Nama Tuhan Yang Keseratus Balthasar's Odyssey Karya Amin Maalouf Bagian 8
Apa pun yang terjadi, aku akan menemukan jalan keluarnya, atau pembacaanku akan
menemui kebuntuan. Hari ini sesaat terang dan cerah sehingga aku bisa membaca
beberapa baris kalimat dari pendahuluan Mazandarani, kemudian kegelapan itu
muncul lagi. Aku bergerak sedikit lebih dekat ke jendela, dan meskipun teks itu
menjadi semakin terbaca di sana, tapi tak berlangsung lama, dan aku segera saja
tak mampu melihat apa pun. Aku dan sepertinya kedua
492 mataku, bagai terbungkus bayangan. Si pendeta dan kedua pemuda itu tampak kesal
dan kecewa, tapi tidak melontarkan keluh kesah apa pun, dan mereka setuju untuk
menunda pembacaan itu hingga esok.
Kini aku yakin, ada kekuatan tertentu yang melindungi teks ini dari mata yang
berhasrat membacanya. Termasuk mataku. Aku bukan orang suci, aku tidak lebih
pantas dari lelaki lain, dan andai aku duduk di tempat Yang Mahatinggi, aku
pasti tak akan mengungkap rahasiaku yang paling berharga pada seseorang sepertiku! Aku,
Baldassare Embriaco, pedagang barang antik yang cukup jujur, tapi tidak saleh
atau alim, tanpa mengalami penderitaan, kemiskinan, atau melakukan pengorbanan apa
pun yang bisa dibanggakan - atas dasar apa Tuhan akan memilihku sebagai
pemegang nama-Nya yang paling tinggi" Mengapa Ia harus bersahabat denganku
sebagaimana yang di-lakukan-Nya dengan Nuh, Ibrahim, Musa, dan Ayub" Aku
harus sangat sombong dan buta karena sempat terlintas dalam pikiranku bahwa
Tuhan mungkin menganggapku sebagai seseorang yang luar biasa. Sebagian dari
makhluk-Nya dikenal karena kerupawanannya, kepintarannya, kesalehannya,
pengabdiannya, atau perilakunya - Tuhan pasti sangat bangga telah men-ciptakan
mereka semua. Namun, dalam menciptakan aku, Ia mungkin tidak merasa senang,
walau juga tak menyesal. Ia pasti tengah mengawasiku dari kerajaan surga-Nya
dengan meremehkan, atau setidak-tidaknya dengan acuh tak acuh.
Dan aku masih berada di sini, di London, setelah melintasi separuh dunia untuk
mengejar buku ini, 493 dan berbeda dari yang kubayangkan, aku berhasil menemukannya kembali! Terlalu
gilakah membayangkan, terlepas dari semua yang telah kukatakan, bahwa Yang
Mahatinggi sedang mengawasiku, dan menuntunku sepanjang jalan yang tak
mungkin bisa kulalui tanpa bimbingan-Nya" Setiap hari aku mendekap Nama yang
Keseratus dengan lenganku. Aku sudah membuat pendahuluan pada beberapa
halaman. Aku melaju setahap demi setahap menyusuri labirin. Yang menghalangiku
hanyalah kebutaan yang aneh, tapi mungkin itu hanya rintangan tambahan, sebuah
ujian lagi agar aku pantas lulus pada akhirnya nanti. Karena ketegaran dan sikap
keras kepalaku, atau karena kehendak Yang Maha Agung yang tak mungkin
dijelaskan. software version, ebook, komik, mp3,mp3, subtitle 226 downloadfull software full version, ebook, novel, komik, subtile gratis www.diduniadownload.blogspot.com
www.ac-zzz.tk 28 Agustus 1666 ADA MASA terang lagi hari ini, dan berlangsung agak lama daripada kemarin.
Mungkin keteguhanku sudah membuahkan hasil. Ada semacam selaput gaib yang
menutupi mataku sepanjang waktu, atau di atas buku itu, tetapi selaput itu tidak
sepenuhnya menutupi kata-kata yang tertulis di sana. Aku mampu membaca tiga
halaman penuh sebelum bayangannya makin pekat dan baris-baris kalimat itu
menjadi terlalu buram untuk terus kubaca.
Dalam halaman-halaman tersebut Mazandarani berusaha keras membuktikan
kesalahan cara pandang yang sudah menyebar luas bahwa nama tertinggi, andai
memang ada, tidak boleh dilafazkan oleh manusia, karena sosok atau benda yang
mungkin dinamai itu melebihi yang bisa dikhidmati penguasa mana pun
494 dan menjadi bukti bahwa Tuhan tidak bisa dikuasai. Untuk menjelaskan
keberatannya ini, Mazandarani membuat perbandingan antara Islam dan Yahudi.
Ketika agama Nabi Musa menghukum siapa pun yang menyebutkan nama yang tak
terucapkan itu dan mencoba menghindari penyebutan langsung sang pencipta, agama
Nabi Muhammad justru menganut sikap yang sebaliknya dan mengimbau umatnya
yang beriman untuk menyebut asma Tuhan siang malam.
Kenyataannya, kataku pada si pendeta dan murid-muridnya, di negara-negara Islam
nama Allah bisa terlontar begitu saja sampai sepuluh kali dalam setiap
perbincangan. Setiap pihak, baik yang diajak bicara maupun si pembicara akan saling bersumpah
atas nama-Nya sepanjang waktu, seperti "wollah", "billah" atau "bismillah." Tak
ada satu pun kalimat ucapan selamat datang, selamat berpisah, ancaman, nasihat, atau
bahkan ungkapan kelelahan yang tidak secara terang-terangan melibatkan nama-Nya.
Dorongan untuk terus mengulang-ulang nama Tuhan tidak hanya pada sebutan Allah,
tetapi juga pada kesembilan puluh sembilan nama yang dipersembahkan untuk-Nya,
termasuk nama yang keseratus, andai memang ada yang mengetahuinya.
Mazandarani mengutip ayat yang diperdebatkan semua orang tentang asal-muasal
nama tertinggi itu - "Sucikanlah nama Tuhanmu Yang Mahatinggi" - menunjukkan
bahwa Alquran tidak hanya memberi tahu kita bahwa ada sebuah nama yang
berdasarkan kata "Yang Mahatinggi", tetapi juga dengan jelas mengimbau kita
untuk menyucikan Tuhan dengan nama itu.
495 Saat aku membaca bagian ini, aku ingat apa yang dikatakan oleh Pangeran Ali
Esfahani kepadaku saat kami sama-sama berada di tengah lautan. Dan kini aku
merasa yakin, mengabaikan semua penyangkalannya, bahwa ia memang pernah
membaca buku Mazandarani. Kemudian aku jadi ingin tahu apakah ia juga
mengalami kebutaan sementara sebagaimana yang terjadi pada diriku. Tepat ketika
aku merenungkan semua ini di dalam benakku, semuanya kembali menjadi gelap,
dan aku harus berhenti membaca. Aku mencengkeram kepalaku seolah-olah didera
sakit kepala yang amat sangat, dan semua yang hadir tampak bersimpati dan ingin
menolongku. Magnus, yang pernah mengalami penderitaan semacam itu, berkata
bahwa lebih baik aku tetap berada dalam kegelapan total. Andai saja ia tahu!
MESKI PEMBACAAN hari ini terhenti dengan singkat, rekan-rekanku itu
tampaknya tak terlalu kecewa dibanding sebelumnya. Aku sudah berhasil
membacakan dan menerjemahkan untuk mereka, serta menguraikan isi teks tersebut.
software version, ebook, komik, mp3,mp3, subtitle 227 downloadfull software full version, ebook, novel, komik, subtile gratis www.diduniadownload.blogspot.com
www.ac-zzz.tk Jika aku bisa terus seperti itu, buku Mazandarani tak akan lagi menyimpan
misteri bagi mereka - atau bagiku.
Kami akan melompati hari esok dan melanjutkan pembacaan di hari Senin. Aku
hanya berharap aku bisa bekerja sebaik yang kulakukan hari ini. Aku tak meminta
agar Tuhan mengangkat selaput itu dari. mataku untuk selamanya. Yang kuminta
hanyalah Tuhan bersedia mengangkat selaput itu sedikit saja setiap harinya.
Apakah itu permintaan yang berlebihan"
s Minggu, 29 Agustus SEMUA ORANG pergi menghadiri misa sejak pagi-pagi sekali.
Di sini kegiatan itu sangat penting dan orang yang jarang hadir akan dicerca
oleh lingkungannya, lalu diasingkan atau dianiaya, dan bahkan mendapatkan
pelecehanpelecehan lain. Aku, sebagai seorang asing dan seorang penganut Katolik
Roma, mendapat pengecualian. Namun, aku diberi tahu agar sebaiknya tak memamerkan
wajah tak berimanku di jalanan. Maka, aku tetap berdiam diri di kamarku,
menenangkan diri, membaca, dan menulis. Aku kerap tak sempat melakukannya.
Kamarku bagaikan sebuah menara kecil yang memiliki pemandangan ke arah kota.
Di sisi kanan tampak hamparan atap-atap, dan di sisi kiri terdapat Katedral St.
Paul yang sedemikian besar sehingga terasa dekat sekali. Ranjang menghabiskan
sebagian besar ruang di kamarku, tapi jika*aku menaiki beberapa buah kotak dan memanjat
naik lewat susunan kayu-kayu di langit-langit, aku bisa menemukan sebuah tempat
sejuk. Aku duduk di sana di bawah keteduhan selama beberapa saat. Aku tak pernah
melihat ada serangga atau tikus. Sepanjang pagi aku merasa sangat damai, merasa
senang karena semua orang melupakanku dan berharap mereka akan terus
melupakanku, meskipun itu sama artinya aku tak akan mendapat makanan sampai
malam tiba. 30 Agustus SEHARUSNYA KAMI meneruskan pembacaan buku itu hari ini, tetapi si pendeta,
tanpa memberitahuku 497 496 sebelumnya, tak juga datang. Begitu juga dengan murid-muridnya. Bess berkata
bahwa mereka akan kembali tiga atau empat hari lagi. Dia tampak cemas, tapi
tidak mengatakan apa pun padaku.
Maka ini adalah hari menganggur lagi bagiku. Aku tak keberatan. Namun, bukannya
berdiam diri di dalam kamarku, aku malah memutuskan untuk berjalan-jalan seputar
London. AKU- MERASA begitu asing di sini! Bagiku seakan-akan semua orang
memandangiku terus-menerus dengan tatapan tak bersahabat. Aku tak pernah melihat
betapa seorang pelancong disikapi dengan begitu galak. ^ Apakah ini karena
peperangan yang masih berlangsung
O 73 antara orang-orang Belanda dengan orang-orang Prancis" ^ Atau karena
perang saudara di masa lalu yang mem-e buat sesama saudara saling bersengketa,
para anak ? melawan ayah mereka,' dan membuat semua orang terselimuti
kepahitan dan kecurigaan" Ataukah ini disebabkan oleh orang-orang fanatik, yang
masih banyak jumlahnya, dan akan segera digantung bila ditemukan" Mungkin ini
software version, ebook, komik, mp3,mp3, subtitle 228 downloadfull software full version, ebook, novel, komik, subtile gratis www.diduniadownload.blogspot.com
www.ac-zzz.tk karena semua hal, karena musuh-musuh, baik yang nyata maupun yang khayal,
begitu mengakar kuat di negeri ini.
Aku ingin melihat-lihat Katedral St. Paul, tapi aku mengesampingkan gagasan itu,
karena takut seorang penjaga gereja akan melarangku dan mencaci-makiku. Semua
orang Katolik dicurigai di sini, khususnya yang berasal dari Italia - setidaknya
begitu kesan yang kuterima ketika aku berjalan-jalan berkeliling tadi.
498 Aku harus berjuang mengatasi rasa kikukku sepanjang waktu.
Satu-satunya tempat yang kurasa aman bagiku hanyalah toko-toko buku di dekat
halaman gereja St. Paul. Di sana, aku bukanlah seorang asing dan seorang
Katolik, melainkan seorang pelanggan dan teman sejawat.
Aku selalu berpikir bahwa perniagaan adalah satu-satunya kegiatan yang
terhormat, dan kini aku yakin tentang itu. Mereka yang terlibat dalam perniagaan adalah
satusatunya jenis orang yang beradab. Bangsat-bangsat yang diusir Yesus dari
Kuil di Yerusalem pastilah bukan para pedagang, melainkan para tentara dan pendeta!
31 Agustus AKU SUDAH bersiap hendak berjalan-jalan ke toko-toko buku lagi, ketika Bess
mengundangku minum bir bersamanya. Kami duduk di depan sebuah meja di sudut
kedai minum, seakan-akan kami adalah pelanggan, dan meskipun dia bangkit
berkali-kali untuk menyajikan minuman atau berbincang-bincang dengan pelanggan
tetapnya, secara keseluruhan tak ada pelanggan lain lebih dari yang biasanya di
tempat itu. Tempat itu tidak terlalu hening sehingga kami harus berbicara dengan
berbisik-bisik, atau terlalu berisik sehingga kami harus saling berteriak.
Aku tak bisa menangkap sepatah kata pun yang diucapkannya, tapi kupikir aku
memahami sebagian besar di antaranya, dan dia pun tampaknya demikian. Bahkan,
ketika aku jadi melantur dan lebih banyak
499 menggunakan bahasa Italia daripada bahasa Inggris, dia mengangguk-angguk dengan
penuh semangat untuk menunjukkan bahwa dia memahami perkataanku. Aku
memercayainya. Siapa pun yang punya cukup akal sehat dan niat baik harus mampu
memahami sedikit saja bahasa Italia!
Kami masing-masing meneguk sekitar seliter bir - dia mungkin sedikit lebih
banyak - tetapi kami berada di sana tak hanya untuk minum-minum. Bukan karena
kami tak punya hal lain yang lebih baik untuk dikerjakan, atau karena
keingintahuan, atau hanya karena ingin ada teman bicara. Kami berdua membutuhkan telinga dan
tangan yang bersahabat. Aku memikirkannya dengan takjub: aku baru saja
menemukan, setelah empat puluh tahun hidup di muka bumi ini, betapa
menyenangkan menghabiskan beberapa jam berdekatan tanpa maksud apa pun
dengan seorang perempuan yang tak kaukenal.
PERBINCANGAN PANJANG kami dimulai dengan sejenis permainan kanakkanak. Kami
duduk dengan masing-masing menggenggam gelas besar: kami mendentingkannya satu
sama lain dan bersulang untuk kesehatan kami dengan gaya yang
biasa dilakukan. Dia tersenyum, sementara aku sedang bertanya-tanya apakah kami
akan berhasil menemukan sesuatu untuk dibicarakan, ketika dia mengeluarkan pena
dari kantung celemeknya dan membuat gambar bujur sangkar di atas papan di depan
kami. "Itu meja kita," ujarnya.
software version, ebook, komik, mp3,mp3, subtitle 229 downloadfull software
Nama Tuhan Yang Keseratus Balthasar's Odyssey Karya Amin Maalouf di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
full version, ebook, novel, komik, subtile gratis www.diduniadownload.blogspot.com
www.ac-zzz.tk 500 Kemudian dia menggambar satu lingkaran kecil di sisiku dan lingkaran kecil lain
di sisinya. "Itu aku dan l#iu."
Aku menerka-nerka, dan menunggu apa yang akan dilakukannya selanjutnya*.
Dia menjulurkan tangannya dan dengan mantap menorehkan satu garis samar dari
sisi meja ke lingkaran kecil yang dimaksudkan sebagai aku. Lalu, dari sisi lain
meja, dengan garis yang lebih berliku-liku ia guratkan ke lingkaran kecil yang
dimaksudkan sebagai dirinya.
"Aku datang dari sini, kau datang dari sana. Dan kini kita berdua duduk di meja
yang sama. Aku akan mengatakan padamu bagaimana aku bisa sampai di sini - maukah
kau mengatakan padaku bagaimana kau bisa sampai di sini?"
Aku tidak akan pernah bisa mengingat dengan tepat semua yang dikatakan Bess
padaku hari ini, tentang dirinya, tentang London, dan tentang Inggris dalam
beberapa tahun terakhir - peperangan, revolusi, hukuman mati, pembantaian, orang-orang
fanatik, wabah .... Sebelumnya, kupikir aku tahu banyak tentang negeri ini, tapi
kini kusadari betapa aku tidak tahu apa-apa.
Seberapa banyak yang harus kutuliskan di sini dari itu semua" Nah, untuk
mengawalinya aku akan mencatat apa yanj* dikatakannya tentang orang-orang yang
bergaul denganku sejak aku tiba di tempat ini. Kemudian, apa saja yang
berhubungan dengan tujuan perjalananku, serta segala gunjingan dan keyakinan yang meramalkan
hari kiamat. Itu saja. 501 , Apa yang sesungguhnya ingin kutuliskan tak akan kulakukan malam ini. Tiba-tiba
saja kepalaku terasa berat, dan aku merasa sulit sekali menemukan kata-kata
untuk merumuskan isi kepalaku. Jadi, aku tidur tanpa menunggu hari menjadi gelap. Aku
akan bangun lebih awal esok pagi dan memulai hari dengan isi kepala yang jernih.
Rabu, 1 September 1666 PAGI INI aku bangun dengan semangat baru. Aku baru saja
ingat sesuatu yang dikatakan teman Venesiaku di atas kapal yang membawa kami ke
Genoa - aku pasti telah menuliskannya di jurnal yang hilang itu. 3 Bukankah ia
mengatakan bahwa orang-orang Moskow H menduga kiamat akan terjadi hari ini,
hari pertama 2 bulan September, awal Tahun Baru mereka" Baru setelah .2 aku
membasuh wajahku dengan air dingin, aku teringat ^ bahwa baik di Moskow
maupun di London, hari ini adalah Rabu, 22 Agustus. Jadi peringatan itu keliru.
Masih ada sepuluh hari lagi sebelum kiamat tiba. Aku masih punya waktu untuk
berjalan-jalan santai, mengobrol dengan Bess, dan mengunjungi para pedagang
buku. Aku hanya bisa berharap melakukan itu semua dengan santai dalam waktu sepuluh
hari ini! NAMUN; SEMUA itu hanya bualan belaka. Aku harus menuliskan apa yang
dikatakan Bess padaku, sebelum aku melupakannya. Setelah sehari semalam,
sebagian di antaranya sudah menjadi samar di kepalaku.
502 Awalnya ia menceritakan padaku tentang wabah itu. Seorang pemuda yang masih
sangat belia baru saja memasuki ruangan utama kedai minum itu, lalu Bess
berkata, dengan dagu sedikit diangkat ke arah pemuda itu, bahwa hanya pemuda itulah yang
selamat di keluarganya. Bess sendiri kehilangan beberapa kerabatnya. Kapan itu
terjadi" Musim panas tahun sebelumnya. Dia melirihkan suaranya dan berbisik di
software version, ebook, komik, mp3,mp3, subtitle 230 downloadfull software full version, ebook, novel, komik, subtile gratis www.diduniadownload.blogspot.com
www.ac-zzz.tk telingaku, "Banyak orang yang masih sekarat karena wabah itu, tapi kau akan
mendapat masalah jika memperbincangkannya." Raja telah menyelenggarakan misa
untuk bersyukur kepada Tuhan atas berakhirnya wabah tersebut, maka siapa pun
yang berkata bahwa wabah itu belum berakhir, berarti menuduh Tuhan atau sang
raja telah berbohong! Namun, sesungguhnya wabah itu masih melanda kota London, dan
membinasakan sedikitnya dua puluh orang setiap minggunya, kadang-kadang malah
dua sampai tiga kali lipatnya. Harus diakui, jumlah itu tidak banyak dibanding
setahun silam saat wabah itu membinasakan lebih dari seribu warga London setiap
harinya! Pada awalnya, para korban dikuburkan di malam hari agar tidak membuat
warga lainnya ketakutan, tapi ketika situasi memburuk, tindakan hati-hati itu
harus ditinggalkan. Kemudian mereka mulai mengumpulkan mayat-mayat siang dan
malam. Kereta-kereta jenazah lalu lalang di jalanan, dan orang-orang melemparkan
mayat-mayat orang tua, anak-anak dan tetangga mereka ke atas tumpukan mayat itu
seakan-akan itu adalah kasur-kasur tua!
"Awalnya," ujar Bess, "kau takut kehilangan orang-orang terdekatmu dan mereka
yang kausayangi. Namun, 503 semakin banyak orang yang mati, kau hanya punya satu pikiran di benakmu melarikan diri, melarikan diri, bahkan seandainya seisi dunia ini binasa
sekalipun! Aku tidak menangisi adikku, atau kelima kemenakanku, atau suamiku. Semoga
Tuhan meng-ampuniku! Aku tidak lagi punya air mata yang tersisa! Aku harus
menjalani semuanya seperti orang yang berjalan dalam tidur, dan hanya bisa
bertanya-tanya kapankah semua itu akan berakhir."
Mereka yang kaya dan berkuasa, dimulai dengan sang raja dan para pemimpin gereja
telah melarikan diri ke luar kota. Orang-orang papa ditinggalkan karena mereka
tidak tahu harus lari ke mana. Mereka yang 3 berusaha menggelandang di jalanan akan
mati karena 13 kelaparan. Namun, ternyata ada jiwa-jiwa yang mulia - 2
beberapa orang dokter, beberapa orang beriman - g yang terus berusaha sekuat
tenaga memerangi iblis, ? atau setidaknya meredakan penderitaan sesamanya.
Pendeta kami adalah salah satu di antara mereka. Ia bisa saja melarikan diri,
ujar Bess. Ia tidak hidup dalam kekurangan, dan salah satu kakaknya memiliki sebuah
rumah di Oxford, salah satu kota yang paling sedikit terkena wabah itu. Namun,
ia tidak mau melarikan diri. Ia tetap berada di daerah ini, tetap mengunjungi
mereka yang sakit, menenangkan jiwa mereka. Ia mengatakan pada mereka bahwa dunia ini
sudah akan berakhir, dan mereka hanya berangkat sedikit lebih cepat dibanding
orang lain. Tak lama, ketika mereka telah tinggal di taman-taman surga
dikelilingi buah-buahan lezat, mereka akan menyaksikan orang
504 lain tiba, dan saat itulah mereka akan mendapat giliran untuk menenteramkan
sesamanya. "Aku melihatnya di tepi ranjang adik perempuanku," kata Bess padaku. "Ia
menggenggam tangannya dan berhasil menenteramkannya saat adikku meregang
nyawa - sedemikian tenteramnya sehingga dia tampak menyunggingkan seulas
senyum bahagia di akhir hayatnya. Begitu pula dengan semua orang sekarat yang ia
kunjungi. Ia mengabaikan saran teman-temannya dan tak memedulikan karantina.
Kau seharusnya melihat ia menyusuri jalanan, ketika semua orang justru
software version, ebook, komik, mp3,mp3, subtitle 231 downloadfull software full version, ebook, novel, komik, subtile gratis www.diduniadownload.blogspot.com
www.ac-zzz.tk bersembunyi - sosok putih yang luar biasa itu, dengan jubah putihnya, rambut
gondrong beruban dan jenggot kelabu yang panjang - persis Yesus! Ketika orang
lain melihat tanda silang merah di pintu sebuah rumah, mereka akan membuat tanda
salib di tubuh mereka sendiri dan langsung berlalu ke arah yang berlainan untuk
menghindarinya. Sementara, ia justru berjalan mantap ke arah rumah-rumah itu.
Suatu hari nanti Tuhan akan memberikan pahala yang setimpal baginya."
Namun, pihak yang berwenang sama sekali tak menunjukkan rasa terima kasih pada
semua pengabdiannya itu, dan jumlah penduduk masih terus menurun. Di akhir
musim panas, ketika wabah itu mulai mereda, ia ditangkap oleh seorang
halberdier15 karena dianggap menyebarkan penyakit lewat kunjungan-kunjungannya pada
orangorang sakit. Begitu 15Tentara dengan senjata berbentuk tongkat kapak dan beliung yang ujungnya
ditempeli mata tombak, biasa digunakan sebagai senjata pada abad kelima belas
dan keenam belas (catatan penerjemah).
505 ia dibebaskan seminggu kemudian, ia menemukan rumahnya telah dibakar hingga
rata dengan tanah. Seseorang menyebarkan kabar burung bahwa ia memiliki ramuan
rahasia yang membuatnya mampu bertahan hidup, sekelompok gelandangan
mendobrak rumahnya mencari ramuan itu. Mereka menghancurkan tempat itu,
mengambil semua yang bisa mereka bawa, dan membumihanguskannya, sebagian
melakukannya dengan amarah membabi buta karena tak menemukan apa yang
mereka cari, sebagian lagi berusaha menutupi jejak mereka.
Semua orang ingin mengusirnya dari kota ini, ujar Bess. Namun, Bess yang merasa
berterima kasih dan berutang budi pada sang pendeta, menawarkan diri untuk
menampungnya. Dan perempuan itu tampak bangga karena melakukannya. Mengapa
semua orang membenci lelaki tua itu" tanyaku. Karena perilakunya di masa lalu,
sahut Bess. Dia menceritakan tentang hal itu panjang lebar, mengutip lusinan
nama, sebagian besar di antaranya tak pernah kudengar sebelumnya. Jadi, aku tak
terlalu mengingatnya. Namun, aku ingat bahwa lelaki yang kami bicarakan itu, yang pernah
menjadi pendeta di pasukan Cromwell, kemudian berselisih paham dan memberontak
terhadap Cromwell. Itu sebabnya, pada pemulihan monarki enam tahun lalu, ketika
para pemimpin revolusi Cromwell dihukum atau diasingkan, dan mayat Sang
Pelindung16 sendiri 16Sebutan bagi kepala negara yang berkuasa di Inggris,..Skotlandia, dan Irlandia
pada abad ketujuh belas pada masa tiadanya monarki yang berlangsung antara
16531659. Gelar ini disandang Oliver Cromwell pada 1653-1658, dan Richard
Cromwell pada 1658-1659 (catatan penerjemah).
506 digali kembali, lalu digantung dan dibakar di muka khalayak, si pendeta
dibiarkan bebas. Namun, ia tidak diampuni. Tak seorang pun yang pernah memberontak
terhadap tahta penguasa, atau terlibat dalam eksekusi Raja Charles tak akan
pernah diampuni. Maka - menurut Bess - si pendeta akan selalu menjadi orang buangan
sampai mati, bahkan setelah ia mati sekalipun.
ADA SATU hal lagi yang ingin kusebutkan secara singkat, untuk menjaga andai
ingatanku keliru, meski aku berniat untuk menuliskannya lagi nanti dengan lebih
panjang lebar, yaitu kesialan-kesialan bangsa Inggris dimulai - seperti juga
bangsa software version, ebook, komik, mp3,mp3, subtitle 232 downloadfull software full version, ebook, novel, komik, subtile gratis www.diduniadownload.blogspot.com
www.ac-zzz.tk lain - pada 1648. Pada saat itu kejadian tak terduga datang beruntun: akhir perang
Jerman; tibanya tahun kebangkitan Yahudi dan permulaan hukuman agung yang
diceritakan Maimoun padaku; terbitnya buku Rusia tentang keimanan yang
memastikan tahun ini sebagai saat kiamat. Dan tentu saja, di Inggris,
pemenggalan kepala sang raja yang masih saja dikutuk oleh segenap warga negeri ini, menurut
kalender yang berlaku di sini, dilakukan pada akhir 1648. Dan bagiku itu adalah
tahun kunjungan si peziarah dari Moskow - yang menjadi penyebab semua
kemalangan yang kuderita seperti halnya ke-matian ayahku - di bulan Juli.
Seakan-akan sebuah pintu terbuka tahun itu, sebuah pintu nahas yang dilalui
beragam bencana bagi dunia dan bagiku sendiri. Aku teringat Boumeh pernah berbicara
tentang tiga langkah terakhir, tiga kali enam tahun, yang akan berawal dari
tahun prolog hingga tahun epilog.
507 AKAL SEHATKU berkata padaku bahwa bergulat dengan bayangan-bayangan
semacam itu hanya berakhir dengan menduga-duga segala macam hal tanpa
membuktikan apa pun. Dan sejenak, setidak-tidaknya untuk malam ini, aku masih
mencoba mendengarkan suara akal sehatku.
2 September DUA HARI yang lalu* ketika aku menceritakan percakapan panjangku dengan Bess,
aku berbicara tentang "berdekatan tanpa maksud apa pun." Sejak semalam hubungan
kami menjadi lebih dekat dan bisa dikatakan bukannya tanpa maksud apa pun.
Aku menghabiskan sepanjang hari dengan menulis, tetapi hanya menghasilkan
kemajuan yang amat lamban. Karena metode yang kugunakan, menulis selalu
menjadi hal yang harus dikerjakan dengan susah payah. Aku menulis dalam
bahasaku, Italia, tetapi dengan menggunakan huruf Arab dan dalam kode khususku
sendiri, dan itu berarti harus melewati beberapa tahap sebelum menyelesaikan
setiap kata. Sementara, di atas semua itu, aku harus berusaha mengingat apa yang
dikatakan padaku oleh Bess dalam bahasa Inggris ....
Namun, aku tidak mendapat kemajuan apa pun dengan membaca semua yang kutulis
kemarin pagi dan malam. Aku tidak mengungkapkan semua yang ingin
kuungkapkan, tapi aku sudah meringankan beban ingatanku. Kalau tidak, sebagian
Nama Tuhan Yang Keseratus Balthasar's Odyssey Karya Amin Maalouf di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
di antaranya mungkin akan hilang.
Bess naik ke atas dua kali untuk membawakanku makanan dan minuman, dan
dudukduduk beberapa 508 saat untuk melihatku menulis huruf-huruf misterius dari kanan ke kiri. Aku tidak
menyembunyikan jurnalku lagi ketika mendengarnya datang. Dia sudah mengetahui
semua rahasiaku sekarang, dan aku memercayainya. Namun, aku membiarkannya
berpikir bahwa aku menuliskannya dalam bahasa Arab biasa. Aku tidak pernah
mengatakan padanya - atau pada siapa pun! - bahwa aku menggunakan bahasa
sandi tersendiri. Malam harinya, ketika kedai minum itu telah tutup, Bess datang dan mengajakku
makan malam sambil bercakap-cakap bersama seperti yang kami lakukan kemarin.
Kujawab aku akan bergabung dengannya di lantai bawah, di meja yang sama seperti
sebelumnya, setelah aku menuntaskan paragrafku.
Tetapi paragraf itu tidak bisa dikendalikan, dan aku tak ingin berhenti agar tak
seperti software version, ebook, komik, mp3,mp3, subtitle 233 downloadfull software full version, ebook, novel, komik, subtile gratis www.diduniadownload.blogspot.com
www.ac-zzz.tk sebuah pembicaraan panjang yang disela, di mana aku akan melupakan sesuatu. Aku
melupakan janjiku padanya untuk makan bersama dan terus menulis tanpa
memedulikan apa pun lagi. Sementara itu, Bess memanfaatkan waktu untuk
merapikan ruangan di lantai bawah dan kemudian kembali naik ke atas untuk
melihat apa yang telah menghalangiku.
Dia sama sekali tidak tersinggung dengan sikap pengabaianku, dia malah berjinjit
keluar dan kembali lagi dalam beberapa menit dengan sebuah baki yang kemudian
dia letakkan di atas ranjangku. Aku berkata bahwa aku harus menyelesaikan
beberapa baris lagi sebelum kami bisa makan malam bersama. Dia memberi tanda
agar aku tak usah terburu-buru, dan berlalu.
509 Namun, sekali lagi aku terhanyut dalam pekerjaanku, melupakan Bess dan makan
malam itu lagi, aku lalu berpikir dia sudah melupakanku. Namun, ketika pada
akhirnya aku memanggilnya, dia langsung datang seolah-olah selama ini dia sedang
menunggu-nunggu di balik pintu - tetap tersenyum dan tak menunjukkan kekesalan
sedikit pun. Aku sangat terkejut dan terharu oleh sikapnya yang penuh
pengertian, dan aku berterima kasih padanya untuk semua itu. Dia tersipu. Bess, yang tidak
tersipu oleh tepukan di pantatnya, kini tersipu hanya dengan mendengar ucapan
terima kasih! Baki yang diletakkannya berisi daging asap yang 3 diiris rapi, sepotong keju,
beberapa potong roti putih, 'Z dan segelas besar penuh minuman yang disebutnya ^
sebagai bir "mentega", meski rasanya ternyata sangat .f keras. Aku bertanya
apakah dia bersedia makan ber-E samaku, tapi katanya dia tak pernah merasa lapar pada
jam-jam makan - dia selalu mencicipi makanan yang dibuatnya sepanjang hari ketika
dia menunggu pelanggan-pelanggannya. Dia membawa segelas besar bir mentega
untuk dirinya sendiri agar kami bisa bersulang bersama. Maka, setelah
mengamatiku menulis, kini dia mengamatiku makan. Dia memandangiku persis seperti saudariku
Pleasance, dan sebelumnya ibuku yang malang, biasa memandangiku - dengan
pandangan yang tak hanya padaku, tetapi juga pada makanannya, dan terus
mengamati setiap suapan sehingga membuat orang yang diperhatikannya ini menjadi
seorang kanak-kanak lagi. Tiba-tiba saja aku merasa ada di rumahku sendiri di
dalam rumah orang 510 asing ini. Aku tak tahan untuk terus memikirkan kata-kata Yesus, "Aku kelaparan,
dan kau memberiku daging." Aku tidak sedang terancam bahaya kelaparan.
Sepanjang hidupku, kekayaan lebih menjadi sebentuk ancaman dibanding
kemiskinan. Namun, ada sesuatu yang berkesan keibuan dalam cara perempuan ini
memberiku makan. Aku tiba-tiba saja merasakan sesuatu terhadapnya - atas rotinya,
bir menteganya, kehadirannya, senyumnya yang penuh perhatian, kesabarannya,
celemek kotornya, sosoknya yang kikuk - sebentuk kasih sayang yang meluap-luap
untuknya. Dia berdiri di sana bertelanjang kaki, menyandar ke dinding dengan gelas besar
dalam genggamannya. Aku berdiri, menggenggam birku sendiri untuk ku-dentingkan
dengan gelasnya, tapi aku malah merengkuh bahunya dan kembali berterima kasih
dengan lembut, lalu kukecup dahinya, di antara kedua alisnya.
Sambil melangkah mundur, aku melihat betapa kedua matanya berkaca-kaca, dan
software version, ebook, komik, mp3,mp3, subtitle 234 downloadfull software full version, ebook, novel, komik, subtile gratis www.diduniadownload.blogspot.com
www.ac-zzz.tk bibirnya berusaha keras tersenyum dengan getaran-getaran penuh harap. Dia meraih
jemariku dalam genggaman tangannya yang gempal dengan kaku, dan aku menarik
tubuhnya ke arahku, perlahan-lahan aku mengelus rambutnya dan gaun yang
dikenakannya. Dia tak menolak, melainkan justru mendekap tubuhku erat bagai
sehelai selimut di tengah udara dingin membekukan. Aku memeluk dan merabai
seluruh tubuhnya dengan lembut, seraya menjelajahi setiap lekuk tubuhnya,
wajahnya yang bergetar, sepasang kelopak matanya yang menyembunyikan buliran
air, dan bahkan pinggulnya.
511 Dia sudah mengganti pakaiannya sejak kedatangan pertamanya ke kamarku, dan kini
dia mengenakan sehelai gaun hijau tua kemilau yang kurasakan selembut sutra. Aku
amat tergoda untuk berbaring dengannya di atas ranjang yang tak jauh jaraknya
dari kami, tapi kemudian kuputuskan untuk tetap berdiri. Segalanya berlangsung dengan
sendirinya, dan aku tak ingin tergesa-gesa. Di luar masih terang, dan tak ada
alasan mengapa kami harus mempersingkat kesenangan kami - yang ingin meredakan
penderitaan kami yang sudah cukup bertubi-tubi.
Bahkan, ketika dia yang ingin berbaring, aku tetap mendekapnya tegak berdiri.
Kurasa dia terkejut, dan bingung, tapi dia membiarkanku memimpin segalanya.
Sejoli sering kehilangan setengah dari kenikmatan yang mereka rasakan karena
berbaring terlalu cepat. Tahap pertama dari bercinta dilakukan saat berdiri,
ketika kau terayun-ayun sambil berpelukan, limbung, tak saling melihat, dan labil. Bukankah
yang terbaik adalah melakukan tahapan ini, saling berbisik, menyapukan bibir,
saling menelanjangi sedikit demi sedikit, dan semuanya itu tetap dilakukan sambil
berdiri, saling mendekap dengan hasrat yang menggelegak setiap kali selembar penutup
tubuh- luruh ke lantai"
Maka, kami pun tetap seperti itu selama beberapa saat, terhuyung-huyung ke
sekeliling ruangan sambil saling berbisik lirih dan saling meraba dengan
perlahan. Kedua tanganku telanjang, memeluknya, dan di permukaan tubuhnya yang bergetar,
bibirku dengan sabar mencari-cari tempat untuk hinggap dan mengisap sari bunga,
kemudian mencari tempat lainnya untuk meng512
isap lebih banyak lagi, dari sepasang kelopak yang menyembunyikan matanya, kedua
lengan yang menutupi payudaranya, sampai pinggul putihnya yang lebar. Perempuan
adalah kebun bunga, jemari dan bibirku adalah sekawanan lebah.
PADA SUATU hari Rabu di Smyrna, di biara Capuchin, aku pernah merasakan saat
kenikmatan yang membabi buta ketika Marta dan aku bercinta seraya berdebar-debar
mencemaskan gangguan kedua kemenakanku, atau Hatem, atau salah seorang rahib.
Kenikmatan bercinta di hari Rabu lain terjadi di sini, di London, yang terasa
sama nikmatnya, tapi dengan suasana yang jauh berbeda. Di sana, ketergesaan dan
hasrat yang menggebu membuat setiap detik makin menambah gejolak api cinta yang
membara. Di sini, kenyataan bahwa waktu sangat tak berbatas bagi kami membuat
setiap gerakan bergema panjang dan bergaung, sehingga makin memperkaya dan
memperdalam olah asmara kami. Di sana, kami berdua bagai sepasang binatang yang
sedang diburu, dikejar-kejar makhluk lain, dan merasakan betapa kami sedang
melakukan perbuatan terlarang. Di sini, justru sebaliknya, kota yang sama sekali
tak mengenal kami, dunia yang tak tahu apa pun tentang kami, dan kami tidak merasa
software version, ebook, komik, mp3,mp3, subtitle 235 downloadfull software full version, ebook, novel, komik, subtile gratis www.diduniadownload.blogspot.com
www.ac-zzz.tk sedang melakukan kesalahan. Kami tinggal di luar wilayah baik dan buruk, jauh
dari larangan dan kekangan. Kami juga tak memiliki batas waktu. Matahari ada di pihak
kami, tenggelam dengan amat perlahan. Begitu juga malam yang menjanjikan akan
berlangsung lama. 513 Kami akan saling memuaskan sedikit demi sedikit, hingga ke tetes kenikmatan yang
terakhir. 7 September SI PENDETA sudah kembali, begitu pula para pengikutnya. Mereka sudah ada di
dalam rumah ketika aku terbangun. Ia tidak memberitahuku mengapa ia pergi, dan*
aku juga tak bertanya. Ia hanya menggumamkan permintaan maaf.
Aku mungkin akan mengatakannya langsung - sesuatu yang sepertinya sudah
merusak hubunganku dengan orang-orang ini. Aku sangat menyesalinya, tetapi
menurutku aku tak mampu mencegahnya.
Si pendeta tampak gusar dan menyebalkan ketika ia datang lagi, dan langsung
melontarkan ketaksabar-annya.
"Kita harus segera bekerja hari ini," serunya, "dan mendapatkan sesuatu dari isi
buku itu - jika memang ada sesuatu di dalamnya. Kalau perlu, kita akan melakukan siang
dan malam, dan siapa pun yang melenceng dari jalan ini bukan lagi sahabatku."
Baik kata-kata maupun nada suaranya sangat mengejutkanku, begitu juga dengan
wajah-wajah masam di sekelilingku. Aku berkata bahwa aku akan melakukan
semampuku, tetapi penyakit yang menghalangiku bukanlah kesalahanku. Mendengar
hal itu, kurasakan senyum tak peduli mereka, tetapi aku tidak merasa punya hak
untuk keberatan atas sikap itu. Aku sama sekali tidak berdusta: aku tak mampu
menangkis serangan kebutaan itu. Namun, aku telah salah menampilkan gejalanya
dan memalsukannya dengan sakit
514 kepala. Mungkin aku harus mengaku mengenai awal mula penyakit anehku, meski
memang sulit menjelaskannya. Tetapi, kini sudah terlambat: jika aku mengaku
bahwa aku telah berdusta dan menjelaskan gejala-gejala ganjil yang kualami, hal
itu hanya akan membenarkan kecurigaan mereka. Jadi kuputuskan untuk tidak
mengatakan apa-apa tentang itu, dan hanya berusaha untuk membaca sebaik
mungkin. Namun, Tuhan tidak berada di pihakku hari ini. Kenyataannya, alih-alih terbantu,
aku malah terhambat. Kegelapan itu turun secepat aku membuka buku itu. Bukan
hanya buku itu yang tak bisa kulihat: seluruh ruangan itu, orang-orang di
dalamnya, dinding-dinding, meja, bahkan jendela - semuanya sepekat tinta hitam.
Sejenak kupikir aku akan sungguh-sungguh buta, dan kukatakan pada diriku sendiri
bahwa Tuhan, setelah memberi beberapa peringatan padaku yang dengan keras
kepala kuabaikan, akhirnya memutuskan untuk menghukumku.
Aku menutup buku itu. Dan tiba-tiba aku bisa melihat kembali. Tidak sepenuhnya
jernih, sebagaimana yang seharusnya terjadi di siang hari, melainkan seakan-akan
suasananya sudah malam dan ruangan itu hanya diterangi nyala lilin. Ada semacam
selaput tipis yang menghalangi segalanya, dan saat aku menulis ini, selaput itu
masih ada. Seakan-akan ada segumpal awan di langit yang hanya dimaksudkan untukku.
Halaman-halaman jurnalku sudah berwarna kecokelatan, seakan-akan kertasnya telah
software version, ebook, komik, mp3,mp3, subtitle 236 downloadfull software full version, ebook, novel, komik, subtile gratis www.diduniadownload.blogspot.com
www.ac-zzz.tk berusia ratusan tahun hanya dalam waktu sehari. Semakin banyak aku membicarakan
hal 515 ini, semakin cemas aku jadinya. Aku nyaris tak bisa meneruskan tulisanku.
Tapi harus kulanjutkan. "Ada apa sekarang?" tanya si pendeta ketika aku menutup buku itu.
Aku menyahut, "Aku punya usul. Mengapa aku tidak naik saja ke kamarku, dan
membacanya, lalu mencatat apa yang tertera di buku itu sendirian" Kemudian aku
akan kembali ke sini besok pagi dengan teks berbahasa Latin. Jika aku bisa
menghindari sakit kepalaku dengan melakukan cara ini, kita bisa terus
melakukannya. Baru kemudian kita membahasnya seperti biasa."
Aku berhasil meyakinkan mereka, meskipun lelaki tua itu menerima usulku tanpa
gairah dan memaksaku berjanji akan menerjemahkan sekurang-kurangnya dua puluh
halaman teks itu besok. Maka aku pun naik ke lantai atas, kurasa dengan diikuti oleh salah satu muridnya
- aku bisa mendengar langkah orang mondar-mandir di luar pintuku. Namun, karena
Nama Tuhan Yang Keseratus Balthasar's Odyssey Karya Amin Maalouf di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
aku tak ingin mengungkapkan keberatan, aku berpura-pura tak memedulikannya.
Begitu aku duduk di bangkuku sendiri, aku membuka Nama yang Keseratus di
bagian tengahnya, dan meletakkannya tepat di hadapanku. Kemudian aku meraih
jurnalku ini dan membuka-buka lembaran kertasnya sampai aku menemukan tulisan
tertanggal 20 Mei - cerita sahabat Persiaku tentang perdebatan nama Tuhan yang
tersembunyi dan pandangan-pandangan Mazandarani mengenai masalah tersebut. "
Dengan menggunakan jurnalku ini sebagai landasan
516 isinya, aku menuliskan apa yang akan kuberikan besok sebagai terjemahan buku
Mazandarani. Untuk menambahkan gaya, aku menggunakan judul-judul yang
kuingat ketika aku sempat membaca awalan buku terkutuk itu.
Mengapa aku menyebutnya "terkutuk?" Apakah memang buku itu dikutuk" Atau
justru diberkahi" Atau mengandung kekuatan sihir" Aku masih tak tahu juga. Yang
kutahu adalah bahwa buku itu dilindungi. Terlindung dariku, entah bagaimana.
8 September SEMUANYA BERJALAN lancar. Aku membaca keras-keras terjemahan Latin-ku,
dan Magnus menyalinnya kata demi kata. Si pendeta berkata bahwa begitulah
seharusnya kami menanganinya sejak awal, dan mendorongku untuk bekerja lebih
cepat. Aku berharap itu hanyalah pertanda gairah yang muncul kembali, dan bahwa ia akan
meringankan tuntutannya. Jika tidak, aku justru takut akan terjadi hal yang
lebih buruk. Rekayasa yang kususun sejauh ini tak bisa disimpan untuk jangka waktu
yang tak berbatas. Hari ini aku mengingat sebagian cerita Esfahani padaku dan
sebagian lagi kugali dari ingatanku. Aku mungkin masih bisa mengumpulkan hal-hal yang
pernah kudengar tentang Nama yang Keseratus, tapi sekali lagi itu tak akan bisa
bertahan lama. Cepat atau lambat, aku harus membaca isi buku itu sendiri dan
mengutip nama yang mereka tunggu-tunggu, entah itu nama rahasia Sang Pencipta,
atau pun hanya nama yang diperkirakan oleh Mazandarani.
517 Mungkin, dalam beberapa hari ini aku bisa melakukan upaya lain untuk membaca
software version, ebook, komik, mp3,mp3, subtitle 237 downloadfull software full version, ebook, novel, komik, subtile gratis www.diduniadownload.blogspot.com
www.ac-zzz.tk buku itu .... *** AKU MEMULAI halaman ini dengan penuh semangat, tapi rasa percaya diriku akan
masa depan berkurang dalam beberapa baris kalimat saja, sama halnya dengan
berkurangnya cahaya setiap kali aku membuka buku terlarang itu.
9 September AKU MENGHABISKAN malam sebelumnya dengan menuliskan kalimat-kalimat
berbahasa Latin ke halaman-halaman kertas yang akan dianggap sebagai terjemahan
buku Mazandarani. Karena itu aku tidak punya waktu dan tenaga untuk menuliskan
catatanku sendiri, dan harus cukup puas dengan catatan-catatan singkat saja.
Si pendeta menanyakan padaku sudah berapa halaman yang berhasil kuterjemahkan
sejauh ini, dan kukatakan padanya ada empat puluh tiga halaman. Aku mungkin bisa
dengan mudah mengatakan tujuh belas atau tujuh puluh. Ia bertanya berapa halaman
lagi yang tersisa, dan aku menjawab ada 130 halaman. Ia terus mengulang-ulang
betapa ia berharap aku bisa menuntaskan membaca buku itu dalam beberapa hari
ini, khususnya sebelum minggu depan.
Aku menyahut bahwa aku akan melakukannya, tetapi aku bisa merasakan jebakan itu
menjeratku. Mungkin aku harus melarikan diri.
518 10 September BESS MENDATANGIKU di malam hari. Saat itu gelap, dan dia menyelinap masuk
ranjang di sisiku. Dia baru datang lagi sejak kepulangan si pendeta. Bess
beranjak pergi sebelum fajar menyingsing.
Andai aku berencana melarikan diri, haruskah aku memberitahunya"
AKU MENYELESAIKAN terjemahanku untuk hari ini pagi tadi. Aku sudah
kehabisan pengetahuan, dan harus mengisi celah-celah di antaranya dengan
imajinasiku sendiri. Namun, orang-orang itu malah mendengarkanku lebih
sungguhsungguh dari sebelumnya. Harus diakui, aku mengutip Mazandarani ketika
mengatakan bahwa saat' ia mengungkapkan nama Tuhan, nama itu akan membuat
semua yang berpikir bahwa mereka mengetahuinya merasa takut dan takjub.
Aku mungkin bisa mendapatkan waktu lebih banyak dan penghargaan dari ketiga
pengawasku. Namun, meningkatkan taruhan sama sekali tidak bakal mendatangkan
nasib mujur! 11 September INI ADALAH hari pertama Tahun Baru bangsa Rusia. Aku memikirkannya
sepanjang malam. Aku bahkan bermimpi Evdokim si peziarah meminta ganti rugi,
dan memaksaku meminta ampun.
Menjelang siang kami bertemu di kamar si pendeta, dan aku berusaha melakukan
pengalihan dengan menceritakan tanggal ini. Kukatakan pada mereka, dengan
berupaya melebih-lebihkan, apa yang kuketahui dari
519 sahabatku Girolamo di atas kapal Sanctus Dionisius bahwa banyak orang di Moskow
yang meyakini hari ini, di hari perayaan Santo Simeon dan awal Tahun Baru
mereka, kiamat akan terjadi dengan lautan api berkobar.
Dengan mengesampingkan pandangan penuh tanya kedua muridnya, si pendeta tetap
membisu saat aku berbicara, mendengarkan dengan setengah hati, nyaris seperti
acuh software version, ebook, komik, mp3,mp3, subtitle 238 downloadfull software full version, ebook, novel, komik, subtile gratis www.diduniadownload.blogspot.com
www.ac-zzz.tk tak acuh. Dari meskipun ia tidak menentang apa yang kukatakan, ia mengambil
kesempatan jeda sejenakku untuk mengembalikan pokok permasalahan. Dengan
malas-malasan aku mempermainkan kertas-kertasku dan mulai menceritakan
karanganku =? hari ini. o " g Minggu, 12 September. 1666
" YA TUHAN! Ya Tuhanku! j Apa lagi yang bisa kukatakan"
Ya Tuhanku! Bisakah ini sungguh-sungguh terjadi" * * *
LONDON DIDERA kebakaran di tengah malam. Dan kini aku diberi tahu bahwa
semua daerah sudah mulai terbakar satu demi satu. Dari jendela aku bisa melihat
kobaran api kiamat dan jeritan orang-orang yang ketakutan. Tak ada bintang di
langit. Tuhanku! Mungkinkah kiamat berlangsung seperti ini" Bukan sekonyong-konyong
musnah, melainkan kobaran api yang mendekat perlahan-lahan, seperti
520 air bah yang naik hingga tinggi dan perlahan-lahan akan menenggelamkanku"
Adakah akhir hidupku sendiri yang sedang kulihat mendekatiku dari luar jendela,
dan aku berusaha menceritakannya saat membungkuk di atas halaman jurnalku ini"
Gelombang api yang melahap semuanya itu menjadi semakin dekat dan kian dekat
saja, dan aku duduk di sini, di depan sebuah meja kayu, di kamar berlapis kayu,
menuliskan pikiran-pikiran terakhirku dalam sebundel kertas yang akan terbakar
hanya dengan percikan kecil api! Ini adalah kegilaan, kegilaan! Namun, bukankah
ini hanya bayangan wujud fanaku semata" Aku. memimpikan keabadian ketika liang
kuburku telah digali, dan dengan ikhlas mempersembahkan sukmaku pada Yang
Maha Esa yang akan mencabutnya dari ragaku. Ketika aku lahir aku beberapa tahun
menjauh dari kematian. Kini aku mungkin hanya berjarak beberapa jam saja. Namun,
apa artinya setahun dibandingkan dengan keabadian" Apa artinya satu hari" Satu
jam" Sedetik" Ukuran-ukuran semacam itu hanya bermakna apabila segumpal
jantung masih berdetak. Bess datang untuk tidur bersamaku. Kami masih saling berpelukan erat ketika
mendengar teriakan-teriakan di sekitar kami. Dari jendela, sambil memandang ke
arah Sungai Thames, kau bisa melihat di kejauhan, meski tidak terlalu jauh,
pijaran merah menyala yang menakutkan dengan lidah-lidah api menjilat-jilat ke atas
begitu kerap, dan kemudian musnah.
521 Lebih buruk dari pijaran dan kobaran itu adalah suara-suara derakan yang
mengerikan, seakan-akan ada sesosok iblis raksasa yang sedang menggerakkan
rahangn/a pada kayu-kayu semua rumah, meremuk-kannya, menggerusnya,
mengunyah balok-balok kayu itu, dan kemudian memuntahkannya kembali.
Bess tergopoh-gopoh lari ke kamarnya untuk mengambil pakaian, karena dia datang
ke kamarku dengan hanya mengenakan pakaian seadanya saja. Saat dia kembali dia
diikuti oleh si pendeta dan dua orang muridnya yang kemudian bermalam di kedai
minum itu. Saat siang datang mereka semua berkumpul di kamarku: jendelaku adalah
jendela tertinggi di rumah
software version, ebook, komik, mp3,mp3, subtitle 239 downloadfull software full version, ebook, novel, komik, subtile gratis www.diduniadownload.blogspot.com
www.ac-zzz.tk t, , 3 itu dan memiliki pemandangan terbaik ke arah lautan o
73 api. Di tengah ratapan, air mata dan doa, seseorang 2 menyebutkan sebuah
jalan atau gedung tinggi yang " tak terkena kobaran api yang membumihanguskan.
Jj Karena aku tidak mengenal tempat-tempat yang disebut-kan, aku tidak yakin
kapan aku merasakan kecemasan dan kapan aku merasa lega. Dan aku tak ingin
mengganggu' yang lainnya dengan pertanyaan-pertanyaan yang ingin kulontarkan.
Maka aku pun tetap berada di belakang, jauh dari jendela, meninggalkan tempat
itu untuk mereka yang lebih berpengalaman dalam mengamati, sementara aku hanya
berdiri terpisah dan mendengarkan tanggapan, peringatan, dan reaksi mereka.
Setelah beberapa menit, kami semua, satu per satu, menuruni tangga kayu yang
goyah, menuju ruangan utama kedai itu, di mana kami tidak lagi mendengar
suarasuara kobaran api, selain gema dari
522 jeritan-jeritan yang terus membahana dan suara marah kerumunan manusia.
Andai aku hidup cukup lama untuk mengingat semuanya, aku akan mengingat
beberapa adegan sederhana yang menyertai ini. Magnus, yang sempat pergi keluar
untuk sesaat, kembali dengan berlinang air mata karena gereja santo panutannya,
Santo Magnus, yang berada di dekat jembatan kota London, telah hangus terbakar.
Kami mendengar berita semacam ini ratusan kali di hari yang malang itu, tetapi
aku tak akan pernah melupakan seorang pemuda yang terpuruk karena sedemikian
terikatnya ia pada agamanya, sehingga diam-diam ia menghujat Tuhan karena telah
mengkhianatinya. Tak ada pelanggan yang datang sepanjang pagi itu. Kapan pun Magnus atau Calvin,
atau Bess keluar untuk melihat apa yang sudah terjadi, kami hanya membuka
sedikit pintu untuk membiarkan mereka keluar, dan melakukan hal yang sama saat mereka
kembali. Si pendeta tak sekalipun bangkit dari kursinya tempat tubuhnya
tergeletak lemas, pingsan. Sementara itu, aku berhati-hati untuk tidak memperlihatkan diri
di jalanan. Gunjingan sudah beredar sejak fajar, bahwa kebakaran itu disulut oleh
orang-orang Katolik Roma.
Aku baru saja mengatakan bencana itu berawal menjelang fajar, tetapi itu tak
sepenuhnya benar. Aku berharap itu benar, tetapi kejadiannya pada kenyataannya
agak berbeda. Desas-desus yang beredar sejak pagi-pagi sekali adalah bahwa
kebakaran itu dimulai di sebuah toko roti di pusat kota: sebuah panggangan
dinyalakan secara keliru, atau seorang pelayan ketiduran,
523 sehingga nyala api menjalar ke daerah sekitar jalan itu. Jalan yang dimaksud
adalah Pudding Lane yang berdekatan dengan penginapan tempat aku melewatkan dua
malam pertamaku di London.
Satu jam kemudian, seseorang dari ruas jalan kami sendiri memberi tahu Calvin
bahwa orang-orang Prancis dan Belanda telah berlabuh dan membakar kota ini.
Mereka berniat memanfaatkan kebingungan yang terjadi untuk melancarkan
serangan habis-habisan ke ibukota. Kami hanya bisa membayangkan hal terburuk
yang mungkin terjadi. Setelah beberapa jam berlalu, pembicaraan tak lagi mengenai orang-orang asing
yang melarikan diri, melainkan tentang para agen Paus, si "Anti-Kristus", yang
"sekali software version, ebook, komik, mp3,mp3, subtitle 240 downloadfull software full version, ebook, novel, komik, subtile gratis www.diduniadownload.blogspot.com
www.ac-zzz.tk lagi" berupaya menghancurkan negeri Kristiani yang indah ini. Aku bahkan
mendengar ada orang-orang yang ditangkapi sekelompok penduduk kota karena
mereka adalah orang asing. Bukan gagasan yang baik menjadi seorang asing ketika
Nama Tuhan Yang Keseratus Balthasar's Odyssey Karya Amin Maalouf di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
London sedang kebakaran, maka dengan menggunakan akal sehatku aku
menyembunyikan diri sepanjang hari. Awalnya aku mengungsi di ruangan utama
kedai minum itu, lalu ketika warga sekitar mulai berdatangan - kami tak bisa
menutup pintu tepat di depan muka mereka - aku naik ke kamarku di lantai atas,
"ruang pengamatan"-ku yang terbuat dari kayu.
Untuk mengalihkan diri dari kegundahanku sendiri, maka aku menuliskan beberapa
paragraf ini di antara saat-saat mengamati keluar jendela.
524 MATAHARI SUDAH tenggelam dan api masih membara. Udara sepenuhnya
berwarna merah, dan langit tampak kosong.
Mungkinkah kota-kota yang lain juga kebakaran" Seperti London, kota-kota itu
mengira bahwa hanya kota merekalah yang mengalami nasib serupa Gomorrah17"
Mungkinkah Genoa juga terbakar hari ini" Dan Konstantinopel" Atau Smyrna"
Tripoli" Bahkan juga Gibelet"
HARI SUDAH gelap, tapi malam ini aku tidak perlu menyalakan lilin. Aku hanya
akan berbaring di tengah kegelapan, bernapas dalam aroma menyesakkan kayu-kayu
yang terbakar, dan berdoa pada Tuhan agar memberiku kekuatan untuk tidur sekali
lagi. Senin, 13 September 1666 * KIAMAT ITU belum berakhir. Kiamat masih terus
berlangsung. Begitu juga pengalaman burukku dengan api.
London terus membara, dan aku sedang bersembunyi dari kobaran api di dalam
sebuah sarang yang terbuat dari bahan kering yang mudah terbakar.
Ketika aku terbangun, entah mengapa, aku menuju ke bawah dan di sana, di ruangan
utama kedai minum ini, aku menemukan Bess, si pendeta, dan kedua pengikutnya,
pingsan di atas kursi mereka. Mereka
l7Nama sebuah kota tua yang dilaknat Tuhan dalam Kitab Kejadian (catatan
penerjemah). 525 tak bergerak-gerak semalaman. Bess membuka matanya hanya untuk memohon
padaku agar aku kembali ke tempat persembunyianku sebelum ada orang yang
melihat atau mendengarku. Beberapa orang asing sudah ditangkapi malam itu,
termasuk dua orang penduduk asli Genoa. Dia tidak mengetahui nama mereka, tapi
dia yakin pada fakta itu. Dia berkata dia akan membawakanku sesuatu yang bisa
kusantap, dan di matanya aku juga melihat janji cinta. Tapi, bagaimana mungkin
kami bisa bercinta saat sebuah kota sedang terbakar hangus di sekeliling kami"
Aku baru saja akan menyelinap ke atas, ketika si pendeta meraih lengan bajuku.
3 "Tampaknya ramalanmu menjadi kenyataan," ujaro
'Z nya dengan seulas senyum yang dipaksakan. | Aku menekankan bahwa itu
adalah ramalan orang* orang Moskow, bukan ramalanku. Aku hanya men-. ceritakan
apa yang diceritakan seorang kawan Venesiaku padaku. Dalam keadaan sekarang ini aku tidak ingin
terlihat sebagai seorang nabi hari kiamat - gunjingan-gunjingan ringan sudah
software version, ebook, komik, mp3,mp3, subtitle 241 downloadfull software full version, ebook, novel, komik, subtile gratis www.diduniadownload.blogspot.com
www.ac-zzz.tk terbakar sia-sia! Si pendeta paham mengapa aku bersikap seperti itu, dan meminta
maaf karena telah berkata tanpa pikir panjang.
Saat Bess bergabung denganku beberapa saat kemudian, dia menyampaikan
permintaan maaf yang lebih panjang lagi darinya. Dia tak berbicara pada siapa
pun tentang ramalan itu, ia bersikeras, dan menyadari betapa ia mungkin telah
membahayakanku dengan menyebarluaskan kisah-kisah seperti itu.
Soal itu ditutup sudah. Aku bertanya pada Bess mengenai berita tentang
kebakaran. Setelah sesaat 526 mereda, kebakaran itu kembali merambat, terbawa angin timur. Kobarannya kini
sudah sampai ke selusin jalan lain: aku tak bisa ingat nama-namanya. Satusatunya berita baik adalah bahwa kebakaran itu hanya merambat perlahan di tempat kami,
meski ruas jalan ini dinamai Jalan Kayu. Jadi, belum ada rencana untuk
mengungsi. Justru sebaliknya, beberapa orang sepupu Bess telah datang dan' meninggalkan
perabot mereka di sini. Rumah mereka lebih dekat ke sungai, tapi mereka
ketakutan rumah mereka akan segera terjilat lidah api.
Namun, itu hanyalah penundaan. Kami mungkin aman di sini hari ini, tapi belum
tentu besok, apalagi lusa. Dan jika angin bergerak sedikit ke selatan, kami bisa
terperangkap dan tak akan mampu melarikan diri lagi. Tapi, aku tak mengatakan
hal ini pada Bess. Aku tak ingin tampak seperti seorang Cassandra18 di depannya.
Selasa, 14 September 1666 AKU HARUS mundur ke loteng. Dalam penangguhan
sementara, seperti rumah ini, kota ini, dan dunia ini.
Menyaksikan London hangus terbakar, aku seharusnya mampu menulis seperti Nero
mampu bermain biola saat Roma dilalap api, tetapi aku hanya bisa menuliskan
beberapa anak kalimat yang membingungkan.
l8Seorang nabi yang mengabarkan kehancuran, tetapi diabaikan. Namanya diambil
dari nama putri Priam, Raja Troy, yang dianugerahi mukjizat mampu meramal,
tetapi dikutuk ramalannya tidak akan pernah dipercayai orang (catatan penerjemah).
527 Bess berkata bahwa aku harus menunggu. Aku tak boleh bersuara. Dan aku tidak
perlu merasa takut. Maka aku menunggu. Aku tak bergerak, berhenti mengamati kobaran api, dan
berharap akan segera berhenti menulis.
Untuk menulis aku membutuhkan sedikit saja perasaan terdesak, selain ketenangan
pikiran. Terlalu damai, tanganku jadi malas; terlalu terdesak, tanganku jadi
lumpuh. SEPERTINYA SEKELOMPOK orang sedang mencari orang-orang yang dicurigai
telah menyulut kebakaran tersebut ke rumah-rumah. Mencari orang-orang yang
bersalah. Di mana pun aku berada di tahun ini, aku merasa bersalah. Bahkan di Amsterdam!
Ya, Maimoun, sahabatku, saudaraku, bisakah kau mendengarku" Bahkan di
Amsterdam sekalipun! BAGAIMANAKAH CARAKU akan mati" Terbakar" Atau di tangan segerombolan
orang" Aku tak menulis lagi. Aku hanya menanti. [1
528 Buku Catatan IV software version, ebook, komik, mp3,mp3, subtitle 242 downloadfull software full version, ebook, novel, komik, subtile gratis www.diduniadownload.blogspot.com
www.ac-zzz.tk Godaan di Genoa Genoa, Sabtu, 23 Oktober 1666 CUKUP LAMA aku merasa ragu sebelum mulai
menulis lagi. Namun, akhirnya pagi ini aku membeli sebuah buku baru, dan kini,
dengan rasa suka cita, aku menulisi halaman pertamanya. Tetapi, aku tak yakin
aku bisa terus menulisinya. Aku sudah memulai dengan tiga buku catatan lain, dengan maksud mengabadikan
semua rencana, harapan, dan kecemasanku, serta kesan-kesan yang kurasakan di
setiap kota yang kusinggahi dan terhadap setiap orang yang kutemui, sedikit
sentuhan humor atau kata-kata bijak - seperti yang dilakukan para pengelana dan
penulis catatan perjalanan lainnya sebelum aku. Namun, aku tak memiliki bakat
seperti mereka, dan halaman-halaman yang kutulis hanya bisa disamakan dengan
kertas-kertas yang biasa kugunakan untuk melap rak-rak bukuku. Namun demikian,
aku 529 berusaha sebaik mungkin mencatat semua yang terjadi padaku, bahkan ketika akal
sehat dan harga diriku membuatku membisu, dan ketika aku merasa amat lelah.
Kecuali ketika aku merasa sakit atau terbungkam di suatu tempat, aku selalu
menuliskan segalanya hampir setiap malam. Aku mengisi ratusan halaman dari tiga
buku catatan yang berbeda, tetapi tak satu pun yang tersisa. Aku menuliskannya
hanya untuk kemudian musnah.
BUKU CATATAN pertamaku yang menceritakan asal muasal perjalananku, hilang
ketika aku terpaksa harus meninggalkan Konstantinopel dengan tergesa-gesa. Yang
kedua kutinggalkan ketika aku terusir dari Chios. Buku catatan yang ketiga
mungkin udah habis dilalap si jago merah dalam Kebakaran Hebat di London. Dan masih saja
aku di sini merapikan halaman-halaman buku catatan keempatku, sebuah percobaan
untuk memberi makna pada hidup yang fana, layaknya si malang Sisyphus1 yang
selamanya mendorong sebongkah batu ke puncak sebuah bukit hanya untuk
membuat batu itu jatuh kembali ke bawah.
Ketika berada di tokoku di Gibelet, aku pasti melemparkan buku catatan
perjalanan yang sudah lapuk ke dalam kobaran api. Aku tak pernah tahan mengasihani lelaki
malang yang menuliskannya. Terkadang, itu adalah satu-satunya buku yang sempat
lRaja Corinth kuno yang bengis dan keji dalam mitologi Yunani, yang kemudian
dikutuk untuk selamanya mendorong sebongkah batu besar ke puncak sebuah bukit,
dan kemudian terguling lagi ke bawah (catatan penerjemah).
530 ditulisnya seumur hidupnya - satu-satunya harapan yang dimilikinya dalam
meninggalkan jejak langkah kehidupannya. Namun, kejayaannya akan berubah
menjadi kepulan asap, sama seperti tubuhnya yang berubah menjadi abu.
Aku menggambarkan kematian seorang asing. Tetapi, sesungguhnya aku sedang
membicarakan diriku sendiri.
Kematian. Kematianku sendiri. Mengapa itu penting, mengapa buku-buku atau
ketenaran menjadi begitu penting, jika dunia ini akan terbakar hangus oleh
kobaran api, seperti London"
Pikiranku begitu kalut pagi ini, tapi aku harus menulis. Bagaimanapun penaku
harus berdiri dan terus bergerak di atas kertas. Tak peduli apakah buku itu akan
bertahan lama atau hangus dilalap api, aku akan tetap menulis, aku akan terus menulis.
software version, ebook, komik, mp3,mp3, subtitle 243 downloadfull software full version, ebook, novel, komik, subtile gratis www.diduniadownload.blogspot.com
www.ac-zzz.tk PERTAMA, BAGAIMANA aku bisa keluar dari neraka London.
Ketika api mulai"1 padam, aku harus bersembunyi untuk menghindari kemarahan
segerombolan orang - mereka ingin menggorok leher orang-orang Katolik. Tanpa
bukti kesalahan selain kenyataan bahwa aku adalah seorang asing dan berasal dari
negeri yang sama dengan sang "Anti-Kristus", para penduduk biasa akan menangkap,
menyeret, dan menyiksaku, kemudian melemparkan apa yang tersisa dari tubuhku ke
kobaran' api, seraya merasakan betapa mereka telah meningkatkan kebaikan jiwa
mereka. Namun, aku telah membicarakan kegilaan ini dalam buku catatanku yang
531 hilang itu, dan aku tak punya kekuatan lagi untuk mengulangi semuanya. Aku lebih
ingin menuliskan ketakutan-ketakutanku. Karena aku memiliki dua ketakutan, dan
kemudian satu lagi. Aku takut pada kebakaran yang berkobar-kobar dan ledakan
kemarahan gerombolan orang, tetapi aku juga takut pada keseluruhan peristiwa
mengerikan ini, yang terjadi tepat di hari yang diramalkan orang-orang Moskow
sebagai hari kiamat. Aku tak ingin lagi meramalkan apa pun tentang "pertanda."
Namun, bagaimana mungkin orang tak akan merasa takut pada kebetulan seperti ini"
Sepanjang hari pada 11 September terkutuk itu - tanggal 1 September, menurut
kalender Inggris - aku *S merenungkan semua ramalan mengerikan itu. Aku "
membahasnya panjang lebar dengan si pendeta. Aku ^ tak mengatakan bahwa dari
menit ke menit kami o sedang menanti dunia ini meledak di tengah kekacauan ?
sebagaimana yang dinyatakan dalam Alkitab, melainkan mengatakan bahwa kami
dalam keadaan siaga. Dan bahwa menjelang tengah malam di hari itu, kegemparan
yang telah ditakdirkan itu akan meledak. Aku bisa menyaksikan nyala api yang
terus merembet dan mendengar jeritan orang-orang dari kamar tidurku.
Aku merasakan ketenangan dalam kesengsaraanku, dalam kepasrahan orang-orang di
sekelilingku. Mereka semua menjadi keluargaku, padahal tiga minggu sebelumnya
mereka bahkan tidak tahu apakah aku ada di dunia ini, begitu juga aku yang tak
tahu keberadaan mereka: Bess, si pendeta, dan kedua murid mudanya.
532 Aku tak ingin membiarkan siapa pun menganggap rasa terima kasihku pada Bess
hanyalah karena seorang lelaki kesepian menemukan kedamaian dalam sepasang
lengan telanjang seorang pemilik penginapan yang baik hati! Yang memuaskanku
darinya bukanlah pemenuhan kebutuhan ragawi seorang pelancong, melainkan
penderitaanku yang paling mendasar. Aku dilahirkan sebagai seorang asing, aku
hidup sebagai seorang asing, dan aku mungkin akan mati sebagai orang yang lebih
asing lagi. Aku terlalu angkuh untuk membicarakan kekasaran, rasa malu, rasa
tidak enak, penderitaan - tapi aku paham bagaimana mengenali wajah dan bahasa tubuh.
Sebagian dekapan perempuan adalah tempat pengasingan, sebagian lainnya adalah
kampung halaman. Setelah menyembunyikan, melindungi, memberi makan, dan meyakinkan aku, di hari
ketiga kebakaran itu Bess datang dan berkata bahwa kami harus berusaha mencari
jalan keluar. Kobaran api sudah semakin dekat dan tak terelakkan lagi, artinya
gerombolan orang itu sudah pergi menjauh. Kami bisa berusaha mencari jalan di
antara keduanya dengan menuju Jembatan London. Di sana kami bisa naik kapal
pertama yang bisa membawa kami pergi dari amukan si jago merah.
Bess berkata bahwa si pendeta setuju dengan tindakan ini, meski ia sendiri lebih
suka software version, ebook, komik, mp3,mp3, subtitle 244
Nama Tuhan Yang Keseratus Balthasar's Odyssey Karya Amin Maalouf di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
downloadfull software full version, ebook, novel, komik, subtile gratis www.diduniadownload.blogspot.com
www.ac-zzz.tk tinggal lebih lama lagi di kedai minum itu. Andai rumah itu bisa lolos dari
kobaran api, ia bisa melindunginya dari para penjarah. Kedua pengikut setianya akan
tinggal bersamanya untuk berjaga-jaga, dan membantunya jika pada akhirnya ia harus
melarikan diri. 533 KETIKA SAAT untuk pergi tiba, aku tidak hanya memikirkan untuk menyelamatkan
diri, aku juga memikirkan Nama yang Keseratus. Buku itu telah memenuhi benakku
siang dan malam selama berhari-hari, dan semakin terang bagiku bahwa masa
tinggalku di London sudah berakhir, semakin aku gundah memikirkan apakah si
pendeta bisa dibujuk untuk mengizinkanku membawa Nama yang Keseratus. Bahkan
terbersit dalam benakku untuk membawanya tanpa sepengetahuannya. Ya,
mencurinya! Aku tak akan pernah mampu melakukan hal seperti itu dalam keadaan
lain, dalam tahun yang biasa-biasa saja. Andai Aku tak yakin aku mampu melakukan
perbuatan setercela itu. *a Untung saja, aku tidak harus melakukannya. Aku 'Z
bahkan tidak harus melontarkan alasan-alasan yang ^ sudah kusiapkan. Saat aku
mengetuk pintu kamarnya * untuk bersiap berangkat, lelaki tua itu memintaku E
menunggu selama beberapa saat sebelum menyuruhku masuk. Aku menemukannya
sedang duduk di tempat biasa, memegang buku itu yang dijulurkannya ke arahku
dengan kedua tangannya, seakan-akan menawarkannya padaku. Bahasa tubuhnya ini
membuat kami berdua terdiam.
Kemudian ia berkata dalam bahasa Latin, dengan ketakziman tertentu, "Bawalah
ini. Buku ini milikmu. Kau pantas mendapatkannya. Aku menjanjikannya padamu
sebagai balasan dari upayamu menerjemahkannya, dan kini aku cukup tahu banyak
tentang isi buku ini. Tanpamu, aku tak akan mungkin mengetahuinya. Lagi pula,
kini sudah terlambat." 534 Aku tersentuh. Alcu berterima kasih padanya, dan memeluknya. Kemudian kami
saling berjanji, tanpa terlalu memastikan, bahwa kami akan berjumpa lagi, jika
tidak di dunia ini maka di dunia berikutnya. "Dan kurasa itu akan segera terjadi,"
ujarnya. "Sejauh yang kita semua rasakan!" sahutku, membahasakan semua yang terjadi di
sekeliling kami. Kami baru saja akan membahas lagi takdir dunia ini, andai Bess
tidak memohon padaku untuk bergegas. Dia ingin kami pergi saat itu juga!
Tepat sebelum kami meninggalkan rumah itu, Bess menoleh untuk terakhir kalinya,
memeriksa apakah aku sudah tampak seperti seorang Inggris. Dia memintaku
berjanji untuk tidak pernah membuka mulut, jangan pernah memandangi orang
langsung ke matanya, dan hanya menampakkan wajah sedih dan kelelahan.
SEPEREMPAT JAM sudah kami berjalan menapaki garis lurus langsung dari kedai
minum itu menuju sungai, tapi kami harus memutar untuk menghindari kobaran api.
Bess dengan ketajaman inderanya memilih jalan mengitari seluruh daerah yang
terbakar. Dia bahkan memulai dengan menyusuri sebuah lorong kecil di sisi kiri
kami, yang seolah mengarah ke jurusan yang berlawanan. Alcu tidak mendebatnya.
Kemudian kami masuk ke lorong lainnya, lalu lorong ketiga, dan mungkin hingga
lorong kelima belas atau kedua puluh. Alcu tak menghitungnya. Aku bahkan tidak
berusaha mengetahui di mana kami berada. Yang bisa kulakukan hanyalah
menghindarkan diri agar tak terjerembab ke dalam lubang atau menapaki puingpuing
yang software version, ebook, komik, mp3,mp3, subtitle 245 downloadfull software full version, ebook, novel, komik, subtile gratis www.diduniadownload.blogspot.com
www.ac-zzz.tk 535 membara, dan menjejakkan kaki di tanah. Aku mengikuti kuncir rambut merah Bess,
seperti seorang serdadu di medan perang yang membuntuti helm perang atau kibaran
bendera. Aku memercayakan padanya segenap hidupku sebagaimana seorang anak
yang memegang erat tangan ibunya. Dan aku tak punya alasan untuk menyesalinya.
Kami hanya takut pada satu hal saja. Saat muncul di sebuah lapangan kecil di
suatu tempat yang disebut Houndsditch, di dekat benteng kota, kami memasuki sebuah
kerumunan yang kurang lebih terdiri dari enam puluh orang yang sedang menelikung
seseorang. Karena tak ingin terlihat, kami bergegas pergi, lalu Bess bertanya
*=? pada seorang perempuan muda tentang apa yang sedang 73 terjadi. Dia berkata
bahwa satu kebakaran lagi baru J saja terjadi di daerah tersebut, dan seorang
asing - * seorang Prancis - yang ditemukan sedang mengendap-endap di dekat
sana diserang. Aku ingin sekali berteriak agar gerombolan itu berhenti melukai orang itu. Atau
setidaknya aku berusaha melakukannya, tetapi Bess mencegahku. Kebenaran yang
menyedihkan adalah bahwa aku berjalan secepat mungkin, merasa lega lolos dari
perhatian orang dan tak berada di tempat si korban, mengingat aku mungkin saja
menjadi orang asing yang disiksa itu. Aku bahkan tidak memandang ke arah
gerombolan orang itu, khawatir kami bersirobok pandang. Dan begitu kawan
perempuanku, tanpa ragu, berbelok ke sebuah lorong yang nyaris kosong, aku
membuntutinya. Asap tebal membubung. dari sebuah rumah yang setengah ambruk.
Cukup aneh, karena lantai yang
536 paling ataslah yang terjilat lidah api. Namun, Bess terus berjalan. Dia tidak
menoleh ke belakang ataupun melangkah terlalu terburu-buru ke depan, dan aku melakukan
hal yang sama. Jika aku boleh memilih, aku lebih suka mati dilalap api daripada
tewas di tangan gerombolan orang.
Kami menyelesaikan perjalanan kami tanpa kejadian apa pun. Kami hampir saja
tercekik oleh bau yang sangat tajam, langit terselimuti asap, dan kami berdua
bernapas dengan sesak, tapi Bess sudah memilih rute yang paling aman. Kami
sampai di Sungai Thames melewati Menara London, kemudian berbalik menuju
dermaga terdekat, dekat Irongate Stairs.
Sekitar empat puluh orang lainnya sedang menunggu di sana, sebagian di antaranya
para perempuan yang berurai air mata. Mereka dikelilingi tumpukan peti,
buntalanbuntalan besar kecil, dan berbagai perabotan. Kau akan heran bagaimana
mereka bisa mengangkut semua benda itu ke tempat ini. Bess dan aku bepergian nyaris tanpa
barang bawaan dibanding mereka semua: yang kubawa hanyalah sebuah tas kanvas
yang dipinjamkan Bess padaku. Kami pasti terlihat sangat miskin, tapi tidak
sesial mereka. Mereka jelas sudah kehilangan rumah mereka atau hampir kehilangan,
sebagaimana halnya sebagian besar warga kota itu. Namun, di dalam tas
sederhanaku, aku menyimpan sebuah buku yang telah membuatku melintasi setengah
bulatan bumi, dan aku sedang meninggalkan sebuah bencana hebat dalam keadaan
selamat. 537 Dengan pandangan semua wajah pilu di sekeliling kami, kami menyendiri untuk
melakukan penantian panjang. Kapal tiba setelah beberapa menit dan menambatkan
software version, ebook, komik, mp3,mp3, subtitle 246 downloadfull software full version, ebook, novel, komik, subtile gratis www.diduniadownload.blogspot.com
www.ac-zzz.tk diri di dekat kami. Kapal itu setengah dipenuhi orang London yang melarikan diri
dari kota itu; ruang yang tersisa penuh sesak oleh tumpukan tong kayu. Ada
sedikit tempat tersisa untuk penumpang, tetapi dua orang lelaki tinggi besar menghadang
jalan naik ke kapal - tinggi dan berjanggut, berandal bersenjata otot dengan
kepala dibebat kain pembalut luka.
"Setiap orang satu guinea2, termasuk perempuan atau anak-anak!" teriak salah
satu di antara mereka sambil melarang penumpang masuk. "Bayar dengan uang pas!
Tidak ada uang, tak ada tempat!"
Aku memberi tanda pada Bess, dan dia berkata dengan ketus, "Baiklah - kami akan
bayar!" Lelaki berangasan itu menjulurkan tangan. Aku meraihnya dan melompat naik ke'
atas kapal, di mana aku ditempatkan di salah satu sudut yang hanya bisa terisi
satu orang saja. Namun, ketika aku menoleh dan menjulurkan tangan untuk membantu
Bess melompat naik, dia hanya menyentuh jemariku dan menarik kembali tangannya,
sambil menggeleng-gelengkan kepalanya perlahan.
"Ayolah!" seruku.
Dia menggelengkan kepalanya lagi, dan melambaikan satu tangannya tanda
perpisahan. Ada segurat 2Mata uang emas Inggris senilai 21 shilling yang berlaku sejak 1663 sampai 1813
(catatan penerjemah). 538 senyum sedih di wajahnya, tetapi kurasa di wajahnya juga tersirat jejak selaksa
sesal dan ketakpastian. Seseorang menarikku kembali dengan mencengkeram kemejaku agar penumpang
lainnya bisa naik ke atas kapal. Kemudian seorang pelaut naik untuk menagih
ongkos. Aku memiliki dua keping guinea di dalam dompetku, tapi aku hanya
memberikan sekeping padanya.
Aku merasakan segumpal rasa sakit ketika menuliskan ini. Perpisahan kami terlalu
tergesa-gesa, terlalu biasa-biasa. Aku seharusnya berbicara pada Bess sebelum
kapal itu tiba dan mencari tahu apa yang sesungguhnya diinginkannya. Aku bersikap
seakan-akan sudah sama-sama dipahami bahwa dia akan pergi denganku, bahkan
andai itu hanya setengah jalan saja. Namun, aku seharusnya tahu bahwa dia tidak
bisa ikut bersamaku, bahwa tak ada alasan dia harus meninggalkan kedai minumnya
dan kawan-kawannya untuk pergi bersamaku. Lagi pula, aku tidak pernah
memintanya secara langsung, bahkan tak pernah terpikir untuk melakukannya. Jadi,
mengapa aku selalu merasa bersalah setiap kali menyebut namanya atau London"
Mungkin karena aku meninggalkannya seperti aku meninggalkan seorang asing,
padahal dalam beberapa hari saja dia sudah memberiku apa yang tak pernah
diberikan orang-orang terdekatku sepanjang hidupku. Karena aku berutang budi
padanya yang tak akan pernah terbalaskan. Karena aku kabur dari neraka London,
dan dia kembali ke neraka itu tanpa aku melakukan cukup upaya untuk
menghentikannya. Karena aku meninggalkannya di sana, di dermaga
539 tanpa sepatah kata terima kasih atau tanda kasih sayang apa pun. Karena di saat
dia tampak bimbang, sepatah kata penegasan dariku mungkin akan membuatnya
melompat naik ke atas kapal - tapi tak kulakukan. Dan ada alasan-alasan lain. Aku
software version, ebook, komik, mp3,mp3, subtitle 247 downloadfull software full version, ebook, novel, komik, subtile gratis www.diduniadownload.blogspot.com
www.ac-zzz.tk yakin dia tak akan menyalahkanku. Namun, perlu waktu lama sekali sebelum aku
bisa berhenti menyalahkan diriku sendiri.
AKU BISA mendengar suara Gregorio. Ia baru saja
pulang dari dermaga. Aku harus mendatanginya dan
duduk-duduk bersamanya sambil makan bersama. Aku
akan menulis lebih banyak lagi tentang ini siang nanti,
saat ia menikmati tidur siangnya.
3 Selama acara santap bersama ini, tuan rumahku
o berbincang-bincang denganku mengenai beraneka ragam S masalah menyangkut
masa depan kami berdua. Ia c masih saja membujukku agar mau tinggal di Genoa. E
Kadang-kadang aku memintanya berhenti melakukan itu, terkadang aku malah
memberinya harapan. Kenyataannya, aku tak tahu isi kepalaku sendiri. Aku merasa
itu sudah terlambat dilakukan, waktu menjadi semakin pendek di medan peperangan;
dan ia memintaku berhenti berkelana, tinggal menetap, dan mengambil tempat di
sisinya, layaknya seorang putra. Itu adalah godaan yang sangat menggiurkan, tapi
ada godaan-godaan lain. Selain tugas dan kewajiban-kewajibanku yang lain, ada
juga masalah-masalah darurat. Aku telah menyalahkan diriku sendiri karena
meninggalkan Bess dengan sikap abai. Apa yang akan kurasakan jika aku
meninggalkan Marta begitu saja menghadapi takdirnya" Marta, yang sedang
mengandung 540 anakku, dan yang saat ini tak akan menjadi tawanan andai aku menjaganya dengan
lebih baik. Aku ingin menghabiskan sedikit waktu yang tersisa untuk membayar utang-utangku
dan memperbaiki semua kesalahanku. Dan Gregorio ingin agar aku melupakan masa
laluku, rumahku, kakakku, sepupu-sepupuku, dan kekasih pertamaku, lalu memulai
hidup baru di Genoa. Kita sekarang berada di minggu-minggu terakhir dari tahun yang ditakdirkan itu.
Apakah ini saat yang tepat untuk memulai hidup baru"
SEMUA PERTANYAAN ini melelahkanku. Aku harus mengenyahkan semua itu
dari benakku dan meneruskan kisahku.
Aku kembali ke saat aku berada di atas kapal, meninggalkan London. Para
penumpang bergumam ramai bahwa bajingan-bajingan yang membuat kami pergi itu
akan berakhir di tiang gantungan. Para pelaut itu malah bernyanyi-nyanyi dan
tertawa-tawa, merasa puas dengan pendapatan mereka. Mereka pasti telah
menghasilkan lebih banyak uang dalam beberapa hari terakhir daripada yang biasa
mereka dapatkan selama setahun, dan mereka pasti sedang berterima kasih pada
Tuhan karena membiarkan kobaran api itu meluas dan membesar dalam waktu yang
tak terhingga.
Nama Tuhan Yang Keseratus Balthasar's Odyssey Karya Amin Maalouf di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
Tidak puas dengan memeras semua guinea yang ada sebagai ongkos yang harus
dibayarkan penumpang, mereka begitu tergesa-gesa untuk mendarat lagi begitu kami
keluar dari kota itu, dan mereka mendorong kami keluar kapal bagai sekawanan
hewan ternak. 541 Kami berada di atas kapal itu tidak sampai dua puluh menit. Mereka berkata pada
software version, ebook, komik, mp3,mp3, subtitle 248 downloadfull software full version, ebook, novel, komik, subtile gratis www.diduniadownload.blogspot.com
www.ac-zzz.tk siapa pun yang keberatan bahwa mereka sudah menyelamatkan nyawa kami dengan
membawa kami menjauh dari kobaran api, dan bahwa kami seharusnya berterima
kasih pada mereka sambil berlutut, bukan mengeluhkan berapa banyak yang harus
mereka bayar. Aku tidak protes - aku takut logat bicaraku akan membuatku terusir
dari situ. Ketika "para penolong" kami kembali ke London untuk mengumpulkan
lebih banyak lagi guinea, dan sebagian besar kawan sependeritaanku - setelah
merasa bimbang sejenak - pergi ke desa terdekat, aku memutuskan untuk menunggu
kapal lain yang datang. Seorang lainnya melakukan hal yang sama - seorang lelaki
tinggi besar dan gagah yang tak berbicara dan selalu menghindari pandangan
mataku. Aku tidak sempat terlalu memerhatikannya di antara kerumunan orang itu, tapi
kini, saat kami hanya berdua, jadi sulit rasanya jika saling mengabaikan.
Aku tak tahu berapa lama kami berdiri di sana, tanpa mengatakan apa pun, saling
bertukar pandang penuh rahasia, dan berpura-pura mencari sesuatu di dalam tas
kami, atau mencari-cari sebuah kapal di cakrawala.
Tiba-tiba saja aku melihat sisi menggelikan dari situasi itu. Aku mendekatinya
dan berkata dengan senyum mengembang lebar, dengan sikap seorang Inggris yang
sebisa mungkin kuupayakan, "Seakan-akan kebakaran itu tidak cukup buruk, kita
harus terjerembab ke dalam cengkeraman burung-burung bangkai itu!"
542 Mendengar kalimatku ia tampak sangat senang, dan mendekatiku dengan tangan
terbuka. "Jadi Anda dari luar negeri juga!" serunya, seolah-olah kami berdua adalah orang
asing yang berasal dari daerah yang sama.
Bahasa Inggrisnya lebih buruk daripada aku, tetapi begitu kukatakan padanya dari
mana asalku, dengan santun ia mengganti bahasanya dengan bahasa Italia, atau apa
yang dipikirnya sebagai bahasa Italia, karena menurut telingaku apa yang
diucapkannya itu tak bisa kupahami. Setelah aku memintanya mengulang kalimat
yang sama sebanyak tiga kali, ia lalu mengucapkannya dalam bahasa Latin. Itu
cukup melegakan bagi kami berdua.
Aku segera tahu banyak tentang dirinya. Ia orang Bavaria, lima tahun lebih tua
dariku, dan sejak berusia sembilan belas tahun, ia tinggal di berbagai kota di
luar negeri: Saragossa, Moskow selama tiga tahun, Konstantinopel, Gothenburg, Paris,
Amsterdam selama tiga setengah tahun, kemudian London selama sembilan bulan
terakhir. "Rumahku dibumihanguskan kemarin, dan aku kehilangan segalanya," ujarnya.
"Yang tersisa hanyalah tas ini."
Ia mengatakannya dengan ringan, terdengar seolah-olah merasa geli, dan aku
bertanya-tanya benarkah ia tidak lebih terpengaruh oleh bencana itu daripada
yang ia akui. Namun, setelah beberapa saat berbincang dengannya, aku yakin ia memang
bersikap apa adanya. Tidak seperti aku, ia adalah seorang pelancong sejati.
Baginya, apa pun yang mengikat dirinya dengan suatu
543 tempat - rumah, perabotan, keluarga - lambat laun tak akan bisa lagi dipertahankan.
Segala yang membuatnya terus berjalan, bahkan dalam keadaan bangkrut sekalipun,
pembuangan, peperangan, atau kebakaran, bisa ia terima.
Kegairahannya ini melandanya sejak ia masih kanak-kanak, saat perang Jerman
software version, ebook, komik, mp3,mp3, subtitle 249 downloadfull software full version, ebook, novel, komik, subtile gratis www.diduniadownload.blogspot.com
www.ac-zzz.tk berkecamuk. Ia menceritakan betapa tindakan-tindakan keji mereka terima: seluruh
jemaat dibantai di gereja-gereja, desa-desa dihancurkan oleh kelaparan, seluruh
kampung dibakar hingga rata dengan tanah. Belum lagi orang-orang yang digantung,
dibakar di atas tiang pancang, dan dipancung. 3 Ayahnya adalah seorang pencetak
buku di Ratisbon. 'Z Uskup memerintahkannya mencetak sebuah buku untuk re
2 jemaat Katolik berisi kritik tajam terhadap Martin c Luther, sehingga kantor
percetakan dan rumahnya dibumihanguskan. Keluarga itu pun tercerai-berai, tetapi
sang ayah adalah seorang yang keras kepala, dan memutuskan untuk membangun
kembali rumahnya dan sesuatu yang menyerupai bengkel kerja, tepat seperti
keadaan sebelumnya dan di tempat yang sama pula. Upaya tersebut menghabiskan semua
harta kekayaannya yang tersisa. Dan begitu kerja keras itu diselesaikan, kedua
bangunan itu kembali dibumihanguskan. Kali ini istri si tukang cetak dan seorang
bayi perempuannya mati terbakar. Anak lelakinya, kawan baruku ini, lalu
bersumpah bahwa ia tak akan pernah membangun rumah untuk dirinya sendiri, atau
berkeluarga, atau menjadi terikat dengan negeri mana pun.
544 Ia berkata bahwa ia dipanggil orang Georg Caminarius. Aku tak tahu nama aslinya.
Ia tampaknya memiliki uang dalam jumlah tak terbatas untuk dibelanjakan, tapi ia
sama sekali tidak royal dan juga tidak pelit dalam menggunakannya. Ia tampak
selalu enggan mengungkapkan pendapatannya padaku, dan terlepas dari keterampilanku
dalam mencium di mana ada uang, aku tak tahu apakah ia mendapatkannya dari
warisan, tunjangan hidup, atau bisnis yang menguntungkan. Jika uangnya ternyata
berasal dari bisnis yang menguntungkan, tak mungkin hasilnya sedemikian besar:
kami terlibat perbincangan tak berujung hingga beberapa hari berikutnya dan ia
tak sekalipun menceritakannya.
NAMUN, AKU harus meneruskan kisah perjalananku. Setelah menunggu lebih dari
satu jam, selama itu kami terus melambai-lambaikan tangan dengan sia-sia pada
semua kapal yang melintas, akhirnya ada sebuah kapal yang merapat. Di atas kapal
itu hanya ada dua orang lelaki, dan mereka berkata bahwa mereka akan membawa
kami ke mana pun selama bukan ke Belanda, dan kami pun membayar mahal.
Georg berkata bahwa kami ingin pergi ke Dover, dan mereka menyarankan untuk
membawa kami ke tempat yang lebih jauh lagi - ke Calais. Mereka meminta empat
guinea untuk perjalanan tersebut, dan kami masing-masing membayar dua guinea. Di
saat normal, harga ini sangat mahal, tetapi mengingat jumlah uang yang harus
kami bayarkan sebelumnya untuk satu
545 perjalanan yang dua puluh kali lebih singkat, kami melihat tak ada alasan bagi
kami untuk menawar. Perjalanan menyeberang itu kami lalui tanpa kejadian apa pun. Kami berhenti dua
kali untuk mengambil makanan dan air sebelum keluar dari muara Sungai Thames
dan menuju pantai Prancis. Kami tiba pada hari Jumat, 17 September. Segerombolan
anak berandal naik ke kapal kami di Calais. Mereka tampak terkejut dan jengkel
ketika melihat kami tak memiliki barang bawaan untuk mereka bawa turun. Di
dermaga dan di jalan-jalan, lusinan orang mendatangi kami dan bertanya apakah
benar London sudah terbakar rata dengan tarkah. Mereka tampak terpukau dengan
software version, ebook, komik, mp3,mp3, subtitle 250 downloadfull software full version, ebook, novel, komik, subtile gratis www.diduniadownload.blogspot.com
www.ac-zzz.tk berita itu, tapi tak terlihat sedih.
Di Calais, di malam yang sama, ketika aku mencari buku catatanku untuk kutulisi,
aku menyadari bahwa buku itu hilang.
Apakah aku telah tanpa sengaja menjatuhkannya saat aku melintasi London" Atau
adakah seseorang yang mencurinya ketika aku berada di atas kapal" Geladak penuh
sesak saat itu, dan para pelaut itu tampaknya adalah berandal-berandal yang
tidak jujur. Atau mungkin aku sudah meninggalkannya di kamarku di kedai minum itu, atau di
loteng. Namun, sepertinya aku sudah menyembunyikannya ketika aku akan
mengambil Nama yang Keseratus. Dan buku itu masih ada.
Haruskah aku bersuka-cita karena yang hilang itu hanyalah kumpulan buah
pikiranku yang tak berguna, bukan sebuah buku yang membuatku berkeliling dunia"
546 Kuharap demikian. Bagaimanapun, aku merasa lega jika tidak kehilangan keping-keping florin yang
diberikan padaku di Lisbon untuk Gregorio, dan jika aku mampu memberikan
kembali padanya, bukan malah menambah jumlah utangku.
ITU DIA! Penaku sudah kembali melakukan kebiasaan lamanya, dan dengan mantap
mulai membuat jurnal perjalanan, seakan-akan aku tak pernah kehilangan ketiga
buku catatan sebelumnya, dan seolah-olah London tak terbakar hangus, dan tahun
yang telah ditetapkan itu tidak terus melaju menuju takdirnya.
Apa lagi yang bisa kulakukan" Penaku memanfaat-kanku seperti aku
memanfaatkannya. Aku harus mengikuti jalurnya seperti ia mengikuti jalanku.
Namun, betapa telah larut malam saat ini! Aku menulis seperti orang makan
setelah berpuasa. Sudah saatnya aku meninggalkan meja ini.
24 Oktober INI HARI Minggu, dan pagi ini aku pergi ke gereja di Santa Croce bersama
^Gregorio dan keluarganya, seolah-olah aku ini menantu idamannya. Dalam
perjalanan ia menggandeng tanganku dan berkata lagi padaku bahwa andai aku harus
menetap di Genoa aku akan menjadi perintis sebuah dinasti baru keluarga Embriaco
yang akan memudarkan kemasyhuran keluarga Spinola, Malaspina, dan Fieschi. Aku
tidak melecehkan angan-angan muluk Gregorio, tapi aku tak merasa hatiku
menginginkannya. 547 RAHIB EGIDIO, sepupu tuan rumahku, juga hadir dalam misa tersebut. Aku pernah
makan siang bersama dengannya pada bulan April, dan memberinya surat-surat
untuk keluargaku. Aku belum juga mendapatkan balasannya, tetapi dari sini
sepucuk surat memang butuh waktu tiga atau empat bulan untuk sampai ke Gibelet, dan sama
pula waktu yang diperlukan untuk sepucuk surat balasan.
Ia berkata padaku bahwa baru kemarin ia mendapat kabar terbaru lewat pos dari
Konstantinopel yang isinya ternyata mencengangkan dan ia ingin menceritakannya
padaku. Gregorio segera mengundangnya datang untuk memeriahkan jamuan makan
kami yang "sederhana", yang segera ia iyakan dengan amat bersemangat.
Rahib Egidio membawa surat itu saat hadir dalam jamuan makan. Surat itu
menceritakan apa yang terjadi enam rhinggu yang lalu, dan aku masih saja tidak
bisa memercayai kabar tersebut. Surat itu ditulis oleh seorang kawan Egidio, seorang
software version, ebook, komik, mp3,mp3, subtitle 251 downloadfull software full version, ebook, novel, komik, subtile gratis www.diduniadownload.blogspot.com
www.ac-zzz.tk rahib dari ordo yang sama, yang sedang menjalani misi ke Konstantinopel. Menurut
surat itu, penguasa setempat mendengar dari seorang rabbi di Polandia bahwa
Sabbatai sedang menyiapkan revolusi, sehingga ia diseret ke istana Sultan di
Adrianopel, dan diberi tahu bahwa jika ia tidak membuat keajaiban saat itu juga,
ia akan disiksa dan dipancung - kecuali jika ia menyangkal keyakinan kakek
moyangnya dan meyakini agama orang Turki. Keajaiban yang harus ditampilkan
Sabbatai - Rahib Egidio membacakan padaku beberapa bagian dari surat itu - adalah
berdiri telanjang dan menjadi sasaran bagi
548 pasukan pemanah terbaik pengawal Sultan. Jika ternyata ia tidak terluka, maka
itu akan menjadi bukti langsung bahwa ia memang utusan Tuhan. Sabbatai meminta
waktu untuk pikir-pikir, permintaan itu ditolak. Kemudian ia berkata bahwa ia
menimbang-nimbang untuk memeluk keyakinan Muhammad untuk sementara, dan
tak ada lagi tempat yang lebih tepat untuk berpindah agama selain di hadapan
sang Sultan. Beberapa saat setelah ia mengatakan hal itu, ia membuka topi Yahudi-nya,
dan seorang pelayan melilitkan sorban putih di kepalanya. Nama Yahudi-nya
diganti menjadi Mehemet Effendi, dan ia diberi gelar "capidji bachi otourak" - yang
berarti "pengawal terhormat gerbang istana Sultan" - dengan gaji yang sesuai.
Namun, menurut Rahib Egidio, dan disepakati juga oleh Gregorio, penyangkalan
Sabbatai terhadap keyakinannya itu hanya topeng belaka - "seperti kaum Yahudi di
Spanyol, yang menjadi Kristen di hari Minggu dan diam-diam tetap Yahudi di hari
Sabtu." Aku masih meragukan apakah kisah itu benar. Namun, jika benar adanya,
Nama Tuhan Yang Keseratus Balthasar's Odyssey Karya Amin Maalouf di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
dan jika semua itu terjadi saat London sedang dilalap api, hal itu tentu menjadi
pertanda lain yang cukup mengganggu"
Sampai gunjingan lain muncul dan tak menghilangkan keraguanku, atau justru
membenarkannya, aku sebaiknya meneruskan kisah perjalananku, setidaknya
kejadian-kejadian baru akan membuatku melupakan yang sudah lama terjadi.
GEORGE DAN aku hanya tinggal selama dua hari tiga malam di hotel kami di
Calais, tapi itu sudah 549 cukup menyenangkan bagi kami. Kami mendapatkan dua ranjang terpisah di sebuah
kamar luas yang menghadap ke tempat berjalan-jalan, dengan pemandangan laut
yang indah. Pagi hari di sana berangin, disertai hujan deras yang berlangsung
lama. Namun, siang harinya ce*fah, dan kami bisa melihat warga kota berjalan-jalan
menikmati sinar matahari, bersama keluarga atau kawan-kawan dekat mereka. Georg
dan aku bergabung dengan mereka, setelah membeli pakaian dan sepatu baru dengan
harga gila-gilaan dari seorang penipu di dekat dermaga. Aku menyebutnya penipu
karena ia menjual sepatu, meskipun ia bukan seorang pembuat sepatu, dan menjual
pakaian, meskipun ia 3 bukan seorang penjahit. Aku tak ragu sedikit pun 73
bahwa ia mendapatkan barangnya dari para kuli angkut ^ dan pelaut yang
mencurinya dari para pelancong, c dengan memindahkan satu kopor dan berpurapura
J kehilangan kopor lainnya. Kadang-kadang terjadi para pelancong secara tak
sengaja membeli kembali pakaian mereka sendiri. Suatu hari aku diberi tahu
tentang seorang Neapolitan yang terjebak dalam situasi seperti itu, dan menuntut kembali
barang-barangnya: si penadah menggorok lehernya untuk mencegah ia berbicara
pada polisi. Namun, itu tidak terjadi di Calais. Lagi pula, terlepas dari harga
yang software version, ebook, komik, mp3,mp3, subtitle 252 downloadfull software full version, ebook, novel, komik, subtile gratis www.diduniadownload.blogspot.com
www.ac-zzz.tk harus kami bayar, kami merasa senang menemukan pakaian yang pantas dengan
begini cepat. Saat kami berjalan-jalan, membicarakan ini itu, Georg menarik perhatianku dengan
mengatai cara perempuan di sekitar kami yang berjalan sambil memegangi lengan
lelaki, tertawa bersama mereka, dan
550 terkadang menyandarkan kepala mereka di bahu lelaki itu. Dan tentang bagaimana
para lelaki dan perempuan itu sepertinya senang saling mencium pipi ketika
mereka bertemu - satu kali, dua kali, tiga kali atau empat kali terjadi, terkadang nyaris
di bibir. Hal ini tidak membuatku terguncang, tetapi memang kuanggap sesuatu yang
ganjil. Kau tidak akan pernah melihat lelaki dan perempuan saling berbincang
dengan sedemikian bebasnya, atau saling merangkul dan mencium seperti itu, di
Smyrna, Konstantinopel, London atau Genoa. Dan teman seperjalananku ini berkata
bahwa ia tidak pernah melihat yang seperti itu dalam semua perjalanan yang telah
dilakukannya, dari Spanyol ke Belanda, atau dari tanah airnya Bavaria hingga ke
Polandia dan Moskow. Ia bukannya tidak setuju dengan itu, melainkan ia tak tahan
untuk terus memandangi pemandangan yang menyegarkan ini.
Di saat fajar hari Senin, 20 September, kami naik kereta kuda untuk umum dari
Calais ke Paris. Kami mungkin bisa melakukan yang lebih baik dengan menyewa
kereta dan kusirnya untuk kami sendiri, sebagaimana yang ingin dilakukan Georg.
Tentu saja harganya mahal, tapi kami bisa melaju lebih cepat, berhenti di
penginapan yang lebih baik, mendapatkan saat-saat yang lebih nyaman, dan menikmati
percakapan yang beradab kapan pun kami menginginkannya. Sementara dalam
kereta umum, kami diperlakukan secara alakadarnya, diberi makanan sisa - kecuali
di Amiens, ditidurkan berdua-dua di tempat yang lembap dengan ranjang yang
kotor, dan dibangunkan sebelum fajar menyingsing. Dan perjalanan itu memakan waktu
551 hingga empat hari, terlonjak-Ionjak di dalam kereta yang lebih menyerupai kereta
pengangkut jerami yang ditarik lembu daripada kereta kuda.
Kereta itu berisi dua bangku panjang yang saling berhadapan, masing-masing bisa
diduduki dua orang dengan nyaman, tetapi dipaksakan untuk memuat tiga orang.
Jika ada seorang penumpang saja yang agak gempal, maka para penumpang akan duduk
rapat berdesakan seperti ikan sardin sepanjang perjalanan. Kami semua berlima:
yang dua orang tentu saja duduk nyaman, tetapi tiga lainnya nyaris sulit bernapas,
khususnya karena hanya satu di antara kami yang bertubuh ramping dan yang
lainnya membengkak 'a karena Sehat. Aku sendiri selalu bertubuh besar dan " kuat, dan
bir mentega Bess telah membuat berat S badanku naik beberapa kilogram. Georg
bahkan lebih c gempal lagi, meski tinggi tubuhnya membuat keadaan ? itu tidak
terlalu kentara. Sementara itu, dua orang kawan seperjalanan yang baru bergabung di saat-saat
terakhir bukan hanya gendut, tetapi juga memiliki kelebihan bobot yang tidak
proporsional. Mereka adalah para pendeta, dan mereka saling berdebat dengan
suara nyaring sepanjang waktu. Jika salah satunya terdiam, itu hanya karena yang
lainnya mulai mengajaknya berdebat lagi. Perkataan-perkataan bodoh mereka memenuhi
bagian dalam kereta dan tampaknya menyerap seluruh udara yang ada di dalamnya,
sehingga aku dan Georg, yang biasanya senang bercakap-cakap, tak melakukan apa
software version, ebook, komik, mp3,mp3, subtitle 253 downloadfull software full version, ebook, novel, komik, subtile gratis www.diduniadownload.blogspot.com
www.ac-zzz.tk pun selain saling memandang dengan tatapan terganggu dan sesekali berbisik
lirih. Yang terburuk dari 552 itu semua adalah mereka tidak puas hanya dengan membuat kami tuli dengan semua
pendapat mereka. Kedua utusan Tuhan itu juga terus menganggap kami sebagai
saksi. Walaupun tidak secara langsung meminta pandangan kami, mereka terkesan
meremehkan dan menganggap pendapat kami sama dengan mereka, sehingga tidak
perlu diungkapkan. Itulah satu-satunya cara bercakap-cakap yang diketahui sebagian orang. Aku kerap
menjumpai orang-orang seperti itu, di tokoku dan di tempat-tempat lain: mereka
berbicara panjang lebar padamu, mengajakmu bersepakat dengan mereka, dan jika
kau sedikit saja terkesan diam, mereka akan menganggap bahwa itu tindakan untuk
mendukung mereka, dan mereka akan meneruskan omongannya dengan lebih
bertele-tele. Untuk membuat mereka berpendapat sebaliknya, kau harus tampak
sangat kasar, atau bahkan langsung mengutarakan ketidaksepakatanmu.
Masalah yang paling senang dibahas kedua lelaki suci ini adalah tentang orangorang Huguenot3. Pada awalnya aku tak mengerti mengapa mereka berdebat sedemikian
panasnya, karena mereka sesungguhnya saling sepakat. Tema yang mereka angkat
adalah bahwa para pemeluk Protestan tidak boleh diterima oleh kerajaan Prancis,
dan harus diusir ke luar negeri agar negeri itu bisa sekali lagi menikmati kedamaian
dan berkah dari Tuhan. Mereka diperlakukan terlalu baik, menurut kedua pendeta itu,
dan Prancis akan menyesali3Sebutan untuk para pemeluk Protestan di Prancis,
khususnya pada abad keenam
belas dan ketujuh belas (catatan penerjemah).
553 nya. Mereka bersyukur atas kemalangan yang diderita Prancis, dan menurut mereka
tak lama lagi Raja Prancis akan menyadari bahwa orang-orang itu adalah
pengkhianat. Mereka berbicara dengan nada mengancam yang beragam. Luther,
Calvin, Coligny, dan Zwingli dibandingkan dengan berbagai jenis hewan
berbahaya - ular, kalajengking, dan kutu busuk - yang harus dibinasakan. Setiap
kali pendeta yang satu mengungkapkan satu pendapat, yang lain bersepakat dan
memperpanjang bahasannya.
Georg yang menjelaskan semua itu padaku. Selama kami terdiam sekian lama ia
diam-diam memberi tanda padaku untuk memandangi kawan seperjalanan kami yang
kelima. Orang malang ini megap-megap sulit bernapas. Pipinya yang kurus tampak
memerah, keningnya mengilat oleh keringat, kedua lututnya menyatu rapat, dan ia
tak pernah mengangkat pandang matanya dari lantai. Ia adalah salah satu anggota
"ras" yang dihujat kedua pendeta itu.
Betapa menyedihkan ironi itu hingga kawan Bayaria-ku sesekali tersenyum
mendengar sarkasme keji yang menghujani Huguenot yang bernasib sial itu. Kami
lalu mendiskusikan masalah tersebut di malam pertama itu juga.
"Tiada yang akan membuatku membela orang yang telah membumihanguskan
rumahku dua kali dan menyebabkan kematian ibuku," ujar Georg.
"Tapi, lelaki itu tak terlibat dengan kejadian itu!" sergahku. "Lihatlah ia - ia
bahkan tak akan pernah melukai seekor lalat pun!"
554 software version, ebook, komik, mp3,mp3, subtitle 254 downloadfull software full version, ebook, novel, komik, subtile gratis www.diduniadownload.blogspot.com
www.ac-zzz.tk "Mungkin tidak, dan karena itu aku tak akan membahayakannya. Namun, aku juga
tak ingin membelanya! Dan jangan berbicara tentang kebebasan beragama padaku.
Aku sudah cukup lama tinggal di Inggris untuk sadar bahwa sebagai seorang
Papist - begitulah mereka menyebut orang Katolik - aku tidak memiliki kebebasan
untuk menunjukkan penghormatan apa pun untuk agamaku. Setiap kali aku dihina,
aku harus menguatkan diri untuk tersenyum dan berlalu begitu saja, seolah-olah
tidak terjadi apa-apa, bagaikan seorang pengecut. Dan kau, karena ada kau di sana,
tidakkah kau selalu merasa seperti sedang menyembunyikan kenyataan bahwa kau
seorang Katolik" Tidakkah ada orang yang menghina agamamu di depan
hidungmu?" Ia benar. Oleh karena itu, ia bahkan lebih meyakini kebebasan beribadah
dibandingkan aku. Namun, ia berkata bahwa dalam pandangannya kebebasan
haruslah bersifat timbal balik - seperti sebuah keteraturan, karena toleransi
harus dipertemukan dengan toleransi, dan penganiayaan dihadapkan dengan penganiayaan.
SIKSAAN ITU berlanjut di hari kedua perjalanan kami. Dan kedua pendeta itu
bahkan berhasil membuatku terlibat di dalamnya - tanpa kusadari! - ketika salah
seorang di antara mereka bertanya terus terang kepadaku apakah aku tak mengira
bahwa kereta kami dimaksudkan untuk memu3t empat orang pelancong, dan bukan
enam. Aku hanya bisa menunjukkan persetujuanku, dan senang karena diskusi itu
sudah beralih pada sesuatu selain pertengkaran antara kaum Papist
555 dan Huguenot. Namun, si pendeta yang berbicara padaku merasa mendapat
dukungan lewat jawabanku, dan meneruskan perkataannya dengan mengungkapkan
bahwa kami akan jauh lebih nyaman jika hanya ada empat orang di antara kami, dan
bukan lima. "Sebagian orang tidak dibutuhkan di negeri ini," ujarnya, "meski mereka tampak
tidak menyadarinya."
Ia berpura-pura merasa bimbang, lalu meneruskan perkataannya sambil menyeringai,
"Aku berkata di negeri ini. Semoga Tuhan mengampuniku, tetapi sesungguhnya
maksudku di dalam kereta ini. Kuharap aku tidak menyinggung tetanggaku."
Di hari ketiga, si kusir berhenti di sebuah kota kecil bernama Breteuil, dan
ketika ia datang dan membuka pintu, si Huguenot bangkit berdiri dan permisi turun.
"Apa!" seru kedua pendeta itu. "Tak mungkin kau akan meninggalkan kami"
Bukankah kau akan pergi ke Paris?"
"Sayangnya tidak," gumam korban mereka, lalu meninggalkan kereta itu tanpa
memandangi seorang pun di antara kami.
Ia berhenti sejenak untuk mengambil barang bawaannya dari bagian belakang
kereta, lalu berkata pada si kusir bahwa ia bisa pergi sekarang. Saat itu senja mulai
turun dan si kusir melecut kuda-kudanya sedemikian rupa untuk segera sampai ke Beauvais
sebelum malam tiba. Jika aku harus menceritakan semua hal kecil yang sepertinya tidak penting
tersebut, itu karena aku harus mengaitkan bagian akhir tulisanku dengan perjalanan
556 yang pedih ini. Ketika kami sampai di Beauvais, sebuah teriakan keras membahana.
Kedua pendeta kami itu baru saja menyadari bahwa barang bawaan mereka terjatuh
dari kereta di perjalanan. Tali yang mengikatnya putus, dan di tengah suara
derap software version, ebook, komik, mp3,mp3, subtitle 255 downloadfull software full version, ebook, novel, komik, subtile gratis www.diduniadownload.blogspot.com
www.ac-zzz.tk kaki kuda tak seorang pun yang menyadari saat barang-barang itu berjatuhan.
Kedua pendeta itu meremas-remas tangan mereka dan berusaha memaksa si kusir berbalik
Nama Tuhan Yang Keseratus Balthasar's Odyssey Karya Amin Maalouf di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
arah kembali untuk mencari barang bawaan mereka, tetapi si kusir tampaknya tak
mengindahkannya. Di hari keempat, kereta itu tenang dan damai pada akhirnya. Dua lelaki cerewet
itu tidak berkata apa-apa lagi mengenai si Huguenot, meski untuk pertama kalinya
mereka punya alasan untuk melakukannya. Mereka bahkan tidak berusaha
melemparkan tuduhan apa pun padanya, mungkin agar mereka tidak harus mengakui
bahwa orang sesat itu telah mengatakan pesan terakhirnya. Mereka sibuk
membukabuka buku doa mereka sepanjang hari, menggumamkan doa dengan khusyuk.
Bukankah hal itu yang seharusnya mereka lakukan sejak lama"
25 Oktober AKU BERJANJI pada diriku sendiri bahwa aku akan menulis tentang kunjunganku
ke Paris hari ini, kemudian dilanjutkan tentang perjalananku melintasi Lyons,
Avignon, dan Nice. Baru setelah itu tentang Genoa, dan bagaimana aku mendapati
diriku kembali menjadi tamu di rumah keluarga Mangiavacca, meski kami tidak
terpisah karena kami bersahabat baik. Namun, sesuatu telah terjadi dan menarik
perhatianku. 557 Aku tak tahu apakah aku masih memiliki kesabaran
untuk kembali menyusuri masa lalu.
, Lagi pula, untuk sesaat aku harus berhenti menulis
meskipun tentang apa yang baru saja berlalu, dan
memusatkan perhatian pada apa yang ada di depan
mata. Aku bertemu Domenico lagi. Ia datang untuk mengunjungi sejawatnya, dan karena
Gregorio sedang pergi, maka aku yang duduk menemaninya. Kami mulai dengan
mengurai kenangan-kenangan - secara khusus tentang suatu malam di bulan Januari
ketika aku dibekap dengan tubuh gemetar kedinginan dan dikungkung rasa takut di
dalam karung, aku dibawa ^ ke atas kapal Domenico yang kemudian membawaku
73 ke Genoa. S Genoa. Setelah dipermalukan di Chios dan aku
e tidak mati seperti yang kubayangkan saat itu, aku e tiba di Genoa. Dan setelah
kebakaran hebat di London, aku tiba kembali di Genoa. Di sinilah aku dilahirkan
kembali beberapa kali, seakan-akan berada dalam sebuah permainan yang dimainkan
orang di Florence, di mana yang kalah harus kembali ke awal lagi.
Ketika aku berbincang-bincang dengan Domenico, aku merasa bahwa si kapten
penyelundup ini merasa kagum padaku, meski menurutku aku tak pantas
mendapatkannya. Alasannya adalah aku mempertaruhkan hidupku untuk cinta
seorang perempuan, sementara ia dan anak buahnya, meskipun bersentuhan dengan
kematian di setiap perjalanan, mereka hanya melakukannya untuk keuntungan
pribadi. 558 Ia bertanya apakah aku mendapat kabar dari kekasihku, apakah dia masih menjadi
tawanan, dan apakah aku masih mengharapkannya kembali. Aku bersumpah padanya
software version, ebook, komik, mp3,mp3, subtitle 256 downloadfull software full version, ebook, novel, komik, subtile gratis www.diduniadownload.blogspot.com
www.ac-zzz.tk bahwa aku memikirkan Marta siang dan malam di mana pun aku berada, di Genoa, di
London, di Paris, ataupun di lautan, dan bahwa aku tak akan pernah berhenti
berharap bisa membawanya keluar dari cengkeraman para penyiksanya.
"Bagaimana kau akan melakukannya?"
Aku menjawab tanpa pikir panjang.
"Suatu hari aku akan berlayar lagi bersamamu, kau akan menurunkanku tepat di
mana kau membawaku dulu, dan aku akan berusaha mencari jalan untuk bisa
berbicara dengan Marta."
"Aku akan berlayar tiga hari lagi. Jika kau masih pada pendirianmu, kau boleh
berlayar bersamaku, dan aku akan membantumu sebisaku."
Ketika aku mulai mengucapkan rasa terima kasihku, ia melakukan segala cara untuk
menutupi kebaikan hatinya.
"Nah, kalau orang Turki memutuskan untuk menangkapku, bagaimanapun aku akan
ditombak suatu hari nanti atas semua damar wangi yang kucuri dari mereka secara
tidak sah dalam dua puluh tahun teralchir ini. Apakah aku menolongmu atau tidak,
tak akan membuatku menerima pengampunan atau hukuman yang lebih berat.
Mereka tidak bisa menombakku dua kali."
Aku terhanyut oleh begitu besar dukungan yang diberikannya dan jiwanya yang
mulia. Aku bangkit, 559 menjabat tangannya dengan hangat, dan memeluknya layaknya seorang saudara
kandung. Kami masih berpelukan erat ketika Gregorio datang.
"Domenico," sapanya, "apakah kau baru tiba atau hendak berpamitan?"
"Ini adalah sebuah reuni!" sahut si orang Calabria.
Mereka mulai membicarakan bisnis mereka - florin, paket-paket, muatan, kapal,
badai, dermaga kedatangan. Aku tenggelam dalam kecamuk pikiranku sendiri hingga
aku tak lagi mendengar apa yang mereka bicarakan.
26 Oktober HARI INI aku mabuk lebih parah dari biasanya, dan itu semua karena Gregorio yang
baru menerima enam tong vernaccia dari kelasinya yang dihasilkan dari kebunkebun anggur miliknya sendiri di Cinqueterre. Ia ingin langsung merasakan anggur itu,
dan aku adalah satu-satunya teman minum yang mudah didapatkannya.
Ketika kami berdua sudah agak mabuk, Tuan Mangiavacca meminta sebuah janji
dariku. Ia menyatakan syarat-syaratnya, dan aku menyetujuinya dengan tangan di
atas Injil. Aku akan melakukan perjalanan ke Chios bersama Domenico. Jika aku
tidak bisa membawa Marta pergi dari suaminya, aku akan berhenti berusaha
mendapatkannya lagi. Lalu aku akan pulang ke Gibelet untuk menuntaskan
urusanurusanku - untuk menyelesaikan apa yang harus diselesaikan, menjual apa
yang harus dijual, dan menyerahkan bisnisku pada para sepupuku. Kemudian, di musim
semi, aku akan kembali untuk menetap di Genoa, menikahi Giacominetta dengan
sebuah pesta megah 560 di Santa Croce, dan bekerja dengan Gregorio, yang akan menjadi ayah mertuaku.
Tampaknya masa depanku sudah terhampar rapi untuk bulan-bulan berikutnya dan
sepanjang sisa umurku. Tapi sebagai tambahan untuk namaku dan nama Gregorio di
software version, ebook, komik, mp3,mp3, subtitle 257 downloadfull software full version, ebook, novel, komik, subtile gratis www.diduniadownload.blogspot.com
www.ac-zzz.tk bawah surat perjanjian, kesepakatan itu membutuhkan tanda tangan dari Tuhan!
27 Oktober GREGORIO DIAM-DIAM mengakui bahwa ia sengaja membuatku mabuk agar aku
mengucap janji, yang lalu membuatnya tertawa. Apa lagi ia berhasil membuatku
mengakui perbuatanku ketika aku sudah sadar.
Pasukan Kelelawar 1 Siluman Ular Putih 13 Penguasa Alam Naga Beracun 13
Mandarin Cersil Mandarin
Cersil Indo Cersil Indonesia
Novel Barat Novel Barat
Novel Indo Novel Indonesia
Galeri Galeri
apabila halaman yg dicari tidak ada.Silahkan kembali dulu ke Menu Utama Blog Lama
Cersil Indo Cersil Indonesia
Novel Barat Novel Barat
Novel Indo Novel Indonesia
Galeri Galeri
apabila halaman yg dicari tidak ada.Silahkan kembali dulu ke Menu Utama Blog Lama