSABARIR ROJIIMI WAJUNDIHI WA-ABNAAIHI
"Aku berlindung kepada Allah dari gangguan setan tsabar yang terkutuk berikut
pengikut-pengikut dan anak-anaknya."
Hikmah (pen) : Dengan mengetahui dan mengimani adanya Syetan Tsabar ini, insya Allah kita
mempunyai filter jika suatu ketika mengalami kesusahan atau musibah, berarti
siapsiap disitu ada syetan. selekasnya kita ucapkan doa perlindungan kepada
Allah Ta'ala. Jika saja kita bisa ridlo dengan keadaan (ridlo bil qodho') insya Allah semua
kejadian itu akan tampak kebaikan serta akan diganti oleh Allah dengan kebaikan yang banyak.
2. DASIM Setan inilah yang selalu berusaha, dengan sekuat tenaganya, untuk mencerai
beraikan ikatan perkawinan, mengobarkan rasa benci satu sama lain dikalangan suami istri,
sehingga terjadi perceraian. Dia adalah anak kesayangan iblis di seantero
kerajaannya yang sangat besar. Untuk menghadapinya, hendaknya engkau
mengucapkan : A'UUDZU BILLAHI MINASY-SYAITHOONI DAASIMIR ROJIIMI WAJUNDIHI WA-ABNAAIHI.
"Aku berlindung kepada Allah dari gangguan syetan Dasim yang terajam serta
pengikut-pengikutnya dan anak-anaknya."
3. AL-A'WAR Dia dan seluruh penghuni kerajaannya, adalah spesialis-spesialis dalam urusan
mempermudah terjadinya perzinaan. Anak-anaknya menjadikan indah bagian bawah
tubuh kaum wanita ketika mereka keluar rumah, khususnya kaum wanita masa kini,
betul-betul menggembirakan iblis dikerajaannya. Segala persoalan yangmenyangkut
dekadensi moral dan perzinaan berusan dengan kantor mereka.
4. MASWATH. Spesialis dalam menciptakan kebohongan-kebohongan besar maupun kecil. Bahkan
kejahatan dia dan anak-anaknya lakukan sampai pada tingkat dia memperlihatkan
diri dalam bentuk seorang yang duduk dalam suatu pertemuan yang diselenggaakan
oleh manusia, lalu menyebarkan kebohongan yang pada gilirannya disebarkan pula
oleh manusia. 5. ZALNABUR. Syetan yang satu ini bergentayangan di pasar-pasar di seluruh penjuru dunia.
Merekalah yang mengobarkan pertengkaran, kebencian, iri dan dengki, ertengkaran , saling
curiga dan sampai sampai perselisihan menjadi bunuh-bunuhan. Dan yang lainnya
pekerjaannya menggoda orang yang melakukan jual beli dengan tujuan untuk
menyesatkan, sehingga jual beli tersebut menjadi penipuan, seperti : mencuri
timbangan, barang lama dibilang baru dan sebagainya.
(no 1 s/d 5 ada dibuku Dialoq dengan Jin Muslim- Muhammad Isa Dawud)
6. MADASIY. Pekerjaannya mengganggu orang yang menuntut ilmu (orang alim). Orang itu akan
digoda untuk merasa sombong, takabbur, riya' dalam melakukan amal perbuatannya,
sehingga amal tersebut menjadi gugur atau batal.
7. HUDEST. Pekerjaannya menggoda orang-orang yang melakukan dzikir kepada Allah, sehingga
dzikir tersebut menjadi tidak sesuai dengan aturan. Dalam dzikirnya orang
tersebut sudah tidak memperdulikan lagi benar atau salahnya, sehingga dzikir tersebut
menjadi ngawur, bahkan orang tersebut dapat menjadi gila.
8. BUTUR. Pekerjaannya menggoda orang sehingga menjadi cepat putus asa, stress yang
berkepanjangan, selalu gelisah, tidak sabar sehingga kesusahannya semakin berat,
yang akhirnya berkompensasi kepada hal-hal yang dilarang oleh Allah, seperti
mabuk-mabukan, sabu-sabu/extacy dan lainnya.
9. MANSU'AH (ASSITEN IBLIS).
Pekerjaannya menggoda orang-orang yang sedang berdiskusi agar pembicaraan dalam
diskusi tersebut menyimpang dari garis yang sebenarnya. Iblis ini mengajak untuk
menyebut keburukan dan kejelekan orang lain, menghujat orang lain dan
memandang dirinya lebih baik dari orang lain.
10. WASYAM. Pekerjaannya menggoda laki dan wanita untuk bercinta sehingga menimbulkan
perbuatan yang merugikan bagi dirinya.
11. WALHAN. Pekerjaannya mengoda orang yang melakukan wudlu sehingga was-was dan wudlunya
menjadi berulang-ulang. 12. KHANZAB. Pekerjaannya menggoda orang yang melakukan shalat. Orang yang tergoda biasanya
menunda-nunda melakukan shalat dan juga menunda dalam hal berbuat baik
(wujudnya sifat malas). 13. ATAMAN. Pekerjaannya khusus menggoda dan mengganggu orang yang melakukan shalat isya,
sehingga shalat isya' nya tertunda ( bisa jadi shalat isya' nya digabung dengan
shalat hajat atau tahajjud) dan kadangkala hilang/tidak dilakukan.
14. KAHIL. Pekerjaannya menggoda orang yang sedang mengaji / mendengarkan pengajian,
sehingga orang tersebut menjadi mengantuk dan tertidur, omong-omongan sendiri
sehingga tidak dapat mendengarkan pengajian tersebut.
(no 5 s/d 14 tercantum dalam Kitab Safinatul Asror oleh Syekh Bayan yang
diajarkan kepada putranya Shomadulloh)
Wallohu a'lam. Keterangan. Semua informasi ini tujuannya adalah mengingatkan kita, agar selalu tidak lepas
dari memohon perlindungan kepada Allah, dari semua setiap gerak tipu daya syetan
dalam setiap langkah kehidupan ini. Setelah ini pergunakanlah sebaik-baiknya
doadoa perlindungan (kalimat tammah) didalam buku ini sebagai senjata dalam
menghadapi segala macam urusan dan godaan syetan di dunia ini.
Bi-idznillah wabi syafa'ati rasulullah......al-fatihah 1x
DUNIA JIN: YANG TAMPAK DAN YANG TERSEMBUNYI
1. Diriwayatkan oleh Al-Bukhari dalam Shahih-nya, Kitab Ash-Shawm, dar Abu
Hurairah r.a. Hadis yang lama juga diriwayatkan Malik dalam Al-Muwaththa'
2. Ibn Hajar A]-Asqallani, Fat-h At-Biriy ft Syarh Shahih Al-Bukhariy, juz IV,
AlMathba`ah As- Salafiyyah, Rawdhah, hlm. 125.
3. Abu Hatim Ar-Razi, Az-Zinah fi Al-Kalimat AI-IsIamiyyah Al-Arabiyyah, jilid II,
Kairo, 1958, hlm. 172. 4. Lihat, Lisan At-Arab dan kamus-kamus dalam bahasa Arab pada huruf Jim dan
Nun, dengan beberapa tambahan. Semuanya mengandung pengertian, "yang
tersembunyi" dan "tertutup", tanpa ada pengertian yang keluar dari itu. Lihat
pula buku saya Lid Ash-Shalihin wa Ad-Du at ila Thariq At-Hudd ma An-Najal,
jilid I, tafsir Surah Al-Jin.
5. Lihat Akim Al-Marjan fi Gharaib Al-Akhbar wa Ahkam Al-jan, Muhammad Ali
Shabih, Kairo, hlm. 9. 6. Diriwayatkan oleh Abu Hudzaifah Ishaq bin Basyar, penyusun kitab AlMubtada'. Dia
me-ngatakan, dari `Utsman ibn Al-Asya, dan Bakr ibn AI-Ahnas,
dari Abdurrahman bin Sabith Al-Qurasyi, dari Abdullah bin 'Amr ibn Al-Ash,
katanya, "Jin diciptakan Allah dua ribu tahun sebelum Adam." Tentang
kredibilitas Ibn Basyar, Adz-Dzahabi, " mengatakan bahwa para ahli hadis
menganggap hadisnya matruk, dan Ali ibn AI-Madani menganggap riwayatnya
dusta. Sementara itu, Ibn Hibban mengatakan bahwa, "Hadisnya tidak
terbebas dari kelemahan, kecuali sekadar aspek yang aneh-aneh," dan AdDaruquthni
mengatakan bahwa Ibn Basyar pendusta dan hadisnya matruk.
Ahmad bin Sayyar AI-Maruzi mengatakan bahwa Ibn Basyar meriwayatkan
hadis dari orang yang tidak dikenalnya, dan dia acap kali lupa terhadap hadis
yang diriwayatkannya Materi Asal Penciptaan Jin
7. Di-takhrij oleh Muslim dalam Shahih-nya, Kitab Az-Zuhd wa Ar-Raqaq, juz=XVI,
hlm. 123. 8. Di-takhrij oleh Abu Dawud dalam Sunan-nya Kitab Al-Maldhim, Bab Al-Amr bi
Al-Maruf wa An-Nahy 'an Al-Munkar. Hadis yang sama di-takhrij oleh Ahmad
bin Hanbal dalam Musnadnya, dan Ibn Majah dalam Sunan-nya, Kitab Al-Fitan.
9. Lihat Tafsir Ath-Thabariy, Al-Babiy A]-Halabiy, 1373 H, juz XVII, hlm. 126.
10. Lihat Tafsir Al-Qurthubiy, Dar Al-Sya`b, juz VII, hlm. 6331, dengan sedikit
perubahan. 11. Tafsir An-Nasafiy, juz II, hlm. 272.
12. Tafsir Al-Qurthubiy, hlm. 6331.
13. Ibid., hlm. 3639. Jin Juga Ada yang Masuk Surga
14. Ibid., hlm. 6351. 15. Ibid., hlm. 2522 dan 2524.
16. Ibn Al-Qayyim, Hadiy Al-Arwan ila Bilad Al-Afrah, Dar At-Ta'lif, Kairo, hlm.
141. 17. Ibn Hajar Al-Asqallani, Fat-h Al-Bdriy fi Syarh Shahih Al-Bukhariy, juz VI,
hlm. 395-398. MUNGKINKAH MELIHAT JIN, DAN BAGAIMANA PULA CARANYA"
18. Sampai di sini jin Muslim sahabat saya itu,terus-menerus mencela manusia ,
dengan menggunakan ungkapan, "Manusia suka ngawur," dengan logat yang
merupakan paduanantara logat orang India yang menetap di Makkah dan logat
penghuni jazirah Arab. Diaselalu mengulang-ulang ucapannya yang berbunyi,
"Manusia yang punya otak, manusiayang punya otak." Saya mengajarinya
bahwa seorang Muslim wajib memelihara ucapannya.Kalau tidak, kelak dia
akan menerima akibat ucapannya, sebagaimana yang dikatakanoleh
Rasulullah saw. Saya melarangnya mengucapkan kalimat-kalimat yang dengan
seenaknya mencaci-maki bahwa manusia dan jin berada dalam neraka.
Kemudian sayajelaskan kepadanya bahwa Allah SWT telah memuliakan Anak
Adam dengan akal danpikirannya. Sungguh menarik mendengar dia kemudian
mengatakan, "Ya Allah, jadikanaku manusia, jadikan aku manusia.'' Tetapi
ketika tahu bahwa manusia saling memperdaya satu sama lain, maka dia
segera berkata, "Ah, saya tidak ingin menjadi manusia."
Hendaknya pembaca yang budiman memahami bahwa saya tidak melihatnya
dalam sosoknya yang sejati. Sebab, dia menyusup ke dalam diri seorang
manusia, karena adanya kondisi-kondisi tertentu, dengan tujuan untuk
melindungi dirinya dari kejaran segerombolansetan. Jasad yang ada di depan
saya adalah jasad manusia, tetapi suaranya tetap suara jinMuslim. Dia sadar
betul bahwa penampakan dirinya itu merupakan suatu pelanggaran. Akan
tetapi karena darurat, maka hal itu diperbolehkan
Bentuk dan Sosok Jin 19. Tentang kemampuan jin untuk menampakkan diri dalam bentuk lain, akan
dibicarakan pada tempatnya nanti.
20. Saya mengatakan, Subahanallah, sungguh benar Rasulullah saw. ketika
mengatakan dalam salah satu hadisnya yang diriwayatkan oleh AI-Bukhari, dari
lbn Wa'il, dari Abdullah bin Masud, katanya, "Disebutkan di hadapan Nabi saw.
seorang laki-laki (yang tidak hadir saat itu). Lulu seseorang mengatakan, 'Dia
masih tidur hingga pagi tadi, dantidak Bangui untuk shalat.' Nabi mengatakan,
'Setan telah mengencingi telinganya."'Dalam Shahih Muslim, diriwayatkan
sebuah hadis dari Ibn Masud r.a., katanya,"Disebutkan di hadapan seorang
laki-laki yang tidur di malam hari hingga pagi. Nabi saw. mengatakan, 'Orang
itu dikencingi telinganya oleh setan,' atau Nabi mengatakan,'Setan kencing di
telinganya.'" Hadis ini diriwayatkan oleh An-Nasa'i dan Ibn Majah. Ibn Majah
mengatakan, "Tidak diragukan lagi, setan kencing di kedua telinganya." Hadis
serupa diriwayatkan pula oleh Ahmad dalam Musnad-nya dari Abu Hurairah,
katanya,"(Setan kencing) di telinganya, tidak diragukan dalam bentuk mufrad
(tunggal), bukan dikedua telinganya. Di bagian akhir ditambahkan, "AI-Hasan
mengatakan, 'Kencingnya, demi Allah, sangat busuk sekali.'"
Dalam catatan pinggir kitab At-Targhib wa At-Tarhib karangan Imam
AIMundziridicantumkan komentar Muhammad Khalil Haras yang mengatakan,
"Diriwayatkan dari AI-Hasan secara mursal bahwasanya Nabi saw. berkata,
'Apabila dia tidur (hingga pagiseperti itu), maka setan mengangkat salah satu
Dialog Dengan Jin Muslim Karya Muhammad Isa Daud di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
kakinya, (Ian mengencingi telinga orang itu. ," Lihat At-Targhib wa At-Tarhib,
jilid I, Maktabah Al-Jumhuriyyah, Al-Azhar, Kairo, hlm. 570.
Terhadap hadis di atas Ibn Hajar Al-Asqallani memberikan komentar sebagai
berikut: Para ulama berbeda pendapat tentang kencing setan. Ada yang mengatakan
bahwa setan memang benar-benar kencing. Al-Qurthubi dan ulama lainnya
berpendapat bahwa, tidak ada salahnya mengartikan seperti itu. Sebab,
memang telah terbukti bahwa setan makan, minum, dan kawin. Dengan
demikian, tidak ada larangan untuk mengatakan bahwa diapun kencing. Ada
pula yang mengatakan bahwa kalimat tersebut merupakan kiasan denganarti
bahwa setan menutup telinga orang yang tidur dan tidak mau bangun untuk
shalat, sehingga dia tidak dapat mendengar adzan. Pendapat yang lain
mengatakan bahwa pengertiannya adalah "setan mengisi pendengaran orang
itu dengan berbagai kebatilan, sehingga telinganya tersumbat dan tidak dapat
mendengar peringatan." Pendapat yang lain lagi mengatakan bahwa kalimat
tersebut merupakan kiasan tentang perbuatan kotoryang dilakukan setan
terhadap orang yang tidur itu. Ulama lain mengatakan bahwa pe-ngertiannya
adalah, "setan menguasai dirinya dan menakut-nakutinya, sehingga seakanakan
seperti orang yang nyaris terkencing-kencing. Sebab, lazimnya, orang
yang takut itubisa terkencing-kencing karena takutnya. Ada lagi yang
berpendapat bahwa dia seperti orangyang lupa untuk bangun karena begitu
lelap tidurnya, persis seperti orang yang dikencingi telinganya, sehingga
telinganya menjadi berat dan rusaklah pendengarannya. Orang Arab
mengkiaskan kencing dengan kerusakan. Ar-Rajiz mengatakan, "Suhail
kencing di pagi hari, maka rusaklah pagi (oleh kencingnya)." Dengan itu
dikiaskan tentang munculnya pagi, karena ia merupakan waktu rusaknya pagi.
Dengan demikian, kerusakan itu dikiaskandengan "kencing". Ibn Masud
mengatakan, "Cukuplah keburukan dan kejelekan bagi seseorang yang tidur
hingga pagi. Sebab, setan telah mengencingi telinganya." Hadis ini mawquf,
tetapi sanadnya sahih. Ath-Thayyibi mengatakan, "Dalam hadis itu telinga
disebut secara khusus, sebab ia merupakan pintu yang paling mudah dimasuki
(setan) dan paling cepat mengantarkannya hingga ke urat nadi, sehingga
menimbulkan kemalasan di sekujurtubuh." Lihat Fat-h Al-Bariy fi Syarh Shahih
Al-Bukhariy, jilid III, hlm. 34-35.
Dari pembicaraan saya dengan Jin-Muslim sahabat saya itu, kita bisa
memahami bahwa tidur yang disertai dzikir kepada Allah dan disertai pula
dengan niat untuk bangun guna melaksanakan perintah Allah, merupakan dua
hal yang dapat menolak setan yang men-datangi seorang Muslim, serta
menyebabkan datangnya pertolongan Allah dalam me-nunaikan kewajibankewajiban
yang ditetapkan-Nya. 21. Di-takhrij oleh Malik dalam Al-Muwaththa', dalam Kitab AI-Qur'an, hadis ke44 dan 49. Hadisyang sama di-takhrij pula oleh Ahmad bin Hanbal dalam Musnadnya,
Ibn Majah dalamSunan-nya, dan Al-Baihaqi dalam Sunan-nya,
diriwayatkan dari Abdullah Ash-Shunabiji.
22, Di-takhrij oleh Abu Dawud dalam Sunan-nya, dalam Kitab At-Tathawwu', Bab
X, dan An-Nasa'idalam Sunan-nya, dan Muslim dalam Shahih dalam hadishadis
tentangorang-orang musafir.
23. Di-takhrij oleh Al-Bukhari dalam Shahih-nya, Kitab Bad'Al-Khalq.
Tentang pengertian "dua tanduk setan" ini, Imam An-Nawawi mengatakan,
"Para ulamaberbeda pendapat tentang pengertian lahiriah dan hakiki lafal
tersebut. Yang dimaksudkanadalah bahwa setan mengikutinya dengan kedua
tanduknya ketika matahari terbenam.Demikian pula ketika matahari terbit.
Sebab, saat itu orang-orang kafir bersujud kepadamatahari. Karena itu, setan
menyertai terbit dan tenggelamnya matahari agar mereka(orang-orang kafir itu)
sujud kepada matahari, padahal sesungguhnya mereka sujud kepadasetan.
Setan mengkhayalkan pada dirinya dan pada diri pendukung-pendukungnya,
bahwaorang-orang kafir itu sujud kepadanya. Ada pula yang mengatakan
bahwa kalimat itumengandung pengertian kiasan (majazi), dan yang
dimaksudkan "tanduk" atau "dua tanduksetan" adalah kehebatan,
kesombongan, kekuasaan, kemampuan, dan pendukung-pendu-kung setan.
Lihat Shahih Muslim bi Syarh An-Nawawiy, juz IV, hlm. 124.
24. Di-takhrij oleh Abu Dawud dalam Sunan-nya; Kitab Al-Adab, juz V, hlm. 415,
dari Ibn Masudr.a., katanya, "Bunuhlah semua ular, kecuali jin putih, yang
bentuknya seperti tongkat perak." Ular putih merupakan penjelmaan jin Muslim
yang sangat jarang ditemukan, seakan-akan ia merupakan tongkat perak.
Terhadap riwayat ini, Al-Mundziri memberikomentar, "Hadis ini munqathi,
sebab Ibrahim tidak pernah mendengarnya dari Ibn Mas'ud(tidak sezaman).
Lihat, Sunan Abii Dawud, komentar 'Izzat Abd Ad-Da'as, terbitan Suriah,1969.
25,. Berubahnya ether menjadi materi bukanlah sesuatu yang mustahil. Ilmu
pengetahuan modern telah membuktikannya. Sir Arthur Stantley Eddington
dalam bukunya Watah Dunia Fisika mengatakam, "Ether bukanlah sejenis
materi, dan bukan pula materi. Kendati demi-kian, ether yang bukan materi ini
dapat mengubah dirinya menjadi materi melalui senyawa-senyawa yang sulit
diketahui. Sesuatu yang semula tidak mempunyai dimensi ini, melaluisenyawa
dengan beberapa unsur lainnya, akan menjadi materi tertentu yang bisa
ditimbang." Pendapat ini sejalan dengan alam jin, baik dari segi hakikatnya
maupun dalamk emampuannya menampakkan diri dalam bentuk materi yang
dapat dilihat dan diraba.
26. Pada bagian yang akan datang nanti, insya'Allah, masalah ini,akan saya
jelaskan secara rinci. Perlu saya ingatkan bahwa ketidakmampuan manusia
melihat jin, bagaimanapun, merupa-kan bukti rahmat Allah kepada manusia.
Sebab, seandainya manusia mempunyai kemampu-an untuk melihat makhluk
gaib yang lalu-lalang dan menghuni semua tempat ini, niscaya manusia dapat
melihat setiap cahaya, dan mencium semua bebauan yang tersebar di sekitar
dirinya, serta mendengar semua suara yang keluar dari setiap sumber suara.
Dengan semuanya itu, manusia pasti tidak sanggup memikul beban yang
mematikan tersebut. Sebab, di antara cahaya-cahaya yang terdapat di alam
semesta ini ada jenis jenis cahaya yang sangat mematikan, dan juga ada yang
dapat membakar hangus benda-benda basah
27. Harb Al-Kirmani men-takhrij hadis dalam kitabnya yang berjudul AI-Masa'il,
dari Abu Hurairah, dari -Rasulullah saw., yang mengatakan, "Janganlah salah
seorang di antaramuberjalan dengan satu terumpah, sebab setan berjalan
dengan satu terumpah pula." LihatAs-Suyuthi, Luqath Al-Marjan fi Ahkim AlJan,
diedit oleh Mushthafa Abd Al-Qadir 'Atha, Dar Al-Kutub Al-'Ilmiyyah,
Beirut. Jin-Muslim sahabat saya juga mengakui hal ini. Diamenegaskan
sahihnya hadis ini. dalam Shahih Muslim disebutkan bahwa Nabi saw.
melarang berjalan dengan satu terumpah, bila terumpah yang satunya lagi
putus, sampai ia di-perbaiki.
Pada Prinsipnya, Jin Tidak Bisa Dilihat
28. Tafsir Al-Qurthubiy, hlm. 2622.
29. Dikemukakan oleh Ibn Hajar M-Asqallani dalam Fat-h Al-Bariy, juz VI, hlm.
396. 30. Muhammad ibn Hazm Azh-Zhahiri, Al-Fishhal fi Al-Milal wa An-Nihal, juz V,
hlm. 12. Penjelasan tentang Masalah Tersebut
31. Ibn Hajar A]-Asqallani mengatakan, "Al-Qadhi Abu Bakar Al-Baqillani
mengatakan bahwa sebagian kaum Mu`tazilah mengatakan bahwa jin itu
adalah jasad halus dan sederhana. Menurut hemat saya (AI-Baqillani) hal itu
mungkin-mungkin saja, bila memang ditegaskan oleh wahyu." Abu Ya'la ibn AIFarra'
mengatakan, "Jin adalah jasad yang terdiri dari beberapa unsur dan
berbentuk, yang bisa saja sangat halus dan bisa pula kasar, berbeda dengan
pendapat Mu`tazilah yang mengatakan bahwa jin adalah makhluk halus.
Kefidak-mungkinan kita untuk melihatnya karena halusnya, adalah keliru.
Sebab, halusnya suatu materi tidak menjadi halangan untuk bisa dilihat.
Benda-benda kasar bisa juga tidak terlihat oleh mata kita, manakala Allah tidak
menciptakan alat bagi kita untuk dapat melihatnya." Lihat Fat-h Al-Bariy fi
Syarh Shahih Al-Bukhariy, juz VI, hlm. 396.
Ibn Hajar Al-Asqallani memberikan komentar terhadap pendapat Imam Syafi`i
dengan mengatakan, "Ini (yang dikatakan Imam Syafi`i) sangat mungkin
terhadap orang yang mengklaim sebagai melihat jin dalam bentuk mereka
sebagaimana mereka diciptakan. Sedangkan orang-orang yang mengatakan
telah melihat mereka (jm) sesudah mereka mengalami perkembangan dalam
bentuk hewan, misalnya, maka hal itu tidak mengapa. Sebab, berbagai riwayat
telah mengatakan tentang perubahan-perubahan bentuk mereka." Ibid.
32. Jin-Muslim sahabat saya mendukung pendapat Imam Asy-Syaukani yang
mengatakan bahwa, "Sebagian ulama menggunakan ayat ini (Sesungguhnya
mereka dan pengikutnya melihat hamu dari arah yang kamu tidak dapat
melihat mereka) sebagai dalil bahwa melihat setan itu tidak mungkin. Padahal
dalam ayat tersebut tidak ada isyarat yang menyatakan demikian. Pengertian
ayat tersebut adalah bahwa Iblis melihat kita dari tempat yang kita tidak
melihatnya, dan bukan berarti bahwa kita tidak bisa melihatnya untuk
selamanya. Tak terlihatnya mereka oleh pandangan kita saat mereka melihat
kita, sama sekali tidak mengharuskan ketidakmungkinan setan atau jin untuk
dilihat." Lihat Tafsir Fat-hAl-Qadir, AI-Babi Al-Halabi, juz II, hlm. 197.
Melihat Jin Ketika Dia Menampakkan Diri
33. Tafsir Al-Qurthubiy, hlm. 2865. Ini bukan merupakan kasus yang pertama bagi
Iblis. Sebab, sebelumnya dia pernah menampakkan diri dalam bentuk seorang
laki-laki dari Nejd pada saat orang-orang Quraisy berkumpul di Dar AnNadwah,
sebelum Hijrah, guna membahas persoalan yang menyangkut diri
Rasulullah saw. dan mengatur strategi untukmenghadang kepergian beliau.
Iblislah yang menyarankan agar mereka mengumpulkanpemuda-pemuda yang
gagah berani dari setiap kabilah untuk mengepung Muhammad saw.dan
membunuhnya beramai-ramai, sehingga penuntutan balas atas kematiannya
bisamereka pikul ber-sama. Ada yang mengatakan bahwa yang
menyampaikan saran seperti ituadalah Abu Jahal, sedangkan Iblis adalah
"orang" pertama yang mendukungnya denganmengatakan, "Pendapat terbaik
adalah apa yang dikatakan orang ini (Abu jahal)." Lihat IbnHisyam, Sirah
AnNabawiyyah, jilid II. 34. Shahih Muslim,,"Kitab Qatl AI-Hayat wa Ghairaha." Hadis yang sama juga
ditakhrij oleh Malik dalam Al-Muwaththa', "Kitab Al-Isti'dzan." Dalam riwayat
Muslim pada bab yangsama, di-sebutkan bahwa Abu As-Sa'ib mengatakan,
"Kami menemui Abu Sa'id Al-Khudri r.a. Ketika kami sedang duduk, tiba-tiba
kami,mendengar suara berisik di bawah tempattidurnya, lalu kami mencarinya,
dan ternyata di situ terdapat seekor ular ..... (Kemudian diamelanjutkan
penuturannya sebagaimana yang terdapat dalam hadis di 'atas). Dalamhadis
itu dikatakan, "Di dalam, rumah-rumah itu terdapat penghuni-penghuni (jin),
maka jika kamu sekalian melihat sesuatu, maka usirlah tiga kali. Kalau ia pergi,
biarkanlah.Tetapi jika ia membandel, maka bunuhlah, Sebab ia pasti jin kafir."
Selanjutnya Nabimengatakan pula, "Pergilah kalian, dan kuburkanlah sahabat
kalian itu." Masih menurut riwayat Muslim, dikatakan bahwa Rasulullah saw. Berkata, "Di
Madinah terdapat sekelompok jin, dan mereka telah menyatakan diri masuk
Islam. Kalau salahseorang di antara
kalian melihat sesuatu (yang
mencurigakan), maka mintalah ia pergi.Tetapi kalau ia tetap membandel maka
bunuhlah ia. Sebab dia adalah setan."
Dalam Syarah-nya terhadap Shahih Muslim, Imam An-Nawawi mengatakan
bahwa Al-Mazari mengatakan, "Jangan kalian bunuh ular-ular yang ada di
Madinah, kecuali sesudahkalian mengingatkannya terlebih dulu, sebagaimana
yang terdapat dalam hadis. Kalauengkau sudah mengingatkan dan ia tetap
membandel maka bunuhlah. Sedangkan ular-ular yang terdapat di kota selaih
Madinah, yakni yang ada di tanah, rumah dan tempat-tempat tinggal, maka
dianjurkan untuk membunuhnya tanpa harus terlebih
dulu mem-beri peringatan, berdasar pengiertian umum yang terdapat dalam hadis-hadis sahih
tentang perintah membunuhnya. Di dalam hadis-hadis tersebut ditegaskan,
"Bunuhlah ular-ular," dan di dalam hadis yang lain dikatakan pula, "Ada lima
binatang yang boleh dibunuh,baik ketika dalam keadaan ihram maupun
tahallul," salah satu di antaranya adalah ular. Disitu tidak disebut-sebut
keharusan untuk mengingatkannya terlebih dulu. Dalam hadis yangmenerangkan tentang ular yang keluar di Mina, dikatakan bahwa Nabi
saw.memerintahkan membunuhnya, tanpa menyebut-nyebut peringatan
sebelumnya, dan tidakdisebut-sebut pula bahwa para sahabat memberikan
peringatan terlebih dulu. Para ulamamengatakan, "Maka berdasar hadis-hadis
tersebut diperbolebkanlah membunuh ular secara umum, dengan
mengkhususkan ular-ular yang ada di Madinah, yang mestidiperingatkan
terlebih dulu, berdasar hadis yang berkaitan dengan itu. Alasannya
secarategas disebutkan pula dalam hadis itu. Yakni adanya sekelompok jin di
Madinah yang sudah masuk Islam. Sebagian ulama berpegang pada
pengertian umum yang ada dalamlarangan membunuh ular-ular yang ada di
dalam rumah di semua negeri sebelummemberinya peringatan terlebih dulu.
Sedangkan ular-ular yang tidak berada dalam rumah, boleh dibunuh tanpa
diberi peringatan terlebih dulu." Malik mengatakan, "Bolehmembunuh ular-ular
yang berada masjid." Sementara itu, Al-Qadhi Al-Baqillani mengatakan,
"Sebagian ulama berpendapat bahwa perintah membunuh ularmengandungpengertian
umum,sedangkan larangannya berlaku khusus atas ular-ular yang
merupakan penjelmaanjin-jin yang ada dalam rumah, kecuali Al-Abtar dan Dzu
Ath-Thifyatain. Kedua jenis ular ini boleh dibunuh dalam semua keadaan, baik
ketikakeduanya berada di rumah-rumah maupun di luar rumah. Sebab, kalau
tidak begitu, tentunya kedua jenis ular tersebut tidak disebutkan sesudah
adanya peringatan." Selanjutnya Al-Qadhi Al-Baqillam mengatakan, "Adalah
mernipakan kekhususan dari Nabi untuk membunuh Al-Abtar dan Dzu AthThifyatain di
antara ular-ular yang meng huni rumah-rumah. Wallahu A`lam."
Sedangkan bentuk peringatan yang harus diberikanadalah sebagai berikut: AlQadhi
Al-Baqillani mengatakan, Ibn Habib meriwayatkan dariNabi saw.,
bahwasanya beliau berkata, "Aku ingatkan kalian dengan janji yang telah
kalianbuat bersama Sulaiman bin Dawud bahwa kalian tidak akan menyakiti
kami dan tidak pulamemperlihatkan diri kepada kami." Sementara itu, Malik
mengatakan, "Cukuplah jikadikatakan kepadanya, 'Aku ancam engkau dengan
nama Allah dan hari akhir, hendaknyaengkau tidak memperlihatkan diri
kepadaku, dan jangan pula menggangguku."' BarangkaliMalik mengambi lafal
"Aku ancam" yang terdapat dalam hadis terdahulu, sebagai dasarbagi
peringatan tersebut, yang terdapat dalam Shahih Muslim yang berbunyi,
"Danperingatkanlah mereka tiga kali." Wallahu A'lam. Lihat Shahih Muslim bi
Syarh An-Nawawiy,Juz V, hlm. 230.
MELIHAT JIN LEWAT SIHIR ATAU DENGAN MEMINUM AIR SIHIR
35. Pengaruh sihir atas diri seseorang mengacu pada dua unsur dasar yang
mengalir dalam hidupnya, yaitu: darah dan air. Kedua unsur tersebut
merupakan dua sebab yang menimbulkan aktivitas, gerak dan diamnya.
Kepada kedua unsur itulah bergantung kesehatan, kekuatan, akal, dan hal-hal
lain yang ada pada dirinya. Dua unsur yang mengalir dalam tubuhnya itu
merupakan unsur yang dapat menimbulkan perubahan, peningkatan dan
penurunan dirinya. Setiap kemerosotan yang terjadi pada kedua unsur ini, pasti
akan menimbulkan keguncangan dan menyebabkan sakit. Kalau salah satu di
antara keduanya mengalarni ketidakseimbangan, maka ia akan melahirkan
kekacauan, yang akan berpengaruh terhadap tindakan orang tersebut.
Sedangkan bila salah satu di antaranya berhenti (tidakberfungsi), maka dengan
disfungsi ini dia akan mengalami kematian. Karena im,ketika kita melihat
seseorang mengalami dehidrasi karena muntaber atau keracunan, makadokter
pasti akan melakukan infus sejumlah air ke dalam tubuhnya guna
mengganticairan yang hilang. Demikian pula yang akan terjadi jika terjadi
gangguan dalam darahdan hal-hal lain yang menyebabkan darah tidak berjalan
sebagaimana mestinya. Setan,dengan ilmu dan pengalaman yang dimilikinya,
paham betul tentang apa yangbermanfaat dan membahayakan kedua unsur
tersebut. Dengan segala daya tarik yang adadalam diri kita, maka setan atau
jin dapat menggunakan daya tarik tersebut untukmempengaruhi salah satu di
antara kedua unsur tadi, atau bahkan kedua-duanya, dalamupayanya
melancarkan bahaya terhadap seseorang. Magnetisme tersebut di atas
sangatdikenal oleh setan dan jin. Itu sebabnya, kita temukan adanya jin yang
sangat kuatketertarikannya terhadap sesuatu, sedangkan yang lain kurang
begim tertarik, bahkanyang lain lagi sama sekali tidak tertarik. Pembaca pun
Dialog Dengan Jin Muslim Karya Muhammad Isa Daud di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
bisa melihat adanya seseorangyang begitu tertarik pada sesuatu, sementara
yang lainnya kurang tertarik. Adasementara orang yang begitu berselera
terhadap,jenis makanan atau aroma tertentu,sedangkan yang lainnya sama
sekali tidak berselera. Itulah sumber daya tarik setan ataujin, dan itu
merupakan jalan yang mudah dilalui oleh jin dan setan untuk memasuki
tubuhmanusia. Itu sebabnya, maka kita lihat bahwa seorang tukang sihir bila
ingin menyihirorang lain biasanya meminta benda-benda yang dimiliki oleh
orang yang akan disihirnyaitu. Sebab, benda-benda itu mengandung
kepribadian orang yang memilikinya. Denganbenda-benda itu, si penyihir dapat
mempengaruhi seluruh kepribadian orang tersebut.Pengaruh sihir atas diri
korban terpusat pada dua unsur penting berikut ini: (1) Setiapperbuatan, tidak
bisa tidak, pasti ada pelakunya. Hasil dan kualitasnya ditentukan olehjenis
pekerjaan, sifat pelakunya, dan sarana-sarana kerja yang digunakannya.
Sebagaicontoh, bila Zaid ingin memukul Umar maka dia mesti melakukan
pukulan tersebut, danbukan sebaliknya. Selain itu, dia pun harus
menggunakan tangan, kaki, atau alatlainnya untuk memukul. Hasil dan dampak
dari pukulan itu, tergantung pada kuat atautidaknya pukulan yang dilakukan
Zaid, dari alat yang digunakannya, dan dari sisi manadia melakukan pukulan.
Hasil yang diinginkan Zaid itu tidak mungkin bisa diperolehdengan, misalnya,
mengajak Umar ke pesta atau memberinya setangkai bunga, alihalihmemukulnya.
Selain im, jika Zaid misalnya bermaksud meminjam uang
sebanyak sepuluhdolar untuk memenuhi kebutuhannya, lalu Umar
memberinya lima dolar, maka Zaidtidak akan mungkin dapat mencapai tujuan
yang diinginkannya, kecuali hanya se-paruhnya saja. (2) Setiap bagian tubuh
manusia atau alat yang digunakannya, baik bagiantubuh atau benda tersebut
berhubungan secara langsung dengan, atau terpisah dari, dirinya,pasti
mengandung sebagian dari kepribadiannya. Sebagai contoh, jika Anda
memotongrambut di sebuah tempat cukur di New York, maka rambut tersebut,
baik berada di Kairomaupun di desa Murih, adalah merupakan bagian diri
Anda. la tetap merupakan bagiandari diri Anda sampai rambut itu betul-betul
musnah. Berdasar itu, maka rambut Anda itumengandung sebagian dari
kepribadian Anda, dan itu tidak bisa'dipungkiri sedikit pun.Demikian pula halnya
jika Anda memotong atau memberikan selembar pakaian Andakepada
seseorang, maka pakaian tersebut, baik besar maupun kecil, tetap
mengandungsebagian dari kepribadian Anda, dan itu tidak akan bisa
menunjukkan kepribadian oranglain, sekalipun dia mengenakan baju Anda tadi.
Untuk lebih menjelaskan hal itu, mari sayauraikan lebih lanjut. jut. Setiap
lembar pakaian yang Anda kenakan, baik itu pantalon, kemeja,maupun
pakaian lainnya, pasti Anda beli berdasar citarasa Anda. Anda memilih warna
danpotongan yang sesuai dengan penampilan Anda, dan untuk itu Anda
bersedia membayardengan uang Anda. Anda memeliharanya dari kerusakan
atau kotoran untuk sekian waktulamanya. Anda memberikan waktu Anda, baik
sedikit maupun banyak, untukmemperhatikan pakaian Anda tersebut, dan pada
gilirannya Anda mengganti pakaian yangsebelumnya Anda kenakan dengan
pakaian itu. Artinya, Anda telah melekatkan sebagiandari kepribadian Anda.
Ketika Anda mengenakannya, maka pakaian Anda tersebutmenunjukkan
selera Anda. Kalau Anda sudah tidak membutuhkannya lagi, lalu pakaianitu
Anda berikan kepada orang lain atau Anda lemparkan ke tempat sampah,
makakepribadian Anda masih tetap hidup di dalamnya. la menunjukkan siapa
diri Anda dantetap merupakan bagian dari diri Anda. Demikian pula halnya
dengan nama dan foto Anda. Itusebabnya maka seorang tukang sihir, agar
berhasil melaksanakan tugasnya, dia berpijak pada benda-bendatersebut. Dia
akan mati-matian mendapatkannya, karena ia merupakan cerminan diriAnda.
Dewasa ini kita temukan banyak orang yang, bila memotong rambut atau
mengguntingkukunya, mengumpulkannya dengan
sangat hati-hati, lalu membuangnya ke suatutempat tertentu. Dengan kemampuan dan
pengalamannya, seorang tukang sihir, melaluikedua hal ini, dan dengan
menggunakan barang-barang yang merupakan bagian dari dirikorban; dapat
me nentukan jenis sihir yang bagaimana yang akan diterapkannya,
danditujukan pada bagian tubuh yang mana pula. Lihat, Muhammad
Muhammad Ja'far, KitabAs-Sihr Maktabah AngloAl-Mishriyyah, h1m. 43-45,
dengan sedikit perbaikan ataskesalahan-kesalahan yang tidak sempat
diperbaiki oleh penulisnya dalam karyanyayang sangat baik ini. Pendapat
Muhammad Muhammad Ja'far ini, sejalan denganucapan jin-Muslim sahabat
saya, yang mengatakan bahwa daya tarik (benda-benda)merupakan medan
yang sangat luas bagi kerja setan. Dengan buruknya keagamaan,akidah, lalai
dari berdzikir kepada Allah sebagaimana yang diajarkan oleh Rasulullah
saw.,pekerjaan setan menjadi mudah, dan melalui semuanya itu dia
menemukan lubang mengangauntuk melancarkan kejahatannya."
36. James. Jeans, dalam bukunya yang sangat bagus, The Universe Around Us,
menegaskanhakikat yang sama. Pada umumnya hal ini diakui oleh ilmu
pengetahuan modern.James Jeans mengatakan, "Semua benda, pada
akhirnya, terdiri dari atom, dan atomterdiri dari proton dan elektron. Di tengah
lingkaran atom terdapat nucleus. Dengandemikian ia terdiri dari proton yang
merupakan benda sangat padat dan bermuatanlistrik positif, elektron
bermuatan listrik negatif dan Neutron yang bermuatan listrik netral.
Berat proton 1.840 kali lebih berat dari elektron. Sedangkan berat
atomtergantung pada berat proton yang membentuknya. sebagaimana
diketahui, atomhidrogen, misalnya, mengandung satu elektron, helium dua
elektron, oksigen delapanelektron, uranium 92 elektron. Uranium merupakan
benda paling padat yang adadialam semesta ini. Karakteristik atom, tergantung
pada elektron, dan jumlah elektronyang mengelilingi setiap atom sebanding
dengan jumlah proton yang terdapat ditengah-tengahnya (intinya). Inti atom
terdiri dari elektron positif yang Balingtarik-menarik, termasuk di dalamnya
proton (elektron netral). Elektron negatifbergerak di seputar inti atom dalam
spektrum yang sangat teratur dengan kecepatan puluhanribu mil per detik.
seluruh elektron yang terdapat dalam atom tersebut merupakan ruang
kosong.Yang berisi tidak lebih dari 1/1.000.000.000 dari seluruh bagian atom
itu. Itusebabnya, maka Sir Oliver Lord mengatakan bahwa kalau elektron pada
atom yangmembentuk tubuh seseorang yang beratnya 80 kg itu dipadatkan
demikian rupasehingga tidak ada sedikit ruang kosong pun, maka besarnya
hanya beberapa mm=saja, sedang selebihnya hanya merupakan ruang kosong
yang akan diisi oleh aruselektron-magnetic.
Elektron-elektron ini merupakan materi pertama alam, dan seluruh benda
yangada di alam semesta ini, baik binatang, tumbuh-tumbuhan maupun benda
mati, tak lainadalah elektron-elektron yang melayang-layang di samudera eter.
Singkatnya, iamerupakan refleksi dari eter yang melayang-layang dengan
kecepatan sangat tinggi atau dengangetaran yang bermacam-macam."
Pendapat ini, dengan sendirinya, meliputi dunia kita dan dunia metafisika, atau
duniatersembunyi yang tidak dapat kita lihat, seminal alam jin. Guna lebih
melengkapipembicaraan kita, di bawah ini saya kemukakan secara sepintas
karakter getaran atomalam semesta menurut ilmu pengetahuan modern.
Profesor James Arthur Findley mengatakan, "Materi yang bersifat fisik
adalahpernyataan tentang getaran yang ada antara dua garis tetap yang bisa
ditemukan olehilmu fisika. Getaran yang membentuk alam fisik ini, selurubnya
mempunyai rentanganantara 23.000 hingga 64.000 gelombang dalam satu
arus yang menggambarkangetaran-getaran lingkaran yang bisa diamati, yang
terletak di antara berbagai sinar,kecuali infra-merah yang menurun dan
ultraviolet yang naik. Sedangkan bila kita inginmengukur kecepatan getaran dalam
satu detik, dan bukan menurut panjang gelombangdalarn satu arus, maka i1mu
fisika menemukannya dengan 750 milyar dan 400 milyardetakan per detik.
Getaran-getaran merupakan karakteristik umum yang ada di semuatingkat
wujud di alam semesta. Satusatunya yang membedakan semuanya itu
adalahurutan getaran yang dilakukan oleh benda benda tertentu di alam
semesta ini." 37. Ini merupakan bukti yang sangat bagus yang diberikan oleh Jin-Muslim
sahabat saya.Pendapatnya ini diperkuat oleh seorang peneliti, Dr. Ra'uf Ubaid
yang untuknya sayamemohon hidayah kepada Allah agar dia memperoleh
petunjuk dan dapatmengetahui kekuatan jin yang bergaul bersamanya dan
disebutnya sebagai roh, yangkemudian mendorongnya untuk mempercayai
inkarnasi ruh ke dunia. Dr. Ra'uf mengatakan, "Tidakkah kita bisa melihat, misalnya, balingbalingpesawat
terbang dan bagaimana secara bertahap ia hilang dari
penglihatan kitadengan semata-mata peningkatan kecepatan putarannya dan
ketidakmampuanpandangan kita untuk mengikutinya, padahal ia tetap
berputar. Dan ketikaputarannya mulai melambat, kita kembali dapat
melihatnya" Dalam nisbatnyadengan alam jin, kita bukan berhadapan dengan
gerakan yang keluar dari kecepatangerak seperti gerakan baling-baling
pesawat terbang, tetapi dengan kecepatan yangsangat tinggi yang sulit
dibayangkan, yang memancarkan gelombang yang bersumberdari atom-atom
alam eter yang kelima indera kita tidak mungkin mampumenangkapnya.
Pancaindera kita tidak mempunyai hubungan apa pun dengannyakecuali
dalam kondisi-kondisi tertentu yang sangat jarang terjadi, dan
sesudahmengerahkan segenap kemampuan dalam dua bidang sekaligus: fisik
dan eter. Dartsegi fisik, berupa upaya untuk menghilangkan getaran indera
mana pun, sedangkan darisegi eter dengan cara yang sebaliknya. Dengan
cara tersebut seakan-akan diperolehkombinasi atau pendekatan, walaupun
dalam batas-batas tertentu, antara bidangpengamatan indera dengan bidang
kesadaran yang tersembunyi di dalam tubuhkasar dan kesadaran lain, tidak
terkurung dalam tubuh." Lihat Dr. Ra'uf `Ubaid, Al-Insan:Riuh la jasad, jilid
II, cetakan ke-4, hlm. 214, dengan mengganti istilah "Ruh" dengan".Jin" karena
Ruh itu merupakan urusan Allah.
38. Di-takhrij oleh Muslim, Abu Dawud, dan At-Tirmidzi, dari Ibn `Umar, dari
Nabi saw. Nabiberkata, "Apabila salah seorang di antara kalian makan, maka
makanlah dengantangan kanannya, dan jika minum, minumlah dengan tangan
kanan pula. Sebab, setanmakan dan minum dengan tangan kirinya." Ahmad
meriwayatkan hadis ini denganredaksi yang berbeda, yakni, "Janganlah salah
seorang di antara kalian makandengan tangan kiri dan minum dengan tangan
kiri pula. Sebab, setan makan dengantangan kiri dan minum dcngan tangan
kirinya pula." 39. Sekali waktu saya bertanya kepada Saudara S tentang pengalamannya
melihat danmendengar jin. Dia mengatakan bahwa dia memang pernah melihat
dan mendengarnya.Lalu terjadilah pembicaraan antara kami saat dia sedang
melihat dan mendengar jin,bahkan dia menerjemahkan untuk saya apa yang
disanipaikan oleh jin Muslim tersebut.
Pada kesempatan lain saya bertanya kepadanya tentang bentuk jin. Dia
meriyebulkandengan rinci sebagai berikut: Tinggi sekitar tiga Jengkal menurut
ukuran tangan biasa,wajah berwarna merah, rambut tebal seperti rambut singa,
kedua matanya panjang, dua tanduknyamasing-masing memiliki panjang
sekitar 4 cm, dan nyaris tertutup oleh rambutnya yangtebal. Kedua lengannya
panjang dan kuku-kukunya pun panjang, sehingga terlihatkurang serasi.
Tulang-tulangnya menonjol. Biasanya dia memakai pakaian model Indiaatau
Pakistan, dengan warna merah dan kuning. Tetapi sesekali mengenakan
pakaianmodel Turki, dengan torbus di kepalanya, dan pada kali lain
mengenakan pakaianyang begitu menggelembung seakan-akan sedang
membawa makanan yang sangat banyakdi balik pakaiannya itu.
40. Bisa jadi ketakutan seperti itulah yang memperlambat gerakan atom yang
membentuktubuh jin, dengan sarana yang hanya diketahui Allah SWT saja,
dan berikutnya ia terlihatdalam sosok biasa yang tidak begitu pasti
menggambarkan bentuk aslinya. Bentuk asliyang se perti itu, sesuai dengan
firman Allah yang berbunyi, Dia dan pengikutnya n melihal kamu sekalian dari
arah yang tidak kamu lihat, dan bisa pula tidak, sehingga persoalannya adalah
persoalan pengecualian yang dikehendaki Allah pada jin tersebut. Dan itu,
jelas,merupakan pelanggaran terhadap perintah Allah, dan karena itu dia mesti
dihukum.Suatu pendapat yang dibenarkan pula oleh Jin-Muslim sahabat saya.
MELIHAT JIN KARENA KEMAUAN JIN ITU SENDIRI DISERTAI ADANYA
KONDISI-KONDISI YANG MEMUNGKINKAN TERJADINYA HAL ITU
41. Muslim meriwayatkan dalam Shahih-nya, dari Abu Hurairah, bahwasanya
Rasulullahsaw. berkata, "Sesungguhnya Ifrit itu dari golongan jin, yang
berusaha menghalangikushalat. Allah SWT memberiku kemampuan untuk
menghadapinya, karena itu akumencekiknya. Aku bermaksud mengikatnya di
salah satu pagar masjid, agar kaliansemua dapat melihatnya. Tetapi kemudian
aku ingat doa saudaraku, Nabi Sulaimana.s., yang berbunyi, "Tuhanku,
ampunilah aku, dan anugerahkanlah kepadakukerajaan yang tidak pernah bisa
diungguli (kebesarannya) oleh orang-orangsesudahku." Tetapi Allah
menolaknya." Hadis serupa diriwayatkan Al-Bukhari dalamShahih-nya, Kitdb
At-Tafsir, Bab "Hab li Mulhan la Yanbaghiy li ahadin min Ba'diy.
Dalam Musnad Ahrnad diriwayatkan sebuah hadis dari Abu Sa'id Al-Khudri
r.a.,bahwa Rasulullah saw. melaksanakan shalat Subuh dan Abu Said
makmum dibelakangnya. Tibatiba bacaan beliau keliru. Sesudah selesai
melaksanakan shalat,beliau berkata, "Kalau engkau bisa melihat aku dengan
Iblis, maka dia menarik-nariklenganku. Aku terus-menerus mencekiknya
sampai aku dapat menjadikannyabulan-bulanan antara kedua jari-jariku ini
(ketika berkata begitu Nabi saw. mengisyaratkan dengan ibu jari dan jari
telunjuknya). Kalaulah tidak karena aku ingat doa saudaraku, Nabi Sulaiman,
niscaya dia akan tetap terikat di salah satu pagar masjid, untuk menjadi mainan
anak-anak kota Madinah. Karena itu, barangsiapa yang dapat shalat tanpa
dipisahkan antara dirinya dengan kiblat oleh siapa pun, maka hendaknya dia
lakukan." 42. Diriwayatkan dari Abi At-Tayyah, katanya, "Aku bertanya kepada Abd AlRahman
KhanbasyAt-Tamimi yang saat itu sudah tua, 'Apakah Anda pernah
bertemu Rasulullah saw."'Dia menjawab, 'Ya.''''
Apa yang beliau lakukan pada malam ketika beliau diganggu jin"' tanyaku
selanjutnya. Dia menjawab, Pada malam itu, setan menakut-nakuti Rasulullah
di tengah jalan sempit antara sebuah lembah dan bukit. Di antara setan-setan
itu ada yang membawaapi untuk membakar wajah beliau. Kemudian Jibril turun
menemui Rasulullah saw.dan berkata, "Ya Muhammad, bacalah." Nabi saw.
balik bertanya, "Apa yang haruskubaca?" Jibril menjawab, "Bacalah: aku
berlindung kepada Allah dengan kalimat-Nyayang sempurna, dari
Kejahatan makhluk yang diciptakan-Nya, yang kotor maupun yang
bersihdan dari kejahatan yang turun dari langit dan yang naik kepadanya
dari kejahatan fitnahmalam dan siang, dan dari kejahatan semua jalan
kecuali jalan yang dilalui dengan kebaikan,wahai Tuhan Yang Maha
Penyayang." Sesudah Nabi membaca doa itu, padamlah api mereka dan Allah
membuat mereka kocar-kacir." Hadis diriwayatkan oleh Ahmad dan Abu Ya'la.
Kedua riwayat mereka memiliki sanad yang sangat baik yang boleh dijadikan
hujah. Sementara itu Malik meriwayatkannya dalam Al-Muwaththa', dari Yahya
bin Sa'id secara mursal, dan An-Nasa'i meriwayatkannya dari hadis Ibn Masud
dan yang lain. 43. Dari Ibn 'Umar r.a., bahwasanya Rasulullah saw. berkata, "Sekiranya manusia
mengetahui satu saja dari apa yang aku ketahui, niscaya mereka tidak akan
berani berjalan sendirian di malam hari." Hadis diriwayatkan oleh A]-Bukhari,
At-Tirmidzi, clan Ibnu Khuzaimah dalam kitab Shahih-nya.
44. Dalam Shahih Muslim diriwayatkan sebuah hadis dari Ibn Ashim Al-Asy'ari
r.a., bahwasanya Rasulullah saw. berkata, "Kebersihan itu bagian dari iman...."
Kebersihan di sini mengandung pengertian maknawi, yakni meninggalkan
perbuatan dosa dan bersuci dengan mandi dan wudhu'.
Diriwayatkan pula dari Ali bin Abi Thalib k.w., dari Nabi saw., katanya,
"Malaikat tidak akan masuk rumah yang di dalamnya terdapat gambar, terdapat anjing
dan orang yang junub." Hadis diriwayatkan oleh Abu Dawud, An-Nasa'i, dan
Ibn Hibban dalam kitab Shahihnya.
Diriwayatkan dari Al-Bazzar dengan sanad sahih, dari Ibn 'Abbas, katanya,
"Ada tiga hal yang tidak akan didatangi malaikat: orang yang junub, mabuk,
dan memakai minyak Za'faran." Sebab, minyak Za'faran adalah wewangian
yang biasa digunakan kaum wanita.
45. Ahmad dan At-Tirmidzi meriwayatkan dari Al-Harits Al-Asy'ari, dari Nabi
saw., bahwasanya beliau berkata, "Sesungguhnya Allah SWT memerintahkan
kepada Yahya bin Zakaria lima hal yang harus beliau laksanakan, dan agar
beliau memerintah Bani Israel untuk melaksanakannya pula...." Salah satu di
antara kelima hal itu adalah, "Dan Dia memerintah kamu untuk berdzikir
kepada Allah. Sebab, orang yang berdzikir kepada Allah laksana orang yang
berangkat perang dengan membawa perisai. Ketika dia tiba di benteng musuh,
Dialog Dengan Jin Muslim Karya Muhammad Isa Daud di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
maka dia menggunakan perisai itu sebagai pelindung dirinya dari serangan
musuh. Demikian pula halnya bahwa, seorang hamba tidak akan bisa
melindungi diri dari gangguan setan kecuali dengan berdzikir kepada Allah."
Sebaik-baik dzikir sesudah Alquran adalah dzikir yang disebutkan oleh sebuah
hadis dalam, S1whih Al-Bukhari dan Shahih Muslim, yang diriwayatkan dari
Abu Hurairah, bahwasanya Rasulullah saw. berkata, "Barangsiapa membaca
lailahaillallahu wahdahu la syarika lahu, Lahul-mulku wa lahul-hamdu wahuwa
'ala kulli sya'in qadir, seratus kali setiap hari, maka dia memperoleh pahala
setara dengan membebaskan sepuluh budak, dituliskan baginya seratus
kebaikan, dan dihindarkan darinya seratus keburukan. Dia memperoleh
perlindungan dari gangguan setan sepanjang hari itu sampai sore.tiba. Dan
tidak akan ada orang yang bisa melebihi kebaikan yang diperolehnya itu
kecuali orang yang mengerjakan amalan lebih dari yang dia lakukan. Dan
barangsiapa membaca Subhanallah wal-hamdu lillah seratus kali dalam sehari,
maka dosanya dihapuskan, sekalipun banyaknya laksana buih di lautan."
46. Dalam Shahilt, Al-Bukhari Bab Nawm Al-junub (Tidur dalam Keadaan junub),
diriwayatkan sebuah hadis dari Nafi', dari Ibn 'Umar, bahwa Umar pernah
bertanya kepada Rasulullah saw., "Bolehkah salah seorang di antara kami tidur
padahal dia masih junub?" Nabi menjawab, "Boleh. Apabila salah seorang di
antara kalian berada dalam keadaan seperti itu, maka berwudhu'lah, lalu tidur,
sekalipun masih junub."
Dalam Shahilh Al-Bukhar juga diriwayatkan sebuah hadis dari A'isyah,
katanya,"Apabila Nabi bermaksud tidur, padahal beliau dalam keadaan junub,
maka beliaumencuci kemaluan beliau, Ialu berwudhu' seperti untuk shalat."
Ibn Hajar Al-Asqallani mengatakan, "Yang dimaksud dengan wudhu'
dalamhadis tersebut adalah wudhu' secara syara'. Hikmahnya adalah
meringankan hadals,terutama menurut pendapat yang mengatakan kebolehan
memisahkan mandi (dariwudhu') dan diniatkan untuk itu. Dengan itu, menurut
pendapat yang lebih kuat,hilanglah hadats-nya dari anggota tubuh tertentu
yang dibasuh air wudhu'." Pendapatini dikuatkan oleh hadis yang diriwayatkan
oleh Ibn Abi Syaibah dengan sanad yangperawi-perawinya terpercaya_ dan
dari Syadad bin Aws (seorang sahabat Nabi),katanya, "Jika salah seorang di
antara kalian junub pada suatu malam, lalu diabermaksud tidur, maka
hendaknya dia berwudhu'. Sebab, wudhu' itu separuh dari mandijinabat."
Dikatakan pula bahwa hikmahnya adalah bahwa ia merupakan salah satu
diantara dua cara bersuci. Berdasar itu, maka ia bisa digantikan dengan
tayammum.Dengan sanad hasan Al-Baihaqi meriwayatkan sebuah hadis dari
A'isyah, bahwasanyaNabi saw., jika berada dalam keadaan junub dan
bermaksud tidur, beliau terlebih duluwudhu' atau tayammum. Kemungkinan
besar, tayammum yang dilakukan oleh Nabisaw. itu beliau laksanakan ketika
dalam keadaan sulit menemukan air. Disebut-sebutbahwa hikmahnya adalah
untuk memulihkan tenaga (jika dia bermaksud melakukanpersebadanan lagi)
atau untuk mandi. Ibn Daqiq Al-'Id mengatakan, "ImamAsy-Syafi'i menegaskan
bahwa yang demikian itu bukan untuk wanita yang sedanghaid. Sebab, wanita
yang sedang haid (sebelum berhenti haidnya) tidak hilang hadats-nyaketika dia
mandi, dan itu berbeda dari orang yang dalam keadaan junub. Akan
tetapiketika haidnya sudah berhenti, maka wanita tersebut wajib mandi.
Dengan demikian,hadis tersebut tidak mengharuskan mandi dengan segera.
Tetapi harus segera dilakukanmanakala sudah mendekati waktu shalat.
Berseka diri sangat dianjurkan sebelumtidur. Ibn Al-jawzi mengatakan bahwa
hikmahnya adalah, para malaikat menjauhkarena bau yang tidak sedap,
berbeda dengan setan yang justru menyukainya. WallahuA'lam. Lihat Ibn Hajar
Al-Asqallani, Fat-h Al-Bariy fi Syarh Shahih Al-Bukhariy, jilid I, hlm.469-470.
Demikianlah, maka yang lebih baik adalah, hendaknya seorang Muslim
selaluberusaha tidur dengan menghilangkan hadats dan junubnya lebih dulu,
agar dia bisa siapshalat malam, walaupun hanya dua raka'at, pada saat orang
lain sedang tidur. Sebab,yang demikian itu jauh lebih berharga ketimbang
dunia dan seluruh isinya.
Diriwayatkan dari Ibn 'Umar r.a., bahwasanya Nabi saw. berkata,
"Barangsiapayang tidur dalam keadaan suci, maka malaikat berada di seluruh
barang-barang yangdikenakannya (baju dan lain-lain), dan begitu dia bangun,
maka para malaikat berdoakepada Allah, 'Ya Allah, ampunilah hamba-Mu Si
Fulan ini, karena dia tidur dalamkeadaan suci. - Hadis diriwayatkan oleh Ibn
Hibban dalam kitab Shahih-nya.
Diriwayatkan dari Ibn 'Abbas r.a., bahwasanya Nabi saw. berkata,
"Sucikanlahtubuhmu, niscaya Allah menyucikan dirimu. Sebab, barangsiapa
yang tidur dalamkeadaan suci, maka para malaikat berada di semua barang
yang dikenakannya.Setiap kali dia membalikkan tubuhnya di malam itu, maka
para malaikat berdoa, 'YaAllah, ampunilah hambaMu ini, sebab dia tidur dalam
keadaan suci.'" Hadis inidiriwayatkan oleh Ath-Thabrani dengan sanad yang
bagus. Diriwayatkan dari Abi Umamah, katanya, "Aku mendengar Rasulullah
saw.berkata, "Barangsiapa yang tidur dalam keadaan suci dan berdzikir
kepada Allah sampai datang kantuk kepadanya, serta tidak putus-putusnya
memohon kebaikan dunia danakhirat, niscaya Allah akan menganugerahinya."
Hadis ini diriwayatkan olehAt-Tirmidzi dari Syahr bin Hausyab, dari Abi
Urnamah. AL-Tirmidzi mengatakan bahwa hadis ini hasan.
Akan tetapi pelacakan yang saya lakukan terhadap kredibilitas Syahr
binHausyab, ternyata membuktikan bahwa perawi ini sering meriwayatkan
hadis dhaif. Karelia itu, cukuplah sebagai penggantinya, hadis yang
diriwayatkan dari A'isyahr.a., bahwasanya Rasulullah saw. berkata, "Tidaklah
seseorang berada di suatu malamdengan melaksanakan shalat sehingga dia
tertidur, kecuali Allah mencatat untuknyapahala shalatnya, dan tidurnya
dihitung setara dengan sedekah."
47. Saya telah mencoba hal ini beberapa kali dan dengan perlengkapan yang
lengkap,lalu terungkapkanlah hal itu kepada saya, berkat anugerah Allah. Agar
tidakmenimbulkan fitnah, atau dipandang remeh oleh orang-orang yang
dangkal pikirannya, maka tidak semua yang diketahui harus diceritakan. Akan
tetapi saya harap pembacayang budiman percaya sepenuhnya bahwa masjidmasjid
penuh dengan jin-jin shahih, dan bahwasanya mereka berdatangan
dalam jumlah yang sangat banyak kesuatu masjid yang di situ terdapat
seorang manusia yang pandai, saleh, dan ikhlaskepada Allah SWT, persis
yang terjadi pada pergaulan sesama manusia.
BAGAIMANA JIN DAN SETAN HIDUP"
1. Asy-Syibli menuturkan dalam Akam Al-Marjan bahwa namanya adalah Sumia,
sedangkan As-Suyuthi dalam Luqth Al-Marjan meriwayatkan dari Ibn 'Abbas,
katanya, "Ketika Allah SWT menciptakan Samum, yakni moyang jin yang
diciptakan dari api yang menyala-nyala, Al-lah SWT berfirman, "Sampaikan
kepada-Ku harapanmu." Maka Samum menjawab, "Aku berharap kepada-Mu
agar kami bisa melihat (makhluk lain) tetapi kami tidak bisa dilihat, dan agar
kami dapat gaib di angkasa tidak mati terlebih dulu jin-jin ma kami sebelum dia
kembali menjadi muda."
Hanya Allah-lah yang tahu tentang sejauh mana sahihnya riwayat ini, dan
sejauh mana pula kebenaran penisbatannya kepada Ibn 'Abbas. Jin-Muslim
sahabat saya itu menegaskan kepada saya bahwa harapan tersebut memang
terealisasikan. Akan tetapi tentang penamaan jin dengan Samum dia sama
sekali tidak tahu sampai sejauh mana tingkat kebenarannya. Sejauh yang dia
ketahui, namanya adalah Jan.
2. Di dalam ayat ini terdapat pernyataan yang sangat jelas bahwa Iblis itu dari
golongan jin, dan bukan sebaliknya. Pendapat ini berbeda dengan pendapat
Ibn Taimiyyah yang me-ngatakan bahwa setan merupakan asal jin,
sebagaimana halnya dengan Adam yang me-rupakan asal manusia. Lihat Ibn
Taimiyyah, Majmu Fatawa, jilid IV, hlm. 235-236.
3. Yang dimaksud adalah Isma'il Abd As-Salam Abd Al-Jalil, adalah anak salah
seorang bibi saya dari pihak ayah, Syaikh Isa Dawud. Dia adalah seorang
pemuda saleh yang dianugerahi Allah ilmu yang banyak dan kemampuan untuk
menundukkan jin dan mengusir setan atau membunuhnya, dengan cara-cara
Islam yang benar. Melalui dialah Allah SWT memberi petunjuk kepada jin
tersebut untuk masuk Islam.
4. Saya sudah berusaha keras untuk menekan jin-Muslim sahabat saya agar
memberi infor-masi lebih dari ini. Namun dia mengatakan sudah mengantuk,
lain mengalihkan pem-bicaraan, atau mengancam akan meninggalkan tubuh
orang yang dijadikan media pe-nampakan dirinya. Seandainya kelak Allah
memudahkan saya untuk memperoleh informasi lebih lanjut, maka saya akan
menyampaikannya kepada pembaca yang budiman, sekalipun untuk itu saya
harus menulis buku kedua.
Kerajaan Iblis 5. Saya tidak mengatakan hal ini begitu saja, melainkan terlebih dulu
membacanya di buku Akam Al-Marjan karya Asy-Syibli. Dalam buku ini AsySyibli
meriwayatkan sebuah riwayat dari Zaid bin Mujahid yang mengatakan
bahwa, "Iblis mempunyai lima anak, yang masing-masing diserahi urusanurusan
tertentu. Kemudian dia memberi nama masing-masing anaknya itu:
Tsabar, AI-Nwar, Maswath, Dasim dan ZaInabur. Tsabar adalah Iblis yang
bertanggung jawab dalam masalah musibah yang di situ dia mendorong
manusia untuk berkeluh-kesah, mencabik-cabik baju, meratap-ratap dengan
ratapan jahiliah, dan lain sebagainya. Al-A'war bertanggung jawab terhadap
merajalelanya perzinaan. Dia mendorong orang untuk melakukan perzinaan
dan memperlihatkannya kepada mereka sebagai sesuatu yang menyenangkan.
Maswath bertanggung jawab terhadap penyebaran kebohongan yang
kemudian didengar oleh seseorang yang selanjutnya menyebarkannya dengan
baik. Orang tersebut akan menemui kaumnya lalu mengatakan, "Ada orang yang
sangat tampan yang tidak saya ketahui narnanya. Dia menyampaikan
kepadaku begini dan begitu." Dasim adalah Iblis yang menemani seseorang
ketika dia menemui keluarganya, lalu memperlihat-kan berbagai aib pada diri
niereka, sehingga orang itu menjadi marah-marah tidak karuan. Sedangkan
Zalnabur adalalah Iblis yang bertugas di pasar-pasar dan mengibarkar,
bendera-nya di sana. Wallahu a'lam,
Agaknya apa yang dimaksudkan oleh Asy-Syibli ini sejalan dengan informasi
yang disampaikan oleh Jin-Muslim sahabat saya, kalaulah tidak lebih bagus
daripada pendapat Asy-Syibli. sebab, dia menginformasikan nama-nama
tersebut dengan pasti, serta meng-ingatkan kita agar memohon perlindungan
kepada Allah dari gangguan mereka dengan menyebut nama mereka masingmasing.
Mudah-mudahan pendapat mereka berdua benar.
Yang mengherankan saya dalam hal ini adalah pendapat Dr. Muhammad
Muhammad Ja`far, yang mengatakan bahwa, "Sebagaimana halnya manusia
mempunyai negara-negara, kerajaan-kerajaan yang terbagi dalam berbagai
wilayah, jabatan-jabatan dan pekerjaan-pekeijaan yang beraneka ragam yang
mendukung aktivitas kehidupan mereka, maka demikian pulalah halnya dengan
alam jin dan setan. Mereka mempunyai pemimpin-pemimpin dan pejabatpejabat, yang
seluruhnya terdiri dari makhluk-makhluk yang berjiwa jahat, yang
sangat patuh kepada pemimpin besar mereka di kerajaan para setan yang
terkutuk. Lihat Muhammad Muhammad Ja'far, Kitab As-Sihr, hlm. 153.
Barangkali Muhanimad Muhammaad Ja'far mengutip pendapat tersebut dari
dua buku yang ditulis oleh Dr. Lambrozzo yang masing-masing berjudul The
Male Offender dan The Female of Fender. Di dalam kedua buku ini terdapat
pernyataan yang, tidak diragukan sedikit pun, dikutip dari setan atau jin
nonMuslim yang memberi isyarat kepadanya bahwa negara setan itu diperintah
oleh tujuh raja, yang masing-masing membawahi seluruh wilayah dan rakyat
setan secara bergiliran. Ketujuh mereka itu adalah: Maimun untuk hari Sabtu,
Farkan untuk hari Ahad, Arka untuk hari Senin, Samakas untuk hari Selasa,
Modiak untuk hari Rabu, Sauts untuk hari Kamis, Sarabuthus untuk hari jumat.
Masing-masing mereka mempunyai menteri-menteri yang bertanggung jawab
terhadap berbagai bidang.
Sebagian dari pendapat ini mungkin saja beriar. Juga tidak ada alasan bagi kita
untuk menolak nama-nama yang disebutkan di atas. Sayangnya, penulisnya
tidak mengemukakan pandangan dengan versi Islam. Lebih dari itu, Bab 6
dalam bukunya itu, betul-betul merupakan "terjemahan semata (dari buku
Lambrozzo) yang penuh dengan pernyataan-pernyataan hiperbolik dan
berlebih-lebihan ketika mengemukakan kemampuan setan dan kekuasaannya
atas manusia, sampai-sampai dia mengatakan bahwa adanya radio di rumahrumah kita
tak lain adalah upaya setan, bahkan cara penempatan radio itu pun
merupakan pilihan yang didorong- oleh muslihat setan.
Saya tidak meragukan bahwa buku ini merupakan hasil jerih-payah yang
terpuji, sebagaimana halnya saya pun tidak meragukan uraian-uraiannya
dalam Bab 6 bukunya yang, pada saat yang sama, berisi banyak hal yang tidak
jelas, khususnya karena pendapat-pendapat yang dinukil dalam bab tersebut
berasal dari kalangan non-Muslim. jin-Muslim sahabat saya memberi informasi
kepada saya bahwa para setan, dan juga mayoritas jin, sangat suka pada
kebohongan pada tingkat yang sudah mendarah-daging.
Yang menyedihkan adalah bahwa Ibrahim Muhammad Al-Jamal justru menulis
dua buku, masing-masing berjudul As-Sihr dan Mamlakal Iblis Al-ldiriyyah,
yang tak lebili hanya merupakan duplikasi dari buku As-Sihr karya Muhammad
Muhammad Ja'far, tanpa memberi komentar Islami terhadap Bab 6 buku yang
ditulis pengarang yang disebut terkemudian itu. Dia menukil bulat-bulat
pendapat yang ada dalam Bab 6 tersebut dengan sedikit melakukan
perubahan, yang kemudian dijadikannya sandaran bagi Bab 3 buku keduanya,
Mamlakal Iblis Al-ldariyyah, yang merupakan bagian paling tebal dalam
bukunya, sekaligus merupakan pokok gagasannya. Pembaca buku ini pasti
mengira bahwa pendapat tersebut berasal dari AI-Jamal. Karena itu, saya
berjanji kepada pembaca, kalau nanti saya punya waktu, rnaka saya akan
memberikan uraian dan komentar terhadap Bab tersebut, yang dapat saya
pastikan sebagai pandangan dengan versi Islam.
Jin Ada yang Berusia Ribuan Tahun
6 Al-Bukhari meriwayatkan dalam Shahih-nya sebuah hadis dari Nisyah, dari
Nabi saw., katanya, "Para malaikat membicarakan berbagai masalah yang
bakal terjadi di bumi, lalu setan mencoba mencuri-dengar, lalu
memasukkannya ke telinga para dukun yang akan menambahinya dengan
ratusan kebohongan."
Dalam Lisan Al-Arab, yang dimaksud dengan al-qarr adalah mengulang-ulang
me-nyebut sesuatu ke telinga orang yang diajak bicara sampai dia paham betul
apa yang di-sampaikan si pembicara. Dengan demikian, yang dimaksudkan di
sini adalah bahwa setan-setan yang mencuri-dengar pembicaraan di langit itu
terus-menerus menyampaikannya kepada para dukun sebagaimana layaknya
air yang terus mengalir dalam suatu saluran, sampai para dukun itu betul-betul
paham. Dalam Tafsir-nya M-Qurthubi mengatakan, "Jin duduk-duduk di suatu tempat
untuk mendengar-dengar berita di langit. Mereka adalah jin-jin yang sangat
jahat dan pem-bangkang. Dulu, para jin melakukan hal itu untuk memperoleh
berita-langit dengan menyadapnya dari para malaikat, untuk kemudian mereka
sampaikan kepada para dukun. Karena itu, Allah SWT menjaganya dengan
percikan api yang menyala-nyala. Lantas jin, sebagaimana yang dituturkan
Alquran, berkata, "Dan sesungguhnya kami dahulu dapat menduduki beberapa
tempat untuk mendengar-dengarkan (berita di langit). Tetapi sekarang,
barangsiapa yang (mencoba) mendengar-dengarkan (seperli itu) pasti akan
menjumpai kilatan api yang menginlai (untuk membakarnya)" (QS. Al-Jin: 9).
Para ulama berbeda pendapat tentang jin-jin yang mencuri-dengar berita langit
ter-sebut: apakah mereka itu dilempari dengan suluh-api sebelum diutusnya
Rasulullah saw. Menurut pendapat yang rasanya lebih tepat, mereka memang
dilempari, tetapi tidak terlalu dahsyat seperti yang teriadi sesudah beliau
diutus sebagai Rasul. Sandarannya adalah firman Allah SWT yang berbunyi,
Sesungguhnya kami lelah mencoba mengetahui (rahasia) langit, maka kami
mendapatinya penuh dengan penjagaan yang kuat dan panah-panah api (QS
Al -Jin: 8). Ini berarti bahwa langit semakin diperkuat penjagaannya dengan
memperbanyak panah-panah api untuk menembak setan-setan yang mencuridengar
beritanya. A-Bukhari, dalam Shahih-nya, Kitab At-Tafsir Bab "halla idza fuzzi`a 'an
qulubihim, me-riwayatkan sebuah hadis dari 'Amr, katanya, "Aku mendengar
'Ikrimah berkata, "Aku mendengar Abu Hurairah mengatakan bahwasanya Nabi
saw. berkata, 'Apabila Allah SWT menentukan sesuatu di langit, maka para
malaikat mengepak-ngepakkan sayap mereka karena tunduk terhadap firmanNya, yang
suaranya demikian hebat laksana rantai besi yang dihantamkan ke
batu keras. Ketika rasa takut itu telah hilang dari kalbu mereka, maka salah
Dialog Dengan Jin Muslim Karya Muhammad Isa Daud di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
seorang di antara mereka bertanya kepada yang lainnya, "Apa yang
difirmankan oleh Tuhanmu?" Mereka menjawab, "Kebenaran, dan Dia
Mahatinggi lagi Mahabesar." Lalu setan-setan mencuri-dengar, dan para
pencuri-dengar itu seperti ini (lalu Sufyan, periwayat hadis ini, mengisyaratkan
dengan kedua tangannya yang jari-jarinya saling tumpang-tindih berurutan ke
bawah)." Mereka dapat mendengar berita itu, lalu yang di atas menyampaikannya
kepada yang di bawah, lalu yang mendapat berita tersebut
menyampaikannya pula kepada yang lebih bawah. Demikian seterusnya,
sampai berita itu masuk ke dalam telinga" tukang sihir atau dukun. Bisa jadi,
suluh api telah menghantam salah satu dari mereka sebelum ia menerima
berita itu, tetapi bisa jadi pula mereka sudah mendengarnya sebelum suluh api
itu menghantam mereka. Setan yang berhasil mendengar dan lepas dari
kejaran suluh api, membuat ratusan kebohongan tentang berita tersebut, lalu
tersebarlah berita, "Bukankah dia telah berkata kepada kita begini dan begitu
pada hari anu?" Lalu ucapan ucapan tersebut dibenarkan oleh setan-setan
yang mencuri-dengar berita langit."
Tentang suara keras laksana rantai besi menghantam batu itu, Ibn Hajar
AlAsqallani mengatakan bahwa suara itu ditimbulkan oleh pukulan sayap para
malaikat, dan itu mirip dengan perkataan Nabi yang berbunyi, "Suaranya
seperti dentangan lonceng."
Yang terjadi pada kakek Jin-Muslim sahabat saya (mati dihantam panah api)
me-rupakan bantahan terhadap orang yang mengingkari ihwal setan yang
mencuri-dengar berita langit, semisal Dr. Syauqi Dhayyif dalam bukunya yang
berjudul Tafsir Surat Ar Rahman, khususnya karena dalam surah Al-Hijr
terdapat ayat yang menegaskan hal itu. Allah SWT berfirman, Dan
sesungguhnya Kami telah menciptakan gugusan bintang-bintang (di langit),
dan Kami telah menghiasi langit itu bagi orang-orang yang memandang(nya),
dan kami menjaganya dari tiap-tiap setan yang lerkutuk, kecuali setan yang
rnencuri-curi (berita) yang dapat didengar (dari malaikat), lalu dia dikejar
oleh suluh api yang sangal terang (QS. A]-Hijr: 16-18). Menganggap ayat-ayat ini
sebagai metafora, adalah sesuatu yang dipaksa-paksakan terhadap ayat yang
tidak mungkin dianggap sebagai metafora. Sedangkan pendapat yang
mengatakan bahwa suluh api itu melukai atau membakar jin, tetapi tidak dapat
membunuhnya, maka peristiwa yang dialami oleh kakek Jin-Muslim sahabat
saya itu merupakan bantahan ter-hadapnya. Luka dan terbakar, memang bisa
saja, tetapi mati dan terbunuh juga sesuatu yang bisa terjadi pada jin. Bahkan
ketika saya bertanya kepada sahabat saya itu tentang kakeknya, dia menjawab
dengan satu kalimat saja, "Mati "
Kepada pembaca yang menginginkan informasi lebih jauh tentang masalah ini,
hendaknya membaca Bab 63 buku Syaikh Asy-Syibli yang berjudul Akam AlMarjan fl
Ghara'ib Al-Akhbar wa Ahkam Al-Jan, maktabah Shabih, Al-Azhar.
Jin Berada di Semua Tempat
7. Majalah AI-Arabiy, nomor 289, Desember 1982, artikel Nazhariyyat Zahzahah
Al-Qaral, oleh Dr. Muhammad Ali AI-Farra'.
8. Hasil wawancara dengan jin-Muslim sahabat saya.
Jin Berperadaban 9. Ketika membaca Surah Qaf saya takut Jin-Muslim sahabat saya itu mati karena
demikian hebat tangisnya. Air matanya mengalir laksana arus sungai, karena
takutnya kepada Allah. Ketika saya selesai membaca Surah Qaf tersebut, dia
berkata kepada saya, " Jin pendam-pingmu menangis seperti aku, juga
pendamping Isma'il dan jin jin Muslim menghuni rumahmu."
Jin Muslim di Rumah Saya 10. Terjadi percakapan antara Jin-Muslim sahabat saya itu dengan jin lainnya.
Tentu saja saya tidak dapat mendengar kecuali suara Jin-Muslim sahabat
saya, dan sesudah itu dia men-jawab pertanyaan-pertanyaan saya. Aneh
sekali, di tengah-tengah percakapannya dengan salah satu di antara mereka
(jin), tiba-tiba dia memutuskan pembicaraannya, untuk ke-mudian
menyampaikan kepada saya bahwa, Sa'id, jin yang berbicara dengannya itu,
meminta izin kepada saya untuk ikut makan, karena dia merasa lapar, dan mau
mengambil makanan dari dapur. Saya katakan kepadanya, "Sampaikan
kepada Said, hendaknya dia membaca bisimillah, dan dia bersama kawankawannya
boleh makan apa saja yang mereka sukai." Mendengar perkataan
saya, wajah jin-Muslim sahabat saya memancarkan sinar ke-gembiraan, lalu
mendoakan keberkahan untuk saya.
11. Saya berkata dalam hati, "Subhanallah, apa yang terjadi pada kaum Muslimin
sekarang ini, sehingga mereka kurang mau melaksanakan shalat malam"
Mengapa mereka tidak mau shalat tahajjud, membaca Alquran saat orang
banyak sedang tidur" Padahal dalam qiyam al-layl (bangun malam untuk
shalat) terdapat kekuatan, cahaya, dan bekal untuk hidup sehat, lapang dada,
dan,banyak rezeki." Diriwayatkan dari Abu Hurairah, bahwasanya Rasulullah saw. berkata, "Sebaikbaik
puasa sesudah Ramadhan adalah puasa di bulan Muharram, dan sebaikbaik shalat
sesudah shalat fardhu adalah shalat malam."
Diriwayatkan diri Jabir r.a., katanya, "Aku mendengar Rasulullah saw. berkata,
"Di malam hari ada saat yang di situ seorang Muslim memohon kepada Allah
kebaikan dunia dan akhirat, pasti Allah menganugerahkannya, dan itu terdapat
di setiap rnalam." Hadis riwayat Muslim.
Dari Abi Umamah Al-Bahi, dari Rasulullah saw., katanya, "Hendaknya kamu
sekalian selalu shalat malam, sebab ia merupakan ketekunan orang-orang
saleh sebelummu, bisa mendekatkanmu kepada Tuhanmu, menghapus
keburukanmu, dan menghentikan dosa-dosamu." Hadis ini diriwayatkan oleh
At-Timidzi, dan Al-Hakim mengatakan bahwa hadis ini sahih berdasarkan
syarat yang ditetapkan Al-Bukhari."
Ath -Thabrani meriwayatkan dalam Al-Jami' Al-Kabir sebuah riwayat dengan
redaksi berikut ini: Dari Salman Al-Farisi r.a., bahwasanya Rasulullah saw.
berkata, "Hendaknya kamu sekalian melaksanakan shalat malam. Sebab, ia
merupakan ketekunan orang-orang saleh sebelum kamu, bisa mendekatkan
dirimu kepada Tuhanmu, menghapus keburukan keburukanmu, menghentikan
dosa-dosamu, dan mengusir penyakit dari tubuh."
Dari Abu Hurairah r.a., bahwasanya Rasulullah saw. berkata, "Allah merahmati
orang yang bangun malam kemudian shalat, lalu membangunkan isterinya
pula. Kalau isteri-nya menolak bangun, maka hendaknya dia memercikkan air
ke wajah isterinya itu. Dan Allah merahmati seorang wanita yang bangun
malam untuk shalat, dan membangunkan pula suaminya. Dan jika suaminya
menolak untuk bangun, hendaknya dia memercikkan air ke muka suaminya
itu." Hadis ini diriwayatkan oleh Abu Dawud, An-Nasa`i, Ibn Majah, Ibn
Huzaimah, Ibn Hibban, dan Al-Hakim. Al-Hak-im mengatakan bahwa hadis ini
sahih berdasar syarat yang ditetapkan Muslim.
Diriwayatkan dari Anas r.a., yang me-marfu-kannya, bahwa Rasulullah saw.
berkata, "Shalat di masjidku ini setara (pahalanya) dengan sepuluh ribu shalat
(di masjid lain), dan shalat di Masjid Al-Haram setara (pahalanya) dengan
seratus ribu shalat (di tempat lain), dan shalat di medan perang setara
(pahalanya) dengan satu juta shalat (di tempat tempat lain). Dan yang lebih
banyak pahalanya dari semuanya itu adalah shalat dua rakaat yang dikerjakan
oleh seorang hamba di tengah malam, yang dia tidak mengharapkan darinya
kecuali apa yang ada di sisi Allah SWT" Hadis ini diriwayatkan oleh Abu
AsySyaikh Ibn Hibban dalam kitab Ats-Tsawab.
Ibn'Abbas meriwayatkan bahwa, "Rasulullah saw. memerintahkan kepada kami
untuk shalat malam, dan sangat mendoroug kami urituk melakukan itu, sampaisampai
beliau berkata, "Hendaknya kalian shalat malam, walaupun satu
rakaat." Hadis ini diriwayatkan oleh Ath-Thabrani dalam Al-jami' Al-Kabir dan
Al-Jami` Al-Awsath. 12. Meninggalkan shalat fajar kini sudah merupakan kebiasaan bagi kaum Muslim.
Semoga Allah melindungi kita dari hal seperti itu. Padahal shalat fajar, yakni
shalat sebelum subuh, berdasar hadis Rasulullah saw. yang diriwayatkan oleh
A'isyah, dikatakan, "Dua rakaat fajar lebih baik daripada dunia dan seluruh
isinya." Hadis ini diriwayatkan oleh Muslim dan At-Tirmidzi.
Lantas, bagaimana pendapat yang ada tentang fajar itu sendiri"
Di antara istighfar Jin-Muslim sebelum dan sesudah tidur, sebagaimana
diriwayatkan oleh Syadad bin Aus r.a., dari Nabi saw., bahwa beliau berkata,
"Penghulu istighfdr itu adalah:
Ya Allah, Engkau adalah Tuhanku, tiada Tuhan selain Engkau. Engkau telah
ciptakan aku, dan aku adalah hamba-Mu. Sesungguhnya aku telah berusaha
sekuat yang bisa aku lakukan untuk memenuhi janji dan sumpah setiaku
kepada-Mu. Aku berlindung kepada-Mu dari kejahatan segala yang Engkau
ciptakan. Aku kembali kepada-Mu dengan nikmat-Mu yang Kau anugerahkan
kepadaku dan kembali pula kepada-Mu dengan dosaku. Karena itu, ampunilah
aku. Sebab, tiada yang berhak mengampuni dosa kecuali Engkau.
Barangsiapa membacanya pada sore hari dengan penuh keyakinan, lalu mati
pada hari itu, maka dia masuk surga. Dan barangsiapa membacanya di pagi
hari dengan penuh keyakinan, lalu mati pada hari itu, maka dia masuk surga."
Hadis ini diriwayatkan oleh Al- Bukhari dan At-Tirmidzi.
13. Hadis tentang qarin (jin pendamping) ini, insya'Allah, akan saya kemukakan
pada tempatnya nanti. 14. Abu Hurairah r.a., mengatakan bahwasanya Rasulullah saw. berkata, "Apabila
panggilan untuk shalat dikumandangkan, maka setan lari terbirit-birit dan
menjauh hingga tidak mendengar adzan. Tetapi jika adzan sudah selesai
dikumandangkan, dia kembali. Ketika iqamat dikumandangkan, dia menyingkir,
tetapi begitu iqamat selesai dikumandangkan, ia datang lagi. (Kemudian dia
membisikkan kepada orang yang shalat) dengan mengata-kan, 'Ingatlah ini dan
ingatlah itu,' yakni sesuatu yang tadi tidak diingat oleh orang yang shalat itu,
sehingga dia tidak ingat lagi berapa rakaat dia telah shalat" (Muttafaq `alaih).
15. Dari Zaid bin Arqam, dari Rasulullah saw., bahwasanya beliau berkata,
"Sesungguhnya semak-semak (yang dijadikan tempat buang hajat) ada
penghuninya. Jadi, kalau salah seorang di antara kalian ke kamar kecil, maka
bacalah, 'Aku berlindung kepada Allah dari kejahatan setan laki-laki dan setan
betina.'" 16. Ini adalah hadis sahih dan disepakati kesahihannya oleh Al-Bukhari dan
Muslim. Dalam riwayat yang lain disebutkan, "Yakni orang-orang yang
sombong terhadap makhluk Allah."
17. Hadis sahih riwayat Al-Bukhari dan Muslim.
18. Hadis ini diriwayatkan oleh Abu Dawud, An-Nasa'i, At-Tirmidzi, dan Ibn
Hibban dalamShahih-nya, dengan redaksi: Dari Nabi saw., katanya, "Jibril datang
menemuiku, lalu dia berkata kepadaku, 'Aku datang menemuimu pagi ini, dan
tidak ada sesuatu pun yang meng-halangi kedatanganku kecuali karena di
depan pintu rumah ini ada patung. Di rumah ini ada tabir yang bergambar
patungnya, dan di rumah ini juga ada anjingnya. Karenanya, perintahkan
seseorang untuk memotong kepala patung itu, sehingga menjadi seperti
batang pohon, dan potong pulalah tabir itu sehingga menjadi dua alas tidur,
dan perintahkan seseorang untuk mengeluarkan anjing itu."'
19. Dr. Yusuf Al-Qardhawi mengatakan, "Sekelompok ulama menjadikan hadis ini
sebagai dalilbahwa gambar yang diharamkan adalah gambar yang penuh (satu
badan lengkap),sedangkan gambar-gambar yang tidak mempunyai sesuatu
anggota tubuh yang tanpa itumakhluk tersebut tidak dapat hidup, maka ia
diperbolehkan. Akan tetapi pandangan yangbenar sebagaimana yang
dikehendaki oleh Jibril (dalam hadis terdahulu), yang memintaagar patung itu
dipotong kepalanya, sehingga menjadi seperti batang pohon,menunjukkan
bahwa pernyataan yang digunakan di situ tidak berkaitan dengan
pengaruhsuatu anggota tubuh yang tidak terdapat pada patung itu. Tetapi
pernyataan tersebut berkaitan dengan membuatnya terpotong-potong,
sehingga tidak akan menimbulkan kesanpada seseorang sehingga dia bisa
mengagungkannya. Tidak perlu diragukan bahwaapabila kita mau
merenungkan secara mendalam, maka patung-patung separuh badan yang
diletakkan di taman-taman sebagai monumen bagi beberapa tokoh dan
pembesarnegara, jauh lebih diharamkan ketimbang patung-patung kecil yang
lengkap yang dijadikanhiasan di rumah-rumah." Lihat Dr. Yusuf Al-Qardhawi,
AI-Halal wa Al-Haram fi AI-Islam, Maktabah Wahbah, Kairo, cetakan ke-11,
hlm. 90. 20. Ini merupakan nasihat Jin-Muslim sahabat saya itu kepada kaum Muslim
dewasa ini, agar mereka membuktikan pesan-pesan Rasulullah saw. Dari
ucapan Jin-Muslim sahabat saya itu renungkanlah apa yang selama ini luput
dari perhatian kita. Bahkan ia merupakan interpretasi baru yang menyentuh
kalbu kita lebih dari yang bisa kita tangkap dengan indera kita. Segala puji
bagi Allah yang telah menunjukkan kita banyak hal dari waktu ke waktu.
Dalam kaitannya dengan masalah ini, saya kagum terhadap Abd Al-Qadir
Ahmad 'Atha, saat dia mengatakan, "Az-Zuhri berkata bahwa larangan
memasang gambar itu men-cakup motif baju, atau yang dipasang di dindingdinding,
penahan kaki, atau sesuatu yang diduduki, sebagai pengalaman
terhadap makna lahiriah hadis tersebut, dan karena adanya hadis A'isyah yang
menceritakan bahwa sekali waktu A'isyah membeli dipan kecil yang ada
gambarnya. Kemudian Rasulullah saw. berkata, 'Orang yang menggambar
gambar-gambar ini akan disiksa. Kepada mereka akan dikatakan,
"Hidupkanlah apa yang telah kami ciptakan." An-Nawawi mengatakan, "Ini jelas
suatu pandangan yang kuat."' Dikemukakan pula bahwa sebagian ulama Salaf
berpendapat, larangan itu mengecualikan gambar-gambar yang tidak ada
bayangannya, dan bahwasanya gambar-gambar yang tidak memiliki bayangan
seperti itu boleh-boleh saja dipajang. An-Nawawi menegaskan bahwa,
pendapat ini keliru. Sebab, tabir yang tidak dibenarkan penggunaannya oleh Rasulullah saw. itu
pun memiliki gambar yang tidak ada bayangannya." Lihat Abd AI-Qadir Ahmad
'Atha, Hadza Halal wa Hadza Haram, Dar Al-I'tisham, cetakan pertama, hlm.
193-194. 21 Hal ini betul-betul merupakan suatu kejutan, yang insya'Allah akan saya
kemukakan pada saatnya nanti.
22. Terbukti secara ilmiah bahwa setiap tubuh mempunyai radiasi khusus yang
ditentukan oleh bentuk fisik dan atom-atom yang-secara materiel berhubungan
dengannya, dan tidak secara behavior. Lihat Dr. Ali 'Abd Al-Jalil Radhi, I'rif
Ruhaka, hlm. 120. Ilmu pengetahuan modern telah membuktikan adanya cahaya magnetik pada
setiap benda basah, atau benda mengalir, atau gambar yang bersifat cahaya,
baik yang bisa dilihat manusia maupun yang tidak. Tetapi mungkin bisa
dibuktikan adanya melalui sarana-sarana ilmiah, semisal teleskop yang
memang dipergunakan untuk itu. Dr. Calner adalah ilmuwan Inggris yang
pertama kali menciptakan alat yang bisa mendeteksi radiasi manusia yang
berbeda-beda. Lihat Abd Al-Hamid Al-Jauhari, Asy-Syifa bi At-Tanwln
AIMaghnathisyiyyah wa Ath-Thaqah Ar-Ruhiyyah, Asy-Syirkah Al-'Alamiyyah Ii
Al-Kitab, Win 109. 23. Al-Bukhari dan Muslim meriwayatkan bahwa Umm Al-Mu`minin Aisyah berkata,
"Aku ber-main-main dengan boneka di samping Rasulullah saw., dan saat itu
ada beberapa kawan yang menemaniku. Mereka takut kepada Rasulullah saw.,
dan bersembunyi. Padahal Rasulullah saw. sangat senang bila mereka
menemaniku dan bermain denganku." Dalam riwayat lain dikatakan bahwa
sekali waktu Nabi saw. bertanya kepada Aisyah, "Apa ini?"
"Ini anak-anakku," jawabnya.
"Kalau yang di tengah-tengah ini apa?" tanya Nabi pula.
" Kuda, " jawab A'isyah.
"Lalu, apa yang di tengahnya?" tanya Nabi lebih jauh.
"Juga kuda," jawab Aisyah.
"Lha, yang di atas punggungnya?"
"Kedua sayapnya," jawabnya.
"Kok, kuda punya sayap?" tanya Nabi pula.
"Tidakkah Anda pernah mendengar bahwa Nabi Sulaiman putera Dawud
mempunyai kuda yang bersayap?"
Mendengar jawaban isterinya itu, Rasulullah saw. tertawa, sampai-sampai
terlihat kedua gigi taringnya.
Hadis ini diriwayatkan oleh Abu Dawud, An-Nasa'i, At-Tirmidzi, dan Ibn Hibban.
Yang dimaksudkan oleh Aisyah dengan "anak-anak"-nya itu adalah bonekaboneka
kecil seperti yang biasa dijadikan mainan gadis-gadis cilik di masa kita
sekarang. 24. Ini merupakan ijtihad jin-Muslim sahabat saya, dan agaknya ia merupakan
pendapat yang mendekati kebenaran. Wallahu alam.
25. Sungguh, dalam penelitian saya terhadap ucapan Jin-Muslim sahabat saya itu,
saya menemukan sebuah hadis dalam Shahih Muslim yang diriwayatkan dari
Dialog Dengan Jin Muslim Karya Muhammad Isa Daud di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
Jabir bin Abdullah, bahwasanya Rasulullah saw. berkata, "Kamar pertama
untuk laki-laki, kamar kedua untuk isterinya, kamar ketiga untuk tamu, dan
kamar keempat untuk setan." Menjelaskan hadis ini, Imam An-Nawawi
mengatakan, "Para ulama' mengatakan bahwa makna hadis ini adalah,
Sesuatu yang melebihi kebutuhan, adalah kemewahan dan pamer dengan
kekayaan duniawi. Yang sejalan dengan sifat seperti itu, seluruhnya tercela,
dan setiap yang tercela selalu terkait dengan setan. Sebab, setan sangat
menyukainya dan mendorong manusia untuk melakukan hal itu. Ada yang
berpendapat bahwa pengertiannya terletak pada makna lahiriahnya, dan
bahwasanya apabila ada kamar yang dibuat di luar kebutuhan, maka setan
akan tidur dan berbaring di situ, sebagaimana halnya dengan rumah yang bila
penghuninya masuk, dia tidak menyebut nama Allah. Adapun membedakan
kamar suami (pribadi) dari kamar isteri, tidak ada salahnya. Sebab, kadangkadang
masing-masing suami-isteri membutuhkan kamar sendiri, misalnya
ketika sakit atau kebutuhan-kebutuhan lain seperti itu. Dengan hadis ini ada
sementara orang yang berpendapat, tidak ada keharusan bagi suami untuk
tidak berada dalam satu kamar dengan isterinya, dan dia boleh tidur di kamar
pribadinya. Mendasarkan pendapat seperti itu pada hadis tersebut, jelas lemah.
Sebab, yang dimaksud di situ adalah ketika dia membutuhkan kamar tidur
tersendiri, atau ketika sedang sakit. Sekalipun tidur bersama-sama isteri
memang bukan merupakan suatu kewajiban, namun hal itu didasarkan atas
dalil yang lain dan bukan berdasar hadis ini. Yang benar adalah tidur bersama
isteri manakala tidak ada udzur pada salah satu di antara keduanya. Tidur
bersama dalam satu kamar jelas lebih baik, dan itulah yang terlihat dalam
kehidupan keluarga Rasulullah saw. yang terseling dengan qiyam al-layl.
Dengan demikian, Rasulullah saw. tidur bersama isterinya, dan jika beliau
bermaksud 'menunaikan kewajiban beliau, misalnya shalat malam, maka beliau
meninggalkan isterinya Di situ Rasulullah saw. memadukan antara kewajiban
beliau dengan pelaksanaan hak terhadap isteri beliau. Lebih dari itu, tidur
bersama tidak selalu harus disertai persebadanan. Walldhu a'lam, Lihat Shahih
Muslim bi Syarh An-Nawawiy, juz IV, him. 59-60.
26. Saya telah meneliti redaksi hadis yang disampaikan Jin-Muslim sahabat saya
ini, dan ter-nyata ia adalah hadis sahih yang diriwayatkan muttafaq 'alaih. Akan
tetapi lafal shanafat al'izar (ujung sarung) terdapat dalam hadis yang
diriwayatkan Ath-Thabrani. Sedangkan Malik menggunakan redaksi shanafat
tsaubih (ujung bajunya). Lihat Ibn Hajar Al-Asqallani, Fat-h Al-Bariy, jilid XI,
Kitab Al-Da'awat, him. 130. Sedangkan riwayat Ath-Thabrani yang disebut-kan
Jin-Muslim sahabat saya itu, adalah ujung dari hadis yang berbicara tentang
itu. Redaksi lengkapnya dimuat dalam Al-Kalim Ath-Thayyib karya Ibn
Taimiyyah, yang diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a., bahwasanya Rasulullah
saw. berkata, "Apabila salah seorang di antara kalian bangun dari tempat
tidurnya, lain kembali lagi, maka hendaknya dia membersihkannya dengan
mengibaskan ujung sarungnya tiga kali. Sebab, dia tidak tahu apa yang terjadi
padanya sesudah dia tinggalkan, dan kalau dia berbaring hendaknya dia
membaca doa: "Dengan nama-Mu, Tuhanku, aku membaringkan pinggangku,
dan dengan nama-Mu aku meninggalkannya. Kalau Engkau mencabut
nyawaku, maka sayangilah ia, dan kalau Engkau masih memeliharanya, maka
peliharalah ia sebagaimana Engkau memelihara hamba-hamba-Mu yang
saleh." Lihat Ibn Taimiyyah, Al-Kalim Ath-Thayyib, Maktabah Al-Qahirah, him.
14-15. Sedangkan riwayat Al-Bukhari yang terdapat dalam Shahih-nya (Kitab AIDa'awat),
di-terima dari Abu Hurairah, bahwasanya Nabi saw. berkata, "Apabila
salah seorang di antara kamu berbaring di tempat tidurnya, maka hendaknya
dia membersihkannya dengan me-nyapukan bagian dalam sarungnya (dakhil
'izarih), sebab dia tidak tahu apa yang terjadi sepeninggalnya. Sesudah itu,
hendaknya dia membaca doa: "Dengan nama-Mu, Tuhanku, aku meletakkan
pinggangku, dan dengan nama-Mu pula aku meninggalkannya. Kalau Engkau
mencabut nyawaku, maka sayangilah ia, dan jika Engkau mengembalikannya,
maka peliharalah ia sebagaimana Engkau memelihara hamba-hamba-Mu yang
saleh." Adapun redaksi Muslim, berbunyi sebagai berikut: Dari Abu Hurairah,
bahwasanya Rasulullah saw. berkata, "Apabila salah seorang di antara kamu
tidur di tempat tidurnya, maka gunakan bagian dalam sarungnya untuk
menyapu tempat tidurnya, dan sebutlah nama Allah. Sebab, dia tidak tahu apa
yang terjadi di belakangnya sesudah dia meninggal-kannya. Dan kalau dia
bermaksud berbaring, maka hendaknya dia berbaring dengan pinggang bagian
kanannya, lalu bacalah doa, 'Mahasuci Allah, Tuhanku. Dengan nama-Mu aku
meletakkan pinggangku dan dengan nama-Mu pula aku mengangkat
pinggangku (bangun). Sekiranya Engkau cabut nyawaku, maka ampunilah ia,
dan jika Engkau me-ngembalikannya, maka peliharalah ia sebagaimana
Engkau memelihara hamba-hamba-Mu yang saleh."' Dalam penjelasannya
terhadap hadis ini, Imam An-Nawawi mengatakan, "Bagian dalam sarungnya,
artinya ujung sarungnya. Maksudnya, dianjurkan bagi seseorang untuk
membersihkan tempat tidurnya dengan menyapukan ujung sarung sebelum
tidur, agar tidak terdapat ular atau kalajengking, atau binatang-binatang
berbahaya lainnya. Hendaknya dia membersihkannya dengan tangan
terbungkus sarung, agar supaya tangannya, tidak menyentuh barang-barang
yang tidak dia sukai manakala ada di situ." Lihat Shahih Muslim bi Syarh
AnNawawiy, juz XVII, hlm. 37-38. Redaksi ini rnirip dengan yang disebut-kan oleh
Al-Kirmani dengan mengutip Ibn Hajar Al-Asqallani dalam Fat-h Al-Bariy, Ibid.,
hlm. 131. Dengan demikian, agaknya Jin-Muslim sahabat saya itu telah menambahkan
sesuatu yang baru dalam penjelasannya terhadap hadis tersebut, yang
menurut hemat saya belum pernah dilakukan siapa pun.
Memang pernah terjadi ada seorang wanita yang mengaku tidur tanpa
melaksanakan wasiat yang diberikan Nabi saw. Lalu ketika dia berbaring, dia
betul-betul merasa ada se-seorang yang berbaring di sampingnya, bahkan
mencoba menggerayanginya. Semula dia mengira bahwa hal itu hanyalah
khayalannya semata, sampai akhirnya terbongkar adanya setan yang
menampakkan diri kepadanya, melalui salah.seorang pengikut jin-Muslim
sahabat saya. Subhanallah.
27. Dalam Shahih-nya, Muslim meriwayatkan hadis dari Ibn Az-Zubair,
bahwasanya Rasulullah saw. berkata, "Sesunggulurya wanita itu, ketika datang
dari depan, dia datang dalam sosok setan, dan ketika pergi (menghadapkan
punggungnya) dia memperlihatkan diri dalam sosok setan pula. Karena itu, jika
salah seorang di antara kamu melihat seorang wanita yang menarik
perhatiannya, maka hendaknya dia segera mendatangi isterinya, sebab yang
demikian itu dapat menolak (gejolak) yang ada dalam dirinya."
28. Salam Shahih Al-Bukhariy dan Shahih Muslim diriwayatkan sebuah hadis dari
Usamah binZaid r.a., bahwasanya Nabi saw. berkata, "Aku tidak meninggalkan
suatu fitnah yangpaling berbahaya sesudahku nanti, kecuali fitnah yang
dihadapi kaum laki-laki karena kaumwanita." Dalam Shahih Muslim
diriwayatkan hadis yang diterima dari Abi Sa'id Al-Khudriy,dari Nabi saw.,
"Hendaknya kalian takut terhadap (godaan) dunia, dan takut pulalah
kalianterhadap (godaan) wanita." Ibn Abbas mengatakan, "Tidak ada di
kalangan orang-orangterdahulu yang menjadi kafir, kecuali gara-gara wanita,
dan orang-orang yang terkemudianpun kafir gara-gara wanita (pula)."
Sementara itu, Sa'id ibn Al-Musayyab mengatakan,"Setiap kali setan berputus
asa mengganggu seseorang, maka dia akan melancarkan ganggu-annya
melalui wanita." 29. Al-Bukhari, Muslim, An-Nasa'i dan Ibn Majah men-takhrij hadis dari Jabir
r.a., bahwasanyaRasulullah saw. berkata, "Apabila telah datang senja hari, atau
sore (menjelang malam)kepadamu, maka jagalah anak-anakmu, sebab saat itu
setan sedang berkeliaran. Danketikamalam sudah berjalan beberapa waktu,
maka asingkan mereka (di dalam rumah) dan tutuplahpintu-pintu rumahmu, lalu
sebutlah asma Allah. Sebab, setan tidak pernah membuka pintuyang tertutup.
Tutupilah semua bejanamu, dan sebutlah nama Allah SWT, dan kalau
kamuhendak mengeluarkan sesiiatu darinya, maka padamkanlah lampumu."
Redaksi yang terdapat dalam Shahih Al-Bukhariy berbunyi sebagai berikut:
Dari Jabirr.a., dari Nabi saw., bahwasanya beliau bersabda, 'Jika malam telah
tiba (ketika engkauberada di sore hari), maka tahanlah anak-anakmu. Sebab,
saat itu setan sedang berkeliaran.Dan kalau sudah lewat satu saat (jam)
sesudah `Isya, maka kurunglah mereka dalam rumah.Kuncilah pintu dan
sebutlah nama Allah. Padamkan lampu-lampu kalian dan sebutlah namaAllah.
Tutupi tempat air kalian dan sebutlah nama Allah, dan tudungi wadah-wadah
kaliandan sebutlah nama Allah, walaupun engkau akan mengeluarkan sesuatu
darinya." Ketika menjelaskan hadis ini, Ibn Hajar Al-Asqallani mengatakan, "Ibn
AlJawziymengatakan bahwa kekhawatiran terhadap anak-anak saat itu karena
najis-najis yang sangatdisukai oleh setan biasanya masih melekat pada diri
mereka, dan zikir yang mencegahgangguan setan tidak dimiliki oleh anak-anak
itu. Ketika setan-setan berkeliaran biasa ber-gantungan pada apa saja yang
bisa mereka jadikan gantungan. Karena itu dikhawatirkanterjadi hal-hal yang
tidak diinginkan pada anak-anak itu. Hikmah yang ada pada ber-keliarannya
setan-setan itu adalah karena gerakan mereka pada malam hari lebih
hebatketimbang di siang hari. Sebab, kegelapan dapat menghimpun kekuatan
mereka. Demikianpula halnya dengan segala yang berwarna hitam. Itu
sebabnya, maka dalam hadis Abi Dzarrdisebutkan bahwa, "Anjing hitam itu
adalah setan," Hadis ini di-takhrij oleh Muslim. Lihat Fat-h Al-Bariy fi Syarh
Shahih Al-Bukhariy, jilid VI, hlm. 393. Adapun petunjuk Nabi saw.
untukmemadamkan lampu-lampu, maka yang dimaksudkan adalah lampulampu minyak tanahatau kerosin, agar tidak tumpah dan membakar rumah saat
penghuninya sedang tidur.
Misalnya, setan membuat kaget binatang tertentu, sehingga menabrak lampu
tersebut, dantumpah, lalu menimbulkan kebakaran. Dalam hadis dengan sanad
sahih yang diriwayatkanoleh Ibn Hibban disebutkan bahwasanya Rasulullah
saw. berkata, "Apabila kalian tidur, makapadamkanlah lampu-lampu kalian.
Sebab, setan-setan berkeliaran seperti tikus-tikus danmenabrak (lampu-lampu
kalian) sehingga kalian terbakar."
30. Sekali waktu betul-betul terjadi setan menampakkan diri dalam bentuk bola
yang dimilikiseorang anak yang duduk di alas sepedanya yang mulai bergerak.
Tiba-tiba anak itu dikagetkanoleh bola itu, dan dia berusaha untuk
menangkapnya, tetapi gagal karma bola itu seakan-akan ada yang
melemparkannya dengan kuat. Anak itu berusaha mengejar dengan
Iblis Sungai Telaga 14 Rajawali Emas 24 Dayang Dayang Dasar Neraka Kutukan Makam Mummy 3
Mandarin Cersil Mandarin
Cersil Indo Cersil Indonesia
Novel Barat Novel Barat
Novel Indo Novel Indonesia
Galeri Galeri
apabila halaman yg dicari tidak ada.Silahkan kembali dulu ke Menu Utama Blog Lama
Cersil Indo Cersil Indonesia
Novel Barat Novel Barat
Novel Indo Novel Indonesia
Galeri Galeri
apabila halaman yg dicari tidak ada.Silahkan kembali dulu ke Menu Utama Blog Lama