Juri Pilihan The Runaway Jury Karya John Grisham Bagian 4
dokumen hukum lain. McAdoo tidak yakin apa yang akan terjadi, tapi ia
mengasumsikan bahwa Fitch ingin menyaksikannya, dan asumsinya ternyata benar.
Hakim Harkin berdeham dan berbicara kepada kawanan pengacara yang memandangnya
dengan penuh perhatian. "Saudara-saudara, saya mendapat informasi bahwa ada
beberapa anggota juri kita yang merasa dikuntit dan diawasi. Saya punya bukti
jelas bahwa setidaknya salah satu juri telah menjadi korban pembobolan
apartemen." Ia membiarkan kata-kata ini mengendap, dan itulah yang terjadi.
Pengacara-peng-acara itu terperangah, masing-masing pihak merasa dirinya tidak
bersalah melakukan pelanggaran apa pun, dan langsung menimpakan kesalahan ke
tempatnya di pihak lawan?222
"Sekarang, saya punya dua pilihan. Saya bisa mengumumkan bahwa sidang ini batal,
atau saya bisa mengarantina dewan juri. Saya cenderung mengambil pilihan kedua.
betapapun tidak enaknya pilihan ini. Mr. Rohr?"
Rohr berdiri lamban, sekali ini ia tidak tahu apa yang harus diucapkan. "Uh,
aduh, Yang Mulia, kami sungguh tidak suka menyaksikan pembatalan sidang. Maksud
saya, saya yakin kami tidak pernah melakukan kesalahan apa pun." Ia melirik ke
meja pembela sambil mengucapkan ini. "Ada yang membongkar masuk apartemen
anggota juri?" ia bertanya.
"Itulah yang saya katakan. Sebentar lagi akan saya perlihatkan buktinya. Mr.
Cable?" Sir Durr berdiri dan mengancingkan jasnya dengan baik. "Kejadian ini cukup
mengguncang, Yang Mulia."
"Memang." "Saya sungguh tidak bisa menanggapi, sampai saya mendengar lebih banyak," ia
berkata sambil membalas pandangan curiga ke arah para pengacara yang jelas di
pihak bersalah, penggugat.
"Baiklah. Bawa masuk juri nomor 4, Stella Hulic," Yang Mulia memberi instruksi
kepada Willis. Stella sangat ketakutan dan sudah pucat pasi ketika kembali '
memasuki ruang sidang. "Silakan duduk di tempat saksi, Mrs. Hulic. Ini tidak akan makan waktu lama."
Hakim tersenyum meyakinkan dan melambaikan tangan ke kursi dalam boks juri.
Stella melontarkan pandangan liar ke segala penjuru ketika duduk.
'Terima kasih. Nah, Mrs. Hulic, saya ingin mengajukan beberapa pertanyaan pada
Anda." 223 Ruang sidang itu jadi sunyi senyap ketika para pengacara memegangi pena tanpa
menghiraukan buku tulis keramat mereka, menunggu rahasia besar terungkap.
Sesudah empat tahun peperangan prasidang, mereka boleh dikatakan sudah
mengetahui sebelumnya, apa yang akan diucapkan oleh setiap saksi. Prospek
mendengarkan pernyataan saksi yang belum dilatih dulu terasa menegangkan
Sudah pasti wanita ini akan mengungkapkan dosa mengerikan yang dilakukan oleh
pihak lain. Dengan menyedihkan ia mengangkat muka memandang Hakim. Seseorang
telah membuntutinya dan menakut-nakuti-nya.
"Apakah Anda pergi ke Miami akhir pekan ini?" "Ya, Sir," jawabnya perlahanlahan. "Bersama suami Anda?"
"Ya." Cal sudah meninggalkan ruang sidang sebelum makan siang. Ia ada urusan
yang harus diselesaikan. "Dan apa maksud kunjungan ini?" "Berbelanja."
"Apakah terjadi sesuatu yang luar biasa ketika Anda berada di sana?"
Ia menarik napas dalam-dalam dan memandang para pengacara yang berjejalan di
sekitar rheja-meja panjang. Kemudian ia berpaling pada Hakim Harkin dan berkata,
"Ya, Sir." "Coba ceritakan pada kami, apa yang terjadi."
Matanya basah. dan perempuan malang itu sepertinya akan kehilangan kendali.
Hakim Harkin menanggapi saat itu dengan tepat, dan berkata. "Tidak apa-apa, Mrs.
Hulic. Anda tidak melakukan kesalahan
224 apa pun. Kami cuma minta Anda menceritakan apa yang terjadi."
Ia menggigit bibir dan mengertakkan gigi. "Kami tiba di hotel Jumat malam, dan
sesudah sekitar dua atau tiga jam di sana, telepon berdering. Telepon itu dari
seorang wanita yang memberitahu kami bahwa orang-orang dari perusahaan rokok
menguntit kami. Dia mengatakan mereka telah mengikuti kami dari Biloxi, mereka
tahu nomor penerbangan kami dan segalanya. Katanya mereka akan menguntit kami
sepanjang akhir pekan, bahkan mungkfn mencoba menyadap telepon kami."
Rohr dan pasukannya bernapas lega. Melirik tajam satu atau dua kali ke meja
lain. Cable dkk. duduk membeku.
"Apakah Anda melihat ada yang mengikuti Anda?"
"Well, terus terang, saya tidak pernah meninggalkan kamar Kabar itu sangat
merisaukan saya. Suami saya, Cal, keluar beberapa kali, dan dia memang melihat
seorang laki-laki bertampang seperti orang Kuba dengan kamera di pantai,
kemudian dia melihat orang yang sama pada hari Minggu, ketika kami check out."
Mendadak Stella menyadari bahwa inilah jalan keluarnya, saat baginya untuk
tampil begitu risau, sehingga tak bisa meneruskan. Dengan mudah air matanya
mulai mengalir. "Ada yang lainnya, Mrs. Hulic?"
'Tidak," katanya, tersedu. "Ini sungguh mengerikan. Saya tidak bisa terus..." Dan
kata-katanya hilang dalam kesedihan.
Hakim memandang para pengacara itu. "Saya akan membebaskan Mrs. Hulic, dan
menggantikannya de - 225 ngan cadangan nomor 1." Stella melepaskan jeritan kecil; melihat penderitaannya,
mustahil untuk mendebal bahwa ia harus dipertahankan. Tindakan karantina
kemungkinan akan diberlakukan, dan tidaklah mungkin menenangkan wanita ini.
"Anda boleh kembali ke ruang juri, ambil barang-barang Anda, dan pulanglah.
Terima kasih atas pela-yinan Anda, dan saya menyesal ini telah terjadi."
"Saya sangat menyesal," ia berhasil berbisik, lalu bangkit dari kursi saksi dan
meninggalkan ruang sidang. Kepergiannya merupakan pukulan bagi tergugat. Dalam
pemilihan, ia mendapat nilai tinggi, dan sesudah dua minggu pengamatan nonstop,
para pakar juri di kedua belah pihak hampir sepakat berpendapat bahwa ia tidak
simpatik terhadap penggugat. Sudah 24 tahun ia merokok, tanpa sekali pun mencoba
berhenti. Penggantinya adalah suatu tanda tanya, ditakuti oleh kedua belah pihak, tapi
terutama oleh tergugat. "Bawa masuk juri nomor 2, Nicholas Easter," Harkin berkata pada Willis, yang
sedang berdiri dekat pintu yang terbuka. Ketika Easter dijemput, Gloria Lane dan
seorang asisten mendorong TV/VCR besar ke tengah ruang sidang. Para pengacara
mulai menggigit-gigit pena mereka, terutama para pembela.
Durwood Cable berpura-pura asyik dengan hal lain di meja, tapi satu-satunya
pertanyaan dalam pikirannya adalah, apa yang dikerjakan Fitch sekarang" Sebelum
sidang. Fitch mengarahkan segalanya; komposisi regu pembela, pemilihan saksi
ahli, pemakaian konsultan juri, penyelidikan terhadap seluruh calon juri. Ia
menangani komunikasi yang peka dengan
226 klien, Pynex, dan mengawasi pengacara di pihak penggugat bagaikan burung elang.
Tapi sebagian besar yang dikerjakan Fitch sesudah sidang dimulai adalah rahasia.
Cable tidak ingin tahu. Ia mengambil Iangkah terang-terangan dan membela perkara
itu dalam persidangan. Biarkan Fitch bermain dalam selokan dan berusaha
memenangkannya. Easter duduk di kursi saksi dan menyilangkan kakinya. Ia tidak tampak takut atau
gelisah. Hakim menanyainya tentang laki-laki misterius yang selama ini
menguntitnya, dan Easter dengan spesifik memaparkan waktu serta tempat ia
melihat orang itu. Dengan detail yang sempurna ia menjelaskan apa yang terjadi
Rabu kemarin, ketika ia menengok ke penonton di dalam ruang sidang dan melihat
orang yang sama duduk di sana, pada deretan ketiga.
Ia kemudian menjelaskan tindakan pengamanan yang dilakukannya dalam
apartemennya, dan ia mengambil videotape itu dari Hakim Harkin. Ia memasukkannya
dalam VCR, dan pengacara-pengacara itu duduk dengan gelisah. Ia memutar kaset
itu, seluruhnya sembilan setengah menit, kemudian duduk kembali di kursi saksi
dan mengkonfirmasikan identitas pengacau ihJ orang yang sama yang ?membuntutinya, orang yang juga muncul dalam ruang sidang pada hari Rabu kemarin.
Fitch tidak bisa melihat layar monitor keparat itu melalui kamera
tersembunyinya, sebab McAdoo si kaki besar atau orang tolol lainnya telah
menendang tas di bawah meja. Akan tetapi Fitch mendengar setiap patah kata yang
diucapkan Easter, dan ia bisa membayangkan apa yang tengah terjadi di ruang
227 sidang. Sakit kepala hebat muncul berdenyut-denyut. Ia menelan aspirin dengan
air mineral. Ia ingin mengajukan satu pertanyaan sederhana pada Easter: Sebagai
orang yang begitu waspada dengan keamanan, sampai-sampai memasang kamera
tersembunyi, mengapa ia tidak memasang sistem alarm di pintu" Namun pertanyaan
itu tak terpikirkan oleh orang lain kecuali dirinya.
Hakim berkata, "Saya juga bisa menegaskan bahwa laki-laki dalam video itu berada
di ruing sidang ini pada hari Rabu lalu." Namun laki-laki dalam video itu sudah
lama menghilang. Doyle sudah berlindung dengan selamat di Chicago ketika ruang
sidang itu menyaksikannya memasuki apartemen dan menyelinap keluar-masuk,
seolah-olah takkan pernah tepergok.
"Anda boleh kembali ke ruang juri, Mr. Easter."
Satu jam berlalu sementara para pengacara itu mengajukan argumentasi yang agak
lemah dan tanpa persiapan untuk mendukung dan menolak karantina. Setelah
argumentasi mulai memanas, tuduhan melakukan kecurangan mulai beterbangan bolakbalik, dengan pihak pembela menenma tembakan terbanyak. Kedua pihak tahu hal-hal
yang tidak bisa mereka buktikan, dan dengan demikian tidak dapat mereka
sebutkan, jadi tuduhan-tuduhan itu dibiarkan bersifat luas.
Para anggota juri mendapatkan laporan penuh dari Nicholas, cerita berbumbu
tentang segala yang terjadi di ruang sidang dan di video. Dalam keadaan tergesagesa. Hakim Harkin lupa melarang Nicholas agar tidak membicarakan masalah ini
dengan rekan-rekan-nya. Peluang itu langsung dimanfaatkan Nicholas,
228 dan ia tak sabar untuk menyusun cerita sesuai keinginannya. Tanpa diminta, ia
juga menjelaskan kepergian Stella yang meninggalkan mereka dengan ber-urai air
mata. Fitch hampir dua kali mengalami stroke sewaktu mencak-mencak sekeliling
kantornya, menggosok-gosok leher dan pelipis, menarik-narik jenggot dan menuntut
jawaban yang mustahil dari Konrad, Swanson, dan Pang. Di samping tiga orang itu,
ia punya Holly, Joe Boy, detektif dengan kaki sangat halus, Dante, mantan polisi
kulit hitam dari D.C., dan Dubaz, satu lagi begundalnya dari daerah Coast yang
memiliki catatan panjang. Dan ia punya empat orang di kantor bersama Konrad,
selusin lagi bisa ia panggil ke Biloxi dalam waktu tiga jam, serta setumpuk
pengacara dan konsultan juri. Fitch punya banyak orang, dan mereka semua mahal,
tapi ia yakin benar tidak mengirim siapa pun ke Miami selama akhir pekan untuk
mengawasi Stella dan Cal berbelanja.
Orang Kuba" Dengan kamera" Fitch melempar buku telepon ke dinding ketika
mengulangi ucapan ini. "Bagaimana kalau ini ulah perempuan itu?" tanya Pang, mengangkat kepala
perlahan-lahan setelah me-nundukkannya untuk menghindari buku telepon tadi.
"Perempuan apa?"
"Marlee. Hulic mengatakan telepon itu berasal dari seorang gadis." Sikap tenang
Pang sangat kontras dengan watak bosnya yang meledak-ledak. Fitch berhenti di
tengah langkahnya, lalu duduk sebentar di kursinya. Ia minum sebutir aspirin
lagi dan meneguk air mineral, dan akhirnya berkata. "Kurasa kau benar."
229 Dan ia memang benar. Orang Kuba itu adalah "konsultan keamanan" murahan yang
ditemukan Marlee dari halaman kuning. la membayarnya dua ratus dolar agar
kelihatan mencurigakan, bukan tugas suht, dan membiarkan diri dipergoki sedang
membawa kamera ketika pasangan Hulic meninggalkan hotel.
Sebelas anggota juri dan tiga cadangan dikumpulkan kembali dalam ruang sidang.
Kursi kosong Stella pada deretan pertama diisi oleh Phillip Savelle, laki-laki
canggung berusia 58 tahun yang tidak bisa dibaca oleh kedua belah pihak. Ia
menjelaskan dirinya sebagai wirausaha ahli penyakit tanaman, namun tidak
ditemukan catatan mengenai profesi ini di Gulf Coast selama lima tahun terakhir.
la juga seniman kaca avant-garde, karyanya yang berwama cerah dan tanpa bentuk,
dengan nama-nama ganjil, sekali-sekali diperagakan di galeri-galeri kecil tak
terurus di Greenwich Village. Ia membual bahwa dirinya pelaut kawakan, dan pemah
membangun sendiri perahu berlayar ganda, yang ia bawa berlayar ke Honduras,
tempat perahu itu tenggelam di air tenang. Kadang-kadang ia menggambarkan
dirinya sebagai arkeolog, dan sesudah perahunya tenggelam, ia menghabiskan
sebelas bulan di penjara Honduras karena ekskavasi ilegal.
Ia lajang, agnostik, lulusan Grinnell, bukan perokok. Savelle membuat setiap
pengacara dalam ruang sidang itu ketakutan setengah mati.
Hakim Harkin minta maaf atas tindakan yang diambilnya. Karantina dewan juri
merupakan peristiwa yang jarang dan radikal, hanya perlu dilakukan dalam keadaan
luar biasa, misalnya dalam perkara pem 230 bunuhan yang sensasional. Namun dalam perkara ini, ia tak punya pilihan. Telah
terjadi kontak ilegal. Kemungkinan besar, hal ini akan terulang, meski sudah ada
peringatan darinya Ia sedikit pun tidak menyukai langkah ini, dan sangat
menyesal dengan segala kesulitan yang akan ditimbulkannya, tapi tugasnya saat
ini adalah menjamin sidang yang adil.
Ia menerangkan bahwa berbulan-bulan sebelumnya ia sudah menyusun rencana
cadangan untuk saat seperti ini. Pihak county sudah memesan satu blok kamar di
motel tak bernama yang tidak jauh. Keamanan akan ditingkatkan. Ia punya daftar
peraturan yang akan dibahasnya bersama mereka. Sidang ini sekarang sudah
memasuki minggu kedua pemeriksaan saksi, dan ia akan mendorong para pengacara
itu dengan keras untuk menyelesaikannya secepat mungkin.
Lima belas anggota juri itu akan pulang, berkemas, membereskan urusan mereka.
dan keesokan hari nya melapor ke pengadilan, siap untuk melewatkan dua minggu
mendatang dalam karantina.
Tidak ada reaksi langsung dari panel juri itu; mereka terlalu tercengang. Hanya
Nicholas Easter yang merasa itu lucu.
231 Empat Belas Karena kegemaran Jerry pada bir, judi, football, dan suasana gaduh, Nicholas
mengusulkan agar mereka bertemu di kasino Senin malam, untuk merayakan beberapa
jam terakhir kebebasan mereka. Jerry merasa gagasan itu bagus. Ketika
meninggalkan gedung pengadilan. mereka menimbang-nimbang gagasan untuk
mengundang beberapa rekan mereka. Gagasan itu kedengaran bagus, tapf tidak
jalan. Herman tidak usah dipertanyakan Lonnie Shaver pergi tergesa-gesa, agak
marah dan tidak bicara pada siapa pun. Savelle masih baru dan belum dikenal, dan
jelas jenis laki-laki yang sebaiknya dijauhi. Tinggal Herrera, sang kolonel, dan
mereka tidak menginginkannya. Mereka akan menghabiskan dua minggu terkurung
bersamanya. Jerry mengundang Sylvia Taylor-Tatum, si Poodle. Keduanya sudah menjalin semacam
persahabatan. Sylvia sudah bercerai untuk kedua kali, dan Jerry untuk pertama
kali. Karena tahu semua kasino di sepanjang Coast, Jerry mengusulkan mereka
bertemu di kasino baru bernama The Diplomat. Tempat itu punya sports bar dengan
layar lebar, minuman murah.
232 sedikit privasi, dan pelayan dengan tungkai panjang dan pakaian minim.
Ketika Nicholas tiba pukul delapan. Poodle sudah ada di sana, menempati sebuah
meja dalam bar yang penuh sesak, meneguk draft beer dan tersenyum menyenangkan,
sesuatu yang tak pernah dilakukannya dalam ruang sidang. Rambut ikalnya yang
berombak-ombak disisir ke belakang. Ia memakai jeans pudar ketat, sweater tebal,
dan sepatu lars koboi berwarna merah. Meskipun masih jauh dari cantik, ia tampak
jauh lebih menarik di bar daripada di boks juri.
Sylvia memiliki mata hitam sendu orang yang banyak didera kehidupan, dan
Nicholas bertekad untuk menggali tentang dirinya secepat dan sedalam mungkin.
sebelum Fernandez tiba. Ia memesan minuman lagi, dan berbicara basa-basi. "Kau
sudah menikah?" tanyanya, sudah tahu jawabannya adalah tidak. Perkawinan pertama
Sylvia terjadi ketika ia berusia sembilan belas tahun, menghasilkan dua anak
laki-laki kembar, >ekarang berusia dua puluh tahun. Satu bekerja di pengeboran
lepas pantai, yang satunya lagi mahasiswa junior di college. Sangat berlawanan.
Suami kesatu minggat sesudah lima tahun, dan ia membesarkan anak-anak itu
sendiri. "Bagaimana denganmu?" ia bertanya.
"Belum. Secara teknis, aku masih mahasiswa, tapi sekarang aku bekerja."
Suami kedua adalah laki-laki yang lebih tua, dan syukurlah mereka tidak punya
anaL Perkawinan itu bertahan selama tujuh tahun, kemudian si suami
menggantikannya dengan model yang lebih baru. Ia bersumpah takkan pernah menikah
lagi. Regu Bear me - 233 nyerang Packer dan Sylvia menonton permainan ini dengan penuh minat. Ia suka
football, sebab dulu anak-anaknya adalah pemain bintang di sekolah menengah.
Juri Pilihan The Runaway Jury Karya John Grisham di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
Jerry tiba dengan terburu-buru, melontarkan pandangan cemas ke belakang, sebelum
minta maaf karena terlambat. Ia meneguk bir pertama hanya dalam beberapa detik,
dan menjelaskan bahwa menurutnya ia dikuntit. Poodle mencemooh komentarnya, dan
mengatakan bahwa saat ini setiap anggota juri tentu selalu menoleh ke belakang,
yakin ada bayang-bayang tidak jauh di belakangnya.
"Lupakan soal juri," kata Jerry. "Kurasa itu istriku."
"Istrimu?" tanya Nicholas.
"Yeah. Kurasa dia menyewa detektif swasta untuk membuntutiku."
"Kau tentu menyambut karantina ini dengan senang had," kata Nicholas.
"Oh, benar," kata Jerry sambil mengedip pada Poodle.
Ia memasang taruhan sebesar lima ratus dolar untuk Packer, plus enam poin, tapi
taruhan itu hanya untuk angka gabungan dalam babak pertama. Ia akan memasang
taruhan lagi sesudah setengah main Ia menjelaskan pada dua pendatang baru yang
duduk bersamanya, bahwa pertandingan profesional atau college selalu menawarkan
berbagai macam taruhan yang mencengangkan dan taruhan-taruhan itu tidak ada
kaitannya dengan pemenang akhirnya. Jerry kadang-kadang bertaruh siapa yang
lebih dulu meleset, siapa yang menciptakan gol pertama, siapa yang paling banyak
melakukan pencegatan. Ia menonton pertan-234
dingan itu dengan ketegangan orang yang khawatir uangnya akan amblas. Ia minum
empat gelas bir dalam babak pertama. Nicholas dan Sylvia tertinggal dengan
cepat. Di sela-sela celoteh Jerry yang tak ada putusnya mengenai football dan seni
bertaruh yang efektif, Nicholas beberapa kali mencoba menyinggung masalah sidang
itu, tapi tanpa hasil. Karantina adalah topik yang menyebalkan untuk
dibicarakan, dan karena mereka belum lagi mengalaminya, tidak banyak yang bisa
dikatakan. Kesaksian hari ini sudah cukup menyebalkan untuk diikuti, dan gagasan
untuk membicarakan kembali pendapat Dr. Kilvan pada saat santai seperti ini
rasanya kejam. Juga tidak ada minat untuk mengembangkan topik tersebut. Sylvia
terutama muak dengan pertanyaan mengenai konsep umum pemberian ganti kerugian
itu. Mrs. crimes diantar keluar dari ruang sidang dan ada di atrium ketika Hakim
Harkin mengumumkan peraturan-peraturan karantina. Ketika ia mengantar Herman
pulang, sang suami menjelaskan bahwa ia akan melewatkan dua minggu mendatang di
kamar motel, di tempat tak dikenal, tanpa si istri. Tak lama sesudah mereka
sampai di rumah, sang istri menelepon Hakim Hai4cin dan menguraikan semua
pendapatnya mengenai perkembangan paling akhir ini. Suaminya buta, ia
mengingatkan Pak Hakim lebih dari satu kali, dan ia butuh bantuan khusus. Herman
duduk di sofa, meneguk bir dan menggerutu dengan campur tangan istrinya.
Hakim Harkin dengan cepat menemukan cara kom-promi. Ia mengizinkan Mrs. Grimes
tinggal bersama 235 Herman dalam kamarnya di motel itu. Ia bisa sarapan dan makan malam bersama
Herman, serta merawatnya, tapi ia harus menghindari kontak dengan anggota juri
lainnya. Di samping itu, ia tidak lagi bisa menyaksikan jalannya sidang, sebab
merupakan keharusan bahwa ia tidak boleh membicarakannya dengan Herman. Hal ini
tidak bisa diterima dengan rela oleh Mrs. Grimes, satu dari beberapa penonton
yang sejauh ini telah mendengar setiap patah kata. Dan, meskipun tidak
mengungkapkannya kepada Hakim atau Herman, ia sebenarnya sudah memiliki pendapat
kuat mengenai perkara ini. Pak Hakim bersikap tegas. Herman gusar. Tapi Mrs.
Grimes menang. dan pergi ke kamar tidur untuk mulai berkemas.
Senin malam, Lonnie Shaver menggarap pekerjaannya selama seminggu di kantor.
Sesudah mencoba beberapa kali, ia menemukan George Teaker di rumahnya di
Charlotte, dan menjelaskan bahwa para anggota juri akan dikarantina selama
sidang. Ia dijadwalkan untuk bicara dengan Taunton minggu ini, dan ia khawatir
takkan bisa dihubungi. Ia menjelaskan bahwa Hakim melarang telepon langsung dari
atau ke kamar motel itu, dan tidaklah mungkin berkorespondensi lagi hingga
sidang berakhir. Teaker bersikap simpatik. dan sewaktu percakapan berlangsung,
ia mengungkapkan keprihwin-annya mengenai hasil sidang tersebut.
"Orang-orang kita di New York berpendapat bahwa vonis yang merugikan bisa
menimbulkan gelombang kejut yang akan melanda perekonomian bisnis eceran,
terutama dalam bisnis kita. Uang asuransi pasti akan melonjak."
236 "Akan saya lakukan apa yang bisa saya kerjakan," Lonnie berjanji.
'Tentunya juri tidak serius mempertimbangkan vonis besar, bukan?"
"Saat ini sulit dikatakan. Kami baru menyelesaikan setengah kesaksian dari pihak
penggugat, jadi itu masih terlalu dini."
"Kau harus melindungi kami dalam hal ini, Lonnie. Aku tahu posisimu jadi sulit,
tapi... aduh, kau kebetulan ada di Sana, tahu maksudku?"
"Yeah, saya mengerti. Akan saya lakukan apa yang saya bisa."
"Kami mengandalkan kau dalam urusan ini. Berta-hanlah di sana."
Konfrontasi dengan Fitch berlangsung singkat dan tidak menghasilkan apa-apa.
Durwood Cable menunggu hingga hampir pukul sembilan, Senin malam, ketika kantorkantor masih sibuk dengan persiapan sidang dan makan malam diselesaikan di ruang
rapat. Ia minta Fitch masuk ke kantornya. Fitch menurut, meskipun ia ingin pergi
dan kembali ke kantornya.
"Aku ingin membahas satu urusan," Durr berkata kaku, berdiri di seberang meja
kerjanya. "Apa?" Fitch menyalak, memilih untuk berdiri ber-kacak pinggang. Ia tahu persis
apa yang ada dalam pikiran Cable.
"Kita dipermalukan dalam sidang sore ini."
'Tidak. Seingatku, dewan juri tidak hadir. Jadi. apa pun yang terjadi tidak ada
konsekuensinya dengan vonis terakhir"
"Kau tepergok, dan kita dipermalukan."
237 "Aku tidak tepergok."
"Kalau begitu, kausebut apa kejadian itu?"
"Aku menyebutnya kebohongan. Kita tidak mengirim orang untuk menguntit Stella
Hulic. Untuk apa?" "Kalau begitu, siapa yang meneleponnya?"
"Aku tidak tahu, tapi sudah pasti bukan orang-orang kita. Ada pertanyaan lain?"
"Yeah, siapa laki-laki di apartemen itu?"
"Dia bukan salah satu orangku. Aku tidak melihat video itu, kau paham" Jadi, aku
tidak melihat wajahnya, tapi kemungkinan besar dia mata-mata yang dibayar Rohr
dan kawan-kawannya."
"Bisakah kau membuktikan ini?"
"Aku tidak perlu membuktikan apa-apa. Dan aku tidak perlu menjawab pertanyaanmu
lebih jauh. Pekerjaanmu adalah menangani gugatan ini, dan biarkan aku mengurus
keamanannya." "Jangan mempermalukan aku, Fitch."
"Kau pun jangan mempermalukan aku dengan kalah dalam sidang ini."
"Aku jarang kalah "
Fitch berbalik dan beranjak ke pintu. "Aku tahu. Dan pekerjaanmu bagus. Cable.
Kau hanya butuh sedikit bantuan dari luar."
Nicholas yang pertama tiba, dengan dua tas olahraga berisi pakaian dan peralatan
mandi. Lou Dell, Willis, dan satu deputi lain petugas baru, sedang menunggu ?dalam gang di luar ruang juri untuk mengumpulkan tas-tas, dan untuk sementara
menyimpannya di dalam ruang saksi yang kosong. Saat itu pukul 08.20, Selasa.
"Bagaimana tas-tas ini dipindahkan dari sini ke
238 motel?" Nicholas bertanya, masih memegangi miliknya dan agak curiga.
"Kami akan mengangkutnya dengan kendaraan siang nanti," kata Willis. "Tapi kami
harus memenksanya lebih dulu."
'Terkutuklah." "Maaf." 'Tak seorang pun akan memeriksa tas-tas ini," kata Nicholas dan melangkah ke
dalam ruang juri yang kosong.
"Perintah dari Hakim," kata Lou Dell, mengikuti.
"Aku tidak peduli apa yang diperintahkan Hakim. Tak seorang pun akan memeriksa
tasku." Ia meletakkannya di sudut, lalu berjalan ke poci kopi, serta berkata
pada Willis dan Lou Dell di ambang pintu, "Pergilah, oke" Ini ruang juri."
Mereka mundur dan Lou Dell menutup pintu. Satu menit berlalu, lalu terdengar
suara-suara di gang. Nicholas membuka pintu dan melihat Millie Dupree, dengan
keringat membasahi kening, berkutat dengan Lou Dell dan Willis mengenai dua
koper Samsonite besar. "Mereka pikir mereka akan memeriksa tas kita, tapi tidak
kuizinkan," Nicholas menjelaskan. "Mari, letakkan di sini." Ia meraih koper
terdekat, dengan susah payah mengangkatnya dan menempat-kannya pada sudut yang
sama di dalam ruang juri.
"Perintah Hakim," Lou Dell menggumam.
"Kami bukan teroris," Nicholas membentak geram. "Menurutnya apa yang akan kami
lakukan" Menyelundupkan senjata, obat bius, atau apa?" Millie mengambil donat
dan menyatakan terima kasihnya pada Nicholas karena melindungi privasinya. Ada
beberapa 239 barang di dalamnya yang, well, ia tak ingin laki-laki seperti Willis atau siapa
saja menyentuh atau merasakannya.
"Pergilah!" Nicholas berteriak, menuding Lou Dell dan Willis, yang sekali lagi
mundur ke gang. Pukul 08.45, dua belas anggota juri sudah hadir dan ruangan itu penuh sesak
dengan barang bawaan yang diselamatkan dan disimpan Nicholas. Ia gembar-gembor,
marah, dan makin panas dengan setiap barang yang baru datang, dan berhasil
memberikan kesan hebat kepada para juri. Pukul sembilan, Lou Dell mengetuk
pintu, kemudian memutar gagangnya untuk masuk.
Pintu terkunci dari dalam.
Ia mengetuk lagi. Di dalam ruang juri, tak seorang pun bergerak kecuali Nicholas. Ia berjalan ke
pintu, lalu berkata, "Siapa?"
"Lou Dell. Sudah saatnya pergi. Hakim sudah siap untuk kalian."
"Katakan pada Hakim untuk pergi ke neraka."
Lou Dell menoleh pada Willis, yang terbelalak dan bersiap mencabut revolvernya
yang karatan. Kekasaran jawaban itu bahkan mengejutkan beberapa anggota juri
yang lebih marah, tapi mereka tetap bersatu.
"Apa kata Anda?" Lou Dell bertanya.
Terdengar bunyi klik keras, kemudian kenop pintu berputar. Nicholas berjalan ke
gang dan menutup pintu di belakangnya. "Katakan pada Hakim, kami tidak akan
keluar," katanya, menatap berapi-api pada Lou Dell dan poni berubannya yang
kotor. "Anda tidak bisa melakukan hal itu," kata Willis
240 seagresif mungkin, tapi pada kenyataannya sama sekali tidak agresif, malah
sedikit lemah. "Tutup mulut, Willis."
Kegfmparan mengenai juri telah memikat orang untuk kembali ke ruang sidang pada
pagi hari Selasa. Kabar menyebar dengan cepat bahwa salah satu anggota juri
telah dicopot dan satu lainnya mengalami pembongkaran apartemen, dan bahwa Hakim
rnarah dan telah memerintahkan agar seluruh panel itu dikarantina. Desas-desus
jadi menggila. Yang paling populer adalah kabar mengenai mata-mata perusahaan
rokok yang tepergok dalam apartemen seorang juri. Sudah dikeluarkan surat
penangkapan untuknya. Polisi dan FBI sedang mencari orang itu ke mana-mana
Harian-harian pagi dari Biloxi, New Orleans, Mobile, dan Jackson memuat berita
panjang pada halaman depannya atau di bagian Metro.
Para pengunjung rutin gedung pengadilan kembali berdatangan. Hampir semua
pengacara lokal mendadak punya urusan mendesak di gedung pengadilan dan
berkeliaran di sana. Setengah lusin reporter dari berbagai surat kabar menempati
deretan depan, di sisi penggugat. Bocah-bocah dari Wall Street, kelompok yang
tadinya sudah merosot ketika anggota-anggotanya menemukan kasino dan program
memancing di laut dalam serta malam-malam panjang di New Orleans, kini kembali
dengan kekuatan penuh. Dengan demikian. banyak saksi yang melihat Lou Dell berjingkat resah melewati
pintu juri, melintasi bagian depan ruang sidang, menuju meja hakim; ia
mencondongkan badan ke depan dan Harkin mem 241 bungkuk; mereka berdiskusi. Kepala Harkin bergoyang ke samping, seolah-olah pada
mulanya ia tidak mengerti, kemudian ia memandang kosong ke pintu juri, tempat
Willis sedang berdiri sambil angkat bahu.
Selesai menyampaikan pesan, Lou Dell berjalan kembali ke tempat Willis menunggu.
Hakim Harkin mengamati wajah bertanya-tanya para pengacara, lalu memandang
seluruh penonton. Ia menulis sesuatu yang ia sendiri tak bisa membacanya. Ia
merenungkan apa yang harus dilakukan selanjutnya.
Dewan jurinya melakukan pemogokan! Apa kata buku pegangan hakim mengenai hal
ini" Ia menarik mikrofon dan berkata, "Saudara-saudara sekalian, ada sedikit
masalah dengan dewan juri. Saya perlu berbicara dengan mereka. Saya minta Mr.
Rohr dan Mr. Cable ikut dengan saya. Semua lainnya tetap di tempat."
Pintu kembali terkunci. Hakim mengetuk sopan, tiga ketukan ringan diikuti
putaran pada kenop pintu. Pintu itu tidak membuka. "Siapa?" datang suara lakilaki dari dalam. "Ini Hakim Harkin," katanya keras. Nicholas berdiri di dekat pintu. Ia berpaling
dan tersenyum kepada rekan-rekannya. Millie Dupree dan Mrs. Gladys Card berdiri
di satu sudut dekat tumpukan koper, bergerak-gerak resah, takut menghadapi
penjara atau entah apa yang akan diberikan oleh Hakim. Namun anggota juri yang
lain masih mendongkol. Nicholas membuka pintu. Ia tersenyum ramah, seolah-olah tak ada apa-apa, seolaholah pemogokan adalah bagian rutin dari sidang. "Silakan masuk," katanya.
242 Harkin, mengenakan setelan kelabu, tanpa jubah, masuk bersama Rohr dan Cable di
belakangnya. "Ada masalah apa di sini"'^ ia bertanya sambil memeriksa ruangan
itu. Sebagian besar anggota juri duduk di belakang meja, dengan cangkir kopi,
piring kosong, dan koran berserakan di mana-mana. Phillip Savelle berdiri
seorang diri dekat jendela. Lonnie Shaver duduk di sudut, dengan komputer laptop
pada pangkuannya. Easter tak pelak lagi adalah pemimpin kelompok ini, dan
mungkin penghasutnya. "Kami merasa tidaklah adil bila para deputi itu menggeledah tas kami."
"Mengapa tidak?"
"Alasannya sudah jelas. Ini barang-barang pribadi kami. Kami bukan teroris atau
penyelundup obat bius, dan kalian bukan pegawai pabean." Nada suara Easter
tegas, dan fakta bahwa ia bicara demikian berani pada seorang hakim terhormat
membuat sebagian besar anggota juri itu bangga la adalah salah satu dari mereka,
pemimpin mereka, tak peduli apa pendapat Herman, dan ia sudah mengatakan pada
mereka lebih dari satu kali bahwa mereka bukan Hakim, bukan pengacara-pengacara?itu, bukan pihak-pihak yang bersengketa tetapi merekalah para anggota juri
?yang menjadi orang paling penting dalam sidang ini.
"Ini prosedur rutin dalam karantina juri," kata Yang Mulia, maju selangkah lebih
dekat pada Easter, yang sepuluh send lebih tinggi dan tidak berniat mundur
'Tapi itu tidak tertulis hitam di atas putih, bukan" Bahkan saya yakin keputusan
itu hanya ditentukan oleh hakim yang memimpin. Benar?"
243 "Ada beberapa alasan yang baik untuk langkah ini."
'Tidak cukup baik. Kami tidak akan keluar, Yang Mulia, sampai Anda berjanji tastas kami tidak akan digeledah." Easter mengucapkan kata-kata ini dengan rahang
mengeras dan sedikit membentak, dan jelaslah bagi Hakim dan para pengacara bahwa
ia bersungguh-sungguh. Ia juga berbicara mewakili kelompok. Lainnya tak ada yang
bergerak. Harkin melakukan kesalahan dengan melirik Rohr, yang tidak sabar menambahkan
pendapatnya. "Oh, Yang Mulia, apa masalahnya?" katanya tanpa pikir. "Orang-orang
ini tidak membawa bom plastik."
"Cukup," kata Harkin, namun Rohr sudah berhasil mencuri sedikit simpati dari
juri. Cable, tentu saja, merasakan hal yang sama, dan ingin menyampaikan
kepercayaan penuhnya pada apa pun yang disimpan para juri itu di koper mereka,
namun Harkin tidak memberinya kesempatan.
"Baiklah," kata Yang Mulia. 'Tas-tas ini tidak akan digeledah. Tapi bila saya
ketahui ada anggota juri yang memiliki barang yang dilarang oleh daftar yang
saya berikan kemarin, anggota juri itu akan didakwa melakukan penghinaan
terhadap pengadilan dan bisa dipenjara. Apakah bisa dipahami?"
Easter memandang sekeliling ruangan, mengamati setiap rekannya, yang kebanyakan
tampak lega dan beberapa di antaranya bahkan mengangguk. "Baiklah, Yang Mulia,"
sahutnya. "Bagus. Sekarang, apakah kita bisa meneruskan sidang?"
"Well, masih ada satu masalah lain." "Apakah itu?"
244 Nicholas mengangkat sehelai kertas dari meja, membaca sesuatu, kemudian berkata,
"Menurut peraturan Anda di sini, kami diizinkan mendapat kunjungan suami-istri
sekali seminggu. Kami pikir seharusnya frekuensinya lebih banyak."
"Berapa banyak?"
"Sebanyak mungkin."
Juri Pilihan The Runaway Jury Karya John Grisham di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
Ini kabar hebat bagi sebagian besar anggota juri. Semula memang ada gerutuan
dari beberapa laki-laki, terutama Easter, Fernandez, dan Lonnie Shaver, mengenai
jumlah kunjungan suami-istri itu, tapi yang wanita tidak membicarakannya.
Apalagi Mrs. Gladys Card dan Millie Dupree merasa sangat malu memberi kesan pada
Yang Mulia Hakim bahwa mereka mendesak agar bisa melakukan hubungan seks
sebanyak mungkin. Sudah bertahun-tahun yang lalu Mr. Card menderita sakit
prostat, dan, well, Mrs. Gladys Card berniat membuka rahasia ini untuk
membersihkan nama baiknya, tapi Herman Gnmes sudah mendahului berkata, "Dua kali
sudah cukup untuk saya."
Membayangkan si Herm tua meraba-raba di bawah selimut dengan Mrs. Grimes jadi
memancing tawa yang mematahkan ketegangan.
"Saya rasa kita tidak perlu melakukan survei," kata Hakim Harkin. "Apakah dua
kali bisa kita sepakati" Kita cuma dikarantina selama dua minggu, Saudarasaudara." "Dua, tapi tiga kali juga masih mungkin," Nicholas balas menawar.
"Baiklah. Apakah itu bisa diterima semuanya?" Yang Mulia memandang berkeliling
ruangan. Loreen Duke tertawa-tawa kecil sendirian di meja. Mrs.
245 Gladys Card dan Millie mencoba sebisa mungkin menghilang ke dalam dinding dan
tidak mau memandang ke mata Hakim.
"Ya, itu bisa diterima," jawab Jerry Fernandez dengan mata merah dan sisa mabuk.
Bila melewatkan satu hari tanpa seks, Jerry pasti sakit kepala, tapi ia tahu dua
hal: istrinya senang ia pergi dari rumah selama dua minggu mendatang, dan ia
bersama Poodle akan menyusun rencana.
"Saya keberatan dengan penjabaran kata-kata peraturan ini," kata Phillip Savelle
dari jendela, bicara untuk pertama kali dalam sidang ini. Ia memegang lembar
peraturan itu. "Defmisi Anda untuk orang yang berhak berpartisipasi dalam
kunjungan suami-istri ini tidak baik."
Dalam bahasa yang Iazim, bagian yang menimbulkan keberatan itu berbunyi
demikian: Pada setiap kunjungan suami-istri, masing-masing anggota juri bo-leh
melewatkan dua jam, sendirian di dalam kamamya, dengan istri atau suami atau
pacarnya. Hakim Harkin, bersama dua pengacara itu, dan setiap anggota juri di dalam
ruangan itu, membaca kata-kata peraturan tersebut dengan hati-hati, dan
bertanya-tanya apa yang diinginkan orang aneh ini. Tapi Harkin tidak hendak
mencari tahu. "Saya berikan jaminan saya, Mr. Savelle dan para anggota juri,
saya tidak bermaksud membatasi Anda sekalian dalam kaitan dengan kunjungan
suami-isti ini. Terus terang, saya tidak peduli apa yang Anda lakukan, atau
dengan siapa Anda melakukannya."
Jawaban ini tampaknya memuaskan Savelle. sekaligus membuat Mrs. Gladys Card
tersipu-sipu. 246 "Nah, ada yang lainnya?"
"Itu saja, Yang Mulia, dan terima kasih," sahut Herman keras, kembali menegaskan
diri sebagai pimpinan. "Terima kasih," kata Nicholas.
Scotty mangrum mengumumkan pada sidang, segera setelah juri duduk di tempat dan
merasa senang, bahwa ia sudah selesai dengan Dr. Kilvan. Dun-Cable memulai
pemeriksaan silang dengan begitu hati-hati, seolah-olah ia merasa terintimidasi
oleh pakar hebat itu. Mereka sepakat dengan beberapa statistik yang sama sekali
tidak berarti. Dr. Kilvan menyatakan yakin, dengan angka-angka yang melimpah
ruah tersebut, bahwa sekitar sepuluh persen dari seluruh perokok akhirnya
menderita kanker paru-paru
Cable menegaskan poin itu ini sudah dilakukannya sejak awal dan akan diteruskan?hingga akhir. "Jadi, Dr. Kilvan, bila merokok menyebabkan kanker, mengapa begitu
sedikit jumlah perokok yanng menderita kanker paru-paru?"
"Merokok sangat meningkatkan risiko terkena kanker paru-paru."
'Tetapi kebiasaan itu tidak selalu menyebabkan penyakit tersebut, bukan?"
'Tidak. Tidak setiap perokok menderita kanker paru-paru."
'Terima kasih." 'Tetapi bagi mereka yang merokok, risiko terkena kanker paru-paru jauh lebih
besar." Cable mulai memanas dan menekan. Ia menanyai Dr. Kilvan, apakah ia mengetahui
tentang penelitian 247 dua puluh tahun yang lalu dari Universitas Chicago, di mana para peneliti
menemukan insiden kanker paru-paru yang lebih besar bagi perokok yang tinggal di
daerah metropolitan daripada perokok yang tinggal di daerah pedesaan. Kilvan
sangat mengenai penelitian itu, meskipun ia sendiri tidak terlibat sedikit pun.
"Bisakah Anda menjelaskannya?" Cable bertanya
"Tidak." "Bisakah Anda mengajukan dugaan?"
"Ya. Penelitian itu terasa kontroversial ketika diterbitkan, sebab menunjukkan
faktor-faktor lain di luar tembakau yang mungkin menyebabkan kanker paru-paru."
"Seperti misalnya pencemaran udara?" "Ya."
"Apakah Anda mempercayai ini?" "Ada kemungkinan."
"Jadi, Anda mengakui bahwa polusi udara menyebabkan kanker?"
"Bisa jadi. Tapi saya mau menegaskan penelitian saya. Perokok di pedesaan lebih
banyak menderita kanker paru-paru daripada bukan perokok yang tinggal di
pedesaan, dan perokok di daerah perkotaan lebih banyak menderita kanker paruparu daripada bukan perokok di daerah perkotaan."
Cable kembali mengangkat sebuah laporan tebal. dan menarik perhatian dengan
membalik-balik halaman. Ia menanyai Dr. Kilvan, apakah ia tahu tentang
penelitian di Universitas Stockholm pada tahun 1989, di mana para peneliti
menegaskan bahwa ada kaitan antara faktor keturunan, merokok, dan kanker paruparu. 248 "Saya baca laporan itu," kata Dr. Kilvan. "Apakah Anda punya pendapat mengenai
laporan tersebut?" 'Tidak. Faktor herediter bukanlah spesialisasi saya."
"Jadi, Anda tidak bisa mengatakan ya atau tidak mengenai apakah faktor keturunan
mungkin berkaitan dengan merokok dan kanker paru-paru?"
"Saya tidak bisa."
1Tetapi Anda tidak menentang laporan ini, bukan?" "Saya tidak punya pendapat apa
pun mengenai laporan itu."
"Apakah Anda kenal para ahli yang melakukan riset tersebut?" "Tidak."
"Jadi, Anda tidak bisa mengatakan pada kami apakah mereka memenuhi syarat atau
tidak?" "Tidak. Saya yakin Anda sudah bicara dengan mereka."
Cable berjalan ke mejanya, memilih-milih berkas laporan, dan berjalan kembali ke
podium. Sesudah dua minggu di bawah pengamatan ketat, tapi hanya mengalami sedikit
pergerakan, saham Pynex mendadak bergejolak. Selain pengucapan Janji Kesetiaan
secara spontan, fenomena yang begitu membingungkan ruang sidang, sampai tak
seorang pun bisa mengungkapkan artinya, sidang tersebut tidak menimbulkan drama
hebat lagi hingga Senin siang. ketika dewan juri itu terguncang. Satu di antara
sekian banyak pengacara di pihak tergugat membocorkan kepada salah satu analis
keuangan itu bahwa Stella Hulic secara umum dipandnng sebagai juri yang meng-249
untungkan bagi tergugat. Ucapan ini diulangi beberapa kali, dan bersama setiap
cerita, pentingnya Stella bagi industri tembakau membubung naik. Mereka
berbondong-bondong menelepon ke New York, bahwa tergugat telah kehilangan
miliknya yang paling berharga Stella Hulic, yang saat itu sedang tergeletak ?teler di sofa rumahnya karena martini.
Kehebohan desas-desus itu ditambah dengan berita menarik mengenai pembobolan
rumah juri Easter Mudah saja mengasumsikan bahwa pengacau itu dibayar oleh
industri tembakau, dan karena mereka sudah dipergoki atau setidaknya sangat
dicurigai, keadaannya tampak buruk bagi pihak tergugat. Mereka kehilangan
seorang anggota juri. Mereka tepergok berbuat curang. Langit runtuh.
Selasa pagi, saham Pynex ditawarkan seharga 79,5, dan dengan cepat jatuh menjadi
78 dalam transaksi yang jadi kian berat, bersama pagi yang terus berjalan dan
desas-desus yang terus berkembang. Angkanya mencapai 76,25 menjelang tengah
hari, ketika sebuah laporan baru diterima dari Biloxi. Seorang analis yang
benar-benar ada di dalam ruang sidang di sana menelepon kantornya dengan kabar
bahwa para juri menolak keluar pagi ini, melakukan pemogokan gara-gara kesaksian
yang menjemukan oleh para pakar di pihak penggugat.
Dalam beberapa detik, laporan itu sudah diulangi seratus kali, dan sudah menjadi
fakta di Wall Street bahwa dewan juri di sana berontak terhadap penggugat. Harga
melonjak sampai 77, terbang melewati 78, mencapai 79, dan hampir mencapai 80
ketika istirahat makan siang.
Lima Belas Di antara enam wanita yang tersisa dalam dewan juri, yang paling ingin
disisihkan Fitch adalah Rikki Coleman, tiga puluh tahun, ibu dua anak yang
cantik dan sehat. Ia memperoleh 21.000 dolar setahun sebagai administrator arsip
di rumah sakit lokal. Suaminya berpenghasilan 36.000 dolar setahun sebagai pilot
swasta. Mereka tinggal di rumah pinggir kota yang nyaman, dengan lapangan rumput
terpangkas dan kredit pemilikan rumah sebesar 90.000 dolar, dan mereka masingmasing mengendarai mobil Jepang, keduanya sudah lunas. Mereka menabung dengan
cermat dan menanamkan uang mereka secara konservatif 8.000 dolar tahun lalu
?dalam simpanan. Mereka sangat aktif di gereja setempat ia mengajar anak-anak
?kecil di Sekolah Minggu, suaminya anggota paduan suara.
Jelaslah bahwa suami-istri Coleman tidak memiliki kebiasaan-kebiasaan buruk.
Mereka tidak merokok dan tidak minum minuman keras. Si suami suka berjoging dan
main tenis, si istri menghabiskan satu jam sehari di klub kebugaran. Karena
hidup yang bersih itu dan karena latar belakangnya dalam pera 251 250 watan kesehatan. Fitch merasa takut pada Rikki Coleman sebagai anggota juri.
Catatan medis yang didapat dari dokter kandungan-nya tidak mengungkapkan apa pun
yang luar biasa. Dua kehamilan, dengan persalinan dan pemulihan yang sempurna.
Check up tahunan dilakukan pada waktunya. Mamografi dua tahun yang lalu tidak
menunjukkan apa pun yang luar biasa. Tingginya 175 senti, bobotnya 58 kilo.
Fitch punya tujuh catatan medis dari kedua belas anggota juri. Catatan Easter
tidak dapat ditemukan karena alasan-alasan yang jelas. Herman Grimes buta dan
tidak menyembunyikan apa pun. Savelle masih baru dan Fitch sedang menggali
tentang dirinya. Lonnie Shaver tidak pernah ke dokter sedikitnya dalam dua puluh
tahun terakhir. Dokter Sylvia Tay-lor-Tatum tewas beberapa bulan sebelumnya
dalam kecelakaan kapal, dan penggantinya adalah dokter baru yang tidak tahu
seluk-beluk permainan. Permainan itu serius, dan Fitch menuliskan sebagian besar peraturannya. Setiap
tahun. The Fund menyumbangkan satu juta dolar ke organisasi yang dikenal sebagai
Judicial Reform Alliance, kelompok yang ribut di Washington, dan terutama
didanai oleh perusahaan asuransi, asosiasi medis, dan kelompok-ke-lompok
industri. Serta perusahaan rokok. The Big Four melaporkan sumbangan tahunan
sebesar seratus ribu dolar masing-masing, dengan Fitch dan The Fund menyelipkan
satu juta lagi ke bawah pintu. Tujuan JRA adalah melobi undang-undang untuk
membatasi besarnya jumlah ganti kerugian yang bisa di-benkan daljim suatu
perkara. Secara lebih spesifik,
meniadakan gangguan tuntutan ganti rugi karena suatu produk.
Luther Vandemeer, CEO dari Trellco, adalah anggota yang vokal dalam dewan
komisaris JRA, dan dengan Fitch diam-diam memberikan dukungan, Vandemeer kerap
kali bersikap kasar tanpa memedulikan anggota organisasi itu. Fitch tidak
terlihat, tapi ia mendapatkan apa yang diinginkannya. Melalui Vandemeer dan JRA,
Fitch memberikan tekanan sangat berat kepada perusahaan asuransi, yang pada
gilirannya menekan dokter-dokter lokal, yang pada gilirannya membocorkan catatan
yang sangat konfidensial dan sensitif dari pasien-pasien tertentu. Jadi, ketika
Fitch ingin Dr. Dow di Biloxi secara tak sengaja mengirimkan catatan medis Mrs.
Gladys Card ke kotak pos tak dikenal di Baltimore, ia minta Vandemeer
menghubungi orang-orang St. Louis Mutual, perusahaan asuransi penanggung kasus
gugatan malapraktek Dr. Dow. Oleh St. Louis Mutual, Dr. Dow diberitahu bahwa
pertanggungannya mungkin akan dicoret bila ia menolak ikut dalam permainan, dan
ia pun dengan senang hati menuruti.
Fitch sudah punya cukup banyak catatan medis, tapi sejauh ini tidak ada apa pun
yang bisa membantu menentukan vonis. Keberuntungannya datang saat makan siang
hari Selasa. Ketika Rikki Coleman masih bernama Rikki Weld, ia kuliah di college kecil di
Montgomery, Alabama, dan ia sangat populer. Gadis-gadis tercantik di sekolah itu
dikenal suka berkencan dengan pemuda-pemuda dari Auburn. Sewaktu penyelidikan
rutin mengenai latar belakangnya berlangsung, penyelidik Fitch di Montgo 253 252 mery punya firasat bahwa Rikki pernah punya banyak pacar. Fitch menyelidiki
firasat ini dengan mendesak lewat JRA, dan sesudah dua minggu menemui jalan
buntu, akhirnya mereka menemukan klinik yang tepat.
Tempat itu adalah rumah sakit swasta kecil khusus untuk wanita di pusat kota
Montgomery, satu di antara tiga tempat aborsi di kota tersebut pada waktu itu.
Saat kuliah sebagai mahasiswi junior, seminggu sesudah ulang tahunnya yang kedua
puluh, Rikki Weld melakukan aborsi.
Dan Fitch punya catatannya. Dari telepon dikabarkan bahwa berkasnya akan datang.
Ia tertawa sendiri ketika mengambil lembaran-lembaran kertas dari mesin faksnya.
Tidak ada nama si ayah, tapi itu tidak jadi soal. Rikki berjumpa dengan Rhea,
suaminya, satu tahun setelah ia lulus college. Pada waktu aborsi itu terjadi,
Rhea adalah mahasiswa senior di Texas A & M, dan kemungkinan besar waktu itu
keduanya belum berjumpa. Fitch bersedia bertaruh berapa saja bahwa aborsi itu merupakan rahasia gelap
yang nyaris terlupakan oleh Rikki, dan jelas tak pernah diungkapkan kepada
suaminya. Motel itu adalah Siesta Inn di Pass Christian, setengah jam ke barat di
sepanjang Coast. Perjalanan itu ditempuh dengan bus sewaan. Lou Dell dan Willis
duduk di depan bersama sopir, dan empat belas anggota juri terpencar di seluruh
tempat duduk. Tidak ada dua orang yang duduk bersama. Tidak ada percakapan.
Mereka letih dan lesu, sudah merasa terisolasi dan terpenjara, meskipun belum
lagi melihat rumah 254 sementara mereka. Selama dua minggu pertama sidang, pembubaran pada pukul lima
berarti pembebasan; mereka pergi dengan tergesa-gesa dan meluncur kembali ke
dunia nyata, kembali ke rumah, anak-anak, dan makanan Danas, kembali pada
pekerjaan rumah dan mungkin pekerjaan kantor. Kini pembubaran berarti perjalanan
ke sel lain, tempat mereka diawasi, dipantau, dan dilindungi dari bayang-bayang
jahat entah di mana Hanya Nicholas yang merasa gembira dengan karantina ini, tapi ia memperlihatkan
paras lesu seperti yang lain.
Harrison County menyewa seluruh lantai pertama salah satu sayap motel itu untuk
mereka, semuanya dua puluh kamar, meskipun hanya sembilan belas yang diperlukan.
Lou Dell dan Willis mendapat kamar yang terpisah oleh pintu menuju bangunan
utama tempat resepsi dan restoran. Seorang deputi muda berperawakan kekar
bernama Chuck menempati satu kamar di ujung lain koridor itu, dimaksudkan untuk
menjaga pintu yang menuju halaman parkir.
Kamar-kamar itu ditentukan oleh Hakim Harkin sendiri. Tas-tas sudah diangkut dan
ditempatkan, tanpa dibuka, dan sudah pasti tidak diperiksa. Kunci-kunci
dibagikan seperti permen oleh Lou Dell, yang makin berlagak sok penting setiap
jam. Ranjang-ranjang ditendang dan diperiksa sepasang dalam setiap kamar, ?karena alasan tertentu. TV dihidupkan, tapi sia-sia. Tidak ada acara, tidak ada
siaran berita selama karantina ini. Hanya film-film dari stasiun motel itu.
Kamar mandi diteliti, keran diperiksa, toilet diguyur. Dua minggu di sini bakal
terasa seperti setahun. 255 Bus itu sudah tentu dibuntuti oleh anak buah Fitch. Bus tersebut meninggalkan
gedung pengadilan dengan pengawalan polisi bersepeda motor di depan dan
belakang. Mudah untuk membuntuti polisi-polisi itu. Dua detektif yang bekerja
untuk Rohr juga menguntit. Tak seorang pun berharap lokasi motel itu bisa dijaga
tetap rahasia. Nicholas menempati kamar yang diapit oleh Savelle dan Kolonel Herrera. Kamar
untuk para pria terletak berdampingan; yang wanita di seberang koridor, seolaholah pemisahan seperti itu diperlukan untuk mencegah mereka supaya tidak mainmain. Lima menit sesudah Nicholas masuk kamar, ruangan itu mulai terasa pengap.
Sepuluh menit kemudian, Willis mengetuk keras, menanyakan apakah semuanya beres.
"Nya-man sekali," kata Nicholas tanpa membuka pintu.
Pesawat telepon sudah dicabut, demikian pula mini-bar. Sebuah kamar di ujung
koridor dikeluarkan ranjangnya dan dilengkapi dengan dua meja bundar, telepon,
kursi-kursi yang nyaman, sebuah TV layar lebar, dan bar yang lengkap dengan
segala minuman nonalkohol. Seseorang menjulukinya Ruang Pesta, dan nama itu
melekat. Setiap telepon harus disetujui oleh salah satu penjaga mereka, dan
tidak diperkenankan menerima telepon masuk. Telepon darurat ditangani melalui
Juri Pilihan The Runaway Jury Karya John Grisham di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
front desk. Di dalam Kamar 40, tepat di seberang Ruang Pesta, ranjang-ranjangnya
juga sudah disingkirkan dan sudah diisi dengan meja makan sementara.
Tidak ada satu pun anggota juri yang boleh meninggalkan sayap motel itu tanpa
izin lebih dahulu dari Hakim Harkin, atau i/in di tempat dari Lou Dell atau
salah satu deputi. Tidak ada jam malam, sebab
256 mereka tidak bisa ke mana-mana, tapi Ruang Pesta itu tutup pukul sepuluh.
Makan malam mulai pukul enam sampai tujuh. sarapan pagi mulai pukul enam sampai
setengah sembilan, dan mereka tidak diharapkan makan bersama-sama. Mereka bisa
datang dan pergi. Mereka boleh mengisi satu piring dan kembali ke kamar mereka.
Hakim Harkin sangat memperhatikan mutu makanannya, dan ingin menerima laporan
setiap pagi, apakah ada keluhan.
Hidangan hari Selasa kalau bukan ayam goreng tentu ikan snapper panggang, dengan
salad dan banyak sayur-mayur. Mereka tercengang dengan selera makan mereka.
Meski tidak mengerjakan apa pun sepanjang hari, kecuali duduk dan mendengarkan,
sebagian besar merasa lemah karena kelaparan saat makanan tiba pukul enam.
Nicholas mengisi piring pertama dan duduk di ujung meja, melibatkan semua orang
dalam percakapan dan mendesak agar mereka makan bersama. Ia sangat bersemangat
dan ceria, seolah-olah karantina itu hanyalah petualangan. Antu-siasmenya
sedikit menular. Hanya Herman Grimes yang makan di kamarnya. Mrs. Grimes menyiapkan dua piring
dan pergi dengan tergesa-gesa. Hakim telah memberikan instruksi tegas secara
tertulis, melarangnya makan bersama para juri. Sama untuk Lou Dell, Willis, dan
Chuck. Jadi, ketika Lou Dell memasuki ruangan dengan niat untuk makan malam dan
mendapati Nicholas di tengah suatu cerita, percakapan itu akan berhenti. Ia
menyendok sejumput kacang polong, dada ayam, dan sepotong roti, lalu berlalu.
257 Mereka satu kelompok sekarang, terisolasi dan terasing, terputus dari dunia luar
dan terbuang ke Siesta Inn, di luar keinginan mereka. Mereka tidak punya siapa
pun kecuali diri mereka sendiri. Easter bertekad untuk membuat mereka tetap
gembira. Mereka akan menjadi satu kelompok, bila bukan satu keluarga. Ia akan
mengusahakan agar tidak ada per-pecahan dan klik-klik.
Mereka menonton dua film di Ruang Pesta. Pukul sepuluh, mereka semua tidur.
"Aku sudah siap untuk kunjungan suami-istri," Jerry Fernandez mengumumkan ketika
sarapan, kurang-lebih ke arah Mrs. Gladys Card, yang jadi merah padam.
"Benar," kata wanita itu, seraya memutar mata ke arah langit-langit. Jerry
tersenyum padanya, seolah-olah wanita itulah objek kerinduannya. Sarapan benarbenar merupakan pesta segala hidangan, mulai ham goreng sampai cornflake.
Di tengah sarapan, Nicholas datang dengan sapaan pelan pada kelompok tersebut,
wajahnya muram. "Aku tidak mengerti, mengapa kita tidak boleh punya telepon,"
itulah kata-kata pertama dari mulutnya, dan suasana pagi yang menyenangkan itu
mendadak jadi kecut. Ia duduk di hadapan Jerry, yang membaca wajahnya dan
langsung tanggap. "Mengapa kita tidak boleh minum bir dingin?" Jerry bertanya. "Bila di rumah, aku
minum sekaleng bir dingin setiap malam, mungkin dua. Siapa yang punya hak
menentukan apa yang boleh kita minum di sini?"
"Hakim Harkin," jawab Millie Dupree, perempuan yang menjauhi alkohol.
258 "Sialan." "Dan bagaimana dengan televisi?" Nicholas bertanya. "Mengapa kita tidak boleh
nonton televisi" Aku selalu nonton televisi semenjak sidang ini mulai, dan
rasanya tidak banyak berita apa-apa." Ia menoleh pada Loreen Duke, wanita
bertubuh besar dengan piring penuh telur goreng. "Apa kau pernah melihat siaran
berita mendadak, dengan laporan terakhir tentang sidang itu?"
'Tidak." Ia memandang Rikki Coleman yang duduk memegang semangkuk kecil cornflake. "Dan
bagaimana dengan ruang olahraga, tempat untuk mengeluarkan keringat sesudah
delapan jam di dalam ruang sidang" Sudah tentu mereka bisa mencan motel dengan
ruang olahraga." Rikki mengangguk. memberikan persetujuan penuh.
Loreen menelan telurnya dan berkata, "Yang tidak kumengerti adalah, mengapa kita
tidak dipercaya dengan telepon" Anak-anakku mungkin perlu meneleponku. Rasanya
tidak akan ada penjahat yang menelepon kamarku dan mengancam."
"Aku cuma ingin sekaleng bir dingin, atau dua," kata Jerry. "Dan mungkin
beberapa kunjungan suami-istri," ia menambahkan, sekali lagi memandang Mrs.
Gladys Card. Gerutuan itu makin menghebat di sekitar meja, dan sepuluh menit setelah
kedatangan Easter, para juri itu sudah di tepi pemberontakan. Kekesalan mereka
kini berubah jadi sederet makian. Bahkan Herrera, kolonel purnawirawan yang bisa
berkemah di hutan, tidak senang dengan pilihan minuman yang ditawarkan di
259 Ruang Pesta. Millie Dupree keberatan karena tidak ada surat kabar. Lonnie Shaver
punya urusan bisnis mendesak, dan sama sekali tidak suka gagasan dikarantina.
"Aku bisa berpikir sendiri," katanya. "Tak seorang pun bisa mempengaruhiku."
Paling tidak, ia butuh telepon yang tidak dibatasi. Phillip Savelle berlatih
yoga di hu-tan setiap fajar, seorang diri, hanya ia sendiri bersatu dengan alam,
dan di situ tak ada sebatang pohon pun dalam jarak dua ratus meter dari motel.
Dan bagaimana dengan gereja" Mrs. Card adalah jemaat gereja Baptis yang taat,
tak pernah melewatkan persekutuan doa pada Rabu malam, kunjungan pada hari
Selasa, WMU pada hari Jumat, dan tentu saja hari Sabat yang penuh dengan
pertemuan. "Kita sebaiknya membereskan masalah ini sekarang," kata Nicholas sungguhsungguh. "Kita akan tinggal di sini selama dua minggu, mungkin tiga. Menurutku
kita perlu minta perhatian Hakim Harkin."
Hakim Harkin dan sembilan pengacara sedang berjejalan dalam ruang kerjanya,
tawar-menawar tentang hal-hal yang tidak akan disampaikan pada juri. Ia menuntut
para pengacara itu agar datang pukul delapan setiap pagi untuk melakukan
pemanasan menjelang pertarungan, dan ia sering kali menahan mereka satu atau dua
jam sesudah dewan juri pergi. Ketukan keras menyela debat sengit antara Rohr dan
Cable. Gloria Lane mendorong pintu hingga terbuka, me-nabrak kursi yang diduduki
oleh Oliver McAdoo. "Ada masalah dengan juri," katanya muram. Harkin melompat berdiri. "Apa!"
"Mereka ingin bicara dengan Anda. Itu saja yang saya ketahui."
260 Harkin melihat arlojinya. "Di mana mereka?" "Di motel."
"Tidak bisakah kita membawa mereka ke sini?"
'Tidak. Kami sudah mencoba. Mereka tidak mau datang, sampai mereka bicara dengan
Anda." Pundak Harkin melorot dan mulutnya ternganga. "Ini benar-benar edan," kata
Wendall Rohr pada din sendiri. Pengacara-pengacara itu menatap sang hakim, yang
memandang kosong pada setumpuk kertas di meja kerjanya dan berpikir. Kemudian ia
menggosokkan tangan dan melontarkan senyum lebar dibuat-buat pada mereka. "Mari
kita pergi menemui mereka."
Konrad menerima telepon pertama pada pukul 08.02. Perempuan itu tidak mau bicara
dengan Fitch, cuma ingin memberi informasi bahwa dewan juri sekali lagi merasa
gelisah dan tak mau keluar sampai Hakim Harkin pergi ke Siesta Inn dan
menenangkan mereka. Konrad berlari ke ruangan Fitch dan menyampaikan pesan itu.
Pukul 08.09, wanita itu menelepon lagi dan meng-informasikan pada Konrad bahwa
Easter akan memakai kemeja denim warna gelap di atas T-shirt cokelat, dengan
kaus kaki merah dan celana khaki tanpa kanji seperti biasa. Kaus kaki merah, ia
mengulangi. Pada pukul 08.12, ia menelepon untuk ketiga kalinya dan minta berbicara dengan
Fitch yang sedang mondar-mandir di sekeliling meja kerjanya sambil menarik-narik
jenggot. Fitch mencengkeram gagang telepon. "Halo."
"Selamat pagi. Fitch," katanya.
261 "Selamat pagi, Marlee."
"Kau pernah pergi ke St. Regis Hotel di New Orleans?" "Tidak."
"Letaknya di Canal Street di French Quarter. Di atapnya ada bar terbuka. Namanya
Terrace Grill. Carilah meja yang menghadap ke Quarter. Datanglah ke sana pukul
tujuh malam ini. Aku akan ke sana sesudahnya. Kau mengerti?"
"Ya." "Datanglah seorang diri, Fitch. Aku akan menga-wasimu memasuki hotel, dan kalau
kau membawa teman, pertemuan ini batal. Oke?"
"Oke." "Dan bila kau berusaha melacakku, aku akan menghilang."
"Kau boleh pegang kata-kataku." "Mengapa aku tidak merasa terhibur oleh
ucapanmu, Fitch?" ia memutus sambungan.
Cable, Rohr, dan Hakim Harkin disambut di front desk oleh Lou Dell, yang
kebingungan dan ketakutan, mencerocos betapa hal ini tidak pernah terjadi pada
nya; ia selalu bisa mengendalikan juri. Ia membawa mereka ke Ruang Rapat, tempat
tiga belas dari empat belas anggota juri itu berkumpul. Herman Grimes adalah
satu-satunya yang tidak ikut serta. Ia berdebat menentang taktik yang dipakai
oleh kelompok itu, dan membuat Jerry Fernandez gusar, sampai mencerca-nya. Jerry
menunjukkan bahwa Herman membawa istrinya, ia tidak bisa memanfaatkan televisi
atau surat kabar, tidak lagi minum, dan mungkin tidak
262 butuh tempat olahraga. Jerry minta maaf setelah Millie Dupree menyuruhnya.
Yang Mulia Hakim tidak bisa berlama-lama menunjukkan kekesalannya. Sesudah
beberapa sapaan halo dan selamat pagi yang ragu-ragu, ia membuat kesalahan
dengan berkata, "Saya agak terganggu dengan ini"
Nicholas menanggapi ucapan ini, "Kami tidak tertarik untuk mendengarkan
teguran." Rohr dan Cable secara tegas sudah dilarang berbicara, dan mereka berdiri dekat
pintu, menyaksikan dengan geli. Keduanya tahu bahwa pemandangan ini mungkin
takkan pernah terulang lagi sepanjang karier hukum mereka.
Nicholas sudah menuliskan daftar keluhan mereka. Hakim Harkin membuka mantelnya,
duduk, dan tak lama kemudian diserbu dari segala penjuru. Ia kalah jumlah dan
praktis tak berdaya. Bir tidak jadi masalah. Surat kabar bisa disensor di front desk. Telepon masuk
tanpa pembatasan bisa ditenma Sama untuk televisi, tapi hanya bila mereka
berjanji tidak akan menonton berita lokal. Ruang olahraga mungkin jadi masalah,
tapi ia akan mengusahakannya. Kunjungan ke gereja bisa diatur.
Sebenarnya, semua fleksibel.
"Bisakah Anda menjelaskan mengapa kami ada di sini?" Lonnie Shaver bertanya.
Ia mencoba. Ia berdeham dan dengan enggan berusaha membenarkan alasannya
mengurung mereka. Ia bicara sedikit mengenai kontak ilegal, mengenai apa yang
sejauh ini telah terjadi dengan dewan juri ini, dan dengan samar-samar ia
menyinggung peristiwa - 263 peristiwa yang pernah terjadi dalam sidang perkara tembakau lainnya.
Pelanggaran tersebut didokumentasikan dengan baik. dan di waktu lampau kedua
belah pihak pernah sama-sama bersalah. Fitch sudah meninggalkan jejak lebar di
medan peradilan perkara tembakau. Kaki-tangan beberapa pengacara di pihak
penggugat juga pernah melakukan tindakan kotor dalam kasus-kasus lain. Tetapi
Hakim Harkin tidak bisa membicarakan hal itu di depan jurinya. la harus hatihati dan tidak menimbulkan prasangka terhadap pihak mana pun.
Pertemuan itu berlangsung selama satu jam. Harkin meminta jaminan tidak ada
pemogokan lagi di masa mendatang, tetapi Easter tidak memberikan janji.
Harga saham Pynex turun dua poin akibat berita pemogokan kedua. yang menurut
seorang analis di ruang sidang itu disebabkan oleh reaksi negatif tidak jelas
dari para anggota juri terhadap taktik tertentu yang dipergunakan oleh regu
pembela sehari sebelumnya. Taktik-taktik itu pun tidak dijelaskan. Desas-desus
kedua oleh analis lain di Biloxi sedikit memper-baiki keadaan, dengan
berspekulasi bahwa tak seorang pun di ruang sidang itu tahu pasti mengapa dewan
juri melakukan pemogokan. Harga saham bergeser turun setengah poin lagi sebelum
kemudian pulih dan beringsut naik dalam transaksi pagi.
Ter dalam rokok menimbulkan kanker, setidaknya pada tikus laboratorium. Sudah
lima belas tahun terakhir ini Dr. James Ueuker melakukan percobaan dengan tikus
laboratorium. Ia melakukan banyak pe 264 nelitian sendiri dan secara ekstensif mempelajari karya peneliti-peneliti lain
di seluruh penjuru dunia. Menurut pendapatnya, paling sedikit ada enam
penelitian penting yang secara konklusif rnenghubungkan kebiasaan merokok dengan
kanker paru-paru. Dengan sangat terperinci ia menjelaskan kepada juri, bagaimana
ia dan kelompoknya mengambil endapan asap tembakau, yang biasanya hanya disebut
"ter", dan menggosok-kannya langsung pada kulit tikus putih yang tampaknya
berjumlah jutaan. Foto-fotonya diperbesar dan berwama. Tikus yang beruntung
hanya mendapat satu kali gosokan ter, yang lain seperti dicat. Tidaklah
mengejutkan, makin banyak ter, makin cepat timbul kanker kulit.
Memang jauh perbedaan antara tumor permukaan pada tikus dan kanker paru-paru
pada manusia, dan Dr. Ueuker, dengan Rohr yang memimpin jalan, tidak sabar untuk
mengaitkan keduanya. Sejarah kedokteran penuh dengan penelitian yang membuktikan
bahwa penemuan laboratorium temyata berlaku pada manusia. Perkecualiannya
langka. Meskipun tikus dan manusia hidup dalam lingkungan yang sangat jauh
berbeda, hasil pengujian terhadap binatang sepenuhnya konsisten dengan hasil
temuan epidemiologi pada manusia.
Setiap konsultan juri yang tersedia hadir dalam ruang sidang selama kesaksian
Ueuker. Tikus kecil yang menjijikkan memang bukan masalah, tapi kelinci dan
anjing beagle bisa menjadi binatang peliharaan untuk bermain. Penelitian Ueuker
selanjutnya melibatkan olesan ter pada kelinci, dengan hasil akhir yang sama.
Tes terakhirnya menggunakan tiga puluh anjing beagle yang diajar untuk merokok
melalui 265 pipa dalam trakea mereka. Para perokok berat itu mengkonsumsi sembilan batang
rokok sehari; setara kurang-lebih empat puluh batang rokok untuk seorang lakilaki berbobot 75 kilogram. Pada anjing-anjing ini terdeteksi kerusakan paru-paru
serius dalam bentuk tumor ganas sesudah merokok selama 875 hari berturut-turut.
Ueuker memakai anjing karena mereka menunjukkan reaksi yang sama terhadap rokok.
seperti halnya pada manusia.
Akan tetapi ia tidak akan bercerita tentang kelinci dan anjing beagle-nya kepada
dewan juri. Seorang amatir tak terlatih sekalipun bisa melihat wajah Millie
Dupree dan tahu bahwa ia merasa sangat kasihan pada tikus-tikus itu, dan menaruh
dendam terhadap Ueuker karena membunuh mereka. Sylvia Taylor-Tatum dan Angel
Weese juga menunjukkan tanda-tanda tidak suka secara terbuka. Mrs. Gladys Card
dan Phillip Savelle memperlihatkan perasaan tidak setuju secara samar-samar.
Laki-laki lainnya tak bergeming.
Saat makan siang, Rohr dan kawan-kawan mengambil keputusan untuk membatalkan
kesaksian lebih lanjut dari James Ueuker.
266 Enam Belas Jumper, deputi penjaga ruang sidang yang tiga belas hari sebelumnya menerima
catatan dari Marlee dan menyerahkanya pada Fitch, didekati saat makan siang dan
ditawari lima ribu dolar kontan untuk minta izin tidak masuk bekerja karena
kejang perut, diare, atau penyakit semacamnya, dan bepergian dengan berpakaian
biasa bersama Pang ke New Orleans untuk semalam menikmati makanan, bersenangsenang, mungkin juga memanggil seorang call girl bila Jumper menginginkannya.
Pang hanya membutuhkan beberapa jam pekerjaan ringan darinya. Jumper butuh
uangnya. Mereka meninggalkan Biloxi sekitar pukul setengah satu dengan van sewaan. Saat
mereka tiba di New Orleans dua jam kemudian. Jumper sudah terbujuk untuk
sementara waktu menanggalkan seragamnya dan bekerja bagi Arlington West
Associates. Pang mena-warinya 25.000 dolar untuk enam bulan bekerja, 9.000 dolar
lebih banyak daripada yang diperolehnya saat ini selama satu tahun penuh.
Mereka check in di kamar mereka di Hotel St. Regis, dua kamar single di kirikanan kamar Fitch, 267 yang hanya bisa memperoleh empat kamar dari hotel tersebut. Kamar Holly terletak
di ujung koridor. Dubaz, Joe Boy, dan Dante tinggal empat blok dari sana di
Royal Sonesta. Mula-mula Jumper diparkir pada kursi bar di lounge, tempat ia
bisa memandang ke pintu masuk hotel.
Saat menunggu dimulai. Tidak ada tanda-tanda dari perempuan itu, sementara siang
mulai bergeser menjadi gelap, tapi tak seorang pun terkejut. Jumper dipindahkan
empat kali, dan dengan cepat menjadi bosan melakukan pekerjaan mata-mata.
Fitch meninggalkan kamarnya beberapa menit menjelang pukul tujuh dan naik lift
ke atap. Mejanya terletak di sebuah sudut. dengan pemandangan indah ke arah
Quarter. Holly dan Dubaz duduk di sebuah meja, sepuluh kaki dari sana, keduanya
berpakaian rapi dan seolah-olah tidak memedulikan orang lain. Dante dan seorang
teman kencan bayaran berok mini hitam duduk di meja lain. Joe Boy akan memotret.
Pukul setengah delapan, wanita itu muncul entah dari mana. Baik Jumper maupun
Pang tidak melapor melihatnya di mana pun dekat lobi depan. Ia muncul begitu
Juri Pilihan The Runaway Jury Karya John Grisham di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
saja melewati pintu prancis di atap dan Iang-sung ke meja Fitch. Fitch kelak
berspekulasi bahwa perempuan itu berbuat sama seperti mereka menyewa kamar di ?hotel itu dengan nama Iain dan memakai tangga. Ia memakai celana panjang dan
jas, serta sangat cantik rambut hitam'pendek, mata cokelat, dagu dan pipi
?kokoh, makeup yang sangat tipis, dan memang hanya sedikit yang dibutuhkan. Fitch
menduga usianya antara 28 sampai 32. Ia duduk dengan cepat, demikian cepatnya
hingga Fitch udak sempat menawar-268
kan kursi kepadanya. Ia duduk tepat di hadapannya, dengan punggung menghadap ke
meja-meja lain. "Senang berjumpa denganmu," kata Fitch pelan, melirik berkeliling pada meja-meja
Iain, untuk memeriksa apakah ada yang mendengarkan.
"Ya, sangat menyenangkan," jawabnya sambil bertelekan.
Pelayan muncul dengan sangat efisien dan menanyakan apakah ia ingin minum
sesuatu. Tidak. Pelayan itu sudah disuap dengan uang tunai untuk mengambil apa
saja yang telah disentuh jarinya gelas, piring, sendok-garpu, asbak, apa saja.
?Tapi si pelayan tidak akan mendapatkan kesempatan.
"Apa kau lapar?" Fitch bertanya, meneguk air mineral.
'Tidak. Aku tergesa-gesa."
"Mengapa?" "Sebab makin lama aku duduk di sini, makin banyak foto yang bisa diambil
begundalmu." "Aku datang sendirian."
"Tentu saja. Kau suka kaus kaki merah itu?" Sebuah band jazz mulai main di atap
itu, tapi ia tidak menghiraukan. Matanya tak; pernah meninggalkan mata Fitch.
Fitch menoleh ke belakang d"n mendengus. Masih sulit uniuk mempercayai bahwa ia
sedang bercakap-cakap dengan kekasih salah satu juri. Sebelum ini, ia sudah
pernah mengadakan kontak Udak langsung dengan anggota juri, beberapa kali dalam
bentuk berbeda, tapi tidak pernah sedekat ini.
Dan perempuan ini datang padanya!
"Dari mana dia berasal?" tanya Fitch.
269 "Apa bedanya" Dia ada di sini." "Apakah dia suamimu?" "Bukan." "Pacar?"
"Kau banyak pertanyaan."
"Kau mengundang banyak pertanyaan, Nona. Dan kau berharap aku mengajukannya."
"Dia seorang kenalan."
"Kapan dia memakai nama Nicholas Easter?"
"Apa bedanya" Itu namanya yang sah. Dia penduduk sah negara bagian Mississippi,
pemilih terdaftar. Dia bisa mengubah namanya sekali sebulan kalau mau."
Ia tetap menempelkan tangan di bawah dagu. Fitch tahu, perempuan ini takkan
melakukan kesalahan dengan meninggalkan sidik jari. "Bagaimana denganmu?" tanya
Fitch. "Aku?" "Yeah, kau tidak terdaftar untuk memberikan suara di Mississippi."
"Bagaimana kau tahu?"
"Sebab kami sudah memeriksa. Tentu saja dengan asumsi bahwa nama aslimu adalah
Marlee, dan bila itu dieja dengan benar."
"Kau terlalu banyak mengambil asumsi."
"Itulah tugasku. Apakah kau berasal dari Coast?"
'Tidak." Joe Boy membungkuk di antara dua tanaman boxwood plastik, cukup lama untuk
mengambil enam foto samping wajah perempuan itu. Untuk mendapatkan gambar
wajahnya dengan jelas, ia perlu berakrobat dari atas susuran bata, delapan belas
lantai di atas Canal. Ia akan tetap tinggal di rumpun tanaman itu
270 dan berharap mendapatkan foto yang^Hih baik saat wanita itu berlalu.
Fitch menggoyang-goyangkan es dalam geX>.nya. "Jadi, mengapa kita ada di sini?"
ia bertanya. "Satu pertemuan disusul dengan pertemuan selanjutnya "
"Dan ke manakah semua pertemuan itu akan membawa kita?" "Ke vonis."
"Dengan imbalan, aku yakin."
"Imbalan kedengarannya cukup meyakinkan. Apakah kau merekam ini?" Ia tahu benar
bahwa Fitch merekam setiap suara.
"Tentu saja tidak "
Fitch boleh memainkan rekamannya dalam tidurnya, ia tak peduli. Fitch tidak akan
mendapatkan keuntungan apa pun dengan membagikan informasi ini pada orang lain.
Risikonya terlalu tinggi untuk lan pada polisi atau Hakim, lagi pula itu tidak
cocok dengan modus operandinya. Gagasan untuk memeras perempuan ini dengan
ancaman akan melaporkannya kepada yang berwenang tidak pernah terlintas dalam
pikiran Fitch, dan Marlee pun tahu hal ini.
Ia bisa mengambil semua foto yang diinginkannya, bersama kaki-tangannya yang
tersebar di sekitar hotel ia bisa membuntuti, mengamati, dan mendengarkan.
Marlee bisa ikut main-main beberapa lama, berkelit dan menghindar, serta membuat
mereka bekerja sesuai dengan bayaran mereka. Mereka takkan menemukan apa-apa.
"Sebaiknya kita tidak membicarakan uang sekarang, oke, Fitch?"
271 "Kita fuVai membicarakan apa saja yang ingin kaubicarakaii. Ini pertunjukanmu."
"Mengapa kau mencuri masuk ke apartemennya?" "itulah yang kami kerjakan." "Apa
pendapatmu mengenai Herman Grimes?" ia bertanya.
"Mengapa kau menanyai aku" Kau tahu persis apa yang terjadi di dalam ruang
juri." "Aku ingin tahu, sepintar apa kau sebenarnya. Aku ingin tahu, apakah kau
mendapatkan informasi sesuai dengan uang yang kauhamburkan untuk para pakar juri
dan pengacara itu." "Aku tidak pernah kalah, jadi aku selalu mendapatkan hasil sesuai dengan
biayanya." "Jadi, bagaimana dengan Herman?"
Fitch berpikir sedetik dan memberi tanda minta segelas air lagi. "Dia akan
sangat banyak berperan dalam memutuskan vonis, sebab dia orang yang berpendirian teguh. Saat ini pendapatnya masih terbuka. Dia menyerap setiap patah
kata dalam sidang, dan mungkin tahu lebih banyak daripada setiap anggota juri
lainnya. kecuali, tentu saja, temanmu. Apakah aku benar?"
"Cukup dekat." "Senang mendengar hal itu. Seberapa sering kau bicara dengan temanmu?"
"Sekali-sekali. Herman keberatan dengan pemogokan pagi ini, kau tahu itu?"
"Tidak." "Dialah satu-satunya di antara empat belas orang itu."
"Mengapa mereka mogok?"
272 "Kondisi. Telepon, TV, bir, seks, gereja, hasrat biasa pada manusia."
"Siapa yang memimpin pemogokan itu?"
"Sama seperti yang memimpin sejak hari pertama."
"Begitu?" "Itulah sebabnya aku ada di sini, Fitch. Bila temanku itu tidak memegang
kendali, tidak ada apa pun yang bisa kutawarkan."
"Dan apakah yang kautawarkan?"
"Sudah kukatakan kita tidak akan bicara soal uang sekarang."
Pelayan meletakkan gelas baru di depan Fitch, dan sekali lagi menanyai Marlee
apakah ia ingin minum sesuatu. "Ya, diet cola dalam cangkir plastik."
"Kami... uh, well, kami tidak punya cangkir plastik," kata si pelayan dengan
tatapan bingung pada Fitch.
"Kalau begitu, lupakan saja," kata Marlee, sambil menyeringai pada Fitch.
Fitch memutuskan untuk mendesak. "Bagaimana suasana hati para juri saat ini?"
"Jemu. Terutama Herrera. Menurutnya, pengacara adalah sampan dan seharusnya ada
pembatasan untuk gugatan yang sembarangan."
"Pahlawanku. Bisakah dia meyakinkan teman-te-mannya?"
'Tidak. Dia tidak punya teman. Dia dibenci oleh semuanya, jelas anggota panel
yang paling tidak disukai."
"Siapa wanita yang paling ramah?"
"Millie adalah ibu bagi semuanya, tapi dia bukan faktor penentu. Rikki manis dan
populer, serta sangat peduli dengan kesehatan. Dia adalah masalah bagimu."
273 "Itu bukan kejutan." "Kau ingin kejutan, Fitch?" "Yeah, beri aku kejutan."
"Anggota juri mana yang mulai merokok sejak sidang ini dimulai?"
Fitch menyipitkan mata dan sedikit memiringkan kepala ke kiri. Benarkah apa yang
didengarnya" "Mulai merokok?"
"Ya." "Aku menyerah." "Easter. Terkejut?" 'Temanmu."
"Yeah. Dengar, Fitch, aku harus pergi. Aku akan menelepon besok." Ia berdiri dan
berlalu, menghilang secepat datangnya.
Dante bersama wanita bayaran itu bereaksi sebelum Fitch, yang tertegun sesaat
dengan kepergian Marlee yang sedemikian cepat. Dengan radio, Dante menghubungi
Pang di lobi, yang melihat wanita itu keluar dari lift dan meninggalkan hotel.
Jumper membuntuti dengan berjalan kaki sejauh dua blok sebelum kehilangan dia di
dalam lorong yang penuh sesak
Selama satu jam mereka mengawasi jalanan, tempat parkir, lobi hotel, dan barbar, namun tidak melihatnya. Fitch ada di dalam kamarnya di St. Regis ketika
datang telepon dari Dubaz, yang sudah dikirim ke bandara. Wanita itu sedang
menunggu penerbangan yang akan berangkat satu setengah jam lagi dan mendarat di
Mobile pada pukul 22.50. Jangan menguntitnya. Fitch menginstruksikan, lalu
menelepon dua orang yang sedang siaga di Biloxi untuk segera menuju bandara di
Mobile. 274 Marlee tinggal di kondominium sewaan, menghadap Back Bay di Biloxi. Dua puluh
menit dari rumahnya, ia menelepon Kepolisian Biloxi dengan menekan 911 pada
telepon genggamnya dan menjelaskan kepada operator bahwa sebuah Ford Taurus
dengan dua orang di dalamnya menguntitnya sejak ia meninggalkan Mobile, mereka
tampak berbahaya dan ia takut akan keselamatan dirinya. Dengan si operator
mengkoor-dinasikan gerakan, Marlee mengambil serangkaian belokan di daerah sepi
dan mendadak berhenti di pompa bensin 24 jam. Sewaktu ia mengisi tangki, sebuah
mobil polisi meluncur di belakang Taurus itu, yang mencoba bersembunyi di balik
sudut toko penatu yang sudah tutup. Dua orang itu diperintahkan keluar, kemudian
dibawa melintasi tempat parkir untuk me nemui perempuan yang mereka buntuti.
Marlee memainkan perannya dengan luar biasa sebagai korban yang ketakutan.
Polisi makin simpati ketika ia menangis. Kaki tangan Fitch diseret ke penjara.
Pada pukul sepuluh, Chuck, deputi berperawakan besar yang tampak tidak ramah,
membuka kursi lipat di ujung koridor dekat kamarnya, dan mulai berjaga malam.
Saat itu hari Rabu, malam kedua karantina tersebut, dan saat untuk melanggar
aturan keamanan. Seperti direncanakan, Nicholas menelepon kamar Chuck pada pukul
23.30. Saat Chuck meninggalkan posnya untuk menjawab, Jerry dan Nicholas menyeIinap dari kamar mereka dan berjalan santai ke pintu keluar dekat kamar Lou
Dell. Lou Dell sudah tidur nyenyak di ranjangnya. Dan meskipun hampir seharian
275 penuh tidur di gedung pengadilan, Willis pun sudah mendengkur keras di bawah
selimut. Menghindari lobi depan, mereka menyelinap dalam bayang-bayang dan menemukan
taksi yang sedang menunggu, tepat seperti yang diinstruksikan. Seperempat jam
kemudian, mereka memasuki Nugget Casino di Biloxi Beach. Mereka minum tiga gelas
bir d sports bar, sementara Jerry kehilangan seratus dolar dalam taruhan
permainan hoki. Mereka main mata dengan dua wanita yang sudah menikah dan
suaminya sedang menang atau kalah di meja judi. Main mata itu jadi serius, dan
pada pukul 01.00 Nicholas meninggalkan bar untuk main blackjack lima dolaran dan
minum kopi tanpa kafein. la bermain serta menunggu dan mengawasi, sementara
kerumunan orang mulai menipis.
Marlee menyelinap ke kursi di sampingnya, tidak mengucapkan apa-apa. Nicholas
mendorong setumpuk chip ke depannya Satu-satunya pemain lain adalah seorang
mahasiswa mabuk. "Di atas," bisik Marlee di antara dua tangan, ketika dealer
menoleh untuk bicara dengan pit boss.
Mereka bertemu di loteng terbuka, dengan pemandangan ke halaman parkir dan
lautan di kejauhan. Bulan November sudah datang, udara terasa ringan dan sejuk.
Tidak ada orang lain di sekitar mereka. Mereka berciuman dan duduk berdekatan di
bangku. Marlee menceritakan kembali perjalanannya ke New Orleans; setiap detail,
setiap patah kata. Mereka menertawakan dua penguntit dari Mobile yang kini
mendekam di penjara county. Marlee akan menelepon Fitch pagi nanti dan
menyuruhnya membebaskan anak buahnya.
276 Mereka bicara urusan bisnis dengan ringkas, sebab Nicholas ingin kembali ke bar
dan menjemput Jerry sebelum minum terlalu banyak dan kehilangan seluruh uangnya,
atau tertangkap basah dengan istri orang lain.
Mereka masing-masing membawa telepon seluler tipis yang tidak bisa sepenuhnya
diamankan. Kode dan password baru ditukar.
Nicholas memberikan ciuman selamat berpisah dan meninggalkan Marlee seorang diri
di loteng itu. Wendall rohr mendapat firasat bahwa para juri sudah jemu mendengarkan para
peneliti menggembar-gemborkan penemuan mereka dan memberi kuliah dan bagan dan
grafik. Konsultannya memberitahukan bahwa juri sudah cukup mendengar mengenai
kanker paru-paru dan merokok, mereka mungkin sudah yakin sebelum sidang dimulai
bahwa rokok menimbulkan kecanduan dan berbahaya. Ia yakin ia sudah menetapkan
hubungan sebab-akibat yang kuat antara Bristol dan tumor yang membunuh Jacob
Wood, dan kini saatnya menghentikan kesaksian itu. Kamis pagi ia mengumumkan
bahwa penggugat mengundang Lawrence Krigler sebagai saksi selanjutnya.
Ketegangan mencekam meja tergugat saat Mr. Krigler dipanggil dari belakang. Satu
pengacara lain di pihak penggugat, John Riley Milton dari Denver, berdiri dan
tersenyum manis kepada dewan juri.
Lawrence Krigler berusia menjelang tujuh puluh, berkulit kecokelatan dan bugar,
berpakaian rapi dan sigap. Ia adalah saksi pertama tanpa gelar doktor menempel
di depan namanya sejak video Jacob Wood
277 ditampilkan. Ia kini tinggal di Florida, tempat ia pensiun setelah meninggalkan
Pynex. John Riley Milton menuntutnya dengan cepat menyelesaikan pemeriksaan
awal, sebab kesaksian yang lebih menarik akan segera muncul.
Sebagai insinyur lulusan North Carolina State, ia sudah tiga puluh tahun bekerja
untuk Pynex, sebelum keluar di tengah suatu gugatan tiga belas tahun sebeIumnya. Ia menggugat Pynex. Perusahaan tersebut balas menggugatnya. Mereka
menyelesaikan masalah di luar pengadilan, dengan syarat-syarat yang tidak
diungkapkan. Ketika pertama kali ia dipekerjakan, perusahaan itu, yang dulu bernama Union
Tobacco, atau U-Tab, mengirimnya ke Kuba untuk mempelajari produksi tembakau di
sana. Sejak itu ia terus bekerja di bagian produksi, atau setidaknya sampai ia
keluar. Ia mempelajari daun tembakau dan seribu cara untuk menanamnya secara
lebih efisien. Ia menganggap dirinya ahli dalam bidang ini, meskipun ia tidak
memberikan kesaksian sebagai saksi ahli dan tidak akan menawarkan pendapatnya.
Hanya fakta. Pada tahun 1969, ia menyelesaikan penelitian selama tiga tahun dalam perusahaan
itu, mengenai kemungkinan menanam daun tembakau ekspenmental yang hanya dikenal
dengan nama Raleigh 4. Kandungan nikotin dalam tembakau ini hanyalah sepertiga
dari tembakau biasa. Krigler menyimpulkan, ditunjang dengan riset mendalam,
bahwa Raleigh 4 bisa ditanam dan diproduksi sama efisiennya seperti tembakau
lain yang waktu itu ditanam dan diproduksi oleh U-Tab.
la sangat bangga dengan karya monumental ini,
278 dan merasa hancur ketika pada mulanya penelitiannya diabaikan oleh para petinggi
di perusahaannya. Ia merayap susah payah menerobos birokrasi ketat di atasnya.
dengan hasil yang mematahkan had. Sepertinya tak seorang pun peduli dengan galur
tembakau baru berkadar nikotin rendah ini.
Kemudian ia baru tahu bahwa ia sangat keliru. Bos-bosnya sangat peduli dengan
tingkat nikotin. Pada musim panas 1971, ia menemukan memo internal yang
menginstruksikan manajemen tingkat atas agar diam-diam melakukan apa saja yang
mungkin untuk mendiskreditkan penelitian Krigler dengan Raleigh 4. Bawahanbawahannya sendiri diam-diam menusuknya dari belakang. Ia tetap tenang, tidak
memberitahu siapa pun bahwa ia punya memo itu, dan mulai melakukan proyek diamdiam untuk mempelajari alasan persekongkolan yang menentangnya itu.
Sampai di sini, John Riley Milton menunjukkan dua barang bukti laporan ?penelitian tebal yang diselesaikan Krigler pada tahun 1969, dan memo tahun 1971.
Jawabannya jadi sebening kristal, sesuai dengan kecurigaannya. U-Tab tidak bisa
memproduksi daun tembakau dengan nikotin lebih rendah, sebab nikotin berarti
keuntungan. Industri itu sejak akhir dasawarsa tiga puluhan sudah tahu bahwa
nikotin menimbulkan ketergantungan fisik.
"Bagaimana Anda tahu bahwa industri tersebut tahu?" Milton bertanya. Seluruh
ruang sidang itu mendengarkan dengan penuh perhatian, tapi para pengacara di
pihak tergugat berusaha sebisa mungkin menunjukkan sikap bosan dan tak acuh.
"Itu sudah menjadi rahasia umum dalam industri
279 ini," jawab Krigler. "Pada tahun 1930-an ada suatu penelitian rahasia, dibiayai
Juri Pilihan The Runaway Jury Karya John Grisham di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
oleh perusahaan-perusahaan tembakau. dan hasilnya adalah bukti jelas bahwa
nikotin dalam rokok bersifat adiktif."
"Apakah Anda pemah melihat laporan ini?" 'Tidak. Seperti sudah Anda duga,
penelitian itu disembunyikan rapat-rapat." Krigler berhenti dan memandang ke
meja pembela. Ia akan menyampaikan sesuatu yang mengejutkan, dan ia benar-benar
menikmati saat tersebut. 'Tapi saya melihat sebuah memo..."
"Keberatan!" Cable berseru sambil berdiri. "Saksi ini tidak boleh menyebutkan
apa yang mungkin dia lihat dalam dokumen tertulis. Alasannya banyak, dan
dikemukakan secara lebih jelas dalam makalah sanggahan yang kami ajukan mengenai
hal ini." Makalah itu tebalnya delapan puluh halaman, dan sekarang sudah diperdebatkan
selama sebulan. Hakim Harkin sudah menolak secara tertulis. "Keberatan Anda
dicatat, Mr. Cable. Mr. Krigler, Anda boleh meneruskan."
"Pada musim dingin 1973, saya melihat memo satu halaman berisi ringkasan
penelitian nikotin pada tahun 1930-an itu. Memo tersebut sudah dikopi berkalikali, sudah sangat tua. dan sudah sedikit diubah." "Diubah bagaimana?"
'Tanggalnya dihilangkan, demikian pula nama orang yang mengirimnya."
"Kepada siapa memo itu dikirimkan?"
"Memo tersebut dialamatkan kepada Sander S. Fraley, yang waktu itu menjabat
sebagai direktur Allegheny Growers, pendahulu perusahaan yang sekarang disebut
ConPack " 280 "Sebuah perusahaan tembakau."
"Ya, pada dasarnya Perusahaan tersebut menyebut diri sebagai perusahaan produk
konsumen, tapi sebagian besar bisnisnya adalah membuat rokok."
"Kapan dia duduk sebagai direktur?"
"Dari tahun 1931 sampai 1942."
"Kalau begitu, apakah aman untuk menganggap bahwa memo tersebut dikirim sebelum
tahun 1942?" "Ya. Mr. Fraley meninggal dunia pada tahun 1942."
"Di manakah Anda ketika melihat memo ini?"
"Di sebuah fasilitas Pynex di Richmond. Ketika Pynex masih disebut Union
Tobacco, kantor pusatnya ada di Richmond. Pada tahun 1979, perusahaan ini ganti
nama dan pindah ke New Jersey. Akan tetapi gedung-gedungnya masih dipakai di
Richmond, dan di sanalah saya bekerja sampai keluar. Sebagian besar catatan lama
perusahaan ada di sana. dan seseorang yang saya kenal memperlihatkan memo itu
pada saya." "Siapakah orang ini?"
"Seorang sahabat, dan sekarang sudah meninggal. Saya berjanji padanya bahwa saya
tidak akan mengungkapkan identitasnya."
"Apakah Anda benar-benar memegang memo tersebut?"
"Ya. Bahkan saya membuat kopi nya."
"Dan di manakah kopi Anda?"
"Tidak bertahan lama. Sehari sesudah saya menguncinya dalam laci meja kerja,
saya ditugaskan ke luar kota untuk urusan pekerjaan. Ketika saya pergi,
seseorang memeriksa meja kerja saya dan mengambil beberapa benda, termasuk kopi
memo tersebut." "Apakah Anda ingat isi memo itu?"
281 "Saya ingat dengan baik sekali. Harap diperhatikan, saya sudah lama menggaligali, mencari penegasan atas apa yang sudah saya curigai. Melihat memo tersebut
merupakan saat tak terlupakan."
"Apa bunyinya?"
'Tiga alinea, mungkin empat, ringkas dan langsung ke sasaran. Penulisnya
menjelaskan bahwa dia baru saja membaca laporan penelitian nikotin yang diamdiam diperlihatkan kepadanya oleh kepala riset di Allegheny Growers, seseorang
yang tidak disebutkan namanya dalam memo tersebut. Menurut pendapatnya,
penelitian tersebut membuktikan secara konklusif dan pasti bahwa nikotin
menimbulkan kecanduan. Seingat saya, inilah inti dari dua alinea pertama."
"Dan alinea selanjutnya**"
"Si penulis menyarankan kepada Fraley agar perusahaan mempertimbangkan untuk
meningkatkan kadar nikotin dalam rokoknya. Lebih banyak nikotin berarti lebih
banyak perokok, yang berarti peningkatan penjualan dan laba."
Krigler mengucapkan kata-katanya dengan cukup tajam untuk memberikan efek
dramatis, dan setiap telinga menyerap kata-katanya. Para juri, untuk pertama
kalinya setelah berhari-hari, mengamati setiap gerakan yang dilakukan oleh
saksi. Kata "laba" meng-apung ke seluruh penjuru ruang sidang, dan
bergelantungan di sana bak kabut kotor.
John Riley Milton diam sejenak, lalu berkata, "Nah, mari kita luruskan persoalan
ini. Memo itu disiapkan oleh seseorang di perusahaan lain, dan dikirimkan kepada
direktur perusahaan itu, benar?"
"Benar." 282 "Perusahaan yang waktu itu dan saat ini merupakan pesaing Pynex?" "Benar."
"Bagaimana memo itu bisa sampai ke Pynex pada tahun 1973?"
"Saya tidak pernah tahu. Tapi Pynex pasti tahu tentang penelitian tersebut.
Bahkan seluruh industri tembakau tahu tentang penelitian itu pada awal tahun
1970-an, kalau tidak lebih awal lagi."
"Bagaimana Anda tahu hal ini?"
"Saya bekerja dalam industri ini selama tiga puluh tahun, ingat. Dan saya
menghabiskan karier saya dalam produksi. Saya bicara dengan banyak orang,
terutama rekan-rekan sepekerjaan di perusahaan lain Katakan saja bahwa
perusahaan-perusahaan rokok itu kadang-kadang bisa bersatu."
"Apakah Anda pernah mencoba mendapatkan kopi lain memo itu dari teman Anda?"
"Saya mencobanya. Tidak berhasil Man kita biarkan sampai di situ."
Kecuali rehat kopi lima belas menit pada pukul setengah sebelas, Krigler
memberikan kesaksian nonstop selama tiga jam sidang pagi itu. Kesaksiannya
berlalu seolah-olah hanya dalam beberapa menit, dan itu merupakan saat penting
dalam sidang ini. Drama seorang mantan pegawai yang menumpahkan rahasia-rahasia
kotor dimainkannya dengan sempurna. Para juri bahkan tidak menghiraukan
keinginan untuk segera makan siang. Para pengacara mengamati anggota juri dengan
lebih cermat, dan Hakim seakan-akan menuliskan setiap patah kata yang diucapkan
oleh saksi. 283 Para reporter itu luar biasa khidmat; para konsultan juri menaruh perhatian
penuh. Anjing-anjing penjaga dari Wall Street menghitung menit sampai mereka
bisa melompat keluar dan ruangan dan menelepon gencar ke New York. Pengacarapengacara lokal yang jemu dan berkeliaran di gedung pengadilan tersebut akan
membicarakan kesaksian itu hingga bertahun-tahun. Bahkan Lou Dell berhenti
merajut di deretan depan.
Fitch menyaksikan dan mendengarkan dari ruang pengamat di samping kantornya.
Krigler dijadwalkan memberikan kesaksian awal minggu depan, dan ada kemungkinan
ia tidak akan bersaksi sama sekali. Fitch adalah satu dari beberapa saksi hidup
yang pernah benar-benar melihat memo itu, dan Krigler menguraikannya dengan
ketepatan mencengangkan Jelaslah bagi semua orang, bahkan bagi Fitch, bahwa
saksi itu menceritakan yang sebenarnya.
Salah satu tugas pertama Fitch sembilan tahun yang lalu, ketika pertama kali
dibayar oleh The Big Four, adalah melacak setiap kopi memo tersebut, dan
menghancurkan seluruhnya. Ia masih menggarap tugas ini.
Baik Cable maupun pembela yang dibayar oleh Fitch, sejauh ini, belum pernah
melihat memo tersebut. Keberadaan memo tersebut hingga bisa di terima dalam sidang telah menimbulkan
peperangan kecil. Peraturan mengenai bukti biasanya mencegah uraian verbal
mengenai dokumen yang hilang, karena alasan-alasan yang jelas. Bukti* terbaik
adalah dokumen itu sendiri. Akan tetapi, seperti halnya dengan setiap bidang
hukum, tentu ada perkecualian, dan perkecuali-284
an dari perkecualian, dan Rohr dkk. telah berhasil meyakinkan Hakim Harkin bahwa
para juri harus mendengar uraian Krigler mengenai apa yang saat itu dianggap
sebagai dokumen hilang. Pemeriksaan silang yang akan dilakukan Cable siang itu akan brutal, tapi mau
bagaimana lagi" Fitch tidak makan siang dan mengunci diri di kantornya.
Di dalam ruang juri, suasana makan siang sangat berbeda dari biasa. Obrolan
mengenai football dan resep digantikan oleh keheningan. Sebagai badan pengambil
keputusan, dewan juri telah dibuai hingga pingsan dengan dua minggu kesaksian
ilmiah yang menjemukan dari para pakar yang dibayar mahal untuk datang
memberikan kuliah di Biloxi. Kini dewan juri itu diguncang hingga terbangun
dengan kesaksian sensasional dari Krigler.
Mereka makan lebih sedikit dan termenung lebih banyak. Kebanyakan ingin masuk ke
ruangan lain bersama teman favorit mereka dan membicarakan kembali apa yang baru
saja mereka dengar. Benarkah apa yang mereka dengar itu" Apakah semua memahami
apa yang baru saja dikatakan laki-laki itu" Mereka sengaja meninggikan kadar
nikotin, sehingga orang terjerat!
Para perokok kini tinggal tiga orang setelah Stella pergi, meskipun Easter bisa?dikategorikan semiperokok, sebab ia lebih suka melewatkan waktu bersama Jerry,
Poodle, dan Angel Weese makan cepat-cepat, kemudian minta diri. Mereka semua
?duduk di kursi lipat, menatap dan mengepulkan asap rokok ke jendela yang
terbuka. Dengan pikiran masih terusik oleh
285 penambahan nikotin itu, rokok mereka terasa sedikit lebih berat. Namun ketika
Nicholas mengucapkan hal itu, tak seorang pun tertawa.
Mrs. Gladys Card dan Millie Dupree pergi ke kamar kecil bersama-sama. Mereka
buang air kecil berlama-lama, lalu menghabiskan seperempat jam untuk cuci tangan
dan mengobrol di depan cermin. Di tengah percakapan bergabunglah Loreen Duke,
yang bersandar pada tempat tisu dan cepat-cepal mengemukakan keheranan serta
kemuakannya terhadap perusahaan tembakau.
Sesudah meja dibersihkan, Lonnie Shaver membuka komputer laptop-nya dua kursi
dari Herman, yang sudah memasang mesin braille-nya dan sedang mengetik. Sang
kolonel berkata pada Herman, "Kurasa kau tidak butuh penerjemah untuk kesaksian
itu, bukan?" Menjawab pertanyaan itu, Herman mendengus dan berkata, "Menurutku
itu sangat mencengangkan." Hanya itu yang diucapkannya.
Lonnie Shaver tidak tercengang atau terkesan oleh apa pun.
Phillip Savelle sudah meminta dengan sopan dan mendapatkan inn dari Hakim Harkin
untuk melewatkan sebagian dari istirahat makan siangnya dengan beryoga di bawah
sebatang pohon ek besar di depan gedung pengadilan. Ia dikawal oleh seorang
deputi ke pohon ek itu, lalu ia membuka kemeja, kaus kaki, dan sepatu, serta
duduk di rumput yang lembut dan mehpat hpat tubuhnya jadi pretzel. Ketika ia
mulai membaca mantra, si deputi pindah ke bangku beton di dekat situ dan
menundukkan wajah, sehingga tak seorang pun mengenalinya.
*** Cable menyapa Krigler, seolah-olah mereka berdua sahabat lama. Kngler tersenyum
dan berkata, "Selamat siang, Mr. Cable," dengan sikap penuh percaya diri. Tujuh
bulan sebelumnya, di dalam kantor Rohr, Cable dan kawan-kawannya menghabiskan
tiga hari untuk merekam kesaksian Krigler. Video itu diamati dan dipelajari oleh
tak kurang dari dua lusin pengacara dan beberapa pakar juri, bahkan dua
psikiater. Krigler mengatakan yang sebenarnya, tapi pada titik ini kebenaran
perlu dikaburkan. Ini adalah pemeriksaan silang, pemeriksaan yang amat penting,
jadi persetan dengan kebenaran. Saksi harus didiskredit-kan!
Sesudah beratus jam dihamburkan untuk menyusun rencana, dikembangkanlah suatu
strategi. Cable mulai dengan menanyai Krigler, apakah ia marah terhadap man tan
majikannya. "Ya," jawabnya.
"Apakah Anda membenci perusahaan itu?" "Perusahaan itu adalah suatu kesatuan.
Bagaimana Anda membenci suatu konsep?" "Apakah Anda benci perang?" 'Tidak
pernah." "Apakah Anda benci pada penganiayaan anak-anak?"
"Saya yakin itu memuakkan, tapi untunglah saya tidak pernah punya kaitan dengan
hal itu." "Apakah Anda benci kekerasan?"
"Saya yakin itu mengerikan, tapi, sekali lagi, saya beruntung."
287 286 "Jadi, Anda tidak membenci apa pun?" "Brokoli"
Terdengar tawa kecil dari seluruh penjuru ruang sidang, dan Cable tahu bahwa ia
menghadapi kesulitan. "Anda tidak membenci Pynex?" 'Tidak."
"Apakah Anda membenci orang yang bekerja di sana?"
'Tidak. Beberapa orang memang tidak saya sukai."
"Apakah Anda membenci orang yang bekerja di sana ketika Anda bekerja di sana?"
"Tidak. Saya punya beberapa musuh, tapi rasanya saya tidak membenci siapa pun."
"Bagaimana dengan orang-orang yang Anda perkarakan?"
"Tidak. Sekali lagi, mereka adalah musuh, tapi mereka hanya mengerjakan tugas."
"Jadi, Anda mencintai musuh Anda?"
'Tidak begitu. Saya tahu seharusnya saya mencoba demikian, tapi itu sulit. Saya
tidak ingat pernah mengatakan saya mencintai mereka."
Cable berharap mencetak kemenangan kecil dengan menginjeksikan kemungkinan balas
dendam dari pihak Krigler. Mungkin bila ia memakai kata "benci" cukup sering,
kata itu akan melekat di benak beberapa anggota juri.
"Apakah motif Anda memberikan kesaksian di sini?"
"Itu pertanyaan yang rumit." "Karena uang?" "Bukan."
288 "Apakah Anda dibayar oleh Mr. Rohr atau siapa saja yang bekerja bagi penggugat
agar datang dan memberikan kesaksian?"
"Tidak. Mereka setuju akan mengganti biaya perjalanan saya, itu saja."
Yang paling tidak diinginkan oleh Cable adalah pintu terbuka bagi Krigler untuk
menjelaskan secara terperinci alasan-alasannya memberikan kesaksian. Ia sudah
menyentuhnya sepintas dalam pemeriksaan oleh Milton, dan menghabiskan waktu lima
jam menguraikannya dalam kesaksian di video. Sangatlah penting untuk
menyibukkannya dengan hal-hal lain.
"Apakah Anda pemah merokok, Mr. Krigler?"
"Ya. Patut disesalkan, saya merokok selama dua puluh tahun."
"Jadi, Anda ingin seandainya Anda tidak pernah merokok?"
"Tentu saja." "Kapan Anda mulai?"
"Ketika saya mulai bekerja pada perusahaan ini, tahun 1952. Pada waktu itu,
mereka mendorong semua karyawan untuk merokok. Mereka masih melakukannya."
"Apakah Anda percaya bahwa Anda merusak kesehatan sendiri dengan merokok selama
dua puluh tahun?" 'Tentu. Saya merasa beruntung tidak mati, seperti Mr. Wood."
"Kapan Anda berhenti?"
'Tahun 1973. Sesudah saya tahu hal sebenarnya mengenai nikotin."
"Apakah Anda merasa kesehatan Anda sekarang
289 dirugikan karena Anda merokok selama dua puluh tahun?" 'Tentu"
"Menurut pendapat Anda, apakah perusahaan ikut bertanggung jawab atas keputusan
Anda merokok?" "Ya. Seperti saya katakan, hal itu dianjurkan. Semua orang merokok. Kami bisa
membeli rokok setengah harga di toko perusahaan. Rapat-rapat dimulai dengan
membagikan semangkuk rokok di antara kami. Itu bagian dari budaya perusahaan."
"Apakah kantor-kantor Anda berventilasi?"
'Tidak." "Seburuk apakah merokok secara tidak langsung?"
"Sangat buruk. Selalu ada kabut biru tergantung tidak jauh dari kepala."
"Jadi, hari ini Anda menyalahkan perusahaan karena Anda tidak sesehat yang
seharusnya menurut Anda?"
"Perusahaan punya andil besar dalam hal itu. Untunglah saya berhasil menendang
kebiasaan tersebut. Itu tidak mudah."
"Dan Anda menyimpan dendam terhadap perusahaan karena ini?"
"Mari kita katakan saja dulu saya berharap bekerja di industri lain ketika lulus
college." "Industri" Apakah Anda menaruh dendam pada seluruh industri ini?"
"Saya bukan penggemar industri tembakau."
"Itukah sebabnya Anda ada di sini?"
'Tidak." Cable membalik halaman catatan dan cepat-cepat berganti arah. "Nah, Anda dulu
punya saudara perempuan, bukan, Mr. Krigler?"
290 "Benar." "Apa yang terjadi padanya?"
"Dia meninggal pada tahun 1970."
"Bagaimana dia meninggal?"
"Kanker paru-paru. Dia merokok dua bungkus sehari selama kurang-lebih 23 tahun.
Juri Pilihan The Runaway Jury Karya John Grisham di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
Merokok membunuhnya, Mr. Cable, kalau itu yang Anda inginkan."
"Apakah Anda dekat dengannya?" Cable bertanya dengan cukup simpatik, untuk
menepis prasangka buruk karena mengungkit tragedi ini.
"Kami sangat dekat. Dia saudara saya satu-satu-nya."
"Dan kematiannya sangat menyedihkan Anda?"
"Benar. Dia orang yang sangat istimewa, saya masih merindukannya."
"Maafkan saya mengungkit hal ini, Mr. Krigler, tetapi ini relevan."
"Simpati Anda sungguh mengagumkan, Mr. Cable, tapi tidak ada apa pun yang
relevan mengenai hal ini."
"Bagaimana perasaannya mengenai kebiasaan Anda merokok?"
"Dia tidak menyukainya. Menjelang meninggal dunia, dia memohon agar saya
berhenti. Itukah yang ingin Anda dengar, Mr. Cable?"
"Hanya bila itulah yang sebenarnya."
"Oh, ini benar, Mr. Cable. Sehari sebelum meninggal, dia meminta saya berjanji
akan berhenti merokok. Dan saya melakukannya, meskipun saya butuh tiga tahun
yang panjang untuk mewujudkannya. Saya terjerat, Mr. Cable, seperti juga saudara
perempuan saya, sebab perusahaan yang membuat rokok yang
291 membunuhnya, dan bisa membunuh saya juga, secara sengaja mempertahankan
nikotinnya dalam kadar tinggi."
"Nah..." "Jangan menyela saya, Mr. Cable. Nikotin itu sendiri sebenarnya bukan
karsinogen, Anda tahu itu, melainkan cuma racun, sejenis racun yang membuat
orang kecanduan, sehingga karsinogen-karsinogen itu suatu hari bisa menghabisi
orang. Itulah sebabnya pada dasarnya rokok berbahaya."
Cable memandanginya dengan sikap tenang. "Apakah Anda sudah selesai?"
"Saya siap untuk pertanyaan selanjutnya, tapi jangan menyela saya lagi."
"Baiklah, saya minta _maaf. Nah, kapan pertama kali Anda yakin bahwa rokok
berbahaya?" "Saya tidak tahu persis. Saya sudah mengetahuinya beberapa lama. Tidak butuh
seorang jenius untuk mengetahuinya, dulu ataupun sekarang. Tapi bolehlah saya
katakan kejadiannya adalah pada awal tahun tujuh puluhan, sesudah saya selesai
kuliah, sesudah saudara perempuan saya meninggal dunia, dan tak lama sebelum
saya melihat memo mengejutkan itu."
'Tahun 1973?" "Sekitar saat itulah."
"Kapan hubungan kerja Anda dengan Pynex berakhir" Tahun berapa?" "1982."
"Jadi, Anda terus bekerja pada perusahaan yang membuat produk yang Anda anggap
berbahaya?" "Benar."
"Berapa gaji Anda pada tahun 1982?"
292 "Sembilan puluh ribu dolar setahun."
Cable diam dan berjalan ke mejanya, menerima satu buku tulis kuning lain yang
dipelajarinya beberapa saal sambil menggigit gagang kacamata bacanya, kemudian
ia kembali ke podium dan menanyai Krigler mengapa ia menggugat perusahaan itu
pada tahun 1982. Krigler tidak menyukai pertanyaan ini, serta memandang pada
Rohr dan Milton, mencari pertolongan. Cable menelusuri perincian segala
peristiwa yang mengarah pada gugatan itu, suatu perkara pribadi dan rumit luar
biasa, dan kesaksian itu me-lamban, hingga akhirnya berhenti. Rohr mengajukan
keberatan, Milton juga, dan Cable berlagak tidak mengerti mengapa mereka
keberatan. Para pengacara itu berunding secara pribadi di depan Hakim Harkin,
dan Krigler jadi bosan dengan mimbar saksi.
Cable terus menghantam catatan prestasi Krigler selama sepuluh tahun terakhir
bersama Pynex, dan memberikan isyarat kuat bahwa saksi-saksi lain akan dipanggil
untuk menyanggahnya. Cara itu nyaris berhasil. Karena tak mampu menghapus efek merusak dari kesaksian
Krigler, pihak pembela akhirnya memilih untuk menghidangkan omong kosong kepada
juri. Kalau seorang saksi tidak dapat digoyahkan, pukul dia dengan detail-detail
yang tidak penting. Akan tetapi, cara itu sudah dijelaskan kepada dewan juri oleh Nicholas Easter,
yang pernah dua tahun kuliah hukum dan memutuskan untuk mengingatkan rekanrekannya akan pengalamannya pada rehat kopi sore. Tanpa menghiraukan keberatan
Herman. Nicholas menyuarakan kesebalannya pada Cable karena
293 melemparkan omong kosong dan mencoba membingungkan dewan juri. "Dia pikir kita
tolol," katanya pahit.
294 TYijuh Belas Menanggapi rentetan telepon panik dari Biloxi, harga saham Pynex terjerembap
turun sampai 75,5 pada penutupan hari Kamis, turun hampir empat poin dalam
transaksi yang berat, karena peristiwa-peristiwa dramatis di ruang sidang.
Pada sidang perkara tembakau lainnya, beberapa mantan karyawan memberikan
kesaksian mengenai pestisida dan insektisida yang disemprotkan pada tanaman, dan
para ahli mengaitkan zat-zat kimia ini dengan kanker. Para juri tidak terkesan.
Pada salah satu sidang, seorang mantan karyawan menyebarkan kabar bahwa mantan
majikannya menjerat para remaja dengan iklan yang memperlihatkan idiot-idiot
kurus dan glamor dengan dagu dan gigi sempurna, sedang berhura-hura mengisap
rokok. Majikan yang sama juga menjerat remaja laki-laki menjelang dewasa dengan
iklan yang menggambarkan koboi dan pengemudi mobil mewah sedang menikmati hidup
dengan rokok terselip di bibir.
Namun juri dalam sidang-sidang itu tidak memberikan kemenangan kepada penggugat.
Tetapi tidak ada mantan karyawan yang kesaksi 295 annya menimbulkan kerusakan sehebat Lawrence Krigler. Memo terkenal dari tahun
1930-an itu hanya sempat dilihat oleh beberapa orang, tapi tak pernah
diperlihatkan dalam sidang. Versi Krigler untuk juri sama jelasnya dengan bentuk
aslinya, bagi pengacara di pihak tergugat. Fakta bahwa ia diperkenankan oleh
Hakim Harkin untuk menguraikannya kepada juri tentu akan ditentang keras pada
sidang banding, tak peduli siapa yang memenangkan perkara itu.
Krigler cepat-cepat dikawal ke luar kota oleh orang-orang keamanan Rohr, dan
satu jam sesudah menyelesaikan kesaksiannya, ia sudah berada dalam pesawat
pribadi ke Florida. Beberapa kali sejak meninggalkan Pynex, ia tergoda untuk
menghubungi pengacara penggugat dalam perkara gugatan terhadap perusahaan
tembakau, tapi ia tak pernah bisa mengerahkan keberanian.
Pynex sudah membayarnya 300.000 dolar di luar pengadilan, sekadar untuk
menyingkirkannya. Perusahaan itu mendesak agar ia setuju untuk tidak lagi
memberikan kesaksian dalam sidang lain yang serupa dengan perkara Wood, tapi ia
menolak. Dan ketika menolak, ia jadi sasaran.
Mereka, siapa pun orangnya, mengatakan akan membunuhnya. Ancaman yang
diterimanya hanya sedikit dan terpencar selama bertahun-tahun, selalu dari suara
tak dikenal dan selalu muncul pada saat paling tak terduga. Krigler bukan orang
Misteri Penculik Asmara 1 Candika Dewi Penyebar Maut X I Badai Di Selat Karimata 3
Mandarin Cersil Mandarin
Cersil Indo Cersil Indonesia
Novel Barat Novel Barat
Novel Indo Novel Indonesia
Galeri Galeri
apabila halaman yg dicari tidak ada.Silahkan kembali dulu ke Menu Utama Blog Lama
Cersil Indo Cersil Indonesia
Novel Barat Novel Barat
Novel Indo Novel Indonesia
Galeri Galeri
apabila halaman yg dicari tidak ada.Silahkan kembali dulu ke Menu Utama Blog Lama