Kamar Gas The Chamber Karya John Grisham Bagian 2
pekerjaan di sini." "Kalau begitu, saya minta maaf," kata Adam. "Biro hukum ini punya ribuan
klien, semuanya berada dan membayar dalam jumlah besar untuk jasa kita.
Saya tak pernah membayangkan satu kasus pro bono yang sepele akan
menimbulkan masalah."
"Kau licik, Mr. Hall. Kau dengan sengaja memilih biro hukum ini pada saat
kami mewakili kakekmu. Dan sekarang, sekonyong-konyong, kau
83mengemis kasus itu di sini. Ini menempatkan kami pada posisi sulit."
www.ac-zzz.tk "Posisi sulit apa?" Emnutt Wycoff bertanya sambil melipat telepon dan
menjejalkannya ke dalam saku. "Dengar, Daniel, kita bicara tentang orang yang
sedang menunggu hukuman mati. Dia buruh pengacara, sialan!" "Cucunya
sendiri?" tanya Rosen. "Siapa peduli itu cucunya sendiri" Orang itu sudah
menapakkan satu kaki ke liang kubur, dan dia butuh pengacara." "Dia sudah
memecat kita, ingat?" balas Rosen. "Yeah, dan dia selalu bisa memakai kita
lagi. Ini patut dicoba Tenanglah."
"Dengar, Emmitt, sudah jadi tugasku untuk memikirkan citra biro hukum ini.
Gagasan mengirim salah satu associate baru ke Mississippi agar dia kalah dan
kliennya dieksekusi tidak menarik bagiku. Teras terang, kupikir Mr. Hall harus
dipecat dan Kravitz & Bane."
"Oh, hebat, Daniel," kata Wycoff. "Tanggapan keras yang khas untuk
masalah peka. Kalau begitu, siapa yang akan mewakili Cayhall" Pikirkanlah dia
sejenak. Orang itu butuh pengacara! Mungkin Adam peluang satu-satunya."
"Semoga Tuhan membantunya," gumam Rosen. E. Garner Goodman memutuskan berbicara. Ia menangkupkan tangan di atas meja dan menatap
tajam pada Rosen. "Citra biro hukum ini" Sejujurnya, apa kau merasa kita
segerombolan pekerja sosial yang kurang bayaran dan membaktikan diri
untuk membantu orang?"
"Atau bagaimana kalau segerombolan biarawati yang menggarap proyekproyek ini?"
Wycoff menambahkan dengan nada mengejek.
"Mengapa kauanggap hal ini bisa merusak citra biro hukum kita?" tanya
Goodman. Konsep mundur tak pernah masuk dalam pikiran Rosen. "Sangat sederhana,
Garner. Kita tidak mengirimkan orang baru menangani terpidana mati. Kita
boleh menganiaya mereka, mencoba membunuh mereka, menuntut mereka
bekerja dua puluh jam sehari, tapi kita tidak mengirim mereka ke medan
tempur, sampai mereka siap. Kau tahu bagaimana beratnya proses peradilan
yang melibatkan hukuman mati. Nah, kau pernah menulis buku tentang itu.
Bagaimana kau bisa mengharapkan Mr. Hall efektif?"
www.ac-zzz.tk "Aku akan mengawasi semua yang dikerjakannya," jawab Goodman.
"Dia benar-benar bagus," Wycoff menambahkan lagi. "Dia sudah menghafalkan seluruh berkas itu, kau tahu, Daniel."
"Ini akan lancar," kata Goodman. "Percayalah padaku, Daniel, aku sudah
cukup banyak melewati kesulitan macam ini. Aku akan terus mengawasi."
"Dan aku akan menyisihkan beberapa jam untuk membantu," Wycoff
menambahkan. "Bahkan kalau diperlukan, aku akan terbang ke sana."
85Goodman terenyak dan menatap Wycoff. "Kau! Pro bono?" "Tentu saja.
Aku punya nurani." Adam tidak menghiraukan olok-olok itu dan menatap Daniel
Rosen. Teruskan dan pecatlah aku, ingin ia berkata begitu. Teruskan, Mr.
Rosen, pecatlah aku sehingga aku bisa pergi menguburkan kakekku, lalu bisa
terus menjalani sisa hidupku.
"Dan kalau dia dieksekusi?" tanya Rosen ke arah Goodman.
"Kita sudah pernah mengalaminya, Daniel, kau tahu itu. Tiga kali, sejak aku
menangani bagian pro bono." "Bagaimana peluangnya?" "Cukup tipis. Saat ini dia
belum dieksekusi karena penundaan yang diberikan Pengadilan Fifth Circuit.
Penundaan ini bisa dicabut setiap saat sekarang, dan tanggal eksekusi yang
baru akan (ditetapkan. Mungkin akhir musim panas." [? "Kalau begitu, tak lama
lagi." "Benar. Sudah tujuh tahun kita menangani perkara bandingnya, dan
sekarang waktunya sudah habis."
"Dari semua terpidana mati, bagaimana kita bisa mewakili bajingan ini?"
tanya Rosen kasar. "Ceritanya panjang, dan saat ini hal itu sama sekali tidak relevan."
Rosen menuliskan sesuatu yang kelihatan seperti catatan penting pada buku
tulisnya. "Kalian tentu tidak berpikir untuk meredam kehebohan, bukan?"
"Mungkin." "Mungkin apa! Tepat sebelum membunuhnya,
mereka akan membuatnya jadi orang terkenal. Media akan mengerumuni
seperti segerombolan serigala. Jati dirimu akan terungkap, Mr. Hall."
"Jadi?" www.ac-zzz.tk "Jadi, itu akan jadi berita hebat, Mr. Hall. Tidak bisakah kaulihat judul
beritanya" CUCU YANG LAMA HILANG KEMBALI UNTUK MENYELAMATKAN
KAKEKNYA." "Sudahlah, Daniel," kata Goodman.
Namun ia meneruskan, "Tidakkah kaulihat pers akan melahapnya, Mr. Hall"
Mereka akan me-nyorotimu dan bicara betapa gila keluargamu,"
"Tapi kita menyukai pers, bukan, Mr. Rosen?" tanya Adam tenang. "Kita
pengacara. Bukankah selayaknya kita beraksi untuk kamera" Anda tak
pernah..." "Poin yang sangat bagus," Goodman menyela. "Daniel, mungkin tidak
seharusnya kau menasihati pemuda ini untuk mengabaikan pers. Kita bisa
menceritakan beberapa penampilanmu."
"Ya, Daniel, kuliahi bocah ini tentang segala hal lain, tapi singkirkan segala
sampah tentang media itu," kata Wycoff sambil menyeringai licik. "Kau yang
menulis bukunya." Sejenak Rosen tampak malu. Adam memandangnya lekat-lekat.
"Aku sendiri menyukai skenario ini," kata Goodman, memutar-mutar dasinya
dan mengamati 87rak buku di belakang Rosen. "Sebenarnya banyak yang harus diucapkan
dalam urusan ini. Bisa bagus untuk kami orang-orang pro bono. Pikirkanlah.
Pengacara muda ini pergi ke sana untuk bertempur mati-matian guna
menyelamatkan pembunuh terkenal yang sedang menunggu eksekusi. Dan dia
pengacara kita - Kravitz & Bane. Tentu akan banyak sorotan dari pers, jadi apa
jeleknya?" "Kalau kau tanya aku, gagasan ini luar biasa bagus," Wycoff menambahkan
tepat ketika telepon mininya berbunyi di dalam saku. Ia menempelkannya ke
rahang dan berbalik dari rapat itu.
"Bagaimana kalau dia mati" Apa kita tidak kelihatan jelek?" tanya Rosen
pada Goodman. "Dia memang seharusnya mati, oke" Itu sebabnya dia ada di sana,'' Goodman
menerangkan. www.ac-zzz.tk Wycoff berhenti menggumam dan memasukkan telepon ke dalam saku. "Aku
harus pergi," katanya, bergerak ke pintu, gelisah sekarang, tergesa-gesa.
"Sampai di mana kita?"
"Aku masih tidak menyukainya," kata Rosen.
"Daniel, Daniel, selalu keras kepala," kata Wycoff ketika ia berhenti di ujung
meja dan bertelekan dengan dua tangan pada meja tersebut "Kau tahu ini
gagasan bagus, kau cuma marah karena dia tidak memberitahu kita
sebelumnya." "Itu benar. Dia menipu kita, dan sekarang mem-peralat kita."
Adam menghela napas dalam dan menggeleng* kan kepala.
"Tenanglah, Daniel. Wawancaranya sudah setahun yang lalu. Itu sudah
lewat, sobat. Lupakanlah. Kita punya urusan yang lebih mendesak sekarang.
Dia cerdas. Dia bekerja sangat keras. Cekatan. Risetnya rapi. Kita beruntung
memilikinya. Lalu keluarganya kacau. Tentu kita takkan menghentikan setiap
pengacara di sini yang punya keluarga gila." Wycoff tersenyum lebar pada
Adam. "Di samping itu, semua sekretaris berpendapat dia menarik. Kataku, kita
kirim dia ke Selatan selama beberapa bulan, lalu tarik dia kembali ke sini
secepat mungkin. Aku membutuhkannya. Aku hams pergi sekarang." Ia
menghilang dan menutup pintu di belakangnya.
Ruangan itu sunyi senyap ketika Rosen mencoret-coret bukunya, lalu
berhenti dan menutup berkas itu. Adam nyaris kasihan padanya. Inilah pejuang
hebat itu, Charlie Hustle yang legendaris dalam dunia hukum Chicago,
pengacara besar yang tiga puluh tahun lalu membuai juri, menggentarkan
lawan, dan mengintimidasi hakim, sekarang duduk di sini sebagai kerani,
berusaha mati-matian mempermasalahkan penugasan seorang pelonco dalam
melaksanakan proyek pro bono. Adam melihat kelucuan itu, ironinya, dan
kepedihannya. "Aku akan menyetujuinya, Mr. Hall," kata Rosen dengan nada dramatis pada
suaranya yang rendah, nyaris berbisik, seakan-akan sangat kesal dengan semua
ini. "Tapi ingat, setelah urusan Cayhall selesai dan kau kembali ke Chicago, aku
akan www.ac-zzz.tk 89merekomendasikan pemecatanmu dari Kravitz &' Bane."
"Mungkin mi tidak perlu," kata Adam cepat.
"Kau melamar pada kami dengan maksud yang tidak jujur," Rosen
meneruskan. "Sudah saya katakan saya menyesal. Takkan terjadi lagi."
"Di samping itu, kau sok pintar."
"Begitu juga Anda, Mr. Rosen. Coba tunjukkan pengacara mana yang tidak
sok pintar." "Sungguh pintar. Nikmatilah kasus Cayhall, Mr, Hall, sebab itu akan jadi
pekerjaan terakhirmu untuk biro hukum ini."
"Anda ingin saya menikmati eksekusi?"
"Tenang, Daniel," kata Goodman lembut. "Tenang saja. Tak ada siapa pun
yang akan dipecat di MH." Rosen menudingkan satu jari kegusaran pada Goodman. "Aku bersumpah
akan merekomendasikan pemecatannya."
"Baiklah. Kau cuma bisa merekomendasikan, Daniel. Aku akan membawanya
pada komite, dan kita akan bertarung hebat, oke?"
"Aku sudah tak sabar menunggu," bentak Rosen sambil melompat berdiri.
"Aku akan mulai melobi dari sekarang. Akan kudapatkan suara mereka akhir
minggu ini. Selamat siang!" Ia menghambur keluar dari mangan dan
membanting pintu. Mereka duduk berdampingan tanpa bicara, hanya menatap ke seberang
meja di balik punggung kursi kosong, pada deretan buku hukum tebal yang dijajarkan dengan rapi.
menutupi dinding, mendengarkan gema pintu dibanting.
"Terima kasih," akhirnya Adam berkata.
"Dia sebenarnya bukan orang jahat, sungguh," kata Goodman.
"Menawan. Pangeran sejati."
www.ac-zzz.tk "Aku sudah lama mengenalnya. Sekarang dia menderita, benar-benar
frustrasi dan tertekan. Kami tak tahu pasti, apa yang harus dilakukan
terhadapnya." "Bagaimana dengan pensiun?"
"Itu sudah dipertimbangkan, tapi tak pernah ada partner yang dipaksa
pensiun. Karena alasan yang jelas, preseden itu ingin kami hindari."
"Apakah dia serius ingin memecat saya?"
"Jangan khawatir, Adam. Itu takkan terjadi. Aku janji. Kau memang salah
karena tidak mengungkapkan jati dirimu, tapi itu dosa kecil. Dan sepenuhnya
bisa dimengerti. Kau masih muda, ketakutan, naif, dan ingin membantu.
Jangan khawatir dengan Rosen. Aku sangsi dia masih di posisi ini setelah tiga
bulan nanti." "Jauh di dalam hati, saya pikir dia menyukai saya."
"Itu cukup jelas."
Adam menghela napas dalam dan berjalan mengelilingi meja. Goodman
membuka tutup pena dan mulai membuat catatan. "Waktunya tidak banyak
lagi, Adam," katanya."Saya tahu."
"Kapan kau bisa berangkat?"
"Besok. Saya akan berkemas malam ini. Itu sepuluh jam perjalanan."
"Bobot berkasnya ada setengah kuintal. Saat ini sedang dicetak. Aku akan
mengirimkannya besok,* "Coba ceritakan tentang kantor kita di Memphis."
"Aku bicara dengan mereka sekitar satu jam yang lalu. Partner pelaksananya
Baker Cooley, dan dia sedang menunggumu. Mereka akan menyiapkan kantor
kecil dan seorang sekretaris untukmu, dan mereka akan membantu kalau bisa.
Mereka tidak terlalu cakap kalau menyangkut perkara pidana." "Ada berapa
pengacara di sana?" "Dua belas. Kantor itu dulu biro hukum kecil yang kita telan
sepuluh tahun yang lalu, dan tak seorang pun ingat tepat apa sebabnya. Tapi
mereka orang-orang baik. Pengacara-pengacara yang baik. Tempat itu
merupakan reruntuhan biro hukum tua yang pernah jaya menangani pedagang
kapas dan gandum di sana, dan kupikir itulah hubungannya dengan Chicago.
www.ac-zzz.tk Tapi pokoknya kantor itu membuat kop surat kita kelihatan bagus. Kau pernah
ke Memphis?" "Saya lahir di sana, ingat?" "Oh ya."
"Saya pernah sekali ke sana. Saya mengunjungi bibi saya di sana, beberapa
tahun yang lalu." "Sebuah kota tua di tepi sungai. Cukup indah.
Kau akan menyukainya."
Adam duduk di depan meja di seberang Goodman. "Bagaimana saya bisa
menikmati beberapa bulan berikut?" "Poin bagus. Kau harus pergi ke The Row
secepat mungkin." "Saya akan ke sana lusa." "Aku akan menelepon kepala
penjaranya. Namanya Phillip Naifeh, yang anehnya orang Lebanon. Ada cukup
banyak orang Lebanon di Delta Mississippi. Bagaimanapun, dia teman lama. Aku
akan memberitahukan kedatanganmu." "Kepala penjaranya sahabat Anda?" "Ya.
Kami bersahabat beberapa tahun yang lalu, ketika menangani Maynard Tole,
seorang bocah jahat yang merupakan bencana pertama bagiku dalam perang
ini. Dia dieksekusi pada tahun 1986, kurasa, dan kemudian aku dan si kepala
penjara jadi bersahabat. Dia menentang hukuman mati, kalau kau bisa
percaya." "Saya tidak percaya."
"Dia membenci eksekusi. Kau akan belajar sesuatu, Adam. Hukuman mati
mungkin sangat populer di negara kita, tapi orang-orang yang terpaksa
melaksanakannya bukanlah pendukungnya. Kau akan menjumpai orang-orang
ini: para penjaga yang jadi dekat dengan penghuni penjara; administrator yang
harus menyusun rencana pembunuhan secara efisien; pegawai penjara yang
harus berlatihsebulan sebelumnya. Tempat itu suatu sudut kecil yang aneh di
dunia ini, dan sangat menekan."
"Saya sudah tak sabar menunggu."
"Aku akan bicara dengan kepala penjara, dan minta izin kunjungan. Mereka
biasanya memberimu beberapa jam. Tapi kalau Sam tidak menginginkan
pengacara,' kau hanya butuh lima menit."
"Dia akan bicara dengan saya, tidakkah begitu menurut Anda?"
www.ac-zzz.tk "Aku yakin demikian. Aku tak bisa. membayangkan reaksi orang itu, tapi dia
akan bicara. Mungkin butuh beberapa kunjungan sebelum dia setuju, tapi kau
bisa melakukannya." "Kapan terakhir kali Anda menemuinya?"
"Beberapa tahun yang lalu. Aku dan Wallace Tyner yang menangani. Kau
Kamar Gas The Chamber Karya John Grisham di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
perlu mempelajari garis besarnya dari Tyner. Dia ujung tombak dalam kasus ini
selama enam tahun terakhir."
Adam mengangguk dan bergerak ke pikiran berikutnya. Selama sembilan
bulan terakhir miM sudah mengorek isi pikiran Tyner. . "Apa yang pertama kita
ajukan ke pengadilan?"
"Kita bicarakan hal ini nanti. Aku akan rapat dengan Tyner besok pagi untuk
membahas kasus ini. Tapi semuanya akan ditunda sampai kami mendengar
kabar darimu. Kita tidak bisa bergerak kalau tidak mewakilinya."
Adam sedang memikirkan foto-foto surat kabar itu, foto hi tam-putih dari
tahun 1967 ketika Sam ditahan, foto berwarna dari majalah saat sidang
ketiga pada tahun 1981, dan potongan siaran berita
yang disusunnya menjadi sebuah video tentang Sam Cayhall sepanjang tiga
puluh menit. "Bagaimana tampangnya?"
Goodman meletakkan penanya di meja dan memain-mainkan dasinya.
"Tinggi rata-rata. Kurus. Tapi memang jarang ada narapidana gemuk di The
Row, karena ketegangan dan makanan tanpa lemak. Dia perokok berantai, dan
ini umum, sebab tak ada hal lain yang bisa mereka lakukan, lagi pula mereka
toh akan segera mati. Mereknya aneh, Montclair, kurasa, dalam bungkus biru.
Seingatku rambutnya beruban dan berminyak. Tidak setiap hari mereka bisa
mandi. Agak panjang di belakang, tapi itu dua tahun yang lalu. Tak banyak
yang rontok. Jenggot kelabu. Dia cukup keriput, tapi sudah hampir tujuh puluh.
Ditambah merokok terus-menerus. Kau akan melihat orang-orang kulit putih di
The Row tampak lebih parah keadaannya daripada yang berkulit hitam. Dua
puluh tiga jam sehari mereka terkurung, jadi mereka seperti di-kelantang.
Sangat pucat, putih, nyaris kelihatan sakit. Sam bermata biru, raut mukanya
bagus. Kurasa dulu Sam tampan."
www.ac-zzz.tk "Sesudah kematian ayah saya, dan saya tahu tentang Sam, saya mengajukan
banyak pertanyaan kepada ibu saya. Dia tak punya banyak jawaban, tapi dia
pernah mengatakan tidak banyak kemiripan fisik antara Sam dan ayah
saya.?"Tidak pula antara kau dan Sara, kalau itu yang kaumaksud." "Yeah, saya
rasa begitu." "Dia tak pernah melihatmu sejak balita, Adam. Dia takkan
mengenalimu. Itu takkan mudah. Kau harus mengatakan padanya."
Adam menatap kosong ke meja. "Anda benar. Apa yang akan dikatakannya?"
"Mana aku tahu" Kuduga dia akan sangat terperanjat dan tak bisa bicara
banyak. Dia sangat cerdas. Walau tidak terdidik di sekolah, dia banyak
membaca dan pandai mengutarakan pemikirannya. Dia pasti punya sesuatu
untuk diucapkan. Mungkin perlu beberapa menit." "Sepertinya Anda menyukainya." "Tidak. Dia rasis dan fanatik yang mengerikan, dan tjdak
memperlihatkan penyesalan sedikit pun atas tindakannya." "Anda yakin dia
bersalah?" Goodman mendengus dan tersenyum sendiri, kemudian memikirkan
suatu jawaban. Tiga sidang pengadilan telah dilaksanakan untuk menentukan
apakah Sam Cayhall bersalah atau tidak. Sekarang sudah sembilan tahun kasus
itu diperbincangkan di pengadilan banding dan diteliti banyak hakim. Tak
terhitung artikel surat kabar dan majalah menyelidiki pengeboman itu dan
orang-orang di belakangnya. "Begitulah pendapat Juri. Kurasa itulah yang
penting." "Tapi bagaimana dengan Anda" Bagaimana pendapat Anda?"
"Kau sudah baca berkasnya, Adam. Kau sudah lama meneliti kasus ini. Tak
ada keraguan Sam ikut berperan dalam pengeboman itu."
"Tapi?" "Ada banyak tetapi. Selalu ada."
"Dia tak punya sejarah dalam menangani bahan
peledak." "Benar. Tapi dia teroris Ku Klux Klan, dan mereka melakukan pengeboman
di mana-mana. Sam ditahan dan pengeboman itu berhenti."
www.ac-zzz.tk "Tapi dalam salah satu pengeboman sebelum Kramer, seorang saksi
mengatakan melihat dua orang dalam Pontiac hijau itu."
"Benar. Tapi saksi itu tidak diizinkan memberikan kesaksian dalam sidang.
Dan saksi itu baru saja meninggalkan bar pada pukul tiga dini hari."
"Tapi saksi lainnya, seorang sopir truk, menyatakan melihat Sam dan
seorang laki-laki lain berbicara di sebuah kedai di Cleveland, beberapa jam
sebelum pengeboman Kramer."
"Benar. Tapi tiga tahun sopir truk itu tidak mengatakan apa pun, dan tidak
diizinkan memberikan kesaksian pada sidang terakhir. Terlalu jauh."
"Jadi, siapa kaki tangan Sam?" "Aku sangsi kita akan pernah tahu. Ingat,
Adam, orang ini sudah tiga kali diadili, tapi takpernah memberikan kesaksian.
Dia sama sekali tidak mengatakan apa-apa pada polisi, bicara sedikit dengan
pengacara pembelanya, tak separah kata pun kepada Juri, dan dalam tujuh
tahun terakhir ini dia tidak memberitahukan apa pun yang baru pada kami."
"Anda pikir dia bertindak seorang diri?"
"Tidak. Dia dibantu. Sam membawa rahasia-rahasia gelap, Adam. Dia takkan
pernah bercerita, Dia mengangkat sumpah sebagai anggota Klan, dia punya
pandangan sesat dan romantis tentang sumpah suci yang tak boleh
dilanggarnya. Kakeknya juga anggota Klan, kau tahu?"
"Yeah, saya tahu. Tak perlu mengingatkan saya."
"Maaf. Lagi pula, sekarang sudah terlambat memancing-mancing mencari
bukti baru. Kalau benar dia punya pembantu, mestinya sudah sejak dulu dia
bicara. Mungkin dia seharusnya bicara pada FBI. Mungkin dia seharusnya
membuat kesepakatan dengan Jaksa. Entahlah, tapi bila kau didakwa
melakukan dua pembunuhan berencana dan menghadapi kematian, kau mulai
bicara. Kau akan bicara, Adam. Kauselamatkan nyawamu dan kau-biarkan
rekanmu mengkhawatirkan nyawanya sendiri."
"Dan kalau tidak ada pembantu?"
"Ada." Goodman mengambil pena dan menulis-kan sebuah nama pada
secarik kertas. Ia rael,l>' gesernya ke seberang meja. Adam melihat d*1
berkata, "Wyn Lettner. Nama ini rasanya sudah
www.ac-zzz.tk pernah saya dengar."
"Lettner agen FBI yang bertanggung jawab atas kasus Kramer. Dia sekarang
sudah pensiun dan tinggal di tepi sungai di Ozarks. Dia suka menceritakan kisah perang tentang
Klan dan perjuangan hak sipil waktu itu di Mississippi."
"Dan dia akan bicara pada saya?"
"Oh, tentu. Dia peminum bir, dan kalau sudah setengah mabuk, dia akan
menceritakan kisah-kisah luar biasa ini. Dia takkan mengungkapkan apa pun
yang rahasia, tapi dia tahu lebih banyak tentang pengeboman Kramer daripada
siapa pun. Aku sudah lama curiga dia tahu lebih banyak daripada yang
diceritakannya." Adam melipat kertas itu dan memasukkannya ke dalam saku. Ia melirik jam
tangan. Sudah hampir pukul 18.00. "Saya harus bergegas. Saya harus berkemas
dan bersiap." "Akan kukirimkan berkas itu ke sana besok. Kau hams meneleponku begitu
kau bicara dengan Sam."
"Oke. Boleh saya katakan sesuatu?" "Tentu."
"Atas nama keluarga saya - ibu saya, yang menolak bicara tentang Sam; adik
perempuan saya, yang hanya membisikkan namanya; bibi saya di Memphis,
yang melepaskan nama Cayhall; dan ayah saya almarhum, saya ingin
mengucapkan terima kasih kepada Anda dan biro hukum ini atasapa yang Anda
lakukan. Saya sangat mengagy
Anda "Terima kasih kembali. Dan aku mengagiw juga. Sekarang berangkatlah ke
Mississippi." Apartemen itu berupa sangkar dengan satu kamar tidur, di lantai tiga
sebuah gudang awal abad ini
-tepat di Jalan Loop, pada bagian pusat kota yang terkenal dengan berbagai
tindak kejahatannya, tapi katanya cukup aman sebelum hari gelap. Gudang
tersebut dibeli pada pertengahan tahun delapan puluhan oleh seorang agen
sewa-beli swinger yang menghabiskan banyak uang untuk menyanitasi dan
www.ac-zzz.tk memodernkannya. Ia menyekat-nyekatnya menjadi enam puluh unit, menyewa
seorang makelar rumah "yang licin, dan memasarkannya sebagai kondominium untuk yuppie pemula.
Ia mendapat banyak uang ketika dalam semalam tempat itu penuh dengan para
bankir dan broker muda yang sangat bernafsu mendapatkannya.
Adam benci tempat itu. Masih ada tiga minggu tersisa sebelum sewa enam
bulan itu habis, tapi tak ada tempat lain baginya untuk pindah. Ia akan
terpaksa memperbaharui sewanya untuk enam bulan lagi, sebab Kravitz & Bane
mengharapkan 101delapan belas jam kerja sehari, dan tak ada waktu untuk mencari
apartemen lain. Dan jelas tak banyak pula waktu untuk membeli perabot. Sebuah sofa kulit
halus tanpa lengan bertengger sendirian di lantai kayu, menghadap dinding
bata kuno. Dua kantong kacang - kuning dan biru - ada di dekatnya, bila
sewaktu-waktu ada tamu muncul. Di sebelah kiri ada dapur sempit dengan
snack bar dan tiga bangku anyam, dan di sebelah kanan sofa ada kamar tidur
dengan ranjang berantakan dan pakaian di lantainya. Dua ratus sepuluh meter
persegi, untuk 1.300 dolar sebulan. Gaji Adam, sebagai calon bermasa depan
cerah sembilan bulan lalu, mulai dengan 60.000 dolar setahun, dan sekarang
62.000 dolar. Dari gaji kotornya yang secara kasar sekitar 5.000 per bulan,
1.500 dolar disetorkan kepada pemerintah negara bagian dan pemerintah
federal sebagai pajak pendapatan. Enam ratus dolar lagi tak pernah sampai ke
tangannya, melainkan masuk ke dana, pensiun Kravitz & Bane yang menjamin
kehidupan bebas dari tekanan pada usia 55 tahun, kalau mereka tidak lebih
dulu membunuhnya. Sesudah uang sewa, listrik, dan air, 400 dolar sebulan
dipakai untuk menyewa sebuah Saab dan keperluan-keperluan insidental
seperti makanan beku dan pakaian bagus. Maka Adam mengantongi 700 dolar
untuk bersenang-senang. Sebagian dari uang yang tersisa ini dibelanjakan untuk
wanita-wanita, tapi wanita-wanita yang dikenalnya juga baru lulus
102ambil uangnya dan hidup seperti yang kuinginkan."
"Apakah kau dulu mencintainya?"
www.ac-zzz.tk "Tentu. Kami jatuh cinta setengah mati ketika menikah. Omong-omong,
kami kawin lari. Itu terjadi tahun 1963, dan gagasan mengadakan pesta
pernikahan besar dengan keluarganya yang aristokrat dan keluargaku yang dari
golongan redneck tidak menarik. Ibunya tak mau bicara denganku, dan ayahku
membakari salib. Pada saat itu Phelps tidak tahu ayahku anggota Klan, dan
tentu saja aku mati-matian ingin menutupinya."
"Apa dia akhirnya tahu?"
"Begitu Daddy ditahan karena pengeboman itu, aku bercerita padanya.
Seterusnya dia bercerita pada ayahnya, dan kabar itu tersebar secara
perlahanlahan dan hati-hati di antara keluarga Booth. Orang-orang ini cukup
pandai menyimpan rahasia. Itu satu-satunya persamaan mereka dengan kita, keluarga
Cayhall." "Jadi, hanya sedikit yang tahu kau putri Sam?"
"Sangat sedikit. Aku menginginkannya tetap demikian."
"Kau malu dengan..."
"Ya, aku malu dengan ayahku! Siapa yang tidak?" Kata-katanya mendadak
tajam dan pahit. "Kuharap kau tidak memiliki citra romantis tentang laki-laki
tua yang menderita di penjara, yang akan disalibkan secara tidak adil karena
dosa-dosanya," "Menurutku tidak seharusnya dia mati."
"Aku pun berpikir demikian. Tapi memang be-- nar dia sudah membunuh
cukup banyak orang - si kembar Kramer, ayah mereka, ayahmu, dan hanya
Tuhan yang tahu siapa lagi. Dia hams tinggal di penjara seumur hidupnya."
"Kau tidak kasihan padanya?"
"Kadang-kadang. Kalau suasana hatiku baik dan matahari bersinar, aku suka
memikirkannya dan teringat pada peristiwa menyenangkan semasa kanakkanak. Tapi
peristiwa macam itu sangat langka, Adam. Dia menimbulkan
banyak penderitaan dalam hidupku dan hidup orang-orang di sekitarnya. Dia
mengajar kami untuk membenci semua orang. Dia keji terhadap ibu kami.
Seluruh keluarganya yang terkutuk itu berwatak keji."
"Kalau begitu, mari kita bunuh saja dia."
www.ac-zzz.tk "Bukan itu yang kukatakan, Adam, dan kau tidak adil. Aku terus-menerus
memikirkannya. Aku mendoakannya setiap hari. Berjuta kali aku bertanya pada
dinding-dinding ini mengapa dan bagaimana ayahku menjadi orang yang
demikian mengerikan. Mengapa dia tak bisa menjadi laki-laki tua yang
menyenangkan dan sekarang duduk di teras depan dengan pipa dan tongkat,
mungkin sedikit bourbon dalam gelas, untuk kesehatan perutnya, tentu saja"
Mengapa ayahku hams menjadi seorang anggota Klan yang membunuh anakanak tak
berdosa dan menghancurkan keluarganya sendiri?"
131"Mungkin dia tidak berniat membunuh mereka." "Mereka mati. bukan"
Juri mengatakan dia melakukannya. Mereka meledak sampai berkeping-keping
dan dikuburkan berdampingan di kuburan kecil yang sama. Siapa peduli apakah
dia berniat membunuh atau tidak" Dia ada di sana, Adam." "Itu bisa sangat
penting." Lee melompat berdiri dan meraih tangan Adam. "Kemarilah," ia
mendesak. Ia melangkah beberapa meter ke tepi teras. Ia menunjuk ke kaki
langit Memphis beberapa blok dari sana. "Kaulihat gedung datar yang
menghadap sungai di sana" Yang paling dekat ke kita. Tepat di sana, tiga atau
empat blok dari sini." I "Ya," jawab Adam perlahan-lahan.
"Lantai teratas adalah lantai lima belas, oke" j Sekarang, dari sebelah
kanan, hitung enam tingkat. Kau mengikuti?"
"Ya." Adam mengangguk dan menghitung dengan patuh. Gedung itu tinggi
dan mengesankan. "Sekarang, hitung empat jendela ke kiri. Yang ada lampu menyala. Kau
melihatnya?" "Ya."
"Terka siapa yang tinggal di sana."
"Bagaimana aku tahu?"
"Ruth Kramer." "Ruth Kramer! Sang ibu?"
Tto dia." "Kau mengenalnya?"
"Kami pernah sekali berjumpa, secara kebetulan
Dia mengenalku sebagai Lee Booth, istri Phelps
www.ac-zzz.tk Booth yang terkenal brengsek, tapi cuma sebegitu saja. Itu terjadi dalam
acara pengumpulan dana untuk balet atau entah apa. Aku selalu menghindarinya bilamana mungkin." "Ini pasti kota kecil."
"Bisa sangat kecil. Kalau kau bisa bertanya padanya tentang Sam, apa yang
bakal dikatakannya?"
Adam menatap lampu-lampu di kejauhan. "Entahlah, aku tak tahu. Aku
pernah baca bahwa dia masih merasa getir."
"Getir" Dia kehilangan seluruh keluarganya. Dia tak pernah menikah lagi.
Kaupikir dia peduli apakah ayahku berniat membunuh anak-anaknya atau tidak"
Tentu saja tidak. Dia cuma tahu mereka mati, Adam, mati selama 23 tahun
sekarang. Dia tahu mereka terbunuh bom yang ditanam ayahku. Seandainya
ayahku berada di ramah bersama keluarga dan bukannya berkeliaran di waktu
malam bersama sobat-sobatnya yang idiot, Josh dan John kecil takkan mati.
Mereka akan berumur 28 tahun, mungkin berpendidikan tinggi dan menikah,
dengan satu atau dua bayi yang bisa diajak bermain Ruth dan Marvin. Dia tak
Kamar Gas The Chamber Karya John Grisham di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
peduli untuk siapa bom itu dimaksudkan, Adam. Dia cuma tahu bom itu
ditempatkan di sana dan meledak. Anak-anaknya tewas. Itu saja yang masuk
hitungan." Lee melangkah mundur dan duduk di kursi anyamnya. Ia kembali
menggoyang-goyangkan ge133las dan meneguknya. "Jangan salah paham, Adam Aku
menentang hukuman mati. Mungkin aku satu-satunya wanita kulit putih berusia lima puluh
tahun di negara ini yang ayahnya dipenjarakan untuk menantikan eksekusi.
Hukuman mati itu biadab, tak bermoral, mendiskriminasikan, kejam, tak
beradab - aku menentang semua itu. Tapi jangan rupakan korbannya, oke"
Mereka punya hak untuk menginginkan pembalasan. Mereka patut mendapatkannya." "Apakah Ruth Kramer menginginkan pembalasan?"
"Dari segala segi, ya. Dia tak lagi bicara banyak kepada pers, namun dia
aktif dalam kelompok korban kejahatan. Beberapa tahun yang lalu dia dikutip
mengatakan akan berada di kamar saksi ketika Sam Cayhall dieksekusi." "Sama
www.ac-zzz.tk sekali bukan jiwa pemaaf." "Aku tak ingat ayahku minta pengampunan." Adam
berbalik dan duduk pada langkan dengan punggung menghadap sungai. Ia
melirik gedung-gedung di pusat kota, kemudian mengamati kakinya. Lee
kembali meneguk minumannya panjang-panjang.
"Nah, Bibi Lee, apa yang akan kita lakukan?"
"Jangan pakai panggilan Bibi."
"Oke, Lee. Aku di sini. Aku takkan pergi. Aku akan mengunjungi Sam besok,
dan bila aku berlalu, aku berniat jadi pengacaranya."
"Apa kau berniat membungkam hal ini?"
"Kenyataan bahwa aku benar-benar seorang Cayhall" Aku tak punya rencana
untuk memberi-tahu siapa pun, tapi aku akan terkejut kalau hal ini masih
rahasia. Bila menyangkut penghuni penjara ' terpidana mati, Sam penghuni
yang terkenal. Pers akan segera mulai menggali dengan serius."
Lee melipat kaki ke bawahnya dan menatap ke sungai. "Apakah itu akan
merugikanmu?" tanyanya lembut.
"Tentu saja tidak. Aku pengacara. Pengacara membela penganiaya anak,
pembunuh, pengedar obat bius, pemerkosa, dan teroris. Kami bukan orang
populer. Bagaimana aku bisa dirugikan dengan fakta dia kakekku?"
"Kantormu tahu?"
"Kuceritakan pada mereka kemarin. Mereka tidak begitu senang, tapi
mereka mendukung. Sebenarnya aku menyembunyikan hal ini ketika mereka
mempekerjakanku, dan aku keliru berbuat demikian. Tapi kurasa segalanya
beres." "Bagaimana kalau dia bilang tidak?"
"Kalau begitu, kita akan aman, bukan" Tak seorang pun akan tahu, dan kau
akan terlindung. Aku akan kembali ke Chicago dan menunggu CNN meliput
karnaval eskekusi itu. Aku akan datang pada suatu hari yang sejuk di musim
gugur, dan meletakkan bunga di atas makamnya, barangkali melihat nisannya
dan sekali lagi bertanya pada diri sendiri, mengapa dia melakukannya dan
bagaimana dia jadi begitu rendah dan
www.ac-zzz.tk 135mengapa aku terlahir dalam keluarga yang be. berantakan. Kau tahu,
pertanyaan-pertanyaan / * sudah kita ajukan selama bertahun-tahun. k5 akan
kuundang ikut denganku. Itu akan jadi & macam reuni keluarga, kau tahu,
cuma kita keluar-ga Cayhall, merayap-rayap di kuburan dengan ka" rangan
bunga murahan dan kacamata hitam tebal sehingga tak seorang pun mengenali
kita." "Hentikan," kata Lee, dan Adam melihat air mata. Air mata itu mengalir dan
hampir sampai ke dagu ketika ia menyekanya dengan jari.
"Maaf," kata Adam, lalu berbalik-melihat kapal tongkang lain beringsut ke
utara, menembus bayang-bayang sungai. "Maaf, Lee."
DELAPAN Sesudah 23 tahun, akhirnya ia kembali ke negara bagian kelahirannya. Ia
tidak merasa disambut, dan meski tidak takut terhadap apa pun, ia mengemudi
dengan hati-hati dengan kecepatan 55 mil per jam dan tak mau melewati siapa
pun. Jalan menyempit dan tenggelam ke dataran Delta Mississippi yang rata,
dan sejauh satu mil Adam menyaksikan tanggul yang berkelok-kelok seperti
ular, menuju ke kanan dan akhirnya menghilang. Ia masuk melewati dusun
Walls, kota pertama di sepanjang Highway 61, dan mengikuti lalu lintas menuju
selatan. Dari risetnya yang mendalam, ia tahu selama beberapa dasawarsa jalan raya
ini telah berfungsi sebagai penyalur utama ratusan ribu orang kulit hitam
miskin dari Delta yang pergi ke utara menuju Memphis, St. Louis, Chicago, dan
Detroit, ke tempat-tempat mereka mencari pekerjaan dan perumahan yang
layak. Dari kota-kota kecil dan darah pertanian inilah, di rumah-rumah bobrok,
toko-toko desa yang berdebu, dan tempat minum anekawarna sepanjang
Highway 61, musik blues dilahirkan dan tersebar ke Utara. Musik itu
mendapatkan tempat di Memphis; di situ dicampur dengan musik gereja dan
country, dan bersama-sama mereka menelurkan rock and roli. Ia mendengarkan
sebuah kaset Muddy Waters lama ketika memasuki Tunica County yang terkenal
sebagai county termiskin di seluruh negeri.
www.ac-zzz.tk Musik itu tak banyak menenangkannya. Ia menolak makan pagi di rumah
Lee. Katanya ia tidak lapar, tapi sebenarnya perutnya nyeri. Rasa nyeri itu
makin menghebat setiap mil.
Tepat di utara kota Tunica, ladang-ladang tampak luas dan membentang ke
segala penjuru, sampai ke kaki langit. Kedelai dan kapas tumbuh [ setinggi
lutut. Sam pasukan kecil traktor hijau dan i merah dengan garu di belakangnya
hilir-mudik di antara deretan dedaunan yang membentang rapi tak terhingga.
Meskipun saat itu belum lagi pukul 09.00, udara sudah panas dan lengket.
Tanah begitu kering dan awan debu membara di belakang setiap gam. Sekalisekali
sebuah mesin pemanen muncul entah dari mana dan dengan akrobatis
memangkas bagian atas ladang itu, lalu menderu ke atas. Lalu lintas padat dan
lamban, dan kadang-kadang terpaksa nyaris berhenti ketika sebuah truk John
Deere raksasa beringsut maju, seakan-akan jalan itu kosong. Adam penyabar. Ia
tidak ditunggu kedatangan- nya sebelum pukul 10.00, dan tidak ada masalah
seandainya ia terlambat. Di CIarksdale ia meninggalkan Highway 61 dan menuju tenggara melalui
Highway 49, melintasi pemukiman-pemukiman kecil Mattson, Dublin, dan
Tutwiler, melintasi ladang-ladang kedelai lagi. Ia , melewati rumah-rumah
miskin dan rumah-rumah mobil yang kotor, yang semuanya karena alasan
tertentu ditempatkan di dekat jalan raya bebas hambatan. Sekali-sekali ia
melewati rumah bagus, selalu di kejauhan, selalu berdiri megah di bawah
pepohonan ek dan elm besar, dan biasanya dengan kolam renang berpagar di
salah satu sisi. Tak ada keraguan siapa yang memiliki ladang-ladang ini.
Sebuah tanda jalan mengumumkan bahwa penjara negara bagian terletak
lima mil di depan, dan secara naluriah Adam mengurangi kecepatan mobilnya.
Sesaat kemudian ia menghampiri sebuah traktor besar yang beringsut lamban di
jalan. Bukannya melewati, ia memilih mengikutinya. Operatornya, seorang
laki-laki kulit putih dengan topi kotor, memberi tanda padanya agar
menghampiri. Adam melambai dan tetap berada di belakang gam dengan
kecepatan dua puluh mil per jam. Tak ada kendaraan lain yang terlihat
Sekalisekali gumpalan tanah terlontar dari ban belakang traktor dan mendarat
www.ac-zzz.tk beberapa senti di depan Saab. Ia mengurangi kecepatan sedikit lagi. Si operator
berputar di tempat duduknya dan kembali melambai kepada Adam agar
menghampiri. Mulutnya bercollege dengan pekerjaan baru dan kartu kredit baru,
serta biasanya bersikeras membayar keperluan mereka sendiri. Ini bukan masalah bagi Adam.
Berkat keyakinan ayahnya pada asuransi
jiwa, ia tak punya pinjaman mahasiswa. Meskipun banyak yang ingin
dibelinya, dengan tabah ia menyisihkan 500 dolar sebulan untuk disimpan.
Tanpa prospek untuk menikah dan berkeluarga dalam waktu dekat ini,
sasarannya adalah bekerja keras, menabung keras, dan pensiun pada umur
empat puluh tahun. Pada dinding bata itu ada sebuah meja dengan televisi di atasnya. Adam
duduk di sofa, tanpa pakaian kecuali sebuah boxer short, memegang remote
control. Kecuali radiasi tanpa warna dari layar televisi, sangkar itu gelap.
Saat itu sudah lewat tengah malam. Video itu adalah potongan-potongan yang ia
sambung selama bertahun-tahun - The Adventures of a Klan Bomber, demikian
ia menyebutnya. Video itu mulai dengan laporan berita singkat yang
disampaikan kru lokal di Jack- ? son, Mississippi, pada tanggal 3 Maret 1967,
pagi sesudah sebuah sinagoga diruntuhkan ledakan bom. Itu serangan keempat
yang diketahui diarahkan pada sasaran Yahudi dalam dua bulan terakhir, kata
reporter itu, sementara sebuah buldoser meraung di belakangnya dengan garu
yang penuh puing. FBI tidak punya banyak petunjuk, katanya, dan lebih sedikit
lagi komentar untuk pers. Se103rangan teror Klan terus berlanjut, katanya muram
dan mengundurkan diri. Pengeboman Kramer adalah yang berikutnya. Berita itu dimulai dengan
raungan sirene dan polisi mendorong orang-orang menyisih dari tempat
kejadian. Seorang reporter lokal dan juru kameranya tiba di tempat cukup
cepat untuk merekam kegemparan sebelumnya. Orang-orang terlihat berlarian
ke reruntuhan kantor Marvin. Awan debu kelabu tebal bergantung di atas pohon
ek kecil di halaman depan. Pepohonan compang-camping dan tak berdaun, tapi
www.ac-zzz.tk masih tegak. Awan itu bergantung diam, tidak menunjukkan tanda-tanda akan
menipis. Tidak tersorot kamera, ada suara-suara yang menjeritkan kebakaran,
kamera berguncang dan berhenti di depan bangunan sebelah, tempat asap
tebal tertumpah dari dinding yang rusak. Sang reporter, kehabisan napas dan
terengah-engah ke mikrofon, berceloteh tak keruan tentang seluruh pemandangan yang mengguncangkan itu. Ia menunjuk ke sini, lalu ke sana,
sementara melonjak terlambat menanggapi. Polisi mendorongnya menyingkir,
tapi ia terlalu asyik dan tidak memedulikannya Kehebohan besar meledak di
kota kecil Greenville yang masih mengantuk, dan ini saat paling hebat baginya.
Tiga puluh menit kemudian, dari sudut yang berbeda, suaranya sudah agak
lebih tenang ketika ia menguraikan penyelamatan Marvin Kramer dari
reruntuhan puing yang penuh kepanikan. Polisi
memperluas barikade dan menggeser mundur kerumunan orang banyak,
sementara regu penyelamat dan pemadam kebakaran mengangkat tubuh Marvin
dan menggotong usungan di antara reruntuhan. Kamera mengikuti ambulans
berlalu dengan kecepatan tinggi. Lalu, satu jam sesudahnya dan dari sudut
yang lain lagi, reporter itu tampil tenang dan sadar ketika dua usungan dengan
tubuh-tubuh kecil yang tertutup diangkat hati-hati oleh regu pemadam
kebakaran. jbg Video itu terputus dari tempat pengeboman menuju bagian depan penjara,
dan untuk pertama kalinya Sam terlihat sepintas. Ia diborgol dan digiring cepat
ke dalam mobil yang sudah menunggu.
Seperti biasa, Adam menekan sebuah tombol dan memainkan kembali
adegan pendek yang memperlihatkan Sam. Walau itu tahun 1967, 23 tahun
yang lalu. Sam berumur 46 tahun. Rambutnya hitam dan dipotong pendek, gaya
pada masa itu. Di bawah mata kirinya ada balutan kecil, di balik sorotan
kamera. Ia berjalan cepat, melangkah lebar bersanding dengan para deputy,
sebab orang-orang menonton, memotret, dan meneriakkan pertanyaan. Ia
hanya satu kali menoleh ke suara mereka, dan seperti biasa Adam
menghentikan pita video itu serta menatap wajah kakeknya untuk kesejuta
kali. Gambar itu hitam-putih dan tidak jelas, tapi mata mereka selalu bertemu.
www.ac-zzz.tk 1967. Kalau saat itu Sam 46 tahun, Eddie 24 tahun, dan Adam hampir 3
tahun. Ia dikenal se103bagai Alan waktu itu. Alan Cayhall, tak lama kemudian
jadi penduduk sebuah negara bagian yang jauh, tempat seorang hakim menandatangani surat
keputusan memberikan nama baru kepadanya Ia sering melihat video ini dan
bertanya-tanya dalam hati, di manakah ia pada saat bocah-bocah Kramer itu
terbunuh: 07.46, 21 April 1967. Waktu itu keluarganya tinggal di sebuah rumah
kecil di kota Clanton, dan mungkin ia sedang tidur tak jauh dari pengawasan
ibunya. Ia hampir tiga tahun, dan si kembar Kramer baru lima tahun.
Video itu berlanjut dengan lebih banyak kilasan gambar Sam digiring keluarmasuk
berbagai mobil, penjara, dan gedung pengadilan. Ia selalu diborgol dan
mengembangkan kebiasaan menatap tanah beberapa meter di depannya.
Wajahnya tidak menunjukkan ekspresi apa-apa. Ia tak pernah memandang pada
reporter, tak pernah memedulikan pertanyaan mereka, tak pernah mengucapkan sepatah kata pun. Ia bergerak cepat, meluncur keluar dari pintu,
menuju mobil yang sudah menunggu.
Dua sidang peradilannya yang pertama direkam panjang-lebar oleh laporan
berita harian televisi. Selama bertahun-tahun Adam bisa mendapatkan kembali
sebagian besar rekaman itu, dan dengan hati-hati mengedit bahan tersebut.
Ada wajah Clovis Brazelton, pengacara Sam, yang berteriak-teriak keras,
bergaya di depan pers pada setiap kesempatan. Namun, bersama lewatnya
waktu, potongan rekaman tentang Brazelton diedit cukup
banyak. Adam muak pada laki-laki ini. Ada tayangan gambar berwarna
menyapu halaman gedung pengadilan, dengan kerumunan penonton yang diam
tak bersuara, polisi negara bagian bersenjata lengkap, dan para anggota Klan
dengan jubah, kerudung kerucut, dan topeng menyeramkan. Sosok Sam terlihat
sepintas-sepintas, selalu bergegas, selalu menyembunyikan diri dari kamera
dengan merunduk di balik seorang deputy bertubuh besar. Sesudah sidang
kedua dan Juri tak mampu mengambil keputusan bulat untuk kedua kalinya,
Marvin Kramer menghentikan kursi rodanya di trotoar, di depan Gedung
Pengadilan Wilson County, dan dengan air mata berderai ia mengutuki Sam
www.ac-zzz.tk Cayhall, Ku Klux Klan, dan sistem peradilan Mississippi yang picik. Saat kamera
berputar, suatu insiden menyedihkan muncul. Marvin tiba-tiba melihat dua
anggota Klan berjubah putih tak jauh dari sana, dan ia mulai menjeriti mereka.
Salah satu di antara mereka balas berteriak, namun tenggelam dalam panasnya
situasi saat itu. Adam sudah mencoba segala cara untuk menangkap ucapan
anggota Klan itu, tapi tidak berhasil. Jawaban itu untuk selamanya takkan
pernah diketahui. Beberapa tahun sebelumnya, ketika masih kuliah hukum di
Michigan, Adam menemukan salah satu reporter lokal yang berdiri di sana saat
itu, memegang mikrofon tak jauh dari wajah Marvin. Menurut reporter itu,
jawaban dari seberang lapangan menyinggung tentang keinginan meledak107kari
anggota badan Marvin yang masih tersisa. Ucapan yang sangat kasar
dan kejam ini tampaknya benar, sebab Marvin jadi gusar. Ia meneriakkan
umpatan pada orang-orang Klan tersebut, yang kemudian pergi. Marvin
memutar roda besi kursinya, memburu mereka. Ia menjerit, mengutuk, dan
menangis. Istri dan beberapa kawannya mencoba menahannya, tapi ia
melepaskan diri, tangannya mati-matian memutar roda. Ia meluncur sekitar
enam meter, dengan istrinya mengejar di belakang. Kamera merekam
semuanya, sampai trotoar itu habis dan rumput mulai. Kursi roda itu terguling
dan Marvin tersungkur di halaman rumput. Selimut di atas kakinya yang
diamputasi terbuka ketika ia terguling keras ke samping sebatang pohon. Istri
dan teman-temannya segera menghampirinya, dan selama satu-dua detik ia
Kamar Gas The Chamber Karya John Grisham di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
menghilang di tengah kerumunan. Namun suaranya masih terdengar. Ketika
kamera berpindah dan cepat-cepat menyorot dua anggota Klan tadi, yang satu
tertawa dan yang satu membeku di tempat, meledaklah lolong tangis aneh dari
tengah kerumunan kecil di atas tanah. Marvin merintih, tapi dengan lolongan
tinggi menggetarkan, seperti orang gila yang ter-luka. Suara itu sangat
menyayat, dan sesudah beberapa detik yang menyedihkan itu video terpotong
ke adegan berikutnya. Air mata menitik di mata Adam ketika pertama kali ia melihat Marvin
berguling di tanah, melolong dan merintih. Tapi kini, meskipun gambar
dan suara itu masih membuat kerongkongannya
www.ac-zzz.tk kaku, ia sudah lama berhenti menangis. Video itu karya ciptanya. Tak
seorang pun pernah menyaksikannya kecuali ia sendiri. Dan ia sudah begitu
banyak melihatnya, sehingga air mata tak mungkin
lagi mengalir. Teknologi berkembang pesat dari tahun 1968 sampai 1981, dan rekaman
sidang Sam yang ketiga dan terakhir itu jauh lebih tajam dan jelas. Sidang itu
diadakan pada bulan Februari 1981, di sebuah kota kecil yang indah dengan
alun-alun ramai dan gedung pengadilan kuno dari bata merah. Udara dingin
menggigit, dan mungkin inilah yang menyingkirkan kerumunan penonton dan
demonstran. Satu laporan berita dari hari pertama sidang itu menayangkan tiga
anggota Klan berkerudung bergerombol mengelilingi sebuah pemanas portabel,
menggosok-gosokkan tangan dan tampak lebih mirip pengunjung Mardi Gras
yang akan berhura-hura daripada penjahat serius. Mereka diawasi satu-dua
lusin polisi negara bagian, semuanya berjaket biru.
Karena gerakan hak-hak sipil pada saat itu lebih dipandang sebagai
peristiwa sejarah daripada perjuangan yang masih berlanjut, sidang peradilan
Sam Cayhall yang ketiga menarik perhatian media lebih banyak daripada dua
yang pertama. Inilah orang yang mengaku .anggota Klan, teroris hidup dari
zaman Freedom Riders dan pengeboman gereja yang sudah jauh berlalu. Inilah
peninggalanlama dari zaman yang terkenal keji, yang telah dilacak dan
sekarang diseret menuju keadilan. Analogi yang membandingkannya dengan
penjahat perang Nazi pernah?disebutkan lebih dari sekali.
Selama sidangnya yang terakhir, Sam tidak ditahan. Ia orang bebas, dan
kebebasan itu membuatnya makin sulit ditangkap dengan kamera. Ada
beberapa rekaman pendek dirinya sedang menyelinap ke dalam pintu gedung
pengadilan. Tiga belas tahun sejak pengadilan kedua, Sam menua dengan
anggun. Rambutnya masih pendek dan rapi, tapi separonya sekarang sudah
beruban. Ia tampak sedikit lebih gemuk, tapi sehat. Ia bergerak tangkas
menyusuri trotoar dan keluar-masuk mobil, sementara para wartawan
memburunya. Satu kamera menangkapnya ketika ia melangkah keluar dari
www.ac-zzz.tk pintu samping gedung pengadilan, dan Adam menghentikan video itu tepat
ketika Sam menatap langsung ke kamera.
Sebagian besar rekaman sidang pengadilan ketiga dan terakhir itu berpusat
di seputar jaksa muda yang congkak bernama David McAllister, laki-laki muda
berjas gelap serta senyum ramah dan gigi sempurna. Tak diragukan David
McAllister menyimpan ambisi-ambisi politik besar. Ia punya wajah, rambut,
dagu, suara yang memesona, kata-kata yang halus lancar, dan kemampuan
menarik kamera. Tahun 1989, delapan tahun yang pendek sesudah sidang itu, David McAllister
terpilih sebagai gubernur Negara Bagian Mississippi. Tak mengejutkan bagi siapa
pun bahwa iklan terbesar yang terpampang pada dirinya adalah pidana lebih banyak, vonis lebih
panjang, dan keteguhannya mempertahankan hukuman mati. Adam pun tak
menyukainya, tapi ia tahu bahwa hanya dalam hitungan beberapa minggu,
mungkin beberapa hari, ia akan duduk dalam kantor sang Gubernur di Jackson,
Mississippi, memohon-mohon pengampunan.
Video itu berakhir dengan Sam, sekali lagi di-borgol, digiring dari gedung
pengadilan setelah Juri menjatuhkan vonis hukuman mati kepadanya.
Wajahnya tanpa ekspresi. Pembelanya tampak terguncang dan menggumamkan
beberapa komentar tak berarti. Sang reporter berhenti dengan berita bahwa
beberapa hari lagi Sam akan dipindahkan ke penjara untuk terpidana mati.
Adam menekan tombol rewind dan menatap layar kosong itu. Di belakang
sofa tanpa lengan itu ada tiga kardus yang memuat sisa kisah itu: transkrip
catatan dari ketiga sidang tersebut, yang dibeli Adam ketika masih kuliah di
Pepperdine; copy brief, mosi, dan dokumen lain dari pertempuran di peradilan
banding yang membara sejak Sam dipidana; sebuah rangkuman tebal yang diindeks
cermat, berisi copy artikel surat kabar dan majalah tentang petualangan
Sam sebagai anggota Klan; materi dan riset tentang hukuman mati; catatan
dari sekolah hukum. Ia tahu tentang kakek-banVak daripada siapa pun yang
masih nya le"in www.ac-zzz.tk hidUp' Adam tahu ia belum menggores perNafflun3\ menekan tombol lain dan kembali raukaannya- ?
menonton video itu. Penguburan Eddie Cayhall terjadi kurang dari sebulan setelah Sam divonis
mati. Upacaranya diadakan dalam kapel kecil di Santa Monica, dan dihadiri
sedikit sahabat dan lebih sedikit lagi anggota keluarga. Adam duduk di bangku
depan, di antara ibu dan adik perempuannya. Mereka berpegangan tangan dan
menatap peti mati tertutup yang hanya beberapa senti di depan mereka.
Seperti biasa, ibunya bersikap kaku dan terkendali. Matanya sekali-sekali
basah, dan ia terpaksa menyekanya dengan tisu. Ia dan Eddie pernah berpisah
dan rujuk berkali-kali, sampai anak-anak mereka tak bisa mengingat lagi
pakaian siapa ada di mana- Meskipun tak pemah diwarnai kekerasan,
perkawinan itu mereka jalani dalam keadaan persiapan terus-menerus untuk
bercerai - ancaman cerai, rencana cerai, percakapan serius kepada anak-anak
tentang perceraian, negosiasi perceraian, Pengajuan perceraian, mundur,
sumpah menghin-" Perceraian. Pada sidang ketiga Sam Cayhall,ibu Adam diamdiam
memindahkan barang-barangnya kembali ke rumah kecil mereka, dan
sebanyak mungkin tinggal bersama Eddie. Eddie berhenti bekerja dan sekali
lagi menarik diri ke dalam dunia kecilnya yang gelap. Adam menanyai ibunya,
tapi ia menjelaskan dengan kata-kata ringkas bahwa Ayah sedang kembali
mengalami "masa buruk". Tirai-tirai ditutup, kerai diturunkan, lampu dipadamkan, suara-suara ditahan, televisi dimatikan, sementara keluarga itu
sekali lagi menanggung "masa buruk" yang dialami Eddie.
Tiga minggu sesudah vonis, Eddie tewas. Tahu hari itu Adam-lah yang
pertama pulang, ia menembak diri di kamar tidur Adam. Ia meninggalkan
catatan di lantai dengan instruksi agar Adam bergegas membereskan semua
yang berantakan sebelum saudara perempuan dan ibunya pulang. Satu ' catatan
lain ditemukan di dapur. Carmen berusia empat belas tahun saat itu, tiga tahun lebih muda dari
Adam. Ia dikandung di Mississippi, tapi dilahirkan di California sesudah
kepindahan orangtuanya yang tergesa-gesa ke Barat. Saat ia dilahirkan, Eddie
www.ac-zzz.tk sudah resmi mengubah keluarga kecilnya dari Cayhall menjadi Hal). Alan jadi
Adam. Mereka tinggal di L.A. Timur, dalam apartemen tiga kamar dengan tiraitirai
kotor pada jendela. Adam ingat tirai-tirai yang berlubang itu. Tempat itu
adalah rumah pertama di antara banyak tempat tinggal -sementara lainnya.
Di sebelah Carmen pada bangku depan Itu duduk seorang wanita misterius yang
dikenal sebagai Bibi Lee. Ia baru saja
diperkenalkan kepada Adam dan Carmen sebagai saudara perempuan Eddie,
satu-satunya saudara kandung Eddie. Ketika masih kanak-kanak, mereka diajari
tidak mengajukan pertanyaan tentang keluarga mereka, namun sekali-sekali
nama Lee muncul. Ia tinggal di Memphis, pernah menikah dengan seorang
anggota keluarga kaya di Memphis, punya satu anak, dan tak pernah
berhubungan dengan Eddie karena suatu perselisihan lama. Anak-anak,
terutama Adam, rindu berjumpa dengan sanak saudara, dan karena Bibi Lee
satu-satunya sanak yang pernah disebutkan, mereka banyak berangan-angan
tentang dirinya. Mereka ingin berjumpa dengannya, tapi Eddie selalu menolak,
sebab sang bibi bukan Orang yang menyenangkan, demikian katanya. Namun
ibu mereka membisikkan bahwa Lee benar-benar orang yang baik, dan suatu
hari kelak ia akan membawa mereka ke Memphis menemui Lee.
Namun sebaliknya Lee malah pergi ke California, dan mereka bersama-sama
menguburkan Eddie Hall. Dua minggu ia tinggal di sana sesudah penguburan,
dan bersahabat dengan kemenakannya. Mereka mencintainya, sebab ia cantik
dan menarik, memakai blue jeans dan T-shirt, serta berjalan di pantai dengan
kaki telanjang. Ia membawa mereka berbelanja dan ke bioskop, mereka
berjalan-jalan lama menyusuri pantai. Ia mengajukan berbagai dalih mengapa
tidak datang ber115kunjung lebih awal. Ia ingin datang, katanya, tapi Eddie
takkan mengizinkan. Eddie tak ingin melihatnya, sebab mereka dulu pernah
bertengkar. Dan Bibi Lee pula yang duduk bersama Adam di ujung dermaga,
menyaksikan matahari tenggelam di Samudra Pasifik, dan akhirnya bicara
tentang ayahnya, Sam Cayhall. Sementara gelombang laut beriak tenang di
www.ac-zzz.tk bawah, Lee menjelaskan kepada Adam muda bahwa dulu, semasa balita, Adam
pernah tinggal sebentar di sebuah kota kecil di Mississippi. Ia memegang tangan
Adam dan sekali-sekali membelai lututnya ketika mengungkapkan sejarah
menyedihkan keluarga mereka. Ia terus terang menguraikan perincian kegiatan
Sam sebagai anggota Klan, tentang pengeboman Kramer, dan sidang pengadilan
yang akhirnya mengirim Sam ke penjara di Mississippi untuk menunggu
hukuman mati. Ada beberapa kesenjangan yang cukup besar dalam kisah lisan
tersebut untuk mengisi perpustakaan, namun ia menceritakan peristiwaperistiwa
terpenting dengan cara yang indah.
Bagi seorang remaja enam belas tahun yang belum matang dan baru saja
kehilangan ayah, Adam menerima seluruh kisah itu dengan cukup baik. Ia
mengajukan beberapa pertanyaan, sementara angin sejuk mengembus ke
pantai dan mereka berimpit merapatkan tubuh, tapi kebanyakan ia cuma
mendengarkan, tanpa perasaan terguncang atau marah, tapi dengan perasaan
terpesona luar biasa. Kisah mengerikan ini secara aneh terasa
memuaskan. Ada keluarga di tempat jauh! Mungkin pada akhirnya ia sama
sekali tidak abnormal. Mungkin ada bibi, paman, dan sepupu dengan kehidupan
untuk dibagi dan kisah untuk diceritakan. Mungkin ada rumah tua yang
dibangun moyangnya yang sejati, serta tanah dan pertanian tempat mereka
tinggal. Akhirnya ia punya sejarah.
Akan tetapi Lee bijaksana dan cukup cepat menangkap perasaan tertarik
ini. Ia menjelaskan keluarga Cayhall adalah keluarga aneh dan penuh rahasia,
senang menyendiri dan tak mau bergaul dengan orang luar. Mereka bukan orang
ramah dan hangat yang berkumpul bersama pada Hari Natal dan bereuni pada
tanggal 4 Juli. Ia tinggal hanya satu jam dari Clanton, namun tak pernah
melihat mereka. Kunjungan senja ke dermaga itu menjadi sebuah ritual sepanjang minggu
berikutnya. Mereka biasa berhenti di pasar dan membeli sekantong anggur
merah, lalu memakannya dan meludahkan bijinya ke lautan sampai hari gelap.
Lee menceritakan kisah masa kecilnya di Mississippi dengan adiknya, Eddie.
Mereka tinggal di sebuah tanah pertanian kecil lima belas menit dari Clanton,
www.ac-zzz.tk dengan kolam-kolam ikan dan kuda poni untuk ditunggangi. Sam ayah yang
baik; tidak terlalu keras, tapi yang jelas tidak penyayang. Ibunya wanita lemah
yang tidak menyukai Sam, tapi menyayangi anak-anak mereka. Ia kehilangan
seorang bayi yang baru saja dilahirkan ketika Lee berumur
117enam tahun dan Eddie hampir empat tahun, dan ia tinggal di kamarnya
selama hampir setahun. Sam menggaji seorang wanita kulit hitam untuk
merawat Eddie dan Lee. Ibunya meninggal karena kanker, dan itulah
kesempatan terakhir bagi keluarga Cayhall untuk berkumpul. Eddie menyelinap
ke kota untuk menghadiri pemakaman, tapi berusaha menghindari semua
orang. Tiga tahun kemudian Sam ditahan untuk terakhir kali dan dipidana.
Lee tak banyak bicara tentang kehidupannya sendiri. Ia meninggalkan rumah
dengan terburu-buru pada umur delapan belas tahun, seminggu sesudah lulus
SMA, dan langsung menuju Nashville dengan cita-cita jadi tenar sebagai artis
rekaman. Entah bagaimana ia berjumpa dengan : Phelps Booth, mahasiswa
pasca sarjana di Vander-| bilt yang keluarganya pemilik sejumlah bank. Mereka
akhirnya menikah dan membangun rumah tangga yang tampaknya menyedihkan
di Memphis. Mereka punya seorang putra, Walt, yang jelas bersifat
pemberontak dan sekarang tinggal di Amsterdam. Inilah informasi satu-satunya.
I Adam tak tahu apakah Lee telah mengubah dirinya menjadi sesuatu yang
bukan Cayhall, tapi ia curiga Lee memang berubah. Siapa yang bisa
mempersalahkannya" Lee berlalu diam-diam seperti saat ia datang. Tanpa pelukan atau
perpisahan, ia keluar dari rumah mereka sebelum fajar, dan menghilang. Dua
hari kemudian ia menelepon, bicara dengan Adam dan Carmen. Ia
mendorong mereka menulis surat,
yang mereka tanggapi dengan bersemangat, namun telepon dan surat
darinya jadi makin jarang. Janji untuk suatu hubungan baru perlahan-lahan
memudar. Ibu mereka memberikan berbagai dalih. Ia mengatakan Lee orang
baik, tapi bagaimanapun juga ia seorang Cayhall, dan dengan demikian punya
kesuraman dan keganjilan. Hati Adam hancur.
www.ac-zzz.tk Musim panas sesudah wisudanya dari Pepper-dine, Adam dan seorang teman
bermobil melintasi negeri, menuju Key West. Mereka mampir di Memphis dan
melewatkan dua malam bersama Bibi Lee. Ia tinggal sendirian di sebuah
kondominium modem yang luas di atas tebing yang menghadap ke sungai, dan
selama berjam-jam mereka duduk di teras, hanya mereka bertiga, makan pizza
buatan sendiri, minum bir, menyaksikan kapal tongkang, dan bercakap-cakap
hampir tentang segala hal. Keluarga tak pernah disebutkan. Adam sangat
bergairah dengan sekolah hukum, dan Lee banyak bertanya tentang masa
depan Adam. Ia ceria, lucu, dan banyak bicara - nyonya rumah dan bibi yang
sempurna. Ketika mereka berpelukan mengucapkan selamat tinggal, matanya
basah dan ia meminta Adam agar datang kembali.
Adam dan temannya menghindari Mississippi. Sebaliknya mereka. bermobil
ke timur, melewati Tennessee dan Smoky Mountains. Pada suatu titik,
119menurut perhitungan *Adam, mereka berada dalam jarak seratus mil
dari Parchman, penjara untuk terpidana mati, Sam Cayhall. Itu kejadian empat
tahun yang lalu, musim panas tahun 1986, dan ia sudah mengumpulkan satu
kardus besar penuh bahan-bahan tentang kakeknya. Videonya sudah hampir
selesai. Percakapan mereka di telepon kemarin malam berlangsung singkat. Adam
mengatakan akan tinggal di Memphis selama beberapa bulan dan ingin bertemu
dengan Lee. Lee mengundangnya datang ke. tempat tinggalnya, kondominium
yang sama di atas tebing. Ia punya empat kamar tidur dan seorang pembantu
paro waktu. Adam harus tinggal bersamanya, desaknya. Kemudian Adam
mengatakan akan bekerja di kantor Memphis, menggarap kasus Sam. Tak ada
suara di ujung seberang, kemudian tawaran lemah untuk mampir dan mereka
akan bicara tentang hal ini.
Adam memencet bel pintu beberapa menit lewat pukul 21.00 dan melirik ke
arah Saab convertible hitamnya. Pembangunan daerah itu tak lebih dari satu
deret tunggal terdiri atas dua puluh unit rumah, semuanya rapat satu sama lain
dengan atap genting merah. Sebuah dinding bata lebar dengan kisi-kisi baja
kasar di atasnya melindungi orang-orang di dalamnya dari bahaya pusat kota
www.ac-zzz.tk Memphis. Seorang satpam bersenjata menjaga gerbang satu-satunya Seandainya tidak ada pemandangan
Kamar Gas The Chamber Karya John Grisham di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
ke arah sungai pada sisi lainnya, kondominiumkondominium itu sebenarnya tidak
berharga. Lee membuka pintu dan mereka saling mencium pipi. "Selamat datang,"
katanya, memandang halaman parkir, lalu mengunci pintu di belakang
Adam. "Kau lelah?"
"Tidak. Jarak perjalanannya sepuluh jam, tapi aku menempuhnya dalam dua
belas jam. Aku tidak tergesa-gesa."
"Kau lapar?" "Tidak. Beberapa jam yang lalu aku mampir makan." Ia mengikuti Lee ke
ruang duduk. Mereka duduk berhadapan dan mencoba memikirkan sesuatu yang
pantas untuk diucapkan. Lee hampir lima puluh tahun, dan menua dengan
cepat dalam empat tahun terakhir. Rambutnya sekarang campuran seimbang
antara abu-abu dan cokelat, dan jauh lebih panjang. Ia mengikatnya erat jadi
ekor kuda. Matanya yang biru lembut tampak merah dan cemas, dan dikelilingi
lebih banyak keriput. Ia memakai kemeja button-down dan jeans pudar. Lee
masih menarik. "Senang bertemu denganmu," katanya dengan senyum hangat.
"Benarkah?" "Sudah tentu. Mari kita duduk di teras." Ia menggandeng tangan Adam dan
membimbingnya melewati pintu kaca, menuju dek kayu dengan keranjangkeranjang
berisi pakis dan bugenfil bergantung dari tiang-tiangnya. Sungai di
bawah me-reka. Mereka duduk di kursi goyang anyaman. "Bagaimana keadaan
Carmen?" ia bertanya sambil menuang es teh dari pitcher.
"Baik. Masih kuliah di Berkeley. Kami bicai? sekali seminggu. Dia berpacaran
cukup serius dengan seseorang."
"Belajar apa dia sekarang" Aku lupa."
"Psikologi. Ingin mengambil gelar doktor, lalu mungkin mengajar." Teh itu
sedikit bergula, tapi banyak mengandung jeruk nipis. Adam meneguknya
www.ac-zzz.tk perlahan-lahan. Udara masih gerah dan panas. "Sudah hampir pukul sepuluh,"
katanya. "Mengapa masih begini panas?"
"Selamat datang di Memphis, Sayang. Kita akan terpanggang sepanjang
bulan September." "Aku tidak tahan."
"Kau akan terbiasa. Kurang-lebih. Kita minum teh banyak-banyak dan tinggal
di dalam rumah, Bagaimana ibumu?"
"Masih di Portland. Sekarang menikah dengan laki-laki yang kaya raya dalam
usaha perkayuan. Aku pernah bertemu dengannya sekali. Umurnya mungkin 65
tahun, tapi bisa dikira 70. Ibu umur 47 tahun, tapi kelihatan seperti 40.
Pasangan yang serasi. Mereka terbang ke sana kemari. St. Baits. Selatan
Prancis, Milan, semua tempat orang-orang kaya perlu dilihat. Dia sangat
bahagia. Anak-anaknya sudah dewasa. Eddie sudah tiada. Masa lalunya sudah
tersimpan rapi, dan dia punya banyak uang. Hidupnya sangat teratur."
"Kau terlalu kasar."
"Aku terlalu gampang. Dia sama sekali tak
menginginkanku dekat-dekat dengannya, sebab aku mata rantai menyakitkan yang menghubungkannya dengan ayahku dan keluarganya yang
menyedihkan." "Ibumu mencintaimu, Adam." "Aduh, menyenangkan mendengarnya. Bagaimana kau tahu begitu banyak?" "Pokoknya aku tahu."
"Tak pemah kukira kau dan Mom begitu dekat."
"Tidak. Tenanglah, Adam. Tenanglah." "Maaf. Aku tegang, itu saja. Aku
perlu minuman yang lebih keras." "Santai. Mari kita bersenang-senang
sementara kau di sini." "Ini bukan kunjungan untuk bersenang-senang, Bibi Lee."
"Panggil aku Lee saja, oke?"
"Oke. Aku akan menemui Sam besok."
Lee perlahan-lahan meletakkan gelasnya di meja, lalu berdiri dan
meninggalkan teras. Ia kembali dengan sebotol Jack Daniel's dan menuangkan
www.ac-zzz.tk cukup banyak ke dalam kedua gelas. Ia meneguk panjang-panjang dan menatap
sungai di kejauhan. "Kenapa?" akhirnya ia bertanya.
"Kenapa tidak" Sebab dia kakekku. Sebab dia akan mati. Sebab aku
pengacara dan dia butuh bantuan."
"Dia bahkan tidak mengenalmu.?"Dia akan kenal besok."
"Jadi. kau akan cerita padanya?"
"Ya. tentu saja aku akan cerita kepadanya. Bisakah kau percaya ini" Aku
benar-benar akan menceritakan rahasia keluarga Cayhall yang dalam, gelap,
dan mengerikan. Bagaimana?"
Lee memegang gelasnya dengan dua tangan dan perlahan-lahan menggelengkan kepala. "Dia akan mati," gumamnya tanpa memandang Adam.
"Belum. Tapi senang rasanya mengetahui kau prihatin."
"Aku prihatin."
"Oh. benarkah" Kapan terakhir kali kau melihatnya?"
"Jangan memulai ini, Adam. Kau tak mengerti."
"Baiklah. Boleh saja. Kalau begitu, jelaskan padaku. Aku mendengarkan.
Aku ingin mengerti.* "Tidak bisakah kita bicarakan hal lain, Sayang" Aku tidak siap untuk ini."
"Tidak." "Kita bisa bicara tentang hal ini kelak, aku janji. Sekarang ini aku tidak siap.
Tadinya kusangka kita cuma bertukar gosip dan tertawa sejenak."
"Maaf, Lee. Aku muak dengan gosip dan rahasia. Aku tak punya masa lalu,
sebab ayahku menghapusnya seenaknya. Aku ingin mengetahuinya, Lee. Aku
ingin tahu, seburuk apa sebenarnya masa lalu itu."
"Mengerikan," ia berbisik, nyaris untuk diri sendiri.
"Oke. Aku sudah dewasa sekarang. Aku sanggup menerimanya. Ayahku
meninggalkanku sebelum dia terpaksa menghadapi hal ini, jadi aku
khawatir tak ada orang lain selain kau."
"Beri aku waktu."
"Tak ada waktu lagi. Aku akan berhadapan langsung dengannya besok."
Adam meneguk minumannya panjang-panjang dan menyeka bibir dengan lengan
www.ac-zzz.tk kemeja. "Dua puluh tiga tahun yang lalu, Newsweek mengatakan ayah Sam juga
anggota Klan. Benarkah?"
"Ya. Kakekku." "Dan juga beberapa paman dan sepupu."
"Seluruhnya." "Newsweek juga mengatakan sudah diketahui umum di Ford County bahwa
Sam Cayhall menembak dan membunuh seorang laki-laki kulit hitam pada awal
tahun lima puluhan, dan tak pernah ditahan karena tindakan ini. Tak pernah
sehari pun masuk penjara. Apakah ini benar?"
"Apa pentingnya sekarang, Adam" Itu terjadi bertahun-tahun sebelum kau
lahir." "Jadi, itu benar terjadi?"
"Ya. Itu terjadi."
"Dan kau mengetahuinya?"
"Aku menyaksikannya."
"Kau menyaksikannya!" Adam memejamkan mata dengan perasaan tak
percaya. Napasnya tersengal-sengal dan ia merosot rendah di kursi goyangnya.
Bunyi terompet dari sebuah perahu tam125bang menarik perhatiannya, dan ia
mengikutinya melaju ke hilir, sampai
lewat di bawah sebuah jembatan. Bourbon itu mulai menenangkan saraf.
"Mari kita bicara tentang hal lain," kata Lee pelan.
"Bahkan ketika aku masih kecil," kata Adam, masih memandang sungai, "aku
suka sejarah. Aku terpesona dengan cara orang hidup bertahun-tahun yang lalu
- para pionir, kereta api, demam emas, koboi dan Indian, penaklukan daerah
Barat. Ada seorang bocah di kelas empat yang mengatakan kakek buyutnya
pernah merampok kereta api dan menguburkan uangnya di Meksiko. Dia ingin
membentuk suatu geng dan kabur mencari uang L itu. Kami tahu dia bohong,
tapi bermain sungguh menggembirakan. Aku sering bertanya dalam hati tentang
nenek moyangku, dan aku ingat betapa heran hatiku, sebab rasanya aku tak
punya." "Apa kata Eddie?"
www.ac-zzz.tk "Dia mengatakan mereka semua sudah mati'. Katanya lebih banyak waktu
dihamburkan untuk sejarah keluarga daripada apa pun lainnya Tiap kali aku
mengajukan pertanyaan tentang keluarga kita, Ibu akan menarikku ke samping
dan menyuruhku berhenti, sebab itu mungkin akan membuatnya kacau dan
Ayah bisa tenggelam dalam kemurungannya yang kelam dan mengurang diri di .
kamar selama sebulan. Masa kanak-kanakku kuhabiskan dengan berjalan di atas
kulit telur bila aku berada di dekat ayahku. Ketika beranjak dewasa, aku mulai
menyadari dia laki-laki yang sangat aneh, sangat tidak
bahagia, tapi aku tak pernah mimpi dia akan bunuh diri."
Lee menggoyang-goyang gelasnya dan menghirup tegukan terakhir. "Ada
banyak hal dalam persoalan ini, Adam."
"Jadi, kapan kau akan menceritakannya padaku?"
Lee pelan-pelan mengambil pitcher dan mengisi kembali gelas mereka.
Adam menuangkan bourbon ke dalam dua gelas tersebut. Beberapa menit
berlalu sementara mereka meneguk minuman dan mengawasi lalu lintas di
Riverside Drive. "Sudah pernahkah kau ke penjara untuk terpidana mati?" akhirnya ia
bertanya, masih menatap lampu-lampu di sepanjang sungai. "Belum," kata Lee,
nyaris tak terdengar. "Dia sudah hampir sepuluh tahun di sana, dan kau tak
pernah pergi menjenguknya?"
"Sekali aku pernah menulis surat untuknya, tak lama sesudah sidangnya yang
terakhir. Enam bulan kemudian dia balas menulisiku dan menyuruhku agar
tidak datang. Katanya dia tak ingin aku melihatnya dalam penjara itu. Aku
mengirim dua surat lagi, tapi tak satu pun dibalasnya." "Maaf."
"Tak perlu minta maaf. Aku menanggung banyak perasaan bersalah, Adam,
dan tidaklah mudah membicarakannya. Beri aku sedikit waktu."
127"Aku mungkin akan tinggal di Memphis beberapa lama." ?"mj
"Aku ingin kau tinggal di sini. Kita akan saling membutuhkan." Ia tampak
sangsi dan mengaduk minuman dengan telunjuk. "Maksudku, dia akan mati,
bukan?" "Kemungkinan besar."
www.ac-zzz.tk "Kapan?" "Dua atau tiga bulan lagi. Permohonan penundaan eksekusinya akhirnya
habis. Tak banyak lagi waktu tersisa."'
"Kalau begitu, mengapa kau melibatkan diri?"
"Entahlah. Mungkin karena kita punya peluang untuk bertempur. Aku akan
bekerja jungkir balik selama beberapa bulan berikut dan berdoa meminta
mukjizat." "Aku pun akan mendoakan," kata Lee sambil menghirup seteguk lagi.
"Bisakah kita bicara tentang sesuatu?" tanya Adam, mendadak memandang
bibinya. "Tentu." "Apakah kau tinggal di sini sendiri" Maksudku, ini pertanyaan yang wajar
kalau aku akan tinggal di sini."
"Aku tinggal sendiri. Suamiku tinggal di rumah kami di pinggir kota." "Apakah
dia tinggal sendiri" Cuma ingin tahu. : "Kadang-kadang. Dia suka gadis-gadis
mu* awal dua puluhan, biasanya karyawati di banW Aku sebaiknya menelepon
dulu sebelum datang rumah. Dia juga sebaiknya menelepon dulu sebelum datang ke sini."
"Cara yang bagus dan praktis. Siapa yang menegosiasikan perjanjian itu?"
"Mungkin kami saling mengerti dengan lewatnya waktu. Sudah lima belas
tahun kami tidak hidup bersama."
"Sungguh pernikahan yang hebat."
"Sebenarnya itu berjalan cukup baik. Aku mengambil uangnya dan tidak
mengajukan pertanyaan tentang kehidupan pribadinya. Kami tampil bersama
dalam beberapa acara sosial yang diperlukan, dan dia bahagia."
"Apakah kau bahagia?"
"Kebanyakan." "Kalau dia serong, mengapa kau tidak meng-; ajukan gugatan cerai dan
mengurasnya" Aku akan mewakilimu."
"Perceraian takkan berhasil. Phelps berasal dari keluarga tua kaya raya yang
kaku dan penuh sopan santun. Masyarakat Memphis Lama. Selama beberapa
www.ac-zzz.tk dasawarsa keluarga-keluarga ini saling kawin di antara mereka. Sebenarnya
Phelps diharapkan menikahi seorang sepupu kelima, tapi ternyata dia jatuh
dalam pesonaku. Keluarganya sangat menentang, dan perceraian saat ini akan
jadi pengakuan menyakitkan bahwa keluarganya ternyata benar. Di samping
itu, mereka orang-orang berdarah biru yang angkuh, dan perceraian akan
melecehkan mereka. Aku senang bisa mengambil uangnya dan hidup seperti yang
kuinginkan." "Apakah kau dulu mencintainya?"
"Tentu. Kami jatuh cinta setengah mati ketika menikah. Omong-omong,
kami kawin lari. Itu terjadi tahun 1963, dan gagasan mengadakan pesta
pernikahan besar dengan keluarganya yang aristokrat dan keluargaku yang dari
golongan redneck tidak menarik. Ibunya tak mau bicara denganku, dan ayahku
membakari salib. Pada saat itu Phelps tidak tahu ayahku anggota Klan, dan
tentu saja aku mati-matian ingin menutupinya,"
"Apa dia akhirnya tahu?"
"Begitu Daddy ditahan karena pengeboman itu, aku bercerita padanya.
Seterusnya dia bercerita pada ayahnya, dan kabar itu tersebar secara
perlahanlahan dan hati-hati di antara keluarga Booth. Orang-orang ini cukup
pandai menyimpan rahasia. Itu satu-satunya persamaan mereka dengan kita, keluarga
Cayhall." "Jadi, hanya sedikit yang tahu kau putri Sam?"
"Sangat sedikit. Aku menginginkannya tetap demikian."
"Kau malu dengan,.."
"Ya, aku malu dengan ayahku! Siapa yang tidak?" Kata-katanya mendadak
tajam dan pahit. "Kuharap kau tidak memiliki citra romantis tentang laki-laki
tua yang menderita di penjara, yang akan disalibkan secara tidak adil karena
dosa-dosanya." "Menurutku tidak seharusnya dia mati."
"Aku pun berpikir demikian. Tapi memang be-- nar dia sudah membunuh
cukup banyak orang - si kembar Kramer, ayah mereka, ayahmu, dan hanya
Tuhan yang tahu siapa lagi. Dia harus tinggal di penjara seumur hidupnya."
www.ac-zzz.tk "Kau tidak kasihan padanya"1'
"Kadang-kadang. Kalau suasana hatiku baik dan matahari bersinar, aku suka
memikirkannya dan teringat pada peristiwa menyenangkan semasa kanakkanak. Tapi
peristiwa macam itu sangat langka, Adam. Dia menimbulkan
banyak penderitaan dalam hidupku dan hidup orang-orang di sekitarnya. Dia
mengajar kami untuk membenci semua orang. Dia keji terhadap ibu kami.
Seluruh keluarganya yang terkutuk itu berwatak keji."
"Kalau begitu, mari kita bunuh saja dia."
"Bukan itu yang kukatakan, Adam, dan kau tidak adil. Aku terus-menerus
memikirkannya. Aku mendoakannya setiap hari. Berjuta kali aku bertanya pada
dinding-dinding ini mengapa dan bagaimana ayahku menjadi orang yang
Kamar Gas The Chamber Karya John Grisham di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
demikian mengerikan. Mengapa dia tak bisa menjadi laki-laki tua yang
menyenangkan dan sekarang duduk di teras depan dengan pipa dan tongkat,
mungkin sedikit bourbon dalam gelas, untuk kesehatan perutnya, tentu saja"
Mengapa ayahku harus menjadi seorang anggota Klan yang membunuh anakanak tak
berdosa dan menghancurkan keluarganya sendiri?"
131"Mungkin dia tidak berniat membunuh mereka." "Mereka mati. bukan"
Juri mengatakan dia melakukannya. Mereka meledak sampai berkeping-keping
dan dikuburkan berdampingan di kuburan kecil yang sama. Siapa peduli apakah
dia berniat membunuh atau tidak" Dia ada di sana, Adam." "Itu bisa sangat
penting." Lee melompat berdiri dan meraih tangan Adam. "Kemarilah," ia
mendesak. Ia melangkah beberapa meter ke tepi teras. Ia menunjuk ke kaki
langit Memphis beberapa blok dari sana. "Kaulihat gedung datar yang
menghadap sungai di sana" Yang paling dekat ke kita. Tepat di sana, tiga atau
empat blok dari sini." I "Ya," jawab Adam perlahan-lahan.
"Lantai teratas adalah lantai lima belas, oke" j Sekarang, dari sebelah
kanan, hitung enam tingkat. Kau mengikuti?"
"Ya." Adam mengangguk dan menghitung dengan patuh. Gedung itu tinggi
dan mengesankan. "Sekarang, hitung empat jendela ke kiri. Yang ada lampu menyala. Kau
melihatnya?" "Ya."
www.ac-zzz.tk Terka siapa yang tinggal di sana."
"Bagaimana aku tahu?"
"Ruth Kramer." "Ruth Kramer! Sang ibu?"
Tto dia." "Kau mengenalnya?"
"Kami pernah sekali berjumpa, secara kebetulan
Dia mengenalku sebagai Lee Booth, istri Phelps Booth yang terkenal
brengsek, tapi cuma sebegitu saja. Itu terjadi dalam acara pengumpulan dana
untuk balet atau entah apa. Aku selalu menghindarinya bilamana mungkin." "Ini
pasti kota kecil." "Bisa sangat kecil. Kalau kau bisa bertanya padanya tentang Sam, apa yang
bakal dikatakannya?"
Adam menatap lampu-lampu di kejauhan. "Entahlah, aku tak tahu. Aku
pernah baca bahwa dia masih merasa getir."
"Getir" Dia kehilangan seluruh keluarganya. Dia tak pernah menikah lagi.
Kaupikir dia peduli apakah ayahku berniat membunuh anak-anaknya atau tidak"
Tentu saja tidak. Dia cuma tahu mereka mati, Adam, mati selama 23 tahun
sekarang. Dia tahu mereka terbunuh bom yang ditanam ayahku. Seandainya
ayahku berada di rumah bersama keluarga dan bukannya berkeliaran di waktu
malam bersama sobat-sobatnya yang idiot, Josh dan John kecil takkan mati.
Mereka akan berumur 28 tahun, mungkin berpendidikan tinggi dan menikah,
dengan satu atau dua bayi yang bisa diajak bermain Ruth dan Marvin. Dia tak
peduli untuk siapa bom itu dimaksudkan, Adam. Dia cuma tahu bom itu
ditempatkan di sana dan meledak. Anak-anaknya tewas. Itu saja yang masuk
hitungan." Lee melangkah mundur dan duduk di kursi anyamnya. Ia kembali
menggoyang-goyangkan ge133las dan meneguknya. "Jangan salah paham, Adam Aku
menentang hukuman mati. Mungkin aku satu-satunya wanita kulit putih berusia lima puluh
tahun di negara ini yang ayahnya dipenjarakan untuk menantikan eksekusi.
www.ac-zzz.tk Hukuman mati itu biadab, tak bermoral, mendiskriminasikan, kejam, tak
beradat) - aku menentang semua itu. Tapi jangan lupakan korbannya, oke"
Mereka punya hak untuk menginginkan pembalasan. Mereka patut mendapatkannya." "Apakah Ruth Kramer menginginkan pembalaj-an?"
"Dari segala segi, ya. Dia tak lagi bicara banyak kepada pers, namun dia
aktif dalam kelompok korban kejahatan. Beberapa tahun yang lalu dia dikutip
mengatakan akan berada di kamar saksi ketika Sam Cayhall dieksekusi." "Sama
sekali bukan jiwa pemaaf." "Aku tak ingat ayahku minta pengampunan." Adam
berbalik dan duduk pada langkan dengan punggung menghadap sungai. Ia
melirik gedung-gedung di pusat kota, kemudian mengamati kakinya. Lee
kembali meneguk minumannya panjang-panjang.
"Nah, Bibi Lee, apa yang akan kita lakukan?"
"Jangan pakai panggilan Bibi."
"Oke, Lee. Aku di sini. Aku takkan pergi. Aku akan mengunjungi Sam besok,
dan bila aku berlalu, aku berniat jadi pengacaranya."
"Apa kau berniat membungkam hal ini?"
"Kenyataan bahwa aku benar-benar seorang
Cayhall" Aku tak punya rencana untuk memberi-tahu siapa pun, tapi aku
akan terkejut kalau hal ini masih rahasia. Bila menyangkut penghuni penjara '
terpidana mati, Sam penghuni yang terkenal. Pers
akan segera mulai menggali dengan serius."
Lee melipat kaki ke bawahnya dan menatap ke sungai. "Apakah itu akan
merugikanmu?" tanyanya
lembut. "Tentu saja tidak. Aku pengacara. Pengacara membela penganiaya anak,
pembunuh, pengedar obat bius, pemerkosa, dan teroris. Kami bukan orang
populer. Bagaimana aku bisa dirugikan dengan fakta dia kakekku?"
"Kantormu tahu?"
"Kuceritakan pada mereka kemarin. Mereka tidak begitu senang, tapi
mereka mendukung. Sebenarnya aku menyembunyikan hal ini ketika mereka
www.ac-zzz.tk mempekerjakanku, dan aku keliru berbuat demikian. Tapi kurasa segalanya
beres." "Bagaimana kalau dia bilang tidak?"
"Kalau begitu, kita akan aman, bukan" Tak seorang pun akan tahu, dan kau
akan terlindung. Aku akan kembali ke Chicago dan menunggu CNN meliput
karnaval eskekusi itu. Aku akan datang pada suatu hari yang sejuk di musim
gugur, dan meletakkan bunga di atas makamnya, barangkali melihat nisannya
dan sekali lagi bertanya pada diri sendiri, mengapa dia melakukannya dan
bagaimana dia jadi begitu rendah dan
135mengapa aku terlahir dalam keluarga yang be. berantakan. Kau tahu,
pertanyaan-pertanyaan y* sudah kita ajukan selama bertahun-tahun, rv akan
kuundang ikut denganku. Itu akan jadi & macam reuni keluarga, kau tahu,
cuma kita keluar-ga Cayhall, merayap-rayap di kuburan dengan ka-rangan
bunga murahan dan kacamata hitam tebal sehingga tak seorang pun mengenali
kita." "Hentikan," kata Lee, dan Adam melihat air mata. Air mata itu mengalir dan
hampir sampai ke dagu ketika ia menyekanya dengan jari.
"Maaf," kata Adam, lalu berbalik-melihat kapal tongkang lain beringsut ke
utara, menembus bayang-bayang sungai. "Maaf, Lee."
DELAPAN Sesudah 23 tahun, akhirnya ia kembali ke negara bagian kelahirannya. Ia
tidak merasa disambut, dan meski tidak takut terhadap apa pun, ia mengemudi
dengan hati-hati dengan kecepatan 55 mil per jam dan tak mau melewati siapa
pun. Jalan menyempit dan tenggelam ke dataran Delta Mississippi yang rata,
dan sejauh satu mil Adam menyaksikan tanggul yang berkelok-kelok seperti
ular, menuju ke kanan dan akhirnya menghilang. Ia masuk melewati dusun
Walls, kota pertama di sepanjang Highway 61, dan mengikuti lalu lintas menuju
selatan. Dari risetnya yang mendalam, ia tahu selama beberapa dasawarsa jalan raya
ini telah berfungsi sebagai penyalur utama ratusan ribu orang kulit hitam
miskin dari Delta yang pergi ke utara menuju Memphis, St. Louis, Chicago, dan
www.ac-zzz.tk Detroit, ke tempat-tempat mereka mencari pekerjaan dan perumahan yang
layak. Dari kota-kota kecil dan darah pertanian inilah, di rumah-rumah bobrok,
toko-toko desa yang berdebu, dan tempat minum anekawarna sepanjang
Highway 61, musik blues dilahirkan dan tersebar ke Utara. Musik itu
mendapatkan tempat di Memphis; di situ dicampur dengan musik gereja dan
country, dan bersama-sama mereka menelurkan rock and roli. Ia mendengarkan
sebuah kaset Muddy Waters lama ketika memasuki Tunica County yang terkenal
sebagai county termiskin di seluruh negeri.
Musik itu tak banyak menenangkannya. Ia menolak makan pagi di rumah
Lee. Katanya ia tidak lapar, tapi sebenarnya perutnya nyeri. Rasa nyeri itu
makin menghebat setiap mil.
Tepat di utara kota Tunica, ladang-ladang tampak luas dan membentang ke
segala penjuru, sampai ke kaki langit. Kedelai dan kapas tumbuh setinggi lutut.
Satu pasukan kecil traktor hijau dan i merah dengan garu di belakangnya
hilirmudik di antara deretan dedaunan yang membentang rapi tak terhingga.
Meskipun saat itu belum lagi pukul 09.00, udara sudah panas dan lengket.
Tanah begitu kering dan awan debu membara di belakang setiap garu. Sekalisekali
sebuah mesin pemanen muncul entah dari mana dan dengan akrobatis
memangkas bagian atas ladang itu, lalu mendera ke atas. Lalu lintas padat dan
lamban, dan kadang-kadang terpaksa nyaris berhenti ketika sebuah truk John
Deere raksasa beringsut maju, seakan-akan jalan itu kosong. Adam penyabar. Ia
tidak ditunggu kedatanganf nya sebelum pukul 10.00, dan tidak ada masalah
seandainya ia terlambat. Di CIarksdale ia meninggalkan Highway 61 dan menuju tenggara melalui
Highway 49, melintasi pemukiman-pemukiman kecil Mattson, Dublin, dan
Tutwiler, melintasi ladang-ladang kedelai lagi. Ia , melewati rumah-rumah
miskin dan rumah-rumah mobil yang kotor, yang semuanya karena alasan
tertentu ditempatkan di dekat jalan raya bebas hambatan. Sekali-sekali ia
melewati rumah bagus, selalu di kejauhan, selalu berdiri megah di bawah
www.ac-zzz.tk pepohonan ek dan elm besar, dan biasanya dengan kolam renang berpagar di
salah satu sisi. Tak ada keraguan siapa yang memiliki ladang-ladang ini.
Sebuah tanda jalan mengumumkan bahwa penjara negara bagian terletak
lima mil di depan, dan secara naluriah Adam mengurangi kecepatan mobilnya.
Sesaat kemudian ia menghampiri sebuah traktor besar yang beringsut lamban di
jalan. Bukannya melewati, ia memilih mengikutinya. Operatornya, seorang
laki-laki kulit putih dengan topi kotor, memberi tanda padanya agar
menghampiri. Adam melambai dan tetap berada di belakang gam dengan
kecepatan dua puluh mil per jam. Tak ada kendaraan lain yang terlihat
Sekalisekali gumpalan tanah terlontar dari ban belakang traktor dan mendarat
beberapa senti di depan Saab. Ia mengurangi kecepatan sedikit lagi. Si operator
berputar di tempat duduknya dan kembali melambai kepada Adam agar
menghampiri. Mulutnya ber139gerak dan wajahnya gusar, seolah-olah itu jalannya I
sendiri dan ia tidak menyukai idiot-idiot yang me- I nguntit traktornya. Adam tersenyum dan
melambai g kembali, tapi tetap bertahan di belakangnya.
Beberapa menit kemudian, ia melihat penjara itu, Tak ada pagar kawat
tinggi di sepanjang jalan. Tak ada bentangan kawat duri mengilat untuk
mencegah pelarian. Tak ada menara dengan penjaga-penjaga bersenjata. Tak
ada kerumunan narapidana yang melolong meneriaki orang lewat. Sebaliknya,
Adam melihat sebuah gerbang di sebelah kanan dan kata-kata MISSISSIPPI
STATE PENITENTIARY terbentang pada lengkungan di atasnya. Di samping
gerbang itu ada beberapa bangunan, semuanya menghadap ke jalan raya dan
jelas tak dijaga. Adam melambai sekali- lagi kepada operator traktor, kemudian meluncur
keluar dari jalan raya. Ia menghela napas dalam dan mengamati gerbang I itu.
Seorang wanita berseragam melangkah dari gardu jaga di bawah lengkungan
dan menatapnya. Adam mengendarai mobilnya perlahan-lahan ke arahnya dan
menurunkan jendela. www.ac-zzz.tk "Pagi," kata wanita itu. Di pinggangnya ada pistol dan di tangannya ada
sebuah clipboard. Satu penjaga lain mengawasi dari dalam. "Apa yang bisa kami
lakukan untuk Anda?"
"Saya pengacara, datang ke sini untuk menjumpai seorang klien di death
row," kata Adam lemah, sangat sadar bahwa suaranya bergetar dan gelisah.
Tenanglah, katanya pada diri sendiri.
"Kami tak punya siapa pun di death row, Sir."
"Ya?" 'Tidak ada tempat bernama death row di sini. Kami memang punya banyak
narapidana di Maximum Security Unit, atau MSU kependekannya,
tapi Anda bisa mencari di seluruh tempat ini dan
takkan menemukan death row." "Oke."
"Nama?" katanya sambil meneliti clipboard. "Adam Hall." "Dan klien Anda?"
"Sam Cayhall." Ia sudah separo berharap akan mendapatkan tanggapan atas
jawaban ini, tapi si penjaga tak peduli. Ia membalik sehelai kertas dan
berkata, "Tunggu di sini."
Gerbang itu berubah menjadi jalan masuk dengan pohon-pohon peneduh
dan bangunan-bangunan kecil di setiap sisi. Ini bukan penjara. Ini jalan kecil
yang bagus di sebuah kota kecil, dan setiap saat sekelompok anak akan muncul
dengan sepeda dan sepatu roda. Di sebelah kanan ada sebuah bangunan kuno
dengan teras depan dan bunga-bungaan. Sebuah papan tanda menunjukkan
tempat itu adalah Balai Pengunjung, seolah-olah cendera mata dan limun
tersedia di sana untuk pelancong yang bersemangat. Sebuah pickup putih
dengan tiga pemuda kulit hitam di dalamnya dan tulisan Mississippi Department
of Correction tercetak pada pintunya lewat tanpa mengurangi kecepatan
sedikit pun.Sepintas Adam melihat penjaga tadi berdiri di belakang mobilnya.
Sang penjaga menuliskan sesuatu pada clipboard sambil menghampiri jendela
Adam. "Tinggal di mana di Illinois?" tanyanya.
"Chicago." "Bawa kamera, senjata api, atau tape recorder" Tidak."
www.ac-zzz.tk Wanita itu mengulurkan tangan ke dalam dan meletakkan sehelai kartu pada
dashboard. Kemudian ia kembali ke clipboard-nya dan berkata, "Saya catat di
sini bahwa Anda harus menemui Lucas Mann." "Siapa itu?" m
"Dia pengacara penjara." "Saya tak tahu harus menemuinya." Ia memegang
secarik kertas semeter dari wajah i Adam. "Begitulah yang tertulis di sini.
Belok kiri pada tikungan ketiga di ujung sana, lalu berputar-f lah ke belakang gedung
bata merah itu." Ia menunjuk. "Apa yang dia inginkan?" Ia mendengus dan
mengangkat pundak bersamaan, lalu berjalan ke gardu jaga sambil menggelengkan kepala. Pengacara tolol.
Adam pelan-pelan menginjak pedal gas dan melewati Balai Pengunjung tadi,
meluncur di jalan teduh itu. Di kedua sisinya berjajar rumah-rumah putih yang
rapi, yang kelak diketahuinya sebagai tempat tinggal penjaga penjara dan
karyawan lain beserta keluarga mereka. Ia mengikuti instruksi
dan parkir di depan sebuah bangunan bata tua. Dua narapidana bercelana
penjara biru bergaris-garis putih sampai ke kaki, menyapu tangga depan. Adam
menghindari kontak mata dan masuk
ke dalam. Tanpa banyak kesulitan ia menemukan kantor Lucas Mann yang tanpa tanda
apa pun. Seorang sekretaris tersenyum kepadanya dan membuka pintu lain ke
sebuah kantor luas tempat Mr. Mann sedang berdiri di belakang meja kerjanya
dan berbicara di telepon.
"Silakan duduk," si sekretaris berbisik sambil menutup pintu di belakangnya.
Mann tersenyum dan melambaikan tangan dengan canggung, sementara
mendengarkan telepon. Adam meletakkan tas kerjanya di sebuah kursi dan
berdiri di belakangnya. Kantor itu luas dan bersih. Dua jendela panjang
menghadap ke jalan raya dan memberikan banyak cahaya. Pada dinding kiri
Kamar Gas The Chamber Karya John Grisham di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
tergantung sebuah pigura besar berisi foto wajah yang sudah dikenal, seorang
laki-laki muda tampan dengan senyum tulus dan dagu kuat. Itulah David
McAllister, gubernur Negara Bagian Mississippi. Adam curiga foto yang sama
tergantung di setiap kantor pemerintah, juga tertempel di setiap lorong, kamar
ganti, dan toilet di gedung-gedung milik pemerintah.
www.ac-zzz.tk Lucas Mann merentangkan kabel telepon dan berjalan ke jendela,
memunggungi meja dan Adam. Penampilannya sama sekali tidak mirip
pengacara.Ia berusia pertengahan Jima puluhan dengan rambut kelabu tua
yang dibiarkan panjang dan entah bagaimana ditariknya dan tetap melekat di
tengkuknya. Pakaiannya seperti pakaian mahasiswa paling modem - kemeja
kerja khaki yang dikanji kaku dengan dua saku dan sebuah dasi warna-warni
masih terikat tapi dikendurkan; kancing paling atas terbuka, memperlihatkan
kaus katun abu-abu; celana panjang dril cokelat yang juga dikanji licin dengan
lipatan satu senti pada ujungnya, yang sedikit memperlihatkan kaus kaki putih;
dan pantofel yang disemir tanpa cela Jelas Lucas tahu bagaimana cara
berpakaian, dan juga jelas ia menjalankan praktek hukum yang berbeda.
Seandainya ia memakai anting-anting kecil di daun telinga kiri, k bisa .
disangka hippie tua yang pada tahun-tahun terakhir-I nya menyerah pada
kemapanan. Kantor itu diisi rapi dengan perabotan warisan milik pemerintah: sebuah
meja kerja usang tampak luar biasa rapi; tiga kursi besi dengan jok vinil;
sederet lemari berkas yang tidak seragam menutupi salah satu dinding. Adam
berdiri di belakang sebuah kursi dan mencoba menenangkan diri. Apakah
pertemuan ini selalu dialami semua pengacara yang datang berkunjung" Pasti
tidak. Ada lima ribu narapidana di Parchman. Gamer Goodman tak pernah
bicara tentang kunjungan pada Lucas Mann.
Nama itu samar-samar seperti sudah dikenalnya! Di suatu tempat, jauh di
dalam salah satu kardus 144 berisi berkas-berkas pengadilan dan kliping koran ia pernah melihat nama
Lucas Mann, dan ia mati-matian mencoba mengingat apakah ia orang baik atau
bukan. Apa perannya secara tepat dalam perkara tuntutan hukuman mati"
Adam tahu pasti musuhnya adalah jaksa negara bagian, namun ia tak bisa
menempatkan Lucas secara tepat dalam skenario.
Man n sekonyong-konyong memutuskan sambungan dan mengangsurkan satu
tangan kepada Adam. "Senang bertemu dengan Anda, Mr. Hall. Silakan duduk,"
www.ac-zzz.tk katanya lembut dengan suara menyenangkan sambil melambaikan tangan ke
sebuah kursi. "Terima kasih Anda mau mampir ke sini."
Adam duduk. "Tentu. Senang berjumpa dengan Anda," jawabnya gelisah.
"Ada apa?" "Ada beberapa hal. Pertama, saya cuma ingin bertemu dengan Anda dan
berkenalan. Sudah dua belas tahun saya bekerja sebagai pengacara di sini. Saya
menggarap sebagian besar perkara perdata yang disemburkan tempat ini. Anda
tahu, segala macam gugatan gila yang diajukan tamu-tamu kami - hak-hak
narapidana, gugatan kerusakan, hal-hal semacam itulah. Rasanya setiap hari
kami digugat. Menurut peraturan, saya juga memainkan peran kecil dalam
kasus-kasus hukuman mati, dan saya mengerti Anda ke sini untuk mengunjungi
Sam." "Itu benar." "Apakah dia sudah menyewa Anda?"
145"Belum." "Sudah saya duga. Ini menimbulkan sedikit masalah. Anda tahu, Anda tak
seharusnya mengunjungi seorang narapidana, kecuali Anda benar-benar
mewakilinya, dan saya tahu Sam telah berhasil memecat Kravitz & Bane."
"Jadi, saya tak bisa menemuinya?" tanya Adam, nyaris dengan nada lega.
"Seharusnya Anda tidak menemuinya. Saya bicara lama dengan Garner
Goodman kemarin. Saya dan dia menyaksikan eksekusi Maynard Tole beberapa
tahun yang lalu. Apa Anda tahu tentang kasus itu?"
"Samar-samar." "1986. Itu eksekusi kedua bagi saya," katanya, seolah-olah ia sendiri yang
menarik saklar. Ia duduk di tepi meja kerja dan memandang ke bawah pada
Adam. Kain celananya bergemeresik pelan. Kaki kanannya terayun dari meja.
"Saya sudah mengalami empat kali, Anda tahu. Sam bisa jadi yang kelima.
Omong-omong, Garner-lah yang mewakili Maynard Tole, dan kami jadi saling
kenal. Dia seorang gentleman yang baik dan pembela yang buas."
"Terima kasih," kata Adam, sebab ia tak bisa memikirkan hal lain.
"Saya benci mereka, secara pribadi."
www.ac-zzz.tk "Anda menentang hukuman mati?"
"Kebanyakan. Saya sebenarnya melewati beberapa tahapan. Setiap kali kami
membunuh seseorang di sini, saya pikir seluruh dunia sudah jadi gila. Kemudian,
tanpa terkecuali, saya telaah kembali salah satu kasus ini dan mengingat betapa
brutal dan mengerikan sebagian dari tindak kejahatan ini. Eksekusi pertama
saya adalah Teddy Doyle Meeks, pengangguran yang memerkosa, memotongmotong, dan
membunuh seorang bocah kecil. Tak banyak kesedihan di sini
ketika dia digas. Tapi, hei, dengar, bisa-bisa waktu kita habis untuk kisahkisah begini. Mungkin kita punya waktu untuk itu nanti, oke?"
"Tentu," kata Adam berbasa-basi. Ia tak bisa memimpikan kapan ia ingin
mendengar kisah tentang pembunuh biadab dan eksekusi mereka.
"Saya katakan pada Garner, menurut saya Anda tak seharusnya diizinkan
mengunjungi Sam. Dia mendengarkan sejenak, kemudian menjelaskan, agak
samar-samar, mungkin Anda menghadapi situasi khusus, dan Anda sedikitnya
diizinkan mengunjunginya satu kali. Dia tidak mengatakan apa yang begitu
istimewa tentang hal ini. Anda tahu maksud saya?" Lucas menggaruk dagu
ketika mengucapkan ini, seolah-olah nyaris memecahkan teka-teki tersebut.
"Kebijaksanaan kita agak keras, terutama untuk MSU. Tapi Kepala Penjara akan
melakukan apa saja yang saya minta." Ia mengucapkan ini dengan sangat
perlahan-lahan, kata-katanya bergantung di udara.
"Saya... uh... benar-benar perlu menemuinya," kata Adam, suaranya nyaris
pecah. "Ah, dia butuh pengacara. Terus terang, saya gembira Anda di sini. Kita tak
pernah mengeksekusi orang, kecuali pengacaranya hadir. Ada segala macam
manuver hukum sampai menit terakhir, dan saya lebih lega kalau Sam punya
pengacara." Ia berjalan mengelilingi meja dan mengambil tempat duduk di sisi
lain. Ia membuka sebuah berkas dan mempelajari sehelai kertas. Adam
menunggu dan mencoba bernapas normal. "Kami menyelidiki cukup mendalamlatar be-I
lakang para terpidana mati," kata Lucas, masih ' memandang berkas
itu. Pernyataan itu mengandung nada peringatan sungguh-sungguh. "Terutama
www.ac-zzz.tk bila waktu penundaan sudah habis dan eksekusi itu akan dilaksanakan. Apa
Anda tahu sesuatu tentang keluarga Sam?"
Rasa nyeri itu mendadak terasa bagaikan bola basket dalam perut Adam. Ia
mengangkat pundak dan menggelengkan kepala pada saat yang sama, seolaholah
mengatakan tak tahu apa-apa
"Apakah Anda merencanakan bicara dengan keluarga Sam?"
Sekali lagi tak ada tanggapan, cuma gerakan mengangkat pundak yang
canggung, pundak yang sangat berat saat ini.
"Maksud saya, biasanya dalam kasus-kasus ini ada cukup banyak kontak
dengan keluarga si terhukum menjelang eksekusi. Anda mungkin ingin
menghubungi orang-orang ini. Sam punya seorang putri di Memphis, Mrs. Lee
Booth. Saya punya alamatnya, kalau Anda mau." Lucas memandangnya dengan curiga. Adam
tak mampu bergerak. "Saya rasa Anda tak mengenalnya, bukan?"
Adam menggelengkan kepala, tapi tak mengucapkan apa pun.
"Sam punya seorang putra, Eddie Cayhall, tapi laki-laki malang itu bunuh
diri pada tahun 1981. Dulu tinggal di California. Eddie meninggalkan dua anak,
seorang putra lahir di Clanton, Mississippi, tanggal 12 Mei 1964, yang anehnya,
menurut Martindale-Hubbel Law Directory adalah hari ulang tahun Anda.
Menurut buku itu, Anda lahir di Memphis pada hari yang sama. Eddie juga
meninggalkan seorang anak perempuan yang lahir di California. Mereka cucu
Sam. Akan saya coba menghubungi mereka, kalau Anda..."
"Eddie Cayhall ayah saya," kata Adam tanpa berpikir, dan ia menghela napas
panjang. Ia tenggelam lebih dalam di kursinya dan menatap permukaan meja.
Jantungnya berdebar-debar liar,
tapi sedikitnya ia bernapas kembali.
Pundaknya sekonyong-konyong jadi lebih ringan. Ia bahkan menyunggingkan
senyum yang sangat kecil.
Wajah Mann tidak menunjukkan ekspresi. Ia berpikir panjang, kemudian
berkata dengan sedikit nada puas, "Saya kurang-lebih sudah menduganya" Ia
langsung membalik-balik kertas, seolah-olah berkas itu mengandung banyak
www.ac-zzz.tk kejutan lain. "Selama ini Sam orang yang sangat kesepian di death row, dan
dalam hati saya kerap bertanyatentang keluarganya. Dia menerima sejumlah
surat, tapi hampir tak satu pun dari keluarganya. Sama sekali tak ada
pengunjung, meskipun tak berarti dia menginginkannya. Namun agak luar biasa
bagi seorang narapidana yang begitu terkemuka diabaikan begitu saja oleh
keluarganya. Terutama yang berkulit putih. Saya tidak bermaksud mencampuri
urusan orang, Anda mengerti." "Tentu."
Lucas tak menghiraukan ini. "Kita harus membuat persiapan untuk eksekusi
itu, Mr. Hall. Misalnya, kita perlu tahu apa yang harus dilakukan pada
jenazahnya, cara penguburan, dan sebagainya. Di situlah keluarga terlibat.
Sesudah bicara dengan Gamer kemarin, saya minta beberapa orang kami untuk
melacak keluarganya. Itu cukup mudah. Mereka juga memeriksa dokumendokumen Anda,
dan langsung menemukan bahwa Negara Bagian Tennessee
tidak memiliki catatan kelahiran Adam Hall pada tanggal 12 Mei 1964. Satu hal
menuntun pada yang lain. Itu tidak sulit."
"Saya tidak lagi bersembunyi:"
"Kapan Anda tahu tentang Sam?"
"Sembilan tahun yang lalu. Bibi saya, Lee Booth, menceritakannya pada saya
sesudah karm menguburkan ayah saya."
"Pernahkah Anda mencoba menghubungi Sara?"
"Tidak." Lucas menutup berkas itu dan merebahkan kursinya yang berkeriut-keriut. "Jadi,
Sam tidak tahu siapa Anda dan mengapa Anda ke sini?"
"Benar." "Wow," ia bersiul ke langit-langit.
Adam sedikit tenang dan duduk tegak di kursinya. Si kucing sekarang sudah'
keluar dari karung, dan seandainya bukan karena Lee dan ketakutannya
dikenali, ia tentu merasa lega sepenuhnya "Berapa lama saya bisa menemuinya
hari ini?" ia bertanya.
"Nah, Mr. Hall..."
www.ac-zzz.tk "Panggil saja aku Adam, oke?"
"Baiklah, Adam, kami sebenarnya punya dua perangkat peraturan untuk The
Row." "Maaf, tapi tadi aku diberitahu penjaga gerbang tidak ada death row di sini."
"Resminya tidak. Kau takkan pernah mendengar penjaga atau personel lain
menyebutnya dengan nama lain kecuali Maximum Security Unit atau MSU atau
Unit 17. Omong-omong, bila waktu seseorang di The Row sudah hampir habis,
kami sedikit melonggarkan peraturan-peraturannya. Biasanya pertemuan
dengan pengacara dibatasi sampai satu jam sehari, tapi dalam kasus Sam kau
boleh memakai waktu sebanyak yang kaubutuhkan. Kukira ada banyak hal yang
ingin kaubicarakan."
"Jadi, tak ada batas waktu?" "Tidak. Kau boleh tinggal sehari penuh kalau
mau. Kami mencoba membuat segala urusan mudah pada hari-hari terakhir.
Kau bisa datang dan 151pergi sesukamu, selama tidak ada risiko keamanan. Aku
pernah ke death row di lima negara bagian lain, dan percayalah padaku, kami yang terbaik
dalam memperlakukan mereka. Astaga, di Louisiana mereka membawa
narapidana malang itu keluar dari unitnya dan selama tiga hari mengurungnya
dalam tempat yang disebut The Death House sebelum membunuhnya. Bicara
tentang kekejaman, kami tidak melakukan hal itu. Sam akan diperlakukan
dengan istimewa, sampai hari besar itu tiba." "Hari besar?"
Teah. Itu empat minggu mulai hari ini, kau tahu" 8 Agustus." Lucas meraih
sejumlah kertas di sudut mejanya, lalu mengangsurkannya kepada Adam. "Ini
datang pagi tadi. Pengadilan Fifth Circuit mencabut penundaan eksekusi
kemarin sore, Mahkamah Agung Mississippi baru saja menentukan tanggal
eksekusi baru, yaitu 8 Agustus."
Adam memegang dokumen itu tanpa memandangnya. "Empat minggu,"
katanya, tercengang. "Aku khawatir begitulah. Aku memberikan satu copy pada Sam sekitar sejam
yang lalu, jadi dia sedang murung."
www.ac-zzz.tk "Empat minggu," Adam mengulangi, hampir kepada diri sendiri. Ia melirik
keputusan pengadil? itu. Kasus itu diberi judul State of Mississippi i* Sam
Cayhall. "Kurasa sebaiknya aku pergi menemuinya, bagaimana menurutmu?"
katanya seenaknya, j "Yeah. Dengar, Adam, aku bukan salah satu " dari orang-orang jahat itu,
oke?" Lucas bangkit berdiri perlahan-lahan dan berjalan ke tepi meja, lalu
pelan-pelan menyandarkan pantatnya. Ia melipat tangan dan memandang
Adam. "Aku cuma melaksanakan tugas, oke" Aku akan terlibat, sebab aku hams
mengurus tempat ini dan memastikan segalanya dilaksanakan sesuai hukum,
menurut buku. Aku takkan menikmatinya, tapi ini akan jadi urusan gila dan
cukup menekan, dan setiap orang akan meneleponku - Kepala Penjara,
asistenasistennya, kantor Jaksa Agung, Gubernur, kau, dan seratus lainnya. Jadi,
aku akan berada di tengah semua ini meskipun tidak menginginkannya. Ini bagian
paling tak menyenangkan dalam pekerjaan ini. Aku cuma ingin kau tahu aku
ada di sini bila kau membutuhkanku, oke" Aku akan selalu jujur dan terus
terang denganmu." "Kau mengasumsikan Sam mengizinkanku mewakilinya?" "Ya. Aku mengasumsikan demikian." "Bagaimana peluang eksekusi itu akan dilaksanakan
empat minggu lagi?" "Lima puluh-lima puluh. Kau tak pernah tahu apa yang akan dilakukan
pengadilan pada menit terakhir. Kami akan mulai bersiap seminggu sebelumnya. Kami punya checklist panjang tentang hal-hal yang harus
dilakukan untuk persiapan." "Semacam cetak biru untuk kematian?"
153"Semacam itulah. Jangan kira kami menyukainya."
"Kurasa semua orang di sini cuma melaksanakan tugas mereka, benar?"
"Itu undang-undang negara bagian ini. Bila masyarakatmu ingin membunuh
pelaku tindak kejahatan, hams ada yang melakukannya."
Adam memasukkan surat keputusan pengadilan ke dalam tasnya dan berdiri
di depan Lucas. "Terima kasih atas keramah-tamahannya."
"Terima kasih kembali. Sesudah kau menemui Sam, aku perlu tahu apa yang
terjadi." www.ac-zzz.tk "Akan lcukirim satu copy perjanjian representasi kami kepadamu, kalau dia
menandatanganinya." "Itulah yang kuperlukan." Mereka berjabatan tangan dan
Adam beranjak ? ke pintu.
"Satu hal lain," kata Lucas. "Saat mereka membawa Sam ke mang
Kamar Gas The Chamber Karya John Grisham di http://ceritasilat-novel.blogspot.com by Saiful Bahri Situbondo
kunjungan, mintalah penjaga melepaskan borgolnya. Akan kupastikan mereka
melakukannya. Itu akan berarti banyak bagi Sam."
"Terima kasih."
"Selamat." Suhu udara telah naik sedikitnya sepuluh derajat [ ketika Adam
meninggalkan bangunan itu dan ber-t jalan melewati dua narapidana sama yang
menyapu kotoran yang sama dengan gerakan lamban yang sama. Ia berhenti di
tangga depan dan sejenak mengawasi segerombolan narapidana mengumpulkan
sampah di sepanjang jalan raya, tak lebih I seratus meter dari sana. Seorang
penjaga bersenjata di atas kuda mengawasi mereka dari selokan. Kendaraan
lewat tanpa mengurangi kecepatan. Dalam hati Adam bertanya, penjahat
macam apa mereka ini, yang diizinkan bekerja di luar pagar dan begitu dekat
ke jalan raya. Tampaknya tak seorang pun memedulikan hal itu, kecuali
dirinya. Ia berjalan menempuh jarak pendek ke mobilnya, dan sudah berkeringat
saat membuka pintu dan menyalakan mesin. Ia mengikuti jalan mobil, melintasi
halaman parkir di belakang kantor Mann, kemudian berbelok ke kiri pada jalan
utama penjara itu. Sekali lagi ia melewati rumah-rumah putih
155yang mungil dengan bunga-bungaan dan pepohonan di halaman
depannya. Sungguh masyarakat kecil yang beradab. Sebuah panah pada papan
tanda jalan menunjuk ke kiri, menuju Unit 17. Ia berbelok, sangat pelan, dan
dalam beberapa detik sampai pada jalan tanah yang dengan cepat
membawanya ke pagar kawat dan kawat duri ketat.
The Row di Parchman dibangun pada tahun 1954, dan secara resmi disebut
sebagai Maximum Security Unit, atau MSU. Sebuah tanda peringatan pada
dinding sebelah dalam mencantumkan tang-gal, nama gubernur saat itu, nama
berbagai pejabat penting dan sudah lama terlupakan yang menunjang
www.ac-zzz.tk pembangunannya, dan tentu saja nama arsitek dan kontraktornya Bangunan itu
tergolong modern untuk saat itu - sebuah bangunan bata merah satu lantai
beratap datar, membentang jadi dua empat persegi panjang dari tengahnya.
Adam parkir di halaman tanah, di antara dua mobil lain, dan memandangnya. Tak ada jeruji yang terlibat dari luar. Tak ada penjaga
berpatroli di sekitarnya. Kalau bukan karena pagar dan kawat duri tersebut,
tempat itu bisa disangka sebagai sekolah dasar di pedesaan. Di dalam halaman
yang terkurung pagar di ujung salah satu sayap, seorang narapidana memantu
1-mantuIkan bola basket pads lapangan yang tak berumput dan melemparkannya pada papan sasaran yang bengkok, "
Tinggi pagar di depan Adam sedikitnya tiga setengah meter, bagian atasnya
dimahkotai dengan bentangan kawat duri tebal dan gulungan kawat tajam yang mengancam.
Pagar itu membentang lurus ke sudut, sampai bergabung dengan menara
pengawas tempat para penjaga mengawasi ke bawah. Pagar itu mengurung
The Row dari empat sisi dengan bentuk yang simetris sempurna, di tiap sudut
Pendekar Binal 6 Roro Centil 18 Penunggang Kuda Setan Tembang Tantangan 27
Mandarin Cersil Mandarin
Cersil Indo Cersil Indonesia
Novel Barat Novel Barat
Novel Indo Novel Indonesia
Galeri Galeri
apabila halaman yg dicari tidak ada.Silahkan kembali dulu ke Menu Utama Blog Lama
Cersil Indo Cersil Indonesia
Novel Barat Novel Barat
Novel Indo Novel Indonesia
Galeri Galeri
apabila halaman yg dicari tidak ada.Silahkan kembali dulu ke Menu Utama Blog Lama